SI1214472679: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 1.902: Baris 1.902:
 
:::dst
 
:::dst
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 +
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 03.21

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD PADA

PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1214472679 TIA CAHYA RESFIQI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD PADA

PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUNTANSI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Maret 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD PADA

PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Maret 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)     (Bayu Pramono, M.T.I)
NID : 05065     NID : 15005

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN

UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD PADA

PT. NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputer Sistem

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(xxxxx, M.Kom)   (xxxxx, Dra., M.M.,M.H)   (xxxxx, M.Kom)
NID : xxxxx   NID : xxxxx   NID : xxxxx

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1214472679
Nama  : Tia Cahya Resfiqi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUNTANSI

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Maret 2017
Tia Cahya Resfiqi
NIM. 1214472679

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Perhitungan perkiraan biaya produksi pada perusahaan manufactur sangatlah penting karena akan menjadi harga pokok penjualan untuk barang tersebut. Sehingga keakuratan dan ketepatan dalam penentuan perkiraan biaya produksi berpengaruh pada keuntungan perusahaan. PT Nagasakti Paramashoes Industry adalah perusahaan manufactur yang bergerak di bidang sepatu. Pada PT Nagasakti Paramashoes Industry perhitungan perkiraan biaya produksi masih manual yaitu mengunakan miscrosoft excel. Perhitungan yang secara manual tersebut masih memiliki banyak kekurangan seperti sering kehilangan data, susahnya dalam pencarian data, tidak terintergrasi antar departemen, sering adanya miss comunication, dan human eror. Metode penelitian yang digunakan diantaranya yaitu metode pengumpulan data dengan metode observasi, metode studi pustaka dan metode wawancara, metode analisa dengan SWOT, PIECES, UML dan Elisitasi, metode perancangan dengan UML Paradigma 6.4, bahasa pemograman PHP, XAMPP, MY SQL dan Adobe Dreamweaver dan metode pengujian dengan blackbox testing. Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan pada sistem yang berjalan menjadi lebih terkomputerisasi yaitu dengan web. Perancangan sistem ini dapat memperkecil kekurangan-kekurangan pada sistem yang sedang berjalan dan dapat memberikan jalan keluar dalam sistem informasi perhitungan perkiraan biaya produksi pada PT Nagasakti Paramashoes Industry..

Kata kunci: Sistem Informasi, Biaya produksi, Harga.

ABSTRACT

Approxiametly of production fee for manufacturing company is most important because it will be a fix cost of the products. So that accruracy for the cost is very influential for the profit company. PT. Nagasakti Paramashoes Industry is manufactury industry is a field of shoes. At PT. Nagasakti Pramashoes is still using manual system for accounting fee of production with Microsoft Excel. On this system make some problem such as lost of the data, difficult to find out the data, disorganized with the other department, and human eror. The research method for collecting the data, such us observation method, literature review, interview method. Analysis method for collecting the data , such as SWOT, PIECES, UML, elisitasi. Design method for collecting data, such as UML Paradigm. Language Program for collecting data, such as PHP, XAMPP, MY SQL, Adobe dreamweaver. And for Examination method , such as Blackbox testing. The aim for this research to improve and increase from manual system become web system, this research can be make PT. Nagaskti Paramashoes Industry operation is running smoothly than now.

Keywords: System Information, Production Cos, Price.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi penulis yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERHITUNGAN COST BREAKDOWN UNTUK PENENTUAN FREIGHT ON BOARD PADA PT NAGASAKTI PARAMASHOES INDUSTRY” dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulis laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey, serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja

  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Bapak Bayu Pramono, M.T.I. selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Kedua orang tua, adik dan saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

  8. Seluruh Pimpinan dan Pegawai PT Nagasakti Paramashoes Industry yang telah berkenan memberikan izin dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  9. Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kekurangan yang ada pada laporan ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata saya berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi saya khususnya.

Tangerang, Januari 2017
TIA CAHYA RESFIQI
NIM. 1214472679

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan manufactur merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi kemudian menjual bahan jadi tersebut. Kegiatan saat pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi disebut dengan proses produksi. Saat produksi bahan mentah menjadi bahan jadi harus menetapkan beban pokok produksi barang jadi. Di PT Nagasakti Paramashoes Industry sebelum adanya proses produksi pihak planning harus menentukan design produk, bahan baku, perhitungan labor, perhitungan overhead, profit serta tooling amortization. Dari design produk, bahan baku, perhitungan labor, perhitungan overhead dan penentuan profit itulah yang disebut perkiraan biaya produksi. Perkiraan biaya produksi akan dihitung menjadi laporan cost breakdown. Hasil dari perhitungan cost breakdown akan menjadi Freight on board sebagai pedoman harga yang akan dibayar pihak buyer. Maka dari itu di PT Nagasakti Paramashoes Industry perhitungan cost breakdown menjadi hal yang sangat penting. Sehingga perhitungan cost breakdown harus tepat, cepat dan akurat karena berpengaruh pada keuntungan perusahaan yang akan dicapai.

Saat ini proses pencatatan dan pengolahan data untuk perhitungan cost breakdown di PT Nagasakti Paramashoes Industry masih secara manual. Proses pencatataan data manual adalah proses pencatatan dan pengolahan data dimana pencatatan data masih dilakukan secara manual menggunakan komputer tetapi hanya menggunakan program Ms. Office Excel. Proses pencatatan dan pengolahan data seperti ini mempunyai banyak kelemahan yaitu diantaranya adalah ketidak efektifan proses perhitungan, bentuk laporan masih berupa dokumen excel yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, kemungkinan terjadinya kehilangan data dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam penginputan data. Selain itu pengolahan data secara manual tidak dapat menghubungkan antara departemen satu ke departemen lain. Kelemahan dalam proses pencatatan data perhitungan cost breakdown tersebut akan beresiko tidak tepat nya penentuan Freight on board, sehingga dapat menimbulkan kerugian di PT Nagasakti Paramashoes Industry. Perhitungan cost breakdown memerlukan pengolahan data secara komputerisasi. Pengelolaan data secara komputerisasi membutuhkan berbagai macam alat bantu dalam menjalankan proses tersebut. Komputer adalah peralatan yang bekerja dibawah kontrol program yang tersimpan, yang secara otomatis menerima, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang merupakan hasil dari pemprosesan itu. Fungsi komputer saat ini, bukan lagi sekedar alat untuk menghitung, tetapi sudah lebih luas. Terlebih lagi dengan adanya software komputer yang dapat digunakan untuk mengelola data secara akurat.

Dari uraian di atas penulis memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal terhadap seluruh aktivitas. Sehingga sudah seharusnya PT. Nagasakti Paramashoes Industry bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu sistem informasi yang bisa memberikan layanan informasi yang cepat, tepat dan akurat untuk perhitungan biaya produksi. Oleh karena itu, dengan adanya masalah ini penulis melakukan analisa pada sistem perhitungan cost breakdown pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry sebagai bahan tugas sekripsi dengan judul : “Perancangan Sistem Informasi Perhitungan Cost Breakdown untuk penentuan Freight on board pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry”

Rumusan Masalah

Penelitian dimulai dari rumusan masalah yang akan diselesaikan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry. Pada skripsi ini akan diberikan contoh tentang sistem perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berjalan saat ini, adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem tersebut, serta penyelesaian untuk masalah itu sendiri.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana Sistem Informasi Perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana kendala-kendala yang ada pada sistem informasi perhitungan cost breakdown yang berjalan saat ini?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi perhitungan cost breakdown agar lebih cepat, tepat dan akurat?

  4. Apakah sistem yang dirancang akan bisa menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat?

Ruang Lingkup

Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Oleh karena itu, perlu diberikan batasan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan dalam pemahaman atas penelitian yang dilakukan ini. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

Ruang lingkup dalam penelitian ini dimulai dari proses pembuatan yield yang berisi tentang design produk dan material yang digunakan, perhitungan usage uper, price material, supplier, profit serta tooling amortization yang dilakukan costing, perhitungan usage bonding dan cat yang dilakukan laboratory, perhitungan usage bottom yang dilakukan oleh team bottom, perhitungan labor dan overhead yang dilakukan oleh pihak IE, serta hasil Freight on board yang akan diterima bagian buyer dan dikontrol oleh pihak costing.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem berjalan perhitungan cost breakdown yang digunakan pada PT Nagasakti paramashoes Industry.

  2. Mencari kendala yang dialami PT Nagasakti Paramashoes Industry pada sistem yang berjalan saat menghitung cost breakdown.

  3. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi perhitungan cost breakdown yang lebih bermanfaat bagi PT Nagasakti Paramashoes Industry.

