SI1221474161

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SI1221474161

PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1221474161
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221474161
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405



 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221474161
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Widada, Drs., M.Si.)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom.)
NID : 06098
   
NID : 15006



 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221474161
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual And Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA SIGN SISTEM SEBAGAI SARANA

PENUNJUK ARAH PADA PT. GLOBAL TEKNIK

PERKASA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221474161
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1221474161

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



 



 


ABSTRAKSI

Perkembangan dunia informasi yang semakin pesat, mengharuskan suatu perusahaan swasta untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya, untuk dapat bersaing di tengah masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media sign system sebagai penunjang informasi yang mempunyai peranan penting untuk menginformasikan pesan kepada audience, adapun media sign system yang menarik ini ditujukan kepada Para Tamu, Pegawai, dan Masyarakat, agar perolehan data lebih akurat pada penelitian ini, terdapat beberapa penerapan metode penelitian yaitu : metode analisa perancangan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan, dan metode konsep desain. Permasalahan yang ada adalah belum terdapatnya bentuk media sign system yang dapat memberikan informasi untuk memudahkan audience dalam mencari ruangan yang akan dituju. Berdasarkan analisa permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini akan memproduksi media sign system untuk PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, yang nantinya diharapkan menjadi salah satu media informasi yang efektif. Melalui rancangan sign system ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah dalam menunjang media informasi pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.


Kata Kunci: Informasi, Sign System, Desain

ABSTRACT

The development of the world information that is increasingly rapidly, corporate to improve the quality and quality, to be able to compete in a society. The purpose of this research is to design media sign system as the supporting information have an important role to inform the message to the audience, as formedia sign this system addressed to Guests, employees, and the community, so thatmore accurate data acquisition in this research, there are several application ofresearch methods, namely: analysis method of design, methods of data collection,design analysis method, and the method of the concept of design. Existing problemsare yet to sign form of media there is a system that can provide information to facilitate the audience in search of a room that will be targeted. Based on an analysis of these problems, then on this research will produce media sign system for PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, who is expected to be one of the effective informationmedia. Through the design of the sign system is expected to be the solution in theproblem solving in support of media information on PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.


Keywords : Information, Sign System, Design



 



 

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Sign Sistem Sebagai Sarana Penunjuk Arah Pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcashting di Perguruan Tinggi Raharja. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam materil maupun moril. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :


  • Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  • Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  • Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  • Bapak Sugeng Widada, Drs.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  • Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan Skripsi ini.
  • Bapak Candra Wahyu Prasetyo selaku stakeholder yang telah membantu selama penelitian berlangsung di PT. Global Teknik Perkasa.
  • Bapak Angga Dharma Putra, Selaku PPIC dan Stakeholder 2 Perusahaan yang membantu memberikan saran dan masukan terkait desain yang dibutuhkan perusahaan.
  • Kedua orang tua tercinta, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis.
  • Kedua saudara tersayang kaka Cindy Wulandari dan adik saya Alvin Juliandy yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan selalu menghibur.
  • Dea Sab’ah Nurilahi beliau orang sepesial yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama proses skripsi ini.
  • Sansino tempat munculnya inspirasi inspirasi baru dan sahabat tercinta yang selalu memberikan semangat dan selalu menghibur.
  • Teman-teman seperjuangan Muhammad Hadi Syahputra, Herbert Y.r, Ipan Listanto, Bayu Budiman, S.kom., Aji Firmansyah, Fadli Faturrohman, Barkah Lantika, Dora Ari Candra, Ahmad Aditya Sulton, Muhammad Rofi Faris, dan Krabat Saung Mamang yang saling membantu dan memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  • Terimakasih banyak juga sama kontrakan agus, yang sudah memberi saya banyak inpirasi, khususnya buat anak anak yang selalu nemenin begadangin skripsian.
  • Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan penelitian skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan skripsi ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca umum laporan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah kita semua dalam meraih kesuksesan. Amin.

    Tangerang, 23 Januari 2018

     

     

     

    Muhammad Bagas Kurniandy

     

     

     

     

     

    DAFTAR TABEL


    Tabel 2.1   Jenis Media

    Tabel 2.2   Tabel Arti Warna

    Tabel 2.3   Matriks Analisis SWOT

    Tabel 2.4   Literature Review

    Tabel 2.5   Tabel PerbandinganLiterature Review

    Tabel 3.1   Material Produk pembuatan Media sign system

    Tabel 3.2   Kondisi Pesaing

    Tabel 3.3   Perkiraan Biaya Produksi

    Tabel 3.4   Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.5   Elisitasi Tahap 2

    Tabel 3.6   Elisitasi Tahap 3

    Tabel 3.7   Final Elisitasi

     

     

     

     

     

    DAFTAR GAMBAR


    Gambar 2.1     Unsur Garis

    Gambar 2.2     Warna Primer

    Gambar 2.3     Warna Sekunder

    Gambar 2.4     Warna Tersier

    Gambar 2.5     Warna RGB

    Gambar 2.6     Warna CMYK

    Gambar 2.7     Karakter Tipografi 1

    Gambar 2.8     Karakter Tipografi 2

    Gambar 2.9     Karakter Tipografi 3

    Gambar 2.10   Karakter Tipografi 4

    Gambar 2.11    Lembar Kerja Adobe Photoshop CS6

    Gambar 2.12    Interface Adobe Illustrator CS6

    Gambar 2.13    Menu

    Gambar 2.14    Tools Box

    Gambar 3.1     Gambar Bagan Struktur Organisasi

    Gambar 4.1     Layout Kasar Bagian Director

    Gambar 4.2     Layout Kasar Bagian Manager

    Gambar 4.3     Layout Kasar Bagian General Admin

    Gambar 4.4    Layout Kasar Bagian Marketing

    Gambar 4.5  Layout Kasar Bagian Quality Control

    Gambar 4.6  Layout Kasar Bagian Engineering

    Gambar 4.7  Layout Kasar Bagian PPIC

    Gambar 4.8  Layout Kasar Bagian Delivery

    Gambar 4.9  Layout Kasar Bagian Production

    Gambar 4.10  Layout Kasar Bagian PG Part

    Gambar 4.11  Layout Kasar Bagian Area Material

    Gambar 4.12  Layout Kasar Bagian Area Produksi

    Gambar 4.13  Layout Kasar Bagian Area Scrap

    Gambar 4.14  Layout Komprehensif Director

    Gambar 4.15  LayoutKomprehensif Manager </em>

    Gambar 4.16  Layout Komprehensif General Admin

    Gambar 4.17  Layout Komprehensif Marketing

    Gambar 4.18  Layout Komprehensif Quality Control

    Gambar 4.19  Layout Komprehensif Engineering

    Gambar 4.20  Layout Komprehensif PPIC

    Gambar 4.21  Layout Komprehensif Delivery

    Gambar 4.22  Layout Komprehensif Production

    Gambar 4.23  Layout Komprehensif Area PG Part

    Gambar 4.24  Layout Komprehensif Area Material

    Gambar 4.25  Layout Komprehensif Area Produksi

    Gambar 4.26  Layout Komprehensif Area Scrap

    Gambar 4.27  Final Artwork Director

    Gambar 4.28  Final Artwork Manager

    Gambar 4.29  Final Artwork General Admin

    Gambar 4.30  Final Artwork Marketing

    Gambar 4.31  Final Artwork Quality Control

    Gambar 4.32  Final Artwork Engineering

    Gambar 4.33  Final Artwork PPIC

    Gambar 4.34  Final Artwork Delivery

    Gambar 4.35  Final Artwork Production

    Gambar 4.36  Final Artwork Area PG Part

    Gambar 4.37  Final Artwork Area Material

    Gambar 4.38  Final Artwork Area Produksi

    Gambar 4.39  Final Artwork Area Scrap


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Penelitian

    Saat ini perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat, untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam kepentingan suatu bidang harus terdapat panduan ataupun petunjuk untuk memudahkan mengetahui bagian - bagian yg di butuhkan dalam suatu perusahaan maupun bidang usaha, seperti halnya pada PT. Global Teknik Perkasa yang beralamat di kawasan industri Pasar Kemis jln. Siliwangi KM.5 Gembor, Periuk – Tangerang adalah sebuah perusahaan yang memiliki beberapa bagian yang akan membantu penyeselsaian birokrasi yang terdapat pada perusahaan tersebut di antaranya terdapat bagian Office, Area Inspection, Area PG Part, Area Material, Area Tooling/Dies, Area Scrap, Gudang Bucket, Ruang Kompresor, M.C Bubut, CNC Milling, Ruang Proses Produksi, Ruang Programer, Musholla, Toiler dan bagian Rest Room. Untuk memudahkan mengetahui bagian – bagian tersebut dibutuhkan sarana penunjang yang di sebut Sign Sistem / Petunjuk arah, dengan petunjuk arah tersebutsegala urusan pelayanan kepada setiap tamu yang datang di perusahaan akan lebih efisien waktu dalam penyelesaian kebutuhan kepada pihak perusahaan.

    Sarana Sign Sistem mempunyai peranan yang sangat penting untuk memudahkan mengetahui tempat - tempat yang menjadi kebutuhan pihak yang terkait dengan perusahaan, selain daripada itu sebagai peningkatan citra perusahaan untuk menambah nilai keindahan dan sebagai sarana untuk memperlihatkan kerapihan perusahaan, dengan demikian nilai kepercayaan kepada perusahaan dapat lebih meningkat.

    Saya selaku mahasiswa program studi Teknik Informatika, Konsenterasi MAVIB ( Multimedia Audio Visual and Broadcasting ) STMIK Raharja Tangerang yang memiliki ilmu dan keterampilan dalam menyelesaikan studi mengambil skripsi dengan tema yang di beri judul : “ Perancangan Media Sign Sistem Sebagai Sarana Penunjuk Arah Pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang “ .

    Melalui perancangan media tersebut diharapkan dari pihak perusahaan dapat meningkatkan image perusahaan dan mempermudah setiap pihak yang membutuhkan pada bagian- bagian perusahaan sehingga segala sesuatu prosedur yang harus diselesaikan di perusahaan dapat selesai secara efisien dan tepat waktu.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang akan diangkat dalam topik ini yaitu:

    1. Bentuk dan berbagai Sign Sistem apasaja yang harus di rancang untuk mempermudah pihak yang terkait dengan perusahaan ?

    2. Bagaimana merancang petunjuk arah / Sign Sistem yang dapat dijadikan daya tarik dan keindahan lingkungan perusahaan ?

    3. Dengan telah digunakan Sign Sistem secara efektif dan efisien apa yang diinginkan dari pihak perusahaan ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Agar pemahasan laporan skripsi dapat fokus dan terarah, permasalahan dibatasi perancangan media Sign Sistem yang akan dipergunakan sebagai petunjuk arah dalam memudahkan pihak yang terkait dengan perusahaan.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

      1. Tujuan Operasional:

        1. Untuk memudahkan mengetahui tataruang bagian yang ada di perusahaan

        2. Sebagai Media yang dapat dijadikan untuk memperindah lingkungan kawasan perusahaan

        3. Dapat digunakan untuk meningkatkan citra perusahaan

      2. Tujuan Fungsional:

        1. Mempermudah mengetahui bagian-bagian yang terkait dengan perusahaan.

        2. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi setiap kebutuhan yang terkait dengan bagian-bagian yang terkait dengan perusahaan

        3. Sebagai media mempermudah penyampaian informasi tentang bagian-bagian yang ada di perusahaan.


    2. Manfaat Penelitian

      1. Manfaat Bagi Perusahaan

        1. Setiap pihak yang membutuhkan bagian – bagian yang ada diperusahaan menjadi lebih mudah dan efisien terkait dengan kebutuhannya.

        2. Tata ruang yang terkait perusahaan dapat menjadi rapih dan terarah.

        3. Setiap kebutuhan perusahaan akan dapat meningkat image dan pencitraan dari setiap yang membutuhkan perusahaan.

      2. Manfaat Bagi Mahasiswa

        1. Sebagai perwujudan implementasi ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di STMIK Raharja.

        2. Dapat meningkatkan keterampilan dalam hal merancang sebuah media yang dapat diajukan kepada pihak pengguna.

        3. Sebagai salah satu syarat kelulusan sebagai sarjana Strata satu STMIK Raharja Tangerang.

    Metodologi Penelitian

    Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah Tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Metode Analisa Permasalahan

    2. Untuk mendapatkan permasalahan penelitian tugas akhir ini penulis melakukan wawancara pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2017 dengan Bpk. Candra Wahyu Prasetyo sebagai Director Perusahaan PT. GLOBAL TEKNIK PERKASA TANGERANG.


    3. Metode Pengumpulan Data

    4. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode-metode :

      1. Observasi

      2. Mendapatkan data dengan melakukan penelitian lapangan, melihat secara langsung objek yang dianalisis dengan menggunakan dan melaksanakan pencatatan serta melakukan dokumentasi secara sistematis, yang berhubungan dengan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      3. Interview (wawancara)

      4. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada Bapak Candra Wahyu Prasetyo selaku Direktur perusahaan PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      5. Studi Pustaka

      6. Dalam menunjang lapoan skripsi, khususnya pada landasan teori saya membaca buku – buku tentang desain grafis, literature – literature ilmiah tentang perancangan Sign Sistem dan teori tentang aplikasi program yang pergunakan dalam mennjang program rancangan media diantaranya photoshop, illustrator dan aplikasi penunjang gambar vector lainnya yang di butuhkan dalam rancangan media Sign Sistem yang telah dibuat.


