SI1122469821

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA

PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1122469821

NAMA : Muhammad Arba Adnandi


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469821
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469821
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Himawan, M.Kom)
   
(Dedi Iskandar, S.Kom.,)
NID : 12012
   
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469821
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(Ketua Penguji)
 
(Penguji 1)
 
(Penguji 2)
NID : 00000
 
NID : 00000
 
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

    LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

    SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA

    PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG

    Disusun Oleh :

    NIM
    : 1122469821
    Nama
    Jenjang Studi
    : Strata Satu
    Jurusan
    : Teknik Informatika
    Konsentrasi
    : Software Engineering

     

     

    Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

    Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

    Tangerang, Januari 2015

     
     
     
     
     
    NIM : 1122469821

     

    )*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

    ABSTRACT

    Computer technology and the means of information is growing rapidly. and is supported by the development of software and applications that can provide ease in humans in performing daily work - day and obtain information more quickly and efficiently. one of knowledge that can help people in the decision making is an expert system. System experts (Expert System) is a part of the artificial intelligence that contains the knowledge and experience that the input into the knowledge base so that everyone can use it for learning the training.

    The need for an expert or experts in identifying the behavior and characteristics of students in the development of learning programs are needed, namely to determine the quality and capabilities of individuals so that they can be used as a guide in the learning management strategies.

    Thus the need for an expert system that could assist in analyzing the behavior of students to improve the quality of human resources.

    Keywords : systems, Fuzzy Algorithms.

    ABSTRAKSI

    Teknologi komputer dan sarana informasi saat ini berkembang dengan pesat. serta di dukung dengan berkembangnya software dan aplikasi yang mampu memberikan kemudahan pada manusia dalam melakukan pekerjaan sehari - hari dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. salah satu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menentukan keputusan adalah sistem pakar. System pakar (Expert System) adalah satu bagian dari kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang di masukan ke dalam basis pengetahuan sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk pembelajaran pelatihan.

    Dibutuhkannya seorang pakar atau ahli dalam mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas dan kemampuan perseorangan sehingga dapat dijadikan suatu petunjuk dalam strategi pengelolaan pembelajaran.

    Maka dari itu diperlukannya sebuah sistem pakar yang bisa membantu dalam menganalisis perilaku siswa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Kata kunci : Sistem pakar, (expert system).

KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahiim

    Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dimana skripsi ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan skripsi, yang penulis ambil adalah sebagai berikut: SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG.

    Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang

    Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih secara tulus dan ikhlas kepada:

    1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
    3. Bapak Himawan, S.Kom.,M.Kom., selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenanmeluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
    4. Bapak Dedi Iskandar, S.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenanmeluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
    5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
    6. Bapak Drs.Deden Guntara, CF.c., selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
    7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
    8. Teman-teman seperjuangan saya, yaitu: Rivai Sungkowo, Rafif Tri Widiarso, Ade Setiadi, Dhimas Pradipta, Imam Firmasyah, Ahmad Nur Firdaus, Ramadhan Adi Syahputra, Septian Tedy Wibowo, Bayu Porshea Yudha, Rokhmudin Bastomy, Dedy Junaidi, Elvitasari Heriyanthi, Lely Suryani, Fifit Alfiah, Dwi Fitri Parmania, Jasmine Dara Asyifa, yang selalu mendukung serta memberikan semangat kepada saya sampai selesai skripsi dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan dukungan dan motivasi.

    Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis berharap Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya sebagai bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

     

     

    Tangerang, Januari 2015

     

     

     

    (Muhammad Arba Adnandi)
    NIM : 1122469821

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Representasi Bingkai pada Penyakit

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Keputusan

Tabel 4.2 Tabel Diagnosa

Tabel 4.3 Tabel Gejala

Tabel 4.4 Tabel Solusi

Tabel 4.5 Tabel Pakar

Tabel 4.6 Tabel Pertanyaan

Tabel 4.7 Tabel Solusi

Tabel 4.8 Tabel Fakta

Tabel 4.9 Tabel Entity Relationship Diagram

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Blackbox Pada halaman “Login” aplikasi

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Start Diagnosa

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Diagnosa

Tabel 4.13Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Solusi

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Admin

Tabel 4.15 Tabel Pengujian Blackbox Pada Fungsi “Logout”

Tabel 4.16 Schedulle Implementation

Tabel 4.17 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar

Gambar 2.2 Basis Pengetahuan

Gambar 2.3 SMesin Inferensi

Gambar 2.4 Contoh jaringan sematik

Gambar 2.5 Diagram Blok

Gambar 2.6Backward Chaining

Gambar 2.7Forward Chaining

Gambar 2.8Relationship 1 : 1g

Gambar 2.9Relationship 1 : M

Gambar 2.10Relationship M : M

Gambar 2.11Entity Relationship

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

Gambar 3.2 FlowChart yang berjalan saat ini

Gambar 4.1 UFlowchart Login Admin

Gambar 4.2 Flowchart Login Siswa

Gambar 4.3 Flowchart Menu Input Diagnosa

Gambar 4.4 Flowchart Menu Input Solusi

Gambar 4.5 Flowchart Menu Input Admin

Gambar 4.6 Flowchart Menu Input Start Diagnosa

Gambar 4.7 Pohon Keputusan

Gambar 4.8 SPrototype Form Pilih Pengguna

Gambar 4.9 Prototype Form Menu Siswa

Gambar 4.10 Prototype Form Menu Admin

Gambar 4.11 Prototype Form Diagnosa

Gambar 4.12 Prototype Form Solusi

Gambar 4.13 Prototype Menu Input Diagnosa

Gambar 4.14 Prototype Menu Input Solusi

Gambar 4.15 Prototype Menu Input User

Gambar 4.16 Pengujian Blackbox Mengosongkan username dan password lalu klik “Login”

Gambar 4.17 Pengujian Blackbox Mengisikan username, lalu langsung klik “Login”

Gambar 4.18 Pengujian BlackboxMengisikan password, lalu langsung klik “Login”

Gambar 4.19 Pengujian Blackbox Mengisikan username dan password dengan benar, lalu langsung klik “Login”

Gambar 4.20 Pengujian BlackboxMembuka form Start Diagnosa

Gambar 4.21 Pengujian Blackbox Melakukan diagnosa ya hingga akhir

Gambar 4.22 Pengujian Blackbox Melakukan diagnosa tidak hingga akhir

Gambar 4.23 Pengujian Blackbox Menampilkan form Input diagnosa

Gambar 4.24 PPengujian Blackbox Mengosongkan form Input diagnosa

Gambar 4.25 PPengujian Blackbox Menambahkan isi form diagnosa “ berhasil “

Gambar 4.26 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel diagnosa yang akan diubah

Gambar 4.27 Pengujian Blackbox Merubah data diagnosa “berhasil”

Gambar 4.28 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel diagnosa yang akan dihapus

Gambar 4.29 Pengujian Blackbox Menghapus data diagnosa “berhasil”

Gambar 4.30 Pengujian Blackbox Menampilkan form Input solusi

Gambar 4.31 Pengujian Blackbox Mengosongkan form Input solusi

Gambar 4.32 Pengujian Blackbox Menambahkan isi form solusi “berhasil”

Gambar 4.33 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel solusi yang akan diubah

Gambar 4.34 Pengujian Blackbox Merubah data solusi “berhasil”

Gambar 4.35 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel solusi yang akan dihapus

Gambar 4.36 Pengujian Blackbox Menghapus data solusi”berhasil”

Gambar 4.37 Pengujian Blackbox Menampilkan form Input admin

Gambar 4.38 Pengujian Blackbox Mengosongkan form Input admin

Gambar 4.39 Pengujian Blackbox Menambahkan isi form admin “berhasil”

Gambar 4.40 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel admin yang akan diubah”

Gambar 4.41 PPengujian Blackbox Merubah data admin “berhasil”

Gambar 4.42 Pengujian Blackbox Memilih data pada tabel admin yang akan dihapus

Gambar 4.43 Pengujian Blackbox Menghapus data admin”berhasil”

Gambar 4.44 Pengujian Blackbox Memilih tombol menu “Logout”

Gambar 4.45 Pengujian Blackbox Menjawab Pesan “Ya” pada “Message” “Logout”

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

    Perkembangan telekomunikasi, media dan informatika dewasa ini mendapat sambutan positif di masyarakat. Di dukung dengan berkembangnya software dan aplikasi yang mampu mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan. Kebutuhan akan suatu sistem terkomputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup kesegala bidang termasuk dunia pendidikan. Karena pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. salah satu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menentukan keputusan adalah sistem pakar. System pakar (Expert System) adalah salah satu bagian dari disiplin ilmu kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang terdiri dari basis data pengetahuan dan pengalaman pakar yang di masukan ke dalam basis pengetahuan sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk pembelajaran pelatihan.

    SMK Negeri 2 Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Pada Prinsipnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang selalu berusaha untuk memberikan pembelajaran yang terbaik sesuai dengan kebutuhan, termasuk memberikan pengarahan siswa/i dalam mengontrol diri berperilaku dan berkepribadian baik dilingkungan sekolah. Sebagai SMK Negeri 2 Kota Tangerang yang telah menyelenggaraakan proses belajar dan mengajar dalam kurun waktu yang cukup lama maka SMK Negeri 2 Kota Tangerang memberikan suatu pengarahan yang bermutu bagi para siswa dan siswi yaitu dengan adanya Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Perilaku dan Kepribadian Siswa Pada SMK Negeri 2 Tangerang. Dengan adanya Sistem pakar ini berharap siswa/i dapat mengontrol diri dalam berperilaku dan berkepribadian baik, sehingga dapat memacu dalam perkeembangan siswa/i dalam proses pembelajaran.

    Dengan adanya masalah diatas dibutuhkannya seorang pakar atau ahli dalam mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas dan kemampuan perseorangan sehingga dapat dijadikan suatu petunjuk dalam strategi pengelolaan pembelajaran. Sehingga dapat mengetahui karakter dari siswa tersebut, yaitu bakat, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir, minat dan kemampuan awal. Maka dari itu diperlukannya sistem pakar yang diharapkan bisa membantu dalam menganalisis perilaku siswa untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan juga kualitas pembelajaran siswa/i disekolah.

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul "SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG"..

Perumusan Masalah

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

    1. Apakah dengan penggunaan sistem pakar ini sudah tepat dalam mengidentifikasi perilaku dan kepribadian siswa?
    2. 2. Bagaimana cara menerapkan metode backward dan forward chaining sebagai sistem pakar untuk mengidentifikasi perilaku dan kepribadian siswa, sehingga para siswa dapat motivasi diri serta bagaimana cara mengontrolan diri dan emosi?
    3. Apakah dengan adanya sistem pakar ini mampu memberikan arahan positif terhdap siswa dalam mengontrol perilaku dan kepribadian dengan baik dilingkungan sekolah?

