SI1221473145

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
Junaidi, M.Kom
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Lusyani Sunarya.,S.Sn.,M.Si
   
Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd
NID : 11006
   
NID : 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(...............)
 
(...............)
 
(...............)
NID : .....
 
NID : .....
 
NID : .....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI

HOTEL ISTANA NELAYAN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221473145
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221473145

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Media komunikasi visual merupakan salah satu sarana informasi dan promosi kepada masyarakat luas. Karena itu, penggunaan media komunikasi visual sangat dibutuhkan dalam menginformasikan dan mempromosikan sebuah hotel. Banyak pengusaha yang tertarik menjalankan bisnis perhotelan, karena dapat dipercaya dan menjanjikan, salah satunya adalah Hotel Istana Nelayan Tangerang. Hotel Istana Nelayan Tangerang merupakan hotel berbintang tiga yang memiliki fasilitas yang memadai seperti restaurant, ballroom, karaoke, spa, laundry, antar jemput tamu bandara (transportasi) dan coffee shop. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rancangan media berbasis desain komunikasi visual agar dapat menjadi daya tarik yang efektif, terutama dalam penyampaian informasi dan promosi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keseluruhan yang ada pada Hotel Istana Nelayan. Permasalahan yang ada pada Hotel Istana Nelayan Tangerang yaitu informasi yang terdapat pada media komunikasi visual yang digunakan belum up date, hal ini perlu pengembangan media terutama dalam hal memberikan informasi terbaru sesuai dengan perkembangan Hotel Istana Nelayan. Melihat persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, maka Hotel Istana Nelayan membutuhkan media promosi guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya, serta memperluas jaringan dan meningkatkan image hotel. Beberapa media yang dirancang untuk membantu Hotel Istana Nelayan Tangerang dalam menginformasikan dan mempromosikan hotel yaitu dengan mengembangkan beberapa media komunikasi visual berupa brosur, flyer, spanduk, x-banner, buku pengunjung, map, jam dinding, dll, sehingga melalui perancangan media komunikasi visual yang menampilkan seluruh ruang lingkup, keunggulan, dan fasilitas yang dimiliki hotel tersebut, dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya.


Kata kunci : Desain Komunikasi Visual, Media Informasi, Media Promosi

ABSTRACT

Visual communication media is one means of information and promotion to the public. Therefore, the use of visual communication media is needed to inform and promote a hotel. Many entrepreneurs who are interested in running a hospitality business, as a trustworthy and promising, one of them is the Hotel Istana Nelayan Tangerang. Hotel Istana Nelayan Tangerang is a three-star hotel has adequate facilities such as restaurants, ballrooms, karaoke, spa, laundry, guest airport shuttle (transport) and coffee shop. The purpose of this study is to develop a media plan based visual communication design in order to be an effective appeal, especially in the delivery and promotion of information on matters relating to the whole that existed at Hotel Istana Nelayan. The problems that existed at Hotel Istana Nelayan Tangerang, the information contained in the visual communication media used is not up to date, it is necessary to develop the media, especially in terms of providing the latest information in accordance with the development of Hotel Istana Nelayan. Seeing the world of business competition intensifies, the Hotel Istana Nelayan need a media campaign in order to maintain the continuity of its business, and expand the network and improve the image of the hotel. Some media designed to help Hotel Istana Nelayan Tangerang in informing and promoting the hotel is by developing some visual communication media such as brochures, flyers, banners, x-banner, the visitor book, map, wall clocks, etc., so that through the design of visual communication media show the whole scope, advantages and facilities of the hotel, could be a solution in solving problems in media promotion and information.


Keyword : Visual Communication Design, Media Information, Promotion media

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Pengembangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi dan Promosi Hotel Istana Nelayan Tangerang”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Jenjang Strata 1.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si., selaku dosen Pembimbing I dan Staff Ahli TI MAVIB Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  5. Ibu Mulyati, S.E., M.M., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penulisan laporan.
  6. Ibu Liesmawaty, S.E., sebagai HRD Manager Hotel Istana Nelayan, selaku stakeholder yang selalu menyempatkan waktunya dan memberi masukan atau kritikan kepada penulis.
  7. Ibu dan Bapak yang telah memberikan perhatian, dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  8. Ariya Bara yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada penulis.
  9. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberi saran dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI yaitu Anggie, Alin, Nia, Nita, Lalita, Jeng, dan Eka.
  10. Sahabat yang selalu mendukung yaitu Siti Kurnia dan Cindy Ayu Artiana.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Juni 2016




