SI1133469220

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA MENGGUNAKAN RFID

BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK

TANGERANG



SKRIPSI




OLEH:


NIM
: 1133469220
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATIVE AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA MENGGUNAKAN RFID

BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK

TANGERANG


Disusun Oleh :

 
NIM
: 1133469220
Nama
Fakultas
Program Studi
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2019

Rektor
       
Ketua Program Study
UNIVERSITAS RAHARJA
       
Sistem Komputer
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 13003



UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA MENGGUNAKAN RFID

BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK

TANGERANG

Dibuat Oleh :


NIM
: 1133469220
NAMA

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Kompiter

Konsentrasi Creative Communicative and Innovative Technology

Disetujui Oleh :


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 14019
   
NID : 06098



 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA MENGGUNAKAN RFID

BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469220
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains Dan Teknologi

Program Studi Sistem Kompiter

Konsentrasi Creative Communicative and Innovative Technology

TA 2018/2019:

Disetujui Oleh :

Tangerang,September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA MENGGUNAKAN RFID

BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK

TANGERANG


Disusun Oleh :

 
NIM
: 1133469220
Nama
Fakultas
Program Studi
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendir dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Penyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, September 2019
HADI FEBRIYADI
NIM. 1133469220

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu pesat. Terutama dalam bidang IT yang semakin maju seiring dengan kebutuhan pemakai (user). Absensi merupakan salah satu penunjang yang dapat mendukung atau memotivasi setiap kegiatan yang dilakukan di dalam dunia pendidikan di indonesia pada absensi siswa bisa menjadi solusi cara absensi yang lebih baik, yang di harapkan dapat mengatasi permasalahan dan meningkatkan kinerja di sekolah. Perancangan sistem absensi menggunakan RFId ini bertujuan untuk memperbaiki sistem absensi yang dilakukan denga cara manual pada sekolah Yapinktek Tangerang. Dengan menggunakan RFId sebagai alat input, dan menggunakan Arduino sebagagai alat sensor, penelitian ini diharapkan mampu membantu meningkatkan kedisiplinan siswa dan mempermudah guru untuk mengabsen murid di sekolah.

Kata kanci : Absensi, RFId, Arduino Uno.

ABSTRACT

The development of science in all fields in the current era of globalization is so rapid. Especially in the IT field which is increasingly advanced along with the needs of the user (user). Attendance is one of the supports that can support or motivate every activity carried out in the world of education in Indonesia in the absence of students can be a better way of attendance solutions, which are expected to overcome problems and improve performance in school. The attendance system design using RFId aims to improve the attendance system that is done manually by the Yapinktek Tangerang school. By using RFId as an input tool, and using Arduino as a sensor, this research is expected to be able to help improve student discipline and make it easier for teachers to attend students at school.

Keyword : Attendance, RFId, Arduino Uno.


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, dan juga kepada orang tua yang telah memberikan dukungan sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak DR. Po. Abbas Sunarya, M.Si. Selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universtas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setianin Rafika, S.Kom., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I (Satu) yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dan kinerja alat.
  6. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II (Dua) yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak Sukarna Madia,S.Si selaku pembimbing di SMK Yapinktek Tangerang yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis..
  9. Teman-teman mahasiswa/i yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  10. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk keberhasilan penulis.
  11. Seluruh Guru SMK Yapinktek terima kasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, September 2019
HADI FEBRIYADI
NIM. 1133469220

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 . Spesifikasi Board Arduino

Tabel 2.2. Literature Review

Tabel 3.1. Tabel SWOT

Tabel 3.2. Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6. Final Draft Elisitasi

Tabel 4. 1 . Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

Tabel 4. 2 . Estimasi Biaya Yang Di Keluarkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rfid

Gambar 2.2. Spesifikasi Arduino Uno

Gambar 2.3. Adaptor

Gambar 2 .4. Absensi

Gambar 2.5. Stepdown lm2596

Gambar 2.6. Sim900a

Gambar 2.7. Switch/Saklar

Gambar 2.8. Liquid Crystal Display (LCD)

Gambar 2 . 9 . MySQL

Gambar 2 . 10 . XAMPP

Gambar 3. 1 . Struktur Organisasi SMK Yapinktek

Gambar 3.4. Logo Sekolah

Gambar 3.5. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6. Diagram Blok

Gambar 3.7. Membuka Software Arduino

Gambar 3.9. Memulai IDE Arduino

Gambar 3.10. Tampilan IDE Arduino

Gambar 3.11. Mengecek Listing

Gambar 3.13. Menentukan Koneksi port 6 pada Arduino 1.8.1

Gambar 3.14. Memilih Board

Gambar 3.15. Upload Program

Gambar 3.17. Memulai Visual Basic.Net

Gambar 3.18. Tampilan Visual Basic.Net

Gambar 3.19. Membuat Project Baru

Gambar 3.20. Tampilan Awal Windows

Gambar 4 . 1 . Pengujian Input Catu Daya

Gambar 4 .2. Pengujian Output Catu Daya

Gambar 4 . 3 . Pengujian Rangkaian Lampu Led

Gambar 4 . 4 . Pengujian Listing Lampu Led

Gambar 4 . 5 . Pengujian Lampu Led Sebelum

Gambar 4 . 6 . Pengujian Lampu Led Sesudah

Gambar 4 . 7 . Rangkaian Buzzer

Gambar 4 . 8 . Listing Program Buzzer

Gambar 4 . 9 . Rangkain Lcd rakter 16x2 Display

Gambar 4 . 10 . Listing Program Lcd

Gambar 4 . 11 . Listing Program Keseluruhan

Gambar 4 . 12 . Kondisi form visual basic.net sebelum lampu dinyalakan

Gambar 4 . 13 . Kondisi form visual basic.net Sesudah lampu dinyalakan

Gambar 3.1 4 . Keadaan Lampu Sebelum Dinyalakan

Gambar 3.1 5 . Keadaan Lampu Sesudah Dijalankan

Gambar 4 .1 6 . Listing Program Visual Basic.Net Untuk Pengujian

Gambar 4 .1 7 . Listing Program Arduino Untuk Pengujian

Gambar 4.1 8 . Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 9 . Membuat Project Baru Form Utama

Gambar 4 . 20 . Tampilan Form Utama

Gambar 4 . 21 . Tampilan Form Utama Saat Dijalankan

Gambar 4 . 23 . Membuat Project Baru Form Login

Gambar 4. 24 . Tampilan Form Login Saat Dijalankan

Gambar 4 . 25 . Tampilan Listing Program IDE Arduino

Gambar 4 . 23 . Proses Upload Program Kedalam Mikrokontroler

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE FLOWCHART

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu kegiatan guru saat berada di kelas adalah mendata kehadiran siswa atau biasa disebut presensi. Sedangkan absensi merupakan salah satu tolak ukur aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Absensi siswa terdiri dari siswa masuk, sakit, izin maupun alpha (tidak masuk tanpa keterangan). Sekolah memberikan laporan ketidakhadiran siswa pada akhir studi atau pada saat murid menerima rapor di akhir semester.

Begitu juga di SMKN Yapinktek Tangerang, pelaporan absensi dimasukkan dalam rapor yang diberikan pada akhir semester. Orang tua mengalami kesulitan dalam mengingat siswa yang tidak berangkat selama satu semester baik dengan keterangan izin, sakit dan bahkan memungkinkan siswa membolos pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar jika laporan diberikan pada akhir semester.

Proses guru di SMKN Yapinktek Tangerang dalam memberikan laporan absensi kepada orang tua saat ini masih menggunakan cara manual, yaitu guru menghitung absensi siswa setiap harinya dan dimasukkan dalam rapor siswa berupa total keseluruhan absensi pada akhir semester. Pada pemberian rapor tersebut hanya terdapat kolom keterangan (sakit, izin dan tanpa keterangan) serta masih belum terdapat keterangan waktu dan tanggal pada masing–masing jenis absen siswa.

Keterangan absensi siswa tersebut seharusnya dilaporkan secara detail kepada orang tua sebagai pertanggung jawaban seorang guru terhadap murid. Berdasarkan observasi ketika PPL orang tua (cenderung) percaya dengan keadaan siswa di sekolah tanpa memperdulikan keadaan sebenarnya apakah siswa benar-benar datang di sekolah atau mengikuti kegiatan dari sekolah dan bahkan membolos.

Penyampaian informasi kehadiran siswa dari guru kepada orang tua sulit dilakukan jika melalui surat. Kesulitan disebabkan karena pengiriman surat membutuhkan waktu (surat diberikan kepada siswa saat masuk) dan juga sering tidak sampainya surat kepada orang tua wali. Selain itu, hal tersebut membuat orang tua tidak bisa memantau anaknya setiap hari secara penuh ( real time).

Sejalan dengan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan juga mulai berkembang. Teknologi dapat diterapkan untuk membantu mengatasi permasalahan dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah mampu membantu dan memberikan informasi absensi siswa kepada orang tua secara real time. Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan laporan secarareal time kepada orang tua siswa adalah melalui SMS Gateway.

Sifatnya yang personal serta penggunaanya yang mudah membuat SMS Gateway mudah diakses. SMS Gateway dapat digunakan sebagai media untuk mempermudah informasi absensi siswa selama kegiatan pembelajaran.

Selain murah, layanan ini juga bermanfaat untuk sekolah dalam memberikan informasi seputar absensi siswa kepada orang tua. Berdasarkan observasi yang dilakukan, SMS Gateway ini dibutuhkan oleh pihak sekolah dan diperlukan sebuah sistem rekayasa aplikasi yang dapat memudahakan dalam pelaporan absensi. Serta mengukur sejauh mana kualitas sistem informasi absensi dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu SMS Gateway. Dengan judul: “ PERANCANGAN ALAT ABSENSI SISWA DENGAN RFID BERBASIS ARDUINO PADA SMK YAPINKTEK TANGERANG ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana cara guru mengabsen siswanya?

b. Bagaimana kemampuan sekolah dalam memberikan informasi absensi kepada orang tua secara real time?

c. Bagaimana merancang alat absensi siswa dengan RFID?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah merancang sebuah alat absensi menggunakan RFID sebagai alat input, dan Arduino sebagai alat proses pengirim sinyal ke dalam aplikasi, LCD Display akan menampilkan informasi sukses atau tidak sukses, dan data pun akan di simpan ke dalam sebuah aplikasi, aplikasi tersebut akan di buat menggunakan VB.net, dan akan bisa langsung dilihat oleh, Guru, Orangtua murid, Kesiswaan, agar dapat dengan mudah memantau siswa.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Mampu merancang dan membangun aplikasi pelaporan absensi berbasis SMS Gateway untuk pengawasan orang tua siswa di SMK Yapinktek Tangerang.

b. Memberikan pengetahuan mengenai tingkat kualitas alat yang digunakan kepada guru SMK Yapinktek Tangerang sesuai standar yang dibutuhkan.

