SI1214471431

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

SPAREPART PADA PT. INDORACK MULTIKREASI


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
:1214471431
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

SPAREPART PADA PT INDORACK MULTIKREASI

 

Disusun Oleh :

NIM
:1214471431
Nama
Jenjang Studi
:Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,27 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

SPAREPART PADA PT INDORACK MULTIKREASI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471431
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,28 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
   
(Haerudin,M.kom,MM)
NID : 02026
   
NID : 0509

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

SPAREPART PADA PT INDORACK MULTIKREASI

 

Dibuat Oleh :

NIM
:1214471431
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,.../..../....

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

SPAREPART PADA PT INDORACK MULTIKREASI

Dibuat Oleh :

NIM
:1214471431
Nama
Jenjang Studi
:Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, .....

 
 
 
 
NIM : 1214471431

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Dengan semakin maju teknologi di era globalisasi ini, hampir semua lingkup kerja menggunakan teknologi komputer. Transaksi pembelian merupakan hal yang tidak lepas dari kegiatan sebuah perusahaan. PT. Indorack Multikreasi belum menggunakan sistem dalam hal laporan data permintaan dan pembelian sparepart mesin, dengan menggunakan aplikasi komputer yang sangat sederhana akan banyak memberikan kemudahan dalam proses permintaan menjadi pembelian yang jelas, terkontrol dan meminimalisir data ganda pada bagian permintaan dan pembeli, serta memperoleh informasi yang akurat mengenai laporan guna dijadikan sebuah keputusan bagi manajemen. Laporan yang akurat dan mudah dipahami dapat dijadikan bahan analisa untuk pengambilan keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan adanya sistem yang membantu dalam permintaan dan pembelian meminimalkan kesalahan yang sering terjadi dan dapat mengontrol persediaan barang.

Kata kunci : Laporan, Permintaan, Pembelian, Sparepart.


ABSTRACT

With more advanced technology in this era of globalization, almost all of the scope of work using computer technology. Purchases is that can not be separated from the activities of a company. PT. Indorack Multikreasi not use the system in terms of data reporting requests and purchase of machinery spare parts, using computer applications are very simple to be much to ease the process of demand into purchases clear, control and minimize duplicate data on the demand and buyers, as well as obtaining accurate information on the report in order to be used as a decision for management. The report is accurate and easy to understand can be used as material analysis for decision-making that can be justified. With a system that helps in demand and purchasing minimize errors that often occur and can control inventory.

Keywords: Reports, Requests, Purchase, Spare part.

 

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART PADA PT. INDORACK MULTIKREASI".

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informatika (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Dina Fitria Murad, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Haerudin, M.Kom, MM selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Santo Yacob selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Indorack Multikreasi yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Sahabat-sahabat penulis, Puriyadi, Eka, Ayu, Fakih, Gideon, Alam, Iman, dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.



Tangerang,28 Januari 2016
Cahaya Metha Riska
NIM. 1214471431

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Hidup Basis Data

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Indorack Multikreasi

Gambar 3.2Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan dan Pembelian Sparepart

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Purchase

Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Manager

Gambar 4.5Sequence Diagram Pada Purcahse

Gambar 4.6Sequence Diagram Pada Admin

Gambar 4.7Sequence Diagram Pada Purcahse

Gambar 4.8 Class Diagram yang di usulkan

Gambar 4.9 Tampilan Program Form Login

Gambar 4.10 Tampilan Home

Gambar 4.11 Tampilan Data Supplier

Gambar 4.12 Tampilan Program Input Supplier

Gambar 4.13 Tampilan Program Master Barang

Gambar 4.14 Tampilan Program Input Barang

Gambar 4.15 Tampilan Program Data Master User

Gambar 4.16 Tampilan Program Input User

Gambar 4.17 Tampilan Program Data Transaksi PR

Gambar 4.18Tampilan Program Input PR Permintaan

Gambar 4.19 Tampilan Program Data Transaksi PO Pembelian

Gambar 4.20 Tampilan Program Input Po Pembelian

Gambar 4.21Tampilan Program Data Pricing

Gambar 4.22Tampilan Program daftar penerimaan

Gambar 4.23Tampilan Program Input barang masuk

Gambar 4.24Tampilan Program Barang Keluar

Gambar 4.25 Tampilan Program Input Barang Keluar

Gambar 4.26 Tampilan Program Laporan Pembelian Barang



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Faktor-faktor strategi internal dan eksternal

Tabel 3.3Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap IV

Tabel 4.1Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2Tabel User

Tabel 4.3Tabel Supplier

Tabel 4.4Tabel Store Requesiton

Tabel 4.5Tabel Master Purchase Requesition

Tabel 4.6Tabel Master Purchase Order

Tabel 4.7Tabel Data Purchase Order

Tabel 4.8Tabel Data Purchase Requesition

Tabel 4.9Tabel Data Purchase Order

Tabel 4.10Tabel Master Barang Supplier

Tabel 4.11Tabel Barang

Tabel 4.12Pengujian Kesalahan

Tabel 4.13Kondisi Pengujian Sistem

Tabel 4.14Time Schedule

Tabel 4.15Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi sangat membantu kegiatan dan aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan untuk mendapatkan hasil atau keluaran yang lebih cepat, serta mejadikan perusahaan yang siap bersaing dengan kompetitor.

Dengan berkembangnya sistem, banyak mesin dan alat-alat canggih mengaplikasikan teknologi didalamnya. Dimana salah satu kelayakan sebuah perusahaan manufaktur dipandang dari mesin yang berkualitas dengan teknologi yang berkinerja baik.

Kesehatan mesin merupakan hal utama yang sangat penting bagi perusahaan furnitur dalam mendukung kegiatan produksi, semakin baik kinerja mesin maka akan menghasilkan banyak produk yang berkualitas baik. Hal tersebut menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberi keuntungan bagi perusahaan yang bersaing dalam mempertahankan kualitas yang baik pada produk yang dihasilkan dan proses produksi yang tepat waktu menjadikan nilai tambah dari perusahaan ini dalam memikat kerjasama dengan pembeli.

PT. Indorack Multikreasi yang bergabung dalam Memory Group merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, yang memproduksi berbagai macam produk rumah tangga (furniture) sesuai dengan permintaan (Custom) dari berbagai distributor (buyer) seperti Informa, ACE ware, Hypermart, dan distributor luar negeri lainnya.

Alur kinerja pengadaan permintaan dan pembelian sparepart mesin menjadi salah satu sistem yang menarik perhatian penulis. Dimana permintaan dan pembelian sparepart mesin merupakan hal yang penting dalam kesehatan mesin dan beroperasi dengan baik yang mendukung proses output produksi, dimana kegiatan produksi berjalan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.

Sekarang ini, proses permintaan dan pembelian sparepart masih menggunakan metode manual yaitu permintaan melalui telpon dan pencatatan menggunakan aplikasi microsoft office, dimana tidak adanya kontrol terhadap pemakaian dan stok barang, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara maksimal dalam hal pengolahan data maupun dalam hal menganalisa pembelian sparepart, tidak adanya perencanaan dalam pembelian akan berdampak pada penanganan mesin yang rusak sehingga kegiatan perbaikan mesin menjadi terganggu dan telat untuk ditangani dan berpengaruh terhadap output produk dari berhentinya kegiatan produksi. Serta tidak rampungnya laporan yang dihasilkan dikarenakan adanya kemungkinan data ganda dan form yang tidak tervalidasi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Sparepart Mesin Pada PT. Indorack Multikreasi (Memory Group)”

 

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi permintaan dan pembelian sparepart mesin yang terjadi pada PT Indorack Multikreasi?
  2. Bagaimana proses pengolahan data kegunaan barang / stok sparepart dan prosedur pencatatan setiap transaksi permintaan dan pembelian sparepart mesin pada PT. Indorack Multikreasi?
  3. Bagaimana pimpinan dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi pembelian yang akurat dan mudah dipahami?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Didalam departemen Manufacturing terdapat divisi Machinery yang memiliki tim purchase tersendiri yang menangani pembelian khusus stok yang berhubungan dengan mesin. Maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan melalui proses Laporan Kerusakan Mesin (LKM), input permintaan barang, input data supplier, Pembuatan Purchase Order (PO), sampai pada pembuatan laporan.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan. Penulis mengelompokan beberapa tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Tujuan Operasional

    Mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem prosedur yang sudah berjalan di PT. Indorack Multikreasi khususnya pada prosedur permintaan dan pembelian sparepart mesin dan melakukan pengembangan sistem agar dapat meningkatkan kinerja dan analisa perencanaan pembelian dengan kata lain mencari akar dari permasalahan yang ada pada prosedur sistem yang sudah berjalan, yang menjadikan sebuah kegiatan dari sistem tersebut tidak bekerja secara optimal. Sehingga dapat melengkapi atau bahkan mengimplementasikan sistem yang telah dilengkapi dan diperbaiki dari kekurangan-kekurangan yang ada.

  2. Tujuan Fungsional

    Penulis mengharapkan tercapainya pengembangan maupun perbaikan sistem informasi permintaan dan pembelian sparepart mesin yang terkomputerisasi dengan baik dan dapat meningkatkan kinerja sistem yang sudah berjalan maupun sistem yang akan diperbaiki menjadi dasar analisa bagi kebijaksanaan perusahaan dalam mengambil keputusan.

