SI1131468928

Dari widuri
Revisi per 21 Januari 2020 16.45 oleh Kresnaadii (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<!--COVER--> <div style="font-family: 'times new roman';line-height: 2;"> <p style="font-size: 16pt; text-align: center;"> '''ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS A...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO
DENGAN METODE BODY MASS INDEX


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 11311468928
NAMA : KRESNA ADI ISMAYA PUTRA



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM
UNIVERSITAS RAHARJA
TANGERANG
TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO
DENGAN METODE BODY MASS INDEX

Disusun Oleh :

NIM : 1131468928
Nama : Kresna Adi Ismaya Putra
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Strata 1
Program Studi : Sistem Komputer
Konsentrasi : Computer System


Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2020

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Sistem Komputer
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         ( Ageng Seftiani Rafika, S.Kom., M.Si)
NIP : 000594         NID : 13001

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO
DENGAN METODE BODY MASS INDEX

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468928
Nama
: Kresna Adi Ismaya Putra


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,Januari 2020

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si.)
   
(Rasyid Tarmizi, S.E.,M.M.)
NID : 13001
   
NID : 07128

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO
DENGAN METODE BODY MASS INDEX

Dibuat Oleh :

NIM
: 1131468928
Nama
: Kresna Adi Ismaya Putra


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Sistem Komputer
Konsentrasi Computer System
TA. 2019/2020

Disetujui Penguji :

Tangerang,Januari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO
DENGAN METODE BODY MASS INDEX
Disusun Oleh :

NIM
: 1131468928
Nama
: Kresna Adi Ismaya Putra
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,Januari 2020
Kresna Adi Ismaya Putra
NIM. 1131468928

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Tingginya tingkat obesitas dikalangan masyarakat indonesia merupakan salah satu dampak merugikan bagi kesehatan, obesitas beresiko menimbulkan berbagai penyakit mulai dari diabetes, serangan jantung, stroke, hingga kangker. maka dari itu alat ukur berat badan ideal berbasis arduino mempermudah bagi setiap manusia yang sadar akan seberapa pentingnya berat badan yang ideal, dengan menggunakan Mikrokontroler arduino dan sensor ultrasonik sebagai pengkur tinggi badan dan load cell sebagai pengukur berat badan dan melalui perhitungan BMI (Body Mass Index).

Kata Kunci : Berat badan ideal, Arduino uno, Ultrasonic, Load cell

ABSTRACT

The high level of obesity among Indonesian people is one of the adverse impacts for health, obesity is at risk of causing various diseases ranging from diabetes, heart attack, stroke, to cancer. Hence the ideal Arduino based weight measuring instrument makes it easier for any human being aware of how important the ideal weight is, using the Arduino microcontroller and ultrasonic sensors as a height measuring instrument and load cell As weight measuring instruments and through the calculation of BMI (Body Mass Index)..

Keywords: Thingspeak, Internet Of Things, Mobile App, Smartphone, NodeMcu, Mikrokontroller, DFPlayer mini, Speaker.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN METODE BODY MASS INDEX”.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Seftiani Rafika, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skrpsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ilamsyah, M.Kom. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Bapak Darsum, S.Pd. selaku kepala perpustakaan SMKN 1 Kab.Tangerang dan sekaligus stakeholder, terimakasih atas pengarahan dan mamberikan banyak ilmunya selama penulis menjalani penelitian skripsi ini.
  8. Bapak dan ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Kedua orang tua, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril, materil dan spiritual kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
  10. Teman-teman seperjuangan khususnya mahasiswa Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan dukungan, wawasan, saran, masukan serta semangat dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2020
Kresna Adi Ismaya Putra
NIM 1131468928

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Diagram Blok Open Loop Control
  2. Gambar 2.2 Diagram blok close loop control
  3. Gambar 2.3 Flowchart Sistem (System Flowchart)
  4. Gambar 2.4 Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
  5. Gambar 2.5 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Gambar 2.6 Flowchart Program (Program Flowchart)
  7. Gambar 2.7 Flowchart Proses (Process Flowchart)
  8. Gambar 2.8 Arduino Uno
  9. Gambar 2.9 Sensor Ultrasonik
  10. Gambar 2.10 Cara kerja sensor ultrasonic
  11. Gambar 2.11 Sensor Load Cell
  12. Gambar 2.12 Modul HX711
  13. Gambar 3.1 Struktur Organisasi RS. Permata Hati
  14. Gambar 3.2 Konsep Perancangan Alat
  15. Gambar 3.3 Diagram Blok Sistem
  16. Gambar 3.4 Rangkaian sistem minimum mikrokontroller ATmega328
  17. Gambar 3.5 Rangkaian catu daya
  18. Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Ultrasonic
  19. Gambar 3.7 Rangkaian Load Cell
  20. Gambar 3.8 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
  21. Gambar 3.9 Rangkaian Lampu Indikator
  22. Gambar 3.10 Rangkaian Button
  23. Gambar 3.11 Rangkaian Sistem Keseluruhan
  24. Gambar 3.9 Flowchart Sistem yang berjalan
  25. Gambar 4.1 Flowchart Sistem
  26. Gambar 4.2 Deklarasi I/O Pin Arduino yang digunakan
  27. Gambar 4.3 Listing Program Sensor Load Cell
  28. Gambar 4.4 Listing Program Sensor Ultrasonic
  29. Gambar 4.5 Listing Program Tombol
  30. Gambar 4.6 Listing Program LED
  31. Gambar 4.7 Listing Program LCD
  32. Gambar 4.8 Listing Program Perhitungan BMI (Body Mass Index)
  33. Gambar 4.9 Rancangan Prototipe
  34. Gambar 4.10 Pengujian Catu Daya
  35. Gambar 4.11 Sensor Ultrasonic Pada Alat
  36. Gambar 4.12 Sensor Load Cell Pada Alat
  37. Gambar 4.13 Tampilan Awal LCD Pada Alat
  38. Gambar 4.14 Tampilan LCD Hasil Perhitungan BMI

