SI1222471594

Dari widuri
Revisi per 13 Februari 2017 06.06 oleh Chem (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN

GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

   

Logo stmik raharja.jpg

     

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1222471594
NAMA

   

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN

GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222471594
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Junaidi M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN

GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222471594
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 18 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Abdul Hayat, M.T.I)
   
(Haerudin, S.Kom, M.M)
NID : 07133
   
NID : 05092



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN

GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222471594
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM ABSENSI SISWA DAN

GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222471594
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222471594

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Sistem Absensi adalah suatu sistem informasi yang memberikan layanan informasi yang berupa data. Data disini merupakan data yang berhubungan dengan kehadiran siswa dan guru dalam kelas atau sekolah. Dalam melakukan input data absensi siswa dan input data absensi guru ke dalam database, sistem ini sangat membantu untuk mempermudah proses merekap data absensi. Sistem ini bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga sekolah dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik dan efektif kepada komunitasnya, baik di dalam maupun di luar sekolah. Bagaimana sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMA Negeri 4 Kota Tangerang ?, kendala – kendala apa saja yang sering terjadi dalam pengolahan data absensi pada SMA Negeri 4 Kota Tangerang yang berjalan saat ini?, apakah hasil rekap data absensi sudah mempermudah bagian tata usaha?, dan bagaimana merancang sistem absensi yang dapat mempermudah bagian admin / petugas tata usaha dalam merekap data absensi siswa dan guru?. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Dengan adanya sistem ini diharapkan pengolahan data absensi siswa dan guru dapat dilakukan dengan cepat, dan akurat.

Kata Kunci : Sistem absensi, Object Oriented Analysis (OOA) dan pengolahan data.

ABSTRACT

Attendance System is an information system that provides information services in the form of data. The data here is data relating to the attendance of students and teachers in the classroom or school. In doing data input student attendance and teacher attendance data input into the database, the system is helping to facilitate the process report attendance data. This system aims to support education, so schools can provide better information and effective to the community, both inside and outside the school. How the attendance system currently running at SMAN 4 Kota Tangerang?, constraints - the constraints of what is often the case in data processing attendance at SMAN 4 Kota Tangerang currently running ?, whether the results recap attendance data already simplify the administration ?, and how to design systems that can facilitate the attendance admin / clerical officer in report student and teacher attendance data ?. In this study used analysis techniques such as the approach Object Oriented Analysis (OOA) or object-oriented analysis with UML. The analysis process carried out on the results of the stages of collecting data through interviews, observation, and literature to obtain system requirements specification to be developed. With the data processing system is expected attendance of students and teachers can be done quickly and accurately.

Keywords: Attendance Systems, Object Oriented Analysis (OOA) and data processing.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul : “PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Informatika konsentrasi Software Engineering di STMIK RAHARJA.

Dalam kesempatan ini Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil demi selesainya skripsi ini, kepada yang Terhormat :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Ir. Abdul Hayat, M.T.I selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Haerudin, S.Kom, M.M selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Dra. Hj. Juana Sadeli, M.IKom selaku Kepala SMA Negeri 4 Kota Tangerang yang mengijinkan penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 4 Kota Tangerang.
  7. Bapak Putra Satia Nugraha, S.Kom selaku Stackholder di SMA Negeri 4 Kota Tangerang yang telah membantu penulis dalam membuat laporan skripsi ini.
  8. Bapak Sjaiful Bachri, Drs selaku IT di SMA Negeri 4 Kota Tangerang yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam pembuatan sistem
  9. Ke dua Orang tua yang memberikan dukungan dan doa baik moril maupun materil selama ini.
  10. Terima kasih kepada Nuraeni Iriyanti yang telah berbaik hati membantu penulis dan telah meluangkan waktu untuk mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
  11. Kepada Nugroho Adi Prasetyo, Ryan Maulana dan teman – teman seperjuangan selama di kampus.
  12. Serta semua pihak yang maaf tidak bisa di sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada Penulis dalam penyusunan skripsi ini mendapatkan imbalan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Segala kritik dan saran terhadap skripsi ini akan Penulis terima dengan hati terbuka untuk menjadikan skripsi ini lebih baik, mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi para pembaca pada umumnya dan Penulis pada khususnya.


