SI1211473861: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Nilai Informasi)
k (Melindungi "SI1211473861": permintaan pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 3 Maret 2017 12.48

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT PERMATA BANGUN KHARISMA



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473861
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT PERMATA BANGUN KHARISMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473861
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur AzizahM.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT PERMATA BANGUN KHARISMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473861
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Ahmad Roihan, S.Kom., M.T.I)
NID : 05065
   
NID : 15005

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT PERMATA BANGUN KHARISMA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473861
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

PADA PT PERMATA BANGUN KHARISMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1211473861
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473861

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Proses Persediaan Barang pada PT. Permata Bangun Kharisma mulai dari pengarsipan data barang, pencatatan barang yang masuk maupun barang yang keluar dari gudang, hingga pembuatan laporan masih menggunakan sistem konvensional. Hal tersebut tentu memakan banyak waktu dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan atau pun dokumen yang hilang. Akibatnya sulit untuk mendapatkan informasi mengenai barang yang masuk dan keluar gudang. Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem persediaan barang pada PT. Permata Bangun Kharisma, maka peneliti membuat sistem informasi Persediaan Barang berbasis web, dengan adanya sistem informasi berbasis web ini perusahaan dapat melakukan transaksi persediaan barang dengan cepat, tepat dan akurat. Selain itu perusahaan dapat mengolah data barang-barang proyek dalam suatu database sehingga data barang proyek tersebut terstruktur. Teknik pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung, wawancara dan studi pustaka. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, database-servernya menggunakan MySQL. Hasil yang dicapai dari Analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan perancangan sistem yang diusulkan menggunakan metode SWOT (Strengths Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Control, Efficiency). Metode pengujian menggunakan Black Box Testing. Implementasi sistem informasi persediaan barang proyek berbasis web dapat mempermudah Staf dalam pengelolaan, pengarsipan data, pembuatan laporan, dan pengambilan keputusan. Sistem informasi yang diperlukan di PT. Permata Bangun Kharisma adalah sebuah aplikasi yang dapat mengelola data persediaan barang dengan database dan aplikasi XAMPP yang berperan sebagai web server yang membantu dalam menampilkan hasil website.

Kata Kunci: pengelolaan data, persediaan barang, konvensional

ABSTRACT

Inventory process at PT. Permata Bangun Kharisma start archiving data items, records of goods entering and goods out of the warehouse, to preparing reports still use the conventional system. It certainly takes a lot of time and did not rule out the possibility of errors or missing documents. As a result it is difficult to obtain information on goods that enter and leave the warehouse. Based on the problems that exist in the inventory system at PT. Permata Bangun Kharisma, the researchers make the information system Web-based Inventory, with web-based information systems company can perform inventory transactions quickly and accurately. In addition the company can process the data items in a database project so that the project structured data items. Data collection techniques with methods of direct observation, interviews, and literature. The system is built using the PHP programming language, using MySQL database server. The results obtained from the analysis system used by writer is by using UML (Unified Modeling Language) and the design of the proposed system using SWOT (Strengths Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Control, Efficiency). Testing method using the Black Box Testing. Implementation of the system inventory information to facilitate web-based project staff in management, data archiving, report generation, and decision making. The information system is needed in PT. Permata Bnagun Kharisma is an application that can manage inventory data in the database and XAMPP application which acts as a web server that helps in displaying the results website.

Key: document management, inventory, conventional


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. PERMATA BANGUN KHARISMA”.

Penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi dengan konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak sekali mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Ahmad Roihan, S.Kom.,M.T.I. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Orang Tua dan kakak-kakak saya tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  7. Bapak Tri Wiyono selaku stakeholder skripsi yang telah membantu dan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Orang Tua dan adik saya tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil untuk keberhasilan penulis.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  10. Sahabat Saya, Tia, Desi, Natalia, Deni, Simma, Fibi, dan Dela yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Tangerang, Januari 2017
Zariyastuti
NIM. 1211473861


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, mengakibatkan banyak perusahaan mencoba mengadopsi teknologi informasi berbasiskan komputer untuk membantu kelancaran bisnisnya. Teknologi tidak lagi dipandang hanya sebagai pelengkap, tetapi sudah menjadi salah satu penentu atas terlaksananya sasaran atau strategi bisnis perusahaan. Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi perusahaan untuk menyediakan suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kebutuhan informasi-informasi yang ada sehingga memudahkan pihak perusahaan untuk mengambil keputusan.

Peranan sistem informasi manajemen suatu perusahaan sangat vital, baik untuk skala besar maupun kecil. Salah satu contohnya adalah sistem informasi persediaan barang suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi persediaan barang diharapkan dapat memudahkan perusahaan tersebut dalam melaksanakan proses penyediaan barang secara terencana, terkontrol, sistematis dan saling terhubung. Selain itu dengan adanya sistem informasi persediaan barang yang baik, diharapkan suatu perusahaan dapat mengontrol proses kegiatan yang dilakukan perusahaan, mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memudahkan dalam pengambilan keputusan untuk suatu masalah. Selain itu pekerjaan dapat terselesaikan tepat pada waktunya karena adanya sistem yang tersusun dengan rapi.

Sistem informasi persediaan barang sendiri merupakan kegiatan dalam proses mengelola data transaksi dan persediaan dalam gudang. Sistem informasi persediaan barang biasanya terdiri dari Sistem Penerimaan Barang, Sistem Pembelian Barang dan Sistem Gudang. Informasi yang dapat ditampilkan adalah informasi permintaan pembelian barang (Purchase Request), pembelian barang (Purchase Order), penerimaan barang (Receiving) dan informasi lainnya.

PT. Permata Bangun Kharisma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi, beberapa proyek yg sedang dikerjakan berlokasi pada PT. Nikomas Gemilang Serang, PT. Chingluh Indonesia Cikupa, PT. Victory Chingluh Indonesia Pasarkemis, PT. KMK Global Sport, PT. Deanshoes Karawang, PT. Alpen Food Industry, PT. Tissin Flavor And Fragrances Indonesia dan lain-lain. Pada PT. Permata Bangun Kharisma sendiri masih ada beberapa masalah yang berkaitan dengan persediaan barang proyek, diantaranya belum adanya mekanisme pencatatan terhadap barang yang masuk maupun barang yang keluar dari gudang, akibatnya sulit untuk mendapatkan informasi mengenai barang yang masuk dan keluar gudang.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisa dan kajian terhadap kelayakan sistem berjalan pada PT. Permata Bangun Kharisma yang penulis tuangkan dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Permata Bangun Kharisma ”.

