SI1212472729

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI

MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI



Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1212472729
NAMA


KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472729
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom)
NID : 99001
       
NID : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1212472729
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
( Khanna Tiara, S.Kom)
NID : 14018
   
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK

PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1212472729
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1212472729
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1212472729

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

The role of information technology is great in answering public requests for information that can be accessed easily and quickly. PESSTA (Assessment of The Trial Theses and Final Project) is a campus service system intended for the board of examiners and trial participants in developing the flow of execution in the implementation of the trial hearings and Final Thesis on Perguruan Tinggi Raharja. To some extent, there are still problems to deal with at this time, among which the use of the system PESSTA in Perguruan Tinggi Raharja perceived lack of leverage in its utilization, PESSTA system can not automatically grant access point validation. Therefore, the authors perform the method of data collection and formulation of the problem. The final results using a system PESSTA + (Assessment of The Trial Theses and Final Project Plus) is a development of the old system that PESSTA. In its implementation will be included some additional points one of which is the validation of the grants on an objective assessment. PESSTA + system is strongly recommended to provide convenience to the board of examiners and trial participants in Perguruan Tinggi Raharja. With this system is expected to accelerate the implementation of the trial in the access point validation grants..


Keywords: Validation Of Grants, The Assessment Of Objective, PESSTA+, Trial.

ABSTRAK

Peran teknologi informasi sangat besar dalam menjawab permintaan masyarakat akan informasi yang dapat diakses dengan mudah dan cepat. PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) merupakan sebuah sistem pelayanan kampus yang ditujukan bagi dewan penguji dan peserta sidang dalam menyusun alur pelaksanaan sidang dalam pelaksanaan sidang Skripsi dan Tugas Akhir pada Perguruan Tinggi Raharja. Untuk beberapa hal masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi pada saat ini, diantaranya yaitu penggunaan sistem PESSTA di Perguruan Tinggi Raharja yang dirasa kurang maksimal dalam pemanfaatannya, sistem PESSTA belum bisa secara otomatis mengakses point validasi hibah. Oleh karena itu penulis melakukan metode pengumpulan data dan rumusan masalah. Hasil akhir penelitian menggunakan sebuah sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang merupakan pengembangan dari sistem yang lama yaitu PESSTA. Dalam implementasinya akan dimasukan beberapa point tambahan salah satunya adalah validasi hibah pada penilaian objektif. Sistem PESSTA+ sangat disarankan untuk memberikan kemudahan untuk dewan penguji dan peserta sidang di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya sistem ini diharapkan mampu melancarkan pelaksanaan sidang dalam mengakses point validasi hibah.


Kata kunci: Penilaian Objektif, PESSTA+, Validasi Hibah


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom , selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  5. Ibu Khanna Tiara, S. Kom selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom, selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis
  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  9. BLG Team (Danny, Dimas, Endah, Fanni, Lily, Nursam, dan Reza) yang telah memberikan dukungan kepada penulis
  10. Luthfiyah Maulida yang telah memberikan semangat yang tiada henti kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 2016
Rizky Agustian
NIM. 1212472729

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dalam Undang ­ Undang No. 20 Pasal 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berbunyi : Perguruan tinggi dituntut untuk memiliki dosen yang kompeten serta mampu menyusun proposal, melaksanakan penelitian, mendesiminasikan hasil penelitian dan pada akhirnya menghasilkan berbagai bentuk kekayaan intelektual (KI). Dan Penelitianpun harus dilakukan secara professional.

Sejalan dengan visi Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) mendorong dan memfasilitasi para dosen dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan program kreativitas mahasiswa guna mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan rakyat secara progresif dan berkelanjutan.

Sumber : http://simlitabmas.dikti.go.id/

Gambar 1. SIM­LITABMAS

Hibah penelitian adalah pemberian berupa dana yang dilakukan seseorang untuk dialokasikan kepada pihak lain untuk dapat menyelenggarakan kewajiban penelitian seperti menyusun proposal dan melaksanakan penelitian

Kebutuhan akan suatu informasi akhir­akhir ini mencakup hampir disegala ruang lingkup kehidupan. Setiap organisasi membutuhkan informasi yang akurat, cepat dan relevan. Namun pada kenyataannya informasi yang berjalan saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan dikarenakan adanya keterbatasan dari suatu sistem informasi yang digunakan

Hibah Penelitian merupakan salah satu poin penilaian yang terdapat dalam Penilaian Objektif sebagai salah satu ketentuan kelulusan mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem penilaian hibah yang berjalan sekarang ini yaitu saat awal sidang berjalan, peserta sidang membawa berkas hibah kepada penguji, kemudian penguji memeriksa keabsahan berkas tersebut setelah itu barulah penguji memberikan penilaian terhadap hibah peserta sidang

Rumusan Masalah

Suatu penelitian dimulai dari rumusan masalah yang kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini berbeda halnya dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, sedangkan rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya permasalahan dalam penelitian ini dimana penilaian hibah masih manual.

Pada sistem yang sedang berjalan saat ini, untuk menyatakan bahwa peserta sidang sudah memenuhi poin hibah pada penilaian objektif mereka harus membawa berkas yang membuktikan bahwa mereka telah membuat hibah penelitian untuk diberikan kepada penguji agar nilai tersebut dapat dimasukan kedalam sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir). Hal tersebut masih dirasa kurang maksimal karena pemeriksaan berkas hibah para peserta sidang yang masih manual memerlukan cukup banyak waktu, yaitu kurang lebih 15 menit lamanya.

Gambar 2. Alur Penilaian Validasi Hibah

Penilaian objektif penguji selalu menjadi perdebatan diantara ketiga penguji pada saat sidang berjalan yang berimbas dari asumsi dan persepsi masing­masing penguji yang mempengaruhi nilai yang dimasukkan ke dalam sistem PESSTA menjadi tidak valid.