Gita Mawarni





DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Material Produk

Tabel 3.2 Tabel Pesaing

Tabel 3.3 BudgetProduksi Media Wisata Edukasi

Tabel 3.4 BudgetProduksi Media Wedding Package

Tabel 3.5 BudgetProduksi Media Hotel Istana Nelayan

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.9 Elisitasi Final

Tabel 3.10 Jadwal Penayangan Media 2016

Tabel 3.11 Jadwal Penayangan Media 2017

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jendela Program Adobe Photoshop CS6

Gambar 2.2 Jendela Program Illustrator CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.1 Layout Kasar X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.2 Layout kasar flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.3 Layout kasar Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.4 Layout kasar Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.5 Layout kasar Brosur Wedding Package

Gambar 4.6 Layout kasar X-Banner Wedding Package

Gambar 4.7 Layout Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.8 Layout kasar Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.9 Layout kasar Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.10 Layout kasar Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.11 Layout kasar Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.12 Layout kasar Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.13 Layout kasar Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.14 Layout kasar Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.15 Layout kasar Kartu Nama HRD Manager

Gambar 4.16 Layout kasar Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.17 Layout kasar Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.18 Layout kasar Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.19 Layout kasar Shopping bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.20 Layout kasar X-Banner Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.21 Layout komprehensif X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.22 Layout komprehensif Flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.23 Layout komprehensif Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.24 Layout komprehensif Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.25 Layout komprehensif Brosur Wedding Package

Gambar 4.26 Layout komprehensif X-Banner Wedding Package

Gambar 4.27 Layout komprehensif Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.28 Layout komprehensif Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.29 Layout komprehensif Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.30 Layout komprehensif Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.31 Layout komprehensif Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.32 Layout komprehensif Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.33 Layout komprehensif Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.34 Layout komprehensif Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.35 Layout komprehensif Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.36 Layout komprehensif Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.37 Layout komprehensif Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.38 Layout komprehensif Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.39 Layout komprehensif Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.40 Layout komprehensif X-Banner Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.41 final artwork X-Banner Wisata Edukasi

Gambar 4.42 final artwork Flyer Wisata Edukasi

Gambar 4.43 final artwork Spanduk Wisata Edukasi

Gambar 4.44 final artwork Umbul-umbul Wisata Edukasi

Gambar 4.45 final artwork X-Banner Wedding Package

Gambar 4.46 final artwork Brosur Wedding Package

Gambar 4.47 final artwork Brosur Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.48 final artwork Amplop Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.49 final artwork Kop Surat Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.50 final artwork Buku Pengunjung Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.51 final artwork Daftar Menu Makan Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.52 final artwork Flyer Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.53 final artwork Jam Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.54 final artwork Kalender Dinding Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.55 final artwork Kartu Nama HRD Manager Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.56 final artwork Kartu Nama Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.57 final artwork Map Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.58 final artwork Memo Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.59 final artwork Shopping Bag Hotel Istana Nelayan

Gambar 4.60 final artwork X-Banner Hotel Istana Nelayan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi semakin memainkan peran yang signifikan dalam memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dikarenakan banyaknya informasi yang dibutuhkan oleh semua orang, maka para pembuat informasi terus terpacu untuk melakukan perubahan untuk mengikuti tuntutan zaman. Di mana banyak pihak-pihak yang terlibat, baik yang berhubungan langsung dalam proses penyampaian, maupun penerimaan informasi tersebut. Model dan sistem penyampaian informasi ini akan menentukan, apakah proses tersebut berjalan dengan baik dan efektif.

Perkembangan dunia perhotelan yang makin pesat, menyebabkan semakin banyaknya fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan hotel untuk bersaing. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan menginap, makan, minum, dan juga mengadakan acara atau event-event tertentu demi keuntungan bersama antara perusahaan dengan konsumen. Hotel diharapkan menciptakan stimulus yang baik, di mana stimulus ini berkaitan erat dengan upaya proses mendesain suatu jasa yang dapat dipercaya sehingga mampu mendorong komitmen dan loyalitas pelanggan.

Meskipun gedung hotel dan fasilitasnya sangat menunjang akan tetapi jika tidak didukung dengan media komunikasi visual yang menarik, hotel tersebut tidak mudah dikenal oleh masyarakat atau konsumen terutama masyarakat yang belum pernah singgah ke hotel tersebut. Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa betapa pentingnya media komunikasi visual dalam bidang perhotelan.

