SI1214474256

Dari widuri
Revisi per 1 Maret 2016 03.37 oleh Tiffany Ezrawati (bicara | kontrib) (Elisitasi Tahap II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI BEBASIS WEB

PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10)

SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1214474256
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI


BEBASIS WEB PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10)


Disusun Oleh :


NIM
: 1214474256
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI


BEBASIS WEB PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10)


Dibuat Oleh :


NIM
: 1214474256
Nama



 


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Meta Amalya Dewi,M.Kom )
   
( Radiyanto,Drs.,M.Pd )
NID : 05065
   
NID : 08183

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI

BEBASIS WEB PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1214474256
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 26 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI

BEBASIS WEB PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10)

Disusun Oleh :

NIM
: 1214474256


Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 26 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214474256

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI


PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) adalah anak perusahaan dari induk perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana (CSA) yang bergerak sebagai distributor bahan bangunan. Saat ini PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) sudah memiliki 21 toko di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bali, Medan, Batam dan Palembang. Karena itu dibutuhkan adanya sistem informasi yang lengkap guna mendorong sumber daya manusia untuk melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, serta dituntut untuk dapat membuat suatu keputusan dengan menggunakan cara yang tepat pula, sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan sistem informasi serta dapat bertahan di dalam dunia global, khususnya pada bagian merchandise (MD) dimana bagian merchandise (MD) membutuhkan waktu yang lama untuk menginput barang baru dan merubah harga, karena harus melewati proses yang dilakukan oleh pihak kodif. Sehingga perlu dilakukan pengembangan sistem kodifikasi guna menciptakann kinerja dan produktifitas dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service) dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm 12.1 dan pengujian program menggunakan metode Blackbox testing. Adapun perancangan programnya menggunakan bahasa pemrograman PHP, Xampp dan database menggunakan MySQL. Penulisan ini menghasilkan rancangan aplikasi sistem kodifikasi berbasis web pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) yang dapat mempermudah bagian merchandise (MD) untuk memproses data.


Kata Kunci: Sistem, Perancangan, Kodifikasi, Web


ABSTRACT


PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) is a subsidiary of the parent company PT. Catur Sentosa Adiprana (CSA) which operates as a distributor of building materials. Currently, PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) already has 21 stores in Greater Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, Batam and Palembang. Because it is necessary to have a complete information system in order to encourage human resources to carry out an activity that can be executed quickly and precisely, and are required to be able to make a decision to use the right way too, so as to obtain a benefit to the advancement of information systems as well as can be survive in the globalized world. Especially in the merchandise (MD), so it is necessary to develop codification system in order to create performance and productivity by using a web-based application. The analytical methods used the method of SWOT analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service) by using tools or tools UML (Unified Modeling Language) with software Visual Paradigm 12.1 and Blackbox testing programs using testing methods. The design of the program using the programming language PHP, Xampp and MySQL database using. This results in writing the draft codification system of web-based applications at the PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) which can facilitate the merchandising (MD) to process the data.


Keywords : Systems, Design, Codification, Web

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya sampaikan kepada Tuhan YangMaha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga saya dapatmenyelesaikan laporan Skripsi, yang berjudul PERANCANGAN SISTEM KODIFIKASI BEBASIS WEB PADA PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10).

Laporan Skripsi ini penulis buat untuk memenuhisalah satu syarat untuk mengikuti Sidang Skripsi pada Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi Komputer Akuntansi di PT. CATUR MITRA SEJATI SENTOSA (MITRA10).

Dalam kesempatan ini, Penulis inginmengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsiini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom sebagai Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi,M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  5. Bapak Radiyanto,Drs.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan Skripsi.
  6. Bapak Ahmad selaku stakeholder skripsi yang telah membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Kedua Orang tua tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis.
  8. Orang Tua tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman-teman terdekat dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang telah banyak membantu Penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini,yang tidak bisa di sebut satu persatu.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang selalu penulis nantikan. Semoga penulisan laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi praktikan maupun pembaca.

Harapan Penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan semua pihak yang memerlukannya.



