SI1212474197

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212474197
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1212474197
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212474197
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Padeli, M.Kom)
   
(Saryani, S.Kom.,MTI)
NID : 03002
   
NID : 08167

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA

KABUPATEN TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212474197
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA

KABUPATEN TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1212474197
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkunagan Perguruan tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah di publikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1212474197

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

A computer is an electronic device that is used to process data by agencies – government agencies and private. Use of this computer should match the needs of the organizations that use it, either software or hardware so that the computer can be used as best as possible. In addition, the computer had a usefulness in detecting a data error in sports and can perform work outside of the human ability to delay a job can be avoided. As with any Neighborhood Offices often face problems of Tigaraksa Subdistric on logging incoming mail and outgoing mail. Systems that are running currently a semi computerized systems still use so that the system is effective and efficient. In data processing incoming mail and outgoing mail at the village of Tigaraksa Subdistric conducted by the archiving still has some drawbacks such as, in the recording of data on incoming mail and outgoing mail should still be in the record and published in logging incoming mail and outgoing mail, this has resulted in information on serve late. In addition the data logging process still semi computerized and not using an application program. Based on the above issue then the researchers propose a new system of doing logging incoming mail and outgoing mail, a system that has a data storage. So hopefully with the new system can reduce the occurrence of errors when entering data, and data processing into fast so that the making of the report does not take a long time and the resulting reports in accordance with the existing data, so data management expect become better and stronger security. In addition the system is expected to support more admins in the mail in order to manage data better.

Keywords : Incoming Mail, Outgoing Mail, data processing


ABSTRAKSI

Komputer adalah suatu alat elektronik untuk mengolah data yang digunakan oleh instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Penggunaan komputer ini harus sesuai dengan kebutuhan organisasi yang memakainya, baik software maupun hardware nya agar komputer dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Disamping itu komputer mempunyai kegunaan dalam mendeteksi kesalahan data yang di olah dan dapat melakukan pekerjaan di luar kemampuan manusia sehingga keterlambatan suatu pekerjaan dapat dihindari. Seperti halnya di Kantor Kecamatan Tigaraksa seringkali menghadapi permasalahan pada pendataan surat masuk dan surat keluar. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi sehingga sistem tersebut belum efektif dan efisien. Dalam pengolahan data surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Tigaraksa yang dilakukan oleh bagian pengarsipan masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pencatatan data surat masuk dan surat keluar masih harus di catat dan dibukukan dalam pendataan surat masuk dan surat keluar, hal ini mengakibatkan informasi yang di sajikan terlambat. Selain itu proses pendataan datanya masih semi komputerisasi dan belum menggunakan suatu program aplikasi. Berdasarkan masalah di atas maka peneliti mengusulkan sistem yang baru dalam melakukan pendataan surat masuk dan surat keluar, Sistem yang mempunyai tempat penyimpanan data. Sehingga diharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut dapat mengurangi terjadinya kesalahan pada saat memasukkan data, dan pengolahan data menjadi cepat sehingga pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada, sehingga di harapkan manajemen data menjadi lebih baik dan keamanan lebih kuat. Selain itu sistem ini diharapkan dapat lebih menunjang kegiatan admin dalam mengelola data surat agar lebih baik.

Kata Kunci: Surat Masuk, Surat Keluar , Pengolahan Data.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Padeli, M.Kom selaku dosen Pembimbing pertama yang telah membimbing saya dalam penyusunan laporan skripsi ini.

  5. Ibu Saryani, S.Kom,.MTI selaku dosen Pembimbing kedua yang telah membimbing saya dalam penyusunan laporan skripsi ini.

  6. Ibu Anita Suniati, SH selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.

  7. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.

  8. Seluruh Pimpinan serta staff Kecamatan Tigaraksa.

  9. Keluarga tercinta saya yang selalu memberikan semangat.

  10. Teman-teman (Rista Meytasari, Dwi Sinta, Anwar, Ria Utami dan Ika Amalia)

  11. D’Five (M. Matin, Ghofar, Haddy dan Dede Destyawan)

  12. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, 19 Januari 2017
GALIH ADITYARISNANDA
NIM. 1212474197

Daftar isi

DAFTAR TABLE


Table 3.1 Elisitasi Tahap I.

Table 3.2 Elisitasi Tahap II.

Table 3.3 Elisitasi Tahap III.

Table 3.4 Final Draft Elisitasi.

Table 4.1 Blackbox Testing Pada Login.

Table 4.2 Blackbox Tasting Pada Surat Masuk.

Table 4.3 Blackbox Testing Pada Surat Keluar.

Table 4.4 Schedulle Implementasi.


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi.

Gambar 3.2 Use Case Surat Masuk Yang Sedang Berjalan.

Gambar 3.3 Use Case Surat Keluar Yang Sedang Berjalan.

Gambar 3.4 Squence Diagram Surat Masuk Yang Berjalan.

Gambar 3.5 Squence Diagram Surat Keluar Yang Berjalan.

Gambar 3.6 Activity Diagram Surat Masuk Yang Berjalan.

Gambar 3.7 Activity Diagram Surat Keluar Yang Berjalan.

Gambar 4.1 Flowchart Admin Input Data Surat Masuk.

Gambar 4.2 Flowchart Admin Input Data Surat Keluar.

Gambar 4.3 Flowchart Program Rekap Laporan Surat.

Gambar 4.4 Tampilan HIPO Pada Sistem Pengarsipan.

Gambar 4.5 Prototype Halaman Login.

Gambar 4.6 Prototype Halaman Utama User.

Gambar 4.7 Prototype Halaman Staff Kecamatan.

Gambar 4.8 Prototype Halaman User Surat Masuk.

Gambar 4.9 Prototype Halaman User Surat Keluar.

Gambar 4.10 Prototype Halaman User Galery.

Gambar 4.11 Prototype Halaman Utama Admin.

Gambar 4.12 Prototype Halaman Admin.

Gambar 4.13 Prototype Form Registrasi Admin.

Gambar 4.14 Prototype Halaman Admin Staff.

Gambar 4.15 Prototype Form Input Staff.

Gambar 4.16 Prototype Form edit Staff.

Gambar 4.17 Prototype Halaman Admin Surat Masuk.

Gambar 4.18 Prototype From surat Masuk.

Gambar 4.19 Prototype Halaman Admin Surat Keluar.

Gambar 4.20 Prototype Form surat Keluar.

Gambar 4.21 Prototype Halaman Admin Galery.

Gambar 4.22 Prototype Form Input Image.

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login.

Gambar 4.24 Tampilan Menu Verifikasi login salah.

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Utama User.

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Utama Admin.

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Staff Kecamatan.

Gambar 4.28 Tampilan Form Input Data Staff.

Gambar 4.29 Tampilan Form Edit Data Staff.

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Staff Kecamatan.

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Surat Keluar

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Surat Masuk

Gambar 4.33 Form Input Surat Keluar.

Gambar 4.34 Form Input Surat Masuk.

Gambar 4.35 Cetak Surat keluar.

Gambar 4.36 Cetak Surat masuk.


DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram


Tabel 2. Simbol Activity Diagram


Tabel 3. Simbol Sequence Diagram


Tabel 4. Simbol Flowchart


Daftar Simbol Hippo

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah memerlukan kegiatan yang berkaitan dengan kearsipan. Mengingat begitu pentingnya peranan pengarsipan maka untuk melaksanakan tugas pengarsipan dengan baik dan benar perlu dilakukan peningkatan dan menyempurnakan secara optimal sehingga dapat berfungsi dengan baik, untuk membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Badan pemerintah kearsipan di kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang adalah salah satu unit kerja yang merupakan tempat untuk menyimpan, mengelola, mengumpulkan, dan mengatur dokumen/data. Badan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai sumber untuk mencari data. Pengarsipan di kecamatan juga merupakan sebuah ruang dimana didalamnya terdapat banyak hal yang disusun berdasarkan sistem yang sudah ditetapkan.

Arsip merupakan bagian penting dalam keseluruhan kegiatan organisasi. Arsip merupakan suatu bukti dari keseluruhan kegiatan yang ada pada berdirinya sebuah organisasi, kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan, maupun kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan. Tapi sayangnya masih banyak organisasi yang melakukan pengarsipan secara manual seperti di kantor Kecamatan Tigaraksa, pengarsipan disana masih dicatat secara manual setelah itu baru di pindahkan ke komputer dengan menggunakan sofware microsoft excell untuk membuat laporan yang akan diberikan kepada pimpinan dan hal itu sangat lama dan tidak efisien.

Laporan kearsipan ini menyimpan sistem pengolahan data yang ada pada kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Maka dari permasalahan tersebut yang ada, penulis ingin mengambil judul penelitian yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pengolahan laporan pengarsipan pada kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang saat ini ?

  2. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?

  3. Bagaimana membuat sistem pendataan surat masuk dan surat keluar agar dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam mendata surat masuk dan surat keluar pada Kecamatan Tigaraksa ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup berisi tentang batasan-batasan sistem yang akan dibahas pada penelitian agar pembahasan lebih terarah serta dapat berjalan dengan lancar. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini fokus kepada sistem pengarsipan penyimpanan data surat masuk dan surat keluar secara online dan pembuatan laporan kepada pimpinan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dengan adanya tujuan penelitian maka suatu penelitian akan menjadi lebih terarah. Tujuan penelitian dapat diketahui setelah mengetahui rumusan masalah yang telah dirinci sebelumnya. Tujuan penelitian yang telah sesuai dengan perumusan masalah, diantaranya sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses pengolahan laporan pengarsipan yang sudah berjalan pada kantor kecamatan Tigaraksa.

