SI1221472300

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) YATSI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1221472300
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) YATSI TANGERANG

NIM
: 1221472300
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informasi
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaedi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) YATSI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221472300
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Agustus 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Lusyani Sunarya, S.Sn, M.Si)
   
NID : 06124
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) YATSI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1221472300
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) YATSI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1221472300
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1221472300

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Teknologi saat ini, khususnya di bidang informasi dan komunikasi telah berkembang sedemikian pesat terutama pada bidang multimedia. Saat ini STIKes YATSI Tangerang, merupakan sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKes) yang berkembang dengan cukup pesat, dengan banyaknya prestasi yang sangat membanggakan, baik dibidang akademik maupun non akademik, saat ini STIKes YATSI Tangerang belum memiliki media informasi dan promosi yang interaktif, dan menarik sebagai sarana promosi STIKes YATSI Tangerang secara keseluruhan. Tujuan dari peneitian ini adalah untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi STIKes YATSI Tangerang, agar dapat memberikan informasi dan promosi mengenai STIKes YATSI Tangerang secara keseluruhan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu kurang lengkapnya media penunjang informasi dan promosi mengenai STIKes YATSI Tangerang, dan belum terdapatnya video promosi sebagai penunjang daya tarik calon mahasiswa dan mahasiswi baru, maka dibuatlah perancangan dalam bentuk media audio visual, melalui perancangan video promosi ini, diharapkan calon mahasiswa/i baru dan masyarakat dapat mengenal kampus lebih detail mengenai segala hal yang berkaitan dengan informasi kampus tersebut. Adapun beberapa metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan media dan konsep produksi media. Video promosi pada STIKes YATSI Tangerang ini, diharapkan akan memberikan informasi yang lengkap, dan meningkatkan minat calon mahasiswa /i baru untuk bergabung dengan STIKes YATSI Tangerang, serta meningkatkan image STIKes YATSI Tangerang.


”Kata kunci  : Promosi, Audio Visual, Video Promosi

ABSTRACT

”The current technology, especially in the field of information and communication has grown so rapidly, especially in the field of multimedia. Currently STIKes YATSI Tangerang, a high school health science (STIKes) is growing rapidly, with many very proud achievement, both in academic and non-academic, currently STIKes YATSI Tangerang yet have information and promotional media, interactive, and engaging as a promotional tool STIKes YATSI Tangerang overall. Peneitian The purpose of this is to provide solutions to problems faced STIKes YATSI Tangerang, in order to provide information and promotions about STIKes YATSI Tangerang overall more effectively and efficiently. Having conducted an analysis of the existing problems is incomplete media supporting information and promotion of STIKes YATSI Tangerang, and yet the presence of video promotion as supporting the appeal of prospective students and a freshman, then made the design in the form of audio-visual media, through the design of a promotional video of this, expected prospective students new and people can get to know the campus more detail on all matters relating to the campus information. As for some of the methodology used in this study include problem analysis methods, data collection methods, methods analysis of media design and media production concept. Video promotion on STIKes YATSI Tangerang, is expected to provide full information, and increase student interest new to join STIKes YATSI Tangerang, and to improve the image STIKes YATSI Tangerang.”


Keywords: Promotion, Audio Visual, Video Promotion.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji serta rasa syukur dan rasa terimakasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat, dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI TANGERANG” ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.".

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis menemukan beberapa kesulitan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua [[STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. P.o. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja
  5. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  6. Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan Skripsi ini.
  7. Ibu Ida Faridah, SKp., M.Kes., Ela Nurlaela, SE., dan segenap keluarga besar STIKes YATSI Tangerang yang telah membantu penulis untuk melaksanakan observasi pada STIKes YATSI Tangerang dan memberikan nasehat serta saran yang membangun untuk penulis kedepannya.
  8. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  9. Seluruh teman bimbingan terutama Ardi Mulyana, Noviar Jalu Sasongko dan Ray Tri Nugroho yang telah berjuang bersama dalam Skripsi ini.
  10. Melly Susilowati, selaku orang terkasih dan tersayang yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam penulisan Skripsi ini.
  11. Rasa terima kasih yang terdalam untuk Orang tua dan kaka yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, semangat dan selalu mendo’akan untuk kelancaran dan keberhasilan penulis.
  12. Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang, dan sejarah tidak akan mencatat orang-orang yang tidak pernah berbuat, untuk itu penulis mengharapkan karya-karya nyata yang dibuat dalam bentuk Skripsi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.


Tangerang, September 2016
I Nyoman Lingga Anjana
NIM. 1221472300

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Material Produk

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Tabel 3.3. Budget Produksi Media

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Script Writing

Tabel 4.2. Rundown

Tabel 4.3. Penyusunan Crew

Tabel 4.4. Time Schedule

Tabel 4.5. Budget Produksi Media

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 4.1. onsep Produksi MAVIB (KPM)

Gambar 4.2. Tahap Preproduction

Gambar 4.3. Logo Kota Tangerang

Gambar 4.4. Logo YATSI Tangerang

Gambar 4.5. Nama STIKes YATSI Tangerang

Gambar 4.6. Papan nama STIKes YATSI Tangerang

Gambar 4.7. Gedung STIKes YATSI Tangerang

Gambar 4.8. Calon Mahasiswi datang Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.9. Resepsionis Menjelaskan Kepada Calon Mahasiswi

Gambar 4.10. Visi Kesehatan dan Kebidanan Oleh Mahasiswi

Gambar 4.11. Aktivitas Kegiatan Praktikum Prodi

Gambar 4.12.Fasilitas STIKes YATSI Tangerang

Gambar 4.13. Kegiatan Mahasiswa dan Mahasiswi

Gambar 4.14. Keunggulan STIKes YATSI Oleh Ketua STIKes

Gambar 4.15. Info Lebih Lanjut

Gambar 4.16. Logo STIKes YATSI Tangerang

Gambar 4.17. Kamera DSLR Canon 60D

Gambar 4.18. Kamera DSLR Canon 550D

Gambar 4.19. Tripod

Gambar 4.20. Slider

Gambar 4.21. Tahap Production

Gambar 4.22. Tahap Postproduction

DAFTAR SIMBOL


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PPerkembangan teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi telah berkembang sedemikian pesat terutama pada bidang multimedia. Hal ini menuntut suatu Perusahaan, instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan maupun organisasi untuk mengembangkan informasi dari berbagai media yang sesuai dengan perkembangan.

Berbagai macam media informasi dan promosi sangat dibutuhkan, untuk itu diperlukan media promosi yang interaktif dan efisien agar dapat menarik calon mahasiswa dan mahasiswi baru. Salah satu media yang interaktif dan efisien adalah media audio visual.

Media audio visual merupakan media informasi dan promosi yang sangat mudah diterima oleh masyarakat luas karena penyampaian informasinya yang komunikatif, dimana pada media tersebut penyampaian pesan dan informasinya dapat tervisualisasikan secara jelas melalui bentuk visual dan audio.

Saat ini STIKes YATSI Tangerang, merupakan sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKes) yang sangat berkembang pesat dengan berbagai prestasi yang sangat membanggakan, baik dibidang akademik maupun non akademik. Dengan memberikan berbagai fasilitas dan ilmu yang mengedepankan kualitasnya, STIKes YATSI Tangerang dapat menjadi lembaga pendidikan swasta unggulan di Tangerang.

Berbagai macam hal mengenai ilmu pendidikan kesehatan yang berada pada STIKes YATSI Tangerang telah mencapai tingkat kualitas dengan fasilitas penunjang yang baik.

Dalam media informasi dan promosinya, saat ini STIKes YATSI Tangerang belum memiliki media informasi yang interaktif dan menarik sebagai proses promosi STIKes YATSI Tangerang secara keseluruhan. Karena media sebelumnya masih menggunakan media komunikasi visual seperti brosur, banner, buku company profile, website, dan slide presentasi dalam bentuk slide show power point, dan hanya dari profil yang ada pada website lah media promosi STIKes YATSI Tangerang dapat di lihat, sehingga pengetahuan informasi dan promosi mengenai sekolah secara keseluruhan masih sangat kurang.

Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu kurang lengkapnya promosi mengenai kampus ini dan belum terdapatnya video promosi sebagai penunjang daya tarik calon mahasiswa dan mahasiswi yang interaktif, maka penulis tertarik untuk merancang sebuah karya audio visual dalam bentuk media audio dan visual, agar calon mahasiswa dan mahasiswi lebih mengenal kampus lebih detail mengenai segala hal yang berkaitan dengan informasi kampus tersebut. Serta dapat memudahkan bagian pemasaran dalam memperkenalkan dan mempromosikan kampus kepada calon mahasiswa dan mahasiswi. Berdasarkan permasalahan analisa yang ada, sehingga penulis mengambil judul “PERANCANGAN VIDEO PROMOSI PADA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI TANGERANG”.

Penelitian ini diharapkan menjadi media promosi dan informasi yang efektif untuk kampus kepada masyarakat khususnya calon mahasiswa dan mahasiswi STIKes YATSI Tangerang dan dapat membantu bagian pemasaran dalam mempromosikan keunggulan dari kampus tersebut, sehingga masyarakat khususnya para calon mahasiswa dan mahasiswi tertarik dan bergabung ke STIKes YATSI Tangerang.

Video promosi ini dapat pula menjadi solusi dalam pemecahan masalah pada media promosi dan informasinya, dimana video promosi ini akan dipakai oleh bagian pemasaran pada promosi kegiatan yaitu presentasi ke sekolah-sekolah SMA/SMK, pameran pendidikan, pusat perbelanjaan dan lain-lain.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah tertulis diatas, maka penulis mengemukakan hal-hal yang akan dibahas pada topik ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana merancang sebuah video promosi yang sesuai dengan identitas STIKes YATSI Tangerang ?

  2. Bagaimana merancang sebuah video promosi yang dapat mempromosikan kampus sehingga dapat menarik minat masyarakat khususnya calon mahasiswa dan mahasiswi untuk bergabung dengan STIKes YATSI Tangerang?

