SI1211471491

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN

KENDARAAN INVENTARIS PADA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211471491
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN

KENDARAAN INVENTARIS PADA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211471491
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN

KENDARAAN INVENTARIS PADA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471491
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 08201
   
NID : 05060

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN

KENDARAAN INVENTARIS PADA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211471491
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

 



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN

KENDARAAN INVENTARIS PADA

PDAM TIRTA KERTA RAHARJA

KABUPATEN TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1211471491
Nama  : Mochamad Erie Oktavian
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
(Mochamad Erie Oktavian)
NIM : 1211471491

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 



 

ABSTRAKSI

Kecepatan pengolahan data dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap instansi, data maupun informasi yang harus diolah tentu tidak memungkinkan dilakukan semua dengan menggunakan cara manual. PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Tangerang, selama ini Perusahaan tersebut dalam peminjaman kendaraan inventaris masih menggunakan prosedur kerja manual. Pada sistem yang ada saat ini memerlukan waktu yang lama untuk pengecekan data mengurus ijin peminjaman kendaraan dan dapat menghambat kinerja pegawai. Seringkali mengalami peminjaman kendaraan secara bersamaan oleh pegawai karena kurangnya informasi tentang laporan data ketersediaan kendaraan tersebut. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis mengusulkan suatu sistem yang baru dalam melakukan peminjaman kendaraan inventaris. Adapun metode yang digunakan yaitu metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung, wawancara dan studi pustaka. Metode perancangan programnya menggunakan XAMPP software, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL, hingga tahapan pengimplementasian dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Languange). Hasil dari penelitian ini dalam bentuk aplikasi sistem peminjaman kendaraan inventaris sehingga dapat memberikan kemudahan dalam proses pengerjaan.

Kata Kunci : Informasi, Peminjaman Kendaraan, PDAM TKR Kabupaten Tangerang


ABSTRACT

...........

Keywords : Information, Peminjaman Kendaraan, PDAM TKR Kabupaten Tangerang

 



 

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Kendaraan Inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Arief selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan Wisma Saham B16. Salam JANGKRIK !!.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



Tangerang, Juni 2016
Mochamad Erie Oktavian
NIM. 1211471491

 


Daftar isi


 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

 



 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Diagram Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Diagram Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Diagram Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Data User

Tabel 4.2 Diagram Tabel Data Surat

Tabel 4.3 Diagram Tabel Laporan

Tabel 4.4 Diagram Tabel Pengujian Pada Menu Login

Tabel 4.5 Diagram Tabel Pengujian Pada Data Surat

Tabel 4.6 Diagram Tabel Pengujian Pada Laporan

Tabel 4.7 Diagram Tabel Kegiatan

Tabel 4.8 Diagram Tabel Anggaran

 



 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo PDAM Tirta Kerta Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PDAM TKR Kabupaten Tangerang

Gambar 3.3 Use Case Diagram Peminjaman Kendaraan

Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Kendaraan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Akses Data Peminjam

Gambar 4.2 Use Case Diagram Akses Data Supervisor

Gambar 4.3 Use Case Diagram Akses Data Manager

Gambar 4.4 Use Case Diagram Akses Data Controller

Gambar 4.5 Activity Diagram Akses Data Peminjam

Gambar 4.6 Activity Diagram Akses Data Supervisor

Gambar 4.7 Activity Diagram Akses Data Manager

Gambar 4.8 Activity Diagram Akses Data Controller

Gambar 4.9 Sequence Diagram Akses Data Peminjam

Gambar 4.10 Sequence Diagram Akses Data Supervisor

Gambar 4.11 Sequence Diagram Akses Data Manager

Gambar 4.12 Sequence Diagram Akses Data Controller

Gambar 4.13 State Machine Diagram Akses Data Peminjam

Gambar 4.14 State Machine Diagram Akses Data Supervisor

Gambar 4.15 State Machine Diagram Akses Data Manager

Gambar 4.16 State Machine Diagram Akses Data Controller

Gambar 4.17 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Login

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Halaman Menu

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Halaman Data Surat

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Tambah Data Surat

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Surat Masuk Supervisor

Gambar 4.23 Prototype Tampilan Tombol Action

Gambar 4.24 Prototype Tampilan Surat Masuk Manager

Gambar 4.25 Prototype Tampilan Surat Masuk Controller

Gambar 4.26 Prototype Tampilan All User Data

Gambar 4.27 Prototype Tampilan Point Laporan

Gambar 4.28 Prototype Tampilan Point Laporan Setelah Sortir

Gambar 4.29 Prototype Tampilan Laporan

Gambar 4.30 Tampilan Login Usulan

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Menu Usulan

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Data Surat Usulan

Gambar 4.33 Tampilan Tambah Data Surat Ijin Usulan

Gambar 4.34 Tampilan Surat Masuk Supervisor Usulan

Gambar 4.35 Tampilan Tombol Action Usulan

Gambar 4.36 Tampilan Surat Masuk Manager Usulan

Gambar 4.37 Tampilan Surat Masuk Controller Usulan

Gambar 4.38 Tampilan All User Data Usulan

Gambar 4.39 Tampilan Point Laporan Usulan

Gambar 4.40 Tampilan Point Laporan Setelah Sortir Usulan

Gambar 4.41 Tampilan Laporan Usulan

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang


Kecepatan pengolahan data dan penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap instansi, data maupun informasi yang harus diolah tentu tidak memungkinkan dilakukan semua dengan menggunakan cara manual. Pengolahan data yang jumlahnya sangat banyak memerlukan suatu alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Keunggulan komputer dalam memproses data akan meningkatkan efektifitas, produktifitas, serta efisiensi suatu aplikasi.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Tangerang. Selama ini perusahaan tersebut dalam peminjaman kendaraan inventaris masih menggunakan prosedur - prosedur kerja manual. Dengan cara manual itu masih sering timbul permasalahan - permasalahan yang membuat data sulit untuk dikelola dengan baik. Pada sistem yang ada saat ini memerlukan waktu yang lama untuk pengecekan data mengurus ijin peminjaman kendaraan dan dapat menghambat kinerja pegawai. Seringkali mengalami peminjaman kendaraan secara bersamaan oleh pegawai karena kurangnya informasi tentang laporan data ketersediaan kendaraan tersebut.

Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk menjawab kebutuhan akan informasi yang lebih cepat, lebih efesien serta akurat mengenai peminjaman kendaraan inventaris yaitu dengan membangun sebuah aplikasi. Maka dalam penyusunan laporan Skripsi ini penulis tertarik untuk memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Kendaraan Inventaris Pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang”.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam peminjaman kendaraaan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang?
  2. Bagaimana prosedur peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang?
  3. Bagaimana aplikasi yang diusulkan dapat menciptakan proses peminjaman kendaraan inventaris yang cepat dan akurat pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang?

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara garis besar tujuan dan manfaat dari penilitian ini adalah sebagai laporan Skripsi yang dilakukan penulis, juga sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem informasi peminjaman kendaraan inventaris.

Adapun tujuan dan manfaat penelitian secara khusus sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam peminjaman kendaraan inventaris.
  2. Untuk mengetahui prosedur peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.
  3. Untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat, sehingga mampu menciptakan sistem peminjaman kendaraan inventaris yang efektif dan efisien.

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan antara lain:

a. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah :

1. Membuat sistem peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang agar lebih efektif dari segi waktu dan efisien dari segi tenaga.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang ada pada peminjaman kendaraan inventaris saat ini dan meningkatkan kinerja secara optimal.

b. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu :

1. Diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan.

2. Memahami sistem yang berjalan pada tempat penelitian.

c. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah :

1. Untuk meningkatkan dan menambah wawasan serta ilmu pengetahuan yang didapat penulis dari dunia pendidikan ke dunia kerja, serta sebagai salah satu memenuhi persyaratan kelulusan dalam bentuk laporan Skripsi.

2. Untuk memberi kemudahan baik untuk pihak perusahaan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Akademis

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian yang bermanfaat untuk mendukung dalam pengembangan sistem informasi manajemen.

2. Bagi Praktisi

Dari hasil penelitian dan perancangan sistem informasi peminjaman kendaraan inventaris ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya membantu dan memperbaiki masalah terkait dengan sistem informasi peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

 

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Ruang lingkup penelitian berkisar pada peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang khususnya di Bagian Rumah Tangga.

