SI1211473088: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Baris 2.332: Baris 2.332:
  
 
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi per 1 Maret 2017 12.52

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK BERBASIS BARCODE

SCANNER ANDROID


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :

NAMA : Zaimi Akhmad Zamzami

NIM : 1211473088


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK BERBASIS BARCODE

SCANNER ANDROID

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473088
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK BERBASIS BARCODE

SCANNER ANDROID

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211473088
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Nasril Sany, S.Kom)
   
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd)
NID : 08190
   
NID : 11003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK BERBASIS

BARCODE SCANNER ANDROID

Disusun Oleh :

NIM
: 1211473088
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1211473088
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1211473088

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem Informasi persediaan barang yang digunakan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya sudah menggunakan aplikasi yang terstruktur dengan menggunakan alat Scanner Barcode PDT yang menggunakan kabel UTP 45, tetapi aplikasi Scanner Barcode PDT dengan kabel UTP 45 dirasa kurang praktis. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat aplikasi Scanner Barcode berbasis Android untuk membantu pegawai melakukan input persediaan barang dengan mudah dan praktis. Aplikasi yang dikembangkan memiliki dua fitur yaitu fitur yang dijalankan melalui personal komputer untuk proes pendataan barang sedangkan fitur kedua adalah yang dijalankan melalui perangkat android digunakan untuk membaca barcode barang dan melakukan pengiriman ke aplikasi yang ada di personal komputer. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi literatur, sedangkan untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal pada perusahaan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT. Unified Modeling Language (UML) digunakan nuntuk menganalisis perancangan sistem yang akan dibuat. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian black box. Pengujian dengan metode black box ini digunakan untuk mengetahui fungsional aplikasi secara keseluruhan baik input maupun output tanpa melihat bagaimana proses. Hasil dari aplikasi yang telah dibuat antara lain dapat melakukan cek data stok barang dan penambahan barang dari gudang cabang toko, serta dapat memindai barcode dengan menggunakan kamera yang terdapat pada mobile device untuk melakukan penambahan barang, dapat melakukan pencatatan jumlah stok barang pada periode tertentu,dan terdapat laporan pencatatan stok barang pada periode tertentu.

Kata Kunci ; Persediaan barang, Scanner Barcode, Sistem Informasi

ABSTRACT

Inventory information system used by PT Sumber Alfaria Trijaya already using a structured application using Barcode Scanner PDT tool that uses UTP cable 45, but the application Barcode Scanner PDT with 45 UTP cable is less practical. Therefore, this study was conducted to create applications based on Android Barcode Scanner to help employes perform input inventory is easy and practical. Applications developed has two features are features that run through a personal computer for data collection proes goods while the second feature is being run through the android device used to read barcodes of goods and deliveries to existing applications on personal computers. The research data was collected by using observation, interview, and literature study, while to know the internal and external forces on companies, researchers using SWOT analysis method. Unified Modeling Language (UML) is used into analyze the design of the system to be created. Tests were performed using black box testing methods. Black box testing method is used to determine the overall functional applications both input and output without seeing how the process. The results of the applications that have been made, among others, can perform data checks inventory and replenishment of goods from the warehouse branch of the store, and can scan barcodes using the camera found on mobile devices to perform additional goods, can perform the registration number of stocks at a certain period, and there are reports of recording inventory at a certain period.

Keywords ; Inventory, Barcode Scanner, Information Systems

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dimana skripsi ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK BERBASIS BARCODE SCANNER ANDROID” Adapun manfaat dan tujuan dari penulisan laporan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa, mahasiswi dalam rangka penempuhan ilmu di jenjang strata satu, dan pencapaian gelar Sarjana di STMIK Raharja.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga sangat diharapkan saran maupun kritik yang bersifat membangun.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya yang tak ternilai harganya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STIMK) Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Nasril Sany i, S.Kom. selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai
  5. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. yang selalu membantu dalam penyusunan Laporan, perbaikan, dan penyempurnaan penulisan laporan Skripsi ini hingga selesai
  6. Bapak Eko Purwanto selaku selaku stekholder yang telah membantu memberikan data – data yang berhubungan dengan persediaan barang demi kelancaran skripsi ini
  7. Bapak A. Firmnansyah S. Kom yang ikut andil membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini
  8. Yang tercinta dan terkasih Ibunda, yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, bimbingan, dukungan, semangat serta do’a
  9. Rekan-rekan sahabat serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan laporan skripsi
  10. Seluruh dosen dan asissten dosen, serta staff dan karyawan,mahasiwa/i Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya

Semoga segala amal dan bantuan semua pihak serta dorongan yang telah diberikan dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan dan mohon maaf apabila terjadi kesalahan-kesalahan dalam penulisan laporan skripsi ini dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2017
Zaimi Akhmad Zamzami

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3. Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Tabel 3.1 Marketing mix 7P

Tabel 3.2 ANALISIS SWOT

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Struktur user_login

Tabel 4.2 Tabel data_barang

Tabel 4.3 Tabel barang_masuk

Tabel 4.4 Tabel barang_keluar

Tabel 4.5 Tabel data_persediaan

Tabel 4.6 Tabel jenis

Tabel 4.8 Blackbox Testing pada Android

Tabel 4.9 Blackbox Testing pada Web

Tabel 4.10 Schedul Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.6 Relasi Antara Analisa dan Perancangan

Gambar 2.2 Tipe Strategi SWOT

Gambar 2.3 Contoh Tampilan B4 Android

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Gambar 3.2 Use case Diagram yang Sedang Berjalan pada PT Sumber Alfaria Trijaya

Gambar 3.4 Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin yang Diusulkan pada Android

Gambar 4.2 Use case Diagram Admin yang diusulkan pada Web

Gambar 4.3 Activity Diagram Admin Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar 4.4 Activity Diagram proses Barang Masuk pada Web

Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin(Pejabat Toko) yang diusulkan pada Android

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar 4.7 Flowchart admin yang diusulkan pada Android

Gambar 4.8 Prototype Halaman Login Android

Gambar 4.9 Prototype Halaman Home Penjaga Toko

Gambar 4.10 Prototype Menu Penambahan Barang di Android

Gambar 4.11 Prototype Menu cek Stok Barang di Android

Gambar 4.12 Prototype Menu Login pada Web

Gambar 4.13 Prototype Menu Home pada Web

Gambar 4.14 Prototype Menu Data Master pada Web

Gambar 4.15 Prototype Menu Transaksi Barang Masuk pada Web

Gambar 4.16 Prototype Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan Barang Masuk pada Web

Gambar 4.18 Tampilan Menu Login pada Android

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Home pada Android

Gambar 4.20 Tampilan Menu Penambahan Barang pada Android

Gambar 4.21 Tampilan Menu Cek Stok Barang pada Android

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Login Admin pada Web

Gambar 4.23 Tampilan Menu Home pada Web

Gambar 4.24 Tampilan Menu Data Master pada Web

Gambar 4.25 Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk pada Web

Gambar 4.26 Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Gambar 4.27 Tampilan Menu Laporan Barang Masuk pada Web

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Di mana semua orang dapat mendapatkan informasi dengan mudah dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan menggunakan perkembangan teknologi seperti teknologi android. Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Oleh Karena itu maka teknologi android bisa digunakan dibidang persediaan barang.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai salah satu perusahaan dalam industri ritel yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunyai kinerja baik jika di bandingkan dengan merek minimarket pesaing utama yaitu Indomaret yang didirikan pada tahun 1988, hal ini dapat di lihat dari pertumbuhan gerai minimarket Alfamart telah mencapai lebih dari 11.115 gerai sejak berdiri pada tahun 1999 sampai 2014. Persediaan barang di Alfamart saat ini menggunakan alat PDT (Portable Data Terminal) yang kurang user friendly serta aggak rumit ketika memakai alat ini karena harus terhubung dengan jaringan LAN, serta datanya tidak dapat diambil langsung dari alatnya.

