SI1131469146

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR

MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO

PADA SMA NURUL HIDAYAH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131469146
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR

MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO

PADA SMA NURUL HIDAYAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1131469146
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... Mei 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR

MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO

PADA SMA NURUL HIDAYAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469146
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Endang Sunandar, Ir.,M.Kom)
   
(Gunawan Putrodjojo,Ir.,MM)
NID : 02022
   
NID : 14007

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR

MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO

PADA SMA NURUL HIDAYAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131469146
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System (COS)

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(........)
 
(........)
 
(........)
NID : 0000
 
NID : 0000
 
NID : 0000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR

MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO

PADA SMA NURUL HIDAYAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1131469146
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System (COS)

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1131469146

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sensor cahaya atau LDR tidak hanya digunakan dalam perindustrian akan tetapi di yayasan,mall atau di gedung-gedung tertentu juga dapat dimanfaatkan misalnya dalam hal pengontrolan lahan parkir. Dalam pengontrolan lahan parkir saat ini belum secara otomatis pengontrolannya karena masih menggunakan sistem manual. Berkenaan dengan pentingnya alat, maka dilakukan perancangan alat monitoring lahan parkir yang mampu melakukan kegiatan pengontrolan lahan parkir dengan sistem tampilan digital. Perancangan alat monitoring lahan parkir berbasis Arduino menggunakan komponen-komponen utama berupa sebuah sensor cahaya LDR ,Arduino dan LCD sebagai fasilitas penampil.


Kata Kunci: Pengontrolan Otomatis, Arduino, sensor cahaya LDR

ABSTRACT

Light sensor or LDR is not only used in industry but in the Foundation, mall or in certain buildings can also be utilized for example in terms of controlling the parking lots. In the control of parking area is currently not automatically, because still use manual systems. With regard to the importance of the tool, then redesign the parking lot monitoring tool is capable of performing the activity of controlling the parking lot with the digital display system. The design of land based parking monitoring tool the Arduino using the main components in the form of a light sensor and Arduino, LCD as a viewer.


Keywords : Automatic Control, Arduino, Light Sensor

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim...

Asslamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerah dan ijin-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan Skripsi yang berjudul “PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO PADA SMA NURUL HIDAYAH”.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Endang Sunandar, Ir.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan konsep dalam pembuatan Skripsi ini.
  5. Gunawan Putrodjojo, Ir.,MM selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua Orang Tua dan Kakak-kakaku tercinta yang tanpa lelah memberikan segala dukungan moral, materi dan spiritual, “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada beliau, Amin.”
  8. Pacarku tercinta Nila Sartika yang telah memberikan dukungan,kritik dan saran dalam penulisan ini.
  9. Bang Arfa, Aan, Herdian, Febri Wibowo, Barnas, Rian, Fahri, Galih, Asbullah, Mubtasir, Leo, Andy, Ivan, Dani, Roy, Jelang, Ardy, Mukti, Rizal, Habibun, Ogun, Habibi, Tatang, Wawan, Acong, Dwiky, TB Angga Dheviest, Rekan-rekan Brother Pro lainnya dan sahabat yang telah memberikan dukungan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan ini tepat waktu.
  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... Mei 2015
Hasyim Hilal Arsyad
NIM. 1131469146

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi di bidang elektronika pada saat ini sangatlah berkembang pesat dan berpengaruh besar dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis dan memiliki ketelitian tinggi dengan bantuan mikrokontroler. Ada beberapa macam kontroler yang dapat digunakan, namun saat ini yang paling banyak digunakan adalah mikroprosesor.

Sistem mikroprosesor tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh internal system (Software) dan eksternal system (Hardware). Apabila sebuah mikroprosesor dikombinasikan dengan memori (ROM/RAM) dan unit-unit I/O maka akan dihasilkan sebuah mikrokomputer. Kombinasi ini dapat dibuat dalam satu level chip yaitu chip mikrokomputer atau sering disebut mikrokontroler.

Penggunaan sebagai unit-unit kendali sudah sangat luas. Hal ini dikarenakan peralatan-peralatan yang dikontrol secara elektronik lebih banyak memberi kemudahan-kemudahan dalam penggunaannya.

Aplikasi mikrokontroler pada alat ini adalah penggunaan mikrokontroler untuk mengelola area parkir. Alat ini dapat pula diaplikasikan ke gedung-gedung besar yang mempunyai tempat parkir yang luas, contohnya, Stadion, Mall, dan banyak lagi. Dan alat ini akan memudahkan kita untuk mengetahui dimana lokasi parkir yang masih kosong dan tempat yang sudah terisi oleh kendaraan.

Dengan maju pesatnya tekhnologi, maka SMA Nurul Hidayah bersedia untuk dibuatkannya sistem monitoring area parkir untuk meningkatkan mutu dan kualitas juga mempermudah para pengendara kendaraan untuk memarkirkan kendaraannya.

Penerapan sejumlah model teknologi ini harus dalam sebuah kesatuan. Integrasi teknologi ini harus menjadi sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses yang dilaksanakan sehari-hari di lingkungan dimana dipasang alat tersebut, sehingga usaha dan dana yang dikeluarkan untuk pengadaannya tidak menjadi sia-sia. Sehingga sistem ini akan lebih membantu dalam proses parkir pada SMA Nurul Hidayah, karena itulah penulis mencoba mengajukan judul: “PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO PADA SMA NURUL HIDAYAH”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana membuat sistem pengontrrolan lahan parkir menggunakan mikrokontroller arduino yang dapat dikomunikasikan melalui media sensor LDR (Light Dependent Resistor) ?

  2. Bagaimana membuat kode-kode khusus pada mikrokontroller arduino untuk mengontrol lahan parkir kendaraan ?

  3. Bagaiamana cara merancang sistem kontrol LDR agar bisa mengetahui lahan parkir yang tersedia, dengan cara membaca intensitas cahya yang masuk ?


Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diarahkan pada perancangan dan pembuatan prototype yang diakses melalui mikrokontroller arduino dan sensor LDR sebagai medianya, dan pada sistem mikrokontrollernya ditanamkan juga sistem rangkaian elektronikanya. Jenis mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller Arduino uno,serta komponen pendukung sistem meliputi:

  1. Mikrokontroller Arduino Uno
  2. Sensor LDR
  3. LCD
  4. PCB
  5. Kabel RJ 45
  6. Visual Studio


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Memanfaatkan LDR(Light Dependent Resistor) untuk memonitor lahan parkir yang kosong dan juga dapat mengetahui sisa jumlah mobil yang dapat ditampung.

  2. Membuat sistem monitoring menggunakan mikrokontroler Ardiuno dan antar muka sensor LDR dengan monitor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengembangkan sistem monitoring lahan parkir yang masih konvesional atau manual dalam pengerjaannya.

  2. Mengimplementasikan sebuah system monitoring lahan parkir pada SMA Nurul Hidayah yang berbasis mikrokontroller Arduino uno dan LDR.

Metode Penelitian

Dalam melakuan penelitian terhadap alat ini maka metode yang penulis gunakan adalah:

1. Literature Riview

Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

2. Metode Perancangan

Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem rangkaian yang dapat bermanfaat, yaitu metode monitoring yang digunakan sebagai dasar dan acuan dalam pembuatan alat ini. sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

3. Pengujian Alat

Metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi bagaimana membuat sistem sesuai dengan yang diharapkan tidak ada kesalahan sehingga akan sesuai dengan apa yang dirancang.

4. Pengambilan Kesimpulan

Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan dan pengujian alat sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dengan yang dirancang.


Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulisan Skripsi ini dibagi menjadi lima bab , membuat Sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari sebuah alat Sistem Perancangan Hardware Pengelolaan Parkir Menggunakan Mikrokontroler Ardiuno. Untuk memudahkan dalam memahami masalah yang akan diungkapkan :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan program, metode perancangan, metode testing dan sistem penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori komponen elektronika dasar yang digunakan pada penelitian yang dibuat agar mengetahui fungsi dari komponen tersebut yang akan mendukung pembahasan, serta penulisan dalam penyusunan skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran umum SMA Nurul Hidayah Cikupa Kabupaten Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di SMA Nurul Hidayah Cikupa Kabupaten Tangerang, serta tujuan perancangan, langkah-langkah perancangan, diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat, analisa sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alernatif pemecahan masalah, user requirement : elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang diajukan. Rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi alat yang telah diuji, implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

[1]Menurut Sutarman (2012:13) “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Sutabri (2012:22)[2], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

[3]Menurut Diana dan Setiawati ( 2011 : 3 ), “Sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”.


[4]Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.


[5]Menurut Sutarman (2012:13) “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.


Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

[6]Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapaun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Component System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

b.Batasan System (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar (enviroment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. Misalnya, dalam sistem pencernaan, energi merupakan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain, sedangkan ampasnya merupakan sisa yang harus di buang.

g. Pengolahan Sistem (process)

Pengolahan sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Sistem produksi akan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam sistem informasi, pengolahan dapat berupa operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pengurutan, atau operasi lainnya yang nantinya akan mengubah masukan berupa data menjadi informasi yang berguna.

h. Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem menjadi tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali

Tujuan sistem informasi tergantung pada kegiatan yang ditangani. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
  1. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

  2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

  3. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

Klasifikasi Sistem

[7]Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

1) Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.

2) Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi, dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System).

1) Sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya perputaran bumi.

2) Sistem buatan manusia (human mode system) yaitu sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probabilitas System)

1) Sistem tertentu melibatkan operasi yang sudah dapat di duga dengan pasti, dapat dideteksi dan diramalkan hasil keluarannya, contohnya adalah sistem komputer dimana tingkah lakunya dapat diatur dengan baris-baris program yang dijalankan.

2) Sistem tak tentu (Probabilitas System) yaitu sistem yang tidak dapat diprediksikan kejadiannya, misalnya kejadian-kejadian dimasa yang akan datang merupakan hal rahasia dan tidak dapat diprediksikan karena menyangkut unsur probabilitas.

Prototype

[8]Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

[9]Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:229), Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

1. Jenis-jenis Prototype

Jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Simarmata (2010:64)[10]


1. Rapid Throwaway Prototyping


Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.


2. Prototype Evolusioner


Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).


Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut :

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Monitoring adalah penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek di dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran di dalam konteks harapan-harapan rancangan. Monitoring adalah kegiatan proyek yang integral, bagian penting dari praktek manajemen yang baik dan karena itu merupakan bagian yang integral dari manajemen sehari-hari" (Casely & Kumar 1987)

Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen proyek." (Calyton & Petry 1983)

Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa bahwa semua "berjalan untuk direncanakan" dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis." (Oxfam 1995)

2. Prinsip Monitoring (Pengawasan)

Prinsip pengawasan sangat diperlukan oleh seorang pimpinan atau manajer dalam membandingkan rencana dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut :

a. Prinsip perencanaan merupakan suatu standar atau alat pengukur dari pada suatu pekerjaan yang. Rencana menjadi petunjuk apakah sesuatu pelaksanaan pekerjaan berhasil atau tidak.

b. Prinsip wewenang merupakan suatu kegiatan pemimpin dalam memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam melakukan sistem pengawasan. Wewenang dan instruksi-instruksi yang jelas harus dapat diberikan kepada bawahan, karena berdasarkan pelimpahan wewenang dapat diketahui apakah bawahan sudah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.

c. Prinsip tercapainya tujuan. Pengawasan harus ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) unutk menghindarkan penyimoangan-penyimpangan dari rencana yang disusun sebelumnya.

d. Prinsip efisiensi. Pengawasan dikatakan efisien apabila dapat menghindarkan penyimpangan dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan.

e. Prinsip tanggung jawab. Pelaksaaan pengawasan yang efektif dan efisien menurut tanggung jawab penuh dari seorang pimpinan atau manajer terhadap pelaksanaan rencana organisasi.

3. Tujuan dan Fungsi Monitoring (Pengawasan)

a. Pemeriksaan

b. Pengujian dan penilaian

c. Pengurusan

d. Peninjauan

e. Pengamatan dan pemantauan

f. Kunjungan staf

g. Pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan

h. Pengendalian

i. Penertiban

j. Mengusahakan suatu struktur yang terorganisir

k. Mengusahakan supervisi

l. Mengusahakan informasi yang akurat

m. Pencapaian hasil

n. Meningkatkan keterampilan kerja

o. Mendapatkan atau memperoleh umpan balik

4. Jenis Monitoring (Pengawasan)

Dalam pandangan para ahli terhadap perbedaan-perbedaan yang berhubungan dengan jenis pengawasan sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing , diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengawasan Preventif Usaha-usaha pengawasan yang dilakukan pimpinan terhadap pekerjaan yang dilakukan pegawai dilihat sebelum terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dilakukan dengan pengawasan preventif.

b. Pengawasan Represip Pengawasan yang dilakuakan pada akhir kegiatan dikenal dengan pengawasan represif. pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan.

c. Pengawasan Langsung Jenis pengawasan berikutnya adalah pengawasan langsung atau dapat juga dikatakan sebagai kegiatan monitoring. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mengunjungi dan melakukan pemeriksaan ditempat terjadinya pelaksanaan pekerjaan, apakah berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan pengawas dan pemimpin organisasi.

d. Pengawasan tidak langsung Pengawasan tidak langsung dilakukan pemimpin dengan melihat dokumen-dokumen, tanpa langsung melihat ke lapangan tempat dilaksanankannya pekerjaan.

e. Pengawasan Formal Pengawasan formal sebagai pengawasan resmi oleh lembaga-lemabag pengawasan maupun oleh aparat pengawasan yang mempunyai legalitas tugas dalam bidang pengawasan.

f. Pengawasan Non-formal Pengawasan nonformal sebagai pengawasan yang dilakukan masyarakat berfungsi sebagai social control. Pengawasan nonformal adalah pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung.

5. Kriteria Monitoring

Kriteria yang dipakai sebagai dasar monitoring adalah yang berkaitan dengan hal-hal sbb :

a. Estimasi hasil pekerjaaan, sampai seberapa jauh pelaksanaan kegiataan pada saat monitoring dilakukan apakah pelaksanaa tersebut sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

b. Estimasi penggunaan dana yang telah dikeluarkan, sampai seberapa besar dana yang telah dialokasikan dan apakah pengeluaran dana tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

c. Estimasi pengeluaran tiap periode kegiatan. Umumnya lama kegiatan ini adalah tiap bulan. Jadi berapa besar pengeluaran tiap bulannya. Dari data ini dapat diliat apakah pengeluaran tersebut sesuai dengan rencana apakah jumlah pengeluaran tersebut sesuai dengan rencana dan apakah jumlah pengeluaran tersebut cukup rasional bila dibandingkan dengan volume pekerjaan.

d. Estimasi penyusutan alat-alat yang dipakai. Sebab besar-kecilnya penyusutan akan mempengaruhi perhitungan kebutuhan biaya.

e. Estimasi efisiensi alokasi sumber daya ; misalnya apakah sumber daya yang telah dilaksanakan dengan efisien atau apakah produktivitas tenaga kerja telah dicapai untuk tujuan efisiensi tersebut.

6. Cara Pelaksanaan Monitoring

a. Cara pelaksanaan monitoring dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secar langsung dan cara tidak langsung. Kedua cara tersebut dilakukan dengan seperangkat kegiatan monitoring yang sama yaitu kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan, mencatat, mengolah informasi dan pelaksanaan.

b. Pengamatan Langsung pengertian pengamatan langsung adalah pengamatan yang dilakukan dengan cara mengamati langsung , dan dapat mengumpulkan secara bebas informasi yang dilakukan.

c. Pengamatan tidak langsung Cara ini menghendaki petugas monitoring tidak perlu terjun langsung ke lokasi, tetapi penggalian data dilakukan dengan cara mengirim seperangkat daftar isisan unutk diisi oleh orang lain dilokasi penelitian. Cara tidak langsung ini juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data melalui laporan-laporan yang dibuat oleh pimpinan ( manajer ).

7. Langkah-langkah Monitoring

a. Menyusun Rancangan Monitoring.

  1. Tujuan

  2. Sasaran/Aspek yang akan dimonitor

  3. Faktor Pendukung dan Penghambat


  4. Pendekatan, Teknik, dan Instrumen


  5. Waktu dan Jadwal Monitoring


  6. Biaya


b. Melaksanakan monitoring

c. Menyusun dan Melaporkan hasil kepada pihak pengelola/penyelenggaran program.

8. Perencanaan Monitoring

Perencanaan monitoring meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Perumusan tujuan pemantauan, berisi informasi tentang apa yang diinginkan , untuk siapa, dan untuk kepentingan apa.

b. Penetapan sasaran pemantauan, apa yang akan dijadikan sebagai objek pemantauan. Contoh: kesulitan belajar dan jenis-jenis kesalahan konsepsi matematika yang masih dialami para siswa.

c. Penjabaran data yang dibutuhkan pemantauan, penjabaran dari sasaran. Contoh: guru perlu dapat memilah kesalahan karena kecerobohan atau ketidaktelitian dengan kesalah karena kurang memahami makna dan cara penyelesaian soal.

d. Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat objek dan sumber atau jenis datanya. Contoh: guru menyiapkan tugas berupa soal yang harus dikerjakan secara mandiri oleh setiap siswa. Kertas atau buku yang berisi pekerjaan siswa akan menjadi sumber data utama.

9. Pemanfaatan Hasil Monitoring

Data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah dan dimaknai sehingga dapat segera diketahui apakah tujuan pelaksanaan program tercapai atau tidak. Pemaknaan hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan program. Jika perlu perubahan, perubahan apa dan bagaimana rancangannya. Jika tidak ada hal mendasar yang memerlukan perubahan, mungkin masih dapat pula dirumuskan bagian mana dari rancangan program yang memerlukan perhatian lebih banyak sehingga aspek-aspek program yang sudah baik dapat menjadi lebih baik lagi.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan

Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.

Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

2. Jenis-jenis Pengontrolan

a. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

b. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Lahan Parkir

1. Definisi

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang.

Lahan parkir yaitu tempat atau lokasi yg diperuntukan untuk memarkirkan kendaraan oleh pengemudinya, biasanya gedung, mall, sekolah dan instansi tertentu memiliki lahan parkir yang cukup luas untuk mamarkirkan kendaraan sesuai kebutuhan masing masing.

Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan mengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong.

  1. Parkir pararel yaitu cara parkir kendaraan paralel dipinggir jalan, umumnya merupakan fasilitas parkir yang biasanya diterapkan dipusat kota, ataupun di kawasan permukiman yang tidak memiliki garasi.

  2. Parkir tegak lurus, Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir.

  3. Parkir serong merupakan cara parkir kendaraan yang membentuk sudut dengan pinggir jalan, tempat parkir. Parkir serong biasanya diterapkan untuk parkir pinggir jalan, atau dipelataran parkir yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan luasan pelataran parkir karena dibutuhkan gang yang lebih sempit sehingga dapat menempatkan ruang parkir yang lebih banyak dalam satu satuan luas tertentu.


Teori Khusus

Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller

[11]Menurut Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2. Karakteristik Mikrokontroller

[12]Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

b. Konsumsi daya kecil.

c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.

f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

g. Klasifikasi Mikrokontroler

[13]Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

1) ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

2) RAM berkapasitas 68 byte.

3) EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

4) Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

5) Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

6) Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

3. Fitur-fitur Mikrokontroler

Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)

ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register.

Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d. Special Function Register.

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

e. Input dan Output Pin.

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt

Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:

1) Interrupt Eksternal.

Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

2) Interrupt Timer.

Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

3) Interrupt Serial.

Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

Mikrokontroller Arduino

1. Pengertian Arduino

Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

Hardware Arduino diprogram menggunakan bahasa pemrograman C/C++, yang sudah disederhanakan dan dimodifikasi. Arduino mengikuti pola pemrograman Wiring(syntax dan library). Sementara untuk editor pemrograman nya (IDE – Intergrated Development Enviroment) dikembangkan dari Processing.

Dikembangkan oleh sebuah team yang beranggotakan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Anggota inti dari tim ini yaitu ;

a. Massimo Banzi Milano, Italy

b. David Cuartielles Malmaoe, Sweden

c. Tom Igoe New York, US

d. Gianluca Martino Torino, Italy

e. David A. Mellis Boston, MA, USA

Software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh OSX, dan Linux. Banyak sistem mikrokontroler lain hanya bisa dijalankan di Windows.

konfigurasi hardware arduino dibagi :

2) block regulator 5 volt dan 3.3V

3) block minimum sistem standar mikrokontroler

4) block pin (analog, digital dan power)

5) block ftdi untuk komunikasi dengan komputer


2. Fitur-fitur Arduino

a. Catu Daya

  1. VIN. Tegangan masukan untuk board Arduino apabila tidak sedang menggunakan USB. Misalnya dari adaptor. Anda juga dapat menyuplai tegangan Arduino pada jack DC yang tersedia.

