SI1214473717

Dari widuri
Revisi per 26 Februari 2016 02.35 oleh Sri Maryani (bicara | kontrib)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING TUNGGAKAN PELANGGAN

PT. PLN (PERSERO) DISJAYA AREA PELAYANAN PRIMA

TANGERANG


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1214473717
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM MONITORING TUNGGAKAN PELANGGAN

PT. PLN (PERSERO) DISJAYA AREA PELAYANAN PRIMA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1214473717
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM MONITORING TUNGGAKAN PELANGGAN

PT. PLN (PERSERO) DISJAYA AREA PELAYANAN PRIMA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214473717
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
   
NID : 12003
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING TUNGGAKAN PELANGGAN

PT. PLN (PERSERO) DISJAYA AREA PELAYANAN PRIMA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214473717
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

|

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING TUNGGAKAN PELANGGAN

PT. PLN (PERSERO) DISJAYA AREA PRIMA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214473717
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2016

 
 
 
 
NIM : 1214473717

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Operasional sebuah perusahaan menjadi lancar apabila arus kas dari penjualan tidak terhambat oleh keterlambatan pembayaran. Sebagai perusahaan listrik yangmelayani pelanggan dengan daya besar di atas 200 kVA perlu didukung dengan adanya pengolahan data yang cepat untuk pengambilan keputusan. Namun saat ini proses pengolahan datanya masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan. Diantaranya dalam mengolah data pelanggan petugas bagian terkait harus memfilter data pelanggan yang belum bayar ke area wilayah kerja PLN Prima secara manual, untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan di papan tulis dalam bentuk grafik dll. Hal tersebut mengakibatkan lamanya proses pengambilan keputusan yang akan berdampak pada operasional perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT dan PIECES untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan, sehingga dapat meminimalisir kekurangan sistem tersebut. Aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL Server untuk membuat database, dreamweaver untuk desain illustrator dan UML untuk model sistem Dengan adanya sistem ini pengolahan data dapat lebih cepat dan diharapkan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan monitoringuntuk menurunkan angka tunggakan yang ada.

.

Kata Kunci : Arus Kas, Daya, Database


ABSTRACT

Operations of a company to be smooth if the cash flow from the sale is not hampered by the delay in payment. As power companies yangmelayani customers with big power above 200 kVA need to be supported with fast data processing for decision making. However, the current data processing there are still some problems and shortcomings. Among them in processing customer data relevant officers should filter customer data that has not been paid to PLN Prima area work area manually, to see the results of the achievement is still depicted on the board in the form of graphs etc. This resulted in the length of the decision-making process that will affect the company's operations. In this study the authors using SWOT analysis method and system for analyzing PIECES needed, so as to minimize the shortcomings of the system. Applications built using ASP programming language and SQL Server to create a database, Illustrator and Dreamweaver to design UML to model the system With this system the data processing can be more quickly and is expected to help employees to implement the relevant sections monitoringuntuk reduce the number of existing arrears.

Keywords : Cash flow, power, Database

KATA PENGANTAR


Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi ini yang berjudul "Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang".

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak sekali mendapatkan bantuan, dorongan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Ryanda Afif selaku Stakeholder yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis selama melakukan observasi.
  8. Seluruh karyawan Area Pelayanan Prima Tangerang yang telah membantu penulis dalam melakukan riset dan menerima dengan baik.
  9. Orang Tua dan Adik tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
  10. Buat yang tersayang yang senantiasa selalu mendoakan, membantu dan memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  11. Teman-teman seperjuangan semester akhir dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang selalu penulis nantikan. Semoga penulisan laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi praktikan maupun pembaca.



Tangerang,...Januari 2016
Sri Maryani
NIM. 1214473717

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Struktur Tabel wp_users

Tabel 4.3 Struktur Tabel wp_posts

Tabel 4.4 Struktur Tabel wp_comments

Tabel 4.5 Struktur Tabel wp_postmeta

Tabel 4.6 Struktur Tabel wp_usermeta

Tabel 4.7 Struktur Tabel wp_commentmeta

Tabel 4.8 Black Box Testing Sistem Informasi Training Pengajar

Tabel 4.9 Schedule

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Gambar 1.2 Alur Pendaftaran Training Pengajar

Gambar 1.3 Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Sistem Informasi

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.5 Logo UML (Unified Modelling Language)

