SI1122469726

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
   

PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION

PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC

DI TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469726
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION

PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC

DI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469726
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION

PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC

DI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469726
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nasril Sany, S.Kom)
   
(Haerudin, S.kom)
NID : 08190
   
NID : 05092

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION

PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC

DI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 112469726
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION

PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC

DI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469726
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1122469726

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Nikko Cahaya Electric, didirikan sejak Maret 1984, dan mulai produksi Desember 1988 berlokasi di Jl. Raya Curug Km 2.5 RT.12 / RW. 003, Desa Kadu Kec. Curug, Kab. Tangerang Banten 15810 Indonesia, PT. Nikko Cahaya Electric di Pimpin oleh Mr. Tsuda Yoshinari. Pada awalnya dimulai dengan memproduksi mesin seperti Alternator Assy (AC Generator) dan Starting Motor (Starter). Dalam menjalankan proses usaha perusahaan sering kali ditemukan masalah-masalah pada yang ada dilapangan dan harus segera diselesaikan. Perancangan sistem penjadwalan yang baru dan sistem yang lebih baik untuk sejumlah masalah penjadwalan. Bagian pertama dari skripsi ini membahas masalah pengambilan kesan, yaitu menentukan jadwal yang paling tepat dalam produksi, keduanya dengan tujuan penjadwalan adalah sebuah teori yang berisi kumpulan prinsip, model, teknik, dan konklusi logis dalam proses pengambilan kesan. Dalam masalah ini, pekerjaan tiba satu per satu dan pembuat kesan harus secara tidak dapat ditarik kembali menjadwalkan pekerjaan yang ada sebelum pekerjaan berikutnya diketahui. Pada bagian kedua, solusi baru untuk masalah penjadwalan produksi yang dibatasi waktu dikembangkan, dengan sumber daya yang berdekatan. Sistem ini dirancang dengan mengunakan pemodelan UML. Hasil dari sistem ini digunakan untuk alat bantu pengambilan kesan yang berkaitan dengan produksi, dengan pengembangan model ini diharapkan dapat menghasilkan suatu metode yang dapat mempermudah dalam pengecekan (secara otomatis) dengan menggunakan E-Scheduling Production berbasis WEB, sehingga penyajian visual analisis dapat dilakukan lebih cepat dan akan mempermudah dalam pengambilan kebijakan manajemen oleh Perusahaan.


Kata Kunci: Penjadwalan, Production, E-Scheduling, Starting Motor, Alternator Assy

ABSTRACT

PT. Nikko Cahaya Electric, established since March 1984, and started production December 1988 located at Jl. Raya Curug Km 2.5 RT.12 / RW. 003, Desa Kadu Kec. Curug, Kab. Tangerang Banten 15810 Indonesia, PT. Nikko Light Electric in Lead by Mr. Tsuda Yoshinari. It initially started by producing machines like Alternator Assy (AC Generator) and Starting Motor (Starter). In running the company's business processes are often found problems in the existing field and must be resolved immediately. The design of a new scheduling system and a better system for a number of scheduling problems. The first part of this thesis discusses the problem of decision making, ie determining the most appropriate schedule in production, both with the purpose of scheduling is a theory that contains a set of principles, models, techniques, and logical conclusions in the decision-making process. In this case, the work arrives one by one and the decision-maker must irrevocably schedule the existing job before the next work is known. In part two, new solutions to time-limited production scheduling problems are developed, with adjacent resources. This system is designed using UML modeling. The results of this system are used for decision-making tools related to production, with the development of this model is expected to produce a method that can facilitate the checking (automatically) by using E-Scheduling Production based on WEB, so that the visual presentation of analysis can be done more quickly And will facilitate management decision making by the Company.


Keywords : Scheduling, Production, E-Scheduling, Starting Motor, Alternator Assy

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam ini adalah “Perancangan Aplikasi E-Scheduling Production Berbasis Web pada PT. Nikko Cahaya Electric Di Tangerang”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebsgsi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) Konsentrasi Software Engineering pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik. Dalam kesempatan ini juga tak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Nasril Sany, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Haerudin, S.Kom., MM selaku Pembimbing Kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  6. Pimpinan, Staff, dan PT. Nikko Cahaya Electric yang telah memberikan ijin dan membantu penulis melakukan riset atau penelitian.
  7. Bapak Arif Rianto sebagai Stakeholder dan juga selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu memberikan data-data yang dibutuhkan penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
  8. Spesial buat Ayah, Ibu , dan Saudara tersayang yang selalu memberikan kasih sayangnya, perhatian, semangat, dukungan moril maupun materil do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff keluarga besar STMIK Raharja yang telah banyak membantu.
  10. Rekan - rekan Mahasiswa-Mahasiswi yang banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
  11. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu yang di miliki, laporan yang di buat ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada mereka yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini. Hanya kepada Allah penulis kembalikan segala urusan, Maha benar Allah Tuhan Yang Maha Agung.


Tangerang, Juli 2017
Dany Setiawan
NIM. 1122469726

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penjadwalan (scheduling) adalah merupakan kegiatan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk membantu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih dalam sebuah instansi perusahaan atau lembaga yang memiliki agenda penting yang harus dilakukan secara teratur dan rapi. Begitu pentingnya penjadwalan dalam membantu sebuah kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Berbanding terbalik dengan pentingnya penjadwalan, proses pembuatan penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini membutuhkan ketelitian dan waktu yang cukup banyak agar tidak terjadi tumpang tindih antara kegiatan yang satu dengan kegiaan yang lain.

Dalam hal ini studi kasus yang diambil untuk merancang dan membangun sistem penjadwalan pada instasi perusahaan pada PT. Nikko Cahaya Electrict di Tangerang sangat mempengaruhi jalan suatu kegiatan yang sudah terjadwal tetapi terdapat kendala dikarenakan belum adanya sistem terkomputerisasi untuk membantu menginformasikan kepada Department PPIC, Warehouse, dan Production tentang produk yang akan diproduksi.

PT. Nikko Cahaya Electric adalah perusahaan di bidang otomotif produksi Starter Motor dan Alternator Assy yang telah mengunakan teknologi informasi dalam berbagai aspek kegiatan, temasuk dalam kegiatan produksi. Terkait dengan perkembangan informasi, penjadwalan produksi yang dilakukan secara manual namun telah mengalami transformasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengoptimalkan kinerja pada perusahaan.

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan di lapangan, kegiatan pertemuan dengan PT. Nikko Cahaya Electrict telah sesuai dengan prosedur yang berlaku, dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait untuk mengetahui kegiatan produksi yang sudah terjadwal. Namun prosesnya masih diberlakuan secara manual masih menggunakan kertas. Hal tersebut mengakibatkan informasi hasil pengolahan data kurang berkualitas baik. Dibuktikan dengan infomasi yang kurang akurat dimana kesalahan dalam melakukan penjadwalan, informasi dan laporan tentang kegiatan sering terlambat atau tidak tepat waku untuk disampaikan pada Department PPIC, Warehouse, dan Production sehingga produksi tidak mengalami keterlambatan untuk pelaksanaan produk-produk yang akan di produksi berikutnya.

Karena adanya permasalahan mengenai penjadwal produksi yang sering terjadi kesamaan waktu proses produksi menjadi bentrok maka dari itu untuk mempermudah proses penjadwalan tersebut, pada Department PPIC, Warehouse, dan Production merancang aplikasi penjadwalan berbasis WEB untuk memudahkan penjadwalan kegiatan produksi yang dapat dilihat secara real-time. Dengan adanya masalah penjadwalan maka akan dibahas bagaimana memecahkan masalah penjadwalan sebagai sistem dalam melakukan kegiatatan secara optimal dan otomatis, dibuatnya aplikasi agar tidak terjadi bentrok antara jadwal produksi dengan produksi yang lainnya dan bentrok pada produk bisa dilakukan secara otomatis.

Oleh karena itu dalam mengangkat masalah penjadwalan tersebut maka penulis mengambil Judul Skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI E-SCHEDULING PRODUCTION BERBASIS WEB PADA PT. NIKKO CAHAYA ELECTRIC DI TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah sistem penjadwalan (scheduling) yang berjalan saat ini pada Departemen PPIC, Warehouse, dan Production dalam perusahaan ?

  2. Apa saja kendala-kendala yang terjadi pada proses penjadwalan (scheduling) berlangsung ?

  3. Bagaimanakah Perancanggan Sistem E-Scheduling Production berbasis WEB khususnya pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang sehingga prosesnya lebih teratur ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik pada ruang lingkup, penelitian ini dibatasi pada :

  1. Penelitian ini hanya mencangkup pada bagian Department PPIC, Warehouse, dan Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang.

  2. Penelitian pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang guna mengurangi permasalahan yang terjadi untuk mempercepat laporan proses pelaporan stok produksi dan dapat di pantau secara akurat.

  3. Penelitian hanya mencangkup penjadwalan dan merancang sistem E-Scheduling Production berbasis WEB seperti prosedur sistem yang berjalan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Menambahkan wawasan dan ilmu pengetahuan baru yaitu sebuah Sistem Informasi dalam bidang penjawalan (scheduling) berbasis WEB.

  2. Menghasilkan penerapan sistem yang dapat digunakan secara optimal untuk membantu menangani permasalahan-permasalahan yang terjadi di PT. Nikko Cahaya Electric.

  3. Membantu instansi perusahan khususnya pada Department PPIC, Warehouse, dan Production pada sistem penjadwalan (scheduling) terkait dengan permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Bagi Penulis

    Adapun beberapa manfaat penelitian bagi penulis ini adalah :

    1. Dapat mengetahui proses sistem penjadwalan (scheduling) yang berjalan pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang.

    2. Meningkatkan kemampuan untuk menganalisa masalah yang timbul pada sistem penjadwalan (scheduling) yang berjalan saat ini pada perusahaan.

    3. Meningkatkan pengetahuan pemrograman dari pemecahan masalah yang muncul pada pembuatan website sistem penjadwalan (scheduling) berbasis WEB.

    4. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan dan implementasi aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambahkan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak di dapat di perkuliahan.

  2. Manfaat Bagi PT. Nikko Cahaya Electric  :

    Adapun beberapa manfaat penelitian bagi Perusahaan ini adalah :

    1. Untuk mempermudah Department PPIC, Warehouse, dan Production dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada proses penjadwalan (scheduling) berlangsung.

    2. Mudahnya mengetahui jumlah stok produk persiapan untuk di produksi yang berada dalam Department PPIC, Warehouse, dan Production.

    3. Untuk mengetahui rancangan dan membangun sistem penjadwalan (scheduling) berbasis WEB pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang sehinga prosesnya teratur, efesien dan efektif.