Manfaat Penelitian

Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan:

A. Orangtua siswa

1. Aplikasi yang telah dibuat dapat digunakan oleh orang tua siswa dalam mengawasi siswa selama di sekolah.

2. Orang tua siswa akan mendapatkan informasi terkait kondisi siswa selama di sekolah.

B. Bagi guru

1. Guru lebih mudah menyusun laporan absensi di akhir semseter

C. Bagi pengembang

1. Pengembang dapat membantu memecahkan masalah dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan absensi siswa.

Metode Penelitian

A. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung di SMK Yapinktek Tangerang dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama saya mengajar adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

2. Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan Arduino Uno, Android, RFID. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

3. Wawancara

Melakukan kegiatan tanya jawab dengan bapak Sukarna Madia,S.Si yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sistem keamanan yang lebih efisian, efektif dengan estimasi biaya yang murah.

B. Metode Analisis

Pada metode ini penulis menganalisis menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), karena ingin mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan juga ancaman dari alat yang dirancang.

C. Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan alat absensi siswa pada SMK Yapinktek Tangerang.

D. Metode Testing

Dalam metode penguji ini penulis melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap alat yang telah dibuat agar diketahui apakah alat sudah berjalan sesuai ketentuan.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memahami informasi yang terkandung dalam penulisan SKRIPSI ini, penulis membagi dan mengelompokan materi penulisan menjadi beberapa bab, dimana setiap bab akan membahas dan menguraikan pokok bahasan dengan lebih terperinci. Bab-bab tersebut, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup,metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahn yang dibahas serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksanan sistem yang berjalan, analisi sistem yang berjalan, permasalahn yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final draft elisitasi yang berjalan, tata laksana sistem yang berjalan, rancangan basis data, flowchart.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang disusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan alat, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil karya sebagai upaya untuk perbaikan serta pengembangan untuk kedepannya.

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[1] Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.

Menurut Sutrisno dkk, dalam jurnal CERITA (2018)[2] mendefinisikan “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang memiliki tujuan tertentu” .

Menurut Alfeno,sandro dkk. dalam jurnal SENSI (2016:139-153 )[3] “Sistem adalah kumpulan bagian - bagian dari tujuan”

Berdasarkan dari definisi yang telah di uraikan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan/grup dari beberapa komponen yang saling berinteraksi dalam sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana sistem dapat memproses masukan (input) dan menghasilkan pengeluaran (output) yang diinginkan.

Karakteistik Sistem

Menurut Hutahean (2015:2)[4] dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi”. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

a. Komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar sistem (Environtment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.

e. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifkasi Sistem

Menurut Mustakini dalam Amin (2017:114)[5] mengatakan Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebgainya.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh manmachine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu ( probabilitas sistem). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem interaksi yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem diklasisfikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sitem yang benarbenar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed sistem (secara relatip tertutup,tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atasistem nformasiu subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut kutipan Azizah dkk dalam buku Sutarman (2015:65)[6] Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Sunarya Lusyani, dkk (2015:80)[7] , “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”, sedangkan, menurut Susanti Melan (2016:92)[8] , “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang penerimanya”.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sunarya dkk. (2015:80)[7] Informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek, yang diantaranya adalah :

a. Informasi berdasarkan persyaratan. Suatu Informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

b. Informasi berdasarkan dimensi waktu dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Informasi masa lalu :

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang di pergunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

2. Informasi masa kini :

Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Maniah, dkk (2017:2-6)[9] Maniah dan Dini Hamidin. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish. dalam buku Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Arti kualitas informasi (information quantity/IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunaannya membuat keputusan. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut :

a. Intrisic IQ (kualitas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas :

1. Accurancy

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias/menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan/kesengajaan sehingga merusak/merubah data-data asli tersebut.

2. Objectiviy

Sejauh mana informasi tidak bias, berprasangka dan tidak memihak. Penerapan dimensi objektivitas tergantung pada jenis informaasi. Misalnya, tinggi bangunan. Objektivitas jenis informasi lainnya, seperti deTugas AKhir produk, mungkin dipengaruhi oleh preferensi penyedia informasi.

3. Believability

Sejauh mana informasi dianggap benar dan kredibel. Believability dapat dilihat sebagai akuransi yang diharapkan. Sedangkan akuransi mengacu pada presisi yang dapat diverifikasi dimana informasi, believability mengacu pada informasi yang dipercaya tanpa memeriksanya. Believability adalah subyektif yang berbeda untuk memutuskan mana informasi terpercaya.

4. Reputation

Sejauh mana informasi sangat dihargai dalam hal sumber atau konten.

b. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

1. Accesibility

Informasi yang dapat diakses adalah informasi yang dapat diperoleh bila diperlukan. Aksesbilitas tergantung pada pengguna dan bahkan keadaan khusus pengguna. Kualitas informasi ketepatan waktu dan aksesbilitas harus saling melengkapi. Informasi yang tepat waktu yang tidak dapat diakses informasi yang usang, tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna informasi tersebut.

2. Access Security

Keamanan seringkali ditambahkan setelah pengembangan sistem informasi selesai atau diabaikan sama sekali. Dua aspek keamanan informasi, yaitu: melindungi informasi dari orang-orang (keamanan logis) dan melindungi informasi dari bencana alam (perencanaan pemulihan bencana). Sehingga sejauh mana akses ke informasi dibatasi secara tepat untuk menjaga keamanan. Keamanan logis bergantung pada hambatan logis seperti password, enkripsi data dan otentikasi transaksi, bersama dengan kewaspadaan manusia. Perencanaan pemulihan bencana melibatkan melindungi informasi dan memastikan back-up yang tepat dan prosedur pengolahan alternatif di tempat.

3. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas:

a. Relevancy

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai jumlah barang di gudang untuk bagian sumber daya manusia adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan ke bagian gudang.

b. Value Added

Sejauh mana informasi bermanfaat, memberikan keuntungan dari penggunaan informasi tersebut.

c. Timeliness

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar fatal/kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

d. Completeness

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian–sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

e. Amount of Information

Jumlah data, atau kuantitas, merupakan dimensi kualitas informassi yang mengacu pada jumlah atau volume informasi yang tepat dan tersedia. Ini berarti bahwa informasi memiliki tingkat keluasan dan kedalaman yang cukup untuk tugas pengguna informasi. Di sisi lain, itu juga berarti bahwa pengguna informasi tidak kewalahan oleh terlalu banyaknya detail informasi.

4. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas :

a. Interpretability

Interpretability terkait dengan konteks untuk penafsirannya dalam format informasi (bahasa yang sesuai, simbol dan unit dan definisi yang jelas). Format yang sesuai untuk informasi tergantung ada penggunaan informasi dan penggunaan informasi tersebut. Contoh, seorang manajer pemasaran meringkas lebih dari tiga puluh halaman angka penjualan dalam bentuk grafis, dengan menggunakan pie chart multi-warna untuk presentasi kepada direktur penjualan.

b. Ease of Understanding

Ease of understanding mengacu pada kejelasan informasi, tidak ambigu dan mudah dipahami. Termasuk juga seberapa baik informasi “berkaitan” dan konsisten dengan dirinya sendiri. Informasi dapat menjadi kacau jika rinciannya tidak relevan, format ambigu yang dapat membingungkan pengguna informasi dan menyebabkan mereka tidak menerima atau bahkan menolak pesan informasi tersebut.

c. Concise Representation

Concise representation adalah sejauh mana ringkasan informasi mewakili keseluruhan informasi.

4. Concistent Representation

Concistent representation mengacu pada penggunaan format umum dari sistem ke sistem dan dari aplikasi ke aplikasi. Sejauh mana informasi disajikan dalam format yang sama dan kompatibel dengan data sebelumnya.

5. Ease of Manipulation

Kualitas informasi tidak hanya terletak pada kualitas dari informasi itu sendiri, tetapi juga bagaimana dapat dimanipulasi dan dikombinasikan dengan informasi lainnya dan dikirmkan ke pengguna. Hal ini sering kali melibatkan kerjasama antar sistem.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. dalam Boyke (2014:20)[10], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal, dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater dalam Sri Ati dkk, (2014: 6)[11] berikut :

a. Mudah diakses (Accesibility): sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran informasi.

b. Luas dan lengkapnya (Comprehensiveness): sifat ini menunjukkan lengkapnya suatu informasi. Hal ini tidak berarti mengenai volumenya, tetapi juga mengenai output informasinya.

c. Ketelitian (Accuracy): berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan pengeluaran informasi.

d. Kecocokan (Appropriateness): sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran infromasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus berhubungan dengan masalah.

e. Ketepatan waktu (Timeliness): berhubungan dengan waktu yang dilalui dan yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.

f. Kejelasan (Clarify): atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan bebas dari istilah-istilah yang sulit dipahami.

g. Keluwesan (Flexibility): sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi.

h. Dapat dibuktikan (Veriflability): atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka (Freedom from bias): sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur (Quantifiable): sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan pada sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi

Para ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem informasi, berikut adalah contohnya :

1. Menurut Witarto dalam Nur dkk (2017:57)[12], “Sistem informasi merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (Sistem Pengolahan Data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengolah data yang tersimpan, menyebarkan informasi”.

2. Menurut Hutahaean (2015:13)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Kesimpulan yang dapat dibuat oleh peneliti “Sistem Informasi adalah sebuah kumpulan dari subsistem yang terorganisir yang dapat mengumpulkan data, mengolah data dan menghasilkan sebuah informasi yang disediakan untuk pihak-pihak tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”.

B. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi menerima sumber data sebagai input dan memprosesnya sebagai informasi sebagai outputnya. Komponen yang terlibat didalam sistem informasi mendayagunakan agar sistem informasi mencapai tujuan.

Komponen sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36)[13], sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5(lima), yaitu :

1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran aau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Sutanto, dkk (2017:2)[14], “Flowchart adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas “ .

Menurut Suleman, dkk (2017:3)[15] , “ Flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Sistem informasi disini meliputi proses, aliran logis, input, output, dan arsip ” .

