SI1222472582

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. PROPAN RAYA I.C.C


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222472582
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. PROPAN RAYA I.C.C

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1222472582
Nama  : Deni Widodo
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. PROPAN RAYA I.C.C

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222472582
Nama  : Deni Widodo

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
( Ilamsyah, M.Kom )     ( Nasril Sany, S.Kom)
NID : 14019     NID : 08190

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. PROPAN RAYA I.C.C

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222472582
Nama  : Deni Widodo

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
( Kosong )   ( Kosong )   ( Kosong )
NID : Kosong   NID : Kosong   NID : Kosong

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. PROPAN RAYA I.C.C

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1222472582
Nama  : Deni Widodo
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2017

 
 
 
 
 
(Deni Widodo)
NIM : 1222472582

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 




 

ABSTRAK

Proses persediaan barang yang dilakukan pada outlet milik PT. Propan Raya I.C.C masih belum dapat terkontrol dengan baik. Jika salah dalam hal penanganannya, maka dapat menyebabkan sulitnya proses inventarisasi barang yang berdampak pada kerugian akibat data yang tidak terkontrol dengan baik. Hal ini menjadi dasar kekuatan dibuatnya sebuah perancangan sistem informasi persediaan barang pada outlet milik PT. Propan Raya I.C.C untuk menemukan solusi atau salah satu bentuk pemecahan masalah untuk mengontrol dan memonitoring persediaan barang yang ada. Dengan sistem informasi yang baik, maka laporan persediaan barang dapat disajikan lebih akurat dan dapat menurunkan tingkat kerugian yang diakibatkan kurangnya dokumentasi dari laporan persediaan barang yang diterima. Persediaan barang memnjadi hal penting bagi PT. Propan Raya I.C.C sehingga dengan adanya fasilitas sistem informasi persediaan barang yang baik, diharapkan dapat memudahkan dalam mengontrol ketersediaan barang.

Kata Kunci: Persediaan Barang, Perancangan, Sistem, Laporan.

 

 

ABSTRACTION

The process of inventory which was done on outlet owned by PT. Propan Raya I.C.C still can not be controlled properly. If one in terms of handling, it can causing difficulty in the process ofinventory items that have an impact on losses due to data that is uncontrolled. This became the basis of the power that made an inventory information system design at outlets owned by PT. Propan Raya I.C.C to find a solution or a form of problem-solving to control and monitor the existing inventory. With good information system, the report supplies can be presented more accurate and can reduce the level of losses due to the lack of documentation of the inventory report items that received. Inventories become important thing for PT. Propan Raya I.C.C so with good inventory information system facilities, the expected can be facilitate in controlling the availability of items.

Keywords: Inventory, Design, System, Report.

 



 

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu jalan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang singkat ini izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  3. Bapak Nasril Nasy, S.Kom dan Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  4. Hormat dan bakti penulis khususkan pada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  5. Ibu Ermawati selaku stakeholder yang telah banyak membantu dalam memahami sistem di lapangan.
  6. Kaka perempuan penulis yaitu: Rukiah dan Rena yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi dikala penulis dilanda kesulitan.
  7. Keponakan penulis yaitu: Intan Nuraini, M. Raihan Indah Puspita dan Akyla yang selalu menghibur dan mencairkan suasana.
  8. Sahabat SMP penulis yaitu Nuraeni yang senantiasa memberikan semangat, motivasi dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran.
  9. Teman-teman seperjuangan yaitu: Ahmad Rifai, Juli M. Kirom dan Aji yang saling membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi.
  10. Rekan-rekan yang aktif di UKM-FUMMRI dan HMJ-HIMTIF yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu-persatu yang selalu senantiasa memberikan ide-ide baru dalam menyelesaikan laporan.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.

Tangerang, 15 Januari 2017
Deni Widodo

 



Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cat merupakan campuran berbagai bahan kimia seperti resin, pigmen, solvent, additive dan lain sebagainya yang dikombinasikan dengan komposisi yang telah ditentukan. Cat dapat memberikan nilai keindahan (decorative value) dan nilai perlindungan (protectif value) terhadap suatu substrat/permukaan. Tentunya didalam proses pembuatan, pemasaran, pendataan serta proses yang liannya dibutuhkan tools atau alat bantu yang memiliki teknologi tinggi agar dapat meningkatkan kualitas produk dan memecahkan berbagai permasalahan menjadi lebih efektif dan efisien.

Demikian halnya dengan PT. Propan Raya I.C.C sebagai salah satu instansi yang memfokuskan diri pada pembuatan cat yang ramah lingkungan dan memiliki kualitas kelas dunia yang terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan layanan sistem informasi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun didalam implementasinya, ada beberapa sistem yang dirasa masih kurang efektif dalam menyajikan informasi yang akurat, salah satunya terdapat didalam sebuah sistem persediaan barang yang selanjutnya disebut dengan istilah inventory.

Sistem persediaan barang yang berjalan saat ini dioperasikan di atas sistem operasi linux dengan software FoxPro. Sistem ini hanya memiliki satu level user saja dan tampilan yang kurang menarik karena hanya menampilkan layar hitam putih seperti command prompt, sehingga operator yang menggunakannya terkadang kesulitan untuk menemukan tools-tools yang ada di dalam sistem tersebut khususnya bagi pengguna baru. Tentunya hal ini dapat memperlambat proses transaksi dan kerugian yang tidak dapat terkontrol dengan baik.

Di dalam penelitian ini akan di jelaskan permasalahan yang terjadi pada sistem persediaan barang di PT. Propan Raya I.C.C. Batasan masalah pada penelitian ini dibuat agar penelitian tetap fokus pada tujuan awal, kemudian setelah mendapatkan pembatasan masalah, peneliti juga harus mampu membuat rumusan masalah sehingga penelitian yang dilakukan semakin jelas arahnya. Adapun salah satu permasalahan yang dihadapi oleh PT. Propan Raya I.C.C saat ini adalah belum terdapat sistem persediaan barang yang baik untuk memfasilitasi dan melakukan berbagai laporan dan transaksi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul, “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. PROPAN RAYA I.C.C”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:

  1. Bagaimana sistem persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Propan Raya I.C.C?

  2. Apakah sistem persediaan barang yang baru dapat mempermudah proses transaksi dan mengurangi tingkat kerugian perusahaan?

  3. Apakah sistem persediaan barang yang baru dapat memberikan informasi yang lebih baik dan mudah terhadap berbagai laporan dan transaksi yang dilakukan? ===

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan adanya permasalahan yang begitu luas, maka untuk mempermudah proses penelitian serta menjadikannya lebih terarah, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi :

  1. Proses analisa hanya dilakukan pada sistem persediaan barang di outlet milik PT. Propan Raya I.C.C yang beralamat di Jl. Satria Raya No.1 Kelurahan Jelambar, Kec. Grogol Petambur, Jakarta Barat - 11460.