    4. Memudahkan Department PPIC, Warehouse, dan Production dalam mengerjakan penjadwalan (scheduling).

  3. Manfaat Bagi STMIK Raharja :

    Adapun beberapa manfaat penelitian bagi STMIK Raharja ini adalah :

    1. Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai Perencanaan, Strategi, Sistem, dan Teknologi Informasi dan sebagai referensi bagi Mahasiswa/i untuk melakukan penelitian penulisan Laporan SKRIPSI yang berkaitan dengan topik ini selanjutnya.

    2. Dapat menambah wawasan para Mahasiswa/i dalam pengambilan kesan terhadap suatu permasalahan.

    3. Dapat membantu perguruan tinggi STMIK Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa/i nya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut Penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun Laporan SKRIPSI ini sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan (Observation Research)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Operator Produksi PT. Nikko Cahaya Electric yaitu Arif Rianto yang berperan sebagai Stakeholder dan Pembimbing Lapangan pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat dari hasil wawancara.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan suatu kajian yang sudah ada suatu perbandingan dan refrensi peneliti untuk memperoleh informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Serta informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Pada penelitian ini menggunakan metode analisa yaitu dengan menganalisa data yang ada agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat. Adapun beberapa metode analisa sebagai berikut :

  1. Metode Analisa SWOT

    Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT. Metode analisa ini digunakan untuk melihat kondisi pada PT. Nikko Cahaya Electrict baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap perusahaan tersebut, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi akurat dan tepat.

  2. Metode Analisa PIECES

    Metode ini digunakan untuk sistem yang berjalan saat ini pada PT. Nikko Cahaya Electrict. Kehandalan (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economic)yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan pelayanan (Service) yang tersedia untuk pengguna /user.

  3. Metode Studi Pustaka

    Pada pembuatan database dan pembuatan program yang akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam pembuatan sistem mengunakan bahasa pemrograman PHP Framework (CodeIgniter), aplikasi Xampp Conrol Panel sebagai MySQL untuk database, aplikasi Sublime Text 3 sebagai text editor pemrograman dan aplikasi Google Chrome sebagai interface aplikasi untuk tampilan desain sistem.

Metode Perancangan

Setelah proses metode analisa dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis sistem penulis menggunakan program Visual Paradigm Community Edition Version 13.0 (20160302) yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language) yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan

  2. Analisa terhadap temuan survey

  3. Identifikasi kebutuhan informasi

    a. Tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem

    b. Tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)

    c. Tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final

    d. Identifikasi persyaratan sistem

Pada pembuatan database dan pembuatan program yang akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam pembuatan sistem mengunakan bahasa pemrograman PHP Framework (CodeIgniter), aplikasi Xampp Conrol Panel sebagai MySQL untuk database, aplikasi Sublime Text 3 sebagai text editor pemrograman dan aplikasi Google Chrome sebagai interface aplikasi untuk tampilan desain sistem.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat.

Metode Testing

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metote blackbox testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox ini memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data, atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan dalam setiap bab penulis mengelempokan ini menjadi beberapa sub bab-sub bab dengan dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahaspada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan tentang analisa organisasi mengenai PT. Nikko Cahaya Electric gambaran umum, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab serta tata laksana yang berjalan mengunakan UML (Unified Modelling Language). Yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Serta Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Berisi tentang perancangan sistem yang diusulkan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, pengopersian dan implementasi sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang telah diberikan berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta pencapaian yang berkaitan dengan tujuan dan manfaat dari laporan SKRIPSI ini dapat di sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Dalam suatu sitem harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan menyempurnakan secara berkesinambungan sesuai dengan persyaratan standar.

1. Definisi Sistem

Menurut I Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya (2014:7)[1], Dalam kehidupan sehari-hari di era teknologi dan komputerisasi saat ini, kita sering mendengar istilah mengenai sistem. Misalkan sistem komputer, sistem operasi, sistem informasi, sistem geografis, sistem akademis, dan lainnya. Bahkan disadari maupun tidak, kita sering menggunakan atau memanfaatkan layanan yang diberikan oleh sistem tersebut. Kita juga terbantu dengan adanya sistem tersebut. Kemudian muncul sebuah pertanyaan, apakah yang dimaksud dengan sistem?

Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama, Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan pengertian dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu jaringan kerja dan elemen-elemen dari prosedur-prosedur yang saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dirancang dengan maksud untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah di tetapkan bersama.

Software mencangkup senua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudian menjadi sistem operasi, aplikasi, dan driver, saling bekerja sama agar komputer dapat berjalan dengan baik. Hardware mencangkup semua perangkat keras (motherboard, processor, VGA, dan lainnya) yang disatukan menjadi sebuah komputer. Dalam konteks yang luas, bukan hanya sebuah komputer, Brainware mencakup kemampuan otak manusia, yang mencakup ide, pemikiran, analisis, di dalam menciptakan dan menggambungkan hardware dan software. Penggabungan software dan hardware dengan bantuan brainware inilah (melalui sejumlah prosedur) yang dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna.

Untuk memudahkan dalam membayangkan dan memahami penjelasan yang disampaikan, maka penulis menyajikan sebuah bagan sederhana untuk mengilustrasikannya. Gambar berikut menunjukkan bagan sederhana mengenai sistem, prosedur, pengguna, dan komponen­komponen didalam sistem.

Gambar 2.1 Bagan sistem, prosedur, pengguna, dan komponen

Konsep Dasar Informasi

Informasi sering digunakan secara bergantian. Ada yang menyebut data, padahal informasi, sebaliknya ada yang mengatakan informasi, padahal data. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal.

1. Definisi Informasi

Menurut I Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya (2014:8)[1], Setiap hari kita selalu mendengarkan informasi. Informasi ini dapat kita peroleh baik di media cetak (koran, majalah, buku) maupun media elektronik (internet, televisi, radio). Informasi yang kita terima dapat berupa informasi yang benar dan apa adanya. Namun tidak sedikit kita memperoleh juga informasi yang salah dan menyesatkan. Dalam hal ini kita sebagai penikmat inforrnasi perlu lebih cerdas dan bijak di dalam memilah informasi yang diperoleh. Lalu apakah yang dimaksud dengan informasi?

Berbicara mengenai informasi tidak akan lepas dengan yang namanya data dan teknologi. Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengelolahan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi memang tidak harus selalu berkaitan dengan komputer, namun komputer sendiri merupakan salah satu bentuk teknologi. Dengan kata lain, alat tulis dan mesin ketik pun dapat dimasukkan sebagai salah satu teknologi yang digunakan selain komputer dan jaringan komputer.

Pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik, dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan pernahaman kepada pengguna. Pengguna dalam hal ini mencakup pembaca, pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna tersebut menikmati sajian informasi dan melalui media apa informasi tersebut disajikan.

Untuk memudahkan dalam membayangkan dan memahami penjelasan yang disampaikan, maka penulis menyajikan sebuah bagan sederhana untuk mengilustrasikannya. Pada gambar berikut diilustrasikan proses pengolahan data menjadi informasi.

Gambar 2.2 Ilustrasi pengolahan data menjadi informasi

Konsep Dasar Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk data tunggal atau data item.

1. Definisi Data

Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Abhisek Kanal Dan Aishwara. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In Internasional Journal Or Computer Science And Information Technologies, Vol 7 (2016:5)[2], Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the size of the size of the organization. (Data merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi).

  2. Menurut Taufik dan Rohmat. (2013:21)[3], Data adalah, “Fakta yang berasal dari pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimna pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran dan pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

  3. Menurut Bambang dan Hartono dalam bukunya Sistem Manajemen Berbasis Komputer (2013:15)[4], Berpendapat bahwa, “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

  1. Tahapan Input

  2. Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

  3. Tahapan Process

  4. Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

  5. Tahapan Output

  6. Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.

2. Bentuk Data

Menurut pendapat Yakub (2012:10)[5], Data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain:

  1. Teks

  2. Merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformat

  4. Merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra (Image)

  6. Merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  7. Audio

  8. Merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

  10. Merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

3. Sumber Data

Menurut pendapat Yakub (2012:10)[5], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal :

  1. Data Internal

  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal

  4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal

  6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

4. Hirarki Data

Menurut pendapat Yakub (2012:8)[5], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas tabel dan relasi.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut I Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya(2014:10)[1], Berdasarkan definisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan diatas. maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras(hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan kesan. Sehingga, sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks. Bukan hanya komputer saja yang bekerja (berserta software dan hardware di dalamnya), namun juga manusia (dengan brainware yang dimiliki). Manusia (pengguna/aktor) dalam hal ini menggunakan seluruh ide, pemikiran, perhitungan, untuk dituangkan ke dalam sistem informasi yang digunakan.

Sistem informasi dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini berarti ada banyak jenis sistem informasi dengan tujuan berbeda. Demikian juga, sistem informasi memiliki beberapa komponen dan beberapa elemen, yang mana antar komponen dan antar-elemen ini saling bekerja sama, saling terkait, dan memiliki fungsional kerja yang menyatu, sehingga sistem informasi dapat bekerja dengan baik.

Dalam penerapannya, sebuah sistem informasi dapat berupa sebuah mainframe, sebuah server dari komputer biasa, maupun hosting di internet pada sebuah komputer server. Namun tetap saja ada kesamaaan di antara ketiga penerapan berbeda ini. Kesamaan itu yaitu sama-sama menggunakan sarana jaringan komputer (internet maupun internet) untuk melakukan proses data secara bersama (terdistribusi), baik oleh beberapa pengguna, layanan/fitur/aplikasi yang disertakan.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut I Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya(2014:10)[1], Menurut Sarman Fuad dalam papernya Information System Definition and Component, disebutkan mengenai adanya komponen-komponen di dalam sebuah sistem informasi. Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengembang sistem infomasi bersangkutan.

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencapai tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masing-masing :

  1. Input (Masukan)

  2. Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, Inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    Jika dilihat dari cakupan organisasi/tempat di mana sistem inforasi berada, maka data dapat digolongkan ke dalam data internal dan data eksternal, Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi/tempat bersangkutan. Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi/tempat bersangkutan (misalkan data yang berasal dari sumber referensi di internet).

  3. Output (Keluaran)

  4. Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi, Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil dari pengolahan data yang diinputkan sebelumnya (lihat penjelasan komponen input). Pada komponen output, informasi yang disajikan disesuaikan dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

  5. Software (Perangkat Lunak)

  6. Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi penghitungan data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

    Sistem operasi dalam hal ini mencakup sistem operasi yang digunakan oleh komputer server sistem inforrnasi dan komputer client (misalkan: sistem operasi Linux), Aplikasi dalam hal ini mencakup semua aplikasi yang digunakan oleh komputer server dan komputer client untuk dapat menjalankan/menggunakan layanan dari sistem infomasi (misalkan: aplikasi web browser). Driver dalam hal ini mencakup segala perangkat lunak di sisi komputer server dan komputer client yang menjadikan perangkat keras komputer dapat bekerja dengan baik (misalkan: driver VGA, driver wireless card).

