SI1214472679: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Standart Cost)
(Tipe-Tipe Strategy SWOT)
Baris 792: Baris 792:
 
=====Definisi Analisa SWOT=====
 
=====Definisi Analisa SWOT=====
 
=====Tipe-Tipe Strategy SWOT=====
 
=====Tipe-Tipe Strategy SWOT=====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada. </p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.</p></li>
 +
</ol>
 +
 
=====Definisi PIECES=====
 
=====Definisi PIECES=====
 
====UML (Unified Modeling Language)====
 
====UML (Unified Modeling Language)====

Revisi per 24 Desember 2016 17.25

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD

PADA PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1214472679 TIA CAHYA RESFIQI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD

PADA PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Maret 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD

PADA PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Maret 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)     (Bayu Pramono, M.T.I)
NID : 05065     NID : 15005

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD

PADA PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputer Sistem

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(xxxxx, M.Kom)   (xxxxx, Dra., M.M.,M.H)   (xxxxx, M.Kom)
NID : xxxxx   NID : xxxxx   NID : xxxxx

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUNTANSI

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Maret 2017
Tia Cahya Resfiqi
NIM. 1214472679

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

XXXX.

Kata kunci: xxxxx

ABSTRACT

XXXX

Keywords: xxxxx

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil yaitu "Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Cost Breakdown Untuk Penentuan Freight On Board Pada Pt. Nagasakti Paramashoes Industry".

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur. STMIK Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja

  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Bayu Pramono, M.T.I. selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  7. Sobri selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  9. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

  10. XXXX, XXXX, XXX, yang sangat berjasa dalam memberikan dukungan kepada penulis.

  11. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Maret 2017
TIA CAHYA RESFIQI
NIM. 1214472679

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan manufactur merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi kemudian menjual bahan jadi tersebut. Kegiatan saat pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi disebut dengan proses produksi. Saat produksi bahan mentah menjadi bahan jadi harus menetapkan beban pokok produksi barang jadi. Di PT Nagasakti Paramashoes Industry sebelum adanya proses produksi pihak planning harus menentukan design produk, bahan baku, perhitungan labor, perhitungan overhead, profit serta tooling amortization. Dari design produk, bahan baku, perhitungan labor, perhitungan overhead dan penentuan profit itulah yang disebut perkiraan biaya produksi. Perkiraan biaya produksi akan dihitung menjadi laporan cost breakdown. Hasil dari perhitungan cost breakdown akan menjadi Freight on board sebagai pedoman harga yang akan dibayar pihak buyer. Maka dari itu di PT Nagasakti Paramashoes Industry perhitungan cost breakdown menjadi hal yang sangat penting. Sehingga perhitungan cost breakdown harus tepat, cepat dan akurat karena berpengaruh pada keuntungan perusahaan yang akan dicapai.

Saat ini proses pencatatan dan pengolahan data untuk perhitungan cost breakdown di PT Nagasakti Paramashoes Industry masih secara manual. Proses pencatataan data manual adalah proses pencatatan dan pengolahan data dimana pencatatan data masih dilakukan secara manual menggunakan komputer tetapi hanya menggunakan program Ms. Office Excel. Proses pencatatan dan pengolahan data seperti ini mempunyai banyak kelemahan yaitu diantaranya adalah ketidak efektifan proses perhitungan, bentuk laporan masih berupa dokumen excel yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, kemungkinan terjadinya kehilangan data dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam penginputan data. Selain itu pengolahan data secara manual tidak dapat menghubungkan antara departemen satu ke departemen lain. Kelemahan dalam proses pencatatan data perhitungan cost breakdown tersebut akan beresiko tidak tepat nya penentuan Freight on board, sehingga dapat menimbulkan kerugian di PT Nagasakti Paramashoes Industry. Perhitungan cost breakdown memerlukan pengolahan data secara komputerisasi. Pengelolaan data secara komputerisasi membutuhkan berbagai macam alat bantu dalam menjalankan proses tersebut. Komputer adalah peralatan yang bekerja dibawah kontrol program yang tersimpan, yang secara otomatis menerima, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang merupakan hasil dari pemprosesan itu. Fungsi komputer saat ini, bukan lagi sekedar alat untuk menghitung, tetapi sudah lebih luas. Terlebih lagi dengan adanya software komputer yang dapat digunakan untuk mengelola data secara akurat.

