SI1221473300

Dari widuri
Revisi per 2 Maret 2017 14.37 oleh Siti Nurhayati (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH

TANGERANG

 

SKRIPSI

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1221473300
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473300
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473300
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
NID : 06124
   
NID : 11003

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1221473300
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI

SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA

SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473300
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
NIM : 1221473300

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAK

Perkembangan yang semakin pesat dalam dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan khususnya yang berada di Kota Tangerang. Mengingat bahwa perkembangan zaman di era globalisasi dan kemajuan teknologi di bidang pemasaran saat ini telah membawa dampak pada persaingan yang ketat dalam melakukan promosi sekolah sehingga proses promosi yang digunakan belum update dan menarik sehingga masih kurang efektif dalam memberikan informasi dan promosi tentang SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang Penelitaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan sebuah informasi dan promosi yang berbasis desain komunikasi visual yang mempunyai peranan penting untuk menginformasikan tentang produk dari sebuah lembaga pendidikan kepada masyarakat luas. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya analisis permasalahan, pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi pustaka, analisis perancangan, dan konsep design. Dalam menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan saat ini yang semakin ketat dan tak bisa dipungkiri lagi, SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang selalu berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk mencapai suatu keberhasilan dalam menarik minat calon siswa dan siswi barunya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan promosi. Salah satu media yang sangat penting dalam penyampaian informasi dan promosi adalah media komunikasi media komunikasi visual dalam bentuk spanduk, flyer, backdrop, cover buku, dan pin yang dapat mengenalkan keunggulan, prestasi dan metode pembelajaran yanga ada di SDIT Asy-syukriyyah.

Kata Kunci : Desain Komunikasi Visual, Media Informasi, Media Promosi

 

ABSTRACT

Increasingly rapid development in education requires any educational institution, especially in the city of Tangerang. Given that the times in the era of globalization and technological advances in the field of marketing today has an impact on the intense competition in the promotion of the school so that the promotion process used has not been updated and interesting, so they are less effective in providing information and promotions about SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang Penelitaan was done in order to develop an information and promotion based visual communication design that has an important role to inform about the products of an educational institution to the public. The methodology used in this study include problem analysis, data collection form of observations, interviews, library research, design analysis, and design concepts. In the face of competition among educational institutions today are increasingly stringent and can not be denied again, SDIT Ash-syukriyyah cipondoh always trying to implement a marketing strategy that is appropriate and effective to achieve a success in attracting prospective students and new students. One of the measures taken is to do promotion. One of the media is very important in the delivery of information and promotion of media communication is visual communication media in the form of banners, flyer, backdrop, book covers, and a pin that can introduce excellence, achievement and learning methods yanga in SDIT Asy-syukriyyah.

Keyword : Visual Communication Design, Media Information, Media Promotion

 

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala berkah dan rakhmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Pada SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH TANGERANG”, tepat pada waktunya.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing II dalam penulisan laporan ini, dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktunya.
  5. Bapak Kuserin, S.Hi, selaku kepala sekolah sekaligus Pembimbing lapangan SDIT ASY-SYUKRIYYAH CIPONDOH TANGERANG.
  6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah membesarkan serta mendidik ananda dengan penuh limpahan kasih sayang yang sangat besar. Mendukung setiap langkah hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan limpahan doa yang tidak pernah henti setiap harinya.
  7. Sahabat-sahabatku semua seperti Gita, Alin, Nia, Anggi, Riska yang telah membantu memberikan motivasi kepada saya bahwa saya bisa menyelesaikan laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2017
SITI NUR JANAH
NIM. 1221473300

Daftar isi

DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Material Produk pembuatan Media Komunikasi Visual tahun 2016

Tabel 3.2 Material Produk pembuatan Media Komunikasi Visual tahun 2017

Tabel 3.3 Pesaing

Tabel 3.4 Budget Produksi Media

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Penggunaan Media Tahun 2016

Tabel 4.2 Tabel Penggunaan Media Tahun 2017

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Tampilan Jendela Program Adobe photoshop CS6