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Klasifkasi Berat Badan Berdasarkan BMI
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Final Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem yang berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor Ultrasonic
  8. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Perbandingan dengan Alat Ukur Tinggi Badan Konvensional
  9. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sensor Load Cell
  10. Tabel 4.5 Hasil pengujian perbandingan dengan alat ukur berat badan konvensional
  11. Tabel 4.6 Pengujian Hasil BMI pada LCD
  12. Tabel 4.7 Hasil pengujian BMI yang dibuat dan perbandingan dengan perhitungan BMI manual
  13. Tabel 4.8 Schedule
  14. Tabel 4.9 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tingginya tingkat obesitas dikalangan masyarakat indonesia merupakan salah satu dampak merugikan bagi kesehatan, obesitas beresiko menimbulkan berbagai penyakit mulai dari diabetes, serangan jantung, stroke, hingga kangker. Hal utama yang menyebabkan seseorang terkena obesitas adalah pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Sesorang yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi kalori dalam bentuk gula dan lemak, ditambah gaya hidup yang tidak banyak bergerak akan rentan mengalami obesitas.

Sama halnya dengan obesitas, memiliki tubuh yang terlalu kurus juga akan merugikan bagi kesehatan. Selama ini jarang ada pembahasan yang membahas bahayanya memiliki tubuh yang terlalu kurus. Sebagian besar masyarakat terlalu berfokus pada segudang informasi tentang bahaya dari obesitas atau kegemukan, padahal memiliki berat badan dibawah normal juga beresiko menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit paru-paru, penyakit gagal jantung, dan lain-lain.

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap berat badan yang ideal disebabkan oleh sulitnya mengetahui berat badan yang ideal bagi tubuh mereka, karena untuk mengetahui berat badan ideal harus menggunakan dua alat yang berbeda dan menghitungnya secara manual.

RS. Permata Hati sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat dan menyediakan beragai jenis pelayanan yang bersifat menyeluruh (comperhensive health services), dan demi meningkatkan pelayanan RS. Permata Hati membutuhkan berbagai macam alat kesehatan agar pelayanan yang diberikan lebih baik lagi, salah satunya adalah alat yang dapat memberikan informasi tentang berat badan ideal, dibutuhkan karna pada pasien tertentu harus mendapatkan asupan gizi dan yang tepat.

Solusi yang akan dibuat yaitu dengan merancang suatu alat yang dapat mengetahui berat badan ideal seseorang dengan cara mengukur berat dan tinggi badan seseorang secara bersamaan dan dapat langsung mengetahui berat badan ideal dalam satu perangkat. Maka penulis membuat sebuah penelitian dengan judul “ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO DENGAN METODE BODY MASS INDEX”.

Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan laporan ini antara lain :

  1. Bagaimana perangkat yang di buat dapat mengetahui berat badan ideal berdasarkan rumus BMI (Body Mass Index) ?
  2. Bagaimana sensor ultrasonic dan load cell dapat mengukur tinggi dan berat badan?
  3. Bagaimana LCD dapat menampilkan output hasil dari berat badan ideal?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan laporan skripsi ini yaitu perangkat yang dibuat dapat menghitung berat badan ideal dari hasil pengukuran tinggi dan berat badan dengan rumus BMI (Body Mass Index), pengukuran tinggi dan berat badan dapat dihasilkan menggunakan sensor ultrasonic dan load cell, dan menampilkan hasil dari pengukuran tinggi badan, berat badan dan berat badan ideal menggunakan LCD.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Sasaran yang ingin dicapai dari penulisan laporan ini adalah :

