SI1133469008

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH

PADA RS SARI ASIH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133469008
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH

PADA RS SARI ASIH

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469008
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto,S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH

PADA RS SARI ASIH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469008
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Fredy Susanto,M.Kom., CCNA., MTCNA)
   
(Asep Saefullah,S.Pd., M.Kom)
NID : 04051
   
NID : 06121

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH

PADA RS SARI ASIH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133469008
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN

SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH

PADA RS SARI ASIH

Disusun Oleh :

NIM
: 1133469008
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1133469008

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Teknologi di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini sudah sangat berkembang, dunia kedokteranpun sudah semakin modern dengan adanya alat-alat yang sudah terkomputerisasi. Hal ini dapat membantu dan mempermudah pekerjaan dokter dalam menganalisa penyakit. Banyak alat-alat kesehatan yang canggih digunakan untuk membantu memeriksa kesehatan pasien di rumah sakit modern . Dalam kehidupan sehari-hari banyak dari kita yang ingin memeriksa kesehatan jantung tapi malas untuk berkunjung ke rumah sakit atau klinik. Karena terbentur biaya yang lumayan mahal apalagi untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Sistem Perhitungan Detak Jantung Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8 adalah sebuah Android Application yang menggukan media sensor jantung dan smartphone android sebagai interfacenya, sistem ini memiliki kemampuan untuk menghitung detak jantung manusia, data sensor yang dikirimkan ke mikrokontroller akan di proses untuk selanjutnya di tampilkan kedalam layar smartphone. Sehingga Sistem Perhitungan Detak Jantung Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8 adalah solusi untuk mempermudah kita dalam memeriksa kesehatan jantung tanpa harus ke dokter atau klinik, cukup tempelkan bagian dari tubuh kita ke sensor kemudian kita akan melihat kondisi kesehatan jantung kita dengan akurat.


Kata Kunci: Perhitungan, Detak Jantung, Android, Mikrokontroler

ABSTRACT

Technology in the era of globalization and modernization as it is already highly developed, modern world is increasingly kedokteranpun with the tools that are already computerized. It can assist and facilitate the work of doctors in analyzing disease. Many medical devices are sophisticated used to help check the health of patients in modern hospitals. In everyday life many of us who want to check the health of the heart but lazy to visit the hospital or clinic. Due to hit the cost is quite expensive especially for high society down. Heart Rate Calculation System Using Microcontroller ATMEGA 8 is an Android Application that menggukan media censorship as the heart and android smartphone interface, this system has the ability to calculate the human heartbeat, sensor data that is sent to the microcontroller to be in the process to the next in the show into the smartphone screen. So the Calculation System Heartbeats Using Microcontroller ATMEGA 8 is the solution to facilitate us in examining the heart health without having to see a doctor or clinic, simply paste a part of our body to the sensor and then we will look at the condition of our heart health accurately.


Keywords : Calculation, Heartbeats, Android, Microcontroler

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah"PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH PADA RS SARI ASIH".

Laporan ini merupakan hasil kerja praktek penulis di Perguruan Tinggi Raharja. Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Fredy Susanto, M.Kom., CCNA, MTCNA. selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.

  5. Bapak Asep Saefullah, S.Pd., M.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

  6. Wiwik Widiarti sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  8. Kedua orang tua, Adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  9. Bapak Moch. Firmansyah, S.Kom yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  10. Seluruh angakatan 2011 jurusan Sistem Komputer dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.



Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.



Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, ..... 2015
Riandy Erlangga
NIM. 1133469008

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi manusia karena dengan sehat kita dapat melakukan berbagai kegiatan dan berpikir dengan baik. Jantung merupakan organ vital yang dimiliki manusia, akan tetapi banyak masyarakat yang kurang menyadari akan pentingnya organ jantung sehingga banyaknya penderita penyakit jantung. Berdasarkan data statistik Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada akhir tahun 2004 mencatat 20 juta masyarakat Indonesia menderita penyakit jantung.

Hasil analisa survei kesehatan rumah tangga Departemen Kesehatan RI melaporkan, penyakit kardiovaskuler kini menduduki jenjang tertinggi penyebab kematian. Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan di negara-negara maju. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rasio penderita gagal jantung di dunia satu sampai lima orang setiap 1.000 penduduk. Dengan adanya permasalahan di atas, penulis berkeinginan untuk membuat suatu solusi agar dalam memonitoring sekaligus mengantisipasi secara dini atas resiko kelainan jantung pada manusia. Solusi yang akan dibuat yaitu dengan merancang suatu alat yang dapat memonitor keadaan detak jantung manusia. Alat tersebut berupa Heartbeat detector sehingga manusia dapat memonitoring keadaan detak jantungnya, dan manusia dapat mengetahui jumlah detak jantung melalui smartphone yang dimiliki.

Sehingga untuk mengetahui detak jantung kita, dapat menerapkan suatu teknik komunikasi data antara mikrokontroler, sensor dan smartphone yang berfungsi sebagai interface. Dengan menggunakan teknik komunikasi data tersebut, maka diharapkan dapat mengetahui gangguan kesehatan pada seseorang.

Sadar akan banyaknya pemakaian smartphone dan sekarang sudah menjadi barang wajib bagi manusia, serta mudahnya pemakaian smartphone. Maka, penulis akan membuat sebuah penelitian untuk menguji apa saja yang dapat dilakukan oleh sebuah perangkat mobile ini dengan judul “PERHITUNGAN DETAK JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI MEDIA BLUETOOTH PADA RS SARI ASIH”

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain:

  1. Bagaimana sistem yang dibuat untuk dapat menghitung detak jantung?

  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengukur detak jantung?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Alat ini dapat menghitung detak jantung selama 15 detik.

  2. Terdapat menu informasi dalam aplikasi.

  3. Jarak antara perangkat Android dengan sensor penghitung detak jantung ini dapat dilakukan dengan jarak maksimal sekitar 5 meter dikarenakan menggunakan komunikasi bluetooth.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sasaran yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini adalah :

  1. Untuk mempelajari cara kerja komunikasi mikrokontroller menggunakan smartphone android dan sensor jantung.

  2. Membuat mekanisme penghitungan detak jantung yang dapat bekerja efektif dan dapat digunakan dimanapun berada (anywhere).

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Efesiensi waktu dalam perhitungan detak jantung.

  2. Mempermudah bagi user dalam mengukur detak jantung.


Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, maka metode yang penulis gunakan adalah:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Wawancara

    Dalam metode ini, penulis mewawancarai responden yang bernama Wiwik Widiarti, stakeholder ingin membuat sebuah sistem untuk menghitung detak jantung selain secara manual.

  2. Metode Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

  3. Metode Observasi

    Pada observasi yang dilakukan selama dua bulan, penulis melihat masih adanya user yang mengukur detak jantungnya secara manual.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor detak jantung, Smartphone Android, media komunikasi Bluetooth dan mikrokontroler Atmega8.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secaragaris besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah,ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasardalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna .

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa antara mikrokontroller, sensor jantung, komunikasi bluetooth dan smartphone android sebagai media interface untuk menampilkan hasil penghitungan detak jantung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Sistem

Sistem dapat terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan tertentu dan dibagi beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Elemen-elemen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013:09) [1] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisikyang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Menurut Sutarman (2012:13) [2] “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan interaksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Menurut Hartono (2013:9) [3] “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan.”

Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karateristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20) Sutabri, Tata. 2012.[4] “sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)


    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary).


    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment).


    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface).


    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input).


    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Process)


    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output)


    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective)


    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Sutabri(2012:22)[4] “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut." Oleh karena itu , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (Interface)

Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilistic.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Monitoring

Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.

Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

1. Definisi Monitoring

Menurut Khanna (2013)[5], “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

Menurut Nikolaos (2013)[6], “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

  1. Menetapkan standar pelaksanaan.
  2. Pengukuran pelaksanaan.
  3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.

 


Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012) [7], “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).


2. Jenis-Jenis Pengontrolan
  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
  2. Menurut Erinofiardi (2012) [7] sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


    Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka


    Sumber : Erinofiardi (2012) [7]

    Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012) [7] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Sumber : Erinofiardi (2012) [7]

Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.

Konsep Dasar Perangkat Moblie

1. Definisi Perangkat Mobile

Menurut purnama (2010:5) [8] “”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”. ”

Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.

Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62)[9], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229)[10], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230)[10], jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.
  2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
    dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
3. Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Keunggulan dan Kekurangan Prototipe

Sumber: Simarmata (2010:68)[9]

 

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[11], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8)[12], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

2. Jenis-jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[12], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

 

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simamarta (2010:323), “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black Box

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1),black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

Menurut Siddiq (2012:4),“Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) Pengujianblack box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian BlackBox digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba BlackBox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
  4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  5. Kesalahan performa
  6. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba BlackBox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba BlackBox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

2. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. EquivalencePartioning

EquivalencePartioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. BoundaryValueAnalysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundaryvalueanalysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-EffectGraphingTechniques

Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

1) Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

2) Pembuatan grafik Causes-Effect graph

3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d. ComparisonTesting

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

e. Sample and RobustnessTesting

1) SampleTesting

Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

2) RobustnessTesting

Pengujian ketahanan (RobustnessTesting) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

1) BehaviorTesting

Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

2) PerformanceTesting

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

g. RequirementTesting

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

1) RequirementTesting melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program

2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

h. EnduranceTesting

EnduranceTesting melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox

Dalam uji coba BlackBox terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

8_zps9c041ff8.png

Sumber siddiq (2012:14)

4. Definisi White Box

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)

White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

(white Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian White Box adalahkontras dengan Black Box Testing).

White Box Testing Advantages

a. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust

b. design, but the implementation may not align with the design intent.

c. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow

d. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables

e. testers to find programming errors quickly

f. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.

g. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.

(Keuntungan pengujian White Box)

a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat

b. desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .

c. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .

d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan

e. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .

f. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Menurut Rizky (2011:262), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

a. Decision (Branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

b. Condition Coverage

Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

c. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

d. Executive Time

Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

e. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

Teori Khusus

Jantung

1. Definisi Jantung

Karel Dourman (2011:06) [13] ““Secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah”. Jantung terbagi atas separuh kanan dan separuh kiri serta memiliki empat ruang, ruang bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Ruang bagian atas disebut dengan serambi(atrial) kanan yang meneriama darah dari organ-organ yang kembali ke jantung lal dengan kontraksi ringan atrial tersebut melalui 2 helai daun katup (pintu searah) mitral, darah akan pindah ke ruang bawah, yaitu ventrikel yang selanjutna berfungsi memompa darah keluar dari jantung ke pembuluh darah besar (aorta) yang terdiri dari 3 helai daun katup untuk selanjutnya memberi oksigen ke berbagai organ. ”

Gambar 2.3 Anatomi Jantung Manusia

2. Cara Kerja Jantung

Jantung merupakan fungsi penting dalam tubuh manusia. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar darah dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah arteri dan vena berguna sebagai saluran darah untuk didistribusikan oleh jantung ke seluruh tubuh dan dikembalikan ke jantung. Darah berjalan melalui sistem sirkulai ke dan dari jantung melalui 2 lengkung sirkulasi vaskuler (pembuluh darah) yang terpisah. Lengkung sirkulasi vaskuler itu terdiri dari:

  1. Sikulasi paru, terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah yang mengangkut darah dari paru yang sudah teroksigenisasi (darah bersih) dengan kadar O2 nya 100%, darah ini dari paru menuju ke serambi (atrial) kiri.
  2. Sirkulasi sistematik, terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh setelah oksigennya terpakai (desaturasi) kembali ke serambi jantung (atrial) kanan dengan kisaran O2 sekitar 70%.
3. Detak Jantung

Denyut pembuluh arteri menggambarkan detak jantung itu sendiri. Setiap kali jantung berdetak, artinya jantung sedang memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut jumlah detak jantung normal pada manusia dari bayi yang baru lahir hingga orang dewasa:

4. Gangguan-Gangguan Jantung

Jenis gangguan jantung kadang tidak sama, kadang lebih dari satu gangguan atau terjadi komplikasi. Berikut jenis-jenis gangguan yang tedapat pada jantung:

a. ATEROSKLEROSIS

Atemerosklerosis adalah penebalan dinding arteri bagian dalam akibat endapan plak (lemak, kolesterol dan buangan sel lainna) yang menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Jika terjadi pada dinding arteri, disebut penyakit jantung coroner, dengan gejala nyeri dada.

b. INFARK MIOKARID AKUT

Infark Miokarid Akut adalah otot jantung rusak atau mati gara-gara penyumbatan arteri coroner.

c. KARDIOMIPATI

Kardiomipati adalah otot jantung rusak, membuat dinding jantung tidak bergerak sempurna saat menyedot dan memompa darah. Penderita bias terkena gagal jantung mendadak.

d. ARITMIA

Aritmia adalah irama jantung tidak normal akibat gangguan rangsang dan penghantar rangsang jantung.

e. GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Gagal Jantung Kongestif adalah jantung tidak mampu memompa darah efektif ke seluruh tubuh. Akibatnya, darah bebalik ke paru-paru dan bagian tubuh lain.

f. FIBRILASI ATRIAL

Fibrilasi Atrial adalah gangguan ritme listrik jantung, akibatnya kontraksi otot jantung tidak beraturan dan darah di pompa tidak efisien.

g. INFLAMASI JANTUNG

Inflamasi Jantung adalah terjadi pada dinding jantung, selaput jantung atau bagian dalam jantung. Penyebabnya racun atau infeksi.

h. JANTUNG REMATIK

Jantung Rematik adalah katup jantung rusak akibat demam rematik dicetus bakteri streptokokus hemolitikus grub beta.

i. KELAINAN KATUP JANTUNG

Kelainan Katup Jantung adalah pengecilan katup, kebocoran atau katup tidak menutup sempurna sehingga aliran darah di dalam jantung terganggu. Kebanyakan kondisi ini suatu penyakit bawaan lahir, namun ada juga sebagai akibat infeksi atau efek samping pengobatan.

5. Penyebab Rusaknya Jantung

Terganggu atau rusaknya jantung dan pembuluh darah tanpa disadari disebabkan oleh berbagai hal yang dianggap sepele dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh kurang tidur atau kurang istirahat merupakan kebiasaan yang sering diabaikan, misalnya akibat begandang menonton sepakbola, tugas ronda, sering kerja lembur, kebiasaan main kartu dan lainnya, dapat menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Berikut penyebab umum rusaknya jantung:

a. Kelelahan dan Kurang Istirahat

b. Kurang Tidur dan Insomnia

c. Kurang Gerak Akibat Sering Berkomputer

d. Pengaruh Rokok dan Kebanyakan Minum Kopi

e. Stres dan Depresi

f. Gigi Berlubang Kuman ke Jantung

g. Pengaruh Flu Bagi Jantung

h. Obat-obatan yang Tidak Bersahabat

i. Kolesterol dan Arterosklerosis

j. Migrain dan Pengentalan Darah

l. Kegemukan (Obesitas)

m. Gagal Jantung Akibat Dengkuran

n. Komplikasi Gagal Ginjal

6. Gejala Umum Gangguan Jantung

Serangan jantung ketika aliran darah ke suatu bagian otot jantung terhalang. Jika aliran darah tidak bisa diperbaiki dengan cepat, bagian jantung yang tidak mendapat pasokan darah dan oksigen akan mengalami kerusakan. Gejala penyakit koroner sebagai penyakit jantung yang paling sering terjadi biasanya ditandai dengan nyeri dada hebat dan mendadak yang tidak bias hilang dengan obat pereda rasa nyeri biasa. Selain nyeri dada yang disertai rasa sakit di bagian tangan kiri, pasien sering berkeringat, sesak dan seakan mau pingsan.

Berikut gejala umum gangguan jantung:

a. Rasa Kuatir/gelisah

b. Rasa Tidak Nyaman di Dada

c. Sering Pusing

d. Keletihan

e. Sakit Perut dan Muntah-muntah

f. Rasa Sakit di Bagian Lain Tubuh

g. Sesak Nafas dan Nyeri

h. Sering Berkeringat

i. Pembengkakan Akibat Cairan Tubuh

j. Lemah Kronis

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Mohammad Syahwill (2013:53)[14] ““Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.”

Winarno dan Deni Arifianto (2011:117)“Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.

Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2. Pengenalan Komputer

Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Adapun kelebihan dari mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
  2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
  3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
  4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
  5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler mengerjakan instruksi sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor”.

Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).


Gambar 2.3 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler

Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c

Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.

  1. Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.
  2. ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).
  3. RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.
  4. Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.
  5. Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.
  6. EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.
  7. ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.
  8. UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.


3. Pemanfaatan Mikrokontroler


Menurut Syahwill (2013:54) [15], Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.
  2. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
  3. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
  4. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikro-kontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kom-pleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak di-butuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokon-troler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

  1. Sistem minimal mikrokontroler
  2. Software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

  1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
  2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
  3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
  4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.


Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.


4. Perkembangan Mikrokontroler


Menurut Syahwill (2013:57) [15] Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.


5. Jenis-Jenis Mikrokontroler


Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.

  1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
  2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

Jenis-jenis Mikrokontroler Umum Digunakan


  1. Keluarga MCS51
  2. Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

  3. AVR
  4. Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90S,oc, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

AVR ATMega8

1. Arsitektur ATMega8

Mikrokontroler ATmega8 adalah low power mikrokontroler 8 bit dengan arsitektur RISC. Mikrokontroler ini dapat mengeksekusi perintah dalam satu periode clock untuk setiap intruksi. Beberapa fitur dari ATmega8 adalah sebagai berikut:

Berikut penyebab umum rusaknya jantung:

a. 8 Kbyte Flash Program

b. 5512 Kbyte EEPROM

c. 1 Kbyte SRAM

d. 2 timer 8 bit dan 1timer 16 bit

e. Analo to digital converter

f. USART

g. Analog comparator

h. Two wire interface (I2C)

Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega8

Gambar 2.5Diagram Blok Arsitektur Mikrokontroler ATmega8

2. Konfigurasi ATMega8

Konfigurasi pin mikrokontroler AVR ATmega8 untuk 28 pin DIP (Dual In line Package) ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.6.Konfigurasi Pin ATmega8

Untuk dapat memahami lebih jauh tentang konfigurasi pin ATmega8, maka diberikan deskripsi kaki-kaki ataupun pin ATmega8 antara lain sebagai berikut:

a. VCC

Merupakan Suply tegangan digital.

b. GND

Ground

c. Port B (PB7…PB0)

didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2,TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O denga internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada Port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan.

Khusus PB6, dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input kerangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2, maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC5) digunakan untuk saluran input timer.

Tabel 2.4.Konfigurasi Port B

d. Port C (PC6…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang didalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pinnya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dengan hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

Tabel 2.5.Konfigurasi Port C

e. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

f. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

g. AVCC

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVCC harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

Operating Sistem Android

1. Sejarah Android

Nazruddin Safaat H (2011:1)[16] “android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.”

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

2. Perkembangan Android

Wahana (2012:2)[17] “didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:”

a. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android Versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

d. Android Versi 2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

j. Android Versi 4.4 (KitKat)

Android terbaru dengan nama Android KitKat telah resmi dirilis oleh Google pada bulan Oktober 2013, dimana Nexus 5 adalah Smartphone pertama yang bakal mencicipi OS Android Kitkat.

Berikut ini adalah beberapa fitur Android KitKat yang diklaim lebih baik dari Android sebelumnya :

  1. Terdapat fasilitas Could Printing, dimana pengguna dapat Printing secara nirkabel / mengirim perintah ke Laptop / PC yang terhubung dengan printer.
  2. Desain ikon dan tema yang lebih unik dan realistic serta tampilan Interface yang sangat halus.
  3. Mendengarkan perintah suara dari Google Now tanpa menguras daya baterai.
  4. Navigasi dan statusbar yang mengalami pembaruan.
  5. Bisa akses kamera langsung pada saat layar masih terkunci.

3. Basic 4 Android

Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

Gambar 2.7 Basic 4 Android

Sumber: Safaat (2012:15)[18]

Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).

Gambar 2.8 Designer GUI

Sumber: Safaat (2012:15)[18]

Gambar 2.9 Emulator Android

Sumber: Safaat (2012:15)[18]

Gambar 2.10 Library Android

Sumber: Safaat (2012:15)[18]

3. Android SDK

Menurut Safaat (2012:15)[18], “SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:


Gambar 2.15 Tools Pengembangan Android

Sumber: Safaat (2012:15)[18]


a. Adb Shell

Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

b. Android Simulator

Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google


Gambar 2.16 Android Simulator

Sumber: Safaat (2012:15)[18]


c. DDMS

DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

Jaringan Bluetooth

A. Definisi Bluetooth

Menurut Enterprise (2010:62)[19], ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

Menurut Irwansyah (2014:85)[20], ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.

Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

B. Cara Kerja Bluetooth

Menurut Rajasa (2013)[21], ” Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”

  1. Aplikasi dan Layanan
  2. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron dapat mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya dapat mendukung sampai dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris dapat mendukung sampai dengan kecepatan 433,9 kb/s.

    Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet). Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint.

    Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer, router dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

  3. Diskripsi Umum Sistem Bluetooth
  4. Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link controller dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke base band processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth dapat dilihat pada gambar 2.13.

    Gambar 2.13 Diagram Block Bluetooth

  5. Karakteristik Radio
  6. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG yang dirangkum dalam Tabel 2.7

    Table 2.7Karakteristik Radio

  7. Pita Frekuensi dan Kanal RF
  8. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz ISM, walaupun secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Batas frekuensi serta kanal RF yang digunakan oleh beberapa negara dapat dilihat pada Tabel 2.8.

    Table 2.8 Frekuensi Bluetooth

  9. Time Slot
  10. Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time slot ganjil saja.

    Gambar 2.14. Skema TDD (Time Division Duplex)

  11. Protokol Bluetooth
  12. Protokol-protokol bluetooth dimaksudkan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan menggunakan teknologi bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Pada protokol-protokol layer atas digunakan tanpa melakukan modifikasi. Dengan demikian, aplikasi-aplikasi yang sudah ada dapat digunakan dengan teknologi bluetooth sehingga interoperability akan lebih terjamin.

    Stack protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya. Berikut protokol-protokol dalam layer-layer di dalam stack protokol bluetooth yang tertera pada Tabel 2.9. dan Gambar 2.15.

    Gambar 2.15.Diagram blok stack protocol Bluetooth

  13. Pengukuran Bluetooth
  14. Pada dasarnya ada tiga aspek penting didalam melakukan pengukuran bluetooth yaitu pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan kualitas sistem. Pengukuran radio dapat menggunakan perangkat alat ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di ditetapkan diantaranya harus memenuhi parameter-parameter yang tercantum pada Tabel 2.9.

    Pengukuran profile dilakukan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor. Struktur profile bluetooth sesuai dengan dokumen SIG dapat dilihat pada Gambar 2.16.

    Gambar 2.16.Struktur Profile Bluetooth

  15. Fungsi Security
  16. Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:

    • Enkripsi data.

    • Autentikasi user

    • Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)

    • Output power control

    Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN.

    Modul Bluetooth HC-05

    Untuk media komunikasi antara alat dan smartphone maka perlu digunakan Bluetooth yang terpasang pada alat sehingga instruksi yang dikirimkan smartphone dapat sampai kepada alat. Dalam rancangan penelitian ini modul yang digunakan sebagai penerima instruksi adalah modul Bluetooth HC-05. Untuk mempermudah dalam konfigurasi maka pada modul tersebut terdapat beberapa pin sebagai berikut:

    Gambar 2.17 Modul Bluetooth HC-05

    Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa modul Bluetooth HC-05 mempunyai 34 pin. Secara umum fungsi dari pin pada modul Bluetooth HC-05 dijelaskan pada tabel berikut ini:

    Table 2.10 Pin Modul Bluetooth HC-05

    Konsep Dasar Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) [22], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

    Menurut Guritno (2011:302)[23], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

    2. Tahap-Tahap Elisitasi

    Menurut Guritno (2011:302)[23] elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Tahap I
      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Tahap II
      Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
    3. Tahap III
      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
      1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
      2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
      3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi
      Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    3. Requirement Elicitation

    Menurut Guritno (2011) [23] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

     

    Study Pustaka (Literature Review)

    Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Wallace Jackson dari apress di United States Of America dengan menciptakan buku “ANDROID APPS FOR ABSOLUTE BEGINNER” tahun 2011. Penelitian ini membahas tahap dasar dalam proses pembuatan aplikasi android untuk mempermudah bagi pemula.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Shafanizam, Y. Z. Arief, Z. Adzis, yang ditulis diInternational Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT) Volume 1, yang diterbitkan pada 14 April 2012, dengan judul “Development of Electrical Appliance Controlling System using Bluetooth Technology”, penelitian tersebut menggunakan Bluetooth sebagai sarana komunikasinya dan computer sebagai pengontrolnya.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Dhida Restu Giri Madya (2013) dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk kuliah kerja praktek dengan judul “Sistem Pengukur Tekanan Darah dan Suhu Tubuh Menggunakan ATMEGA 8535 Di Klinik Citra Tiara” Penelitian ini membahas tentang membuat sebuah alat pengukur tekanan darah dan suhu tubuh yang dapat di control oleh sebuah mikrokontroller. Dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pengontrol, hasil pengukuran dapat di tampilkan secara digital, sehingga pemantauan terhadap temperature suhu tubuh dapat di lakukan dengan mudah.