Selain itu, masih belum terdokumentasi dengan baik hibah mahasiswa karena masih berbentuk laporan manual dan laporan tersebut akan terus menumpuk seiring dengan bertambahnya mahasiswa yang membuat hibah penelitian.

Dan saat ini sudah terlihat jelas sekali bahwa Perguruan Tinggi Raharja memerlukan sebuah sistem yang berupaya mengoptimalkan pemberian nilai hibah dan juga mengurangi penumpukan laporan hibah, sehingga tidak akan terjadi lagiwaktu yang terbuang sia­sia pada saat pelaksanaan sidang berlangsung dan hibah pun terdokumentasi dengan baik secara online. Dengan begitu, perlu adanya sebuah alur sistem yang membuat penilaian validasi hibah menjadi online kapanpun dan dimanapun. Dimana tidak perlu lagi menunggu sidang berlangsung untuk memasukan nilai hibah ke sistem PESSTA

Dari beberapa penjelasan yang sudah diuraikan secara jelas diatas maka penulis dapat menarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana waktu pelaksanaan sidang sudah berjalan dengan efektif ?
  2. Bagaimana penilaian poin hibah pada penilaian objektif di sistem PESSTA sudah valid ?
  3. Bagaimana hibah yang terkumpul sudah terdokumentasi dengan baik ?

Berdasarkan permasalahan­permasalahan sudah dibahas melalui latar belakang dan juga perumusan masalah, maka dari itu penulis mengambil judul "PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI" untuk jadi penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup

Dengan hadirnya permasalahan yang sedemikian banyak, maka dari itu untuk mempermudah penulisan laporan skripsi dan juga menjadikannya lebih terstruktur serta berjalan dengan baik, maka dibutuhkan adanya suatu batasan masalah. Batasan­batasan masalah yang ada di dalam laporan ini meliputi :

  1. Penelitian ini berfokus pada Perguruan Tinggi Raharja
  2. Penelitian ini berfokus pada mahasiswa aktif Perguruan Tinggi Raharja
  3. Diimplementasikan hanya untuk para pengguna Rinfo (Pribadi Raharja)
  4. Login pada sistem PESSTA+ tidak menggunakan username dan password tetapi sudah single sign on dengan menggunakan Rinfo (Pribadi Raharja).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi dan penelitian, peneliti mempunyai sejumlah tujuan. Tujuan dari penelitian juga bisa berbeda karena perbedaan masalah yang sedang di teliti. Memahami masalah dengan benar dan juga merumuskan nya dengan baik, besar kemungkinan pekerjaan merumuskan tujuan akan dapat dilalui dengan tepat. Sebaliknya apabila masalah yang akan diteliti masih samar­samar, maka akan sulit bagi calon peneliti untuk merumuskan tujuan penelitian yang akan diteliti. Tujuan penelitian sangat besar dampaknya pada komponen­komponen penelitian lainnya seperti teknik, metode, alat ataupun generalisasi yang didapatkan. Kecakapan peneliti dalam merumuskan tujuan penelitian akan berdampak pada keberhasilan penelitian yang dikerjakan, oleh karena itu tujuan penelitian adalah titik tolak dan tujuan yang akan diraih melalui kegiatan penelitian. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Mengubah proses pemberian nilai hibah yang berjalan saat ini agar waktu pelaksanaan sidang tidak terbuang sia­sia
  2. Mengakuratkan poin hibah di sistem PESSTA+
  3. Terdokumentasi dengan baik Hibah di PESSTA+.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Meninggalkan sistem penilaian hibah yang lama dengan yang baru yang ada pada sistem PESSTA+.Dengan adanya sistem yang menampilkan aktivitas mahasiswa/i maka diharapkan mampu memberikan motivasi mahasiswa/i tersebut untuk belajar tentang proses hasil yang dicapai.
  2. Dengan adanya sistem PESSTA+ maka diharapkan mampu mengoptimalkan penilaian poin hibah sehingga tidak membuat perdebatan diantara penguji dalam memberikan nilai hibah peserta sidang tersebu

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)
  2. Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek­objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini

  3. Metode Interview (Interview Research)
  4. adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Raharja Enrichment Center (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder

  5. Studi Kepustakaan (Library Research)
  6. merupakan suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku­buku dan literature yang ada serta melakukan searching pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan Skripsi ini

Metode Analisa Data

Analisia data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam memperoleh suatu temuan­temuan hasil penelitian, metode analisa sistem yang menggunakan analisa sistem elisitasi dan akan dibuktikan didalam pencapaian strategi

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang dapat dimengerti oleh pengguna secara baik

Metode Pengembangan

Pada metode pengembangan sistem merupakan suatu tahap yang harus dievaluasi,seperti halnya pada suatu proyek yang harus melalui tahap evaluasi terlebih dahulu. Dalam metode pengembangan sistem ini peneliti mencoba mengevaluasi sistem yang berkaitan dengan temuan­temuan dalam penelitian sesuai dengan sistem yang akan dikembangkan. peneliti membuat usulan sistem yang dikembangkan dalam bentuk draft elisitasi

Sesuai dengan metode penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti menggunakan 3 (tiga) metode tersebut untuk melakukan analisa terhadap sistem yang berjalan. Dengan menggunakan metode observasi peneliti dapat secara langsung menemui objek yang akan diteliti sehingga dapat diketahui kendala­kendala yang terjadi saat sistem berjalan. Dengan metode wawancara atau tanya jawab, peneliti dapat menerima penilaian baik berupa kritik maupun saran terhadap sistem batal tambah yang berjalan, sehingga dapat langsung dilakukan perbaikan terhadap sistem tersebut kemudian dengan menggunakan metode studi pustaka diharapkan peneliti mendapat teori­teori dan literature dari penelitian sebelumnya yang dibutuhkan dalam perbaikan atau pengembangan sistem, sehingga tidak adanya pembuatan ulang atau duplikat

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur­fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab­sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakng, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematik penulisan

Bab ini menjelaskan mengenai teori­teori yang berkaitan dengan teori dasar atau umum dan teori­teori khusus yang berhubungan dengan sebuah analisa serta permasalahan yang telah dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review, dan semua literature akan dimasukkan ke dalam daftar pustaka.

