SI1222472134

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM APLIKASI HRD BERBASIS WEB

UNTUK PENILAIAN KINERJA STAF

PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :


NAMA : Dewa Made Cahyadi Yudhistira

NIM : 1222472134


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


SISTEM APLIKASI HRD BERBASIS WEB

UNTUK PENILAIAN KINERJA STAF

PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222472134
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM APLIKASI HRD BERBASIS WEB

UNTUK PENILAIAN KINERJA STAF

PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222472134
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain, M.Kom)
   
(Nasril Sany, S.Kom)
NID : 13002
   
NID : 18190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM APLIKASI HRD BERBASIS WEB

UNTUK PENILAIAN KINERJA STAF

PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222472134
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1222472134
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222472134

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

HRD (Human Resource Development) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang bertugas untuk mengatur serta mengembangkan sumber daya atau kemampuan seluruh pekerja yang ada dalam suatu perusahaan. HRD bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen atau pencarian tenaga kerja, mulai dari mencari kandidat terbaik, melakukan sesi wawancara atau interview, sampai proses penyeleksian.Salah satu tugas dari seorang HRD adalah membuat rencana strategi pengembangan dan pelatihan sebagai salah satu kegiatan dari ManajemenSumber Daya Manusia(MSDM). Strategi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan perencanan mengenai cara bagaimana kualitas sumber daya manusia yang dimiliki pengembangan ke arah yang lebih baik, meningkat kemampuan kerja, skill dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi. Perlu adanya pengembangan dan pelatihan yang terus menerus untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Pada sususan organisasi di Pengadilan Negeri Tangerang ada beberapa bagian penting yang memiliki otoritas yang tinggi dan dominan di manajerial dalam mengambil langkah atau kebijakan bagi para pekerjanya. Salah satu bagian dari salah satu susunan organisasi tersebut ada pada divisi HRD yang berwenang memberikan pengembangan dan pelatihan kepada Staf. Pengembangan dan pelatihan merupakan hal yang berbeda, namun keduanya berhubungan dengan memberikan bantuan kepada karyawan supaya dapat berkembang dari pengetahuan, dan kemampuan yang lebih tinggi, dengan pengembangan dan pelatihan seorang lebih mudah melaksanakan tugasnya. Para pegawai akan berkembang lebih cepat, lebih baik, bekerja lebih efisien, dan lebih mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan jika menerima pelatihan dibawah pengawasan pemimpin.Dengan mengembangkan system aplikasi dibangun dengan metode UML akan membantu dalam pengembangan system penilaian staf pada Pengadilan Negeri Tangerang

Kata Kunci: HRD,Pelatihan,Penilaian


ABSTRACT

HRD (Human Resource Development) or in Indonesian called the field of human resources, namely section or division within a company's management is responsible for managing and developing the resources or the ability of all workers in a company. HRD solely responsible for the recruitment or employment search, from finding the best candidates, conduct interviews or interview session, until the selection process. One of the tasks of an HRD is a strategic plan for development and training as one of the activities of the Human Resource Management (HRM). The development strategy HRD (Human ResourcesDevelopment) is planning on how the quality of its human resources towards the development of better, increased ability to work, skill and has a good loyalty to the organization. The need for development and training continuously to produce quality human resources. In the arrangement organization in the Tangerang District Court there are some important parts that have high authority and dominant in managerial in taking measures or policies for its workers. One part of one of the existing organizational structure of the division HRD authorized to make the development and training of staff. Development and training is different, but both are related to providing assistance to employees in order to develop from knowledge, and a higher capacity, with the development and training of a more easily carry out their duties. The employees will develop faster, better, work more efficiently, and more easily achieve the goals established by the company if received training under the supervision of a leader. By developing the application system built by the method of UML will assist in the development of the staff appraisal system at the Tangerang District Court

Keywords : MHRD, Training, Assessment

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur allahmdulilah, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  4. Bapak Al Husain,M.Kom, Komselaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Nasril Sany,S.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Nur Djuniba, S.H selaku stakeholder Pengadilan Negeri Tangerang
  7. Ayah, Ibu, Teman-teman, dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.

Tangerang, 2016
Dewa Made Cahyadi Yudhistira
NIM. 1222472134

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Karyawan

Tabel 4.2Tabel Penilaian

Tabel 4.3Tabel Sertifikat

Tabel 4.4Tabel Akses

Tabel 4.5 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.6Blackbox Testing

Tabel 4.7 Jadwal Pengolahan

Tabel 4.8 Etimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Pengolahan Data Diklat Staf

Gambar 3.4 SquenceDiagram Pengolahan Data Diklat Staf

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram

Gambar 4.4Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5Prototype Menu Utama Admin

Gambar 4.6Prototype Home area Admin

GGambar 4.7Prototype menu input dataStaf

Gambar 4.8Prototype MenuData Penilaian

Gambar 4.9Prototype MenuData Diklat

Gambar 4.10Prototype Menu Laporan

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.12 Tampilan Home Area Admin

Gambar 4.13 Tampilan Menu Data Staf

Gambar 4.14 Tampilan Menu Penilaian

Gambar 4.15 Tampilan Menu Diklat

Gambar 4.16 Tampilan Menu Penilaian Kinerja

Gambar 4.17 Tampilan Menu Laporan


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

HRD(Human Resource Development)atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bidang sumber daya manusia, yaitu bagian atau divisi dalam suatu manajemen perusahaan yang bertugas untuk mengatur serta mengembangkan sumber daya atau kemampuan seluruh pekerja yang ada dalam suatu perusahaan. HRD bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen atau pencarian tenaga kerja,mulai dari mencari kandidat terbaik, melakukan sesi wawancara atau interview, sampai proses penyeleksian.

Seorang HRD juga bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan dan penggalian kemampuan dari setiap tenaga kerja yang ada, serta mengembangkan potensi para tenaga kerja ini melalui beberapa metode, seperti membuat penilaian kinerja karyawan atau yang dikenal dengan KPI (Key Performance Index) dan juga memberikan pelatihan, pengembangan atau training mengenai kepemimpinan dan keterampilan lain dalam dunia kerja. Hanya mereka yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang psikologi, ekonomi, dan hukum yang bisa mengisi pekerjaan HRD. Selain itu, untuk menjadi seorang HRD diperlukan beberapa keahlian khusus seperti menguasai dan mampu mengoperasikan alat tes psikologi, memahami undang–undang ketenagakerjaan dan juga sistem penggajian (paymentand payroll).

Salah satu tugas dari seorang HRD adalah membuat rencana strategi pengembangan dan pelatihan sebagai salah satu kegiatan dari ManajemenSumber Daya Manusia(MSDM). Strategi pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan perencanaan mengenai cara bagaimana kualitas sumber daya manusia yang dimiliki HRD ke arah yang lebih baik, meningkat kemampuan kerja, skill dan memiliki loyalitas yang baik terhadap organisasi. Perlu adanya pengembangan dan pelatihan yang terus menerus untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Kegiatan pengembangan dan pelatihan dapat dilakukan secara internal di perusahaan(in house training),atau mengirimkan pekerja secara bergantian ke berbagai training provider yang dilaksanakan baik di dalam maupun luar negeri untuk mengikuti pelatihan SDM seperti workshop, seminar, dan lain-lain.