Hal – hal tersebut diatas, dapat dihindarkan dengan menggunakan suatu sistem laporan persediaan barang dengan menggunakan aplikasi Barcode Scanner berbasis Android. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat, efisien, dan akurat. Kecepatan dan ketepatan dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem komputerisasi yang dapat memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data suatu badan / instansi / departemen / perusahaan tersebut

Persediaan barang di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki kendala tersendiri. Di mana permintaan persediaan barang yang banyak, dengan jumlah yang besar membuat tim yang mengatur pengadaan memerlukan suatu alat untuk mengontrol dan mengawasi keseluruhan proses. Adapun barang dan jasa yang ada dipengadaan seperti bahan baku, barang jadi/peralatan, dan barang setengah jadi. Berdasarkan dari permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis akan membuat suatu aplikasi penjualan berbasis android dalam bentuk penelitian Skripsi dengan judul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA, TBK BERBASIS BARCODE SCANNER ANDROID”

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah sistem informasi Persediaan barang yang ada pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk saat ini ?
  2. Bagaimanakah membuat sebuah sistem Barcode Scanner informasi yang dibutuhkan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk didalam proses kegiatan persediaan barang?
  3. Bagaimanakah sistem Barcode Scanner berbasis Android menghasilkan updatean stok persediaan barang yang sesuai dengan kebutuhan?

Ruang Lingkup

Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini dibatasi hanya pada masalah tentang teknologi sistem informasi yang ada pada persediaan barang di gerai Alfamart. Dimulai dari metode yang telah digunakan hingga metode yang lebih dengan menggunakan suatu sistem yang dapat menunjang untuk mempermudah dalam proses persediaan barang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    a. Untuk mengetahui Sistem Persediaan Barang pada PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

    b. Untuk mempermudah karyawan dalam mengetahui informasi transaksi persediaan barang menggunakan sistem Barcode Scanner PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

    c. Untuk mengetahui jumlah stok persediaan barang sistem menggunakan Barcode Scanner PT.Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

  2. Tujuan Fungsional

    a. Memberikan kemudahan dalam pemasaran dan pemesanan produk PT Sumber Alfaria Trijaya,Tbk

    b. Agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk melakukan perbaikan kedepannya

    c. Agar membuka wawasan tentang pentingnya sebuah penelitian

  3. Tujuan Individu

    a. Untuk melengkapi syarat Skripsi Jurusan Sistem Informasi pada STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer) Raharja

    b. Menambah wawasan berfikir untuk mencari solusi terhadap segala masalah teknologi sistem informasi khususnya terhadap masalah yang penulis teliti dan dunia kerja pada umumnya

    c. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang penulis dapat dibangku perkuliahan

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Bagi Penulis
  2. a. Menambah wawasan berfikir penulis akan penerapan teknologi Barcode Scanner berbasis Android dilapangan

    b. Mengajarkan penulis akan pentingnya comunication skill di lingkungan kerja

    c. Menambah jaringan dan teman dalam kehidupan sehari-hari

  3. Manfaat Bagi Perusahaan
  4. a. Memberikan informasi tentang masalah yang terjadi lalu berusaha melakukan perbaikan

    b. Mempertimbangkan suatu kebijakan yang lebih baik terhadap permasalahan yang ada

    c. Menciptakan aplikasi persediaan barang berbasis android yang dapat memudahkan karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

Metode Penelitian

Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penulis melakukan beberapa metode:

  1. Peninjauan (Observasi)
  2. Yaitu dengan mengadakan penelitian langsung pada Kantor Notaris & PPAT Rosita Yuwanasari, S.H., M.Kn, yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan, serta menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui elemen-elemen sistem tersebut.

  3. Metode wawancara (Interview)
  4. Dilakukan melalui proses tanya jawab dengan Notaris Ibu Rosita Yuwanasari, S.H., M.Kn, staff departemen badan hukum, staff departemen pertanahan dan juga staff administrasi sebagai pihak yang berkaitan dengan data dalam sistem ini dimana penelitian dilakukan

  5. Metode studi pustaka (Library Research)</li

    Yaitu dengan mencari sumber dari berbagai buku dan jurnal, baik jurnal lokal maupun jurnal internasional yang contentnya berhubungan dengan penelitian Skripsi ini

Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperoleh dalam penelitian kemudian diolah dan dianalisis. Metode analisis dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk sehingga dapat membantu manajer dalam pembuatan suatu keputusan. Adapun alat bantu (tools) yang penulis gunakan di dalam melakukan analisa data adalah berupa Unified Modeling Language (UML), yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm

Metode Perancangan

  1. Perancangan Model
  2. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm.

  3. Bahasa Pemrograman
  4. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, editor untuk pembuatan aplikasi penulis membuat dengan Notepad ++, untuk membuat desain menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan Xampp.

Metode Pengujian (Testing)

Dalam hal ini proses pengujian aplikasi sistem informasi persediaan barang di PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk berbasis barcode scanner android peneliti menggunakan Metode Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalam laporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screenshot dari sistem yang di implementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan

LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skrip

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu berdasarkan sudut pandang, tujuan, proses, dan struktur.Perancangan suatu sistem diawali dengan kebutuhan pengguna (user requirement) berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang dapat menjelaskan tujuan suatu sistem tersebut. Menurut Verzello dan John Reuter III dalam buku Deni Darmawan (2013:227),[1] “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk).”.

Sementara itu Tata Sutabri (2012:225)[2] menyatakan bahwa, “Perancangan sistem merupakan prosedur untuk mengkonversikan spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang dapat diimplemetasikan pada sistem komputer organisasi.” Sedangkan Henderi (2012:11)[3] mendefiniskan, “Perancangan sistem atau desain sistem adalah proses konfigurasi dan menggambarkan elemen-elemen sistem yang ingin diterapkan diimpelentasikan sebagai kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi setelah menganalisa sistem yang berjalan dan menetapkan kebutuhan fungsional yang ingin dicapai”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Tahapan Perancangan Sistem

Nasution (2012:118),[4] mengatakan bahwa, desain atau perancangan adalah tahapan di mana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program. Menurut Sutabri (2012:225),[2] tahap rancangan sistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan
  3. Menyusun perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama
  5. Menyusun buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara to-down, dimulai dengan gambaran besar secara bertahap mengarah lebih terinci

b. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. Dengan memakai sistem pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya adalah alternatif tiga. Tiga subsistem yang lain yaitu persediaan, penagihan, dan piutang dievaluasi dengan cara yang sama.

d. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah

e. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistemkeputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui

Menurut Rizky (2011:140),[5] “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari analisa dan di dalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak

Rizky,[2011:140]

Gambar 2.1 Relasi Antara Analisa dan Perancangan

Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses kreatif dan dianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang bias, tetapi terdapat beberapa acuan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik:

  1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit
  2. Hasil perancangan harus data dimengerti oleh pihak pengembang perangkat lunak yang akan mengimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman
  3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak yang akan dibuat, baik dari segi data, fungsi serta perilaku yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna system.