Dalam bab ini akan menguraikan mengenai gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan, kemudian permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa elisitasi sistem. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Mind Mapping sebagai dasar pemikiran dan konsep pembuatan laporan. Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi, dan estimasi biaya

Berisikan tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil Laporan Skripsi

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran­lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Definisi Perancangan
  2. Menurut O’Brien dan Marakas (2009:639)[1]menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses

  3. Tujuan Perancangan
  4. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

    a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

    b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli­ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem

Definisi Pelayanan

Gronroos ( 2001 : 7)[2] mendefinisikan pelayanan sebagai suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi atau hal­hal yang disediakan organisasi pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan customer yang dilayani

Definisi Kualitas Pelayanan

Feigenbaum (1991)[3] kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing , engineering, manufacture , dan maintenance dalam nama produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan

Konsep Dasar HIPO

  1. Definisi Hipo (Hierarki Plus Input Process Output)

Menurut Praptingsih (2012:03)[4]HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output.

Menurut Amsyah (2008:284)[5]bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap­tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisis Sistem
  2. Menurut Yakub (2012:142)[6]Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana perusahaan(business plan).

    Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p4)[7]Analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi serta memudahkandalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.

    Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat diambil kesimpulkan bahwa Analisa sistem adalah suatu proses yang digunakan untuk landasan konseptual dan bertujuan untuk memperbaiki fungsi yang ada pada sistem

  3. Tahap­Tahap Analisis Sistem
  4. Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[8] Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail­detail proses bisnisnya.

    Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[8] Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah­langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

    Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah­langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem, sebagai berikut:

    1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah

    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

    3. Analyze, menganalisis sistem

    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

  5. Fungsi Analisis Sistem
  6. Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user)

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai

  7. Definisi Penelitian ( Research )
  8. Menurut Kamus besar bahasa indonesia (KBBI)[9], Operator adalah orang yg bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin, telepon, radio, dan sebagainya

    Menurut Chasan Safrudin (2012)[10], Operator merupakan SDM yang tugasnya mengoperasikan menghidupkan hardware, menjalankan software, berinteraksi dengan hardware dan software yang sedang beroprasi, dan menyudahi operasi (menghentikan software dan mematikan hardware).

    Berdasarkan beberapa definisi tentang operator diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa operator adalah orang yang bertugas untuk melayani dan mejalankan suatu sistem yang sedang beroperasi dalam suatu perusahaan atau instansi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Tpi

  1. Definisi TPi
  2. Dikutip dari iMe Roadmap[11], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh (REC) Raharja Enrichment Centre

  3. Macam­Macam TPi
  4. Gambar 2.1. 10 Pillar IT Perguruan Tinggi Raharja

    Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki 10 Pilar IT iLearning yang dihasilkan dari hasil penelitian, yaitu terdiri dari :

    1. iRMe (iLearning Raharja Multimedia e­Portfolio)

    Definisi singkat : adalah media penyimpanan CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e­portfolio). Pribadi Raharja bisa membangun CV mereka dengan praktis kapanpun dan dimanapun dengan konsep paperless yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat iRme ini adalah bukti bahwa Raharja mendukung Go Green

    2. Rinfo (Email Raharja.info)

    Definisi singkat : adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar­pillar yang ada

    3. iDu (iLearning Education)

    Definisi singkat : IDU (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang baru di kembangkan oleh perguruan tinggi raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. iDU bukan merupakan website lokal,tetapi iDU dapat diakses dimanapun dan kapanpun

    4. iRAN (iLearning Raharja Ask & News)

    Definisi singkat : Raharja Ask and News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan wartawan,dan wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari kumpulan aplikasi iRaharja

    5. iDuHelp!

    Definisi singkat : adalah pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan­pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan­keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup

    6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

    Definisi singkat : adalah media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja. Widuri bisa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi.

    7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)

    Definisi singkat : merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepar dan akurat. Rooster ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini

    8. iMe (iLearning Media)

    Definisi singkat : adalah ada official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma

    9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

    Definisi singkat : magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan

    10. iSur (iLearning Survey)

    Definisi singkat : adalah sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif[12] adalah penilaian yang diyakini keabsahan nya. Penelitian Objektif meliputi poin­poin penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara invidual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat di bimbing oleh masing­masing dosen pembimbing.

Definisi PESSTA

Sumber : pessta.ilearning.me

Gambar 2.3 Logo PESSTA

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)[13] adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukkan kepada dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat localhost dan hanya penguji yang bisa mengaksesnya

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

  1. Catatan Penguji
  2. Penilaian Pembimbing
  3. Penilaian Penguji
  4. Sidang
  5. Upload Raharja
  6. Pedoman Widuri
  7. Raharja Career
  8. Validasi Hibah

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Pesstaplus)[13] adalah sebuah sistem informasi penilaian sidang skripsi dan tugas akhir plus. Peserta sidang bisa submit hibah mereka sejak semester 1 jika sudah ada atau sebelum pelaksanaan sidang berlangsung agar nilai hibah tersebut segera di kunci ke dalam sistem tersebut sehingga pada saat pelaksanaan sidang penguji tidak perlu lagi mengecek berkas­berkas yang dibawa oleh peserta sidang dan memberikan nilai PO (Penilaian Objektif) pada sistem PESSTA.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal­hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi hibah sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi hibahnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut

Gambar 2.4. Logo PESSTA+

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja
  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis
  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan
  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut

Tujuan PESSTA+

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi hibah
  2. Terdokumentasi dengan baik Proposal Hibah yang dibuat peneliti
  3. Mahasiswa bisa submit validasi hibah secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit validasi hibah sejak semester 1 jika memang sudah ada