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara observasi langsung, dimana proses pengumpulan dan penggambaran data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang yang beralamat di Jl. Ki Samaun no. 204 Kota Tangerang, untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan pengamatan terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

2. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab dengan karyawan PDAM TKR Kabupaten Tangerang yang berwenang.

3. Metode Studi Pustaka

Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai buku melalui sumber-sumber dari kepustakaan, guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan pembuatan data ini sebagai acuan.

Sumber Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini sebagai berikut:

1. Data Primer

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari PDAM TKR Kabupaten Tangerang, baik melalui observasi maupun melalui metode wawancara.

2. Data Sekunder

Adalah data yang didapat tidak secara langsung atau data yang dikumpulkan oleh penulis melalui media masa atau sumber lain yang berkaitan dengan objek penelitian.

Metode Analisa Data

Metode analisis data ini terbagi menjadi dua yaitu metode analisis kuantitatif dan metode analisis kualitatif. Analisis kuantitatif ini menggunakan data statistik dan dapat dilakukan dengan cepat sedangkan analisis kualitatif ini digunakan untuk data kualitatif yang data yang digunakannya adalah berupa catatan-catatan yang biasanya cenderung banyak dan menumpuk sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menganalisisnya secara seksama.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan, 4 (empat) macam diagram UML, meliputi usecase diagram, class diagram, dan activity diagram. Dengan menggunakan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

 

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika Penulisan.

 

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

 

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

 

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk model sistem (Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State chart Diagram, Class Diagram) dengan menggunakan Unifield Modelling Languange (UML) dan spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang diimplementasikan.

 

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan Skripsi, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Jogiyanto (2012:1)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2], “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

"

Menurut Nasaruddin, dkk (2013:226-227)[3], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], Sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Component System)

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

d. Penghubung (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Pengolah Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukanmenjadi keluaran.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

h. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[2] :

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistemakuntansi, dan sistem persediaan barang.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

a. Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi.

b. Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2)[2], Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

c. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[4], Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Menurut Sutabri (2012:38)[2], “ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

b. Menurut Sutarman (2012:14)[5], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

c. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[2] :

a. Akurasi (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

c. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[2], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

a. Mudah Diperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

b. Luas dan Lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

c. Ketelitian

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi atau akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

d. Kecocokan

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Informasi menjadi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengen kebutuhan penggunaannya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e. Ketepatan Waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

f. Kejelasan

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

g. Fleksibilitas/Keluwesan

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh paramanajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

h. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas.

i. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

j. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa Nilai Informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13)[5], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[2], Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Block Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengeluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat langsung cepat diatasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:48)[2], Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

a. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi

Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

b. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

c. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto HM (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari :

a. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

b. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

c. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

d. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

e. Kesederhanaan (Simplicity)

Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

f. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka hal tersebut juga akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan dilakukan selanjutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut maka analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322)[6], mendefinisikan, Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Yakub (2012:142)[4], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yng ada, dengan mengnalisa jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, aturan atau ketentuan, masalah dan mencari solusinya, dan rencana-rencana perusahaan.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dari para ahli dapat disimpulkan analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Mulyanto (2010:126)[7], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2010:129)[7], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

c. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya

Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :

1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995).

2. Menurut Daryanto (2010:3)[8], "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Kesimpulannya, Teknologi Informasi adalah suatu teknologi berupa terutama komputer yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[9], “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan internal strength dan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)”. Maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[9], “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

a. S-O Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

b. W-O Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

c. S-T Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

d. W-T Strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Teori Khusus

Konsep Dasar Peminjaman Kendaraan Inventaris

Definisi Peminjaman

Menurut Ardiyos (2004)[10], peminjaman dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang menjadi kewajiban pihak yang satu untuk dibayarkan kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian tertulis ataupun lisan, yang dinyatakan atau diimplementasikan serta wajib dibayarkan kembali dalam jangka waktu tertentu.

Definisi Kendaraan

Secara umum, defenisi atau pengertian kendaraan menurut para ahli semua jenis kendaraan dimana sistem gerakannya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi utama dari kendaraan ini adalah sebagai alat transportasi khusunya di darat.

Menurut Tamin (1997)[11], transportasi adalah suatu sistem yang terdiri atas sarana dan prasarana sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah sehingga bisa terakomodasi mobilitas penduduknya.

Menerut Kamaludin (1984) dalam Romli (2008)[12], yaitu mengangkut atau membawa sesuatu ke sebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lainnya.

Definisi Inventaris

Menurut Sudharto Sudiono (2010:77)[13] Bahwa inventaris adalah daftar yang memuat semua barang perusahan dan sebagainya yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Daftar yang dimaksud ialah berupa cacatan tentang semua alat dan bahan yang disediakan untuk dipergunakan dalam pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang menyediakan dan memperjual belikan barang dan jasa kepada pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

Inventaris kantor adalah daftar yang berupa cacatan tentang alat kantor yang disediakan untuk pengolahan usaha yang dijalankan maupun sebagai peralatan operasional perusahan maupun kantor.

Peter Salaim (2011 : 625)[14] menyatakan bahwa inventaris kantor adalah peralatan kantor , milik kantor dan hanya biasa dipergunakan dikantor.

Berikut ini merupakan definisi inventarisasi aset menurut beberapa ahli :

Menurut Siregar (2014:518-520)[15] Inventarisasi aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset.

Menurut Sugiama (2013:173)[16] Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Simarmata (2011:283)[17], pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi atau program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada customer. Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky (2011:265)[18], Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para penguji memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

b. Kesalahan dari perangkat lunak seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

1. Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

2. Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

3. Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

4. Random Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

5. Feature Test Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[19], “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Menurut Mahdiana (2011:37)[20], “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem merupakan suatu kegiatan mendesain untuk merancang sistem berdasarkan hasil kegiatan proses analisa sehingga menghasilkan suatu sistem informasi berbasis komputer.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228)[21] mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Untung Rahardja, Hidayati dan Mia Novalia dalam Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei (2011)[22], “Database adalah kumpulan fakta-faktasebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Komponen Database

Menurut Oktavian dalam Nina Rahayu (2010:62)[23], database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

a. Tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML (Hypertext Markup Language), walaupun secara visual hampir sama.

b. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

c. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Definisi Unifed Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2011:6)[24], “Unified Modelling Language adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo, (2011:6)[25], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Diagram Dasar dalam Unified Modeling Language (UML)

a. Use Case Diagram

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Anhar dalam Selvy Eriani (2013)[26], “MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MSSQL, Postgre SQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multi-user yang berbasis open source atau gratis dibawah lisensi GNU General Public Licence (GPL).”

Menurut Kadir (2013:15)[27], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Kelebihan dan Kekurangan MySQL

Menurut Anhar dalam Selvy Eriani (2013)[26], Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh database MySQL antaralain: MySQL dapat berjalan dengan stabil pada berbagaisistem operasi (multi platform) seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.

a. Bersifat Open Source, MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GNU General Public Licence(GPL).

b. Bersifat multiuser, MySQL dapat digunakan oleh banyak user, pada jaringan komputer baik yang bersifat Local Area Network (LAN) atau jaringan internet dalam waktu yang bersamaan.

c. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani respon banyak perintah query (multiple query).

d. Dari segi security atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security seperti level subnet mask, nama host, izin akses user dan juga penggunaan algoritmaenkripsi MD5 untuk pengamanan data dalam database.

Kekurangannya :

1. Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang di simpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server.

2. Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah record yang besar yaitu dengan batasan maksimum adalah 65536 record (sesuai dengan versi MySQL yang digunakan), baik dalam hal untuk menyimpan data maupun untuk meproses data.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Menurut Kartini (2013:27-26), berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Menurut Kadir (2010:4)[27], beberapa aplikasi yang terdapat di Xampp, antara lain:

a. Apache, merupakan salah satu contoh web server. Dimana aplikasi web server ini bertugas untuk mengkoordinasi server dan menangani koneksi HTTP (Hipertext Transfer Protocol) yang masuk, mengirimkan file yang di request, kembali kepada komputer yang memintanya, menangani perlindungan direktori dengan menggunakan password dan dapat berisi modul add-in yang digunakan untuk memperluas kemampuan standar. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

b. PhpMyAdmin, dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu menavigasi beberapa database, table, log dan beberapa hal lainnya.

c. Filezilla, sebagai alat untuk meng-upload suatu file dari komputer lokal ke sebuah hosting atau server.

d. Mercury, atau Mail Transport System yaitu sebuah program yang dapat mengirim dan menerima email dari jaringan lokal.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk (2011:302)[22], bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan system baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui beberapa metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan system yang penting dan harus ada pada system baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. “M” pada metode MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat system baru.

b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklarifikasi kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Econimy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

a. Hight (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan (2010)[28], Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal.

Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Study Kasus

Literature Review merupakan salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Peter Salaim (2011) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Pinjaman Kredit Pada Koperasi KODANAU TANGERANG”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh nasabah. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan tetapi penelitian ini sistem pengajuan pinjaman kredit hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinnjaman koperasi kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan pada koperasi lain.: 625) menyatakan bahwa inventaris kantor adalah peralatan kantor , milik kantor dan hanya biasa dipergunakan dikantor.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad burhani sulthon (2009) penelitian ini berjudul “Pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast Pada Bagian Logistik Trans Tv Jakarta”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit Peralatan Broadcast dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh bagian logistik. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dijalankan tetapi penelitian ini sistem pengajuan pinjaman peralatan broadcast hanya mengacu pada prosedur pengajuan pinjaman peralatan broadcast.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Risky dwi puspita sari (2013) penelitian ini berjudul “Aplikasi Peminjaman Buku Dengan Sistem Reminder menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Database Mysql Pada Beverly Rent Book”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada sehingga sistem pengajuan pinjaman buku dapat berjalan dengan baik.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Hendi Susanto (Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer 2015) dengan judul “Sistem Informasi Peminjaman Kendaraan Inventaris Kantor Pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci”. Sistem informasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemogramanPHP dan Mysql, Penelitian difokuskan pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci pada bagian umum dan sdm mengenai peminjaman kendaraan inventaris kantor.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Pelayanan air minum di wilayah Tangerang telah ada sejak tahun 1923 yang dikelola oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Water Leideng Bedryf. Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 Water Leideng Bedryf diambil alih dan dikelola oleh Pemerintah Indonesia. Sejalan dengan pekembangan wilayah Tangerang maka pada tahun 1976 didirikan PDAM Kabupaten Tangerang sesuai Perda No. 10/HUK/1976. Tahun 1983 dibentuk pula Unit Pengelola Air Minum (UPAM) yang akhirnya pada tahun 1985 UPAM digabung ke dalam PDAM Kabupaten Tangerang. Tahun 2001 PDAM Kabupaten Tangerang berubah nama menjadi PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.

PDAM TKR Kabupaten Tangerang merupakan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Tangerang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 1 tahun 1977 tanggal 26 Januari 1977 tentang Pendirian PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Perda tersebut telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 10 tahun 2008 tanggal 24 November 2008 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja kabupaten Tangerang.

Tujuan didirikan PDAM TKR Kabupaten Tangerang adalah untuk memenuhi kebutuhan air minum yang sesuai dengan standar kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum, menunjang pengembangan dan peningkatan ekonomi daerah, sebagai penyedia sistem subsidi silang pelayanan air minum antar golongan pelanggan dan sistem subsidi antar pelanggan dengan non pelanggan secara berkeadilan, dan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dari pembagian laba perusahaan.

Visi

Menjadi Perusahaan Air Minum yang sehat dan senantiasa memberikan Pelayanan yang Terbaik kepada masyarakat, demi mewujudkan keinginannya dalam memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Penjelasan Visi :

a. Mewujudkan : tujuan di masa datang.

b. Sehat : secara finansial dan operasional mampu menutupi seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan operasi.

c. Memberikan Pelayanan : cepat, tepat, profesional dan optimal dalam memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat dengan produksi yang dihasilkan memenuhi standar, baik kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Misi

Misi PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan yang ingin dicapai. Pernyataan misi perusahaan membawa organisasi kepada suatu fokus. Pada perwujudannya, misi perusahaan merupakan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan.

Misi yang diemban oleh PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang dalam rangka mewujudkan visi, mempertimbangkan rangkaian analisa faktor internal dan faktor eksternal perusahan. Rumusan misi ini juga melihat kondisi saat ini dimana terdapat minimnya kekuatan yang ada dan tingginya kelemahan yang dimiliki PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang. Namun demikian, rumusan misi ini juga mempertimbangkan, bahwa masih ada kemungkinan peluang untuk memperbaiki kinerja yang terjadi saat ini. Selanjutnya, PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang juga harus tetap waspada terhadap besarnya ancaman yang akan dihadapi, sehingga arah dan sasaran yang direncanakan akan dapat dicapai.

Adapun misi dari PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan kebutuhan air minum bagi masyarakat secara berkesinambungan, melalui pelayanan prima.

2. Memproduksi air minum sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Menyelenggarakan pengelolaan air minum dengan menerapkan teknologi yang tepat.

4. Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

5. Memberikan pelayanan air minum dengan tarif yang terjangkau.

6. Meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkreasi dan berinovasi secara profesional.

7. Menjalankan aktivitas usaha dengan selalu menjaga keseimbangan lingkungan.

Arti Logo PDAM Tirta Kerta Raharja

Gambar 3.1 Logo PDAM Tirta Kerta Raharja

1. Titik Air

Menggambarkan azas dari Manajemen Kebersamaan dan merupakan material yang dikelola.

2. Tiga Air bergelombang

Menggambarkan 3 misi perusahaan yaitu : Penyelenggara pelayanan air bersih bagi masyarakat, salah satu sumber pendapatan asli daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan perusahaan.

Tiga air bergelombang yang tidak sama besar dengan bloking yang tidak horisontal namun disusun secara harmonis juga berarti merupakan komposisi yang kompak dan membawa efek karakter yang dinamis.

Tulisan TIRTA KERTA RAHARJA sebagai motto nilai keluhuran kemapanan dan kemantapan.

a. TIRTA berarti air, merupakan kekhususan dan kekhasan.

b. KERTA berarti aman dan tentram.

c. RAHARJA berarti kesejahteraan.


Biru tua pada titik air menggambarkan sifat kooperatif dan keteguhan hati. Sedangkan biru muda pada tiga air bergelombang mempunyai karakter cerah dan menggambarkan kegembiraan dan kebanggaan dalam melayani masyarakat serta gambaran air yang bersih.

Biru tua pada tulisan TIRTA KERTA RAHARJA menggambarkan sifat dan sikap yang teguh.

Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Tirta Kerta Raharja

Tugas dari PDAM TKR itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh Bupati Kabupaten Tangerang.

Fungsi dari PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang meliputi :

1. Pelayanan umum dan jasa

2. Penyelenggara kepetingan umum

3. Peningkatan pendapatan daerah

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk memperoleh susunan atau hubungan antara bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur organisasi tersebut.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PDAM TKR Kabupaten Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:

Direktur Utama

Memimpin, mengelola dan mengendalikan kegiatan perusahaan dengan menetapkan kebijakan dan/atau strategi untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan menjalin dan membina hubungan baik dengan eksternal, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan.

Berikut adalah wewenang Direktur Utama :

a. Perencanaan dan pengembangan strategi bisnis (Business Plan/Corporate Plan) PDAM TKR;

b. Pemeliharaan dan pengelolaan kekayaan PDAM TKR;

c. Penentuan arah kebijakan dan penetapan keputusan yang berhubungan dengan bisnis dan operasional PDAM TKR;

d. Penyelarasan kegiatan-kegiatan pada Direktorat Umum dan Direktorat Teknik dalam rangka pengawasan seluruh kegiatan operasional PDAM TKR;

e. Penandatanganan perjanjian kerjasama dan ikatan hukum dengan pihak lain;

f. Pemeiharaan hubungan yang baik dengan pihak eksternal secara terus menerus agar diperoleh citra yang baik terhadap PDAM TKR;

g. Penyusunan dan penyampaian laporan seluruh kegiatan operasional PDAM TKR kepada Bupati melalui Dewan Pengawas PDAM TKR.

Direktur Umum

Memelihara dan mengembangkan keuangan dan kekayaan PDAM TKR, membina pegawai PDAM TKR, menyelenggarakan Rumah Tangga PDAM TKR, membina hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat pada umumnya serta menyelenggarakan Administrasi Umum dan keuangan, untuk mendukung tugas dan fungsi PDAM TKR.

