SI1211472517

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN RUANG AULA

UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA

(STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211472517
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN

RUANG AULA

UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA

(STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472517
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN

RUANG AULA

UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA

(STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472517
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 08201
   
NID : 05060

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN

RUANG AULA

UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA

(STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472517
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN

RUANG AULA

UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA

(STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1211472517
Nama  : ALDIA ALFIANDA
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
(ALDIA ALFIANDA)
NIM : 12114712517

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 



 

ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, disetiap bisnis dan usaha dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan Sistem Informasi dalam dunia jasa. Peran sistem informasi pada jasa pengelolaan air sangat penting dalam mendukung kegiatan-kegiatan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Kecepatan pengolahan data dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap instansi, data maupun informasi yang harus diolah tentu tidak memungkinkan dilakukan semua dengan menggunakan cara manual. PDAM TKR Kabupaten Tangerang merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Tangerang. selama ini Perusahaan tersebut dalam sistem penjadwalan 3 ruang aula masih dengan menggunakan sistem manual. Penjadwalan ruang aula merupakan hal yang penting. Karena melalui ruang serba guna seperti aula inilah setiap bagian dari organisasi baik yang berada di dalam maupun di luar organisasi melakukan komunikasi langsung untuk memecahkan suatu masalah. PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang memiliki 3 ruang aula, yang biasanya dipakai meeting setiap bagian pada organisasi. Untuk membuat suatu sistem informasi Penjadwalan ruang aula yang baik maka dibutuhkan sebuah sistem yang memiliki tempat penyimpanan data yang baik. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan suatu sistem yang baru dalam melakukan Penjadwalan ruang aula. Adapun perancangan programnya menggunakan XAMMP software, bahasa pemograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan implementasi dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange). Hasil dari penelitian ini dalam bentuk aplikasi sistem penjadwalan ruang aula pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang ini dapat memberikan kemudahan dalam proses pendataannya.

Kata Kunci : Informasi, Penjadwalan, Aula, PDAM TKR Kabupaten Tangerang)


ABSTRACT

Along with the development of information technology, every business and businesses are required to conform with the advances in the world of Information Systems services. The role of information systems in water management services are critical in supporting the activities of PDAM TKR Kabupaten Tangerang . Speed data processing and delivery of information has a very important role for every institution, data and information that must be processed is certainly not possible to do all by using the manual method. PDAM TKR Kabupaten Tangerang is owned enterprises Tangerang Regency Government. The company has been in the scheduling system 3 Aula still using a manual system. Scheduling Aula is important. Because through the multipurpose room like this hall every part of the organization both inside and outside the organization to communicate directly to solve a problem. PDAM TKR Kabupaten Tangerang has 3 Aula, which is usually used every part of the organizational meeting. To create an information system Scheduling ballroom good it needed a system that has a good data storage. Based on the existing problems, the authors propose a new system of doing Scheduling hall. The design of the program using XAMMP software, programming language PHP and MySQL database, until the implementation stage with object oriented approach using UML (Unified Modeling Language). The results of this study in the form of application scheduling system PDAM TKR hall in Kabupaten Tangerang can provide convenience in pendataannya process.

Keywords : Information, Scheduling, Aula, PDAM TKR Kabupaten Tangerang

 



 

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN RUANG AULA UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN TATA KELOLA (STUDI KASUS 3 RUANGAN AULA PDAM TIRTA KERTA RAHARJA)".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Arief selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan Wisma Saham B16. Salam JANGKRIK !!.
  10. Sahabat-sahabat penulis selama bimbingan Skripsi, yaitu sahabat-sahabat penulis yang selalu menemani masa-masa kuliah dan Skripsi, Ufi Sanjaya, Mochamad Erie Oktavian, Reza Septika, Arry Hidayat, Diah Choirunnisa, Triessa Pratiwi, Janwar Nur Efendy, Puguh, Rafli, dan Hendra purnama.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



Tangerang, Juni 2016
ALDIA ALFIANDA
NIM. 12114727517

 


Daftar isi


 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

 



 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Diagram Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

 



 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ...

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang


Pengguna teknologi informasi terus meningkat dengan adanya internet. Teknologi internet dapat mendukung penggunaan informasi sebagai sarana dan pra sarana penjadwalan. Sebagai contohnya internet dapat digunakan untuk menyebarkan informasi penjadwalan. Teknologi ini sangat membantu untuk mendapatkan informasi yang lebih aktual dan dapat meningkatkan efisiensi tempat dan waktu. Salah satu pengaplikasian dalam kasus penyusunan jadwal aula ketika suatu institusi, organisasi, atau perorangan membutuhkan adanya ruang untuk pertemuan, silaturahmi, ataupun meeting, hal ini tentunya perlu komunikasi antara pihak terkait, penjaga ruangan, dan Recepsionist. Mungkin jika pihak yang membutuhkan ruangan sebelumnya sudah membicarakannya kepada peserta rapat dan meminjam ruangan jauh hari, hal ini tidak akan menjadi masalah. Akan tetapi jika hal ini tidak terencanakan, maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat menyampaikan permintaan dan informasi secara cepat.

Menyusun suatu penjadwalan, terutama penjadwalan ruang aula mungkin terlihat mudah, akan tetapi ketika sumberdaya yang ada semakin terbatas, tentunya membuat sebuah jadwal ruangan akan menjadi pekerjaan yang cukup memakan waktu yang lama. Beberapa sumberdaya yang biasanya dibutuhkan seperti ketersediaan ruangan, apakah ruangan tersebut memiliki kriteria yang cukup untuk mengadakan pertemuan, jumlah kursi, dan kebutuhan penunjang lainnya. Lalu peserta rapat atau pertemuan, apakah bias menyelesaikan permasalahan sampai batas waktu penyewaan aula. Dengan dibuatnya sebuah aplikasi penyusunan jadwal aula ini, diharapkan memudahkan user dalam mengatur penyusunan jadwal aula sesuai dengan sumberdaya dan batasan yang ada. Dengan aplikasi ini pula diharapkan memudahkan komunikasi antara pengelola ruangan dan peserta rapat dalam mengatur jadwal aula.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Ruang Aula Untuk Meningkatkan Manajemen Tata Kelola (Studi Kasus Pada 3 Ruangan Aula PDAM Tirta Kerta Raharja)”.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka masalah yang akan dikaji dalam penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penjadwalan ruang aula di PDAM Tirta Kerta Raharja Kab. Tangerang yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana tingkat efektivitas dan efisiensi sistem Penjadwalan ruang aula yang sedang berjalan saat ini
  3. Bagaimana sistem informasi yang diusulkan dapat menciptakan proses laporan yang cepat dan optimal?

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk meneliti dan menganalisa sistem pejadwalan yang sedang berjalan di PDAM.
    2. Mengidentifikasikan kelemahan sistem informasi penjadwalan ruang aula di PDAM Tirta Kerta Raharja, sehingga dapat menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mampu memberikan solusi yang terbaik
    3. Dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk langkah kedepan dari permasalahan, sekaligus mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.
  2. Tujuan Fungsional

    1. Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, terutama mahasiswa Raharja
    2. Sebagai bahan acuan atau literature review penulisan Laporan Skripsi pada masa yang akan datang.
  3. Tujuan Individual

    1. Memahami teknik untuk menganalisa data, sehingga mempermudah penulis untuk melakukan perancangan untuk sistem yang baru.
    2. Untuk melatih keterampilan menganalisa dan menulis laporan penelitian untuk dilakukan perancangan sistem yang akan diajukan.


    Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Bagi Akademis

    Untuk menambah pengalaman penulis dalam meneliti dan menganalisa sistem, dalam hal ini sistem informasi penjadwalan ruang aula di PDAM.

    2. Bagi Praktisi

    Untuk mengetahui kelemahan sistem yang sedang berjalan, dan mengajukan pergantian sistem baru yang lebih efektif dan efisien.

     

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup dan batasan masalah pada tulisan ini hanya mencangkup masalah sistem informasi penjadwalan tata kelola ruang aula di PDAM Tirta Kerta Raharja, Kab. Tangerang.

     

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    Berikut ini merupakan metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini :

    1. Metode Observasi

    Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan analisa penelitian.

    2. Wawancara

    Penulis melakukan wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan penelitian pada PDAM Tirta Kerta Raharja, Kab. Tangerang untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data.

    3. Metode Studi Pustaka

    Penulis melakukan penelitian berdasarkan sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi.

    Metode Analisa Data

    Metode analisa yang dipergunakan dalam penulisan ini ialah metode Kualitatif deskriptif yaitu dengan cara mengolah data dari hasil wawancara dan data primer yang ada pada perusahaan.

    Sumber Data

    Data yang diperoleh secara langsung dari PDAM Tirta Kerta Raharja melaui observasi maupun wawancara. Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka dengan mempelajari buku dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih.


    Metode Perancangan

    Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

    1. Perencanaan (Planning)
      Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap inijuga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

    2. Analisi (Analysis)
      Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm. yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

    3. Desain (Design)
      Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS6 dan Library Fusion Chart. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

    4. Implementasi (Implemetation)
      Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

    5. Pemeliharaan (Maintenance)
      Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

    Dalam pembuatan sebuah sistem informasi, dikenal beberapa metode untuk membuat sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan Pengguna user yang memerlukan sistem informasi tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal sistem informasi menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

    Metode Testing

    Metode testing ini adalah sebuah langkah pengujian system dengan tujuan untuk mengetahui masih ada atau tidak kesalahan program, kekurangan atau system yang disusun, kemudian dilakukan implementasi system berupa upload ke server dan publishing. Dan proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak sesuaian hasil sebuah system informasi dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :

    1. Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antara kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.