  7. Hardware (Perangkat Keras)

  8. Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client. Komponen perangkat keras (hardware) ini meliputi komputer server beserta komponen di dalamnya komputer desktop beserta komponen di dalamnya, komputer jinjing beserta komponen di dalamnya, mobile device (tablet, smartphone), dan lain-lain. Termasuk juga di dalamnya hub, switch, router, yang berperan di dalam jaringan komputer (untuk media komunikasi di dalam sistem informasi).

  9. Database (Basis Data)

  10. Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengelolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar table dapat juga terjadi relasi (hubungan).

    Sebagai contoh, misalkan table siswa pada sistem informasi sekolah untuk menyimpan data dan informasi mengenai siswa di sekolah bersangkutan pada sistem informasi sekolah. Kemudian terdapat tabel orang tua siswa yang menyimpan data orang tua dari setiap siswa di sekolah bersangkutan. Kedua tabel ini dapat berkaitan melalui relasi yang ditampilkan di sebuah diagram bernama ERD (Entity Relationship Diagram). Dengan adanya komponen database, maka akan memudahkan di dalam penyimpanan dan pengelolaan data. Proses pengelolaan data mencakup insert, delete, dan edit/update.

  11. Kontrol dan Prosedur

  12. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. hal ini komputer server). Perlu dilakukan pencegahan sejak dini terhadap kemungkinan ancaman dan gangguan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kemungkinan tersebut antara lain dapat berupa kejahatan di dunia komputer (cyber crime, cracker), bencana alam, listrik yang tidak stabil, pencurian data, pencurian secara fisik, dan lainnya. Kontrol juga mencakup decision maker (pembuatan keputusan) terkait dengan pencegahan kemungkinan gangguan/ancaman tersebut.

    Komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan. Komponen ini berkaitan dengan komponen kontrol dalam hal pencegahan terhadap kemungkinan ancaman dan gangguan yang terjadi pada sistem informasi, yang berpengaruh terhadap layanan yang diberikan. informasi yang disajikan, dan tingkat kepuasan pengguna.

  13. Teknologi dan Jaringan Komputer)

  14. Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik, Misalkan teknologi yang digunakan berupa sistem operasi linux, Apache web server, MySQL database server (untuk software), seperangkat komputer server merek XEON (untuk hardware), database MySQL (untuk database), serta proses enkripsi, sensor, dan sejumlah ISO terkait dengan pencegahan ancaman atau gangguan keamanan informasi yang ada (untuk kontrol dan prosedur).

    Komponen jaringan komputer berperan di dalam menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless). Jaringan komputer dapat berupa jaringan lokal (private) hingga jaringan internet (public). Hal ini bergantung pada kebutuhan, biaya, kebijakan, situasi, dan kondisi yang ada.

Gambar 2.3 Komponen-Komponen Di Dalam Sisitem Informasi

Konsep Dasar Analisa Sistem

Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis.

1. Definisi Analisa Sistem

Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Sugiyono (2013:244)[6], Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

  2. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[7], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

  3. Menurut Yakub (2012:142)[5], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business user), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Fungsi Analisis Sistem

Fungsi Analisis Sistem adalah :

  1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user.

3. Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[7], “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya :

  1. Identify yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

  2. a. Mengidentifikasi penyebab masalah.

    b. Mengidentifikasi titik keputusan.

    c. Mengidentifikasi personil-personil kunci.
  3. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

  4. a. Menentukan jenis dan objek penelitian.

    b. Merencanakan jadwal penelitian.

    c. Mengatur jadwal wawancara.

    d. Mengatur jadwal observasi.

    e. Membuat agenda wawancara.

    f. Mengumpulkan hasil penelitian.
  5. Analyze yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

  6. a. Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

    b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).
  7. Report yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :.

  8. a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

    b. Meluruskan kesalahn-kesalahan mengenai apa yang telah ditentukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

    c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap sistem sangat penting karena apabila jika satu tahapan terjadi kesalahan maka tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Metode Penelitian

1. Definisi Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2)[6], metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224)[6], teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data :

  1. Teknik Wawancara, Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

  2. Teknik Pengamatan/Observasi, mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

  3. Teknik Dokumentasi, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

  4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.

Metode Analisa

1. Definisi Analisa SWOT

Gambar 2.4 Diagram ilustrasi analisis SWOT

Menurut Wikipedia (diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 13:40 di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)[8], Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

2. Definisi Analisa PIECES

Menurut Taufiq dan Rohmat (2013:154)[3], “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service”.

  1. Analisis Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

    b. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Analisis Informasi (Information)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kemanan (Control/Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    b. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    c. Data diproses secara berlebihan.

    d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    d. Sistem tidak mudah dipelajari.

    e. Sistem tidak mudah digunakan.

    f. Sistem canggung untuk digunakan.

    g. Sistem tidak fleksibel.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis PIECES adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai Kehandalan (Performance), Informasi (Infromation), Ekonomi (Economic), Efisiensi (Efficiency), Kemanan (Security) dan Layanan (Services). .

Teori Khusus

Konsep Dasar E-Scheduling Production

Perancangan sistem Electronic Scheduling merupakan salah satu cara agar penyusunan jadwal–jadwal yang ada dapat dengan mudah disusun dengan baik. Pekerjaan menyusun suatu penjadwalan, terutama penjadwalan produksi mungkin terlihat mudah, akan tetapi ketika sumber daya yang ada semakin terbatas, tentunya membuat sebuah jadwal produksi akan menjadi pekerjaan yang cukup memakan waktu yang sangat lama.

Maka dari itu dibutuhkannya sebuah perangkat lunak yang mampu untuk menyusun sebuah jadwal, dimana jadwal tersebut sudah dioptimalisasi sehingga sumber daya yang terbatas tidak lagi menjadi suatu permasalahan dalam penyusunan jadwal produksi. Untuk meminimalisasi masalah-masalah yang ada dalam penyusunan jadwal secara manual, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung pada perusahaan yang membuat jadwal secara otomatis dan sistem yang bisa langsung terintegrasi dengan sistem online.

1. Definisi Produksi

Produksi merupakan kegiatan dasar suatu perusahaan dalam menghasilkan suatu produk yang layak untuk dipasarkan kepada pelanggan, dan mendapatkan keuntungan. Fungsi utama dari kegiatan produksi adalah sebagai berikut :

  1. Proses produksi, yaitu metode, dan teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk.

  2. Perencanaan produksi, merupakan tindakan antisipatif di masa mendatang sesuai dengan waktu/periode yang telah diperkirakan.

  3. Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Definisi Penjadwalan Produksi

Penjadwalan produksi adalah aktivitas produksi yang sangat penting untuk mengambil keputusan dalam melakukan serangkaian kegiatan produksi dengan adanya keterbatasan sumber daya. Suatu penjadwalan dikatakan baik bila sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan penggunaan sumber daya, atau mengurangi waktu tunggu (delay), sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktivitas dapat meningkat.

  2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi, atau pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika job yang lain masih dikerjakan.

  3. Mengurangi keterlambatan pada job yang mempunyai batas waktu penyelesaian, sehingga akan dapat meminimasi biaya keterlambatan.

  4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik, dan jenis kapasitas yang dibutuhkan.

Ukuran keberhasilan penjadwalan yaitu berkurangnya :

  1. Rata-rata waktu alir (Mean Flow Time).

  2. Makespan (total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan job ).

  3. Rata-rata keterlambatan (Mean Tardiness).

  4. Jumlah job yang terlambat.

  5. Jumlah mesin yang menganggur.

  6. Jumlah persediaan.

Minimalisi makespan dimaksudkan untuk mencapai utilitas yang tinggi dari sumber daya yang ada dengan cara menyelesaikan seluruh job secepatnya. Sedangkan minimasi jumlah job yang menganggur berarti akan berpengaruh terhadap minimasi keterlambatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penjadwalan produksi adalah sebagai berikut:

  1. Jumlah job yang akan dijadwalkan.

  2. Jumlah mesin yang dapat digunakan.

  3. Ukuran dari keberhasilan pelaksanaan penjadwalan.

  4. Cara job datang.

  5. Jenis aliran proses produksi.

  6. Jumlah persediaan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sora Nikko (diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 19:50 di http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-uml-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-diagramnya.html)[9], Apa itu UML? Yang dimaksud dengan UML adalah UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sora Nikko (diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 19:50 di http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-uml-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-diagramnya.html)[9], Apa itu UML? Yang dimaksud dengan UML adalah UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.

2. Tujuan Atau Fungsi Dari Penggunaan UML

Menurut Sora Nikko (diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 13:50 di http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-uml-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-diagramnya.html)[9], Inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranaya :

  1. Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.

  2. Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan.

  3. Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk saling menukar model secara mudah.

  4. Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program.

  5. Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (software) saja.

  6. Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

3. Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Sora Nikko (diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 13:50 di http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-uml-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-diagramnya.html)[9], Inilah beberapa Jenis diagram UML dan beberapa contoh diagramnya, yang diantaranaya :

  1. Use Case Diagram

  2. Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya.

    Gambar 2.5. Use Case Diagram

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.

    Gambar 2.6. Activity Diagram

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.

    Gambar 2.7. Sequence Diagram

  7. Class Diagram

  8. Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.

    Gambar 2.8. Class Diagram

  9. Statemachine Diagram

  10. Statemachine diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan transisi maupun perubahan keadaan suatu objek pada sistem.

    Gambar 2.9. Statemachine Diagram

  11. Communication Diagram

  12. Communication diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat menggamabarkan tahapan terjadinya suatu aktivitas dan diagram ini juga menggambarkan interaksi antara objek yang ada pada sistem. Hampir sama seperti sequence diagram akan tetapi communication diagram lebih menekankan kepada peranan masing-masing objek pada sistem.

    Gambar 2.10 Communication Diagram

  13. Deployment Diagram

  14. Deployment diagram yaitu salah satu diagram pada UML yang menunjukan tata letak suatu sistem secara fisik, dapat juga dikatakan untuk menampilkan bagian-bagian software yang terdapat pada hardware dan digunakan untuk menerapkan suatu sistem dan hubungan antara komponen hardware. Jadi Deployment diagram intinya untuk menunjukan letak software pada hardware yang digunakan sistem

    Gambar 2.11. Deployment Diagram

  15. Component Diagram

  16. Gambar 2.12. Component Diagram

    Component diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan softwere pada suatu sistem. Component diagram merupakan penerapan softwere dari satu ataupun lebih class, dan biasanya berupa file data atau .exe, source kode, table, dokumen dsb.