Pada sususan organisasi di Pengadilan Negeri Tangerang ada beberapa bagian penting yang memiliki otoritas yang tinggi dan dominan di manajerial dalam mengambil langkah atau kebijakan bagi para pekerjanya. Salah satu bagian dari salah satu susunan organisasi tersebut ada pada divisi HRD yang berwenang memberikan pengembangan dan pelatihan kepada Staf. Pengembangan dan pelatihan merupakan hal yang berbeda, namun keduanya berhubungan dengan memberikan bantuan kepada karyawan supaya dapat berkembang dari pengetahuan, dan kemampuan yang lebih tinggi, dengan pengembangan dan pelatihan seorang lebih mudah melaksanakan tugasnya. Para pegawai akan berkembang lebih cepat, lebih baik, bekerja lebih efisien, dan lebih mudahmencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan jika menerima pelatihan dibawah pengawasan pemimpin.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas tentang pentingnya pengembangan SDM pada setiap karyawan. Hal ini melatar belakangi penulis untuk mengangkat gagasan tentang strategi pengembangan SDM Staf di Pengadilan Negeri Tangerang dari HRD untuk Para Staf. Gagasan ini diharapkan meningkatkan kedisiplinan karyawan untuk tercapainya target Kedisiplinan Staf Pengadilan Negeri Tangerang, mengurangi dan menghilangkan kinerja staf yang buruk, meningkatkan komitmen sertadedikasi Staf yang tinggi terhadap Pemerintah. Sehingga StafPengadilan Negeri Tangerang dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya.

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba untuk membuat aplikasi sistem informasi Penilaian Staf di Pengadilan Negeri Tangerang untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu penulis mengambil judul: SISTEM APLIKASI HRD BERBASIS WEB UNTUK PENILAIAN KINERJA STAF PADA PENGADILAN NEGERI TANGERANG untuk jadi penelitian Skripsi.

Perumusan Masalah

Pada penelitian ini dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas, yaitu:

  1. Apa saja metode pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia pada bagian HRD di Pengadilan Negeri Tangerang?
  2. Bagaimana proses pengolahan data pelatihan dan sistem perhitungan Penilaian Kinerja Staf agar berjalan secara efektif dan efisien?
  3. Apa saja manfaat dari pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia pada bagian HRD di Pengadilan Negeri Tangerang?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penelitian ini dan menjadikan lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penulisan Skripsi ini pada proses penilaian kinerja yang meliputi:

  1. Pengolahan data Karyawan
  2. Pengolahan Absensi
  3. Pengolahan data Sertifikasi Staf
  4. Pengolahan data Pelatihan
  5. Pembuatan laporan Penilaian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional
  2. a. Mengetahui bagaimana sistem manajemen HRD di Pengadilan Negeri Tangerang yang sedang berjalan.

    b. Mengetahui bagaimana proses pengolahan data dan sistem Penilaian Staf.

    c. Mengetahui apakah proses laporan dari hasil Penilaian data staf yang berjalan dapat dibuat secara cepat dan akurat

  3. Tujuan Fungsional
  4. a. Mampu menganalisa sistem manajemen HRD di Pengadilan Negeri Tangerang yang sedang berjalan

    b. Mampu menganalisa proses pembuatan laporan dari hasil Penilaian data Staf di Pengadilan Negeri Tangerang.

  5. Tujuan Individual
  6. a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja

    b. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

    c. Sebagai syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di perguruan tinggi raharja dengan membuat laporan secara sistematis
  2. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur Penilaian data staf di Pengadilan Negeri Tangerang
  3. Mengetahui kendala-kendala pada sistem Penilaian Staf di Pengadilan Negeri Tangerang

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode, adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Interview (Interview Research)
  2. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber seperti Ibu Nur Djuniba sebagai Fungsional Umum secara langsung pada lembaga tempat Skripsi berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Metode Pengamatan (Observation Research)
  4. Peneliti melakukan pengamatan secara berkala terhadap proses Penilaian data staf di Pengadilan Negeri Tangerang yang beralamat di Jl. TMP Taruna No 7. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  5. Studi Kepustakaan (Library Research)
  6. Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan peragkat lunak yang akan dibuat.

Metode Perancangan

Metodelogi Perancangan sistem yang akan digunakan adalah UML, UML adalah suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 sebagai penulisan listing program PHP dan phpMyAdmin sebagai database.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan Skripsi dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini menjelaskan tentang definisi-definisi dari metode-metode yang digunakan sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat di Pengadilan Negeri Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang rancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode UML, serta hasil sistem menggunakan PHP dan Mysql, serta implementasi program yang dibuat, serta tampilan program yang diusulkan, kelebihan dan kelemahan dari program tersebut

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta pencapaian yang berkaitan dengan tujuan yang telah disampaikan

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan


LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Defenisi Sistem

Berdasarkan teori Hartono(2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.[1]

Berdasarkan teori Gordon B. Davis dalam Sutabri (2012:12), “Menyatakan, sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.[2]

Karakteristik Sistem

Berdasarkan teori Sutabri (2012:20), “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.[2]

Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

g. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[2]

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Berdasarkan teori Fathansyah (2012:2), “Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya”.[3]

Jadi data adalah kenyataan yang menggambarkan satu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

a. Tahapan Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

b. Tahapan Process

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemproses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian data pada storage

c. Tahapan Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi

Definisi Informasi

  1. Berdasarkan teori Sutarman(2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.[4]
  2. Berdasarkan teori Sutabri(2012:19), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.[2]

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna, yang bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini berdasarkan teori Sutabri (2012:41):[5]

a. Akurat(Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu (Timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi

c. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Berdasarkan teori Sutabri (2012:38), Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.[2]

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :


a. Mudah diperoleh (Easily Obtained)

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan lengkap (Extensive and Complete)

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian (Accuracy)

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan

d. Kecocokan (Suitability)

Sifat ini menunjukkan sebarapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya

e. Ketepatan Waktu (Timelines)

Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu

f. Kejelasan (Clarity)

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar

g. Keluwesan (Flexibility)

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit untuk diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h. Dapat dibuktikan (Can be Proved)

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk mengkaji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama

i. Tidak ada prasangka (No Prejudice)

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya

j. Dapat diukur (Can be Measured)

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Berdasarkan teori Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[2]

Berdasarkan teori Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).[4]

Komponen Sistem Informasi

Berdasarkan teori Sutabri (2012:47), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.[2]

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu:

a. Blok Masukkan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam suatu sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

f. Blok Kendali (Control Block)

Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut

a. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial

b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan

c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Berdasarkan teori Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.[6]

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Reliability), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Keandalan (Reliability)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh pelanggannya.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Flexibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi

Aplikasi Sistem

Suatu pengembangan dari beberapa bahasa pemograman yang di bangun berdasarkan keguanaan masing-masing apalikasi tersebut.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunaanya.

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

Teknologi Informasiadalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 2011).

Berdasarkan teori Daryanto (2010:3), Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi.[7]

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat

Teori Khusus

Pengertian SDM

Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah Departemen Sumber Daya Manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau Human Resource Department. Manajemen sumberdaya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya (Stoner,2013).

Produktivitas karyawan menjadi pusat perhatian dalam upaya untuk meningkatkan kinerja yang mempengaruhi tingkat dan efisiensi dan efektifitas organisasi. Analisis yang lebih mengkonsentrasikan pada kinerja akan lebih memberikan penekanan pada 3 faktor utama Ravianto (2013), menyatakan motivasi dari karyawan, kemampuan dari karyawan serta dukungan organisasional. PTPNIII merupakan perusahaan yang cukup besar dan memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak, maka dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya tentu saja perusahaan sangat tergantung pada kinerja para karyawannya agar perusahaan tetap survive.

Kinerja

Kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2010).[8]

Adapun elemen-elemen kinerja pada umumnya menurut Mathis dan Jackson (2010), terdiri dari lima elemen yaitu:

  1. Kualitas hasil
  2. Kuantitas hasil
  3. Ketepatan waktu
  4. Kehadiran
  5. Kemampuan bekerja sama

Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (2011) yang merumuskan:

Human Performance = Ability x Motivation

Ability = Knowledge x Skill

Motivation = Attitude x Situation

  1. Faktor Kemampuan (Ability)
  2. Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri atas kemampuan potensi pendidikan (knowledge) dan keterampilan (skill), dengan kata lain pendidikan yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

  3. Faktor Motivasi (Motivation)
  4. Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja (situation) dilingkungan organisasinya. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.