    2. Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.


    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

     

    BAB I PENDAHULUAN

    Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

     

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

     

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PDAM Tirta Kerta Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

     

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Pada Bab ini berisi semua informasi yang berhubungan dengan rancangan system yang di usulkan, data base dan tampilan program.

     

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

     

    DAFTAR PUSTAKA

     

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    1. Menurut Tata Sutabri (2012:10), secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.”.

    2. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17) menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.”.

    3. Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat di definisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

    4. Menurut Agus Mulyanto (2009:2), “Pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

    Dari 4 (empat) pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, Sistem adalah elemen-elemen yang saling terkait dan berhubungan guna mencapai tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], "Sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Components)


      Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem sistem atau sub bagian. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yaitu disebut "Supra Sistem".

    2. Batas Sistem (Boundary System)


      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Luar Sistem (Environment System)


      Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Dengan demikian, lingkungan luar yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

    4. Penghubung (Interface)


      Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sitem-sub sistem menjadi satu kesatuan. Dengan demikian, dapat terjadi susatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan (Input)


      Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input) . Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroprasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran (Output)


      Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    7. Pengolah (Process)


      Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

    8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)


      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Mulyanto (2009:8)[2]mengatakan bahwa ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari beberapa sudut pandang, di antarannya adalah :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)


      Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, berisi gagasan ataupun konsep (Contoh : Sistem Teologi, merupakan sistem yang berisi pemikiran-pemikiran antara manusia dengan tuhan). Sistem fisik adalah sistem yang berwujud atau secara fisik dapat terlihat dengan jelas (Contoh : Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Produksi).

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)


      Sistem alamiah merupakan sistem yang terbentuk melalui proses alam, tidak dibuat manusia (Contohnya : Sistem Tata Surya). Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antar manusia dan mesin (Human Made System) , merupakan sistem yang dibuat oleh manusia atau biasa juga disebut man machine system (Contohnya : Sistem Komputer, Sistem Nobil, Sistem Telekomunikasi).


    3. Sistem Tertentu (Determination System) dan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System)


      Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi yang terlibat didalamnya dapat diprediksi (Contoh : sistem Komputer). Sistem tak tertentu adalah sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas (Contoh : Sistem Fotosintesis).


    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)


      berhubungan dan tidak terpengaruh denga lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya (Contohnya : Sistem reaksi Kimia dan Tabung reaksi yang terisolasi). Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem menerima masukan dari lingkungan sekitarnya dan juga menghasilkan keluaran yang digunakan untuk lingkungan luarnya pula (Contohnya : Sistem Tanah).


    5. Sistem sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks (Complex System)


      Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem di bedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Sumber informasi adalah data. Data merupakan sumber dari informasi itu sendiri. Menurut McLeod dalam buku Yakub (Yakub, 2012:5)[3], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks , citra, audio dan video.


    1. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto dan tanda tangan ataupun gambar yang lain.

    2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu; misalnya data dengan suatu yang menyatakan tanggal atau jam atau menyatakan nilai mata uang.

    3. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Instrument music, suara orang atau suara binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

    4. Video, adalah menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambara yang bergerak dan biasa saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktivitas.

    5. Teks, adalah sederetan huruf, angka dan symbol-simbol khusus. Misalnya (+ dan $) yang kombinasi nya tidak tergantung masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel Koran.

    Definisi Informasi

    Informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunannya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

    Menurut Tata Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[5], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Menurut Mustakini (2009:36)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.

    Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

    Informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunannya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

    Menurut Tata Sutabri (2012:29)[4], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[7], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

    Menurut Mustakini (2009:36)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.

    Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

    Kualitas Informasi

    Informasi yang berkualitas menunjukan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi. Dimensi kualitas bisa disebut sebagai syarat sebuah informasi dikatakan berkualitas sebab dilihat dari beberapa sudut. Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analisis sistem informasi. Tidak semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan.

    Menurut James O’ Brien dalam bukunya System Analysis and Design Method yang dikutip oleh Widyastuti (2010:1)[8], ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu :


    1. Akurat (Accurate)


      Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas dalam mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


    2. Tepat Waktu (TimeLiness)


      Berarti informasi yang akan datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

    3. Relevan (Relevance)


      Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

    Nilai Informasi

    Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (Value of Insformation) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataanya infrmasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Menurut Sutarman (2012:14), [9]

    1. Untuk memperoleh pemahaman manfaat

    2. Untuk mendapat pengalaman

    3. Pembelajaran yang terkumulasi sehingga dapat di aplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

    4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat di taksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

    6. Menurut Gordon B. Davis, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


    Dengan demikian nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

    1. Tujuan penerima
    2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
    3. Waktu
    4. Ruang dan tempat


    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi penggunannya dalam pengambilan sebuah keputusan.

    Menurut Sutabri (2012:46)[4], "Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu".

    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47)[4] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok-blok antara lain :

    1. Blok Masukan (Input Block)


      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
    2. Blok Model (Model Block)


      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. Blok Keluaran (Output Block)


      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berguna serta berkualitas bagi pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.
    4. Blok Teknologi (Technology Block)


      Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari keseluruhan sistem. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.
    5. Blok Basis Data (Database Block)


      Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
    6. Blok Kontrol atau pengendalian (Control Block)


      Blok kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

    Infrasturuktur Informasi

    Menurut Sutarman (2012:5)[9] , “Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Agar tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harusada elemen-elemen yang mendukungnya. Elemen-elemen dari sistem komputer adalah software, hardware, dan brainware”.

    1. Hardware (perangkat keras/piranti keras), adalah peralatan pada sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah.

    2. Software (perangkat lunak/piranti lunak), adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.

    3. Brainware, adalah manusia yang terlibat di dalam pengoperasian serta pengaturan sistem komputer.

    Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya software, tidak akan berfungsi seperti yang di harapkan, hanya berupa benda mati saja. Software akan mengoperasikan hardware. Hadware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.

    Tujuan Sistem Komputer

    Menurut Sutarman (2012:6)[9], “Kemampuan komputer yang paling menajubkan adalah kecepatan komputer dapat melakukan suatu operasi dasar, seperti perhitungan, penjumlahan atau pengurangan dalam waktu yang sangat cepat, yaitu dalam satuan millisecond, microsecond, nanosecond, atau picosecond. Komputer yang paling cepat dapat melakukan opeasi dalam waktu picosecond”.

    Misalnya manusia dapat menyelesaikan suatu perhitungan penjumlahan dalam waktu satu detik. Apabila kecepatan komputernya adalah picosecond, detik operasi pertambahan yang dilakukan oleh komputer akan diselesaikan oleh manusia dalam waktu satu triliun detik atau 31709 tahun.

    Kemampuan komputer lain adalah ketepatannya. Kalau manusia lelah, maka mentalnya akan luluh (mental fatique), yang akibatnya cenderung untuk melakukan kesalahan. Komputer akan mengalami kesalahan, apabila:

    1. Komponennya rusak (mental fatique).

    2. Data yang dimasukkan salah, maka hasilnya akan salah.

    3. Program instruksi salah.


    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Satzinger, dkk (2010:4)[10], “Perancangan Sistem adalah proses dari menspesifikasikan secara detail mengenai beberapa banyak komponen dari sistem informasi yang harus diimplementasikan secara fisik.

    Menurut Bentley, et all (2009:160)[11], “Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.”

    Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang sebuah sistem informasi secara detail dan lebih baik dari pada sistem sebelumnya.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[12], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

    Menurut Sutabri (2012:225)[13], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

    Tahap-Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Al Jufri (2011:141)[14], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

    1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :
      1. Diagram arus data (Data flow diagram)

      2. Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

      3. Kamus data (Data dictionary)

      4. Flowchart

      5. Model hubungan objek

      6. Spesifikasi kelas

    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
    4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
    5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
    6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

    Konsep Dasar Teknologi Informasi

    Definisi Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:17)[9], “Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang di harapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras computer”.

    Menurut Yustianti (2012:14)[15], “Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”.Namun, hanya sedikit teknologi informasi (TI) yang digunakan secara tepisah. Alangkah baiknya, apabila TI digunakan dengan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam sistem informasi, berbagai macam komponen-komponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardware yang terdiri dari hardware, software, database, network, people dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

    Tujuan Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:17)[9],tujuan teknologi Informasi memiliki tiga tujuan, yaitu:

    1. Untuk memecahkan masalah.

    2. Membuka kreativitas

    3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan perkerjaan.

    Fungsi Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:18)[9] , teknologi informasi memiliki 6 (enam) fungsi, yaitu sebagai berikut:


    1. Menangkap (capture)

    2. Mengolah (proccessing).

      Mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Mengolah atau memproses data masukan.

    3. Data Proccesing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.

    4. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memperoses dan mengolah suatu tipe/bentuk yang lain dari informasi.

    5. Multimedia System, suatu sistem komputer yang dapat memperoses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

    6. Menghasilkan (Generating)

      Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi kedalam bentuk yang berguna.Misalnya laporan, tabel, grafik, dan sebagainya.

      1. Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya.Misalnya disimpan ke harddisk, tape, disket, compact disc (CD), dan sebagainya.
      2. Mencari kembali (Retrival) Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas, dan sebagainya.
      3. Transmisi (Transmission) Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dan sebagainya.

    Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

    Menurut Sutarman (2012:19)[9] , berikut adalah keuntungan dari penerapan teknologi informasi memiliki 4 (empat) adalah sebagai berikut:

    1. Kecepatan (Speed)

      Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

    2. Konsistensi (Consistency)

      Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.
    3. Ketepatan (Precisicion)

      Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi).Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.
    4. Keandalan (Reliability)

      Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.


    Konsep Dasar Basis Data (Database)

    Definisi Basis Data (Database)

    Menurut Prasetio (2012:181)[16], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

    Menurut Kadir (2013:218)[17], “Basis data (Database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.”

    Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

    1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

    2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologiperangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

    3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasapemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).


    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

    Definisi Database Management System (DBMS)

    Menurut Kadir (2013:218)[17], “DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien”

    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sebuah alat untuk memudahkan pemakai mengakses basis data untuk memperoleh informasi.

    Bahasa Basis Data (Database Language)

    Menurut Kadir (2013:226)[17], "Semua DBMS memiliki dua macam bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengoperasikan data, yaitu bahasa definisi data (Data Definition Language/DDL) dan bahasa manipulasi data (Data Manipulation Language/DML)".

    DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga subskema. DML adalah perintah-perintah yang dgunakan untuk hal-hal seperti:

    1. Mengambil data pada basis data

    2. Menambahkan data pada basis data

    3. Mengubah data pada basis data

    4. Menghapus data pada basis data


    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Nugroho (2010:6)[18], “Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Menurut Widodo, (2011:6)[19], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

    Diagram Dasar dalam UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Widodo (2011:10)[19], “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

    1. Diagram kelas (Class Diagram)

      Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    2. Diagram paket (Package Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    6. Diagram statechart (Statechart Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

    7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

    8. Diagram komponen (Component Diagram).

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Diagram deployment (Deployment diagram)

      Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Bangun Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Nugroho (2010:117)[18], bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

    1. Sesuatu (Things)

      Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
      1. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
      2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
      3. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem
      4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


    2. Relasi (Relationship)

      Menurut Nugroho (2010:24), [18] Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

      1. Pengklasifikasi (Classifier), pada prinsipnya merupakan konsep perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).diskret dalam model yang memiliki identitas (identity).
      2. Asosiasi (Asociation), pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
      3. Generalisasi (Generalization) menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.
      4. Realisasi (Realization) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

    Adobe Dreamweaver

    Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Wahana Komputer (2011:2)[19], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.”

    Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), Cold Fusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

    Ruang Kerja Dreamweaver CS 3

    Menurut Sibero (2013:384)[20], “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:

    1. Document Window, berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

    2. Insert Bar, mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

    3. Document Toolbar, berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari DocumentWindow.

    4. Panel Groups, adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

    5. Tag Selector, berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

    6. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.

    7. Files Panel, digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Menurut Kadir (2013:327)[17], “Web adalah sebuah program yang dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup Language)”.

    Aplikasi web itu sendiri dapat dibagi menjadi Web Statis dan Web Dinamis. Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Web Dinamis dibentuk tidak hanya dengan HTML tetapi juga dengan perangkat lunak tambahan. Sehingga Web Dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan Web Server.

    Definisi Aplikasi Web

    Aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti : internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya. Web server adalah server yang melayani permintaan aplikasi web. Aplikasi web yang paling dasar ditulis dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language).

    Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52)[21], "HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada website. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas".

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa resmi untuk membangun sebuah website yang bersifat informatif.

    Definisi Web Browser

    Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5)[22], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

    Menurut Setyaji (2010:296), [23] ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.

    Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Web Browser adalah sebuah perangkat lunak/media untuk menampilkan sebuah Web.

    Definisi PHP Hypertext Preprocessor

    Menurut Saputra (2012:2)[24], “PHP atau yang memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun sebuah website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance”

    Dengan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah sebuah bahasa pemrograman untuk membangun sebuah website dinamis. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Dan website dapat berinteraksi dengan database.

    Web Server

    Menurut Anhar (2010:4)[25], “web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.”

    Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke klien.

    MySql

    Menurut Nugroho (2010:91)[18], “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query(permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

    Menurut Anhar (2010:22)[25], ada beberapa kelebihan MySQL:

    1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.
    2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).
    3. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
    4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
    5. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
    6. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
    7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.

    XAMPP

    XAMPP merupakan salah satu aplikasi server yang didalamnya telah terintegrasi Apache, PHP, MySQL, PHPMyAdmin dan aplikasi pendukung server lainnya. Pada sistem operasi Windows, aplikasi ini biasanya disebut dengan WAMP (Windows, Apache, MySQL dan PHP).

    Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin :

    1. Apache

      Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.
    2. PHP

      Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
    3. MySql

      SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
    4. PhpMyAdmin

      Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Simarmata (2011:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi atau program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada customer. Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan.

    Definisi Blackbox Testing

    Menurut Rizky (2011:265), Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para penguji memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

    1. Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

    2. Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

    3. Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

    4. Random Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    5. Feature Test Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut jurnal CCIT Guritno, et all (2010:302)[26], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    Menurut Nugroho (2010:10)[18], “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

    Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diusulkan.

    Jenis-Jenis Elisitasi

    Menurut Guritno, et all (2010:302)[26], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyesuaian dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

      1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkana. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan
      2. O artinya Operasional, maksudnya bagaiman tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
      3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakainnya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi

      Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan


    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199), “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan internal strength dan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)”. Maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197), “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

    1. S-O Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    2. W-O Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    3. S-T Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    4. W-T Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

    Teori Khusus

    Definisi Penjadwalan

    Chambers (1999) menyatakan bahwa jadwal didefinisikan sebagai sesuatu yang menjelaskan di mana dan kapan orang-orang dan sumber daya berada pada suatu waktu. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, jadwal merupakan pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kegiatan. Jadwal juga didefinisikan sebagai daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan penjadwalan merupakan proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995).

    Kebanyakan orang terbiasa dengan jadwal kegiatan yang disajikan sebagai tabel hari dalam seminggu dan slot waktu. Dapat dilihat bahwa setiap hari dibagi ke dalam slot waktu. Setiap slot waktu memiliki daftar mata pelajaran yang sedang diajarkan, oleh siapa dan di mana. Jadwal dapat dinyatakan dalam sejumlah cara yang berbeda, masing-masing siswa harus memiliki jadwal sendiri tergantung pada mata pelajaran, begitu juga masing-masing guru dan ruang, semua ini adalah perspektif yang berbeda pada jadwal yang sama.

    Tujuan Penjadwalan

    Dalam Tugas Akhir Yunita (2010), ada beberapa tujuan penjadwalan diantaranya :

    1. Untuk mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan.

    2. Mengurangi timbunan pekerjaan.

    3. Pengefektifan penggunaan sumber daya.

    Definisi Manajemen

    Menurut A.F. Stoner dalam Handoko (2002 : 8) definisi manajemen adalah “Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan usahausaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

    Menurut George R. Terry (2002 : 4), definisi manajemen adalah “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lainnya”.

    Sedangkan Hasibuan (2000 : 1) berpendapat bahwa : “Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan”. Definisi tentang manajemen terdapat suatu perumusan fungsi-fungsi dasar manajemen. Adapun fungsi-fungsi dasar manajemen (Hasibuan, 2000 : 1) adalah sebagai berikut :

    1. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu fungsi vital dari manajemen, perencanaan berarti menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara 8 melakukannya. Dengan demikian perencanaan dapat dianggap sebagai suatu keputusan yang dibuat sekarang sebagai tindakan-tindakan untuk masa yang akan datang.

    2. Pengorganisasian Setelah perusahaan menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan, maka harus dibentuk suatu organisasi yang merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian ini dapat diartikan sebagai penentuan penggolongan dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, penentuan orang-orang yang melaksanakan, penyediaan alat-alat dan pendelegasian wewenang yang ditugaskan dalam bidang aktivitas masing-masing.

    3. Pengarahan Jika sudah mempunyai rencana dan organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut, maka selanjutnya adalah melakukan pekerjaan tersebut. Pengarahan di sini merupakan suatu usaha untuk menggerakkan anggotaanggota kelompok sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian pada fungsi ini berarti mengusahakan agar karyawan mau bekerja sama dengan lebih efisien, untuk menyukai pekerjaan mereka, mengembangkan keahlian dan kemampuan dalam rangka mencapai tujuan.

    4. Penyusunan Penyusunan ini meliputi tugas-tugas memperoleh pegawai, memajukan pegawai dan memanfaatkannya. Dalam memperoleh pegawai ini meliputi tugas menganalisa jabatan, menyeleksi pegawai dan memperkenalkan pegawai.

    5. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu tindakan mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana serta mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan dan jika perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.

    Definisi Aula

    Aula menurut Fred Lawson, adalah : tempat pertemuan sekelompok orang untuk suatu tujuan yang sama atau untuk bertukar pikiran, pendapat dan informasi tentang suatu hal yang menjadi perhatian bersama. Istilah "Aula" digunakan secara luas untuk menggambarkan suatu bentuk pertemuan tradisional atau pertemuan seluruh anggota kelompok (Lawson,Fred, Conference, Convention and Exhibition Facilities, The Architecture Press, London, 1981, hal. 2).

    Sedangkan pengertian konvensi menurut Dirjen Pariwisata, adalah : Suatu kegiatan berupa pertemuan antara sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama atau bertukar informasi tentang hal-hal baru yang menarik untuk dibahas (Keputusan Dirjen Pariwisata Nomor : Kep-06/U/IV/1992; Pasal 1 : Pelaksanaan usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran).

