SI1214470657

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PAYMENT VENDOR

DI PT SO GOOD FOOD MANUFACTURING


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1214470657
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PAYMENT VENDOR

DI PT SO GOOD FOOD MANUFACTURING

Disusun Oleh :

NIM
: 1214470657
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PAYMENT VENDOR

DI PT SO GOOD FOOD MANUFACTURING

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214470657
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dina Fitria Murad, M.Kom)
   
(Haryanto, M.kom)
NID : 02026
   
NID : 09010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PAYMENT VENDOR

DI PT SO GOOD FOOD MANUFACTURING


Dibuat Oleh :

NIM
: 1214470657
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1214470657
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214470657

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Kemajuan teknologi yang pesat saat ini mendorong berbagai organisasi baik instansi maupun perusahaan swasta untuk memanfaatkan kemajuan tersebut dalam memberikan kualitas perusahaan. PT. So Good Food Manufacturing salah satu perusahaan yang memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pengolahan data secara manual akan menyebabkan keterlambatan manajer dalam mengambil keputusan, karena tidak ada cukup informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Karena alasan ini, setiap perusahaan untuk sukses dan berkembang diperlukan salah satu faktor yang memberikan kontribusi yaitu menggunakan sistem informasi yang baik yang sudah ada dengan menggunakan komputer sebagai alat. Selama ini, pembuatan pembayaran vendor di PT. So Good Food Manufacturing masih manual. Dengan demikian adanya kebutuhan informasi yang makin lama makin meningkat, diperlukan suatu sistem yang baik dan memudahkan semua proses. Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehinggga dicapai efesiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data.


Kata Kunci: Informasi, Pembayaran, Manual, Analisa Sistem, Vendor

ABSTRACT

Rapid technological advances today encourage various organizations both institutions and private companies to take advantage of the progress in providing quality companies. PT. So Good Food Manufacturing one company that has several objectives to be achieved by the owners and management. Manual processing manager will cause delays in taking decisions, because there is not enough information to support decision making. For this reason, every company to succeed and develop the necessary one contributing factor is use of good information systems that already exist by using the computer as a tool. During this time, the manufacture of vendor payments in PT. So Good Food Manufacturing is still manual. Thus the need for information that is gradually increasing, we need a system that is better and easier all the processes. The use of computers as a means of data processing can increase the speed of work so as to achieve efficiency of energy and time in processing the data.


Keywords: Information, Payment, Manual, Analysis System, Vendor

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Aplikasi Payment Vendor di PT. So Good Food Manufacturing”. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna melengkapi sebagian syarat akademik dalam menyelesaikan program Strata 1 di STMIK Raharja. Bahan penulisan ini, berdasarkan hasil observasi dan wawancara, yang penulis lakukan serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Dalam penulisan laporan ini penulis menerima bantuan dan dukungan baik moril, materiil serta doa dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku Puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

5. Bapak Haryanto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.

6. Kedua orang tua Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang tiada henti untuk keberhasilan penulis.

7. Bapak Rudi Sandek selaku HRD yang telah mengizinkan penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktek di PT. So Good Food Manufacturing.

8. Ibu Pipit Handayani selaku kasir yang membantu selama di lapangan dan telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.

9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

10. Jessica Florensia Irene sebagai teman dekat yang selalu membantu, mendukung dan menjadi inspirasi saya.

11. Sahabat-sahabat penulis, Muhammad Fakih, Sri Rahayu, Agus Prasetyo, Yuni Astiyani, Cahaya, Alam Pratama, dan seluruh teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kalangan praktisi dan akademi dikemudian hari.

Tangerang, Januari 2016
Nama. Gideon
NIM. 1214470657

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Analisa SWOT

Tabel 3.2. Strategi SWOT

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Struktur Tabel Vendor

Tabel 4.3. Struktur Tabel Invoice

Tabel 4.4. Struktur Tabel Pembayaran

Tabel 4.5. Struktur Tabel View Invoice

Tabel 4.6. Struktur Tabel User

Tabel 4.7. Schedule Implementasi

Tabel 4.8. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. List Pembayaran Vendor

Gambar 2.1. Daur Hidup Sistem

Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.3. Tipe Strategi SWOT

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Gambar Use Case Diagram

Gambar 3.3. Gambar Activity Diagram

Gambar 4.1. Usecase Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Kasir Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Activity Diagram Manajer Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequance Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequance Diagram Accounting Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Sequance Diagram Kasir Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Sequance Diagram Manajer Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.10. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.11. Prototype Halaman Login

Gambar 4.12. Prototype Halaman Home

Gambar 4.13. Prototype Halaman Transaksi Invoice

Gambar 4.14. Prototype Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Transaksi Invoice

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.19. Tampilan Halaman Laporan Invoice Vendor

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Laporan PPN

Gambar 4.21. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Transaksi Invoice

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Laporan Invoice Vendor

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Laporan PPN

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Create User

Gambar 4.29. Tampilan Halaman View User

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Create Vendor

Gambar 4.31. Tampilan Halaman View User


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dunia teknologi seiring berjalan waktu semakin hari semakin meningkat, sehingga teknologi yang harus dikembangkan pun semakin maju. Dan di negara-negara maju teknologi merupakan suatu hal yang menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dalam era global sekarang perkembangan suatu sistem sangat meningkat pesat sehingga pengguna sangat membutuhkan sistem tersebut dalam menunjang kebutuhannya. Pengolahan data dalam suatu sistem sangat penting untuk menunjang kebutuhan sistem tersebut. Dengan adanya pengolahan data, maka sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Biasanya pengguna sangat membutuhkan data-data yang cepat dan akurat dalam suatu sistem untuk membantu pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif. Data-data ini sangat dibutuhkan pengguna dan disimpan di dalam suatu sistem yang aman dan dapat memudahkan pengguna untuk melakukan pemeriksaan data, keberlakuan data, data yang harus diolah, data yang harus disimpan, data yang harus dipisahkan ke bagian-bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna.

PT. So Good Food Manufacturing adalah sebuah perusahaan dengan jenis usaha industri pengelohan makanan beku atau disebut dengan Frozen Food. Dalam sistem PT. So Good Food Manufacturing, pencatatan transaksi sudah menggunakan sistem SAP, akan tetapi dalam pencatatan pembayaran ke vendor masih menggunakan sistem aplikasi Microsoft Excel.

