SI1221473324

Dari widuri
Revisi per 6 Oktober 2016 16.53 oleh Nia Levianty Kosasih (bicara | kontrib) (Pengertian Adobe Photoshop CS5)


Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK

AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473324
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK

AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473324
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Junaidi, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK

AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473324
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si
   
Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd
NID : 06124
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK

AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473324
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(...............)
 
(...............)
 
(...............)
NID : .....
 
NID : .....
 
NID : .....


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK

AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN

TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473324
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221473324

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan dunia pendidikan dan kemajuan teknologi terutama di bidang pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah membawa dampak pada persaingan yang ketat, sehingga mengharuskan setiap lembaga pendidikan untuk berlomba-lomba melakukan promosi penjualan dengan menggunakan berbagai bentuk media yang secara visual dapat dijadikan sebagai sarana dalam menginformasikan tentang produk dari sebuah lembaga pendidikan yang diimplementasikan kedalam media promosi. Salah satu bentuk dari media promosi tersebut adalah dalam bentuk media komunikasi visual yang berfungsi sebagai sarana informasi dan promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah media informasi dan promosi berbasis desain komunikasi visual yang mempunyai peranan penting untuk menginformasikan tentang produk dari sebuah lembaga pendidikan kepada masyarakat luas. Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisis permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisis perancangan media dan metode konsep desain yang meliputi perencanaan media, perencanaan pesan, dan perencanaan visual. Permasalahan yang ada pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang adalah masih minimnya media komunikasi visual yang digunakan dalam menunjang program promosinya, karena masih menggunakan media banner dan brosur sehingga diperlukan adanya pengembangan serta penambahan media komunikasi visual yang baru yang lebih efektif dan menarik untuk menunjang program promosinya. Berdasarkan analisis permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini akan mengembangkan media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang. Melalui pengembangan media komunikasi visual ini diharapkan dapat memperluas informasi keberadaan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang, serta dapat meningkatkan image SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.


Kata Kunci : Desain Komunikasi Visual, Media Informasi, Media Promosi

ABSTRACT

The development of education and technological advances, especially in the field of marketing in this era of globalization has had an impact on the fierce competition, so it requires each institution to compete conduct a sales promotion using various forms of media that visually can be used as a means to inform about products of an educational institution that is implemented into a media campaign. One form of the media campaign is in the form of visual communication media serves as a means of information and promotion. The purpose of this study was to develop a media and promotional information based visual communication design that has an important role to inform about the products of an educational institution to the public. The methodology used in this study include problem analysis methods, data collection methods, analytical methods and method of designing media design concept that includes media planning, planning messages, and visual planning. The problems that exist in SMK Al-Hikmah Curug Tangerang District is still a lack of visual communication media used to support the programs of promotion, because they use the media banners and brochures so necessary to the development and the addition of visual communication media new, more effective and appealing for support program promotion. Based on the analysis of this problem, so in this study will develop visual communication media are used as a means of promotion at SMK Al-Hikmah Curug Tangerang District. Through the development of visual communication media is expected to expand the presence information SMK Al-Hikmah Curug Tangerang District, and to improve the image of SMK Al-Hikmah Curug Tangerang District in order to be recognized by the public.


Keywords : Visual Communication Design, Media Information, Media Promotion


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI PADA SMK AL-HIKMAH CURUG KABUPATEN TANGERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  5. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penulisan laporan.
  6. Bapak Ahmad Syafe’i, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Stakeholder yang telah bersedia memberikan penulis tempat untuk melaksanakan observasi pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang dan memberikan nasehat serta saran yang membangun untuk penulis kedepannya.
  7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  8. Kedua orang tua serta keluarga tercinta, yang selalu mendo’akan yang terbaik dan memberikan motivasi serta bimbingannya secara moril untuk penulis demi kemudahan penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  9. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberikan saran dalam menyelesaikan laporan skripsi ini dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang telah banyak membantu, memberikan do’a, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat dan berharga bagi penulis.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan skripsi ini.

Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca umum laporan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah kita semua dalam meraih kesuksesan. Amin.

