SI1211472498

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS

OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP!

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211472498
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS

OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP!

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472498
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 05 Oktober 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS

OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP!

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472498
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 05 Oktober 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Khanna Tiara, S.Kom)
NID : 99001
   
NID : 14013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS

OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP!

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472498
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 05 Oktober 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Muhamad Yusup, M.Kom)
 
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
 
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 07132
 
NID : 10002
 
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS

OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP!

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472498
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 05 Oktober 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211472498

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

In the current era of globalization with the technology continues to increase rapidly, making service system is currently participating in utilizing existing technology in order for a service to be better, the same thing with Perguruan Tinggi Raharja engaged in computer science who wants to always provide services Personal best to all Raharja and continues to grow from generation to generation. ROOSTER (Role Online Ticketing System Raharja) is part of the information service system in iDuHelp! whose function is as advanced handling services in iDuHelp! to obtain further execution of PIC TPI / FIR related given in an online ticket for the customer iDuHelp! which has been addressed to the PIC concerned to get the information or the right answer, accurate and reliable. In the application of the system ROOSTER so far has been pretty good, but nonetheless still has some constraints on the system ROOSTER itself, one of which occurred constraint absence of reminders tickets have been entered into the time overdue and notification that the ticket has been overdue to make tickets are often neglected and old handled from the time that treatment should be in accordance with the applicable procedures ie 2x24 hours. ROOSTER current system has been upgraded into osTicket v1.9.12 from the previous version v1.7.4 osTicket expected performance ROOSTER be better to apply and can make it easier for staff to use the system ROOSTER."

Keywords: ROOSTER, Overdue, osTicket.

ABSTRAK

Di era globalisasi saat ini dengan teknologi yang terus berkembang semakin pesat, membuat sistem pelayanan saat ini ikut serta dalam memanfaatkan teknologi yang ada agar suatu pelayanan menjadi lebih baik, sama hal nya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang bergerak pada ilmu komputer yang ingin selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh Pribadi Raharja dan terus berkembang dari generasi ke generasi. ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) merupakan bagian dari sistem pelayanan informasi didalam iDuHelp! yang fungsinya yaitu sebagai penanganan lanjutan didalam pelayanan iDuHelp! untuk mendapatkan eksekusi lebih lanjut dari PIC TPi/FiR terkait yang diberikan dalam sebuah tiket online untuk customer iDuHelp! yang telah ditujukan kepada PIC terkait agar mendapatkan informasi atau jawaban yang tepat, akurat dan terpercaya. Didalam pengembangan penerapan pada sistem ROOSTER sejauh ini memang sudah cukup baik namun tetap saja masih memiliki beberapa kendala pada sistem ROOSTER itu sendiri, salah satunya terjadi kendala tidak adanya pengingat tiket yang telah masuk kedalam waktu overdue serta notifikasi bahwa tiket tersebut telah overdue menjadikan tiket sering terabaikan dan lama tertangani dari waktu penanganan semestinya sesuai dengan prosedur yang berlaku yaitu 2x24 jam. Sistem ROOSTER saat ini telah di upgrade kedalam osTicket v1.9.12 dari versi yang sebelumnya yaitu osTicket v1.7.4 yang diharapkan performa ROOSTER menjadi lebih baik untuk diterapkan serta dapat mempermudah para staff ROOSTER dalam penggunaan sistem ROOSTER.

Kata Kunci: ROOSTER, Overdue, osTicket.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Pengembangan Penerapan Sistem ROOSTER Berbasis OsTicket Untuk Menunjang Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan kali ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung Penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, diantaranya :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Ibu Khanna Tiara, S.Kom selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  6. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  8. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

  9. The Rempongs (Lena, Fira, Triani, Sari, Lintang, Lilis, dan Kikan) yang senantiasa mensuport, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

  10. Ayongs (Astri Setiarini, Khurfatul Latifah, Hilda Dhaniartika Nurmaardi, Nilasari) sahabat yang selalu mensuppport serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

  11. AAM (Maya, Rista, Ika, Dwi Shinta, Galih, Anwar) teman seperjuangan yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

  12. Keluarga REC, TimUR, serta TimUR2, All Operator iDuHelp! yang sangat berjasa dalam memberikan dukungan kepada penulis.

  13. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.

Akhir kata, besar harapan penulis bahwa laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, 05 Oktober 2016
RIA UTAMI
NIM. 1211472498

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo ROOSTER

Gambar 3.1. Green Campus

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

Gambar 3.3. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Flowchart Program Pembuatan Tiket ROOSTER

Gambar 3.5. Flowchart Program PIC Menjawab Tiket ROOSTER

Gambar 3.6. Flowchart Laporan Rekap Tiket ROOSTER

Gambar 4.1. Mind Mapping ROOSTER

Gambar 4.2. Logo ROOSTER Pada Sistem

Gambar 4.3. Logo ROOSTER Pada Halaman Login

Gambar 4.4. Logo ROOSTER Pada Halaman Utama

Gambar 4.5. Tampil Menu Overdue Ticket Otomatis

Gambar 4.6. Tampil Peringatan Overdue Pada Isi Tiket

Gambar 4.7. Statistik Overdue Ticket Pada Department iDuHelp!

Gambar 4.8. Tampil Full Name Yang Akurat

Gambar 4.9. Tampil Data Yang Sesuai Pada Sistem

Gambar 4.10. Notifikasi Email Operator Buat Tiket

Gambar 4.11. Notifikasi Email Otomatis Dari Sistem ROOSTER

Gambar 4.12. Tampilan Notifikasi Email Yang Diterima PIC

Gambar 4.13. Tampilan Notifikasi Email Overdue Yang Diterima PIC

Gambar 4.14. Tampilan Notifikasi Email Overdue

Gambar 4.15. Tampilan Notifikasi Jawaban Tiket ROOSTER

Gambar 4.16. Tampilan Notifikasi Jawaban Tiket ROOSTER

Gambar 4.17. Canned Response Jawaban Tiket Untuk PIC

Gambar 4.18. Canned Response Yang Aktif Pada Sistem

Gambar 4.19. Tampilan SLA Plan 24 hours

Gambar 4.20. Tampilan Menu Testimoni Pada Homepage

Gambar 4.21. Testimoni Terhadap Pelayanan ROOSTER

Gambar 4.22. Permintaan Tiket ROOSTER

Gambar 4.23. FAQ Tentang ROOSTER di iRan

Gambar 4.24. Rekapan Data Customer Tiket ROOSTER

Gambar 4.25. Tampilan Homepage ROOSTER Sebelumnya

Gambar 4.26. Tampilan Homepage ROOSTER Terbaru

Gambar 4.27. Testimoni Mengenai Tampilan Homepage ROOSTER

Gambar 4.28. Tampilan Homepage ROOSTER Yang User Friendly

Gambar 4.29. Tampilan Form Login ROOSTER Yang User Friendly

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Utama ROOSTER Yang User Friendly

Gambar 4.31. Tampilan Form New Ticket Yang User Friendly

Gambar 4.32. Flowchart Program Operator Membuat Tiket ROOSTER

Gambar 4.33. Flowchart Staff (PIC) Jawab Tiket ROOSTER

Gambar 4.34. Flowchart Program Laporan Untuk Admin ROOSTER

Gambar 4.35. Tampilan HIPO Pada Sistem ROOSTER

Gambar 4.36. Prototype Homepage Sistem ROOSTER

Gambar 4.37. Prototype Form Login Sistem ROOSTER

Gambar 4.38. Prototype Halaman Utama ROOSTER

Gambar 4.39. Prototype Tampilan Menu Tiket Overdue

Gambar 4.40. Prototype Tampilan Full Name Pada Form New Ticket

Gambar 4.40. Prototype Tampilan Full Name Pada Form New Ticket

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.3. Jurusan/Program Studi AMIK Raharja

Tabel 4.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 4.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 4.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 4.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.5. Blackbox Testing Pada Login

Tabel 4.6. Blackbox Testing Pada Overdue Ticket

Tabel 4.7. Blackbox Testing Pada Notifikasi Email

Tabel 4.8. Blackbox Testing Pada My Ticket

Tabel 4.9. Blackbox Testing Full Name

Tabel 4.10. Schedulle Implementasi

Table 4.11 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1. Simbol Use Case Diagram


Tabel 2. Simbol Activity Diagram


Tabel 3. Simbol Sequence Diagram


Tabel 4. Simbol Flowchart


DAFTAR SIMBOL HIPO

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Maraknya akan perkembangan teknologi yang terus menerus berkembang sangat pesat dengan seiring berjalannya waktu di era globalisasi saat ini, sehingga menuntut akan kebutuhan informasi agar didapatkan dengan cara yang lebih baik, cepat, akurat, tepat waktu, dan terpercaya. Pentingnya sebuah pelayanan dalam suatu instansi atau Perguruan Tinggi untuk dapat membantu jalannya sebuah proses kegiatan didalam instansi atau Perguruan Tinggi tersebut khususnya dalam mendapatkan sebuah informasi yang terpercaya. Menurut Al Bahra bin Ladjamudin (2013:8)[1], informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang maupun yang akan datang. Pelayanan informasi dapat diartikan sebagai suatu bentuk pelayanan yang bertujuan untuk dapat memberikan informasi yang akurat serta bermanfaat bagi penerima guna meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik pada suatu instansi atau Perguruan Tinggi.

Peran teknologi dalam menghadapi persaingan global saat ini sangatlah penting khususnya dalam mengubah mindset masyarakat terhadap segala hal yang sering sekali dilakukan dengan cara yang masih sangat manual dan akan ditransformasikan menjadi lebih modern atau segala sesuatunya dilakukan sudah dengan cara terkomputerisasi. Dilihat dari itu semua maka tak heran jika sudah banyak sekali saat ini media pelayanan informasi yang sudah jauh berkembang lebih baik dan menggunakan teknologi canggih yang kita sering jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah instansi yang bergerak didalam bidang pendidikan yang fokus pada ilmu komputer khususnya yang didalamnya memiliki 10 TPi (Ten Pilar IT iLearning) dan FiR (Future IT Raharja) salah satu diantaranya yaitu iDuHelp! yang merupakan sistem pelayanan kampus untuk dapat memberi pelayanan kepada seluruh civitas akademik yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam menangani seputar Ten Pilar IT iLearning (TPi) dan Future IT Raharja (FiR) melalui sebuah sistem dan dapat dilakukan secara online maupun offline. Didalam iDuHelp! terdapat 1 (satu) pelayanan informasi yang dinamakan ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yaitu bagian dari sistem pelayanan iDuHelp! yang fungsinya sebagai media penyampaian informasi kepada pihak terkait yaitu PIC (Person In Charge) dari masing-masing Ten Pilar IT iLearning dan Future IT Raharja melalui sebuah tiket online untuk didapatkan sebuah jawaban yang akurat dan terpercaya dengan waktu penanganan 2x24 jam kerja (senin-jumat) dan waktu tersebut dianggap waktu yang cukup untuk mendapatkan sebuah informasi yang akurat dari pihak yang terpercaya, ROOSTER adalah sebuah penanganan lanjutan dari pelayanan iDuHelp! untuk mendapatkan eksekusi dari pihak PIC (Person In Charge) terkait, PIC adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan siapa orang yang bertanggung jawab menangani hal tertentu, yang kemudian jawaban dari tiket yang sudah ditangani oleh PIC akan diterima oleh operator iDuHelp! dengan mendapatkan sebuah notifikasi email jawaban tiket yang didapatkan dari system melalui email rinfo dari operator yang menangani tiket tersebut.

