SI1211470447

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELAS

BERBASIS ONLINE PADA CELEBRITY FITNESS

LIPPO KARAWACI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1211470447
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELAS

BERBASIS ONLINE PADA CELEBRITY FITNESS

LIPPO KARAWACI


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1211470447
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELAS

BERBASIS ONLINE PADA CELEBRITY FITNESS

LIPPO KARAWACI

Dibuat Oleh :

NIM
:1211470447
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, S.E., M.M., M.Pd.)
   
(Erna Astriyani, S.Kom)
NID : 11003
   
NID :15017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN KELAS

BERBASIS ONLINE PADA CELEBRITY FITNESS

LIPPO KARAWACI


Dibuat Oleh :

NIM
:1211470447
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1211470447
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1211470447

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Perancangan sistem yang dibutuhkan pada Celebrity Fitness adalah “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kelas Berbasis Online” yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan perusahaan kepada para member dengan memberikan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan terkait dengan penjadwalan kelas-kelas aerobik, pendaftaran kelas, dan deskripsi kelas melalui website sehingga informasi tersebut dapat cepat didapat dan pendaftaran dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Selain itu, perancangan sistem ini memudahkan pihak administrasi dalam proses pengolahan data member. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dalam menganalisis sistem yang berjalan digunakan metode analisi SWOT untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal perusahaan, sedangkan untuk menganalisis program yang dirancang menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Kemudian, untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elsitasi tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitasi. Untuk pengujian sistem, metode yang digunakan yaitu black box testing yang memfokuskan pada keperluan software. Hasil penelitian didapat sebuah rancangan sistem informasi yang lebih efektif karena member lebih mudah memperoleh informasi kapanpun dan di mana pun melalui gadget dan lebih efisien karena member tidak perlu datang langsung ke Celebrity Fitness hanya untuk mendaftar dan melihat jadwal instruktur yang diinginkan, serta data yang diperoleh tersimpan dalam database sehingga manajemen mendapatkan hasil informasi yang lebih akurat.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pelayanan Kelas, Online


ABSTRACT


The system design is needed at Celebrity Fitness is "Design of Information Systems Services Class-Based Online" which aims to improve the company's service to members by providing easy access to needed information related to scheduling aerobic classes, class registration, and the description of the class through the website so that the information can be quickly obtained and registration can be done anywhere, anytime. In addition, the design of this system facilitates the administration in the data processing member. There are several methods used in this study. To collect the required data, the authors use the method of observation, interviews, and literature. In analyzing the system running SWOT analysis method is used to determine the company's internal and external forces, while to analyze programs that are designed using the Unified Modeling Language (UML) as a tool that can be used in object-oriented programming language. Then, to design a new system that will be proposed authors use elicitation conducted through three stages, namely elsitasi stage I, stage II, stage III, and the final draft elicitation. To test the system, the method used is black box testing that focuses on the needs of software. The result is a system design information more effectively because the member is easier to obtain information anytime and anywhere through the gadget and more efficient because the member does not need to come directly to Celebrity Fitness just for signing up and see the schedule of instructor required, and the data obtained is stored in a database so that the management get the results more accurate information.

Keywords: Information Systems, Service Class, Online









KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala berkah dan rakhmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci tepat pada waktunya. .

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk merancang sistem informasi pelayanan kelas yang dapat memudahkan kepada member untuk melakukan pendaftaran secara online dan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan informasi jadwal kelas, pendaftaran, dan deskripsi kelas melalui gadget sehingga pendaftaran dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Selain itu, tujuan penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Komputer (STIMK) Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak dibantu serta didukung berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahadja, M.T.I. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja

2. Bapak Drs.Po.Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja

Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Komputer (STIMK) Perguruan Tinggi Raharja.

4. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. selaku pembimbing I dan dan Ibu Erna Astryani, S.Kom. selaku pembimbing II dalam penulisan laporan skripsi ini, dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktunya.

5. Bapak Zarkoni selaku Manager Operational Celebrity Fitness Lippo Karawaci yang selalu bersedia menyediakan waktunya untuk membantu penulis dalam pengambilan data di Celebrity Fitness Lippo Karawaci.

6. Seluruh dosen dan asissten dosen, serta staff dan karyawan/i Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya

7. Kepada keluarga, semua teman, dan orang-orang yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini.


Penulis berharap laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya, dan dapat menjadi bahan perbandingan dalam penelitian selanjutnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar laporan skripsi ini lebih baik lagi.

Tangerang, JUNI 2016
Mohamad Aji Ridwan
1211470447

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Matriks Swot

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Perbedaan Sistem

ERD Diagram

Field Table Member

Field Tabel Login

Field Tabel Kelas

Field Tabel Instruktur

Fild Tabel Detail Instruktur

Field Tabel Daftar Kelas


DAFTAR GAMBAR

Karakteristik Sistem

Langkah Analisis Sistem

Logo Unified Modeling Language (UML)

Komponen Tabel dalam Database

Analisis SWOT

Logo Celebrity Fitness

Struktur Organisasi Celebrity Fitness

Ilustrasi Sistem Prosedur Pelayanan Kelas

Use Case Diagram yang Berjalan Saat ini

Activity Diagram yang Berjalan Saat ini

Sequence Diagram yang Berjalan Saat ini

Use Case Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran Kelas

Activity Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran Kelas

Sequence Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran Kelas

Class Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran Kelas

Tampilan Layout Login

Tampilan Layout Secara Umum

Tampilan Login

Tampilan Website Secara Umum

Tampilan Website Memesan Kelas

Tampilan Login Admin

Tampilan Homescreen

Tampilan Data Kelas

Tampilan Tambah Kelas

Tampilan Detail Penjelasan Kelas

Tampilan Meng Edit Kelas

Tampilan Data Member

Tampilan Detail Data Member

Tampilan Data Instruktur

Tampilan Tambah Instruktur

Tampilan Data Tambah Instruktur

Tampilan Laporan Mingguan

Tampilan Homescreen ( No Login )

Tampilan Pendaftaran

Tampilan Login

Tampilan Homescreen Login

Tampilan Menu Profile Member

Tampilan Pesan Kelas

Tampilan Deskripsi Kelas

Tampilan Detail Deskripsi Kelas

Tampulan Time Schedule Kelas


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kualitas pelayanan merupakan aspek penting dalam industri jasa dalam membentuk kepuasan pelanggan atau member yang menggunakannya. Sifat dari kualitas pelayamam adalah dinamis, yaitu berubah-rubah sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan terhadap suatu layanan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan penyedia jasa untuk terus menjaga kualitas pelayanan yang diberikannya pada waktu yang berbeda. Kualitas pelayanan yang baik akan membentuk sebuah kepuasan tersendiri bagi pelanggan yang mengkonsumsinya sehingga diharapkan pelanggan atau member akan loyal dengan melakukan pembelian berulang pada masa mendatang.

Pelanggan atau para member sebuah tempat fitness pada umumnya menginginkan sebuah tempat fitness dengan fasilitas lengkap dan layanan yang memuasakan dari para penyedia jasa fitness center. Dengan terus menjaring pelanggan potensial baru dan mempertahankan pelanggan lama agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan untuk menjadi pelanggan perusahaan lain, maka perusahaan harus mampu mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk dapat mempertahankan tingkat loyalitas, sebuah perusahaan jasa harus memperhatikan kualitas pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggan sehingga tingkat loyalitas tetap terbentuk dan terjaga. Salah satu bentuk pelayanan yang harus ditingkatkan perusahaan adalah dengan memberikan kemudahan kepada pelanggan atau member untuk memperoleh informasi seputar gym, dunia fitness dan kesehatan, penjadwalan kelas fitness dan aerobic, deskripsi kelas, serta pendaftaran member fitness secara mudah, cepat, dan akurat. Oleh karena itu, fitness club memmbutuhkan sistem informasi berbasis web yang mampu mengelola data secara online, cepat, dan dapat diakses di manapun dan kapanpun. Melalui website informasi dapat disampaikan baik berbasis teks, grafik, suara, animasi, gambar bahkan dalam format video.

Celebrity Fitness merupakana salah satu tempat kebugaran yang memiliki beberapa cabang di nusantara. Perusahaan ini juga berkembang di beberapa negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Namun, pada kesempatan ini penelitian akan dilakukan pada cabang Celebrity Fitness di Lippo Karawaci, Tangerang. Berdasarkan pengamatan penulis sebagai karyawan di sana, sistem yang lama tidak menawarkan suatu eksebilitas yang tinggi bagi para membernya seperti kewajiban calon member mengisi formulir pendaftaran di gym secara langsung, penjadwalan kelas-kelas aerobic dan deskripsi kelas yang hanya bisa dilihat di gym, serta tidak adanya panduan-panduan yang mudah diakses dalam menjalani gaya hidup sehat melalui olahraga fitness dan aerobik. Kondisi tersebut akan menimbulkan kendala bagi member untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah, cepat, dan akurat karena waktu yang berbarengan dengan jam kerja dan jarak tempuh yang jauh dari tempat kerja menuju Celebrity Fitness, member diharuskan datang untuk mendaftar langsung ke Celebtrity Fitness, belum lagi ketika sampai di tujuan, kelas yang ingin diikuti si member sudah penuh karena sudah banyak yang mendaftar, maka dari itu penulis membuat suatu rancangan yang dapat memudahkan si member dan meningkatkan pelayanan terutama dalam pelayanan imformasi kelas yang mudah, cepat, dan akurat.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Celebrity Fitness Lippo Karawaci, penulis berusaha mencari solusi untuk meningkatkan pelayanan kelas dengan melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci”. Aplikasi berbasis web ini dapat memberi kemudahan bagi administrator dan user/member karena memiliki banyak kelebihan di antaranya tidak memerlukan penginstalan dan hanya membutuhkan sebuah browser untuk berjalan di jaringan sehingga bisa diakses dari mana dan kapan saja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini di antaranya :

  1. Bagaimana kualitas pelayanan kelas terhadap member yang ada pada Celebrity Fitness saat ini?

  2. Bagaimana prosedur sistem pelayanan kelas pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci saat ini ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi pelayanan kelas secara online untuk mempermudah member mendapatkan informasi kelas dengan mudah, cepat, dan akurat, serta mempermudah proses pengolahan data pada Celebrity Fittness Lippo Karawaci.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup dari penelitian ini dibatasi pada pengolahan sistem informasi tentang pelayanan kelas di Celebrity Fitness Lippo Karawaci yang berkaitan dengan sistem penjadwalan kelas, pendeskripsiaan kelas, dan pendaftaran kelas.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga bagian yaitu tujuan operasional, tujuan fungsional, dan tujuan individual.

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini:

  1. Mengetahui kualitas proses pelayanan kelas terhadap member yang ada pada Celebrity Fitness saat ini.

  2. Menganalisis prosedur sistem pendaftaran kelas yang sedang berjalan saat ini pada Celebrity Fitness.

  3. Merancang sebuah sistem informasi untuk pelayanan kelas secara online untuk mempermudah member mendapatkan informasi penjadwalan kelas-kelas aerobik, penjadwalan pergantian instruktur, pendaftaran kelas, dan panduan-panduan tentang gaya hidup sehat melalui olahraga fitness dan aerobik dengan mudah, cepat, dan akurat, serta mempermudah proses pengolahan data pada Celebrity Fitness.