Berdasarkan kesimpulan diatas Flowchart adalah suatu teknik analisa dengan penyajian secara grafis untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi dalam pola yang jelas, logikal dan ringkas.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Maimunah, dkk (2017:38)[16], menjelaskan bahwa, “Perancangan sistem informasi adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63)[17], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Dari ketiga definisi tersebut peneliti dapat berkesimpulan bahwa perancangan sistem adalah membuat/mengembangkan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah pada sistem terdahulu yang telah di analisis sebelumnya.

Konsep Dasar Internet Of Things (loT)

Definisi Internet Of Things (loT)

Menurut Puspitaningayu (2018:2)[18], “ Internet of Things adalah di mana berbagai perangkat komunikasi digital terhubung pada suatu jaringan internet sehingga pertukaran data menjadi jauh lebih mudah dilakukan dengan begitu luas penerapan ”.

Menurut Hutabarat (2018:2)[19], “ Internet of Things (IoT) adalah istilah yang menggambarkan interkoneksi berbagai objek melalui internet tanpa interaksi manusia dengan manusia ” .

Berdasarkan kesimpulan diatas, Internet of Things adalah beberapa perangkat atau peralatan bisa berkomunikasi digital dengan terhubung ke suatu jaringan internet.

B. Manfaat Internet Of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

1. Sektor Pembangunan

2. Sektor Energi

3. Sektor Rumah Tangga

4. Sektor Kesehatan

5. Sektor Industri

6. Transportasi

7. Perdagangan

8. Keamanan

9. Teknologi dan Jaringan

Teori Khusus

Konsep Dasar RFID

1. Definisi RFID

Menurut Freon Alkapon Ambiri dkk, dalam jurnal Jurnal ELKOMIKA (2016 : 31-46) RFID Merupakan teknologi otomatis identifikasi yang paling murah untuk memudahkan penyebaran informasi menjadi lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi RFId ini yang digunakan oleh penulis adalah untuk diterapkan dalam sistem parkir terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam hal pengenalan kendaraan dan otomatisasi data.

Gambar 2.1. RFId

Konsep Dasar Arduino

1. Definisi Arduino

Menurut Artanto (2017:11)[20],"Arduino adalah sebuah nama dari sistem minimum dengan mikokontroler di dalamnya, yang dilengkapi juga dengan softwarepemrograman untuk mikrokontroler tersebut".

Menurut Mandarani dan Ariani (2016:68)[21] ,"rduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri".


Berdasarkan dua definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan kit elektronik atau papan rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVRdari perusahaan Atmel serta sofware pemrograman yang berlisensi open source.

Gambar 2.2. Arduino Uno

2. Sejarah Singkat Arduino

Arduino berawal di Ivrea, Italia pada tahun 2005 yang dipelopori oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles. Ide dari proyek Arduino ini bermula dari mahalnya komponen perangkat keras elektronik yang tersedia.

3. Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya. Memiliki modul siap pakai (Shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll

a. Soket USB

Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.

b. Input / Output Digital dan Input Analog

Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya, jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

c. Catu Daya

Pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

d. Baterai / Adaptor

Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

4. Penggunaan dan Pemanfaatan Arduino

Kegunaan Arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Arduino bisa digunakan untuk mengontrol LED, mengontrol lampu lalu lintas, bisa juga digunakan untuk mengontrol helikopter, sudah banyak contoh yang sudah pernah dibuat diantaranya MP3 Player, pengontrol motor, mesin CNC, monitor kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, balon udara, pengotrol suhu, monitor energi, stasium cuaca, pembaca RFID, drum elektronik, GPS longger, monitoring bensin, dan masih banyak lagi.

Arduino Uno adalah papan mikorokontroler berbasis ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input/output (di mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM) 6 input analog. Clock speed 16 MHz. Koneksi USB, jack DC, header ICSP, dan tombol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung ke komputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau Baterai.

Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk yang baru pertama kali atau pemula yang ingin mengenal Arduino. Di samping sifatnya yang realibel juga harganya murah.

Spesifikasi board Arduino Uno:

Tabel 2.1. Spesifikasi board Arduino Uno

Konsep Dasar Adaptor

1. Definisi Adaptor

Menurut Nazarudin, dkk (2018:4)[22], “Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.”

Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.

Gambar 2.3. Adaptor

D. Konsep Dasar Absensi

1. Definisi Absensi

Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[1]

Absensi adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja, apakah orang yang bekerja mampu mentaati peraturan yang berlaku

Gambar 2.4. Absensi

Konsep Dasar Stepdown lm2596

1. Definisi Stepdown lm2596

Menurut Fauzi, dkk (2017:22)[23] “Regulator LM2596 adalah sirkuit terpadu monolitik idealnya cocok untuk regulator Buck Converter yang mampu membawa sebuah beban dengan baik. Perangkat ini tersedia dalam kompensasi internal untuk meminimalkan jumlah komponen eksternal serta menyederhanakan desain catu daya.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan LM2596 adalah sirkuit terpadu monolitik yang memiliki karakteristik dan mampu membawa beban dengan baik.

Gambar 2.5. Step Down lm2596

Konsep dasar Sim900a

1. Definisi Sim900a

Menurut Fitriandi dkk (2016)[24], SIM900 GSM/GPRS adalah bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antara pemantau utama dengan Handphone. ATCommand adalah perintah yang dapat diberikan modem GSM/CDMA seperti untuk mengirim dan menerima data berbasis GSM/GPRS, atau mengirim dan menerima SMS. SIM900 GSM/GPRS dikendalikan melalui perintah AT (GSM 07.07, 07.05, dan SIMCOM). AT Command SIM900A AT+Command adalah sebuah kumpulan perintah yang digabungkan dengan karakter lain setelah karakter „AT‟ yang biasanya digunakan pada komunikasi serial. Dalam penelitian ini ATcommand digunakan untuk mengatur atau memberi perintah modul GSM/CDMA. Perintah ATCommand dimulai dengan karakter “AT” atau “at” dan diakhiri dengan kode (0x0d).

Gambar 2.7. Sim900a

Konsep Dasar Liquid Crystal Display (LCD)

1. Definisi Liquid Crystal Display (LCD)

Menurut Suhadi Dkk (2019)[25], Liquid Crystal Dsiplay (LCD) Merupakan papan informasi (displai elektronik) merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Liquid Crystal Display (LCD) salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-Lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD ini merupakan lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-Segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.

Gamabar 2.7. LCD

Definisi Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

Sedangkan menurut Maimunah, Supra Singgih, Anwar Supriyadi (2017)[26]. “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial). Beberapa keunggulan dari MySQL.

Menurut Zomrawi Mohammad, Alsir Mohammad dan Gamaruldeen dalam International Journal of Computer Science and Telecommunications Vol.5 dengan judul Developing a Tracking and Mobile Mapping System (2014:7). “MySQL Is one of the most powerful languages to deal with databases, which facilitates the process of data management to view, add, or delete it by sending a query to the database."

a. Portability: dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi, diantaranya windows, linux, FreeBSD, Mac OS Xserver, solaris, dan asigma.

b. Open source : didistribusikan secara gratis dibawah lisensi dari general public license dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh menggunakan MySQL untuk dijadikan induk turunan yang bersifat close source (komersial).

c. Multi user : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan.

d. Performance tuning : mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menangani quer.

e. Column types : memiliki tipe data yang sangat komplik.

f. Command dan function : memiliki operator dan fungsi penuh yang mendukung select dan where dalam query.

g. Security: memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti tingkat subnet mask,hostname, privilege user dengan system perijinan yang mendetailserta password yang ter-enkripsi.

h. Scalability dan limits : mampu menangani basis data dalam jumlah besar.

i. Localization : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

b. Connectivity: dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, Unix Socket, Named pipes.

c. Interface memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemprograman dengan menggunakan fungsi API.

d. Clients dan tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data sekaligus dokumen petunjuk online.

e.Struktur table : memiliki struktur table yang lebih fleksibeldalam menangani alter table dibandingkan dengan postgre SQL dan oracle.

Gambar 2.7. MySQL

Definisi XAMPP

Menurut Kartini dalam jurnal semnas teknomedia (2015:27-26)[27], “XAMPP Merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis kepada pengguna. XAMPP adalah sebuah web server”.

Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No. 3[28], “Internet adalah menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

Menurut Hidayatullah (2015:127-128)[29], “XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost)”.

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[30] mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[31] mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Hidayatullah (2015:127-128)[29], kata XAMPP sendiri berasal dari:

a. X yang berarti cross platform karena XAMPP bisa dijalankan di Windows, Linux, Mac dan sebagainya.

b. A yang berarti Apache sebagai web server-nya.

Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[32], “Apache web server merupakan web server yang bersifat open source dan mempunyai performance bagus, fleksibel, dan mendukung berbagai macam platform sistem operasi”.

c. M yang berarti MySQL sebagai Database Management System (DBMS)-nya.

Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[32],, “MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database relasional. Perbedaan bahasa ini dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki fitur kendali, sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain”.

d. P yang berarti PHP sebagai bahasa pemrograman yang dipakai.

Menurut Prasetyo dalam jurnal media infotama (2015:13)[32],, “PHP ( Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat serveside, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML ( Hypertext Mark Up Language)”.

e. P yang berarti bahasa pemrograman lain yang bisa dipakai.

Gambar 2.8 XAMPP

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Testing

Menurut Darmawan Agus Arifianto, dkk dalam Jurnal e-Proceeding of Applied Science (2016:191)[33], “Testing adalah tahapan pengujian aplikasi dimana aplikasi diuji dari segi fungsionalitas, kode program”.

Sedangkan arti testing menurut Moch. Fatchur Rozy, dkk dalam Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan (2017:56)[34]adalah “Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan”

Testing menurut peneliti berasal dari kata test artinya uji sehingga testing dapat diartikan serangkaian uji coba atau pengujian sebuah sistem aplikasi untuk melihat fungsi atau ketidak sesuain sistem dengan hasil yang di inginkan.

2. Definisi Blackbox Testing

Berikut ini beberapa pendapat para ahli dalam bukunya mengenai definisi Black Box Testing yang pertama ada Rahardika dkk, “Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pada pengetesan pada spesifikasi fungsional program.” Dan yang terakhir dari Syaban dkk, Black Box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.”

jika diatas diambil dari buku maka ini adalah beberapa definisi Black Box Testing dari jurnal yaitu Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683), “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing.” Sedangkan Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177).

