SI1131469327: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(User Requirement)
(BAB II)
Baris 770: Baris 770:
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:</div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Menurut Nasaruddin dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227),<ref name="Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.">
 +
Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.</ref>
 +
“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut Suprihadi dkk<ref name="Suprihadi">
+
Menurut Yakub (2012:1),<ref name="Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.">.  
Suprihadi,Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282STMIK Raharja.
+
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>
</ref> dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.</p></div>
+
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Menurut Hartono (2013:9),<ref name="Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya: Jakarta.">
 +
Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya: Jakarta.</ref>
 +
“Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut(Sutarman,2012:13<ref name="Sutarman">.  
+
Menurut Taufiq (2013:2),<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.">
 +
Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.</ref>
 +
“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.</p></div>
  
"Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu  kesatuan untuk menjalankan suatu prosespencapaian suatu tujuan utama".
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
"Konsep Dasar Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.</ref>,
+
<p style="line-height: 2">
yaitu:</p></div>
+
Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya dalam Jurnal CCIT (2013:310),<ref name="Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.">
 +
Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>
 +
”Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.</p></div>
  
<ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">
 
+
Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.</p></div>
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur,
+
yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk sub sistem tersebut.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
 
+
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain
+
dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
 
+
 
+
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu.
+
Seperti sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan
+
menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerja sama satu dengan
+
yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.</p>
+
 
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  
+
  
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem lan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh</p></li></ol>
 
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:13),<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.">
 +
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta</ref>
 +
sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:</p></div>
  
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:20)<ref name="Sutabri"/>, “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
  
<p style="line-height: 2">Selain itu,sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
1. Komponen Sistem (Components)<p style="line-height: 2"></p></div>
  
1.      Komponen Sistem (Components)<p style="line-height: 2"></p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
+
<p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.</p></div>
<p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p></div>
+
  
 
   
 
   
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">2.  
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
2. Batasan Sistem (Boundary)<p style="line-height: 2"></p></div>
  
Batasan Sistem (Boundary)<p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)<p style="line-height: 2"></p></div>
  
<p style="line-height: 2">Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
3.     Lingkugan Luar Sistem (Environtment)<p style="line-height: 2"></p></div>
+
4. Penghubung Sistem (Interface)<p style="line-height: 2"></p></div>
 +
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">4.  Penghubung Sistem (Interface)
+
 
<p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya  mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.</p></div>
+
5. Masukkan Sistem (Input)<p style="line-height: 2"></p></div>
 +
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
5. Masukkan Sistem (Input)
+
<p style="line-height: 2">Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p></div>
<p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p></div>
+
6. Keluaran Sistem (Output)<p style="line-height: 2"></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
 
6. Keluaran Sistem (Output)
+
<p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil energi yang diolahdan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
7.Pengolahan Sistem (Proses)
+
<p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</p></div>
 +
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
8. Sasaran Sistem (Objective)
+
7.Pengolahan Sistem (Proses)<p style="line-height: 2"></p></div>
<p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat ''deterministic'',jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
8. Sasaran Sistem (Objective)<p style="line-height: 2"></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://s20.postimg.org/3zhogvkbx/Klasifikasi_sistem.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.1.''' Karakteristik Sistem</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><p style="line-height: 2">Sumber: Sutabri (2012:13),<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.">
 +
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta</ref></p></div>
 +
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:22)<ref name="Sutabri"/>,sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
+
Menurut Sutabri (2012:15),<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.">
 +
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.</ref>
 +
sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.</p></div>
 +
 
 +
 
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya</p>
+
Sistem Abstrak ''(Abstract System)''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.</p></div>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.</p>
+
Sistem Fisik''(Phsycal System)'' </p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.</p></div>
 +
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur ''probabilistic''.</p>
+
Sistem Tertentu''(Deterministic System)'' </p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.</p></div>
 +
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.</p></li></ol>
+
Sistem Tak Tentu''(Probabilistic System)''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.</p></div>
  
===Konsep Dasar Data dan Informasi===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Sistem Tertutup''(Closed System)''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Data'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
Sistem Terbuka''(Open System)''</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT(2013:310)<ref name="Suprihadi"/>, “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 +
Adalah yang dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Informasi'''</p></div>
+
</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57) <ref name="maimunah">Henderi,Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
===Konsep Dasar Informasi===
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:29)<ref name="Sutabri"/>, “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.</p></div>
+
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau informasi berhubungan dengan keputusan, nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan seperti ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.</p></div>  
+
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:2), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Siklus Informasi'''</p></div>
+
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
“Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Klasifikasi Informasi'''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:27), <ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.">
Menurut Sutabri (2012:32)<ref name="Sutabri"/>, “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.</p></div>
+
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.</ref>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:</p></div>
<p style="line-height: 2">Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.</p></div>
+
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Persyaratan<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:</p></li>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi yang tepat waktu<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi yang relevan<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi yang bernilai<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi yang dapat dipercaya<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.</p></li>
 +
</ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:</p></li>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi masa lalu<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi masa kini<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.</p></li></ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi Berdasarkan Sasaran<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:</p></li>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi individual<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi komunitas<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.</p></li>
 +
</ol>
 +
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Nilai Informasi'''</p></div>  
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Nilai dan Kualitas Informasi'''</p></div>  
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38)<ref name="Sutabri"/>, “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk   beberapa kegunaan.”</p></div>
+
Menurut Sutabri (2012:30),<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.</ref>
<p style="line-height: 2">
+
nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.</p></div>
Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. </p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat,yaitu :</p></div>
+
Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mudah Diperoleh (easily obtained)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mudah Diperoleh (easily obtained)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 
Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.</p></li>
 
Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.</p></li>
 +
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Luas dan Lengkap (extensive dan complete)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Luas dan Lengkap (extensive dan complete)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.</p></li>
 +
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Ketelitian (Accuracy)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Ketelitian (Accuracy)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.</p></li>
 +
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Kecocokan (Suitability)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Kecocokan (Suitability)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Ketepatan Waktu (Timeliness)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepadapemakai biasanya tepat waktu.</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Kejelasan (Clarity)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dariistilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Ketepatan Waktu (Timeliness)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris..</p></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Kejelasan (Clarity)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut</p></li>
 +
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Keluwesan (Flexibility)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Keluwesan (Flexibility)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.</p></li>
 +
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Dapat Dibuktikan (Can Be Proved)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Dapat Dibuktikan (Can Be Proved)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.</p></li>
 +
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Tidak Ada Prasangka (No prejudice)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.</p></li>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Tidak Ada Prasangka (No prejudice)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Dapat Diukur (Can Be Measured)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal</p></li>
+
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Dapat Diukur (Can Be Measured)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Kualitas Informasi'''</p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: 0.5in"><p style="line-height: 2">
Menurut Sutabri (2012:32)<ref name="Sutabri"/>,“Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance).”</p></div>
+
Menurut Sutabri (2012:33),<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.>
 +
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta.</ref>kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Akurat (accuracy)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Akurat (Accurate)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi adakemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.</p></li>
+
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tepat Pada Waktunya (Accuracy)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
 
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tepat Pada Waktunya (Timeline)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.</p></li>
 +
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Relevan (Relevance)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Relevan (Relevance)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.</p></li>
+
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.</p></li>
 
</ol>
 
</ol>
  
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''4. Komponen-Komponen Informasi'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Menurut Darmawan (2013), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Root of Information'', yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Bar of Information'', merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Branch of Information'', yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Stick of Information'', yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Bud of Information'', yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Leaf of Information'', yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.</li></ol>
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa Sistem'''</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi'''</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri(2012:46)<ref name="Sutabri"/>, “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Wahana Komputer (2010:27),<ref name="Wahana Komputer. 2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta: Andi.">
 +
Wahana Komputer. 2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta: Andi. </ref>
 +
Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem, informasi dan rnembaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.</p></div>
 +
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Mendelson yang dikutip dari buku IT Research (Guritno, 2011:31)<ref name="Sutabri"/>, “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline).</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:210), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.</p></div>
 +
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan, atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Henderi, Maimunah dan Randy Andrian dalam jurnal CCIT (2011:322), <ref name="Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.">
 +
Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.</ref>
 +
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:47)<ref name="Sutabri"/>, “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Beriku pengertiannya :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Fungsi Analisa Sistem'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Blok Masukan (Input Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.</li>
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Blok Model (Model Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.</li>
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran (output)yang diinginkan.</p></li>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Blok Keluaran (Technology Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware),perangkat lunak (software), danperangkat keras (hardware).</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Blok Basis Data (Database Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify;line-height: 2;">Blok Kendali (Control Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
+
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.</p></li>
+
 
</ol>
 
</ol>
  
===Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi===
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Analisa Sistem Informasi'''</p></div>
+
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:220)<ref name="Sutabri"/>,“Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.</p></div>
+
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Perancangan Sistem'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:227), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
“Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011:141),<ref name="Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.">
 +
Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.</ref>
 +
“Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Aisyah dkk di dalam Jurnal Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi ''Mobile'' Menggunakan J2ME CCIT Vo. 4 No. 2 (2011:203)<ref name="Aisyah"/>,“Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.</p></div>
+
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:221)<ref name="Sutabri"/>,“Suatu laporan yang dapat menggambarkansistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.”</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Tahap Perancangan Sistem'''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Tahap-tahap Analisa Sistem Informasi'''</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran ''Arifical Romantics'' CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332)<ref name="Henderi"/>,"Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain Aplikasi ''E-learning'' Sebagai Media Pembelajaran ''Arifical Romantics'' CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332), <ref name="Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam Jurnal Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No.3.">
 +
Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam Jurnal Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No.3.</ref>
 +
"Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan".</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Fungsi Analisa Sistem Informasi'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun fungsi analisa sistem informasi adalah :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">
 +
Menurut Deni Darmawan (2013:228), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai ''(user)''.<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai ''(user)''.<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk tugas ketiga, analis sistem harus memilih alternatif pemecahan masalah yang paling tepat.<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang tekah disetujui oleh pemakai.<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dan analis sistem adalah menerapkan rancangan-rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
+
<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
+
</ol>
+
  
==Teori Khusus==
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
=== ''Unifield Modelling Language'' (UML)===
+
</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Unified Modeling Language (UML)'''</p></div>
+
 
 +
===Konsep Dasar Monitoring===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur. Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Monitoring'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Khanna (2013), <ref name="Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org">
 +
Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org</ref>
 +
“Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nikolaos (2013), <ref name="Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN: 2166-7241, EISSN: 2166-725X. IGI PA, USA.">
 +
Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN: 2166-7241, EISSN: 2166-725X. IGI PA, USA.</ref>
 +
“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Herlawati (2011:7)<ref name="herlawati">Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.</ref>pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :</p></div>
 
 
<ol>
 
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menetapkan standar pelaksanaan.</li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Merancang perangkat lunak.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.</p></li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengukuran pelaksanaan</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Evolusi UML'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:8)<ref name="herlawati"/>, Menjelaskan “Bahwa sebelum ada UML,para pengembang bahasa pemograman berorientasi object sulit untuk berkomunikasi satu sama lain.”</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Herlawati, 2011:8)<ref name="herlawati"/> Pada bulan oktober 1994, Jim Rumbaugh, penemu notasi Object Modeling Technique (OMT) dan Grady Booch, penemu Booch Method (Metode Booch) bersama-sama menyamakan notasi mereka, dan ditahun yang sama Ivar Jacobson (penemu Objectory Method) ikut bergabung hingga mereka sering disebut “three omigos”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejak tahun 1997, divisi Revision Task Force (RTF) milik OMG beberapakali merevisi UML yang dimaksudkan untuk memperkuat konsistensi notasi,meningkatkan kekompakan antara user dan pengembang perangkat lunak. Akan tetapi UML terpakasa mengikuti perkembangan software-software berbasis objek yang ada(misalnya Java) dari sisi pendekatan komponen (Component-based development) dan kemampuan tools software-software tersebut, setelah dilakukan perubahan secara sistematik, akhirnya dihasilkan UML 2.0 pada tahun 2003. </p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Diagram-Diagram UML'''</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Herlawati 2011:10)<ref name="herlawati">pada bukunya </ref> menjelaskan UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :</p></div>
+
===Konsep Dasar Prototipe===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Prototipe'''</p></div>
1.Diagram Use-Case, bersifat statis.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus darikelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
2.Diagram Interaksi dan Sequence (urutan),bersifat dinamis.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
3.Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Diagram Kelas, bersifat statis</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antar muka, kolaborasi-kolaborasi,serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Use Case Diagram'''</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pilone (Herlawati 2011:21)<ref name="herlawati"></ref>, “Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.”</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:22)<ref name="herlawati"/> Use case yang baik yaitu :</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:62), <ref name="Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.">,  
 +
Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>
 +
“''Prototype'' adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.</p></div>
  
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pilihlah nama yang baik</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ilustrasikan perilaku dengan lengkap</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Identifikasi perilaku dengan lengkap</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyediakan usecase lawan (inverse)</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Batasi usecase hingga satu perilaku saja</p></li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:229),  <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">  
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Menurut Whitten (Herlawati, 2011:21)<ref name="herlawati">, “Use case sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik tertomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Komponen pembentuk diagram use case adalah :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Jenis-Jenis Prototipe'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:230), <ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Elemen UseCase Terdiri Dari''' :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utamau secase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :</p></div>
 
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.</p></li></ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Prototipe Evolusioner (''Prototype Evolusionary'')<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''6. Relasi Antar Use Case atau Actor'''</p></div>
+
Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.</p></li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun use case-use case yang sejenis. Chonoles (Herlawati, 2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :</p></div><ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Prototipe Persyaratan (''Requirement Prototype'')<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama(Generalisasi Usecase)</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)</p></li></ol>
+
Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.</p></li>
 +
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''7. Ekstensi (Extention)'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Written Herlawati (2011:28)<ref name="herlawati"/>Menjelaskan “ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Langkah-langkah pembuatan ''Prototype Evolutionary'' ada empat langkah, yaitu :
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.</p></div>
+
</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''8. Inklusi (Iclution)'''</p></div>
+
<ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Written Herlawati (2011:30)<ref name="herlawati"/>“Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan.”a.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''9. Sequence Diagram (Diagram Urutan)'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Douglas Herlawati (2011:30)<ref name="herlawati"/>“Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''10. Activity Diagram (Diagram Urutan)'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Douglas Herlawati (2011:30)<ref name="herlawati"/>“Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''11. Aktivitas dan aksi'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.</li>
 +
 
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://s20.postimg.org/6blt031rh/Prototipe_Evolutioners.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.1.''' Karakteristik Sistem</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">Sumber: Darmawan (2013:232)<ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.">
 +
Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.</ref>
 +
</p></div>
 +
</ol>
 +
 
 +
===Konsep Dasar Flowchart===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Flowchart'''</p></div>
  
===Konsep Dasar Analisis SWOT===
 
===Analisis ''Critical Success Factor'' (CSF)===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Ward (2002:209), analisis Critical Success Factor (CSF)merupakanarea terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjaminkesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rockart (Ward,2002:209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentudalam perusahaan,dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilanperusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatuharus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapatdicapai dan terus berkembang.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapapendapat yang dikemukakan di atas dapatditarik kesimpulanbahwa analisi CSF adalah sebuah teknik yang terkenal tidak hanya dalammengembangkan strategi IS/IT tetapi juga dalam pengembangan strategi bisnis.CSF digunakan untuk menginterpretasikan tujuan bisnis dan memunculkan aktivitasyang diperlukan untuk mencapainya, serta kebutuhan informasi yang nantinyadigunakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun manfaat darianalisis CSF menurut Ward dan Peppard (2002:209) adalahsebagai berikut :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Adelia (2011:116), <ref name="Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.">
 +
Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>
 +
“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8), <ref name="Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.">
 +
Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>
 +
“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Jenis-Jenis Flowchart'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8), <ref name="Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.">
 +
Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>
 +
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:</p></div>
 +
 
 
<ol>
 
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Flowchart Sistem (''System Flowchart'') <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
 +
Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
 +
</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Flowchart Paperwork (''Document Flowchart'') <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<p style="line-height: 2">  
+
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.</p></li>
Analisis CSFmerupakan teknik yang paling efekrif falam melibatkan manajemen senior dalammengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telahberakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalammenggunakan sistem informasi yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan melaluiarea bisnis yang kritis.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2"> Analisis CSFmenghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengandemikian siste, informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan denganstrategi bisnis perusahaan.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2"> Dalam wawancaradengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalammengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2"> Denganmenyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegangperanan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2"> Analisis CSFsangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnistidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan padamasalah-masalah tertentu yang paling kritis.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2"> Analisis CSFsangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisi value chain dalam mengidentifikasikan proses yang palimg kritis,serta memberikan focus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yangpaling tepat untuk dilaksanakan.</p></li></ol>
+
  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Flowchart Skematik (''Schematic Flowchart'') <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.</p></li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Flowchart Program (''Program Flowchart'') <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.</p></li>
  
ditarik kesimpulan bahwa value chain adalah tool analisis strategi yang digunakan untuk memahami keunggulan kompetitif sebagai sebuah jaringan dari komponen-komponen utam dan saling keterkaitannya.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Flowchart Proses (''Process Flowchart'') <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Model Analisis Value Chain'''</p></div>
+
Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</p></li>
<div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-8XiXiq8XkRY/VDZaBfzFj2I/AAAAAAAAAPs/PO2LJwA62VI/w556-h344-no/Anggota%2Badmin.JPG"/></div>
+
</ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.1 Model Analisis Value Chain</p></div>
+
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Pengujian===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
  
===Definisi ''Black Testing''===
 
===Tahapan Implementasi Sistem===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)<ref name="aisyah">Herlawati,Prabowo Pudjo Widodo. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.</ref>, “Implementasi sistem adalah tahapan selanjutnya dari program yang telah diuji secara offline kemudian di implementasikan online dan di publish secara resmi.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237), <ref name="Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.">
 +
Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.</ref>
 +
“Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri(2012:229) <ref name="Sutabri"/>, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakanteknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistemtersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasisistem ini adalah sebagai berikut:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Simamarta (2010:301), <ref name="Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.">
 +
Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>
 +
“Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan”.</p></div>
  
<ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
<p style="line-height: 2">Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak,dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapatdiperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.</p>
+
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah ''Black box'' dan ''White box testing''.</p></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi ''Black Box'' '''</p></div>
<p style="line-height: 2"> Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagaipengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.</p></li></ol>
+
  
===Perekrutan===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Meiastoko dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 6 (2013:3) <ref name="dody">Meiastoko, dody. 2013. “Implementasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Dalam, Kegiatan Rekruitmen Karyawan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.6 No.2-September 2013</ref>Recruitment merupakan serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1), <ref name="Simanjuntak, dkk.2010.Blackbox Testing.">
 +
Simanjuntak, dkk.2010.Blackbox Testing.</ref>
 +
''black box'' pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.</p></div>
  
===Seleksi Pegawai atau Karyawan===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Memilih kandidat yang mampu untuk memilih prospek dan berkorespondensi dengan yang dikatakan, (Pujadi,  Jurnal CCIT Vol.4 No.2, 2011:188)<ref name="pujadi">Pujadi, Tri. 2011. "Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT. Indonesia Telemedia." Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>tersedia dengan :</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Siddiq (2012:4), <ref name="Siddiq. 2009 . Pemograman IC PPI 8255 MenggunakanAsembler. Yogyakarta: ANDI.">
 +
Siddiq. 2009 . Pemograman IC PPI 8255 MenggunakanAsembler. Yogyakarta: ANDI.</ref>
 +
“Pengujian ''black box'' adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Dari pengertian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian ''Black Box'' digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
''Black Box Testing'' tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba ''Black Box'' memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:</p></div>
 +
 