Gambar 2.2 Jendela Program Adobe Illustrator CS6

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDIT Asy-syukriyyah

Gambar 4.1 Layout Kasar Spanduk Perjusa

Gambar 4.2 Layout Kasar Spanduk Perkemahan Anak Sholeh

Gambar 4.3 Layout Kasar Spanduk Parenting hasil bimbingan

Gambar 4.4 Layout Kasar SpandukWisuda Al-Qur’an

Gambar 4.5 Layout Kasar Spanduk Pesantren ramadhan

Gambar 4.6 Layout Kasar Spanduk unjuk karya Al-qur’an

Gambar 4.7 Layout Kasar Spanduk Ucapan UN

Gambar 4.8 Layout Kasar Spanduk Selamat Datang

Gambar 4.9 Layout Kasar Spanduk Mabit

Gambar 4.10 Layout Kasar Spanduk Unjuk Karya ekskul

Gambar 4.11 Layout Kasar Cover buku lagu anak

Gambar 4.12 Layout Kasar Cover buku panduan

Gambar 4.13 Layout Kasar Brosur

Gambar 4.14 Layout Kasar Flyer

Gambar 4.15 Layout Kasar Backdrop

Gambar 4.16 Layout Kasar pin

Gambar 4.17 Layout Komprehensif Spanduk Perjusa

Gambar 4.18 Layout Komprehensif Spanduk Perkemahan Anak Sholeh

Gambar 4.19 Layout Komprehensif Spanduk Parenting hasil bimbingan psikologi

Gambar 4.20 Layout Komprehensif Spanduk Wisuda Al-qur’an

Gambar 4.21 Layout Komprehensif Spanduk Pesantren ramadhan

Gambar 4.22 Layout Komprehensif Spanduk unjuk karya Al-qur’an

Gambar 4.23 Layout Komprehensif Spanduk Ucapan UN

Gambar 4.24 Layout Komprehensif Spanduk Selamat Datang

Gambar 4.25 Layout Komprehensif Spanduk Mabit

Gambar 4.26 Layout Komprehensif Spanduk Unjuk Karya ekskul

Gambar 4.27 Layout Komprehensif Cover buku lagu anak-anak

Gambar 4.28 Layout Komprehensif Cover buku panduan kegiatan

Gambar 4.29 Layout Komprehensif Brosur

Gambar 4.30 Layout Komprehensif Flyer

Gambar 4.31 Layout Komprehensif Backdrop

Gambar 4.32 Layout Komprehensif Pin

Gambar 4.33 Final artwork Spanduk Perjusa

Gambar 4.34 Final artwork perkemahan anak sholeh

Gambar 4.35 Final artwork Parenting hasil bimbingan psikologi

Gambar 4.36 Final artwork Spanduk Wisuda Al-qur’an

Gambar 4.37 Final artwork Spanduk Pesantren ramadhan

Gambar 4.38 Final artwork Spanduk unjuk karya Al-qur’an

Gambar 4.39 Final artwork Spanduk Ucapan UN

Gambar 4.40 Final artwork Spanduk Selamat Datang

Gambar 4.41 Final artwork Spanduk Mabit

Gambar 4.42 Final artwork Spanduk Unjuk Karya ekskul

Gambar 4.43 Final artwork Cover buku lagu anak-anak

Gambar 4.44 Final artwork Cover buku panduan kegiatan

Gambar 4.45 Final artwork Brosur

Gambar 4.46 Final artwork Flyer

Gambar 4.47 Final artwork Backdrop

Gambar 4.48 Final artwork Pin

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang semakin pesat dalam dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan khususnya yang berada di Kota Tangerang baik negeri maupun swasta untuk selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntunan keilmuan yang semakin berkembang dan maju. Persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin ketat juga dirasakan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu ( SDIT ) yang berada di Kota Tangerang.

Sekolah Dasar Islam Terpadu ( SDIT ) tidak hanya mengajarkan pengetahuan layaknya Sekolah Dasar Islam Terpadu juga membekali para siswa dengan keterampilan dan pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk mencetak generasi yang cerdas dan Akhlaqul karimah. Salah satu lembaga Pendidikan yang ada di Kota Tangerang adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu Asy-Syukriyah Cipondoh Tangerang.

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Asy-Syukriyyah adalah sekolah swasta yang berada di Cipondoh Kota Tangerang yang telah berdiri sejak tahun 1996. SDIT Asy-Syukriyyah Cipondoh Kota tangerang ini sudah 18 tahun telah menghasilkan lulusan yang produktif, kreatif, terampil, mandiri, dan berakhluk karimah, walaupun demikian Sekolah Dasar Islam (SDIT) Asy-syukriyyah Cipondoh Kota Tangerang ini tak luput dari ketatnya persaingan khususnya dalam menarik minat calon siswa dan siswi baru untuk bergabung di Sekolah Dasar Islam (SDIT) Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang. Hal ini dikarenakan SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang dikelilingi oleh bebrapa sekolah lainnya yang juga gencar dalam mempromosikan sekolah masing-masing.

Dalam menghadapi persaingan antar lembaga pendidikan saat ini yang semakin ketat dan tak bisa dipungkiri lagi, SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang selalu berusaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan efektif dengan tujuan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam menarik minat calon siswa dan siswi barunya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan promosi. Promosi merupakan salah satu kunci keberhasilan dan memenangkan persaingan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini.

Peran promosi sangatlah penting sehingga sangat mutlak untuk dilakukan, dengan tujuan agar sekolah tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas. Biasanya promosi dilakukan dengan memasarkan atau memperkenalkan tentang lembaga pendidikan kepada masyarakat luas agar mereka dapat mengetahui profil, ruang lingkup sekolah, keunggulan, fasilitas, visi dan misi, kualitas pendidikan, prestasi sekolah, serta program-program pendidikan yang dilaksanakan.

Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas sekolah atau lembaga pendidikannya agar calon siswa/i baru bersedia untuk bergabung di sekolah SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Mengingat bahwa perkembangan zaman di era globalisasi dan kemajuan teknologi di bidang pemasaran saat ini telah membawa dampak pada persaingan yang ketat dalam melakukan promosi sekolah sehingga proses promosi yang digunakan belum update dan menarik sehingga masih kurang efektif dalam memberikan informasi dan promosi tentang SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang kepada masyarakat khususnya calon siswa dan siswi baru yang ingin bergabung di sekolah tersebut. Dilihat dari keberadaan media komunikasi visual yang ada di SDIT Asy-syukriyyah Tangerang yang masih tergolong minim hingga saat ini, sehingga pihak sekolah sangat membutuhkan adanya pengembangan pada media yang ada sebelumnya serta penambahan media komunikasi visual yang baru yang lebih efektif dan menarik untuk mempromosikan SDIT Asy-syukriyyah Tangerang.

Salah satu media yang sangat penting dalam penyampaian informasi dan promosi adalah media komunikasi visual dalam bentuk spanduk, flyer, backdrop, cover buku, dan pin yang dapat mengenalkan keunggulan, prestasi dan metode pembelajaran yang ada di SDIT Asy-syukriyyah.

Media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan. Media komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. Contoh dari media komunikasi visual, diantaranya dapat berupa spanduk, banner, brosur, baliho, billboard, umbul-umbul, flyer, pamflet, leaflet, x-banner, poster, kalender, jam dinding, payung, pulpen, shopping bag, dan lainnya.

Dengan adanya pengembangan serta penambahan media komunikasi visual ini diharapkan proses promosi dan informasi yang dilakukan SDIT Asy-syukriyyah Tangerang setiap tahunnya menjadi lebih efektif, sehingga dapat memperluas informasi keberadaan SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang, agar dapat dikenal oleh masyarakat luas khususnya masyarakat sekitar kota Tangerang dan dapat memberikan informasi-informasi yang lebih up to date dan menarik tentang SDIT Asy-syukriyyah Tangerang kepada masyarakat khususnya calon siswa dan siswi baru agar tertarik untuk bergabung di SDIT Asy-syukriyyah Tangerang, serta dapat membantu pihak pemasaran sekolah dalam meningkatkan jumlah angka pendaftaran sehingga dapat mencapai target pemasaran pada setiap tahunnya.