Rumusan Masalah

Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Permata Bangun Kharisma. Beberapa hal akan dikemukakan mengenai perancangan sistem informasi yang saat ini berjalan, serta adanya masalah-masalah yang terjadi pada sistem informasi. Selanjutnya, akan dinyatakan dan dijelaskan mengapa masalah ini penting dan menarik untuk dipecahkan.

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan saat ini untuk menangani pengolahan data persediaan barang pada PT. Permata Bangun Kharisma?

  2. Bagaimana laporan persediaan barang saat ini?

  3. Program aplikasi apakah yang digunakan untuk membuat sistem informasi berbasis web?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Penelitian ini hanya membahas masalah sistem pencatatan persediaan barang masuk dan barang keluar sehingga dapat menghasilkan sistem pembuatan laporan persediaan barang untuk monitoring data barang pada PT. Permata Bangun Kharisma.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Maksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan operasional

  2. Sistem ditujukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap user dalam memberikan informasi secara cepat dan dapat menghasilkan informasi data persediaan barang yang akurat.

  3. Tujuan fungsional

  4. Sistem komputerisasi ini dapat digunakan untuk mempercepat dalam proses dan mempermudah bagi semua user untuk mendapatkan informasi.

  5. Tujuan individu

  6. Sistem ini dapat mempermudah user dalam pelacakan data sehingga dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat.

Manfaat Penelitian

Manfaat nyata yang didapat pada penelitian ini adalah :

  1. Adanya tindakan pengembangan mengenai kekurangan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan persediaan barang dan mengatasi kendala pada sistem persediaan barang yang berjalan.

  2. Memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan proyek pada sistem persediaan barang yang berjalan.

  3. Memberikan wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis agar dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya dalam hal penyampaian informasi.

  4. Masukan kepada pihak manajemen perusahaan untuk lebih meningkatkan pelayanan yang berhasil agar lebih mudah.

Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

  2. Penulisan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti terhadap data-data persediaan barang serta menganalisa sistem yang dibutuhkan untuk mengetahui unsur-unsur dari sistem tersebut .

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan tatap muka dan tanya jawab secara lisan yang dilakukan oleh penulis dengan administrasi, bagian PPIC dan serta melakukan pencatatan terhadap hasil wawancara untuk dijadikan sumber data.

  5. Metode Studi Pustaka (Library Research)

  6. Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data yang dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalu 4 (empat) tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisa terhadap temuan sistem.

  3. Identifikasi kebutuhan informasi.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Metode Perancangan Sistem

Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunkan tools UML. Perancangan sistem informasi persediaan barang pada PT. Permata Bangun Kharisma menggunakan software dalam perancangannya, antara lain:

  1. PHP, merupakan bahasa pemrograman yang dipakai.

  2. MySQL, merupakan database yang akan digunakan.

  3. Macromedia Dreamweaver, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Squance Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram.

Metode Waterfall

Metode waterfall merupakan metode yang sering di gunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari satu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear.

Jadi jika langkah pertama belum dikerjakan, maka langkah kedua tidak dapat dikerjakan. Jika langkah kedua belum dikerjakan maka langkah ketiga juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ketiga akan bisa dilakukan jika langkah pertama dan kedua sudah dilakukan.

Sistem Penulisan

Penulisan Skripsi ini disusun menjadi beberapa bab. Dalam setiap bab-nya diberikan gambaran mengenai pokok pembahasan yang ada, sehingga dengan demikian dapat memberikan penjelasan yang lengkap mengenai Skripsi ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis meguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, metode waterfall, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan landasan teori yang peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang: Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Analisa Sistem, Unified Modeling Language (UML), Website, Web Browser, Internet, PHP, Adobe Dreamweaver, MySQL, dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi gambaran penjelasan tentang PT. Permata Bangun Kharisma, sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang ada pada perusahaan tersebut, tata laksana sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML), serta elisitasi tahap I,II,III dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

BAB V PENUTUP

Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab-bab yang telah diuraikan diatas.

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut Anatol Rapoport ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).

Menurut John A. Beckett “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

  1. Bagian-bagian Sistem (Component)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau bagian-bagian sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)

  6. Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  13. Pengolah Sistem (Process)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Seperti suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)

  2. Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Data adalah kumpulan kejadian yang diambil dari suatu fakta dan data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau gabungan dari kesemuanya. Suatu data mentah adalah merupakan data yang belum dapat memberi informasi yang banyak dan lengkap, sehingga perlu diolah terlebih dahulu”.

Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012: 2), “Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”.

Menurut Sutarman (2012: 3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.

Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

Menurut Samuel Eilon dikutip Onong (1989) “informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep, sedemikian rupa sehingga membantu kita untuk membedakan dari yang lain. Arus informasi dalam suatu jaringan komunikasi merupakan garis hidup suatu bisnis, seumpama darah mengalir dalam urat nadi dan urat-urat sebuah tubuh” (Sunyoto, 2014: 39).

Menurut Gordon B. Davis (1992) “informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi dan sebagainya. Tetapi ada beberapa gagasan yang mendasari pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak tersangka. Dalam definisi umum informasi adalah data yang telah ditelaah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang” (Sunyoto, 2014: 40).

Kualitas Informasi

Menurut Adam dikutip Gordon B.Davis (1992), Mengenai sikap manajemen terhadap sistem informasi, sebanyak 75% manajer ,menilai peningkatan kuantitas dan kualitas hampir identik dampaknya terhadap prestasi kerja. Tetapi jika diminta memilih, maka 90% lebih menyukai peningkatan dalam kualitas informasi dibandingkan kuantitas. Informasi bervariasi dalam kualitasnya karena adanya kesalahan, di mana kesalahan dalam hal ini merupakan persoalan yang sangat penting karena terhadap hal ini tidak dapat dilakukan penyesuaian sederhana (Sunyoto, 2014: 41). Kesalahan tersebut dapat disebabkan oleh:

  1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah.

  2. Tidak mengikut prosedur pengolahan yang benar.

  3. Data hilang atau tidak terolah.

  4. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data.