Tujuan Operasional

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyajikan informasi mengenai pelayanan kelas yang lebih mudah up to date, cepat, dan akurat kepada member dan dapat mempermudah proses peng-input-an dan pengolahan data member baru secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih optimal pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci.

Tujuan Individual

Adapun tujuan individual penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman, pengamatan penulis terhadap sebuah sistem pelayanan kelas secara online pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci, mengaplikasikan teori-teori yang sudah dipelajari di kelas ke lapangan dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di bidang komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Manfaat bagi Penulis

  2. Hasil dari perancangan sistem ini dapat berguna untuk menambah wawasan atau memperkaya wawasan baik teori maupun praktek, belajar menganalisi dan melatih daya pikir dalam mengambil keputusan serta wawasan penulis ke depannya.

  3. Manfaat bagi Pengembangan Ilmu

  4. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu bacaan dan referensi untuk mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.

  5. Bagi Peneliti Lain

  6. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan dalam kajian ilmiah bagi mahasiswa atau peneliti lain yang akan menyusun laporan tugas akhir atau skripsi sebagai bahan bacaan atau referensi penulisan.

  7. Manfaat bagi Perusahaan

  8. Sebagai masukan dan solusi kepada Celebrity Fitness berkaitan dengan sistem informasi berupa hasil analisis tentang sistem pendaftaran kelas yang sedang berjalan pada Celebrity Fitness yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang telah ada.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode di antaranya sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Metode observasi ini dilakukan untuk meninjau dan mengamati secara langsung ke Celebrity Fitness dengan cara mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari catatan serta dokumen yang ada pada perusahaan. Data-data hasil dari observasi ini akan digunakan untuk mengetahui sistem yang sudah berjalan saat ini sebagai bahan untuk penulisan laporan.

  3. Wawancara

  4. Metode wawancara dilakukan melalui tanya jawab kepada staff operation pada Celebrity Fittnes Lippo Karawaci yang bersangkutan yang menangani bagian tersebut secara langsung pada perusahaan di tempat proses skripsi yang berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dalam hal memperkuat data-data yang sebelumnya dan untuk mempertimbangkan sistem yang akan diusulkan oleh Celebrity Fittnes Lippo Karawaci.

  5. Studi Pustaka

  6. Metode ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari referensi-referensi dari buku-buku, artikel di jurnal, skripsi, browsing internet, dan literatur riview yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem informasi pelayanan kelas berbasis online.

Metode Analisis Sistem

Untuk menganalisis sistem yang berjalan digunakan anaisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (ekternal) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Sementara itu, untuk menganalisis program yang dirancang penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek. Kemudian, untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan, penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitas.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), di mana diagram UML yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakanan dalah MySQL.

Metode Pengujian Sistem (Testing)

Untuk pengujian sistem, metode yang digunakan yaitu black box testing. Black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode ini digunakan untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, penulis mengelompokkan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik penelitian, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori–teori yang yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan skripsi. Landasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori–teori yang digunakan pada penelitian skripsi bersumber dari berbagai buku, dan jurnal serta artikel terkait. Selain itu, bagian ini akan memaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian, serta literatur riview.

BAB III ANALISAIS SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan pada Celebrity Fittness, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisis sistem mulai, use case diagram, activity diagram, sequence diagram, analisis permasalahan sistem, analisis kebutuhan sistem, solusi yang diberikan, user requirement menggunakan elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan men-design sistem.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada Celebrity Fittness meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, state chart diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program yang diusulkan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang dilakukan dan pengusulan saran kepada perusahaan serta untuk kemajuan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Untuk membuat sistem yang diinginkan diperlukan perancangan terlebih dahulu agar setiap rencana atau model yang diinginkan dapat terbentuk dan tersusun dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Laundon (2010: 517) yang mengatakan bahwa sistem adalah rangkaian dari keseluruhan rencana atau model berupa spesifikasi sistem yang memberikan bentuk dan struktur. Mohamad Subhan (2012:109) medefinisikan “Perancangan adalah proses pengembangan spesikfikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Menurut Stair dan Reynolds (2010: 497)[1], perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi masalah, sedangkan Satzinger, Jackson, dan Burd (2012: 5) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan berjalan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah rangkaian persiapan untuk membangun implementasi dari rincian spesifikasi yang menggambarkan bagaimana sistem akan dibentuk nantinya.

Tahap Implementasi Sistem

Berdasarkan pendapat Mahdiana (2011:37) “Tahapan perancangan sebuah sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis sistem yang ada sehingga menghasilkan model sistem baru.” Adapun tahapan-tahapan perancangan dari sebuah sistem menurut Mahdiana (2011: 37) sebagai berikut:

  1. Perancangan output

  2. Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang penting karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap manusia yang membutuhkan.

  3. Perancangan input

  4. Tujuan dari perancangan input adalah mengefektifkan biaya pemasukan data; mencapai keakuratan yang tinggi; menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.

  5. Perancangan proses sistem

  6. Tujuan dari perancangan proses sistem adalah menjaga agar proses data dapat berjalan lancar dan teratur sehingga menghasilkan informsi yang benar dan mengawasi proses dari sistem.

  7. Perancangan database

  8. Penerapan database dalam sistem informasi disebut database sistem. Sistem basis data (database sistem) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya.

  9. Tahap perancangan kontrol

  10. Bertujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasikan dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

Tujuan Perancangan

Menurut Sutabri (2012:229)[2] setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengkaji rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Model Perancangan Sistem

Menurut Radit (2012: 76) perancangan sistem terdapat beberapa model di antaranya :

  1. Waterfall Model

  2. Waterfall merupakan model yang menggunakan milestone sebagai titik transisi danpengujian, artinya setiap aktivitas pada tahap pengembangan harus diselesaikan sebelum menuju tahap pengembangan berikutnya sehingga model ini sangat sesuai untuk perangkat lunak dengan syarat-syarat yang telah didefinisikan secara lengkap sebelumnya karena besar kemungkinan tidak adanya perubahan aplikasi di masa yang akan datang. Kondisi semacam ini akan sangat berpengaruh pada perangkat lunak dan menimbulkan masalah terhadap kebutuhan iterasi di mana aplikasi akan terus berkembang dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap kebutuhan, proses bisnis dan lingkungan aplikasi yang terus berubah dari waktu ke waktu.

  3. Protyping Model

  4. Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponenperangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya, sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.

  5. Model RAD (Rapid Aplication Development)

  6. Model RAD merupakan sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen.

  7. Model Spiral

  8. Spiral merupakan model kombinasi dari prototyping model dengan Waterfall model. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan Risk Analiysis dan verifikasi atau testing. Dalam model ini, proses digambarkan sebagai spiral. Setiap loop mewakili satu fase dari software process. Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya.

Tahap-tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2013:141) langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinici

  2. Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    a. Diagram arus data (data flow diagram)

    b. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    c. Kamus data ( Data dictionary)

    d. Flowchart

    e. Model hubungan objek

    f. Spesifikasi kelas

  3. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  4. Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  5. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

  6. Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

  7. Memilih Konfigurasi Terbaik

  8. Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.


  9. Menyiapkan Usulan Penerapan

  10. Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  11. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

  12. Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012: 6)[2] menyatakan “ System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan”. Yakub (2012:1)[3] mendefinisikan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Definisi sistem menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2013:152)[4] adalah “Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara, menuurut Moekijat dalam Prasojo (2013:152)[4] “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsitem- subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem adalah sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem, Dapat mencapai tujuan yang dimaksud. Menurut Tata Sutabri (2012: 13)[2] bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut:

  1. Komponen System (Components System)

  2. Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap subsystem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Enviroment)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  7. Penghubung system (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsystem yang lain disebut dengan penghubung system atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsystem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, dimasukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil dari energy yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.

  13. Pengolahan Sistem (Procces System)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.



  15. Sasaran Sistem (Objective System)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.



Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:4)[3] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak (abstract system) yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sistem fisik (physical system) yaitu merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

  4. Sistem alamiah (alamiah system) yaitu sistem yang tertjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia (human model system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antar manusia dengan mesin.

    Sistem tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu melibatkan operasi sistem yang sudah dapat diduga dengan pasti, dapat dideteksi dan dapat diramalkan hasil keluaranya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunya dapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan. Sistem Tak Tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksikan kejadianya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yang akan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karena menyangkut probabilitas.

  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Opened System)

  6. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh atau tidak terganggu oleh lingkungan luarnya, karena bekerja secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luarnya. Walaupun tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem relatif tertutup (relatively closed system). Sistem terbuka merupakan sistem yang bekerja karena pengaruh dari pihak luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja.

Tujuan Sistem

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan apabila tidak memeliki suatu tujuan dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Di dalam suatu sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan tersusun dengan baik memungkinkan agar bisa dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah sesuai, memungkinkan sebuah sistem akan mencapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuan dari sebuah sistem. Menurut Taufiq (2012: 5)[5], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Menurut Azhar Susanto (2013: 23) dalam bukunya berjudul Sistem Informasi Akuntansi, ”Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan Tata Sutabri (2012: 6)[2] tujuan sistem adalah suatu sasaran yang mempererat hubungan satu sistem dengan sistem yang lain agar tercapainya tujuan yang diinginkan.

Analisis Sistem

Analisis adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Sedangkan informasi didalam suatu organisasi sangat penting dan tidak dapat dikembangkan keberadaannya, karena informasi danpat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari berdirinya suatu organisasi tersebut, Dengan demikian informasi di dalam sustu organisasi dapat mempunyai peranan dalam mengontrol semua aktifitas dan juga bisa menyelesaikan masalaha yang ada didalam suatu organisasi. Menurut Andi, (2012: 27) “Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Rosa (2013: 18)[6] , “Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”. Sementara itu, menurut Adi Nugroho (2012: 27)[7], “Analissis sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2012:208)[8], sistem didefinisikan, “Analisis secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012: 12)[2], langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisis sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut;

  2. Memahami cara kerja sistem;

  3. Melakukan analisa;

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[5], untuk melakukan analisis sistem, dan agar hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisis yang satu dengan hasil analisis yang lain atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004: 56)[9] yang dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Langkah Analisis Sistem

Berikut penjelasan dari gambar di atas :

  1. Definisi Lingkup

  2. Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

  3. Analisis Masalah

  4. Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

  5. Analisis Persyaratan

  6. Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.

  7. Desain Logic

  8. Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  9. Analisis Kebutuhan

  10. Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Fungsi Analisis Sistem

Menurut Haerudin dan Ruli Supriati dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013 : 117)[10] adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya,pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa system menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah di setujui pemakai.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012: 5)[3]. “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.”

Definisi data menurut Murad, dkk. dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[11], “Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

  3. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  4. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012: 6)[3], sumber data terdiri dari sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

  2. Sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat di akses.

  3. Data Personal

  4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

  6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Klasifikasi Data

Menurut Tata Sutabari (2012:3)[2], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:

  2. a. Data Hitung (Enumeration/ counting data)

    b. Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    c. Data Ukur (Measurement data)

    d. Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sifat data:

  4. a. Data Kuantitatif (Quantitative data)

    b. Data kuatitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubunganya dengan penjumlahan.

    c. Data Kualitatif (Qualitative data)

    Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubunganya dengan sifat kualitas atau sifat sesuatu.