  2. Penelitian dilakukan guna melengkapi tools yang belum tersedia didalam sistem yang lama dan memperbaharui tampilan sistem.

  3. Dibatasi hanya untuk 3 aktor yang terlibat didalam sistem.

  4. Di implementasikan untuk proses persediaan barang dan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan ilmu dan teori yang telah didapat selama duduk di bangku kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata di lapangan kerja.

  2. Menghasilkan sebuah sistem informasi persediaan barang yang lebih baik di PT. Propan Raya I.C.C.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

Bagi Perguruan Tinggi

  1. Dapat membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja yang ada.

  2. Dijadikan referensi pembuatan studi pustaka dimasa mendatang.

  3. Sebagai bentuk apresiasi dan kontribusi bagi perkembangan teknologi informasi.

Bagi Perusahaan

  1. Sebagai bentuk pembaharuan untuk mempermudah proses transaksi persediaan barang di PT. Propan Raya I.C.C.

  2. Meminimalisir tingkat kerugian perusahaan akibat proses transaksi yang lambat dan kurangnya informasi yang relevan.

  3. Memudahkan dan memfasilitasi masing-masing departemen dalam melaporkan dan mendokumentasikan history transaksi.

Bagi Mahasiswa

  1. Mengetahui secara detail dan mendalam mengenai gambaran dan kondisi nyata dunia kerja.

  2. Mampu menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat didalam aktivitas yang ada didunia kerja.

Metode Penelitian

Manfaat Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi ini yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung pada outlet milik PT. Propan Raya I.C.C yang beralamat di Jl. Satria Raya No.1 Kelurahan Jelambar, Kec. Grogol Petambur, Jakarta Barat - 11460 untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Metode Wawancara (Interview Research),

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan Ibu Ermawati (sales konsultan) selaku narasumber sekaligus sebagai stakeholder yang memandu penulis selama melakukan proses penelitian.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research),

  6. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literature), buku dan beberapa jurnal untuk kebutuhan pengamatan serta perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor penghambat atau ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode Prototyping dengan menggunakan program just in mid dan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram, yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”. Dalam hal pembuatan sistem ini, peneliti menggunakan program notepad++ sebagai penulisan listing program. Kemudian penulis juga memilih PHP sebagai bahasa pemrograman yang digunakan.

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yaitu menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Lokasi Penelitian

Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Propan Raya I.C.C” dilakukan di outlet milik PT. Propan Raya I.C.C yang beralamat di Jl. Satria Raya No.1 Kelurahan Jelambar, Kec. Grogol Petamburanan, Jakarta Barat – 11460.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang sistematis, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum PT. Propan Raya I.C.C yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan terdiri dari prosedur sistem berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan terdiri dari analisa SWOT. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan user requirement.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang ada pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang sedang dijalankan. Disamping itu, landasan teori juga bertujuan untuk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan yang tengah dibahas.

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Definisi Data

  1. Menurut Sutabri (2012:72)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, serta yang betul-betul ada dan terjadi.

  2. Menurut Abdul Kadir (2013:44)[2], Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh kepada penggunanya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi. Dalam konteks ini, teori mengenai data memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Klasifikasi Data

  1. Menurut Sutabri (2012:12)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan dijelaskan dibawah ini:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

      • Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
      • Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

      • Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      • Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

      • Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
      • Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Dalam konteks ini, teori mengenai klasifikasi data memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka klasifikasi data masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filling), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah sel (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Data merupakan bahan Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengolahan data berfungsi sebagai penyimpanan dan penanganan data. Dalam konteks ini, teori mengenai pengolahan data memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Pernyataan yang dikemukakan oleh Norman L. Enger (2005) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], mengartikan sistem sebagai suatu kegiatan yang saling terhubung untuk mencapai sebuah tujuan dari suatu perusahaan. Contohnya pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

  2. Pernyataan yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2007) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], mengartikan sistem sebagai sebuah kelompok dari segala komponen baik fisik maupun non-fisik yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan.

  3. Pernyataan yang dikemukakan oleh James A O’Brien (2005) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], menjelaskan bahwa sistem adalah sejumlah atau sebuah kumpulan komponen yang saling terhubung, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang didalamnya terdapat sebuah proses transformasi input menjadi output yang teratur.

Dari beberapa teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kegiatan kelompok yang saling terhubung satu sama lain dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama yang didalamnya terdapat sebuah proses transformasi input menjadi output. Dalam konteks ini, teori mengenai sistem memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka sistem masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Karakteristik Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai sifat/karakteristik dan ciri-ciri tertentu yang menyatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah sistem. Dibawah ini merupakan karakteristik dari suatu sistem, diantaranya:

  1. Komponen Sistem (Component System)

    Sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berkomunikasi, artinya komponen atau bagian-bagian tersebut saling bekerja sama dalam satu kesatuan. Setiap bagian/komponen sistem memiliki sifat untuk menjalankan fungsi tertentu dan dapat berpengaruh terhadap proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Batasan sistem bisa juga disebut sebagai ruang lingkup sistem yang merupakan sebuah batasan dari suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dilihat sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Lingkungan luar sistem merupakan segala bentuk yang ada di luar dari batasan sistem. Bentuk atau pengaruh dari luar yang mempengaruhi pengoprasian sistem biasa disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, sehingga perlu adanya pemeliharaan yang dapat mengendalikan pengaruh tersebut. Jika tidak, maka dapat mempengaruhi kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung sistem (Interface System)

    Penghubuung sistem merupakan sebuah media yang dapat menghubungkan sistem dengan sub sistem lainnya. Tujuannya adalah sebagai media untuk mengalirkan sumber daya dari sub sistem satu ke sub sistem lainnya. Dengan proses sedemikian rupa maka terjadilah sebuah integrasi sistem dalam sebuah kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah pemasukan energi yang dapat membuat sistem tersebut beroperasi. Sedangkan signal input adalah pemrosesan dari energi yang didapat agar menjadi keluaran.

  6. Pengolahan Sistem (Porcessing System)

    Pengolahan sistem merupakan proses yang dilakukan oleh sistem dalam melakukan perubahan terhadap input (masukan) mejadi output (keluaran). Contohnya adalah sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran sistem merupakan hasil dari energy masukann yang diolah menjadi keluaran yang dapat digunakan. Keluaran ini dijadikan sebagai masukan bagi sub sistem lain. Keluaran yang dihasilkan merupakan sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai input bagi sub sistem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    Sasaran sistem adalah tujuan atau sasaran pasti yang dimiliki oleh sebuah sistem. Sasaran sistem sangat berguna bagi sebuah sistem, karena jika sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tersebut tidak ada gunanya. Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai sasaran atau tujuan yang direncanakan.