Berdasarkan analisis di atas, laporan skripsi ini mengambil judul : “Pengembangan Media Komunikasi Visual sebagai Sarana Promosi dan Informasi pada SDIT Asy-Syukriyyah Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian dan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang, yaitu :

  1. Jenis media apa yang dibutuhkan pihak sekolah untuk mempromosikan SDIT Asy-syukriyyah ?
  2. Desain media komunikasi visual seperti apa yang menarik untuk mempromosikan SDIT Asy-syukriyyah ?
  3. Target seperti apa yang diharapkan pihak sekolah melalui pengembangan media komunikasi visual pada SDIT Asy-syukriyyah Tangerang ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan diatas, dan agar pembahasan dari permasalahan yang ada menjadi lebih jelas dan terarah, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan pada hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media komunikasi visual berupa Spanduk Perjusa 4-5, Spanduk Perkemahan hasil bimbingan Psikologi, Spanduk Perkemahan Anak Sholeh, Spanduk Wisuda Al-qur’an, Spanduk Pesantren Ramadhan, Spanduk Unjuk Karya Al-Qur’an, Spanduk Ucapan UN, Spanduk Selamat Datang, Spanduk Mabit, Spanduk Unjuk Karya Ekskul, Brosur, Flayer, Cover Buku Paduan Kegiatan, Cover Buku Lagu anak-anak, Backdrop, Pin. Sebagai sarana promosi pada SDIT Asy-syukriyyah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, di antaranya sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui media apa saja yang sesuai kebutuhan sekolah dalam hal mempromosikan dan menginformasikan sekolah (SDIT) Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang.
  2. Mengembangkan desain media komunikasi visual yang dapat menarik minat calon siswa dan siswi baru untuk bergabung di (SDIT) Asy-syukriyyah Tangerang.
  3. Mencapai target pencapaian penerimaan siswa dan siswi baru pada tahun berikutnya serta meningkatkan image sekolah melalui pengembangan media komunikasi visual pada SDIT Asy-syukriyyah Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut :

  1. Dengan menggunakan media komunikasi visual diharapkan calon siswa dan siswi baru, relasi sekolah, dan masyarakat dapat mengetahui informasi yang lebih jelas dan efektif tentang SDIT Asy-syukriyyah Tangerang.
  2. Dengan menerapkan konsep desain yang lebih menarik diharapkan siswa/siswi baru banyak yang tertarik untuk bergabung di SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang.
  3. Melalui pengembangan media komunikasi visual ini diharapkan dapat membantu pihak pemasaran sekolah dalam meningkatkan pencapaian target pemasaran pada tahun berikutnya, serta dapat meningkatkan image SDIT Asy-syukriyyah Tangerang.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini, di antaranya :

Metode Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan stakeholder SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang yaitu dengan Bapak Kuserin. S.Hi. selaku Kepala Sekolah SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
    Metode observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam proses penyusunan laporan penelitian skripsi ini dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu mengenai pengembangan desain media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang ada pada SDIT Asy-syukriyyah Tangerang.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Metode wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan gambaran yang lebih jelas mengenai pengembangan desain media komunikasi visual seperti apa yang diinginkan oleh pihak sekolah SDIT Asy-syukriyyah Tangerang. Wawancara ini dilakukan penulis secara langsung dengan stakeholder yaitu Bapak Kuserin.S.Hi.
  3. Studi Pustaka
    Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber tertulis, seperti buku-buku, jurnal dan media tertulis lainnya yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini.

Metode Analisis Perancangan Media

Perancangan media komunikasi visual ini dirancang berdasarkan analisis kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, yang selanjutnya dirancang dengan menggunakan aplikasi program komputer grafis yaitu Adobe Illustrator CS6, dan Photoshop CS6.

Metode Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian skripsi ini akan menyampaikan tentang :

  1. Perencanaan Media
  2. Perencanaan Pesan
  3. Perencanaan Visual

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian skripsi ini terbagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang konsep dasar teori umum, konsep dasar teori khusus, dan literature review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti, yaitu mengenai sejarah singkat, visi dan misi, lokasi, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, informasi produk, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective dan marketing strategy, budget produksi media, konfigurasi hardware dan elisitasi.

BAB IV KONSEP DESAIN

Pada bab ini berisi tentang perencanaan media (konsep media) yang meliputi tujuan media, strategi media dan program media, perencanaan pesan (konsep kreatif) yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, perencanaan visual (konsep visual) yang meliputi tujuan visual (visual objective), strategi visual (visual strategy), penulisan naskah (copy writting), pengarahan visualisasi (art directing) dan proses desain (designing).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Pengertian Pengembangan

Hasibuan (2012:1), mendefinisikan pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsepsual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.

Sementara itu, menurut Marwansyah (2012:208), “Pengembangan adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya.”

Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah upaya untuk senantiasa menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk lamanya, agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen.

Pengertian Project

Menurut Tjiptono (2012:219), Project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Sementara Itu, Priyatno (2012:35), Mendefinisikan “Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa project adalah objek, gambar, susunan klip video menjadi satu project yang memiliki nilai visual yang menarik.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Desrianti, dkk (2014:425), Promosi merupakan kegiatan untuk menginformasikan tentang spesifikasi produk kepada konsumen. Promosi memiliki peranan penting dalam rangkaian pemasaran, karena kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Fahmi (2015:73), berpendapat bahwa “Promosi adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.”

Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah suatu aktifitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merk dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya membeli produk yang ditawarkan.

Tujuan Promosi

Menurut Tiyani (2012:20), berikut dijelaskan beberapa tujuan promosi:

  1. Memodifikasi Tingkah Laku
    Merupakan kegiatan perusahaan dalam promosi, dimana perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik terhadap dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan melalui promosi. Dimana dulunya konsumen tidak terlalu menyukai produk perusahaan tersebut, maka dengan bantuan promosi akan merubah tingkah laku konsumen.
  2. Memberi Tahu
    Kegiatan promosi yang ditunjukan untuk memberitahu pasar yang di tuju tentang penawaran perusahaan, sebab tanpa diketahui oleh konsumen dan masyarakat luas meskipun produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan terjangkau oleh konsumen tidak akan berarti banyak, sebab tidak diketahui oleh konsumen atau masyarakat luas.
  3. Membujuk (Persuasif)
    Hal ini sebenarnya kurang disukai oleh sebagian masyarakat, akan tetapi dalam kenyataan sekarang justru banyak promosi yang bersifat persuasif. Promosi semacam ini untuk mendorong para konsumen untuk membeli barang yang dipromosikan.
  4. Mengingatkan
    Promosi yang bersifat mengingatkan ini kegiatannya dilakukan untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat. Sifat promosi ini dilakukan pada tahap keunggulan produk, hal ini bertujuan untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat sekaligus mempertahankan pembeli yang ada.

Bentuk Promosi

Menurut Hermawan (2012:54-55), ada enam bentuk promosi:

  1. Personal Selling
    Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling
    Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternative yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promosi Penjualan
    Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merancang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
  4. Public Relations
    Public Relations adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
  5. Direct Marketing
    Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.
  6. Acara dan Pengalaman
    Acara dan Pengalaman adalah pengembangan publisitas yang mengacu pengadaan kegiatan organisasional yang sifatnya mendukung promosi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

McLeod menuliskan bahwa (2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal, jam dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video adalah gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Menurut Sunarya, dkk (2013:81), data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

Dari kedua pendapat yang dituliskan diatas bahwa data adalah suatu objek yang berisikan keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol. Data juga bisa di artikan sebagai deskripsi kenyataan yang bisa disampaikan.