Dari uraian di atas penulis memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal terhadap seluruh aktivitas. Sehingga sudah seharusnya PT. Nagasakti Paramashoes Industry bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu sistem informasi yang bisa memberikan layanan informasi yang cepat, tepat dan akurat untuk perhitungan biaya produksi. Oleh karena itu, dengan adanya masalah ini penulis melakukan analisa pada sistem perhitungan cost breakdown pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry sebagai bahan tugas sekripsi dengan judul : “Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Cost Breakdown untuk penentuan Freight on board pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry”

Rumusan Masalah

Penelitian dimulai dari rumusan masalah yang akan diselesaikan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry. Pada skripsi ini akan diberikan contoh tentang sistem perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berjalan saat ini, adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem tersebut, serta penyelesaian untuk masalah itu sendiri.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana Sistem Informasi Perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana kendala-kendala yang ada pada sistem informasi perhitungan cost breakdown yang berjalan saat ini?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi perhitungan cost breakdown agar lebih cepat, tepat dan akurat?

  4. Apakah sistem yang dirancang akan bisa menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat?

Ruang Lingkup

Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

Ruang lingkup dalam penelitian ini dimulai dari proses pembuatan yield yang berisi tentang design produk dan material yang digunakan, perhitungan usage uper, price material, supplier, profit serta tooling amortization yang dilakukan costing, perhitungan usage bonding dan cat yang dilakukan laboratory, perhitungan usage bottom yang dilakukan oleh team bottom, perhitungan labor dan overhead yang dilakukan oleh pihak IE, serta hasil Freight on board yang akan diterima bagian buyer dan dikontrol oleh pihak costing.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem berjalan perhitungan cost breakdown yang digunakan pada PT Nagasakti paramashoes Industry.

  2. Mencari kendala yang dialami PT Nagasakti Paramashoes Industry pada sistem yang berjalan saat menghitung cost breakdown.

  3. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi perhitungan cost breakdown yang lebih bermanfaat bagi PT Nagasakti Paramashoes Industry.

  4. Dapat membantu dalam pembuatan laporan pehitungan Cost Breakdown produksi secara cepat, tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. apat terciptanya suatu rancangan sistem informasi pengolahan data perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paraamshoes Industry yang optimal dari sistem yang berjalan saat ini.

  2. Dengan teridentifikasinya kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.

  3. Dihasilkan sebuah rancangan rancangan sistem informasi perhitungan cost breakdown yang lebih optimal dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.

  4. Dapat memberikan informasi perhitungan Cost Breakdown yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Metodologi Penilitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan- pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Sekripsi ini sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Obervasi (Pengamatan)

  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada design penelitiannya perlu mengunjungi PT Nagasakti Paramashoes Industry sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan- ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

  5. Metode Wawancara

  6. Melakukan tanya jawab dengan user tiap departemen terkait, Supervisor departemen costing untuk mendapatkan informasi seputar prosedur sistem berjalan, kendala yang ditemui dan harapan terhadap pengembangan yang akan diusulkan.

Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa perancangan sistem perkiraan biaya produksi pada PT Nagasakti Paramashoes Industry. Disini penulis menggunakan beberapa metode analisa yang dilakukan yaitu analisa SWOT dan analisa PIECES.

Analisa SWOT merupakan metode yang akan mengkaji 4 (empat) pilar utama sebuah perusahaan ataupun usaha yaitu kekuatan (strenghths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Serta mengunakan analisa PIECES analisa PIECES merupakan analisa yang membuat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency dan service

Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk menggumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan

Pada tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan menggunakan program visual paradigm berdasarkan hasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut:

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dicapai. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MYSQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design program yang akan dibuat.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN :

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan pada saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian dan literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN :

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan skripsi yaitu gambaran umum perusahaan, Sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, UML sebagai sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternative pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final.

BAB IV HASIL PENELITIAN :

Pada bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang telah sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru, perancangan sistem yang diusulkan dengan rancangan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Spesifikasi Proses, Rancangan Basis Data, Konfigurasi sistem serta Rancangan Tampilan.