Ruang Lingkup Penelitian

    Dalam penyusunan laporan agar menjadi sistematis dan mudah dimengerti, maka akan diterapkan beberapa batasan masalah. Selain itu maksud dari pembatasan masalah adalah karena keterbatasan waktu dapat melakukan penelitian dan pengumpulan data sesuai secara terperinci. Batasan masalah juga akan memudahkan penyusunan laporan yang sistematis agar sudah dipahami oleh pembaca.

    Maka batasan masalah yang akan dibahas adalah tentang perilaku dan kepribadian siswa menggunakan sistem pakar,yaitu :

    1. Memasukan data siswa yang akan di identifikasi sebagai riwayat siswa.
    2. Melakukan identifikasi kepada siswa sehingga di dapat hasil diagnosa yang tepat dan diberikan masukan positif untuk mengoptimalkan diri siswa.
    3. Data atau informasi diagnosa siswa dapat ditambah dan dirubah sebagai tolak ukur untuk mengidentifikasi siswa.

    dari hasil identifikasi tersebut sehingga dapat diolah menjadi sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengatasi siswa kelas X pada Jurusan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian), sebagai media konseling untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

      Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mempunyai tujuan antara lain:

    1. Membuat sistem pakar identifikasi perilaku siswa dapat memberikan motivasi dan arahan yang positif agar siswa dapat meningkatkan kualitas belajar dan sikap dalam pembentukan karakter.
    2. Dengan adanya sistem pakar mengidentifikasi perilaku dan kepribadian siswa, dapat membantu guru dalam menangani siswa yang bermasalah.
    3. Merancang dan membuat sistem pakar identifikasi perilaku siswa dapat membantu guru dalam menangani siswa yang perlu diberikan bimbingan dan konseling.
    4. Membuat sistem pakar identifikasi perilaku siswa dapat membantu siswa dalam menangani masalah - masalah dalam pembelajaran.
    5. Sebagai syarat kelulusan sarjana pada STMIK Raharja.
    6. Sebagai bentuk partisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi dan teknologi.

Manfaat Penelitian

    1. Menjadikan sistem pakar identifikasi perilaku siswa ini sebagai media konseling..
    2. Sistem pakar identifikasi perilaku siswa sebagai media pembentukan sikap dan karakter serta membantu siswa dalam memotivasi dalam kegiatan pembelajaran dikelas.
    3. Dengan menggunakan sistem pakar identifikasi perilaku siswa ini dapat membantu guru BP (Bimbingan Penyuluhan) atau BK (Bimbingan Konseling) dalam menangani siswa yang bermasalah disekolah.
    4. Dengan menggunakan sistem pakar identifikasi perilaku siswa ini dapat membantu siswa dalam mengontrol emosi diri.
    5. Menjadikan salah satu syarat kelulusan sarjana pada STMIK Raharja.
    6. Sebagai bentuk implementasi ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informatika yang didapat selama perkuliahan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

    1. Metode Pengamatan (Observation Research)

      Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada SMK NEGERI 2 TANGERANG konsentrasi TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 1 (satu) bulan adalah mengetahui sistem yang berjalan khususnya Guru pembimbing dan konseling untuk mengambil contoh penanganan siswa yang bermasalah disekolah.

    2. Metode Wawancara (Interview Research)

      Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Kepala Bimbingan Konseling (BK) SMK NEGERI 2 TANGERANG yaitu Bpk. Drs.Deden Guntara, CF.c, yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder.

    3. Studi Pustaka

      Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan sistem pakar identifikasi kepribadian dan perilaku siswa. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

    Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan - temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan mencari berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

    Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Tujuan perancangan sistem adalah:.

      a. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang aplikasi sistem pakar identifikasi perilaku siswa untuk siswa jurusan TPHP SMK Negeri 2 Kota Tangerang.

      b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam Flowchart untuk sistem pakar identifikasi perilaku siswa yang di buat untuk siswa SMK Negeri 2 Kota Tangerang Jurusan TPHP

Metode Pengujian

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan padakeperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkanpengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yangakan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahandalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan tentang gambaran umum SMK NEGERI 2 KOTA TANGERANG, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Flowchart.

BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

    Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB II

Landasan Teori

Teori Dasar

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

    Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem - sistem bagian. komponen atau subsistem - subsisten dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu (Ludwig, 2007, Dikutip dari Mustafa 2013) :) :

    1. Menurut Ludwig von bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar realasi diantara unsur - unsur tersebut dengan lingkungan.

    2. Menurut Anatol raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubung satu sama lain.

    3. Menurut L. ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian - bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

    4. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian - bagian dari tujuan.

    Definisi di atas dapat dibagi dua kelompok, yaitu yang menekankan prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Di dalam suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sistem - sistem bagian sehingga membentuk kesatuan untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem lain. Oleh sebab itu sebuah sistem harus mempunyai masukan dan keluaran.

Karakteristik sistem

    Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat tertentu, yaitu komponen sistem (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environtments), penghubung (interface), tujuan (goal). (Jogi,2008, Dikutip Dari Mustafa 2013).).

    1. Komponen sistem (components)
    2. Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk kesatuan.

      .
    3. Batas sistem (boundary)
    4. Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

      .
    5. Lingkungan luar sistem (enviorment)
    6. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

    7. Penghubung (interface)
    8. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, suatu sistem dapat terintegerasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

    9. Tujuan (goal)
    10. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai tujuannya, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

    Menurut (Jogi,2008, Dikutip dari Mustafa 2013), Suatu sistem dapat dikualifikasikan dari beberapa sudut pandangan yaitu :

    1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik. Misal sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran - pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komnputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain - lain. .
    2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made sistem) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.
    3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi Antara bagian - bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program - program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
    4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi ada hanyalah secara relative tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainya. karena sistem ini sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

    Menurut (Rangkuti (2011:199, Dikutip dari Khanna Tiara 2013), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    1. Kuadran 1
    2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

    3. Kuadran 2
    4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

    5. Kuadran 3
    6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

    7. Kuadran 4
    8. Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan SWOT

    Menurut (Rangkuti (2011:199, Dikutip dari Khanna Tiara 2013),, tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Teori Khusus

Gambaran Umun Kepribadian

    Atkinson (1996) dalam bukunya Pengantar Psikologi Jilid-2 mendefinisikan kepribadian sebagai pola perilaku dan cara berfikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan. Istilah khas menyiratkan adanya konsistensi perilaku, bahwa orang cenderung untuk bertindak atau berfikir dengan cara tertentu dalam berbagai situasi. Sementara itu menurut Kelly (dalam Koeswara, 1991) kepribadian diartikan sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Menurut Wheeler (dalam Patty, 1982) kepribadian adalah pola khusus atau keseimbangan daripada reaksi-reaksi yang teratur yang menampakkan sifat khusus individu diantara individu-individu yang lain.Sedangkan menurut Sigmund Freud sang pendiri aliran Psikoanalisa (dalam Koeswara, 1991) memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id (dorongan, atau nafsu), Ego (diri) dan superego (nilai yang diintroyeksikan melalui pendidikan). Menurutnya tingkah laku, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

    Menurut Hall (1998) kepribadian merupakan hakekat keadaan manusiawi, yaitu bahwa kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili pribadi, bukan hanya dalam arti bahwa ia membedakan individu tersebut dari orang lain, tetapi yang lebih penting, bahwa itulah ia yang sebenarnya. Alport (1971) dalam Sarwono (2002) mendefinisikan kepribadian sebagai berikut: “Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment” berdasar pada definisi Alport tersebut kepribadian memiliki unsur-unsur sebagai beikut (Sarwono (2002):

    1. Organisasi yang dinamis. Tidak statis, tetapi selalu berubah setiap waktu.
    2. Organisasi itu terdapat dalam diri individu, dan tidak meliputi hal-hal diluar individu.
    3. Organisasi itu terdiri atas sistem psikis, yaitu sifat, bakat, dan sebagainya, dan sistem fisik yaitu anggota dan organ-organ tubuh yang saling terkait.
    4. Organisasi itu menentukan corak penyesuaian diri yang unik dari tiap individu terhadap lingkungannya.

    Menurut Eysenck (1964) tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:

    1. Kepribadian Ekstrovert :dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
    2. 2. Kepribadian Introvert :dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
    3. Neurosis : dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.

Konsep Dasar Sistem Pakar

    Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat di pecahkan oleh sistem pakar dalam bidang tersebut (Martin dan Oxman,2008,dikutip dari Musatafa 2013).

    Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain : pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (plainning), perkiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Martin dan Oxman,2008,dikutip dari Musatafa 2013).

    Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia disalah satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang di ambil dan memberikan dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih besar dari pembuatan sistem biasa.

    mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

    Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah - kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Ciri - Ciri Sistem Pakar

Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri - ciri sebagai berikut :

    a) Terbatas pada bidang yang spesifik.

    b)Dapat memberikan penalaran untuk data - data yang tidak lengkap atau tidak pasti.

    c) Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara yang dapat dipahami.

    d) Berdasarkan rule atau kaidah tertentu.

    e) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

    f) Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.

    g) Outpunya tergantung dari dialog dengan user

    h) Knowledge base dan interface engine terpisah.

    i) Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.

Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

    a) Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan ahli.

    b) Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

    c) Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

    d) Meningkatkan output dan produktivitas.

    e) Meningkatkan kualitas.

    f) Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

    g) Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya.

    h) Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

    i) Memiliki reliabilitas.

    j) Meningkatkan kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.

    k) Meningkatkan kapabillitas sistem komputer.

    l) Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

    m) Meningkatkan kapabilitas dan penyelesaian masalah.

    n) menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Kelemahan Sistem Pakar

Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, anatara lain :

    a) Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadang kala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalaupun ada kadang - kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda - beda.

    b) Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar - benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharannya.

    c) Boleh jadi sistem ini tidak dapat membuat keputusan.

    d) Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan.

Alasan Pengembangan Sistem Pakar

Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :

    a) Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi.

    b) Secara otomatis mengerjakan tugas - tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.

    c) Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

    d) Seorang pakar adalah mahal.

    e) kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.

Modul Penyusunan Sistem Pakar

Menurut Staugard (2007) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu (dikutip dari Mustafa, 2013).

    a) Modul Penerimaan pengetahuan (knowledge acquisition mode)
    Sistem berada pada modul ini , pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses Mengumpulkan pengetahuan - pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Perean knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.

    b) Modul konsultasi (consultan mode)
    Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini user berinteraksi dengan sistem yaitu dengan menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

    c) Modul Penjelasan (explaination mode)
    Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana keputusan dapat diperoleh).

Struktur Sistem Pakar

    Sistem pakar disusun oleh kedua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultan environment). Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen - komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

    Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar (sumber : Turban, 2005)

    Komponen - komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti yang terdapat pada Gambar 2.1, yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis pengetahuan (knowledge base), akuisisi pengetahuan (acquisition knowledge), mesin inferensi (inference engine), workplace, fasilitas penjelasan perbaikan pengetahuan. (F.Rohman, Feri dan Fauziah, Ami, 2008, Dikutip dari Mustafa 2013).

Antar Muka Pengguna (User Interface)

    User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.

Basis Pengetahuan

    Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.