    Berdasarkan teori Henry Simamora (2013), kinerja (performance) dipengaruhi 3 faktor yaitu:[9]

  1. Faktor Individual
  2. a. Kemampuan danKeahlian

    b. Latar Belakang

  3. Faktor Psikologis
  4. a. Pembelajaran

    b. Personality

    c. Motivasi

  5. Faktor Organisasi
  6. a. Penghargaan

    b. Job design

    c. Kepemimpinan

Dengan kata lain, kinerja individu adalah hasil:

  1. Atribut individu, yang menentukan kapasitas untuk mengerjakan sesuatu. Atribut individu meliputi faktor individu (kemampuan, keahlian, dan latar belakang) dan faktor psikologis (pembelajaran, motivasi, dan personality).
  2. Upaya kerja (workeffort), yang membentuk keinginan untuk mencapai sesuatu
  3. Dukungan Organisasi, yang memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berbuat sesuatu

Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi merupakan salah satu unsur yang mempunyai peranan dalam meningkatkan kinerja (performance). Motivasi adalah dorongan seseorang untuk melakukan suatu tindakan karena orang tersebut ingin melakukannya juga. Jika seseorang didorong, mereka akan bereaksi untuk menekan. Mereka bereaksi, sebab mereka merasa bahwa mereka harus melakukan. Bagaimana pun juga, jika mereka dimotivasi, maka mereka akan membuat pilihan positif untuk melakukan sesuatu, sebab mereka melihat bahwa aksi tersebut sangat berarti bagi mereka. Aksi mereka, sebagai contoh, dapat memuaskan beberapa dari kebutuhan-kebutuhan mereka (Werther and Davis, 2011).

Teori Kebutuhan

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan/pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya. Abraham Maslow dalam Dessler(2012), mengemukakan bahwa secara teoritis motivasi terbentuk karena manusia memilikili kategori kebutuhan pokok, yaitu sebagai berikut:

  1. Kebutuhan fisik (Physiologicalneeds), yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar. Didalam mengatasi kebutuhan fisik terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
  2. a. Tingkat upah atau gaji, istilah system penggajian (remuneration) mengandung pengertian suatu penghargaan (reward), pembayaran (payment), atau penggantian biaya (reimbursement) sebagai imbalan kerja atau balas jasa. Remuneration lazimnya berupa upah (wages) atau gaji (salary). Upah lazim digunakan bagi para pekerja, sedangkan gaji digunakan bagi para pegawai atau pejabat. Menurut Sikula, (2010), mengenai upah atau gaji ada juga yang membaginy amenjadi 2 yaitu:

    Pertama, pembayaran berdasarkan satuan hasil kerjadan kedua pembayaran berdasarkan satuan waktu. Berdasarkan perbedaan ini maka lazimnya upah dibayarkan atas dasar apa yang dihasilkan pekerja selama waktu tertentu. Sebaliknya gaji dibayarkan atas dasar satuan waktu (bulan, tahun)s elama pegawai itu menjabat atau bekerja dengan kata lain, gaji berupa pembayaran terhadap pekerjaannya atau jabatan.

    b. Tunjangan sosial, merupakan imbalan tak langsung, dapat berupa asuransi, dana pensiun, holidaypay, kesehatan, hari raya, dan sebagainya. Menurut Chruden dan Sherman (2010) menguraikan sebagai berikut: “Tunjangan sosial menyatakan bentuk kompensasi yang tidak langsung yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari kehidupan untuk pekerja”.Dengan menambah kualitasdan kehidupan kerja, jaminan sosial ini diharapkan untuk meningkatkan kerjasama dan kinerja di antara para pekerja.

  3. Kebutuhan akan rasa aman (Safetyneeds), apabila kebutuhan fisiologis relatif telah terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan-kebutuhan baru, yang kurang lebih dapat kita kategorikan dalam kebutuhan-kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut, cemas, dan kekalutan, kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas kekuatan pada diri pelindung, dan sebagainya). Didalam mengatasi kebutuhan akan rasa aman terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
  4. a. Jaminan keamanan dan keselamatan kerja, adanya rasa aman atau jaminan akan pekerjaannya (jobsecurity), jika terjadi sesuatu atas diri pekerja. Mengenaihal ini Flippo (2011) menguraikan sebagai berikut: “Dengan adanya peningkatan keamanan pekerja, dapat memberikan sumbangan terhadap usaha meningkatkan kinerja pekerja”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keselamatan dan keamanan merupakan usaha untuk dapat memberi ketentraman akan adanya ketidakpastian di masa yang akan datang, misalnya ketidak pastian akan pekerjaannya.

    b. Fasilitas (perlengkapan kerja), fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi, dan memberikan kemudahan dalam bekerja selain itu fasilitas juga berhubungan dengan kemampuan dari seseorang untuk menggunakan fasilitas tersebut (Ivan cevich dan Matterson, 2011).[10]

    c. Perjanjian kontrak kerja, merupakan suatu kesepakatan antara pihak perusahaan dan pekerja dimana yang di dalamnya dijelaskan masalah kejelasan status pekerjaan dan hal-hal penting lainnya.(Hamilton,2012).

    d. Kebijakan-kebijakan perusahaan, merupakan suatu arah yang ditentukan untuk dipatuhi dalam proses kerja atau dalam suatu perusahaan. Kebijakan yang ditetapkan manajemen menuntut partisipasi dan kerja sama dari semua pihak. Setiap pekerjad iberikan arahan dan pemikiran yang akan membantunya dalam mencapai sasaran dan hasil yang diinginkan. Setiap kebijakan mengandung sasaran jangka panjang dan ketentuan yang harus dipatuhi setiap kategori fungsionaris perusahaan (Ivancevich dan Matterson,2011).

  5. Kebutuhan sosial (Socialneeds), apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis dan keamanan telah cukup terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan akan cinta, rasa kasih sayang, dan raasa memiliki. Seseorang akan haus akan tata hubungan yang penuh rasa enggan orang-orang pada umumnya, yakni akan suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya, dania akan berikhtiar lebih keras lagi untuk mencapai tujuan ini. Didalam mengatasi kebutuhan sosial terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
  6. a. Hubungan sosial, merupakan kebutuhan yang diakui oleh lingkungannya, penerimaan teman sejawat, dan kesempatan dalam masyarakat

    b. Lingkungan atau iklim kerja, lingkungan kerja dapat diartikan juga dalam iklim atau suasana kerja yang berhubungan dengan hubungan antar manusia (humanrelation), tetapi juga dapat diartikan suasana dalam arti fisik, tempat kerja yang luas, bersih, sehat, dan membuat karyawan merasa betah bekerja, dimana dapat mempengaruhi disiplin dan kinerja kerja.Lingkungan kerja yang menyenangkan mungkin dapat menjadi kunci pendorong bagi para pekerja untuk menghasilkan kinerja puncak. Dimana suasana lingkungan kerja juga dapat diartikan sebagai serangkaian sifat lingkungan kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi kolektif dari orang-orang yang hidup dan bekerja di dalam lingkungan tersebut, dan diperhatikan untuk mempengaruhi motivasi serta perilaku mereka (Dale,2010).

    c. Work crew, merupakan perseorangan atau grup yang dapat membantu pekerja lainnya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (Soeharsono,2010).

    d. Sanksi,merupakan suatu tindakan administrasi sebagai ganjaran atau hukuman akibat kinerja yang tidak baik, hasil pekerjaan yang kurang memenuhi syarat dimana hal tersebut dapat menjadi suatu dorongan pekerja untuk bekerja lebih baik (Ivan cevichdanMatterson,2011).[10]