  2. 5V. Tegangan yang diregulasi. Ini bisa berasal dari tegangan masukan di pin VIN atau juga dari USB

  3. 3V3. Tegangan sebesar 3.3 volt yang dihasilkan dari chip FTDI (USB to TTL). Jumlah arus maksimum pada pin ini adalah 50 mA.


b. Input dan Output

Setiap 14 pin digital dan 6 pin analog pada Arduino dapat digunakan sebagai input dan output, yaitu menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5V. Arus maksimum pada setiap pin ini adalah 40mA dan memiliki resistor pull-up internal. Disamping itu ada beberapa pin yang khusus yaitu:

  1. Analog: A0 sampai A6. Digunakan untuk membaca input analog dengan resolusi 10 bit atau dengan nilai antara 0 – 1023. Misalnya digunakan untuk membaca tegangan pada sensor, potensiometer, dan sebagai nya.

  2. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima dan mengirimkan serial data dalam bentuk TTL. Pin-pin tersambung dengan chip FTDI USB to TTL.

  3. Interupsi ekternal: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk memicu (trigger) interupsi pada keadaan low, rising/falling, atau change. Lihat penjelasan di fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelas nya.


  4. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit yang dapat dioperasikan dengan fungsi analogWrite().


  5. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mendukung komunikasi SPI.


  6. LED: 13. Disediakan LED yang terpasang ke pin digital 13


  7. I2C: 4 (SDA) dan 5 (SCL). Mendukung komunikasi I2C (TWI – Two Wire Interface) yang bisa dioperasikan menggunakan library Wire library


c. Pin Tambahan

a. AREF: Tegangan untuk input analog. Digunakan oleh fungsi analogReference().

b. Reset: Apabila pin ini diberi keadaan LOW, maka akan mereset mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield agar memudahkan menekan tombol reset yang tertutup oleh shield.



d. Kelebihan Arduino

c. Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.

d. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.

e. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

f. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.

Sensor Cahaya LDR

1. Definisi

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang berupa resistor yang peka terhadap cahaya.

Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 Ω. Seperti halnya resistor konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti pemasangan resistor biasa. Simbol LDR dapat dilihat seperti pada gambar berikut.


2. Aplikasi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan sebagai :

a. Sensor pada rangkaian saklar cahaya

b. Sensor pada lampu otomatis

c. Sensor pada alarm brankas

d. Sensor pada tracker cahaya matahari

e. Sensor pada kontrol arah solar cell

f. Sensor pada robot line follower



3. Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral sebagai berikut :

4. Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery meru-pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai den-gan level cahaya 400 lux.

5. Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak, digunakan karena mempunyai daya hantaryang baik (TEDC,1998).

6. Prinsip Kerja Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

Resistansi Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) akan berubah seiring den-gan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR seki-tar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebe-sar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari ba-han semikonduktor seperti kadmium sul-fida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak mua-tan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah men-galami penurunan.

Monitor

Pengertian monitor adalah display adaptor yang menampilkan informasi yang di proses oleh kartu video (video card) komputer. Ketika kartu video atau kartu grafis mengubah informasi biner dari 1s dan 0s menjadi gambar, gambar ini ditampilkan ke monitor yang terhubung secara langsung. Ada berbagai jenis monitor, termasuk cathode ray tube (CRT) dan liquid crystal display (LCD). Monitor memiliki fungsi layar yang terdiri dari tombol power, pengontrol kecerahan, kontras dan posisi.


1) Pengertian Monitor

Monitor komputer adalah salah satu dari tiga cara yang mungkin data yang dihasilkan oleh komputer yang dapat berkomunikasi kepada pengguna. Dua cara lain adalah melalui suara atau dengan mengirimkan informasi ke printer. Pada tahap perkembangan ini, komponen visual dari sebuah sistem komputer – monitor atau layar – adalah cara tercepat dan termudah untuk melihat hasil proses komputer.

2) Fungsi Monitor

Monitor berfungsi sebagai Output dari memori komputer atau central processing unit berupa biner. Ini harus diubah menjadi bahasa manusia dan ditampilkan kemonitor sehingga bisa dibaca oleh pengguna.

Semua monitor memiliki jenis resolusi yang digunakan untuk menampilkan gambar. Ukuran inci LCD memberitahu apa jenis resolusi yang tersedia. Jumlah dalam inci adalah ukuran layar monitor diagonal, sementara resolusi adalah lebar pixel dengan tinggi pixel. Meskipun laptop memiliki built-in monitor, beberapa laptop tersedia dengan port S-Video, yang memungkinkan kabel S-Video untuk plug ke televisi tertentu. Ketika televisi berubah ke input yang tepat, akan bertindak sebagai cloning.

Inilah fungsi monitor sebagai akhir dari proses dari cpu yang bisa dibaca dan dipahami oleh pengguna. Sehingga memudahkan dalam bekerja dan berinterksi dengan komputer.

PCB

1. Definisi

PCB (Printed Circuit Board) adalah sebuah papan yang penuh dengan komponen-komponen elektronika yang tersusun membentuk rangkaian elektronik atau tempat rangkaian elektronika yang menghubungkan komponen elektronik yang satu dengan lainnya tanpa menggunakan kabel. Disebut dengan Papan Sirkuit karena diproduksi secara massal dengan cara mencetak. PCB dilapisi lapisan logam (tembaga) yang berfungsi sebagai penghubung antar komponen, Lapisan logam ini nantinya akan menjadi kabel yang tersusun rapi, setelah kita melarutkan pada larutan FerryClorit + air.

2. Sejarah Terciptanya PCB

a. Tahun 1936 - Papan sirkuit cetak pertama kali ditemukan oleh Paul Eisler, ilmuwan Austria yang memasukkan penggunaan papan sirkuit ini ke dalam sebuah radio.

b. 1943 - Amerika Serikat menggunakan papan sirkuit dengan jumlah besar dalam radio militer mereka.

c. 1948 - Komersialisasi papan sirkuit cetak di Amerika Serikat.

Setelah tahun 1950, papan sirkuit cetak telah digunakan secara massal di dalam industri elektronik.




Dengan menggunakan papan rangkaian Project Board/Bread Board/Wish Board ini kita dapat dengan mudah memasang, merubah, dan memperbaiki suatu rangkaian yang dianggap belum sempurna atau mengalami salah hubung sehingga kesalahan-kesalahan fatal tidak terjadi. Project board juga bisa kita gunakan bereksperimen, kita dapat memasang komponen elektronika secara tidak permanen. Untuk menghubungkan antar komponen tidak perlu di solder karena pada papan ini sistem hubungnya (interkoneksi) yang dapat menjepit komponen. Komponen atau kawat penghubung dengan mudah dapat dilepas dan di tancapkan kembali. Keistimewaan lainnya dari Project board dapat dipakai berbagai macam komponen elektronika yang berbeda, antara lain :

  1. IC (intregated Circuit)

  2. Transistor

  3. Dioda, dan


  4. Komponen lainnya.



Kabel RJ 45

RJ 45 adalah konektor kabel Ethernet yang biasa digunakan dalam topologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya. Singkatan dari RJ yaitu Register Jack.

Register Jack adalah standard peralatan pada jaringan yang mengatur tentang pemasangan kepala konektor dan urutan kabel, yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan telekomunikasi (Telephone Jack) ataupun peralatan jaringan (Computer Networking).

RJ pertama kali diperkenalkan oleh Bell Sistem pada 1970-an. Adapun standard yang ada diantaranya RJ11, RJ14, RJ21, RJ25, RJ45, RJ48 dll. RJ memiliki banyak type, tetapi yang sering digunakan adalah RJ11 dan RJ45.


Microsoft Visual Studio

Microsoft Visual Studio adalah sebuah lingkungan pengembangan terpadu (IDE) dari Microsoft. Hal ini digunakan untuk mengembangkan konsol dan aplikasi antarmuka pengguna grafis bersama dengan aplikasi Windows Forms, situs web, aplikasi web, dan layanan web di kedua kode asli bersama dengan kode dikelola untuk semua platform yang didukung oleh Microsoft Windows, Windows Mobile, Windows CE,. NET Framework, NET Compact Framework dan Microsoft Silverlight. Visual Studio mencakup kode editor pendukung IntelliSense serta refactoring kode. Debugger terintegrasi bekerja baik sebagai source-level debugger dan debugger mesin-tingkat. Lain built-in tools termasuk desainer bentuk untuk membangun aplikasi GUI, web designer, desainer kelas, dan perancang skema database. Ia menerima plug-in yang meningkatkan fungsionalitas pada hampir setiap tingkat termasuk menambahkan dukungan untuk sumber-kontrol sistem (seperti Subversion dan Visual SourceSafe) dan menambahkan toolsets baru seperti editor dan desainer visual untuk domain-spesifik bahasa atau toolsets untuk aspek-aspek lain dari pengembangan perangkat lunak siklus hidup (seperti klien Team Foundation Server: Tim Explorer). Visual Studio mendukung bahasa pemrograman yang berbeda dengan cara layanan bahasa, yang memungkinkan kode editor dan debugger untuk mendukung (untuk berbagai tingkat) hampir semua bahasa pemrograman, memberikan layanan bahasa spesifik ada. Built-in bahasa termasuk C / C + + (melalui Visual C + +), VB.NET (melalui Visual Basic NET.), C # (melalui Visual C #), dan F # (pada Visual Studio 2010 [6]). Dukungan untuk bahasa lain seperti M, Python, dan Ruby antara lain tersedia melalui layanan bahasa diinstal secara terpisah. Ini juga mendukung XML/XSLT,HTML/ XHTML,JavaScript dan CSS. Individu bahasa-spesifik versi Visual Studio juga ada yang menyediakan layanan bahasa yang lebih terbatas bagi pengguna: Microsoft Visual Basic, Visual J #, Visual C #, dan Visual C+ +.

1. Arsitektur

Visual Studio tidak mendukung bahasa pemrograman, solusi atau alat intrinsik, bukan memungkinkan memasukkan fungsi dikodekan sebagai VSPackage. Ketika diinstal, fungsi ini tersedia sebagai Layanan. IDE menyediakan tiga layanan: SVsSolution, yang menyediakan kemampuan untuk menghitung proyek dan solusi; SVsUIShell, yang menyediakan windowing dan fungsionalitas UI (termasuk tab, toolbar dan alat jendela), dan SVsShell, yang berkaitan dengan pendaftaran VSPackages. Selain itu, IDE juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dan memungkinkan komunikasi antara layanan. Semua editor, desainer, jenis proyek dan alat-alat lain diimplementasikan sebagai VSPackages. Visual Studio menggunakan COM untuk mengakses VSPackages. The Visual Studio SDK juga mencakup Kerangka Paket Managed (MPF), yang merupakan satu set pembungkus dikelola sekitar interface COM-yang memungkinkan Paket yang akan ditulis dalam bahasa compliant CLI. Namun, MPF tidak memberikan semua fungsionalitas terpapar oleh antarmuka COM Visual Studio. Layanan kemudian dapat dikonsumsi untuk penciptaan paket lainnya, yang menambahkan fungsionalitas ke Visual Studio IDE.