Berikut adalah wewenang Direktur Umum :

a. Perencanaan pengembangan dan strategi dalam Bidang Keuangan, Kepegawaian, Kerumahtanggaan dan Pelayanan Pelanggan, serta Sistem Informasi Manajemen;

b. Penyelarasan kegiatan-kegiatan Bagian Keuangan, Bagian Kepegawaian, Bagian Rumah Tangga, Bagian Pelayanan Pelanggan dan Bagian Sistem Informasi Manajemen dengan bagian-bagian di lingkungan Direktorat Umum agar tugas pokok dan fungsi PDAM TKR dapat dijalankan dengan baik;

c. Penyusunan rencana bisnis dan anggaran tahunan PDAM TKR;

d. Pengelolaan keuangan untuk mendukung program dan kegiatan-kegiatan rutin PDAM TKR;

e. Pembinaan Sumber Daya Manusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja PDAM TKR;

f. Pelayanan Administrasi Umum, Kerumahtanggaan dan Informasi bagi seluruh unit kerja di lingkungan PDAM TKR;

g. Pemeliharaan hubungan yang baik dengan pelanggan dan masyarakat pada umumnya secara terus menurus agar diperoleh citra yang baik terhadap PDAM TKR.

Direktur Teknik

Menyelenggarakan berbagai tugas operasional penyediaan air minum sejak pengadaan air baku sampai dengan penyaluran air minum kepada pelanggan, sesuai dengan kemampuan penyedian air minum yang memenuhi standard kualitas kesehatan.

Berikut adalah wewenang Direktur Teknik :

a. Perencanaan, pengembangan dan penetapan strategi operasional dalam bidang-bidang Transmisi dan Distribusi, Perawatan dan Pemeliharaan Teknik, Produksi dan Perencanaan;

b. Penyelarasan kegiatan-kegiatan Bagian Transmisi dan Distribusi, Bagian Perawatan dan Pemeliharaan Teknik, Bagian Produksi dan Bagian Perencanaan dengan kegiatan pendukung di Direktorat Umum, agar tugas pokok dan fungsi PDAM TKR dapat dijalankan dengan baik;

c. Pengelolaan dan penyelenggaraan sistem transmisi dan distribusi dan produksi air minum, agar jumlah dan kualitas air minum yang dibutuhkan pelanggan dan masyarakat dapat terpenuhi;

d. Pemeliharaan jaringan transmisi dan jaringan distribusi air minum agar seluruh sarana air minum dapat dipergunakan secara berdaya guna dan berhasil guna yang tinggi;

e. Pengolahan air baku menjadi air minum yang siap didistribusikan kepada langganan dan masyarakat umum;

f. Perencanaan dan pengawasan pekerjaan-pekerjaan teknik untuk mendukung berjalannya keseluruhan fungsi Direktorat Teknik.

Staff Ahli

Menyajikan laporan dan mengevaluasi masalah yang menyangkut Bidang Umum dan Bidang Teknik PDAM TKR baik unit kerja Pusat, Cabang maupun Wilayah Pelayanan.

Berikut adalah wewenang Staff Ahli Direksi :

a. Mengadakan kajian dan evaluasi meliputi bidang pekerjaan Administrasi, Keuangan, dan Pelayanan serta Sumher Daya Manusia;

b. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap penetapan Tarif Jual/Beli Air Curah;

c. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi seluruh Instalasi Pengolahan Air;

d. Mengadakan kajian dan evaluasi terhadap jaringan perpipaan dan pendistribusian air;

e. Memberikan kajian dan evaluasi yang menyangkut aspek hukum baik internal maupun eksternal;

f. Memberikan pembinaan dan masukan kepada seluruh Unit Kerja dalam hal peningkatan kinerja;

g. Memberikan saran dan rekomendasi kepada Direksi baik diminta maupun tidak diminta;

h. Menyampaikan hasil kajian dan evaluasi Bidang Umum/Teknik sebagai bahan pertimbangan Direksi;

i. Membuat dan menyampaikan laporan dan evaluasi kegiatan sebagai bahan keputusan Direksi;

j. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Bagian Sistem Informasi Manajemen

Merencanakan kegiatan dan melakukan analisa sistem kegiatan unit kerja pada struktur organisasi PDAM TKR, untuk membuat rancang bangun sistem, membuat program aplikasi, pengujian sistem informasi, pemasangan/penginstalan sistem informasi dan perawatan sistem informasi dalam unit kerja tersebut dan dievaluasi secara periodik.

Berikut adalah wewenang Bagian Sistem Informasi Manajemen:

a. Perencanaan seluruh kegiatan sistem informasi Manajemen yang dituangkan dalam program kerja bagian SIM sebagai penjabaran program kerja tahunan PDAM TKR dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan air minum;

b. Membuat dan mengembangkan seluruh sistem informasi yang diperlukan perusahaan;

c. Mengelola dan mengevaluasi Sistem Informasi yang dipergunakan dan menerapkan serta mensosialisasikan program aplikasi terbaru ke seluruh unit kerja;

Pengkoordinasian dengan bagian-bagian terkait pada Direktorat Umum dan Direktorat Teknik dalam mendukung program PDAM TKR, agar setiap langkah Sistem Informasi dapat terlaksana secara terpadu;

Bagian Kepegawaian

Melaksanakan dan memelihara administrasi kepegawaian serta membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan dan latihan untuk mendukung tugas dan fungsi PDAM TKR.

Berikut adalah wewenang Bagian Kepegawaian :

a. Penyiapan materi Keputusan Direksi di bidang kepegawaian;

b. Penyelenggaraan dan pembinaan administrasi Kepegawaian;

c. Penyelenggaraan kegiatan dan usaha-usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai;

Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan pegawai;

Bagian Keuangan

Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan keuangan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) PDAM TKR, untuk menjamin likuiditas, solvabilitas serta rentabilitas berdasarkan indikator kinerja keuangan yang telah ditetapkan

Berikut adalah wewenang Bagian Keuangan :

a. Penyelenggaraan kegiatan keuangan, perpajakan dan anggaran PDAM TKR dalam kegiatan rutin sebagai kegiatan yang berkesinambungan;

b. Pengelolaan keuangan, perpajakan dan anggaran PDAM TKR untuk mendukung seluruh kegiatan PDAM TKR;

c. Penyelarasan kegiatan kas dan perpajakan, akuntansi serta anggaran PDAM TKR dengan Unit Kerja terkait pada PDAM TKR dan pihak eksternal;

Penyajian laporan keuangan berupa laporan harian kas, neraca, Laba Rugi, Arus Kas serta Kinerja Keuangan dalam suatu periode dengan menggunakan Sistem Informasi Keuangan;

Bagian Pelayanan Pelanggan

Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi pelanggan dan menyelenggarakan upaya pengembangan layanan kepada pelanggan untuk mencapai pelayanan yang optimal dalam rangka meningkatkan sasaran cakupan pelayanan air minum dan memaksimalkan kepuasan pelanggan.

Berikut adalah wewenang Bagian Pelayanan Pelanggan :

a. Perencanaan dan penentuan blok pelayanan yang dituangkan pada program kerja yang ditetapkan;

b. Pengaturan kegiatan administrasi data pelanggan, penggolongan tariff dan penomoran sambungan langganan;

c. Pengawasan mekanisme pelaksanaan Sistem Penagihan (Billing System) yang meliputi data hasil pembacaan meter, pengecekan data dan penerbitan rekening, DRD (Daftar Rekening yang harus Ditagih) dan DSML (Daftar Stand Meter Langganan) oleh Wilayah dan Cabang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

Penyelenggaraan tertib administrasi dalam pengelolaan tunggakan rekening pelanggan serta sanksi-sanksi yang harus di laksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Bagian Rumah Tangga

Menyelenggarakan urusan kerumahtanggaan pada umumnya, pembinaan keamanan, melaksanakan pengadaan barang inventaris dan persediaan sesuai dengan kebutuhan PDAM TKR serta pengelolaan pergudangan dan pengelolaan asset dalam rangka menunjang operasional PDAM TKR.

Berikut adalah wewenang Bagian Rumah Tangga :

a. Perencanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan masalah kerumahtanggaan yang meliputi bidang perlengkapan, pengadaan barang, pengelolaan pergudangan serta pengamanan aset dan lingkungan PDAM TKR;

b. Pengkoordinasian unit-unit kerja dalam rangka pembinaan untuk menyelaraskan kegiatan administrasi pengadaan, pergudangan serta administrasi umum;

Penyediaan sarana dan prasarana kerumahtanggaan yang dibutuhkan oleh seluruh keria dalam PDAM TKR, sesuai dengan kondisi dan kemampuan PDAM TKR;

Sub Bagian Pengadaan

Merencanakan dan melaksanakan proses pengadaan barang, penyimpanan dan pencatatan barang operasional dan non operasional yang dibutuhkan PDAM TKR.