    4. Penelitian Wahyu Kusuma dan Sendy Frandika (2014) Universitas Gunadarma tentang alat pengukur jumlah detak jantung berdasar aliran darah ujung jari. Pada penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan Fingertip Pulse Sensor sebagai input untuk mengukur detak jantung. Sistem ini menggunakan ATMega8535 dan LCD sebagai output. Cara kerja sistem ini adalah ketika jari menempel pada sensor maka akan menghitung selama 15 detik, jika waktu telah menunjukan = 15 detik, maka jumlah perhitungan dari deteksi sensor akan dikalikan dengan 4, yang nantinya nilai pendektesian sensor tersebut sama bernilainya dengan lamanya waktu 1 menit (60 detik).

    5. Penelitian Ahmad Nawawi Harahap dan Dr. Bisman Perangin-angin, M.Eng. SC. (2013) FMIPA USU Medan tentang system pengukuran detak jantung manusia menggunaka media online dengan jaringan wi-fi berbasis PC. Penelitian ini menggunakan rangkaian sensor infra merah menggunakan phototransistor dan led infra merah dengan Ms.Visual Basic 6.0 sebagai output. Cara kerja system ini adalah pada saat phototransistor menerima cahaya maka phototransistor ON sehingga Vout dihubungkan ke ground melalui photo transistor sehingga Vout berlogika LOW dan sebaliknya pada saat tidak menerima cahaya maka phototransistor OFF dan Vout dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga berlogika HIGH. Kemudian pada saat phototransistor menerima cahaya maka phototransistor mendapat bias basis sehingga phototransistor ON dan Vout dihubungkan ke ground sehingga Vout berlogika LOW. Kemudian pada saat phototransistor tidak menerima cahaya makan phototransistor OFF dan basis tidak mendapat bias maju sehingga phototransistor OFF dan Vout dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga Vout berlogika HIGH.

    6. Penelitian Agung Budi Wijaya, Achmad Subhan halilullah (2010) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya mengenai rancang bangun alat pengukur detak jantung dan suhu tubuh manusia bebasis komunikasi Bluetooth. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh serta detak jantung di saat bersamaan. Sistem ini menggunakan sensor LM35 untuk mengukur suhu tubuh serta sensor RCM3100 untuk mengukur detak jantung. Cara kerja sistem ini menggunakan PC sebagai output, untuk menampilkan pada PC dengan menggunakan komunikasi dua arah melalui bluetooth device dan dapat ditampilkan pada hyperterminal.

    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Profile PT SARI ASIH

    Badan usaha kesehatan Sari Asih telah berdiri sejak tahun 1981 yang dirintis dari praktek bidan swasta oleh Ibu bidan Siti Rochayah (pendiri) sejak tahun 1977 di Karawaci, Kota Tangerang. PT Sari Asih telah menjadi rumah sakit swasta pertama di Tangerang dan Provinsi Banten.

    Sebagai salah satu Grup Rumah Sakit besar di Tangerang dan Banten kami senantiasa memberikan mutu pelayanan yang profesional di setiap jaringan rumah sakit kepada semua pasien dengan mengutamakan “Kasih Sayang” didukung oleh para dokter berpengalaman dan ahli di bidangnya (spesialis).

    Fasilitas yang memadai, perangkat teknologi kesehatan modern yang canggih dan lengkap menjadikan Sari Asih rumah sakit yang sering menerima pasien rujukan dari sarana kesehatan lainnya. Kami juga memberikan kemudahan bagi setiap pasien untuk dapat menggunakan fasilitas kesehatan di seluruh jaringan rumah sakit kami yang tersebar di Tangerang dan Banten.

    PT Sari Asih terus mengembangkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang rumah sakit di Tangerang dan Banten. Cabang rumah sakit terbaru yang dimiliki Sari Asih yaitu PT Sari Asih Serang dan Ciputat dengan fasilitas tak kalah modern serta mudah dijangkau. Hingga saat ini, PT Sari Asih telah memiliki dan mengelola enam cabang rumah sakit dan berhasil mendapatkan penghargaan baik nasional maupun internasional dalam hal keilmuan, fasilitas dan alat kesehatan. Pada tahun 2011, PT Sari Asih Group telah melayani 40.000 pasien rawat inap dan 420.000 kunjungan pasien rawat jalan. Tahun ini PT Sari Asih telah memasuki usia ke-31 tahun dan memiliki kurang lebih 1500 karyawan di seluruh cabangnya.

    Visi dan Misi

    Visi

    Menjadi rumah sakit pilihan yang paling diminati.

    Misi

    Menjadi rumah sakit multi spesialis modern yang lengkap dengan biaya yang terjangkau serta memiliki standard mutu pelayanan kesehatan yang tinggi.

    Struktur Organisasi

    Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang, serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT SARI ASIH yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT SARI ASIH

    Tugas dan Wewenang

    Pembagian tugas masing-masing bagian dalam susunan organisasi PT Sari Asih terdiri dari :

    1. Komisaris Utama
    2. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat keapada Direksi.

    3. Direktur Utama
    4. Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan, pengendalian, terhadap pengelolaan dan pelaksanaan operasioanal rumah sakit, serta mutu menejemen pada:

      Berikut penyebab umum rusaknya jantung:

      a. Manager Medik

      b. Manager Marketing.

      c. Manager HRD dan Umum.

      d. Manager Akuntansi dan Keuangan

    5. Manager Medik.
    6. Mempunyai tugas mengelola dan membina penunjang medik pada :

      a. Supv. YanMed

      b. Supv. Keperawatan & Dutty Officer

      c. Supv. JangMed

      d. Supv. RM

    7. Manager Marketing
    8. Mempunyai tugas mengelola dan membina pemasaran serta pelayanan pada :

      a. Marketing Eksternal

      b. Customer Service

      c. Admin Marketing

    9. Manager HRD & Umum
    10. Mempunyai tugas mengelola dan membina kesejahteraan karyawan pada :

      a. Bagian Sumber Daya Manusia

      b. Bagian Umum

    11. Manager Akuntansi & Keuangan
    12. Mempunyai tugas mengelola dan membina administrasi umum dan keuangan pada :

      a. Bagian Akuntansi

      b. Bagian Keuangan

      c. Bagian Purchasing

      d. Bagian Logistik

    13. Komite Medik
    14. Mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penyusunan standar mutu pelayanan medis, penegakan kode etik medik dan melaksanakan audit mutu pelayanan medik.


    Perancangan dan Pembahasan

    Pada bab perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak .

    Untuk membahas perangkat keras akan dibagi kedalam beberapa blok rangkaian yang sesuai dengan fungsi masing-masing blok rangkaian. Sedangkan untuk pembahasan perancangan perangkat lunak akan dibahas mengenai rangkaian sistem serta penggunaan perangkat lunak yang digunakan untuk menuliskan listing program serta untuk proses kompilasi manjadi file heksa yang siap dimasukan kedalam mikrokontroler serta bahasa pemrogaman komputer yang digunakan, dalam perancangan perangkat lunak untuk mikrokontroler.

    Perancangan Perangkat Keras(Hardware)

    Dalam perancangan perangkat keras ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa alat dan bahan yang diperlukan antara lain adalah sebagai berikut:

    1. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega8
    2. Modul Bluetooth HC-05
    3. Catu Daya
    4. Sensor Jantung

    Blok Diagram Rangkaian Sistem

    Penelitian terdiri dari perancangan alat, realisasi sistem, dan pengujian. Secara prinsip alat memanfaatkan mikrokontroler ATmega8 sebagai pengendali alat, dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yaitu: rangkaian catu daya battery sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat, rangkaian input berupa sensor detak jantung. Rangkaian kontrol utama berupa mikrokontroler ATmega8, dan rangkaian output berupa smartphone untuk menampilkan hasil penghitungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram blok rangkaian ditunjukan pada gambar 3.2.