  5. Klasifikasi data menurut sumber data:

  6. a. Data Internal (Internal data)

    Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    b. Data Eksternal (External data)

    Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Sesorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari dua jenis yaitu:

    c. Data eksternal primer ( Primary external data)

    Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.


    d. Data eksternal sekunder (Secondary external data)

    Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012: 14)[12], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”, sedangkan Mohamad Subhan (2012: 17) mengungkapkan “Sistem informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Dengan kata lain sumber dari informasi adalah data. Data menggambarkan suatu kejadian yang sering terjadi, di mana data tersebut akan diolah dan akan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi“. Maimunah dkk (2012:284)[13], “Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan pendapat di atas penulis memberikan kesimpulan bahwa informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan dapat dipahami sebagai proses input yang terorganisir.

Klasifikasi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:34)[2] , informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

  2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Informasi yang tepat waktu

    Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    b. Informasi yang relevan

    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan,yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    c. Informasi yang bernilai

    Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    d. Informasi yang dapat dipercaya

    Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

  4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

    a. Informasi masa lalu

    Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    b. Informasi masa kini

    Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran

  6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Informasi individual

    Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    b. Informasi komunitas

    Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat

Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai kepengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:9)[3], kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut:

  1. Relevan (Relevance)

  2. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  3. Tepat pada waktunya (Timeliness)

  4. Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Akurat (Accuracy)

  6. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi (Value of Information)

Menurut Yudi Priyadi (2012: 16), nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima dan waktu

  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

  3. Ruang dan tempat

Mutu Informasi

Menurut Novia Anggia (2013 : 15) bahwa kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Pengontrolan sistem untuk menemukan kesalahan.

b. Pemeriksaan internal dan eksternal.

c. Penambahan batas ketelitian data.

d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[12], sistem informasi dapat didefinisikan dengan kegiatan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi), sedangkan menurut Taufiq (2013:17)[5], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Sementara itu, menurut Tata Sutabri (2012:46)[2] , “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20)[3] Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

  1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2010:13), tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi

Kualitas Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2012:247)[14], kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, di antaranya yaitu:

  1. Akurasi (Accuracy)

  2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    a. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    b. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    c. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  5. Relevansi (Relevancy)

  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

UML ( Unified Modeling Language )

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Whitten (2004: 430)[9] UML adalah “Sekumpulan pemodelan konvensi yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek.” Sementara itu, Nugroho (2012:6)[15] mendefiniskan ”UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang digunakan untuk visualisasi sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Gambar 2.3 : Logo UML (Unified Modelling Languange)

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2012:6)[13], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

  12. a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Menurut Nugroho (2012:10)[16], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Tujuan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Yasin (2012:268)[17], tujuan UML di antaranya :

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Definisi Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan (Nugroho 2012: 24)[18]:

  1. Sesuatu (things)

  2. Ada empat things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Diagrams

  4. Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

    a. Diagram Kelas

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

    b. Diagram Objek

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    c. Use case Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    d. Sequence Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    e. Collaboration Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    f. Statechart Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

    g. Activity Diagram

    Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

    h. Component Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    i. Deployment Diagram

    Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul (node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268)[17], UML terdiri dari banyak diagram, yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    a. Aktor

    Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bias didefinisikan sebagai berikut:

    1. Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.

    2. Aktor hanya menerima informasi dari sistem.

    3. Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.

    b. Use Case Model

    Use case Model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.


    c. Use Case Relationship

    Use case relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengan communicate association.

    d. Association/Directed Association

    Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukkan arah query antar elemen.

    e. Generalization/Pewarisan

    Pewarisan merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:


    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b. Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yang berupa Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  7. Class Diagram

  8. Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu, antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstarisiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Komponen-Komponen UML

Komponen dan UML diturunkan dari tiga notasi yang telah ada sebelumnya yaitu grady booch, OOD (Object – Oriented Design), Jim Rugmaugh, OMT (Object Modelling Technique) dan Ivar Jacobson OOSE (Object – Oriented Software Engineering).

  1. View

  2. View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. View bukan melihat grafik, tapi merupakan suatu abstraksi yang berisi sejumlah diagram. Beberapa jenis view dalam UML antara lain use case view, logical view, component view, concurrency view, dan deployment view.


  3. Use case View

  4. Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkan external actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya. View ini digambarkan dalam use case diagrams dan kadang-kadang dengan activity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan, perancang (designer), pengembang (developer), dan penguji sistem (tester).

  5. Logical View

  6. Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu. View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).

  7. Component View

  8. Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).


  9. Concurrency View

  10. Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

  11. Deployment View

  12. Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan yang lain. View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012:66), “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Adapun definisi elisitasi menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2013:302)[19], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengelimnginasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L)  : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel dalam Daniel Siahaan (2012:67)[20], elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).

  2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

  4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  5. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75)[20], berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

  6. Menidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah dalam Elisitasi

Menurut Daniel Siahaan (2012:68)[20], tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalah cakupan (scope), masalahan pemahaman, dan masalah perubahan.

  1. Masalah ruang lingkup

  2. Pelanggan/pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

  3. Masalah pemahaman

  4. Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.


  5. Masalah perubahan

  6. Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP yaitu singkatan dari Hypertext Preprocessor, menurut Agus Saputra (2012:2)[21] merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah di-maintenance.

Adapun definisi PHP menurut Alexander F. K. Sibero (2013:49), “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah open source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Sementara Anhar (2012:3)[22] mengatakam bahwa “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML:

<html>

<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo“Hello,World”

 ?>

</body>

</html>

Contoh script di atas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Fungsi PHP

PHP bukanlah bahasa pemograman yang wajib digunakan, karena membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML dan CSS ini dikenal dengan website statis. Menurut Bunafit (2004:139) PHP merupakan bahasa program yang terbentuk script yang diletakkan di dalam server web dan PHP mempunyai fungsi-fungsi yang berhubungan dengan database diantaranya:

  1. mysql_connect

  2. Fungsi ini digunakan untuk mengkoneksi script php dengan database mysql, struktur penulisannya mysql_connect (host database, username database, password database).

  3. mysql_select_db

  4. Fungsi ini digunakan untuk memilih nama database yang akan diakses dengan script php struktur penulisannya, mysql_select_db (nama database, link koneksi).

  5. mysql_query

  6. Fungsi ini digunakan untuk menjalankan query atau perintah sql seperti select,delete,update dan lain-lain. Struktur penulisanya mysql_fecth (mysql_qquery(perintah sql anda”));

  7. mysql_fecth_array

  8. Fungsi ini digunakan untuk mengeluarkan data-data tabel dalam database yang dihasilkan dari perintah mysql_query, struktur penulisannya, (mysql_fecth_array(mysql_query(perintah sql anda)); $query =mysql_query (perintah sql anda); $data =mysql_fecth_array ($query).

  9. mysql_num_rows

  10. Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record yang dihasilkan dari sebuah perintah sql struktur penulisannya mysql_query.

    (mysql_fnum_rows(mysql_query(perintah sql anda));

    $query =mysql_query(“perintah sql anda”);

    $record =mysql_num_rows($query

  11. mysql_close

  12. Fungsi ini digunakan untuk menutup program mysql.

    Menurut Madcoms (2011:49)[23] PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Anhar (2010:3) mengatakan bahwa ”PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML

Cara Kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5)[21] PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Yeni Kustiyaningsih (2013:146) mendefinisikan database sebagai sebuah struktur penyimpanan data dan untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”, sedangkan Anhar (2012:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.

Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu :

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya di gunakan berupa hard disk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman computer.. Sering disebut dengan DBMS (Data Base Management System).

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62)[24], Database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  3. Record

  4. Recordadalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record adalah sebagai berikut:

    Sumber : Oktavian (2010:63)[24]

Gambar 2.4 Komponen Tabel dalam Database

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data Menurut Budi Raharjo (2013:21) “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Arief (2011:152)[25] menjelaskan bahwa MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya, sedangkan menurut Masria (2012: 185), MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Kelebihan MySQL

Menurut Anhar (2010: 22)[22], beberapa kelebihan MySQL, yaitu:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada sistem operasi.

  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL (general public lisence).

  3. Bersifat multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa penguna dengan waktu bersamaan tanpa mengalami masalah.

  4. MySQL memiliki kecepatan dalam memproses suatu query.

  5. MySQL memiliki keamanan yang baik.

  6. MySQL memiliki sifat fleksibel dalam bahasa pemrograman.

Dukungan banyak komunitas

Teori Khusus

Konsep Pelayanan

Definisi Pelayanan

Menurut pandangan kita layanan adalah suatu tindakan sukarela dari satu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan hanya sekedar membantu atau adanya permintaan kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan sukarelan, sedangkan pelayanan merupakan aspek yang tidak disepelehkan dalam persaingan bisnis manapun, karena dengan pelayanan konsumen akan menilai kemudian menimbang apakah selanjutnya dia akan loyal kepada pemberi layanan tersebut. Hingga tak jarang para pebisnis memaksimalkan layanannya untuk menarik konsumen sebesar-besarnya.

Oleh karena itu, jika perusahaan ingin menarik konsumen dengan sebanyak-banyaknya harus mengetahui arti layanan itu sendiri. Definisi layanan atau pelayanan secara umum menurut Purwadarminta (2010: 245) adalah “Menyediakan segala apa yang dibutuhkan orang lain”, sedangkan menurut Tjipto (2004: 94)[26] definisi layanan adalah “Kegiatan yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan yang telah membeli produk-produknya”. Berarti pelayanan diberikan dari produsen kepada konsumen yang telah membeli suatu produk yang ditawarkannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Barata (2004: 10) bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyelia layanan kepada pihak yang dilayani.

Dari beberapa definisi pelayanan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pelayanan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan kepada konsumen yang telah membeli produknya dengan memberikan suatu yang diinginkan konsumen agar mereka mendapat kepuasan dan dapat membeli produknya kembali;

Ciri-ciri Pelayanan yang Baik

Menurut Kasmir (2005: 15)[23] mengatakan bahwa ada beberapa ciri pelayanan yang baik yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Ciri-ciri tersebut antara lain:

  1. Memiliki karyawan yang profesional khususnya yang berhadapan langsung dengan pelanggam;

  2. Menyediakan sarana dan prasarana yang baik yang dapat menunjang kelancaran produk ke pelanggan secara cepat dan tepat;

  3. Menyediakan ragam produk yang diiinginkan. Dalam artian konsumen sekali berhenti dapat membeli beragam produk dengan kualitas produk dan pelayanan yang mereka inginkan;

  4. Mampu bertanggung kepada setiap pelanggan dari awal hingga akhir;

  5. Mampu melayani secara cepat dan tepat, tentunya jika dibandingkan dengan pihak pesaing;

  6. Mampu berkomunikasi dengan jelas, menyenangkan dan mampu menangkap keiinginan dan kebutuhan pelanggan’

  7. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi, terutama dalam hal keuangan;

  8. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik tentang produk yang dijual dan pengetahuan umum lainnya;

  9. Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan sehingga pelanggan merasa yakin dengan apa yang telah dilakukan perusahaan.

Dimensi Layanan

Ulwiyati (2013: 22)[27] mengatakan bahwa memberikan suatu dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin hubungan kerja atau partner yang saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kerjasama yang baik antara pelanggan dengan perusahaan yang memeberikan kualitas memuaskan.

