SI1122469818

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI DATA LAPORAN HARIAN BERBASIS

WEB DI PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN

DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK)

PT. ANGKASA PURA II ( PERSERO ),

SOEKARNO - HATTA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1122469818

NAMA : WIDJI DADI SURAHMAT


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan

Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

PT. Angkasa Pura II ( Persero ),Soekarno - Hatta



Disusun Oleh :

NIM
: 1122469818
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ................

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Dr.Ir.Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan

Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

PT. Angkasa Pura II ( Persero ),Soekarno - Hatta


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469818
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, ..................

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,MTI)
NID : 11010
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan

Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

PT. Angkasa Pura II ( Persero ),Soekarno - Hatta


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469818
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017-2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, ...............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan

Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK)

PT. Angkasa Pura II ( Persero ),Soekarno - Hatta

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469818
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..................

 
 
 
 
 
NIM : 1122469818

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Untuk menunjang kinerja pegawai dalam menyiapkan sistem data laporan harian maka seorang petugas Duty yang bertugas mencatat dan memberikan informasi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadaman Kebakaran ( PKP-PK/ARFFS ) serta penerima informasi ke gawat daruratan dari pihak internal maupun eksternal diwilayah Bandara Soekarno - Hatta. Sistem saat ini masih sederhana dimana pengumpulan data laporan dilakukan secara manual, sehingga menimbulkan masalah dalam pengolahan data. Hal tersebut mengakibatkan proses kegiatan menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang lama. Selama penelitian saya menggunakan beberapa metode seperti: observasi, wawancara, dan literatur. Data dianalisis dalam bentuk Uniefied Modeling Language (UML) dengan menggunakan perangkat lunak paradigma visual 6.4. Metode perancangan menggunakan model yang berorientasi objek dengan menggunakan Uniefied Modeling Language (UML) dan menggunakan bahasa pemograman PHP ( PHP Hypertext Preprocessor). XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Dreamweaver8, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat. Dengan perancangan sistem yang dilakukan diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat, efektif, dan efisien dalam pengumpulan data laporan di divisi penyelamatan ARFFS/PKP-PK. Kesimpulan dari diterapkannya sistem aplikasi data laporan harian menjadi lebih rapih dan pembuatan laporan data harian menjadi cepat, tepat waktu dan lebih informatif.

Kata kunci : System Analysis, UML, PHP, XAMPP, MySQL, Duty.

ABSTRACT

'To support the performance of the employees in preparing the daily data report system, a Duty officer in charge of recording and providing information on Aviation Accidents and Fire Extinguishment (PKP-PK / ARFFS) as well as recipient of information to emergency departures from internal and external parties in the Soekarno-Hatta Airport region. The current system is still simple where the data collection report is done manually, causing problems in data processing. This resulted in the process of ineffective activities because it takes a long time. During my research I used several methods such as: observation, interview, and literature. Data were analyzed in the form of Unstructured Modeling Language (UML) using visual paradigm software 6.4. Design method using object oriented model by using Uniefied Modeling Language (UML) and using PHP programming language (PHP Hypertext Preprocessor). XAMPP, is a tool that provides software packages into one package. MySQL, is the database to be used. Dreamweaver8, is a software used to design web that will be made. With the design of the system is expected to provide the right solution, effective, and efficient in collecting report data in ARFFS / PKP-PK rescue division. The conclusion of the application of daily data report application system becomes more neat and the making of daily data report becomes fast, timely and more informative. '

Keywords  : System Analysis, Maintenance, UML, Duty.

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur dan pujian bagi Allah SWT yang memiliki keluasan ilmu dan atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini, dengan judul “ Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PT. Angkasa Pura II ( Persero ), Soekarno - Hatta"

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk kelulusan akademik di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan beberapa sumber literatur yang telah dikumpulkan dalam penulisan Kuliah Kerja Praktek sebelumnya yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Ibu Diah Aryani, ST M.Kom, sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Dedy Iskandar, S.Kom., MTI sebagai Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bpk. Nana Kurnia, sebagai Pembimbing Lapangan 1.
  7. Bpk. Wahyudi A, sebagai Pembimbing Lapangan 2.
  8. Bpk. Mukhamad Sudarto, selaku Komandan Jaga Pleton Charlie 1.
  9. Bpk. M Nurdin, selaku Komandan Unit Pleton Charlie .
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  11. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  12. Rekan-rekan PKP-PK khususnya Pleton Charlie 1 (satu), PT. Angkasa Pura II (Persero) yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya.
  13. Rekan-rekan mahasiswa STMIK Raharja yang telah memberikan dorongan, dukungan, dan masukan yang sangat berarti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.


Tangerang, Juli 2018
WIDJI DADI SURAHMAT
NIM. 1122469818

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Diagram Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Diagram Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Diagram Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Diagram Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel User

Tabel 4.2. Tabel Inventaris

Tabel 4.3. Tabel Kegiatan

Tabel 4.4. Tabel Kehadiran

Tabel 4.5. Tabel Kehadiran SPK Utama

Tabel 4.6. Tabel Level

Tabel 4.7. Tabel Regu

Tabel 4.8. Tabel Tugas

Tabel 4.9. Tabel Rencana Pengujian

Tabel 4.10. Tabel Kasus dan Hasil Pengujian

Tabel 4.9. Tabel Rencana Implementasi Program

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1Logo UML

Gambar 3.1Stuktur Organisasi

Gambar 3.2Use Case Diagram Yang Saat Ini Sedang Berjalan

Gambar 3.3Activity Diagram Yang Saat Ini Sedang Berjalan

Gambar 3.4Sequence Diagram Yang Saat Ini Sedang Berjalan

Gambar 3.5Use Case Diagram Yang Diusulkan (Laporan Harian)

Gambar 3.6Activity Diagram Yang Diusulkan (Laporan Harian)

Gambar 3.7Sequence Diagram Yang Diusulkan (Laporan Harian)

Gambar 4.1Use Case Diagram Yang Diusulkan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.2Use Case Diagram Yang Diusulkan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.3Activity Diagram Yang Diusulkan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.6. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Rancangan Login User

Gambar 4.8. Rancangan Home

Gambar 4.9. Rancangan Halaman Utama Data Kehadiran Tiap SPK

Gambar 4.10. Rancangan Halaman Utama Input Data Kehadiran (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.11. Rancangan Halaman Utama Input Data Inventaris (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.12. Rancangan Halaman Utama Input Data Tugas dan Kegiatan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.13. Rancangan Halaman Struktur Organisasi

Gambar 4.14. Rancangan Halaman Visi Misi

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.16. Rancangan Home

Gambar 4.17. Rancangan Halaman Utama Data Kehadiran Tiap SPK

Gambar 4.18. Rancangan Halaman Input Data Kehadiran (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.19. Rancangan Halaman Utama Input Data Inventaris (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.20. Rancangan Halaman Input Data Tugas dan Kegiatan (Staf Duty Operasional SPK Utama, SPK selatan dan SPK Utara)

Gambar 4.21. Rancangan Halaman Struktur Organisasi

Gambar 4.22. Rancangan Halaman Visi Misi Gambar Scene Materi 1



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan teknologi informasi yang berkembang saat ini merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi ditengah pesatnya perkembangan dunia usaha. Teknologi informasi sebagai unsur terpenting untuk menjalankan suatu usaha maka sistem komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan suatu usaha. Karena dengan sistem komputerisasi segala jenis pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat, terlebih dalam suatu perusahaan yang besar dan maju.

Semua kegiatan perusahaan tidak lepas dari pada sistem komputerisasi, mulai dari menerima informasi dari pihak luar maupun internal, pendataan peralatan, pendataan peralatan baru dan peralatan rusak, pendataan peralatan yang sudah diperbaiki atau belum diperbaiki, pendataan peralatan yang tidak layak digunakan sampai dengan pendataan laporan lainnya yang memang sangat diperlukan sehingga harus dilakukan dengan komputer. Apabila semua pekerjaan itu dilakukan dengan cara proses manual maka jelas akan banyak waktu yang terbuang, biaya yang dikeluarkan besar hanya untuk pembuatan data saja, belum lagi pembuatan laporan-laporan yang lainnya.

Beberapa alasan kenapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat, mampu menangani sistem informasi yang memiliki database yang sangat besar.

PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang Jasa Pelayanan Bandar Udara dan Pelayanan Lalu Lintas Udara yang melayani wilayah bagian barat Indonesia, yang memfokuskan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa di bidang kebandarudaraan dan layanan lalu lintas udara demi memberikan kepuasan bagi pelanggan dan komunitas penerbangan pada umumnya. PT. Angkasa Pura II (Persero) memiliki 13 kantor cabang yang mengelola 13 bandar udara di wilayah bagian barat Indonesia, dimana di tiap bandar udara memiliki unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK/ARFFS) sebagai salah satu syarat berdirinya sebuah bandar udara oleh Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (International Civil Aviation Organization/ICAO) serta merupakan salah satu sistem penunjang keselamatan penerbangan.

Petugas Duty sangat di perlukan dalam operasi penunjang keselamatan penerbangan di divisi PKP-PK/ARFFS Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pentingnya petugas Duty dalam kegiatan sehari – hari saat berdinas karena petugas Duty yang mencatat dan melaporkan semua kegiatan, informasi dari luar maupun internal lainnya saat berdinas pada hari itu, maka perlu adanya pendataan peralatan yang memadai bahkan sampai dengan pendataan perawatan peralatan dan lainnya sebagai bentuk laporan. Karena Laporan tersebut akan dibuat oleh petugas Duty, bilamana mendapat informasi dari luar atau internal maka akan dilaporkan ke staff yang bertugas pada hari itu, Sehingga sistem pendataan bisa berjalan dengan baik dan dibuat dengan sistem komputerisasi.

Selain staf administrasi, staf gudang maupun staf perawatan peralatan dan Salvage pada Divisi PKP-PK Bandara Soekarno-Hatta terdapat karyawan operasional yang menunjang kebutuhan operasional PKP-PK. Dalam kegiatan operational berupa kegiatan pendataan atau pemasukan data maupun pencetakan laporan sangat membutuhkan komputer untuk mempermudah mengorganisasikan data-data yang masuk maupun keluar baik itu peralatan yang telah diperbaiki maupun sedang dalam perbaikan. Dengan penggunaan komputer di dalam suatu aktivitas setiap instansi atau perusahaan, setiap orang dituntut untuk mampu berinteraksi dengan komputer atau dengan kata lain mampu untuk mengoperasikannya. Sehingga apabila dalam suatu instansi atau perusahaan yang sedang berkembang mengalami perubahan suatu sistem, dari sistem manual menjadi sistem komputerisasi maka kita dapat langsung beradaptasi dengan kondisi tersebut. Karena dalam perkembangannya perusahaan akan menggunakan sistem yang semakin canggih, yang didukung dengan teknologi yang semakin canggih pula. Kecanggihan teknologi sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu perusahaan, karena teknologi sangat melekat pada setiap kegiatan dalam bidang apapun di suatu perusahaan.

Dengan adanya permasalahan yang ada, penulis menemukan sistem pendataan Laporan Harian di divisi PKP-PK/ARFFS yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno – Hatta masih belum terkomputerisasi (manual), dan masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam pencatatan atau pendataan data baik kesalahan berupa kerangkapan data, keabsahan data dalam bentuk salah pencatatan, dan lain sebagainya. Dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi divisi PKP-PK/ARFFS pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta, maka akan sangat membantu untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dengan cepat, tepat, akurat dan terjamin keamanannya.