Tangerang, 19 Januari 2017
Syam Maulana
NIM. 1222471594


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan teknologi informasi di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan termasuk di bidang pendidikan. Karena pendidikan merupakan ilmu yang paling berharga bagi seseorang di masa mendatang, seiring kemajuan tersebut proses pembelajaran pun makin bertambah modern karena terjadinya perubahan jaman. Oleh karena itu diperlukan mode pembelajaran yang mendukung kemajuan teknologi saat ini. Dengan adanya mode pembelajaran yang baik pasti akan membantu para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Salah satu contoh mode pembelajaran adalah absensi, absensi merupakan hal yang sangat penting bagi siswa dan guru, karena dengan adanya absensi semua bisa terpantau dengan baik. Dalam proses pembelajaran, absensi sangat berperan sebagai alat ukur untuk setiap siswa dan guru, karena semua bisa di lihat dari kehadiran siswa dan guru yang hadir dalam proses belajar mengajar. Agar semua bisa berjalan dengan baik, perlu adanya sistem pengolahan absensi yang baik juga.

SMA Negeri 4 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang sudah mulai mengembangkan mode pembelajaran ke arah teknologi informasi. Proses pembelajarannya sudah mengikuti kurikulum yang ditentukan oleh dinas pendidikan setempat, dan dalam proses ujian pun sudah mengembangkan basis online. tapi untuk masalah absensi masih menggunakan cara yang manual dalam merekap absen, yaitu masih dilakukan dengan cara mengecek satu persatu buku absensi yang ada. Peneliti ingin membuat sebuah sistem yang dapat memudahkan staff Tata Usaha dalam mengolah dan pengambilan absensi. Karena proses pengambilan absensi yang berjalan saat ini masih sangat lamban dan belum mengembangkan sistem yang dapat mempermudah petugas tata usaha dalam membuat laporan absensi. Disini juga masih sangat minim pengembangan sistem absensi yang berjalan, karena belum adanya inovasi dari stackholder atau kepala IT pada SMA Negeri 4 Kota Tangerang.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meracang suatu sistem dengan judul “PERANCANGAN SISTEM ABSENSI KELAS SISWA DAN GURU BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG”. Diharapkan dengan adanya sistem ini semua permasalahan yang ada dapat teratasi dengan baik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka di dapat permasalahan yang terjadi di dalam sistem absensi pada SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, di dapat beberapa pokok rumusan masalah, di antaranya:

  1. Bagaimana proses absensi yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem yang berjalan sudah memanfaatkan media pendukung ?

  3. Bagaimana merancang sistem absensi yang mampu digunakan secara terstruktur ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menentukan luasnyapermasalahan yang terjadi di KoperasiSatya Karya. Adapun Ruang Lingkup yang akan dibahas dalam penelitian dibatasi agartidak menyimpang dari apa yang diinginkan hanya membahas tentang proses simpanpinjam anggotanya yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanansukarela.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui proses absensi dan sistem pengolahan datanya ;

  2. Membangun sebuah sistem yang memberikan kemudahan akses untuk pemakainya ;

  3. Mengurangi penggunaan kertas untuk proses absensi.


Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk memudahkan staff Tata Usaha dalam proses pengambilan absensi siswa dan guru sehari-hari ;

  2. Meningkatkan kepuasan kepada siswa, guru, staff tata usaha dan sekolah yaitu SMA Negeri 4 Kota Tangerang dengan sistem yang dikembangkan ;

  3. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat menjadi contoh panutan yang baik dan bisa ditiru untuk sekolah – sekolah yang ada.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung untuk mendapatkan data secara relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun proses metode pengumpulan data sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Merupakan cara pengumpulan data secara langsung ke lapangan melalui pengamatan dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sejumlah objek penelitian dari sejumlah individu yang bersangkutan pada SMA NEGERI 4 Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara

    Mengadakan wawancara langsung kepada staff TU (Tata Usaha) disana yaitu dengan bapak Putra Satia Nugraha selaku staff TU tentang bagaimana proses pengambilan data absensi siswa dan guru yang sedang berjalan saat ini di SMA NEGERI 4 Kota Tangerang.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber-sumber literatur seperti buku, majalah, internet, artikel, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan.