Berdasarkan uraian di atas dalam hal kualitas, pe;ayanan memiliki lima dimensi yaitu :

  1. Tangible (Bukti fisik) yakni adanya penampakan berupa fasilitas-fasilitas penunjang, petugas ataupun sarana komunikasi yang menyertai produk tersebut.

  2. Reliability (Keandalan) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

  3. Responsivness (Daya Tanggap) yakni keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan yang tanggap.

  4. Assurance (Jaminan) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

  5. Emphaty (Empati) yakni meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, pperhatian pribadi dan memahami kebutuhan para konsumen.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

SWOT ialah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Menurut Rangkuti (2006: 19)[28] analisis SWOT adalah “Kegiatan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.” Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Adapun definisis analisis SWOT menurut Kurtz (2008: 45) adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan kesempatan dan ancaman eksternalm sedangkan Pearce dan Robinson (2003: 134) analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT untuk mencocokkan ‘fit’ antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancamannya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa analisis SWOT adalah suatu alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2006: 64)[28], “matriks Threats–Opportunities–Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.5 : Analisis SWOT (Rangkuti, 2006: 19)

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Soetam Rizky (2013:264)[29], mengatakan bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”. Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian black box, berikut di antaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.


  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    a. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    b. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

    c. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

    d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  9. Sample and Robustness Testing

  10. a. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    b. Robustness Testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  11. Behavior Testing dan Performance Testing

  12. a. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  13. Requirement Testing

  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  15. Endurance Testing

  16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain

Keuntungan Black Box

Menurut Rizky (2011: 264)[29] beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukakan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Online

Secara umum sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan internet ataupun sistem yang lebih besar. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah kepada Internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet. . Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia mendapatkan listrik pada jaringan elektrik.

Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat digunakan oleh sistem tersebut (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, tetapi tidak bisa beroperasi mandiri di luar sistem tersebut.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Laudon (2010: 51) ”Internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda”. Menurut eWolf Community (2012:11) ” Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi di antara jaringan-jaringan tersebut.

Manfaat Internet

Menurut Yakub (2012: 104)[3] banyak hal dapat dilakukan dengan internet, di antaranya dengan adanya fasilitas WWW (World-Wide-Web). Fasilitas WWW dapat dibayangkan sebagai suatu perpustakaan yang sangat luas, di dalamnya berisi; majalah, koran, buku ilmiah, etalase, film, kaset, photo, dan lain-lain.

  1. E-mail, memungkinkan kita mengirim dan menerima surat secara elektronis, dimana waktu yang diperlukan untuk melakukan pengiriman hanya dalam satuan detik dan menit. Selaian itu, juga dapat menerima surat-surat yang ditunjukan, tanpa harus berada pada lokasi tertentu untuk membaca sehingga hanya memerlukan sebuah komputer dengan berkemampuan akses internet.

  2. File Transfer Protocol (FTP) digunakan untuk mengambil ataupun mengirimkan file.

  3. Usenet, adalah sistem kelompok diskusi dimana artikel-artikel didistrbusikan ke seluruh dunia. Usenet mempunyai ribuan kelompok diskusi sehingga tidaklah mengherankan bahwa Usenet dapat meliputi segala macam topik diskusi yang kita inginkan.

  4. Search engine, adalah suatu fasilitas yang terdapat di dalam internet dan dapat digunakan untuk mencari suatu data yang diinput oleh p-emakai internet sehingga dapat menemukan website yang diperlukan dengan cepat. Ini mengingat bahwa world wide web (www) telah menyebar ke seluruh dunia

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad, dkk (2013:49)[14] ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Sementara menurut Simarmata (2010:201) ”Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011: 8)[25] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito (2012: 42), “Literature adalah kesuseteraan atau kepustakaan sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan”.

Guritno dkk (2011:86)[19] mengatakan bahwa “Literature riview dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Sementara, menurut Mulyansi (2013:153), penelitian sebelumnya atau literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa literature review adalah cara peneliti menemukan jawaban atas pertanyaan yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan topik penelitian.

Manfaat Literature Review

Manfaat dari literature review ini antara lain :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian sebelumnya.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga meng hindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan daripenelitian sebelumnya.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya literature review ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya yang terkait dengan point of interest kita.

  6. Menjadi point untuk review literatur ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya.

  7. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  8. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  9. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  10. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literatur Riview

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review menurut pendapat Suryo dkk. (2010: 87):

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) peneliti ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu yang menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya study pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau idea yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontrubusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Banyak literature-literature yang sebelumnya dilakukan berkaitan dengan perancangan sistem informasi pelayanan kelas berbasis online di antaranya :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Catur Sudrajat, Universitas Islam Negeri (2013) dengan Judul “Pengembangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru Secara Online Berbasis Web“. Penelitian ini menghasilkan sistem yang iinformatif dan up to date, interaktif dan dinamis, diharapkan SMK Pelopor Nasional Ciputat dapat memperoleh nilai lebih dari kepuasan masyarakat untuk membimbing anak mereka ke sekolah yang bermutu tinggi. Sistem ini dapat lebih efisiensi dari segi biaya, tenaga dan waktu, sehingga efektif dalam mencapai tujuan, serta dapat mempermudah dalam pengaksesan sistem yang selama ini sering mengalami hambatan dalam melihat informasi, seperti jadwal penerimaan siswa baru serta persyaratan dan tata cara yang harus dipersiapkan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Irwin Nugroho, Universitas Negeri Yogyakarta (2013) dengan Judul “Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web dengan PHP dan SQL“. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web dengan PHP dan SQL yang mampu mengelola pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru yaitu pendaftaran, seleksi, penjurnalan, pengumuman, dan pendaftaran ulang. Pada penelitian ini juga ditentukan tingkat kelayakan perangkat lunak yang telah dibuat.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudianto, STIKOM PGRI (2013) dengan Judul “Pendaftaran Siswa Baru Secara Online SMP Nurul Huda Banyuputih Situbondo Berbasis Android“. Aplikasi Pendaftaran Siswa ini dibangun dengan menggunakan pemodelan berbasis Objek dengan tools Star UML. Pembangunan aplikasi ini hanya terbatas sebagai client bagi pengguna atau calon siswa, sedangkan untuk pengolahan data pada server dapat dilakukan melalui perangkat mobile maupun web. Adapun untuk berkomunikasi dengan server, aplikasi menggunakan Web Service dalam format output Json dan XML. Pembangunan aplikasi Pendaftaran Siswa menggunakan tools IDE Eclipse Galileo 3.5 untuk aplikasi mobile dan Dreamweaver CS3 untuk aplikasi web.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Celebrity Fitness

Sejarah Singkat Celebrity Fitness

PT Exertainment Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memiliki bisnis di bidang jasa berupa penyediaan sarana fitness dengan merk Celebrity Fitness yang didirikan pada tahun 2004 oleh John Franklin, Mike Anderson dan John J. Franklin, Mike Anderson dan Sweeney. Celebrity Fitness adalah salah satu pusat kebugaran terbesar di Asia, dengan sejumlah klub dan anggota. Celebrity Fitness saat ini memiliki 27 klub di 3 negara berbeda, dan mengoperasikan tiga merek gym berbeda yaitu Celebrity Fitness, Celebrity Fitness Express, dan Celebrity Fitness VIP. Setiap club Celebrity Fitness menawarkan pelatihan pribadi disesuaikan, yoga, dan program kebugaran aerobik bagi para anggotanya. CEO saat ini adalah Martin Darby.

Nama tersebut dipilih berdasarkan sebuah alasan bahwa Celebrity Fitness diciptakan untuk membuat semua membernya dapat berlatih dengan perasaan layaknya mereka seorang selebriti, karena klub tersebut di- desain berdasarkan pada standar klub-klub yang ada di Hollywood dan Beverly Hills, di mana tujuannya adalah untuk memanjakan dan memberikan pelayanan kelas satu pada para member. Untuk tetap memberikan suasana hiburan, lokasi yang untuk membuka tiap-tiap cabang Celebrity Fitness adalah mall-mall eksklusif, agar setiap member dapat berbelanja, makan, dan pergi ke bioskop setelah selesai berlatih di gym.

Objek dalam penelitian ini adalah Celeberity fitness Lippo Karawaci yang beralamat di Jl. Boulevard Diponegoro 105 Basement floor Supermall Karawaci. Club Fitness ini berdiri pada tahun 2007 berawal dari nama Celebrity Fitness Regular. Fasilitas yang disediakan bukan hanya alat fitness atau kebugaran saja, tetapi tersedia juga berbagai macam kelas yang menarik dan ruangan kelas yang terpisah seperti ruang kelas yoga yang mencakup Basic Yoga, Hatta Yoga,Viiyasa Yoga, Power Yoga, dan Hot yoga,. Selain itu, tersedia pula ruang Aerobic yang mencakup semua kelas aerobic seperti, Fast Fit, Body Jam, Body Combat, Zumba, Body Pump dan masih banyak kelas aerobic yang lainnya. Selanjutnya, tersedia Ruang RPM (Cycling Bike) yang mencakup seluruh kelas Cycling seperti RPM, Peloton, dan Heart Rate. Di Celebrity Fitness Lippo Karawaci juga terdapat ruang kesehatan yang memberikan fasilitas ruangan yang luas dan dekorasi yang menarik untuk memanjakan para membernya. Di sana para member dapat melakukan releksasi setelah berolah raga dengan Steam dan Sauna untuk mengencangkan kulit dan mengeluarkan penyakit.

Adapun jasa-jasa yang ditawarkan oleh PT Exertaiment Indonesia terdiri dari beberapa kategori yaitu :

  1. Celebrity Fitness Regular

  2. Celebrity Fitness Express

  3. Celebrity Fitness VIP

Setiap kategori di Celebrity Fitness memiliki kelas Les Mill seperti:

a. Body Combat

b. Body Pump

c. RPM

d. Yoga-Basic

e. Power Yoga

f. Jazz Yoga

g. Stretch

h. Taichi

a. Street Jam

i. Latin Salsa Mix

j. Grooven Style

k. Balle

l. ABT

m. Ultimate Abs

n. Celebrity Fitness Sculpt

o. Core EX

p. Step Intro

q. Step Athletic

r. Fun Step

s. Fat Burner Aerobics

t. Energy Aerobics

Visi dan Misi Perusahaan

Celebrity Fitness merupakan produk perusahaan dari badan usaha PT Exertainment Indonesia dan untuk melaksanakan Good Corporate Governance, manajemen telah menyempurnakan visi dan misi perusahaan sebagi berikut :

Visi Perusahaan

Menjadi salah satu perusahaan pusat kebugaran terbaik di Indonesia yang memberikan keuntungan dan pelayanan maksimum kepada PT Exertainment Indonesia, investor, pemerintah, pemasok (supplier) dan masyarakat.

Misi Perusahaan

Adapun misi dari Celebrity Fitness sebagai berikut :

  1. Menjadi unggulan dibidang pengembang dan pengelola hiburan khususnya pusat kebugaran dengan dilengkapi fasilitas dan pelayanan yang terbaik.

  2. Menciptakan sinergi yang maksimal diantara sektor bisnis perusahaan terutama bisnis pusat kebugaran.

  3. Menciptakan kesadaran kepada masyarakat pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Mengedukasi masyarakat bahwa olahraga fitness adalah olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan.