BAB V PENUTUP :

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran- saran seputar perkembangan sistem berjalan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[1] mendefiniskan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Sugiarti (2011:99),[2] “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Bambang Hartono (2013:13),[3] “sebuah sistem dapat dilihat sebagai suatu rangkain sebab-akibat yang beruntun, dimana masukan yang mengalir ditangkap dan masuk ke dalam sistem, lalu diolah dan diubah menjadi keluaran yang mengalir ke luar melalui sejumlah proses”.

Menurut Taufiq (2013:2),[4] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah komponen atau kumpulan hal baik yg abstrak maupun fisis berupa sub-sub sistem yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Putu Agus (2014:11),[5] suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen-komponen (components)

  2. Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh penguna.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface system)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan (Input)

  10. Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  11. Keluaran (output)

  12. Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

  13. Sasaran (objectives)

  14. Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Syarat-Syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11), [5]diantaranya:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari elemen sistem.

  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Klasifikasi Sistem

Menurut Putu Agus (2014:7),[5] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  8. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal, dan bentuk jamak. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Sutarman (2012:3),[6] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka- angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5),[7] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta berbentuk mentahan yang perlu adanya pengolahan agar tercipta informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284),[8] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Menurut Sutarman (2012:14),[6] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Putu Agus (2014:9),[5] “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah agar memiliki nilai tambah, makna, dan berguna bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Putu Agus (2014:9),[5] pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, dilakukan proses verifikasi secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Berikut penjelasan mengenai beberapa kualitas Informasi tersebut:

  1. Akurasi (accuracy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Relevansi (relevancy)

  4. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  5. Tepat Waktu (Timeliness)

  6. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14),[6] Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Sutarman (2012:14),[6] nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan waktu

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibilitas/ keluwesannya

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur

  20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Fungsi Informasi

Menurut Putu Agus (20014:9),[5] fungsi informasi adalah memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Konsep Dasar Analisa Informasi

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142),[7] “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Rosa (2013:18),[9] “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Adi Nugroho (2012:27),[10] “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37),[11] “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28),[12] “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Menurut Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203)[13] mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “Sistem Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perencanaan Sistem

  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan Sistem

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing

  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  9. Implementasi

  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Perawatan

  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Jadi dapat ditarik kesimpulan perancangan sistem adalah konsep dari suatu kegiatan hasil dari analisa agar menghasilkan sistem informasi yang lebih baik.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2012:228),[14] Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Definisi Database.

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238),[15] “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT (2012:193)[16] “Database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta- fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan”.

Menurut Verdi Yasin (2012:274), “Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

Menurut Prasetio (2012:181),[17] “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Menurut Diar Puji (2013:107),[18] database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen.

Menurut Sunguk Lee dalam International Journal of Database Theory and Aplication vol.5, No. 1, March 2012 “Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur- unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data yang terkomputerisasi tersimpan dalam komputer secara sistematis yang dibutuhkan selama pemrosesan. sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database yang digunakan
  1. Web server

  2. Menurut Rudyanto Arief (2011:19),[19] “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan di dalam direktori utama web server (document root)”.

    Menurut Ch Ram Mohan Reddy, D Evangelin Geetha, KG Srinivasa, T V Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), Vol.2, No.4, Desember 2011 “The emergence of web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using industry standartds, web services encapsulate applications and publish them as services”. (Munculnya layanan web memperkenalkan paradigm baru memungkinkan pertukaran informasi di internet berdasarkan teknologi dan internet standart terbuka. Menggunakan standart industry, Layanan Web merangkum aplikasi dan mrmpublikasikan mereka sebagai layanan.).

  3. Xampp

  4. Madcoms (2010:341)[20] berpendapat bahwa, sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.

Komponen-Komponen Database

Menurut Diar Puji (2013:107),[18] Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.
  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Jenis-Jenis Web

Menurut Rudyanto Arief (2011:8),[19] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), Black Box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure. (Black box testing adalah tehnik dimana fungsi dan perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Menurut Rizky (2011:265), “BlackBox Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari Black Box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Teori Khusus

Pengertian Akutansi Biaya

Definisi Akuntansi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:27), “Akuntansi biaya adalah penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.

Menurut Adbul Halim dalam Huriyah Badriah (2015:27), “akuntansi biaya adalah akutansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang di produksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangannya yang akan dijual”.