Data merupakan hal penting yang digunakan sebagai bahan pendukung yang relevan dalam memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi. Dalam konteks ini yang terpenting pada sebuah sistem pelayanan dan penyampaian informasi adalah di dalam sistem, informasi tersebut dapat ditujukan kepada orang yang tepat, pada sistem ROOSTER yang berjalan saat ini yaitu terjadinya ketidakakuratan sebuah data seperti email operator yang di input pada saat operator akan membuat sebuah tiket ROOSTER tidak sama dengan tampilan full name atau nama lengkap yang muncul dari email operator tersebut sehingga mempersulit PIC untuk mengetahui siapa sebenarnya yang membuatkan tiket ROOSTER tersebut kepada PIC yang ditujukan, hal ini juga mempengaruhi kenyamanan PIC dalam menggunakan sistem ROOSTER tersebut dan kinerja sistem yang dipakai setiap harinya, selain itu juga terdapat problem dimana agar informasi diterima dengan tepat waktu sesuai dengan waktu penanganan yaitu saat ini tidak adanya pengingat waktu berupa notifikasi perihal tiket yang telah memasuki waktu overdue dan notifikasi penerimaan tiket dan jawaban tiket ROOSTER dengan penyampaian yang informatif, dengan tidak adanya pengingat waktu penanganan akibatnya akan banyak tiket yang tidak terpantau untuk segera ditangani oleh PIC terkait sehingga banyak tiket menjadi overdue dan complain dari customer, overdue artinya telah melampaui batas waktu penanganan dari waktu yang semestinya, maka dari itu sistem harus dilakukan beberapa perbaikan untuk dapat mengoptimalkan jalannya sistem tersebut untuk dapat dilakukan penerapan yang lebih baik lagi. Hal ini menjadi sebuah acuan bagi peneliti agar dalam pengembangan sistem ROOSTER saat ini dengan menerapkan sebuah sistem dengan sangat memperhatikan detail-detail dari sisi permasalahan yang sering sekali terjadi. PIC dapat memantau jalannya sistem yaitu dengan membuat suatu cara sederhana seperti, pada saat operator tersebut akan memberikan atau meneruskan jawaban kepada customer, dibuatlah sebuah subject dengan format nomor tiket, jawaban tiket ROOSTER dan juga judul tiket yang dieksekusi, dalam pengiriman informasi tersebut operator harus mencantumkan cc pada milis [email protected] yang bertujuan agar PIC dan admin ROOSTER dapat mengetahui serta memantau bahwa tiket tersebut benar telah disampaikan kepada customer yang bersangkutan atau belum. Dalam menerapkan sistem ROOSTER dari segi kedisiplinan para staff atau operator wajib diterapkannya pengauditan untuk dapat mengimbangi, mengurangi dan meminimalisir complain dan kesalahan yaitu diantaranya dengan diterapkannya audit dengan pengurangan point minus lima (-5) untuk setiap kali melakukan pelanggaran, yang dijadikan bahan audit pada ROOSTER yaitu antara lain tidak melakukan re-assign dalam 1x24 jam, jika operator lupa menyantumkan nama PIC pada assigned to nya, tidak mengisi issue details sesuai data pendukung yang ada, dan jika tidak dilakukan pemberian jawaban atau operator tersebut tidak meneruskan jawaban tiket dalam 1x24 jam waktu penanganan operator kepada customer maka operator tersebut akan mendapatkan audit dari admin ROOSTER dengan pengurangan nilai -10 (minus sepuluh) terhadap nilai Tridharma iDuHelp!nya. Hal tersebut dimaksudkan agar operator lebih teliti dan dapat lebih bertanggung jawab dalam menjalani tridharmanya. Dengan adanya pengembangan serta perbaikan kekurangan yang ada pada sistem ROOSTER agar lebih optimal dan lebih baik lagi. Diharapkan pula dalam penerapan Tridharma iDuHelp! dapat berjalan lebih efektif, membuat staff ROOSTER merasa nyaman menggunakan sistem ROOSTER tersebut serta memudahkan pengguna maupun customer nyaman dan puas menggunakan sistem pelayanan ROOSTER.

Dan berdasarkan latar belakang pada pengembangan penerapan sistem ROOSTER guna mengoptimalkan kinerja sistem dan penerapan yang dilakukan guna meminimalisir complain customer agar menjadi sistem pelayanan yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya dan pengembangan akan terus dilakukan tiada hentinya, maka penulis mengambil judul penelitian “PENGEMBANGAN PENERAPAN SISTEM ROOSTER BERBASIS OSTICKET UNTUK MENUNJANG PELAYANAN IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI” sebagai penelitian Skripsi.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari terdapatnya sebuah rumusan masalah yang kemudian dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data yang telah dilakukan dalam proses penelitian.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas mengambil 3 (tiga) pokok permasalahan, antara lain :

  1. Bagaimana menerapkan sebuah sistem yang dapat mengingatkan ketepatan waktu dalam penyampaian informasi?

  2. Bagaimana meningkatkan performa sistem ROOSTER agar lebih efektif dan tampil dengan data yang akurat?

  3. Bagaimana dilakukan sebuah penerapan yang baik di dalam pelayanan ROOSTER untuk meminimalisir kesalahan dan meningkatkan kedisiplinan pada staff ROOSTER?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup berisi tentang batasan-batasan sistem yang akan dibahas pada penelitian agar pembahasan lebih terarah serta dapat berjalan dengan lancar. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini fokus kepada sistem ROOSTER nya saja yaitu dalam ruang lingkup operator iDuHelp!, PIC (Person In Charge) dari Ten Pilar IT iLearning (TPi) dan Future IT Raharja (FiR), penerapan audit ROOSTER kepada staff yang tertuang ke dalam penilaian Tridharma iDuHelp!, tampilan homepage sistem ROOSTER yang baru, performa sistem ROOSTER, selengkapnya tertuang didalam draft final elisitasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dengan adanya tujuan penelitian maka suatu penelitian akan menjadi lebih terarah. Tujuan penelitian dapat diketahui setelah mengetahui rumusan masalah yang telah dirinci sebelumnya. Tujuan penelitian yang telah sesuai dengan perumusan masalah, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menciptakan sistem ROOSTER yang mampu membatasi waktu penanganan sesuai prosedur agar tiket dapat tersampaikan secara tepat waktu dan mengurangi keterlambatan dalam penyampaian informasi.

  2. Menciptakan sistem yang mampu memberikan keakuratan data agar tidak ada kekeliruan serta membuat pengguna lebih nyaman menggunakannya.

  3. Meningkatkan kedisiplinan staff ROOSTER serta untuk meminimalisir kesalahan serta complain yang datang dari customer.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Penyampaian informasi dapat dilakukan tepat waktu sehingga informasi yang didapatkan selain dapat dipercaya juga membuat nyaman customer karena dapat memberikan pelayanan yang baik.

  2. PIC dapat mengetahui nama operator yang membuatkan tiket sehingga tidak terjadi kekeliruan lagi dalam melihat data informasi dalam tampilan tiket tersebut.

  3. Penanganan yang baik sesuai prosedur dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta dengan menerapkan kedisiplinan kepada staff ROOSTER dalam melayani dapat meningkatkan kepuasan kepada customer.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

  2. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap jalannya sistem ROOSTER yang berjalan sebelumnya yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Melakukan peninjauan dan menganalisa segala kekurangan yang ada pada sistem ROOSTER tersebut serta mempelajari prosedur-prosedur yang digunakan saat ini dan mengumpulkan data, informasi yang ada yang berkaitan dengan ROOSTER tersebut baik operator iDuHelp!, maupun PIC Ten Pilar IT iLearning dan Future IT Raharja yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 6 (enam) bulan yaitu mengetahui sistem yang berjalan serta kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem tersebut, sehingga penulis dapat menuangkan segala hal tentang ROOSTER dalam penulisan laporan ini.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dalam metode wawancara ini dilakukan bersama Bapak Hendra Kusumah, S.Kom selaku stakeholder yang membantu penulis dalam tahap menyelesaikan penelitian berdasarkan kebutuhan dan keinginan dari stakeholder yang ada didalam elisitasi tahap 1, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3 dan hasilnya tertuang pada draft final elisitasi serta pencapaiannya dibuktikan didalam strategi.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literature review), buku, web dan beberapa jurnal untuk memenuhi kebutuhan dalam menganalisa serta perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Analisa sistem adalah suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada. Analisa data merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam memperoleh suatu temuan-temuan hasil dari penelitian. Metode analisa sistem yang digunakan yaitu metode elisitasi yang pembuktian pencapaiannya dibuktikan didalam strategi.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan flowchart untuk dapat melihat alur pada sistem ROOSTER, metode prototyping untuk menggambarkan tampilan dan interface pada sistem ROOSTER serta HIPO (Hirarchy Plus Input Proses Output) sebagai bentuk dokumentasi program yang dapat dimengerti oleh pengguna secara baik.

Metode Pengujian

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black Box Testing merupakan pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Penerapan Sistem ROOSTER Berbasis OsTicket Untuk Menunjang Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi” dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa Sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa Sistem dengan metode elisitasi yang dibuktikan pencapaiannya dengan strategi. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement, strategi, dan mind mapping project.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem menggunakan Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Sebagai bahan pendukung dalam pembuatan laporan skripsi ini, perlunya dikemukakan teori-teori yang berhubungan erat dengan permasalahan dan ruang lingkup yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Definisi Penerapan

  1. Pengertian Penerapan
  2. Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan adalah hal, cara atau hasil (Badudu & Zain, 1996:1487). Adapun menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan (Ali, 1995:1044). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:

    1. Adanya program yang dilaksanakan

    2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

    3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut.

Definisi Pelayanan

  1. Pengertian Pelayanan
  2. Menurut Sampara dalam Sinambela (2011:5)[2], pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.

    Sedangkan menurut Moenir (2010:26)[3], pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang maupun sekelompok orang yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan atau kepentingan orang lain sesuai dengan prosedur dan sistem yang ada.

  3. Dimensi Kualitas Pelayanan
  4. Dimensi Kualitas Pelayanan (Service Quality) oleh Parasuraman (1998) dibagi menjadi lima dimensi Service Quality diantaranya adalah (Lupiyoadi, 2001:148)[4] :

    1. Bukti Fisik (Tangibles) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.

    2. Kehandalan (Reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

    3. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

    4. Jaminan dan Kepastian (Assurance) yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.

    5. Empati (Emphaty) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu untuk pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

      pelayanan publik dapat diartikan, pemberi layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

  5. Kualitas pelayanan publik
  6. Dalam Sinambela (2010:6)[5], secara teoritis tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

    1. Transparan
    2. Pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

    3. Akuntabilitas
    4. Pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    5. Kondisional
    6. Pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

    7. Partisipatif
    8. Pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

    9. Kesamaan Hak
    10. Pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain.

    11. Keseimbangan Hak Dan Kewajiban
    12. Pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

  7. Jenis-jenis Pelayanan
  8. Pelayanan yang diperlukan manusia pada dasarnya ada dua jenis yaitu:

    1. Layanan fisik yang sifatnya pribadi sebagai manusia.

    2. Pelayanan administrasi yang diberikan oleh orang lain selaku anggota organisasi (organisasi massa atau organisasi negara).

    Dengan jiwa dan falsafah bahwa pelayanan adalah awal dari sebuah pembelian (bagi pelayan untuk keuntungan) dan pelayanan adalah awal memberdayakan. Perlu dikenali bahwa alur pelayanan dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

    1. Pelayanan Internal (bahwa dalam organisasi terdapat proses pelayanan) yang meliputi :

      1. Pelayanan vertikal, yakni pelayanan dari pimpinan atau manajemen kepada unit atau anggota organisasi.

      2. Pelayanan horizontal dan diagonal, yakni pelayanan dari unit atau anggota organisasi kepada unit atau anggota organisasi lain.

    2. Pelayanan Eksternal, yaitu pelayanan organisasi kepada masyarakat atau di luar organisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

      1. Pelayanan makro atau managerial, yaitu pelayanan dari organisasi kepada masyarakat luas, organisasi yang tampilannya dapat diukur dari kualitas manajemen organisasi yang bersangkutan.

      2. Pelayanan mikro, yaitu pelayanan organisasi kepada masyarakat diluar organisasi yang tampilannya dapat diukur dari kualitas tampilan fisiknya.

    Jenis-jenis pelayanan yang sesuai dengan pelanggan yaitu sebagai berikut :

    1. Pelayanan sebelum transaksi, pelayanan pada konteks ini meliputi sistem, struktur dan lingkungan operasional yang ditetapkan sebuah organisasi sebelum terjadi transaksi.

    2. Pelayanan saat transaksi, pelayanan pada konteks ini adalah pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan selama proses transaksi.

    3. Pelayanan setelah transaksi, adalah pelayanan yang dinikmati pelanggan setelah transaksi berlangsung, pelayanan pada konteks ini menurut keakuratan dan ketepatan waktu dalam penyelesaian produk layanan.

    Layanan umum yang dilakukan oleh siapapun, bentuknya tidak terlepas dari tiga macam, yaitu :

    1. Layanan dengan lisan, layanan dengan lisan dilakukan dengan petugas-petugas dibidang hubungan masyarakat, bidang pelayanan informasi dan bidang-bidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan kepada siapapun yang memerlukan.

    2. Layanan melalui tulisan, layanan melalui tulisan ini merupakan bentuk pelayanan yang paling menonjol dalam pelaksanaan tugas, tidak hanya dari segi jumlah tetapi juga dari segi peranannya, apabila kalau diingat bahwa sistem pelayanan pada abad reformasi ini mengemukakan sistem layanan yang serba canggih dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya layanan melalui tulisan sangat efisien terutama bagi layanan jarak jauh karena faktor biaya. Agar layanan dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayani, satu hal yang harus diperhatikan ialah faktor kecepatan, baik dalam pengolahan masalah maupun dalam proses penyelesaian (pengetikan, penandatanganan dan pengiriman kepada yang bersangkutan).

    3. Layanan yang berbentuk perbuatan pelayanan yang berbentuk perbuatan 70-80% dilakukan oleh petugas-petugas tingkat menengah dan bawah.karena itu faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil perbuatan dan hasil pekerjaan.

Definisi Perguruan Tinggi

  1. Pengertian Perguruan Tinggi

    Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 : yang dimaksud perguruan tinggi adalah merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

    Menurut UU 2 tahun 1989 pasal 16 ayat 1 : Perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.

