SI1133467162: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 292: Baris 292:
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''NIM : 1133467162'''</div>
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''NIM : 1133467162'''</div>
 
|}
 
|}
 +
&nbsp;
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left"><p style="line-height: 1">''*Tandatangan dibubuhi materai 6.000</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left"><p style="line-height: 1">''*Tandatangan dibubuhi materai 6.000</p></div>
 
&nbsp;
 
&nbsp;
Baris 550: Baris 552:
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB I'''<p style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</p></div>=
+
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB I''' <p style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</p></div>=
  
 
==Latar Belakang==
 
==Latar Belakang==
Baris 674: Baris 676:
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB II'''<p style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</p></div>=
+
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB II''' <p style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</p></div>=
  
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
Baris 711: Baris 713:
 
<p style="line-height: 2"><b>3. Klasifikasi Sistem</b></p></div>
 
<p style="line-height: 2"><b>3. Klasifikasi Sistem</b></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:15)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh6.googleusercontent.com/-PoXRjzxOteE/VUoJCkDjEXI/AAAAAAAAAjs/X78qLZr-now/w939-h542-no/Ansis.png Analisis Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:15)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh6.googleusercontent.com/-PoXRjzxOteE/VUoJCkDjEXI/AAAAAAAAAjs/X78qLZr-now/w939-h542-no/Ansis.png Analisis Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (''Abstract System'')<br>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (''Abstract System'')<br>
 
Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.</li>
 
Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.</li>
 
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Fisik (''Physical System'')<br>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Fisik (''Physical System'')<br>
 
adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.</li>
 
adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.</li>
 
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (''Deterministic System'')<br>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (''Deterministic System'')<br>
 
adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.</li>
 
adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.</li>
 
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tak Tentu (''Probabilistic System'')<br>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tak Tentu (''Probabilistic System'')<br>
 
adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.</li>
 
adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertutup (''Closed System'')<br>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertutup (''Closed System'')<br>
 
adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.</li>
 
adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.</li>
 
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Terbuka (''Open System'')<br>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Terbuka (''Open System'')<br>
 
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.</li></ol></div>
 
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.</li></ol></div>
 
===Konsep Dasar Data===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Data'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:1)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:13)<ref name="Rohmat Taufiq"> Taufiq. Rohmat. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-mV8gYK3VFrw/VS30kJ5cl-I/AAAAAAAAAdU/yrMn2DStLbY/w560-h444-no/screenshot-s1291.photobucket.com%2B2015-04-15%2B12-17-53.png Sistem Informasi Manajemen]. Graha Ilmu : Yogyakarta.</ref>, “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Klasifikasi Data'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:3)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh5.googleusercontent.com/-XqaMeQB2NIQ/VUxoUmag9DI/AAAAAAAAAmw/f-Iak5IH-bk/w739-h509-no/KSI.png Konsep Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:</p></div>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut jenis data:</li>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Hitung (''enumeration/counting data'')<br>Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Ukur (''measurement data'')<br>Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.</li></ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut sifat data:</li>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Kuantitatif (''quantitative data'')<br>Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Kualitatif (''qualitative data'')<br>Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.</li></ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut sumber data:</li></ol>
 
 
<ol><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Internal (''internal data'')<br>Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Data Eksternal (''external data'')<br>Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Data Eksternal Primer (''primary external data'')</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Data Eksternal Sekunder (''secondary external data'').</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.</p></div></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''3. Pengolahan Data'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:6)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh5.googleusercontent.com/-XqaMeQB2NIQ/VUxoUmag9DI/AAAAAAAAAmw/f-Iak5IH-bk/w739-h509-no/KSI.png Konsep Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:</p></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyimpanan Data (''Data Storage'')<br>Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (''filing''), pencarian (''searching''), dan pemeliharaan (''maintenance''). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “''file''”. ''File'' dapat berbentuk map, ''ordner'', ''disket'', ''tape'', ''hard disk'', dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam ''file'' juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (''record'') yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (''filing'') ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (''cross reference'') antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:</li><ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">File Induk (''Master File'')<br> File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">File Transaksi (''Detail File'')<br>File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pemeliharaan file (''file maintenance'') juga meliputi “peremajaan data” (''data updating''), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.</p></div>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penanganan Data (''Data Handling'')<br>Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (''file maintenance'').Pemilihan (''sorting'') dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (''data manipulation'') merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif  kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.</li></ol>
 
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
 
 
 
 
 
 
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:2)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Taufiq (2012:72) <ref name="Rohmat Taufiq"> Taufiq. Rohmat. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-mV8gYK3VFrw/VS30kJ5cl-I/AAAAAAAAAdU/yrMn2DStLbY/w560-h444-no/screenshot-s1291.photobucket.com%2B2015-04-15%2B12-17-53.png Sistem Informasi Manajemen]. Graha Ilmu : Yogyakarta.</ref>, “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Klasifikasi Informasi'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:27)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh6.googleusercontent.com/-PoXRjzxOteE/VUoJCkDjEXI/AAAAAAAAAjs/X78qLZr-now/w939-h542-no/Ansis.png Analisis Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Persyaratan<br>Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:</li>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi yang tepat waktu<br>Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan. </li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi yang relevan<br>Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi yang bernilai<br>Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi yang dapat dipercaya<br>Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu<br>Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:</li>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi masa lalu<br>Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi masa kini<br>Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.</li></ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Sasaran<br>Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:</li></ol>
 
<ol><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi individual<br>Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (''policy maker'') dan pengambil keputusan (''decision maker'') atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Informasi komunitas<br>Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.</li></ol></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''3. Nilai dan Kualitas Informasi'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:30)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh6.googleusercontent.com/-PoXRjzxOteE/VUoJCkDjEXI/AAAAAAAAAjs/X78qLZr-now/w939-h542-no/Ansis.png Analisis Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mudah diperoleh<br>Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Luas dan Lengkap<br>Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ketelitian<br>Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kecocokan<br>Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ketepatan Waktu<br>Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kejelasan<br>Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keluwesan<br>Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat dibuktikan<br>Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak ada prasangka<br>Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat diukur<br>Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:33)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. [https://lh6.googleusercontent.com/-PoXRjzxOteE/VUoJCkDjEXI/AAAAAAAAAjs/X78qLZr-now/w939-h542-no/Ansis.png Analisis Sistem Informasi]. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Akurat (''Accurate'')<br>
 
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (''noise'') yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Tepat Waktu (''Timeline'')<br>
 
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
 
Relevan (''Relevance'')<br>
 
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
 
</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''4. Komponen-komponen Informasi'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Darmawan (2013)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Root of Information'', yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Bar of Information'', merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Branch of Information'', yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Stick of Information'', yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (''supplement'') terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Bud of Information'', yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Leaf of Information'', yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.</li></ol>
 
 
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
 
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahana Komputer (2010:27)<ref name= "Wahana Komputer">Wahana Komputer. 2010. [https://lh5.googleusercontent.com/-6G0U0TC7vPA/VUoJS2ZgbjI/AAAAAAAAAkM/dSotlRGAPkw/w724-h518-no/SQL%2BServer%2B2008.png Short Course : SQL Server 2008 Express]. Yogyakarta: Andi.</ref> Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem, informasi dan rnembaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahana Komputer (2010:27)<ref name= "Wahana Komputer">Wahana Komputer. 2010. [https://lh5.googleusercontent.com/-6G0U0TC7vPA/VUoJS2ZgbjI/AAAAAAAAAkM/dSotlRGAPkw/w724-h518-no/SQL%2BServer%2B2008.png Short Course : SQL Server 2008 Express]. Yogyakarta: Andi.</ref> Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem, informasi dan rnembaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:210)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref> Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:210)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref> Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.</p></div>  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.</p></div>  
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Fungsi Analisa Sistem'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Fungsi Analisa Sistem'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height:  2;">Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (''user'').</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</li></ol></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height:  2;">Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (''user'').</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</li></ol></div>
 +
&nbsp;
 +
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
1. Definisi Perancangan Sistem</b></p></div>
 
1. Definisi Perancangan Sistem</b></p></div>
Baris 885: Baris 750:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
2. Tahap Perancangan Sistem</b></p></div>
 
2. Tahap Perancangan Sistem</b></p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:228)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</li></ol>
===Konsep Dasar Monitoring===
+
&nbsp;
 +
 
 +
===Konsep Dasar Pengontrolan===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">Ada beberapa definisi ''monitoring'' menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:<p style="line-height: 2"></P></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Monitoring'''</p></div>
+
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengontrolan'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Erinofiardi (2012:261)<ref name="Erinofiardi">Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.</ref>, “suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Khanna (2013)<ref name="Khana">Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org</ref>, “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Nikolaos (2013)<ref name="Nikolaos">Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN:2166-7241, EISSN:2166-725X. IGI PA, USA.</ref>, “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).</p></div>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menetapkan standar pelaksanaan.</li>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengukuran pelaksanaan.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
+
<p style="line-height: 2">'''2. Jenis-Jenis Pengontrolan'''</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.</li></ol>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Terbuka<br>Menurut Erinofiardi (2012:261)<ref name="Erinofiardi">Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.</ref>,  sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali”.</li>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Widuri/Gambar%202.2%20Sistem%20Pengendali%20Loop%20Terbuka_zpsgynqf1yf.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka_zpsgynqf1yf.png"/></div> &nbsp; <p style="text-align: center;">Sumber: Erinofiardi (2012:261)<ref name="Erinofiardi">Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.</ref></p><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.2</b> <i>Sistem Pengendali Loop Terbuka</i></p>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem Kontrol Loop Tertutup<br>Menurut Erinofiardi (2012:261)<ref name="Erinofiardi">Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.</ref>, sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.</li>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.</p></ol>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Widuri/Gambar%202.3%20Sistem%20Pengendali%20Loop%20Tertutup_zpscvxddmki.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Tertutup_zpscvxddmki.png"/></div> &nbsp; <p style="text-align: center;">Sumber: Erinofiardi (2012:261)<ref name="Erinofiardi">Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.</ref></p><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.3</b> <i>Sistem Pengendali Loop Tertutup</i></p>
 +
&nbsp;
  
 
===Konsep Dasar Prototipe===
 
===Konsep Dasar Prototipe===
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Prototipe'''</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''1. Definisi Prototipe'''</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “''Prototype'' adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62)<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “''Prototype'' adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Prototype'' adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Prototype'' adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Prototipe'''</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">'''2. Jenis-Jenis Prototipe'''</div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:230)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:</p></div>
 
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:230)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref>, jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:</p></div>
   
+
  <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Evolusioner (''Prototype Evolusionary'')<br>Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</li>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Evolusioner (''Prototype Evolusionary'')<br>Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</li>
+
 
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Persyaratan (''Requirement Prototype'')<br>dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prototipe Persyaratan (''Requirement Prototype'')<br>dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Langkah-langkah pembuatan ''Prototype Evolutionary'' ada empat langkah, yaitu :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Langkah-langkah pembuatan ''Prototype Evolutionary'' ada empat langkah, yaitu :</p></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li></ol>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li></ol>
 
+
&nbsp;
<div align="center"><img width="350" height="400" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/xRjAbUkV6mX9VN4kKDJuGULy2Flrxvy--Po59Hab9C8=w595-h522-no"/></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Widuri/Gambar%202.4%20Pembuatan%20Prototipe%20Evolusioner_zpsou6k9c1g.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.4 Pembuatan Prototipe Evolusioner_zpsou6k9c1g.png"/></div>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.2</b> <i>Pembuatan Prototipe Evolusioner</i></p>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="text-align: center;">Sumber: Darmawan (2013:232)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref></p></div>
 
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b> <i>Pembuatan Prototipe Evolusioner</i></p>
<p style="text-align: left;">Sumber: Darmawan (2013:232)<ref name="Deni Darmawan"> Darmawan. Deni. 2013. [https://lh5.googleusercontent.com/-nhiThFk35lA/VUnzflJryTI/AAAAAAAAAjM/B7W31o8yJLM/w1031-h545-no/Karakteristik%2BSistem.png Sistem Informasi Manajemen]. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.</ref></p></div>
+
&nbsp;
  
 
===Konsep Dasar Flowchart===
 
===Konsep Dasar Flowchart===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
+
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Flowchart'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Flowchart'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia (2011:116)<ref name= "Adelia">Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. [https://lh5.googleusercontent.com/-gAIlU0xnZa8/VUwrZsbo0WI/AAAAAAAAAlM/Tjsx4RzhVXM/w420-h562-no/Untitled-1.jpg Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop]. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia (2011:116)<ref name= "Adelia">Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. [https://lh5.googleusercontent.com/-gAIlU0xnZa8/VUwrZsbo0WI/AAAAAAAAAlM/Tjsx4RzhVXM/w420-h562-no/Untitled-1.jpg Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop]. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name= "Sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-NKZNG3dMFfY/VUwryc9XXOI/AAAAAAAAAlU/NJR1Ud9_jKk/w684-h529-no/Untitled-2.jpg Pengantar Analisa Perancangan Sistem]. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name= "Sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-NKZNG3dMFfY/VUwryc9XXOI/AAAAAAAAAlU/NJR1Ud9_jKk/w684-h529-no/Untitled-2.jpg Pengantar Analisa Perancangan Sistem]. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.</P></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.</P></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
+
 
<p style="line-height: 2">'''2. Jenis-jenis Flowchart'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Jenis-jenis Flowchart'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name= "Sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-NKZNG3dMFfY/VUwryc9XXOI/AAAAAAAAAlU/NJR1Ud9_jKk/w684-h529-no/Untitled-2.jpg Pengantar Analisa Perancangan Sistem]. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name= "Sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-NKZNG3dMFfY/VUwryc9XXOI/AAAAAAAAAlU/NJR1Ud9_jKk/w684-h529-no/Untitled-2.jpg Pengantar Analisa Perancangan Sistem]. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:</P></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Flowchart Sistem (System Flowchart) <br> Flowchart Sistem merupakan bagan
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Flowchart Sistem (System Flowchart) <br> Flowchart Sistem merupakan bagan
 
yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.<br> Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).</li>
 
yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.<br> Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).</li>
Baris 959: Baris 824:
 
operasi.</li>
 
operasi.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Flowchart Proses (Process Flowchart)<br>Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Flowchart Proses (Process Flowchart)<br>Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</li></ol>
 +
&nbsp;
  
 
===Konsep Dasar Pengujian===
 
===Konsep Dasar Pengujian===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
+
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237)<ref name="Rizky. 2011. ''Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak''. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya">Rizky. 2011. [https://lh3.googleusercontent.com/--4WaThEGIxM/VUwvj6UNkdI/AAAAAAAAAl0/kuz9CALED_g/w388-h565-no/bk_cover13525.jpg Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak]. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya</ref>, “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237)<ref name="Rizky. 2011. ''Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak''. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya">Rizky. 2011. [https://lh3.googleusercontent.com/--4WaThEGIxM/VUwvj6UNkdI/AAAAAAAAAl0/kuz9CALED_g/w388-h565-no/bk_cover13525.jpg Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak]. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya</ref>, “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:301) <ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-hTBu-64qVjU/VS4V5K607oI/AAAAAAAAAeY/kb-hFSJ-MVk/w714-h419-no/screenshot-andipublisher.com%2B2015-04-15%2B14-39-55.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:301) <ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-hTBu-64qVjU/VS4V5K607oI/AAAAAAAAAeY/kb-hFSJ-MVk/w714-h419-no/screenshot-andipublisher.com%2B2015-04-15%2B14-39-55.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Black Box'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Black Box'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut  Simanjuntak, dkk (2010:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut  Simanjuntak, dkk (2010:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Shiddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Shiddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.</p></div>
Baris 981: Baris 846:
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan output untuk suatu jenis input.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melakukan pengujian.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li></ol>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan output untuk suatu jenis input.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melakukan pengujian.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li></ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian dalam Black Box'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian dalam Black Box'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Equivalence Partioning</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Boundary Value Analysis</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Cause-Effect Graphing Techniques</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembuatan grafik Causes-Effect graph.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Comparison Testing</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Sample and Robustness Testing</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sample Testing</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Robustness Testing</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></div></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f. Behavior Testing dan Performance Testing</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Behavior Testing</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Performance Testing</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></div></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Requirement Testing</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">h. Endurance Testing</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Kelebihan dan Kelemahan Black Box'''</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Equivalence Partioning</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Boundary Value Analysis</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.</p></div>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Cause-Effect Graphing Techniques</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembuatan grafik Causes-Effect graph.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.</li></ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Comparison Testing</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.</p></div>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Sample and Robustness Testing</p></li>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sample Testing</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Robustness Testing</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></div>
 +
</ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Behavior Testing dan Performance Testing</p></li>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Behavior Testing</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Performance Testing</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></div></ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Requirement Testing</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.</li></ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Endurance Testing</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div></li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''4. Kelebihan dan Kelemahan Black Box'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
{{pagebreak}}
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%202.1%20Kelebihan%20Dan%20Kelemahan%20Black%20Box_zpsh188pcmq.png" border="0" alt=" photo Tabel 2.1 Kelebihan Dan Kelemahan Black Box_zpsh188pcmq.png"/>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box </b></p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box </b></p>
<div align="center"><img width="400" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-ozx5SsIqVWE/VJFt0ZkcxfI/AAAAAAAAAFg/GkQJkcgGYm0/w500-h374-no/Prototipe.png"/></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Archarya  (2013)<ref name="Archarya, Shivani. Pandya, Vidhi. 2013. ''Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering'' ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1">Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.[https://lh5.googleusercontent.com/-InyzQZK7EmE/VUw228HCMeI/AAAAAAAAAmI/eZRQhTtjYQs/w516-h522-no/screenshot-citeseerx.ist.psu.edu%2B2015-05-08%2B11-08-39.png Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering'' ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1]</ref></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Menurut Archarya  (2013)<ref name="Archarya, Shivani. Pandya, Vidhi. 2013. ''Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering'' ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1">Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.[https://lh5.googleusercontent.com/-InyzQZK7EmE/VUw228HCMeI/AAAAAAAAAmI/eZRQhTtjYQs/w516-h522-no/screenshot-citeseerx.ist.psu.edu%2B2015-05-08%2B11-08-39.png Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering'' ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1]</ref></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing''.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing''.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian ''White Box'' adalah kontras dengan ''Black Box Testing'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keuntungan pengujian White Box</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian ''White Box'' adalah kontras dengan ''Black Box Testing'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keuntungan pengujian White Box</p></div>
Baris 998: Baris 898:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262) <ref name="Rizky. 2011. ''Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak''. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya">Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya</ref>, “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262) <ref name="Rizky. 2011. ''Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak''. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya">Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya</ref>, “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Decision (Branch) Coverage</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Condition Coverage</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Decision (Branch) Coverage</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Path Analysis</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Executive Time</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Algorithm Analysis</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Condition Coverage</li>
{{pagebreak}}
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Path Analysis</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Executive Time</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Algorithm Analysis</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.</p></div></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 
==Teori Khusus==
 
==Teori Khusus==
Baris 1.008: Baris 916:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 
1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
 
1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:53) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:53)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:127) <ref name="Winarno. Deni, Arifianto. 2011. ''Bikin Robot Itu Gampang''">Winarno. Deni, Arifianto. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/-vzlf4APy1c4/VUoJCiKpfLI/AAAAAAAAAjo/iUVys8rUWgQ/w719-h540-no/Bikin%2BRobot.png Bikin Robot Itu Gampang]. PT Kawan Pustaka : Jakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:127)<ref name="Winarno. Deni, Arifianto. 2011. ''Bikin Robot Itu Gampang''">Winarno. Deni, Arifianto. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/-vzlf4APy1c4/VUoJCiKpfLI/AAAAAAAAAjo/iUVys8rUWgQ/w719-h540-no/Bikin%2BRobot.png Bikin Robot Itu Gampang]. PT Kawan Pustaka : Jakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p></div>
Baris 1.022: Baris 930:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sugeng (2012:1-2)<ref name="Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''">Sugeng Adi Atma dalam Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''</ref>, Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler  mengerjakan instruksi  sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sugeng (2012:1-2)<ref name="Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''">Sugeng Adi Atma dalam Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''</ref>, Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler  mengerjakan instruksi  sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-2WaGRFHODj4/VJGUCiDYY_I/AAAAAAAAAF0/aq9hj-iEdVw/w444-h233-no/Prototipe.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.5</b> <i>Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler</i></p>
  
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-2WaGRFHODj4/VJGUCiDYY_I/AAAAAAAAAF0/aq9hj-iEdVw/w444-h233-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.3</b> <i>Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler</i></p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.</li></ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><b>3. Pemanfaatan Mikrokontroler</b></p></div>
3. Pemanfaatan Mikrokontroler</b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:54)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:54) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.</li>
Baris 1.040: Baris 949:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem minimal mikrokontroler</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Software pemrograman dan kompiler, serta downloader</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem minimal mikrokontroler</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Software pemrograman dan kompiler, serta downloader</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU. </li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU. </li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><b>4. Perkembangan Mikrokontroler</b></p></div>
4. Perkembangan Mikrokontroler</b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:57)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref> Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:57) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref> Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >'''5. ATmega328'''</p></div>
5. Jenis-Jenis Mikrokontroler </b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">1. Definisi ATmega328</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:33)<ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2013.</ref>, "ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART,  timer, counter, dll)".</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Jenis-jenis Mikrokontroler Umum Digunakan'''</p></div>
+
 
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keluarga MCS51</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">AVR</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90S,oc, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">PIC</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah men-jadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Arduino</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. </p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ARM Cortex-M0</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Menurut Syahwill (2013:58-59) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref> ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine).</p></div></ol>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
 
+
6. Mikrokontroler AVR ( Alf and Vegaard’s RISC Processor)</b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:58)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Mikrokontroler Alf and Vegaard’s RISC Processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara umum, AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebuat adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFFxx.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >'''7. ATmega328'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
1. Definisi ATmega328</b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:33) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2013.</ref>, "ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART,  timer, counter, dll)".</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.</p></div>
  
Baris 1.088: Baris 971:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">32 x 8-bit register serba  guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik  memory mapped  I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan  untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.</p></div>   
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">32 x 8-bit register serba  guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik  memory mapped  I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan  untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.</p></div>   
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="text-align: left;">Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328:</p></div>
<p style="text-align: left;">Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328 :</p></div>
+
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="350" height="450" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zZT13drBLt4/VJGYRzGfkUI/AAAAAAAAAGM/wwSayRK14AE/w400-h516-no/Prototipe.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">Sumber: Data Sheet Mikrokontroler: ATmega328</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> <i>Arsitektur ATmega328</i></p>
  
<div align="center"><img width="350" height="450" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zZT13drBLt4/VJGYRzGfkUI/AAAAAAAAAGM/wwSayRK14AE/w400-h516-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b> <i>Arsitektur ATmega328</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Data Sheet Mikrokontroler: ATmega328</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">2. Konfigurasi PIN ATmega328</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="350" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-fH-kriOquhY/VJGYmHiMSvI/AAAAAAAAAGU/Luuq6rITsdM/w323-h429-no/Prototipe.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">Sumber: Jurnal Syahid (2012:34)<ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> <i>Susunan PIN ATmega328</i></p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:34)<ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref> ATmega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Port B </p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).</li></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Port C</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.</li></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Port D</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Port D  merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga  dapat difungsikan sebagai  input/output. Sama seperti  Port B  dan Port C, Port D  juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.</li></ol></ol>
 +
&nbsp;
  
 +
===Operating Sistem Android===
  
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Android'''</p></div>
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
2. Konfigurasi PIN ATmega328</b></p></div>
+
<div align="center"><img width="350" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-fH-kriOquhY/VJGYmHiMSvI/AAAAAAAAAGU/Luuq6rITsdM/w323-h429-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.5</b> <i>Susunan PIN ATmega328</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Jurnal Syahid (2012:34) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:34) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref> ATmega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">1. Port B </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">2. Port C</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">3. Port D</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Port D  merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga  dapat difungsikan sebagai  input/output. Sama seperti  Port B  dan Port C, Port D  juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.</li></ol>
+
&nbsp;
+
===Operating Sistem Android===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">'''A. Definisi Android'''</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hidayat (2011:193)<ref name="Hidayat, Wicak. S, Sudarma. 2011">Hidayat, Wicak. S, Sudarma. [https://lh6.googleusercontent.com/-QGHry0Q_bHY/VUw-If12iOI/AAAAAAAAAmc/iUGqAQjdExA/w739-h436-no/Android.png Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad & Android Plus Internet]. 2011. Mediakita : Jakarta</ref>, “android adalah sistem operasi untuk perangkat ''mobile'' yang pengembangannya dipimpin oleh google.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hidayat (2011:193)<ref name="Hidayat, Wicak. S, Sudarma. 2011">Hidayat, Wicak. S, Sudarma. [https://lh6.googleusercontent.com/-QGHry0Q_bHY/VUw-If12iOI/AAAAAAAAAmc/iUGqAQjdExA/w739-h436-no/Android.png Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad & Android Plus Internet]. 2011. Mediakita : Jakarta</ref>, “android adalah sistem operasi untuk perangkat ''mobile'' yang pengembangannya dipimpin oleh google.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahadyo (2013:2)<ref name="Wahadyo, Agus. 2013">Wahadyo, Agus. [https://lh3.googleusercontent.com/--tevWvefVNs/VUx8BvM8zRI/AAAAAAAAAnU/vTO9aPB5BSQ/w736-h470-no/Android.png Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone]. 2013. TransMedia : Jakarta</ref> Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahadyo (2013:2)<ref name="Wahadyo, Agus. 2013">Wahadyo, Agus. [https://lh3.googleusercontent.com/--tevWvefVNs/VUx8BvM8zRI/AAAAAAAAAnU/vTO9aPB5BSQ/w736-h470-no/Android.png Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone]. 2013. TransMedia : Jakarta</ref> Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">'''B. Sejarah Android'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Sejarah Android'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">SQLite: untuk penyimpanan data.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kamera, ''Global Positioning System'' (GPS), kompas, NFC dan ''accelerometer'' (tergantung piranti keras)</li></ol></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">SQLite: untuk penyimpanan data.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kamera, ''Global Positioning System'' (GPS), kompas, NFC dan ''accelerometer'' (tergantung piranti keras)</li></ol>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Versi Android Yang Di Gunakan'''</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="http://4.bp.blogspot.com/-P0b2RM0Yflo/T-sod7ZWSdI/AAAAAAAAA_s/Lh1QoJEWjkI/s1600/jbean_srgb.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;"> Sumber: http://android-developers.blogspot.com/2013/07/android-43-and-updated-developer-tools.html/</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> <i>Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</i></p>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4. Android SDK'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref>, “SDK (Software Development Kit) adalah ''tools'' API (''Application Programming Interface'') yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-_qB4lKeS0ac/VVg-4ZcD8JI/AAAAAAAAD98/LSwBPTbAE9Q/w372-h268-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-07-39.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> <i>Tools Pengembangan Android</i></p>
  
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Adb Shell</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Android Simulator</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-SzQ9LxHqQYY/VVg_UJrd76I/AAAAAAAAD-E/mVEf2is2hO4/w375-h265-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-12-01.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> <i>Android Simulator</i></p>
  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">DDMS</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.</p></div>
 +
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''5. Basic4 Android'''</p></div>
<p style="line-height: 2">'''C. Versi Android'''</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.</p></div>
</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2012:10-12)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref> Adapun versi-versi android yang pernah dirilis diantaranya sebagai berikut:</p></div>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-t00tgjSQeqg/VVg_tpXNNaI/AAAAAAAAD-M/Kr53O9MB6Zc/w373-h293-no/12_zps571a409d.png"/></div>
<p style="line-height: 2">a. Android versi 1.1</p></div>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
<p style="line-height: 2">Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> <i>Basic 4 Android</i></p>
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://androidos.readthedocs.org/en/latest/_images/banana-bread.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> <i>Android Versi 1.1</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://kundang.weblog.esaunggul.ac.id/2013/09/13/android-1-1-bender/)</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">b. Android Versi 1.5 (Cupcake)</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (''Software Development Kit'') dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="http://www.androidcentral.com/sites/androidcentral.com/files/articleimage/684/2010/07/cupcake_2009.gif"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> <i>Android Versi 1.5 (Cupcake)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://www.androidcentral.com/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">c. Android Versi 1.6 (Donut)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-donut.jpg?w=200"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> <i>Android Versi 1.6 (Donut)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">d. Android Versi 2.1 (Eclair)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-eclair.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> <i>Android Versi 2.5 (Eclair)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-froyo.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> <i>Android Versi 2.2 (Froyo)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="170" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-gingerbread.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> <i>Android Versi 2.3 (Gingerbread)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-honeycomb.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> <i>Android Versi 3.0 (Honeycomb)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-ice-cream.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> <i>Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="http://4.bp.blogspot.com/-P0b2RM0Yflo/T-sod7ZWSdI/AAAAAAAAA_s/Lh1QoJEWjkI/s1600/jbean_srgb.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> <i>Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://android-developers.blogspot.com/2013/07/android-43-and-updated-developer-tools.html/</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">'''D. Android SDK'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref>, “SDK (Software Development Kit) adalah ''tools'' API (''Application Programming Interface'') yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-_qB4lKeS0ac/VVg-4ZcD8JI/AAAAAAAAD98/LSwBPTbAE9Q/w372-h268-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-07-39.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.15</b> <i>Tools Pengembangan Android</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Adb Shell</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Android Simulator</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-SzQ9LxHqQYY/VVg_UJrd76I/AAAAAAAAD-E/mVEf2is2hO4/w375-h265-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-12-01.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.16</b> <i>Android Simulator</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. DDMS</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''E. Basic4 Android'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-t00tgjSQeqg/VVg_tpXNNaI/AAAAAAAAD-M/Kr53O9MB6Zc/w373-h293-no/12_zps571a409d.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.17</b> <i>Basic 4 Android</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Basic4Android'' termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Basic4Android'' termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-N7qs8ucUTb0/VVhCjED7u6I/AAAAAAAAD-k/q1fRqlJfZhY/w640-h442-no/Designer.jpg"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> <i>Designer GUI</i></p>
 +
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-N7qs8ucUTb0/VVhCjED7u6I/AAAAAAAAD-k/q1fRqlJfZhY/w640-h442-no/Designer.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.18</b> <i>Designer GUI</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
+
===Konsep Dasar Bluetooth===
  