Menurut R. A. Supriyono dalam Huriyah Badriah (2015:27), “akuntansi biaya adalah salah satu cabang akutansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitoring dan merekam transaksi biaya secara sistemastis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa akutansi biaya adalah suatu proses pencatatan dari alur produksi untuk penentuan harga pokok biaya.

Fungsi Akutansi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:28) secara umum akutansi biaya memiliki lima fungsi utama. Fungsi-fungsi akutansi biaya tersebut terangkum dalam point-point berikut

  1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk

  2. Memperinci biaya (harga) pokok produk dalam segenap unsurnya

  3. Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban

  4. Memberikan data pada proses penyusunan biaya

  5. Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemen

Biaya dan Harga

Definisi Harga

Menurut Sarini Kodu (2013:1252),[21] “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk”.

Menurut Junaidi (2013:3),[22] “penetapan harga jual produk merupakan fungsi manajer yang penting. Kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu panjang tergantung kepada keputusan harga jual ini. Harga jual yang ditetapkan harus mampu menentukan semua biaya yang menghasilkan laba jangka panjang sehingga dapat menghasilkan return yang wajar bagi para pemilik perusahaan serta mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dan menghasilkan harga jual efektif”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga adalah penentuan biaya yang harus dibayarkan konsumen untuk nilai hasil produk perusahaan.

Definisi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:39), “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Supriyono dalam Huriyah Badriah (2015:39), “Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Henry Simamora dalam Huriyah Badriah (2015:39), “Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya adalah nilai uang yang dikeluarkan dalam proses pembuatan suatu produk.

Standart Cost

Menurut Zoltan Bokor dalam Acta polytechnic hungarica vol.9, No.3, 2012 “Production Costing is a widely investigated and analysed topic in the literature. There are numbers of approaches on how to make the cost calculation of various products created in different manufacturing systems more accurate. As production process can generally be planned and modelled in an exact way, the costing methods used have reached a hight level of completeness”. (Biaya produksi adalah suatu hal yang harus diinvestigasi dan di analisis dalam prosesnya. Terdapat beberapa jumlah pendekatan tentang bagaimana membuat perhitungan biaya untuk produk yang dibuat dalam perusahaan manufactur agar lebih akurat. Proses produksi harus direncanakan dan dimodelkan dengan cara yang tepat, agar metode dalam penetapan biaya yang digunakan telah mencapai tingkat tinggi kelengkapannya.)

Menurut Huriyah Badriah (2015:128),”Cost standart adalah biaya yang telah ditetapkan diawal untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Biaya standart menjadi acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya produksi yang meliputi biaya standart bahan baku langsung, biaya standart tenaga kerja langsung, dan biaya standart overhead pabrik variabel ”.

Standart costing system adalah sistem harga pokok standart yang menetapkan telebih dahulu standart biaya produksi untuk menghasilkan 1 unit/batch produk, meliputi;

  1. Standart bahan langsung, meliputi kuantitas dan harga pokok.

  2. Standart buruh langsung, meliputi jam kerja dan tarif upah.

  3. Standart overhead pabrik, meliputi jam kerja langsung/jam mesin/unit produksi dan tariff pembebanan overhead.

Konsep Dasar Analisa SWOT dan PIECES

Definisi Analisa SWOT
Tipe-Tipe Strategy SWOT

Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Definisi PIECES

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)
Definisi Diagram-Diagram Unified Modeling Language

MY SQL

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan dan Fungsi

Analisa SWOT

Analisa Batasan Sistem

Analisa Sistem Berjalan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Berjalan
Diagram Sistem Berjalan
Activity Diagram Sistem Berjalan
Squence Diagram Sistem Berjalan

PIECES

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

Hak Akses (Brainware)

Permasalahan yang dihadapi

Analisa Kebutuhan Sistem

Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry mengunakan Miscrosoft Excel sehingga data yang disajikan tidak dapat terintergrasi secara langsung antara satu departemen dengan departemen lainnya yang terkait. Apabila ada miskomunikasi akan menyebabkan perbedaan data antara departemen satu dengan departemen lainnya.