Dengan adanya transaksi-transaksi yang semakin lama semakin meningkat, maka diperlukan suatu sistem yang baik yang dapat bertujuan untuk memudahkan semua proses. Pemakaian komputer sebagai alat pengolah data dapat meningkatkan kecepatan pekerjaan sehinggga di capai efesiensi tenaga dan waktu dalam mengolah data. Dari hal tersebut penulis tertarik untuk memilih “Aplikasi Payment Vendor di PT So Good Food Manufacturing” sebagai judul Skripsi.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem pembayaran vendor di PT. So Good Food Manufacturing saat ini sudah optimal?

  2. Bagaimanakah merancang sistem informasi yang tepat dan terintegrasi dalam proses pengolahan data pembayaran vendor?

  3. Bagaimanakah menghasilkan sistem atau aplikasi untuk proses pembayaran vendor?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

  1. Pengolahan data vendor

  2. Pengolahan data faktur/invoice

  3. Pengolahan data pembayaran vendor yang sudah atau belum terbayar

  4. Pembuatan laporan pembayaran per vendor

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan antara lain:

    1. Melakukan pengembangan sistem pembayaran ke vendor pada PT. So Good Food Manufacturing dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

    2. Membantu perusahaan untuk memudahkan dalam penyajian laporan pembayaran ke vendor.

  2. Tujuan Fungsional

Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. So Good Food Manufacturing sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi permasalahan yang ada dan efisiensi waktu.


Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

  1. Dapat menghemat waktu dalam pembuatan pencatatan pembayaran ke vendor.

  2. Dapat menunjang kinerja pegawai pada PT. So Good Food Manufacturing.

  3. Dapat menghasilkan sistem informasi untuk melakukan aktifitas pengolahan data dalam menunjang pengambilan keputusan.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut :

  1. Metode Obervasi

    Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan kerja yang bertempat di PT. So Good Food Manufacturing antara lain mengamati cara kerja, menganalisa konsep kerja, fasilitas atau sarana kerja yang tersedia.

  2. Metode Wawancara

    Yaitu pengumpulan data dengan cara berdialog langsung dengan pihak yang dianggap memiliki pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut, yaitu wawancara supervisor finance.

  3. Studi Pustaka

    Yaitu pengumpulan data atau informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi-referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

Metode Analisis

Kegiatan menganalisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh fakta dan informasi hasil penelitian. Data dan informasi harus dianalisis menggunakan metode dan teknik yang tepat. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan metode analisa SWOT.

Metode Analisa SWOT digunakan untuk kekuatan (strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya.

Metode Perancangan

Sistem informasi yang baik adalah sistem informasi yang dapat dengan mudah dikembangkan sesuai dengan kondisi dan perkembangan di mana sistem tersebut diaplikasikan. Tahapan-tahapan perancangan sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dalam mengumpulkan beberapa objek yang diteliti, yang digambarkan secara visual dalam bentuk usecase visual paradigm for UML(Unified Modelling Languange). Perancangan sistem menggunakan Adobe Dreamweaver sebagai pengolah sintaks bahasa pemrograman PHP (personal homepage) dan php Myadmin sebagai interface database MySQL.

Selanjutnya, penulis menggunakan metode elisitasi. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis, Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahapIII, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasifinal, peneliti diharapkan dapat focus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu dengan Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam penulisan Skripsi ini pada setiap bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencangkup beberapa sub bab yang diuraikan secara bertahap, diantaranya Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab. Dan analisa sistem yang sedang berjalan.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang sistem informasi yang diusulkan dan uraian mengenai rancangan tampilan sistem informasi yang dibuat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Gorden B. Davis dalam bukunya Tata Sutabri (2012:6)[1], mendefinisikan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “susunan gagasan – gagasan atau konsepsi ang teratur yang saling bergantung”.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[1], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (components)
  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

  3. Batasan sistem (boundary)
  4. Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  5. Lingkungan luar sistem (environment)
  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (interface)
  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  9. Masukan Sistem (input)
  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran sistem (output)
  12. Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  13. Pengolah Sistem (processing)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

  15. Sasaran (objectives)
  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin,yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20-21)[1], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
  2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  3. Pembangunan sistem
  4. Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan sistem
  6. Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian sistem
  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  9. Sistem menjadi using
  10. Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistemyang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Gambar 2.1 Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah. Data terbagi menjadi 2 macam berdasarkan macamnya, yaitu:

  1. Data Internal
  2. Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

  3. Data Eksternal
  4. Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. http://hanihohoy.blogspot.com/2012/11/definisi-data-informasi-dan-sistem.html (diakses 18 november 2012)

Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

  1. Informasi Strategis
  2. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

  3. Informasi Taktis
  4. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

  5. Informasi Teknis
  6. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari – hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.

Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30)[1], Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap
  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan waktu
  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur
  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38)[1], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:39)[1], sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)
  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)
  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (database block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok kendali (control block)
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Teori Khusus

Definisi Pembayaran

Dalam proses pembayaran terdapat dua macam dari proses pembayaran yaitu :

  1. Pembayaran Tunai (On Cash) adalah pembayaran dilakukan pada saat terjadinya penyerahan barang dari penjual kepada pembeli atau pada saat terjadinya transaksi jual beli.
  2. Pembayaran Kredit (On Account) adalah pembayaran dilakukan selang beberapa waktu setelah penyerahan barang dari penjual kepada pembeli. Jangka waktu pembayaran (saat jatuh tempo) biasanya dicantumkan dalam faktur. Misalnya, dalam faktur dicantumkan sebagai berikut :
    1. Syarat n/30, artinya pembayaran harus dilakukan 30 hari setelah tanggal faktur.
    2. Syarat 3/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari mendapatkan potongan 3%, sedangkan pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal faktur.
    3. Syarat 2/15, n/EOM (EOM= End Of Month), artinya jika pembayaran dilakukan dalam waktu 15 hari, akan mendapatkan potongan 2%, sedangkan pembayaran dilakukan selambat-lambatnya akhir bulan.

Definisi Vendor

Vendor atau supplier adalah lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang menyediakan bahan, jasa, produk untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Metode Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT beberapa pandangan menurut para ahli, antara lains ebagai berikut :

  1. Freddy Rangkuti berkata (2011:64)[3],berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yangterdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.
  2. Suyatno Risza (2010:174)[4], berpendapat bahwa SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauanperubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kitadapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkankondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[3], “Matriks Strengths, Weakness , Opportunity, Threats (SWOT) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks, namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakansemua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkankelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakankekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. d. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkankelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.3 Tipe Strategi SWOT (Rangkuti, 2001-61)

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi dan Henderi (2011:61)[5], “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

UML (Unifield Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam widodo dan Herlawati (2011:6)[6] mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yangharus diikuti. Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.

Diagram – Diagram UML

Adapun jenis diagram antara lain : (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:10-12)[6]

  1. Diagram Kelas
  2. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka -antarmuka, kolaborasi - kolaborasi, serta relasi - relasi.