Dari beberapa definisi para ahli diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi perangkat lunak yang berfokus pada fungsi dan hasil akhir.

Konsep Dasar SWOT

1. Definisi SWOT

Peneliti mengambil beberapa definisi analisi SWOT dari beberapa para ahli antara lain sebagai berikut :

a. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:118)[1], SWOT (Strenghts – Weaknesses – Opportunities - Treats) merupakan metode perancanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuataan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu proyek.

b. Menurut Hasbullah, “Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.”

c. menurut Pradana Wibowo Santosa dan Eddy Herjanto dalam Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan (2018:13), adalah “Suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor - faktor yang menjadi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai suatu tujuan dari kegiatan proyek/kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas.

d. Menurut Rangkuti, mengatakan analisa SWOT atau analisis TOWS merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Peneliti menyimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan metode untuk mengidentifikasi empat faktor penting dalam sebuah sistem, empat faktor penting itu adalah kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman.

2. Langkah – Langkah Menyusun SWOT

Menurut Freddy Rangkuti langkah-langkah mudah penyusunan SWOT yaitu sebagai berikut :

a. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT
Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

b. Mengembangkan timeline (Ketepatan waktu)
Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama menyusun SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

c. Membentuk teamwork berdasarkan metode OCAI
Tujuannya adalah untuk menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

d. Kuisoner riset SWOT
Tujuannya dalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).

e. Identifikasi penyebab masalah
Tujuannya adalah untuk menentukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

f. Menentukan tujuan dan sasaran strategis
Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategi berikut sasaran strategi secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

g. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema srategis, dan pemeteran strategis
Tujuannya adalah untuk pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.

h. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT
Tujuannya adalah untuk menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

i. Merumuskan starategi intiantives dan key performanceindicators dalam bentuk tag dan leadindicator
Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk log dan lead

j. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja
Tujuannya adalah untuk mengkualifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam ukuran yang mudah dipahami.

k. Melakukan cascading SWOT
Tujuannya adalah untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau meansurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas, selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingakat individual dalam bentuk kartu individu.

l. Analisis risiko menggunakan key risk indicators
Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

m. Analisis anggaran dan model keuangan
Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

n. Analisis kasus carporate strategi menggunakan SWOT
Pada bagian ini akan diberikan contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dijalankan.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Shadab Khan dalam International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics and Instrumentation Engineering (2014:134)[35], “Requirements elicitation is one of the first activities that tries to define the project scope and elicit user requirements. This activity relies in communication and cooperation between stakeholders which makes collaboration crucial for the success of this activity, especially in global software development projects with distributed teams and stakeholders.”

Yang terjemahannya adalah Persyaratan elisitasi adalah salah satu kegiatan pertama yang mencoba untuk menentukan cakupan proyek dan mendapatkan persyaratan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan kerjasama antara pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi sangat penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim dan pemangku kepentingan terdistribusi."

Sedangkan menurut Prastomo (2014:166)[36], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

a. Elisitasi Tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.

b. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI :

1. M pada MDI itu berarti Mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membua sistem baru.

2. D pada MDI itu berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namnu jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI itu bearti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem dibahas.

c. Elisitasi Tahap III, Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersissa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE,yaitu:

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirrment tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

2. O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

3. E artinya Econimi, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem ?

d. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

N. Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Punaji (2016: 117), ”Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.”

Dalam buku Punaji (2016 :117)[37], Menurut Fraenkel, dkk (2012) “ Literature Review adalah suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti, untuk memberikan gambaran masalah yang akan diteliti, memberikan dukungan teoretis konseptual bagi peneliti, dan juga berguna untuk bahan diskusi atau pembahasan dalam penelitian”.

Dalam buku Punaji (2016:118)[37], Menurut Randolf (2009) mendefinisikan kajian literatur atau kajian pustaka, “As an information analysis and synthesis, focusing on findings and not simply bibliographic citations, summarizing the substance of the literature and drawing conclusions from it.” Kajian literatur itu merupakan suatu analisis dan sintesis informasi, yang memusatkan perhatian pada temuan-temuan dan bukan kutipan bibliografi yang sederhana, meringkas substansi literatur dan mengambil kesimpulan dari suatu isi literatur tersebut.

2. Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2014:45)[38], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabeluntuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinajuan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

a. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

b. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

c. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

1. Penelitian ini dilakukan oleh Eka Budi Setiawan dan Bobi Kurniawan 2015[39], Dari Universitas Komputer Indonesia yang berjudul perancangan sistem absensi kehadiran perkuliahan dengan menggunakan radio frequency identification (rfid) Salah satu permasalahan yang ada pada lingkungan akademik adalah absensi kehadiran kuliah. Seringnya terjadi kesalahan serta banyaknya data absensi setiap matakuliah untuk setiap mahasiswa, menjadikan prosesnya menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Penelitian ini membahas mengenai perancangan sistem absensi kehadiran perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dengan menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) sehingga dapat menjadi pendukung dalam kelancaran proses perkuliahan akademik di UNIKOM.

2. .Penelitian ini di lakukan oleh freeon alkapon imbiri dkk 2016[40], Dari Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung yang berjudul “ Implementasi Sistem Perparkiran Otomatis dengan Menentukan Posisi Parkir Berbasis RFId “Berdasarkan hal itu diperlukan sebuah sistem monitoring parkir yang memudahkan pengendara kendaraan yang hendak parkir. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan merealisasikan model sistem monitoring perparkiran dengan fasilitas pemilihan area parkir menggunakan Teknologi RFId. Perangkat lunak yang digunakan pada sistem ini dirancang dengan menggunakan bahasa C#. Pada sistem ini proses pengambilan data secara kontinyu menggunakan mikrokontroler Atmega16 sebagai komponen kendali utamanya. Pengujian dilakukan secara simulasi pada miniatur perparkiran. Hasil pengujian model sistem perparkiran dapat menampilkan kondisi dari masing-masing area parkir yang ditampilkan pada display. Sistem pengambilan data secara kontinyu menggunakan kartu RFId sistem ini dapat menggantikan operator. Sensor cahaya (LED dan LDR) akan berlogika 1 jika ada mobil yang lewat.

3. Penelitian ini dilakukan oleh Muhammad Rizal Fachri dkk 2015[41], Dari Program Studi Magister Teknik Elektro, Universitas Syiah Kuala yang berjudul “ Pemantauan Parameter Panel Surya Berbasis Arduino secara Real Time “ Pemantauan terhadap parameter keluaran panel surya sangat perlu dilakukan untuk menilai kinerja sebuah panel surya pada kondisi lingkungan yang nyata. Paper ini bertujuan memberikan suatu teknik baru pemantauan secara langsung dan real time terhadap parameter keluaran dari sebuah panel surya yaitu tegangan dan arus pada kondisi lingkungan tertentu. Untuk memenuhi keperluan pemantauan tersebut, sistem pemantauan kinerja panel surya yang dirancang dilengkapi dengan sensor pengukur arus dan tegangan yang telah dikalibrasi, sistem akuisisi data yang diintegrasikan ke spreadsheet Excel menggunakan program aplikasi PLX-DAQ dan kartu memori sebagai penyimpan data cadangan. Perancangan sistem berbasis mikrokontroler Arduino Atmega 328P dan dihubungkan ke komputer melalui port serial RS232.

4. Penelitian ini dilakukan oleh Haris Isyanto dkk 2019[42], Dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta yang berjudul “ Perancangan dan Implementasi Security System pada Sepeda Motor Menggunakan RFID Sensor Berbasis Raspberry Pi “ Alat yang dibuat menggunakan 3 (tiga) buah sistem keamanan, yaitu RFID scanner, RF modul communication, dan GPS function. RFID scanner berfungsi sebagai kunci tambahan, di mana selain kartu (tag) yang didaftarkan tidak ada kartu lain yang bisa digunakan untuk menyalakan relay. RF module communication berfungsi agar apabila pengemudi dan sepeda motor terpisah sejauh n meter, maka mesin sepeda motor akan mati secara otomatis. GPS berfungsi untuk memonitor / melacak di mana lokasi sepeda motor berada. Hasil yang didapatkan pada perancangan alat ini adalah RFID scanner dapat men scan kartu pada jarak 0 – 4 cm dan pada sudut 0 - 60° & 120 - 180°. RF modul dapat berkomunikasi pada jarak 0 – 20 meter tanpa penghalang, dan GPS modul dapat merespon SMS dari pengguna dalam waktu 27 detik dengan tingkat akurasi 10 meter. Kata kunci: Sepeda motor, RFID scanner.

5. Penelitian ini dilakukan ole Engkus dkk 2019[43], Dari Fakultas Universitas Islam Negri (UIN) yang berjudul “ Kualitas Pelayanan Perpustakaan Berbasis Radio Frequency Indentification ( RFId ) Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan perpustakaanberbasis rfid di Dispusipda Jawa barat. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriftif dengan teknik wawancara,observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian bahwa kualitas pelayanan perpustakaan berbasis rfid berdasarkan lima dimensi (tangibles, reliability, responsiveness, ansurance, empathy).Menjawab tantangan tersebut, terhitung sejak tahun 2013, semua aktivitas pelayanan perpustakaan di Dispusipda Jawa Barat telah dilengkapi manajemen perpustakaan berbasis teknologi, yang dipadukan dengan perangkat keras pendukung pengelolaan perpus takaan, yaitu menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFId).

6. Štepǎnka Kub ́ínova dkk 2019[44], from Department of Physics, Faculty of Science, University of Hradec Kralove, Hradec Kralove, Czech Republic,

“ChemDuino: Adapting Arduino for Low-Cost Chemical Measurements in Lecture and Laboratory “ In everyday praxis, we often need demonstration measuring devices (thermometers, pH meters, etc.), with large enough displays to be easily readable from every point in the classroom. Here, we present some of the capabilities of the Arduino platform for the school environment. This microprocessor board can be used for inexpensive construction of measuring devices for demonstrations and experiments performed by students in chemistry

Dalam praksis sehari-hari, kita sering memerlukan alat pengukur demonstrasi (termometer, pH meter, dll.), Dengan tampilan yang cukup besar agar mudah dibaca dari setiap titik di kelas. Di sini, kami menyajikan beberapa kemampuan platform Arduino untuk lingkungan sekolah. Papan mikroprosesor ini dapat digunakan untuk konstruksi murah alat ukur untuk demonstrasi dan percobaan yang dilakukan oleh siswa dalam bidang kimia.