  1. Tujuan Individual
    Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan akademis.
  2. Tujuan Fungsional
    Untuk pengembangan teknologi dan mengembangkan alat ukur berat dan tinggi badan memanfaatkan mikrokontroller.
  3. Tujuan Operasional
    Untuk mempermudah dan membantu user agar dapat mengetahui berat badan ideal tanpa harus menggunakan alat yang berebeda.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual
    Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Manfaat Fungsional
    Memberikan manfaat bagi user dalam menetukan berat badan yang ideal dipadukan dengan teknologi mikrokontroller agar hasil yang didapat tepat dan akurat.
  3. Manfaat Operasional
    Dengan adanya alat ukur berat badan ideal ini , maka diharapkan user dapat dengan mudah mendapatkan informasi berat badan ideal hanya dengan satu perangkat.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, maka metode yang penulis gunakan adalah:

  1. Metode Wawancara
    Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Universitas Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
  2. Metode Studi Pustaka
    Memberikan manfaat bagi user dalam menetukan berat badan yang ideal dipadukan dengan teknologi mikrokontroller agar hasil yang didapat tepat dan akurat.
  3. Metode Observasi
    Dengan adanya alat ukur berat badan ideal ini , maka diharapkan user dapat dengan mudah mendapatkan informasi berat badan ideal hanya dengan satu perangkat.

Metode Pengumpulan Data

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunanya masih manual, sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu pekerjaan di bidang kesehatan.

Metode Analisa

Metode ini melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunanya masih manual, sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu pekerjaan di bidang kesehatan.

Metode Perancangan

Dalam laporan Skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart sistem dengan desain hardware menggunakan diagram blok. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang digunakan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor jarak untuk mengukur tinggi badan, sensor beban untuk menghitung berat badan dan arduino uno sebagai mikrokontroler.

Metode Prototipe

Prototype yang digunakan dalam penulisan laporan skripsi ini adalah pendekatan evolutionary, dimana penulis melakukan pengembangan terhadap prototype pengukur tinggi badan menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler yang akan dikembangkan menjadi alat ukur berat badan ideal dengan menambahkan sensor load cell sebagai penghitung berat badan dan LCD sebagai output dari hasil penghitungan berat badan ideal.

Metode Testing

Pada metode pengujian ini dilakukan sebagai serangkaian uji coba pada masing masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai.

Sistematika Penulisan

Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa antara Arduino Uno, Sensor Load Cell, Sensor Ultrasonic, dan untuk menampilkan hasil penghitungan berat badan ideal pada LCD.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3), [1]“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

Menurut Sutarman dalam Rafika (2015:216), [2]“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.”

Karakteristik Sistem

Komponen (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan dan suatu sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Berikut karakteristik dari sebuah sistem diantaranya :

  1. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya yang mempunyai batas sistem dan fungsi ataupun tugas dari subsistem yang satu dengan lainnya berbeda tetapi tetap saling berinteraksi.
  2. Lingkungan Luar Sistem (Environment) lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan harus dipelihara dengan baik agar tidak hilang pengaruhnya, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dihilangkan agar tidak mengganggu operasi sebuah sistem.
  3. Penghubung Sistem (Interface) Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
  4. Masukan sistem (Input) Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi dam dapat berupa masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
  5. Keluaran Sistem (Output) Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh suatu sistem.
  6. Pengolah Sistem (Process) Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang sangat diinginkan suatu sistem.
  7. Tujuan Sistem (Goal) Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input suatu sistem yang dibutuhkan dan output suatu sistem yang dihasilkan.

Konsep Dasar Kontrol

Definisi Kontrol

Menurut Ogata dalam Nuril (2015:5), [3]“Sistem kontrol proses terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi, dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi”.

Jenis-jenis Kontrol

  1. Kendali Loop Terbuka (Open Loop Control)

    Menurut R Syam dan A Abustan (2015:558), [4]“Kendali loop terbuka merupakan suatu prinsip kendali dimana aliran informasinya dari input ke output didalamnya tidak terdapat feedback control sehingga dalam pelaksanaan suatu proses kendali akan bekerja secara “membuta” dan ruang lingkup kerja dari kendali jenis ini tidak terbatas”.

    Gambar 2.2 Diagram blok close loop control
    Sumber: R Syam dan A Abustan (2015:558)[4]

  2. Kendali Loop Tertutup (Close Loop Control)

    Menurut R Syam dan A Abustan (2015:5580), [4]“Kendali loop tertutup merupakan kebalikan dari prinsip kendali loop terbuka. Pengertiannya adalah suatu prinsip kendali dimana loop tersebut memiliki lintasan yang tetutup untuk proses aliran informasinya dari input ke output dan kembali ke input lagi karena adanya feedback control”.

    Gambar 2.2 Diagram blok close loop control
    Sumber: R Syam dan A Abustan (2015:558)[4]

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian

Menurut Mustaqbal dkk. (2015:31), [5]“Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

Menurut Shi dalam Mustaqbal dkk. (2015:32), [5]“Pengujian atau testing sendiri merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari siklus hidup pengembangan software seperti halnya analisis, desain, dan pengkodean”.