  17. Object Diagram

  18. Object diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan objek-objek pada suatu sistem dan hubungan antarnya.

  19. Composite Structure Diagram

  20. Composite structure diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan struktur internal dari penklasifikasian (class, component atau use case) dan termasuk titik-titik interaksi penklasifikasian kebagian lainnya dari suatu sistem. Ini hampir mirip seperti class diagram akan tetapi composite structure diagram menggambarkan bagian-bagian dari individu kelas saja bukan semua kelas.

  21. Interaction Overview Diagram

  22. Interaction overview diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang berguna untuk men-visualisasikan kerjasama dan hubungan antara activity diagram dengan sequence diagram.

  23. Package Diagram

  24. Package diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML digunakan untuk mengelompokan kelas dan juga menunjukan bagaimana elemen model akan disusun serta mengambarkan ketergantungan antara paket-paket.

  25. Diagram Timing

  26. Diagram timing yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang disebut sebagai bentuk lain dari interaksi diagram, dimana fokus yang paling utamanya kepada waktu. Diagram timing berguna untuk menunjukan faktor-faktor yang membatasi waktu antara perubahan state terhadap objek yang berbeda.

Konsep Dasar Aplikasi

1. Definisi WEB

Menurut olivi agne santoso (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:00 di https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/)[10], Website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.

Atau definisi website adalah kumpulan dari berbagai macam halaman situs, yang terangkum didalam sebuah domain atau juga subdomain, yang lebih tempatnya berada di dalam WWW (World Wide Web) yang tentunya terdapat di dalam Internet. Halaman website biasanya berupa dokumen yang ditulis dalam format Hyper Text Markup Language (HTML), yang bisa diakses melalui HTTP, HTTP adalah suatu protokol yang menyampaikan berbagai informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para user atau pemakai melalui web browser.

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-jenis Website

Menurut olivi agne santoso (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:00 di https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/)[10], Jenis-jenis website ada 3 (tiga) macam diantaranya, bisa dibaca dibawah ini :

  1. Website Statis adalah suatu website yang mempunyai halaman yang tidak berubah. Yang artinya adalah untuk melakukan sebuah perubahan pada suatu halaman hanya bisa dilakukan secara manual yitu dengan cara mengedit kode-kode yang menjadi struktur dari website itu sendiri.

  2. Website Dinamis adalah merupakan suatu website yang secara strukturnya diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain dimana utamanya yang bisa diakses oleh para pengguna (user) pada umumnya, juga telah disediakan halaman backend yaitu untuk mengedit kontent dari website tersebut. Contoh dari website dinamis seperti web berita yang didalamnya terdapat fasilitas berita, dsb.

  3. Website Interaktif adalah suatu website yang memang pada saat ini memang terkenal. Contohnya website interaktif seperti forum dan blog. Di website ini para pengguna bisa berinteraksi dan juga beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka.

3. Manfaat Website

Menurut olivi agne santoso (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:00 di https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/)[10], Manfaat dari website biasanya sebagaian orang memiliki suatu alasan untuk membuat web itu sendiri, diantaranya :

  1. Memperluas jangkauan promosisesuatu, dengan memiliki website maka produk kita lebih bisa dikenal oleh masyarakat khususnya pengguna internet.

  2. Bisa menjadi media tanpa batas, sebab internet adalah media informasi yang tanpa batas. Dengan memiliki website kita berarti sama saja memiliki banyak karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam. Yang artinya dimana website kita akan memberikan suatu informasi kepada calon konsumen selama 24 jam.

  3. Promosi yang luas, internet adalah suatu media promosi terluas di dunia jika dilihat dari jangkauan area.

  4. Media pengenalan perusahaan, Jika kita memeliki suatu perusahaan akan lebih mudah kita mengenalkan perusahaan lewat website, kerana jangkauannya internet yang luas dan pemakainya yang banyak, sehingga perusahaan kita akan dikenaloleh masyarakat banyak sehingga dapat mendatangkan calon konsumen dengan cara promosi produk lewat website.

  5. Dan lain-lain.

4. Macam-Macam Domain Website

Menurut Olivi Agne Santoso (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:00 di https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/)[10], Domain website, contohnya bisa di baca di bawah ini :

  1. .co.id : Biasanya digunakan untuk badan usaha yang memiliki badan hukum sah.

  2. .go.id : Khusus digunakan untuk Lembaga Pemerintahan RI.

  3. .ac.id : Dipakai untuk Lembaga Pendidikan.

  4. .or.id: Dipakai untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk kedalam kategori ”co.id”,”go.id”,”mil.id”, “ac.id” dan sebagainya.

  5. .war.net.id : Dipaki untuk industri warung internet (warnet) yang ada di Indonesia.

  6. .sch.id: Dipakai khusus untuk Lembaga Pendidikan SD, SMP dan SMU atau SMK.

  7. .web.id: Biasanya digunakan untuk organisasi, badan usaha, ataupun perseorangan yang melakukan kegiatannya di WWW.

5. Sekilas Tentang Sublime Text

Menurut Andi Mariadi, (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:13 di http://pemulabelajar.com/2016/03/pengertian-sublime-text-editor.html)[11], Sublime Text Editor adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor merupakan editor text lintas-platform dengan Python application programming interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text Editor tanpa lisensi perangkat lunak.

Sublime Text Editor pertama kali dirilis pada tanggal 18 januari 2008, dan sekarang versi Sublime Text Editor sudah mencapai versi 3 yang dirilis pada tanggal 29 januari 2013.

Sublime Text mendukung operation system seperti Linux, Mac Os X, dan juga windows. Sangat Banyak fitur yang tersedia pada Sublime Text Editor diantarnya minimap, membuka script secara side by side, bracket highlight sehingga tidak bingung mencari pasangannya, kode snippets, drag and drop direktori ke sidebar terasa mirip dengan TextMate untuk Mac OS.

6. Sekilas Tentang Xampp

Menurut Wikipedia, (diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 20:00 di https://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP)[12], XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya :

  1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

  2. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

  3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

7. Sekilas Tentang Google Crome

Menurut danang969, (diakses pada tanggal 24 mei 2017 pukul 13:40 di https://danang969.wordpress.com/2016/01/09/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-google-chrome/)[13], Google Chrome merupakan browser yang dikeluarkan oleh Google, sebuah perusahaan search engine terkemuka didunia. Google Chrome juga dirancang agar berjalan secepat mungkin. Cepat dimulai dari desktop, memuat laman web dalam sekejap, dan menjalankan aplikasi web yang rumit dengan sangat cepat.

Google Chrome pertama kali di rilis oleh Google pada tanggal 2 September 2008, yang saat itu hanya untuk Microsoft Windows karena masih dalam status beta. Lalu pada 11 Desember pada tahun yang sama Google Chrome di luncurkan untuk semua sistem operasi karena telah mencapai versi stabil.

Dan pada bulan Januari 2012, Google Chrome diperkirakan telah berhasil meraih presentase 25-28% dari keseluruhan pengguna browser dunia, membuatnya sebagai browser kedua atau juga ketiga paling banyak di gunakan setelah Mozilla Firefox, menurut sejumlah sumber.

Konsep Dasar Pemrograman

1. Definisi Pemrograman

Menurut Wikipedia, (diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 13:40 di https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrograman)[14], Bahasa Pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi standar untuk memerintah komputer agar menjalankan fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

2. Definisi HTML

Menurut Wikipedia, (diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 14:08 di https://id.wikipedia.org/wiki/HTML)[15], Dokumen HTML mirip dengan dokumen tulisan biasa, hanya dalam dokumen ini sebuah tulisan bisa memuat instruksi yang ditandai dengan kode atau lebih dikenal dengan TAG tertentu. Sebagai contoh jika ingin membuat tulisan ditampilkan menjadi tebal seperti: TAMPIL TEBAL, maka penulisannya dilakukan dengan cara: TAMPIL TEBAL. Tanda digunakan untuk mengaktifkan instruksi cetak tebal, diikuti oleh tulisan yang ingin ditebalkan, dan diakhiri dengan tanda untuk menonaktifkan cetak tebal tersebut. HTML lebih menekankan pada penggambaran komponen-komponen struktur dan format di dalam halaman web daripada menentukan penampilannya. Sedangkan penjelajah web digunakan untuk menginterpretasikan susunan halaman ke gaya built-in penjelajah web dengan menggunakan jenis tulisan, tab, warna, garis, dan perataan text yang dikehendaki ke komputer yang menampilkan halaman web. Salah satu hal Penting tentang eksistensi HTML adalah tersedianya Lingua franca (bahasa Komunikasi) antar komputer dengan kemampuan berbeda. Pengguna Macintosh tidak dapat melihat tampilan yang sama sebagaimana tampilan yang terlihat dalam pc berbasis Windows. Pengguna Microsoft Windows pun tidak akan dapat melihat tampilan yang sama sebagaimana tampilan yang terlihat pada pengguna yang menggunakan Produk-produk Sun Microsystems. namun demikian pengguna-pengguna tersebut dapat melihat semua halaman web yang telah diformat dan berisi Grafika dan Pranala.

3. Definisi PHP

Menurut Dunia ilmu Komputer (diakses pada tanggal 24 mei 2017 pukul 14:52 di http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-pemograman-web/)[16], PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia. Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.

Dikutip dari situs w3techs.com, (diakses pada 18 Desember 2014), berikut adalah market share penggunaan bahasa pemrograman server-side untuk mayoritas website di seluruh dunia.

Gambar 2.13. Mayoritas website modern saat ini menggunakan PHP.

4. Definisi Framework

Menurut Wikipedia, (diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 15:20 di https://id.wikipedia.org/wiki/CodeIgniter)[17], Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework :

  1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.

  2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada).

  3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll.

  4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.

5. Definisi Codeigniter

Menurut Wikipedia (diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 15:20 di https://id.wikipedia.org/wiki/CodeIgniter)[17], CodeIgniter merupakan aplikasi sumber terbuka yang berupa framework PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 3.0.4.

6. Definisi Javascript

Menurut Saifulloh Rifa'i ( yang diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 15:47 di https://upyes.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-javascript/comment-page-1)[18], JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bisa disisipkan ke HTML seperti halnya PHP akan tetapi javascript berjalan di sisi Client.