  3. Bagaimana menyajikan Video promosi yang informatif dan efisien sehingga membuat calon mahasiswa dan mahasiswi mengerti keunggulan STIKes YATSI Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan nanti lebih terarah, berjalan dengan baik, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang yaitu hal-hal yang berhubungan dengan media audio visual yang digunakan sebagai sarana penunjang promosi dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk merancang sebuah video promosi yang memenuhi identitas STIKes YATSI Tangerang.

  2. Merancang suatu karya audio visual agar dapat melengkapi sarana promosi STIKes YATSI Tangerang yang diharapkan menjadi daya tarik calon mahasiswa dan mahasiswi.

  3. Untuk memberi solusi dari permasalahan yang dihadapi STIKes YATSI Tangerang, agar dapat memberikan informasi tentang promosi STIKes YATSI Tangerang dengan lebih efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari penelitian ini adalah :

  1. Diharapkan dari Video promosi pada STIKes YATSI Tangerang ini akan memberikan informasi yang lengkap sesuai kebutuhan calon mahasiswa dan mahasiswi.

  2. Dengan adanya Video promosi pada STIKes YATSI Tangerang ini akan menjadi daya tarik calon mahasiswa dan mahasiswi.

  3. Melaui video promosi ini diharapkan menambah minat calon mahasiswa dan mahasiswi baru untuk bergabung dengan STIKes YATSI Tangerang.

Metode Penelitian

Pada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan penulisan skripsi ini, diantaranya :


Metode Penelitian

ada bagian ini, penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan penulisan skripsi ini, diantaranya :

Metode Analisa Permasalahan

Topik permasalahan ditetapkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pihak kampus dalam hal ini saya mewawancarai stakeholder yaitu Ibu Ida Faridah, SKp., M.Kes selaku Ketua STIKes YATSI Tangerang.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi. Pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai obyek yang di teliti yaitu STIKes YATSI Tangerang.
  2. Metode Wawancara (Interview). Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video promosi seperti apa yang diinginkan oleh STIKes YATSI Tangerang
  3. Studi Pustaka. Studi pustaka adalah pengumpulan data–data berupa teori, mempelajari dan memahami buku–buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

Metode Analisa Perancangan Media

Media video promosi yang dibutuhkan oleh STIKes YATSI TANGERANG akan diproduksi menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya : Adobe Premiere CS6, Adobe after Effect CS6 dan Adobe Photoshop CS6

Konsep Produksi Media (KPM)

Berdasarkan panduan dalam perancangan media yang berbasis video, penulis akan menggunakan panduan konsep produksi media MAVIB, adapun dalam konsep tersebut berisi mengenai :

  1. Pre Production
  2. Production
  3. Post Production


Sistematika Penulisan

Untuk dapat memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa Bab dengan sistematika penyampaian yang disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian dan terakhir Sistematika Penulisan yang memberikan gambaran tentang keterangan deskriptif dari setiap bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam bab ini diuraikan tentang Sejarah Singkat Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective dan Marketing Strategi.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi media ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Konsep Kreatif) dan Perencanaan Visual (Konsep Visual).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran dan Kesan yang diberikan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

1. Pengertian Perancangan

Menurut Soepadmo (2013 : 10) [1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Subhan (2012 : 109)[2], Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.

Dari hasil pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengembangan spesifikasi, rencana atau proses dengan memperhatikan beberapa batasan hukum, politik, sosial dan lain sebagainya.

2. Proses Perancangan Secara Umum

  1. Persiapan Data
    Menurut Sunarya (2013 : 81) [3], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
    1. a. Ide

      Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

      b. Konsep

      Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

      c. Media

      Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

      Konsep Dasar Media

      1. Pengertian Media

      Menurut Desrianti, dkk (2012 : 133) [4] , Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

      Menurut Maimunah (2012 : 284) [5], Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

      Dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana dalam berbagai unsur komunikasi grafis untuk menyampaikan informasi kepada public yang berupa media cetak maupun media visual.

      2. Jenis – Jenis Media

      1. Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.
      2. Media Audio, contoh : radio.
      3. Media Audio Visual, contoh : televisi.


      Konsep Dasar Informasi

      1. Pengertian Informasi

      Menurut Maimunah, dkk (2012:284) [5], berpndapat bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.

      Menurut Sunarya (2013:81) [3], Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.

      Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil akhir dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya untuk pengambilan keputusan.

      2. Jenis – Jenis Informasi

      Menurut O’Brien (2012 : 15) [6] jenis – jenis informasi dijelaskan sebagai berikut:

      1. Informasi Manajerial

        Informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

      2. Sumber Informasi

        Sumber informasi dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan – kegiatan manajerial tingkat atas.

      3. Informasi Rutinitas

        Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

      4. Informasi Fisik

        Informasi fisik dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama – sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

      Konsep Dasar Promosi

      1. Pengertian Promosi

      Menurut Desrianti (2014 – 245) [7]. Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

      Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis di kejauhan. Tak seorang pun yang tau apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa promosi adalah salah satu kegiatan yang dapat menentukan keberhasilan suatu program pemasaran.

      2. Tujuan Promosi

      Menurut Rangkuti (2011:51-53) [8]. Perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus bedasarkan kepada tujuan sebagai berikut :

      1. Modifikasi tingkah laku

        Pasar merupakan suatu tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan suatu pertukaran di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam tingkah laku yang satu sama lain berbeda. Demikian juga pendapat mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku dan pendapatan individu tersebut, dari tidak menerimanya suatu produk menjadi setia terhadap suatu produk.

      2. Memberitahu

        Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberitahu informasi kepada pasar yang dituju tentang perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih disukai dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan produk. Promosi yang bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

      3. Membujuk

        Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi, kenyataannya sekarang ini yang banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembelian.

      4. Mengingatkan

        Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada sebab pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung secara terus-menerus.

      3. Bentuk Promosi

      Menurut Desrianti dkk (2014: 425-426) [7], beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

      1. Personal Selling

        Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

      2. Mass Selling

        Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

      3. Promosi Penjualan

        Promosi Penjualan, adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

      4. Public Relations

        Public Relations (Hubungan Masyarakat), adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

      5. Direct Marketing

        Direct Marketing (Pemasaran Langsung), adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau tranksaksi di sembarang lokasi.Umumnya bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

      Konsep Dasar Desain

      1. Definisi Typography

      Menurut Hendratman (2014 : 151) [9]. Typography adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal.

      Menurut Ali (2014 :7) [10]. Tipografi (Typography) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebaran pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin,

      2. Definisi Tentang Psikologi Warna

      1. Pengertia Warna
        Menurut Hendratman (2014 : 81) [9], Warna adalah salah satu komponen desain yang membentuk keindahan sekaligus menimbulkan presepsi psikologis, sugesti, suasana tertentu. Meski warna tampak sederhana, namun dibalik itu ada banyak metode / cara proses pembentukannya.
      2. Dimensi Warna
        Secara garis besar dikenal ada 2 dasar teori tentang warna :
      3. Makna Simbolik Warna
        Menurut Anggraini, dkk (2014 : 38) [11] Warna merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain, Setiap warna memiliki karakter dengan sifat yang berbeda pula dan berikut adalah Makna Simbolik Warna.
        • Warna Merah :

        Warna yang paling emosional dan cenderung ekstream. Menyimbolkan agresifitas, keberanian, semangat, percaya diri, gairah, kekuatan, dan vitalitas.

        • Warna Pink :

        Warna yang disukai banyak wanita ini menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, cinta, kasih, sayang, feminim.

        • Warna Biru :

        Tidak bisa lepas dari elemen langit, air, dan udara, berasosiasi dengan alam, melambangkan keharmonisan, memberi kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, sensitif, kepercayaan.

        • Warna Kuning :

        Warna kuning akan meningkatkan konsentrasi, warna ini menyimbolkan warna persahabatan, optimisme, santai, gembira, harapan, toleran, menonjol, eksentrik.

        • Warna Hijau :

        Hijau melambangkan alam, kehidupan, dan simbol fertilitas, sehat, natural.

        • Warna Orange :

        Warna yang melambangkan sosialisasi, keceriaan, kehangatan, segar, semangat, keseimbangan dan energi.

        • Warna Ungu :

        Memberi kesan spiritual yang magis, mistis, misterius, dan mampu menarik perhatian, kekayaan, dan kebangsawanan.

        • Warna Coklat :

        Merupakan warna netral yang natural, hangat, membumi, dan stabil, menghadirkan kenyamanan, memberi kesan anggun, kesejahteraan dan, elegan.

        • Warna Abu-abu :

        Warna ini melambangkan kesederhanaan, intelek, futuristik, milennium.

        • Warna Hitam :

        Warna hitam adalah warna yang kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan, maskulin, dramatis, dan misterius.

      3. Definisi Layout

      1. Pengertian Layout

        Menurut Hendratman (2014 : 197) [9], Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

      2. Prinsip-prinsip Layout

        Menurut Anggraini dkk (2014:75-77) [11]. Prinsip-prinsip Layout yang harus diperhatikan adalah :

        1. Sequence

          Sequence adalah urutan perhatian dalam layout atau aliran pandangan mata ketika melihat layout. Layout yang baik dapat mengarahkan kita ke dalam infomasi yang di sajikan pada layout

        2. Emphasis

          Yaitu penekanan dibagian-bagian tertentu pada layout. Penekanan ini berfungsi agar pembaca dapat lebih terarah atau fokus pada bagian yang penting. Penekanan dapat diciptakan dengan cara berikut :

          • Memberikan ukuran uruf yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.
          • Menggunakan warna yang kontras/berbeda dengan latar belakang dan elemen lainnya.
          • Meletakan hal yang penting tersebut pada posisi yang menarik perhatian.
          • Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.
        3. Keseimbangan (balance)

          Adalah teknik mengatur keseimbangan terhadap elemen layout. Prinsip keseimbangan dibagi menjadi dua jenis, Keseimbangan Simetris dan Keseimbangan Asimetris.