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Fungsi-fungsi yang salah atau hilang</li>
<p style="line-height: 2">Memeriksa dokumen aplikasi dan dokumen yang harus dilampirkan dalam surat permohonan.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Wawancara terlebih dahulu untuk memeriksa kebenaran dokumen yang telah ditulis.</p>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kesalahan ''interface''</li>
<p style="line-height: 2">Tes diagnostik, keterampilan, kesehatan, dapat dilakukan oleh perusahaan / dapat dilakukan oleh pihak luar.</p>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal</li>
<p style="line-height: 2"> Menyelidiki latar belakang dari sumber lain di tempat kerja sebelumya.</p></li></ol>
+
  
===Elisitasi===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kesalahan performa</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) <ref name="Hidayati"></ref>, ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Elisitasi Tahap I'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kesalahan inisialisasi dan terminasi</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</ol>
  
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Elisitasi Tahap II'''</p></div>
+
Uji coba ''Black Box'' diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba ''Black Box'' dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Elisitasi Tahap III'''</p></div>
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE ''(Technical, Operational, Economics)''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Final Draft Elisitasi'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?</li>
  
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan<//p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?</li>
  
===Konsep Dasar Web===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Web'''</p></div>
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?</li>
Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:37)<ref name="lilian">Lilian Nila Sari Putri. SI 1011464388. 2013-2014. "Perancangan  Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang." STMIK Raharja.</ref>, “Web adalah layanan yang di dapat yang di dapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.”</p></div>
+
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Murya (Lilian, 2012:38)<ref name="lilian"/>, “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).”</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">
 +
Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<ol>
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar,suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Jenis-jenis Web'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menentukan output untuk suatu jenis input.</li>
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan.</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.</li>
Menurut Hidayat (Lilian, 2010:36)<ref name="lilian"/> Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style sebagai berikut:</p></div>
+
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Melakukan pengujian.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian Dalam ''Black Box'' '''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Equivalence Partioning'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<p style="line-height: 2">Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isiyang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MySQL.</p>
+
''Equivalence Partioning'' merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Boundary Value Analysis'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<p style="line-height: 2">Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.</p></li></ol>
+
Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini ''boundary value analysis'' (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi ''Equivalence partitioning''. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain ''output''.</p></li>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Fungsi Web'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Cause-Effect Graphing Techniques'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
''Cause-Effect Graphing'' merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></li>
Menurut Hidayat (Lilian, 2010:37)<ref name="lilian"/>, Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas : </p></div>
+
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Causes'' (kondisi input), dan ''Effects'' (aksi) didaftarkan untuk modul dan ''identifier'' yang dtujukan untuk masing-masing.</li>
<p style="line-height: 2">Personal Website; Website yang berisi informasi pribadiseseorang.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.</p>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Pembuatan grafik ''Causes-Effect'' graph</li>
<p style="line-height: 2">Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.</p>
+
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan</li>
<p style="line-height: 2">Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis</p></li></ol>
+
  
===HTML ''(Hypertext Markup Language)''===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi HTML'''</p></div>
+
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno dkk (2011:1)<ref name="winarno"></ref>“Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser.”</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Comparison Testing'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Dalam beberapa situasi (seperti: ''aircraft avionic, nuclear Power plant control'') dimana keandalan suatu ''software'' amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan ''software'' dan ''hardware'' ganda (''redundant''). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan ''software'' lainnya membangun versi ''independent'' dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan ''output'' yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi ''independent'' suatu ''software'' untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik ''Black Box Testing'' yang disebut ''Comparison Testing'' atau ''back-to-back Testing''.</p></li>
  
HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilah dan pemformatan konten di web.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Sample and Robustness Testing'' </li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
  
HTML adalah bahasa pemograman yang bebas, dan tidak dimiliki oleh siapa pun, pengembangannya dilakukan banyak orang, banyak pihak di seluruh dunia dan bisa dikatakan sebagai sebuah bahasa yang dikembangkan bersama-sama secara global.</p></div>
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Sample Testing<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.</p></li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Dokumen HTML'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Robustness Testing<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno dkk (2011:2)<ref name="winarno"/>“Dokumen HTML adalah dokumen berbasis teks yang dapat diedit oleh editor teks apapun di sistem operasi apapun.</p></div>
+
Pengujian ketahanan (''Robustness Testing'') adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></li>
 +
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dokumen HTML memiliki beberapa elemen yang dikelilingi oleh tag-teks yang dimulai dengan < dan di akhiri dengan >. Contoh kodenya adalah :<img src=“gambar.gif”/></p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Behavior Testing dan Performance Testing'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2"></p></li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tag ini fungsinya menampilkan gambar dari file gambar bernama “gambar.gif” yang nantianya gambar akan ditampilkan jika file HTML ini dibuka di browser.</p></div>
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Behavior Testing''<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
 +
Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur ''data stack''.</p></li>
  
===Konsep Dasar CSS===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Performance Testing''<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></li>
Menurut Wiswakarma (Lilian, 2010:43)<ref name="Lilian">Lilian</ref>, “CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu bahasa pemograman desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan bahasa penanda”.</p></div>
+
</ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Requirement  Testing'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
Menurut Khafidli (Lilian, 2011:44)<ref name="Lilian"/>, “CSS (Cascading Style Sheet) merupakan salah satu bahasa pemograman web yang berguna untuk mengendalikan beberapa elemen dalam sebuah web sehingga lebih terstruktur dan seragam”. Pada umumnya, CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibaut dengan menggunakan HTML.</p></div>
+
Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></li>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<ol>
Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan CSS adalah kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang merupakan bahasa pemograman berbasis web untuk digunakan pada tampilan web.</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Requirement Testing'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.</li>
  
===PHP ''(Hypertext Processor)''===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Requirement Testing'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
  
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi PHP'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan ''traceability matrix''.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
</ol>
  
<p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Endurance  Testing'' <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2">
Dan dalam penulisan PHP terdapat tahap coding, menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2010:165)<ref name="Maimunah">Maimunah</ref>, ” Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP,  kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.</p></div>
+
''Endurance Testing'' melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.</p></li>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (''floating point, rounding off'', dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (''resources'') (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), ''input/outputs'' (jika menggunakan ''framework'' untuk memvalidasi bagian ''input'' dan ''output''). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div>
Dikutip dari Wahana Komputer buku “Hot Tip dan Trik PHP” (2013:1), menjelaskan bahwa “PHP adalah pemrograman berbasis web yang sudah sangat dikenal, bahasa pemrograman PHP termaksud bahasa Pemrograman berbasis web yang bersifat cross platform atau dapat dijalankan diberbagai macam sistem operasi.</p></div>
+
</ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Metode Pengujian Dalam ''Black Box'' '''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
Menurut Winarno dkk (2011:4)<ref name="winarno"/>, “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser).”</p></div>
+
Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.1.''' Kelebihan dan Kelemahan ''Black Box''</p></div>
<p style="line-height: 2">PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan webdan dapat dimasukkan ke dalam HTML. Ketika memprogram dengan PHP atau framework PHP, anda bisa menggunakan software editor teks, beberapa editor PHP sbb :</p></div>
+
 
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="http://s20.postimg.org/3kkncgjhp/Tabel_01.png"/></div>
 +
 
 +
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">Sumber: Siddiq (2012:14)<ref name="Siddiq. 2009 . Pemograman IC PPI 8255 MenggunakanAsembler. Yogyakarta: ANDI.">
 +
Siddiq. 2009 . Pemograman IC PPI 8255 MenggunakanAsembler. Yogyakarta: ANDI.</ref>
 +
</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size:12pt;font-family: 'times new roman';text-align:justify"><p style="line-height: 2">Menurut Archarya (2013) <ref name="Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.">
 +
Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.</ref>
 +
</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.''</p></div>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(''White Box'' adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White Box Testing Advantages''</p></div>
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Active State Komodo Edit</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bluefish</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Eclipse</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Emacs</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Geany</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">jEdit</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.''</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Netbeans IDE</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Vim</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">SciTE</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dreamweaver CS</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Alleycode HTML Editor</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">ConTEXT</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">CodeLobster</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Crimson Editor</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dev-PHP IDE</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">HTML-Kit</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">InType</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Notepad++</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Programer’s Notepad</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">PSPad</p></li></ol>
+
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
  
<p style="line-height: 2">'''2. Variabel PHP'''</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Design, but the implementation may not align with the design intent.''</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.''</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.''</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Testers to find programming errors quickly.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">''No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.</li>
 +
<p>(Keuntungan pengujian White Box)</p>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keuntungan pengujian White Box</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</li>
 +
 
 +
</ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262) <ref name="Rizky. 2011. ''Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak''. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya">Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya</ref>,
 +
“White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Decision (Branch) Coverage</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Condition Coverage</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Path Analysis</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Executive Time</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Algorithm Analysis</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
==Teori Khusus==
 +
 
 +
===Mikrokontroler===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:53) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:127) <ref name="Winarno. Deni, Arifianto. 2011. ''Bikin Robot Itu Gampang''">Winarno. Deni, Arifianto. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/-vzlf4APy1c4/VUoJCiKpfLI/AAAAAAAAAjo/iUVys8rUWgQ/w719-h540-no/Bikin%2BRobot.png Bikin Robot Itu Gampang]. PT Kawan Pustaka : Jakarta</ref>, “Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
 
 +
2. Pengenalan Mikrokontroler </b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun kelebihan dari mikrokontroler adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sugeng (2012:1-2)<ref name="Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''">Sugeng Adi Atma dalam Bagus. 2012. ''Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara''. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja''</ref>, Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler  mengerjakan instruksi  sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="450" height="250" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-2WaGRFHODj4/VJGUCiDYY_I/AAAAAAAAAF0/aq9hj-iEdVw/w444-h233-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.3</b> <i>Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler</i></p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.</li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
3. Pemanfaatan Mikrokontroler</b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:54) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikro-kontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kom-pleks.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak di-butuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokon-troler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem minimal mikrokontroler</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Software pemrograman dan kompiler, serta downloader</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.</li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
4. Perkembangan Mikrokontroler</b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:57) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref> Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
5. Karakteristik Mikrokontroler</b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2), <ref name="Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran.">
 +
Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran.</ref>
 +
bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mempunyai program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi lain dan program mikrokontroler lebih kecil dari PC.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Konsumsi daya kecil.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Rangkaiannya yang sederhana dan kompak.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Harga yang murah dan komponennya yang sedikit.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Unit I/O yang sederhana misalnya LED, LCD, Latch.</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tahan situasi ekstrim (ex: temperatur tekanan, kelembaban).</p></div>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
6. Jenis-Jenis Mikrokontroler </b></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''Jenis-jenis Mikrokontroler Umum Digunakan'''</p></div>
 +
 
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keluarga MCS51</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">AVR</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90S,oc, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">PIC</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah men-jadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Arduino</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. </p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ARM Cortex-M0</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >Menurut Syahwill (2013:58-59) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref> ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine).</p></div></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
 
 +
7. Mikrokontroler AVR ( Alf and Vegaard’s RISC Processor)</b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:58)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Mikrokontroler Alf and Vegaard’s RISC Processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara umum, AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebuat adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFFxx.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" >'''8. ATmega8'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
1. Definisi ATmega8</b></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:33) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2013.</ref>, "ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART,  timer, counter, dll)".</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">32 x 8-bit register serba guna.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">32 KB  flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki  EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki  SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Master / Slave SPI Serial interface.</li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler ATmega8 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">32 x 8-bit register serba  guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik  memory mapped  I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan  untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.</p></div> 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="text-align: left;">Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega8 :</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="350" height="450" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-zZT13drBLt4/VJGYRzGfkUI/AAAAAAAAAGM/wwSayRK14AE/w400-h516-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b> <i>Arsitektur ATmega8</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Data Sheet Mikrokontroler: ATmega8</p></div>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
 +
2. Konfigurasi PIN ATmega8</b></p></div>
 +
<div align="center"><img width="350" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-fH-kriOquhY/VJGYmHiMSvI/AAAAAAAAAGU/Luuq6rITsdM/w323-h429-no/Prototipe.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.5</b> <i>Susunan PIN ATmega328</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Jurnal Syahid (2012:34) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:34) <ref name="Syahid. 2012">Syahid. 2012.</ref> ATmega8 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">1. Port B </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">2. Port C</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">3. Port D</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Port D  merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga  dapat difungsikan sebagai  input/output. Sama seperti  Port B  dan Port C, Port D  juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.</li></ol>
 +
 
 +
 
 +
===Smartphone===
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Winarno dkk (2011:8)<ref name="winarno"/>, “Variabel memungkinkan anda untuk menciptakan rumus bagi operasi tertentu dimana nilai operand-nya bisa dialokasikan secara dinamis.”</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Smartphone, istilah yang kian hari kian sering kita dengar. Tapi apa sih arti dari smartphone itu sebenarnya? Berikut saya berikan sedikit pengertian (menurut kesimpulan saya setelah membaca beberapa referensi).</p></div>
<p style="line-height: 2">
+
 
ariabel merupakan istilah yang menyatakan sebuah tempat yang digunakan untuk menampung nilai-nilai tertentu dimana nilai di dalamnnya bisa diubah-ubah. Variable merupakan tempat untuk menyimpan data dalam tipe tertentu, variabel bisa berupa null (belum ada jenisnya), angka, string, objek, array, boolean, danisinya bisa diubah-ubah nantinya. </p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Kalau diartikan perkata smartphone berarti "ponsel pintar". Mungkin maksudnya ponsel yang memiliki kemampuan diatas  ponsel - ponsel  biasanya. Tapi kalau meneurut saya smartphone adalah perangkat  ponsel  yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dasar (sms dan telepon), tapi juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan dapat bekerja layaknya sebuah komputer mini.</p></div>
Berbeda dengan bahasa pemrograman lain, variabel pada PHPlebih fleksibel, tidak perlu mendefinisikan jenisnya ketika mendefinisikan pertama kali. Ada 6 (enam) variabel dasar yang dapat diakomodasikan di PHP,seperti berikut :</p></div>
+
 
 +
 
 +
 
 +
===Operating Sistem Android===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''A. Definisi Android'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hidayat (2011:193)<ref name="Hidayat, Wicak. S, Sudarma. 2011">Hidayat, Wicak. S, Sudarma. [https://lh6.googleusercontent.com/-QGHry0Q_bHY/VUw-If12iOI/AAAAAAAAAmc/iUGqAQjdExA/w739-h436-no/Android.png Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad & Android Plus Internet]. 2011. Mediakita : Jakarta</ref>, “android adalah sistem operasi untuk perangkat ''mobile'' yang pengembangannya dipimpin oleh google.”</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahadyo (2013:2)<ref name="Wahadyo, Agus. 2013">Wahadyo, Agus. [https://lh3.googleusercontent.com/--tevWvefVNs/VUx8BvM8zRI/AAAAAAAAAnU/vTO9aPB5BSQ/w736-h470-no/Android.png Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone]. 2013. TransMedia : Jakarta</ref> Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''B. Sejarah Android'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0in">
  
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Boolean<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">Adalah tipe data paling standar yang hanya menyatakan kebenaran, apakan True (benar) atau False (salah). Contoh sederhana :<?php $variabel_bol </p></li>
 
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Integer<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">SQLite: untuk penyimpanan data.</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)</li><li style="font-size: 12pt;font-family:'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kamera, ''Global Positioning System'' (GPS), kompas, NFC dan ''accelerometer'' (tergantung piranti keras)</li></ol></div>
  
Adalah bilangan bulat (bukan pecahan) baik negatif atau positif, misalnya...,-2,-1,0,1,2,...). integer bisadituliskan dalam satuan desimal (berbasis 10), heksa desimal (berbasis 16), atau oktal (berbasis 8) dan bisa juga ditambah tanda plus atau minus (- atau+), penandaan ini bersifat opsional.</p></li>
 
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Floating Point<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">
 
  
  
Adalah nomor pecahan atau juga bilangan real,bisa didefinisikan dengan syntaxberikut :
 
<?php
 
$a = 3.652;
 
$b = 3.2e3;
 
$c = 7E-10;
 
?></p></li>
 
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">String<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">
 
  
Adalah untaian karakter, ada 256 karakter yang bisa dijadikan string. Sebuah sting bisa didefinisikan dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan tanda petik tunggal.</p></li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''C. Versi Android'''</p>
 +
</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2012:10-12)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref> Adapun versi-versi android yang pernah dirilis diantaranya sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">a. Android versi 1.1</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.</p></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Null<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://androidos.readthedocs.org/en/latest/_images/banana-bread.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> <i>Android Versi 1.1</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://kundang.weblog.esaunggul.ac.id/2013/09/13/android-1-1-bender/)</p></div>
  
Adalah nilai yang merepresentasikan variabel tanpa value, NULL adalah nilai yang mungkin untuk Null, sebuah variabel akan menjadi Null jika dialokasikan konstanta NULL, variabel yang belum di-set ke nilai apapun, menerima unset().</p></li>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">b. Android Versi 1.5 (Cupcake)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (''Software Development Kit'') dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.</p></div>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Operator<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in">
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="http://www.androidcentral.com/sites/androidcentral.com/files/articleimage/684/2010/07/cupcake_2009.gif"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> <i>Android Versi 1.5 (Cupcake)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://www.androidcentral.com/</p></div>
  
Adalah simbol yang berfungsi untuk melakukan aksi/operasi tertentu terhadap nilai operand yang pada umumnya darihasil operasi tersebut menghasilkan nilai baru. Ada banyak jenis operator, sbb:</p></li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">c. Android Versi 1.6 (Donut)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.</p></div>
  
