SI1221473145

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Junaidi, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Lusyani Sunarya.,S.Sn.,M.Si
   
Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd
NID : 11006
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(...............)
 
(...............)
 
(...............)
NID : .....
 
NID : .....
 
NID : .....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221473145

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Media komunikasi visual merupakan salah satu sarana informasi dan promosi kepada masyarakat luas. Karena itu, penggunaan media komunikasi visual sangat dibutuhkan dalam menginformasikan dan mempromosikan sebuah hotel. Banyak pengusaha yang tertarik menjalankan bisnis perhotelan, karena dapat dipercaya dan menjanjikan, salah satunya adalah Hotel Istana Nelayan Tangerang. Hotel Istana Nelayan Tangerang merupakan hotel berbintang tiga yang memiliki fasilitas yang memadai seperti restaurant, ballroom, karaoke, spa, laundry, antar jemput tamu bandara (transportasi) dan coffee shop. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rancangan media berbasis desain komunikasi visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada Hotel Istana Nelayan. Permasalahan yang ada pada Hotel Istana Nelayan Tangerang yaitu informasi yang terdapat pada media komunikasi visual yang digunakan belum up date, hal ini perlu pengembangan media terutama dalam hal memberikan informasi terbaru sesuai dengan perkembangan Hotel Istana Nelayan. Melihat persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, maka Hotel Istana Nelayan membutuhkan media promosi guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya, serta memperluas jaringan dan meningkatkan image hotel. Beberapa media yang dirancang untuk membantu Hotel Istana Nelayan Tangerang dalam menginformasikan dan mempromosikan hotel yaitu dengan mengembangkan beberapa media komunikasi visual berupa brosur, flyer, spanduk, x-banner, buku pengunjung, map, jam dinding, dll, sehingga melalui perancangan media komunikasi visual yang menampilkan seluruh ruang lingkup, keunggulan, dan fasilitas yang dimiliki hotel tersebut, dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya.


Kata kunci : Desain Komunikasi Visual, Media Informasi, Media Promosi

ABSTRACT

Visual communication media is one means of information and promotion to the public. Therefore, the use of visual communication media is needed to inform and promote a hotel. Many entrepreneurs who are interested in running a hospitality business, as a trustworthy and promising, one of them is the Hotel Istana Nelayan Tangerang. Hotel Istana Nelayan Tangerang is a three-star hotel has adequate facilities such as restaurants, ballrooms, karaoke, spa, laundry, guest airport shuttle (transport) and coffee shop. The purpose of this study is to develop a media plan based visual communication design in order to be an effective appeal, especially in the delivery and promotion of information on matters relating to the whole that existed at Hotel Istana Nelayan. The problems that existed at Hotel Istana Nelayan Tangerang, the information contained in the visual communication media used is not up to date, it is necessary to develop the media, especially in terms of providing the latest information in accordance with the development of Hotel Istana Nelayan. Seeing the world of business competition intensifies, the Hotel Istana Nelayan need a media campaign in order to maintain the continuity of its business, and expand the network and improve the image of the hotel. Some media designed to help Hotel Istana Nelayan Tangerang in informing and promoting the hotel is by developing some visual communication media such as brochures, flyers, banners, x-banner, the visitor book, map, wall clocks, etc., so that through the design of visual communication media show the whole scope, advantages and facilities of the hotel, could be a solution in solving problems in media promotion and information.


Keyword : Visual Communication Design, Media Information, Promotion media

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Pengembangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Hotel Istana Nelayan Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Jenjang Strata 1.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku dosen Pembimbing I dan Staff Ahli TI MAVIB Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  5. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penulisan laporan.
  6. Ibu Liesmawaty, S.E., sebagai HRD Manager Hotel Istana Nelayan, selaku stakeholder yang selalu menyempatkan waktunya dan memberi masukan atau kritikan kepada penulis.
  7. Ibu dan Bapak yang telah memberikan perhatian, dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Ariya Bara yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberi saran dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI yaitu Anggie, Alin, Nia, Nita, Lalita, Jeng, dan Eka.
  10. Sahabat yang selalu mendukung yaitu Siti Kurnia dan Cindy Ayu Artiana.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Juni 2016




Gita Mawarni





Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Material Produk

Tabel 3.2 Tabel Pesaing

Tabel 3.3 BudgetProduksi Media Wisata Edukasi

Tabel 3.4 BudgetProduksi Media Wedding Package

Tabel 3.5 BudgetProduksi Media Hotel Istana Nelayan

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.9 Elisitasi Final

Tabel 3.10 Jadwal Penayangan Media 2016

Tabel 3.11 Jadwal Penayangan Media 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jendela Program Adobe Photoshop CS6

Gambar 2.2 Jendela Program Illustrator CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.1 Layout Kasar X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.2 Layout kasar flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.3 Layout kasar Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.4 Layout kasar Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.5 Layout kasar Brosur Wedding Package

Gambar 4.6 Layout kasar X-Banner Wedding Package

Gambar 4.7 Layout Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.8 Layout kasar Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.9 Layout kasar Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.10 Layout kasar Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.11 Layout kasar Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.12 Layout kasar Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.13 Layout kasar Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.14 Layout kasar Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.15 Layout kasar Kartu Nama HRD Manager

Gambar 4.16 Layout kasar Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.17 Layout kasar Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.18 Layout kasar Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.19 Layout kasar Shopping bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.20 Layout kasar X-Banner Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.21 Layout komprehensif X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.22 Layout komprehensif Flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.23 Layout komprehensif Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.24 Layout komprehensif Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.25 Layout komprehensif Brosur Wedding Package

Gambar 4.26 Layout komprehensif X-Banner Wedding Package

Gambar 4.27 Layout komprehensif Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.28 Layout komprehensif Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.29 Layout komprehensif Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.30 Layout komprehensif Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.31 Layout komprehensif Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.32 Layout komprehensif Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.33 Layout komprehensif Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.34 Layout komprehensif Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.35 Layout komprehensif Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.36 Layout komprehensif Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.37 Layout komprehensif Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.38 Layout komprehensif Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.39 Layout komprehensif Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.40 Layout komprehensif X-Banner Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.41 final artwork X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.42 final artwork Flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.43 final artwork Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.44 final artwork Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.45 final artwork X-Banner Wedding Package

Gambar 4.46 final artwork Brosur Wedding Package

Gambar 4.47 final artwork Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.48 final artwork Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.49 final artwork Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.50 final artwork Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.51 final artwork Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.52 final artwork Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.53 final artwork Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.54 final artwork Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.55 final artwork Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.56 final artwork Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.57 final artwork Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.58 final artwork Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.59 final artwork Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.60 final artwork X-Banner Hotel Istana Nelayan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi semakin memainkan peran yang signifikan dalam memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dikarenakan banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh semua orang, maka para pembuat informasi terus terpacu untuk melakukan perubahan untuk mengikuti tuntutan zaman. Di mana banyak pihak-pihak yang terlibat, baik yang berhubungan langsung dalam proses penyampaian, maupun penerimaan informasi tersebut. Model dan sistem penyampaian informasi ini akan menentukan, apakah proses tersebut berjalan dengan baik dan efektif.

Perkembangan dunia perhotelan yang makin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan hotel untuk bersaing. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan menginap, makan, minum, dan juga mengadakan acara atau event-event tertentu demi keuntungan bersama antara perusahaan dengan konsumen. Hotel diharapkan menciptakan stimulus yang baik, di mana stimulus ini berkaitan erat dengan upaya proses mendesain suatu jasa yang dapat dipercaya sehingga mampu mendorong komitmen dan loyalitas pelanggan.

Meskipun gedung hotel dan fasilitasnya sangat menunjang akan tetapi jika tidak didukung dengan media komunikasi visual yang menarik, hotel tersebut tidak mudah dikenal oleh masyarakat atau konsumen terutama masyarakat yang belum pernah singgah ke hotel tersebut. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa betapa pentingnya media komunikasi visual dalam bidang perhotelan.

Dalam hal ini setiap perusahaan harus memiliki media informasi dan promosi yang menarik sehingga mampu dikenal masyarakat luas secara positif, bahkan terlebih lagi perusahaan menginginkan masyarakat tersebut menjadi pengguna jasa atau produk yang ditawarkan oleh hotel. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai hal tersebut dan kegiatan yang paling berperan serta adalah promosi. Promosi sebuah perusahaan yang direncanakan dengan matang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Media komunikasi visual yang efektif untuk menunjang dalam program informasi dan promosi dapat berupa brosur, billboard, stand banner, katalog produk, flyer, dan lain sebagainya. Media komunikasi visual seperti inilah yang perlu di miliki untuk menunjang komunikasi yang baik kepada konsumen hotel tersebut. Menurut Ardhianto (2011)[1], Perancangan promosi yang dilakukan melalui berbagai media baik media luar ruangan (outdoor), media dalam ruangan (indoor), dan media internet (website), pemilihan media cetak dikarenakan media cetak dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga dapat mudah dipahami dan dimengerti. Saat ini media yang digunakan untuk menginformasikan dan mempromosikan hotel dan restaurant Istana Nelayan Tangerang hanya berupa brosur, reklame, dan bekerjasama dengan media majalah kawasan (Info Serpong).

Salah satu pelaku bisnis yang bergerak di bidang jasa perhotelan adalah Hotel Istana Nelayan. Merupakan hotel berbintang tiga yang terletak di Jl. Gatot Subroto No. 21 Km 5 Jatiuwung Tangerang, berdiri sejak tahun 1995 oleh Bapak Piter Jasman. Hotel Istana Nelayan dilengkapi dengan 97 kamar yang terdiri dari Suite, Business, dan Standard. Terdapat pula fasilitas seperti Restaurant, Ballroom, Karaoke, SPA, Laundry, antar jemput tamu bandara (transportasi) dan coffee shop. Untuk mengenalkan ke khalayak ramai divisi pemasaran Hotel Istana Nelayan Tangerang membutuhkan media komunikasi visual sebagai media penunjang informasi dan promosi yang ditunjukkan kepada calon customer, menjalin relasi dengan klien, ataupun sebagai media informasi kepada masyarakat sehingga perancangan media komunikasi visual ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya.

Bentuk media komunikasi visual dinilai efektif dan dapat dijadikan penunjang dalam program informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan. Dalam hal ini media promosi yang dikembangkan yaitu berupa brosur, flyer, spanduk, x-banner, buku tamu, map, jam dinding, dll. Hotel Istana Nelayan Tangerang sangat membutuhkan media komunikasi visual tersebut untuk meningkatkan jumlah konsumen. Menurut stakeholder Hotel Istana Nelayan tersebut, tahun lalu masih belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 25.000 pengunjung. Dari data yang didapat keseluruhan pada tahun 2015 terdapat 22.463 pengunjung, sedangkan pada tahun 2016 jumlah pengunjung pada Januari sampai dengan April hanya mencapai 6911 pengunjung.

Melihat dari permasalahan yang ada, yaitu informasi yang terdapat pada media komunikasi visual yang digunakan belum up date, hal ini perlu pengembangan media terutama dalam hal memberikan informasi terbaru sesuai dengan perkembangan Hotel Istana Nelayan dan desain media sebelumnya belum terlalu beragam dan masih sangat sederhana belum didesain secara menarik, sehingga pihak pemasaran atau operasional memerlukan sebuah pengembangan media komunikasi visual yang mampu mengemas seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel dalam menjalin relasi atau kerjasama baik dengan klien perseorangan, klien perusahaan, instansi atau lembaga terkait.

Berdasarkan analisis di atas, maka penelitian Skripsi ini diberi judul: “Pengembangan Media Komunikasi Visual sebagai Sarana Informasi dan Promosi Hotel Istana Nelayan Tangerang”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada Hotel Istana Nelayan:

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan?
  2. Bagaimana mengembangkan media komunikasi visual yang menarik dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui pengembangan media komunikasi visual pada Hotel Istana Nelayan?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, selanjutnya dirumuskan pembatasan ruang lingkup masalah penelitian. Adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian, maka pembatasan masalah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini di antaranya untuk :

  1. Mengembangkan media komunikasi visual yang efektif, sehingga dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.
  2. Mengembangkan rancangan media komunikasi visual yang menarik sehingga dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.
  3. Mencapai Target Hotel Istana Nelayan dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada konsumen dan masyarakat.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

  1. Melalui pengembangan media kominikasi visual, informasi dan promosi jasa perhotelan yang ditawarkan dapat tersampaikan secara efektif kepada konsumen dan masyarakat
  2. Dapat menunjang informasi dan promosi untuk lebih menarik minat konsumen dan masyarakat pada jasa perhotelan yang ditawarkan oleh Hotel Istana Nelayan.
  3. Dengan dikembangkannya media komunikasi visual ini diharapkan hotel akan mencapai target yang ditetapkan sebelumya dan dapat memberikan manfaat positif, meningkatkan image hotel, meningkatkan daya tarik konsumen, serta diharapkan akan meningkatkan omset Hotel Istana Nelayan.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan skripsi ini, ada beberapa metode yang digunakan yaitu netode analisis permasalahan, metode pengumpulan data, metode perancangan media, dan metode konsep desain.