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad, Dina Fitria dkk dalam Jurnal CCIT (2013:52),[6] mengatakan bahwa, tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan, sedangkan Nasution (2012:118),[4] implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229),[2] setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat kerasdalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan

Tahap penerapan merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber dayafisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja secara simultan dan berkesinambungan

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

I Putu Agus Eka Pratama (2013:7),[7] berpendapat bahwa “Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama–sama.”. sedang menurut Tata Sutabri (2012:10),[2] “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. sementara itu, Deni Darmawan(2013:4),[1] berpendapat bahwa “Sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah Kumpulan atau Seperangkat elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20),[2] suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu sebagai berikut :

a. Komponen sistem (Components)

Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan sistem (Boundary)

Merupakan Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (Environment)

Adalah bentuk apapun diluar batas dari ruang lingkup atau batasan yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan pelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung sistem (Interface)

Merupakan media yang menghubungkan sistem dangan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (Output)

Adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal–hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolahan sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan–laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran sistem (Objectivve)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22),[2] sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, di antaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan Sistem Buatan Manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine.Sistem Informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determinasi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Deni Darmawan (2013:1),[1] berpendapat bahwa “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.” Sedangkan menurut Sutarman (2012:3),[8] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan.Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”. Sementara Indrajani (2011:48),[9] “Data adalah fakta–fakta mentah yamg harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Tata Sutabri (2012:4),[10] berpendapat bahwa “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan nyata yang diproses untuk menyajikan informasi

  1. Data Internal(Internal Data)
  2. Data Internal adalah data yang asli, artinya data yang sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain

  3. Nilai yang Data Eksternal (Eksternal Data)

Data Eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data Eksternal ini terdiri dari dua jenis, yaitu :

a. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

Data Eksternal Primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri

b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

Data Eksternal Sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan

Menurut Bambang Hartono[11] ”Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan yang lebih luas”. sedangkan menurut Sutarman (2012:14),[8] berpendapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”. sementara itu Darmawan (2012:2),[12] berpendapat bahwa “informasi adalah sejumlah data yang dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 9),[13] berpendapat bahwa “Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance”.

  1. Relevan (Relevance)
  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda -beda.

  3. Tepat pada waktunya (Timeliness)
  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (Accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan.Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan.Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 10 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutabri, 2012:37):[10]

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Dapat dibuktikan
  8. Keluwesan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10),[13] informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

  1. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar
  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi
  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada
  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar
  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34),[10] “Informasi tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis–jenis informasi yang dioperrasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek–aspek seperti berikut ini:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
  2. a. Informasi yang Tepat Waktu

    b. Informasi yang Relevan

    c. Informasi yang Bernilai

    d. Informasi yang Dipercaya

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
  4. a. Informasi Masa Lalu

    b. Informasi Masa Kini

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran
  6. a. Informasi Individual

    b. Informasi Komunitas

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:46),[2] berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. sementara itu, Sutarman (2012:13),[8] “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20),[13] “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block, blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block)”

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya

Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu, setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenakan hal itu maka timbullah system informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah

Menurut Darmawan, Deni (2013,209)[1] “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah–masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

Tahap Analisa Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011:322),[14] “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010:27)

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220),[2] bahwa, tujuan utama “Tahapan analisis sistem untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternative pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
  2. Membantu para pengambil keputusan
  3. Mengevaluasi sistem–sistem yang telah ada
  4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapaiberupa pola pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

Teori Khusus

Konsep Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10),[15] “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu. Sedangkan menurut Tamodia (2013:23),[16] “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”. Dan menurut Salangka (2013:1121),[17] “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Fungsi Persediaan

Menurut Divianto (2011:78),[18] Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

  1. Fungsi Decoupling
  2. Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

    a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman

    b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat

    c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan

  3. Fungsi Economic Lot Sizing
  4. Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

  5. Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).

Jenis-Jenis Persediaan

Menurut Rusdah (2011:52),[19] persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

  1. Batch Stock atau Lot Inventory
  2. Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi

  3. Fluctuation Stock
  4. Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

  5. Anticipation Stock

Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

  1. Persediaan bahan baku (raw material stock)
  2. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)
  3. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)
  4. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)
  5. Persediaan barang jadi (finished goods stock)

Metode Pencatatan Persediaan

Menurut Divianto (2011:82),[18] penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:

  1. Periodic system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti
  2. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan. Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:

a. First in, first out (FIFO) atau Masuk Pertama Keluar Pertama

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.

b. Last in, first out (LIFO) atau Masuk Terakhir Keluar Pertama

Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.

c. Rata-rata Tertimbang (Weighted Average)

Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.

d. Harga Standar

Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan.

Penjadwalan ini merupakan:

1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)

2. Penjadwalan tidak berprioritas

Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalanpaling sederhana, yaitu:

1. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan

2. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai

Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi,penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:

a. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu

b. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek

c. Turn around time tidak bagus

d. Throughput tidak bagus

e. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified ModelingLanguage)

Menurut pandangan beberapa ahli UML (Unified Modelling Languege) dapat diartikan sebagai berikut:

Menurut Widodo (2011:6),[20] berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Sedangkan menurut Adi Nugroho (2010:6-7),[21] “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhmya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

Model UML (Unified Modelling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10) :[20]

  1. Diagram kelas (Class diagram)
  2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif

  3. Diagram paket (Package Diagram)
  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen

  5. Diagram use-case
  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna

  7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
  8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu

  9. Diagram komunikasi (communication diagram)
  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan

  11. Diagram statechart (statechart diagram)
  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas

  13. Diagram aktivitas (activity diagram)
  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek

  15. Diagram komponen (component diagram)
  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya

  17. Diagram deployment (deployment diagram)
  18. Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya

Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. (Yuni Sugiarti, 2013:34)[22]

Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) di antaranya sebagai berikut: (Nugroho, 2010:16)[21]

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:.
  12. a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test .

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu .

  13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  14. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisis SWOT

Freddy Rangkuti (2011:64),[23] berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”. sedangkan menurut Suyatno Risza (2010:174),[24] “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011),[14] “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64),[23] berpendapat bahwa “Matrix Threats-Opportinities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks

Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang

2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada

3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman

Gambar 2.2. Tipe Strategi SWOT

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP

Menurut Agus Saputra (2012:2),[25] “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di maintenance”. Sedangkan menurut Sibero (2011:49),[26] “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”. Sementara itu Anhar (2010:3),[27] berpendapat bahwa “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis dan pengembangan web

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kurniawan (2010:6),[28] “ MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDMS (Relational Database Management Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.Sedangkan Alexander F. K. Sibero (2011:97),[26] berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.Sementara itu Wahana Komputer (2010:26),[29] berpendapat bahwa “MySQL adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source”.

Menurut Budi Raharjo (2011:21),[30] “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Sementara itu Anhar (2010:21),[27] berpendapat bahwa “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDMS (Relational Database Management Sistem) dan Database yang termasuk DBMS bersifat open source

Perintah Dasar Database MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:22),[30] dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:.

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE.
  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database.
  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database.
  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.
  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...).
  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel.
  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan.
  8. Mengisikan data: INSERT INTO tabel (kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO tabel SET kolom1= „data_kolom1.
  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel.
  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria.
  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM tabel WHERE kriteria.
  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria.
  13. Menghapus tabel: DROP tabel.
  14. Menghapus database: DROP database.
  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

Tipe Data MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:31),[29] Data Numerik adalah salah satu bentuk data berupa angka, baik berupa bilangan bulat maupun bilangan real. MySQL memiliki tipe data numerik di antaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Tipe Data Numerik Integer

Tabel 2.2. Tipe Data Numerik Floating Point

Tabel 2.3. Tipe Data String TEXT/BLOB

Tabel 2.4. Tipe Data String Selain TEXT/BLOB

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

Imansyah (2010:4),[31] berpendapat bahwa “Xampp adalah installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam satu paket”. Sementara menurut Puspitasari (2011:1),[32] “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”. Sedangkan Kartini (2013:27-26),[33] berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi

Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26),[33] Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

Konsep Dasar Notepad++

Definisi Notepad++

Notepad++ adalah suatu text editor yang berjalan pada Operating System (OS) Windows. Notepad++ disini menggunakan komponen-komponen Scintilla agar dapat menampilkan dan menyunting text dan berkas source code berbagai bahasa pemrograman. Notepad++ didistribusikan sebagai Free Software (gratis) Proyek ini dilayani oleh Sourceforge.net dengan telah diunduh lebih dari 27 juta kali dan dua kali memenangkan penghargaan Source Forge Community Choice Award for Best Developer Tool.