  2. Menciptakan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam proses penyimpanan pengarsipan.

Manfaat Penelitian

  1. Untuk memberikan informasi terkait dengan analisis dalam pengarsipan pada kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

  2. Penelitian diharapkan mampu memberikan bahan masukan dan ide-ide yang berkaitan dalam bentuk informasi atau usulan yang berguna bagi masyarakat sekitar.

  3. Pencatatan pengarsipan menjadi lebih efisien.

  4. Penelitian bagi penulis sebagai media pelatihan untuk mengulang kembali teori-teori selama mengikuti perkuliahan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. Adalah metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data sehingga dapat diperoleh pemahaman proses penelitian dengan cara mendatangi object penelitian secara langsung ke kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jalan Arya Jaya santika No.19, Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Pada metode observasi ini cara mendapatkan data dengan suatu pengamatan dan melaksanakan pencatatan-pencatatan secara sistematis dengan mendata keseluruhan pengarsipan di kecamatan dan bagai mana cara memberikan pelayanan yang baik.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data langsung kepada yang bersangkutan mengenai data suatu hal dengan cara wawancara atau melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait Kasubag Umum dan Kepegawaian yaitu Ibu Anita Suniati,SH.

  5. Metode Studi pustaka
  6. Yaitu penelitan untuk memperoleh informasi teoritis yang ada hubungannya dengan pembahasan judul SKRIPSI ini. Informasi ini diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan topik bahasan SKRIPSI ini.

Metode Analisa

Analisa sistem adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada. Analisa data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam memperoleh suatu temuan-temuan hasil dari penelitian. Metode analisa sistem yang digunakan yaitu metode elisitasi yang pembuktian pencapaiannya dibuktikan didalam strategi.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisa
  4. Tahap analisa merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: Survey terhadap sistem yang berjalan, Analisa terhadap temuan survey, Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Disain (Design)
  6. Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State chart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS6, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  7. Implementasi (Implementation)
  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black Box Testing merupakan pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGARSIPAN BERBASIS WEB PADA KANTOR KECAMATAN TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG” di lakukan di kantor kecamatan Tigaraksa kabupaten Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada penelitian ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

    Didalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, serta sistematik penulisan.

BAB II : Landasan Teori

    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa Sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa Sistem dengan metode elisitasi. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem menggunakan Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

Lampiran-Lampiran

Daftar Pustaka


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    1. Pengertian sistem menurut Jogianto dalam Japerson Hutahaean (2014:1)[1], Sistem adalah kumpulan dari element-element yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    2. Pengertian sistem menurut Murdick, R.G dalam Japerson Hutahaean (2014:1)[1], Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.

    Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau seperangkat elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Japerson Hutahaean (2014:3)[1], agar sistem dikatakan baik harus memiliki karakteristik, antara lain :

    1. Komponen Sistem (Components)
    2. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.

    3. Batasan Sistem (Boundary)
    4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang berupa perawatan (maintance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintance input adalah program yang dimasukan agar sistem dapat beroprasi. Signal input adalah data yang diproses untuk didapatkan keluarannya.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Keluaran sistem adalah hasil dari masukan yang sudah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berbentuk informasi yang berguna.

    13. Pengolahan Sistem (Processing)
    14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

    15. Sasaran Sistem (Strategy)
    16. Suatu sistem memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Japerson Hutahaean (2014:6)[1], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    3. Sistem Fisik (Physical System)
    4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

    5. Sistem Alamiyah (Natural System)
    6. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.)

    7. Sistem Buatan Manusia (Human System)
    8. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

    9. Sistem Tertentu (Deterministicl System)
    10. Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    11. Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
    12. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena megandung unsur probabilistik.

    13. Sistem Tertutup (Close System)
    14. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.

    15. Sistem Terbuka (Open System)
    16. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari luar atau subsistem lainnya.

    Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klsifikasi sistem merupakan sistem yang berupa suatu pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data
  2. Menurut Gordon B. Davis dalam Japerson Hutahaean (2014:8)[1], data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

  3. Definisi Informasi
  4. Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebi dulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi, diantaranya yaitu :

    1. Menurut Gordon B. Davis dalam Japerson Hutahaean (2014:9)[1], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

    2. Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011: 84)[2], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

    Ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diproses menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi penggunanya.

  5. Siklus Informasi
  6. Menurut Japerson Hutahaean (2014:10)[1], data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses tertentu. Misalkan suhu dalam Farenheit diubah ke Celsius.

    Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus dari derajat Farenhait menjadi suatu derajat Celsius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).


  7. Nilai Informasi
  8. Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Perhitungan atas informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk mendapatkan informasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

    Menurut Japerson Hutahaean (2014:11)[1], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras
    2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya Untuk Analisis
    4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    5. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan
    6. Biaya ini setengah berubah atau semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    7. Biaya Perubahan
    8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    9. Biaya Operasi
    10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

    Berdasarkan penjelasan informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi akan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar sistem informasi

  1. Definisi Sistem Informasi
  2. Menurut Japerson Hutahaean (2014:13)[1], Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat material, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

    Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang berada di dalam organisasi dengan komponen-komponen yang bekerja untuk menghasilkan suatu informasi tertentu.

  3. Konsep Sistem Informasi
  4. Menurut Japerson Hutahaean (2014:13)[1], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

    1. Blok Masukan (Input Block)
    2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)
    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)
    6. Produk dari sistem informasi ini adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technologi Block)
    8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :

        • Teknis (Human Ware atau Brain Ware)

        • Perangkat Lunak (Software)

        • Perangkat Keras (Hardware)

    9. Blok Basis Data (Data Base Block)
    10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    11. Blok Kendali (Control Block)
    12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Menurut Sutabri (2012:220)[3], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

  3. Tahap Analisa Sistem
  4. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

  5. Tujuan Analisa Sistem
  6. Menurut Tanti dan Lili dalam Jurnal CCIT (2009:208)[5], tujuan utama" Tahap analisa adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah".

  7. Tahapan Implementasi Sistem
  8. Menurut Sutabri (2012:229)[3], setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem
  2. Menurut Sity Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2010:197)[6], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem
    2. Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

    3. Analisa Sistem
    4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    5. Perancangan
    6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Kusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    1. Menurut Widodo (2011:6)[7], Unified Modeling Language (UML) yang berarti bahasa pemodelan standar.

    2. Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6)[7], Unified Modeling Language (UML) adalah sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan sistematik.

    3. Menurut Herlawati (2011:10)[7], bahwa beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

    4. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No.1 ,September 2013:99 (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin)[8], ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sistematik dan digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan disain berorientasi obyek.

  2. Model Unified Modeling Laguage (UML)
  3. Menurut Widodo (2011:10)[7], Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram Paket (Package Diagram)
    4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)
    6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis kusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan berguna.

    7. Diagram Interaksi dan Sequence (Sequence Diagram)
    8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)
    10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang kreatif.

    13. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
    14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram Komponen (Component Diagram)
    16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

    17. Diagram Deployment (Deployment diagram)
    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Diagram deployment berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen. Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing).

    Berdasarkan definisi diagram diatas penulis menyimpulkan bahwa kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainya (misalnya Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan sebagainya).

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati (2007)[9], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. "M" pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. "D" pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, reqirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. "I" pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requiremen dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web
  2. Menurut Rahmat hidayat (2010 : 2)[10], Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun yang bersipat dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

  3. Fungsi Web
  4. Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[10], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar Database

  1. Pengertian Data Base
  2. Menurut Raharja dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3(2011:238)[2], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."

    Menurut Oktavian (2013:107)[11], database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

  3. Jenis Database yang Digunakan

    1. Web Server
    2. Menurut Oktavian (2013:14)[11], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Menurut Arief (2011:19)[12],, “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama Web Server”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    3. Xampp
    4. Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34)[12], XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

      1. PHP
      2. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, inter base, d-base dan postgre SQL.

      3. MySQL
      4. SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. SQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

      5. Apache
      6. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Pengujian Blacbox Testing

  1. Definisi Pengujian atau Testing
  2. Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[13], “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

    Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[13], “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

  3. Definisi Blackbox Testing
  4. Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42)[13], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing di bagian luar.

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jeni stesting ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari "black box" testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingan kan "white box" testing.

Literature Riview

Menurut Mulyandi dalam penelitian Nina Rahayu (2014:49)[13], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Mira Sri Mulyowati (2013)[14].
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Mira Sri Mulyowati, ”Aplikasi Pengelolaan Arsip Surat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Pekalongan Berbasis Internet”. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan metodologi Model Waterfall, tahapannya sebagai berikut : Tahap Analisa dan Pengumpulan Data, Tahap Sistem dan Software Desain, Tahap Implementasi dan Unit Pengujian, Tahap Integrasi dan Pengujian Sistem. Tahapan tersebut menggunakan alat - alat pengembangan sistem, antara lain : Unified Modelling Language (UML), Perancangan Basis Data (Database Design), Desain Input Output Aplikasi Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar Berbasis Intranet yang akan menghasilkan output: Penginputan Surat Masuk dan Keluar dan Pencarian surat. Dengan menggunakan Aplikasi Pengelolaan Arsip Surat Berbasis Intranet, akan membantu dalam Penginputan dan Pencarian Data surat.