Tangerang, 20-08-2015
Tiffany Ezrawati Hasibuan
NIM. 1214474256

Daftar isi

DAFTAR TABEL

2.1 Literature Review

3.1 Matriks SWOT

3.2 Elisitasi Tahap I

3.3 Elisitasi Tahap II

3.4 Elisitasi Tahap III

3.5 Final Draft

3.7 Elisitasi Final

4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

4.2 Tabel Login

4.3 Tabel Barang

4.4 Tabel Ci_sessions

4.5 Tabel d_beli

4.6 Tabel d_jual

4.7 Tabel d_pesan

4.8 Tabel Gudang

4.9 Tabel h_beli

4.10 Tabel h_jual

4.11 Tabel h_pesan

4.12 Tabel Kategori

4.13 Tabel Level


DAFTAR GAMBAR

2.1 Karakteristik Sistem

2.2 Klasifikasi Sistem Terbuka dan Tertutup

2.3 Kualitas Informasi

2.4 Tipe Strategi SWOT

3.1 Logo PT.CMSS (Mitra10)

3.2 Struktur Organisasi PT.CMSS

3.3 Use Case Diagram

3.4 Activity Diagram

4.1 Use Case Diagram Sistem Codification

4.2 Activity Diagram Sistem Codification

4.3 Sequence Diagram Sistem Codification

4.4 State Machine Diagram Sistem Codification

4.5 Class Diagram Sistem Codification

4.6 Prototype Halaman Login

24.7 Prototype Halaman Utama Codification

4.8 Prototype Halaman Barang

4.9 Prototype Halaman Supplier

4.10 Prototype Halaman Stok Barang

4.11 Prototype Halaman Pemesanan

4.12 Prototype Halaman Pembelian

4.13 Prototype Halaman Penjualan

4.14 Prototype Halaman Profit

4.15 Tampilan Login

4.16 Tampilan Menu Utama

4.17 Tampilan Menu Barang

4.18 Tampilan Menu Edit Barang

4.19 Tampilan Menu Supplier

4.20 Tampilan Menu Edit Supplier

4.21 Tampilan Menu Stok Barang

4.22 Tampilan Laporan Stok Barang

4.23 Tampilan menu Pemesanan

4.24 Tampilan Laporan Pemesanan

4.25 Tampilan Menu pembelian

4.26 Tampilan Laporan Pembelian

4.27 Tampilan Menu Penjualan

4.28 Tampilan Laporan Penjualan

4.29 Tampilan Menu Profit

4.30 Tampilan Laporan Profit

4.31 Tampilan Profit Secara Detail

4.32 Testing Black Box Pada Menu Login

4.33 Testing Black Box Pada Menu Barang

4.34 Testing Black Box Pada Menu Supplier

4.35 Estimasi Biaya

4.36 Rancangan Waktu

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan kuputusan oleh pihak manajemen sehingga mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada didalamnya sehingga informasi yang dihasilkan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan.

PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) adalah anak perusahaan dari induk perusahaan PT. Catur Sentosa Adiprana (CSA) yang bergerak sebagai distributor bahan bangunan. Saat ini PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) sudah memiliki 21 toko di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Bali, Medan, Batam dan Palembang. Dalam proses pengolahan data saat ini pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) masih kurang efektif dan efisien. Dimana bagian merchandise membutuhkan waktu yang lama untuk menginput barang baru dan merubah harga, karena harus melewati proses yang dilakukan oleh pihak kodif. Sebelum diserahkan ke pihak kodif untuk diproses, merchandise harus membuat form yang berisi nama barang pada microsoft excel lalu diprintout dan ditanda tangan oleh manager, setelah itu diserahkan ke pihak kodif berupa printout dan softcopy dikirim melalui email. Akibat dari sistem ini sering sekali terjadi keterlambatan dalam perubahan/update harga.

Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini diharapkan sistem yang tadinya kurang efektif dan efisien akan menghasilkan data yang mudah diakses oleh user (merchandise). Karena alasan tersebut diatas, maka penulis menggambil judul “Perancangan Sistem Kodifikasi Berbasis Web Pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem kodifikasi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)?

  2. Apakah proses pengolahan data pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) yang berjalan saat ini sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat?

  3. Bagaimana sistem dapat menghasilkan laporan dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user secara efektif dan efisien?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam pembahasan selanjutnya.

Sesuai dengan judul penelitian diatas maka ruang lingkup yang digunakan sebatas sistem kodifikasi membuat item baru (create new item), membuat supplier baru (create new supplier), merubah harga dan deskripsi item (price change & description item).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui bagaimana sistem kodifikasi yang sedang berjalan saat ini pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)

  2. Mengetahui apakah proses pengolahan data yang berjalan pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) sudah mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat.

  3. Merancang sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user secara efektif dan efisien.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Menghasilkan sistem kodifikasi yang lebih baik, guna meningkatkan mutu yang lebih optimal terhadap pemakai sistem ini.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu mengolah data dan menghasilkan laporan secara cepat dan akurat.

  3. Memberikan solusi sistem yang mampu menghasilkan laporan dan informasi secara efektif dan efisien.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10).

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan stackholder yang bersangkutan dan karyawan lainnya. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Studi Pustaka

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.

Metode Analisis

Untuk mengetahui atau mengukur efektifitas sebuah sistem perlu dilakukan analisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Dalam merancang sistem, penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram dan activity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm CE 12.1. Kemudian bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), database MySQL, dan Adobe Dreamweaver CS3 untuk pembuatan aplikasi, dengan koneksi XAMPP.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis membuat sistematika yang terbagi menjadi beberapa Bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum, teori khusus, dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai sejarah singkat PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10), ruang lingkup, visi misi, serta struktur organisasi perusahaan tersebut. Kemudian analisa sistem yang sedang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototype, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, estimasi biaya dan rancangan waktu. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya, dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang terdapat pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10).