  3. Tujuan Individu

    Selain digunakan untuk melengkapi laporan skripsi, laporan ini juga penulis jadikan sebagai wadah untuk menerapkan maupun mengembangkan teori yang telah dipelajari, menambah pengalaman, memperdalam pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini di PT Indorack Multikreasi.

 

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penulisan ini adalah:

  1. Manfaat Operasional
    A. Dengan adanya sistem pembelian ini user dapat memberikan laporan pembelian kepada manajerial sebagai dasar pengambilan keputusan.
    B. Semua bagian yang terkait dapat menerima informasi pelaporan kegiatan perusahaan.
  2. Manfaat Fungsional
    A. Mempercepat proses pembelian barang dengan dibuatnya sistem pembelian ini.
    B. Laporan yang disediakan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
  3. Manfaat Individu
    A. Mendapatkan pengetahuan tentang proses pembelian yang berlaku di perusahaan.
    B. Mengetahui sejauh mana sistem informasi PT. Indorack Multikreasi berjalan.

 

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Penulis melakukan penelitian dengan mengunjungi tempat kerja PT. Indorack Multikreasi (Memory Group) Jl. Gatot Subroto KM 5 Jatiuwung, Tangerang – 15134. Dalam penelitian ini penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap sistem yang telah berjalan di perusahaan dan analisa dikhususkan terhadap alur sistem yang menjadi kendala dan masalah yang ada.

  2.  

  3. Wawancara

    Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan permasalahan yang ditinjau oleh penulis. Adapun narasumber yang membantu penulis dalam sesi tanya jawab yang berhubungan dengan masalah terkait untuk proses pengumpulan data, diantaranya divisi purchasing dalam manufacturing selaku perencanaan pembelian dan pembuat PO, asisten manager divisi Produksi selaku pihak yang memvalidasi bahwa mesin yang digunakan terjadi kerusakan, pihak divisi Machinery selaku aktor perbaikan dan maintenance.

  4.  

  5. Studi Pustaka

    Mencari referensi untuk dapat dijadikan panduan, dalam mendapatkan informasi terkait dengan permasalahan yang akan diteliti penulis, bersumber dari berbagai buku atau literatur yang berhubungan dan berkaitan dengan penulisan Skripsi ini.

 

Metode Sumber Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan jenis dan sumber data sebagai berikut :

  1. Sumber Data Primer

    Data yang diperoleh secara langsung dari PT. Indorack Multikreasi, baik melalui observasi maupun wawancara.

  2. Sumber Data Sekunder

    Data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku mengenai analisa dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.

 

Metode Analisa

Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita kearah ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurnities), Dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT yang diterapkan dengan cara menganalisis memilih berbagai hal yang mempengaruhikeempat faktornya, kemudian menerapkan dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah mengguakan konsep service marketingmix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.

 

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”.

 

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu black box testing. Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

 


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis mengelompokkan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

 

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang penjelasan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan.

 

BAB II LANDASAN TEORI

Menjelaskan mengenai teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisa sistem, Unified Modelling Language (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sistem baru yang diusulkan serta literature review yang ada.

 

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta tugas dan tanggung jawab berdasarkan struktur, analisa sistem yang berjalan (input – proces – output) dalam bentuk Unified Modelling Language (UML).

 

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem usulan, rancangan basis data, UML sistem yang diusulkan, rancanagan program, konfigurasi sistem usulan, testing dan implementasi.

 

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

 

Proses Perancangan Secara Umum

  1. Ide
    Awal dari konsep pembuatan karya audio visual yang akan di tuangkan dalam sebuah karya pembuatan video profile agar video yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  2. Persiapan Data
    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data Informatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.
  3. Konsep
    Alur cerita yang di mulai dari ide yang akan dituangkan kedalam sebuah projek dan di kembangkan melalui konsep, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, video menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara audio visual.
  4. Produksi
    Setelah melakukan ide dan konsep barulah masuk ke tahap produksi untuk suatu projek video profile yang akan dibuat agar hasil karya yang dibuat bisa menjadi suatu karya audio visual yang bisa di lihat oleh masyarakat.
  5. Visualisasi
    Proses yang di lakukan untuk mengembangkan suatu projek yang menghasilkan gambar atau suara yang lebih menarik serta lebih komunikatif.
  6. Media
    Alat atau saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi, baik melaui media cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi).

 

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Dalam perusahaan atau instansi pasti terdapat sistem yang dibutuhkan guna menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja yang tejadi didalamnya. Hal itu tidak lepas dari kegiatan yang saling terkait dan berhubungan sehingga pasti akan ada kerjasama diantara proses-proses dalam sebuah sistem. Menurut Bambang Hartono dalam Rafresia Nur (2013:10)[1] “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.

Menurut Sutarman dalam Puput F (2013:7)[2] “Sistem merupakan kumpulan element yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:9)[3]“Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah sekumpulan dari bagian-bagian dalam kegiatan yang saling berinteraksi dan berhubungan atau berkaitan antara proses yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

 

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri dalam Puput F (2013:8)[3] Model umum suatu sistem adalah input, proses, dan output. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Component)
  2. Batasan Sistem (Boundary)
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  4. Penghubung (Interface)
  5. Masukan Sistem (Input)
  6. Keluaran Sistem (Output)
  7. Pengolah Sistem (Process)
  8. Sasaran (Objectives)
  9. Tujuan (Goal)

 

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut Menurut Mustakini (2009:53):

  1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)
  2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)
  3. Sistem pasti (Deterministic system) dan sistem tidak tentu (Probobalistic system)
  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).

 

Analisa Sistem

Tahapan analisa merupakan tahapan yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan tahap selanjutnya. Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi Masalah
  2. Memahami kerja dari sistem yang ada
  3. Menganalisis Sistem
  4. Membuat laporan hasil analisis

Tujuan analisa sistem yaitu :

  1. Untuk memahami kinerja yang sedang berjalan.
  2. Untuk menemukan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
  3. Identifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user).
  4. Untuk mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pemakai(user) sistem yang tidak dapat dihasilkan dari sistem yang sedang berjalan.
  5. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan pasti mengenai arus data, prosedur-prosedur dan formulir-formulir sebagai bahan pada perancangan sistem dengan menentukan alternatif pemecahan masalah yang tepat.

 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Yakub (2012:5)[4]“Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian, data terdiri dari fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat sebagai berikut :

  1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tangga
  3. l atau jam, dan nilai mata uang
  4. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  5. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara manusia, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  6. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

 

Definisi Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah atau diproses menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan atau mendukung sumber informasi.

Definisi informasi menurut para ahli, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”. McLeod dalam (Yakub,2012:8). Dan ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya” (Mustakini,2009:36).

 

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 247)[5] Kualitas sebuah informasi sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok yaitu

1. Akurasi (Accuracy)

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

  1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
  2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
  3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  4. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  5. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara manusia, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  6. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

2. Tepat Waktu (Timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

3. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

 

Nilai Informasi (value of information)

Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal pokok yaitu :

  1. manfaat (benefit)
  2. biaya (cost).

Namun, dalam kenyataannya informasi yang didapatkan dengan biaya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247)[5].

 

Konsep Dasar Permintaan

Definisi Permintaan

Ada bebrapa definisi yang menjelaskan arti dari permintaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Permintaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang dan jasa di bawah kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan bisnis. http://kamusbisnis.com/arti/pengadaan/ (diakses 28 April 2015)[6].
  2. Permintaan adalah segala kegiatan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. (termasuk didalamnya usaha untuk mempertahankan yang sudah ada dalam batas efisinesi). Menurut (Suganda, Manajemen Logistik, 1988:29)diambil dari: http://ypb97.blogspot.com/2009/03/pengertian-pengadaan.html (diakses 28 April 2015)[7].
  3. Permintaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi atas pemilihan berbagai alternatif dengan berpedoman pada prinsip-prinsip mana yang paling praktis, hemat, sesuai dengan pembelian, pinjaman, penukaran, pembuatan, perbaikan. (Tjokroamidjojo, Pengantar Adminsitrasi Pembangunan, 1990:175). http://ypb97.blogspot.com/2009/03/pengertian-pengadaan.html (diakses 28 April 2015)[7].

 

Kategori Permintaan

Ada dua kategori dalam permintaan, yaitu katagori barang dan katagori jasa. Sebagai berikut: http://grefisayankdewi.blogspot.com/p/pengertian-dan-tujuan-pengadaan-barang.html ( Diakses 30 April 2015).

  1. Barang
    Benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang/jasa
  2. Jasa
    Layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi atau wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya di tetapkan pengguna barang/ jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang/jasa.

 

Jenis - Jenis Permintaan

Ada sedikitnya empat jenis permintaan, sebagai berikut : http://awok90.wordpress.com/2011/03/18/pengadaan-barang-jasa-menurut-pp-no-54-tahun-2010-part-1/. (diakses 30 April 2015)[8].

  1. Barang
    Yaitu setiap benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang. Contoh: bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, makhluk hidup.
  2. Pekerjaan Konstruksi
    Pekerjaan konstruksi yaitu seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya. Contoh: pekerjaan membangun gedung yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil mekanikal, elektrikal dan tata lingkungannya beserta kelengkapannya.
  3. Jasa Konsultasi
    Jasa konsultasi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adannya olah pikir. Contoh: jasa rekayasa, jasa perancangan.
  4. Jasa Lainnya
    Jasa lainnya yaitu jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang mengutamakan keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas didunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan / atau penyediaan jasa selain jasa konsultasi, pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau penyediaan barang.