===Konsep Dasar Bluetooth===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Bluetooth'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Irwansyah (2014:85)<ref name="Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. 2014">Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pengantar Teknologi Informasi]. 2014. Deepublish : Yogyakarta</ref>, ”Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua".</p></div>
<p style="line-height: 2">'''A. Definisi Bluetooth'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Enterprise (2010:62)<ref name="Enterprise, Jubilee. 2010">Enterprise, Jubilee. [https://lh3.googleusercontent.com/_37PnANg6uHE3a8OnEXgnbEcHRVHsi5Wuafpzr84TAY=w628-h510 Teknik Menghemat Baterai]. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta</ref>, ”Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Irwansyah (2014:85)<ref name="Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. 2014">Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pengantar Teknologi Informasi]. 2014. Deepublish : Yogyakarta</ref>, ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Enterprise (2010:62)<ref name="Enterprise, Jubilee. 2010">Enterprise, Jubilee. [https://lh3.googleusercontent.com/_37PnANg6uHE3a8OnEXgnbEcHRVHsi5Wuafpzr84TAY=w628-h510 Teknik Menghemat Baterai]. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta</ref>, ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Cara Kerja Bluetooth'''</p></div>
<p style="line-height: 2">'''B. Cara Kerja Bluetooth'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rajasa (2013)<ref name="Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. 2013">Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. [https://lh6.googleusercontent.com/-MD8vKY99rNk/VUyhtU3uQPI/AAAAAAAAAoQ/T85pS23uGmo/w545-h464-no/Jurnal.png Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520]. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya</ref>, ”''Bluetooth'' beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara ''real-time'' antara ''host to host Bluetooth'' dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. ''Bluetooth'' dapat berupa ''card'' yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan ''card'' yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada ''bluetooth'' mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan  kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya ''bluetooth'' diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi ''mobile wireless'' dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, ''interoperability'' yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. ''Bluetooth'' bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan ''Bluetooth'' bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data ''Bluetooth'' rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan ''Bluetooth'' yang telah tersambung akan membentuk ''Personal Area Network'', disebut juga ''piconet'' dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan  masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan ''Bluetooth''. Koneksi antar peralatan ''Bluetooth'' tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan ''Bluetooth'' terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan ''Bluetooth''. Beberapa manufaktur peralatan ''mobile'' saat ini telah mulai menerapkan teknologi ''secure Bluetooth'', yaitu dengan menggunakan ''password'' pada perangkat ''Bluetooth'' tersebut.”</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rajasa (2013)<ref name="Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. 2013">Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. [https://lh6.googleusercontent.com/-MD8vKY99rNk/VUyhtU3uQPI/AAAAAAAAAoQ/T85pS23uGmo/w545-h464-no/Jurnal.png Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520]. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya</ref>, ” ''Bluetooth'' beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara ''real-time'' antara ''host to host Bluetooth'' dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. ''Bluetooth'' dapat berupa ''card'' yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan ''card'' yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada ''bluetooth'' mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan  kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya ''bluetooth'' diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi ''mobile wireless'' dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, ''interoperability'' yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. ''Bluetooth'' bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan ''Bluetooth'' bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data ''Bluetooth'' rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan ''Bluetooth'' yang telah tersambung akan membentuk ''Personal Area Network'', disebut juga ''piconet'' dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan  masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan ''Bluetooth''. Koneksi antar peralatan ''Bluetooth'' tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan ''Bluetooth'' terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan ''Bluetooth''. Beberapa manufaktur peralatan ''mobile'' saat ini telah mulai menerapkan teknologi ''secure Bluetooth'', yaitu dengan menggunakan ''password'' pada perangkat ''Bluetooth'' tersebut.”</p></div>
+
  
===Bahasa Pemrograman===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Bluetooth HC 05'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Anggit Supriyanto (2013)<ref name="Supriyanto, Anggit. 2013">Supriyanto, Anggit. 2013. "Rancang Bandung Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8538 Berbasis Android Melalui Bluetooth Dan Speech Recognition”. Yogyakarta: Jurnal Amikom.</ref>, ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2".</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agung Alpurqon (2014)<ref name="Alpurqon, Agung. 2014">Alpurqon, Agung. 2014. "Sistem Pengendali Pintu Pagar Otomotasi Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS”. Skripsi. Tidak di publikasikan. Tangerang: STMIK RAHARJA Tangerang.</ref>, ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth SPP (Serial Port Protoco) yang mudah di gunakan, yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC 05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC 05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2.4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">HC 05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC 05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.13%20Bluetooth%20HC%2005_zpsyvvt0iy1.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.13 Bluetooth HC 05_zpsyvvt0iy1.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> <i>Bluetooth HC 05</i></p>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengertian bahasa pemograman Menurut Simarmata (2010;394) <ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “bahasa pemograman adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer”.</p></div>
+
===Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Noersasongko (2010:116) <ref name="Noersasongko. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo">Noersasongko. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo</ref>, “bahasa pemograman adalah suatu bahasa maupun suatu tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer”.</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah suatu bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan komputer.</p></div>
 
 
 
===Klasifikasi Bahasa Pemrograman===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Farik (2010:16) <ref name="Studio. Farik Matamaya. 2010. ''Teknik Overlocking Untuk Pemula''. jakarta: PT Elex Media Komputindo">Studio. Farik Matamaya. 2010. Teknik Overlocking Untuk Pemula. jakarta: PT Elex Media Komputindo</ref>, klasifikasi bahasa pemograman secara umum terbagi menjadi 3 yaitu:</p></div>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ciri-ciri bahasa tingkat tinggi adalah:</p></div>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perintah mirip dengan bahasa manusia, khususnya bahasa inggris.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mudah dimengerti</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung rendah</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh pemrogaman tingkat tinggi adalah BASIC (beginner all-purpose symbolic interchange code), PASCAL(common bussiness oriented language) pascal (Nama Penemu).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Menengah (middle level language)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penggolongan bahasa tingkat menengah ini baru muncul pada jangka waktu tak terlalu lama. Ciri khas dari bahasa tingkat menengah adalah kecepatan akses dan kemampuannya yang cukup dapat diandalkan. Keistimewaan lainnya adalah perintah yang digunakan hampir sama dengan bahasa manusia. Contoh bahasa pemograman tingkat menengah Bahasa C.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Rendah (low level language)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa tingkat rendah cukup sulit dipelajari karena perintahnya tidak sama dengan bahasa manusia. Keistimewaan bahasa tingkat rendah adalah kecepatan yang paling tinggi ketika dijalankan dan kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung. Untuk membuat program dalam bahasa rendah tidak diperlukan struktur program. Contoh bahasa pemograman tingkat rendah adalah bahasa mesin atau yang biasa disebut Bahasa Assembly.</p></div></ol>
 
 
 
 
 
 
 
 
===Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agfianto, Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Bahasa BASIC adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan bahasa pemrograman berlevel tinggi. Bahasa pemrograman berlevel rendah berarti bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa pemrograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman berlevel rendah merupakan bahasa pemrograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk memprogram dalam bahasa ini diperlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Bahasa pemrograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agfianto, Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Bahasa BASIC adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan bahasa pemrograman berlevel tinggi. Bahasa pemrograman berlevel rendah berarti bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa pemrograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman berlevel rendah merupakan bahasa pemrograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk memprogram dalam bahasa ini diperlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Bahasa pemrograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Tipe Data'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Tipe Data'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%202.2%20Tipe%20ndash%20Tipe%20Data%20Dalam%20BASCOM-AVR_zpsd9bercbi.png" border="0" alt=" photo Tabel 2.2 Tipe ndash Tipe Data Dalam BASCOM-AVR_zpsd9bercbi.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.2 Tipe-tipe Data dalam BASCOM-AVR</b></p>
  
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Variabel'''</p></div>
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.2 Tipe-tipe Data dalam BASCOM-AVR</b></p>
+
<div align="center"><img width="450" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/Fhii2EPoEVRKeePfeGUf6Lv0pf7mQpFbh_lliWjMhA=w571-h410-no"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Variabel'''</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variabel bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel mempunyai ketentuan sebagi berikut:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variabel bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel mempunyai ketentuan sebagi berikut:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
Baris 1.271: Baris 1.105:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim x as integer : ‘Deklarasi x bertipe integer </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim a as long : ‘Deklarasi a bertipe long</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim x as integer : ‘Deklarasi x bertipe integer </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim a as long : ‘Deklarasi a bertipe long</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Operasi-operasi dalam BASCOM-AVR'''</p></div>
+
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. Operasi-operasi dalam BASCOM-AVR'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa pemrograman BASCOM-AVR ini dapat digunakan untuk menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM-AVR.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa pemrograman BASCOM-AVR ini dapat digunakan untuk menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM-AVR.</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator Aritmatika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator relasi</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator Aritmatika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator relasi</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:</p></div>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.3 Tabel Operasi Relasi</b></p><div align="center"><img width="450" height="350" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/Qejx1Em-ih7KRtXekDteN3XNndoUgEqTHdNWg8CEgQ=w574-h319-no"/></div>
+
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%202.3%20Operasi%20Relasi_zpslshczl7r.png" border="0" alt=" photo Tabel 2.3 Operasi Relasi_zpslshczl7r.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.3 Operasi Relasi</b></p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator logika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator fungsi</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Operator fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.</p></div></ol>
 +
&nbsp;
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator logika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator fungsi</li>
+
===Komponen Elektronika Dan Instrumentasi===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.</p></div></ol>
+
===Gelombang Ultrasonik===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurtu Subandi (2009:30) <ref name="Subandi. 2009. ''Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik''. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009">Subandi. 2009. Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009</ref>, Ditinjau dari arah rambat dan getarnya, gelombang bunyi termasuk dalam gelombang longitudinal, dimana arah rambatnya sama dengan arah getarnya. Karena untuk merambatnya gelombang bunyi selalu memerlukan zat antara (medium), maka selama merambatnya gelombang selalu disertai getaran zat antara yang dilaluinya. Yang dimaksud getaran zat antara ialah pergeseran atom-atom atau molekul-molekul zat dari kedudukan setimbangnya. Hal ini menyebabkan getaran tekanan, yaitu terbentuknya daerah yang tekanannya berbeda dengan daerah sekitarnya. Perubahan tekanan inilah yang dirambatkan sebagai gelombang bunyi. Keras lemahnya bunyi yang dihasilkan tergantung dari amplitudo yang dapat berupa perbedaan maksimum tekanan atmosfer.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Parmono (2011:30)<ref name="Parmono, Iswanto. 2011. ''Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter''. Jakarta: J.Oto.Ktrl.Inst (J. Auto.Ctrl.Inst) Vol 3 (2), 2011">Parmono, Iswanto. 2011. Pengukuran Tinggi Permukaan Air Berbasis Gelombang Ultrasonik Menggunakan Kalman Filter. Jakarta: J.Oto.Ktrl.Inst (J. Auto.Ctrl.Inst) Vol 3 (2), 2011</ref>, Gelombang ultrasonik merupakan salah satu contoh dari gelombang longitudinal yang mana arah dari getaran pertikel medium paralel atau sejajar dengan arah rambat gelombang . Gelombang ini dapat merambat melalui beberapa medium dengan kecepatan yang bergantung pada sifat medium tersebut. Gelombang ultrasonik ini merupakan getaran partikel-partikel yang saling beradu satu sama lain akan tetapi partikel tersebut terkoordinasi menghasilkan suatu gelombang serta mentransmisikan energi. Peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah proses “aliran energi” dari satu tempat ke tempat lainnya. Energi ini terjadi secara mekanik di dalam medium dalam bentuk regangan dan rapatan dari partikel. Partikel medium bergerak ketika gelombang akustik melewatinya, tapi pergerakan ini terlokalisasi tanpa adanya perpindahan masa.</p></div>
+
<div align="center"><img width="350" height="200" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-lsuKinXH5lg/VJGZf4vfuGI/AAAAAAAAAGs/Ut0CvE3S-5U/w401-h186-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.19</b> <i>Perambatan Ultrasonik</i></p>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecepatan gelombang ultrasonik tidak dipengaruhi oleh frekuensinya, melainkan bergantung pada sifat medium yang dilewatinya. Panjang gelombang (λ) akan semakin pendek jika frekuensi (ƒ) semakin tinggi. Panjang gelombang adalah jarak tempuh gelombang dalam periode satu getaran, sedangkan frekuensi adalah banyaknya gelombang yang bergetar dalam waktu satu detik. Panjang gelombang berbanding lurus dengan kecepatan gelombang dan berbanding terbalik dengan frekuensi. Hubungan ini ditunjukkan oleh persamaan berikut:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Transistor'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref>, Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-0Zer_Dmz-9c/VVb4bVnBq3I/AAAAAAAAAq8/aB81oQ328-Y/w90-h133-no/Transistor.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> <i>Transistor</i></p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">v =λ. F</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Dioda'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:41)<ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak mematuhi hukum OHM.</li></ol>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.15%20Bias%20Maju_zpsmss8i4ef.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.15 Bias Maju_zpsmss8i4ef.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.15</b> <i>Bias Maju</i></p>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.16%20Bias%20Mundur_zps1vy23lnn.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.16 Bias Mundur_zps1vy23lnn.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.16</b> <i>Bias Mundur</i></p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dimana v (m/s) adalah kecepatan gelombang ultrasonik dalam medium, λ (m) adalah panjang gelombang, dan ƒ (Hz) adalah frekuensi. Kecepatan gelombang ultrasonik di dalam medium diberikan dalam tabel berikut:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. Kapasitor'''</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref>, Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).</p></div>
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.4 Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik Dalam Medium</b></p><div align="center"><img width="350" height="550" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-_l_pY-Jig80/VJGZ37Tip2I/AAAAAAAAAG0/K1zU-cDrzXU/w308-h530-no/Prototipe.png"/></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecepatan gelombang ultrasonik bergantung pada temperatur dari medium tersebut. Untuk gelombang yang merambat melalui udara, hubungan antara kecepatan gelombang dan temperatur medium adalah:</p></div>
+
<div align="center"><img width="200" height="70" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-oCEwFXr6-tg/VJUvJ5Us2XI/AAAAAAAAAJo/ym2lljjQJTE/w520-h167-no/2.2.png"/></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dimana 331 m/s adalah kecepatan ultrasonik di udara saat 0oC, dan TC merupakan temperatur udara dalam derajat Celcius.  Menggunakan persamaan ini, pada saat temperatur 29oC cepat rambat gelombang ultrasonik di udara sekitar 348.14 m/s. Apabila gelombang ultrasonik mengenai permukaan antara dua medium yang memiliki perbedaan impedansi akustik (Z), maka sebagian dari gelombang ultrasonik ini akan direfleksikan/dipantulkan dan sebagian lagi akan ditransmisikan /diteruskan. Pulsa yang mengenai suatu batas medium yang memiliki impedansi akustik berbeda akan direfleksikan dan ditangkap oleh receiver untuk diolah menjadi sinyal.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="350" height="200" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-n-Cc4CfFD_0/VJUvOvgDaUI/AAAAAAAAAIU/7pdL19oupJQ/w628-h335-no/Interaksi%2BGelombang%2BUltrasonik%2BDalam%2BMedium.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.20</b> <i>Interaksi Gelombang Ultrasonik Dalam Medium</i></p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Ultrasonik Sebagai Pengukur Jarak'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Subandi (2009:29-39) <ref name="Subandi. 2009. ''Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik''. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009">Subandi. 2009. Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009</ref>, Gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanis yang mempunyai daerah frekuensi diatas kemampuan manusia atau diatas 20 Khz. Karena frekuensinya yang tinggi, gelombang ini lebih mudah diarahkan dari pada gelombang yang berada dibawah daerah frekuensinya. Gelombang ini biasa digunakan dalam aplikasi pengukuran jarak. </p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prinsip kerja dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah 40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 344 m/s. Sinyal tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian penerima Ultrasonik.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya.</li></ol>
+
<div align="center"><img width="450" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-s-v5aPl_v4M/VJUvNyxXVfI/AAAAAAAAAII/aN135kRvrts/w718-h173-no/Ilustrasi%2BCara%2BKerja%2BUltrasonik.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.21</b> <i>Ilustrasi Cara Kerja Ultrasonik</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor Ultrasonik mendeteksi jarak obyek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40 kHz) kemudian mendeteksi pantulannya. Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 344 meter per detik, mengenai obyek dan memantul kembali ke sensor.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bagian ini, proses pengukuran jarak dapat dilakukan hanya dengan memberikan trigger dan mendeteksi lebar pulsa Echo saja seperti pada modul ultrasonik pada umumnya. Hasil pengukuran dalam bentuk pulsa dapat ditentukan dengan menghitung lebar pulsa yang keluar pada bagian Echo. Lebar pulsa tersebut mewakili waktu merambatnya sinyal ultrasonik dari sensor ke obyek dan kembali lagi, oleh karena itu jarak dapat diperoleh dengan persamaan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai rumus fisika:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">s = v.t</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun waktu yang dihitung adalah waktu pergi dan waktu datang sehingga jarak yang ditempuh adalah dua kali. Jadi untuk menghitung jarak</p></div>
+
<div align="center"><img width="120" height="50" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-Wo3tCjBoBSA/VJUvKxWXFdI/AAAAAAAAAHo/G7aXJ1ymfig/w107-h60-no/2.4.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">s = Jarak hasil pengukuran (meter )</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">v = Kecepatan gelombang suara di udara (meter / sekon)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">t = Waktu antara gelombang dikirim dan diterima (sekon)</p></div>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
===Komponen Elektronika dan Instrumentasi===
+
<div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-XFLjbAb7kXs/VVbzaUIkmdI/AAAAAAAAAqo/seLyDDyjQ10/w64-h138-no/Kapasitor.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Sensor'''</p></div>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut subandi (2009:30) <ref name="Subandi. 2009. ''Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik''. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009">Subandi. 2009. Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009</ref>, Sensor berfungsi untuk menyediakan informasi umpan balik untuk mengendalikan program dengan cara mendeteksi keluaran. Sensor itu sendiri terdiri dari tranduser dengan atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Sensor dibedakan menjadi dua, yakni sensor pasif dan sensor aktif. Sensor pasif adalah sensor yang dalam sistem kerjanya tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi, kapasitansi, dan induktansi pada lingkungan sekelilingnya. Perubahan ini menyebabkan perubahan tegangan atau arus yang dihasilkan tranduser. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan yang diukur.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="text-align: center;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
<ol>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.17</b> <i>Kapasitor</i></p>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Kedekatan (Proximity)</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor kedekatan (proximity), yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil (lunak) untuk menggerakan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.</p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-wnWELC30Zpw/VJUvMkisEdI/AAAAAAAAAJQ/p9maf_MQHXk/w422-h255-no/Contoh%2BSensor%2BProximity.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.22</b> <i>Contoh Sensor Proximity</i></p>
+
{{pagebreak}}
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Magnet</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor magnet juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on-off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap, ataupun uap.</p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-ovjxuGGS0So/VJUvMT5FvfI/AAAAAAAAAJU/BsSBWOk5Bps/w555-h150-no/Contoh%2BSensor%2BMagnet.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.23</b> <i>Contoh Sensor Magnet</i></p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Ultrasonik</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantarannya adalah: objek padat, cair, butiran, maupun tekstil.</p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/IIsdcM145QIxuxdRk8GD0b-sHdtGcGC5ZNw_aiD6mkQ=w369-h289-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.24</b> <i>Contoh Sensor Ultrasonik</i></p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Efek-Hall</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor efek-hall, dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.</p></div>
+
<div align="center"><img width="150" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-8wY4Y6TYUbE/VJUvLia-u2I/AAAAAAAAAJY/mHBSLgqMgV8/w207-h236-no/Contoh%2BSensor%2BEfek-Hall.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.25</b> <i>Contoh Sensor Efek-Hall</i></p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Sinar</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor sinar terdiri dari 3 (tiga) kategori, antara lain:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pematulannya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Tekanan</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor tekanan adalah sensor yang memiliki transdesur yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderanya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.</p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-cwxFq8ajtaM/VJUvNQppCfI/AAAAAAAAAJM/__aAPJNBnLg/w395-h265-no/Contoh%2BSensor%2BTekanan.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.26</b> <i>Contoh Sensor Tekanan</i></p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Suhu</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ada 4 (empat) jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan antara lain:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Thermocouple (T/C)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Thermocouple (T/C) pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistance Temperature Detector (RTD)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistance temperature detector (RTD didasari pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Termistor</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.</p></div></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">IC Sensor</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adalah sensor dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.</p></div><div align="center"><img width="180" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/Xl5tAogGl5RElm0L_RJaardOUKS-GKfKVpzybGcvbbQ=w292-h388-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.27</b> <i>Contoh Sensor Suhu</i></p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Kecepatan (RPM)</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yaitu sensor dimana proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros (object) yang berrputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Penyandi (encoder)</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi yaitu :</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.</li></ol>
+
</ol>
+
{{pagebreak}}
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2.
+
Transistor'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013) <ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref> Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.</p></div><div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-0Zer_Dmz-9c/VVb4bVnBq3I/AAAAAAAAAq8/aB81oQ328-Y/w90-h133-no/Transistor.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.28</b> <i>Transistor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Dioda'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:41) <ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak mematuhi hukum OHM.</li></ol>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-2969PFedSxA/VJUvLYBKnyI/AAAAAAAAAJc/Uldscnsqjo0/w709-h352-no/Bias%2Barus%2Bdioda.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.29</b> <i>Bias arus dioda</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Kapasitor'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013) <ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref> Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).</p></div><div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-XFLjbAb7kXs/VVbzaUIkmdI/AAAAAAAAAqo/seLyDDyjQ10/w64-h138-no/Kapasitor.png"/></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.30</b> <i>Kapasitor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Resistor'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''4. Resistor'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:32) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari Resistor adalah:</p></div><ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari Resistor adalah:</p></div><ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi arus</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penurun tegangan</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi tegangan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.</li></ol>  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi arus</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penurun tegangan</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi tegangan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.</li></ol>  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa hal yang perlu diperhatikan:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa hal yang perlu diperhatikan:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.</li></ol>
 
+
&nbsp;
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/PVma5-Xu5brDr2anETluECHG9k_eLkk2bcawmuV7rDs=w397-h298-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.31</b> <i>Resistor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/PVma5-Xu5brDr2anETluECHG9k_eLkk2bcawmuV7rDs=w397-h298-no"/></div>
 
+
&nbsp;
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="text-align: center;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.18</b> <i>Resistor</i></p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali  besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali  besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="400" height="380" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-dzkL8qCqXwY/VUymlElmWEI/AAAAAAAAAog/PaatGY-Qf_U/w587-h371-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-08%2B19-04-36.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.4 Cara Menghitung Nilai Resistor</b></p>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 4 warna : pita 1 = hijau, pita 2 = Biru, pita 3 = kuning, pita 4 = perak Nilai resistansinya : 56 x 10 k0= 560 kQ, toleransi +/- 10</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 5 Warna : pita 1 = merah, pita 2 = oranye, pita 3 = ungu, pita 4 = hitam, dan pita 5 = cokelat Nilai resistansinya : 237 x 1 Q = 237 Q, toleransi +/- 1</li></ol>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''5. Osilator'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:28)<ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, Osilator atau kristal merupakan pembangkit clock internal yang menentukan rentetan kondisi-kondisi (state) yang membentuk sebuah siklus mesin mikrokontroler. Siklus mesin tersebut diberi nomor S1 hingga S6, masing-masing kondisi panjangnya 2 periode osilator, dengan demikian satu siklus mesin paling lama dikerjakan dalam 12 periode osilator.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Osilator juga digunakan untuk mengetahui kecepatan percepatan dari baudrate, dimana untuk mode 0 adalah 1/12 frekuensi osilator dan mode 2 adalah 1/64 frekuensi osilator.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/q0-PD3axthLXofohT2wWceRAk3D8UjU_poRCPZhjJ3Y=s429-no"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.19</b> <i>Osilator</i></p>
 +
&nbsp;
  
 +
===Konsep Dasar LCD 16x2===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Mempunyai 192 karakter tersimpan.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Terdapat karakter generator terprogram.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.</li>
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Dilengkapi dengan back light.</li></ol>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.20%20Bentuk%20Fisik%20LCD%2016x2_zpsciiideys.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.20 Bentuk Fisik LCD 16x2_zpsciiideys.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: Heryanto (2008)</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.20</b> ''Bentuk Fisik LCD 16x2''</p>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%202.5%20Konfigurasi%20Pin%20LCD%2016x2_zpscgrkcyyy.png" border="0" alt=" photo Tabel 2.5 Konfigurasi Pin LCD 16x2_zpscgrkcyyy.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.5</b> ''Konfigurasi Pin LCD 16x2''</p>
 +
&nbsp;
  
 +
===Konsep Dasar Keypad Matrix 4x3===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem embedded adalah keypad matrik 3x4 atau 4x4. Keypad biasanya digunakan pada beberapa peralatan yang berbasis mikrokontroller. Pada penggunaannya keypad terdiri dari beberapa saklar, yang saling terhubung jika dilakukan penekanan pada bagian keypad sehingga antara kolom dan baris akan terhubung. Agar mikrokontroler dapat melakukan scan keypad harus di berikkan logika LOW (“0”) ketika tombol keypad tidak ditekan dan logika HIGH (“1”) pada saat tombol keypad ditekan.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.21%20Keypad%20Matrix%204x3_zpssxat80i7.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.21 Keypad Matrix 4x3_zpssxat80i7.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: http://www.rlx.sk/en/breakout-boards-accessories-cables/1371-keypad-4x3-membrane-4x3-button-pad-with-sticker.html</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.21</b> ''Keypad Matrix 4x3''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keypad matrix yang digunakan adalah keypad dengan jumlah kolom 3 dan jumlah baris 4 yang dapat digunakan, rangkaian keypad 3x4 dapat dilihat pada gambar berikut:</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.22%20Konfigurasi%20Pin%20Output%20Keypad%204x3_zpsepl9uujp.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.22 Konfigurasi Pin Output Keypad 4x3_zpsepl9uujp.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: http://playground.arduino.cc/Main/KeypadTutorial</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.22</b> ''Konfigurasi Pin Output Keypad 4x3''</p>
 +
&nbsp;
  
 +
===Konsep Dasar Solenoid===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya. Dalam kasus solenoid, ideal panjang kumparan adalah tak terhingga dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpitan dalam lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.23%20Solenoid_zps37wexscf.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.23 Solenoid_zps37wexscf.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: id.wikipedia.org</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.23</b> ''Solenoid''</p>
 +
&nbsp;
  
 +
===Konsep Dasar ULN2803===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Iswanto (2011:261), ULN2803 adalah IC yang didalamnya merupakan susunan transistor yang terpasang secara darlington dan dapat menangani arus sebesar 500 mA, dan didalam ULN2803 ini terdapat 8 buah susunan darlington yang bekerja secara individu sehingga beban yang dapat dipasang pada ULN2803 ini sebanyak 8 buah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IC ULN2803 adalah merupakan transistor darlington sebagai penguat arus.</p></div>
 +
&nbsp;
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.24%20ULN2803_zpsqcytnmce.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.24 ULN2803_zpsqcytnmce.png"/></div>
 +
&nbsp;
 +
<p style="text-align: center;">Sumber: http://i01.i.aliimg.com/photo/v0/437061281/ULN2803</p>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.24</b> ''ULN2803''</p>
 +
&nbsp;
  