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu, penulis membuat landasan teori menurut para ahli yang melatarbelakangi penyusunan laporan ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sity Aisyah dalam Jurnal CCIT (2011:203)[1] “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan yaitu perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”.

Menurut Mahdiana (2011:37)[2], ” Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228)[3] mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Perancangan Sistem

Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Mahdiana (2011:37)[2] berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Tata Sutabri (2012:10)[4], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan”.


Karakteristik Sistem
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Merupakan media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerjasama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses didalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki sasaran dan tujuan yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran sangat berpengaruah pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

Klasifikasi Sistem
Gambar 2.2 Klasifikasi Sistem Teerbuka dan Tertutup

Menurut Jogiyanto (2011:8)[6], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System)dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Berdasarkan klasifikasi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa klasifikasi sistem terdiri dari bermacam-macam pemikiran atau ide-ide mengenai hubungan lingkungan sistem yang dapat menerima masukan dan keluaran dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Sutarman (2012:3)[7], “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[8], “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”

Definisi Informasi

Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:57)[9], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8) [8], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya, atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun untuk masa depan.”

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu,dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[4] :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.


    Gambar 2.3 Kualitas Informasi
Fungsi Informasi

Menurut Mustakini (2010:10)ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.</ref>, “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

Tujuan Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Mustakini 2010:13)[10]. Tujuan sistem informasi terdiri dari :

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[7], Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yangtinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13)[7], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[4], “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Konsep Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[4], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Teknisi (brainware), Perangkat Lunak (software) dan Perangkat Keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut Database Manajemen Sistem (DBMS).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Mustakini 2010:13)[11]. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[8], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Henderi, dkk (2011:322)[12],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada dengan tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tersebut.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51)[13], ” tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Sutabri (2011:60)[4] , Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Kodifikasi

Definisi Sistem Kodifikasi

Sistem kodifikasi merupakan proses entry data yang dilakukan oleh bagian kodif agar dapat menghasilkan data berupa laporan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[14], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

  2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran 2

  4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran 3

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran 4

  8. Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[15], ”Matriks Threats–Opportunities–Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusundengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


Gambar 2.4 Tipe Strategi SWOT
Tujuan Analisa SWOT

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254)[16].

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[17], ” Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154)[18], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa diterjemahkan menjadi berikut :

  1. P: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa

  2. I: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data)

  3. E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

  4. C: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan

  5. E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses

  6. S: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo, (2011:6)[19], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

“Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak” (Alim, 2012:30)[20].

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2009:10)[21], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2009:117)[21], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (Things)

  2. Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    1. Structural Things

    2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    3. Behavioral Things

    4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    5. Grouping Things

    6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    7. Annotational Things

    8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)

  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan (Dependention)

    2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    3. Asosiasi (Association)

    4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    5. Generalisasi (Generalization)

    6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    7. Realisasi (Realization)

    8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011:6)[12] yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  3. Class Diagram

  4. Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  5. Sequence Diagram

  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  7. State Chart Diagram

  8. Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram

  10. Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kadir (2013:15)[22], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

Menurut Anisya (2013:15)[23], “MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah perangkat lunak database yang digunakan untuk mengelola dan menangani database.

Perintah Dasar MySQL

Budi Raharjo (2011:22)[24], berkata bahwa dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1,) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =„data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM table WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Tipe Data MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[25], “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu :

  1. Tipe data numeric

  2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

  3. Tipe data string

  4. String adalah rangkaian karakter.

  5. Tipe data char () dan varchar ()

  6. Tipe data char () dan varchar () pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char () bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar () besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.

  7. Tipe data tanggal

  8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Agus Saputra dkk (2013:2)[26], “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

Menurut Arief (2011:43)[27], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source untuk membuat halaman web dinamis.

Cara Kerja PHP

Menurut Saputra (2013:5)[28], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

  4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26)[29], Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

XAMPP merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl:

  1. Apache

  2. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  3. PHP

  4. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft access, interbase, d-base dan postgreSQL.

  5. MySQL

  6. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  7. PhpMyAdmin

  8. Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  9. Perl

  10. Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS3

Menurut Madcoms (2011:2)[30], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS3, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

Menurut Wahana Komputer (2010:2)[31], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Konsep Dasar Black Box

Definisi Black Box

Budiman (2012:4)[32], “Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak”. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Sidik (2012:4)[33],“Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Rizky, 2011:264)[34]

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[35], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38)[36], “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah berupa bahan uraian teori yang diperoleh yang digunakan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[37], “Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu”.

Literature Riview
Tabel 2.1 Literature Review


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 3.1 Logo PT.CMSS (Mitra10)


Sejarah PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)

PT Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS) adalah anak perusahaan dari induk perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana (CSA) yang bergerak sebagai distributor bahan bangunan melahirkan konsep belanja bahan bangunan pertama di Indonesia dengan nama Mitra10. Sebagai antisipasi terhadap era globalisasi dan pasar bebas AFTA pada tahun 2003 di mana semua negara Asia bisa berbisnis secara bebas di negara anggota seperti di negara sendiri, maka memasuki bisnis retail dirasakan penting demi memperkuat jaringan, survive, serta dapat berkembang. Selain itu, bisnis ritel modern merupakan salah satu jenis usaha yang dianggap akan berkembang dengan pesat di Indonesia.