  3. Diagram Paket (Package Diagram)
  4. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram Use Case
  6. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  7. Diagram interaksi dan Sequence (urutan)
  8. Diagram interkasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)
  10. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
  12. Status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  13. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
  14. Diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan membertekanan pada aliran kendali antar objek.

  15. Diagram Komponen (Component Diagram)
  16. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistemperangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
  18. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Macromedia Dreamweaver CS6

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Sibero, (2011:384)[7], Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

Menurut Milician (2012:5)[8], Dreamweaver CS6 is a powerful Hyper Text Markup Language (HTML) editor used by professionals, aswell as beginners. (Dreamweaver CS6 adalah Hyper Text MarkupLanguage (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula). Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamweaver memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

Database

Definisi Database

Menurut Oktavian (2010:40)[9],“Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yangmempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehinggabisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

Jenis Database yang digunakan

  1. Xampp
  2. Ginting berpendapat (2013:11)[10], XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang terdiri sendiri (localcost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistemoperasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas,merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis.

  3. MySQL
  4. “MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management System) yang mengeloladatabase dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dandapat di akses oleh banyak user”.

    Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[11], “Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisinilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri”. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

    1. Tipe data numeric
    2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

    3. Tipe data string
    4. String adalah jenis data yang terdiri dari rangkaian karakter.

    5. Tipe data char() dan varchar()
    6. Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama,perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe datachar() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlahkarakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte.

    7. Tipe data tanggal
    8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah.

Konsep Dasar PHP

Menurut Oktavian (2010:31)[9], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:114)[11], “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosessor) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan bersifat server-side yang ditambahkan kedalam HTML. Sifat Server side berarti pengerjaan skrip dilakukan diserver, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. Cara penulisan skrip PHP ada dua macam, yaitu Embedded Script dan Non embedded Script.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Nugroho (2010:10)[12], “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Menurut Guritno, dkk (2010:302)[13], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Jenis-Jenis Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Metode Blackbox

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value Analysis
  4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  5. Cause Effect Graph
  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  7. Random Data Selection
  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test Pada
  10. Teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Literature Review

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan ini perlu dilakukan studi pustaka sebagaisalah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang telah dijalankan oleh Pipit fitrianingsih [2014][14], STMIK Raharja berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK”, pada tahun 2014. Sistem ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian pertama, salah satu hal yang penting diperlukan dalam sebuah perusahaan, informasi di nilai berguna jika dapat membantu pimpinan dalam menentukan kelangsungan organisasi kedepannya, dan salah satu hal penting tersebut adalah informasi tentang laporan pengeluaran petty pada perusahaan.
  2. Penelitian oleh Meinardus Bria Seran, STMIK AMIKOM Yogyakarta (2012)[15] yang berjudul ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PEMBAYARAN UMUM PADA SEKOLAH SMA KRISTEN MERCUSUAR KUPANG yang menggunakan metode SDLC (System Developlment Life Cycle) untuk menggambarkan pola perangkat lunak
  3. Penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Mei Wulandari & Djoko Kristianto (2012)[16] Penelitian ini berjudul “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi pada Prosedur Pembelian Bahan Baku di PT. Batik Danar Hadi Surakarta”. Sistem ini dibuat untuk lebih mempermudah stakeholder dalam pembelian bahan baku dan dapat memilih pemasok berdasarkan penawaran harga barang terendah.
  4. Penelitian oleh Winda Asti Devega [2012][17] dengan judul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Keuangan Pada SMA Pancasila Purworejo”, AMIKOM Yogyakarta. Pada SMA Pancasila masih menggunakan cara manual dalam mengolah data SPP, mengolah data gaji pegawai dan membuat laporan keuangannya, sehingga kurang praktis, kurang efisien dan masih sering terjadi kesalahan antar lain masalah dalam penulisan, perhitungan, serta akses datanya kurang cepat dan belum tergorganisasir dengan baik sehingga keakuratan datanya kurang dan dalam penyimpanan data masi belum tertata dengan rapih.
  5. Peneitian yang dilakukan oleh Iwan Prasetyo (2013)[18], STMIK Raharja [28].Penelitian yang telah dilakukan oleh Iwan Prasetyo (2013) berjudul “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”. PT Gajah Tunggal Tbk yang bergerak dalam bidang pembuatan compound sudah terkomputerisasi namun masih menggunakan Ms.Excel, jadi ketika data dibutuhkan sering terjadi keterlambatan dalam penyajiannya. Ketika terjadi masalah sulit untuk mengecek laporan yang sudah lama.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Rosiana (2013)[19], STMIK Raharja. Penelitian ini membahas mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web pada PT. Tata Bros Sejahtera”, pada penelitian ini lebih berfokus terhadap sistem pembelian tunai yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual menggunakan Microsoft Excel. Sistem pembelian ini di desain menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai web editor, MySQL sebagai database, AppServ software database, PHP sebagai bahasa pemograman yang digunakan, dan jaringan intranet sebagai penghubung jaringan agar sistem pembelian pada PT. Tata Bros Sejahtera terhindar dari ketidakefektifan dan ketidakefisienan suatu sistem.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah Singkat perusahaan

PT. So Good Food Manufacturing pada awalnya bernama PT. Japfa Santori Indonesia (PT. Japfa Osi Food Indonesia yang merupakan join venture antara OSI (Otto and Son coorporation)) Amerika dengan PT. Japfa Comfeed Indonesia yang didirikan pada tanggal 25 juni 1997 atas akta notaris Mudofir Hadi,SH.,NO 80.Tanggal 25 juni 1997. Legalitas PT. Japfa OSI Food Industries disahkan pada tahun 1998 dalam surat keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-7919 HT 01.01 Thn.1997 jo Surat Perubahan Rencana Proyek No. 1124/III/PMA/2000 tertanggal 14 Agustus 2000 dan resmi tertuang dalam berita lmbaran Negara No. 36 Tanggal 5 Mei TBN No. 2421 – 1998.

Pada tanggal 01 November 2003 terjadi perubahan struktur Kepemilikan saham PT. Japfa OSI Food Industries, sehingga berganti nama menjadi PT. So Good Food Manufacturing dan tidak bekerjasama lagi dengan OSI. Pergantian nama tersebut telah disetujui oleh keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-2384 IIT 01.04 Th. 2003 tentang persetujuan Akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas dengan No. NPWP 01.824.379.0-411.001.

PT. So Good Food Manufacturing bergerak dalam industri pemotongan ayam,pengolahan karkas ayam, dan menghasilkan produk daging olahan. Perusahaan ini diberada di bawah naungan japfa Group, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agro industri seperti pembibitan dan penetasan ayam, pakan ternak, tambak udang, pngolahan daging, dan sebagainya.

