SI1211473990: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Lembaga Pemasyarakatan)
(Definisi Lembaga Pemasyarakatan)
Baris 1.072: Baris 1.072:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995<ref name= "Undang-undang nomor 12.1995">UU No. 12 Tahun 1995.Diakses Tanggal 1 September 2015</ref>, “Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia . Sebelum dikenal istilah lapas diIndonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara”.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995<ref name= "Undang-undang nomor 12.1995">UU No. 12 Tahun 1995.Diakses Tanggal 1 September 2015</ref>, “Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia . Sebelum dikenal istilah lapas diIndonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara”.</p></div>
  
<div align="center"><img width="400" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ENAQUOZtPWA/VjIKfBxdrBI/AAAAAAAAFF0/M73bGO1v-1U/w378-h224/2.jpg"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><br><b>Gambar 2.3 Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang</b></div>
+
<div align="center"><img width="400" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ENAQUOZtPWA/VjIKfBxdrBI/AAAAAAAAFF0/M73bGO1v-1U/w378-h224/2.jpg"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><br><b>Gambar 2.3 Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang</b></div>
  
  

Revisi per 29 Oktober 2015 12.20

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN

KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KELAS IIA PEMUDA TANGERANG


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1211473990
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI Sistem Informasi Manajemen

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN

KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KELAS IIA PEMUDA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473990
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .....

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN

KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KELAS IIA PEMUDA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473990
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,.....

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Himawan, M.Kom)
   
NID : 12012
   
NID : 06126

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN

KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KELAS IIA PEMUDA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473990
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,.....

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN

KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN

KELAS IIA PEMUDA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473990
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .....

 
 
 
 
NIM : 1211473990

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab. SK dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatan yang ada di Lab. SK. Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi peralatan yang ada tersebut. Proses pencatatan data inventory peralatan Lab. SK yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. SK tidak terawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidak terawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. SK Perguruan Tinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah sistem inventory sehingga memudahkan Perguruan Tinggi Raharja untuk monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di dalam Lab. SK. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

.

Kata Kunci : Sistem informasi, inventory, Lab. SK, CSF (Critical Success Factor)


ABSTRACT

The system supplies the right stuff and fit is important for College field in terms of the preparation of Raharja and loaning stuff on the computer systems Laboratory (Lab. SK). Lab. SK College Raharja is used to perform testing, scientific research, education, practice and research. Lab. SK is equipped with the tools needed to support the activities that are carried out so that the need for the process of recording of inventory of existing equipment in the Lab. sk. this process it is important to monitor or monitor the condition of the existing equipment. The process of recording data inventory equipment Lab. SK still performed manually has some drawbacks, namely in terms of storage and retrieval. If the goods supplied on Lab. SK not groomed properly then the goods will be lost and many are not well maintained, in this regard are also not recorded properly on the Lab. SK College Raharja would suffer losses as a result of monitoring the preparation did not go well. This has been the rationale of how making an inventory system so ease College Raharja for monitoring data collection, monitoring of loan items of goods and the creation of reports in the Lab .sk. it is possible to use a combination of using the method of analysis of CSF (Critical Success Factor) as an attempt to interpret objective explicitly to specify the activities that must be performed and what information is needed. And by making the system inventory can be seen 4 conditions of goods if the goods are lost, damaged, or expired good so as to lower the level of losses experienced Lab. SK College Raharja.

Keywords : information systems, inventory, Lab .SK, CSF (Critical Success Factor)

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Perancangan Sistem Pengelolaan Data Pembinaan Kegiatan Kerja Narapidana Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang ".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Himawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Hendri Astronino. P, S.H, M.Si selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan grup Koplak yang merupakan grup satu perjuangan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain yaitu Rizqi Eka Saputri, Zahrotul Hayati dan Lestarini Putri.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



    Tangerang,....... 2016
    Siti Pujianingsih
    NIM. 1211473990

    Daftar isi


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR



    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang


    Lembaga pemasyarakatan pemuda adalah lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang yang menampung narapidana tindak kriminal dan narkoba sejak tanggal 16 Desember 1983. Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang terletak didaerah yang tidak begitu jauh dari pusat kota Tangerang dan pemukiman warga. Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang berkapasitas maksimal 1356 warga binaan sedangkan jumlah narapidana pada tahun 2015 adalah1988 warga binaan yang terdiri dari 539 tahanan, 1449 narapidana dan kemungkinan dapat bertambah hingga tahun 2016 (sumber : KPLP, per September 2015)[1].

    Karena jumlah narapidana yang terus bertambah sampai akhirnya lapas pemuda melebihi kapasitas, jumlah dalam menampung para narapidana yang melebihi jumlah kapasitas maksimalnya yang berlebih hingga 46% (sumber : KPLP)[1]. Sehingga tidak sesuai dengan jumlah sipir yang menjaga ruangan sel, sehingga ada yang menyebabkan timbulnya banyak permasalahan didalam lapas, contohnya sering terjadi keributan antarnarapidana, bisa menimbulkan tindak kriminalitas didalam penjara seperti peredaran narkoba dan tindak kejahatan pemerasan. Bahkan jumlah narapidana selalu meningkat pada 5 tahun terakhir ini dimana pada tahun 2010 jumlah narapidana nya adalah 1874 warga binaan dan pada tahun 2011 adalah 1976 warga binaan, tahun 2012 jumlah narapidana 2115 warga binaan, tahun 2013 berjumlah 2029 warga binaan tahun 2014 jumlah narapina adalah 1984 warga binaan dapat dilihat dari data berikut ini jumlah warga binaan yang begitu banyak tidak sesuai dengan jumlah sipir yang hanya berjumlah 175 (sumber : KPLP)[1].

    Pada lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang ini setiap sipir mempunyai pekerjaannya masing-masing yang behubungan dengan narapidana dimana pekerjaan itu dilakukannya dengan menggunakan teknologi komputer untuk memudahkan dalam melakukan pengolahan data yang dapat menghemat waktu yang dipakai dengan demikian pekerjaan akan lebih cepat selesai dan hasilnya pun akan baik.

    Maka hasil yang didapatkan akan sangat memuaskan, berguna dan bermanfaat bagi lembaga pemasyarakatan ataupun instansi pemerintah terkait yang menggunakan laporan data narapidana tersebut. Dengan adanya teknologi komputer yang dapat membantu untukmeningkatkan kualitas dan juga profesionalisme yang dimiliki oleh sipir-nya, sehingga memiliki pekerjaan yang bagus dan baik sehingga menjadikan lembaga ataupun instansi pemerintah yang memiliki kualitas yang tinggi.