Tangerang, Juni 2016




Nia Levianty Kosasih






DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Tabel 3.3 BudgetProduksi Media

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Penggunaan Media Tahun 2016

Tabel 4.2 Tabel Penggunaan Media Tahun 2017


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Jendela Program Aplikasi Adobe Photoshop CS5

Gambar 2.2 Tampilan Jendela Program Aplikasi CorelDraw X5

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang

Gambar 4.1 Layout Kasar X-Banner

Gambar 4.2 Layout Kasar Flyer

Gambar 4.3 Layout Kasar Map

Gambar 4.4 Layout Kasar Shopping Bag

Gambar 4.5 Layout Kasar Kalender Dinding

Gambar 4.6 Layout Kasar Jam Dinding

Gambar 4.7 Layout Kasar Baliho

Gambar 4.8 Layout Kasar Spanduk

Gambar 4.9 Layout Kasar Banner

Gambar 4.10 Layout Kasar Brosur

Gambar 4.11 Layout Kasar Poster

Gambar 4.12 Layout Kasar Umbul-umbul

Gambar 4.13 Layout Kasar Amplop

Gambar 4.14 Layout Kasar Kop Surat

Gambar 4.15 Layout Kasar Memo

Gambar 4.16 Layout Kasar Buku Tamu

Gambar 4.17 Layout Komprehensif X-Banner

Gambar 4.18 Layout Komprehensif Flyer

Gambar 4.19 Layout Komprehensif Map

Gambar 4.20 Layout Komprehensif Shopping Bag

Gambar 4.21 Layout Komprehensif Kalender Dinding

Gambar 4.22 Layout Komprehensif Jam Dinding

Gambar 4.23 Layout Komprehensif Baliho

Gambar 4.24 Layout Komprehensif Spanduk

Gambar 4.25 Layout Komprehensif Banner

Gambar 4.26 Layout Komprehensif Brosur

Gambar 4.27 Layout Komprehensif Poster

Gambar 4.28 Layout Komprehensif Umbul-umbul

Gambar 4.29 Layout Komprehensif Amplop

Gambar 4.30 Layout Komprehensif Kop Surat

Gambar 4.31 Layout Komprehensif Memo

Gambar 4.32 Layout Komprehensif Buku Tamu

Gambar 4.33 Final Artwork X-Banner

Gambar 4.34 Final Artwork Flyer

Gambar 4.35 Final Artwork Map

Gambar 4.36 Final Artwork Shopping Bag

Gambar 4.37 Final Artwork Kalender Dinding

Gambar 4.38 Final Artwork Jam Dinding

Gambar 4.39 Final Artwork Baliho

Gambar 4.40 Final Artwork Spanduk

Gambar 4.41 Final Artwork Banner

Gambar 4.42 Final Artwork Brosur

Gambar 4.43 Final Artwork Poster

Gambar 4.44 Final Artwork Umbul-umbul

Gambar 4.45 Final Artwork Amplop

Gambar 4.46 Final Artwork Kop Surat

Gambar 4.47 Final Artwork Memo

Gambar 4.48 Final Artwork Buku Tamu


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan khususnya yang berada di Kabupaten Tangerang baik negeri maupun swasta untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan keilmuan yang semakin berkembang dan maju. Persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin ketat juga dirasakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Kabupaten Tangerang, saat ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan yang siswanya diarahkan pada keterampilan dan keahlian masing-masing, sehingga lulusannya diharapkan dapat terjun langsung ke dunia kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak hanya mengajarkan pengetahuan layaknya sekolah lanjutan tingkat SMA, namun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga mengajarkan siswa keterampilan dan keahlian. Keterampilan dan keahlian tersebut sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Untuk itu, keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cukup menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia kerja saat ini. Salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan yang berada di Kabupaten Tangerang adalah SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta yang berada di Kabupaten Tangerang yang telah berdiri sejak tahun 2002. SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang ini sudah 14 tahun menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam membina dan mendidik serta menjadi pilihan tiap generasi untuk menghasilkan lulusan yang produktif, kreatif, terampil, mandiri, dan berakhlakul karimah. Ribuan lulusan dari generasi ke generasi yang tersebar dengan segala aktivitas yang dilakukan menjadi bukti bahwa SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang layak menjadi pilihan bagi setiap calon siswa dan siswi baru.

Walaupun demikian, sekolah yang membuka 3 Kompetensi Keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Akuntansi (AK), dan Administrasi Perkantoran (AP) ini tak luput dari ketatnya persaingan khususnya dalam menarik minat calon siswa dan siswi baru untuk bergabung di SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang. Hal ini dikarenakan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang dikelilingi oleh beberapa sekolah lainnya yang juga gencar dalam mempromosikan sekolahnya masing-masing.