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO)[14] adalah suatu mekanisme dimana masing­masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu­satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Kategori SSO

  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi
  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO­otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama­sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Yii framework (kerangka kerja)[15] merupakan PHP berbasis­komponen, mempunyai kinerja yang tinggi untuk pengembangan aplikasi website berskala besar. Yii merupakan free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi website framework open­source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman website dan juga mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan bentuk desain model­view­controller (MVC), yang didapat secara luas dalam pemrograman website. MVC mempunyai tujuan guna memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna supaya para pengembang dapat lebih mudah mengganti setiap bidang tanpa mempengaruhi yang lainnya. Dalam MVC, model mendeskripsikan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) yang berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga menghadirkan front­controller (controller­depan), yang disebut dengan Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application menghimpun berbagai informasi tentang request pengguna dan setelah itu mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii

Gambar 2.5 Diagram Yii Framework

Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi web menggunakan Yii framework sebagai berikut:

  1. Membangun kerangka struktur direktori. Tool bernama yiic bisa digunakan untuk mempercepat langkah ini
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Hal ini dilakukan dengan cara memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga membutuhkan penulisan berbagai komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat suatu kelas model untuk setiap tipe data yang diatur. Tool Yii bisa digunakan untuk men­generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database
  4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana cara untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung dari kebutuhan sebenarnya. Umumnya, jika harus diakses oleh pengguna, kelas model perlu mempunyai kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga
  5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait
  6. Mengkonfigurasi aksi yang dibutuhkan filter di dalam kelas
  7. Membuat tema apabila fitur tema dibutuhkan
  8. Membuat pesan terjemahan apabila internasionalisasi dibutuhkan.
  9. Memilih data dan view yang dapat di­cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai
  10. Terakhir, optimasi dan deployment

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[23][16], Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7)[24][17], Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen­dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berlandaskan berbagai definisi yang dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu pengoperasian yang terdiri dari dokumen yang disimpan dalam server dan juga cara untuk menuju jalan masuk nya diperlukan perangkat lunak yang bisa juga disebut dengan browser.

Jenis­Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[25][18]ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis­jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah­ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah­ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah­ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai

Konsep Dasar Rinfo

Definisi Rinfo

Rinfo (Email Rahaja.Info)[19] adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk seluruh Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital bagi para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar­pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on dengan sistem TPi

Manfaat dari penggunaan akun Rinfo tersebut sebagai akun resmi kampus, bisa dilihat dari segi keamanan yaitu akan mencegah orang dari luar institut sembarangan mengakses 10 Pilar IT di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya Rinfo ini, maka terciptalah sebuah konsep baru bernama RiDu (Rinfo for Education), yaitu pembelajaran iLearning menggunakan email Rinfo sebagai media utamanya

Konsep Dasar Future IT Raharja (FIR)

Definisi FIR

FIR[20] adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project­project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi

Jenis­-jenis FIR

Adapun jenis­jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+
  2. Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem

    yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi

    Raharja

  3. RhjFox
  4. RhjFox, forum yang berupa opensource PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi

  5. Magics Channel
  6. Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng­upload video, tetapi juga dapat meng­upload image dan audio

  7. PEN+
  8. PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS,UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait

  9. Airzone
  10. Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E­Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  11. FGR (First Generation Resources)
  12. FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas­tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain

  13. GO+ (Green Orchestra Plus)
  14. GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan

  15. Virtual Account
  16. Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA

  17. ZPreneur
  18. ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high­tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  19. ZFord
  20. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang

  21. iLP (iLearning Plus)
  22. Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja

  23. DID (Dream Innovation Day)
  24. Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  25. PESSTA+
  26. Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi hibah dan hibah secara online

  27. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)
  28. yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan

Literature Review

Berdasarkan penjelasan diatas bisa disimpulkan literature review adalah kajian tentang pokok yang ingin diselidiki untuk membantu si peneliti melihat poin­poin.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Meilla Dwi Nurmala dan Tri Hartiti Retnowati pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa”. Penelitian ini membahas pengembangan instrumen penilaian yang sahih dan handal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah. Melalui instrumen tersebut para dosen dapat melakukan penilaian secara objektif. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penetapan konstruk instrumen penilaian dokumen (skripsi) dan performance dilakukan melalui pendapat para dosen, pakar pengukuran. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dari jurusan Bahasa Inggris, Ilmu Keolahragaan, dan Tarbiyah dan dosen dari UPI Kampus Serang, STKIP Situs Banten, dan IAIN Sultan Hasanuddin Serang
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Fariz Sulistyawan dkk, pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode Graphic Rating Scales dan 360 Derajat”. Penelitian ini membahas penilaian kinerja yang selama ini dilakukan masih membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan melakukan perhitungan manual yang membutuhkan waktu yang lama. Sistem penilaian yang ada sekarang belum bisa mengolah data­data penilaian kinerja yang berguna untuk memvalidasi penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data­data yang dipakai. Penilaian masih bersifat satu arah, hal ini menyebabkan penilaian kinerja subyektifitas yang tinggi, dikarenakan ada beberapa kriteria yang tidak ada data pendukungnya seperti kriteria penilaian untuk kemampuan pribadi, sehingga penilaian dilakukan berdasarkan pendapat pribadi seorang penilai. Dari beberapa kondisi tersebut membuat penyampaian informasi perbandingan kinerja pegawai selama satu periode dan pegawai mana yang memperoleh nilai kinerja baik dan nilai kinerja buruk membutuhkan waktu yang lama pula.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Wildan dan Joko pada tahun 2015 dengan judul “Pengembangan Sistem Penilaian Formatif Dengan Bantuan WEB (Electronic Assessment Tool) Untuk Mendukung Pembelajaran Instalasi Listrik Bangunan Sederhana Di SMK Negeri 3 Boyolangu”. Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sistem penilaian formatif berbantuan web dengan media Moodle 2.0 untuk mendukung pembelajaran instalasi listrik 1 fase dan menggambar rencana instalasi penerangan, untuk mengetahui respon siswa mengenai sistem penilaian formatif berbantuan web yang menggunakan media moodle 2.0. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 3 Boyolangu semester II. Kegiatan validasi dilaksanakan oleh validator yang berasal dari pihak dosen dan guru. Validasi oleh ahli ditujukan untuk mengukur kelayakan isi. Data kualitatif diperoleh melalui pengisian kritik dan saran dari ahli
  4. Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Wira Kusuma Jaya dan Ngurah Agus Sanjaya Erawan pada tahun 2015 dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Proposal Tugas Akhir Berbasis Web”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan sistem informasi proposal tugas akhir berbasis web untuk mendokumentasikan proposal tugas akhir yang merupakan syarat untuk menempuh ke tahap tugas akhir bagi mahasiswa. Maka perlu dibuat suatu sistem yang mampu menanggulangi hal tersebut. Proses pembentukan sistem akan dimulai dari tahap perancangan sistem dengan melibatkan DFD dan diagram ER. Dalam implementasi menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP dan query dalam melakukan pengolahan basis data. Sistem ini membantu proses mulai dari pengajuan sampai ujian proposal tugas akhir. Sistem ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga memudahkan pengguna dan proses ujian proposal tugas akhir dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sudji Munaidi pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Validasi Soal Tes Hasil Belajar Pada Pelaksanaan Program Pembelajaran di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses validasi soal ujian akhir semester yang dilakukan oleh dosen FT­UNY dan menganalisis secara teoritis (kualitatif) kualitas soal ujian tersebut. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan teknik survei dengan melibatkan populasi 192 orang dosen FT­UNY yang mengajar vidang studi pada semester gasal 2008/2009. Datta yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Fitri Mawarni pada tahun 2015 dengan judul “Sistem Informasi Validasi Proposal Penelitian Pada Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi untuk memvalidasi proposal penelitian yang dapat membantu untuk menentukan persentase kesamaan antara pengajuan proposal penelitian dengan tesis yang ada yang berada di dalam database. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini mendekati adalah metode berorientasi objek. Metode pengembangan sistem ini mengacu pada model pengembangan prototipe, yang terdiri dari tiga tahap pembangunan, yaitu: (1) tahap mendengarkan keluhan konsumen, (2) Merancang dan membuat sistem, (3) Pengujian dan verifikasi sistem . Sistem ini dirancang sebagai aplikasi berbasis web yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, menggunakan alat­alat yang termasuk UML, Sublime Text 3, MySQL, dan XAMPP
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Selamet Hariadi pada tahun 2012 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Sidang Skripsi Menggunakan Metode Object Oriented”. Penelitian ini mengulas tentang Object Oriented Programming (OOP) merupakan perangkat lunak yang dihasilkan dari pemodelan menggunakan UML yang memuat kajian dan penyusunan perangkat lunak yang juga merupakan kombinasi dari berbagai pola yang sudah ada sebelumnya. Kajian ini memuat persoalan pada sistem yang sudah ada, yaitu kurang bersatunya data yang terpaut sidang skripsi, pemberitahuan yang masih dilakukan dengan cara manual, dan databasing yang kurang terstruktur. Penyelesaian dari persoalan ini adalah dengan penerapan OOP sebagai metodologi dalam kajian, penyusunan dan pemrograman sistem sidang skripsi dimulai dari pembimbingan skripsi, pelaksanaan sidang, penilaian hasil sidang, sampai pada pemberitahuan. Maksud dari observasi ini adalah untuk menghasilkan implementasi OOP pada aplikasi sistem sidang skripsi yang diharapkan menjadi solusi dari keterbatasan­keterbatasan sistem yang ada. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa aplikasi sidang skripsi yang menggunakan metode OOP memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah sifat reusability program, maintenance yang tidak rumit, dan mudah untuk dikembangkan

Dari ketujuh Literature Review diatas banyak penelitian membahas tentang Sistem Penilaian validasi dan ada juga yang membahas Aplikasi Sistem Sidang Skripsi yang nyaris mirip dengan sistem PESSTA. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada penelitian yang tertuju khusus memasukkan nilai hibah kedalam sistem pelaksanaan sidang. Sehingga memudahkan Dewan Penguji dalam melihat nilai hibah penelitian tanpa perlu mengecek berkas­berkas hibah peserta sidang lagi.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Perusahaan

Banyaknya perguruan tinggi yang ada di Kota Tangerang khususnya di bidang IT (Information Technology) nyata nya masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan sebuah data secara terkomputerisasi pada setiap bidang.

Dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat dekat dengan dunia komputer, alat­alat canggih, serta teknologi lainnya sangatlah berkembang dengan pesat sehingga setiap saat selalu berubah­ubah. Maka dari itu, Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai misi tersendiri, turut ikut serta dalam membantu program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa Indonesia dan juga meningkatkan sumber daya manusia untuk menghadapi blue ocean.

