SI1214470732: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
 
Baris 3.945: Baris 3.945:
  
 
[[Category:Skripsi 2016/2017]]
 
[[Category:Skripsi 2016/2017]]
 +
[[Category:Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 02.27

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN JASA

KEPABEANAN PADA PT. MUTIARA SAMUDERA

CARGOTAMA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM : 1214470732

NAMA : DELA PUTRI LESTARI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN JASA KEPABEANAN PADA

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1214470732
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi


Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN JASA KEPABEANAN PADA

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1214470732
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05065
   
NID : 15013




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN JASA KEPABEANAN PADA

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA



Dibuat Oleh :

NIM
: 1214470732
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, ___________ 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN JASA KEPABEANAN PADA

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1214470732
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1214470732

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAK

Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat menunjang berbagai kegiatan bisnis. Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan utama bagi berbagai instansi atau perusahaan dalam mengolah berbagai data. PT. Mutiara Samudera Cargotama adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kepabeanan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh PT. Mutiara Samudera Cargotama yaitu informasi mengenai pembayaran biaya jasa kepabeanan, yang mencakup biaya jasa kepengurusan dokumen ekspor impor. Informasi ini berpengaruh pada kelancaran proses bisnis dan mengoptimalkan penyimpanan data pembayaran tersebut. Informasi pembayaran tersebut akan mempermudah bagian keuangan untuk melakukan pengecekan masalah data pembayaran penggunaan jasa kepabeanan yang sebelumnya dicatat secara manual agar dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Sehingga petugas tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari maupun membuat invoice serta mencari data pelanggan. Perancangan Sistem Informasi Pembayaran dengan menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML) dan pengembangan sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan aplikasi xampp serta adobe dreamweaver sebagai aplikasi desain. Penerapan program dapat mengatasi permasalahan sistem berjalan diantaranya, lebih maksimal dalam proses pengolahan data, penerbitan invoice dan pembuatan laporan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Jasa Kepabeanan, Invoice.




ABSTRACT

In the current era of globalization, the role of information technology is supporting a variety of business activities. Currently computerized information systems become a major requirement for various agencies or companies in the process a variety of data. PT. Mutiara Samudera Cargotama is one company that is engaged in customs. Information needed by PT. Mutiara Samudera Cargotama that information regarding payment customs service fee, which include fee - the cost of document management services imports and exports. This information affects the smooth running of business processes and optimize the data storage such payments. Payment information will facilitate the finance department to check the data issue payment of customs services use previously recorded manually in order to do computerized. So that the workers will have no difficulty in finding or create invoices and seek customer data. Payment Information System Design using object-oriented analysis and design tools with Unified Modeling Language (UML) and the development of systems using the PHP programming language and application interface that connects PHP and MySQL with xampp applications as well as application design adobe dreamweaver. Implementation of the program can overcome the problems of running such a system, more leverage in the data processing, issuing invoices and preparing reports.

Keywords: Information Systems, Customs Service, Invoice.




KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul, “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan Pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA” sesuai yang direncanakan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom, MM selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah senantiasa membimbing, memberikan kritik dan saran serta motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Mini Nurhaedah selaku Pimpinan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA yang memberikan dukungan, pengarahan dan informasi yang di butuhkan pada penulisan Laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Bawon Musiyanto selaku Staff pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA dan Pembimbing Lapangan yang memberikan pengarahan, saran dan banyak ilmunya kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  9. Kedua orang tua tercinta, adik, teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta doa restu bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

Penulis menyadari adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman dalam membuat laporan penelitian ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi yang dibuat ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.


Tangerang, Januari 2017
(Dela Putri Lestari)
NIM. 1214470732





Daftar isi



DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Analisa Swot

Tabel 3.2. Hasil Analisa Kerja

Tabel 3.3. Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4. Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5. Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6. Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7. Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.11. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan

Tabel 4.2. Tabel User

Tabel 4.3. Tabel tb_pelanggan

Tabel 4.4. Tabel tb_kapal

Tabel 4.5. Tabel tb_daftar_container

Tabel 4.6. Tabel tb_invoice

Tabel 4.7. Tabel tb_invoice_1

Tabel 4.8. Tabel tb_invoice_sem

Tabel 4.9. Tabel tb_pesanan

Tabel 4.10. Pengujian Black Box

Tabel 4.11. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi

Tabel 4.12. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan

Tabel 4.13. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Mutiara Samudera Cargotama

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram sistem usulan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin

Gambar 4.3. Activity Diagram Manager Pemasaran

Gambar 4.4. Activity Diagram Manager Operasional

Gambar 4.5. Activity Diagram Manager Keuangan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin usulan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Manager Pemasaran usulan

Gambar 4.8. Sequence Diagram Manager Operasional usulan

Gambar 4.9. Sequence Diagram Manager Keuangan usulan

Gambar 4.10. Class Diagram sistem usulan

Gambar 4.11. Flowchart Login

Gambar 4.12. Flowchart Pelanggan

Gambar 4.13. Flowchart Container

Gambar 4.14. Flowchart Kapal

Gambar 4.15. Flowchart Pemesanan

Gambar 4.16. Flowchart Invoice

Gambar 4.17. Flowchart Laporan

Gambar 4.18. Rancangan Program

Gambar 4.19. Prototype Tampilan Login

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Home

Gambar 4.21. Prototype Tampilan Data Pelanggan

Gambar 4.22. Prototype Tampilan Input Pelanggan

Gambar 4.23. Prototype Tampilan Data Kapal

Gambar 4.24. Prototype Tampilan Input Kapal

Gambar 4.25. Prototype Tampilan Daftar Kontainer

Gambar 4.26. Prototype Tampilan Input Data Kontainer

Gambar 4.27. Prototype Tampilan Data Pemesanan

Gambar 4.28. Prototype Tampilan Input Pemesanan

Gambar 4.29. Prototype Tampilan Data Invoice

Gambar 4.30. Prototype Tampilan Input Invoice

Gambar 4.31. Prototype Tampilan Laporan

Gambar 4.32. Tampilan Menu Login

Gambar 4.33. Tampilan Menu Home

Gambar 4.34. Tampilan Menu Data Pelanggan

Gambar 4.35. Tampilan Menu Pemesanan

Gambar 4.36. Tampilan Menu Data Kapal

Gambar 4.37. Tampilan Menu Data Kontainer

Gambar 4.38. Tampilan Invoice

Gambar 4.39. Tampilan Menu Laporan



DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

Tabel 2. Simbol Activity Diagram

Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

Tabel 4. Simbol Flowchart




BAB I

Pendahuluan

Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, peranan teknologi informasi sangat menunjang berbagai kegiatan bisnis. Teknologi informasi dan komputer yang semakin berkembang pesat mempermudah dalam mengolah data menjadi lebih cepat, akurat, dapat otomatis menyimpan, memproses dan menghasilkan informasi sesuai dengan program yang di programkan untuk berbagai proses bisnis maupun pekerjaan manusia sehari–hari. Saat ini sistem informasi yang terkomputerisasi menjadi kebutuhan utama bagi berbagai instansi atau perusahaan dalam mengolah berbagai data. Hal ini dikarenakan sistem yang sudah terkomputerisasi memiliki banyak keunggulan dan kemudahan dibandingkan dengan pengolahan data yang masih manual.

Salah satu perusahaan yang memerlukan pengelolaan manajemen pengolahan data untuk melayani kebutuhan para pemakai jasa mereka adalah perusahaan dibidang jasa kepabeanan. Pelayanan jasa tersebut meliputi pelayanan proses pengurusan dokumen Bea dan Cukai hingga proses pengeluaran barang yang dilakukan sesuai pemesanan eksportir maupun importir yang memakai jasa PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA yaitu informasi mengenai pembayaran biaya jasa kepabeanan, yang mencakup biaya jasa kepengurusan dokumen ekspor impor. Informasi ini berpengaruh pada kelancaran proses bisnis dan mengoptimalkan penyimpanan data pembayaran tersebut. Informasi pembayaran tersebut akan mempermudah bagian keuangan untuk melakukan pengecekan masalah data pembayaran penggunaan jasa kepabeanan yang sebelumnya dicatat secara manual agar dapat dilakukan secara terkomputerisasi. Sehingga petugas tidak akan mengalami kesulitan dalam mencari data pelanggan.

Pada dasarnya pekerjaan pengelohan data pembayaran para pelanggan bukan tidak mungkin dilakukan secara manual. Tetapi permasalahan yang terjadi pada penggunaan sistem manual adalah media penyimpanan data yang kurang terintegrasi dan kurang efektifnya proses verifikasi pembayaran. Hal ini berakibat pada lambatnya proses bisnis sehingga dalam mengkonfirmasi pembayaran membutuhkan waktu yang lama karena menunggu konfirmasi secara langsung dari pelanggan kemudian harus mencari dan mencocokan arsip-arsip untuk memastikan keakuratan setiap transaksi. Untuk itu, perlu suatu sistem yang terintegrasi dengan memakai teknologi komputer guna mempercepat proses pengolahan dan keakuratan data.

Dilihat dari sistem yang berjalan mulai dari proses persyaratan dokumen yang harus dipenuhi untuk pengurusan ke Bea dan Cukai ini masih belum optimal. Salah satu kekurangannya adalah dalam pencatatan data terutama dalam pembayaran jasa kepabeanan yang dilakukan masih secara manual. Hal ini menyebabkan tingginya resiko kesalahan yang mungkin terjadi dan proses yang lama dalam mengolah data-data sehingga menghabiskan waktu terutama untuk menentukan sebuah keputusan dalam menindak lanjuti informasi pembayaran yang didapat dari perusahaan eksportir maupun importir.

Dengan proses pengolahan data yang cepat maka akan mempermudah pegawai dalam memberikan pelayanan dan secara tidak langsung akan memberikan kenyamanan bagi para pelanggan pengguna jasa tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN JASA KEPABEANAN PADA PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA ”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan beberapa masalah yaitu :

  1. Bagaimana sistem informasi pembayaran biaya jasa kepabeanan yang berjalan saat ini pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA ?

  2. Apa kendala dan kekurangan pada sistem pembayaran biaya jasa kepabeanan di PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA yang sedang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana cara menerapkan sistem informasi pembayaran yang mampu mengurangi kesalahan dalam laporan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk membatasi permasalahan pada penelitian ini, maka penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian berikut ini :

  1. Penelitian ini dilakukan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  2. Analisa sistem yang dibuat hanya pada bagian pengelolaan dokumentasi data jasa kepabeanan dan pembuatan invoice pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  3. Laporan yang disajikan dalam sistem informasi pembayaran jasa kepabeanan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA, dimana didalamnya terdapat keseluruhan laporan keuangan jasa kepabeanan yang telah diproses.


Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :

  1. Untuk dapat mengidentifikasi kelemahan sistem pembayaran yang sedang berjalan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  2. Untuk membuat referensi dalam pengembangan sistem pengolahan data pembayaran jasa kepabeanan yang efektif pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  3. Untuk merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sebagai solusi pemecahan masalah pengolahan data pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Dapat membantu mengetahui data tentang kelemahan sistem yang ada, sehingga memberikan pengetahuan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk perusahaan.