  3. Penelitian yang dijalankan oleh Murgiyono (2013)[15].
  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Murgiyono, “Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Menggunakan Framework Code Igniter pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang”. Metodologi yang digunakan untuk membangun sistem informasi kearsipan surat adalah dengan melakukan wawancara untuk mendalami permasalahan dan kebutuhan sistem, studi literatur untuk membangun basis pengetahuan penulis, kemudian dilanjutkan dengan proses pengembangan site yang terdiri dari beberapa fase antara lain: Identifikasi Kebutuhan, metode pengembangan sistemnya adalah model waterfall, alat bantu analisis dan perancangan meliputi flow map, diagram kontek, kamus data dan perancangan basis data. Sistem Informasi kearsipan surat masuk dan surat keluar menggunakan Framework Code Igniter ini diharapkan dapat mempermudah dalam memberikan informasi kepada pengguna, sehingga membantu mencapai hasil kerja yang maksimal dan dapat menunjang informasi yang cepat dan akurat.

  5. Penelitian yang dilakuakan oleh Radenal Andika (2011)[16].
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Radenal Andika, ”Penerapan CI (Codeigniter) dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Surat dan Pengarsipan (Studi Kasus : PT. Semen Padang)”. Metode pada penelitian ini menggunakan CI dalam developing aplikasi ini object-oriented-analysis and design sebagai metode pengembangan sistem, aplikasi sistem manajemen surat dan pengarsipan ini dapat diakses dalam internal perusahaan web, sehingga memudahkan karyawan untuk mengaksesnya. Aplikasi ini juga memberikan kemudahan dalam pencatatan surat yang ada, disposisi, dan proses pencariannya.

  7. Penelitian yang dilakuakan oleh Nurhayati (2011)[17].
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati, ”Pengembangan Sistem Layanan Persuratan (Studi Kasus : Kantor Kelurahan Bambu Apus Kota Tangerang Selatan”. Metodologi penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengembangan sistem yaitu FAST (Framework Aplication of System Thinking) menurut Whitten at all, dan fase-fase yang penulis gunakan adalah fase definisi lingkup, fase analisa masalah, faseanalisa kebutuhan, fase desain logis, fase desain fisik, fase kontruksi dan fase implementasi dan strategi pemodelan objek yaitu OOAD (Object Oriented Analysis and Design) serta tools yang digunakan adalah UML. Hasil yang dicapai sebuah sitem layanan persuratan 5.81mb, serta sistem telah diintegrasikan dengan database warga dengan output surat keterangan.

  9. Penelitian yang dilakuakan oleh Ginting Suginta (2013)[18].
  10. Penelitian yang dilakuakanoleh Ginting Suginta, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Surat-Menyurat Pada Sekretariat Umum TNI AL (SETUMAL)”. Metode penelitian ini menggunakan model waterfall dan rancangan sistemnya menggunakan metode Konseptual UML (Unified Modelling Language) serta untuk hasil evaluasi rancangan sistem menggunakan model TAM (Technology Acceptance Model). Hasil evaluasi metode TAM menunjukkan bahwa dalam kegiatan pengelolaan surat-menyurat di lingkungan Setumal, membutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada dan mampu memberikan informasi kepada Pimpinan TNI AL dalam pengambilan keputusan. Kebutuhan tersebut dapat diatasi dengan menerapkan sistem informasi manajemen yang dirancang pada penulisan ini.

  11. Penelitian yang dilakuakan oleh Yunita Wulandari (2012)[19].
  12. Penelitian yang dilakuakan oleh Yunita Wulandari, “Pembangunan Aplikasi Arsip Di Upt Puskom Uns”. Metode pada penelitian ini menggunakan Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, dan dokumentasi. Pembangunan sistem rekayasa perangkat lunak ini sendiri berbasis Object Oriented (OO) yang menggunakan UML sebagai metode pemodelannya, sehingga analisis dan perancangan sistem yang digunakan meliputi use case diagram, class diagram, package diagram, dan sequence diagram. Sedangkan dari segi implementasinya digunakan Code Igniter sebagai framework pembangunnya. Aplikasi surat-menyurat dapat membuat surat keluar lebih cepat dan efisien, memasukkan data surat masuk serta memberikan sarana penyimpanan arsip surat, sehingga dapat terkelola dengan baik. Aplikasi ini dapat diakses dan dijalankan secara localhost.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode yang digunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode perancangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode perancangan sistem yaitu sdlc dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Sementara untuk objek penelitian adalah kantor Kecamatan Tigaraksa dengan ruang lingkup penelitian lebih mengutamakan pendataan surat masuk dan surat keluardan laporan kepada pimpinan..

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Berpijak pada upaya untuk melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan, bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 138 peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu menetapkan peraturan Bupati tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Kecamatan Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang :

  1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

  2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

  3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587): sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

  6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

  7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

  8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Perumpunan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Perumpunan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

  9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

  10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan;

  11. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Nomor 15 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1514);

  12. Peraturan Bupati Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Menindak lanjuti amanat kebijakan peraturan perundang-undangan dan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah maka Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Tigaraksa Tahun 2014 –2018 diharapkan mampu memberikan pedoman dan acuan perencanaan pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan di Kecamatan Tigaraksa dalam priode 2014 – 2018.

Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Tigaraksa Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :

  1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

  2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);

  3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589);

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara tahun 2007 Nomor 4737);

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 53);

  6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Pemerintah Daerah;

  7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 tentang tata kearsipan dilingkungan Kementrian dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

  8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0108);8. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0108);

  9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 0210);

  10. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Tata Kearsipan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 26 Tahun 2014;

Maksud Dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Tigaraksa Tahun 2014 – 2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan Kecamatan dalam rangka penyelenggaraan daerah yang mengacu pada RPJMP Kabupaten Tangerang Tahun 2014 – 2018.

Berpijak pada maksud tersebut, tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Tigaraksa Tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :

  1. Menetapkan visi, misi tujuan, sasaran strategi kebijakan, program dan kegiatan Kecamatan Tigaraksa dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama priode tahun 2014 – 2018.

  2. Memberikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Tigaraksa dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama priode 2014 – 2018.

  3. Memberikan acuan dalam pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan Kecamatan Tigaraksa baik tahunan ataupun lima tahun selama priode tahun 2014 – 2015.

VISI dan MISI Kantor Kecamatan Tigaraksa

VISI Kecamatan Tigaraksa

    Terwujudnya kehidupan masyarakat Kecamatan Tigaraksa yang cerdas religius dan berwawasan kemandirian.

MISI Kecamatan Tigaraksa

  1. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.

  2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis industri UMKM agar daya beli dan kemakmuran masyarakat meningkat.

  3. Meningkatkan nilai-nilai agama dalam penyelenggaraan pemerintahan serta bermasyarakat menuju masyarakat yang religius.

  4. Meningkatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

  5. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas – fasilitas publik.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha serta bagian–bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) printah dan perangkapan fungsinya yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan Kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang, pada tahun 2014 – 2018 yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas Dan tanggung Jawab

Adapun fungsi dari struktur organisasi pada “Kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang” adalah sebagai berikut :

  1. Camat

    1. Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    2. Camat mempunyai tugas sebagai berikut :

      1. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

      2. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;

      3. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati;

      4. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

      5. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan;

      6. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/atau Kelurahan;

      7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Kelurahan dan Pemerintah daerah Desa; dan

      8. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

    3. Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

    4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas pelimpahan sebagian kewenangan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Bupati.

    5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Camat mempunyai fungsi sebagai berikut :

      1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial;

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan data dibidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial;

      3. Penyelenggaraan program kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi, dan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial;

      4. Pelaksanaan inventarisasi aset Daerah atau kekayaan Daerah lainnya yang ada di wilayah Kecamatan serta melakukan koordinasi tentang pemeliharaan dan pengelolaan umum dan fasilitas sosial kepada SKPD terkait;

      5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan kepala Kelurahan;

      6. Pelaksanaan koordinasi terkait peningkatan usaha-usaha pengembangan ekonomi Desa dan Kelurahan;

      7. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Pemerintah Desa dan Kelurahan;

      8. Pelaksanaan pelayanan masyarakat ditingkat Kecamatan.

      9. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan pemerintahan Kecamatan; dan

      10. Pelaksanaan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan pemerintahan Kecamatan.

    6. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Camat mempunyai rincian tugas sebagai berikut ;

      1. Menelaah program kerja bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial, mempelajari rencana operasional tahun lalu, menyusun konsep rencana operasional, dan menetapkan rencana operasional;

      2. Mereview data di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan pendaptan daerah dan kesejahteraan sosial, menganalisis data yang diperoleh, mendiskusikan data yang diperoleh dengan bahwa dan memfinalisasi pengelolaan data.