 +
===Konsep Dasar Buzzer===
  
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).</p></div>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.5 Cara Menghitung Nilai Resistor</b></p>
+
&nbsp;
<div align="center"><img width="400" height="380" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-dzkL8qCqXwY/VUymlElmWEI/AAAAAAAAAog/PaatGY-Qf_U/w587-h371-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-08%2B19-04-36.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%202.25%20Buzzer_zpshmovpzr8.png" border="0" alt=" photo Gambar 2.25 Buzzer_zpshmovpzr8.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh :</p></div>
+
&nbsp;
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 4 warna : pita 1 = hijau, pita 2 = Biru, pita 3 = kuning, pita 4 = perak Nilai resistansinya : 56 x 10 k0= 560 kQ, toleransi +/- 10</li>
+
<p style="text-align: center;">Sumber: juniarto1985.wordpress.com (25 Febuari 2010)</p>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 5 Warna : pita 1 = merah, pita 2 = oranye, pita 3 = ungu, pita 4 = hitam, dan pita 5 = cokelat Nilai resistansinya : 237 x 1 Q = 237 Q, toleransi +/- 1</li></ol>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.25</b> ''Buzzer''</p>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''6. Osilator'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:28) <ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, Osilator atau kristal merupakan pembangkit clock internal yang menentukan rentetan kondisi-kondisi (state) yang membentuk sebuah siklus mesin mikrokontroler. Siklus mesin tersebut diberi nomor S1 hingga S6, masing-masing kondisi panjangnya 2 periode osilator, dengan demikian satu siklus mesin paling lama dikerjakan dalam 12 periode osilator.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Osilator juga digunakan untuk mengetahui kecepatan percepatan dari baudrate, dimana untuk mode 0 adalah 1/12 frekuensi osilator dan mode 2 adalah 1/64 frekuensi osilator.</p></div><div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/q0-PD3axthLXofohT2wWceRAk3D8UjU_poRCPZhjJ3Y=s429-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.32</b> <i>Osilator</i></p>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
===Konsep Dasar Relay===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar  tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis. Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar.</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.</li></ol></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Kumparan elektromagnet</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Saklar atau kontaktor</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Swing Armatur</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Spring (Pegas)</li></ol></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya adalah:</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda).</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.</li></ol></div>
 
<div align="center"><img width="200" height="175" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/CQDABs3JVqTBks2mlhxu66JJF5Bq7gh5BXSSrKVNRuM=s200-no"/></div>
 
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.33</b> Relay Kaki 8</p>
 
  
 
===Requirement Elicitation===
 
===Requirement Elicitation===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
 
<p style="line-height: 2">'''1. Requirement'''</p></div>
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Requirement'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:301)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:301)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:</P></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Unambiguous (tidak ambigu)</li>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Unambiguous (tidak ambigu)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Complete (lengkap)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Complete (lengkap)</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Consistent (konsisten)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Consistent (konsisten)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Modifiable (dapat diubah)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Modifiable (dapat diubah)</li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Traceable (dapat dilacak)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Traceable (dapat dilacak)</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance</li></ol>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:</P></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Functional requirements<br> Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.</li>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Functional requirements<br> Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Nonfunctional requirements <br>Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Nonfunctional requirements <br>Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.</li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Constraints (psudo requirement) <br> Requirement  ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Constraints (psudo requirement) <br> Requirement  ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.</li></ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Elisitasi'''</p></div>
 
+
<p style="line-height: 2">'''2. Elisitasi'''</p></div>
+
 
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saputra (2012:51)<ref name= "Saputra">Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saputra (2012:51)<ref name= "Saputra">Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:</P></div>
Baris 1.449: Baris 1.270:
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
 
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
<p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
 
===Konsep Dasar Literature Review===
 
===Konsep Dasar Literature Review===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi ''Literature Review'''''</p></div>
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi ''Literature Review'''''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Semiawan (2010:104)<ref name="Raco R">R, Raco. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-cOxNNlO49k4/VVhHwWsg1lI/AAAAAAAAD-4/RUcJFtPRUVM/w633-h497-no/MPK.png Metodologi Penelitian Kualitatif]. PT Grasindo: Jakarta.</ref>, Literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat den mengnalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:86)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.</p></div>
<p style="line-height: 2">Menurut Semiawan (2010:104) <ref name="Raco R">R, Raco. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-cOxNNlO49k4/VVhHwWsg1lI/AAAAAAAAD-4/RUcJFtPRUVM/w633-h497-no/MPK.png Metodologi Penelitian Kualitatif]. PT Grasindo: Jakarta.</ref>, Literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat den mengnalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkanLiterature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:86) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkanLiterature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<p style="line-height: 2">'''2. Kajian ''Literature Review'''''</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:87) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Kajian ''Literature Review'''''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:87)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">
 
Mengidentifikasikan kesenjangan (<i>identify gaps</i>) dari penelitian ini.</p></li>  
 
Mengidentifikasikan kesenjangan (<i>identify gaps</i>) dari penelitian ini.</p></li>  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Menghindari membuat ulang (<i>reinventing the wheel</i>) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Menghindari membuat ulang (<i>reinventing the wheel</i>) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.</p></li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.</p></li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Jenis Penelitian'''</p></div>
<p style="line-height: 2">'''3. Jenis Penelitian'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:22)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, jenis-jenis penelitian yaitu:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya</p></li>
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:22) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, jenis-jenis penelitian yaitu:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.</p></div>
+
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Dasar<br>Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Dasar<br>Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Terapan<br>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Terapan<br>
 
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Evaluasi<br>Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.</li></ol>
 
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Evaluasi<br>Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya</p></li>
<p style="line-height: 2">2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:</p></div>
+
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Deskriptif<br>Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Prediktif<br>Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Improftif<br>Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksplanatif<br>Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksperimen<br>Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Ex Post Facto<br>Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Partisipatori<br>Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research;Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dan Pengembangan<br>Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.</li></ol>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Deskriptif<br>Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Prediktif<br>Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Improftif<br>Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksplanatif<br>Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksperimen<br>Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Ex Post Facto<br>Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Partisipatori<br>Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research;Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dan Pengembangan<br>Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.</li></ol>
 +
</ol>
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
 +
==Literature Review (Study Pustaka)==
  
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem keamanan pintu ruangan menggunakan password. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 
+
 
+
 
+
 
+
==Literature Review (Studi Pustaka)==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai pengukuran berbasis mikrokontroler. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini yaitu:</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian ini dilakukan oleh Moch Firmansyah dari STMIK Raharja pada tahun 2009 yang berjudul “Akses Ruangan Digitally Synthesizer Laboratory (DSL) Dengan Menggunakan Metode MPP (Microcontroller Password Protection) menggunakan mikrokontroler AT89S205”. Keamanan merupakan hal yang vital dalam sistem yang diteliti ini, karena itu digunakan metode Microcontroller Password Protection (MPP) yaitu perlindungan yang berupa kode password berbasis mikrokontroler sebagai pengolah data. Dalam hal membuka dan menutup pintu pada ruangan Digital Synthesizer Laboratory (DSL) dengan tingkat pengamanan yang memadai. Maka digunakanlah komponen yang dapat mengolah sistem tersebut, tetapi dalam bentuk yang tidak terlalu besar. Sehingga digunakanlah mikrokontroler sebagai pemroses pengendalian utama dan penyimpan kode password yang akan digunakan sebagai kode akses pada ruangan tersebut. Pekerjaan untuk membuka dan menutup pintu pada ruangan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh mikrokontroler, dan akan ditampilkan display interaksi pada pengguna melalui Liquid Crystal Display (LCD). Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat sistem keamanan dengan hak akses terbatas sehingga tidak setiap orang bisa mengetahui kombinasi tombol yang digunakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian ini dilakukan oleh Fitri Apriyani dari STMIK Raharja pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Keamanan Pintu Menggunakan Password Berbasis Mikrokontroller AT89S51”. Peneliti menggunakan password sebagai akses masuk/keamanan pintu dengan pemanfaatan mikrokontroler AT89S51. Input yang diberikan berupa keypad sebagai media yang berfungsi untuk memasukkan Password, Motor DC sebagai penggerak pintu saat membuka dan menutup kembali. Sedangkan mikrokontroler digunakan sebagai kontrol utaman pada alat ini.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian ini dilakukan oleh Gustasari dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Smartcard Sebagai Pengaman Pintu Menggunakan Rfid Berbasis Arduino”. RFID adalah teknologi yang masih baru, dan akan terus berkembang, seiring dengan kemajuan teknologi rangkainan terintegrasi, maka dapat dipastikan bahwa RFID TAG dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Sistem-sistem RFID menawarkan peningkatan efisien dalam penggendalian inventory control dalam pengindektification barang ataupun buku didalam perpustakaan ataupun absensi kelas. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID bisa digunakan untuk menyimpan dan menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yaitu RFID TAG (transponder), RFID diaplikasikan sebagai pembuka pintu keluar masuk pada ruangan PERGURUAN TINGGI RAHARJA yang dikontrol oleh ARDUINO UNO.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian ini dilakukan oleh Mohammad Arif Dwi Cahyo dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Desain Prototipe Smart Voice Device Pintu Ruangan Menggunakan Raspberry Pi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Suara atau voice merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki manusia yang tidak dapat disamai oleh orang lain/ manusia lain. Ini yang melatarbelakangi peneliti untuk menjadikan suara sebagai akses untuk membuka dan mengunci ruangan. Dengan memanfaatkan tekologi mikrokonroler yang mulai berkembang pesat, peneliti menggunakan Raspberry Pi untuk membangun sistem keamanan dengan input suara ini.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian ini dilakukan oleh Agung Alpurqon dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS”. Android merupakan teknologi canggih yang menjadi daya tarik orang lain untuk menggunakannya. Peneliti menggunakan input suara untuk mengontrol buka dan tutup pintu pagar, dengan android sebagai media input dalam sebuah smartphone. Peneliti merancang sebuah sistem kontrol pintu pagar menggunakan rangkaian mikrokontroler yang diprogram menggunakan bahasa program terperinci.</li>
 +
</ol>
 +
&nbsp;
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Ferry Sudarto, M.Firman dan Sugeng Adi Atma (2013) <ref name="Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng.2013. ''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara''. Informatic Technique Journal: Medan.">Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng. 2013. [https://lh4.googleusercontent.com/-1uQot0KCZq4/VUoJHCC263I/AAAAAAAAAj4/vb020-IivPA/w1044-h513-no/it%2Bjournal.png ''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara'']. Informatic Technique Journal: Medan.</ref> berjudul '''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara'''  ini diusulkan untuk merancang tongkat ultrasonik untuk tunanetra dengan menggunakan teknologi berbasis mikrokontroler yang dapat mendeteksi keberadaan suatu objek. Untuk bisa mendeteksi jarak benda, tongkat ultrasonik dilengkapi oleh berbagai modul diantaranya adalah sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda didepannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu output berupa suara. Dan sebagai pencatu tegangan untuk semua rangkaian digunakan battery.</li>
+
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB III''' <p style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</p></div>=
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Titik Muji Rahayu (2010) <ref name="Muji Rahayu. Titik. 2010. ''Perancangan Dan Pembuatan Penunjuk Arah Serta Deteksi Jarak Benda Untuk Tunanetra Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler''. Jurnal UIN: Malang.">Muji Rahayu, Titik. 2010. ''Perancangan Dan Pembuatan Penunjuk Arah Serta Deteksi Jarak Benda Untuk Tunanetra Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler''. Jurnal UIN: Malang.</ref> berjudul '''Perancangan Dan Pembuatan Penunjuk Arah Serta Deteksi Jarak Benda Untuk Tunanetra Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler''' ini diusulkan untuk merancang dan membuat alat penunjuk arah serta mendeteksi jarak benda untuk penderita tunanetra dengan menggunakan output suara berbasis mikrokontroler. Perancangan alat ini memanfaatkan teori tentang mata angin dan kecepatan gelombang bunyi di udara. Perancangan ini melalui dua tahap, yaitu tahap perancangan hardware dan software. Hardware yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah kompas digital HM55B untuk menentukan arah mata angin, sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda di depannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Software pada alat ini menggunakan bahasa pemrograman Assembler. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dan dicari simpangannya. Pada perangkat penunjuk arah HM55B diperoleh simpangan rata-rata sebesar 3,65% dengan taraf ketelitian 96,35% dan pada perangkat pendeteksi jarak benda kesalahan relatifnya sebesar 1,92% dengan taraf ketelitan 98,08%.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dita Ditafrihil Fuadah dan Mada Sanjaya WS.Ph.D. (2013) <ref name="Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. ''Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino''. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.">Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. ''Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino''. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.</ref> berjudul '''Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino''' Sensor ultrasonik adalah sensor pengukur jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor HY-SRF05 merupakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak dari 2cm sampai 450cm. Keluaran sensor ini memungkinkan membaca perubahan jarak pada ketinggian air menggunakan gelombang ultrasonik berbasis Arduino Uno dan dengan interfacing pada Matlab. Pengujian menggunakan bejana bulat denga ketinggian 10cm.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Yoppy Bagus Budiarto (2012) <ref name="Budiarto, Yoppy Bagus. 2012. ''Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT89S51''. Jurnal Universitas Gunadarma: Jakarta.">Budiarto, Yoppy Bagus. 2012. ''Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT89S51''. Jurnal Universitas Gunadarma: Jakarta.</ref> berjudul '''Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT89S51''' ini diusulkan untuk merangkaian Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Adapun rangkaian ini terdiari dari beberapa blok rangkaian. Diantaranya adalah, power supply dengan keluaran sebasar 5 V, blok sensor dengan menggunakan modul sensor Ultrasonik PING, bagian control yang menggunakan mikrokontroler AT89S51, serta output yang berupa Liquid Crystal Display (LCD). Sebuah sensor PING Ultrasonik akan mendeteksi benda di sekitar sensor. Pemancar Sensor akan mengirimkan gelombang ultrasonik. Jika gelombang ultrasonik memantul kembali ke penerima, berarti ada objek di sekitar sensor. Mikrokontroler akan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menerima gelombang ultrasonik dan menentukan jarak antara sensor dengan lantai. Jarak dapat dibaca dari Liquid Crystal Display (LCD). Setelah dirakit dan diuji, perangkat ini bekerja dengan baik. Perangkat ini dapat mendeteksi objek sampai dengan jarak 255 Cm dari sensor.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh A. Ejah Umraeni Salam & Cristophorus Yohannes Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (2011) <ref name="A. Ejah Umraeni Salam. Cristophorus Yohannes. 2011. ''Pengukur Tinggi Badan Dengan Detektor Ultrasonik''. Jurnal Universitas Hasanuddin: Makassar.">A. Ejah Umraeni Salam. Cristophorus Yohannes. 2011. ''Pengukur Tinggi Badan Dengan Detektor Ultrasonik''. Jurnal Universitas Hasanuddin: Makassar.</ref> berjudul '''Pengukur Tinggi Badan Dengan Detektor Ultrasonik'''. Penelitian ini membahas tentang pembuatan alat untuk mengukur tinggi badan dengan memanfaatkan sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik ini mengirimkan pulsa ultrasonik yang apabila mengenai suatu objek maka pulsa tersebut akan memantul dan diterima kembali oleh receiver sensor tersebut. Output dari sensor ultrasonik ini kemudian akan diolah dengan menggunakan mikrokontroller ATmega8535 kemudian diolah menjadi data dan data tersebut dapat dibaca dengan menggunakan alat display berupa LCD. Pengukur tinggi badan ini menggunakan pemrograman bahasa C yang berfungsi untuk mengolah dan menata sistem kerja rangkaian mikrokontroller ATmega8535 dan rangkaian sensor ultrasonik agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan.</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Edi Setiawan (2011) <ref name="Setiawan, Edi. 2011. ''Alat Ukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Ultrasonic Berbasis Mikrokontroleratmega16 Dengan Tampilan LCD''. Skripsi Universitas Muhammadiyah: Surakarta.">Setiawan, Edi. 2011. ''Alat Ukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Ultrasonic Berbasis Mikrokontroler atmega16 Dengan Tampilan LCD''. Skripsi Universitas Muhammadiyah: Surakarta.</ref> berjudul '''Alat Ukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Ultrasonic Berbasis Mikrokontroleratmega16 Dengan Tampilan LCD'''. Penelitian ini membahas tentang pembuatan alat pengukur tinggi badan dengan menggunakan sensor ultrasonic untuk mengitung data dari obyek yang diterima. Sensor ini memiliki ketelitian membaca adanya obyek yaitu 2 - 3 em, sedangkan jarak maksimal yang dapat diterima sensor adalah 300 em, sedangkan pada perancangan ini konstruksi alat yang dibuat yaitu dengan tinggi 200 em tinggi maksimalnya. Sebagai pusat kendali dari alat ukur ini menggunakan Mikrokontroler ATmega16 yang diprogram dengan menggunakan bahasa C++. Sehingga didapat sebuah alat ukur tinggi badan yang mampu mengukur sebuah obyek dengan ketelitian sensor untuk membaca data yaitu 197 em tinggi maksimal dan tinggi minimalnya yaitu 110 em. Hanya saja sistem ini masih memiliki tingkat kesalahan total rata-rata sebesar 0.37% yang dipengaruhi oleh kontruksi alatanya maupun kesalahan dari sensor ultrasonic dalam pengambilan data. Keunggulan dari alat ini yaitu sudah menggunkan teknologi sekarang yaitu mikrokontroler dan sensor, sedangkan untuk tampilan hasil pengukuranya sudah digital yaitu dengan menggunakan LCD. Sedangkan kekurangan dari alat ini yaitu dalam kontruksi alatnya dan pembacaan sensornya, sehingga hasil yang diperoleh dari pengukuran masih mengalami kesalahan.
+
</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Dari enam Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai deteksi jarak benda, alat ukur tinggi badan, mikrokontoler, sensor ultrasonik, dan LCD. Di samping itu juga ada pembahasan mengenai perancangan beberapa alat pengukur tinggi badan yaitu Alat Ukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Sensor Ultrasonic Berbasis Mikrokontroleratmega16 Dengan Tampilan LCD, dan Pengukur Tinggi Badan Dengan Detektor Ultrasonik. Maka dari itu penulis mengambil satu ''sample'' atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 6 (enam) literature review diatas yaitu dengan judul '''Pengukur Tinggi Badan Digital Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler AT89S51''' yang menggunakan jenis penelitian dan pengembangan. Pada penelitian tersebut peneliti belum menggunakan atau memanfaatkan ''operating system'' android sebagai ''interface'' dan juga secara dual mode dengan output suara.</p></div>
+
{{pagebreak}}
+
 
+
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB III'''</div>=
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</div>
+
  
 
==Gambaran Umum Instansi==
 
==Gambaran Umum Instansi==
===Gambaran Umum [http://http://istiqomah.sch.id/ SDIT AL-Istiqomah]===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Perumnas Karawaci Tangerang penduduknya semakin padat, kompleksitas kebutuhan semakin beragam pula, baik Prasarana Ibadah, Pendidikan dan sebagainya. Sedangkan kemampuan Pemerintah dalam hal ini pihak Perum Perumnas dikala itu, masih sangat terbatas. Kondisi inilah yang melahirkan inspirasi positif dikalangan masyarakat untuk ikut membantu program pemerintah yang salah satunya adalah Yayasan Pendidikan Insan Istiqomah dengan berbagai program kegiatan tampil menunjang pembangunan, sebagai partner pemerintah dalam membina dan menggerakkan potensi masyarakat dan lingkungannya.</p></div>
 
  
===Sejarah Singkat SDIT AL-Istiqomah===
+
===Gambaran Umum UPTD Cisadane Barat Laut===
<div align="center"><img width="400" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-mAeDtI5bnx8/VQ0wnL0Z5HI/AAAAAAAAAZI/qWkudqKCjjg/w753-h565-no/Foto%2Bplang%2BSDIT%2BAL%2BIstiqomah.JPG"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center">
+
<p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.1</b> SDIT AL-Istiqomah</p></div>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">'''SDIT AL-Istiqomah''' merupakan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) basis kegiatan dakwah umat Islam, bersamaan dengan tumbuhnya berbagai kegiatan masyarakat, maka Yayasan Pendidikan Insan Istiqomah mendirikan SDIT. Diantara penyebab timbulnya keinginan mengembangkan SDIT, terinspirasi dari kasus yang dialami Ketua Yayasan ketika masih bertugas sebagai guru agama negeri yang diperbantukan pada salah satu Yayasan Pendidikan Islam di Kota Jakarta Barat. Di kala itu Ketua Yayasan Pendidikan Insan Istiqomah menjabat Kepala Madrasah Tsanawiyah di pagi hari dan Kepala SMP di siang hari pada lembaga yang sama.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Pengairan adalah air, sumber air dan wadah air. Pengelolaan pengairan adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memonitoring dan mengevaluasi terhadap kegiatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharan, dan pemanfaatan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah.</p></div>
 
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Awal Tahun 1999 berdirilah SDIT Al-Istiqomah yang berlokasi di Jl. Empu Tantular Raya No. 10 B Perumnas II Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. berdirinya SDIT ini sebagai respon dari keinginan masyarakat Perum Perumnas Tangerang untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, karena ketika itu banyak masyarakat muslim yang menyekolahkan putra/putrinya ke Lembaga Pendidikan Kristen salah satunya sekolah STRADA di Tangerang. Kini SDIT Al-Istiqomah memiliki jumlah siswa dan siswi sebanyak 567 siswa.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Ditinjau dari aspek pemanfaatan air, bisa bersifat ekonomi dan sosial.  Bersifat ekonomi seperti untuk air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Industri. Sedangkan yang bersifat sosial yaitu untuk pertanian, perikanan dan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).</p></div>
 
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Diantara upaya yang dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Insan Istiqomah menjadikan SDIT Al Istiqomah Madrasah yang berkualitas antara lain :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Ruang Lingkup Tugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air adalah melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan pengairan/sumber daya air sebatas pengeloaan air baku permukaan.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.1%20UPTD%20Cisadane%20Barat%20Laut_zpsmtl34rha.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.1 UPTD Cisadane Barat Laut_zpsmtl34rha.png"/></div>
<ol>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penerimaan guru di seleksi.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penerimaan siswa di seleksi.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Diupayakan siswa yang tamat bisa masuk SMP Negeri sehingga dilakukan berbagai upaya pengayaan materi yang akan di UN-kan.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pada tahun ke 3 Yayasan memprogramkan kelas 3 ada pelajaran Bahasa Inggris.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">30 menit sebelum jam belajar diadakan tadarus Alquran.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Diharapkan siswa mampu menghafal Juz 30, juz 29 dan Yasin.</p></li></ol></div>
+
===Visi, Misi, dan Tujuan SDIT AL-Istiqomah===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
1. Visi SDIT AL-Istiqomah</b></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
2. Misi SDIT AL-Istiqomah</b></p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">Mewujudkan sekolah Al Istiqomah sebagai sekolah unggulan.</li><li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">Mewujudkan pendidikan seimbang antara IMTAQ dan IPTEK.</li><li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">Menyebarluaskan pendidikan berkualitas yang dijiwai nilai-nilai Islam.</li><li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">Mengembangkan bakat dan kreativitas siswa agar berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.</li></ol>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center">
2. Tujuan SDIT AL-Istiqomah</b></p></div>
+
<p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.1</b> UPTD Cisadane Barat Laut</p></div>
 +
&nbsp;
 +
 
 +
===Data Macro Wilayah Kerja===
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kecamatan &nbsp; : &nbsp; Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhaji, Sukadiri dan Mauk</li>
Terwujudnya pendidikan yang semakin berkualitas dalam ilmu pendidikan Agama Islam dan juga pendidikan umum.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Desa &nbsp; : &nbsp; 18 Desa</li>
<li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Areal &nbsp; : &nbsp; 10.541 Ha</li>
Mengembangkan bakat dan kreativitas siswa agar berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Panjang Saluran Induk &nbsp; : &nbsp; 12.973  Km</li>
<li style="font-size: 12pt; font-family: 'times new roman'; text-align: justify; line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Panjang Saluran Sekunder &nbsp; : &nbsp; 53.864  Km</li>
Dengan konsep Pendidikan Islam Terpadu, diharapkan dapat mengahasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam IMTAQ dan IPTEK.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jumlah Bangunan Air &nbsp; : &nbsp; 110  Bh</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jumlah Bangunan Pelengkap &nbsp; : &nbsp; 226  Bh</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jumlah Pintu Air &nbsp; : &nbsp; 173  Bh</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lening dan Kirmir &nbsp; : &nbsp; 22  Km</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">GP3A &nbsp; : &nbsp; 7  Unit</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">P3A &nbsp; : &nbsp; 44  Unit</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">PNS Organik &nbsp; : &nbsp; 9  Orang</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Harian Lepas &nbsp; : &nbsp; 35  Orang</li>
 +
</ol>
 +
&nbsp;
  
===Struktur Organisasi===
+
===Tugas Pokok===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya. Jumlah karyawan yang ada pada SDIT Al-Istiqomah adalah sebanyak 50 karyawan yang diantaranya adalah pihak Yayasan 5 orang, Guru 38 orang, TU 2 orang, OB 3 orang, dan Security 2 orang.</p></div>
+
<div align="center"><img width="250" height="650" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-jAxAM2jX0Xk/VWwQVRTAA-I/AAAAAAAAA30/ID-_POX14rk/w235-h579-no/Struktur%2BOrganisasi.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.2</b> Struktur Organisasi SDIT Al-Istiqomah</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">UPTD Cisadane Barat Laut mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di Bidang Pengairan / Sumber Daya Air (SDA), Pengelolaan Jaringan Irigasi Tersier, Sekunder dan Primer di Wilayah Cisadane Barat Laut dan Daerah Irigasi Kecil lainya serta tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Dinas.</p></div>
<p style="line-height: 2">
+
&nbsp;
Keterangan : </p></div>
+
  
<div align="left"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-uXT5ZtrX5Ik/VWwR7zmdxDI/AAAAAAAAA4c/4x3qzAZsSUM/w374-h176-no/Keterangan%2BStruktur%2BOrganisasi.png"/></div>
+
===Fungsi===
===Tugas dan Tanggung Jawab===
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pembagian tugas masing-masing bagian dalam susunan organisasi SDIT Al-Istiqomah terdiri dari :</p></div>
 
 
<ol>
 
<ol>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengaturan debit air dan distribusi air.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian operasi pintu air.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. '''Kepala Sekolah Selaku Pimpinan''', mempunyai tugas:</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pencegahan dan pengendalian banjir serta kekeringan.</li>
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemeliharaan dan perawatan saluran irigasi.</li>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penginventarisasian mutasi areal.</li>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun perencanaan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengorganisir kegiatan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengarahkan kegiatan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengkoordinir kegiatan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan pengawasan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melakukan evaluasi setiap kegiatan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menentukan kebijaksanaan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan rapat</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengambil keputusan</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur proses belajar mengajar</li>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur administrasi :</li>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Kantor</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Siswa</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. Pegawai</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. Perlengkapan</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. Keuangan</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat</li>
+
 
</ol>
 
</ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. '''Kepala Sekolah Selaku Administrator''', mempunyai tugas:</p></div>
+
&nbsp;
  
<ol>
+
===Rencana Kerja===
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perencanaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengorganisasian</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengarahan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengkoordinasian</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengawasan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kurikulum</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesiswaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perkantoran</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kepegawaian</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perlengkapan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keuangan</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perpustakaan</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. '''Kepala Sekolah Selaku Supervisor''', mempunyai tugas supervisi terhadap:</p></div>
+
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kegiatan belajar mengajar</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kegiatan bimbingan dan penyuluhan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kegiatan ketatausahaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rencana Kerja Operasi dan Pemeliharaan (OP) Pengelolaan Jaringan Irigasi disesuaikan dengan kegiatan yang telah dibuat/disusun pada saat pembuatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD).</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rencana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Pengelolaan Jaringan Irigasi mengacu pada Tupoksi UPTD Cisadane Barat Laut, bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemeliharaan Konstruksi Jaringan Air yang meliputi pemeliharaan rutin seperti pemotongan rumput, pelumasan pintu air, pengecatan pintu air, pengaturan debit air dan perbaikan tanggul saluran irigasi skala kecil.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Secara Umum'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengelolaan Jaringan Irigasi pada UPTD Irigasi Cisadane Barat Laut dilakukan dengan swakelola serta pemeliharaan saluran irigasi tenaga pekerja melibatkan lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).</li>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membantu tugas Kepala Sekolah sesuai dengan tugas bidangnya</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mewakili Kepala Sekolah bila berhalangan</li></ol>
+
</ol>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Bidang Kurikulum'''</p></div>
+
===Struktur Organisasi===
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun program pengajaran (Program Tahunan dan Semester)</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun Kalender Pendidikan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun SK pembagian tugas mengajar guru dan tugas tambahan lainnya</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun jadwal pelajaran</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun Program dan jadwal Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah / Nasional</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun kriteria dan persyaratan siswa untuk naik kelas/tidak Serta lulus/tidak siswa yang mengikuti ujian</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (Raport) dan penerimaan STTB/Ijasah dan STK</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyediakan silabus seluruh mata pelajaran dan contoh format RPP</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyediakan agenda kelas, agenda piket, surat izin masuk/keluar, agenda guru (yang berisi: jadwal pelajaran, kontrak belajar dengan siswa, absensi siswa, form catatan pertemuan dan materi guru, daftar nilai, dan form home visit) Penyusunan program KBM dan analisis mata pelajaran</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyediakan dan memeriksa daftar hadir guru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memeriksa program satuan pembelajaran guru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatasi hambatan terhadap KBM</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur penyediaan kelengkapan sarana guru dalam KBM (kapur tulis, spidol dan isi tintanya, penghapus papan tulis, daftar absensi siswa, daftar nilai siswa, dsb.)</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengkoordinasikan pelaksanaan KBM dan laporan pelaksanaan KBM</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran secara berkala</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Bidang Kesiswaan'''</p></div>
+
  