  2. Adanya kinerja yang terkontrol dari pemilik maupun karyawan perusahaan terhadap pelanggan agar meminimalkan tindakan kecurangan maupun pemrosesan yang lambat.

  3. Dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu dalam pengolahan data oleh manajemen perusahaan khususnya bagian administrasi sehingga mempermudah pembuatan laporan.


Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observasi) , Melakukan analisa masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan pembayaran biaya jasa kepabeanan pada PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  2. Wawancara (Interview), Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan bahan penelitian penulis, dan tentunya untuk mencari kelengkapan suatu data yang akan dibuat menjadi sebuah laporan yang benar dan akurat. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Bawon Musiyanto, salah satu staff kepabeanan yang ada di PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA.

  3. Studi Pustaka, dengan metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal dan juga karya ilmiah yang terkait dengan topik penelitian sebagai referensi Skripsi ini dan juga untuk membantu menulis dalam menyusun sebuah laporan.

Metode Pengembangan Sistem

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : metode, perangkat fisik dan anggaran yang sifatnya umum. Dalam tahap ini juga dilakukan beberapa langkah, antara lain : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Dalam metode analisa ini penulis menggunakan analisa SWOT menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Agar dapat menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari organisasi, ditambah dengan analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service), kemudian Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final draft.

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigma yaitu bahasa yang digambarkan berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (Design)

    Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Proses desain akan membantu kebutuhan untuk sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat digambarkan sebelum dibuat dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur database dengan menggunakan MySQL, XAMPP , representasi interface dengan menggunakan Sublime Text.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Pada tahap ini, yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, pemeliharaan terhadap software (software maintenance) maupun (maintenance hardware) dan jaringan yang dilakukan oleh perusahaan atau stakeholder.


Metode Testing

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (errors/bugs/ defects) dan mengevaluasi fitur dari entitas software. Pada metode testing ini, metode yang digunakan adalah Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur kerja. Memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diinginkan.


Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian laporan Skripsi ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah dan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori berupa definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan laporan Skripsi, serta membahas mengenai Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem, unifield modelling language (UML), user requirement (elisitasi) menggunakan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang perancangan sistem baru yang lebih sistematis dan akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur baru yaitu menggunakan unifield modeling language (UML), rancangan basis data, prototype dan rancangan tampilan sistem yang diusulkan sampai dengan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran-saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta sebagai tindak lanjut yang diperlukan dimasa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan skripsi.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.




BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut beberapa pengertian tentang sistem menurut para ahli yang dijabarkan dibawah ini :

Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[2], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Taufiq (2013:2)[3], mendefinisikan bahwa, “Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Ross D. Arnold dan Jon P. Wade dalam Procedia Computer Science Vol.44 (2015) (669:678)[4]. “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur atau prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi menjadi satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai.


2. Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14)[5], “Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

1. Komponen (Components)

2. Penghubung antar bagian (Interface)

3. Batas Sistem (Boundary)

4. Lingkungan Luar (Environment)

5. Masukan (Input)

6. Mekanisme Pengolahan (Processing)

7. Keluaran (Output)

8. Tujuan (Goal)

9. Sensor dan kendali (sensor and control)

10. Umpan balik (feedback).

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem.


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4)[6], bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya :

1. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

2. Sistem Abstrak (Abstract System)

Adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

3. Sistem Fisik (Physichal System)

Adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem akuntansi, sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi merupakan contoh physichal system.

4. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system.

5. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

6. Sistem Terbuka (Open System)

Adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Beberapa pengertian data menurut para ahli, antara lain :

Menurut Sutarman (2012:3)[1], “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13)[3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Hardcastle, E (2011) dalam Al-Mamary, dkk dalam American Journal of Software Engineering, 2014, Vol. 2, No. 2 (22:25)[7], Data is a raw fact and can take the form of a number or statement such as a date or a measurement. Information is generated through the transformation of data.

Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5)[6], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

1. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual, misalnya: artikel, koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten dan tanda tangan.

4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung dan lain-lain.

5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari suatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, maupun suara, yang diolah menjadi bermanfaat.



Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut beberapa pendapat mengenai definisi informasi, antara lain :

Menurut McLeod dalam Yakub (Yakub, 2012 : 8)[8], Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Sutarman (2012:14)[1], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012 : 284)[9], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang memiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini untuk mendukung sumber informasi.

2. Kualitas Informasi

Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15)[3], “Informasi yang berkualitas” adalah sebagai berikut :

1. Akurasi

Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga yang dihasilkan bisa benar-benar akurat.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

3. Ketepatan Waktu

Suatu informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan pada saat ini juga, karena informasi yang dibutuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi. Hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

4. Kelengkapan

Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

3. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[1], nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, yaitu:

1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

2. Untuk mendapatkan pengalaman.

3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16)[6], bahwa “Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[6], bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (model block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basisdata (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[6], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Henderi, dkk, dalam Journal CCIT Vol.4 No.3 (2011:322)[10], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Apriyanti Tarigan (2012:16)[11], bahwa “Analisa sistem adalah orang yang menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem yang diharapkan dapat diusulkan alternatif perbaikan sistem tersebut”.

Tahapan analisa dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahapan analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini dapat menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

1. Memahami kerja sistem yang ada.

2. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikannya.

3. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir dan laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.

2. Tujuan Analisa Sistem

Menurut Tanti (2010:208)[12], “Tujuan utama tahapan analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran serta pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah”.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan.

3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

3. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Murad, Dina Fitria (2013:51)[13], ”Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Systems Analysis and Design, Step-by-step process for developing high-quality information systems: Plan, develop, and maintain information systems, also manages IT projects, including tasks, resources, schedules, and costs, conducts meetings, delivers presentations, and writes memos, reports, and documentation. (Harry J. Rosenblatt. (2014). Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning.)[14]


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[15], ”Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[16], “Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan”.


2. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT (2011:57)[17], “Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi para pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas, serta rancang bangun yang lengkap pada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat”.

Menurut Darmawan (2013:228)[18], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai system (end-user);

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


3. Tahap – Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141)[16], tahap-tahap rancangan sistem yaitu:

1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci

Analis bekerja sama dengan user dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.

Alat-alat dokumentasi yang populer yaitu:

1) Kamus data (Data dictionary);

2) Flowchart;

3) Model hubungan objek;

4) Spesifikasi kelas.


2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.


3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

Analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.


4. Memilih Konfigurasi Terbaik

Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS (Management Information System).


5. Menyiapkan Usulan Penerapan

Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, serta biaya yang harus dikeluarkan.


6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


Konsep Dasar Prototyping

1. Definisi Prototyping

Menurut Rizky (2011:169)[19], “Prototyping adalah sebuah proses yang melakukan simulasi terhadap sebuah sistem dan dapat dibuat dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisis iteratif dimana user terlibat secara aktif dalam proses desain layar dan laporan”.

Dari definisi prototyping di atas, dapat dikatakan bahwa prototyping biasanya hanya mensimulasikan beberapa aspek dari fitur program akhir, dan mungkin juga sama sekali berbeda dari pelaksanaan akhir program nantinya.

Prototyping:

1. Early working version of an information system,

2. Speeds up the development process significantly,

3. Important decisions might be made too early, before business or IT issues are thoroughly understood,

4. A prototype based on careful fact-finding and modeling techniques can be an extremely valuable tool.

(Harry J. Rosenblatt. (2014). Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning.)[14]


2. Jenis Pendekatan Prototyping

Menurut Husain (2014:52)[20], terdapat 3 pendekatan utama prototyping yaitu :

1. Throw-Away

Prototype dibuat dan di test, dan digunakan sebagai dasar untuk membuat produk akhir, sedangkan prototype-nya sendiri dibuang.

2. Incremental

Prototype dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah-pisah. Selanjutnya prototype tersebut dapat dijadikan sebagai sistem awal yang sudah bisa digunakan oleh user. Untuk meningkatkan fungsionalitas sistem maka pengembangan sistem dilakukan secara bertingkat (incremental).

3. Evolusionerary

Prototype dibuat mulai dari yang paling dasar dan dilakukan perbaikan terus menerus. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


3. Kelebihan dan Kekurangan Prototyping

Menurut Rizaldi (2014:31)[21], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan Prototype adalah :

1) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user.

2) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

3) Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.

4) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5) Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype.

2. Kekurangan Prototype adalah :

1) Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

2) Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.


Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[19], “Testing adalah sebuah proses yang diejawanahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[22], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.

p style="line-height: 2">Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem dalam hal ini sistem perangkat lunak merupakan sebuah proses dari tahapan pengembangan perangkat lunak untuk memastikan kualitas dari perangkat lunak tersebut yang secara umum terbagi dalam kategori verifikasi dan validasi.</p>


2. Verifikasi dan Validasi

Menurut Rizky (2011:239)[19], “Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna”.

Menurut Rizky (2011:240)[19], “Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:273)[22], “Verifikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa perangkat lunak dikembangkan dengan benar dalam setiap fungsi, sedangkan validasi dimaksudkan untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun sudah sesuai dengan yang diinginkan user”. Atau dapat juga dikatakan sebagai berikut :

1. Verifikasi : “Apakah produk dibangun dengan benar ?” (lebih ke arah apakah proses pengembangan produk sudah benar dan telah berhasil mengimplementasikan fungsi yang benar).

2. Validasi : “Apakah sudah membangun produk yang benar ?” (lebih ke arah hasil produk apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan).

Dengan pengujian tersebut kualitas dari perangkat lunak bisa dijamin saat diimplementasikan dan di terapkan kepada pelanggan.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:271)[22], kualitas perangkat lunak tersebut juga perlu dijaga untuk keperluan sebagai berikut :

1. Agar dapat “survive” bertahan di dunia bisnis perangkat lunak.

2. Dapat bersaing dengan perangkat lunak yang lain.

3. Penting untuk pemasaran global.

4. Mengefektifkan biaya agar tidak banyak membuang perangkat lunak karena kegagalan pemasaran atau kegagalan produksi.

5. Mempertahankan pelanggan (customer) dan meningkatkan keuntungan.


Definisi Basis Data (Database)

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database. (Stephens dan Plew, 2013:337)[23]

Menurut Dan Michael A. Cortez, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143)[24], “A database is a collection of information that is organized so that it can easily be retrieved, managed, and upload. In one view, databases can be classified according to types of content: bibliographic, full-text, numeric, and images.”

Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:238)[25], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”


Pengertian Web / Website

World Wide Web (www) lebih dikenal dengan web / website merupakan file teks yang berisi tag-tag dengan format Hyper Text Markup Language (HTML), link ke file-file grafik atau halaman web yang lain. File ini disimpan pada server web dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung ke server, baik melalui Internet maupun LAN (Intranet).