      3. Menginventarisasi beban kerja periode tahun berjalan, menjabarkan rencana operasional menjadi kegiatan yang harus dilaksanakan bawahan, mengklasifikasi kegiatan-kegiatan berdasarkan tugas pokok dan tanggung jawab bawahan dan menentukan standar waktu penyelesaian pelaksanaan tugas;

      4. Mencatat data inventarisasi aset Daerah atau kekayaan Daerah lainnya yang ada di wilayah Kecamatan serta mengkoordinasikan pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial kepada SKPD terkait, menganalisis data yang diperoleh, mendiskusikan data yang diperoleh dengan bawahan dan memfinalisasi pengelolaan data;

      5. Melakukan pembinaan dan mengevaluasi kinerja kepala Kelurahan, menghimpun saran dan masukan dari bawahan dilingkungan Kecamatan guna memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan dalam pengangkatan kepala Kelurahan;

      6. Memantau perkembangan ekonomi Desa dan Kelurahan, mengkoordinasikan kepada SKPD terkait tentang kegiatan peningkatan ekonomi Desa dan Kelurahan, memberikan arahan kepada seksi pengembangan ekonomi dan pendapatan Daerah;

      7. Memantau pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan dan keuangan, memberikan arahan kepada Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan serta Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, membubuhi paraf laporan surat/dokumen masuk dan keluar Kecamatan dan mengkonsultasikan laporan surat/dokumen yang keluar Kecamatan;

      8. Memantau pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan dibidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah dan kesejahteraan sosial sesuai dengan kewenangannya, memberikan arahan kepada Kepala Seksi Ketertiban dan Ketentraman Umum, membubuhi laporan surat/dokumen masuk dan keluar Kecamatan dan mengkonsultasikan laporan surat/dokumen yang keluar Kecamatan;

      9. Memantau penyelenggaraan Pemerintah Desa dan Kelurahan, memberikan bimbingan, supervisi, fasilitas dan konsultasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan, melakukan evaluasi terhadap penyelengaraan Pemerintah Desa dan/atau Kelurahan, memberikan arahan kepada Kepala Seksi Pemerintahan;

      10. Memantau pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat ditingkat Kecamatan, membuat perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, memberikan arahan kepada perangkat kecamatan dalam percepatan pencapaian standar pelayanan minimal dikecamatan, mengevaluasi terhadap seluruh pelaksanaan pelayanan dikecamatan, membubuhi paraf/menandatangani surat/dokumen pelayanan;

      11. Menentukan jadwal koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan pemerintahan Kecamatan, mendiskusikan dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan Pemerintahan Kecamatan, menganalisis permasalahan dan upaya penyelesaian dan melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan;

      12. Memantau dan memberikan arahan kepada bawahan terhadap pelaksanaan di Kecamatan, memantau kemajuan pelaksanaan tugas/kegiatan, mempelajari dan mengkoreksi laporan pelaksanaan tugas/kegiatan dari bawahan, mengevaluasi dan mengidentifikasi serta mencari solusi terhadap hambatan pelaksanaan tugas/kegiatan di Kecamatan, melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan di Kecamatan kepada pimpinan; dan

      13. Mempelajari tugas pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Kecamatan, menyusun rencana pelaksanaan tugas pelimpahan, pelaksanaan tugas pelimpahan, mengkoordinasikan tugas-tugas pelimpahan dengan SKPD terkait dan para bawahan di Kecamatan, mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas pelimpahan kepada pimpinan.

  2. Sekretaris

    1. Sekretariat kecamatan dipimpin oleh seorang sekretaris.

    2. Sekertaris Kecamatan mempunyai tugas membantu urusan kesekretariatan serta melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan meliputi kegiatan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan pengembangan ekonomi dan pendapatan Daerah dan kesejahteraan sosial.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

      1. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program.

      2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang umum dan kepegawaian, serta perencanaan dan keuangan;

      3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan;

      4. Pelaksanaan tertib administrasi pengelolaan inventaris barang, pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana, perlengkapan dan aset;

      5. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana lingkup Kecamatan.

      6. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, kearsipan, penatausahaan keuangan, pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelolaan rapat;

      7. Pelaksanaan pembinaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial;

      8. Pelaksanaan koordinasi, dengan instansi/lembaga lainnya terkait kegiatan sekretariat kecamatan dan bidang Pemerintahan, ketentraman dan Ketertiban Umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial;

      9. Pelaksanaan pengawasan monitoring dan evaluasi, pengendalian serta pelaporan kegiatan Sekretariat Kecamatan dan bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial;

      10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

    4. Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Sekertaris Kecamatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

      1. Menelaah, mengkoordinasikan, menyusun dan menetapkan rencana program kerja dan kegiatan terkait dengan bidang umum dan kepegawaian serta perencanaan keuangan;

      2. Mereview data di bidang perencanaan dan keuangan, umum dan kepegawaian, menganalisa data yang diperoleh, mendiskusikan data yang diperoleh dengan bawahan, memfinalisasi pengelolaan data;

      3. Menjabarkan rencana operasional tertib administrasi pengelolaan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan aset, rumah tangga, dan pemeliharaan kantor, sarana dan prasarana kecamatan pengelolaan inventarisasi barang, dan penata usahaan keuangan;

      4. Menentukan jadwal pembinaan tugas bawahan, menelaah konsep/ hasil kerja yang dilakukan bawahan, menentukan standar kualitas dan/atau kuantitas hasil kerja, mengindentifikasi permasalahan/kesalahan dalam hasil kerja sesuai dengan standar yang telah ditentukan, membuat koreksi pada hasil kerja berupa catatan tertulis dan memberikan arahan terkait koreksi hasil kerja bawahan;

      5. Memantau pelaksanaan administrasi kecamatan, memparaf laporan surat/dokumen masuk dan keluar kecamatan, mengkonsultasikan laporan surat/dokumen yang keluar Kecamatan;

      6. Memantau, mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan dan pelaporan kegiatan tata usaha, pengelolaan kepegawaian, pemeliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan kantor;

      7. Menjabarkan dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan oleh bawahan berkaitan dengan ketatausahaan umum dan kepegawaian, administrasi keuangan dan perencanaan, serta bidang pemerintahan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial, menghimpun saran dan masukan dari bawahan dilingkungan kecamatan, menelaah saran dan masukan untuk menjadi acuan tugas dan memberikan arahan/pedoman tugas kepada bawahan;

      8. Menentukan jadwal koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan sekertariat kecamatan dan bidang Pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan, pengembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial, mendiskusikan dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan tersebut, menganalisis permasalahan dan upaya penyelesaiannya dan melaporkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan kepada camat;

      9. Mempelajari laporan pelaksanaan tugas dari bawahan, menelaah laporan kemajuan pelaksanaan tugas, mengindentifikasi permasalahan yang ada terkait pelaksanaan tugas, menyusun konsep laporan, mengkonsultasikan konsep laporan kepada pimpinan dan memfinalisasi laporan;

      10. Mempelajari perintah tugas dinas, membuat materi sesuai tugas, melaksanakan perintah tugas dinas dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas dinas;

    5. Sekretaris Kecamatan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

    6. Sekretaris kecamatan membawahi :

      1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan

      2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  3. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

    1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf a dipimpin oleh seorang kepala sub bagian.

    2. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu camat dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verivikasi serta pengurusan keuangan Kecamatan.

    3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

      1. Membuat perencanaan program kerja Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

      2. Mengumpulkan data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program kerja dan anggaran kecamatan;

      3. Menjabarkan dan menjelaskan kegiatan penyusunan pedoman dan kebijakan dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan;

      4. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan keuangan meliputi penyusunan anggaran, pencairan, pembukuan dan pertanggung jawaban anggaran yang akan dilaksanakan;

      5. Mengajukan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kepada atasan dan memfinalisasi usulan perbaikan dan perubahan anggaran;

      6. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

      7. Menganalisis dan membuat konsep laporan neraca keuangan, mengkonsultasikan konsep laporan neraca keuangan kepada atasan dan memfinalisasi laporan neraca keuangan;

      8. Melaksanakan pengurusan gaji dan tujangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

      9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/ lembaga lainnya terkait kegiatan perencanaan dan keuangan;

      10. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan perintah kedinasan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan,

      11. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat melalui sekertaris Kecamatan.

  4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

    1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) huruf b dipimpin oleh seorang kepala sub bagian.

    2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Camat dalam merencanakan, melaksanakan, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusunan rencana kebutuhan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

      1. Membuat perencanaan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

      2. Melaksanakan urusan tata usaha, surat menyurat, kearsipan dan kepegawaian;

      3. Melaksanakan kegiatan pengurusan administrasi perjalanan dinas penyelenggaraan urusan keamanan, kenyamanan dan kebersihan kantor;

      4. Menghimpun dan mengelola data hasil inventarisasi, pengadaan, pendistribusian, serta analisis kebutuhan perlengkapan;

      5. Melaksanakan urusan rumah tangga, pemeliharaan perlengkapan, peralatan kebersihan dan ketertiban kantor;

      6. Menganalisis data pegawai, perpindahan, kepangkatan, dan pemberian sanksi pegawai di lingkungan kecamatan;

      7. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan; dan

      8. Mempelajari laporan pelaksanaan tugas dari bawahan, menelaah laporan kemajuan pelaksanaan tugas, mengidentifikasi permasalahan yang ada terkait pelaksanaan tugas dan menyusun konsep laporan penyelenggaraan tugas pada pimpinan.

    4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

  5. Seksi Pemerintahan

    1. Seksi pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf e dipimpin oleh seorang kepala seksi.

    2. Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, pemerintahan umum, dan pemberdayaan masyarakat.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

      1. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi pemerintahan di kecamatan;

      2. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepala staf sesuai dengan tugasnya masing-masing;

      3. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi pemerintahan;

      4. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya;

      5. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil/monografi Desa dan Kelurahan di Kecamatan yang dilaporkan desa dan kelurahan;

      6. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kecamatan;

      7. Melakukan koordinasi dan singkronisasi dengan SKPD dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;

      8. Melakukan fasilitasi pembinaan dan pengawasan tertib administrasi Desa dan/atau Kelurahan;

      9. Memberikan bimbingan, super visi, dan konsultasi pelaksanaan administrasi Desa dan/atau Kelurahan;

      10. Melakukan fasilitasi pembinaan dan pengawasan terhadap kepala Desa dan/atau kepala Kelurahan beserta perangkat Desa dan/atau Kelurahan;

      11. Melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;

      12. Fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa;

      13. Melakukan fasilitasi penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa;

      14. Melakukan fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa;

      15. Melakukan fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa;

      16. Melakukan fasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan;

      17. Melakukan fasilitasi kerja sama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga;

      18. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan, perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan.