Misalnya, jam ditampilkan pada halaman yang update sendiri untuk menunjukkan waktu saat ini pada komputer pengguna. Desain JavaScript dipengaruhi oleh banyak bahasa pemrograman, termasuk C, tetapi dimaksudkan untuk lebih digunakan oleh non-programmer. JavaScript tidak didasarkan pada atau terkait ke Java, ini adalah kesalah pahaman umum. JavaScript seringkali disertakan dalam file HTML atau link dari file HTML dan dijalankan secara lokal oleh web browser. Ini berarti bahwa server bebas untuk mengerjakan sesuatu yang lain dari pada pemrosesan instruksi untuk setiap klien. Hal ini telah membuat JavaScript pilihan yang lebih populer dari pada bahasa yang memerlukan server untuk melakukan pengolahan.

7. Definisi MySQL

Menurut Wikipedia, (diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 16:09 di https://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)[19], MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, di mana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, di mana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Berikut Fitur serta kapabilitas yang dimiliki oleh MySQL:

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Ida Sofia (diakses pada tanggal 21 mei 2017 pukul 21:45 di http://idasofia-belajarbersama.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-prototype.html#)[20], Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan di buat. Model - model prototype :

  1. Prototype kertas atau model berbasis komputer yang menjelaskan bagaimana interaksi antara pemakai dan komputer.

  2. Prototype yang mengimplementasikan beberapa bagian fungsi dari perangkat lunak yang sesungguhnya. Dengan cara ini pemakai akan mendapat gambaran tentang program yang akan di hasilkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya.

  3. Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada. Seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan di buat.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[21], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Pengujian Black Box

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[22], “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”. “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42)[22], “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Kosep dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Chana Noer (diakses pada tanggal 25 mei 2017 pukul 17:10 di http://nurkhasanah1515.blogspot.co.id/2015/06/literature-review .html)[23], Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.

Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature review.

Tujuan melakukan literatur review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. Tujuan lain dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya.

Review literature merupakan ringkasan secara tertulis dari artikel jurnal, buku dan dokumen lain yang mendeskripsikan informasi masa lalu dan sekarang, mengatur literatur ke topik-topik dan dokumen yang dibutuhkan dari pembelajaran. Jadi, review yang bagus juga harus berisi informasi-informasi lain yang menggambarkan tentang isi konferensi atau kabar informasi buku-buku dan dokumen-dokumen pemerintah. Kamu juga dapat memperlengkap literature dengan menyediakan fakta-fakta yang dibutuhkan oleh edukator, yaitu dengan berbagai cara sebagai berikut :

  1. Mempelajari ide-ide baru.

  2. Mendiskripsikan penemuan-penemuan yang terbaru.

  3. Mengidentifikasikan praktek-praktek yang dapat membangun pembelajan didalam kelas.

Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penjadwalan (scheduling) serta penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut yang menunjang sebuah teknik penjadwalan (scheduling) ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah 9 (sembilan) studi pustaka (literature review) terdiri dari 5 (lima) jurnal nasional dan 4 (empat) jurnal internasional. Penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Antoni Yohanes (2014)[24], dari Universitas Stikubank di Semarang dalam jurnal Dinamika Teknik, Vol 8 No 1 dengan judul “PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)”. Penjadualan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegitan operasi. penjadualan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagai suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam metode dalam penjadualan produksi, antara lain penjadualan produksi yang mengutamakan waktu kerja terlebih dahulu dalam urutan proses produksinya, penjadualan berdasarkan jumlah mesin yang ada dan penjadualan produksi berdasarkan pengaturan laju produksi yang stabil terhadap ragam tingkat persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Metode Campbel-Dudek-Smith (CDS), metode ini pada dasarnya memecahkan persoalan dan job pada mesin flow shop. Pada penjadualan ini diusahakan untuk mendapatkan harga makespan yang terkecil dari (m-1) kemungkinan penjadwalan. penjadualan dengan harga makespan terkecil merupakan urutan pengerjaan job yang paling baik.Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil riset yang dilakukan di PT. Triangle Motorindo untuk penjadualan produksi dengan menggunakan metode CDS diketahui bahwa penjadwalan untuk diterapkan di PT. Triangle Motorindo Semarang metode CDS berdasarkan makespan total yaitu 23,1 jam dan efisiensi sebesar yaitu 35,26 %.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dina Fitria Murad, Yuni Astryani, dan Sri Rahayu (2015)[25], dari STMIK Raharja di Tangerang dalam jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015, dengan judul “E-SCHEDULING INFORMATION SYSTEMS MAINTENANCE OF IT ASSETS (E-SISMITAS) DI PT. KARYA PUTRA SUKSES”. Pada penelitian ini membahas mengenai masalah yang terjadi dalam proses penjadwalan perawatan yang dilakukan pada PT. Karya Putra Sukses dalam membuat penjadwalan perawatan terhadap aset IT masih menggunakan Microsoft Excel dan permintaan perbaikan aset IT dari karyawan masih menggunakan kertas. Pemanfaatan komputerisasi saat ini, aset IT merupakan salah satu aset yang berharga dan sangat besar manfaatnya dalam menunjang proses bisnis suatu perusahaan untuk memudahkan pekerjaan khususnya dalam melakukan penjadwalan perawatan terhadap aset IT.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Hartono Dan Marta Lenah Haryanti (2014)[26], dari Universitas Bunda Mulia di Jakarta dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.00 No.00 yang berjudul “APLIKASI PENJADWALAN PRODUKSI MANUFAKTUR BERBASIS WEB DENGAN METODE MASTER PRODUCTION SCHEDULING”. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi penjadwalan produksi yang dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengatur waktu pelaksanaan produksi. Master Production Scheduling adalah sebuah metode yang menggunakan data persediaan barang, dan data jumlah pesanan, untuk mengatur kapan produksi dilakukan dan juga menghitung jumlah ketersediaan barang untuk jangka waktu ke depan. Program dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Ika Jaya Kusumawati dan Wulandari (2016)[27], dari Universitas Budi Luhur di Jakarta dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume II, No 2 yang berjudul “PROTOTIPE SISTEM PERENCANAAN PRODUKSI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN E-SCM DAN SEMANTIC WEB, BERBASIS CODE IGNITER DAN RESPONSIVE DESIGN : STUDI KASUS PT.ARGO PANTES, Tbk ”. Perencanaan produksi merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi perusahaan manufaktur yang meliputi pemenuhan permintaan produksi. Selama ini proses pemenuhan permintaan bahan baku produksi berupa benang, permintaan sparepart untuk mesin-mesin produksi pada PT. Argo Pantes Tbk, masih dilakukan secara konvensional, sehingga sering terjadi keterlambatan hasil produksi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan konsep manajemen produksi yang efektif dan efisien dalam rantai suplai perusahaan. Pada penelitian ini jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian terapan (Applied Research) menggunakan model prototipe evolusioner. Analisa dan perancangan sistem menggunakan metode analisis dan perancangan berorientasi obyek (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan Unified Modelling Language (UML). Dalam pengkodean menggunakan framework codeigniter dengan layout menggunakan konsep responsive design, rule sistem menggunakan pendekatan E-SCM (electronic supply chain management) dan semantic web. Pengujian validasi menggunakan Focus Group Discussion (FGD). Kualitas perangkat lunak yang dihasilkan diuji berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency dengan menggunakan metode kuesioner, serta teknik pengujian perangkat lunak dengan menggunakan software Acunetix dan Blackbox Testing. Prototipe sistem perencanaan produksi pada industri manufaktur yang dihasilkan dapat dengan mudah dibangun, mempermudah, menjaga, memberi dukungan dan bantuan perencanan produksi pada bagian persiapan dan PPC (Product Planning Control) Departement weaving I , yang menghasilkan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat demi memperbaiki kesalahan-kesalahan transaksi dan menyediakan laporan-laporan yang cepat dan tepat.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rudi Hermawan dan Arief Hidayat (2016)[28], dari STMIK ProVisi di Semarang dalam Jurnal IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering Volume 2 No 1 yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS WEB (Studi Kasus : Yayasan Ganesha Operation Semarang)”. Permasalahan menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar merupakan masalah kompleks yang sering dihadapi lembaga pendidikan, khususnya lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation Semarang. Proses pembuatan jadwal menggunakan software berbasis desktop masih memiliki kekurangan yaitu tidak mudahnya penyampaian informasi laporan jadwal kepada pengajar dan siswa. Laporan jadwal untuk setiap pengajar dicetak dan dibagikan kepada para pengajar satu persatu, Sedangkan siswa yang ingin mengetahui jadwal pelajaran di kelasnya dengan cara menghubungi ke customer service melalui telepon atau melihat jadwal yang ditempel di mading tempat siswa belajar, sehingga untuk memudahkan bagian akademik dalam penyusunan jadwal dan penyampaian informasi jadwal ke pengajar serta siswa, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi penjadwalan berbasis web. Sistem informasi berbasis web memiliki keunggulan dimana sistem ini dapat diakses oleh pengguna menggunakan web browser yang terdapat di seluruh sistem operasi komputer desktop dan smartphone. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi dan tahap pemeliharaan, tetapi tahap pemeliharaan tidak diikutsertakan pada pengembangan sistem ini. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi penjadwalan kegiatan belajar mengajar berbasis web yang diharapkan dapat membantu bagian akademik Yayasan Ganesha Operation Semarang dalam mengolah data jadwal secara lebih akurat sebagai pedoman atau panduan pengajar dan siswa.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Venkata Chalapathi Pasupuleti (2012)[29], dari KL University di India dalam jurnal Iberoamerican Journal of Industrial Engineering (IJIE) Vol. 4 No.4 yang berjudul “SCHEDULING IN CELLULAR MANUFACTURING SYSTEMS”. Setelah sistem manufaktur seluler dirancang, penjadwalan pekerjaan sangat penting untuk produksi sehari-hari di sel mesin. Penjadwalan dalam sistem manufaktur seluler umumnya rumit. Dalam sebuah metodologi telah diusulkan untuk memprioritaskan bagian-bagian, dan juga mempersiapkan total jadwal dalam sistem manufaktur seluler. Ini memperhitungkan, urutan pemrosesan pekerjaan, waktu pemrosesan dan penyiapan dan tanggal jatuh tempo. Metode ini bekerja untuk peraturan pengiriman yang berbeda yaitu, pertama datang pertama kali melayani, waktu pemrosesan terpendek, waktu pemrosesan terpanjang, tanggal jatuh tempo paling awal dan paling tidak mengasyikkan. Berbagai ukuran kinerja seperti makespan, mean flow time, mean lateness dan mean tardiness digunakan untuk mengevaluasi peraturan pengiriman yang dipertimbangkan. Metode ini memberi urutan suku cadang untuk diproses pada setiap mesin dan total jadwal untuk semua operasi suku cadang. Satu contoh numerik diilustrasikan untuk metode ini dan juga dibandingkan dengan masalah tanda bangku.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Kumbi Mugwindiri, Wilson R Nyemba, Ignatio Madanhire dan Roy Mushonga (2013)[30], dari University of Zimbabwe di Zimbabwe dalam jurnal International Journal of Application or Innovation in Engineering & Management (IJAIEM) Vol. 2 Issue. 6 yang berjudul “THE DESIGN OF A PRODUCTION PLANNING AND CONTROL SYSTEM FOR A FOOD MANUFACTURING COMPANY IN A DEVELOPING COUNTRY, USING SIMULATION”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbaikan yang diperoleh dengan mengadopsi perencanaan produksi untuk sebuah organisasi pengolah makanan di Zimbabwe. Indikator kinerja kunci yang relevan dipertimbangkan untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan. Rekomendasi perencanaan dan pengendalian produksi menyinkronkan masukan, proses dan keluaran keluar untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih besar yang mendekati standar kelas dunia. Ini pendekatan struktural kerja untuk produksi dapat bermanfaat bagi praktisi produksi dan manajer dalam operasi industri untuk meningkatkan produktivitas yang lebih tinggi.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Hammad Al Nasseri dan Radhlinah Aulin (2016)[31], dari Universiti Sains Malaysia di Malaysia dalam jurnal Journal of Construction in Developing Countries, 21(2), 1–20 yang berjudul “ENABLERS AND BARRIERS TO PROJECT PLANNING AND SCHEDULING BASED ON CONSTRUCTION PROJECTS IN OMAN ”. Sementara konsep perencanaan dan penjadwalan tampaknya dibahas secara memadai dalam literatur manajemen proyek, beberapa contoh faktor yang secara spesifik mempengaruhi kinerja perencanaan dan penjadwalan dapat ditemukan. Studi yang dilaporkan dalam makalah ini menyelidiki satu set faktor yang diidentifikasi sebagai enabler dan penghalang untuk perencanaan proyek yang berhasil dan penjadwalan proyek konstruksi di Oman. Studi ini mengadopsi survei berbasis kuesioner untuk mengukur dampak masing-masing faktor. Data dianalisis dengan menggunakan indeks dampak relatif (atau kepentingan) (RII). Atas dasar rangking RII, hasilnya menunjukkan bahwa enabler dan penghalang diidentifikasi semua signifikan. Ini bisa menyiratkan bahwa semua faktor harus dipertimbangkan secara merata dari perspektif perencanaan dan penjadwalan proyek, termasuk pengendalian jadwal. Selain itu, hasilnya menunjukkan bahwa manajer proyek harus memperhatikan penghalang yang lebih signifikan untuk mengurangi potensi dampaknya terhadap perencanaan dan penjadwalan. Rekomendasi untuk mengurangi hambatan tersebut dipaparkan. Studi ini memberikan wawasan yang berguna mengenai dampak berbagai faktor pada perencanaan dan penjadwalan kinerja proyek konstruksi di Oman dan bagaimana perbaikan dapat dicapai.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Babak H Tabrizi (2017)[32], dari University of Tehran di Iran dalam jurnal Advances in Automobile Engineering Volume 6 Issue 1 yang berjudul “A BRIEF REVIEW ON INTEGRATED PLANNING OF THE PROJECT SCHEDULING AND MATERIAL PROCUREMENT PROBLEM”. Pengambilan keputusan tradisional, penjadwalan proyek dan pemesanan bahan dianggap dilakukan sebagai masalah tersendiri. Namun, perlu dicatat bahwa perencanaan terpadu dari isu-isu tersebut di atas dapat dilakukan memperbaiki biaya eksekusi proyek sampai batas tertentu. Perbaikan ini telah sangat dilakukan pertimbangan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, penulis bertujuan untuk memberikan pembaca yang tertarik dengan tinjauan singkat tentang Literatur masalah yang sesuai, dari kemunculan sampai sekarang, untuk menyelidiki jalan evolusi. Itu Review bertujuan untuk menghasilkan cabang-cabang untuk pengembangan lebih lanjut dengan mengatasi kesenjangan yang dapat dilakukan.