Pengertian Informasi

McLeod menuliskan bahwa (2012:8), “Informasi (information) dapat diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Dalam sudut pandang ilmu eksakta, Shanon dan Weaver menyatakan bahwa informasi adalah “(the amount of uncertainly that is reduced when a received) jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”. Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Sementara itu menurut Sunarya, dkk (2013:81), “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sebagai data yang sudah di olah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Jenis-Jenis Informasi

O’Brien mengatakan (2012:15-16), jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

  1. Informasi manajerial informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi, dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Hartono (2013:17-18):

  1. Relevansi
    Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
  2. Kelengkapan dan Keluasan
    Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.
  3. Kebenaran
    Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
  4. Terukur
    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
  5. Keakuratan
    Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
  6. Kejelasan
    Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
  7. Keluwesan
    Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
  8. Ketepatan Waktu
    Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Nilai Informasi

Menurut Zakiyudin (2012:10), “Informasi merupakan satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya”.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Rahardja, dkk (2012:133), Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menujukan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum.

Tjiptono menjelaskan (2012: 240), beberapa sarana komunikasi media yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain: Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa media adalah sarana penyampaian informasi untuk mengenalkan suatu iklan dengan lebih efektif.

Alternatif Media

Menurut Sunarya,dkk (2013:8-12)[25] “setiap jenis media grafis memiliki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

  1. Poster
    Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/illustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.
  2. Sticker
    Sticker merupakan media komunikas grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat di tempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.
  3. Cover Buku
    Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsur terdiri dari warna, gambar atau illustrasi, pengarang, judul, dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulisan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.
  4. Pembungkus/Packaging
    Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).
  5. Folder
    Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memilki beberapa lipatan.
  6. Selebaran (Leaflet)
    Selebaran atau leaflt merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.
  7. Amplop dan Kop Surat
    Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo dan teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.
  8. Tas Belanja (Shopping Bag)
    Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identitas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.
  9. Katalog (Cataloque)
    Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang di dalamnya berisi aneka jenis produk, harga, dan cara penggunaannya.
  10. Iklan Surat Kabar
    Iklan surat kabar adalah media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.
  11. Iklan Majalah
    Media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci.
  12. Spanduk (Banner)
    Media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal. Pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit, dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna mencolok dan komunikatif.
  13. Umbul-Umbul
    Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedikit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.
  14. Papan Nama (Nameboard)
    Papan nama merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak digunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.
  15. Neon Box
    Neon box merupakan media komunikas grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.
  16. Neon Sign
    Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.
  17. Baliho
    Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna teks, warna, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.
  18. Billboard
    Billboard merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan illustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.
  19. Halte Bus
    Halte bus merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dipasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.
  20. Reklame Mobil Box
    Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur-unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.
  21. Etalase
    Etalase merupakan media grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.
  22. Desain gantung (Hanging design)
    Hanging design merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.
  23. Point of Purchase
    Point of purchase merupakan media komunikasi grafis dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.
  24. Floor Stand
    Media komunikasi grafis terbuat dari bahan karton, triplek dan sebagainya yang diletakan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur-unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.
  25. Kaos (T-shirt)
    Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Wibowo (2013:10), Desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Berbentuk sebuah objek, sistem, komponen dan struktur, dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi.

Supriyono menjelaskan (2012:136), Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW)".

Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pendapat adalah desain merupakan penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar. Serta proses pembuatan yang di padukan dengan art direction dan copywariter sehingga bisa menghasilkan desain visual yang menarik.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Hendratman menjelaskan bahwa (2012:13-14), Desain yang tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin),maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Tetapi sebelum mendesain, kita perlu mengenal terlebih dahulu unsur-unsur dalam desain itu sendiri.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis, antara lain:

  1. Garis(Line)
    Garis di artikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Dalam Pengertian lain, garis adalah suatu goresan, kumpulan titik yang memanjang, batas limit suatu benda, masa ruang, warna, dan lainnya. Garis adalah elemen visual yang dapat dipakai di mana saja dengan tujuan untuk memperjelas dan mempermudah pembaca. Bisa juga digunakan fantasi visual.
  2. Bidang(Shape)
    Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut juga dengan bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segi empat, elipse, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.
  3. Warna(Color)
    Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif. Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas.
  4. Gelap Terang (Value)
    Salah satu cara untuk menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyusun unsur-unsur visual secara kontras gelap-terang. Kontras value bersifat relative, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Kontras value digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra.
  5. Tekstur (Texture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Dalam seni rupa, khususnya desain grafis, tekstur dapat bersifat nyata dan dapat pula tidak nyata (tekstur semu). Sedangkan tekstur dalam konteks desain komunikasi visual lebih cenderung pada tekstur semu, yaitu kesan visual dari suatu bidang. Tekstur juga sering digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.
  6. Format
    Format adalah unsur lain dalam desain yang dapat diartikan sebagai besar kecilnya suatu objek. Dengan meggunakan unsur ini anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Wibowo (2013:106), dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)
    keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek dibagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Kesan seimbang atau balance dapat dibangun menggunakan elemen garis, warna, value, ukuran, bidang dan tekstur. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance. Pertama dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara, disebut keseimbangan formal (formal balance). Keseimbangan yang kedua adalah keseimbangan arsimetris (informasi balance), yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kri dan sisi kanan namun seara seimbang.
  2. Tekanan
    Penekanan atau penonjolan objek dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan menggunakan warna mencolok, ukuran foto atau ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat berbeda dengan elemen-elemen lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menonjolkan elemen visual dalam karya desain, yaitu sebagai berikut:
    1. Kontras Focal point
      Dapat diciptakan dengan teknik kontras, yaitu objek yang dianggap paling penting dibuat berbeda dengan elemen-elemen lainnya.
    2. Isolasi Objek
      Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.
    3. Penempatan Objek
      Objek yang ditempatkan di tengah bidang akan menjadi focal point. Objek yang ditempatkan pada titik pusat garis perspektif juga akan menjadi fokus perhatian.
    4. Irama (Rythm)
      Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten. Sementara itu, Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.
    5. Kesatuan
      Desain dikatakan menyatu secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur desain lainnya. Menciptakan kesatuan pada desain yang hanya memiliki satu muka, seperti poster dan iklan, relatif lebih mudah dibandingkan bentuk buku atau folder yang memiliki beberapa halaman. Pada desain majalah atau buku, kesatuan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
      1. Mengulang warna, bidang, garis, grid atau elemen yang sama pada setiap halaman.
      2. Menyeragamkan jenis huruf untuk judul, body copy dan caption.
      3. Menggunakan unsur-unsur visual yang memiliki kesamaan warna, tema dan bentuk.