Beberapa pendapat menjelaskan definisi website, antara lain :

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masingdihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink) (Jurnal CCIT. 2012: 112).

During the past few years the World Wide Web has emerged as prevalent and mostly accepted way of communication and information broadcasting. It provides a platform for exchanging a variety of information, ranging from research papers, and instructive substance, to multimedia content, software and personal logs (blogs). (Nayab Zya, Mohammad Suaib, M S Husain,”Web Personalization and Recommendation: A Review, IJCSIT-S134, ACEIT Conference Proceeding 2016).


Teori Khusus

Definisi Akuntansi

Menurut Mursyidi (2010:17)[26] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Dasar : “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan“.

Menurut Ismail dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Bank tahun 2009[27]“Akuntansi dapat diartikan sebagai seni dalam melakukan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran, yang mana hasil akhirnya tercipta sebuah informasi seluruh aktivitas keuangan perusahaan. Tujuan akuntansi yang digambarkan dalam laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan para pemakai”.

Menyangkut pemahaman tentang pengertian akuntansi, dalam bukunya Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:02)[28] yang berjudul Akuntansi Keuangan mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:

Menurut American Institute of Certified Public Accountants[29]: “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut “.

Menurut Niswonger, Fess dan Warren yang diterjemahkan oleh Marianus Sinaga[30] menyatakan bahwa: “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan”.

Menurut APB: “Aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitas, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik,dalam membuat pilihan di antara alternative tindakan yang ada “.

Dapat disimpulkan bahwa akuntasi bertujuan menghasilkan informasi yang digunakan oleh perusahaan dan berbagai pihak diluar perusahaan yang mempunyai kepentingan terhadap kegiatan usaha dan pengambilan keputusan.


Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi :[31]

“Kumpulan atau group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan“.

Menurut Laudon di dalam Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2013:52)[31]), Sistem Informasi Akuntansi yaitu:

“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan ”


1. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:8) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi[31] menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah :

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari

2. Mendukung proses pengambilan keputusan

3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal.


Definisi Pembayaran

A payment is the transfer of wealth from one party (such as a person or company) to another. A payment is usually made in exchange for the provision of goods, services or both, or to fulfill a legal obligation. (Behrooz Mashreghi, An Analysis of the Factors Influencing Success of Bank-issued Micropayment Systems in Iran, 2011, 12)[32]

Menurut Hasibuan (2001:117)[33]), “Pembayaran adalah berpindahnya hak pemilikan atas sejumlah uang atau dan dari pembayar kepada penerimanya, baik langsung ataupun melalui media jasa-jasa perbankan.”

Setiap hari transaksi pembayaran selalu terjadi, pembayaran-pembayaran ini terjadi karena adanya bermacam-macam transaksi ekonomi seperti jual beli barang dan jasa, pembelian dan pelunasan kredit, alat pembayaran yang digunakan bermacam-macam antara lain:

1. Tunai,

2. Cheque,

3. Bilyet Giro,

4. Wesel, dll.

Dalam proses suatu transaksi pembayaran memang mudah dan sederhana, tetapi bisa juga kompleks dan sulit tergantung dari kompleks tidaknya transaksi ekonomi, yang menyebabkan terjadinya pembayaran yang bersangkutan sebagai suatu pengertian umum maka pembayaran dapat di definisikan sebagai pindahnya kepemilikan si penguasa atas dana dari pembayar kepada penerimanya.

Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa pembayaran bukanlah sebagai suatu proses yang berdiri sendiri, maupun terjadi secara spontan tanpa ada kaitannya dengan transaksi lain, sebab setiap pembayaran merupakan pelaksanaan atau realisasi dari suatu transaksi ekonomi.

The balance of payments is a statistical statement that systematically summarizes, for a specific time period, the economic transactions of an economy with the rest of the world. Transactions, for the most part between residents and nonresidents, consist of those involving goods, services, and income; those involving financial claims on, and liabilities to, the rest of the world; and those (such as gifts) classified as transfers, which involve offsetting entries to balance in an accounting sense one sided transactions. A transaction itself is defined as an economic flow that reflects the creation, transformation, exchange, transfer, or extinction of economic value and involves changes in ownership of goods and/or financial assets, the provision of services, or the provision of labor and capital.(Balance Of Payments Manual).

Pengertian sistem pembayaran yang lebih lengkap sebagaimana definisi sistem pembayaran menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia pasal 1 angka 6:

“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”.

Sistem Pembayaran adalah tata-cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Adapun tata-cara atau prosedur yang digunakan dalam pemindahan dana ini bermacam-macam dari cara-cara yang paling sederhana sampai dengan sistem pemindahan nilai uang secara elektronik seperti saat ini. Tentu saja dalam sistem pembayaran ini akan melibatkan berbagai lembaga sebagai perantara yang memberikan jasa dalam hal penyelesaian pembayaran tersebut.

Sedangkan menurut Alam S (2013:255), “Sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi”.


Jenis - Jenis Pembayaran

1. Pembayaran Tradisional

Pembayaran tradisioal maksudnya pembayaran yang masih sederhana yang tidak memerlukan jasa bank sebagaimana yang terjadi dipedesaan yang terpencil ataupun memang prosesnya yang tidak memerlukan jasa bank dalam proses transaksi yang sederhana.

2. Pembayaran Modern

Pembayaran modern maksudnya pembayaran yang dilakukan dengan perantara pembayaran, seperti bank.


Pembayaran suatu proses yang cukup rumit, dimana lembaga perbankan mempunyai peran yang sangat penting dan memerlukan jasa-jasa perantara karena tanpa jasa perantara tidak dapat terlaksana dengan cepat dan efisien.

Dari pengertian diatas jelaslah bahwa pembayaran merupakan suatu cara untuk memenuhi suatu kewajiban tertentu dengan mengeluarkan uang baik secara tunai atau melalui penyerahan harta dalam bentuk jasa.


Definisi Jasa

Menurut Kotler & Keller (2012)[34] yang dikutip kembali oleh Fandy Tjiptono jasa dapat didefinisikan sebagai “Setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2013:7)[35]), “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”

Selanjutnya, (Zethaml dan Bitner : 1996) dalam Lupioyadi (2013:7)[35] memberikan batasan tentang jasa sebagai berikut “Service is all economic activities whose output is not a physical product or construction is generally consumed at that time it is produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health).

“Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.”

Melalui definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan suatu proses kegiatan yang bersifat intangible yang hanya bisa dirasakan penggunanya atau pelanggan jasa tersebut dan tidak ada sifat kepemilikan dalam jasa.

1. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler yang dikutip kembali oleh Fandy Tjijptono (2012)[34], secara garis besar karakteristik jasa terdiri dari intangibility, inseparability, variability/heterogeneity, perishability dan lack of ownership.

1. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha. Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

2. Inseparability

Barang biasanya diproduksi kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Heterogeneity/variability/inconsistency

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk,kualitas dan jenis,tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.

4. Perishability

Perishability berarti jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama.

5. Lack of Ownership

Merupakan perbedaan dasar antara barang dan jasa. Pada pembelian barang konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka dapat mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan hanya akan memiliki akses personal dan dengan jangka waktu yang terbatas.


Definisi Kepabeanan

Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.

1. Tugas dan Fungsi Kepabeanan

1. Tugas Kepabeanan

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang kepabeanan dan cukai sesuai denagan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi Kepabeanan

Menyiapkan perumusan kebijakan departemen keuangan dan standarisasi teknis dibidang kepabeanan dan cukai, pelaksanaan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang kepabeanan dan cukai, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang kepabeanan dan cukai.

2. Daerah Pabean

Adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang Undang kepabeanan.

Daerah atau Kantor Pengawasan Pabean Meliputi :

1. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

2. Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai digunakan sebagai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan Undang Undang ini.

3. Pos pengawasan pabean adalah tempat yang digunakan oleh pejabat bea dan cukai untuk melakukan pengawasan terhadap lalu lintas barang impor dan ekspor.

(Sumber: http://www.beacukai.go.id/. Diakses pada tanggal 07 September 2016)[36].


Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut beberapa ahli berikut ini dikemukakan definisi UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut :

Menurut Widodo dan Herlawati, (2011:6)[37] “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:119)[38], “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[22], “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Maddirala Jagadish, dkk, dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245)[39], “UML is a general-purpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modelling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”


2. Tipe–Tipe Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin, Ferdi (2012:268)[40], Tipe-Tipe Diagram UML adalah:

1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

1) Activity, yaitu notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan;

2) Transaction, yaitu notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity;

3) Decision, yaitu notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision point;

4) Syncronitation Bars, yaitu aliran kerja notasi yang menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:

1) Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem;

2) Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

4. Class diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

2. Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin(2012:268)[40], Tujuan UML yaitu adalah:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum;

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa;

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014 : 27)[41], “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Menurut Madcoms (2011:49)[42], “Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemah baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang secara luas digunakan untuk pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

2. Cara Kerja PHP

Menurut Sibero (2012:49)[43], “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

Menurut Kustiyahningsih (2011:114)[42], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.

Berikut adalah uraian cara kerja PHP :

1. Server membaca permintaan dari client / browser.

2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

3. Keunggulan PHP

Menurut Winarno dan Ali (2011:9)[44], “Ada beberapa keunggulan PHP dibandingkan bahasa pemograman lain”, diantaranya:

1. Bahasa pemograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web server dari PHP dapat ditemukan dimana-mana antara lain apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang mudah.

3. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

4. PHP merupakan bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta dapat menjalankan perintah-perintah sistem.


Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26)[45], “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Kartini (2013:27-26)[45], “Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”.

Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.

3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).


Definisi MySQL

“MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.(Arief, 2011:151)[46]

MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. (Woro Widya, 2010 : 26)[47]

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang dapat berjalan di berbagai platform.


Konsep Dasar Sublime Text

1. Definisi Sublime Text 3

Menurut Faridl (2015:3)[48], “Sublime text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3”.

Sublime text mempunyai beberapa keunggulan-keunggulan yang dapat membantu pengguna dalam membuat sebuah web development.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan sublime text adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah web.


2. Keunggulan Sublime Text 3

Berikut keunggulan-keunggulan fitur yang dimiliki Sublime Text 3, yaitu:

1. Multiple Selection

Multiple Selection mempunyai fungsi untuk membuat perubahan pada sebuah kode pada waktu yang sama dan dalam baris yang berbeda. Multiple selection ini juga merupakan salah satu fitur unggulan dari Sublime Text 3. Kita dapat meletakkan kursor pada kode yang akan di ubah/edit, lalu tekan Ctrl+klik atau blok kode yang akan diubah kemudian Ctrl+D setelah itu kita dapat merubah kode secara bersamaan.

2. Command Pallete

Command Pallete mempunyai fungsi yang berguna untuk mengakses file shortcut dengan mudah. Untuk mencari file tersebut kita dapat tekan Ctrl+Shift+P, kemudian cari perintah yang kita inginkan.