Dukungan untuk bahasa pemrograman ditambahkan dengan menggunakan VSPackage spesifik disebut Layanan Bahasa. Sebuah layanan bahasa mendefinisikan berbagai antarmuka yang pelaksanaan VSPackage dapat menerapkan untuk menambahkan dukungan untuk berbagai fungsi. Fungsi yang dapat ditambahkan dengan cara ini meliputi pewarnaan sintaks, penyelesaian pernyataan, pencocokan brace, tooltips parameter informasi, daftar anggota dan spidol kesalahan untuk latar belakang kompilasi. Jika antarmuka diimplementasikan, fungsi tersebut akan tersedia untuk bahasa. Layanan bahasa ini perlu diterapkan pada basis per-bahasa. Implementasi dapat menggunakan kembali kode dari parser atau compiler untuk bahasa. Bahasa layanan dapat diimplementasikan baik dalam kode asli atau kode dikelola. Untuk kode asli, baik antarmuka COM asli atau Kerangka Babel (bagian dari Visual Studio SDK) dapat digunakan untuk kode dikelola, MPF termasuk pembungkus untuk menulis layanan bahasa yang dikelola.

Visual Studio tidak termasuk dukungan kontrol sumber yang dibangun di tapi mendefinisikan dua cara alternatif untuk sistem kontrol sumber untuk mengintegrasikan dengan IDE. Sebuah VSPackage Sumber Control dapat menyediakan antarmuka pengguna sendiri disesuaikan. Sebaliknya, kontrol sumber plugin yang menggunakan MSSCCI (Microsoft Source Code Control Interface) menyediakan satu set fungsi yang digunakan untuk melaksanakan fungsi kontrol sumber berbagai dengan antarmuka pengguna standar Visual Studio. MSSCCI pertama kali digunakan untuk mengintegrasikan Visual SourceSafe 6.0 dengan Visual Studio namun kemudian dibuka melalui SDK Visual Studio. Visual Studio NET 2002. Digunakan MSSCCI 1.1, dan Visual Studio. NET 2003 digunakan MSSCCI 1.2. Visual Studio 2005, 2008 dan 2010 menggunakan MSSCCI Versi 1.3, yang menambahkan dukungan untuk mengubah nama dan menghapus propagasi serta pembukaan asynchronous.

Visual Studio mendukung menjalankan beberapa contoh dari lingkungan (masing-masing dengan mengatur sendiri VSPackages). Contoh menggunakan registry hives yang berbeda (lihat definisi MSDN tentang "sarang registri" dalam arti yang digunakan di sini) untuk menyimpan konfigurasi negara mereka dan dibedakan oleh APPID mereka (ID Aplikasi). Contoh yang diluncurkan oleh exe APPID-spesifik. Yang memilih APPID tersebut, menetapkan sarang root dan meluncurkan IDE. VSPackages terdaftar untuk satu APPID yang terintegrasi dengan VSPackages lain untuk APPID itu. Edisi berbagai produk Visual Studio yang dibuat menggunakan AppIds yang berbeda. The Visual Studio Express edisi produk yang diinstal dengan AppIds mereka sendiri, tetapi produk Suite Standard, Profesional dan Tim berbagi APPID yang sama. Akibatnya, seseorang dapat menginstal edisi ekspres side-by-side dengan edisi lain, seperti edisi lain yang memperbarui instalasi yang sama. Edisi profesional mencakup superset dari VSPackages dalam edisi standar dan suite tim termasuk superset dari VSPackages di kedua edisi lainnya. Sistem ini memanfaatkan APPID oleh Shell Visual Studio di Visual Studio 2008 .

2. Kode Editor

Visual Studio, seperti IDE lain, termasuk editor kode yang mendukung sintaks dan code completion menggunakan IntelliSense untuk tidak hanya variabel, fungsi dan metode tetapi juga bahasa konstruksi seperti loop dan permintaan. IntelliSense didukung untuk bahasa disertakan, seperti serta untuk XML dan untuk Cascading Style Sheets dan JavaScript ketika mengembangkan situs web dan aplikasi web. Autocomplete saran yang muncul dalam kotak daftar modeless, overlay di atas kode editor. Dalam Visual Studio 2008 dan seterusnya, dapat dibuat sementara semi-transparan untuk melihat kode terhalang oleh itu. Editor kode digunakan untuk semua bahasa yang didukung

Editor Visual Studio juga mendukung kode penanda pengaturan dalam kode untuk navigasi cepat. Alat bantu navigasi lainnya termasuk runtuh blok kode dan pencarian inkremental, di samping pencarian teks normal dan pencarian regex. Editor kode juga mencakup clipboard multi-item dan daftar tugas. Editor kode mendukung potongan kode, yang disimpan template untuk kode repetitif dan dapat dimasukkan ke dalam kode dan disesuaikan untuk proyek sedang dikerjakan. Sebuah alat manajemen untuk potongan kode dibangun juga. Alat ini muncul sebagai jendela mengambang yang dapat diatur untuk secara otomatis menyembunyikan saat tidak digunakan atau merapat ke sisi layar. Editor Visual Studio juga mendukung kode refactoring kode termasuk mengubah nama penataan kembali parameter, variabel dan metode, ekstraksi antarmuka dan enkapsulasi anggota kelas dalam properti, antara lain.

Visual Studio fitur kompilasi latar belakang (juga disebut kompilasi tambahan). Sebagai kode sedang ditulis, Visual Studio mengkompilasi di latar belakang untuk memberikan umpan balik tentang kesalahan sintaks dan kompilasi, yang ditandai dengan merah bergelombang menggarisbawahi . Peringatan ditandai dengan garis bawah hijau. Latar Belakang kompilasi tidak menghasilkan kode dieksekusi, karena membutuhkan compiler yang berbeda dari yang digunakan untuk menghasilkan kode dieksekusi kompilasi Latar Belakang awalnya diperkenalkan dengan Microsoft Visual Basic, tetapi sekarang telah diperluas. Untuk semua bahasa disertakan.

3. Debugger

Visual Studio mencakup debugger yang bekerja baik sebagai source-level debugger dan sebagai debugger mesin-tingkat. Ia bekerja dengan baik kode dikelola serta kode asli dan dapat digunakan untuk debugging aplikasi yang ditulis dalam bahasa yang didukung oleh Visual Studio. Selain itu, juga dapat melampirkan ke proses yang berjalan dan memantau dan debug proses-proses. Jika kode sumber untuk proses menjalankan tersedia, ini akan menampilkan kode seperti yang sedang dijalankan. Jika kode sumber tidak tersedia, dapat menunjukkan pembongkaran tersebut. Debugger Visual Studio juga dapat membuat dump memori serta beban mereka nanti untuk debugging. Multi-threaded program juga didukung. Debugger dapat dikonfigurasi akan diluncurkan saat aplikasi berjalan di luar lingkungan crash Visual Studio. Debugger ini memungkinkan pengaturan Breakpoints (yang memungkinkan eksekusi harus dihentikan sementara pada posisi tertentu) dan jam tangan (yang memantau nilai-nilai variabel sebagai kemajuan eksekusi). Breakpoints dapat bersyarat, berarti mereka mendapatkan dipicu ketika kondisi terpenuhi . Kode dapat melangkah lebih, yaitu, jalankan satu baris (kode sumber) pada suatu waktu. Ini dapat masuk ke fungsi untuk debug di dalamnya, atau langkah di atas, yaitu, pelaksanaan fungsi tubuh tidak . tersedia untuk pemeriksaan manual debugger mendukung Edit dan Lanjutkan, yaitu, memungkinkan kode untuk diedit karena sedang debugged (32 bit saja; tidak didukung dalam 64 bit). [28] Ketika debugging, jika pointer mouse melayang di atas variabel apapun, nilai saat ini ditampilkan dalam tooltip ("Data tooltips"), di mana ia juga dapat dimodifikasi jika diinginkan. Selama coding, debugger Visual Studio memungkinkan fungsi-fungsi tertentu dipanggil secara manual dari jendela alat Segera. Parameter ke metode yang diberikan di jendela Immediate.

4. Perancang

Visual Studio mencakup sejumlah desainer visual untuk membantu dalam pengembangan aplikasi. Alat-alat ini meliputi:

a. Windows Forms Designer

Windows Forms desainer digunakan untuk membangun aplikasi GUI menggunakan Windows Forms. Layout dapat dikontrol oleh perumahan kontrol dalam wadah lain atau mengunci mereka ke sisi formulir. Kontrol yang menampilkan data (seperti textbox, tampilan kotak daftar, grid, dll) dapat terikat ke sumber data seperti database atau query. Kontrol data-bound dapat dibuat dengan menyeret item dari jendela Sumber Data ke permukaan desain. UI dihubungkan dengan kode menggunakan model pemrograman event-driven. Perancang menghasilkan baik C # atau VB.NET kode untuk aplikasi.

b. WPF Designer

Perancang WPF, CODEC Cider, diperkenalkan dengan Visual Studio 2008. Seperti desainer Windows Forms mendukung metafora drag dan drop. Hal ini digunakan untuk antarmuka pengguna penulis menargetkan Windows Presentation Foundation. Mendukung semua fungsi WPF termasuk data mengikat dan manajemen layout otomatis. Ini menghasilkan kode XAML untuk UI. File XAML yang dihasilkan kompatibel dengan Microsoft Expression Desain, produk desainer berorientasi. Kode XAML dihubungkan dengan kode menggunakan model kode-belakang.

c. Web desainer / pengembangan

Visual Studio juga mencakup editor situs web dan desainer yang memungkinkan halaman web yang akan ditulis dengan menyeret dan menjatuhkan widget. Hal ini digunakan untuk mengembangkan aplikasi ASP.NET dan mendukung HTML, CSS, dan JavaScript. Menggunakan model kode-belakang untuk menghubungkan dengan kode ASP.NET. Dari Visual Studio 2008 dan seterusnya, tata letak mesin yang digunakan oleh perancang web dibagi dengan Microsoft Expression Web. Ada juga dukungan ASP.NET MVC untuk teknologi MVC sebagai download terpisah dan ASP.NET Dynamic Data proyek yang tersedia dari Microsoft.

d. Kelas Desainer

Designer Kelas digunakan untuk penulis dan mengedit kelas (termasuk anggota dan akses mereka) menggunakan pemodelan UML. The Designer Kelas dapat menghasilkan C # dan VB.NET kode garis untuk kelas dan metode. Hal ini juga dapat menghasilkan diagram kelas dari kelas yang ditulis tangan.

e. Data Desainer

Perancang data dapat digunakan untuk grafis mengedit skema database, termasuk tabel diketik, primer dan kunci asing dan kendala. Hal ini juga dapat digunakan untuk merancang pertanyaan dari tampilan grafis.

f. Pemetaan Desainer

Dari Visual Studio 2008 dan seterusnya, desainer pemetaan digunakan oleh LINQ untuk SQL untuk merancang pemetaan antara skema database dan kelas yang mengenkapsulasi data. Solusi baru dari pendekatan ORM, ADO.NET Entity Framework, menggantikan dan meningkatkan teknologi lama.