    Metode Analisa Perancangan

    Agar menghasilkan rancangan media Sign Sistem yang baik, efektif dan berkualitas saya menggunakan aplikasi program computer Photoshop dan Illustrator CS6.


    Metode Konsep desain

    1. Tahapan Perancangan Media

      1. Tujuan Media

      2. Strategi Media dan

      3. Program Media

    2. Tahapan Perencanaan Pesan

      1. Tujuan Pesan dan

      2. Strategi Pesan

    3. Tahapan Perencanaan Visual

      1. Tujuan Visual

      2. Strategi Visual dan

      3. Proses Visualisasi


    Sistematika Penulisan

    Agar dapat memahami lebih jelas dalam penyusunan laporan Tugas akhir ini, maka penulis mengelompokkan materi Laporan Tugas akhir ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan..

    BAB II LANDASAN TEORI

    Berisi konsep dasar perancangan, konsep dasar informasi, konsep dasar media, konsep dasar desain, aplikasi program komputer penunjang rancangan media, teori elisitasi dan literature – literature review sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan hasil perancangan yang dilakukan peneliti lain dan perancangan yang dibuat dalam penelitian ini.

    BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DI TELITI

    Berisi sejarah singkat perusahaan, gambar bagan struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap bagian, informasi produk, analisa pasar, potensial pasar, segmen pasar, tujuan pemasaran, strategi pemasaran, budget produksi media dan konfigurasi perancangan serta bukti bukti tahapan elisitasi dari elisitasi tahapan 1, tahapan 2, tahapan 3, sampai dengan final elisitasi.

    BAB IV KONSEP DESIGN

    Bab ini berisi tentang Perencanaan Media (Konsep Media) yaitu, mengenai Tujuan Media, Strategi Media, Program Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif) yang meliputi Tujuan Kreatif dan Strategi Kreatif, Perencanaan Visual (Konsep Visual) yaitu, Tujuan Visual, Strategi Visual, Penulisan Naskah (Copy Writting), Pengarahaan Visualisasi dan Proses Desain.

    BAB V PENUTUP

    Berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan

    A. Pengertian Perancangan

    Menurut Maimunah dkk dalam buku Jurnal CCIT Media Informasi melalui Desain yang diterbitkan oleh STIMIK AMIKOM Yogyakarta (2017:38)[1], Perancangan adalah Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Menurut Hartati dalam buku Analisis Perancangan e-Commerce oleh STMIK Prangsewu Lampung (2013:2)[2], “Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benarbenar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”

    Menurut Soepadmo dalam buku Panduan mudah merancang bangunan oleh Niaga swadaya Jakarta (2013:10)[3], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

    Berdasarkan sumber teori dasar yang di sampaikan di atas, pengertian perancangan pada penelitian ini adalah, merancang sebuah media berbasis stak dengan bentuk Spanduk, Brosur dan katalog yang akan di pergunakan sebagai sarana penunjang peningkatan efektifitas tentanfg penjualan produk yang di manfaatkan kepada masyarakat.


    B. Proses Perancangan Secara Umum

    1. Persiapan Data

    2. Menurut Sunarya dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 Enriching Company Profile sebagai penunjang informasi dan promosi pada Perguruan Tinggi Raharja oleh Perguruan Tinggi Raharja (2013:81)[4], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

      Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

    3. Ide

    4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

    5. Konsep

    6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

    7. Media

    8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

    9. Visualisasi

    10. Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

    11. Produksi

    12. Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.


    Konsep Dasar Informasi

    1. Pengertian Informasi

    2. Menurut Hutahaean (2015:9)[5]informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

      Menurut Djahir dan Dewi Pratita (2015:10)[6] informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

      Menurut Putu Agus dalam buku Sistem Informasi dan Implementasinya oleh Informatika (2014:8)[7], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari suatu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengolahan ini memerlukan teknologi.

      Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi sesuatu kejadian yang real dan berguna bagi penerima informasi untuk mendapatkan keputusan di masa yang akan datang.

    3. Jenis-jenis Informasi

    4. Menurut O’Brien dalam Sunarya,dkk (2013:81)[8] jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

      1. Informasi manajerial informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

      2. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

      3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

      4. Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.


    5. Kualitas Informasi

    6. Menurut Parker dalam Tyoso (2016:33)[9] informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

      1. Ketersediaan (availability), Informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka daitu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

      2. Mudah dipahami (comprehensibility), Informasi yang berbelit-belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumir, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

      3. Relevan (Relevant), Berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

      4. Bermanfaat (Benefits), Informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

      5. Tepat Waktu (Being On/In time), Informasi harus tersedia tepat ada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

      6. Keterandalan (Reliability), Informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak-pihak yang dapat dipercaya.

      7. Akurat (Accuracy), Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

      8. Konsisten (Consistent), Informasi tidak bermuatan hal-hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan


    7. Nilai Informasi

    8. Menurut Hutahaean (2015:11)[5] Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

      1. Biaya Perangkat Keras, merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat–tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

      2. Biaya Untuk Analisis, merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

      3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan, biaya ini setengah berubah atau semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

      4. Biaya Perubahan, biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

      5. Biaya Operasi, biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.


    Konsep Dasar Data

    1. Pengertian Data

    2. Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[10] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.

      Menurut Irawan dan Siska Melalui Jurnal Sistem Informasi Manajemen Oleh STMIK Pringsewu Lampung (2014:49)[11] data ialah sekumpulan bahan baku yang berupa angka, huruf atau simbol dalam bentuk satu kesatuan yang dapat diolah menjadi sebuah informasi.

      Menurut Suardinata dan Amrin Lubis Melalui Jurnal Pendidikan Informatika Oleh PT. PLN Cabang Padang (2015:38)[12] data adalah bentuk jamak dari datum yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambargambar, kata-kata, angka-angka, atau hurufhuruf yang menunjukkan suatu kode, objek, kondisi, atau situasi. Data berfungsi sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan pimpinan organisasi.

      Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah atau bahan baku menjadi informasi yang bermanfaat.

    3. Jenis-jenis Data

    4. Media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan dan media dalam ruangan.

      1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

      2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal, jam dan nilai mata uang.

      3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

      4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

      5. Video adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


    Konsep Dasar Media

    1. Pengertian Media

    2. Menurut Suhendar dan Mustofa (2014:1)[13] Media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

      Menurut Saifuddin (2014:129)[14] “Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pekerjaan agar dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan”.

      Menurut Denis McQuail dalam Halim (2015: 38)[15] media merupakan jendela (windows) yang memungkinkan khalayak memahami lingkungannya tanpa campur tangan pihak lain, penafsir (interpreters) yang membantu khalayak memahami kejelasan atau makna sebuah peristiwa, landasan (platforms) untuk menyampaikan informasi, komunikasi interaktif (interactive communication) yang menghubungkan media dan khalayak untuk berinteraksi, penanda (signpost) yang memberikan khalayak instruksi dan petunjuk, penyaring (filters) yang memilihkan pengalaman dan fokus terhadap suatu aspek tertentu secara sadar dan sistematis atau tidak, cermin (mirrors) yang merefleksikan citra masyarakat kerap mengalami distorsi karena adanya keinginan khalayak untuk melihat sisi paling menonjol dan penghalang (barriers) yang menutupi kebenaran demi pencapaian propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan.

      Sedangkan menurut Joshua Meyrowitz dalam Halim (2015:40)[16] yakni media sebagai vessel, kendaraan untuk menyampaikan pesan (content) secara netral, media sebagai language, media laksana bahada yang memiliki unsur-unsur struktur atau tata kalimat, media sebagai environment, lingkungan yang penuh dengan berbagai informasi dan keberadaan media untuk menyebarkan secara cepat, tepat, mampu berinteraksi, memenuhi persyaratan fisik, dan kemudahaan belajar.

      Dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas bahwa media merupakan segala bentuk menyalurkan sebuah informasi ke dalam media cetak ataupun media elektronik dengan menggunakan unsur-unsur struktur atau tata kalimat yang mudah dipahami dan keterangan tempat dan waktu yang up to date.


    3. Waktu Media

    4. Menurut Nurudin (2016:30)[17] Media yang dilihat dari waktu terbitnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

      1. Media Periodik yaitu, media massa yang terbit secara teratur (harian, mingguan, bulanan, tri wulan, dan catur wulan). Seperti, elektronik (TV dan radio), dan cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid) termasuk media online.

      2. Media Non periodik yaitu, media yang bersifat eventual, tergantung event tertentu. Media non periodik bisa dibedakan antara manusia (sales promotion girl, dan juru kampanye), dengan benda (poster, stiker, spanduk, leaflet, dan baliho).


    5. Prinsip Media

    6. Menurut Wibawanto (2017:22)[18] ada beberapa prinsip yang dapat diaplikasikan dalam desain media, yaitu:

      1. Prinsip Kesebandingan (Proporsi)

      2. Prinsip Penekan (Emphasis)

      3. Prinsip Keseimbangan(Balance)

      4. Prinsip Irama (Ritme)

      5. Prinsip Kesatuan(Unity)


    7. Jenis-jenis Media

    8. Menurut Wahyudi dalam Morissan (2013:11)[19] upaya menyampaikan informasi melalui media cetak, audio, dan audio visual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyebabnya adalah sifat fisik masing-masing jenis media seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

      Tabel 2.1 Jenis Media

    JENIS MEDIA

    SIFAT

    Cetak

    §  Dapat dibaca, di mana dan kapan saja.

    §  Dapat dibaca berulang-ulang.

    §  Daya rangsang rendah.

    §  Biaya relative rendah.

    §  Daya jangkau terbatas.

    Radio

    §  Dapat didengar bila siaran.

    §  Dapat didengar kembali bila diputar kembali.

    §  Daya rangsang rendah.

    §  Elektris.

    §  Relative murah.

    §  Daya jangkau luas.

     

    Televisi

    §  Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran.

    §  Dapat dilihat dan didengar kembali. Bila diputar kembali.

    §  Daya rangsang sangat tinggi.

    §  Elektris.

    §  Sangat mahal.

    §  Daya jangkau luas.


    Konsep Dasar Desain

    1. Pengertian Desain

    2. Menurut Wibowo (2013:10)[20], “Desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan,”

      Sedangkan menurut Hamzah dari Jurnal Desain dan Implementasi (2017: 1)[21], “Desain merupakan kata yang diambil dari bahasa Inggris yaitu design yang berarti rencana, jadi kalau dijabarkan arti kata desain adalah ilmu yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau suatu perancangan, biasanya berbentuk suatu gambar yang nantinya dapat diwujudkandalambentuk sebenarnya atau sebagai aturan yang hanya tertulis saja.”

      Menurut Rowland dalam Pan, dkk (2016:786)[22] "Design is a strategic or systematic method to arrange or organize existing resources and to integrate designer's intuition and imagination into creating something new pratical functional in order to achieve a goal." (Desain adalah metode yang strategis atau sistematis untuk mengatur atau mengatur sumber daya yang ada dan mengintegrasikan desainer intuisi dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu yang baru praktis fungsional untuk mencapai tujuan).

      Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan, desain adalah suatu tampilan yang berupa teks dan gambar yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi biasanya terdapat pada media cetak yang bertujuan untuk memberikan informasi agar informasi yang disampaikan dapat terlihat menarik.

    3. Unsur-unsur Desain

    4. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:32)[23] unsur-unsur desain dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

      1. Garis

      2. Garis merupakan salah satu unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain. Bentuknya dapat berupa gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun sebuah bentuk, dapat dimanfaatkan wujud itu secara fleksibel sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan. Ada pula berbagai macam bentuk garis, seperti lurus, melengkung, putus-putus, zig-zag. Meliuk-liuk, bahkan tidak beraturan. Masing-masing memiliki pencitraan yang berbeda.

        Arah garis pun dapat diatur sesuai dengan citra yang ditampilkan. Contohnya, garis lurus secara horizontal akan membuat segala sesuatu terlihat lebih tenang, formal namun tetap Professional. Berbeda dengan garis vertical, garis tersebut akan memperlihatkan kesan keseimbangan, stabil dan elegant.

      3. Bentuk (Shape)

      4. Bentuk adalah segala sesuatu yang memiliki diameter, tinggi, dan lebar. Bentuk-bentuk dasar yang pada umumnya dikenal adalah bentuk kotak (rectangle), lingkaran (circle), segitiga (triangle). Lonjong (elips), dan lain-lain. Pada kategori sifat, bentuk dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:

        1. Bentuk Geometrik

        2. Bentuk Natural

        3. Bentuk Abstrak

      5. Texture

      6. Tekstur adalah tampilan permukaan atau corak dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Penggunaan tekstur pada desain, akan menambah pengalaman dan menjadi nilai lebih daripada sekedar estetik. Namun dalam desain grafis tidak semua tekstur bersifat nyata (tekstur semu). Tekstur semu merupakan sebuah tekstur yang dibuat secara visual dari suatu bidang. Tekstur banyak digunakan untuk mengatur keseimbangan pada desain, selain menggunakan tekstur semu masih banyak metode yang digunakan dalam membuat tekstur pada desain.

      7. Gelap Terang/Kontras

      8. Kontras merupakan warna yang berlawanan antara satu dengan lainnya, terdapat perbedaan baik warna atau titik fokus. Apabila tidak berwarna, dapat pula berupa perbedaan antara gelap dan terang. Gelap terang atau kontras ini dapat digunakan dalam desain sebagai salah satu cara untuk menonjolkan pesan atau informasi yang dapat juga menambah kesan dramatis. Dengan mengatur komposisi gelap terang suatu desain, akan membantu nilai keterbacaan, fokus, dan titik berat suatu desain.