Berikut adalah wewenang Sub Bagian Pengadaaan :

a. Penyusunan permintaan barang dan jasa dari setiap unit kerja di PDAM TKR;

b. Penyeleksian daftar rekanan untuk pengadaan barang-barang yang bersifat reguler;

c. Pengkoordinasian terhadap pengadaan barang-barang dengan unit kerja yang membutuhkan, agar terdapat kesesuaian antara permohonan dengan pengadaannya;

d. Penyelenggaraan administrasi pengadaan;

e. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

f. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Sub Bagian Gudang

Menerima, menyimpan dan mendistribusikan barang-barang persediaan dan barang kebutuhan kantor lainnya sesuai dengan lebutuhan unit kerja masing-masing.

Berikut adalah wewenang Sub Bagian Gudang :

a. Penyimpanan dan pendistribusian barang-barang persediaan operasional dan non operasional PDAM TKR agar tertib administrasi;

b. Pelaksanaan penatausahaan atas mutasi barang operasional dan non operasional PDAM TKR, agar sesuai dengan kondisi fisik yang sebenarnya;

c. Pengajuan pembelian atas barang persediaan yang telah mencapai batas minimum;

d. Pengusulan atas penjualan barang-barang persediaan yang telah kadaluarsa atau bekas dipakai yang masih bernilai ekonomis;

e. Pengendalian terhadap pelaksanaan pengadaan barang persediaan sehingga terdapat unsur pengawasan pemgendaliannya;

f. Menginventarisasi setiap peageluaran barang gudang dan mencatat kedalam Database menggunakan Sistem Informasi Inventori barang gudang;

g. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

h. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bagian.

Sub Bagian Perlengkapan

Melaksanakan urusan yang berkenaan dengan kelengkapan rumah tangga PDAM TKR melakukan inventarisasi sarana dan prasarana perkantoran, melakukan pemeliharaan bangunan dan instalasi perkantoran, kendaraan dan peralatan kantor.

Berikut adalah wewenang Sub Bagian Perlengkapan :

a. Penyelenggaraan inventarisasi dan pemeliharaan sarana prasarana perkantoran PDAM TKR;

b. Pengamanan dokumen atau surat kekayaan PDAM TKR yang akan disimpan di Bagian Keuangan;

c. Pengurusan penyelesaian kelengkapan rumah tangga yang berkaitan dengan pihak luar PDAM TKR;

d. Penyediaan kebutuhan kelengkapan rumah tangga PDAM TKR untuk kelancaran kegiatan operasional pelayanan air minum;

e. Pengaturan penggaraan kendaraan dinas dan kendaraan operasional di PDAM TKR;

f. Pengajuan usulan penghapusan dan penjualan kekayaan PDAM TKR yang telah melebihi umur teknis maupun ekonomis sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

h. Melaksanakan semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Sub Bagian Keamanan

Melaksanakan perencanaan sistem keamanan lingkungan PDAM TKR yang dilaksanakan oleh petugas Satuan Pengamanan, yang pelaksanaannya dilakukan secara terkoordinasi, untuk terciptanya kondisi keamanan yang terpelihara, tertib dan terkendali.

Berikut adalah wewenang Sub Bagian Keamanan :

a. Perencanaan sistem keamanan yang dapat dilaksanakan secara konsisten berdasarkan kerjasama dengan Polres Metro Tangerang;

b. Penyelenggaraan pengawasan dan pengamanan seluruh kekayaan PDAM TKR baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor Wilayah Pelayanan, Cabang dan Unit IKK;

c. Pengkoordinasian damgan keamanan pihak ekstern PDAM TKR dalam rangka pengamanan kekayaan PDAM TKR;

d. Penyampaian laporan secara lisan maupun tertulis dari kegiatan secara periodik atas pelaksanaan yang meliputi informasi yang diterima melalui telepon surat dari pihak lain;

e. Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan sebagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

f. Melaksanakau semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Sub Bagian Aset

Melaksanakan perencanaan sistem Aset di lingkungan PDAM TKR yang pelaksanaannya dilakukan secara terkoordinasi, dan dapat memelihara dan mengelola data aset yang mutakhir untuk terciptanya kabutuhan keuangan dan perencanaan perhitungan aset.

Berikut adalah wewenang Sub Bagian Aset :

a. Melakukan Inventarisasi Aset Sipil, Bangunan gedung, barang-barang Mekanikal Elektrikal, dan Peralatan Sistem Jaringan Perpipaan, dan lain lain yang merupakan aset;

b. Melaksanakan pengecekan terhadap status penguasaan aset, bukti kepemilikan aset;

c. Melaksanakan penilaian Aset untuk mengetahui nilai aset tetap agar dapat tercatat di laporan keuangan;

d. Melaksanakan optimalisasi Aset, penyewaan aset, peminjaman aset, kerjasama pemanfaatan aset dll;

e. Mencatat Aset Perusahaan dengan database menggunakan Sistem Informasi Aset;

f. Menyimpan, mengamankan, memelihara dan mengelola serta bertanggung jawab terhadap aset dan dokumen pendukungnya;

g. Melaksanakan prosedur administrasi aset dan mengatur penggunaan dan pemeliharaan aset di perusahaan;

h. Membuat dan meyampaikan laporan kegiatan scbagai bahan laporan dan evaluasi Kepala Bagian;

i. Melaksanakaa semua tugas perusahaan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian.

Tujuan Perusahaan

Didalam menjalankan aktivitasnya, PDAM TKR Kabupaten Tangerang tidak terlepas dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Memberikan pelayanan terbaik dan menyelesaikan permasalahan pelanggan mengenai air bersih untuk dapat memberikan solusi yang terbaik. Agar selalu menjadi pilihan masyarakat.

2. Menjalankan kebijakan Standar Manajemen Kualitas yang telah ditetapkan, baik oleh perusahaan maupun konsumen.

3. Menjungjung tinggi sikap profesionalisme dan kejujuran sebagai kekuatan akan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas.

4. Menciptakan atmosphere kerja yang aman, nyaman, bersih dan sehat.

Metode Analisa Sistem

Metode Object-Oriented Analysis and Design

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sistem yang berjalan terdiri dari use case, activity diagram.

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Nama Masukan : Surat Ijin Pemakaian Kendaraan

Fungsi : Permohonan

Sumber : Bagian rumah tangga

Media : Kertas

Distribusi : Supervisor bagian rumah tangga

Frekuensi : Setiap ada surat ijin masuk ke bagian rumah tangga.

Keterangan : Surat Ijin Pemakaian Kendaraan Operasional untuk Dinas.

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Ketika ada surat yang masuk untuk mengajukan permohonan peminjaman, supervisor bagian rumah tangga menerima surat dan menginput lalu diserahkan ke manager kepala bagian rumah tangga untuk di acc.

Nama Proses : Pendataan surat permohonan ijin kendaraaan.

Masukan : Form Surat Ijin Pemakaian Kendaraan.

Keluaran : Laporan Surat Ijin Pemakaian Kendaraan.

Ringkasan proses : Proses ini menginput Surat Ijin Pemakaian Kendaraan.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai Analisa proses yang sedang berjalan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Dalam pembuatan analisa laporan Skripsi penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel Core

b. Monitor : 14”

c. RAM : 2 GB

d. Harddisk : 500 GB

2. Perangkat Lunak (software)

a. Windows Xp

b. Ms. Word 2007

c. Ms. Excel 2007

Analisa Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem informasi peminjaman kendaraan inventaris yang ditangani oleh Bagian Rumah Tangga yang sistemnya masih manual belum terkomputerisasi.

Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh PDAM TKR Kabupaten Tangerang pada sistem yang berjalan khususnya pada peminjaman kendaraan inventaris yang ditangani oleh Bagian Rumah Tangga saat ini proses dalam pengelolaan data masih membutuhkan waktu yang lama karena masih manual, serta belum adanya sistem informasi yang dapat menghasilkan laporan lebih cepat dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Membuat aplikasi peminjaman kendaraan yang mudah dioperasikan secara cepat, tepat dan akurat oleh bagian yang bersangkutan dengan proses tersebut.

2. Aplikasi yang dibuat harus terintegrasi dengan database untuk penyimpanan data dan dapat di update apabila ada menu baru.

3. Aplikasi bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh pegawai, khususmya pada bagian yang berhubungan dengan proses peminjaman kendaraan inventaris.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang digunakan program visual paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses dan prosedur yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur ini berisikan urutan proses surat yang masuk, surat keluar, serta pembuatan laporan.