Microsoft Visual Basic .NET

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft.

Terdapat tiga buah versi Visual Basic yang dirilis hingga bulan Agustus 2007, yakni:

a. Visual Basic .NET 2002

Versi pertama dari Visual Basic .NET adalah Visual Basic .NET 2002 yang dirilis pertama kali pada bulan Februari 2002. Visual Basic .NET 2002 merupakan sebuah bahasa pemrograman visual yang berbasis bahasa BASIC (sama seperti halnya Visual Basic 6.0, tetapi lebih disempurnakan dan lebih berorientasi objek), dan didesain untuk berjalan di atas Microsoft .NET Framework versi 1.0.

Versi 7.0 ini dirilis bersamaan dengan Visual C# dan ASP.NET. Bahasa C#, yang dianggap sebagai jawaban terhadap Java, mendapatkan perhatian yang lebih banyak dibandingkan dengan VB.NET yang kurang begitu banyak diulas. Hasilnya, sedikit orang di luar komunitas Visual Basic yang memperhatikan VB.NET. Versi pertama ini kurang mendapat sambutan yang bagus dari para programmer, dan pada saat itu, program berbasis Visual Basic 6.0 sedang marak-maraknya dibuat. Para programmer yang mencoba Visual Basic .NET untuk pertama kali akan merasakan bahwa Visual Basic .NET sangatlah berbeda dibandingkan dengan Visual Basic sebelumnya. Contoh yang paling mudah adalah runtime engine yang lebih besar 10 kali lipat dibandingkan Visual Basic 6.0, dan juga meningkatkan beban di memori.

b. Visual Basic .NET 2003

Selanjutnya, pada bulan Maret 2003, Microsoft pun merilis lagi versi yang lebih baru dari Visual Basic .NET, Visual Basic .NET 2003. Versi ini berisi beberapa perbaikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dan aplikasi yang dibuatnya dapat berjalan di atas .NET Framework versi 1.1. Fitur yang ditambahkan adalah dukungan terhadap .NET Compact Framework dan mesin wizard upgrade VB6 ke VB.NET yang telah ditingkatkan. Peningkatan yang lainnya adalah peningkatan pada performa dan keandalan dari Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic itu sendiri, dan juga runtime engine. Visual Basic .NET 2003 tersedia dalam beberapa jenis cita rasa: Professional, Enterprise Architect dan Academic Edition. Khusus untuk Visual Basic .NET 2003 Academic Edition, versi tersebut didistribusikan secara gratis untuk beberapa sekolah di dalam setiap negara; versi Professional dan Enterprise Architect merupakan produk komersial.

c. Visual Basic .NET 2005

Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan Microsoft .NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun program di atasnya. Hingga pada tahun 2005, mereka pun merilis versi terbaru dari Visual Basic .NET, yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2005 (dengan membuang kata ".NET"), bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan lainnya. Untuk rilis 2005 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya adalah:

  1. Edit and Continue, Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic, akan tetapi dihapus di dalam Visual Basic .NET. Dengan keberadaan fitur ini, para programmer dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut.

  2. Evaluasi ekspresi pada saat waktu desa

  3. Munculnya Pseudo-Namespace "My", yang menyediakan:

    -Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan.

    -Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms).Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual Basic ke Visual Basic .NET
  4. Penggunaan kata kunci (keyword) Using, yang menyederhanakan penggunaan objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber daya yang sudah tidak terpakai.

  5. Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio .NET.

  6. Pengikatan sumber data (Data Source binding), yang mampu mempermudah pengembangan aplikasi basis data berbasis klien/server.


Bahasa Visual Basic 2005 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni:


  1. Bawaan .NET Framework 2.0:

    -Generics

    -Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu menambahkan definisinya di lain waktu; sangat berguna khususnya ketika mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara otomatis.


    -Nullable Type
  2. Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.

  3. Operator overloading


  4. Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned integer) yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya.


d. Visual Basic 9.0

Versi ini merupakan versi terbaru yang dirilis oleh Microsoft pada tanggal 19 November 2007, bersamaan dengan dirilisnya Microsoft Visual C# 2008, Microsoft Visual C++ 2008, dan Microsoft .NET Framework 3.5. Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di antaranya adalah:

  1. Operator If sekarang merupakan operator ternary (membutuhkan tiga operand), dengan sintaksis If (boolean, nilai, nilai). Ini dimaksudkan untuk mengganti fungsi IIF.

  2. Dukungan anonymous types

  3. Dukungan terhadap Language Integrated Query (LINQ)


  4. Dukungan terhadap ekspresi Lambda


  5. Dukungan terhadap literal XML


  6. Dukungan terhadap inferensi tipe data.


  7. dukungan terhadap 'LINQ'


e. Hubungan Dengan Visual Basic Klasik

Apakah Visual Basic .NET dianggap sebagai sebuah versi Visual Basic atau benar-benar bahasa yang berbeda merupakan sebuah topik perdebatan yang hangat. Hal ini dikarenakan sintaksis bahasa Visual Basic .NET tidak mengalami perubahan yang sangat drastis, dan hanya menambahkan beberapa dukungan fitur baru seperti penanganan eksepsi secara terstruktur dan ekspresi yang bisa di-short-circuit-kan. Dua perubahan tipe data pun terjadi saat berpindah ke Visual Basic .NET. Dibandingkan dengan Visual Basic 6.0, tipe data Integer yang dimiliki oleh Visual Basic .NET memiliki panjang dua kali lebih panjang, dari 16 bit menjadi 32 bit. Selain itu, tipe data Long juga sama-sama berubah menjadi dua kali lipat lebih panjang, dari 32 bit menjadi 64 bit. Bilangan bulat 16-bit dalam Visual Basic .NET dinamakan dengan Short. Lagi pula, desainer GUI Windows Forms yang terdapat di dalam Visual Studio .NET atau Visual Basic .NET memiliki gaya yang sangat mirip dengan editor form Visual Basic klasik.Jika sintaksis tidak banyak yang berubah, lain halnya dengan semantik, yang berubah secara signifikan. Visual Basic .NET merupakan sebuah bahasa pemrograman yang mendukung fitur "Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek" secara penuh, karena memang didukung oleh arsitektur Microsoft .NET Framework, yang mengandung kombinasi dari Common Language Runtime dan Base Class Library. Visual Basic klasik, hanya merupakan sebuah bahasa pemrogaman berbasis objek, yang berjalan di atas arsitektur Component Object Model (COM).

Perubahan ini telah mengubah banyak asumsi tentang hal yang benar yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan performa dan kemudahan untuk dipelihara. Beberapa fungsi dan pustaka perangkat lunak, yang ada di dalam Visual Basic klasik, kini tidak terdapat di dalam Visual Basic .NET; mungkin masih banyak yang masih terdapat di dalam Visual Basic .NET, tapi tidak seefisien apa yang ditawarkan oleh .NET Framework. Bahkan jika program Visual Basic klasik bisa dikompilasi dengan benar, sebagian besar program Visual Basic klasik harus melalui beberapa proses refactoring untuk mengadopsi fitur bahasa baru secara keseluruhan. Dokumentasi untuk ini pun tersedia di situs Microsoft.

Komponen Elektronika

1. Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu LED dapat dilihat pada gambar 2.10 sebagai berikut:

a. Fungsi Lampu LED

LED (light emitting diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. LED sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

2. Resistor

Resistor atau tahanan adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang dipergunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan biasanya komponen ini terbuat dari bahan karbon. Berdasarkan hokum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol W(Omega). Untuk menghitung hambatan pada resistor dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

V = tegangan listrik (volt)

I = arus yang mengalir (ampere)

R = tahanan (ohm)

Untuk mengetahui nilai resistor berdasarkan warnanya dapat dilihat pada table 2.2 sebagai berikut:

Penjelasan dari kode warna resistor pada tabel 2.2 sebagai berikut:

a. Kode I, menyatakan angka ke satu

b. Kode II, menyatakan angka ke dua

c. Kode III, menyatakan faktor pengali

d. Kode IV, menyatakan nilai toleransi atau batas antara nilai tahanan terbesar dengan nilai tahanan yang terkecil.

Misalkan diketahui warna tahanan terdiri dari merah-hijau-orange-emas, berarti nilai resistansinya = 25.000 ohm ± 5% = 25 K ohm ± 5%.

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 + (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.

Nilai maksimal dari resistansinya = 25.000 - (25.000 X 5%) = 26.250 ohm.



Menurut macamnya resistor terbagi atas dua macam yaitu:

a. Resistor Tetap ( Fixed Resistor)

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap tidak dapat diubah-ubah. Apabila nilai tahanannya semakin besar, maka arus semakin kecil. Sebaliknya bila nilai tahanannya kecil, maka arus yang mengalir semakin besar. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt. Artinya resistor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat pada gambar 2.11.

b. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah. Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer. Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter. Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer).

c. LDR (Light Dependent Resistance)

LDR adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya. NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.12 sebagai berikut:

3. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain.

Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas. Untuk melihat kontruksi dari kapasitor, dapat dilihat pada gambar 2.16 sebagai berikut:

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = CV

Dimana :

Q = muatan elektron dalam C (coulomb)

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang di sederhanakan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:


a. Prinsip Pembentukan Kapasitor

  1. Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).

  2. Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.

  3. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.


Gambar 2.14 diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor dapat ditulis menggunakan rumus sebagai berikut: C = Q / V Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1 coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1 mikrofarad sampai beberapa milifarad.


b. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya.

Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel. Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator. Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar. Berdasarkan dielektrikum kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. kapasitor keramik

  2. kapasitor film kapasitor elektrolit

  3. kapasitor tantalum


  4. kapasitor kertas


Berdasarkan polaritas kutup pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu :

a) Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.

b) Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film dan poly propylene film.


4. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.


a. cara kerja transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.


b. Jenis-jenis transistor

  1. Transistor BJT, BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau . β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

  2. Transistor FET, FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah diode dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.


Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori.

a) Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

b) Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain

c) Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.

d) Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

e) Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

f) Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain

g) Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain



5. IC Regulator

Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 78XX. Regulator tegangan tipe 78XX adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 78XX memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 78XX dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban.

berikut adalah table karateristik regulator positif 78xx ;


Angka xx pada bagian terakhir penulisan tipe regulator 78xx merupakan besarnya tegangan output dari regulator tersebut. Kemudian huruh L, M merupakan besarnya arus maksimum yang dapat dialirkan pada terminal output regulator tegangan positif tersebut. Untuk penulisan tanpa huruf L ataupun M (78(L/M)xx) pada regulator tegangan positif 78xx maka arus maksimal yang dapat dialirkan pada terminal outputnya adalah 1 ampere. Karakteristik dan tipe-tipe kemampuan arus maksimal output dari regulator tegangan positif 78xx dapat dilihat pada tabel diatas. Kode huruf pada bagian depan penulisan tipe regulator 78xx merupakan kode produsen (AN78xx, LM78xx, MC78xx) regulator tegangan positif 78xx. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar 2.21 sebagai berikut.


a. Penggunaan IC regulator dalam rangkaian

IC 7805 merupakan IC peregulasi, dimana IC 7805 bekerja pada sumber arus searah yang menghasilkan keluaran 5 volt sedangkan pada rangkaian IC ini digunakan untuk memaksa keluaran yang kita berikan diatas 5 volt menjadi 5 volt dengan hasil positif, sesuai dengan data IC 7805 bekerja efektif antara range 7V-20V. IC 7805 terdapat beberapa macam mulai dari komponen SMD (surface mount device) sampai aplikasi umum dengan keluaran arus sampai dengan 1A.


Literrature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:


  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.


  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.


  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.


2. Literrature Riview

  1. Perencanaan dan Pembuatan Sistem Otomatis Pembayaran Parkir di Tempat Pembelanjaan Menggunakan Smartcard oleh Rio Andriyono tahun 2010/2011.

  2. Rancang Bangun Sistem Monitoring Parkir Mobil Area Tertutup Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroller AT89S51dan Barcode Sebagai Sistem Pengaman oleh Septian Wicaksono tahun 2010/2011.

  3. Perencanaan dan Pembuatan Alat Pengontrol dan Monitoring Tempat Pada Suatu Lahan Parkir oleh Hendri Widjaja tahun 2013.


  4. Perencanaan dan Pembuatan Sistem Pengontrolan Gedung Menggunakan Visual Basic.Net Yang Berbasis Mikrokontroller Arduino Pada CV. Agus Motor, yang dilakukan oleh Rizky Riendia Putri Tahun 2013/2014.


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Sekolah

SMA Nurul Hidayah Cikupa Kabupaten Tangerang merupakan kelas lanjutan tingkat atas yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hidayah untuk mengantisipasi banyaknya siswa SMP atau sederajat yang terpaksa tidak melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi (SLTA). Dan pada tahun pelajaran 2007-2008 SMA Nurul Hidayah Cikupa mulai menerima siswa baru. Hal ini dimungkinkan karena sebelumnya YPI Nurul Hidayah telah mempunyai satu tingkat pendidikan (SMP) yaitu SMP Nurul Hidayah yang berdiri tahun 1992.

Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum SMA Nurul Hidayah Cikupa tahun ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut tidak diajarkan sebagai mata pelajaran tertentu tetapi diintegrasikan pada setiap pembelajaran maupun kegiatan pengembangan diri. Strategi penyampaiannya tidak bersifat informatif tetapi lebih bersifat keteladanan. Pendidik sangat menentukan keberhasilan pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa di SMA Nurul Hidayah Cikupa.

Profil Sekolah Tahun Ajaran 2014/2015

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Nurul Hidayah Cikupa

b. Nomor NSS /NDS : 302 30 04 03 006

c. NPSN : 20613820

d. Jenjang Akreditasi : B

e. Alamat Sekolah : Jl.Raya Cikupa Pasarkemis Ds.Pasirgadung

f. Kecamatan : Cikupa

g. Kabupaten : Tangerang

h. Provinsi : Banten

i. Telepon : 021-596 9574



2. Kepala Sekolah

a. Nama Lengkap : AYI RUSWANDI, S. Pd. MM

b. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 28 Nopember 1969

c. Pendidikan : S1 Jurusan Bahasa Inggris/ S2 Jurusan Magister Manajemen


Potensi Dan karakteristik SMA Nurul Hidayah Cikupa

1. Peserta Didik

Peserta didik yang ada di SMA Nurul Hidayah Cikupa umumnya berasal dari wilayah kecamatan Cikupa kabupaten tangerang. letak SMA Nurul Hidayah Cikupa yang tak terlalu jauh dan mudah diakses hanya dengan berjalan kaki membuat SMA Nurul Hidayah Cikupa menjadi pilihan utama bagi peserta didik yang tinggal didaerah sekitar lingkungan sekolah.



2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidik di SMA Nurul Hidayah Cikupa berjumlah 18 pendidik dengan rata-rata usia produktif, kualifikasi Sarjana (S1) sudah mencapai 88 %. Pendidik yang sudah tersertifikasi 11 % dan 95% bertempat tinggal sekitar Cikupa, sehingga transportasi sangat lancar.





3. Sarana dan Prasarana

Luas Tanah SMA Nurul Hidayah Cikupa mencapai 692 m2, yang didalamnya terdapat bangunan ruang belajar 6 Ruang, Perpustakaan 1 ruang, Mushola yang dapat menampung 25 jamaah, kamar mandi/WC peserta didik 4 ruang.


Harapan Kedepan

Dapat memberikan warna kehidupan yang cerah bagi masyarakat terutama dalam menjalankan kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara. Karena siswa SMA Nurul Hidayah dibekali dengan ilmu pengetahuan yang canggih serta agama yang mendalam.

Kondisi masyarakat kita sekarang ini, terutama sekitar kita masih sangat memprihatinkan. Agamanya baru terbatas penganut saja, belum menjadi pengamal Agama. Namun lingkungan sekitar sekolah kita adalah lingkungan yang relatif aman dan cukup strategis untuk pengembangan diri.

Ekonomi dan tingkat kesejahteraan masih dibawah rata-rata karena kurang ilmu pengetahuan. Orang tua menyekolahkan anaknya masih belum terarah dan memilih biaya murah sehingga anak ketika lepas sekolah belum bisa menentukan arah kehidupan, apalagi untuk mandiri.

Demikian pengantar ini dibuat sebagai awal perkenalan dengan SMA Nurul Hidayah. Semoga para siswa SMA Nurul Hidayah pada angkatan pertama dan selanjutnya akan menjadi para pelajar yang unggul dan menjadi contoh bagi pelajar-pelajar di sekolah lain, menjadi panutan bagi masyarakat, dan menjadi kebanggaan orang tua masing-masing. Amien!

Dan dengan seiring berkembangnya teknologi baik itu dalam bidang komputer dan jaringan, kita perlu adanya perpaduan antara sistem perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang dapat di kembangkan.


Struktur Organisasi

Pengorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang susunan dan tata kerja sekolah.

Dalam struktur organisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa dan pegawai tata usaha serta pihak lain di luar sekolah. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh kepala sekolah untuk mencapai suatu tujuan.

Agar kegiatan di SMA Nurul Hidayah Kab.Tangerang berjalan sesuai dengan program yang telah dibentuk, maka struktur organisasi kepengurusan sekolah sebagai berikut:



Tujuan Perancangan

Penelitian ini akan dilakukan pada sebuah Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hidayah, dimana yayasan tersebut memiliki peran utama dalam melaksanakan peraturan-peraturan dalam tata tertib berpendidikan maupun nonpendidikan ,yang dimaksud nonpendidikan yaitu aktifitas diluar sistem mengajar yang masih dilakukan dalam lingkungan Yayasan. Sistem monitoring lahan parkir bisa sangat berguna karena banyak nya aktifitas kendaraan yang parkir dilahan parkir yayasan tersebut

1. Tata laksana sistem yang berjalan

Pada Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hidayah memiliki satu seorang penjaga yang dipercaya untuk mengontrol lahan parkir yayasan tersebut supaya tetap aman dan tertib sesuai dengan aturan yang dijalankan, dan pada kondisi tertentu tidak semua lingkungan ataupun ruangan dikontrol secara penuh (full control), artinya tidak cukup satu penjaga saja agar lingkungan tersebut dapat kontrol setiap saat.


Langkah-langkah Perancangan

Untuk menganalisa sistem yang akan diusulkan, pada penelitian ini digunakan beberapa program, untuk menggambarkan sistem dalam bentuk flowchart. Usulan sistem akan dibuat berdasarkan latar belakang masalah pada bab I, yaitu sistem monitoring lahan parkir menggunakan sensor cahaya berbasis ardunio.

Diagram Blok

Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.2 bawah ini:


Pada gambar 3.2 merupakan alur dari diagram blok, yang dimana terdapat konfigurasi seluruh rangkaian yang digunakan. Prinsip dari kerja sistem yang di rancang adalah no.4 yaitu Personal computer (PC) atau laptop menjadi media ssebagai outputan dari lahan parkir yang tertanam sensor no.1 LDR untuk memberikan inputan pada no.3 mikrokontroller arduino uno, tapi sebelum sampai ke mikrokontroller arduino harus melewati no.2 dahulu yaitu rangkaian elektronika. dan ketika arduino menerima inputan dari lahan parkir yang tertanam sensor LDR maka hasil inputan tersebut berupa gambar dan aplikasi untuk menampilkan hasil dari inputan tersebut menggunakan visual studio.


Perancangan Modul-modul yang Digunakan

Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang akan digunakan meliputi Sensor LDR(Light Dependent Resistor), Monitor (laptop), ,Arduino uno, rangkaian elektronika dan aplikasi Microsoft Visual Studio 2008, serta rangkaian sistem akses Monitoring lahan parkir dengan menggunakan mikrokontroller Arduino uno dan komponen elektronika lainnya. Perancangan perangkat kerasnya menggunakan Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program ke dalam mikrokontroller dan perancangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan program Ide Arduino 1.0.5.

Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram Blok pada gambar 3.2. Alat yang dirancang akan membentuk suatu sistem “PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO PADA SMA NURUL HIDAYAH”.

Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:


1. Rangkaian Sistem Minimum Arduino uno (ATmega328)

Agar mikrokontroller Arduino uno (ATmega328) dapat digunakan sebagai sistem kontrol perlu dibuat sistem minimumnya. Gambar 3.2 adalah gambar sistem minimum dari mikrokontroller Arduino uno (ATmega328).