    4. Kepala Seksi Pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

  6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

    1. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf d dipimpin oleh seorang kepala seksi.

    2. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu camat dalam merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban umum.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai rincian tugas sebagai berikut;

      1. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban umum di Kecamatan;

      2. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepala staf sesuai dengan tugasnya masing-masing;

      3. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi ketentraman dan ketertiban;

      4. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya;

      5. Melakukan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan;

      6. Melakukan koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat di wilayah Kecamatan;

      7. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang tugas dan fungsinya di bidang penerapan dan penegakan peraturan daerah, peraturan kepala daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya dan/atau dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

      8. Melaksanakan penegakan pelaksanaan peraturan daerah dan keputusan daerah serta peraturan daerah dan keputusan daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah Kecamatan;

      9. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum diwilayah Kecamatan;

      10. Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan di Kecamatan;

      11. Melaksanaka koordinasi penegakan pemakaman gelandangan dan/atau orang yang tidak dikenal;

      12. Melaksanakan fasilitas pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama di wilayah Kecamatan;

      13. Melaksanakan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan pemerintah untuk kepentingan umum di wilayah Kecamatan;

      14. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan lahan sarana dan prasarana serta garis sepanjang jalan di wilayah Kecamatan;

      15. Memberikan penjelasan dan konsultasi kegiatan kesatuan Polisi Pamong Praja dan perlindungan masyarakat (Linmas);

      16. 'Menerima perintah penugasan dari pimpinan, Mempelajari tugas

        Memberikan perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan;

    4. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekertaris Kecamatan.

  7. Seksi Pembangunan

    1. Seksi Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e dipimpin oleh seorang kepala seksi.

    2. Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas membantu camat dalam merencanakan, melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang pembangunan yang meliputi bina marga dan sumber daya air, cipta karya, tata ruang, kebersihan dan pertamanan, serta pemakaman.

    3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pembangunan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

      1. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi pembangunan di Kecamatan;

      2. Mengatur dan mendistribusikan tugas kegiatan seksi sesuai dengan tugasnya masing-masing;

      3. Mengawasi dan memeriksa bekas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi pembangunan;

      4. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya;

      5. Memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) desa/kelurahan dan kecamatan;

      6. Melaksanakn pendataan menganalisis data jalan, jembatan, drainase dan irigasi terkait jumlah, kondisi, serta tipe jalan, jembatan, drainase dan irigasi;

      7. Mengelompokan data jalan, jembatan, drainase dan irigasi berdasarkan kewenangannya;

      8. Membuat rencana pemeliharaan dan peningkatan terhadap jalan, jembatan, drainase dan irigasi bedasarkan kelompok kewenangannya;

      9. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap rencana pembangunan sasaran dan prasarana infrastruktur jalan, jembatan, drainase dan irigasi;

      10. Melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dalam rangka pemeliharan jalan, jembatan, drainase dan irigasi yang menjadi kewenangan kecamatan;

      11. Melaksanakan pendataan dan menganalisis data persampahan terkait potensi pertumbuhan sampah dan tititk-titik lokasi penumpahan sampah;

      12. Mengelompokan data persampahan kedalam kewenangan pengelolanya;

      13. Membuat rencana pengangkutan sampah berdasarkan kelompok kewenangan pengelolaannya;

      14. Melaksanakan pembinaan pengelolaan persampahan kepada masyarakat ditingkat kecamatan;

      15. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait tahapan kegiatan pengelolaan persampahan di kecamatan;

      16. Memantau, menghimpun data dan menganalisis data Penerangan Jalan Umum (PJU), kemudian mengklasifikasi berdasarkan lokasi/tempat, jumlah dan kondisi;

      17. Menyusun rencana pemeliharaan dan pemasangan Penerangan Jalan Umum dan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait;

      18. Melakukan koordinasi pembangunan swadaya masyarakat;

      19. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan.

    4. Kepala Seksi Pembangunan dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melelui sekertaris Kecamatan.

  8. Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah

    1. Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf f dipimpin oleh seorang kepala seksi.

    2. Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai tugas membantu Camat dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang Pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah yang meliputi industri dan perdagangan, pertanian, pertenakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menengah dan lingkungan hidup dan Pendapatan Daerah.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi dan pendapatan Daerah mempunyai tugas sebagai berikut :

      1. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah di Kecamatan;

      2. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepala staf sesuai dengan tugasnya masing-masing;

      3. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi Pengembangan ekonomi dan Pendapatan Daerah;

      4. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya;

      5. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi meliputi data bidang industri dan perdagangan, pertanian, pertenakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menengah yang ada di wilayah Kecamatan sesuai dengan kewenangannya;

      6. Pelaksanaan fasilitas pembinaan usaha industri dan perdagangan, serta usaha koperasi dan usaha kecil menengah di Kecamatan;

      7. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait mengenai penyelenggaraan program dan kegiatan pengembangan ekonomi dan pendapatan daerah di Kecamatan sesuai dengan kewenangannya;

      8. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada pimpinan.

    4. Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

  9. Seksi Kesejahteraan Sosial

    1. Seksi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf g dipimpin oleh seorang kepala seksi.

    2. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas membantu Camat dalam menghimpun, melaksanakan, mengolah, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, pengendalian, serta mengembangkan dan memanfaatkan data informasi bidang kesejahteraan rakyat di wilayah kecamatan yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata serta keluarga berencana, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

    3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

      1. Menghimpun, mengolah menetapkan prioritas dan sasaran, mengawasi, mengendalikan pelaksanaan di bidang upaya kesehatan, keagamaan, bantuan sosial, peranan wanita, kepemudaan dan olah raga, pendidikan dan kebudayaan, serta kesejahteraan masyarakat di wilayah kecamatan.

      2. Menganalisis data dan informasi data penyelenggaraan kesehatan masyarakat, penyelenggaraan bidang sosial, keagamaan, bantuan sosial, penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan, kepemudaan dan olah raga mengidentifikasi ketidak sesuaian data dengan aktualnya, memperbaiki data yang tidak sesuai dengan aktual, menginventarisasi data sesuai dengan kelompok/jenisnya, dan menyusun laporan.

      3. Menyelanggarakan administrasi kegiatan pelayanan alat kontasepsi, administrasi pertemuan posko KB desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/kemasyarakatan dan LSM, administrasi pelaksanaan program kerja transmigrasi serta administrasi pelaksanaan program transmigrasi serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKMB;

      4. Melakukan pengelolaan kegiatan pelayan alat kontrasepsi, administrasi pertemuan Posko KB Desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/Kemasyarakatan dan LSM, administrasi pelaksanaan program transmigrasi, serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKBM;

      5. Memfasilitasi kegiatan pelayanan alat kontrasepsi, administrasi pertemuan posko KB Desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/kemasyarakatan dan transmigrasi, serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKBM;

      6. Mereview data/informasi/bahan pemberian rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan, pelayanan kesehatan di rumah sakit, menyusun konsep pemberian rekomendasi, mengkonsultasikan konsep pemberian rekomendasi, dan memfinalisasi konsep pemberian rekomendasi.

      7. Menyelenggarakan administrasi pelantikan dan pengambilan sumpah Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN), melakukan pengelolaan pembinaan pelantikan dan pengambilan sumpah kepala sekolah dasar Negeri (SDN), dan memfasilitsi kegiatan pelantikan dan pengambilan sumpah kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN).

      8. Menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka proses perizinan bidang keagamaan, bantuan sosial, kesehatan, peranan wanita, kepemudaan dan olah raga, pendidikan dan kebudayaan serta kesejahteraan masyarakat.

      9. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka penyuluhan kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar, lanjut usia korban napza dan mantan napi, Melakukan pengawasan kegiatan penyuluhan, dan Menyusun laporan hasil pengawasan kegiatan penyuluhan.

      10. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pengawasan tempat pariwisata, melakukan pengawasan tempat pariwisata, dan menyusun laporan hasil pengawasan tempat pariwisata.

      11. Menyusun laporan pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan bidang kesejahteraan sosial.

      12. Menerima perintah penugasan dari pimpinan, mempelajari tugas, menjalankan perintah kedinasan, dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepad pimpinan.

    4. Kepala seksi Kesejahteraan Sosial dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat melalui sekretaris Kecamatan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan alur sistem pengarsipan kantor Kecamatan Tigaraksa yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Surat Masuk Yang Berjalan
  2. Prosedur surat masuk dimulai dari diterimanya surat dari pihak luar oleh subag umum dan kepegawaian, lalu subag umum dan kepegawaian melakukan sortir surat dan mengirim disposisi kepada sekcam sekcam, jika memenuhi syarat disposisi maka akan mendapatkan paraf sekcam yang selanjutnya surat akan dilanjutkan ke camat, setelah camat menerima disposisi dan menyetujuinya maka selanjutnya surat akan dikirim ke bagian arsip daerah untuk didata.