 

Prinsip Dasar Permintaan

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip dasar sebagai berikut: (http://www.slideshare.net/Limpbanphiet/modul-1-pengantar-pengadaan-barang-jasa-di-indonesia) (diakses 29 April 2015).

  1. Efisien
    Efisien pengadaan diukur terhadap seberapa besar upaya yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
  2. Efektif
    Efektifitas pengadaan diukur dari seberapa jauh barang atau jasa yang diperoleh dari proses pengadaan dapat mencapai spesifikasi yang sudah ditetapkan.
  3. Transparan
    Bagaimana proses pengadaan barang atau jasa dapat diketahui secara luas.
  4. Terbuka
    Berarti proses pengadaan barang atau jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang atau jasa yang memenuhi persyaratan atau kriteria yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
  5. Bersaing
    Proses pengadaan barang dapat menciptakan iklim atau suasana persaingan yang sehat diantara penyedia barang atau jasa, tidak ada intervensi yang dapat mengganggu mekanisme pasar, sehingga dapat menarik minat sebanyak mungkin penyedia barang atau jasa untuk mengikuti lelang atau seleksi yang pada gilirannya diharapkan untuk dapat memperoleh barang atau jasa dengan kualitas yang maksimal.
  6. Adil/tidak diskriminatif
    Berarti proses pengadaan dapat memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang atau jasa dan tidak mengarah kepada keuntungan pihak tertentu kecuali ditur dalam peraturan ini.
  7. Akuntabel
    Berarti harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang terkait dengan pengadaan barang atau jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Langkah Penyusunan Rencana Umum Permintaan

Didalam proses permintaan bahan/barang terdapat langkah-langkah yang harus dilalui, sebagai berikut : (http://www.slideshare.net/Limpbanphiet/modul-1-pengantar-pengadaan-barang-jasa-di-indonesia) (diakses 29 April 2015).

  1. Melakukan identifikasi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan.
  2. Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran yang meliputi:
    a. Rencana angaran belanja
    b. Kebijakan cara pembiayaan
  3. Menetapkan kebijakan umum pengadaan.
  4. Menyusun kerangka acuan kerja.
  5. Mengumumkan rencana umum.

 

Konsep Dasar Pembelian

Definisi Pembelian

Menurut Mulyadi (2010:299)[9]pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan.

Menurut Sudarsono dalam Cyntia Hardi (2014:19), salah satu fungsi yang penting adalah pembelian. Masalah pembelian ini mulai timbul setelah perusahaan pembelian di sini adalah lebih ditekankan pada masalah buah-buahan atau barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi dengan tujuan menghasilkan suatu produk.

 

Klasifikasi Pembelian

Menurut Mulyadi Pembelian dibedakan berdasarkan dari jenis pembelian yang dibedakan dalam 2 bagian, yaitu : Jenis pembelian berdasarkan pemasok :

  1. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari dalam negeri
  2. Pembelian impor adalah pembelian dari pemasok yang berasal dari luar negeri.

Jenis pembelian berdasarkan transaksi :

  1. Transaksi pembelian tunai adalah jenis transaksi dimana pembayaran dilakukan secara langsung pada saat barang diterima.
  2. Transaksi pembelian kredit adalah jenis transaksi dimana pembayarannya tidak dilakukan secara langsung pada saat barang diterima, tetapi dilakukan selang beberapa waktu setelah barang diterima (tempo), sesuai perjanjian kedua belah pihak.

 

Sifat-sifat Pembelian

Menurut Sudarsono dalam Cyntia Hardi (2014:19), menyatakan bahwa pembelian memiliki 4 sifat didalamnya, yaitu:

  1. Market purchasing adalah suatu pembelian yang dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi (naik-turunnya) harga-harga yang terbentuk di pasar.
  2. Hand to month buying, pembelian dari tangan ke mulut juga ‘pembelian seketika’ adalah suatu pembelian yang dilakukan pada saat adanya kebutuhan.
  3. Speculative purchasing, merupakan pembelian yang bersifat spekulasi.
  4. Forward buying, merupakan pembelian dengan transaksi yang dilakukan pada saat ini, akan tetapi penyerahan baru akan dilakukan beberapa waktu kemudian.

 

Metode Pembelian

Menurut Sudarsono dalam Cyntia Hardi (2014:19), dan terdapat beberapa metode dalam pembelian, diantaranya:

  1. Pembelian berdasarkan kontrak (contract purchasing), dimaksud sebagai pembelian atas suatu bahan/barang dengan jumlah dan harga serta dalam jangka waktu tertentu, yang kesamaannya dicantumkan dalam “surat kontrak” atau surat perjanjian jual beli.
  2. Pembelian secara kelompok (group purchasing) adalah metode pembelian untuk beberapa jenis dan jumlah barang yang dilakukan serentak daam satu paket pengiriman.
  3. Pembelian berdasarkan jadwal (scheduled purchasing), merupakan pembelian yang dilaksanakan berdasarkan jadwal kebutuhan proses produksi.

 

Bagian-Bagian Pembelian

Bagian pembelian tidak luput berjalan sendiri, diantaranya terdapat beberapa bagian yang menjadi rantai sehingga ada terciptanya pembelian itu sendiri. Menurut Mulyadi (2015:299)[9], bagian yang terkait didalam sebuah pembelian antara lain terdapat bagian-bagaian, yaitu :

  1. Bagian gudang
    Bagian gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung dipakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.
  2. Bagian pembelian
    Bagian pembelian bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, mendapatkan informasi mengenai permintaan pembelian dari gudang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
  3. Bagian penerimaan
    Bagian penerimaan bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima pemasok bertujuan untuk menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan.
  4. Bagian akuntansi
    Bagian akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat hutang dan fungsi pencatat persediaan. Fungsi pencatat hutang bertanggungjawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan hutang atau penyelenggarakan kartu hutang sebagai buku pembantu hutang. Pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

 

Tujuan laporan biaya Pembelian

Dalam sebuah laporan pasti ada tujuan didalam penyusunannya, berikut adalah beberapa tujuan dari penyusunan laporan :

  1. Penentu kos produk
    Adalah mencatat, menggolongkan, meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa lalu atau biaya historis.
  2. Pengendalian Biaya
    Adalah jika biaya yang seharusnya telah ditetapkan, bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. kemudian melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya.
  3. Pengambilan keputusan khusus
    Laporan biaya untuk pengambilan keputusan khusus menyajikan menyajikan biaya masa yang akan datang , untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan.

 

Teori Khusus

Konsep Dasar UML

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Nugroho (2009:6)[10] mendefinisikan UML (Unified Modeling Language) sebagai “ bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami

Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa Unified Modelling Language (UML)adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

 

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Konsep pemodelan menggunakan UML menurut Nugroho (2009:10)[10], “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang menjelaskan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama yaitu

  1. klasifikasi struktural (structural classification).
  2. perilaku dinamis (dinamic behaviour).
  3. pengolahan atau manajemen model (model management)

 

Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language(UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan (Nugroho,2009:24)[10] yaitu sebagai berikut ini :

1. Sesuatu (things)

Ada 4 things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Structural Things
    adalah bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
  2. Behavioral Things
    adalah bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
  3. Grouping Things
    Adalah bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang kompleks kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat dikomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
  4. Annotational Things
    Adalah bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu,

  1. Ketergantungan
    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.
  2. Asosiasi
    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
  3. Generalisasi
    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
  4. Realisasi
    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek atau perwujudan dari sebuah rencana atau pemikiran yang masih belum terbentuk.

3. Diagram

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

  1. Class Diagram
    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.
  2. Object Diagram
    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.
  3. Use Case Diagram
    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram
    Diagram ini bersifat dinamis, diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan atau message dalam suatu waktu tertentu.
  5. Collaboration Diagram
    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).
  6. Statchat Diagram
    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas
  7. Activity Diagram
    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram
    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram
    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time).Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

 

Manfaat Unified Modeling Languange (UML)

Unified Modeling Languange (UML) biasa digunakan untuk:

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
  3. Menggambarkanreresentasi struktur static sebuahsistem dalam bentuk class diagram.
  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram.
  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.

 

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Yasin (2012:274), “Basis Data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat digunakan oleh suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.

Menurut Oktavian (2010:62)[11], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Menurut Pramono (2011:34) , “Database adalah sarana untuk menyimpan dan mengorganisir informasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematis.