3. Distraction Free Mode

Fitur ini mempunyai fungsi untuk merubah tampilan layar menjadi penuh dengan menekan SHIFT + F11. Fitur ini sangat dibutuhkan ketika pengguna ingin fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakannya.

4. Find in project

Fitur ini kita dapat mencari dan membuka file di dalam sebuah project dengan cepat dan mudah. Hanya dengan menekan Ctrl+P anda dapat mencari file yang diinginkan.

5. Plugin API Switch

Sublime Text mempunyai keunggulan dengan plugin yang berbasis Python Plugin API. Teks editor ini juga mempunyai plugin yang sangat beragam, dan ini dapat memudahkan pengguna dalam mengembangkan softwarenya.

6. Drag and Drop

Dalam teks editor ini pengguna dapat menyeret dan melepas file teks ke dalam editor yang akan membuka tab baru secara otomatis.

7. Split Editing

Di dalam fitur ini pengguna dapat mengedit file secara berdampingan dengan klik File->New menu into file.

8. Multi Platform

Sublime Text juga mempunyai keunggulan dalam berbagai platform. Sublime text sendiri sudah tersedia dalam berbagai platform sistem operasi, yaitu Windows, Linux, dan MacOS.


Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi SBlack Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[49], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Menurut Soetam Rizky (2011:264)[19], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan performa.

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?


Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

5. Melakukan pengujian.

6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.



Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[50], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

Menurut Sulindawati (2010:8)[51], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambaran dari program sesuai langkah-langkah prosedur secara grafik.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut.


2. Cara Membuat Flowchart

Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart. Menurut Sulindawati (2010:8)[51], yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


Konsep Dasar HIPO

Menurut Amansyah (2008) dalam Rahmawati (2014)[52], bagan HIP0 dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program, secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkan. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Menurut Praptiningsih (2012:03)[53], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Yusmini (2011:68)[54], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”

Menurut Rangkuti (2011:199), “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”.

Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Kuadran I

Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

2. Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

3. Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

4. Kuadran IV

Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.


Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).


Konsep Dasar Analisa PIECES

1. Definisi Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq, S.Kom, M.Kom (2013:154)[54], “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

1. Kehandalan (Performance)

Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

  1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

  2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

2. Informasi (Information)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

3. Analisis Ekonomi (Economic)

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

4. Analisis Kemanan (Security)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

  1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

  2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

  3. Data diproses secara berlebihan.

  4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

  5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  7. Analisis Layanan (Services)


Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

  1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

  2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

  3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

  4. Sistem tidak mudah dipelajari.

  5. Sistem tidak mudah digunakan.

  6. Sistem canggung untuk digunakan.

  7. Sistem tidak fleksibel.


Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi dan Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (2011:302)[55], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

1) M, pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2) D, pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3) I, pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III

c. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasfikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

1) T, artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

2) O, artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan Requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

3) E, artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa opsi, yaitu :

1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

2) Middle (M) : Mampu dikerjakan.

3) Low (L) : Mudah dikerjakan.


4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


2. Tujuan Elisitasi

Menurut Leffingwel dalam Siahaan, Daniel (2012:67)[56], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem. Proses dalam pengembangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang berinteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran – sasaran yang harus dicapai tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih fokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.


3. Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Siahaan (2012:75)[56], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) kemana sistem atau produk akan ditempatkan.

3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.

5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bisa teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.


Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38)[57], “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah berupa bahan uraian teori yang diperoleh yang digunakan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[58], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.


Manfaat Literature Review

Menurut Soleh (2013: 17-71)[59], berpendapat bahwa “Literatur review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (idenfygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.


Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), diantaranya yaitu:

1. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Budi Asmoro, dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjudul “Perancangan Aplikasi Pembayaran Rekening Pamsimas Sumber Agung Di Desa Sukorejo Kabupaten Sragen Berbasis Web” pada tahun 2014. Penulis mencoba membuat sebuah aplikasi berbasis WEB menggunakan PHP dan MySQL sebagai bahasa pemrogramannya yang bertujuan untuk membantu proses manajemen dan pengelolaan data Pamsimas di Desa Sukorejo agar berjalan dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang akurat.

2. Penelitian Tugas Akhir yang dilakukan oleh Narulita Nova Iriliani, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerbitan Invoice Pada PT. Inko Sukses Jaya” pada tahun 2014. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi berorientasi objek yang dirancang menggunakan Visual Basic, dan MySQL diharapkan dapat bekerja secara tepat, sistematis, cepat, akurat, dan lengkap dalam melakukan penginputan data transaksi, penghitungan dan penyimpanan.

3. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Agus Umar Hamdani, dari Universitas Budi Luhur yang berjudul “Pemodelan Sistem Informasi Administrasi Proyek Desain Interior Studi Kasus: PT. Wang Interior Jakarta” pada tahun 2015. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metodologi Object-Oriented Analysis and Design (OOAD) untuk pengembangan sistem, bahasa pemrograman menggunakan Microsoft Visual .Net 2008, software Database menggunakan MySQL dan pengujian sistem menggunakan Black Box Testing.

4. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Yeni Inayah Maryani, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Biaya Perkuliahan Berbasis Web Pada STMIK Bina Sarana Global” pada tahun 2014. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang dirancang menggunakan Visual Basic, dan MySQL diharapkan dapat mengoptimalkan kinerjanya.

5. Penelitian Jurnal Ilmiah yang dilakukan oleh Anak Agung Gde Satia Utama, SE.,M.Ak.,Ak.CA dari Universitas Airlangga yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Pengusahaan Jalan Tol Pada Badan Layanan Umum Pengembangan Wilayah Surabaya Madura” pada tahun 2013. Perancangan sistem yang di buat adalah membuat sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang desain databasenya menggunakan DFD, Kamus Data dan data coding.

6. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rini Istiana, dari STMIK Raharja yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang” pada tahun 2015. Perancangan aplikasi berbasis web yang di buat ini adalah membuat sebuah sistem informasi laporan keuangan terkomputerisasi yang dirancang software Dreamwever CS5, Php MyAdmin, dan Appserv. Diharapkan dapat bekerja secara tepat, akurat, dan terstruktur rapih dalam prosesnya.

Dari beberapa literatur review diatas, penelitian yang penyusun lakukan mendekati pada penelitian yang dilakukan oleh Narulita Nova Iriliani (2014) berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerbitan Invoice Pada PT. Inko Sukses Jaya”. Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan dalam metode penelitian namun dalam penelitiannya penerbitan invoice yang dihasilkan hanya dalam sebatas jumlah invoice yang harus dibayarkan tanpa adanya double nomor invoice. Untuk itu dalam penelitian ini, penyusun ingin mengembangkan pembuatan aplikasi yang hasilnya tidak hanya dapat menerbitkan jumlah invoice yang harus dibayarkan tapi juga dapat menampilkan masa jatuh tempo tagihan invoice tersebut. Sehingga dapat menghasilkan suatu laporan yang lebih lengkap dan membantu dalam proses bisnis.





BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum

Gambaran umum mengenai PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA meliputi sejarah singkat, visi dan misi, tujuan , serta tugas dan wewenang dari tiap-tiap bagian, adapun gambaran umum tersebut adalah sebagai berikut :


Sejarah Singkat

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA didirikan pada tahun 1995 dan telah teregistrasi dengan Nomor Sertifikat Ahli Kepabeanan No: 3276/DAK/BC/2005, sebagai penanggung jawab perusahaan bernama MINI NURHAEDAH dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor: KEP – 000913/BC.2/PPJK/2007.

Awal berdirinya PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA beralamat di Jl. Ganggeng III Rt. 004 Rw. 001, Kel. Sungai Bambu, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun pada tahun 2012 perusahaan tersebut beralamat di Jl. Suluang Rt. 005 Rw 007, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara.

PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA merupakan Freight Forwarder International dan PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) yang berbasis di Jakarta dan telah beroperasi sejak tahun 1995. Sejak berdirinya, perusahaan telah tumbuh dengan mantap.

PT. MUTIARA SAMUDERA juga memiliki kantor cabang di Belawan, Medan dan didukung oleh agen-agen di seluruh dunia di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Colombo, Hochimia dan Haiphong / Hanoi.

PT. MUTIARA SAMUDRA CARGOTAMA memberikan layanan forwarding internasional, pengurusan jasa kepabeanan dan menawarkan pelanggan solusi kargo berorientasi tingkat tinggi untuk kepuasan pelanggan.

Perusahaan ini didukung oleh dedikasi, fleksibel dan inovasi staff yang sebagian besar dari mereka dilatih dan berpengalaman di industri pengiriman barang yang akan membantu pelanggan dengan baik.

Tujuan utama perusahaan adalah menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan impor dan ekspor dalam menangani dan mengambil kendali dalam transportasi dan layanan yang membantu mereka dalam komersialisasi produk mereka, melalui harga yang kompetitif, meningkatkan pengiriman dan tingkat layanan untuk menutupi semua persyaratan internasional.

Dengan ini, perusahaan ingin menyajikan pelayanan terbaik, yang mungkin berguna untuk membantu dalam mengelola distribusi global yang dibutuhkan.


Visi dan Misi

Visi dari PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA yaitu menjadi salah satu penyedia jasa pengurusan kepabeanan yang dikenal dalam bidang yang ditangani yang mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dengan biaya terjangkau.

Misi dari PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA saat ini adalah menjadi perusahaan yang dikenal dan mampu menjadi partner strategis bagi perusahaan atau instansi-instansi yang berhubungan dengan jasa yang ditawarkan.


Tujuan Perusahaan

Tujuan utama PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan dan menjaga kestabilan perekonomian perusahaan dengan cara menjaga kualiatas perusahaan secara konsisten dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Kenyamanan pelanggan, ketepatan dan kecepatan proses pengerjaan sebuah proyek menjadi suatu hal yang mutlak harus diberikan kepada setiap pelanggan sebagai bukti bahwa perusahaan menghargai atas kepercayaan yang telah diberikan oleh pelanggan kepada perusahaan.


Struktur Organisasi

Organisasi adalah tempat berkumpulnya sejumlah manusia yang saling terkait dalam mencapai tujuan tertentu yang disepakati bersama. Sedangkan yang dimaksud struktur adalah pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi, sehingga terwujud kerja sama yang harmonis dalam bagian – bagian organisasi tersebut.

Dengan demikian struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pembagian kerja ke dalam bagian – bagian tertentu, saling bekerja sama dan melengkapi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan struktur organisasi yang baik, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing – masing.

Dalam menjalankan bisnisnya, PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA membutuhkan tenaga kerja untuk menunjang operasional bisnisnya. Oleh karena itu manajemen telah menyusun struktur organisasi yang diharapkan dapat menunjang bisnis yang dijalankan. Berikut struktur organisasinya.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Mutiara Samudera Cargotama


Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

1. Direktur

1) Meneliti serta menganalisa perkembangan perusahaan dan mengambil langkah-langkah guna memajukan perusahaan sesuai dengan perkembangan ekonomi.