Dalam konteks ini, teori mengenai katakteristik sistem memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem masuk kedalam teori dasar penelitian.

Klasifikasi Sistem

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rohmat Taufiq (2013:8)[3], mengatakan bahwa ada beberapa pengklasifikasian sistem, diantaranya klasifikasi sistem menjadi beberapa sudut pandang, antara lain:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    • Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau sering disebut prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem hubungan antara manusia dengan sang pencipta dll.

    • Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

  2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input, proses dan output nya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari proses-input-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan baik.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada pada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di toko tradisional dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, sistem akademik terkomputerisasi, transaksi jual beli di mall, dll.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dalam sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang sudah mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka waktu panjang atau digunakan selamanya.

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.

Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

    Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Dari kedua teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem dibagi menjadi beberapa klasifikasi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan suatu sistem baik yang terbentuk secara alami ataupun buatan. Dalam konteks ini teori mengenai klasifikasi sistem memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai yang mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Data merupakan bahan mentah Menurut Sutabri (2012:33)[1], data di olah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Sicle).

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2012:128)[5], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut mustakini (2012:43)[6], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut adalah beberapa defenisinya :

  1. Komponen Input

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.

  2. Komponen Model

    Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Komponen Output

    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  4. Komponen Teknologi

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  5. Komponen Basis Data

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Komponen Kendali

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Definisi Teknologi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[7], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[7], TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

Dalam konteks ini, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki keterkaitan yang erat dari fungsi teknologi informasi itu sendiri. Sehingga apa yang dibahas pada landasan teori ini relevan dengan judul penelitian yang sedang dibahas.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[8], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:

  1. Kuadran 1

    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  2. Kuadran 2

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus ditetapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi disersivikasi (produk atau pasar).

  3. Kuadran 3

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak mengalami beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microcomputer.

  4. Kuadran 4

    Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68)[9], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Launguage)

Definisi UML

Menurut Alim (2012:30)[10], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk memodelkan blue print sebuah perangkat lunak.

Jenis UML yang Digunakan

  1. Use Case

    Menurut Murad (2013:57)[11], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18)[12], langkah-langkah membuat diagram use case:

    • Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    • Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

  2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53)[11], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20)[13], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21)[13], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35)[14], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

Dalam konteks ini, teori mengenai jenis-jenis UML yang digunakan memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis UML masuk kedalam teori khusus penelitian.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012:1)[15], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Menurut Dewi Immaniar (2015:1)[16], “Internet merupakan salah satu jaringan global yang memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi di seluruh dunia”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan agar terjalin komunikasi dan interaksi di seluruh dunia.

URL(Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Candra dan Dadang (2013:87)[17], URL (Uniform Resource Locators) adalah rangkaian karakter dari sebuah standar format tertentu yang digunakan untuk menunjukan alamat dari suatu sumber dokumen atau gambar tertentu.

Dalam konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di publis melalui internet. Dengan adanya URL maka user tahu alamat yang akan dituju kedalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, maka teori mengenai internet termasuk kedalam teori husus penelitian ini.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[11], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan didalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Esa Wijayanti (2016:25)[18], “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, dan video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut John Maeda yang dimuat oleh Dewi Immaniar pada jurnal CCIT (2015: 143)[16], “web merupakan rancangan untuk media berkomunikasi virtual yang dikaitkan dengan teknologi internet”.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai format agar dapat berkomunikasi secara virtual. Dalam hal ini, definisi website memiliki keterkaitan yang khusus dengan judul penelitian yang sedang dibahas.

Jenis-Jenis Website

Pernyataan yang dikemukakan oleh arif (2011) dalam penelitian Khanna Tiara (2015:249)[19], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web stats dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut.

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet(CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat digunakan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup merubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Madcoms (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:41)[20], Sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software aplikasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server. Yaitu, Apache, PHP, PHPMyAdmin dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[21], XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, Database MySQL dan PHP interpreter.

Dalam konteks ini, teori mengenai XAMPP memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem masuk kedalam teori khusus penelitian.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Raharjo (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[21], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustianingsih (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[21], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan didalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data dapat di akses dengan cepat.

Konsep Dasar MySQL

Devinisi MySQL

Menurut Arief (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:25)[21], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Menurutu Madcoms (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:44)[21], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website, jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu database yang menggunakan SQL(Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai flatform.

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Devinisi PhpMyAdmin

Menurut Prasetyo (2012:53)[22], “PhpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa PhpMyAdmin adalah sebuah tools berbasis web untuk mengelola database MySQL.

Konsep Dasar PHP

Devinisi PHPr

Menurut Arief (2011:43)[23], ”PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis, karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirim ke browser dalam format HTML”.

Menurut Oktavian (2010) dalam Rivai Sungkowo (2015:27)[21], “PHP adalah akronim dari Hypertext Processor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai cirri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server.

  2. Kode PHP diletakan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti linux, unix, windows dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan bersifat open source dan dapat dijalankan di berbagai sistem operasi.

Konsep Dasar CI Framework

Devinisi CI Framework

Menurut Betha Sidik (2012:1)[24], CodeIgniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP.

Dari teori yang dijelaskan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa CI Framework adalah sebuah kerangka kerja pemrograman PHP. Teori ini berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Konsep Dasar Dashboard

Devinisi Dashboard

Menurut Henderi (2011:80)[25], “Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari dan sangat strategis bagi driver. Menurut ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dashboard di tulis dengan dasbor, yang berarti papan petunjuk”.

Menurut Rajagukguk (2010) dalam Rivai Sungkowo (2015:33)[20], “Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai”.

Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Dashboard adalah sebuah petunjuk atau koleksi informasi yang bersifat realtime untuk memastikan dari suatu operasi.

Konsep Dasar Persediaan Barang

Devinisi Persediaan Barang

Inventory adalah persediaan atas barang-barang yang bisa di jumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang-barang jadi, barang-barang yang untuk keperluan operasional atau barang-barang untuk keperluan lainnya.

Tujuan diadakannya inventory barang adalah:

  1. Memenuhi kebutuhan normal

  2. Memenuhi kebutuhan mendadak

  3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan material. Dengan tersedianya persediaan material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik.

Agar lebih mengerti maksud inventory/persediaan, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian inventory/persediaan. Adapun beberapa pengertian tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Inventory material adalah persediaan atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu.