  5. File induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang disengaja.

Kesalahan akibat kesalahan (bias) dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur-prosedur untuk mencari dan meengukur kesalahan dan kemudian menyesuaikannya. Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan:

  1. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan.

  2. Audit intern dan ekstern.

  3. Menambah batas-batas kepercayaan pada data.

  4. Intruksi pemakai dalam prosedur pengukuran yang mungkin terjadi.

  5. Cara penyajian data akan mempengaruhi atau menyebabkan kesalahan pada cara pemakaiannya. Misalnya jika seorang manajer portofolio meminta daftar persediaan barang

berdasarkan tingkat keuntungan di atas 5% maka persediaan tersebut dapat disajikan dalam cara yang berbeda-beda. Ancangan manajer dalam pengambilan keputusan biasanya terpengaruh oleh penyajian tersebut.

Fungsi Informasi

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

Nilai Informasi

Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

  2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  3. Sifat luas dan kelengkapannya

  4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  5. Ketelitian (accuracy)

  6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)

  8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  9. Kejelasan (clirity)

  10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  11. Fleksibel/keluwesannya

  12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  13. Dapat dibuktikan

  14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

  15. Tidak ada prasangka

  16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  17. Dapat diukur

  18. Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.

Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Kenneth Jane (2007) “Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru. Sistem informasi berisi informasi tentang orang-orang, tempat, dan hal-hal penting didalam organisasi atau di lingkungan sekelilingnya. Informasi sendiri data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik perusahaan. Data biasanya belum dikelola dan diorganisasikan ke dalam bentuk yang dapat secara efektif dipahami oleh manusia” (Sunyoto, 2014: 47).

Ada tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitas tersebut adalah input, proses, dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun luar organisasi. Pemrosesan mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan output.

Komponen Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), basis data (database block) dan kendali blok (control block)” (Yakub, 2012: 20). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam suatu sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi yang dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware).


  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system”. Sedangkan pengertian database menurut Fathansyah (2002) adalah “sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise)”.

Menurut Sunguk Lee [1] dalam Internasional Journal of Database Theory and Aplication Vol. 5 No. 1, March 2012 “Database is an ordered collection of related data elements intented to meet the informaion needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur-unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu yang terdiri dari sekumpulan tabel dan dapat di akses menggunakan sistem manajemen database.

Konsep Dasar Analisa

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa (2013: 18), “Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011: 322),“ Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengedentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 4 (2011: 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tujuan Analisa Sitem

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan.

  3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengelolaan data maupun pembuatan laporan baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pembangunan sistem.

Hasil dari analisa itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

Konsep Dasar Analisa SWOT dan PIECES

Definisi Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011: 289), ”Analisa SWOT adalah analisa masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut Fahmi (2013: 252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisa suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

    Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisa dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?

  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada?

  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada?

  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi?

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 197), ”Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisa tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011: 289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, dan Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (doubledecision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Definisi Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013: 154), Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias di terjemahkan menjadi berikut :

  1. P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/performa.

  2. I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki information / informasi.

  3. E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki economics / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

  4. C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki control / kontrol.

  5. E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki efficiency / efisien orang dan proses.

  6. S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan kepelanggan , pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Metode Black Box Testing

Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tertera dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Ciri-ciri Black Box Testing adalah sebagai berikut:

  1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black Box Testing bukan teknik alternative daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan perlengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Box Testing.

  3. Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Specification Based Testing, Input/Output Testing dan Funcional Testing.

Pada Black Box Testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya:

  1. Equivalence Class Partitional

  2. Boundary Value Analysis

  3. State Transitions Testing

  4. Couse Effect Graphing

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011: 141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melakukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka membentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue.2 [2]“The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Lis Suryadi (2012: E-45) dalam prociding Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF 2012) UPN Veteran “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak, dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuah sistem perangkat lunak.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014: 15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan cepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirment, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirment lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka lagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram.

  9. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  10. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirment piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  12. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    3. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    4. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati (2011: 15) “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap”.

Dikutip dari jurnal CCIT, ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” (Rahardja, 2011: 302).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan, melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.


Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Hidayati (2011: 15), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

    Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi .

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi Persediaan Barang

Menurut Liza Yulianti dan Yupianti (2012: 91)[3] dalam Jurnal Media Infotama Vol. 8 No. 1, “Persediaan Barang merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses tertentu”. Secara Umum Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud dijual dalam suatu periode usaha yang normal.

Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan.

Barang mempunyai definisi yang sangat luas dari kehidupan sehari hari karena pada dasarnya barang merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi persediaan barang adalah sekumpulan atau kombinasi dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan untuk menghasilkan informasi tentang stok, jumlah dan data barang pada suatu perusahaan dengan tujuan tertentu.

Sistem informasi persediaan barang dapat juga diartikan sebagai struktur interaksi manusia, peralatan metode-metode, dan kontrol-kontrol yang disusun untuk mencapai tujuan berikut :

  1. Mendukung rutinitas kerja dalam suatu bagian didalam suatu perusahaan.

  2. Mendukung pembuatan keputusan untuk personil-personil yang mengatur gudang dan bagian kontrol persediaan.

  3. Mendukung persiapan laporan-laporan internal dan laporan eksternal.

Menurut Natasya Manengkey (2014: 14) dalam Jurnal EMBA Vol. 2 No. 3, “Jenis-jenis persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau kegiatan normal usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha perusahaan dapat berbentuk perusahaan industry (manufacture), perusahaan dagang, ataupun perusahaan jasa. Untuk perusahaan industry maka jenis persediaan yang dimiliki adalah persediaan bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in process), persediaan barang jadi (finished goods) serta bahan pembantu yang akan digunakan dalam produksi”.

Konsep Persediaan Barang

  1. Metode Pencatatan Persediaan

  2. Metode pencatatan persediaan ada dua yaitu metode periodic dan metode perpectual. Metode periodic disebut juga metode fisik, dikatakan karena pada akhir periode dihitung fisik barang untuk mengetahui persediaan akhir, sedangkan metode perpectual disebut juga metode buku.

  3. Metode Penilaian Persediaan

    1. Penilaian persediaan berdasarkan harga pokok, penentuan harga pokok persediaan sangat bergantung dari metode penilaian yang dipakai yaitu : metode indifikasi khusus, masuk pertama keluar pertama (FIFO), masuk terakhir keluar pertama (LIFO), dan metode biaya rata-rata (weighted average).