Dalam tahun 1997-1998 PT CMMS berhasil membuka 10 supermarket bahan bangunan dengan nama Mitra10 dan menerapkan konsep sebagai ritel satu atap yang dekat dengan pelanggan serta sentra penjualan bahan bangunan. Konsep ini membuat para pelanggan dapat berbelanja bermacam-macam produk dengan kategori dan jenis yang sangat lengkap, pada tempat yang nyaman dan luas, dan juga dengan harga barang yang murah.

Kebutuhan masyarakat akan konsep berbelanja bahan bangunan dalam satu atap, tidak saja menjadi dominasi warga Jakarta. Daerah-daerah lain di luar Jakarta menjadi pertimbagan penting PT CMSS untuk memperluas jaringannya, di bagian Timur pada tahun 2001 membuka cabang di Bali. Sejalan dengan perkembangannya, maka pada tahun 2002 membuka di Surabaya, Batam 2005, Medan 2008, dan pada tahun 2009 toko kedua di bypass Bali. Sekarang, total toko Mitra10 sebanyak 21 toko, dimana pada tahun 2012 dibuka store baru di Cakung dan Bogor, kemudian pada tahun 2015 dibuka di Palembang. Dan masih akan dibuka lagi toko-toko Mitra10 di tempat-tempat strategis lainnya.

Visi dan Misi PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10)

VISI PT. CMSS

Menjadi Perusahaan Nasional terdepan di bidang Distribusi & Logistik, dan Ritel di Indonesia dan Asia Tenggara.

MISI PT.CMSS
  1. Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak terkait

  2. Memberikan pelayanan terbaik

  3. Meningkatkan manajemen supply chain dan inovasi produk secara berkesinambungan

  4. Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat

  5. Mengoptimalkan sumber daya manusia

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan PT. Catur Mitra Sejati Sentosa yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.2 Struktur Organisai PT. CMSS

Wewenang Dan Tanggung Jawab

  1. President Director

    1. Menentukan visi dan misi perusahaan.

    2. Menentukan arah dan tujuan perusahaan, beserta strategi-strategi umum.

    3. Memeriksa dan melaporkan kinerja perusahaan kepada perusahaan induk.

  2. Commercial Director

    1. Menentukan strategi operasional dalam aktivitas utama perusahaan.

    2. Memeriksa laporan periodik mengenai aktivitas bisnis perusahaan.

    3. Bertanggung jawab atas aktivitas bisnis perusahaan kepada president director.

  3. Bagian Operational Store

    1. Memutuskan langkah strategis agar perusahaan mencapai target penjualan yang direncanakan.

    2. Melakukan fungsi evaluasi atas kineja operasional harian.

    3. Melakukan penjualan secara rutin.</p>
  4. Bagian Merchandise

    1. Mengatur dan mencari informasi mengenai produk yang akan dijual.

    2. Menganalisis untuk memilih supplier.

    3. Menganalisis produk yang akan dibeli ke supplier.

    4. Menentukan harga jual.

    5. Membuat rancangan pengaturan display produk di toko.

  5. Bagian Marketing & Promo

    1. Merancang kegiatan promosi dan pemasaran atas produk-produk perusahaan.

    2. Menyusun strategi jangka pendek maupun jangka panjang pemasaran perusahaan.

    3. Mencari konsumen dan melakukan penawaran penjualan.

  6. Bagian Kodif

    1. Menginput dan mengelola data supplier.

    2. Menginput harga dan promo pada sistem.

  7. Bagian Audit & System

    1. Melakukan audit sistem dan memastikan agar sistem yang dijalankan sudah sesuai dengan prosedur SOP yang telah ditentukan.

  8. Bagian HRD

    1. Melaksanakan promosi, mutasi, penurunan, serta pemberhentian karyawan.

    2. Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan karyawan.

    3. Mengatur jadwal recruitment, test, dan interview.

    4. Memberikan konsultasi dan penyuluhan.

    5. Mengatur jadwal kerja dan shift kerja.

  9. Bagian Supply Chain

    1. Mengatur transportasi dan pergudangan.

    2. Mengatur pembelian barang ke supplier.

    3. Mengatur persediaan antar toko dan gudang pusat.

  10. Bagian Finance & Accounting

    1. Mengelola keuangan perusahaan baik penerimaan maupun pengeluaran sesuai dengan ketetapan perusahaan.

    2. Melakukan audit keuangan dan membuat laporan keuangan setiap periode yang ditujukan kepada president director.

    3. Mengurus dan bertanggung jawab atas kewajiban pajak-pajak perusahaan.

  11. Bagian Information Technology (IT)

    1. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sistem yang dijalankan di perusahaan agar dapat berjalan dengan baik.