    Menurut H. Basir Barthos (1992:25)[6], perguruan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Perguruan Tinggi di sini adalah tingkatan universitas yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.

    Berdasarkan beberapa pendapat menurut UU dan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perguruan tinggi merupakan suatu pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi dan lebih mengarah kepada profesional seseorang dalam bidang tertentu untuk mengukur sebuah kualitas kemampuan dan keahlian seseorang.

  2. Tugas Perguruan Tinggi

    Menurut Cony R. Semiawan (1998:12)[7], secara umum tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini bertambah berat karena paradigma baru seperti akuntabilitas, kualitas pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi dipersyaratkan oleh masa depan yang menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara optimal, yang sementara ini masih “tersembunyi” dalam diri (hidden excellence in personhood). Prinsip-prinsip sebagaimana tersebut di atas dihadang oleh berbagai masalah krusial dalam strategi pengembangannya. Peradaban baru yang dijanjikan oleh abad baru ke 21 menuntut perguruan tinggi untuk mampu menciptakan lulusan perguruan tinggi untuk berkinerja, sehingga dapat bertahan (survive) dan berkembang mencapai aktualisasi keunggulan secara optimal. Namun pada dasarnya strategi dalam mencapai cita-cita tersebut banyak ditentukan oleh visi dan kebijaksanaan (policy) pengambil keputusan dalam proses pengembangan pendidikan tinggi di perguruan tinggi bersangkutan (pimpinan perguruan tinggi).

    Tugas perguruan tinggi dapat dilihat dalam PP No. 30 tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi. Dalam ketentuan umum, Pasal 1 ayat 2: “Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi”.

    Dalam Mukadimah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 603/O/2001 dinyatakan tugas perguruan tinggi adalah : “Berperan aktif dalam perbaikan dan pengembangan kualitas kehidupan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan pengertian dan kerjasama internasional untuk mencapai kedamaian dunia dan kesejahteraan lahir batin umat manusia berkelanjutan”.

    Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa selain diberi tugas untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi, perguruan tinggi juga mengemban tugas pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia, pengembangan kerjasama internasional, kedamaian dunia dan kesejahteraan lahir batin umat manusia.

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Hermawan (2009:43)[8], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

    Menurut Semiawan (2010:104)[9], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa sistem yang dilakukan untuk suatu perbandingan dalam sebuah penelitian sebelumnya agar peneliti dapat memahami setiap nilai tambah dalam penelitiannya.

  2. Tujuan Literature Review

    Menurut Hermawan (2009:45)[8], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang di laporkan.

    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

    Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

  3. Literature Review

    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Santika Dewi pada tahun 2012[10], yang berjudul “Perancangan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Mendukung Sistem Pelayanan Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas mengenai sistem pelayanan yang berjalan yaitu belum adanya sistem pelayanan yang secara online. Sistem pelayanan masih berjalan secara manual dan tidak ada penyelesaian yang tepat dan efektif. Maka, untuk mendukung hal tersebut diperlukan penerapan suatu sistem pelayanan online yang bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu untuk memudahkan seluruh civitas akademik dalam mendapatkan informasi seputar kampus, sehingga dapat meminimalisir informasi yang tidak benar serta memaksimalkan pelayanan kampus.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Citra Destianty pada tahun 2014[11], yang berjudul "Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini mengembangkan sistem ROOSTER, yaitu tingkat keamanan didalam sistem ROOSTER masih kurang optimal, salah satu contohnya adalah pembuatan tiket yang dapat dilakukan oleh non staff ROOSTER, sehingga menyebabkan keluhan dari staff ROOSTER atas notifikasi email yang diperoleh. Maka dengan adanya permasalahan tersebut, diperlukan suatu pengembangan pada sistem pelayanan ROOSTER agar pembuatan tiket tidak bisa dilakukan oleh orang lain selain staff ROOSTER. Dan dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem ROOSTER diharapkan dapat memberikan kemudahan khususnya bagi operator iDuHelp! dalam memperoleh informasi.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Meta Amalya, dan Citra Destianty pada tahun 2013[12] yang berjudul “Kinerja Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang Perguruan Tinggi Raharja telah menerapkan sistem pelayanan kampus yang dikenal dengan sistem pelayanan iDuHelp!. Diidentifikasikan terdapat permasalahan pada sistem pelayanan iDuHelp. Namun, masalah tersebut terselesaikan dengan adanya penunjang dari kinerja ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yaitu dengan memberikan sebuah nomor tiket yang akan dialihkan kepada pihak terkait agar dapat memberikan informasi yang akurat.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Rahmawati pada tahun 2014[13], yang berjudul "Pengembangan Sistem Informasi ROOSTER Sebagai Penunjang Kegiatan Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini mengembangkan sistem ROOSTER, operator iDuHelp! bertindak sebagai customer yang membuat pertanyaan lanjutan yang nantinya akan diterima oleh PIC terkait, namun pada pelayanan ROOSTER pun masih terdapat beberapa kekurangan yaitu banyaknya pelayanan yang terabaikan karena kurangnya waktu pada pelayanannya, maka dengan penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut dengan dibuatkannya penambahan waktu dalam pelayanan jika dibutuhkan. Dengan adanya perbaikan sistem di ROOSTER maka kegiatan iDuHelp! di ROOSTER dapat berjalan dengan baik.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Wanda Lestari pada tahun 2015[14], yang berjudul “Perancangan Viewboard ROOSTER Dengan Menggunakan Bootsrap Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada penelitian ini membahas tentang informasi yang ada didalam ROOSTER tidak dapat diakses secara public, hanya staff dan member ROOSTER saja yang dapat mengakses masuk kedalam ROOSTER. Maka dirancanglah viewboard dengan menggunakan template Bootstrap dan juga menggunakan metode SWOT. Dengan menyediakan viewboard ROOSTER nantinya akan ada informasi mengenai status tiket, tiket overdue, dan rekap tiket secara otomatis di dalam ROOSTER. Fungsi dari viewboard ini untuk menunjang pelayanan pada ROOSTER agar lebih baik lagi.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Nur Azizah dan Santika Dewi pada tahun 2013[15], yang berjudul “Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket”. Penelitian ini menjelaskan sebuah website sebagai media interaksi dengan menggunakan e-Ticket yang bertujuan untuk memudahkan proses pelayanan dukungan, selain itu juga memberikan kemudahan kepada pemakai untuk dilayani. Proses pelayanan dukungan dapat dilakukan dengan cara online sehingga menambah kemudahan dalam proses pelayanan dukungan. Pada Perguruan Tinggi Raharja, sistem pelayanan dukungan ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang diterapkan ditujukan untuk memberikan pelayanan yang efektif dan efesien kepada seluruh civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penelitian ini korelasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan ticketing online yang dapat memudahkan sitem pelayanan menjadi terarah dan tersusun secara sistematis dengan adanya penomoran tiket yang terurut.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Dewi Immaniar, dan Ayu Wanda Lestari pada tahun 2014, yang berjudul “Kepuasan Pelanggan ROOSTER Atas Kinerja Pelayanan ROOSTER Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini menjelaskan pelayanan ROOSTER berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, sementara kepuasan pelanggan dan kepercayaan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi niat pelanggan untuk kembali menggunakan ROOSTER. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan secara keseluruhan memiliki pengaruh yang kuat untuk kembali menggunakan ROOSTER. Maka dilakukannya penyebaran kuesioner online (iSur) kepada 20 responden yang pernah dibuatkan tiket di ROOSTER untuk mengetahui tingkat kepuasan customer terhadap kinerja pelayanan ROOSTER.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Cagla Ozen Seneler, Nuri Basoglu, dan Tugrul U. Daim, dari University of York, York Inggris, pada tahun 2010[16], yang berjudul “An empirical analysis of the antecedents of adoption of online services: A prototype-based framework”. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperluas teori adopsi teknologi dengan mengintegrasikan mereka dengan orang-orang menjelajahi inovasi layanan dan upaya untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang membantu atau menghalangi sikap terhadap menggunakan layanan online. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang atribut yang pengembang dan desainer dari layanan tersebut harus memperhatikan. Studi ini menyelesaikan tujuan di atas melalui pengujian kerangka kerja yang dikembangkan sebagai hasil dari literature review, wawancara dan kelompok ahli yang terfokus serta survei. Satu set prototipe dikembangkan sebagai antarmuka alternatif untuk layanan online. Ada peningkatan minat dalam desain dan pengembangan layanan yang lebih baik. Dalam hal ini layanan online, mengembangkan antarmuka pengguna yang lebih baik dengan teknologi yang berbeda sangat penting, karena kemampuan antarmuka pengguna menambahkan banyak untuk menggunakan Teknologi Informasi (TI) proses adopsi. Jadi menempatkan penekanan pada pemasaran dan pengguna pelatihan yang lebih baik akan membantu adopsi layanan online.

    9. Penelitian ini dilakukan oleh Ainin Sulaiman dari University of Malaya, Faculty of Business and Accountancy, Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2008[17], yang berjudul “E-ticketing as a New Way of Buying Tickets : Malaysian Perceptions”. Penelitian ini menjelaskan tentang mengidentifikasi e-ticketing trend di kalangan masyarakat perkotaan khususnya di Kuala Lumpur. Mengkaji trend penggunaan dan pola e-ticketing. Selain itu, juga berfokus pada perspektif pelanggan menuju e-ticketing dalam hal, kehandalan kegunaannya, keamanan, kenyamanan dan efisiensi. Penelitian ini juga menguji dampak dari variabel-variabel demografi pada e-ticketing adopsi terhadap e-ticketing. Penelitian ini menemukan bahwa kenyamanan dan kemudahan penggunaan adalah salah satu faktor yang memotivasi responden untuk membeli tiket online.

    10. Penelitian ini dilakukan oleh Mazen Kamal Qteishat, Haitham Hmoud Alshibly, dan Mohammad Atwah Al-ma'aitah dari Albalqa Applied University, Amman, Jordan, pada tahun 2014[18], yang berjudul “The Impact Of E-Ticketing Technique On Customer Satisfaction: An Empirical Analysis”. Penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan dengan metode baru untuk berinteraksi dengan pelanggan dengan menggunakan e-ticket, yang bertujuan agar mempermudah proses transaksi dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Penelitian ini secara empiris mengkaji dampak dari teknik e-ticketing pada kepuasan pelanggan dan menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan dengan layanan e-ticketing dipengaruhi oleh semua variabel independen diukur (keamanan data, pelanggan dan dukungan teknis, dan user-keramahan) yang tercatat memiliki dampak yang signifikan pada kepuasan pelanggan dengan layanan e-ticketing.

    Dari 10 (sepuluh) literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai sistem informasi pelayanan pada suatu instansi atau lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memudahkan seseorang atau sekelompok orang dalam menerima informasi dengan cepat, akurat, dan terpercaya dengan dukungan teknologi yang kian hari semakin pesat. Dalam literature review diatas khususnya membahas perkembangan ROOSTER yang sebelum-sebelumnya sebagai alat perbandingan kelemahan dan kelebihan sistem sebelumnya dan yang berjalan saat ini. Dan diharapkan penulis akan menerapkan sebuah sistem yang lebih baik lagi dengan adanya referensi yang telah dijabarkan dalam literature review tersebut demi tercapainya sebuah sistem yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada customer.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[19], Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut Arief (2011:7)[20], Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Hidayat (2010:3)[20],Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Adapun jenis-jenis web :

Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style:
  1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.

  2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal website, website yang berisi informasi pribadi.

  2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas :

  1. Server Side, merupakan website dengan menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

  2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML.

Konsep Dasar Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[21], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Menurut Adelia (2011:116)[22], Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)

Menurut Amansyah (2008:284)[23], bagan HIPO dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program, secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkan. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu : daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Menurut Praptiningsih (2010:3)[24], HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) adalah alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana didalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya adalah alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Definisi OsTicket

OsTicket adalah[25], aplikasi open source yang digunakan untuk system ticketing gratis. osTicket bisa menjadi solusi murah untuk sebuah perusahaan menengah ke bawah untuk mengarsipkan kegiatan-kegiatan atau mungkin pencatatan problem-problem yang terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang jaringan.

Definisi Leaderboard

Definisi Leaderboard (2009) [26],Leaderboard, the first game in the series, was released in 1986 and included four different water-based courses. It was well received, being rated as 97% overall by Zzap 64 magazine and being prized with their "Gold Award". It was also highly rated by other magazines, withYour Sinclair rating it 9 out of 10, Sinclair User giving it five stars, and Crash rating it 80%.

Leaderboard Tournament, released the same year, was a series of expansion disks each containing four new courses.

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Leaderboard adalah sebuah papan nilai atau papan rank yang biasanya terdapat pada suatu permainan.

Definisi iDuHelp!