Gambar 3.1 : Logo Celebrity Fitness

Makna dari logo di atas adalah setiap yang bergabung menjadi anggota di Celebrity Fitness adalah seorang bintang atau selebrity di mana para anggota diperlakukan layaknya seorang bintang.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang mempunyai peranan penting dalam mendukung pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagiannya maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Organisasi menggambarkan rantai/garis perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam organisasi serta memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjalankan siklus administrasi perusahaan.

Struktur organisasi Celebrity Fitness Lippo Karawaci memiliki beberapa bagian dan karyawan yang berjumlah kurang lebih 160 orang yang di dalamnya terdapat dalam struktur organisasi berikut ini:

Gambar : 3.2 Struktur Organisasi Celebrity Fitness

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan :

  1. Komisaris

  2. a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT Exertainment Indonesia beserta cabang-cabangnya.

    b. Melakukan tugas berdasarkan kepada kepentingan PT dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT Exertainment Indonesia.

    c. Memiliki kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.

  3. CEO (Chief executive officer)

  4. a. Menjadi komunikator di perusahaan.

    b. Membuat perencanaan strategi-strategi baru untuk jangka waktu lima tahun ke depan dan mengambil keputusan untuk perusahaan.

    c. Mengelola operasi secara keseluruhan dan sumber daya perusahaan.

    d. Menjadi titik utama komunikasi antara komisaris dan perusahaan operasi.

  5. Managing Director

  6. a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan perusahaan.

    b. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para karyawan dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik.

    c. Memimpin, mendidik, mengarahkan, dan mengawasi pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.

    d. Memberikan kekuasaan (mandat) kepada para manajer dan kepala bagian yang ditunjuk.

    e. Memiliki tanggung jawab penuh atas kondisi dan kemajuan perusahaan.

    f. Melakukan kerjasama dengan divisi lain dalam masalah kedisiplinan dan prestasi kerja para karyawan.

    g. Mengawasi penggajian karyawan.

    h. Melakukan prekrutan dan pelatihan pegawai baru.

  7. Departement Operational

  8. a. Directur Operation

    1. Bertanggung jawab atas segala transaksi dan problem di club.

    2. Mengumpulkan laporan-laporan tentang management kerja karyawan-karyawan di club.

    3. Melaporkan tentang kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh club.

    b. Assistant Operation Manager

    1. Bertanggung jawab atau membawahi kinerja bagian supervisor.

    2. Mengkoordinir kegiatan yang berada di club agar terlaksana dengan optimal.

    3. Mengevaluasi semua pengoperasian dan pemeliharaan club

    c. Supervisor

    1. Mengecek dan menerima laporan harian seperti Daily Report (laporan keuangan harian) dari bagian Customer Service.

    2. Mengecek paper work (agreemant perjanjian)

    3. Membuat laporan bulanan dan nantinya akan diserahkan ke operation manager.

    4. Membantu mengelola laporan baik rutin atau periodik.

    5. Mengawasi kerja seluruh staff seperti costumer service, bagian Greeter, bagian towel dan café serta mengelola club dan bertanggung jawab pada alat-alat olahraga yang rusak dan kebersihan isi club.

    6. Membantu costumer service dalam melayani pelanggan yang klaim.

    7. Melakukan tanggung jawab atas jalannya kegiatan operasional yang ada di club.

    8. Mengirim laporan klub ke manager.

    9. Memeriksan report membership payment dan semua transaksi yang ada di club yang dibuat oleh bagian Customer Service.

    b. Customer Service

    1. Membuat laporan report membership payment dan semua transaksi yang ada di club setiap hari akhir jam kerja dan kemudian diserahkan ke supervisor yang kemudian diperiksa.

    2. Menangani member yang melakukan klaim.

    3. Membuat agreemant perjanjian.

    4. Menginput pembayaran harian yang terjadi di dalam klub.

    5. Mencetak form CFP (Celebrtiy fitness profile), mencetak keanggotaan Free Trial, juga bukti pembayaran, dan mencetak semua transaksi yang terjadi di klub.

    6. Mengelola dan mengatur pusat dokumentasi surat menyurat perusahaan.

    7. Menyortir surat surat yang masuk ke club baik kertas maupun elektronik

    c. Greeter

    1. Menyambut setiap tamu dan member dengan ramah.

    2. Menjawab setiap telepon berkaitan dengan informasi akan Celebrity Fitness.

    3. Meminta data diri pelanggan atau tamu yang datang ke club.

    4. Menyediakan data entry akan informasi member dan pelanggan club.

    5. Mengurus dan menginput data member yang check in (datang latihan) dan check out (selesai latihan).

    d. Towel

    1. Menerima kartu membership dari member.

    2. Memberikan handuk kecil dan besar kepada member atau calon member.

    3. Mengembalikan kartu membership kepada member.

    e. Café

    1. Menawarkan produk kepada pelanggan.

    2. Melayani pelanggan dengan baik.

    3. Memproses atau membuat pesanan pelanggan.

    4. Menerima dan mencetak transaksi pembayaran pelanggan.

  9. Departemen Marketing

  10. a. Marketing Manager

    Tugas dan tanggung jawab :

    1. Mengawasi kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan.

    2. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, permintaan, pesaing, dan peluang pasar.

    3. Mencari pasar baru di luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan daerah pemasaran.

    4. Membantu direktur dalam menetapkan target pemasaran dan kebijakan dalam perluasan pangsa pasar.

    5. Menetapkan kebijaksaan harga jual dan sistem pembayaran bersama-sama dengan direktur dalam menetapkan kebijaksanaan.

    6. Membuat perkiraan tentang permintaan pasar pada masa yang akan datang.

    7. Menentukan strategi pemasaran

    8. Mempromosikan program-program yang di Celebrity Fitness disetiap centernya sesuai dengan target market yang direncanakan.

    9. Membuat laporan report membership payment setiap bulannya dan kemudian diserahkan ke Head Office setiap bulan. Bertanggung jawab sepenuhnya kepada Assistant Marketing Manager.

    10. Membuat ide-ide yang kreatif untutk membuat program-program yang lebih menarik member sebanyak-banyaknya seperti membuat member card khususnya untutk para pelajar disebut juga “Student Promo”.

    b. Assistant Marketing Manager

    Tugas dan tanggung jawab :

    1. Bertugas melaporkan seluruh proses kerja kepada Marketing manager.

    2. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target jangka pendek yang ditentukan Marketing manager.

    3. Bertugas untuk melaporkan hasil kerja sales consultant.

    4. Bertanggung jawab kepada Direktur atas kelancaran pemasaran.

    5. Bertugas mengawasi cara kerja sales consultant.

    6. Bertanggung memelihara hubungan baik dengan berbagai media untuk mempromosikan Celebrity Fitness.

    7. Bertugas mengkoordinasikan sales consultant untuk secara aktif dalam mencari sponsorship untuk mendukung jika adanya even-even atau program di Celebrity Fitness untuk menarik member.

    c. Team Leader

    1. Mengkoordinasikan sales consultant untuk selalu aktif dalam menarik konsumen dan mempromosikan program-program yang ada di Celebrity Fitness dengan pencapaian target market yang telah direncanakan.

    2. Menerima laporan dari sales consultant untum kemudian diperiksa.

    3. Melakukan tanggung jawab sepenuhnya kepada Assistant Manager Marketing.

    d. Sales Consultant

    1. Mempromosikan program-program yang ada di Celebrity Fitness disetiap club sesuai dengan target market yang direncanakan.

    2. Merancang dan mempromosikan kegiatan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menghasilkan pendapatan.

    3. Mengiklankan dan mempromosikan klub atau pusat untuk meningkatkan penggunaan, yang dapat mencakup komisioning dan mempertimbangkan penelitian pasar.

  11. Departement Fitness

  12. a. Fitness Manager

    1. Bertanggung jawab atas profitabilitas keseluruhan aspek fasilitas dan berurusan dengan penyediaan kebugaran, kesehatan, dan keselamatan member.

    2. Bertanggung jawab memelihara alat dan pemeriksaan keamanan pada peralatan club.

    b. Assistant Fitness Manager

    1. Melakukan tanggung jawab untuk mengkomunikasikan dan mempertahankan standard perusahaan.

    2. Mengelola klub, bersih ramah dan terawat dengan baik. Pastikan bahwa anggota tim konsisten melaksanakan dasar-dasar dalam ketepatan waktu, keramahan gaun kepatuhan kode, dan kebersihan.

    3. Melakukan tanggung jawab untuk pencapaian keberhasilan target departmen, termasuk pendapatan dan retensi anggota.

    4. Melatih dan mengembangkan tim yang kuat Pelatih Pribadi.

    c. Team Leader

    1. Menyiapkan laporan dan mengatur catatan langkah kerja dan infornasi administrative, seperti yang dipersyaratkan, mengkoordinasikan rencana pelatihan, presentasi dan melaporkan seluruh informasi kepada Assistant Fitness Manager.

    2. Memimpin semua personal trainer dalam memberikan panduan, instruksi, arahan dengan tujuan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.

    3. Memonitor hasil kuantitatif dan kualitatif yang akan dicapai.

    d. Personal Trainner

    1. Menjadi pelatih fitness yang professional yang memberikan instruksi pelatihan kepada member dan bisa melihat kodisi fisik yang aman dalam program latihan.

    2. Memotivasi member dalam pelatihan dengan menetapkan tujuan yang sesuai dan terbaik untuk kebutuhan member.

    3. Mengukur kekuatan dan kelemahan serta peningkatan member dalam kebugaran fisik yang dilakukan sebelum dan sesudah program latihan.

    4. Melatih member dalam banyak aspek lain dari kesehatan selain olahraga, termasuk kesehatan umum dan pedoman gizi.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem pelayanan informasi kelas berkaitan dengan penjadwalan kelas-kelas aerobik, penjadwalan pergantian instruktur, dan pendaftaran kelas yang sedang berjalan pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci Tangerang. Analisis tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak Celebriti Fitness Lippo Karawaci dalam proses sistem pelayanan informasi kelas fitness yang sedang berjalan. Adapun prosedur pelayanan kelas untuk para member berkaitan dengan informasi penjadwalan kelas-kelas, pendaftaran kelas, dan deskripsi kelas akan diuraikan secara detail berikut ini:

  1. Member datang ke club dan menemui bagian Customer Service untuk melakukan check in, kemudian bagian Customer Service akan menawarkan kelas yang ingin diikuti oleh si member untuk mengikuti kelas;

  2. Apabila si member ingin mengikuti kelas, member akan bertanya kepada Customer Service bagaimana cara untuk mengikuti kelas, apakah harus mendaftar dahulu ataukah langsung masuk ke kelas yang diinginkan;

  3. Customer Service akan memberikan jadwal kelas yang di dalamnya terdiri dari informasi-informasi seputar kelas mulai dari informasi pendaftaran kelas, deskripsi kelas dan penjadwalan kelas secara manual yang masih menggunakan brosur dan tabel log exel, kemudian Customer Service menjelaskan cara atau prosedur untuk mengikuti kelas, karena ada beberapa kelas yang harus daftar terlebih dahulu satu jam sebelum kelas dimulai;

  4. Customer Service akan mendata member yang ingin mengikuti kelas secara manual yang masih menggunakan log exel, setelah member menentukan kelas yang ingin diikuti, sebelumnya Customer Service mengecek terlebih dahulu apakah kelas yang ingin diikuti si member sudah penuh atau belum;

  5. Apabila member sudah menentukan pilihan untuk mengikuti kelas dan pendaftaran kelasnya masih bisa diikuti, member hanya tinggal menunggu panggilan yang akan disampaikan oleh Customer Service dengan menggunakan pengeras suara;

  6. Untuk member yang ingin membatalkan kelas yang diikuti, ia harus melapor ke bagian Customer Service agar segera didata dan akan digantikan oleh member yang belum mendapat tempat yang disimpan di daftar waiting list;

  7. Untuk member yang mengikuti kelas yang kelas tersebut tidak perlu mendaftar, member hanya tinggal menunggu pangilan dari Customer Service dengan menggunakan pengeras suara dan member tersebut bisa langsung mengikuti kelas;

  8. Bagi member yang ingin membatalkan kelas yang diikuti, ia harus melapor ke bagian Customer Service agar segera didata dan akan digantikan oleh member yang belum mendapat tempat yang disimpan di daftar waiting list;

  9. Setelah semua prosedur sudah dijalani oleh member yang ingin mengikuti kelas dan terlebih dahulu mendaftar di bagian Customer Service, member akan mendapatkan bukti yang akan diserahkan kepada instruktur yang melatih di kelas yang telah member tentukan sebagai bukti bahwa si member telah mendaftar terlebih dahulu .