    Fungsi dan Tujuan Aula

    Pada dasarnya aula digunakan untuk keperluan, kegiatan missal seperti syukuran perusahaan, seminar, temu ilmiah, ruang meeting dan acara-acara lainnya.

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Warsito (2009:42)[27],"Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”.

    Literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan

    Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

    Tujuan Literature Review

    Menurut Hermawan (2009:45)[28], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

    Menurut Yuniarti (2012:3)[29], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

    Literature Review

    Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Beberapa literature tersebut antara lain:


    1. Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Alfarisi (2013), penelitian ini berjudul ” Perancangan Sistem Infomasi Manajemen Tata Kelola Perpustakaan Universitas Stikubank semarang”. Sebuah sistem aplikasi yang dipasang pada Perpustakaan kampus, agar ruang perpustakaan lebih terkonsep, terjadwal dengan jelas.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul jannah (Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim, 2012) dengan judul “Implementasi Kecerdasan Buatan Untuk Sistem Infomasi Penjadwalan Ruang Dan Kelas Pada Universitas AL-Muslim Berbasis WEB”. Pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah untuk mempermudah perekrutan karyawan yang selama ini masih berjalan manual. Karena sistem informasi penerimaan karyawan ini secara online, jadi sangat mempermudah pelamar untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan dan memudahkan juga bagi admin dalam pembuatan laporan penerimaan karyawan.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Arlinah I Rahardjo pada tahun (2011) penelitian ini berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Administrasi Dan Manjemen Proyek Berbasis WEB Pada Badan Eksekutif Mahasiswa UK PETRA Surabaya” dengan sistem lama yang ada proses pengaturan penanganan dan perencanaan suatu kegiatan ¬¬oleh pengurus BEM tersebut mengalami kesulitan dikarenakan waktu yang padat dan dari jurusan yang berbeda-beda. Sistem yang baru dapat membantu proses pengaturan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan menjadi efektif dan efisien.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Helen Herhoeven and Sue Williams (International Review of Business Research Papers, Vol.4 No.1) dengan judul “Advantages and Disadvantages of Internet Recruitment : A UK Study into Imployers’ Perceptions ”. pada penelitian ini mengemukakan keuntungan dan kerugian dari proses rekrutmen online. Beberapa pendapat dikemukakan namun tetap pada pilihannya adalah rekrutmen online cara paling efektif dan efisien untuk mencari pekerjaan sesuai dengan posisi yang dinginkan.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University). “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan web based software application untuk mengisi lowongan. Dengan menggunakan form online e-recruitmrnt untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat.



    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum PDAM Tirta Kerta Raharja

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Pelayanan air minum di wilayah Tangerang telah ada sejak tahun 1923 yang dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Water Leideng Bedryf. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 Water Leideng Bedryf diambil alih dan dikelola oleh Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan pekembangan wilayah Tangerang maka pada tahun 1976 didirikan PDAM Kabupaten Tangerang sesuai Perda No. 10/HUK/1976. Tahun 1983 dibentuk pula Unit Pengelola Air Minum (UPAM) yang akhirnya pada tahun 1985 UPAM digabung ke dalam PDAM Kabupaten Tangerang. Tahun 2001 PDAM Kabupaten Tangerang berubah nama menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

    PDAM TKR Kabupaten Tangerang merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Tangerang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 1 tahun 1977 tanggal 26 Januari 1977 tentang Pendirian PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Perda tersebut telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 10 tahun 2008 tanggal 24 November 2008 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja kabupaten Tangerang.

    Tujuan didirikan PDAM TKR Kabupaten Tangerang adalah untuk memenuhi kebutuhan air minum yang sesuai dengan standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum, menunjang pengembangan dan peningkatan ekonomi daerah, sebagai penyedia sistem subsidi silang pelayanan air minum antar golongan pelanggan dan sistem subsidi antar pelanggan dengan non pelanggan secara berkeadilan, dan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dari pembagian laba perusahaan.

    Visi Perusahaan

    Menjadi Perusahaan Air Minum yang sehat dan senantiasa memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada masyarakat, demi mewujudkan keinginannya dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.

    Penjelasan Visi :
    - Mewujudkan : tujuan dimasa datang - Sehat : secara finansial dan operasional mampu menutupi seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan operasi.

    Memberikan Pelayanan : cepat, tepat, profesional dan optimal dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat dengan produksi yang dihasilkan memenuhi standar, baik kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

    Misi Perusahaan

    Misi PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan yang ingin dicapai. Pernyataan misi perusahaan membawa organisasi kepada suatu fokus. Pada perwujudannya, misi perusahaan merupakan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan.

    Misi yang diemban oleh PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang dalam rangka mewujudkan visi, mempertimbangkan rangkaian analisa faktor internal dan faktor eksternal perusahan. Rumusan misi ini juga melihat kondisi saat ini dimana terdapat minimnya kekuatan yang ada dan tingginya kelemahan yang dimiliki PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang. Namun demikian, rumusan misi ini juga mempertimbangkan, bahwa masih ada kemungkinan peluang untuk memperbaiki kinerja yang terjadi saat ini. Selanjutnya, PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang juga harus tetap waspada terhadap besarnya ancaman yang akan dihadapi, sehingga arah dan sasaran yang direncanakan akan dapat dicapai.

    Adapun misi dari PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang adalah sebagai berikut :

    1. Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkesinambungan, melalui pelayanan prima.

    2. Memproduksi air minum sesuai dengan standar yang berlaku.

    3. Menyelenggarakan pengelolaan air minum dengan menerapkan teknologi yang tepat.

    4. Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    5. Memberikan pelayanan air minum dengan tarif yang terjangkau.

    6. Meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkreasi dan berinovasi secara profesional.

    7. Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.

    Tujuan Perusahaan

    Untuk memenuhi kebutuhan air minum yang sesuai dengan standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum, menunjang pengembangan dan peningkatan ekonomi daerah, sebagai penyedia sistem subsidi silang pelayanan air minum antar golongan pelanggan dan sistem subsidi antar pelanggan dengan non pelanggan secara berkeadilan, dan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dari pembagian laba perusahaan.

    Strategi Persuahaan

    Sebagai unit Pemerintah Daerah dan juga sebagai entitas bisnis yang melayani kebutuhan air minum masyarakat di Kabupaten Tangerang, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang senantiasa berupaya untuk dapat meningkatkan pelayanan air minum masyarakat di Kabupaten Tangerang.

    Agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat, PDAM harus dikelola dan dikembangkan secara efisien dan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan. Untuk itu PDAM antara lain perlu mempunyai rencana pengembangan usaha jangka menengah (lima tahunan) yang di dokumentasikan dalam Corporate Plan PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

    Corporate Plan ini diproyeksikan untuk periode 2015 sampai dengan 2019 mencakup wilayah administrasi Kabupaten Tangerang dengan beberapa sasaran yang akan dicapai antara lain:

    1. Jumlah sambungan pelanggan air minum di wilayah Kabupaten Tangerang yang pada tahun 2014 berjumlah 61.200 unit (domestik), akan meningkat menjadi 164.200 unit pada akhir tahun 2019. Dengan demikian diproyeksikan akan ada penambahan sambungan baru hingga Tahun 2018 sebanyak 83.000 sambungan dan hingga 2019 sebanyak 103.000 sambungan.

    2. Daerah pelayanan air minum di Kabupaten Tangerang saat ini berjumlah 16 kecamatan.Cakupan pelayanan yang dikelola oleh PDAM TKR dan mitra di wilayah pelayanan Kabupaten Tangerang akan ditingkatkan dari 25,34% pada akhir tahun 2014 menjadi 40,80% di Tahun 2018 dan menjadi 44,75% pada tahun 2019.

    3. Khusus yang dikelola oleh PDAM TKR, cakupan pelayanan akan ditingkatkan dari 11,23% di Tahun 2014 menjadi 22,97% di Tahun 2018 dan 25,24% di Tahun 2019.

    4. Tingkat kehilangan air domestik direncanakan menurun secara gradual dari 40,41% pada tahun 2014 menjadi 29,37% di Tahun 2018 dan turun lagi menjadi 26,15% pada tahun 2019.