Dikutip dari iMe iDuHelp![27], iDuHelp! (iLearning Education Help) adalah salah satu Ten Pilar IT Learning, sebuah sistem pelayanan kampus, yang terdapat 2 (dua) pelayanan yaitu secara Online dan Offline. Dimana pada sistem pelayanan tersebut dapat dilakukan percakapan secara online ataupun offline dan terbuka untuk seluruh Pribadi Raharja untuk mengetahui informasi kampus ataupun jika terdapat kendala pada TPi atau FiR. Sistem ini dirancang sedemikian rupa, dengan tujuan untuk memudahkan dan membuat nyaman customer dalam berinteraksi dengan operator iDuHelp! sehingga banyak Pribadi Raharja yang ingin menggunakan sistem iDuHelp!.

Definisi ROOSTER

Dikutip dari iMe ROOSTER[28], ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) adalah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan sebuah tiket yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. ROOSTER merupakan sebuah sistem pelayanan informasi lanjutan dari penanganan iDuHelp! dengan dibuatkannya sebuah tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait untuk dapat dilakukan eksekusi lebih lanjut kepada PIC TPi atau FiR agar didapatkan jawaban serta informasi yang akurat dari pihak yang terpercaya. dalam hal ini ROOSTER digunakan khususunya dalam hal pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dijawab secara langsung oleh operator iDuHelp! melainkan perlu dieksekusi lebih lanjut oleh PIC yang bersangkutan tersebut.

Sumber: Logo ROOSTER (2016: rooster.ilearning.me)

Gambar 2.1 Logo ROOSTER

Kinerja ROOSTER dalam menunjang sistem pelayanan iDuHelp! pada Perguruan Tinggi Raharja juga diharapkan dapat memberikan informasi yang terpercaya, sehingga mahasiswa tidak lagi meragukan informasi yang didapatkan dari sistem pelayanan iDuHelp! dan diharapkan mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai :

  1. 10 Pilar IT iLearning (iMe, ROOSTER, iDuHelp!, iDu, Magics Channel, iRan,Widuri, iRme, iSur, dan Rinfo).

  2. REC (Hibah, Jurnal, Traning, RCEP, RME, SiS+ dan SiS+ Konsultasi).

  3. FiR (RhjFox, Magics Channel, Go+, Konsultasi SIS+, SIS+, ZFord, Zpreneur, iLP, iJC, AirzonE-Mall, VA, FGR, DID, PEN+).

  4. iFacility : Komputer REC.

Staff ROOSTER

Staff ROOSTER adalah sekelompok orang yang tergabung di dalam ROOSTER yang merupakan kumpulan dari operator iDuHelp! dan PIC dari masing-masing Ten Pilar IT Learning (TPi) dan Future IT Raharja (FiR) yang bertugas menangani tiket, membuat tiket, serta memberikan assigned to kepada staff yang terkait. Dalam hal ini staff ROOSTER yang bertugas adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang sedang melaksanakan Tridharma iDuHelp!, serta beberapa pihak yang berkaitan projectnya dengan Ruang Lingkup didalam iDuHelp!.

Customer ROOSTER

Customer ROOSTER adalah para operator iDuHelp! yang menggunakan tiket ROOSTER dikarenakan pertanyaan yang diajukan dari customer iDuHelp! tersebut tidak dapat dijawab secara langsung oleh operator tersebut ataupun tidak terdapatnya pada link iRan saat penanganan pertanyaan tersebut dan diperlukannya tindakan lebih lanjut oleh PIC terkait perihal pertanyaan tersebut dengan menggunakan sebuah tiket ROOSTER.

Waktu Penanganan

Waktu penanganan adalah batas waktu yang diberikan kepada pihak PIC dan operator menangani tiket ROOSTER dan penanganan tersebut diberikan waktu selama 2x24 jam, yang dimana 1x24 jam PIC menanganani atau menjawab tiket yang dikirimkan oleh operator iDuHelp! untuknya dan 1x24 jam operator memberikan jawaban kepada customer iDuHelp!, jika lebih dari waktu yang sudah ditentukan tersebut maka status tiket berubah menjadi overdue.

Tiket Overdue

Tiket overdue adalah tiket yang sudah melewati batas waktu penanganan selama lebih dari 2x24 jam kerja yaitu senin-jumat. Tiket tersebut belum dijawab atau ditangani oleh PIC terkait melebihi waktu penanganan, sehingga tiket tersebut berubah statusnya menjadi overdue.

Viewboard ROOSTER

Viewboard ROOSTER merupakan suatu sistem informasi yang menampilkan laporan berupa rekapan penggunaan tiket ROOSTER sebagai tolak ukur pemanfaatan ticketing online yang telah digunakan oleh Pribadi Raharja pada Perguruan Tinggi yang dapat diakses secara online untuk mengetahui suatu informasi tertentu.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati (2007)[29], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. "M" pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D" pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. "I" pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

  4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Ten Pilar IT Learning (TPi)

Dikutip dari Situs IT Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pilar IT Learning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.

Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT Learning, meliputi:

  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)
  2. Media penyimpanan CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e-portfolio). Pribadi Raharja bisa membangun CV mereka dengan praktis kapanpun dan dimanapun dengan konsep paperless yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat iRme ini adalah bukti bahwa Raharja mendukung Go Green.

  3. Rinfo (Email Raharja.info)
  4. Layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada.

  5. iDu (iLearning Education)
  6. iDu (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang baru di kembangkan oleh perguruan tinggi raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. iDu bukan merupakan website lokal, tetapi iDu dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

  7. iRan (iLearning Raharja Ask & News)
  8. Raharja Ask and News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan Wartawan, Wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari Kumpulan aplikasi iRaharja.

  9. iDuHelp!
  10. Pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup.

  11. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
  12. Media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja. Widuri bisa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi.

  13. ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja)
  14. Sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat. ROOSTER ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini.

  15. iMe (iLearning Media)
  16. official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktivitas Tridharma.

  17. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)
  18. Magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan.

  19. iSur (iLearning Survey)
  20. Sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online.

Definisi Future IT Raharja (FiR)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya Future IT Raharja (FiR) IT masa depan pada Perguruan Tinggi Raharja setelah Ten Pilar IT Learning (TPi). Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC) seperti Konsultasi SIS+, SIS+, RhjFox, GO+, PEN+, FGR, AirzonE-Mall, ZPreneur, ZFord, VA, iLP, OJRS+, PESSTA+, Hibah, Widuri, DID.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Awal mula Perguruan Tinggi Raharja hanyalah sebuah lembaga kursus komputer yang diberi nama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja. Saat itu, LPPK bertempat di Jalan Gatot Subroto KM.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang. Sepak terjang berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja


Akan tetapi idak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Jurusan/Program Studi Peguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

    Tabel 3.2. merupakan tabel jurusan/program studi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informatika, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja

    Tabel 3.3. merupakan tabel jurusan/program studi yang terdapat pada AMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Komputer Akuntansi, dan Teknik Informatika.

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan Pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan profesional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.

  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja” Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Gambar 3.1 Green Campus

Green Campus, yang berarti kampus hijau memiliki makna yang luas "green" atau dengan sebutan "green leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara. Green dalam konteks green power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur civitas akademika, yakni dosen, staff/karyawan administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3. Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4. Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6. Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan flowchart untuk menggambarkan prosedur dan alur sistem ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang berjalan saat ini.

Prosedur Yang Berjalan

1. Flowchart Pembuatan Tiket ROOSTER Yang Sedang Berjalan

Prosedur data masuk dimulai dari terdapatnya pertanyaan dari customer iDuHelp! yang bertanya seputar ruang lingkup iDuHelp! namun pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab secara langsung oleh operator iDuHelp!, melainkan harus mendapatkan eksekusi lebih lanjut dari PIC yang bersangkutan. Dengan dibuatkannya sebuah tiket ROOSTER sebagai data masukan yang dibuat oleh operator iDuHelp! kepada PIC yang dituju agar mendapatkan sebuah jawaban yang akurat dan terpercaya dengan waktu penanganan 2x24 jam kerja (senin-jumat).

2. Prosedur Staff ROOSTER (PIC) Menjawab Tiket ROOSTER

Prosedur yang dilakukan oleh staff ROOSTER (PIC) merupakan bagian dari proses penanganan tiket ROOSTER dari data masukan yang ada sebelumnya, dimana pada prosedur ini mengolah atau mengeksekusi dari data masukan yang ada yaitu terdapatnya permintaan tiket ROOSTER yang dibuat oleh operator iDuHelp! sesuai dengan kebutuhan dari pertanyaan yang diajukan oleh customer iDuHelp! berdasarkan ruang lingkup iDuHelp! dan ditujukan kepada pihak yang bersangkutan (PIC), tidak hanya sekedar selesai membuatkan tiket saja namun operator juga diharuskan untuk melakukan reminder PIC yang bersangkutan tersebut secara berkala didalam email dengan subject yang sudah admin ROOSTER tentukan yang telah dibagi-bagi sesuai dengan peran PIC masing-masing. Kemudian data yang masuk kepada PIC yang dituju berupa nomor tiket ROOSTER yang diterima, kemudian dibuka dan dieksekusi perihal pertanyaan yang diajukan untuk dapat dijawab oleh PIC tersebut dan di submit jawabannya pada form response post reply, yang kemudian jawaban dari PIC tersebut akan diterima oleh operator kembali yang membuatkan tiket tersebut didalam data tiket. Setelah operator mendapatkan jawaban tiket dari PIC maka operator tersebut memiliki kewajiban untuk memberikan dan menyampaikan jawaban tersebut kepada customer iDuHelp! melalui sebuah email iDuHelp! dengan template yang sudah PIC ROOSTER tentukan.

3. Prosedur Laporan Rekapan Tiket ROOSTER

Pada prosedur ini laporan perekapan tiket yang dilakukan oleh admin ROOSTER masih secara manual dikarenakan viewboard ROOSTER sebelumnya telah mengalami maintenance sehingga data yang seharusnya dapat merekap secara otomatis, kembali menjadi merekap data tiket ROOSTER secara manual didalam rinfo sheet. Setelah data direkap kedalam rinfo sheet dalam bentuk laporan perekapan, dimana data rekapan tersebut dijadikan sebagai penilaian serta pemantauan untuk mengetahui seberapa banyak data tiket yang masuk, dan juga dapat melihat performa dari operator dan PIC yang tergabung kedalam staff ROOSTER.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Flowchart

1. Flowchart Pembuatan Tiket ROOSTER Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4. Flowchart Program Pembuatan Tiket ROOSTER

Gambar 3.4. menjelaskan tentang alur sistem yang digambarkan dengan flowchart mengenai prosedur masukan pada pembuatan tiket ROOSTER yang berjalan pada sistem ROOSTER sebelumnya, dimana prosedur yang dilakukan masih banyak sekali yang harus diinputkan dalam pembuatan tiket ROOSTER yang akan ditujukan kepada pihak terkait.

2. Flowchart PIC Menjawab Tiket ROOSTER Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.5. Flowchart Program PIC Menjawab Tiket ROOSTER

Gambar 3.5. menjelaskan tentang alur sistem yang digambarkan dengan flowchart mengenai prosedur proses pada penanganan staff ROOSTER (PIC) dalam menjawab tiket ROOSTER sebelumnya, dimana alur proses yang berjalan terlihat masih belum memudahkan PIC, selain mengakses sistem ROOSTER itu sendiri, dan juga menjawab tiket PIC masih harus banyak yang mengetik. Hal tersebut bisa membuat PIC atau pengguna sistem ROOSTER merasa tidak nyaman.

3. Flowchart Laporan Rekap Tiket ROOSTER Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.6. Flowchart Laporan Rekap Tiket ROOSTER

Gambar 3.6. menjelaskan tentang alur sistem yang digambarkan dengan flowchart mengenai prosedur keluaran pada pembuatan laporan rekapan tiket ROOSTER sebelumnya yaitu masih menggunakan rinfo sheet sebagai media pembuatan laporannya yang masih dihitung secara manual.

Permasalahan Yang Dihadapi

Seperti yang diketahui yang telah dijelaskan di pembahasan sebelumnya bahwa pada sistem pelayanan yang dimiliki pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu ROOSTER memiliki problem dimana pada sistem ROOSTER yang berjalan saat ini terdapat data yang tidak akurat pada saat operator membuat tiket yaitu email operator yang di input hasilnya tidak sama dengan full name yang muncul pada sistem, sehingga informasi penerimaan tiketpun menjadi keliru, lalu permasalahan pada tiket overdue yaitu diketahui bahwa dalam penanganan tiket ROOSTER adalah selama 2x24 jam kerja (senin-jumat) berdasarkan kesediaan yang telah di informasikan sebelumnya kepada customer yang akan dibuatkan tiket ROOSTER tersebut. Dalam hal ini pengingat waktu overdue terhadap PIC terkait tidak bisa berjalan secara otomatis pada sistem ROOSTER yang sedang berjalan saat ini, sehingga seringnya banyak tiket yang terabaikan dan tidak tertangani sesuai prosedur yang ada yaitu waktu penanganan menjadi lebih dari 2x24 jam, selain itu juga alur prosedur yang berjalan terlihat masih sekali banyak data yang harus di input oleh operator maupun PIC, sehingga pemakaian menjadi lebih rumit dan dapat membuat pengguna sistem merasa tidak nyaman, dan juga seringnya staff ROOSTER baik PIC maupun operator yang tidak mendapatkan notifikasi, dan pada saat diterapkan notifikasi pun masih dalam bentuk Bahasa Inggris, sehingga membuat penerima informasi kesulitan mengetahui informasi tersebut. Lalu bagaimana dilakukannya sebuah penerapan pada ROOSTER agar selalu memberi kepuasan dan kenyamanan pada customer iDuHelp! khususnya customer yang mengharuskan penanganannya butuh tindak lanjut kepada PIC dengan menggunakan tiket ROOSTER.