Pengembang dari Notepad++ disini adan Don Ho yang diriliskan pada tanggal 24 November 2003, dengan memiliki license dari GNU General Public License dengan ukuran program yang kecil yaitu 5.5MB. Bahasa pemrograman yang didukung oleh notepad++ adalah bahasa C++ karena fungsi-fungsinya yang dimasukan kedalam daftar fungsi dan kata-katanya akan berubah sesuai dengan makna kata C++. Berikut ini adalah bahasa pemrograman yang didukung oleh Notepad++ sejak dirilis pada versi 5.9.3 :

  1. ActionScript, Ada, ASP, Assembler, autoIt.
  2. Batch.
  3. C, C++, C#, Caml, Cmake, COBOL, CSS.
  4. D, Diff.
  5. Flash ActionScript, Fortran
  6. Gui4CLI.
  7. Haskell, HTML.
  8. Berkas INI, InnoSetup.
  9. Java, Javascript, JSP.
  10. KiXtart.
  11. LISP, Lua.
  12. Makefile, Matlab, MS-DOS.
  13. NSIS.
  14. Objective-C.
  15. Pascal, Perl, PHP, Postscript, PowerShell, Properties file, Python.
  16. R, Resource file, Ruby.
  17. Shell, Scheme, Smalltalk, SQL.
  18. TCL, TeX.
  19. Pascal, Perl, PHP, Postscript, PowerShell, Properties file, ython.
  20. XML.
  21. YAML.

Konsep Dasar Android

Definisi Android

Nazruddin Safaat H (2011:1)[34] menyatakan “ Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyedikan platform terbuka bagi para pengembang untuk mendapatkan aplikasi mereka”. Sedangkan menurut Stephanus Hermawan S (2011:1):[35]” Android merupakan OS Mobile yang tumbuh di tengah OS lainnya yangberkembang dewasa ini “OS lainnya seperti Windows Mobile, I-phone OS, Symbian dan masih banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan diatas perangkat hardware yang ada.Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu , adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekalipun atau data sistem sendiri. Bahkan pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan menggantikanya dengan aplikasi pihak ketiga.

Andorid juga merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh android Inc. Yang kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Dalam usaha mengembangkan Android, pada tahun 2007 dibentuklah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium dari beberapa perusahaan, yaitu Texas Intruments, Broadcoam Corporation, Google, HTC, Intel, LG, Marvell, Technology Group, Motorola, Nvidia, Qualcomm, Samsung Electronics, Sprint Nextel dan T- Mobile dengan tujuan mengembangkan standar terbuka untuk perangkat mobile. Pada tanggal 9 Desember 2008, ia diumumkan bahwa 14 anggota baru akan bergabung proyek Android, termasuk paket Video, ARM Holdings, Atheros Communication, Asustec Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Pic.

Kelebihan Android

Menurut Hanif Irysad (2015:7), kelebihan android disbanding pesaing-pesaingnya:

  1. User Friendly
  2. Dalam artian android sangat-sangat mudah dioperasikan, orang yang buta android pun akan mampu mengoperasikanna dalam waktu yang singkat

  3. Bersifat Open Source
  4. Karena Android dibangun di atas kernel Linux, maka siapa pun dapat mengembangkan dan memodifikasi android tanpa harus membayar

  5. Merakyat
  6. Sistem operasi ini sangat cocok berbagi kalangan, dari kelas bawah sampai kelas atas sangat bbanyak yang menggunakan android. Jadi tidak heran sistem operasi ini sangat popular di masyarakat

  7. Dukungan berbagai aplikasi
  8. Android didukung oleh ribuan bahkan jutaan aplikasi yang tersedia umtuk menunjang kinerja android

Konsep Dasar Basic4Android

Definisi Basic4android

Basic4Android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4Android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah No Dependencies (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

Gambar 2.3 Contoh Tampilan B4 Android

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Tim Ems (2014:1)[36] dalam buku yang berjudul Teori dan Praktik PHP-MySQL untuk Pemula menyatakan, “Web adalah sebuah aplikasi web, karena melakukan action tertentu dan membantu melakukan kegiatan tertentu.” Website memiliki satu ciri, yaitu terdiri dari halaman-halaman web (web page).Apabila website diibaratkan sebuah buku, webpage adalah halam-halamanya. Website adalah kumpulan halaman web yang diletakan dalam satu tempat/site/situs. Jadi, di dalam website terdapat halaman-halaman web berserta file-file pendukungnya, seperti gambar, video, dan file digital lain yang diletakan dalam satu tempat yang diidentifikasi melalui nama domain (domain name) dan alamat ip (IP address).

Sebuah website biasanya di-host di minimal satu web server.Untuk mengkases webserver, diperlukankoneksi internet 9untuk kasus umum), atau koneksi intranet (untuk web server local di jaringan).Jadi komputer pengakses (client) mengakses computer tempat letaknya web server (server) dan kemudian mengakses halaman-halaman web tersebut

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Nidhra Srinivas and Dondeti Jagruthi (2012),[37] “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification”. (“Pengujian black box juga disebut pengujian fungsional, teknik pengujian fungsional yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi”). Sementara itu Agustiar Budiman (2012:4),[38] menyatakan bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Unde Test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya.Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak

2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

3. Menentukan output untuk suatu jenis input

4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi

5. Melakukan pengujian

6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan

7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji

Metode Pengujian dalam Black Box

Menurut Roger S. Pressman (2010)[39] Black Box Testing atau Pengujian Kotak Hitam atau juga disebut Behavioral Testing, berfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak. Artinya, teknik Black Box Testing memungkinkan untuk mendapatkan set kondisi masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning
  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati

  3. Boundary Value Analysis
  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba.BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output

  5. Cause-Effect Graphing Techniques
  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti empat tahapan berikut:

    a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph

    c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  7. Comparison Testing
  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing

  9. Sample and Robustness Testing
  10. a. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    b. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  11. Behavior Testing dan Performance Testing
  12. a. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  13. Requirement Testing
  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

  15. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Adi Nugroho (2010:10),[21] berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”. Sedangkan Suryo Guritno (2011:302),[40] berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

Jenis-jenis Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302)[40].

  1. Tahapan Elisitasi
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatTu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86),[40] Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.[41] Sedangkan menurut Mulyandi (2013:17-153),[42] “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian

Manfaat Literature Review

Menurut Soleh (2013: 17-71), berpendapat bahwa “Literatur review” diperlukan sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjagan (identifygaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian dibidang yang sama”.

Bentuk-Bentuk Literature Review

Menurut Guritno (2011:93),[40] terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat populer dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review).Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Arip Saripudin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
  2. [Arip Saripudin 2010] dalam penelitian yang berjudul sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis intranet, penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis intranet untuk sistem informasi inventaris pengadaan barang di FDI dan meningkatkan kualitas laporan sehingga lebih akurat, tepat dan cepat ketika dibutuhkan karena proses kegiatan persediaan barang yang dilakukan FDI masih dengan cara manual sehingga informasinya kurang akurat. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi pada bagian Subag Umum pada Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan melakukan wawancara dengan Kabag TU dan Pudek II/PPK FDI. Setelah data diolah sistem yang diusulkan terhadap permasalahan yang dihadapi yaitu dengan memberikan sistem inventaris pengadaaan barang yang terintegrasi dengan Bagian Umum, Kabag TU, Pudek II dan yang mengajukan permintaan barang yang dibutuhkannya. Kekurangan dari sistem yang berjalan yaitu tidak terintegrasinya staf yang melayani permintaan pemakai dalam sistem yang berjalan dan belum adanya laporan yang disusun secara sistematis. Kelebihan dari sistem yang diusulkan lebih otomatis dan lebih terintegrasi antara staff Subag Umum dengan para Sub bagian lain, dalam penyimpanan lebih otomatis dan lebih mudah, laporan tersusun lebih sistematis sehingga pekerjaan lebih efisien. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan aplikasi sistem informasi inventaris pengadaan barang yang telah dikembangkan dapat membantu dan mempermudah kegiatan Sub Bagian Umum dalam proses pendataan inventaris barang, permintaan-permintaan barang, serta pengajuan pengadan barang serta pelaporan-pelaporan kepada pimpinan