    2. Penilaian persediaan selain dari harga pokok, persediaan dapat dinilai dari harga pokok, apabila biaya penggantian barang-barang persediaan lebih rendah dari biaya yang tercatat dan persediaan tidak dapat dijual padaa harga jual normal karena cacat, usang, perubahan gaya atau penyebab lainnya.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Kalimat paragraMenurut MADCOMS (2016: 186)[4] “XAMPP adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari Apache, MySQL, PhpMyAdmin, PHP, Perl, Filezilla dan lain-lain. XAMPP berfungsi untuk memudahkan instalasi lingkungan PHP, dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan PHP, Apache, MySQL dan PhpMyAdmin serta software-software yang terkait dengan pengembangan web”. f

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Definisi PhpMyAdmin

Menurut MADCOMS (2016: 186) “PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi Open Source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, dapat membuat database, membuat tabel, meng-insert, menhapus dan meng-update data dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual”.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut MADCOMS (2016: 2)[5] “MySQL adalah sistem manajemen database SQL yang bersifat Open Source dan paling populer saat ini. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Managemen System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan”.

Tipe Data MySQL

Menurut Kustiyahningsih (2011: 147), “Tipe data MySQL adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri”. MySQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

  1. Tipe Data Numerik

  2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floatingpoint. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal. Tipe data numerik selengkapnya dapat dilihat pada tabel2.1.

    Tabel 2.1. Tipe Data Numerik
    Sumber: Kustiyahningsih (2011: 147)


  3. Tipe Data String

  4. String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut:

    Tabel 2.2. Tipe Data String
  5. Tipe Data Char() dan Varchar()

  6. Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar() besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte, dapat dilihat pada tabel 2.3.


    Tabel 2.4. Tipe Data Tunggal
  7. Tipe Data Tanggal

  8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR.Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MySQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe dapat dilihat pada tabel 2.4.

    Tabel 2.4. Tipe Data Tunggal


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut MADCOMS (2016: 2) “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan kedalam HTML. PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis. PHP sering juga digunakan untuk membangun sebuah CMS”.

PHP adalah pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa perograman client-side seperti javaScript yang diproses pada web browser (client).

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. Sifat Server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser.

Definisi Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan program web editor profesional yang digunakan untuk mendesain dan mengolah situs web. Adobe Dreamweaver, sebelumnya dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver.

Konsep Dasar Visual Paradigm

Definisi Visual Paragidm

isual Paradigm adalah perangkat lunak (software) pendukung pemodelan sistem yang banyak digunakan untuk merancang model sistem sesuai dengan konsep UML.

Pemodelan yang dapat digunakan/dirancang pada Visual Paradigm versi 6.4 antara lain:

  1. UML Diagram : use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram, communication diagram, state machine diagram, component diagram, package diagram, deployment diagram, object diagram, composite structure diagram, timing diagram dan interaction overview diagram.

  2. Requirement Capturing : textual analysis, requirement diagram, basic diagram, dan CRC card diagram.

  3. Database Modeling : entity relationship diagram (ERD) dan ORM diagram.

  4. Business Process Modelling : business process diagram, data flow diagram, EPC diagram, process map diagram dan organization chart.

  5. Others : EJB diagram, overview diagram, user interface, dan mind mapping diagram.

Definisi Website

Menurut Dani Eko Hendrianto (2014: 59) [6] dalam Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security Vol. 3 No. 4, “Website (Situs Web) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page”.

Definisi Web Browser

Menurut Rulia Puji Hastanti, Bambang Eka Purnama dan Indah Uly Wardati (2015: 3) [7] dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2, “Pengertian Web Browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-dokumen yang disediakan oleh server web”.

Studi Pustaka (Literature Review)

Literature Review ini dilakukan ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Terdapat penelitian sebelumnya yang memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Yuli Yuliana (2012), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT. Prima Autoworld”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan barang yang ada, tapi masih ada kekurangan pada sistemnya. Dari hal ini penulis dapat memperbaiki sistem yang sudah ada ditambah perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih dan rancangan aplikasi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaannya.

  2. Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Junaidi dkk (2013), dengan judul “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan”. Penelitian ini menggunakan metode FIFO (First In First Out) dalam menentukan prioritas pengeluaran barang berdasarkan tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, perhitungan masa efektif pakai, penentuan nilai jual efektif yang berubah setiap periode waktu.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Riswanto (2015), dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang KWK Meter Dan Segel Pada PT. Andika Energindo”, penelitian ini diusulkan agar petugas gudang dapat melakukan proses penginputan mulai dari permintaan barang dari pelaksana teknis, pengeluaran barang hingga menampilkan laporan stock control yang dibutuhkan oleh pimpinan dan manajemen.

  4. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Liza Yulianti dan Yupianti (2012), dengan judul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Surya Nusa Bhaktindo Bengkulu”, penelitian ini dilakukan dengan membuat aplikasi dengan Microsoft Visual Basic 6 sebagai bahasa pemrogramannya dan Microsoft Acces sebagai database, hanya memungkinkan untuk membuat dan memperoleh sebuah informasi yang cepat, jelas dan tepat.

  5. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Natasya Manengkey (2014), dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang Dan Penerapan Akuntansi Pada PT. Cahaya Mitra Alkes”, metode pencatatan dan penilaian dengan menggunakan metode pencatatan sistem perpectual persediaan dengan metode FIFO.

  6. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Adysta Rahadi, Mochammad Al Musadieq dan Heru Susilo (2014), dengan judul “Analisis Dan Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer”, metode yang dilakukan untuk desain model diagram konteks, data flow diagram. Untuk desain basis data menggunakan desain entinity relationship diagram (ERD).




BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Permata Bangun Kharisma adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan Sipil Kontruksi yang sedang berkembang. PT. Permata Bangun Kharisma yang beralamat di Jl. Raya Pasarkemis Kp. Cilongok RT. 001 RT. 004 Kel. Sukamantri Kec. Pasarkemis Kab. Tangerang Propinsi Banten ini memiliki 2 Bidang Kerja dalam mengelola perusahaannya, dan masing-masing bidang memiliki beberapa seksi.