  7. Kebutuhan akan penghargaan (Esteem needs), Maslow dan Deasler (2012) mengatakan dalam bukunya bahwa:“Semua orang dalam masyarakat (dengan beberapa pengecualian patologis) mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat dan biasanya bermutu tinggi, akan rasa hormat atau harga diri, dan penghargaan akan orang-orang lain. Karenanya,kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua perangkat tambahan”. Yakni yang pertama, keinginan akan kekuatan, akan prestasi, akan kecukupan, akan keunggulan dan kemampuan, akan kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi dunia, dan akan kemerdekaan dan kebebasan. Kedua, kita memiliki apa yang dapat kita katakan hasrat akan nama baik atau gengsi, prestise (yang dirumuskan sebagai kehormatan dan penghargaan dari orang lain), status, ketenaran dan kemuliaan, dominasi, pengakuan, perhatian. Didalam mengatasi kebutuhan akan penghargaan terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
  8. a. Penghargaan, wajar jika seorang tenaga kerja atau karyawan yang telah berusaha dan bekerja ingin dihargai oleh atasannya. Ditinjau dari segi kebutuhan (needs) penghargaan atas prestasi atau jasa seseorang merupakan salah satu kebutuhan manusia. Menurut Abraham Maslow (2012) kebutuhan tersebut terletak pada urutan keempat yaitu yang disebut sebagai self-esteem.

    b. Kepercayaan dari atasan, untuk mencapai suatu hasil pekerjaan yang bagus maka pekerja harus mampu menunjukkan suatu hasil nyata yang dapat dilihat secara langsung oleh atasan sehingga dapat memperoleh suatu kepercayaan dalam menangani pekerjaan tertentu, dimana untuk memperoleh kepercayaan tersebut diharapkan mempunyai sikap kejujuran, keterbukaan, dan integritas (Susanto, 2012).

    c. Status, merupakan suatu kejelasan kedudukan di suatu perusahan untuk setiap infrastruktur yang ada diperusahaan tersebut baik itu formal maupun informal (Ivancevichdan Matterson,2011).[10]

    d. Kemampuan diri sendiri (skills), kemampuan atau keahlian bisa mendominasi terhadap orang dan sesuatu, tetapi keahlian bisa juga berarti suatu tingkat tertentu dari kecakapan. Keahlian pribadi merupakan suatu kedisiplinan dalam mengklarifikasikan secara kontinu dan memperdalam sisi pribadi kita, memfokuskan energi kita, atau mengembangkan kesadaran, dan melihat realitas secara objektif (FredLuthans,2012).

    e. Promosi,adalah semacam penghargaan terhadap hasil pekerjaan seseorang yang telah berusaha,dan merupakan suatu peluang bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka untuk memperoleh promosi tersebut.Biasanya hal tersebut dapat berupa peningkatan upah atau gaji,dan dapat juga berupa peningkatan jabatan(FredLuthans,2012).

  9. Kebutuhan akan aktualisasi diri(Self-Actualizatiton),sekalipun semua kebutuhan di atas telah terpenuhi, kita masih sering merasa(walautidak selalu) bahwaakan segera berkembang suatu perasaan tidak puas dan kegelisahan yang baru,kecuali orang itu melakukan apa yang secara individual, sesuai dengan keinginannya. Seseorang yang ingin menjadi sesuatu harus berusaha,ia harus jujur terhadap sifatnya sendiri.Kebutuhan ini dapat kita sebut juga sebagai perwujudan diri.

Kemampuan Karyawan Bekerja

Secara psikologis,kemampuan(ability)terdiri atas kemampuan potensi pendidikan(knowledge)dan keterampilan(skill),dengan kata lain pendidikan yang memadai dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

Dukungan Organisasional

Dukungan organisasional lebih kepada bagaimana suatu organisasi mampu memenuhi kebutuhan tiap-tiap karyawan sehingga dapat menjadi nilai motivasi tersendiri yang dimiliki oleh karyawan organisasi tersebut.

Berdasarkan teori Moenir(2010), kegiatan organisasi atau manajemen yang ditujukan untukp eningkatan kinerja karyawan ada 3 cara, yaitu:[11]

  1. Peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan
  2. a. Pendidikan

    Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahan umum seseorang di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan yang menyangkut kegiatan pencapaian tujuan.

    b. Pelatihan

    Pelatihan adalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan pekerjaan tertentu dan merupakan beban penting bagi organisasi dimana pekerjaan itu berada.

  3. Kebutuhan akan rasa aman (Safetyneeds), apabila Peningkatan melalui Promosi
  4. a. Pengertian Promosi

    Promosi adalah perubahan kedudukan seseorang dalam rangka susunan jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik ditinjau dari segi tanggung jawab, syarat-syarat maupun penghasilan (Moenir,2010).[11]

    b. Tujuan dan Manfaat Promosi

    1. Memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan keahlian keahlian dan kemampuan karyawan setinggi mungkin
    2. Memotivasi para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
    3. 3) Menyebabkan efisiensi organisasional yang lebih besar dan tingkat moral kerja karyawan yang tinggi

    c. Peningkatan Melalui Transfer.

    Transfer adalah perpindahan dari tempat kerja yang satu ketempat kerja yang lain tanpa disertai perubahan kelas pekerjaan atau penghasilan dan juga tidak disyaratkan kualifikasi kemampuan atau kecakapan yangl ebih tinggi dari yang sekarang (Moenir,2010).[11]

Strategi Peningkatan Kinerja Karyawan

Strategi adalah seperangkat proses dan aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengembangkan sumber daya manusia, peningkatan kinerja karyawan adalah usaha untuk memperbaiki pelaksanaan kinerja karyawan yang sekarang maupun yang akan datang sehingga pelaksanaan tujuan organisasi lebih efisien. Dengan kata lain peningkatan kinerja karyawan adalah setiap kegiatan yang dimaksudkan mengubah perilaku yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap (Moekijat,2012).[12]

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi peningkatan kinerja karyawan ialah seperangkat proses dan aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan untuk memajukan karyawan baik dari pengetahuan,dan kemampuan karyawan sehingga dapat mengubah kemampuan bekerja, berfikir dan keterampilan-keterampilan lainnya agar dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri, sehingga pelaksanaan tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik

Tujuan Peningkatan Kinerja Karyawan

Sedangkan berdasarkan teori Hasibuan (2013). Tujuan peningkatan kinerja karyawan yaitu, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, dan human skill karyawan yang semakin baik.[13]

Kendala-kendala Peningkatan Kinerja Karyawan

Kendala-kendala pengembangan yang akan dihadapai dalam pelaksanaan pengembangan, erdasarkan teori Hasibuan(2013), antara lain:[13]

  1. Karyawan
  2. Karyawan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen, seperti pendidikan dasarnya, pengalaman bekerja, dan usianya. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran dalam pelaksanaan latihan dan pendidikan, karena daya tangkap, persepsi dan daya nalar mereka tehadap pelajaran yang diberikan berbeda.

  3. Fasilitas Peningkatan Kinerja
  4. Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat lancarnya peningkatan kinerja

Kerangka Pemikiran

Didalam suatu Lembaga Pengadilan Negeri Tangerang yang bersifat padat karya, faktor tenaga kerja sangat menentukan pencapaian tujuan Lembaga. Tenaga kerja dalam Pengadilan Negeri Tangerang terdiri dari pelaksana, pimpinan, dewan direksi, komisaris/pelaksana ini terdiri dari pekerja (skill dan unskill) Staff merupakan karyawan skill.

Secara logika, peningkatan kinerja Staff Pengadilan Negeri Tangerang ini akan meningkatkan kinerja Lembaga Negeri. Kinerja itu sendiri dapat diartikan sebagai prestasi kerjaatau hasil kerja, baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Aspek yang akan dinilai dalam kinerja antara lain: kuantitas dari hasil dan kehadiran.

Metode Rancangan Sistem Dengan UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML(Unified Modeling Language)

Berdasarkan teori Nugroho (2011:6), “UML” (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.[14]

Berdasarkan teori Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blue print perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

  1. Use Case
  2. Berdasarkan teori Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.[15]

    Berdasarkan teori Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case:[16]

    a. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    b. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

  3. Activity Diagram
  4. Berdasarkan teori Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.[15]

    Berdasarkan teori Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.[17]

  5. Sequence Diagram
  6. Berdasarkan teori Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.[17]

    Berdasarkan teori Wijayanto (2013:35), “Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.[18]

  7. Class Diagram

Berdasarkan teori Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.[18]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Berdasarkan teori Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :[19]

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language).