Gambar 2.6 Logo Wordpress

Gambar 2.7 Metode iLearning

Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.9 SWOT

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Kebutuhan Menu Table Press

Gambar 3.7 Saran Halaman Home

Gambar 3.8 Saran Halaman Registration

Gambar 3.9 Saran Halaman Participants

Gambar 3.10 Saran Halaman Assignments

Gambar 3.11 Saran Halaman Testimoni

Gambar 3.12 Saran Halaman iDu

Gambar 3.13 Saran Static Page

Gambar 3.14 Saran Halaman Contact Us

Gambar 3.15 Saran Halaman About Us

Gambar 3.16 Saran Halaman Sejarah

Gambar 3.17 Saran Halaman Instruktur

Gambar 4.1 Plugin Contact Form

Gambar 4.2 Plugin Table Press

Gambar 4.3 Langkah-Langkah Pembuatan Halaman Home

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.5 Langkah-Langkah Memasukkan Coding Pada Contact Form

Gambar 4.6 Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.8 Langkah-Langkah Membuat Halaman Gallery

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Gallery

Gambar 4.10 Langkah-Langkah Mengisi Table Content

Gambar 4.11 Insert Shortcode Table Press

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Participants

Gambar 4.13 Langkah-Langkah Membuat Halaman Assignments

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Assignments

Gambar 4.15 Langkah-Langkah Membuat Halaman Testimoni

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.17 Langkah-Langkah Membuat Halaman Ternavigasi iDu

Gambar 4.18 Tampilan Halaman iDu

Gambar 4.19 Langkah-Langkah Membuat Static Page

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Static Page

Gambar 4.21 Langkah-Langkah Membuat Coding Pada Contact Form

Gambar 4.22 Langkah-Langkah Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.24 Langkah-Langkah Membuat Halaman About Us

Gambar 4.25 Tampilan Halaman About Us

Gambar 4.26 Langkah-Langkah Membuat Halaman Sejarah

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Sejarah

Gambar 4.28 Langkah-Langkah Membuat Halaman Instruktur

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Instruktur

Gambar 4.30 Langkah-Langkah Menampilkan Background

Gambar 4.31 Tampilan Background

Gambar 4.32 Langkah-Langkah Menampilkan Header

Gambar 4.33 Tampilan Header

Gambar 4.34 Langkah-Langkah Menampilkan Kolom Search

Gambar 4.35 Tampilan Kolom Search

Gambar 4.36 Langkah-Langkah Menampilkan Link raharja.ac.id

Gambar 4.37 Tampilan User Friendly

Gambar 4.38 Tampilan Link raharja.ac.id

Gambar 4.39 Plugin Google Analytics

Gambar 4.40 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.41 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.43 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.45 Diagram HIPO

Gambar 4.46 Rancangan Prototipe Halaman Home

Gambar 4.47 Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.48 Rancangan Prototipe Halaman Contact Us

Gambar 4.49 Rancangan Prototipe Halaman Testimoni

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.53 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.54 Jumlah Site iMe

Gambar 4.55 Ranking iMe

Gambar 4.56 Testimoni

Gambar 4.57 Testimoni

Gambar 4.58 Testimoni

Gambar 4.59 Testimoni

Gambar 4.60 Testimoni

Gambar 4.61 Testimoni

Gambar 4.62 Testimoni

Gambar 4.63 Testimoni

Gambar 4.64 Testimoni

Gambar 4.65 Testimoni

Gambar 4.66 Testimoni



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pembayaran tenaga listrik merupakan suatu kewajiban pelanggan setelah menikmati tenaga listrik yang disediakan oleh PLN. Fungsi dari pembayaran tenaga listrik ini untuk menutupi biaya operasional yang digunakan untuk menyediakan pasokan tenaga listrik yang siap untuk dikonsumsi. Dari pembayaran ini juga memiliki fungsi sebagai dana untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan ke depan. Operasional sebuah perusahaan menjadi lancar apabila cash flow dari penjualan tidak terhambat oleh keterlambatan pembayaran. Adapun terjadinya keterlambatan pembayaran bisa diakibatkan dari faktor internal yang banyak dipengaruhi oleh sistem atau faktor eksternal yang banyak dipengaruhi oleh pelanggan atau pengguna jasa. Dampak dari keterlambatan pembayaran ini adalah akan mengakibatkan terhambatnya operasional perusahaan.

Keterlambatan pembayaran yang selanjutnya dapat disebut dengan tunggakan. Pembayaran tenaga listrik masih sering dijumpai dengan pola trend yang terkadang naik maupun turun di setiap bulannya. Sebagai salah satu area yang bernaung dalam kesatuan Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, tunggakan tagihan listrik di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang di tahun 2013 cukup tinggi seperti di bulan Juni hingga mencapai Rp. 4.389.327.263 dan di Tahun 2014 bulan berjalan masih terlihat adanya kenaikan trend. Sebagai contoh di bulan Juni 2014 tunggakan menyentuh angka Rp. 10.344.448.070.