    Dalam studi kasus pada sistem yang berbasis pengetahuan terdapat beberapa karekteristik yang dibangun untuk membantu kita dalam membentuk serangkaian prinsip - prinsip arsitekturnya.
    Prinsip tersebut meliputi :

      a. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar.

      b. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap.

      c. Pengetahuan sering miskin spesifikasi.

      d. Amatir menjadi ahli secara bertahap.

      e. Sistem pakar harus fleksibel.

      f. Sistem pakar harus transparan.

    Sejarah penelitian di bidang kecerdasan buatan telah menunjukan berulang kali bahwa pengetahuan adalah kunci setiap sistem cerdas (intelligence system).

    Berikut merupakan contoh gambar dari basis pengetahuan :

    Gambar 2.2 Basis Pengetahuan

Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition)

    Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan informasi keahlian dalam menyelesaikan masalh dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai.

Mesin Inferensi

    Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace untuk memformulasikan kesimpulan.

    Berikut ini merupakan contoh gambar mesin inferensi :

    Gambar 2.3 Mesin Inferensi

Workplace

    Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). workplace digunakan untuk merekam hasil - hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang direkam, yaitu :

      a) Rencana : Bagaimana Menghadapi masalah?

      b) Agenda : Aksi - aksi yang potensial.

      c) Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan.

Fasilitas Penjelasan

    Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar, Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai. Fasilitas penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan menjawab pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut :

    1. Fungsi Decoupling
      Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :
      1. a) Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar.

        b) Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh.

        c) Mengapa alternatif tertentu ditolak.

        d) Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian.

    Representasi Pengetahuan

      Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang akan dialaminya.:

      Ada beberapa metode untuk merepresentasikan pengetahuan. Biasanya yang digunakan adalah metode kalkulus prediksi, bingkai (frame), jaringan sematik (sematic network), kaidah produksi dan representasi logika (logic).

    Kalkulus Predikat

      Kalkulus predikat merupakan cara sederhana untuk merepresentasikan pengetahuan secara deklaratif. Dalam kalkulus predikat, pernyataan deklaratif dibagi atas dua bagian yaitu bagian predikat dan argumen.

    Bingkai (Frame)

      Bingkai adalah blok - blok atau potongan - potongan yang berisi pengetahuan mengenai obyek - obyek khusus, kejadian, lokasi, situasi ataupun elemen - elemen lainnya dengan ukuran yang relatif besar. Blok - blok ini menggunakan obyek - obyek tersebut secara lebih terperinci. Detail diberikan dalam bentuk rak (slot) yang menggambarkan berbagai atribut dan karakteristik daripada obyek tersebut. Berikut adalah contoh tabel model representasi pengetahuan bingkai (frame).

      Ruang (Slots) Isi (Filters)
      Nama Flu
      Gejala a. Bersin

      b. Pusing
      c. Demam

      Obat a. Ultra Flu

      b. Mixagrip

      Tabel 2.1 Representasi Bingkai pada Penyakit

    Jaringan Sematik (sematic network)

      Jaringan sematik merupakan cara merepresentasikan pengetahuan yang paling tua dan paling mudah. Cara ini merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari obyek - obyek. Obyek direpresentasikan sebagai simpul pada suatu grafis dan hubungan antara obyek - obyek dinyatakan oleh garis penghubung berlabel. Contoh jaringan sematik yang mudah ditemui adalah garis keturunan dari suatu keluarga. seperti gambar berikut.

      Gambar 2.4 Contoh jaringan sematik (Sulastri dkk, 2011)

    Kaidah Produksi (production rule)

      Metode kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika maka (if-then). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu bagian premise (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian promise dipenuhi maka bagian konkusi juga akan bernilai benar.

      Sebuah kaidah terdiri dari klausa - klausa. Sebuah kalusa mirip sebuah kalimat dengan subyek. Kata kerja dan obyek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premise dari sebuah klausa konklusi pada setiap kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premise dan lebih dari satu konklusi. Antara premise dan konklusi dapat dihubungkan dengan "atau" dan "dan".


      Dalam mengembangkan sistem pakar ada lima tahapan yang harus dilakukan (Kusumuadewi, 2003, Dikutip dari Mustafa 2013), yaitu :

      1. Tahapan Identifikasi

        Tahapan identifikasi merupakan tahapan untuk menganalisa permasalahan yang ada dengan menentukan batasan masalah yang akan dianalisa, sistem pakar yang terlihat, sumber daya yang diperlukan dan tujuan yang akan dicapai.

      2. Tahapan Konseptualisasi

        Tahapan Konseptualisasi merupakan tahapan dimana pengetahuan dan pakar menentukan konsep yang kemudian dikembangkan menjadi suatu sistem pakar. Dari konsep tersebut unsur yang terlibat akan dirinci dan dikaji hubungan antara unsur serta mekanisme yang pengendalian yang diperlukan untuk mencapai sebuah solusi yang terbaik.

      3. Tahapan Formalisasi

        Tahapan formalisasi merupakan tahapan dimana hubungan antara unsur digambarkan dalam bentuk format yang biasa digunakan dalam sistem pakar. Tahap ini juga menentukan alat pembangunan sistem, teknik inferensi dan struktur data yang digunakan pada sistem pakar.

      4. Tahapan Implementasi

        Tahapan implementasi merupakan tahap yang sangant penting karena disinilah sistem pakar yang dibuat akan diterapkan dalam bentuk program komputer.

      5. Tahapan Pengujian

        Tahapan pengujian ini merupakan tahap dimana sistem akan dipakai dan diuji keakuratannya serta kinerja sistemnya, sehingga didapat hasil yang efisien.

      Berikut merupakan contoh gambar dari Diagram Blok :

      Gambar 2.6 Diagram Blok

    Mesin Inferensi

      Menurut Sembiring (2013:8), “Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan. “

      Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191), “Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. ”

      Menurut Sembiring (2013:8), “Mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.”

      Ada dua tipe teknik inferensi :

        a) Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)

        Menurut Sembiring (2013:8), Pelacakan kebelakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut

        Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:192), suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah

        2.6 Backward Chaining


        b) Pelacakan kedepan (Forward Chaining)

        Menurut Sembiring (2013:8), Pelacakan kedepan (Forward Chaining) yang merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

        Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191), forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

        2.7 Forward Chaining

      Menurut Sembiring (2013:9), Kedua metode inferensi tersebut, dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

        a. Depth-First Search, yaitu melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan

        b. Breadth-First Search, yaitu penelusuran bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya.

        c. Best-First Search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode sebelumnya.

    Perancangan Database

    Pengertian Database

      Berikut ini adalah beberapa pengertian dari basis data yang dikembangkan atas dasar sudut pandang yang berbeda, yaitu :

      1. Basisdata adalah kumpulan data - data (file) non-redudant yang saling terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut - atribut kunci dari tabel - tabelnya atau struktur data dan relasi - relasi) di dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise).
      2. Basisdata adalah himpunan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (redudancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
      3. Basisdata adalah kumpulan file,table,arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik.

    Operasi Dasar Dalam Database

      Operasi - operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan database adalah sebagai berikut :

      1. Pembuatan database baru (create database).
      2. Penghapusan database (dropdatabase).
      3. Pembuatan file atau tabel baru kedalam suatu database (create table).
      4. Penghapusan file atau tabel dari suatu database (drop table).
      5. Penambahan atau pengisian data baru kedalam sebuah file atau tabel didalam database (insert).
      6. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update).
      7. Penghapusan data dari sebuah file atau tabel (delete).

    Atribut Kunci

      Setiap file selalu terdapat kunci file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Misalnya nomor kerusakan merupakan kunci dari tabel kerusakan. Kunci terdiri dari bermacam - macam diantaranya adalah sebagai berikut :

      1. Kunci field (primary key)

        Kunci primer adalah satu atribut atau minimal satu set atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari satu entity baru.

      2. Kunci tamu (foreign key)

        Kunci tamu adalah satu set atribut (set atribut) yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk yang tidak di relasikan. Hubungan antara entity induk dengan entity anak adalah hubungan satu lawan banyak (one to many relationship).

    Konsep Relasi

      Relasi berarti hubungan atau keterkaitan. Dalam hal ini perancangan database relasi diartikan sebagai hubungan atau keterkaitan antara sebuah atau beberapa entitas dengan sebuah atau beberapa entitas lainnya.

      Dalam database ada tiga konsep relasi yang pemakainya dapat dikombinasikan sesuai dengan konteks data. Adapun konsep relasinya adalah sebagai berikut :

        a) One to one relationship

        Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah berbanding satu atau memiliki satu pasangan saja.

        Contoh :

        Gambar 2.8 Relationship 1 : 1

        b) One to many relationship

        Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau kebalikannya banyak berbanding satu.

        Contoh :

        Gambar 2.9 Relationship 1 : M

        c) Many to many relationship

        Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

        Contoh :

        Gambar 2.10 Relationship M : M

        d) Entity relationship model
        Entity adalahpemodelan data yang berdasarkan pada objek dasar yang benar - benar nyata. Relationship adalah hubungan antar objek, sedangkan atribut adalah keterangan mengenai sebuah entity. Atribut digambarkan sebagai elips atau lingkaran dengan sebuah garis yang berasal dari entitas yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar.

        Gambar 2.11 Entity Relationship

    Flowchart

    Definisi Flowchart

      Menurut Adelia (2011:116, Dikutip dari Khanna Tiara 2014), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

      Menurut Sulindawati (2010:8, Dikutip dari Khanna Tiara 2014), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

    Jenis - jenis Flowchart

    Menurut Sulindawati (2010:8, Dikutip dari Khanna Tiara 2014), Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:


      a) Flowchart Sistem (System Flowchart)

      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

      b) Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.

      c) Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

      d) Flowchart Program (Program Flowchart)
      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

      e) Flowchart Proses (Process Flowchart)
      Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

    Gambaran Umum Microsoft Visual Basic 6.0

    Microsoft Visual Basic 6.0

      Menurut Minarni dan Hidayat (2013:30), Visua Basic pada dasamya adalah sebuah bahasa pemograman komputer, juga sering disebut sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasiskan windows. Basic merupakan pengembangan terakhir dari bahasa basic. Visual Basic 6.0 memiliki kelebihan- kelebihan yang tidak dimiliki oleh versi sebelumnya. Kelebihannya antara lain kompiler (proses compile) dapat dilakukan dengan cepat, mendukung kontrol data objek yang baru, mendukung berbagai macam database, pembuatan laporan yang lebih mudah dan mendukung pengaksesan terhadap internet.

      Menurut Madcoms (2010:2) Microsoft Visula Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang cukuo popular dan mudah untuk diplajari. Program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pemakai computer berkomunikasi dengan computer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar

    Gambar Microsoft Visual Basic 6.0


    Komponen Visual Basic 6.0

      Menurut Minarni dan Hidayat (2013:30), adapun komponen-komponen yang terdapat pada Visual Basic antara lain:

      A.Control Menu
      Control menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Berikutnya akan muncul control menu, dimana kita bisa memilih salah satu dari perintah berikut ini:

      a. Restore Mengubah ukuran jendela ke ukuran sebelumnya.

      b. Move Untuk memindahkan letak jendela.

      c. Size Untuk mengubah ukuran jendela.

      d. Minimize Untuk meminimalkan ukuran jendela.

      e. Maximaze Untuk memaksimalkan ukuran jendela.

      f. Close Untuk menutup jendela.