    Demikian juga dirasakan oleh beberapa lembaga-lembaga pemerintahan diantaranya dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang yang bergerak dibidang hukum dan hak asasi manusia yang menggunakan teknologi untuk menunjang suatu kegiatan yang dikerjakan oleh para sipir nya untuk dapat memudahkan dalam pengelolaan data narapidana yang berada dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang.

    Dengan adanya teknologi tersebut maka dibutuhkan suatu perancangan sistem untuk mengelola pendataan narapidana selama narapidana tersebut masih berada didalam tahanan dan sampai mendapatkan surat kebebasan dari lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang, sehingga menjadi sebuah informasi yang terperinci dan akurat akan kebenaran laporan tersebut.

    Didalam lapas terdapat suatu bagian-bagiannya salah satunya merupakan bagian giatja (kegiatan kerja) yang dilakukan oleh narapidana. Dimana narapidana akan melakukan kegiatan kerja tersebut apabila masa tahanan narapidananya tinggal ²/3 atau ½ dari putusan hukuman narapidana tersebut. Setelah itu maka akan diputuskan kegiatan kerja apa yang akan dilakukan oleh narapidananya, dengan demikian dukungan sistem komputerisasi sangatlah menunjang untuk kegiatan kerjanya.

    Cara kerja suatu sistem yang sebelumnya masih menggunakan sistem manual dengan sistem yang digunakan tersebut akan lebih baik menggunakan sistem komputerisasi yang dapat mengubah cara kerja akan lebih baik. Dengan demikian penulis menggunakan sistem komputerisasi untuk sistem informasi data narapidana yang menggunakan komputer, dari latar belakang diatas penulis bermaksud mengangkat masalah tersebut untuk dijadikan laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PEMBINAAN KEGIATAN KERJA NARAPIDANA PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEMUDA TANGERANG”.


     

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan jalannya penelitian karena setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah merupakan suatu kondisi dimana terjadinya kesenjangan antara yang diharapkan dengan fakta yang terjadi di lapangan.

    Adapun hal yang dihadapi oleh lembaga pemasyarakatan kelas IIA pemuda Tangerang dalam sistem pengelolaan data narapidana untuk bagian pembinaan kegiatan kerja narapidana antara lain adalah:

    1. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat membantu para sipir dalam mendata narapidana yang akan melakukan pembinaan kagiatan kerja ?
    2. Bagaimana mengimplementasikan sistem pengelolaan data narapidana menjadi terkomputerisasi ?
    3. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat merekap hasil semua kegiatan narapidana yang telah dikerjakannya ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Setiap manusia pasti memiliki gagasan, pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda, untuk itu penulis menuliskan laporan Skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik. Dan untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk membantu pembaca agar memahami penelitian ini. Dimana dalam penulisan Skripsi ini hanya membatasi pada :

    1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengolaan data narapidana pada bagian kegiatan kerja.
    2. Sistem ini hanya menangani pembuatan jadwal pada kegiatan kerja yang akan dilaksanakan oleh narapidana.
    3. Sistem ini hanya menangani proses rekap hasil kegiatan kerja yang sudah dikerjakan oleh narapidana.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini berhubungan dengan hal-hal yang diperoleh dalam melakukan penelitian, dengan adanya tujuan penelitian maka dapat menemukan arah dari suatu penelitian, tujuan penelitian ini diharapkan dapat membantu lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang dalam mempermudah sistem sehingga pengolahan dan penyajian informasi yang selama ini berjalan manual menjadi lebih mudah dengan dibuatnya sistem yang sudah terkomputerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Untuk membantu mempermudah pekerjaan sipir yang pada awalnya menggunakan sistem manual yaitu menggunakan tulisan yang dilakukan pada buku jadwal kegiatan kerja menjadi sistem terkomputerisasi.
    2. Mempercepat cara kerja sipir dalam pengelolaan data mengenai kegiatan kerja dan juga aktifitas yang dilakukan oleh para narapidana.
    3. Meningkatkan kinerja sipir dalam mengelola data narapidana dan dalam penyajian laporan dengan memanfaatkan sistem komputerisasi sehingga akan mendapatkan hasil informasi yang lebih baik.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Manfaat praktis bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang dan sipir serta peneliti lain yang juga melakukan penelitian yang sama untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

    1. Mengubah sistem informasi pembinaan kerja menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.
    2. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan dapat memperoleh kemudahan pada sipir dalam melakukan pengolaan untuk kegiatan kerja yang akan dilakukan oleh narapidana.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Metode penelitian merupakan metode yang dipakai untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam menyusun penetian Skripsi ini sebagai berikut:

    1. Metode Pengamatan (Observation Research)

      Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang, khususnya dibagian pembinaan kegiatan kerja narapidana pada metode ini penulis mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam penelitian ini.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Melakukan tanya jawab langsung kepada kabid (kepala bagian) pembinaan kegiatan kerja yang bernama Bapak HendriAstronino P, S.H. M.Si pertanyaan ini dikhususkan pada bagian data narapidana yang akan melakukan pembinaan kegiatan kerja.

    3. Studi Pustaka

      Pada metode studi pustaka penulis mencari reverensi-reverensi yang terdapat pada buku-buku, karya ilmiah, internet dan laporan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

     

    Metode Analisa Sistem

    Pada penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem pengolahan data narapidana pada bagian kegiatan kerja. Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Alasan mengapa menggunakan metode SWOT pada penelitian Skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa pengelolaan data narapida yang melakukan kegiatan kerja menjadi lebih baik, untuk mengurangi kesalahan dalam mengelola data narapidana, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka, merubah data dan mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data laporan kegiatan kerja narapidana yang diinginkan.

     

    Metode Perancangan

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

     

    Metode Prototype

    Pada metode ini, sistem pengelolaan data narapidana pada bagian pembinaan kegiatan kerja dilembaga pemasyarakatan kelas IIA Pemuda Tangerang menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya yaitu Prototype. Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desian pada pembuatan program. Alasan mengapa menggunakan metode prototype pada penelitian Skripsi ini, karena ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat.

     

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Pada metode pengujian ini menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diprosessesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

     

    Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan penelitian Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, metode penelitian, analisis sistem, perancangan sistem dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada dibab sebelumnya, dijabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Ludwig Von Bertalanfly dalam Yakub (2014:2)[2], “Sistem merupakan seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungannya”.


    Gambar 2.1 Sistem Jaringan Komputer

    Karakteristik Sistem

    Menurut Hutahaean (2014:3-5) [3], supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini, yaitu:

    1. Komponen.
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    3. Batasan Sistem (Boundary).
    4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.