Dalam hal ini setiap perusahaan harus memiliki media informasi dan promosi yang menarik sehingga mampu dikenal masyarakat luas secara positif, bahkan terlebih lagi perusahaan menginginkan masyarakat tersebut menjadi pengguna jasa atau produk yang ditawarkan oleh hotel. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai hal tersebut dan kegiatan yang paling berperan serta adalah promosi. Promosi sebuah perusahaan yang direncanakan dengan matang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Media komunikasi visual yang efektif untuk menunjang dalam program informasi dan promosi dapat berupa brosur, billboard, stand banner, katalog produk, flyer, dan lain sebagainya. Media komunikasi visual seperti inilah yang perlu di miliki untuk menunjang komunikasi yang baik kepada konsumen hotel tersebut. Menurut Ardhianto (2011)[1], Perancangan promosi yang dilakukan melalui berbagai media baik media luar ruangan (outdoor), media dalam ruangan (indoor), dan media internet (website), pemilihan media cetak dikarenakan media cetak dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga dapat mudah dipahami dan dimengerti. Saat ini media yang digunakan untuk menginformasikan dan mempromosikan hotel dan restaurant Istana Nelayan Tangerang hanya berupa brosur, reklame, dan bekerjasama dengan media majalah kawasan (Info Serpong).

Salah satu pelaku bisnis yang bergerak di bidang jasa perhotelan adalah Hotel Istana Nelayan. Merupakan hotel berbintang tiga yang terletak di Jl. Gatot Subroto No. 21 Km 5 Jatiuwung Tangerang, berdiri sejak tahun 1995 oleh Bapak Piter Jasman. Hotel Istana Nelayan dilengkapi dengan 97 kamar yang terdiri dari Suite, Business, dan Standard. Terdapat pula fasilitas seperti Restaurant, Ballroom, Karaoke, SPA, Laundry, antar jemput tamu bandara (transportasi) dan coffee shop. Untuk mengenalkan ke khalayak ramai divisi pemasaran Hotel Istana Nelayan Tangerang membutuhkan media komunikasi visual sebagai media penunjang informasi dan promosi yang ditunjukkan kepada calon customer, menjalin relasi dengan klien, ataupun sebagai media informasi kepada masyarakat sehingga perancangan media komunikasi visual ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya.

Bentuk media komunikasi visual dinilai efektif dan dapat dijadikan penunjang dalam program informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan. Dalam hal ini media promosi yang dikembangkan yaitu berupa brosur, flyer, spanduk, x-banner, buku tamu, map, jam dinding, dll. Hotel Istana Nelayan Tangerang sangat membutuhkan media komunikasi visual tersebut untuk meningkatkan jumlah konsumen. Menurut stakeholder Hotel Istana Nelayan tersebut, tahun lalu masih belum memenuhi target yang diharapkan yaitu 25.000 pengunjung. Dari data yang didapat keseluruhan pada tahun 2015 terdapat 22.463 pengunjung, sedangkan pada tahun 2016 jumlah pengunjung pada Januari sampai dengan April hanya mencapai 6911 pengunjung.

Melihat dari permasalahan yang ada, yaitu informasi yang terdapat pada media komunikasi visual yang digunakan belum up date, hal ini perlu pengembangan media terutama dalam hal memberikan informasi terbaru sesuai dengan perkembangan Hotel Istana Nelayan dan desain media sebelumnya belum terlalu beragam dan masih sangat sederhana belum didesain secara menarik, sehingga pihak pemasaran atau operasional memerlukan sebuah pengembangan media komunikasi visual yang mampu mengemas seluruh aset hotel meliputi produk, fasilitas, dan keunggulan yang dimiliki oleh hotel dalam menjalin relasi atau kerjasama baik dengan klien perseorangan, klien perusahaan, instansi atau lembaga terkait.

Berdasarkan analisis di atas, maka penelitian Skripsi ini diberi judul: “Pengembangan Media Komunikasi Visual sebagai Sarana Informasi dan Promosi Hotel Istana Nelayan Tangerang”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil pengamatan yang dilakukan, maka dirumuskan beberapa permasalahan yang ada pada Hotel Istana Nelayan:

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan?
  2. Bagaimana mengembangkan media komunikasi visual yang menarik dan dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan?
  3. Target seperti apa yang akan dicapai melalui pengembangan media komunikasi visual pada Hotel Istana Nelayan?

Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, selanjutnya dirumuskan pembatasan ruang lingkup masalah penelitian. Adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian, maka pembatasan masalah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana informasi dan promosi Hotel Istana Nelayan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini di antaranya untuk :

  1. Mengembangkan media komunikasi visual yang efektif, sehingga dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.
  2. Mengembangkan rancangan media komunikasi visual yang menarik sehingga dapat menunjang informasi dan promosi pada Hotel Istana Nelayan.
  3. Mencapai Target Hotel Istana Nelayan dalam hal menyampaikan informasi dan promosi kepada konsumen dan masyarakat.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

  1. Melalui pengembangan media kominikasi visual, informasi dan promosi jasa perhotelan yang ditawarkan dapat tersampaikan secara efektif kepada konsumen dan masyarakat
  2. Dapat menunjang informasi dan promosi untuk lebih menarik minat konsumen dan masyarakat pada jasa perhotelan yang ditawarkan oleh Hotel Istana Nelayan.
  3. Dengan dikembangkannya media komunikasi visual ini diharapkan hotel akan mencapai target yang ditetapkan sebelumya dan dapat memberikan manfaat positif, meningkatkan image hotel, meningkatkan daya tarik konsumen, serta diharapkan akan meningkatkan omset Hotel Istana Nelayan.

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan skripsi ini, ada beberapa metode yang digunakan yaitu netode analisis permasalahan, metode pengumpulan data, metode perancangan media, dan metode konsep desain.

Metode Analisis Permasalahan

Untuk mendapatkan permasalahan penelitian Skripsi ini, peneliti melakukan wawancara pada hari jum’at tanggal 18 Maret 2016 dengan Ibu. Liesmawaty, SE sebagai HRD Manager.

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Suatu metode dan teknik untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang dianggap perlu dalam pengumpulan data. Dimana peneliti melakukan pencarian data dengan cara pengamatan secara langsung dilapangan dan survey guna mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Media Komunikasi Visual.

  3. Wawancara(Interview)
  4. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber atau stakeholder yaitu dengan Ibu. Liesmawaty, SE sebagai HRD Manager yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

  5. Studi Pustaka
  6. Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian.

Metode Analisis Perancangan Media

Untuk menghasilkan media komunikasi visual yang baik dan berkualitas, penelitian ini menggunakan aplikasi penunjang seperti Adobe Photoshop CS 6 dan Adobe Ilustrator CS 3.

Metode Konsep Desain

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini akan menyampaikan tentang:

  1. Perencanaan Media
  2. Perencanaan Pesan
  3. Perencanaan Visual

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ilmiah ini terbagi atas lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menjelaskan konsep-konsep dasar/umum, teori-teori khusus, dan literature review yang akan mendasari laporan penelitian skripsi yang penulis ajukan.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek yang diteliti yaitu, mengenai sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective dan marketing strategy, budget produksi media, konfigurasi hardware, elisitasi.

BAB IV KONSEP DESAIN

Berisi tentang perencanaan media (konsep media) yaitu, mengenai tujuan media, strategi media, program media, perencanaan pesan (konsep kreatif) yang meliputi tujuan kreatif dan strategi kreatif, perencanaan visual (konsep visual) yaitu, tujuan visual, strategi visual, penulisan naskah (copy writting), pengarahaan visualisasi dan proses desain.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil penelitian Skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi penelitian sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Pengertian Pengembangan

Hasibuan (2012:1)[11], mendefinisikan pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konsepsual dan moral karyawan melalui pendidikan dan penelitian. Pendidikan dan penelitian yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan. Sementara itu, pengembangan menurut Marwansyah (2012:208)[19], adalah kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh seseorang untuk mewujudkan rencana pribadinya.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalahupaya untuk senantiasa menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk lamanya, agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen

Pengertian Project

Menurut Priyatno (2011:35)[23], project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan, sedangkan Tjiptono (2011:219)[35], mengatakan bahwa project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa project adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara nyata serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Desrianti, dkk(2014:425)[8], promosi merupakan kegiatan untuk menginformasikan tentang spesifikasi produk kepada konsumen. Promosi memiliki peranan penting dalam rangkaian pemasaran, karena kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen. Sementara lain, Fahmi (2015:73)[9], berpendapat bahwa promosi adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Maimunah, dkk (2012:283)[18], mengatakan bahwa promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk pasar sasaran agar bersedia menerima dan loyal pada produkyangditawarkan perusahaan.

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah suatu aktifitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merk dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya membeli produk yang ditawarkan.