    2. Melakukan pengembangan terhadap sistem yang digunakan.

    3. Membuat program pelatihan pengguna untuk karyawan.

Produk yang Dijual Perusahaan

Mitra10 sebagai “Supermarket Bahan Bangunan yang terlengkap dan termurah” tetap menjaga dan berkonsentrasi untuk kepuasan pelanggan dalam hal pemenuhan kebutuhan variasi produk yang dijual.

Mitra10 telah bekerjasama dengan mitra usaha lokal maupun dari luar negeri untuk menyediakan pilihan produk-produk berkualitas. Varian produk yang dimiliki oleh Mitra10 sangat berkembang dengan pesat, kini Mitra10 telah dapat menyediakan lebih 50.000 jenis produk berkualitas untuk kepuasan pelanggannya.

Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dalam pemenuhan kebutuhan produk, Mitra10 membagi produk menjadi 10 produk kategori, yaitu :

  • Paint & Sundries

  • Flooring

  • Bath & Kitchen

  • Door & Window

  • Plumbing

  • Building Material

  • Electrical & Lighting

  • Hardware

  • Tools

  • Hobbies

  • Houseware

  • Home Appliances

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada di PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10), maka peneliti membatasi permasalahan perancangan pada sistem kodifikasi di PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) yaitu mulai dari mengupdate perubahan harga, perubahan deskripsi item, membuat item baru dan mendaftarkan supplier baru.

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT diatas menggambarkan bahwa peluang dan ancaman eksternal yang berasal dari luar perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Analisa PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (Kinerja)

  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.


  3. Information (informasi)

  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.


  5. Economy (ekonomi)

  6. Pada sistem yang berjalan saat ini dapat dilihat dalam segi ekonomi sistem yang ada masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam proses kodifikasi data karena masih menggunakan kertas, maka sistem yang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.


  7. Control (kontrol)

  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.


  9. Effisiency (efisiensi)

  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.


  11. Service (Pelayanan)

  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan kualitas. Suatu lembaga organisasi akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para karyawan dan anggota sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga organisasi berkualitas.


Analisa Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Bagian merchandise membuat form (perubahan harga, perubahan deskripsi, item baru dan supplier baru) pada Microsoft excel, lalu di printout.

  2. Selanjutnya merchandise meminta persetujuan (tandatangan) kepada manager.

  3. Setelah di approve oleh manager, form tersebut diserahkan kepada bagian kodif berupa printout menggunakan tanda terima dan softcopy yang dikirimkan melalui email untuk di input ke sistem.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Use Case Diagram


Dapat dijelaskan Gambar 3.3 Use Case Diagram diatas pada saat ini terdiri dari 3 actor, yaitu: bagian MD (merchandise), manager dan bagian kodif. Dan juga memiliki 6 usecase diantaranya yaitu:

  1. Usecase  : Membuat form kodifikasi

  2. Actor  : Merchandise (MD)

    Skenario  : Pembuatan form yang terdiri dari: form perubahan harga, form perubahan deskripsi item, form supplier baru, form barang baru.

  3. Usecase  : Pengecekan form

  4. Actor  : Manager

    Skenario  : Manager mengecek form yang dibuat oleh bagian merchandise (MD).

  5. Usecase  : Approve form

  6. Actor  : Manager

    Skenario  : Setelah melakukan pengecekan, manager mengapprove form. Jika form sudah di approve maka diteruskan ke bagian kodif, jika tidak di approve maka dikembalikan ke bagian MD untuk direvisi.

  7. Usecase  : Menyerahkan Form

  8. Actor  : Merchandise dan kodif

    Skenario  : Penyerahan form berupa hardcopy ke bagian kodif setelah form di approve oleh manager.

  9. Usecase  : Mengirim email

  10. Actor  : Merchandise (MD) dan kodif

    Skenario  : Merchandise mengirimkan softcopy form melalui email ke bagian kodif.

  11. Usecase  : Menginput ke sistem

  12. Actor  : Kodif

    Skenario  : Setelah form diserahkan dan dikirim melalui email, bagian kodif menginput item tersebut ke sistem.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram


Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 3 Vertical Swimeline yaitu Manager, Merchandise dan Kodif.

  3. 7 activity yang dilakukan.

  4. 2 Decision Node untuk menyatakan terima (Y) atau tolak (T).

  5. 1 Initial Node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Permasalahan

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengolahan data yang sedang berjalan saat ini di PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses perubahan harga maupun deskripsi item dan proses penginputan barang baru maupun supplier baru.

Dengan terjadinya proses yang mengharuskan bagian merchandise membuat form pada microsoft excel dan menyerahkannya ke bagian kodif, ini membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan penyajian data dengan deadline waktu yang cukup singkat sangat mempengaruhi proses pembelian barang ke supplier dan penjualan di toko.

Analisa Kontrol

Permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh kurangnya pengontrolan dalam setiap input data, ditambah dengan banyaknya item yang akan di input dari masing-masing kategori membuat waktu yang di butuhkan untuk pengerjaan semakin lama.

Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan perubahan harga dan penginputan barang ± 2 hari. Hal ini dikarenakan data yang akan diolah masih dengan cara penginputan data dengan bantuan microsoft excel.

Untuk tenaga yang ada pada saat ini yaitu 3 orang bagian kodif, 1 orang bagian merchandise dan 1 orang manager.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor  : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

  2. Monitor  : 14.0” WXGA HD LED

  3. Hardisk  : 500 GB HDD

  4. RAM  : 2,00 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7 Ultimate

  2. Microsoft Office 2010

  3. Mozilla Firefox

  4. Visual Paradigm CE 12.1

Hak Akses (Brainware)

Untuk proses penginputan data hanya dapat dilakukan oleh bagian kodif.

Analisa Kebutuhan Sistem

Aplikasi sistem ini mempunyai peranan penting dalam penyajian data bagi merchandise. Penyajian data tersebut sangat berpengaruh dalam jalannya transaksi. Pada sistem yang sedang berjalan ini, pelaksanaannya telah dikerjakan dengan semi komputerisasi dan belum mendapat hasil yang maksimal, dikarenakan prosedur sistem yang berjalan saat ini membutuhkan waktu yang lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat rancangan program sistem kodifikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan MySQL.

  2. Membuat sistem terkomputerisasi berbasis dekstop untuk menginput data yang dibutuhkan bagian Merchandise (MD).

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat rancangan program sistem kodifikasi berbasis web karena memiliki beberapa keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

  2. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  3. Dapat mempermudah bagian merchandise (MD) karena dapat menginput langsung tanpa melalui bagian kodif.

  4. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan dan dapat diproses tepat waktu.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Elisitasi :

Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10), maka selanjutnya akan dibahan mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem kodifikasi yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses penginputan yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan bagian merchandise untuk menginput data barang dan supplier. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm CE 12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity doagram, sequence diagram, class diagram, state machine dan class diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram

Berikut ini adalah use case diagram yang diusulkan untuk menggambarkan proses kodifikasi pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10).


Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Codification

Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Codification

Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Codification

State Machine Diagram

Gambar 4.4 State Machine Diagram Sistem Codification


Class Diagram

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Codification

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Admin

  2. Media  : Hard Disk

    Isi  : username + password + nama_lengkap + level + blokir + foto + id_gudang

    Primary Key  : username

    Panjang Record  : 111

    Tabel 4.2 Tabel Admin
  3. Nama File : Barang

  4. Media  : Hard Disk

    Isi  : kode barang + id_barang + nama_barang + satuan + harga_beli + harga_jual + stok_awal + id_toko + id_kategori

    Primary Key  : Kode_barang

    Panjang Record  : 120

    Tabel 4.3 Tabel Barang
  5. Nama File : ci_sessions

  6. Media  : Hard Disk

    Isi  : session_id + ip_address + user_agent + last_activity + user_data

    Primary Key  : sessions_id

    Panjang Record  :

    Tabel 4.4 Tabel Ci_sessions
  7. Nama File : d_beli

  8. Media  : Hard Disk

    Isi  : idbeli + kodebeli + kode_barang + jmlbeli + hargabeli + diskon + total1 + flag

    Primary Key  : idbeli

    Panjang Record  :

    Tabel 4.5 Tabel d_beli
  9. Nama File : d_jual

  10. Media  : Hard Disk

    Isi  : idjual + kodejual + kode_barang + jmljual+ hargajual + diskon + total1 + flag1

    Primary Key  : idjual

    Panjang Record  :

    Tabel 4.6 d_jual
  11. Nama File : d_pesan

  12. Media  : Hard Disk

    Isi  : kode_pesan + kode_barang + jml_pesan + harga_pesan Primary Key  : kode_pesan, kode_barang

    Panjang Record  : 41

    Tabel 4.7 d_pesan
  13. Nama File : gudang

  14. Media  : Hard Disk

    Isi  : id_gudang + gudang + alamat + nohp

    Primary Key  : id_gudang

    Panjang Record  : 77

    Tabel 4.8 Tabel gudang
  15. Nama File : h_beli

  16. Media  : Hard Disk

    Isi  : kodebeli + tglbeli + kode_supplier + username + id_gudang

    Primary Key  : kodebeli

    Panjang Record  :

    Tabel 4.9 Tabel h_beli
  17. Nama File : h_jual

  18. Media  : Hard Disk

    Isi  : kodejual + tgljual + username + id_gudang

    Primary Key  : kodejual

    Panjang Record  :

    Tabel 4.10 Tabel h_jual
  19. Nama File : h_pesan

  20. Media  : Hard Disk

    Isi  : kode_pesan + tgl_pesan + username + id_gudang + kode_supplier

    Primary Key  : kode_pesan

    Panjang Record  :

    Tabel 4.11 Tabel h_pesan
  21. Nama File : kategori

  22. Media  : Hard Disk

    Isi  : id_kategori + kategori

    Primary Key  : id_kategori

    Panjang Record  : 30

    Tabel 4.12 Tabel Kategori
  23. Nama File : level

  24. Media  : Hard Disk

    Isi  : id_level + level

    Primary Key  : id_level

    Panjang Record  : 15

    Tabel 4.13 Tabel Level
  25. Nama File : supplier

  26. Media  : Hard Disk

    Isi  : kode_supplier + nama_supplier + alamat

    Primary Key  : kode_supplier

    Panjang Record  : 60

    Tabel 4.14 Tabel Supplier

Rancangan Prototype

  1. Prototype Halaman Login


  2. Gambar 4.6 Prototype Halaman Login

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. User harus menginput username beserta password dan memilih level akses jika ingin masuk ke sistem.