          • Pada keseimbangan simetris, sisi yang berlawanan harus sama persis agar tercipta sebuah keseimbangan.
          • Sementara itu pada keseimbangan Asimetris obyek-obyek yang berlawanan tidak sama atau seimbang.
        4. Unity

          Menciptakan kesatuan pada desain keseluruhan. Seluruh elemen yang digunakan harus saling berkaitan dan disusun secara tepat.

      3. Jenis–jenis Layout

        Menurut Desrianti dkk (2014:288) [7], jenis jenis layout diantaranya adalah:

        • Layout Kasar

        adalah Penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat,umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout Kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

        • Layout Komprehensif

        adalah Layout Komprehensif adalah Proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi saat pewarnaan,namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

        • Final Artwork

        adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

      4. Definisi Desain Komunikasi Visual

      Menurut Tinarbuko (2015 : 77) [12] Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

      Secara kasatmata, desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, peranan desain komunikasi visual sangat signifikan sebagai sumber informasi atas keberadaan produk dan jasa. Yang lebih dahsyat lagi, eksistensi desain komunikasi visual diyakini mampu meningkatkan harkat hidup orang banyak. Realitas sosial semacam itu tidak mungkin dipungkiri, sebab kenyataannya, keberadaan desain komunikasi visual tidak akan bisa lepas dari sejarah manusia, dan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

      Desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari perihal perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual.

      Teori khusus

      Konsep Dasar Video

      1. Pengertian Video

      Menurut Ayuningtyas (2011 : 7) [13] video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

      Menurut Desrianti,dkk (2012 : 133) [4], Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

      Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

      2. Macam – Macam Video

      Video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

      1. Video Analog

        Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

      2. Video Digital

        Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

      3. Format Video

      Menurut Hendratman (2012 : 401–403) [17], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

      1. AVI

        Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gamabar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.

      2. MOV, QT

        Standar format digital video yang dikembangkan olej Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Chanel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

      3. MPEG-1

        Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibnadingkan aslinya yang tanpa kompresi.

      4. MPEG-2

        Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

      5. ASV

        ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

      6. WMV

        WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

      7. MP4

        MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

      8. FLV

        FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.

      9. RealMedia

        Real Media adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

      10. 3GP

        3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khusukan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan dikomputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, chanel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.

      11. Matroska

        Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atai Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

      Pengertian Video Promosi

      Menurut Permana (2012:6) [14] Video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.

      Menurut Cheszadwirania (2011:17) [15] Video promosi adalah bentuk penayangan informasi yang bersifat audio visual sehingga menjadi kunci mengenai suatu merek atau membagikan informasi kepada pelanggan dan konsumen akhir.

      Dari hasil pengertian diatas dapat disimpukan bahwa video promosi adalah sebuah promosi berupa media audio visual dengan durasi yang singkat namun dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi lebih menarik bagi konsumen.

      Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

      1. Pengertian Multimedia

      Menurut Darmawan (2011:32) [16] menyebutkan bahwa Multimedia merupakan sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Jadi multimedia adalah penggabungan antara suara, teks, gambar, animasi, video untuk membuat siswa lebih jelas terhadap pembelajaran dan tidak merasa bosan.

      Menurut Binanto (2011:2) [17] Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

      1. Multimedia Interaktif

        Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

      2. Multimedia Hiperaktif

        Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen – elemen multimedia yang ada.

      3. Multimedia Linear

        Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

      2. Pengertian Audio Visual

      Menurut Atmohoetomo (2011:24-33) [18] perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual. Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

      1. Audio (suara)

        Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.

        1. Definisi Audio

          Menurut Uchjana (2012:13) [19] Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya

        2. Bentuk Audio

          Menurut Imanto (2012:6) [20] Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

          1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
          2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
          3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
          4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
          5. oldy Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing – masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
          6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing – masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
        3. Peran Audio

          Menurut Nugroho (2014:171-172) [21] Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

      2. Visual (gambar)

        Menurut Imanto (2012:4) [22], Sebuah peristiwa yang terbias dalam layar kaca, bagaimanapun hebatnya kisah atau peristiwa yang diangkat sebagai berita tidak akan menarik perhatian pemirsa televisi apabila tidak disampaikan dengan kemasan bahasa yang baik, kalimat yang jelas, informasi yang akurat, dan disajikan dengan gambar yang memiliki karakter yang kuat. Gambar atau visual merupakan kunci penting dalam menyajikan sebuah paket berita dan merupakan unsur paling menjual dalam menarik massa untuk melihatnya.

        Menurut Imanto (2012:4) [22], gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

        1. Definisi Visual

          Menurut Uchjana (2012:20) [19], pengertian visual yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya :

          1. Frame size 320 pixel x 240 pixel setara kualitas VCD
          2. Frame size 576 pixel x 480 pixel setara kualitas super VCD
          3. Frame size 720 pixel x 480 pixel setara kualitas super DVD
          4. Frame size 1440 pixel x 1080 pixe setara kualitas super HDTV
        2. Bentuk Visual

          Menurut Atmohoetomo (2011:7-9) [18], bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut :

          1. Media visual yang tidak bergerak
            Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.
          2. Media visual yang bergerak
            Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara kontinyu, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).
        3. Peran Visual

          Menurut Imanto (2012:4) [22], gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang masyarakat untuk bertahan menontonnya. Faktor-faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

        3. Pengertian Broadcasting

        Menurut Arifin (2011:5-7) [23] Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan video.

        4. Pengertian Sinopsis

        Menurut Biran, (2011:12) [24] Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

        1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
        2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
        3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
        4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
        5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.


        5. Pengertian Naskah

        Menurut Nugroho (2014:202) [21], adalah hasil karya pengarang dengan beberapa pesan dari pengarang yang dituangkan kedalam tulisan – tulisan dan kemudian disajikan dalam bentuk naskah.

        Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

        1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
        2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
        3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
        4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya

        6. Pengertian Storyboard

        Menurut Rahmawati (2011:72) [25] Storyboard adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

        Konsep Dasar Produksi

        1. Preproduction (pra produksi)

        Menurut Rahmawati (2011 : 72) [25], Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

        1. Penemuan Ide

          Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh scriptwriter atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

        2. Perencanaan

          Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

        3. Persiapan

          Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

        2. Production (produksi)

        Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

        3. Postproduction (pasca produksi)

        Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

        Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

        1. Adobe Premiere Pro CS6

        Menurut Ayuningtyas (2011 : 23) [13] Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

        1. Standar penyiaran SECAM dipergunkan dinegara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
        2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunkan dinegara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
        3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunkan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

        Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

        1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
        2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
        3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
        4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
        5. e. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.

        Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video

        2. Adobe After Effect CS6

        Menurut Waloeya (2012 : 1-4) [26] Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

        Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

        Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

        Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah. Adobe after effect biasa dipakai untuk :

        1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
        2. Movie intro game
        3. Bumper atau animasi jeda
        4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
        5. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar

        Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

        1. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator
        2. Adobe Photoshop
        3. Adobe Premiere
        4. 3D Studio Max
        5. Particle Illusion
        6. Sound : Wav & Mp3 Editor
        7. Utility : TMPGencorder

        Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

        Elisitasi

        Menurut Guritno (2011:302)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

        Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

        1. Tahap I
          yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
        2. Tahap II
          merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
        3. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :

          1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
          2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
          3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
        4. Tahap III
          merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
          1. T artinya teknikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan ?
          2. O artinya operasional,maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
          3. E artinya ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual ?

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
          2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
          3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
        5. Final Draft Elisitasi
          Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        Literature Review

        Literature Reiview adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

        Dari beberapa hasil tinjauan penulis mendapatkan beberapa Literature Review, di antaranya sebagai berikut :