===Konsep Dasar Database dan MYSQL===
+
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-donut.jpg?w=200"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> <i>Android Versi 1.6 (Donut)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Database'''</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">d. Android Versi 2.1 (Eclair)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.</p></div>
Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)<ref name="hidayati">Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>,menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-eclair.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> <i>Android Versi 2.5 (Eclair)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-froyo.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> <i>Android Versi 2.2 (Froyo)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="170" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-gingerbread.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> <i>Android Versi 2.3 (Gingerbread)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-honeycomb.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> <i>Android Versi 3.0 (Honeycomb)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://antonbloger.files.wordpress.com/2013/02/android-ice-cream.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> <i>Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber:https://antonbloger.wordpress.com/2013/02/19/macam-macam-sistem-operasi-android/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="http://4.bp.blogspot.com/-P0b2RM0Yflo/T-sod7ZWSdI/AAAAAAAAA_s/Lh1QoJEWjkI/s1600/jbean_srgb.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> <i>Android Versi 4.1 (Jelly Bean)</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: http://android-developers.blogspot.com/2013/07/android-43-and-updated-developer-tools.html/</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''D. Android SDK'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref>, “SDK (Software Development Kit) adalah ''tools'' API (''Application Programming Interface'') yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-_qB4lKeS0ac/VVg-4ZcD8JI/AAAAAAAAD98/LSwBPTbAE9Q/w372-h268-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-07-39.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.15</b> <i>Tools Pengembangan Android</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Adb Shell</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Android Simulator</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-SzQ9LxHqQYY/VVg_UJrd76I/AAAAAAAAD-E/mVEf2is2hO4/w375-h265-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-17%2B14-12-01.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.16</b> <i>Android Simulator</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. DDMS</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''E. Basic4 Android'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-t00tgjSQeqg/VVg_tpXNNaI/AAAAAAAAD-M/Kr53O9MB6Zc/w373-h293-no/12_zps571a409d.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.17</b> <i>Basic 4 Android</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Basic4Android'' termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-N7qs8ucUTb0/VVhCjED7u6I/AAAAAAAAD-k/q1fRqlJfZhY/w640-h442-no/Designer.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.18</b> <i>Designer GUI</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber: Safaat (2012:15)<ref name="Safaat H, Nazruddin. 2012">Safaat H, Nazruddin. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android]. 2012. Informatika : Bandung</ref></p></div>
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Bluetooth===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''A. Definisi Bluetooth'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Irwansyah (2014:85)<ref name="Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. 2014">Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. [https://lh4.googleusercontent.com/-LpzEGgHRxo8/VUyCCso3ClI/AAAAAAAAAno/nnJiNGUr14M/w737-h544-no/Android%2BPemrograman.png Android: Pengantar Teknologi Informasi]. 2014. Deepublish : Yogyakarta</ref>, ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Enterprise (2010:62)<ref name="Enterprise, Jubilee. 2010">Enterprise, Jubilee. [https://lh3.googleusercontent.com/_37PnANg6uHE3a8OnEXgnbEcHRVHsi5Wuafpzr84TAY=w628-h510 Teknik Menghemat Baterai]. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta</ref>, ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 +
<p style="line-height: 2">'''B. Cara Kerja Bluetooth'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rajasa (2013)<ref name="Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. 2013">Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. [https://lh6.googleusercontent.com/-MD8vKY99rNk/VUyhtU3uQPI/AAAAAAAAAoQ/T85pS23uGmo/w545-h464-no/Jurnal.png Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520]. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya</ref>, ” ''Bluetooth'' beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara ''real-time'' antara ''host to host Bluetooth'' dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. ''Bluetooth'' dapat berupa ''card'' yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan ''card'' yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada ''bluetooth'' mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan  kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya ''bluetooth'' diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi ''mobile wireless'' dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, ''interoperability'' yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. ''Bluetooth'' bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan ''Bluetooth'' bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data ''Bluetooth'' rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan ''Bluetooth'' yang telah tersambung akan membentuk ''Personal Area Network'', disebut juga ''piconet'' dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan  masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan ''Bluetooth''. Koneksi antar peralatan ''Bluetooth'' tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan ''Bluetooth'' terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan ''Bluetooth''. Beberapa manufaktur peralatan ''mobile'' saat ini telah mulai menerapkan teknologi ''secure Bluetooth'', yaitu dengan menggunakan ''password'' pada perangkat ''Bluetooth'' tersebut.”</p></div>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
===Bahasa Pemrograman===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengertian bahasa pemograman Menurut Simarmata (2010;394) <ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref>, “bahasa pemograman adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Noersasongko (2010:116) <ref name="Noersasongko. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo">Noersasongko. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo</ref>, “bahasa pemograman adalah suatu bahasa maupun suatu tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah suatu bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan komputer.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
===Klasifikasi Bahasa Pemrograman===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Farik (2010:16) <ref name="Studio. Farik Matamaya. 2010. ''Teknik Overlocking Untuk Pemula''. jakarta: PT Elex Media Komputindo">Studio. Farik Matamaya. 2010. Teknik Overlocking Untuk Pemula. jakarta: PT Elex Media Komputindo</ref>, klasifikasi bahasa pemograman secara umum terbagi menjadi 3 yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ciri-ciri bahasa tingkat tinggi adalah:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perintah mirip dengan bahasa manusia, khususnya bahasa inggris.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mudah dimengerti</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung rendah</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh pemrogaman tingkat tinggi adalah BASIC (beginner all-purpose symbolic interchange code), PASCAL(common bussiness oriented language) pascal (Nama Penemu).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Menengah (middle level language)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penggolongan bahasa tingkat menengah ini baru muncul pada jangka waktu tak terlalu lama. Ciri khas dari bahasa tingkat menengah adalah kecepatan akses dan kemampuannya yang cukup dapat diandalkan. Keistimewaan lainnya adalah perintah yang digunakan hampir sama dengan bahasa manusia. Contoh bahasa pemograman tingkat menengah Bahasa C.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bahasa Tingkat Rendah (low level language)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa tingkat rendah cukup sulit dipelajari karena perintahnya tidak sama dengan bahasa manusia. Keistimewaan bahasa tingkat rendah adalah kecepatan yang paling tinggi ketika dijalankan dan kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung. Untuk membuat program dalam bahasa rendah tidak diperlukan struktur program. Contoh bahasa pemograman tingkat rendah adalah bahasa mesin atau yang biasa disebut Bahasa Assembly.</p></div></ol>
 +
 
 +
 
 +
===Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agfianto, Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Bahasa BASIC adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan bahasa pemrograman berlevel tinggi. Bahasa pemrograman berlevel rendah berarti bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa pemrograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman berlevel rendah merupakan bahasa pemrograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk memprogram dalam bahasa ini diperlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Bahasa pemrograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Tipe Data'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.2 Tipe-tipe Data dalam BASCOM-AVR</b></p>
 +
<div align="center"><img width="450" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/Fhii2EPoEVRKeePfeGUf6Lv0pf7mQpFbh_lliWjMhA=w571-h410-no"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Variabel'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variabel bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel mempunyai ketentuan sebagi berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak boleh mengandung karakter spasi. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk simbol khusus yang tidak boleh digunakan adalah $ ? % # ! & * , ( ) - + = @ .</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Panjang sebuah nama variabel hanya 32 karakter.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk dapat menggunakan variabel, maka variabel tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu pada program yang dibuat. Berikut ini merupakan cara mendeklarasikan variabel pada BASCOM-AVR.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">DIM Nama_variabel AS Nama_tipe</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim x as integer : ‘Deklarasi x bertipe integer </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">dim a as long : ‘Deklarasi a bertipe long</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Operasi-operasi dalam BASCOM-AVR'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa pemrograman BASCOM-AVR ini dapat digunakan untuk menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM-AVR.</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator Aritmatika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator relasi</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:</p></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.3 Tabel Operasi Relasi</b></p><div align="center"><img width="450" height="350" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/Qejx1Em-ih7KRtXekDteN3XNndoUgEqTHdNWg8CEgQ=w574-h319-no"/></div>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator logika</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Operator fungsi</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Operator fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.</p></div></ol>
 +
 
 +
 
 +
===Komponen Elektronika dan Instrumentasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. Sensor'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut subandi (2009:30) <ref name="Subandi. 2009. ''Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik''. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009">Subandi. 2009. Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009</ref>, Sensor berfungsi untuk menyediakan informasi umpan balik untuk mengendalikan program dengan cara mendeteksi keluaran. Sensor itu sendiri terdiri dari tranduser dengan atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Sensor dibedakan menjadi dua, yakni sensor pasif dan sensor aktif. Sensor pasif adalah sensor yang dalam sistem kerjanya tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi, kapasitansi, dan induktansi pada lingkungan sekelilingnya. Perubahan ini menyebabkan perubahan tegangan atau arus yang dihasilkan tranduser. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan yang diukur.</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Kedekatan (Proximity)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor kedekatan (proximity), yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil (lunak) untuk menggerakan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-wnWELC30Zpw/VJUvMkisEdI/AAAAAAAAAJQ/p9maf_MQHXk/w422-h255-no/Contoh%2BSensor%2BProximity.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.22</b> <i>Contoh Sensor Proximity</i></p>
 +
{{pagebreak}}
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Magnet</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor magnet juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on-off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap, ataupun uap.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-ovjxuGGS0So/VJUvMT5FvfI/AAAAAAAAAJU/BsSBWOk5Bps/w555-h150-no/Contoh%2BSensor%2BMagnet.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.23</b> <i>Contoh Sensor Magnet</i></p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Ultrasonik</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantarannya adalah: objek padat, cair, butiran, maupun tekstil.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/IIsdcM145QIxuxdRk8GD0b-sHdtGcGC5ZNw_aiD6mkQ=w369-h289-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.24</b> <i>Contoh Sensor Ultrasonik</i></p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Efek-Hall</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor efek-hall, dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="150" height="100" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-8wY4Y6TYUbE/VJUvLia-u2I/AAAAAAAAAJY/mHBSLgqMgV8/w207-h236-no/Contoh%2BSensor%2BEfek-Hall.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.25</b> <i>Contoh Sensor Efek-Hall</i></p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Sinar</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor sinar terdiri dari 3 (tiga) kategori, antara lain:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">A. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">B. Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">C. Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pematulannya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Tekanan</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sensor tekanan adalah sensor yang memiliki transdesur yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderanya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-cwxFq8ajtaM/VJUvNQppCfI/AAAAAAAAAJM/__aAPJNBnLg/w395-h265-no/Contoh%2BSensor%2BTekanan.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.26</b> <i>Contoh Sensor Tekanan</i></p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Suhu</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ada 4 (empat) jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan antara lain:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Thermocouple (T/C)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Thermocouple (T/C) pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistance Temperature Detector (RTD)</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistance temperature detector (RTD didasari pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Termistor</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.</p></div></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">IC Sensor</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adalah sensor dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.</p></div><div align="center"><img width="180" height="250" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/Xl5tAogGl5RElm0L_RJaardOUKS-GKfKVpzybGcvbbQ=w292-h388-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.27</b> <i>Contoh Sensor Suhu</i></p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Kecepatan (RPM)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yaitu sensor dimana proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros (object) yang berrputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sensor Penyandi (encoder)</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi yaitu :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.</li></ol>
 +
</ol>
 +
{{pagebreak}}
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2.
 +
Transistor'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013) <ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref> Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.</p></div><div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-0Zer_Dmz-9c/VVb4bVnBq3I/AAAAAAAAAq8/aB81oQ328-Y/w90-h133-no/Transistor.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.28</b> <i>Transistor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Dioda'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:41) <ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak mematuhi hukum OHM.</li></ol>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-2969PFedSxA/VJUvLYBKnyI/AAAAAAAAAJc/Uldscnsqjo0/w709-h352-no/Bias%2Barus%2Bdioda.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.29</b> <i>Bias arus dioda</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Kapasitor'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kadir (2013) <ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref> Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).</p></div><div align="center"><img width="100" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-XFLjbAb7kXs/VVbzaUIkmdI/AAAAAAAAAqo/seLyDDyjQ10/w64-h138-no/Kapasitor.png"/></div>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.30</b> <i>Kapasitor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Kadir (2013)<ref name="Kadir, Abdul. 2013. ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino''. Andi: Yogyakarta.">Kadir, Abdul. 2013. [https://lh3.googleusercontent.com/-z9V6yTWMN0E/VVYBQCThb_I/AAAAAAAAAqQ/GSqM8TvJ4U4/w421-h587-no/P_20150503_131012.jpg ''Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino'']. Andi: Yogyakarta.</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''5. Resistor'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwill (2013:32) <ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref>, Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari Resistor adalah:</p></div><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi arus</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penurun tegangan</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai pembagi tegangan</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.</li> <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Beberapa hal yang perlu diperhatikan:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.</li></ol>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/PVma5-Xu5brDr2anETluECHG9k_eLkk2bcawmuV7rDs=w397-h298-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.31</b> <i>Resistor</i></p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali  besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:</p></div>
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
 
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Tabel 2.5 Cara Menghitung Nilai Resistor</b></p>
 +
<div align="center"><img width="400" height="380" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-dzkL8qCqXwY/VUymlElmWEI/AAAAAAAAAog/PaatGY-Qf_U/w587-h371-no/screenshot-www.google.co.id%2B2015-05-08%2B19-04-36.png"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;">Sumber: Syahwill (2013:32)<ref name="Syahwill, Mohammad. 2013">Syahwill, Mohammad.[https://lh5.googleusercontent.com/rUvMqjwqdUOrZEHoSSpGnKtBS2mirYdDh9GvUzZHOkw=w703-h491-no Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino]. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 4 warna : pita 1 = hijau, pita 2 = Biru, pita 3 = kuning, pita 4 = perak Nilai resistansinya : 56 x 10 k0= 560 kQ, toleransi +/- 10</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk 5 Warna : pita 1 = merah, pita 2 = oranye, pita 3 = ungu, pita 4 = hitam, dan pita 5 = cokelat Nilai resistansinya : 237 x 1 Q = 237 Q, toleransi +/- 1</li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''6. Osilator'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut widodo (2010:28) <ref name="Widodo. 2010. ''Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C''. Yogyakarta: Penerbit Andi">Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi</ref>, Osilator atau kristal merupakan pembangkit clock internal yang menentukan rentetan kondisi-kondisi (state) yang membentuk sebuah siklus mesin mikrokontroler. Siklus mesin tersebut diberi nomor S1 hingga S6, masing-masing kondisi panjangnya 2 periode osilator, dengan demikian satu siklus mesin paling lama dikerjakan dalam 12 periode osilator.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Osilator juga digunakan untuk mengetahui kecepatan percepatan dari baudrate, dimana untuk mode 0 adalah 1/12 frekuensi osilator dan mode 2 adalah 1/64 frekuensi osilator.</p></div><div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/q0-PD3axthLXofohT2wWceRAk3D8UjU_poRCPZhjJ3Y=s429-no"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.32</b> <i>Osilator</i></p>
 +
 
 +
 
 +
===Requirement Elicitation===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).</p></div>
+
 
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Requirement'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:301)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:</P></div>
 +
 
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Unambiguous (tidak ambigu)</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Complete (lengkap)</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Consistent (konsisten)</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Modifiable (dapat diubah)</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Traceable (dapat dilacak)</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance</li></ol>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:</P></div>
 +
 
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Functional requirements<br> Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Nonfunctional requirements <br>Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Constraints (psudo requirement) <br> Requirement  ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.</li></ol>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Winarno dkk (2011:56)<ref name="winarno">Winarno, Ali Zaki, Smit Dev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.</ref>, “Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user.”</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. Desain Database'''</p></div>  
+
<p style="line-height: 2">'''2. Elisitasi'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saputra (2012:51)<ref name= "Saputra">Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:</P></div>
 +
 
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap I <br> Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap II <br> Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential,
 +
maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap III <br> Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</li>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement  dalam sistem akan dikembangkan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
 +
 
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:174)<ref name="henderi">Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.</ref>, “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”</p></div>
 
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''3. Pengertian MySQL'''</p></div>  
+
<p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Literature Review===
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi ''Literature Review'''''</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34)<ref name="lilian"/>,“MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:86) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.</p></div>
+
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34)<ref name="lilian"/> “SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System ). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti table, baris, dankolom digunakan perintah-perintah di MySQL.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Semiawan (2010:104) <ref name="Raco R">R, Raco. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-cOxNNlO49k4/VVhHwWsg1lI/AAAAAAAAD-4/RUcJFtPRUVM/w633-h497-no/MPK.png Metodologi Penelitian Kualitatif]. PT Grasindo: Jakarta.</ref>, Literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat den mengnalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''4. Perintah Dasar Database MySQL'''</p></div>  
+
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34), dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkanLiterature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Kajian ''Literature Review'''''</p></div>
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:87) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :</p></div>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">
 +
Mengidentifikasikan kesenjangan (<i>identify gaps</i>) dari penelitian ini.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Menghindari membuat ulang (<i>reinventing the wheel</i>) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.</p></li>
  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.</p></li>
  
Menampilkan database:SHOW DATABASE.</p>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"><p style="line-height: 2">Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.</p></li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat data basebaru: CREATE DATABASE database.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Memilih database yang akan digunakan: USE database.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"> Menampilkan tabel : SHOW TABLE.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.</p>
+
</ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.</p>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menghapus tabel: DROP table.</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menghapus database: DROP database;</p><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.</p></li></ol>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''3. Jenis Penelitian'''</p></div>
  
===Konsep Dasar ''Dreamweaver'' CS5===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:22) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, jenis-jenis penelitian yaitu:</p></div>
Menurut Sigit (Lilian, 2010:44)<ref name="lilian"/>,“Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.</p></div>
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Puspitasari (Lilian, 2011:44)<ref name="lilian"/>, “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya</p></div>
 
+
===Konsep Dasar XAMPP===
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.</p></div>
XAMPP  merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket.</p></div>
+
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Dasar<br>Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Terapan<br>
 +
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Evaluasi<br>Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.</li></ol>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">
+
<p style="line-height: 2">2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya</p></div>
Menurut Madcoms (Yulianto, 2010:314)<ref name="yulianto">Yulianto. 2013-2014. "Pengembangan SIS+ Pada Perguruan Tinggi Raharja Study Kasus : Daftar Nilai dan Biodata Menggunakan Yii Framework". STMIK Raharja.</ref>, sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratisdiantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Deskriptif<br>Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Prediktif<br>Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Improftif<br>Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksplanatif<br>Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Eksperimen<br>Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Ex Post Facto<br>Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian Partisipatori<br>Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research;Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dan Pengembangan<br>Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.</li></ol>
  
===Definisi Teknologi Informasi===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Teknologi informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau ifotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya Haang den Keen yang dikutip dari Jurnal Sistem Informasi & Bisnis (Permatasari, 2011:77). Mendefinisikan “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasidan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Menurut Martin dalam buku JUSIB (Permatasari, 2011:77), “Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.”</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
Menurut Williams dan Swayer dalam buku JUSIB (Permatasari,2011:77), “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sisitem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suata dan juga dalam bentuk video.”</p></div>
 
  
==''Liteature Review''==
+
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
  
<p style="line-height: 2">
+
==Literature Review (Studi Pustaka)==
Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Untuk Online Rekrutmen Pada PT.Yuasa Battery Indonesia”.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai pengukuran berbasis mikrokontroler. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini yaitu:</p></div>
 +
<ol>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Ferry Sudarto, M.Firman dan Sugeng Adi Atma (2013) <ref name="Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng.2013. ''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara''. Informatic Technique Journal: Medan.">Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng. 2013. [https://lh4.googleusercontent.com/-1uQot0KCZq4/VUoJHCC263I/AAAAAAAAAj4/vb020-IivPA/w1044-h513-no/it%2Bjournal.png ''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara'']. Informatic Technique Journal: Medan.</ref> berjudul '''Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara'''  ini diusulkan untuk merancang tongkat ultrasonik untuk tunanetra dengan menggunakan teknologi berbasis mikrokontroler yang dapat mendeteksi keberadaan suatu objek. Untuk bisa mendeteksi jarak benda, tongkat ultrasonik dilengkapi oleh berbagai modul diantaranya adalah sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda didepannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu output berupa suara. Dan sebagai pencatu tegangan untuk semua rangkaian digunakan battery.</li>
  