  3. Prototype Halaman Utama Codification


  4. Gambar 4.7 Prototype Halaman Utama Codification

    Keterangan :

    Tampilan halaman utama akan muncul ketika user login. Terdapat menu master dan laporan.


  5. Prototype Halaman Barang

  6. Gambar 4.8 Prototype Halaman Barang

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu barang. Menu tersebut dapat digunakan untuk penambahan barang, perubahan harga barang dan perubahan deskripsi barang. Setelah itu, data yang diinput akan otomatis masuk ke menu barang.

  7. Prototype Halaman Supplier

  8. Gambar 4.9 Prototype Halaman Supplier

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu supplier. Menu tersebut dapat digunakan untuk penambahan supplier dan perubahan data supplier. Setelah itu, data yang diinput akan otomatis masuk ke menu supplier.


  9. Prototype Halaman Stok Barang


  10. Gambar 4.10 Prototype Halaman Stok Barang

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan stok barang. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat stok di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat stok untuk barang tertentu.


  11. Prototype Halaman Pemesanan


  12. Gambar 4.11 Prototype Halaman Pemesanan


    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan pemesanan. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan pemesanan di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan pemesanan untuk barang tertentu.

  13. Prototype Halaman Pembelian

  14. Gambar 4.12 Prototype Halaman Pembelian

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan pembelian. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan pembelian di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan pembelian untuk barang tertentu.

  15. Prototype Halaman Penjualan


  16. Gambar 4.13 Prototype Halaman Penjualan

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan penjualan. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan penjualan di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan penjualan untuk barang tertentu.


  17. Prototype Halaman Profit


  18. Gambar 4.14 Prototype Halaman Profit

    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan profit. Menu tersebut berisikan tanggal laporan profit yang user inginkan.

Rancangan Program

Tampilan Login

Gambar 4.15 Tampilan Login

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. User harus menginput username beserta password dan memilih level akses jika ingin masuk ke sistem.

Tampilan Menu Utama

Gambar 4.16 Tampilan Menu Utama


Keterangan :

Tampilan halaman utama akan muncul ketika user login. Terdapat menu master dan laporan.

Tampilan Menu Barang

Gambar 4.17 Tampilan Menu Barang


Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu barang. Menu tersebut dapat digunakan untuk penambahan barang, perubahan harga barang dan perubahan deskripsi barang. Setelah itu, data yang diinput akan otomatis masuk ke menu barang.


Tampilan Menu Edit Barang

Gambar 4.18 Tampilan Menu Edit Barang


Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas edit. User dapat melakukan perubahan harga dan perubahan deskripsi item pada fasilitas edit tersebut. Setelah itu, data yang di simpan akan otomatis masuk ke menu barang.

Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.19 Tampilan Menu Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu supplier. Menu tersebut dapat digunakan untuk penambahan supplier dan perubahan data supplier. Setelah itu, data yang diinput akan otomatis masuk ke menu supplier.

Tampilan Menu Edit Supplier

Gambar 4.20 Tampilan Menu Edit Supplier

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas edit. User dapat melakukan penginputan supplier baru dan melakukan perubahan data supplier pada fasilitas edit tersebut. Setelah itu, data yang di simpan akan otomatis masuk ke menu supplier.

Tampilan Menu Stok Barang

Gambar 4.21 Tampilan Menu Stok Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan stok barang. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat stok di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat stok untuk barang tertentu.

Tampilan Laporan Stok Barang

Gambar 4.22 Tampilan Laporan Stok Barang

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari. User dapat mengetahui laporan data/stok barang pada menu tersebut.

Tampilan Menu Pemesanan

Gambar 4.23 Tampilan Menu Pemesanan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan pemesanan. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan pemesanan di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan pemesanan untuk barang tertentu.

Tampilan Laporan Pemesanan

Gambar 4.24 Tampilan Laporan Pemesanan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari. User dapat mengetahui laporan pemesanan barang pada menu tersebut.

Tampilan Menu Pembelian=

Gambar 4.25 Tampilan Menu Pembelian

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan pembelian. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan pembelian di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan pembelian untuk barang tertentu.

Tampilan Laporan Pembelian

Gambar 4.26 Tampilan Laporan Pembelian

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari. User dapat mengetahui laporan pembelian barang pada menu tersebut.