Untuk itu, berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada di divisi PKP-PK/ARRFS pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta saat ini, penulis dapat melakukan analisa dalam bentuk penulisan KKP dan Program terhadap sistem yang berjalan dengan judul “ Implementasi Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PT. Angkasa Pura II (Persero ), Soekarno – Hatta ".

Perumusan Masalah

Dengan adanya sistem informasi yang belum terkomputerisasi, sistem pendataan Laporan Harian yang berjalan saat ini pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta tentu masih memiliki banyak kekurangan di berbagai aspek, dan masih sangat memungkinkan untuk terjadi kesalahan yang dapat menghambat sistem ketika sistem tersebut berjalan. Hal ini yang memotivasi penulis untuk melakukan Perancangan Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PT. Angkasa Pura II, Soekarno – Hatta.

Beberapa perumusan masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis diantaranya yaitu:

a. Bagaimana tingkat keakuratan, ketepatan, dan relevansi sistem informasi pendataan Laporan Harian yang telah berjalan dalam lingkungan perusahaan divisi PKP-PK/ARFFS dengan sistem yang berjalan ?

b. Bagaimana merancang sistem aplikasi data Laporan Harian di divisi PKP-PK/ARFFS ?

c. Bagaimana menganalisa Sistem informasi aplikasi data Laporan Harian untuk meningkatkan kecepatan pengolahan data yang telah disediakan oleh perusahaan divisi PKP-PK/ARFFS ?

Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan Penulisan

Kegunaan dari penulisan ini adalah agar memiliki hasil yang nanti dapat dimanfaatkan oleh suatu lembaga, departemen atau siapapun baik sebagai pengetahuan maupun sebagai dasar untuk mengambil suatu kebijakan.

Agar penulisan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan tersebut.

Begitu dengan penulisan ini, tentunya memiliki tujuan-tujuan yang sudah ditentukan untuk dijadikan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan penulisan yang nantinya akan menjadi suatu bentuk hasil akhir yang diusahakan dapat dicapai dari pelaksanaan penulisan ini.

Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain:

a. Menganalisis sistem informasi pendataan Laporan Harian divisi PKP-PK/ARFFS pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta untuk memudahkan proses pembuatan laporan secara tepat, akurat, dan relevan.

b. Memberikan sistem informasi yang mampu menunjang pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan kecepatan pengolahan data.

c. Untuk mengetahui kebutuhan informasi dalam proses pendataan Laporan Harian setelah adanya laporan maupun setelah mendapat informasi dari external maupun internal untuk keperluan operasional.

Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan bagi perusahaan dan bagi penulis pribadi yang didapatkan dari penulisan ini, yaitu:

a. Membantu untuk memperoleh informasi yang cepat dan efesien dalam penggunaan waktu dan memberikan kemudahan yang efektif dan akurat dalam menangani aktifitas pendataan Laporan Harian divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta.

b. Memberikan kemudahan kepada staf-staf dan petugas bagian operasional yang berdinas untuk mengetahui Laporan Harian yang telah diterima dari pihak external maupun internal.

c. Memudahkan dalam pembuatan laporan harian yang masuk dan keluar yang diterima info oleh pihak external maupun internal.

d. Sebagai pengalaman dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas serta dalam menjalankan pengabdian diri sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi STMIK Raharja kepada masyarakat.

e. Sebagai sarana dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan serta wawasan yang telah didapat selama ini di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Raharja.

Ruang lingkup Penulisan

Agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi lebih terarah serta berjalan baik dan lancar, ruang lingkup dan pembatasan masalah yang dibahas oleh penulis hanya mengenai pendataan Laporan Harian yang meliputi proses data informasi yang diterima dari pihak external Maupun internal yang telah diterima atau sedang dalam proses pendataan maupun data peralatan dan lainnya yang telah digunakan atau belum digunakan oleh pengguna (user) untuk kebutuhan operasional serta Pembuatan Laporan Pendataan kegiatan harian divisi PKP-PK/ARFFS pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Soekarno - Hatta.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan KKP, penulisan menggunakan beberapa metode, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Yaitu untuk mengumpulkan data primer dan sekunder meliputi:

a. Metode Observasi

Metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penulisan Perancangan Sistem Aplikasi data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PT. Angkasa Pura II, Soekarno – Hatta dengan cara mendatangi objek secara langsung.

b. Metode Pustaka

Bahan-bahan yang dipergunakan didalam landasan teori dalam laporan penulisan ini diperoleh dan didapatkan dari berbagi sumber tertulis, yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk dipergunakan dalam penyusunan laporan penulisan. Buku panduan yang dipergunakan penulis dalam hal ini adalah dari berbagai sumber.

c. Wawancara

Bahan-bahan yang digunakan didalam landasan teori dalam laporan penulisan ini diperoleh dan didapatkan dengan bertanya langsung kepada orang yang mengetahui tentang permasalahan yang sedang diamati untuk menyakinkan hal-hal kegiatan observasi yang telah dilakukan. Orang yang diwawancara yaitu Nama : Nana Kurnia , staff operasional yang berdinas.

Tanya jawab:

Saya: bagaimana sistem yang berjalan saat ini dalam pendataan laporan harian?

Nana: sistem yang berjalan saat ini dalam pendataan laporan harian masih dalam bentuk manual artinya bahwa sistem data yang diinput dalam bentuk laporan itu ditulis dalam buku atau log book.

Saya: Kendala-kendala apa yang terjadi saat pelaporan informasi yang diterima dari pihak external dan internal?

Nana: kendala-kendala yang terjadi diantaranya seperti:

  1. Laporan data sering terjadi keterlambatan karena penginputan data masih dalam bentuk manual.

  2. Terjadi ketidaksesuaian data dengan laporan yang dibuat karena terjadi kesalahan dalam penulisan data.

  3. Arsip laporan bulanan tidak tersimpan secara rapih dan bisa terjadi kehilangan arsip.

Metode Analisa

Pada penelitian ini, metode analisis dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi yang luas serta logis terhadap sistem yang berjalan saat ini.

  2. Evaluasi ini dilakukan dengan 5 (lima) tahapan kegiatan yaitu:

    a. Menentukan objektif maupun tujuan

    b. Mempelajari organisasi

    c. Menganalisis input yang sudah ada

    d. Menyelidiki sistem dan prosedur yang berjalan saat ini, dan

    e. Menyelidiki kebutuhan input

  3. Melakukan analisis terhadap sasaran dan masalah, analisis dampak teknologi, pandangan sistem yang strategis, dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

  4. Menentukan urutan-urutan analisis sistem informasi pendataan laporan harian dan menetapkan cakupannya.

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan adminstrasi pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam merancang dan membuat program adalah Macromedia Dreamwever, serta pemodelan rancangannya menggunakan UML dan Visual Paradigm 6.4.

Metode Implementasi

Dalam metode implementasi melakukan proses yang secara bertahap untuk melengkapi perancangan dalam sistem. Implementasi dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data (Collecting Data)

  2. Perancangan sistem (System Design)

  3. Pembuatan program (Program Establishment)

  4. Testing program (Program Testing)

  5. Evaluasi program (Program Evaluating)

  6. Perbaikan program (Program Maintenance)

  7. Training user (User Training)

  8. Implementasi program (Program Implementation)

  9. Dokumentasi (Documentation)

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas penulisan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penulisan tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan.

BAB III SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan gambaran umum dan sejarah singkat mengenai divisi PKP-PK / ARFF pada PT. Angkasa Pura II (Persero), struktur organisasi lengkap dengan tugas dan wewenang masing–masing bagian, spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak komputer, Unified Modeling Language (UML) dan Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Bab ini merupakan rancangan yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Spesifikasi Basis Data, dan Prototype Sistem yang akan dibuat, serta Implementasi Sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dalam penulisan dan saran-saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem informasi pendataan laporan data harian divisi PKP-PK berdasarkan data yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya :

    1. Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, kompenen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. (Menurut Tata Sutabri, 2012:3)[1].

    2. Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan tujuan pokok. (Menurut Gelinas dan Dull 2012:11)[2],

    3. Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. (Menurut Romney dan Steinbart 2015:3)[3] .

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karaktristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.

    1. Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.

    2. Lingkungan (Environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

    3. Masukan (Input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

    4. Keluaran (Output) : Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.

    5. Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranformasikan input menjadi bentuk setengah jadi ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.

    6. Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau beinteraksi.

    7. Penyimpanan (Storage) : Area yang di kuasai dan di gunakan untuk menyimpan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dansebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara kompon sistem yang memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

    8. Penjelasan Karaktristik sistem menurut Marliana B. Winanti S.Si. M.Si dalam bukunya sistem informasi manajemen (2014: 8)[4].

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Menurut Yakub (2012:4)[5] pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

    1. Sistem abstrak (abstract system) Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

    2. Sistem fisik (physical system) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system.

    3. Sistem tertentu (deterministic system) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

    4. Sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic sistem karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

    5. Sistem tertutup (close system) 13 Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

    6. Sistem terbuka (open system) Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Definisi Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju.

Pengertian aplikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

  1. Menurut Hengky W Pranama (2012)[6] aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hamper dilakukan manisia.

  2. Menurut Yuhefizar (2012) aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Jadi aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan computer untuk memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.

  3. Menurut Sutabri (2012:147)[1], Aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.

  4. Menurut Asropudin (2013:6)[7], Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms.World, Ms.Excel.

Sejarah Perkembangan Aplikasi

Sebelum aplikasi pertama di dunia ditemukan, ada sejarah yang sangat panjang dalam proses ditemukannya aplikasi. Jauh sebelum aplikasi yang ada pada komputer dapat berjalan secanggih saat ini, semua perangkat lunak (software) selalu mengandalkan aljabar Boolean. Aljabar ini menggunakan kode binary digit (bit) yang terdiri dari dua angka yaitu 1 (benar/on) dan 0 (salah/off). Rumitnya (terlalu panjang) penggunaan kode binary digit ini membuat orang-orang pada saat itu mulai membuat kelompok-kelompok bit yang terdiri dari nible (4 bit), byte (8 bit), word ( 2 byte), dan doubel word (32 bit).

Hadirnya kelompok-kelompok bit ini terbilang cukup membantu dalam berbagai kegiatan yang dilakukan di perangkat lunak komputer. Dengan berbagai kelompok bit yang ada pada saat itu, orang-orang mulai merakit kode-kode tersebut menjadi berbagai struktur instruksi seperti transfer, operasi logika, dan penyimpanan, hingga pada akhirnya terbentuklah kode-kode baru yang kita kenal dengan nama assembler. Kode-kode assembler ini lah yang nantinya menjadi cikal-bakal dibuatnya berbagai macam aplikasi yang saat ini dapat mempermudah berbagai kegiatan manusia.

Definisi Data

Wahyudi (2012:3)[8] menjelaskan, data adalah suatu file ataupun field yang berupa karakter atau tulisan dan gambar.

Sutabri (2012:1)[1], data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Ladjamudin (2013:9), [9]

“Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi (the description og things and eventsthat we face).”