  3. Tinjauan studi dari penelitian Akhmad Solikhin dan Berlian Kusuma Riasti, 2013
  4. [Akhmad dan Berlian 2013] dalam penelitian yang berjudul pembangunan sistem informasi inventarisasi sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web, penelitian ini bertujuan agar terbangunnya suatu sustem informasi inventarisasi sekolah di linkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang yang dapat membantu proses koordinasi antara sekolah dengan dinas pendidikan terkait. Sistem ini dibuat karena sistem inventaris sekolah masih konvensional sehingga kesulitan dalam pencarian informasi, pelaporan serta pengelolaannya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sistem usulan yang diusulkan yaitu dengan membuat suatu sistem informasi inventaris sekolah yang terkomputerisasi. Kelebihan dari sistem yang sudah terkomputerisasi yaitu pengelolaan data inventaris menjadi mudah jika dibandingkan dengan sistem konvensional, tersedianya informasi inventaris sekolah yang cepat, akurat, dan tepat waktu saat dibutuhkan dan pengambilan keputusan pengadaan barang dapat dilakukan dengan lebih cepat karena tersedianya informasi yang berkualitas

  5. Tinjauan studi dari penelitian Benny Rahardja, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2011
  6. [Benny 2011] dalam penelitian yang berjudul sistem informasi inventaris SMK Rajasa Surabaya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada user (pihak lembaga) untuk dapat membuat suatu laporan pengajuan pengelolaan barang yang ada pada SMK Rajasa Surabaya sehingga mengefisiensi waktu dibandingkan dengan mencatat transaksi dengan cara manual atau menggunakan aplikasi standart. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sistem usulan yang diusulkan yaitu membuat suatu aplikasi clien server lembaga agar dapat dimanfaatkan oleh pihak lembaga dan dapet melakukan kegiatan inventarisasi barang seperti mencatat data-data pembelian barang, membuat laporan barang, membuat pengajuan barang dan mencatat nilai penyusutan barang

  7. Tinjuan studi dari penelitian Muhammad Romzi, AMIK AKMI Baturaja, 2014
  8. [Romzi 2014] dalam penelitian yang berjudul rancang bangun sistem informasi inventaris laboratorium AMIK AKMI Baturaja, penelitian ini bertujuan untuk mengahsilan rancangan sistem informasi inventaris pada laboratorium AKMI Baturaja yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan sistem informasi inventaris karena sistem yang berjalan saat ini masih secara manual sehingga pembuatan laporan pengajuan barang lambat, terjadinya penyimpangan dalam pengajuan permohonan, tidak memiliki data yang detil tentang spesifikasi computer, tidak dapat mengetahui masa umur pakai komputer dan komponen. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu mempermudah dalam mengelola data inventaris dan mempermudah dalam menghasilkan laporan inventaris

  9. Tinjauan studi dari penelitian Gentisya Tri Mardiani, Universitas Komputer Indonesia, 2013
  10. [Gentisya 2013] dalam penelitian yang berjudul sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur berbasis web, penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur dengan berbasis web, karena pengelolaan data perangkat yang terdapat di PT Telkom Cianjur memiliki banyak permasalahan seperti, data pendistribusian perangkat kepada karyawan tidak terpantau karena data perangkat berlum terorganisasi dengan data karyawan, sehingga apabila karyawan tersebut pindah jabatan atau tidak menggunakan kembali perangkat tersebut, informasinya menjadi tidak jelas dan datanya menjadi tidak akurat, kemungkinan adanya duplikasi data, serta menumbulkan ketidaksesuaian data dengan bukti fisik perangkat di lapangan. Tujuan dari sistem yang akan dibuat yaitu melakukan proses monitoring untuk memastikan kesesuaian data dan kejelasan informasi terjaga dengan baik dan melakukan proses pemantauan terhadap data pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat dilakukan agar keakuratan dan kejelasan informasi serta kesesuaian antar sumber data dan bukti fisik di lapangan dapat terjaga. Kekurangan dari sistem tersebut yaitu proses pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat ditambahkan proses cetak berita acara distribusi perangkat kepada setiap karyawan yang menggunakan perangkat tersebut dan tampilan dari aplikasi perlu adanya pengembangan agar lebih baik

Dari semua Literature review diatas, penyusun menyimpulkan Literature review persediaan barang yang mereka buat dengan web sudah terlalu banyak digunakkan, sehingga penyusun ingin mengembangkan pembuatan aplikasi berbasis android untuk sistem informasi persediaan barang di PT. Sumber Alfaria Trijaya TBK dengan meningkatkan kualitas pengecekan stok dan penambahan barang sehingga lebih akurat, tepat dan cepat ketika dibutuhkan

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari-hari yang dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan barang-barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT HM Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan pemegang saham PT Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo sebesar 49%. PT Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang.

Pada tanggal 27 Juni 2002, PT HM Sampoerna Tbk secara resmi merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT Alfa Retailindo Tbk. Saham HM Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa. Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2005 Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua toko berada di pulau Jawa.

Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”..

Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung.

Awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki Pasar Bali.

Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

Tugas dan Wewenang

  1. Board Of Commisioners
  2. a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha dan memberikan nasihat kepada direktur

    b. Dalam melakukan tugas dewan direksi berdasarkan pada kepentingan perusahaan dan sesuai denagn maksud dan tujuan perusahaan

    c. Kewenangan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas - tugas tertentu direktur

    d. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat

    e. Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan saham dan saham-saham lainnya

    f. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan

  3. Audit Committe
  4. a. Melakukan penelaan terhadap informasi keuangan yang diterbitkan perusahaan.

    b. Penelaan atas ketaatan prusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan dibidang lain yang relevan

    c. Melakukan penelaan terhadap indepedensi dan objektivitas akuntan publik

    d. Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semuan resiko yang penting telah dipertimbangkan

    e. Melakukan penelaan juga terdapat pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan

  5. Board Of Directors
  6. a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

    b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer).

    c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

    d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.

    e. Mengurus dan mengelolah perusahaan untuk kepentingan perusahaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan

    f. Melaksanakan kepengurusan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman) usaha yang ditentukan dalam UU Perusahaan

  7. Corporate Audit
  8. a. Menyediakan penipuan deteksi, investigasi dan pengalaman forensik akuntansi dan keahlian untuk program monitoring.

    b. Melakukan analisis data akun laporan keuangan (buku besar umum), pngeluaran (hutang, waktu dan biaya), informasi dan data lainnya.

    c. Mengembangkan prosedur dan analisis untuk mengidentifikasi tren yang tidak biasa atau pola dan anomali antara data-data.

    d. Mengembangkan dan menerapkan prosedur investigasi dengan tren yang tidak biasa atau pola dan anomali untuk disposisi.

    e. Membuat rencana yang efektif, mengkoordinasi dan melakukan audit berkala wilayah operasional dan keuangan sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disetujui.

    f. Berinteraksi dengan manajer senior.

    g. Mendokumentasikan kertas kerja dan hasil audit dan keterlibatan konsultan.

    h. Menyediakan kepemimpinan yang tepat dan mentoring untuk staf audit Korporasi untuk mencapai tujuan edit.

  9. Corporate Legal
  10. a. Mengurusi urusan RUPS dan perubahan anggaran dasar.

    b. Persiapan merger, akuisisi bila ada kemungkinan seperti itu.

    c. Perpanjangan HGB-HGU aset tanah milik perusahaan.

    d. Mengurus perizianan perpanjangan TDP, NPWP, dan pembuatan API.

    e. Mengawal business development (berkaitan dengan perjanjian-perjanjian).

    f. Mereview usulan pembuatan/perubahan SOP.

    g. Mengawal ketentuan dan peraturan yang baru.

  11. Operation
  12. a. Mengawasi kegiatan operasi.

    b. Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan.

    c. Membuat rancangan produk yang dipesan.

    d. Membuat keputusan harian sehubungan dengan kegiatan di Alfamart.