<p style="line-height: 2">Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Christina Tio Trisnasari (2014) <ref name="Tio Trisnasari, Christina. 2014.  Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik. Laporan Proyek Akhir UGM: Yogyakarta.">
 +
Tio Trisnasari, Christina. 2014.  Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik. Laporan Proyek Akhir UGM: Yogyakarta.</ref>
 +
berjudul '''“Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik”''' ini diusulkan untuk merancang dan membuat sebuah dispenser air dengan keran otomatis. Pada sistem ini, keran akan terbuka ketika cahaya dari LED infrared yang menuju sensor photodiode terhalang oleh gelas yang tidak transparan. Air akan mengalir ke dalam gelas melalui keran elektrik dan akan berhenti secara otomatis ketika jarak antara permukaan air yang dideteksi oleh sensor ultrasonik dengan bibir gelas sebesar 1 cm. Karena menggunakan 7 level ketinggian sensor photodiode, maka bila tinggi gelas tidak sesuai dengan ketinggian sensor photodiode, maka air tidak akan berhenti pada jarak 1 cm. Selain itu, air yang beriak pada proses pengisian, menjadi penyebab pembacaan sensor ultrasonik kurang akurat.</li>
  
<ol>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dita Ditafrihil Fuadah dan Mada Sanjaya WS.Ph.D. (2013) <ref name="Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.</ref>
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Pujadi (Jurnal CCIT, 2010)<ref name="pujadi"/> dengan judul “Design Computer-Based Application for Recruitment and Selection Employee at PT. Indonusa Telemedia”. Pada penelitian sistem ini diciptakan dengan menggunkan VB 6.0, Ms.Acces Database dan aplikasi ini dapat menampilkan laporan baik berbentuk Microsoft Office ataupun microsoft excel. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan berbasis web menggunakan PHP, dreamweaver CS3 dan MySQL sebagai databasenya. </p>
+
berjudul '''“Monitoring Dan Kontrol Level Ketinggian Air Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino”''' Sensor ultrasonik adalah sensor pengukur jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor HY-SRF05 merupakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak dari 2cm sampai 450cm. Keluaran sensor ini memungkinkan membaca perubahan jarak pada ketinggian air menggunakan gelombang ultrasonik berbasis Arduino Uno dan dengan interfacing pada Matlab. Pengujian menggunakan bejana bulat denga ketinggian 10cm.</li>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
+
  
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliasih (2009) Penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Yuliasih berjudul “Analisa Sistem Informasi Penerimaan Kepegawaian Pada Pemerintahan Kota Tangerang”. Pada penelitiannya hanya dibatasi pada sistem penerimaan pegawai, mulai dari analisa masukan (input)sampai pada prosedur-prosedur yang berhubungan dengan proses penerimaan kepegawaian. Dengan proses seperti itu akan Program yang digunakan untuk pembuatan sistem yang diusulkan yaitu menggunakan visual basic dengan database-nya yaitu Microsoft Access.</p>  
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Bangkit Priska Yuda (2013) <ref name="Priska Yuda, Bangkit. 2013. Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535. Laporan Proyek Akhir Universitas Jember: Jember.">
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK
+
Priska Yuda, Bangkit. 2013. Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535. Laporan Proyek Akhir Universitas Jember: Jember.</ref>
Raharja,  2010) dengan judul  “Perancangan Sistem Perekrutan 60 Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.</p>
+
berjudul '''“Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535”'''. Penelitian ini membahas bagaimana membuat dispenser bekerja secara otomatis dan penempatan galon dibawah diperlukan suatu sistem yang menggabungkan pompa air, sensor pir, sensor suhu, dan sensor ketinggian air sebagai parameter kendalinya. Pada proyek akhir ini parameter-parameter kendali tersebut dikendalikan menggunakan mikrokontroler ATmega 8535. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dispenser memudahkan bagi para pengguna dispenser, karena pengguna tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk meletakkan galon diatas dispenser dan tidak harus menyentuh kran untuk membuka dan menutup.</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dhony Kurniadi (2013) <ref name="Kurniadi, Dhony. 2013. Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535. Jurnal Universitas Gunadarma: Depok.">
 +
Kurniadi, Dhony. 2013. Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535. Jurnal Universitas Gunadarma: Depok.</ref>
 +
berjudul '''“Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535”'''. Penelitian ini mempunyai konsep kerja ketika belum ada gelas yang mengenai sensor infrared dan photodioda, led akan menyala berwarna merah dan kondisi katup solenoid dalam kondsisi tertutup sedangkan jika gelas terkena sensor infrared dan photodioda, maka kondisi led akan menyala berwarna hijau dan katup solenoid pada dispenser akan terbuka lalu mengeluarkan air dan mengisi gelas tersebut. Semakin banyak air yang masuk kedalam gelas, maka semakin besar tekanan yang diberikan oleh gelas terhadap per yang berada dibawah gelas hingga menekan switch yang akan menghentikan aliran air.
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">
 
Penelitian yang dilakukan oleh Aakash Gopalia (Oxford Brookers University)<ref name="gopalia">Gopalia, Aakash (Oxford Brookers University). Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process: Case of Tesco </ref>. “Effectiveness of Online Recruitment and Selection Process : A Case of Tesco”. Pada penelitian ini sistem ini menggunakan  web based software  application  untuk mengisi lowongan.  Dengan menggunakan form  online e-recruitment  untuk merekrut pegawai dinilai efektif dan menghemat waktu bagi para kandidat, selain itu menurunkan biaya perekrutan dan mendapatkan kandidat yang berkualitas dengan proses seleksi yang cepat.  Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online. Dan dalam tahapan seleksi 61 tes penulis menambahkan tes online yang dilakukan pelamar di perusahaan.</p></li></ol>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
 
<p style="line-height: 2">Dari keempat penelitian yang sudah dilakukan diatas masing-masing masih menggunakan sistem yang manual yaitu cara penginputannya masih menggunakan Microsoft Office. Penggunaan sistem tersebut masih banyak kekurangan sehingga dalam penginputan data karyawan pun masih belum efektif dan efesien. Oleh karena itu Saya membuat sistem Perekerutan Karyawan secara Online bertujuan untuk mempermudah bagian HRD dalam merekrut calon karyawan dan dalam penginputan data karyawan baru.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai deteksi jarak benda, dispenser otomatis, mikrokontoler, sensor infra merah, dan sensor ultrasonik. Di samping itu juga ada pembahasan mengenai perancangan beberapa dispenser otomatis yaitu Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik, Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535, dan Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas mengenai perancangan dispenser pengisi gelas otomatis, dimana gelas yang digunakan bisa lebih variable tidak ada keterkaitannya dengan gelas transparan ataupun volume dan ketinggian gelas tersebut. Semua dari tipe dan jenis gelas bisa digunakan. Dan juga dari beberapa literature review belum ada yang mengkonfigurasi dari mikrokontroller ke interface android.</p></div>
 +
 
 +
&nbsp;
  
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>=

Revisi per 29 Februari 2016 18.09

MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

ATMEGA8 PADA KOPERASI KARYAWAN

GMF AEROASIA SEJAHTERA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131469327
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8 PADA KOPERASI

KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1131469327
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 07 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8 PADA KOPERASI

KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469327
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 07 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indrianto, M.T.)
   
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si.)
NID : 05061
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8 PADA KOPERASI

KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469327
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,07 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1131469327
Nama
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 07 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1131469327

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Pada zaman sekarang mesin penjual otomatis atau sering disebut vending machine sangat diperlukan dikalangan masyarakat yang sibuk dan menginginkan segalanya serba cepat bahkan untuk membeli makanan kemasan praktis karena bila membeli makanan kemasan praktis di supermarket terkadang membutuhkan waktu yang lama hanya untuk antri membayar makanan tersebut. Selain itu vending machine makanan tersebut bisa diletakkan di tempat umum sehingga dapat berjualan secara efektif dan efisien. Agar lebih menarik minat konsumen alat ini dirancang menggunakan android sebagai interface. Secara keseluruhan alat ini dikontrol menggunakan mikrokontroler ATMega8 sebagai pusat kendali.


Kata Kunci: Vending Machine, Android, Mikrokontroler ATMega8

ABSTRACT

At today's vending machine is indispensable among people who want everything hectic and fast-paced even for food packaging is practical, for practical when buying packaged food in supermarkets sometimes takes a long time queuing to pay only for the food. Besides the food vending machine can be placed in public places so as to sell effectively and efficiently. In order to attract more consumers this device use android as an interface. Overall this tool is controlled using a microcontroller ATMega8 as the control center.


Keywords: Vending Machine, Android, Mikrokontroler ATMega8

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA".

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.

4. Bapak Indrianto, M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom,.M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak Yuyun Zaenudin, S.AB selaku Stakeholder dalam pelaksanaan Skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Ibu, almarhum Ayah, Kakak-kakak dan semua keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil, maupun do’a untuk keberhasilan penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

9. Sahabat Derry Prasetyo, Yasin Nur Hidayat, Sefanda Yusyad Nusa, Agil Wijianto, Muhammad Khiabani Fakhri, Muhammad Husni, Ahmad Rifai, Mas Lahuddin, Mas Janu Ilham, sahabat FUMMRI ikhwan akhwat semuanya, alumni dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang,07 Januari 2016
Isdiarto
NIM. 1131469327

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL


Tabel 3.5. Stategi S-O

Tabel 3.6. Strategi

Tabel 3.8. Strategi W-O

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.11. Elisitasi Tahap 111

Tabel 3.12. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.4. Daftar

Tabel 4.5. Daftar Data Kayawan

Tabel 4.6.Jawaban

Tabel 4.7.Pertanyaan

Tabel 4.8. Pengujian Blackbox

Tabel 4.9. Time Schedule

Tabel 4.10. Estimasi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Kraktau Information Technology Tbk

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3. Squence Diagram HRD yang diusulkan

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pelamar yang diusulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.6. Tampilan Login

Gambar 4.7. Tampilan Home

Gambar 4.8. Tampilan Daftar

Gambar 4.9. Tampilan Data Calon Karyawan

Gambar 4.10. Tampilan Tes Online

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Tes

Gambar 4.12. Tampilan Menu Daftar

Gambar 4.13. Tampilan Menu Setelah Daftar

Gambar 4.14. Tampilan Menu Login

Gambar 4.15. Tampilan Input Menu Berhasil Login

Gambar 4.16. Tampilan Data Calon Karyawan

Gambar 4.17. Tampilan Upload CV dan Surat Lamaran Kerja

Gambar 4.18. Tampilan Tes Online

Gambar 4.19. Tampilan Hasil Tes Online


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistem penjualan barang yang semakin modern. Kini alat penjual barang secara otomatis (vending machine) sudah mulai masuk dan sudah banyak dipakai di Indonesia. Padahal dulu vending machine baru terdapat atau dipakai oleh negara-negara industri maju seperti negara-negara di kawasan Eropa, Amerika, Australia dan Asia (Jepang).

Sekarang di Indonesia seperti kita ketahui bersama, di tempat-tempat umum seperti Bandara International Soekarno-Hatta, Department Store, Supermarket, Café dan Halte Bus sudah banyak diletakkan vending machine sebagai alat atau mesin untuk mejual barang.Bahkan bukan hanya minuman saja yang dijual melalui vending machine, namun vending machine buah-buahan, makanan maupun koran juga sudah ada di Indonesia.

Apa itu vending machine ? Vending machine bisa diartikan sebagai alat atau mesin yang digunakan untuk menjual barang secara otomatis. Yang dimaksud secara otomatis disini adalah kita tidak memerlukan tenaga operator untuk menjual barang. Kita bisa membeli barang dengan vending machine ini sesuai dengan keinginan kita. Vending machine ini biasanya dilengkapi scanner uang atau coin acceptor yang digunakan sebagai alat untuk melakukan sistem pembayaran .

Oleh karena itu perlu adanya kajian terhadap kondisi perusahaan untuk mengembangkan system dari segi informasi dan pelayanan penjualan terhadap customers. Dengan menyediakan media sistem informasi penjualan berbasis online yang dirancang menggunakan media web atau internet untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi customers, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.

Selaras dengan perkembangan zaman, dibutuhkan alat penjual barang yang dapat bekerja secara otomatis, melakukan proses jual beli tanpa memerlukan tenaga operator sehingga dari aspek bisnis hal tersebut sangat menguntungkan karena kita tidak perlu pengeluaran untuk menggaji tenaga operator. Alat penjual barang otomatis ini dirancang menggunakan android sebagai interface dengan berbasis mikrokontroler ATmega8.

Oleh sebab itu diperlukan teknologi yang dapat membantu dalam bisnis penjualan barang, maka penulis membuat “MESIN PENJUAL MAKANAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 PADA KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA”.


Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka didapatkan beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam penyusunan laporan ini, antara lain:

  1. Bagaimana membuat efisiensi dalam kebutuhan membeli makanan yang instan dan cepat ?

  2. Bagaimana membuat alat tersebut bermanfaat dan menarik minat konsumen ?

  3. Bagaimana hardware dan software dapat bekerja dengan baik ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai pembatasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian yang mengarah dan fokus dalam perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan arsitektur mikrokontroler ATmega8 dan menggunakan interface android.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Tujuan Individual

  1. Untuk memenuhi syarat kelulusan untuk Skripsi.

  2. Untuk meningkatkan kreatifitas dalam membuat suatu program/alat.

Tujuan Fungsional

  1. Untuk menciptakan alat penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler Atmega8.

  2. Untuk menghasilkan suatu alat/mesin yang mempunyai nilai bisnis

Tujuan Operasional

  1. Memaksimalkan potensi bisnis jual beli yang dapat dilakukan secara otomatis dengan sebuah mesin tanpa memerlukan tenaga operator.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

Bagi Individu

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama di bangku perkuliahan.

  2. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

  3. Memberikan terobosan baru pada pihak-pihak yang berkarya dalam bidang sains dan teknologi.

Bagi Fungsional

  1. Bentuk apresiasi dan kontribusi dalam perkembangan teknologi informasi dan elektronika.

  2. Dapat menghasilkan alat yang memiliki nilai manfaat di masyarakat.

Bagi Operasional

  1. Dapat menghemat waktu dan tenaga dalam melakukan transaksi jual beli makanan.

  2. Dapat meningkatkan efisiensi dalam bisnis jual beli.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Wawancara

    Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada Stakeholder yaitu Bapak Yuyun Zaenudin selaku Wakil Ketua Umum di Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera yang ingin membuat sebuah alat penjual makanan otomatis yang bertujuan untuk memaksimalkan peluang dan potensi bisnis yang dapat menambah keuntungan bagi Koperasi Karyawan GMF AeroAsia

  2. Observasi

    Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan terhitung dari bulan September sampai November 2015 di tempat-tempat umum yang terdapat vending machine khususnya di area Bandara yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.

  3. Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

    Metode Prototipe

    Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Metode Perancangan

    Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart program dan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok . Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

    Menurut Nasaruddin dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227),[1] “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

    Menurut Yakub (2012:1),[2] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Hartono (2013:9),[3] “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2),[4] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya dalam Jurnal CCIT (2013:310),[5] ”Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:13),[6] sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:


    1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


    2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukkan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    7.Pengolahan Sistem (Proses)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

    Sumber: Sutabri (2012:13),[6]

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:15),[6] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.


    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

    2. Sistem Fisik(Phsycal System)

      Adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.

    3. Sistem Tertentu(Deterministic System)

      Adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.

    4. Sistem Tak Tentu(Probabilistic System)

      Adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

    5. Sistem Tertutup(Closed System)

      Adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

    6. Sistem Terbuka(Open System)

      Adalah yang dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Darmawan (2013:2), [7] “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

    2. Klasifikasi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:27), [6] informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Informasi yang tepat waktu

        Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      2. Informasi yang relevan

        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

      3. Informasi yang bernilai

        Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      4. Informasi yang dapat dipercaya

        Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

      1. Informasi masa lalu

        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

      2. Informasi masa kini

        Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    3. Informasi Berdasarkan Sasaran

      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

      1. Informasi individual

        Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      2. Informasi komunitas

        Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.


      3. Nilai dan Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri (2012:30),[6] nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

      Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

      1. Mudah Diperoleh (easily obtained)

        Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      2. Luas dan Lengkap (extensive dan complete)

        Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      3. Ketelitian (Accuracy)

        Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      4. Kecocokan (Suitability)

        Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

      5. Ketepatan Waktu (Timeliness)

        Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris..

      6. Kejelasan (Clarity)

        Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut

      7. Keluwesan (Flexibility)

        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      8. Dapat Dibuktikan (Can Be Proved)

        Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      9. Tidak Ada Prasangka (No prejudice)

        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      10. Dapat Diukur (Can Be Measured)

        Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.


      Menurut Sutabri (2012:33),[6]kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

      1. Akurat (Accurate)

        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      2. Tepat Pada Waktunya (Timeline)

        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

      3. Relevan (Relevance)

        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      4. Komponen-Komponen Informasi

      Menurut Darmawan (2013), [7] sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
      2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
      3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
      4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
      5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
      6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.


      Konsep Dasar Analisa Sistem

      1. Definisi Analisa Sistem

      Menurut Wahana Komputer (2010:27),[8] Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem, informasi dan rnembaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.

      Menurut Darmawan (2013:210), [7] Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.

      Menurut Henderi, Maimunah dan Randy Andrian dalam jurnal CCIT (2011:322), [9] Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

      2. Fungsi Analisa Sistem

      Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
      2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
      3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
      4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.


      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Darmawan (2013:227), [7] “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

      Menurut Al-Jufri (2011:141),[10] “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

      2. Tahap Perancangan Sistem

      Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No. 3 (2011:332), [11] "Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan".

      Menurut Deni Darmawan (2013:228), [7] Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

      Konsep Dasar Monitoring

      Sebuah kegiatan monitoring didasari oleh keinginan untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa atau kejadian baik menyangkut siapa, mengapa dapat terjadi, sumber daya publik yang berkaitan, kebijakan dan juga dampak yang terjadi atau harus diantisipasi serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aktivitas mencatat secara terstruktur. Ada beberapa definisi monitoring menurut pendapat para ahli, diantaranya yaitu:

      1. Definisi Monitoring

      Menurut Khanna (2013), [12] “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project”.

      Menurut Nikolaos (2013), [13] “Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi”.

      Berdasarkan dari kutipan di atas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project. Proses dasar untuk pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

      1. Menetapkan standar pelaksanaan.
      2. Pengukuran pelaksanaan
      3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.


      Konsep Dasar Prototipe

      1. Definisi Prototipe

      Menurut Simarmata (2010:62), [14]Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

      Menurut Darmawan (2013:229), [7] Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

      2. Jenis-Jenis Prototipe

      Menurut Darmawan (2013:230), [7] jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

      1. Prototipe Evolusioner (Prototype Evolusionary)

        Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.

      2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)

        Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

      Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu :

      1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
      2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru—menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
      3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
      4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.
      5. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

        Sumber: Darmawan (2013:232)[7]

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116), [15] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8), [16] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

      2. Jenis-Jenis Flowchart

      Menurut Sulindawati (2010:8), [16] Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

      1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

        Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

        Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

      3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

        Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      4. Flowchart Program (Program Flowchart)

        Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

      5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

        Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


      Konsep Dasar Pengujian

      1. Definisi Pengujian

      Menurut Rizky (2011:237), [17] “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".

      Menurut Simamarta (2010:301), [14] “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan”.

      Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

      2. Definisi Black Box

      Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1), [18] black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan.