 

Alur Hidup Basis Data

Menurut Rosa (2013:48), tidak hanya perangkat lunak yang memiliki alur hidup, dalam membuat perencanaan basis data juga memiliki alur hidup atas Database Life Cycle (DBLC). Alur hidup basis data dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Rosa (2013:49)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Fase-fase DBLC antara lain:

  1. Analisis kebutuhan/requirement analysis Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah:
    a. Didefinisikan dengan mewawancarai produsen dan pemakai data, data apa sajakah yang butuh untuk disimpan dan terkait dengan aplikasi komputer yang akan dikembangkan.
    b. Membuat kontrak spesifikasi basis data.
    c. Entity Relationship Diagram (ERD) sebagai bagian dari desain konseptual.
  2. Desain lojik basis data/logical database design Pada tahap ini harus dibuat rancangan lojik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Conceptual Data Model (CDM).
  3. Menggambarkanreresentasi struktur static sebuahsistem dalam bentuk class diagram.
  4. Desain fisik basis data/physical database design Pada tahap ini harus dibuat rancangan fisik basis data. Biasanya pada tahap ini dibuat Physical Data Model (PDM).
  5. Implementasi
    a. Membuat Query SQL.
    b. Aplikasi ke DBMS atau file.

 

Tahap Perancangan Database

Menurut Pramono (2011:56), tahap-tahap perancangan database sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan informasi.
  2. Mengenali objek.
  3. Membuat model objek.
  4. Mengenali jenis informasi masing-masing objek.
  5. Mengenali relasi di antara objek-objek.

 

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43)[16] PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Anhar dalam Nanda Herliana (2013:30-31)[12], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source” PHP merupakan script yang terintegritas dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme yang menyebabkan informasi yang diterima client yang selalu terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Menurut Wahyono dalam Nanda Herliana (2013:31), ”PHP (dulu personal home page sekarang PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegritas kedalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis namun menjadi sifat dinamis”

 

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySOL

Menurut Nugroho (2010:91)[10] MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL. SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367)[13], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga dibalik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

 

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Oktavian (2010:11)[11], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

 

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Madcoms (2010:341)[13], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Nugroho (2010:74)[10], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

a. PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88)[10], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief(2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53), “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

 

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut MADCOMS dalam Nanda Herliana (2013:35)[13] , “Adobe Dreamweaver merupakan software dari Adobe yang digunakan sebagai HTML , editor profesional untuk mendisain web secara visual, dan dapat juga digunakan untuk mengelola situs atau halaman web” Adobe dreamweaver memudahkan pengembangan website untuk mengelolah halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash,video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), CSS (Cascading Style).

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

  1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.
  2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.
  3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
  4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.
  5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.
  6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.
  7. Files Panel digunakan untuk mengaturfile-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Konsep Dasar Elisitasi

'Definisi Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[14] dalam Cyntia Hardi “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi
merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 

Literatur Review

Definisi Literatur Review

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

 

Manfaat Literatur Review

  1. Dapat meningkatkan pemahaman kita akan penelitian yang akan dikerjakan
  2. Mampu memberikan pengaruh yang signifikan dalam penelitian
  3. Dapat menambah kompetensi kita akan subjek terkait

 

Tujuan Literatur Review

Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Terdapat beberapa penelitian yang memliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fatkhiyatun Ni’mah (2012)[15]

Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem Informasi Pembelian Pada Koperasi Pegawai Departemen Hukum dan HAM Unit VII”

Analisa ini dilakukan oleh penulis pada koperasi karena sistem pendataan anggota, data pembelian yang dicatat masih bersifat manual sehingga informasi mengenai jumlah anggota dan besarnya pembelian yang dihasilkan belum akurat dan data yang disimpan juga belum tersimpan dengan baik. Sistem yang sedang berjalan saat ini belum efektif dan efisien kepada anggota dan pelanggan koperasi, karena dalam melayani pembelian masih terlalu lama dan kurang optimal. Laporan pembelian juga masih sering mengalami kesalahan sehingga laporan menjadi tidak akurat dan membutuhkan waktu yang lama dalam memperbaikinya. Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di koperasi tersebut penulis mengusulkan dibuatnya sistem informasi berbasis web, karena dengan berbasis web akan memudahkan pekerjaan dan mendukung kebutuhan informasi pembelian dalam menghasilkan informasi yang akurat dan efisien.

Dalam penelitian ini masih bersifat sebatas analisa, sehingga penulis merasa perlu untuk melakukan pengembangan sistemnya dengan penelitian lebih lanjut, untuk itu penulis melakukan penelitian di level selanjutnya dengan mengembangkan sistem menggunakan sistem yang berbasis web agar memudahkan karyawan dalam proses pembelian yang sedang berjalan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Septi Estuningsih (2011)[16]

Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem Informasi Pembelian Material Pada PT SUMA ADIKARYA CEMERLANG”

Analisa ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses pembelian barang pada perusahaan tersebut sering terjadi permasalahan diantaranya pengolahan data, input data, serta pembuatan laporan pada perusahaan masih sering mengalami kekeliruan yaitu terjadinya pengeluaran biaya yang tidak sesuai dengan pembelian barang tersebut.

Dengan adanya analisa ini diharapkan memberikan kepuasan terhadap pihak perusahaan serta menghindari adanya penyelewengan bahkan kekeliruan dalam hal pembelian bahan material, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi perusahaan dan kesejahteraan karyawannya.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan Aditya Yuar Sitompul (2011)[17]

Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Pembelian barang Pada CV Sumber Logam Teknik Berbasis Web”

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses pembelian dengan maksud membantu perusahaan dalam kelancaran proses pembelian barang pada perusahaan tersebut. Didalam pengolahan datanya masih bersifat manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan penelitian didalam mengolah data, oleh karena itu dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisien didalam hal pengolahan data.

Dalam penelitian tersebut peneliti memberikan beberapa solusi untuk masalah dari perusahaan tersebut, yaitu:

  1. Dibuatkannya sebuah sistem pembelian barang yang terkomputerisasi.
  2. Penyimpanan data berbentuk digital relative lebih aman dari kerusakan dikarenakan sebab-sebab alamiah.
  3. Dengan pembatasan input resiko human error bisa diminimalisir

4. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Kartika (2012)[18]

Dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Stok Barang Konstruksi Pada PT. Jatim Kencana Semesta” Menjelaskan Sistem yang berjalan pada saat ini Proses pemesanan dan pengolahan data dan stok barang konstruksi dilakukan secara manual. Sehingga user mengalami kesulitan untuk merekap data stok barang pada bulan-bulan sebelumnya, dikarenakan tidak adanya database sebagai media penyimpanannya. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mempunyai saran untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan pada pemesanan ini, dapat dikembangkan dengan cara membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan PHP dan MySQL yang merupakan salah satu program yang free dan opensource sehingga penulis menggunakannya untuk membuat program ini dan merupakan salah satu program untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Octa Syafutri (2010)[19]

Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Pembelian Barang Dagangan Pada PT. Duta Bangunan”

Penelitian ini dilakukan untuk dapat membantu perusahaan dalam penginputan data pembelian. Perusahaan sudah menggunakan komputer di dalam hal penginputan data pembelian barang dagangan, dengan menggunakan aplikasi komputer yang sangat sederhana yaitu Mic. Excel, yang menyebabkan terjadi kesalahan dalam memasukkan data kedalam komputer.

Peneliti ingin memberikan solusi dalam hal pendataan pembelian barang dagang dengan cara perancangan sistem pembelian yang lebih modern agar proses berjalannya pembelian barang secara cepat dann tepat waktu sebagaimana yang diharapkan perusahaan.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Indorack Multikreasi didirikan pada tahun 1993, MEMORY adalah produsen terkemuka di Asia Tenggara untuk do-it-yourself furniture. Dengan tenaga kerja yang kuat dari 2.000 orang di seluruh 4 pabrik utama di Pulau Batam (PT Furniplus Asia) dan Tangerang (PT Indorack Multikreasi), dan dilengkapi dengan mesin Eropa modern dan garis konveyor-otomatis setengah, MEMORY secara konsisten mengekspor furnitur yang handal dan berkualitas di seluruh Dunia.

Terus-menerus mempertahankan visi yang kuat dari modern dan Desain terbaru, Kualitas konsisten dan Harga kompetitif, sudah pasti resep yang MEMORY Grup berusaha untuk menjadi sukses bersama dengan mitranya. Hasilnya adalah pertumbuhan yang agresif 20% per tahun selama 10 tahun terakhir, mencapai lebih lanjut untuk lebih banyak pelanggan dengan produk yang lebih varietas untuk menempati ruang lebih banyak di setiap rumah.

Bekerja sama dengan beberapa pengecer furnitur terbesar di dunia untuk inovasi terus-menerus dalam pengembangan produk selama lebih dari satu dekade adalah prinsip bisnis kami sebagai produsen furniture OEM serbaguna dan fleksibel.

Dengan memanfaatkan teknologi bahan terbaru, menggabungkan dengan tenaga kerja yang kreatif dan dipertajam dengan teknologi tinggi mesin woodworking untuk akurasi presisi, MEMORY dapat menawarkan pelanggan kami dengan rentang yang sangat luas dari desain dan finishing termasuk acquisiton terbaru kami dari garis UV Lacquer untuk bertemu dan memenuhi permintaan pasar.

Solusi 'Light Weight' telah moto desain kami selama 10 tahun terakhir. Dengan bekerja sama dengan pemasok bahan terbaik dunia, aplikasi kertas sarang lebah pada komponen yang lebih, memberikan nilai tambah terhadap konsep sebenarnya dari DIY, yang merupakan kemudahan perakitan, berbagai bahan finishing yang tersedia, memberikan pelanggan kami lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka di setiap cara yang mungkin.