  2. Inventory barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stock barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”.

  3. 3. Yang dimaksud inventory dalam penelitian ini adalah suatu persediaan dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.

Manajemen Inventori

inventory material adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemantauan kebutuhan material sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya.

Gudang Barang Material

Gudang barang material adalah gudang barang yang menyediakan material bahan baku, suku cadang yang semuanya untuk proses produksi dari awal hingga akhir.

Konsep Dasar Testing

Devinisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[26], “testing adalah sebuah proses yang diartikan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari prangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi dengan baik.

    Definisi standar yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault dan error serta incident dijelskan dalam detai berikut:

    • Filure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangkat lunak tersebut.

    • Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak

    • Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh prilaku pengguna.

    • Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[26], “acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktifitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak panduan yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing, antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus di sepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan atau hari dari penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dankemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja Testing

    Yang dimaksud kinerja testing adalah efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagai mana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan didalam sebuah perangkat lunak. Meski demikian kerusakan yang di temukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah sebuah kerusakan ditemukan, maka harus di klasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[26], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing

    Menrut Rizky (2011:262)[26], “white box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap ‘isi’ dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  2. Black Box Testing

    Menurut Rizky (2011:265)[26], “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing menjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

    • Equivalence Partitioning

      Pada teknik ini, tiap input data dikelompokan kedalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

    • Boundary Value Analisis

      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing denganmenggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai.

    • Cause Effect Graph

      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabb dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilau huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67,5.

    • Random Data Selection

      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    • Feature Test

      Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik, dapat di cek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Devinisi Requirement

Menurut Guritno (2011) dalam penelitian Rivai Sungkowo (2016:63)[20], Requirement adalah sifat-sifat sistem atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer. Adapun spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (Konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoprasian dan maintenance

Requirement di klasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional Requirement

    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsure atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Nonfunctional Requirement

    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 (satu) detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  3. Constraints (psudo requirement)

    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroprasi.


Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusui”. Elisitasi didapat dari metode wawancara dan dilakukan melalui 4(Empat) tahap, yaitu:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara ranacangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    • T artinya teknikal, bagaimana tatacara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    • O artinya operasional, bagaimana tatacara pengguna requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • Hight (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    • Middle (M): Mampu dikerjakan.

    • Low (L): Mudah dikerjakan.

  4. Final Draf Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Devinisi Literature Review

Menurut Riska Dwi Putra (2008) dalam Joko Supriyono (2014:32)[28], Literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa literature review memiliki kaitan yang erat dengan topik yang hendak diteliti untuk menemukan ide-ide baru.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45)[29], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[30], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini, diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2013)[31]. Penelitian ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver CS6 untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)[32]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Dian Permatasari (2013). Penelitian ini berjudul “perancangan Sistem Informasi Stock Control Material Pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang masih menggunakan Ms. Excel 2007 dan berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifai (2016). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Notepad++ untuk menulis script sistem yang dibangun.

  5. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stock akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stock akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stock yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.

  6. BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum PT. Propan Raya I.C.C

    Gambar 3.1 Kantor pusat PT. Propan Raya I.C.C

    PT. Propan Raya I.C.C adalah sebuah perusahaan corporate berskala internasional yang memfokuskan diri pada industrial coating chemical yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 tentang sistem manajemen mutu dan sertifikasi ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan serta diperkuat dengan sertifikasi Singapore Green Lable Scheme (SGLS) dan beberapa sertifikasi lainnya sebagai nilai tambah bahwa produk-produk yang di produksi oleh PT. Propan Raya I.C.C telah siap mengikuti persyaratan untuk menerobos pasar internasional. Dimulai dengan memasuki pasar Malaysia, PT. Propan Raya merambah ke pasar ASEAN seperti Vietnam, Singapura, Thailand, Filipina, sampai Maladewa. Saat ini, lokasi kantor pusat PT. Propan Raya I.C.C berada di Jl. Gatot Subroto KM. 8 Tangerang 15810 – Indonesia.

    Perusahaan berusaha menciptakan iklim kerja yang harmonis dan menyenangkan bagi karyawannya untuk terus mengembangkan pengetahuan diri, menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif serta tumbuh menjadi personal yang mandiri. Jumlah karyawan PT. Propan Raya I.C.C saat ini ± berjumlah 6.237 orang yang tersebar di berbagai lokasi dan departemen seperti: produksi, kantor pusat, outlet tradisional maupun modern, project dll.

    Saat ini produk-produk cat yang di produksi oleh PT. Propan Raya I.C.C berjumlah ± 163 produk dengan berbagai ukuran dan kelas yang di kelompokan berdasarkan jenis dan fungsinya menjadi: cat tembok, cat kayu, cat besi, cat epoxy, aerosol, cat batu alam dan aneka coatings.

    Sejarah Singkat PT. Propan Raya I.C.C

    Gambar 3.2 Dr. Hendra Adidarma-Dipl. Chemiker

    Pada tahun 1979, industri kayu dan rotan untuk wood finishing system masih sangat terbuka lebar di Indonesia. Dr. Hendra Adidarma-Dipl. Chemiker, (Presiden Direktur PT. Propan Raya) tertantang untuk mengembangkan industri tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi. Akhirnya didirikanlah sebuah pabrik kecil bernama PD. Propan Chemicals dengan 10 (sepuluh) orang tenaga kerja saja namun tetap didukung dengan berbagai teknologi terkini pada masa itu. Selama periode tersebut, kegiatan dan proses produksi difokuskan pada pengembangan wood finishing system. Sejak itu berbagai produk baru yang sangat inovatif sudah berkembang dipasaran Indonesia.

    Dengan semakin berkembangnya PD. Propan Chemicals dan semakin bertumbuhnya permintaan dan kebutuhan pasar yang sangat tinggi, perusahaan pun semakin besar dan sukses. Kemudian di tahun 1983 namanya pun berubah menjadi PT. Propan Raya I.C.C yang tumbuh pesat karena kesiapannya untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang. Itu adalah langkah awal sederhana yang menghasilkan sukses besar untuk menjadi pemimpin di pasar finising wood system. Sejak itu, serangkaian produk inovatif telah dikembangkan. Dalam 10 tahun terakhir, beliau telah memperluas jangkauan produk-produk propan untuk cat arsitektur yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. beliau juga berhasil membuat lapisan pelindung logam, polymer lantai, water proofing, pelapis plastik dan refinish cat mobil.