1. Prosedur Peminjaman Kendaraan Inventaris

a. Peminjam memberikan surat permohonan untuk peminjaman kendaraan ke bagian rumah tangga.

b. Bagian rumah tangga supervisor memberikan form surat ijin pemakaian kendaraaan.

c. Peminjam mengisi data pada form surat ijin pemakaian kendaraaan dan tanda tangan sebagai pemohon.

d. Supervisor mengisi data Jenis Kendaraan, No. Polisi, dan pengemudi pada form surat ijin pemakaian kendaraaan dan paraf form tersebut.

e. Lalu form surat ijin pemakaian kendaraaan diberikan kepada manager bagian rumah tangga untuk di acc.

f. Setelah itu bagian rumah tangga controller mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat.

2. Prosedur Pembuatan Laporan Peminjaman Kendaraan Inventaris

Bagian Rumah Tangga membuat laporan peminjaman kendaraan inventaris kemudian diserahkan kepada Direktur Umum. Laporan direkap dan diserahkan setiap sebulan sekali.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

1. Use Case Diagram Peminjaman Kendaraan

Berikut adalah usecase diagram peminjaman kendaraan :

Gambar 3.3 Use Case Diagram Peminjaman Kendaraan

Berdasarkan pada gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengelolaan surat masuk internal.

b. 5 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Peminjam, Supervisor, Pengemudi, Manager, Controller

c. 1 Include Validasi Form Surat Ijin

d. 6 Use case diantaranya : Memberi surat pengajuan, memberikan form surat ijin, pengembalian form terisi, menunjuk pengemudi, memberikan form surat ijin, mengecek kondisi kendaraan.

2. Activity Diagram Peminjaman Kendaraaan

Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Kendaraan

Berdasarkan pada gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

b. Terdapat 12 (dua belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 (satu) Fork Node untuk memecah menjadi beberapa action state.

d. 3 (dua) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.

e. 5 vertical swimelane.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan  :

M = Mandatory (yang di inginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

L : Low

O : Operational

M : Middle

E : Economic

H : High

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian dan analisa sistem maka diketahui bahwa sistem yang lama masih dilakukan secara manual sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Adapun perancangan sistem yang coba diusulkan ini dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) diagram dengan menggunakan aplikasi software Visual Paradigm for UML 6.4. Sedangkan untuk pembuatan perangkat lunaknya dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dengan sistem aplikasi database menggunakan Xampp. UML yang akan dibuat menggunakan antara lain:

a. Use Case Diagram

b. Sequence Diagram

c. Activity Diagram

d. State Machine Diagram

e. Class Diagram

Prosedur Sistem Usulan

Ada beberapa prosedur usulan sistem yang dilakukan dalam menjalankan sistem peminjaman kendaraan inventaris yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Peminjaman melakukan login ke sistem, lalu membuat data dan megisi untuk di sampaikan ke supervisor bagian rumah tangga

a. Peminjam melakukan login sistem.

b. Sistem menampilkan halaman peminjam.

c. Sistem menampilkan menu lihat data.

d. Sistem menampilkan menu data baru

e. Sistem menampilkan menu tambah data.

f. Sistem menampilkan menu revisi data.

g. Sistem menampilkan menu update data.

h. Peminjam dapat menginput data untuk melakukan peminjaman dan memperbaiki data apabila masih belum sesuai.

2. Supervisor melakukan login untuk mengecek data peminjaman yang masuk dan men acc data apabila sudah valid untuk diteruskan ke manager bagian rumah tangga

a. supervisor melakukan login sistem.

b. Sistem menampilkan halaman supervisor.

c. Sistem menampilkan menu lihat data.

d. Sistem menampilkan menu data peminjaman masuk.

e. Supervisor melakukan pengecekan data.

f. Supervisor dapat mengembalikan data ke peminjam apabila belum sesuai.

g. Supervisor input data peminjaman apabila sudah valid dan men acc.

3. Manager melakukan login untuk melihat data keseluruhan peminjaman yang masuk untuk di acc

a. Manager melakukan login sistem.

b. Sistem menampilkan halaman manager

c. Sistem menampilkan menu lihat data.

d. Manager dapat melihat data masuk keseluruhan.

e. Manager dapat melihat laporan data dan merekap data tersebut setiap bulan.

4. Controller melakukan login untuk melihat data dan melakukan pengecekan pada kendaraan yang akan digunakan setelah data di acc oleh manager

a. Controller melakukan login sistem.

b. Sistem menampilkan halaman controller.

c. Sistem menampilkan menu lihat data.

d. Sistem menampilkan kondisi kendaraan

Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijelaskan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram use case agar mudah dibaca dan dipahami. Dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Use Case Diagram Akses Data Peminjam

Berdasarkan pada gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Akses Data Peminjam.

b. 1 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Peminjam.

c. 4 Include Data

d. 3 Extend Data

e. 10 Use case diantaranya : Login, Masuk halaman peminjam, Lihat data, Data baru, Tambah data baru, Data revisi (pada surat masuk), Update data revisi, Data Surat Done, Print Out, Logout.


Gambar 4.2 Use Case Diagram Akses Data Supervisor

Berdasarkan pada gambar 4.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Akses Data Supervisor.

b. 1 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Supervisor.

c. 8 Include Data

d. 3 Extend Data

e. 14 Use case diantaranya : Login, Masuk halaman supervisor, Lihat data, Data peminjam masuk, Check data, data invalid, reject, Data valid, Acc Data, Data Surat Done, Print Out, Menu All user data, Tambah data, Logout.


Gambar 4.3 Use Case Diagram Akses Data Manager

Berdasarkan pada gambar 4.3 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Akses Data Manager.

b. 1 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Manager.

c. 6 Include Data

d. 3 Extend Data

e. 12 Use case diantaranya : Login, Masuk halaman manager, Lihat data, Point Laporan, Sortir, Save as excel, Data Surat Done, Print Out, Data Surat Masuk, Data valid, Acc Data, Logout.


Gambar 4.4 Use Case Diagram Akses Data Controller

Berdasarkan pada gambar 4.4 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan Akses Data Controller.

b. 1 Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Controller

c. 2 Include Data

d. 7 Use case diantaranya : Login, Masuk halaman controller, Check data surat masuk, Input kondisi kendaraan, Edit kondisi kendaraan, Print out, Logout.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis dengan activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram dari masing-masing use case :

Gambar 4.5 Activity Diagram Akses Data Peminjam

Berdasarkan pada gambar 4.5 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

b. Terdapat 15 (lima belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 2 (enam) Fork Node untuk memecah menjadi beberapa action state.

d. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.


Gambar 4.6 Activity Diagram Akses Data Supervisor

Berdasarkan pada gambar 4.6 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

b. Terdapat 16 (enam belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 3 (tiga) Fork Node untuk memecah menjadi beberapa action state.

d. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.


Gambar 4.7 Activity Diagram Akses Data Manager

Berdasarkan pada gambar 4.7 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

b. Terdapat 17 (tujuh belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 2 (dua) Fork Node untuk memecah menjadi beberapa action state.

d. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.


Gambar 4.8 Activity Diagram Akses Data Controller

Berdasarkan pada gambar 4.8 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

b. Terdapat 15 (lima belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 4 (empat) Fork Node untuk memecah menjadi beberapa action state.

d. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Sequence Diagram Akses Data Peminjam

Berdasarkan pada gambar 4.9 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Peminjam.

b. 5 Life Line yang saling berinteraksi.

c. 8 (delapan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Gambar 4.10 Sequence Diagram Akses Data Supervisor

Berdasarkan pada gambar 4.10 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Supervisor.

b. 4 Life Line yang saling berinteraksi.

c. 11 (sebelas) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Gambar 4.11 Sequence Diagram Akses Data Manager

Berdasarkan pada gambar 4.10 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Manager.

b. 5 Life Line yang saling berinteraksi.

c. 10 (sepuluh) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.