        1. Penelitian yang dilakukan Setyowati (2012)[28] “Perancangan Video Sebagai Sarana Promosi Daya Tarik Wisata Kabupaten Pasuruan”. Model perancangan video ini mengembangkan dari model perancangan prosedural dengan pendekatan penelitian kualitatif melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Langkah-langkah perancangan harus membentuk aliran yang harus diikuti, mulai dari latar rumusan masalah sehingga aliran itu seolah-olah kembali ke latar belakang masalah perancangan yang dinyatakan dengan garis putus-putus. Hasilll perancangan ini berupa video yang memberikan informasi serta digunakan sebagai promosi daya tarik wisata Kabupaten Pasuruan.
        2. Penelitian yang dilakukan Goenawan, dkk (2013)[29] “Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya”. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pulau-pulau terpencil di pelosok Indonesia, menyebabkan tidak banyak masyarakat yang tahu akan keberadaan serta potensi yang dimiliki dari tiap-tiap pulau tersebut. Pulau Bawean yang merupakan salah satu pulau terpencil yang berada di tengah perairan laut jawa, adalah pulau yang memiliki banyak sekali potensi di bidang pariwisata. Keindahan alam yang eksotis, masih alami dan belum banyak dijamah orang, membuat penulis ingin mempromosikan pulau ini dalam bentuk video promosi ini, masyarakat menjadi tahu akan keberadaan serta potensi dari pulau ini, sehingga dapat berimbas pula terhadap jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke pulau yang sedang berkembang ini.
        3. Penelitian yang dilakukan Akbarian dkk (2012)[30] “Perancangan Video Promosi Wisata Jawa Timur”. Pariwisata mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan perekonimian begitu juga di Indonesia. Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan segala potensinya memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam. Dengan potensinya yang cukup besar Jawa Timur layak untuk mendapat apresiasi lebih dari wisatawan khususnya wisatawan mancanegara oleh karna itu dibutuhkan berbagai media promosi yang dapat mempersuasi wisatawan untuk datang ke Jawa Timur. Video merupakan salah satu media yang mempunyai banyak kelebihan dan dapat menjadi media pelengkap media lain yang dikeluarkan oleh Dinas membidangi kepariwisataan di Jawa Timur. Petualangan merasakan keragaman yang ada di Jawa Timur merupakan hal yang disampaikan dalam video promosi wisata Jawa Timur.
        4. Penelitian yang dilakukan Asif (2014)[31] “ Perancangan Video Promosi Perusahaan Tenun Brand Al-Manshur Jepara”. Al-Manshur merupakan brand dari perusahaan tenun Troso yang berlokasi di sentra tenun Troso kota Jepara. Al-Manshur memiliki beragam varian kain tenun Troso dengan berbagai motif tetapi masih mempergunakan cara berpromosi yang usang dengan mendatangi calon pelanggan satu persatu sehingga brand kurang dikenal oleh masyarakat. Oleh karna itu dibentuk sebuah target market baru dengan sistem promosinya yang bertujuan sebagai sarana komunikasi yang memberkenalkan brand ke ranah target audiens tersebut. Maka dirancanglah sebuah target market baru yaitu anak muda, atau bisa juga disebut remaja, atau youth. Perancangan video promosi bertujuan untuk memperkenalkan brand Al-Manshur dan membentuk reputasi positif ke ranah target audiens sehingga goal nya nanti bukan hanya terbentuk daya beda antara brand A-Manshur dengan brand perusahaan tenun Troso lainnya saja tetapi juga pandangan positif target audiens terhadap brand.
        5. Penelitian yang dilakukan So, dkk (2015)[32] “Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner di Kota Ambon”. Maluku atau yang lebih dikenal di dunia dengan Moluccas adalah salah satu provinsi tertua di Indonesia.Ibukotanya adalah Ambon. Kota Ambon termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia bagian timur, salah satunya dalam bidang pariwisata. Dalam bidang pariwisata, ada sebuah tren baru yang khusus dilakukan mengangkat kuliner sebagai sarana perkenalan dan promosi daerah. Makanan khas daerah atau makanan tradisional dapat dijadikan sebagai suatuwisata yang dapat mengangkat citra dari suatu daerah dan menjadi daya tarik bagi wisatwan.Proses tersebut lebihdikenal dengan istilahwisata kuliner. Dengan mengusung kuliner sebagai tema promosi wisata Kota Ambon diharapkan dapat membuka suatu lembaran baru bagi Kota Ambon terhadap masyarakat Indonesia lainnya. Kota Ambon juga memiliki kuliner yang patut dijadikan objek wisata.Upaya promo kuliner Kota Ambon dilakukan dengan memperkenalkan berbagai macam kulinernya.Demi mencapai tujuan dari promo ini, maka sangat diperlukan sebuah perancangan promosi kuliner yang tepat dan efektif seperti perancangan video promosi. Perancangan video promosi wisata kuliner di Kota Ambon akan memakai metode kualitatif yang menggunakan waawancara dan survey langsung ketempat yang akan diteliti. Hasil dari perancangan ini kemudian akan dapat disaksikan melalui media seperti youtube dan instagram sebagai salah satu media mempromosikan video wisata kuliner kota Ambon.
        6. Peneitian yang dilakukan Nastiti dkk (2013)[33] “Perancangan Video Promosi Surabaya Berupa TVS Sebagai Media Promosi Kota Surabaya Dengan Mengangkat Pencitraan Sparkling Surabaya”. Pamor kota Surabaya sebagai kota besar kedua setelah Jakarta di mata wisatawan nusantara masih kurang memadai. Hal ini terlihat dari rendahnya minat wisatawan berkunjung ke daerah wisata di kota Surabaya. Sejak 2006, Surabaya memiliki identitas Sparkling Surabaya. Setidaknya terdapat 5(lima) keunggulan potensi wisata kota Surabaya. Dibutuhkan sebuah media moderen yang mampu mendongkrak promosi kota Surabaya. Berbagai media promosi yang dirancang masih sebatas media konvensional seperti brosur, peta dan lain sebagainy. Oleh karna itu, dibutuhkan sebuah media moderen yang mampu mendongkrak promosi kota Surabaya. Video promosi menjadi salah satu media efektif dalam mempromosikan identitas Sparkling Surabaya. Dengan konsep yang moderen dan semangat jiwa muda, video promosi kota Surabaya diharapkan mampu menarik minat wisatawan nusantara bahkan wisatawan mancanegara untuk mengunjungi berbagai wilayah wisata di kota Surabaya.
        7. Penelitian yang dilakukan Lestari (2014)[34] “Produksi Video Teaser Promosi Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen” . Pengakuan Unesco pada tahun 2009 bahwa batik merupakan budaya non benda yang dimiliki oleh Indonesia membuat prospek industri batik semakin besar. Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen merupakan bentuk wisata budaya berbasis masyarakat yang berkegiatan melestarikan budaya batik kliwonan Sragen, Namun banyak yang belum mengetahui Desa Wisata Batik Kliwonan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan Video Teaser Desa Wisata Batik Kliwonan. Video Teaser ini diharapkan dapat memberitahu keberadaan Desa Wisata Batik Kliwonan kepada masyarakat dan wisatawan. Metode peneltian yang digunakan peneliti adalah : observasi, kepustakaan, wawancara, analisis, perencanaan, perancangan , pembuatan (recording video dan audio, editing dan rendering), uji coba dan implementasi. Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen merupakan tempat wisata yang belum mempunyai media promosi dalam bentuk Video Teaser. Video Teaser yang telah dibuat akan dibuat dalam bentuk VCD atau DVD. Hasil dari pembuatan Video Teaser ini berdasarkan uji coba kepada user diperoleh 1. 36,7% mengetahui desa wisata batik kliwonan 63,3% tidak mengetahui desa wisata batik kliwonan , 2. 96,7% tepat sebagai media promosi 3,3% belum tepat sebagai media promosi, 3. 86,7% baik teknik pengambilan gambarnya 13,3% belum baik teknik pengambilan gambarnya, 4. 93,3% baik dalam keserasian video dan audio 6,7% belum baik dalam keserasian video dan audio, 5. 96,7% baik dalam hasil video teaser 3,3% belum baik dalam hasil video teaser.
        8. Penelitian yang dilakukan Santoso (2015)[35] “Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta”. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta”. adapun permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana merancang video promosi berupa infografis destinasi wisata Kota Surakarta yang menarik dan informatif secara konsep visual? (2) Media pendukung apa saja yang efektif dan relevan untuk mendukung video promosi destinasi wisata Kota Surakarta? Surakarta atau yang biasa disebut Solo merupakan kota yang memiliki beragam tujuan wisata seperti, wisata sejarah, wisata seni dan budaya, wisata religi, wisata belanja dan wisata kuliner. Dengan banyaknya tujuan wisata maka diperlukan sebuah media promosi yang dapat mencakup keseluruhan informasi mengenai tujuan wisata tersebut. Video promosi merupakan salah satu bentuk media promosi yang dapat mencakup keseluruhan informasi yang ingin disampaikan. Untuk saat ini video promosi untuk mempromosikan pariwisata kota Surakarta sudah ada, namun masih berupa live shot dan dirasa sudah tidak representatif lagi untuk dijadikan media promosi wisata Surakarta. Maka dari itu diperlukan sebuah terobosan baru untuk mempromosikan tujuan wisata kota Surakarta melalui video promosi dengan cara yang berbeda. Video infografis merupakan jawaban yang menjanjikan karena disamping masih jarang digunakan di Indonesia untuk mempromosikan tempat wisata, video infografis juga memiliki keunikan tersendiri untuk menyampaikan sebuah informasi dalam bentuk audiovisual.
        9. Menurut Yi dkk (2016 : 45-56) [36] “Fast H.264 Video Decoding by Bit Order Reversing and Its Application to Real-time H.264 Video Encryption”. The demand on fast H.264 video processing technology is highly increasing since the electronics devices with encoding, transmission, and decoding high-resolution video are becoming popular in the consumer market. In the paper, we present a fast H.264 video decoding method by modifying the algorith dealing with parsing bit-stream of variable-lenght code (VLC). The key idea of our approach is to reverse the bit order in a fast way through LUT (Look-Up-Table) in order to reduce the bit pattern extraction time for VLC stream. We demonstrated the speedup by employing the proposed idea for H.264 real-time video encryption application. The experimental result show about 11% execution time reduction in the part of video stream parsing function and 3.1% time reduction in the whole video encryption system.
        10. Menurut Lupton, Deborah (2014 : 174-183)[37] “Health promotion in the digital era: a critical commentary” A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.
        11. Menurut Huang dkk (2015)[38] “High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection” Video event detection is a challenging problem in many applications, such as video surveillance and video content analysis. In this paper, we propose a new framework to perceive high-level codewords by analyzing temporal relationship between different channels of video features. The low-level vocabulary words are firstly generated after different audio and visual feature extraction. A weighted undirected graph is constructed by exploring the Granger Causality between low-level words. Then, a greedy agglomerative graphpartitioning method is used to discover low-level word groups which have similar temporal pattern. The high-level codebooks representation is obtained by quantification of low-level words groups. Finally, multiple kernel learning, combined with our highlevel codewords, is used to detect the video event. Extensive experimental results show that the proposed method achieves preferable results in video event detection.
        12. Menurut Manocha dkk (2014 : 7716-7719) [39] “ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram” Object Tracking is one of the most challenging subjects in the field of computer vision, surveillance, traffic monitoring, video compression etc. The aim of object tracking is to find a moving object in a video frames sequence. Normally a video tracking system combines three stages of data tracking; object extraction, object recognition & tracking. We propose an approach for tracking object in a single frame in which a centre point of object is taken as focus component. The histogram profile based object representations are updated by changing kernels. To enhance localization of the tracked object some region bounding structure information is added to the method of tracking. This method is successfully adjusted with moving camera, Partial occlusions and changing scale and orientation of target have overcome the need of background subtraction making it more efficient. Some main applications are: surveillance application, control application and analysis application.
        13. Menurut Haddad, Naif A (2014)[40] “Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations” Despite the rising commodification of heritage sites and practices, children engagement in their own cultures remains incredibly low, greatly endangering the future preservation of nations’ unique nonrenewable resource. Considering children’s very early engagement with cultural attitudes and identities, it is increasingly critical to develop a deeply rooted culture of responsibility and conservation from the earliest years, ensuring that children naturally feel invested in their surroundings. Unfortunately, heritage education remains largely undervalued, with most efforts relying on in-person experiences in formal cultural institutions. This paper thus aims to explore how heritage education can be redefined, using some of the most innovative virtual imaging and artificial reality technologies to at once expand access and engagement with one’s own history.Though there have been introductory applications of this edutainment multimedia technology, it will require a multidisciplinary team to create heritage programming which is as entertaining as it is intellectually challenging for young children. With the rich resources of 3D imaging and interactive programming already at our disposal, we are well-equipped to do so, given a coordinated effort.