Adapun bidang dan seksi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Bidang Umum

    1. Seksi SDM

    2. Seksi Accounting

    3. Seksi Rumah Tangga

  2. Bidang Teknik

    1. Seksi Sipil Arsitektur, Mekanikal Elektrikal

    2. Seksi Logistik

    3. Seksi Perencanaan Kontruksi dan Material (Purchasing)

    PT. Permata Bangun Kharisma adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Sipil Kontruksi. Berdiri pada tahun 2010 berdasarkan akte notaris AHU-0207.AH.02.01 TAHUN 2010.Tanggal 23 Januari 2010. PT. Permata Bangun Kharisma memiliki karyawan sebanyak 50 karyawan. Dari latar belakang inilah maka PT. Permata Bangun Kharisma menerapkan strategi untuk mengembangkan perusahaan yang perkembangan kearah yang lebih besar lagi, agar dapat meningkatkan kwalitas yang lebih baik lagi dan meningkatkan kedisiplinan hasil pekerjaan yang maksimal salah satunya dengan menerapkan Sistem Persediaan Barang.

Visi Perusahaan

  1. Menjadi perusahaan berskala nasional.

  2. Terwujudnya kelancaran dalam meningkatkan pelayanan sistem terhadap pelanggan.

Misi Perusahaan

  1. Pelaksanaan yang profesional dan meningkatkan sistem mutusecara terus menerus dengan kecepatan kerja serta tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam meningkatkan mutu.

  2. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam lingkungan perusahaan ataupun dengan pelanggan sehingga bisa meningkatkan sistem mutu demi kepuasan pelanggan.

Tujuan Perusahaan

  1. Meningkatkan kualitas kinerja dan peningkatan keahlian karyawan dengan selalu memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan.

  2. Meningkatkan kualitas yang baik dan memberikan kepercayaan serta kenyamanan kepada pelanggan.

Struktur Organisasi

PT. Permata Bangun Kharisma dalam melakukan operasionalnya memiliki struktur organisasi yang tersusun dengan baik. Adapun gambaran umum struktur organisasi pada PT. Permata Bangun Kharisma berdasarkan departement yang ada dapat dilihat pada gambar 3.1, berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Permata Bangun Kharisma

Wewenang dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab masing-masing fungsi seperti tergambar dalam struktur organisasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

  1. Komisaris

    1. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan nasihat kepada direktur.

    2. Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

    3. Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.

  2. Direktur

    1. Menentukan langkah-langkah untuk mengambil keputusan .

    2. Mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

    3. Menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar perusahaan.

  3. Engineering

    1. Merumuskan rencana kerja dan metode kerja serta pengendalian pelaksanaan proyek.

    2. Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

    3. Mengkoordinir pembuatan shop drawing, memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value enginerring (VE) dan pembuatan laporan progress pelaksanaan proyek secara periodik.

  4. Accounting

    1. Melakukan analisa terhadap laporan keuangan perusahaan.

    2. Menyusun neraca hasil usaha dalam satu periode tertentu memperhitungkan dan membayar seluruh kewajiban keuangan perusahaan kepasa pemerintah seperti pajak dan relasi-relasi yang mengadakan hubungan dengan perusahaan mengawasi dan mengontrol laporan pembukuan.

    3. Mengawasi dan mengontrol pemasukan yang diterima dari hasil penjualan.

    4. Mengawasi dan mengontrol pengeluaran kepada supplier untuk pembayaran barang yang dibeli.

    5. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas) yang akurat secara berkala beserta perinciannya (bulanan maupun akhir tahun).

  5. Kepala Operasional

    1. Memberikan atau membuat rencana kerja.

    2. Memastikan proses produksi dilaksanakan dengan benar sesuai Standart Operation Procedur dan Work Instruction.

    3. Mengontrol hasil Proyek dilapangan.

    4. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dilapangan dan pembuatan hasil proyek kepada kepala perusahaan.

  6. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

    1. Membuat rencana produksi.

    2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standart stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia).

    3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada digudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang.

    4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory.

Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).

Tabel 3.1. Faktor Eksternal Internal
Tabel 3.2. Analisa SWOT

Analisa Batasan Sistem

Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem pengolahan data pada seksi logistik yang sedang berjalan kurang optimal. Karena seksi ini saling berhubungan, sehingga masing-masing laporan penunjang yang berhubungan dengan persediaan barang sering terjadi laporan yang tumpang tindih, hal ini mengakibatkan waktu pengolahan data kurang efektif dan efisien karena banyak ditemukan data yang diinput kurang. Hal ini mengakibatkan laporan persediaan dan pemakaian sering terjadi kesalahan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem yang yaitu suatu analisis yang menjelaskan mengenai prosedur-prosedur dan proses-proses apa saja yang dilakukan dalam sistem informasi, pada saat survey tahapan awal penelitian mendapatkan hasil analisis prosedur yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Purchasing membuatkan penawaran harga proyek (tender), jika kemudian perusahaan memenangkan tender dari beberapa para pesaing yang menawarkan harga proyek yang diminta oleh vendor, maka kemudian dibuatkan schedule proyek yang kemudian diserahkan kepada vendor.

  2. Setelah itu bagian purchasing membuatkan PO yang kemudian diserahkan kepada supplier.

  3. Setelah supplier menerima PO, maka akan memberikan penawaran harga barang yang dibutuhkan oleh pelaksana proyek dan diserahkan kepada bagian purchasing.

  4. Bagian purchasing kemudian memberikan penawaran harga barang tersebut kepada pimpinan untuk disetujui, setelah disetujui kemudian diserahkan kembali ke supplier.

  5. Kemudian supplier membuatkan daftar pengiriman dan surat jalan dan diberikan kepada lapangan untuk diperiksa, apabila tidak sesuai dengan PO maka barang akan dikembalikan, dan apabila sesuai PO barang diterima dan dibuat laporan penerimaan barang yang diberi rangkap 3, 1 untuk lapangan, 1 untuk bagian keuangan dan 1 untuk bagian persediaan barang.

  6. Setelah itu bagian lapangan membuat daftar inventarisasi barang, lalu dibuatkan laporan stok barang yang kemudian diserahkan kepada bagian persediaan barang (PPIC) dan ke pimpinan.

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada PT. Permata Bangun Kharisma penelitian ini menggunakan program Visual Paradigma For Unified Modeling Language (UML) 6,4 Enterprice Edition untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :


Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Use Case Diagram

Gambar 3.2. Gambar Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Permata Bangun Kharisma.

  2. 5 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Purchasing, Vendor, Supplier, PPIC dan Pengawas Proyek.