Dan dapat disimpulkan bahwa definisi data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Pengolahan Data

Menurut Ladjamudin (2013:9)[9]

, Pengolahan data adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi formasi yang memiliki kegunaan.

Menurut Sutarman (2012:4)[10], Pengolahan data adalah proses perhitungan atau transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun sesuai dengan yang diinginkan. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Pengolahan Data adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti yang berupa informasi.

Pengertian Web

Menurut Asropudin (2013:109)[7], Web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi.

Menurut Ardhana (2012:3)[11], Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).

Menurut Abdul Kadir (2014:310)[12], World Wide Web (WWW) adalah sistem pengakses informasi dalam internet yang biasa dikenal dengan istilah web. Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Dengan menggunakan 9 HyperText, pemakai dapat melompat dari suatu dokumen ke dokumen lain dengan mudah, dengan cukup mengklik text-text khusus yang pada awalnya ditandai dengan garis bawah. Penggunaan HyperText pada web juga telah dikembangkan lebih jauh menjadi HyperMedia. Dengan menggunakan pendekatan HyperMedia, tidak hanya text yang dapat dikaitkan, melainkan juga gambar, suara, dan bahkan video.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan web :

  1. Website

  2. Komputer yang dihubungkan ke internet yang terdiri dari hypermedia dan dapat diakses dari berbagai komputer yang ada dalam suatu jaringan melalui hypertext link. Menurut Honni, Fitri Amelia dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Website E-Marketing: Studi Kasus Pada Pt. Usaha Gedung Bank Dagang Negara. Jurnal ComTech” mengatakan bahwa website juga dapat diartikan sebagai suatu ruang informasi di dalam internet yang dapat diakses atau dilihat dari berbagai penjuru dunia, kapanpun dan dimanapun, selama mempunyai koneksi internet. Pemakaian website dapat mempromosikan perusahaan, produk, jasa, dan lain sebagainya.

  3. Hypertext Link

  4. Penunjuk beberapa text atau grafik yang digunakan untuk mengakses hypertext yang disimpan dalam website.

  5. Web Page File

  6. Hypermedia yang disimpan pada alamat website.

  7. Home Page

  8. Halaman pertama dari website.

  9. URL

  10. Merupakan singkatan dari Universal Resource Locator yang digunakan untuk merujuk alamat webpage.

  11. Protokol

  12. Kumpulan dari berbagai standar yang mengatur komunikasi data. HTTP merupakan protokol untuk hypertext, kepanjangan dari hypertext transport protocol. Protokol umun lainnya pada web adalah FTP (File Transfer Protocol).

  13. Domain Name

  14. Alamat website dimana web disimpan.

  15. Path

  16. Direktori atau subdirektori tertentu dan file pada website, HTML, atau HTM merupakan sisipan kode program yang merancang file hypertext.


  17. Browser

  18. Perangkat lunak yang digunakan untuk mencari dan membaca file pada internet yang ditulis dalam hypertext markup language.

    Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh surfer.

Database MySQL

Database adalah sebuah struktur yang umumnya terbagi dalam 2 hal, yaitu sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih mudah dipahami daripada database flat karena database relasional mempunyai bentuk yang sederhana serta mudah dilakukan operasi data. MySQL sendiri adalah sebuah database relasional. Database yang memiliki struktur relasional terdapat tabel-tabel untuk menyimpan data. Pada setiap table terdiri dari kolom dan baris serta sebuah kolom untuk mendefinisikan jenis informasi apa yang harus disimpan. (Betha Sidik, 2012:333)[13]

MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. MySQL database server adalah RDBMS (Relasional Database Manajement System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling poluler diantara database-database yang lain. MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. (Betha Sidik, 2012:333)[13].

a. Kelebihan dan keuntungan memakai MySQL

MySQL memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibandingkan database lain, diantaranya adalah:

1. MySQL merupakan server tercepat.

2. MySQL merupakan sistem manajemen database yang OpenSource (kode sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan atau instansi tanpa harus membeli atau membayar kepada pembuatanya.

3. MySQL mempunyai performa yang tinggi tapi simple.

4. Database MySQL mengerti bahasa SQL (Struktur Query Language).

5. MySQL dapat diakses melalui protocol ODBC (Open Database Connectivity) buatan Microsoft. Ini menyebabkan MySQL dapat diakses oleh banyak software.

6. Semua klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lain untuk mengakses database.

7. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat internet dengan hak akses tertentu.

8. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte.

9. MySQL dapat berjalan di berbagai system operating seperti Linux, Windosw, Solaris, dan lain-lain. (Betha Sidik, 2012:334)[13]

Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan maka akan menyebabkan kesalahan pada tahapan yang akan dilakukan selanjutnya.

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Menurut Abdul Kadir (2014:345)[12], analisa sistem adalah proses untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.

Menurut Yakub (2012:142)[5], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah sebuah pembelajaran mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini untuk dapat bisa merancang sistem baru untuk memberikan sistem yang terbaik bagi para user.

Perancangan

Pengertian Perancangan

Langkah awal dalam membuat sebuah sistem adalah perancangan dari sistem tersebut.

Mohamad Subhan (2012:109)[14] dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.

Menurut My Earth dalam makalahnya yang berjudul Perancangan sistem dan Analisis, menyebutkan bahwa: ”Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis”.


Metode Perancangan

Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML (Unified Modelling Language) berdasarkan analisa yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem aplikasi data laporan harian yang akan dibangun dengan tahapan teknik sebagai berikut :

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. PHP, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan.

Dreamweaver8, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Definisi implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas , tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Guntur Setiawan berpendapat, implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif. Dari pengertian-pengertian diatas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada mekanisme suatu sistem. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan implementasi adalah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma - norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu kurikulum. Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide, program atau aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh hasil yang diharapkan.

Teori Khusus

Pendataan Laporan Harian

  1. Definisi Laporan Harian

  2. Pendataan merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data atau informasi serta penatausahaan yang dilakukan oleh petugas atau karyawan yang bersangkutan. Pendataan laporan harian yang akan dilakukan dalam menerapkan sebuah data dibutuhkan ketelitian agar data yang dihasilkan bisa diimplementasikan dengan baik.

    Reporting ( Laporan / Pelaporan ) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the Science of Administration merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi. baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang member laporan. Selain itu, pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu (Siagina, 2003).

    Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. Pelaporan dilakukan kepada atasan kepada siapa bawahan tersebut bertanggung jawab. Pelaporan adalah aktivitas yang berlawanan arah dari pengawasan, Jika pengawasan dilakukan oleh pihak atasan untuk mengetahui semua hal yang menyangkut pelaksanaan kerja bawahan, maka pelaporan merupakan jawaban dari kegiatan pengawasan tersebut. Pelaporan tidak dibawa langsung oleh atasan pada waktu mengadakan pengawasan, tetapi “diantar” oleh bawahan baik dibawa sendiri maupun dikirim. Laporan dibuat oleh semua personal yang mendapat tugas dari atasan. Laporan bukan merupakan monopoli para atasan saja. Karena atasan harus membuat laporan kepada atasannya lagi. Laporan yang disampaikan kepada atasan tidak harus berupa uraian lengkap seperti memorandum akhir jabatan, atau tidak juga seperti laporan penelitian yang wujudnya tebal dengan sistematika baku, tetapi dapat disusun mulai dari bentuk yang paling sederhana sampai yang paling lengkap.

    Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan. Berikut ini merupakan pengertian laporan yang disampaikan oleh beberapa ahli.

    Menurut Kosasih (2012 : 61)[15] “laporan adalah cara penyampaian informasi kepada seseorang atau suatu intansi yang disusun atas dasar tanggung jawab yang diembannya”.

    Menurut Kosasih (2012: 176)[15] ada beberapa jenis laporan yaitu:

    1. laporan pengamatan,

    2. laporan perjalanan,

    3. laporan peristiwa,

    4. laporan perjalanan pariwisata,

    5. laporan buku,

    6. laporan wawancara,

    7. laporan diskusi.

    Jenis-jenis laporan tersebut merupakan pengungkapan hasil analisis siswa berdasarkan apa yang telah mereka alami yang kemudian mereka tuliskan ke dalam medium bahasa, sebagai sarana penyampaian hasil analisis siswa.

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya serta mudah dipahami. Dalam penyampaiannya, laporan dapat bersifat lisan maupun tertulis.

    Pelaporan tidak lepas dari pencatatan sebab sebelum diadakannya pelaporan dari bawahan kepada atasannya atau dari suatu intansi daerah ke instansi pusat haruslah dilakukan pencatatan mengenai hal yang akan dilaporkan kemudian dilakukan perekapan kemudian dilaporkan.

  3. Fungsi Laporan

    1. Sebagai bahan pertanggungjawaban

    2. Alat menyampaikan informasi

    3. Alat pengawasan

    4. Bahan penilaian

    5. Bahan pengambilan keputusan

  4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam laporan

    1. Harus jelas dan cermat

    2. Mengandung kebenaran dan objektifitas

    3. Lengkap

    4. Tegas dan konsisten

    5. Langsung mengenai sasaran

    6. Disampaikan kepada orang dan alamat tujuan yang tepat

    7. Disertai dengan saran-saran

    8. Tepat waktu


  5. Jenis-jenis laporan

  6. Laporan berdasarkan waktu

    1. Laporan berkala adalah laporan yang dibuat secara periodik atau rutin dalam jangka waktu tertentu (laporan harian, mingguan, bulanan, atau tahunan). Contoh : laporan kehadiran karyawan setiap bulan.

    2. Laporan insidental adalah laporan yang dibuat apabila diperlukan.

    Laporan berdasarkan bentuk

    1. Laporan berbentuk surat adalah laporan yang dibuat secara tertulis dalam bentuk surat, isinya antara satu sampai empat halaman. Contoh: laporan jumlah siswa yang keluar dari suatu sekolah

    2. Laporan berbentuk naskah adalah laporan disampaikan dalam bentuk naskah, baik naskah pendek maupun panjang. Contoh: laporan kegiatan kepanitiaan atau notulen rapat.

    3. Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo. Umumnya isi laporan pendek, untuk keperluan intern dan dilakukan antar pejabat/pimpinan.

    Laporan berdasarkan penyampaian

    1. Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung

    2. Laporan tertulis adalah contoh: surat, naskah dan memo

    3. Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan. Contoh: disampaikan melalui media presentasi (power point).

    Laporan berdasarkan sifat

    1. Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia, sehingga jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif

    2. Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia, sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

    Laporan berdasarkan isinya

    1. Laporan informatif adalah laporan yang isinya hanya berisi informasi saja

    2. Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas tanpa adanya pembahasan lebih lanjut

    3. Laporan analisa adalah laporan yang isinya berupa hasil analisa secara mendalam

    4. Laporan kelayakan adalah laporan yang isinya berisi tentang hasil penentuan kelayakan atau pemilihan mana yang terbaik

    5. Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang berisi pertanggungjawaban tugas seseorang atau kelompok kepada atasan yang memberi tugas tersebut.

    6. Langkah – Langkah Membuat Laporan

      1. Menentukan masalah yang akan dilaporkan

      2. Mengumpulkan bahan, data dan fakta

      3. Mengklasifikasi data

      4. Mengevaluasi dan mengolah data

      5. Membuat kerangka laporan

Unified Modelling Language (UML)

  1. Definisi UML

  2. Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek (Rosa A.S dan M. Shalahudin, 2014:133)[16].