  4. Dapat membantu dalam pembuatan laporan pehitungan Cost Breakdown produksi secara cepat, tepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. apat terciptanya suatu rancangan sistem informasi pengolahan data perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paraamshoes Industry yang optimal dari sistem yang berjalan saat ini.

  2. Dengan teridentifikasinya kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, memberikan kemudahan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk jangka panjang perusahaan.

  3. Dihasilkan sebuah rancangan rancangan sistem informasi perhitungan cost breakdown yang lebih optimal dari sisi waktu dan juga maksimal dari sisi tenaga.

  4. Dapat memberikan informasi perhitungan Cost Breakdown yang lebih cepat, tepat dan akurat.

Metodologi Penilitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan- pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Sekripsi ini sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Obervasi (Pengamatan)

  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada design penelitiannya perlu mengunjungi PT Nagasakti Paramashoes Industry sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan penulis analisa.

  3. Metode Studi Pustaka

  4. Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan- ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, penulis juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

  5. Metode Wawancara

  6. Melakukan tanya jawab dengan user tiap departemen terkait, Supervisor departemen costing untuk mendapatkan informasi seputar prosedur sistem berjalan, kendala yang ditemui dan harapan terhadap pengembangan yang akan diusulkan.

Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa perancangan sistem perkiraan biaya produksi pada PT Nagasakti Paramashoes Industry. Disini penulis menggunakan beberapa metode analisa yang dilakukan yaitu analisa SWOT dan analisa PIECES.

Analisa SWOT merupakan metode yang akan mengkaji 4 (empat) pilar utama sebuah perusahaan ataupun usaha yaitu kekuatan (strenghths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Serta mengunakan analisa PIECES analisa PIECES merupakan analisa yang membuat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency dan service

Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk menggumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan

Pada tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan menggunakan program visual paradigm berdasarkan hasil analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut:

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dicapai. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MYSQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design program yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN :

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI :

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan pada saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitian dan literature review.

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN :

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan skripsi yaitu gambaran umum perusahaan, Sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, UML sebagai sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternative pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final.

BAB IV HASIL PENELITIAN :

Pada bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang telah sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru, perancangan sistem yang diusulkan dengan rancangan Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Spesifikasi Proses, Rancangan Basis Data, Konfigurasi sistem serta Rancangan Tampilan.

BAB V PENUTUP :

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran- saran seputar perkembangan sistem berjalan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[1] mendefiniskan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Bambang Hartono (2013:13),[2] “sebuah sistem dapat dilihat sebagai suatu rangkain sebab-akibat yang beruntun, dimana masukan yang mengalir ditangkap dan masuk ke dalam sistem, lalu diolah dan diubah menjadi keluaran yang mengalir ke luar melalui sejumlah proses”.

Menurut Taufiq (2013:2),[3] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah komponen atau kumpulan hal baik yg abstrak maupun fisis berupa sub-sub sistem yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Putu Agus (2014:11),[4] suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen-komponen (components)

  2. Sebuah sistem memiliki komponen didalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh penguna.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface system)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan (Input)

  10. Input berfungsi untuk menerima semua masukan dari pengguna. Masukan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa sumber. Data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal. Data internal merupakan data yang berasal dari dalam tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  11. Keluaran (output)

  12. Output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya. Pada output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari suatu sistem.

  13. Sasaran (objectives)

  14. Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dari keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Syarat-Syarat Sistem

Berikut merupakan syarat-syarat dari sistem menurut Putu Agus (2014:11), [4]diantaranya:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari elemen sistem.

  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

Klasifikasi Sistem

Menurut Putu Agus (2014:7),[4] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi.

  3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  7. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  8. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk tunggal, dan bentuk jamak. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

Menurut Sutarman (2012:3),[5] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka- angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5),[6] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta berbentuk mentahan yang perlu adanya pengolahan agar tercipta informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284),[7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Menurut Sutarman (2012:14),[5] “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Putu Agus (2014:9),[4] “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat bagi penerima”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah agar memiliki nilai tambah, makna, dan berguna bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Menurut Putu Agus (2014:9),[4] pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, dilakukan proses verifikasi secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Berikut penjelasan mengenai beberapa kualitas Informasi tersebut:

  1. Akurasi (accuracy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Relevansi (relevancy)

  4. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

  5. Tepat Waktu (Timeliness)

  6. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14),[5] Nilai suatu informasi ditentukan berdasarkan lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman.

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Sutarman (2012:14),[5] nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  9. Ketepatan waktu

  10. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  11. Kejelasan (clarity)

  12. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  13. Fleksibilitas/ keluwesannya

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  19. Dapat diukur

  20. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Fungsi Informasi

Menurut Putu Agus (20014:9),[4] fungsi informasi adalah memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana pengguna tersebut menikmati sajian dan dalam media apa informasi tersebut disajikan.

Konsep Dasar Analisa Informasi

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142),[6] “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Rosa (2013:18),[8] “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Adi Nugroho (2012:27),[9] “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37),[10] “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28),[11] “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Menurut Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203)[12] mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “Sistem Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perencanaan Sistem

  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  3. Analisa Sistem

  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan Sistem

  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  7. Testing

  8. Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  9. Implementasi

  10. Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  11. Perawatan

  12. Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Jadi dapat ditarik kesimpulan perancangan sistem adalah konsep dari suatu kegiatan hasil dari analisa agar menghasilkan sistem informasi yang lebih baik.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2012:228),[13] Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Definisi Database.

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238),[14] “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT (2012:193)[15] “Database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta- fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan”.

Menurut Verdi Yasin (2012:274), “Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

Menurut Prasetio (2012:181),[16] “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hardisk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Menurut Diar Puji (2013:107),[17] database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen.

Menurut Sunguk Lee dalam International Journal of Database Theory and Aplication vol.5, No. 1, March 2012 “Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur- unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data yang terkomputerisasi tersimpan dalam komputer secara sistematis yang dibutuhkan selama pemrosesan. sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database yang digunakan
  1. Web server

  2. Menurut Rudyanto Arief (2011:19),[18] “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan di dalam direktori utama web server (document root)”.

    Menurut Ch Ram Mohan Reddy, D Evangelin Geetha, KG Srinivasa, T V Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), Vol.2, No.4, Desember 2011 “The emergence of web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using industry standartds, web services encapsulate applications and publish them as services”. (Munculnya layanan web memperkenalkan paradigm baru memungkinkan pertukaran informasi di internet berdasarkan teknologi dan internet standart terbuka. Menggunakan standart industry, Layanan Web merangkum aplikasi dan mrmpublikasikan mereka sebagai layanan.).

  3. Xampp

  4. Madcoms (2010:341)[19] berpendapat bahwa, sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.

Komponen-Komponen Database

Menurut Diar Puji (2013:107),[17] Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.
  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.
  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Rudyanto Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalakankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan.

Menurut Siti Aisyah (2012:112) mendefinisikan bahwa, “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan Website adalah kumpulan halaman yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, animasi, suara bahkan video yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser yang dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


Jenis-Jenis Web

Menurut Rudyanto Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[20], “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2), Black Box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure. (Black box testing adalah tehnik dimana fungsi dan perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Menurut Rizky (2011:265)[20], “BlackBox Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari Black Box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Teori Khusus

Pengertian Akutansi Biaya

Definisi Akuntansi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:27)[21], “Akuntansi biaya adalah penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.

Menurut Adbul Halim dalam Huriyah Badriah (2015:27)[21], “akuntansi biaya adalah akutansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang di produksi (atau dijual di pasar) baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangannya yang akan dijual”.

Menurut R. A. Supriyono dalam Huriyah Badriah (2015:27)[21], “akuntansi biaya adalah salah satu cabang akutansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitoring dan merekam transaksi biaya secara sistemastis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa akutansi biaya adalah suatu proses pencatatan dari alur produksi untuk penentuan harga pokok biaya.

Fungsi Akutansi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:28)[21] secara umum akutansi biaya memiliki lima fungsi utama. Fungsi-fungsi akutansi biaya tersebut terangkum dalam point-point berikut

  1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya (harga) pokok suatu produk

  2. Memperinci biaya (harga) pokok produk dalam segenap unsurnya

  3. Memberikan informasi dasar untuk membuat perencanaan biaya dan beban

  4. Memberikan data pada proses penyusunan biaya

  5. Memberikan informasi biaya bagi manajemen guna dipakai di dalam pengendalian manajemen

Biaya dan Harga

Definisi Harga

Menurut Sarini Kodu (2013:1252),[22] “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk”.

Menurut Junaidi (2013:3),[23] “penetapan harga jual produk merupakan fungsi manajer yang penting. Kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu panjang tergantung kepada keputusan harga jual ini. Harga jual yang ditetapkan harus mampu menentukan semua biaya yang menghasilkan laba jangka panjang sehingga dapat menghasilkan return yang wajar bagi para pemilik perusahaan serta mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dan menghasilkan harga jual efektif”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga adalah penentuan biaya yang harus dibayarkan konsumen untuk nilai hasil produk perusahaan.