 

Sejarah Singkat Perusahaan

Berawal mula dengan ide kreatif dari Bapak Fredy Mulyanto dengan desain gambarnya yang diaplikasikan kedalam wujud benda yang diproduksi mejadi sebuah rak TV yang dipasarkan dengan karya dan idenya. Mendirikan MEMORY pada tanggal 20 September 1993. Pertama pabrik di Prepedan, Jakarta Barat. Pabrik kedua dimulai di Utan Jati, memiliki mesin multi bor. Ekspor pertama ke Hong Kong dengan 1x20 kaki kontainer TV Stand. Nama MEMORY yang muncul pada tahun 1994. Dijual pertama kali ke Timur Tengah melalui Yaser pada tahun 1997. Pabrik kedua di Utan Jati pindah ke IMMA (Indorack Multikreasi Mauk). Pabrik pertama di Prepedan pindah ke Gudang Memory 1. 1999-2000 pertama kali penjualan masuk ke Jepang melalui Yamazen (Stand TV). Dan pertama kali ke Perancis untuk FLY (CD Rack). Masuk kedua kalinya ke Jepang melalui Shirai. Memory membeli mesin pembungkus pertama.

Pabrik pertama di Gudang Memory 1 pindah ke Imja (Indorack Multikreasi Jatiuwung) pabrik (sampai saat ini) pada tahun 2001-2002. Dijual kedua kalinya ke Perancis pasar melalui Alinea. Dijual pertama kali untuk pasar Jerman melalui M2 Kollektion. Pada tahun 2003-2005 memperkenalkan dan membentuk teknik baru yang disebut hollow LEMBUT, di mana hanya lapisan atas papan datar diiris dengan radius tertentu. Dan masuk pada penjualan kedua kalinya untuk pasar Jerman melalui Bilka. Pertama kali menggunakan papan sarang lebah, di mana lem diterapkan pada papan MDF, dikombinasikan dengan bingkai papan dan kertas sarang lebah.

Masuk ditahun 2006-2008 Pengembangan lebih lanjut dari profil LEMBUT disebut profil FRISM. Mendirikan pabrik baru di Batam, Indonesia, PT Furniplus Asia. Memperkenalkan V-CUT dan V-Grooving untuk fokus pada penghematan biaya bahan. Terus berinovasi dalam karya terbaru dengan memperkenalkan serta membentuk teknik baru yang disebut CURVE pada tahun 2009, di mana kedua lapisan atas dan bawah papan datar diiris dengan kondisi jari-jari lapisan atas adalah dua kali dari jari-jari lapisan bawah. Ditahun 2010 MEMORY membeli banyak mesin woodworking. Diberikan Pemasok Terbaik Award dari BUT (Prancis) untuk koleksi terlaris Barang NEXT.

Memasuki 2011 Memory memperkenalkan dan membentuk teknik baru yang disebut MIO, kombinasi lebih lanjut antara LEMBUT dan CURVE teknik membentuk; implemeting panel cetak dan dijual ke Amerika Selatan. Pertama kali masuk kedalam pasar Afrika melalui KITEA (Maroko). Dan tahun ini juga mengakuisisi PT Talenta Anugrah Perdana sebagai bagian dari Memory Group.Memulai dan membentuk teknik baru lain yang disebut Satine pada tahun 2012, kombinasi antara teknik LEMBUT dan CURVE membentuk tapi radius yang berbeda. Dijual pertama kali ke Inggris melalui Littlewoods. Serta memperkenalkan kurva ganda desain panel sarang lebah baru, yang disebut Ultimo pada tahun 2013, dijual ke Perancis. Memperkenalkan grooving desain garis di panel dengan pvc laminasi. Sampai dengan sekarang PT. Indorack Multikreasi terus berkarya dan menciptakan rancangan yang terus berinovasi untuk terus berkembang dan membentuk produk dengan mengatur kualitas tinggi lukisan baris hingga UV.

PT Indorack Multikreasi berlokasi di Jl. Otomen 428, Jl. Gatot Subroto KM 5, Jatiuwung – Tangerang (15134). Dalam menarik pembelinya PT. Indorack Multikreasi merancang design yang dinamis sehingga ide karya baru yang timbul dalam produk (custom) yang diciptakan yang ditawarkan oleh perusahaan ini kepada distributor-distributor. Dengan susunan Direksi sebagai berikut :

Komisaris : The Fredy Mulyanto & Antonius

Direktur : Bapak Frenky Mulyanto & Bapak Santo Jacob Thio

 

Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan : “ Menjadi perusahaan yang menawarkan rancangan produk furniture rumah yang digunakan banyak orang“.

Misi Perusahaan :
  1. Menyediakan produk furniture dengan desein modern terbaru dengan harga yang murah.
  2. Meningkatkan kualitas dan konsisten dengan pengiriman cepat.
  3. Memberikan pelayanan ramah dan efesien.

 

Strukutur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan PT. Indorack Multikreasi yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Indorack Multikreasi

 

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut tugas dan tanggung jawab struktur organisasi pada PT. Indorack Multikreasi :

1. Direktur Utama

Direktur Utama pada PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

  1. Menjalankan tugas mengadakan evaluasi dan bertanggung jawab untuk kesuksesan staffnya.
  2. Mengatur waktu secara efektif dan menyelesaikan masalah secara efisien.
  3. Mengindentifikasi masalah dengan akurat dan menjadi seorang mediator.
  4. Menentukan besarnya deviden perusahaan.

2. General Manager (GM)

Wewenang dan tanggung jawab GM sebagai berikut :

  1. Mentepakan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
  2. Mengkordinasi dan mengawasi seluruh aktivitas yang di laksanakan dalam perusahaan.
  3. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
  4. Membawahi COO (Chief Operation Officer), yang diantaranya terdapat COP (Chief Of Product Commercial), COM (Chief Of Manufacturing) dan COS (Chief Of Supply Chain Material FG).
  5. Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan mengenai rencana strategi..
  6. Menetapkan dan melakukan pengawasan kinerja sistem pelaporan pada masing-masing departemen yang terkait dengan kegiatan operasional.
  7. Melakukan monitoring kinerja dari masing-masing departemen terhadap tujuan perusahaan.


COO (Chief Operation Officer)

Wewenang dari seorang COO (Chief Operation Officer):

  1. Memberikan usulan perbaikan untuk hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan administrasi ataupun operasional (teknikal).
  2. Melakukan koordinasi dengan GM dan Direktur Utama dalam menentukan strategi dan langkah ke depan dalam mencapai tujuan dari perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
  3. Menjadi prantara dalam komunikasi ide, gagasan dan strategi antar manajemen dan staf.
  4. Membawahi dan melakukan pendelegasian tugas kepada manajer divisi, serta mengawasi kinerja divisi di dalam departemen..
  5. Memastikan agar seluruh divisi dalam departemen dapat bekerja secara penuh untuk mencapai tujuan operasional.

Tanggung jawab dari seorang COO (Chief Operation Officer) :

  1. Memberikan masukan terhadap tim manajemen dalam rapat dan membuat rekomendasi terhadap keputusan bisnis yang bersifat penting.
  2. Membuat rencana strategis dan mengalokasikan sumber daya secara akurat dan tepat guna.
  3. Menetapkan proses operasional / proses perbaikan yang akan dilakukan untuk menunjang kelancaran perusahaan.
  4. Membawahi Manajer divisi di dalam departemen.
  5. Membuat suatu laporan yang nantinya akan disampaikan kepada GM (General Manager).

4. Manajer Operasional

Wewenang dari Operation Manager adalah:

  1. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan.
  2. Bertindak sebagai wakil perusahaan untuk kepentingan – kepentingan perusahaan.

Tanggung jawab dari Operation Manager adalah:

  1. Bertanggung jawab untuk kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membuat target perencanaan kegiatan operasional.

5. Keuangan / Finance

Bagian kuangan pada PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

  1. Menyusun laporan keuangan bulanan (Balance Sheet, P/L Statement, Cash Flow).
  2. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan.
  3. Melakukan pembayaran gaji, menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.
  4. dMenangani semua masalah yang menyangkut segi dana, dengan cara merencanakan, mengatur dan mengawasi penerimaan dan pengeluaran dana sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi.

6. Manajer Produksi :

Manajer Produksi PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

  1. Melakukan penyusunan dan jadwal produksi
  2. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap bagian yang ada di bawah pengawasannya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.
  3. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang sudah ditetapkan.
  4. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinnya.

7. Manager Makanik

Kabag Mekanik di PT. Indorack Multikreasi mempunyai fungsi dan ruang lingkup pekerjaan yang cukup luas, antara lain :

  1. Menyusun pedoman dan petunjuk-petunjuk mengenai pemeliharaan terhadap mesin yang digunakan untuk produksi.
  2. Mengawasi pelaksanaan dan pemeliharaan berkala perbaikan mesin dan semua peralatan produksi.
  3. Mengawasi dan memeriksa bahwa mesin-mesin produksi dapat berfungsi sebagaimana mestinnya.

8. Purchasing & Part Sourching

Purchasing pada PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

  1. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian dan menjaga hubungan baik dengan para pemasok barang dagangan.
  2. Mencari kebutuhan onderdil / sparepart mesin yang digunakan oleh mekanik untuk perbaikan dan perawatan mesin yang digunakan oleh produksi
  3. Membuat dan mencetak Purchase Order (PO) dan mengirimkan ke supplier agar proses pembelian dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal.
  4. Melakukan input biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman barang di bebankan kepada penerima barang.
  5. Membuat laporan bulanan untuk pembelian, dan menjadi bahan informasi bagi atasan dalam pengambilan keputusan.