<ol>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menegakkan Tata Tertib Sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah </li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6K)</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memberi pengarahan dan penilaian dalam pemilihan pengurus OSIS</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bekerjasama dengan para pembina kegiatan kesiswaan didalam menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidentil</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerimaan siswa baru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua murid</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa</li></ol>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.2%20Struktur%20Organisasi%20UPTD%20Cisadane%20Barat%20Laut_zpszgom6auv.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPTD Cisadane Barat Laut_zpszgom6auv.png"/></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Wali Kelas</li>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengelolaan kelas</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi :</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Denah tempat duduk</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Papan absen</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. Daftar pelajaran</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. Daftar piket kelas</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. Buku absen siswa</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">f. Buku kegiatan pembelajaran / jurnal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">g. Tata tertib</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun pembuatan statistik bulanan (absen).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengisi Leger.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat catatan khusus.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengisi dan membagi rapor.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membina siswa binaan didiknya dengan sebaik-baiknya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa di kelasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengetahui identitas, nama dan jumlah siswa di kelasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengetahui, memahami dan mengambil tindakan-tindakan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul di kelasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melakukan home visit terhadap siswa yang bermasalah dan melaporkan perkembangannya kepada guru BP.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bekerja sama dengan guru BP dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa dan apabila dipandang perlu mengadakan hubungan dengan orangtua/wali murid dalam rangka pembinaan siswa kelasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan tugas penilaian kognitif, psikomotor dan afektif siswa terutama terhadap budi pekerti, kelakuan dan kerajinan siswa di kelasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengawasi, memonitor serta menyampaikan laporan kepada Kepala <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sekolah secara berkala melalui Wakil Kepala Bidang Kesiswaan mengenai pembinaan kelasnya (2 bl. sekali).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Turut bertanggung jawab dalam kelancaran pelaksanaan Upacara Bendera.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Koordinasi dengan Waka. Bidang Kesiswaan, Tata Usaha, BP, untuk siswa pindahan/mutasi karena sesuatu dan lain hal (ketidak hadiran) prestasi rendah dan lain-lain.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Guru Piket</li>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hadir 10 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai dan membunyikan bel tanda masuk tepat pukul 07.10 WIB.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengisi buku piket.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memeriksa pakaian seragam siswa dan kerapihannya sebelum masuk pintu gerbang sekolah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menutup pintu gerbang tepat pukul 07.20 WIB, melalui bagian keamanan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memberikan tugas kepada siswa apabila ada guru yang berhalangan hadir karena sesuatu dan lain hal.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6K).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan pendataan/mengisi buku piket sesuai dengan hari tugasnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mencatat siswa yang masuk terlambat dan memberikan surat ijin masuk apabila masih sesuai dengan tata tertib.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengawasi berlakunya tata tertib siswa-siswi, secara langsung pada waktu jam pelajaran berlangsung dan berkeliling ke kelas-kelas untuk mendata kehadiran siswa pada hari itu.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan tertibnya upacara bendera bagi yang tugas piket pada hari Senin/peringatan hari-hari nasional.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaporkan kejadian yang bersifat khusus kepada guru BP/BK, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan untuk diproses dan diselesaikan bersama-sama dengan wali kelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memberikan izin kepada siswa untuk meninggalkan sekolah setelah memperoleh izin dari guru kelas secara tertulis.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Guru Secara Umum</li>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat program pengajaran :</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Analisa materi pelajaran (AMP)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Program Tahunan (Prota)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. Program Satuan Pelajaran (SP)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. Program Rencana Pengajaran (RP)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan kegiatan pembelajaran.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan Penguasaan materi pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan KBM.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menganalisa hasil evaluasi KBM.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban, keamanan,  kebersihan, keindahan, dan kekeluargaan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat dan menyusun lembar kerja (Job Sheet).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengikuti perkembangan kurikulum.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Kelas</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bertanggung Jawab atas :</p></div>
+
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Terlaksananya pertemuan KKG intern sekolah minimal sebulan sekali.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyusunan program dan pengembangan KKG mata pelajaran sejenis.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyusunan program pengajaran :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Analisis Materi Pelajaran</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Program Tahunan (Prota)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. Program Semester (Prosem)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. PSP</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. RP</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengkoordinasikan penyusunan naskah soal Ulangan Harian.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengkoordinir pembuatan dan mengumpulkan analisis UlanganHarian, Rekap daya serap dan ketuntasan belajar dan target kurikulum untuk selanjutnya diserahkan ke bidang kurikulum.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membantu mengkoordinir Ulangan Harian dalam pelaksanaan UH,ketika mata pelajarannya diujikan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan monitoring Ulangan Harian pelaksanaan program perbaikan dan remidial mata pelajaran sejenis.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengadakan evaluasi Ulangan Umum Semester (UUS) dan KBM tiap semester.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Kaur. Tata Usaha</li>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas pelaksanaan ketatausahaan sekolah meliputi :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center">
<ol>
+
<p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.2</b> Struktur Organisasi UPTD Cisadane Barat Laut</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun program tata usaha sekolah</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengelolaan keuangan sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur segala sesuatu yang terkait dengan penyediaan keperluan sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan penyelesaian kegiatan penggajian guru/pegawai, laporan bulanan, rencana keperluan perlengkapan kantor/sekolah dan rencana belanja bulanan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun administrasi pegawai, guru dan siswa</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meng-inventaris seluruh data</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membukukan surat keluar dan masuk</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengajukan usulan kenaikan pangkat guru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah</li>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun administrasi perlengkapan sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun dan menyajikan data / statistik sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan, dan kekeluargaan (6K)</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan Ketatausahaan secara berkala</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas operasional sekolah</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Administrasi Personal Tata Usaha'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengadakan administrasi sekolah dengan sebaik-baiknya yang meliputi :</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Program Kerja Kepala Sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RAPBS</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kalender Pendidikan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Daftar Pembagian Tugas</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Struktur Organisasi Sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jadwal Pelajaran</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Peraturan Tata Tertib Guru dan Tata Usaha</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Acara kerja Kepala Sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jadwal Guru Piket</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku Piket</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku Pembinaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Himpunan Hasil supervisi</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku Pengumuman</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku Notula Rapat</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku Tamu Umum dan Khusus</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dokumen Pendirian sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Daftar hadir guru, tenaga teknis kependidikan dan tenaga tata usaha</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Form monitoring kegiatan 6 K di sekolah</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Program satuan pelajaran, perangkat KBM lainnya untuk proses belajar mengajar tatap muka dikelas</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buku agenda surat keluar / masuk</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Tata Usaha - Bendahara</li>
+
  
<ol>
+
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menerima RAPBS setiap awal awal tahun ajaran baru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat perencanaan anggaran bulanan dan tahunan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengelola sumber dana dan pengeluarannya</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat usulan gaji karyawan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membayarkan gaji guru dan karyawan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menerima pembayaran dana SPP atau sumber lain dari siswa</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyetor dana SPP atau sumber lain ke bendahara</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Perpustakaan</li>
+
  
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perencanaan program kerja perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pengurusan pelaksanaan perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perencanaan pengembangan perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemeliharaan dan perbaikan buku perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyimpanan buku-buku perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melaksanakan inventarisai perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Melayani pemakai perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengatur dan menata perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyeleksi pembelian buku</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengusahakan pengadaan buku baru</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menjaga dan melaksanakan kegiatan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan</li></ol>
 
</ol>
 
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
 
 
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
 
===Prosedur Sistem Yang Berjalan===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
 
<p style="line-height: 2">Prosedur pengukuran tinggi badan pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut :</P></div>
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Prosedur keamanan pintu ruangan pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut:</P></div>
 
<ol>
 
<ol>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Datang ke ruangan yang dituju.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Masukkan kunci ke dalam lubang kunci yang tersedia.</li>
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jika kunci benar pintu ruangan berhasil di buka.</li>
Siswa datang langsung ke UKS.<br>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
Siswa berdiri dibawah alat pengukur tinggi badan.<br>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
Petugas melakukan pengukuran.<br>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
+
Data hasil pengukuran didapatkan.<br>
+
 
</ol>
 
</ol>
 +
&nbsp;
  
 
===Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan===
 
===Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
<p style="line-height: 2">'''1. Flowchart Sistem Yang Berjalan'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Flowchart Sistem Yang Berjalan'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berikut adalah ''flowchart'' sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan di UPTD Cisadane Barat Laut pada gambar 3.3.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">Berikut adalah flowchart sistem pengukur tinggi badan yang berjalan pada gambar 3.3.</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.3%20Flowchart%20Sistem%20Keamanan%20Pintu%20Ruangan%20Yang%20Berjalan_zpssmj9fuv9.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.3 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Berjalan_zpssmj9fuv9.png"/></div>
<div align="center"><img width="185" height="400" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-0aBBmPKVnbY/VWQa9QvuV8I/AAAAAAAAAzI/O4ucSpQeYCg/w307-h565-no/Flowchart%2BSistem%2BBerjalan.png"/></div>
+
&nbsp;
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.3</b> <i>Flowchart</i> Sistem Pengukur Tinggi Badan Yang Berjalan</p>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.3</b> ''Flowchart'' Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Berjalan</p>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
 
+
<p style="line-height: 2">Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart Sistem pengukur tinggi badan yang berjalan pada SDIT Al-Istiqomah diatas yaitu terdiri dari:</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengukur tinggi badan yang berjalan.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol manual operation yang menyatakan proses pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol proses yang menyatakan sebuah proses pengukuran tinggi badan.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: Hasil pengukuran tinggi badan dalam satuan cm.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah tinggi badan yang diukur sesuai atau tidak. Jika "Tidak" maka pengukuran akan dicek kembali, jika "Ya" maka hasil pengukuran dapat dihasilkan dalam satuan cm.<br></ol>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat dijelaskan gambar 3.3 ''Flowchart'' sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan pada UPTD Cisadane Barat Laut:</p></div>
  
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses ''flowchart'' sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses ''input'' atau ''output'' tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: masuknya kunci dan pintu terbuka.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol ''decision'', yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: apakah kunci yang dimasukan sesuai atau tidak, jika “Tidak” maka harus masukan kunci yang lain, jika “Ya” maka pintu bisa dibuka.</li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut adalah flowchart sistem pengukur tinggi badan yang berjalan pada gambar 3.4.</p></div>
 
<div align="center"><img width="350" height="500" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-RExSAeZLtRg/VWQVcSMVpVI/AAAAAAAAAy4/9nJP0OapV2Y/w332-h565-no/Flowchart%2BSistem%2Bkeseluruhan.png"/></div>
 
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.4</b> <i>Flowchart</i> Sistem Pengukur Tinggi Badan Yang Diusulkan</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut adalah flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang diusulkan di UPTD Cisadane Barat Laut pada gambar 3.4.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.4%20Flowchart%20Sistem%20Keamanan%20Pintu%20Ruangan%20Yang%20Diusulkan_zpsjsmgahys.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.4 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Diusulkan_zpsjsmgahys.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">Dapat dijelaskan gambar 3.4 Flowchart Siatem pengukur tinggi badan yang diusulkan pada SDIT Al-Istiqomah diatas yaitu terdiri dari:</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.4</b> <i>Flowchart</i> Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Diusulkan</p>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem pengukur tinggi badan yang berjalan.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">4 (empat) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari menekan tombol, mencari objek kemudian melakukan proses untuk pengukuran tinggi badan untuk dapat ditampilkan di interface andorid harus mencari perangkat bluetooth lalu kemudian output didapatkan.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Mencari objek, jika ada abjek maka siste akan memproses pengukuran dan jika tidak ada abjek maka sistem akan kembali mencari objek. Setelah itu untuk melakukan proses pengukuran sistem akan mencari perangkat bluetooth, jika ya maka sistem akan memilih perangkat dan menghasilkan output ke interface android dan suara.<br><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">3 (tiga) simbol data yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: dengan memilih perangkat bluetooth dengan hasil output pengukuran tinggi badan yaitu output di interface android dan suara.<br></ol>
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Dapat Dijelaskan gambar 3.4 ''flowchart'' sistem keamanan pintu ruangan yang diusulkan pada UPTD Cisadane Barat Laut diatas yaitu terdiri dari:</p></div>
  
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses ''flowchart'' sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: dengan masukan ''password'' melalui ''keypad'', dan hasil ''output'' sistem keamanan pintu ruangan yaitu pintu ruangan terbuka.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">1 (satu) simbol ''decision'', yang menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: mengecek ''password'' yang di ''input'' melalui ''keypad'', jika ''password'' benar maka pintu bisa dibuka, jika ''password'' salah maka harus melakukan penginputan ''password'' kembali.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari menampilkan tulisan pada LCD setelah ''password'' selesai di ''input'', kemudian ''buzzer'' akan berbunyi jika ''password'' yang di inputkan salah.</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 
<p style="line-height: 2">'''3. Perancangan Prototipe'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''3. Perancangan Prototipe'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prototipe pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATmega328 dual mode, dalam perancangan disusun menyerupai alat ukur tinggi badan pada umumnya. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: Sensor ultrasonik, mikrokontroler, modul suara, bluetooth, modul bluetooth dan smartphone android serta speaker yang dijadikan sebagai output suara untuk mendukung kinerja alat tersebut. Bahan dalam perancangan prototipe terbuat dari besi ringan yang digunakan sebagai tiang.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prototipe sistem keamanan pintu ruangan dengan menggunakan password berbasis android dan mikrokontroler ATmega328, dalam perancangan disusun menyerupai alat keamanan pintu ruangan pada umumnya. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: mikrokontroler, keypad, lcd, bluetooth, buzzer dan smartphone android serta solenoid yang dijadikan sebagai output untuk membuka pintu. Bahan dalam perancangan prototipe ini adalah pintu kamar mandi yang terbuat dari bahan plastik.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.5%20Perancangan%20Prototipe_zpszgt6ontp.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.5 Perancangan Prototipe_zpszgt6ontp.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="500" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/P6XBkpP4ufqFopmj_ljQLieFgxo0EskuOALTc3sq7sI=w792-h359-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.5 </b>Perancangan Prototipe</p>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.5 </b>Perancangan Prototipe</p>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''4. Metode Prototipe'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 3.1 </b>Perbandingan Metode Perancangan</p>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">'''Metode Prototipe'''</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.1%20Perbandingan%20Metode%20Perancangan_zps4rcdvbcg.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan_zps4rcdvbcg.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''5. Cara Kerja Alat'''</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.6%20Cara%20Kerja%20Alat_zpseyujogwu.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.6 Cara Kerja Alat_zpseyujogwu.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.6 </b>Cara Kerja Alat</p>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Perhatikan Gambar A, user menekan tombol password pada keypad matrix 4x3 yang terdapat pada sisi handle tuas pintu, lalu mikrokontroler memproses input password tadi menjadi perintah berupa buka kumparan solenoid menggunakan rangkaian driver ULN2803. Yang kemudian menjadi output display di LCD yang muncul berupa tulisan “Code Accepted, Unlocked.!”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Sebaliknya pada Gambar B, user yang bukan pemilik ruangan tersebut memasukan password yang salah, lalu mikrokontroler memproses password yang salah tersebut menjadi output display di LCD berupa tulisan “Access Denied.!, Wrong Password” kemudian buzzer berbunyi.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''6. Blok Diagram'''</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem keamanan pintu ruangan.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.7%20Blok%20Diagram_zpsrttmw9pa.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.7 Blok Diagram_zpsrttmw9pa.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.7 </b>Blok Diagram</p>
  
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keypad merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukan password saat ingin membuka pintu ruangan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikrokontroler ATmega328 merupakan perangkat yang berfungsi untuk menjalankan aplikasi atau perintah program. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">LCD merupakan perangkat yang berfungsi untuk menampilkan password.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ULN2803 merupakan perangkat yang digunakan untuk pengendali atau driver solenoid door lock.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Solenoid merupakan perangkat yang berfungsi untuk membuka dan mengunci pintu ruangan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Buzzer merupakan perangkat yang berfungsi untuk memberikan notifikasi apa bila password yang diinput salah.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bluetooth Module merupakan perangkat yang berfungsi sebagai piranti penghubung dan penukar informasi berupa serial dari Bluetooth di Smartphone Android ke module bluetooth lalu di kirim ke mikrokontroler.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan sebagai remote untuk membuka pintu ruangan.</li>
 +
</ol>
 +
&nbsp;
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 3.1 </b>Perbandingan Metode Perancangan</p>
+
==Pembuatan Alat==
  
<div align="center"><img width="350" height="430" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-kjkttHyhmyM/Ve_f8e3lHkI/AAAAAAAAEPc/d1s1ChfbFTA/w506-h538-no/tabel%2Bperbandingan.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7 Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 3.2 </b>Komponen Alat Perancangan Sistem</p>
 +
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="450" height="300" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-NlVOwUndxOc/VfP2FXMksNI/AAAAAAAAETQ/glP-tSCOntc/w725-h383-no/PerbandinganPengukuran.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.6 </b>Perbandingan Pengukuran</p>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.2%20Komponen%20Alat%20Perancangan%20Sistem_zpsglxrqau5.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.2 Komponen Alat Perancangan Sistem_zpsglxrqau5.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 3.3 </b>Komponen Bahan Perancangan Sistem</p>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.3%20Komponen%20Bahan%20Perancangan%20Sistem_zpsyiltw4u9.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.3 Komponen Bahan Perancangan Sistem_zpsyiltw4u9.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
===Perangkat Keras ''(Hardware)''===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rangkaian mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontoler ATmega328 ini memiliki tiga buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.8%20Rangkaian%20Minimum%20Sistem%20Mikrokontroler%20ATmega328_zps6ea0fllg.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.8 Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328_zps6ea0fllg.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.8</b> Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328</p>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">Pembagian fungsi dari tiap-tiap port sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 2, merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">2. Pin 3, merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">3. Pin 12, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Buzzer, yang difungsikan sebagai notifikasi apabila password yang di input salah.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">4. Pin 4, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Manual Unlock, yang difungsikan untuk membuka pintu dari dalam ruangan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">5. Pin 1, digunakan untuk proses reset program, yaitu mengembalikan program pada kondisi awal atau baris perintah program seperti pertama kali sistem berjalan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">6. Pin 9, merupakan pin masukan untuk sumber clock eksternal pada rangkaian mikrokontroler sehingga mikrokontroler akan bekerja dengan kecepatan sesuai dengan nilai dari crystal dan konfigurasi nilai clock pada program.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">7. Pin 10, merupakan keluaran clock yang dapat digunakan untuk sumber clock rangkaian lain yang di rangkai secara serial.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">8. Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">9. Pin 6, merupakan pin yang dihubungan dengan rangkaian Solenoid, yang difungsikan sebagai lock – unlock pintu ruangan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">10. Pin 14, 13, 15, 16, 17, 18, 19, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Keypad Matrix, yang difungsikan untuk menginput password.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">11. Pin 23, 24, 25, 26, 27, 28, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian LCD, yang difungsikan sebagai output tampilan password.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">12. Pin 7, dan 20, merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya. Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega328 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 100uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler.</li>
 +
</ol>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam rangkaian ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan ke VCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PIO9 dan pin PIO8 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.9%20Rangkaian%20Modul%20Bluetooth%20HC-05_zps1p5wxko7.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.9 Rangkaian Modul Bluetooth HC-05_zps1p5wxko7.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.9</b> Rangkaian Modul Bluetooth HC-05</p>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. <i>Rangkaian LCD 16x2</i>'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bagian rangkaian LCD ini merupakan rangkaian yang tidak dibuat sendiri secara keseluruhan, dikarenakan pada rangkaian LCD ini sudah menjadi satu kesatuan yang sudah terintegrasi dalam satu modul. Dalam perancangan ini hanya menambahkan rangkaian yang digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan display LCD, sehingga dapat di atur tampilan display tersebut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dasar dari rangkaian ini digunakan untuk antar muka kepada pengguna, bahwa apapun yang ditekan pada keypad akan ditampilkan pada display LCD, sehingga pengguna dapat mengetahui tombol mana yang sudah ditekan, dan sudah berapa kali melakukan penekanan pada keypad. Secara garis besar rangkaian LCD yang dihubungkan dengan rangkaian mikrokontroler adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.10%20Rangkaian%20Liquid%20Crystal%20Display%2016x2_zpspbxd82hw.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.10 Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2_zpspbxd82hw.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">'''4. Cara Kerja Alat'''</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.10</b> Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2</p>
<div align="center"><img width="500" height="250" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/ck89vOzMw5qRm5svIdzueSkgSEX8YOP33P2TbzpkijU=w801-h420-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.7 </b>Cara Kerja Alat</p>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Perhatikan pada gambar diatas. TMax adalah tinggi sensor dengan tanah. Pada code nanti, TMax akan tertulis 200. Untuk JS adalah jarak antara sensor dengan kepala atau obyek. Sedangkan TB adalah hasil dari TMax - JS untuk mengetahui tinggi badan seseorang.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''4. Rangkaian Keypad Matrix 4x3'''</p></div>
Saat objek berdiri di bawah sensor ultrasonik tersebut, maka sensor akan mendeteksi apabila ada objek atau media lain dibawah sensor tersebut. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal akan dipantulkan pemancar (transmitter) dan diterima oleh penerima (receiver) ultrasonik. Sinyal yang diterima oleh receiver di kirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya mengolah dan mengontrol hasil pembacaan yang diterima dari sensor ultrasonik, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang keberadaan objek sekaligus mengukur tinggi antara objek dengan alat sesuai dengan algoritma program yang dibuat. Serta output yang dihasilkan berupa suara dan interface di smartphone android.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa saklar bisa dirangkaikan membentuk sebuah rangkaian keypad. Susunan yang paling sering dipakai adalah 12 buah saklar yang membentuk keypad matrix 4x3.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam susunan keypad ini terdapat 3 buah kolom (C0,C1,dan C2) dan 4 buah baris (R0,R1,R2, dan R4), salah satu kaki saklar akan terhubung ke salah satu kolom dan kaki yang lainnya akan terhubung ke salah satu baris. Kolom dan baris dihubungkan ke port mikrokontroler. Jika sakelar ditekan, akan menghubungkan baris dan kolom yang terhubung kepadanya. Pembacaan dilakukan dengan melakukan scan ke setiap baris dan kolom.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pembacaan baris dilakukan dengan membuat semua kolom berada di logika rendah. Pada saat ini port yang terhubung ke kolom berfungsi sebagai output dan port yang dihubungkan ke baris akan berfungsi sebagai input. Jika tidak ada sakelar yang ditekan, semua baris akan terbaca logika “1”. Ketika salah satu baris terbaca 0, berarti ada sakelar dibaris tersebut yang ditekan atau terhubung dengan kolom yang berlogika “0”. Hal selanjutnya adalah mencari saklar mana yang sebenarnya ditekan, dengan kata lain mencari kolom yang terhubung ke sakelar tersebut. Kolom dicari dengan cara membuat kolom berlogika “0” satu per satu, Kemudian baris di scan sekali lagi. Mikrokontroler akan membaca logika “0” jika ada sakelar yang ditekan. Dengan mengetahui kolom mana yang sedang berlogika “0” saat itu, mikrokontroler akan mengetahui saklar dikolom mana yang sedang ditekan.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.11%20Rangkaian%20Keypad%20Matrix%204x3_zpssngnurza.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Matrix 4x3_zpssngnurza.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">'''5. Blok Diagram'''</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.11</b> Rangkaian Keypad Matrix 4x3</p>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
  
<p style="line-height: 2">Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem pengukur tinggi badan pada gambar 3.8.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''5. Rangkaian Driver Solenoid Door Lock'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengunci pada simulasi alat digunakan solenoid 12 volt. Prinsip dari solenoid sendiri akan bekerja sebagai pengunci menggunakan driver ULN2803. Sinyal akan dikirim ke kaki basis pada transistor BC548C jenis NPN, sehingga ada aliran tegangan melalui sumber 12 volt melalui lilitan solenoid. Aliran diteruskan ke kaki kolektor, kemudian akan diteruskan ke kaki emitor dan menuju ground. Adapun skema rangkaian dari pin driver ULN2803 pada solenoid door lock yang terhubung pada mikrokontroler sebagai berikut:</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="480" height="350" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/--NixyZzNxrM/VWMOHzdCclI/AAAAAAAAAvo/ulVRAQS6pu4/w681-h565-no/Blok%2BDiagram1.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.8 </b>Blok Diagram</p>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.12%20Rangkaian%20Driver%20Solenoid%20Door%20Lock_zpss2bmrmv5.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.12 Rangkaian Driver Solenoid Door Lock_zpss2bmrmv5.png"/></div>
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian catu daya berfungsi sebagai pensuplay tegangan ke seluruh rangkaian alat.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian mikrokontroler berfungsi mengolah dan mengontrol hasil pembacaan yang diterima dari sensor ultrasonik, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang keberadaan objek sekaligus mengukur tinggi antara objek dengan alat.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian sensor ultrasonik berfungsi memancarkan gelombang melalui transmitter, Jika mengenai benda gelombang dipantulkan kembali ke sensor melalui receiver. Sensor menghitung timer antara mulai memancarnya gelombang hingga selesai dipantulkan, yang dikirimkan ke Mikrokontroler.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Relay adalah saklar (Switch) yang berfungsi menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sehingga relay tersebut dapat membagi tegangan antara modul suara dan modul bluetooth.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Voice Module berfungsi sebagai piranti perekam dan pemutar kembali suara dalam bentuk single chip (chip tunggal).</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bluetooth Module berfungsi sebagai piranti penghubung dan penukar informasi berupaserial dari Bluetooth di Smartphone Android ke module bluetooth lalu di kirim ke mikrokontroler.</li></ol>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
  
==Pembuatan Alat==
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.12</b> Rangkaian Driver Solenoid Door Lock</p>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.8. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">a. Notebook atau Laptop</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">b. Software BASCOM-AVR</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">c. Software Basic4android</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">d. Software Microsoft Visio 2010</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">e. Progisp sebagai bootloader untuk upload program</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">f. Kabel downloader</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">g. Solder Timah</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">h. Tang dan Obeng
+
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">a. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega328</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">b. Modul Bluetooth HC-05</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">c. Modul Suara</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">d. Catu Daya</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">e. Relay</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 1in"><p style="line-height: 2">f. Sensor Ultrasonik</p></div>
+
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''6. Rangkaian Buzzer'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Buzzer akan berbunyi saat instruksi tidak sesuai prosedur dimana kesalahan berulang dalam memasukkan kode pengaman. Bunyi dari buzzer sendiri akan disertai dengan nyala LED warna merah. Berikut adalah skema rangkaian buzzer pada sistem keamanan pintu ruangan yang digunakan, sebagai berikut:</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.13%20Rangkaian%20Buzzer_zpsiuelnfp6.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.13 Rangkaian Buzzer_zpsiuelnfp6.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><b>Tabel 3.2 Komponen Perancangan Sistem</b></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.13</b> Rangkaian Buzzer</p>
  
{| class="wikitable" align="center"
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''7. Rangkaian Catu Daya'''</p></div>
|-
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada, rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 3,3 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen modul buetooth, 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen mikrokontroler dan modul suara, 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen driver solenoid. rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar berikut:</p></div>
! Hardware !! Software !! Aplikasi
+
&nbsp;
|-
+
| Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega328 || Software BASCOM-AVR || B4A Bridge
+
|-
+
| Modul Bluetooth HC-05 || Software Basic4android ||
+
|-
+
| Modul Suara || Software Microsoft Visio 2010 ||
+
|-
+
| Catu Daya || ||
+
|-
+
| Relay || ||
+
|-
+
| Sensor Ultrasonik || ||
+
|-
+
|}
+
  