Dalam menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan saat ini yang semakin ketat dan tak bisa dipungkiri lagi, maka SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang selalu berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan efektif dengan tujuan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam menarik minat calon siswa dan siswi barunya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan promosi. Promosi merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini. Peranan promosi sangatlah penting sehingga sangat mutlak untuk dilakukan dengan tujuan agar sekolah tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas. Biasanya promosi dilakukan dengan memasarkan atau memperkenalkan produk-produk dari lembaga pendidikan kepada masyarakat luas agar mereka dapat mengetahui keunggulan, fasilitas, visi dan misi, kualitas pendidikan serta program-program pendidikan yang dilaksanakannya.

Menurut Maimunah, dkk (2012:283-284)[1]menjelaskan bahwa “Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran”. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas sekolah atau lembaga pendidikannya agar bersedia menerima dan loyal pada lembaga pendidikan yang ditawarkan sekolah atau lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Setiap tahunnya di SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang selalu melakukan kegiatan promosi sekolah dalam rangka menarik minat calon siswa dan siswi baru untuk bergabung di sekolah tersebut. Kegiatan promosi tersebut dilakukan sebagai salah satu usaha dalam mengembangkan lembaga pendidikannya dan meningkatkan citra positifnya agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Kegiatan promosi yang dilakukan setiap tahunnya tentunya membutuhkan peranan media yang secara visual dapat dijadikan sebagai sarana dalam menginformasikan tentang ruang lingkup pendidikannya yang diimplementasikan kedalam media promosi. Salah satu bentuk dari media promosi tersebut adalah dalam bentuk media komunikasi visual. Media komunikasi visual merupakan salah satu sarana promosi yang dinilai efektif dan masih sangat dibutuhkan hingga saat ini dalam menunjang keberhasilan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang pada setiap tahunnya.

Menurut Sunarya, dkk (2015:79)[2]menjelaskan bahwa “Media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan”. Media komunikasi visual selalu mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Contoh dari media komunikasi visual, diantaranya dapat berupa spanduk, banner, brosur, baliho, billboard, umbul-umbul, flyer, pamflet, leaflet, x-banner, poster, kalender, jam dinding, payung, pulpen, shopping bag, dan lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang yaitu Bapak Ahmad Syape’i, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, beliau mengatakan bahwa proses promosi yang dilakukan setiap tahunnya masih menggunakan media komunikasi visual yang berupa media banner yang dipasang di sekitar area sekolah dan media brosur yang disebarkan ke setiap sekolah SMP/MTs, hal ini dilakukan dalam rangka promosi sekolah kepada khalayak dan kegiatan promosi seperti ini masih berlangsung hingga saat ini.

Mengingat bahwa perkembangan zaman di era globalisasi dan kemajuan teknologi di bidang pemasaran saat ini telah membawa dampak pada persaingan yang ketat dalam melakukan promosi sekolah. Sehingga proses promosi yang hanya menggunakan media banner dan brosur dianggap masih sangat kurang efektif dalam memberikan informasi dan promosi tentang SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang kepada masyarakat khususnya calon siswa dan siswi baru yang ingin bergabung di sekolah tersebut. Dilihat dari keberadaan media komunikasi visual yang ada di SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang yang masih tergolong minim hingga saat ini, sehingga pihak sekolah sangat membutuhkan adanya pengembangan pada media yang ada sebelumnya serta penambahan media komunikasi visual yang baru yang lebih efektif dan menarik untuk mempromosikan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

Dengan adanya pengembangan serta penambahan media komunikasi visual ini diharapkan proses promosi yang dilakukan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang setiap tahunnya menjadi lebih efektif, sehingga dapat memperluas informasi keberadaan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang ini agar dapat dikenal oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Tangerang dan dapat memberikan informasi-informasi yang lebih up to date dan menarik tentang SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang kepada masyarakat khususnya calon siswa dan siswi baru agar tertarik untuk bergabung di SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang, serta dapat membantu pihak pemasaran sekolah dalam meningkatkan jumlah angka pendaftaran sehingga dapat mencapai target pemasaran pada setiap tahunnya.