    1. Peningkatan Cakupan Pelayanan dan Kapasitas Produksi Air Minum
      Strategi dan program yang direncanakan untuk mencapai sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
      1. Pelaksanaan pembangunan Instalasi Produksi Air Cikokol dengan kapasitas 300 L/detik, IPA Bojong Renged 100 L/detik, IPA Kronjo 50 L/detik, IPA Rajeg 100 L/detik, IPA Kresek 50 L/detik, IPA Mauk 50 L/detik, dan IPA Solear dengan kapasitas 100 L/detik dilakukan di Tahun 2016, sehingga IPA Cikokol, IPA Bojong Renged, IPA Kronjo, IPA Rajeg, IPA Mauk, IPA Kresek dan IPA Solear dapat mulai dimanfaatkan pada awal tahun 2017.
      2. Pelaksanaan pembangunan IPA Bojong Renged 500 L/detik, dan IPA Cisauk 100 L/detik dilakukan di Tahun 2018, sehingga IPA Bojong Renged dan IPA Cisauk dapat mulai dimanfaatkan pada awal tahun 2019.
      3. Optimalisasi IPA Teluk Naga yang saat ini berkapasitas 100 l/dt dan IPA Solear yang juga berkapasitas 100 L/detik masing – masing menjadi sekitar 125 L/detik.
      4. Melakukan studi FS dan DED untuk menunjang kegiatan fisik di tahun berikutnya, yaitu penyusunan FS Wil. II dan III Optimalisasi IPA Cikokol, FS SPAM Cabang Teluk Naga, DED Jaringan Wil. II dan III, DED Intake dan IPA Teluk Naga, DED Intake dan IPA IKK
      5. IKK, dan DED Intake dan IPA Solear Cabang Tiga Raksa yang semuanya dilaksanakan di tahun 2015.
      6. Penyusunan dan pelatihan dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) di tahun 2015.
      7. Melakukan pengembangan pemasangan pipa distribusi secara bertahap sesuai dengan pertambahan sambungan pelanggan, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 dengan total panjang 2.486,6 km yang terdiri dari pipa dinas (dia. < 50 mm) sepanjang 412 km, pipa pengantar (dia. 50 mm) sepanjang 1.030 km, pipa pengantar (dia. 75 mm) sepanjang 515 km, pipa dia. 100 mm sepanjang 515 km, pipa dia. 300 mm sepanjang 4,6 km, dan pipa 600 mm sepanjang 10 km.
      8. Penambahan pelanggan baru sebanyak 83.000 sambungan hingga Tahun 2018 dan 103.000 sambungan hingga Tahun 2019.
      9. Di Tahun 2016 melakukan program MBR untuk 5.000 SL yang terdiri dari 3.000 sambungan di Cisauk, 1.000 sambungan di Tiga Raksa, dan 1.000 sambungan di IKK.
      10. Di Tahun 2017 melakukan program MBR untuk 6.667 SL yang akan dipasang mayoritas di IKK.
      11. Pembangunan intake baru di Bojong Renged 200 L/detik, Kronjo 50 L/detik, Kresek 50 L/detik, Mauk 50 L/detik, Rajeg 125 L/detik, dan Solear dengan kapasitas 200 L/detik dilakukan di Tahun 2016.
      12. Pembangunan intake baru di Bojong Renged 500 L/detik dan Cisauk 100 L/detik dilakukan di Tahun 2018.
      13. Melakukan kerjasama curah dengan mitra di Tahun 2016 sebesar 50 L/s. (untuk pelayanan ke Wilayah II).
      14. Melakukan optimalisasi idle capacity dari IPA eksisting sebesar total 50 L/detik.
    2. Penurunan Tingkat Kehilangan Air
      Strategi dan program yang direncanakan untuk menurunkan tingkat kehilangan air ini adalah:
      1. Setiap tahun melakukan penggantian meter air pelanggan yang sudah berumur 7 tahun atau lebih sebanyak kurang lebih 13 % dari jumlah meter air terpasang. Jumlah meter air yang direncanakan untuk diganti dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 8,000 unit meter air.
      2. Pipa dinas tidak lagi menggunakan pipa GIP dan menggantinya dengan pipa PE atau pipa lain yang memenuhi syarat dan tidak menimbulkan pengecilan diameter efektif pipa.
      3. Penggantian jenis pipa pengantar PVC menjadi PE. Total pipa yang direncanakan akan diganti dalam 5 tahun mendatang adalah pipa diameter 75 mm sepanjang 75 km dan pipa diameter 50 mm sepanjang 150 km.
      4. Mulai tahun 2015 dilakukan penggantian pipa diameter > 75 mm yang telah melebihi usia teknisnya (21 – 30 tahun) secara bertahap selama 5 tahun di seluruh wilayah pelayanan, sehingga setelah 5 tahun sejak tahun 2019 diharapkan sudah tidak ada lagi pipa lama. Total pipa yang direncanakan akan diganti dalam 5 tahun mendatang adalah sepanjang 85 km.
      5. Melakukan penggantian/rehabilitasi pipa minor (pipa dinas) diameter < 50 mm secara bertahap selama 5 tahun kurang lebih sepanjang 30 km.
      6. Dibentuk tim yang khusus bertanggung jawab untuk pengendalian/penurunan kehilangan air.
      7. Melakukan kajian mengenai DMA di Wilayah I hingga IV, Cabang Teluk Naga, dan Cabang Tiga Raksa.
      8. Pemutahiran data pelanggan dan penertiban sambungan/pemakaian air ilegal secara bertahap selama 5 tahun sebanyak 150 ribu SL menggunakan program GIS/MIS.
      9. Pembentukan DMA/pemasangan meter induk baru di jaringan distribusi di Wilayah I hingga IV, Cabang Teluk Naga, dan Cabang Tiga Raksa sebanyak 150 buah. Type meter induk yang dipasang direncanakan yang bisa dihubungkan dengan sistem SCADA yang telah ada.
      10. Pembentukan zona di jaringan distribusi di Wilayah I hingga IV, Cabang Teluk Naga, dan Cabang Tiga Raksa sebanyak 42 buah.
      11. Pencarian kehilangan air di Wilayah I hingga IV, Cabang Teluk Naga, dan Cabang Tiga Raksa dengan total 42 area.
    3. Peningkatan Tekanan dan Kontinuitas Aliran Air
      Pada beberapa lokasi di wilayah pelayanan, pelayanan air tidak dapat dilakukan selama 24 jam/hari dan pada waktu tertentu tekanan air yang didistribusikan sangat kecil atau air sama sekali tidak mengalir. Hal ini diduga akibat adanya keterbatasan volume air yang tersedia, penyadapan pada pipa transmisi serta volume efektif reservoir yang tidak memadai.
      Strategi yang direncanakan untuk mengatasi hal ini adalah melakukan optimalisasi reservoir distribusi yang ada dan pemasangan pompa inline di wilayah II, wilayah III, dan di cabang Solear.
      Hal yang perlu dilakukan lebih lanjut adalah melakukan evaluasi Sistem Pendistribusian Air, dan dari studi ini diharapkan dapat diketahui lebih jauh masalah pendistribusian air yang ada serta sistem distribusi yang paling baik untuk diterapkan di wilayah pelayanan saat ini, termasuk penyempurnaan/penambahan reservoir distribusi yang diperlukan, pemotongan titik penyadapan air pada pipa transmisi, penyempurnaan/penambahan pipa transmisi, peningkatan jaringan pipa induk distribusi dan lokasi pemasangan alat monitor aliran air pada jaringan pipa distribusi.

    4. Peningkatan Kehandalan Sistem Penyediaan Air Minum
      Strategi yang direncanakan untuk meningkatkan kehandalan sistem penyediaan air minum ini adalah:

      1. Bersama-sama dengan instansi terkait, meningkatkan perlindungan sumber air berupa perlindungan daerah sekitar intake terutama terhadap sampah dan buangan industri.
      2. Meningkatkan kapasitas produksi air seperti telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
      3. Mengganti peralatan IPA yang kondisinya sudah kurang baik, khususnya settler di bak sedimentasi dan penggantian media filter secara berkala.
      4. Mengganti atau menambahkan peralatan mekanikal dan elektrikal yang kondisinya sudah tidak baik, baik pompa air baku, pompa air minum maupun genset.
      5. Otomatisasi backwash filter di IPA Teluk Naga dan Tiga Raksa dengan menggunakan sistem SCADA di Tahun 2019.
      6. Memasang meter air pada jaringan pipa distribusi, dengan sistem SCADA yang telah ada, sehingga air yang dialirkan dari reservoir distribusi maupun pada jaringan pipa distribusi dapat dimonitor, baik debit/volume maupun tekanannya, seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya.
      7. Membuat program database aset perpipaan (GIS/MIS) untuk seluruh wilayah pelayanan.
      8. Menyusun ISO 9001 : 2008 di cabang Babakan, Solear dan Teluk Naga.
    5. Penurunan Konsumsi Energi Listrik dan Bahan kimia
      Biaya energi listrik pada tahun 2013 adalah Rp 7,98 millar atau kurang lebih 2,6 % dari biaya total operasional/produksi. Sasarannya adalah pada tahun 2019, persentase biaya konsumsi ini menurun menjadi lebih rendah dari biaya operasional total/produksi saat ini, dengan cara modifikasi teknis dari peralatan yang ada. Untuk itu perlu ada studi penurunan/efisiensi konsumsi energi listrik serta program pelaksanaan dari hasil studi tersebut, juga pemasangan inverter dan kapasitor bank di beberapa lokasi pelayanan, yaitu di IPA Solear dan IPA Teluk Naga, booster pump VTR wilayah II, dan di booster pump perumnas II wilayah III.
      Untuk bisa menurunkan biaya bahan kimia, maka bersama-sama dengan penyedia/supplier bahan kimia perlu dilakukan percobaan/penelitian penggunaan bahan kimia koagulan dan netralisator yang paling baik, efisien dan aman untuk digunakan di IPA - IPA PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, juga sistem otomatisasi dalam pembubuhan bahan kimia.

    6. Program Pengembangan Pengolahan Air Limbah
      Untuk peningkatan pelayanan air limbah 5 tahun mendatang, Instalasi Pengolahan Air Limbah telah menyusun program kerja selama 5 (lima) tahun, diantaranya:

      1. Pelatihan AMDAL bagi staf Instalasi Pengolahan Air Limbah.
      2. Studi banding ke instalasi pengolahan air limbah di tempat lain.


    Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Kerta Raharja

    Tugas dari PDAM TKR itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh Bupati Kabupaten Tangerang.