      Menurut Siddiq (2012:4), [19] “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

      Dari pengertian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

      Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

      Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

      1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
      2. Kesalahan interface
      3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
      4. Kesalahan performa
      5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

      Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

      1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
      2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
      3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
      4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
      5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
      6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

      Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

      1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
      2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
      3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
      4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
      5. Melakukan pengujian.
      6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
      7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


      3. Metode Pengujian Dalam Black Box

      Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

      1. Equivalence Partioning

        Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

      2. Boundary Value Analysis

        Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

      3. Cause-Effect Graphing Techniques

        Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

        1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
        2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
        3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
        4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
      4. Comparison Testing

        Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

      5. Sample and Robustness Testing
        1. Sample Testing

          Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

        2. Robustness Testing

          Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

      6. Behavior Testing dan Performance Testing

        1. Behavior Testing

          Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

        2. Performance Testing

          Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

      7. Requirement Testing

        Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

        1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
        2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
        3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
      8. Endurance Testing

        Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

      9. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

      4. Metode Pengujian Dalam Black Box

      Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

      Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

      Sumber: Siddiq (2012:14)[19]

      5. Definisi White Box

      Menurut Archarya (2013) [20]

      White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.


      (White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).

      White Box Testing Advantages

      1. Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust.
      2. Design, but the implementation may not align with the design intent.
      3. Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow.
      4. Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables.
      5. Testers to find programming errors quickly.
      6. Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules.
      7. No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available.
      8. (Keuntungan pengujian White Box)


        Keuntungan pengujian White Box

        1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.
        2. desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.
        3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.
        4. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.
        5. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.
        6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.
        7. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

        Menurut Rizky (2011:262) [21], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat.

        1. Decision (Branch) Coverage
        2. Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

        3. Condition Coverage
        4. Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

        5. Path Analysis
        6. Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

        7. Executive Time
        8. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

        9. Algorithm Analysis

        Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

        Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian white box adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.


        Teori Khusus

        Mikrokontroler

        1. Definisi Mikrokontroler

        Menurut Syahwill (2013:53) [22], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.

        Menurut Winarno (2011:127) [23], “Mikrokontroler adalah alat elektronika digital yang memiliki masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus”.

        Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

        2. Pengenalan Mikrokontroler

        Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.

        Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

        Adapun kelebihan dari mikrokontroler adalah sebagai berikut :

        1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
        2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
        3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
        4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
        5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

        Menurut Sugeng (2012:1-2)[24], Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler mengerjakan instruksi sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.

        Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).

        Gambar 2.3 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler

        Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa c

        Gambar 2.3 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya.

        1. Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.
        2. ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).
        3. RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.
        4. Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.
        5. Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.
        6. EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.
        7. ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.
        8. UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.

        3. Pemanfaatan Mikrokontroler

        Menurut Syahwill (2013:54) [22], Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televise, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri. Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses men-j adi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:

        1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.
        2. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
        3. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
        4. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

        Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikro-kontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kom-pleks.

        Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak di-butuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokon-troler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

        Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

        1. Sistem minimal mikrokontroler
        2. Software pemrograman dan kompiler, serta downloader

        Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

        1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
        2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
        3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
        4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

        Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2, 3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

        4. Perkembangan Mikrokontroler

        Menurut Syahwill (2013:57) [22] Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokon-troler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

        Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikro-kontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.

        5. Karakteristik Mikrokontroler

        Menurut Saefullah, pada jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2), [25] bahwa terdapat karakteristik-karakteristik mikrokontroler, yaitu:

        1. Mempunyai program khusus yang disimpan di memori untuk aplikasi lain dan program mikrokontroler lebih kecil dari PC.
        2. Konsumsi daya kecil.
        3. Rangkaiannya yang sederhana dan kompak.
        4. Harga yang murah dan komponennya yang sedikit.
        5. Unit I/O yang sederhana misalnya LED, LCD, Latch.

        Tahan situasi ekstrim (ex: temperatur tekanan, kelembaban).


        6. Jenis-Jenis Mikrokontroler

        Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.

        1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
        2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.

        Jenis-jenis Mikrokontroler Umum Digunakan

        1. Keluarga MCS51
        2. Mikrokontroler ini termasuk dalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

        3. AVR
        4. Mikrokontroler Alv and Vegard's RISC processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90S,oc, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.

        5. PIC
        6. Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah men-jadi Programmable Intelligent Computer. PIC termasuk keluarga mikrokontroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

        7. Arduino
        8. Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

        9. ARM Cortex-M0
        10. Menurut Syahwill (2013:58-59) [22] ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine).

        7. Mikrokontroler AVR ( Alf and Vegaard’s RISC Processor)

        Menurut Syahwill (2013:58)[22], Mikrokontroler Alf and Vegaard’s RISC Processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokontroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.

        Secara umum, AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebuat adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFFxx.

        8. ATmega8

        1. Definisi ATmega8

        Menurut Syahid (2012:33) [26], "ATmega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)".

        Dari segi ukuran fisik, ATmega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATmega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.

        Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :

        1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
        2. 32 x 8-bit register serba guna.
        3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
        4. 32 KB flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
        5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
        6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
        7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.
        8. Master / Slave SPI Serial interface.

        Mikrokontroler ATmega8 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan paralelisme. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock.

        32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ).

        Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.

        Berikut ini adalah tampilan arsitektur ATmega8 :

        Gambar 2.4 Arsitektur ATmega8

        Sumber: Data Sheet Mikrokontroler: ATmega8







        2. Konfigurasi PIN ATmega8

        Gambar 2.5 Susunan PIN ATmega328

        Sumber: Jurnal Syahid (2012:34) [26]

        Menurut Syahid (2012:34) [26] ATmega8 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

        1. Port B

        Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

        1. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
        2. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
        3. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
        4. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

        2. Port C

        Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

        1. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.
        2. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
        3. 3. Port D

          Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

        4. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.
        5. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.
        6. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.
        7. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.
        8. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.


        Smartphone

        Smartphone, istilah yang kian hari kian sering kita dengar. Tapi apa sih arti dari smartphone itu sebenarnya? Berikut saya berikan sedikit pengertian (menurut kesimpulan saya setelah membaca beberapa referensi).

        Kalau diartikan perkata smartphone berarti "ponsel pintar". Mungkin maksudnya ponsel yang memiliki kemampuan diatas ponsel - ponsel biasanya. Tapi kalau meneurut saya smartphone adalah perangkat ponsel yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dasar (sms dan telepon), tapi juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan dapat bekerja layaknya sebuah komputer mini.


        Operating Sistem Android

        A. Definisi Android

        Menurut Hidayat (2011:193)[27], “android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang pengembangannya dipimpin oleh google.”

        Menurut Wahadyo (2013:2)[28] Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.

        Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.

        B. Sejarah Android

        Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

        Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

        Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

        Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

        1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
        2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
        3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
        4. SQLite: untuk penyimpanan data.
        5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
        6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
        7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)




        C. Versi Android

        Menurut Safaat (2012:10-12)[29] Adapun versi-versi android yang pernah dirilis diantaranya sebagai berikut:

        a. Android versi 1.1

        Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

        Gambar 2.6 Android Versi 1.1

        b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

        Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

        Gambar 2.7 Android Versi 1.5 (Cupcake)

        c. Android Versi 1.6 (Donut)

        Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

        Gambar 2.8 Android Versi 1.6 (Donut)

        d. Android Versi 2.1 (Eclair)

        Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

        Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

        Gambar 2.9 Android Versi 2.5 (Eclair)

        e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

        Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

        Gambar 2.10 Android Versi 2.2 (Froyo)

        f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

        Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

        Gambar 2.11 Android Versi 2.3 (Gingerbread)

        g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

        Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

        Gambar 2.12 Android Versi 3.0 (Honeycomb)

        h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

        Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

        Gambar 2.13 Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

        i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

        Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

        Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

        Gambar 2.14 Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

        D. Android SDK

        Menurut Safaat (2012:15)[29], “SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

        SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

        Gambar 2.15 Tools Pengembangan Android

        Sumber: Safaat (2012:15)[29]

        a. Adb Shell

        Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

        b. Android Simulator

        Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google

        Gambar 2.16 Android Simulator

        Sumber: Safaat (2012:15)[29]

        c. DDMS

        DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

        E. Basic4 Android

        Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

        Gambar 2.17 Basic 4 Android

        Sumber: Safaat (2012:15)[29]

        Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).

        Gambar 2.18 Designer GUI

        Sumber: Safaat (2012:15)[29]


        Konsep Dasar Bluetooth

        A. Definisi Bluetooth

        Menurut Irwansyah (2014:85)[30], ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.

        Menurut Enterprise (2010:62)[31], ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

        Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

        B. Cara Kerja Bluetooth

        Menurut Rajasa (2013)[32], ” Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”


        Bahasa Pemrograman

        Pengertian bahasa pemograman Menurut Simarmata (2010;394) [33], “bahasa pemograman adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer”.

        Menurut Noersasongko (2010:116) [34], “bahasa pemograman adalah suatu bahasa maupun suatu tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan komputer”.

        Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa pemograman adalah suatu bahasa yang digunakan untuk berinteraksi dengan komputer.


        Klasifikasi Bahasa Pemrograman

        Menurut Farik (2010:16) [35], klasifikasi bahasa pemograman secara umum terbagi menjadi 3 yaitu:

        1. Bahasa Tingkat Tinggi (high level language)
        2. Ciri-ciri bahasa tingkat tinggi adalah:

          1. Perintah mirip dengan bahasa manusia, khususnya bahasa inggris.
          2. Mudah dimengerti
          3. Kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung rendah

          Contoh pemrogaman tingkat tinggi adalah BASIC (beginner all-purpose symbolic interchange code), PASCAL(common bussiness oriented language) pascal (Nama Penemu).

        3. Bahasa Tingkat Menengah (middle level language)
        4. Penggolongan bahasa tingkat menengah ini baru muncul pada jangka waktu tak terlalu lama. Ciri khas dari bahasa tingkat menengah adalah kecepatan akses dan kemampuannya yang cukup dapat diandalkan. Keistimewaan lainnya adalah perintah yang digunakan hampir sama dengan bahasa manusia. Contoh bahasa pemograman tingkat menengah Bahasa C.

        5. Bahasa Tingkat Rendah (low level language)
        6. Bahasa tingkat rendah cukup sulit dipelajari karena perintahnya tidak sama dengan bahasa manusia. Keistimewaan bahasa tingkat rendah adalah kecepatan yang paling tinggi ketika dijalankan dan kemampuan untuk mengakses hardware secara langsung. Untuk membuat program dalam bahasa rendah tidak diperlukan struktur program. Contoh bahasa pemograman tingkat rendah adalah bahasa mesin atau yang biasa disebut Bahasa Assembly.


        Bahasa Pemrograman BASCOM-AVR

        Menurut Agfianto, Bahasa BASCOM-AVR menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Bahasa BASIC adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan bahasa pemrograman berlevel tinggi. Bahasa pemrograman berlevel rendah berarti bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin, misalnya bahasa assembly. Sedangkan bahasa pemrograman berlevel tinggi merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada manusia. Bahasa pemrograman berlevel rendah merupakan bahasa pemrograman dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin, sehingga untuk memprogram dalam bahasa ini diperlukan tingkat kecermatan yang tinggi. Bahasa pemrograman berlevel tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia yang lebih mudah dimengerti dan tidak tergantung pada mesin.

        Penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu. Jadi bisa dimulai dari kolom manapun. Namun demikian, untuk mempermudah dalam pembacaan program dan untuk keperluan dokumentasi, sebaiknya penulisan program dalam bahasa BASCOM-AVR ini diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca.

        1. Tipe Data

        Tipe data merupakan bagian program yang penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan komputer. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.


        Tabel 2.2 Tipe-tipe Data dalam BASCOM-AVR

        2. Variabel

        Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variabel bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel mempunyai ketentuan sebagi berikut:

        1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
        2. Tidak boleh mengandung karakter spasi. Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk simbol khusus yang tidak boleh digunakan adalah $ ? % # ! & * , ( ) - + = @ .
        3. Panjang sebuah nama variabel hanya 32 karakter.

        Untuk dapat menggunakan variabel, maka variabel tersebut harus dideklarasikan terlebih dahulu pada program yang dibuat. Berikut ini merupakan cara mendeklarasikan variabel pada BASCOM-AVR.

        DIM Nama_variabel AS Nama_tipe

        Contoh:

        dim x as integer : ‘Deklarasi x bertipe integer

        dim a as long  : ‘Deklarasi a bertipe long

        3. Operasi-operasi dalam BASCOM-AVR

        Bahasa pemrograman BASCOM-AVR ini dapat digunakan untuk menggabungkan, membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM-AVR.

        1. Operator Aritmatika
        2. Operator ini adalah operator yang digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi + (tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).

        3. Operator relasi
        4. Operator ini berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan program yang kita buat. Operator relasi meliputi:

          Tabel 2.3 Tabel Operasi Relasi

        5. Operator logika
        6. Operator logika digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM-AVR ada 4 buah operator logika, yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.

        7. Operator fungsi
        8. Operator fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.


        Komponen Elektronika dan Instrumentasi

        1. Sensor

        Menurut subandi (2009:30) [36], Sensor berfungsi untuk menyediakan informasi umpan balik untuk mengendalikan program dengan cara mendeteksi keluaran. Sensor itu sendiri terdiri dari tranduser dengan atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya. Sensor dibedakan menjadi dua, yakni sensor pasif dan sensor aktif. Sensor pasif adalah sensor yang dalam sistem kerjanya tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi, kapasitansi, dan induktansi pada lingkungan sekelilingnya. Perubahan ini menyebabkan perubahan tegangan atau arus yang dihasilkan tranduser. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk mengetahui keadaan yang diukur.

        1. Sensor Kedekatan (Proximity)
        2. Sensor kedekatan (proximity), yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil (lunak) untuk menggerakan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.

          Gambar 2.22 Contoh Sensor Proximity

        3. Sensor Magnet
        4. Sensor magnet juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on-off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap, ataupun uap.

          Gambar 2.23 Contoh Sensor Magnet

        5. Sensor Ultrasonik
        6. Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantarannya adalah: objek padat, cair, butiran, maupun tekstil.

          Gambar 2.24 Contoh Sensor Ultrasonik

        7. Sensor Efek-Hall
        8. Sensor efek-hall, dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.

          Gambar 2.25 Contoh Sensor Efek-Hall

        9. Sensor Sinar
        10. Sensor sinar terdiri dari 3 (tiga) kategori, antara lain:

          A. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.

          B. Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.

          C. Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pematulannya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

        11. Sensor Tekanan
        12. Sensor tekanan adalah sensor yang memiliki transdesur yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderanya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.

          Gambar 2.26 Contoh Sensor Tekanan

        13. Sensor Suhu
        14. ada 4 (empat) jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan antara lain:

          1. Thermocouple (T/C)
          2. Thermocouple (T/C) pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.

          3. Resistance Temperature Detector (RTD)
          4. Resistance temperature detector (RTD didasari pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.

          5. Termistor
          6. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

        15. IC Sensor
        16. Adalah sensor dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chip silikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.

          Gambar 2.27 Contoh Sensor Suhu

        17. Sensor Kecepatan (RPM)
        18. Yaitu sensor dimana proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros (object) yang berrputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

        19. Sensor Penyandi (encoder)
        20. digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi yaitu :

          1. Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar.
          2. Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja yang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.

        2. Transistor

        Menurut Kadir (2013) [37] Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.

        Gambar 2.28 Transistor

        Sumber: Kadir (2013)[37]

        3. Dioda

        Menurut widodo (2010:41) [38], dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.

        Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:

        1. Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.
        2. Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.
        3. Tidak mematuhi hukum OHM.

        Gambar 2.29 Bias arus dioda

        4. Kapasitor

        Menurut Kadir (2013) [37] Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).

        Gambar 2.30 Kapasitor

        Sumber: Kadir (2013)[37]

        5. Resistor

        Menurut Syahwill (2013:32) [22], Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.

        Fungsi dari Resistor adalah:

        1. Sebagai pembagi arus
        2. Sebagai penurun tegangan
        3. Sebagai pembagi tegangan
        4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll

        Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

        1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
        2. Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
        3. Resistor Non Li nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

        Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

        1. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
        2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
        3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

        Gambar 2.31 Resistor

        Sumber: Syahwill (2013:32)[22]

        Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:







        Tabel 2.5 Cara Menghitung Nilai Resistor

        Sumber: Syahwill (2013:32)[22]

        Contoh :

        1. Untuk 4 warna : pita 1 = hijau, pita 2 = Biru, pita 3 = kuning, pita 4 = perak Nilai resistansinya : 56 x 10 k0= 560 kQ, toleransi +/- 10
        2. Untuk 5 Warna : pita 1 = merah, pita 2 = oranye, pita 3 = ungu, pita 4 = hitam, dan pita 5 = cokelat Nilai resistansinya : 237 x 1 Q = 237 Q, toleransi +/- 1

        6. Osilator

        Menurut widodo (2010:28) [38], Osilator atau kristal merupakan pembangkit clock internal yang menentukan rentetan kondisi-kondisi (state) yang membentuk sebuah siklus mesin mikrokontroler. Siklus mesin tersebut diberi nomor S1 hingga S6, masing-masing kondisi panjangnya 2 periode osilator, dengan demikian satu siklus mesin paling lama dikerjakan dalam 12 periode osilator.

        Osilator juga digunakan untuk mengetahui kecepatan percepatan dari baudrate, dimana untuk mode 0 adalah 1/12 frekuensi osilator dan mode 2 adalah 1/64 frekuensi osilator.

        Gambar 2.32 Osilator


        Requirement Elicitation

        1. Requirement

        Menurut Guritno (2011:301)[39], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

        1. Unambiguous (tidak ambigu)
        2. Complete (lengkap)
        3. Consistent (konsisten)
        4. Modifiable (dapat diubah)
        5. Traceable (dapat dilacak)
        6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

        Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:

        1. Functional requirements
          Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
        2. Nonfunctional requirements
          Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
        3. Constraints (psudo requirement)
          Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

        2. Elisitasi

        Menurut Guritno (2011:302)[39], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

        Menurut Saputra (2012:51)[40], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

        1. Tahap I
          Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
        2. Tahap II
          Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
        3. Tahap III
          Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
          1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
          2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
          3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

          1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
          2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
          3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
        4. Final Draft Elisitasi
          Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        3. Requirement Elicitation

        Menurut Guritno (2011) [39] Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.


        Konsep Dasar Literature Review

        1. Definisi Literature Review

        Menurut Guritno (2011:86) [39] Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

        Menurut Semiawan (2010:104) [41], Literature review atau tinjauan pustaka adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat den mengnalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkanLiterature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.

        2. Kajian Literature Review

        Menurut Guritno (2011:87) [39] dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

        1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

        3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

        4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

        5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

        3. Jenis Penelitian

        Menurut Guritno (2011:22) [39], jenis-jenis penelitian yaitu:

        1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

        Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

        1. Penelitian Dasar
          Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
        2. Penelitian Terapan
          Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
        3. Penelitian Evaluasi
          Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

        2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

        Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.
        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.
        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.
        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.
        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.
        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research;Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.
        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.