Pada awalnya perusahaan ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan daging olahan rumah makan cepat saji Mc. Donald’s berupa Fillet O Fish, Mc. Chicken dan Beef Burger sebagai Exclusive Supplier. Setelah tidak lagi menjadi Exclusive Supplier, PT. So Good Food Manufacturing Memperluas Usahanya dengan memproduksi Chicken Nugget bermerk SO GOOD. Dan produknya berkembang dengan memproduksi Bakso Ayam, Udang, dan Ikan, Bakso Goreng, Bakso Kuah, Bakso Urat, Beef Sausage, Chickn Chunk, Chicken karagee, Chicken Katsu, Chicken Nugget, Chicken Stick, Dino Bites, Spicy Wings, Fried Chicken, Nugget Jet, So Nice Chicken Nugget, So Eco Chiken Nugget, Sozzis Ayam, Sozzis Sapi, Sonice, Nugget Alphabet.

PT. So Good Food Manufacturing sejak tahun 1998 telah mendapatkan sertifikat halal dari LP-POM MUI Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Saat ini semua produk-produk yang di produksi oleh PT. So Good Food Manufacturing telah mendapatkan sertifikat halal. Sertifikat halal ini selalu diperpanjang setiap 2 tahun sekali.

Sejak Produksi dan pemasaran pertama pada tahun 1998, perusahaan terus mengalami perkemabangan yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta jenis produksinya. Hal tersebut terlihat dari tersebarnya produk So Good Food Manufacturing di seluruh tanah air, dan perusahaan Japfa memiliki cabang perusahaan di Asia, diantaranya Thailand, Filipina, Hongkong, Cina dan Taiwan.

Tahun 2004 PT. So Good Food Manufacturing masih bekerjasama dengan PT. Ciomas Adisatwa dimana alat produksi milik bersama dengan PT. Ciomas Adisatwa dan produksi dilakukan oleh PT. So Good Food Manufacturing dalam proses VAM dan RPA. PT. So Good Food Manufacturing kemudian melepaskan diri dari PT. Ciomas.Tiga tahun berturut-turut 2005, 2006, 2007, PT. So Good Food Manufacturing menerima “Best Brand” Award dari Majalah Marketing untuk Sozzis So Good dan So Good Nugget.

Tahun 2008, PT. So Good Food Manufacturing menerima “Golden Brand” Judul dari Majalah Marketing, Untuk kinerja prima mendapatkan “ Best Brand” Award selama tiga tahun berturut-turut tahun 2006, 2007, dan 2008. Tahun 2008, So Good Nugget memperoleh “Top Brand Award” dari Majalah SWA, So Good Sozzis telah dipilih untuk menjadi “Top Brand” Award dari Majalah SWA dan So Good Baso menerima “Top Brand No.1” Award dari Majalah SWA.

PT. So Good Food Manufactruing dipilih oleh Trans 7 sebagai program pendidikan yang berkualitas. Tahun 2009 PT. So Good Food Manufacturing mendirikan pabrik baru di Myanmar untuk Divisi Sosis (RTE/Ready To Eat) dan di Vietnam untuk semua proses VAM (Value Added Meat).

PT. So Good Food Manufacturing dalam menjaga dan mempertahankan kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan, PT. So Good Food Manufacturing didirikan untuk memenuhi permintaan konsumen makanan cepat saji (convenient food) mempunyai motto perusahaan “Growing Together Towards Mutual Prosperty” yaitu ikut tumbuh bersama konsumen demi mencapai kesjahteraan bersama.

Tanggal 10 Oktober 2008 PT. So Good Food Manufacturing menggunakan ISO 22.000 dan disyahkan Juni 2009, dimana manajemen PT. So Good Food Manufacturing berkomitmen menghasilkan produk dengan menerapkan sistem manajemen Keamanan Pangan ISO 22.000 : Tahun 2005 yang mengacu pada perundang-undangan.

Sementara itu untuk meningkatkan kedisiplinan semua karyawan di dalam perusahaan, maka PT. So Good Food Manufacturing selalu menekankan Budaya 5S (PTBMB), yaitu :

  1. Seiri/Pemilahan ( P )
  2. Membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan.

  3. Seiton/Penataan ( T )
  4. Menentukan tata letak supaya tertata rapi, sehingga bilamana diperlukan mendadak barang tersebut dapat ditemukan dengan cepat.

  5. Seiso/Pembersihan ( B )
  6. Menghilangkan sampah, kotoran, dan barang asing, untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih.

  7. Seiktsu/Pemantapan ( M )
  8. Memelihara barang supaya tetap baik dan fungsi normal, mencegah kesalahan terjadi kembali, membuat rambu-rambu, papan petunjuk, tulisan dan sebagianya.

  9. Shitsuke/Pembiasaan ( B )
  10. Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.

Stuktur organisasi PT. SO GOOD FOOD MANUFACTURING

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. General Manager
  2. Pemimpin manajemen tingkat atas, dibantu oleh sekertaris dan membantu Presiden Direktur dalam menerjemahkan sasaran jangka panjang maupun jangka pendek menjadi operasional perusahaan.

  3. Plant Manager
  4. Plant Manager bekerja sama dengan smua pihak untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi standar permintaan atau memenuhi syarat mutu produk yang berkulalitas. Plant Manager membawahi beberapa bagian, Planing Production and Inventory Control (PPIC), Produksi dan Maintanance Departemen.

    Planning Production and Inventory Control (PPIC), bertugas sebagai Inventory yaitu menyediakan bahan baku dan Planning yaitu merencanakan produksi berdasarkan persediaan barang yang ada. Bagian Produksi bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan mengendalikan proses produksi yang telah ditetapkan. Bagian Maintenance bertugas menjaga, merawat, dan memperbaiki seluruh sarana produksi agar tetap dalam keadaan baik dan layak beroperasi.

  5. Sales dan Marketing Depatemen
  6. Bagian Sales dan Marketing bertanggung jawab terhadap semua penjualan barang yang keluar dari perusahaan dan PT. So Good Food Manufacturing bekerjasama dengan PT. So Good Food untuk memasarkan produk-produk yang di hasilkan.

  7. Departemen Reserch And Development (R&D)
  8. Departemen ini bertugas dalam melakukan penelitian terhadap produk, pengembangan produk serta penelitian untuk menghasilkan produk-produk baru sesuai kebutuhan konsumen dan perkembangan zaman.