    Gambar 3.2Diagram Blok Rangkaian Monitoring Detak Jantung

    a. Catu daya berfungsi untuk mengalirkan tegangan ke seluruh rangkaian alat.

    b. Rangkaian mikrokontroler berfungsi mengolah dan mengontrol hasil pembacaan yang diterima dari sensor detak jantung, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang detak jantung.

    c. Modul Bluetooth HC-05 berfungsi untuk menghubungkan mikrokontroler dengan smartphone andoid.

    d. Rangkaian sensor jantung berfungsi menghitung detak jantung, Jika smartphone request data detak jantung maka sensor detak jantung mulai menghitung detak jatun. Setelah penghitungan detak jantung hingga selesai terhitung, lalu dikirimkan ke Mikrokontroler dan di tampilkan pada smartphone andorid.

    e. Smartphone Android berfungsi mengirim dan menerima hasil dari penghitungan sensor detak jantung melalui mikrokontroler.

    Diagram Alir (Flowchart)

    Flowchart Sistem

    Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap peneyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana efektif dan tepat. Dalam penulisan flowchart dikenal dua model, yaitu sistem flowchart dan program flowchart.

    1. Sistem flowchart
    2. Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolah data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

    3. Program flowchart

    Program flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk menggambarkan program flowchart telah tersedia simbol-simbol standar.

    Flowchart Sistem Perhitungan Detak Jantung

    Cara kerja dari sistem ini adalah sebagai berikut: Setelah memasuki aplikasi, maka user diharapkan memasukkan useradmin dan password untuk masuk pada tampilan menu. Tampilan menu berisi beberapa menu untuk memasuki setiap fungsinya. Untuk memulai penghitungan detak jantung maka user harus masuk ke dalam menu “hitung detak jantung” dari aplikasi ini adalah tampilan untuk pairing Bluetooth serta tombol Hitung, terdapat tiga tombol pada tampilan menu, yaitu: tombol Connect, Disconnect dan Exit. Ketiga tombol ini memiliki fungsi yang berbeda, tombol Connect berfungsi untuk mencari perangkat-perangkat lain yang ada di sekitarnya yang kemudian melakukan proses pairing. Tombol Disconnect berfungsi untuk memutuskan koneksi dari perangkat lain sedang melakukan proses pairing. Dan Tombol Exit berfungsi untuk keluar aplikasi. Selanjutnya dapat langsung melakukan proses pairing. Setelah proses pairing sukses maka tombol Hitung akan berfungsi, yaitu untuk melakukan perintah membaca detak jantung. Seteleh tombol Hitung di tekan maka secara otomatis android meminta data ke mikrokontroler melalui bluetooth yang kemudian mikrokontroler mengirimkan perintah kepada sensor untuk memulai menghitung detak jantung selama 15 detik. Dan seteleah penghitungan selesai maka mikrokontoler menerima data dari sensor yang kemudian mengirim kembali pada android melalui bluetooth dan di tampilkan pada smartphone android anda.

    Gambar 3.3 Flowchart Sistem Monitoring Detak Jantung

    Flowchart Sistem Aplikasi Android

    Cara kerja dari aplikasi ini adalah sebagai berikut: Setelah memasuki aplikasi, maka user diharapkan memasukkan useradmin dan password untuk masuk pada tampilan menu. Tampilan menu berisi beberapa menu untuk memasuki setiap fungsinya. Untuk memulai penghitungan detak jantung maka user harus masuk ke dalam menu “hitung detak jantung” dari aplikasi ini adalah tampilan untuk pairing Bluetooth serta tombol Hitung, terdapat tiga tombol pada tampilan menu, yaitu: tombol Connect, Disconnect dan Home. Ketiga tombol ini memiliki fungsi yang berbeda, tombol Connect berfungsi untuk mencari perangkat-perangkat lain yang ada di sekitarnya yang kemudian melakukan proses pairing. Tombol Disconnect berfungsi untuk memutuskan koneksi dari perangkat lain sedang melakukan proses pairing. Dan Tombol Home berfungsi untuk kembali ke menu Home aplikasi. Selanjutnya dapat langsung melakukan proses pairing. Setelah proses pairing sukses maka tombol Hitung akan berfungsi, yaitu untuk melakukan perintah membaca detak jantung. Di dalam tampilan ini terdapat satu tombol dan satu label, tombol ini berfungsi untuk memulai perintah membaca detak jantung dan fungsi dari label adalah sebagai wadah keluaran dari perintah membaca detak jantung dalam bentuk angka.

    Gambar 3.4Diagram Alir Perangkat Lunak Aplikasi Android

    Flowchart Sistem Mikrokontroler

    Perangkat lunak dibutuhkan untuk memprogram cara kerja dari mikrokontroler agar sistem dapat bekerja secara otomatis. Gambar 3.5. menujukan diagram alir program yang digunakan untuk perhitungan detak jantung.

    Cara kerja dari prototype ini adalah sebagai berikut: ketika aplikasi Smartphone Android mengirimkan data yang telah di proses melalui Bluetooth, modul Bluetooth HC-05 menerima koneksi dari aplikasi Smartphone Android, kemudian data tersebut di kirimkan ke mikrokontroler ATmega8 dan di proses untuk menghasilkan nilai Binary.

    Gambar 3.5Diagram Alir Mikrokontroler Sensor Jantung

    Perancangan Program Mikrokontroler ATMega8

    Untuk merancang program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontrol, aplikasi yang digunakan adalah BASCOM AVR, dan bahasa pemrogramannya adalah bahasa BASIC. Langkah – langkah dalam membuat programmnya adalah sebagai berikut:

    1. Buka aplikasi BASCOM AVR, kemudian pilih New file.
    2. Gambar 3.6.Menu New File Pada Bascom AVR

    3. Masukkan kode program pada jendela yang tersedia, setelah itu simpan file dengan ekstensi BAS. (“Heartbeat Detector.bas”).
    4. Gambar 3.7. Jendela Kode Program

      Gambar 3.8. Jendela Save As

    5. Klik lambang “compile”, untuk membuat file berekstensi HEX. (“HEARTBEAT DETECTOR.hex”).
    6. Gambar 3.9.Menu Compile

    7. File yang untuk dimasukkan kedalam mikrokontroler adalah yang berekstensi HEX. Perancangan kode program telah selesai.
    8. Gambar 3.10.File Hex

    Untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler menggunakan aplikasi ProgIsp. Langkah – langkah nya adalah sebagai berikut:

    1. Siapkan downloader mikrokontroler.
    2. Gambar 3.11.Downloader Mikrokontroler

    3. Install driver downloader.
    4. Buka Aplikasi ProgIsp
    5. Gambar 3.12.Jendela Aplikasi ProgIsp

    6. Pilih jenis mikrokontroler pada aplikasi ProgIsp yang akan kita isi dengan program yang sudah dibuat.
    7. Gambar 3.13.Menu Pilih Mikrokontroler

    8. Pilih “Load Flash” pada menu File.
    9. Gambar 3.14.Load Flash

    10. Akan muncul pilihan file yang akan dimasukan ke dalam mikrokontroler.
    11. Pilih file yang akan di masukkan, kemudian klik tombol “auto” untuk memproses file ke dalam mikrokontroler.
    12. Gambar 3.15.File Hex

      Gambar 3.16.Auto

    13. Proses telah selesai

    Rangkaian Catu Daya

    Agar sistem yang dibuat dapat bekerja dan berjalan sesuai dengan fungsinya maka diperlukan catu daya sebagai sumber tegangan listrik. Alat ini menggunakan catu daya atau power supply yang biasa digunakan oleh perangkat elektronik lain yang merubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan sebesar 12V. Tegangan yang dipakai adalah 5V untuk mikrokontroler dan 3.3V untuk modul Bluetooth HC-05.

    Gambar 2.17 Rangkaian Catu Daya

    Rangkaian Sensor Jantung

    Denyut jantung adalah jumlah detak jantung per satuan waktu dan biasanya dinyatakan dalam denyut per menit (bpm). Pada orang dewasa, jantung yang normal berdetak sekitar 60 sampai 100 kali per menit pada kondisi istirahat. Denyut jantung secara langsung berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran seseorang dan karenanya penting untuk mengetahui. Dengan mengukur denyut jantung disetiap tempat di tubuh, anda dapat merasakan denyut nadi dengan jari-jari anda. Tempat yang paling umum adalah pergelangan tangan dan leher. Anda dapat menghitung jumlah detak jantung dalam interval tertentu (misalnya 15 detik), dan mudah menentukan denyut jantung anda dalam satuan bpm. Berikut rangkaian Sensor detak jantung yang terdapat pada gambar 3.17.