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatanlain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarkiclass lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit testuntuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Kemudian juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem

Konsep Permodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Berdasarkan teori Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).[14]

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Berdasarkan teori Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:[14]

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu:

  1. Structural things
  2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  3. Behavioral things
  4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  5. Groupingthings
  6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  7. Annotationalthings

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UnifiedModelingLanguage (UML).

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Berdasarkan teori Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan databaseflat”.[20]

Berdasarkan teori Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.[21]

Berdasarkan teori Raharjo (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.[22]

Berdasarkan teori Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.[23]

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45).[21]

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

Definisi Field

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).[21]

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).[21]

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Berdasarkan teori Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.[15]

Berdasarkan teori Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.[24]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Berdasarkan teori Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:[24]

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Jenis-jenis Website

Berdasarkan teori Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:[24]

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Fungsi Web

Berdasarkan teori Rahmat Hidayati (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:[25]

  1. Personal Website
  2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  3. Commercial Website
  4. Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis

  5. Goverment Bisnis

Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna

Web Browser

Berdasarkan teori Jarot Setyaji (2010:296), “web browser atau sering juga disebut internet broswer yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya”. Internet Browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang di transfer dari world wide web (www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh sebuah pengguna internet. Berikut merupakan bagian dari web browser yaitu :[26]

  1. Status Bar
  2. Kotak bagian dibawah jendela browser menampilkan berbagai jenis informasi sesuai dengan apa yang dilakukan oleh pengguna. Sebagian besar menunjukan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

  3. Address Bar
  4. Merupakan kotak bagian atas jendela browser, menampilkan seluruh alamat situs web atau URL.

  5. Title Bar
  6. Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

  7. Toolbar Icon
  8. Toolbar atau icon jendela browser pada bagian kanan atas jendela browser dibawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “back”, “home”, “refresh” dan lain sebagainya.

  9. Display Window
  10. Merupakan ruang kerja browser, berupa frame menampilkan halaman website.

  11. Scroll Bar

Merupakan pointer untuk menarik halaman web menuju bagian paling bawah.

Appache Web Server

Berdasarkan teori Rulianto Kurniawan (2010:9) dalam penelitian Siti Ainiyah (2015), “Apache web server atau server HTTP, Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Linux, Unix, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya yang berguna untuk melayani dan mengfungsikan situs web. Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembangan-pengembangan dibawah naungan Apache Software Foundation. Web server inilah nantinya yang akan digunakan untuk belajar bahasa pemrograman PHP”.

Definisi MySQL

Berdasarkan teori Raharjo (2011:45), “MySQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relational. Setiap server database relational atau Relational Database Management System RDBMS mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.[22]

Berdasarkan teori Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL” atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.[27]

XAMPP

Berdasarkan teori Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.[28]

Berdasarkan teori Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.[29]

Berdasarkan teori Nugroho (2010:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.[14]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP.

Adobe DreamweaverCS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. Christianus Sigit(2010 :1), “Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web.

Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwaever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

PHP

Berdasarkan teori Anhar (2010:3), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script.[21]

Berdasarkan teori Arief (2011:43), PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.[24]

Berdasarkan teori Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:[30]

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain
  4. Merupakan software yang bersifat open source
  5. Gratis untuk di download dan digunakan
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain
  7. Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet

phpMyadmin

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Berdasarkan teori Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.[24]

Berdasarkan teori Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.[20]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

Elisitasi

Berdasarkan teori(Guritno, 2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.[31]

Berdasarkan teori Saputra (2012:51), juga berpendapat bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.[32]

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    c. Low (L): Mudah dikerjakan.

  7. Final draft elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Blackbox Testing

Berdasarkan teori Soetam Rizky (2011:265), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."[33]

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning, Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis, Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
  3. Cause Effect Grap, Dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection, Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test, Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Studi Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini
  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penilaian kinerja staf karyawan dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi pengolahan kinerja staff ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review). Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian oleh Riski Amalia (2013)
  2. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana “Penerapan Dashboard Informasi Sistem Penilaian kinerja pegawai pada SDM di PT PLN Disjaya Area Cikokol” untuk membantu bagian SDM dalam melakukan penilaian terhadap karyawannya. Dalam melakukan penilaian terhadap karyawan terdapat ketentuan-ketentuan yang dapat dilakukan, seperti cara kinerja karyawan, perilaku dan seterusnya tergantung kepada cara penilaian masing perusahaan.Dalam melakukan penilaian dibutuhkan suatu sistem yang mampu menangani proses tersebut dengan baik. Untuk itu dilakukan pengembangan lebih terhadap teknik penyampaian informasi yang berbentuk tabel menjadi bentuk visual dengan metode Dashboard Information System pada PT PLN Disjaya Area Cikokol.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Nuraeni dan Hendri (2011)
  4. Penelitian ini membahas mengenai “Model Sistem Pendukung Keputusan untuk Monitoring dan Peningkatan Kinerja Dosen” untuk monitoring peningkatan kinerja dosen dan menghitung pencapaian target dosen yang telah di tentukan oleh perguruan tinggi. Dan hasil tersebut untuk para mahasiswa, penelitian yang dilakukan penulis untuk kepuasan pelanggan atau konsumen.

  5. Penelitian oleh Muhamad Hendri (2011)
  6. Penelitian ini membahas mengenai “Desain Dashboard Information System Sebagai Indikator Indeks Mutu Kajur Pada Perguruan Tinggi Raharja” untuk bagaimana mendesain sebuah sistem informasi untuk menyajikan informasi salah satu hasil pencapaian yang telah ditargetkan Perguruan Tinggi Raharja dalam hal ini Indeks Mutu Kajur untuk penilaian RME (Raharja Multimedia Edutaiment), IMD (Index Mutu Dosen) dan IMM (Index Mutu Mahasiswa) dalam bentuk visual (Dashboard). Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah dipelajari.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Trifenaus Prabu Hidayat, Ronald Sukwadi, Jeassyca Ngaditeja (2011)
  8. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Penilaiaan Kinerja karyawan (Studi Kasus di PT X)” Penelitian ini menghasilkan sistem penilaian karyawan untuk menghitung pemberian insentif karyawan. Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, namun penelitian ini belum mengkaji prestasi kerja karyawan untuk mendukung sistem penilaian kinerja karyawan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Elmarie Papageorgion dan Herman EC de Bruyn (Acta Commercii, 2012)
  10. Penelitian ini membahas mengenai“Using Executive Information System As A Business Management Tool In Listed Johannesburg Stoct Exchange (JSE) Companies :An Exploratory Study” Penelitian ini penting dalam rangka membangaun EIS sebagai alat manajemen bisnis untuk menganalisis dan mengukur kenerja perusahan. Penelitian tersebut memberikan bukti bahwa perusahaan dengan EIS atau berencana untuk menerapkan EIS yang memiliki built-in fitur, sangat penting untuk real-time pengambilan keputusan, memecah masalah dan menciptakan keunggulan kompetitif, penelitian yang dilakukan sangat baik karena dapat memberikan keyakinan untuk berbagai perusahaan yang ingin menerapkan EIS. Namun sayangnya penelitian yang dilakukan belum bisa membantu perusahaan yang memiliki kendala untuk menerapkan EIS seperti kendala kecilnya perusahaan jumlah SDM yang kurang memadai, biaya yang cukup tinggi, dan lain-lain.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Purwadirja (2011)
  12. Penelitian ini membahas mengenai “PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPENILAIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. ANUGERAH CEMERLANG”. Penelitian ini di buat hanya membatasi pada perancangan sistem informasi penilaian berbasis Web yang meliputi informasi mengenai nilai karyawan, entry nilai, dan nilai hanya mengacu pada Standar Operasional dan dapat menampilkan nilai pada jangka waktu pertahun.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum

Sejarah Kantor Pengadilan Negeri Tangerang

Dalam mewujudkan suasana peri kehidupan yang sejahtera, aman, tentram dan tertib seperti yang diamanatkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, maka dibutuhkan adanya lembaga yang bertugas menyelenggarakan keadilan dengan baik. Salah satunya lembaga untuk menegakkan kebenaran dalam mencapai keadilan, ketertiban dan kepastian hukum adalah badan-badan peradilan sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, yang masing-masing mempunyai lingkup kewenangan menggali perkara atau sengketa di bidang tertentu.

Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Umum dan Undang-undang ini dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang berpuncak pada Mahkamah Agung, sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditentukan oleh Undang-Undang No. 48 Tahun 2009.

Pengadilan Negeri merupakan pengadilan tingkat pertama untuk memeriksa dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya, kecuali undang-undang menentukan lain.

Pengadilan Negeri Tangerang merupakan Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus yang berada dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banten. Wilayah hukum Pengadilan Negeri Tangerang meliputi seluruh daerah administratif Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

Pada awalnya Pengadilan Negeri Tangerang merupakan pemecahan dari Pengadilan Negeri Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pengadilan Negeri Tangerang pertama kali diresmikan pada 15 Juni 1966, berkantor di Jalan Daan Mogot No.15 Tangerang, yang merupakan bangunan yang didirikan pada zaman Belanda dan dikenal dengan sebutan LANDRAAD. Pengadilan Negeri Tangerang pertama kali dipimpin oleh R.SOEGONDO KARTANEGARA, SH. sebagai Ketua dan M. SOEWARDI KARTOSENTONO sebagai Panitera Kepala.

Pada 7 Februari 1983 kantor Pengadilan Negeri Tangerang berpindah lokasi di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna Tangerang sampai dengan sekarang, dengan luas tanah ± 4000 m2, yang diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Jawa Barat yang saat itu dijabat oleh SOEHENDRO HENDARSIN, SH.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pengadilan Negeri Tangerang

Pembahasan Tugas Berdasarkan Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi Kantor Pengadilan Negeri Tangerangdapat dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing, sebagai berikut:

  1. Ketua
  2. a. Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan mengawasi keuangan rutin/pembangunan.

    b. Melakukan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dan memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi para Hakim maupun seluruh karyawan.

    c. Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan pengawasan atas :

    • Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya.
    • Masalah-masalah yang timbul.
    • Masalah tingkah laku/perbuatan hakim, pejabat Kepaniteraan Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya
    • Masalah eksekusi yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung.
    • Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk membawa keluar dari ruang Kepaniteraan: daftar, catatan, risalah, berita acara serta berkas perkara.
    • Menetapkan panjar biaya perkara; (dalam hal penggugat atau tergugat tidak mampu, Ketua dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa membayar biaya perkara).
  3. Wakil Ketua
  4. a. Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya

    b. Mewakili ketua bila berhalangan.

    c. Melaksanakan delegasi wewenang dari ketua.

    d. Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada ketua.

  5. Hakim
  6. a. Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan tugas Kekuasaan Kehakiman. Tugas utama hakim adalah menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan kepadanya.

    b. Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari keadilan dan berusaha keras untuk mengatasi hambatan-hambatan dan rintangan agar terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.

  7. Panitera
  8. a. Kedudukan Panitera merupakan unsur pembantu pimpinan.

    b. Panitera dengan dibantu oleh Panitera Muda harus menyelenggarakan administrasi secara cerrnat mengenai jalannya perkara perdata dan pidana.

    c. Bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di Kepaniteraan.

    d. Membuat salinan putusan.

    e. Menerima dan mengirimkan berkas perkara.

    f. Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu yang ditentukan.

  9. Sekretaris
  10. a. Sekretaris Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi Umum Pengadilan.

  11. Kabag Umum
  12. a. Pengawasan dan pengendalian

  13. Panitera Muda (Pidana, Perdata, Hukum)
  14. a. Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.

    b. Membantu Panitera dalam menyelenggarakan administrasi perkara dan pengolahan/penyusunan laporan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

  15. Kasubag Umum dan Keuangan
  16. a. Memberikan pelayanan guna terciptanya proses peradilan.

    b. Menangani surat keluar dan surat masuk yang bukan bersifat perkara.

    c. Menangani masalah keuangan, baik keuangan penerimaan Negara bukan pajak, pengeluaran, anggaran, dan hal-hal lain yang menyangkut pengeluaran pengadilan diluar perkara pengadilan.

  17. Kasubag Kepegawaian dan ORTALA
  18. a. Menangani keluar masuknya pegawai.

    b. Menangani pensiun pegawai.

    c. Menangani kenaikan pangkat pegawai.

    d. Menangani gaji pegawai.

    e. Menangani mutasi pegawai.

    f. Menangani tanda kehormatan.

    g. Menangani usulan/ promosi jabatan, dll.

  19. Kasubag Perencanaan, TI, dan Pelaporan
  20. a. Penanggungjawab seluruh kegiatan Ruang Perencanaan,IT dan Pelaporan.

    b. Membina,Mengarahkan serta Mengawasi pelaksanaan kegiatan bidang Perencanaan,IT dan Pelaporan.

    c. Melaporakan yang menjadi kewenangannya sesuai tupoksi.

    d. Menjaga dan merawat inventaris kantor serta arsip penting Perencanaan,IT dan Pelaporan.

    e. Mengkoordinasi masing-masing tupoksi dan penyusunan Laporan Tahunan.

    f. Mengkoordinasi masing-masing tupoksi untuk dalam penyusunan laporan.

    g. Menginventarisir kebutuhan dalam penganggaran, menghimpun seluruh permintaan-permintaan sesuati tupoksi.

    h. Membatu KPA dalam penyusunan Anggaran.

Visi dan Misi Kantor Pengadilan Negeri Tangerang

Visi Kantor Pengadilan Negeri Tangerang adalah “Terwujudnya Pengadilan Negeri Tangerang yang luhur dan bermartabat”. Adapun misi-misi sebagai berikut :

  1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Tangerang
  2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.
  3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Tangerang.
  4. Meningkatkan kredibilitas transparansi Pengadilan Negeri Tangerang

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur pengolahan data Staf .
  2. a. Bagian Personalia menginput data lengkap Staf berdasarkan jabatan dan bagian unit kerja.

    b. Data staf dicatat pada suatu buku staf dan aplikasi komputer berupa aplikasi excel.

  3. Prosedur pengolahan Informasi sertifikasi Staf .
  4. a. Bagian Personalia menerima data sertifikat dari para staf.

    b. Data dicatat, buku besar data staf dan di input di aplikasi staf di excel.

  5. Prosedur pengolahan data Absensi Staf.
  6. a. Bagian Personalia menginput data absensi tiap hari ke dalam program aplikasi excel staf, yang di ambil dari data form absensi harian yang di isi oleh staf Pengadilan Negeri Tangerang dengan paraf hadir/pulang.

    b. Setelah data dalam formulir absensi di input ke data staf yang akan di jadikan informasi referensi penilaian mutu kerja para staf Pengadilan Negeri Tangerang kepada pimpinan.

  7. Prosedur pengolahan data diklat untuk Staf.
  8. a. Staf mengajukan permohonan untuk ikut pelatihan diklat yang diajukan kepada HRD berdasarkan surat pengajuan yang di buat staf.

    b. Bagian HRD memproses surat pengajuan diklat staf, yang di lihat dari data sataf di aplikasi staf excel yang di proses.

    c. Surat pengajuan Diktat yang di buat staf di proses oleh HRD yang dilampirkan data staf yang di ajukan ke pada Pimpinan.