  3. 11 use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Analisa Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.3. Gambar Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 initial node, objek yang diawali.

  2. 21 Action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 5 Activity state dari sistem yang memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

  4. 1 final state, objek yang diakhiri

Analisa Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.4. Gambar Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Purchasing, Vendor, Supplier, PPIC dan Pengawas Proyek.

  2. 16 message yang merupakan urutan kegiatan sistem penyimpanan laporan.

Analisa PIECES

Konfigurasi Sistem Berjalan

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisis yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (kinerja)

  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.3. Hasil Analisis Kinerja
  3. Information (informasi)

  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.4. Hasil Analisis Informasi
  5. Control (kontrol)

  6. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalah gunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.5. Hasil Analisis Kontrol


  7. Efficiency (efisiensi)

  8. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan laporan yang akurat, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/biaya yang paling minimum.


    Tabel 3.6. Hasil Analisis Efisiensi

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di dalam membuat Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Proyek Pada PT. Permata Bangun Kharisma penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

  1. Perangkat Keras ( Hardware )

    1. Processor : Intel® Celeron®CPU 1007U @1.50GHz (2CPUs)~1.50GHz

    2. Monitor : LCD

    3. Memory : 2048MB RAM

    4. Hardisc : 320 GB

    5. Printer : Deskjet

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 Ultimate 32-bit (6.1, buld 7600)

    2. Microsoft Office Excel 2007

  3. Hak Akses (Brainware)

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Analisa Permasalahan

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, Sistem Persediaan Barang Proyek Pada PT. Permata Bangun Kharisma yang sedang berjalan adalah belum adanya sistem terkomputerisasi. Pengolahan data yang masih disimpan di rak-rak dan pengarsipan pun cukup banyak sehingga belum ada integrasi data, hal ini mengakibatkan pengolahan data yang kurang efektif dan efisien oleh karena itu diperlukan perancangan sistem agar sistem menjadi terkomputerisasi sehingga akan diperoleh sistem yang cepat, tepat, dan akurat dalam pengambilan keputusan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, pada proses pengolahan data persediaan barang masih kurang optimal, belum terintegrasi data menyebabkan sering terjadi masalah, seperti double penginputan data, keterlambatan dalam pembuatan laporan yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi persediaan barang proyek ini, diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat bermanfaat bagi admin dalam pembuatan laporan, dan lebih efektif dalam melakukan pendataan persediaan barang masuk dan keluar dari gudang.


Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian analisa dan perancangan sistem informasi persediaan barang pada PT. Permata Bangun Kharisma, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihan dari Sistem Informasi Persediaan Barang, pimpinan mudah untuk mengakses laporan dengan cara meminta print-out laporan kepada staf PPIC meskipun belum bisa dipastikan keakuratan dari laporan tersebut.

  2. Meskipun sistem yang berjalan saat ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu sistem belum terkomputerisasi dan pengolahan data yang masih manual. Serta pemeliharaan dari sistem itu sendiri supaya dalam penggunaan sistem ini tidak terjadi kekeliruan dalam pengolahan data yang merupakan data penting untuk mengambil keputusan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem persediaan barang yang berjalan saat ini, belum dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien sehingga penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain  :

  1. Menyediakan media penyimpanan data persediaan barang yang lebih efektif dan efisien misalnya dengan menggunakan MySQL, selain efektif pencarian data persediaan barang akan lebih cepat dan sangat membantu staf admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data persediaan barang.

  2. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan database yang terintegrasi agar mempermudah pekerjaan.

  3. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user atau staf admin dapat menggunakan dan mengakses kapan dan di mana saja.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penelitian ini melakukan suatu kajian terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti memutuskan perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun, kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.

  2. Dapat dijalankan disistem operasi manapun.

  3. Memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi user.

Penggunaan sistem informasi persediaan barang yang akan dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem informasi persediaan barang akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL, untuk mengelola database-nya dan mempermudah proses penginputan.

Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kesalahan yang mungkin terjadi bila sebuah file basis data digunakan oleh lebih dari satu orang pemakai dalam network. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yan.g belum terpenuhi.

Tabel 3.7. Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap II


Keterangan :

M : Mandatory (yang diinginkan)

D : Desirable (diperlukan)

I : Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut :

Tabel 3.9. Tabel Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High


Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 requirement final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Draft Elisitasi :

Tabel 3.10. Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Permata Bangun Kharisma, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem pengolahan persediaan barang yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem persediaan barang yang terkomputerisasi dan berbasis web. maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Melakukan tambah, delete, edit data barang, pegawai, supplier dan customer.

    4. Melihat data pesan PO material.

    5. Melihat data keluar barang.

    6. Melihat data barang masuk, keluar barang dan stok barang.

    7. Melakukan logout sistem.

  2. Purchasing

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Melakukan input pemesanan PO material.

    4. Melakukan persetujuan harga PO material.

    5. Melakukan logout.

  3. Supplier

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menempilkan menu home.

    3. Melakukan input harga PO material.

    4. Melakukan pengiriman barang.

    5. Melakukan logout.

  4. PPIC

    1. Melakukan login sistem.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Menginput data keluar barang.

    4. Melihat data laporan.

    5. Melakukan logout.

Rancangan Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambaran mengenai use case diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar 4.1. di bawah ini:

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar: 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi persediaan barang pada PT. Permata Bangun Kharisma.

  2. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin, Purchasing, Supplier, PPIC.

  3. 16 (Enam Belas) Use case yang dilakukan diantaranya : menampilkan login, menampilkan menu home, menampilkan master data, didalamnya terdapat data barang, data pegawai, data supplier, data customer, menampilkan PO material didalamnya terdapat tambah PO material, menampilkan keluar barang didalamnya terdapat tambah keluar barang, menampilkan laporan didalmnya terdapat barang masuk, keluar barang, stok barang, dan menampilkan logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 43 (Empat Puluh Tiga) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Purchasing

Gambar 4.3. Activity Diagram Purchasing Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 18 (delapan belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Supplier

Gambar 4.4. Activity Diagram Supplier Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 9 (sembilan) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram PPIC

Gambar 4.5. Activity Diagram PPIC Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 19 (sembilan belas) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Admin melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar,

  3. maka masuk ke halaman menu home. Jika admin salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.</p>
  4. Admin kembali ke form login.