         

        Literature Review (Studi Pustaka)

        Banyak penelitian sebelumnya dilakukan mengenai pengukuran berbasis mikrokontroler. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan alat ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini yaitu:

        1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Ferry Sudarto, M.Firman dan Sugeng Adi Atma (2013) [42] berjudul Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara ini diusulkan untuk merancang tongkat ultrasonik untuk tunanetra dengan menggunakan teknologi berbasis mikrokontroler yang dapat mendeteksi keberadaan suatu objek. Untuk bisa mendeteksi jarak benda, tongkat ultrasonik dilengkapi oleh berbagai modul diantaranya adalah sensor Ultrasonik D-Sonar untuk mengukur jarak pengguna dengan benda didepannya, mikrokontroler AT89S51 sebagai memori program, dan ISD 2590 sebagai perekam suara untuk output. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu output berupa suara. Dan sebagai pencatu tegangan untuk semua rangkaian digunakan battery.
        2. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Christina Tio Trisnasari (2014) [43] berjudul “Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik” ini diusulkan untuk merancang dan membuat sebuah dispenser air dengan keran otomatis. Pada sistem ini, keran akan terbuka ketika cahaya dari LED infrared yang menuju sensor photodiode terhalang oleh gelas yang tidak transparan. Air akan mengalir ke dalam gelas melalui keran elektrik dan akan berhenti secara otomatis ketika jarak antara permukaan air yang dideteksi oleh sensor ultrasonik dengan bibir gelas sebesar 1 cm. Karena menggunakan 7 level ketinggian sensor photodiode, maka bila tinggi gelas tidak sesuai dengan ketinggian sensor photodiode, maka air tidak akan berhenti pada jarak 1 cm. Selain itu, air yang beriak pada proses pengisian, menjadi penyebab pembacaan sensor ultrasonik kurang akurat.
        3. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dita Ditafrihil Fuadah dan Mada Sanjaya WS.Ph.D. (2013) [44] berjudul “Monitoring Dan Kontrol Level Ketinggian Air Dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino” Sensor ultrasonik adalah sensor pengukur jarak dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Sensor HY-SRF05 merupakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak dari 2cm sampai 450cm. Keluaran sensor ini memungkinkan membaca perubahan jarak pada ketinggian air menggunakan gelombang ultrasonik berbasis Arduino Uno dan dengan interfacing pada Matlab. Pengujian menggunakan bejana bulat denga ketinggian 10cm.
        4. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Bangkit Priska Yuda (2013) [45] berjudul “Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535”. Penelitian ini membahas bagaimana membuat dispenser bekerja secara otomatis dan penempatan galon dibawah diperlukan suatu sistem yang menggabungkan pompa air, sensor pir, sensor suhu, dan sensor ketinggian air sebagai parameter kendalinya. Pada proyek akhir ini parameter-parameter kendali tersebut dikendalikan menggunakan mikrokontroler ATmega 8535. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dispenser memudahkan bagi para pengguna dispenser, karena pengguna tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk meletakkan galon diatas dispenser dan tidak harus menyentuh kran untuk membuka dan menutup.
        5. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh Dhony Kurniadi (2013) [46] berjudul “Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535”. Penelitian ini mempunyai konsep kerja ketika belum ada gelas yang mengenai sensor infrared dan photodioda, led akan menyala berwarna merah dan kondisi katup solenoid dalam kondsisi tertutup sedangkan jika gelas terkena sensor infrared dan photodioda, maka kondisi led akan menyala berwarna hijau dan katup solenoid pada dispenser akan terbuka lalu mengeluarkan air dan mengisi gelas tersebut. Semakin banyak air yang masuk kedalam gelas, maka semakin besar tekanan yang diberikan oleh gelas terhadap per yang berada dibawah gelas hingga menekan switch yang akan menghentikan aliran air.

          Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai deteksi jarak benda, dispenser otomatis, mikrokontoler, sensor infra merah, dan sensor ultrasonik. Di samping itu juga ada pembahasan mengenai perancangan beberapa dispenser otomatis yaitu Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik, Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535, dan Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535. Namun dapat disimpulkan pula bahwa belum ada peneliti yang secara khusus membahas mengenai perancangan dispenser pengisi gelas otomatis, dimana gelas yang digunakan bisa lebih variable tidak ada keterkaitannya dengan gelas transparan ataupun volume dan ketinggian gelas tersebut. Semua dari tipe dan jenis gelas bisa digunakan. Dan juga dari beberapa literature review belum ada yang mengkonfigurasi dari mikrokontroller ke interface android.

           

          BAB III

          PEMBAHASAN

          Gambaran Umum Instansi

          Sejarah Singkat Perusahaan

          Bermula dari dipisahnya SBU GMF sebagai salah satu profit center PT. Garuda Indonesia menjadi perusahaan mandiri dan diberi nama PT. GMF AERO ASIA berkedudukan di Soekarno - Hatta International Airport P.O. Box 1303, BUSH 19130 Cengkareng Indonesia, sesuai dengan ketentuan pasal 1 dari anggaran dasarnya yang dimuat dalam akta nomor 93 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Arry Supratno, S.H. dan telah didaftarkan di Kantor Daftar Perusahaan Tangerang nomor 300615101196 tanggal 02 Agustus 2002 telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI nomor C-11685 HT.01.01.TH.2002 tanggal 28 Juni 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara nomor 78 tanggal 27 / 9 –2002. Semangat karyawan yang tercermin pada amanah Musyawarah Besar Forum Komunikasi Teknik Garuda Indonesia tahun 2002 yang tertuang pada Pokok-pokok Program Kerja pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

          Pada tanggal 28 April 2003 Forum Komunikasi Teknik (Sekarang menjadi Serikat Pekerja) melalui Surat Keputusan nomor : FKT / SKEP / 002 /IV / 03 menunjuk team adhok sebanyak 9 orang yang diberi tugas untuk : Mempersiapkan, merancang kebutuhan organisasi sampai dengan melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.

          Sehingga pada tanggal 22 Desember 2003 terselenggara Rapat Anggota Tahunan Pertama Koperasi Karyawan GMF Aero Asia yang akhirnya diberi nama KOPERASI KARYAWAN GMF AEROASIA SEJAHTERA, yang tercantum pada akta pendirian Koperasi melalui keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 518/26-BH/PERINDAGKOPKAR/2003 tanggal 29 Desember 2003 ditetapkan di Tangerang, hal ini dikuatkan pula dengan keterangan domisili yang tercantum pada Surat Keterangan Domisili Usaha nomor : 500 / 56 / Kec Ben / 2004 pada Kecamatan Benda pada tanggal 17 Maret 2004; Koperasi ini juga sudah dilengkapi dengan perizinan usaha dari Dinas Perindustrian , Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata Tangerang yang tercantum pada Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil dengan nomor : 0353 / PK / IV / 2004 tanggal 19 April 2004 dan telah pula mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan Koperasi dengan nomor :30.06.2.65.00160 yang berlaku s/d tanggal 23 April 2009, serta telah pula dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar nomor : PEM-299 / WPJ.08 / KP.0203 / 2004 dan mendapatkan nomor NPWP : 02.362.994.2-402.000.


          Perkembangan Koperasi

          1. Jumlah karyawan PT. GMF AeroAsia lebih kurang sebanyak 3000 orang dengan sebaran pendapatan rata-rata 4 s/d 12 juta rupiah perbulan, tentunya hal ini merupakan pasar potensial bagi Koperasi.

          2. Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera sampai saat ini berangotakan lebih kurang 2787 orang dan terus bergerak lebih sejalan dengan produk-produk yang ditawarkan, dimana setiap transaksi yang disepakati kedua pihak antara Koperasi dengan Karyawan akan diikat dengan kewajiban mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota.

          3. Saat ini bisnis yang dijalankan masih seputar Simpan Pinjam dan Pengadaan barang umum memasok ke perusahaan dan masih menggunakan modal sendiri.

          4. Pengadaan kendaraan roda dua dan roda empat bagi anggota, kerja sama dengan lembaga keuangan Bank.

          Kelembagaan Perusahaan

          1. Badan Hukum

          Nomor : 518/26-BH/PERINDAGKOPKAR/2003

          Tanggal : 29 Desember 2013

          Alamat : Ged. GMF AeroAsia , Bandara soekarno Hatta International Airport

          Ijin yang dimiliki :

          • SIUP  : 0020/PB/II/2007, TGL. 15 FEB 2007

          • TDP  : 30.06.2.65.00160, TGL 23 APRIL 2014

          • NPWP  : 02.362.994.2-402.000

          • DOMISILI  : 503/55-Ekbane/2013

          • AKTA BERDIRI  : 518/26-BH/PERINDAGKOPKAR/2003

          2. Keanggotaan

          Dengan jumlah anggota Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera sebanyak 2667 Orang.

          3. Susunan Pengurus

          Susunan Pengurus Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera Tahun 2013-2016, yaitu :

          1. Ketua : Siswadi Utomo, SE

          2. Wakil Ketua : Yuyun Zaenudin

          3. Sekertaris : Muhamad Idris

          4. Bendahara : Ruddie wijarnaka

          5. Humas & Bisnis Develompent : Zaenal Fanani

          4. Susunan Pengawas

          Susunan Pengawas Koperasi Karyawan GMf AeroAsia Sejahtera tahun 2013-2016, yaitu :

          1. Amsari Tambunan

          2. Agus Prihartono

          3. Jok Sunarso

          5. Manajer

          Manajer Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera : 1. Bpk. Purwadi Untuk Unit Bisnis Umum dan Bisnis Khusus.

          6. Pegawai

          Jumlah Karyawan Koperasi Karyawan GMF Aero Asia Sejahtera 50 Orang.

          Bidang Usaha dan Ruang Gerak

          Bidang usaha dan ruang gerak yang digeluti Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera adalah pelayanan jasa dan usaha dagang, yang meliputi :

          1. Klinik TMC,

          2. Simpanan Sukarela,

          3. Asuransi Kesehatan Pensiun,

          4. Umroh/ Haji,

          5. Kredit Pinjaman Tanpa Agunan Koperasi Karyawan GMF Aero Asia Sejahtera,

          6. Pinjaman Instant/ Emergency,6. Pinjaman Instant/ Emergency,

          7. Transaksi ATK ke GMF Aero Asia Sejahtera,

          8. Transaksi Solar Industri ke GMF Aero Asia Sejahtera,

          9. Transaksi Penjualan Barang di Koperasi Karyawan GMF Aero Asia Sejahtera,

          10. Transaksi Biro Jasa,

          11. Transaksi Rent Car Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera untuk Para Anggota dan GMF AeroAsia Sejahtera,

          12. Usaha Sewa Mobil untuk Perusahaan,

          13. Transaksi Kantin Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera,

          14. Transaksi dengan Indopelita,

          15. Ambulance,

          16. Aircraft Cleaning Service, dan

          17. Usaha Air Mineral.

          Visi dan Misi Perusahaan

          Visi Perusahaan

          Menjadikan Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera sebagai koperasi yang berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera.

          Misi Perusahaan

          1. Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan anggota maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal.

          2. Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan akurat.

          3. Membangun dan mengembangkan potensi usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan semua pihak.

          4. Memberikan layanan dan solusi yang prima kepada anggota dan mitra usaha.

          5. Membangun dan mengembangkan usaha yang kompetitif

          6. Meningkatkan produktifitas melalui pengembangan organisasi, sumber daya manusia, teknologi, danunit-unit usaha.

          7. Memberikan Kontribusi yang optimal kepada anggota, karyawan, pemengang saham, mitra usaha dan bangsa guna menunjang pembagunan nasional di bidang ekonomi .

          8. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan masyarakat.

          9. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kualitas dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

          10. Menjadi salah satu koperasi terbaik dan terbesar di Indonesia.

          Struktur Organisasi Perusahaan

          Dalam pencapaian tujuan perusahaan baik secara umum maupun secara khusus Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera didukung dengan struktur organisasi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya. Organisasi yang dibuat dapat menunjang kebijakan tersebut dapat dilihat dari gambar, sebagai berikut:

          Gambar 3.1 Struktur Organisasi

          Deskripsi Kerja

          Adapun deskripsi kerja di Koperasi Karyawan GMF AeroAsia :

          1. Unit Simpan Pinjam dan Asuransi

            a. Menyiapkan format pengajuan simpan pinjam kepada anggota calon peminjam.

            b. Menghitung kelayakan anggota calon peminjam (saldo pinjaman uang dan barang dari slip gaji).

            c. Membukukan tabungan anggota (Penerimaan dan Pengeluaran).

            d. Menerima dan mengadministrasikan tabungan anggota (penyetoran dan pengambilan).

            e. Menerima dan mengadministrasikan pembayaran angsuran pinjaman.

            f. Mengasuransikan pinjaman anggota (pinjaman barang atau barang) ke perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan Koperasi karyawan GMF AeroAsia Sejahtera.

            g. Membantu mengerjakan proses penagihan piutang

            h. Menyiapkan administrasi dan penghitungan SHU bagi anggota.

            i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Pengurus.


          2. Unit Bisnis Umum

            a. Melaksanakan pemesanan barang-barang pada produsen/ distributor/ supplier dengan persetujuan pengurus.

            b. Melayani pembuatan pengantar nota pengambilan barang ke rekanan dan membuat daftar harga barang-barang toko.

            c. Melayani penjualan barang tunai/ kredit barang-barang toko.

            d. Mengkoordinasikan jasa layanan SIM, STNK, dan pengurus surat berharga lainnya.

            e. Merekap data penjualan tunai/ kredit barang-barang toko.

            f. Menyetorkan uang beserta bukti kuitansi ke kasir Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera.

            g. Menyiapkan kegiatan bazar dengan pihak-pihak terkait

            h. Melakukan stock opname barang-barang di toko setiap bulan

            i. Menyiapkan barang-barang kebutuhan dcari hasil tender.

            j. Membuat rekapitulasi keuangan hasil penjualan barang-barang toko.


          3. Unit Bisnis Khusus dan Jasa

            a. Mengelola usaha kantin dan klinik milik koperasi karyawan GMF AeroAsia Sejahtera.

            b. Mengelola SDM untuk tenaga kerja ke PT. GMF AeroAsia (Outsourcing).

            c. Mewawancara SDM untuk bekerja di PT. GMF AeroAsia (Outsourcing).

            d. Melakukan perhitungan gaji untuk karyawan outsourcing PT. GMF AeroAsia.

            e. Membuat Surat Kontrak Kerja (SK) untuk karyawan outsourcing PT. GMF AeroAsia .


          4. Staf Keuangan

            a. Menyetor dan mengambil uang di bank

            b. Melaksanakan penerimaan dan pengeluaran uang sesuai dengan kebutuhan dan prosedur yang telah ditetapkan pengurus

            c. Merekap data tagihan anggota.

            d. Merekap transaksi keuangan harian.

            e. Menerima bukti transaksi dan bukti kas harian dari kasir.

            f. Mengerjakan jurnal harian.

            g. Mengerjakan buku besar harian.

            h. Mengerjakan neraca dan rugi laba bulanan.

            i. Melakukan pembayaran angsuran bank.

            j. Mengarsipkan semua bukti transaksi dengan tertib dan tersistem.

          5. Staf Sekretaris

            a. Mengusulkan SK kenaikan gaji karyawan koperasi.

            b. Merekap data gaji karyawan.

            c. Up date data absensi karyawan koperasi.

            d. Menghitung lembur karyawan.

            e. Membuat pengumuman-pengumuman terkait kegiatan koperasi.

            f. Menyiapkan kelengkapan rapat-rapat.

            g. Melaksanakan proses surat menyurat sesuai instruksi dari pengurus.

            h. Melaksanakan pengarsipan surat menyurat.

            Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Prosedur mesin penjual makanan otomatis pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 4 (empat) alur, yakni sebagai berikut :

            1. Pembeli memilih menu makanan.
            2. Pembeli memasukkan uang koin sesuai harga menu makanan yang dipilih.
            3. Makanan keluar dan dapat diambil setelah jumlah uang koin yang dimasukkan sesuai dengan harga menu mkanan yang dipilih.
            4. Pembeli mengambil makanan.

            Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

            1. Flowchart Sistem Yang Berjalan

            Berikut adalah flowchart sistem mesin penjual makanan otomatis yang berjalan pada gambar 3.2.

            Gambar 3.2 Flowchart Sistem Mesin Penjual Makanan Otomatis

            Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart sistem mesin penjual makanan otomatis yang berjalan pada Koperasi Karyawan GMF Aeroasia Sejahtera diatas yaitu terdiri dari:

            1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem mesin penjual makanan otomatis yang berjalan.
            2. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan sebuah proses pilih menu makanan yang diinginkan.
            3. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output, yaitu: input untuk memasukkan koin sesuai harga makanan yang dipilih dan output berupa makanan yang dibeli.
            4. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan “Ya” dan “Tidak”, yaitu apakah jumlah koin yang dimasukkan sesuai atau tidak. Jika "Tidak" maka akan dicek kembali dan pembeli diminta untuk memasukkan kembali koin sampai terpenuhi sesuai jumlah yang diperlukan, jika "Ya" maka menu makanan yang dibeli dapat diambil.

            2. Perancangan Prototipe

            Prototipe mesin penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler ATmega8, dalam perancangan disusun menyerupai mesin penjual otomatis pada umumnya namun dilengkapi dengan beberapa pengembangan yang sebelumnya belum ada. Alat ini dilengkapi dengan komponen seperti: power supply, driver motor & motor dc gear box high torque, mikrokontroler, spring, bluetooth, modul bluetooth,coin selector, smartphone android serta buzzer yang dijadikan sebagai output suara.


            Gambar 3.3 Perancangan Prototipe

            3. Metode Prototipe

            Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

            4. Cara Kerja Alat

            Cara kerja dari alat ini sedikit berbeda dengan vending machine pada umumnya karena dilengkapi dengan interface android sebaga layar utama untuk melakukan transaksi. Android terhubung dengan Mikrokontroer yang merupakan pusat kendali dari alat ini. Dari interface android, alat ini bekerja setelah mendapat input dari pembeli berupa pemilihan menu makanan yang kemudian input tersebut diolah oleh mikrokontroler yang juga terhubung dengan coin acceptor dan meminta pembeli untuk memasukkan jumlah nominal koin sesuai harga menu makanan yang dipilih. Jika koin belum mencukupi sesuai harga makanan maka melalui layar android alat ini akan meminta pembeli untuk memasukkan koin lagi, setelah jumlah koin terpenuhi maka coin acceptor akan mengirimkan kembali input kepada mikrokontroler kemudian mikrokontroler yang merupakan pusat kendali akan mengaktifkan driver motor dc sehingga motor dc gearbox high torque berputar sehingga makanan yang diletakkan pada spring yang terintegrasi dengan motor dc gearbox high torque dapat terdorong keluar. Bersamaan dengan itu mikrokontroler jg mengaktifkan buzzer sebagai output suara untuk mengindikasikan bahwa makanan yang dibeli sudah dapat diambil. Setelah itu mikrokontroler mencatat stock jumlah makanan yang masih tersedia yang bisa ditampilkan di layar sehingga apabila ada pembeli lagi, mereka dapat mengetahui apakah stock makanan masih ada atau tidak. Setelah proses pembelian selesai maka layar pada akan kembali ke tampilan utama.

            5. Blok Diagram

            Berikut blok diagram berserta alur kerjanya untuk mesin penjual makanan otomatis pada gambar 3.4.