Gambar 4.12 Sequence Diagram Akses Data Controller

Berdasarkan pada gambar 4.12 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Controller.

b. 5 Life Line yang saling berinteraksi.

c. 9 (sembilan) message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.13 State Machine Diagram Akses Data Peminjam

Berdasarkan pada gambar 4.13 State Machine Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 10 (sepuluh) state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

c. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


Gambar 4.14 State Machine Diagram Akses Data Supervisor

Berdasarkan pada gambar 4.14 State Machine Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 9 (sembilan) state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

c. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


Gambar 4.15 State Machine Diagram Akses Data Manager

Berdasarkan pada gambar 4.15 State Machine Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 10 (sepuluh) state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

c. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


Gambar 4.16 State Machine Diagram Akses Data Controller

Berdasarkan pada gambar 4.16 State Machine Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 10 (sepuluh) state, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu yang dimiliki oleh suatu objek.

c. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.17 Class Diagram Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data merupakan media penyimpanan data yang digunakan dalam aplikasi dan database untuk membantu pemrograman dalam menampilkan data berikut ini adalah rancangan basis data yang digunakan dalam merancang sistem.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan isi yang tersimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel Data User

Nama File : nama_user

Media : Harddisk

Isi : (id_lvl_user + lvl_user + id_user + nama_user + jabatan + ms_kontrak + tgl_lahir + alamat + jns_klmn + status + usernm + pass)

Primary Key : id_lvl_user


Tabel 4.2 Tabel Data Surat

Nama File : data_surat_ijin

Media : Harddisk

Isi : (id_surat + nama + jabatan + bagian + tujuan + keperluan + req_staff + tgl_mulai + no_polisi + pkl + tgrng + posisi_bbm + bmpr_dpn + bmpr_blkg + kap_msn + bd_kn + bd_kr + spion_kr_kn + kbrshn + lmp_dpn_kr_kn + lmp_sen_dpn_blkg + lmp_rem_kr_kn + kbn_ats + knc_roda + spb_blk_kr_kn + spb_dpn_kr_kn + bgs_blkg + status)

Primary Key : id_surat


Tabel 4.3 Tabel Laporan

Nama File : laporan

Media : Harddisk

Isi : (id_lprn + id_surat + nama + jabatan + bagian + tujuan + keperluan + req_staff + tgl_mulai + no_polisi + pkl + tgrng + posisi_bbm + bmpr_dpn + bmpr_blkg + kap_msn + bd_kn + bd_kr + spion_kr_kn + kbrshn + lmp_dpn_kr_kn + lmp_sen_dpn_blkg + lmp_rem_kr_kn + kbn_ats + knc_roda + spb_blk_kr_kn + spb_dpn_kr_kn + bgs_blkg + status)

Primary Key : id_lprn

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Prototype Tampilan Login

Gambar 4.18 Prototype Tampilan Login

Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh user. Mereka harus menginput username, password, dan memilih level user.

Prototype Tampilan Halaman Menu

Gambar 4.19 Prototype Tampilan Halaman Menu

Halaman ini menampilkan beberapa menu dan profil user.

Prototype Tampilan Halaman Data Surat

Gambar 4.20 Prototype Tampilan Halaman Data Surat

Halaman ini menampilkan beberapa data yang ditambah dari form tambah baru surat ijin yang dilakukan oleh peminjam dan bisa dilihat status data surat tersebut serta memiliki input search untuk pencarian data, tabel ini juga menampilkan data per page jika berisi banyak data agar lebih mudah.

Prototype Tampilan Tambah Data Surat Ijin

Gambar 4.21 Prototype Tampilan Tambah Data Surat

Halaman ini menampilkan beberapa tambah data didalam form surat ijin yang dilakukan oleh peminjam, form ini memiliki prosedur pengisian tambah data dimana saat proses penyimpanan akan berhasil jika pengisian diisi dengan benar, terdapat juga tombol cancel untuk mengosongkan kembali form tambah data ini.

Prototype Tampilan Surat Masuk Supervisor

Gambar 4.22 Prototype Tampilan Surat Masuk Supervisor

Gambar 4.23 Prototype Tampilan Tombol Action

Halaman ini menampilkan form yang hanya dapat dilihat dan diisi oleh supervisor setelah peminjam mengirim surat ijin. Pada tampilan tersebut ada tombol action terbagi menjadi approve dan reject, delete apabila ada beberapa surat yang sama masuk, lalu cancel.

Prototype Tampilan Data Surat Masuk Manager

Gambar 4.24 Prototype Tampilan Surat Masuk Manager

Halaman ini menampilkan form yang ada pada data surat masuk, yang sudah di approve oleh supervisor untuk dilanjutkan ke manager. Terdapat tombol action untuk di tanda tangan oleh manager dan dilanjutkan ke controller, cancel.

Prototype Tampilan Data Surat Masuk Controller

Gambar 4.25 Prototype Tampilan Surat Masuk Controller

Halaman ini menampilkan data yang sudah di setujui oleh supervisor dan manager yang hanya ada pada user controller. Terdapat tombol print out, edit untuk mengisi kondisi kendaraan yang akan digunakan dan cancel.

Prototype Tampilan All User Data

Gambar 4.26 Prototype Tampilan All User Data

Halaman ini menampilkan beberapa user pada menu all user data yang hanya bisa dilakukan oleh supervisor. Terdapat tambah user baru, input search untuk pencarian data, tabel ini juga menampilkan data per page jika berisi banyak data user agar lebih mudah.

Prototype Tampilan Point Laporan

Gambar 4.27 Prototype Tampilan Point Laporan

Gambar 4.28 Prototype Tampilan Point Laporan Setelah Sortir

Gambar 4.29 Prototype Tampilan Laporan

Halaman ini menampilkan jumlah data surat pada setiap proses, dan dapat melihat seluruh data surat pertanggal berapa untuk di rekap yang hanya dapat dilakukan oleh manager. Setelah data surat di lihat pertanggal berapa terdapat tombol save as excel dan print out apabila surat tersebut di buka, dimana proses tersebut dibutuhkan sesuai kebutuhan laporan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan yaitu:

1. Processor : Intel Core i3 2.10 GHz

2. Monitor : 14” LCD Monitor

3. RAM : 2 GB

4. Harddisk : 500 GB

5. Printer : Canon Ip1800 Series

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Google Chrome

b. Microsoft Office 2007

c. Xampp

d. Adobe Dreamweaver CS5

e. Visual Paradigma for UML 6.4 Enterprise Edition

f. MySQL

g. Mozilla Firefox

Tampilan Usulan

Tampilan Login

Gambar 4.30 Tampilan Login Usulan

Tampilan login diatas akan muncul jika telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh user. Mereka harus menginput username, password, dan memilih level user.

Tampilan Halaman Menu

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Menu Usulan

Halaman ini menampilkan beberapa menu dan profil user.

Tampilan Halaman Data Surat

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Data Surat Usulan

Halaman ini menampilkan beberapa data yang ditambah dari form tambah baru surat ijin yang dilakukan oleh peminjam dan bisa dilihat status data surat tersebut serta memiliki input search untuk pencarian data, tabel ini juga menampilkan data per page jika berisi banyak data agar lebih mudah.

Tampilan Tambah Data Surat Ijin

Gambar 4.33 Tampilan Tambah Data Surat Ijin Usulan

Halaman ini menampilkan beberapa tambah data didalam form surat ijin yang dilakukan oleh peminjam, form ini memiliki prosedur pengisian tambah data dimana saat proses penyimpanan akan berhasil jika pengisian diisi dengan benar, terdapat juga tombol cancel untuk mengosongkan kembali form tambah data ini.

Tampilan Surat Masuk Supervisor

Gambar 4.34 Tampilan Surat Masuk Supervisor Usulan

Gambar 4.35 Tampilan Tombol Action Usulan

Halaman ini menampilkan form yang hanya dapat dilihat dan diisi oleh supervisor setelah peminjam mengirim surat ijin. Pada tampilan tersebut ada tombol action terbagi menjadi approve dan reject, delete apabila ada beberapa surat yang sama masuk, lalu cancel.

Tampilan Data Surat Masuk Manager

Gambar 4.36 Tampilan Surat Masuk Manager Usulan

Halaman ini menampilkan form yang ada pada data surat masuk, yang sudah di approve oleh supervisor untuk dilanjutkan ke manager. Terdapat tombol action untuk di tanda tangan oleh manager dan dilanjutkan ke controller, cancel.

Tampilan Data Surat Masuk Controller

Gambar 4.37 Tampilan Surat Masuk Controller Usulan

Halaman ini menampilkan data yang sudah di setujui oleh supervisor dan manager yang hanya ada pada user controller. Terdapat tombol print out, edit untuk mengisi kondisi kendaraan yang akan digunakan dan cancel.

Tampilan All User Data

Gambar 4.38 Tampilan All User Data Usulan

Halaman ini menampilkan beberapa user pada menu all user data yang hanya bisa dilakukan oleh supervisor. Terdapat tambah user baru, input search untuk pencarian data, tabel ini juga menampilkan data per page jika berisi banyak data user agar lebih mudah.