        Dari 13 literature review diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media video promosi adalah sebuah media audio visual yang berdurasi singkat namun padat dimana telah terkait semua informasi tentang apa yang akan dipromosikan. Video promosi berfungsi menjadi informasi dan daya tarik sesuatu kepada masyarakat luas. Penelitian ini diharapkan menjadi media promosi dan informasi yang efektif untuk kampus kepada masyarakat khususnya calon mahasiswa dan mahasiswi STIKes YATSI Tangerang dan dapat membantu bagian pemasaran dalam mempromosikan keunggulan dari kampus tersebut, sehingga masyarakat khususnya para calon mahasiswa dan mahasiswi tertarik dan bergabung ke STIKes YATSI Tangerang.

        BAB III

        IDENTIFIKASI MASALAH

        Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

        Sejarah Singkat

        Yayasan AFIYAT / STIKes Yatsi Provinsi Banten sebagai salah satu organisasi sosial yang mengabdi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, terpanggil untuk ikut berperan serta dalam menyiapkan tenaga terampil dalam berbagai jenjang pendidikan termasuk bidang pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang perawatan dan kebidanan. Untuk itu Pimpinan Yayasan AFIYAT dan STIKes Yatsi mendirikan program DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan serta program profesi Ners di STIKes YATSI, sehingga dapat memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:

        1. Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan program studi kebidanan/keperawatan dan diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan professional yang berkualitas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan, ketika mereka mengabdi kepada Masyarakat, Nusa dan Bangsa.
        2. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut ajaran islam, dengan demikian diharapkan mahasiswa disamping mempunyai ilmu dan keterampilan yang tinggi, juga mempunyai akhlakul kharimah, percaya diri dan penuh tanggung jawab.
        3. Pendidikan berbangsa dan bernegara agar para mahasiswa memahami bahwa mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban mempertahankan dan memperjuangkan keutuhan Negara.

        Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan peluang dan kesempatan manusia untuk menjadi lebih baik dan menjadi sumber daya manusia berkualitas. Manusia yang berkualitas berarti manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi berbagai permasalahan yang ada dimasyarakat.

        Untuk menciptakan sumber daya kesehatan khususnya perawat dan bidan yang berkualitas tidak terlepas dari proses belajar mengajar yang kondusif dan ditunjang dengan fasilitas yang memadai serta sarana dan prasarana yang mendukung sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

        Sarana dan prasarana yang memadai sangat membantu proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut maka diharapkan dapat menunjang proses perkuliahan lebih baik.

        Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes ) YATSI memiliki tiga jurusan yaitu DIII Kebidanan, S1 Keperawatan dan Ners. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YATSI Yayasan AFIYAT Rumah Sakit Umum MELATI didirikan dengan ijin Mendiknas No. 55/D/O/2006. Rekomendasi BPPSDM DEPKES RI No. HK. 03.2.4.1.00535 dan No. HK. 03.2.4.1.02855 dan perpanjangan ijin DIKTI DIKNAS RI No. 11931/D/T/K-IV/2012 , No.10034/D/T/K-IV/2012 dan 1640/E1.3/HK/2012. STIKes YATSI ini terdiri tiga jurusan : DIII Kebidanan, S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Lokasi kapus A STIKes YATSI di Jalan Prabu Siliwangi Km. 3 Pasar Kemis Tangerang telp/fax: 021-5921132 dan kampus B STIKes YATSI di Komp Rumah Sakit Melati Jalan Merdeka No. 92 Kota Tangerang Telp / fax (021) 5921132 / (021) 5921132, email: [email protected].

        Visi & Misi STIKes YATSI Tangerang

        1. Visi STIKes YATSI Tangerang

          Menjadi perguruan tinggi pusat pendidikan kesehatan sehingga tercipta lulusan yang unggul, mempunyai jiwa kewirausahaan serta dapat bersaing dikancah nasional.

        2. Misi STIKes YATSI Tangerang
          1. Menyediakan kurikulum yang sesuai
          2. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai baik didalam kelas maupun di lahan praktik
          3. Menyediakan sumber daya manusia
          4. Menjalin kerjasama dengan lahan praktik; rumah sakit, puskesmas, rumah bersalin, perusahaan, panti werdha, dan bidan praktik swasta.
          5. Konsisten dalam menjalankan caturdharma perguruan tinggi

        Yayasan AFIYAT / STIKes Yatsi Provinsi Banten sebagai salah satu organisasi sosial yang mengabdi untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, terpanggil untuk ikut berperan serta dalam menyiapkan tenaga terampil dalam berbagai jenjang pendidikan termasuk bidang pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang perawatan dan kebidanan. Untuk itu Pimpinan Yayasan AFIYAT dan STIKes Yatsi mendirikan program DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan serta program profesi Ners di STIKes YATSI, sehingga dapat memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang meliputi  :

        1. Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan program studi kebidanan/keperawatan dan diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan professional yang berkualitas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan, ketika mereka mengabdi kepada masyarakat, nusa dan bangsa.
        2. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut ajaran islam, dengan demikian diharapkan mahasiswa disamping mempunyai ilmu dan keterampilan yang tinggi, juga mempunyai akhlakul kharimah, percaya diri dan penuh tanggung jawab.
        3. Pendidikan berbangsa dan bernegara agar para mahasiswa memahami bahwa mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia yang mempunyai hak dan kewajiban mempertahankan dan memperjuangkan keutuhan Negara.

        Struktur Organisasi

        STRUKTUR ORGANISASI

        STIKES YATSI TANGERANG 2015/2016

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi

        Tugas dan Tanggung Jawab

        1. Ketua mempunyai tugas :
          • Memimpin peyelengaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, serta hubungan dengan lingkungan.
          • Membina dan meleksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat untuk memecahkan masalah yang timbul terutama yang menyangkut bidang tanggung jawab.
        2. Dalam menjalankan tugas kepemimpinan ketua dibantu oleh pembantu ketua.
          • Pembantu ketua I mempunyai tugas membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
          • Pembatu ketua II mempunyai tugas membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi umum.
          • Pembantu ketua III mempunyai tugas membantu dalam memimpin pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa.
        3. Bagian administrasi Akademik mempunyai tugas :
          • Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan
          • Melaksanakan penelitian untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan atau kesenian
          • Melaksanakan pengabdian masyarakat
          • Melaksanakan urutan tata usaha akademik
        4. Senat STIKes YATSI mempunyai tugas pokok sebagai berikut.
          • Merumuskan kebijaksanaan akademik dan pengembangan perguruan tinggi
          • Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan pengembangan kecalkapan serta kepribadian sivitas akademika
          • Memberikan norma dan tolok ukur penyelenggaraan akademik
          • Memberikan persetujuan atas rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Akademika yang diajukan oleh ketua Akademik
          • Menilai pertanggungjawaban ketua Akademik atau pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan
          • Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan pada akademik
          • Memberikan pertimbangan kepada Badan Penyelenggaraan Akademi berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi ketua Akademi dan dosen yang dicalonkan untuk memangku akademi diatas lector
          • Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika
        5. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
          • Melaksanakan Administrasi umum dan dokumentasi
          • Melaksanakan urusan keprotokoleran
          • Melaksanakan urusan, ketertiban dan keindahan kampus serta lingkungan
          • Mengatur ruang kampus dan penggunaannya
        6. Bagian kepegawaian mempunyai fungsi :
          • Melaksanakan administrasi tenaga akademik
          • Melaksanakan administrasi tenaga administrative
        7. Bagian perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan administrasi perlengkapan dan keuangan, mempunyai fungsi :
          • Mengadakan administrasi pengadaan dan pemeliharan perlengkapan
          • Melaksanakkan inventarisasi dan mempersiapkan usulan penghapusan barang perlengkapan
          • Melaksanakan administrasi keuangan
        8. Bagian perpustakaan mempunyai tugas memberikan layanan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat mempunyai fungsi :
          • Menyediakan dan mengelola bahan pustaka
          • Memelihara layanan dan pendayaguanan bahan pustaka
          • Memelihara bahan pustaka
          • Melakukan layanan referensi
          • Melakukan urusan tata usaha perpustakaan
        9. Bagian komputer mempunyai tugas mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menyimpan data dan informasi serta memberikan layanan untuk program-program pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Bagian komputer mempunyai fungsi :
          • Mengumpulkan data dan mengelola data informasi
          • Menyajikan dan menyimpan data informasi
          • Melakukan urusan tata uasaha pusat komputer

        Informasi Produk

        Produk

        Media Video Promosi ini berfungsi sebagai alat marketing untuk meningkatkan daya tarik masyarakat khususnya calon mahasiswa dan mahasiswi baru, dengan kemasan yang singkat namun padat diharapkan dapat menigkatkan kepeminatan calon mahasiswa dan mahasiswi yang akan bergabung, dengan adanya video promosi ini, diharapkan dapat membantu pihak marketing dalam kegiatan promosi yang akan ditunjukkan kepada calon mahasiswa/i, relasi sekolah, dan masyarakat. Video promosi ini dibuat dengan gabungan gambar dan musik yang dipadukan dengan effect visual agar terlihat lebih menarik.

        Latar Belakang Produk

        Saat ini media informasi dan promosi yang digunakan oleh STIKes YATSI Tangerang masih berupa website, brosur, dan spanduk. Kurangnya media informasi dan promosi yang digunakan oleh STIKes YATSI Tangerang, melatarbelakangi penulis untuk membuat sebuah video promosi yang akan digunakan sebagai penunjang informasi dan promosi kepada seluruh calon mahasiswa/i baru, relasi, dan masyarakat untuk bergabung di STIKes YATSI Tangerang. Diharapkan melalui video promosi ini, STIKes YATSI Tangerang mengalami perkembangan yang lebih baik kedepannya.