Metode Analisis Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian Skripsi ini, peneliti melakukan wawancara pada hari jum’at tanggal 18 Maret 2016 dengan Ibu. Liesmawaty, SE sebagai HRD Manager.

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Suatu metode dan teknik untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang dianggap perlu dalam pengumpulan data. Dimana peneliti melakukan pencarian data dengan cara pengamatan secara langsung dilapangan dan survey guna mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Media Komunikasi Visual.

  3. Wawancara(Interview)
  4. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber atau stakeholder yaitu dengan Ibu. Liesmawaty, SE sebagai HRD Manager yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

  5. Studi Pustaka
  6. Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian.

Metode Analisis Perancangan Media

Untuk menghasilkan media komunikasi visual yang baik dan berkualitas, penelitian ini menggunakan aplikasi penunjang seperti Adobe Photoshop CS 6 dan Adobe Ilustrator CS 3.

Metode Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini akan menyampaikan tentang:

  1. Perencanaan Media
  2. Perencanaan Pesan
  3. Perencanaan Visual

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ilmiah ini terbagi atas lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menjelaskan konsep-konsep dasar/umum, teori-teori khusus, dan literature review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi yang penulis ajukan.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti yaitu, mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective dan marketing strategy, budget produksi media, konfigurasi hardware, elisitasi.

BAB IV KONSEP DESAIN

Berisi tentang perencanaan media (konsep media) yaitu, mengenai tujuan media, strategi media, program media, perencanaan pesan (konsep kreatif) yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, perencanaan visual (konsep visual) yaitu, tujuan visual, strategi visual, penulisan naskah (copy writting), pengarahaan visualisasi dan proses desain.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian Skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi penelitian sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Pengertian Pengembangan

Hasibuan (2012:1)[2],mendefinisikan pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsepsual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. Sementara itu, pengembangan menurut Marwansyah (2012:208)[3], adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalahupaya untuk senantiasa menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk lamanya, agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen

Pengertian Project

Menurut Priyatno (2011:35)[4], project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan, sedangkan Tjiptono (2011:219)[5],mengatakan bahwa project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa project adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara nyata serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Desrianti, dkk(2014:425)[6], promosi merupakan kegiatan untuk menginformasikan tentang spesifikasi produk kepada konsumen. Promosi memiliki peranan penting dalam rangkaian pemasaran, karena kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Sementara lain, Fahmi (2015:73)[7], berpendapat bahwa promosi adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Maimunah, dkk (2012:283)[8], mengatakan bahwa promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk pasar sasaran agar bersedia menerima dan loyal pada produkyangditawarkan perusahaan.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah suatu aktifitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merk dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya membeli produk yang ditawarkan.

Bentuk Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong (2011:440)[9], promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Advertising
    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dengan cepat meluas dan meraih target konsumen mereka namun dalam pelaksanaannya memerlukan dana yang besar. Contohnya: koran, media radio, media televisi, dan lain sebagainya.
  2. PersonalSelling
    PersonalSelling merupakan alat paling efektif pada tahap tertentu dalam proses keputusan pembelian, terutama dalam menentukan pembelian, keyakinan dan tindakan yang akan diputuskan. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi langsung antara calon pembeli dengan penjual, dimana pembeli dapat mendapat informasi secara jelas atas kebutuhannya bahkan penjual dapat membantu mereferensikan produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli.
  3. Sales Promotion dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh: kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya.
  4. Sales Promotion
    Sales Promotion dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh: kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya.
  5. Public Relation
    Public Relation ini dapat mencakup para konsumen yang belum terjamah oleh promosi yang dilakukan oleh tenaga penjual ataupun iklan , karena ini bukan lagi hanya sebatas informasi, tetapi sebuah informasi yang dikomunikasikan secara terarah.
  6. Direct Marketing
    Direct Marketing Banyak bentuk yang digunakan dalam pemasaran langsung sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik setiap perusahaan dan bidang yang digeluti, seperti email langsung, katalog, tele-Marketing, online-Marketing dan sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tertutup atau lebih tertuju pada orang-orang tertentu yang menerima berita atau informasi tersebut. Bersifat langsung, dapat disesuaikan, dan interaktif. Dengan demikian, pemasaran langsung sangat cocok untuk membangun hubungan dengan target konsumen secara lebih Personal.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut McLeod (2012:5-6)[10], data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagipemakai.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbil-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah, dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatkan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

Menurut Sunarya, dkk (2013:81)[11], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

a. Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

b. Konsep

Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

c. Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

d. Visualisasi

Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

e. Produksi

Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dari definisi-definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwadata adalah bahan yang akan diolah/ diproses berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol, sehingga menjadi informasi yang bermanfaat.

Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2012:168)[10],informasi (information) dapat diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya. Sedangkan Maimunah, dkk (2012:284)[8], berpendapat bahwa, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan, sedangkan pengertian informasi menurut Sunarya, dkk (2013:81)[12], adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi dapat dimaksud dengan pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012 : 15)[13], jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi
    Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus
  4. Informasi fisik
    Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2012:9)[14], kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timeliness, dan relevance.

a. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentu kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

b. Tepat Waktu (Timeline)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkannya, mengolah dan mengirimkannya.

c. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2012 : 9)[14], “nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit”.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Rahardja,dkk(2011:133)[15], "Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct email".

Pengertian media menurut Desrianti, dkk (2012:133)[16], adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu.

Dari beberapa definisi diatasmaka dapat disimpulkan bahwamedia adalahalat, sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada penerima.

Alternatif Media

Menurut Sunarya (2013:8-12)[17], setiap jenis media grafis memiliki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

1. Poster

Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/illustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

2. Sticker

Sticker merupakan media komunikas grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat di tempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

3. Cover Buku

Cover merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau illustrasi, pengarang, judul, dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulsan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

4. Pembungkus (packaging)

Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

5. Folder

Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memilki beberapa lipatan.

6. Selembaran (leaflet)

Selembaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

7. Amplop dan kop surat

Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo dan teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

8. Tas belanja (Shopping bag)

Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara,berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identtas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

9. Katalog (Cataloque)

Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang di dalamnya berisi aneka jenis produk, harga, dan cara penggunaannya.

10. Iklan Surat kabar

Iklan surat kabar adalah media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai denagn kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

11. Iklan majalah

Media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci.

12. Spanduk (Banner)

Media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, Pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit, dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna mencolok dan komunikatif.

13. Umbul-umbul

Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedkit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

14. Papan nama (Name board)

Papan nama merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

15. Neon box

Neon box merupakan media komunikas grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

16. Neon sign

Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

17. Baliho

Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna teks, warna, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

18. Billboard</i>

Billboard merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan illustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

19. Halte bus

Halte bus merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dpasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.

20. Reklame mobil box

Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur – unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

21. Etalase

Etalase merupakan media grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

22. Desain gantung (Hanging design)

(Hanging design) merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

23. Point of Purchase

Point of Purchase merupakan media komunikasi grafis dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

24. Floor Stand

Media komunikasi grafis terbuat dari bahan karton, triplek dan sebagainya yang diletakan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur -unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

25. Kaos (T-shirt)

Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Wibowo (2013:10)[18], desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan Supriyono (2011:136)[19] berpendapat, desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan”. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa desain merupaka pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.

Fungsi-fungsi Desain

Menurut Sunarya, dkk (2013:7)[12], fungsi-fungsi desain mencakup:

1. Fungsi Informasi

Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

2. Fungsi Identifikasi

Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

3. Fungsi Persuasi

Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Pengertian Grafis

Menurut Wibowo (2013:96)[18], desain grafis yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Grafis dalam istilah bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak. Desain Grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran untuk mengalihkan gagasan dalam wujud gambar. Dalam proses mendesain ini seorang desainer dapat mempergunakan peralatan manual seperti kuas atau dengan teknologi komputer. Desain grafis komputer dapat diartikan sebagai upaya untuk mengalihkan gagasan kepada orang lain dalam wujud gambar yang dibuat menggunakan bantuan teknologi komputer. Seni grafis adalah sejenis karya seni murni yang umumnya memiliki dwimatra, merupakan hasil kerja diatas kertas, lempengan batu, logam, kayu, lembar sablon atau lainnya dimana pada permukaannya seseorang telah mengungkapkan gagasan dan cita rasa seninya dalam bentuk goresan, torehan, cukilan, guratan, sapuan, dan sebagainya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Sunarya (2014:27-29)[20], desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah:

1. Garis (line)

Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendiri. Misalnya garis yang membentuk “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk “Z”, terkesan tegas dan kaku.

2. Bentuk (shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dll. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

3. Ilustrasi/Gambar/Image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

a. Manual/Hand Drawing/Gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

b. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4. Ruang (space)

Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif “Besar” menurut anda belum tentu sama dengan “besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

5. Teks/Tipografi

Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

6. Warna (color)

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca adalah warna. Betapa sepinya dunia desain grafis tanpa kehadiran warna. Namun demikian, anda perlu hati-hati dalam penggunaan warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Jika anda dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

7. Ukuran (size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menggunakan kontras atau penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Wibowo (2013:106)[18], dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keseimbangan (Balance), Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

2. Irama (Rhythm), Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

3. Skala dan Proporsi, Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

4. Fokus, Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

Menurut Brewer (2013:116)[21], tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah anaotomi huruf:

a. (Baseline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

b. (Capline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

c. (Meanline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil

d. (X-Height)

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

e. (Ascender)

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

f. (Descender)

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Pengertian Tipografi

Menurut Wibowo (2013:115)[18], tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Sementara lain, Hendratman (2015:63)[22] berpendapat bahwa, tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Wibowo (2013:148)[18], psikologi warna adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Warna

Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

2. Jenis atau bentuk warna

a. Warna primer

Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain.Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: Merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna: kuat dan kontras.

b. Warna sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan 3 (tiga) warna pula, yaitu jingga, (merah+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (merah+biru).

c. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

d. Warna tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna–warna sekunder yang menghasilkan 3 (tiga) warna, yaitu orange–jingga, orange–hijau, dan hijau–jingga.

e. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak

3. Makna simbolik warna

Menurut Wibowo (2013:16)[18], Mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut:

a. Warna Merah : Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

b. Warna Kuning : Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

c. Warna Kuning Emas : Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

d. Warna Hijau : Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

e. Warna Biru : Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

f. Warna Putih : Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

g. Warna Hitam : Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

h. Warna Abu – abu : Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

i. Warna Orange : Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.

j. Warna Violet : Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Tjiptono (2011:30)[5], Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam contour atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan

Pengertian Citra atau Image

Menurut Sunarya(2013:37)[17], image atau citra adalah Bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor), sedangkan Tjiptono (2011:30)[5], mendefinisikan citra atau image adalah kesan batin atau mental, bayangan visual yang ditimbulkan oleh obyek atau figur dalam karya seni. Citra sangat penting sebagai unsur-unsur yang turut berperan dalam karya, karena dapat membentuk ciri khas tersendiri serta memberikan pengaruh terhadap apa yang dihasilkan dari hasil suatu karya seni yang lebih bersifat karakter atau pesan yang ada didalam hasil karya seni tersebut sebagai nilai keindahan, artistik serta fungsionalisasi dari karya seni tersebut.

Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan citra atauimage adalah pandangan yang di rasakan oleh masyarakat (Konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor).

Pengertian Layout

Menurut Hendratman (2015:197)[22], layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak atau penempatan. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik, sedangkan Supriyono (2011:09)[19], mendefinisikan layout adalah banyak sekali kemungkinannya, mungkin tidak terbatas. Tapi intinya yang biasa dipakai adalah layout dengan menggunakan format sumbu : horizontal, diagonal, radial, acak dan kombinasinya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistic.