7. Mr. Monishankar Chhetri dkk 2019[45], from University of Petroleum & Energy Studies

“ Implementation of Radio Frequency Identification (RFID) in libraries “ has carried exceptional improvement like automated issue return, security of library materials, inventory control etc. RFID is the latest technology used in libraries for managing the automated library and also for theft detection. The paper highlights that the importance of Implementing RFID system in UPES library and emphasizing its advantages, disadvantages, different component of the system and their standards. The relevant cost of the different component and approximate total cost of implementing an RFID system for a library is given

Implementasi Radio Frequency Identification (RFID) di perpustakaan telah membawa peningkatan luar biasa seperti pengembalian masalah otomatis, keamanan bahan perpustakaan, kontrol inventaris dll. RFID adalah teknologi terbaru yang digunakan di perpustakaan untuk mengelola perpustakaan otomatis dan juga untuk deteksi pencurian. Makalah ini menyoroti bahwa pentingnya Menerapkan sistem RFID di perpustakaan UPES dan menekankan kelebihan, kekurangan, komponen yang berbeda dari sistem dan standarnya. Biaya yang relevan dari komponen yang berbeda dan perkiraan total biaya penerapan sistem RFID untuk perpustakaan diberikan.

8. Liugen Zhu dkk 2019[46], from Indiana University

Impact of the Stringency of Attendance Policies on Class Attendance/Participation and Course Grades “The purpose of this preliminary study was to investigate the impact of three diverse attendance and participation policies in face-to-face and online courses and the effect on students’ final grades in each course.

Tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk menyelidiki dampak dari tiga kebijakan kehadiran dan partisipasi yang beragam dalam kursus tatap muka dan online dan pengaruhnya terhadap nilai akhir siswa di setiap kursus.

9. Mukadam Wasif dkk 2019[47], from Department of Mechanical Engineering, A.I Kalsekar Technical Campus School of Engineering and Technology, New panvel

“ Design of Mini CNC using Arduino uno “This paper gives idea about the CNC engraving machine using Arduino uno. The purpose ofthis mini cnc is to engrave on Acrylic materials with an accuracy and that to be within a low cost. The device is capable of functioning with the computer for defining the cutting geometry. The software is used for controlling the motion of the machine is universal gcode sender (UGS) and defining the geometry of a particular engraving on material the software to be used is inkscape

Makalah ini memberi ide tentang mesin ukiran CNC menggunakan Arduino uno. Itu Tujuan dari mini cnc ini adalah untuk mengukir pada bahan Acrylic dengan akurasi dan harus dalam biaya rendah. Perangkat ini mampu berfungsi dengan komputer untuk mendefinisikan memotong geometri. Perangkat lunak ini digunakan untuk mengendalikan. Gerakan mesin adalah pengirim gcode universal (UGS) dan mendefinisikan geometri ukiran tertentu pada material perangkat lunak yang digunakan adalah inkscape.

10. Zhi-jun Tang dkk 2019[48], from Hunan University of Science and Technology

“ Research on An Improved Fusion RFID Collision Avoidance Algorithm RFID (radio frequency identification) technology is one of the most popular technologies for Internet of Things (IoT) in the present. It has broad market prospects, which is to make full use of a new generation of IT technology in all aspects of life. However, the collision problems of multi-target recognition also inevitably happen in the IoT. An improved BTDFSA algorithm is proposed based on the binary algorithm and the aloha-fusion algorithm. The analyzed and simulated results show that the proposed algorithm is more efficient and achieves better performance “

Teknologi RFID (identifikasi frekuensi radio) adalah salah satu teknologi paling populer untuk Internet of Things (IoT) saat ini. Ini memiliki prospek pasar yang luas, yaitu untuk memanfaatkan sepenuhnya teknologi IT generasi baru dalam semua aspek kehidupan. Namun, masalah tabrakan dari multi-target pengakuan juga pasti terjadi di IoT. Algoritma BTDFSA yang ditingkatkan diusulkan berdasarkan pada algoritma biner dan aloha-fusion. Hasil yang dianalisis dan disimulasikan menunjukkan bahwa algoritma yang diusulkan lebih efisien dan mencapai kinerja yang lebih baik.


BAB III
ANALISA YANG BERJALAN

Gambaran SMK Yapinktek

Sejarah Singkat SMK Yapinktek

SMK Yapinktek secara resmi berdiri pada tahun 2001 dengan jurusan Teknik Mekanis Otomatif dan Teknik Komputer Jaringan. Dengan menempati area seluas 7560 m2, SMK Yapinktek merupakan bagian dari yayasan Nurul Kuncung yang berdiri pada tahun 1985 oleh Ibu Kuncung.

Pemberian nama yayasan nurul kuncung menggunakan nama dari ibu kuncung untuk mengenang jasanya terhadap sekolah yapiktek karena tanah smk tersebut wakaf dari ibu kuncung.

Pada awalnya, yaitu tahun 1985 hanya berdiri MI dan MTS yang sampai sekarang pun masih berjalan. Dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang ada, yaitu lingkungan industri sehingga timbul gagasan untuk menjawab tantangan zaman dan yang sesuai dengan lingkungan industry adalah SMK( Sekolah Menengah Kejuruan).

SMK YAPINKTEK terletak di kelurahan keroncong kec. Jatiuwung kota tangerang, yang dikelilingi oleh beberapa perusahaan, sehingga sangat strategis dalam mengembangkan ilmu teknologi. Dengan peraturan-peraturan yang konsisten disekolah sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan yang kondusif, sehingga suasana kegiatan belajar dapat dirasakan oleh pendidik maupun peserta didik.

Visi dan misi mencetak manusia yang beriman, menguasai teknologi yang siap terjun di lapangan kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja berlandaskan iman,ilmu dan amal. Dengan visi dan misi tersebut dapatlah kita lihat bahwa SMK Yapinktek mempunyai cita-cita luhur yaitu mengembangkan pendidikan islami untuk menjawab tantangan zaman.

Dari tahun 2004 sampai dengan 2008, SMK Yapinktek telah meluluskan siswa sebanyak 400 siswa. Dari semua lulusan tersebut telah tersebar di berbagai industri di tangerang. Pada saat ini jumlah guru yang mengajar pada SMK Yapinktek sebanyak 15 guru dengan staff administrasi 2 orang. Dan sampai saat ini SMK Yapinktek masih dipimpin oleh Bapak Sukarna Madia, S.Si. saat ini jumlah siswa/siswi SMK YAPINKTEK yang berlokasi di JL. Siliwangi kel. Keroncong Kec. Keroncong tangerang berjumlah 343 pelajar yang di bagi menjadi beberapa jurusan diantaranya yaitu :

1. Teknik Komputer Jaringan (TKJ)

2. Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

3. Teknik Industri (TI)

SMK YAPINKTEK dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :

1. Ruang Kepala Sekolah.

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah.

3. Ruang Tata Usaha.

4. Ruang Guru.

5. Ruang Kelas.

6. Laboratorium Komputer.

7. Ruang Praktek Komputer Jaringan.

8. Ruang Praktek Kendaraan Ringan.

9. Ruang Praktek Bangunan.

10. Ruang Piket.

11. Perpustakaan.

12. Gudang.

13. Masjid.

14. Lapangan Badminton.

15. Lapangan Futsal.

16. Toilet Guru.

17. Toilet Siswa.

Struktur Organisasi SMK Yapinktek


Struktur organisasi pada SMK Yapinktek Tangerang disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada SMK Yapinktek Tangerang adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Yapinktek Tangerang

Visi dan Misi

Visi

SMK YAPINKTEK Keroncong Tangerang menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan berwawasan internasional sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menuju komunitas pendidikan yang professional,berbudi pekerti dan mandiri

Visi tersebut mencerminkan cita-cita sekolah memiliki ketaqwaan yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi yang ada pada saat ini, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

Misi

a. Meningkatkan kinerja kepala sekolah, guru, staf serta meningkatkan disiplin siswa agar terbentuk pribadi dan menyiap tenaga pengajar yang handal dan professional.

b. Melengkapi lab dan bengkel dengan mesin-mesin terbaru sebagai sarana praktek.

c. Menciptakan lulusan yang mampu memenuhi tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk pengembangkan dirinya.

d. Menghasilkan tamatan yang memiliki kopetensi tinggi, Mampu bersaing di tenaga kerja nasional dan internasional untuk meningkatkan SDM.


Gambar 3.2. Logo Sekolah

Tugas dan tanggung jawab sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besarnya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut

2. Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku

3. Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa disekolah

4. Membina Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS)

5. Melaksanakan urusan Tata Usaha(TU)

6. Membina kerja sama dengan orang tua siswa, masyarakat dan instansi terkait

Tugas dan tanggung jawab sekolah

Di dalam berlangsungnya tugas sekolah maka unsur manusia merupakan unsur penting, karena kelancaran jalanannya pelaksanaan program sekolah senagt ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya

Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih dalam mengenai tugas pengelolah sekolah yang mencangkup komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepada sekolah diantaranya urusan kurikulum,kesiswaan, sarana prasarana, humas(hubungan masyarakat), tanggung jawab guru, tanggung jawab wrakil kelas dan tata usaha sekolah. Karena bagaimana lengkap dan modernya fasilitas yang berupa gedung, perlengakapan, alat kerja, metode-metode kerja dan dukungan masyarakat akan tetapi apabila manusia-manusia yang bertujuan menjalankan program sekolah itu kurang berpatisipasi, maka akan sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikemukakan

Komite Sekolah

Tugas-tugas komite sekolah

a. Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepada orang tua siswa dengan cara memusyawarahkannya

b. Koordinasi dengan instansi terkait

c. Merencanakan pembangunan dan kegiatan sekolah

Kepala Sekolah

Kepala Sekolah selaku mempunyai tugas

a. Menyusun perencanaan.

b. Mengorganisasikan kegiatan

c. Mengarahkan Kegiatan

d. Mengkoordinasikan kegiatan

e. Melaksanakan Pengawasan

f. Melakukan evakuasi terhadap kegiatan.

g. Menentukan KEbijaksanaan.

h. Mengadakan Rapat.

i. Mengambil keputusan.

j. Mengatur proses belajar mengajar.

k. Mengatur administrasi,ketatausahaan, siswa sarana dan prasana, keuangan.

l. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum mempunyai tugas :

a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

b. Menyusun dan menjabarkan tugas guru dan jadwal pelajaran.

c. Mengatur penyusunan program pengajaran(program semester,program satuan pelajaran, persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum).

d. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.

e. Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, laporan kemajuan belajar siswa

f. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran

g. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

h. Mengatur pembagian MGMP dan Koordinator Mata pelajaran.

i. Mengatur Mutasi SIswa.

j. Melakukan supervise administrasi dan akademis.

k. Menyusun Laporan.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai tugas:

a. Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanakan 7K(keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kesehatan, kerindangan).

c. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS.

d. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.

e. Menyeleksi siswa untuk diusulkan beasiswa.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana mempunyai tugas:

a. Merencangakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.

b. Merencanakan program pengadaannya.

c. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.

d. Mengolah perawatan, perbaikan dan pengisian.

e. Mengatur pembukuan).

f. Menyusun Laporan.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat

Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas :

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran komite sekolah.

b. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.

c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah(gebyar pendidikan).

d. Menyusun laporan.