Definisi Biaya

Menurut Huriyah Badriah (2015:39)[21], “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Supriyono dalam Huriyah Badriah (2015:39)[21], “Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Henry Simamora dalam Huriyah Badriah (2015:39)[21], “Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya adalah nilai uang yang dikeluarkan dalam proses pembuatan suatu produk.

Standart Cost

Menurut Zoltan Bokor dalam Acta polytechnic hungarica vol.9, No.3, 2012 “Production Costing is a widely investigated and analysed topic in the literature. There are numbers of approaches on how to make the cost calculation of various products created in different manufacturing systems more accurate. As production process can generally be planned and modelled in an exact way, the costing methods used have reached a hight level of completeness”. (Biaya produksi adalah suatu hal yang harus diinvestigasi dan di analisis dalam prosesnya. Terdapat beberapa jumlah pendekatan tentang bagaimana membuat perhitungan biaya untuk produk yang dibuat dalam perusahaan manufactur agar lebih akurat. Proses produksi harus direncanakan dan dimodelkan dengan cara yang tepat, agar metode dalam penetapan biaya yang digunakan telah mencapai tingkat tinggi kelengkapannya.)

Menurut Huriyah Badriah (2015:128)[21],”Cost standart adalah biaya yang telah ditetapkan diawal untuk memproduksi sebuah atau beberapa unit barang di dalam kurun waktu tertentu. Biaya standart menjadi acuan atau batasan dalam perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya produksi yang meliputi biaya standart bahan baku langsung, biaya standart tenaga kerja langsung, dan biaya standart overhead pabrik variabel ”.

Standart costing system adalah sistem harga pokok standart yang menetapkan telebih dahulu standart biaya produksi untuk menghasilkan 1 unit/batch produk, meliputi;

  1. Standart bahan langsung, meliputi kuantitas dan harga pokok.

  2. Standart buruh langsung, meliputi jam kerja dan tarif upah.

  3. Standart overhead pabrik, meliputi jam kerja langsung/jam mesin/unit produksi dan tariff pembebanan overhead.

Konsep Dasar Analisa SWOT dan PIECES

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252),[24] ”SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komperhensif”

  1. Kekuatan (strenghts)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar hubungan pembeli atau pemasok dan faktor-faktor lain.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

  5. Peluang (Opportunities)

  6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan kecenderungan- kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threaths)

  8. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Tipe-Tipe Strategy SWOT

Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Definisi PIECES

Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154), Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service. Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa di terjemahkan menjadi berikut :

  1. P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/ performa.

  2. I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data).

  3. E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

  4. C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan.

  5. E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses.

  6. S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Rosa dan M. Shalahuddin (2013:133)[25] mengemukakan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Adi Nugroho (2011:119)[9] berpendapat bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengkontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu alat bantu yang mengambarkan kontruksi dasar perangkat lunak dan digunakan di dunia industri.

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk :

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.

  3. Menggambarkan representasi struk statik sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

  4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem dengan state transition diagrams.

  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component & development diagrams.

  6. Menyampaikan atau memperluas functionality dengan stereotypes.

Tiga cara dalam memakai Unified Modeling Language dalam melakukan pemodelan sistem:

  1. UML sebagai skets

  2. Unified Modeling Language (UML) digambarkan dalam sketsa coretan-coretan dalam kertas atau whiteboard secara tidak formal. Biasanya digunakan dalam sesi diskusi tim untuk membahas aspek tertentu dalam tahap analisis dan perancangan.

  3. UML sebagai blueprint system

  4. Seperti sistem kelistrikan adalah blueprint dari komponen atau produk yang akan dihasilkan, UML juga bisa menggambarkan blueprint yang identik untuk sebuah sistem software.

  5. UML sebagai bahasa pemrograman

  6. UML berfungsi sebagai bahasa pemrograman mencoba melakukan semuanya dengan UML sampai kepada produk jadinya. Analisis dan perancangan dilakukan dengan diagram-diagram yang ada di UML, sementara sebuah tool atau generator bisa menghasilkan produk akhir dari diagram-diagram ini.

Definisi Diagram-Diagram Unified Modeling Language
  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu. Seorang\sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

    Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

    Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.

    Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

  3. Class Diagram

  4. Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
    1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

    2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya

    3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

    Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.
  5. Statechart Diagram

  6. Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring. Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan berwarna setengah.
  7. Activity Diagram

  8. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara pasti, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
  9. Sequence Diagram

  10. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.

MY SQL

Menurut Edi Winarno, M Eng, Ali Zaki, dan Smithdev Comunity (2014:101), [26]“MYSQL merupakan tipe data rasional yang artinya MYSQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”. Berikut ini adalah keuntungan MYSQOL:

  1. Gratis dan Open source

  2. Ada versi komersialnya juga, digunakan jika ingin memberikan dukungan teknis.

  3. Biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih murah dibandingkan merek lainnya.

  4. Tersedia di banyak platform.

  5. Menggunakan standart penulisan SQL ANSI

Study Pustaka (Literature Review)

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan perhitungan cost breakdown, diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Purnomo (2014) dengan judul “Prototype Cost System Pada Kabel Manufacturer Di PT Sumi Indo Kabel Tbk”. Metode yang digunakan observasi dan wawancara, diagram UML.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Tia Cahya Resfiqi (2015) dengan judul “Analisa Sistem Informasi Perhitungan Estimated Cost pada PT Nagasakti Paramashoes Industry” penelitian ini hanya sebatas meneliti sistem yang berjalan untuk perhitungan cost estimated belum ada solusi untuk perbaikan sistem yang telah ada. Metode yang digunakan value chain, diagram UML.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Afifah pada ILTEK,Volume 7, Nomor 14, Oktober 2012 1031 dengan judul “ Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Kayu Lapis pada PT. KTC”, analisis kebutuhan sistem pada penelitian ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD), selanjutnya diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan diuji menggunakan metode pengujian Whitebox dan Black-box.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Lianawati Christian pada @AKUNTEKNOLOGI (ISSN : 2085 – 8108, VOL.3, No. 1 JANUARI 2011) dengan judul “ Sistem Informasi Akutansi Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Perusahaan Manufaktur” Metode yang digunakan yaitu metode analisis dan perancangan, studi pustaka, study lapangan dengan melakukan observasi dan waancara pada beberapa perusahaan manufaktur. Metode Analisi dan perancangan yang diajukan mengunakna konsep berorientasi objek dan dipresentasikan melalui notasi Unified Modeling Language (UML).

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hartati dan Kaslani pada Jurnal Kompak STIMIK IKMI Vol.4 No.2 Edisi Desember 2011 dengan judul “Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi pada CV. Chandra Rattan Kabupaten Cirebon” mengunakan Data Flow Diagram untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan, Kamus data digunakan untuk mendeskripsikan rincian pada alur data, Entiry Relationship Diagram (ERD) diagram yang mengambarkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan (Relasi) yanga ada pada entitas tersebut.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Zulia Hanum pada jurnal ilmiah ekonomikawan ISSN : 1693-7600 Edisi 12 Juli 2013 dengan judul “Sistem Informasi Akutansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT Coca Cola Bottling Indonesia Meda”. Mrngunakan metode penelitian deskriptif, observasi dan wawancara dengan tehnik analisa data secara statistic dan deskriptif.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Nagasakti Paramashoes Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya produksi sepatu. Adapun perusahaan ini memiliki saingan-saingan yang bergerak pada bidang yang sama. PT. Nagasakti Paramashoe Industry memproduksi sepatu olahraga dan lifestyle.

Adapun tinjauan yang penulis lakukan pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi serta prosedur-prosedur yang ada didalam sistem Cost Breakdown pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry.

Sejarah Perusahaan

PT Nagasakti Paramashoes Industry adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Sepatu dengan merk NIKE.Dikarenakan ada pergantian buyer, sekarang PT Nagasakti Paramashoes Industry (NASA) memproduksi sepatu ber-merek LEAGUE dan LEGAS yang berlokasi di JL. Agarindo Desa Sukamantri Kecamatan Pasarkemis Tangerang Banten dan didirikan di atas lahan 74.144 m2 dengan bangunan seluas 56000m2.

PT NASA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1988 dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No. 58 dihadapan Notaries Kartini Mulyadi. SH dan surat Pemberitahuan Ketua BKPM tentang persetujuan Presiden No. 71 / I /PMA/ 1988 dengan nomer izin usaha industri 3241-02-2375 dan nomer NPWP 01.061.752.0-071.000.

Perusahaan ini berproduksi dan ekspor pertama kali pada bulan April 1990 menggunakan tiga line produksi dengan kapasitas produksi 3000 pasang perhari, dengan jumlah karyawan 1500 berasal dari pribumi dan 24 orang karyawan asing asal Korea. Pada tanggal 20 Januari terjadi perubahan status dari PMA menjadi PMDN yang disahkan dengan akte Notaris No. 53 yang dikeluarkan oleh James Herman Raharja, SH yang berkedudukan di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1991.untuk mendukung kelancaran proses produksi dan makin berkembangnya perusahaan maka PT. Nagasakti Paramashoes Industry memperluas PMDN berdasarkan surat BKPN No. 63 / PMDN / 1992 tertanggal 18 Mei 1993. Satu tahun kemudian tepatnya akhir Januari 1994 PT Nagasakti Paramashoes Industry memproduksi sepatu per bulan mencapai 500000 pasang dengan jumlah karyawan 8600 orang. Hingga saat ini PT. Nagasakti Paramashoes Industry telah mampu memproduksi sepatu olahraga sebanyak 350000 pasang per bulan dengan jumlah karyawan lebih kurang 5089 orang.PT. Nagasakti Paramashoes Industry bersifat padat karya yang tidak banyak memakai mesin-mesin.PT Nagasakti Paramashoes Industry merupakan urutan perusahaan yang ke - 27 setelah PT HASI yang bergabung dalam CCM (Central Corporate Management Group).

Struktur Organisasi Perusahaan dan Fungsi

Bagan struktur organisasi PT. Nagasakti Paramashoes Industry dapat digambarkan sebagai kelanjutan pencapaian suatu tujuan dalam melakukan kegiatan usaha. Berikut struktur organisasi PT Nagasakti ParamashoesIndustry.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Nagasakti Paramashoes Industry

Struktur Organisasi di atas dapat dilihat secara garis besar tugas dan fungsinya sebagai berikut :

  1. Direktur

    1. Menentukan kebijakan perusahaan.

    2. Menyelenggarakan kepemimpinan umum.

    3. Merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan perusahaan.

    4. Meminta laporan dari manager yang di beri tugas.

    5. Mengurusi dan mengawasi kekayaan perusahaan.

    6. Mewakili perusahaan dalam hubungan keluar.

  2. I E (Industrial Engineering)

    1. Pemeriksaan dan penilaian terhadap baik tidaknya pengendalian akuntansi dan administrasi serta mendorong penggunaan cara-cara efektif dengan biaya minimum.

    2. Menentukan pelaksanaan kebijaksanaan manajemen.

    3. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan di pertanggung jawabkan dan dilindungi dari segala kerugian.

  3. Finance / Accounting

    1. Mengawasi prosedur untuk penerimaan dan pengeluaran uang kas serta perbaikan-perbaikan kebijaksanaan yang telah ada.

    2. Melaporkan dan bertanggung jawab kepada direktur tentang segala aktivitas atau kegiatan keuangan perusahaan.

    3. Mengupayakan semua proses akuntansi dan keuangan dapat berjalan dengan baik.

    4. Mengatur dan bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran kas maupun bank.

    5. Menerima dan memeriksa laporan-laporan keuangan dan akuntansi.

  4. HRGA (Human Resources and General Affair)

    1. Mempersiapkan, merencanakan dan menyelenggarakan pelaksanaan penerimaan, pebinaan, penyajian, penempatan dan pengakhiran kerja.

    2. Merumuskan peraturan dan ketentuan perusahaan serta kebijakan pimpinan perusahaan untuk diterapkan dan dilaksanakan dilingkungan kerja.

    3. Melaksanakan pengurusan dan perpanjangan perijinan usaha dan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan instansi pemerintah, negara asing dan swasta.

    4. Membina hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar dan lingkungan luar sekitar perusahaan.

  5. CR ( Corporate Responsibility )

    1. Memberikan Training mengenai keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan.

    2. Sebagai pelaksana Undang-undang Keselamatan Kerja Alat.

    3. Bertanggung jawab terhadap lingkungan kerja dan masyarakat sekitar ( dalam penanganan limbah industri ).

    4. Sebagai media komunikasi karyawan.

    5. Sebagai pengawas akan keselamatan hasil produksi.

  6. IT ( Information Technology )

    1. Memantau kinerja program komputerisasi perusahaan.

    2. Sebagai penyedia program-program untuk memperlancar pelaporan dari tiap-tiap departemen.

    3. Sebagai Technical support kepada tiap-tiap departemen.

    4. Memberikan laporan informasi yang up to date kepada direktur dan para GM.

  7. Ware House

    1. Menerima dan memeriksa laporan penerimaan dan pengeluaran barang.

    2. Mengatur pengelolaan kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang.

    3. Bertanggung jawab atas fisik barang yang ada di gudang.

    4. Melakukan pencatatan tentang persediaan barang di perusahaan.

  8. Marketing

    1. Membuat target penjualan yang harus dicapai sesuai dengan perencanaan laba yang diinginkan.

    2. Merencanakan peningkatan penjualan dengan melihat kemampuan perusahaan.

    3. Menkoordinir pelaksanaan kegiatan pemasaran.

  9. Bussines Development.

    1. Melakukan kegiatan daur ulang atau pemanfaatan bahan sisa atau tidak terpakai menjadi barang yang lebih bermanfaat.

  10. Upper

    1. Mengupayakan proses upper mencapai target dan tepat waktu.

    2. Bertanggung jawab akan penyediaan material dan hasil proses upper (bagian atas sepatu).

  11. Bottom

    1. Mengupayakan proses bottom mencapai target dan tepat waktu.

    2. Bertanggung jawab akan penyediaan material dan hasil bottom (bagian bawah sepatu).

  12. Development

    1. Merancang produk sesuai dengan kebutuhan yang diajukan bagian marketing.

    2. Membuat rancangan baru yang sesuai dengan trend pasar yang ada.

    3. Bertanggung jawab atas pengembangan produk.

  13. QA, QC & PE

    1. Mengevaluasi kegiatan Quality control dalam rangka memenuhi barang yang menghasilkan mutu yang telah distandarisasikan.

    2. Memeriksa produk yang dihasilkan sebelum dipasarkan.

    3. Menjaga mutu material yang dipakai.

    4. Memeriksa setiap produk yang masuk dalam proses produksi.

  14. Engineering

    1. Memeriksa dan merawat mesin-mesin serta peralatan produksi.

    2. Mengawasi jalannya mesin selama kegiatan produksi berlangsung.

    3. Mengontrol maintenance perusahaan.

  15. PPIC

    1. Mengontrol dan mengawasi pengadaan material tepat pada waktunya dalam jumlah dan mutu sesuai dengan kebutuhan.

    2. Menjaga stabilitas material untuk proses produksi.

    3. Mengatur pengadan material agar tidak terjadi penumpukan dalam gudang.

  16. TPS

    1. Sebagai jembatan penghubung antara Development dan produksi.

Analisa SWOT

Pada metode ini diidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Tabel 3. 1 Faktor Internal dan Eksternal
Tabel 3. 2 Analisa SWOT

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang perhitungan Cost Breakdown tiap pasang sepatu. Cost Breakdown dihitung berdasarkan Usage Bonding dan cat, Usage Bottom, perhitungan labor overhead, harga material, tooling amortization apabila menggunakan toolling baru dan profit yang telah ditentukan. Cost Breakdown yang dihitung akan menjadi Freight On Board tiap pasang sepatu. Freight On Board sepatu adalah standart price yang akan dibayarkan oleh buyer. Penelitian ini hanya mengfokuskan pada sistem perhitungan cost breakdown dan sampai ada nya CFM FOB dari buyer sehingga turun production order. Saat ini sistem perhitungan Cost Breakdown belum berjalan secara maksimal karena hanya mengunakan Miscrosoft Excel tidak tersimpan di dalam database, menginputan value tiap cost sepatu secara manual, sistem yang masih belum efektif dan efesien, departemen yang terkait tidak dapat terhubung langsung.

Analisa Sistem Berjalan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan
Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :
  1. Prosedur Pembuatan Forecast

  2. Buyer PT Nagasakti Paramashoes Industry membuat List Forecast untuk product yang diperkirakan akan turun di production order. Forecast akan di serahkan kepada PT Nagasakti Paramashoes Industry. Forecast berbentuk dokumen excel dan dikirim melalui email.

  3. Prosedur Pembuatan Yield sepatu

  4. Depertemen costing membuat yield sepatu berdasarkan forecast yang diterima dari buyer. Yield berisikan spesifikasi sepasang sepatu berserta usage material upper untuk tiap komponen sepatu. Yield akan dibagikan ke Laboratory, Team bottom, IE. Yield berbentuk dokumen excel dan dikirim melalui email.

  5. Prosedur Pembuatan Usage Bonding dan Cat

  6. Laboratory membuat usage bonding dan cat berdasarkan jenis material dan proses yang dijelaskan di dalam yield sepatu. Hasil usage bonding dan cat akan diserahkan ke departemen costing berbentuk dokumen excel dan dikirim melalui email.

  7. Perhitungan Usage Bottom

  8. Team bottom membuat perhitungan usage chemical yang akan digunakan untuk proses produksi IP, Eva, Outsole tiap sepatu. Hasil perhitungan usage akan dikirim ke departemen costing berbentuk dokumen excel dan dikirim melalui email.

  9. Perhitungan Labor dan Overhead

  10. Departemen IE menghitung labor dan overhead sesuai trial yang dilakukan saat pembuatan sampel sepatu. Hasil perhitungan Labor dan Overhead akan dikirim ke departemen costing berbentuk dokumen excel dan dikirim melalui email.

  11. Informasi Harga Material

  12. Harga material akan diinformasikan dari dari departemen purchasing development melalui email. Harga material diinput dan dikumpulkan menjadi satu file dokumen excel.

  13. Perhitungan Cost Breakdown

  14. Yield sepatu beserta hasil dari usage bonding dan cat, perhitungan usage bottom, perhitungan labor overhead dan harga material diinput kembali menjadi satu dokumen excel. Selain kebutuhan bahan baku departemen costing harus menginput manual profit sepatu dan tooling amortization apabila tooling yang digunakan pada sepatu tersebut baru. Hasil dari perhitungan Cost Breakdown akan menjadi Freight On Board tiap produk sepatu. Freight On Board akan dikirim ke buyer sesuai sepatu yang diminta pada forecast yang dikirim buyer sebelumnya.

  15. CFM Freight On Board

  16. Apabila buyer setuju dengan FOB yang telah ditetapkan oleh PT Nagasakti Paramashoes Industry akan turun Production Order.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Berjalan
Gambar 3.2. Use Case Diagram CBD

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram diatas terdapat

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 6 actor yang melakukan kegiatan yaitu, PT Berca Sportindo, Costing, Laboratory, Team Bottom, Purchas Development dan IE.

  3. 8 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Berdasarkan usecase diatas dapat dijelaskan

  1. Forecast Sepatu

    1. Nama Usecase : Forecast Sepatu

    2. Actor : Buyer, Costing

    3. Skenario : Buyer memberikan list forecast sepatu kepada costing mengambarkan perkiraan sepatu yang akan diproduksi.

  2. Yield

    1. Nama Usecase : Yield + Usage upper

    2. Actor : Costing, Laboratory, Team Bottom, IE

    3. Skenario : Costing membuat yield dan usage upper dan dibagikan ke departemen laboratory, IE, dan Team bottom.

  3. Usage Bonding dan Cat

    1. Nama Usecase : Usage Bonding dan Cat

    2. Actor : Laboratory, Costing

    3. Skenario : Yield yang dikirim pihak costing sebagai pedoman laboratory menghitung usage bonding dan cat. Apabila usage bonding dan cat sudah selesai akan dikirim ke costing.

  4. Usage Bottom

    1. Nama Usecase : Usage Bottom

    2. Actor : Team Bottom, Costing

    3. Skenario : Team Bottom menghitung usage bottom dan eva sesuai kebutuhan yang tertera pada yield. Hasil perhitungan usage bottom dikirim ke departemen costing.

  5. Labor Overhead

    1. Nama Usecase : Labor Overhead

    2. Actor : IE, Costing

    3. Skenario : Departemen IE menghitung kebutuhan labor overhead dan dikirim ke departemen costing.

  6. Harga Material

    1. Nama Usecase : Harga Material

    2. Actor : Purchas Development, Costing

    3. Skenario : Purchas Development memberikan info material dikirim ke costing.

  7. Cost Break Down

    1. Nama Usecase : Cost Break Down

    2. Actor : Costing, Buyer

    3. Skenario : Hasil dari Yield, usage bonding dan cat, usage bottom, labor overhead ditambah profit dan tooling amortization (apabila ada tooling baru) digabungkan dan jadilah cost breakdown. Hasil cost breakdrown akan jadi freight on board sepatu dan dikirim ke buyer.

  8. Production Order

    1. Nama Usecase : Production Order

    2. Actor : Buyer, SD

    3. Skenario : Apabila buyer menyetujui freight on board sepatu akan turun production order dan dikirimkan ke departemen SD.

Diagram Sistem Berjalan
Activity Diagram Sistem Berjalan
Gambar 3.3. Activity Diagram CBD
Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram diatas terdiri dari :
  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 6 vertical swimeline yaitu PT Berca Sportindo, Costing, Laboratoty, Team Bottom, IE dan Purchas Development.

  3. 10 action yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

  5. 1 Fork node yang menyatakan pekerjaan serentak.

  6. 1 Join Node yang menyatakan beberapa action untuk memenuhi 1 action.

  7. 1 Disicion Node yang menyatakan pilihan apabila sudah tersedia dan belum tersedia.

Squence Diagram Sistem Berjalan
Gambar 3.4. Squence Diagram CBD
Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram diatas terdiri dari :
  1. 4 Boundary Lifeline ,yaitu : Yield, Cost Breakdown (CBD), Freight On Board (FOB), Production Order (PO).

  2. 6 Actor, yaitu : PT Berca Sportindo, Costing, Laboratory, Team bottom, IE, dan Purchas Development.

  3. 15 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Analisa PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (kinerja), Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Tabel 3. 3 Hasil Analisa Kerja
  3. Information (informasi), Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

  4. Tabel 3. 4 Hasil Analisa Informasi
  5. Economy (ekonomi), Sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  6. Tabel 3. 5 Hasil Analisa Informasi Ekonomi
  7. Control (kontrol) Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  8. Tabel 3. 6 Hasil Analisa Control
  9. Effisiency (efisiensi) Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.

  10. Tabel 3. 7 Hasil Analisa Efisiensi
  11. Service (pelayanan) Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

  12. Tabel 3. 8 Hasil Analisa Service

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Pentium Dual Core

  2. Monitor : Monitor LCD 14 Inci

  3. RAM : 2 GB

  4. Keyboard : Standart

  5. Mouse : Standart

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

  1. Microsoft Office Miscrosoft Excel

  2. Miscrosoft Open Office

  3. Email

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan dapat dilakukan oleh Costing.

Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, penulis menemukan berbagai masalah dalam sistem informasi perhitungan Cost Breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes. Sistem yang berjalan saat ini masih mengunakan sistem manual belum maksimal karena masih mengunakan Miscrosoft Excel. Data Laporan perhitungan Cost Breakdown menjadi beberapa file, satu file berisi satu model sepatu sedangkan sepatu yang diproduksi pada PT Nagasakti Paramashoes ada ribuan sepatu. Karena belum maksimalnya sistem yang berjalan saat ini maka sering terjadi kehilangan data, susahnya dalam pencarian data Cost Breakdown untuk model sepatu tertentu. Sistem yang berjalan saat ini kurang efisien dan efektif.

Dalam membuat laporan perhitungan cost breakdown memerlukan Yield sepatu, usage perhitungan bottom, usage perhitungan bonding dan cat, harga material, standart cost labor dan overhead, profit dan tooling amortization bila mengunakan tooling baru. Harga material ditentukan oleh departemen purchas development. Standart cost labor dan overheadditentukan oleh departemen IE. Perhitungan yield sepatu, profit , dan tooling amortization ditentukan oleh departemen costing, usage perhitungan bottom ditentukan oleh team bottom, usage bonding dan cat ditentukan laboratory tetapi dalam program perhitungan yang berbeda. Karena departemen yang terkait tidak terintergrasi dalam satu sistem maka penginputan value untuk perhitungan cost breakdown dilakukan secara manual dan dilakukan oleh departemen costing. Data yang ditentukan oleh departemen lain dikirim ke departemen costing melalui email. Apabila ada gangguan email maka perhitungan cost breakdown akan terganggu. Apabila terjadi miskomunikasi antar departemen maka data antara satu departemen dengan departemen lainnya mengalami perbedaan.

Ketika terjadi Cost Revision Effort yang dibutuhkan sangatlah tinggi.Tiap departemen harus merubah data yang mengalami revisi pada sistem masing-masing. Data yang direvisi dikirim melalui email ke departemen costing. Departemen costing harus mencari satu per satu data yang perlu di revisi. Setelah direvisi data dikirim ke PT Berca Sportindo. Karena sulit nya dalam melakukan revision data maka sistem yang berjalan saat ini sering mengalami ketidaksamaan antara cost breakdown yang diterima PT Berca Sportindo dengan total cost saat produksi di PT Nagasakti Paramashoes. Hal itu menyebabkan berkurangnya profit yang diterima PT Nagasakti Paramashoes.

Analisa Kebutuhan Sistem

Pada sistem informasi perhitungan Cost Breakdown ini membutuhkan ketelitian dalam proses pencatan data-datanya, membutuhkan sistem yang terintergrasi antara departemen yang terkait, tidak ada pengulangan saat penginputan sehingga tidak terjadi miss komunikasi, data tidak tersimpan dengan rapi sering terjadi kehilangan data dan sulitnya dalam pencarian data, oleh karena itu sistem yang ada seharusnya dapat memberikan pelayanan dari segi perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Perbaikan dan pengembangan sistem perhitungan Cost Breakdown sangat dibutuhkan agar factor kesalahan manusia (Human Eror) dapat diperbaiki, serta mengurangi terjadinya miss komunikasi antar departemen terkait dan membutuhkan waktu yang lebih efisien dan efektif dalam penyelesaian laporan Cost Breakdown.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah peneliti meniliti dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem berjalan, maka peneliti memberikan alternative pemecahan masalah yang akan diusulkan yaitu sebagai berikut

  1. Membangun sistem aplikasi desktop agar memudahkan dalam pembuatan laporan Cost Breakdown.

  2. Membangun sistem informasi berbasis Web dengan mengunakan bahasa pemograman PHP dan database mengunakan MY SQL, mengunakan internet browser.

Dalam Penelitian perhitungan Cost Breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes peneliti memilih pemecahan masalah mengunakan komputerisasi berbasis web karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  1. Kita dapat dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun dan kapanpun tanpa melakukan penginstalan.

  2. Terkait dengan issue lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika mengunakan web base application, sebab lisensi telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

  3. Dapat dijalankan di sistem aplikasi manapun. Tidak peduli apakah Linux, Windows aplikasi web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.

  4. Dapat di akses melalui banyak media seperti : computer dan hand phone yang sudah sesuai dengan standart WAP.

  5. Tidak perlu spesifikasi computer yang tinggi untuk mengunakan aplikasi berbasis web.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berikut Elisitasi tahap 1 yang menjelaskan tentang daftar kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem yang diinginkan. Daftar tersebut diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Berikut lampiran Elisitasi II yang telah diklasifikasikan dari Elisitasi tahap I dengan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Table Elisitasi Tahap II
Keterangan:
  1. M : Mandatory (Yang Diperlukan)

  2. D : Desirable (Yang Diinginkan)

  3. I : Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel Elisitasi Tahap III
Keterangan :
  1. T : Tehnical

  2. O : Operasional

  3. E : Economic

  4. L : Low

  5. M : Middle

  6. H : Hight

Final Draft Elisitasi

Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, maka dibuatlah Elisitasi Final Draft, berikut lampiran Elisitasi Final Draft yang telah dibuat :

Tabel Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN


Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem belum memenuhi kebutuhan di dalam kegiatan pembuatan laporan cost breakdown agar menghasilkan freight on board secara tepat dan cepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki atau memenuhi kebutuhan pada sistem lama.

  1. Prosedur pembuatan forecast

  2. Prosedur pembuatan forecast dilakukan oleh buyer.

    1. Melakukan Login

    2. Menampilkan menu home

    3. Menampilkan data yang didalamnya terdapat menu product. Dimana dari menu yang ada untuk membuat forecast mengunakan menu product dan hanya dapat dilakukan oleh buyer.

    4. Melakukan Logout

  3. Prosedur pembuatan yield sepatu

  4. Prosedur pembuatan yield dilakukan oleh costing.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Menampilkan data yang di dalamnya terdapat menu costing. Dimana departemen costing dapat melakukan add, edit, delete pada menu costing.

    4. Melakukan Logout.

  5. Prosedur pembuatan usage bonding dan cat

  6. Pembuatan usage bonding dan cat dilakukan oleh departemen laboratory.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu Home.

    3. Menampilkan data yang di dalamnya terdapat menu costing. Dimana departemen laboratory hanya dapat melakukan add, edit, delete pada menu costing.

    4. Melakukan Logout.

  7. Perhitungan usage bottom.

  8. Perhitungan usage bottom dilakukan oleh team bottom.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu Home.

    3. Menampilkan data yang didalamnya terdapat menu costing. Dimana team bottom hanya dapat melakukan add, edit, delete pada menu costing.

    4. Melakukan Logout.

  9. Perhitungan labor overhead dan tooling amortization.

  10. Perhitungan Labor Overhead dan tooling amortization dilakukan oleh departemen IE.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu Home.

    3. Menampilkan data yang di dalamnya terdapat menu costing. Dimana IE hanya dapat melakukan add, edit, delete pada menu costing.

    4. Melakukan Logout.

  11. Informasi harga material

  12. Informasi material di dapat dari deaprtemen purchas development, tetapi yang melakukan pembuatan master data material departemen costing. Apabila ada material baru dan belum dimasukan pada master data material departemen costing harus membuat master data untuk material tersebut.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu Home.

    3. Menampilkan data yang didalamnya terdapat menu raw material. Dimana costing dapat melakukan add, edit, delete pada menu raw material.

    4. Melakukan Logout.

    5. Jadi departemen costing memiliki 2 hak akses yaitu menu costing dan menu raw material.

  13. Perhitungan Cost breakdown.

  14. Dari semua data yang dimasukan oleh departemen Costing, Laboratory, Team bottom, dan IE akan menghasilkan laporan cost breakdown.

  15. CFM Freight on board.

  16. CFM untuk Freight on board dilakukan oleh buyer

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu Home.

    3. Menampilkan data yang didalamnya terdapat menu report. Dimana buyer hanya dapat mengakses dan mencetak menu report untuk dapat melihat hasil FOB tiap sepatu.

    4. Melakukan Logout.

    5. Jadi departemen buyer memiliki 2 hak akses yaitu menu product dan menu report.

  17. Control laporan Cost breakdown dan Freight on Board.

  18. Pada rancangan sistem yang diusulkan laporan cost breakdown dan hasil freight on board di control serta diawasi oleh manajer costing.

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan Menu Home.

    3. Menampilkan data yang di dalamnya terdapat menu user, raw material, product, costing dan report. Dimana di dalam menu raw material, product, costing, user tersebut, manajer costing dapat melakukan view dan untuk menu report dapat mencetak laporan.

    4. Melakukan Logout.

Rancangan Sistem yang diusulkan

Use Case Diagram yang diusulkan

Berikut use case diagram untuk sistem pembuatan laporan cost breakdown yang diusulkan.

Gambar 4. 1 Use Case Diagram yang diusulan

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram yang diusulkan

  1. 4. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 5. 29 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

  3. 6. 1 (satu) include, yaitu login.

  1. Login

    1. Nama Usecase : Login

    2. Actor : Manajer Costing, Buyer, Costing, IE, Team Bottom, Laboratory.

    3. Skenario : Seluruh user melakukan login terlebih dahulu ke sistem perhitungan cost breakdown dengan cara menginput nama user dan password, lalu sistem akan menverifikasi nama user dan password tersebut.

  2. Menu Home

    1. Nama Usecase : Menu Home

    2. Actor : Manajer Costing, Buyer, Costing, IE, Team Bottom, Laboratory.

    3. Skenario : Setelah melakukan Login maka akan muncul menu home.

  3. User

    1. Nama Usecase : user

    2. Actor : Manajer Costing

    3. Skenario : Manajer Costing dapat view menu user dan dapat melakukan add, edit dan delete.

  4. Product

    1. Nama Usecase : Product

    2. Actor : Buyer

    3. Skenario : Buyer dapat mengakses menu product dan dapat melakukan view, add, edit dan delete.

  5. Costing

    1. Nama Usecase : Costing

    2. Actor : Costing, Team Bottom, IE, Laboratory

    3. Skenario : Costing, Team Bottom, IE, Laboratory dapat mengakses menu costing dan dapat melakukan add, edit, delete, view, print dan export.

  6. Raw Material

    1. Nama Usecase : Raw Material

    2. Actor : Costing

    3. Skenario : Costing dapat mengakses menu raw material dan dapat melakukan view, add, edit dan delete.

  7. Report

    1. Nama Usecase : Report

    2. Actor : Buyer

    3. Skenario : Buyer dapat mengakses menu report dan dapat melakukan print dan export. Menu report digunakan untuk melihat report FOB tiap sepatu.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram mengambarkan prosedur yang dilakukan user pada sistem yang diusulkan. Berikut activity diagram yang diusulkan untuk sistem perhitungan cost breakdown.

Gambar 4. 2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 activity diagram yang diusulkan terdapat.

  1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  2. 30 (tiga puluh) Action State dari sistem yang mengambarkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 6 (enam) fork node, satu aliran yang dari tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

  4. 1 (satu) dicision node, sebagai bentuk kesimpangan logika.

  5. 1 (satu) join node, beberapa aliran yang digabung menjadi satu aliran.

  6. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Squence Diagram Sistem yang Diusulkan

Squence diagram mengambarkan interaksi antar objek di dalam dan sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Berikut adalah squence diagram yang diusulkan untuk buyer pada sistem perhitungan cost breakdown.

Gambar 4. 3 Squence Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 squence diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 6 (enam) Actor, yang melakukan kegiatan yaitu buyer, costing, laboratory, team bottom, IE, manajer costing

  2. 8 (Delapan) Lifeline, yaitu Login, Home, user, Product, Costing, Raw Mateial, Report, logout.

  3. 49 (Empat puluh sembilan) Massage, yang dilakukan oleh actor.

Class Diagram yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada sistem perhitungan cost breakdown PT Nagasakti Paramashoes Indistry.

Gambar 4. 4 Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar diatas class diagram pada sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

  2. 5 Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut adalah state machine diagram yang diusulkan pada system perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry.

Gambar 4. 5 State Machine Diagram yang diusulkan

Berdasarkan pada gambar diatas state machine diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 30 (tiga puluh) state yang berjalan.

  2. 51 (lima puluh satu) transition.

  3. 1 (satu) initial pseudo state.

  4. 1 (satu) final state.

Rancangan Basis Data

Spesialis Basis Data

  1. tbl_User

    1. Nama Tabel : tbl_User

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : id_user, username, password, level

    4. Primary Key : id_user

    5. Panjang Record : 26

    Tabel 4. 1 Basis data tbl_user
  2. tbl_Product

    1. Nama : tbl_Product

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : id_product, article number, category, gender, product name, colors, last, mold, draw, season.

    4. Primary Key : id_product

    5. Panjang Record : 74

    Tabel 4. 2 Basis data tbl_product
  3. tbl_costing

    1. Nama : tbl_costing

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : id_costing, tgl_costing, id_product, total_harga_material, loh, profit, fob, tooling, tooling w fob.

    4. Primary Key : id_costing

    5. Panjang Record: : 78

    Tabel 4. 3 Basis Data tbl_Costing
  4. tbl_detail_costing

    1. Nama : tbl_detail_costing

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : id_costing, detail_costing, id_material, usage_qty, component, loss.

    4. Primary Key : id_costing

    5. Panjang Record : 41

    Tabel 4. 4 Basis Data tbl_detail costing
  5. tbl_raw_material

    1. Nama : tbl_raw_material

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : id_material, kode_material, material_name, colors, satuan, category, harga

    4. Primary Key : id_material

    5. Record : 77

    Tabel 4. 5 Basis Data tbl_raw material
  6. tbl_color_product

    1. Nama : tbl_color_product

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : Id_color, color

    4. Primary Key : id_color

    5. Panjang Record : 35

    Tabel 4. 6 Basis data tbl_color_Product
  7. tbl_color_Mtrl

    1. Nama : tbl_color_Mtrl

    2. Media : Hardisk

    3. Isi : Id_color, color

    4. Primary Key : id_color

    5. Panjang Record : 35

    Tabel 4. 7 Basis data tbl_color_Mtrl

Rancangan Prototype Sistem Perhitungan Cost breakdown

Sistem perhitungan cost breakdown yang diusulkan pada penelitian dan penulisan ini, terdapat beberapa menu yang bisa digunakan oleh bagian buyer, costing, manajercosting, Laboratory, IE, dan Team bottom yang terdiri dari:

  1. Halaman Login yang berfungsi sebagai aunthetifikasi pengguna untuk memastikan apakah pengguna yang login memliki akses terhadap sistem atau tidak.

  2. Menu Halaman utama dimana di dalamnya terdapat menu Home, User, Raw Material, Product, Costing, Report, Logout.

  3. Menu Home digunakan untuk menampilkan pesan selamat datang pada admin.

  4. Menu User digunakan untuk membuat data pengguna yang dapat masuk pada sistem perhitungan cost breakdown dan menentukan hak akses untuk pengguna tersebut.

  5. Menu Raw Material digunakan untuk create material yang digunakan untuk produksi sepatu.

  6. Menu Product digunakan untuk create product sepatu yang akan di produksi oleh PT. Nagasakti Paramashoes Industry.

  7. Menu Costing digunakan untuk pembuatan laporan cost breakdown dari penentuan usage tiap material dan komponen sepatu, penentuan profit, penentuan LOH dan tooling amortization.

  8. Menu Report digunakan untuk buyer melihat hasil FOB sepatu.

Berikut prototype yang ada pada sistem perhitungan cost breakdown yang diusulkan:

  1. Prototype tampilan Menu Login

  2. Setiap user yang mengunakan sistem ini diharuskan untuk memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukan nama user dan password. Berikut tampilan prototype untuk menu login:

    Gambar 4. 6 Prototype menu login

    Berdasarkan gambar diatas berikut penjelasan untuk prototype tampilan Login:

    1. Halaman Login berfungsi untuk memastikan hak akses user

    2. Halaman Login berguna untuk menjaga isi data pada basis data tersebut.

    3. Halaman login digunakan dengan isi user name dan password.

  3. Prototype Tampilan menu Home

  4. Berikut adalah prototype untuk tampilan menu home:

    Gambar 4. 7 Prototype menu home

    Berdasarkan gambar prototype pada tampilan menu home diatas, berikut penjelasannya:

    1. Menu home berfungsi untuk menampilkan pesan selamat datang ke sistem aplikasi pada setiap user yang login.

    2. Menu home dapat menampilkan menu-menu yang dapat diakses pada user tersebut.


  5. Prototype tampilan menu User

  6. Berikut tampilan prototype untuk menu user:

    Gambar 4. 8 Prototype menu user

    Berdasarkan gambar prototype menu user diatas, berikut penjelasannya:

    1. Menu user berfungsi untuk melihat dan membuat data pengguna yang dapat masuk pada sistem perhitungan cost breakdown.

    2. Menu user berfungsi untuk penentuan hak akses pada masing-masing user.

    3. Menu user bertisi tentang username, password, level.

  7. Prototype tampilan menu raw material

  8. Berikut prototype untuk tampilan menu raw material:

    Gambar 4. 9 Prototype menu raw material

    Berdasarkan gambar prototype menu raw material diatas, berikut penjelasannya:

    1. Menu Raw material berfungsi untuk master data material yang akan digunakan untuk pembuatan sepatu.

    2. Menu Raw material berisi tentang kode material, nama material, colors, satuan, category, dan harga material.

  9. Prototype tampilan menu produk

  10. Berikut tampilan prototype untuk menu produk:

    Gambar 4. 10 Prototype menu product

    Berdasarkan gambar prototype menu product diatas, berikut penjelasannya:

    1. Menu product berfungsi untuk membuat data perkiraan produk sepatu apa yang akan diproduksi oleh PT Nagasakti Paramashoes Industry.

    2. Menu Produk berisi tentang Article number produk, category, gender, product name, color, last, mold, gambar produk, season.

  11. Prototype tampilan menu costing

  12. Berikut tampilan prototype untuk menu costing

    Gambar 4. 11 Prototype menu Costing

    Berdasarkan gambar prototype menu costing diatas, berikut keterangannya:

    1. Menu Costing berfungsi untuk pembuatan laporan cost breakdown dari material yang digunakan dan komponen sepatu, penentuan profit, LOH, tooling amortization.

    2. Menu costing berisi tentang semua data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan cost breakdown dapat di akses melalui menu costing.

  13. Prototype menu Report

  14. Berikut tampilan prototype untuk menu Report :

    Gambar 4. 12 prototype menu Report

    Berdasarkan gambar prototype menu report diatas, berikut keterangannya:

    1. Menu report berfungsi untuk melihat daftar FOB untuk sepatu.

    2. Menu report berisi tentang sepatu, article number, gambar, color sepatu, dan FOB.

Tampilan Sistem yang diusulkan

  1. Tampilam sistem yang diusulkan untuk menu Login.

  2. Gambar 4. 13 Tampilan menu login

    Halaman ini berisi username, password dan level yang berfungsi sebagai authentifikasi pengguna untuk memastikan apakah pengguna yang login memiliki akses terhadap aplikasi atau tidak.


  3. Tampilan sistem yang diusulkan untuk menu home

  4. Gambar 4. 14 Tampilan menu home

    Tampilan menu home akan keluar setelah user berhasil login. Menu home ini menampilkan pesan selamat datang di aplikasi sistem pada user dan menu yang dapat di akses oleh user.


  5. Tampilan sistem yang diusulkan untuk menu user

  6. Gambar 4. 15 Tampilan menu user

    Menu user hanya dapat diakses oleh manajer costing.