    5. Lingkungan Luar Sistem (environment).
    6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

    7. Penghubung Sistem (interface).
    8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya.

    9. Masukkan Sistem (input).
    10. Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenace input) dan masukkan sinyal (signal input).

    11. Keluaran Sistem (output).
    12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    13. Pengolah Sistem.
    14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

    15. Sasaran Sistem.
    16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

     

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Data

    Menurut Hartono (2013:9)[4], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

    Metode Pengolahan Data

    Menurut Yakub (2012:17)[5],“Sistem informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengolahan data”. Metode pengolahan data terdiri dari:

    1. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.

    2. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.

    3. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system).

    4. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.

    Definisi Informasi

    Menurut George H.B & William S.H. (2014:18)[6], “Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan”.

     

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (Design System) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Siti Aisyah dan NawangKalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203)[7].

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228) [8], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

     

    Konsep Dasar Analisa Sistem

    Definisi Analisa Sistem

    Menurut Murad, dkk (2013:51) dalam jurnal CCIT [9], “Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan-kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement”. Menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:117)[10], Fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
    3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Definisi Tahapan Analisa Sistem

    Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT (2011:322)[11], “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

     

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Narapidana

    Definisi Narapidana

    Menurut Heru Susetyo dikutip dari laporan Tim Pengkajian Hukum (2012:3)[12], “Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yaitu seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum”.

    “Pengertian narapidana berasal dari dua suku kata yaitu Nara artinya orang dan Pidana artinya hukuman dan kejahatan (pembunuhan, perampokan, penganiayaan, narkoba, korupsi dan sebagainya). Jadi pengertian narapidana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang hukuman(orang yang menjalani hukuman) karena melakukan tindak pidana” Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:612).[13]

    Gambar 2.2 Ilustrasi Narapidana


    Dalam Pasal 1 butir 2 Bab I Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan yang dimaksud dengan sistem pemasyarakatan adalah: Suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan warga binaan pemasyarakatan berdasarkan pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina yang dibina dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas warga binaan pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

    Pembinaan Narapidana

    Menurut Pamudji dalam Jurnal Ahmad Saifuddin dan Nunuk Giari Murwandani (2015:128)[14], “Pembinaan berasal dari kata bina yang berarti sama dengan bangun, jadi pembinaan dapat diartikan sebagai kegunaan yaitu: merubah sesuatu sehingga menjadi baru yang memiliki nilai-nilai yang tinggi. Dengan demikian, pembinaan juga mengandung makna sebagai pembaharuan, yaitu: melakukan usaha-usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih sesuai atau cocok dengan kebutuhan dan menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat”.

    Menurut Selanjutnya, menurut Hidayat dalam Dinar dan Farid (2014:2)[15], ”Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur dan terarah untuk meningkatkan sikap dan keterampilan anak didik dengan tindakan-tindakan, pengarahan, pembimbingan, pengembangan, stimulasi dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan”.

    Menurut ketentuan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 [16], tentang Pola Pembinaan Narapidana atau Tahanan, menyatakan pengertian pembinaan adalah Pembinaan meliputi tahanan, pelayanan tahanan, pembinaan narapidana dan bimbingan klien.

    1. Pelayanan tahanan adalah segala kegiatan yang dilaksanakan dari mulai penerimaan sampai dalam tahap pengeluaran tahanan.

    2. Pembinaan narapidana adalah semua usaha yang ditujukan untuk memperbiki dan meningkatkan akhlak (budi pekerti) para narapidana yang berada didalam Lembaga Pemasyarakatan.

    3. Bimbingan klienialah semua usaha yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan akhlak (budi pekerti) para klien pemasyarakatan diluar tembok.

    ”Ditinjau dari segi bahasa, Pembinaan diartikan sebagai Proses, cara, perbuatan membina, kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik” Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010: 655)[13].

    Pembinaan narapidana merupakan salah satu upaya yang bersifat Ultimum Remidium (upaya terakhir) yang lebih tertuju kepada alat, agar narapidana sadar akan perbuatannya sehingga pada saat kembali kedalam masyarakat ia akan menjadi baik, baik dari segi keagaman, sosialbudaya maupun moral sehingga akan tercipta keserasian dan keseimbangan ditengah-tengah masyarakat. Pemasyarakatan membentuk sebuah prinsip pembinaan dengan sebuah pendekatan yang lebih manusiawi hal tersebut terdapat dalam usaha-usaha pembinaan yang dilakukan terhadap pembinaan dengan sistem pemasyarakatan seperti yang diatur dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan.

    Menurut Artikel Riki Afrizal (2011:5)[17], “Setelah adanya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, maka untuk pelaksanaan pembinaan narapidana selanjutnya mengacu pada undang-undang tersebut. Pembinaan narapidana dilapas dilaksanakan dengan beberapa tahapan pembinaaan yaitu tahap awal, tahap lanjutan dan tahap akhir”. Adapun pelaksanaan tahapan pembinaan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Pembinaan tahap awal bagi narapidana dilaksanakan sejak narapidana tersebut berstatussebagai narapidana hingga 1atau 3 (satu per tiga) masa pidananya.
    2. Pembinaan tahap lanjutan terbagi kedalam dua bentuk, yaitu :
      1. Tahap lanjutan pertama, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap awal sampai dengan ½ (satuper dua) masa pidananya. Tahap lanjutan pertama, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap awal sampai dengan ½ (satu per dua) masa pidananya

      2. Tahap lanjutan kedua, dimulai sejak berakhirnya pembinaan tahap lanjutan pertama sampai dengan 2 atau 3 (dua per tiga) masa pidananya.

    3. Pembinaan tahap akhir, dilaksanakan sejak berakhirnya pembinaan tahap lanjutan sampai dengan berakhirnya masa pidana narapidana yang bersangkutan.
    4. Konsep Dasar Lembaga Pemasyarakatan

      Definisi Lembaga Pemasyarakatan

      Menurut Soedjono Dirdjosisworo dalam Skripsi Sartika Budi A (2013:16)[18], “Lembaga Pemasyarakatan sebagai tempat dimana terpidana mengalami proses pembinaan dalam menjalankan pidananya berdasarkan putusan Hakim”.

      Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995[19], “Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (disingkat Lapas) adalah tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan di Indonesia . Sebelum dikenal istilah lapas diIndonesia, tempat tersebut disebut dengan istilah penjara”.


      Gambar 2.3 Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang


      Penghuni Lembaga Pemasyarakatan bisa narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bisa juga yang statusnya masih tahanan, maksudnya orang tersebut masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan bersalah atau tidak oleh hakim .