Berikut gambar ilustrasi sistem prosedur pelayanan kelas yang berjalan saat ini pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci:

Gambar 3.3 : Ilustrasi Sistem Prosedur Pelayanan Kelas

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan use case diagram dan activity diagram.

  1. Use Case Diagram

  2. Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan terlihat di mata user, sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi di antara analis dan pengguna serta antara analis dan client (Siahaan, 2014: 76). Berikut ini adalah use case diagram sistem pelayanan kelas berkaitan dengan informasi penjadwalan kelas, deskripsi kelas, dan pendaftaran kelas:

    Gambar 3.4 : Use Case Diagram yang Berjalan Saat ini

    Berdasarkan gambar use case diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  3. Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

  4. Diagram aktivitas adalah diagram yang menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Berikut gambaran activity diagram sistem pelayanan kelas berkaitan dengan informasi penjadwalan kelas, deskripsi kelas, dan pendaftaran kelas:

    Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem yang Berjalan Saat ini

    Berdasarkan activity diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a. Initial node sebagai awal objek

    b. Sepuluh action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    c. Satu Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

  5. 3. Analisis Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Berikut gambar sistem pelayanan kelas berkaitan dengan informasi penjadwalan kelas, pergantian instruktur, dan pendaftaran kelas Celebrity Fitness Lippo Karawaci dalam sequence diagram :

    Gambar 3.6 Sequence Diagram yang Berjalan Saat ini

    Berdasarkan sequence diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    a. Tiga actor yaitu member, costomer service, dan instruktur.

    b. Lima lifeline yaitu check in, daftar kelas, memberikan informasi, mengikuti kelas, memberikan informasi data kelas.

    c. Enam kegiatan yaitu melakukan check in, mendaftar, menerima informasi, dan mengikuti kelas.

Metode Analisis Sistem

SWOT Analysis (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats)

Dalam menentukan strategi pemasaran yang baik, Celebrity Fitness harus melakukan analisis terhadap keadaan lingkungan internal dan eksternal dari perusahaan ini. Dari sisi eksternal dipantau melalui peluang pemasaran (Marketing opportunity) dan ancaman dari lingkungan sekitar (environmental threat), sedangkan dari sisi internal dipantau melalui kekuatan (strength) dan kekurangan (weakness) bisnis. Hal ini digunakan untuk mengetahui strategi-strategi penting yang harus dilakukan untuk dapat mendukung proses bisnis.

Berikut ini adalah indentifikasi SWOT pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci  :

  1. Strength (Kekuatan)

  2. a. Jaringan distribusi luas

    Celebrity Fitness terus menambah jumlah cabang yaitu pada tahun 2015 Celebrity Fitness akan menambah tiga cabang lagi di Jakarta, saat ini memiliki 27 klub di tiga negara berbeda, dan Celebrity Fitness telah menerima 11.000 anggota.

    b. Five Stars Fitness

    Pada tahun 2011 Celebrity Fitness mendapat gelar Five Stars Fitness (Best Value, Best Event, Best Instructor, Best Location, Best Class).

    c. Program Experiental Marketing

    Langkah ini tergolong cukup berani yaitu Celebrity Fitness memberikan program trial selama 14 hari/2 minggu kepada calon member, tetapi berbeda sekali dengan kebugaran lain seperti Fitness First hanya member program trial tiga hari.

    b. Menggunakan Instruktur Asing

    Salah satu keunggulan dari Celebrity Fitness adalah satu-satunya pusat kebugaran yang menggunakan instruktur asing. Hal ini dapat mendongkrak citra dari pusat kebugaran tersebut.

    c. Konsep yang Ditawarkan Unik

    Keunikan dari konsep yang diterapkan oleh Celebrity Fitness dan tidak dimiliki oleh tempat kebugaran lain adalah Celebrity Fitness mempunyai kelas Les Mill seperti Body Combat, Body Pump, RPM, Yoga-Basic, Power Yoga, Jazz Yoga, Stretch, Taichi, Street Jam, Latin Salsa Mix, Grooven Style, Ballet, ABT, Ultimate Abs, Celebrity Fitness Sculpt, Core EX, Step Intro, Step Athletic, Fun Step, Fat Burner Aerobics dan Energy Aerobics. Kelas Les Mill itu sendiri setiap tiga bulan sekali mereka selalu memperbarui gerakan –gerekannya agar member merasa tidak bosan dengan yang diberikan oleh Celebrity Fitness. Sumber Daya

  3. Weakness (Kelemahan)

  4. a. Data member belum terintegrasi dengan baik

    Pelanggan dapat memanipulasi data diri (nomor telepon) untuk menjadi member baru untuk mendapatkan Free Trial dan memakai fasilitas secara free tanpa harus join menjadi member di club yang bisa merugikan perusahaan.

    b. Pelayanan informasi kelas masih manual

    Untuk memperoleh informasi penjadwalan kelas, deskripsi kelas, dan pendaftaran kelas member harus datang langsung ke Celebrity Fitness Lippo Karawaci menemui marketing untuk mengecek jadwal kelas serta instruktur yang ada sehingga menyulitkan para member untuk mengatur waktu di sela-sela pekerjaan, belum lagi jarak tempuh yang jauh dari lokasi member ke tempat tujuan

    c. Personal trainer belum memiliki database khusus untuk menyimpan data kesehatan, tujuan dan kebutuhan member.

  5. Opportunity (Peluang)

  6. a. Life style

    Manfaat fitness adalah untuk menjaga kesehatan tubuh dan di zaman sekarang ini fitness sudah menjadi suatu gaya hidup (life style) sehingga banyak orang menjaga kesehatannya hanya untuk mendapatkan penampilan menarik.

    b. Budaya hidup sehat

    Masyarakat saat ini mulai menerapkan budaya hidup sehat, dan pentingnya olah raga bagi tubuh dengan menerapkan program budaya sehat sehingga tingkat kesehatan dalam diri menjadi maksimal.

    c. Menjangkau dari berbagai kalangan

    Celebrity Fitness berupaya menarik pelanggan dari berbagai kalangan dengan melihat kondisi pasar yang belum dilihat oleh perusahaan competitor lain, sehingga Celebrity Fitness mengoperasikan tiga merek gym yang berbeda yaitu Celebrity Fitness Express (harganya lebih murah bertujuan untuk bisa menjangkau kalangan menengah ke bawah dan kalangan mahasiswa), Celebrity Fitness regular (standar, untuk menjangkau pelangan menengah keatas ), Celebrity Fitness VIP (executive, memiliki harga yang relatif mahal untuk menjangkau pelanggan yang loyal dan high class).

    d. Banyaknya daerah belum dijangkau Celebrity Fitness

    Pada saat ini Celebrity Fitness hanya memiliki cabang yang berada di Indonesia bagian barat, Sehingga daerah Indonesia bagian timur belum dijangkau oleh Celebrity Fitness.

    e. Jumlah peminat fitness di Indonesia cukup besar

    Masyarakat di Indonesia memiliki jumlah peminat fitness yang cukup besar, mencakup pria dan wanita tidak menutup kemungkinan dari kalangan remaja sampai dewasa.

  7. Threat (Ancaman)

  8. a. Banyak pemain baru dalam industri yang sejenis bermunculan Banyak pemain baru dalam industri yang sejenis memainkan kekuatan pasar yang sebelumnya dipimpin oleh Celebrity Fitness. Fitness First dan Gold’s Gym dapat disebut saingan terberat Celebrity Fitness. Hal ini disebabkan gencarnya pembangunan Fitness First dan Gold’s Gym yang juga memanfaatkan lokasi keramaian pusat perbelanjaan sebagai tempat cabang kebugaran yang menyajikan suasana yang modern dan didukung berbagai alat fitness baru dengan harga yang bersaing dengan Celebrity Fitness.

    b. Krisis ekonomi

    Dengan adanya krisis ekonomi dapat memperlambat pertumbuhan tempat usaha pusat kebugaran.

    c. Low cost health

    Pola pikir masyarakat akan hidup sehat itu sebenarnya tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar dan tidak perlu mahal-mahal masuk ke tempat fitness untuk olahraga dan hidup sehat sehingga masyarakat menggantinya dengan menyediakan alat-alat olahraga di rumah.

    d. Tenaga kerja yang berkualitas di rekrut perusahaan pesaing

    Tenaga kerja yang berkualitas yang dimiliki oleh Celebrity Fitness direkrut perusahaan pesaing dengan cara memberikan jabatan yang lebih tinggi dari posisi sebelumnya, sehingga tenaga kerja yang dimiliki Celebrity Fitness pindah ke perusahaan pesaing dengan membawa ide, strategi dan data internal perusahaan. Hal ini menyebabkan data internal perusahaan di ambil oleh perusahaan pesaing.

    Berdasarkan deskripsi SWOT di atas, penulis membuat matrik faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang kemudian akan di masukkan ke dalam diagram SWOT. Berikut ini adalah matriks faktor internal (kekuatan dan kelemahan) :

Tabel 3.1  : Matriks SWOT

Analisis Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem yang lainnya yang memberikan input atau output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada mengenai sistem informasi pelayanan kelas yang meliputi informasi penjadwalan kelas, pendeskripsian dan pendaftaran kelas pada Celebity Fitness Lippo Karawaci, peneliti membatasi permasalahan hanya pada sistem informasi proses pelayanan penjadwalan kelas, dan pendaftaran kelas fitness yang lebih eksibilitas agar dapat memudahkan para member mendapatkan informasi secara up to date, cepat, tepat, dan akurat di manapun dan kapanpun melalui gadget dan lebih efisien sebab member tidak perlu datang langsung ke Celebrity Fitness Lippo Karawaci hanya untuk mendaftar dan melihat jadwal instruktur yang diinginkan serta data yang diperoleh tersimpan dalam database sehingga manajemen mendapatkan hasil informasi yang lebih akurat.