  5. Admin masuk ke menu home.

  6. Admin melakukan proses tambah, edit, delete data barang, pegawai, supplier, customer pada master data.

  7. Admin dapat melihat pesan PO material.

  8. Admin dapat melihat data keluar barang.

  9. Admin dapat melihat data laporan.

  10. Admin melakukan logout.

  11. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram Purchasing

Gambar 4.7. Sequence Diagram Purchasing Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Purchasing melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika purchasing salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Purchasing kembali ke form login.

  4. Purchasing masuk ke menu home.

  5. Purchasing melakukan pesan PO material.

  6. Purchasing dapat melihat data keluar barang.

  7. Purchasing dapat melihat data laporan.

  8. Purchasing melakukan logout.

  9. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram Supplier

Gambar 4.8. Sequence Diagram Supplier Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. Supplier melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika supplier salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. Supplier kembali ke form login.

  4. Supplier masuk ke menu home.

  5. Supplier melakukan pengisian harga pada PO material.

  6. Supplier melakukan logout.

  7. Kembali ditampilkan halaman login.

Sequence Diagram PPIC

Gambar 4.9. Sequence Diagram PPIC Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar tersebut diatas, dapat diterangkan sebagai berikut:

  1. PPIC melakukan login dengan memasukan username dan password.

  2. Verifikasi login. Jika login benar, maka masuk ke halaman menu home. Jika PPIC salah masuk memasukan username dan password, maka akan ditampilkan form login kembali.

  3. PPIC kembali ke form login.

  4. PPIC masuk ke menu home.

  5. PPIC dapat melihat pesan PO material.

  6. PPIC menginput data keluar barang.

  7. PPIC dapat melihat data laporan.

  8. PPIC melakukan logout.

  9. Kembali ditampilkan halaman login.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang di usulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Class Diagram

Untuk menggambarkan hubungan antara tabel yang diusulkan dapat dilihat pada class diagram sebagai berikut :

Gambar 4.10. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan


Spesifikasi Basis Data

1. Nama Tabel            : tuti_po

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_po, id-user, id_supplier, tgl_po, subjeck, sj status.

    Primary Key          : id_po

    Panjang Record     : 242

Tabel 4.2. Basis data tuti_po


2. Nama Tabel            : tuti_detail_po

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_detail_po, id_po, id_barang, volume, harga, total, tgl_po.

    Primary Key          : id_detail_po

    Panjang Record     : 101

Tabel 4.3. Basis data tuti_detail_po

3. Nama Tabel            : tuti_keluar_barang

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_keluar_barang, id_vendor, id_user, surat_jalan, nama proyek, tgl_keluar_barang.

    Primary Key          : id_keluar_barang

    Panjang Record     : 241

Tabel 4.4. Basis data tuti_keluar_barang


4. Nama Tabel            : tuti_detail_keluar_barang

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_detail_keluar_barang, id_keluar_barang,id_barang, jml_keluar, tgl_keluar_barang.

    Primary Key          : id_detail_keluar_barang

    Panjang Record     : 61

Tabel 4.5. Basis data tuti_detail_keluar_barang


5. Nama Tabel            : tuti_barang

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_barang, id_satuan, nama, volume,harga_supplier, harga, stok, tgl_barang.

    Primary Key          : id_barang

    Panjang Record     : 125

Tabel 4.6. Basis data tuti_barang


6. Nama Tabel            : tuti_satuan

    Media                  : Hard Disk

    Isi          : id_satuan, nama.

    Primary Key          : id_satuan

    Panjang Record     : 36

Tabel 4.7. Basis data tuti_satuan

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Login

Gambar 4.11. Rancangan Prototype Login

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

Rancangan Prototype Data Master

Gambar 4.12. Rancangan Prototype Data Master

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Data Master. Yang didalamnya terdapat Data Barang, Data Pegawai, Data Supplier dan Data Customer.

Rancangan Prototype PO Material

Gambar 4.13. Rancangan Prototype PO Material

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah PO Material untuk transaksi pemesanan barang oleh purchasing kepada supplier.

Rancangan Prototype Tambah PO Material Oleh Purchasing

Gambar 4.14. Rancangan Prototype Tambah PO Material Oleh Purchasing

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah PO Material untuk pengisian data barang oleh purchasing kepada supplier.

Rancangan Prototype Pengisian Harga Oleh Supplier

Gambar 4.15. Rancangan Prototype Pengisian Harga Oleh Supplier

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah PO Material untuk pengisian harga barang oleh supplier kepada purchasing

Rancangan Prototype Persetujuan Harga Oleh Purchasing

Gambar 4.16. Rancangan Prototype Persetujuan Harga Oleh Purchasing

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah PO Material untuk persetujuan harga barang oleh purchasing kepada supplier.

Rancangan Prototype Pengiriman Barang Oleh Supplier

Gambar 4.17. Rancangan Prototype Pengiriman Barang Oleh Supplier

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman PO Material untuk pengiriman barang oleh supplier kepada purchasing.

Rancangan Prototype Laporan

Gambar 4.18. Rancangan Prototype Laporan

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Laporan, didalamnya terdapat Barang Masuk, Keluar Barang dan Stok Barang.

Rancangan Prototype Pencarian Data Laporan Keluar Barang

Gambar 4.19. Rancangan Prototype Pencarian Data Laporan Keluar Barang

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pencarian data Laporan Keluar Barang.

Rancangan Prototype Pencarian Data Laporan Masuk Barang

Gambar 4.20. Rancangan Prototype Pencarian Data Laporan Barang Masuk

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pencarian data Laporan Barang Masuk.

Rancangan Prototype Pengiriman Barang Keluar Oleh PPIC

Gambar 4.21. Rancangan Prototype Peingiriman Barang Keluar Oleh PPIC

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pengiriman barang oleh PPIC kepada Customer.

Tampilan Program

Tampilan Program Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Program Halaman login


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Login. Setiap pengguna yang akan memakai sistem ini diharuskan memiliki akun untuk mengakses sistem dengan memasukkan username dan password.

Tampilan Program Halaman Menu Home

Gambar 4.23. Tampilan Program Halaman Menu Home

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Menu Home.

Tampilan Program Halaman Data Master=

4.24. Tampilan Program Halaman Data Master
Gambar

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman Data Master. Yang didalamnya terdapat Data Barang, Data Pegawai, Data Supplier dan Data Customer.