Tampilan Menu Penjualan

Gambar 4.27 Tampilan Menu Penjualan

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan penjualan. Menu tersebut berisikan tanggal laporan yang user inginkan, menu toko jika user ingin melihat laporan penjualan di toko tertentu dan menu kode barang jika user ingin melihat laporan penjualan untuk barang tertentu.

Tampilan Laporan Penjualan

Gambar 4.28 Tampilan Menu Laporan Penjualan


Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari. User dapat mengetahui laporan penjualan barang pada menu tersebut.

Tampilan Menu Profit

Gambar 4.29 Tampilan Menu Profit

Keterangan :

Tampilan diatas akan muncul jika user memilih menu laporan profit. Menu tersebut berisikan tanggal laporan profit yang user inginkan.

Tampilan Laporan Profit

  1. Laporan Profit

  2. Gambar 4.30 Tampilan Laporan Profit


    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari. User dapat mengetahui laporan profit barang pada menu tersebut.

  3. Laporan Profit Secara Detail


  4. Gambar 4.31 Tampilan Profit Secara Detail


    Keterangan :

    Tampilan diatas akan muncul jika user memilih fasilitas cari detail. User dapat mengetahui laporan profit barang secara detail pada menu tersebut.

Konfigurasi Sistem Usulan

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor  : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

    2. Monitor  : 14.0” WXGA HD LED

    3. Hardisk  : 500 GB HDD

    4. RAM  : 2,00 GB

  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7 Ultimate

    2. Microsoft Office 2010

    3. Mozilla Firefox

    4. Visual Paradigm CE 12.1

    5. MySQL

    6. PHP

    7. Dreamweaver CS6

    8. Xampp

  3. Hak akses

  4. Untuk proses penginputan data hanya dapat dilakukan oleh bagian merchandise.

Testing

Untuk tahap pengujian, penulis menggunakan metode blackbox untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap test pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah ditest, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

Testing Black Box Pada Menu Login

Tabel 4.15 Testing Black Box Pada Menu Login

Testing Black Box Pada Menu Barang

Tabel 4.16 Testing Black Box Pada Menu Barang

Testing Black Box Pada Menu Supplier

Tabel 4.17 Testing Black Box Pada Menu Supplier

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut:

Tabel 4.18 Estimasi Biaya

Rancangan Waktu

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tabel 4.19 Rancangan Waktu

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (MITRA10), maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem kodifikasi yang berjalan saat ini masih melewati proses yang lama, karena proses penginputan dilakukan oleh bagian kodif. Sebelum diserahkan ke bagian kodif untuk diproses, merchandise harus membuat form yang berisi nama barang pada microsoft excel lalu diprintout dan ditanda tangan oleh manager, setelah itu diserahkan ke pihak kodif berupa printout dan softcopy dikirim melalui email. Akibat dari sistem ini sering sekali terjadi keterlambatan dalam perubahan/update harga.

  2. Dalam proses pengolahan data saat ini pada PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra10) masih kurang efektif dan efisien karena harus melewati beberapa proses yang lama.

  3. Merancang sistem informasi dengan menggunakan metode rancangan berorientasi objek melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) dengan menggunakan Visual Paradigm CE 12.1. Kemudian bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), database MySQL, dan Adobe Dreamweaver CS3 untuk pembuatan aplikasi, dengan koneksi XAMPP yang dapat menghasilkan laporan dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user secara efektif dan efisien guna meningkatkan mutu yang lebih optimal terhadap pemakai sistem ini.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis dapatkan selama menyelesaikan laporan skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

  2. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

  3. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Aisyah, Sity dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Tangerang: Jurnal CCIT Vol. 4 No. 2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,0 2,1 Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
  3. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  5. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Tangerang: Jurrnal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. Jogiyanto, Hartono. 2011. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi III. Yogyakarta: ANDI.
  7. 7,0 7,1 7,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  8. 8,0 8,1 8,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  10. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
  11. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta : Andi Offset.
  12. 12,0 12,1 Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  13. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1, September 2013 Perguruan Tinggi Raharja.
  14. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  15. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  16. Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
  17. Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga
  18. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  19. Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML Unified Model Language. Bandung: Informatika.
  20. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2 No. 4, ISSN 2086-4930.
  21. 21,0 21,1 Nugroho,Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  22. Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.
  23. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang: Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  24. Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung: Informatika.
  25. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Definisi HTML Dan Konsep Dasar Web. Jakarta: Graha Ilmu.
  26. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013 Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Proesional. Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
  27. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  28. Saputra, Dayat. 2013. Perancangan Aplikasi Akademik Secara Online Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalan Balai. Sumatra Selatan: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Univeritas Bina Darma.
  29. Kartini, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  30. Madcoms. 2011. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  31. Wahana, Komputer. 2010. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi.
  32. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website, Makalah, halaman: 4.
  33. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung.
  34. Soetam, Rizky. 2011. Konsep Dasar Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya.
  35. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  36. Rasdiana, Erlita. 2013. Analisa Pengembangan Sistem Informasi Student Information Service (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Laporan Kuliah Kerja Praktek STMIK Raharja.
  37. Yuniarti, Evi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.