Berdasarkan analisis di atas, maka pada penelitian skripsi ini mengambil tema dengan judul : “Pengembangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian dan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Jenis media apa yang dibutuhkan pihak sekolah untuk mempromosikan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang?
  2. Desain media komunikasi visual seperti apa yang efektif untuk mempromosikan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang?
  3. Target seperti apa yang diharapkan pihak sekolah melalui pengembangan media komunikasi visual pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas, dan agar pembahasan dari permasalahan yang ada menjadi lebih jelas dan terarah, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk dapat mengetahui media apa yang sesuai kebutuhan sekolah dalam hal mempromosikan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.
  2. Untuk dapat mengembangkan desain media komunikasi visual yang efektif dalam mempromosikan SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.
  3. Untuk mencapai target pencapaian penerimaan siswa dan siswi baru pada tahun berikutnya serta meningkatkan image sekolah melalui pengembangan media komunikasi visual pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Dengan menggunakan media komunikasi visual diharapkan calon siswa dan siswi baru, relasi sekolah, dan masyarakat dapat mengetahui informasi yang lebih jelas dan efektif tentang SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.
  2. Dengan menerapkan konsep desain yang lebih efektif diharapkan dapat menarik minat audience untuk bergabung di SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.
  3. Melalui pengembangan media komunikasi visual ini diharapkan dapat membantu pihak pemasaran sekolah dalam meningkatkan pencapaian target pemasaran pada tahun berikutnya, serta dapat meningkatkan image SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini, diantaranya sebagai berikut :

Metode Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan stakeholder SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang yaitu dengan Bapak Ahmad Syape’i, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pada tanggal 24 Maret 2016.

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian skripsi ini dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu mengenai pengembangan desain media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang ada pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

b. Metode Wawancara (Interview)

Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan gambaran yang lebih jelas mengenai pengembangan desain media komunikasi visual seperti apa yang diinginkan oleh pihak sekolah SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang. Wawancara ini dilakukan penulis secara langsung dengan stakeholder yaitu Bapak Ahmad Syape’i, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pada SMK Al-Hikmah Curug Kabupaten Tangerang.

c. Studi Pustaka

Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber tertulis, seperti buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini.

Metode Analisis Perancangan Media

Perancangan media komunikasi visual ini dirancang berdasarkan analisis kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, yang selanjutnya dirancang dengan menggunakan aplikasi program komputer grafis yaitu Adobe Photoshop CS 5 dan CorelDraw X5.

Metode Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian skripsi ini akan menyampaikan tentang :

  1. Perencanaan Media
  2. Perencanaan Pesan
  3. Perencanaan Visual

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang konsep dasar teori umum, konsep dasar teori khusus, dan literature review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti, yaitu mengenai sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, informasi produk, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective dan marketing strategy, budget produksi media, konfigurasi hardware dan elisitasi.

BAB IV KONSEP DESAIN

Pada bab ini berisi tentang perencanaan media (konsep media) yang meliputi tujuan media, strategi media dan program media, perencanaan pesan (konsep kreatif) yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, perencanaan visual (konsep visual) yang meliputi tujuan visual (visual objective), strategi visual (visual strategy), penulisan naskah (copy writting), pengarahan visualisasi (art directing) dan proses desain (designing).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian skripsi.

LAMPIRAN

Berisi tentang daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi penelitian sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Pengertian Pengembangan

Menurut Hasibuan (2012:01)[3], menjelaskan bahwa pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan, sedangkan menurut Marwansyah (2012:208)[4], menjelaskan bahwa pengembangan adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah suatu proses atau rancangan dalam mengembangkan atau menyempurnakan sesuatu yang sudah ada.

Pengertian Project

Menurut Priyatno (2011:35)[5], menjelaskan bahwa project adalah susunan klip video, gambar atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan, sedangkan menurut Tjiptono (2011:219)[6], menjelaskan bahwa project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai project di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari project adalah kumpulan dari beberapa objek, video, gambar atau musik yang dibuat melalui proses desain yang menarik sehingga dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Maimunah, dkk (2012:283-284)[1], “Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran”. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, sedangkan menurut Sudayat (2012:45)[7], “Promosi adalah komunikasi dari para penjual yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh respon”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk menawarkan atau menginformasikan sebuah produk yang dipasarkan sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan dapat menarik perhatian konsumen.