Berdasarkan beberapa pendapat para penelitian yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan penulis bahwa persediaan dan pengendalian barang saat produksi agar bisa tepat waktu, mengendalikan banyaknya barang, termasuk persediaan pengamanan, dan menendalikan biaya persediaan agar diperoleh biaya total minimum.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric

Gambar 3.1. Logo Perusahaan

PT. Nikko Cahaya Electric yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu memproduksi :

  1. Starting Motor

  2. Suatu komponen vital dalam starting sistem. Karena tanpa adanya starting motor, engine tidak dapat hidup. Seperti halnya motor listrik lainnya, starting motor mengubah tenaga listrik battery menjadi tenaga mekanis putaran. Fungsi starting motor adalah untuk menggerakkan flywheel untuk menghidupkan engine.

  3. Alternator Assy

  4. Suatu Komponen yang mempunyai peranan penting dalam sistem charging sebuah unit. Charging System digunakan untuk mengembalikan kondisi battery agar selalu siap digunakan. Hal ini disebabkan kapasitas battery tidak mungkin digunakan secara terus – menerus.

Sejarah Singkat PT Nikko Cahaya Electric

Gambar 3.2. Denah Perusahaan

Luas Area Perusahaan 17,500 ㎡. Luas pabrik 2 divisi 3.840 ㎡, meliputi 1 office central & 2 office operasional yang ada di dalam pabrik, masing-masing pabrik memiliki 2 bangunan seluas 872 ㎡ dan masing-masing bangunan memiliki peralatan perlengkapan untuk keselamatan dan fasilitas pekerja : Kantin, Toilet, Mushola, Area Hijau dll.

Visi Dan Misi PT Nikko Cahaya Electric

Visi dan misi yang dimiliki PT Nikko Cahaya Electric adalah sebagai berikut:

  1. Visi Perusahaan

  2. “Menciptakan barang produksi yang mempunyai tingkat kualitas baik dan standar keamanan sebelum sampai ketangan para konsumen”.

  3. Misi Perusahaan

  4. “Menjadikan PT. Nikko Cahaya Electric sebagai pendistribusi Starting Motor dan Alternator Assy peralatan terbaik diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yang sama di Indonesia dengan memperhatikan kualitas dan keamanan yang baik”.

Struktur Organisasi PT Nikko Cahaya Electric

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menentukan tugas dan pemisahan tanggung jawab serta fungsional sehingga lebih terarah dan mempermudah dalam menentukan pengendalian agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Struktur organisasi yang tepat dan jelas akan memperlancar kegiatan perusahaan. PT. Nikko Cahaya Electric memiliki stuktur organisasi yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.3. Struktur Organisasi

Wewenang Dan Tanggung Jawab PT Nikko Cahaya Electric

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, PT. Nikko Cahaya Electric terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Nikko Cahaya Electric adalah sebagai berikut :

1. President Director

Tugas dan tanggung jawab President Director adalah :

  1. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
  2. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahan termasuk juga keuntungan perusahaan.
  3. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
  4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
  5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia luar perusahaan.
  6. Menetapkan strategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
  7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

2. Director

Tugas dan tanggung jawab Director adalah :

  1. Merencanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.
  2. Membuat standar perusahaan mengenai proses operasional, produksi proyek dan kualitas hasil produksi.
  3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.
  4. Membantu tugas-tugas President Director.
  5. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.
  6. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.
  7. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan.
  8. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan.
  9. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada President Director.
  10. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi dan kualitas hasil produksi.

3. Financial Control

Tugas dan tanggung jawab Financial Control adalah :

  1. Mengelola dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahan secara akurat dan tepat waktu.
  2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
  3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
  4. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akutansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
  5. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, bagi untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

4. General Manager

Tugas dan tanggung jawab General Manager adalah :

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinasikan semua departemen.
  2. Menunjuk dan mengangkat semua personel untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.

5. HRD

Tugas dan tanggung jawab HRD adalah :

  1. Merekrut karyawan yang akan diterima di perusahaan.
  2. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan dari masing-masing department.
  3. Memberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
  4. Bertanggung jawab atas penggajian karyawan (payroll).
  5. Dapat memberikan solusi apabila ada masalah tentang kepegawaian.
  6. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan termasuk surat keluar, berhubungan antar pelanggan atau eksportir, produktifitas, kualitas dan ketepatan waktu pelayanan.
  7. Mengurus urusan umum.

6. Dept. Production

Tugas dan tanggung jawab Dept. Production adalah :

  1. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengarahan pelaksanaan kegiatan pada bagian produksi.
  2. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya proses produksi.
  3. Memberikan wewenang dan bertanggung jawaban dalam laporan atas aktifitas yang dijalankan.
  4. Memberikan laporan form permintaan barang dan form daily produksi secara berkala kepada Dept. Warehouse mengenai kegiatan produksi perusahaan antara target dan realitasnya.

7. Dept. PPIC

Tugas dan tanggung jawab Dept. PPIC adalah :

  1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan proses produksi hingga selesainya barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pemasaran setiap bulan untuk setiap jenis produk.
  2. Menerima Purchase Order (PO) dan menyiapkan Rencana Produksi.
  3. Membuat atau merencanakan jadwal produksi sesuai Purchase Order (PO) yang diterima dari perusahaan pelanggan.

8. Dept. Warehouse

Tugas dan tanggung jawab Dept. Warehouse adalah :

  1. Melakukan pengawasan stok di gudang dan mengontrol persediaan.
  2. Melakukan pengawasan pelaksanaan
  3. Pemeriksaan produk jadi/sebelum penyerahan.
  4. Memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja dijalankan dengan baik.

9. Dept. QA & QC

Tugas dan tanggung jawab Dept. QA & QC adalah :

  1. Pemeriksaan barang masuk.
  2. Pemeriksaan produksi.
  3. Pemeriksaan produk jadi/sebelum penyerahan.
  4. Pegujian

10. Dept. Enginerring & Maintenance

Tugas dan tanggung jawab Dept. Enginerring & Maintenance adalah :

  1. Mempermudah prosedur operasional dan memastikan syarat-syarat yang dibutuhkan, berjalan dalam lingkungan pekerjaan.
  2. Menerjemahkan kebutuhan perusahaan atau pelanggan yangberhubungan dengan order merka akan produk baru.
  3. Menetapkan dan menentukan ukuran kualitas serta akurasi untuk mempertahankan reputasi perusahaan.
  4. Melaksanaan percobaan pembuatan bentuk dasar dan mengkonfirmasikan bahwa produk pola baru dapat dikeluarkan.
  5. Menerjemahkan kebutuhan perusahaan atau pelanggan yang berhubungan perawatan pada tools-tools / asets alat pada perusahaan.

11. Marketing

Tugas dan tanggung jawab Marketing adalah :

  1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses penyampaian barang hasil produksi kepada pelanggan.
  2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses penangganan keluhan pelanggan.