===Perangkat Keras ''(Hardware)''===
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.14%20Rangkaian%20Catu%20Daya_zpsa7aos5us.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.14 Rangkaian Catu Daya_zpsa7aos5us.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1.  
+
&nbsp;
Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega328'''</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="400" height="350" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-0IqQ83rnlaA/VWQr3NECl1I/AAAAAAAAAzo/mstGDZs9xkg/w501-h369-no/Mikro.png"/></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.14</b> Rangkaian Catu Daya</p>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.9</b> Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega328</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan:</p></div>
+
<ol>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 2 (RXD), merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''8. Rangkaian Manual Unlock'''</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 3 (TXD), merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial. Pada sistem ini menggunakan relay untuk mengirimkan perintah berupa string ke rangkaian modul bluetooth dan voice module untuk menghasilkan informasi yang sesuai.</li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penggunaan push button pada rancang sistem keamanan pintu ruangan ini sebagai pembuka kunci pintu dari dalam ruangan. Untuk keluar dari ruangan user tidak perlu melakukan input code, user hanya menggunakan tombol sebagai buka pengunci untuk acces keluar masuk pintu. Berikut skema rangkaian push button pada sistem keamanan pintu ruangan yang digunakan sebagai berikut:</p></div>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 1 (RESET), digunakan untuk proses reset program, yaitu mengembalikan program pada kondisi awal atau baris perintah program seperti pertama kali sistem berjalan.</li>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 9 (XTAL1), merupakan pin masukan untuk sumber clock eksternal pada rangkaian mikrokontroler sehingga mikrokontroler akan bekerja dengan kecepatan sesuai dengan nilai dari crystal dan konfigurasi nilai clock pada program.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 10 (XTAL2), merupakan keluaran clock yang dapat digunakan untuk sumber clock rangkaian lain yang di rangkai secara serial.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 7 (VCC), 20 (AVCC), 21 (AREF), merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya.  Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega328 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 100uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler. Sedangkan pada pin 21 dihubungkan dengan komponen variabel resistor atau trimpot untuk melakukan pengaturan tegangan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam aplikasinya.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin 11 (T1), merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian sensor ultrasonik, yang difungsikan sebagai sensor pendeteksi jarak objek yang berada tepat didepan sensor tersebut. pada pin ini merupakan pin yang digunakan sebagai sumber interupsi eksternal pertama pada mikrokontroler ATmega328.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam rangkaian  ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan ke VCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PIO9 dan pin PIO8 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.</p></div>
+
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.15%20Manual%20Unlock_zpst3byazei.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.15 Manual Unlock_zpst3byazei.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-McdeKmr1Ynw/VWQy5LL9GRI/AAAAAAAAA0A/6io4YbMxhow/w359-h204-no/Modul%2BBlutut.png"/></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.15</b> Manual Unlock</p>
 +
&nbsp;
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.10</b> Skema pin modul Bluetooth HC-05</p>
+
===Perangkat Lunak ''(Software)''===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Rangkaian <i>Voice Module</i>'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara keseluruhan pada voice module ini hanya terdapat dua buah komunikasi data secara serial dengan perangkat mikrokontroler. Module ini akan mengeluarkan suara sesuai dengan string yang diterima dari rangkaian mikrokontroler yang terhubung secara serial serta file suara yang tersimpan dalam memori SD card disesuaikan dengan kebutuhan pada aplikasi yang dibuat. Adapun format untuk perangkat SD card yang digunakan adalah menggunakan FAT16 serta format suara yang tersimpan pada memori SD card tersebut dalam bentuk file WAV dan dengan masing-masing pada nama file diinisialisasikan dengan urutan sesuai abjad.</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="300" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/WiSeOOaf3121tqc8HSOzsC1mq9QOH08KCnBVGfFY_Oo=w414-h208-no"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software BASCOM-AVR dan bahasa pemogramannya adalah bahasa BASIC, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.</p></div>
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.11</b> Rangkaian <i>Voice Module</i></p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''1. Perancangan Program Mikrokontroler ATmega328'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan program BASCOM-AVR yang digunakan untuk menuliskan listing program Setelah itu program disimpan dan dibuat dengan nama file.bas dalam penelitian ini akan diberikan nama PengukurTinggiBadan untuk disimpan pada folder yang sudah ditentukan. dan kemudian akan dikompilasi menjadi file heksa yaitu dengan nama PengukurTinggiBadan.hex. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328 menggunakan isp flash programmer, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash, yang digunakan untuk mengendalikan input dan output dari mikrokontroler ATmega328 untuk mengukur tinggi badan dengan output suara dan ditampilkan dalam interface android.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan:</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.16%20Kompilasi%20File%20BAS_zpsnm916iea.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.16 Kompilasi File BAS_zpsnm916iea.png"/></div>
<ol>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin (RXD), merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pin (TXD), merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial. Pada sistem ini digunakan untuk mengirimkan perintah berupa string ke rangkaian voice module untuk menjalankan voice yang sesuai.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Rangkaian Sensor Ultrasonik'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor ultrasonik adalah sebuah piranti yang didesain untuk dapat mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak sensor dengan target dapat dengan mudah dihitung, proses pengukuran jarak dilakukan hanya dengan memberikan Trigger dan mendeteksi lebar pulsa Echo seperti pada modul sensor ultrasonik pada umumnya, hasil pengukuran dalam bentuk pulsa dapat ditentukan dengan menghitung lebar pulsa yang keluar pada bagian Echo. Lebar pulsa tersebut mewakili waktu merambatnya sinyal ultrasonik dari sensor ultrasonik ke obyek dan kembali lagi. Sensor ultrasonik bekerja dengan menggunakan tegangan sumber sebesar 5 volt dc, sensor objek ditunjukan pada gambar 3.11</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="300" height="180" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-xRJqGZR6yms/VJqShuAH89I/AAAAAAAAANs/Sdaygz-ib1I/w438-h295-no/Rangkaian%2BSensor%2BObjek.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.16</b> Kompilasi File BAS</p></div>
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.12</b> Rangkaian Sensor Ultrasonik</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler menggunakan aplikasi ProgIsp. Langkah – langkah nya adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler bisa bekerja jika didalamnya sudah dimasukkan listing program yang sudah dibuat dengan menggunakan program aplikasi BASCOM AVR. Untuk melakukan proses pengisian menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, untuk rangkaian perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan program heksa kedalam mikrokontroler. Dengan menggunakan kabel isp flash programmer, maka file heksa yang sudah dibuat dapat langsung dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Siapkan downloader mikrokontroler kemudian instal. Jalankan program aplikasi progisp versi 1.72, tentukan jenis mikrokontroler dan kemudian isi memori dari mikrokontroler ATmega328 akan ditampilkan dengan melalui proses pembacaan dari isi mikrokontroler tersebut. Pengisian memori buffer ini untuk dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328, pilih file Security Door Lock.hex, lalu lakukan mode auto dan proses verifying setelah itu pengisian file heksa kedalam mikrokontroler ATmega328 siap untuk digunakan.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan:</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%203.17%20Jendela%20Untuk%20Memilih%20File_zpsmtgbfvej.png" border="0" alt=" photo Gambar 3.17 Jendela Untuk Memilih File_zpsmtgbfvej.png"/></div>
<ol>
+
&nbsp;
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''VCC''', merupakan masukan untuk tegangan kerja sensor tersebut sebesar +5V.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''GND''', dihubungkan dengan kutub negatif atau ground  pada rangkaian.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''OUT''', sebagai keluaran yang dihubungkan pada pin PD.2 mikrokontroler ATmega328 yang akan memberikan logika high (1) dan Low (0) pada mikrokontroler untuk mendeteksi adanya objek, sensor ultrasonik bekerja dengan mentransmisikan gelombang ultrasonik dan menghasilkan pulsa keluaran yang sesuai dengan waktu tempuh untuk pemancaran dan pemantulan gelombang. Dengan menghitung waktu tempuh dari pulsa maka jarak dengan objek dapat dihitung.</li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Rangkaian Catu Daya'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada. rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 3,3 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen modul buetooth, 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen mikrokontroler dan modul suara, 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen relay. rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar 3.12</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="350" height="180" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-vVjP41SGG0k/VWQ9DaNxnbI/AAAAAAAAA0k/sPwq592Zoqc/w438-h214-no/Catu%2BDaya.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.17</b> Jendela Untuk Memilih File</p></div>
  
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 3.13</b> Rangkaian catu daya</p>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''2. Konfigurasi Modul Bluetooth HC-05'''</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelum menggunakan modul Bluetooth sebagai media komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasinya agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan sistem. Langkah pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan:</p></div>
+
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tegangan masuk sebesar 12V didapat dari sumber tegangan.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Beri tegangan sebesar 3,3 volt pada pin 3,3.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''D''', digunakan untuk memastikan pemasangan baterai tidak terbalik dan tidak membuat short rangkaian. Jika menggunakan arus AC komponen ini dapat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang (Half wave), tipe dioda yang digunakan adalah 1N4002.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin GND dengan kutub negatif baterai.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''C1''', merupakan komponen elektrolit capasitor (Elco) yang berfungsi sebagai perata ripple tegangan awal sebelum masuk pada komponen penurun tegangan atau lebih dikenal dengan IC regulator adapun nilai yang digunakan adalah sebesar 100uF/16V.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI011 dengan tegangan 3,3 volt.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Adaptor 12 volt digunakan sebagai tegangan kerja komponen relay.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI09 ke LED1 untuk indikasi bahwa modul Bluetooth dalam keadaan aktif.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''IC 7805''', digunakan menurunkan tegangan menjadi +5V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen mikrokontroler dan modul suara.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI08 ke LED2 untuk indikasi bahwa terjadi komunikasi/pengiriman data.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''IC 1117''', digunakan menurunkan tegangan menjadi +3,3V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen modul buetooth.</li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin TX dan RX ke kabel USB to Serial, Kemudian koneksikan ke komputer.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''C2''', digunakan sama seperti pada komponen C1 akan tetapi bentuk kapasitor yang digunakan berbeda yaitu menggunakan nilai 100nF.</li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jalankan aplikasi Hyperterminal untuk mengkonfigurasi modul Bluetooth HC-05.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mencoba apakah modul Bluetooth dan komputer sudah terhubung dengan baik ketikkan perintah “AT” kemudian tekan enter, jika muncul “OK” pada Hyperterminal, maka koneksi telah terbentuk dengan baik.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mengganti nama Modul Bluetooth, masukkan perintah AT+NAME=”nama” kemudian tekan enter.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk merubah password masukkan perintah AT+PSWD=”password yang diinginkan” kemudian tekan enter.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mengetahui fungsi dari modul Bluetooth masukkan perintah AT+ROLE?, jika AT+ROLE=0 maka modul Bluetooth berperan sebagai Slave. Jika AT+ROLE=1 maka modul Bluetooth berperan sebagai Master. Yang diperlukan dalam penelitian ini adalah slave.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Proses pengaturan telah selesai.</li></ol>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2">'''3. Perancangan Software Basic4android'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena development ''tools'' ini berbasis ''Object Oriented Programming Language'' yang memiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Eksekusi aplikasi Basic4Android pilih menu File → New Tuliskan kode program pada IDE Basic4Android. Save kode programnya pada Local Disk (C:). Selanjutnya hidupkan jaringan bluetooth Smartphone Android dan koneksikan pada laptop. Kemudian jalankan B4A-Bridge pada smartphone Android. Ada 2 pilihan pada aplikasi ini yaitu Tombol Start – Wireless dan Tombol Start – Bluetooth. Dalam hal ini Penulis menekan tombol Start – Bluetooth karena konfigurasi nya yang lebih mudah dan efektif. Lalu koneksikan IDE Basic 4 Android.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img width="450" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-AnElePmbTXM/VWa-Lz75I1I/AAAAAAAAA2U/ECqRVE7yeb4/w1044-h587-no/B4A.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.18</b> Tampilan Basic 4 Android</p></div>
 +
&nbsp;
  
===Perangkat Lunak ''(Software)''===
+
<div align="center"><img width="250" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-Odr6EPQSrKA/VWa-LknmENI/AAAAAAAAA2Q/PwTaR6KxB6c/w393-h587-no/B4A-Bridge.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software BASCOM-AVR dan bahasa pemogramannya adalah bahasa BASIC, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.</p></div>
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Perancangan Program Mikrokontroler ATmega328'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan program BASCOM-AVR yang digunakan untuk menuliskan ''listing program'' Setelah itu program disimpan dan dibuat dengan nama file.bas dalam penelitian ini akan diberikan nama PengukurTinggiBadan untuk disimpan pada folder yang sudah ditentukan. dan kemudian akan dikompilasi menjadi ''file heksa'' yaitu dengan nama PengukurTinggiBadan.hex. ''File heksa'' yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328 menggunakan isp flash programmer, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori ''flash'', yang digunakan untuk mengendalikan ''input'' dan ''output'' dari mikrokontroler ATmega328 untuk mengukur tinggi badan dengan ''output'' suara dan ditampilkan dalam ''interface'' android.</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="450" height="300" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-VGn4pwILH6U/VWSbWIqcucI/AAAAAAAAA1Y/3om46yybM38/w1044-h587-no/Program%2BCompile.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.14</b> Kompilasi File BAS</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.19</b> Tampilan B4A-Bridge pada Smartphone Android</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah device terhubung, maka otomatis B4A-Bridge pada IDE Basic 4 Android dan Smartphone Android berstatus “Connected”Klik menu Designer pada Basic4Android Pada kotak dialog Designer, klik menu File > Save dan ketikkan Layout Name “Menu1” kemudian klik tombol Ok. Klik menu Add View > pilih salah satu atau lebih komponen, misalnya Label dan EditText. Edit Label dan EditText tersebut sesuai keinginan lalu Save. Kemudian kembali ke program utama, jalankan kode program yang sudah dibuat pada Basic4Android. Pilih Release dan Klik tombol Run, seperti gambar berikut ini. Tunggu hingga proses Compile & Release Selesai.</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler menggunakan aplikasi ProgIsp. Langkah – langkah nya adalah sebagai berikut:</p></div>
+
<div align="center"><img width="150" height="25" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-F85Wgw6V4x4/VWbAC0T8m1I/AAAAAAAAA2k/ltPhmWCMXgk/w184-h26-no/Run.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler bisa bekerja jika didalamnya sudah dimasukkan listing program yang sudah dibuat dengan menggunakan program aplikasi BASCOM AVR. Untuk melakukan proses pengisian menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, untuk rangkaian perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan program heksa kedalam mikrokontroler.Dengan menggunakan kabel isp flash programmer, maka file heksa yang sudah dibuat dapat langsung dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.20</b> Menu Run</p></div>
 
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Siapkan downloader mikrokontroler kemudian instal. Jalankan program aplikasi progisp versi 1.72, tentukan jenis mikrokontroler dan kemudian isi memori dari mikrokontroler ATmega328 akan ditampilkan dengan melalui proses pembacaan dari isi mikrokontroler tersebut. Pengisian memori buffer ini untuk dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328, pilih file PengukurTinggiBadan.Hex, lalu lakukan mode auto dan proses verifying setelah itu pengisian file heksa kedalam mikrokontroler ATmega328 siap untuk digunakan.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="450" height="300" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/v_9TeQSEZg9PepWenDzN_kFUqgC8d8Fd7vq6BrKpZkc=w739-h471-no"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.15</b> Jendela Untuk Memilih File</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Konfigurasi Modul Bluetooth HC 05'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelum menggunakan modul Bluetooth sebagai media komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasinya agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan sistem. Langkah pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
+
 
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Beri tegangan sebesar 3,3 volt pada pin 3,3.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin GND dengan kutub negatif baterai.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI011 dengan tegangan 3,3 volt.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI09 ke LED1 untuk indikasi bahwa modul Bluetooth dalam keadaan aktif.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin PI08 ke LED2 untuk indikasi bahwa terjadi komunikasi/pengiriman data.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Hubungkan pin TX dan RX ke kabel USB to Serial, Kemudian koneksikan ke komputer.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jalankan aplikasi Hyperterminal untuk mengkonfigurasi modul Bluetooth HC-05.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mencoba apakah modul Bluetooth dan komputer sudah terhubung dengan baik ketikkan perintah “AT” kemudian tekan enter, jika muncul “OK” pada Hyperterminal, maka koneksi telah terbentuk dengan baik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mengganti nama Modul Bluetooth, masukkan perintah AT+NAME=”nama” kemudian tekan enter.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk merubah password masukkan perintah AT+PSWD=”password yang diinginkan” kemudian tekan enter.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mengetahui fungsi dari modul Bluetooth masukkan perintah AT+ROLE?, jika AT+ROLE=0 maka modul Bluetooth berperan sebagai Slave. Jika AT+ROLE=1 maka modul Bluetooth berperan sebagai Master. Yang diperlukan dalam penelitian ini adalah slave.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Proses pengaturan telah selesai.</li></ol>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Perancangan Software Basic4android'''</p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena development ''tools'' ini berbasis ''Object Oriented Programming Language'' yang memiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Eksekusi aplikasi Basic4Android pilih menu File → New Tuliskan kode program pada IDE Basic4Android. Save kode programnya pada Local Disk (C:). Selanjutnya hidupkan jaringan bluetooth Smartphone Android dan koneksikan pada laptop. Kemudian jalankan B4A-Bridge pada smartphone Android. Ada 2 pilihan pada aplikasi ini yaitu Tombol Start – Wireless dan Tombol Start – Bluetooth. Dalam hal ini Penulis menekan tombol Start – Bluetooth karena konfigurasi nya yang lebih mudah dan efektif. Lalu koneksikan IDE Basic 4 Android.</p></div><div align="center"><img width="450" height="300" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-AnElePmbTXM/VWa-Lz75I1I/AAAAAAAAA2U/ECqRVE7yeb4/w1044-h587-no/B4A.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.16</b> Tampilan Basic 4 Android</p></div>
+
&nbsp;<div align="center"><img width="250" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-Odr6EPQSrKA/VWa-LknmENI/AAAAAAAAA2Q/PwTaR6KxB6c/w393-h587-no/B4A-Bridge.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.17</b> Tampilan B4A-Bridge pada Smartphone Android</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah device terhubung, maka otomatis B4A-Bridge pada IDE Basic 4 Android dan Smartphone Android berstatus “Connected”Klik menu Designer pada Basic4Android Pada kotak dialog Designer, klik menu File > Save dan ketikkan Layout Name “Menu1” kemudian klik tombol Ok. Klik menu Add View > pilih salah satu atau lebih komponen, misalnya Label dan EditText. Edit Label dan EditText tersebut sesuai keinginan lalu Save. Kemudian kembali ke program utama, jalankan kode program yang sudah dibuat pada Basic4Android. Pilih Release dan Klik tombol Run, seperti gambar berikut ini. Tunggu hingga proses Compile & Release Selesai.</p></div><div align="center"><img width="150" height="25" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-F85Wgw6V4x4/VWbAC0T8m1I/AAAAAAAAA2k/ltPhmWCMXgk/w184-h26-no/Run.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2"><b>Gambar 3.18</b> Menu Run</p></div>
+
  
 
==Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah==
 
==Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah==
 +
 
===Permasalahan Yang Dihadapi===
 
===Permasalahan Yang Dihadapi===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
 
<p style="line-height: 2">Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengukuran tinggi badan di SDIT Al-Istiqomah masih berjalan secara manual, yaitu siswa harus datang langsung ke UKS untuk melakukan pengukuran tinggi badan. Pihak UKS akan mengukur tinggi badan siswa dengan menggunakan alat yang ditempel pada dinding di ruang UKS dan kemudian data pengukuran tinggi badan bisa didapatkan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prosedur sistem keamanan pintu ruangan yang sedang berjalan saat ini di UPTD Cisadane Barat Laut masih berjalan secara konvensional, yaitu user harus datang langsung ke ruangan yang dituju. Lalu user memasukan kunci ruangan yang dianggap benar kedalam lubang kunci yang tersedia, dan kemudian pintu dapat terbuka. Hal ini menimbulkan cukup banyak celah dari sistem tersebut yang diantaranya adalah kunci yang mungkin saja tertinggal dirumah ataupun ditempat lain, kunci yang hilang dan juga kunci pintu yang bisa diduplikasi.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem keamanan pintu ruangan yang sedang berjalan pada UPTD Cisadane Barat Laut masih belum efektif dan efisien.</p></div>
<p style="line-height: 2">Tidak akuratnya data dan lambatnya perhitungan data yang diperoleh bisa menyebabkan hasil perhitungan yang kurang tepat karena pencatatan data pengukuran yang masih manual sehingga sangat sulit untuk petugas UKS dalam mencatat semua pengukuran dalam waktu yang ditentukan. Selain itu minimnya informasi yang didapatkan oleh siswa perihal pengukuran yang dilakukan oleh petugas UKS pada SDIT Al-Istiqomah.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
&nbsp;
<p style="line-height: 2">Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengkurukan tinggi badan yang sedang berjalan pada SDIT Al-Istiqomah masih belum efektif dan efisien.</p></div>
+
{{pagebreak}}
+
  
 
===Alternatif Pemecahan Masalah===
 
===Alternatif Pemecahan Masalah===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
 
<p style="line-height: 2">Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Dual Mode Pada Sdit Al-Istiqomah” untuk diimplementasikan, lalu memanfaatkan kelemahan SDIT Al-Istiqomah dalam melakukan pengukuran tinggi badan yang masih manual menjadi kelebihan dengan cara memudahkan proses pengukuran secara otomatis. Menerapkan sistem pengukur tinggi badan berbasis Mikrokontroler ATmega328 dengan output suara agar data yang diperoleh lebih efektif dan efisien sehingga dapat diimplementasikan pada SDIT Al-Istiqomah serta memudahkan petugas UKS dan juga siswa dalam manjalani kegiatan pengukuran secara otomatis dan menghasilkan laporan hasil pengukuran yang lebih akurat.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Sistem Keamanan Pintu Berpassword Berbasis Android Dan Mikrokontroler ATmega328 Pada UPTD Cisadane Barat Laut” untuk diimplementasikan, lalu memanfaatkan kelemahan UPTD Cisadane Barat Laut dalam sistem keamanan pintu ruangan yang masih konvensional menjadi kelebihan dengan cara menggantinya dengan sistem keamanan password. Menerapkan sistem keamanan pintu ruangan berbasis Mikrokontroler ATmega328 dengan output tampilan pada LCD dan indikator Buzzer agar keamanan yang diperoleh lebih efektif dan efisien sehingga dapat diimplementasikan pada UPTD Cisadane Barat Laut serta memudahkan petugas keamanan dalam manjalankan tugasnya mengamankan area kantor.</p></div>
{{pagebreak}}
+
&nbsp;
  
 
==User Requirement==
 
==User Requirement==
 +
 
===Elisitasi Tahap I===
 
===Elisitasi Tahap I===
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.4</b> Elisitasi Tahap I</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.3</b> Elisitasi Tahap I</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.4%20Elisitasi%20Tahap%20I%20A_zps16adqh6h.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I A_zps16adqh6h.png"/></div>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="577" colspan="2" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Functional</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="49" rowspan="2" bgcolor="#999999"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Saya ingin sistem :</strong></p></td>  </tr>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.4%20Elisitasi%20Tahap%20I%20B_zpswkkfsqgg.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I B_zpswkkfsqgg.png"/></div>
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
+
&nbsp;
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Berjalan dengan baik</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Monitoring melalui jaringan bluetooth</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menghasilkan dual mode sebagai output</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan hasil monitoring secara real time</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Dapat mengakses nilai string dari sensor suara pada Android</td></tr>
+
 
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone OS android</td></tr>
+
 
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Bekerja secara Embedded System</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan notifikasi jaringan jika tidak terhubung dengan Bluetooth</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sensor dapat mendeteksi keberadaan objek</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">10</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Smartphone dapat menampilkan notifikasi jika sensor suara diterima</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">11</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tips and trick  jika user belum paham</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">12</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan form login</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">13</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Diakses melalui smartphone</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">14</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan status connect dan disconnect</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">15</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Memberikan informasi secara up to date</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">16</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Membuat sistem pengontrolan menjadi lebih efektif dan efisien</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">17</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol read untuk informasi hasil tinggi badan</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">18</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol exit</td></tr>
+
<tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="426"><b>Non Functional</b></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b>No</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387"><b>Saya ingin sistem :</b></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">
+
<p align="center">1</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Tampilan Interface pengontrolan sangat user friendly</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol <i>about</i></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem yang dibuat berbasis Mikrokontroler ATMega328</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan hasil pengukuran secara digital</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Memberikan data pengukuran secara akurat</td></tr>
+
<tr>    <td width="577" colspan="2"><p align="center">Penyusun</p>      <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">(<strong>Muhammad Khiabani Fakhri</strong>)<br>        NIM : 1133469703</p></td>  </tr>  <tr>    <td width="577" colspan="2"><p align="center">Stakeholder</p>      <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">(<strong>Asmah Yuniah, SE,.M.Si</strong>)<br>      </p></td>  </tr></table>
+
{{pagebreak}}
+
  
 
===Elisitasi Tahap II===
 
===Elisitasi Tahap II===
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 1.967: Baris 1.714:
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">I pada MDI artinya <i>Inessential</i>. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</li></ol></div>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">I pada MDI artinya <i>Inessential</i>. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</li></ol></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.5</b> Elisitasi tahap II</P></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.4</b> Elisitasi tahap II</P></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.5%20Elisitasi%20Tahap%20II%20A_zpspgeyq7fn.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II A_zpspgeyq7fn.png"/></div>
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.5%20Elisitasi%20Tahap%20II%20B_zpsh1zd8yaz.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II B_zpsh1zd8yaz.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="475" colspan="2" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Functional</strong></p></td>    <td width="54" rowspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>M</strong></p></td>    <td width="54" rowspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>D</strong></p></td>    <td width="55" rowspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>I</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="49" rowspan="2" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="426" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="426" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Saya ingin sistem dapat:</strong></p></td>  </tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
+
===Elisitasi Tahap III===
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Berjalan dengan baik</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Monitoring melalui jaringan bluetooth</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menghasilkan dual mode sebagai output</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">&nbsp;</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Menampilkan hasil dari monitoring secara real time</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Dapat mengakses nilai string dari sensor suara pada Android</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">&nbsp;</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone OS android</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">&nbsp;</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Bekerja secara Embedded System</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">&nbsp;</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Menampilkan notifikasi jaringan jika tidak terhubung dengan bluetooth</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">√</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sensor dapat mendeteksi keberadaan objek</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">10</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Smartphone dapat menampilkan notifikasi jika sensor suara diterima</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">11</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tips and trick jika user belum paham</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">12</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan form login</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">13</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Diakses melalui smartphone</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">14</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Menampilkan status connect dan disconnect</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">&nbsp;</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">15</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Memberikan informasi secara up to date</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">16</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Membuat sistem pengontrolan menjadi lebih efektif dan efisien</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td></tr><tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">17</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol read untuk informasi hasil tinggi badan</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">18</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol exit</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
<tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="370"><b>Non Functional</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"><b> </b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"><b> </b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b> </b></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center"><b>No.</b></p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336"><b>Saya ingin sistem dapat:</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"><b> </b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"><b> </b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b> </b></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Tampilan Interface pengontrolan sangat user friendly</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
+
  
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Menampilkan tombol about</td>
 
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">√</td></tr>
 
 
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td>
 
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem yang dibuat berbasis Mikrokontroler ATMega328</td>
 
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40">√</td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"></td></tr>
 
 
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Menampilkan hasil pengukuran secara digital</td>
 
 
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">√</td></tr>
 
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="34"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="336">Memberikan data pengukuran secara akurat</td>
 
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="40"></td><td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">√</td></tr>
 
</table>
 
{{pagebreak}}
 
 
===Elisitasi Tahap III===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 2.033: Baris 1.728:
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">T artinya <i>Technical</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">T artinya <i>Technical</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">O artinya <i>Operational</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">O artinya <i>Operational</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?</li>
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">E artinya <i>Economy</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?</li></ol></div>
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">E artinya <i>Economy</i>. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?</li></ol>
 
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
 
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">H <i>(High)</i> : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.</li>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">H <i>(High)</i> : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.</li>
Baris 2.043: Baris 1.735:
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">L <i>(Low)</i> : Mudah untuk dikerjakan.</li></ol></div>
 
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">L <i>(Low)</i> : Mudah untuk dikerjakan.</li></ol></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.6</b> Elisitasi tahap III</P></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.5</b> Elisitasi tahap III</P></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.6%20Elisitasi%20Tahap%20III%20A_zpseiye8m0p.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III A_zpseiye8m0p.png"/></div>
 