    Fungsi dari PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang meliputi :

    1. Pelayanan umum dan jasa

    2. Penyelenggara kepetingan umum

    3. Peningkatan pendapatan daerah

    Struktur Organisasi PDAM Tirta Kerta Raharja Kab.Tangerang

    Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan penetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.

    Struktur organisasi pada organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggung jawabkan wewenangnya tersebut.

    Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki PT. Galih Sekar Sakti adalah sebagai berikut:


    Gambar 3.1. Struktur Organisasi PDAM Tirta Kerta Raharja
    (Sumber: Bagian Kepegawaian PDAM Tirta Kerta Raharja)

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:

    Direktur Utama

    Memimpin, mengelola dan mengendalikan kegiatan perusahaan dengan menetapkan kebijakan dan/atau strategi untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan menjalin dan membina hubungan baik dengan eksternal, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan.

    Berikut adalah wewenang Direktur Utama :

    a. Perencanaan dan pengembangan strategi bisnis (Business Plan/Corporate Plan) PDAM TKR;

    b. Pemeliharaan dan pengelolaan kekayaan PDAM TKR;

    c. Penentuan arah kebijakan dan penetapan keputusan yang berhubungan dengan bisnis dan operasional PDAM TKR;

    d. Penyelarasan kegiatan-kegiatan pada Direktorat Umum dan Direktorat Teknik dalam rangka pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM TKR;

    e. Penandatanganan perjanjian kerjasama dan ikatan hukum dengan pihak lain;

    f. Pemeiharaan hubungan yang baik dengan pihak eksternal secara terus menerus agar diperoleh citra yang baik terhadap PDAM TKR;

    g. Penyusunan dan penyampaian laporan seluruh kegiatan operasional PDAM TKR kepada Bupati melalui Dewan Pengawas PDAM TKR.

    Direktur Umum

    Memelihara dan mengembangkan keuangan dan kekayaan PDAM TKR, membina pegawai PDAM TKR, menyelenggarakan Rumah Tangga PDAM TKR, membina hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat pada umumnya serta menyelenggarakan Administrasi Umum dan keuangan, untuk mendukung tugas dan fungsi PDAM TKR.

    Berikut adalah wewenang Direktur Umum :

    a. Perencanaan pengembangan dan strategi dalam Bidang Keuangan, Kepegawaian, Kerumahtanggaan dan Pelayanan Pelanggan, serta Sistem Informasi Manajemen;

    b. Penyelarasan kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan, Bagian Kepegawaian, Bagian Rumah Tangga, Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Sistem Informasi Manajemen dengan bagian-bagian di lingkungan Direktorat Umum agar tugas pokok dan fungsi PDAM TKR dapat dijalankan dengan baik;

    c. Penyusunan rencana bisnis dan anggaran tahunan PDAM TKR;

    d. Pengelolaan keuangan untuk mendukung program dan kegiatan-kegiatan rutin PDAM TKR;

    e. Pembinaan Sumber Daya Manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja PDAM TKR;

    f. Pelayanan Administrasi Umum, Kerumahtanggaan dan Informasi bagi seluruh unit kerja di lingkungan PDAM TKR;

    g. Pemeliharaan hubungan yang baik dengan pelanggan dan masyarakat pada umumnya secara terus menurus agar diperoleh citra yang baik terhadap PDAM TKR.

    Direktur Teknik

    Menyelenggarakan berbagai tugas operasional penyediaan air minum sejak pengadaan air baku sampai dengan penyaluran air minum kepada pelanggan, sesuai dengan kemampuan penyedian air minum yang memenuhi standard kualitas kesehatan.

    Berikut adalah wewenang Direktur Teknik :

    a. Perencanaan, pengembangan dan penetapan strategi operasional dalam bidang-bidang Transmisi dan Distribusi, Perawatan dan Pemeliharaan Teknik, Produksi dan Perencanaan;

    b. Penyelarasan kegiatan-kegiatan Bagian Transmisi dan Distribusi, Bagian Perawatan dan Pemeliharaan Teknik, Bagian Produksi dan Bagian Perencanaan dengan kegiatan pendukung di Direktorat Umum, agar tugas pokok dan fungsi PDAM TKR dapat dijalankan dengan baik;

    c. Pengelolaan dan penyelenggaraan sistem transmisi dan distribusi dan produksi air minum, agar jumlah dan kualitas air minum yang dibutuhkan pelanggan dan masyarakat dapat terpenuhi;

    d. Pemeliharaan jaringan transmisi dan jaringan distribusi air minum agar seluruh sarana air minum dapat dipergunakan secara berdaya guna dan berhasil guna yang tinggi;

    e. Pengolahan air baku menjadi air minum yang siap didistribusikan kepada langganan dan masyarakat umum;

    f. Perencanaan dan pengawasan pekerjaan-pekerjaan teknik untuk mendukung berjalannya keseluruhan fungsi Direktorat Teknik.

    Staff Ahli

    Menyajikan laporan dan mengevaluasi masalah yang menyangkut Bidang Umum dan Bidang Teknik PDAM TKR baik unit kerja Pusat, Cabang maupun Wilayah Pelayanan.

    Berikut adalah wewenang Staff Ahli Direksi :

    a. Mengadakan kajian dan evaluasi meliputi bidang pekerjaan Administrasi, Keuangan, dan Pelayanan serta Sumher Daya Manusia;

    b. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap penetapan Tarif Jual/Beli Air Curah;

    c. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi seluruh Instalasi Pengolahan Air;

    d. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap jaringan perpipaan dan pendistribusian air;

    e. Memberikan kajian dan evaluasi yang menyangkut aspek hukum baik internal maupun eksternal;

    f. Memberikan pembinaan dan masukan kepada seluruh Unit Kerja dalam hal peningkatan kinerja;

    g. Memberikan saran dan rekomendasi kepada Direksi baik diminta maupun tidak diminta;

    h. Menyampaikan hasil kajian dan evaluasi Bidang Umum/Teknik sebagai bahan pertimbangan Direksi;

    i. Membuat dan menyampaikan laporan dan evaluasi kegiatan sebagai bahan keputusan Direksi;

    j. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

    Bagian Sistem Informasi Manajemen

    Merencanakan kegiatan dan melakukan analisa sistem kegiatan unit kerja pada struktur organisasi PDAM TKR, untuk membuat rancang bangun sistem, membuat program aplikasi, pengujian sistem informasi, pemasangan/penginstalan sistem informasi dan perawatan sistem informasi dalam unit kerja tersebut dan dievaluasi secara periodik.

    Berikut adalah wewenang Bagian Sistem Informasi Manajemen:

    a. Perencanaan seluruh kegiatan sistem informasi Manajemen yang dituangkan dalam program kerja bagian SIM sebagai penjabaran program kerja tahunan PDAM TKR dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan air minum;

    b. Membuat dan mengembangkan seluruh sistem informasi yang diperlukan perusahaan;

    c. Mengelola dan mengevaluasi Sistem Informasi yang dipergunakan dan menerapkan serta mensosialisasikan program aplikasi terbaru ke seluruh unit kerja;

    Pengkoordinasian dengan bagian-bagian terkait pada Direktorat Umum dan Direktorat Teknik dalam mendukung program PDAM TKR, agar setiap langkah Sistem Informasi dapat terlaksana secara terpadu;

    Bagian Kepegawaian

    Melaksanakan dan memelihara administrasi kepegawaian serta membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan latihan untuk mendukung tugas dan fungsi PDAM TKR.

    Berikut adalah wewenang Bagian Kepegawaian :

    a. Penyiapan materi Keputusan Direksi di bidang kepegawaian;

    b. Penyelenggaraan dan pembinaan administrasi Kepegawaian;

    c. Penyelenggaraan kegiatan dan usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai;

    Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pegawai;

    Bagian Keuangan

    Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) PDAM TKR, untuk menjamin likuiditas, solvabilitas serta rentabilitas berdasarkan indikator kinerja keuangan yang telah ditetapkan

    Berikut adalah wewenang Bagian Keuangan :

    a. Penyelenggaraan kegiatan keuangan, perpajakan dan anggaran PDAM TKR dalam kegiatan rutin sebagai kegiatan yang berkesinambungan;

    b. Pengelolaan keuangan, perpajakan dan anggaran PDAM TKR untuk mendukung seluruh kegiatan PDAM TKR;

    c. Penyelarasan kegiatan kas dan perpajakan, akuntansi serta anggaran PDAM TKR dengan Unit Kerja terkait pada PDAM TKR dan pihak eksternal;

    Penyajian laporan keuangan berupa laporan harian kas, neraca, Laba Rugi, Arus Kas serta Kinerja Keuangan dalam suatu periode dengan menggunakan Sistem Informasi Keuangan;

    Bagian Pelayanan Pelanggan

    Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi pelanggan dan menyelenggarakan upaya pengembangan layanan kepada pelanggan untuk mencapai pelayanan yang optimal dalam rangka meningkatkan sasaran cakupan pelayanan air minum dan memaksimalkan kepuasan pelanggan.