  9. Prosedur Penilaan Pimpinan
  10. a. Pengajuan Permohonan Diklat Staf yang di usul oleh HRD di serahkan ke pimpinan untuk mendapat persetujuan.

    b. Jika data yang di serahkan lengkap ke pimpinan, dan penilaian karyawan dari HRD baik, maka staf dinyatakan bisa ikut Diklat. Namun sebaliknya jika informasi dari data staf kurang baik maka staf dinyatakan tidak layak ikut.

    c. Pimpinan menerima laporan data staf tiap bulanya dari HRD.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa system berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan aktor dan sistem. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram untuk Sistem Informasi yang dijalankan oleh Pengadilan Negeri Tangerang.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Pada gambar 3.2 terdapat :

  1. Terdapat 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem Pendatan informasi Staf.
  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Personalia, Staff, dan Pimpinan.
  3. 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya  : input data staf dan input data sertifikat,input data absensi, surat permohonan diklat, data pengajuan diklat staf, surat keputusan diklat, proses pelatihan diklat,danlaporan data staf bulanan
  4. Proses pertama staf mengajukan permohonan untuk ikut pelatihan diklat yang di ajukan ke HRD, dan data informasi staf di lampirkan oleh HRD yang di serahkan kepada Pimpinan untuk mendapat persetujuannya.
  5. Pimpinan menerima Laporan dari HRD mengenai surat permohonan Diklat pelatihan Staf yang dilampirkan data informasi staf.Dan pimpinan memberikan persetujuan.
  6. HRD memproses hasil keputusan dari Pimpinan untuk melakukan/tidak melakukan Diklat ke pada staf yang mengusulkan permohonan.
  7. Jika laporan di persetujuan maka staf ikut pelatihan dan membuat laporan hasil Diklat pelatihan staf ke pada pimpinan.

Activity Diagram Pengolahan Data Diklat Staf

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram dapat juga menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity Diagram merupakan state diagram khusus dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processingi). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem dan (interaksiantar sub-sistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Berikut ini adalah beberapa activity diagram yang berjalan pada Pengadilan Negeri Tangerang.

Gambar 3.3 Activity Diagram Pengolahan Data DiklatStaf

Berdasarkan Gambar3.4.Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali
  2. 14 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  3. 3 Vertical Swimlane, yang menjadi alur objek
  4. 1 Final State, Objek yang diakhiri
  5. Proses berjalan yaitu : Pendataan Staf akan diproses oleh Personalian
  6. Lalu dilakukan tahap pendataan absensi,Pendataan sertifikasi staf
  7. Permohonan Pelatihan diklat yang di buat oleh staf,dimana HRD memproses ke pimpinan berdasarkan data staf
  8. Pimpinan menerima informasi permohonan diklat staf lalu membuat keputusan berdasarkan informasi data yang di berikan HRD

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequace Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek–objek yang terkait).

Gambar 3.4 Sequence Diagram Pengolahan Data Diktat Staf

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 5 LifeLine, yaitu Data staf, Data Absensi, Pengajuan Diklat, Pelatihan Diklat,dan Laporan
  2. 3 Actor,yaitu :Personalia, Staf,dan Pimpinan
  3. 12 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut, yaitu: pendataan staf, permohonan pelatihan diklat,Validasi Laporan, dan Acc Laporan

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
  2. a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

    b. Monitor : 14” Resolution (Touch Screen)

    c. RAM : 2 GB DDR3

    d. Harddisk : 500 TB HDD

  3. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
  4. a. Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

    b. Microsoft Office 2007 Profesional

  5. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh admin HRD

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih menggunakan data Microsoft excel dan di catat pada buku besar.
  2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan manual dengan buku besar
  3. Keakuratan data terhadap penilaian Staf menggunakan buku data dan program excel
  4. Pelaporan usulan untuk ikut diktat yang kurang jelas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternative pemecahan dari masalah yang dihadapi, antaralain :

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem pengelolaan data Staf, Penilaian staf, dan laporan ikut diklat
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang data staf , data absensi, data sertifikat,data pelatihan dan laporan data diklat
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama
  4. Harus dibuatkan sebuah Aplikasi yang berbasis Web dengan sisitem Komputerisasi

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pada PengadilanNegeri Tangerang . Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap pada Pengadilan Negeri Tangerang.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem pada PengadilanNegeri Tangerang. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu system Aplikasi HRD, Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru, prosedur yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses pendataan anggota menggunakan form kertas menjadi pendataan berbasis web. Perbedaan yang terjadi pada sistem berjalan selanjutnya adalah proses rekap untuk menghasilkan sebuah data yang dapat di simpan, dan karena admin sudah bisa mengerjakan semuanya. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML Interprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan state diagram, rancangan basis data, normalisasi serta rancangan tampilan.

Prosedur Sistem Usulan

A. HRD

  1. HRD melakukan login dengan memasukan username dan password
  2. Jika Login benar lalu masuk ke menu admin, jika login salah kembali ke login
  3. Setelah masuk ke halaman menu admin ditampilkan Input data staf, input data diklat, input data sertifikat, penilaian kinerja, laporan

Diagram Rancangan Sistem

Untuk membuat rancangan sistem, maka digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang saat ini digunakan sebagai berikut :

Rancangan Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem Penilaian staf Pada Pengadilan Negeri Tangerang
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan proses sistem kinerja 1 actor yang melakukan kegiatan proses Penilaian Aplikasi sistem kinerja staf Pada Pengadilan Negeri Tangerang yaitu HRD
  3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh actor yaitu : 3. 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor yaitu : Login, menu admin, input data staf, input data diklat, Input data penilaian kinerja, laporan, logout

Activity Diagram

Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali
  2. 2. 19 Action, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut diantaranya menu login, home area admin, menu input data pegawai, menu input penilaian kinerja, input data diklat, laporan dan logout
  3. 1 Final State, objek yang di akhiri

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram HRD

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 4 Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya, menu data karyawan, menu diklat, penilaian, laporan
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan dalam Aplikasi, yaitu HRD, pimpinan, staf
  3. 8 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data memakai class diagram, spesifikasi basis data dan normalisasi

Rancangan Class Diagram

Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan

Perangkat keras yang Berdasarkan gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 4 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi attribut serta operasi yang sama diantaranya Tb staf, Tb Penilaian kinerja, Tb Diklat, Tb Akses
  2. 2 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Spesifikasi Basis Data

Perangkat keras yang Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama file : Tabel Karyawan

Media : Hard Disk

Isi : nik, Nama ,Namafoto, Jk, Jab, Dept, Tempat Lahir,Tgl Lahir, Gol darah, Agama, Status, Telp,.email

Primary key : nik

Jumlah record : 190

Struktur :

Tabel 4. Tabel Karyawan

2. Nama file : Tabel Penilaian

Media : Hard Disk

Isi  : Id, nik, perihal penilaian, keterangan, tgl penilaian

Primary key : nik

Jumlah record : 21

Struktur :

Tabel 4.2 Tabel penilaian

3. Nama file : Tabel Sertifikat

Media : Hard Disk

Isi : id, nama, namafoto, keterangan

Primary key :

Jumlah record : 52

Struktur :

Tabel 4.4 Tabel sertifikasi

4. Nama file : Tabel Akses

Media : Hard Disk

Isi : id nama, username, password, level

Primary key : id laporan

Jumlah record : 70

Struktur :

Tabel 4.5 Tabel Akses

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perangkat keras yang Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

Table 4.5 Perbedaan Prosedur

Sistem Yang Diusulkan

Prototype Menu Utama Admin

Gambar 4.5 Prototype Menu Utama Admin

Pada rancangan ini menggambarkan disain menu untuk login awal admin masuk ke menu area admin

Prototype Home Area Admin

Gambar 4.6 Prototype Home area Admin

Rancangan menu area admin yang terdiri dari menu home, Menu data staf, Menu sertifikasi, Menu data diklat, Menu laporan dan Logout

Prototype Menu data Staf

Gambar 4.7 Prototype menu input data Staf

Pada rancangan ini menggambarkan tampilan menu data staf yang berisikan Data para staf.