        Perkembangan Produk

        Dalam promosinya STIKes YATSI Tangerang dahulunya hanya menggunakan media cetak saja, yang berupa brosur, spanduk, dan banner. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman, kemudian mereka menggunakan website sebagai promosinya. Dalam perkembangannya media audio visual sekarang ini sangatlah dibutuhkan, terutama bagi perusahaan yang memang ingin bersaing dengan para kompetitornya. Media audio visual berupa promosi yang dinilai efektif, sangat berkembang pesat dimana setiap perusahaan mulai menggunakan media audio visual sebagai media promosi dan informasi yang bertujuan agar produk jasa dan informasinya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

        Material Produk

        Dalam karyanya penulis menggunakan material produk berupa Media Audio Visual dalam bentuk video promosi yang didalamnya terdapat media sebagai berikut  :

        Tabel 3.1 Material Produk

        Spesifikasi Produk

        Perancangan media audio visual berupa video promosi yang berdurasi 3-5 menit mengenai STIKes YATSI Tangerang sebagai media penunjang informasi dan promosi kepada audience khususnya calon mahasiswa/i baru, relasi dan masyarakat. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

        Harga Produk

        Pembuatan video promosi ini membutuhkan biaya yang cukup besar, di dalam proses pembuatannya di butuhkan sutradara, asisten sutradara, cameraman, dan beberapa kru pembantu serta pemeran atau pemain yang memerankan promosi tersebut.

        Market Analis

        Market positionin

        Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya.

        Program video promosi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang ini akan ditayangkan pada televisi kampus, website kampus, sarana sosial media dan kunjungan ke sekolah-sekolah SMA/SMK setara. Sasaran dari video promosi ini yaitu siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa/i transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes). Adapun target pemasarannya pada wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.

        Kondisi Pesaing

        Dalam perkembangannya STIKes YATSI Tangerang memiliki beberapa pesaing yang mejadi pengaruh terhadap pengembangan STIKes YATSI Tangerang, beberapa pesaing tersebut antara lain :

        Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

        Potensial Market

        Media Video promosi sebagai sarana informasi dan promosi ini ditujukan untuk calon mahasiswa/i baru, relasi, dan masyarakat, agar calon mahasiswa/i baru, relasi, dan masyarakat, dapat mengetahui ruang lingkup Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang secara detail.

        Potensi pasar dari lembaga ini berada di wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya, dengan pangsa pasar yang cukup signifikan. Target market pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat yaitu sebanyak 15% sesuai dengan target yang di tetapkan oleh pihak pemasaran.

        Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YATSI Tangerang berusaha menarik calon mahasiswa/i baru, relasi, dan masyarakat dengan membuat video promosi yang menarik. Sasarannya kini mulai dikembangkan untuk kalangan menengah ke atas. Kota Tangerang dianggap sebagai pangsa pasar potensial dikarenakan tingkat pendapatan penduduknya sudah berada di atas propinsi lain, disamping itu dari tingkat pendidikan, sosial dan budayanya juga sudah mengalami kemajuan sehingga akan mudah menerima informasi yang disampaikan.

        Market Segmentation

        Geografi : Wilayah Kota Tangerang dan Wilayah Indonesia Demografi :

        • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
        • Kelas Ekonomi : Menengah
        • Usia : 17 – 23 tahun
        • Sasaran :
          1. Siswa-siswi SMA / SMK
          2. Relasi dari Sekolah tertentu
          3. Transfer atau pindahan
          4. Masyarakat

        Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa-mahasiswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang STIKes YATSI Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan dijenjang yang lebih tinggi.

        Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

        Informasi promosi yang dilakukan STIKes YATSI Tangerang saat ini hanya melalui media cetak seperti brosur, spanduk, dan website (http://www.stikesyatsi.ac.id). Untuk itu STIKes YATSI Tangerang harus menambahkan akses media promosinya dengan memanfaatkan kecanggihan audio visual yang dikemas dalam bentuk video promosi yang dirancang semenarik mungkin dengan durasi singkat namun padat yang mudah dipahami oleh masyarakat. Tujuan pemasaran dari video promosi STIKes YATSI Tangerang adalah untuk dapat meningkatkan image STIKes YATSI Tangerang agar lebih dikenal secara luas, serta dapat mencapai target bagian pemasaran dalam penerimaan calon mahasiswa/i baru pada tahun berikutnya.

        Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

        Dalam menarik minat calon mahasiswa/i baru serta menjalin relasi kerjasama dengan mitra kampus diperlukan berbagai strategi dalam bentuk promosi yang dapat meningkatkan presentase calon mahasiswa/i baru untuk dapat bergabung dengan STIKes YATSI Tangerang.

        Video promosi ini, nantinya akan di implementasikan pada televisi kampus, ditampilkan saat mengikuti pameran, event dan ketika kunjungan ke sekolah-sekolah SMA/ SMK khususnya yang berada di Tangerang. Melalui perancanan video promosi ini diharapkan dapat menarik minat calon mahasiswa/i baru untuk bergabung di STIKes YATSI Tangerang serta STIKes YATSI Tangerang dapat dikenal secara luas oleh masyarakat.

        Budget Produksi Media

        Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pembuatan Video Profile adalah sebagai berikut:

        Tabel 3.3 Budget Produksi Media

        Konfigurasi Perancangan

        Spesifikasi Hardware

        Perancangan video promosi tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut  :

        1. Processor : Processor Intel Core i3 330M ~2.13 GHz
        2. Monitor : LCD 14 inchi
        3. Mouse : Optical Mouse
        4. Keyboard : Qwerty SK 900
        5. RAM : 5.00 GB
        6. Harddisk : 320 GB
        7. Speaker : Speaker Dolby

        Software yang Digunakan

        Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

        1. Adobe Premier Pro CS6
        2. Adobe Photoshop CS6
        3. Adobe After Effect Cs6

        Elisitasi

        Elisitasi Tahap I

        Elisistasi tahap I yaitu berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen, dalam hal ini pihak hotel yakni satakeholder terkait melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

        Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

        Elisitasi Tahap II

        Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancanganyang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak terkait rangkum sebagai berikut :

        Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap III

        Elisitasi tahap III adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara sistem rancangan yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak terkait rangkum sebagai berikut :

        Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

        Final Draft Elisitasi

        Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi\

        BAB IV

        KONSEP PRODUKSI MEDlA (KPM)

        Suatu media informasi agar menghasilkan hasil yang sempurna sebelumnya dimulai dengan merancang konsep produksi. Adapun yang dimaksud konsep produksi adalah segala tahapan yang berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk dan distribusi yang seluas-luasnya. Dalam pembuatan video promosi ini, konsep produksi yang dipakai adalah Konsep Produksi Media. Yang dimaksud Konsep Produksi Media ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB. MAVIB merupakan singkatan dari Multimedia Audio Visual dan Broadcasting yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media informasi yang menarik untuk disajikan kepada audience.

        Dengan Konsep Produksi Media media informasi yang dibuat akan menjadi lebih baik. Baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi Media dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

        Untuk Preproduction adalah step dimana dimulainya ide, sinopsis/cerita, narasi, storyboard, script writing, rundown, penyusunan crew, time schedule, anggaran/budget dan yang terakhir peralatan yang digunakan. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format paket untuk media informasi yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di illustrasikan pada gambar berikut ini :

        Preproduction

        Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, narasi, Storyboard, Script Writing, penyusunan crew dan Time Schedule . Dua tahapan terakhir adalah anggaran dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada gambar berikut ini :

        Gambar 4.2. Preproduction


        Ide atau Gagasan

        Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile STIKes YATSI Tangerang. Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang STIKes YATSI Tangerang. Media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

        Sinopsis / Cerita

        Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis perancangan media video promosi sebagai sarana penunjang promosi pada STIKes YATSI Tangerang :

        “Dipagi hari yang sangat cerah dengan kokoh bangunan STIKes YATSI Tangerang berdiri, datanglah 2 orang wanita yang ingin mendaftar, disambut oleh senyum manis resepsionis, dengan semangat resepsionis menjelaskan program studi, fasilitas, kegiatan dan keunggulan dari STIKes YATSI Tangerang, beberapa program studi yang ada yaitu S1 Keperawatan dan DIII Kebidanan. Fasilitas yang disediakan oleh STIKes YATSI Tangerang diantaranya Sistem Informasi, Laboratorium Kesehatan, Laboratorium Kebidanan yang dilengkapi dengan alat-alat yang cukup lengkap, Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang berkaitan dengan program studi yang ada, serta tersedianya asrama. Beberapa kegiatan mahasiswa juga sangat dilaksanakan oleh HIMAPASTI seperti pelatihan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), Kegiatan mengajar dengan sistem kelas interaksi dan masih banyak lainnya, tak luput menampilkan beberapa keunggulan dari STIKes YATSI Tangerang, dengan apa yang telah dijelaskan mahasiswi tersebut memutuskan untuk mendaftar menjadi mahasiswa STIKes YATSI Tangerang.”