Jenis Layout

Menurut Desrianti, dkk (2014:288)[23], jenis-jenis layout diantaranya adalah:

1. Layout Kasar

Adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat,umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer

2. Layout Komprehensif

Adalah Layout Komprehensif adalah Proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi san pewarnaan,namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

3. Final Artwork

Adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Elemen atau Unsur Desain

Menurut Wibowo (2013 : 96)[24], dalam bentuk geometris dan organis elemen atau unsur desain adalah sebagai berikut :

1. Elemen Konseptual (elemen basic visual : elemen bentuk) yang terdiri dari :

a. Titik (Dot)

b. Garis (Line)

c. Bidang (Plane)

d. Volume

2. Elemen Visual (karakteristik basic visual : karakteristik bentuk) yang terdiri dari :

a. Ukuran

b. Bentuk

c. Warna

d. Tekstur

3. Elemen Rasional terbagi menjadi dua diantaranya :

a. Interaksi basic visual : interaksi bentuk yang terdiri dari :

1) Posisi

2) Arah

3) Space

4) Gravity

2. Elemen interaksi komposional

1) Depth

2) Perspektif

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015:5)[25], desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.Sementara itu, teori desain komunikasi visual menurut Sunarya, dkk (2015:79)[26], adalah media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual atau biasa di sebut desain grafis memiliki peran mengkomunikasikan sesuatu dengan kekuatan visual dan dengan bantuan teknologi.

Macam Media Komunikasi Grafis

Menurut Sunarya (2015:8-12)[27], media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto. Media komunikasi sangat banyak jumlah dan jenisnya. Media komunikasi grafis secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Media Cetak (Printed Material), Contoh : poster, sticker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

2. Media Luar Ruangan (Outdoor), Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho dan mobil box.

3. Media Elektonik (Electronic), Contoh : radio, televisi, internet, film, program, video dan animasi komputer.

4.Tempat pajang (display), Contoh : etalase (window display), point of purchase, desain gantung dan floor stand

5. Barang-barang kenangan (special offer), Contoh: Kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas dan sebagainya.

Setiap jenis media grafis memilki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

a. Poster : Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

b. Sticker : Sticker merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

c. Cover Buku : Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau ilustrasi, pengarang, judul dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulisan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

d. Pembungkus (Packaging) : Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

e. Folder : Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memiliki beberapa lipatan.

f. Selembaran atau leaflet : Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

g. Amplop dan kop surat : Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo atau teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

h. Tas belanja (Shopping bag) : Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identitas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

i. Katalog (Cataloque) : Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang didalamnya berisi aneka jenis produk, harga dan cara penggunaannya.

j. Iklan surat kabar : Iklan surat kabar merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

k. Iklan majalah : Iklan majalah merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar dengan informasi yang dibuat secara rinci.

l. Spanduk (Banner) : Spanduk merupakan media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna yang mencolok dan komunikatif.

m. Umbul-umbul : Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedikit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

n. Papan nama (Name board) : Papan nama merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

o. Neon box : Neon box merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

p. Neon sign : Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

q. Baliho : Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna, teks, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

r. Billboard : Billboard merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan ilustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

s. Halte bus : Halte bus merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dipasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama

t. Reklame mobil box : Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur-unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

u. Etalase : Etalase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

v. Desain gantung (Hanging design) : Desain gantung merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

w. Point of Purchase : Point of purchase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

x. Floor Stand : Media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton, triplek, dan sebagainya yang diletakkan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur-unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

y. Kaos (T-shirt), Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi

Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Photoshop CS6

Menurut Wahana Komputer (2012:6-9)[28], Adobe Photoshop CS6 merupakan program berbasis bitmap yang dapat membantu dan memberikan kemudahan bagi desainer dalam membuat aneka desain web. Dengan kemampuan yang dikatakan mendekati sempurna maka sangat membantu bagi para desainer web dalam menggunakan ide dan imajinasinya dalam menciptakan sebuah karya grafis secara lebih optimal. Desainer dapat mengolah foto, membuat kreasi button, dan membuat teks yang menarik.

Pada saat menyunting image atau gambar, proses yang terjadi sebenarnya adalah hanya menyunting lokasi piksel-piksel ini. Gambar bitmap ini biasanya digunakan pada media fotografi atau digital painting, sehingga mode ini sangat tergantung pada tingkat kepadatan (resolusi) grid pikselnya. Semakin tinggi resolusi sebuah gambar atau image, maka piksel yang dikandungnya akan semakin banyak dan semakin rapat, sehingga image atau gambar akan mempunyai detail yang lebih baik atau nyata. Tetapi perlu diperhatikan semakin besar resolusi sebuah image atau gambar akan berakibat ukuran filenya semakin besar.

Photoshop CS6 mempunyai tiga mode warna yang digunakan yaitu RGB, CMYK, dan Index Color. Stuktur image atau gambar yang dihasilkan monitor dengan image atau gambar cetak mempunyai perbedaan. Layar komputer atau monitor mempunyai elemen pembentukan warna Red, Green, dan Blue (RGB) sedangkan warna yang dihasilkan oleh media cetak mempunyai 4 kali proses pewarnaan yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan blacK (CMYK). Photoshop CS6 Extended memiliki kemampuan yang mencakup semua fitur pada Adobe Photoshop CS6, ditambah fitur baru untuk dapat bekerja dengan 3D model (visualisasi 3D), gerakan berbasis konten (motion-based content), dan kemampuan analisa gambar yang lebih lengkap.

Photoshop CS6 Extended telah mendukung berbagai format file 3D yang dapat dengan mudah menggabungkan dan memanipulasi objek 3D yang telah ada, membuat objek 3D baru, menyunting dan membuat 3D textures dan menggabungkan objek 3D dan 2D dengan kinerja yang lebih cepat sehingga proses editing properties seperti pencahayaan (light) dan kemampuan untuk menciptakan rendering tampil lebih realistic dengan ray tracer berkualitas tinggi. Dengan Photoshop CS6 Extended dimungkinkan untuk membuka dan bekerja dengan file 3D yang dibuat oleh program-program aplikasi seperti Adobe Acrobat 3D versi 8, 3D Studio Max, Alias, Maya, dan Google Eart. Photoshop 3D telah mendukung berbagai format file seperti U3D, 3DS, OBJ, KMZ, dan DAE. Berbagai kelebihan lain dari Photoshop CS6 Extended diantaranya telah tersedianya berbagai tools canggih untuk menganalisa dan menyunting Technical Image, sudah terintegrasi dengan MATLAB, dan telah pula mendukung format DICOM medical imaging.

Pemahaman elemen dasar dari jendela kerja Photoshop CS6 secara tidak langsung akan meningkatkan produktifitas kerja. Elemen dasar dari jendela kerja Photoshop CS6 diantaranya:

1. Menu Bar atau Baris Menu, berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Window dan Help.

2. Control Panel atau Option Bar, berisi tombol-tombol pengaturan tambahan, sesuai dengan toolbox yang sedang dipilih.

3. Tools Panel atau Toolbox, berisi tombol-tombol yang mewakili alat atau piranti yang digunakan untuk membuat dan menyunting image atau objek.

4. Area Kerja Image (Active Image Area) atau Document Windows merupakan jendela kerja yang digunakan untuk berkreasi atau menyunting image yang aktif.

5. Collapse to Icon/Expand Panel, pada Photoshop CS6 dapat dengan mudah menutup atau membuka panel sebuah icon.

6. Workshop switcher, digunakan untuk memilih dan mengatur format tampilan jendela kerja (workspace). Untuk memilih dan mengatur workspace dapat juga lakukan dengan memilih menu Window>Workspace, kemudian pilih workspace yang diinginkan.

7. Panel, digunakan untuk memonitor dan mengatur berbagai parameter ketika menyunting suatu image. Untuk menampilkan panel tertentu dapat juga dilakukan dengan memilih menu Window,kemudian pilih panel yang diinginkan.

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Program Adobe Photoshop CS6

Keterangan:

a. Baris Judul (Title Bar) berisi nama untuk judul program yang sedang aktif.

b. Baris Menu (Menu Bar) berisi barisan perintah berupa menu yang terdiri dari File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, Analysis, 3D, View, Window, Help.

c. Tool box berisi piranti untuk menggambar dan memodifikasi image.

d. Lembar Canvas digunakan sebagai lembar kerja atau penempatan obyek teks dan gambar.

Adobe Illustrator CS3

Menurut Madiun (2011:9-10)[29], Adobe Illustrator CS3 merupakan salah satu software handal untuk membuat vector atau ilustrasi dalam desain. Adobe Illustrator CS3 banyak digunakan oleh para desainer profesional dunia dalam menciptakan berbagai hasil karya dari mulai yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. User Interfacenya sangat mudah dimengerti, terdiri dari beberapa pengelompokan menu. Sekalipun baru pertama kali menggunakannya, tetap dapat menggunakannya tanpa kebingungan. Dengan Illustrator akan menghasilkan desain terbaik yang pernah dilihat dalam media cetak atau web.

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Program Adobe Illustrator CS3

Tampilan program Adobe Illustrator CS3 memiliki beberapa bagian, yakni menu bar, application bar, panel, dan toolbar. Masing-masing bagian tersebut ada yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, tetapi ada yang saling melengkapi. Seperti panel Toolboxakan dilengkapi pengaturannya dengan toolbar. Tool-tool yang terdapat pada toolbox juga akan dilengkapi pengaturannya dengan menggunakan panel-panel yang ada.

Perbedaan interface Adobe Illustrator sebelumnya adalah tampilan menu bar yang agak berada di atas. Sehingga akan terlihat tampilan program lebih kompak dan lebih luas dan lebar jika membuat objek pada sebuah dokumen kerja. Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CS3 diantaranya:

1. Menu Bar atau Baris Menu

Berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, Objek, Type, Select, Effect, View, Window dan Help.

2. Tab Document

Merupakan tampilan dokumen saat anda bekerja.

3. Application Bar

Bagian yang berada diatas terdiri dari beberapa menu dan pengaturan aplikasi.

4. Tombol Workplace

Digunakan untuk memilih pilihan interface program.

5. Title Bar

Tempat panel-panel berada pada program.

6. Control Panel

Menampilkan objek yang sedang terseleksi.

7. Toolbox

Merupakan tool-tool yang ada pada program.

8. Icon Collepse

Bagian pengaturan pada panel-panel.

Elisitasi

Menurut Hidayati (2011:302)[30], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.Berikut penjelasan mengenai MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M): Mampu dikerjakan.

c. Low (L): Mudah dikerjakan.

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Menurut Guritno (2011:302)[31], elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang di buat berdasarkan system baru yang di pilih atau di inginkan oleh pihak tertentu dan di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi.