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan tingginya tunggakan secara internal antara lain sistem pemetaan tunggakan yang masih banyak kekurangan, sosialisasi PLN mengenai jatuh tempo pembayaran, kurangnya ketegasan dalam penagihan tunggakan dan masih ada faktor lainnya. Sedangkan di faktor eksternal berkaitan dengan pelanggan seperti situasi ekonomi yang sedang dihadapi oleh pelanggan, pengabaian adanya surat pemberitahuan pelaksanaan pemutusan sementara sambungan tenaga listrik oleh pelanggan, isi dari salah satu poin SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) yang dilupakan oleh pelanggan mengenai jatuh tempo pembayaran.

Sistem monitoring yang digunakan saat ini masih ada kelemahan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan dimana data diolah menggunakan MS. Excel untuk dipisahkan ke 5 area pelayanan dan 4 unit pembantu PLN Prima Tangerang. Untuk informasi laporan periodik tunggakan pelanggan Area Pelayanan Prima Tangerang masih berupa tabel atau bagan dan berbentuk teks database yang masih digambarkan di papan tulis atau papan pengumuman di ruang kerja pegawai. Oleh karena itu diperlukan pengembangan terhadap sistem yang sudah ada untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses penagihan di dalam perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu sistem aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis web.

Dengan adanya sistem aplikasi berbasis web tersebut diharapkan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan monitoring untuk menurunkan angka tunggakan yang ada.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas maka penulis mengambil judul skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah penelitian ini dapat ditarik pokok permasalahan yaitu :

  1. Apakah sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini sudah memberikan informasi secara cepat dan akurat ?

  2. Apa kendala atau permasalahan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima Tangerang ?

  3. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian ?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana proses keterlambatan pembayaran penagihan listrik kepada pelanggan dengan daya di atas 200 KVA sampai dilakukan proses pemutusan sementara jika pelanggan tersebut telat melakukan pembayaran sesuai waktu tempo yang telah ditentukan dan akan dilakukan pemutusan rampung apabila pelanggan menunggak selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain :

  1. Untuk menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  2. Untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  3. Untuk merancang sistem monitoring tunggakan pelanggan yang terkomputerisasi pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dari prosedur monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  2. Dapat mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem informasi tunggakan pelanggan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

  3. Dapat mempermudah dalam memonitoring angka tunggakan dan penurunan angka tunggakan maka secara otomatis tingkat kerugian dapat diminimalisir.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data, yaitu :

Metode Observasi

Penulis melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung ke lapangan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan Pak Ryanda Afif yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

Metode Pustaka

Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk perancangan maupun penulisan penelitian ini. Buku-buku yang diambil tentunya yang berkaitan dengan laporan piutang perusahaan. Selain itu juga studi pustaka diperoleh dengan cara browsing, internet dan juga dengan literature review.

Metode Analisa

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan yaitu menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Versi 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver CS3, sebagai penulisan listing program ASP dan SQL Server sebagai database.

Metode Prototype

Pada metode ini, sistem monitoring tunggakan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya salah satunya yaitu Prototype. Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desain pada pembuatan program. Alasan mengapa penulis menggunakan metode prototype pada penelitian Skripsi ini, karena penulis ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat oleh penulis.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas tentang penulisan ini, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga laporan Skripsi ini menjadi satu kesatuan yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum dan teori khusus yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang uraian umum yaitu : gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun kedalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan elisitasi final. Disertai dengan diagram pemodelan UML.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schdule implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37), “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Kadir (2014:61), “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai sistem dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22) :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2), “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi sipenerima”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna atau penerimanya dalam mengambil keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142), analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322) berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

Tahapan Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51) bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Raharjo berpendapat (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302), ”elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p>
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. (Junaidi, 2010:14).

Tujuan Monitoring
  1. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

  2. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

  3. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

  4. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

  5. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:289), ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut Fahmi (2013:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254).

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Penerapan Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.

  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013:154), “Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Infromation)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Keamanan (Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    3. Data diproses secara berlebihan.

    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

    5. Sistem tidak mudah digunakan.

    6. Sistem canggung untuk digunakan.

    7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Definisi UML yang dikutip dari Widodo (2011:6) mengatakan bahwa, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. UML (Unified Modeling Language) menurut Nugroho (2010:6), ”Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10) mengenai sembilan jenis diagram UML :

  1. Class diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence diagram: bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication diagram: bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart diagram: bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Activity diagram: bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component diagram: bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem / perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar SQL Server

Definisi SQL Server

Menurut Enterprise (2015:1), “SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft”. SQL Server merupakan software yang berfungsi untuk menampung dan mengambil data yang diminta oleh aplikasi lain pada komputer yang sama atau pada komputer lain melalui jaringan/internet.

SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL Server yaitu suatu aplikasi untuk membuat database, maka dari itu diperlukan perintah-perintah (query) untuk membuat database tersebut. Berikut ini adalah beberapa peritah-perintah (query) dalam SQL :

  1. CREATE DATABASE; Digunakan untuk membuat database.

  2. CREATE TABLE; Digunakan untuk membuat table. Hal yang harus diperhatikan adalah sebelum pembuatan table maka Database harus sudah ada dulu.

  3. DROP; Untuk menghapus database atau table.

  4. ALTER; Digunakan untuk memodifikasi table, prosedur, triger, view, database.

  5. INSERT; Digunakan untuk memanipulasi isi table. Menipulasi yang dimaksud adalah memasukkan data/baris baru dalam suatu table.

  6. UPDATE; Digunakan untuk mengubah data pada sebuah table.

  7. DELETE; Seperti namanya, query ini berfungsi untuk menghapus data pada sebuah table.

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Sitorus (2012:7), “Web Server dapat dipahami sebagai suatu Software yang berperan sebagai server (pemberi layanan) untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client (peminta layanan) melalui web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman website.

Web Server yang penulis gunakan yaitu IIS (Internet Information Services) lebih kompatibel dengan windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Definisi IIS (Internet Information Services)

Menurut Sitorus (2012:11), “IIS merupakan komponen yang lengkap dibandingkan web server lain yang berjalan / terdapat di dalam Operating System (OS) Windows.

Menurut Iqbal (2010:3), “IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server Windows.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan IIS (Internet Information Services) merupakan suatu web server yang berjalan / terdapat dalam sistem operasi Windows.

Fitur IIS

Adapun fitur dari IIS menurut Iqbal (2010:4) sebagai berikut :

  1. Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan, auditing, dan izin akses NTFS).

  2. Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.4

  3. Sudah mencakup protokol FTP.

  4. Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.

  5. Dukungan untuk protokol NNTP.

  6. Dukungan untuk protokol keamanan SSL.

  7. Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan, yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI), Microsoft.NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting (VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat diinstalasikan seperti Perl atau PHP.

  8. Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah satuaplikasi membuat crash aplikasi lainnya.

  9. Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows Scripting Host.

  10. Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web memonopoli bandwidth yang tersedia.

IIS pertama kali muncul dengan versi 1.0 dan IIS yang terbaru sekarang ini dengan versi 7.5 yang dapat dijalankan pada Windows 7.

Konsep Dasar ASP (Active Server Pages)

Definisi ASP

Menurut Sitorus (2012:2), “ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

Langkah utama yang harus dimengerti bahwa tidak ada editor khusus untuk mengetikan script ASP (kode-kode program ASP) tersebut. Kita dapat menggunakan editor seperti Notepad, Notepad++, Wordpad, Editplus, Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver dan sebagainya.

Sintaks Dasar ASP

Script ASP dapat terletak dimana saja dan dapat berkombinasi dengan tag-tag HTML. Dalam sebuah file ASP hanya terdapat satu delimiter pembuka dan penutup.

Bentuk umum :

<

%

….

Contoh :

<html>

<body>

<%

Response Write(“Sintaks/kode pertama belajar ASP”)

%>

</html>

</body>


Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1), “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tagtag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerfulHypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar BlackBox

Definisi BlackBox

Menurut Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya,tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannyadifokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawabpertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?.

  3. Apakah sistem secara khusus sensitifterhadap nilai input tertentu?.

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas datadiisolasi?.

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yangdapat ditoleransi oleh sistem?.

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?.

Keuntungan BlackBox

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno dkk (2011:22), jenis-jenis penelitian yaitu :

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

  2. Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    1. Penelitian Dasar

    2. Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    3. Penelitian Terapan

    4. Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    5. Penelitian Evaluasi

    6. Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

    7. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

    8. Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

    9. Penelitian Deskriptif

    10. Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

    11. Penelitian Prediktif

    12. Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

    13. Penelitian Improftif

    14. Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

    15. Penelitian Eksplanatif

    16. Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    17. Penelitian Eksperimen

    18. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    19. Penelitian Ex Post Facto

    20. Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

    21. Penelitian Partisipatori

    22. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    23. Penelitian dan Pengembangan

    24. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Literature Review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini antara lain :

Tabel 2.1 Literature Review

Berdasarkan literatur review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring pengendalian pendapatan perusahaan. Literature review tersebut memiliki permasalahan yang sama yang dihadapi oleh penulis, sehingga penelitian ini merupakan pengembangan dari literature review tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah singkat yang penulis paparkan disini merupakan sejarah singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, mulai dari berdirinya hingga terbentuknya satuan kerja yang merupakan cabang-cabang dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Berdirinya PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai didirikannya salah satu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang listrik (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 1 Januari 1954 dilakukan serah terima pengelolaan yang diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Tangerang.

PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki 23 Area, salah satunya adalah Area Pelayanan Prima Tangerang. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, yang diantaranya memiliki tugas pengopersian, pendistribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen atau pelanggan khusus dengan daya di atas 200 KVA yang dibagi ke dalam 5 (lima) kode golongan seperti :

  1. Kogol 0 Pelanggan Umum

  2. Kogol 1 Pelanggan TNI / Polri

  3. Kogol 2 Pelanggan Instansi

  4. Kogol 3 Pelanggan Pemda

  5. Kogol 4 Pelanggan BUMN

Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang berkantor di Lantai II yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang 15000.

Visi, Misi, Motto dan Wilayah Kerja Perusahaan

Visi PT. PLN (Persero)

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi PT. PLN (Persero)
  • Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

  • Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  • Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  • Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto Perusahaan

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

(Electricity for a Better Life)

Wilayah Kerja APP Tangerang

Terdapat 9 (sembilan) wilayah kerja PLN prima yang dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu 5 (lima) area pelayanan dan 4 (empat) unit pembantu :

  1. Area Pelayanan (AP)

    1. AP Cengkareng

    2. AP Cikokol

    3. AP Cikupa

    4. AP Serpong

    5. AP Teluknaga

  2. Unit Pembantu (UP)

    1. UP Cisoka

    2. UP Curug

    3. UP Kalideres

    4. UP Sepatan


Gambar 3.1 Wilayah Kerja APP Tangerang

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 324.K/DIR/2010 tanggal 17 Juni 2010 tentang organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang dapat dilihat berikut ini :


Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

Berikut ini uraian dari tugas dan wewenang masing-masing divisi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Manager

  2. Fungsi Manajer adalah menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Menyusun anggaran operasi (RAO) dan anggaran investasi (AI) dalam satu tahun.

    2. Menerapkan kebijakan pelaksanan penyambungan baru (PB) dan penambahan daya (PD) sesuai TMP.

    3. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik.

    4. Mengelola pembacaan meter melalui AMR.

    5. Mengelola kegiatan tata usaha unit meliputi kepegewaian, kesekretariatan, keuangan dan pembukuan.

    6. Membuat perencanaan kebutuhan material secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan) termasuk penyusunan strategi pengadaan material.

    7. Merencanakan, mengendalikan dan pengawasan kegiatan penertiban penggunaan tenaga listrik (P2TL) di pelanggan.

    8. Menyusun strategi komunikasi dengan pelanggan sehingga diperoleh citra positip perusahaan.

    9. Mengelola keluhan pelanggan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan bidang / unit terkait untuk menindaklanjutinya demi kepuasan pelanggan.

    10. Mengoptimalkan sumber daya manusia untuk memenuhi melayani pelanggan.

    11. Mengimplementasikan kebijakan management Distribusi Jakarta Raya.

  3. Asman KSA

  4. Assistant Manager Keuangan, SDM dan Administrasi bertanggungjawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit.

    Adapun tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan koordinasi, mensupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya cash flow (laba / rugi dan neraca).

    2. Memverifikasi dan memvalidasi terhadap kelengkapan bukti-bukti pembayaran, tentang kesesuaian persyaratan berkas tagihan serta kelayakannya.

    3. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas penerimaan dan pengeluaran dana imprest, berdasarkan bukti-bukti yang sah.

    4. Memvalidasi buku kas / bank harian.

    5. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi Credit Nota (CN) / Debet Nota (DN) rekening bank receipt dan imprest

    6. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi arus keluar masuk pada rekening bank receipt dan imprest.

    7. Melaksanakan rekonsiliasi dengan bank.

    8. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi ketepatan dan kecepatan penerimaan pendapatan.

    9. Memonitor Daftar Pelunasan Harian (DPH) dan Saldo Piutang.

    10. Mengendalikan piutang pelanggan.

    11. Mengkoordinir penerimaan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

    12. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi atas tersusunnya laporan keuangan.

    13. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM.

    14. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja.

    15. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  5. Senior Account Executive

  6. Tugas dan Wewenang Senior Account Executive adalah sebagai berikut :

    1. Memelihara suasana kerja yang baik.

    2. Memonitor aktifitas pembayaran, untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai rencana.

    3. Melaporkan data serta kegiatan perusahaan.

    4. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

    5. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan (sesuai SOP).

  7. Assistant Analyst AE

  8. Assistant Analyst Account Executive memiliki tugas dan wewenang membantu Senior Account Executive dalam menjalankan tugas baik yang di dalam perusahaan maupun tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

  9. Analyst KSA

  10. Analyst Keuangan, SDM dan Administrasi memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan.

    2. Pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

    3. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data SIMKEU.