    Berikut adalah wewenang Bagian Pelayanan Pelanggan :

    a. Perencanaan dan penentuan blok pelayanan yang dituangkan pada program kerja yang ditetapkan;

    b. Pengaturan kegiatan administrasi data pelanggan, penggolongan tariff dan penomoran sambungan langganan;

    c. Pengawasan mekanisme pelaksanaan Sistem Penagihan (Billing System) yang meliputi data hasil pembacaan meter, pengecekan data dan penerbitan rekening, DRD (Daftar Rekening yang harus Ditagih) dan DSML (Daftar Stand Meter Langganan) oleh Wilayah dan Cabang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

    Penyelenggaraan tertib administrasi dalam pengelolaan tunggakan rekening pelanggan serta sanksi-sanksi yang harus di laksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

    Bagian Rumah Tangga

    Menyelenggarakan urusan kerumahtanggaan pada umumnya, pembinaan keamanan, melaksanakan pengadaan barang inventaris dan persediaan sesuai dengan kebutuhan PDAM TKR serta pengelolaan pergudangan dan pengelolaan asset dalam rangka menunjang operasional PDAM TKR.

    Berikut adalah wewenang Bagian Rumah Tangga :

    a. Perencanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan masalah kerumahtanggaan yang meliputi bidang perlengkapan, pengadaan barang, pengelolaan pergudangan serta pengamanan aset dan lingkungan PDAM TKR;

    b. Pengkoordinasian unit-unit kerja dalam rangka pembinaan untuk menyelaraskan kegiatan administrasi pengadaan, pergudangan serta administrasi umum;

    c. Penyediaan sarana dan prasarana kerumahtanggaan yang dibutuhkan oleh seluruh keria dalam PDAM TKR, sesuai dengan kondisi dan kemampuan PDAM TKR;

    Dalam melaksanakan tugas pokok pada ayat pasal ini Bagian Rumah Tangga dibantu oleh;

    Sub Bagian Pengadaan

    mempunyai tugas pokok Merencanakan dan melaksanakan pmses pengadaan barang, penyimpanan dan pencatatan barang operasional dan non operasional yang dibutuhkan PDAM TKR(2) Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud pala ayat(1) pasal ini, Sub Bagian Pengadaan mempunyai fungsi;

    Berikut adalah wewenang Sub Bagian Pengadaan :

    a. Penyusunan permintaan barang dan jasa dari setiap unit koja di PDAM TKR

    b. Penyeleksian daftar rekanan untuk pengadaan barang-barang yag bersifat reguler. ;

    c. Pengkoordinasian terhadap pengadaan barang-barang dengan unit kerja yang membutuhkan, agar terdapat kesesuaian antara permohonan dengan pengadaannya;

    d. Penyelenggaraan administrasi pengadaan;

    e. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

    f. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

    Bagian Gudang

    Sub Bagian Gudang, mempunyai tugas pokok dan ng-barang persediaan dan barang kebutuhan kantor lainnya sewai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas pokok pada ayat dan pasal ini.

    Berikut adalah wewenang Bagian Gudang :

    a. Penyusunan Penyimpanan dan pendistribusan barang-barang persediaan operasional non operasional PDAM TKR agar tertib administrasi.

    b. Pelaksanaan penata usahaan atas mutasi barang operasional dan non operasional PDAM TKR, agar sesuai dengan kondisi fisik yang sebenarnya;  ;

    c. pengajuan pembelian atas barang persediaan yang telah mencapai batas minimum:

    d. Pengusulan atas penjualan barang-barang persediaan yang telah kadaluarsa atau bekas dipakai yang masih bernilai ekonomis;

    e. Pengendalian terhadap pelaksanaan pengadaan barang persediaan sehingga terdapat pengawasan pengendaliannya.

    f. Menginventarisasi setiap peageluaran barang gudang dan mencatat kedalam Database menggunakan Sistem Informasi Inventori barang gudang. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

    g. Laksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bagian;

    Sub Bagian Perlengkapan

    Sub Bagan Perlengkapan, mempunyai tugas pokok Melaksanakan urusan yang berkenaan dengan kelengkapan rumah tangga PDAM TKR melakukan inventarisasi tarana dan prasarana perkantoran, melakukan pemciilaraun tangasan dan itstalasi perkantoran, kendaraan dan peralatan kantor. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat(1) pasal ini, Sub Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi.

    Berikut adalah wewenang Sub Bagian Gudang :

    a. Penyelenggaraan inventarisasi dan pemeliharaan arana prasarana perkantoran PDAM TKR;

    b. Pengamanan dokumen atau surat kekayaan PDAM TKR yang akan disimpan di Bagian Keuangan.

    c. Pengurusan penyelesaian kelongkapan rumsh tangga yang berkaitan dengan pihak luar PDAM TKR.

    d. Penyediaan kebutuhan kelengkapan rumah tangga PDAM TKR untuk kelancaran kegiatan operasional pelayanan air minum.

    e. Pengaturan penggaraan kendaraan dinas dan kenderaan operasional di PDAM TKR:

    f. Pengajuan usulas penghapusan dan perjalan kekayaan PDAM TKR yang telah melebihi umur teknis maupun ekonomis sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

    g. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian ;

    g. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian ;

    f. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

    Sub Bagian Keamanan, menpunysi tugas pokok: Melaksanakan perenarsaan sistem keainenan lingkungan PDAM TKR yang dilaksanakan oleh petugas Satuan Pengamanan, yang pelaksanaannya dilakukan secara terkoordinasi, untuk terciptanya kondisi keananan yang terpelihara, tertib dan terkendali.

    Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat pasal ini, Sub Bagian Keamanan mempunyai fungsi;

    a. Perencanaan sistem keamanan yang dapat dilaksanakan secara konsisten berdasarkan kerjasama dengan Polres Metro Tangerang.

    b. Penyelenggaraan pengawasan dan pengamanan seluruh kekayaan PDAM TKR baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor Wilayah Pelayanan, Cabang dan Unit IKK;

    c. Pengkoordinasian damgan keamanan pihak datern PDAM TKR dalam rangka pengamanan kekayaan PDAM TKR;

    d. Penyampaian laporan socara lisan maupun tertulis dari kegiatan secara periodik atas pelaksanaan yang meliputi informasi yang diterima melalui telepon surat dari pihak lain;

    e. Membuat dan menyampaikan sporan kegiatan sebagai han laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

    f. Melaksanakau semua tugas perusahaan dan tugts-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

    Sub Bagian Aset

    Sub Bagian Aset Sub Bagian Aset, mempunyai tugas pokok Melakaanakan perencanaan sistem Aset di lingkungan PDAM TKR yang pelaksanaanny dilalakan secara terkoordinasi, dan dapat memelihara dan mengelola data aset yang mutakhir untuk terciptanya kabutuhan keuangan dan perencanaan perhitungan aset.

    Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud pada ayat (1) pasal ini, sub Bagian Aset mempunyai fungsi;

    a. Melakukan Inventarisasi Aset Sipil, Bangunan gedung, barang-barang Mekanikal Elektrikal, dan Peralatan Sistem Jaringan Perpipaan, dan lain lain yang merupakan aset;

    b. Melaksanakan pengecekan terhadap status penguasaan aset, bukti kepemilikan aset;

    c. Melaksanakan penilaian Aset untuk mengetahui nilai aset tetap agar dapat tercatat di laporan keuangan;

    d. Melaksanakan optimalisasi Aset, penyewaan aset, peminjaman aset, kerjasama pemanfaatan aset dll.  ;

    e. Mencatat Aset Perusahaan dengan database menggunakan Sistem Informasi Aset; ;

    f. Menyimpan, mengamankan, memelihara dan mengelola serta bertanggung jawab terhadap aset dan dokumen pendukungnya;

    g. Melaksanakan prosedur administrasi aset dan mengatur penggunaan dan pemeliharaan aset di perusahaan.

    h. Membuat dan meyampaikan laporan kegiatan scbagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

    i. Melaksanakaa semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian;

    Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

    Use Case Diagram Pada Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.3 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

    2. 1.
    3. 4 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pemohon, pengelola aula, bagian rumah tangga, dan sub-sub bagian rumah tangga..

    4. 5 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

    Activity Diagram Pada Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.4 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

    Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram diatas terdapat :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

    2. 4 vertical swimeline yaitu Pemohon, Pengelola Aula, Bagian rumah tangga dan Bagian Sub Rumah Tangga.

    3. 9 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    User Requerment

    Elisitasi Tahap 1

    Elisitasi Tahap 2

    Elisitasi Tahap 3

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur baru, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses kinerja pembookingan dan penjadwalan yang masih manual menjadi lebih terkomputerisasi dan efektif.

    Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru di tentukan langkah-langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir, penelitian sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Activity Diagram. Adapun diagram-diagram usulan yang saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 adalah sebagai berikut.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pemohon

      1. Mengajukan surat peminjaman..
      2. Membawa surat yang telah di setujui bagian rumah tangga kepada admin/pengolola aula.
      3. Pengisian form booking kepada pengelola aula/admin melalui sistem.
    2. Admin/ Pengelola Aula

      1. Menerima surat persetujuan peminjaman aula yang di tanda tangani oleh bagian rumah tangga.
      2. Mengisi form booking sesuai dengan keinginan pemohon.
      3. Memberi laporan form terisi kepada bagian rumah tangga
      4. Membagikan form terisi kepada tiap sub bagian rumah tangga, agar apa saja yang dibutuhkan disiapkan.
    3. Bagian Rumah Tangga

      1. Menerima pengajuan surat dari pemohon.
      2. Menyetujui pengajuan dari pemohon
      3. Menerima laporan form booking terisi
    4. Sub Bagian Rumah Tangga

      1. Menerima laporan form terisi sebagai acuan saat acara nanti.
        1. Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

          Use Case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana.


          Gambar 4.1 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

          1. Satu sistem yang mencakup kegiatan Perencanaan Sistem Informasi Penjadwalan Ruang Aula untuk meningkatkan manajemen tata kelola.