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.6%20Elisitasi%20Tahap%20III%20B_zpslz27jigm.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III B_zpslz27jigm.png"/></div>
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="655" colspan="11" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Functional</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="39" rowspan="2" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="363" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>    <td width="84" colspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>T</strong></p></td>    <td width="84" colspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>O</strong></p></td>    <td width="85" colspan="3" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>E</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="363" valign="top" bgcolor="#666666"><p><strong>Saya ingin sistem :</strong></p></td>    <td width="28" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>L</strong></p></td>    <td width="30" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>M</strong></p></td>    <td width="27" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>H</strong></p></td>    <td width="28" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>L</strong></p></td>    <td width="30" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>M</strong></p></td>    <td width="27" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>H</strong></p></td>    <td width="29" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>L</strong></p></td>    <td width="30" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>M</strong></p></td>    <td width="27" bgcolor="#666666"><p align="center"><strong>H</strong></p></td>  </tr>
+
&nbsp;
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28">
+
<p align="center">1</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Berjalan dengan baik</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Monitoring melalui jaringan bluetooth</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menghasilkan dual mode sebagai output</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan hasil dari monitoring secara real time</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Dapat mengakses nilai string dari sensor suara pada andorid</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone OS android</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Bekerja secara Embedded System</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Sensor dapat mendeteksi keberadaan objek</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Smartphone dapat menampilkan notifikasi jika sensor suara diterima</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">10</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan tips and trick jika user belum paham</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">11</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan form login</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">12</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Diakses melalui smartphone</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">13</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan status connect dan disconnect</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">14</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan tombol read untuk hasil tinggi badan</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">15</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Menampilkan tombol exit</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
  <td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" bgcolor="#666666"><b>Non Functional</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="26"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="27"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="26"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="25"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td width="28" valign="bottom" nowrap="nowrap" bgcolor="#666666"><p align="center"><b>No.</b></p></td><td width="414" valign="bottom" nowrap="nowrap" bgcolor="#666666"><b>Saya ingin sistem :</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="26"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="27"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="26"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="25"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28"><div align="center"></div></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29"><div align="center"></div></td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">
+
<p align="center">1</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Tampilan interface pengontrolan sangat user friendly</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="28">
+
<p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="414">Sistem yang dibuat berbasis Mikrokontroler ATmega328</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
<td style="text-align: center;" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">√</td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="29">&nbsp;</td>
+
</tr>
+
</table>
+
{{pagebreak}}
+
  
 
===Final Draft Elisitasi===
 
===Final Draft Elisitasi===
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem keamanan pintu berpassword berbasis android dan mikrokontroler ATmega328 pada UPTD Cisadane Barat Laut. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem keamanan pintu berpassword berbasis android dan mikrokontroler ATmega328 pada UPTD Cisadane Barat Laut.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.7</b> <i>Final Draft</i> Elisitasi</P></div>
 +
&nbsp;
  
<p style="line-height: 2">''Final Draft'' Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem pengukur tinggi badan berbasis Mikrokontroler ATmega328 dengan output suara pada SDIT Al-Istiqomah. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan ''Final Draft'' Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem pengukur tinggi badan berbasis Mikrokontroler ATmega328 dengan output suara pada SDIT Al-Istiqomah.</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.7%20Final%20Draft%20Elisitasi%20A_zpsle7dtchy.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi A_zpsle7dtchy.png"/></div>
 
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%203.7%20Final%20Draft%20Elisitasi%20B_zpsnkhm6igc.png" border="0" alt=" photo Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi B_zpsnkhm6igc.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0in"><p style="line-height: 2"><b>Tabel 3.6</b> <i>Final Draft</i> Elisitasi</P></div>
+
&nbsp;
 
+
<table border="1" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center" style="font-size:12pt; font-family:times new roman">  <tr>    <td width="577" colspan="2" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Functional</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="49" rowspan="2" bgcolor="#999999"><p align="center"><strong>No.</strong></p></td>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Analisa Kebutuhan</strong></p></td>  </tr>  <tr>    <td width="528" valign="top" bgcolor="#999999"><p><strong>Saya ingin sistem dapat :</strong></p></td>  </tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">1</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Berjalan dengan baik</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td>
+
<td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Monitoring melalui jaringan bluetooth</td>
+
</tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">3</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menghasilkan dual mode sebagai output</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">4</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan hasil dari monitoring secara real time</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">5</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Dapat mengakses nilai string dari sensor suara pada Android</td></tr>
+
 
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">6</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Kompatibel dengan seluruh tipe smartphone OS android</td></tr>
+
 
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">7</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Bekerja secara Embedded System</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">8</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sensor dapat mendeteksi keberadaan objek</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">9</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Smartphone dapat menampilkan notifikasi jika sensor suara diterima</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">10</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tips and trick  jika user belum paham</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">11</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan form login</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">12</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Diakses melalui smartphonen</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">13</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan status connect dan disconnect</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">14</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Memberikan informasi secara up to date</td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">15</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Menampilkan tombol exit</td></tr>
+
<tr bgcolor="#666666"><td colspan="2" valign="bottom" nowrap="nowrap" width="426"><b>Non Functional</b></td></tr><tr bgcolor="#666666"><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><b>No</b></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387"><b>Saya ingin sistem dapat :</b></td></tr><tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39">
+
<p align="center">1</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Tampilan Interface pengontrolan sangat user friendly</td></tr>
+
<tr><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="39"><p align="center">2</p></td><td valign="bottom" nowrap="nowrap" width="387">Sistem yang dibuat berbasis Mikrokontroler ATMega328</td></tr>
+
<tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="bottom"><p align="center">Penyusun</p>    <p align="center">&nbsp;</p>      <p align="center">(<strong>Muhammad Khiabani Fakhri</strong>)<br />        NIM : 1133469703</p></td>  </tr>  <tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="top"><p align="center">Mengetahui,</p>    <table width="100%" border="0">  <tr>    <td align="center">Pembimbing I  </td>    <td align="center">Pembimbing II</td>  </tr>  <tr>    <td align="center" height="120" valign="bottom">(<strong>Ignatius Agus Supriyono, S.Kom,.MM</strong>)<br>      NID : 09004</td>    <td align="center" valign="bottom">(<strong>Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd</strong>)<br>      NID : 10001</td>  </tr></table>  </td>  </tr>  <tr>    <td width="602" nowrap="nowrap" colspan="2" valign="top"><p align="center">Menyetujui,</p>      <table width="100%" border="0">        <tr>    <td align="center">Stakeholder</td>          <td align="center">Kepala Jurusan</td>        </tr>        <tr>          <td align="center" height="120" valign="bottom">(<strong>Asmah Yuniah, SE,.M.Si</strong>)<br>          NIK : 20032062</td>          <td align="center" valign="bottom">(<strong>Ferry Sudarto, S.Kom,.M.Pd.</strong>)<br>          NIP : 079010</td>        </tr>      </table> </td>  </tr></table>
+
{{pagebreak}}
+
 
+
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB IV'''</div>=
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''UJI COBA DAN ANALISA'''</div>
+
  
 +
=<div style="font-family: 'times new roman';text-align: center">'''BAB IV UJI COBA DAN ANALISA'''</div>=
  
 
==Uji Coba==
 
==Uji Coba==
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukuan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.</p></div>
 
 
===Metode Black Box===
 
===Metode Black Box===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dual Mode Pada SDIT Al-Istiqomah, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah table pengujian Black Box berdasarkan Sistem Keamanan Pintu Berpasword Berbasis Android Dan Mikrokontroler ATmega328 Pada UPTD Cisadane Barat Laut, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: justify;">'''1. Pengujian Black Box Sistem Pada Saat <i>Login</i>'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.1 Pengujian Black Box Sistem Pada Saat Login'''</p></div>
+
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="350" height="395" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-URxcFVPulJM/Ve_oZea18nI/AAAAAAAAEQU/620xuPcr2mU/w458-h550-no/pic1.png"/></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%204.1%20Pengujian%20Black%20Box%20Pada%20Sistem_zpsfhv21kwn.png" border="0" alt=" photo Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem_zpsfhv21kwn.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
===Uji Coba ''Hardware''===
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Uji coba kali ini menggunakan simulator yang tersedia pada aplikasi Proteus dan untuk memberikan input menggunakan aplikasi Hyperterminal. Program dasar yang dibuat adalah mikrokontroller menerima input “R” dan “O”. Berikut adalah hasil dari pengujian.</p></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Gambar%204.1%20Pengujian%20menggunakan%20Proteus%20dan%20Hyperterminal_zpsbkz9lxyq.png" border="0" alt=" photo Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Proteus dan Hyperterminal_zpsbkz9lxyq.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.1 Pengujian menggunakan <i>Proteus</i> dan <i>Hyperterminal</i>'''</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: justify;">'''2. Pengujian Black Box Sistem Pada Saat <i>Connect Bluetooth</i>'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.2 Uji Coba Program Mikrokontroler'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.2 Pengujian Black Box Sistem Pada Saat <i>Connect Bluetooth</i>'''</p></div>
+
&nbsp;
  
<div align="center"><img width="350" height="395" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-LY8jctOOfeQ/Ve_oZvvnB5I/AAAAAAAAEQY/mQD3Fbpg7w0/w387-h550-no/pic2.png"/></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%204.2%20Uji%20Coba%20Program%20Mikrokontroler_zpsya6eirky.png" border="0" alt=" photo Tabel 4.2 Uji Coba Program Mikrokontroler_zpsya6eirky.png"/></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: justify;">'''3. Pengujian Black Box Sistem Pada Saat <i>Exit</i>'''</p></div>
+
===Pengujian Koneksi Bluetooth===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.3 Pengujian Black Box Sistem Pada Saat <i>Exit</i>'''</p></div>
+
  
<div align="center"><img width="350" height="170" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-ZIdSX4OMV_A/Ve_oZ2f7tHI/AAAAAAAAEQc/1oQQ-LCt31o/w945-h328/pic3.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka'''</p></div>
 +
&nbsp;
  
===Uji Coba ''Hardware''===
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%204.3%20Uji%20Coba%20Bluetooth%20Pada%20Ruang%20Terbuka_zpsbhlwoigt.png" border="0" alt=" photo Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka_zpsbhlwoigt.png"/></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Uji coba kali ini menggunakan simulator yang tersedia pada aplikasi Proteus dan untuk memberikan input menggunakan aplikasi Hyperterminal. Program dasar yang dibuat adalah mikrokontroller menerima input “R” maka PORTD4 mengeluarkan hasil penghitungan sensor. Berikut adalah hasil dari pengujian.</p></div>
+
 
+
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-lzHnbJq67LA/VfOuBKk79VI/AAAAAAAAER0/lBAMIIeEx4M/w979-h523-no/Tak%2Bberjudul.png"/></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.1 Pengujian menggunakan <i>Proteus</i> dan <i>Hyperterminal</i>'''</p></div>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.4 Uji Coba Program Mikrokontroler'''</p></div>
 
<div align="center"><img width="350" height="160" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-2Mem5SCcylg/VfOuB1jCQyI/AAAAAAAAESI/L3SMGrqVpT4/w662-h229-no/tabel1.png"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya.</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.5 Uji Coba Pada Ruang Terbuka'''</p></div>
 
 
<div align="center"><img width="350" height="290" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-rQWEMTsDv58/VfOuCJZiP0I/AAAAAAAAESQ/riR6yIMCJ1Y/w659-h511-no/tabel2.png"/></div>
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.4 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup'''</p></div>
 +
&nbsp;
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Tabel 4.6 Uji Coba Pada Ruang Tertutup'''</p></div>
+
<div align="center"><img src="http://i1308.photobucket.com/albums/s610/Punk_Nomo/Tabel%204.4%20Uji%20Coba%20Bluetooth%20Pada%20Ruang%20Tertutup_zpsg30gsrnn.png" border="0" alt=" photo Tabel 4.4 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup_zpsg30gsrnn.png"/></div>
<div align="center"><img width="350" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-scA7zbVa05w/VfOuCcxDakI/AAAAAAAAESU/kGx35TbzBxg/w660-h345-no/tabel3.png"/></div>
+
 
&nbsp;
 
&nbsp;
<div align="center"><img width="350" height="200" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-XXBoOp1vATw/VfOuAm1i_kI/AAAAAAAAERg/B053VTEWukE/w668-h375-no/Grafik.png"/></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 4.2 Grafik Uji Coba <i>Hardware</i>'''</p></div>
 
  
 
===Pengujian Rangkaian Catu Daya===
 
===Pengujian Rangkaian Catu Daya===

Revisi per 18 Februari 2016 08.44

SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS

ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT

 

SKRIPSI

 

jpg

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1133467162
NAMA
: PURNOMO SATRIA NUGROHO

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS

ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1133467162
Nama
: Purnomo Satria Nugroho
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

Disahkan Oleh :

 

Tangerang, Februari 2016

 

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom. M.Pd)
NIP : 000594
       
NID : 10001

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS

ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1133467162
Nama
: Purnomo Satria Nugroho

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

 

Tangerang, Februari 2016

 

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Moch. Ibnu Safari, M.Kom)
   
(Sri Rahayu, ST. MMSI)
NID : 14009
   
NID : 08182

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS

ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1133467162
Nama
: Purnomo Satria Nugroho

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Penguji :

 

Tangerang, Februari 2016

 

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
 
         
         
         
         
(NAMA)
 
(NAMA)
 
(NAMA)
 
NID : 00000
 
NID : 00000
 
NID : 00000

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

SISTEM KEAMANAN PINTU BERPSSWORD BERBASIS

ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328

PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1133467162
Nama
: Purnomo Satria Nugroho
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
(Purnomo Satria Nugroho)
NIM : 1133467162

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000

 

 

ABSTRAK

 

Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dalam hubungannya kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker, cracker ataupun virus, keamanan rumah terhadap pencuri, penyusup atau lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi yang berhubungan. Seiring dengan meningkatnya tindakan kejahatan khususnya dalam sebuah ruangan, dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi pada saat ini, maka sangatlah dibutuhkan sebuah sistem keamanan pintu ruangan menggunakan model pengaman password pada pintu untuk mencegah orang-orang yang tidak berhak memasuki ruangan yang bukan miliknya. Dari permasalahan tersebut maka dirancanglah prototipe sistem keamanan pintu ruangan menggunakan password berbasis android dan mikrokontroler ATmega328 sebagai bentuk keamanan yang lebih baik dari yang sudah ada sebelumnya. Sistem keamanan menggunakan password ini menjadi sangat penting untuk meningkatkan keamanan pintu ruangan dari sistem konvensional. Sehingga sistem ini lebih efektif dalam hal pengamanan, dan lebih efisien dalam hal biaya dan perawatan.

 

Kata Kunci: Keamanan, Pintu, Password, Android, Mikrokontroler ATmega328.

 

 

ABSTRACT

 

Security is a state of being free from danger. The term is commonly used in relation to the crime, all forms of accidents, and others. Security is a broad topic, including national's security against terrorist attacks, computer security against hackers, crackers or virus, home security against burglars, intruders or other financial security against economic collapse and many related situations. Along with the increase in crime, especially in a room, with the rapid advancement of technology today, it is needed a room door security system using password security model of the door to prevent people who are not entitled to enter a room that was not hers. Of these problems then designed a prototype system using password security room doors and android-based microcontroller ATmega328 as a form of security that is better than what already exists. The security system uses this password becomes very important to improve the security door of the room of a conventional system. So the system is more effective in terms of security, and more efficient in terms of cost and maintenance.

 

Keywords: Security, Door, Password, Android, ATmega328 microcontroller.

 

 

KATA PENGANTAR

 

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328 PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT".

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Moch. Ibnu Safari, M.Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Ibu Sri Rahayu, S.T. MMSI selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Abdulloh Septian, SP. MSi sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Untuk kekasih tercinta Safitri Ningsih, sahabat seperjuangan Ristian Raharjo, konsultan Bang Firman dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

 

Tangerang, Februari 2016
 
 
 
 
Purnomo Satria Nugroho
NIM. 1133467162

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Tabel 2.2 Tipe - Tipe Data Dalam BASCOM-AVR

Tabel 2.3 Tabel Operasi Relasi

Tabel 2.4 Cara Menghitung Nilai Resistor

Tabel 2.5 Konfigurasi Pin LCD 16x2

Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan

Tabel 3.2 Komponen Alat Perancangan Sistem

Tabel 3.3 Komponen Bahan Perancangan Sistem

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem

Tabel 4.2 Uji Coba Program Mikrokontroler

Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka

Tabel 4.4 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya

Tabel 4.6 Data Hasil Pengujian Keypad

Tabel 4.7 Pengukuran Tegangan Pada Buzzer

Tabel 4.8 Pengukuran Tegangan Pada Solenoid

Tabel 4.9 Time Schedule Implementasi Program

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Tertutup

Gambar 2.4 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Gambar 2.5 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler

Gambar 2.6 Arsitektur ATmega328

Gambar 2.7 Sususnan Pin ATmega328

Gambar 2.8 Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Gambar 2.9 Tools Pengembangan Android

Gambar 2.10 Android Simulator

Gambar 2.11 Basic 4 Android

Gambar 2.12 Designer GUI

Gambar 2.13 Bluetooth HC 05

Gambar 2.14 Transistor

Gambar 2.15 Bias Maju

Gambar 2.16 Bias Mundur

Gambar 2.17 Kapasitor

Gambar 2.18 Resistor

Gambar 2.19 Osilator

Gambar 2.20 Bentuk Fisik LCD 16x2

Gambar 2.21 Keypad Matrix 4x3

Gambar 2.22 Konfigurasi Pin Output Keypad 4x3

Gambar 2.23 Solenoid

Gambar 2.24 ULN2803

Gambar 2.25 Buzzer

Gambar 3.1 UPTD Cisadane Barat Laut

Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPTD Cisadane Barat Laut

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Pengukur Tinggi Badan Yang Berjalan

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Pengukur Tinggi Badan Yang Diusulkan

Gambar 3.5 Perancangan Prototipe

Gambar 3.6 Cara Kerja Alat]]

Gambar 3.7 Blok Diagram]]

Gambar 3.8 Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328

Gambar 3.9 Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

Gambar 3.10 Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2

Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Matrix 4x3

Gambar 3.12 Rangkaian Driver Solenoid Door Lock

Gambar 3.13 Rangkaian Buzzer

Gambar 3.14 Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.15 Manual Unlock

Gambar 3.16 Kompilasi File BAS

Gambar 3.17 Jendela Untuk Memilih File

Gambar 3.18 Tampilan Basic4Android

Gambar 3.19 Tampilan B4A-Bridge Pada Smartphone Android

Gambar 3.20 Menu Run

Gambar 4.1 Pengujian Menggunakan Proteus Dan Hyperterminal

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.3 Solenoid Saat Tidak Diberi Tegangan Kerja

Gambar 4.4 Solenoid Saat Diberi Tegangan Kerja

Gambar 4.5 Tampilan Awal LCD 1

Gambar 4.6 Tampilan Awal LCD 2

Gambar 4.7 Flowchart Program

 

 

DAFTAR SIMBOL

 

1. DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

 

2. DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker atau cracker, keamanan rumah terhadap maling dan penyusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.

Barang-barang dan dokumen-dokumen penting biasanya disimpan dalam suatu ruangan khusus agar tidak diambil oleh orang-orang yang tidak berhak. Lemahnya sistem keamanan pintu ruangan yang diberikan untuk menjaga barang-barang berharga dan dokumen-dokumen penting tersebut, memberikan peluang dan kesempatan pada orang lain yang tidak berhak mengambil dan mencuri barang-barang tersebut. Menanggulangi hal tersebut, pihak perusahaan maupun instansi harus menambah pengeluaran untuk membayar sejumlah petugas penjaga pintu.

Hal tersebut kemudian berdampak terhadap kurang efisien dalam keamanannya. Untuk mengamankan ruangan Kepala UPTD Cisadane Barat Laut, minimal harus ada penjaga pintu yang mengawasi rungan selama jam kerja berlangsung, pengawasan atau pemantauan yang tidak cermat mengakibatkan terjadi kelalaian dari petugas penjaga pintu, dan akan rentan terhadap tindak kejahatan. UPTD Cisadane Barat Laut adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di Bidang Pengairan/Sumber Daya Air (SDA), pengelolaan jaringan irigasi tersier, sekunder dan primer di wilayah Cisadane Barat Laut dan daerah irigasi kecil lainya serta tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Dinas.

Selaras dengan perkembangan jaman, dibutuhkan sistem keamanan pintu ruangan yang lebih canggih dan modren, yaitu dengan menggunakan password yang di input melalui keypad, dan akan di tampilkan pada lcd, serta ada pula buzzer yang memberikan notifikasi berupa suara jika ada seseorang yang salah dalam menginput password yang sudah di atur sebelumnya, sistem keamanan pintu ruangan ini dirancang menggunakan android sebagai interface dengan berbasis mikrokontroler ATmega328 yang telah dikonfigurasikan untuk meremote pintu dengan menggunakan bluetooth agar dapat membuka pintu tanpa harus menginput password melalui keypad. Sistem keamanan password ini lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan keamanan kunci pintu biasa atau petugas penjaga pintu.

Oleh sebab itu diperlukan teknologi yang dapat membantu dalam memberikan keamanan, maka penulis membuat “SISTEM KEAMANAN PINTU BERPASSWORD BERBASIS ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA328 PADA UPTD CISADANE BARAT LAUT”.

 

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan:

  1. Bagaimana menggunakan password untuk memberikan keamanan pada UPTD Cisadane Barat Laut?
  2. Bagaimana mengkonfigurasikan ATmega328 untuk memberikan keamanan?
  3. Bagaimana menggunakan interface android untuk meremote pintu?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

  1. Sistem keamanan pintu ruangan dengan menggunakan password.
  2. Menggunakan arsitektur mikrokontroler ATmega328.
  3. Menggunakan interface android untuk meremote pintu.

 

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Individual

    Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan akademik.

  2. Tujuan Fungsional

    Untuk membantu pengembangan teknologi sistem keamanan pintu ruangan dan memanfaatkan perangkat smartphone android.

  3. Tujuan Operasional

    Untuk memberikan keamanan yang lebih canggih dan efisien pada pintu ruangan dengan memanfaatkan kecanggihan smartphone android melalui media bluetooth untuk pengontrolannya.

 

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah:

  1. Manfaat Stakeholder

    Dapat memberikan keamanan tambahan pada pintu rungan Kepala UPTD Cisadane Barat Laut.

  2. Manfaat Fungsional

    Smartphone android sebagai media input memberikan banyak manfaat bagi pengguna karena selain mudah pengoperasianmya, smartphone android juga mudah dibawa karena ukurannya yang relatif kecil dan nyaman digenggam.

  3. Manfaat Operasional

    Memberikan keamanan tambahan yang lebih efisien dan tidak perlu lagi khawatir kunci ruangan tertinggal, hilang atau bahkan diduplikasi oleh orang yang tidak berhak.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Wawancara

    Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada Stakeholder yaitu Bapak Abdulloh Septian, SP. M.Si. selaku Pimpinan di UPTD Cisadane Barat Laut ingin membuat sebuah sistem keamanan pintu ruangan dengan menggunakan password yang bertujuan untuk memberikan keamanan tambahan yang lebih canggih dan efisien serta mengurangi tindakkan pencurian yang mungkin saja terjadi.

  2. Observasi (Pengamatan)

    Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan terhitung dari awal bulan Oktober sampai akhir bulan Desember 2015 di UPTD Cisadane Barat Laut yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang peneliti ambil adalah profil UPTD Cisadane Barat Laut, struktur UPTD Cisadane Barat Laut, tugas pokok UPTD Cisadane Barat Laut.

  3. Study Pustaka

    Adalah segala upaya yang dilakukan oleh penyusun untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

 

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan design hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

 

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

 

Metode Prototipe

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

 

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

Menurut Mc Leod (2004) dalam Darmawan (2013:4)[1], sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2)[3],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

 

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Sumber: Sutabri (2012:13)[4]

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

 

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15)[4] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

  1. Sistem Abstrak (Abstract System)
    Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
  2. Sistem Fisik (Physical System)
    adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System)
    adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.
  4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
  5. Sistem Tertutup (Closed System)
    adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
  6. Sistem Terbuka (Open System)
    lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Wahana Komputer (2010:27)[5] Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem, informasi dan rnembaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.

Menurut Darmawan (2013:210)[1] Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

2. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

 

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:227)[1], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141)[6], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

2. Tahap Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[1], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

 

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261)[7], “suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

2. Jenis-Jenis Pengontrolan

  1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
    Menurut Erinofiardi (2012:261)[7], sistem kontrol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali”.
  2.  

    photo Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka_zpsgynqf1yf.png
     

    Sumber: Erinofiardi (2012:261)[7]

    Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Terbuka

    Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.

  3. Sistem Kontrol Loop Tertutup
    Menurut Erinofiardi (2012:261)[7], sistem kontrol tertutup adalah “suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”.
  4. Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

 

photo Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Tertutup_zpscvxddmki.png
 

Sumber: Erinofiardi (2012:261)[7]

Gambar 2.3 Sistem Pengendali Loop Tertutup

 

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Menurut Simarmata (2010:62)[8], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229)[1], Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230)[1], jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)
    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.
  2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
    dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.

 

photo Gambar 2.4 Pembuatan Prototipe Evolusioner_zpsou6k9c1g.png

 

Sumber: Darmawan (2013:232)[1]

Gambar 2.4 Pembuatan Prototipe Evolusioner

 

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[9], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8)[10], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

2. Jenis-jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[10], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
    Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

 

Konsep Dasar Pengujian

1. Definisi Pengujian

Menurut Rizky (2011:237)[11], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.

Menurut Simarmata (2010:301) [8], “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

2. Definisi Black Box

Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

Menurut Shiddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4), Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
  5. Melakukan pengujian.
  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

3. Metode Pengujian dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-Effect Graphing Techniques

  6. Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
  7. Comparison Testing

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

  9. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing
    2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    3. Robustness Testing
    4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  10. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing
    2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    3. Performance Testing
    4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  11. Requirement Testing

  12. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
  13. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

4. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

photo Tabel 2.1 Kelebihan Dan Kelemahan Black Box_zpsh188pcmq.png

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

5. Definisi White Box

Menurut Archarya (2013)[12]

White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).

Keuntungan pengujian White Box

  1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.
  2. desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.
  3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.
  4. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.
  5. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.
  6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.
  7. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Menurut Rizky (2011:262) [11], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

  1. Decision (Branch) Coverage
  2. Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

  3. Condition Coverage
  4. Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

  5. Path Analysis
  6. Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

  7. Executive Time
  8. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

  9. Algorithm Analysis
  10. Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.

 

Teori Khusus

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:53)[13], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.

Menurut Winarno (2011:127)[14], “Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.

Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2. Pengenalan Mikrokontroler

Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Adapun kelebihan dari mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
  2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
  3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
  4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
  5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

Menurut Sugeng (2012:1-2)[15], Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler mengerjakan instruksi sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.

Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).

 

 

Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c

Gambar 2.5 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler

Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.

  1. Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.
  2. ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).
  3. RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.
  4. Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.
  5. Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.
  6. EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.
  7. ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.
  8. UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.

3. Pemanfaatan Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:54)[13], Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.
  2. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
  3. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
  4. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikro-kontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kom-pleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak di-butuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokon-troler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

  1. Sistem minimal mikrokontroler
  2. Software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

  1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
  2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
  3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
  4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

4. Perkembangan Mikrokontroler

Menurut Syahwill (2013:57)[13] Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.

5. ATmega328

1. Definisi ATmega328

Menurut Syahid (2012:33)[16], "ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)".

Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :

  1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
  2. 32 x 8-bit register serba guna.
  3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
  4. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
  5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
  6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
  7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
  8. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.

Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega 328:

 

 

Sumber: Data Sheet Mikrokontroler: ATmega328

Gambar 2.6 Arsitektur ATmega328

2. Konfigurasi PIN ATmega328

 

 

Sumber: Jurnal Syahid (2012:34)[16]

Gambar 2.7 Susunan PIN ATmega328

Menurut Syahid (2012:34)[16] ATmega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

  1. Port B

  2. Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

    1. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
    2. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
    3. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
    4. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
  3. Port C

  4. Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

    1. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
    2. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
  5. Port D

  6. Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

    1. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
    2. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
    3. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
    4. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
    5. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

 

Operating Sistem Android

1. Definisi Android

Menurut Hidayat (2011:193)[17], “android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang pengembangannya dipimpin oleh google.”

Menurut Wahadyo (2013:2)[18] Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.

2. Sejarah Android

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

  1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
  3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  4. SQLite: untuk penyimpanan data.
  5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
  6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
  7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

3. Versi Android Yang Di Gunakan

Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

 

 

Gambar 2.8 Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

4. Android SDK

Menurut Safaat (2012:15)[19], “SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

 

 

Sumber: Safaat (2012:15)[19]

Gambar 2.9 Tools Pengembangan Android

  1. Adb Shell

  2. Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

  3. Android Simulator

  4. Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google

     

     

    Sumber: Safaat (2012:15)[19]

    Gambar 2.10 Android Simulator

  5. DDMS

  6. DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

5. Basic4 Android

Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

 

 

Sumber: Safaat (2012:15)[19]

Gambar 2.11 Basic 4 Android

Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).

 

 

Sumber: Safaat (2012:15)[19]

Gambar 2.12 Designer GUI

 

Konsep Dasar Bluetooth

1. Definisi Bluetooth

Menurut Irwansyah (2014:85)[20], ”Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua".