Guru BP

Guru BP bertugas sebagai berikut:

a. Melakukan pembinaan terhadap siswa.

b. Membuat dan melaporkan keluhan-keluhan siswa

c. Membuat dan menyampaikan surat kepada para wali murid.

Dewan Guru

Dewan Guru bertugas:

a. Menyusun dan mengimplementasikan kurikulum.

b. Menyusun bahan proses belajar mengajar.

c. Membuat rencana peningkatan belajar siswa.

d. Menyusun dan melaporkan soal ujian tiap semester.

e. Membuat standar penilaian sekolah.

Wali Kelas

Wali kelas adalah guru yang mendapat tugas tambahan dari kepala sekolah untuk menjadi wali kelas(orang tua kedua di sekolah) bertugas :

a. Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran.

b. Pembuatan statistik bulanan siswa perkelas.

c. Penyusunan jadwal pelajaran kelas.

d. Pencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan.

e. Pencatatan daftar nilai siswa.

f. Pencatatan alamat siswa.

g. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

h. Pencatatan mutasi siswa.

Siswa

Siswa bertugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan proses belajar.

b. Mentatai semua peraturan yang diterapkan sekolah.

c. Membayar semua proses administrasi sekolah.

d. Mengikuti kegiatan ekstrakuler yang dilaksanakan sekolah

e. Mengikuti ujian sekolah.

Analisa Sistem

Flowchart Sistem yang Berjalan


Sistem yang berjalan pada Sekolah SMK YAPINKTEK TANGERANG saat ini masih berjalan secara manual khususnya pada proses Absensi.

Gambar 3.3. Flowchart Sistem Ynag Berjalan

Sistem yang berjalan pada SMK YAPINKTEK :

1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Seleai” pada aliran proses flowchart sistem penyampaian yang berjalan.

2. 2 (dua) simbol processing, yang menyatakan proses : Guru melakukan pengecekan absen sesaat sebelum melakukan absen kepada siswa dan siswi.

3. 2 (dua) simbol input, yang menyatakan output : Guru melakukan pengabsenan pada siswa dan siswi yang sudah hadir di kelas.

4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan mengambil sebuah keputusan jika “Iya” dan “Tidak”, yaitu : apakah siswa/siswi yang ada di kelas hadir. Jika “tidak” maka akan di nyatakan tidak hadir dan di lanjutkan ke siswa/siswi yang lain. Jika “Iya” maka akan di nyatakan hadir dan di lanjutkan ke siswa/siswi yang lain.

5. 1 (satu) simbol offline stroge, yang menyatakan arsip  : Guru akan menyimpan data siswa/siswi yang hadir dan tidak hadir.

Perancangan Alat

Pada perancangan ini, yang akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak ( software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting. Karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Perancangan ini memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

1. Personal computer (PC)

2. Software Arduino 1.8.1

3. VB.net

4. Xampp

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan :

1. RFId rc522

2. Arduino UNO

3. Kartu RFId

4. Modul step down lm2596

5. Adaptor

6. Sim900a

Konsep perancangan alat keras

Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika yang dibutuhkan sebagai berikut:

Gambar 3.4. Diagram blok

Berikut diagram blok rangkaian keseluruhan alat :

Keterangan dan penjelasan diagram blok diatas adalah sebagai berikut :

1. Catu Daya

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptors switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 6 volt dan 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7806 dan LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7806 yang menghasilkan tegangan +6 volt, dan LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor servo dan rangkaian sistem mikrokontroller.

Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan mikrokontroler harus stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai mikrokontroller sehingga tidak terjadi drop tegangan saat mikrokontroler dioperasikan.

Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat pengukur suhu ruangan ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.

2. Step down lm2596

Dalam sistem yang dibuat ini menggunakan 1 buah stepdown lm2596, dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Input voltage: 4V-35V

b. Input Current: 3A (max.)

c. Output voltage: 1.23V to 30V

d. Output Current : 5A (tested at 5 Volt DC)

e. Switching frequency: 150kHz

f. Load regulation: +- 5%

g. Working temperature: -40C to +85C

h. Rectification mode: non-synchronous rectification

i. Conversion efficiency: 92%

j. Output ripple: 30mV(max.)

k. Voltage regulation: +/- 2.5%

l. Overall dimensions: 48mm x 23 mm x 14 mm

3. Arduino Uno

Sebagai perangkat untuk menghubungkan sensor, pengendalimikro single-board yang bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

4. Liquid Crystal Display (LCD)

Untuk menampilkan informasi, suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.

5. Tag RFId

Merupakan sebagai alat input, yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFIDberisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya.

6. Modul RFId

Merupakan perangkat penerima sinyal, merupakan sutu teknik identifikasi ibyek yang dilakukan dengan menggunakan pancaran gelombang radio.

7. Sim900a

Sebagai perangkat untuk mengirim sms, calling, transfer data melalui GPRS & fungsi DTMF. Module GSM – GPRS dengan chip Sim900A dari simcomm yg sudah dilengkapi dengan antenna.

Konsep Perancangan Perangkat Lunak

1. Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno

a. Arduino IDE

Untuk Memprogram Mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE(Integrated Development Environment) karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah di mengerti karena menggunakan bahasa C, selain Software Arduino IDE untuk memasukkan program kedalam sebuah mikrokontroler ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.0.5 dan Ardunio Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan di dalam mikrokontroler. Adapun langkah-langkahnya, yaitu :

b. Instalasi Driver USB

Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7, Vista atau XP:

1. Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

2. Klik pada Start Menu dan buka Control Panel

3. Di dalam Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.

4. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”

5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.

6. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.

7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNO.inf”.

c. Membuat Project Baru


Buka Software Arduino yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.5 Membuka Software Arduino


Kemudian akan muncul tampilan layer untuk menulis listing program dapat dilihat pada gambar

Gambar 3.6 Tampilan IDE Arduino

d.Mengecek listing program


Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verify, dapat dilihat pada gambar 3.14 diatas.

Gambar 3.7 untuk mengecek listing program

e. Menentukan koneksi port

Pada pemrograman ini perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui komunikasi serial, pada gambar berikut.

Gambar 3.8 koneksi port diatur pada COM6

f. Save as listing program dan pemilihan board yang digunakan


Setelah selesai menuliskan listing program klik Save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan board yang digunakan, pilih menu pilih Tools - Board yang sesuai dengan board Arduino yang dipakai, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.9 Pemilihan board

g. Upload program

Tahapan terakhir memasukkan program kedalam mikrokontroler, klik menu Upload, bisa dilihat pada gambar.

Gambar 3.10 Upload Program

Aplikasi Dekstop

Visual Basic.Net

Software Visual Basic.NET Merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan sebagai software untuk merancang sebuah interface dalam sistem ini. Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan visual basic.Net dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

Gambar 3.12 Memualai Visual Basic.Net

Pada saat membuka Aplikasi visual basic.Net pilihlah Microsoft Visual Basic 2010 Express, untuk membuat aplikasi yang akan digunakan dapat menggunakan Visual Basic.Net, disini penulis menggunakan visual basic versi 2010. Tampilan awal visual basic.Net dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.13 Tampilan Visual Basic.Net

Gambar 3.14 Membuat project Baru Dengan VB.Net

Gambar 3.15 Tampilan Awal Windown form Pada VB.Net

Analisis SWOT

Metode analisis SWOT

Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang akan dibuat sehingga mampu merancang prototype yang diinginkan oleh PT. Sari Sarana Kimiatama yang dapat dilihat keterangannya di bawah ini.

Gambar 3.1 Tabel SWOT

Strenght

( S )

1. Dapat memberikan kemudahan untuk guru dalam mengabsen siswa.

2. System rancangan prototype dibuat semudah mungkin agar guru dan orang tua memahami system kerjanya

3. Orangtua dapat dengan mudah memonitoring anaknya.

4. Tidak mengganggu proses belajar mengajar.

Weaknes

( W )

1. Kartu absensi hilang tidak bisa absen.

Opportunirties

( O )

1. Prototype ini merupakan inovasi baru pada sekolah SMK Yapinktek tangerang.

2. Kedisiplian siswa akan lebih baik.

3. Komponen yang digunakan mudah didapat.

Threats

( T )

1. Siswa masih bisa menitipkan absen kepada temannya.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.

Tabel 3.2 Matriks Analisi SWOT yang berjalan

Permasalahn Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalah Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab ditempat observasi, perlunya sistem yang dapat memudahkan proses absensi bagi guru.

Setelah mengamati dan meneliti permasalahn yang ada dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sebuah sistem absensi siswa yang dapat memudahkan guru dalam mengabsen siswa.

2. Bagaimana orangtua siswa mengetahui bahwa anaknya masuk sekolah atau tidak.

3. Bagaimana proses absensi dengan prototype ini agar lebih efektif dibanding dengan cara konvesional.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalah yang ada, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahn yang dihadapi, antara lain :

1. Merancang alat absensi siswa dengan rfid berbasis ardino uno agar guru dapat dengan mudah memantau siswa dan tidak perlu lagi dilakukan absensi secara manual.

2. Orang tua akan menerima Notifikasi berupa SMS Getway, agar memudahkan orang tua memonitoring, apakah anaknya masuk atau tidak masuk sekolah.

3. Dengan menggunakan rancangan prototype ini seharuskan akan lebih efektif dikarnakan proses dalam absensi siswa ini sangan efisien dan menghemat waktu, karna guru tidak harus lagi memanggil satu persatu siswa dan di tulis secara manual.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang di inginkan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasrifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan tabel 3.5 terdapat 1 nonfunctional opsinya Inessential (I) dan 3 functional opsinya Inessential (I) harus dieliminasi. Semua requirement tersebut adalah bagian dari sistem yang dibahas, namum sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem Prototype Rainfall Detection and Information Technlogy dapat bekerja dengan baik.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel elisitasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan.