    Gambar 2.18 Rangkaian Sensor Jantung

    Rangkaian Minimum Mikrokontroler

    Konfigurasi Pin ATMega8

    Gambar 3.19. Susunan Pin ATMega8

    Berikut ini adalah susunan pin/kaki dari ATmega8:

    a. VCC adalah merupakan pin masukan positip catu daya.

    b. GND sebagai pin Ground.

    c. PORT B (B.0-B.5) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu Timer/Counter, dan SPI.

    d. PORT C (C.0-C.6) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram sebagai pin ADC.

    e. PORT D (D.0-D.4) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu interupsi eksternal dan komunikasi serial.

    f. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

    g. XTAL1 dan XTAL2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi kristalnya, semakin cepat kerja mikrokontroller tersebut.

    h. AVCC sebagai pin suplai tegangan untuk ADC.

    i. AREF sebagi pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

    Gambar 3.20.Rangkaian Minimum Mikrokontroler ATmega8

    Keterangan:

    - Pin 2 (RXD), merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.

    - Pin 3 (TXD), merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial. Pada sistem ini digunakan untuk mengirimkan perintah berupa string ke rangkaian bluetooth module.

    - Pin 1(RESET), digunakan untuk proses reset program, yaitu mengembalikan program pada kondisi awal atau baris perintah program seperti pertama kali sistem berjalan.

    - Pin 9 (XTAL1), merupakan pin masukan untuk sumber clock eksternal pada rangkaian mikrokontroler sehingga mikrokontroler akan bekerja dengan kecepatan sesuai dengan nilai dari crystal dan konfigurasi nilai clock pada program.

    - Pin 10 (XTAL2), merupakan keluaran clock yang dapat digunakan untuk sumber clock rangkaian lain yang di rangkai secara serial.

    - Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.

    - Pin 7 (VCC), 20 (AVCC), 21 (AREF), merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya. Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega8 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 100uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler. Sedangkan pada pin 21 dihubungkan dengan komponen variabel resistor atau trimpot untuk melakukan pengaturan tegangan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam aplikasinya.

    - Pin 4 (INT0), merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian sensor jantung, yang difungsikan sebagai sensor pendeteksi detak jantung yang berada pada objek sensor tersebut. pada pin ini merupakan pin yang digunakan sebagai sumber interupsi eksternal pada mikrokontroler ATmega8.

    Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

    Dalam rancangan ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan keVCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PIO9 dan pin PIO8 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V dan pin GND yang dihubungkan kebaterai.

    Gambar 3.21.Gambar 3.21. Skema pin modul Bluetooth HC-05

    Mengkonfigurasi Modul Bluetooth HC-0

    Modul Bluetooth HC-05 harus dikonfigurasi terlebih dahulu, Lakukan beberapa pengaturan pokok agar hardware dapat bekerja dengan baik. Beberapa Langkah pengaturan tersebut antara lain:

    1. Beri tegangan sebesar 3,3volt pada pin 3,3.
    2. Hubungkan pin GND dengan kutup negative baterai.
    3. Hubungkan pin PIO11 dengan tegangan 3,3volt.
    4. Hubungkan pin PIO9 ke led1 untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth dalan keadaan aktif.
    5. Hubungkan pin PIO8 ke led2 untuk indikasi ketika terjadi pengiriman data
    6. Hubungkan pin TX dan pin RX ke kabel USB to Serial, kemudian koneksikan kekomputer.
    7. Jalankan Hyper Termnal untuk mulai mengatur atau mengkonfigurasi Modul Bluetooth HC-05.
    8. Untuk mencoba apakah Modul Bluetooth HC-05 dan computer sudah terhubung dengan baik ketikan perintah “AT” kemudian tekan enter, jika muncul “OK” pada Hyper Terminal, maka koneksi telah terhubung dengan baik.
    9. Untuk merubah nama Modul Bluetooth, masukan perintah AT+NAME=”nama yang kita inginkan” kemudian tekan enter.
    10. Untuk melihat passward Modul Bluetooth masukan perintah AT+PSWD? kemudian enter, password defaultnya adalah “1234”.
    11. Untuk merubah passsward masukan perintah AT+PSWD = ”password yang kita inginkan” kemudian tekan enter.

    Proses pengaturan Modul Bluetooth HC-05 selesai.

    Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Pada bagian perancangan perangkat lunak ini, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan listing program yang diinginkan sesuai dengan perancangan perangkat keras.

    Rancangan Interface Aplikasi

    Pada penelitian ini, hardware dikendalikan secara langsung melalui media Bluetooth dengan interface aplikasi berbasis Android. tampilan interface aplikasi Android sebagai pemberi informasi dan juga kendalinya, dirancang sesederhana mungkin dengan tidak menghilangkan kesan modern dan user friendly.

    Perancangan aplikasi ini menampilkan tampilan “Hitung Detak Jantung”, yang berupa tampilan pairing Bluetooth serta membaca sensor. Tampilan ini dapat dilihat pada gambar 3.25. sekaligus dengan penjelasannya.

    Gambar 3.22.Tampilan Awal

    Gambar 3.23.Tampilan Login

    Gambar 3.24.Tampilan Home Item

    Gambar 3.25.Hitung Detak Jantung

    Gambar 3.26.Tampilan Info dan Tips

    Tabel 3.1 Tabel Keterangan Interface Tampilan Aplikasi


    No Nama Kolom Keterangan
    1 ImageView Gambar untuk tampilan awal.
    2 ImageView Kolom ini berisi untuk masuk menu Login.
    3 ImageView Background untuk Login.
    4 Label Untuk menampilkan judul skripsi.
    5 ImageView Kolom ini berisi gambar “admin”.
    6 EditText Kolom ini berisi UserAdmin untuk masuk home menu.
    7 ImageView Kolom ini berisi gambar “Password”.
    8 EditText Kolom ini berisi Password untuk masuk home menu.
    9 ImageView Tombol ini berfungsi Login untuk masuk home menu.
    10 ImageView Background untuk Home.
    11 ListView Berfungsi untuk menampilkan menu Home.
    12 Label Kolom ini berisi kata “Status”.
    13 Label Kolom ini berisi status Bluetooth.
    14 Label Kolom ini berisi hasil pengukuran detak jantung.
    15 Label Kolom ini berisi satuan detak jantung.
    16 Button Tombol ini berisi penghitung detak jantung.
    17 Button Tombol ini berisi mempairing Bluetooth.
    18 Button Tombol ini berisi memutuskan pairing Bluetooth.
    19 Button Tombol ini berfungsi untuk kembali ke dalam menu Home.
    20 ImageView Berisi tampilan Background.
    21 WebView Kolom ini berisi tampilan info, tips & profil perusahaan.

     

    Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena development tools ini berbasis Object Oriented Programming Language yang memiliki sintaks sama seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.

    Langkah – langkah pembuatan aplikasinya adalah sebagai berikut:

    1. Eksekusi aplikasi Basic4Android.
    2. Gambar 3.27.ikon aplikasi Basic 4 Android

    3. Untuk memulai membuat projek, pilih menu File ---> New
    4. Gambar 3.28.Membuat project baru

    5. Setelah itu akan muncul jendela utama dan aplikasi sudah siap memasukkan kode program.
    6. Gambar 3.29.Tampilan Basic4Android

    7. Tuliskan kode program pada IDE Basic4Android.
    8. Setelah selesai menulis kode programnya, kemudian Save kode programnya. Klik File > Save, lalu buat folder baru pada Local Disk (C:) lalu ketikkan File Name dan kemudian tekan tombol Save.
    9. Gambar 3.30.Sub menu File->save

    10. Setelah selesai menyimpan, maka langkah selanjutnya hidupkan jaringan bluetooth Smartphone Android dan koneksikan pada laptop. Kemudian jalankan B4A-Bridge pada smartphone Android. Ada 2 pilihan pada aplikasi ini yaitu Tombol Start – Wireless dan Tombol Start – Bluetooth. Dalam hal ini Penulis menekan tombol Start – Wireless karena konfigurasi nya yang lebih mudah dan efektif.
    11. Gambar 3.31.Tampilan B4A-Bridge pada Smartphone Android

    12. Lalu koneksikan IDE Basic 4 Android seperti gambar di bawah ini.
    13. Gambar 3.32.Tampilan Menu Connect - Wireless pada IDE Basic 4 Android

    14. Setelah device terhubung, maka otomatis B4A-Bridge pada IDE Basic 4 Android dan Smartphone Android berstatus “Connected”
    15. Gambar 3.33.Tampilan Status B4A Bridge Connected

    16. Klik menu Designer pada Basic4Android
    17. Gambar 3.34.Tampilan Menu Designer pada Basic4Android

    18. Pada kotak dialog Designer, klik menu File > Save dan ketikkan Layout Name “Menu1” kemudian klik tombol Ok.
    19. Gambar 3.35.Dialog Save Layout Name

    20. Pada dialog Designer, klik menu Add View > pilih salah satu atau lebih komponen, misalnya Label dan EditText. Edit Label dan EditText tersebut sesuai keinginan.
    21. Setelah design-nya sudah selesai, lalu di Save.
    22. Kembali ke program utama, jalankan kode program yang sudah dibuat pada Basic4Android. Pilih Release dan Klik tombol Run, seperti gambar berikut ini.
    23. Gambar 3.36.Menu Run

      Tunggu hingga proses Compile & Release Selesai.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:


      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I




      Functional

      No.