2) Mengawasi jalannya dan perkembangan perusahaan.

3) Membuat keputusan-keputusan penting pada perusahaan.

4) Melakukan evaluasi hasil kerja pada manajer.

5) Memeriksa seluruh laporan yang ada pada perusahaan.

2. Manajer Pemasaran

1) Menetapkan kebijakan – kebijakan untuk meningkatkan hasil pelayanan.

2) Melayani order dari pelanggan.

3) Membina hubungan baik dengan pelanggan.

4) Berwenang mengambil keputusan atas kasus dilapangan dalam kondisi darurat.

5) Menentukan kebijakan harga dengan persetujuan dari direktur.

6) Bertanggung jawab terhadap komplain dari pelanggan mengenai kualitas jasa pengangkutan dan kepabeanan.

3. Manajer Operasional

1) Mengawasi kinerja bagian operasional ekspor, bagian operasional impor, dan supir trucking dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.

2) Mengatur kegiatan operasional.

3) Membuat Invoice berdasarkan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan.

4) Meminta anggaran kepada manajer keuangan untuk membiayai kegiatan operasional export dan import.

5) Melakukan booking space kapal dan booking container.

4. Manajer Keuangan

1) Memonitor hutang dan piutang perusahaan, melukakan penjadwalan pembayaran hutang dan melakukan penagihan piutang berdasarkan invoice yang diterbitkan kepada pelanggan.

2) Membuat Invoice untuk pelanggan.

3) Mengkoordinir dan mengawasi hasil penagihan piutang pelanggan.

4) Membuat anggaran dan pengeluaran dana dalam kegiatan perusahaan.

5) Membuat Laporan Job Order Complete per transaksi.

6) Mengatur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan bagian operasional.

7) Mengatur Pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan dengan persetujuan dari direktur.

5. Supir Trucking

1) Mengambil container ke depo.

2) Mengambil barang ke pelanggan.

3) Mengantar container yang telah terisi ke gudang penimbunan.

4) Mengeluarkan barang dari Pelabuhan.

5) Mengantar barang ke Pelabuhan.

6. Bagian Operasional Ekspor

1) Mengecek barang di container.

2) Menyegel container.

3) Menyiapkan berkas yang diperlukan.

4) Memantau Jalannya Proses Ekspor.

5) Mengkoordinasikan masalah di lapangan dengan manajer umum

6) Mempertanggung jawabkan biaya operasional ekspor kepada manajer keuangan setelah dilaporkan sebelumnya pada manajer operasional.

7) Transfer EDI (Electronic Data Interchange), membuat PEB.

7. Bagian Operasional Impor

1) Menyiapkan kelengkapan dokumen import yang diperlukan.

2) Memantau jalannya proses import.

3) Melakukan pengiriman barang yang diimport sampai ke perusahaan konsumen.

4) Mempertanggung jawabkan biaya operasional import kepada manajer keuangan setelah dilaporkan sebelumnya pada manajer operasional.

5) Mengurus pengeluaran barang pada Jalur merah.

6) Transfer EDI (Electronic Data Interchange), membuat PIB.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Bedasarakan sistem yang berjalan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama peneliti melakukan penelitian analisa. Analisa ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) (SWOT). Analisa ini untuk membangun strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk mendapatkan peluang yang tersedia pada PT. Mutiara Samudera Cargotama (S-O), serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada pada PT. Mutiara Samudera Cargotama (S-T). Selain itu analisa ini untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada pada PT. Mutiara Samudera Cargotama (W-T). Berikut tabel pemetaan analisa SWOT dan tabel pemetaan strategi S-O, S-T, W-O, W-T.

Tabel 3.1. Analisa SWOT



Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem untuk dapat mengimplementasikan dokumentasi data yang terintegrasi dengan baik dan benar dalam pembuatan invoice, serta menghasilkan suatu laporan yang akurat dan dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan serta mengurangi kesalahan maupun kehilangan data yang ada, dimana sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel dan pendataan manual yang kurang terintegrasi sehingga belum terasa efektif dalam setiap transaksi.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

1. Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang sedang berjalan ini terbagi menjadi beberapa bagian prosedur – prosedur tertentu yang saling berkaitan membentuk suatu sistem, prosedur – prosedur tersebut adalah sebagai berikut :

1. Proses Pemesanan Jasa

1) Pelanggan datang langsung ke PT. Mutiara Samudera Cargotama atau berkomunikasi melalui telepon, maupun staff dari PT. Mutiara Samudera Cargotama yang datang langsung menemui pelanggan sesuai kesepakatan bersama.

2) Pelanggan melakukan pemesanan dan pemberitahuan pengurusan jasa yang diinginkan, (Eksportir / Importir).

3) Manager Pemasaran melayani pelanggan dengan meminta data perusahaan antara lain: NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perusahaan, SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) dan dokumen tambahan bila diperlukan seperti TDP (Tanda Daftar Perusahaan), bila merupakan pelanggan baru, sedangkan bila perusahaan yang sudah pernah bekerja sama maka langsung kepada penawaran rincian biaya yang dikenakan sesuai dengan pemesanan jasa yang di proses.

4) Setelah pelangggan menyetujui penawaran harga maka kesepakatan lainnya dilakukan melalui telepon, fax atau e-mail.

5) Selanjutnya setelah penawaran disetujui, manager marketing memberikan berkas (shipping instruction) kepada manager operasional untuk di proses.


2. Proses Handling

1) Manager operasional melakukan booking space ke Shipping Line ( Agen Pelayaran) berdasarkan shipping instruction.

2) Perusahaan shipping line yang telah menerima booking space, kemudian akan mengirimkan jadwal keberangkatan kapal dan closing time kepada manager operasional.

3) Kemudian manager operasional akan memberitahukan kepada perusahaan (Eksportir/Importir) mengenai informasi container dan jadwal keberangkatan yang dipesan, serta identitas pelayaran.

4) Manager operasional meminta invoice, draft bill of lading dan packing list kepada perusahaan (Eksportir/Importir).

5) Eksportir/Importir mengirim invoice, draft bill of loading dan packing list (dokumen).

6) Eksportir/Importir memberitahu barang siap untuk di ekspor/import (pick up time) kepada PT. Mutiara Samudera Cargotama.

7) Kemudian bagian operasional ekspor/impor akan membuat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)/ Pemberitahuan Import Barang (PIB) dan melakukan pertukaran data elektronik / transfer EDI secara online dangan bea cukai.

8) Bea Cukai akan melakukan persetujuan Pengeluaran barang/Penerimaan barang.

9) Manajer Operasional akan memerintahkan staff operasional ekspor/import untuk melakukan proses handling dengan membawa dokumen pendukung (SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang), ST, Invoice, Packing List, dll).

10) Operasional akan membayar biaya yang dikeluarkan selama proses handling, antara lain pembayaran Ocean Freight, Sea Freight, Storage, Administrasi, dan lain-lain.

11) Operasional akan menerima bukti pembayaran dari pihak ketiga.

12) Operasional memproses pengiriman barang ke customer. Maka selesai proses handling.


3. Proses Penyusunan Invoice Tagihan

1) Setelah selesai proses handling, bagian operasional ekspor/import akan membuat laporan operasional yang berisi laporan mengenai biaya yang dikeluarkan selama proses handling dengan mencantumkan invoice asli dari pihak ke tiga kepada manajer operasional.

2) Manajer operasional akan memeriksa laporan dan faktur/invoice asli dari pihak ke tiga untuk data lampiran penagihan kepada customer dan di serahkan kepada manajer keuangan.

3) Manajer keuangan membuat invoice penagihan.

4) Manajer keuangan mencatat nomor invoice di buku.

5) Invoice ditandatangani oleh direktur perusahaan.

6) Bagian keuangan akan membuat Invoice untuk Eksportir/Importir sebanyak 3 rangkap, yaitu:

i. Invoice rangkap 1 & 2, akan dikirim ke Eksportir/Importir sebagai tagihan beserta kelengkapan berkas pengurusan dokumen ekspor/import.

ii. Invoice rangkap 3, akan diarsip oleh Bagian Keuangan.

7) Invoice jatuh tempo dalam 14 hari dan pembayaran di transfer langsung ke rekening PT. MUTIARA SAMUDERA CARGOTAMA berdasarkan Invoice yang diterimanya, terlepas apakah barang tersebut sudah mencapai tempat tujuan atau belum.

8) Pada setiap akhir transaksi, bagian keuangan akan membuat Laporan Job Order Complete dan pada akhir bulan akan membuat laporan Bukti Penerimaan Kas yang diperiksa manager keuangan yang nantinya akan diserahkan kepada Direktur.


2. Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

1. Nama Use Case : Melayani Pemesanan

Actor : Manager Pemasaran, Customer

Skenario : Manager pemasaran melayani pemesanan customer atas pemesanan pelayanan jasa yang dipesan yaitu ekspor / import.

2. Nama Use Case : Melakukan Penawaran Rincian Biaya

Actor : Manager Pemasaran, Customer

Skenario : Manager Pemasaran melakukan penawaran rincian biaya atas jasa yang di pesan oleh customer sebagai kesepakatan bersama untuk pelayanan jasa kepabeanan yang akan dijalankan.

3. Nama Use Case : Penyerahan Berkas Shipping Instruction

Actor : Manager Pemasaran, Manager Operasional

Skenario : Manager Pemasaran akan menyerahkan berkas shipping instruction kepada Manager Operasional untuk dilakakukan proses selanjutnya.

4. Nama Use Case : Melakukan Booking Space

Actor : Manager Operasional

Skenario : Manager Operasional akan melakukan booking space ke shipping line (agen pelayaran) berdasarkan shipping instruction.

5. Nama Use Case  : Info mengenai jadwal keberangkatan kapal dan identitas pelayaran

Actor : Manager Operasional, Customer

Skenario : Manager Operasional akan memberikan info kepada customer mengenai jadwal keberangkatan, container dan identitas pelayaran.

6. Nama Use Case : Pick Up Time Barang

Actor : Customer, Manager Operasional

Skenario : Customer memberitahukan waktu untuk pengambilan atau kesiapan barang untuk di ekspor/import.

7. Nama Use Case : Membuat PEB/PIB dan Transfer EDI ke Bea Cukai

Actor : Bagian Operasional EXIM

Skenario : Bagian Operasional akan membuat PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atau PIB (Pemberitahuan Import Barang) dan Transfer EDI (Electronic Data Interchange) , kemudian menunggu persetujuan Bea Cukai untuk pengeluaran/penerimaan barang.

8. Nama Use Case : Proses Handling

Actor : Manager Operasional, Bagian Operasional EXIM

Skenario : Manager Operasional akan memerintahkan Bagian Operasional EXIM untuk melakukan proses handling dan membawa kelengkapan dokumen untuk pengurusan proses ekspor/import.

9. Nama Use Case : Terima Faktur / Bukti Pembayaran Pihak ke 3

Actor : Bagian Operasional EXIM

Skenario : Bagian Operasional EXIM akan mendapatkan faktur / bukti pembayaran dari hasil proses-proses handling ekpor/import yang dilakukan.