    4. Melakukan rekonsiliasi / konfirmasi pendapatan operasi, saldo bank, saldo hutang, piutang, persekot pegawai / dinas, PUMP-KPR / BPRP dan fungsi terkait.

    5. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan, untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi.

    6. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan, pajak, hutang usaha, hutang biaya dan lain-lain.

  11. Junior Officer SDM

  12. Junior officer sumber daya manusia memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor pada fungsi terkait.

    2. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan biaya perawatan kesehatan.

    3. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau pelaksanaan kegiatan hukum.

  13. Junior Analyst Keuangan

  14. Junior Analyst Keuangan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.

    2. Melaksanakan pencatatan dan akuntansi.

    3. Melaksanakan administrasi SDM.

    4. Melaksanakan tugas kesekretriatan dan umum.

    5. Melaksanakan laporan keuangan.

    6. Melaksanakan admnistrasi fasilitas dan sarana.

    7. Melakukan pengawasan hasil penjualan rekening.

    8. Laporan rekonsiliasi bank.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem monitoring tunggakan pelanggan dengan daya besar seperti perusahaan, industri, pemerintahan dll yaitu di atas 200 KVA atau 200.000 VA yang sistemnya masih menggunakan semi komputer seperti aplikasi MS. Excel dan untuk melihat hasil pencapaian pendapatan perusahaan tiap bulannya yang masih secara manual.

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :


Tabel 3.1 SWOT

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

Tabel 3.2 Analisis PIECES

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Analyst KSA melakukan pengecekan data pelanggan yang menunggak.

  2. Dari seluruh data tunggakan yang ada kemudian difilter secara manual sesuai area masing-masing agar memudahkan dalam melakukan pemutusan untuk diberikan ke petugas lapangan sesuai area masing-masing.

  3. Bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan pelanggan.

  4. Setelah membuat laporan tunggakan pelanggan bagian Analyst KSA membuat surat pemberitahuan pemutusan dikirim via email, telepon dan fax bagi pelanggan yang menunggak lalu memberikan laporan pemutusan listrik pelanggan ke Manager.

  5. Jika sudah di ACC manager bagian Analyst KSA memberikan surat perintah pemutusan sementara untuk pelanggan yang menunggak satu bulan dan surat pemutusan rampung untuk pelanggan yang menunggak tiga bulan berturut-turut ke bagian petugas lapangan.

  6. Setelah Petugas lapangan selesai melaksanakan tugasnya lalu Analyst KSA membuat surat berita acara pemutusan untuk dilaporkan ke Manager.

Use Case Diagram yang Berjalan

Use case diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan, yaitu :


Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case  : Melakukan pengecekan tunggakan

  2. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Bagian analyst KSA melakukan pengecekan tunggakan bulan berjalan, dari seluruh tunggakan yang ada kemudian dibagi ke 9 (sembilan) area wilayah kerja PLN Prima.

  3. Nama use case  : Membuat laporan tunggakan

  4. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Setelah melakukan pengecekan kemudian bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan yang akan dilaporkan ke Manager.

  5. Nama use case  : Laporan pemutusan

  6. Aktor  : Analyst KSA dan Manager

    Keterangan  : Setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui Pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan yang akan diberikan ke Manager untuk di ACC.

  7. Nama use case  : ACC laporan pemutusan

  8. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan pemutusan dari bagian Analyst KSA, setelah dicek kemudian di ACC oleh Manager kecuali pelanggan yang menjadi beban APBD / APBN yang berdasarkan pertimbangan General Manager.

  9. Nama use case  : Surat perintah pemutusan

  10. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Berdasarkan keputusan Manager dari laporan Pemutusan tersebut lalu dibuatkan surat perintah pemutusan oleh Analyst KSA yang akan diberikan kepada petugas lapangan sesuai area wilayah kerjanya masing-masing.

  11. Nama use case  : Berita acara pemutusan

  12. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Setelah petugas lapangan melaksanakan tugas yaitu sudah selesai melakukan pemutusan aliran listrik / bongkar sesuai dengan surat perintah, maka dibuatlah surat berita acara pemutusan / bongkar oleh Analyst KSA kemudian diserahkan ke Manager sebagai laporan berita acara pemutusan / bongkar.

  13. Nama use case  : ACC berita acara pemutusan

  14. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan berita acara pemutusan dari bagian Analyst KSA dan menandatangani berita acara tersebut untuk dibuatkan laporan ke PLN Pusat.