Pengertian Typography

Menurut Wibowo (2013:115), Tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Brewer (2013 :116), Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Widada (2013:14-16), menerangkan bahwa psikologi warna dibagi beberapa bagian sebagai berikut:

  1. Pengertian Warna
    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu objek atau benda tertentu.
  2. Teori Warna
    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna:
    1. Munsell System
    2. Prang System
      Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan:
      1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna
        1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
        2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
        3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
      2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
      3. INTENSITY : Cerah atau suramnya warna
  3. Jenis/Bentuk Warna
    1. Warna Primer
      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna: kuat dan kontras.
    2. Warna Sekunder
      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, (merah+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (merah+biru).
    3. Warna Tersier
      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna-warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange-jingga, orange-hijau, dan hijau-jingga.
    4. Warna Quarter
      Warna yang merupakan hasil percampuran dua warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.
    5. Warna Complementer
      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.
  4. Makna Simbolik Warna
    Widada (2013:21-22), menerangkan bahwa Mengenai arti dari sebuah warna.
    1. Warna Merah melambangkan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning melambangkan kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas melambangkan kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hjau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru melambangkan kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-abu ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern. kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    9. Warna Oranye melambangkan kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.
    10. Warna Violet melambangkan kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Indigo melambangkan ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Tjiptono (2012:30), simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu bentuk rancangan, Simbol memiliki perananan penting yang dirancang dan dipublikasikan dengan dilindungi hak cipta sehingga tidak boleh dipakai sembarangan.

Pengertian Citra atau Image

Menurut Sunarya (2014:37), “image atau Citra adalah Bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat ( konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor ).”

Kotler (2012:41), menuliskan bahwa “pengertian citra atau image sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek, orang, dan organisasi.”

Dari kedua pendapat yang sudah ditulis dapat disimpulkan bahwa citra atau image adalah sebuah pengenalan atau sesuatu yang bisa membendakan identitas dari perusahaan, objek, orang, dan organisasi yang ada disekitar masyarakat.

Pengertian Layout

Menurut Hendratman (2012: 85), “Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis, teks, gambar, tabel dan lainnya menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.”

Supriyono (2012:09), berpendapat bahwa “banyak sekali kemungkinannya, mungkin tidak terbatas. Tapi intinya yang biasa dipakai adalah layout dengan menggunakan format sumbu: horizontal, diagonal, radial, acak dan kombinasinnya.”

Dari definisi diatas peneliti menyimpulkan bahwa layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehinga membentuk susunan arsitic.

Jenis Layout

Menurut Desrianti, dkk (2014:288), jenis-jenis layout diantaranya adalah:

  1. Layout Kasar adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.
  2. Layout Komprehensif adalah Proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.
  3. Final Artwork merupakan hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Elemen atau Unsur Desain

Dalam bentuk geometris dan organis, sebagai berikut:

  1. Elemen Konseptual (elemen basic visual: elemen bentuk) yang terdiri dari: Titik (dot, point), Garis (line), Bidang (plane), dan Volume.
  2. Elemen Visual (karakteristik basic visual: karakteristik bentuk) yang terdiri dari: Ukuran, Shape, Warna ; Value (nada) & Color (warna); Tone dan Tekstur.
  3. Eleman Relasional terbagi menjadi 2 diantaranya:
    1. Interaksi basic visual: interaksi bentuk yang terdiri dari: Posisi, Arah, Space dan Gravity.
    2. Elemen interaksi komposisional yang terdiri dari: Depth dan Perspektif.

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015:5),desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

Sementara itu, teori desain komunikasi visual menurut Sunarya, dkk (2015:79), adalah media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual atau biasa di sebut desain grafis memiliki peran mengkomunikasikan sesuatu dengan kekuatan visual dan dengan bantuan teknologi.

Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Photoshop CS6

Menurut Wahana Komputer (2012:6-9), Adobe Photoshop CS6 merupakan program berbasis bitmap yang dapat membantu dan memberikan kemudahan bagi desainer dalam membuat aneka desain web. Dengan kemampuan yang dikatakan mendekati sempurna maka sangat membantu bagi para desainer web dalam menggunakan ide dan imajinasinya dalam menciptakan sebuah karya grafis secara lebih optimal. Desainer dapat mengolah foto, membuat kreasi button, dan membuat teks yang menarik.

Pada saat menyunting image atau gambar, proses yang terjadi sebenarnya adalah hanya menyunting lokasi piksel-piksel ini. Gambar bitmap ini biasanya digunakan pada media fotografi atau digital painting, sehingga mode ini sangat tergantung pada tingkat kepadatan (resolusi) grid pikselnya. Semakin tinggi resolusi sebuah gambar atau image, maka piksel yang dikandungnya akan semakin banyak dan semakin rapat, sehingga image atau gambar akan mempunyai detail yang lebih baik atau nyata. Tetapi perlu diperhatikan semakin besar resolusi sebuah image atau gambar akan berakibat ukuran filenya semakin besar.

Gambar 2.1 Tampilan Jendela Program Adobe photoshop CS6

Photoshop CS6 mempunyai tiga mode warna yang digunakan yaitu RGB, CMYK, dan Index Color. Stuktur image atau gambar yang dihasilkan monitor dengan image atau gambar cetak mempunyai perbedaan. Layar komputer atau monitor mempunyai elemen pembentukan warna Red, Green, dan Blue (RGB) sedangkan warna yang dihasilkan oleh media cetak mempunyai 4 kali proses pewarnaan yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan blacK (CMYK). Photoshop CS6 Extended memiliki kemampuan yang mencakup semua fitur pada Adobe Photoshop CS6, ditambah fitur baru untuk dapat bekerja dengan 3D model (visualisasi 3D), gerakan berbasis konten (motion-based content), dan kemampuan analisa gambar yang lebih lengkap.

Photoshop CS6 Extended telah mendukung berbagai format file 3D yang dapat dengan mudah menggabungkan dan memanipulasi objek 3D yang telah ada, membuat objek 3D baru, menyunting dan membuat 3D textures dan menggabungkan objek 3D dan 2D dengan kinerja yang lebih cepat sehingga proses editing properties seperti pencahayaan (light) dan kemampuan untuk menciptakan rendering tampil lebih realistic dengan ray tracer berkualitas tinggi. Dengan Photoshop CS6 Extended dimungkinkan untuk membuka dan bekerja dengan file 3D yang dibuat oleh program-program aplikasi seperti Adobe Acrobat 3D versi 8, 3D Studio Max, Alias, Maya, dan Google Eart.Photoshop 3D telah mendukung berbagai format file seperti U3D, 3DS, OBJ, KMZ, dan DAE. Berbagai kelebihan lain dari Photoshop CS6 Extended diantaranya telah tersedianya berbagai tools canggih untuk menganalisa dan menyunting Technical Image, sudah terintegrasi dengan MATLAB, dan telah pula mendukung format DICOM medical imaging.