    Dengan visi menjadi perusahaan paling inovatif dan membangun perusahaan yang diakui dengan kualitas kelas dunia. Propan mempertahankan reputasinya dengan terus mendorong inovasi, penelitian dan pengembangan untuk menciptakan formula yang lebih baik untuk produk-produknya. Dr. Hendra Adidarma-Dipl. Chemiker, juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam program "Save The Planet" dengan mengganti produk cat berbasis pelarut menjadi cat berbasis air sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Pada tahun 2015, Propan Raya meluncurkan cat waterbased seperti WB Acrylic Lacquer untuk furniture, WB Wood Care untuk kayu bangunan, WB metal Protective Coating, WB Polymer Flooring, dll.

    Visi, Misi dan Tujuan PT. Propan Raya I.C.C

    Visi PT. Propan Raya I.C.C

    Sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan, Propan Raya memiliki visi sebagai perusahaan paling inovatif dan membangun perusahaan yang diakui dengan kualitas kelas dunia (To Be The Most Innovative Coating and Building Chemical Company Recognized For Its World Class Quality).

    Misi PT. Propan Raya I.C.C

    Memberikan nilai tambah yang tinggi pada produk dan solusi pada konsumen berdasarkan: kualitas yang sesuai, kepercayaan pada kualitas konsistensi pada kualitas, pelayanan yang berkualitas dan kualitas pada kegunaan.

    Tujuan PT. Propan Raya I.C.C

    Beberapa tujuan dari perusahaan yang tertuang didalam proses peningkatan di berbagai kualitas adalah sebagai berikut:

    1. Terhadap mitra bisnis: mengembangkan hubungkan kerjasama bisnis yang lebih baik.

    2. Terhadap masyarakat: mengembangkan masyarakat untuk lebih memiliki pengetahuan luas, kreatif dan inovatif untuk mengembangkan profesionalitas diri mereka.

    3. Terhadap lingkungan: menghasilkan produk ramah lingkungan melalui proses yang ramah lingkungan.

    Struktur Organisasi PT. Propan Raya I.C.C

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

    Sama halnya dengan PT. Propan Raya I.C.C yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    Gambar 3.3 Bagan Struktur Organisasi

    Dari bagan organisasi tersebut dijelaskan bahwa PT. Propan Raya I.C.C memilki:

    1. 1 orang CEO (Chief Executive officer) atau Presiden Direktur Utama.

    2. 1 orang komisaris

    3. 1 orang sekretariat

    4. 4 orang GM (General Manager)

    5. 1 orang manajer operasional

    6. 1 orang manajer umum

    7. 1 orang manajer HRD

    8. 1 orang manajer produk

    9. Dalam 1 outlet terdapat:

      • 1 orang store head

      • 2 orang sales consultant

      • 2 orang kasir

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    Berdasarkan pada gambar 3.3, uraian singkat tentang tugas dan tanggung jawab dari masing-masing divisi tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Presiden Direktur atau CEO (Chief Executive Officer) merupakan pimpinan tertinggi sekaligus owner yang bertugas untuk memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam memberikan solusi.

    2. Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan oleh direksi serta memberikan nasehat berkenaan dengan kebijakan direksi di dalam menjalankan perusahaan. Komisaris terus-menerus memantau evektifitas kebijakan perusahaan, kinerja dan proses pengambilan keputusan oleh direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

    3. Sekretariat, secara garis besar sekretariat memiliki tugas dan tanggung jawab membantu pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam menjalankan roda perusahaan, mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasi di dalam suatu perusahaan.

    4. GM Operasional (General Manager) memiliki tugas dan tanggung jawab memimpin suatu departemen dan memastikan organisasi berjalan sebaik mungkin di dalam kegiatan operasional. Memastikan biaya pengeluaran, bahan baku, mengoptimalkan kualitas produk dan mengefisiensi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta meminimalisir suatu pekerjaan yang sia-sia.

    5. GM Umum (General Manager) memiliki tugas dan tanggung jawab memimpin departemen yang memiliki kegiatan atau kebutuhan yang tidak dapat ditentukan progres kerjanya. Divisi yang dibawahi oleh GM umum ini memiliki tugas yang sama penting dengan departemen lain didalam menjalankan roda perusahaan.

    6. GM Retail & Project memiliki tugas dan tanggung jawab memimpin dan memastikan serta mengatur stategi didalam memasarkan dan mensosialisasikan produk-produk perusahaan. GM Retail & Project juga memiliki tugas untuk memonitoring perkembangan pasar dan project.

    7. GM Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengatur keuangan perusahaan dan beban perusahaan.

    8. Manager Plant memiliki tugas dan tanggung jawab me-manage seluruh kegiatan yang berkaitan di satu plant atau pabrik produksi dan bertanggung jawab memberikan laporan kepada GM Operasional atas pencapaiannya.

    9. Manager Logistik memiliki tugas dan tanggung jawab mengatur seluruh keperluan perusahaan baik yang sudah di anggarkan ataupun yang kemunculannya secara tiba-tiba.

    10. HRD memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan perekrutan SDM, melakukan penggajian dan lain sebagainya yang berkaitan dengan SDM.

    11. Product Manager (PM) memiliki tugas dan tanggung jawab menentukan arah dan tujuan pencapaian target baik penjualan maupun pengembangan terhadap keunggulan-keunggulan suatu produk yang telah di buat. Product manager membawahi beberapa outlet sesuai dengan area yang telah ditentukan. Pada umumnya satu olet terdiri dari:

      • Store Head bertanggung jawab atas semua kewenangan dan keputusan didalam suatu outlet dan bertanggung jawab kepada product manager untuk membuatkan laporan perkembangan outlet.

      • Kasir bertanggung jawab untuk menulis/merecord semua transaksi harian.

      • Product Consultant bertanggung jawab untuk memberikan solusi dan menerangkan produk-produk yang hendak di jual kepada pelanggan.

    Logo Perusahaan

    Gambar 3.4 Logo PT. Propan Raya I.C.C

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Prosedur Barang Masuk

    Proses barang masuk ke dalam outlet yaitu: supplier memberikan faktur purchase rangkap 2 berwana merah dan putih kepada product consultant, kemudian product consultant mengecek dan memastikan bahwa barang yang masuk sesuai dengan faktur purchase. Apabila jumlah barang tidak sesuai dengan faktur purchase maka product consultant memberikan tanda pada faktur purchase dan di tanda tangani oleh pengirim barang sebagai bukti bahwa pengirim mengetahui kronologi yang terjadi dan pengirim membawa kembali faktur purchase yang berwarna putih. Selanjutnya kasir menginput barang kedalam sistem.