      B. Menu

      Menu merupakan daftar perintah- perintah yang dikelompokkan dalam kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah perintah. Visual Basic 6.0 terdapat tiga belas menu utama yaitu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-In, Windows dan Help.

      C. Toolbar

      Toolbar merupakan kumpulan tombol yang dapat melakukan sebuah perintah dengan cepat. Fungsi toolbar hampir sama dengan menu hanya toolbar berbentuk tombol-tombol yang susunannya tidak secara bertingkat. Contoh toolbar tersebut antara lain Add Form, Menu Editor, Save, Cut, Copy dan lain sebagainya.

      D. Form

      Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang digunakan untuk melaksanakan perintah yang diberikan. Pada bagian kanan atas form terdapat tombol Minimize, Maximize / Restore dan Close yang digunakan untuk mengatur tampilan jendela form.

      E. Windows Code

      Windows code adalah jendela tempat menuliskan kode program. Semua kode perintah pada jendela ini. Pada windows code terdapat fasilitas kode editing yang cukup lengkap

      F. Toolbox

      Toolbox merupakan kumpulan object yang digunakan untuk merancang sebuah output program. Karena masing- masing object mempunyai sifat yang khas, dan dengan sifat yang khas tersebut kita tinggal memberikan kontrolnya, sehingga menjadi suatu aplikasi program yang kita inginkan, maka object ini disebut dengan control. kita bisa menambahkan control yang lain ke dalam toolbox jika diperlukan. Penambahan control ini dimungkinkan jika ada beberapa fungsi atau object yang diperlukan ternyata tidak ada dalam toolbox tersebut.

      G. Project Explore

      Project explorer digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek pembuatan aplikasi. Bagian-bagian tersebut dapat berupa project, form, data environment dan data report. Project explorer ini berbentuk menu tree sehingga mempermudah dalam pengaksesannya. Pada jendela explorer terdapat tiga tombol kontrol tampilan antara lain window code untuk menampilkan kode, window project untuk menampilkan dalam bentuk visual dan toggle folder untuk pengelompokan jenis objek.

      H. Windows Properties
      Window properties menampilkan semua properti dari obyek yang digunakan. Kita dapat mengubah setiap properti dari objek yang ada melalui jendela ini.

      I. Windows Form Layout
      Windows form layout digunakan untuk mengatur letak form pada layar monitor.

    Gambaran Umum Microsoft Access

    Microsoft Access

      Menurut Menurut Minarni dan Hidayat (2013:77), Microsoft Access hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file database. Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data siswa, data pegawai dan sebagainya.

      Menurut Mangkulo (2010:1). Microsoft Access adalah salah satu program aplikasi database produksi dari Microsoft. Microsoft Access merupakan bagian dari aplikasi Microsoft Office. Microsoft Access sering digunakan pada pengembangan aplikasi database, khususnya database berskala kecil.

    Pohon Keputusan

      Menurut Han et al. (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas.Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root. Isi Paragraf


    Daftar Pustaka (Litelatur Review)

      Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Sentanu (2014).

          Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan Lan”. Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang ditujukan pada pembuatan software dan hardware yang dapat berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berfikir seperti manusia. Salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang sedang mengalami perkembangan akhir–akhir ini adalah sistem pakar, sistem pakar (Expert System) merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem pakar didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemprograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan para ahli. Jaringan LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk mempermudah komunikasi dan sharing data pada area lokal. Aplikasi sistem pakar ini digunakan untuk mendiagnosa gangguan-gangguan yang terjadi pada jaringan LAN, dengan menggunakan metode forward chaining diharapkan dapat mempermudah mengetahui gangguan yang dialami. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk penyimpanan datanya menggunakan microsoft acces 2007.

        2. Penelitian yang dilakukan oleh Adrian Rizaldi (2014).

          Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa Dalam Menentukan Konsentrasi Belajar Dengan Metode Forward Chaining Pada Sma Yuppentek 1 Kota Tangerang”. Teknologi informasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna.media konsultasi Dalam bidang pendidikan kegiatan konsultasi biasa dilakukan dengan cara bertatap muka. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Siswa SMA Yuppentek 1 Tangerang jika Siswa yang ingin berkonsultasi diharuskan bertemu misalnya karena banyaknya Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang Yang berjumlah 334 Siswa Pria Dan Wanita. Solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan membuat suatu media konsultasi yang dapat diakses oleh masyarakat dan siswa yang tidak tergantung dengan jarak dan waktu yaitu dengan suatu media konsultasi yang dapet di akses melalui Internet. Saat ini Website tidak hanya digunakan sebagai alat Informasi, namun lebih dari sekedar itu, Website dapat digunakan untuk mengolah pengetahuan sehingga proses pengambilan keputusan dapat lebih cepat dan akurat. Sebuah teknik untuk membuat Program mampu mengolah pengetahuan telah diperkenalkan dan dikenal sebagai sistem pakar dengan Knowledege Base Web dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Manusia dapat menjadikan website sebagai pengambil keputusan berdasarkan cara kerja otak manusia dalam mengambil keputusan banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan PHP dan untuk penyimpanan datanya menggunakan MYSQL.

        3. Penelitian yang dilakukan Bakti yudha mustafa (2013).

          Penelitian ini adalah berjudul “ Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Waste Coating Pada Mesing Coating “. Teknologi komputer dan sarana informasi ssat ini telah berkembang sangat pesat. Di dukung denganperkembangannya software dan aplikasi yang mampu mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan sehari - harinya dan memperoleh informasi yang semakin cepat dan efisien. Salah satu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam menentukan keputusan adalah sistem pakar. Sistem pakar (Expert System) adalah salah satu bagian dari kecerdaasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang di masukan oleh satu atau beberapa pakar ke dalam suatu basis pengetahuan sehingga setiap orang dapat mengguakannya untuk pembelajaran dan pelatihan (Julian,2010), serta memecahkan masalah yang lebih bersifat spesifik, dalam hal ini adalah untuk diagnosa waste mesin coating. Pada mesin produksi yang ada pada PT OSRAM Indonesia yang memproduksi lampu berbagai tipe ada beberapa waste yang dapat mempengaruhi efesiensi produksi. Dalam hal ini khususnya mesin coating yang membuat salah satu bahan pendukung dalam prosuksi lampu (bulb). Di mesin ini lebih ditekankan pada perawatan mesin, pengaturan temperature dan tegangan elektrostatik. Dari beberapa hal tersebut belum ada implementasi yang dapat digunakan untuk penentuan standar, sehingga terjadi perbedaan standar pemakaian dalam proses produksi mesin coating P/B. selain itu, hanya ada beberapa orang yang ahli dibidang mesin tesebut khususnya untuk produksi P/B, sehingga diperlukan adanya pertukaran pengetahuan agar dapat membantu dalam penyelesaian masalah yang terjadi di produksin mesin coating tersebut. Sistem Pakar Tersebuat dibuat Menggunakan Bahasa Pemrograman PHP.

      BAB III

      ANALISA SISTEM BERJALAN

      Analisa Organisasi

      Gambaran Umum SMK 2 Negeri Tangerang

        SMK Negeri 2 Kota Tangerang terletak di Jl. Veteran No. 2 Kelurahan. Sukasari, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang, merupakan SMK yang keberadaannya sangat strategis karena berdekatan dengan pusat pemerintahan Kota Tangerang dan tidak jauh dengan sentra industri di Jabodetabek. Drs. Purwabto A.T sebagai kepala sekolah, sekolah ini memiliki 5 (lima) konsentrasi kejuruan yaitu Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Perikanan, Agribisnis Ternak Unggas, Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan, Kimia Analisis. Secara garis besar SMK Negeri 2 Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa dan siswi di sekolah, membina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), membina kerjasama dengan orang tua siswa, Dewan sekolah, masyarakat dan instansi terkait, melaksanakan program dinas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

      Sejarah Singkat SMK Negeri 2 Tangerang

        Pada Pada awalnya SMK Negeri 2 Kota Tangerang adalah sekolah Proyek Perintis yang dibangun melalui Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1969-1970, dan mulai menerima murid baru tanggal 12 April 1975 dengan nama STM Pertanian. Selanjutnya pada tahun 1977-1978 nama STM Pertanian berubah nama menjadi SMT Pertanian dan memiliki 3 jurusan yaitu Teknologi Hasil pertanian (THP), Teknologi Peralatan Pertanian (TPP) dan Teknologi Produksi Pertanian (TP). Pada tahun 1993-1994 SMT Pertanian berganti nama SMK Pertanian dengan program keahlian THP, Mekanisasi Pertanian (MP), Budidaya Ternak (BT), Budidaya Ikan (BI) dan Budidaya Tanaaman Pangan dan Hortikultura (BTPH). Sejak tahun 1996-1997 berubah menjadi SMK Negeri 2 dengan program studi keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU), Agribisnis Perikanan (AP), Agribisnis Pertanian Teknik Kultur Jaringan (APTKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Kinimia Analisis (KA).

        Pada tahun 2007, SMK Negeri 2 Kota Tangerang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan untuk menyelenggarakan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

        SMK Negeri 2 Kota Tangerang memperoleh Akreditasi A (Amat Baik) untuk Program Studi Keahlian TPHP, AP,TKR dan KA serta Akreditasi B (Baik) untuk BT dan APTKJ.

        Saat ini SMK Negeri 2 Kota Tangerang memiliki 33 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa 927 siswa. Untuk meningkatkan aktivitas dan kretivitas siswa, sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler diantaranya: bela diri (karate, silat, kempo), futsal dan sepak bola, volley ball, basket, pramuka, PMR, marawis, band, KIR ( karya ilmiah remaja) dan keterampilan jurusan (sesuai program keahlian masing-masing).

        Sementara Setiap organisasi memiliki rencana target/sasaran yang ingin dicapai dan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada organisasi itu. Sasaran organisasi dapat didasari oleh adanya Tujuan Organisasi, Visi dan Misi, Nilai-nilai, Goals, Rencana Kerja dan

        Anggaran. Pencapaian sasaran organisasi harus dilakukan dengan melalui penggunaan suatu Sistem Manajemen yang didukung dengan adanya sumber daya yang sesuai. Manajemen mutu adalah aktivitas-aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengawasi suatu organisasi dalam hubungannya dengan mutu. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu system untuk menerapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu dan untuk mencapai sasaran tersebut.