Para pendiri Perguruan Tinggi Raharja berambisi membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dengan hadirnya Perguruan Tinggi Raharja yang didirikan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI). Perguruan Tinggi Raharja tercatat sudah berdiri sejak tahun 2001 dan merupakan perguruan tinggi dalam bidang pendidikan komputer terbaik.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Awal mula berdirinya Perguruan Tinggi Raharja hanyalah sebuah lembaga kursus komputer yang diberi nama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja. Pada saat itu, LPPK berada di Jalan Gatot Subroto KM.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang. Lika­liku perjalanan Perguruan Tinggi Raharja bisa dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tak hanya sampai disitu, dalam meningkatkan kualitas lulusan Perguruan Tinggi Raharja yang sudah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, selama kurun waktu kurang dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja
  2. Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

    Tabel 3.2. Merupakan tabel jurusan/prodi yang ada di STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3. Merupakan tabel jurusan/prodi yang ada pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akuntansi

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:

Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi mencapai visi yang sudah di targetkan sejak awal, Perguruan Tinggi Raharja selalu berusaha untuk melaksanakan misinya seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi yang sudah dijelaskan di atas harus dimengerti dan juga dipahami dengan kesadaran komitmen pada mutu yang menjadi tujuan dalam manajemen dan pada sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas bisa disebut dengan sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berfikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Pada ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama bagi manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang tertulis dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi melaksanakan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai tujuan yang sudah dirangkum tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.6 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Arti Nama Raharja

Arti nama Raharja terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas nya adalah niat dan keinginan pendiri demi membantu pemerintah ikut andil dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui ilmu teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) adalah motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Gambar 3.7 Green Campus

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Sehingga arti dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang bisa diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang dan juga berguna bagi bangsa dan negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi kekuata untuk menunjang seluruh aktifitas perkuliahan untuk mewujudkan pribadi raharja yang mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.8 Pribadi Raharja

Pribadi Raharja adalah cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib mempunyai keyakinan bahwa perguruan tinggi benar­benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar­benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja meliputi empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa dan juga alumni. Dimana civitas tersebut mesti berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamater dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan patut memiliki sebuah struktur organisasi yang digunakan demi memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan penggandaan fungsi yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi. Hal tersebut sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.9 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur
  2. Tabel 3.7 Presiden Direktur

  3. Direktur
  4. Tabel 3.8 Direktur

  5. Pembantu (Bidang Akademik)
  6. Tabel 3.9 Pembantu (Bidang Akademik)

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  8. Tabel 3.10 Pembantu Direktur II (Administrasi)

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  10. Tabel 3.11 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  11. Asisten Direktur Akademik
  12. Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik

  13. Kepala Jurusan
  14. Tabel 3.13 Kepala Jurusan

  15. Asisten Direktur Finansial
  16. Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  18. Tabel 3.15 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)
  20. Tabel 3.16 Asisten Direktur Operasional (ADO)

  21. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Tabel 3.17 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 3.18 Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) adalah sistem pelaksanaan sidang yang merupakan pembaharuan dari sistem PESSTA. Dimana sistem ini digunakan oleh Dewan Penguji sebagai alur pelaksanaan sidang dan akses nilai vaidasi hibah.

Untuk mengkaji sistem yang tengah dirintis, pada penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk mendeskripsikan Use Case Diagram, Actifity Diagram dan Sequence Diagram

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Use case Diagram Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk mendeskripsikan antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Use Case Diagram juga digunakan untuk melengkapi satu atau lebih keinginan pemakai pada fase ini baru dimulai rancangan yang diambil dari data­data yang sudah didapatkan. Use Case Diagram menunjukan gabungan dari use case dan actor–actor (suatu jenis kasus dari kelas). Use Case Diagram sangat penting untuk menggambarkan organisasi dan pemodelan perilaku dari suatu sistem yang ingin dicapai oleh pengguna

Gambar 3.10 Use Case Diagram Sistem PESSTA

Berdasarkan pada gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem PESSTA diatas dapat dijelaskan bahwa:

a. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan sistem yang sedang berjalan pada saat pelaksanaan sidang di Perguruan Tinggi Raharja

b. Terdapat 2 (dua) actor yang melakukan aktivitas yaitu: Mahasiswa, dan Penguji 2

c. Terdapat 4 (empat) usecase, mengambarkan aktivitas yang dilakukan oleh para actor

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.11 Activity Diagram Sistem PESSTA

Berdasarkan pada gambar 3.7 Activity Diagram Sistem PESSTA diatas dapat dijabarkan bahwa:

a. Initial Node, adalah objek yang memulai aktifitas

b. Terdapat 5 (lima) Action, state dari sistem yang menggambarkan sistem yang berjalan dari suatu aktifitas

c. Terdapat 1 (satu) Activity Final Node, adalah objek penghujung aktivitas

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Sistem PESSTA

Berlandaskan gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem PESSTA diatas dapat disimpulkan bahwa:

a. Terdapat 2 (dua) actor yang melakukan aktifitas, yaitu: mahasiswa dan penguji 2

b. Terdapat 1(satu) Lifeline, adalah antarmuka yang saling berhubungan satu sama lain

c. Terdapat 5 (lima) Messages, adalah hubungan antara objek yang menampung informasi tentang kegiatan yang sedang berjalan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Dalam membuat sebuah analisa sistem pendataan validasi hibah untuk penulisan laporan KKP. Penulis memanfaatkan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Perangkat Keras ( Hardware )
  2. a. Processor : Core i3

    b. Monitor : 16.0” HD LED LCD

    c. RAM : 4 GB DDR3 Memory

    d. Hardisk : 500 GB HDD

  3. Spesifikasi Software
  4. a. Windows 10

    b. Google Chrome

    c. WordPress

    d. Visual Paradigm

  5. Hak Akses (Brainwave)
  6. Untuk mengaplikasikan Widuri bisa akses oleh semua Pribadi Raharja, bisa mahasiswa, dosen ataupun manajemen pada Perguruan Tinggi Raharja

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dari itu penulis menentukan permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang sedang berlangsung saat ini. Ada berbagai persoalan yang dihadapi saat ini oleh sistem yang sedang berlangsung, hendaknya:

  1. Dewan Penguji dan Mahasiswa dapat mengakses nilai validasi hibah pada sistem PESSTA+
  2. Mahasiswa dapat submit hibah yang sudah terbit dari semester 1 jika sudah ada
  3. Waktu pelaksanaan sidang bisa berjalan dengan tepat waktu

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan nya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif Pemecahan Masalah diantaranya:

  1. Dilakukan dengan pertimbangan, persiapan, pengembangan, dan penerapan sebuah sistem PESSTA+ yang bisa memudahkan Dewan Penguji dan Mahasiswa dalam kebutuhan validasi hibah pada pelaksanaan sidang
  2. Memberikan masukan dan anjuran terhadap Tim Pengembang PESSTA+ terkait dengan sistem yang sedang berlangsung agar dapat bekerja dengan maksimal

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Mind Mapping Project

Menurut wikipedia yang disampaikan oleh Tony Buzan (2008)"[21] Mind Mapping merupakan metode agar otak kanan bekerja secara maksimal dan juga otak kiri manusia bekerja secara simultan. Akan tetapi dalam arti secara keseluruhan secara keseluruhan, Mind Mapping adalah sebuah cara untuk berinovasi atau mengembangkan keterampilan kerangka berpikir dalam menganalisa ide secara detil sehingga masalah dapat terselesaikan dengan pemikiran serta konsep yang dapat saling berkomunikasi melalui media dengan bentuk gambar diagram, kata­kata, dan warna demi menciptakan ide­ide yang potensial untuk memecahkan masalah serta membuat perencanaan strategis secara cepat. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam system PESSTA+:

Gambar 4.1 Mind Mapping PESSTA+

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT[22] untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S­O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S­T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W­O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W­T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Matriks SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    a. Nama Masukan  : Softcover Hibah

    b. Fungsi  : Sebagai pembuktian bahwa peserta sidang tersebut sudah membuat hibah

    c. Sumber  : Dewan Penguji

    d. Media  : Softcover

    e. Distribusi  : Peserta sidang kepada dewan penguji

    f. Frekuensi  : Setiap pelaksanaan sidang berlangsung

    g. Keterangan  : Dewan penguji mengecek keabsahan Softcover Hibah peserta sidang

  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    a. Nama Masukan : Pengolahan Nilai

    b. Masukan : Nilai Hibah

    c. Keluaran : Nilai berupa point 15-30

    d. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan nilai hibah berupa point mutu yang akan disampaikan kepada peserta sidang.

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    a. Nama Keluaran : Nilai hibah di sistem PESSTA

    b. Fungsi : Menampilkan nilai

    c. Media : Sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)

    d. Keterangan : Point hibah peserta sidang sudah di input ke dalam sistem PESSTA

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil klasifikasi dari tahap elisitasi I berdasarkan metode MDI. Metode tersebut bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:.

a. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru

b. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna

c. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem

Berikut ini adalah tabel 4.22 yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

a. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

b. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

c. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya :

a. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi

b. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan

c. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan

Berikut ini adalah tabel 4.5 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 4.24 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

Prosedur Sistem Usulan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem PESSTA, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada penilaian hibah ini akan mengubah proses berjalannya pelaksanaan sidang. Dimana mahasiswa tetap akan di cek validasi hibahnya nya oleh dewan penguji hanya dengan mengakses sistem PESSTA+. Berdasarkan kebutuhan­kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.29 berikut ini :

Gambar 4.16 HIPO Pada PESSTA+

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login
  2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+

    Hak Akses  : Seluruh Pribadi Raharja

    Proses Program

    b. Arahkan kursor ke menu login

    c. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama

  3. Menu Utama
  4. Nama Program  : Menu Utama

    Fungsi  : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program

    Proses  : Pada Menu Utama terdapat 6 (enam) menu pilihan yaitu

    a. Submit PESSTA+

    Nama Program  : Submit PESSTA+

    Fungsi  : Untuk melakukan submit validasi jurnal atau hibah

    Proses  : Pada menu utama arahkan kursos pada submit PESSTA+

    b. My PESSTA+

    Nama Program  : My PESSTA+

    Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh daftar jurnal atau hibah milik Pribadi Raharja tersebut

    Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor pada My PESSTA+

    c. Cek Validasi

    Nama Program  : Cek validasi

    Fungsi  : Untuk menampilkan hasil validasi jurnal atau hibah Pribadi Raharja

    Proses  : Pada menu utama, arahkan kurson pada cek validasi

    d. Kelola PESSTA+

    Nama Program  : Kelola PESSTA+

    Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh hibah yang di submit Pribadi Raharja tetapi hanya admin yang hanya ada kelola PESSTA+ nya

    Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke kelola PESSTA+

    b. Viewboard PESSTA+

    Nama Program  : Viewboard PESSTA+

    Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh rank jurnal dan hibah di PESSTA+

    Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor pada viewboard PESSTA+

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang, yaitu diantaranya:

  1. Protoype Halaman Utama
  2. Gambar 4.17 Prototype Halaman Utama

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman awal setiap user (mahasiswa atau dosen) masuk ke dalam halaman http://pesstaplus.raharja.me/

  3. Prototype Halaman Submit Hibah
  4. Gambar 4.18 Prototype Halaman Submit hiba

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman submit hibah PESSTA+ dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat melakukan submit hibah.

  5. Prototype Halaman Kelola Hibah
  6. Gambar 4.19 Prototype Halaman Kelola Hibah

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman kelola Hibah PESSTA+ dirancang agar admin dapat mengecek dan memverifikasi status validasi hibah.