Pemahaman elemen dasar dari jendela kerja Photoshop CS6 secara tidak langsung akan meningkatkan produktifitas kerja. Elemen dasar dari jendela kerja Photoshop CS6 diantaranya:

  1. Menu Bar atau Baris Menu, berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Window dan Help.
  2. Control Panel atau Option Bar, berisi tombol-tombol pengaturan tambahan, sesuai dengan toolbox yang sedang dipilih.
  3. Tools Panel atau Toolbox, berisi tombol-tombol yang mewakili alat atau piranti yang digunakan untuk membuat dan menyunting image atau objek.
  4. Area Kerja Image (Active Image Area) atau Document Windows merupakan jendela kerja yang digunakan untuk berkreasi atau menyunting image yang aktif.
  5. Collapse to Icon/Expand Panel, pada Photoshop CS6 dapat dengan mudah menutup atau membuka panel sebuah icon.
  6. Workshop switcher, digunakan untuk memilih dan mengatur format tampilan jendela kerja (workspace). Untuk memilih dan mengatur workspace dapat juga lakukan dengan memilih menu Window>Workspace, kemudian pilih workspace yang diinginkan.
  7. Panel, digunakan untuk memonitor dan mengatur berbagai parameter ketika menyunting suatu image. Untuk menampilkan panel tertentu dapat juga dilakukan dengan memilih menu Window,kemudian pilih panel yang diinginkan.

Adobe Illustrator CS6

Madcoms (2015:13-15), menjelaskan bahwa Adobe Illustrator C6 merupakan perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar/foto, sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Membantu bagi para desainer, fotografer dan perusahaan iklan dalam menggunakan ide dan imajinasinya dalam menciptakan sebuah karya grafis secara lebih optimal. Adobe Photoshop C6 mempunyai sepuluh Fitur baru yang digunakan seperti Camera Shake Reduction, Camera RAW sebagai filter, Camera RAW radial filter, Camera RAW Automatic Upright, Preserve Details, Perbaikan pada filter Smar Sharpen, Properties Panel untuk Shape, Isolate Layers, Sync Setting, dan Koneksi dengan Behance.

Gambar 2.2 Tampilan Jendela Program Adobe Illustrator CS6

Tampilan program Adobe Illustrator CS6 memiliki beberapa bagian, yakni menu bar, application bar, panel, dan toolbar. Masing-masing bagian tersebut ada yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, tetapi ada yang saling melengkapi. Seperti panel Toolboxakan dilengkapi pengaturannya dengan toolbar. Tool-tool yang terdapat pada toolbox juga akan dilengkapi pengaturannya dengan menggunakan panel-panel yang ada.

Perbedaan interface Adobe Illustrator sebelumnya adalah tampilan menu bar yang agak berada di atas. Sehingga akan terlihat tampilan program lebih kompak dan lebih luas dan lebar jika membuat objek pada sebuah dokumen kerja. Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CS3 diantaranya :

  1. Menu Bar atau Baris Menu
    Berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Objek, Type, Select, Effect, View, Window dan Help.
  2. Tab Document
    Merupakan tampilan dokumen saat anda bekerja.
  3. Application Bar
    Bagian yang berada diatas terdiri dari beberapa menu dan pengaturan aplikasi.
  4. Tombol Workplace
    Digunakan untuk memilih pilihan interface program.
  5. Title Bar
    Tempat panel-panel berada pada program.
  6. Control Panel
    Menampilkan objek yang sedang terseleksi.
  7. Toolbox
    Merupakan tool-tool yang ada pada program.
  8. Icon Collepse
    Bagian pengaturan pada panel-panel.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk (2012:302), ”Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Pengertian Literature Review

Menurut Anggraini dan purwono( 2016 :2), adalah “ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal" buku"dan dokumen lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu maupun saat ini" mengorganisasikan pustaka ke dalam topik dan dokumen yang dibutuhkan untuk proposal penelitian.”

Anggraini dan purwono (2016 :2), mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ‘kajian pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti”.

Jenis-Jenis Penelitian

  1. Menurut Tujuan Penggunaan Hasil Penelitian
    Jika dilihat dari tujuan penggunaan hasil penelitian, penelitian dapat dibagi dua, yaitu penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar adalah penelitian yang hasilnya untuk sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar. Penelitian terapan, yaitu penelitian yang hasilnya diperlukan untuk keperluan praktis, seperti pembuatan kebijakan dan lain – lain.
  2. Menurut Pengukuran dan Analisis Data Penelitian
    Jika dilihat dari pengukuran dan analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.
  3. Menurut Tingkat Kedalaman Analisis Data Penelitian
    Jika dilihat dari tingkat kedalaman analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian deskripsi dan eksplanatori. Penelitian deskripsi adalah penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu sama satu. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang analisis datanya sampai pada menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.
  4. Menurut Penggunaan Sampel atau Populasi
    Jika dilihat dari penggunaan sampel atau populasi, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian sensus dan sampel. Penelitian sensus adalah penelitian yang datanya berasal dari semua subjek dalam populasi tidak hanya dari sampel. Penelitian sampel (inferensial) adalah penelitian yang datanya berasal dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili oleh sampel penelitian.
  5. Menurut Rancangan (Desain) Penelitian
    Jika dilihat dari rancangannya penelitian dapat dibagi menjadi penelitian eksperimen dan non-eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang subjeknya diberi perlakuan kemudian diukur akibat perlakuan itu pada subjek. Penelitian non-eksperimen adalah penelitian yang subjeknya tidak diberi perlakuan tetapi diukur sifat – sifat tertentu.

Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan ; topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literature review.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja maka dengan ini disimpulkan bahwa:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Assyifa (2014), dari Perguruan Tinggi Raharjayang berjudul “Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Informasi dan Promosi Acara Hut Kota Tangerang Ke-22 Pada Paguyuban Seni Budaya Nusantara Tangerang”.Saat ini keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak ataupun media elektronik, dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi. Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali. Kebutuhan adanya informasi dirasakan akan terus bertambah bagi setiap orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bakta (2012)[4], dari Institut Seni Indonesia yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Upaya Mempromosikan Panorama Hotel di Jl. Raya Pengosekan Ubud”.Perancangan media komunikasi visual sangatlah diperlukan dalam membuat sebuah media promosi dimana dengan berpegang pada ilmu- ilmu desain dan kriteria desain maka akan tercipta sebuah media promosi yang informatif dan menarik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Suwirya (2012)[28]dari Institut Seni Indonesia yang berjudul“Desain Komunikasi Visual dalam Usaha Mempromosikan Pop Harris Hotel di Jalan Teuku Umar No. 74 A Denpasar-Bali”.Masyarakat yang kurang mengerti teknologi diperlukan peranan desain komunikasi visual dengan media promosi yang komunikatif untuk membantu masyarakat tersebut sehingga mampu memenuhi target pasaryang mengalami penurunan. Sehingga stabilitas hunian dapat kembali dan alam dapat terjaga kembali dengan teknologi yang terus berkembang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sahara (2015)[23] dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul“Pengembangan Media Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi Pada Hotel Sitamiang 2 Bogor”.Saat ini keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak ataupun media elektronik, dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi, Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali.Untuk itu dibutuhkan bentuk media yang dapat digunakan sebagai daya tarik secara visual. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media berbasis desain komunikasi visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada Hotel Sitamiang 2 Bogor.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Witara (2015)[35], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi Visual Penunjang Informasi dan Promosi pada PT Mida Karya Abadi Land (Savana Residence)”.Dalam mempertahankan citra atau image perusahaaan, PT Mida Karya Abadi Land ingin menerapkan strategi promosi yang berbeda dari sebelumnya, saat ini media komunikasi visual yang digunakan oleh perusahaan dalam program promosi properti hanya menggunakan media brosur yang berisikan mengenai informasi produk, keunggulan, dan beberapa fasilitas yang di tawarkan,namun dari media brosur tersebut tidak menyampaikan informasi secara detail dan menyeluruh mengenai produk dari perusahaan.
  6. Research conducted by Alonso and Alfred Ogle (2012), “Exploring Design Among Small Hospitality and Tourism Operations". Despite the efforts of researchers to examine the importance of design in the hospitality and tourism operations, Semi-structured face- to-face and telephone interviews among 30 companies located in Western Australia, which is used in the data collection process. Simplicity and efficiency are also identified and used as a pull factor operating. Because of the important role that small businesses play in the hospitality and tourism industry, the findings of this study have important implications in which the design is being used between these operations to improve efficiency, convenience and value guest experience. (Penelitian yang dilakukan oleh Alonso dan Alfred(2012)[1]“Exploring Design Among Small Hospitality and Tourism Operations” Meskipun berbagai upaya para peneliti untuk meneliti pentingnya desain antara perhotelan dan pariwisata, Semi-terstruktur face-to-face dan telepon wawancara antara 30 perusahaan yang terletak di Australia Barat yang digunakan dalam proses pengumpulan data. Kesederhanaan dan efisiensi juga diidentifikasi dan digunakan sebagai faktor menarik operasi. Karena peran penting yang usaha kecil bermain di industri perhotelan dan pariwisata, temuan studi ini memiliki implikasi penting di mana desain yang sedang digunakan antara operasi ini untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan nilai pengalaman tamu.)
  7. Research conducted by Ravar (2012), of the Bucharest University of Economic Studies entitled "The Importance of Print and Visual Media in the Promotion of Hospitality Enterprises". This study suggested that a tourism development can not be realized without having to sell tourism products and services, and the sale is not possible in the absence of promotional activities, marketing activities in tourism is very important. Paper illustrates the importance of the print and visual media in the promotion and communication of tourism and accommodation facilities. For example: flyers, brochures and catalogs to create a link between the service provider and the end consumer, inform, so well known by the public and consumer interest. (Penelitian yang dilakukan oleh Ravar (2012)[22] dari Bucharest University of Economic Studies yang berjudul “The Importance of Print and Visual Media in The Promotion of Hospitality Enterprises”. Penelitian ini menjelaskan bahwa sebagai pengembangan pariwisata tidak bisa diwujudkan tanpa menjual produk dan jasa pariwisata, dan penjualan ini tidak mungkin tanpa adanya kegiatan promosi, kegiatan pemasaran dibidang pariwisata sangat penting. Kertas yang menggambarkan pentingnya media cetak dan visual dalam promosi dan komunikasi tujuan wisata dan fasilitas akomodasi. Contohnya : flyer, brosur dan katalog membuat link antara penyedia layanan dan konsumen akhir, menginformasikan, supaya dikenal oleh masyarakat dan menarik minat konsumen.)
  8. Research conducted by Craib and Lorenzo Imbesi (2015), from Carleton University entitled "Perception, Meaning, and Design: An Interdisciplinary Exploration of Visual Communication Design Theory". This study suggested that visual communication designers strive to create an effective visual message that is understandable and meaningful, but the inefficiency of visual communication design can interfere with the perception and the meaning of their design creation potential. Discipline outside visual communication design can offer perspectives and practical theory are useful for the study of visual communication design. (Penelitian yang dilakukan oleh Craib dan Lorenzo Imbesi (2015)[6] dari Carleton University yang berjudul “Perception, Meaning, and Design: An Interdisciplinary Exploration of Visual Communication Design Theory”. Penelitian ini menjelaskan bahwa desainer komunikasi visual berusaha untuk membuat pesan visual yang efektif yang dipahami dan bermakna, namun inefisiensi desain komunikasi visual dapat mengganggu persepsi dan makna potensial penciptaan desain mereka. Disiplin di luar desain komunikasi visual dapat menawarkan perspektif dan teori praktis yang berguna untuk penelitian desain komunikasi visual.)
  9. Research conducted by Natadjaja (2015), from Carleton University entitled "The Implementation of Visual Communication Design Media After Conducting Service-Learning Program". This study suggested that the study of visual communication design most of the emphasis on the implementation of media such as print and digital media. Media development is rapid. However, the use of the media is still relevant to current needs. In visual communication design classes that implement the service learning program, students are assigned to destination branding project that helps private owners and local governments that need to promote cultural, historical and other places of potential. Students come with a variety of media, and by agreement, some donated to clients. After one year, to investigate the implementation of visual communication design media. (Penelitian yang dilakukan oleh Natadjaja (2015)[18] dari Carleton University yang berjudul “The Implementation of Visual Communication Design Media After Conducting Service-Learning Program”. Penelitian ini menjelaskan bahwa studi desain komunikasi visual sebagian besar menekankan pada pelaksanaan media seperti media cetak dan digital. Pengembangan media adalah cepat. Namun, penggunaan media masih terkait dengan kebutuhan saat ini. Dalam komunikasi kelas desain visual yang mengimplementasikan program layanan Learning, siswa ditugaskan untuk melakukan proyek destination branding yang membantu pemilik swasta dan pemerintah daerah yang membutuhkan untuk mempromosikan budaya, sejarah dan tempat-tempat lain yang potensial. Siswa datang dengan berbagai media, dan berdasarkan kesepakatan, beberapa disumbangkan untuk klien. Setelah satu tahun, dilakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan media desain komunikasi visual.)
  10. Research conducted by Desmet and Anna E. Pohlmeyer (2013), from the Delft University of Technology entitled "Positive Design: An Introduction to Design for Subjective Well-Being". This study suggested that the design can contribute to the happiness of their subjective well-being of individuals. A framework for positive design introduced which includes three main components of subjective well-being: pleasure, personal meaning and virtue. Each component is a material designed for happiness, and we propose that the design firm includes all three ingredients. (Penelitian yang dilakukan oleh Desmet and Anna E. Pohlmeyer (2013)[7] dari Delft University of Technology yang berjudul “Positive Design: An Introduction to Design for Subjective Well-Being”. Penelitian ini menjelaskan bahwa desain dapat berkontribusi pada kebahagiaan individu kesejahteraan subjektif mereka. Sebuah kerangka kerja untuk desain positif diperkenalkan yang mencakup tiga komponen utama kesejahteraan subjektif : kesenangan, makna pribadi dan kebajikan. Setiap komponen merupakan bahan desain untuk kebahagiaan dan kami mengusulkan bahwa desain yang tegas mencakup semua tiga bahan)