        Sistem Manajeman Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang harus mampu mengintegrasikan seluruh proses dan sumber daya yang diperlukan oleh SMK Negeri 2 Kota Tangerang untuk menghasilkan produk/layanan yang diharapkan. Pengembangan dan penyusunan Sistem Manajemen Mutu SMK Negeri 2 Kota Tangerang mengacu pada 9001:2008, yang merupakan suatu Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu. Dengan ISO 9000, SMK Negeri 2 Kota Tangerang berkeinginan untuk menunjukan kemampuannya secara konsisten dalam penyediaan produk, memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, dan mencapai kepuasan pelanggan melalui penggunaan system secara efektif, termasuk proses untuk peningkatan berkelanjutan dan jaminan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.

      Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang

        1. Visi SMK Negeri 2 Tangerang

          “Menjadi sekolah unggulan dalam prestasi, berdaya saing, peduli dan berbudaya lingkungan dilandasi iman dan taqwa”.

        2. Misi SMK Negeri 2 Tangerang

            1. Menyiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa, menguasai kompetensi keahlian profesinya, memiliki jiwa wirausaha, dan memiliki daya saing.

            2. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang adaptif, efektif, kreatif dan berwawasan lingkungan serta mengutamakan keunggulan, sehingga setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

            3. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah.

            4. Menerapkan layanan prima dalam pengelolaan sekolah melalui Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2008.

        3. Tujuan SMK Negeri 2 Tangerang

          Meningkatkan profesionalisme para guru agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para siswa melalui pelatihan-pelatihan, penataran, MGMP, seminar dan sebagainya.

      Struktur Organisasi

        1. Majelis Sekolah.
        2. Kepala Sekolah.
        3. Komite Sekolah.
        4. Wakil Manajemen Mutu.
        5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
        6. Wakil Kepala Kesiswaan.
        7. Wakil Kepala Kurikulum.
        8. Wakil Kepala Sarana dan Prasarana.
        9. Wakil Kepala Hubungan Masyarakat.
        10. Bimbingan Penyuluhan.
        11. Pembina OSIS.
        12. BKK.
        13. Unit Produksi.
        14. Wali Kelas / Dewan Guru / kepala jurusan.
        15. Siswa.

        STRUKTUR ORGANISASI SMK NEGERI 2 KOTA TANGERANG TAHUN 2011/2012


        Keterangan :

        Garis Komando  : =========
        Garis Koordinasi : - - - - - - - -

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Tangerang

      Wewenang dan Tanggung Jawab

        Seperti halnya dengan sebuah instansi pendidikan, SMK Negeri 2 Tangerang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelengaraan bidang pendidikan.

        Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Negeri 2 Tangerang adalah sebagai berikut:

        1. Majelis Sekolah

          Pada tingkat SMK Majelis Sekolah memiliki tugas dan fungsi antara lain :

            a. Menjadi mitra pimpinan sekolah dalam menentukan kebijaksanaan sekolah, pada batas-batas yang tidak menyimpang dari kebijaksanaan Depdikbud.

            b. Menjembatani hubungan kerjasama yang dan lembaga antara sekolah dan dunia/industri.

            c. Membantu sekolah dalam pengembangan kurikulum, pengembangan unit produksi, pengembangan iklim kerja yang positif, pengembangan staf (guru dan non guru), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan, dan sebagainya.

            d. Membantu penyelenggaraan ujian profesi, sertifikasi dan pemasaran tamatan.

            e. Membantu memberikan jalan keluar dari berbagai hambatan yang dihadapi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan.

        2. Kepala Sekolah

            a. Penyelenggaraan kegiatan sekolah.

            b. Pembina kesiswaan.

            c. Pelaksanaan bimbingan dan penelitian guru dan tenaga pendidik lainya.

            d. Penyelenggaraan administrasi sekolah yang meliputi administrasi, ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum.

            e. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.

        3. Komite Sekolah

          Menyampaikan program sekolah dan rencana anggaran sekolah kepadaorang tua murud serta memusyawarakan.

            a. Koordinasi dengan instansi lain.

            b. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.

            c. Sebagai penengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.


        4. Wakil Kepala Kesiswaan

          Bertanggung jawab kepada : Kepala Sekolah Berhubungan dengan :

            1. Semua unit kerja.

            2. Organisasi Kesiswaan

          Tanggung Jawab :

            a. Membuat program kerja pembinaan kesiswaan.

            b. Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).

            c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.

            d. Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.

            e. Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa.

            f. Mengkoordinasikan pelaksanaan Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan, dan Kekeluargaan.

            g. Membina program kegiatan OSIS.

            h. Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.


        5. Pembina Osis

            1. Bertanggung jawab atas seluruh pembinaan dan pengembangan OSIS.

            2. Memberikan nasehat kepada Perwakilan Kelas & Pengurus OSIS.

            3. Mengesahkan keanggotaan Perwakilan Kelas.

            4. Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS.

            5. Mengarahkan penyusunan anggaran rumah tangga dan program kerja OSIS.

            6. Menghadiri rapat-rapat OSIS.

            7. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksaan tugas OSIS.



        6. Bimbingan Penyuluhan dan Konseling

            1. Dalam perkembangan belajar di sekolah.

            2. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka.

            3. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya serta menyusun rencana tujuan –tujuan tersebut.

            4. Mengatasi masalah pribadi yang menggangu belajar di sekolah.



        7. Kepala Jurusan dan Guru

            1. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar secara efektifdan efisien.

            2. Membuat program pengajaran.

            3. Membuat persiapan pengajaran.

            4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

            5. Membuat soal-soal tes dan melaksanakan efaluasi hasil belajar siswa

            6. Memantau jam pelajaran praktikum.

            7. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.


        8. Siswa

            1. Mengikuti peraturan yang berlaku di SMK Negeri 2 Tangerang.

            2. Siswa datang ke SMK Negeri 2 Tangerang 15 menit sebelum kelas dimulai.

      Tata Laksana Sistem yang Berjalan

        Pada saat ini sistem identifikasi kepribadian dan perilaku yang digunakan oleh SMK Negri 2 Tangerang dalam melakukan identifikasi yaitu memberikan lembaran pertanyan soal yang kemudian di isi oleh siswa, dan ini hanya dapat dilakukan dengan tatap muka di ruang BK dan di kelas.

        Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Proses identifikasi kepribadian dan perilaku dilakukan dengan cara tatap muka dengan siswa di ruang BK ataupun di kelas. Berikut proses yang berjalan di SMK Negri 2 Tangerang :

            1. Pengawas datang memberikan lembaran soal ujian yang berisi soal tentang kepribadian.

            2. Murid mengisi lembar jawaban dan mengembalikan kepada pengawas.

            3. Pengawas mengembalikan data ujian yang sudah di kumpulkan dari hasil kerja siswa/siswi kepada guru BK

            4. Guru Bp/Bk mengolah data hasil ujian dan Memberikan data ke walikelas.

            5. Wali kelas menerima hasil ujian dan memberikan konseling kepada siswa melalui guru BK.

            6. siswa Mengetahui hasil test kepribadian kemudian diberikan konseling khusus kepada siswa yang bersangkutan.

        Flowchart Sistem Yang Berjalan

          Gambar 3.2 FlowChart yang berjalan saat ini

          Berdasarkan gamabr 3.2 FlowChart pada SMK Negri 2 Tangerang yang berjalan saat ini terdapat :

            1. (1, satu) sistem yang dapat memperoleh informasi kepribadian tentang siswa yaitu dengan Bimbingan Konseling

            2. (3, tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Guru BK, Walikelas dan Siswa.

            3. (1, satu) FlowChart yang menggambarkan alur sistem yang berjalan saat ini dan dilakukan oleh 3 actor tersebut diantaranya :

              a. Memberikan soal ujian kepribadian

              b. Penilaian hasil ujian kepribadian.

              c. Informasi hasil ujian kepribadian.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Analisa SWOT

        untuk memperjelas posisi institusi pendidikan serta peran dan fungsi teknologi informasi maka akan dipetakan posisi institusi pendidikan berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:

        Tabel 3.1 Analisa SWOT

      Faktor Internal
      &
      Faktor Eksternal
      Strength Kekuatan Weakness Kelemahan
      1.Sumber Daya Manusia dengan teknologi informasi

      2.Tidak ada Persetujuan seluruh anggota yang terlibat.

      1.Sumber Daya Manusia dengan teknologi informasi

      2.Tidak ada Persetujuan seluruh anggota yang terlibat.

      Opportunity (Peluang) Strategi SO Strategi WO
      1.Tersedia alat-alat teknologi informasi (sarana dan prasarana)

      2.Lingkungan pendidikan yang terjangkau networking
      3.Tersedia lembaga-lembaga pendukung pendidikan
      4.Sumber daya alam yang mendukung

      SDM yang uggul, dana yang tersedia dan

      persetujuan seluruh anggota merupakan kekuatan yang dapat menangkap peluang untuk menyediakan sarana dan prasarana, menyediakan SDA yang ada. Keadaan ini institusi pendidikan disarankan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

      SDM yang kurang baik,

      dan tidak ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang berakibat tidak dapat menangkap peluang berupa sarana dan prasarana, lembaga pendidikan yang mendukung serta sumber daya alam yang memadai. Keadaan institusi pendidikan disarankan untuk memanfaatkan peluang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada.

      Thread (Ancaman) Strategi ST Strategi WT
      1.Lingkungan pendidikan yang tidak terjangkau networking

      2.Tidak tersedia lembaga-lembaga pendukung pendidikan
      3.Sumber daya alam yang tidak mendukung

      SDM yang uggul, dan

      persetujuan seluruh anggota merupakan kekuatan tetapi mendapat ancaman dari lingkungan berupa sarana dan prasarana yang tidak tersedia, lembaga terkait tidak mendukung, SDA yang tidak memadai. Keadaan institusi pendidikan disarankan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menghindarkan ancaman

      SDM yang kurang baik,

      dan tidak ada persetujuan dari anggota merupakan kelemahan yang diperparah oleh ancaman dari lingkungan berupa sarana dan prasarana yang tidak tersedia, tidak mendapat dukungan dari lingkungan terkait, SDA yang tidak tersedia. Keadaan institusi pendidikan disarankan bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

      Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Mengidentifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa kepribadian dan perilaku siswa yaitu sebagai berikut :

        1. Analisa Masukan Data

          Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri Untuk membangun sistem pakar ini, dimasukan berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya akan menjadi salah satu masukan data pada sistem sebagai basis pengetahuan (Knowledge Base).

        2. Analisa Proses

          Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Pada tahap ini user menentukan gejala yang di tampilkan oleh sistem dan kemudian dipilih sebagai jawaban dari user tersebut dan kemudian sistem mengolah data menentukan diagnosa dari gejala tersebut yang kemudian memberikan hasil atau solusi.

        3. Analisa Keluaran

          Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Setelah pengguna memilih gejala pada sistem, maka akan mengolah data tersebut yang kemudian sistem akan memberikan data keputusan berupa hasil diagnosa dimana dari diagnosa ini sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil solusi dari gejala dan hasil diagnosa dari perngguna tersebut berupa informasi tentang yang dialaminya dan cara mengatasinya.