  9. Departemen Quality Assurance(QA)
  10. Departemen ini bertugas dalam menjaga dan mengawasi kualitas bahan baku maupun produk-produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu dan spesifikasi yang ditetapkan sehingga aman bagi konsumen. Pelaksanaan Departemen QA dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

    1. QA System
    2. Bertugas dalam kegiatan administrasi departemen QA dan mengontrol dokumen-dokumen, menyiapkan hal-hal yang terkait dengan registrasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Departemen Kesehatan atau Badan Pengendalian dan Pengemasan Obat dan Makanan (BPPOM) serta memastikan Good Manufacturing Practice (GMP), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), dan ISO telah dilaksanakan sesuai prosedur.

    3. QA Non-Line
    4. Bertugas Memeriksa semua bahan baku dan bahan penunjang yang digunakan untuk menghasilkan produk, memeriksa produk jadi yang akan dikirim ke distributor, dan bertanggung jawab dalam pemeriksaan laboratarium.

    5. QA-In Line
    6. Bertugas untuk mengawasi dan mengontrol kualitas produk selama proses produksi berlangsung sesuai dengan work instruction perusahaan.

    7. QA Sanitasi
    8. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses sanitasi, jenis sanitasi, metode, dan bahan yang digunakan dalam proses sanitasi.

  11. Departemen Purchasing
  12. Departemen Purchasing bertugas dalam pengadaan, pembelian, dan pengawasan bahan baku pada proses penerimaan barang dan supplier.

  13. Departemen Logistic
  14. Departemen ini bertugas dalam penerimaan barang, bahan baku, menyimpan, dan menangakni barang dalam gudang penyimpanan (Warehouse).

  15. Departemen Finance and Accounting (F&A)
  16. Departemen ini bertanggung jawab dalam pengelolaan dana dan keuangan perusahaan, perhitungan pajak, dan pembiayaan, baik dana masuk maupun dana yang keluar.

Visi dan Misi Perusahaan

PT. So Good Food Manufacturing yaitu perusahaan yang memperhatikan jaminan mutu sebagai prioritas utama dengan menjalankan prinsip-prinsip aman, sehat, utuh, halal, menjadi perusahaan yang selalu konsisten, efisien, produktif & inovatif, menjadi perusahaan yang ikut tumbuh bersama konsumen demi kesejahteraan bersama.

Tata Sistem Yang berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Vendor melalukan tukar faktur kepada admin purchasing, kemudian admin purchasing menyerahkan faktur tersebut kepada bagian accounting untuk di input dan kasir akan melakukan pembayaran pada saat faktur tersebut telah jatuh tempo.

Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Payment Vendor yang sedang berjalan pada PT. So Good Food Manufacturing.
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin Purchasing, Accounting, dan kasir.
  3. 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya : Menerima tukar faktur dari Vendor, Memberikan Voucher ke Accounting, Input Voucher ke daftar pembayaran, Menyerahkan Voucher ke kasir, Menyiapkan pembayaran, Melakukan pembayaran, dan Membuat laporan.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 Initial node , objek yang diawali
  2. 3 vertical swimeline yaitu Admin Purchasing, Accounting, dan Kasir.
  3. 12 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 Decision node digunakan untuk pilihan kondisi
  5. 1 final node, objek yang diakhiri

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Berikut akan dijelaskan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) pada PT So Good Food Manufacturing.

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Strategi SWOT

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi dan sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang pembayaran vendor pada PT. So Good Food Manufacturing yang sistemnya masih menggunakan Microsoft Excel dan pembuatan laporan belum secara maksimal.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem yang berjalan saat ini di bagian program dan pelaporan sudah berjalan cukup baik. Akan tetapi, sumber penyimpanan data masih disimpan secara manual belum terintegrasi dengan baik dan dapat mengakibatkan terjadinya data yang tercecer serta proses pencarian data yang lebih lama.

Analisa Waktu

Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan, pada proses pencarian data vendor yang sudah di bayar maupun yang belum dibayar membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan sistem penyimpanan yang hanya mengandalkan satu buah komputer.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisa, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk penyimpanan, pencatatatn, dan pencarian data elektronik yang terintegrasi dengan database sehingga dapat diakses kapan saja dan dapat mempermudah dalam pekerjaan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware :
    1. Processor : Intel Core i3
    2. Monitor : LED 14”
    3. Mouse : Standar
    4. Keyboard : Standar
    5. RAM : 2 GB
    6. Hardisk : 160 GB
    7. Printer : Laserjet
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) :
    1. Microsoft Windows XP SP 3
    2. Microsoft Office Excel 2003
  3. Hak Akses (Brainware) :
    1. User / Staff
    2. Administrator

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, sistem serta proses penginputan dan pembayaran voucher vendor yang berjalan saat ini di Bagian Kasir dan Accounting sudah berjalan cukup baik. Namun, sumber data yang masih disimpan secara manual berupa penyimpanan arsip hardcopy di lemari dan penyimpanan softcopy dalam format xls masih disimpan di salah satu komputer dengan membuat folder-folder di harddisk salah satu komputer sehingga apabila komputer tersebut mengalami masalah, data tidak dapat diambil dan terdapat kemungkinan hilang. Selain itu apabila administrator tidak berada di tempat, pihak yang ingin mencari data harus menunggu sampai admin datang kembali ke ruangan karena staff yang lain tidak mengetahui lokasi penyimpanan file tersebut.

Setiap ada voucher pembayaran yang sudah jatuh tempo, data voucher tersebut harus dicari satu per satu dan di pisahkan yang sudah jatuh tempo atau belum. Sehingga mengakibatkan pekerjaan yang kurang efektif dan efisien.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan berkembangnya kebutuhan atas sistem informasi pembayaran, maka diperlukan perancangan sistem agar informasi yang dihasilkan dapat diakses dengan cepat dan akurat.

Alternatif Penyelesaian Masalah

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan dengan database yang terintegrasi agar mempermudah pekerjaan misalnya dengan menggunakan program aplikasi visual basic.
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web yang dapat memungkinkan user menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian terhadap permasalahan yang ada, maka penulis memutuskan perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Perkembangan penggunaan device berbasis web yang sangat pesat dan hampir setiap orang familiar menggunakan internet.
  2. Dapat diakses kapan saja.
  3. Dapat mempercepat dalam pekerjaan dan pengambilan keputusan.