            Gambar 3.4 Blok Diagram

            1. Rangkaian power supply/catu daya berfungsi sebagai penyuplai tegangan ke seluruh rangkaian alat.
            2. Rangkaian mikrokontroler berfungsi membaca dan mengolah seluruh masukkan dan aktifitas pada alat dan berfungsi sebagai pusat kendali .
            3. Coin selector berfungsi untuk mengolah input berupa koin yang dimasukkan kemudian menghubungkannya ke rangkaian mikrokontroler sehingga bisa dilanjutkan ke proses berikutnya.
            4. Driver motor & motor dc gearbox high torque berfungsi untuk menggerakkan spring/pegas. Spring ini digunakan sebagai tempat meletakkan makanan yang apabila berputar akan menggerakkan makanan keluar menuju tempat pengambilan makanan pada alat ini.
            5. Buzzer berfungsi sebagai output suara untuk notifikasi makanan yang dibeli sudah bisa diambil,output suara ini berbunyi bersamaan dengan keluarnya makanan.
            6. Bluetooth Module berfungsi sebagai piranti penghubung dan penukar informasi berupa serial dari bluetooth di Smartphone Android ke module bluetooth lalu di kirim ke mikrokontroler.

             

            Pembuatan Alat

            Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Dari kedua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena ingin menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras dengan perangkat lunak. Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang di tunjukkan pada gambar 3.7. Perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

            a. Notebook atau Laptop

            b. Software BASCOM-AVR

            c. Software Basic4android

            d. Software Microsoft Visio 2007

            e. Progisp sebagai bootloader untuk upload program

            f. Kabel downloader

            g. Solder Timah

            h. Tang dan Obeng

            Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

            a. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega8

            b. Modul Bluetooth HC-05

            c. Buzzer & driver buzzer switching

            d. Power supply/catu daya

            e. Driver motor & motor dc gearbox high torque

            f. Smartpone android

            g. Coin selector



            Tabel 3.1 Komponen Perancangan Sistem
            Hardware Software Aplikasi
            Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega8 Software BASCOM-AVR B4A Bridge
            Modul Bluetooth HC-05 Software Basic4android
            Buzzer & driver buzzer switching Software Microsoft Visio 2007
            Power supply/catu daya
            Driver motor & motor dc gearbox high torque
            Smartphone Android
            Coin Selector

            Perangkat Keras (Hardware)

            1. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega8

            Gambar 3.5 Rangkaian minimum sistem mikrokontroler ATmega8

            Keterangan:

            1. Pin 2 (RXD), merupakan jalur untuk melakukan proses penerimaan data pada komunikasi serial.
            2. Pin 3 (TXD), merupakan jalur untuk melakukan proses pengiriman data pada komunikasi serial. Pada sistem ini menggunakan relay untuk mengirimkan perintah berupa string ke rangkaian modul bluetooth untuk menghasilkan informasi yang sesuai.
            3. Pin 1 (RESET), digunakan untuk proses reset program, yaitu mengembalikan program pada kondisi awal atau baris perintah program seperti pertama kali sistem berjalan.
            4. Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.
            5. Pin 7 (VCC) dan 20 (AVCC) merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya. Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega8 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 10uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler.
            6. Pin 8 dan 22, merupakan ground pada rangkaian mikrokontroler yang terhubung langsung dengan rangkaian ground catu daya.
            7. Pin 7 (VCC), 20 (AVCC), 21 (AREF), merupakan pin yang masing-masing pin dihubungkan secara bersamaan pada tegangan +5V pada rangkaian catu daya. Ini dilakukan jika pin input analog pada mikrokontroler ATmega328 tidak di fungsikan sebagai Analog to Digital Converter, sedangkan jika pin analog akan digunakan sebagai ADC maka pin 20 dihubungkan pada tegangan +5V melalui lilitan dengan nilai 100uH agar tegangan yang digunakan tidak terpengaruh oleh fluktuatif tegangan kerja pada mikrokontroler. Sedangkan pada pin 21 dihubungkan dengan komponen variabel resistor atau trimpot untuk melakukan pengaturan tegangan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam aplikasinya.
            8. Pin 6 (PD.4), Pin 11(PD.5), Pin 12 (PD.6), Pin 13(PD.7), Pin 14(PB.0), Pin 15(PB.1), Pin 16(PB.2), Pin 17(PB.3), Pin 18(PB.4) dan Pin 19(PB.) merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian driver motor DC. Rangkaian mikrokontroler ini terhubung dengan 3 buah driver motor DC. Satu driver motor DC dapat mengontrol pergerakan 2 buah motor DC gearbox high torque.
            9. Pin 4 (PD.2) merupakan pin yang dihubungkan dengan rangkaian coin selector, yang berfungsi untuk menerima input logika 1 atau 0 dari coin selector. Apabila coin yang dimasukkan sesuai dengan yang diminta maka coin selector akan mengirimkan input logika 1 sehingga mikrokontroler mengeluarkan output ke driver motor DC yang selanjutnya akan memutar motor DC gearbox high torque.
            10. Pin 23 (PC.0), merupakan pin yang dihubungkan dengan output suara (buzzer), yang berfungsi untuk mengeluarkan suara sebagai notifikasi bahwa makanan yang dibeli dapat diambil.


            2. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05

            Dalam rangkaian ini tidak banyak pin yang digunakan, yang dibutuh kan hanya, Pin TX dan Pin RX untuk komunikasi data dengan mikrokontroler, pin PIO11 yang dihubungkan ke VCC pada saat kita akan melakukan konfigurasi, pin PI032 dan pin PI031 dihubungkan ke LED untuk indikasi bahwa Modul Bluetooth HC-05 dalam keadaan menyala, dan terakhir pin 3,3V ke sumber tenaga dan pin GND yang dihubungkan ke ground.


            Gambar 3.6 Skema pin modul Bluetooth HC-05

            3. Rangkaian Buzzer

            Secara rangkaian yang dapat kita lihat dibawah ini, cukup sederhana sekali. Karena buzzer ini difungsikan hanya untuk output suara saja. Ketika kondisinya tercapai maka buzzer ini akan mengeluarkan suara “piip piip piip”. Tegangan VCC diberikan 5V dan dihubungkan melalui buzzer dan disambungkan ke ground.

            Gambar 3.7 Rangkaian Buzzer


            4. Rangkaian Driver Motor DC

            Seperti yang bisa kita lihat pada gambar rangkaian dibawah ini, yaitu rangkaian driver motor DC. Driver motor DC berfungsi untuk menggerakkan motor DC gearbox high torque ketika kondisinya tercapai sesuai dengan perintah dari mikrokontroler. Ketika mikrokontroler mendapatkan inputan dari coin selector maka mikrokontroler akan mengirimkan perintah ke driver motor DC sehingga tegangan masuk ke dalam rangkaian sehingga motor DC gearbox high torque dapat berputar dan menggerakkan spring yang terintegrasi dengan motor. Satu driver motor DC dapat mengontrol dua buah motor DC gearbox high torque. Dalam perancangan alat ini, penulis menggunakan lima buah motor DC gearbox high torque sehingga membutuhkan driver motor DC sebanyak tiga buah. Seperti kita lihat pada gambar di bawah ini, rangkaian driver motor DC terhubung dengan power supply sebagai sumber tegangan sebesar 12 V. Dan juga terhubung dengan pin output dari mikrokontroler yang berfungsi untuk mengontrol kapan driver motor DC harus bekerja dan kapan tidak.

            Gambar 3.8 Rangkaian Driver Motor DC

            5. Rangkaian Catu Daya

            Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya, maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Rangkaian ini berfungsi untuk menyuplai tegangan keseluruh rangkaian yang ada. rangkaian catu daya yang dibuat mempunyai keluaran 3,3 volt digunakan untuk menyuplai tegangan ke komponen modul bluetooth, 5 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke komponen mikrokontroler dan buzzer , 12 volt digunakan untuk mensuplay tegangan ke rangkaian driver motor DC. Rangkaian catu daya ditunjukan pada gambar 3.9.

            Gambar 3.9 Rangkaian Catu Daya

            Keterangan:

            1. Tegangan masuk sebesar 12V didapat dari sumber tegangan.
            2. C1, merupakan komponen elektrolit capasitor (Elco) yang berfungsi sebagai perata ripple tegangan awal sebelum masuk pada komponen penurun tegangan atau lebih dikenal dengan IC regulator adapun nilai yang digunakan adalah sebesar 100uF/16V.
            3. Adaptor 12 volt digunakan sebagai tegangan kerja komponen relay.
            4. IC 78M05, digunakan menurunkan tegangan menjadi +5V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen mikrokontroler.
            5. IC 1117, digunakan menurunkan tegangan menjadi +3,3V yang digunakan sebagai tegangan kerja komponen modul bluetooth.
            6. C2, digunakan sama seperti pada komponen C1 akan tetapi bentuk kapasitor yang digunakan berbeda yaitu menggunakan nilai 10uF.

            6. Rangkaian Coin Selector

            Dalam pembuatan alat ini menggunakan Coin Selector CH-926. CH-926 bekerja mengenali jenis koin berdasarkan pada bahan, berat dan diameter dari koin tersebut. Menggunakan system mikroelektronika terkini dengan disain program yang up to date. CH-926 sangat stabil dan akurat sekalipun ada perubahan pada lingkungan sekitar seperti temperature dan kelembaban. Untuk meningkatkan akurasi maka sangat disarankan agar setiap channel dipakai untuk mengenali satu macam koin saja. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini, coin selector terubung dengan catu daya 12V sebagai sumber tegangan. Coin selector ini terhubung dengan mikrokontroler pada pin 4(PD.2) yang berfungsi untuk mengirimkan inputan logika 1 atau 0 sesuai dengan pembacaan koin yang dimasukkan ke dalam coin selector.

            Gambar 3.10 Rangkaian Coin Selector

            Perangkat Lunak (Software)

            Setelah proses rangkaian perangkat keras selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat perancangan perangkat lunak, meliputi penulisan listing program yang akan disimpan atau ditanam di dalam mikrokontroler dengan menggunakan suatu software BASCOM-AVR dan bahasa pemogramannya adalah bahasa BASIC, dimana perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

            1. Perancangan Program Mikrokontroler ATmega8

            Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan program BASCOM-AVR yang digunakan untuk menuliskan listing program. Setelah itu program disimpan dan dibuat dengan nama file.bas dalam penelitian ini akan diberikan nama DispenserOtomatis untuk disimpan pada folder yang sudah ditentukan. dan kemudian akan dikompilasi menjadi file heksa yaitu dengan nama DispenserOtomatis.hex. File heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan kedalam mikrokontroler ATmega8 menggunakan isp flash programmer, sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash, yang digunakan untuk mengendalikan input dan output dari mikrokontroler ATmega8 untuk menjalankan sistem dispenser otomatis pengisi gelas dengan output suara dan ditampilkan dalam interface android.


            2. Konfigurasi Modul Bluetooth HC 05

            Sebelum menggunakan modul bluetooth sebagai media komunikasi, maka yang perlu dilakukan adalah mengkonfigurasinya agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan sistem. Langkah pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:

            1. Beri tegangan sebesar 3,3 volt pada pin 3,3.
            2. Hubungkan pin GND dengan kutub negatif baterai.
            3. Hubungkan pin PI011 dengan tegangan 3,3 volt.
            4. Hubungkan pin PI09 ke LED1 untuk indikasi bahwa modul Bluetooth dalam keadaan aktif.
            5. Hubungkan pin PI08 ke LED2 untuk indikasi bahwa terjadi komunikasi/pengiriman data.
            6. Hubungkan pin TX dan RX ke kabel USB to Serial, Kemudian koneksikan ke komputer.
            7. Jalankan aplikasi Hyperterminal untuk mengkonfigurasi modul Bluetooth HC-05.
            8. Untuk mencoba apakah modul Bluetooth dan komputer sudah terhubung dengan baik ketikkan perintah “AT” kemudian tekan enter, jika muncul “OK” pada Hyperterminal, maka koneksi telah terbentuk dengan baik.
            9. Untuk mengganti nama Modul Bluetooth, masukkan perintah AT+NAME=”nama” kemudian tekan enter.
            10. Untuk merubah password masukkan perintah AT+PSWD=”password yang diinginkan” kemudian tekan enter.
            11. Untuk mengetahui fungsi dari modul Bluetooth masukkan perintah AT+ROLE?, jika AT+ROLE=0 maka modul Bluetooth berperan sebagai Slave. Jika AT+ROLE=1 maka modul Bluetooth berperan sebagai Master. Yang diperlukan dalam penelitian ini adalah slave.
            12. Proses pengaturan telah selesai.

            3. Perancangan Software Basic4android

            Pada bagian perancangan perangkat lunak ini, ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan listing program yang diinginkan sesuai dengan perancangan perangkat keras.

            Pada alat ini, hardware dikendalikan secara langsung melalui media bluetooth dengan interface aplikasi berbasis Android. tampilan interface aplikasi Android sebagai pemberi informasi dan juga kendalinya, dirancang sesederhana mungkin dengan tidak menghilangkan kesan modern dan user friendly.Perancangan mesin penjual makanan otomatis ini menampilkan beberapa tampilan, diantaranya adalah tampilan menu home,tampilan pilih menu, menu transaksi dan menu about.

            Gambar 3.11 Tampilan Menu Home

             

            Gambar 3.12 Tampilan Pilih Menu

             

            Gambar 3.13 Tampilan Menu Transaksi

             

            Gambar 3.14 Tampilan Menu About

            Untuk membuat sebuah aplikasi android diperlukan sebuah development tools berbasis Java tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan Basic4Android karena development tools ini berbasis Object Oriented Programming Language yang memiliki sintaks sama pePTis seperti Visual Basic. Basic4Android didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi android menggunakan bahasa Visual Basic dan IDE yang mudah untuk digunakan.

            Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Permasalahan Yang Dihadapi

            Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan Bapak Yuyun Zaenudin selaku Wakil Ketua Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera, ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam usahanya mengembangkan usaha koperasi yaitu mereka baru memiliki mesin penjual otomatis (vending machine) minuman, sedangkan vending machine makanan belum punya dan di Indonesia sendiri vending machine makanan belum sebanyak vending machine minuman. Oleh karena itu vending machine makanan ini dirasa sangat potensial untuk pengembangan usahanya. Selain itu vending machine minuman yang sudah dimiliki koperasi kebanyakan masih menggunakan tombol keypad manual yang sering rusak dan tidak berfungsi karena mungkin ada pembeli yang kurang teratur dalam pemakaian. Dan model vending machine dengan keypad manual dirasa kurang menarik bagi konsumen.

            Alternatif Pemecahan Masalah

            Setelah diketahui permasalahan diatas, maka dibuatlah mesin penjual otomatis makanan yang dilengkapi dengan interface android. Tujuannya yaitu agar lebih bermanfaat, menarik minat konsumen serta lebih efisien dalam melaksanakan transaksi jual beli makanan sehingga usaha yang dimiliki koperasi bisa lebuh berkembang dan menghasilkan laba yang lebih baik.

            User Requirement

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:

            Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

             
             

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2 terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih dapat running tanpa error.

            Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini :

            Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

             
            1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
            2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
            3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

            Elisitasi Tahap III

            Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

            Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

             

            Final Elisitasi

            Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem . Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 15 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampiran Final Elisitasi:

            Tabel 3.5Final Elisitasi

             


            BAB IV

            UJICOBA DAN ANALISA

            4.1 Uji Coba

            Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan, dapat di lihat pada sub bab berikut

            .


            4.1.1.Uji Coba Hardware


            Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Uji coba kali ini menggunakan simulator yang tersedia pada aplikasi Proteus dan untuk memberikan input menggunakan aplikasi Hyperterminal. Program dasar yang dibuat adalah mikrokontroller menerima input “R” maka PORTD4 mengeluarkan hasil penghitungan sensor. Berikut adalah hasil dari pengujian.

            Gambar 4.1 Pengujian menggunakan Proteus dan Hyperterminal

            Tabel 4.1. Uji Coba Program Mikrokontroler

            Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi Bluetooth. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data serta uji coba pada ruang terbuka dan tertutup. Berikut hasil uji cobanya.

            Tabel 4.2. Uji Coba Pada Ruang Terbuka

            Tabel 4.3. Uji Coba Pada Ruang Tertutup

            Gambar 4.2 Grafik Uji Coba Hardware


            4.1.2.Pengujian Rangkaian Catu Daya


            Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Catu Daya Dalam rangkaian catu daya digunakan dua buah IC regulator, yaitu 78M05 dan AMS1117. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan DC yang dihubungkan pada kaki masukan masing-masing IC tersebut. Kemudian keluaran dari IC regulator diukur dengan menggunakan voltmeter. Hasil pengukuran keluaran IC regulator dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

            Tabel 4.4 Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya


            Keterangan table : a. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran Catu Daya, dimana idealnya tegangan keluaran dari Catu Daya adalah tepat 12 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar:

            toleransi = (12.00 – 12.07) x 100% = -5,8%

                 12.00
            

            b. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC-78M05, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC-78M05 adalah tepat 5 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar: toleransi = (5.00 – 5.01) x 100% = -0,02%

                     5.00
            

            c. Tegangan keluaran tanpa beban, diukur pada keluaran IC-AMS1117, dimana idealnya tegangan keluaran dari IC- AMS1117 adalah tepat 3,3 Volt, tetapi karena ada unsur ketidak sempurnaan produk, maka toleransi penyimpangan sebesar: toleransi = (3.30 – 3.28) x 100% = 6,1 %

                     			         3.30
            

            Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang masih dalam batas toleransi yang diizinkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.


            4.1.3.Pengujian Coin


            Gambar 4.4 Pengujian Coin Selector


            1. Hubungkan Multi Coin Sensor CH-926 dengan Vcc sebesar 12V DC, akan terdengar nada 'beep' dan LED menyala

            2. Tekan tombol "Add" and "Minus" secara bersamaan selama kurang lebih 3 detik, akan tertampil huruf “A” pada display seven segmen

            3. Tekan tombol “Setup” satu kali, tombol “E” akan tertampil pada display, selanjutnya tentukan jumlah jenis koin dengan menekan tombol “Add” atau “Minus”, kemudian tekan kembali tombol “Setup”

            4. Pada display akan tertampil huruf “H1”, gunakan tombol “Add” dan “Minus” untuk mengatur berapa kali sampling akan dilakukan dengan menggunakan jenis koin pertama, jumlah sampling sebaiknya berkisar 15-20 sampling. Selanjutnya tekan kembali tombol “Setup”

            5. Akan tertampil huruf “P1” pada display, gunakan tombol “Add” dan “Minus” untuk memilih jumlah pulsa yang ingin dikeluarkan pada pin Sinyal keluaran, jika koin jenis pertama terdeteksi. Jumlah pulsa sebaiknya tidak sama untuk tiap jenis koin. Selanjutnya tekan tombol “Setup”

            6. Huruf “F1” akan muncul pada display, gunakan tombol “Add” dan “Minus” untuk mengubah akurasi, nilai akurasi berkisar antara 1-30. Nilai 1 adalah untuk pendeteksian paling akurat, dalam prakteknya nilai 5-10 sudah cukup akurat untuk digunakan. Selanjutnya tekan kembali tombol “Setup”

            7. Sudah selesai untuk setting pada chanel pertama, jika jumlah setting koin lebih dari satu maka perlu diulangi langkah ke 4-6 sampai sesuai dengan jumlah setting koin.