    Unified modelling language adalah bentuk standar dari model konstruksi dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek yang di definisikan oleh OMG (Object Management Group), ialah sebuah organisasi standar dalam pengembangan UML (Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd 2012:46)[17].

    Gambar 1. Logo UML (Unified Modeling Language)

    Contoh UML:

    1. Use case Diagram

    2. Class Diagram

    3. Sequence diagram

    4. Communication diagram

    5. State machine.

    Menurut Shelly & Rosenblatt (2012, p250)[18], “Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting an information system. In this chapter,you use the UML to develop object models” yang berarti metode yang banyak digunakan untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan perangkat lunak dalam mendesain sistem.

    Menurut Graham & Wills ( 2012, p2 )[19] , “UML – a Tutorial”, “unified modeling language (UML) adalah sebuah dasar dari object oriented method yang berlaku untuk komponen berbasis pembangunan. Jadi kesimpulan dari pengertian Unified Modeling Language (UML) adalah 13 metode yang banyak yang digunakan untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan perangkat lunak dalam melakukan pendesainan sistem dan juga merupakan dasar dari Object Oriented Method.

    Komponen-komponen UML

    Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

    Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

    a. Struktur Diagram

    Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :

    1. Class diagram

    2. Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

      Class memiliki tiga area pokok :

      1. Nama (dan stereotype)

      2. Atribut (Attribute)

      3. Metode (Method)

    3. Object diagram

    4. Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

    5. Component diagram

    6. Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

    7. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

    8. Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

    9. Composite structure diagram

    10. Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

    11. Package diagram

    12. Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

    b. Behavior Diagram

    Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :

    1. Use case diagram

    2. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.

      Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

      a. Sistem use case; interaksi dengan sistem.

      b. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

    3. Activity diagram

    4. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas

    5. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x) Menggambarkan state, transisi state dan event.

    c. Interaction diagram

    Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas :

    1. Communication diagram

    2. Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

    3. Interaction Overview diagram

    4. Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

    5. Sequence diagram

    6. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    7. Timing diagram

    8. Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

  3. Langkah-langkah Penggunaan UML

  4. Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor, (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

    Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.

    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:

    12. a. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.

      b. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    13. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

    14. Piranti lunak siap dirilis.

Visual Paradigm

Visual Paradigm merupakan sebuah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk membangun suatu solusi dalam rekayasa perangkat lunak/SE/Software Engineering dan dalam pemodelan bisnis.

Study Pustaka (Literature Review)

Metode Studi Pustaka dilakukan untuk menunjang metode penelitian yakni dengan melakukan magang (wawancara dan observasi). Dalam pengumpulan informasi yang dibutuhkan peneliti, peneliti mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Manfaat dari studi pustaka antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan sebelumnya dan yang relevan dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

  4. Meneruskan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berupaya menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi.

  5. Menjadi sumber informasi yang akan menjadi acuan untuk penelitian yang lebih baik lagi.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas KKP ini diantara lain:

  1. Jurnal Andreta Talita Pangkerego dan Stenly Richard Pungus (2016), Perancangan Aplikasi Laporan Kegiatan Berbasis Web Pada Bpjn Xi Satker Wilayah Ii Sulawesi Utara

  2. Laporan mengenai informasi kegiatan merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan maupun organisasi karena digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan dan pengarahan, bahan penyusunan rencana kegiatan selanjutnya, serta mengetahui perkembangan dan proses peningkatan bisnisnya, hal ini menjadi tolak ukur bagi Satuan Kerja Wilayah II. Hingga saat ini BPJN XI Sulut dalam pembuatan dan pengiriman laporan dari pihak tim teknis kepada PPK membutuhkan waktu yang lama karena dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan laporan hasil kegiatan setiap minggunya. Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi laporan ini adalah melakukan observasi dengan mengamati proses pembuatan dan pengiriman laporan, serta melakukan wawancara dengan pihak terkait. Pada saat ini pembuatan laporan membutuhkan pekerjaan yang berulang-ulang dengan cara melakukan pengeditan terhadap laporan kegiatan mingguan pada Microsoft Excel yang mana data-data dari laporan tersebut beresiko terduplikasi, selanjutnya PPK membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh laporan tersebut.

  3. Jurnal Muhammad Arya Lokamandala , Anak Agung Gde Agung , dan Rochmawati (2015:1), Aplikasi Laporan Keuangan Berbasis Web Atas Pendapatan Jasa Dan Penjualan Barang (Studi Kasus Kittiyenzy Salon & Ethnic).

  4. Kittiyenzy Salon & Ethnic merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa kecantikan, baik berupa kecantikan wajah, rambut, dan badan. Perusahaan ini sudah memiliki sekitar seribu lima ratus pelanggan, akan tetapi semua kegiatan proses bisnisnya tersebut masih belum terkomputerisasi. Pendapatan yang dihitung tidak menggunakan kaidah akuntansi, dan pendapatan dihitung secara keseluruhan berdasarkan faktur pelayanan jasa, sehingga owner tidak mengetahui penghasilan gross dan netto setiap bulannya. Atas dasar itu, dibuat sebuah aplikasi laporan keuangan berbasis web atas pendapatan jasa dan penjualan barang, untuk membantu owner dalam proses kegiatan bisnisnya. Aplikasi ini dibuat dalam kegiatan pencatatan data pelanggan yang berkunjung dan memberikan informasi, apakah pelanggan tersebut mendapatkan diskon atau tidak. Pencatatan biaya operasional yang keluar dan pencatatan transaksi yang terjadi, nantinya akan menghasilkan laporan akuntansi yang terdiri dari jurnal, buku besar, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Alat bantu dalam pembuatan aplikasi adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dengan metode SDLC waterfall.

  5. Jurnal Hendry Andres Maith (2013), Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan.

  6. Tingkat keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan rasio likuiditas setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga keadaan perusahaan dikategorikan dalam keadaan baik (liquid). Dari rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan tidak baik (insolvable). Ditinjau dengan rasio aktivitas menujukkan peningkatan di setiap tahunnya sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio profitabilitas menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun sehingga dapat dikatakan keadaan perusahaan berada pada posisi yang baik.

  7. Jurnal disusun oleh Fauzan Masykur, dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015:4), Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web.

  8. Pengelolaan arsip surat masuk dan surat keluar selama ini masih dilakukan secara konvensional berupa hard copy atau lembaran-lembaran kertas yang menyulitkan dalam hal pencarian jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Surat yang masuk beberapa tahun yang lalu tentu akan sulit dicari jika menggunakan cara penyimpanan berupa hard copy baik itu karena semakin menumpuknya arsip atau dikarenakan arsip surat yang sudah rusak. Kesulitan dan kerumitan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yakni memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan database MySql untuk mengelola arsip surat keluar dan surat masuk. Pengelolaan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan database MySql tersebut tidak lagi berupa har dcopy atau lembaran kertas namun sudah berupa file hasil dari pemindai atau scan dari surat yang asli. Arsip hasil scan akan disimpan dengan kode-kode tertentu untuk memudahkan dalam pencarian sehingga arsip yang masuk sudah beberapa tahun yang lalu tidak rusak dan mudah dicari.

  9. Jurnal disusun oleh Ahmad Haidar Mirza (2012) yang berjudul “Perancangan Basis Data terdistribusi E-Cargo pada PT. XYZ”. Penelitian ini dibatasi pada laporan realisasi anggaran untuk mengurangi kesalahan dalam penyajian laporan karena sering terjadi penumpukan atau penggandaan data. Korelasi penelitian di atas dengan penelitian penulis adalah penelitian ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan yang sama dalam perancangan dan penyajian laporan.

  10. Jurnal disusun oleh Udoka Felista Eze , Chukwuemeka Etus , dan Joy Ebere Uzukwu (2014:2), Database System Concepts, Implementations and Organizations-A Detailed Survey.

  11. Dimasukkannya database dan sistem manajemen basis data dalam penggunaan data sangat penting. Desain database, akses dan manajemen setara dengan plumbing. Seperti plumbing, ada puluhan segmen yang harus disatukan sebelum semuanya berjalan. Sebenarnya, sistem basis data sekarang sangat umum dan merupakan bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari yang seringkali kita tidak sadar bahwa kita menggunakannya. Metodologi survei ini mencakup lingkungan industri dan akademis, dan terbagi dalam tiga tahap: (i) fase perancangan basis data konseptual, di mana model data dikembangkan dan digunakan dalam organisasi yang terlepas dari semua pertimbangan fisik; (ii) fase perancangan basis data logis, dimana model relasi data independen yang dikembangkan dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya dikembangkan; (ii) tahap perancangan basis data fisik, di mana penerapannya dalam DBMS target, seperti Microsoft Access, Microsoft SQL Server, Oracle, DB2, atau Informix direalisasikan. Juga, yang diteliti, adalah apa yang merupakan sistem basis data dan bagaimana alat ini dapat membawa manfaat besar bagi organisasi mana pun yang memilih untuk menggunakannya; dengan melihat mendalam semua aspek penting dari perancangan sistem database, implementasi dan manajemen termasuk database konseptual, Skema, Sistem Manajemen Database, Database Implementasi, Database dan Struktur Organisasi Logika dan Fisika, dengan dasar, masalah atau kekurangan, manfaat, persyaratan, komponen, jenis dan peran, implementasi dan organisasi.

  12. Jurnal ini disusun oleh Daljit Kaur , dan Dr. Parminder Kaur (2015:3), Ranking and Impact of Web Applications‟ Vulnerabilities.

  13. Aplikasi web penting, populer dan sistem terdistribusi umum. Dengan berkembangnya internet dan web, persaingan telah meningkat untuk mendapatkan aplikasi web secara online. Di era kompetisi ini, aplikasi web dikembangkan dalam kerangka waktu singkat dan dengan jumlah kerentanan. Pengembang web sering kali berjuang dengan garis waktu pengembangan daripada sertifikasi keamanan. Dengan banyak kerentanan yang diketahui dan tidak diketahui, meminimalkan kerentanan aplikasi merupakan tantangan yang menakutkan. Kerentanan ini merupakan risiko keamanan yang dapat menyebabkan kerusakan finansial atau kehilangan reputasi. Makalah ini memberi peringkat kerentanan umum, serangan dan juga menghitung risiko dengan menggunakan metrik kerentanan CVSS (common vulnerability scoring system) yang tersedia untuk umum dan digunakan untuk rangking. Ini menyediakan platform untuk memahami kerentanan, memeringkatnya, menghitung risiko kerentanan dan menggunakannya untuk memutuskan dan memperbaiki keamanan aplikasi web.

  14. Jurnal ini disusun oleh Nazish Rafique , Nadia Rashid , Saba Awan , dan Zainab Nayyar (2014:2), Model Based Testing in Web Applications.