      9. Ukuran (size)

      10. Ukuran dapat diartikan sebagai perbedaan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini, dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain yang akan dibuat.

      11. Warna (color)

      12. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Dengan warna dapat menampilkan identitas atau citra yang ingin disampaikan. Baik dalam menyampaikan pesan atau membedakan sifat dengan jelas. Warna merupakan salah satu elemen yang dapat menarik perhatian, meningkatkan mood, menggambarkan citra sebuah perusahaan, dan lainnya. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:39)[2] teori yang menyederhanakan warna dibagi menjadi beberapa kelompok warna, yaitu:

        1. Warna Primer

        2. Merupakan warna dasar yang bukan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

        3. Warna Sekunder

        4. Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning. Ungu adalah campuran merah dan biru.

        5. Warna Tersier

        6. Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna, yakni merah, kuning, dan biru.

        7. Warna Netral

        8. Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras alam. Hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. Dalam penggunaan warna dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

          1. Additive color/RGB, warna yang ditimbulkan karena sinar yang digunakan pada warna lampu, layar monitor, televisi dan sebagainya.

          2. Substractive color/CMYK, adalah warna yang dibuat dengan menggunakan unsur-unsur tinta atau cat. Warna tersebut biasanya digunakan dalam proses percetakan ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik, dan lain-lain.

        9. Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain, setiap warna memiliki karakter dengan sifat yang berbeda pula. Pada setiap negara memiliki makna atau arti warna yang berbeda-beda, namun arti warna berikut ini bedasarkan lingkup yang universal.

        10. Tabel 2.2. Tabel Arti warna

          Warna

          Arti

           

          Merah

           

          Warna yang paling emosional dan cenderung ekstrem. Menyimbolkan agresivitas, keberanian, semangat, percaya diri, gairah, kekuatan, dan vitalitas.

           

           

          Orange

           

          Warna yang melambangkan sosialisasi, keceriaan, kehangatan, segar, semangat, keseimbangan, dan energi.

           

           

          Kuning

           

          Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, warna ini menyimbolkan warna persahabatan, optimism, santai, gembira, harapan, toleran, eksentrik.

           

           

          Hijau

           

          Hijau melambangkan alam, kehidupan, simbol fertilitas, sehat, dan natural.

           

          Pink

           

          Warna yang melambangkan sesuatu yang lembut, menenangkan, cinta, kasih sayang, dan feminin.

           

           

           

           

           

          Biru

          Warna yang tidak terlepas dari elemen langit, air, dan udara. Berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, member kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, sensitive, dan kepercayaan.

           

          Ungu

           

          Member kesan spiritual yang magis, mistis, misterius, dan mampu menarik perhatian kekayaan, dan kebangsawanan.

           

           

          Abu-abu

           

          Warna ini melambangkan kesederhanaan, intelek, furturistik, dan mellenium.

           

           

           

          Emas

           

           

           

          Warna emas memberikan kesan kemakmuran, aktif dan dinamis

           

          Coklat

           

          Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi, dan stabil. Menghadirkan kenyamanan, member kesan anggun, kesejakteraan, dan elegan.

           

          Hitam

           

          Warna hitam adalah warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, elegan, dramatis, dan misterius.


    5. Prinsip-prinsip Desain

    6. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:41)[23] Pesan visual harus kreatif, asli, inovatif, komunikatif, efisien, dan efektif. Sekaligus indah secara estetis. Dalam mendesain, perlu memperhatikan beberapa prinsip kerja desain, yaitu:

      1. Keseimbangan (Balanced)

      2. Keseimbangan merupakan pembagian berat yang sama, baik secara visual maupun optic. Desain dikatakan seimbang apabila objek pada bagian kiri dan kanan, bagian atas atau bawah terkesan sama berat. Desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Terdapat dua pendekatan untuk menciptakan keseimbangan:

        1. Keseimbangan simetris atau formal yaitu, membagi sama berat masa antara kanan atau kiri, antara atas dan bawah secara simetris atau setara.

        2. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu, penyusunan elemen desain yang tidak sama antara sisi kanan dengan kiri atau atas dengan bawah, namun tetap terasa seimbang. Hal ini dapat dibedakan dengan menggunakan bentuk atau warna yang berbeda.

      3. Irama (Rhythm)

      4. Irama adalah pengulangan gerak atau penyusunan bentuk secara berulang-ulang. Dalam desain, irama dapat berupa repetisi atau variasi. Repitisi merupakan elemen yang dibuat secara berulang-ulang dan konsisten. Sedangkan variasi irama adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.

      5. Penekanan atau Dominasi (Emphasis)

      6. Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi sendiri berasal dari kata dominance yang berarti keunggulan, penggunaan penekanan ini dapat membangun visual sebagai pusat perhatian, yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian. Sehingga mencapai nilai yang artistic. Informasi yang dianggap paling penting untuk disampaikan kepada konsumen harus ditonjolkan secara mencolok melalui elemen visual yang kuat.

      7. Kesatuan (Unity)

      8. Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar yang sangat penting. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah) maka kessatuan telah tercapai. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, terdapat kesatuan antara tema, tipografi, illustrasi atau foto.


    Konsep Dasar Tipografi

    1. Pengertian Tipografi

    2. Menurut Hendratman (2015:151)[24] “Tata huruf (Typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal”.

      Menurut David Crystal dalam Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:50)[25]“Tipografi adalah kajian tentang fitur-fitur grafis dari lembar halaman.”

      Menurut Turangan dkk, (2017:2-3)[26] Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Fungsi utama dari tipografi ialah mengkomunikasikan ide secara langsung kepada pengamat. Namun tidak sekedar itu, pengerjaan tipografi yang tidak didekorasi ataupun tidak sesuai dengan desain tidak akan bisa mengkomunikasikan pesan dengan baik. Dengan kata lain, selain memiliki fungsi komunikatif utama, tipografi juga memiliki fungsi estetis.Pengertian tipografi ialah ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara, tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.

      Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah suatu penempatan huruf dengan menggunakan kajian tentang fitur-fitur grafis.

    3. Karakter Tipografi

    4. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:55)[23]setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai karakter (character). Seluruh karakter mempunyai bagian-bagian yang saling terpadu membentuk satu kesatuan huruf, yaitu:

      1. Baseline,adalah garis tidak nampak di mana karakter “duduk”. Namun biasanya huruf bulat seperti “d” akan ditaruh sedikit lebih ke bawah melewati baseline.

      2. Meanline,adalah garis batas yang terletak pada bagian atas huruf kecil seperti “e” serta pada titik lengkung seperti pada huruf “h”.

      3. X-Line,adalah jarak antara garis baseline dan meanline.

      4. Cap Height,adalah jarak dari baseline hingga titik puncak huruf besar (capital) seperti “H”.

      5. Ascender,adalah bagian dari karakter huruf yang melewati garis meanline, atau dengan kata lain, merupakan bagian karakter huruf yang bagiannya lebih tinggi melewati garis atas x-height.

      6. Descender,adalah kebalikan dari ascender. Merupakan bagian huruf yang berada dibawah garis baseline.

      7. Serif, adalah huruf biasanya dibagi menjadi ‘Serif’dan ‘Sans Serif’, huruf-huruf berjenis ‘Serif’ dapat dibedakan dari penambahan pada ujung stroke nya.

      8. Stem, adalah garis tegak seperti pada huruf “B” dan garis diagonal utama seperti pada huruf “V”. Stem juga biasanya dikenal sebagai pembangun tubuh utama pada sebuah karakter huruf.

      9. Bowl,adalah kurva parabola tertutup dan terbuka yang menciptakan kesan ruang di dalamnya.

      10. Counter,adalah bagian dalam dari bowl.

      11. Leg,adalah bagian bawah huruf yang memiliki kesan “menopang” huruf tersebut.

      12. Shoulder,adalah bentuk lengkung yang biasanya merupakan pangkal sebuah leg.

      13. Crossbar,adalah bagian huruf yang menghubungkan antara stem utama dengan stem lainnya pada sebuah huruf. Contoh pada huruf “H” dan “A”.

      14. Axis, adalah garis tidak nampak yang membagi sebuah huruf sehingga bagian atas dan bawah akan membentuk sebuah axis.

      15. Ear, adalah umumnya ditemukan pada huruf “g”, dimana biasanya terletak pada bagian atas kanan dari sebuah bowl.

      16. Tail, merupakan bagian yang berada dibawah garis descender. Secara umum ditemukan pada huruf “Q” dan”g,j,p,q,y”.

      17. Terminal, adalah bagian ujung (lurus atau lengkung) dari setiap stroke yang tidak mengikut sertakan bagian serif huruf tersebut.

      18. Aperture, adalah ruang negative atau jarak dari sisa stroke pada sebuah huruf.

      19. Link/Neck,adalah tarikan garis yang biasanya melengkung, berfungsi sebagai penghubung antara bowl dan loop/lobe.

      20. Loop/lobe,adalah terdapat pada bagian huruf ‘g’ yang ada dibawah garis baseline yang terhubung kepada bowl.


    Konsep Dasar Layout

    1. Pengertian Layout

    2. Gavin Amborse dan Paul Harris dalam Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:74)[23] “Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah dibidang sehingga membentuk susunan artistic. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang”.

      Menurut Hendratman (2015:197)[24] “Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik”.

      Menurut Turangan dkk, (2017:3)[26] Layout adalah proses desain yang mengatur format halaman dan margin sebagai komponen utama. Proses pengerjaan layout melibatkan produk desain 2 dimensi dan 3 dimensi.

      Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Layout adalah penyusunan dan memadukan elemen-elemen desain dan unsur-unsur komunikasi grafis kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistic menjadi media komunikasi visual yang komunikatif.

    3. Prinsip-prinsip Layout

    4. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:75)[23] ada beberapa yang harus diperhatikan dalam penerapan komposisi elemen-elemen layout tersebut apakah sudah sesuai dengan prinsip-prinsip layout. Berikut ini prinsip-prinsip layout tersebut:

      1. Sequence, yakni urutan perhatian dalam layout atau aliran pandangan mata ketika melihat layout. Layout yang baik dapat mengarahkan kedalam informasi yang disajikan pada layout. Maka urutan pe-layout-an sebaiknya diatur sesuai prioritas.

      2. Emphasis, yaitu penekanan dibagian-bagian tertentu pada layout. Penekanan ini berfungsi agar pembaca dapat lebih terarah atau fokus pada bagian yang penting. Emphasis atau penekanan dapat diciptakan dengan cara berikut:

        1. Memberi ukuran huruf yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.

        2. Menggunakan warna kontras atau berbeda dengan latar belakang dan elemen lainnya.

        3. Meletakkan hal yang penting tersebut pada posisi yang menarik perhatian.

        4. Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.


      3. Keseimbangan (balance), teknik mengatur keseimbangan terhadap elemen layout. Prinsip keseimbangan terbagi menjadi dua jenis, keseimbangan simetris, sisi yang berlawanan harus sama agar tercipta sebuah keseimbangan. Sementara itu, pada keseimbangan asimeteris obyek-obyek yang berlawanan tidak sama atau seimbang. Keuntungan dari keseimbangan asimeteris adalah memberikan kesan yang tidak kaku atau santai (casual).

      4. Unity, yaitu menciptakan kesatuan pada desain keseluruhan. Seluruh elemen yang digunakan harus saling berkaitan dan disusun secara tepat.

    5. Jenis-jenis Layout

    6. Menurut Desrianti,dkk (2014:434) jenis-jenis layout diantaranya adalah:

      1. Layout Kasar

      2. Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

      3. Layout Komprehensif

      4. Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

      5. Final Artwork

      6. Final Artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


    Konsep Dasar Analisis SWOT

    1. Pengertian SWOT

    Menurut Hatmansyah dkk (2015:93)[27] Analisis SWOT adalah mengenali tingkat kesiapan fungsi dan keseluruhan fungsi terikat pada tujuan perusahaan, maka analisa SWOT dilaksanakan dari satu fungsi ke fungsi yang lain menurut urutan yang sesuai dengan hierarki struktur fungsi-fungsi baku, yakni dari fungsi transaksi sampai dengan fungsi inti manajemen.

    Menurut Sutanto dkk (2013:66)[28] analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threat atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu.

    Dapat disimpulkan analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh suatu organisasi perusahaan maupun organisasi pemerintahan.

    Tabel 2.3 Matriks Analisis SWOT

    IFA/EFA

    STRENGTHS (S)

    WEAKNESS (W)

    OPPORTUNITIES (O)

    Strategi SO

    Menciptakan startegi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

    Srategi WO

    Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

    TREATHS (T)

    Strategi ST

    Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

    Strategi WT

    Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.


    2. Faktor Analisis SWOT

    Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

    1. Strenght (Kekuatan)

    2. Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    3. Weakness (Kelemahan)

    4. Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

    5. Opputinities (Peluang)

    6. Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar

    7. Threats (Ancaman)

    8. Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.


    Teori Khusus

    Sign System

    1. Pengertian Sign System

    2. Menurut Triwardani dan Kartika,(2016:47)[29] Sign system disini berfungsi sebagai penunjuk arah. Fungsi pemberian penunjuk arah pada perancangan ini adalah menginformasikan lokasi desa Banjarharjo kepada masyarakat yang akan berkunjung.

      Dalam pengertian lainnya, sign system juga sebagai petunjuk bagi mereka yang membutuhkannya. Sign system pun harus mempunyai fungsi yang jelas dan efisien.