  3. Prosedur Surat Keluar Yang Berjalan
  4. Prosedur surat keluar dimulai dari kasi membuat surat yang lalu diberikan kepada sekcam, setelah itu sekcam memberikan kepada camat apabila disetujui oleh camat maka surat akan diberikan kepada subag umum dan kepegawaian untuk disortir dan diberikan nomor surat setelah itu surat dikirim kepada pihak yang dituju.

Rancangan Prosedur Surat Masuk Yang Berjalan Pada Flowchart

  1. Use Case Surat Masuk Yang Sedang Berjalan

    Gambar 3.2 Use Case Surat Masuk Yang Sedang Berjalan

    Catatan :

    DEPOSISI : Syarat masuk yang di kehendaki oleh pimpinan.

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem laporan surat masuk pada bagian pengarsipan di Kantor Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

    2. 5 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Pihak Luar, SekCam, Subag Umum, dan Camat.

    3. 7 use case yang biasanya dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : membuat laporan buku surat masuk, memasukan data, penggabungan data, mengaudit arsip, mengesahkan dan menandatangani laporan pengarsipan.

  2. Use Case Surat Keluar Yang sedang Berjalan

    Gambar 3.3 Use Case Surat Keluar Yang Sedang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh sistem laporan surat keluar pada bagian pengarsipan di Kantor Kecamatan Tigaraksa kabupaten Tangerang.

    2. 4 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Subag Umum, SekCam, dan Camat.

    3. 6 Use Case yang biasanya dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : membuat laporan buku surat masuk-keluar.

    4. Memasukan data, penggabungan data, mengaudit arsip, mengesahkan dan menandatangani laporan pengarsipan.

  3. Sequence Diagram Kearsipan Surat Masuk Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Squence Diagram Surat Masuk Yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram laporan pengarsipan yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu surat, Sortir dan deposisi.

    2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu bagian umum dan kepegawaian, kepala arsip daerah, camat, sekcam dan pihak luar.

    3. 6 Message, diantaranya mengirim surat, menerima surat, menerima balasan, menunggu balasan, menerima disposisi, mengirim disposisi, dan menyortir.

  4. Squence Diagram Surat Keluar Yang Berjalan

    Gambar 3.5 Squence Diagram Surat Keluar Yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.5 Sequence Diagram laporan pengarsipan surat keluar yang berjalan saat ini terdapat.

    1. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu surat, sortir, dan departement.

    2. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu kasi, subag bagian umum dan kepegawaian, sekcam, camat.

    3. 7 message, diantaranya membuat surat, hasil surat, menyerahkan surat, menyortir surat, hasil sortir, acc, dan mengirim surat.

  5. Activity Diagram Surat Masuk Yang Berjalan

    Gambar 3.6 Activity Diagram Surat Masuk Yang Berjalan

    Berdasarkan pada Gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

    2. 8 stage, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, spasi yang dimiliki suatu objek tersebut.

    3. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    4. 2 vertical swimlace yang berbentuk kotak.

    5. 1 desision.

  6. Activity Diagram Surat Keluar Yang Berjalan

    Gambar 3.7 Activity Diagram Surat Keluar Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.

    2. 7 stade, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, spasi yang dimiliki suatu objek tersebut.

    3. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    4. 2 vertical swimlane objek yang berbentuk kotak.

    5. 1 decision.

Permasalahan Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Sistem ini menggabungkan antara proses manual dengan peroses terkomputerisasi sehingga jika ada kesalahan sangat sulit dalam mencari awal kesalahan dalam pencatatan pembuatan laporan kearsipan, sehingga akan menyulitkan untuk pengambilan keputusan.

  2. Pembuatan laporan-laporan yang diperlukan akan memakan waktu yang sangat lama dan tenaga kerja ekstra sehingga mengakibatkan lamanya memperoleh informasi yang dibutuhkan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, sistem yang sedang berjalan belum efektif dan efisien dalam menjalankan fungsinya untuk membuat data menjadi informasi..

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan pengembangan terhadap sistem hendaknya :

  1. Dengan permasalahan yang ada, peneliti memberikan pemecahan masalah dengan sistem yang terintegrasi yaitu dengan menambahkan data-data serta informasi yang dibutuhkan oleh pengurus dalam proses yang telah ada saat ini.

  2. Setiap seminggu sekali bagian pengarsipan kasubag harus memeriksa laporan pengarsipannya masing-masing dengan teliti, agar kekurangannya dapat diperbaiki dan dapat berjalan lebih efektif serta memudahkan dalam pekerjaan.

User Requirment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan bagian umum. Untuk membuat sistem pendataan surat masuk dan surat keluar pada Kantor Kecamatan Tigaraksa yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Table 3.1 Elisitasi Tahap 1

Gambar 3.1. diatas merupakan gambar dari Elisitasi Tahap 1, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stake holder mengenai seluruh rancangan Sistem surat masuk dan surat keluar pada Kantor Kecamatan Tigaraksa.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential(I) dan harus dieliminasi:

Table 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan/penting

D (Desirable) : Diinginkan/tidak terlalu penting

I (Inessential) : Diluar sistem/dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Table 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T: Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draf Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut penulis lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Table 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem pengarsipan yang ada pada Kantor Kecamatan Tigaraksa, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun pada sistem pengarsipan. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk merancang sistem pengarsipan yang sedang berjalan saat ini, yaitu seperti membuat sistem pengarsipan online dari yang sebelumnya masi dicatat dibuku, dan dengan adanya sistem pengarsipan berbasis web ini maka menjadikan proses pendataan surat masuk dan surat keluar menjadi lebih terarah dan lebih baik lagi bahkan dari segi keamanan.

Berdasarkan perubahan pada sistem pengarsipan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu merancang atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan rancangan alur sistem dengan flowchart dan rancangan program dengan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) untuk menggambarkan alur sistem pada flowchart dan rancangan sistem pada HIPO.

Rancangan Program

Rancangan Program Usulan Flowchart

Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut 3 (tiga) flowchart program untuk Sistem pengarsipan Pada Kantor Kecamatan Tigaraksa, yaitu :

Gambar 4.1 Flowchart Program Admin Input Data Surat Masuk

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 flowchart program untuk admin pada saat input data surat masuk diatas pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program untuk admin.

  2. 12 (duabelas) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: membuka sistem pengarsipan berbasis web, kemudian hasil outputnya “halaman login”, kemudian untuk mengarah pada halaman admin maka harus memasukkan "input username dan password pada form login", setelah itu akan muncul “tampilan halaman utama admin”, bisa melakukan input data surat masuk dengan memilih menu Surat Masuk lalu pilih “Input Surat Masuk”, dan “isi form new Surat Masuk”, harus menginputkan semua dengan benar, seperti “Kode Klasifikasi, No Surat, Tanggal surat, Prihal, Dituju, dan gambar jika diperlukan”, setelah berhasil maka akan menerima “notifikasi Data Berhasil di Input Pada web”, dan terakhir “logout”.

  3. 2 (dua) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “berhasil” maka akan bisa masuk ke halaman utama admin sistem dan jika “gagal” maka akan kembali ke halaman login. Jika pada saat melakukan input data surat masuk dengan klik "save" muncul notifikasi data berhasil di input maka data berhasil tersubmit dan terkirim dan jika gagal maka akan kembali ke "form input surat masuk" untuk mengisi semua form dengan benar.

Gambar 4.2 Flowchart Program Admin Input Data Surat Keluar

Dapat dijelaskan gambar 4.2 flowchart program untuk admin sistem pengarsipan di atas pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program untuk admin.

  2. 12 (dua belas) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: membuka sistem pengarsipan berbasis web, kemudian hasil outputnya “halaman login”, kemudian untuk mengarah pada halaman admin maka harus memasukkan "input username dan password pada form login", setelah itu akan muncul “tampilan halaman utama admin”, bisa melakukan input data surat masuk dengan memilih menu Surat Masuk lalu pilih “Input Surat Keluar”, dan “isi form new Surat Keluar”, harus menginputkan semua dengan benar, seperti “Kode Klasifikasi, No Surat, Tanggal surat, Prihal, Dituju, dan gambar jika diperlukan”, setelah berhasil maka akan menerima “notifikasi Data Berhasil di Input Pada web”, dan terakhir “logout”.

  3. 2 (dua) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “berhasil” maka akan bisa masuk ke halaman utama admin sistem dan jika “gagal” maka akan kembali ke halaman login. Jika pada saat melakukan input data surat masuk dengan klik "save" muncul notifikasi data berhasil di input maka data berhasil tersubmit dan terkirim dan jika gagal maka akan kembali ke "form ticket" untuk mengisi semua form dengan benar.

Gambar 4.3 Flowchart Program Rekap laporan Surat

Dapat dijelaskan gambar 4.3 flowchart program rekap laporan surat pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program laporan surat.

  2. 7 (tujuh) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: membuka sistem pengarsipan berbasis web, kemudian hasil outputnya “halaman login”, kemudian untuk mengarah pada halaman user maka harus memasukkan "input username dan password pada form login", setelah itu akan muncul “tampilan halaman utama user”, bisa melakukan print data surat masuk atau surat keluar dengan memilih menu Surat Masuk atau memilih surat keluar lalu pilih “bulan dan tahun yang di inginkan”, dan klik buttongo”, untuk mencetak data klik button “print”, setelah berhasil maka akan dimulai proses mencetak data yang dibutuhkan.