    Prosedur Barang Keluar

    Proses barang keluar dari outlet, yaitu: kasir mengecek terlebih dahulu stok barang yang dipesan oleh pelanggan. Apabila barang ada, product consultant mempersiapkan barang yang telah di pesan oleh pelanggan. selanjutnya kasir membuat faktur penjualan sesuai pesanan pelanggan sebanyak 4 lembar atau bisa menggunakan kertas continuous rangkap 4. Lembar pertama diberikan kepada pelanggan dengan dibubuhkan stample lunas dan stample perusahaan, lembar ke-2 untuk kantor cabang, lembar ke-3 untuk kantor pusat dan lembar ke-4 disimpan oleh kasir sebagai bukti transaksi.

    Prosedur Pembuatan Laporan

    Proses pembuatan laporan dilakukan setiap malam hari sebelum outlet di tutup. Kasir harus mencetak semua list transaksi yang terjadi pada hari itu dan selanjutnya kasir mencocokan jumlah uang yang ada dengan list transaksi yang telah di cetak. Apabila terjadi selisih kurang, maka kasir wajib mengganti kekurangan uang tersebut. Proses selanjutnya, laporan diserahkan kepada store head untuk di cek kembali dan memberikan tanda tangan untuk memastikan bahwa transaksi tersebut sudah benar dan siap dikirimkan ke kantor pusat.

    Prosedur Sitem yang Berjalan pada Use Case Diagram

    Gambar 3.5 Prosedur Sistem Berjalan pada Use Case Diagram


    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram, maka proses inventori ini memiliki:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan saat proses inventori berlangsung.

    2. 3 (satu) aktor yang melakukan kegiatan transaksi, yaitu: Suplier, Store Head dan Kasir

    3. 10 (sepuluh) use case.

    Prosedur System yang Berjalan pada Activity Diagram

    Gambar 3.6 Prosedur Sistem Berjalan pada Activity Diagram


    Berdasarkan gambar 3.6 Actifity Diagram diatas menjelaskan:

    1. Satu Initial Node untuk memulai sistem pertama kali.

    2. Terdapat 10 Action State dimulai dari pengiriman barang sampai dengan cetak laporan transaksi harian.

    3. Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.

    Prosedur System yang Berjalan pada Sequence Diagram

    Gambar 3.7 Prosedur Sistem Berjalan pada Sequence Diagram


    Berdasarkan gambar 3.7 Sequence Diagram diatas menjelaskan:

    1. 3 Actor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu kasir.

    2. 4 LifeLine yang menggambarkan suatu objek di dalam sistem.

    3. 13 Message yang menerjemahkan urutan intruksi yang disampaikan ke masing - masing LifeLine.

    Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

    Analisa Masukan

    Masukan pada sistem adalah data – data yang diterima oleh sistem dan akan diproses oleh sistem tersebut. Adapun analisa masukan pada sistem yang sedang berjalan pada PT. Propan Raya I.C.C adalah sebagai berikut:

    1. Masukan 1

      Nama Masukan : Proses penginputan barang

      Fungsi : Penambahan stok barang pada outlet

      Sumber : Gudang

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap barang datang dari gudang sesuai dengan pesanan

      Format : Lampiran berupa catatan kertas

      Keterangan : Jumlah persediaan stok

      Rangkap : 2 (dua) gudang dan outlet

    2. Masukan 1

      Nama Masukan : Surat jalan (faktur prchase)

      Fungsi : Bukti penerimaan barang dari gudang

      Sumber : Suplier

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap pengiriman barang yang telah dipesan sebelumnya

      Format : Lampiran berupa catatan kertas

      Keterangan : Barang yang dikirim oleh gudang.

      Rangkap : 2 (dua) gudang dan outlet

    Analisa Proses

    Analisa proses yang ada pada outlet milik PT. Propan Raya I.C.C menjelaskan tentang sistem yang berjalan setelah mendapatkan masukan. Adapun analisa proses pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Proses 1

      Nama Proses : Penginputan barang

      Fungsi : Sebagai penambahan jumlah stok barang di outlet

      Sumber : Suplier

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap barang datang dari gudang

      Format : Lampiran berupa catatan kertas

      Keterangan : Catatan barang masuk

      Rangkap : 2 (dua) lembar, gudang dan outlet

    2. Proses 2

      Nama Proses : Penjualan

      Fungsi : Sebagai bukti penjualan.

      Sumber : Outlet

      Media : Digital

      Frekuensi : Setiap ada pelanggan yang membeli barang.

      Format : Inputan nama produk dan nominal uang pembayaran

      Keterangan : Bukti transaksi penjualan

      Rangkap : -

    Analisa Keluaran

    Analisa keluaran dari sistem yang ada pada PT. Propan Raya I.C.C berupa laporan pengeluaran barang yang merupakan hasil dari analisa keluaran yang mengalami beberapa proses. Adapun analisa keluaran pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

    1. Keluaran 1

      Nama Keluaran : Permintaan pemesanan barang

      Fungsi : Sebagai acuan pemesanan barang untuk purchasing.

      Sumber : Outlet

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap persediaan stok barang yang hampir habis, barang pesanan atau barang yang sangat laku dan stoknya sedikit.

      Format : Lampiran berupa catatan kertas

      Keterangan : Jumlah persediaan stok

      Rangkap : 2 (dua) gudang dan outlet

    2. Keluaran 1

      Nama Keluaran : Penjualan

      Fungsi : Sebagai bukti penjualan.

      Sumber : Outlet

      Media : Kertas

      Frekuensi : Setiap ada pelanggan yang membeli barang.

      Format : Lampiran berupa catatan kertas

      Keterangan : bukti transaksi penjualan

      Rangkap : 4 (empat) pelanggan, gudang cabang, kantor pusat dan outlet

    Analisa Sistem yang Berjalan

    Analisa SWOT

    Tabel 3.1 Analisis SWOT

    Tabel 3.2 Analisis SWOT Matriks

    Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Tabel 3.3 Konfigurasi Sistem yang Berjalan

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, maka penulis menemukan permasalahan yang ada pada sistem inventori outlet miliki PT. Propan Raya I.C.C. adapun permasalahan tersebut sebagai berikut:

    1. Sistem inventori yang berjalan saat ini tidak bisa menggunakan mouse sebagai tools pointer atau penunjuk perintah, sehingga untuk berpindah dari satu menu ke menu yang lain ataupun dari satu perintah ke perintah yang lain prosesnya cukup lama dan sulit.