      Peirce dalam Sign In Use, (seperti dikutip Triwardani dan Kartika , 2016) menyatakan bahwa sign adalah tanda berbentuk simbol yang dapat mengartikan suatu pesan atau istilah, sign dibuat untuk menjadi pembeda atau pembanding dengan tanda-tanda yang lain.

      Raymond Boudon dalam Sign In Use, (seperti dikutip Triwardani dan Kartika, 2016) System adalah suatu cara untuk melaksanakan sebuah perencanaan yang telah ada, system juga dapat diartikan menjadi sebuah siasat atau cara untuk dapat menyampaikan sesuatu dengan baik dan mudah.

      Pembuatan Sign System juga memiliki kriteria tersendiri:

      1. Harus mudah dilihat

      2. Mudah dimengerti

      3. Penempatannya benar

      4. Mudah dipercaya (kebenarannya dapat dibuktikan)

      5. Mudah dibaca untuk mereka yang membutuhkannya

      6. Bersifat jangka panjang

      Sign System yang baik harus memenuhi kriteria

      1. Mudah dilihat

      2. Mudah dibaca

      3. Mudah dimengerti

      4. Dapat dipercaya

    3. Jenis-jenis Sign System

      1. Tanda Pengenal (Identification) adalah tanda yang digunakan untuk membedakan antara suatu objek dengan objek lainnya, seperti identitas kantor, gedung, perusahaan atau produk.

      2. Tanda Petunjuk dan Informasi Tanda ini berupa tanda yang berguna untuk mengarahkan suatu objek sasaran dengan menginformasikan dimana suatu lokasi atau benda tersebut berada.

      3. Tanda Petunjuk Arah (Direction) Tanda petunjuk arah adalah tanda-tanda yang mencakup arah panah yang mampu mengarahkan objek sasaran menuju suatu tempat, seperti ruangan, jalan ataupun fasilitas lainnya.

      4. Tanda Larangan dan Peringatan (Regulation) Tanda ini berujuan untuk menginformasikan mengenai apa yang tidak boleh dikerjakan atau dilarang. Selain itu, tanda ini juga menginformasi agar audiens berhati-hati.

      5. Tanda Pemberitahuan Resmi Tanda ini menunjukan informasi tentang pemberitahuan resmi dan agar tidak dikacaukan dengan tanda – tanda petunjuk.



    Struktur Perancangan

    1. Latar belakang masalah dan identifikasi masalah, fokus permasalahan

    2. Situasi dan Kondisi (diperkuat oleh wawancara setempat) Didukung dengan SES/Topografi/MAP.

    3. Kondisi Sign System yang ada

    4. Analisis SWOT

    5. Konsep Perancangan Visual (Strategi Perancangan , Strategi Kreatif, Konsep Visual), arti dari rancangan.

    Konsep Dasar Desain Komunikasi Visual

    1. Pengertian Desain Komunikasi Visual

    2. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:15)[23] Desain komunikasi visual adalah seni dalam menyampaikan informasi atau pesan dengan menggunakan bahasa rupa atau visual yang disampaikan melalui media berupa desain. Desain komunikasi visual bertujuan menginformasikan, mempengaruhi, hingga mengubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik, dan berbagai aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

      Menurut Tinarbuko (2015:5)[30] desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (illustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout untuk menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

      Berdasarkan kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual adalah media yang menggunakan bahasa rupa atau visual dengan mengolah elemen desain grafis melalui proses desain bertujuan untuk menginformasikan kepada target yang dituju.


    3. Fungsi Desain Komunikasi Visual

    4. Menurut Anggraini dan Kirana Nathalia (2016:15)[23] desain komunikasi visual memiliki lima fungsi, yaitu:

      1. Sarana Identifikasi (Branding)

      2. Fungsi dasar utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Sarana identifikasi merupakan wujud perkenalan baik identitas seseorang, perusahaan, produk, maupun jasa. Di mana identitas tersebut harus mencerminkan jiwa yang sesuai dengan pribadi, perusahaan, produk, atau jasa tersebut agar lebih mudah dikenali, diingat, dan dapat menjadi pembeda satu dengan yang lain. Salah satu bentuk wujud visual yang dapat diimplementasikan sebagai sarana identifikasi adalah bentuk logo.

      3. Sarana Informasi, Pengendali, Pengawas dan Pengontrol

      4. Bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain. Baik dalam bentuk petunjuk, informasi, cara penggunaan, arah, posisi, skala, diagram, maupun simbol. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dengan menggunakan bentuk yang dapat dimengerti serta dipresentasikan secara logis dan konsisten.

      5. Sarana Motivasi

      6. Sarana komunikasi sebagai motivasi memiliki peranan dapat meningkatkan motivasi baik perseorangan, kelompok, maupun masyarakat.

      7. Sarana Pengutaraan Emosi

      8. Komunikasi dengan fungsi pengutaraan emosi biasa digunakan untuk menggambarkan situasi agar dapat menambah kepekaan terhadap pembaca. Penggunaan komunikasi ini dapat digambarkan melalui tulisan, karakter, emoticon, icon, dan lain-lain.

      9. Sarana Presentasi dan Promosi

      10. Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) sehingga pesan tersebut mudah diingat konsumen. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna, dan mengesankan. Umunnya, untuk mencapai tujuan ini, gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasive dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.


    Aplikasi Penunjang Media Rancangan

    1. Adobe Photoshop CS6

    2. Menurut Putu dkk (2017:3)[7]Adobe Photoshop adalah software yang dibuat oleh perusahaan Adobe System, yang di khususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan effect. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh Fotografer Digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar.

      Berikut akan dijelaskan tentang perbedaan keduanya agar anda dapat menentukan tipe grafik yang akan digunakan dalam mengolah foto:

      1. Obyek Vector

      2. Obyek vektor tersusun dari sekumpulan garis, kurva dan bidang tertentu sehingga membentuk suatu gambar. Gambar vektor terbentuk oleh fill dan stroke, oleh karena itu gambar vektor sama sekali tidak terpengaruh oleh resolusi. Kondisi gambar vektor tetap tajam saat dicetak. Gambar vektor mempunyai keunggulan warna yang solid sehingga sangatlah cocok untuk bentuk-bentuk logo yang sederhana. Selain itu obyek vektor tidak akan pecah jika anda melakukan pengaturan ukuran. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk memindah, mengatur ulang ukurannya atau mengganti warnanya tanpa menurunkan kualitas.

      3. Obyek Bitmap

      4. Gambar bitmap terdiri dari titik-titik yang sering disebut dengan pixel. Pixel tersusun secara terstruktur pada bidang tertentu. Setiap pixel mempunyai warna-warna tertentu yang akhirnya dapat membentuk pola tertentu dan menjadi sebuah gambar. Semakin tinggi resolusi suatu gambar maka semakin solid atau halus gambar tersebut. Akibatnya semakin tinggi resolusi mengakibatkan ukuran file juga semakin besar.

        Image bitmap cocok untuk mereproduksi gradasi warna yang halus seperti gradasi warna didalam fotografi. Tepi image bitmap dapat pecah (tidak rapi) apabila diperbesar tampilannya atau apabila image bitmap tersebut dicetak dengan resolusi yang lebih rendah dari aslinya. Dengan mengetahui karakteristik dari dua tipe grafik diatas, tentunya akan memudahkan dalam melakukan manipulasi image menggunakan program Adobe Photoshop .

        Berikut ini keterangan masing-masing bagian area kerja Adobe Photoshop :

        • Title Bar

        Title Bar untuk menampilkan judul dokumen yang aktif (yang sedang dibuka dan diedit), persentase tampilan, layer yang aktif dan mode warna yang digunakan pada dokumen.  

        • Menu Bar

        Menu Bar berisi menu-menu untuk menjalankan perintah-perintah didalam program Adobe Phothoshop . Menu-menu tersebut diorganisasikan sesuai dengan kategori tertentu. Misalnya menu File berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan manajemen file, atau menu Select yang berisikan submenu perintah-perintah yang berkaitan dengan seleksi.

        • Option Bar

        Hampir semua tool didalam program Adobe Photoshop  mempunyai opsi yang ditampilkan pada Options Bar. Tampilan Options Bar akan berubah secara dinamis sesuai tool yang sedang anda gunakan.

        • Toolbox

        Toolbox berisikan seperangkat fasilitas (tool) untuk mengedit dan memanipulasi image. Toolbox bersifat mengambang, hal ini memungkinkan user untuk memindah posisinya sesuai keinginan. Pada Adobe Photoshop  terdapat sedikit perbedaan dengan versi sebelumnya, anda dapat mengubah tampilan toolbox secara memanjang atau standart.

        • Layer

        Bekerja dengan photoshop tidak lepas dari penggunaan layer karena pada layer-lah suatu image akan

        diedit dan dimanipulasi. Layer dapat diPengertiankan sebagai lembar kerja transparan. Untuk lebih memudahkan pemahaman layer, bayangkanlah sebuah plastic berwarna bening (transparan) dan tembus pandang. Demikianlah halnya layer, layer bersifat transparan sehingga apabila memasang image pada layer akan sama halnya dengan memasang image pada selembar plastic bening.Keuntungan penggunaan layer adalah untuk memudahkan pengeditan image secara terpisah dari komposisi gambar yang kompleks. Dengan kata lain, konsentrasi pengeditan suatu komposisi gambar akan lebih terfokus apabila pengeditan dilakukan perbagian daripada pengeditan dilakukan pada keseluruhan komposisi gambar.

        • Status

        Status Bar didalam dokumen menampilkan informasi dokumen dan tampilannya. Selain itu, Status Bar juga menampilkan informasi ringkas tentang tool yang dipilih (sedang digunakan). Untuk lebih jelasnya, dibawah ini adalah keterangan item-item yang terdapat pada Status Bar.

        1. Kotak yang berisikan nilai dengan parameter persentase merupakan informasi tampilan dokumen yang aktif.
        2. Menu Pop-up workgroup berfungsi untuk pengorganisasian kerja didalam workgroup.
        3. Informasi dokumen menampilkan data dakumen sesuai item yang dipilih didalam menu pop-up.
        • Stage

        Stage merupakan bidang kanvas yang digunakan untuk area pengeditan dan pembuatan obyek gambar.

        • Palet-palet

        Palet-palet didalam Adobe Photoshop  digunakan untuk memonitor dan memodifikasi image. Pada Adobe Photoshop  tampilan palet sedikit berbeda dengan versi sebelumnya. Secara default, palet-palet akan ditampilkan dalam dua group yang sudah ditentukan. Group pertama terdiri dari palet Tool Presents, Brushes, Clone Source, Character, Paragraph, dan Layer Comps. Sedangkan group kedua dari palet Navigator, Color, dan Layer. Adobe Photoshop  tidak menutup kemungkinan memisahkan salah satu atau lebih palet dari group-nya, yaitu dengan mendrag nama palet keluar dari group. Anda juga dapat menampilkan salah satu palet dengan cara mengklik salah satu nama palet didalam suatu group palet, atau lakukanlah dengan mengklik menu Window kemudian nama palet, apabila susunan palet-palet yang sudah diatur sesuai keinginan anda akan dikembalikan sesuai default yang diberikan, klik menu Window >Workspace >Default Workspace

    3. Adobe Illustrator CS6

    4. Menurut Wahana Komputer ( 2013 : 3 )[31]Adobe Illustrator CS6 adalah software pengolah vector dan gambar serta illustrasi yang dapat digunakan untuk menciptakan suatu gambar imajinasi atau tokoh karakter. Adobe illustrator CS6 telah lama menjadi pilihan para professional ilustrasi, desainer, dan siapa saja yang ingin berkerja dengan grafis vector. Hal baru dari Adobe Illustrator CS6 yang paling jelas adalah antarmuka (interface) yang halus. Selain itu, Adobe Illustrator CS6 juga dilengkapi dengan Mercury Performance System yang membuat anda dapat mengerjakan data yang besar dan kompleks dengan cepat dan stabil. Adanya Anvanced creative tool memungkinkan anda untuk meng-capture gambar dengan lebih baik dari sebelumnya.

      Pemahaman elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CS6 secara tidak langsung akan meningkatkan produktifitas kerja. Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrato CS6 diantaranya:

      1. Menu

      2. Menu merangkum segala fasilitas yang dimiliki Illustrator CS6 berupa kumpulan perintah-perintah dalam drop-down menu yang letaknya di bagian paling atas jendela program. Menu-menu perintah tersebut disusun berdasarkan kesamaan fungsi, seperti menu file berisi kumpulan perintah yang berhubungan dengan pengaturan dokumen, seperti pembuatan dokumen kerja, penyimpanan, ekspor-impor file dan sebagainya.

      3. Tools Box

      4. Toolbox secara default mengambang (floating) di sisi kiri jendela program Illustrator CS6 berupa kumpulan tool-tool (alat) yang Anda gunakan untuk membuat atau mengedit obyek ilustrasi. Illustrator CS6 melengkapi Anda dengan beragam tool dengan fungsi yang beragam pula.

        Anda bisa memindah-mindahkan toolbox ini di bagian mana pun pada jendela program Illustrator CS6. Hal ini memungkinkan Anda untuk memperoleh ruang kerja yang lebih luas saat bekerja.

        Berikut beberapa Tools Box berserta keterangan dari (Gambar 2.13. Tools Box) :

        1. Selection Tool

        2. Untuk memilih atau menyeleksi objek.

        3. Direct-Select Tool

        4. Untuk memilih atau menyeleksi objek lebih mendalam, misalnya memilih objek yang berada dalam suatu grup. Bisa juga untuk memilih objek rumit yang sudah tergabung dalam sebuah grup secara detail. Dua tool di atas adalah tool box utama adobe illustrator, digunakan setiap ingin mengedit atau memanipulasi suatu objek seperti menggeser, mewarnai, memotong dan lain sebagainya. Untuk memilih lebih dari satu objek, tekan tombol Shift + pilih objek. untuk membuat duplikat objek Alt + Drag objek.