        Narasi

        Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Pada video promosi ini terdapat narasi sebagai berikut :

        “Visi S1 Keperawatan adalah menjadikan program studi berstarndar nasional dengan menghasilkan tenaga kerja yang profesional / melalui proses pendidikan / penelitian / dan pengabdian masyarakat, dengan unggulan kegawatdaruratan // visi D3 Kebidanan Stikes Yatsi adalah menjadikan program studi DIII kebidanan yang berkualitas sehingga tercipta lulusan bidan yang kompeten dan profesional / dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu dan anak di masyarakat dalam skala nasional melalui proses pendidikan yang bermutu // keunggulan dari stikes yatsi diantaranya adalah / bekerja sama dengan departemen microbiologi / biokimia / dan anatomi fakultas kedokteran Universitas Indonesia / seluruh prodi sudah terakreditasi ban pt / dan lamptkes // pembangunan gedung baru dilengkapi dengan fasilitas yang memadai // ada lab komputer / lab bahasa / lab kebidan/ lab keperawatan / dan memiliki rumah sakit sendiri yaitu rumah sakit melati / sudah bekerja sama dengan rumah sakit / puskesmas / dinas kesehatan / bubblekes / panti werda / kurang lebih sekitar 30 mitra // bekerja sama dengan SEAMOLEC (Southeast Asian Minister of Education) / perguruan tinggi di philiphina / dan bekerja sama dengan 17 perguruan tinggi di china // oleh karna itu bergabunglah bersama kami di / STIKes YATSI / Sukses bersama STIKes YATSI//

        Pembuatan Storyboard

        Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

        Gambar 4.3 Logo Kota Tangerang
        Gambar 4.4 Logo YATSI Tangerang
        Gambar 4.5 Nama STIKes YATSI Tangerang
        Gambar 4.6 Papan nama STIKes YATSI Tangerang
        Gambar 4.7 Gedung STIKes YATSI Tangerang
        Gambar 4.8 Calon Mahasiswi datang
        Gambar 4.9 Resepsionis menjelaskan kepada calon mahasiswi
        Gambar 4.10 Visi Kesehatan dan Kebidanan oleh mahasiswi
        Gambar 4.11 Aktivitas Kegiatan Praktikum Prodi
        Gambar 4.12 Fasilitas STIKes YATSI Tangerang
        Gambar 4.13 Kegiatan Mahasiswa dan Mahasiswi
        Gambar 4.14 Keunggulan STIKes YATSI oleh ketua
        Gambar 4.15 Info lebih lanjut

        Script Writing

        Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video promosi ini adalah :

        Tabel 4.1 Script Writing

        Rundown

        Secara rinci tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar, dan sesuai urutan scene.

        Tabel 4.2 Rundown

        Penyusunan Crew

        Pemain dicari sesuai dengan karakter dari tokoh yang terdapat pada Storyline. Pemain yang tidak sesuai akan mengurangi kualitas dari feature documenter yang dibuat. Sedangkan untuk Crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, Humas.

        Adapun Pemain dan Crew yang terlibat dalam pembuatan video informasi antara lain:

        Tabel 4.3 Penyusunan Crew

        Time Schedule

        Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode penelitian.

        Tabel 4.4 Time Schedule

        Anggaran/Budget

        Adapun perkiraan biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk pembuatan Video Promosi adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.5 Budget Produksi Media

        Peralatan yang digunakan

        Dalam pembuatan video audio visual menggunakan alat Camera, Tripod dan Slider,. Untuk Camera yang digunakan penulis menggunakan Camera Canon 60D dan Canon 550D. Dalam Video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam gedung.


        Production

        Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari Naskah, Storyboard dan tepatnya Time schedule yang telah dibuat. Di tahap ini pengambilan gambar/shooting dibuat. Dari pengambilan gambar di lokasi yang sesuai hingga selesainya take script sesuai time schedule.


        Gambar 4.21 Tahap Production


        Perencanaan Multimedia

        Perencanaan Multimedia merupakan rancangan mengkombinasikan tiga elemen yaitu, suara, gambar, dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video.

        Konsep Multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek.

        Untuk mensukseskan Perencanaan Multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia, seperti diilustrasikan pada gambar Gambar 4.21. Perencanaan Multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia, perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target sesuai yang direncanakan Tujuan Multimedia. Sedangkan untuk Program Multimedia berisi jabaran hasil Project dalam mewujudkan Tujuan dan Strategi Multimedia.

        Tujuan Multimedia

        Tujuan multimedia dari pembuatan video promosi ini adalah sebagai media informasi dan promosi yang ditujukan untuk untuk Siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa-mahasiswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang. Dengan memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang ada pada STIKes YATSI Tangerang.

        Strategi Multimedia

        Media audio visual yang menyampaikan promosi tentang STIKes YATSI Tangerang dan marketing plan. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan Strategi Multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

        Geografi : Wilayah Kota Tangerang dan Wilayah Indonesia

        Demografi :

        • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
        • Kelas Ekonomi : Menengah
        • Usia : 17 – 23 tahun
        • Sasaran :
          1. Siswa-siswi SMA / SMK
          2. Relasi dari Sekolah tertentu
          3. Transfer atau pindahan
          4. Masyarakat

        Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa-mahasiswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang STIKes YATSI Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan dijenjang yang lebih tinggi.

        Program Multimedia

        Program Multimedia Media informasi video yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

        1. Teks

          Teks dalam video ini memakai Elephant dan Arial Black diterapkan dalam script tertentu pada media informasi dengan beberapa efek.

        2. Picture

          Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

        3. Sound

          Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai dubbing pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

        Perencanaan Audio

        Perencanaan audio merupakan salah satu faktor yang sangat penting dilakukan dalam penyusunan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang dihasilkan terasa kurang menarik untuk ditampilkan dihadapan audience. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio, dan program audio.

        Tujuan Audio

        Tujuan dari elemen Audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat. STIKes YATSI Tangerang telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan Audio adalah dalam rangka meyakinkan konsumen akan kelebihan mutu produk. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan interest dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat bergabung di STIKes YATSI Tangerang. Audio dalam video ini akan lebih banyak menerangkan tentang program studi, fasilitas sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan promosi. Sehingga masyarakat luas dapat melihat dan tertarik untuk bergabung di STIKes YATSI Tangerang.

        Strategi Audio

        Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai dubbing yang intinya menjelaskan keunggulan STIKes YATSI Tangerang dan menyampaikan pesan untuk menarik masyarakat hingga dapat bergabung di STIKes YATSI Tangerang. Dari suara musik akan ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara.

        Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

        Geografi : Wilayah Kota Tangerang dan Wilayah Indonesia

        Demografi :

        • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
        • Kelas Ekonomi : Menengah
        • Usia : 17 – 23 tahun
        • Sasaran :
          1. Siswa-siswi SMA / SMK
          2. Relasi dari Sekolah tertentu
          3. Transfer atau pindahan
          4. Masyarakat

        Psikografi : Siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa-mahasiswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang STIKes YATSI Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan dijenjang yang lebih tinggi.

        Program Audio

        Setiap Audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk Audio musik mp3 yang sesuai dengan peristiwa yang ditampilkan.

        Pengambilan Audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari Volume Mixing Audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi dan promosi ini, yaitu Music Background.

        Perencanaan Visual

        Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik audience yang melihatnya serta Perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image dalam video yang ditampilkan.

        Tujuan Visual

        Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan video yang berbeda menjadi dalam satu frame.

        Strategi Visual

        Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar – benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper, opening, suasana gedung kampus, Program Studi, aktifitas mahasiswa, fasilitas STIKes YATSI Tangerang, suasana belajar mengajar, serta visi dan keunggulan STIKes YATSI Tangerang. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

        Program Visual

        Perancangan spesial effects dibuat menggunakan software – software pendukung yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Storyboard yang menjadi acuan rancangan penyusunan video ini diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dan gambar bergerak yang diiringi dengan musik backsound sehingga menghasilkan visualisasi gambar dan suara yang bisa dinikmati tanpa ada rasa jenuh saat melihatnya.

        Perencanaan Broadcasting

        Perencanaan Broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan Broadcasting ditujukan guna menjangkau audience lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan Broadcasting terdiri dari tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting dan Program Broadcasting.

        Tujuan Broadcasting

        Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan Broadcasting pembuatan media promosi ini diharapkan akan menjangkau target yang ditetapkan yaitu siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mahasiswa-mahasiswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah Kota Tangerang. Tujuan Broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi yang ditetapkan.

        Strategi Broadcasting

        Dalam mempromosikan video promosi STIKes YATSI Tangerang perlu strategi khusus yang akan dilakukan yaitu Strategi Program Promosi melalui media sosial seperti Facebook, Youtube dan Website (http://www.stikesyatsi.ac.id) dan Strategi Informasinya dengan menampilkan Media Video promosi yang akan ditayangkan pada televisi kampus, ditampilkan saat mengikuti pameran, event dan ketika kunjungan ke sekolah-sekolah SMA/ SMK khususnya yang berada di Tangerang.

        Program Broadcasting

        Program Broadcast melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program Broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat Internet dengan memanfaatkan :

        1. YouTube

          Media informasi yang dibuat diupload melalui YouTube. Account harus dipunyai sebelum malakukan aktifitas upload, biasanya dengan secara otomatis YouTube akan meminta Account aktifasi. Jika telah mempunyai account maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan.

          Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.

        2. Facebook

          Sama halnya seperti YouTube, Facebook juga akan meminta account untuk sign in terlebih dahulu sebelum melakukan upload. Jika sudah mempunyai account yang tinggal dilakukan hanya membuka menu video yang ada disamping kanan atas berdampingan dengan beranda dan profile. Proses upload mengikuti instruksi pada setiap permintaan.

        3. Website (http://www.stikesyatsi.ac.id)

          Media informasi yang dibuat diupload ke internet, namun harus mempunyai website maka proses upload tinggal browse dimana video disimpan. Proses lama tidaknya upload tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses upload.

        Postproduction

        Postproduction adalah tahapan terakhir dari perancangan Konsep Produksi Media (KPM). Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Pada tahapan ini hampir sama dengan Perencanaan Broadcasting namun yang membedakan Postproduction pendistibusiannya lebih luas, yakni menentukan berbagai format video sehingga bisa ditampilkan ke setiap program media yang dikehendaki secara leluasa. Tahapan proses postproduction, yaitu

        Gambar 4.22 Tahap Postproduction

        Digitizing

        Tahap pertama yang dilakukan adalah memindahkan file gambar hasil shooting ke PC (Personal Computer) atau laptop menggunakan memory card yang bisa menyimpan dan membaca kembali gambar yang telah di shot pada saat proses shooting berlangsung.

        Editing

        Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

        Mixing

        Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara (musik backsound), ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah dan storyboard. Keselarasan antara ilustrasi musik sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data dirender untuk penyatuan keseluruhan elemen kemudian di ekspor ke format file tertentu untuk selanjutnya menuju tahapan pemasaran.

        Finishing

        Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.