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      1

      Dapat mengetahui jumlah detak jantung dalam waktu 15 detik.

      2

      Aplikasi dilengkapi dengan informasi kualitas detak jantung yang sehat & tips merawat jantung.

      3

      Bekerja Secara Embedded System.

      4

      Pengontrolan melalui jaringan bluetooth.

      5

      Kompatibel dengan seluruh OS android.

      6

      Menampilkan status jika tidak terhubung dengan Bluetooth.

      7

      Menampilkan tombol Exit.

      8

      Membuat tombol ”Hitung” untuk membuat sensor menghitung detak jantung.

      9

      Sistem dapat dikontrol melalui Internet.

      10

      Sistem dapat dikontrol melalui Wireless.

      11

      Memiliki password dan user admin.

      12

      Menampilkan tombol login pada aplikasi android.

      13

      Sistem memiliki riwayat perhitungan.

      14

      Sistem dapat dikontrol melalui jarak jauh.

      15

      Menampilkan pemberitahuan ”user admin dan password salah”, jika password dan user admin salah.
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem dapat :

      1

      Tampilan Interface pengontrolan user friendly sehingga mudah dipahami oleh pengguna

      Penyusun

       

       

      (Riandy Erlangga)
      NIM : 1133469008

      Stakeholder

       

       

      (Wiwik Widiarti)

       

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.3 terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih dapat running tanpa error.

      Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini :


      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

      Functional

      M

      D

      I

      No.

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat:

      1

      Dapat mengetahui jumlah detak jantung dalam waktu 15 detik.

      2

      Aplikasi dilengkapi dengan informasi kualitas detak jantung yang sehat & tips merawat jantung.

      3

      Bekerja Secara Embedded System.

      4

      Pengontrolan melalui jaringan bluetooth.

      5

      Kompatibel dengan seluruh OS android.

      6

      Menampilkan status jika tidak terhubung dengan Bluetooth.

      7

      Menampilkan tombol Exit.

      8

      Membuat tombol ”Hitung” untuk membuat sensor menghitung detak jantung.

      9

      Sistem dapat dikontrol melalui Internet.

      10

      Sistem dapat dikontrol melalui Wireless.

      11

      Memiliki password dan user admin.

      12

      Menampilkan tombol login pada aplikasi android.

      13

      Sistem memiliki riwayat perhitungan.

      14

      Sistem dapat dikontrol melalui jarak jauh.

      15

      Menampilkan pemberitahuan "user admin dan password salah", jika password dan user admin salah.
      Non Functional

      No.

      Saya ingin sistem dapat:

      1

      Tampilan Interface pengontrolan user friendly sehingga mudah dipahami oleh pengguna
      Keterangan
      1. M = Mandatory
      2. D = Desirable
      3. I = Inessential

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

      Tabel 3.5 Elisitasi tahap III

      Functional

      No.

      Analisa Kebutuhan

      T

      O

      E

      Saya ingin sistem :

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      L

      M

      H

      1

      Dapat mengetahui jumlah detak jantung dalam waktu 15 detik.            

      2

      Aplikasi dilengkapi dengan informasi kualitas detak jantung yang sehat & tips merawat jantung.          

      3

      Bekerja Secara Embedded System.            

      4

      Pengontrolan melalui jaringan bluetooth            

      5

      Kompatibel dengan seluruh OS android            

      6

      Menampilkan status jika tidak terhubung dengan Bluetooth.            

      7

      Menampilkan tombol Exit.          

      8

      Membuat tombol ”Hitung” untuk membuat sensor menghitung detak jantung.            

      9

      Memiliki password dan user admin.          

      10

      Menampilkan tombol login pada aplikasi android.          

      11

      Sistem memiliki riwayat perhitungan.      

      12

      Sistem dapat dikontrol melalui jarak jauh.      

      13

      Menampilkan pemberitahuan ”user admin atau password salah”, jika password dan user admin salah.            
      Non Functional

      No.

      Saya ingin sistem :

      1

      Tampilan interface pengontrolan userfriendly sehingga mudah dipahami oleh pengguna            

      Keterangan

      1. T : Technical
      2. O : Operational
      3. E : Economy
      4. H : High
      5. M : Middle
      6. L : Low

       

      Final Elisitasi

      Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem pemanfaatan Smartphone Android. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampiran Final Elisitasi:


      Tabel 3.5Final Elisitasi



      Functional

      No.

      Analisa Kebutuhan

      Saya ingin sistem dapat :

      1

      Dapat mengetahui jumlah detak jantung dalam waktu 15 detik.

      2

      Aplikasi dilengkapi dengan informasi kualitas detak jantung yang sehat & tips merawat jantung.

      3

      Bekerja Secara Embedded System.

      4

      Pengontrolan melalui jaringan bluetooth.

      5

      Kompatibel dengan seluruh OS android.

      6

      Menampilkan status jika tidak terhubung dengan Bluetooth.

      7

      Menampilkan tombol Exit.

      8

      Membuat tombol ”Hitung” untuk membuat sensor menghitung detak jantung.

      9

      Memiliki password dan user admin.

      10

      Menampilkan tombol login pada aplikasi android.

      11

      Menampilkan pemberitahuan ”user admin dan password salah”, jika password dan user admin salah.
      Non Functional
      NoSaya ingin sistem dapat :

      1

      Tampilan Interface pengontrolan user friendly sehingga mudah dipahami oleh pengguna

      Penyusun

       

      (Riandy Erlangga)
      NIM : 1133469008

      Mengetahui,

      Pembimbing I Pembimbing II

      (Fredy Susanto, CCNA., MTCNA)
      NID : 04051

      (Asep Saefullah, S.Pd. M.Kom)
      NID : 06121

      Menyetujui,

      Stakeholder Kepala Jurusan
      (Wiwik Widiarti)
      (Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.)
      NIP : 079010


       

      BAB IV

      UJI COBA DAN ANALISA

      Uji Coba

      Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba terhadap hardware dan software yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

      Uji coba BlackBox

      Setelah melakukan berbagai tahapan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Tujuan dari pengujian ini adalah proses komunikasi data antara aplikasi dengan sensor yang di kendalikan melalui perangkat modul Bluetooth sebagai media komunikasi. Hasil pengujian dilakukan menggunakan metode black box, bias dilihat pada table berikut:

      4.1.Tabel Metode Black Box

      Uji Coba Hardware

      Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Uji coba kali ini menggunakan simulator yang tersedia pada aplikasi Proteus dan untuk memberikan input menggunakan aplikasi Hyperterminal. Program dasar yang dibuat adalah mikrokontroller menerima input “R” maka PORTD4 mengeluarkan hasil penghitungan sensor. Berikut adalah hasil dari pengujian.

      Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Proteus dan Hyperterminal

      Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya.

      Uji Coba Alat Pengukur Detak Jantung

      Untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian kepada sebanyak 10 orang pasien di bawah ini. Hasil pengukuran berserta error-nya disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

      4.6 Uji Coba Alat Pengukur Detak Jantung



      Dari data pengujian alat portabel untuk mengukur detak jantung dari ke sepuluh siswa/i dapat dihitung kesalahan pengukuran dari alat digital sebagaimana disajikan pada Tabel 4.7.

      Tabel 4.7 Kesalahan Pengukuran Detak Jantung dari Alat Digital Terhadap Manual


      Dari Tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata selisih detak jantung menyeluruh sebesar 1,42%. Selisih penghitungan detak jantung menyeluruh yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa alat portabel yang dibuat sudah mampu menjalankan fungsinya sebagai alat pengukur detak jantung. Kesalahan/ ketidakakuratan hasil pengukuran disebabkan karena: cara menggunakan alat yang kurang seksama dan kurang tepatnya jarak yang dihitung oleh sensor akibat dari posisi jari tangan.