  13. Marketing
  14. a. Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran.

    b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

    c. Sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan.

    d. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran.

    e. Membuat laporan pemasaran kepada direksi.

  15. Merchandising
  16. a. Memajang/mendisplay dan menata produk.

    b. Menjaga kebersihan produk dan pajangan.

    c. Menjalankan semua program promosi peruasahaan.

    d. Menjalankan tugas kunjungan sesuai dengan rencana kerja.

    e. Merapikan, menata, membersihkan produk dengan standar perusahaan.

    f. Mengecek harga jual produk dan kompetitor.

    g. Memastikan jadwal pengiriman barang.

    h. Membuat laporan RDC dan laporan hasil kerja.

    i. Mengganti produk yang rusak.

    j. Mengecek dan merealisasikan program promosi.

    k. Menyelesaikan masalah di Gerai.

    l. Menginformasikan perubahan Planogram dan Display.

    m. Memberikan informasi tentang produk baru.

  17. Property Development
  18. a. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian properti dan lingkungan di wilayah usaha perusahaan dan lingkungannya.

    b. Menyusun program pengendalian properti sesuai dengan rencana investasi serta melakukan evaluasi secara periodik.

    c. Menyelenggarakan pengelolahan data dan penyimpanan dokumen asli properti.

    d. Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu.

  19. IT
  20. a. Bertanggung jawab memelihara sistim jaringan.

    b. Mengoptimalisasi perangkat IT atau server yang ada di Alfamart.

  21. Finance
  22. a. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status hutang atau piutang.

    b. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu.

    c. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu.

    d. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif.

    e. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran.

    f. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar.

    g. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen.

    h. Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada atau tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan.

  23. Human Capital
  24. a. Memperbaiki dan memperhatikan mutu karyawan.

    b. Menyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

  25. Corporate Development
  26. a. Bertugas merencanakan, merancang dan menyajikan presentasi yang menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru.

    b. Memberikan bantuan mentoring kepada pejabat fundraising perusahaan.

  27. Franchise
  28. a. Menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli.

    b. Menjaga image produk waralaba.

    c. Membayar Franchise fee dan royalti fee.

  29. Corporate Affair
  30. a. Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan eksternal.

    b. Mengurus hal-hal seperti buletin karyawan, laporan bisnis tahunan dan siaran pers.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur Barang Masuk

Proses barang masuk ke dalam gudang, yaitu: Toko tutup malam tiap hari, mengirimkan data laporan ke gudang, data ini berisi data sales, data recipt barang, data retur barang, data koreksi barang dan data inventori barang selama 1 hari aktivitas toko. Kemudian gudang terima data laporan dari masing-masing toko dan gudang melakukan proses pengadaan barang toko dari masing-masing data laporan toko yang sudah terkumpul, quantity pengadaan barang diambil berdasarkan data inventory toko, memperhitungkan sisa stok dari masing-masing jenis barang

Gudang melakukan pencarian barang sesuai dengan quantity masing-masing jenis barang yang dibutuhkan oleh masing-masing toko, quantity pengadaan barang masing-masing toko berbeda tergantung stok masing2 toko. Barang yang sudah dicari dimasukkan kedalam sistem, yang nanti akan membentuk data PO (purchase order) yang akan dikirim ke toko via email. Barang yang sudah masuk ke sistem akan dimasukkan kedalam truk pengiriman untuk dikirim sesuai dengan toko masing-masing

Prosedur Pembuatan Laporan

Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang ketika barang datang ke toko, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh pejabat toko ketika truk pengiriman datang di toko, pejabat toko melakukan recipt Laporan Penerimaan Barang dengan menggunakan PDT.

Pejabat toko akan memeriksa dan menghitung barang menggunakan mesin PDT. Lalu jika pemeriksaan yang dilakukan sudah selesai maka akan dilaporkan ke kepala toko serta memeriksa di database web admin tentang persediaan barang di toko Alfamart.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.2 Use case Diagram yang Sedang Berjalan pada PT Sumber Alfaria Trijaya

Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada Pada PT Sumber Alfaria Trijaya, yaitu sebagai berikut:

a. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Inventory Control pada Pada PT Sumber Alfaria Trijaya.

b. Tiga actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Kepala Toko, Gudang, dan Pejabat Toko.

c. Lima use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: mengirim data laporan dengan include menerima data laporan, melakukan pencarian dan membuat PO barang, mengirim barang dan menerima barang.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.3 Activity Diagram proses Barang Masuk

Activity diagram pada proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. Satu initial node sebagai objek yang di awali.

b. Lima activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: kepala toko mengirimkan data laporan gudang, lalu gudang menerima data laporan. Bagian gudang pusat akan mencari dan mengirimkan barang ke toko. Bagian Pejabat Toko menerima dan mengimput barang ke gudang cabang toko.

c. Satu initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 3.4 Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Activity diagram pada prosedur pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitu sebagai berikut:

a. Satu initial node sebagai objek yang di awali.

b. Empat activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: bagian pejabat toko melakukan pengecekan stok barang di dalam toko, lalu membuatkan laporan dan menyerahkan hasil laporannya kepada kepala toko.

c. Satu initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram Proses Barang Masuk

Gambar 3.5 Sequence Diagram Proses Barang Masuk

Diagram di atas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. Dua actor yang melakukan kegiatan, yaitu gudang pusat dan pejabat toko.

b. Tiga lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

c. Lima message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: gudang pusat menerima data laporan stok dan melakukan pencarian serta membuat PO barang, lalu gudang pusat mengirim barang kepada toko, kemudian bagian pejabat toko akan mengecek kondisi dan jumlah barang. Setelah barang dicek, lalu barang dimasukan ke dalam toko.

Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan

Diagram di atas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. Dua actor yang melakukan kegiatan, yaitu pejabat toko dan kepala toko.

b. Dua lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

c. Tiga message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pejabat toko akan mengecek stok barang yang ada di dalam toko dan membuatkan laporan persediaan barang, kemudian menyerahkan hasil laporannya kepada kepala toko.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Untuk mendukung proses analisis SWOT, penulis terlebih dahulu melakukan marketing mix 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1 Marketing mix 7P

Marketing mix 7P

Kemudian akan dilanjutkan dengan analisis SWOT, faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa toko, tempat istirahat karyawan, dan kendaraan untuk parkir dan menurunkan barang, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini, sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan. Analisis SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu:

Tabel 3.2 ANALISIS SWOT

Analisis SWOT

Metode Analisis Berdasarkan Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisis Masukan

Analisis masukan adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika kasir/pejabat toko memberikan data laporan kepada bagian gudang

  1. Nama Masukan : Data Laporan
  2. Fungsi : Sebagai catatan barang masuk.

    Sumber : Kasir/Pejabat toko.

    Media : Email.

    Distribusi : Kasir/Pejabat toko ke petugas bagian gudang.

    Frekuensi: Setiap permintaan pesanan barang dari Toko, lalu gudang akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan.

    Format : Email.

    Keterangan : Berisi daftar barang yang di pesan oleh toko.