Dalam sebuah pelayanan informasi yang terpenting adalah informasi tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan isi informasi tersebut sangat akurat dan dapat dipercaya serta pemantauan yang dilakukan PIC ROOSTER bahwa informasi tersebut benar telah disampaikan kepada pihak yang dituju baik kepada PIC maupun kepada customer. Hal seperti ini pada sistem yang berjalan sebelumnya belum diterapkan sebuah tata cara dalam penyampaian informasi dengan cepat dan tepat, oleh sebab itu penulis mengusulkan sebuah tata cara atau prosedur yang mampu menyampaikan informasi kepada customer dengan suatu cara yang dianggap dapat membantu dan meminimalisir complain yang ada agar dapat berjalan lebih baik lagi.

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada sistem ROOSTER prosedur dan alur sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja sebelumnya masih belum dikatakan efektif dan efisien, serta masih banyak yang harus diperbaiki agar pengembangan didalam penerapan sistem ROOSTER dalam menunjang pelayanan iDuHelp! dapat lebih optimal lagi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem ROOSTER yang berjalan tersebut, dimulai dari permasalahan data yang muncul tidak sesuai atau tidak akurat sehingga membuat keliru PIC maupun operator, keterlambatan penanganan tiket karena tidak terdapatnya pada sistem yang memberikan pengingat batas waktu penanganan tiket secara otomatis, serta penerapan sistem dengan prosedur yang masih terlihat belum memudahkan operator, PIC dan juga kenyamanan untuk customer sebagai pengguna tiket ROOSTER di dalam iDuHelp!, maka akan ada 3 (tiga) alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi yaitu pertama, diperlukannya perbaikan yang dilakukan pada sistem ROOSTER tersebut dan pembenahan sistem dengan dibangun sistem baru dari awal lagi, namun masih tetap dengan domain yang sama yaitu dengan cara membuat rumah baru dengan versi terbaru yaitu osTicket v1.9.12 dan meninggalkan sistem yang lama yang diharapkan dapat bekerja secara lebih optimal dari sistem sebelumnya, lalu yang kedua yaitu membuat sistem tersebut dapat mengatur batasan penanganan tiket ROOSTER secara default sehingga akan otomatis jika terdapat tiket overdue dapat ditandai dengan munculnya menu overdue dan PIC yang bersangkutanpun menerima pesan bahwa tiket tersebut telah overdue dan harus segera ditangani, dan yang ketiga diperlukannya suatu tata cara atau prosedur baru yang diterapkan dalam penanganan tiket ROOSTER yang memudahkan serta membuat nyaman pengguna maupun penerima tiket yaitu dengan menerapkan untuk lebih mempersingkat waktu penanganan tiket ke PIC yang diubah menjadi 1x24 jam sesuai jam kerja iDuHelp! yaitu senin-jumat, dan 1x24 jam pemberian jawaban dari operator ke customer sehingga customer tidak lagi lama dalam menunggu jawaban dari operator tersebut, dibuatkannya beberapa canned response pada form response post reply untuk membantu PIC dalam memberikan jawaban tiket ROOSTER tanpa harus banyak menginputkan data yang harus disampaikan dalam menjawab tiket.

Dari alternatif pemecahan masalah diatas maka penulis mengharapkan hal tersebut dapat meminimalisir kesalahan yang sebelumnya terjadi dan mengurangi complain dari customer sehingga sistem dan pelayanan dapat berjalan secara lebih optimal serta dapat membuat sistem lebih mudah digunakan atau user friendly.

BAB IV

RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI


Mind Mapping Project

Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (DePorter, 2009:153)[30]. Mind mapping merupakan cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah. Mind mapping akan mengajak pikiran untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan (Edward, 2009:63)[31]. Berdasarkan penjabaran pengertian mind mapping maka dapat disimpulkan bahwa arti dari mind mapping adalah kerangka berpikir yang dikembangkan melalui keterampilan citra visual yang menjabarkan keseluruhan secara detil dan saling berhubungan sehingga masalah dapat terpecahkan dengan pikiran dan konsep yang dapat saling berkomunikasi. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam project ROOSTER:

Gambar 4.1 Mind Mapping ROOSTER

Berdasarkan gambar 4.1 maka dapat dijabarkan bahwa pada ROOSTER memiliki kerangka berpikir diantaranya yaitu terdapat 4 (empat) permasalahan, 7 (tujuh) tujuan, 6 (enam) kelebihan dari sistem sebelumnya, 2 (dua) kekurangan pada sistem, 15 (lima belas) final draft elisitasi, dan 10 (sepuluh) literature review.

Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

Metode Analisa Sistem

Menurut Yogiyanto (1995)[32], analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Analisis sistem merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Metode analisa sistem yang digunakan yaitu metode elisitasi yang pembuktian pencapaiannya dibuktikan didalam strategi, serta strategi yang dihasilkan telah memiliki data yang kuantitatif. Menurut Sommerville and Sawyer (1997)[33], elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan

    Dikutip dari Ari Asmawati dalam iMe personal[34], analisa masukan adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem. Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data tiket masuk didapat ketika operator iDuHelp! membuatkan tiket kepada customer iDuHep!.

    1. Nama masukan : Permintaan tiket ROOSTER

    2. Fungsi : Membantu menjawab pertanyaan customer langsung dari PIC terkait

    3. Sumber : Operator iDuHelp!

    4. Media : iDuHelp! online dan offline

    5. Distribusi : Operator iDuHelp! ke staff ROOSTER (PIC)

    6. Frekuensi : Setiap tiket permintaan dari customer, operator iDuHelp! akan mengirimkannya pada staff ROOSTER (PIC) yang bersangkutan.

    7. Format : Data pendukung sesuai dengan kebutuhan penanganan

    8. Keterangan : Berisi pertanyaan dari customer

  2. Analisa Proses

    Dikutip dari Ari Asmawati dalam iMe personal[35], Analisa proses adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses. Dikutip dari Emilahud dalam wordpress[36], analisa proses merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama modul : Permintaan tiket ROOSTER

    2. Masukan : Data pendukung kebutuhan tiket ROOSTER

    3. Keluaran : Jawaban tiket ROOSTER

    4. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan jawaban atau informasi didalam tiket yang dibutuhkan oleh customer

    5. Distribusi : Staff ROOSTER (PIC) ke operator iDuHelp! lalu ke customer iDuHelp!

    6. Media : Sistem ROOSTER dan email

    7. Format : Sesuai canned response yang tersedia

    8. Fungsi : Membantu operator iDuHelp! untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan customer iDuHelp! yang akurat dari PIC TPi yang bersangkutan.

    9. Sumber : PIC TPi/FiR

  3. Analisa Keluaran

    Dikutip dari Emilahud dalam wordpress[37], analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada, dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

    1. Nama keluaran : Data tiket ROOSTER

    2. Fungsi : Mengetahui rekapan otomatis dan pemantauan tiket ROOSTER yang belum atau sudah ditangani.

    3. Media : Viewboard ROOSTER

    4. Keterangan : Staff ROOSTER dapat mengetahui rekapan data tiket secara online tiket yang ditanganinya pada viewboard.

User Requirement

User Requirement ini memuat tabel elisitasi dari tahap 1, 2, 3, dan final draft. Membuat elisitasi ini dapat dibuktikan berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan stakeholder.

Elisitasi Tahap I

Menurut Untung Rahardja (2011)[38], elisitasi berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 4.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Menurut Untung Rahardja (2011)[39], elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya maksud dari requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential, maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 4.2 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Menurut Untung Rahardja (2011)[40], elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 4.3 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Menurut Untung Rahardja (2011)[41], final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, maka dihasilkan requirement final draft yang diharapkan agar dapat mempermudah penulis dalam Pengembangan Penerapan Sistem ROOSTER Berbasis osTicket Untuk Menunjang Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4 Final Draft Elisitasi


Strategi

Dikutip dari Idjoel News dalam website nya[42], strategi adalah taktik atau rencana yang disusun untuk mencapai sasaran dan tujuan sebelumnya telah ditentukan oleh sekelompok orang. Menurut Stephanie K Marrus[43]. Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Pembahasan strategi ini merupakan sebuah penjabaran secara keseluruhan yang dilakukan selama berjalannya proses penelitian yang terangkum ke dalam final draft elisitasi yang dibuktikan satu per satu dengan hasil pencapaian yang dilakukan dari target yang diharapkan sebelumnya, dan penjabaran didalam strategi juga merupakan hasil yang didapat sebagai pemecahan permasalahan yang ada pada program yang diteliti. Pencapaian yang telah dilakukan serta dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut:

  1. Strategi 1 : Memiliki 1 logo baru ROOSTER dan terdapat pada sistem ROOSTER dibuktikan dengan logo tampil di 15 page sistem ROOSTER.

    1. Strategi nomor 1 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 1 bagian functional adalah ROOSTER memiliki 1 buah logo baru ROOSTER yang dilengkapi dengan filosofi yang sesuai artinya dengan logo yang digambarkan dan peran ROOSTER itu sendiri, dan logo tersebut terdapat pada sistem ROOSTER dan jika di klik logo tersebut maka akan mengarah pada halaman utama sistem ROOSTER dengan target tampil di 15 page pada sistem.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 1 pada final draft elisitasi bagian functional adalah terdapatnya logo ROOSTER pada lebih dari 40 page sistem ROOSTER dari target logo terdapat di 15 page dan juga logo tersebut merupakan suatu identitas untuk sistem ROOSTER itu sendiri yang merupakan ciri khas agar mudah untuk dikenali. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 1, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.2. Logo ROOSTER Pada Sistem


      Gambar 4.3. Logo ROOSTER Pada Halaman Login


      Gambar 4.4. Logo ROOSTER Pada Halaman Utama

      Sumber: Sumber: Http://Rooster.raharja.info

  2. Strategi 2 : Menampilkan 1 menu overdue ticket secara otomatis pada sistem ROOSTER pada saat tiket tidak ditangani selama lebih dari 1x24 jam dengan 20 hasil pengujian overdue ticket.

    1. Strategi nomor 2 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 2 bagian functional adalah sistem dapat menampilkan status dan menu overdue ticket secara otomatis pada tampilan halaman utama menu ticket ditandai dengan tanda seru berwarna merah sehingga dapat dibedakan tiket yang telah overdue dengan yang tidak overdue dengan target sebanyak 20 pengujian tiket dapat overdue.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 2 pada final draft elisitasi bagian functional adalah dengan terdapatnya menu overdue yang dapat tampil secara otomatis pada sistem untuk dapat meminimalisir kelalaian dalam penanganan tiket yang melebihi batas karena tiket yang overdue dapat terpantau pada sistem sehingga PIC (Person In Charge) ROOSTER dapat melakukan reminder kepada PIC yang terkait melalui email dengan contoh subject seperti ini: [#0897] Reminder PIC Aktivasi SIS+ (Aktivasi SIS+). Dengan target hasil pengujian terhadap tiket overdue sebanyak 20 tiket overdue, dan saat ini telah tercapai sebanyak 59 pengujian tiket dapat overdue jika tidak ditangani dalam 1x24 jam. Sehingga hal tersebut dapat berjalan dan diimplementasikan pada penanganan ROOSTER saat ini. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 2, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.5. Tampil Menu Overdue Ticket Otomatis


      Gambar 4.6. Tampil Peringatan Overdue Pada Isi Tiket


      Gambar 4.7. Statistik Overdue Ticket Pada Department iDuHelp!

  3. Strategi 3 : Menampilkan email dan full name yang akurat pada new system ROOSTER dibuktikan dengan 20 staff tampil dengan data yang akurat.