Tampilan Program Halaman Tambah Data Barang

Gambar 4.25. Tampilan Program Halaman Data Barang

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah, edit, dan delete Data Barang.

Tampilan Program Halaman Tambah Pegawai

Gambar 4.26. Tampilan Program Halaman Tambah Pegawai

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah, edit, dan delete Data Pegawai.

Tampilan Program Halaman Tambah Data Supplier

Gambar 4.27. Tampilan Program Halaman Tambah Data Supplier

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah, edit, dan delete Data Supplier.

Tampilan Program Halaman Tambah Data Customer

Gambar 4.28. Tampilan Program Halaman Tambah Data Customer


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah, edit, dan delete Data Customer.

Tampilan Program Halaman Tambah PO Material Oleh Purchasing

Gambar 4.29. Tampilan Program Halaman Tambah PO Material Oleh Purchasing


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah PO Material untuk transaksi pemesanan barang oleh purchasing kepada supplier.

Tampilan Program Halaman Pesan PO Material Oleh Puschasing

Gambar 4.30. Tampilan Program Halaman Pesan PO Material Oleh Puschasing

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pengisian barang yang akan dipesan oleh purchasing yang selanjutnya dikirimkan kepada supplier.

Tampilan Program Halaman Pengisian Harga PO Material Oleh Supplier

Gambar 4.31. Tampilan Program Halaman Pengisian Harga PO Material Oleh Supplier

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pengisian harga PO Material oleh Supplier dan kemudian dikirimkan kepada purchasing.

Tampilan Program Halaman Persetujuan Harga PO Material Oleh Purchasing

Gambar 4.32. Tampilan Program Halaman Persetujuan Harga PO Material Oleh Puschasing


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman persetujuan harga PO Material oleh Purchasing dan jika terjadi penolakan persetujuan maka pengisian penawaran harga kembali dikirimkan kepada supplier.

Tampilan Program Halaman Pengiriman Barang Oleh Supplier

Gambar 4.33. Tampilan Program Halaman Pengiriman Barang Oleh Supplier

Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pengiriman barang oleh Supplier.

Tampilan Program Halaman Tambah Stok Barang Oleh PPIC

Gambar 4.34. Tampilan Program Halaman Tambah Stok Barang Oleh PPIC


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman tambah stok barang oleh PPIC.

Tampilan Program Halaman Pengiriman Keluar Barang Oleh PPIC

Gambar 4.35. Tampilan Program Halaman Pengiriman Keluar Barang Oleh PPIC


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman pengiriman keluar barang oleh PPIC kepada customer.

Tampilan Program Halaman Laporan Stok Barang Oleh PPIC

Gambar 4.36. Tampilan Program Halaman Laporan Stok Barang Oleh PPIC


Keterangan : Gambar diatas menunjukkan tampilan halaman laporan stok barang oleh PPIC dan selanjutnya data dapat di print-out untuk data arsip.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit Personal Computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

  1. Processor : Intel® Celeron®CPU 1007U @1.50GHz (2CPUs)~1.50GHz

  2. Monitor : LCD

  3. Memory : 2048MB RAM

  4. Hardisc : 320 GB

  5. Printer : Deskjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam intruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. Database Server : MySQL

  4. Microsoft Office 2007

  5. XAMPP v3.1.0

  6. Adobe Dreamweaver CS6

  7. Internet Browser: Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin

  2. Purchasing

  3. Supplier

  4. PPIC

Testing

Metode Implementasi

Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

Time Schedule

Time Schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.8. Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam organisasi.


Tabel 4.9. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Kesimpulan yang dapat diambil dari rumusan masalah adalah :

  1. Sistem Persediaan Barang pada PT. Permata Bangun Kharisma yang berjalan saat ini belum efektif untuk melakukan pengolahan persediaan barang, karena masih menggunakan MS. Excel sehingga sering terjadi kesalahan pada saat meng-input data barang masuk dan barang keluar dari gudang, oleh karena itu diperlukan sistem yang lebih baik dalam pendataan persediaan barang.

  2. Laporan yang dihasilkan pada PT. Permata Bangun Kharisma saat ini masih belum akurat dikarenakan teknologi yang digunakan pada perusahaan tersebut masih belum terkomputerisasi sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi persediaan barang berbasis web.

  3. Sistem informasi yang diperlukan di PT. Permata Bangun Kharisma adalah sebuah aplikasi yang dapat mengelola data persediaan barang yang menggunakan database server MYSQL dan aplikasi XAMPP yang berperan sebagai web server yang membantu dalam menampilkan hasil website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem Informasi Persediaan Barang Proyek Pada PT. Permata Bangun Kharisma yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

  1. Perlu adanya peneliti lain untuk pengembangan fitur-fitur Persediaan Barang ini supaya menjadi lebih baik lagi dan diharapkan ada peneliti lain yang mengkaji keamanan sistem agar data lebih terjamin keamanannya.

  2. Disarankan untuk melakukan pelatihan kepada karyawan yang terkait dalam hal tata cara menggunakan program aplikasinya.

  3. Diperlukan adanya peningkatan ketelitian dari user agar dapat meninimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

  4. Dengan adanya sistem ini pihak instansi supaya lebih memperhatikan website untuk selalu ter-upgrade terutama dalam teknik dalam mengamankan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sunguk Lee. 2012 “Unified Modeling Language (UML) For Database Systems and Computer Aplication”. Pohang, Korea : International Journal Of Database Theory and Aplication Vo. 5 No. 1.
  2. Jayant, K.P. Garg. Renu, Kumar. Vino, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagram”, Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Reseacrh in Computer Science and Software Engineering February, 2014, pp 148-153 ISSN : 2277128X Vol. 2, Isue. 2.
  3. Yulianti, Liza dan Yupianti. 2012. Sistem Persediaan Barang Pada PT. Surya Nusa Bhaktindo. Jurnal Media Infotama vol. 8 No. 1.
  4. MADCOMS MADIUN. 2016 “Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula” Penerbit Andi Yogyakarta.
  5. MADCOMS MADIUN. 2016 “Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula” Penerbit Andi Yogyakarta.
  6. Hendrianto, Dani Eko. 2014. Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan Jurnal IJNS – Indonesian Journal On Networking and Security – vol. 3 No. 4.
  7. Hastanti, Rulia Puji dkk. 2015. Sistem Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2.