        5. Magic Wand Tool

        6. Untuk memilih objek lebih dari satu yang mempunyai atribut sama, seperti warna, ketebalan garis atau gradasi.

        7. Lasso Tool

        8. Untuk memilih objek dengan analogi tali lasso, yaitu mengelilingi objek yang akan dipilih menggunakan tool ini.

        9. Pen Tool

        10. Untuk membuat objek secara detail titik per titik atau anchor point sehingga membentuk sebuah kurva. Kurva dapat berbentuk kurva terbuka maupun kurva tertutup. Tiap titik atau anchor point mempunyai 2 handle yang menentukan bentuk kurva tersebut bila digeser dengan mouse.

        11. Type Tool

        12. Untuk membuat dan mengedit text. Sama seperti Pen Tool, ada beberapa icon tambahan bila Type Tool ditekan agak lama.

        13. Line Tool

        14. Untuk membuat garis lurus. Sama seperti tool-tool sebelumnya, ada beberapa icon tambahan bila tool ini ditekan agak lama. Indikasinya adalah segitiga kecil di masing-masing icon Tool Box.

        15. Rectangle Tool

        16. Untuk membuat gambar kotak. Sama seperti tool-tool sebelumnya, ada beberapa tool tambahan bila icon ini ditekan agak lama.

        17. Paint Brush Tool

        18. Untuk menggambar dengan efek kuas.

        19. Pencil Tool

        20. Untuk menggambar bebas/freehand. Cocok digunakan dengan tablet. Tool ini kurang lebih mirip dengan Pen Tool. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi parameter tambahan.

        21. Rotate Tool

        22. Untuk memutar objek. Tekan shift untuk memutar dengan sudut putaran 45 derajat. Jika objek ingin diputar sambil dibuatkan duplikatnya, tekan Alt. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi nilai pemutaran objek.

        23. Reflect Tool

        24. Untuk membuat refleksi atau kebalikan dari objek. Jika objek sudah terefleksi, tekan Alt untuk membuat duplikat objek. Klik dua kali pada icon akan ada opsi untuk mengisi nilai refleksi objek.

        25. Scale Tool

        26. Untuk merubah ukuran objek. Jika objek sudah terefleksi, tekan Alt untuk membuat duplikat objek. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi nilai pembesaran objek.

        27. Shear Tool

        28. Untuk memiringkan objek. Jika objek sudah terefleksi, tekan Alt untuk membuat duplikat objek. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi nilai kemiringan objek.

        29. Warp Tool

        30. Untuk mendistorsi objek. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi parameter perubahan objek.

        31. Free Transform Tool

        32. Untuk Mentransformasi objek

        33. Symbol Sprayer Tool

        34. Untuk “menyemprotkan” objek yang berada di tab symbol ke dalam artwork. Klik dua kali pada icon akan ada opsi-opsi untuk mengisi parameter “semprotan” klik terlebih dahulu gambar di tab symbol lalu tinggal semprotkan pada area kerja.

        35. Column Graph Toool

        36. Untuk membuat grafik batang

        37. Mesh Tool

        38. Untuk mengedit gradient mesh, seperti mengurangi dan menambah kolom & baris pada mesh. Tekan “U” lalu klik pada pada baris/kolom mesh yang akan ditambah. Untuk mengurangi baris/kolom, tekan sambil klik pada baris/kolom. Untuk membuat gradient mesh pilih objek yang akan dibuatkan mesh-nya lalu akses ke menu Object  ? Create Gradient Mesh. Masukkan jumlah baris dan kolom yang diinginkan. Klik warna foreground dari tab Swatches lalu pilih Eyedropper Tool (I) kemudian klik+Alt pada anchor atau edge yang diinginkan.

        39. Gradient Tool

        40. Untuk mengedit arah gradasi pada objek. Pilih objek yang sudah diaplikasikan gradasinya lalu drag kursor gradasi melintasi objek tersebut. Untuk membuat gradasi, pilih kurva/path tertutup lalu tekan “>” kemudian parameter gradasi dapat diakses pada tab gradient.

        41. Eyedropper Tool

        42. Untuk mengambil atribut pada suatu objek. Dimana atribut itu nantinya akan diaplikasikan pada objek yang lain. Klik warna pada suatu objek, lalu Alt+klik pada objek yang lain. Cara ini berlaku juga untuk atribut lain seperti text, gradasi, stroke dan lain-lain.

        43. Blend Tool

        44. Untuk mengubah atribut blending objek. Klik ganda pada icon ini akan menampilkan menu Blend Options.

        45. Live Paint Bucket

        46. Untuk mengisi warna pada sekumpulan path. Tool ini biasa dipakai untuk mewarnai objek yang sudah terusun lebih dari satu path tertutup, dengan cara “menuangkan” warna yang sudah dipilih. Cocok untuk mewarnai komik atau mewarnai (colouring) dengan teknik ngeblok. Klik sekumpulan path tekan K lalu arahkan sehingga path yang dimaksud akan tersorot (highlight outline merah) oleh kursor bergambat ember cat. Lalu dengan sekali klik untuk mengisi warna/gradasi pada path yang tersorot.


        47. Live Paint Selection

        48. Untuk memilih path yang akan diwarnai dengan Live Paint Bucket.


        49. Slice Tool

        50. Untuk memotong gambar untuk keperluan pembuatan website

        51. Scissors Tool

        52. Untuk “menggunting” atau membelah suatu kurva atau path. Klik pada isi objek yang akan dipotong dan sisi satunya lagi.


        53. Knife Tool

        54. Untuk memotong suatu objek. Prinsipnya sama dengan Scissors Tool, namun dengan pendekatan yang berbeda. Pilih objek lalu klik+Alt bersamaan sambil drag mouse terhadap bagian objek yang akan dipotong.


        55. Zoom Tool

        56. Untuk memperbesar atau memperkecil area kerja. Klik untuk zoom out dan Alt klik untuk zoom in.


    Literature Review

    Berdasarkan hasil penelitian terhadap studi pustaka, maka peneliti melakukan literature review terhadap penelitian-penelitian sebelumnya sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Chacha Dwi Armadania 2014[32]berjudul “EFEKTIFIVITAS SIGN SYSTEM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKAASI VISUAL ( SURVAY PADA PENGUNJUNG TAMAN PINTAR YOGYAKARTA )”.
      Banyaknya pengunjung yang mendatangi taman pintar tentu membuat perlu adanya sarana untuk mempermudah wisatawan dalam memperoleh informasi ketika berada di lokasi.salah satu sarana yang digunakan taman pintar dalam berkomukasi dengan pengunjung adalah seperangkat sign system.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh M Handum Tri Anggoro 2017[33] berjudul ”PERANCANGAN SIGN SYSTEM MASJID AL MUJAHIDIN UNY”.
      Perancangan sign system ini bertujuan memberikan pelayanan informasi kepada pengunjung masjid Al Mujahidin UNY secara lebih efisien melalui konsep berdakwah lewat sign system, mengamalkan sunah-sunah dalam beraktivitas di lingkungan masjid.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Feronika Bendriyati, Muh Ariffudin Islam, Daniar Wikan Setyanto 2015[34] berjudul “PERANCANGAN ULANG SIGN SYSTEM OBJEK WISATA THE FOUNTAIN WATERPARK AND RESTO UNGARAN”
      Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap rekreasi/wisata sangat tinggi, maka ketersediaan tempat wisata sangat diperlukan. Seperti dikota Semarang misalnya, dengan tersedianya tempat-tempat wisata yang bermacam-macam maka diperlukan pula sebuah media iklan untuk membangun citra kepada masyarakat terhadap suatu tempat wisata. Dengan adanya iklan akan dapat membantu memperkenalkan potensi pariwisata di kota Semarang kepada masyarakat baik di kota Semarang maupun sekitarnya

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Yoli Efrina 2013[35] berjudul “PERANCANGAN SIGN SYSTEM OBJEK WISATA DANAU KEMBAR”
      Tujuan karya akhir ini adalah Perancangan sign system objek wisata danau kembar, yang membahas mengenai sign system yang akan dirancang untuk objek wisata danau kembar. Merancang sign system yang menarik, simple, menentukan warna, tipografi, layout yang komunikatif untuk masyarakat sehinggamemiliki ciri khas tersendiri. Sumber dari karya akhir ini adalah dengan metode pengumpulan data berupa observasi lapangan,wawancara, juga melalui dokumentasi pada objek wisata di Danau Kembar.Hasil karya akhir berupa sign system yang komunikatif untuk pengunjung objek wisata danau kembar didalamnya terdapat informasi mengenai objek wisata Danau Kembar dengan adanya gambar, warna, tipografi, dan layout yang menarik

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Olivia Theresa dan Dody Achmad, M.Si 2014[36]berjudul “PERANCANGAN SISTEM IDENTITAS BANDARA KUALANAMU”
      Bandara merupakan sebuah pusat transit dimana para penumpang pesawat terbang menunggu sebelum atau sesudah perjalanan. Bandara Internasional Kualanamu di Medan memiliki fasilitas di atas rata-rata. Visi dan misinya adalah untuk menjadi sebuah kota bandara(aerotropolis) yang menyaingi Bandara Changi di Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia. Tetapi sangat disayangkan, Bandara Kualanamu tidak memiliki sistem identitas visual yang terintegrasi. Perancangan sistem identitas ini meliputi pembuatan logo dan sign system sebagai media yang digunakan untuk memberikan sebuah kesatuan visual di dalam Bandara Internasional Kualanamu.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Ruth Dina Mentari Hutasoit dan Dewa Alit Dwija Putra 2014[37] berjudul "RE-DESIGNING SIGN SYSTEM IN KIARACONDONG RAILWAY STATION BANDUNG."
      Sign system is a media information that help people to find their way or destination in an environment. Good sign system can be understood by viewer through the information and visualization indeed. Some of public location that craves sign system is a railway station. However as a high accessibility place, actually railway station has many activities in there, like to buy tickets, waiting for the train, obtaining information operational and others. All of that are needed sign system. Kiaracondong Railway Station as one of well known stations in West Java that had plenty visitors. But, the media information like sign system in there is not yet enough to fulfill the visitors requirement, such as some of them are broken, unsupported materials, the visibility and letter size are not standard measure, and minimum quantity sign system.
      (Sistem tanda merupakan media informasi yang membantu orang untuk menemukan jalan atau tujuannya di suatu lingkungan. Sistem tanda yang baik bisa dipahami oleh penampil melalui informasi dan visualisasi memang. Beberapa lokasi publik yang sangat membutuhkan sistem tanda adalah stasiun kereta. Namun sebagai tempat aksesibilitas yang tinggi, sebenarnya stasiun kereta api memiliki banyak kegiatan di sana, suka membeli tiket, menunggu kereta, mendapatkan informasi operasional dan lain-lain. Semua itu diperlukan sistem tanda. Stasiun Kereta Api Kiaracondong sebagai salah satu stasiun yang terkenal di Jawa Barat yang memiliki banyak pengunjung. Tapi, informasi media seperti sistem tanda di sana belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, seperti beberapa diantaranya rusak, bahannya tidak didukung, ukuran visibilitas dan letter tidak ukuran standar, dan sistem tanda kuantitas minimum.)


    7. Penelitian yang dilakukan oleh Elaine Aston dan George Savona 2013[38] berjudul "THEATRE AS SIGN SYSTEM (A Semiotics Of Texs and Performance).
      Obfuscation has been such that the benefits of the 'finding', of understanding theatre as a sign system, have tended to be eclipsed and the considerable advantage of studying theatre through a semiotic approach overlooked. It is our intention, therefore, to provide in this volume an introduction or guide to some of the most useful 'finding' theatre semiotics has to offer, and to do so in relatively straightforward terms. Furthermore, it is important at the outset both to identify what it is that theatre semiotics is reacting against and to indicate what its uses are.
      (Pengabdian telah sedemikian rupa sehingga manfaat 'temuan', memahami teater sebagai sistem tanda, cenderung terhalang dan keuntungan yang cukup besar untuk mempelajari teater melalui pendekatan semiotik diabaikan. Oleh karena itu, adalah niat kami untuk menyediakan dalam buku ini sebuah pendahuluan atau panduan untuk beberapa semiotika teater 'penemuan' yang paling berguna yang ditawarkan, dan melakukannya dengan cara yang relatif mudah. Selanjutnya, penting pada awalnya untuk mengidentifikasi apa yang semiotika teater bereaksi terhadap dan untuk menunjukkan penggunaannya.)

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Slaomir Matuska, Robert Hudec, Patrik Kamencay, Tibor Trnovszky 2016[39] berjudul “A VIDEO CAMERA ROAD SIGN SYSTEM OF THE EARLY WARNING FROM COLLISION WITH THE WILD ANIMALS”.
      This paper proposes a camera road sign system of the early warning, which can help to avoid from vehicle collision with the wild animals. The system consists of camera modules placed down the particularly chosen route and the intelligent road signs. The camera module consists of the camera device and the computing unit. The video stream is captured from video camera using computing unit. Then the algorithms of object detection are deployed. Afterwards, the machine learning algorithms will be used to classify the moving objects. If the moving object is classified as animal and this animal can be dangerous for safety of the vehicle, warning will be displayed on the intelligent road sings.
      (Makalah ini mengusulkan sistem tanda jalan kamera peringatan dini, yang dapat membantu menghindari benturan kendaraan dengan binatang buas. Sistem terdiri dari modul kamera yang ditempatkan di jalur yang sangat dipilih dan rambu jalan yang cerdas. Modul kamera terdiri dari perangkat kamera dan unit komputer. Aliran video diambil dari kamera video menggunakan unit komputasi. Kemudian algoritma deteksi objek dikerahkan. Setelah itu, algoritma pembelajaran mesin akan digunakan untuk mengklasifikasikan objek yang bergerak. Jika benda bergerak diklasifikasikan sebagai binatang dan hewan ini bisa berbahaya untuk keselamatan kendaraan, peringatan akan ditampilkan di jalan cerdas bernyanyi.)