10. Nama Use Case : Barang Selesai Handling

Actor : Bagian Operasional EXIM, Customer

Skenario : Bagian Operasional EXIM akan menginfokan kepada Customer bahwa barang sudah selesai proses handling ekspor/import.

11. Nama Use Case : Rekap Faktur / Bukti Pembayaran

Actor  : Bagian Operasional EXIM, Manager Operasional, Manager Keuangan

Skenario : Bagian Operasional EXIM akan membuat laporan operasional mengenai biaya yang dikeluarkan saat proses handling dan melampirkan invoice asli dan dilaporkan kepada manager operasional, yang kemudian manager operasional akan memeriksa laporan dan invoice asli untuk dilampirkan saat penagihan dan kemudian dilaporkan serta diserahkan kepada manager keuangan untuk dasar penerbitan invoice untuk customer.

12. Nama Use Case : Penerbitan Invoice

Actor : Manager Keuangan

Skenario : Manager Keuangan akan menerbitkan invoice rangkap 3, berdasarkan jasa yang telah diproses ekspor/import dengan penghitungan yang masih manual menggunakan Ms. Excel.

13. Nama Use Case : Pencatatan Invoice

Actor : Manager Keuangan

Skenario : Manager Keuangan melakukan pencatatan nomor invoice yang masih manual menggunakan Ms. Excel , terkadang terdapat double nomor invoice.

14. Nama Use Case : Pengiriman Invoice

Actor : Manager Keuangan, Customer

Skenario : Manager Keuangan akan mengirimkan invoice tagihan kepada customer.



2. Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity DiagramYang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram, yang berjalan saat ini terdapat :

1. Initial node terdapat pada objek yang diawali.

2. 5 actor, yaitu Customer, Manager Pemasaran, Manager Operasional, Bagian Operasional EXIM, Manager Keuangan.

3. 20 action, yaitu mulai dari Customer memesan pelayanan jasa, sampai Manager Keuangan mengirim invoice dan menerima pembayaran.

4. 1 Final node terdapat pada objek yang diakhiri.


Analisa PIECES

1. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja diukur dengan troughput (jumlah informasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu) dan respond time (waktu tunggu antara permintaan informasi dengan tanggapan yang dihasilkan sistem informasi).

Tabel 3.2. Tabel Hasil Analisa Kinerja

2. Information (Informasi)

Informasi merupakan hal terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi

3. Economy (Ekonomi)

Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek perusahaan, persoalan ekonomis berkait dengan masalah biaya, sehingga diharapkan dalam suatu proyek perusahaan mengalami peningkatan keuntungan atau penurunan biaya pengeluaran.

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

4. Control (Kontrol)

Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control maka tugas-tugas kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.

Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol

5. Efficiency (Efisiensi)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin, mencapai sasaran yang diinginkan tanpa mengeluarkan banyak waktu dan tenaga yang berlebihan.

Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

6. Service (Pelayanan)

Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit bagi perusahaan. Perusahaan pengurusan jasa kepabeanan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para eksportir / importir sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan ini.

Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Pelayanan


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

1. Processor : Intel (R), Pentium (R) Dual CPU

2. Monitor : LED

3. Mouse : Standard

4. Keyboard  : Standard

5. RAM : 1 GB

6. Hardisk : 500 GB

7. Printer : Laser Jet


Spesifikasi Software

1. Sistem Operasi Windows XP

2. Microsoft Office 2007

3. Mozilla Firefox


Hak Akses (Brainware)

1. Manager Pemasaran

2. Manager Operasional

3. Bagian Operasional EXIM

4. Manager Keuangan


Permasalahan yang dihadapi, Analisa Kebutuhan dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, berikut ini beberapa masalah yang teridentifikasi pada PT. Mutiara Samudera Cargotama yaitu sebagai berikut:

1. Masalah penanganan data dalam proses pengolahan datanya masih manual sehingga sering menyebabkan kesulitan dalam proses perekaman data-data customer.

2. Karena proses pengiriman data masih dengan manual, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengiriman dan pengurusan dokumen.

3. Terjadi ketidak tepatan data yang ada, maka dibutuhkan suatu sistem yang secara terkomputerisasi dapat mengurangi kendala tersebut sehingga mempercepat dan memudahkan sistem penerbitan invoice serta tetap memperhatikan ketepatan dari invoice yang diterbitkan.


Analisa Kebutuhan

Berdasarkan hasil penelitian, sistem yang berjalan masih belum optimal dan memerlukan waktu yang cukup lama. Terjadi ketidak tepatan data dan pencarian cukup lama pada data yang ada, sehingga membuat proses nya kurang efektif. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi yang dapat mengurangi kendala-kendala tersebut sehingga mengoptimalkan dan mempermudah sistem penerbitan invoice pembayaran dan penyimpanan data serta tetap mengutamakan ketepatan dari invoice pembayaran yang diterbitkan.

Sistem yang baik mampu meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

1. Sistem mempermudah dalam pencarian suatu data.

2. Sistem mempermudah dalam penginputan data.

3. Dibutuhkan sistem terkomputerisasi yang disusun secara sistematis sehingga mempermudah dan mempercepat user dalam membuat invoice pembayaran.

4. Tampilan yang dihasilkan sederhana dan cukup menarik sehingga mempermudah user.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati permasalahan pada sistem yang sedang berjalan, maka untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam PT. Mutiara Samudera Cargotama, penulis mengusulkan beberapa pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Perlu adanya evaluasi setiap akhir periode mengenai selesainya penanganan kepengurusan jasa agar selalu terkontrol dengan baik dan pengecekan daftar yang sudah masuk tagihan dan yang sudah jatuh tempo. Sehingga data atau informasi yang ditampilkan bisa sesuai dengan faktanya.

2. Membangun suatu sistem berbasis web yang dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal, dilakukan secara terkomputerisasi juga dapat mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

3. Menentukan standard format pelaporan bulanan pada sistem yang dibutuhkan oleh user yang dapat diakses dengan mudah.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas maka penulis melakukan suatu kajian untuk menyelesaikan permasalahan, maka penulis mengambil keputusan perlunya dibangun aplikasi sistem berbasis web yang merupakan alternatif kedua.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Menurut Hidayati dalam Guritno dkk. (2011:302)[55], “elisitasi tahap I merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara”. Elisitasi tahap 1 untuk Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap 1


Elisitasi Tahap II

Elistasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elistasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminiasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M : Mandatory (Yang diperlukan)

D : Desirable (Yang diinginkan)

I : Inessential (Yang tidak mutlak diinginkan)


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Medium, High), seperti ditampilkan pada tabel berikut:.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economi

H : High

M : Middle

L : Low


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft seperti ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi



BAB IV

PERANCANGAN


Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah diadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini.

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan sesuai prosedur dengan use case diagram, yaitu sebagai berikut :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 (satu) sistem untuk mengolah data pengadaan invoice pembayaran.

2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, Manager Pemasaran, Manager Operasional, Manager Keuangan.

3. 15 (lima belas) Use Case yang dapat dilakukan oleh aktor.


Adapun prosedur skenario dari use case Diagram yang diusulkan yaitu sebagai berikut :


1. Prosedur Login.

a. Use Case : Menampilkan halaman Login.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor membuka aplikasi sistem informasi pengadaan invoice pembayaran.

2) Sistem menampilkan halaman login.

3) Aktor melakukan login.

4) Sistem menampilkan halaman home.

2. Prosedur menampilkan halaman home.

a. Use Case : Menampilkan halaman Home.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor melakukan aktifitas lain atau menutup aplikasi.

3. Prosedur menampilkan data pelanggan..

a. Use Case : Menampilkan data pelanggan.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu pelanggan.

4) Sistem menampilkan halaman data pelanggan.

5) Aktor melihat data pelanggan yang diinginkan.

4. Prosedur menampilkan halaman input data pelanggan.

a. Use Case : Menampilkan input pelanggan.

b. Aktor : Manager pemasaran.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu pelanggan.

4) Sistem menampilkan halaman data pelanggan.

5) Aktor memilih Tambah Pelanggan.

6) Sistem menampilkan halaman input pelanggan.

7) Aktor melakukan input data-data pelanggan dengan benar.

8) Sistem menyimpan data pelanggan ke database.

5. Prosedur menampilkan data kapal.

a. Use Case : Menampilkan data kapal.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu kapal.

4) Sistem menampilkan halaman data kapal.

5) Aktor melihat data kapal yang diinginkan.

6. Prosedur menampilkan halaman input data kapal.

a. Use Case : Menampilkan input kapal.

b. Aktor : Manager operasional.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu kapal.

4) Sistem menampilkan halaman data kapal.

5) Aktor memilih Tambah kapal.

6) Sistem menampilkan halaman input kapal.

7) Aktor melakukan input data-data kapal dengan benar.

8) Sistem menyimpan data kapal ke database.

7. Prosedur menampilkan data daftar kontainer.

a. Use Case : Menampilkan daftar kontainer.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu daftar kontainer.

4) Sistem menampilkan halaman daftar kontainer.

5) Aktor melihat data daftar kontainer yang diinginkan.

8. Prosedur menampilkan halaman input data daftar kontainer.

a. Use Case : Menampilkan input daftar kontainer.

b. Aktor : Manager operasional.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu daftar kontainer.

4) Sistem menampilkan halaman daftar kontainer.

5) Aktor memilih Tambah daftar kontainer.

6) Sistem menampilkan halaman input daftar kontainer.

7) Aktor melakukan input data-data kontainer dengan benar.

8) Sistem menyimpan data kontainer ke database.

9. Prosedur menampilkan data pemesanan.

a. Use Case : Menampilkan data pemesanan.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu pemesanan.

4) Sistem menampilkan halaman pemesanan.

5) Aktor melihat data pemesanan yang diinginkan.

10. Prosedur menampilkan halaman input data pemesanan.

a. Use Case : Menampilkan input pemesanan.

b. Aktor : Manager pemasaran.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu pemesanan.

4) Sistem menampilkan halaman pemesanan.

5) Aktor memilih Tambah pemesanan.

6) Sistem menampilkan halaman input pemesanan.

7) Aktor melakukan input data-data pemesanan dengan benar.

8) Sistem menyimpan data pemesanan ke database.

11. Prosedur menampilkan data invoice.

a. Use Case : Menampilkan data invoice.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu invoice.

4) Sistem menampilkan halaman invoice.

5) Aktor melihat data invoice yang diinginkan.

12. Prosedur menampilkan halaman input invoice.

a. Use Case : Menampilkan input invoice.

b. Aktor : Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu invoice.

4) Sistem menampilkan halaman invoice.

5) Aktor memilih Tambah invoice.

6) Sistem menampilkan halaman input invoice.

7) Aktor melakukan input data-data invoice dengan benar.

8) Sistem menyimpan data invoice ke database.