User Requirement

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh user terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan. Berikut lampiran elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian pada sistem yang sedang berjalan pada bagian Kasir di PT So Good Food Manufacturing, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi penyimpanan data invoice vendor dan proses pembayaran invoice vendor yang telah jatuh tempo yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses penyimpanan dan pembayaran yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web. Selain itu meningkatkan fungsi pencarian data invoice vendor yang telah terbayar maupun yang belum terbayar yang selama ini membutuhkan waktu cukup lama, menjadi lebih cepat. Berdasarkan perubahan sistem penyimpanan data dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Administrator/User

  1. Melakukan login sistem
  2. Sistem menampilkan menu home
  3. Menampilkan dan melakukan tambah, cari, edit dan delete invoice
  4. Menampilkan dan melakukan tambah, cari, edit dan delete data pembayaran
  5. Menampilkan dan melakukan tambah, cari, edit dan delete data vendor
  6. Menampilkan dan melakukan tambah, cari, edit dan delete data user
  7. Menampilkan dan melakukan pencarian, lihat dan pencetakan laporan

Pimpinan/Manager

  1. Pimpinan melakukan login sistem
  2. Sistem menampilkan menu home pimpinan
  3. Menampilkan laporan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case Diagram usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

Gambar 4.1 Usecase Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan dalam proses penginputan.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu divisi keuangan.
  3. 5 use case yang akan dilakukan oleh aktor tersebut, seperti login, transaksi, master, laporan, usecase, menu utama.
  4. 4 Include yaitu terdiri dari invoice, pembayaran, data vendor, dan data user

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

  1. Activity Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan
  2. Berikut ini adalah Activity Diagram Admin usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.2 Activity Diagram Admin Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram Admin Sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
    2. 10 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : Log in, Log in benar, Log in salah, Home, Input data invoice, Input pembayaran, Input data vendor, Input data user, laporan dan Log out.
    3. 1 Decision Node, Log in benar dan Log in salah.
    4. 2 Fork Node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  3. Activity Diagram Accounting Sistem Yang Diusulkan
  4. Berikut ini adalah Activity Diagram Accounting usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.3 Activity Diagram Accounting Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram Accounting Sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
    2. 7 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : Log in, Log in benar, Log in salah, Home, Input Data Invoice, Input data vendor, dan Log out
    3. 1 Decision Node, Log in benar dan Log in salah.
    4. 2 Fork Node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    5. Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  5. Activity Diagram Kasir Sistem Yang Diusulkan
  6. Berikut ini adalah Activity Diagram Kasir usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.4 Activity Diagram Kasir Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram Kasir Sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
    2. 7 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : Log in, Log in benar, Log in salah, Home, Input Pembayaran, laporan, dan Log out
    3. 1 Decision Node, Log in benar dan Log in salah.
    4. 2 Fork Node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.
  7. Activity Diagram Manajer Sistem Yang Diusulkan
  8. Berikut ini adalah Activity Diagram Manajer usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.5 Activity Diagram Manajer Sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram Manajer yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Node sebagai awal objek.
    2. 6 Action State dari system yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya : Log in, Log in benar, Log in salah, Home, lihat laporan dan Log out.
    3. 1 Decision Node, Log in benar dan Log in salah.
    4. 2 Fork Node, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
    5. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

  1. Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan
  2. Berikut ini adalah Sequence Diagram Admin usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

    1. 8 Life Line, yaitu Login, Home, Data Invoice, Data Pembayaran, Data Vendor, Data User, Laporan dan Logout.
    2. 1 actor, yaitu Admin.
    3. 10 message, yaitu Input Username dan password, Cek Login, Login salah, Login Benar, Input data invoice, Input data pembayaran, Input data vendor, Input data user, input laporan, dan Logout.
  3. Sequence Diagram Accounting Yang Diusulkan
  4. Berikut ini adalah Sequence Diagram Accounting usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Accounting Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Accounting Yang Diusulkan

    1. 5 Life Line, yaitu Login, Home, Data Invoice, Data Vendor, dan Logout.
    2. 1 actor, yaitu Accounting.
    3. 7 message, yaitu Input Username dan password, Cek Login, Login salah, Login Benar, Input data invoice, Input data vendor, dan Logout.
  5. Sequence Diagram Kasir Yang Diusulkan
  6. Berikut ini adalah Sequence Diagram Kasir usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Kasir Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Kasir Yang Diusulkan

    1. 5 Life Line, yaitu Login, Home, Data Pembayaran, Laporan, dan Logout.
    2. 1 actor, yaitu Kasir.
    3. 7 message, yaitu Input Username dan password, Cek Login, Login salah, Login Benar, Input data pembayaran, Laporan, dan Logout.
  7. Sequence Diagram Manajer Yang Diusulkan
  8. Berikut ini adalah Sequence Diagram Manajer usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Manajer Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Manajer Yang Diusulkan

    1. 4 Life Line, yaitu Login, Home, Data Pembayaran, Laporan, dan Logout.
    2. 1 actor, yaitu Manajer.
    3. 6 message, yaitu Input Username dan password, Cek Login, Login salah, Login Benar, Lihat Laporan, dan Logout.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Berikut ini adalah Class Diagram usulan rancangan aplikasi payment vendor di PT. So Good Food Manufacturing :

Gambar 4.10 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.10 Class Diagram Yang Diusulkan diatas terdapat :

  1. 5 Class, yaitu user, vendor, invoice, pembayaran, dan v_vendor_invoice.
  2. 7 Association yang saling berhubungan antar class.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

No Sistem berjalan Sistem Usulan
1. Masih Menggunakan Aplikasi Microsoft Excel. Sudah Menggunakan Aplikasi Berbasis Web
2. Antara invoice dan pembayaran belum terintegrasi Antara invoice dan pembayaran Sudah Terintegrasi
3. Proses menentukan pembayaran invoice masih membutuhkan waktu yang lama Proses menentukan pembayaran invoice sudah cepat karena terintegrasinya data invoice dengan program ini
4. Pembuatan Laporan membutuhkan waktu yang lama dan data yang dihasilkan kurang akurat Pembuatan Laporan lebih cepat dan data yang dihasilkan lebih akuat karena dibuat secara otomatisasi
5. Keamanan data tidak terjamin karena masih disimpan dalam 1 file di satu komputer user yang dapat mengakibatkan data tersebut bisa terhapus dan di ubah oleh user lain. Keamanan lebih terjamin karena disimpan dalam database dan terdapat otentikasi dan otorisasi dalam pemakaian aplikasi sehingga tidak bisa diubah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data berisi rincian dari class diagram yang telah dibuat. Format spesifikasi basis data adalah sebagai berikut:

  1. Tabel Vendor
  2. Nama File : Vendor

    Media : Hardisk

    Isi : kd_vendor + nm_vendor + npwp_vendor + alamat_vendor + telp_vendor + fax + email + contact_person + nm_npwp + alamat_npwp + nama_bank + cabang_bank + no_account + nm_account

