SI1122469684

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE

PADA SMK FADILAH


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469684
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE

PADA SMK FADILAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469684
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 04 Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE

PADA SMK FADILAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469684
Nama
 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 04 Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Haerudin, S.Kom, M.M)
   
(Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05092
   
NID : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE

PADA SMK FADILAH

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469684
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Agustus 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING

SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE

PADA SMK FADILAH

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469684
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering
  

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 04 Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122469684

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk membantu meringankan tugas guru Bimbingan Konseling. Karena didalam sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah. Dalam segala kegiatannya tidak terlepas dari peran seorang guru, seperti peran guru Bimbingan Konseling. Tugas guru Bimbingan Konseling yaitu menangani siswa yang bermasalah. Dimana siswa yang bermasalah dalam kesehariannya membutuhkan perhatian dan penanganan yang khusus mengenai permasalahan yang telah diperbuatnya. Terbatasnya jumlah guru Bimbingan Konseling merupakan kendala dalam pemantau siswa bermasalah. Aplikasi ini digunakan sebagai alat untuk memantau prilaku siswa. Dengan aplikasi ini, terutama bidang Konseling di sekolah dapat memantau dan mendapatkan laporan perkembangan prilaku siswa dan memfasilitasi orang tua siswa untuk mendapatkan informasi tentang prilaku anak-anak mereka selama berada di sekolah.

Kata kunci : Guru Bimbingan Konseling, Pendidikan, Monitoring, Siswa Bermasalah, Pemantauan

ABSTRACT

This study aims to help ease the task of the teacher Counseling. Because in an educational institution such as a school. In all its activities can not be separated from the role of a teacher, like the role of the teacher Counseling. Counseling teacher's job is dealing with troubled students. Where students who have problems in their daily life requires special attention and handling of the issues that have been done. Counseling shortage of teachers is a constraint in monitoring troubled students. This application is used as a tool to monitor student behavior. With this application, especially in the field of school counseling can monitor and get a progress report student behavior and facilitate parents to get information about their children's behavior while in school..

Keywords: Counseling Teachers, Education, Monitoring, Troubled Students, Monitoring

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERMASALAH BERBASIS WEBSITE PADA SMK FADILAH”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam kesempatan ini penulis bersyukur kepada Tuhan dan juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO.Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selalu Pembantu Pembina I STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
  5. Bapak Haerudin, S.Kom, M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya..
  6. Bapak Ruli Supriati, S.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Wasim Ahmad Asgar, S.Kom. selaku Stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Seluruh pimpinan sekolah, guru-guru, dan karyawan SMK FADILAH yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan yang terbaik kepada kami selama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Sahabat-sahabat penulis Ramdani Sofhan, Ihsan Maulana, Nadi, Tony Tristan, Reza Pahlava, Agus Satrio, Abdul Rohman dan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini..

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.

Tangerang, 04 Juni 2015
NIRWAN SALIM
NIM. 1122469684

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan

Tabel 4.2. Struktur tabel tbl_keahlian

Tabel 4.3. Struktur Tabel tbl_kecamatan

Tabel 4.4. Struktur Tabel tbl_kurikulum

Tabel 4.5. Struktur Tabel tbl_pdkeluar

Tabel 4.6. Struktur Tabel tbl_pekerjaan

Tabel 4.7. Struktur Tabel tbl_pelanggaran

Tabel 4.8. Struktur Tabel tbl_pendidikan

Tabel 4.9. Struktur Tabel tsiswa

Tabel 4.10. Struktur Tabel tbl_piket

Tabel 4.11. Struktur Tabel tbl_ptk

Tabel 4.12. Struktur Tabel tbl_tingkatpend

Tabel 4.13. Struktur Tabel tbukupelanggaran

Tabel 4.14. Struktur Tabel tbl_thnajaran

Tabel 4.15. Struktur Tabel tkelas

Tabel 4.16. Struktur Tabel tsemester

Tabel 4.17. Schedule Implementasi

Tabel 4.18. Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Metode Waterfall

Gambar 3.1. Stuktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.3. Use Case Diagram Bimbingan Konseling

Gambar 3.4. Sequence Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.5. Sequence Diagram Bimbingan Konseling