Tujuan Promosi

Setiap perusahaan harus berkomunikasi dengan pelanggan mereka dan untuk bisa berkomunikasi secara efektif, perusahaan harus merancang program-program promosi dengan menarik dan mampu memberikan informasi yang jelas. Menurut Tjiptono (2011:222)[6], kegiatan promosi bertujuan untuk :

  1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need),
  2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman suatu produk kepada konsumen (brand awareness),
  3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk kepada konsumen (brand purchase intention),
  4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention),
  5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation),
  6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

Bentuk Promosi

Menurut Tjiptono (2011:223)[6], bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu disebut bentuk promosi, yaitu :

1. Personal Selling

Personal selling adalah presentasi personal oleh tenaga penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Cara ini memperlihatkan interaksi personal antar dua orang atau lebih dimana penjual memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka tertarik untuk mencoba dan membelinya.

2. Mass Selling

Mass selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

4. Public Relations

Public relations adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

5. Direct Marketing

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Sunarya, dkk (2013:86)[8], “Data adalah berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang”, sedangkan pengertian data menurut Sutabri (2012:72)[9],adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis tertentu. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan yang betul-betul ada dan terjadi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau sumber dari informasi.

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah, dkk (2012:284)[1], menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sementara itu, menurut Sunarya, dkk (2013:81)[8], menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34-36)[9], mengklasifikasikan jenis informasi dalam manajemen berdasarkan aspek-aspek seperti berikut ini :

1. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manager dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Informasi yang tepat waktu

Pada hakikatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manager sebelum suatu keputusan diambil, sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manager kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

c. Informasi yang bernilai

Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu :

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

b. Informasi masa kini

Informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

3. Informasi berdasarkan sasaran

Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Informasi individual

Informasi individual (individual information) adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi komunitas

Informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak di luar organisasi suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[9], kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkannya, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentu kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30-32)[9], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak berguna. Sifat ini sulit untuk diukur.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada pemakai, biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur. Misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang-barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbatas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, akan tetapi dalam beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi tersebut guna untuk mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembahasan kita.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Desrianti, dkk (2012:133)[10], “Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi”. Sementara itu, pengertian media menurut Maimunah, dkk (2012:284)[1], “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks, gambar atau foto”.

Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai media di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari media adalah segala bentuk dalam berbagai unsur komunikasi grafis untuk menyampaikan informasi kepada public.

Alternatif Media

Menurut Supriyono (2011:136)[11], alternatif media dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Media Cetak (Printed Material)

Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih. Contoh : poster, sticker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

2. Media Elektronik (Electronic)

Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Contoh : radio, televisi, internet, film, program, video dan animasi komputer.

3. Media luar Ruangan '(Outdoor)

Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho dan mobil box.

4. Media dalam Ruangan (Indoor)

Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Contoh : etalase (window display), point of purchase, desain gantung dan floor stand.

5. Media Lini Atas (Above The Line)

Yaitu aktivitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh : iklan di televisi dengan berbagai versi. Sifat media ini adalah merupakan media “tak langsung” yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

6. Media Lini Bawah (Below The Line)

Yaitu segala aktivitas promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya tertarik dengan produk yang dipromosikan. Contoh : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dan lain-lain.

Menurut Sunarya (2011:08-11)[12], setiap jenis media desain grafis memiliki karakteristik sendiri-sendiri tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing. Contohnya :

a. Poster

Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

b. Sticker

Sticker merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

c. Cover Buku

Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau ilustrasi, pengarang, judul dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulisan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

d. Pembungkus (Packaging)

Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

e. Folder

Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memiliki beberapa lipatan.

f. Selebaran atau leaflet

Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

g. Amplop dan kop surat

Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo atau teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

h. Tas belanja (Shopping bag)

Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identitas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

i. Katalog (Cataloque)

Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang didalamnya berisi aneka jenis produk, harga dan cara penggunaannya.

j. Iklan surat kabar

Iklan surat kabar merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

k. Iklan majalah

Iklan majalah merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar dengan informasi yang dibuat secara rinci.

l. Spanduk (Banner)

Spanduk merupakan media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna yang mencolok dan komunikatif.

m. Umbul-umbul

Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedikit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

n. Papan nama (Name board)