Analisis Masalah Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, sistem pelayanan kelas yang lama tidak menawarkan suatu eksebilitas yang tinggi bagi para membernya seperti kewajiban calon member mengisi formulir pendaftaran di gym secara langsung, penjadwalan kelas-kelas aerobic dan pergantian instruktur yang hanya bisa dilihat di gym, serta tidak adanya panduan-panduan yang mudah diakses dalam menjalani gaya hidup sehat melalui olahraga fitness dan aerobik. Kondisi tersebut akan menimbulkan kendala bagi member untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah, cepat, dan akurat karena waktu yang berbarengan dengan jam kerja dan jarak tempuh yang jauh dari tempat kerja menuju Celebrity Fitness Lippo Karawaci, member diharuskan datang untuk mendaftar langsung ke Celebtrity Fitness, belum lagi ketika sampai di tujuan, kelas yang ingin diikuti si member sudah penuh karena sudah banyak yang mendaftar. Untuk itulah, penulis membuat suatu rancangan aplikasi sistem pelayanan kelas pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci sehingga member akan merasa lebih puas dengan pelayanan yang ditawarkan melalui media internet yang lebih mudah, cepat, up to date tanpa harus datang langsung atau menelpon ke Costumer Service, juga tidak perlu membagikan brosur yang berisi penjelasan jadwal kelas yang ditawarkan sehingga dapat menekan biaya iklan pada Celebrity Fitness. Selain itu, dengan adanya website dapat meningkatkan proses pengelohan data, tingkat ketelitian dan keakuratan dalam penginputan data akan lebih tinggi lagi dan pencarian data lebih mudah dan cepat serta kemananan data pun lebih terjamin.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi hardware dan software yang ada pada PT Exertainment Indonesia khususnya pada Celebrity Fitness cabang Lippo Karawaci akan dijelaskan di bawah ini :

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah:

  1. Input Device

  2. a. Mouse : 11 unit

    b. Keyboard : 11 unit

    c. Scanner : 2 unit

  3. Output Device

  4. Printer : 2 unit

  5. Server

  6. a. Server aplikasi : 1 unit HP ProLiant ML 370G5

    b. Server database : 1 unit

    c. Server website : HP ProLiant ML 370G5

    d. Server internet : 1 unit Linux Ubuntu v.9

  7. Workstation

  8. a. Router Cisco : 1 unit Cisco 1720

    b. Modem : 1 unit Linksys WG54G2

    c. Switch hub : 2 unit D-Link 16 port

  9. Storage

  10. Flash memory : 11 unit

  11. PC Desktop : 11 unit Samsung dan LG

  12. a. CPU : Intel Dual Core

    b. RAM : 1GB DDR3

    c. HDD : 320GB

    d. Monitor : 17" LCD

    e. VGA DIGITAL ALLIANCE 8400GS 512MB

  13. Telekomunikasi

  14. Pesawat Telpon : 25 unit

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Aplikasi

  2. a. Microsoft Office 2007

    b. Microsoft Visual Studio 2005

    c. Microsoft SQL Server 2000

    d. Cristal Report XI

  3. Browser

  4. a. Internet Explorer

    b. Mozilla firefox

  5. Operating System

  6. a. Microsoft Windows XP

    b. Windows Server 2003

    c. Antivirus Avira, McAfee

Hak Akses (Branware)

Sistem informasi pelayanan kelas pada Celebrity Lippo Karawaci hanya dapat di akses oleh :

  1. Member atau calon member (user)

  2. Operasional Manager

  3. Fitness Manager

  4. Customer Service (admin)

Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis masalah, diketahui bahwa Celebrity Fitness Lippo Karawaci membutuhkan sebuah aplikasi atau sistem pelayanan kelas berbasis web yang dapat memberikan eksibilitas pada para member untuk mendapatkan informasi penjadwalan kelas, pergantian instruktur, dan pendaftaran kelas secara up to date, cepat, mudah, dan akurat. Selain itu, rancangan sistem yang dibuat dapat melengkapi kekurangan sistem yang sedang berjalan saat ini, kemudian mampu untuk mengolah data secara cepat dan terintegrasi satu dan lainnya.

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis terhadap sistem pelayanan kelas yang berjalan pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci tidak menawarkan suatu eksibilitas yang tinggi bagi para membernya karena member diharuskan datang secara langsung ke gym jika ingin melihat deskripsi, penjadwalan kelas-kelas aerobik, dan harus mengisi formulir pendafataran jika melakukan pendaftaran. Kondisi tersebut akan menimbulkan kendala bagi member untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah, cepat, dan akurat karena waktu yang berbarengan dengan jam kerja dan jarak tempuh yang jauh dari tempat kerja menuju Celebrity Fitness Lippo Karawaci, belum lagi ketika sampai di tujuan, kelas yang ingin diikuti si member sudah penuh karena sudah banyak yang mendaftar.

Alternatif Pemecahannya

Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem informasi pelayanan kelas yang berjalan saat ini di Celebrity Fitness Lippo Karawaci, penulis memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah :

  1. Merancang aplikasi yang terintegrasi untuk memudahkan proses pengolahan data pelayanan informasi kelas berkaitan dengan informasi penjadwalan dan pendaftaran kelas.

  2. Memanfaatkan teknologi informasi dengan menyediakan website khusus untuk member mengecek jadwal kelas serta instruktur yang ada contohnya jadwal dan jam latihan secara online agar informasi yang didapat lebih up to date, cepat, dan akurat sehingga memberikan kemudahan dalam mengakses informasi seputar pelayanan kelas di Celebrity Fitness Lippo Karawaci.

  3. Menyediakan basis pengolahan data dan pelaporan informasi pada sistem agar member dapat lebih mudah mendapatkan infromasi secara up to date, cepat,dan akurat.

  4. Memberikan kemudahan kepada admin user dalam proses pengolahan data yang dibutuhkan dan memudahkan pimpinan untuk memonitoring kualitas pelayanan informasi kepada member karena website dapat digunakan sebagai tempat penyampaian kritik dan saran kepada para membernya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :


Tabel 3.3 : Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain High (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L).

Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.4 : Elisitasi Tahap III

Keterangan :

Metode Option

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economy H : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk.

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di Bab III, diketahui bahwa sistem informasi pelayanan kelas yang berjalan saat ini di Celebrity Fitness Lippo Karawaci tidak menawarkan eksibilitas yang tinggi bagi para membernya karena untuk mendapatkan informasi pendeskripsian kelas, penjadwalan kelas, dan pendaftaran member diharuskan datang secara langsung ke gym sehingga tidak efektif dan efisien. Untuk mengatasi hal tersebut, Celebrity Fitness Lippo Karawaci membutuhkan sebuah sistem informasi yang berbasis web untuk mempermudah member mendapatkan informasi yang up to date, cepat, dan akurat melalui gadget di manapun dan kapanpun member inginkan.

Untuk menganalisis sistem yang akan diusulkan, penulis menggunakan Software Paradigm For UML 6.4. Enterprise Edition yaitu software yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram

Prosedur Sistem Usulan

Guest

Semua yang mengakses halaman ini ketika tidak memiliki akses masuk disebut guest. Lalu setelah itu, jika sudah login maka hak akses dibagi menjadi dua level user yaitu admin atau Customer Service dan user atau member.

Administrator atau Operator

Admin atau operator adalah level tertinggi yang memiliki fasilitas untuk mengatur web secara keseluruhan.. Admin di sini berposisi sebagai Customer Service yang memiliki akses untuk :

  1. Melihat, mengubah, dan menambahkan data kelas

  2. Menambah dan meng-input data peserta

  3. Mengatur berita situs

  4. Meng-edit database

  5. Menambah jadwal baru

  6. Memverifikasi member yang melakukan booking

  7. Menonaktifkan atau log out

User atau Member

Setelah login, maka user dengan level ‘member’ akan memiliki hak akses sebagai berikut:

  1. Melihat homepage

  2. Melihat deskripsi kelas gym

  3. Melihat berita atau informasi fitness terbaru

  4. Mendaftar

  5. Men-nonaktifkan atau log out

Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan prosedur sistem usulan, maka dibuat usulan use case diagram sebagai berikut:

Gambar 4.1 : Use Case Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram yang telah dibuat, penulis menguraikan alur proses dari tiap use case sebagai berikut:

Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 : Activity Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran

Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 : Sequence Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran

Berdasarkan gambar sequence diagram di atas, maka dapat dikatakan bahwa gambar tersebut memiliki:

  1. Tiga actors yang melakukan kegiatan yaitu member, customer service, dan instruktur.

  2. Lima lifeline yaitu registrasi, login untuk masuk ke halaman utama dengan menggunakan username dan password. Menu daftar kelas menampilkan deskripsi kelas, jadwal kelas, dan pilihan kelas. Verifikasi dilakukan customer service untuk memverifikasi member yang melakukan booking. Tanda bukti diberikan kepada member untuk dilaporkan ke instruktur sebagai bukti pendaftaran. Laporan, menu laporan diisi oleh customer service kepada instruktur untuk mengikuti latihan.

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 : Class Diagram Sistem Informasi Pelayanan Pendaftaran

Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1: Perbedaan Sistem yang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Data Base yang Diusulkan

Mengacu pada usulan pada poin sebelumnya, maka rancangan databasenya sebagai berikut :

Gambar 4.2 : ERD diagram pada sistem yang diusulkan

Melalui gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa:

  1. Database memiliki tujuh entities, yaitu “daftar kelas”, “member”, “pegawai”, “login web”, “kelas”, “detil instruktur”, dan “instruktur”.

  2. Database memiliki empat one-to-many relationship dengan tabel nilai sebagai pusatnya, atau dengan kata lain model database ini adalah star schema.

Spesifikasi Data Base

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan,isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama Table : Member

  2. Media : Harddisk

    Isi : id, nama, alamat, no_ktp, no_telp, tgl_lahir.

    Primary key : id

    Panjang record : -

    Tabel 4.3 : Field Table Member


  3. Nama Table : login_web

  4. Media : Harddisk

    Isi : id, id_member, pass, email.

    Primary key : id

    Panjang record : -

    Tabel 4.4 : Field Table Login

  5. Nama Table : Kelas

  6. Media : Harddisk

    Isi : id, nama, hari, mulai, selesai, kapasitas.

    Primary key : id

    Panjang record : -

    Tabel 4.5 : Field Tabel Kelas

  7. Nama Table : kelas

  8. Media : Harddisk

    Isi : id, nama, alamat, no_ktp, no_telp, tgl_lahir.

    Panjang record : -

    Tabel 4.6 : Field Tabel Kelas


  9. Nama Table : instruktur

  10. Media : Harddisk

    Isi : id, nama, alamat, no_ktp, no_telp, tgl_lahir

    Primary key : id

    Panjang record : -

    Tabel 4.7 : Field Tabel Instruktur

  11. Nama Table : detil_instr

  12. Media : Harddisk

    Isi : id_kelas, id_instruktur, tgl.

    Panjang record : -

    Tabel 4.8 : Field Tabel Detil Instruktur

  13. Nama Table : daftar_kelas

  14. Media : Harddisk

    Isi : id_kelas, id_instruktur, tgl.

    Primary key : Primary key

    Panjang record : -

    Tabel 4.8 : Field Tabel Daftar Kelas


Konfigurasi Sistem

Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

  1. Processor pentium IV.

  2. Karena aplikasi sistem yang digunakan berbasis web jadi spesifikasi yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor dengan teknologi terkini seperti Intel Pentium I3 lebih dianjurkan.