Gambar 3.6. Activity Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.7. Activity Diagram Bimbingan Konseling

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Guru Piket

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Operator Sekolah

Gambar 4.4. Activity Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling

Gambar 4.5. Activity Diagram Pada Wali Kelas

Gambar 4.6. Activity Diagram Pada Orang Tua Siswa

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pada Guru Piket

Gambar 4.8. Sequence Diagram Pada Operator Sekolah

Gambar 4.9. Sequence Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling

Gambar 4.10. Sequence Diagram Pada Wali Kelas

Gambar 4.11. Sequence Diagram Pada Orang Tua Siswa

Gambar 4.12. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.13. Halaman Login

Gambar 4.14. Beranda Admin

Gambar 4.15. Menu PTK

Gambar 4.16. Menu Peserta Didik

Gambar 4.17. Menu Rombongan Belajar

Gambar 4.18. Menu Anggota Rombel

Gambar 4.19. Menu Search Point

Gambar 4.20. Jendela Login

Gambar 4.21. Jendela Login Hasil Pengujian

Gambar 4.22. Jendela Login Username Diisi

Gambar 4.23. Jendela Login Hasil Pengujian


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan biasanya terdapat permasalahan-permaslahan yang terjadi dan disebabkan oleh para peserta didik di sekolahnya masing-masing maupun dengan lingkungan sekolah yang lain. Untuk mencegah dan menangani permasalahan tersebut, setiap sekolah membuat peraturan-peraturan untuk para peserta didiknya.

Untuk mendukung atau melengkapi peraturan tersebut dibuatlah sanksi berupa point-point pelanggaran. Tujuannya adalah untuk terjaganya suasana kondusif dilingkungan sekolah dan kenyamanan ketika proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.

Begitu juga dengan SMK Fadilah, untuk menjaga keakuratan data para peserta didik yang melakukan pelanggaran, SMK Fadilah membuatkan setiap siswanya buku merah yang isinya pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan oleh peserta didik dan buku tersebut dipegang oleh wali kelasnya masing-masing.

Buku pelanggaran ini sangat membantu untuk menjaga keakuratan data yang dibutuhkan oleh sekolah. Tetapi masih kurang efektif dan kurang efisien karena memerlukan biaya yang tidak sedikit dan juga masih bersifat manual yaitu data setiap peserta didik yang melakukan pelanggaran hanya tersimpan dibuku tersebut. Dimana untuk resiko kehilangan dan ketidak akuratan data lebih besar.


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengajukan penelitian skripsi di SMK Fadilah Tangerang Selatan dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Website Pada SMK Fadilah”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK Fadilah ?

  2. Bagaimana cara menjaga keakuratan data siswa bermasalah pada SMK Fadilah ?

  3. Bagaimana merancang bentuk sistem monitoring yang mudah dipahami oleh user dan dapat memberikan sanksi yang sesuai untuk siswa bermasalah ?


Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Peneliti memfokuskan penelitian ini yang Diawali dengan proses penginputan data, proses pengecekan data sampai dengan menghasilkan proses report. Dan hasil report ini akan diprint out sehingga menghasilkan keputusan yang harus diambil oleh pihak sekolah.. Sehingga akan menjadikan sistem monitoring siswa bermasalah sebagai salah satu referensi kepala sekolah untuk pengambilan keputusan kelayakan peserta didik yang bermasalah, apakah tetap menjadi peserta didik di SMK Fadilah atau tidak.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK Fadilah.

  2. Mengetahui cara menjaga keakuratan data siswa bermasalah pada SMK Fadilah.

  3. Mengetahui cara merancang sistem monitoring yang mudah dipahami oleh user dan setiap guru dapat menginput data pelanggaran secara cepat pada saat terjadi pelanggaran.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

  1. Mendapatkan cara meminimalisir hilangnya data siswa bermasalah pada SMK Fadilah.

  2. Mendapatkan cara menjaga keakuratan data siswa bermasalah pada SMK Fadilah.

  3. Mendapatkan cara merancang bentuk sistem monitoring yang mudah dipahami oleh user dan setiap guru dapat menginput data pelanggaran secara cepat pada saat terjadi pelanggaran.

Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun laporan kuliah kerja praktek. Penulis menggunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut:

Metode Waterfall

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui metode waterfall.

“Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan” (Pressman, 2012:30).


Gambar 1.1. Metode Waterfall.

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.


a. Analisa

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen inilah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.


b. Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.


c. Coding dan Testing

Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuantesting adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

d. Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.


e. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Merupakan metode pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terjun langsung ke lokasi penelitian yang beralamat di Jl. Pendidikan II RT. 01/05 Kel. Parigi Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan-Provinsi Banten. Dalam hal ini, penulis dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi pendidikan sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada dilapangan dan mengumpulkan data, informasi dan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan tersebut dijadikan pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dibuat. Dengan cara ini penulis diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan dibuat.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka dan tanya jawab secara langsung. Dipenelitian ini yang diwawancarai adalah Bapak Wasim Ahmad Asgar S.Kom Selaku Waka Kurikulum.

  3. Metode Studi Pustaka

    Selain menggunakan metode observasi dan metode wawancara, penulis juga menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.

Metode Perancangan

Pada metode ini penulis dapat mengetahui sistem ini dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan. Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Languange), pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Adobe Dreamweaver CS3 dan model desainnya menggunakan UML (Unified Modeling Languange) dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 11.2 Community Edition.

Metode Prototipe

Dalam penelitian ini metode prototype yang digunakan yaitu metode prototype evolutionary karena metode prototype ini secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh device system.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum seperti: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, konsep dasar elisitasi dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang gambaran umum instansi pendidikan pada SMK Fadilah, sejarah singkat, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem yang diusulkan pada SMK Fadilah meliputi, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, State Chart Diagram, spesifikasi basis data, rancangan layar, rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab daritujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Khanna Tiara (2013:10)[3], “Sistem adalah kumpulan komponenkomponen yang terdiri dari subsub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.


Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu himpunan yang terkumpul dari berbagai elemen sistem yang saling terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya yang berfungsi secara bersama-sama dalam suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu system. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:”.

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment System)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective System)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya”.

a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System), sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System), sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System), sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas misalnya kematian seseorang.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System), sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya misalnya sistem musyawarah

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu didalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta sehingga menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu:

a. Tahapan Input

Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat masukan (input device).

b. Tahapan Proses

Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device) yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage.

c. Tahapan Output

Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat keluaran (output device) yaitu berupa informasi.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[2], “Data dapat dibentuk menjadi 5”, antara lain:

a. Teks

Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

b. Data yang Terformat

Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

c. Citra Image

Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

d. Audio

Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

e. Video

Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

3. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[2], “Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal".

a. Data Internal

Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

b. Data Personal

Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

c. Data Eksternal

Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

4. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[2], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

a. Elemen Data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

b. Record

Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

c. File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[4], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[2], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya

Menurut Maimunah dkk (2012:284)[5], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti lagi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam membuat sebuah keputusan".

Berdasarkan ketiga definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012:24)[1], “Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan"

Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[1], “Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:"

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

c. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[4],Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

a. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

b. Untuk mendapatkan pengalaman.

c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri(2012:38)[1],Bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Yakub(2012:16)[2], bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orangorang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang cara kerjanya dimulai dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan diakhiri dengan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri(2012:47)[1],mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

a. Block Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

g. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Andri Kristanto(2008:61)[6],Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) (2011:197) [7],Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC).

System Develoment Life Cycle (SDLC) merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah System Develoment Life Cycle (SDLC) meliputi fase-fase sebagai berikut:

1. Perancangan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

2. Analisa Sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

3. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

4. Testing

Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

5. Implementasi

Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

6. Maintenance

Langkah terakhir dari System Develoment Life Cycle (SDLC) yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Menurut Andri Kristanto(2008:61)[6], Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Menyiapkan disain terinci sistem

b. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak.

c. Evaluasi konfigurasi sistem alternative.

d. Memiliki konfigurasi hardware dan software.

e. Laporan ke manajemen.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem baru agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Konsep Dasar Prototipe

Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014)[8], Mengemukakan bahwa “Suatu prorotipe adalah bentuk dasar atau model awal dri suatu sistem atau bagian dari suatu sistem. Setelah dioperasikan, prototipe ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat.”.

Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar

2. Membangun Prototipe

3. Menggunakan Prototipe

4. Merevisi dan meningkatkan Prototipe

5. Jika prototipe lengkap menjasi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan.

Berikut ini kelebihan prototipe:

1. Jika sistem yang dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan yang akan diambil manajer merupakan keputusan yang harus segera dilakukan dengan berdasarkan pada informasi yang diberikan oleh sistem.

2. Terjadi ketidakpastian terhadap rancangan dari sistem yang dapat merubah dengan berjalannya waktu disebabkan karena kebutuhan informasi pemakai sistem belum jelas. Dengan prototyping, sistem akan selalu ditingkatkan jika kebutuhan pemakai dari waktu ke waktu muncul dan dibutuhkan.

3. Prototyping mendorong partisipasi dan keterlibatan pemakai sistem dalam pengembangan sistem karena sistem akan terus ditingkatkan dari hasil saran-saran yang diberikan oleh pemakai sistem.

Berikut ini kekurangan prototipe:

1. Kualitas sistem akan berkurang disebabkan sistem tidak dirancang secara terintegrasi sehingga dapat menyebabkan integrasi basis data kurang baik dan hubungan satu bagian dengan bagian lain di sistem kurang terintegrasi.

2. Dokumentasi dari sistem kurang baik dibandingkan dengan yang diberikan SDLC yang sudah terancang dengan baik.

Teori Khusus

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Widodo dkk. (2011:6)[9], “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[10], “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

2. Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Nugroho (2010:10)[11], Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam Unified Modeling Language (UML), tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam Unified Modeling Language (UML) menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan Unified Modeling Language (UML) yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

3. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:24)[12], Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem / perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modelling Language (UML).

b. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu:

1. Kebergantungan (Dependention)

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

2. Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi (Realizations)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Macromedia Dreamweaver

Menurut Sibero, (2011:384)[13], Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

Menurut Sigit (2010:1)[14], "Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web".

Menurut Wahana Komputer (2010:2)[15], "Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung".

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31)[16], PHP (PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML.

Menurut Sutarman dalam Kartini dkk. (2013:27-26)[16], PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML

Menurut Bernadhed (2013:10-2)[17], PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)

PHP secara umum dapat di artikan sebagai bahasa pemprograman script. Wujud dari PHP adalah berupa sekumpulan script yang digunakan untuk menggolah data. PHP banyak di gunakan kerena memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. PHP versi 5.0 adalah penyempurnaan dari versi sebelummnya. PHP sekarang lebih berorientasi objek

Definisi MYSQL

Menurut Anhar (2010:45)[18], MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/ support dengan database MySQL

Definisi XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2009:7)[19], “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

Definisi WEB

Menurut Murad, dkk (2013:49)[20], ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah script dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada script dan Apllet pada objek.

Information Technology (IT)

Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian. Menurut Turban et al. (2010)[21], teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2011) berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara).

Menurut Laudon (2011)[22], infrastruktur dari teknologi informasi terdiri dari:

a. Perangkat Keras (Hardware)

Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

b. Perangkat Lunak (Software)

Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

c. Teknologi Penyimpanan (Storage Technology)

Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan danpengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

d. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)

Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

Monitoring

Monitoring (pemantauan) merupakan sebuah proses penaksiran atau penilaian kualitas kinerja sistem dari waktu ke waktu. Penggunaan sistem monitoring bertujuan untuk dapat mengontrol, mengawasi serta mengecek sejumlah aktivitas yang telah dilakukan (Tan, 2010).

Pengertian Siswa Bermasalah

Seorang siswa diketegorikan sebagai siwa yang bermasalah apabila ia menunjukkan gejala-gejala penyimpangan dari perilaku yang lazim dilakukan oleh siswa pada umumnya baik penyimpangan perilaku yang sederhana seperti: mengantuk, suka menyendiri atau terlambat datang maupun penyimpangan yang bersifat ekstrim seperti: membolos, memeras ataupun tidak sopan kepada orang lain juga kepada gurunya.