Rancangan Program

Pada perancangan program ini berisi gambaran tampilan program yang dirancang. Pada rancangannya dapat berbentuk struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). Menurut Praptiningsih (2010)[20], HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) adalah alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana didalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”. Spesifikasi

Gambar 4.4 Tampilan HIPO Pada Sistem Pengarsipan


program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :

  1. Menu Login

    1. Fungsi Program : Untuk Masuk Kedalam Sistem Pengarsipan.

    2. Hak Akses : admin kecamatan Tigaraksa.

    3. Proses Program :

      1. masuk ke http://localhost/SistemPengarsipan/page_admin/

      2. Arahkan kursor kemenu login.

      3. Jika login berhasil maka anda akan masuk kedalam halaman utama admin.

      4. jika login gagal maka anda akan mendapat pesan eror dan akan diarahkan kembali ke halaman login.

  2. Menu Utama

    1. Nama Program : Halaman Utama.

    2. Untuk menampilkan menu-menu pada program yang akan di gunakan untuk menginput data.

    3. Proses : Pada menu utama terdapat 6 (enam) menu pilihan, yaitu:

      1. Dashboard

        1. Nama Program : Dashboard

        2. Fungsi : Untuk menampilkan 5 data terbaru surat masuk dan surat keluar.

        3. Proses : Pada menu dashboard arahkan menu pada menu dashboard.

      2. Admin

        1. Nama Program : Admin

        2. Fungsi : Untuk menampilkan id admin, menghapus id admin yang sudah tidak digunakan dan registrasi id admin baru.

        3. Proses : Pada menu admin arahkan kursor pada admin, untuk registrasi arahkan kursor pada button registrasi, dan untuk mendelet admin arahkan pada button delete lalu pilih ok.

      3. Staff

        1. Nama Program : Staff

        2. Fungsi : Menampilkan data staff, input data staff baru, edit data staff dan delete data staff.

        3. Proses : Pada menu staff arahkan kursor pada button input staff untuk menambahkan staff baru, untuk mengedit data staff yang sudah ada pilih button edit dan untuk menghapus data staff pilih button delete.

      4. Surat Masuk

        1. Nama Program : Surat Masuk

        2. Fungsi : Menampilkan data surat masuk, input surat masuk dan delete surat masuk.

        3. Proses : Pada menu surat masuk arahkan kursor pada button input surat masuk, dan arahkan kursor pada button delete untuk menghapus surat msuk yang ingin dihapus.

      5. Surat Keluar

        1. Nama Program : Surat Keluar

        2. Fungsi : Menampilkan data surat keluar, input surat kelur dan delete surat keluar.

        3. Proses : Pada menu surat keluar arahkan kursor pada button input surat keluar, dan arahkan kursor pada button delete pada surat keluar yng ingin di hapus.

      6. Galery

        1. Nama Program : Galery

        2. Fungsi : Untuk menampulkan gambar dan menyimpan gambar.

        3. Proses : Pada menu galery arahkan kursor pada gambar yg ingin di lihat, untuk menambahkan gambar arahkan kursor pada button input image, dan untuk menghapus gambar arahkan kursor pada button delete yang berada di sisi kanan gambar yang ingin dihapus.

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang pada sistem ROOSTER yaitu diantaranya:

  1. Prototype Login

    Gambar 4.5 prototype Halaman Login


    Gambar 4.5 menggambarkan prototype yang ada pada halaman login sistem pengarsipan yaitu dengan menampilkan form login untuk user dan admin dengan menginputkan username dan password akun user atau admin sistem kedalam sistem pengarsipan.

    Pada halaman Login setelah klik login maka akan tampil halaman utama admin atau halaman utama user tergantung username yang di input kedalam form login.

  2. Prototype Halaman Utama User

    Gambar 4.6 Prototype Halaman Utama User


    Dari gambar 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman utama user menampilkan data rekap jumlah admin, staff, surat masuk dan surat keluar pada box dan menampilkan 5 data surat terbaru.


  3. Prototype Halaman User Staff Kecamatan

    Gambar 4.7 Prototype Halaman Staff Kecamatan


    Dari gambar 4.7 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman staff kecamatan menampilkan data staff kecamatan seperti NIP, Nama, Jenis Kelamin, Pangkat/golongan, Jabatan.

  4. Prototype Halaman User Surat Masuk

    Gambar 4.8 Prototype Halaman User Surat Masuk


    Dari gambar 4.8 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman user surat masuk menampilkan data surat masuk kecamatan Tigaraksa.

  5. Prototype Halaman User Surat Keluar

    Gambar 4.9 Prototype Halaman User Surat Keluar


    Dari gambar 4.9 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman user surat keluar menampilkan data surat keluar kecamatan Tigaraksa.

  6. Prototype Halaman User Galery

    Gambar 4.10 Prototype Halaman User Galery


  7. Prototype Halaman Utama Admin

    Gambar 4.11 Prototype Halman Utama Admin


    Dari gambar 4.11 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman utama user menampilkan data rekap jumlah admin, staff, surat masuk dan surat keluar pada box dan menampilkan 5 data surat terbaru.


  8. Prototype Halaman Admin

    Gambar 4.12 Prototype Halaman Admin


    Dari gambar 4.12 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman utama user menampilkan data Admin seperti username, password, status id, tanggal dibuat id, Option, dan juga dapat menambah atau menghapus data admin.


  9. Prototype Form Registrasi Admin

    Gambar 4.13 Prototype Form Registrasi Admin


    Dari gambar 4.13 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype Form registrasi Admin berfungsi sebagai tempat untuk menambahkan id admin baru.


  10. Prototype Halman Admin Staff

    Gambar 4.14 Prototype Halaman Admin Staff


    Dari gambar 4.14 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype Halaman Admin Staff berfungsi sebagai tempat untuk melihat data menambahkan data, mengedit data dan menghapus data staff.

  11. Prototype Form Input Staff

    Gambar 4.15 Prototype Form Input Staff


    Dari gambar 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype Form Input Staff berfungsi sebagai tempat untuk memasukan data staff baru.


  12. Prototype Form Edit Staff

    Gambar 4.16 Prototype Form Edit Staff


    Dari gambar 4.16 diatas dapat dijelaskan bahwa prototype Form edit Staff berfungsi sebagai tempat untuk mengubah data pada data yang sudah disimpan sebelumnya.

  13. Prototype Halaman Admin Surat Masuk

    Gambar 4.17 Prototype Halaman surat Masuk


    Dari gambar 4.17 diatas dijelaskan bahwa Prototype Halaman admin Surat Masuk berfungsi sebagai tempat untuk melihat data surat masuk, menambahkan dan menghapus data surat masuk.


  14. Prototype Form Input Surat Masuk

    Gambar 4.18 Prototype Form Input Surat Masuk


    Dari gambar 4.18 diatas dijelaskan bahwa Prototype Form Input Surat Masuk berfungsi sebagai tempat untuk mengisi data surat masuk.

  15. Prototype Halaman Admin Surat Masuk

    Gambar 4.19 Prototype Halaman Admin Surat Keluar


    Dari gambar 4.19 diatas dijelaskan bahwa prototype Halaman Admin Surat Keluar berfungsi sebagai tempat untuk melihat surat keluar. menambahkan surat keluar dan menghapus surat keluar.

  16. Prototype Form Input Surat Keluar

    Gambar 4.20 Form Input Surat Keluar


    Dari gambar 4.20 diatas dijelaskan bahwa prototype Form Surat Keluar berfungsi sebagai tempat untuk mengisi data surat masuk.

  17. Prototype Halaman Admin Galery

    Gambar 4.21 Prototype Halaman Admin Galery


    Dari gambar 4.21 diatas dijelaskan bahwa prototype Halaman Admin Galery berfungsi sebagai tempat melihat image atau untuk menambahkan data image.

  18. Prototype Form Input Image

    Gambar 4.22 Prototype Form Input Image

    Dari gambar 4.22 diatas dijelaskan bahwa prototype Form Input Image berfungsi sebagai tempat memasukan gambar yang akan disimpan.

Strategi

Dikutip dari Idjoel News dalam website nya[21], strategi adalah taktik atau rencana yang disusun untuk mencapai sasaran dan tujuan sebelumnya telah ditentukan oleh sekelompok orang. Menurut Stephanie K Marrus[22]. Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Pembahasan strategi ini merupakan sebuah penjabaran secara keseluruhan yang dilakukan selama berjalannya proses penelitian yang terangkum ke dalam final draft elisitasi yang dibuktikan satu per satu dengan hasil pencapaian yang dilakukan dari target yang diharapkan sebelumnya, dan penjabaran didalam strategi juga merupakan hasil yang didapat sebagai pemecahan permasalahan yang ada pada program yang diteliti. Pencapaian yang telah dilakukan serta dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Strategi 1 : Menampilkan menu login.

    1. Strategi nomor 1 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 1 menampilkan menu login yang menjadi pintu masuk sistem untuk user dan admin.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 1 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya halaman menu login pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.23 Tampilan Halaman Login


  2. Strategi 2 : Menampilkan menu verifikasi login salah.

    1. Strategi nomor 2 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 2 menampilkan menu verifikasi login salah yangakan muncul apabila user ataupun admin memasukan id yang tidak terdaftar.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 2 pada final draft elisitasi adalah munculnya menu verifikasi login salah saat memasukan data yang tidak valid pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Verifikasi login salah


  3. Strategi 3 : Menampilkan halaman utama.

    1. Strategi nomor 3 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 3 menampilkan halaman utama sistem pengarsipan.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 3 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya halaman utama user dan halaman utama admin pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.25 Tampilan Halaman Utama User


    Gambar 4.26 Tampilan Halaman Utama Admin


  4. Strategi 4 : Menampilkan data pegawai.

    1. Strategi nomor 4 pada final draft elisitasi nomor 3 menampilka data pegawai kecamatan tigaraksa pada sistem pengarsipan.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 4 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya 22 data staff yang terdapat pada sistem pengarsipan.

    gambar

    Gambar 4.27 Tampilan Halaman Staff Kecamatan


  5. Strategi 5 : Terdapatnya menu input data pegawai.

    1. Strategi nomor 5 pada final draft elisitasi nomor 5 yaitu terdapatnya menu input data pegawai pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 5 final draft elisitasi adalah terdapatnya form input data pegawai pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.28 Tampilan Form Input Data Staff


  6. Strategi 6 : Tedapatnya edit data pegawai.

    1. Strategi nomor 6 pada final draft elisitasi nomor 6 elisitasi yaitu terdapatnya edit data pegawai pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 6 final draft elisitasi adalah terdapatnya form edit data pegawai pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.29 Tampilan Form Edit Data Staff


  7. Strategi 7 : Menampilkan cari data pegawai.

    1. Strategi nomor 7 pada final draft elisitasi nomor 7 yaitu menampilkan cari data pegawai pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 7 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya kolom search pada halaman staff kecamatan.

    Gambar 4.30 Tampilan Halaman Staff Kecamatan


  8. Strategi 8 : Menampilkan data surat keluar.

    1. Strategi nomor 8 pada final draft elisitasi nomor 8 yaitu menampilkan data surat keluar pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 8 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya data surat keluar pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.31 Tampilan Halaman Surat Keluar


  9. Strategi 9 : Menampilkan data surat masuk.

    1. Strategi nomor 9 pada final draft elisitasi nomor 9 yaitu menampilkan data surat masuk pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 9 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya halaman surat masuk pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.32 Tampilan Halaman Surat Masuk


  10. Strategi 10 : Menampil input surat keluar.

    1. Strategi 10 pada final draft elisitasi nomor 10 yaitu menampilkan input surat keluar pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi 10 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya form input surat keluar pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.33 Form Input Surat Keluar


  11. Strategi 11 : Menampilkan input surat masuk

    1. Strategi 11 pada final draft elisitasi nomor 11 yaitu menampilkan input surat masuk pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 11 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya form input surat masuk pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.34 Form Input Surat Masuk


  12. Strategi 12 : Menampilkan cetak laporan surat keluar.

    1. Strategi 12 pada final draft elisitasi nomor 12 yaitu menampilkan cetak laporan surat keluar pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 12 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya cetak laporan surat keluar pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.35 Cetak Surat keluar


  13. Strategi 13 : Menampilkan cetak laporan surat masuk.

    1. Strategi 13 pada final draft elisitasi nomor 13 yaitu menampilkan cetak laporan surat masuk pada sistem.

    2. Pembuktian tercapai strategi nomor 13 pada final draft elisitasi adalah terdapatnya cetak laporan surat masuk pada sistem pengarsipan.

    Gambar 4.36 Cetak Surat masuk

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Proccesor : Intel core I3

  2. Hardisk : Sigate 500GB

  3. Monitor : LED LG

  4. Ram : 2GB

  5. Printer : Canon MP287

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Oprasi Windows 7

  2. Microsoft Office 2016

  3. Notepade ++

  4. Xampp

  5. Google Chrome

  6. Msql Front

Hak Akses

Untuk menggunakan sistem ini terdapat 2(dua) hak akses yaitu Admin Control Panel dan User Control Panel. Sistem dapat di akses langsung oleh staff kecamatan Tigaraksa yang diberikan hak akses bisa melakukan kegiatan di sistem setelah sudah terdaftar dan login di sistem dengan kegiatan melihat, dan mencetak data surat. Selain member ada juga admin yang merupakan adalah Admin Control Panel dimana admin memiliki hak akses penuh yang bisa mengedit dan menghapus data yang berada pada sistem.

Untuk tampilan di sistem tidak ada bedanya secara signifikan antara member dan admin hanya saja jika admin yang melakukan login akan ada menu tambahan yaitu untuk menambahakan, mengedit dan menghapus data pada sistem pengarsipan.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Pengarsipan pada Kantor Kecamatan Tigaraksa dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Berikut ini adalah tabel Blackbox Testing berdasarkan sistem pada program perusahaan, yaitu sebagai berikut :

  1. Pada Bagian Login
  2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat login pada sistem pengarsipan, pertama dengan menggunakan Id user, dan kedua dengan menggunakan Id admin. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Table 4.1 Blackbox Testing Pada Login


  3. Surat Masuk
  4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat Input Surat Masuk pada sistem pengarsipan, menambahkan data surat masuk dan menghapus surat masuk. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Table 4.2 Blacbox Testing Surat Masuk


  5. Surat Keluar
  6. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat Input Surat Keluar pada sistem pengarsipan, menambahkan data surat keluar dan menghapus surat keluar. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Table 4.3 Blacbox Testing Surat Keluar


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box testing yang dilakukan terhadap sistem Pengarsipan pada 3 bagian yaitu mengenai pengujian black box pada tabel login sistem pengarsipan, pengujian black box pada halaman surat masuk, dan pengujian black box pada halaman surat keluar. Berdasarkan hasil yang diuji adalah menyatakan bahwa sistem valid semua dan tidak ada yang menyatakan error pada saat dilakukan testing.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “sistem”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Table 4.4 Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Japerson Hutahaean. 2014. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Deepublish.
  2. 2,0 2,1 Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  3. 3,0 3,1 Sutabri Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011 “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  5. Tanti, Lili. 2010. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  6. Aisyah Sity dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika.
  8. Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin. 2013. ”Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scaffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scaffolding)”. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  9. Hidayati. 2007. Artiket teknik informatika dan sistem informasi. Diambil dari: http://informatika.web.id/elisitasi.htm (5 Juli 2016).
  10. 10,0 10,1 Rahmad Hidayat. 2010. “Cara Peraktis Membangun Website Gratis”. Jakarta : Elex Media Komputindo.
  11. 11,0 11,1 Oktavian. Diar Puji. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP”. Yogyakarta : Mediakom.
  12. 12,0 12,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi”.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Rahayu, Nina. 2014.” Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
  14. Mulyowati Sri Mira. 2013. “Aplikasi Pengelolaan Arsip Surat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Pekalongan Berbasis Internet”. Pekalongan.
  15. Margiyono. 2013. “Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk dan Surat Keluar Menggunakan Framework Code Igneter pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro Semarang”. Semarang.
  16. Andika Radenal. 2011. ”Penerapan CI (Codeigniter) dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Surat dan Pengarsipan (Studi Kasus : PT. Semen Padang)”. Jakarta.
  17. Nurhayati. 2011. “Pengembangan Sistem Layanan Persuratan (Studi Kasus : Kantor Kelurahan Bambu Apus Kota Tangerang Selatan”. Jakarta.
  18. Suginta Ginting. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Surat-Menyurat pada Sekretariat Umum TNI AL (Setumal)”. Jakarta.
  19. Wulandari Yunita. 2012. “Pembangunan Aplikasi Arsip Di Upt Puskom Uns”. Surakarta.
  20. Praptiningsih. 2010. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). Diambil dari : http://timur.ilearning.me/2015/12/28/pertanyaan-ke-2-jelaskan-definisi-dari-definisi-hipo-hierarchy-plus-input-process-output/ (07 September 2016).
  21. Idjoel. Idjoel Media. 2016. Pengertian Strategi Menurut Para Ahli: Pengertian Strategi. Diambil dari : https://www.idjoel.com/pengertian-strategi-menurut-para-ahli/
  22. 22. Marrus, Stephanie K. 2016. Idjoel Media. Pengertian Strategi. Diambil dari: https://www.idjoel.com/pengertian-strategi-menurut-para-ahli/


DAFTAR LAMPIRAN

'Lampiran A :

Lampiran A.1 : Validasi Tugas Akhir (skripsi).

Lampiran A.2 : Surat Pernyataan.

Lampiran A.3 : Surat Pengantar Observasi Skripsi.

Lampiran A.4 : Daftar Matakuliah Yang Blum Diambil atau Gagal.

Lampiran A.5 : Formulir Permohonan Usulan skripsi.

Lampiran A.6 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF).

Lampiran A.7 : Kartu Bimbingan skripsi.

Lampiran A.8 : Formulir Permohonan Penggantian Judul skripsi.

Lampiran A.9 : Daftar Nilai.

Lampiran A.10 : Validasi sidang Akademik.

Lampiran A.11 : Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi.

Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek.

Lampiran A.13 : Sertifikat Toefl.

Lampiran A.14 : Sertifikat Seminar Nasional.

Lampiran A.15 : Sertifikat Seminar Internasional.

Lampiran A.16 : Katalog Produk.

Lampiran A.17 : CV (Curiculum Vitae)

Lampiran A.18 : Formulir Seminar Proposal Skripsi.

Lampiran A.19 : Formulir Final Presentasi Skripsi.

Lampiran A.20 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi

Lampiran B :

Lampiran B.1 : Surat Keterangan Pelaksanaan Observasi.

Lampiran B.2 : Surat Keterangan Implementasi Program.

Contributors

Galih23, Siti Nurhayati