    1. Strategi nomor 3 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 3 bagian functional adalah dapat menampilkan data pembuat tiket yang akurat dan sesuai dengan data berupa email yang di input oleh operator yang membuat tiket dengan tampil otomatis full name nya pada sistem. Karena sebelumnya pada sistem ROOSTER data tiket pada full name tidak akurat

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 3 pada final draft elisitasi bagian functional adalah telah akuratnya sebuah data tiket yaitu email yang di inputkan oleh operator dapat tampil akurat, sesuai dengan email yang di input akan tampil full name yang benar dan akurat pada saat akan membuat tiket ROOSTER, sehingga tidak terjadi lagi kekeliruan data pada tiket karena data yang muncul telah akurat yang diterapkan pada new system ROOSTER saat ini. Dan 20 staff ROOSTER telah membuktikan bahwa data staff tersebut telah sesuai dan tidak salah lagi. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 3, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.8. Tampil Full Name Yang Akurat


      Gambar 4.9. Tampil Data Yang Sesuai Pada Sistem

  4. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan 1 buah notifikasi email dengan bahasa indonesia saat operator membuat tiket ROOSTER.

    1. Pada strategi nomor 4 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 4 bagian functional adalah dapat menampilkan notifikasi berupa email yang diterima oleh operator pada saat setelah sukses membuat tiket ROOSTER sebagai pengingat kepada operator bahwa operator tersebut telah membuatkan tiket beserta dengan nomor tiketnya sehingga jika suatu saat operator tersebut lupa telah membuat tiket apa saja maka jejak tersebut telah ada pada emailnya sendiri, sebagai contoh notifikasi yang diterima dengan subject seperti ini: [#0834] - Tiket ROOSTER Yang Saya Buat (Aktivasi SIS+).

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 4 pada final draft elisitasi bagian functional adalah operator yang membuat tiket ROOSTER maka setelahnya operator tersebut akan mendapatkan notifikasi di email dari Support dengan tampilan dan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh penerima notifikasi tersebut yaitu saat ini notifikasi sudah diubah kedalam Bahasa Indonesia, yang sebelumnya masih menggunakan Bahasa Inggris. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 4, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.10. Notifikasi Email Operator Buat Tiket


      Gambar 4.11. Notifikasi Email Otomatis Dari Sistem ROOSTER

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan 1 buah notifikasi email dengan bahasa indonesia saat PIC mendapat tiket ROOSTER.

    1. Strategi nomor 5 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 5 bagian functional adalah sistem dapat menampilkan notifikasi email kepada PIC (Person In Charge) pada saat PIC tersebut mendapatkan sebuah tiket ROOSTER yang di assgin to kepadanya, notifikasi tersebut akan diterima secara otomatis dari support pada saat operator iDuHelp! membuatkan tiket ROOSTER dengan memilih assign to kepada PIC terkait maka pihak terkait tersebut akan mendapatkan email bahwa ada tiket ROOSTER yang harus segera ditangani olehnya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 5 pada final draft elisitasi bagian functional adalah sistem dapat menampilkan notifikasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh penerima PIC yaitu dengan menggunakan Bahasa Indonesia, yang sebelumnya notifikasi yang diterima adalah masih menggunakan Bahasa Inggris, saat ini tidak lagi karena sudah berhasil diterapkan menjadi notifikasi Bahasa Indonesia, dan hal ini terbukti dapat mudah lebih dipahami oleh operator dan PIC dalam menerima informasi. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 5, diantaranya yaitu :


      Gambar 4.12. Tampilan Notifikasi Email Yang Diterima PIC

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan 1 buah notifikasi email dengan bahasa indonesia kepada PIC saat tiket memasuki waktu overdue.

    1. Strategi nomor 6 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 6 bagian functional adalah sistem dapat menampilkan notifikasi secara otomatis pada saat tiket telah memasuki waktu overdue yakni setelah 1x24 jam, maka PIC yang bersangkutan akan menerima sebuah notifikasi perihal tiket yang ditujukan kepadanya telah memasuki waktu overdue dan harus benar-benar segera ditangani oleh PIC terkait tersebut. Dan notifikasi yang diterima oleh PIC telah diubah kedalam Bahasa Indonesia, yang sebelumnya tidak terdapat notifikasi dan setelah mendapatkan notifikasi pun masih dengan Bahasa Inggris, hal ini membuat PIC yang menerima informasi tersebut tidak memahami apa maksud dari isi pesan yang diterimanya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 6 pada final draft elisitasi bagian functional adalah telah tercapainya notifikasi yang diterima oleh PIC dalam bentuk informasi yang mudah dipahami oleh penerima yaitu dengan Bahasa Indonesia, dengan adanya notifikasi email yang masuk secara otomatis pada saat tiket telah memasuki waktu overdue, dapat meminimalisir kelalaian PIC dalam melayani customer yang menggunakan tiket ROOSTER untuk segera ditangani dalam batas waktu yang telah ditentukan sesuai dengan prosedur yang berjalan. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 6, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.13. Tampilan Notifikasi Email Overdue Yang Diterima PIC


      Gambar 4.14. Tampilan Notifikasi Email Overdue

  7. Strategi 7 : Sistem dapat menampilkan notifikasi email dengan bahasa indonesia jawaban tiket ROOSTER kepada operator.

    1. Strategi nomor 7 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 7 bagian functional adalah sistem dapat menampilkan notifikasi email secara otomatis jawaban tiket ROOSTER, maksudnya adalah pada saat PIC (Person In Charge) menerima tiket yang ditujukan kepadanya kemudian PIC tersebut memiliki kewajiban untuk menjawab tiket tersebut, setelah PIC menjawab maka akan secara otomatis operator dapat menerima pesan dari PIC yang berisi jawaban yang wajib operator sampaikan kepada customer, sebelumnya notifikasi yang diterima masih menggunakan Bahasa Inggris sehingga sulit dipahami oleh penerima notifikasi tersebut, kini telah diubah kedalam Bahasa Indonesia dan lebih mudah dipahami oleh penerima pesan tersebut.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 7 pada final draft elisitasi bagian functional adalah telah tercapainya notifikasi email secara otomatis dengan menggunakan Bahasa Indonesia dari yang sebelumnya sistem memberikan notifikasi masih menggunakan Bahasa Inggris. Pada saat PIC telah menjawab tiket yang ditujukan kepadanya maka akan secara otomatis operator menerima notifikasi jawaban tiket tersebut dalam subject, sebagai contoh : [#0577] - Jawaban Tiket ROOSTER Aktivasi SIS+. Hal ini terbukti lebih membuat operator lebih nyaman dalam menerima informasi mengenai jawaban yang diterima dan untuk disampaikan kepada customer. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 7, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.15. Tampilan Notifikasi Jawaban Tiket ROOSTER


      Gambar 4.16. Tampilan Notifikasi Jawaban Tiket ROOSTER

  8. Strategi 8 : Sistem memiliki 4 canned response untuk PIC menjawab tiket ROOSTER.

    1. Strategi nomor 8 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 8 bagian functional adalah terdapat canned response untuk PIC menjawab tiket sehingga membuat PIC nyaman dan tidak disulitkan dalam menjawab tiket, karena telah diberikan fasilitas canned response yang dapat membantu PIC dalam menjawab tanpa harus mengetik jawaban tiket tersebut dan telah terdapat 5 canned response saat ini pada sistem ROOSTER untuk jawaban tiket.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 8 pada final draft elisitasi bagian functional adalah terdapatnya canned response yang disediakan oleh PIC ROOSTER pada sistem, agar PIC yang terkait dapat lebih mudah dalam menjawab serta membuat PIC terkait lebih nyaman dalam menjawab tiket ROOSTER, hanya tinggal klik canned response yang dibutuhkan tanpa harus mengetik ulang jawaban tersebut, terbukti terdapat 5 canned response saat ini pada sistem yang telah PIC sediakan. Diharapkan hal ini dapat membantu PIC dalam menjawab. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 8, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.17. Canned Response Jawaban Tiket Untuk PIC


      Gambar 4.18. Canned Response Yang Aktif Pada Sistem

  9. Strategi 9 : Sistem dapat menampilkan overdue ticket dalam 1x24 jam.

    1. Strategi nomor 9 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 9 bagian functional adalah pada saat pembuatan tiket terdapatnya setting batas waktu penanganan sebelum tiket berubah menjadi overdue yang semulanya 48 hours kini diubah menjadi default 24 hours, dan setiap 1x24 jam sistem akan otomatis menandakan tiket tersebut menjadi overdue. Akan muncul menu overdue secara otomatis dan tiket tersebut akan ditandai dengan tanda seru merah yang menandakan tiket tersebut telah memasuki waktu overdue yaitu terlambat ditangani dari waktu yang seharusnya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 9 pada final draft elisitasi bagian functional adalah jika sebelumnya default SLA plan waktu overdue 48 hours, namun saat ini berhasil diubah menjadi default 24 hours,yang artinya setiap 1x24 jam tiket yang tidak ditangani maka tiket tersebut akan otomatis masuk kedalam menu overdue. Hal ini dapat meminimalisir kelalaian dan mempercepat penanganan tiket ROOSTER dalam pelayanan iDuHelp!. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 9, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.19. Tampilan SLA Plan 24 hours

  10. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan menu testimoni pada homepage dengan target 20 testimoni dari staff ROOSTER.

    1. Strategi nomor 10 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 10 bagian functional adalah mendapatkan testimoni atas pelayanan ROOSTER dari para pengguna sistem ROOSTER khususnya staff ROOSTER atas kepuasan dalam penggunaan sistem ROOSTER serta peran ROOSTER didalam menunjang pelayanan iDuHelp! dan testimoni tersebut terdapat pada menu homepage sistem ROOSTER, agar tampilan homepage lebih menarik jika testimoni ditampilkan pada menu homepage sehingga pengunjung ROOSTER dapat melihat kumpulan testimoni terhadap pelayanan ROOSTER.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 10 pada final draft elisitasi bagian functional adalah memiliki target mendapatkan testimoni sebanyak 20 testimoni terhadap pelayanan sistem ROOSTER dalam menunjang pelayanan yang ada pada iDuHelp!, namun kini telah tercapai hingga 37 testimoni dari staff ROOSTER atas pengembangan sistem ROOSTER hingga saat ini, terbukti dari testimoni positif tersebut yang diberikan oleh staff terhadap sistem ROOSTER yang saat ini berjalan, dan untuk kumpulan testimoni tersebut terhimpun didalam menu testimoni pada homepage sistem ROOSTER. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 10, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.20 Tampilan Menu Testimoni Pada Homepage


      Gambar 4.21 Testimoni Terhadap Pelayanan ROOSTER

  11. Strategi 11 : Menghasilkan 200 Tiket ROOSTER

    1. Strategi nomor 11 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 11 bagian non functional adalah pada pengembangan penerapan sistem baru ROOSTER yang berjalan saat ini yaitu dapat menghasilkan permintaan tiket dengan target 200 permintaan tiket ROOSTER dan terlayani dengan baik oleh PIC Ten Pilar IT iLearning ataupun PIC Future IT Raharja. Namun saat ini dari target yang ingin dicapai hasil capaian yang didapatkan melonjak drastis peningkatan hingga 4 kali lipatnya permintaan tiket ROOSTER hingga 900 permintaan tiket. Hal ini terbukti peran ROOSTER dalam menunjang pelayanan yang ada pada iDuHelp! sangatlah penting dalam menangani pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh operator iDuHelp! melainkan harus bertanya kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan eksekusi dan jawaban yang akurat dan terpercaya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 11 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah telah tercapainya permintaan tiket dari target yang diharapkan sebelumnya yaitu sebanyak 200 permintaan tiket, namun kini permintaan tiket ROOSTER melonjak hingga mencapai 900 tiket dan telah terlayani dengan baik oleh PIC terkait, ROOSTER yang merupakan salah satu pelayanan informasi yang dibutuhkan oleh Pribadi Raharja jika terdapat kendala pada account didalam TPi atau FiR masing-masing Pribadi Raharja terbukti peran ROOSTER sangatlah penting dan dibutuhkan dalam menunjang pelayanan pada iDuHelp!. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 11, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.22 Permintaan Tiket ROOSTER

  12. Strategi 12 : Memiliki 10 FAQ tentang ROOSTER di iRan

    1. Strategi nomor 12 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 12 bagian non functional adalah memiliki 10 FAQ atau artikel di dalam iRan yang fungsinya sebagai media pendukung serta untuk memberi kemudahan bagi staff ROOSTER khususnya agar mengetahui hal-hal apa saja yang berkaitan dengan ROOSTER, FAQ pada iRan sama halnya dengan buku panduan atau petunjuk yang dapat memudahkan pengguna dalam memecahkan sebuah masalah dan juga sebagai media informasi yang sebelumnya belum diketahui hingga menjadi tahu.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 12 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah mengenai ROOSTER dari target yaitu memiliki 10 FAQ mengenai ROOSTER pada iRan namun target tersebut telah dicapai sebanyak 23 artikel mengenai ROOSTER yang ada pada iRan, dengan total pengunjung keseluruhan artikel yang ada mengenai ROOSTER sebanyak 5.356 pengunjung. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 12, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.23. FAQ Tentang ROOSTER di iRan