      Definisi Sipir

      “Sipir adalah penjaga penjara” Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010:670)[13]. Berdasarkan pendapat kamus besar bahasa indonesia diatas mengenai definisi sipir, dapat disimpulkan bahwa sipir merupakan pegawai pada lembaga pemasyarakatan yang kerjanya adalah menjaga sel narapidana disetiap bloknya , dimana dilapas pemuda mempunyai 6 blok yang terdiri dari blok A, blok B, blok C, blok D, blok E dan blok F dan di setiap blok dijaga hanya 2 sipir saja sedangkan di setiap blok terdapat 100-200 narapidana, sipir pun tidak hanya yang menjaga sel saja akan tetapi yang bekerja di dalam lembaga pemasyarakatan juga disebut dengan sipir..


      Gambar 2.4 Ilustrasi Sipir Penjara

      Konsep Dasar Dreamweaver

      1. Definisi Dreamweaver

      Menurut Madcoms (2010:1)[20], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

      Menurut Prasetio (2012:96)[21], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

      2.Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS5

      Menurut Madcoms (2010:11)[20], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS5, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS5. Setelah Dreamweaver CS5 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS5, yaitu:

      1 ) Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS5. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

      2 ) Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

      3 )Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

      4 )Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

      5 )Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

      6)Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

      7)Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

      8)Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

      9)Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

      10)Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

      11)Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS5, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser..

      Konsep Dasar Database

      1. Definisi Database

      Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

      Menurut Fathansyah (2012:2)[22], “Database adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis”.

      Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

      1 ) Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

      2 ) Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

      3 )Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

      2. Jenis Database Yang Digunakan

      1. Web server

      Menurut Fathansyah (2012:466) [22] Definisi Web Server adalah perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya (seperti FTP dan HTTPS) atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu URL ke pemakai.

      Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

      Menurut Oktavian (2010:11)[23], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

      Menurut Oktavian (2010:11)[23], “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

      Menurut Arief (2011:19)[24], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

      2. XAMPP

      Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

      Menurut Wardana (2010:8)[25], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

      Menurut Nugroho (2010:74)[26], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Sebagai informasi, nama XAMPP diambil dari singkatan berikut:

      X: program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi.

      A: Apache, merupakan aplikasi web server.

      M: MySQL, merupakan aplikasi database server.

      P: PHP, bahasa pemrograman web.

      P: Perl, bahasa pemrograman.

      Beberapa aplikasi pendukung XAMPP, yaitu:

      a. PhpMyAdmin

      Menurut Nugroho (2009:88)[27], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

      Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

      Menurut Arief (2011:429), “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

      Menurut Prasetio (2012:53)[21], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

      b. PHP

      Menurut Arief (2011:43)[24], definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

      Menurut Oktavian (2010:31)[23], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

      A. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

      B. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server..

      C. Merupakan software yang berdifat open source.

      D. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

      E. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, , dan lain-lain.Menurut Anhar (2010:3), definisi PHP adalah sebagai berikut:PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

      A. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

      B. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

      C.Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

      D. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

      E.Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

      F. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

      C. MySQL

      Menurut Nugroho (2009:91)[27], definisi MySQL adalah sebagai berikut:MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

      Menurut Madcoms (2010:367)[20], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

      Menurut Arief (2011:151)[24], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

      Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:

      Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
      Sumber Arief (2011:151)

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

      Konsep Dasar Website

      1. Definisi Website

      Menurut Murad (2013:49)[28], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Menurut Simarmata (2010)[29], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      2. Jenis-Jenis Website

      Menurut Arief (2011:8)[24], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

      2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Konsep Dasar HTML

      1. Definisi HTML

      Menurut Oktavian (2010:13)[23], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

      Menurut Simarmata (2010:52)[30], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

      Menurut Arief (2011:23)[24], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

      2. Tag Yang Sering Digunakan

      Menurut Oktavian (2010:14)[23], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:

      1. Tag <!..>

      Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya.

      2. Tag <a>

      Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah :

      a. Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.

      b. Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah

      c. Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.

      3. Tag (b)

      Digunakan untuk membuat teks cetak tebal.

      4. Tag (big)

      Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold).

      5. Tag (body)

      Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas.

      6. Tag (br)

      Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.

      7. Tag (button)

      DDigunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form.

      8. Tag (caption)

      Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel.

      9. Tag (center)

      Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman.

      10. Tag (div)

      Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu.

      11. Tag (font)

      Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks.

      12. Tag (form)

      Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya.

      13. Tag (frame) dan (frameset)

      Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

      14. Tag (head)

      Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda.

      15. Tag (h1) sampai dengan (h6)

      Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser.

      16. Tag (hr)

      Digunakan untuk membuat garis horisontal

      17. Tag (html)

      Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag (big).

      18. Tag (i)

      Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

      19. Tag (img)

      Digunakan untuk membuat teks cetak miring.

      20. Tag (input)

      Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag (form)

      21. Tag (li)

      Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut, seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag (ol), sedangkan untuk simbol bullet diawali tag (ul).

      22. Tag (link)

      Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css.

      23. Tag (ol)

      Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag (li).

      24. Tag (p)

      Digunakan untuk mendefinisikan suatu paragraf.

      25. Tag (style)

      Digunakan untuk mendefinisikan bentuk-bentuk dokumen.

      26. Tag (sub)

      Digunakan untuk membuat huruf atau teks subscript.

      27. Tag (sup)

      Tag ini merupakan kebalikan dari subscript. Tag superscript ini biasanya digunakan untuk menulis huruf atau teks matematika yang berbentuk pangkat.

      28. Tag Tag (table)

      Digunakan untuk mendefinisikan tabel dalam HTML. Selain digunakan untuk membuat tampilan tabel seperti pada umumnya, elemen tag ini juga sering digunakan untuk membuat layout tampilan halaman web. Penggunaannya tag ini biasanya disertai dengan aribut-atribut lain. Beberapa atribut yang sering digunakan untuk membuat tampilan halaman.

      29. Tag (tr)

      Digunakan untuk mendefinisikan baris dalam sebuah tabel. Contoh penggunaan tag ini dapat dilihat seperti pada contoh tag (caption).

      30. Tag (td)

      Digunakan untuk mendefinisikan kolom pada baris dalam sebuah tabel. Beberapa atribut sering digunakan dalam tag ini.

      31. Tag (u)

      Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teks.

      Konsep Dasar Normalisasi

      Menurut Kadir (2009:116)[31], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

      1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

      Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).

      Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teksBentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain..

      3. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).

      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

      4. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

      Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

      Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

      1. Kunci Utama (Primary Key)

      Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

      2. Kunci Calon (Candidate Key)

      Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity.

      3. Kunci Alternatif (Alternative Key)

      Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

      4. Kunci Tamu (Foreign Key)

      Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya.laporan.

      Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

      1. Kunci Utama (Primary Key)Tipe File

      Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

      A. File Induk (Master)

      File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

      1) File Referensi

      File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

      2) File Dinamik

      File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

      B. File Transaksi (File Transaction)

      Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang.

      C. File Laporan (File Report)

      Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

      D. File pelindung (Backup)

      Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

      E. File Sejarah (History)

      Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

      F. File Kerja (Temporary)

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

      G. File Library

      Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data

      1. 'File Akses (Access File)

      Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

      A. Secara Urut (Sequential Access)

      Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

      B. Secara Langsung (Direct Access)

      Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

      3. Organisasi File

      Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

      A. File Urut (Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.

      B. File Urut Berindex (Index Sequential File)

      Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.

      C. File Akses Langsung (Direct Akses File)

      Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116)[32], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8)[33], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

      2. Jenis-Jenis Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

      1) Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      2) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.


      3) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      4) Flowchart Program (Program Flowchart)

      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

      5) Flowchart Proses (Process Flowchart)

      Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

      Konsep Dasar HIPO

      1. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

      Menurut Praptingsih (2012:03)[34] , “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

      Menurut Amsyah (2008:284)[35], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

      Konsep Dasar Testing

      1. Definisi Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[36], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

      1) Verifikasi

      Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      2) Validasi

      menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

      Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      1) Failure

      Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

      2) Fault

      Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

      3) Error

      Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

      4) Incident

      Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak

      2. Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[36], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
      2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

      3. Biaya
      4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

      5. Kinerja testing
      6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

      7. Kerusakan
      8. Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      3. Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[36], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
      2. Menurut Rizky (2011:262)[36], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

      3. White Box Testing
      4. Menurut Rizky (2011:265), definisi black box testing adalah sebagai berikut:

        lack box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

        a. Equivalence Partitioning

        Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

        b. Boundary Value Analysis

        Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan

        c. Cause Effect Graph

        Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

        d. Random Data Selection

        Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

        e. Feature Test

        SPada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

      Requirement Elicitation

      1. Requirement

      Menurut Guritno (2011:301)[37], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:.

      1. Unambiguous (tidak ambigu)
      2. Complete (lengkap)
      3. Consistent (konsisten)
      4. Modifiable (dapat diubah)
      5. Traceable (dapat dilacak)
      6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

      Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Functional requirements
      2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

      3. Nonfunctional requirements
      4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

      5. Constraints (psudo requirement)
      6. ARequirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

      2. Elisitasi

      Menurut Guritno (2011:302)[37], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

      Menurut Saputra (2012:51)[38], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
      2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      3. Tahap II
      4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      5. Tahap III
      6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

        a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

        b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

        c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.

        a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

        b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

        c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

      7. Final Draft Elisitasi
      8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Literature Review

      1. Definisi Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:43)[39], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

      Menurut Semiawan (2010:104)[40], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

      2. Tujuan Literature Review

      Menurut Hermawan (2009:45)[39], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa..

      Menurut Yuniarti (2012:3)[41], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

      Jenis Penelitian

      1. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

      Menurut Guritno (2011:24)[37], berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

      1. Asumsi tentang realitas
      2. Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu.

      3. Tujuan penelitian
      4. Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

      5. Metode dan proses penelitian
      6. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

      7. Kajian khas
      8. Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

      9. Peranan penelitian
      10. Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

      11. Pentingnya konteks dalam penelitian
      12. Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.

      2. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

      Tabel 2.2 Perbedaan AntaraPenelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi</div

      3. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

      1. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
      2. Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

      3. Penelitian Prediktif (Predictive Research)
      4. Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan.

      5. Penelitian Improtif (Improvetive Research)
      6. Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

      7. Penelitian Eksplanatif
      8. Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

      9. Penelitian Eksperimen
      10. Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

      11. Penelitian Ex Post Facto
      12. Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

      13. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
      14. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

      15. Penelitian Dan Pengembangan
      16. Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

       

      Literature Review (Studi Pustaka)

      Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) [42], penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai cara membuatkan warning system kadaluarsa yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai, Menciptakan Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal kadaluarsa barang dan terbatasnya persediaan,dan desain menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4,UML,Waterfall,Dreamwaever dan Website. Keunggulan sistem ini sudah menggunakan komputerisasi.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)[43], Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)[44]Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)[45],Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnya dalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan.

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Instansi

      Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

      Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

      Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

      Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

      jpg

      Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

      Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang.

      LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

      Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

      Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md) kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

      Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

      Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

      Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

      Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

      1. Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
      2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.
      3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.
      4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.
      5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.
      6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.
      7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
      8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).
      9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".
      10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".

        Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja


        Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

       

      Visi Perguruan Tinggi Raharja

      1. Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan.
      2. Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.
      3. Memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer.
      4. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai SDM (sumber daya manusia) terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis
      5. Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.
      6. Mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

       

      Misi Perguruan Tinggi Raharja

      1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
      2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
      3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
      4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.

       

      Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

      1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
      2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
      3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

       

      Arti Nama Raharja

      “Raharja“ memiliki arti “kesejahteraan”. Nama ini terinspirasikan dari motto kota Tangerang “Setya Karya Kerta Raharja” dan motto kabupaten Tangerang “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja”. Keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sehingga diberi nama Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

       

      Arti Green Campus

      Green Campus berarti "kampus hijau". Memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves”. Generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau, dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara.

      “Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

       

      Arti Pribadi Raharja

      Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan civitas akademika kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat.

      Pribadi Raharja mencakup 4 (empat) unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni. Keempaat unsur ini sudah sepatutnya berbakti dan melalui almamater mengabdi kepada msayarakat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

       

      Struktur Organisasi

      Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
      Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
      Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.jpg

      Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


      Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja.png

      Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

       

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.


      Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan

      Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab


      Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

      1. Ketua
        Wewenang:

        a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

        b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

        c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

        d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

        Tanggung jawab:

        a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.


      2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
        Wewenang:

        a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

        b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

        c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

        d. Mengadakan afiliasi.

        e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

        Tanggung jawab :

        a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


      3. Asisten Direktur Akademik
        Wewenang :

        a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

        b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.

        c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

        d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

        e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

        f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS (Jadwal Rencana Studi)yang efektif dan efisien.

        b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.

        c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.

        d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


      4. Asisten Direktur Operasional
        Wewenang:

        a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

        b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.

        c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.

        d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

        e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab:

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

        b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.

        c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

        d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


      5. Kepala Jurusan
        Wewenang :

        a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

        b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

        c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

        d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

        e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

        f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

        b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

        c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

        d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

        e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

        f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

       

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Prosedur Barang Masuk
      2. Proses barang masuk ke dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: pihak kampus memberikan barang-barang berupa alat dan komponen kepada admin untuk di data. Kemudian admin mendata barang-barang tersebut melalui Microsoft excel kemudian admin mencetak data-data barang dan menempelkan data-data barang tersebut di ruang Lab. SK.