    Primary Key : kd_vendor

    Panjang Record : 500

    Tabel 4.2 Struktur Tabel Vendor

    Field Name Data Type Field Size Keterangan
    kd_vendor varchar 10 Kode Vendor
    nm_vendor varchar 30 Nama Vendor
    npwp_vendor varchar 20 NPWP Vendor
    alamat_vendor varchar 100 Alamat Vendor
    telp_vendor varchar 15 No. Telepon Vendor
    fax varchar 15 No. Fax Vendor
    email varchar 30 Email
    contact_person varchar 30 Contact Person
    nm_npwp varchar 30 Nama NPWP
    alamat_npwp varchar 100 Alamat NPWP
    nama_bank varchar 30 Nama Bank
    cabang_bank varchar 30 Cabang Bank
    no_account varchar 30 No. Account
    nm_account varchar 30 Nama Account

  3. Tabel Invoice
  4. Nama File : Invoice

    Media : Hardisk

    Isi : no_invoice + kd_vendor + tgl_invoice, + tgl_jatuh_tempo + faktur_pajak + sj + good_receipt, + po + dpp + jenis_ppn + ppn + total + status_bayar + keterangan + entry_date + update_date + uentry + uupdate

    Primary Key : no_invoice

    Panjang Record : 202

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Invoice

    Field Name Data Type Field Size Keterangan
    no_invoice varchar 15 No. Invoice
    kd_vendor varchar 10 Kode Vendor
    tgl_invoice date Tanggal Invoice
    tgl_jatuh_tempo date Tanggal Jatuh Tempo
    faktur_pajak varchar 20 Faktur Pajak
    sj varchar 20 Surat Jalan
    good_receipt varchar 20 Good Receipt
    po varchar 15 Purchase Order
    dpp integer DPP
    jenis_ppn varchar 1 Jenis PPN
    ppn integer 30 PPN
    total integer 30 Total
    status_bayar varchar 1 Status Bayar
    keterangan varchar 50 Keterangan
    entry_date date Entry Date
    update_date date Update Date
    uentry varchar 25 User Entry
    uupdate varchar 25 User Update

  5. Tabel Pembayaran
  6. Nama File : Pembayaran

    Media : Hardisk

    Isi : id_pembayaran + no_invoice + tgl_pembayaran + nm_penerima + bank_penerima + alamat_bank + no_rekening + jumlah_dikirim + entry_date + update_date + uentry + uupdate

    Primary Key : id_pembayaran

    Panjang Record : 196

    Tabel 4.4 Struktur Tabel Pembayaran

    Field Name Data Type Field Size Keterangan
    id_pembayaran varchar 15 No. Invoice
    no_invoice varchar 10 Kode Vendor
    tgl_pembayaran date Tanggal Invoice
    tgl_jatuh_tempo date Tanggal Jatuh Tempo
    faktur_pajak varchar 20 Faktur Pajak
    sj varchar 20 Surat Jalan
    good_receipt varchar 20 Good Receipt
    po varchar 15 Purchase Order
    dpp integer DPP
    jenis_ppn varchar 1 Jenis PPN
    ppn integer 30 PPN
    total integer 30 Total
    status_bayar varchar 1 Status Bayar
    keterangan varchar 50 Keterangan
    entry_date date Entry Date
    update_date date Update Date
    uentry varchar 25 User Entry
    uupdate varchar 25 User Update

  7. Tabel View Invoice Vendor
  8. Nama File : View Invoice

    Media : Hardisk

    Isi : no_invoice + kd_vendor + nm_vendor + tgl_invoice + tgl_jatuh_tempo + faktur_pajak + sj + good_receipt, + po + dpp + jenis_ppn + ppn + total + status_bayar + keterangan + entry_date + update_date + uentry + uupdate

    Primary Key : no_invoice

    Panjang Record : 267

    Tabel 4.5 Struktur Tabel View Invoice

    Field Name Data Type Field Size Keterangan
    no_invoice varchar 15 No. Invoice
    kd_vendor varchar 10 Kode Vendor
    nm_vendor varchar 30 Nama Vendor
    tgl_invoice date Tanggal Invoice
    tgl_jatuh_tempo date Tanggal Jatuh Tempo
    faktur_pajak varchar 20 Faktur Pajak
    sj varchar 20 Surat Jalan
    good_receipt varchar 20 Good Receipt
    po varchar 15 Purchase Order
    dpp integer 11 DPP
    jenis_ppn varchar 3 Jenis PPN
    ppn integer 11 PPN
    total integer 11 Total
    status_bayar varchar 1 Status Bayar
    keterangan varchar 50 Keterangan
    entry_date date Entry Date
    update_date date Update Date
    uentry varchar 25 User Entry
    uupdate varchar 25 User Update

  9. Tabel User
  10. Nama File : User

    Media : Hardisk

    Isi : id_user + username + password + name + level

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 85

    Tabel 4.6 Struktur Tabel User

    Field Name Data Type Field Size Keterangan
    id_user integer 2 ID
    username varchar 23 Username
    password varchar 32 Password
    name varchar 25 Name
    level varchar 1 Level Akses

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.11 Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Home

Gambar 4.12 Prototype Halaman Home

Prototype Halaman Transaksi Invoice

Gambar 4.13 Prototype Halaman Transaksi Invoice

Prototype Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.14 Prototype Halaman Transaksi Pembayaran


Rancangan Tampilan Program

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.15 Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Home

Tampilan Halaman Transaksi Invoice

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Transaksi Invoice

Tampilan Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Transaksi Pembayaran

Tampilan Halaman Laporan Invoice Vendor

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Laporan Invoice Vendor

Tampilan Halaman Laporan PPN

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Laporan PPN

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : LG LED 14”
  3. Mouse : Logitech USB
  4. Keyboard : Logitech USB
  5. RAM : 4 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer : HP Laserjet 1000

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Professional
  2. XAMPP
  3. Google Chrome 43.0

Hak Akses

Untuk mengoperasikan, mengolah, dan menjaga keamanan data hanya dapat dilakukan oleh empat hak akses, yaitu :

  1. Admin
  2. Accounting
  3. Kasir
  4. Manajer

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program aplikasi payment vendor ini dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Blackbox

  1. Pengujian Pada Menu Login
  2. Berikut ini adalah pengujian Blackbox berdasarkan Aplikasi Payment Vendor di PT So Good Food Manufacturing untuk fungsi menu login. User login tanpa menginput Username dan Password, maka akan sistem akan menolak login dan akan muncul pesan “Username dan Password tidak boleh kosong!” seperti gambar 4.21 sebagai berikut :

    Gambar 4.21 Tampilan Halaman Login

    Apabila Username dan Password salah satunya diisi dengan data yang salah maka system akan kembali menolak login dan akan muncul pesan “Incorrect username or password” seperti gambar berikut 4.22 :

    Gambar 4.22 Tampilan Halaman Login

    Apabila Username dan Password diisi dengan data yang benar maka akan tampil ke halaman home, seperti gambar berikut 4.23 :

    Gambar 4.23 Tampilan Halaman Home

  3. Pengujian Blackbox pada Menu Home
  4. Pada menu home terdapat 6 pilihan menu yaitu home, transaksi (terdapat submenu invoice dan pembayaran), laporan (terdapat submenu laporan invoice dan laporan ppn), master, dan logout.