          2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu pemohon, bagian rumah tangga, bagian sub rumah tangga, dan admin/pengelola aula.

          3. Ada 5 Use Case yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya; pengajuan surat, membawa surat persetujuan, mengisi form booking, laporan form terisi, dan form terisi dibagikan.

          4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan

          Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

          Activity Diagram dapat menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.


          Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Berdasarkan gambar 4.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

          1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

          2. 9 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

          3. 1 final state, objek yang diakhiri.


          Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

          Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).


          Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Berdasarkan gambar 4.3 Use Case Diagram diatas terdapat :

          1. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu Pemohon, bagian Rumah Tangga, Admin Pengelola Aula, Sub Bagian Rumah Tangga

          2. 8 message yaitu Pengajuan Surat, Menerima Surat Pengajuan, Persetujuan Peminjaman, Menerima Persetujuan, Mengisi Form Lewat sistem, Form Terisi, Menerima Form Terisi, menerima Form Berita Acara.

          Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

          Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.


          Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Rancangan Prototype

          Prototype Halaman Log In

          Gambar 4.6 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Tambah Jadwal

          Gambar 4.7 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Review Form Terisi

          Gambar 4.8 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Kelola Admin

          Gambar 4.9 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Dashboard

          Gambar 4.10 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Perubahan Jadwal

          Gambar 4.11 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Review Form Terisi

          Gambar 4.12 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Rancangan Program

          Tampilan Login

          Gambar 4.13 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Review Form Terisi

          Gambar 4.14 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Tampilan Halaman Kelola Admin

          Gambar 4.15 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Tampilan Dashboard

          Gambar 4.16 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Prototype Review Form Terisi

          Gambar 4.17 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Tampilan Halaman Perubahan Jadwal

          Gambar 4.18 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Testing Program

          Prototype Review Form Terisi

          Tabel 4.6 SWOT

          Black Box

          Tabel 4.7 Black box

          Implementasi Sistem Yang Diusulkan

          Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

          Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem satu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

          1. Processor : Intel Pentium Dual-Core
          2. Monitor : LCD 14”
          3. Mouse  : Standart (Mouse Optikal)
          4. RAM  : 1 GB
          5. Type Printer  : HP Deskjet
          6. Harddisk : Seagate 160 GB
          7. Konektor RJ-45

          Spesifikasi perangkat lunak (Software)

          1. Sistem Operasi Windows 7
          2. Xampp (Apache, PHP dan MySql)
          3. Yii Framework
          4. Adobe Dreamweaver/Notepad++
          5. Mozilla Firefox
          6. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition
          7. Microsoft Office 2007

          Brainware

        2. Administrator/Admin

          1. Admin sudah semestinya mengerti dengan sistem yang dibuat oleh penulis, minimal user ini mengenal dasar-dasar dari penggunaan sistem ini. Oleh karena itu tenaga-tenaga yang benar-benar terampil sangat dibutuhkan sebagai admin dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai admin adalah bagian


        3. User

          1. Pemohon bagian rumah tangga

          Schedule Implementasi

          Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

          Rencana implementasi yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu plaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaannya, antara lain:

          a. Pembuatan program Melakukan penulisan kode program untuk dijalankan pada komputer.

          b. Penginstalan software pendukung.

          c. Test program. Dilakukan guna mencari kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi.

          d. Evaluasi program, Dilakukan guna mengontrol data dan perubahan-perubahan yang terjadi.

          e. Perbaikan programHal ini dilakukan apabila terjadi bug pada program yang dibuat.

          f. Implementasi program Kegiatan ini dilakukaan setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan.

          g. Pelatihan Admin, Hal ini di lakukan untuk memahami prosedur dan alur kerja sistem yang baru.

          h. Dokumentasi. Dokumentasi diperlukan agar suatu saat terjadi kesalahan dapat diketahui secepatnya.

          Gambar 4.17 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          Rancangan Biaya

          Untuk dapat melaksanakan perancangan sistem web dengan baik sesuai rencana kerja yang disusun maka perkiraan besarnya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

          Gambar 4.17 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

          BAB V

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

          1. Proses Penjadwalan 3 ruang aula di PDAM TKR Kab. Tangerang masih memiliki kendala diantaranya, yaitu:
            1. Belum memiliki tempat penyimpanan data yang aman, sehingga dapat memungkinkan terjadinya kehilangan data.
            2. Proses pembookingan dan penjadwalan masih secara manual. hal ini menyebabkan kurangnya efektifitas dan efisiensi proses penjadwalan ruang sehingga prosedur yang berjalan sangat rumit.
          2. Prosedur dalam pembookingan 3 ruang aula yang berjalan saat ini, masih bersifat manual. Terkadang memungkinkan ada kejadian terdapat jadwal bentrok, atau tidak ada proses booking sehingga sering terjadi proses, siapa cepat dia dapat. Hal ini dirasa mengurangi tingkat efektifitas dan efesiensi. Karena prosuder yang ada terlalu rumit, dan memakan waktu lumayan lama.
          3. Bagian rumah tangga pada PDAM TKR Kab. Tangerang mendapatkan rancangan sistem yang baru yang dapat menghasilkan data dan laporan dengan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembookingan dan penjadwalan ruang aula. Aplikasi ini cukup efektif karena proses pencarian data menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membooking karena sudah terprogram.

          Saran

          Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

          1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan mengunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimengerti dan terbiasa.
          2. Lebih meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat dan relevan.
          3. Semoga sistem ini dapat bermanfaat bagi PDAM TKR Kab. Tangerang dalam mengelola surat dan berharap kedepannya aplikasi ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dalam hal tampilan aplikasi maupun fitur pada aplikasi.

          DAFTAR PUSTAKA

          1. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset
          2. Mulyanto, Agus. 2009. "Sistem Informasi Konsep & Aplikasi". Yogyakarta: Pustaka Belajar.
          3. Yakub . 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
          4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012.”Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
          5. Yakub . 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
          6. 6,0 6,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. "Sistem Informasi Teknologi". Yogyakarta:Andi Offset.
          7. Yakub . 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
          8. Widyastuti, 2010.Informasi yang berkualitas menunjukkan bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna berdasarkan dimensi kualitas informasi.
          9. 9,0 9,1 9,2 9,3 9,4 9,5 9,6 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
          10. Satzinger,J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. 2010."System Analysis And Design in A Changing World". Boston. MA: Course Technology.
          11. Bentley, Lonnie D, dan Jeffrey L Whitten. 2009. "Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh Edition". New York : McGraw-Hill.
          12. Darmawan,Deni.2013. "Sistem Informasi Manajemen". Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
          13. Sutabri, Tata 2012. “Pemrograman Aplikasi Web”. Yogyakarta: Informatika.
          14. Al-Jufri,Hamid.2011. "Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan". Jakarta: PT. Smart Grafika.
          15. Yustianti.2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta:BumiAksara.
          16. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita">Prasetio. Adhi. 2012.
          17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Kadir, Abdul. 2013. "Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi". Yogyakarta: Andi.
          18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Nugroho. 2009. "Unified Modeling Language Informasi". Yogyakarta:Graha Ilmu.
          19. 19,0 19,1 19,2 Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung:Informatika.
          20. Sibero, Alexander F.K. 2013. "Kitab Suci Web Programing". Yogyakarta : MediaKom
          21. Simarmata. Janner. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset.
          22. Sidik, Betha dan Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Bandung:Informatika.
          23. Setyaji,Jarot. 2010. "Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop". Jakarta:Mediakita.
          24. Saputra, Agus. 2012. "Sistem Informasi Nilai Akademik untuk Panduan Skripsi". Jakarta: PT Elex Media Komputindo
          25. 25,0 25,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
          26. 26,0 26,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. "Teory and Application of IT Research". Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.
          27. Warsito. R. 2009. “Metode Penelitian Kualitatif ”.Jakarta: Grasindo.
          28. Hermawan. Asep. 2009. "Penelitian Bisnis". Jakarta: Grasindo.
          29. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

          DAFTAR LAMPIRAN


          LAMPIRAN A :
          A.1. Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan Pembimbing II).
          A.2. Lampiran Validasi Skripsi.
          A.3. Lampiran Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi.
          A.4. Lampiran Kartu Studi Tetap Final.
          A.5. Lampiran Formulir Seminar Proposal.
          A.6. Lampiran Formulir Pertemuan Stakeholder.
          A.7. Lampiran Formulir Final Persentasi
          A.8. Daftar Nilai
          A.9. Lampiran Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi
          A.10. Lampiran Surat Keterangan Observasi
          A.11. Lampiran Surat Keterangan Implementasi Program.
          A.12. Lampiran Surat Keterangan Pemberian Hibah.
          A.13. Lampiran Formulir Wawancara.
          A.14. Lampiran Daftar Riwayat Hidup.
          A.15. Lampiran kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang.
          A.16. Lampiran Seminar Internasional (1 Sertifikat).
          A.17. Lampiran Sertifikat IT Nasional (9 Sertifikat).
          A.18. Lampiran Sertifikat TOEFL.
          A.19. Lampiran Sertifikat Prospek.
          A.20. Lampiran Surat Validasi Sidang dan Raharja Career.
          A.21. Katalog Produk.
          A.22. Slide Persentasi.
          LAMPIRAN B :
          B.1. Daftar Wawancara
          B.2. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
          B.3. Surat Keputusan Kegiatan Kerja.
          B.4. Surat Keputusan Hasil Persidangan.


Contributors

Aldia Alfianda