  7. Prototype Halaman Validasi Hibah

Gambar 4.20 Prototype Halaman Validasi Hibah

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman validasi Hibah PESSTA+ dirancang agar setiap user (mahasiswa atau dosen) dapat melihat status validasi hibahnya

TESTING

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem PESSTA+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi

Blackbox Testing

  1. Login SSO (Single Sign On)
  2. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pribadi Raharja dalam melakukan proses login. Pengujian login dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.7 Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On)

  3. Menu Submit Hibah
  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan menu submit hibah. Dimana setiap Pribadi Raharja yang ingin melakukan submit hibah bisa langsung memasukan data­data hibahnya pada field yang tersedia. Pengujian menu submit hibah dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.8 Blackbox Testing Menu Submit Hibah

  5. Penanganan Validasi Hibah
  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan validasi hibah yang sudah di submit oleh Pribadi Raharja. Pengujian penanganan validasi hibah dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Blackbox Testing Penanganan Validasi Hibah

  7. Logout

Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan menu logout. Dimana ketika Pribadi Raharja mengklik logout otomatis akan kembali ke halaman awal dengan keadaan tidak login. Pengujian logout dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

Tabel 4.10 Blackbox Testing Newsletter

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu dan submenu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Pribadi Raharja tersebut.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

a. Processor : Minimal 2.6 GHz

b. Monitor : Minimal VGA

c. RAM : Minimal 2 GB

d. Modem USB : Minimal kecepatan 14.4 Mbps

e. Hardisk : Minimal 500 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi­instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

a. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android

b. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox

c. Wifi

Hak Akses

Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada PESSTA+ ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses PESSTA+ ini terdiri dari:

a. Admin

b. PIC Jurnal

c. PIC Hibah

d. Pribadi Raharja

Schedulle Implementasi

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah­langkah kegiatan penerapannya. Langkah­langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.11 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.12 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal "PENERAPAN PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA VALIDASI HIBAH UNTUK PENILAIAN OBJEKTIF SIDANG DI PERGURUAN TINGGI" diantaranya:

  1. Sistem validasi hibah pada penilaian objektif sangat dibutuhkan sekali, karena dapat memberikan kemudahan untuk dewan penguji dan mahasiswa saat sidang skripsi atau tugas akhir berlangsung, dewan penguji tidak perlu berdiskusi untuk memberikan nilai pada Penilaian Objektif karena sudah difasilitasi oleh PESSTA+ dan mahasiswa atau peserta sidang tidak perlu repot­repot untuk membawa berkas­berkas hibah penelitian pada saat sidang berlangsung. Maka dari itu sangat penting sekali sistem validasi hibah pada penilaian objektif di sistem PESSTA+
  2. Adapun kelebihan sistem PESSTA+ diantaranya adalah mahasiswa sudah bisa submit hibah secara mandiri dan online melalui sistem PESSTA+ apabila hibah sudah lolos dan sudah melewati verifikasi keabsahan lalu nanti akan di proses oleh Adm Dosen dan Admin PESSTA. Lalu pelaksanaan sidang pun berjalan sangat efektif karena point hibah sudah terkunci otomatis pada sistem tersebut.
  3. Sistem PESSTA belum memberikan pelayanan yang maksimal untuk kebutuhan Dewan Penguji maupun Peserta Sidang, karena masih terdapat beberapa kendala, seperti belum otomatisnya validasi hibah didalam sistem tersebut membuat Dewan Penguji menjaditidak fokus dalam presentasi peserta sidang karena harus memeriksa berkas­berkas validasi hibah peserta sidang secara manual

Dengan menerapkan sistem PESSTA+ ini tentunya menjadi pembaharuan yang sangat efektif, karena dalam pelaksanaan sidang tidak diperlukannya lagi cara manual yang dilakukan dosen dalam pemberian point hibah pada Penilaian Objektif

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Dapat tercukupi kepentingan Pribadi Raharja, terutama semua mahasiswa/i Perguruan Tinggi Raharja untuk pelaksanaan sidang yang optimal. Demi menaikkan mutu pelaksanaan sidang alangkah baiknya memakai sistem komputerisasi yang memiliki kemampuan akses yang sangat cepat dan cermat. Sehingga bisa dilakukan peningkatan secara berkelanjutan pada kajian selanjutnya agar bisa lebih memaksimalkan pelaksanaan sidang yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bagi calon peneliti, harus selalu dilakukan strategi­strategi demi mencapai tujuan yang diharapkan dalam penelitian, agar dapat tercipta sistem validasi hibah pada penilaian objektif yang dapat memberikan kemudahan khususnya untuk dewan penguji dan mahasiswa
  3. Bagi pembaca dan seluruh masyarakat, semoga sistem PESSTA+ dapat diterapkan sebagaimana mestinya, dan dapat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi Raharja dan juga bermanfaat untuk banyak orang

DAFTAR PUSTAKA

  1. ” O’Brien, James A. dan Marakas,George M. 2011. “Management Information Systems, 10th Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York”
  2. "Gronroos, Christian. 2007. Service management and marketing: customer management in services competition. Hoboken, New Jersey"
  3. "Feigenbaum, Armand. V. 1991. Total Quality Control. Third Edition. Mc Grow Hill Book. Singapore"
  4. ” Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012”
  5. ” Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama”
  6. ” Yakub. 2012 “Pengantar Sistem Infromasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu”
  7. " Satzinger, John W., Jackson, Robert B., Burd, Stephen D. (2012). Introduction to "
  8. 8,0 8,1 :Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta"
  9. "http://www.kamuskata.com/kamus/artikata/20362/operator"
  10. "Chasan Safrudin. 2012. Pengertian Operator, Programmer, Analyst, dan System Programmer"
  11. ” IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. RoadMap Pilar iLearning (Tanggal Akses 22 Juni 2016)”
  12. ” Suryana, Endang (2014). Penilaian Objektif (PO) http://ends.ilearning.me/penilaian-objektif-po/”
  13. 13,0 13,1 "http://pesstaplus.raharja.me/"
  14. ” Aminudin. Implementasi Single Sign On (SSO) Untuk Mendukung Interaktivitas Aplikasi E-Commerce Menggunakan Protocol Oauth. Universitas Muhammadiyah Malang. Vol. 10, No. 1, 2014”
  15. ” Website Yii Framework. 2014. Fitur Yii Framework. http://www.yiiframework.com/features/. diakses pada tanggal 13 Juni 2016”
  16. ”Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013”
  17. ”Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi“
  18. ”Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi“
  19. ” Untung Rahardja, Khanna Tiara, Indra. Taufik Wijaya Ray 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014”
  20. "http://roadmap.ilearning.me/fir/"
  21. "Tony Buzan. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama"
  22. ” Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama”

Contributors

Rizky