Bentuk Promosi

Menurut Kotler dan Armstrong (2011:440)[16], promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Advertising
    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dapat dengan cepat meluas dan meraih target konsumen mereka namun dalam pelaksanaannya memerlukan dana yang besar. Contohnya: koran, media radio, media televisi, dan lain sebagainya.
  2. PersonalSelling
    PersonalSelling merupakan alat paling efektif pada tahap tertentu dalam proses keputusan pembelian, terutama dalam menentukan pembelian, keyakinan dan tindakan yang akan diputuskan. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi langsung antara calon pembeli dengan penjual, dimana pembeli dapat mendapat informasi secara jelas atas kebutuhannya bahkan penjual dapat membantu mereferensikan produk yang sesuai dengan kebutuhan calon pembeli.
  3. Sales Promotion dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh: kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya.
  4. Sales Promotion
    Sales Promotion dapat lebih menarik perhatian konsumen, memberi respon yang cepat, memberi gairah konsumen untuk membeli produk disaat produk mengalami penurunan dalam penjualan. Contoh: kupon, diskon, pemberian sampel, undian, dan lainnya.
  5. Public Relation
    Public Relation ini dapat mencakup para konsumen yang belum terjamah oleh promosi yang dilakukan oleh tenaga penjual ataupun iklan , karena ini bukan lagi hanya sebatas informasi, tetapi sebuah informasi yang dikomunikasikan secara terarah.
  6. Direct Marketing
    Direct Marketing Banyak bentuk yang digunakan dalam pemasaran langsung sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik setiap perusahaan dan bidang yang digeluti, seperti email langsung, katalog, tele-Marketing, online-Marketing dan sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tertutup atau lebih tertuju pada orang-orang tertentu yang menerima berita atau informasi tersebut. Bersifat langsung, dapat disesuaikan, dan interaktif. Dengan demikian, pemasaran langsung sangat cocok untuk membangun hubungan dengan target konsumen secara lebih Personal.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut McLeod (2012:5-6)[20], data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagipemakai.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbil-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah, dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatkan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

Menurut Sunarya, dkk (2013:81)[31], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

a. Ide

Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

b. Konsep

Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

c. Media

Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

d. Visualisasi

Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

e. Produksi

Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dari definisi-definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwadata adalah bahan yang akan diolah/ diproses berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol, sehingga menjadi informasi yang bermanfaat.

Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2012:168)[20], informasi (information) dapat diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya. Sedangkan Maimunah, dkk (2012:284)[18] berpendapat bahwa, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan, sedangkan pengertian informasi menurut Sunarya, dkk (2013:81)[27] adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi dapat dimaksud dengan pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut O’Brien (2012 : 15)[2], jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi manajerial
    Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi
    Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas
    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus
  4. Informasi fisik
    Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2012:9)[14], kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate, timeliness, dan relevance.

a. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentu kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

b. Tepat Waktu (Timeline)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkannya, mengolah dan mengirimkannya.

c. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2012 : 9)[3], “nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit”.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Rahardja,dkk(2011:133)[24], "Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct email".

Pengertian media menurut Desrianti, dkk (2012:133)[6] adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu.

Dari beberapa definisi diatasmaka dapat disimpulkan bahwamedia adalahalat, sarana, perantara dan penghubung untuk menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada penerima.

Alternatif Media

Menurut Sunarya (2013:8-12)[28], setiap jenis media grafis memiliki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

1. Poster

Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/illustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

2. Sticker

Sticker merupakan media komunikas grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat di tempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

3. Cover Buku

Cover merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau illustrasi, pengarang, judul, dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulsan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

4. Pembungkus (packaging)

Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

5. Folder

Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memilki beberapa lipatan.

6. Selembaran (leaflet)

Selembaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

7. Amplop dan kop surat

Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo dan teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

8. Tas belanja (Shopping bag)

Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara,berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identtas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

9. Katalog (Cataloque)

Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang di dalamnya berisi aneka jenis produk, harga, dan cara penggunaannya.

10. Iklan Surat kabar

Iklan surat kabar adalah media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai denagn kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

11. Iklan majalah

Media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci.

12. Spanduk (Banner)

Media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, Pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit, dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna mencolok dan komunikatif.

13. Umbul-umbul

Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedkit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

14. Papan nama (Name board)

Papan nama merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

15. Neon box

Neon box merupakan media komunikas grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

16. Neon sign

Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

17. Baliho

Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna teks, warna, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

18. Billboard</i>

Billboard merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan illustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

19. Halte bus

Halte bus merupakan media komunkasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dpasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama.

20. Reklame mobil box

Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur – unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

21. Etalase

Etalase merupakan media grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

22. Desain gantung (Hanging design)

(Hanging design) merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

23. Point of Purchase

Point of Purchase merupakan media komunikasi grafis dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

24. Floor Stand

Media komunikasi grafis terbuat dari bahan karton, triplek dan sebagainya yang diletakan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur -unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

25. Kaos (T-shirt)

Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Wibowo (2013:10)[37], desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan Supriyono (2011:136)[32] berpendapat, desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan”. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Dari definisi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa desain merupaka pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.