9. Staff Admin

Staff Admin pada PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

  1. Mengagendakan surat masuk dan surat keluar.
  2. Mengarsip surat masuk dan surat keluar.
  3. Membuat kegiatan surat menyurat , dokumentasi dan memastikan
  4. Dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh perusahaan.

10. Staff Admin Gudang

Staff Admin Gudang pada PT. Indorack Multikreasi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

  1. Menerima barang datang. dan mengecek barang datang.
  2. Menginput data barang yang masuk dan keluar gudang.
  3. Membuat data stock opname.
  4. Membuat laporan atas pengeluaran barang.
  5. Mengontrol stok barang di gudang.
  6. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari dan ke gudang sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Sistem yang Berjalan Saat Ini

Prosedur sistem permintaan dan pembelian sparepart mesin yang berjalan pada PT. Indorack Multikreasi sebagai berikut :

  1. Mekanik melakukan identifikasi kerusakan mesin dan meminta sparepart yang dibutuhkan untuk perbaikan ke admin gudang.
  2. Admin gudang melalukan output sparepart (pengurangan stok).
  3. Jika sparepart tidak ada, admin gudang meneruskan ke part sourching.
  4. Part Sourching mencari barang yang diminta kepada supplier.
  5. Supplier mengirimkan penawaran sesuai dengan permintaan.
  6. Adanya kesepakatan harga, tanggal kirim dan pembayaran antar purchase dan supplier
  7. Admin Purchase membuat PO (Purchase Order).
  8. Manager Mekanik melakukan pengecekan dan validasi pada PO.
  9. Admin gudang sparepart melakukan RI (Receive Item).
  10. Admin gudang melakukan output sparepart untuk digunakan mekanik
  11. Supplier kirim invoice dan tukar faktur.
  12. Finance menerima tagihan dan membuat laporan pembayaran (aging payable).

 

Sistem yang Berjalan Saat Ini

Untuk menganalisa system yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

 

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram di atas terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh proses kegiatan dalam pembuatan Laporan Permintaan dan Pembelian.
  2. Enam actor yang melakukan kegiatan, yaitu mekanik, admin gudang, part sourching & purchase, supplier, pimpinan dan finance.
  3. Sebelas Usecase yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut.

 

Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan dan Pembelian Sparepart

Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram yang ada terdapat:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang mengawali kegiatan dalam sistem.
  2. Lima aktor yang melakukan aktifitas dalam proses terjadinya laporan permintaan dan pembelian.
  3. Dua puluh aktifitas yang dilakukan oleh aktor.
  4. Satu decision node menunjukan keputusan terhadap suatu activity.
  5. Satu final node objek yang menandakan aktifitas telah selesai.

 

Analisa Permasalahan dan Kebutuhan Terhadap Masalah

Analisa Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut :

  1. Perusahaan sudah menggunakan system yang terkompuerisasi, namun untuk bagian permintaan dan pembelian belum adanya system yang digunakan untuk dapat membantu user dalam transaksi, sehingga kebutuhan user pada bagian permintaan dan pembelian masih menggunakan cara manual seperti mencatat, pengolahan data secara manual, pengolahan data yang membutuhkan waktu lama dan format laporan yang tidak sesuai dengan kebutuhan user maupun pengambilan keputusan bagi managemen.
  2. Ketidakakuratan data, dikarenakan lupa menginput data yang dikerjakan.
  3. Pembelian berkala untuk menjaga stok barang pun masih sulit dikendalikan dikarenakan tidak adanya laporan yang dikeluarkan dari pemakaian stok.

 

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi faktor diatas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (Strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk menggurangi kelamahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 Faktor-faktor strategi internal dan eksternal

 

Analisis Masukan, Analisis Proses dan Analisis Keluaran

1. Analisa Masukan

  1. Nama masukan : Permintaan Barang
    Fungsi : Sebagai data permintaan barang ke gudang
    Sumber : Mekanik
    Media : Kertas
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Frekuensi : Setiap perbaikan kerusakan mesin
    Keterangan : Gambar Barang, Jenis & jumlah permintaan
  2. Nama masukan : Purchase Order
    Fungsi : alat masukan pembelian sparepart
    Sumber : Bagian Purchasing
    Media : Kertas
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Frekuensi : Setiap permintaan dari admin gudang
    Keterangan : Berisi mengenai barang dan harga
  3. Nama Masukan : Surat Jalan
    Fungsi : Sebagai data yang menunjukkan jumlah barang yang diterima digudang.
    Sumber : Marketing
    Media : Komputer (Ms. Excel2007)
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Frekuensi : Setiap Barang Masuk
    Keterangan : Berisi harga unit dan spesifiksinya

2. Analisis Proses

  1. Nama Proses : Pengecekan Stok Sparepart
    Masukan : Form Kerusakan
    Keluaran : Form penggunaan barang
    Ringkasan : Menampilkan nama dan harga barang
  2. Nama Proses : Perjanjian dan Pemesanan Barang
    Masukan : From Penawaran Unit
    Keluaran  : Slip gaji, data gaji
    Keluaran : Surat Pesanan / PO
    Ringkasan : Menampilkan rincian permintaan
  3. Nama Proses : Pencarian Barang
    Masukan : Form Permintaan
    Keluaran : Form Penawaran
    Ringkasan : Menampilkan keterangan dan harga barang
  4. Nama Proses : Pembuatan Pengeluaran Barang
    Masukan : Form perbaikan
    Keluaran  : Slip gaji, data gaji
    Keluaran : Laporan Pemakaian barang
    Ringkasan : Menghasilkan laporan posisi stok

3. Analisis Keluaran

  1. Nama Keluaran : Surat Pesananan
    Fungsi : Bukti Pesan Pembelian barang
    Media : Kertas
    Rangkap : 2 Lembar
    Distribusi : - Lembar 1 - Lembar 2
    Frekuensi : Setiap form permintaan barang turun
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Deskripsi : Form penawaran harga yang dibutuhkan sebagai bahan acuan harga untuk unit
  2. Nama Keluaran : Laporan Pemakaian Stok
    Fungsi : Menampilkan jumlah barang yang dipakai
    Media : Kertas
    Rangkap : 2 Lembar
    Distribusi : - Lembar 1- Lembar 2
    Frekuensi : Setiap ada pemakaian barang
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Deskripsi : List barang yang telah dipakai.
  3. Nama Keluaran : Laporan Pembelian
    Fungsi : Menampilkan jumlah barang yang dibeli
    Media : Kertas
    Rangkap : 2 Lembar
    Distribusi : - Lembar 1- Lembar 2
    Frekuensi : Setiap ada laporan turun
    Format : Format dapat dilihat pada lampiran
    Deskripsi : List barang yang telah dibeli.

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi faktor diatas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (Strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (Strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk menggurangi kelamahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (Strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (Strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

  1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem permintaan dan pembelian sparepart mesin agar dapat menerbitkan laporan yang diperlukan untuk analisa pembelian dan pemakaian stok.
  2. Mengembangkan sistem informasi manjemen persediaan barang secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi mengenai stok barang/sparepart secara update sehingga membuat bagian purchase dapat melakukan pembelian dan mekanik tidak menunggu terlalu lama untuk melakukan perbaikan mesin
  3. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat, serta dapat melengkapi kekurangan-kekurangan sistem yang sudah berjalan.
  4. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.
  5. Jika stok barang sudah mencukupi dan tidak kosong maka akan membantu mekanik dalam perbaikan mesin menjadi cepat dan tidak menunggu kedatangan barang / sparepart yang dibutuhkan untuk perbaikan.

 

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Procesor Intel Core 2 Duo”

b. Monitor : 17 Inci

c. Mouse : Optik

d. Hardisk : 150 GB

e. Keyboard: USB

f. Printer : HP Jet 3940

g. Memory : 2 GB

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Windows XP

b. Microsoft office

c. Google Chrome

d. Google Drive

3. Hak Akses (Brainware)

a. Admin

b. Bagian Purchase

 

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diproleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut tampilan elisitasi yang dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessesial (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

 

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Penjelasan detail dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

 

Final Draft Elisitasi

Elisitasi final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk menerapkan sistem informasi permintaan dan pembelian sparepart pada PT. Indorack Multikreasi. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, maka menghasilkan elisitasi final yang dapat dilihat pada tabel diberikut ini.

Tabel 3.6 Elisitasi Final

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Usulan Sistem

Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem permintaan dan pembelian barang (sparepart) yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

 

Admin

  1. Admin melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan halaman utama.
  3. Sistem menampilkan menu admin.
  4. Admin melakukan pengecekan barang.
  5. Admin melakukan input master barang (kode barang, nama barang, unit satuan, minimum stok)
  6. Admin input permintaan barang (purchase requestion)
  7. Admin melakukan pengubahan minimum stok.
  8. Admin dapat melihat daftar barang.
  9. Admin input data penerimaan dan pengeluaran barang.
  10. Admin dapat menampilkan laporan permintaan barang.
  11. Admin dapat menampilkan laporan stok barang.