Tampilan Point Laporan

Gambar 4.39 Tampilan Point Laporan Usulan

Gambar 4.40 Tampilan Point Laporan Setelah Sortir Usulan

Gambar 4.41 Tampilan Laporan Usulan

Halaman ini menampilkan jumlah data surat pada setiap proses, dan dapat melihat seluruh data surat pertanggal berapa untuk di rekap yang hanya dapat dilakukan oleh manager. Setelah data surat di lihat pertanggal berapa terdapat tombol save as excel dan print out apabila surat tersebut di buka, dimana proses tersebut dibutuhkan sesuai kebutuhan laporan.

Pengujian Black Box

Pengujian dengan metode Black Box Testing ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada sistem. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari sistem tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada sistem tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Berikut ini adalah tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing:

Pengujian Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

Tabel 4.4 Tabel Pengujian Pada Menu Login

Pengujian Pada Data Surat Ijin

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk Data Surat Ijin :

Tabel 4.5 Tabel Pengujian Pada Data Surat

Pengujian Pada Laporan

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk Laporan :

Tabel 4.6 Tabel Pengujian Pada Laporan

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

Rencana kegiatan sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana tersebut untuk menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Berikut adalah kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaannya, antara lain:

1. Pengumpulan Data dan Study Pustaka

Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu empat minggu untuk melakukan pengumpulan data.

2. Analisa Sistem

Melakukan pengkajian terhadap data –data yang telah diperoleh, dilakukan selama enam minggu.

3. Pembuatan Program

Melakukan penulisan kode program untuk dijalankan pada komputer.

4. Penginstalan Software Pendukung

5. Test Program

Dilakukan guna mencari kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi.

6. Evaluasi program

Dilakukan guna mengontrol data dan perubahan-perubahan yang terjadi.

7. Perbaikan Program

Hal ini dilakukan apabila terjadi bug pada program yang dibuat.

8. Implementasi Program

Kegiatan ini dilakukaan setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan.

9. Pelatihan Admin

Hal ini di lakukan untuk memahami prosedur dan alur kerja sistem yang baru.

10. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan agar suatu saat terjadi kesalahan dapat diketahui secepatnya.

Tabel 4.7 Tabel Kegiatan

Rancangan Biaya

Untuk dapat melaksanakan perancangan sistem web dengan baik sesuai rencana kerja yang disusun maka perkiraan besarnya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Tabel Anggaran

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada pembahasan bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan seperti berikut :

1. Proses peminjaman kendaraan inventaris pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang masih memiliki kendala diantaranya, yaitu:

a. Sering terjadi rebutan dan peminjaman dilakukan sehari sebelum menggunakan kendaraan karena terbatasnya kendaraan, proses siapa cepat dia dapat.

b. Belum memiliki tempat penyimpanan data yang aman, sehingga dapat memungkinkan terjadinya kehilangan data saat rekap laporan.

2. Prosedur berjalan dalam peminjaman kendaraan invetaris yaitu dari :

a. Peminjam memberikan surat permohonan untuk peminjaman kendaraan ke bagian rumah tangga.

b. Bagian rumah tangga supervisor memberikan form surat ijin pemakaian kendaraaan.

c. Peminjam mengisi data pada form surat ijin pemakaian kendaraaan dan tanda tangan sebagai pemohon.

d. Supervisor mengisi data Jenis Kendaraan, No. Polisi, dan pengemudi pada form surat ijin pemakaian kendaraaan dan paraf form tersebut.

e. Lalu form surat ijin pemakaian kendaraaan diberikan kepada manager kepala bagian rumah tangga untuk di acc.

f. Setelah itu bagian rumah tangga controller mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat.

Bagian Rumah Tangga membuat laporan peminjaman kendaraan inventaris kemudian diserahkan kepada Direktur Umum. Laporan direkap dan diserahkan setiap sebulan sekali.

3. Bagian Rumah Tangga pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang mendapatkan rancangan sistem yang baru yang dapat menghasilkan data dan laporan dengan mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses peminjaman kendaraan inventaris. Aplikasi ini cukup efektif karena proses pendataan menjadi lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama karena sudah terprogram.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah :

1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan mengunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimengerti dan terbiasa.

2. Lebih meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat dan relevan.

3. Semoga sistem ini dapat bermanfaat bagi PDAM TKR Kabupaten Tangerang dalam memproses peminjaman kendaraan inventaris dan berharap kedepannya aplikasi ini dapat lebih dikembangkan lagi, baik dalam hal tampilan aplikasi maupun fitur pada aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Jogiyanto. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 Sutabri, Tata. 2012."Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013". “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  4. 4,0 4,1 4,2 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  6. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011.
  7. 7,0 7,1 Mulyanto, Agus. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  8. Daryanto. 2010. “Teknologi Jaringan Internet”. Bandung: Satu Nusa.
  9. 9,0 9,1 Rangkuti. Freddy. 2011. “Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  10. Ardiyos. 2004. Kamus Ekonomi, Cetakan Pertama, Jakarta, Citra Harta Prima.
  11. Tamin. 1997. “Transportasi” Diambil dari : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/03/seputar-pengertian-transportasi.html (15 Maret 2014)
  12. Kamaludin. 1984. Dalam Romli. 2008. “Transportasi” Diambil dari : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/03/seputar-pengertian-transportasi.html (15 Maret 2014).
  13. Sudiono, Sudharto. 2010. “Pengertian Inventaris”. Jakarta: Bumi Aksara
  14. Salaim, Peter. 2011. “Pengertian Inventaris Kantor”. Bandung: Bumi Aksara.
  15. Siregar. (2014:518-520). “Inventarisasi Aset”. Diambil dari : http://www.bp4b2tanahbumbu.litbang.depkes.go.id/index.php/aliasinventarisaasiaset (03 May 2015)
  16. Sugiama. (2013:173). “Invetarisasi Aset Barang”. Diambil dari : http://www.bp4b2tanahbumbu.litbang.depkes.go.id/index.php/aliasinventarisaasiaset (03 May 2015)
  17. Simarmata. 2011. “Belajar Memahami Pengujian Testing”. Jakarta: Graha Ilmu.
  18. Rizky. 2011. “Implementasi Dan Pengujian Perangkat Lunak”. Bandung: Bumi Aksara.
  19. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan”. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika
  20. Mahdiana. 2011. “Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang Dengan Metodologi Berorientasi Objek Studi Kasus PT. Liga Indonesia”. Jakarta: Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
  21. Darmawan, dkk. 2012. “Analisis Sistem Informasi” . Yogyakarta: CV Andi Offset.
  22. 22,0 22,1 Hidayati, Rahardja Untung, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  23. Rahayu, Nina. 2013. “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karida Café Dan Resto”, (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang), 2013.
  24. Nugroho, Adi. 2011. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
  25. Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika
  26. 26,0 26,1 Eriani, Selvy. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web Pada LKP. Balaraja Cendekia Graha", (Laporan Skripsi, STMIK Raharja,Tangerang).
  27. 27,0 27,1 Kadir, Abdul. 2013. “Pemograman Database MySQL untuk Pemula”. Yogyakarta: MediaKom.
  28. Hasibuan, Zainal A. 2007. “Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, Dan Aplikasi”. Jakarta : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

DAFTAR LAMPIRAN


LAMPIRAN A :
A.1. Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan Pembimbing II).
A.2. Lampiran Validasi Skripsi.
A.3. Lampiran Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi.
A.4. Lampiran Kartu Studi Tetap Final.
A.5. Lampiran Formulir Seminar Proposal.
A.6. Lampiran Formulir Pertemuan Stakeholder.
A.7. Lampiran Formulir Final Persentasi
A.8. Daftar Nilai
A.9. Lampiran Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi
A.10. Lampiran Surat Keterangan Observasi
A.11. Lampiran Surat Keterangan Implementasi Program.
A.12. Lampiran Surat Keterangan Pemberian Hibah.
A.13. Lampiran Formulir Wawancara.
A.14. Lampiran Daftar Riwayat Hidup.
A.15. Lampiran kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang.
A.16. Lampiran Seminar Internasional (1 Sertifikat).
A.17. Lampiran Sertifikat IT Nasional (9 Sertifikat).
A.18. Lampiran Sertifikat TOEFL.
A.19. Lampiran Sertifikat Prospek.
A.20. Lampiran Surat Validasi Sidang dan Raharja Career.
A.21. Katalog Produk.
A.22. Slide Persentasi.
LAMPIRAN B :
B.1. Daftar Wawancara
B.2. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
B.3. Surat Keputusan Kegiatan Kerja.
B.4. Surat Keputusan Hasil Persidangan.