Papan nama merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

o. Neon box

Neon box merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

p. Neon sign

Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

q. Baliho

Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna, teks, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

r. Billboard

Billboard merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan ilustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

s. Halte bus

Halte bus merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dipasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.

t. Reklame mobil box

Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur-unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

u. Etalase

Etalase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

v. Desain gantung (Hanging design)

Desain gantung merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

w. Point of Purchase

Point of purchase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

x. Floor Stand

Media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton, triplek, dan sebagainya yang diletakkan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur-unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

y. Kaos (T-shirt)

Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Wibowo (2013:10)[13], desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan, sedangkan menurut pendapat dari Supriyono (2011:136)[11], desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork(FAW).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa desain adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar atau teks dalam menyampaikan suatu informasi atau pesan.

Fungsi-Fungsi Desain

Menurut Sunarya (2011:07)[12],fungsi-fungsi desain adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Informasi

Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

b. Fungsi Identifikasi

Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

c. Fungsi Persuasi

Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

d. Fungsi Rekreasi

Lingkungan yang bertujuan menciptakan suasana tertentu dalam mendukung ilustrasi dalam sebuah media.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Sunarya (2014:27-29)[14], Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. “Menarik” atau “indah” bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

1. Garis (line)

Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendiri. Misalnya garis yang membentuk “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk “Z”, terkesan tegas dan kaku.

2. Bentuk (shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dll. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

3. Ilustrasi/Gambar/Image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

a. Manual/Hand Drawing/Gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

b. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4. Ruang (space)

Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif “besar” menurut anda belum tentu sama dengan “besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

5. Teks/Tipografi

Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

6. Warna (color)

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca adalah warna. Betapa sepinya dunia desain grafis tanpa kehadiran warna. Namun demikian, anda perlu hati-hati dalam penggunaan warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Jika anda dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Wibowo (2013:106)[13], dalam mengkomposisikan atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Keseimbangan (Balance)

Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

2. Irama (Rhythm)

Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

3. Skala dan Proporsi

Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

4. Fokus

Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

5. Kesatuan (Unity)

Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Pengertian Tipografi

Tipografi (typography) menurut Wibowo (2013:115)[13], merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin, sedangkan menurut Brewer (2013:116)[15], tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang aturan dan tata cara penggunaan huruf pada ruang-ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan-kesan tertentu sehingga dapat menolong para pembaca agar lebih nyaman dan maksimal dalam membaca.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.

a. Baseline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

b. Capline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

c. Meanline

Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

d. X – Height

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

e. Ascender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

f. Descender

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Menurut Widada (2012:14-17)[16], mengenai psikologi warna adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Warna

Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

Warna adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan di sinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan Negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).

2. Teori Warna

Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

a. Prang System

b. Munsell System

Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

1. HUE : Panas atau dinginnya warna

2. VALUE : Terang atau gelapnya warna

3. INTENSITY : Cerah atau suramnya warna

3. Jenis/Bentuk Warna

a. Warna Primer

Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain : merah (Magenta), kuning (Yellow), biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

b. Warna Sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula yaitu jingga (merah + kuning), hijau (kuning + biru) dan ungu (merah + biru).

c. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran dua warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

d. Warna Tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna-warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange-jingga, orange-hijau dan hijau-jingga.

e. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis” bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

4. Makna Simbolik Warna

Menurut Wibowo (2013:16)[13], mengenai arti sebuah warna sebagai berikut :

a. Warna merah melambangkan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

b. Warna kuning melambangkan kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

c. Warna kuning emas melambangkan kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

d. Warna hijau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

e. Warna biru melambangkan kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

f. Warna putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

g. Warna hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

h. Warna abu-abu melambangkan ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

i. Warna orange melambangkan kemajuan, semangat, perkembangan, energi.

j. Warna violet melambangkan kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

k. Indigo melambangkan ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Tjiptono (2012:30)[17], simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam contour atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan. Pengertian simbol adalah tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu bentuk rancangan, simbol memiliki peranan penting yang dirancang dan dipublikasikan dengan dilindungi hak cipta sehingga tidak boleh dipakai sembarangan.

Pengertian Citra atau Image

Menurut Sunarya (2014:37)[14], citra atau image adalah bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor).