Rangkaian sistem minimum Arduino uno (ATmega328) pada gambar 3.3 sudah dapat bekerja secara baik dengan memberikan tegangan sebesar 12 volt lalu tegangan tersebut di turunkan lagi menjadi 5 volt dengan menggunakan IC regulator LM7805.



2. Rangkaian Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching akan melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

Pada rangkaian catu daya ini menggunakan tiga buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah rangkaian kontrol L293, rangkaian motor DC, rangkaian Lcd Display dan rangkaian Bluetooth, sedangkan arus untuk tegangan relay sebesar 12 volt DC yang tidak perlu diturunkan lagi karena arus yang dimasuk sudah cukup.


3. Rangkaian Sensor LDR(Light Dependent Resistor)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.



4. Rangkaian Relay

Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol mesin industri sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

Pada dasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika diberikan perintah dengan huruf “E” pada handphone lalu dikirim ke mikrokontroller melalui media Bluetooth, dan setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebut akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian control mesin industry akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian control mesin industry dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan, dan ketika akan mematikan arus pada rangkaian control mesin industry tinggal menekan huruf “F”, yang artinya mikrokontroller akan memberikan sinyal tidak aktif terhadap rangakaian relay, sehingga rangkaian control mesin industry tidak mendapatkan arus lagi, karena rangkaian relay berada pada kondisi “LOW”. Gambar rangkaian relay dapat dilihat pada gambar berikut:



5. Rangkaian Sistem Keseluruhan

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.7. sebagai berikut:


cara kerja alat

Pada bagian ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem mikrokontroller dengan interface visual studio yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan

  1. Sensor Cahaya sebagai Media Input

    Pada sistem ini sensor cahaya LDR diprogram untuk memberikan inputan kepada mikrokontroller sehingga dapat mendeteksi intensitas cahaya yang nantinya akan diproses oleh mikrokontroller dan akan menampilkan gambar pada layar PC atau Laptop yang semula berwarna merah karena intensitas cahaya yang masuk banyak dan akan berwarna hijau ketika intensitas cahaya yang masuk sedikit. dan dapat dijadikan indikator bahwa tanda merah yaitu sebagai lahan parkir yang belum terisi dan warna hijau yang berarti sudah terisi.

  2. Visual Studio sebagai infetrface

    Sistem ini memiliki interface yang digunakan untuk menampilkan gambar maupun untuk mengontrol sistem mikrokontroller. Interface visual studio yang dirancang untuk mengontrol dan melihat apakah sensor cahaya yang ditanam dilahan parkir mendapatkan intensitas cahaya yang banyak karena tidak adanya kendaraan yang parkir diatasnya, dan sedikitnya intensitas cahaya yang didapat karena adanya kendaraan yang parkir di atasnya. Dan sinyal tersebut langsung dapat dibaca pada project yang telah dibuat di visual studio

pembuatan alat

prangkat keras (hardware

  1. Personal Computer (PC).
    Merupakan alat yang sangat penting karena penulisan listing program dan merancang interface menggunakan komputer.
  2. Solder timah.
    Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan koneksi antara satu komponen dan komponen lainnya.
  3. Solder karet.
    Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menhubungankan antara bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekat lain dalam membangun prototype.
  4. Arduino Uno sebagai modul mikrokontroller ATmega328.
    Merupakan module arduino yang menggunakan mikrokontroller ATmega328 yang dapat diprogram berulang kali, penggunaan modul mikrokontroller ATmega328 sudah sangat cukup karena pin yang di kontrol yang digunakan sudah sesuai dari kebutuhan sistem.
  5. Sensor Cahaya LDR.
    Merupakan sensor yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dengan harga yang terjangkau.
  6. Relay SPDT.
    Merupakan komponen yang digunakan sebagai saklar otomatis dan mudah didapatkan dipasaran
  7. IC regulator (LM7805, LM7806)
    Merupakan alat yang dapat merubah tegangan mesuk menjadi tegangan keluar yang stabil contoh : LM7805 menghasilkan tegangan keluar sebesar +5 Volt.
  8. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
    Merupakan alat yang dapat menyimpan energy di dalam medan listrik dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.
  9. Resistor 220 ohm.
    Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan serkuit elektronika.
  10. Lampu led.
    Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut.
  11. Dioda
    Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang digunakan sebagai penyearah arus tegangan.
  12. Transistor 2N2222
    Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal.
  13. Heatshink (alumunium pendingin).
    Merupakan alat pendingin IC yang dapat membantu menyetabilkan suhu pada IC Regulator.
  14. Jack baterai.
    Merupakan komponen yang digunakan sebagai media untuk menghubungkan antara power supply dan rangkaian elektronika
  15. Switch On/Off.
    Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.
  16. Timah solder.
    Merupan alat yang dapat di cairkan ketika di panaskan.
  17. Kabel konektor.
    Merupakan alat yang digunakan sebagai jalur penghubung baik anatra sesame piranti internal maupun piranti eksternal.
  18. Pin header.
    Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.
  19. Trimpot 10 kOhm
    Merupakan jenis resistor yang memiliki nilai tidak tetap yang dapat di atur sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.
  20. Printed circuit board.
    Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang di inginkan

Perangkat Lunak (Software)

Software Arduino 1.5.6-r2

Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang di sediakan oleh developer arduino.

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino 1.5.6-r2 digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.5.6-r2 dapat dilihat seperti pada gambar 3.8. sebagai berikut :

Dalam pemrograman mikrokontroller ATmega328 yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.9. sebagai berikut :

Setelah form utama program Arduino 1.0.5 ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat

Pada pemrograman mikrokontroller perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi serial, pada gambar 3.11. koneksi port di setting berada pada port 4.

Seting koneksi port pada Arduino 1.5.6-r2 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino uno yang dimana arduino uno ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.

Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde. Dalam penelitian ini nama file yang akan disimpan dengan nama kasim.pde.

Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive yang diinginkan.

Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap penulisan listing dan dapat di lihat pada gambar 3.16 sampai gambar 3.18 sebagai berikut:

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis ada kesalahan atau tidak, proses kompilasi dapat dilihat pada gambar 3.17 sebagai berikut.

Pada gambar 3.18. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller Arduino uno(ATmega328).

Pengisian program ke dalam Mikrokontroller ATmega328

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller Arduino uno(ATmega328) yaitu listing program yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.5.6-r2 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

Arduino Uno sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller ATmega328, maka program yang ditulis pada Arduino 1.5.6-r2 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.18. sebagai berikut:

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Komunikasi Serial, arti dari komunikasi serial adalah memanfaatkan kabel USB yang dihubungkan dari board Arduino Uno ke komputer.

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.5.6-r2 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.5.6-r2, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program akan terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.21 sebagai berikut:

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller Arduino uno(ATmega328) yang berjudul “PROTOTYPE MONITORING LAHAN PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA BERBASIS ARDUINO PADA SMA NURUL HIDAYAH” sudah siap digunakan.

Pada gambar dibawah ini menunjukan listing program keseluruhan yang di tulis pada IDE Arduino 1.5.6-r2.

Perancangan Program Interface Visual Studio

Software Visual Studio merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan sebagai software untuk merancang sebuah interface dalam sistem ini. Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan Visual Studio dapat dilihat pada gambar 3.22 sebagai berikut.

Pilih Aplikasi Microsoft Visual Studio untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan, disini penulis menggunakan Visual Studio versi 2008.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Microsoft Visual Studio 2008 ini dapat dilihat seperti pada gambar 3.24. sebagai berikut :

Keterangan pada tampilan awal form diatas yaitu sebagai berikut :

  1. Toolbox adalah tempat penyimpanan kontrol yang akan kita gunakan pada program yang dipasangkan pada form. VB6 menyediakan 21 kontrol.
  2. Form adalah bahan untuk pembuatan window. Kita meletakkan kontrol pada form. Kontrol ini misalnya tombol, check box, radio button, memo label, panel dan sebagainya. Pada form tersedia tombol minimize/restore dan close, ketiganya terletak di pojok kanan atas. Ukuran form bisa diubah dengan drag dan drop tiga titik di sebelah kanan, bawah dan pojok kanan bawah. Jika drag ke arah ke luar akan memperbesar dan sebaliknya akan memperkecil.
  3. Window Code adalah window tempat kita menuliskan progam. Pada window ini terdapat fasilitas yang cukup lengkap. Jika kita melakukan klik ganda pada sebuah object yang berupa kontrol atau form maka window code ini akan langsung aktif dan membawa kursor kita ke tempat penulisan program yang terkait dengan obyek tersebut. Tempat penulisan berada diantara kata Private Sub dan End Sub. Untuk mengaktifkan Window Code ada beberapa cara :

    1. Klik tombol View Code pada Window Project
    2. Dari menu View klik perintah Code

Pada Window Code ini terdapat dua buah fasilitas utama yaitu pemilih object dan prosedur. Hasil pemilihan akan membawa kursor ke lokasi penulisan kode program sesuai pemilihan kita.

Desain Tampilan Menu Utama Monitoring Lahan Parkir Dengan ProgramAplikasi Microsoft Visual Studio 2008

Setelah tampilan menu utama selesai kita buat, maka langkah selanjutnya adalah mendesain tampilan untuk monitoring lahan Parkir, dimana untuk tampilan menu utamanya sendiri menggunakan perintah atau common control yang meliputi Button, Label, ListBox dan RectangleShape seperti yang di jelaskan pada gambar 3.25

Pada perancangan desain awal posisi ListBok terdapat di posisi paling atas sebelah kanan di bawah ListBok untuk keluar program, dimana fungsi ListBok ini di gunakan untuk mengkoneksikan Visual Studio dengan Arduino, dimana perintah yang di gunakan adalah COM56 sesuai dengan perintah atau fungsi yang sudah tertera pada arduinonya sendiri yaitu COM56, lanjut sebelah kiri dari ListBok adalah RectangleShape berfungsi sebagai monitoring lahan parkir dimana RectangleShape yang di gunakan berjumlah 6 yang masing-masing saling bertumpuk dengan tujuan bila lahan parkir yang terisi kendaraan akan menyala warna merah, sedangkan dalam kondisi kosong akan berwarna hijau.

Gambar 3.27 adalah tampilan utama setelah program di running, hal pertama adalah mengkoneksikan LisBok paling atas, penulis di sini menggunakan COM56 untuk mengkoneksikan ke arduino setelah di klik COM56 lalu kita klik koneksi serial port dimana akan muncul status “sudah terkoneksi” tetapi apabila belum terkoneksi akan muncul “belum terkoneksi” apabila sudah terkoneksi tinggal kita menggunakan aplikasi monitoring lahan parkir ini, jika lahan parkir semua terisi maka semua Rectangleshape pun akan berwarna merah seperti pada gambar di atas.