Activity Diagram yang Berjalan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktifitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :


Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram laporan tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 13 action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem informasi monitoring tunggakan pelanggan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses output monitoring tunggakan pelanggan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk memfilter ke area masing-masing dan penyimpanan data tersebut, di mana pada saat ini masih dipilih-pilih secara manual satu per satu dan untuk grafik tunggakan pelanggannya pun digambarkan dalam bentuk tabel atau grafik yang seharusnya di update setiap bulannya tetapi masih sering terlupakan karena masih manual yaitu menggambarkannya di papan tulis yang posisinya terlihat oleh setiap staff / petugas terkait padahal dengan selalu update jumlah tunggakan pelanggan akan menimbulkan keinginan dari petugas terkait untuk menurunkan angka tunggakan setiap bulan agar tidak mengalami kenaikan angka tunggakan dari bulan sebelumnya, ketidakakuratan dalam memonitoring tunggakan menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien.

Analisis Kontrol

Pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima Tangerang yang berjalan saat ini sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian internal agar data yang dijadikan sebagai bahan untuk proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan karena sistem pengontrolan yang digunakan masih manual, pengontrolan dilakukan dengan cara melihat semua data pelanggan yang menunggak lalu dipisahkan ke masing-masing area satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan penggunaan sistem yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga mengakibatkan perulangan saat proses penginputan data pelanggan. Sehingga dalam pengontrolan ini masih sederhana yaitu dilakukan hanya dengan mengecek data pelanggan yang belum bayar sampai yang menunggak pembayaran menggunakan aplikasi pengolah data Ms. Excel.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Core i3-370M

  2. Monitor  : 14.0 HD LCD

  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk  : 500 GB HDD

  5. Printer  : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem pengolahan laporan tunggakan pelanggan adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Word

  3. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

  1. Petugas terkait

  2. Manager

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem monitoring tunggakan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pembuatan laporan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Program sistem informasi terasa penting dalam menunjang kalancaran operasional perusahaan, sehingga faktor keterlambatan pembayaran dapat dipantau dan dapat diminimalkan angka tunggakan untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan aplikasi sistem monitoring tunggakan pelanggan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman ASP dan menggunakan SQL Server sebagai database yang dapat menyimpan data pelanggan, dimana setiap bulannya petugas terkait mendapatkan informasi yang lengkap tentang jumlah data tunggakan yang ada yang akan ditagihkan kepada pelanggan, dimana data pelanggan tersebut sudah bisa difilter ke areanya masing-masing sesuai wilayah kerja PLN prima.

  2. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh petugas terkait dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat mempermudah bagian Analyst KSA untuk memonitoring pelanggan yang menunggak tanpa adanya pengulangan karena salah penempatan area.

  3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan data dalam memonitoring tunggakan pelanggan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL server untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data pelanggan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring tunggakan yang terkomputerisasi. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi inessensial (I) dan harus dieliminasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory  : Penting

D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option LMH.

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

T (Technical)

L (Low)

O (Operational)

M (Middle)

E (Economic)

H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

 

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

    a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

    Use case  : Barang Masuk

    Aktor : Pihak Kampus dan admin

    Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

    b. Prosedur barang keluar

    Use case  : Pemakaian Barang

    Aktor : Dosen dan admin

    Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

    c. Prosedur pembuatan laporan

    Use case  : Laporan

    Aktor : Pimpinan dan admin

    Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

 

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

    c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

 

2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

    c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

 

3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

    c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

 

4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

    1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

    D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

 

Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

  1. Pihak kampus memberikan kirim barang
  2. Memberikan barang kepada admin
  3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
  4. Masuk ke menu login
  5. Masukan username
  6. Masukan password
  7. Validasi
  8. Login gagal
  9. Login berhasil
  10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
  11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
  12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
  13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
  14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
  15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

 

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

  1. Masuk ke menu login
  2. Masukan username
  3. Masukan password
  4. Validasi
  5. Login gagal
  6. Login berhasil
  7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
  8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

 

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

  1. Masuk ke menu login
  2. Masukan username
  3. Masukan password
  4. Validasi
  5. Login gagal
  6. Login berhasil
  7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
  8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
  9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

 

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

 

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

1. UNNORMALIZED

Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. First Normal Form (INF)

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

3. Second Normal Form (2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

4. Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

 

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File  : User

Akronim  : -

Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

Tipe File  : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 120 karakter

Primary key  : id_ User

Tabel 4.2 Struktur user


2. Nama File  : Dosen

Akronim  : Dos

Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

Tipe File  : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 15 karakter

Primary key  : id_Dosen

Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


3. Nama File  : Kondisi Barang

Akronim  : Kb

Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

Tipe File  : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 10 karakter

Primary key  : id_kondisi


Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


4. Nama File  : Kategori

Akronim  : Ktg

Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

Tipe File  : File Transaksi

Organisasi File : Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 18 karakter