Sementara itu, menurut Tjiptono (2011:30)[6], menjelaskan bahwa citra atau image adalah kesan batin atau mental, bayangan visual yang ditimbulkan oleh obyek atau figure dalam karya seni. Citra sangat penting sebagai unsur-unsur yang turut berperan dalam karya, karena dapat membentuk ciri khas tersendiri serta memberikan pengaruh terhadap apa yang dihasilkan dari hasil suatu karya seni yang lebih bersifat karakter atau pesan yang ada didalam hasil karya seni tersebut sebagai nilai keindahan, artistik serta fungsionalisasi dari karya seni tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa citra atau image adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.

Pengertian Layout

Menurut Sunarya (2014:67)[14], pengertian layout adalah sebuah sketsa rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan.

Menurut Desrianti, dkk (2014:288)[18], jenis-jenis layout terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Layout Kasar

Layout kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

2. Layout Komprehensif

Layout komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

3. Final Artwork

Final artwork adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Elemen atau Unsur Desain

Menurut Wibowo (2013:96)[13], dalam bentuk geometris dan organis elemen atau unsur desain adalah sebagai berikut :

1. Elemen Konseptual (elemen basic visual : elemen bentuk) yang terdiri dari :

a. Titik (Dot)

b. Garis (Line)

c. Bidang (Plane)

d. Volume

2. Elemen Visual (karakteristik basic visual : karakteristik bentuk) yang terdiri dari :

a. Ukuran

b. Bentuk

c. Warna

d. Tekstur

3. Elemen Rasional terbagi menjadi dua diantaranya :

a. Elemen interaksi basic visual/interaksi bentuk yang terdiri dari : posisi, arah, space dan gravity.

b. Elemen interaksi komposional yang terdiri dari : depth dan perspektif.

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Sunarya, dkk (2015:79)[2], menjelaskan bahwa media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan, sedangkan menurut Supriyono (2011:10)[11], menjelaskan bahwa desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” karena memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Desain komunikasi visual dikategorikan sebagai Commercial Art karena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan desain komunikasi visual berkembang pesat.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsep komunikasi, teknik dan media untuk menyampaikan informasi dan pesan kepada public secara visual.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Desain

Pengertian Adobe Photoshop CS5

Menurut Widada (2011:18)[19], Adobe Photoshop CS5 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat digunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau foto, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar/image, di dalam desain grafis bentuk gambar dibagi menjadi dua yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor.

Kualitas gambar ditentukan oleh jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel terhadap resolusi gambar yang akan dikerjakan, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop CS5 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu anda dalam membuat gambar, anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter anda dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Program Adobe Photoshop CS5

Keterangan :

a. Baris Judul (Title bar) berisi nama untuk judul program yang sedang aktif.

b. Baris Menu (Menu bar) berisi barisan perintah berupa menu yang terdiri dari File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Window, Help.</i>

c. Toolbox berisi piranti untuk menggambar dan memodifikasi image.

d. Lembar Canvas digunakan sebagai lembar kerja atau penempatan obyek teks dan gambar.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  2. 2,0 2,1 Sunarya, Lusyani, Mukti Budiarto, Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.9 No.1 – September 2015. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
  4. Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta.
  5. Priyatno, Duwi. 2011. Create Your Film. Yogyakarta : Multicom.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Jakarta : Dian Rakyat.
  7. Sudayat, Ridwan Iskandar. 2012. Pengertian Promosi. Jakarta.
  8. 8,0 8,1 Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol.7 No.1 – September 2013. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  10. Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja, Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 – Januari 2012. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  11. 11,0 11,1 11,2 Supriyono, Rakhmat. 2011. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
  12. 12,0 12,1 Sunarya, Lusyani. 2011. Diktat Mata Kuliah Desain Karakter dan Modelling. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis. Yogyakarta : Buku Pintar.
  14. 14,0 14,1 14,2 Sunarya, Lusyani. 2014. Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  15. Brewer, Roy. 2013. Buku Desain Grafis. Yogyakarta : Buku Pintar.
  16. Widada, Sugeng. 2012. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  17. Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
  18. Desrianti, Dewi Immaniar, Anita B Wandanaya, Asih Sumaryani. 2014. Perancangan Media Katalog sebagai Penunjang Informasi dan Promosi pada CV Zero Store. Journal CCIT Vol.7 No.2 – Januari 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  19. Widada, Sugeng. 2011. Aplikasi Program Komputer MAVIB I. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.