    2. Waktu yang dibutuhkan untuk training sistem cukup lama.

    3. Tampilan program kurang menarik (user friendly).

    4. Hanya terdapat satu level user dan satu akun user saja, sehingga tingkat kesalahan sulit untuk dilakukan penelusuran.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem inventori yang mampu mempermudah proses berbagai kegiatan inventori dan memberikan level hak akses agar proses pemeriksaan kesalahan dapat ditelusuri jejaknya.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap I:

    Tabel 3.4. Elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan hasil dari elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Requirement yang dikategorikan kedalam opsi inessential (I) harus dieliminasi dari daftar requirement karena fungsinya tidak mutlak ada atau bukan bagian dari sistem. Berikut adalah hasil elisitasi tahap II :

    Tabel 3.5. Elisitasi tahap II

    Keterangan :

    M (Mandatory) = Penting/wajib ada

    D (Desirable) = Tidak terlalu penting/boleh dihilangkan

    I (Inessential) = Tidak mutlak ada/ bukan bagian dari sistem

     

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang kategorinya (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu LMH (Low, Middle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    Tabel 3.6. Elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut peneliti lampirkan tabel final draft elisitasi:

    Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada outlet milik PT. Propan Raya I.C.C, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini, yaitu merubah interface sistem persediaan barang yang semula menggunakan FoxPro berbasis teks menjadi sistem persediaan barang berbasis web dan memberikan multi level user sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan memperbaiki sistem yang lama dengan memberikan gambaran atau pandangan yang jelas menurut pandangan design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

    Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Diagram

    Gambar 4.1. Prosedur Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram, maka sistem persediaan barang ini memiliki:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan saat proses persediaan barang berlangsung.

    2. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu: admin, store head dan kasir.

    3. 16 (enam belas) use case.

    Prosedur Sistem Usulan pada Actifity Diagram

    Actifity Diagram Admin

    Gambar 4.2. Prosedur Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.2 Actifity Diagram admin diatas menjelaskan:

    1. Satu Initial Node untuk memulai sistem pertama kali.

    2. 13 Action State dimulai dari mengakses web sampai dengan logout.

    3. Satu decision node untuk logika percabangan dan

    4. Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.

    Actifity Diagram Store Head

    Gambar 4.2. Prosedur Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Store Head

    Berdasarkan gambar 4.3 Actifity Diagram store head diatas menjelaskan:

    1. Satu Initial Node untuk memulai sistem pertama kali.

    2. 13 Action State dimulai dari mengakses web sampai dengan logout.

    3. Satu decision node untuk logika percabangan dan

    4. Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.

    Actifity Diagram Kasir

    Gambar 4.4. Prosedur Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Kasir

    Berdasarkan gambar 4.4 Actifity diagram kasir diatas menjelaskan:

    1. Satu Initial Node untuk memulai sistem pertama kali.

    2. 11 Action State dimulai dari mengakses web sampai dengan logout.

    3. Satu decision node untuk logika percabangan dan

    4. Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.

    Prosedur Sistem Usulan pada Sequence Diagram

    Sequence Diagram Admin

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin

    Dari gambar 4.5. Sequence Diagram admin ini menjelaskan skenario sebagai berikut:

    1. Admin melakukan login.

    2. Admin memasukan username dan password.

    3. Verifikasi login. jika login benar, maka masuk ke halaman dashboard. Jika admin salah memasukan username dan password, maka akan ditampilan form login kembali.

    4. Admin masuk ke halaman atau menu dashboard.

    5. Admin melakukan proses penambahan, perubahan, penghapusan dan menampilkan jenis barang.

    6. Admin melakukan proses penambahan, perubahan, penghapusan dan menampilkan nama barang.

    7. Admin mengkonfirmasi permintaan pemesanan barang.

    8. Admin melakukan proses penambahan, perubahan, penghapusan dan menampilkan data user.

    9. Admin melihat atau merubah level user.

    10. Admin merubah profil sendiri.

    11. Admin melihat laporan stok barang.

    12. Admin mencetak laporan data barang.

    13. Admin mencetak laporan data pegawai.

    14. Admin melakukan proses penambahan, perubahan, penghapusan dan menampilkan data user.

    15. Admin melakukan logout

    16. Kembali ditampilkan halaman login

    Sequence Diagram Store Head

    Gambar 4.6. Sequence Diagram Store Head

    Dari gambar 4.6. Sequence Diagram store head ini menjelaskan skenario adalah sebagai berikut:

    1. Store Head melakukan login.

    2. Store Head memasukan username dan password.

    3. Verifikasi login. jika login benar, maka masuk ke halaman dashboard. Jika Store Head salah memasukan username dan password, maka akan ditampilan form login kembali.

    4. Store Head masuk ke halaman atau menu dashboard.

    5. Store Head mengoreksi dan menkonfirmasi permintaan pemesanan barang.

    6. Store Head melakukan proses pemesanan barang.

    7. Store Head melakukan proses penginputan barang.

    8. Store Head melakukan proses penjualan barang.

    9. Store Head mencetak faktur penjualan.

    10. Store Head merubah profil sendiri.

    11. Store Head melihat dan mencetak laporan stok barang.

    12. Store Head melihat dan mencetak laporan harian

    13. Store Head mencetak laporan data barang.

    14. Store Head melakukan logout

    15. Kembali ditampilkan halaman login

    Sequence Diagram Kasir

    Gambar 4.7. Sequence Diagram kasir

    Dari gambar 4.7. Sequence Diagram kasir ini menjelaskan skenario sebagai berikut:

    1. Kasir melakukan login.

    2. Kasir memasukan username dan password.

    3. Verifikasi login. jika login benar, maka masuk ke halaman dashboard. Jika kasir salah memasukan username dan password, maka akan ditampilan form login kembali.

    4. Kasir masuk ke halaman atau menu dashboard.

    5. Kasir melakukan proses pemesanan barang.

    6. Kasir melakukan proses penginputan barang.

    7. Kasir melakukan proses penjualan barang.

    8. Kasir mencetak faktur penjualan barang.

    9. Kasir merubah profil sendiri.

    10. Kasir melihat dan mencetak laporan stok barang.

    11. Kasir melihat dan mencetak laporan harian.

    12. Kasir melakukan logout.

    13. Kembali ditampilkan halaman login

    Prosedur Sistem Usulan pada Class Diagram

    Gambar 4.8. Class Diagram

    Rancangan Basis Data

    Spesifikasi Basis Data (database)

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.