 

Purchasing (Pembelian)

  1. Purchase melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu utama.
  3. Purchase melakukan input data supplier.
  4. Purchase menampilkan laporan data supplier.
  5. Purchase melakukan input pembelian barang (purchase order).
  6. Purchase menampilkan laporan pembelian barang (purchase order).

 

Manajer

  1. Manajer melakukan login sistem.
  2. Sistem menampilkan menu utama.
  3. Manajer melakukan pengecekan laporan pembelian barang (purchase order).
  4. Manajer dapat melihat seluruh laporan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dan analisa pemakaian barang (sparepart).

 

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin

Berdasarkan gambar 4.2.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, Purchase dan Manajer
  3. 16 use case yang biasa dilakukan oleh actor

 

Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Activity Diagram Pada Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Admin

Berdasarkan gambar 4.2.2 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 3. 10 action state yang berawal pada halaman utama lalu login, jika salah memasukan login maka akan kembali ke login. Jika benar akan masuk pada home admin yang berisi menu barang, menu permintaan, menu keluar masuk barang, laporan dan logout.
  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Admin.

b. Activity Diagram Pada Purchase

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Purchase

Berdasarkan gambar 4.2.3 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Purchase.
  3. 9 action state yang berawal pada halaman utama lalu login, jika salah memasukan login maka akan kembali ke login. Jika benar akan masuk pada home Purchase yang berisi menu Supplier, menu Purchase, laporan dan logout.
  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Purchase.

c. Activity Diagram Pada Manager

Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Manager

Berdasarkan gambar 4.2.4 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 (Satu) Initial Node, objek yang di awali.
  2. 15 (Lima belas) action state, berawal dari login kemudian memverifikasikan username dan password, jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada menu home, mengakses menu data master user untuk mengatur hak akses, dapat melakukan tambah user, update user, viewuser dan hapus user. Pimpinan dapat melihat laporan barang masuk dari supplier, laporan barang keluar, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
  3. 1 (Satu) activity final node, objek yang diakhiri.

 

Sequence Diagram Yang Diusulkan

a. Sequence diagram untuk purchasing

Gambar 4.5 SequenceDiagram untuk purchasing

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk purchasing yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yaitu : purchasing
  2. 10 (sepuluh) LifeLine yaitu :login, home, data master supplier, data master barang, data master satuan, data transaksi PO penjualan, data transaksi Po pembelian dan laporan barang masuk, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
  3. 16 (enam belas) kegiatan yaitu:
    1. Admin purchasing login dengan memasukan username dan password.
    2. Sistem akan menverifikasi.
    3. Admin purchasing masuk ke home.
    4. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master supplier.
    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master supplier.
    6. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master barang.
    7. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master barang.
    8. Admin purchasing dapat masuk ke sub menu data master satuan.
    9. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master satuan.
    10. Dapat mengakses view data transaksi Po penjualan.
    11. Admin purchasing dapat masuk ke data transaksi Po Pembelian.
    12. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Po penjualan.
    13. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
    14. Lihat laporan barang Po Pembelian.
    15. Lihat laporan stok barang.

b. Sequence diagram untuk admin gudang

Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Admin Gudang

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk admin gudang yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yaitu : admin gudang
  2. 8 (delapan) LifeLine yaitu : Login, home, transaksi permintaan barang, laporan barang masuk, laporan barang keluar dan laporan stok barang.
  3. 12 (dua belas) kegiatan yaitu:
    1. Admin gudanglogin dengan memasukan username dan password.
    2. Sistem akan menverifikasi.
    3. Admin gudang masuk ke home.
    4. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi surat jalan keluar barang.
    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Surat jalan keluar.
    6. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi surat jalan masuk barang.
    7. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data transaksi Surat jalan masuk.
    8. Admin gudang dapat masuk ke data transaksi Po Penjualan.
    9. Dapat mengakses view data transaksi Po penjualan.
    10. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
    11. Lihat laporan barang keluar ke mekanik.
    12. Lihat laporan stok barang.

c. Sequence diagram untuk pimpinan

Gambar 4.7 SequenceDiagram untuk pimpinan

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk purchasing yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yaitu : pimpinan
  2. 7 (tujuh) LifeLine yaitu :login, home, data master user, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan pembelian barang dan laporan stok barang.
  3. 9 (sembilan) kegiatan yaitu:
    1. Pimpinanlogin dengan memasukan username dan password.
    2. Sistem akan menverifikasi.
    3. Pimpinan masuk ke home.
    4. Pimpinan dapat masuk ke sub menu data master user.
    5. Dapat mengakses tambah, update, view dan hapus data master user.
    6. Lihat laporan barang masuk dari supplier.
    7. Lihat laporan barang keluar ke mekanik (dipakai mesin).
    8. Lihat laporan barang Po Pembelian.
    9. Lihat laporan stok barang.

 

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.8 Class Diagram yang di usulkan

 

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

 

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

 

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi da4tabase merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : user

Tipe File : File Master

Fungsi : untuk menyimpan data hak akses

Media : Harddisk

Panjang Record : 318

Tabel 4.2 Tabel User

2. Nama file : supplier

Tipe file : File master

Fungsi : untuk menyimpan data supplier

Media : Harddisk

Panjang record : 405

Tabel 4.3 Tabel Supplier

3. Nama File : SR (Store Requesition)

Tipe file : File Master

Fungsi : untuk menyimpan data permintaan barang keluar

Panjang Record : 70

Tabel 4.4 Tabel Store Requesiton

4. Nama File : mpr (Master PR)

Tipe file : File Master

Fungsi : untuk menyimpan data permintaan pembelian

Panjang Record : 131

Tabel 4.5 Tabel Master Purchase Requesition


5. Nama File : mpo (Master PO)

Tipe file : File Master

Fungsi : untuk menyimpan data purchase order

Panjang Record : 167

Tabel 4.6 Tabel Master Purchase Order


6. Nama File : dsr (Data SR)

Tipe file : File transaksi keluar barang

Fungsi : Proses permintaan barang keluar

Panjang Record : 206

Tabel 4.7 Tabel Data Purchase Order


7. Nama File : dpr (Data PR)

Tipe file : File transaksi permintaan barang

Fungsi : Proses permintaan barang

Panjang Record : 267

Tabel 4.8 Tabel Data Purchase Requesition


8. Nama File : dpr (Data PO)

Tipe file : File transaksi pembelian barang

Fungsi : Proses pembelian barang

Panjang Record : 278

Tabel 4.9 Tabel Data Purchase Order


9. Nama File : brgsup

Tipe file : File Master Barang dan harga Supplier

Fungsi : Untuk mendata barang dan harga supplier

Panjang Record : 92

Tabel 4.10 Tabel Master Barang Supplier


10. Nama File : barang

Tipe file : File Data Stok Barang

Fungsi : Untuk mendata stok barang

Panjang Record : 242

Tabel 4.11 Tabel Barang

 

Tampilan Output Program

1. Tampilan Halaman Login

Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut merupakan tampilan form login:

Gambar 4.9 Tampilan Program Form Login

2. Tampilan Halaman Home

Home adalah tampilan pertama kali setelah melakukan login sistem. Berikut merupakan tampilan home:

Gambar 4.10 Tampilan Halaman Home

3. Tampilan Program Data Master Supplier

Tampilan data master supplier terdapat daftar supplier. Berikut merupakan tampilan daftar supplier:

Gambar 4.11 Tampilan Program Data Supplier

4. Tampilan Program Input Supplier

Tampilan input supplier berfungsi untuk menambahkan daftar supplier baru. Berikut merupakan tampilan input supplier:

Gambar 4.12 Tampilan Program Input Supplier

5. Tampilan Program Data Master Barang

Tampilan data master barang terdapat daftar barang, dimana daftar barang mencakup kode barang, nama barang, satuan unit, minimum stok, kuantiti stok. Berikut tampilan master barang :

Gambar 4.13 Tampilan Program Master Barang

6. Tampilan Program Input Barang

Tampilan input barang berfungsi untuk menambahkan daftar barang baru. Berikut merupakan tampilan input barang.:

Gambar 4.14 Tampilan Program Input Barang

7. Tampilan Program Data Master User

Tampilan data master user terdapat nama yang sudah diberi hak akses. Daftar user mencakup username, password dan level/hak akses.Berikut merupakan tampilan user

Gambar 4.15 Tampilan Program Data Master User

8. Tampilan Program Input User

Tampilan input user berfungsi untuk menambahkan daftar user baru. Berikut merupakan tampilan input user.