            8. Tekan kembali tombol “Setup” maka akan tertampil huruf “E” pada display, selanjutnya matikan catu daya. Saat ini setting yang dilakukan tadi sudah tersimpan


            Sampling :

            1. Nyalakan catu daya

            2. Tekan tombol “Setup” maka akan tertampil huruf “A1” pada display

            3. Mulailah melakukan sampling untuk jenis koin pertama, berapa banyak sampling tergantung pada setting “H1” pada saat melakukan setting. Setelah jumlah sampling terlampaui maka akan kembali tertampil huruf “A1”

            4. Tekan kembali tombol “Setup”, huruf “A2” akan tertampil. Kembali lakukan sampling, kali ini untuk jenis koin kedua

            5. Lakukan kembali langkah ke 4 sampai semua jenis koin sudah disampling, selanjutnya tekan kembali tombol “Setup” maka akan terdengar bunyi 'beep' dan Multi Coin Selector CH-926 sudah siap digunakan.

            Koneksi pengkabelan :

            Tabel 4.5 Pengujian Koin

            Pengujian koin tersebut dilakukan kurang lebih 10 kali pengulangan dan di dapatkan hasil yang sama yaitu hanya mampu mendeteksi dan menerima koin pecahan Rp 1.000,00.

            4.2.Flowchart Program

            Gambar 4.5 Flowchart Program

            Dapat dijelaskan gambar 4.3 Flowchart program dispenser pengisi gelas otomatis berbasis mikrokontroler Atmega8 pada koperasi karyawan GMF Aeroasia sejahtera diatas yaitu terdiri dari:

            A. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart program pengukur tinggi badan yang berjalan.

            B. 1 (satu) simbol preparation (Persiapan) yang menyatakan untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage.

            C. 1 (satu) simbol proses yang menyatakan sebuah proses penyimpanan.

            D. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menerima request data, output bluetooth dan suara.

            E. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu: Apakah data diterima?. Jika "Tidak" maka request data kembali dilakukan, jika "Ya" maka data akan disimpan.

            4.3.1.Analisa Program Pada Mikrokontroler

            Pada program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler terdapat beberapa fungsi. Berikut adalah listing program mikrokontrolernya: Adapun fungsi pada setiap penulisan listing program adalah sebagai berikut:

            1.

            $regfile = "m8def.dat"

            Koding ini berfungsi untuk mendeklarasikan seri mikrokontroler yang akan digunakan. Pada coding di atlas tertulis “m8def.dat” yang dimaksudkan untuk mikrokontroler tipe ATmega8.

            2. $crystal = 11059200 Koding ini berisi nilai yang sesuai dengan crystal yang dipakai. Dalam hal ini menggunakan crystal 11,0592 MHz.

            3. $baud = 9600 Koding ini menyatakan konfigurasi serial yang berfungsi untuk sistem kecepatan transfer data menggunakan baudrate 9600 bps

            4. Config Portd.4 = Output Config Portd.5 = Output Config Portd.6 = Output Config Portd.7 = Output Config Portb.0 = Output Config Portb.1 = Output Config Portb.2 = Output Config Portb.3 = Output Config Portb.4 = Output Config Portb.5 = Output Config Portc.0 = Output Config Int0 = Falling

            Koding diatas adalah konfigurasi I/O yang digunakan sebagai Input dan Output

            5. In_1 Alias Portd.4 In_2 Alias Portd.5 In_3 Alias Portd.6 In_4 Alias Portd.7 In_5 Alias Portb.0 In_6 Alias Portb.1 In_7 Alias Portb.2 In_8 Alias Portb.3 In_9 Alias Portb.4 In_10 Alias Portb.5 '-------------------- Buzzer Alias Portc.0

            Koding diatas adalah Daftar nama lain pin I/O


            6. Dim A As Byte Dim Hitung_coin As Integer Dim Jumlah_1 As Integer Dim Jumlah_2 As Integer Dim Jumlah_3 As Integer Dim Jumlah_4 As Integer Dim Jumlah_5 As Integer

            Hitung_coin = 0 Jumlah_1 = 5 Jumlah_2 = 5 Jumlah_3 = 5 Jumlah_4 = 5 Jumlah_5 = 5

            On Int0 Unlock

            Main_program: Do A = Inkey() Gosub Pilih_perintah Loop

            Koding diatas adalah program yang digunakan untuk menghitung jumlah stock makanan yang masih tersedia.

            7. Select Case A

                 Case "C"                                             
                    Print Jumlah_1 ; Jumlah_2 ; Jumlah_3 ; Jumlah_4 ; Jumlah_5    
                    Waitms 100
                 Case "1"                                              
                    If Jumlah_1 = 0 Then
                       Gosub Buzzer_kosong
                    Else
                       Dorong_1
                       Jumlah_1 = Jumlah_1 - 1
                    End If
                 Case "2"
                    If Jumlah_2 = 0 Then
                       Gosub Buzzer_kosong
                    Else
                       Dorong_2
                       Jumlah_2 = Jumlah_2 - 1
                    End If
                 Case "3"
                    If Jumlah_3 = 0 Then
                       Gosub Buzzer_kosong
                    Else
                       Dorong_3
                       Jumlah_3 = Jumlah_3 - 1
                    End If
                 Case "4"
                    If Jumlah_4 = 0 Then
                       Gosub Buzzer_kosong
                    Else
                       Dorong_4
                       Jumlah_4 = Jumlah_4 - 1
                    End If
                 Case "5"
                    If Jumlah_5 = 0 Then
                       Gosub Buzzer_kosong
                    Else
                       Dorong_5
                       Jumlah_5 = Jumlah_5 - 1
                    End If
              End Select
            

            Return


            Koding diatas adalah sub rutin penanganan perintah dari Android.


            8. Dorong_1:

              In_1 = 1
              In_2 = 0
              Wait 1
              In_1 = 0
              In_2 = 0
            

            Return

            Dorong_2:

              In_3 = 1
              In_4 = 0
              Wait 1
              In_3 = 0
              In_4 = 0
            

            Return

            Dorong_3:

              In_5 = 1
              In_6 = 0
              Wait 1
              In_5 = 0
              In_6 = 0
            

            Return

            Dorong_4:

              In_7 = 1
              In_8 = 0
              Wait 1
              In_7 = 0
              In_8 = 0
            

            Return

            Dorong_5:

              In_9 = 1
              In_10 = 0
              Wait 1
              In_9 = 0
              In_10 = 0
            

            Return

            Koding diatas adalah sub rutin proses dorong makanan sesuai posisi yang di laksanakan oleh motor DC gearbox high torque.


            9. Buzzer_kosong:

              Set Buzzer
              Waitms 500
              Reset Buzzer
              Waitms 200
              Set Buzzer
              Waitms 500
              Reset Buzzer
              Waitms 200
              Set Buzzer
              Waitms 500
              Reset Buzzer
              Waitms 200
            

            Return


            Koding diatas adalah untuk output suara yang dikeluarkan oleh buzzer.

            4.3.2.Analisa Program Aplikasi Android

            ===Pada aplikasi android terdapat beberapa fungsi antara lain fungsi komunikasi Bluetooth dan login password. Berikut adalah listing program aplikasi android:

            1. Koding di atas berfungsi untuk menampilkan hasil peritungan sensor pada label yang tedapat pada applikasi android.

            2. Koding diatas berisi perintah untuk menerima masukan input sensor jika Cmd_Read ditekan. Setelah inputan masuk maka akan disimpan dalam bentuk angka dan dapat di panggil oleh button read.

            3. Koding ini berisi variable untuk memilih device yang ingin dikoneksikan. Sebelum nya device yang ingin dikoneksikan harus sudah dalam pairing atau dikenali oleh smartphone Android.

            4. Koding ini berisi notifikasi apabila sukses melakukan pairing pada device yang diinginkan maka akan mengubah status “Disconected” menjadi “Connected”.

            4.4. Implementasi

            4.4.1.Estimasi Biaya

            Agar dapat terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut: Tabel 4.6 Estimasi Biaya

            4.4.2 Jadwal Penelitian

            Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Tabel 4.7 Jadwal Penelitian

            Rancangan Prototype

            Tampilan Login

            Tampilan Home

            Tampilan Daftar

            Tampilan Data Calon Karyawan

            Tampilan Tes Online

            Tampilan Hasil Tes Seleksi

            Konfigurasi Sistem Usulan

            Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

            <p style="line-height: 2"> Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :</p>
            1. <p style="line-height: 2">Processor  : Intel Pentium</p>
            2. <p style="line-height: 2">Monitor  : 14” LCD monitor</p>
            3. <p style="line-height: 2">RAM  : 1GB

            4. Hardisk  : 320 GB

            5. </ol>

              Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

              Perangkat Lunak (Softaware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

              1. Windows 7

              2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

              3. XAMPP

              4. Notepad ++

              5. Framework CodeIgniter (CI)

              6. Mozilla Firefox (browser)

              Hak Akses

              Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

              1. HRD

              2. Ka.Dept. Terkait

              Blacbox Testing

              Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan)yang terdapat didalam sistem

              Implementasi Sistem Yang Diusulkan

              Tampilan Menu Daftar

              Keterangan :

              Tampilan di atas adalah tmpilan untuk admin dan pelamar jika ingin memasuki login

              Tampilan Menu Setelah Daftar

              Keterangan :

              Tampilan setelah berhasil daftar untuk admin dan pelamar jika ingin memasuki Login.

              Tampilan Menu Login

              Keterangan :

              Tampilan menu Login untuk pelamar dan admin yang sudah berhasil mndaftar dan ingin masuk ke Home.

              Tampilan Menu Berhasil Login

              Keterangan :

              Tampilan dia atas merupakan tampilan berhasil Login, untuk pelamar yang ingin mengisi daftar calon karyawan.

              Tampilan Data Calon Karyawan

              Keterangan :

              Tampilan di atas merupakan tampilan form data calon karyawan yang telah berhasil Login dan akan mengikuti tes online.

              Tampilan Soal Tes Online

              Keterangan :

              Tampilan di atas merupakan tampilan tes online untuk para pelamar yang sudah berhasil melakukan daftar, login,kemudian mengisi form data calon karyawan.

              Tampilan Hasil Tes Online

              Keterangan :

              Tampilan ini merupakan tampilan penilaian atau hasil tes seleksi online yang dapat dilihat dua hari setelah melakukan tes online.

              Time Schedule

              1. Penyerahan Surat Observasi Skripsi

                Pada tahap ini dilakukan pembuatan surat pernyataan obesrvasi dari kampus untuk melakukan analisa atau riset.

              2. Wawancara

                Proses ini merupakan proses wawancara dengan stakeholder untuk mencari informasi mengenai sistem perekrutan karyawan yang berjalan pada saat ini.

              3. Mengumpulkan Data

                Mengumpulkan data-data selama lima hari untuk dijadikan suatu pembahasan

              4. Elsitasi

                Pada tahap ini merumuskan elisitasi dengan melakukan wawancara.

              5. Presentasi Program

                Pada tahap ini menjelaskan tentang tampilan program dan fungsi-fungsi yang terdapat di dalamnya.

              6. Testing Program

                Pada tahap ini merupakan pengujian program yang akan diimplementasikan oleh pihak HRD (Human Resource Department)

              7. Sosialisasi Program

                Proses ini merupakan sosialisasi program kepada pihak HRD untuk menjelaskan bagaimana cara pengoperasian program.

              8. Dokumentasi

                Proses perekaman terhadap kegiatan yang sudah dilakukan sejak awal kegiatan mulai dari penyerahan surat keterangan observas sampai dengan sosialisasi program pada pihak HRD.

              Estimasi Biaya

              Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan,biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

              Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lai sebagai berikut:

              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

              Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai mesin penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8 pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera:

              1. Untuk menghasilkan efisiensi dalam kebutuhan membeli makanan yang instan dan cepat maka seiring dengan perkembangan teknologi maka perlu inovasi dengan menciptakan alat yang dapat digunakan untuk menjual makanan secara otomatis tanpa perlu operator.

              2. Agar mesin penjual makanan otomatis ini lebih bermanfaat dan lebih menarik maka dikembangkan lagi dengan dilengkapi android sebagai interface.

              3. Agar mesin penjual makanan otomatis dapat bekerja dengan baik dari sisi hardware maupun software maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat

              Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

              Berikut kesimpulan perihal tujuan dan manfaat mengenai mesin penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8 pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera:

              1. Mesin penjual makanan otomatis berbasis mokrokontroler ATMega8 ini bisa menjadi mesin yang bernilai bisnis.

              2. Mesin penjual makanan otomatis berbasis mokrokontroler ATMega8 ini bisa bermanfaat untuk menghemat waktu yang terbuang bagi orang-orang yang membutuhkan keperluan membeli makanan kemasan praktis tanpa harus mengantri di supermarket.

              3. Mesin penjual makanan otomatis berbasis mokrokontroler ATMega8 ini bisa digunakan untuk transaksi jual beli di kantin, tempat/ruang tunggu maupun tempat-tempat umum.

              Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

              Berikut kesimpulan perihal metode penelitian mengenai mengenai mesin penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8 pada Koperasi Karyawan GMF AeroAsia Sejahtera:

              1. Bahwa mesin penjual makanan otomatis berbasis mikrokontroler ATMega8 belum pernah ada sehingga peneliti membuat penelitian ini.

              2. Dalam merancang mesin penjual makanan otomatis ini, menggunakan mikrokontroler ATMega8, driver motor DC, motor DC gearbox high torque, coin selector, modul Bluetooth, buzzer dan smartphone android sebagai interface.

              3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.


              Saran

              Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:

              1. Desain mesin penjual makanan otomatis dibuat lebih bagus dan menarik sehingga dapat menarik minat dan memiliki nilai jual lebih.

              2. Hendaknya menggunakan komponen-komponen dengan kualitas yang lebih baik sehingga alat dapat bekerja lebih baik dan optimal.

              3. Output suara dikembangkan lagi tidak hanya sekedar menggunakan buzzer tetapi menggunakan modul suara sehingga lebih komunikatif, serta tampilan layar android lebih besar sehingga informasi dan cara pengoperasian alat lebih mudah dan menarik.

              Kesan

              Adapun kesan yang didapatkan setelah melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, diantaranya:

              1. Mendapatkan sarana untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi.

              2. Mendapatkan banyak ilmu dan wawasan yang sebelumnya tidak terdapat di dalam perkuliahan.

              3. Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.

              4. Belajar bagaimana menanggapi permasalahan di lingkungan masyarakat khususnya di bidang teknologi.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
              2. . Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
              3. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya: Jakarta.
              4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
              5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
              6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset: Yogyakarta
              7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.
              8. Wahana Komputer. 2010. Shortcourse SQL Server 2008 Express.Yogyakarta: Andi.
              9. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
              10. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
              11. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian dalam Jurnal Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Arifical Romantics CCIT Vol 4 No.3.
              12. Khanna, Ika Nur. 2013. WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access. Diambil dari http://ilmukomputer.org
              13. Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch. Vol 1:2, ISSN: 2166-7241, EISSN: 2166-725X. IGI PA, USA.
              14. 14,0 14,1 , Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
              15. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
              16. 16,0 16,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan Sistem. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
              17. Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
              18. Simanjuntak, dkk.2010.Blackbox Testing.
              19. 19,0 19,1 Siddiq. 2009 . Pemograman IC PPI 8255 MenggunakanAsembler. Yogyakarta: ANDI.
              20. Archarya,Shivani. Pandya, Vidhi. 2013.Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique Internasional Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.
              21. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya
              22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 22,5 22,6 22,7 Syahwill, Mohammad.Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. 2013. CV. Andi Offset : Yogyakarta
              23. Winarno. Deni, Arifianto. 2011. Bikin Robot Itu Gampang. PT Kawan Pustaka : Jakarta
              24. Sugeng Adi Atma dalam Bagus. 2012. Perancangan Dan Pembuatan Deteksi Jarak Benda Sebagai Alat Bantu Mobilitas Untuk Tunanetra Dengan Output Suara. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja
              25. Menurut Saefullah dkk dalam jurnal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1) Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran.
              26. 26,0 26,1 26,2 Syahid. 2013.
              27. Hidayat, Wicak. S, Sudarma. Buku Pintar Komputer Laptop Netbook & Tablet iPad & Android Plus Internet. 2011. Mediakita : Jakarta
              28. Wahadyo, Agus. Android 4 Untuk Pengguna Pemula Tablet & Handphone. 2013. TransMedia : Jakarta
              29. 29,0 29,1 29,2 29,3 29,4 29,5 Safaat H, Nazruddin. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. 2012. Informatika : Bandung
              30. Irwansyah, Edy. V.Moniaga, Jurike. Android: Pengantar Teknologi Informasi. 2014. Deepublish : Yogyakarta
              31. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
              32. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
              33. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
              34. Noersasongko. Andono. 2010. Mengenal Dunia Komputer. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo
              35. Studio. Farik Matamaya. 2010. Teknik Overlocking Untuk Pemula. jakarta: PT Elex Media Komputindo
              36. Subandi. 2009. Alat Bantu Mobilitas Untuk Tuna Netra Berbasis Elektronik. Yogyakarta: Jurnal Teknologi. Vol 2 No 1, Juni 2009
              37. 37,0 37,1 37,2 37,3 Kadir, Abdul. 2013. Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler Dan Pemrogramannnya Menggunakan Arduino. Andi: Yogyakarta.
              38. 38,0 38,1 Widodo. 2010. Embedded System Menggunakan Mikrokontroler Dan Pemrogaman C. Yogyakarta: Penerbit Andi
              39. 39,0 39,1 39,2 39,3 39,4 39,5 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
              40. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
              41. R, Raco. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Grasindo: Jakarta.
              42. Sudarto, Ferry.M.Firman.Adi Atma, Sugeng. 2013. Tongkat Ultrasonik untuk Tunanetra sebagai Deteksi Jarak Benda dengan Output Suara. Informatic Technique Journal: Medan.
              43. Tio Trisnasari, Christina. 2014. Otomatisasi Keran Dispenser Air Menggunakan Sensor Photodiode Dan Ultrasonik. Laporan Proyek Akhir UGM: Yogyakarta.
              44. Fuadah Ditafrihil, Dita. Sanjaya, Mada WS.Ph.D. 2013. Monitoring dan Kontrol Level Ketinggian Air dengan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino. Jurnal Sains Fisika UIN Sunan Gunang Djati: Bandung.
              45. Priska Yuda, Bangkit. 2013. Otomatisasi Dispenser Menggunakan Sensor Pir, Sensor Suhu, Dan Sensor Ketinggian Air Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535. Laporan Proyek Akhir Universitas Jember: Jember.
              46. Kurniadi, Dhony. 2013. Dispenser Otomatis Menggunakan Sensor Dan Gaya Pegas Pada Gelas Berbasis Atmega8535. Jurnal Universitas Gunadarma: Depok.


              LAMPIRAN-LAMPIRAN

              Lampiran 5: Uraian Pekerjaan
              Lampiran 6: Formulir Wawancara
              Lampiran 7: Surat Pengantar Observasi
              Lampiran 8: Surat Keterangan Implementasi Program
              Lampiran 9: Sertifikat IT
              Lampiran 10: Sertifikat TOEFL
              Lampiran 12: Sertifkat Prospek
              Lampiran 13: Katalog Produk
              Lampiran 14: Final Presentasi
              Lampiran 15: Daftar Riwayat Hidup

Contributors

Isdiarto