Menurut Enterprise (2010:62)[21], ”Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

2. Cara Kerja Bluetooth

Menurut Rajasa (2013)[22], ”Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”

3. Bluetooth HC 05

Menurut Anggit Supriyanto (2013)[23], ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth to serial yang menggunakan protocol standar Bluetooth V2.0 dan kebutuhan tegangan sebesar 3,3V2".

Menurut Agung Alpurqon (2014)[24], ”Bluetooth HC 05 adalah Modul Bluetooth SPP (Serial Port Protoco) yang mudah di gunakan, yang di rancang untuk komunikasi nirkabel dengan penganturan koneksi”.

Dari dua penjelasan diatas kita bisa menyimpulakn bahwa Bluetooth HC 05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC 05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2.4 GHz. Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master.

HC 05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC 05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.

 

photo Gambar 2.13 Bluetooth HC 05_zpsyvvt0iy1.png

 

Gambar 2.13 Bluetooth HC 05

 

Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR

Menurut Agfianto, Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Bahasa BASIC adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan bahasa pemrograman berlevel tinggi. Bahasa pemrograman berlevel rendah berarti bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa pemrograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman berlevel rendah merupakan bahasa pemrograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk memprogram dalam bahasa ini diperlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Bahasa pemrograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.

Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.

1. Tipe Data

Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.

 

photo Tabel 2.2 Tipe ndash Tipe Data Dalam BASCOM-AVR_zpsd9bercbi.png

 

Tabel 2.2 Tipe-tipe Data dalam BASCOM-AVR

2. Variabel

Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variabel bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel mempunyai ketentuan sebagi berikut:

  1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
  2. Tidak boleh mengandung karakter spasi. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk simbol khusus yang tidak boleh digunakan adalah $ ? % # ! & * , ( ) - + = @ .
  3. Panjang sebuah nama variabel hanya 32 karakter.

Untuk dapat menggunakan variabel, maka variabel tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu pada program yang dibuat. Berikut ini merupakan cara mendeklarasikan variabel pada BASCOM-AVR.

DIM Nama_variabel AS Nama_tipe

Contoh:

dim x as integer : ‘Deklarasi x bertipe integer

dim a as long  : ‘Deklarasi a bertipe long

3. Operasi-operasi dalam BASCOM-AVR

Bahasa pemrograman BASCOM-AVR ini dapat digunakan untuk menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM-AVR.

  1. Operator Aritmatika
  2. Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).

  3. Operator relasi
  4. Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:

     

    photo Tabel 2.3 Operasi Relasi_zpslshczl7r.png

     

    Tabel 2.3 Operasi Relasi

  5. Operator logika
  6. Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.

  7. Operator fungsi
  8. Operator fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.

 

Komponen Elektronika Dan Instrumentasi

1. Transistor

Menurut Kadir (2013)[25], Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.

 

 

Sumber: Kadir (2013)[25]

Gambar 2.14 Transistor

2. Dioda

Menurut widodo (2010:41)[26], dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.

Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:

  1. Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.
  2. Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.
  3. Tidak mematuhi hukum OHM.

 

photo Gambar 2.15 Bias Maju_zpsmss8i4ef.png

 

Gambar 2.15 Bias Maju

 

photo Gambar 2.16 Bias Mundur_zps1vy23lnn.png

 

Gambar 2.16 Bias Mundur

3. Kapasitor

Menurut Kadir (2013)[25], Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).

 

 

Sumber: Kadir (2013)[25]

Gambar 2.17 Kapasitor

4. Resistor

Menurut Syahwill (2013:32)[13], Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.

Fungsi dari Resistor adalah:

  1. Sebagai pembagi arus
  2. Sebagai penurun tegangan
  3. Sebagai pembagi tegangan
  4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

  1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
  2. Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
  3. Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
  2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
  3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

 

 

Sumber: Syahwill (2013:32)[13]

Gambar 2.18 Resistor

Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:

 

 

Sumber: Syahwill (2013:32)[13]

Tabel 2.4 Cara Menghitung Nilai Resistor

Contoh :

  1. Untuk 4 warna : pita 1 = hijau, pita 2 = Biru, pita 3 = kuning, pita 4 = perak Nilai resistansinya : 56 x 10 k0= 560 kQ, toleransi +/- 10
  2. Untuk 5 Warna : pita 1 = merah, pita 2 = oranye, pita 3 = ungu, pita 4 = hitam, dan pita 5 = cokelat Nilai resistansinya : 237 x 1 Q = 237 Q, toleransi +/- 1

5. Osilator

Menurut widodo (2010:28)[26], Osilator atau kristal merupakan pembangkit clock internal yang menentukan rentetan kondisi-kondisi (state) yang membentuk sebuah siklus mesin mikrokontroler. Siklus mesin tersebut diberi nomor S1 hingga S6, masing-masing kondisi panjangnya 2 periode osilator, dengan demikian satu siklus mesin paling lama dikerjakan dalam 12 periode osilator.

Osilator juga digunakan untuk mengetahui kecepatan percepatan dari baudrate, dimana untuk mode 0 adalah 1/12 frekuensi osilator dan mode 2 adalah 1/64 frekuensi osilator.

 

 

Gambar 2.19 Osilator

 

Konsep Dasar LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:

  1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
  2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
  3. Terdapat karakter generator terprogram.
  4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
  5. Dilengkapi dengan back light.

 

photo Gambar 2.20 Bentuk Fisik LCD 16x2_zpsciiideys.png

 

Sumber: Heryanto (2008)

Gambar 2.20 Bentuk Fisik LCD 16x2

 

photo Tabel 2.5 Konfigurasi Pin LCD 16x2_zpscgrkcyyy.png

 

Tabel 2.5 Konfigurasi Pin LCD 16x2

 

Konsep Dasar Keypad Matrix 4x3

Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem embedded adalah keypad matrik 3x4 atau 4x4. Keypad biasanya digunakan pada beberapa peralatan yang berbasis mikrokontroller. Pada penggunaannya keypad terdiri dari beberapa saklar, yang saling terhubung jika dilakukan penekanan pada bagian keypad sehingga antara kolom dan baris akan terhubung. Agar mikrokontroler dapat melakukan scan keypad harus di berikkan logika LOW (“0”) ketika tombol keypad tidak ditekan dan logika HIGH (“1”) pada saat tombol keypad ditekan.

 

photo Gambar 2.21 Keypad Matrix 4x3_zpssxat80i7.png

 

Sumber: http://www.rlx.sk/en/breakout-boards-accessories-cables/1371-keypad-4x3-membrane-4x3-button-pad-with-sticker.html

Gambar 2.21 Keypad Matrix 4x3

Keypad matrix yang digunakan adalah keypad dengan jumlah kolom 3 dan jumlah baris 4 yang dapat digunakan, rangkaian keypad 3x4 dapat dilihat pada gambar berikut:

 

photo Gambar 2.22 Konfigurasi Pin Output Keypad 4x3_zpsepl9uujp.png

 

Sumber: http://playground.arduino.cc/Main/KeypadTutorial

Gambar 2.22 Konfigurasi Pin Output Keypad 4x3

 

Konsep Dasar Solenoid

Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada diameternya. Dalam kasus solenoid, ideal panjang kumparan adalah tak terhingga dan dibangun dengan kabel yang saling berhimpitan dalam lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.

 

photo Gambar 2.23 Solenoid_zps37wexscf.png

 

Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 2.23 Solenoid

 

Konsep Dasar ULN2803

Menurut Iswanto (2011:261), ULN2803 adalah IC yang didalamnya merupakan susunan transistor yang terpasang secara darlington dan dapat menangani arus sebesar 500 mA, dan didalam ULN2803 ini terdapat 8 buah susunan darlington yang bekerja secara individu sehingga beban yang dapat dipasang pada ULN2803 ini sebanyak 8 buah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa IC ULN2803 adalah merupakan transistor darlington sebagai penguat arus.

 

photo Gambar 2.24 ULN2803_zpsqcytnmce.png

 

Sumber: http://i01.i.aliimg.com/photo/v0/437061281/ULN2803

Gambar 2.24 ULN2803

 

Konsep Dasar Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

 

photo Gambar 2.25 Buzzer_zpshmovpzr8.png

 

Sumber: juniarto1985.wordpress.com (25 Febuari 2010)

Gambar 2.25 Buzzer

 

Requirement Elicitation

1. Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[27], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

2. Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[28], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

3. Requirement Elicitation

Menurut Guritno (2011)[27], Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

 

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[29], Literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat den mengnalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Guritno (2011:86)[27], Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkanLiterature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

2. Kajian Literature Review

Menurut Guritno (2011:87)[27], dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

3. Jenis Penelitian

Menurut Guritno (2011:22)[27], jenis-jenis penelitian yaitu:

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

  2. Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    1. Penelitian Dasar
      Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
    2. Penelitian Terapan
      Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
    3. Penelitian Evaluasi
      Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.
  3. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

  4. Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

    1. Penelitian Deskriptif
      Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
    2. Penelitian Prediktif
      Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
    3. Penelitian Improftif
      Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
    4. Penelitian Eksplanatif
      Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
    5. Penelitian Eksperimen
      Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
    6. Penelitian Ex Post Facto
      Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
    7. Penelitian Partisipatori
      Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research;Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
    8. Penelitian dan Pengembangan
      Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

 

Literature Review (Study Pustaka)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem keamanan pintu ruangan menggunakan password. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan, menghindari pembuatan ulang, mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Moch Firmansyah dari STMIK Raharja pada tahun 2009 yang berjudul “Akses Ruangan Digitally Synthesizer Laboratory (DSL) Dengan Menggunakan Metode MPP (Microcontroller Password Protection) menggunakan mikrokontroler AT89S205”. Keamanan merupakan hal yang vital dalam sistem yang diteliti ini, karena itu digunakan metode Microcontroller Password Protection (MPP) yaitu perlindungan yang berupa kode password berbasis mikrokontroler sebagai pengolah data. Dalam hal membuka dan menutup pintu pada ruangan Digital Synthesizer Laboratory (DSL) dengan tingkat pengamanan yang memadai. Maka digunakanlah komponen yang dapat mengolah sistem tersebut, tetapi dalam bentuk yang tidak terlalu besar. Sehingga digunakanlah mikrokontroler sebagai pemroses pengendalian utama dan penyimpan kode password yang akan digunakan sebagai kode akses pada ruangan tersebut. Pekerjaan untuk membuka dan menutup pintu pada ruangan tersebut sepenuhnya dilakukan oleh mikrokontroler, dan akan ditampilkan display interaksi pada pengguna melalui Liquid Crystal Display (LCD). Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat sistem keamanan dengan hak akses terbatas sehingga tidak setiap orang bisa mengetahui kombinasi tombol yang digunakan.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Fitri Apriyani dari STMIK Raharja pada tahun 2012 yang berjudul “Sistem Keamanan Pintu Menggunakan Password Berbasis Mikrokontroller AT89S51”. Peneliti menggunakan password sebagai akses masuk/keamanan pintu dengan pemanfaatan mikrokontroler AT89S51. Input yang diberikan berupa keypad sebagai media yang berfungsi untuk memasukkan Password, Motor DC sebagai penggerak pintu saat membuka dan menutup kembali. Sedangkan mikrokontroler digunakan sebagai kontrol utaman pada alat ini.
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Gustasari dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Smartcard Sebagai Pengaman Pintu Menggunakan Rfid Berbasis Arduino”. RFID adalah teknologi yang masih baru, dan akan terus berkembang, seiring dengan kemajuan teknologi rangkainan terintegrasi, maka dapat dipastikan bahwa RFID TAG dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Sistem-sistem RFID menawarkan peningkatan efisien dalam penggendalian inventory control dalam pengindektification barang ataupun buku didalam perpustakaan ataupun absensi kelas. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID bisa digunakan untuk menyimpan dan menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yaitu RFID TAG (transponder), RFID diaplikasikan sebagai pembuka pintu keluar masuk pada ruangan PERGURUAN TINGGI RAHARJA yang dikontrol oleh ARDUINO UNO.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Mohammad Arif Dwi Cahyo dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Desain Prototipe Smart Voice Device Pintu Ruangan Menggunakan Raspberry Pi Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Suara atau voice merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki manusia yang tidak dapat disamai oleh orang lain/ manusia lain. Ini yang melatarbelakangi peneliti untuk menjadikan suara sebagai akses untuk membuka dan mengunci ruangan. Dengan memanfaatkan tekologi mikrokonroler yang mulai berkembang pesat, peneliti menggunakan Raspberry Pi untuk membangun sistem keamanan dengan input suara ini.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Agung Alpurqon dari STMIK Raharja pada tahun 2014 yang berjudul “Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS”. Android merupakan teknologi canggih yang menjadi daya tarik orang lain untuk menggunakannya. Peneliti menggunakan input suara untuk mengontrol buka dan tutup pintu pagar, dengan android sebagai media input dalam sebuah smartphone. Peneliti merancang sebuah sistem kontrol pintu pagar menggunakan rangkaian mikrokontroler yang diprogram menggunakan bahasa program terperinci.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Instansi

Gambaran Umum UPTD Cisadane Barat Laut

Pengairan adalah air, sumber air dan wadah air. Pengelolaan pengairan adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memonitoring dan mengevaluasi terhadap kegiatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, pemeliharan, dan pemanfaatan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah.

Ditinjau dari aspek pemanfaatan air, bisa bersifat ekonomi dan sosial. Bersifat ekonomi seperti untuk air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), dan Industri. Sedangkan yang bersifat sosial yaitu untuk pertanian, perikanan dan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

Ruang Lingkup Tugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air adalah melaksanakan dan mengkoordinasikan pengelolaan pengairan/sumber daya air sebatas pengeloaan air baku permukaan.

 

photo Gambar 3.1 UPTD Cisadane Barat Laut_zpsmtl34rha.png

 

Gambar 3.1 UPTD Cisadane Barat Laut

 

Data Macro Wilayah Kerja

  1. Kecamatan   :   Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhaji, Sukadiri dan Mauk
  2. Desa   :   18 Desa
  3. Areal   :   10.541 Ha
  4. Panjang Saluran Induk   :   12.973 Km
  5. Panjang Saluran Sekunder   :   53.864 Km
  6. Jumlah Bangunan Air   :   110 Bh
  7. Jumlah Bangunan Pelengkap   :   226 Bh
  8. Jumlah Pintu Air   :   173 Bh
  9. Lening dan Kirmir   :   22 Km
  10. GP3A   :   7 Unit
  11. P3A   :   44 Unit
  12. PNS Organik   :   9 Orang
  13. Harian Lepas   :   35 Orang

 

Tugas Pokok

UPTD Cisadane Barat Laut mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi di Bidang Pengairan / Sumber Daya Air (SDA), Pengelolaan Jaringan Irigasi Tersier, Sekunder dan Primer di Wilayah Cisadane Barat Laut dan Daerah Irigasi Kecil lainya serta tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Dinas.

 

Fungsi

  1. Pengaturan debit air dan distribusi air.
  2. Pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian operasi pintu air.
  3. Pencegahan dan pengendalian banjir serta kekeringan.
  4. Pemeliharaan dan perawatan saluran irigasi.
  5. Penginventarisasian mutasi areal.
  6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

 

Rencana Kerja

  1. Rencana Kerja Operasi dan Pemeliharaan (OP) Pengelolaan Jaringan Irigasi disesuaikan dengan kegiatan yang telah dibuat/disusun pada saat pembuatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD).
  2. Rencana Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Pengelolaan Jaringan Irigasi mengacu pada Tupoksi UPTD Cisadane Barat Laut, bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah Pemeliharaan Konstruksi Jaringan Air yang meliputi pemeliharaan rutin seperti pemotongan rumput, pelumasan pintu air, pengecatan pintu air, pengaturan debit air dan perbaikan tanggul saluran irigasi skala kecil.
  3. Pengelolaan Jaringan Irigasi pada UPTD Irigasi Cisadane Barat Laut dilakukan dengan swakelola serta pemeliharaan saluran irigasi tenaga pekerja melibatkan lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

 

Struktur Organisasi

 

photo Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPTD Cisadane Barat Laut_zpszgom6auv.png

 

Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPTD Cisadane Barat Laut

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur keamanan pintu ruangan pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut:

  1. Datang ke ruangan yang dituju.
  2. Masukkan kunci ke dalam lubang kunci yang tersedia.
  3. Jika kunci benar pintu ruangan berhasil di buka.

 

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Berikut adalah flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan di UPTD Cisadane Barat Laut pada gambar 3.3.

 

photo Gambar 3.3 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Berjalan_zpssmj9fuv9.png

 

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Berjalan

Dapat dijelaskan gambar 3.3 Flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan pada UPTD Cisadane Barat Laut:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: masuknya kunci dan pintu terbuka.
  3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: apakah kunci yang dimasukan sesuai atau tidak, jika “Tidak” maka harus masukan kunci yang lain, jika “Ya” maka pintu bisa dibuka.

2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Berikut adalah flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang diusulkan di UPTD Cisadane Barat Laut pada gambar 3.4.

 

photo Gambar 3.4 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Diusulkan_zpsjsmgahys.png

 

Gambar 3.4 Flowchart Sistem Keamanan Pintu Ruangan Yang Diusulkan

Dapat Dijelaskan gambar 3.4 flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang diusulkan pada UPTD Cisadane Barat Laut diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem keamanan pintu ruangan yang berjalan.
  2. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: dengan masukan password melalui keypad, dan hasil output sistem keamanan pintu ruangan yaitu pintu ruangan terbuka.
  3. 1 (satu) simbol decision, yang menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: mengecek password yang di input melalui keypad, jika password benar maka pintu bisa dibuka, jika password salah maka harus melakukan penginputan password kembali.
  4. 2 (dua) simbol proses yang menyatakan sebuah proses yang dimulai dari menampilkan tulisan pada LCD setelah password selesai di input, kemudian buzzer akan berbunyi jika password yang di inputkan salah.

3. Perancangan Prototipe

Prototipe sistem keamanan pintu ruangan dengan menggunakan password berbasis android dan mikrokontroler ATmega328, dalam perancangan disusun menyerupai alat keamanan pintu ruangan pada umumnya. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: mikrokontroler, keypad, lcd, bluetooth, buzzer dan smartphone android serta solenoid yang dijadikan sebagai output untuk membuka pintu. Bahan dalam perancangan prototipe ini adalah pintu kamar mandi yang terbuat dari bahan plastik.

 

photo Gambar 3.5 Perancangan Prototipe_zpszgt6ontp.png

 

Gambar 3.5 Perancangan Prototipe

4. Metode Prototipe

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan

 

photo Tabel 3.1 Perbandingan Metode Perancangan_zps4rcdvbcg.png

 

5. Cara Kerja Alat

 

photo Gambar 3.6 Cara Kerja Alat_zpseyujogwu.png

 

Gambar 3.6 Cara Kerja Alat

Perhatikan Gambar A, user menekan tombol password pada keypad matrix 4x3 yang terdapat pada sisi handle tuas pintu, lalu mikrokontroler memproses input password tadi menjadi perintah berupa buka kumparan solenoid menggunakan rangkaian driver ULN2803. Yang kemudian menjadi output display di LCD yang muncul berupa tulisan “Code Accepted, Unlocked.!”.

Sebaliknya pada Gambar B, user yang bukan pemilik ruangan tersebut memasukan password yang salah, lalu mikrokontroler memproses password yang salah tersebut menjadi output display di LCD berupa tulisan “Access Denied.!, Wrong Password” kemudian buzzer berbunyi.

6. Blok Diagram

Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk sistem keamanan pintu ruangan.

 

photo Gambar 3.7 Blok Diagram_zpsrttmw9pa.png

 

Gambar 3.7 Blok Diagram

  1. Keypad merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukan password saat ingin membuka pintu ruangan.
  2. Mikrokontroler ATmega328 merupakan perangkat yang berfungsi untuk menjalankan aplikasi atau perintah program.
  3. LCD merupakan perangkat yang berfungsi untuk menampilkan password.
  4. ULN2803 merupakan perangkat yang digunakan untuk pengendali atau driver solenoid door lock.
  5. Solenoid merupakan perangkat yang berfungsi untuk membuka dan mengunci pintu ruangan.
  6. Buzzer merupakan perangkat yang berfungsi untuk memberikan notifikasi apa bila password yang diinput salah.
  7. Bluetooth Module merupakan perangkat yang berfungsi sebagai piranti penghubung dan penukar informasi berupa serial dari Bluetooth di Smartphone Android ke module bluetooth lalu di kirim ke mikrokontroler.
  8. Smartphone Android merupakan perangkat yang digunakan sebagai remote untuk membuka pintu ruangan.

 

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7 Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Komponen Alat Perancangan Sistem

 

photo Tabel 3.2 Komponen Alat Perancangan Sistem_zpsglxrqau5.png

 

Tabel 3.3 Komponen Bahan Perancangan Sistem

 

photo Tabel 3.3 Komponen Bahan Perancangan Sistem_zpsyiltw4u9.png

 

Perangkat Keras (Hardware)

1. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328

Rangkaian mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontoler ATmega328 ini memiliki tiga buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian pendukung lainnya.

 

photo Gambar 3.8 Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328_zps6ea0fllg.png

 

Gambar 3.8 Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega328

Pembagian fungsi dari tiap-tiap port sebagai berikut:

  1. Pin 2, merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.
  2. 2. Pin 3, merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial.
  3. 3. Pin 12, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Buzzer, yang difungsikan sebagai notifikasi apabila password yang di input salah.
  4. 4. Pin 4, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Manual Unlock, yang difungsikan untuk membuka pintu dari dalam ruangan.
  5. 5. Pin 1, digunakan untuk proses reset program, yaitu mengembalikan program pada kondisi awal atau baris perintah program seperti pertama kali sistem berjalan.
  6. 6. Pin 9, merupakan pin masukan untuk sumber clock eksternal pada rangkaian mikrokontroler sehingga mikrokontroler akan bekerja dengan kecepatan sesuai dengan nilai dari crystal dan konfigurasi nilai clock pada program.
  7. 7. Pin 10, merupakan keluaran clock yang dapat digunakan untuk sumber clock rangkaian lain yang di rangkai secara serial.
  8. 8. Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.
  9. 9. Pin 6, merupakan pin yang dihubungan dengan rangkaian Solenoid, yang difungsikan sebagai lock – unlock pintu ruangan.
  10. 10. Pin 14, 13, 15, 16, 17, 18, 19, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian Keypad Matrix, yang difungsikan untuk menginput password.
  11. 11. Pin 23, 24, 25, 26, 27, 28, merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian LCD, yang difungsikan sebagai output tampilan password.
  12. 12. Pin 7, dan 20, merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya. Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega328 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 100uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler.

2. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

Dalam rangkaian ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan ke VCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PIO9 dan pin PIO8 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.

 

photo Gambar 3.9 Rangkaian Modul Bluetooth HC-05_zps1p5wxko7.png

 

Gambar 3.9 Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

3. Rangkaian LCD 16x2

Pada bagian rangkaian LCD ini merupakan rangkaian yang tidak dibuat sendiri secara keseluruhan, dikarenakan pada rangkaian LCD ini sudah menjadi satu kesatuan yang sudah terintegrasi dalam satu modul. Dalam perancangan ini hanya menambahkan rangkaian yang digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan display LCD, sehingga dapat di atur tampilan display tersebut.

Fungsi dasar dari rangkaian ini digunakan untuk antar muka kepada pengguna, bahwa apapun yang ditekan pada keypad akan ditampilkan pada display LCD, sehingga pengguna dapat mengetahui tombol mana yang sudah ditekan, dan sudah berapa kali melakukan penekanan pada keypad. Secara garis besar rangkaian LCD yang dihubungkan dengan rangkaian mikrokontroler adalah sebagai berikut:

 

photo Gambar 3.10 Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2_zpspbxd82hw.png

 

Gambar 3.10 Rangkaian Liquid Crystal Display 16x2

4. Rangkaian Keypad Matrix 4x3

Beberapa saklar bisa dirangkaikan membentuk sebuah rangkaian keypad. Susunan yang paling sering dipakai adalah 12 buah saklar yang membentuk keypad matrix 4x3.

Dalam susunan keypad ini terdapat 3 buah kolom (C0,C1,dan C2) dan 4 buah baris (R0,R1,R2, dan R4), salah satu kaki saklar akan terhubung ke salah satu kolom dan kaki yang lainnya akan terhubung ke salah satu baris. Kolom dan baris dihubungkan ke port mikrokontroler. Jika sakelar ditekan, akan menghubungkan baris dan kolom yang terhubung kepadanya. Pembacaan dilakukan dengan melakukan scan ke setiap baris dan kolom.

Pembacaan baris dilakukan dengan membuat semua kolom berada di logika rendah. Pada saat ini port yang terhubung ke kolom berfungsi sebagai output dan port yang dihubungkan ke baris akan berfungsi sebagai input. Jika tidak ada sakelar yang ditekan, semua baris akan terbaca logika “1”. Ketika salah satu baris terbaca 0, berarti ada sakelar dibaris tersebut yang ditekan atau terhubung dengan kolom yang berlogika “0”. Hal selanjutnya adalah mencari saklar mana yang sebenarnya ditekan, dengan kata lain mencari kolom yang terhubung ke sakelar tersebut. Kolom dicari dengan cara membuat kolom berlogika “0” satu per satu, Kemudian baris di scan sekali lagi. Mikrokontroler akan membaca logika “0” jika ada sakelar yang ditekan. Dengan mengetahui kolom mana yang sedang berlogika “0” saat itu, mikrokontroler akan mengetahui saklar dikolom mana yang sedang ditekan.

 

photo Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Matrix 4x3_zpssngnurza.png

 

Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Matrix 4x3

5. Rangkaian Driver Solenoid Door Lock

Pengunci pada simulasi alat digunakan solenoid 12 volt. Prinsip dari solenoid sendiri akan bekerja sebagai pengunci menggunakan driver ULN2803. Sinyal akan dikirim ke kaki basis pada transistor BC548C jenis NPN, sehingga ada aliran tegangan melalui sumber 12 volt melalui lilitan solenoid. Aliran diteruskan ke kaki kolektor, kemudian akan diteruskan ke kaki emitor dan menuju ground. Adapun skema rangkaian dari pin driver ULN2803 pada solenoid door lock yang terhubung pada mikrokontroler sebagai berikut:

 

photo Gambar 3.12 Rangkaian Driver Solenoid Door Lock_zpss2bmrmv5.png

 

Gambar 3.12 Rangkaian Driver Solenoid Door Lock

6. Rangkaian Buzzer

Buzzer akan berbunyi saat instruksi tidak sesuai prosedur dimana kesalahan berulang dalam memasukkan kode pengaman. Bunyi dari buzzer sendiri akan disertai dengan nyala LED warna merah. Berikut adalah skema rangkaian buzzer pada sistem keamanan pintu ruangan yang digunakan, sebagai berikut:

 

photo Gambar 3.13 Rangkaian Buzzer_zpsiuelnfp6.png

 

Gambar 3.13 Rangkaian Buzzer

7. Rangkaian Catu Daya

Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk mensuplay tegangan keseluruh rangkaian yang ada, rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 3,3 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen modul buetooth, 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen mikrokontroler dan modul suara, 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen driver solenoid. rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar berikut:

 

photo Gambar 3.14 Rangkaian Catu Daya_zpsa7aos5us.png

 

Gambar 3.14 Rangkaian Catu Daya

8. Rangkaian Manual Unlock

Penggunaan push button pada rancang sistem keamanan pintu ruangan ini sebagai pembuka kunci pintu dari dalam ruangan. Untuk keluar dari ruangan user tidak perlu melakukan input code, user hanya menggunakan tombol sebagai buka pengunci untuk acces keluar masuk pintu. Berikut skema rangkaian push button pada sistem keamanan pintu ruangan yang digunakan sebagai berikut:

 

photo Gambar 3.15 Manual Unlock_zpst3byazei.png

 

Gambar 3.15 Manual Unlock

 

Perangkat Lunak (Software)

Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software BASCOM-AVR dan bahasa pemogramannya adalah bahasa BASIC, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

1. Perancangan Program Mikrokontroler ATmega328

Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan program BASCOM-AVR yang digunakan untuk menuliskan listing program Setelah itu program disimpan dan dibuat dengan nama file.bas dalam penelitian ini akan diberikan nama PengukurTinggiBadan untuk disimpan pada folder yang sudah ditentukan. dan kemudian akan dikompilasi menjadi file heksa yaitu dengan nama PengukurTinggiBadan.hex. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328 menggunakan isp flash programmer, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash, yang digunakan untuk mengendalikan input dan output dari mikrokontroler ATmega328 untuk mengukur tinggi badan dengan output suara dan ditampilkan dalam interface android.