Gambar 4.16 Tampilan Program Input User

9. Tampilan Program Data Transaksi PR (Permintaan)

Tampilan data Transaksi PR (permintaan barang) yang berfungsi untuk mengetahui daftar barang yang diminta oleh admin gudang untuk memenuhi kebutuhan stok barang yang dibutuhkan yang mencakup no pr, tanggal permintaan, status pr. Berikut tampilan daftar permintaan :

Gambar 4.17 Tampilan Program Data Transaksi PR

10. Tampilan Program Input PR (Permintaan)

Tampilan input PR permintaan berfungsi untuk menambah pr permintaan, ketika button create di pilih akan muncul tambah ke detail permintaan. Berikut merupakan tampilan input PR permintaan:

Gambar 4.18 Tampilan Program Input PR Permintaan

11. Tampilan Program Data Transaksi Po Pembelian

Tampilan data transaksi Po pembelian berfungsi untuk mengetahui daftar pembelian barang ke supplier yang mencakup no. po, nama supplier, tanggal pembelian, status PO. Berikut merupakan tampilan daftar supplier:

Gambar 4.19 Tampilan Program Data Transaksi PO Pembelian

12. Tampilan Program Input Po Pembelian

Tampilan input Po pembelian berfungsi untuk menambah po pembelian, ketika di pilih PT / supplier yang dituju akan muncul PR (permintaan) yang akan menambah ke detail pembelian. Berikut merupakan tampilan input Po pembelian.:

Gambar 4.20 Tampilan Program Input Po Pembelian

13. Tampilan Program Data Transaksi Harga Barang

Tampilan data transaksi harga barang berfungsi untuk mengetahui daftar harga yang digunakan sebagai perbandingan harga supplier. Pricing mencakup no.barang, nama nama barang, harga dan tombol pilih supplier. Berikut merupakan tampilan Pricin:

Gambar 4.21 Tampilan Program Data Pricing

14. Tampilan Program Data Transaksi Penerimaan Barang

Tampilan data transaksi penerimaan barang berfungsi untuk mengetahui daftar PO sudah terlengkapi dengan masuk barang dari supplier yang mencakup no.pengiriman, no. po, tanggal masuk, status. Berikut merupakan tampilan daftar Receive (Penerimaan Barang) :

Gambar 4.22 Tampilan Program daftar penerimaan

15. Tampilan Program Input Penerimaan Barang

Tampilan input penerimaan barang berfungsi untuk menambah barang masuk dan menyelesaikan pendingan status PO yang akan selesai dengan diterimanya barang dari supplier. Berikut merupakan tampilan input penerimaan barang :

Gambar 4.23 Tampilan Program Input barang masuk

16. Tampilan Program Barang Keluar

Tampilan program barang keluar berfungsi untuk mengurangi persediaan barang yang ada, yang digunakan untuk perbaikan mesin produksi, yang mencakup no. Sr, tanggal keluar, user. Berikut merupakan tampilan daftar barang keluar:

Gambar 4.24 Tampilan Program Barang Keluar

17. Tampilan Program Input Barang Keluar

Tampilan program input barang keluar berfungsi untuk mengeluarkan stok barang yang dipergunakan oleh mekanik dalam perbaikan mesin. Berikut merupakan tampilan input barang keluar :

Gambar 4.25 Tampilan Program Input Barang Keluar

18. Tampilan Program Pencarian Laporan Pembelian Barang

Tampilan pencarian laporan pembelian barang berfungsi untuk mencari laporan pembelian perperiode (perbulan).Berikut merupakan tampilan View surat jalan masuk barang.:

Gambar 4.26 Tampilan Program Laporan Pembelian Barang

 

Konfigurasi Sistem Usulan

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : AMD E-300 APU with Radeon(tm) HD Graphics `1.30Ghz”

b. Monitor : 14inc

c. RAM : 2 GB

d. Harddisk : 500 GB

e. Printer : LaserJet M1132 MFP

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Windows 7 Ultimate 32-bit

b. Notepad ++V. 5.7

c. XamppV.3.2.1(Apache V.2.4.10, php V.5.6.3, mysql V.5.0.11)

d. Framework YiiV.1.1.13

e. Google Chrome Version 42.0.2311.152

3. Hak Akses (Brainware)

a. Admin

b. Bagian Purchase

 

Pengujian Black Box

Pengujian terhadap sistem persediaan keluar masuk barang ini memakai metode pengujian black boxatau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional.Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

 

Penanganan Kesalahan (Error Handling)

PPenanganan kesalahan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesalahan yang terjadi pada saat proses penggunaan sistem. Berikut ini adalah tabel penanganan kesalahan dengan menggunakan metode pengujian black box.

Tabel 4.12 Pengujian Kesalahan

 

Kondisi Pengujian Sistem

Beriku ini merupakan hasil dari pengujian sistem yang meliputi nama pengujian, hasil yang diharapkan, hasil pengujian berikut dengan status yang diterima.

Tabel 4.13 Kondisi Pengujian Sistem

 

Hasil Pengujian Sistem

Berikut ini dapat disimpulkan hasil dari pengujian sistem terhadap sistem persediaan keluar masuk barang yang telah dibangun :

  1. Pada sistem informasi ini, menggunakan satu fungsi login yang menggunakan username dan password yang bertujuan untuk membatasi dan memberikan hak pengakasesan halaman yang berbeda untuk user yang berbeda (dalam hal ini yaitu admin, purchasing, dan pimpinan).
  2. Pada sistem informasi ini menampilkan fungsi input Po pembelian dan barang masuk untuk mencatat data po pembelian ke supplier dan barang masuk dari supplier.
  3. Sistem informasi ini menyediakan laporan yang dapat dilihat secara perperiode sehingga dapat mempermudah user dalam mengolah laporan.

 

Implementasi

Jadwal Penelitian dan Implementasi

Jadwal penelitian dan implementasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.14 Time Schedule

 

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Sparepart Pada PT. Indorack Multikreasi. “.

Tabel 4.15 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada PT Indorack Multikreasi, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem pembelian sparepart barang yang berjalan pada PT Indorack Multikreasi sudah berjalan dengan baik namun menimbulkan keterlambatan dalam proses pengolahan data laporan yang menyebabkan informasi yang dihasilkan tidak akurat karena adanya perbedaan list permintaan antara data dengan catatan excel-nya. Sistem permintaan dan pembelian saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara maksimal dalam proses kerjannya
  2. Laporan tidak dapat dilihat oleh pihak manajemen secara cepat dan langsung, jika mereka ingin melihat dan mengetahui jumlah pembelian dan stok yang digunakan maka admin yang berkaitan harus mengolah data-data secara manual sesuai dengan permintaan manajemen.
  3. Laporan permintaan stok dan pembelian yang diolah kembali secara manual belum dapat mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak managerial dan pihak lain yang terkait dengan manajemen stok dalam hal analisis kebutuhan stok dan optimalisasi manfaat.
  4. Persediaan banyak yang tidak terkontrol atas pemakaiannya dan sering kali barang yang dibutuhkan tidak tersedia didalam stok yang ada. Sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam pengadaan barang.
  5. Manajemen belum yakin akan laporan yang disajikan, data tidak sesuai, tidak akurat. Kurangnya laporan membuat manajemen harus lebih banyak mengolah dan menggabungkan data menjadi sebuah masukan bagi manajemen.

 

Saran

PT. Indorack Multikreasi telah menerapkan sistem yang baik untuk menunjang kegiatan usahanya, namun untuk peningkatan sistem perusahaan, adapun saran yang diberikan antara lain :

  1. Memperbaiki sistem permintaan yang ada agar dapat terdata sehingga memiliki daftar transaksi permintaan dan tidak mengakibatkan keterlambatan dalam pembelian sparepart yang telah berjalan.
  2. Untuk sistem selanjutnya, disarankan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem memberikan notifikasi mengenai info stok minimum.
  3. Menyediakan sistem dimana bagian pembelian dapat memiliki daftar list harga yang tercatat dalam sistem dan menjadikan sebuah perbandingan.
  4. Sistem yang dibuat harus memperhatikan kecepatan dalam penarikan data laporan agar informasi yang dihasilkan tepat waktu.
  5. Membuat format laporan yang sesuai dengan kebutuhan, agar tidak perlu membuat kembali atau mengedit secara manual. Laporan yang mudah dibaca dan digunakan oleh pihak-pihak terkait.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta:Rineka Cipta.
  2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. 3,0 3,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. http://www.academia.edu/8798195/Definisi_dan_Pengertian_Analisis/ http://kamusbisnis.com/arti/pengadaan/
  7. 7,0 7,1 Website ypb97.blogspot.com/2009/03/pengertian-pengadaan.html (diakses 28 April 2015).
  8. Website awok90.wordpress.com/2011/03/18/pengadaan-barang-jasa-menurut-pp-no-54-tahun-2010-part-1/. (diakses 30 April 2015).
  9. 9,0 9,1 Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga.Jakarta:Salemba Empat.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Nugroho. 2009. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  11. 11,0 11,1 Oktavian, DiarPuji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom.
  12. Anhar. 2010. “PHP dan MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Media Kita.
  13. 13,0 13,1 13,2 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver Cs5 dengan Pemograman PHP dan Mysql”. Yogyakarta: Andi
  14. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  15. Ni’mah, Fatkhiyatun. 2012. “Analisa Sistem Informasi Pembelian Pada Koperasi Pegawai Departemen Hukum dan HAM Unit VII”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  16. Estuningsih, Septi. 2011. “Analisa Sistem Informasi Pembelian Material Pada PT SUMA ADIKARYA CEMERLANG”. Tangerang : STMIK Raharja
  17. Sitompul, Ikhsan Aditya Yuar. 2011. “Perancangan Sistem Pembelian Barang Pada CV Sumber Logam Teknik Berbasis WEB”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  18. Kartika, Irma. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Stok Barang Konstruksi Pada PT. Jatim Kencana Semesta”. Tangerang : STMIK Raharja.
  19. Syfutri, Dewi Octa. 2010. “Perancangan Sistem Informasi Barang Dagangan Pada PT. Duta Bangunan”. Tnagerang : Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: