SI1212473120

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+)

UNTUK KEBUTUHAN REGISTRASI PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212473120
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+)

UNTUK KEBUTUHAN REGISTRASI PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212473120
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+)

UNTUK KEBUTUHAN REGISTRASI PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212473120
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Yusup, M.Kom)
   
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NID : 07132
   
NID : 05066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+)

UNTUK KEBUTUHAN REGISTRASI PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212473120
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 29 Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Diah Aryani, S.T.,M.Kom)
 
(Sutrisno, M.Kom)
 
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si)
NID : 11010
 
NID : 10020
 
NID : 13001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ONLINE JADWAL RENCANA STUDI PLUS (OJRS+)

UNTUK KEBUTUHAN REGISTRASI PERKULIAHAN

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212473120
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212473120

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) merupakan suatu sistem yang memberikan pelayanan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja dalam melakukan batal tambah mata kuliah. RPU (Registrasi Perkuliahan dan Ujian) adalah salah satu bagian yang berada di bawah divisi akademik. RPU ini memiliki beberapa tugas dalam lingkup pekerjaannya, yaitu: Layanan Registrasi Mahasiswa, Perkuliahan, dan Ujian. Saat ini penggunaan sistem OOJRS untuk bagian RPU masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan, sehingga sistem dan pelayanannya belum bisa berjalan secara maksimal. Seperti, sistem generate dan delivery OOJRS yang masih menimbulkan kelas bentrok pada KST (Kartu Studi Tetap) mahasiswa, sehingga mahasiswa harus datang ke kampus dan mengantre panjang di BOX SIS atau di bagian RPU untuk melakukan batal tambah. Ketika mahasiswa ingin melakukan batal tambah di OOJRS RPU, sistem hanya menampilkan kode mata kuliahnya saja tanpa nama mata kuliah, karena pada saat mahasiswa ingin melakukan batal tambah biasanya mahasiswa hanya menuliskan kode mata kuliah saja. Dan hal ini sering terjadi kesalahan seperti kekeliruan kode mata kuliah dengan nama mata kuliah. Maka dari itu diharapkan dengan hadirnya OJRS+ untuk kebutuhan Registrasi Perkuliahan nantinya dapat memudahkan staff RPU dalam mengatur jadwal kuliah mahasiswa sampai tahap menjadi KSTF (Kartu Study Tetap Final), sehingga kualitas sistem pelayanan kampus pun akan menjadi efektif dan efisien.

Kata Kunci: OJRS+, RPU, batal tambah

ABSTRACT

OJRS (Online Schedule Study Plan) is a system that provides services for university students in conducting void Prog added courses. RPU (Registration Class and Exam) is one part that is under the academic division. RPU has several tasks within the scope of its work, namely: Student Registration Service, Class and Exam. Currently the use of the system for part RPU OOJRS there are still some obstacles and shortcomings, so that the system and the service can not run optimally. Such as, generating and delivery system which still raises class OOJRS clashed in KST (Permanent Study Card) students, so students should come to the campus and long queue in BOX SIS or in part RPU to void added. When students want to do more in OOJRS canceled RPU, the system only displays the currency code college courses without name, because when students want to void normally added only students write course code only. And this is often the case errors such as mistakes course code with the name of the course. Thus it is expected the presence OJRS + Class Registration for the needs of the future can facilitate RPU staff in organizing the student's class schedule to phase into KSTF (Permanent Study Final Card), so the quality of campus service system will be effective and efficient.

Keywords : OJRS+, RPU, null added

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan Judul "Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) Untuk Kebutuhan Registrasi Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi" dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan bimbingan berupa dukungan semangat dan teori/praktek dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan segala pujian dan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom dan Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Ibu Novi Cholisoh, S.Sos selaku Stakeholder yang telah berkenan membantu dan membimbing peneliti.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Kedua Orang Tua Tercinta, Bapak Susanto dan Ibu Mukini yang telah memberikan do'a, dukungan moril maupun materil.
  8. Rekan-rekan dari Group Green Dragon (Muhamad Yusup, M.Kom, Ary Budi Warsito, M.Kom, Erlita Rasdiana, S.Kom, Yulianto, S.Kom, Ruli Supriati, S.Kom, Isma Damayanti, Dwi Maya Suhainingsih)
  9. Rekan-rekan dari Group Black Dragon (Nurhasni Rumoma, Ninu Apriyani, Hottiopan Tampubolon, Ridwan Kurniaji)
  10. Keluarga Besar Istri Sholehah (Ely Susanti, Dwi Maya Suhainingsih, Nurhasni Rumoma, Isma Damayanti)
  11. Seluruh anggota REC yang telah mendukung dan banyak membantu peneliti.
  12. Suamiku tercinta, Juti Krispurnomo yang selalu memberikan motivasi dan do'a sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 20 Januari 2016
Sri Wahyani
NIM. 1212473120

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL


SIMBOL USE CASE DIAGRAM


SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Tabel 3.3. Identifikasi SWOT

Tabel 3.4. Matriks SWOT

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel TMMahasiswa

Tabel 4.3. Tabel TMDosen

Tabel 4.4. Tabel TMMataKuliah

Tabel 4.5. Tabel TMJurusan

Tabel 4.6. Tabel TMRuang

Tabel 4.7. Tabel TMHari

Tabel 4.8. Tabel TMWaktu

Tabel 4.9. Tabel TMStatusMahasiswa

Tabel 4.10. Tabel TMJenisKelas

Tabel 4.11. Tabel TTJadwalKelas

Tabel 4.12. Tabel TTJadwalMahasiswa

Tabel 4.13. Tabel TTMahasiswaJurusan

Tabel 4.14. Tabel Pengujian Black Box Pada Sign in Admin

Tabel 4.15. Tabel Pengujian Black Box Pada Sign In Bukan Admin

Tabel 4.16. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Batal Tambah

Tabel 4.17. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Status Mahasiswa

Tabel 4.18. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Shift Mahasiswa

Tabel 4.19. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

Tabel 4.20. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Bentrok

Tabel 4.21. Schedule Implementasi

Tabel 4.22. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kualitas Sistem Informasi

Gambar 2.2. Logo SIS

Gambar 2.3. Logo OJRS+

Gambar 2.4. Analisa SWOT

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Stuktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Class Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

Gambar 4.5. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Gambar 4.6. Prototype Halaman Login Admin

Gambar 4.7. Prototype Halaman Utama OJRS+ RPU

Gambar 4.8. Prototype Halaman Batal Tambah

Gambar 4.9. Prototype Halaman Status Mahasiswa

Gambar 4.10. Prototype Halaman Shift Mahasiswa

Gambar 4.11. Prototype Halaman Kelas

Gambar 4.12. Prototype Halaman Bentrok

Gambar 4.13. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.14. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Batal Tambah

Gambar 4.16. Tampilan Halaman Status Mahasiswa

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Shift Mahasiswa

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Kelas

Gambar 4.19. Tampilan Halaman Bentrok

Gambar 4.20. Jumlah Aktivitas Batal Tambah di OJRS+

Gambar 4.21. Jumlah Mahasiswa Melakukan Cuti di OJRS+ RPU

Gambar 4.22. Jumlah Jadwal Mahasiswa Bentrok <200

Gambar 4.23. Jumlah View FAQ OJRS+ RPU di iRan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini Teknologi Informasi dan komputerisasi semakin berkembang seiring kebutuhan pengguna (user) untuk memperoleh informasi yang mempermudah dalam melakukan segala aktivitas guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Contohnya, pada bidang pendidikan yaitu pada Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Salah satu perubahan yang utama dan yang terpenting adalah dibutuhkannya sarana dan prasarana untuk menunjang berjalannya dunia pendidikan secara efektif dan efisien dan juga dibutuhkannya suatu alat pengolahan data untuk menghasilkan informasi.

Komputer dapat membantu penyajian informasi yang efektif serta dapat diakses oleh setiap orang setiap waktu kapan pun dan dimana pun. Komputer sangat berperan penting, contohnya dalam hal pekerjaan maupun pendidikan. Komputer sangat membantu dan memudahkan dalam mendapatkan komunikasi dan informasi yang terbaru (ter-update).

Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dibidang Pendidikan Teknologi Informasi. Karena itu Perguruan Tinggi Raharja harus dapat meningkatkan kemajuan dunia pendidikan dalam memfasilitasi sistem pendukung informasi yang semakin berkembang.

OOJRS adalah sistem berbasis online yang merupakan bagian daripada sistem SIS (Service Information System) yang memberikan pelayanan bagi mahasiswa dan mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja dalam melakukan batal tambah mata kuliah. Saat ini penggunaan sistem OOJRS untuk bagian RPU masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan, sehingga sistem dan pelayanannya belum bisa berjalan secara maksimal. Seperti, sistem generate dan delivery OOJRS yang masih menimbulkan kelas bentrok pada KST (Kartu Studi Tetap) mahasiswa, sehingga mahasiswa harus datang ke kampus dan mengantre panjang di BOX SIS atau di bagian RPU untuk melakukan batal tambah. Ketika mahasiswa ingin melakukan batal tambah di OOJRS RPU, sistem hanya menampilkan kode mata kuliahnya saja tanpa nama mata kuliah, karena pada saat mahasiswa ingin melakukan batal tambah biasanya mahasiswa hanya menuliskan kode mata kuliah saja. Hal ini sangat menyulitkan staff RPU dan sering terjadi kesalahan dari mahasiswa dalam mengambil mata kuliah, karena salah menuliskan kode mata kuliah. Dengan demikian OOJRS sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem kampus khususnya bagi mahasiswa.

Sebagai bentuk pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa, Perguruan Tinggi Raharja menghadirkan sebuah sistem OOJRS berbasis online untuk registrasi perkuliahan, yaitu OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus). Dengan hadirnya OJRS+ untuk kebutuhan registrasi perkuliahan, diharapkan dapat memudahkan staff RPU dalam melakukan input penjadwalan mahasiswa. Berdasakan latar belakang yang dijabarkan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan penyusunan laporan Skripsi dengan judul: “Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) Untuk Kebutuhan Registrasi Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja. Beberapa hal akan dikemukakan dan dijelaskan tentang sistem informasi mahasiswa yang ada pada sistem pelayanan Perguruan Tinggi Raharja.

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem OOJRS RPU yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana teknik perancangan sistem OJRS+ RPU yang digunakan untuk batal tambah online?

  3. Bagaimana teknik pengujian terhadap sistem OJRS+?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem OJRS+ yang akan dibangun untuk memudahkan RPU dalam melakukan generate dan delivery OJRS, dan melayani proses batal tambah jadwal kuliah mahasiswa, sehingga menghasilkan output berupa KSTF (Kartu Studi Tetap Final) secara cepat dan akurat. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses penggunaan OJRS+ untuk kebutuhan RPU sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap mahasiswa, sehingga sistem tersebut dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam proses batal tambah jadwal kuliah mahasiswa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan dilaksanakan penelitian pada objek penelitian yang dipilih yang akan berguna untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Operasional
    Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kendala apa saja yang ada pada sistem OOJRS RPU yang sedang berjalan saat ini, untuk mengetahui teknik-teknik perancangan sistem OJRS+ RPU, serta untuk mengetahui uji coba pada sistem OJRS+ RPU.
  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mendapatkan informasi tentang sistem yang di analisa dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan sistem agar lebih baik lagi dari sistem yang berjalan saat ini.
  3. Tujuan Individual
    Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman dari pengenalan dan penelitian pada sebuah sistem OJRS di Perguruan Tinggi Raharja, sehingga peneliti melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Adanya penelitian ini, peneliti mendapatkan wawasan terhadap penelitian ini sehingga peneliti dapat membuat laporan Skripsi ini.

2. Bagi Perguruan Tinggi Raharja

Adanya penelitian ini, dapat menjadi referensi bagi perguruan tinggi agar sistem yang berjalan bisa menjadi lebih baik lagi.

3. Bagi Mahasiswa

Adanya penelitian ini, dapat mempermudah mahasiswa untuk melakukan registrasi dan perkuliahan umum sehingga mahasiswa bisa melakukannya tidak hanya di lingkungan kampus.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian Skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Observasi (Pengamatan)

    Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek yang dianalisa pada tempat/instansi terkait. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem pelayanan informasi kampus yang sedang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja pada bagian RPU. Kemudian dalam pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data-data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pengembangan sistem tersebut.

  2. Wawancara

    Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan berdialog atau tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait terhadap objek yang dianalisa. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab bersama stakeholder terhadap sistem pelayanan informasi kampus yang sedang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja pada bagian RPU dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait objek yang dianalisa.

  3. Studi Pustaka

    Metode studi pustaka ini dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan ruang lingkup dan masalah dari objek yang sedang diteliti melalui sumber literature yang dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain sebagai bahan referensi dalam melakukan penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem OOJRS. Analisa SWOT ini digunakan untuk mengamati sistem OOJRS bagian RPU di Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian diterapkan dalam bentuk matriks SWOT dan dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sistem OOJRS.

Untuk menganalisa program yang dirancang, peneliti menggambarkannya dalam bentuk diagram UML (Unified Modeling Language) sebagai bentuk rancangan sistem OJRS+ bagian RPU dan membuat analisa kebutuhan sistem dengan metode user requirement melalui Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Final Draft Elisitasi yang dituangkan dalam BAB III.

Metode Perancangan

Pada perancangan OJRS+ bagian RPU, sistem dirancang menggunakan SQL Database dan bahasa pemrograman Yii Framework. Peneliti juga menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language) sebagai bentuk rancangan sistem yang digambarkan dalam bentuk use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

Untuk mendefinisikan kebutuhan yang diperlukan sistem, peneliti menggambarkannya dengan menggunakan metode prototyping. Metode prototyping merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan memodelkan perangkat lunak secara sederhana. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pengguna user untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat. Dalam pembuatan prototype, peneliti menggunakan Design Prototyping untuk menggambarkan tampilan sistem sesuai dengan requirement yang ditentukan oleh stakeholder. Design prototyping ini bertujuan sebagai acuan untuk merancang dan mengembangkan sistem, guna menyempurnakan prototype yang sudah ada, sehingga dapat mengahasilkan sistem yang dapat diterima, dan perubahan yang dilakukan dapat disebut dengan pengembangan sistem.

Metode Testing

Dalam melakukan pengujian sistem ini peneliti menggunakan Black box testing. Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Peneliti menggunakan metode black box testing, yaitu agar dapat mengetahui dan mengevaluasi apakah semua perangkat lunak dari sistem yang dibuat sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, definisi Student Information System (SIS), definisi Online Jadwal Rencana Studi (OJRS), definisi Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+), literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi pada Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, gambaran mengenai analisa sistem yang berjalan dengan Analisa SWOT, tata laksana sistem berjalan dengan Unified Modeling Language Diagram, konfigurasi sistem, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang dianalisa pada Perguruan Tinggi Raharja berdasarkan dengan data-data yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

  1. Definisi Data

  2. Menurut Kadir (2014:43)[1], “Data dapat dianalogikan dengansejumlah blok yang bisa digunakan anak-anak untuk membentuk berbagaistruktur sesuai dengan imajenasi mereka. Melalui suatu proses, blok-blokdapat diguakan untuk menyusun struktur/model.

    Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

  3. Klasifikasi Data

  4. Menurut Sutabri (2012:3)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

    a. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

    2. Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

    3. Data Ukur (Measurement Data)

    4. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    b. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    3. Data Kualitatif (Qualitative Data)

    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

    c. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

    1. Data Internal (Internal data)

    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Ekternal (External Data)

    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

      a. Data Eksternal Primer (primary external data)

      Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

      Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

  5. Pengolahan Data

  6. Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

    Menurut Kadir (2014:61)[1], "Pada dasarnya sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

    Menurut Sutabri (2012:22)[3], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

    Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1)[4], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

    2. Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:17)[5]., suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

      1. Komponen Sistem (component)

      Yaitu kumpulan subsistem - subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.

      2. Batasan Sistem (boundary)

      Yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.

      3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

      Yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

      4. Penghubung Sistem (interface)

      Merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

      5. Masukan Sistem (input)

      Yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

      6. Keluaran Sistem (output)

      Adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.

      7. Pengolahan Sistem (processing)

      Yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

      8. Sasaran (objective) atau tujuan (goal)

      Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menganai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

      9. Strategi (strategy)

      Merupakan cara – cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.

      Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Karakteristik Sistem adalah beberapa bagian sistem yang meliputi masukan (input), pemrosesan (process) dan pengeluaran (output) yang didalamnya terdapat penghubung (interface) untuk menghubungkan satu sistem dengan sistem yang lainnya untuk mencapai sasaran tertentu.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22)[2], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

    3. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem determinasi dan sistem probabilistic

    6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program- program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

    7. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Sutarman (2012: 14)[6], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si pengguna”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penggunanya”.

    Menurut Darmawan (2012:2)[8], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan hasil dari data yang sudah diolah sehingga menghasilkan bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.

    2. Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:41)[2], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)

    2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    3. Tepat Waktu (Timeline)

    4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

    5. Relevan (Relevance)

    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

      Penjabaran lengkap mengenai kualitas informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini yang terdiri dari 3 (tiga) komponen diantaranya akurat, tepat waktu, dan relevan.

      Gambar 2.1. Kualitas Informasi

    3. Fungsi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:31)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

    4. Nilai Informasi

    Menurut Sutarman (2012:14)[6], Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal, yaitu:

    a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

    b. Untuk mendapatkan pengalaman.

    c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut Alter dalam buku Kadir (2014:9)[1], “Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

    Menurut Taufiq (2013:17)[9], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyeesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.”

    Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

    Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat beberapa subsistem yang saling terintegrasi satu sama lain untuk diproses, disimpan, dianalisis dan disebarkan untuk tujuan tertentu.

    2. Komponen dan Jenis Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[2], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

    A. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode daan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    B. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    C. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    D. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

    E. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    F. Blok kendali (control block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    3. Klasifikasi Sistem Informasi

    Menurut Kadir (2014:89)[1], klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada :

    a. Level organisasi

    b. Area fungsional

    c. Dukungan yang diberikan, dan

    d. Arsitektur sistem informasi

    Beberapa istilah sistem informasi lain juga sering dijumpai dalam literature, misalnya sistem informasi strategis dan sistem informasi geografis.

    Teori Khusus

    Definisi SIS

    SIS merupakan kepanjangan dari Student InforMation Services. SIS mengandung pengertian sebuah software yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai: jadwal kuliah mahasiswa berdasarKan semester terpilih, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa (persemester), tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Daftar Nilai, menyediakan layanan pembuatan form yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.

    Gambar 2.2. Logo SIS

    Selain itu SIS dapat menampilkan TOP 10 Best IPK, Best IMM (Parent #C00200800522, February 4th, 2008) maupun mutu kehadiran dikelas. Tidak hanya itu SIS juga dapat menampilkan ucapan ulang tahun, melakukan penyempurnaan form online, fasilitas entertainment, penambahan video dan musik, serta penambahan poling.[10]

    Definisi OJRS (Online Jadwal Rencana Studi)

    OJRS (Online Jadwal Rencana Studi) merupakan suatu sistem informasi yang berada didalam komponen SIS (Student Information System) yang memiliki peran untuk melakukan proses persiapan kuliah pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu OJRS juga berperan dalam melakukan generate seluruh kelas yang dibuka per semester, generate KST (Kartu Studi Tetap) seluruh mahasiswa, generate jadwal mengajar seluruh dosen, serta memastikan seluruh proses batal tambah berjalan dengan baik dan lancar.

    Fungsi OJRS sendiri adalah suatu bentuk pelayanan kampus yang digunakan untuk melakukan batal tambah mata kuliah bagi mahasiswa yang telah melakukan pembayaran registrasi semester serta mencetak form – form yang ada didalam menu OJRS.

    OJRS pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:[11]

    1. O-OJRS – Akademik: Pemilihan mata kuliah dan batal – tambah kajur.

    2. O-OJRS – Assigment mahasiswa baru: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mentransfer data mahasiswa baru dari INTEGRAM ke SIS dan SIS O-OJRS

    3. O-OJRS-Batal-Tambah Dosen: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal mengajar seluruh dosen, melakukan tambah dan batal jadwa mengajar per jurusan, serta cetak Kartu Mengajar Dosen (KMD).

    4. O-OJRS Batal Tambah Mahasiswa: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mencetak JRS (Jadwal Rencana Studi), RBK (Rincian Biaya Kuliah), RBR (Rincian Biaya Registrasi), KST (Kartu Studi Tetap) melakukan batal tambah jadwal kuliah mahasiswa secara mandiri melalui OJRS.

    5. O-OJRS Batal Tambah RPU: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui jadwal kuliah seluruh mahasiswa, melakukan tambah dan batal jadwal kuliah mahasiswa, seta cetak KST (Kartu Study Tetap).

    6. O-OJRS – Data Mining: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk delete, buka dan pindah kelas serta mengatur quota seluruh kelas.

    7. O-OJRS – Data Mining: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rangkuman dari seluruh data yang ada di SIS O-OJRS.

    8. O-OJRS Generate jadwal KST: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk mengenerate jadwal rencana study, jadwal perkuliahan mahasiswa dan jadwal mengajar dosen.

    9. O-OJRS – Log Transaksi: Fiture dari SIS O-OJRS yang fungsinya untuk menyimpan history transaksi batal tambah mahasiswa, baik yang dilakukan melalui Batal Tambah RPU, maupun Batal Tambah Mahasiswa.

    Definisi OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus)

    OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) adalah suatu sistem pelayanan kampus yang merupakan pengembangan dari sistem OJRS.

    Gambar 2.3. Logo OJRS+

    OJRS+ digunakan sebagai sarana untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah yang dapat diakses melalui SiS+ (Students iLearning Services Plus) secara online kapan pun dan dimana pun mahasiswa berada hanya dengan menggunakan koneksi internet.

    Definisi Online

    Menurut Rahardja, dkk (2014 : 342)[12], "Online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu : Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional".

    Menurut Effendi (2010)[13], Online adalah terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalui modem. Online adalah sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi.

    Dapat disimpulkan bahwa, online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    2. Menurut Taufiq (2013:156)[14], “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

      Menurut Yakub (2012: 142)[7], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business proses), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

      Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan suatu kegiatan mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai sistem yang dianalisa sehingga memperoleh suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai hasil analisa .


    3. Fungsi Analisa Sistem

    4. Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

      1. Mengidentifikasi masalah – masalah kebutuhan pemakai (user).

      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

      3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistem yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    1. Definisi Analisa SWOT

    2. Menurut Rangkuti (2011:199)[15], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

      1. Kuadran 1

      2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan/organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

      3. Kuadran 2

      4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk ataupasar).

      5. Kuadran 3

      6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

      7. Kuadran 4

      8. Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

      Menurut Kadir (2014:416)[1] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

      1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisani.

      2. Kelemahan menyatakan kkarakteristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi.

      3. Peluang menyatakan karateristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan.

      4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

      Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT merupakan suatu analisa yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi/perusahaan untuk mengevaluasi seluruh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap organisasi/perusahaan tersebut yang dapat dilihat pada Gambar 2.4 dibawah ini.

      Gambar 2.4. Analisa SWOT (Sumber, Kadir 2014:417)

    3. Tujuan Analisa SWOT

    4. Menurut Rangkuti (2011:197)[15], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

    Konsep Yii Framework

    1. Definisi Yii Framework

    2. Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010)[16], Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

      Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

      Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

    3. Fitur Yii Framework

    4. Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs Web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

      1. Menggunakan pola MVC. Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

      2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

      3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.

      4. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

      5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

      6. Skin dan theme;;. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

      7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

      8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.

      9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

      10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

      11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

      12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

      13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model, dan CRUD.

      14. Library ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

    5. Alur Kerja Pengembangan

    6. Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi Web menggunakan Yii framework sebagai berikut:

      1. Membuat kerangka struktur direktori. Tool bernama yiic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.

      2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).

      3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur. Tool Gii dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.

      4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna, kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.

      5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait.

      6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.

      7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.

      8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.

      9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.

      10. Terakhir, optimasi dan deployment.

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    2. Menurut Saputra (2012:51)[17], "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi". Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

      1. Tahap I

      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Tahap II

      4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      5. Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

        1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

        2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

        3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

        2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

        3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi

      8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Literature Review

    1. Definisi Literature Review

    2. Menurut Warsito, dkk (2015 : 29)[18] Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

      Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:75)[19], "Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat".

      Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review merupakan suatu metode penelitian yang digukan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.

    3. Tujuan Literature Review

    4. Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76)[19], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

    Literature Review

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai batal tambah secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan batal tambah secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Terdapat 5 (lima) literature review, yaitu sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Yusup, Euis Sitinur Aisyah, dan Sri Wahyani pada tahun 2015 dengan judul “Implementasi Online Jadwal Rencana Studi (OJRS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana proses uji coba dan implementasi terhadap sistem OJRS+. Metode pengembangan sistem OJRS menjadi OJRS+ menggunakan cara dengan memindahkan database dari lokal ke cloud yang diharapkan dapat diakses secara luas oleh Pribadi Raharja. Uji coba dan implementasi sistem dilakukan pada salah satu jurusan yaitu jurusan Komputerisasi Akuntansi (KA) dengan alur dari mulai generate kelas yang sebelumnya secara lokal menjadi generate OOJRS database lokal ke database cloud sampai dengan mahasiswa dapat mencetak KSTF. (Muhamad Yusup, Euis Sitinur Aisyah , dan Sri Wahyani: 2015).[20]

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja dan Hidayati pada tahun 2010 dengan judul “Penerapan Auto Generated Probabilistic Combination (AGPC) Pada Proses Pembentukan Jadwal Rencana Study (JRS)”. Penelitian ini membahas mengenai penerapan Auto Generated Probabilistic Combination (AGPC) untuk mengatasi masalah bentrok ruang dan waktu yang ada pada saat proses pembentukan Jadwal Rencana Study (JRS), dan impelementasi AGPC pada SIS-OJRS di Perguruan Tinggi Raharja. Auto Generated Probabilistic Combination (AGPC) merupakan metode yang mengkombinasikan urutan berbeda dari pengaturan objek-objek yang penyusunannya dilakukan tanpa pengulangan objek tersebut disetiap urutannya, serta pengurutannya pun dilakukan berdasarkan kriteria status bentrok, dan dipermutasi kembali untuk setiap item per-objek bentroknya. Sistem ini memiliki fungsi yang efektif dalam memberikan warning terhadap status bentrok yang sifatnya permanent sehingga senantiasa menghemat kapasitas hardisk untuk tidak perlu lagi melakukan proses permutasi ulang. Selain itu, proses permutasi yang dilakukan AGPC ini pun sangat sesuai dengan kebutuhan. Bahkan dapat dikatakan bahwa metode AGPC ini dapat mengikis pekerjaan pihak operasional kira-kira 80% dari pekerjaannya semula untuk tidak perlu lagi melakukan proses batal tambah seluruh jadwal bentrok secara manual. (Untung Rahardja dan Hidayati: 2010).[21]

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Affani pada tahun 2013 dengan judul “Kualitas Pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) Online Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kartu rencana studi online dengan membandingkan antara pelayanan yang yang dirasakan (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (Expected service) dengan menggunakan 5 dimensi kualitas pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan desain penelitian survei dengan menggunakan teknik pengolahan kuisioner sebagai instrument penelitian yang ditujukan kepada mahasiswa sosiologi angkatan 2008 sebagai responden. Lokasi penelitian berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu yang aktif berkuliah di jurusan sosiologi fisip unsri angkatan 2008. Penarikan sampel dengan menggunakan sampling jenuh karena jumlah populasi relatif kecil. Proses analisis data dilakukan melalui empat tahapan yaitu pengujian validitas dengan mengunakan rumus korelasi product moment dan reliabilitas data dengan mengunakan rumus Sperman Brown, pengujian normalitas data dengan menggunakan Chi Squere, dan pengujian hipotesis dengan mengunakan uji perbandingan antara harapan dan kinerja yang dirasakan responden di lapangan, dikarenakan data dinyatakan tidak normal, maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Hasil penelitian ini adalah kualitas pelayanan Kartu Rencana Studi (KRS) online di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sriwijaya adalah tidak baik karena harapan mahasiswa lebih besar dari pelayanan yang dirasakan di lapangan (kenyataan). (Fitria Affani 2013).[22]

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Tryono pada tahun 2010 dengan judul “Pelayanan KRS Online Berbasis SMS”. Hasil dari konsep informasi yang dibuat ini adalah: (1) Waktu proses informasi layanan ini dapat berlangsung secara singkat, cepat dan akurat dengan rata-rata membutuhkan waktu proses secara keseluruhan berkisar 3 s/d 3.5 detik per sekali mengirimkan sms. (2) Keamanan dan akurasi data dapat dipertanggung jawabkan, karena pengisian KRS hanya bisa dilakukan oleh nomor hp yang telah terdaftar dan terikat dengan nomor mahasiswa sebagai user utama. (3) Dapat menggunakan SIM Card yang berbeda, baik dari sisi Server maupun Klien. (4) Hampir semua daerah di Indonesia telah terjangkau oleh jaringan telpon baik itu GSM, CDMA atau lainnya, sehingga model SMS ini lebih mudah untuk diaplikasikan. (5) Data yang dikirimkan ke DBMS akan diproses oleh trigger yang digunakan sebagai jantung utama sistem ini, yang menjadikan script programming hampir tidak dominan. (Joko Tryono 2010).[23]

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Jefri Gumilar Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi pada tahun 2012 dengan judul “Analisa Sistem Informasi Entri Krs Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode End-User Computing (Euc) Satisfaction”. Dari hasi penelitian ini menunjukan bahwa dilihat dari faktor isi perlu ditambahkan link untuk men-download panduan untuk pengentrian KRS. Karena fasilitas ini belum terlihat pada sistem informasi entri KRS online. Sebab, mahasiswa yang masih awam dalam menggunakan sistem ini dikhawatirkan akan mengalami kesulitan dalam melakukan pengentrian. Dari faktor bentuk, pada frame masih perlu ditambahkan field untuk melihat jadwal mata kuliah, agar mahasiswa dapat melihat lebih detail jadwal mata kuliah yang diambilnya dan perlu ditambahkan gambar atau animasi agar bentuk dari sistem ini dapat lebih menarik. Serta pada setiap form menu perlu ditambahkan deskripsi agar mahasiswa mengerti fungsi-fungsi dari setiap form. Dari sisi akurasi, keakuratan dari sistem informasi entri KRS online sudah cukup baik, tetapi akan lebih baik lagi jika apabila ditambahkan informasi mengenai dosen yang mengajar mata kuliah tersebut dan yang mata kuliah pilihan atau mata kuliah wajib. Dari sisi kemudahan, perlunya penyuluhan terhadap penggunaan sistem informasi entri KRS online. Dan juga dikarenakan jumlah mahasiswa UBD yang sangat banyak, jadi pada saat mahasiswa melakukan entri KRS secara serentak akan memakan banyak bandwitch, jadi harus dilakukan penambahan bandwitch guna mengatasi hal tersebut. Dan juga agar mahasiswa lebih mudah dalam melakukan pengentrian, proses pengentrian diharapkan dapat dilakukan bukan hanya melalui jaringan intranet, melainkan jaringan internet yang dapat diakses dari mana saja. Dari ketepatan waktu, sistem informasi entri KRS online alangkah baiknya jika proses pengentrian dapat dilakukan melalui jaringan internet, jadi apabila mahasiswa yang sedang berada diluar daerah ingin melakukan pengentrian KRS, tidak perlu lagi repot-repot harus datang ke UBD untuk mengentri, cukup melalui warnet atau menggunakan modem atau melalui hotspot dimana saja, asalkan belum lewat batas waktu untuk mengentri. (Jefri Gumilar Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi 2012).[24]

    Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya sebagaimana yang telah dilakukan oleh para peniliti mengenai sistem penjadwalan mahasiswa. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang telah dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) Untuk Kebutuhan Registrasi Perkuliahan Pada Perguruan Tinggi.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

    Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

    Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang, maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam verifikasi dan tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
    9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    11. Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
    12. Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
    13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.
    14. Pada tahun 2015 Perguruan Tinggi Raharja mendapat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja melakukan kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya. Upaya untuk tetap menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007, pada tahun ini kembali diperolehnya Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga pada November 2015.

    1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja memiliki 3 (tiga) jurusan atau program studi untuk jenjang S1 pada STMIK Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

    Tabel 3.1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

    Tabel 1.JPG

    2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

    Perguruan Tinggi Raharja memiliki 3 (tiga) jurusan atau program studi untuk jenjang D3 pada AMIK Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

    Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

    Tabel amik.JPG

    Visi, Misi, dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    Visi dan Misi

    Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

    Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

    1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
    2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
    3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
    4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

    Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

    Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

    1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
    2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
    3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

    Arti Nama Raharja

    Raharja, kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

    Arti Green Campus

    Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves” sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara.

    “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menipang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

    Lokasi Kampus

    Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

    Struktur Organisasi

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    Gambar 3.1. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

    Gambar 3.2. Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

    1. Presiden Direktur

    Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab:

      Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3. Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang:

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab:

      Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang:

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab:

      Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang:

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab:

      Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6. Asisten Direktur Akademik

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab:

      Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab:

      Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial.
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa.
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang:

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab:

      Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Prosedur Generate dan Delivery OOJRS

    2. Pada prosedur sistem yang berjalan untuk generate dan delivery OOJRS dimulai dari Admin OOJRS membuat persiapan generate, dan di deliver ke bagian RPU. Kemudian proses generate dilakukan dengan proses generate kelas dan generate mahasiswa yang membutuhkan waktu lebih dari 1 (satu) bulan. Dilanjutkan dengan deliver menggunakan 3 (tiga) tahapan, yaitu deliver angkatan lama, deliver dosen, dan deliver mahasiswa baru.

    3. Prosedur Batal Tambah Pada OOJRS RPU

    4. Pada prosedur sistem yang berjalan untuk batal tambah pada OOJRS RPU dimulai dari mahasiswa datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja dan menuju BOX SIS untuk mengecek KST (Kartu Studi Tetap). Apabila mahasiswa ingin melakukan perubahan mata kuliah atau perubahan hari dan waktu pada jadwal, mahasiswa diharuskan untuk mencatat kode mata kuliahnya terlebih dahulu sebelum melakukan batal tambah di RPU. Kemudian mahasiswa dapat melakukan batal tambah di RPU dengan menyerahkan nama, NIM (Nomor Induk Mahasiswa), dan daftar kode mata kuliah yang telah dicatat kepada salah satu staff RPU agar dapat diatur dan di input ke dalam KST. Jika kode mata kuliah yang diberikan ketika di input ternyata berstatus bentrok dengan mata kuliah yang sudah ada pada KST, maka mahasiswa harus memilih mata kuliah lain yang tidak bentrok dengan mata kuliah yang ada pada KST. Namun jika kode mata kuliah yang diberikan ketika di input sudah berstatus oke semua, maka akan langsung dijadikan KSTF (Kartu Studi Tetap Final) oleh staff RPU yang dapat dilihat dan di print oleh mahasiswa.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berikut ini adalah Use Case Diagram yang menggambarkan analisa sistem OOJRS-RPU yang berjalan:

    Gambar 3.3. Use Case Diagram OOJRS-RPU Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram di atas terdapat:

    a. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan batal tambah.

    b. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin OOJRS, mahasiswa, LKM, RPU, dan Kepala Jurusan.

    c. 10 (sepuluh) Use Case yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya: membuat persiapan generate, Registrasi, ceklist registrasi, batal tambah, pilih mata kuliah, input mata kuliah, rekap isi perkelas, rapat buka tutup kelas, eksekusi buka tutup kelas, dan KSTF.

    d. 4 (empat) Include diantaranya: delivery OJRS, edit, delete, tambah mata kuliah.

    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berikut ini adalah Activity Diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem OOJRS-RPU yang berjalan:

    Gambar 3.4. Activity Diagram OOJRS-RPU Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram diatas terdapat :

    a. 1 (satu) Initial Node digunakan untuk mengawali kegiatan.

    b. 12 (dua belas) Activity dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu Admin OOJRS membuat persiapan generate, kemudian delivery OJRS, mahasiswa membayar registrasi ke kasir, kasir melakukan ceklist registrasi, mahasiswa batal tambah di OJRS, lalu pilih mata kuliah yang ditambah/batal, RPU melakukan rekap isi perkelas ketika batal tambah berlangsung, kemudian rapat buka tutup kelas bersama kepala jurusan yang kemudian akan dilakukan buka tutup kelas ketika mahasiswa batal tambah, mahasiswa input kode mata kuliah yang ditambah/batal di RPU, jika jadwal Oke maka dapat langsung print KSTF, namun jika jadwal Bentrok maka mahasiswa harus pilih mata kuliah yang lainnya.

    c. 1 (satu) Decision Node untuk menyatakan ya (Y) atau tidak (T).

    d. 1 (satu) Final Node digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berikut ini adalah Sequence Diagram yang menggambarkan pengoperasian sistem OOJRS-RPU yang berjalan:

    Gambar 3.5. Sequence Diagram OOJRS-RPU Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram diatas terdapat :

    a. 5 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Admin OOJRS, mahasiswa, LKM, RPU, dan Kepala Jurusan.

    b. 1 Boundary LifeLine yang dilakukan diantaranya Batal Tambah.

    c. 1 Control LifeLine yaitu OOJRS.

    d. 11 Message yang dilakukan, yaitu Admin OJRS membuat persiapan generate, kemudian delivery OJRS, mahasiswa membayar registrasi ke kasir, kasir ceklist registrasi, mahasiswa melakukan batal tambah di OOJRS, pilih mata kuliah yang diambil/batal, mahasiswa input mata kuliah yang diambil/batal di RPU, RPU melakukan rekap isian perkelas, kemudian rapat buka tutup kelas bersama kepala jurusan untuk kemudian dapat melakukan buka tutup kelas ketika batal tambah mahasiswa berlangsung, dan mahasiswa print KSTF.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa SWOT

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang ada pada sistem, sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi secara cepat kepada seluruh mahasiswa terkait dengan registrasi perkuliahan yaitu batal tambah mata kuliah mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. dibawah ini.

    Tabel 3.3. Identifikasi SWOT

    Berdasarkan analisa identifikasi SWOT, maka selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matrik SWOT menggambarkan bagaimana peluang yang ada menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman menggunakan (strategi S-T) dan menganalisis strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 3.4. Matriks SWOT

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem OOJRS RPU yang sedang berjalan adalah sistem batal tambah jadwal mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja masih kurang maksimal. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah sistem generate dan delivery OOJRS yang masih menimbulkan kelas bentrok pada KST (Kartu Studi Tetap) mahasiswa sehingga mahasiswa harus datang ke kampus dan mengantre panjang di BOX SIS atau di bagian RPU untuk melakukan batal tambah. Ketika mahasiswa ingin melakukan batal tambah di OOJRS RPU, sistem hanya menampilkan kode mata kuliah saja tanpa nama mata kuliah, karena pada saat mahasiswa ingin melakukan batal tambah biasanya mahasiswa hanya menuliskan kode mata kuliah saja, sehingga menyulitkan staff RPU dan sering terjadi kesalahan dari mahasiswa dalam mengambil mata kuliah, karena salah menuliskan kode mata kuliah.

    Selain itu, batal tambah membutuhkan waktu proses yang lama yang kemudian sering terjadi loading dan time out expired ketika banyak mahasiswa yang melakukan batal tambah, hingga server mengalami hang.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada pada sistem OOJRS RPU di Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan merancang dan mengembangkan sistem OOJRS RPU menjadi sistem berbasis online dengan menggunakan Yii Framework dan mengembangkan algoritma yang dapat meminimalisir bentrok seminim mungkin. Dimana staff RPU dapat melakukan generate dan delivery OOJRS secara online dan mahasiswa tidak perlu lagi antre di BOX SIS atau di bagian RPU untuk dapat melakukan batal tambah. Namun mahasiswa dapat dengan mudah melakukan batal tambah di OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) menggunakan gadget yang dimiliki sesuai jadwal batal tambah yang telah ditentukan dengan sistem random ticket ketika mahasiswa sudah melakukan registrasi di kasir. Dengan demikian sistem generate sampai dengan mahasiswa mendapatkan KSTF (Kartu Studi Tetap Final) dapat dengan mudah diolah oleh RPU, sehingga informasi terkait batal tambah yang disampaikan kepada mahasiswa dapat tersampaikan dengan cepat.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan cara melakukan observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan dan dari kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Dibawah ini merupakan Tabel 3.5. yang berisikan data elisitasi tahap I, yaitu 60 (enam puluh) kebutuhan Functional dan 3 (tiga) kebutuhan Non Functional.

    Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

    Analisa Kebutuhan
    Functional
    NoKeterangan
    Saya Ingin Sistem Dapat
    1Sign In dengan Single Sign On menggunakan email Rinfo
    2Menampilkan menu batal tambah mahasiswa
    3Menampilkan JRS (Jadwal Rencana Studi) dalam bentuk download pdf
    4Menampilkan KST (Kartu Studi Tetap) dalam bentuk download pdf
    5Menampilkan mahasiswa yang berhak atau tidak berhak TA/Skripsi
    6Menampilkan mata kuliah lulus, sedang diambil, dan tidak sesuai kurikulum
    7Melakukan search nama dan NIM pada Form Batal Tambah
    8Menampilkan kelas kecil
    9Menampilkan perbandingan kuota kelas pada Batal Tambah mahasiswa
    10Menampilkan pop up konfirmasi pada clear all
    11Menampilkan jadwal ujian mahasiswa yang berhak atau tidak berhak mengikuti ujian pada mata kuliah yang sedang diambil
    12Menampilkan mata kuliah teori dan praktek secara otomatis
    13Memisahkan mata kuliah yang berstatus OK dengan BENTROK secara otomatis
    14Menampilkan mata kuliah bersamaan dengan kode mata kuliah pada batal tambah
    15Melakukan UNFINAL secara otomatis pada KSTF mahasiswa yang belum berstatus OK
    16Adanya field untuk menghapus semua mata kuliah bagi mahasiswa yang belum melakukan registrasi
    17Adanya proteksi sistem mata kuliah tidak dapat lebih dari 24 sks
    18Menampilkan report transkrip akademik D3 dan S1
    19Mengirimkan notifikasi email
    20Menampilkan button download pdf dan print
    21Menampilkan FAQ
    22Menampilkan video tutorial
    23Menampilkan foto mahasiswa pada Form Batal Tambah
    24Memiliki fasilitas download pdf dan print pada KST (Kartu Studi Tetap)
    25Memfasilitasi button memindahkan mahasiswa dan kelas pada tutup kelas
    26Memfasilitasi menu status mahasiswa
    27Memfasilitasi search nama mahasiswa pada status mahasiswa
    28Menampilkan tanggal update secara otomatis pada status mahasiswa
    29Menampilkan notifikasi tidak dapat memilih ruang dan kelas yang sama pada buka tutup kelas
    30Memfasilitasi hapus semua KST mahasiswa yang tidak registrasi
    31Menampilkan kurikulum online tiap jurusan/konsentrasi
    32Menampilkan jadwal mahasiswa cuti
    33Memfasilitasi layanan menuju iDuHelp! pada halaman Sign in
    34Memfasilitasi menu buka tutup kelas
    35Menampilkan viewboard Batal Tambah
    36Memfasilitasi menu kritik dan saran
    37Terintegrasi dengan mailchimp
    38Melakukan update perubahan jadwal
    39Menampilkan slider pada halaman Sign in
    40Memiliki fasilitas penambahan hak akses
    41Menampilkan Log aktivitas Login
    42Melakukan update kuota kelas pada buka tutup kelas
    43Menampilkan menu pada toolbar
    44Menampilkan warning melebihi kuota kelas
    45Menampilkan profile user
    46Menampilkan pop up time out access'
    47Menampilkan countdown Batal Tambah
    48Memfasilitasi download JRS (Jadwal Rencana Studi)
    49Menampilkan foto user sign in pada toolbar
    50Menampilkan menu BENTROK berisi data jadwal mahasiswa bentrok
    51Menampilkan pop up berhasil sign in
    52Menampilkan logo OJRS+
    53Memfasilitasi button clear all pada menu bentrok
    54Menampilkan akses menuju SiS+ pada sidebar
    55Menampilkan Log aktivitas Batal Tambah
    56Menampilkan kode mata kuliah sebelum di ubah pada Log aktivitas Batal Tambah
    57Menampilkan panduan penggunaan sistem
    58Menampilkan kalender pada menu Home
    59Memfasilitasi download file dalam bentuk Excel
    60Menampilkan pop up konfirmasi logout
    Non Functional
    NoKeterangan
    Saya Ingin Sistem Dapat
    1Adanya hak akses admin dan staff RPU
    2Tampilan yang simple dan menarik
    3Mudah dipahami oleh user

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, dan Innesential). Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    Dibawah ini merupakan Tabel 3.6. yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI, yaitu 60 (enam puluh) kebutuhan Functional dan 3 (tiga) kebutuhan Non Functional.

    Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

    Analisa Kebutuhan
    Functional
    NoSaya Ingin Sistem Dapat:
    KeteranganMDI
    1Sign In dengan Single Sign On menggunakan email Rinfo

    2Menampilkan menu batal tambah mahasiswa

    3Menampilkan JRS (Jadwal Rencana Studi) dalam bentuk download pdf

    4Menampilkan KST (Kartu Studi Tetap) dalam bentuk download pdf

    5Menampilkan mahasiswa yang berhak atau tidak berhak TA/Skripsi

    6Menampilkan mata kuliah lulus, sedang diambil, dan tidak sesuai kurikulum

    7Melakukan search nama dan NIM pada Form Batal Tambah

    8Menampilkan kelas kecil

    9Menampilkan perbandingan kuota kelas pada Batal Tambah mahasiswa

    10Menampilkan pop up konfirmasi pada clear all

    11Menampilkan jadwal ujian mahasiswa yang berhak atau tidak berhak mengikuti ujian pada mata kuliah yang sedang diambil

    12Menampilkan mata kuliah teori dan praktek secara otomatis

    13Memisahkan mata kuliah yang berstatus OK dengan BENTROK secara otomatis

    14Menampilkan mata kuliah bersamaan dengan kode mata kuliah pada batal tambah

    15Melakukan UNFINAL secara otomatis pada KSTF mahasiswa yang belum berstatus OK

    16Adanya field untuk menghapus semua mata kuliah bagi mahasiswa yang belum melakukan registrasi

    17Adanya proteksi sistem mata kuliah tidak dapat lebih dari 24 sks

    18Menampilkan report transkrip akademik D3 dan S1

    19Mengirimkan notifikasi email

    20Menampilkan button download pdf dan print

    21Menampilkan FAQ

    22Menampilkan video tutorial

    23Menampilkan foto mahasiswa pada Form Batal Tambah

    24Memiliki fasilitas download pdf dan print pada KST (Kartu Studi Tetap)

    25Memfasilitasi button memindahkan mahasiswa dan kelas pada tutup kelas

    26Memfasilitasi menu status mahasiswa

    27Memfasilitasi search nama mahasiswa pada status mahasiswa

    28Menampilkan tanggal update secara otomatis pada status mahasiswa

    29Menampilkan notifikasi tidak dapat memilih ruang dan kelas yang sama pada buka tutup kelas

    30Memfasilitasi hapus semua KST mahasiswa yang tidak registrasi

    31Menampilkan kurikulum online tiap jurusan/konsentrasi

    32Menampilkan jadwal mahasiswa cuti

    33Memfasilitasi layanan menuju iDuHelp! pada halaman Sign in

    34Memfasilitasi menu buka tutup kelas

    35Menampilkan viewboard Batal Tambah

    36Memfasilitasi menu kritik dan saran

    37Terintegrasi dengan mailchimp

    38Melakukan update perubahan jadwal

    39Menampilkan slider pada halaman Sign in

    40Memiliki fasilitas penambahan hak akses

    41Menampilkan Log aktivitas Login

    42Melakukan update kuota kelas pada buka tutup kelas

    43Menampilkan menu pada toolbar

    44Menampilkan warning melebihi kuota kelas

    45Menampilkan profile user

    46Menampilkan pop up time out access

    47Menampilkan countdown Batal Tambah

    48Memfasilitasi download JRS (Jadwal Rencana Studi)

    49Menampilkan foto user sign in pada toolbar

    50Menampilkan menu BENTROK berisi data jadwal mahasiswa bentrok

    51Menampilkan pop up berhasil sign in

    52Menampilkan logo OJRS+

    53Memfasilitasi button clear all pada menu bentrok

    54Menampilkan akses menuju SiS+ pada sidebar

    55Menampilkan Log aktivitas Batal Tambah

    56Menampilkan kode mata kuliah sebelum di ubah pada Log aktivitas Batal Tambah

    57Menampilkan panduan penggunaan sistem

    58Menampilkan kalender pada menu Home

    59Memfasilitasi download file dalam bentuk Excel

    60Menampilkan pop up konfirmasi logout

    Non Functional
    NoSaya Ingin Sistem Dapat
    KeteranganMDI
    1Adanya hak akses admin dan staff RPU

    2Tampilan yang simple dan menarik

    3Mudah dipahami oleh user

    Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II, yaitu dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic). Metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    2. Operational (O) adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. Economic (E) adalah berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) adalah requirement sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya yang sulit serta biayanya mahal. Maka, requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) adalah requirement mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) adalah requirement mudah untuk dikerjakan.

    Dibawah ini merupakan Tabel 3.7. berisikan elisitasi tahap III yang merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi requirement yang option I pada metode MDI. Elisitasi tahap III berisi 30 (tiga puluh) kebutuhan Functional dan 3 (tiga) kebutuhan Non Functional.

    Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

    Functional
    No Analisa Kebutuhan T O E
    Saya Ingin Sistem Dapat L M H L M H L M H
    1 Sign In dengan Single Sign On menggunakan email Rinfo            
    2 Menampilkan menu batal tambah mahasiswa            
    3 Menampilkan JRS (Jadwal Rencana Studi) dalam bentuk download pdf            
    4 Menampilkan KST (Kartu Studi Tetap) dalam bentuk download pdf            
    5 Menampilkan mahasiswa yang berhak atau tidak berhak TA/Skripsi            
    6 Melakukan search nama dan NIM pada Form Batal Tambah            
    7 Menampilkan kelas kecil            
    8 Menampilkan perbandingan kuota kelas pada Batal Tambah mahasiswa            
    9 Menampilkan mata kuliah teori dan praktek secara otomatis            
    10 Memisahkan mata kuliah yang berstatus OK dengan BENTROK secara otomatis            
    11 Menampilkan mata kuliah bersamaan dengan kode mata kuliah pada batal tambah            
    12 Melakukan UNFINAL secara otomatis pada KSTF mahasiswa yang belum berstatus OK            
    13 Adanya field untuk menghapus semua mata kuliah bagi mahasiswa yang belum melakukan registrasi            
    14 Adanya proteksi sistem mata kuliah tidak dapat lebih dari 24 sks            
    15 Menampilkan report transkrip akademik D3 dan S1            
    16 Menampilkan foto mahasiswa pada Form Batal Tambah            
    17 Memiliki fasilitas download pdf dan print pada KST (Kartu Studi Tetap)            
    18 Memfasilitasi button memindahkan mahasiswa dan kelas pada tutup kelas            
    19 Memfasilitasi menu status mahasiswa            
    20 Memfasilitasi search nama mahasiswa pada status mahasiswa            
    21 Menampilkan tanggal update secara otomatis pada status mahasiswa            
    22 Menampilkan notifikasi tidak dapat memilih ruang dan kelas yang sama pada buka tutup kelas            
    23 Menampilkan kurikulum online tiap jurusan/konsentrasi            
    24 Memfasilitasi menu buka tutup kelas            
    25 Melakukan update perubahan jadwal            
    26 Menampilkan Log aktivitas Login            
    27 Melakukan update kuota kelas pada buka tutup kelas            
    28 Menampilkan menu BENTROK berisi data jadwal mahasiswa bentrok            
    29 Menampilkan Log aktivitas Batal Tambah            
    30 Menampilkan kode mata kuliah sebelum di ubah pada Log aktivitas Batal Tambah            
    Non Functional
    No Saya Ingin Sistem Dapat                  
    1 Adanya hak akses admin RPU                  
    2 Tampilan yang simple dan menarik                  
    3 Mudah dipahami oleh user                  

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai beberapa proses elisitasi dan telah disetujui oleh Stakeholder serta pengembang sistem mengenai sistem yang akan dikembangkan.

    Dibawah ini merupakan Tabel 3.8. yang berisikan final draft elisitasi, yaitu 15 (lima belas) kebutuhan Functional dan 3 (tiga) kebutuhan Non Functional.

    Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

    Functional
    No Analisa Kebutuhan
    Saya Ingin Sistem Dapat
    1 Sign In dengan Single Sign On menggunakan email Rinfo
    2 Menampilkan menu batal tambah mahasiswa
    3 Melakukan search nama dan NIM pada Form Batal Tambah
    4 Menampilkan perbandingan kuota kelas pada Batal Tambah mahasiswa
    5 Menampilkan mata kuliah bersamaan dengan kode mata kuliah pada batal tambah
    6 Menampilkan foto mahasiswa pada Form Batal Tambah
    7 Memfasilitasi menu status mahasiswa
    8 Memfasilitasi search nama mahasiswa pada status mahasiswa
    9 Menampilkan tanggal update secara otomatis pada status mahasiswa
    10 Menampilkan kurikulum online tiap jurusan/konsentrasi
    11 Memfasilitasi menu buka tutup kelas
    12 Melakukan update kuota kelas pada buka tutup kelas
    13 Menampilkan menu BENTROK berisi data jadwal mahasiswa bentrok
    14 Menampilkan Log aktivitas Batal Tambah
    15 Menampilkan kode mata kuliah sebelum di ubah pada Log aktivitas Batal Tambah
    Non Functional
    No Saya Ingin Sistem Dapat
    1 Adanya hak akses admin RPU
    2 Tampilan yang simple dan menarik
    3 Mudah dipahami oleh user

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah melakukan analisa dan penelitian dari sistem OOJRS RPU yang sedang berjalan di Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya dibuat beberapa prosedur sistem dari rancangan sistem yang akan dibangun. Adapun beberapa prosedur tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem OOJRS RPU tanpa menghilangkan sistem yang sedang berjalan, yaitu dengan mengusulkan sistem OOJRS RPU berbasis online dengan cara persiapan generate dan delivery OOJRS yang sebelumnya mengambil data secara lokal menjadi mengambil data secara online, serta batal tambah mahasiswa dapat dilakukan secara online dan mahasiswa dapat melakukan batal tambah dimana saja dan kapan saja tanpa harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja.

    Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut, maka langkah selanjutnya yaitu dengan merancang sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama. Pada penelitian ini, prosedur sistem usulan digambarkan dalam bentuk use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram dengan menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Use Case Diagram dari sistem OJRS+ RPU yang diusulkan:

    Gambar 4.1. Use Case Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram OJRS+ RPU pada sistem yang diusulkan yaitu:

    a. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan.

    b. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin OOJRS yang memiliki hak akses melakukan generate dan delivery, LKM yang melayani registrasi dan ceklist registrasi mahasiswa, mahasiswa batal tambah, RPU yang memiliki hak akses melakukan rekap isi perkelas dan eksekusi buka tutup kelas, dan RPU harus melakukan rapat terlebih dahulu bersama Kepala Jurusan sebelum melakukan buka tutup kelas.

    c. 8 (delapan) Use Case yang dilakukan, yaitu: Buat persiapan generate, registrasi, ceklist registrasi, batal tambah, rekap isian perkelas, rapat buka tutup kelas, buka tutup kelas, print KSTF.

    d. 4 (empat) Include, yaitu: Delivery OJRS, edit, delete, tambah mata kuliah.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Activity Diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem OJRS+ RPU yang diusulkan:

    Gambar 4.2. Activity Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity diagram OJRS+ RPU pada sistem yang diusulkan yaitu:

    a. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali

    b. 9 (sembilan) Activity sebagai state dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu diawali dari Admin OOJRS membuat persiapan generate, kemudian delivery OJRS. Mahasiswa melakukan registrasi di kasir dan kasir melakukan ceklist registrasi, agar dapat melakukan batal tambah. Mahasiswa batal tambah jadwal OJRS+, RPU melakukan rekap isian kelas dan rapat buka tutup kelas, kemudian RPU dapat melakukan buka tutup kelas.

    c. 1 (satu) Decision Node untuk menyatakan “Gagal” atau “Berhasil”.

    d. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Sequence Diagram yang menggambarkan pengoperasian sistem OJRS+ RPU yang diusulkan:

    Gambar 4.3. Sequence Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Sequence diagram OJRS+ RPU pada sistem yang diusulkan yaitu:

    a. 5 (lima) Actor yaitu Admin OOJRS, mahasiswa, LKM, RPU, dan Kepala Jurusan.

    b. 10 (sepuluh) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu membuat persiapan generate, delivery OJRS, registrasi, ceklist registrasi, Create tiket OJRS+, melakukan batal tambah, rekap isian perkelas, rapat buka tutup kelas, dan buka tutup kelas.

    c. 1 (satu) Boundary Class yaitu yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form batal tambah, yaitu OJRS+.

    d. 1 (satu) Control Class yaitu SiS+.