  13. Strategi 13 : Memiliki 100 customer iDuHelp yang menggunakan tiket ROOSTER.

    1. Strategi nomor 13 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 13 bagian non functional adalah mendapatkan 100 customer yang bertanya kepada iDuHelp! dan kemudian ditindak lanjuti dengan menggunakan tiket ROOSTER perihal pertanyaannya tersebut. Dengan adanya pertanyaan dari customer iDuHelp! yang membutuhkan tindak lanjut penanganan dengan ROOSTER maka dapat dibuktikan jika terdapat 100 customer iDuHelp! yang menggunakan tiket ROOSTER maka terbukti peran ROOSTER didalam menunjang pelayanan iDuHelp! sangatlah penting dan dibutuhkan oleh customer iDuHelp! perihal jawaban yang akurat selain itupun informasi yang disampaikan sangat terpercaya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 13 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah terdapat 900 customer iDuHelp! yang telah menggunakan tiket ROOSTER untuk mendapatkan informasi yang akurat dari pihak yang terkait dari target sebelumnya yaitu memiliki 100 customer iDuHelp! yang menggunakan tiket ROOSTER. Pencapaian tersebut membuktikan peran ROOSTER sangatlah penting menjadi salah satu TPi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 13, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.24. Rekapan Data Customer Tiket ROOSTER

  14. Strategi 14 : Memiliki tampilan homepage yang menarik

    1. Strategi nomor 14 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 14 bagian non functional adalah sistem ROOSTER memiliki homepage yang menarik yang dapat membuat staff ROOSTER nyaman dalam menggunakan sistem ROOSTER, karena sebelumnya sistem ROOSTER yang baru diterapkan belum memiliki homepage serta halaman login yang masih sulit digunakan dan membuat staff keliru karena terdapat 3 login bawaan sistem yang harus dilakukan perombakan hingga menjadi tampilan yang menarik dan user friendly.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 14 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah saat ini sistem ROOSTER memiliki homepage yang menarik yang menghimpun button login yang menarik, menu testimoni, menu viewboard ROOSTER, dan memuat pendukung lainnya seperti viewboard iDuHelp! dan FAQ ROOSTER dibuktikan dengan adanya 10 comment positif mengenai tampilan homepage ROOSTER tersebut. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 14, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.25. Tampilan Homepage ROOSTER Sebelumnya


      Gambar 4.26. Tampilan Homepage ROOSTER Terbaru


      Gambar 4.27. Testimoni Mengenai Tampilan Homepage ROOSTER
  15. Strategi 15 : Memiliki tampilan user friendly dibuktikan dengan 10 comment

    1. Strategi nomor 15 yang terdapat pada final draft elisitasi nomor 15 bagian non functional adalah memiliki tampilan yang user friendly, artinya mudah digunakan oleh pengguna sistem tersebut, tidak diakses dengan sulit dan membingungkan, sistem dapat diakses pada PC maupun gadget dengan mudah serta dapat diakses secara online. Tampilan yang user friendly memiliki keuntungan dimana banyak diminati untuk digunakan karena memiliki kemudahan dalam penggunaannya.

    2. Pembuktian tercapainya strategi nomor 15 pada final draft elisitasi bagian non functional adalah sistem memiliki tampilan design yang user friendly, yang mudah digunakan dan dipahami setiap perintah yang ada pada tools yang ada pada interface sistem. Mudah diakses dengan gadget serta dapat diakses kapanpun dan dimanapun karena sudah berbasis online sistem ROOSTER tersebutTerdapat 10 comment didalam postingan strategi mengenai tampilan yang user friendly. Berikut pembuktian sudah tercapainya target penerapan strategi nomor 15, diantaranya yaitu :

      Gambar 4.28. Tampilan Homepage ROOSTER Yang User Friendly


      Gambar 4.29. Tampilan Form Login ROOSTER Yang User Friendly


      Gambar 4.30. Tampilan Halaman Utama ROOSTER Yang User Friendly


      Gambar 4.31. Tampilan Form New Ticket Yang User Friendly

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem ROOSTER yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun pada sistem ROOSTER. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) yang sedang berjalan saat ini, yaitu seperti membuat tampilan homepage yang menarik dari yang sebelumnya tidak memiliki homepage dan cenderung dapat membuat orang lain di luar staff ROOSTER dapat membuat tiket dengan sembarang, hal tersebut menjadikan sistem ROOSTER tidak memiliki keamanan yang baik, dan dengan adanya homepage maka menjadikan website sistem ROOSTER menjadi lebih terarah dan lebih baik lagi bahkan dari segi keamanan.

Memperbaiki sistem ROOSTER lama menjadi sistem yang lebih baik lagi, jika sebelumnya dalam pembuatan tiket terdapat ketidakakuratan sebuah data, dimana data berupa email operator yang di input namun nama lengkap yang tampil secara otomatis bukanlah nama staff yang di input melainkan nama lengkap staff lain sehingga membuat penerima informasi menjadi keliru dan membuat pengguna tidak nyaman dengan kekeliruan tersebut. Dan juga menampilkan sebuah notifikasi email dalam Bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami dan pihak terkait tersebut dapat melaksanakan kewajibannya dalam menjawab dan mengetahui nomor tiket ROOSTER yang didapatnyajika terdapatnya pengingat berupa notifikasi.

Berdasarkan perubahan pada sistem ROOSTER yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu merancang atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan rancangan alur sistem dengan flowchart dan rancangan program dengan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) untuk menggambarkan alur sistem pada flowchart dan rancangan sistem pada HIPO.

Rancangan Program Usulan Flowchart

Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut 3 (tiga) flowchart program untuk Sistem ROOSTER Pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu :

Gambar 4.32. Flowchart Program Operator Membuat Tiket ROOSTER

Dapat dijelaskan pada gambar 4.32. flowchart program untuk operator pada saat membuat tiket ROOSTER diatas pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program untuk operator.

  2. 10 (sepuluh) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menginputkan "akses url rooster.raharja.info", kemudian hasil outputnya “tampil homepage”, kemudian untuk mengarah pada halaman login maka harus “klik button login” untuk masuk ke halaman login harus memasukkan "input username dan password pada form login", setelah itu akan muncul “tampilan halaman utama agent panel”, bisa melakukan buat tiket dengan klik “new ticket”, dan “isi form new ticket”, harus menginputkan semua dengan benar, seperti “input email, select department iDuHelp!, pilih assign to, isi issue summary, isi issue detail, isi post internal note”, setelah berhasil maka akan menerima “notifikasi email buat tiket”, dan terakhir “log out”.

  3. 2 (dua) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “berhasil” maka akan bisa masuk ke halaman utama agent panel sistem dan jika “gagal” maka akan kembali ke halaman login. Jika pada saat melakukan submit tiket dengan klik "open" berhasil maka tiket berhasil tersubmit dan terkirim dan jika gagal maka akan kembali ke "form ticket" untuk mengisi semua form dengan benar.

    Gambar 4.33. Flowchart Staff (PIC) Jawab Tiket ROOSTER


Dapat dijelaskan gambar 4.33. flowchart program untuk staff ROOSTER (PIC) di atas pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program untuk staff atau PIC.

  2. 9 (sembilan) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: pertama PIC tersebut melakukan "akses url rooster.raharja.info", kemudian “login”, dengan memasukkan “username dan password”, setelah berhasil masuk, PIC open “my ticket”, dan menjawab tiket tersebut dengan “isi post reply”, “pilih canned response”, setelah itu ubah status tiket menjadi “ticket status : closed”, setelah berhasil tersubmit jawaban maka operator yang membuatkan tiket untuk PIC tersebut akan mendaptkan “notifikasi jawaban tiket”, setelah selesai maka bisa “log out”.

  3. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran pada saat PIC melakukan submit post reply, jika “berhasil” maka jawaban akan tersubmit dan operator yang membuatkan tiket akan menerima notifikasi email mengenai jawaban tiket dari PIC, namun jika “gagal” maka PIC tersebut harus kembali mengecek apakah pada kolom post reply telah di isi.

Gambar 4.34. Flowchart Program Laporan Untuk Admin ROOSTER

Dapat dijelaskan gambar 4.34. flowchart program laporan untuk admin diatas pada saat ini terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program laporan untuk admin.

  2. 6 (enam) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: dengan melakukan "akses url leaderboard.raharja.info", setelah itu akan muncul pada “halaman utama viewboard ROOSTER”, pilih “data tiket ROOSTER”, dan pilih bagian “rekap tiket ROOSTER”, maka admin dapat “buat laporan”, dan “kirim laporan” kepada operator dan staff ROOSTER.

Rancangan Program

Pada perancangan program ini berisi gambaran tampilan program yang dirancang. Pada rancangannya dapat berbentuk struktur navigasi atau diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). Menurut Praptiningsih (2010)[44], HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) adalah alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana didalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini :

Gambar 4.35. Tampilan HIPO Pada Sistem ROOSTER

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

    1. Fungsi Program : Untuk masuk kedalam sistem ROOSTER

    2. Hak Akses : Staff ROOSTER

    3. Proses Program :

      1. Masuk ke Rooster.raharja.info

      2. Arahkan kursor ke menu login

      3. Jika login berhasil maka akan masuk ke dalam menu utama ROOSTER.

      4. Jika login tidak berhasil maka akan tetap berada pada menu login.

  2. Menu Utama

    1. Nama Program : Menu Utama

    2. Fungsi : Untuk menampilkan menu-menu yang ada pada program.

    3. Proses : Pada menu utama terdapat 4 (empat) menu pilihan, yaitu :

      1. Dashboard

        1. Nama Program : Dashboard

        2. Fungsi : Untuk menampilkan ticket aktivity dalam bentuk statistik.

        3. Proses : Pada menu dashboard arahkan kursor pada dashboard.

      2. Users

        1. Nama Program : Users

        2. Fungsi : Untuk menampilkan aktivity staff dan terakhir kali melakukan login atau menggunakan sistem ROOSTER.

        3. Proses : Pada menu users arahkan kursor pada users.

      3. Tickets

        1. Nama Program : Tickets

        2. Fungsi : Untuk menampilkan open ticket, closed ticket, new ticket.

        3. Proses : Pada menu tickets arahkan kursor pada open tickets.

      4. Knowledgebase

        1. Nama Program : Knowledgebase

        2. Fungsi : Untuk menampilkan menu- menu FAQs, categories, dan canned responses.

        3. Proses : Pada menu knowledgebase arahkan kursor pada knowledgebase.

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang pada sistem ROOSTER yaitu diantaranya:

  1. Prototype Homepage

    Gambar 4.36. Prototype Homepage Sistem ROOSTER

    Gambar 4.36. menjelaskan tentang prototype yang ada pada homepage sistem ROOSTER, dimana terdapat menu home, testimoni, dan viewboard ROOSTER, serta link pendukung lainnya yang masih berkaitan dengan ROOSTER.

  2. Prototype Form Login

    Gambar 4.37. Prototype Form Login Sistem ROOSTER

    Gambar 4.37. menggambarkan prototype yang ada pada halaman login ROOSTER yaitu dengan menampilkan form login untuk staff dengan menginputkan username dan password akun staff ROOSTER.

    Pada homepage setelah klik login maka akan tampil form login yang harus di inputkan username dan password akun ROOSTER dari masing-masing staff agar dapat masuk kedalam sistem ROOSTER.

  3. Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.38. Prototype Halaman Utama ROOSTER

    Dari gambar 4.38. diatas dapat dijelaskan bahwa prototype halaman awal pada saat setiap staff ROOSTER (operator dan PIC) berhasil login maka staff tersebut dapat masuk kedalam halaman utama sistem dari rooster.raharja.info.

  4. Tampilan Menu Overdue Ticket

    Gambar 4.39. Prototype Tampilan Menu Tiket Overdue

    Dari gambar 4.39. diatas dapat dijelaskan bahwa prototype tampilan menu tiket overdue akan muncul otomatis pada saat terdapat tiket yang dalam waktu 1x24 jam tidak ditangani oleh PIC terkait.

  5. Tampilan Full Name Pada New Ticket

    Gambar 4.40. Prototype Tampilan Full Name' Pada Form New Ticket

    Dari gambar 4.40. diatas dapat dijelaskan bahwa prototype tampilan pada form new ticket pada bagian full name new system ROOSTER saat ini sudah sesuai dan akurat tidak seperti sistem sebelumnya.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Processor  : Intel Core i5

  2. Monitor  : Accer 14”

  3. Mouse  : Ps2

  4. RAM  : 2 GB

  5. HD  : 500 GB

  6. Keyboard  : Compatible Ps2

  7. Printer  : Canon Pixma MP230 Series

  8. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 8

  2. Microsoft Office 2007

  3. FileZilla

  4. Notepad++

  5. Adminer

Hak Akses

Untuk menggunakan sistem ini terdapat 2 (dua) hak akses yaitu Admin Panel dan Agent Panel. Sistem dapat di akses langsung oleh seluruh staff ROOSTER yang berstatus active di antaranya yaitu operator iDuHelp! dan PIC TPi dan FIR, karena di dalam ROOSTER akses dibatasi hanya untuk ruang lingkup iDuHelp! saja. Pada akses admin Panel diberikan hanya kepada PIC ROOSTER yang merupakan hak penuh yang diterima oleh admin ROOSTER yang dapat melakukan kegiatan seluruh settingan pada sistem, dapat menambahkan staff baru, mengubah username dan password dari staff ROOSTER tersebut, delete ticket, sedangkan akses agent panel yaitu akses yang diberikan kepada PIC TPi dan FIR serta operator iDuHelp! aktif dan hanya dapat melakukan ubah password yang telah diberikan oleh PIC ROOSTER dan melakukan kegiatan pembuatan tiket ROOSTER. Untuk tampilan di sistem tidak ada bedanya secara signifikan antara member dan admin hanya saja jika admin yang melakukan login akan ada menu tambahan seperti menu setting, manage, emails, dan agent untuk dapat melakukan settingan didalamnya.