      Uji Coba Software

      Uji coba software dilakukan dimana aplikasi akan mengirimkan string “R” ke mikrokontroller, maka perintah read yang diterima berisi string “hitung detak jantung” dan sensor akan memulai menghitung detak jantung selama 15 detik kemudian mengirimkan kembali ke dalam smartphone dan ditampilkan. Untuk lebih jelas lagi perhatikan langkah berikut:

      1. Buka aplikasi Heartbeat Detector.
      2. Gambar 4.2.Tampilan icon Aplikasi

      3. Masuk ke menu Login, disini user diminta untuk memasukkan useradmin dan password.
      4. Jika useradmin dan password benar, maka masuk ke menu Home.
      5. Setelah masuk ke dalam menu Home, masuk kedalam menu “Hitung Detak Jantung”
      6. Gambar 4.3.Tampilan Menu Home

      7. Lalu secara otomatis aplikasi mengaktifkan Bluetooth jika keadaannya sedang non aktif.
      8. Gambar 4.4.Tampilan Meminta Mengaktifkan Bluetooth

      9. Pilih tombol “Connect” lalu pilih device Bluetooth yang akan dikoneksikan. Dalam hal ini penulis mengkoneksikan bluetooth ke device “ERLANGGA”
      10. Gambar 4.5.Tampilan Menu Bluetooth

      11. Setelah proses pairing selesai, maka aplikasi siap untuk digunakan.
      12. Gambar 4.6.Tampilan pairing Bluetooth Sukses

      13. 8. Tekan tombol “Hitung” yang berada di bawah lalu tunggu selama 15 detik untuk menunggu hasil penghitungan sensor.
      14. Gambar 4.7.Tombol Hitung untuk Memulai Perhitungan

        Gambar 4.8.Tampilan Setelah Proses Perhitungan

      Analisa

      Dari pengujian di atas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Maka dari itu akan dijelaskan sebagai berikut :

      Analisa Program Pada Mikrokontroler

      Pada program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler terdapat beberapa fungsi untuk menyalakan lampu dan mematikan lampu. Berikut adalah listing program mikrokontrolernya:

      Adapun fungsi pada setiap penulisan listing program adalah sebagai berikut:

      1. Koding ini berfungsi untuk mendeklarasikan seri mikrokontroler yang akan digunakan. Pada coding di atlas tertulis “m8def.dat” yang dimaksudkan untuk mikrokontroler tipe ATmega8.
      2. Koding ini berisi nilai yang sesuai dengan crystal yang dipakai. Dalam hal ini menggunakan crystal 11,0592 MHz.
      3. Koding ini menyatakan konfigurasi serial yang berfungsi untuk sistem transfer data menggunakan baudrate 9600 bps.
      4. Koding di atas berfungsi untuk konfigurasi pin input yaitu PORTD.4
      5. Koding di atas ini berfungsi untuk inisialisasi sub rutin yang di pakai.
      6. Koding di atas berfungsi sebagai program utama yang dijalankan yang akan mengirimkan string “R” melalui komunikasi Bluetooth.
      7. Koding diatas berfungsi untuk sensor mulai menghitung detak jantung selama 15 detik.
      8. Koding diatas adalah untuk menghitung detak jantung perdetik yang dikalikan satu.
      9. Koding diatas berfungsi sebagai hasil waktu penghitungan detak jantung selama 15 detik
      10. Koding diatas berfungsi untuk mengirimkan data hasil penghitungan tadi melalui komunikasi Bluetooth agar dapat di tampilkan pada smartphone android.



      Analisa Program Aplikasi Android

      Pada aplikasi android terdapat beberapa fungsi antara lain fungsi komunikasi Bluetooth, perhitungan detak jantung dan login password. Berikut adalah listing program aplikasi android:

      1. Sub Process_Globals
      2. Koding di atas berfungsi untuk inisialisasi library apa saja yang di gunakan.

      3. Sub Globals
      4. Koding di atas merupakan inisialisasi Library dan Design yang terdapat pada aplikasi.

      5. Sub Activity_Create(FirstTime As Boolean)
      6. Koding diatas merupakan inisialisasi Bluetooth, delay waktu saat melakukan perhitungan detak jantung dan nama Design yang di gunakan.

      7. Sub Activity_Resume
      8. Koding di atas berfungsi untuk mengaktifkan Bluetooth dan Jika Bluetooth aktif maka akan muncul pesan untuk Please Conneced Your Device..!! pada layar smartphone.

      9. Activity_Pause (UserClosed As Boolean)
      10. Koding diatas berfungsi jika user keluar tampilan aplikasi maka BGM akan berhenti bermain.

      11. Cmd_Connect_Clik
      12. Koding diatas adalah Jika Bluetooth tidak aktif maka aplikasi akan meminta mengaktifkan Bluetooth, dan setelah Bluetooth aktif maka akan memunculkan nama-nama Device Bluetooth yang harus dipilih satu untuk mengaktifkan tombol Hitung pada aplikasi.

      13. Sub Serial1_Connected (Success As Boolean)
      14. Koding diatas berfungsi Jika Bluetooth sukses pairing maka muncul pesan “Connecting Success..!!” dan akan mengaktifkan tombol Hitung dan tombol Disconnect yang terdapat pada tampilan aplikasi.

      15. Cmd_Read_Clik
      16. Koding diatas merupakan tombol Hitung yang berfungsi jika Bluetooth sudah terkoneksi dengan perangkat keras (pairing) dan jika tombol Hitung yang terdapat pada aplikasi di tekan akan meminta string “R” pada mikrokontroler.

      17. Cmd_Disconnect_Clik
      18. Koding diatas berfungsi untuk memutuskan koneksi Bluetooth yang terkoneksi dengan mikrokontroler (pairing) dan mematikan fungsi tombol Hitung berserta mengaktifkan tombol Connect yang terdapat pada aplikasi.

      19. Cmd_Home_Clik
      20. Koding diatas berfungsi untuk memutuskan koneksi Bluetooth yang terkoneksi dengan mikrokontroler (pairing) dan mematikan fungsi tombol Hitung yang terdapat pada aplikasi kemudian kembali ke dalam menu Home.




      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai alat pengukur detak jantung menggunakan sensor detak jantung menggunakan smartphone android pada RS SARI ASIH adalah sebagai berikut:


      1. Sistem ini dibuat menggunakan sensor jantung dengan mikrokontroler ATMega8 sebagai pengolah lalu di tampilkan pada smartphone android berupa angka melalui komunikasi Bluetooth.
      2. Pengukuran detak jantung dilakukan selama 15 detik, dari jumlah penghitungan deteksi sensor tersebut dapat dikalikan dengan 4, yang nantinya nilai pendeteksian sensor tersebut sama bernilainya dengan lamanya waktu 1 menit (60 detik) agar mendapatkan satuan penghitungan dari penghitungan detak jantung.

      Saran

      Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut:
      1. Hendaknya menggunakan sensor detak jantung dengan kualitas yang lebih baik sehingga deteksi lebih akurat.
      2. Saat melakukan penghitungan detak jantung, baiknya riwayat penghitungan dapat tersimpan pada smartphone android.
      3. Alat ini sebaiknya digunakan dengan kondisi rileks, agar dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan dari suatu alat ukur yaitu tepat (akurat), dan teliti (presisi).

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Managemen. Jakarta: Graha Ilmu
      2. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
      3. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta
      4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.. Yogyakarta: CV. Andi Offset
      5. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org
      6. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN:2166-7241, EISSN:2166-725X. IGI PA, USA.
      7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu
      8. Purnama, Rangsang. 2010. Mari Mengenal J2ME. Prestasi Jakarta: Jakarta
      9. 9,0 9,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
      10. 10,0 10,1 Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
      11. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
      12. 12,0 12,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
      13. Purnama, Rangsang. 2010. Waspadalah! Jantung Anda Rusak.. Jakarta, Penerbit Cerdas Cermat.
      14. Syahwill, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino.'. Yogyakarta,ANDI
      15. 15,0 15,1 Syahwill, Mohammad.Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta
      16. Safaat, Nazruddin. 2010. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. .. Jakarta, Informatika.
      17. Wahana (2012:2). Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone. Jakarta, PT Elex Media Komputindo.
      18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 18,6 Safaat H, Nazruddin. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. 2012. Informatika : Bandung
      19. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
      20. Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. Android: Pengantar Teknologi Informasi. 2014. Deepublish : Yogyakarta
      21. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
      22. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta
      23. 23,0 23,1 23,2 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Riandy Erlangga