    Class Diagram Yang Diusulkan

    Berikut ini adalah Class Diagramdari sistem OJRS+ RPU yang diusulkan:

    Gambar 4.4. Class Diagram OJRS+ RPU Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4. Class diagram OJRS+ RPU pada sistem yang diusulkan yaitu:

    a. 12 (dua belas) Class, yaitu: TMMahasiswa, TMMataKuliah, TMRuang, TMHari, TMWaktu, TMStatusMahasiswa, TMJenisKelas, TMJurusan, TMJenisKuliah, TTJadwalMahasiswa, TTJadwalKelas, TTMahasiswaJurusan.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Berikut ini merupakan Tabel 4.1. yang berisikan perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dapat digunakan untuk membantu pemrograman dalam menampilkan data pada aplikasi dan database.

    Dari hasil analisa pada sistem yang dihasilkan akan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data guna mempermudah dalam melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah rancangan basis data yang digunakan dalam merancang sistem.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data yang digunakan oleh sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    1.Nama File:TMMahasiswa
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data mahasiswa
    Media:Hard Disk
    Primary Key:NIM

    Tabel 4.2. Tabel TMMahasiswa

    2.Nama File:TMDosen
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data dosen
    Media:Hard Disk
    Primary Key:NID

    Tabel 4.3. Tabel TMDosen

    3.Nama File:TMMataKuliah
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data mata kuliah
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeMataKuliah

    Tabel 4.4. Tabel TMMataKuliah

    4.Nama File:TMJurusan
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data mata jurusan
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeJurusan

    Tabel 4.5. Tabel TMJurusan

    5.Nama File:TMRuang
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data mata ruang
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeRuang

    Tabel 4.6. Tabel TMRuang

    6.Nama File:TMHari
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data nama hari
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeHari

    Tabel 4.7. Tabel TMHari

    7.Nama File:TMWaktu
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data waktu perkuliahan
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeWaktu

    Tabel 4.8. Tabel TMWaktu

    8.Nama File:TMStatusMahasiswa
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data dengan status mahasiswa
    Media:Hard Disk
    Primary Key:NIM

    Tabel 4.9. Tabel TMStatusMahasiswa

    9.Nama File:TMJenisKelas
    Tipe File:File Master
    Fungsi:Untuk menyimpan data jenis kelas
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeJenisKelas

    Tabel 4.10. Tabel TMJenisKelas

    10.Nama File:TTJadwalKelas
    Tipe File:File Transaksi
    Fungsi:Untuk menyimpan data jadwal kelas
    Media:Hard Disk
    Primary Key:IdJadwalKelas

    Tabel 4.11. Tabel TTJadwalKelas

    11.Nama File:TTJadwalMahasiswa
    Tipe File:File Transaksi
    Fungsi:Untuk menyimpan data jadwal mahasiswa
    Media:Hard Disk
    Primary Key:KodeJadwalMahasiswa

    Tabel 4.12. Tabel TTJadwalMahasiswa

    12.Nama File:TTMahasiswaJurusan
    Tipe File:File Transaksi
    Fungsi:Untuk menyimpan data mahasiswa setiap jurusan
    Media:Hard Disk
    Primary Key:NIM

    Tabel 4.13. Tabel TTMahasiswaJurusan

    Rancangan Program

    Pada rancangan program ini berisikan gambaran tampilan dari program yang dirancang, yaitu dalam bentuk struktur navigasi atau diagram HIPO. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) adalah alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

    Gambar 4.5. HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

    Adapun spesifikasi program yang diusulkan, yaitu:

    1.Login
    a. Nama program:Login
    b. Fungsi program:Untuk masuk ke dalam halaman utama Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU
    c. Proses Program:Masukkan URL http://ojrsplus.raharja.ac.id/ pada address bar web, lalu pilih Connect with RinfoApps.
    2.Halaman Utama
    a. Nama program:Halaman Utama
    b. Fungsi program:Sebagai tampilan awal OJRS+ RPU setelah berhasil melakukan Login
    c. Proses Program:Setelah dinyatakan berhasil “Login” dengan menggunakan email Rinfo.
    3.Batal Tambah Mahasiswa
    a. Nama program:Batal Tambah Mahasiswa
    b. Fungsi program:Untuk melihat jadwal mahasiswa dan dapat untuk batal tambah jadwal mahasiswa.
    c. Proses Program:Pada “Halaman Utama”, pilih menu “Batal Tambah Mahasiswa”, kemudian lakukan pencarian NIM (Nomor Induk Mahasiswa) di tabel search NIM, lalu klik NIM mahasiswa yang telah di search, maka akan muncul tampilan Form Batal Tambah mahasiswa tersebut.
    5.Shift Mahasiswa
    a. Nama program:Shift Mahasiswa
    b. Fungsi program:Untuk mengetahui daftar nama mahasiswa beserta shift kuliahnya.
    c. Proses Program:Pada “Halaman Utama”, pilih menu “Shift Mahasiswa”, maka akan muncul daftar nama mahasiswa beserta shift kuliahnya. Apabila ingin melakukan cek shift mahasiswa, lakukan pencarian NIM (Nomor Induk Mahasiswa) di tabel search NIM, maka akan muncul data mahasiswa yang di search beserta shift kuliahnya. Apabila ingin melakukan ubah shift, klik button “Update”, ubah shift kuliah mahasiswa yang telah mengajukan perpindahan shift kuliah.
    6.Kelas
    a. Nama program:Kelas
    b. Fungsi program:Untuk mengetahui daftar kelas dari setiap mata kuliah dan digunakan untuk melakukan buka tutup kelas pada saat masa batal tambah jadwal mahasiswa berlangsung.
    c. Proses Program:Pada “Halaman Utama”, pilih menu “Kelas”, maka akan muncul daftar kelas dari setiap mata kuliah. Apabila ingin melakukan buka kelas, klik “Create Kelas”, kemudian buat kelas yang akan dibuka dengan mengisi beberapa isian, yaitu kode kelas, nama mata kuliah, waktu kuliah, ruang kelas, dosen, dan kuota mahasiswa, lalu klik “Save”. Apabila ingin melakukan tutup kelas, lakukan search kode kelas pada kolom search, kemudian klik kode kelas tersebut, klik button “Update”, ubah status kelas yang sebelumnya “Buka” menjadi “Tutup”, lalu klik “Update”, maka kelas akan otomatis tutup.
    7.Bentrok
    a. Nama program:Bentrok
    b. Fungsi program:Untuk mengetahui daftar nama mahasiswa yang jadwalnya masih terdapat bentrok.
    c. Proses Program:Pada “Halaman Utama”, pilih menu “Bentrok”, maka akan muncul daftar nama mahasiswa yang jadwalnya bentrok.

    Rancangan Prototype

    Pada tahap rancangan prototype ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan bangun sistem yang diteliti, guna memenuhi kebutuhan pengguna sistem. Berikut ini merupakan rancangan prototype atau tampilan dari Perancangan Sistem OJRS+ RPU yang akan dibuat, yaitu:

    Prototype Halaman Sign in Admin

    Gambar 4.6. Prototype Halaman Login Admin

    Prototype Halaman Utama OJRS+ RPU

    Gambar 4.7. Prototype Halaman Utama OJRS+ RPU

    Prototype Halaman Batal Tambah

    Gambar 4.8. Prototype Halaman Batal Tambah

    Prototype Halaman Status Mahasiswa

    Gambar 4.9. Prototype Halaman Status Mahasiswa

    Prototype Halaman Shift Mahasiswa

    Gambar 4.10. Prototype Halaman Shift Mahasiswa

    Prototype Halaman Kelas

    Gambar 4.11. Prototype Halaman Kelas

    Prototype Halaman Bentrok

    Gambar 4.12. Prototype Halaman Bentrok

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    Konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

    1.Processor : Intel Dual Core Asus
    2.Monitor : 14.0” HD LED LCD
    3.RAM : 2 GB DDR3 L Memory
    4.Hard Disk : 500 GB HDD

    Spesifikasi Software

    Perangkat lunak merupakan perangkat yang menunjang peralatan komputer yang digunakan dan bertujuan agar komputer dapat menghasilkan data atau informasi yang diinginkan. Konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

    1.Windows 10 Home Single Language
    2.Google Chrome
    3.Correl Draw X7
    4.Visual Paradigm for UML 6.4

    Hak Akses

    Untuk dapat mengoperasikan dan menjalankan sistem batal tambah pada OJRS+ RPU dibutuhkan user untuk diberikan hak akses ke dalam sistem. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya, yaitu staff RPU diberikan akses untuk read and write pada sistem OJRS+ RPU.

    Testing

    Testing atau pengujian pada sistem batal tambah OJRS+ RPU menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi yang terdapat pada program.