Metode Analisa

Dalam penyusunan laporan ini peneliti menggunakan metode analisa sistem berupa pendekatan OOA (Object Oriented Analysis) atau analisis berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi apa saja yang didapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional, dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing – masing pengguna di modelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis Perilaku Sistem

    Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap perancangan program yang di modelkan dengan activity diagram dan sequence diagaram. Activity diagram digunakan untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram digunakan untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objek dan kronologinya.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah – langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala – kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan php.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.


Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian (testing) yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program. Metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya : fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian ;

  2. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.


Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut:

  1. Sumber Data Primer

    Adalah data yang diperoleh secara langsung dari SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data.

  2. Sumber Data Sekunder

    Adalah data yang dikumpulkan peneliti dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.


Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisikan teori umum dan teori khusus yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisis sistem, Unified modelling language (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sistem baru yang diusulkan. serta Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, sejarah singakat SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, struktur organisasi SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, procedure sistem absensi siswa dan guru SMA NEGERI 4 Kota Tangerang, alur pengabsensian siswa dan guru SMA NEGERI 4 Kota Tangerang menggunakan UML (Unified Modelling Language), permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user reqruitment / elisitasi tahap 1,2,3, dan final.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini menguraikan tentang perancangan sistem yang diusulkan meliputi, usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan prototype / tampilan, implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi simpulan yang berkaitan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari peneliti untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal – hal atau teori – teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama – sama. Secara garis besar, sebuah sistem terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup masukan, proses, keluaran. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain.

Pratama, I Putu [1](2014 : 8)

Menurut Hartono[2](2013 : 9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi – fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq[3](2013 : 2), “Sistem adalah kumpulan dari sub – sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dengan demikian, pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat input, process, dan output, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.


2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), dan sasaran (objective), atau tujuan (goals), berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem :

  1. Komponen Sistem

    Komponen sistem (components) yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi sistem secara keseluruhan, setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung subsistem – subsistem.

  2. Batas Sistem

    Batas sistem (boundary), yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang.

  3. Lingkungan Luar Sistem

    Lingkungan luar sistem (environment), dari suatu sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung Sistem

    Penghubung sistem (interface), merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem

    Masukan sistem (input), yaitu energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Keluaran sistem

    Hasil dari inputan yang telah dimanipulasi menjadi bentuk yang berbeda. Output merupakan atau tujuan akhir dari sistem.

  7. Pengolahan Sistem

    Pengolahan sistem (process), yaitu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan – bahan yang lainnya menjadi berupa barang jadi.

  8. Keluaran Sistem

    Keluaran sistem (output), yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, table, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  9. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.


3. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq[3](2013 : 5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu akan hancur dan berantakan, tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan untuk tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik, adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah – langkah terstruktur untuk mencapainya. Dengan begitu kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3) [4], “Data adalah fakta dari semua pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data berupa angka – angka, huruf – huruf, simbol – simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (2012 : 5)[5], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol – simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing – masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah, dan lain – lain ;

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang ;

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, oto, hasil rontgen, dan tanda tangan ;

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain – lain ;

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara. Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas – aktivitas dalam bentuk film.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa Data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, atau gambar, namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti dengan jelas.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri, Tata (2012 : 3))[6], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

A. Klasifikasi data menurut jenis data

  1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)

    Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

  2. Data Ukur (Measurement Data)

    Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.


B. Klasifikasi menurut sifat data

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.

C. Klasifikasi menurut sumber data

  1. Data Internal (Internal Data)

    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  2. Data Eksternal (External Data)

    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

  1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

  2. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


3. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik atau buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan – kegiatan penyimpanan data dan penggunaan data.

Menurut Sutabri, Tata (2012 : 6)[7], pengolahan data dapat diuraikan seperti di bawah ini, yaitu :

A. Penyimpanan Data (Data Storage)

  • Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan file. File dapat berbentuk ma, ordner, disket, tape, harddisk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain / sejenis mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

    Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain – lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang – kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross refernce) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

    1. File Induk (Master File)

      File induk ini berisi data – data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

    2. File Transaksi (Detail File)

      File transaksi berisi data – data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi peremajaan data (data updating), yaitu menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan degan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

    B. Penanganan Data (Data Handling)

  • Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti : pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

    Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus.

    Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel – tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

    Jadi hasil pengolahan data merupakan data untuk disimpan bagi penggunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.


  • 4. Definisi Informasi

    Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Menurut Pratama, I Putu (2014 : 9)[8]

    Menurut Maimunah dkk[9], dalam jurnal CCIT (2012:57) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah menjadi sebuah bentuk data yang lebih berarti dan bermanfaat bagi penerimanya.


    5. Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14)[10], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal yaitu:

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman.

    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

    Pratama, I Putu [1](2014 : 8)

    Menurut Taufiq (2013 : 17)[11], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan data, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan”.


    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sarma Fuad[12]di dalam papernya berjudul Information System Definition and Component, disebutkan mengenai adanya beberapa komponen – komponen di dalam sebuah sistem informasi. Komponen – komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut :

    A. Input (Masukan)

  • Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna. Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber.

    B. Output (Keluaran)

  • Komponen output ini berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang telah di inputkan sebelumnya.

    C. Software (Perangkat Lunak)

  • Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

    D. Hardware (Perangkat Keras)

  • Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client.

    E. Database (Basis Data)

  • Komponen basis data ini berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.

    F. Kontrol dan Prosedur

  • Komponen kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi. Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

    G. Teknologi dan Jaringan Komputer

  • Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).

    </p>

    3. Klasifikasi Sistem Informasi

    Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing – masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing – masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut: Sutabri,Tata (2012 : 37)[13]

    A. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

  • Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional, dan level manajerial.

    B. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi, dan sistem informasi perhotelan.

    C. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  • Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran, dan sistem informasi sumber daya manusia.


  • 4. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 47)[14], “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi berupa pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, produk kertas, dan multimedia”.

    Menurut Yuliastrie (2013 : 28)[15], Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

    A. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sistem individu atau kelompok ;

    2. Pengolektifan data dan penyambungan secara otomatis ;

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    B. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data ;

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi ;

    3. Penggunaan dan pengambilan informasi.

    C. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan ;

    2. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi ;

    3. Ekstraksi dan informasi internal yang terpadu.


    Analisis Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    Menurut Rosa A.S, dkk (2014:18)[16]“Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut”.

    2. Langkah – Langkah Analisa Sistem

    Menurut Taufiq (2013 : 159)[17]untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah – langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

    Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013 : 159)[18]adalah sebagai berikut :

    A. Definisi Lingkup

  • Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), komunikasi (comminication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

    B. Analisis Masalah

  • Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “apakah masalah – masalah tersebut layak untuk dipecahkan” dan “apakah sistem yang baru layak untuk dibangun”. Dalam metodologi lain, langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah – langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.

    Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

    C. Analisis Persyaratan

  • Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pertanyaan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

    D. Desain Logic

  • Tidak semua proyek mencakup pengembangan model driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model – model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antar muka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mengesahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

    E. Analisa Kebutuhan

  • Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif – alternatif berbasis komputer dapat di implementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut, dan merekomendasikan sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun, serta diimplementasikan.

    Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

    3. Tahap – Tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Henderi dkk (2011:322)[19]“Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

    Menurut Murad (2013 : 51)[20], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode – metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

    Menurut Sutabri, Tata (2012 : 220)[21], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

    Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini adalah sebagai berikut :

  • A. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi – fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;

  • B. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;

  • C. Mengevaluasi sistem – sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya ;

  • D. Merumuskan tujuan – tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru ;

  • E. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

    Selama tahap analisis sistem, system analyst terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  • A. Mengumumkan Penelitian Sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru, manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula – mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  • B. Mengorganisasikan Tim Proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem yang dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif dari pada hanya pasif.

  • C. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survei.

  • D. Mengidentifikasikan Kriteria Kinerja Sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  • E. Menyiapkan Usulan Rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  • F. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


  • 4. Object Oriented Analysis (OOA)

    Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang kelas – kelas dan objek – objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasi atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini sebaiknya dilakukan oleh orang – orang yang benar – benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.


    Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

    Contributors

    Chem, Siti Nurhayati