  15. Aplikasi web telah menjadi aspek penting dalam kehidupan. Ini digunakan untuk mendukung banyak aktivitas seperti sharing informasi online, untuk transaksi bisnis dan banyak hal terkait lainnya. Karena penggunaannya yang tinggi, mereka membutuhkan kinerja tinggi untuk dijamin. Karena itu lebih banyak penekanan harus dilakukan saat menguji aplikasi berbasis web. Untuk ini, pengujian berbasis model telah diperkenalkan untuk menemukan kesalahan dalam aplikasi web. Dalam tulisan ini, model dasar yang digunakan dalam pengujian berbasis model dibahas. Selanjutnya, bagaimana model ini bisa digunakan untuk pengujian aplikasi berbasis web dan studi kasus akan dijelaskan dengan bantuan studi kasus.

  16. Jurnal ini disusun oleh Anurag Chaudhary , Gaurav Agrawal , dan Meghna Jharia (2014:2), A Review on Applications of Smart Class and E-Learning.

  17. Makalah ini membahas tentang teknologi "SMART CLASS dan E-LEARNING" yang berkembang pesat. Penggunaan teknik pengajaran cerdas sekarang lebih lazim di sekolah serta perguruan tinggi dan institut lainnya. Itu dihasilkan kembali pada tahun 1980an dan tumbuh sejak saat itu. Teknologi baru ini membantu siswa dengan manfaat belajar dengan pengalaman yang berbeda. Metode e-learning membuat kelas lebih interaktif dan menarik. Ini juga telah menciptakan dampak yang lebih besar pada masyarakat kita dan juga pada sistem pendidikan. Pemerintah juga mulai menerapkan gagasan e-learning di sekolah-sekolah tersebut. Ada beberapa contoh yang tersedia di pasar yang mendorong gagasan tersebut dan bekerja untuk kemajuannya. Kelas cerdas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun teknologi baru ini disambut oleh masyarakat dengan sangat baik

  18. Jurnal ini disusun oleh Nikhitha K. Nair , Navin K. S. , dan Soya Chandra C. S (2015:3), Utilizing AES and XOR Encryption Scheme for Enhancing Data Security and Promoting Data Auditability in Cloud.

  19. Komputasi awan menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk menyimpan sejumlah besar informasi di awan tanpa persyaratan untuk menyimpan salinan data lokal mereka di mesin remote mereka. Data, layanan dan sumber daya yang tersimpan di awan dapat dibagi di antara sejumlah besar pengguna melalui internet. Hal ini membuat akses data, sharing data dan proses komunikasi lebih fleksibel dan efisien. Namun perhatian utama yang berhubungan dengan layanan cloud meliputi keamanan data, privasi data dan masalah otentikasi. Teknik enkripsi yang berbeda dapat digunakan untuk menangani masalah semacam itu untuk sebagian besar. Audit meningkatkan kemungkinan untuk memastikan kebenaran dalam data awan.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66)[20] “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.


Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

  3. a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  4. Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    5. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    6. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    7. Low (L): Mudah dikerjakan.

Final Draft elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Angkasa Pura II (Persero)

Adalah Unit Pelaksana dari Badan Usaha Kebandarudaraan PT. Angkasa Pura II (Persero) berdasarkan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura II Nomor KEP.470/OM.00/1998-AP II tahun 1998 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang Utama PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta yang mempunyai tugas sebagai berikut :

  1. Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan pengaturan serta pengawasan kegiatan pelayanan penanggulangan keadaan darurat terutama di dalam kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta.

  2. Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan pengaturan dalam upaya menunjang kelancaran operasi penerbangan.

Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura II (Persero)

Pada awalnya merupakan Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang lebih dikenal sebagai PN Kemayoran. Didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1962, tanggal 15 November 1962 bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965, tanggal 17 Mei 1965 nama PN Angkasa Pura Kemayoran ditetapkan menjadi PN Angkasa Pura. Status perusahaan negara ini kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1974 tanggal 21 Oktober 1974 dijadikan Perusahaan Umum (PERUM), yaitu Perum Angkasa Pura. Disamping mengelola pelabuhan udara Kemayoran juga diserahi mengelola Pelabuhan Udara InternationalHalim Perdanakusuma pada tahun 1974, dan Pelabuhan Udara InternationalNgurah Rai Denpasar, Bali tahun 1980. Sampai saat itu, Perum Angkasa Pura berbentuk Otorita Pelabuhan Udara (Airports Authority), dimana fungsi penguasaan ada di Pemerintah dan pengusahaan berada di satu tangan, yaitu pihak otorita.

Dalam perkembangan selanjutnya, Perum Angkasa Pura lebih mengarahkan kepada fungsi Pengusahaan Pelabuhan Udara, sedangkan fungsi Penguasaan dalam hal ini Pemerintah kembali kejajaran Departemen Perhubungan. Dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kemudian diubah namanya menjadi Bandar Udara InternationalSoekarno-Hatta pada tanggal 13 agustus 1984 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1984 didirikan suatu Badan Usaha Kebandarudaraan yang bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang diserahi untuk mengelola pelabuhan udara yang baru tersebut.

Disamping mengelola Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng juga bertugas untuk mengelola Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma yang sebelumnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 171/HK 208/PHB-85 tanggal 11 September 1985, kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1992 tanggal 19 Februari 1992. Untuk keseragaman, pada tahun 1986 Pemerintah menetapkan nama:

  1. Perum Angkasa Pura menjadi “Perum Angkasa Pura I”

  2. Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi “Perum Angkasa Pura II”.

Khusus untuk Perum Angkasa Pura II, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1986 tanggal 19 mei 1986.

Pelayanan keselamatan lalu lintas udara yang dilakukan oleh Senopen dialihkan kepada Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 19 Tahun 1988 dan kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1989 tanggal 30 Maret 1989. Perum Angkasa Pura I mengusahakan Bandara Ngurah Rai, Juanda, Polonia, Hasanuddin, Sepinggan, Sam Ratulangi, Frans Kasiepo, Adi Sutjipto, Adi Sumarmo dan Syamsuddin Noor. Sementara Perum Angkasa Pura II mengusahakan Bandara di Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma), S. M. Badaruddin II – Palembang dan Supadio – Pontianak, Bandar Udara S. M. Badaruddin II dan Bandara Udara Supadio dikelola oleh Perum Angkasa Pura II sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1991 tanggal 8 Februari 1991. Pemerintah merencanakan memasukkan beberapa lagi Bandar Udara lainnya kedalam pengelolaan Badan Usaha Kebandarudaraan tersebut dan menata pembagian wilayah kerja kedua BUMN sejenis ini, yaitu Indonesia Bagian Barat untuk Perum Angkasa Pura II dan wilayah Indonesia Bagian Timur untuk Perum Angkasa Pura I.

Pada awal tahun 1992, kedua BUMN yang berstatus “Perum” tersebut, ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992. Maksud dari perubahan status adalah dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH. Nomor 3 Tahun 1993 tanggal 2 Januari 1993 didirikan Perseroan Terbatas (Persero) PT Angkasa Pura II, nama tersebut disingkat menjadi PT. (Persero) Angkasa Pura II. Untuk Bandar Udara Polonia terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994 dikelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura IIberdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-33/MK-016/1994 tanggal 22 Januari 1994. Kemudian tanggal 9 April 1994 dilakukan serah terima Pengoperasian Bandar Udara Simpang Tiga (Pekan Baru), Tabing (Padang), Blang Bintang (Banda Aceh), Husein Sastranegara (Bandung) dan Senopen Pekan Baru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT. (Persero) Angkasa Pura II. Serah terima itu dilakukan berdasarkan Surat Menteri Perhubungan Nomor A.278/AU.001/SKL tanggal 5 April 1994. Masuknya Bandar Udara Polania (Medan) dan empat Bandar Udara lainnya itu dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1994 tentang penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal saham Perusahaan PT. (Persero) Angkasa Pura II. Dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 1995 tanggal 11 Mei 1995, nama Bandar Udara “Blang Bintang” dirubah menjadi Bandar Udara Sultan Iskandar Muda. Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106//PHB.99 tanggal 18 November 1999, nama Bandar Udara Simpang Tiga dirubah menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. Pada tanggal 22 Maret 2000, dilakukan serah terima Operasi Bandar Udara Kijang (Tanjung Pinang) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT. (Persero) Angkasa Pura II, dengan berita acara serah terima operasi Nomor AU/837/OM.14

7/2000 dan BA.DU.002/KU207.1/2000.

Tepatnya Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 18 November 2008 kata Persero pada PT. (Persero) Angkasa Pura II diubah susunannya di belakang nama perusahaan menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero) sesuai Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, Spn Nomor 38 Tahun 2008.

Dan saat ini PT. Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).


Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab.

Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja. Divisi PKP-PK Pada PT Angkasa Pura II (Persero) dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI PKP-PK PADA PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Divisi PKP-PK Pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi di atas maka dapat kita lihat tugas maupun fungsi dari masing-masing bagian sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) Nomor : KEP. 12 .03 . 03. / 03 / 2009 tentang Peraturan Perusahaan Nomor 14 tahun 2009 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam kebakaran (PKP-PK) , yaitu sebagai berikut :

  1. Kepala Divisi PKP-PK

  2. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Membuat usulan rencana kerja dan anggaran Divisi PKP-PK untuk disampaikan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keselamatan Bandara.

    b. Merencanakan, menyiapkan dan mengawasi kegiatan operasi PKP-PK di daerah lingkungan kerja Bandara Soekarno-Hatta.

    c. Merencanakan, menyiapkan dan memastikan kesiapan seluruh peralatan dan sarana yang digunakan dalam operasi PKP-PK.

    d. Merencanakan dan melaksanakan program latihan pencegahan bahaya kebakaran dan operasi penanggulangan kecelakaan pesawat udara baik dalam skala kecil, menengah maupun sekala besar, baik di dalam lingkungan internal unit PKP-PK maupun dengan melibatkan unit kerja/ instansi lainnya yang terkait.

    e. Merencanakan, menyiapkan dan memonitor pelaksanaan perbaikan kendaraan dan peralatan PKP-PK.

    f. Merencanakan peningkatan ketrampilan dan pengembangan serta pemberdayaan personil PKP-PK.

    g. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja dan instansi lainnya dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran.

    h. Menyampaikan laporan pelaksanaan kerja kepada atasan, baik laporan khusus ( laporan kejadian ) maupun laporan berkala lainnya.

    i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

  3. Kepala Dinas Peralatan dan Salvage PKP-PK

  4. Tugas dan Tangggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab kepada kepala unit PKP-PK;

    2. Membantu menyiapkan standar prosedur teknik pemeliharaan PKP-PK.

    3. Melaksanakan bimbingan bidang teknik pemeliharaan PKPPK.

    4. Memimpin pelaksanaan teknik pemeliharaan PKP-PK.

    5. Menyiapkan program kerja teknik pemeliharaan unit PKP-PK.

    6. Melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan teknik pemeliharaan PKP-PK.

    7. Menentukan pelaksana tugas kerja harian apabila berhalangan.

    8. Menyiapkan laporan teknik pemeliharaan PKP-PK.

    9. Melaksanakan urusan administrasi.

    10. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

  5. Kepala Dinas Operasi dan Latihan PKP-PK

  6. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Memimpin Dinas Operasi dan Latihan dan bertanggunggjawab kepada Kepala Divisi PKP-PK.

    b. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan operasi PKP-PK serta pelaksanaan kegiatan operasi lainnya termasuk pemeriksaan kesiapan kendaraan operasi dan fasilitasnya.