Tabel 2.1 Literature Review

Selama Penelitian ini Penulis ingin Menjabarkan Hasil Penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Media Komunikasi Visual sebagai sarana Informasi dan Promosi pada SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang” selama penelitian penulis membuat media cetak berupa : Spanduk Perjusa 4-5, Spanduk Perkemahan Anak Sholeh, Spanduk Parenting Hasil Bimbingan Psikologi, Spanduk Wisuda Al-qur’an, Spanduk Pesantren Ramadhan, Spanduk Unjuk Karya Al-qur’an, Spanduk Ucapan UN, Spanduk Selamat Datang, Spanduk Mabit, Spanduk Unjuk Karya Ekskul, Brosur, Flayer, Cover Buku Paduan Kegiatan, Cover Buku Lagu Anak-anak,Backdrop, dan Pin.

  1. Kelebihan Produk
    Design Lebih Menarik, Karena penggunaan warna lebih banyak agar tidak terlihat monoton dan menarik untuk di lihat.
  2. Manfaat Produk
    Dengan adanya pengembangan dari design sebelumnya maka pihak sekolah bisa menggunakan sebagai sarana promosi kepada calon siswa/siswi baru agar para calon siswa/siswi tersebut berminat bergabung bersama SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang.
  3. Tujuan Produk
    Pangembangan Design itu sendiri sebagai media promosi untuk membantu pihak sekolah untuk menarik para calon siswa/siswi bergabung dengan SDIT Asy-syukriyyah

Dari beberapa literature review maka penulis mengacu pada Literature review nomor 5 sebagai referensi penelitian yang di tulis oleh Witara (2015)[36], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Perancangan Media Komunikasi Visual Penunjang Informasi dan Promosi pada PT Mida Karya Abadi Land (Savana Residence)” karena metodologi penelitian yang digunakan sama yaitu analisis permasalahan, pengumpulan data berupa observasi, wawancara,studi pustaka,analisis perancangan, dan konsep design.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat SDIT Asy-Syukriyyah

Adalah sekolah dasar islam swasta yang berdiri pada tahun 1999 dengan nama SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang dimana merupakan salah satu dalam kawasan yayasan islam Asy-syukriyyah yang terletak di daerah Cipondoh Tangerang yang beralamat di jl. KH Ashari Km 03.

SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh merupakan sekolah yang masuk dalam jaringan sekolah islam terpadu (JSIT) yang hakikatnya adalah sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan islam berlandaskan Al-qur’an dan As Sunah. Dan Asy-syukriyyah ini sendiri merupakan sekolah yang berstatus terakreditasi A memyai program-program unggulan seperti : kurikulum terpadu, penguatan konsep diri, pembelajaran tematik, mentoring, moving class, Duta Sekolah dan Muatan Lokal.

Visi dan Misi SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang

Visi SDIT Asy-syukriyyah

Menjadi Sekolah Dasar Islam Terbaik dan Terpercaya Dalam membangun Generasi Islam Teladan yang Berakhlak Mulia dan Berprestasi.

Misi SDIT Asy-syukriyyah

  1. Menyelenggarakan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai Islami dalam pembentukan karakter, sikap dan prilaku.
  2. Mewujudkan semangat berprestasi bagi seluruh warga sekolah.
  3. Meningkatkan mutu layanan pendidikan dari sisi kurikulum program kegiatan kinerja guru dan staf serta sarana dan prasarana yang representati

Lokasi SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang

SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang terletak di JL. KH Hasyim Ashari KM 3 Poris Plawad Indah Cipondoh Kota tangerang 15141 Telp. 021 55751260 Fax. 021 55746215.

Struktur Organisasi

Sebuah sekolah harus mempunyai sebuah struktur oragnaisasi yang bertujuan untuk mempermudah pengkoordinasian dan penyatuan usaha, sehingga terbentyk kerangka-kerangka hubungan dianatara fungsi, bagian- bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang menunjukan rantai (garis) dan perangkap fungsi yang di perlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan SDIT yang mempunyai struktur organisasi management sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SDIT Asy-syukriyyah

Wewewnang dan Tanggung Jawab

Seperti Halnya Dengan sebuah Perusahaan, SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang dalam management Akademiknya terdapat bagian- bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SDIT Asy-syukriyyah Cipondoh Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah
    Wewenang Dan Tanggung Jawab:
    1. Penyelenggaraan kegiatan Sekolah
    2. Pembinaan Kesiswaan
    3. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainnya.
    4. Menyelenggarakan administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, dan perlengkapan dan kurikulum.
    5. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
  2. Kepala Bagian Tata usaha
    Wewenang Dan Tanggung Jawab:
    1. Penyusun administrasi perlengkapan sekolah
    2. Penyusun dan penyajian data statistik sekolah
    3. Membuat buku induk siswa dan surat menyurat
    4. Membuat lap