2. D pada MDI artinya Desirable (Diinginkan atau tidak terlalu penting). Maksudnya adalah elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi). Maksudnya adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

Berikut tabel Elisitasi Tahap III tersebut :

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

1. T (Technical)

Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?

2. O (Operational)

Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimanakah cara kerja dari sistem yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

3. E (Economic)

Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem.

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

a. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

b. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

c. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat menjadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Prototype pemanen ikan. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dapat dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV
UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa motor DC, Relay dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Pengujian rangkaian catu daya dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Seperti gambar dibawah ini.

TESTING LED BAB 4

Gambar 4.1. Pengujian Input Rangkaian Catu Daya

Selanjutnya dicoba pengukuran yang kedua diperoleh besarnya tegangannya yaitu 11,7 seperti gambar dibawah ini :

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.2. Pengujian Output Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.2 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya.

Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

a. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output untuk rangkaian mikrokontroller berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.72 volt DC.

b. Hasil pengukuran keluaran dari IC regulator dua yaitu merupakan tegangan untuk driver motor IC L293 sebagai Vcc pada pin 16 dan tegangan untuk motor DC yang di pasang pada IC L293 di pin 8 sebasar 4.72 volt.

c. Hasil pengukuran keluaran dari IC regulator tiga yaitu merupakan tegangan untuk sensor fingerprint sebesar 4.72 volt.

d. Hasil pengukuran keluaran dari IC regulator empat yaitu merupakan tegangan output untuk motor dc sebesar 4.88 volt.

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

2. Pengujian Lampu Indikator

Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3.Pengujian rangkaian lampu led

Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.4. Listing program pengujian lampu led blink

Program diatas akan dijalankan secara terus menerus selama arus listrik mengalir, dikarenakan program yang dipakai adalah tipe blink tampa ada device yang mengontrolnya. Dan adapun hasil ujicobanya dapat dilihat pada gambar 4.5 dan gambar 4.6 sebagai berikut.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.5. Pengujian lampu led Sebelum

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.6. Pengujian lampu led Sesudah

3. Testing/ uji coba Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya penggunaan buzzer adalah untuk menghasilkan getaran suara ketika sistem mendeteksi adanya scan yang dilakukan oleh aplikasi android ke sebuah qrcode.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.7. Rangkaian buzzer

Buzzer memiliki dua pin yaitu satu pin untuk tegangan positif dan satunya lagi ground, ketika pin positifnya langsung dihubungkan dengan arduino maka buzzer tersebut akan menghasilkan suara yang kecil dan sehingga bisa memberikan sebuah indikator ketika proses akan dilakukakan oleh sistem.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.8. Listing Program buzzer

Rangkaian Lcd Display 16x2

LCD karakter adalah suatu modul yang berfungsi sebagai display yang dapat menampilkan karakter alpha numeric yang memiliki 16 kolom dan 2 baris karakter. LCD ini memiliki warna dasar hijau dan karakter berwarna hitam dengan menggunakan backlight. LCD ini berbasis HD44780 dengan supply tegangan sebesar 5V DC. Dengan menggunakan lcd karakter 16x2 display segala intruksi yang akan dilakukan akan ditampilkan pada waktu yang telah ditentukan, baik itu pada kondisi bahaya maupun intruksi-intruksi yang akan dilakukan selanjutnya, gambar dibawah ini menunjukan bagaimana sebuah lcd karakter 16x2 display dihubungkan dengan arduino.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.9. Rangkaian lcd karakter 16x2 display

Ketika lcd karakter 16x2 display sudah dihubungkan dengan sebuah arduino, lcd karakter 16x2 display tidak bisa langsung digunakan untuk menampilkan pesan, agar dapat digunakan seperti apa yang diinginkan, harus di upload program terlebih dahulu kedalam arduino agar dapat menampilkan karakter. Listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut:

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.10. Listing Program Lcd

Listing program yang terdapat pada garis hitam diatas adalah untuk baris pertama yaitu sebuah pustaka atau Library bahasa pemrograman arduino, sedangkan baris selanjutnya adalah mendeklarasikan lcd karakter pada pin mikrokontroller, terdapat 4buah pin yang digunakan yaitu pin (A4,A5, Gnd, Vcc). Sedangkan gambar berikut adalah listing program untuk menampilkan pesan ketika arduino mendapat inputan dari sensor ultrasonik. Adapun listing programnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

Sistem Yang Diusulkan

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak ( software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.11. Listing Program Keseluruhan

Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

penulisan listing program harus diawali dengan kode:

int lcdColumns = 16;

int lcdRows = 2;

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, lcdColumns, lcdRows);

#define RST_PIN 9

#define SS_PIN 10

MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);

String read_rfid;

String ok_rfid_1="89e85f29";

String ok_rfid_2="f1254c79";

int led = 7;

int buzzer = 6;

Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai fungsi untuk format untuk pengalatan port dan jaringan gsm Shield dapat dilihat pada baris program berikut ini.

#include <SPI.h>

#include <MFRC522.h>

#include <LiquidCrystal _I2C.h>

Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

void setup() {

Serial.begin(9600);

while (!Serial);

SPI.begin();

mfrc522.PCD_Init();

lcd.init();

lcd.backlight();

pinMode(led, OUTPUT);

pinMode(buzzer, OUTPUT);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(" *TEMPELKAN ");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(" *IDCARD ANDA ");

}

Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

void loop() {

if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())

return;

if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())

return;

dump_byte_array(mfrc522.uid.uidByte, mfrc522.uid.size);

Serial.println(read_rfid);

if (read_rfid==ok_rfid_1) {

kartu1();

}

Serial.println(read_rfid);

if (read_rfid==ok_rfid_2) {

//ok, open the door.

kartu2();

}

}

Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.

Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

1. Void setup() { }

yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

2. void loop( ) { }

yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup ( void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan. Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

a. pinMode

digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

b. digitalWrite

digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

Prosedur Komunikasi Serial Menggunakan Visual Basic.Net

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari sebuah komunikasi melalui SerialPort dengan memanfaatkan kabel USB untuk menghubungkan interface visual basic.Net dan sebuah sistem mikrokontroller, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.28 dan 4.29 berikut ini.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.12. Kondisi form visual basic.net sebelum lampu dinyalakan

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.13. Kondisi form visual basic.net sesuadah dinyalaka

Hal yang pertama dilakukan adalah rancanglah sebuah form seperti terlihat pada gambar diatas, dengan memanfaatkan 2 buah CommandButton, 2 buah OvalShape, dan satu buah SerialPort. 2 CommandButton digunakan sebagai tombol untuk mematikan dan menghidupkan lampu, OvalShape digunakan sebagai indikator pada form interface dan dimana ketika sebuah tombol nyalakan lampu akan berubah menjadi warna hijau dan sebaliknya ketika tombol matikan lampu ditekan akan berubah menjadi warna putih, sedangkan SerialPort difungsikan sebagai komponen untuk mengalamati port koneksi ketika sebuah mikrokontroller dihubungkan, hasil dari uji coba dapat dilihat pada gambar 4.30 dan 4.31 sebagai berikut.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.14. Keadaan lampu sebelum dinyalakan

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.15. Keadaan lampu ketika dinyalakan

1. Listing Program Visual Basic.Net

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.16. Listing program vb.net untuk pengujian komunikasi serial

2. Listing Program Mikrokontroller

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.17. Listing program Arduino untuk pengujian komunikasi

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

TESTING LED 2BAB 4

Rancangan program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

Perancangan program Visual Basic.Net

1. Perancangan form utama ini dimaksudkan untuk tampilan awal programvisual basic.Net ketika pertama membuat program pada visual basic.net dapat terlihat seperti gambar berikut

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.19. Membuat Project Baru Form Utama

Dan aturlah property nya seperti yang terlihat pada table berikut ini.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.20. Form utama

Setelah mengatur propertinya maka tampilan form utama ketika dijalankan akan seperti terlihat pada gambar berikut

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.21 Tampilan Form Utama saat di jalankan

2. Percancangan Form Login

Sebelum masuk ke menu utama, maka form yang pertama kali akan tampil adalah form login seperti tampak pada gambar di bawah ini.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.22 Membuat Project Untuk Login

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.23 Tampilan Form Login ketika Dijalankan

Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat listing program ditulis seperti yang terlihat pada gambar berikut.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.24. Tampilan listing program pada Ide Arduino

Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> meng upload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.25 berikut.

TESTING LED 2BAB 4

Gambar 4.25. Proses upload program kedalam mikrokontroller

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras ( Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. Arduino uno.

b. Laptop : Asus CORE i3 14 inch, RAM 2GB

c. Rfid modul

d. Tag Rfid

e. Adaptor

f. Modul Stepdown lm2596

g. Buzzer

h. Lcd display

i. Rangkaian Elektronika

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak ( software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

a. IDE Arduino 1.0.5

b. Vb.net

c. Xampp

d. Microsoft Office 2007

e. Google Chorme

Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan module Rfid, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu komunikasi interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program

2. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat

3. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain

Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan atau error

Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada vb.net hanya mengalami lambat saat dijalankan, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam menulis listing programnya.

Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan testing terhadap keseluruhan dan komunikasinya. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga alat absensi dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel: 4.1. Pengolahan Jadwal proses pembuatan sistem

Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem keamanan lemari file pada kecamatan cikupa kab. tangerang adalah.

Tabel: 4.3. Estimasi biaya yang dikeluarkan

No

Nama Alat dan Komponen

Harga Satuan

Jumlah

Total

1

Arduino UNO

200.000

1

200.000

2

Tag Rfid

5000

10

50.000

3

Lampu LED

500

10

5.000

4

Modul Rfid

70000

1

70.000

5

Stepdown lm2596

20000

1

20.000

6

Adaptor

3500

1

35.000

7

Sim900a

200.000

1

200.000

8

Black Box

30000

1

30.000

9

Lcd Display

20000

1

20.000

10

Kabel

500

30

15000

11

Buzzer

50.000

1

50.000

Total Keseluruhan

Rp 695.000

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan penelitian dan mencoba memecahkan masalah yang ada, maka mendapatkan beberapa kesimpulan antara lain :

1. Guru lebih efesien mengabsen siswa dan tidak perlu melakukan cara yang manual dalam mengabsen.

2. Guru dan wali murd jadi lebih mudah untuk memonitoring anak didiknya.

3. Wali murid akan menerima informasi berupa notifikasi saat siswa sudah melakukan absen, sehingga wali murid tida perlu menanyakan perihal siswa masuk atau tidak.