    9. Penelitian yang dilakukan oleh Hyungjun Park, Simona Babiceanu, Robert Kluger, Brian Smith, David Recht 2016[40] berjudul “A CONNECTED VEHICLE – ENABLE VIRTUAL DYNAMIC MESSAGE SIGN SYSTEM DEMONSTRATION AND EVALUTION ON THE VIRGINIA CONNECTED VIHICLE TEST BED”.
      Dynamic message signs (DMSs) are widely used to deliver traveler information. While these have proven to be effective, key limitations exist: (1) the locations of DMSs are fixed, (2) reading a DMS message is distracting to drivers, and (3) installation and maintenance of DMSs is expensive. To address these limitations, a smartphone-based virtual DMS (VDMS) application was developed in the first round of Connected Vehicle/Infrastructure University Transportation Center (CVIUTC) projects. This application used smartphones to provide audible “reading” of DMS messages to drivers.
      (Tanda pesan dinamis (DMSs) banyak digunakan untuk mengantarkan informasi wisatawan. Meskipun ini terbukti efektif, ada keterbatasan utama: lokasi DMS tetap, membaca pesan DMS mengganggu pengemudi, dan pemasangan dan perawatan DMS mahal. Untuk mengatasi keterbatasan ini, aplikasi Virtual DMS (VDMS) berbasis smartphone dikembangkan di putaran pertama proyek Transportation / Infrastructure University Transportation Center (CVIUTC). Aplikasi ini menggunakan ponsel cerdas untuk memberikan "pembacaan" pesan DMS yang dapat didengar ke pengemudi.)

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Hwang-Wo Noh, Kitagawa Keiko, Jae-Soo Yoo, Sun-Gyu Park, Sang-Hoon Oh, Byung-Won Min dan Yong-Sun Oh 2016[41] berjudul “A Study on the Sign System for the Disaster Prevention Design in the Traditional Villages -The case of Korea & Japan-“
      A traditional village is cultural property where old buildings and traditions are concentrated and also where indigenous traditional cultures can be recognized and experienced directly or indirectly. In addition, traditional villages have been recognized as precious resources to revitalize regional economies through tourism. Currently, signage systems have been developed as for ordinary tourist sites or cities, and concepts or methods for sign system for traditional villages have not yet been established. Therefore, it is necessary to develop disaster prevention-based signage to prevent large-scale disasters, to guarantee the safety of residents, and to increase the satisfaction of visitors in traditional villages as precious resources. A case study is conducted to apply the proposed sign system for traditional villages in Korea and Japan as a tourist-oriented sign system that has been accomplished in Korea and a large disaster-oriented sign system developed with residents as a priority in Japan. The disaster prevention sign system considers the residents since residents are victims when a disaster happens, and guideline to increase the efficacy and satisfaction are suggested. However, this study has definite limits in sucring objectivity because the objects of study are insufficient, and the development of the sign system based on effective disaster prevention considering the features of traditional villages will continue in the future.
      (Sebuah desa tradisional adalah properti budaya dimana bangunan dan tradisi tua terkonsentrasi dan juga di mana budaya tradisional asli dapat dikenali dan dialami secara langsung atau tidak langsung. Selain itu, desa tradisional telah dikenal sebagai sumber daya berharga untuk merevitalisasi ekonomi daerah melalui pariwisata. Saat ini, sistem signage telah dikembangkan seperti untuk lokasi wisata biasa atau kota, dan konsep atau metode untuk sistem tanda bagi desa tradisional belum ditetapkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan penanda berbasis pencegahan bencana untuk mencegah bencana skala besar, untuk menjamin keamanan warga, dan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung di desa tradisional sebagai sumber daya yang berharga. Sebuah studi kasus dilakukan untuk menerapkan sistem tanda tangan yang diusulkan untuk desa tradisional di Korea dan Jepang sebagai sistem tanda yang berorientasi pada turis yang telah dilakukan di Korea dan sistem tanda bencana yang sangat besar yang dikembangkan dengan penduduk sebagai prioritas di Jepang. Sistem tanda penanggulangan bencana menganggap warga sejak warga menjadi korban saat terjadi bencana, dan pedoman untuk meningkatkan khasiat dan kepuasan disarankan. Namun, penelitian ini memiliki batasan yang pasti dalam mencapai objektivitas karena objek penelitian tidak mencukupi, dan pengembangan sistem tanda berdasarkan pencegahan bencana yang efektif mengingat fitur desa tradisional akan terus berlanjut di masa depan.)


    Keunggulan Project Peneliti & Referensi Literature Review yang digunakan

    Berdasarkan literature review diatas, tujuan penelitian kali ini peneliti ingin merancang media penyampaian informasi atau petunjuk arah yang lebih di kenal “Sign System” untuk melengkapi setiap bagian dari PT. Global Teknik Perkasa Tangerang dan diharapkan dapat meningkatkan image perusahaan serta mempermudah atau mengetahui tataletak tiap bagian PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    Perancangan media Petunjuk Arah “Sign System” akan menampilkan konsep desain yang kreatif dan modern secara visualisasi, sehingga mampu mempermudah karyawan/ti dan tamu mengetahui tataletak tiap bagian pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    Pada penelitian ini lebih mengacu kepada literature review nomor 4 yang ditulis oleh Aris Yoli Efrina 2013 berjudul “PERANCANGAN SIGN SYSTEM OBJEK WISATA DANAU KEMBAR”. Dikarenakan bentuk media yang sama dan metodologi penelitian yang sama yaitu metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media, dan metode konsep desain yang terdiri dari perencanaan media, perencanaan pesan, dan perencanaan visual.


    Templat:Page break


    BAB III

    GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

    Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

    Sejarah Singkat

    PT. Global Teknik Perkasa (PT. GTP) adalah perusahaan yang bergerak di Bidang Teknik Khususnya Pekerjaan Dies, Mold, Stamping Machinery Industri dan Pabrikasi, PT. Global Teknik Perkasa berdiri pada Tahun 2013 siap melayani kebutuhan pelanggan akan produk – produk teknik di berbagai wilayah Indonesia.

    Berbekal pengalaman puluhan tahun di bidang Teknik khususnya pekerjaan Dies dan Stamping PT. Global Teknik Perkasa berkomitmen memproduksi produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para client.

    PT. Global Teknik Perkasa memproduksi Produk – produk Teknik berkualitas tinggi antara lain suku cadang otomotif part, elektronik Part, Peralatan Rumah Tangga, Peralatan Listrik dan Produk – produk teknik lainnya. Dengan didukung oleh para tetangga ahli dibidang teknik dan mesin – mesin berkualitas serta peralatan pendukung yang lengkap menjadikan PT. Global Teknik Perkasa merupakan pilihan yang tepat dan terpaya dalam memenuhi kebutuhan para pelanggan.

    Visi dan Misi PT. Global Teknik Perkasa Tangerang

    1. Visi PT. Global Teknik Perkasa Tangerang

    2. “Menjadikan Perusahaan Bidang teknik terbaik yang dikenal oleh para pelangganya akan kualitas produk dan pelayanan yang memuaskan”.


    3. Misi PT. Global Teknik Perkasa Tangerang

    4. Membangun kualitas Sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi dan membangun management yang baik untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi,Membangun pelayanan yang terbaik sehingga tercipta kepuasan pelanggan.


    Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    1. Director

      1. Menjalankan Program-program perusahaan.

      2. Memberikan perintah dan koordinator kepada semua staff.

      3. Controlling terhadap semua staf bagian dibawahnya.


    2. Manager

      1. Mengontrol sistem yang dijalankan

      2. mengatur rencana perusahaan kedepannya

      3. mereview penilaian customer kepada perusahaan

      4. menjadi teladan yang baik bagi pengurus


    3. General Admin

      1. Mengontrol semua dokumen

      2. Memelihara, mengecek semua dokumen

      3. penanggung jawab semua dokumen


    4. Supervisor Produksi

      1. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan

      2. mengawasi proses produksi


    5. Dies Setter

    6. Mensetting dies(cetakan)

    7. Shift Leader

    8. Memastikan produksi berjalan baik di tiap-tiap Shift

    9. Supervisor Engineering

      1. Mengontrol semua mesin dan Dies (cetakan)

      2. Memelihara, mengecek semua mesin dan dies(cetakan)

      3. Penanggung jawab semua mesin dan dies (cetakan)


    10. Grinding

    11. Memelihara, mengecek dan memperbaiki semua dies (cetakan) menggunakan mesin Grinding


    12. Milling

    13. Memelihara, mengecek dan memperbaiki semua dies (cetakan) menggunakan mesin Milling


    14. Quality Control

      1. Menentukan standar kontol kualitas produk

      2. Melakukan pengecekan kualitas barang sesuai standar

      3. meluluskan produk jadi/ Finish Good

      4. Membuat laporan pengamatan proses harian


    15. PPIC (Plan Production Inventory Control)

      1. Melakukan perencanaan jadwal produksi

      2. Mengontrol inventory

      3. Mengkoordinasi pengadaan barang


    16. Warehouse (gudang)

      1. Mengontrol barang masuk

      2. Mengontrol barang keluar

      3. Melakukan perhitungan terhadap stok barang


    17. Delivery

      1. Mengkoordinasi pengiriman barang

      2. memastikan barang yang dikirim "sesuai"

      3. Membuat laporan Delivery Success


    18. Marketing

    19. Memastikan permintaan pelanggan telah diriview


    Produk Informasi

    Produk

    Media Sign System berfungsi sebagai salah satu media informasi dalam bentuk visual, yang umumnya Sign System adalah media informasi berupa petunjuk arah, biasanya dipakai pada sebuah lembaga untuk menunjukkan ruangan-ruangan yang terdapat pada lembaga tersebut. Sign System berisikan seluruh informasi berupa keterangan nama dari setiap ruangan di dalam gedung tersebut.

    Sarana sign system mempunyai peranan yang sangat penting untuk menginformasikan suatu petunjuk kepada pegawai atau tamu yang datang, hal ini dinilai sangat efektif sehingga dibutuhkan media sign system yang menarik yang ditujukan kepada pegawai dan tamu yang datang, serta seluruh audience yang melihatnya. Media tersebut memiliki kelebihan yaitu, sebagai petunjuk arah dimana sign system ini sangatlah berguna bagi setiap lembaga untuk mengetahui di mana letak dari setiap ruangan di dalam gedung tersebut. Sehingga pada dasarnya Sign System yang mudah dilihat, dibaca, dan secara visual memiliki daya tarik, yang akan banyak menarik perhatian audience, baik menarik dari segi image maupun tulisan. Oleh karena keunggulan diataslah media informasi melalui Sign System menjadi prioritas bagi PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    Latar Belakang Produk

    Saat ini PT. Global Teknik Perkasa Tangerang dalam memberikan informasi mengenai sign system yang ada di setiap ruangan hanya berupa tulisan biasa belum di desain secara menarik secara tampilan visualisasi serta beberapa ruangan ada yang belum terdapat petunjuk secara jelas dan kurang rinci informasinya pada setiap bagian bagian ruangan.

    Melihat dari permasalahan yang ada, dengan belum terdapatnya bentuk media sign system yang dapat memberikan informasi serta diharapkan akan memudahkan audience dalam mencari ruangan yang akan dituju, sebagai bahan penelitian dalam memenuhi Skirpsi penulis akan merancang sebuah media sign system pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, yang nantinya diharapkan menjadi salah satu media informasi yang efektif, dan diharapkan pegawai dan tamu yang berkunjung dapat dengan mudah menemukan ruangan yang ingin dituju.

    Perkembangan Produk

    Agar lebih lengkap dan menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, maka dirancanglah sebuah media informasi dalam bentuk media Sign System yang menarik, hasil karya media tersebut dirancang untuk memudahkan audience dalam mencari ruangan yang akan dituju, serta untuk meningkatkan citra PT. Global Teknik Perkasa Tangerang dengan memberikan pelayanan yang terbaik di bidang teknik khususnya bagi masyarakat diseluruh Indonesia.

    Material Produk

    Dalam karyanya penulis menggunakan produk berupa Media Komunikasi Visual yang didalamnya terdapat media sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Material Produk Pembuatan Media Sign System

    Jenis Produk

    Material Produk

    Media Informasi menggunakan sign system

    1.      Komputer PC/Laptop

    2.      Cutting Stiker

    3.      Akrilik 10 mm

    4.      Rantai 1 roll

    5.   Jati belanda 1 meter dan  Skrup satu pack

    6.      Alat Ukir Portable

    7.      Led Strip + Adaptor


    Spesifikasi Produk

    Agar lebih lengkap dan menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, maka dirancanglah sebuah media informasi dalam bentuk sign system yang menarik, hasil karya media tersebut dirancang untuk memberikan nilai lebih pada saat menyampaikan informasi. Di dalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya.