      3. Prosedur Pemakaian Barang
      4. Proses pemakaian barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu: dosen mengisi form peminjaman ruangan yang ada di receptionist kemudian berikan kunci Lab. SK oleh bagian receptionist. Lalu dosen dapat mengambil barang-barang yang ada di Lab. SK utuk keperluan pratikum. Untuk pengenmbilan barang tidak juga mengisi form tetapi langsung mengembalikan barang-barang yang di pinjam ke dalam lemari tanpa adanya pemeriksaan barang tersebut masih dipakai atau rusak.

      5. Prosedur Pembuatan Laporan
      6. Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh admin bagian Lab. SK yang akan memeriksa status barang-barang tersebut apakah dalam keadaan bagus, rusak, hilang, habis dan menghitung barang secara manual menggunakan kertas list data barang. Lalu jika pemeriksaan yang dilakukan dengan cara pencatatan sudah selesai maka akan dilaporkan kepada bagian Kepala Jurusan Sistem Komputer tentang persediaan barang di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Use case Diagram

      1. Use case Diagram Yang Sedang Berjalan

      Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan PadaLab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Inventori pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja
      2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin, Kepala Jurusan Sistem Komputer, Pimpinan, dan Asslad.
      3. 3 (tiga) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: barang masuk dengan include faktur beli, barang keluar dengan include faktur peminjaman data barang, dan laporan.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity diagram

      1. Activity diagram Proses Barang Masuk

      Gambar 3.3Activity diagram Proses Barang Masuk

      Activity diagram pada proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Pihak kampus mengirimkan barang-barang alat dan komponen kepada Lab. SK, lalu admin menerima barang-barang data yang diberikan oleh pihak kampus. Bagian Lab. SK akan mengecek barang dan memasukan barang ke dalam Lab. SK.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


      1. Activity diagram Proses Barang Keluar

      Gambar 3.4Activity diagram Proses Barang Keluar

      Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Dosen mengisi form peminjaman Lab. SK kepada bagian admin, lalu bagian admin akan melakukan packing barang untuk melakukan peminjaman barang kepada dosen.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan


      1. Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Gambar 3.5Activity diagram Prosedur Pembuatan LaporanActivity diagram pada prosedur pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini

      Activity diagram pada proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

      1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
      2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: bagian Lab. SK melakukan pengecekan stok barang-barang data alat dan komponen di dalam Lab. SK lalu membuatkan laporan secara manual dan menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.
      3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

      1. Sequence Diagram Proses Barang Masuk

      Gambar 3.6Sequence Diagram Proses Barang Masuk

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu pihak kampus dan admin.
      2. 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 5 (lima) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pihak kampus membuatkan faktur peminjaman data barang sesuai peminjaman yang dipinjam oleh Lab. SK pada Perguruan Timggi Raharja, lalu pihak kampus mengirimkan barang beserta faktur peminjaman kepada admin, kemudian bagian Lab. SK akan mengecek kondisi dan jumlah barang. Setelah barang dicek, lalu dimasukan ke dalam Lab. SK.

      1. Sequence Diagram Proses Barang Keluar

      Gambar 3.7Sequence Diagram Proses Barang Keluar

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
      2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: dosen mengisi form peminjaman yang ada di receptionistyang ada di Perguruan Tinggi Raharja sesuai peminjaman data barang-barang alat dan komponen kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. Bagian Lab. SK akan menerima faktur barang-barang alat dan komponen oleh pihak kampus, kemudian bagian Lab. SK akan melakukan pengcekkan barang yang di Lab. SK.

      1. Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Gambar 3.8Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan pimpinan.
      2. 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
      3. 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: bagian gudang akan mengecek stok barang barang yang ada di dalam Lab. SK pada Perguruan Tinggin Raharja dan membuatkan laporan persediaan gudang secara manual, kemudian menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa CSF

      Menurut Rockart dan Bullen 1981 MIT dalam Witarto (2004:110)[46], CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya

      Pada metode ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dari organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

      Tabel 3.3 Identifikasi CSF

      Berdasarkan hasil observasi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, didapatkan pernyataan Visi, Misi dari Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

      Visi

      Menjadi perguruan tinggi pada Lab. SK yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian., memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

      Misi

      1. Meningkatkan layanan laboratorium terpadu sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pelayanan publik/pengujian bidang sains dan teknologi
      2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan mahasiswa/mahasiswi dengan kebutuhan peminjaman barang-barang alat dan komponendi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
      3. meningkatkan kualitas sistem manajemen laboratorium terpadu berbasis kinerja untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi.
      4. Membuat suatu sistem yang dapat mendukung proses pembelajaran pada Lab. SK sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat.

      Tujuan utama dari Perguruan Tinggi Raharja tertuang dalam“Menghasilkan peminjaman barang-barang alat dan komponen pada Perguruan Tinggi Raharja yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer,yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.” yang dapat dilihat

       

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika admin memberikan faktur beli kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        a. Nama Masukan  : Barang Masuk

        b. Fungsi  : Sebagai catatan barang masuk

        c. Sumber  : Pihak kampus

        d. Media  : Kertas NCR berwarna putih

        e. Distribusi  : Pihak Kamus ke petugas bagian Lab. SK.

        f. Frekuensi  : Setiap permintaan pesanan barang dari Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, lalu Pihak Kampus akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan

        g. Format  : Lampiran B.3

        h. Keterangan  : Berisi daftar barang yang di pesan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      2. Analisa Proses

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

        a. Nama modul  : Permintaan peminjaman barang

        b. Masukan  : Daftar untuk pesanan barang

        c. Keluaran  : Catatan pesanan barang

        d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manua Ketika saat proses peminjaman barang pada Lab. SK terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing yang meminjamnnya.

      3.Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

        a. Nama keluaran  : Barang Keluar

        b. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan permintaan dari Peminjaman barang.

        c. Media  : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)

        d. Rangkap  : 2 (dua) lembar

        e. Distribusi  : Lembar 1 (putih) untuk pelangganLembar 2 (merah) untuk kasir

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengumpulan data barang di dalam ruang Lab SK yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam ruang Lab SK masih menggunakan kertas list barang-barang biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan,kerusakkan, barang yang tidak balik data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada kertas list barang-barang biasa.

      Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di pinjaman adalah barang-barang inventaris dan barang komponen atau alat yang mempunyai tanggal peminjaman yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang keluar ke dalam ruang Lab SK tidak di catat tanggal berapa peminjaman dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam ruang Lab SK. Jika terjadi pengumpulan data yang tidak laku terdaftar itu bisa mengakibatkan kerugian bagi Perguruan Tinggi Raharja karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di peminjaman dan status barang apakah masih bisa di pakai atau rusak bahkan hilang.

      Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

       

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancanagan Sistem Informasi Inventory Laboratorium Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja ”, lalu memanfaatkan kelemahan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi barang yang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. dan menjadikannya sebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan system inventory kepada Perguruan Tinggi Raharja berupa informasi peringatan masa peminjaman barang barang alat dan komponen di Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem sistem inventory .

       

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


      Functional

      No

      Analisa Kebutuhan
      Saya ingin sistem :

      1

      Sistem dapat menampilkan data barang yaitu alat dan komponen

      2

      Sistem dapat menampilkan data dosen

      3

      Sistem dapat menampilkan data jadwal Lab. SK

      4

      Sistem dapat menampilkan data User

      5

      Sistem datat menampilkan data UKM dan HMJ

      6

      Sistem dapat manampilkan status barang bagus

      7

      Sistem memiliki menu kritik dan saran

      8

      Sistem dapat menapilkan status barang rusak

      9

      Sistem dapat menampilkan status barang hilang

      10

      Sistem dapat menampilkan status barang habis

      11

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan peminjaman barang

      12

      Sistem dapat membuat dan mencetak laporan data stok barang

      13

      Sistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa

      14

      Sistem dapat membuat dan mencetak kondisi barang

      15

      Sistem dapat menampilkan dan mencetak form peminjaman

      16

      Sistem dapat menampilkan grafik stok barang

      17

      Sistem dapat menampilkan foto dosen

      18

      Sistem dapat menampilkan foto asslab

      19

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Admin

      20

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Asslab

      21

      Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Kepala Jurusan Sistem Komputer

      22

      Sistm dapat menyediakan hak akses untuk Pimpinan

      23

      Sistem dapat menampilkan foto foto barang

      24

      Menampilkan halaman VideoSistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem :

      1

      Memudahkan pekerjaan admin untuk monitoring persediaan barang di Lab. SK

      2

      Informasi barang dilengkapi kode barang

      3

      Keamanan data terjamin

      4

      Sistem memiliki tampilan yang menarik

      5

      Kestabilan persediaan barang di dalam Lab. SK dapat terjaga

      6

      Memudahkan dalam pembuatan dan pencetakan laporan-laporan

      7

      Memudahkan dalam pencatatan persediaan barang di dalam Lab. SK

      8

      Membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan barang di dalam Lab. SK

       

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

       

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

      1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

       

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      BAB IV

      HASIL PENELITIAN

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Usulan Prosedur Yang Baru

      Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

       

      Diagram Rancangan Sistem Usulan

      Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

      Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

      Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

        a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

        Use case  : Barang Masuk

        Aktor : Pihak Kampus dan admin

        Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        b. Prosedur barang keluar

        Use case  : Pemakaian Barang

        Aktor : Dosen dan admin

        Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

        c. Prosedur pembuatan laporan

        Use case  : Laporan

        Aktor : Pimpinan dan admin

        Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

       

      Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

       

      2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

        c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

       

      3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

      Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

      Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

        a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

        B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

        1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

        D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

       

      Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

      1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Pihak kampus memberikan kirim barang
      2. Memberikan barang kepada admin
      3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
      4. Masuk ke menu login
      5. Masukan username
      6. Masukan password
      7. Validasi
      8. Login gagal
      9. Login berhasil
      10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
      11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
      12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
      13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
      14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
      15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

      e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
      8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

       

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

      Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

      Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

      a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

      b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

      c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

      d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

      e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

      1. Masuk ke menu login
      2. Masukan username
      3. Masukan password
      4. Validasi
      5. Login gagal
      6. Login berhasil
      7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
      8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
      9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

       

      Rancangan Basis Data

      Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

      Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

       

      Normalisasi

      Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

      1. UNNORMALIZED

      Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

      2. First Normal Form (INF)

      Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

      3. Second Normal Form (2NF)

      Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

      4. Third Normal Form (3NF)

      Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

       

      Spesifikasi Basis Data

      Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

      1. Nama File  : User

      Akronim  : -

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 120 karakter

      Primary key  : id_ User

      Tabel 4.2 Struktur user


      2. Nama File  : Dosen

      Akronim  : Dos

      Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 15 karakter

      Primary key  : id_Dosen

      Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


      3. Nama File  : Kondisi Barang

      Akronim  : Kb

      Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 10 karakter

      Primary key  : id_kondisi


      Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


      4. Nama File  : Kategori

      Akronim  : Ktg

      Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 18 karakter

      Primary key  : id_Ktg


      Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


      5. Nama File  : Barang

      Akronim  : brg

      Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 59 karakter

      Primary key  : id_brg

      Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


      6. Nama File  : Detail Peminjaman

      Akronim  : Pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

      Tipe File  : File Transaksi

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 26 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

      7.Nama File  : Peminjaman

      Akronim  : pnj

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Masterr

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_pnj

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

      8.Nama File  : Kelas

      Akronim  : Kls

      Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

      Tipe File  : File Master

      Organisasi File : Index Sequential

      Media  : Harddisk

      Panjang record : 33 karakter

      Primary key  : id_ksl

      Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

       

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

      1. Flowchart Program Untuk Login Admin

      Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

        c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

        d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


      2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

      Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

      Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      - Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

      3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

      Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

      Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      - Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

      - Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

      Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

      Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

        c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      5. Flowchart Program Untuk Menu User

      Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

        c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

      6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

      Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

      Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

        b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

        c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

        - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

      7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

      Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

      Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

        b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

        c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

        - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

        - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


      8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

      Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

      Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

        a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

        b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

       

      Rancangan Program

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

      Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

      1. Nama program  :Login
      2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Jalankan program

        b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

        c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

        d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

      3. Nama program  : Menu Utama
      4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

      5. Nama program  : Home
      6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

      7. Nama program : Barang
      8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

        Bahasa Pemrograman  : PHP

        Proses Program  :

        a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

        b.Klik Create Barang untuk input data barang

        c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

        c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

        - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

        d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

        e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

        - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

        - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

        - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

      HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

      HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

       

      Rancangan Prototipe

      Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

      Prototype Halaman Login Admin

      Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

      Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

      Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

      Prototype Halaman Jenis Barang

      Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

      Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


      Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

      Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

      Prototype Halaman Data Transaksi

      Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

      Prototype Halaman Transaksi

      Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

      Prototype Data Transaksi

      Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

      Prototype Halaman Laporan

      Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman Data Laporan

      Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

      Prototype Halaman FAQ

      Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

       