Karakteristik Pengujian

Menurut Bhat dan Quadri dalam Mustaqbal dkk. (2015:32), [5]Pengujian harus memiliki karakteristik umum berupa:

  1. Testing dimulai pada level modul dan bekerja keluar ke arah integrasi pada sistem berbasiskan komputer.
  2. Teknik testing yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada waktunya.
  3. Testing diadakan oleh pembuat/pengembang software dan untuk proyek yang besar oleh group testing yang independent.
  4. Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus diakomodasikan pada setiap strategi testing.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut T Handayani (2016:324), [6]“Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana perangkat lunak yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang danpemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehinggapengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyakdigunakan”.

Menurut NIIT dalam Syahputra & Kurniawan (2018:106), [7]“Sebuah prototipe adalah sebuah contoh penerapan sistem yang menunjukkan keterbatasan dan kemampuan fungsional utama dari sistem yang diusulkan. Setelah prototipe dibangun, maka disampaikan kepada konsumen untuk dievaluasi. Prototipe membantu konsumen menentukan bagaimana fitur berfungsi dalam perangkat lunak akhir. Konsumen memberikan saran dan perbaikan pada prototipe. Tim pengembang menerapkan saran di prototipe baru, yang sekali lagi dievaluasi oleh konsumen. Proses berlanjut sampai konsumen dan tim pengembang memahami persyaratan yang tepat dari sistem yang diusulkan. Ketika prototipe akhir telah dibangun, persyaratan-persyaratan dianggap telah selesai.

Jenis-jenis Prototipe

Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

  1. Throw-away

    Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  2. Incremental

    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  3. Evolutionary

    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

Langkah-langkah Prototipe

Menurut Raymond McLeod Jr. dalam Saefullah dkk, (2017:271), [8]Langkah-langkah pada model prototype jenis I adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai

    Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

  2. Mengembangkan prototipe

    Analis sistem mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototipe untuk mengembangkan sebuah prototipe.

  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima

    Analis mendidik pemakai dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem, tahap pengujian.

  4. Menggunakan prototipe

    Prototipe ini menjadi sistem yang dapat dioperasionalkan, tahap implementasi sistem.

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

enurut Santoso dan W Yulianti (2016:333), [9]“Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek”.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Subarta (2015:2), [10]Flowchart terbagi atas lima (5) jenis.

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)

    Flowchart sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online atau offline.

    Gambar 2.3 Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Sumber: Subarta (2015:2)[10]

  2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)

    Flowchart document (document flowchart) menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sister. Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian kebagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

    Gambar 2.4 Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Sumber: Subarta (2015:4)[10]

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematik (schematic flowchart) mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional.

    Gambar 2.5 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Sumber: Subarta (2015:4)[10]

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

    Gambar 2.6 Flowchart Program (Program Flowchart)
    Sumber: Subarta (2015:4)[10]

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.

    Gambar 2.7 Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Sumber: Subarta (2015:4)[10]

Konsep Dasar Berat Badan Ideal

Definisi Berat Badan Ideal

Menurut Adiguna dkk. (2018:2), [11]“Berat badan ideal adalah bobot optimal dari tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Rentang dari berat badan ideal seseorang dapat diperhitungkan berdasarkan berbagai macam faktor, di antaranya: ras, jenis kelamin, usia, serta tinggi badan.”

Menurut ekasari dkk (2017:202), [12]"Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh."

Konsep Dasar Body Mass Index

Definisi Body Mass Index

Menurut Alshehri dkk.(2019:2), [13]“Body mass index (BMI) is defined as a person’s weight in kilograms divided by the square of height in meters(kg/m2). It is the most reproducible index of weight-for-height,and is commonly used to classify overweight and obesity”.

Menurut Fauzi dkk, (2018:694), [14]“Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan atau membandingkan berat badan dengan tinggi badan.”

Rumus Body Mass Index

Menurut Fauzi dkk, (2018:694), [14]“Berikut rumus perhitungan BMI:

Klasifikasi Berat Badan BMI

Menurut ekasari dkk (2017:202), [12]Klasifkasi berat badan berdasarkan BMI

Tabel 2.1 Klasifkasi Berat Badan Berdasarkan BMI
Sumber: Ekasari dkk (2017:202)[12]

NO BMI Klasifikasi
1 < 18,5 Kurus (Kurang)
2 18,5 – 22,9 Normal (Ideal)
3 23 – 29,9 Kelebihan (Overweight)
4 30 – 34,9 Kegemukan (Obesitas) Tk.I
5 35 – 39,9 Kegemukan (Obesitas I) Tk.II
6 > 40 Kegemukan (Obesitas I) Tk.III

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

Definisi Mikrokontroler

Menurut Rafika (2015:215), [2]“Mikrokontroler adalah sebuah chip yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa pemrograman yang diberikan.”

Menurut Yenni dan Patria (2016:51), [15]“Mikrokontroler adalah sistem microprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorgranisasi (terlambat) dengan baik oleh pabrik pembuatnyadan dikemas dalam satu chip yang siap di pakai.sehingga pemograman isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya”.