Fungsi-fungsi Desain

Menurut Sunarya, dkk (2013:7)[27], fungsi-fungsi desain mencakup:

1. Fungsi Informasi

Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

2. Fungsi Identifikasi

Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

3. Fungsi Persuasi

Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Pengertian Grafis

Menurut Wibowo (2013:96)[37], desain grafis yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Grafis dalam istilah bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak. Desain Grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran untuk mengalihkan gagasan dalam wujud gambar. Dalam proses mendesain ini seorang desainer dapat mempergunakan peralatan manual seperti kuas atau dengan teknologi komputer. Desain grafis komputer dapat diartikan sebagai upaya untuk mengalihkan gagasan kepada orang lain dalam wujud gambar yang dibuat menggunakan bantuan teknologi komputer. Seni grafis adalah sejenis karya seni murni yang umumnya memiliki dwimatra, merupakan hasil kerja diatas kertas, lempengan batu, logam, kayu, lembar sablon atau lainnya dimana pada permukaannya seseorang telah mengungkapkan gagasan dan cita rasa seninya dalam bentuk goresan, torehan, cukilan, guratan, sapuan, dan sebagainya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menurut Sunarya (2014:27-29)[29], desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah:

1. Garis (line)

Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendiri. Misalnya garis yang membentuk “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk “Z”, terkesan tegas dan kaku.

2. Bentuk (shape)

Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dll. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

3. Ilustrasi/Gambar/Image

Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

a. Manual/Hand Drawing/Gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

b. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

4. Ruang (space)

Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif “Besar” menurut anda belum tentu sama dengan “besar” menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

5. Teks/Tipografi

Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

6. Warna (color)

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian pembaca adalah warna. Betapa sepinya dunia desain grafis tanpa kehadiran warna. Namun demikian, anda perlu hati-hati dalam penggunaan warna. Apabila pemakaian warna kurang tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan dapat menghilangkan gairah baca. Jika anda dapat menggunakan dengan tepat, warna dapat membantu menciptakan mood dan membuat teks lebih berbicara. Sebagai contoh, desain publikasi yang menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

7. Ukuran (size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menggunakan kontras atau penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Wibowo (2013:106)[37], dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keseimbangan (Balance), Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

2. Irama (Rhythm), Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

3. Skala dan Proporsi, Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

4. Fokus, Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

Menurut Brewer (2013:116)[4], tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah anaotomi huruf:

a. (Baseline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

b. (Capline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

c. (Meanline)

Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil

d. (X-Height)

Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

e. (Ascender)

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

f. (Descender)

Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Pengertian Tipografi

Menurut Wibowo (2013:115)[37], tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Sementara lain, Hendratman (2015:63)[12] berpendapat bahwa, tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Wibowo (2013:148)[37], psikologi warna adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Warna

Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

2. Jenis atau bentuk warna

a. Warna primer

Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain.Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: Merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna: kuat dan kontras.

b. Warna sekunder

Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan 3 (tiga) warna pula, yaitu jingga, (merah+kuning), hijau (kuning+biru), dan ungu (merah+biru).

c. Warna Quarter

Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

d. Warna tersier

Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna–warna sekunder yang menghasilkan 3 (tiga) warna, yaitu orange–jingga, orange–hijau, dan hijau–jingga.

e. Warna Complementer

Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak

3. Makna simbolik warna

Menurut Wibowo (2013:16)[37], Mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut:

a. Warna Merah : Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

b. Warna Kuning : Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

c. Warna Kuning Emas : Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

d. Warna Hijau : Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

e. Warna Biru : Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

f. Warna Putih : Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

g. Warna Hitam : Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

h. Warna Abu – abu : Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

i. Warna Orange : Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.

j. Warna Violet : Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Tjiptono (2011:30)[35], Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam contour atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan

Pengertian Citra atau Image

Menurut Sunarya(2013:37)[28], image atau citra adalah Bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor), sedangkan Tjiptono (2011:30)[35], mendefinisikan citra atau image adalah kesan batin atau mental, bayangan visual yang ditimbulkan oleh obyek atau figur dalam karya seni. Citra sangat penting sebagai unsur-unsur yang turut berperan dalam karya, karena dapat membentuk ciri khas tersendiri serta memberikan pengaruh terhadap apa yang dihasilkan dari hasil suatu karya seni yang lebih bersifat karakter atau pesan yang ada didalam hasil karya seni tersebut sebagai nilai keindahan, artistik serta fungsionalisasi dari karya seni tersebut.

Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan citra atauimage adalah pandangan yang di rasakan oleh masyarakat (Konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor).

Pengertian Layout

Menurut Hendratman (2015:197)[12], layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak atau penempatan. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik, sedangkan Supriyono (2011:09)[32], mendefinisikan layout adalah banyak sekali kemungkinannya, mungkin tidak terbatas. Tapi intinya yang biasa dipakai adalah layout dengan menggunakan format sumbu : horizontal, diagonal, radial, acak dan kombinasinya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistic.