    Klik salah satu tombol, misalnya "Transaksi" kemudian pilih submenu invoice atau pembayaran untuk menuju halaman transaksi invoice atau pembayaran maka sistem akan menampilkan halaman data invoice atau pembayaran yang memiliki hak akses di sistem.

    Gambar 4.24 Tampilan Halaman Transaksi Invoice

    Gambar 4.25 Tampilan Halaman Transaksi Pembayaran

    Klik salah satu tombol, misal "Laporan" untuk menuju halaman Laporan, maka sistem akan menampilkan halaman laporan yang terdiri dari laporan invoice yang berisi rekap invoice yang sudah dibayar, belum dibayar, belum jatuh tempo, dan sudah jatuh tempo. Kemudian laporan ppn yang menampilkan ppn dari setiap vendor dari pembuatan invoice semua difilter dalam kurun waktu tertentu sesuai pencarian.

    Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan Invoice Vendor

    Gambar 4.27 Tampilan Halaman Laporan PPN

  5. Pengujian Blackbox pada Create User
  6. Berikut ini adalah pengujian Blackbox pada Aplikasi Payment Vendor untuk fungsi menu Create User. Klik submenu user pada menu master, kemudian pilih create user maka akan tampil formulir isian data user yang akan diberikan hak akses untuk login. Isi data pada form create user, kosongkan salah satu field misalnya pada password, kemudian klik tombol simpan, maka sistem akan menolak dan akan muncul pesan ‘Password tidak boleh kosong’.

    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Create user

    Apabila pada form create user kesemua fieldnya diisi dengan lengkap, kemudian klik tombol simpan maka data akan masuk ke database dan akan muncul tampilan view user yang telah dibuat.

    Gambar 4.29 Tampilan Halaman view user

  7. Pengujian Blackbox pada Create Vendor
  8. Berikut ini adalah pengujian Blackbox pada Aplikasi Payment Vendor untuk fungsi menu Create Vendor. Klik submenu vendor pada menu master, kemudian piliih create vendor maka akan tampil formulir isian data vedor. Isi data pada form create vendor, kosongkan salah satu field misalnya pada nama account, kemudian klik tombol simpan, maka sistem akan menolak dan akan muncul pesan ‘Nama Account tidak boleh kosong’.

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman create vendor

    Apabila pada form create vendor kesemua fieldnya diisi dengan lengkap, kemudian klik tombol simpan maka data akan masuk ke database dan akan muncul tampilan view vendor yang telah dibuat.

    Gambar 4.31 Tampilan Halaman create vendor

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.7 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:

  1. Sistem pembayaran di PT So Good Food Manufacturing masih kurang optimal dan masih bersifat manual. Dengan sistem manual, dapat membuat pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien. Laporan pembayaran bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi para pemodal dan kreditor secara internal, manajemen memakai laporan pembayaran untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden dan mengevaluasi imbas dari keputusan- keputusan kebijakan pokok yang menyangkut investasi dan pendanaan.
  2. Dengan mengumpulkan kebutuhan user melalui elisitasi tahap 1, tahap ke-2, tahap ke-3 dan elisitasi final. Penulis juga menggunakan metode analisa SWOT dan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem secara visual dan elisitasi untuk mengetahui kebutuhan user.
  3. Perancangan sistem aplikasi payment vendor ini dibuat dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, dengan database MySQL. Dengan adanya aplikasi payment vendor berbasiskan web ini dapat mempercepat waktu dalam melakukan proses pembayaran yang sering diminta sewaktu-waktu oleh user sehingga lebih cepat.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar dalam penelitian berikutnya sistem ini dapat dikembangkan dengan lebih baik sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Berikut ini adalah bahan pertimbangan dan saran :

  1. Diperlukan pengembangan sistem yang lebih lanjut seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan organisasi secara menyeluruh, misalnya sistem aplikasi berbasis mobile agar dapat diakses melalui telepon pintar.
  2. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan menggunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
  3. Perlu dilakukan evaluasi dan pencatatan secara berkala agar sistem aplikasi payment vendor menjadi lebih up to date.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
  2. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  3. 3,0 3,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama
  4. Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
  5. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011
  6. 6,0 6,1 Widodo, dkk. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika
  7. Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
  8. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University Florida.
  9. 9,0 9,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit MediaKom
  10. Ginting, Eliza andayni. 2013. Aplikasi PenjualanBerbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion. Bandung: Universitas Widyatama
  11. 11,0 11,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu
  12. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta: Andi Offset
  13. Guritno, Suryo.,Sudaryono, Rahardja U, 2010. Theory and Application of IT Research. CV Andi Offset. Yogyakarta
  14. Fitrianingsih, Pipit. 2014. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PETTY CASH PADA PT. JALUR SEJUK". STMIK Raharja
  15. Bria Seran, Meinardus. 2012. “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ADMINISTRASI PEMBAYARAN UMUM PADA SEKOLAH SMA KRISTEN MERCUSUAR KUPANG”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM
  16. Mei Wulandari & Djoko Kristianto. 2012. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi pada Prosedur Pembelian Bahan Baku di PT. Batik Danar Hadi Surakarta”
  17. Asti Devega, Winda. 2012. “Analisis dan Perancangan Aplikasi Keuangan Pada SMA Pancasila Purworejo”. AMIKOM Yogyakarta.
  18. Prasetyo, Iwan. 2013. “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”. STMIK Raharja
  19. Rosiana. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Tunai Berbasis Web pada PT. Tata Bros Sejahtera”. STMIK Raharja

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Kartu Bimbingan (Pembimbing I dan II)
Lampiran 2: Elisitasi Tahap I, II,III dan Final Draft
Lampiran 3: Formulir Seminar Prorposal
Lampiran 4: Formulir Pertemuan Stakeholder
Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
Lampiran 6: Formulir Wawancara
Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
Lampiran 9: Sertifikat IT
Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
Lampiran 11: Katalog Produk
Lampiran 12: Final Presentasi
Lampiran 13: Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Gideon