        Tahap Keluaran

        Pada tahap ini, hasil render dari semua penggabungan gambar gerak mulai dari teks dan suara akan di eksport ke dalam format video yang telah di tentukan sebelumnya.. Selanjutnya hasil export video akan di burning ke CD dan selanjutnya akan di upload ke YouTube, Facebook dan Website http://stikesyatsi.ac.id/

        Segmen Pasar

        Pada tahap ini adalah target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan luas adalah masyarakat umum dan untuk sasaran utamanya adalah Siswa siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di harapkan video promosi ini mencapai target yamg sudah ditentukan oleh STIKes YATSI Tangerang.


        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang media promosi yang berada di STIKes YATSI Tangerang yang membutuhkan video promosi maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

        1. Dalam merancang sebuah video promosi yang sesuai dengan identitas STIKes YATSI Tangerang yaitu, dengan menampilkan informasi detail yang mencakup ruang lingkup STIKes YATSI yang meliputi program studi, fasilitas, prestasi, keunggulan yang dimiliki, dengan mengedepankan tampilan logo STIKes YATSI, warna, desain, dan effect visual yang sesuai dengan identitas STIKes YATSI sebagai lembaga pendidikan yang profesional.
        2. Dalam merancang sebuah video promosi yang dapat mempromosikan sekolah sehingga dapat menarik minat masyarakat khususnya calon mahasiswa dan mahasiswi untuk bergabung dengan STIKes YATSI Tangerang, diperlukan strategi visual yaitu dengan memperhatikan gambar, teks, audio serta efek-efek yang digunakan agar tampilan menjadi lebih menarik sehingga lebih diminati audience, serta menampilkan informasi yang jelas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan audience, dan melalui perancangan video promosi ini diharapkan dapat meningkatkan image STIKes YATSI dan kepeminatan calon mahasiswa/i baru pada tahun berikutnya.
        3. Target yang akan dicapai oleh STIKes YATSI Tangerang setelah diimplementasikannya video promosi ini diharapkan dapat memuaskan penikmat informasi dan di harapkan video promosi ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat calon mahasiswa/i baru sebesar 15% untuk bergabung di STIKes YATSI Tangerang, serta dapat meningkatkan image STIKes YATSI Tangerang agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat.

        Saran

        Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan STIKes YATSI Tangerang seperti yang dibahas sebelumnya, maka penulis memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

        1. Agar perancangan video promosi sesuai dengan identitas STIKes YATSI Tangerang dalam perancangan video promosi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dari STIKes YATSI, dengan menampilkan identitas seperti logo STIKes YATSI Tangerang secara konsisten, warna, desain yang menjadikan ciri khas dari STIKes YATSI Tangerang, sehingga melalui identitas yang di tampilkan secara konsisten masyarakat akan lebih mengenal profil dan eksistensi STIKes YATSI Tangerang.
        2. Selalu memperbaharui informasi yang terkait dengan STIKes YATSI Tangerang dan perkembangannya, serta menyajikan tampilan media yang lebih menarik.
        3. Agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain terutama dibidang kesehatan STIKes YATSI Tangerang harus lebih meningkatkan kualitas dan prasarana penunjang pendidikan, serta penggunaan media promosi harus dibuat semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan target pemasaran yaitu tercapainya angka pendaftaran setiap tahunnya.

        Kesan

        Dengan kesempatan yang telah diberikan STIKes YATSI Tangerang, penulis banyak mendapatkan pengalaman tentang bagaimana pembuatan video promosi dengan baik dan benar yang dapat memuaskan bagi masyarakat dan STIKes YATSI Tangerang dan penulis banyak belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru, akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada STIKes YATSI Tangerang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melakukan observasi secara langsung.

        DAFTAR PUSTAKA

        1. Soepadmo, Gatoet. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan, Jakarta : Niaga Swadaya.
        2. Subhan, Mohamad. 2012. Analisis Perancangan Sistem. Jakarta : Lentera Ilmu Cendikia.
        3. 3,0 3,1 Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
        4. 4,0 4,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Journal CCIT Vol. 5 No. 2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
        5. 5,0 5,1 Maimunah. Lusyani Sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol. 5 No. 3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
        6. O'Brien, James. 2012. Introducton to Information System, Jakarta : Salemba Empat.
        7. 7,0 7,1 7,2 Desrianti, Dewi Immaniar. Anita Wandayana dan Asih Sumaryani. 2014. Perancangan Media Katalog Sebagai Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Cv. Zero Store. Jurnal CCIT Vol.7 No.2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
        8. Rangkuti, Freddy. 2011. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
        9. 9,0 9,1 9,2 Hendratman, Hendi. 2014. Computer Graphic Design, Bandung : Informatika Bandung
        10. Ali, Mat. 2014. ”30 Menit Mahir Software Desain Grafis”. Jakarta : Techno Publishing
        11. 11,0 11,1 Angraini, Lia & Nathalia, Kirana. 2013. “Desain Komunikasi Visual”, Bandung : Nuansa Cendekia.
        12. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global), Jogjakarta : CAPS.
        13. 13,0 13,1 Ayuningtyas, Melvy. 2011. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro, Bekasi : Dunia Komputer.
        14. Permana, Yasa Sidik. 2012. Perancangan dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta : STMIK AMIKOM.
        15. Cheszadwirania. 2011. Pembuatan Video Promosi “Parental Advisory Baby Clothing” Bertema “Innocent Messanger”. Bandung : Universitas Widyatama,
        16. Darmawan. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
        17. Binanto, Iwan. 2011. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta : Andi Offset.
        18. 18,0 18,1 Atmohoetomo, 2011. Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Bandung : Alfabeta,
        19. 19,0 19,1 Uchjana, Onong, 2012. Kamus Komunikasi. Bandung : Mandar Maju.
        20. Imanto, Teguh. 2012. Diklat Pasca Produksi Televisi, Jakarta : Universitas Esa Unggul.
        21. 21,0 21,1 Nugroho, Sarwo, 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : Sarwo.
        22. 22,0 22,1 22,2 Imanto, Teguh. 2012. Diklat Pasca Produksi Televisi, Jakarta : Universitas Esa Unggul.
        23. Arifin, Elva. 2011. Broadcasting to Be Broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu.
        24. Biran, Misbach Yusa. 2011. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta : Informatika.
        25. 25,0 25,1 Rahmawati, Indah. 2011. Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Kamera,<b> Jakarta : Grasindo,</span> </li>
        26. Waloeya, Yohan Jari. 2012.<b> Seri Belajar Kilat Adobe After Effect CS5.</b> Yogyakarta : Andi Offset.
        27. Guritno, Suryo, dkk. 2011.<b> Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.</b> Yogyakarta : Andi Offset
        28. Setyowati, Dian Endah. 2012. <b> Perancangan Video Sebagai Sarana Promosi Daya Tarik Wisata Kabupaten Pasuruan.</b> Malang : Universitas Negeri Malang.
        29. Goenawan, Johan Christian. Arief Agung Suwasono. Daniel Kurniawan Salamoon. 2013. <b> Perancangan Video Promosi Pulau Bawean Beserta Media Pendukungnya.</b> Yogyakarta : Institut Seni Indonesia.
        30. Akbarian, Mirzza Al. Bambang Mardiono. 2012.<b> Perancangan Video Promosi Wisata Jawa Timur.</b> Jurnal Teknik Pomits Vol 1 No. 1. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
        31. Asif. 2014. <b> Perancangan Video Promosi Perusahaan Tenun Brand Al-Manshur Jepara.</b> Semarang : Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
        32. So, Adriano. Petrus Gogor Bangsa. Aniendya Christianna. 2015.<b> Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Dikota Ambon.</b> Surabaya : Universitas Kristen Petra.
        33. Nastiti, Tyas Ajeng. Nugrahardi Ramadhani. 2013.<b> Perancangan Video Promosi Surabaya Berupa TVC Sebagai Media Promosi Kota Surabaya Dengan Mengangkat Pencitraan Sparkling Surabaya.</b> Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol. 2 No. 1. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
        34. Lestari, Sri. 2014. <b> Produksi Video Teaser Promosi Desa Wisata Batik Kliwonan Kabupaten Sragen.</b> Surakarta : Universitas Surakarta.
        35. Santoso, Ahmad. 2015.<b> Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta.</b> Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
        36. Yi, Kang. You-Han Lee. Jeong-Hyun Joo. 2016.<b> Fast H.264 Video Decoding by Bit Order Reversing and Its Application to Real-time H.264 Video Encryption.</b> International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering Vol. 11 No.3. Korea : Handong Global University.
        37. Lupton, Deborah. 2014.<b> Health promotion in the digital era: a critical commentary.</b> Health Pomotion International Vol.30 No.1. Australia : University of Canberra.
        38. Huang, Shao-nian. Dong-jun Huang. Mansoor Ahmed Khuhro. 2015.<b> High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection.</b> Advances in Multimedia Vol.2015. China.
        39. Manocha, Mansi. Parminder Kaur. 2014.<b> ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram.</b> International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol.3. Issue.8. India.
        40. Haddad, Naif A. 2014. <b> Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations.</b> Advance in Multimedia Vol.2014 . Jordan.
        41. </ol>

        DAFTAR LAMPIRAN

        1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
        2. Formulir Seminar Proposal
        3. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
        4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
        5. Validasi Skripsi dan Kwitansi
        6. Surat Keterangan Observasi
        7. Surat Keterangan Implementasi
        8. Surat Keterangan Hibah
        9. Surat Keterangan Jurnal Penelitian / Artikel Ilmiah Yang Sudah Direview
        10. Sertifikat Prospek
        11. Sertifikat TOEFL RCEP
        12. Sertifikat Penghargaan Pemenang
        13. Sertifikat Seminar IT National dan International
        14. Daftar Wawancara
        15. Surat Undangan Stakeholder
        16. KSTF Mahasiswa
        17. Daftar Nilai
        18. Bukti Cover Widuri
        19. Elisitasi Tahap I
        20. Elisitasi Tahap II
        21. Elisitasi Tahap III
        22. Elisitasi Final Draft
        23. Slide Final Presentasi
        24. Katalog Produk
        25. Daftar Riwayat Hidup
        Katagori : Skripsi 2015/2016

Contributors

Nyomanjana