Jenis Layout

Menurut Desrianti, dkk (2014:288)[7], jenis-jenis layout diantaranya adalah:

1. Layout Kasar

Adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat,umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer

2. Layout Komprehensif

Adalah Layout Komprehensif adalah Proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi san pewarnaan,namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

3. Final Artwork

Adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Elemen atau Unsur Desain

Menurut Wibowo (2013 : 96)[4], dalam bentuk geometris dan organis elemen atau unsur desain adalah sebagai berikut :

1. Elemen Konseptual (elemen basic visual : elemen bentuk) yang terdiri dari :

a. Titik (Dot)

b. Garis (Line)

c. Bidang (Plane)

d. Volume

2. Elemen Visual (karakteristik basic visual : karakteristik bentuk) yang terdiri dari :

a. Ukuran

b. Bentuk

c. Warna

d. Tekstur

3. Elemen Rasional terbagi menjadi dua diantaranya :

a. Interaksi basic visual : interaksi bentuk yang terdiri dari :

1) Posisi

2) Arah

3) Space

4) Gravity

2. Elemen interaksi komposional

1) Depth

2) Perspektif

Teori Khusus

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015:5)[34], desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.Sementara itu, teori desain komunikasi visual menurut Sunarya, dkk (2015:79)[26], adalah media komunikasi visual adalah sarana untuk penyampaian pesan atau informasi kepada public yang dirangkai dengan penggunaan media penggambaran yang hanya dapat terbaca oleh indera penglihatan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual atau biasa di sebut desain grafis memiliki peran mengkomunikasikan sesuatu dengan kekuatan visual dan dengan bantuan teknologi.


Macam Media Komunikasi Grafis

Menurut Sunarya (2015:8-12)[30], media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto. Media komunikasi sangat banyak jumlah dan jenisnya. Media komunikasi grafis secara garis besar dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Media Cetak (Printed Material), Contoh : poster, sticker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

2. Media Luar Ruangan (Outdoor), Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho dan mobil box.

3. Media Elektonik (Electronic), Contoh : radio, televisi, internet, film, program, video dan animasi komputer.

4.Tempat pajang (display), Contoh : etalase (window display), point of purchase, desain gantung dan floor stand

5. Barang-barang kenangan (special offer), Contoh: Kaos, topi, payung, gelas, aneka souvenir, tas dan sebagainya.

Setiap jenis media grafis memilki karakteristik sendiri-sendiri, tergantung kepada tujuan penggunaan media tersebut. Untuk mengetahui secara fisik berikut akan dijelaskan dengan disertai visualisasi masing-masing contoh:

a. Poster : Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai dengan misinya.

b. Sticker : Sticker merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat. Umumnya berbahan kertas Vinyl yang mengandung perekat.

c. Cover Buku : Cover buku merupakan perwajahan dari buku sekaligus sebagai keterangan isi dan bertujuan untuk menarik perhatian. Umumnya unsur-unsurnya terdiri dari warna, gambar atau ilustrasi, pengarang, judul dan penerbit. Banyak buku dilengkapi dengan unsur teks atau tulisan yang memberikan penjelasan singkat tentang isi buku.

d. Pembungkus (Packaging) : Packaging selain berfungsi sebagai pengaman/pelindung namun juga berfungsi sebagai daya tarik dari suatu produk (media komunikasi grafis).

e. Folder : Folder merupakan media komunikasi grafis produk atau jasa yang bentuknya memiliki beberapa lipatan.

f. Selembaran atau leaflet : Selebaran atau leaflet merupakan media komunikasi grafis yang dibuat dengan ukuran relatif kecil dan biasanya hanya satu lembar. Penyebarannya dilakukan dengan cara dibagi-bagikan.

g. Amplop dan kop surat : Amplop dan kop surat merupakan media yang digunakan sebagai sarana surat menyurat dan didalamnya tercetak identitas perusahaan atau lembaga tertentu. Biasanya berupa logo atau teks yang berisi alamat dan nomor telp, e-mail ataupun fax. Selain sebagai identitas umumnya juga berfungsi sebagai return address.

h. Tas belanja (Shopping bag) : Tas belanja berfungsi sebagai tas untuk keperluan berbelanja yang umumnya bersifat sementara, berfungsi sebagai media komunikasi grafis yang mengidentifikasikan identitas perusahaan, toko, lembaga, selain sebagai daya tarik. Pada bagian luar biasanya berisi logo atau simbol perusahaan, yang disertai teks alamat maupun visi perusahaan.