12. Purchasing

Tugas dan tanggung jawab Purchasing adalah :

  1. Melakukan pembelian untuk menjamin ketersediaan bahan baku / komponen serta barang-barang lainnya untuk keperluan dan kelancaran proses produksi.

13. Operator

Tugas dan tanggung jawab Operator adalah :

  1. Memperhatikan dan mengolah produksi supaya hasilnya bagus.
  2. Terlibat langsung dalam produksi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini mengunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisis Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi proses penjadwalan produksi pada PT Nikko Cahaya Electric, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem tersebut untuk dapat dijadikan sistem yang baru agar terkomputerisasi, perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari prosedur sistem informasi pemesanan barang pada PT Nikko Cahaya Electric, di deskripsikan sebagai berikut :

  1. Staff PPIC menyerahkan rencana kerja bulanan ke Staff Warehouse dan Staff Production.
  2. Staff Production membuat data pemesan melalui form permintaan barang sesuai schedule yang dibuat oleh Staff PPIC dan Staff Production wajib membuat form daily sesuai hasil produksi dalam 1 (satu) hari yang sudah dikerjakan.
  3. Staff Warehouse mengecek ketersediaan barang apabila tidak tersedia data pemesan dikembalikan dan jika tersedia maka Staff Warehouse akan mengirim data pemesanan ke Staff Production.
  4. Staff Warehouse membuat rangkapan hasil dari produksi dan memberikan Form Daily kepada Staff PPIC sebagai bukti produksi yang akan di arsipkan untuk keperluan perusahaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut :

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Use Case Diagram Penjadwalan Produksi

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem yang berjalan mencagkup seluruh kegiatan penjadwalan produksi.
  2. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Production dan Staff Warehouse.
  3. 4 (Empat) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : Merencanakan Penjadwalan Rencana Kerja Bulanan, Jadwal Rencana Kerja Bulanan, Form Permintaan Barang, dan Form Daily Report.

2. Sequence Diagram Proses Rencana Kerja Bulanan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Proses Rencana Kerja Bulanan

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Warehouse, dan Staff Production.
  2. 1 (Satu) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Rencana Kerja Bulanan.
  3. 5 (Lima) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat Rencana Kerja Bulanan, Mengkoreksi Rencana Kerja Bulanan, Menerima Rencana Kerja Bulanan dan Menerima Rencana Kerja Bulanan.

3. Sequence Diagram Proses Form Permintaan Barang

Gambar 3.6. Sequence Diagram Proses Form Permintaan

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff Production dan Staff Warehouse.
  2. 2 (Dua) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Form permintaan dan Barang.
  3. 8 (Delapan) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat form permintaan sesuai schedule, Mengkoreksi form permintaan sesuai schedule, Memberikan form permintaan sesuai schedule, Menerima form permintaan sesuai schedule, Menyiapkan barang sesuai form permintaan, Mengkoreksi barang sesuai form permintaan, Memberikan barang sesuai form permintaan, dan Menerima barang sesuai form permintaan.

4. Sequence Diagram Proses Form Daily Report

Gambar 3.7. Sequence Diagram Proses Form Daily Report

Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Warehouse, dan Staff Production.
  2. 1 (Satu) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Form Daily Report.
  3. 9 (Dua) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat form daily sesuai barang jadi, Mengkoreksi Form Daily Reportsesuai barang jadi, Memberikan Form Daily Reportsesuai barang jadi, Menerima Form Daily Reportsesuai barang jadi, Mengkoreksi dan mencatat stok hasil produksi, Memberikan Form Daily Report, Menerima Form Daily Report, Menandatangani Form Daily Report dan Mengarsipkan Form Daily Report.

5. Activity Diagram Proses Penjadwalan Produksi

Gambar 3.8. Activity Diagram Proses Penjadwalan Produksi

Berdasarkan gambar 3.8. Activity Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Vertical swimline, yaitu Dept. PPIC, Dept. Warehouse, dan Dept. Production.
  2. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang di awali.
  3. 10 (Sepuluh) Action state, yang mencerminkan eksekusi dari aksi sistem penjadwalan produksi yaitu Merencanakan Penjadwalan Rencana Kerja Bulanan, Menerima dan Memberikan Rencana Kerja Bulanan, Menerima Rencana Kerja Bulanan, Membuat dan Memberikan Form Permintaan Barang, Menerima Form Permintaan Barang, Menyiapkan Barang Sesuai Form Permintaan Barang, Menerima Barang Sesuai Form Permintaan Barang, Membuat dan Memberikan Form Daily Report Laporan Barang Jadi, Menerima dan Memberikan Form Daily Report Laporan Barang Jadi, Menadatangani Dan Mengarsipkan Form Daily Report.
  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Hasil Metode Analisa

Hasil Metode SWOT

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahaan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisa SWOT pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Hasil Analisis SWOT

Hasil Metode PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performance atau Kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.2. Hasil Analisis Kinerja

  3. Information (Infromasi)
  4. Informasi merupakan bagian terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.3. Hasil Analisis Informasi

  5. Economic (Ekonomi)
  6. Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pendataan data proses produksi. Sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

    Tabel 3.4. Hasil Analisis Ekonomi

  7. Control (Kontrol)
  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalah gunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.5. Hasil Analisis Kontrol

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik mungkin dengan waktu, orang dan proses yang paling minimum.

    Tabel 3.6. Hasil Analisis Efisiensi

  11. Services (Layanan)
  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan proses produksi. Suatu instasi perusahaan yang berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap penjadwalan, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan yang berkualitas.

    Tabel 3.7. Hasil Analisis Layanan

Tahapan Analisa

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan diantaranya :

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Berikut ini adalah beberapa analisa proses yang ada pada prosedur sistem yang berjalan :

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

Analisa Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis sebagai berikut :

  1. Sistem sudah terkoputerisasi namun belum maksimal dikarenakan karna masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.
  2. Ketidak akuratan data, dikarenakan lupa menginput data dikerjakan manual.
  3. Tidak bekerja secara live/mobile.

Analisa Alternatif pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem mencangkup seluruh kegiatan aset IT sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (paperless)
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

Konfigurasi Perangkat Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )

Adapun konfigurasi komputer pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core 2 Duo
  2. Monitor : LCD 19” inch
  3. RAM  : 1 GB DDR3
  4. Harddisk : IDE/ATA 256GB
  5. Keyboard : Standars PS/2
  6. Mouse : Optical PS/2
  7. Printer : Laser Jet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi komputer pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows XP Profesional
  2. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

Mengoperasikan atau mengelola data untuk pengendalian dan persediaan barang pada PT. Nikko Cahaya Electric untuk melakukan Penjadwalan (scheduling) oleh :

  1. Departmen PPIC.
  2. Departmen Warehouse.
  3. Departmen Production.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.11. Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm Community Edition Version 13.0 (20160302) untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Administrator

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Model dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  4. Menampilkan menu List Product pada submenu Type dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  6. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  10. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  11. Logout.

B. Department PPIC

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse
  10. Logout.

C. Department Production

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse.
  10. Logout.

D. Department Warehouse

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus
  10. Logout.

Rancangan Sistem Usulan

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Menggambarkan fungsionalitas yang di harapkan dari sebuah sistem. Yang di tekankan adalah “apa” yang di perbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah Use Case mempersentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 4 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 5 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.

2. Use Case Diagram Administrator

Berdasarkan pada gambar 4.2. Use Case Diagram Administrator yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.2. Use Case Diagram Administrator yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 12 (dua belas) Extend yang ada pada menu.
  5. 11 (sebelas) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 1 (satu) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

3. Use Case Diagram PPIC

Berdasarkan pada gambar 4.3. Use Case Diagram PPIC yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.3. Use Case Diagram PPIC yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

4. Use Case Diagram Production

Berdasarkan pada gambar 4.4. Use Case Diagram Production yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.4. Use Case Diagram Dept. Production yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

5. Use Case Diagram Warehouse

Berdasarkan pada gambar 4.5. Use Case Diagram Warehouse yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.5. Use Case Diagram Dept. Warehouse yang diusulkan

  1. 1 (satu) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar object di dalam dan di sekitar sistem (temasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (object-object yang terkait).

1. Sequence Diagram Administrator

Berdasarkan pada gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Administrator.
  2. 11 (sebelas) Lifeline yaitu : Login, Home, Model, Type, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 21 (dua puluh satu) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

2. Sequence Diagram PPIC

Berdasarkan pada gambar 4.7. Sequence Diagram PPIC yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.7. Sequence Diagram PPIC yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff PPIC.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 13 (tiga belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

3. Sequence Diagram Production

Berdasarkan pada gambar 4.8. Sequence Diagram Production yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.8. Sequence Diagram Production yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Production.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 14 (empat belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

4. Sequence Diagram Warehouse

Berdasarkan pada gambar 4.9. Sequence Diagram Warehouse yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.9. Sequence Diagram Warehouse yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Warehouse.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 13 (tiga belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralelel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem melainkan interaksi antar subsistem secara ekstak tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

1. Activity Diagram Sistem E-Scheduling Production

Berdasarkan pada gambar 4.10. Activity Diagram diatas terdiri dari :

Gambar 4.10. Activity Diagram E-Scheduling yang diusulkan

  1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 41 (empat puluh satu) Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Final node sebagai object yang diakhir.

Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah class diagram E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric.