      Konfigurasi Sistem Berjalan

        Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh SMK Negri 2 Tangerang adalah :

          1. Spesifikasi Hardware

            1) Processor : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz

            2) Monitor : 14"

            3) RAM : 1 GB

            4) HD : 80 GB


          2. Spesifikasi Software

            1) Windows 7 32bit

            2) Microsoft Office 2007

            3) Google Chrome

          3. Hak Akses (Brainware)

          Yang mempunyai hak dalam melakukan pengaksesan terhadap identifikasi kepribadian dan perilaku siswa X jurusan TPHP ini adalah bagian Bimbingan Konseling sebagai Administrator, Guru Bimbingan Konseling, dan siswa X jurusan TPHP sebagai user.

      Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

        Prosedur sistem yang berjalan saat ini pada proses melakukan konseling yang terdapat pada SMK Negri 2 Tangerang kelas X jurusan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) masih berjalan secara konvensional, yaitu dilakukan dengan memberikan lemabaran soal berisi pertanyaan dan dilakukan dengan tatap muka pada waktu yang ditentukan, sehingga keterbatasan waktu dan ketidak hadiran guru BK atau siswa menjadi masalah.

        Dari permasalahan - permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengidentifikasi kepribadian dan perilaku siswa khususnya kelas X jurusan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian) masih belum optimal.

        Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah diatas dijabarkan permasalahn yang dihadapi dan melaksanakan penelitan, maka penulis akan membuatkan SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KEPRIBADIAN SISWA PADA SMK NEGERI 2 TANGERANG, untuk mengatasi permasalahan dalam mengatasi kepribadian dan perilaku siswa dan keterbatasan waktu ketidak hadiran Guru BK atau siswa.

          Sehingga masalah dalam menentukan kepribadian dan perilaku siswa dapat di minimalisir tanpa harus bertatap muka atau pun mengisi lembar soal, siswa pun dengan mudah menjawab pertanyaan yang di sediakan sistem dan langsung memperoleh jawabannya.

      User Requirment

      Elisitasi Tahap I

        Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian guru bimbingan konseling. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

        FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Terdapat fasilitas menampilakan menu awal pilihan pengguna
        2 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai siswa
        3 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai Administrator
        4 Terdapat fasilitas login administrator
        5 Terdapat fasilitas menampilkan karakter username pada login admin
        6 Terdapat fasilitas menampilkan karakter password pada login admin
        7 Terdapat fasilitas melakukan koreksi username & password yang ada di database
        8 Terdapat fasilitas menampilkan kesalahan login
        9 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
        10 Terdapat fasilitas kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil
        11 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu siswa
        12 Terdapat fasilitas menampilkan Form diagnosa siswa
        13 Terdapat fasilitas menampilakan pertanyaan - pertanyaan gejala
        14 Terdapat fasilitas menampilkan hasil diagnosa dan solusi
        15 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu utama Admin
        16 Terdapat fasilitas untuk Input diagnosa
        17 Terdapat fasilitas untuk tambah diagnosa
        18 Terdapat fasilitas untuk hapus diagnosa
        19 Terdapat fasilitas untuk ubah diagnosa
        20 Terdapat fasilitas untuk Input Solusi
        21 Terdapat fasilitas untuk tambah solusi
        22 Terdapat fasilitas untuk hapus solusi
        23 Terdapat fasilitas untuk ubah solusi
        24 Terdapat fasilitas untuk Input user
        25 Terdapat fasilitas untuk tambah user
        26 Terdapat fasilitas untuk hapus user
        27 Terdapat fasilitas untuk ubah user
        28 Terdapat fasilitas Exit
        29 Terdapat fasilitas menampilkan logo sekolah
        NON FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user
        2 Terdapat desain tampilan yang menarik
        3 Sistem identifikasi dan perilaku siswa berjalan dengan baik
        Stakeholder Penyusun
        Deden Guntara, CF.c. Muhammad Arba Adnandi

      Elisitasi Tahap II

        Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

        FUNGSIONAL M D I
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Terdapat fasilitas menampilakan menu awal pilihan pengguna v
        2 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai siswa v
        3 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai Administrator v
        4 Terdapat fasilitas login administrator v
        5 Terdapat fasilitas menampilkan karakter username pada login admin v
        6 Terdapat fasilitas menampilkan karakter password pada login admin v
        7 Terdapat fasilitas melakukan koreksi username & password yang ada di database v
        8 Terdapat fasilitas menampilkan kesalahan login v
        9 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil v
        10 Terdapat fasilitas kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil v
        11 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu siswa v
        12 Terdapat fasilitas menampilkan Form diagnosa siswa v
        13 Terdapat fasilitas menampilakan pertanyaan - pertanyaan gejala v
        14 Terdapat fasilitas menampilkan hasil diagnosa dan solusi v
        15 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu utama Admin v
        16 Terdapat fasilitas untuk Input diagnosa v
        17 Terdapat fasilitas untuk tambah diagnosa v
        18 Terdapat fasilitas untuk hapus diagnosa v
        19 Terdapat fasilitas untuk ubah diagnosa v
        20 Terdapat fasilitas untuk Input Solusi v
        21 Terdapat fasilitas untuk tambah solusi v
        22 Terdapat fasilitas untuk hapus solusi v
        23 Terdapat fasilitas untuk ubah solusi v
        24 Terdapat fasilitas untuk Input user v
        25 Terdapat fasilitas untuk tambah user v
        26 Terdapat fasilitas untuk hapus user v
        27 Terdapat fasilitas untuk ubah user v
        28 Terdapat fasilitas Exit v
        29 Terdapat fasilitas menampilkan logo sekolah v
        NON FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user v
        2 Terdapat desain tampilan yang menarik v
        3 Sistem identifikasi dan perilaku siswa berjalan dengan baik v

          Keterangan : M = Mandatory (yang diinginkan)

          D = Desirable (diperlukan)

          I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

      Elisitasi Tahap III

        Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

        Feasibility T O E
        Risk L M H L M H L M H
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Terdapat fasilitas menampilakan menu awal pilihan pengguna v v v
        2 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai siswa v v v
        3 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai Administrator v v v
        4 Terdapat fasilitas login administrator v v v
        5 Terdapat fasilitas menampilkan karakter username pada login admin v v v
        6 Terdapat fasilitas menampilkan karakter password pada login admin v v v
        7 Terdapat fasilitas melakukan koreksi username & password yang ada di database v v v
        8 Terdapat fasilitas menampilkan kesalahan login v v v
        9 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil v v v
        10 Terdapat fasilitas kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil v v v
        11 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu siswa v v v
        12 Terdapat fasilitas menampilkan Form diagnosa siswa v v v
        13 Terdapat fasilitas menampilakan pertanyaan - pertanyaan gejala v v v
        14 Terdapat fasilitas menampilkan hasil diagnosa dan solusi v v v
        15 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu utama Admin v v v
        16 Terdapat fasilitas untuk Input diagnosa v v v
        17 Terdapat fasilitas untuk tambah diagnosa v v v
        18 Terdapat fasilitas untuk hapus diagnosa v v v
        19 Terdapat fasilitas untuk ubah diagnosa v v v
        20 Terdapat fasilitas untuk Input Solusi v v v
        21 Terdapat fasilitas untuk tambah solusi v v v
        22 Terdapat fasilitas untuk hapus solusi v v v
        23 Terdapat fasilitas untuk ubah solusi v v v
        24 Terdapat fasilitas untuk Input user v v v
        25 Terdapat fasilitas untuk tambah user v v v
        26 Terdapat fasilitas untuk hapus user v v v
        27 Terdapat fasilitas untuk ubah user v v v
        28 Terdapat fasilitas Exit v v v
        29 Terdapat fasilitas menampilkan logo sekolah v v v
        NON FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user v v v
        2 Terdapat desain tampilan yang menarik v v v
        3 Sistem identifikasi dan perilaku siswa berjalan dengan baik v v v

      Final Draft Elisitasi

        Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

      Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

        FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Terdapat fasilitas menampilakan menu awal pilihan pengguna
        2 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai siswa
        3 Terdapat fasilitas menampilkan pilihan masuk sebagai Administrator
        4 Terdapat fasilitas login administrator
        5 Terdapat fasilitas menampilkan karakter username pada login admin
        6 Terdapat fasilitas menampilkan karakter password pada login admin
        7 Terdapat fasilitas melakukan koreksi username & password yang ada di database
        8 Terdapat fasilitas menampilkan kesalahan login
        9 Terdapat fasilitas menampilkan login berhasil
        10 Terdapat fasilitas kembali ke input username dan password jika login tidak berhasil
        11 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu siswa
        12 Terdapat fasilitas menampilkan Form diagnosa siswa
        13 Terdapat fasilitas menampilakan pertanyaan - pertanyaan gejala
        14 Terdapat fasilitas menampilkan hasil diagnosa dan solusi
        15 Terdapat fasilitas menampilkan Form Menu utama Admin
        16 Terdapat fasilitas untuk Input diagnosa
        17 Terdapat fasilitas untuk Input Solusi
        18 Terdapat fasilitas untuk Input user/admin
        19 Terdapat fasilitas Exit
        20 Terdapat fasilitas menampilkan logo sekolah
        NON FUNGSIONAL
        No Analisa Kebutuhan
        Saya ingin sistem dapat :
        1 Sistem dapat mudah digunakan dan dipahami oleh user
        2 Terdapat desain tampilan yang menarik
        3 Sistem identifikasi dan perilaku siswa berjalan dengan baik
        Penyususun
        Muhammad Arba Adnandi
        Mengetahui
        Pembimbing I Pembimbing II
        Himawan, M.Kom., Dedy Iskandar, S.Kom.,
        Stakeholder Kepala Jurusan
        Drs. Deden Guntara, CF.c., Junaidi, M.Kom.,

      BAB IV

      Rancangan Sistem Yang Di Usulkan


      Prosedur Yang Di Usulkan

        Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMK Negeri 2 Tangerang khusus nya kelas X jurusan TPHP, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengetahui kepribadian dan perilaku siswa yang sedang berjalan saat ini, yaitu mendukung proses kegiatan belajar dan mengajar saat ini dengan mengetahui kepribadian dan perilaku siswa diharapkan siswa dapat belajar dengan optimal. Berdasarkan penunjang sistem bimbingan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru pada penelitian ini digunakan Flowchart untuk menggambarkan rancangan sistem yang di usulkan.

        Flowchart Rancangan Sistem Usulan

          Adapun flowchart rancangan sistem yang diusulkan, yang akan menggambarkan proses - proses sistem yang akan diusulkan adalah sebagai berikut :

        Flowchart Proses Login Yang Diusulkan

          Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar dalam proses login. Gambaran flowchart dari proses login dapat dilihat pada gambar 4.1

        Gambar 4.1 Flowchart Login Admin

        Gambar 4.2 Flowchart Login Siswa

        Flowchart Menu Input Diagnosa

          Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar untuk melakukan penambahan, perubahan, penghapusan data diagnosa pada aplikasi. Gambaran flowchart dari perubahan data dapat dilihat pada gambar 4.3.