  7. Tampilan sistem yang diusulkan untuk menu raw material

  8. Gambar 4. 16 Tampilan menu Raw Material

    Menu raw material hanya dapat diakses oleh costing dan manajer costing. Menu raw material berfungsi untuk mendokumentasikan master data material yang digunakan untuk memproduksi sepatu. Menu raw material berisi tentang material code, material name, colors, UOM, category, price.


  9. Tampilan menu product

  10. Gambar 4. 17 Tampilan menu product

    Menu product hanya dapat diakses oleh buyer dan manajer costing. Menu product berfungsi untuk membuat data product sepatu yang akan di produksi. Menu produk berisi tentang article number, category, gender, product name, colors, last, mold, season dan draw.


  11. Tampilan menu costing

  12. Gambar 4. 18 Tampilan menu costing

    Menu costing dapat diakses oleh costing, IE, Team Bottom, Manajer Costing. Menu costing berfungsi untuk menginput data material dan usage material yang digunakan untuk product sepatu tertentu. Menu costing berisi semua data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan cost breakdown.


  13. Tampilan menu Report

  14. Gambar 4. 19 Tampilan menu Report

    Menu Report hanya dapat diakses oleh buyer dan manajer costing. Menu report berisi laporan FOB untuk sepatu tertentu yang dibuat pada periode tersebut.


Konfigurasi Sistem yang diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Pentium Dual Core

  2. Monitor : Monitor LCD 14 Inci

  3. RAM : 2 GB

  4. Keyboard : Standart

  5. Mouse : Standart

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7

  2. Database server MYSQL

  3. XAMPP

  4. PHP

  5. Internet browser

Hak Akses

  1. Buyer

  2. Costing

  3. Laboratory

  4. Team Bottom

  5. IE

  6. Manajer Costing

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox testing, agar memastikan bahwa sistem yang dirancang masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di test, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4. 8 Pengujian blackbox

Jadwal Penelitian

Berikut ini adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian.Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

  1. Pengumpulan data

  2. Penulis melakukan pengumpulan data untuk tugas skripsi dimulai bulan September dari minggu pertama sampai minggu keempat

  3. Analisa Sistem

  4. Penulis melakukan analisa sistem berjalan dan kebutuhan sistem pada sistem perhitungan cost breakdown dimulai dari bulan September minggu perketiga sampai oktober minggu kedua.

  5. Perangan Sistem

  6. Perancangan sistem dimulai dari bulan pertama oktober sampai bulan ketiga oktober.

  7. Pembuatan program

  8. Pembuatan program dimulai bulan oktober minggu pertama sampai dengan November minggu ketiga.

  9. Test Program

  10. Test program dimulai dari November minggu kedua sampai November minggu keempat.

  11. Evaluasi Program

  12. Evaluasi program dimulai dari November minggu keempat sampai desember minggu kedua.

  13. Perbaikan program

  14. Perbaikan program dilakukan dari desember minggu pertama sampai desember minggu keempat.

  15. Pelatihan User

  16. Pelatihan user dilakukan dari desember minggu keempat sampa januari minggu pertama.

  17. Implementasi Program

  18. Implementasi program dimulai dari januari minggu pertama

  19. Pembuatan dokumen

  20. Pembuatan dokumen dimulai dari September minggu pertama sampai januari minggu pertama.

Tabel 4. 9 Time Schedule

Estimasi Biaya

Berikut estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan diantaranya:

Tabel 4. 10 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada PT. Nagasakti Paramashoes Industry, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes Industry mengunakan Miscrosoft Excel sehingga data yang disajikan tidak dapat terintergrasi secara langsung antara satu departemen dengan departemen lainnya yang terkait. Apabila ada miskomunikasi akan menyebabkan perbedaan data antara departemen satu dengan departemen lainnya.

  2. Untuk melakukan monitoring pada Freight on board sepatu PT Nagasakti Paramashoes Industry, saat ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara apabila terdapat produk baru maka disimpan kedalam suatu file spreadsheet yang terpisah dari file atau data apapun. Sistem Informasi Perhitugan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes saat ini masih mengalami kendala seperti ketidak efektifan proses perhitungan, bentuk laporan masih berupa dokumen excel yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, kemungkinan terjadinya kehilangan data dan kemungkinan terjadi kesalahan dalam penginputan data.

  3. Diperlukan program berbasis website, dengan mengunakan bahasa PHP, XAMPP untuk tool perangkat lunak kedalam satu buah paket, MYSQL untuk database yang akan digunakan, Adobe Dreamweaver CS5 untuk men-design program yang akan dibuat. Selain itu mengunakan fasilitas browser internet agar buyer dapat mengakses data Freight On Board sepatu meskipun dalam wilayah yang berbeda.

  4. Sistem Informasi Perhitungan cost breakdown pada PT Nagasakti Paramashoes yang dirancang dapat menghasilkan laporan yang cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi yang dirancang lebih optimal dan terintergrasi satu dengan yang lain sehingga tujuan data antara satu departemen dengan departemen lain dapat sesuai dan memerlukan waktu yang lebih cepat. Sistem yang dirancang mengunakan database sehingga tidak mengalami kehilangan data dan mudah dalam pencarian data.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

  1. Sistem perhitungan cost break down yang dirancang sudah terintergrasi antar departemen akan tetapi di harapkan dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap sistem ini. Sehingga nantinya sistem dapat memenuhi permintaan pasar.

  2. Diperlukan ketelitian pada waktu penginputan data agar kesalahan data dapat diminimalisir dan diperlukan pelatihan pada user untuk menjalankan sistem yang dirancang agar saat program digunakan bisa berjalan dengan lancar.

  3. Melihat internet merupakan teknologi yang terus berkembang, maka sejalan dengan hal tersebut website ini juga dapat dikembangkan lebih baik lagi dari segi materi maupun desainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

  4. Diharapkan untuk mempunyai backup file dimana bagian untuk mencegah apabila terjadi kesalahan/permasalahan didalam rancangan website ini.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3. Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. Bambang, Hartono. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”, Jakarta: Rineka Cipta .
  3. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen.”, Yogyakarta : Graha Ilmu Offset.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Agus, Putu. 2014. “Sistem Informasi dan Implementasinya”. Bandung: Informatika Bandung.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutarman. 2012. “Definisi Sistem”. Yogyakarta : Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi. ” Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Henderi, dkk. 2010. “Digital Library Modelling Support For Knowledge Management”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3.
  8. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. ” Bandung: Informatika."
  9. 9,0 9,1 Nugroho, Adi. 2011. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Jakarta: Mediakita.
  10. Menurut Mahdiana (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.
  11. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.” Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika.
  12. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  13. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  14. Rahardja, Untung, dkk. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Mei 2011.
  15. Kurniawan, dkk. 2011. “Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
  16. Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
  17. 17,0 17,1 Puji, Diar. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. ” Yogyakarta: Mediakom.
  18. Rudyanto, Arief. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  19. Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  20. 20,0 20,1 Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Prestasi Pustaka.
  21. 21,0 21,1 21,2 21,3 21,4 21,5 21,6 21,7 Badriyah, hurriyah. 2015. Buku Pintar Akutansi Biaya Untuk Orang Awam. Penerbit HB.
  22. Kodu. Sarini. 2013. Harga, “Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. ” Manado: Universitas Sam Ratulangi. Vol. 1, No. 3, September 2013, Hal. 1251-1259.
  23. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.” Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  24. Fahmi, Irham. 2013. “Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi”. Bandung: CV .Alfabeta.
  25. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. ” Bandung: Informatika."
  26. Winarno.Edy, Eng.M, Zaki.Ali, SmithDev. 2014. “Pemograman Web berbasis HTML5, PHP & JavaScript” Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :
Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi. Urutan penomoran A.1, A.2, A.3 dst.
A.1.Surat Pengantar Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3.Form Penggantian Judul (Jika ada)
A.4.Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6.Form Validasi Skripsi
A.7.Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9.Daftar Nilai
A.10.Formulir Seminar proposal
A.11. Sertifikat TOEFL
A.12.Sertifikat Prospek
A.13.Sertifikat IT Internasional (Minimal 1)
A.14.Sertifikat IT Nasional (Minimal 3 sertifikat IT, misalnya : Pelatihan REC, Seminar-seminar nasional)
A.15.Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B :
Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian dll.
B.1. Bukti Observasi
B.2. Bukti Magang (Jika diperlukan)
dst
LAMPIRAN C :
Pada lampiran C ini berisi tentang berkas / bukti pada saat observasi dari sub bab 3.3.3 yang ada pada BAB III .
Contoh :
C.1. Berkas Karyawan
C.2. Berkas Absensi
dst


LAMPIRAN D :
Pada lampiran D ini berisi berkas-berkas berupa foto atau printscreen hasil rancangan yang ada pada bab IV .
D.1. Printscreen Halaman Awal
D.2. Printscreen Halaman Login
dst
]