    1. Manfaat

      1. Dapat menjadi media informasi yang efektif.

      2. Lebih menarik dari segi tampilan


    2. Kelebihan

      1. Memudahkan para staff, karyawan/i dan tamu undangan yang datang untuk mencari ruangan yang mereka tuju.

      2. Tampilan lebih menarik dengan adanya tampilan desain visualisasi


    3. Kekurangan

      1. Biaya terlalu mahal

    Harga Produk

    Pembuatan media Sign System ini membutuhkan biaya yang cukup besar jika diproduksi dalam jumlah banyak untuk diimplementasikan pada setiap ruangan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan ide kreatif untuk komposisi desain dalam pembuatan media sign system agar terlihat lebih menarik, mudah dilihat, mudah dibaca, mudah dimengerti oleh audience yang melihatnya.


    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi.

    1. Market Positioning

    2. Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen.

      PT. Global Teknik Perkasa Tangerang dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Gembor, Periuk Tangerang, dengan merancang media informasi berupa sign system yang nantinya akan di tempatkan pada setiap ruangan yang ada di PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, dengan tujuan untuk memudahkan audience dalam mencari ruangan yang akan mereka tuju. Adapun desain yang dibuat dengan memperhatikan tampilan visualisasi yang menarik, dengan informasi yang mudah dilihat, dibaca, serta mudah dimengerti oleh audience. Melalui rancangan sign system tersebut diharapkan akan meningkatkan citra dari suatu lembaga.


    3. Kondisi Pesaing

    4. Kompetitor yang ada saat ini cukup banyak, baik dari segi kualitas produk dan fasilitas. Sistem promosi yang dilakukan kompetitor hampir sama dengan PT. Sukses Cipta Makmur, dengan cara memasang spanduk, dan melakukan presentasi ke klien secara lisan.

      Adapun pesaing-pesaing menurut manajemen PT. Sukses Cipta Makmur diantaranya adalah :

      Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

      NO

      Nama Perusahaan

      Alamat

      Produk

      Media yang di gunakan

      1

      PT Karya Sarana Cipta Mandiri

      Jl. KH Hasyim Azhari no. 20, Cipondoh - Tangerang, Banten

      Distributor spare part sepeda motor

      Menggunakan sign system dengan plat galvanis 1,5 mm dan ada beberapa ruangan yang belum ada.

      2

      PT. ABB Sakti Industry

      Jl. Gajah Tunggal Km. 1 Desa Pasir Jaya Jatiuwung,

      Tangerang

      Teknologi kelistrikan perangkat teknologi, produk, sistem dan solusi, termasuk di dalamnya dukungan "lifecycle service, suku cadang, perbaikan, rekondisi.

      Menggunakan media informasi sign system berupa kertas HVS dengan laminating.

      3

      PT. Central Sole Agency – Indoparts

      JL. Gatot Subroto Km.8 No.18, Manis Jaya - Jati Uwung, Tangerang, Banten, 15111, Indonesia

      Spare part kendaraan roda dua dan roda empat

       

      Menggunakan sign system berupa plat SPCC dengan stiker cutting

      4.

      PT. Adi Chandra Jaya

      Jl. Prabu Kian Santang No.89 Tangerang, Banten

      Komponen dan perlengkapan sepeda motor dan sejenisnya

      Menggunakan sign system dengan plat aluminium dicetak dengan mesin press

      5

      PT. Intermesindo Forging Prima

      Jl. Pajajaran Raya No.3 Jatiuwung – Tangerang, Banten

      Manufacturing pembuatan sparepart kendaraan

      Menggunakan sign system SPAC di pahat manual.


    Potensial Market

    Media Sign System sebagai sarana penunjang informasi ini ditujukan untuk para tamu dan pegawai PT. Global Teknik Perkasa Tangerang agar mengetahui ruangan-ruangan yang berada di area PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    Market Segmentation

    Geografi  : Gembor, Periuk Tangerang

    Demografi : 1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

       		2.	Kelas Ekonomi	:	Menengah 

    3. Sasaran : a. Para Tamu
    b. Pegawai
    c. Masyarakat

    Psikografi : Pegawai, para tamu, dan Masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi media sign system pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.


    Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

    Untuk memperoleh suatu rancangan dalam bentuk media sign system dan himbauan sebagai media informasi kepada audience yang diolah secara menarik dan untuk mencapai target yang dituju yaitu sebagai media penunjang informasi yang memberikan manfaat positif pada seluruh karyawan PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.


    Marketing Strategi

    Strategi komunikasi disini berkaitan dengan strategi informasi. Strategi informasi berhubungan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian komunikasi persuasif dengan audience.


    Budget Produksi Media

    Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk perancangan media sign system pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3 Perkiraan Biaya Produksi

    No.

    Jenis Media

    Material

    Satuan

    Qty

    Harga

    1

    Sign System

    Mika Akrilik 10 mm

    P= 60cm x L= 15cm

    P= 20cm x L= 15cm

    Rp.100.000,-

    13

    Rp.1.300.000,-

    2

    Font dan Desain

    Ukiran Gravir 2mm

    P= 38cm x L= 11cm

    P= 14cm x L= 11cm

    Rp.20.000,-

    13

    Rp.260.000,-

    3

    Gantungan

     

    Rantai Perkakas Besi 3mm dan Skrup besi 1 pack

    Rp.25.000,-

    13

    Rp.325.000,-

    4

    Bingkai

    Jati Belanda 1 meter

    Rp.20.000,-

    13

    Rp.260.000,-

    5

    Lem

    Glue Gun ( Lem Tembak ) 1 pcs dan isinya 1 pack.

    Rp.45.000,-

    1

    Rp.45.000,-

    6

    Kabel

    Kabel 1 Meter

    Rp.5.000,-

    13

    Rp.65.000,-

    7

    Led Strip + Adaptor

    Led Strip 100cm meter dan Adaptor

    Rp.60.000,-

    13

    Rp.780.000,-

    Total

    Rp.3.035.000,-


    Konfigurasi Perancangan

    1. Konfigurasi Hardware

    2. Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

      1. Processor : INTEL CORE i5 Gen7 with NVIDIA GEFORCE 930mx 2,7 GHz

      2. Monitor : 14"

      3. Mouse : External (Logitech)

      4. RAM : 4GB DDR3

      5. Hard Disk : 1 TB

      6. Keyboard : US

      7. VGA : 2 Gb


    3. Software yang digunakan

    4. Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan Spesifikasi sebagai berikut:

      1. Adobe Illustrator CS6

      2. Adobe Photoshop CS6

    Templat:Page break

    BAB IV

    KONSEP DESAIN

    Perencanaan Media

    Dalam hal ini, konsep media yang diajukan adalah perancangan media informasi dalam bentuk Sign System yang berukuran 19 x 60 cm dan 19 x 20. Sign System ini berisikan informasi ruangan yang berada di gedung PT. Global Teknik Perkasa Tangerang. Semua isi yang terkait dalam perancangan media Sign System tersebut dikemas dengan menggunakan pengembangan kreatif desain grafis.

    1. Tujuan Media

    2. Tujuan dari perancangan media informasi Sign System ini adalah Untuk memudahkan dalam memberikan informasi kepada audience serta memberikan tampilan design yang menarik secara visualisasi. Untuk merancang media informasi yang tepat dalam mengkomunikasikan mengenai petunjuk pada setiap ruangan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, serta melalui media sign system yang dibuat diharapkan dapat meningkatkan citra PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    3. Strategi Media

    4. Dalam menunjang nilai efektifitas sarana media yang dirancang strategi media informasi adalah dengan menggunakan bentuk media informasi sign system, secara visual orientasi gambar-gambar tampilan dengan menggunakan teknik drawing yang diproduksi melalui aplikasi penunjang gambar vektor, hal tersebut secara visual untuk memenuhi 3 aspek sasaran yaitu:

      1. Geografi : Kota Tangerang.

      2. Demografi : a. Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
      b. Kelas Ekonomi  : Menengah
      c. Sasaran  : 1. Para Tamu
      2. Pegawai
      3. Masyarakat

      3. Psikografi : Pegawai, para tamu, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi ruangan melalui media sign system pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    5. Program Media

    6. Dalam program media terdapat beberapa mekanis dan ketentuan yang harus dilalui dalam tahapan penelitian ini berdasarkan kesepakatan dari pihak stakeholder, bahwa media rancangan tersebut akan direncanakan untuk diimplementasikan dalam waktu dekat dan instansi akan mengkaji isi dari sign system tersebut agar sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, hingga siap untuk diimplementasikan, nantinya media sign system ini akan di pasang pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang untuk menunjukan informasi pada setiap ruangan yang ada.

    Perencanaan Pesan

    Konsep perencanaan pesan atau kreatif yang ingin dituangkan ke dalam media ini adalah sebuah ide kreatif berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, kemudian diolah menjadi sebuah rancangan yang menarik pada alur proses kreatif yang dilakukan pada setiap media informasi sign system yang sesuai dengan kebutuhan.

    1. Tujuan Kreatif

    2. Tujuan kreatif dari perancangan media sign system ini adalah untuk menarik audience dalam mengkomunikasikan mengenai petunjuk pada setiap ruangan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, serta melalui media sign system yang dibuat diharapkan dapat meningkatkan citra PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    3. Strategi Kreatif

    4. Pesan gambar digunakan sebagai bagian yang mempermudah pesan informasi dan digunakan sebagai daya tarik media. Pesan teks selain merupakan penjabaran isi dari informasi juga digunakan sebagai bagian yang dapat memperjelas gambar-gambar yang ditampilkan dalam media informasi sign system, dan materi dari pesan yang akan disampaikan berupa nama-nama ruangan yang berada di area gedung PT. Global Teknik Perkasa Tangerang. Target audiance yang dituju dengan menggunakan media informasi sign system ini adalah pegawai, para tamu, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi ruangan yang ada pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      Bentuk visual yang direncanakan adalah berupa simbol, teks, pewarnaan, layout, dan elemen grafis penunjang artistik yang dapat digunakan sebagai daya tarik media. Dari setiap elemen visual yang akan ditampilkan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk elemen visual yang berkualitas dan dapat menambah nilai daya tarik dan efektifitas penggunaan media.

      Sedangkan penggambaran secara visualnya dibuat oleh penulis dengan menggunakan illustrasi gambar menggunakan perpaduan warna yang sepadu dengan logo PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.


    Perencanaan Visual (Konsep Visual)

    1. Tujuan Visual

    2. Terdapatnya gambar pada setiap rancangan media bertujuan untuk mempermudah audience atau masyarakat agar apa yang disampaikan efektif dan mudah dipahami serta diterima oleh masyarakat, tampilan visual pada media agar media sign system terlihat lebih menarik.

    3. Strategi Visual

    4. Pada setiap rancangan media ditampilkan dengan gaya minimalis tapi masih terkesan modern. Adapun strategi visual yang ingin disampaikan peneliti adalah melalui pendekatan secara emosional, karena tampilan visual disajikan berupa kalimat yang menyampaikan info tentang ruangan-ruangan di area PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      Pendekatan media sign system kepada target audiance yang digunakan penulis, yaitu menggunakan pendekatan campuran antara pendekatan secara emosional dengan pendekatan positif. Dari segi emosional, diperlihatkan oleh penulis dari paduan warna template yang terang, cerah dan nyaman dilihat mata. Dan pendekatan secara positif ditampilkan penulis melalui pesan teks yang menunjukkan ruangan -ruangan yang berada di area PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    5. Penulisan Naskah

    6. Pada rancangan media informasi sign system terdapat unsur-unsur komunikasi grafis seperti teks (tulisan), ilustrasi (foto atau image). Salah satunya adalah teks (tulisan) sebagai Naskah (body copy) ataupun yang diperlukan dalam perancangan agar penyampain pesan dapat mudah dimengerti dan tepat sasaran. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian teks (tulisan) yang terdapat pada rancangan media sign system :

      1. Naskah (body copy)

      2. Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut. Untuk iklan biasanya naskah mengunggulkan nilai positif dari produk. Naskah yang kreatif dapat menampilkan fakta-fakta, daya tarik dari hal yang menyenangkan atau menggelisahkan ( Isu-isu strategis ). Penting untuk menyusun naskah yang menarik, bersahabat, dan meyakinnya. Secara kreatif bentuk naskah atau body copy dapat di kombinasikan dengan gambar dengan berbagai bentuk.

        Naskah yang dimaksud dalam rancangan media sign system ini adalah mengenai informasi pesan nama-nama setiap ruangan yang ada di area PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      3. Logo

      4. Logo adalah tanda pengenal yang tetap dari perusahaan atau institusi atau sebuah produk, yang dibuat secara singkat, sederhana dan komunikatif menggunakan huruf dan gambar.

        Tanda pengenal identitas dari PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, ditampilkan tidak begitu dominan, hanya melengkapi unsur media sesuai kelengkapan unsur media yang seharusnya ada, mempermudah mengingat identitas dari organisasi tersebut.

      5. Illustrasi

      6. Illustrasi merupakan unsur grafis yang sangat vital dan dapat disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai dengan yang kompleks.

        Illustrasi yang ditampilkan pada rancangan media sign system tersebut disesuaikan dengan pesan yang disampaikan untuk mendukung informasi keterangan nama ruangan yang ada di area PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    7. Pengarahan Visualisasi

    8. Tonalitas warna yang dipilih adalah biru muda, biru tua dan putih. Dengan dominan warna biru dan putih yang mencirikan PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

      Jenis huruf yang dipakai dalam perancangan diantaranya menggunakan jenis huruf yang karakternya sesuai dengan karakter huruf yang selama ini dipergunakan, yaitu : Harvestltal.