        Gambar 4.3 Flowchart Menu Input Diagnosa

        Flowchart Menu Input Solusi

          Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar untuk melakukan penambahan, perubahan, penghapusan penghapusan data pada aplikasi. Gambaran flowchart dari perubahan data dapat dilihat pada gambar 4.4.

        Gambar 4.4 Flowchart Menu Input Solusi

        Flowchart Menu Input Admin/User

          Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar untuk melakukan penambahan, perubahan, penghapusan penghapusan data pada aplikasi. Gambaran flowchart dari perubahan data dapat dilihat pada gambar 4.5.

        Gambar 4.5 Flowchart Menu Input Admin

        Flowchart Start Diagnosa

          Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pakar dan siswa untuk melakukan diagnosa pada aplikasi. Gambaran flowchart dari Diagnosa Yang Diusulkan data dapat dilihat pada gambar 4.6.

        Gambar 4.6 Flowchart Diagnosa Yang Diusulkan

        Analisis Alur Data

          Analisis alur data sistem pakar ini yang tediri dari analisis tabel keputusan, pembentukan aturan dan Production Rules. Didalam analisis tabel keputusan terdapat tabel keputusan, tabel gejala, tabel diagnosa, dan tabel solusi. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada. Sehingga ini menjadi (Knowledge Base) basis pengetahuan yang dimasukan dalam pembuatan sistem pakar ini.

        Analisis Tabel Keputusan

          Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam pembentukan aturan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar identifikasi kepribadian dan perilaku siswa. Dapat dilihat pada gambar tabel 4.1.

          Tabel 4.1 Tabel Keputusan

          Keputusan
          Kode Gejala Kode Diagnosa
          D001 D002 D003 D004 D005 D006
          1 *
          2 *
          3 * *
          4 * * *
          5 *
          6 * *
          7 *
          8 *
          9 *
          10 *
          11 *
          12 *
          13 *


        Tabel 4.2 Diagnosa

          Tabel Diagnosa
          Kode Diagnosa Diagnosa
          D001 Gangguan Persepsi visual
          D002 Gangguan Persepsi Auditori
          D003 Gangguan Belajar Bahasa
          D004 Gangguan Perseptual Motorik
          D005 Hiperaktivitas
          D006 Kacau (distractability)

        Tabel 4.3 Gejala

          Tabel Gejala
          Kode Gejala Gejala
          G001 Apakah anda melihat huruf atau angka dengan posisi yang berbeda dari yang tertulis?
          G002 Apakah anda sering tertinggal huruf saat menulis? Contoh menuliskan kata dengan urutan yang salah misalnya : ibu ditulis ubi?
          G003 Apakah anda sulit membedakan bunyi : menangkap secara berbeda apa yang didengar?
          G004 Apakah anda sulit memahami perintah, terutama beberapa perintah sekaligus?
          G005 Apakah anda sulit memahami dan menangkap apa yang dikatakan orang kepadamu?
          G006 Apakah anda sulit mengkoordinasikan dan mengatakan apa yang sedang dipikirkan?
          G007 Apakah anda memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan canggung dan kaku dalam gerakan?
          G008 Apakah anda kesulitan dalam menggunakan perangkat alat seperti komputer dsb?
          G009 Apakah anda selalu tidak bisa diam, atau selalu bergerak?
          G0010 Apakah anda selau berpindah - pindah tugas dari satu tugas ke tugas yang lain tanpa menyelesaikannya?
          G011 Apakah anda tidak dapat membedakan yang penting dan tidak penting?
          G012 Apakah anda tidak teratur karena tidak memiliki urutan - urutan dalam proses pemikiran?
          G013 Apakah anda sering memberikan perhatian yang berbeda dengan yang sedang dikerjakan?

        Tabel 4.4 Solusi

          Tabel Solusi
          Kode Solusi Solusi D001 D002 D003 D004 D005 D006
          S001 Sesering mungkin untuk berlatih menghafal abjad, membaca kemudian menulis kembali apa yang setelah dibaca, sehingga dapat melatih ingatan dan melatih tangan agar sesuai ketika menulis. *
          S002 Cobalah Sesering mungkin untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman, serta belajar banyak membaca sehingga dapat membantu daya ingat menjadi lebih baik. *
          S003 Berlatihlah dalam berkomukasi dengan orang sekitar, atau jika malu belajar berbicara di depan cermin untuk berlatih komunikasi dengan baik *
          S004 Cobalah untuk amati keadaan sekitarmu dan mengikuti apa yang sedang orang lain lakukan. Contoh : menari , senam olah raga dan sebagainya yang melakukan olah gerak tubuh. *
          S005 Sebaiknya anda lebih baik untuk mengatur aktivtas gerak anda untuk yang lebih manfaat, jika anda orang yang hiperaktif sebaiknya anda perlu pengontrolan diri. Gunakan tenaga dan pikiran anda sebaik mungkin dan selesaikanlah terlebih dahulu yang anda kerjakan baru selesaikan selanjutnya sesuai urutan, dengan begitu anda akan menggunakan energy untuk sesuatu yang bermanfaat. *
          S006 Dalam hal ini sebaiknya anda harus membuat schedule atau rencana dalam keseharian. Sehingga anda dapat menentukan urutan yang harus dikerjakan sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Dan dengan membuat rencana akan menentukan tujuan, dimana dengan membuat rencana anda dapat menentukan langkah langkah dalam menuju tujuan akhir (goal). *

        Analisis Pohon Keputusan

          Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis identifikasi kepribadian dan perilaku siswa

        Gambar 4.7 Pohon Keputusan

        Production Rules (Aturan Produksi)

          Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).
          Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :


          Aturan 1


          IF

          Apakah anda melihat huruf atau angka dengan posisi yang berbeda dari yang tertulis?


          AND

          Apakah anda sering tertinggal huruf saat menulis? Contoh menuliskan kata dengan urutan yang salah misalnya : ibu ditulis ubi ?


          AND

          Apakah anda sulit memahami dan menangkap apa yang dikatakan orang kepadamu?
          AND


          THEN

          Gangguan Belajar Bahasa.


          Aturan 2


          IF

          Apakah anda sering tertinggal huruf saat menulis? Contoh menuliskan kata dengan urutan yang salah misalnya : ibu ditulis ubi ?


          AND

          Apakah anda sulit mengkoordinasikan dan mengatakan apa yang sedang dipikirkan?


          AND

          Apakah anda selalu tidak bisa diam, atau selalu bergerak?

          AND


          THEN

          Hiperaktivitas


          Aturan 3


          IF

          Apakah anda sulit mengkoordinasikan dan mengatakan apa yang sedang dipikirkan?


          AND

          Apakah anda tidak teratur karena tidak memiliki urutan - urutan dalam proses pemikiran?


          AND

          Apakah anda sering memberikan perhatian yang berbeda dengan yang sedang dikerjakan?

          AND


          THEN

          Kacau (distractability)


          Aturan 4


          IF

          Apakah anda sulit memahami perintah, terutama beberapa perintah sekaligus?


          AND

          Apakah anda memiliki masalah dalam koordinasi dan disorientasi yang mengakibatkan canggung dan kaku dalam gerakan?


          AND

          Apakah anda selau berpindah - pindah tugas dari satu tugas ke tugas yang lain tanpa menyelesaikannya?

          AND


          THEN

          Gangguan Persepsi Auditori


          Aturan 5


          IF

          Apakah anda sulit memahami perintah, terutama beberapa perintah sekaligus?


          AND

          Apakah anda sulit membedakan bunyi : menangkap secara berbeda apa yang didengar?


          AND

          Apakah anda tidak dapat membedakan yang penting dan tidak penting??
          AND


          THEN

          Gangguan Persepsi visual


          Aturan 6


          IF

          Apakah anda sulit membedakan bunyi : menangkap secara berbeda apa yang didengar?


          AND

          Apakah anda kesulitan dalam menggunakan perangkat alat dsb?
          AND


          THEN

          Gangguan Perseptual Motorik

        Perancangan Database

        Spesifikasi File Data

        1. Tabel Pakar


        1) Nama tabel : pakar

        2) Primary key : username

        3) Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua data pembuatan User.


        Tabel 4.5 Tabel Pakar


        2. Tabel Pertanyaan


        1) Nama tabel : pertanyaan

        2) Primary key : ID

        3) Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampilkan pertanyaan serta menentukan diagnosa dari pertanyaan yang dipilih oleh pengguna.


        Tabel 4.6 Tabel Pertanyaan



        3. Tabel Solusi


        1) Nama tabel : solusi

        2) Primary key : id_solusi

        3) Deskripsi : Tabel digunakan untuk menampung data solusi dan menampilkan dari hasil pertanyaan.

        Tabel 4.7 Tabel Solusi


        4. Tabel Fakta

        1)Nama tabel : fakta

        2) Primary key : ID_fakta

        3) Deskripsi : Tabel ini berisi kan data history Ya atau Tidak dari setiap pertanyaan yang di jawab user.

        Tabel 4.8 Tabel Fakta

        Entity Relationship Diagram

          Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logikal database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.

        Tabel 4.9 Entity Relationship Diagram

        Rancangan Prototype

          Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan Sistem Pakar Identifikasi kepribadian dan Perilaku siswa.

          a) Tampilan Form Pilih Pengguna

          Gambar 4.8 Prototype Form Pilih Pengguna

          b) Form Siswa

          Gambar 4.9 Prototype Form Menu Siswa


          c) Form Menu Admin

          Gambar 4.10 Prototype Form Menu Admin

          d) Form Diagnosa

          Gambar 4.11 Prototype Form Diagnosa

          e) Form Solusi

          Gambar 4.12 Prototype Form Solusi

          f) Form Menu Input Diagnosa

          Gambar 4.13 Prototype Form Menu Input Diagnosa

          g) Form Menu Input Solusi

          Gambar 4.14 Prototype Form Menu Input Solusi

          h) Form Menu Input User

          Gambar 4.15 Prototype Form Menu Input Admin

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

          Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

        1. Personal Computer

            1. Processor : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz

            2. Monitor : 14”

            3. RAM : 4 GB

            4. HD : 500 GB

        Aplikasi Yang Digunakan

          Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer dan aplikasi sistem pakar yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dan aplikasi sistem pakar ini dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:


        1. Personal Computer

            1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”

            2. Microsoft Office 2007

            3. Visual Basic 6.0

        Hak Akses

          Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Guru Bimbingan Konseling yang bertugas sebagai Admin, serta siswa kelas X TPHP sebagai user pada aplikasi sistem pakar identifikasi kepribadian dan perilaku siswa menggunakan metode


        Testing

        Metode Implementasi

          Implementasi program aplikasi Sistem Pakar Identifikasi kepribadain dan perilaku siswa dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

          Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

        Pengujian Blackbox

          a. Pengujian Blackbox Pada halaman Login aplikasi

          Tabel 4.10

          Tabel Pengujian Blackbox Pada halaman Login aplikasi

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Mengosongkan username dan password lalu klik “Login” Gambar 4.15 Valid
          2 Mengisikan username, lalu langsung klik “Login” Gambar 4.16 Valid
          3 Mengisikan password, lalu langsung klik “Login” Gambar 4.17 Valid
          4 Mengisikan username dan password dengan benar, lalu langsung klik “Login” Gambar 4.18 Valid