Bentuk masalah yang dihadirkan siswa dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu, sifat regresif antara lain: pemalu, penakut, mengantuk, tidak mau sekolah dan sifat agresif antara lain: berbohong, membuat onar, memeras, beringas dan perilaku-perilaku lain yang bisa menarik perhatian orang lain (Mustaqim, 2003).[23]

Secara garis besar pangkal persoalan masalah-masalah siswa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Internal

Sebab-sebab internal adalah masalah yang berpangkal dari kondisi siswa itu sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya kelainan fisik seperti: gemuk, cacat lahir, maupun psikis yang merupakan kelainan yang terjadi pada kemampuan berpikir (kecerdasan) seorang siswa.

2. Eksternal

Sebab-sebab eksternal adalah masalah yang hadir dari luar siswa. Sedangkan, Sebab-sebab eksternal berpangkal dari keluarga, pergaulan, salah asuh atau pengalaman hidup yang tidak menyenangkan.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[24] “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[24] “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah coding selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebagai aktivitas yang menuntun keseluruhan perangkat lunak dan pemeliharaan.

2. Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky dalam Khanna Tiara (2013:88)[25], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik.

Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

1. White Box Testing

Menurut Rizky dalam Khanna Tiara (2013:88)[26], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

2. Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Khanna Tiara (2013:89)[27], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar".

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

b. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

c. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Pengertian Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno Suryo dan Untung Raharja (2011:302)[28], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

    Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Apriyanti Tarigan (2012:32)[29], literature review adalah survei tentang penemuanpenemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai monitoring siswa bermasalah. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan monitoring siswa bermasalah ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Moch. Arifin, S.Pd., M.Si dan Yohanes Budi Hartoyo pada tahun 2009 dengan judul “Monitoring Siswa Bermasalah Menggunakan Metode Certainty Factor” Penelitian ini membahas tentang memonitoring siswa yang bermasalah berdasarkan kategori yang telah ada dan menganalisanya menggunakan metode Certainty Faktor, namun sistem ini hanya memberikan hasil disistem saja tidak bisa mencetak laporan secara hardcopy. Sehingga untuk mendapatkan laporan hardcopy user harus membuatnya secara terpisah dari sistem. Sehingga sistem ini masih belum sempurna dan dibutuhkan beberapa perbaikan untuk bisa mencetak laporan secara hard copy.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Setyo Prambudi pada tahun 2012 dengan judul “Sistem Informasi Monitoring Siswa Bermasalah Berbasis Web dan SMS Gateway”. Penelitian ini membahas tentang memonitoring siswa yang bermasalah berdasarkan pelanggaran-pelanggaran berat saja sehingga sulit untuk mendapatkan keseluruhan point pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa secara akurat, dengan menambahkan beberapa kriteria lain yaitu absensi/kehadiran sehingga proses monitoring bisa menghasilkan kesimpulan atau hasil yang lebih akurat.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Wuri Handayani pada tahun 2009 dengan judul “Upaya Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Siswa Bermasalah Kelas VIII B Di MTsN X”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara menangani siswa yang bermasalah namun dilakukan secara manual sehingga sulit untuk mendapatkan data yang akurat, dengan menjadikannya sebuah sistem atau sudah terkomputerasi diharapkan mampu mendapatkan data yang akurat.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan pada tahun 2012 dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Siswa”. Penelitian ini membahas tentang pengolahan data siswa yang didalamnya Sistem menampilkan data-data siswa seperti data pribadi siswa, data siswa bermasalah, data siswa pindah, data siswa berprestasi. Keamanan informasi diberikan dengan adanya verifikasi pengguna. Memudahkan pembuatan laporan dari data pribadi siswa, data siswa bermasalah, data siswa pindah, data siswa berprestasi. Dalam Aplikasi ini system hanya bisa menyimpan data siswa yang melakukan pelanggaran, tapi ditempatkan secara tidak dikelompokan, sehingga ketika kita membutuhkan data tersebut, kita harus menyusunnya kembali. Jadi kurang terlalu tepat untuk digunakan.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Arip Munawir pada tahun 2012 dengan judul “Sistem Pakar Konsultasi Siswa Bermasalah”. Penelitian ini membahas tentang bagaimana sebuah sistem dapat memberikan konseling yang nyaman dan mudah dengan menggunakan metode pencarian Depth First Search dan mesin inferensi Backward Chaining. Dapat membantu siswa untuk mengetahui secara awal permasalahan dan sebab yang dihadapinya. Dapat memberikan konseling atas permasalahan yang dihadapinya, konseling secara umum maupun konseling secara agama. Dalam sistem ini masih ada kekurangannya, yaitu tidak ada tempat menyimpan nama-nama siswa yang bermasalah. Jadi dibutuhkan tempat untuk menyimpan data siswa yang bermasalah.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