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Menurut Rizky (2011:264) dalam Nina Rahayu (2014:42)[45], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing di bagian luar. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

Berikut ini adalah tabel Blackbox Testing berdasarkan sistem pada program perusahaan, yaitu sebagai berikut :

  1. Pada bagian login

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat login pada sistem ROOSTER, pertama dengan menggunakan username, dan kedua dengan menggunakan email rinfo. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:


    Tabel 4.5. Blackbox Testing Pada Login


  2. Pada bagian overdue

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat tiket overdue pada sistem ROOSTER. Pertama, jika tiket tidak ditangani selama 1x24 jam. Dan yang kedua, jika tiket ditangani dalam 1x24 jam. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.6. Blackbox Testing Pada Overdue Ticket


  3. Pada bagian notifikasi email otomatis

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada saat menerima notifikasi email secara otomatis dari sistem yang meliputi pada saat PIC menjawab tiket, pada saat PIC mendapat tiket, PIC mendapat peringatan overdue, dan pada saat operator berhasil membuat tiket. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:


    Tabel 4.7. Blackbox Testing Pada Notifikasi Email


  4. Pada bagian my ticket

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada tampilan my ticket pada sistem ROOSTER. Pertama, jika terdapat PIC mendapat tiket yang ditujukan kepadanya, yang kedua tampilan menu jika tidak ada tiket yang ditujukan kepada PIC. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:


    Tabel 4.8. Blackbox Testing Pada My Ticket


  5. Pada bagian full name

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box yang dilakukan pada form new ticket bagian full name, pada saat operator input email address maka akan tampil full name secara otomatis. Pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.9. Blackbox Testing Full Name


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box testing yang dilakukan terhadap sistem ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja) pada 5 bagian yaitu mengenai pengujian black box pada tabel login sistem ROOSTER, pengujian black box pada tabel tampilnya menu tiket overdue otomatis, pengujian black box pada tabel notifikasi email otomatis yang didapatkan operator dan PIC, pengujian black box pada tabel menu my ticket yang tampil pada menu utama PIC yang mendapatkan tiket, dan pengujian black box pada tabel full name yang akurat sesuai data yang di input. Berdasarkan hasil yang diuji adalah menyatakan bahwa sistem valid semua dan tidak ada yang menyatakan error pada saat dilakukan testing.

Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “sistem”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10. Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai “Sistem ROOSTER”, yang telah dijabarkan pada BAB I yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja :

  1. Saat ini telah adanya menu overdue yang akan muncul pada menu tickets dan tiket yang masuk kedalam menu overdue maka akan ditandai dengan tanda seru merah, overdue akan muncul pada saat ada tiket yang tidak ditangani oleh PIC terkait dalam waktu yang telah ditentukan yaitu 2x24 jam. Untuk mengurangi kelalaian PIC dalam menjawab tiket dan meminimalisir complain dari customer.

  2. Saat ini performa sistem ROOSTER, baik dari tampilan maupun proses yang berjalan lebih baik dari sistem yang sebelumnya terbukti dari hasil yang dirasakan pada saat menggunakan sistem ROOSTER tersebut. Salah satu contohnya data yang akurat yang tampil pada bagian tiket dan penyampaian pesan yaitu full name sudah sesuai dengan email yang di input.

  3. Saat ini pada penerapan didalam ROOSTER guna meningkatkan kedisiplinan serta kemudahan para operator iDuHelp! untuk mengetahui dan melakukan pemantauan tiket ROOSTER dengan diterapkannya audit dengan point -10 dan -5 agar kedisiplinan terjaga dan juga untuk meminimalisir kesalahan serta sebagai pembuktian jika ada complain dari customer.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang yaitu diantaranya :

  1. Agar pada semua sistem pelayanan yang terdapat form login diharapkan kedepannya dapat ditampilkan dengan sesuatu yang mempermudah seseorang mengakses seperti menerapkan SSO ini namun tetap dalam penyaringan atau filter email-email tertentu yang dapat bisa akses agar tidak disalahgunakan.

  2. Pentingnya sebuah pengingat dalam suatu penanganan seperti hal nya tiket agar dapat ditangani tepat waktu itu merupakan hal yang penting untuk dapat dikatakan sistem yang baik serta dapat ditangani tepat waktu karena mempengaruhi kepercayaan seseorang terhadap pelayanan yang diberikan tentunya dengan tujuan kepuasan pelayanan.

  3. Diharapkan sistem yang berjalan saat ini kedepannya akan lebih baik lagi seperti mengupdate atau memperbaharui sistem agar sistem dapat bekerja secara lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Ladjamudin, Al bahra. 2013. Pengertian Perancangan Sistem Informasi: Pengertian Informasi?. Diambil dari: http://www.noficahyono.com/2015/07/perancangan-sistem-informasi_13.html. (5 juli 2016).
  2. Sampara Lukman. 2011. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta : STIA LAN Press.
  3. H.A.S. Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
  4. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Salemba Empat: Jakarta.
  5. Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik;Teori,Kebijakan dan Implementasi, cetakan kelima Jakarta: PT. Bumi Aksara.
  6. Barthos. Basir.H. 1992. pengertian, tugas, dan fungsi perguruan tinggi. Diambil dari: http://noviliapu.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-tugas-dan-fungsi-perguruan.html (7 Juni 2016)
  7. Semiawan. R. Cony. 1998. pengertian, tugas, dan fungsi perguruan tinggi. Diambil dari: http://noviliapu.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-tugas-dan-fungsi-perguruan.html (7 Juni 2016)
  8. 8,0 8,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  9. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  10. Dewi. Santika. 2012. “Perancangan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Mendukung Sistem Pelayanan Pada Perguruan Tinggi Raharja”
  11. Destianty. Citra. 2014. "Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja"
  12. Rahardja. Untung, Meta Amalya, dan Citra Destianty. 2013. “Kinerja Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi”.
  13. Rahardja, Untung, Meta Amalya Dewi, Siti Rahmawati. 2014. "Penggunaan Ekstention Waktu Dalam Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Sebagai Penunjang Pelayanan iDuHelp!”.
  14. Lestari. Ayu Wanda. 2015. “Perancangan Viewboard ROOSTER Dengan Menggunakan Bootsrap Pada Perguruan Tinggi Raharja”.
  15. Rahardja, Untung, Nur Azizah, Santika Dewi. "Sistem Pelayanan Dukungan Role Online System Ticketing Raharja (ROOSTER) Dengan Menggunakan E-Ticket”. CCIT Journal ISSN 8282 (1978).
  16. Seneler. Cagla Ozen, Nuri Basoglu, Tugrul U. Daim. 2010. "An empirical analysis of the antecedents of adoption of online services: a prototype-based framework." Journal of Enterprise Information Management Vol 23 No 4 : 417-438. ISSN: 1741-0398
  17. Sulaiman. Ainin. 2008. "E-ticketing as a New Way of Buying Tickets : Malaysian Perceptions." University of Malaya, Faculty of Business and Accountancy, Kuala Lumpur, Malaysia. Vol 17 No 2 : 149-157. ISSN : 0971-8923
  18. Sulaiman. Ainin. 2008. "The Impact Of E-Ticketing Technique On Customer Satisfaction: An Empirical Analysis" JISTEM-Journal of Information Systems and Technology Management. Vol 11, No 3. ISSN : 1807-1775
  19. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  20. 20,0 20,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  21. Sulindawati dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  22. Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  23. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  24. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  25. Nulhakim. Lukman. Pengertian Osticket. Diambil dari: http://lukmanulhakims.blogspot.co.id/2012/07/osticket.html (8 Juni 2016)
  26. Wikipedia. 2009. Definisi Leaderboard. [1]
  27. IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. (Tanggal Akses 16 juni 2016)
  28. iLearning, Rooster. iMe. 2013. Berjudul “About ROOSTER”. Di akses pada tanggal 16 Juni 2016 dari http://rooster.ilearning.me/.
  29. Hidayati. 2007. Artiket teknik informatika dan sistem informasi. Diambil dari: http://informatika.web.id/elisitasi.htm (5 Juli 2016)
  30. DePorter, Bobby dan Hernacki, Mike. 2009. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Caroline, edward 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas.
  31. Caroline, edward 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Yogyakarta: Sakti.
  32. Yogiyanto. 1995. Pengertian Analisis Sistem Informasi. Diambil dari: https://susipujiastuti.wordpress.com/2008/10/26/pengertian-analisis-sistem-informasi/ (25 September 2016)
  33. Sommerville and Sawyer. 1997. Elisitasi Kebutuhan. Diambil dari: https://aristysaputri3.wordpress.com/analisis-perangkat-lunak-2/elisitasi-kebutuhan/ (07 September 2016).
  34. Asmawati, ari. Konsep Dasar Analisa. Analisa Masukan?. Diambil dari: http://ariasmawati.ilearning.me/2-5-konsep-dasar-analisa/ (07 September 2016)
  35. Asmawati, ari. Konsep Dasar Analisa. Analisa Proses?. Diambil dari: http://ariasmawati.ilearning.me/2-5-konsep-dasar-analisa/ (07 September 2016)
  36. Emilahud. 2011. Definisi Analisa. Analisa Proses? Diambil dari: https://emilahud.wordpress.com/2011/05/08/defenisi-analisa/ (07 September 2016).
  37. Emilahud. 2011. Definisi Analisa. Analisa Keluaran? Diambil dari: https://emilahud.wordpress.com/2011/05/08/defenisi-analisa/ (07 September 2016).
  38. Rahardja, untung. 2011. Elisitasi. Elisitasi tahap I? Diambil dari: https://widuri.raharja.info/index.php/Elisitasi. (07 September 2016).
  39. Rahardja, untung. 2011. Elisitasi. Elisitasi tahap II? Diambil dari: https://widuri.raharja.info/index.php/Elisitasi. (07 September 2016).
  40. Rahardja, untung. 2011. Elisitasi. Elisitasi tahap III? Diambil dari: https://widuri.raharja.info/index.php/Elisitasi. (07 September 2016).
  41. Rahardja, untung. 2011. Elisitasi. Final Draft? Diambil dari: https://widuri.raharja.info/index.php/Elisitasi. (07 September 2016).
  42. Idjoel. Idjoel Media. 2016. Pengertian Strategi Menurut Para Ahli: Pengertian Strategi. Diambil dari : https://www.idjoel.com/pengertian-strategi-menurut-para-ahli/
  43. Marrus, Stephanie K. 2016. Idjoel Media. Pengertian Strategi. Diambil dari: https://www.idjoel.com/pengertian-strategi-menurut-para-ahli/
  44. Praptiningsih. 2010. Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). Diambil dari : http://timur.ilearning.me/2015/12/28/pertanyaan-ke-2-jelaskan-definisi-dari-definisi-hipo-hierarchy-plus-input-process-output/ (07 September 2016).
  45. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.

DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran A :

  1. A.1. Surat Pengantar TA
  2. A.2. Surat Penugasan Kerja
  3. A.3. Form Validasi Skripsi
  4. A.4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final
  5. A.5. Daftar Nilai
  6. A.6. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
  7. A.7. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing I
  8. A.8. Kartu Bimbingan Dengan Pembimbing II
  9. A.9. Validasi Sidang Akademik
  10. A.10. Form Pendaftaran Sidang
  11. A.11. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  12. A.12. Kwitansi Pembayaran Sidang
  13. A.13. Kwitansi Pembayaran Poster Sessio
  14. A.14. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
  15. A.15. Formulir Seminar Proposal
  16. A.16. Formulir Final Presentasi
  17. A.17. Sertifikat Prospek
  18. A.18. Sertifikat TOEFL
  19. A.19. Sertifikat IT Internasional
  20. A.20. Sertifikat IT Nasional
  21. A.21. Sertifikat Tridharma
  22. A.22. Form Penerimaan Jurnal
  23. A.23. Hibah
  24. A.24. CV (Curiculum Vitae)

Lampiran B :

  1. B.1. Hasil Wawancara Dengan Stakeholder
  2. B.5. Surat Keterangan Implementasi Program

Lampiran C :

  1. C.1. Penilaian Objectif iDu
  2. C.2. Special Contribution (SC)

Contributors

Riautami