Analisis Proses

Analisis proses adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil umpan balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada

  1. Nama modul : Permintaan pemesanan
  2. Masukan : Daftar pesanan barang dari took

    Keluaran : Catatan pesanan barang

    Ringkasan proses: Proses ini akan menghasilkan data laporan pemesanan terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing toko

Analisis Keluaran

Analisis keluaran adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

  1. Nama keluaran : Faktur Pengiriman
  2. Fungsi : Mencetak dan menampilkan permintaan dari toko

    Media : Kertas NCR rangkap dua (putih dan merah)

    Rangkap : Dua lembar

    Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk toko dan lembar 2 (merah) untuk gudang

Permasalahan yang Dihadapi

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses persediaan barang di Alfamart sudah terkomputerisasi, yaitu seperti pengecekan barang di dalam toko sudah menggunakan mesin PDT, tetapi dalam pengecekan barang data persediaan yang dilakukan dalam proses pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, karena masih menggunakan kabel UTP 45

Lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang dijual adalah barang-barang makanan dan kosmetik yang mempunyai tanggal kadaluarsa yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang masuk ke dalam toko tidak di catat tanggal berapa kadaluarsanya dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam toko. Jika terjadi penumpukan barang yang tidak laku terjual itu bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa dijual dan masih berapa lama barang tersebut memiliki masa kadaluarsa

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT Sumber Alfaria Trijaya masih belum efektif dan efisien

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Berbasis Barcode Scanner Android ”, lalu memanfaatkan kelemahan perusahaan dalam menangani pengimputan persediaan barang untuk mempermudah dalam pencarian stok barang dan menjadikannya sebagai alat yang digunakan oleh perusahaan untuk melihat persediaan barang di toko, serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam toko yang belum terjual. maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem monitoring inventory control

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M = Mandatory (Yang Diperlukan)

D = Desirable (Yang Diinginkan)

I = Inessential (Yang Tidak Mutlak Diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operasional

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Elisitasi Tahap Final

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem informasi persediaan barang pada PT Sumber Alfaria Trijaya, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 Final Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan umumnya sudah membaik, tetapi masih kurang efektif dalam proses sistem informasi peersediaan barang menggunakan komputer. Adapun kelemahan dari sistem tersebut adalah apabila terjadi gangguan koneksi atau error sehingga jaringan terputus dan masih menggunakan mesin scanner barcode dengan kabel utp. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak di dapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin (Pejabat Toko)
  2. a. Melakukan Log-in

    b. Menampilkan home

    c. Menampilkan Menu Update Barang

    d. Menampilkan Menu Cek Stok Barang

    e. Log out

    f. Exit

Diagram Rancangan Sistem

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML.6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram .

Use Case Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin yang Diusulkan pada Android

Bedasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan pada Android terdapat:

a. Satu sistem, mencakup seluruh kegiatan Pejabat Toko

b. Satu actor, melakukan kegiatan yaitu Pejabat Toko

c. Sebelas use case, yang dilakukan actor diantaranya: login, verifikasi login benar, verifikasi login salah, menu home, menu penambahan barang, menggunakan scanner barcode, menu cek stok barang, menggunakan scanner barcode, log out, balik ke log in, exit

Use Case Diagram Sistem yang diusulkan pada Web

Gambar 4.2 Use case Diagram Admin yang diusulkan pada Web

Dapat dijelaskan pada gambar 4.2 diatas adalah use case yang diusulkan pada Pada PT Sumber Alfaria Trijaya, yaitu sebagai berikut:

a. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Inventory Control pada Pada PT Sumber Alfaria Trijaya

b. Tiga actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Kepala Toko, Gudang, dan Pejabat Toko

c. Lima use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: mengirim data laporan dengan include menerima data laporan, melakukan pencarian dan membuat PO barang, mengirim barang dan menerima barang

Activity Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar 4.3 Activity Diagram Admin Sistem yang diusulkan pada Android

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram sistem yang diusulkan pada Android terdapat:

a. Satu Initial Node, objek yang diawali

b. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin (Pejabat Toko)

c. Enam Action State, berawal dari login, masukan username dan password apabila bernilai salah akan kembali ke login dan apabila benar akan dilanjutkan, menu home, penambahan barang, pengecekan barang, exit

Activity Diagram proses Barang Masuk pada Web

Gambar 4.4 Activity Diagram proses Barang Masuk pada Web

Activity diagram pada proses barang masuk yang diusulkan pada Web, yaitu sebagai berikut:

a. Satu initial node sebagai objek yang di awali

b. Lima activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: kepala toko mengirimkan data laporan gudang, lalu gudang menerima data laporan. Bagian gudang pusat akan mencari dan mengirimkan barang ke toko. Bagian Pejabat Toko menerima dan mengimput barang ke gudang cabang toko

c. Satu initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin(Pejabat Toko) yang diusulkan pada Android

Bedasarkan gambar 4.5 sequence diagram Admin(Pejabat Toko) yang diusulkan terdapat:

a. Satu actor yang melakukan kegiatan yaitu admin (pejabat toko)

b. Lima lifeline yaitu login, home, menu penambahan barang, menu cek stok barang, exit

c. Tujuh message antara lain: login, masukan username dan password, verifikasi, menampilkan menu home, penambahan barang, mengecek stok barang, keluar aplikasi

Class Diagram yang diusulkan pada Android

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang diusulkan pada Android

Berdasarkan gambar 4.6. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. Enam class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya: admin, data_barang, barang_keluar, barang_masuk, jenis, data_persediaan

b. Lima multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama Field : user_login
  2. Media : harddisk

    Isi : id_user, nama_user, pswd_user, level

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 58

    Tabel 4.1 Tabel Struktur user_login

  3. Nama Field : data_barang
  4. Media : Harddisk

    Isi : barcode, nama_barang, jenis_barang, harga

    Primary Key : barcode

    Panjang Record : 73

    Tabel 4.2 Tabel data_barang

  5. Nama Field : barang_masuk
  6. Media : harddisk

    Isi : id_masuk, tgl, barcode, jumlah

    Primary Key : id_masuk, barcode

    Panjang record : 58

    Tabel 4.3 Tabel barang_masuk

  7. Nama Field : barang_keluar
  8. Media : harddisk

    Isi  : id_keluar, tgl, barcode, jumlah

    Primary Key : id_keluar, barcode

    Panjang record : 58

    Tabel 4.4 Tabel barang_keluar

  9. Nama Field : data_persediaan
  10. Media : harddisk

    Isi : barcode, stok_akhir

    Primary Key : barcode

    Panjang record : 30

    Tabel 4.5 Tabel data_persediaan

  11. Nama Field : jenis
  12. Media : harddisk

    Isi : id_jenis, jenis_barang

    Primary Key : id_jenis

    Panjang record : 43

Tabel 4.6 Tabel jenis

Flowchart Program yang diusulkan pada Android

Flowchart Admin yang diusulkan pada Android

Gambar 4.7 Flowchart admin yang diusulkan pada Android

Rancangan Prototype

Prototype Android

Prototype Halaman Login di Android

Gambar 4.6 Prototype Halaman Login Android

Prototype Halaman Home di Android

Gambar 4.7 Prototype Halaman Home Penjaga Toko

Prototype Menu Penambahan Barang di Android

Gambar 4.8 Prototype Menu Penambahan Barang di Android

Prototype Menu Cek Stok Barang di Android

Gambar 4.9 Prototype Menu cek Stok Barang di Android

Prototype Web

Prototype Login pada Web

Gambar 4.10 Prototype Menu Login pada Web

Prototype Menu Home pada Web

Gambar 4.11 Prototype Menu Home pada Web

Prototype Menu Data Master pada Web

Gambar 4.12 Prototype Menu Data Master pada Web

Prototype Menu Transaksi Barang Masuk pada Web

Gambar 4.13 Prototype Menu Transaksi pada Web

Prototype Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Gambar 4.14 Prototype Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Prototype Menu Laporan Barang Masuk pada WEB

Gambar 4.15 Prototype Menu Laporan Barang Masuk pada Web

Rancangan Tampilan Program

Tampilan pada Android

Tampilan Menu Login pada Android

Gambar 4.16 Tampilan Menu Login pada Android

Tampilan Halaman Home pada Android

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Home pada Android

Tampilan Menu Penambahan Barang di Android

Gambar 4.18 Tampilan Menu Penambahan Barang di Android

Tampilan Menu Cek Stok Barang di Android

Gambar 4.19 Tampilan Menu cek Stok Barang di Android

Prototype Web

Tampilan Login pada Web

Gambar 4.20 Tampilan Menu Login pada Web

Tampilan Menu Home pada Web

Gambar 4.21 Tampilan Menu Home pada Web

Tampilan Menu Data Master pada Web

Gambar 4.22 Tampilan Menu Data Master pada Web

Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk pada Web

Gambar 4.23 Tampilan Menu Transaksi pada Web

Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Gambar 4.24 Tampilan Menu Transaksi Barang Keluar pada Web