Penelitian Sebelumnya (Literatur Review)

Penelitian sebelumnya (literatur review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Assyifa (2014)[32], dari Perguruan Tinggi Raharjayang berjudul “Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Informasi dan Promosi Acara Hut Kota Tangerang Ke-22 Pada Paguyuban Seni Budaya Nusantara Tangerang”.Saat ini keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak ataupun media elektronik, dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi. Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali. Kebutuhan adanya informasi dirasakan akan terus bertambah bagi setiap orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Bakta (2011)[33], dari Institut Seni Indonesia yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Upaya Mempromosikan Panorama Hotel di Jl. Raya Pengosekan Ubud”.Perancangan media komunikasi visual sangatlah diperlukan dalam membuat sebuah media promosi dimana dengan berpegang pada ilmu- ilmu desain dan kriteria desain maka akan tercipta sebuah media promosi yang informatif dan menarik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Suwirya (2011)[34], dari Institut Seni Indonesia yang berjudul“Desain Komunikasi Visual dalam Usaha Mempromosikan Pop Harris Hotel di Jalan Teuku Umar No. 74 A Denpasar-Bali”.Masyarakat yang kurang mengerti teknologi diperlukan peranan desain komunikasi visual dengan media promosi yang komunikatif untuk membantu masyarakat tersebut sehingga mampu memenuhi target pasaryang mengalami penurunan. Sehingga stabilitas hunian dapat kembali dan alam dapat terjaga kembali dengan teknologi yang terus berkembang.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sahara (2015)[35], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul“Pengembangan Media Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi Pada Hotel Sitamiang 2 Bogor”.Saat ini keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh kapanpun dan dimanapun. Informasi menjadi hal penting, karena dengan informasi orang akan mendapat semua yang diinginkan. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak ataupun media elektronik, dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi, Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali.Untuk itu dibutuhkan bentuk media yang dapat digunakan sebagai daya tarik secara visual. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media berbasis desain komunikasi visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada Hotel Sitamiang 2 Bogor.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Witara (2015)[36], dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi VisualPenunjang Informasi dan Promosi pada PT Mida Karya Abadi Land (Savana Residence)”.Dalam mempertahankan citra atau image perusahaaan, PT Mida Karya Abadi Land ingin menerapkan strategi promosi yang berbeda dari sebelumnya, saat ini media komunikasi visual yang digunakan oleh perusahaan dalam program promosi properti hanya menggunakan media brosur yang berisikan mengenai informasi produk, keunggulan, dan beberapa fasilitas yang di tawarkan,namun dari media brosur tersebut tidak menyampaikan informasi secara detail dan menyeluruh mengenai produk dari perusahaan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Kara (2013)[37], dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Pendukung Kegiatan Outing Class“ Ayo Makan Jajanan Pasar” Untuk anak SD Marsudirini Surakarta”.Kegiatan belajar keluar atau outing class ini sudah banyak dilakukan oleh sekolah–sekolah diantaranya adalah SD Marsudirini Surakarta, bahkan kegiatan ini dijadikan sebagai agenda program sekolah yang diadakan setiap tahun. Kegiatan outing class ini banyak didominasi dengan permainan. Permainan anak yang digunakan adalah puzzle, menyusun kata, menjodohkan nama makanan dengan makanan, dan memindahkan barang satu ke tempat yang lain. Di mana permainan ini nanti digunakan untuk menambah antusias anak dalam membuka wawasan tentang jajanan pasar. Sehubungan dengan diadakannya kegiatan outing class “Ayo Makan Jajanan Pasar”, maka dibuatlah presentasi slide untuk mengenalkan beberapa macam jajanan pasar. Adapun media pendukung yang meliputi:x-banner, backdrop, flag chain, signed makanan, serta beberapa permainan. Dilengkapi juga dengan merchandise: stiker, kaos, jam dinding, jadwal pelajaran, gantungan kunci, tempat makan, tempat minum dan kartu. Serta dengan diadakannya kegiatan outing class ini anak-anak SD Marsudirini Surakarta diharapkan dapat membuat anak-anak SD tertarik untuk mengkonsumsi jajanan pasar ini.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2015)[38], dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul“Perancangan Media Komunikasi Visual Kampanye Solo sebagai Kota Cinta Bersepeda Melalui Event Solo Gowes”. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Media Komunikasi Visual Kampanye Solo sebagai Kota Cinta ‘Bersepeda’ Melalui Event Solo Gowes. Perancangan ini dibuat karena eksistensi bersepeda kurang mendapat perhatian dari masyarakat remaja kota Surakarta. Pemerintah Daerah kurang menyediakan fasilitas pendukung bagi pesepeda khususnya remaja dan media yang tepat bagi target audience, padahal gerakan bersepeda ini sangat menarik dan membiasakan masyarakat Kota Surakarta untuk bersepeda dari dini. Dengan adanya perancangan media komunikasi visual yang tepat dapat menarik masyarakat mulai peduli untuk bersepeda. Dalam perancangan ini melalui beberapa tahap, dimulai dari mengidentifikasi data, penentuan target audience hingga penentuan media visual dan media promosi yang efektif, efisien dan mengenai target audience.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhara (2011)[39], dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul“Perancangan Media Promosi Melalui Desain Komunikasi Visual Untuk Memperkenalkan Warung Hotspot Dojo Di Yogyakarta”.Tersedianya warung hotspot tidak lepas dari desain visual yang harus dikomunikasikan kepada sasaran. Desain visual ini diperlukan agar warung hotspot lebih dikenal. Desain visual yang dapat digunakan dapat berupa media promosi. Desain visual yang diwujudkan dalam media promosi Dojo Hotspot Centerakan dapat menunjang terbentuknya corporate identity perusahaan, sehingga pesan dan image Dojo Hotspot Center dapat lebih dikenal oleh masyarakat. Perancangan media promosi yang digunakan Dojo Hotspot Center ada berbagai macam, seperti Stationary (kop surat, amplop, kartu nama, kalender, ID card crew) ; media lini atas (nameboard, spanduk, iklan majalah) ; media lini bawah (brosur, x-banner, leaflet promo, nomor bilik, sign-system, kartu anggota, menu) ; merchandise (jam dinding, pin, stiker). Media promosi tersebut diaplikasikan ke media placement yang telah ditentukan, yang nantinya akan dapat membentuk image Dojo Hotspot Center.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ardhianto (2011)[1], dari Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Perancangan Promosi Body And Mind Gym Melalui Desain Komunikasi Visual”.Body and Mind Gym harus memiliki strategi dan upaya untuk memperkenalkan keberadaanya sebagai salah satu gym yang ada di Surakarta, karena salah satu strategi yang penting yaitu dengan promosi, karena salah satu bentuk untuk memperkenalkan adalah dengan menggunakan media periklanan. Perancangan yang akan dilakukan melalui media cetak, diharapkan dengan melakukan strategi yang terarah dengan penggunaan media komunikasi visual yang komunikatif serta efektif akan dapat mempermudah sekaligus mempercepat komunikasi dengan sasaran yaitu masyarakat Karisidenan Surakarta mengenai keberadaan serta keunggulan yang dimiliki Body and Mind Gym.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Priyatmanto, dkk (2015)[40], dari STIKOM Surabaya yang berjudul“Perancangan Media Promosi Objek Wisata Air Terjun Madakaripura Guna Meningkatkan Brand Awareness”. Waterfall Madakaripura menjadi tempat asketisme oleh Gajah Mada Perdana Menteri, yaitu komandan Kerajaan Majapahit. Air Terjun Madakaripura juga digunakan untuk Yadnya Kasada ritual, yaitu ritual tradisional mengambil air suci oleh suku Tengger yang dirayakan pada hari bulan purnama 15 di Kasada. kawasan wisata ini masih dianggap alami dengan medan yang cukup menantang, pengunjung harus berjalan kaki sejauh sekitar 2 km, dengan menyusuri sungai ke lokasi air terjun. Air Terjun Madakaripura adalah pada jajaran terendah dari jumlah wisatawan yang mengunjungi pada tahun 2012, antara atraksi lainnya di Kabupaten Probolinggo. Hal ini dipengaruhi oleh media promosi yang kurang, oleh karena itu perlu dilakukan desain media promosi yang sesuai dengan karakteristik dan potensi alam yang dimiliki oleh Air Terjun Madakaripura. Diharapkan dengan adanya desain media promosi untuk objek wisata Air Terjun Madakaripura, dapat meningkatkan kesadaran merek dan jumlah wisatawan yang berkunjung di Air Terjun Madakaripura.
  11. Dari 10 literature review diatas maka dapat ditarik kesimpulan dalam menunjang informasi dan promosi suatu perusahaan, diperlukan adanya pengembangan media komunikasi visual agar dapat memberikan informasi dan promosi secara efektif untuk menarik konsumen dan masyarakat untuk dapat menggunakan jasa Hotel Istana Nelayan. Perkembangan dunia perhotelan yang makin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan hotel untuk bersaing, maka perlu didukung media komunikasi visual dengan informasi yang up to date dan menarik secara visualisasi agar hotel tersebut mudah dikenal oleh masyarakat atau konsumen terutama masyarakat yang belum pernah singgah ke hotel tersebut. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa betapa pentingnya media komunikasi visual dalam bidang perhotelan. Dari pengembangan media komunikasi visual yang disusulkan pada penelitian skripsi ini, desain yang dibuat jelas dan sesuai dengan kebutuhan Hotel Istana Nelayan, menyajikan informasi yang up date, dan menggunakan warna-warna dengan paduan yang indah, sehingga dapat menarik hati konsumen dan masyarakat utuk menggunakan jasa Hotel Istana Nelayan, serta meningkatkan citra dan omset Istana Nelayan.

    BAB III

    IDENTIFIKASI MASALAH

    Gambaran Umum Obyek yang Diteliti

    Sejarah Singkat

    Asal mula Hotel Istana Nelayan ini berawal dari diskusi antara Bapak Piter Jasman dan Bapak Partono untuk membuka atau membangun Restoran Padang. Pada tahun 1989 dengan tahap awal membebaskan tanah dan membangun retoran pada tahun 1990 di Jalan Gatot Subroto Km. 5 No: 21 Jatiuwung-Tangerang. Dari restoran Padang tersebut kemudian berkembang menjadi Restoran Kuring dan Chinese Food, setelah berjalan kurang lebih dua tahun atau sekitar tahun 1992 oleh Bapak Piter Jasman mulai sedikit merubah konsep dimana restoran Padang dihapus dan berkembang dengan membangun Whirpool, Karaoke, Discotheque dan Dangdut.

    Dengan melihat perkembangan situasi daerah Kota Tangerang yang berkembang pesat dan terdapat banyak industri yang melibatkan tenaga asing maka sekitar tahun 1995 timbul suatu ide untuk membangun sebuah Hotel berbintang dengan tujuan untuk memberikan pelayanan bagi para tenaga asing agar mereka tidak banyak membuang waktu untuk ke Jakarta dengan misi “Memberikan pelayanan bagi para expatriate/ tenaga asing yang bekerja di wilayah Tangerang”. Sejak tahun tersebut berdirilah Hotel Istana Nelayan, hotel berbintang tiga dan yang pertama di wilayah Tangerang dengan jumlah kamar kurang lebih 97 kamar.

    Hal ini berlangsung sampai dengan tahun 1998, di mana kemudian terjadi tragedi nasional yaitu kerusuhan massa yang mengakibatkan Hotel Istana Nelayan dibakar massa demonstran. Setelah kurang lebih tiga tahun Hotel Istana Nelayan tidak berfungsi, maka pada awal bulan Februari 2001, Hotel Istana Nelayan mulai dibangun kembali dengan merubah konsep yang berbeda dari Hotel Istana Nelayan yang sebelumnya, dengan Visi dan Misi “Membangun Kota Tangerang dengan Pelayanan yang lebih professional dibidang Hospitality”.

    Dengan konsep Motto “One Stop Staying” para tamu mendapatkan pelayanan yang professional mulai dari masuknya tamu (check-in) ke hotel sampai keluarnya tamu (check-out). Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja trampil dan professional, pelaksanaan recruiting dan training program calon karyawan, Hotel Istana Nelayan mempergunakan jasa konsultan oleh Lembaga Pengembangan Manajemen Kepariwisataan Trisakti dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang berkedudukan di Jakarta.

    Hotel Istana Nelayan mulai dibuka kembali (Soft Opening) pada tanggal 27 September 2001 dengan jumlah kamar sementara 23 buah yang terdiri dari kamar Suite, Business, dan standard ditambah dengan fasilitas lainnya seperti Coffe Shop, Whirpool, Pijat Shiatsu dan Reflexi, Drug Store, Pastry, Aarea Parkir yang luas. Kemudian terus berkembang dilanjutkan dngan penyelesaian kamar di lantai 3 dan 4 sehingga kamar yang tersedia berjumlah 97 kamar. Ditambah dengan Ball Room dengan interior yang megah dan mempunyai kapasitas 2000 seating capacity yang cocok untuk penyelenggaraan pesta perkawinan, rapat kerja dan seminar.

    Visi dan Misi Hotel

    1. Visi Hotel Istana Nelayan

    “Memberikan pelayanan bagi para expatriate/ tenaga asing yang bekerja di wilayah Tangerang”.

    2. Misi Hotel Istana Nelayan

    “Membangun Kota Tangerang dengan Pelayanan yang lebih professional dibidang Hospitality”.

    Struktur Organisasi

    Gambar 3.1Struktur Organisasi Hotel Istana Nelayan

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Salah satu alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan organisai adalah terciptanya suatu struktur organisasi yang baik dan tepat. Pembentukan struktur organisasi ini harus sesuai dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap individu, sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik antar setiap pegawai, baik bawahan maupun atasan.