13. Prosedur menampilkan laporan invoice.

a. Use Case : Menampilkan laporan invoice.

b. Aktor : Admin, Manager pemasaran, Manager operasional, Manager keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu laporan.

4) Sistem menampilkan halaman laporan invoice.

5) Aktor mencari atau melihat laporan data invoice yang diinginkan berdasarkan tanggal.

6) Sistem menampilkan data pencarian laporan berdasarkan tanggal.

14. Prosedur menampilkan halaman input user.

a. Use Case : input user.

b. Aktor : Admin.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu input user yang hanya ada di user admin.

4) Sistem menampilkan halaman input user.

5) Aktor melakukan input data-data user dengan benar.

6) Sistem menyimpan data user ke database.

15. Prosedur cetak laporan.

a. Use Case : Cetak Laporan.

b. Aktor : Manager Keuangan.

c. Skenario :

1) Aktor melakukan login.

2) Sistem menampilkan halaman home.

3) Aktor memilih menu laporan

4) Sistem menampilkan halaman laporan invoice.

5) Aktor memilih cetak semua laporan, yang lunas saja, atau yang belum lunas saja dari data laporan yang yang ada di menu laporan.

6) Sistem menampilkan laporan berupa pdf untuk dapat disimpan dan dicetak.


Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram yang menggambarkan behaviour/kebiasaan kegiatan pada Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan, yaitu sebagai berikut :

1. Activity Diagram Admin.

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Admin yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 11 (sebelas) Action, yaitu Membuka aplikasi informasi pembayaran pengadaan invoice, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data & input user, Melihat data pelanggan, Melihat data kapal dan daftar kontainer, Melihat data pemesanan, Melihat data invoice, Melihat data laporan invoice, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

2. Activity Diagram Manager Pemasaran.

Gambar 4.3. Activity Diagram Manager Pemasaran.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Manager Pemasaran yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 11 (sebelas) Action, yaitu Membuka aplikasi informasi pembayaran pengadaan invoice, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data & input pelanggan, Melihat data kapal, Melihat data daftar kontainer, Melihat data & input pemesanan, Melihat data invoice, Melihat data laporan invoice, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

3. Activity Diagram Manager Operasional.

Gambar 4.4. Activity Diagram Manager Operasional.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Manager Operasional yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 11 (sebelas) Action, yaitu Membuka aplikasi informasi pembayaran pengadaan invoice, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data pelanggan, Melihat data & input kapal, Melihat data & input daftar kontainer, Melihat data pemesanan, Melihat data invoice, Melihat data laporan invoice, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.

4. Activity Diagram Manager Keuangan.

Gambar 4.5. Activity Diagram Manager Keuangan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Manager Keuangan yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 11 (sebelas) Action, yaitu Membuka aplikasi informasi pembayaran pengadaan invoice, Menampilkan menu login, Input username & password, Menampilkan halaman home, Melihat data pelanggan, Melihat data kapal, Melihat data daftar kontainer, Melihat data pemesanan, Melihat data & input invoice, Melihat data laporan invoice & cetak laporan, Logout.

c. 1 (satu) Fork Node.

d. 1 (satu) Join Node.

e. 1 (satu) Decision Node.

f. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Admin.

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Admin yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.

2. 10 (sepuluh) lifeline, yaitu : Login, Home, Menu input user, Menu Pelanggan, Menu Pemesanan, Data Daftar Kontainer, Data Kapal, Data Invoice, Menu Laporan, Logout.

3. 12 (dua belas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Manager Pemasaran.

Gambar 4.7. Sequence Diagram Manager Pemasaran.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Manager Pemasaran yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Manager pemasaran.

2. 9 (sembilan) lifeline, yaitu : Login, Home, Menu pelanggan, Menu pemesanan, Data daftar kontainer, Data kapal, Data invoice, Menu laporan, Logout.

3. 11 (sebelas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

3. Sequence Diagram Manager Operasional.

Gambar 4.8. Sequence Diagram Manager Operasional.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Manager Operasional yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Manager Operasional.

2. 9 (sembilan) lifeline, yaitu : Login, Home, Data pelanggan, Data pemesanan, Menu daftar kontainer, Menu kapal, Data invoice, Menu laporan, Logout.

3. 11 (sebelas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

4. Sequence Diagram Manager Keuangan.

Gambar 4.9. Sequence Diagram Manager Keuangan.

Berdasarkan gambar Sequence Diagram Manager Keuangan yang diusulkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu Manager Keuangan.

2. 9 (sembilan) lifeline, yaitu : Login, Home, Data pelanggan, Data pemesanan, Data daftar kontainer, Data kapal, Menu invoice, Menu laporan, Logout.

3. 11 (sebelas) message yang dapat menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan


Rancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data dengan class diagram dan spesifikasi basis data.


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinsalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.10. Class Diagram yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.10 Class Diagram system yang diusulkan terdapat 8 Class yaitu terdiri dari :

1. Class tb_invoice_1

2. Class tb_invoice

3. Class user

4. Class tb_kapal

5. Class tb_invoice_sem

6. Class tb_daftar_container

7. Class tb_pesanan

8. Class tb_pelanggan


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, primary key, panjang record, dll. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : File user

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_user

Tabel 4.2. Tabel user


2. Nama File : File Pelanggan

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_pelanggan

Tabel 4.3. Tabel tb_pelanggan


3. Nama File : File Kapal

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_kapal

Tabel 4.4. Tabel tb_kapal


4. Nama File : File Daftar Container

Tipe File : File Master

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_container

Tabel 4.5. Tabel tb_daftar_container


5. Nama File : File Invoice

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_invoice

Tabel 4.6. Tabel tb_invoice


6. Nama File : File Invoice 1

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_invoice_1

Tabel 4.7. Tabel tb_invoice_1


7. Nama File : File Invoice Sementara

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_invoice_sem

Tabel 4.8. Tabel tb_invoice_sem


8. Nama File : File Pesanan

Tipe File : File Transaksi

Media  : Harddisk

Primary Key  : id_fp

Tabel 4.9. Tabel tb_pesanan




Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut:

1. Flowchart Login.

Gambar 4.11. Flowchart Login.


2. Flowchart Pelanggan.

Gambar 4.12. Flowchart Pelanggan.


3. Flowchart Container.

Gambar 4.13. Flowchart Conitainer.


4. Flowchart Kapal.

Gambar 4.14. Flowchart Kapal.


5. Flowchart Pemesanan.

Gambar 4.15. Flowchart Pemesanan.


6. Flowchart Invoice.

Gambar 4.16. Flowchart Invoice.


7. Flowchart Laporan.

Gambar 4.17. Flowchart Laporan.


Rancangan Program HIPO

HIPO (Hirarchy plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :

Gambar 4.18. Rancangan Program

Adapun spesifikasi program yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

1. Login (0.0)

a. Nama Program : Login.

b. Fungsi Program : Sebagai akses keamanan untuk masuk kedalam sistem dan menampilkan Halaman Utama (Home).

c. Proses Program : Jalankan program Login, kemudian masukan username dan password pada halaman Login untuk masuk ke dalam sistem dan menampilkan halaman home.


2. Home (1.0)

a. Nama Program : Home.

b. Fungsi Program : Untuk menampilkan Profil Perusahaan dan menu-menu pilihan yang terdapat di dalam Menu Utama (Home).

c. Proses Program : Jalankan program Home, kemudian pilih salah satu menu yang terdapat pada halaman Home, yaitu terdiri dari : Pelanggan, Daftar Kontainer, Daftar Kapal, Pemesanan, Invoice dan Laporan.


3. Pelanggan (2.0)

a. Nama Program : Pelanggan.

b. Fungsi Program : Untuk melihat data pelanggan dan input, update serta delete data pelanggan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Pelanggan maka akan tampil data pelanggan, apabila ingin input data pelanggan baru, klik Tambah Pelanggan.


4. Kapal (3.0)

a. Nama Program : Kapal.

b. Fungsi Program : Untuk melihat data kapal dan input, update serta delete data kapal.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Kapal maka akan tampil data kapal laut, apabila ingin input data kapal baru, klik Tambah Kapal.


5. Daftar Kontainer (4.0)

a. Nama Program : Daftar Kontainer

b. Fungsi Program :Untuk melihat data kontainer dan input, update serta delete data kontainer.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Daftar Kontainer maka akan tampil data kontainer, apabila ingin input data kontainer baru, klik Tambah Daftar Kontainer.


6. Pemesanan (5.0)

a. Nama Program : Pemesanan.

b. Fungsi Program : Untuk input data pemesanan pengiriman kargo dan melihat data-data pemesanan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Pemesanan maka akan tampil data pemesanan, apabila ingin tambah pemesanan baru, klik Tambah Pemesanan.


7. Invoice (6.0)

a. Nama Program : Invoice.

b. Fungsi Program : Untuk input invoice dan melihat informasi data-data invoice serta mengupdate keterangan bahwa invoice telah Lunas.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Invoice maka akan tampil data invoice, apabila ingin membuat invoice baru, klik Tambah Invoice. Seandainya ingin merubah keterangan bahwa invoice telah lunas, pilih data invoice yang diinginkan kemudian klik Lunas pada kolom update.


8. Laporan (7.0)

a. Nama Program : Laporan.

b. Fungsi Program : Untuk melihat dan mencetak data laporan invoice berdasarkan kata kunci tanggal pencarian yang diinginkan.

c. Proses Program : Pada halaman Home, pilih menu Laporan maka akan tampil data laporan invoice, apabila ingin mencetak laporan, klik Cetak Laporan.



Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau model dasar dari Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama.

1. Prototype Tampilan Login.

Gambar 4.19. Prototype Tampilan Login.

Keterangan: Tampilan menu login muncul jika telah masuk ke Web browser. User harus memasukkan Username dan Password terlebih dahulu, sistem dapat digunakan oleh Admin, Manager Pemasaran, Manager Operasional dan Manager Keuangan.


2. Prototype Tampilan Home.

Gambar 4.20. Prototype Tampilan Home.

Keterangan: Tampilan menu login muncul jika telah masuk ke Web browser. User harus memasukkan Username dan Password terlebih dahulu, sistem dapat digunakan oleh Admin, Manager Pemasaran, Manager Operasional dan Manager Keuangan.


3. Prototype tampilan data pelanggan.

Gambar 4.21. Prototype tampilan data pelanggan.

Keterangan: Tampilan menu data pelanggan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data pelanggan.


4. Prototype tampilan input pelanggan.

Gambar 4.22. Prototype tampilan input pelanggan.

Keterangan: Tampilan menu data tambah pelanggan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, kemudian manager pemasaran dapat menambah pelanggan dengan mengisi form yang telah disediakan.


5. Prototype tampilan data kapal.

Gambar 4.23. Prototype tampilan data kapal.

Keterangan: Tampilan menu data kapal muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data kapal.


6. Prototype tampilan input kapal.

Gambar 4.24. Prototype tampilan input kapal.