Konsep Dasar Arduino Uno

Definisi Arduino Uno

Menurut Andrianto dan Darmawan (2016:24), [16]“Board Arduino Uno menggunakan mikrokontroler ATmega328. Secara umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai board Arduino posisinya sama dengan posisi/letak pin-pin terminal I/O dari Arduino UNO yang mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai Input/Output (beberapa diantaranya mempunyai fungsi ganda), 6 pin input Analog.

Menurut El-hamid dkk. (2015:2),[17]“The Arduino UNO microcontroller serves as the brain of the system to facilitate programming. It is a microcontroller board based on ATMega328 that comprises 14 digital pin entries (input) 6 analog production entries (output), a 16 MHz ceramic resonator, USB connection, power jack, ICSP header, and reset button. The board is equipped with the features needed to support the microcontroller by connecting it to a computer using a USB cable”.

“Mikrokontroler Arduino UNO berfungsi sebagai otak dari sistem untuk memudahkan pemrograman. Ini adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis ATmega328 yang terdiri 14 pin digital (Input) dan 6 pin analog (Output), resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, ICSP header, dan tombol reset. Papan ini dilengkapi dengan fitur yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler dengan menghubungkannya ke komputer menggunakan kabel USB”.

Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

  1. Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.
  2. RESET sirkuit yang lebih kuat
  3. Atmega 16U2 menggantikan 8U2

Gambar 2.8 Arduino Uno
Sumber: https://store.arduino.cc/usa/arduino-uno-rev3

Spesifikasi Arduino Uno

Berikut adalah spesifikasi dari mikrokontroler Arduino Uno (ATmega328) :

  1. Mikrokontroler ATmega328.
  2. Catu Daya 5V.
  3. Tegangan Input rekomendasi 7­12 V.
  4. Tegangan Input batasan 6­20 V
  5. Pin I/O Digital berjumlah 14
  6. Pin input analog berjumlah 6.
  7. Arus DC per Pin I/O 40 mA
  8. Arus DC per Pin I/O untuk pin 3.3 V 50 mA
  9. Flash memori 32 KB ( Atmega 328 ), dimana 0.5 digunakan oleh bootloader
  10. SRAM 2 KB.
  11. EEPROM 1 KB.
  12. Clock Speed 16 MHz.

Konsep Dasar Sensor Ultrasonic

Definisi Ultrasonik

Menurut Latha dkk. (2016:3), [18]“This device is used to measure the distance from an object. It can detect objects that are within a range of 2cm – 450cm (.78” – 14’ 9”). The device uses two digital pins to communicate the distance found”.

Menurut Yenni dan Patria (2016:51), [15]“Sensor ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonik yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonik yang disebut receiver.”

Sensor ultrasonik terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40 KHz, sebuah speaker ultrasonik, dan sebuah microphone ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi suara sementara microphone ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan suaranya. Sensor ultrasonik akan mengirimkan suara ultrasonik ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler. Suara ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 KHz akan dipancarkan selama 200 μs. Suara ini akan merambat di udara dengan kecepatan 340 m/s atau 29.412 μs setiap 1 cm, mengenai objek dan akan terpantul kembali ke sensor ultrasonik. Selama menunggu pantulan, sensor ultrasonik akan menghasilkan sebuah pulsa. Pulsa ini akan berlogik low ketika suara pantulan terdeteksi oleh sensor ultrasonik. Maka dari itu, lebar pulsa dapat merepresentasikan jarak antara sensor ultrasonik dengan objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan melakukan konversi lebar pulsa ke jarak dengan perhitungan sebagai berikut :

Jarak = ( lebar pulsa /29.412 ) / 2 ( dalam cm) Sensor ultrasonik buatan parallax ( Sensor PING) dapat digunakan untuk mengukur jarak sejauh 2

Gambar 2.9 Sensor Ultrasonik
Sumber: Latha dkk. (2016:2)[18]

Karakteristik Sensor Ultrasonik

Menurut Andrianto dan Darmawan (2016:100), [16]Sensor ultrasonik memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Tegangan supply : 5 VDC
  2. Konsumsi arus : 30 mA ( maksimum 35 mA )
  3. Jarak : 2 cm sampai dengan 300 cm
  4. Input Trigger : pulsa TTL positif, minimal 2 μS, 5 μS typical
  5. Echo pulse : pulsa TTL positif, 115 μS sampai dengan 18.5 ms
  6. Echo Hold-off : 750 μS
  7. Frekuensi Burst : 40 kHz untuk 200 μS
  8. Delay untuk pengukuran selanjutnya : minimal 200 μS

Cara Kerja Sensor Ultrasonik

  1. Sensor Ping mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik ( 40 kHz ) selama tBURST ( 200 μs ) kemudian mendeteksi pantulannya.
  2. Sensor Ping memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali ( pulsa trigger dengan tOUT min. 2 μs ). Gelombang ultrasonik ini melalui udara dengan kecepatan 340 meter per detik, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor.
  3. Ping mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG.
  4. Lebar pulsa High ( tIN ) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak ukur dengan objek. Sehingga jarak dapat ditentukan menggunakan rumus berikut ini :
    Jarak = ( tIN (s) ÷ 2) x 340 m/s = ( tIN (s) / 2 ÷ 29.412 µS / cm)
    Dimana :
    S = Jarak antara sensor ultrasonik dengan objek yang dideteksi
    tIN = Selisih waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang

Gambar 2.10 Cara kerja sensor ultrasonic
Sumber: Latha dkk. (2016:2)[18]

Konsep Dasar Load Cell dan Strain gauge

Definisi Load Cell dan Strain gauge

Menurut Phulphagar dan Jaiswal (2017:1164), [19]“The load cell is a strain gauge pressure sensor which senses the difference in pressure. They change resistance when we apply tension to it. The amount of tension or stress applied is directly proportional to the amount of change in the resistance”.

Menurut Fikri dkk, (2018:171), [20]“Load cell adalah sensor gaya dan tekanan, apabila dikenai gaya atau tekanan maka bentuknya akan berubah, perubahan bentuknya ini menyebabkan resistansimya akan berubah. Pada sensor load cell terdapat elemen pegas yang mampu memberikan sinyal tegangan jika ada tarikan atau tekanan yang diberkan pada sensor load cell. Sensor ini mampu menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinu dengan nilai output berbanding lurus dengan beban yang diterapkan”.

Gambar 2.11 Sensor Load Cell
Sumber: Latha dkk. (2016:2)[18]

Konsep Dasar Modul HX711

Definisi Modul HX711

Menurut Phulphagar dan Jaiswal (2017:1164),[19] “The HX711 Load Cell Amplifier enables to easily measure weight using load cell. It’s possible to read the changes that occur in the resistance of the load cell by connecting the amplifier to Arduino”.

Menurut Fikri dkk, (2018:172),[20] “Modul HX711 merupakan modul amplifier yang biasa digunakan dalam rangkaian timbangan digital sebagai modul konversi sinyal analog ke digital pada load cell. Modul HX711 menguatkan tegangan dari load cell saat load cell bekerja kemudian di ubah menjadi data digital”.

Gambar 2.12 Modul HX711
Sumber: V Phulphagar dan R Jaiswal (2017:1165)[19]

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

<p style="text-indent: 0.5in"> Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1), [21]“Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), [22]“Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahap–tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), [22]Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat system tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.
    2. artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Rafika dkk. (2015:138), [23]“Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam Literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah.”

Menurut Suryo dkk, dalam Rafika dkk. (2015:138), [23]“Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