      Tata letak disesuaikan dengan elemen-elemen yang terdapat di rancangan media komunikasi visual dengan menata atau menyatukan unsur-unsur komunikasi visual mulai dari teks, simbol dan warna dengan menggunakan susunan layout horizontal dan vertikal agar menjadi media komunikasi visual yang komunikatif dan dapat menarik perhatian target audiance.

      Gaya tampilan visual secara grafis ditampilkan dengan nuansa warna biru, putih, dan warna natural kayu jati sehingga terlihat terang, komunikatif, dimaksudkan agar audience dapat lebih mudah mengetahui pesan media yang disampaikan.

    9. Proses Desain

    10. Proses desain media informasi sign system pada PT. Global Teknik Perkasa Tangerang melalui 3 tahap, yaitu :

      1. Layout Kasar

      2. Layout Komprehensif

      3. Final Artwork


    Rancangan Visualisasi

    1. Layout Kasar

    2. Layout kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

      1. Layout Kasar Bagian Director



      2. Layout Kasar Bagian Manager



      3. Layout Kasar Bagian General Admin



      4. Layout Kasar Bagian Marketing



      5. Layout Kasar Bagian Quality Control



      6. Layout Kasar Bagian Engineering



      7. Layout Kasar Bagian PPIC



      8. Layout Kasar Bagian Delivery



      9. Layout Kasar Bagian Production



      10. Layout Kasar Bagian PG Part



      11. Layout Kasar Bagian Area Material



      12. Layout Kasar Bagian Area Produksi



      13. Layout Kasar Bagian Area Scrap



    3. Layout Komprehensif

    4. Layout Komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

      1. Layout Komprehensif Director



      2. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 20cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm dan Kayu Jati Belanda


      3. Layout Komprehensif Manager



      4. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 20cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm dan Kayu Jati Belanda


      5. Layout Komprehensif General Admin



      6. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 20cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm dan Kayu Jati Belanda


      7. Layout Komprehensif Marketing



      8. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      9. Layout Komprehensif Quality Control



      10. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      11. Layout Komprehensif Engineering



      12. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      13. Layout Komprehensif PPIC



      14. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      15. Layout Komprehensif Delivery



      16. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      17. Layout Komprehensif Production



      18. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      19. Layout Komprehensif Area PG part



      20. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      21. Layout Komprehensif Area Material



      22. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      23. Layout Komprehensif Area Produksi



      24. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai


      25. Layout Komprehensif Area Scrap



      26. Spesifikasi:

        Ukuran Media: 19cm x 60cm
        Warna Lampu Led : Biru

        Bahan: Akrilik 10mm, Kayu Jati Belanda, Skrup no.5 dan Rantai

    5. Final Artwork

    6. Final Artwork adalah merupakan gambar kerja final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada proses ini naskah serta tata letak gambar merupakan proses akhir yang siap diproduksi proses cetak atau jenis produksi media secara elektronik setelah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

      1. Final Artwork Director

      2. Media Sign System untuk bagian Director, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      3. Final Artwork Manager

      4. Media Sign System untuk Bagian Manager, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      5. Final Artwork General Admin

      6. Media Sign System untuk Bagian General Admin, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      7. Final Artwork Marketing

      8. Media Sign System untuk Bagian Marketing, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      9. Final Artwork Quality Control

      10. Media Sign System untuk Bagian Quality Control, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      11. Final Artwork Engineering

      12. Media Sign System untuk Bagian Engineering, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      13. Final Artwork PPIC

      14. Media Sign System untuk Bagian PPIC, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      15. Final Artwork Delivery

      16. Media Sign System untuk Bagian Delivery, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      17. Final Artwork Production

      18. Media Sign System untuk Bagian Production, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      19. Final Artwork Area PG Part

      20. Media Sign System untuk Bagian Area PG Part, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      21. Final Artwork Area Material

      22. Media Sign System untuk Bagian Area Material, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      23. Final Artwork Area Produksi

      24. Media Sign System untuk Bagian Area Produksi, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.


      25. Final Artwork Area Scrap

      26. Media Sign System untuk Bagian Area Scrap, dan layout berwarna putih bening dengan sentuhan lampu LED biru yang melambangkan warna khas pada perusahaan. Font yang digunakan pada halaman ini adalah Harvestltal.



    Templat:Page break


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa yang dilakukan di PT.Global Teknik Perkasa Tangerang sesuai poin-poin permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah dan rancangan media yang di hasilkan oleh peneliti, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Dengan Bentuk Minimalis dan Modern Sebagai penunjuk arah tiap – tiap bagian yang terkait dengan PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, selain dipergunakan sebagai penunjuk arah untuk mempermudah audience juga dipergunakan sebagai unsur yang membuat indahnya lingkungan maka dirancang media penunjuk arah yang disebut Sign System.

    2. Dengan rancangan media Sign System sebagai penunjuk arah dan sarana memperindah lingkungan perusahaan dapat efektif, media Sign System dirancang dengan menggunakan konsep desain yang terdapat : Perencanaan Media yang terdapat Tujuan Media, Strategi Media dan Program Media. Perancanaan Pesan yang terdapat : Tujuan Pesan dan Strategi Pesan. Perencanaan Visual terdapat : Tujuan Visual, Strategi Visual dan Proses Visualisasi yang terdapat : Tonalitas, Huruf yang dipakai dan Proses Desain (Designing).

    3. Dengan menggunakan Media Sign System target yang diinginkan perusahaan selain mudah untuk mengetahui bagian – bagian yang dibutuhkan para tamu intern perusahaan dan dapat memperindah lingkungan perusahaan sehingga pencitraan perusahaan dapat meningkat.



    Saran

    Setelah menganalisa dan memelajari permasalahan yang ada di PT. Global Teknik Perkasa Tangerang, maka saya selaku Mahasiswa yang melakukan observasi dapat memberikan masukan demi peningkatan image perusahaan, adapun masukan tersebut adalah sebagai berikut :

    Hendaknya pihak perusahaan selalu membuka kesempatan kepada pihak yang mau melakukan observasi demi perbaikan kualitas perusahaan.

    1. Terdapat perbaikan pada ruangan yang belum memiliki Sign System di PT. Global Teknik Perkasa Tangerang.

    2. Selain Sign System Media sarana informasi yang lain hendaknya juga dikembangkan sesuai fungsi dan kegunaan perusahaan maka dibutuhkan penelitian selanjutnya dari kampus-kampus yang mau melakuakan observasi penelitian .

    3. Agar kebutuhan sarana Informasi yang lain dapat diproduksi secara baik dan maksimal sebaiknya SDM yang ditugaskan merancang media dari pihak yang memiliki daya kreatifitas yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah media.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Maimunah, David Ericson Manalu, Dian Budi Kusuma 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Jurnal Teknik Informatika Vol.5 No.1 Yogyakarta : STMIK AMIKOM
    2. Sri Hartati 2013. Analisis Perancangan E-Commerce Pada Wisa Elektronik Kemiling Bandar Lampung. Vol.1 Bandar Lampung : STMIK Pringsewu Lampung.
    3. Soepadmo 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Jakarta : Niaga Swadaya.
    4. Sunarya, Lusyani, Radianto, Erna Susanti 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.6 Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
    5. 5,0 5,1 Hutahean, Jeperson 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    6. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita 2015. “Bahan Ajar Sistem Informasi Management”. Yogyakarta : Deepublish.
    7. 7,0 7,1 Putu, Agus 2014. “Perancangan Media Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Penunjang Promosi Pada CV”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    8. Sunarya, Lusyani, Radianto, Erna Susanti 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.6 Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    9. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul 2016. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Deepublish.
    10. Hutahean, Jeperson 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
    11. Dedi Irawan, M.E.,Sy, Siska Novita. 2014. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Harapan Bunda Pringsewu Lampung. Jurnal TAM Vol.2 Bandar Lampung : STMIK Pringsewu Lampung.
    12. Suardinata, Amrin Lubis 2015. “Pembuatan Sistem SMS Gateway Untuk Kelancaran Tagihan Pelanggan di PT. PLN Cabang Padang”. Vol.2 No.1 Padang : Edik Komputer.
    13. Akip Suhendar, Zaenal Mustofa 2014. Media Pembelajaran Mengenal Bentuk Dan Warna Berbasis Multimedia Pada RA AL A’RAAF. Jurnal Pembangunan Riset Vol.1 Banten : Universitas Serang Raya.
    14. Saifuddin, M.Ag,. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Buku Pembelajaran, Yogyakarta : Deepublish
    15. Halim, Syaiful. 2015. Dasar – Dasar Jurnalistik. Yogyakarta : Deepublish.
    16. Halim, Syaiful. 2015. Dasar – Dasar Jurnalistik. Yogyakarta : Deepublish.
    17. Nurudin, 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
    18. Wibawanto, Wanda 2017. Desain dan Pemrograman Multimedia Interaktif. Jawa Timur : Cerdas Ulet Kreatif.
    19. Morissan 2013. Manajemen Media Penyiaran Edisi Revisi. Jakarta : Kencana Prenadamedia.
    20. Wibowo, Ibnu Teguh 2013. Buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi. Yogyakarta : Buku Pintar.
    21. Muchammad Ismail Hamzah 2017. Desain dan Implementasi WEB SMP Islam Ngebruk Menggunakan PHP dan Mysql. Jurnal Matrix Vol.16 No.2 STT Atlas Nusantara Malang.
    22. Pan, Rui Shin Ping Kuo, Johannes Strobel 2013. Interplay Of Computer And Paper Based Sketching In Graphic Design. International Journal Technologi Design Education.
    23. 23,0 23,1 23,2 23,3 23,4 23,5 23,6 Anggraini, Lia S dan Kirana Nathalia. 2016. Desain Komunikasi Visual Dasar – Dasar Panduan Untuk Pemula. Bandung : Nuansa Cendikia.
    24. 24,0 24,1 Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika.
    25. Atalya Sharon Jerusha Turangan, Wibowo, Rika Febriani. 2017. “Perancangan Buku Interaktif Belajar Baca Tulis Bagi Orangtua Anak Penderita Disleksia di Surabaya”. Jurnal DKV Adiwarna Vol.1 Universitas Keristen Petra.
    26. 26,0 26,1 Destriani, Dewi Immaniar, Sudaryono, Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchendise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Journal CCIT Vol.7 No.3 Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    27. Hatmansyah, Syaipul Hadi dan Jumi Herlita. 2015. Analisis SWOT Dalam Rangka Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Mahasiswa Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari. Banjarmasin : Institute Agama Islam Antasari.
    28. Yudi Sutanto, M. Suyanto, Hanif Al Fatta. 2013. Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan Pada STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal Teknologi Informasi Vol.8 No.22, Yogyakarta : Respati.
    29. Reny Triwardani, Kartika Ayu Ardhanariswari. 2016. Perancangan Promosi Desa Budaya Banjarharjo, Kali Bawang, Kulonprogo Melalui Desain Komunikasi Visual. Jurnal DKV Vol.16 No.1 Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
    30. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE Desain Komunikasi Visual – Penanda Zaman Masyarakat. Yogyakarta : CAPS (Centrer For Academic Publishing Service).
    31. Wahana Komputer. 2013. Mudah Menguasai Adobe Illustrator CS6. Yogyakarta : Andi.
    32. Chacha Dwi Armadania. 2014. Efektivitas Sign System Sebagai Media Komunikasi Visual. Yogyakarta : Universitas Negri Suanan Kalijaga.
    33. M Handum Tri Anggoro. 2017. Perancangan Sign System Masjid AL Mujahidin UNY. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta.
    34. Feronika Bendriyati, Muh Ariffudin Islam, Daniar Wikan Setyanto. 2015. Perancangan Ulang Sign System Objek Wisata The Fountain Waterpark and Resto Ungaran. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.
    35. Yoli Efrina. Yoli, Budiwirman, Hendra Afriwan. 2013. Perancangan Sign System Objek Wisata Danau Kembar. Padang : Universitas Negri Padang.
    36. Olivia Theresa, Dody Achmad, M.Si. 2014. Perancangan Sistem Identitas Bandara Kualanamu. Bandung : Institute Teknologi Bandung.
    37. Ruth Dina Mentari Husoid dan Dewa Alit Dwija Putra. 2014. RE-Designing Sign System In Kiara Condong Railway Station Bandung. International Journal Komunikasi Visual dan Multimedia. Vol.6 No.1 Bandung : Universitas Telkom.
    38. Elaine Aston dan George Savona. 2013. Theatre As Sign System (A Semiotic Of Texs and Performance). London dan New York.
    39. Slaomir Matuska, Robert Hudec, Patrik komencay, dan Tibor Trnovszky. 2016. “A Video Camera Road Sign System Of The Early Warning From Collision With The Wild Animals”. Vol.12 Slovakia : Degruyter.
    40. Hyungjin Park, PhD., Simona Babiceanu, Robert Kluyer, Brian Smith, Phd.,Pe., David Recht. 2016. “A Connected Vehicle – Enable Virtual Dynamic Message Sign System Demonstration And Evaluation On The Virginia Connected Vihicle Test Bed”. USA : US DOT.
    41. Hwang-Woo Noh, Kitagawa Keiko, Jae-Soo Yoo, Sun-Gyu Park, Sang-Hoon Oh, Byung-Won Min, and Yong-Sun Oh. 2016. “A Study On The Sign System For The Disaster Prevention Design In The Traditional Villages -The Case Of Korea & Japan- . International Journal Vol.12 No.3, Korea : Makwon University.

    Contributors

    Agas