Tampilan Menu Laporan Barang Masuk pada WEB

Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan Barang Masuk pada Web

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut;

  1. Spesifikasi Hardware CPU
  2. Processor : Intel(R) Core(TM) i3 M370 @ 2.4GHz(4 CPUs) ~2.4GHz VGA : Intel(R) HD Graphic (core i3)
  3. Processor : Intel(R) Core(TM) i3 M370 @ 2.4GHz(4 CPUs) ~2.4GHz VGA : Intel(R) HD Graphic (core i3)
  4. Monitor : Generic PnP Monitor Asus 14”
  5. Mouse : Optical (Logitech)
  6. Keyboard : Standard PS/2 Port TouchPad
  7. Hard Disk : 500 GB (SATA)

Spesifikasi Hardware Smartphone

  1. Android OS Jelly Bean (4.2.2)
  2. Chipset Mediatek MT6589
  3. CPU Quad-core 1.2 GHz Cortex-A7
  4. GPU powerVR SGX544
  5. Internal Memory 8GB
  6. RAM 2GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

  1. Windows 7 Enterprise Edition 32 bit
  2. Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition
  3. Notepad ++
  4. XAMPP
  5. Google Chrome (Browser)
  6. B 4 Android

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

  1. Pada Android : Penjaga Toko
  2. Pada Web Admin : Kepala Toko

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem

Blackbox Testing pada Android

Tabel 4.8 Blackbox Testing pada Android

Blackbox Testing pada Web

Tabel 4.9 Blackbox Testing pada Web

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada penambahan barang jika jumlah stok barang yang ada di gudang dengan jumlah barang baru masuk maka, sistem pada smartphone yang berbasis android akan memunculkan informasi berupa tampilan yang menyatakan bahwa persediaan stok akan menambahkan stok yang ada di gudang dengan stok barang yang baru masuk, agar mengetahui dan dapat mengupdate stok barang yang ada digudang sesuai dengan jumlah yang tersedia sesuai dengan informasi persediaan jumlah barang.

Schedulle Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.10 Schedul Implementasi

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem persediaan barang yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien namun masih menggunakan mesin PDT yang menggunakan kabel UTP yang membuatnya ribet harus membawa kabel sana sini.
  2. Untuk mengetahui jumlah stok persediaan barang, sistem di PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk menggunakan alat PDT dengan kabel UTP 45 sedikit menyulitkan dalam penggunaannya, sedangkan dengan aplikasi Scanner Barcode berbasis Android lebih praktis karena tidak harus menggunakan kabel untuk penggunaannya.
  3. Untuk mengetahui jumlah stok persediaan barang, sistem di PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk menggunakan alat PDT dengan kabel UTP 45 sedikit menyulitkan dalam penggunaannya, sedangkan dengan aplikasi Scanner Barcode berbasis Android lebih praktis karena tidak harus menggunakan kabel untuk penggunaannya.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Setelah sistem dapat diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekukarangan pada sistem ini dapat diperbaiki dan tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang tumbuh pesat dan semakin canggih. Sehingga aplikasi Persediaan Barang berbasis Barcode Scanner Android ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam penggunaannya.
  2. Sistem aplikasi penjualan ini dapat dikembangkan lagi untuk laporan pembayaran di kasir.
  3. Perlu adanya evaluasi secara berkala untuk aplikasi Persediaan Barang berbasis Barcode Scanner Android ini untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 " Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Rosda"
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 " Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Andi "
  3. " Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatcs”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011"
  4. 4,0 4,1 " Nasution, Ruslan Efendi. 2012.” Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis”. Lampung: Unila "
  5. " Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka "
  6. " Murad, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT "
  7. " Eka Pratama, I Putu Agus. 2013. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika "
  8. 8,0 8,1 8,2 " Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: BumiAksara "
  9. " Indrajani,S.Kom.,MM. 2011. Perancangan Basis Data dalam All In One. Jakarta: Elex MediaKomputindo "
  10. 10,0 10,1 10,2 " Sutabri. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi "
  11. " Hartono, Bambang, Dr. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: RinekeCipta "
  12. " Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya "
  13. 13,0 13,1 13,2 " Yakub.2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: GrahaIlmu "
  14. 14,0 14,1 " Henderi, dkk. 2011. “Perencanaan Strategi SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Government”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011"
  15. " Junaidi,dkk. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan "
  16. " Tamodia, Widya.2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi "
  17. " Salangka, Ester. 2013. ”Penerapan Akuntansi Persediaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT. Emigas Sejahtera Minahasa”. Manado: Universitas Sam Ratulangi "
  18. 18,0 18,1 " Divianto. 2011. “Tinjauan Atas Planning, Replenishment (Skenario) Dan Activities Inventory Control”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya "
  19. " Rusdah. 2011. “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat”. Jakarta: Universitas Budi Luhur "
  20. 20,0 20,1 " Widodo. 2011. Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek Dengan UML. Yogyakarta: Grahailmu "
  21. 21,0 21,1 21,2 " Nugroho, Adi. 2010. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika "
  22. " Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Languege). Yogyakarta: GrahaIlmu "
  23. 23,0 23,1 " Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama"
  24. " Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius "
  25. " Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta : PT.Elex media koputindo "
  26. 26,0 26,1 " Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom "
  27. 27,0 27,1 " Anhar. 2010. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT Trans Media"
  28. " Kurniawan, Rulianto. 2010. Pengertian PHP. Yogyakarta: Graha Ilmu "
  29. 29,0 29,1 " Wahana Komputer.2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi "
  30. 30,0 30,1 " Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika "
  31. " Imansyah, Muhammad.2010. Membangun Toko Online dengan WordPress. Jakarta: Elex Media Komputindo "
  32. " Puspitasari A, Heni. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta "
  33. 33,0 33,1 " Kartini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM, 19 Januari 2013"
  34. " Nazruddin, Safaat H. 2011.”Android (Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan tablet PCBerbasis Android)”. Bandung: Informatika "
  35. " Hermawan, S. Stephanus.2011. Mudah Membuat Aplikasi Android.Yogyakarta :Andi Offset "
  36. " Tim Ems. 2014. Teori dan Praktik PHP-MySQL. Jakarta: Elex Media Komputindo "
  37. " Nidhra, Srinivas and Dondeti, Jagruthi. 2012.” Black Box and White Box Testing Techniques – a Literature Review”. University of Louisiana at Lafayette, USA International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2,June2012"
  38. " Budiman, Agustiar.2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”.Makalah, halaman: 4"
  39. " Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach, McGraw-Hill, New York, 68"
  40. 40,0 40,1 40,2 40,3 " Suryo Guritno, dkk. 2010. “Teory and Application of IT Research”. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT (2011:197)"
  41. " Guritno, Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application Of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Tangerang "
  42. " Mulyandi, dkk. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Lapora nPenggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia "

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan II)
  2. Formulir Seminar Proposal
  3. Formulir Pertemuan dengan Stekholder
  4. Formulir Final Presentasi
  5. Form Wawancara
  6. Surat Validasi Skripsi
  7. Surat Sidang Akademik
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Sudah Diambil
  9. KSTF
  10. Formulir Penilaian Objektif
  11. Final Draft Elisitasi
  12. Formulir Pendaftaran Sidang
  13. Surat Keterangan Dari Perusahaan
  14. Surat Pengantar Observasi
  15. Kwitansi pembayaran sks skripsi
  16. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
  17. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  18. Sertifikat IT Nasional dan International IT
  19. Sertifikat Prospek
  20. Sertifikat Toefl
  21. Daftar Nilai
  22. Katalog Produk
  23. CV
  24. Slide Presentasion
  25. Ijazah Terakhir

Contributors

Siti Nurhayati, Zaimi