    Didalam sistem yang diusulkan, database yang digunakan diberinama dengan nama dbpropan. Adapun spesifikasi tabel-tabel yang ada didalam database adalah sebagai berikut:

    1. Tabel Pegawai

    2. Tabel Jabatan

    Gambar 4.8. Class Diagram

    Rancangan Prototype

    Prototype Halaman Login

    Gambar 4.8 Halaman Login

     

    Gambar 4.9 Verifikasi Login Gagal

    Prototype Halaman Dashboard

    Gambar 4.10 Halaman Dashboard

     

    Prototype Halaman Master Jenis Barang

    Gambar 4.11 Halaman Master Jenis Barang

     

    Prototype Halaman Tambah Jenis Barang

    Gambar 4.12 Halaman Tambah Jenis Barang

     

    Prototype Halaman Master Nama Barang

    Gambar 4.13 Halaman Master Nama Barang

     

    Prototype Halaman Tambah Nama Barang

    Gambar 4.14 Halaman Tambah Nama Barang

     

    Prototype Halaman Permintaan Barang

    Gambar 4.15 Halaman Permintaan Barang

     

    Prototype Halaman Manajemen User

    Gambar 4.16 Halaman Manajemen User

     

    Prototype Halaman Detail Pegawai

    Gambar 4.17 Halaman Detail Pegawai

     

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Pentium IV

    2. Monitor : SVGA 15”

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard : PS2

    5. Ram : 2GB

    6. Rardisk : 320 GB

    Spesifikasi Software (Aplikasi)
    1. Sistem Operasi linux mint

    2. Google Chrome

    3. XAMPP

    4. Notepad++

    Hak Akses
    1. Admin

    2. Store Head

    3. Kasir

    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan metode pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program tersebut sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Black Box Testing

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

     

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box dengan cara memberikan sejumlah inputan pada program seperti contoh pengujian pada menu login dan pada masing-masing menu lainnya. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampapikan pesan yang sangat membantu jika user mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap sesuai dengan kebutuhan funsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

    Time Schedule

    Time schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan langkah-langkah kegiatan implementasi. Adapun langkah-langkah time schedule ini adalah sebagai berikut:

     

    Estimasi Biaya

    Prototype Halaman Detail Pegawai

     

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil analisa yang dilakukan mengenai Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. Propan Raya I.C.C, maka akhir dari penulisan laporan Skripsi ini adalah memberikan kesimpulan. Analisa yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

    1. Sistem persediaan barang yang berjalan saat ini dirasa masih kurang efektif, karena menggunakan bahasa pemrograman FoxPro yang tidak bisa menggunakan mouse dan hanya mamanfaatkan tombol tab dan enter untuk mengarahkan pointer.

    2. Proses transaksi barang yang terjadi didalam sistem yang baru menjadi lebih baik karena mudahnya akses untuk mendapatkan sebuah data.

    3. Dalam merancang sistem persediaan barang menggunakan database MySQL dan bahasa pemograman PHP, yang nantinya sistem diharapkan mampu membantu PT. Propan Raya I.C.C dalam memantau jumlah stok barang dan memudahkan dalam mendapatkan informasi mengenai detail informasi jumlah stok barang secara update, akurat dan tepat waktu.

    4. Pimpinan dengan mudah mendapatkan akses informasi yang diinginkan.

    5. Informasi yang ditampilkan dapat berupa grafik untuk memudahkan mengelola data.


    Saran

    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

    1. Perlu pengembangan lanjutan agar dapat terintegrasi dengan sistem lainnya.

    2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan maintenance oleh SDM yang sesuai dengan bidangnya, agar sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.

    3. Dalam pelaksanaan penggunaan sistem ini perlu dilakukannya training dan pelatihan secara berkala sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM yang ada.

    4. Dalam penerapan sistem persediaan barang, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi peralatannya (software dan hardware) maupun sumber daya manusia agar sistem dapat berjalan secara maksimal.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    2. Kadir, Abdul, Tata. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andy.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Taufik, Rohmat, Tata. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. Amin. Zaenal, dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
    5. Nugroho. Bondan. Dwi, dan Azhari. Imam. 2012. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2.
    6. Mustakini, Yogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andy.
    7. 7,0 7,1 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014.Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    8. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Resiko. SWOT Balanced ScoreCard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    9. Yusmini, Didi Muardi dan Ade Indragunawan. 2011.Analisis Finansial KUD Madiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tepang Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
    10. Alim,Yadanur dkk. 2012.Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
    11. 11,0 11,1 11,2 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013.Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    12. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012.Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andiy
    13. 13,0 13,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek.Surabaya: Universitas Airlangga.
    14. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013.Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya.Surabaya: Universitas Airlangga.
    15. Community eWolf 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
    16. 16,0 16,1 Dewi Immaniar, Iswahyudi, Wahyu Setiono. 2015.Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Komunikasi Visual. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, ISSN: 1978-8282 Vol. 9, No. 2, Januari 2016. 135.
    17. Ahmadi, Candra. Hermawan Dadang. 2013.E-Business & E-Commerce.. Yogyakarta: Andi Offset.
    18. Wijayanti, Esa. 2016.Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan pada PT. Karunia Pelita Promosindo. diambil dari: http://widuri.hararja.info
    19. Untung Rahardja, Khanna Tiara, Imam Prayogi. 2015.Peningkatan Rangking Exist-Club pada PB Exist Jakarta- CCIT Vol.8 No.3 - Mei 2015.
    20. 20,0 20,1 20,2 Madcoms. 2010.Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andy.
    21. 21,0 21,1 21,2 21,3 21,4 21,5 Sungkowo Rivai. 2014.Perancangan Database Health Monitoring (DHM) Berbasis Dashboard Pada Perguruan Tinggi Raharja.STMIK Raharja: Rivai.
    22. Prasetyo, Imam. 2013.Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer.Diambil dari http://ilmukomputer.org
    23. Arief, M Rudyanto. 2011.Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL.Yogyakarta: Andy.
    24. Sidik, Betha. 2012.Menggunakan Framework CodeIgniter 2.X untuk Memudahkan Pengembangan Pemrograman Aplikasi Web PHP5.Diterbitkan oleh: Informatika Bandung.
    25. Henderi, Untung Rahardja, Qory Oktisa Aulia dan Muhamad Hendri. 2013.Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies.Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5, No. 1, September 2013.
    26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 Hakim dan Muhammad Rizki. 2012. Prototype Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile Menggunakan Java Script Object Notation (JSON).STIKOM Surabaya: Surabaya.
    27. Saputra, Alhadi. 2012.Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung.Bandung LAPAN.
    28. Supriyono, Joko. 2014.Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining pada PT. Kalila Indonesia.Diambil dari: http://widuri.raharja.info.
    29. Hermawan. Asep. 2014.Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
    30. Yuniarti. Evi dan Anita Kusuma Dewi. 2012.Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja.Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
    31. Tiara, Khanna. 2013.Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Diambil dari: http://widuri.raharja.info
    32. Hia, Makrothymia. 2013.Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media. Diambil dari: http://widuri.raharja.info

    [[Category: Lock]