Primary key  : id_Ktg


Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


5. Nama File  : Barang

Akronim  : brg

Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

Tipe File  : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 59 karakter

Primary key  : id_brg

Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


6. Nama File  : Detail Peminjaman

Akronim  : Pnj

Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

Tipe File  : File Transaksi

Organisasi File : Index Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 26 karakter

Primary key  : id_pnj

Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

7.Nama File  : Peminjaman

Akronim  : pnj

Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

Tipe File  : File Masterr

Organisasi File : Index Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 33 karakter

Primary key  : id_pnj

Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

8.Nama File  : Kelas

Akronim  : Kls

Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

Tipe File  : File Master

Organisasi File : Index Sequential

Media  : Harddisk

Panjang record : 33 karakter

Primary key  : id_ksl

Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

 

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

1. Flowchart Program Untuk Login Admin

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

    c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

    d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

    c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

- Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

- Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

- Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

- Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

- Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

- Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

    c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

- Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

- Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

    c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

    - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

5. Flowchart Program Untuk Menu User

Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

    c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

    c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

    - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

    - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

    - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

    b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

    c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

    - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

    - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

    - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

 

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

  1. Nama program  :Login
  2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

    Bahasa Pemrograman  : PHP

    Proses Program  :

    a. Jalankan program

    b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

    c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

    d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

  3. Nama program  : Menu Utama
  4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

    Bahasa Pemrograman  : PHP

    Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

  5. Nama program  : Home
  6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

    Bahasa Pemrograman  : PHP

    Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

  7. Nama program : Barang
  8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

    Bahasa Pemrograman  : PHP

    Proses Program  :

    a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

    b.Klik Create Barang untuk input data barang

    c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

    - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

    - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

    b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

    c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

    - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

    - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

    d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

    e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

    - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

    - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

 

Rancangan Prototipe

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

Prototype Halaman Login Admin

Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

Prototype Halaman Jenis Barang

Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

Prototype Halaman Data Transaksi

Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

Prototype Halaman Transaksi

Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

Prototype Data Transaksi

Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

Prototype Halaman Laporan

Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

Prototype Halaman Data Laporan

Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

Prototype Halaman Data Laporan

Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

Prototype Halaman FAQ

Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

 

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    a. Processor : Intel Core i5

    b. Monitor : Asus14”

    c. Mouse : Ps2

    d. RAM : 2 GB

    e. HD : 500 GB

    f. Keyboard : Compatible Ps2

    g. Printer : Canon Ip1800 Series

    h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tampilan Layar

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

 

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

 

Tampilan Halaman barang

Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

 

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

b. Monitor : 14.0” HD LED

c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

d. Hardisk : 640 GB HDD

 

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

a. Microsoft Windows 7 Ultimate

b. Mozilla Firefox

c. Google Chrome

d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

e. AAA Logo 2008

e. PhotoScape

 

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

 

Testing

Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Pengujian Black Box Pada Login Admin

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

Pengujian Black Box Pada Menu Barang

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

Pengujian Black Box Pada Menu User

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

 

Implementasi

Schedule

Tabel 4.9 Schedule

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


 

Estimasi Biaya

Tabel 4.10 Estimasi Biaya
No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
1 Bahan dan Peralatan Penelitian
Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
Rp. 6.925.000,00,-
2 Perjalanan
- Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
Rp. 1.160.000,00,-
3 Biaya Lain-lain
- Print Rp. 100.000,00,-
- Photocopy Rp. 50.000,00,-
- Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
Rp. 200.000,00,-
Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan mengenai sistem monitoring tunggakan pelanggan PT PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Pada sistem yang berjalan, realisasi monitoring tunggakan pelanggan masih menggunakan aplikasi spread sheet sederhana, sehingga belum mampu menyediakan informasi untuk mengetahui jumlah tunggakan ke beberapa area wilayah kerja.

  2. Dalam menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yaitu masih terdapat kendalan dan kekurangan diantaranya dalam mengolah data pelanggan petugas bagian terkait harus memfilter data pelanggan yang belum bayar ke area wilayah kerja PLN Prima secara manual, untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan di papan tulis dalam bentuk table atau bagan dll.

  3. Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring tunggakan pelanggan melalui tahapan pengumpulan kebutuhan dengan elisitasi, merancang prosedur sistem yang baru dengan UML, membangun database dengan SQL server, melakukan koding dengan bahasa pemrograman ASP dan IIS sebagai web servernya. Dengan adanya sistem tersebut mampu membantu PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang dalam memantau tunggakan pelanggan yang ada lebih cepat dan akurat, serta dapat membantu untuk mengetahui laporan-laporan mengenai jumlah tunggakan pelanggan di dalam web tersebut.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

  2. Sistem informasi yang dirancang masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.24. Sertifikat Raharja Career

   

Lampiran B

B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
B.2. Bukti Observasi
B.4. Surat Keterangan Lab. SK
B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

   

Lampiran C