  2. Untuk melakukan monitoring pada Freight on board sepatu PT Nagasakti Paramashoes Industry, saat ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara apabila terdapat produk baru maka disimpan kedalam suatu file spreadsheet yang terpisah dari file atau data apapun. Sistem Informasi Perhitugan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes saat ini masih mengalami kendala seperti ketidak efektifan proses perhitungan, bentuk laporan masih berupa dokumen excel yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, kemungkinan terjadinya kehilangan data dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam penginputan data.

  3. Diperlukan program berbasis website, dengan mengunakan bahasa PHP, XAMPP untuk tool perangkat lunak kedalam satu buah paket, MYSQL untuk database yang akan digunakan, Adobe Dreamweaver CS5 untuk men-design program yang akan dibuat. Selain itu mengunakan fasilitas browser internet agar buyer dapat mengakses data Freight On Board sepatu meskipun dalam wilayah yang berbeda.

  4. Sistem Informasi Perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes yang dirancang dapat menghasilkan laporan yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi yang dirancang lebih optimal dan terintergrasi satu dengan yang lain sehingga tujuan data antara satu departemen dengan departemen lain dapat sesuai dan memerlukan waktu yang lebih cepat. Sistem yang dirancang mengunakan database sehingga tidak mengalami kehilangan data dan mudah dalam pencarian data.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

  1. Sistem perhitungan cost break down yang dirancang sudah terintergrasi antar departemen akan tetapi di harapkan dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap sistem ini. Sehingga nantinya sistem dapat memenuhi permintaan pasar.

  2. Diperlukan ketelitian pada waktu penginputan data agar kesalahan data dapat diminimalisir dan diperlukan pelatihan pada user untuk menjalankan sistem yang dirancang agar saat program digunakan bisa berjalan dengan lancar.

  3. Melihat internet merupakan teknologi yang terus berkembang, maka sejalan dengan hal tersebut website ini juga dapat dikembangkan lebih baik lagi dari segi materi maupun desainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

  4. Diharapkan untuk mempunyai backup file dimana bagian untuk mencegah apabila terjadi kesalahan/permasalahan didalam rancangan website ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3. Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. Sugiarti. 2011 . “Sistem”, Yogyakarta:Andi Offset.
  3. Bambang, Hartono. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”, Jakarta: Rineka Cipta .
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen.”, Yogyakarta : Graha Ilmu Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Agus, Putu. 2014. “Sistem Informasi dan Implementasinya”. Bandung: Informatika Bandung.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 Sutarman. 2012. “Definisi Sistem”. Yogyakarta : Andi Offset.
  7. 7,0 7,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi. ” Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Henderi, dkk. 2010. “Digital Library Modelling Support For Knowledge Management”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3.
  9. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. ” Bandung: Informatika."
  10. Nugroho, Adi. 2011. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Jakarta: Mediakita.
  11. Menurut Mahdiana (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.
  12. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.” Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika.
  13. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  14. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  15. Rahardja, Untung, dkk. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Mei 2011.
  16. Kurniawan, dkk. 2011. “Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
  17. Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
  18. 18,0 18,1 Puji, Diar. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. ” Yogyakarta: Mediakom.
  19. 19,0 19,1 Rudyanto, Arief. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  20. Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  21. Kodu. Sarini. 2013. Harga, “Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. ” Manado: Universitas Sam Ratulangi. Vol. 1, No. 3, September 2013, Hal. 1251-1259.
  22. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.” Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :
Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi. Urutan penomoran A.1, A.2, A.3 dst.
A.1.Surat Pengantar Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3.Form Penggantian Judul (Jika ada)
A.4.Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6.Form Validasi Skripsi
A.7.Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9.Daftar Nilai
A.10.Formulir Seminar proposal
A.11. Sertifikat TOEFL
A.12.Sertifikat Prospek
A.13.Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)
A.14.Sertifikat IT Nasional (Minimal 3 sertifikat IT, misalnya : Pelatihan REC, Seminar-seminar nasional)
A.15.Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B :
Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.
B.1. Bukti Observasi
B.2. Bukti Magang (Jika diperlukan)
dst
LAMPIRAN C :
Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi dari sub bab 3.3.3 yang ada pada BAB III .
Contoh :
C.1. Berkas Karyawan
C.2. Berkas Absensi
dst


LAMPIRAN D :
Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada bab IV .
D.1. Printscreen Halaman Awal
D.2. Printscreen Halaman Login
dst