    c. Merencanakan dan melaksanakan program latihan pencegahan bahaya kebakaran dan operasi penanggulangan kecelakaan pesawat udara, baik dalam skala kecil, menengah maupun skala besar, baik dalam lingkungan internal PKP-PK maupun dengan melibatkan unit kerja/ instansi terkait lainnya.

    d. Menyusun formasi tugas personil untuk melaksanakan tugas harian.

    e. Membuat usulan rencana kerja dan anggaran Dinas Operasi dan Latihan untuk disampaikan kepada Kepala Divisi PKP-PK.

    f. Melakukan pembinaan personil secara rutin dan berkesinambungan.

    g. Menyampaikan laporan pelaksanaan kerja kepada atasan, baik laporan khusus (laporan kejadian) maupun laporan berkala lainnya.

    h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

  7. Komandan Unit Perawatan (Maintenance)

  8. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Mertanggungjawab kepada kepala teknik pemeliharaan.

    b. Melaksanakan pembagian tugas harian kegiatanpemeliharaan.

    c. Melakukan komando kegiatan pemeliharaan.

    d. Memimpin kegiatan pemeliharaan.

    e. Melaksanakan koordinasi kegiatan pemeliharaan;

    f. Melaksanakan pengawasan kegiatan pemeliharaan.

    g. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan.

    h. Membantu urusan administrasi.

    i. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

  9. Komandan Unit Operasi

  10. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Merencanakan, menyiapkan dan mengawasi kegiatan operasi, perawatan dan latihan PKP-PK.

    b. Merencanakan,menyiapkan dan memonitor kesiapan seluruh peralatan dan sarana yang yang dipergunakan di dalam operasi PKP-PK.

    c. Merencanakan, menyiapkan dan memonitor pelaksanaan perbaikan kendaraan dan peralatan PKP-PK.

    d. Merencanakan peningkatan keterampilan serta pengembangan dan pemberdayaan personil PKP-PK.

    e. Merencanakan, menyiapkan dan memantau perlaksanaan kegiatan pencegahan bahaya kebakaran.

    f. Menyusun jadwal cuti pegawai unit PKP-PK dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

  11. Komandan Latihan dan Pencegahan

  12. Tugas dan tanggung jawab:

    a. Bertanggungjawab kepada kepala pelatihan dan kendali mutu.

    b. melaksanakan pembagian tugas harian kegiatan latihan dan pencegahan.

    c. Melakukan komando kegiatan latihan dan pencegahan.

    d. Memimpin kegiatan latihan dan pencegahan.

    e. Melaksanakan koordinasi kegiatan latihan dan pencegahan.

    f. Melaksanakan pengawasan kegiatan latihan dan pencegahan.

    g. Membuat laporan kegiatan latihan dan pencegahan.

    h. Membantu urusan administrasi.

    i. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

  13. Komandan Jaga

  14. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Mengatur dan memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasi PKP-PK.

    b. Mengatur operasi pertolongan dan pemadaman dalam satuan jaga.

    c. Melaporkan kesiapan personil, kendaraan dan peralatan operasi kepada komandan unit/ kepala dinas.

    d. Membuat laporan kegiatan operasi dan menandatangani berita acara/ log book.

    e. Menyusun jadwal tugas dalam satuan jaga.

    f. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan stasiun routine dalam satuan jaga.

    g. Mengatur personil dalam pelaksanaan operasi lain/ tugas tambahan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

    h. Memimpin pelaksanaan latihan dalam satuan jaga.

    i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  15. Petugas Menara Jaga

  16. Tugas dan Tanggung jawab:

    a. Memonitor, mengawasi dan mencatat semua pergerakan pesawat udara (take off dan landing) dan pergerakan kendaraan operasi PKP-PK.

    b. Menerima, mencatat dan menyampaikan informasi adanya suatu tingkatan keadaan siaga/ darurat.

    c. Menghubungi unit terkait (internal atau eksternal) bila terjadi keadaan siaga atau darurat.

    d. Memonitor informasi mengenai sistem pencegahan (prevention system) di semua sektor bangunan di sekitar Bandara melalui prevention panel atau visual.

    e. Menginformasikan jadwal kerja rutin kepada anggota PKP-PK serta panggilan-panggilan lainnya.

    f. Bertanggung jawab serta melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan kepada komandan unit/ komandan jaga.

    g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  17. Komandan Regu Operasi

  18. Tugas dan Tanggung jawab:

    a. Memimpin operasi dalam regunya.

    b. Bertanggung jawab terhadap kesiapan kendaraan dan peralatan operasi serta anggota yang menjadi tanggung jawabnya.

    c. Mengoperasikan kendaraan dan peralatan operasi.

    d. Memimpin latihan dalam regu.

    e. Membuat laporan kegiatan

    f. Bertanggung jawab semua kegiatan kepada komandan jaga.

    g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasannya.

  19. Pelaksana Operasi

  20. Tugas dan tanggung jawab :

    a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

    b. Memeriksa dan merawat semua peralatan/perlengkapan operasi yang di gunakan dalam regunya.

    c. Melaporkan kerusakan-kerusakan serta kekurangan kepada menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggota dalam menjalankan tugas operasi/latihan/pemeliharaan.

    d. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

  21. Pelaksana latihan dan pencegahan

  22. Tugas dan Tanggung jawab:

    a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

    b. Memeriksa dan merawat semua peralatan atau perlengkapan.

    c. Melaporkan kerusakan-kerusakan serta kekurangan kepada atasan.

    d. Menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggotadalam menjalankan tugas latihan dan pencegahan.

    e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasanlangsung.

  23. Pelaksana perawatan (maintenance)

  24. Tugas dan Tanggung jawab:

    a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

    b. Memeriksa dan merawat semua kendaraan/peralatan.

    c. Melaporkan kerusakan kendaraan/peralatan kepada atasanserta melakukan tindakan perbaikan.

    d. Menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggotadalam menjalankan tugas pemeliharaan.

    e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasanlangsung.

  25. Petugas Ruang Jaga

  26. Tugas dan Tanggungjawab:

    a. Mengawasi dan memonitor setiap pergerakan pesawat udara daerah pergerakan.

    b. Menerima informasi keadaan siaga atau darurat pesawat udara, bangunan gedung, terminal, instansi lain dan atau keadaan siaga atau darurat (yang dapat mengganggu operasi penerbangan) diarea lokasi Bandar Udara Soekarno-Hatta.

    c. Menyampaikan informasi keadaan siaga atau darurat pesawat udara, bangunan gedung, terminal, instalasi lain dan atau keadaan siaga atau darurat lain yang dapat mengganggu kelancaran operasi penerbangan di area atau sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta kepada Komandan Jaga dan Watch Room.

    d. Memberitakan adanya suatu keadaan siaga pelayanan khusus, kepada komandan jaga atau komandan regu dan watch room.

    e. Memonitor dan melaksanakan pembicaraan menggunakan radio komunikasi.

    f. Menerima atau menjawab setiap panggilan telepon dan radio komunikasi.

    g. Tidak meninggalkan ruang jaga tanpa seijin dari komandan jaga.

    h. Memeriksa, mendata, mengetes dan melaporkan peralatan inventaris yang ada diruang jaga atau SPK pada setiap kali pergantian tugas jaga (masuk atau pulang) dan melaporkan kepada komandan jaga.

    i. Mencatat semua kegiatan di Fire Station pada log book.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada divisi ARFFS/PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero), maka dibatasi permasalahan mengenai pelayanan sistem yaitu:

  1. Mempermudah mendapatkan laporan data harian yang telah diterima dari pihak external maupun internal dengan sistematis sesuai dengan sistem yang berjalan saat ini guna meningkatkan kecepatan dan ketepatan data yang telah dilakukan sesuai dengan sistem operasi prosedur.

  2. Melakukan analisa dan pengecekan terhadap sistem informasi pendataan laporan harian yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya informasi atau data yang telah diterima dari pihak internal maupun eksternal kurang maksimal karena manual ataupun data yang redundan yang terdapat dalam laporan harian dan membuat kualitas dari laporan harian yang diterima menjadi buruk dikarenakan tidak dapat memberikan informasi yang relevan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan, pada sistem Pendataan Laporan Harian Divisi ARFFS / PKP-PK masih terdapat kesalahan pencatatan dalam pendataan penerimaan informasi dari pihak eksternal maupun internal diantaranya dalam hal laporan data tumpahan bahan bakar di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno - Hatta , yang menyebabkan data kurang tertata dengan baik. Selain itu, proses pengolahan datanya masih belum optimal karena aplikasi yang digunakan merupakan aplikasi dasar atau masih bersifat manual sehingga mengurangi efektifitas dan efisiensi kerja.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang lebih baik lagi agar keakuratan dari informasi dapat diterima dengan cepat dan tidak mengurangi efektifitas dan efisiensi kerja.


Urutan Prosedur

Proses yang ada pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

a. Proses Memberikan Data Laporan Harian

Pihak Staff pelaksana duty yang bertugas memberikan data laporan harian kepada Pihak Komandan Jaga (KOJA) operasional sebagai laporan untuk arsip dokumen perusahaan.

b. Proses Pengecekan Laporan Harian

Pihak Komandan Jaga (KOJA) operasional melakukan pengecekan Laporan Harian tujuannya untuk memastikan bahwa Laporan Harian tersebut sesuia dengan pelaksanaan.

c. Proses Perbaikan Laporan Harian

PihakKomandan Jaga (KOJA) melakukan perbaikan Laporan Harian tujuannya untuk mendapatkan informasi atau data yang lebih akurat.

d. Proses Pembuatan Laporan Perbaikan Laporan Harian.

Petugas duty membuat perbaikan laporan harian setelah dilakukan perbaikan oleh Komandan Jaga (KOJA).

e. Proses Menyiapkan Laporan Harian

Pihak Komandan Unit (KONIT) Operasional menerima Laporan Harian dari pihak Komandan Jaga (KOJA) operasional, kemudian Komandan Unit (KONIT) Operasional mengarsipkan Laporan Harian yang sudah diterima.

f. Proses Laporan ke Pimpinan

Pihak Komandan Unit (KONIT) Operasional membuat laporan harian yang sudah dibentuk dalam laporan bulanan dan memberikan laporan tersebut kepada pimpinan sebagai bukti bahwa kegiatan telah dilaksanakan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4.Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.2. Use case diagram yang berjalan pada Sistem Pendataan Laporan Harian.

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan prosedur pendataan laporan harian divisi PKP-PK.

  2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pelapor ( Internal / Eksternal ), Staff Duty, Komandan Jaga (KOJA),Komandan Unit (KONIT),Pimpinan.

  3. 6 (enam) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor, dimana 6 (enam) use case yang digunakan oleh staff yang berdinas.

Analisa Sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem yang berjalan pada sistem Pendataan Laporan Harian

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node, objek yang diawali dari Staff Duty melakukan pendataan Laporan Harian.

  2. 8 (delapan) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) Activity Final Node, aktivitas yang diakhiri.

Analisa sistem berjalan pada Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.4. Sequence Diagram sistem yang berjalan pada sistem Pendataan Laporan Harian

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 5 (lima) LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi yaitu pendataan laporan.

  2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pelapor ( Internal / Eksternal ), Staff Duty, Komandan Jaga (KOJA),Komandan Unit (KONIT),Pimpinan.

  3. 11 (sebelas) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Implementasi / Rancangan Sistem yang di Usulkan

Rancangan Sistem

Rancangan Sistem yang diusulkan Use Case Diagram

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Gambar 3.5 Use Case Diagram sistem yang diusulkan pada program Laporan Harian

Berdasarkan gambar 3.5. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan prosedur pendataan laporan harian divisi PKP-PK.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya : User atau Duty dan Pimpinan .

  3. 7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh actor, dimana 7 (tujuh) use case yang digunakan oleh staff yang berdinas atau User / Duty.

Rancangan Sistem yang diusulkan Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.6 Activity Diagram sistem yang diusulkan pada program Laporan Harian

Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram yang diusulkan saat ini terdapat :

  1. 2 (dua) Initial node, objek yang diawali dari Staff Duty dan Pimpinan melakukan login .

  2. 7 (tujuh) Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) Activity Final Node, aktivitas yang diakhiri.

Rancangan Sistem yang diusulkan Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Gambar 3.7 Sequence Diagram sistem yang diusulkan pada program Laporan Harian

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 7 (tujuh) LifeLine antarmuka yang saling berinteraksi yaitu pendataan laporan.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu User / Duty dan Pimpinan .

  3. 7 (tujuh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Permasalahan yang dihadapi

Di dalam penelitian yang dilakukan penulis dalam sistem yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa masalah yang dihadapi dalam menjalankan sistem yang sedang berjalan seperti:

  1. Sistem Pendataan Laporan Harian yang berjalan saat ini masih menggunakan proses pencatatan peralatan secara manual. Sebagian besar data masih berupa buku besar, sehingga dalam pembuatan laporan sering ditemui kesalahan.

  2. Proses yang masih manual tersebut menjadi penyebab kesalahan dan kerangkapan data.

  3. Adanya tuntutan waktu yang mendesak, seiring dengan besarnya volume transaksi yang harus dipenuhi. Dikarenakan sistem yang digunakan masih bersifat manual, maka kecepatan dan kinerja kerja karyawan masih jauh dari apa yang dikehendaki oleh pimpinan.

  4. Masih minimnya kesadaran akan kebutuhan dokumentasi segala bentuk transaksi Pendataan Laporan Harian secara spesifik dan masih minimnya pengetahuan dokumentasi yang baik dan benar di kalangan para pegawai.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Adanya user level agar pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat mengakses data-data laporan harian tanpa persetujuan dari pihak terkait.

  2. Membuat sistem aplikasi pendataan laporan harian berbasis web yang merupakan sebuah paradigma baru, dimana user menginput data-data kedalam sistem dengan cepat dan aman.

  3. Menggunakan bahasa pemrograman berbasis web (PHP) dalam pembuatan sistem informasi persediaan barang untuk lebih dinamis.

  4. Perlu adanya pemberitahuan dan pemberian pengetahuan akan pentingnya kebutuhan dokumentasi yang baik dan benar khususnya untuk segala bentuk transaksi pendataan laporan harian secara spesifik di kalangan para pegawai.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

  1. Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

  2. Berikut gambaran Elisitasi Tahap I pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

ElisitasiTahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I pada Tabel 3.1 yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI (Mandatory, Desirable, and Inessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Gambaran Elisitasi Tahap II digambarkan pada Tabel 3.2 berikut ini:

M = Mandatory

D = Desirable

I = Inessential

Tabel 3.2.ElisitasiTahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan ElisitasiTahap II pada Tabel 3.2, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirements yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Requirements yang terdapat pada Elisitasi Tahap III tersebut digambarkan pada Tabel 3.3 berikut ini:

T = Technical L = Low

O = Operational M = Middle

E = Economic H = High

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasiyang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem informasi Purchase Order yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada Tabel 3.3, dihasilkan finaldraftrequirements yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu Sistem Informasi Persediaan Barang. Hasilnya adalah Final Draft Elisitasi pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGANSISTEM YANG DIUSULKAN

UsulanProsedur Yang Baru

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan sekarang dan elisitasi yang telah dilakukan dengan stakeholder, terdapat beberapa usulan prosedur baru dalamSistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web Di Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) PT. Angkasa Pura II (Persero ), Soekarno – Hatta ".

Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan saat ini, serta mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan. Prosedur yang diusulkan yaitu Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web.

Produser usulan yang pertama adalah tugas admin yang terdiri dari membuka website data laporan harian, melihat beranda, dan dapat menginput data-data informasi masuk dan keluar dan serta membuat laporan.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru,pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 10.2.Community Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram dan Class Diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Use CaseDigramYang Diusulkan

Use Case Diagram Usulan yaitu Use Case Diagram yang menggantikan Use Case Diagram yang saat ini sedang berjalan di divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero). Use Case Usulan berikut ini melibatkan 4actor yang berperan dalam melakukan aktifitas yaitu Staff duty operasional, komandan jaga, komandan unit dan Pimpinan. Dan kemudian di bagi menjadi 2 use Case yang diusulkan Berikut gambaran dari Use Case Diagramyaitu Use Case yang di usulkan untuk Staf Duty Operasional Spk selatan, Spk utara Dan Staf Duty Operasional Utama Usulan di divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Gambar 4.1. dan 4.2.







a) Use Case Diagram Staf Duty operasional Spk selatan dan Spk Utara

Gambar 4.1.Use Case DiagramYang Diusulkan Staff Duty Operasional Spk selatan dan Spk Utara

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagramyang diusulkanterdapat:

a. 1 Systemyang menampung kegiatan.

b. 2 Actoryang melakukan kegiatan,yaitustaf duty operasional dan Pimpinan

c. 7 Use Caseyang biasanya dilakukan oleh actor-actor

d. 9 include yang meliputi input karyawan, input data kehadiran, input karyawan, input data inventaris, input karyawan, input data kegiatan, input karyawan, input verifikasi login, input berhasil, dan input gagal.


b) Use Case Diagram Staf Duty operasional Utama

Gambar 4.2.Use Case DiagramYang DiusulkanStaff Duty Operasional Spk utama

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagramyang diusulkanterdapat:

a. 1 Systemyang menampung kegiatan.

b. 2 Actoryang melakukan kegiatan,yaitustaf duty operasional utama dan Pimpinan

c. 8Use Caseyang biasanya dilakukan oleh actor-actor

d. 10include yang meliputiinput karyawan, input data kehadiran inputSpk, input data kehadiran Spk, input karyawan, input data inventaris, input karyawan, input data kegiatan, input karyawan, input verifikasi login, input berhasil, dan input gagal.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Usulan yang diusulkan sebagai pengganti Activity Diagram yang saat ini sedang berjalan diDivisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) meliputi 2 actor yang diwakili dalam bentuk swimlane dan beberapa action yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan di dalam sistem. Dan Activity Diagram ini di bagi menjadi 1 (satu) untuk menjelaskannya yaitu Staff Duty operasional. Berikut gambaran dari Activity Diagram Usulan Divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 .


a) Activity Diagram Staf Duty Operasional Spk selatan dan Spk utara .

Gambar 4.3. Activity DiagramYang Diusulkan Staf Duty Operasional Spk selatan dan Spk utara .

Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagramyang diusulkanterdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. 2 Swimlane, yaitu Staff Duty operasional dan Pimpinan.

c. 4 Fork node.

d. 3Join anode,

e. 18Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. 2 Decision Nodesebagai pemilihan kondisi.

g. 1 Final Node, objek yang di akhiri.

b) Activity Diagram Staf Duty Operasional Spk Utama

Gambar 4.4. Activity DiagramYang Diusulkan Staf Duty Operasional Spk Utama .

Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagramyang diusulkanterdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. 2 Swimlane, yaitu Staff Duty operasional dan Pimpinan.

c. 5Fork node.

d. 3Join anode,

e. 21Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. 2 Decision Nodesebagai pemilihan kondisi.

g. 1 Final Node, objek yang di akhiri.

Sequence DiagramYang Diusulkan

Sequence Diagram Usulan berikut ini merupakan gambaran dari aktifitas yang dilakukan oleh 2 actor, yang mana Sequence Diagram menjadi 1 (satu) yaitu Staf duty operasional. Beberapa lifeline yang membantu dalam jalannya sistem. Sequence diagram memiliki message yang menghubungkan antara satu actor ke actor yang lainnya, atau satu actor ke satu lifeline, atau satu lifeline ke satu actor, atau satu lifeline ke lifeline yang lainnya. Message tersebut berisi tentang informasi-informasi maupun aktifitas yang dilakukan oleh para actor maupun lifeline. Berikut gambaran dari Sequence Diagram Usulan Divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Gambar 4.5.

a) Sequence Diagram Staf Duty Operasional

Gambar 4.5. Sequence DiagramYang Diusulkan Staf Duty Operasional

Berdasarkan Gambar 4.5. SequenceDiagramyang diusulkanterdapat:

a. 7 (tujuh)Lifeline yaitu Halaman Utama, Login, menu data kehadiran, menu data inventaris, menu data kegiatan, Laporan, dan Logout.

b. 2 (Dua) Actoryang melakukankegiatan, yaituStaf duty operasional dan Pimpinan.

c. 21 (dua Puluh satu)Messageyangmenspesifikasikandarikomunikasiantarobjek yang memuatinformasi-informasitentangaktifitasyangdilakukan oleh Staf duty operasional dan pimpinan.

Class DiagramYang Diusulkan

Class Diagram merupakan gambaran dari kelas-kelas dalam sebuah sistem dan hubungannya (relationship) antara satu dengan yang lain, serta dimasukkan pula atribut dan operasi dalam tiap-tiap kelasnya. Adapun beberapa tahapan-tahapan dalam pembangunan Class Diagram yaitu; mengidentifikasikan objek serta menyimpulkan kelas-kelasnya, menentukan jenis dari tiap-tiap kelas, mengidentifikasikan atribut pada masing-masing kelas, mulai mengkonstruksikan kamus-kamus data, mengidentifikasikan operasi pada tiap-tiap kelas, menentukan kunci pada tiap-tiap kelas, membangun hubungan (relationship) antar kelas, dan seterusnya. Berikut gambaran dari Class Diagram Usulan Divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) pada Gambar 4.6:

Gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.6.ClassDiagramyang diusulkan terdapat :

a. 8Class,himpunandariobjek-objekyangberbagiatributsertaoperasi yang sama yaitu kegiatan, keadiran spk utama, kehadiran, regu, tugas, inventaris, user, dan level.

b. 6 Association,hubunganantaraobjek satudengan objeklainnya yang mempunyainilai.

c. 43 Attribute, definisi data untuk sebuah contoh dari sebuah classifier.