i. Katalog (Cataloque) : Katalog merupakan media komunikasi grafis berbentuk buku yang didalamnya berisi aneka jenis produk, harga dan cara penggunaannya.

j. Iklan surat kabar : Iklan surat kabar merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar. Iklan ini dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar dan ditayangkan sangat singkat. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, serta informasi yang dimuat secara rinci.

k. Iklan majalah : Iklan majalah merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada majalah dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada majalah tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar dengan informasi yang dibuat secara rinci.

l. Spanduk (Banner) : Spanduk merupakan media komunikasi grafis yang dibuat panjang yang dipasang dengan direntangkan di atas atau di tepi jalan secara horizontal, pesannya singkat mengingat formatnya relatif sempit dan yang harus cepat terbaca. Hurufnya harus besar dengan warna yang mencolok dan komunikatif.

m. Umbul-umbul : Umbul-umbul merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kain yang prinsipnya tidak berbeda dengan spanduk, namun pemasangan dilakukan secara vertikal. Pesannya sedikit, berfungsi sebagai dekoratif dan membentuk suasana lingkungan.

n. Papan nama (Name board) : Papan nama merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari papan dan seng. Media ini banyak dipergunakan sebagai informasi identitas bidang usaha, identitas perkantoran, atau pusat-pusat pelayanan masyarakat. Media ini bisa dipasang di sebelah kiri, kanan atau tengah dari tempat kegiatan, bersifat komersial maupun sosial.

o. Neon box : Neon box merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari mika akrilk berbentuk box dengan lampu di dalamnya. Lampu dipakai agar dapat memantulkan warna pada tulisan atau gambar sehingga menjadi lebih komunikatif dan indah. Neon box dapat dipergunakan siang hari maupun malam hari.

p. Neon sign : Neon sign merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari lampu neon yang didalamnya diisi dengan gas apabila dialir listrik akan memancarkan sinar. Warna yang dihasilkan tergantung formula yang dipakai untuk membuat tabung gas. Efek bergerak dapat ditimbulkan dengan menambahkan travo.

q. Baliho : Baliho merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan triplek dengan format relatif besar berkontruksi kayu atau bambu. Baliho menggunakan unsur-unsur warna, teks, dan ilustrasi singkat atau sederhana dengan waktu tayang relatif singkat.

r. Billboard : Billboard merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan format relatif besar dengan menggunakan konstruksi besi (permanen) untuk menginformasikan produk atau jasa, menggunakan unsur-unsur warna, teks dan ilustrasi secara singkat dan sederhana. Lama tayang relatif lama.

s. Halte bus : Halte bus merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari plat ezer dengan konstruksi besi, dipasang pada tempat-tempat pemberhentian bus, dipasang secara permanen dan relatif lama

t. Reklame mobil box : Reklame mobil box merupakan media komunikasi grafis yang dibuat pada badan mobil box dengan format sesuai ukuran mobil (panjang dan lebar mobil box). Unsur-unsur yang digunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

u. Etalase : Etalase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari almari kaca untuk memajang produk dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan ruangan dan produk yang ditawarkan.

v. Desain gantung (Hanging design) : Desain gantung merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari kertas, karton, plastik, dan lain-lain. Umumnya tercetak dengan satu atau dua muka atau lebih, dipasang dengan cara digantung agar dapat berputar dan dilihat bergantian.

w. Point of Purchase : Point of purchase merupakan media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton yang tercetak yang dipasang pada deretan produk yang ada pada etalase-etalase. Bentuk umumnya kotak, sederhana, dan menyampaikan nama produk. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, dan ilustrasi.

x. Floor Stand : Media komunikasi grafis yang terbuat dari bahan karton, triplek, dan sebagainya yang diletakkan pada suatu ruangan lantai konstruksi dengan posisi berdiri menggunakan penyangga. Biasanya media ini mengikuti bentuk produk, manusia, binatang serta tumbuh-tumbuhan, baik dua atau tiga dimensi. Unsur-unsurnya terdiri dari warna, teks, dan ilustrasi.

y. Kaos (T-shirt), Kaos adalah media komunikasi grafis yang dicetak di atas kain katun. Cara mencetaknya adalah menggunakan teknik cetak saring atau sablon. Bagian yang tercetak biasanya bagian depan dan bagian belakang. Unsur-unsur yang digunakan meliputi warna, teks dan ilustrasi

Aplikasi Penunjang Desain

Adobe Illustrator CS6

Menurut Madcoms (2011 : 21-23)[5]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Gita Mawarni