    Struktur organisasi sangat berpengaruh antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, struktur pengorganisasian dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk memperjelas tugas dari masing-masing bagian, maka diperlukan bagian organisasi yang menunjukkan hubungan-hubungan dalam struktur berdasarkan wewenang yang sah.

    Berikut ini adalah penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Hotel Istana Nelayan:

    1. General Manager

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mencapai target perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi dan Komisaris

    b. Membuat program kerja tahunan

    c. Bersama-sama dengan Departement Head menyusun budgeting

    d. Memeriksa dan menyetujui program kerja dari department head

    e. Mengkoordinir dan mensupervisi semua Department Head agar dapat mencapai target masing-masing departemen.

    2. Executive Assistant Manager

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menjalankan perintah yang di sampaikan oleh General Managerdan selanjutnya meneruskan kepada manager

    b. Executive Assistant Managerbertanggung jawab kepada General Manager

    c. Menyampaikan laporan yang dibuat oleh para Manager

    d. Mengambil alih tugas General Managerapabila sewaktu-waktu General Managerberhalangan hadir.

    3. HRD Manager

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menegakkan peraturan perusahaan

    b. Bekerjasama dengan department head lain dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan SDM

    c. Memberikan briefing kepada staff

    d. Memeriksa dan menyetujui data absensi karyawan pada daily absenteism (absensi harian karyawan) sebagai laporan pembayaran gaji bulanan

    e. Memeriksa dan menyetujui laporan pembayaran gaji mingguan untuk karyawan harian.

    4. Chief Security

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Senantiasa melaksanakan keamanan dan pengamanan terhadap asset perusahaan/tamu/karyawan

    b. Melakukan body checking kepada seluruh karyawan pada saat masuk kerja, pulang kerja dan saat ada kejadian tertentu

    c. Memeriksa kendaraan yang masuk

    d. Berpatroli ke seluruh area tugas secara terus menerus dan mengamati orang-orang yang patut dicurigai

    e. Membantu departement lain menangani masalah yang berhubungan dengan kriminalitas dan kekerasan.

    5. Accounting

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengatur dan memastikan seluruh staff accounting melaksanakan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab

    b. Memberikan training secara berkala kepada staff

    c. Memeriksa laporan keuangan sebelum diserahkan kepada owner

    d. Memastikan semua saldo yang tercantum di pos Neraca adalah benar dengan bukti-bukti yang otentik

    e.Membuat perhitungan uang service karyawan.

    6. Front Office

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengontrol public area secara keseluruhan

    b. Mengontrol mutu pelayanan yang diberikan

    c. Memastikan bahwa supervisor dan staffnya telah menjalankan SOP dengan benar

    d. Menyambut dan memperhatikan tamu-tamu VIP

    e. Menghadiri rapat mingguan

    7. Housekeeping

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengikuti pengarahan (briefing) yang diberikan oleh atasannya 10 menit sebelum jam kerja

    b. Mempersiapkan peralatan kerja dan perlengkapan kamar (guest amenities)

    c. Memeriksa status kamar antara guest in house dengan aktualnya dan melaporkannya kepada floor supervisor

    d. Membersihkan semua kamar tamu (Make up room), sesuai dengan SOP

    e. Membuat laporan roomboy control sheet.

    8. Manager FBS

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menyusun rancangan anggaran pendapatan dan biaya dari seluruh outlet

    b. Menyusun dan melaksanakan program-program kerja dari seluruh outlet

    c. Membuat laporan bulanan kinerja seluruh outlet

    d. Memeriksa dan bertanggung jawab terhadap event-eventorder yang akan berlangsung

    e. Memeriksa working schedule yang sudah dibuat oleh Supervisor.

    9. Chef

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Memberikan briefing kepada staff dapur

    b. Memberikan informasi kepada F&B Manager / restaurant supervisor mengenai menu-menu yang harus diutamakan dijual dan yang stocknya kosong

    c. Memeriksa dan menyetujui orderan dari staff dapur

    d. Memeriksa dan menyetujui market list yang ditujukan kepada purchasing khusus event banquet

    e. Memeriksa dan menyetujui working schedule untuk staff dapur secara keseluruhan.

    10. Engineeringr

    Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Membuat schedule kerja staff dan perencanaan kerja

    b. Memberikan pengarahan 10 menit sebelum jam kerja kepada staffnya

    c. Mengecek pengoperasian mesin boiler dan diesel

    d. Mengecek area dan memeriksa log shift

    e. Menerima dan mengatur instruksi kerja (working order) dari administrasi engineering atau departemen lain.

    Informasi Produk (Product Information)

    Produk

    Media komunikasi visual berfungsi sebagai salah satu media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk media cetak, pada umumnya media komunikasi visual adalah sebagai sarana informasi dan promosi yang digunakan oleh Hotel Istana Nelayan untuk menawarkan suatu jasa perhotelan, restaurant, paket event pernikahan, wisuda, seminar dan acara-acara lainnya. Media komunikasi visual yang dirancang berisikan seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel Istana Nelayan Tangerang.

    Manfaat dari media komunikasi visual yaitu, sebagai penunjang informasi dan promosi mengenai jasa serta fasilitas perhotelan dan restaurant, yang di tawarkan dapat tersampaikan secara efektif kepada konsumen dan masyarakat, sehingga dapat menarik minat konsumen dan masyarakat pada jasa perhotelan yang di tawarkan oleh Hotel Istana Nelayan.

    Dengan dikembangkannya media komunikasi visual ini diharapkan hotel akan mencapai target yang ditetapkan sebelumya, dan dapat memberikan manfaat positif, meningkatkan image hotel, meningkatkan daya tarik konsumen, serta diharapkan akan meningkatkan omset Hotel Istana Nelayan.

    Media komunikasi visual tersebut memiliki kelebihan yaitu, sebagai alat marketing untuk memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh bentuk desain dan kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya media komunikasi visual yang menariklah yang akan banyak menarik perhatian pengunjung/ klien, baik menarik dari segi image maupun tulisan. Oleh karena keunggulan diataslah media promosi melalui media komunikasi visual menjadi prioritas Hotel Istana Nelayan Tangerang dalam melakukan promosi untuk memperoleh klien baru. Namun, dari media komunikasi visual juga mempunyai kekurangan yaitu, mudah rusak/ hilang.

    Latar Belakang Produk

    Melihat dari permasalahan yang ada, yaitu informasi yang terdapat pada media komunikasi visual yang digunakan belum up date. Hal ini perlu pengembangan media terutama dalam hal memberikan informasi terbaru sesuai dengan perkembangan Hotel Istana Nelayan dan desain media sebelumnya belum terlalu beragam dan masih sangat sederhana, belum didesain secara menarik, sehingga pihak pemasaran atau operasional memerlukan sebuah pengembangan media komunikasi visual yang mampu mengemas seluruh aset Hotel Istana Nelayan Tangerang meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel dalam menjalin relasi atau kerjasama, baik dengan klien perseorangan, klien perusahaan, instansi atau lembaga terkait.

    Perkembangan Produk

    Agar lebih lengkap dan menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra Hotel Istana Nelayan Tangerang, maka dirancanglah sebuah media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk pengembangan media komunikasi visual yang menarik, dimana hasil karya media tersebut dirancang untuk memberikan nilai lebih pada saat penyusunan strategi pemasaran. Maksud dari strategi tersebut dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan dalam mengimplementasikan promosinya.

    Material Produk

    Dalam skripsi ini peneliti menggunakan produk berupa Media Komunikasi Visual sebagai penunjang promosi dan informasi yang di dalamnya terdapat kebutuhan material produk sebagai berikut :


    Gambar 3.1Material Produk pembuatan Media Komunikasi Visual

    Spesifikasi Produk

    Agar lebih lengkap dan menarik perhatian serta dapat membangun image atau citra Hotel Istana Nelayan, maka dikembangkan sebuah media sarana informasi dan promosi dalam bentuk media komunikasi visual yang menarik, hasil karya media tersebut dirancang untuk memberikan nilai lebih pada saat penyusunan strategi pemasaran. Maksud dari strategi tersebut dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan dalam mengimplementasikan promosinya. Di dalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangannya yaitu:

    1. Manfaat

    a. Dapat menjadi media sarana informasi dan promosi yang efektif serta dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.

    b. Memperoleh kemitraan dengan relasi dan masyarakat.

    c. Dikenal masyarakat luas.

    d. Meningkatkan citra Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    2. Kelebihan

    a. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

    b. Mudah dimengerti oleh konsumen dan klien.

    c. Menarik dari segi tampilan visualisasi.

    3. Kekurangan

    a. Mudah rusak

    b. Membutuhkan biaya yang cukup besar didalam produksinya.

    Biaya Produk

    Pembuatan media komunikasi visual ini membutuhkan biaya yang cukup besar jika diproduksi dalam jumlah banyak, di dalam proses pembuatannya dibutuhkan ide kreatif untuk komposisi desain dalam pembuatan media komunikasi visual yang akan di desain. Oleh karena itu, desainer bertanggung jawab untuk sebuah tampilan agar tampak menarik, yang bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk materi promosi yang berkaitan dengan hotel.

    Market Analisis

    Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan informasi dan banyak aspek lain dari instansi.

    Market Positioning

    Positioning merupakan penempatan pesan dibenak masyarakat dan calon konsumen. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

    Hotel Istana Nelayan dalam melakukan promosi membutuhkan pengembangan media komunikasi visual, customer berasal dari relasi perseorangan, perusahaan, lembaga pemerintahan dan kalangan masyarakat khususnya kota Tangerang dan sekitarnya yang ingin mengadakan event dan menginap atau bermalam di Hotel Istana Nelayan.

    Kurangnya media penunjang informasi dan promosi yang mengemas seluruh ruang lingkup Hotel Istana Nelayan secara lengkap, menjadikan Hotel Istana Nelayan kurang menunjukkan image atau citra sebagai hotel yang besar dan kurang dikenal masyarakat.

    Kondisi Pesaing

    Pesaing Hotel Istana Nelayan antara lain dari jasa perhotelan yang terdapat pada wilayah Tangerang dan sekitarnya, antara lain :

    Gambar 3.2Tabel Pesaing

    Potensial Market

    Media komunikasi visual sebagai sarana penunjang informasi dan promosi ini ditujukkan untuk relasi dan masyarakat, agar calon pelanggan dapat mengetahui identitas Hotel Istana Nelayan dan jasa yang ditawarkan pada Hotel Istana Nelayan.

    Dengan semakin banyaknya pesaing yang ada, maka Hotel Istana Nelayan Tangerang, berusaha untuk menarik konsumen dengan menampilkan design-design yang menarik serta memaksimalkan jangkauan masyarakat luas baik dari segi kualitas maupun dari segi harga.

    Pasaran utama Hotel kini mulai dikembangkan untuk konsumen kelas menengah dan umum tanpa mengurangi porsi untuk kalangan menengah ke atas. Dengan maksud menguasai pangsa pasar potensial di wilayah Kota Tangerang, Hotel Istana Nelayan berusaha terus meningkatkan pelayanan jasa yang memuaskan dan fasilitas yang sangat memadai dengan terus melakukan promosi melalui berbagai media komunikasi visual ke seluruh wilayah di Indonesia umumnya dan khususnya pada Kota Tangerang. Target pemasaran pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat yaitu sebanyak 40% dari jumlah sebelumnya pada tahun 2015 yaitu 25.000 pengunjung menjadi 35.000 pengunjung pada tahun 2016 ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pihak pemasaran.


    Market Segmentation

    Geografi : Tangerang, Indonesia.

    Demografi : - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi  : Menengah

    - Sasaran : 1. Klien Perseorangan

    2. Relasi perusahaan

    3. Relasi pemerintahan

    4. Masyarakat

    Psikografi  : Klien Perseorangan, relasi perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.

    Tujuan Pemasaran (Marketing Objective)

    Dalam memberikan informasi tentang Hotel Istana Nelayan kepada masyarakat luas, tujuan pemasaran media komunikasi visual ini sebagai sarana informasi dan promosi, yaitu melalui pengembangan media komunikasi visual ini dapat menunjang keberhasilan strategi promosi Hotel Istana Nelayan serta dapat menjadi media penunjang informasi dan promosi yang efektif dan menarik, sehingga informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas dan melalui rancangan yang menarik akan meningkatkan image Hotel Istana Nelayan agar semakin dikenal di masyarakat dan menarik minat calon konsumen untuk bergabung di Hotel Istana Nelayan.


    Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)

    Adapun kegiatan-kegiatan program informasi dan promosi yang dilakukan Hotel Istana Nelayan Tangerang saat ini melakukan sosialisasi secara langsung dengan Customer, Relasi Perusahaan, Relasi Pemerintah, dan Masyarakat. Dengan dikembangkannya media komunikasi wedding package ini hotel akan melakukan strategi pemasaran dengan memasang x-banner dan brosur di depan pintu masuk ballroom pada saat konsumen menyelenggarakan pesta wedding atau event lainnya pada hotel, menyebarkan flyer wisata edukasi pada TK atau konsumen yang mengadakan event pada hotel khususnya anak-anak, memasang spanduk pada restaurant istana nelayan, memasang x-banner, dan memasang umbul-umbul disekitar Restaurant Istana Nelayan dan Media Hotel Istana Nelayan yaitu berupa brosur dan flyer yang di letakkan atau disebarkan pada saat berlangsungnya setiap event yang terdapat pada hotel, x-banner diletakkan dekat pintu masuk lobby, daftar menu makan yang akan diletakan pada restaurant hotel, amplop, kop surat, memo dan map yang akan diletakan pada kamar hotel, buku pengunjung dan kartu nama hotel yang akan di letakan pada bagian receptionist, jam dinding, kalender dinding dan kartu nama HRD manager yang akan diletakan pada kantor, shopping bag yang akan diletakan pada setiap kantor untuk membawa berkas. Untuk itu media yang akan dikembangkan dalam promosi adalah Media Komunikasi Visual sehingga proses penyampaian informasi dan promosi lebih efektif.

    Budget Produksi Media

    Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pencetakan media komunikasi visual adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3Budget Produksi Media Komunikasi Visual Wisata Edukasi

    Tabel 3.4Budget Produksi Media Komunikasi Visual Wedding Package

    Tabel 3.5Budget Produksi Media Komunikasi Visual Hotel Istana Nelayan

    Konfigurasi Perancangan

    Konfigurasi Hardware

    Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

    1. Processor : Intel ® Core ™ i3-2310M

    2. Monitor : 14.0” HD LED LCD

    3. Mouse : Optical Mouse

    4. RAM : 2 GB DDR3 Memory

    5. Harddisk : 500 GB HDD

    Software yang Digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi berbasis desain tersebut, peneliti menggunakan software :

    a. Adobe Illustrator CS3

    b. Adobe Photoshop CS6

    Elisitasi

    Elisitasi Tahap 1

    Tabel 3.6Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap 2

    Tabel 3.7Elisitasi Tahap 2

    Keterangan :

    M = Mandatory (yang diinginkan)

    D = Desirable (diperlukan)

    I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap 3

    Tabel 3.8Elisitasi Tahap 3


    Keterangan :

    T = Technical

    O = Operational

    E = Economic

    H = High

    M = Middle

    L = Low

    Final Elisitasi

    Tabel 3.9Final Elisitasi

    BAB IV

    KONSEP DESAIN

    Perencanaan Media (Konsep Media)

    Perencanaan media yang diajukan digunakan sebagai sarana informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan Tangerang. Adapun media yang direncanakan untuk dikembangkan pada Hotel Istana Nelayan Tangerang ini adalah media Wedding Package berupa x-banner wedding package dan Brosur wedding package digunakan untuk promosi dan informasi mengenai harga paket pernikahan di ballroom Hotel Istana Nelayan. Wisata Edukasi berupa Flyer Wisata Edukasi, spanduk Wisata Edukasi, umbul-umbul Wisata Edukasi, dan X-Banner Wisata Edukasi digunakan untuk promosi dan informasi mengenai adanya paket Wisata Edukasi yang disediakan Hotel Istana Nelayan Tangerang. Media untuk Hotel Istana Nelayan Tangerang berupa brosur, x-banner, flyer, daftar menu makan, amplop, kop surat, buku pengunjung, map, jam dinding, kalender dinding, kartu nama hotel, kartu nama HRD Manager, memo dan shopping bag digunakan untuk promosi dan informasi mengenai semua fasilitas yang ada ataupun disediakan untuk para pengunjung pada Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    Tujuan Media

    Tujuan perancangan pada pengembangan media komunikasi visual Hotel Istana Nelayan Tangerang adalah menyampaikan informasi dan promosi kepada konsumen dan masyarakat agar dapat mengetahui identitas Hotel Istana Nelayan dan jasa yang ditawarkan pada Hotel Istana Nelayan, karena melalui pengembangan rancangan media komunikasi visual ini, dapat menjadi media yang efektif untuk promosi.

    Strategi Media

    Sebelum melakukan proses desain, terlebih dahulu merumuskan strategi media sebagai obyek sasaran media komunikasi visual serta media yang akan diracang dan dipersiapkan untuk memenuhi 3 aspek sasaran yaitu:

    Geografi : Tangerang, Indonesia.

    Demografi : - Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    - Kelas Ekonomi  : Menengah

    - Sasaran : 1. Klien Perseorangan

    2. Relasi perusahaan

    3. Relasi pemerintahan

    4. Masyarakat

    Psikografi  : Klien Perseorangan, relasi perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.

    Selain itu, untuk mencapai sasaran diatas sehingga tercapainya tingkat yang dinyatakan dalam tujuan media, maka ditetapkanlah dua hal yaitu media utama dan media penunjang. Dalam pengunaannya media utama dan media penunjang disesuaikan dengan kebutuhan saat program promosi sedang berjalan. Adapun media-media yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

    Media Komunikasi Visual Wisata Edukasi :

    1. Flyer

    2. X-Banner

    3. Spanduk

    4. Umbul-umbul

    Media Komunikasi Visual Wedding Package :

    1. Brosur

    2. X-Banner

    Media Komunikasi Visual Hotel Istana Nelayan :

    1. Brosur

    2. X-Banner

    3. Flyer

    4. Daftar Menu Makan

    5. Amplop

    6. Kop Surat

    7. Buku Pengunjung

    8. Map

    9. Jam Dinding

    10. Kalender Dinding

    11. Kartu Nama Hotel

    12. Kartu Nama HRD Manager

    13. Memo

    14. Shopping Bag

    Media utama yaitu media yang digunakan untuk kepentingan yang paling diutamakan hotel, berupa Flyer Wisata Edukasi, Brosur Wedding Package, Brosur Hotel Istana Nelayan, Flyer Hotel Istana Nelayan, Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan, Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan, Map Hotel Istana Nelayan, Jam Dinding Hotel Istana Nelayan, Kartu Nama Hotel Istana Nelayan, Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan, dan Memo Hotel Istana Nelayan. Sedangkan media pendukung yaitu media yang di buat untuk menambahkan media utama dengan fungsi yang hampir sama untuk kelengkapan media komunikasi visual pada hotel, berupa Amplop Hotel Istana Nelayan, Kop Surat Hotel Istana Nelayan, X-banner Hotel Istana Nelayan, Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan, Shopping Bag Hotel Istana Nelayan, X-banner Wisata Edukasi, Spanduk Wisata Edukasi, Umbul-umbul Wisata Edukasi, dan X-banner Wedding Package.

    Program Media

    Adapun program atau jadwal penayangan media komunikasi visual ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.1Jadwal Penayangan Media bulan Juni-Agustus 2016

    Tabel 4.2. Jadwal Penayangan Media bulan Januari-Maret 2017

    Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif)

    Konsep kreatif yang akan dituangkan ke dalam media-media sarana informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan yang akan dirancang adalah dengan menampilkan informasi seperti : promosi dan informasi mengenai harga wedding package di ballroom, promosi dan informasi mengenai adanya paket Wisata Edukasi yang disediakan hotel, promosi dan informasi mengenai semua fasilitas yang ada ataupun disediakan untuk para pengunjung pada Hotel Istana Nelayan Tangerang. Setiap desain juga disertai dengan logo, alamat, no. telpon, dan website. Terdapat pula teks yang menarik yang sudah disesuaikan penempatannya pada setiap rancangan desain media komunikasi visual yang dibuat.

    Tujuan Kreatif

    Tujuan kreatif dari pengembangan media komunikasi visual pada Hotel Istana Nelayan ini adalah, melalui rancangan desain yang menarik dari segi tampilan visualisasi, warna, typografi, dan layout. Diharapkan akan menarik minat calon konsumen agar dapat memahami, menyukai, dan yakin untuk melihat sebuah informasi yang disampaikan, sehingga melalui media komunikasi visual yang dirancang dapat mendukung program promosi atas jasa dan fasilitas yang ditawarkan oleh Hotel Istana Nelayan, sehingga Hotel tersebut semakin dikenal secara luas dan semakin banyak konsumen yang datang berkunjung dan menginap di Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    Strategi Kreatif

    Hal yang ingin disampaikan kepada calon konsumen melalui desain yang di buat pada pengembangan media informasi dan promosi ini adalah desain yang lebih fresh dan berbeda dengan desain sebelumnya, serta menampilkan fasilitas dan informasi yang up to date yang terdapat pada Hotel Istana Nelayan Tangerang, untuk menunjukan eksistensi Hotel Istana Nelayan Tangerang sebagai hotel yang cukup bagus fasilitasnya di Kota Tangerang khususnya di daerah Jatiuwung. Isi pesan dalam setiap media menginformasikan tentang seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang terdapat pada Hotel Istana Nelayan.

    Perencanaan Visual

    Image yang ingin disampaikan dalam desain pada setiap media-media informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan ini yakni memberikan kesan yang menarik dengan desain yang indah dipandang mata, eksklusif dan fresh diantaranya tata letak (layout), warna, tipografi dan gambar.

    Penyajian desain dalam setiap media informasi dan promosi ini tetap mempertahankan warna-warna yang berhubungan dengan dominan warna logo Hotel Istana Nelayan yaitu merah untuk media hotel istana nelayan, biru dan hijau untuk media wisata edukasi, merah muda untuk media wedding package dan sesuai dengan keinginan stakeholder kemudian dipadukan dengan warna-warna lainnya untuk menyempurnakan tampilan desain.

    Untuk materi logo dan gambar (foto) yang digunakan dalam desain sebagian didapat dari stakeholder yang kemudian diolah menjadi suatu desain yang baru.

    Tujuan Visual

    Tujuan visualisasi dalam desain komunikasi visual pada media informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan adalah agar dapat menarik minat calon konsumen, untuk mengetahui lebih detail informasi dari setiap fasilitas dan keunggulan yang ada pada Hotel Istana Nelayan, dan menarik minat konsumen untuk menginap atau mengadakan event acara di Hotel Istana Nelayan Tangerang serta memahami seluruh informasi yang disampaikan.

    Strategi Visual

    Penyajian visual pada pengembangan media informasi dan promosi yaitu dengan pembentukan objek-objek dan pengaturan tata letak dengan menggunakan Adobe Illustrator CS 3 dan Adobe Photoshop CS 6 disesuaikan dengan kebutuhan rancangan. Adapun strategi visual yang ingin disampaikan peneliti adalah dengan pendekatan secara emosional pada media wedding package dan hotel istana nelayan yang terkesan elegan dan indah dipandang mata mulai dari gaya penampilan grafis, layout, jenis huruf dan warna, sedangkan untuk media wisata edukasi pendekatan secara emosional yang terkesan ceria dan lucu bertujuan untuk menarik minat anak-anak dari gaya penampilan grafis, layout, jenis huruf dan warna. Dalam bentuk penyampaiannya dilakukan secara terkonsep agar konsumen dan relasi bisnis lebih mudah dalam memahaminya.

    Dari pencitraan tersebut diharapkan dapat menarik minat calon konsumen, setelah mengetahui kelebihan dan fasilitas hotel melalui media komunikasi visual ini.

    Penulisan Naskah

    Pada pengembangan media informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan terdapat unsur-unsur komunikasi grafis seperti teks (tulisan), ilustrasi (foto atau image). Salah satunya adalah teks (tulisan) sebagai headline ataupun subheadline bodycopy yang diperlukan dalam perancangan agar penyampaian pesan dapat mudah dimengerti dan agar tepat sasaran, teks digunakan sebagai judul (headline), sub judul, naskah (body copy), logo (logo type). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian teks (tulisan).