    Pengujian dengan metode Black Box Testing yaitu dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsional untuk melihat apakah program dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya akan dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Sign In Admin

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi Sign in Admin, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.14. Tabel Pengujian Black Box Pada Sign in Admin

    2. Pengujian Black Box Pada Sign In Bukan Admin

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi Sign in jika bukan Admin, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.15. Tabel Pengujian Black Box Pada Sign In Bukan Admin

    3. Pengujian Black Box Pada Menu Batal Tambah

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Batal Tambah, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.16. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Batal Tambah

    4. Pengujian Black Box Pada Menu Status Mahasiswa

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Status Mahasiswa, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.17. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Status Mahasiswa

    5. Pengujian Black Box Pada Menu Shift Mahasiswa

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Shift Mahasiswa, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.18. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Shift Mahasiswa

    6. Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.19. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

    7. Pengujian Black Box Pada Menu Bentrok

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Bentrok, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.20. Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Bentrok

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian Black box testing pada sistem yang dibangun, maka didapatkan hasil apabila bukan Admin atau user yang melakukan Login dan ingin melakukan proses dari menu-menu atau fungsi-fungsi yang terdapat di sistem OJRS+ RPU, sistem tidak dapat mengeksekusi permintaan yang diinginkan.

    Implementasi

    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Implementasi sistem yang diusulkan akan dituangkan dalam bentuk tampilan interface mengenai sistem OJRS+ Untuk Kebutuhan Registrasi Perkuliahan, yaitu sebagai berikut:

    1. Tampilan Halaman Login

    Tampilan halaman Login merupakan halaman utama OJRS+ RPU yang berisikan tampilan Login user dengan menggunakan email Rinfo.

    Gambar 4.13. Tampilan Halaman Login

    2. Tampilan Halaman Home

    Tampilan halaman Home merupakan halaman utama OJRS+ RPU setelah user berhasil melakukan Login dengan menggunakan email Rinfo. Halaman Home OJRS+ RPU berisikan menu-menu.

    Gambar 4.14. Tampilan Halaman Home

    3. Tampilan Halaman Batal Tambah

    Tampilan halaman Batal Tambah merupakan halaman yang berisikan NIM (Nomor Induk Mahasiswa) dan Nama Lengkap serta kolom search yang digunakan untuk melakukan pencarian KST (Kartu Studi Tetap) mahasiswa.

    Gambar 4.15. Tampilan Halaman Batal Tambah

    4. Tampilan Halaman Status Mahasiswa

    Tampilan halaman Status Mahasiswa merupakan halaman yang berisikan data mahasiswa beserta status perkuliahannya.

    Gambar 4.16. Tampilan Halaman Status Mahasiswa

    5. Tampilan Halaman Shift Mahasiswa

    Tampilan halaman Shift Mahasiswa merupakan halaman yang berisikan data mahasiswa beserta status dan shift perkuliahannya.

    Gambar 4.17. Tampilan Halaman Shift Mahasiswa

    6. Tampilan Halaman Kelas

    Tampilan halaman Kelas merupakan halaman yang berisikan data kelas beserta status kelas dan kuotanya.

    Gambar 4.18. Tampilan Halaman Kelas

    7. Tampilan Halaman Bentrok

    Tampilan halaman Bentrok merupakan halaman yang berisikan data mahasiswa yang jadwalnya terdapat bentrok.

    Gambar 4.19. Tampilan Halaman Bentrok

    Schedule

    Schedule Implementasi merupakan susunan rencana kegiatan yang dibutuhkan dalam proses implementasi Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) Untuk Kebutuhan Registrasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan sistem yang sesuai dengan yang telah direncanakan dibuat dalam bentuk tabel Schedule Implementasi yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.21. Schedule Implementasi

    Penerapan

    1. Jumlah Aktivitas Batal Tambah di OJRS+

    Jumlah aktivitas batal tambah di OJRS+ selama proses penerapan mencapai lebih dari 25000 aktivitas, yaitu sebanyak 25.739 entries yang terdiri dari beberapa user yang melakukan aktivitas. User tersebut adalah Admin, Mahasiswa, Kepala Jurusan, dan RPU.

    Gambar 4.20. Jumlah Aktivitas Batal Tambah di OJRS+

    2. Jumlah Mahasiswa Melakukan Cuti di OJRS+ RPU

    Jumlah mahasiswa melakukan cuti di OJRS+ RPU selama proses penerapan mencapai lebih dari 20 mahasiswa, yaitu sebanyak 29 mahasiswa.

    Gambar 4.21. Jumlah Mahasiswa Melakukan Cuti di OJRS+ RPU

    3. Jumlah Jadwal Mahasiswa Bentrok <200

    Jumlah jadwal mahasiswa bentrok pada OJRS+ kurang dari 200, yaitu sebanyak 147 kelas bentrok.

    Gambar 4.22. Jumlah Jadwal Mahasiswa Bentrok <200

    4. Jumlah View FAQ OJRS+ RPU di iRan

    Jumlah view FAQ OJRS+ RPU di iRan selama proses penerapan mencapai lebih dari 400 total view, yaitu sebanyak 408 total view.

    Gambar 4.23. Jumlah View FAQ OJRS+ RPU di iRan

    Estimasi Biaya

    Tabel 4.22. Estimasi Biaya


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) RPU adalah sebagai berikut:

    1. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem OOJRS, yaitu proses generate yang lama, delivery dilakukan dengan beberapa tahap, waktu proses yang lama, kelas bentrok tinggi, jumlah mahasiswa melebihi kuota kelas, sistem diakses secara lokal yang menyebabkan adanya antrian panjang di BOX SIS atau RPU.

    2. Pada penelitian ini teknik perancangan yang digunakan adalah pendekatan dengan metode prototyping. Dalam proses perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah perancangan struktur statis program atau spesifikasi sistem dimodelkan dengan Class Diagram. Perancangan antarmuka pengguna yang dibuat dalam bentuk prototype. Perancangan database, untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.

    3. Pengujian yang dilakukan untuk mengukur kinerja dari sistem batal tambah pada OJRS+ RPU, yaitu dilakukan dengan metode Black Box Testing yang bertujuan untuk menguji fungsi dari menu-menu dan sub menu yang terdapat didalam sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik atau valid, yang kemudian sistem di implementasikan di Perguruan Tinggi Raharja pada saat masa batal tambah berlangsung.

    Saran

    Saran disampaikan oleh peneliti bertujuan agar peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada dapat dilengkapi atau diperbaiki. Adapun saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut:

    1. Pengembangan pada generate data mahasiswa, sehingga saat waktu batal tambah Admin tidak kesulitan kembali dalam menginput jadwal default sebelum mahasiswa melakukan batal tambah.

    2. Penambahan saran untuk perpindahan kelas agar ditambahkan keterangan yaitu status jadwal mahasiswa yang bentrok, sehingga ada himbauan bahwa kelas tersebut bentrok atau tidak sehingga mahasiswa tidak salah masuk ke kelas yang sudah penuh dan terlempar dari kelas.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
    3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Jogiyanto Bukunya Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”.Graha Ilmu
    5. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
    6. 6,0 6,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
    7. 7,0 7,1 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    8. Darmawan, Deni, 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
    9. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu
    10. Rasdiana, Erlita. 2013. “Analisa Pengembangan Sistem Information Student (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. KKP STMIK Raharja: Tangerang.
    11. Ainiah, Siti. 2013 “Analisa pengembangan OJRS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja”. KKP STMIK Raharja: Tangerang.
    12. Rahardja. Untung, Muhamad Yusup, Ana Nurmalia. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 3 Mei 2014.
    13. Effendi, U. 2010. Definisi Online. Diambil dari : http://blog.binadarma.ac.id/ usman/?p=938 (diakses pada tanggal 11 Nopember 2011)
    14. Taufiq, 2013 . “Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis Desain Dan Implementasi”. Edisi ketiga, Yogyakarta : Graha Ilmu.
    15. 15,0 15,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    16. Yii Framework. 2010. Apa Itu Yii. Yii Software LLC. http://www.yiiframework. com/doc/guide/1.1/id/quickstart.what-is-yii (diakses pada tanggal 04 April 2015).
    17. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN. Bandung: LAPAN.
    18. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
    19. 19,0 19,1 Tiara, Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Skripsi. STMIK Raharja Tangerang: Tangerang.
    20. Yusup, Muhamad., Euis Sitinur Aisyah, Sri Wahyani. 2015 “Implementasi Online Jadwal Rencana Studi (OJRS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika (STMIK STIKOM 2015) : Bali.
    21. Rahardja, Untung., Hidayati. 2010 “Penerapan Auto Generated Probabilistic Combination (AGPC) Pada Proses Pembentukan Jadwal Rencana Study (JRS)”. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2010): Yogyakarta.
    22. Affani. Fitria. 2013 “Kualitas pelayanan kartu rencana study (KRS) online difakultas ilmu social dan ilmu politik universitas Sriwijaya (Study pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2008)” Jurnal Universitas Sriwijaya: Palembang.
    23. Tryono, Joko. 2010. “Pelayanan KRS Online Berbasis SMS”. Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1. Institut Sains & Teknologi AKPRIND: Yogyakarta.
    24. Gumilar Jefri Pratama, Afriyudi, dan Ilman Zuhri Yadi. 2012. “Analisa Sistem Informasi Entri Krs Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode End-User Computing (Euc) Satisfaction”. Jurnal Ilmiah Fak.Ilkom Vol.1 No.1. Universitas Bina Dharma.

    DAFTAR LAMPIRAN


    :::B.1. Surat Observasi
    :::dst

    LAMPIRAN C:

    :::C.1. Printscreen Halaman Awal
    :::C.2. Printscreen Halaman Login
    :::dst

Contributors

NurHasni, Sriwahyani