 

photo Gambar 3.16 Kompilasi File BAS_zpsnm916iea.png

 

Gambar 3.16 Kompilasi File BAS

Untuk memasukkan program kedalam mikrokontroler menggunakan aplikasi ProgIsp. Langkah – langkah nya adalah sebagai berikut:

Mikrokontroler bisa bekerja jika didalamnya sudah dimasukkan listing program yang sudah dibuat dengan menggunakan program aplikasi BASCOM AVR. Untuk melakukan proses pengisian menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, untuk rangkaian perangkat keras yang digunakan untuk memasukkan program heksa kedalam mikrokontroler. Dengan menggunakan kabel isp flash programmer, maka file heksa yang sudah dibuat dapat langsung dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328.

Siapkan downloader mikrokontroler kemudian instal. Jalankan program aplikasi progisp versi 1.72, tentukan jenis mikrokontroler dan kemudian isi memori dari mikrokontroler ATmega328 akan ditampilkan dengan melalui proses pembacaan dari isi mikrokontroler tersebut. Pengisian memori buffer ini untuk dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega328, pilih file Security Door Lock.hex, lalu lakukan mode auto dan proses verifying setelah itu pengisian file heksa kedalam mikrokontroler ATmega328 siap untuk digunakan.

 

photo Gambar 3.17 Jendela Untuk Memilih File_zpsmtgbfvej.png

 

Gambar 3.17 Jendela Untuk Memilih File

2. Konfigurasi Modul Bluetooth HC-05

Sebelum menggunakan modul Bluetooth sebagai media komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasinya agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan sistem. Langkah pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Beri tegangan sebesar 3,3 volt pada pin 3,3.
  2. Hubungkan pin GND dengan kutub negatif baterai.
  3. Hubungkan pin PI011 dengan tegangan 3,3 volt.
  4. Hubungkan pin PI09 ke LED1 untuk indikasi bahwa modul Bluetooth dalam keadaan aktif.
  5. Hubungkan pin PI08 ke LED2 untuk indikasi bahwa terjadi komunikasi/pengiriman data.
  6. Hubungkan pin TX dan RX ke kabel USB to Serial, Kemudian koneksikan ke komputer.
  7. Jalankan aplikasi Hyperterminal untuk mengkonfigurasi modul Bluetooth HC-05.
  8. Untuk mencoba apakah modul Bluetooth dan komputer sudah terhubung dengan baik ketikkan perintah “AT” kemudian tekan enter, jika muncul “OK” pada Hyperterminal, maka koneksi telah terbentuk dengan baik.
  9. Untuk mengganti nama Modul Bluetooth, masukkan perintah AT+NAME=”nama” kemudian tekan enter.
  10. Untuk merubah password masukkan perintah AT+PSWD=”password yang diinginkan” kemudian tekan enter.
  11. Untuk mengetahui fungsi dari modul Bluetooth masukkan perintah AT+ROLE?, jika AT+ROLE=0 maka modul Bluetooth berperan sebagai Slave. Jika AT+ROLE=1 maka modul Bluetooth berperan sebagai Master. Yang diperlukan dalam penelitian ini adalah slave.
  12. Proses pengaturan telah selesai.

3. Perancangan Software Basic4android

Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena development tools ini berbasis Object Oriented Programming Language yang memiliki sintaks sama persis seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.

Eksekusi aplikasi Basic4Android pilih menu File → New Tuliskan kode program pada IDE Basic4Android. Save kode programnya pada Local Disk (C:). Selanjutnya hidupkan jaringan bluetooth Smartphone Android dan koneksikan pada laptop. Kemudian jalankan B4A-Bridge pada smartphone Android. Ada 2 pilihan pada aplikasi ini yaitu Tombol Start – Wireless dan Tombol Start – Bluetooth. Dalam hal ini Penulis menekan tombol Start – Bluetooth karena konfigurasi nya yang lebih mudah dan efektif. Lalu koneksikan IDE Basic 4 Android.

 

 

Gambar 3.18 Tampilan Basic 4 Android

 

 

Gambar 3.19 Tampilan B4A-Bridge pada Smartphone Android

Setelah device terhubung, maka otomatis B4A-Bridge pada IDE Basic 4 Android dan Smartphone Android berstatus “Connected”Klik menu Designer pada Basic4Android Pada kotak dialog Designer, klik menu File > Save dan ketikkan Layout Name “Menu1” kemudian klik tombol Ok. Klik menu Add View > pilih salah satu atau lebih komponen, misalnya Label dan EditText. Edit Label dan EditText tersebut sesuai keinginan lalu Save. Kemudian kembali ke program utama, jalankan kode program yang sudah dibuat pada Basic4Android. Pilih Release dan Klik tombol Run, seperti gambar berikut ini. Tunggu hingga proses Compile & Release Selesai.

 

 

Gambar 3.20 Menu Run

 

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur sistem keamanan pintu ruangan yang sedang berjalan saat ini di UPTD Cisadane Barat Laut masih berjalan secara konvensional, yaitu user harus datang langsung ke ruangan yang dituju. Lalu user memasukan kunci ruangan yang dianggap benar kedalam lubang kunci yang tersedia, dan kemudian pintu dapat terbuka. Hal ini menimbulkan cukup banyak celah dari sistem tersebut yang diantaranya adalah kunci yang mungkin saja tertinggal dirumah ataupun ditempat lain, kunci yang hilang dan juga kunci pintu yang bisa diduplikasi.

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem keamanan pintu ruangan yang sedang berjalan pada UPTD Cisadane Barat Laut masih belum efektif dan efisien.

 

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Sistem Keamanan Pintu Berpassword Berbasis Android Dan Mikrokontroler ATmega328 Pada UPTD Cisadane Barat Laut” untuk diimplementasikan, lalu memanfaatkan kelemahan UPTD Cisadane Barat Laut dalam sistem keamanan pintu ruangan yang masih konvensional menjadi kelebihan dengan cara menggantinya dengan sistem keamanan password. Menerapkan sistem keamanan pintu ruangan berbasis Mikrokontroler ATmega328 dengan output tampilan pada LCD dan indikator Buzzer agar keamanan yang diperoleh lebih efektif dan efisien sehingga dapat diimplementasikan pada UPTD Cisadane Barat Laut serta memudahkan petugas keamanan dalam manjalankan tugasnya mengamankan area kantor.

 

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I

 

photo Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I A_zps16adqh6h.png
photo Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I B_zpswkkfsqgg.png

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.5 Elisitasi tahap II

 

photo Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II A_zpspgeyq7fn.png
photo Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II B_zpsh1zd8yaz.png

 

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.6 Elisitasi tahap III

 

photo Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III A_zpseiye8m0p.png
photo Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III B_zpslz27jigm.png

 

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem keamanan pintu berpassword berbasis android dan mikrokontroler ATmega328 pada UPTD Cisadane Barat Laut. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem keamanan pintu berpassword berbasis android dan mikrokontroler ATmega328 pada UPTD Cisadane Barat Laut.

Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi

 

photo Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi A_zpsle7dtchy.png
photo Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi B_zpsnkhm6igc.png

 

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah table pengujian Black Box berdasarkan Sistem Keamanan Pintu Berpasword Berbasis Android Dan Mikrokontroler ATmega328 Pada UPTD Cisadane Barat Laut, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem

 

photo Tabel 4.1 Pengujian Black Box Pada Sistem_zpsfhv21kwn.png

 

Uji Coba Hardware

Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Uji coba kali ini menggunakan simulator yang tersedia pada aplikasi Proteus dan untuk memberikan input menggunakan aplikasi Hyperterminal. Program dasar yang dibuat adalah mikrokontroller menerima input “R” dan “O”. Berikut adalah hasil dari pengujian.

 

photo Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Proteus dan Hyperterminal_zpsbkz9lxyq.png

 

Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Proteus dan Hyperterminal

 

Tabel 4.2 Uji Coba Program Mikrokontroler

 

photo Tabel 4.2 Uji Coba Program Mikrokontroler_zpsya6eirky.png

 

Pengujian Koneksi Bluetooth

Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya.

Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka

 

photo Tabel 4.3 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Terbuka_zpsbhlwoigt.png

 

Tabel 4.4 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup

 

photo Tabel 4.4 Uji Coba Bluetooth Pada Ruang Tertutup_zpsg30gsrnn.png

 

Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Dalam rangkaian catu daya digunakan dua buah IC regulator, yaitu 78M05dan AMS1117. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan DC yang dihubungkanpada kaki masukan masing-masing IC tersebut. Kemudian keluaran dari ICregulator diukur dengan menggunakan voltmeter. Hasil pengukuran keluaran ICregulator dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Hasil Rangkaian Pengujian Rangkaian Catu Daya

Keterangan tabel :

  1. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran Catu Daya, dimana idealnya tegangan keluaran dari Catu Daya adalah tepat 12 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:
  2. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC-78M05, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC-78M05 adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:
  3. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC-AMS1117, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC- AMS1117 adalah tepat 3,3 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

Pengujian Rangkaian Sensor Ultrasonik

Prosedur pegujian:

a. Mikrokontroler diprogram agar bisa mengirim trigger dan menerima signal dari sensor ultrasonik yang merupakan informasi objek.

b. Jika sensor ultrasonik merespon dan memberikan signal ke mikrokontroler, maka sensor ultrasonik bekerja dengan baik.

Langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek adalah:

  1. Objek berada di bawah sensor.
  2. Menggunakan alat ukur manual sebagai perbandingan.
  3. Mengukur dan mencatat jarak antara objek dan sensor.
  4. Sistem akan mulai melakukan pengukuran setelah tombol di tekan dan mencatat suara jarak yang terdengar dari speaker.
  5. Mengukur secara bertahap dari jarak 80 centi meter dan berhenti 200 centi meter, kemudian dilakukan langkah 3 dan 4.
  6. Melakukan pengukuran sebagaimana langkah 3 hingga 5 dengan jarak tiap 5 centi meter mendekati alat sebanyak dua puluh kali.

Sensor ultrasonik pada alat ini berfungsi untuk menentukan jarak objek di bawah sensor ultrasoik. Keluaran dari sensor ini berupa timer dengan satuan µs yang menunjukkan waktu berjalannya pulsa gelombang ultrasonik. Pemberian masukan pada sensor ini dilakukan dengan mengambil data awal dengan meletakkan benda di bawah sensor dengan jarak 80 cm. Keluaran timer dicatat pada tabel. Objek diangkat mendekati sensor dengan kelipatan tiap kali 5 cm berhenti. Objek terus diangkat hingga jaraknya 200 cm di depan sensor sambil terus dicatat timernya. Data timer dan jarak yang telah diukur ditunjukkan pada tabel 4.8.




Tabel 4.8 Data Hasil Pengukuran Timer dan Jarak

Jarak (cm) Timer (µs)
200 800
195 850
190 900
185 950
180 1000
175 1050
170 1100
165 1150
160 1200
155 1250
150 1300
145 1350
140 1400
135 1450
130 1500
125 1550
120 1600
115 1650
110 1700
105 1750
100 1800
95 1850
90 1900
85 1950
80 2000

Data hasil pengukuran ini kemudian dibuat sistem linear berupa grafik yang ditunjukkan pada gambar 4.4. Pembuatan grafik ini bertujuan agar keluaran yang ditampilkan berupa jarak dengan satuan cm. Grafik tersebut menunjukkan hubungan antara timer dalam (µs) dengan jarak (cm). data secara detail dihitung menggunakan persamaan (4.1). persamaan ini diperoleh dari rumus pembentukan grafik linier.

y = 9.99x + 0,33 (4.1)

Gambar 4.4 Grafik Linier Hubungan Timer (µs) dan Jarak Benda (cm)

Grafik pada gambar di atas menunjukkan bahwa garis penghubung titik-titik tersebut berbentuk linear. Hubungan ini menunjukkan bahwa makin besar timer (waktu) yang diperlukan, makin besar pula jarak yang ditampilkan sehingga memenuhi persamaan (4.1). Hasil pengukuran dan analisis ini menunjukkan bahwa data ini dapat digunakan sebagai input pemrograman pada sensor ultrasonik.

Alat yang telah dirangkai seperti rancangan dan telah diprogram digunakan mengukur jarak objek untuk mengetahui apakah alat tersebut bisa membaca jarak benda dengan baik. Pengukuran jarak objek sebagaimana yang telah disebutkan pada langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek diatas, Pada bagian penghalang menggunakan papan atau objek padat dengan bidang pantul datar yang jarak antar sensor dan penghalang tersebut telah ditentukan. Sensor akan memberikan logika 0 yang berarti sensor aktif dan mulai mengukur jarak sehingga diperoleh data jarak objek, Data jarak objek yang telah diperoleh kemudian dicari selisihnya. Selisih masing_masing data tersebut dicari simpangannya menggunakan persamaan (4.2) berikut:

Menghasilkan data yang ditunjukan pada tabel 4.9 berikut:






Tabel 4.9 Data Jarak Benda

Jarak Sebenarnya (cm) Jarak Pengukuran (cm) Simpangan (%)
200 200 0
195 195 0
190 190 0
185 185 0
180 180 0
175 175 0
170 170 0
165 165 0
160 160 0
155 155 0
150 150 0
145 145 0
140 140 0
135 135 0
130 130 0
125 124 1
120 120 0
115 115 0
110 110 0
105 104 1
100 100 0
95 94 1
90 90 0
85 84 1
80 79 1

Data di atas menunjukkan bahwa jarak sebenarnya dengan jarak pengukuran ada yang bernilai sama, juga ada yang berbeda. Selisih setiap jarak bernilai satu (1). Data yang diperoleh ini dicari simpangannya menggunakan persamaan (4.2). Pada data 1 hingga 25 penyimpangan yang terjadi yaitu 2%, Simpangan masing-masing data ini kemudian dicari simpangan rata-ratanya menggunakan persamaan (4.3). berikut:

Perhitungan untuk mencari simpangan ini ditunjukkan pada lampiran. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besar simpangan rata-rata adalah 0,15% sehingga akurasi alat ini sebesar 99,85%.

Pengujian Voice Module

Prosedur pengujian:

a. Diberikan program pengisian dan program untuk menjalankan suara pada voice module.

b. Jika voice module dapat merekam dan menjalankan suara maka voice module berfungsi dengan baik.

Voice module menggunakan Micro SD 2 GB dan file system FAT yang diperuntukan untuk melakukan hubungan serial dengan mikrokontroler. Durasi tiap kali merakam suara tidak terbatas seberapa lama untuk masing-masing rekaman suara, selama tidak melebihi kapasitas 2 GB.

Data suara yang diperlukan pada alat ini ada 18 kata sebagaimana ditunjukan pada tabel 4.10. berikut:

Tabel 4.10 Hasil Pengujian data masukan dan keluaran Voice Module

String Data Suara Rekaman Suara Output Suara
A 1 Satu
B 2 Dua
C 3 Tiga
D 4 Empat
E 5 Lima
F 6 Enam
G 7 Tujuh
H 8 Delapan
I 9 Sembilan
J 10 Sepuluh
K 11 Sebelas
L Belas Belas
M Pulus Puluh
N Ratus Ratus
O 100 Seratus
P Centi Centi Meter
Q 120 Tinggi badan anda adalah?

Data tersebut menampilkan data suara disimpan sesuai huruf abjad yang digunakan sebagai string, rekaman masukan dan keluaran. Pada tabel 4.7 menunjukan bahwa data suara masukan telah sesuai dengan data suara keluaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini dapat digunakan untuk pemrograman sebagai ouput suara.

Pengujian Alat Pengukur Tinggi Badan

Untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat perlu dilakukan pengujian kepada sebanyak 8 orang siswa/i di bawah ini. Hasil pengukuran berserta error-nya disajikan pada Tabel 1 sampai 8 sebagai berikut:

Orang ke-1

Nama: Arfah Muhammad Fathin, NIS: 13141003

TTD : AMF

Tabel 4.11. Data pengukuran tinggi badan orang ke-1

Tabel 4.11. Data pengukuran tinggi badan orang ke-1

Orang ke-2

Nama: Alya Nuha Itsna Iswahyudi, NIS: 13141007

TTD : ANII

Tabel 4.12 Data pengukuran tinggi badan orang ke-2




Tabel 4.12 Data pengukuran tinggi badan orang ke-2

Orang ke-3

Nama: Alytsha Said, NIS: 13141009

TTD : AS

Tabel 4.13 Data pengukuran tinggi badan orang ke-3

Tabel 4.13 Data pengukuran tinggi badan orang ke-3

Orang ke-4

Nama: Amalia Dea Arkani, NIS: 13141010

TTD : AS

Tabel 4.14 Data pengukuran tinggi badan orang ke-4





Tabel 4.14 Data pengukuran tinggi badan orang ke-4

Orang ke-5

Nama: Andrew Febrian Tan, NIS: 13141013

TTD : AFT

Tabel 4.15 Data pengukuran tinggi badan orang ke-5

Tabel 4.15 Data pengukuran tinggi badan orang ke-5

Orang ke-6

Nama: Bryan Serge De Rama, NIS: 13141019

TTD : BSDR

Tabel 4.16 Data pengukuran tinggi badan orang ke-6





Tabel 4.16 Data pengukuran tinggi badan orang ke-6

Orang ke-7

Nama: Davina Aretta, NIS: 13141023

TTD : DA

Tabel 4.17 Data pengukuran tinggi badan orang ke-7

Tabel 4.17 Data pengukuran tinggi badan orang ke-7

Orang ke-8

Nama: Dhafinda Adian Prananta, NIS: 13141025

TTD : DAP

Tabel 4.18 Data pengukuran tinggi badan orang ke-8





Tabel 4.18 Data pengukuran tinggi badan orang ke-8

Dari data pengujian alat portabel untuk mengukur tinggi badan dari ke delapan siswa/i dapat dihitung kesalahan pengukuran dari alat digital sebagaimana disajikan pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Kesalahan Pengukuran Tinggi Badan dari Alat Digital Terhadap Manual

Dari Tabel 4.19 terlihat bahwa rata-rata selisih tinggi menyeluruh sebesar 0,95 cm. Selisih tinggi menyeluruh yang relatif kecil tersebut menunjukkan bahwa alat potrabel yang dibuat sudah mampu menjalankan fungsinya sebagai alat pengukur tinggi badan. Kesalahan/ ketidakakuratan hasil pengukuran disebabkan karena: cara menggunakan alat yang kurang seksama dan kurang tepatnya jarak yang direkam oleh sensor akibat dari posisi alat miring.

Flowchart Program

Gambar 4.5 Flowchart Program

Dapat dijelaskan gambar 4.5 Flowchart program pengukur tinggi badan yang berjalan pada SDIT Al-Istiqomah diatas yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pengukur tinggi badan yang berjalan.
  2. 1 (satu) simbol preparation (Persiapan) yang menyatakan untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.
  3. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan sebuah proses penyimpanan.
  4. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menerima request data, output bluetooth dan suara.
  5. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah data diterima?. Jika "Tidak" maka request data kembali dilakukan, jika "Ya" maka data akan disimpan.

Analisa

Dari pengujian di atas ditemukan analisa terhadap listing program dari hardware maupun software. Maka dari itu akan dijelaskan sebagai berikut :

Analisa Program Pada Mikrokontroler

Pada program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler terdapat beberapa fungsi. Berikut adalah listing program mikrokontrolernya:

Adapun fungsi pada setiap penulisan listing program adalah sebagai berikut:

  1. Koding ini berfungsi untuk mendeklarasikan seri mikrokontroler yang akan digunakan. Pada coding di atlas tertulis “m328def.dat” yang dimaksudkan untuk mikrokontroler tipe ATmega328.

  2. Koding ini berisi nilai yang sesuai dengan crystal yang dipakai. Dalam hal ini menggunakan crystal 11,0592 MHz.

  3. Koding ini menyatakan konfigurasi serial yang berfungsi untuk sistem transfer data menggunakan baudrate 9600 bps.

  4. Koding di atas berfungsi untuk konfigurasi, dimana PORTC dijadikan sebagai output.

  5. Koding di atas ini berfungsi untuk inisialisasi sub rutin yang dipakai.

  6. Koding di atas berfungsi sebagai program utama yang dijalankan.

  7. Koding diatas adalah subrutin baca dan hitung tinggi badan.

  8. Koding di atas adalah subrutin kontrol relay.

  9. Koding diatas berfungsi untuk mengirimkan data hasil penghitungan melalui komunikasi Bluetooth agar dapat di tampilkan pada smartphone android.

Analisa Program Aplikasi Android

Pada aplikasi android terdapat beberapa fungsi antara lain fungsi komunikasi Bluetooth dan login password. Berikut adalah listing program aplikasi android:

  1. Koding di atas berfungsi untuk menampilkan hasil peritungan sensor pada label yang tedapat pada applikasi android.

  2. Koding diatas berisi perintah untuk menerima masukan input sensor jika Cmd_Read ditekan. Setelah inputan masuk maka akan disimpan dalam bentuk angka dan dapat di panggil oleh button read.

  3. Koding ini berisi variable untuk memilih device yang ingin dikoneksikan. Sebelum nya device yang ingin dikoneksikan harus sudah dalam pairing atau dikenali oleh smartphone Android.

  4. Koding ini berisi notifikasi apabila sukses melakukan pairing pada device yang diinginkan maka akan mengubah status Disconected menjadi Connected.

Implementasi

Schedule

  1. Pengumpulan Data
    Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem dilakukan selama 21 minggu dimulai dari pada saat Kuliah Kerja Praktek (KKP) dan sampai Skripsi yaitu antara 25 Oktober 2014 s/d 10 Desember 2014 dilanjutkan 30 Maret 2015 s/d tanggal 30 Mei 2015.
  2. Analisa Sistem
    Analisasistem ini dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalamsistem dan mendiagnosispersoalan yang ada untuk memperbaiki sistem. Analisa sistem dilakukan selama 9 minggu (30 Maret 2015 s/d tanggal 30 Mei 2015).
  3. Perancangan Sistem
    Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user. Perancangan sistem dilakukan selama 4 minggu yaitu antara minggu ke 1-4 bulan Mei 2015.
  4. Pembuatan Program
    Pembuatan program dilakukan untuk menyempurnakan suatu sistem agar system yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik. Pembuatan program dilakukan selama 4 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 3 bulan Mei 2015 sampai minggu ke 2 bulan Juni 2015.
  5. Testing program
    Testing Program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada pada program pada saat program di running. Testing program dilakukan selama 4 minggu yaitu dimulai dari minggu ke 2 bulan Juni 2015 sampai dengan minggu ke 1 bulan Juli 2015.
  6. Evaluasi Sistem
    Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perlu dilakukan evaluasi program, kegiatan ini dilakukan selama 3 minggu minggu ke 4 bulan Juni 2015 sampai dengan minggu ke 2 bulan Juli 2015.
  7. Perbaikan Sistem
    Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan user. Perbaikan program dilakukan selama 2minggu yaitu pada bulan Juli 2015 di minggu ke 2 dan 3.
  8. Training User
    Percobaan alat yang diujicobakan bersama para user untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah dapat berjalan dengan optimal atau tidak. Testing User dilakukan selama 3 minggu yaitu antara minggu ke 4 Juli 2015 sampai minggu ke 2 Agustus 2015.
  9. Implementasi Sistem
    Setelah diketahui kelayakan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan implementasi program. Dan implementasi program dilakukan selama 3 minggu bersamaan dengan testing user yaitu pada minggu ke 4 Juli 2015 sampai Minggu ke 4 Agustus 2015.
  10. Dokumentasi
    Sistem yang dibuat didokumentasikan selama penelitian dan perancangan berlangsung.

Tabel 4.20 Time Schedule Implementasi Program

Estimasi Biaya

Tabel 4.21 Estimasi Biaya
No Uraian Kegiatan Biaya Yang Diusulkan (Rp)
1 Pengumpulan dan Analisa Data
Testing dan Implementasi 650.000
2 Bahan dan Peralatan Penelitian
Hardware
Minimum Sistem Mikrokontroler 100.000
Sensor Ultrasonik 250.000
Modul Suara 100.000
Modul Bluetooth 150.000
Catu Daya 40.000
Relay 10.000
Software
Software BASCOM-AVR 200.000
Software Basic4android 200.000
Software Microsoft Visio 2010 200.000
3 Transportasi Dalam Kota 300.000
4 Administrasi
Print Lembar Laporan 20.000
5 Lain-Lain
(Internet) 500.000
Jumlah Biaya 2.720.000
1 Hibah (500.000)
Total 2.220.000

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik dengan dual mode pada SDIT Al-Istiqomah adalah sebagai berikut:

  1. Menciptakan alat pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATmega328 dengan dual mode yang dirancang dan dibuat untuk mendeteksi tinggi badan seseorang sehingga ditemukan solusi terbaik bahwa mikrokontroler memiliki tingkat kehandalan dan kestabilan yang tinggi dan hasil lebih akurat.
  2. Proses konfigurasi program ke dalam mikrokontroler ATmega328 mempengaruhi kinerja sistem sensor ultrasonik untuk mendeteksi tinggi badan seseorang dengan menghasilkan output suara dan interface Android (dual mode).
  3. Dari alat pengukur tinggi badan yang telah dirancang dapat mengetahui secara langsung hasil pengukurannya melalui dual mode, pembacaan hasil yang didapat lebih akurat dan presisi jika dibanding dengan hasil pembacaan manusia.

 

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

Berikut kesimpulan perihal tujuan dan manfaat mengenai sistem pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik dengan dual mode pada SDIT Al-Istiqomah adalah sebagai berikut:

  1. Sistem pengukur tinggi badan digital ini mampu dijadikan sebagai pengukur tinggi badan objek atau seseorang yang akurat di SDIT Al-Istiqomah.
  2. Aplikasi monitoring ini digunakan sebagai media pengukur objek pada SDIT Al-Istiqomah, karena data keluaran ditampilkan pada interface android secara otomatis dan dual mode.
  3. Parameter penggunaan alat pengukur tinggi badan digital yang ditampilkan pada interface android dapat dimanfaatkan oleh pengguna smartphone yang memiliki OS Android.

 

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berikut kesimpulan perihal metode penelitian mengenai sistem pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik dengan dual mode pada SDIT Al-Istiqomah adalah sebagai berikut:

  1. Bahwa pengukur tinggi badan digital dan dual mode belum pernah ada di SDIT Al-Istiqomah, sehingga peneliti membuat penelitian ini.
  2. Dalam merancang pengukur tinggi badan digital dan dual mode ini menggunakan Sensor ultrasonik, mikrokontroler, modul suara, bluetooth, modul bluetooth dan smartphone android serta speaker.
  3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.

 

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:

  1. Hendaknya menggunakan sensor ultrasonik dengan kualitas yang lebih baik sehingga dalam pengukuran tinggi badan dihasilkan data yang lebih akurat dan presisi.
  2. Alat yang dirancang masih menggunakan Jaringan Bluetooth hendaknya menggunakan Jaringan Wifi agar jarak yang dibutuhkan lebih jauh.
  3. Informasi pengukuran tinggi badan dapat diintegrasikan dengan database sehingga dapat menambahkan atau menghapus data yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

 





Kesan

Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya:

  1. Mendapatkan banyak ilmu dan wawasan yang sebelumnya tidak terdapat di dalam perkuliahan.
  2. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.
  3. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
  2. Hartono. Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya : Jakarta.
  3. Taufiq. Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  4. 4,0 4,1 4,2 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
  5. Wahana Komputer. 2010. Short Course : SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi.
  6. Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal. Vol.3 No.2 – Juli 2012.
  8. 8,0 8,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  9. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  10. 10,0 10,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  11. 11,0 11,1 Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
  12. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 13,5 Syahwill, Mohammad.Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta
  14. Winarno. Deni, Arifianto. 2011. Bikin Robot Itu Gampang. PT Kawan Pustaka : Jakarta
  15. Sugeng Adi Atma dalam Bagus. 2012. Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja
  16. 16,0 16,1 16,2 Syahid. 2013.
  17. Hidayat, Wicak. S, Sudarma. Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad & Android Plus Internet. 2011. Mediakita : Jakarta
  18. Wahadyo, Agus. Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone. 2013. TransMedia : Jakarta
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 19,4 Safaat H, Nazruddin. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. 2012. Informatika : Bandung
  20. Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. Android: Pengantar Teknologi Informasi. 2014. Deepublish : Yogyakarta
  21. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
  22. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
  23. Supriyanto, Anggit. 2013. "Rancang Bandung Kendali Lampu Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA 8538 Berbasis Android Melalui Bluetooth Dan Speech Recognition”. Yogyakarta: Jurnal Amikom.
  24. Alpurqon, Agung. 2014. "Sistem Pengendali Pintu Pagar Otomotasi Menggunakan Aplikasi Voice Command Pada Smartphone Android OS”. Skripsi. Tidak di publikasikan. Tangerang: STMIK RAHARJA Tangerang.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 Kadir, Abdul. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino. Andi: Yogyakarta.
  26. 26,0 26,1 Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 27,5 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  28. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  29. R, Raco. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Grasindo: Jakarta.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Form Validasi Skripsi
A.4. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
A.5. Daftar Nilai
A.6. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing II)
A.8. Form Seminar Proposal Skripsi
A.9. Form Final Presentasi Skripsi

Contributors

Purnomosatria