      Konfigurasi Sistem

      Spesifikasi Hardware

      Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

        a. Processor : Intel Core i5

        b. Monitor : Asus14”

        c. Mouse : Ps2

        d. RAM : 2 GB

        e. HD : 500 GB

        f. Keyboard : Compatible Ps2

        g. Printer : Canon Ip1800 Series

        h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


      Testing

      Metode Implementasi

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Tampilan Layar

      Tampilan Halaman Home

      Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

       

      Tampilan Halaman Login

      Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

       

      Tampilan Halaman barang

      Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

       

      Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

      a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

      b. Monitor : 14.0” HD LED

      c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

      d. Hardisk : 640 GB HDD

       

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

      a. Microsoft Windows 7 Ultimate

      b. Mozilla Firefox

      c. Google Chrome

      d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

      e. AAA Logo 2008

      e. PhotoScape

       

      Hak Akses

      Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Testing

      Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

      Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

      Pengujian Black Box

      Pengujian Black Box Pada Login Admin

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

      Pengujian Black Box Pada Menu Barang

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

      Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

      Pengujian Black Box Pada Menu User

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

      Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

      Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

       

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

       

      Implementasi

      Schedule

      Tabel 4.9 Schedule

      Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


       

      Estimasi Biaya

      Tabel 4.10 Estimasi Biaya
      No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
      1 Bahan dan Peralatan Penelitian
      Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
      Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
      Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
      Rp. 6.925.000,00,-
      2 Perjalanan
      - Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
      Rp. 1.160.000,00,-
      3 Biaya Lain-lain
      - Print Rp. 100.000,00,-
      - Photocopy Rp. 50.000,00,-
      - Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
      Rp. 200.000,00,-
      Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem InventoryPada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

      1. Memonitoring persediaan barang di dalam ruang Lab SK yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang mempunyai masa yang rusak dan hilang dengan cara memanfaatkan tanggal peminjaman barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam ruang Lab SK dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang didalam gudang dapat terjaga dengan baik.
      2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah dipinjam dengan cara membuatkan warning system peminjaman yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian ruang Lab SK jika mas efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
      3. Menciptakan Sistem Inventory yang mampu membantu[[Perguruan Tinggi Raharja] dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dipinjam merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal peminjaman barang dan terbatasnya persediaan.

       

      Saran

      Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

      1. Perlu dibuatkannya minimal persediaan barang dan maksimal persediaan barang yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemasukkan setiap barang.
      2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam input barang masuk ke dalam ruang Lab SK.
      3. Perlu adanya warning system untuk memudahkan admin dalam memonitoring persediaan barang dalam laboratorium digital perguruan tinggi raharja.

       

      Kesan

      Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Tanggal 10 September 2015)
      2. Von Bertalanfly, Ludwig.dalam Yakub.2014."Sistem Informasi Manajemen".Yogyakarta:Graha Ilmu
      3. Hutahean, Jeperson.2014."Konsep Sistem Informasi".Yogyakarta: Deepublish
      4. Hartono, Bambang.2013."Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer".Jakarta:Rineka Cipta.
      5. Yakub.2012."Penghantar Sistem Informasi".Yogyakarta: Graha Ilmu.
      6. H.B, George, William S.H.2014.”Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta:Graha Ilmu.
      7. Aisyah, S, &Kalbuana, N. 2010.“Perancangan AplikasiAkademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT. Vol.4 No.2.
      8. Darmawan, Deni. 2013."Sistem Informasi Manajemen".Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
      9. Murad, D. F., dkk.2013.”Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD HIMPAU di KotaTangerang”. Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja Vol.7 No.1.
      10. Haerudin, dkk.2013.”Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. Jurnal CCIT. Vol.7 No.1.
      11. Henderi, dkk. 2011.“Desain Apliksie-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Jurnal CCIT. Vol.4, No.3.
      12. Susetyo, Heru.2012.”Laporan Tim Pengkajian Hukum Tentang Sistem Pembinaan Narapidana Berdasarkan Prinsip Restorative Justice”.Jakarta
      13. 13,0 13,1 13,2 Kamus Besar Bahasa Indonesia.2010.”Kamus Bahasa Indonesia”.Jakarta: Balai Pustaka.
      14. Pamudji.2015.”Pembinaan Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Melalui Keterampilan Kerajinan”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. Vol.03 No. 02.
      15. Dinar, M dan Farid, M. 2014. “Pembinaan Anak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial diUnit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kampung Anak Negeri Kota Surabaya”. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
      16. Surat Keputusan Menteri Kehakiman Nomor  : M.02-PK.04.10
      17. Afrizal, Riki.2011.”Efektivitas Pelaksanaan Asimilasi Pada Lembaga Pemasyarakatan Terbuka Dalam Mencapai Tujuan Sistem Pemasyarakatan”. http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/ARTIKEL-RIKI-AFRIZALSH-_PDF_.pdf.
      18. Budi A, Sartika.2013.” Evaluasi Model Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Semarang”.Universitas Negeri Semarang
      19. UU No. 12 Tahun 1995.Diakses Tanggal 1 September 2015
      20. 20,0 20,1 20,2 Madcoms . 2010 Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi.
      21. 21,0 21,1 Prasetio Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
      22. 22,0 22,1 Fathansyah. 2012. Basis Data. Informatika: Bandung.
      23. 23,0 23,1 23,2 23,3 23,4 Oktavian “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.
      24. 24,0 24,1 24,2 24,3 24,4 Arief . M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
      25. Wardana . 2010
      26. Nugroho . 2010
      27. 27,0 27,1 Nugroho . 2009
      28. 2013. 2011
      29. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      30. Simarmata . 2010
      31. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
      32. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
      33. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
      34. Praptingsih . 2011 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output
      35. Amsyah . 2008 bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program.
      36. 36,0 36,1 36,2 36,3 Rizky. 2011
      37. 37,0 37,1 37,2 Guritno . 2011 “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”.
      38. Saputra . 2011 “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
      39. 39,0 39,1 Hermawan . 2009 . Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
      40. Semiawan . 2010 . Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
      41. Yuniarti . 2012 Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
      42. Tiara, Khanna . 2014 penelitian yang di lakukakan ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Daya”
      43. Hia, Makrothymia. 2013 Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”.
      44. Reza, M, Syah. 2012 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”.
      45. Nasution, Ridwan, Aripin. 2011 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.
      46. Witarto . 2004 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.

      DAFTAR LAMPIRAN

      Lampiran A

      A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
      A.9. Daftar Nilai
      A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
      A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
      A.24. Sertifikat Raharja Career

         

      Lampiran B

      B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
      B.2. Bukti Observasi
      B.4. Surat Keterangan Lab. SK
      B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

         

      Lampiran C