          Gambar 4.15 Mengosongkan username dan password lalu klik “Login”

          Gambar 4.16 Mengisikan username, lalu langsung klik “Login”

          Gambar 4.17 Mengisikan password, lalu langsung klik “Login”

          Gambar 4.18 Mengisikan username dan password dengan benar, lalu langsung klik “Login”



          b. Pengujian Blackbox Pada Menu Start Diagnosa

          Tabel 4.11

          Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Start

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Membuka form Start Diagnosa Gambar 4.19 Valid
          2 Melakukan diagnosa ya hingga akhir Gambar 4.20 Valid
          3 Melakukan diagnosa tidak hingga akhir Gambar 4.21 Valid

          Gambar 4.19 Membuka form Start Diagnosa

          Gambar 4.20 Melakukan diagnosa Ya hingga akhir

          Gambar 4.21 Melakukan diagnosa Tidak hingga akhir



          c. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Diagnosa

          Tabel 4.12

          Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Diagnosa

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Menampilkan form Input diagnosa Gambar 4.22 Valid
          2 Mengosongkan form Input diagnosa Gambar 4.23 Valid
          3 Menambahkan isi form diagnosa “ berhasil “ Gambar 4.24 Valid
          4 Memilih data pada tabel diagnosa yang akan diubah Gambar 4.25 Valid
          5 Merubah data diagnosa “berhasil” Gambar 4.26 Valid
          6 Memilih data pada tabel diagnosa yang akan dihapus Gambar 4.27 Valid
          7 Menghapus data diagnosa “berhasil” Gambar 4.28 Valid

          Gambar 4.22 Menampilkan form Input diagnosa

          Gambar 4.23 Mengosongkan form Input diagnosa

          Gambar 4.24 Menambahkan isi form diagnosa “berhasil”

          Gambar 4.25 Memilih data pada tabel diagnosa yang akan diubah

          Gambar 4.26 Merubah data diagnosa “berhasil”

          Gambar 4.27 Memilih data pada tabel diagnosa yang akan dihapus

          Gambar 4.28 Menghapus data diagnosa “berhasil”


          d. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Solusi

          Tabel 4.13

          Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Solusi

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Menampilkan form Input solusi Gambar 4.29 Valid
          2 Mengosongkan form Input solusi Gambar 4.30 Valid
          3 Menambahkan isi form solusi “berhasil” Gambar 4.31 Valid
          4 Memilih data pada tabel solusi yang akan diubah Gambar 4.32 Valid
          5 Merubah data solusi “berhasil” Gambar 4.33 Valid
          6 Memilih data pada tabel solusi yang akan dihapus Gambar 4.34 Valid
          7 Menghapus data solusi”berhasil” Gambar 4.35 Valid

          Gambar 4.29 Menampilkan form Input solusi

          Gambar 4.30 Mengosongkan form Input solusi

          Gambar 4.31 Menambahkan isi form solusi “berhasil”

          Gambar 4.32 Memilih data pada tabel solusi yang akan diubah

          Gambar 4.33 Merubah data solusi “berhasil”

          Gambar 4.34 Memilih data pada tabel solusi yang akan dihapus

          Gambar 4.35 Menghapus data solusi”berhasil”



          e. Pengujian Blackbox Pada Menu Input Admin

          Tabel 4.14

          Tabel Pengujian Blackbox Pada Menu Input Admin

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Menampilkan form Input admin Gambar 4.36 Valid
          2 Mengosongkan form Input admin Gambar 4.37 Valid
          3 Menambahkan isi form admin “berhasil” Gambar 4.38 Valid
          4 Memilih data pada tabel admin yang akan diubah Gambar 4.39 Valid
          5 Merubah data admin “berhasil” Gambar 4.40 Valid
          6 Memilih data pada tabel admin yang akan dihapus Gambar 4.41 Valid
          7 Menghapus data admin”berhasil” Gambar 4.42 Valid

          Gambar 4.36 Menampilkan form Input admin

          Gambar 4.37 Mengosongkan form Input admin

          Gambar 4.38 Menambahkan isi form asmin “berhasil”

          Gambar 4.39 Memilih data pada tabel admin yang akan diubah

          Gambar Gambar 4.40 Merubah data admin “berhasil

          Gambar 4.41 Memilih data pada tabel admin yang akan dihapus

          Gambar 4.42 Menghapus data admin”berhasil”



          f. Pengujian Blackbox Pada Fungsi “Logout”

          Tabel 4.15

          Tabel Pengujian Blackbox Pada Fungsi “Logout”

          No Skenario Pengujian Test Case Kesimpulan
          1 Memilih tombol menu “Logout” Gambar 4.43 Valid
          2 Menjawab Pesan “Ya” pada “Message” “Logout” Gambar 4.44 Valid

          Gambar 4.43 Memilih tombol menu “Logout"

          Gambar 4.44 Menjawab Pesan “Ya” pada “Message” “Logout”

        Evaluasi

          Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau salah, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.


        Schedulle Implementasi

          Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “ Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

        Tabel 4.16

        Schedulle Implementasi

        Estimasi Biaya

          Tabel 4.17

          Estimasi Biaya

          No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
          1 Pengumpulan Data dan Analisa
          Analisa data - - 600.000
          Identifikasi dan programming sistem - - 600.000
          Desain dan programming sistem - - 600.000
          Testing dan implementasi - - 200.000
          2 Bahan Dan Peralatan penelitian
          Biaya internet 4 Bulan 50.000 200.000
          Pulsa telepon 4 Bulan 100.000 200.000
          3 Perjalanan
          Ongkos transport dalam kota 5 Trip 120.000 500.000
          4 Administrasi
          Kertas A4 @1 rim @3 rim 40.000 120.000
          Tinta printer 3 Paket 50.000 150.000
          5 Biaya Lain-Lain
          Fotocopy referensi 2 Paket 70.000 140.000
          Laporan penyelesaian Tugas 3 Bundel 50.000 150.000
          3.360.000

        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

          Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Perilaku dan Kepribadian siswa Pada SMK Negeri 2 Tangerang pada kelas X jurusan TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian), sebagai berikut:

        1. Kegiatan belajar dan mengajar di SMKN 2 Tangerang kini semakin membaik dengan adanya Sistem Pakar Identifikasi Kepribadian dan Perilaku siswa,tentu ini sangat membantu siswa dalam membantu memberikan arahan dan motivasi dan juga membantu guru dalam menangani siswa yang bermasalah, serta memudahkan siswa dalam melakukan konseling tanpa harus mengisi lembar soal dikelas.
        2. Masalah dalam melakukan bimbingan konseling ini dapat diminimalisir karena keterbatasan waktu dan ketidak hadiran guru BK (Bimbingan Konseling)

        Saran

          Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

        DAFTAR PUSTAKA

          [Ludwing, 2007]Bartalanfy, Von, Ludwing, Konsep Sistem Informasi,(Dikutip dari Bhakti Yudha Mustafa Judul “Perancangan Sistem Pakar /untuk Diagnosa Waste Coating pada Mesin Coating PT. Osram Indonesia”.

          [Jogi, 2008] Mustakin, Jogiyanto Hartono, Analisis& Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi III, Andi Offset, Yogyakarta, hak 64,2008.

          [Saffia,2009] Dhany Saffia, “Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak, Universitas Sumatera Utara. 2009. In Press

          [Mustafa, 2013] Bakti Yudha Mustafa, “Perancangan Sistem pakar untuk diagnosa waste coating pada mesin coating PT.Osram Indonesia,2013.”a) isi

          [Sentanu, 2014] Windy Sentanu (2014) “Penelitian ini adalah berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Gangguan Jaringan Lan”.

          [Rizaldi, 2014] Adrian Rizaldi (2014). “Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa Dalam Menentukan Konsentrasi Belajar Dengan Metode Forward Chaining Pada Sma Yuppentek 1 Kota Tangerang”.

          [Ir. Untung Raharja, 2007] Rahardja. Untung. Ir. 2007. Absensi Online (AO). Jurnal Cyber Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, Edisi 7 Th IV/April.

          [Lili Tanti, 2010] Tanti. Lili. 2010. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

          [Tiara. Khanna. 2013] Tiara. Khanna. 2013. Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang

          Budi Jaya. Tangerang: STMIK Raharja.Efesiensi, Efektivitas, dan Akuntabilitas. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

          [Padeli, dkk, 2008] Padeli, dkk. 2008. Membangun (E-procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Dengan Visual UML. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

          [Djoko,2008] Mulyono, Djoko, “ Pembangunan Sistem pakar pada perangkat Mobile dengan WML dan PHP untuk menemukan penyebab kerusakan mesin isuzu panther, Semarang : UNAKI Semarang, September 2008.

          [Kusumadewi] Sri, Kusumadewi, “ Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu 2003.

          [Sherly, 2011] A,Sherly Sistem Pakar Pendeteksian Pemyakit Sistem Tranportasi Tubuh dengan Metode Backward Chaining. Naskah Publikasi. Yogyakarta : STMIK Amikom 2011.

          [Rohman,dkk, 2008] Rohman, dkk. 2008. Rancangan bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan jenis ganggua perkembangan pada anak. Jurnal media informatika vol. 6 Yogyakarta : UII. 2008

          [Kusumadewi & Chandra 2007] Sri kusumadewi, .PP.Chandra. Aplikasi Diagnosis Penyakit Hepatitis untuk mobile devices menggunakan J2ME. Jurnal Media Informatika Vol.5 no. 2. Yogyakarta : UII. 2007.

          Hengky Alexander Mangkulo. 2010. Microsoft Access 2010 Untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

          Minarni, dan Rahmad Hidaya. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Padang: Institut Teknologi Padang . Vol 1 No 1. April 2013.

          Madcoms. 2010. Mahir Dalam 7 Hari Microsoft Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Andi.

          Hengky Alexander Mangkulo. 2010. Microsoft Access 2010 Untuk Pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

          Han, J, Kamber, M, & Pei, J. 2012. Data Mining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann.

        Daftar Lampiran

          Lampiran A:

          Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:



          Lampiran A.1 : Validasi Skripsi
          Lampiran A.2 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
          Lampiran A.3 : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
          Lampiran A.4 : Surat Pengantar Observasi Skripsi
          Lampiran A.5 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
          Lampiran A.6 : Kartu Bimbingan Skripsi
          Lampiran A.7 : Daftar Nilai
          Lampiran A.8 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
          Lampiran A.9  : Formulir Seminar Proposal
          Lampiran A.10  : Formulir Final Presentasi
          Lampiran A.11 : Sertifikat Prospek
          Lampiran A.12 : Sertifikat Toefl
          Lampiran A.13 : Sertifikat Seminar Internasional
          Lampiran A.14 : Sertifikat Seminar Nasional
          Lampiran A.15 : Daftar Riwayat Hidup

        LAMPIRAN














































Contributors

Arba