    1. Judul (Headline)

    Bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul akan mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi dari sebuah pesan atau informasi yang ada di dalamnya. Khususnya pada media wisata edukasi, wedding package, dan hotel istana nelayan. Headline atau judul bagian utama disampaikan dengan kalimat yang singkat, pendek dan jelas tapi tetap menarik sesuai dengan tujuan media yang diinginkan. Judul dalam desain adalah “Exclusive” pada media wedding package, “Restaurant Istana Nelayan” pada media wisata edukasi dan “Hotel Istana Nelayan” pada media hotel istana nelayan.

    2. Sub Judul

    Lanjutan keterangan dari judul berupa kalimat penjelasan judul yang lebih spesifik dan memperjelas isi pesan komunikasi. Sub judul yang terdapat di desain berupa paket acara dan fasilitas yang tersedia. “Wedding Package, “Menghadirkan Paket Wisata Edukasi Kebunku” dan “Sweet Room dan Ballroom“.

    3. Naskah (Body Copy)

    Kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap berpikir dan bertindak lanjut. Hal tersebut diterapkan pada media-media yang tingkat pemahaman waktunya relatif cukup lama, seperti pada media brosur, kalender, dan buku tamu. Pada desain ini, body copy berisikan informasi pada hotel Istana Nelayan Tangerang. (keunggulan dan fasilitas yang ada di Istana Nelayan Tangerang)

    4. Logo

    Tanda pengenal identitas dari hotel istana nelayan tangerang ditampilkan begitu dominan untuk melengkapi unsur media sesuai kelengkapan unsur media yang seharusnya ada dan mempermudah mengingat identitas Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    5. Mandatoris

    Alamat Hotel, No Telp, Fax, Email, dan Website Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    Pengarahan Visualisasi

    Agar desain media komunikasi visual yang dirancang terlihat menarik dan memiliki karakter tersendiri. Dalam proses visualisasi harus memperhatikan hal-hal yang akan mempengaruhi kegunaan dan nilai artistik sebuah media, seperti menentukan warna, jenis huruf dan tata letak yang akan diterapkan, maka visualisasi yang dipilih dalam perancangan media sebagai berikut :

    1. Warna yang digunakan pada media tentunya sesuai dengan logo Hotel Istana Nelayan dan permintaan stakeholder, yaitu :

    a. Warna Merah melambangkan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

    b. Warna Hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    c. Warna Putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

    d. Warna Hjau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

    e. Warna Biru melambangkan kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

    f. Warna Merah muda melambangkan Cinta, kasih, bahagia, manis, kelembutan, feminin.

    2. Jenis huruf yang digunakan dalam pengembangan media komunikasi visual diantaranya menggunakan beberapa jenis huruf dalam desain  :

    1. Wisata Edukasi, jenis huruf yang dipergunakan yaitu: Franklin Gothic Heavy, News706 BT Bold, Geometr415 Blk BT Black, Humnst777 Blk BT Black, Cambria

    2. Wedding Package, jenis huruf yang dipergunakan yaitu: Commercial Script BT, Times New Roman

    3. Hotel Istana Nelayan jenis huruf yang dipergunakan yaitu : Bickham Script Pro, Monotype Corsiva, Britannic Bold, Great Vibes, Times New Roman, Nueva Std

    3. Tata letak atau layout yang dipergunakan adalah dengan menata atau menyatukan unsur-unsur komunikasi visual mulai dari teks, gambar dan warna agar menjadi media komunikasi visual yang komunikatif dan dapat menarik perhatian calon konsumen/pelanggan.

    4. Gaya penampilan grafis yang dipergunakan adalah menciptakan kesan pada media wedding package dan media hotel istana nelayan yaitu elegan serta indah di lihat mata karena Hotel Istana Nelayan merupakan salah satu hotel yang bergerak dalam jasa penginapan dan menyediakan fasilitas untuk acara pernikahan, wisuda, seminar dan pesta-pesta lainnya sedangkan penampilan grafis pada wisata edukasi menciptakan kesan ceria bertujuan untuk menarik minat anak-anak untuk bergabung.

    5. Model yang dipergunakan dalam media informasi dan promosi adalah gambar dan foto gedung serta fasilitas yang terdapat pada Hotel Istana Nelayan Tangerang, karena dapat mewakili dari keterangan teks yang ada dalam media informasi dan promosi ini agar calon konsumen, relasi, dan masyarakat lebih mudah memahami isi informasi tersebut.

    Proses Desain

    Dalam proses pembuatan media promosi ini, di lakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan melalui buku panduan, untuk mendapatkan hasil rancangan yang menarik dan efektif peneliti menerapkan 3 (tiga) tahapan proses yaitu :

    A. Layout Kasar

    Layout kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat sebelum membuat rancangan melalui komputer. Layout kasar umumnya dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan pensil gambar dibuat hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

    Pada tahap ini peneliti akan menyesuaikan terhadap banyaknya jenis media yang akan dirancang dari media pertama hingga selanjutnya.

    Berikut adalah gambar layout kasar proses pengembangan rancangan media Wisata Edukasi, Wedding Package dan Hotel Istana Nelayan.

    1. Layout kasar media X-Banner Wisata Edukasi

    Gambar 4.1 Layout Kasar X-Banner Wisata Edukasi

    2. Layout kasar media Flyer Wisata Edukasi

    Gambar 4.2 Layout kasar Flyer Wisata Edukasi

    3. Layout kasar media Spanduk Wisata Edukasi

    Gambar 4.3 Layout Kasar Spanduk Wisata Edukasi

    4. Layout kasar media Umbul-umbul Wisata Edukasi

    Gambar 4.4 Layout Kasar Umbul-umbul Wisata Edukasi

    5. Layout kasar media Brosur Wedding Package

    Gambar 4.5 Layout Kasar Brosur Wedding Package

    6. Layout kasar media X-Banner Wedding Package

    Gambar 4.6 Layout Kasar X-Banner Wedding Package

    7. Layout kasar media Brosur Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.7 Layout Kasar Brosur Hotel Istana Nelayan

    8. Layout kasar media Amplop Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.8 Layout Kasar Amplop Hotel Istana Nelayan

    9. Layout kasar media Kop Surat Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.9 Layout Kasar Kop Surat Hotel Istana Nelayan

    10. Layout kasar media Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.10 Layout Kasar Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

    11. Layout kasar media Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.11 Layout Kasar Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

    12. Layout kasar media Flyer Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.12 Layout Kasar Flyer Hotel Istana Nelayan

    13. Layout kasar media Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.13 Layout Kasar Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

    14. Layout kasar media Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.14 Layout Kasar Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

    15. Layout kasar media Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.15 Layout Kasar Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

    16. Layout kasar media Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.16 Layout Kasar Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

    17. Layout kasar media Map Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.17 Layout Kasar Map Hotel Istana Nelayan

    18. Layout kasar media Memo Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.18 Layout Kasar Memo Hotel Istana Nelayan

    19. Layout kasar media Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.19 Layout Kasar Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

    20. Layout kasar media X-Banner Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.20 Layout Kasar X-Banner Hotel Istana Nelayan

    Layout Komprehensif

    B. Layout Komprehensif

    Layout Komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seutuhnya, karena masih harus mengalami proses revisi. berikut adalah layout kompherensif media Wisata Edukasi, Wedding Package, dan Hotel Istana Nelayan.

    1. Layout Komprehensif X-Banner Wisata Edukasi

    Gambar 4.21 Layout Komprehensif X-Banner Wisata Edukasi

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 60 x 160 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Flexi china 340 gr

    2. Layout Komprehensif Flyer Wisata Edukasi

    Gambar 4.22 Layout Komprehensif Flyer Wisata Edukasi

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A5 (14,8x21cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art paper

    3. Layout Komprehensif Spanduk Wisata Edukasi

    Gambar 4.23 Layout Komprehensif Spanduk Wisata Edukasi

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 6 x 2 m

    Warna: Full Colour

    Bahan: Flexi china 260 gr

    4. Layout Komprehensif Umbul-umbul Wisata Edukasi

    Gambar 4.24 Layout Komprehensif Umbul-umbul Wisata Edukasi

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 90 cm x 5 m

    Warna: Full Colour

    Bahan: Kain Tetoron

    5. Layout Komprehensif brosur Wedding Package

    Gambar 4.25 Layout Komprehensif brosur Wedding Package

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A4 (29,7x21cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    6. Layout Komprehensif media X-Banner Wedding Package

    Gambar 4.26 Layout Komprehensif X-Banner Wedding Package

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 60 x 160 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Flexi china 340 gr

    7. Layout Komprehensif brosur Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.27 Layout Komprehensif brosur Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A4 (29,7 x 21 cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    8. Layout Komprehensif amplop Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.28 Layout Komprehensif amplop Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 26 cm x 24 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: HVS 80gsm

    9. Layout Komprehensif kop surat Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.29 Layout Komprehensif kop surat Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A4 (21x29,7cm)

    Warna: White

    Bahan: HVS 70 gsm

    10. Layout Komprehensif buku pengunjung Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.30 Layout Komprehensif buku pengunjung Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A4 (21 x 29,7 cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Cover: Art carton 260 gsm Isi: HVS 80 gsm

    11. Layout Komprehensif daftar menu makan Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.31 Layout Komprehensif daftar menu makan Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A4 (21 x 29,7 cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    12. Layout Komprehensif flyer Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.32 Layout Komprehensif flyer Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A5 (14,8x21cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art paper 150 gsm

    13. Layout Komprehensif jam dinding Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.33 Layout Komprehensif jam dinding Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: Diameter 30 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Plastic/ acrylic

    14. Layout Komprehensif kalender dinding Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.34 Layout Komprehensif kalender dinding Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 35 x 50 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    15. Layout Komprehensif kartu nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.35 Layout Komprehensif kartu nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 9 x 5,5 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    16. Layout Komprehensif kartu nama Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.36 Layout Komprehensif kartu nama Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 9 x 5,5 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    17. Layout Komprehensif map Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.37 Layout Komprehensif map Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 48cmx35cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    18. Layout Komprehensif memo Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.38 Layout Komprehensif memo Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: A5 (14,8x21cm)

    Warna: Full Colour

    Bahan: Cover: Art carton 260 gsm Isi: HVS 80 gsm

    19. Layout Komprehensif shopping bag Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.39 Layout Komprehensif shopping bag Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 72 cm x 38 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Art carton 260 gsm

    20. Layout Komprehensif X-Banner Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.40 Layout Komprehensif X-Banner Hotel Istana Nelayan

    Spesifikasi:

    Ukuran Media: 60 X 160 cm

    Warna: Full Colour

    Bahan: Flexi china 340 gr

    Final Artwork

    C. Final Artwork

    Hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki, dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing, yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi. Berikut tahapan proses akhir dari perancangan media Wisata Edukasi.

    1. Final Artwork X-Banner Wisata Edukasi

    Gambar : logo, bangunan restaurant, foto fasilitas dan anak- anak pada restaurant & desain anak-anak.

    Teks & Font :

    • ISTANA NELAYAN RESTAURANT (Franklin Gothic Heavy)

    • MENGHADIRKAN (News706 BT Bold)

    • PAKET WISATA EDUKASI KEBUNKU (Geometr415 Blk BT Black)

    • Keterangan (Humnst777 Blk BT Black) dan (Franklin Gothic Heavy)

    Layout : biru dan hijau.

    Gambar 4.41 Final Art Work X-Banner Wisata Edukasi

    2. Final Artwork Flyer Wisata Edukasi

    Gambar : logo, bangunan restaurant, foto fasilitas dan anak- anak pada restaurant & desain anak-anak.

    Teks & Font :

    • ISTANA NELAYAN RESTAURANT (Franklin Gothic Heavy)

    • MENGHADIRKAN (News706 BT Bold)

    • PAKET WISATA EDUKASI KEBUNKU (Geometr415 Blk BT Black)

    • Keterangan (Humnst777 Blk BT Black) dan (Franklin Gothic Heavy)

    Layout : biru dan hijau.

    Gambar 4.42 Final Art Work Flyer Wisata Edukasi

    3. Final Artwork Spanduk Wisata Edukasi

    Gambar : logo, bangunan restaurant, foto fasilitas dan anak- anak pada restaurant & desain anak-anak.