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut :

1. Sistem ini tidak dapat bekerja jika tanpa sumber listrik.

2. Sistem ini tidak dapat bekerja jika kartu dari siswa tersebut hilang atau rusak.

3. Sistem ini juga menggunaka pulsa jika orangtua ingin menerima notifikasi .

4. Sebaiknya sebelum meninggalkan sistem absensi selalu dicek kembali apakah di LCD telah menampilkan sukses atau belum.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Mulyati, Tarmizi Rasyid, Angga Panugali, 2018. “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang”. CERITA ISSN: 2356-5195 Vol 4 No 2 Agustus 2018.
  2. Sutrisno, Ningsih Rohmawati, 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Konsultasi Akademik Mahasiswa Jurusan Berbasis Web Pada STMIK Prastikom”. CERITA ISSN: 2461-1417 Vol 4 No 2, Agustus 2018
  3. Alfeno Sandro, Sudarto Ferry, Maulana Ihsan, 2016. “Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Sebagai Model Penunjang Keputusan Penerimaan Mahasiswa Program Studi Ground Handling Airlines Pada Universitas Muhammadiyah Tangerang”. SENSI ISSN: 2461-1409 Vol 2 No 2 Agustus 2016.
  4. 4,0 4,1 Hutahaean, J. 2015. “Konsep sistem informasi”. Deepublish.
  5. Amin, Rahul. 2017. “Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Smk Budhi Warman 1 Jakarta”. Jakarta: Stimik Nusa Mandiri Jakarta. Jurnal Imu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer Vol. 2. No. 2 Februari 2017 E-ISSN: 2527-4864.
  6. Azizah, Nur dkk. 2017. “Perancangan Sisstem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softe Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)”. Tangerang : STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 Agustus 2017 ISSN 2461-1409.
  7. 7,0 7,1 Sunarya Abas, Lusyani. Mukti Budiarto dan Jasmine Dara Assyifa. 2015. “Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja. CCIT Journal. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1 : 80-81.
  8. Susanti, Melan. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMK Pasar Minggu Jakart”. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Jurnal Informatika. ISSN: 2355-6579. Vol.3 No.1 : 92.
  9. Maniah dan Dini Hamidin. 2017. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.
  10. Boyke Fitriadi. 2014. “Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Transaksi Pembelian Bahan Baku Pada Pt. Bumi Bersama”. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.
  11. Sri Rahayu, Nur Azizah, Rizky Ferlyawan. 2018. “Implementasi sistem informasi pada E-Recruitment calon karyawan”. Jurnal SENSI Vol.4 No.2
  12. Nur Azizah, Sri Rahayu, Yuniar Putri, D.S. 2016. “Sistem Informasi Aircraft Maintenance Engineer Lisence (AMEL)Berbasis WEB Application Pada PT.GMF Aeroasia Cengkareng”. Jurnal SENSI Vol.2. No.1.
  13. Hisbanarto, Y. V. (2014). “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. Sutanto, P., Setiawan, A. And Setiabudi, D.H., 2017. “Perancangan Sistem Forecasting Di Perusahaan Kayu Ud. 3g Dengan Metode Arima”. Jurnal Infra, 5(1), Pp.325-330.[10]
  15. Suleman, A.T.C., Tinangon, J.J. And Pontoh, W., 2017. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pelumas (Studi Kasus Pada Pt. Fajar Indah Kusuma”). Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(01).
  16. Maimunah,David Ericson Manalu,Dian Budi Kusuma. 2017 . “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN:23023805
  17. Rini, Puput Puspito, Muchamad Iqbal dan Dwi Puji Astuti. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan dan Lanjutan:Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global”. Jurnal Sisfotek Global. Vol.6 No.1:63-68.
  18. Puspitaningayu, P., Widodo, A. 26And Yundra, E., 2018. “Wireless Body Area Networks Dan Pengaruhnya Dalam Perkembangan Teknologi M-Health”. Inajeee: Indonesian Journal Of Electrical And Eletronics Engineering, 1, Pp.24-30.
  19. Hutabarat, D.P., 2018. “ Aplikasi Berbasis Iot Untuk Pemantauan Posisi Pada Area Tertentu Dengan Menggunakan Gps Dan Ip Camera”. Teknik Dan Ilmu Komputer, 7(27).
  20. Artanto, Dian. 2017. “Interface Sensor dan Aktuator Menggunakan Proteus, Arduino, dan Labview”. Yogyakarta: CV Budi Utama.
  21. Mandarani, Putri dan Reza Ariani. 2016. “Perancangan Sistem Deteksi Asap Roko Menggunakan Layanan Short Message Service (SMS) Alert Berbasis Arduino”. Jurnal TEKNOIF Vol. 4, No. 2, Oktober 2016.
  22. Nazarudin, A. And Nuryadi, S., 2018. “Sistem Kendali Pintu Dan Peralatan Listrik Otomatis Dengan Sensor Pir Dan Sms Gateway Sebagai Pengunci Sistem (Doctoral Dissertation, University Of Technology Yogyakarta)”.
  23. Fauzi, Harry Wijaya, Erwin Susanto, dan Prasetya Dwi Wibawa. 2017. “Realisasi Modul Kendali Posisi Dengan PID Untuk Mendukung Praktikum Dasar Sistem Kontrol. E-Proceeding of Engineering. Vol 4 No 1:22.”
  24. Fitriandi Afrizal, Komalasari Endah, Dan Gusmedi Herri. 2016. “Rancang Bangun Alat Monitoring Arus dan Tegangan Berbasis Mikrokontroler dengan SMS Gateway”. Universitas Lampung.
  25. Suhadi, Ramdani, Tomi Yolanda Rahmat., 2019. “Rancang Bangun Alat Ukur Bahan Bakar Minyak (BBM) Berbasis Arduino Uno Mneggunakan LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)”. Jurnal Gerbang,Volume 9 No.1 2019.
  26. Maimunah,David Ericson Manalu,Dian Budi Kusuma. 2017 . “Perancangan Prototype Visual pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi pada PT.Sulindafin”. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017 ISSN:23023805. Diakses pada tanggal 19 Maret 2018.
  27. Kartini Kartini, Budi Utami Fahnun, Dewi Pratiwi. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Jurnal Semnas Teknomedia. ISSN : 2302-3805, 27-25 – 27-34.
  28. Rahardja, Untung, Muhamad Yusup, Ana Nurmaliana. “Penerapan Ilearning Survey (Isur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja Vol.7 No.3 Mei 2014 jurnal CCIT”.
  29. 29,0 29,1 Hidayatullah, Priyanto., dan Jauhati Khairul K. 2015. “Pemrograman WEB. Bandung: Informatika Bandung”.
  30. Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. “ Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web”. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
  31. Sri Rahayu, Nur Azizah, Rizky Ferlyawan. 2018. “Implementasi sistem informasi pada E-Recruitment calon karyawan”. Jurnal SENSI Vol.4 No.2
  32. 32,0 32,1 32,2 Fauzi, Harry Wijaya, Erwin Susanto, dan Prasetya Dwi Wibawa. 2017. “Realisasi Modul Kendali Posisi Dengan PID Untuk Mendukung Praktikum Dasar Sistem Kontrol. E-Proceeding of Engineering. Vol 4 No 1:22.”
  33. Fauzi, Harry Wijaya, Erwin Susanto, dan Prasetya Dwi Wibawa. 2017. “Realisasi Modul Kendali Posisi Dengan PID Untuk Mendukung Praktikum Dasar Sistem Kontrol. E-Proceeding of Engineering. Vol 4 No 1:22.”
  34. Rozy, Moch. Fachtur, A. Prasita Nugroho, dan Moch. Nurcholis. 2017. “Aplikasi Pelayanan Dan Pengelolaan Data Bengkel Secara Elektronik Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.2 No.1 Maret 2017. ISSN : 2503-1945.
  35. Khan, Shadab, Aruna B Dulloo dan Meghna Verma. 2014. “Systematic Review of Requirement Elicitation Techniques”. International Journal of Information and Computation Technology, Vol. 4, No. 2. ISSN : 0974-2239
  36. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Jakarta: Jurnal Faktor Exacta”
  37. 37,0 37,1 Setyosari, Punaji. 2016. “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Prenadamedia”
  38. Hermawan, Asep. 2014. "Penelitian Bisnis." Jakarta : Grasindo.
  39. Budi Eko dan Kurniawan Bobi. 2015. Perancangan sistem absensi kehadiran perkuliahan dengan menggunakan radio frequency identification (RFID). jurnal CoreIT, Vol.1, No.2. Jl.Diaputikur 112 Bandung
  40. Freeon Alkapon dkk. 2016. Implementasi sistem perpakaran otomatis dengan menentukan posisi parkir berbasis RFID. Jurnal Elkomika : Bandung
  41. Fachri Rizal M dkk.2015. Pemantauan parameter panel surya berbasis arduino secara real time. jurnal rekayasa elektika Vol.11 No.4
  42. Isyanto Haris dkk.2019.Perancangan dan Implementasi Security System pada Sepeda Motor Menggunakan RFID Sensor Berbasis Raspberry Pi.Jurnal Elkomika : Bandung
  43. Engkus dkk.2019. Kualitas pelayanan perpustakaan berbasis radio frequency identification (RFID).jurnal ilmu administrasi kebijaksanaan Vol.10 No.1 : jawa barat
  44. Štepǎnka dkk.2019.Adapting Arduino for Low-Cost Chemical Measurements in Lecture and Laboratory.journal IRJET
  45. chhetri m dkk.2019.Implementation of Radio Frequency Identification (RFID) in libraries.Journal of the Scholarship of Teaching and Learning, Vol. 19, No. 2
  46. zhu liugen dkk.2019.Impact of the Stringency of Attendance Policies on Class Attendance/Participation and Course Grades.Vol. 19, No. 2 : Indiana University
  47. wasif mukadam dkk.2019.Design of Mini CNC using Arduino uno.journal of enggineering Vol.6
  48. zhi jun dkk.2019.Research on An Improved Fusion RFID Collision Avoidance Algorithm.Journal of Communications Technology, Electronics and Computer Science, Issue 22

Contributors

Admin, Hadi Febriyadi