Prototype Menu Data Penilaian

Gambar 4.8 Prototype Menu data penilaian

Gambar rancangan ini menampilkan Menu Sertifikat para anggota staf yang terdaftar

Prototype Menu Data Diklat

Gambar 4.9 Prototype Menu Data Diklat

Pada rancangan ini menggambarkan menu Data Diklat Staf untuk para anggota yang telah mengikuti pelatihan staf diklat

Prototype Menu Laporan

Gambar 4.10 Prototype Menu Laporan

Pada rancangan ini menggambarkan menu Laporan yang merupakan untuk pimpinan.

Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

Desain Menu Utama Admin

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Admin

Pada Gambar ini merupakan tampilan dari menu untuk login admin

Tampilan Home Area Admin

Gambar 4.12 Tampilan Home Area Admin

Pada Menu ini merupakan menu yang berfungsi sebagai menu area admin yang terdapat beberapa link menu untuk mengelola data Staf, sertifikat, diklat, dan laporan.

Tampilan Menu Data Staf

Gambar 4.13 Tampilan Menu Data Staf

Pada Tampilan menu Input data Staf untuk menginput data Staf baru atau merubah data para Staf

Tampilan Menu Penilaian

Gambar 4.14 Tampilan Menu Penilaian

Pada menu ini berisikan beberapa link Penilaian dari para anggota Staf.

Tampilan Menu Diklat

Gambar 4.15 Tampilan Menu Diklat

Pada menu Diklat menampilkan Data para anggota yang telah melakukan Diklat Pelatihan

Tampilan Menu Penilaian Kinerja

Gambar 4.16 Tampilan Menu Penilaian Kinerja

Pada menu penilaian kinerja menampilkan nilai hasil kerja para anggota staf

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.17 Tampilan Menu Laporan

Pada menu Laporan menampilkan Semua laporan Data dari anggota yang melakukan Pelatihan Diklat atau Sertifikasi dan dapat di cetak sesuai per periode.

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar, berikut adalah tahapan dalam pengembangan sistem tersebut yaitu :

a. Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap pertama yang dilakukan, hal ini berguna untuk memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan

b. Analisa Sistem

Tahapan analisa sistem dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan, tahap ini bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi untuk mempermudahkan menentukan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem

c. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan berdasarkan data yang diperoleh serta analisa pada sistem yang berjalan

d. Pembuatan Program

Tahap pertama adalah pembuatan program yaitu pembuatan database pada MySQL berdasarkan data yang didapat, lalu merancang bentuk tampilan dilayar kemudian membuat listing program sebagai instruksi dalam menghubungkan tampilan layar tersebut

e. Testing Program

Bertujuan untuk mengetahui hasil dari program yang telah dibuat pada tahap implementasi sebelumnya

f. Evaluasi Program

Kegiatan ini dilakukan setelah test program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat

g. Perbaikan Program

Tahap ini dilakukan jika di temukan kekurangan dan kelemahan pada program yang telah dibuat

h. Pelatihan

Setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap pegawai, maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segera diimplementasikan

i. Dokumentasi

Pengarsipan file yang tersusun rapih sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nantinya

Spesifikasi Hardware, Software dan Brainware

Hardware

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Laptop Asus
  2. Ram 2 GB
  3. Hardisk 500 GB
  4. Monitor 14 HD (LED)
  5. Optical Mouse 2.4G Wireless
  6. Printer Laserjet

Software

Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7
  2. PHP dan MySQL
  3. Macromedia Dreamweaver CS5
  4. Visual Paradigm for UML Interprise Edition

Brainware

Hak akses (brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan akan tetap menggunakan pegawai yang sudah ada. Hanya saja dibutuhkan suatu pelatihan pada tenaga pelaksanaan yang ada untuk mendukung kerja sistem yang diusulkan.

Testing atau Pengujian

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.8 Blackbox Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti data masih terpusat atau masih di simpan di satu tempat saja.

Schedule Implementasi

Tabel 4.9 Jadwal Pengolahan

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian.

Tabel 4.10 Etimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal:

  1. Sistem pada Pengadilan Negeri Tangerang masih bersifat manual, sehingga data yang dihasilkan belum akurat dan belum tersimpan dengan baik dikarenakan belum adanya system memadai dan sistem yang berjalan belum dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat. Oleh karena itu perlu di buatkan sebuah aplikasi dengan merancang system yang baru dengan metode perancangan UML, dimana sangat membantu dalam perancangan sebuah system.
  2. Sistem yang sedang berjalan saat ini sudah di buatkan aplikasi yang menghasilkan laporan yang cepat dan akurat hal ini dikarenakan system melakukan proses pencatatan secara terpusat dengan aplikasi menggunakan PHP MySQL sebagai tempat penyimpanan database, sehingga proses pengumpulan data menjadi cepat dan pencarian data data yang dihasilkan tentu akurat karena sudah memakai aplikasi HRD yang dibuat.
  3. Dengan Sistem Aplikasi yang sudah di bangun di HRD sangat membantu HRD dalam memproses Penilaian terhadap staf yang ingin melakukan diklat dan sangat membantu dalam penilaian staf terutama dalam ketepatan proses pengolahan data staf jika pada saat waktu di butuhkan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada system Pendataan pada Pengadilan Negeri Tangerang, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja Sistem informasi Pendataan Staf untuk bisa ikut pelatihan Diklat, yaitu sebagai berikut :

  1. Melakukan pengembangan terkomputerisasi terhadap sistem informasi Pendataan Staf yang selama ini dipakai
  2. Perlu penambahan tenaga kerja yang professional dalam penggunaan system baru
  3. Dengan sistem yang telah dikembangkan perlu adanya yang lebih baik dalam mengelolah data pada personalia sehingga dalam penilaian staf dapatc epat
  4. Sistem pelaporan juga sudah dapat di cetak sesuai dengan priodenya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. " Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”.Jakarta: PT. Rineka Cipta "
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi: Offset "
  3. " Fathansyah. 2012. “Basis Data”. Bandung: Informatika "
  4. 4,0 4,1 " Sutarman. 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara "
  5. " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "
  6. " Jogiyanto, Hartono. 2010. “Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta: ANDI "
  7. " Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa "
  8. " Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama "
  9. ”Simamora, Henry. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN "
  10. 10,0 10,1 10,2 " Ivancevich M, Konopaske dan Matteson. 2011. Perilaku dan Manajemen Organisasi, edisi 7 jilid 1. Erlangga : Jakarta "
  11. 11,0 11,1 11,2 " Moenir, 2010, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta "
  12. " Moekijat. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian). Bandung: CV. Mandar Maju "
  13. 13,0 13,1 " Hasibuan, Malayu. 2013. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara "
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 " Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset "
  15. 15,0 15,1 15,2 " Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013"
  16. " Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. “Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML”. Yogyakarta: Andi "
  17. 17,0 17,1 " Vidia, Dhanada dan Anuttama. 2013. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek”. Surabaya: Universitas Airlangga"
  18. 18,0 18,1 " Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga "
  19. " Nugroho, Adi. 2010. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung”: Informatika "
  20. 20,0 20,1 " Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita "
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 21,4 " Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita "
  22. 22,0 22,1 " Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung : Informatika "
  23. " Kustiyahningsih,Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu "
  24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 " Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi "
  25. " Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo "
  26. " Setyaji Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer Dan Laptop. Jakarta : Mediakita "
  27. " Sibero, F.X Alexander. 2011. “Kitab Suci Web Programming”. Jakarta:MediaKom "
  28. " Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi "
  29. " Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex Media Komputindo "
  30. " Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom "
  31. " Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta "
  32. " Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN "
  33. " Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka"

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Observasi
A.2. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.3. Form Validasi Skripsi
A.4. Surat Keterangan Observasi
A.5. Kartu Bimbingan
A.6. Formulir Seminar Proposal
A.7. Formulir Final Presentasi
A.8. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.9. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.10. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
A.11. Sertifikat Prospek
A.12. Sertifikat Toefl
A.13. Sertifikat IT Nasional
A.14. Sertifikat IT Internasional
A.15. Final Slide Presentasi

Lampiran B

B.1. Formulir Pertemuan Stakeholder
B.2. Form Wawancara


Contributors

Cahyadi Yudhistira