1. Class Diagram Sistem E-Scheduling Production

Gambar 4.11. Class Diagram E-Scheduling yang diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam system yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Rancangan Prototype

Prototype Halaman E-Scheduling

1. Prototype E-Scheduling Halaman Login

Gambar 4.12. Prototype Halaman Login

2. Prototype E-Scheduling Halaman Home

Gambar 4.13. Prototype Home

3. Prototype E-Scheduling Halaman Model

Gambar 4.14. Prototype Model

4. Prototype E-Scheduling Halaman Type

Gambar 4.15. Prototype Type

5. Prototype E-Scheduling Halaman Report

Gambar 4.16. Prototype Report

6. Prototype E-Scheduling Halaman Stock

Gambar 4.17. Prototype Stock

7. Prototype E-Scheduling Halaman Planning

Gambar 4.18. Gambar 4.18. Prototype Planning

8. Prototype E-Scheduling Halaman Request

Gambar 4.19. Prototype Production

9. Prototype E-Scheduling Halaman Production

Gambar 4.20. Prototype Request

10. Prototype E-Scheduling Halaman Warehouse

Gambar 4.21. Prototype Warehouse

Rancangan Tampilan Aplikasi

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Administrator

1. Tampilan Halaman Administrator Home

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Administrator Home

2. Tampilan Halaman Administrator Model

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Administrator Model

3. Tampilan Halaman Administrator Type

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Administrator Type

4. Tampilan Halaman Administrator Report

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Administrator Report

5. Tampilan Halaman Administrator Stock

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Administrator Stock

6. Tampilan Halaman Administrator Planning

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Administrator Planning

7. Tampilan Halaman Administrator Request

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Administrator Request

8. Tampilan Halaman Administrator Production

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Administrator Production

9. Tampilan Halaman Administrator Warehouse

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Administrator Warehouse

Tampilan Halaman Dept. PPIC

1. Tampilan Halaman Dept. PPIC Home

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Dept. PPIC Home

2. Tampilan Halaman Dept. PPIC Product

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Dept. PPIC Product

3. Tampilan Halaman Dept. PPIC Report

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Dept. PPIC Report

4. Tampilan Halaman Dept. PPIC Stock

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Dept. PPIC Stock

5. Tampilan Halaman Dept. PPIC Planning

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Dept. PPIC Planning

6. Tampilan Halaman Dept. PPIC Request

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Dept. PPIC Request

7. Tampilan Halaman Dept. PPIC Production

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Dept. PPIC Production

8. Tampilan Halaman Dept. PPIC Warehouse

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Dept. PPIC Warehouse

Tampilan Halaman Dept. Production

1. Tampilan Halaman Dept. Production Home

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Dept. Production Home

2. Tampilan Halaman Dept. Production Product

Gambar 4.41. Tampilan Halaman Dept. Production Product

3. Tampilan Halaman Dept. Production Report

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Dept. Production Report

4. Tampilan Halaman Dept. Production Stock

Gambar 4.43. Tampilan Halaman Dept. Production Stock

5. Tampilan Halaman Dept. Production Planning

Gambar 4.44. Tampilan Halaman Dept. Production Planning

6. Tampilan Halaman Dept. Production Request

Gambar 4.45. Tampilan Halaman Dept. Production Request

7. Tampilan Halaman Dept. Production Production

Gambar 4.46. Tampilan Halaman Dept. Production Production

8. Tampilan Halaman Dept. Production Warehouse

Gambar 4.47. Tampilan Halaman Dept. Production Warehouse

Tampilan Halaman Dept. Warehouse

1. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Home

Gambar 4.48. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Home

2. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Product

Gambar 4.49. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Product

3. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Report

Gambar 4.50. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Report

4. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Stock

Gambar 4.51. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Stock

5. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Planning

Gambar 4.52. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Planning

6. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Request

Gambar 4.53. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Request

7. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Production

Gambar 4.54. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Production

8. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Warehouse

Gambar 4.55. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Warehouse

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan sistem ini dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak dan user yang baik pula, agar terlaksananya rancangan sistem ini penulis mengusulkan rancangan sistem.

Spesifikasi Sistem

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

1. Piranti Keras (Hardware)

Piranti keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Piranti keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan dating. Konfigurasi yang dibutuhkan untuk desain pada sistem yang diusulkan adalah :

  1. Monitor : 14” Inchi
  2. Processor : Intel Core i5
  3. Ram : 4GB
  4. Harddisk : 500Gb
  5. Mouse : Optical USB
  6. Keyboard : Standard USB
  7. Ram : 4GB
  8. Printer : Laser Jet

2. Piranti Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Operating sistem Windows 10 Enterprise
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Sublime Text 3

3. Hak Akses (User)

Dalam pengoprasian program ini dapat dilakukan langsung oleh :

  1. Department Administrator
  2. Department PPIC
  3. Department Production
  4. Department Warehouse

Pengujian Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing, Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi pada program. Tujuan dari metode Black Box Testing untuk menentukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Pengujian Halaman Login

Tabel 4.11. Jadwal Implementasi

Evaluasi

Jadwal Implementasi

Tabel 4.11. Jadwal Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.13. Jadwal Implementasi

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

1. Penjadwalan yang berjalan masih Manual menggunakan kertas lembar jawaban Menjadi terkomputerisasi dan Mobile Sehingga dapat memudahkan Dept. PPIC, Dept. Production, dan Dept. Warehouse dalam perencanaan produksi dan membantu dalam stok kontrol barang.

2. Proses penjadwalan ini berlangsung terkadang sering mendapatkan kendala kendala yang terjadi, seperti kertas yang bertumpuk yang terlalu banyak, lama dalam pengoreksian barang dengan cara online ini membantu dalam menghadapi permasalahan permasalahan yang terjadi ketika penjadwalan maupun produksi berlangsung.

3. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP Framework (CodeIgniter), aplikasi Xampp Conrol Panel sebagai MySQL untuk database, aplikasi Sublime Text 3 sebagai text editor pemrograman dan aplikasi Google Chrome sebagai interface aplikasi untuk tampilan desain sistem. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lama yang manual, berikut beberapa kelebihan dari aplikasi E-Scheduling Production, yaitu:

a. Proses penjadwalan bisa lebih cepat dan efisien karena tidak memerlukan media alat tulis seperti form konvensional.

b. Mempermudah dalam Dept. PPIC, Dept. Production dan Dept. Warehouse untuk bisa mengecek stok secara online.

c. Memudahkan Dept. PPIC dalam membuat planning produksi. Dept. Production tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui planning produksi karena stock akan muncul secara realtime.

d. Dept. Warehouse tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui permintaan barang untuk produksi dan laporan hasil produksi karena akan muncul secara realtime.

e. Pengadaan aplikasi ini tidak memerlukan biaya mahal.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai untuk menanggulagi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat penulis sebagai bahan pertimbangan bagi pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang :

a. Sistem ini bisa dikembangkan dengan menambahkan aplikasi yang bisa digunakan untuk lebih dari penjadwalan produksi.

b. Penelitian ini bisa digunakan sebagai kajian pustaka bagi pembaca atau referensi bagi peneliti selanjutnya, sistem ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menyarankan agar sistem ini dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 I Agus Eka Pratama dalam bukunya Sistem Informasi dan Implementasinya
  2. Abhisek Kanal, and Aishwarya. 2016. Data Analysis And Business Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax.in : In Internasional Journal Computer Science And Information Technologies, Pages.
  3. 3,0 3,1 Taufik dan Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Hartono dan Bambang, Dr. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta : Rineke Cipta.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 6,2 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV.Alfabeta.
  7. 7,0 7,1 Tata Sutabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  8. diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 13:40 di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Sora Nikko. 2015. “Pengertian UML Dan Jenis-Jenisnya Serta Contoh Diagramnya” diakses pada tanggal 18 mei 2017 pukul 19:50 di http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-uml-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-diagramnya.html.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 Olivi Agne Santoso. 2016. “Pengertian Website dan Contohnya” diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:00 di https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/ 18/pengertian-website-dan-contohnya/.
  11. Andi Mariadi. 2017. “Pengertian Sublime Text Editor” diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 19:13 di http://pemulabelajar.com/2016/03/pengertian-sublime-text-editor.html.
  12. Wikipedia. 2017. “Xampp” diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 20:00 di https://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP.
  13. Danang969. 2016. “Google Chrome” diakses pada tanggal 19 mei 2017 pukul 20:50 di https://danang969.wordpress.com/2016/01/09/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan-google-chrome/./
  14. Wikipedia. 2017. “Definisi Pemrograman” diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 13:40 di https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrograman.
  15. Wikipedia. 2017. “Definisi HTML” diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 14:08 di https://id.wikipedia.org/wiki/HTML.
  16. Dunia ilmu Komputer. 2017. “Tutorial Belajar PHP Part 1: Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemrograman Web” diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 14:52 di http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-pemograman-web/.
  17. 17,0 17,1 Wikipedia, 2017. “CodeIgniter” diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 15:20 di https://id.wikipedia.org/wiki/CodeIgniter.
  18. Saifulloh Rifa'i. 2013. “Javascript” yang diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 15:47 di https://upyes.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-javascript/comment-page-1.
  19. Wikipedia. 2017. “MySQL” diakses pada tanggal 20 mei 2017 pukul 16:09 di https://id.wikipedia.org/wiki/MySQL.
  20. Ida Sofia. 2017. “Pengertian Prototype” diakses pada tanggal 21 mei 2017 pukul 21:45 di http://idasofia-belajarbersama.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-prototype.html#.
  21. Saputra. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  22. 22,0 22,1 Nina Rahayu. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
  23. diakses pada tanggal 25 mei 2017 pukul 17:10 di http://nurkhasanah1515.blogspot.co.id/2015/06/literature-review .html
  24. Antoni Yohanes. 2014. Penjadwalan Produksi Di Line B Menggunakan Metode Campbell-Dudek-Smith (CDS). Semarang: Dinamika Teknik, Vol 8 No 1.
  25. Dina Fitria Murad, Yuni Astryani, dan Sri Rahayu. 2015. E-Scheduling Information Systems Maintenance Of It Assets (E-Sismitas) Di PT. Karya Putra Sukses. Tangerang: Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015.
  26. Iwan Hartono Dan Marta Lenah Haryanti. 2014. Aplikasi Penjadwalan Produksi Manufaktur Berbasis Web Dengan Metode Master Production Scheduling. Jakarta: Jurnal Teknologi Informasi. Vol.00 No.00.
  27. Tri Ika Jaya Kusumawati dan Wulandari. 2016. Prototipe Sistem Perencanaan Produksi Pada Industri Manufaktur Dengan Pendekatan E-Scm Dan Semantic Web, Berbasis Code Igniter Dan Responsive Design : Studi Kasus PT.Argo Pantes, Tbk. Jakarta: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume II, No 2.
  28. Rudi Hermawan dan Arief Hidayat. 2016. Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis WEB (Studi Kasus : Yayasan Ganesha Operation Semarang). Semarang: IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering Volume 2 No 1.
  29. Venkata Chalapathi Pasupuleti. 2012. Scheduling In Cellular Manufacturing Systems. India: Iberoamerican Journal of Industrial Engineering (IJIE) Vol. 4 No.4.
  30. Kumbi Mugwindiri, Wilson R Nyemba, Ignatio Madanhire dan Roy Mushonga. 2013. The Design Of A Production Planning And Control System For A Food Manufacturing Company In A Developing Country, Using Simulation. Zimbabwe: International Journal of Application or Innovation in Engineering & Management (IJAIEM) Vol. 2 Issue. 6.
  31. Hammad Al Nasseri dan Radhlinah Aulin. 2016. Enablers and Barriers to Project Planning and Scheduling Based on Construction Projects in Oman Malaysia: Journal of Construction in Developing Countries, 21(2), 1–20.
  32. Babak H Tabrizi. 2017. A Brief Review on Integrated Planning of The Project Scheduling and Material Procurement Problem. Iran: Advances in Automobile Engineering Volume 6 Issue 1.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Dany Setiawan