Langkah-langkah Literature Review

Menurut Suryo dkk, dalam Rafika dkk. (2018:138), [23]Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. 5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Beberapa Literature Review yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian dalam sebuah jurnal yang telah dilakukan oleh khiabani Fakhri (2015) berjudul “Pengukur Tinggi Badan Menggunakan Sensor Berbasis Mikrokontroler Atmega328 Dual Mode Pada Sdit Al-Istiqomah ” diusulkan menggunakan sensor ultra sonic untuk digunakan sebagai pengukur tinggi badan, membaca hasil pengukuran, sekaligus memberitahukan hasil pengukuran tersebut secara dual mode dimana output yang dihasilkan yaitu berupa suara dan alat pengukuran ini dirancang menggunakan android sebagai interface dengan berbasis mikrokontroler ATmega328 yang telah dikonfigurasi untuk mempengaruhi kinerja sistem sensor ultrasonik agar dapat mendeteksi tinggi badan seseorang.
  2. Penelitian dilakukan oleh Zuly Budiarso dan Agung Prihandono (2015), dari Universitas Stikubank Semarang " Implementasi Sensor Ultrasonik Untuk Mengukur Panjang Gelombang Suara Berbasis Mikrokontroler" diusulkan menggunakan sensor ultrasonic sebagai pengukur gelombang suara, dan menggunaka tabung resonansi sebagai tempat yang digunakan untuk mengarahkan gelombang sehingga terjadi resonansi dan akan ditampikan pada LCD
  3. Penelitian dilakukan oleh Fadlur Rahman, Hilman Fauzi, Tauhid Nur Azhar, Ratri Dwi Atmadja, Nasya Ayudina(2017), "Analisa Metode Pengukuran Berat Badan Manusia Dengan Pengolahan Citra" pengukuran berat badan yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunaka Teknik pengolahan citra digital yang bebasis body surface area dan formula luas permukaan ruang tabung elips yang dimodifikasi, dengan data yang diambil melalui webcame beresolusi 640x480 piksel. Jarak yang digunakan pada sistem ini adalah 470 cm dan 250 cm dengan tinggi webcam berjarak 50 cm diatas permukaan yang sebidang dengan objek.
  4. Penelitian dilakukan oleh Firman Eka Saputra, Munawar Agus Riyadi, and Darjat (2016) “Perancangan Pengukur Kekuatan Genggaman Tangan Dengan Load Cell Berbasis Arduino Uno”. Sensor Load Cell digunakan sebagai pengukur genggaman tangan dan dikonversikan dari gram ke kilogram, dan push button yang digunakan untuk input data berupa range usia, jenis kelamin, serta tombol reset dan menggunakan LCD sebagai output digolongkan dengan Lemah, Normal, atau kuat untuk menentukan kondisi pasien
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Afdali, Muhammad Daud, Raihan Putri (2017), “Perancangan Alat Ukur Digital untuk Tinggi dan Berat Badan dengan Output Suara berbasis Arduino UNO” Pengukuran digital yang dilakukan menggunakan sensor berat load cell dan menggunakan sensor ultrasonic dan akan ditampilkan dengan LCD dan suara pada speaker agar lebih mudah.
  6. Penelitian yang dilakukan Anju Latha, Rama Murthy, Bharat Kumar (2016), “Distance Sensing with Ultrasonic Sensor and Arduino” Pada sistem ini sensor ultrasonik digunakan sebagai alat penguur jarak yang hasil outputnya dikeluarkan dengan menggunakan LCD dan sensor terhubung ke motor servo untuk menemukan jarak kutub sekitar sensor hingga 180 derajat.
  7. Penelitian yang dilakukan Aravind, Arun Kumar, Harisudhan R, Karan Raj, Udhayakumar (2018), “Load Cell based Fuel Level Measurement using Arduino Uno Microcontroller” Pada penelitian ini sesnsor load cell digunakan sebagai pengukur beban barang pada suatu kendaraan yang mana jika beban melebihi batas maka sistem akan menampilkan pada LCD dan mengirim SMS dengan modul GSM dan mengirimkan lokasi dengan modul GPS kepada pemilik.
  8. Penelitian yang dilakukan Vipul Phulphagar, Dr. Rupesh Jaiswal (2017), “Arduino Controlled Weight Monitoring With Dashboard Analysis” Sistem ini dapat mengukur berat badan yang dihasilkan dari sensor load cell lalu ditampilkan kedalam web dalam bentuk grafik.
  9. Penelitian yang dilakukan Nikam Amit Subhash, Borse Nandulal Subhash, Chaudhari Prashant Ravindra, Patil Vinod Ramesh (2018), “Infant Weighing Scale” sistem ini merupakan sistem multifungsi yang dapat mengukur berat bayi yang baru lahir serta mengukur suhu tubuh dan ngukur detak jantung, lalu data ditampilkan dengan LCD dan hasil data juga dapat di cetak dengan printer thermal.
  10. Penelitian yang dilakukan Sanket Shah, Shalin Shah, Chinmay Pinglay, Rushabh Mehta, Swapnil Bandgar (2016), "Smart Inventory Management System using Weighting Scales" Sistem ini merupakan sistem yang mengelola sistem persediaan dengan menggunakan timbangan yang menggunakan sensor load cell. Parameter seperti status real time dari persediaan lalu ditampilkan dan dapat diakses dari mana saja melalui internet. sistem ini juga dapat menghemat biaya dan mengurangi tenaga dan juga menyediakan akses jarak jauh melalui internet.

Dari beberapa sumber Literature Review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang Mikrokontroler sudah banyak di bahas. Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “ALAT UKUR BERAT BADAN IDEAL BERBASIS ARDUINO DENGAN METODE BODY MASS INDEX”.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis mengambil konsep dari beberapa penelitian diatas, dan merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, sehingga penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian lanjutan.

BAB III
PEMBAHASAN

BAB VI
LANDASAN TEORI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan antara lain :

  1. Berat badan ideal dapat dihasilkan dari hasil perhitungan berat badan yang dapat diketahui dengan sensor load cell dan tinggi badan yang dapat diketahui dengan sensor ultrasonic, dan dan melakukan perhitungan dengan metode BMI yang sudah terprogram dalam arduino.
  2. Sensor ultrasonic dan load cell dapat mengukur tinggi dan berat badan dengan cara menempatkan seseorang dibawah sensor ultrasonic untuk mengukur tinggi badan dan menempatkan seseorang diatas sensor load cell untuk mengukur berat badan.
  3. LCD dapat menghasilkan output setelah sensor ultrasonic dan load cell melakukan pengukuran tinggi dan berat badan dan melakukan perhitungan dengan rumus BMI.

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu :

  1. Hendaknya menggunakan sensor beban dengan kualitas yang lebih baik, sehingga hasil yang dihasilkan lebih akurat.
  2. Output hasil dari perhitungan berat badan ideal dengan LCD dapat diganti dengan aplikasi android atau dengan aplikasi dekstop.
  3. Alat ini juga dapat dikembangankan dengan memasukan data hasil pengukuran ke dalam database agar data tersimpan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Romney, Marshall B., Dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information Systems, 13th Ed. England: Pearson Education Limited.
  2. 2,0 2,1 Ageng Setiani Rafika, Meidy Surya Hadi Putra, Winda Larasati. 2015. Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328. Jurnal Ccit. Vol. 8, No. 3, Mei 2015.
  3. Nuril Ahlina. 2015. Sistem Kendali Motor Servo Sebagai Penggerak Kamera Pada Robot Boat Pengintai Menggunakan Xbee Series 1 Berbasis Arduino. Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya : Palembang
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Rafiuddin Syam Dan Andi Abustan. 2015. Omniwheels Dengan Manipulator Untuk Robot Penjinak Bom. Jurnal Mekanikal Vol. 6, No. 1, Januari 2015.
  5. 5,0 5,1 5,2 M. Sidi Mustaqbal1, Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis ( Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan Snmptn ). Jitter (Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan), Vol. 1, No 3, 2015.
  6. Tuti Handayani. 2016. Prototipe Knowledge Management System Koperasi Pada Perusahaan Perbankan: Studi Kasus Koperasi Karyawan. Journal Of Applied Business And Economics, Vol. 2, No. 4, Juni 2016.
  7. Abdul Karim Syahputra, Edi Kurniawan. 2018. Perancangan Aplikasi Pemesanan Dan Pembayaran Berbasis Desktop Pada Percetakan Ud. Azka Gemilang Menggunakan Metode Prototype. Vol .1, No. 1, September 2018
  8. Asep Saefullah, Endang Sunandar, Muhammad Nur Rifai. 2017. Prototipe Robot Pengantar Makanan Berbasis Arduino Mega Dengan Interface Web Browser. Ccit Journal Vol 10 No 2 (2017).
  9. Santoso, Wan Yuliyanti. 2016. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (Rfid) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri (Seniati). Book 2, Februari 2016.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Subrata, Karno. 2015. Analisis Dan Perancangan Sistem. Flowchart Jurnal. Diambil Dari: Https://Www.Academia.Edu/6228702/Flowchart_Jurnal (Maret 2019)
  11. Tahta Restu Adiguna, Ir. Rita Magdalena, M.T., Sofia Saidah, S.T., Mt. 2018. Sistem Deteksi Idealitas Berat Badan Secara Real Time Dengan Menggunakan Metode Gray Level Co-Occurance Matrix Dan Body Surface Area. E-Proceeding Of Engineering : Vol.5, No.3, Desember 2018.
  12. 12,0 12,1 12,2 Munich Heindari Ekasari, Mohamad Saefudin Dan Pandu Nur Ro. 2017. Aplikasi Penghitungan Berat Badan Ideal Menggunakan Acuan Bmi (Body Mass Index) Dan Konvensional Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Komputasi, Vol. 16 No. 3, Desember 2017.
  13. Yosef Faraj Amer Alshehri, Joon Soo Park, Estie Kruger, Marc Tennant. 2019. Association between body mass index and dental caries in the Kingdom of Saudi Arabia: Systematic review. Saudi Dental Journal
  14. 14,0 14,1 Hilman Fauzi , Nasya Ayudina Darsono , Bambang Hidayat. 2018. Analisis Kalkulasi Body Mass Index Dengan Pengolahan Citra Digital Berbasis Aplikasi Android. Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan, Vol. 5 No. 2 Desember 2018.
  15. 15,0 15,1 Helda Yenni, Ami Patria. 2016. Rekayasa Parking Assistance System Kendaraan Dengan Sensor Ultrasonik. Jurnal Jsm Stmik Mikroskil. Vol.17 No.1 April 2016.
  16. 16,0 16,1 Heri Andriyanto Dan Aan Darmawan. 2016. Arduino Belajar Cepat Dan Pemrograman. Bandung: Informatika Bandung.
  17. Ahmed S. Abd El-Hamid, Amani E. Fetohi, R.S. Amin, R.M. Abdel Hameed. 2015. Design Of Digital Blood Glucose Meter Based On Arduino Uno. Ijournals: International Journal Of Software & Hardware Research In Engineering. Vol. 3, No. 8, August 2015.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 N. Anju Latha, B. Rama Murthy, K. Bharat Kumar. 2016. Distance Sensing With Ultrasonic Sensor And Arduino. International Journal Of Advance Research, Ideas And Innovations In Technology. Vol. 2, No. 5, 2016.
  19. 19,0 19,1 19,2 Vipul Phulphagar, Dr. Rupesh Jaiswal. 2017. Arduino Controlled Weight Monitoring With Dashboard Analysis. International Journal For Research In Applied Science & Engineering Technology (IJRASET). Vol.5, No 11, November 2017.
  20. 20,0 20,1 Muhammad Azizul Fikri, Danang Erwanto, Dian Efytra Yuliana. 2018. Rancang Bangun Alat Prediksi Kondisi Tubuh Ideal Menggunakan Metode Fuzzy Logic Sugeno. Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer. Vol.7, No.1, 2018.
  21. M.Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah, Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 7 No. 1, Maret 2017.
  22. 22,0 22,1 Dade Bachtiar, Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 No. 1, Maret 2015.
  23. 23,0 23,1 23,2 Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto, Wahyu Budianto. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya pegawai Terpusat Dengan Sap. Jurnal Ccit. Vol. 8, No. 3, Mei 2015.

Contributors

Kresnaadii