    Teks & Font :

    • ISTANA NELAYAN RESTAURANT (Franklin Gothic Heavy)

    • MENGHADIRKAN (News706 BT Bold)

    • PAKET WISATA EDUKASI KEBUNKU (Geometr415 Blk BT Black)

    • Keterangan (Humnst777 Blk BT Black) dan (Franklin Gothic Heavy)

    Layout : biru dan hijau.

    Gambar 4.43 Final Art Work Spanduk Wisata Edukasi

    4. Final Artwork Umbul-umbul Wisata Edukasi

    Gambar : logo, bangunan restaurant, foto fasilitas dan anak- anak pada restaurant & desain anak-anak.

    Teks & Font :

    • ISTANA NELAYAN RESTAURANT (Franklin Gothic Heavy)

    • MENGHADIRKAN (News706 BT Bold)

    • PAKET WISATA EDUKASI KEBUNKU (Geometr415 Blk BT Black)

    Layout : biru dan putih.

    Gambar 4.44 Final Art Work Umbul-umbul Wisata Edukasi

    5. Final Artwork X-Banner Wedding Package

    Gambar 4.45 Final Art Work X-Banner Wedding Package

    6. Layout kasar media X-Banner Wedding Package

    Gambar 4.6 Layout Kasar X-Banner Wedding Package

    7. Layout kasar media Brosur Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.7 Layout Kasar Brosur Hotel Istana Nelayan

    8. Layout kasar media Amplop Hotel Istana Nelayan

    Gambar 4.8 Layout Kasar Amplop Hotel Istana Nelayan

    9. Layout kasar media Kop Surat Hotel Istana Nelayan

    <img width="440" height="600" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/zJb6ML3jFBdZ5moFGkVwy1iMtfKBF5Ntr8o--u7jzAYRVIskmoET7czHD9lL1tggDU2NoWeHuVyVokP722m3oxVr0HcSsk5rX42F3d5_DdJvAdiOLCGc6Ftg6xIDsO-5oIBo2Y197PHjeOsQvAbTwiOCyDRIlNXwljcTC4L5yYAC_obqj7BHcZdy-CzJZ5-Ti3ka4RacINGO-wVr_55oe_PDdUk9vdWQ1TKev7qfQQqUepJ0fw9LqeAZHb-8hAq6U5QD3Xt_Itfg15XCeC6zY1iCjufldbxd_RZzszjv5dGez9oEzExO8Nuq8aPso0kKWvrRd4VfCc3Sxg8YB7-TgnZkHGrRtuFsfXQO7DQI7bjT7labeJdVsuyYpH4oZdXhlpROyErXqY5hkuE_S5ZhcdiB6xpuvUDxUYy2Cs_j4rGPc0gizD6snfyvolZ1K0VhQl1mIHeMs4vgvNHSwd4WLLHdSq3vTgunMs9DuTHoq4cGYBDX6sQ26N1sRduPo3Ny5KGnujl2tqOsxJ9eDzR7qRVbl384JoZ-jq2V3Zv-GlP3MdNnVn4Qr6UQUD2DobhOH-XyMa

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Media yang efektif dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan adalah media komunikasi visual, karena melalui pengembangan media komunikasi visual, diharapkan dapat menunjang informasi dan promosi jasa perhotelan yang ditawarkan, sehingga dapat tersampaikan secara efektif kepada konsumen, relasi, dan masyarakat.

    2. Dalam mengembangkan media komunikasi visual yang menarik dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan, harus memperhatikan unsur-unsur grafis yang digunakan di antaranya: penempatan objek yang rapi, selalu meng-up date informasi, dan membuat tampilan desain semenarik mungkin dengan memadukan warna-warna yang indah, layout, typography, serta visualisai desain yang membuat mata nyaman untuk melihatnya, sehingga dapat menunjang informasi dan promosi untuk lebih menarik minat konsumen, relasi, dan masyarakat pada jasa perhotelan yang di tawarkan oleh Hotel Istana Nelayan.

    3. Target yang akan dicapai melalui pengembangan media komunikasi visual pada Hotel Istana Nelayan ini adalah dengan dikembangkannya media komunikasi visual ini diharapkan Hotel Istana Nelayan akan mencapai target, target pemasaran pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat yaitu sebanyak 40% dari jumlah sebelumnya pada tahun 2015 yaitu 25.000 pengunjung menjadi 35.000 pengunjung pada tahun 2016 ini sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pihak pemasaran dan dapat memberikan manfaat positif bagi Hotel Istana Nelayan, meningkatkan image Hotel, meningkatkan daya tarik konsumen, relasi, dan masyarakat serta diharapkan akan meningkatkan omset Hotel Istana Nelayan.

    Saran

    Setelah menganalisis dan mempelajari permasalahan, bentuk media promosi yang digunakan oleh Hotel Istana Nelayan, maka saya selaku peneliti memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

    1. Agar Hotel Istana Nelayan menambah bentuk promosi berupa media komunikasi visual yang efektif, di mana aspek identitas dan aspek visual lainnya disesuaikan Hotel Istana Nelayan sesuai perkembangan teknologi informasi yang ada.

    2. Hotel Istana Nelayan harus lebih memperhatikan tampilan desain yang dirancang, dengan menampilkan desain yang menarik secara visualisasi, sehingga dapat menarik minat calon konsumen, relasi, dan masyarakat, untuk menginap di Hotel Istana Nelayan, serta berminat untuk menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Istana Nelayan seperti, Restaurant dan Ballroom untuk menunjang berbagai event yang ada. Sehingga melalui desain yang menarik, banyak konsumen yang tertarik untuk menginap atau mengadakan event di Hotel Istana Nelayan Tangerang.

    3. Agar Hotel Istana Nelayan dapat mencapai target pemasaran setiap tahunnya, dapat mengembangkan media informasi dan promosi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen, relasi, dan masyarakat. Selain itu Hotel istana Nelayan terus berupaya memberikan informasi update, dan memperluas jangkauan sasaran, sehingga Hotel Istana nelayan dapat dikenal secara luas.

    Kesan

    Kesan yang dirasakan selama penelitian skripsi ini yaitu penulis jadi lebih mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis, dan juga dapat mengukur kemampuan yang di miliki dalam hal desain grafis terutama dalam mendesain brosur, x-banner, umbul-umbul, flyer¸.spanduk, buku pengunjung, kartu nama hotel, kartu nama HRD manager, memo, daftar menu makan, kalender dinding, jam dinding, map, amplop, kop surat, dan shopping bag. Kemudian berkat pembuatan skripsi ini penulis banyak belajar dan tahu bagaimana ruang lingkup di dalam dunia kerja nantinya khususnya dalam dunia desain grafis.

    Daftar Pustaka

    1. 1,0 1,1 Ardhianto, Peter. 2011. Perancangan Promosi Body and Mind Gym Melalui Desain Komunikasi Visual. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
    2. Hasibuan, Malayu, 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Edisi Revisi. Cetakan Kelima.
    3. Marwansyah, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
    4. Priyatno, Dwi. 2011. Create Your Film. Yogyakarta: Multicom.
    5. 5,0 5,1 5,2 Tjiptono, Fandi. 2011. Strategi Pemasaran. Jakarta: Dian Rakyat
    6. Destrianti, Dewi Immaniar, Anita Wandayana dan Asih Sumaryani. 2014. “Perancangan Media Katalog sebagai Penunjang Informasi dan Promosi pada Cv Zero Store”. Tangerang: Journal CCIT Vol.7 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    7. Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis. Bandung: Alfabeta.
    8. 8,0 8,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi, Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    9. Kotler, Philip, Gary Amstrong. 2011. Principal of Marketing (Prinsip Pemasaran). USA: Prentice Hall.
    10. 10,0 10,1 McLeod, Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    11. Sunarya, Lusyani. Radiyanto. Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    12. 12,0 12,1 Sunarya, Lusyani, Radiyanto, Erna Susanti. 2013. “Enriching Company Profile sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja”. Journal CCIT Vol.7 No.6. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    13. O’Brien, James. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu..
    14. 14,0 14,1 Jogiyanto. 2012. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    15. Rahardja, Untung, Dewi Immaniar Destrianti dan Reni Mulyani. 2011. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Learning, Journal CCIT Vol.5 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    16. Desrianti, Dewi Immaniar, Raharja Untung, Mulyani Reni. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 - Januari 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    17. 17,0 17,1 Sunarya, Lusyani. 2013. Desain Karakter dan Modeling. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
    18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Yogyakarta: Buku Pintar.
    19. 19,0 19,1 Supriyono, Rakhmat. 2011. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi offset.
    20. Sunarya, Lusyani. 2014. Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    21. Brewer, Roy. 2013. Pengantar Tipografi. Bandung: Sudiana.
    22. 22,0 22,1 Hendratman, Hendi. 2015. Tips n Trix Komputer Graphics Design. Bandung: Informatika.
    23. Desrianti, Dewi Immaniar, Sudaryono, Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus pada Bookstore. Journal CCIT Vol.7 No.3, Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    24. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis. Yogyakarta : Buku Pintar.
    25. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE Desain Komuniaksi Visual-Penanda Zaman Masyarakat Global. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
    26. Sunarya, Lusyani, Mukti Budiarto, Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 9 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    27. Sunarya, Lusyani. 2015. Perkuliahan Desain Karakter dan Modeling. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    28. Wahana, Komputer. 2012. Adobe Photoshop CS6 untuk Web Profesional, Jakarta: Elex Media Komputindo
    29. Madiun, Madcoms. 2011. “Panduan Lengkap Adobe Illustrator CS3”. Yogyakarta: Andi Offset
    30. Hidayati, Mia Novalia, Untung Rahardja. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Best Level. Journal CCIT Vol.4 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    31. Guritno, Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
    32. Assyifa, Jasmine Dara. 2014. Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Penunjang Informasi dan Promosi Acara HUT Kota Tangerang Ke-22 pada Paguyuban Seni Budaya Nusantara Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    33. Bakta, Anita Kusuma. 2011. Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Upaya Mempromosikan Panorama Hotel di Jl. Raya Pengosekan Ubud. Denpasar: Institut Seni Indonesia.
    34. Suwirya, Bagus Made Bayu. 2011. Desain Komunikasi Visual Dalam Usaha Mempromosikan Pop Harris Hotel di Jalan Teuku Umar No. 74 A Denpasar-Bali. Denpasar: Institut Seni Indonesia.
    35. Sahara, Pajrin Wurika. 2015. Pengembangan Media Desain Komunikasi Visual sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi pada Hotel Sitamiang 2 Bogor. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    36. Witara, Deka. 2015. Perancangan Media Komunikasi Visual Penunjang Informasi dan Promosi pada PT. Mida Karya Abadi Land (Savana Residence). Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    37. Kara, Agustinus Ritrio Purwa Bagas. 2013. Perancangan Media Komunikasi Visual sebagai Pendukung Kegiatan Outing Class. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
    38. Wicaksono, Alfonsus Damar. 2015. Perancangan Media Komunikasi Visual Kampanye Solo sebagai Kota Cinta Bersepeda Melalui Event Solo Gowes. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
    39. Zuhara, Zita Fahmi. 2011. Perancangan Media Promosi Melalui Desain Komunikasi Visual untuk Memperkenalkan Warung Hotspot Dojo Di Yogyakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
    40. Priyatmanto, Baharuddin Adam, Achmad Yanu Alif Fianto, Sigit Prayitno Yosep. 2015. Perancangan Media Promosi Objek Wisata Air Terjun Madakaripura Guna Meningkatkan Brand Awareness, Journal Vol.4, No.1, Art Nouveau. Surabaya: Institut Bisnis dan Informatika Stikom.

    LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1. Surat Pengantar KKP

    A.2. Form Penggantian Judul

    A.3. Kartu Bimbingan

    A.4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

    A.5. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    A.6. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

    A.7. Form Mata Kuliah Yang Belum Diambil

    A.8. Form Daftar Nilai

    A.9. Form Seminar Proposal

    A.10. Sertifikat Nasional 3

    A.11. Sertifikat Internasional 1

    A.12. Sertifikat Prospek

    A.13. Sertifikat IT Nasional

    A.14. Sertifikat TOEFL


    LAMPIRAN B

    B.1. Bukti Observasi ( Surat Keterangan KKP )

    B.2. Bukti Magang (Uraian Pekerjaan)


    LAMPIRAN C

    C.1. Berkas Absensi ( Tabel Kegiatan KKP )

Contributors

Gita Mawarni