  3. Memori (RAM) 2 GB.

  4. Agar mendapatkan proses yang stabil memory dapat dipasang sebesar 1 Gb atau lebih

  5. Hard Disk 128 GB.

  6. Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk 128 Gb atau lebih.

  7. Monitor 15” LCD.

  8. Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah.

  9. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

  10. Sangat berguna untuk menjaga agar apabila suatu saat listrik padam, maka dapat diselamatkan dulu untuk beberapa saat.

  11. Printer inkjet/infuse Canon MP230 series.

  12. Untuk mencetak dokumen, dengan kelebihan kecepatan dan polusi suara yang ditimbulkan rendah.


Desain Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows Vista atau versi yang lebih baru.

  2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

  3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0 atau yang lebih baru).

Instalasi Perangkat Lunak (Software)

Dalam pembuatan program ini, penulis menggunakan software-software sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows 7

  2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

  3. Macromedia Dreamweaver CS3

  4. Sublime Text 3

  5. Web Browser

Penggunaan Program yang Diusulkan

Pengunaan program yang diusulkan adalah sistem informasi pelayanan kelas fitness berbasiskan web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai database untuk memudahkan petugas dalam menggunakan aplikasi rancangan tersebut.

Pengujian

Pengujian terhadap sistem informasi pelayanan kelas fitness ini menggunakan metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Penanganan Kesalahan (Error Handling)

Penanganan kesalahan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kesalahan yang terjadi pada saat proses penggunaan sistem. Berikut ini adalah tabel penanganan kesalahan dengan menggunakan metode pengujian black box.

Kondisi Pengujian Sistem

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian sistem yang meliputi skenario pengujian, test case, hasil yang diharapkan, hasil pengujian , dan simpulan. Berikut table kondisi pengujian sistem yang diusulkan:




Tabel 4.9: Kondisi Pengujian Sistem




Rancangan Prototype Sistem yang Diusulkan

Tampilan Layout Login

Tampilan layout halaman ini hanya berisi login biasa, karena hanya user yang bisa mengakses halaman utama (homepage). Berikut gambar tanpilan layout login:

Gambar 4. 5 : Tampilan layout login

Tampilan Layout Secara Umum

Tampilan layout secara umum meliputi tanpilan header dan footer yang berkaitan langsung dengan inti rancangan, tetapi dapat digunakan sebagai penghubung antar fungsi inti dari rancangan ini.

Gambar 4. 6 : Tampilan layout secara umum

Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Halaman Login

Form login merupakan form yang akan muncul ketika program dijalankan. Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Form login berfungsi untuk melakukan pengecekan hak akses dari pengguna (user). Berikut tampilan halaman login:

Gambar 4.7 : Tampilan Login

Tampilan Website Secara Umum

Setelah berhasil melalui proses login, maka status guest menjadi user dan dapat melihat halaman utama dan rancangan ini. Berikut rancangan posisi header, footer, dan desain halaman secara keseluruhan.

Gambar 4.8 : Tampilan Website Secara Umum

Tampilan Menu Memesan Kelas

Tampilan menu deskripsi kelas ini berfungsi untuk menginformasikan kepada member perihal kode kelas, nama kelas yang dipilih dengan jumlah kapasitas yang tersedia, sesi waktu latihan, dan pemesanan.

Gambar 4.9 : Tampilan Menu Memesan Kelas

Katalog untuk Admin

  1. Tampilan Login

  2. Tampilan Menu Login ini hanya bias diakse oleh Customer Service sebagai administrator. Berikut tampilan menu login untuk admin:

    Gambar 4.10 : Tampilan Login Admin

  3. Homescreen

  4. Menampilkan menu kelas yang tersedia yang di pesan oleh member .

    Gambar 4. : Tampilan Homescreen

  5. Data Kelas

  6. Menampilkan data kelas yang terdiri dari kapasitas kelas yang di pesan oleh member,dan instruktuk kelas yang mengajar .

    Gambar 4.12 : Tampilan Data Kelas

  7. Tambah Kelas

  8. Tampilan menu ini untuk meng-input penambahan kelas-kelas baru

    Gambar 4.13 : Tampilan Tambah Kelas

  9. Detil Penjelasan Kelas

  10. Menu ini menampilkan deskripsi kelas-kelas yang dapat dipilih oleh member.

    Gambar 4.14 : Tampilan Detil Penjelasan Kelas

  11. Edit Kelas

  12. Tampilan menu yang digunakan oleh admin untuk mengubah data kelas jika terjadi perubahan jadwal kelas, pergantian instruktur, dan deskripsi kelas .

    Gambar 4.15 : Tampilan Meng-edit Kelas

  13. Data Member

  14. Menampilkan data member setalah diverifikasi oleh customer service .

    Gambar 4.16 : Tampilan Data Member

  15. Detil Data Member

  16. Menampilkan detail secara keseluran data member yang telah terverrifikasi .

    Gambar 4.17 : Tampilan Detil Data Member

  17. Data Instruktur

  18. Menampilkan data instruktur yang mengajar .

    Gambar 4.18 : Tampilan Data Instruktur

  19. Tambah Instruktur

  20. Menampilkan profile instruktur baru .

    Gambar 4.19 : Tampilan Tambah Instruktur

  21. Detil Tambah Instruktur

  22. Menampilkan tambah instruktur baru secara detail .

    Gambar 4.20 : Tampilan Detil Tambah Instruktur

  23. Laporan Mingguan

  24. Menampilkan menu laporan mingguan ada berapa member yang mengikuti kelas .

    Gambar 4.21 : Tampilan Laporan Mingguan

Tampilan Katalog untuk Member

  1. Homescreen (no login)

  2. Menampilkan menu sebelum login atau tanpilan home .

    Gambar 4.22 : Tampilan Homescreen (no login)

  3. Daftar

  4. Tampilan login untuk member baru yang ingin masuk ke dalam web pelayanan kelas .

    Gambar 4.23 : Tampilan Pendaftaran


  5. Login

  6. Tampilam login member yang sudah terdaftar di layanan web celelebrity fitness .

    Gambar 4.24 : Tampilan Login

  7. Homescreen Login

  8. Menampilkan menu utama setelah member login .

    Gambar 4.25 : Tampilan Pendaftaran

  9. Profil

  10. Menampilkan menu profil member

    Gambar 4.26 : Tampilan Menu Profil Member

  11. Pesan Kelas

  12. Menampilakn menu pendaftaran kelas untuk member .

    Gambar 4.27 : Tampilan Pesan Kelas

  13. Deskripsi Kelas

  14. Menampilkan data atau deskripsi kelas untuk member .

    Gambar 4.28 : Tampilan Deskripsi Kelas

  15. Detil Deskripsi Kelas

  16. Menampilkan detail kelas secara keseluruhan intuk members .

    Gambar 4.29 : Tampilan Deskripsi Kelas

Implementasi

Jadwal Penelitian dan Implementasi

Berikut jadwal penelitian dan implementasi sistem informasi pelayanan kelas pada Celebrity Fitness:

Tabel 4.30 : Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Di bawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitnes Lippo Karawaci”

Tabel 31: Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Kualitas pelayanan kelas yang diberikan Celebrity Fitness Lippo Karawaci belum menawarkan eksibiltas yang baik terhadap membernya karena sistem yang berjalan saat ini masih kurang efektif dan efisien. Untuk mendapatkan informasi seputar pendeskripsian, penjadwalan, dan pendaftaran kelas member diharuskan datang langsung ke gym sehingga menimbulkan kendala dari sisi waktu dan kemudahan dalam memperoleh informasi dengan cepat dan tepat.

  2. Prosedur sistem informasi pelayanan kelas saat ini pada Celebrity Fitness Lippo Karawaci tidak efektif dan efisien karena untuk mendapatkan informasi jadwal latihan, kapasitas kelas yang sudah terisi dam mendaftarkan kelas member harus datang langsung ke club dan menemui bagian Customer Service untuk melakukan check in.

  3. Untuk mempermudah member memperoleh informasi, Celebrity Fitness Lippo Karawaci menyediakan website khusus untuk para member untuk mengecek jadwal kelas serta instruktur yang ada, melihat deskripsi kelas, dan mendaftarkan kelas. Melalui media web inilah member dapat mengakses informasi seputar gym secara up to date kapan dan di mana saja melalui gadget. Jadi member tidak perlu repot datang ke club jika ingin mendaftar, mengecek jadwal dan jam latihan, serta melihat deskripsi kelas. Selain itu, perancangan website ini dapat menjadi solusi bagi admin dalam mempermudah tugas-tugas yang berkaitan dengan administratif.

Saran

Dalam penelitian ini, rancangan sistem informasi yang dibuat oleh penulis belum sempurna dan menarik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan saran yang dimaksudkan agar sistem informasi pelayanan kelas ini lebih maksimal dan menarik. Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis kepada penelitian selanjutnya dengan menambahkan fasilitas forum agar member dapat melakukan tanya jawab seputar dunia fitness dan program-program fitness lainnya. Selain itu, tampilan menu website dapat ditambahkan dengan animasi yang bergerak sehingga tampilan website akan lebih menarik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Stair, M. Ralph, George W. Reynolds. (2010). Principles of Information Systems: A Managerial Approach. (9th edition). Australia : Thomson Course Technology
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 Prasojo, Diat Lantip dan Riyanto. 2013. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media
  5. 5,0 5,1 5,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. A.S.Rosa dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika
  7. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  8. Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2
  9. 9,0 9,1 Whitten, Jeffrey L (2004). Systems Analysis & Design Methods. sixth edition. New York: McGRAW – HILL
  10. Haerudin dan Ruli Supriati dalam jurnal CCIT Vol 7
  11. Murad, dkk. dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1
  12. 12,0 12,1 Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
  13. 13,0 13,1 Henderi, Maimunah, Andrian. Randy. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artifical Informatics. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4 No. 3, Mei 2011: 316-329
  14. 14,0 14,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013
  15. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  16. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  17. 17,0 17,1 Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta : Mitra Wancana media
  18. Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  19. 19,0 19,1 Guritno, Suryo, Sudaryono, Untung Raharja. 2010. Theori and Application of IT Research. Bandung: Andi
  20. 20,0 20,1 20,2 Siahaan, Lando Rinov. 2014. unified-modeling-language-uml.Diambil dari : http://blogs.unpas.ac.id/landorinov/2014/12/12/unified-modeling-language-uml/. (17 Mei 2015)
  21. 21,0 21,1 Saputra, Agus. 2014. Proyek Membuat Website Periklanan dengan PHP. Jawa Barat : CV ASFA Solution.
  22. 22,0 22,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  23. 23,0 23,1 Kasmir. 2005. Etika Customer Service .JakartaR: aja Grafindo Persada Madcoms. 2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  24. 24,0 24,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit MediaKom.
  25. 25,0 25,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  26. Tjipto, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Jogyakarta: Andi
  27. Wijayani, Try Fenni. Jani Rahardjo. 2013. Perancangan Sistem Pengendalian Kualitas di PT Bondi Syad Mulia. Jurnal Titra, Vol. 1, No. 2, Juli 2013, pp. 157-164.
  28. 28,0 28,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard : Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama
  29. 29,0 29,1 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.