Rancangan Basis Data

Spesifikasibasis datamerupakan desainbasisdatayang dianggap telahnormal. Desain basisdatamenjelaskan mediapenyimpananyang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasibasis datayangdigunakandalamsistemyang diusulkanadalah sebagaiberikut :

  1. FileUser

  2. Nama File : user

    Media : Hardisk

    Isi : id_user+username+password+id_level+foto

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 49

    Struktur :

    Tabel 4.1. TabelUser

  3. File Inventaris

  4. Nama File : iventaris

    Media : Hardisk

    Isi : id_iventaris+nama_iventaris+bbm+km+keterangan+upload+tanggal

    Primary Key : id_iventaris

    Panjang Record : 44

    Struktur :

    Tabel 4.2. Tabel inventaris

  5. File Kegiatan

  6. Nama File : kegiatan

    Media : Hardisk

    Isi : id_kegiatan+waktu+kegiatan+spk+id_regu+tanggal+upload

    Primary Key :id_kegitan

    Panjang Record : 39

    Struktur :

    Tabel 4.3. TabelKegiatan

  7. FileKehadira

  8. Nama File : kehadiran

    Media : Hardisk

    Isi id_kehadiran+nama+jabatan+formasi+keterangan+id_regu+tanggal

    Primary Key : id_kehadiran

    Panjang Record : 89

    Struktur :2

    Tabel 4.4. TabelKehadiran

  9. File Kehadiran SPK Utama

  10. Nama File : kehadiran_spk_utama

    Media : Hardisk

    Isi : id_kehadiran_spk+spk+jumalah_personil+hadir

    +tidak_hadir+id_regu

    Primary Key : id_kehadiran_spk

    Panjang Record : 40

    Stuktur  :

    Tabel 4.5. TabelKehadiran SPK Utama

  11. File Level

  12. Nama File : level

    Media : Hardisk

    Isi : id_level + level

    Primary Key : id_level

    Panjang Record : 22

    Stuktur :

    Tabel 4.6. TabelLevel

  13. File Regu

  14. Nama File : regu

    Media : Hardisk

    Isi : id_regu + nama_regu

    Primary Key : id_regu

    Panjang Record : 32

    Stuktur  :

    Tabel 4.7 TabelRegu

  15. File Tugas

  16. Nama File : tugas

    Media : Hardisk

    Isi : id_tugas + id_regu +waktu+kegiatan+upload+spk+tanggal

    Primary Key : id_tugas

    Panjang Record : 9

    Stuktur  :

    Tabel 4.8 TabelTugas

Rancangan Prototype/Tampilan

Tahapinimerupakangambaransecara jelasmengenairancang bangun yang lengkapkepada parapengguna danwebsiteyang diteliti, jugasebagai pemenuhan kebutuhandaripadaparapenggunasistem. Berikutmerupakan prototype atau tampilan dari perancangan Sistem Aplikasi Data Laporan Harian Berbasis Web yang akan dibuat.

Rancangan Prototype

Rancangan prototype yang akan dibuat untuk halaman website Laporan Harian Divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) digambarkan pada Gambar 4.7 sampai 4.14 berikut ini:

Gambar 4.7. Rancangan Login User


Gambar 4.8. Rancangan Home

Gambar 4.9. Rancangan Halaman Utama Data Kehadiran Tiap SPK

Gambar 4.10. Rancangan Halaman input Data Kehadiran SPK Utama, SPK Selatan dan SPK Utara

Gambar 4.11. Rancangan Halaman Input Data Inventaris SPK Utama, SPK Selatan, dan SPK Utara

Gambar 4.12. Rancangan Halaman Input Data Tugas dan Kegiatan SPK Utama, SPK Selatan, dan SPK Utara

Gambar 4.13. Rancangan Halaman Struktur Organisasi


Gambar 4.14. Rancangan Halaman Visi Misi

Tampilan Layar

Gambar 4.15. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.16. Rancangan Home

Gambar 4.17. Rancangan Halaman Utama Data Kehadiran Tiap SPK

Gambar 4.18. Rancangan Halaman input Data Kehadiran SPK Utama, SPK Selatan dan SPK Utara


Gambar 4.19. Rancangan Halaman Input Data Inventaris SPK Utama, SPK Selatan, dan SPK Utara

Gambar 4.20. Rancangan Halaman Input Data Tugas dan Kegiatan SPK Utama, SPK Selatan, dan SPK Utara

Gambar 4.21. Rancangan Halaman Struktur Organisasi


Gambar 4.22. Rancangan Halaman Visi Misi

Pengujian Sistem

Pengujian

Pengujian Sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan atau kinerja antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Metode pengujian yang di ambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji di bangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan.

Rencana Pengujian

Adapun rancangan pengujian sistem yang akan diuji dengan teknik pengujian Black Box akan penulis kelompokan dalam tabel dibawah ini Tabel 4.8. Rencana Pengujian :

Tabel 4.9. Rencana Pengujian

Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini adalah kasus untuk menguji perangkat lunak yang sudah dibangun menggunakan metode Black Box berdasarkan Tabel 4.8. Rencana Pengujian yang telah dibuat sebelumnya yaitu dilihat pada tabel 4.9. kasus dan hasil pengujian :

Tabel 4.10. Kasus dan Hasil Pengujian

Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan pengujian kasus perangkat lunak diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa perangkat lunak ini sudah berjalan secara fungsional dan mengeluarkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.

Desain Implementasi yang diusulkan

Desain Implementasi dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. Mengumpulkan Data

  2. Prosespengumpulandatadigunakan sebagaiperancangansistem, sehinggadataapasajayang diperlukandapatdianalisadandibuatkan sistem programnya. Kegiatan ini dilakukan selama 4 minggu.

  3. Analisa Sistem

  4. Penganalisaan sistem dilakukan karena merupakan hal yang sangat esensial bagi keberhasilan perancangan sistem. Karena perancangan sistem diterapkan berdasarkan dari data-data yang diperoleh dengan cara menganalisa segala kekurangan yang ada dan didokumentasikan untuk menjadi referensi perancangan dan pengembangan sistem ke depannya. Kegiatan ini dilakukan selama 4 minggu.

  5. Perancangan Sistem

  6. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukanolehseoranganalisaterhadapdatayang dianalisanya, sehinggamenghasilkan suaturancangan sistemprogram yang mudahdipahamioleh seorangpembuat program.Kegiatanini dilakukan selama 3 minggu.

  7. Pembuatan Program

  8. Pembuatan program adalahkegiatanmenuliskodeprogramyangakan dieksekusiolehkomputer sesuaidenganyangdibutuhkanolehuser. Kegiatan ini dilakukan selama 4minggu.

  9. Test Program

  10. Pengetesan programdilakukanuntukmengetahuikesalahan-kesalahan yang ada,danuntukmemastikankebenarandalampenulisankode program kedalam komputer. Kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu.

  11. Evaluasi Program

  12. Untuk mengetahui kesalahan dan kekurangan dari program yang dibuat maka perludilakukanevaluasi program.Kegiatan inidilakukan selama 2 minggu.

  13. Perbaikan Program

  14. Penambahanataupenguranganpadapoint-pointtertentuyang tidak diperlukan, sehinggaprogrambenar-benardapatdioptimalkansesuai dengan kebutuhan user. Kegiatan ini dilakukan selama 2 minggu.

  15. Training User

  16. Pelatihanterhadaptenagakerjadilakukankuranglebih2minggu dari program yang dibuat.

  17. Implementasi Program

  18. Setelahdiketahuikelayakandariprogramyangdibuatakandilakukan implementasi program selama 2 minggu.

  19. Dokumentasi

  20. Pengumpulan dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan yang belum terlengkapi dan sebagai acuan untuk pengembangan dan perancangan sistem yang lainnya. Kegiatan ini dilakukan sepanjang aktifitas pembangunan implementasi program.

Jadwal Pengolahan

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah:

Tabel 4.11.Rencana Implementasi Program

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa sistem yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Pendataan laporan harian divisi PKP-PK, menyimpulkan bahwa sistem yang berjalan dan pada pelaksanaanya belum efisien karena sistem pendataan laporan harian masih bersifat konvensional atau belum terkomputerisasi.

Adapun permasalahan pokok pada sistem tersebut antara lain masalah penanganan data dalam proses pengolahanya masih menggunakan sistem manual sehingga sering menyebabkan kesulitan dalam proses perekaman segala bentuk informasi dan aktivitas harian, begitu juga pada saat pengecekan ulang informasi pendataan laporan harian maupun aktivitasnya sehingga berakibat pada lambatnya mutu pelayanan atau kinerja karyawan dalam proses pendataan laporan harian akibat dari :

a. Sistem pendataan laporan harian divisi PKP-PK yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan sistem manual sehingga tingkat keakuratan, ketepatan, dan relevansi informasi yang dibutuhkan dalam lingkungan perusahaan sangat minim.

b. Selama penelitian saya menggunakan beberapa metode seperti: observasi, wawancara, dan literatur. Data dianalisis dalam bentuk Uniefied Modeling Language (UML) dengan menggunakan perangkat lunak paradigma visual 6.4. Metode perancangan menggunakan model yang berorientasi objek dengan menggunakan Uniefied Modeling Language (UML) dan menggunakan bahasa pemograman PHP ( PHP Hypertext Preprocessor). XAMPP, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Dreamweaver8, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

c. Sistem pendataan laporan harian divisi PKP-PK yang berjalan saat ini perlu adanya sistem yang terkomputerisasi agar memudahkan dalam proses pendataan laporan harian, memberikan informasi secara cepat dan tepat dan semua keperluan dalam menunjang operasional bisa terpenuhi.

Saran

Sitem untuk saat ini masih banyak kekurangan dalam design yang perlu diperbaiki, kemudian diperlukanya dokumentasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem komputer yang akan dijadikan sebuah pengolahan data, penyimpanan data sehingga komputer tersebut tetap terawat dengan baik dan mampu memberikan informasi cepat dan akurat, perlu back up data untuk menjamin keamanan data.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri. 2012, “ Aplikasi “Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya
  2. Gelinas dan Dull. 2012, “Definisi Sistem”.
  3. Romney dan Steinbart. 2015, “Definisi Sistem”.
  4. B. Winanti S.Si. M.Si. 2014.” Sistem Informasi Manajemen” Bandung.
  5. 5,0 5,1 Yakub. 2012, “ Pengantar Sistem Informasi”
  6. Hengky W Pranama, . 2012 , ”Aplikasi” .
  7. 7,0 7,1 Asropudin. 2013,“ Pengertian Web “S-1 Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  8. Wahyudi. 2012,” Definisi Data ”.S-1 Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya
  9. 9,0 9,1 Ladjamudin. 2013,” Definisi Data ”.S-1 Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  10. Sutarman. 2012,” Pengolahan Data “. S-1 Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  11. Ardhana. 2012, “ Pengertian Web “S-1 Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  12. 12,0 12,1 Abdul Kadir. 2014,“Pengertian Web “ Universitas Bina Nusantara.
  13. 13,0 13,1 13,2 Betha Sidik. 2012, “ Database MySQL ”. Panduan Belajar MySQL.
  14. Mohamad Subhan. 2012, “Perancangan”.
  15. 15,0 15,1 Kosasih. 2012, “ Laporan ” Artikel Ilmiah, FKIP Universitas : Jambi.
  16. Rosa A.S dan M. Shalahudin. 2014, “Unified Modeling Language (UML)” Sriwijaya: Politeknik Negeri Sriwijaya.
  17. Satzinger, Jackson, dan Burd. 2012, “Unified Modeling Language (UML)”.
  18. Shelly & Rosenblatt. 2012, “Unified Modeling Language (UML)”.
  19. Graham & Wills. 2012, “Unified Modeling Language (UML)”.
  20. Sommerville and Sawyer 1997 Siahaan. 2012,“ Definisi Elisitasi ” Skripsi STMIK Raharja : Tangerang.

Contributors

Widji surahmat