Keterangan: Tampilan menu data tambah kapal muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, kemudian manager operasional dapat menambah kapal dengan mengisi form yang telah disediakan.


7. Prototype tampilan daftar kontainer.

Gambar 4.25. Prototype tampilan daftar kontainer.

Keterangan: Tampilan menu daftar kontainer muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data daftar kontainer.


8. Prototype tampilan input daftar kontainer.

Gambar 4.26. Prototype tampilan input daftar kontainer.

Keterangan: Tampilan menu tambah daftar kontainer muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, kemudian manager operasional dapat menambah daftar kontainer dengan mengisi form yang telah disediakan.


9. Prototype tampilan data pemesanan.

Gambar 4.27. Prototype tampilan data pemesanan.

Keterangan: Tampilan menu pemesanan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data daftar pemesanan.


10. Prototype tampilan input pemesanan.

Gambar 4.28. Prototype tampilan tampilan input pemesanan.

Keterangan: Tampilan menu tambah pemesanan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, kemudian manager pemasaran dapat menambah pemesanan dengan mengisi form yang telah disediakan.


11. Prototype tampilan data invoice.

Gambar 4.29. Prototype tampilan data invoice.

Keterangan: Tampilan menu invoice muncul setelah login sebagai manager keuangan berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit, delete, update status pembayaran, export file pdf, maupun cetak data invoice.


12. Prototype tampilan input invoice.

Gambar 4.30. Prototype tampilan input invoice.

Keterangan: Tampilan menu tambah invoice muncul setelah login sebagai manager keuangan berhasil, kemudian manager keuangan dapat menambah invoice dengan mengisi form yang telah disediakan.


13. Prototype tampilan laporan.

Gambar 4.31. Prototype tampilan laporan.

Keterangan: Tampilan menu laporan muncul setelah login sebagai manager keuangan berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk mencetak laporan.



Tampilan Program

Berikut ini merupakan prototype atau model dasar dari Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama.

1. Tampilan Menu Log In .

Gambar 4.32. Tampilan Menu Login.

Keterangan: Tampilan menu login muncul jika telah masuk ke Web browser. User harus memasukkan Username dan Password untuk login, sistem dapat digunakan oleh Admin, Manager Pemasaran, Manager Operasional dan Manager Keuangan.


2. Tampilan Menu Home.

Gambar 4.33. Tampilan Menu Home

Keterangan: Tampilan menu home muncul jika telah berhasil masuk ke aplikasi, sistem dapat digunakan oleh Admin, Manager Pemasaran, Manager Operasional dan Manager Keuangan.


3. Tampilan Menu Data Pelanggan.

Gambar 4.34. Tampilan Menu Data Pelanggan

Keterangan: Tampilan menu data pelanggan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data pelanggan.


4. Tampilan Menu Pemesanan

Gambar 4.35. Tampilan Menu Pemesanan

Keterangan: Tampilan menu pemesanan muncul setelah login sebagai manager pemasaran berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data pemesanan.


5. Tampilan Menu Data Kapal

Gambar 4.36. Tampilan Menu Data Kapal

Keterangan: Tampilan menu data kapal muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data kapal.


6. Tampilan Menu Data Kontainer

Gambar 4.37. Tampilan Menu Data Kontainer

Keterangan: Tampilan menu daftar kontainer muncul setelah login sebagai manager operasional berhasil, sedangkan user lain tidak memiliki hak akses untuk tambah, edit maupun delete data daftar kontainer.


7. Tampilan Invoice

Gambar 4.38. Tampilan Invoice

Keterangan: Tampilan invoice hanya bisa di export pdf dan cetak oleh manager keuangan, user lain hanya bisa view data invoice.


8. Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.39. Tampilan Menu Laporan

Keterangan: Tampilan menu laporan untuk update dan mengontrol status pembayaran customer.



Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware ataupun Software yang digunakan untuk melakukan perancangan dan membuat program. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan oleh penulis yaitu dengan konfigurasi sebagai berikut :

Spesifikasi Hardware

1. Processor  : Intel (R), Celeron (R) CPU

2. Monitor  : LED

3. Mouse : Standard

4. Keyboard  : Standard

5. RAM : 2 GB

6. Hardisk : 500 GB

7. Printer : Laser Jet


Spesifikasi Software

1. Windows 10

2. MySQL

3. PHP

4. Sublime Text 3

5. XAMPP

6. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

7. Aplikasi Browser (Google Chrome/Firefox)


Hak Akses (Brainware)

1. Admin

2. Manager Pemasaran

3. Manager Operasional

4. Manager Keuangan


Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program Sistem Informasi Pembayaran Jasa Kepabeanan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama yaitu dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.10. Pengujian Black Box


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada menu log in, menu user, menu pelanggan, menu pemesanan, menu kapal, menu container, menu invoice. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user dalam mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap.


Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang, yaitu dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga dapat tercapai dalam penerapannya.


Schedule

Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem usulan ini dibuat dalam bentuk tabel Schedule Implementasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11. Pengolahan Jadwal (schedule) Implementasi


Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.

Tabel 4.12. Pengolahan Jadwal (schedule) Penerapan


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian estimasi biaya dalam penelitian dan penulisan Skripsi ini.

Tabel 4.13. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Bedasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada PT. Mutiara Samudera Cargotama, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari permasalahan yang ada yaitu sebagai berikut:

1. Sistem yang sedang berjalan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama saat ini masih kurang optimal serta keakuratan maupun kecepatan dalam pembuatan invoice dan laporan hasil pengurusan dokumen kepabeanan masih kurang efektif karena pengolahan data tersebut masih menggunakan Ms. Excel dan dokumentasi data pelanggan masih menggunakan pencatatan manual sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan dirancangnya sistem informasi pembayaran ini akan memudahkan semua pihak terkait dalam proses yang berjalan.

2. Kendala dan kekurangannya adalah penggunaan catatan, penyimpanan dan pembuatan invoice manual yang digunakan, sehingga untuk mencatat data para importir maupun eksportir, dapat terjadinya kehilangan data, adanya penumpukan berkas data - data pelanggan, dan kurang efektifnya laporan pembayaran yang ada pada PT. Mutiara Samudera Cargotama.

3. Menerapkan sistem informasi pembayaran jasa kepabeanan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan Sublime Text 3 sebagai editor , sistem informasi ini memiliki kemampuan untuk mengurangi kesalahan dalam laporan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama, dengan cara:

1) Menentukan tanggal jatuh tempo yang tepat terhitung dari pembuatan invoice.

2) Memberikan identifikasi pelunasan pembayaran berdasarkan invoice yang ada.

3) Sistem akan melakukan proses pemberitahuan keterlambatan pembayaran yang melewati batas jatuh tempo invoice yang ada.



Saran

Adapun saran yang dapat disajikan sebagai bahan pertimbangan pada PT. Mutiara Samudera Cargotama diharapkan akan berguna bagi perusahaan sehingga dapat membantu untuk mencapai hasil maksimal. Saran-saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Diperlukan training bagi user untuk mengoperasikan sistem yang dibangun, supaya pada pelaksanaan dan prosesnya tidak ada kendala yang bisa mengakibatkan kurang optimalnya kinerja.

2. Setelah dapat diimplementasikan dengan baik maka diperlukan pula evaluasi secara berkala untuk dapat dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu teknologi yang tumbuh semakin pesat.

3. Diperlukan backup data untuk adanya keamanan data, hal ini sangat penting supaya jika terjadi error atau kesalahan pada komputer adanya backup, data tersebut tidak akan hilang.




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq, Rohmat. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wacana Media.
  4. Arnold, Ross D, et all. 2015. A Definition of Systems Thinking: A Systems Approach. Vol.44 (669:678). Procedia Computer Science.
  5. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Al-Mamary, et all. 2014. The Meaning of Management Information Systems and its Role in Telecommunication Companies in Yemen. Vol. 2, No. 2, 22-25 American Journal of Software Engineering
  8. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Maimunah, Lusyana Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol.5 No.3 - Mei 2012).
  10. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 4 No.3 - Mei 2011).
  11. Tarigan, Apriyanti. 2012. Analisa Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT Sinar Mentari Jaya (Laporan Kuliah Kerja Praktek).
  12. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 3 No.2 - Januari 2010).
  13. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 7, No. 1, September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  14. 14,0 14,1 Harry J. Rosenblatt. (2014). Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning.
  15. Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta:Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada.
  16. 16,0 16,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Smart Grafika.
  17. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011.
  18. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 19,4 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  20. Husain, Syefri Maulana. 2014. Pemanfaatan Basic4android dan MySQL dalam Membangun Aplikasi Smartphone untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  21. Rizaldi, Adrian. 2014. Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 Rosa, A.S., Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  23. Stephens dan Plaw 2013. Definisi Database.
  24. Cortez, Michael A, et all, International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.6 (2) (2015:1143).
  25. Raharja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  26. Mursyidi. 2010. Akuntansi Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.
  27. Ismail. 2009. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  28. Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini 2009, Akuntansi keuangan Universitas.
  29. Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19. Jakarta: Erlangga.
  30. 31,0 31,1 31,2 Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  31. Behrooz Mashreghi, An Analysis of the Factors Influencing Success of Bank-issued Micropayment Systems in Iran, 2011, 12.
  32. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
  33. 34,0 34,1 Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra. 2012, Service Management Meningkatkan Layanan Prima, Jakarta: Andi.
  34. 35,0 35,1 Rambat Lupiyoadi. 2013, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
  35. Sumber: http://www.beacukai.go.id/. Diakses pada tanggal 07 September 2016
  36. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
  37. Nugroho. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML. Yogyakarta : Andi Offset.
  38. Jagadish Maddirala, et all, International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol.5 (6) (2014:7245).
  39. 40,0 40,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif. Jakarta : Mitra.
  40. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
  41. 42,0 42,1 Madcoms. 2011. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi Offset.
  42. Sibero, Alexander F.K. 2012. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
  43. Winarno, Edy dan Ali Zaki. 2011. Easy Web Programming with PHP plus HTML 5. Jakarta: Elex Media Koputindo.
  44. 45,0 45,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  45. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  46. Widya, Woro. 2010. Panduan Aplikasi dan Solusi (PAS) Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basaic 2010. Yogyakarta : Andi Offset.
  47. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya: LUG STIKOM.
  48. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
  49. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  50. 51,0 51,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  51. Rahmawati, Siti 2014. Pengembangan Sistem Infromasi Rooster Sebagai Penunjang Kegiatan Pelayanan IduHelp Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang. Skripsi STMIK Raharja.
  52. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  53. 54,0 54,1 Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandir Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  54. 55,0 55,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  55. 56,0 56,1 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Offset.
  56. Rasdiana, Erlita. 2013. Analisa Pengembangan Sistem Informasi Student Information Service (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Laporan Kuliah Kerja Praktek STMIK Raharja.
  57. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia.
  58. Soleh, Oleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah dan Asdin. 2013. Metode Peninjauan Dashboard dari Business Intelligence untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.