Dan jika semua lahan parkir tidak terisi kendaraan sama sekali maka RectangleShape yang tadinya berwarna merah akan berwarna hijau, seperti gambar 3.28 dibwah ini

Penulis di sini hanya menggunakan 6 sensor LDR yang ditanam disetiap 1 blok kendaraan untuk parkir sebagai replikanya, tetapi kita bisa membuat beberapa blok atau puluhan sensor LDR yang tertanam tiap blok sesuai yang kita inginkan atau sesuai kebutuhan dari lampu taman itu sendiri. Dan setelah penggunaan selesai kita hendak mematikan program tinggal mengklik tombol “keluar” yang berarti aplikasi ini akan berhenti.

Flowchart

Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar dari diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan pada SMA Nurul Hidayah, perlunya sistem yang dapat memudahkan pekerjaan manusia untuk mengontrol lahan parkir.

Dikarenakan SMA Nurul Hidayah memiliki lahan parkir yang tidak cukup luas dan memiliki beberapa area lahan parkir, dan setiap lahan parkir yang sudah penuh terisi, maka para pengguna kendaraan harus pindah ke lahan parkir yang lain, maka dari itu pengurus sekolah, guru ataupun jajaran staff Yayasan Pendidikan Islam “Nurul Hidayah” ingin memiliki alat yang dapat digunakan untuk memonitoring lahan parkir agar para pengguna kendaraan dapat mengetahui lahan parkir tersebut sudah terisi atau belum.Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

  1. Proses memonitoring lahan parkir secara manual.
  2. Memperlambat waktu dan membuang-buang tenaga.
  3. Pada saat ini alat untuk memonitoring lahan parkir sangat kurang keberadaannya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat sistem yang dapat memonitor lahan parkir melalui LCD sebagai Interface, sehingga dapat memudahkan pengguna kendaraan agar mengetahui lahan parkir yang tersedia mau pun tidak.
  2. Membuat sistem kontrol yang secara otomatis akan memberi tahu bahwa lahan parkir tersebut sudah terisi atau pun belum, yang didapat dari intensitas cahaya yang masuk pada sensor LDR di setiap masing2 petak lahan parkir. Dimana intensitas cahaya yang masuk didapat dari tidak terisi atau pun terisinya lahan parkir tersebut.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Berikut adalah hasil Elisitasi Tahap I:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.5. terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem masih dapat running tanpa error. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini :

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

Final Draft Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem monitoring lahan parkir. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 point final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampiran Final Elisitasi:


BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Prosedur Sistem Usulan

1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 6 buah sensor cahaya dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:


Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :


a. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian sensor 1 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.


b. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 2 untuk rangkaian sensor 2 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.


Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.





2. Pengujian Lampu Indikator


Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:



Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:





3. Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya


Rangkaian sensor cahaya digunakan sebagai sensor pendeteksi cahaya, ketika intensitas cahaya yang masuk tinggi atau rendah sesuai dengan batas yang ditentukan tersebut maka akan diketahui dari sebuah interface visual basic.net.


Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian sensor cahaya adalah hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa sensor cahaya dapat digunakan dengan baik, dan adapun pengujian rangkaian sensor cahaya dapat dilihat pada gambar berikut ini.



Pengujian rangkaian sensor cahaya ini hanya untuk melihat apakah bekerja dengan semestinya. Pada rangkaian diatas menggunakan 1 buah lampu led yang dihubungkan dengan pin 8 arduino dan sensor gerak pada pin A0 arduino sedangkan untuk tegangan kerja sensor menggunakan tegangan yang bersumber dari arduino sebesar +5 volt, adapun hasil pengujiannya bisa dilihat pada gambar berikut.



Ketika melakukan pengujian sensor cahaya diatas, pada saat sensor dalam kondisi LOW maka lampu akan mati, dan ketika sensor dalam kondisi HIGH maka lampu akan menyala berwarna merah. Pada saat melakukan pengujian terhadap sensor cahaya maka dibutuhkan listing program yang akan dimasukan kedalam arduino, adapun listing program yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut.




Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.



Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:


penulisan listing program harus diawali dengan kode:


Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel komponen yang digunakan. Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi berupa input dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.



Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali system mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.


Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.



Penjelasan struktur listing program

Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:


1. Void Setup() {}


yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

2. Void Loop() {}


yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.




Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.


1. PinMode


digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.


2. digital write


digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).


Prosedur Komunikasi Serial Menggunakan Visual Basic.Net

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari sebuah komunikasi melalui SerialPort dengan memanfaatkan kabel USB untuk menghubungkan interface visual basic.Net dan sebuah sistem arduino, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9 berikut ini.


Hal yang pertama dilakukan adalah rancanglah sebuah form seperti terlihat pada gambar diatas, dengan memanfaatkan 2 buah CommandButton, 2 buah OvalShape, dan satu buah SerialPort. 2 CommandButton digunakan sebagai tombol untuk mematikan dan menghidupkan lampu, OvalShape digunakan sebagai indikator pada form interface dan dimana ketika sebuah tombol nyalakan lampu akan berubah menjadi warna hijau dan sebaliknya ketika tombol matikan lampu ditekan akan berubah menjadi warna putih, sedangkan SerialPort difungsikan sebagai komponen untuk mengalamati port koneksi ketika sebuah mikrokontroller dihubungkan, hasil dari uji coba dapat dilihat pada gambar 4.10 dan 4.11 sebagai berikut.




Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.



Rancangan Program

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.


Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.



Perancangan Program visual basic.Net

1. Perancangan Form Utama


Perancangan form utama ini dimaksudkan untuk tampilan awal program visual basic.Net ketika pertama membuat program pada visual basic.net dapat terlihat seperti gambar 4.15 berikut.



Dan aturlah property nya seperti yang terlihat pada table 4.1 berikut ini.


Setelah mengatur propertinya maka tampilan form utama ketika dijalankan akan seperti terlihat pada gambar berikut.



2. Perancangan Form Control


Perancangan form control dibawah ini dimaksudkan untuk menampilkan mengakses arduino, sehingga aktifitas yang akan diproses pada arduino akan dieksekusi oleh mikrokontroller untuk memberikan sinyal aktif pada rangkaian elektronika. Tampilan form control menggunakan form utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar 4.19 sebagai berikut.


Setelah formnya didesain maka aturlah property seperti yang terlihat pada table 4.17 diatas.


Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.


Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.21 berikut.


Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.20. berikut.



Rancangan Prototipe

Pada bagian ini merupakan hasil rancangan dari interface visual basic.net yang digunakan dalam pembuatan alat ini, adapun hasil dari prototype interface visual basic.net dapat digambarkan sebagai berikut.


1. Rancangan Prototype Form utama



Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun Interface nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:


a. Arduino uno.


b. Laptop : Axioo DualCore 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Hardisk


c. Printer Cannon PIXMA MP237


d. Sensor cahaya


e. Rangkaian Elektronika


f. Adaptor switching



Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:


a. Visual Basic.Net


b. Mozilla Firefox


c. Microsoft Office 2010


d. Notepad++


e. IDE Arduino 1.0.5


f. Paint


g. Fritzing.2013.12.17


Hak Akses

Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses, karena aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem ini hanya memiliki hak akses yaitu untuk user sehingga hak akses hanya dapat dilakukan oleh user. Adapun tampilan form untuk user dapat dilihat seperti gambar 4.23 berikut.



Testing

Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui interface visual basic.net, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu interface yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.


  1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

  2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

  3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.


  4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.


Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan.



Evaluasi

Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi visual basic.Net hanya mengalami lambat saat dijalankan, masalah tersebut tidak terpengaruh terhadap program karena bukan kesalahan dalam menulis listing programnya, melainkan kecilnya memori komputer yang digunakan sehingga kurang mendukung dalam manjalankan aplikasi visual basic.Net.


Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan kontroling pada interface visual basic.net. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.



Implementasi

Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.


Schedule

Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem monitoring lahan parkir dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut.



Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.


Estimasi Biaya

Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem monitoring lahan parkir adalah.



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem monitoring lahan parkir adalah.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Dengan adanya sistem monitoring yang berbasis interface yang menggunakan aplikasi visual sudio, baik dari lingkungan skala luas ataupun didalam ruangan akan termonitor dengan baik, sehingga meningkatkan mutu disiplin dalam area parkir sekolah.
  2. Dengan memanfaatkan sensor LDR dan interface visual studio, segala aktifitas terisi tidaknya kendaraan yang menggunakan sistem monitoring, akan mudah dipantau melalui interface yang menggunakan aplikasi visual studio.
  3. Dengan memanfaatkan komunikasi serial via usb, maka sistem mikrokontroller dapat dihubungkan dengan bahasa pemrograman visual studio, sehingga sistem mikrokontroller dapat dikontrol dalam suatu interface.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    1. Terealisasinya sistem monitoring lahan parkir dalam bentuk prototype
    2. Mampu menampilakan gambar interface untuk monitoring lahan parkir tersebut dengan aplikasi visual studio
  2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
    1. Penggunaan sensor cahaya LDR sangat baik dalam menangkap intensitas cahaya untuk memberi sinyal pada mikrokontroller bahwa terisi tidaknya lahan parkir tersebut.
    2. Dengan memanfaatkan sensor LDR dalam menangkap cahaya, dapat dibuat sebuah interface yang mampu menghubungan antara sistem sensor LDR dan sistem mikrokontroller dalam satu buah form aplikasi visual studio, yang akan memudahkan para pengguna kendaraan dalam memarkirkan kendaraanya.

Saran

  1. Sebagai instansi yang mengedepankan peraturan dan kedisplinan alat atau sistem ini sangat dibutuhkan karena sangat mendukung kinerja penjaga parkir sekolah.
  2. Sistem ini tidak hanya dapat digunakan pada instansi sekolah saja, melainkan bisa juga diterapkan pada gedung-gedung,mall atau instansi-intasi yang memiliki aktifitas parkir yang cukup banyak.
  3. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via kamera.

Kesan

Penulis sadar bahwa dalam melakukan penerapan dan mengimplementasikan suatu sistem pada sebuah instansi sangat sulit daripada membuat sistem itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Menurut Sutarman (2012:13)
  2. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  3. Menurut Diana dan Setiawati ( 2011 : 3 )
  4. Menurut Yakub (2012:1)
  5. Menurut Sutarman (2012:13)
  6. Menurut Sutabri (2012:20)
  7. Menurut Sutabri (2012:22)
  8. Menurut Simarmata (2010:62)
  9. Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:229)
  10. Menurut Simarmata (2010:64)
  11. Menurut Sumardi (2013:1)
  12. Menurut Sumardi (2013:2)
  13. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3)

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Hasyim Hilal Arsyad