SMK FADILAH didirikan pada 09 Mei 2008 dengan semangat sebagai instansi pendidikan yang unggul di tangerang selatan. Pendirian SMK FADILAH yang 100% dimiliki oleh Yayasan Fadilah, bukanlah karena adanya kesempatan semata, tetapi dengan tujuan yang jelas dan visi untuk meningkatkan dan memprofesionalkan bidang pendidikan tangerang selatan ke skala nasional dan internasional.

SMK FADILAH berlokasi di Tangerang Selatan Provinsi Banten tepatnya di Jl. Pendidikan II Kel. Parigi Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan Indonesia. SMK FADILAH memiliki tanah dengan luas 1.750 m2 dan bangunan dengan luas 800 m2.

Mulai periode 2010, SMK FADILAH telah mendapatkan banyak prestasi dalam setiap perlombaan antar sekolah tingkat SMA atau sederajat maupun perlombaan yang diselenggarakan oleh universitas-universitas se-kota Tangsel maupun se-provinsi banten, mulai dari perlombaan ilmu pengetahuan maupun perlombaan dibidang fisik seperti olahraga dan seterusnya.

SMK Fadilah memiliki beberapa Jurusan Kejuruan diantara, yaitu: Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Perhotelan, Teknik Kendaraan Ringan, dan Teknik Komputer dan Jaringan. Yang masing-masing sudah memiliki Lab atau tempat praktek khusus setiap jurusannya yang sudah berfasilitas lengkap. Yang membuat para siswanya dapat dengan fokus belajar ketika ada mata pelajaran yang mengharuskan untuk praktek.

Visi dan Misi SMK Fadilah

Visi SMK FADILAH

Visi dari SMK FADILAH adalah menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang unggul dalam bidang IPTEK dan IMTAK serta berwawasan lingkungan.

Misi SMK FADILAH

    1. Memiliki sarana yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi.

    2. Memiliki SDM yang unggul dalam bidang IPTEK.

    3. Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tinggi mampu bersaing di era globalisasi, berjiwa santun dan selalu menjaga kelestarian lingkungan.

    4. Menciptakan suasana yang religius, tertib dan santun.

Struktur Organisasi SMK FADILAH

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas, wewenang dan tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan SMK FADILAH yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian- bagian yang ada pada SMK FADILAH, yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).

a. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pengajaran secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah selaku manager mempunyai tugas :

1. Menyusun perencanaan

2. Mengorganisasikan kegiatan

3. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan

4. Mengkoordinasikan kegiatan

5. Melaksanakan pengawasan

6. Menentukan kebijaksanaan

7. Mengadakan rapat mengambil keputusan

8. Mengatur proses belajar mengajar

9. Mengatur administrasi Katatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana prasarana, Keuangan

c. Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengarahan dan pengendalian

4. Pengkoordinasian

5. Pengawasan

6. Evaluasi

7. Kurikulum

8. Kesiswaan

9. Ketatausahaan

10. Ketenaga Kerjaan

11. Kantor

12. Keuangan

13. Perpustakaan

14. Laboratorium

15. Ruang keterampilan – kesenian

16. Bimbingan konseling

17. UKS

18. Osis

19. Serbaguna

20. Media Pembelajaran

21. Gudang

22. 7K

23. Sarana / prasarana dan perlengkapan lainnya

d. Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenal :

1. Proses belajar mengajar

2. Kegiatan bimbingan

3. Kegiatan ekstrakulikuler

4. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat / instansi lain

5. Kegiatan ketatausahaan

6. Sarana dan prasarana

7. Kegiatan OSIS

8. Kegaitan 7K

9. Perpustakaan

10. Laboratorium

11. Kantin / warung sekolah

12. Koperasi sekolah

13. Kehadiran guru, pegawai, dan siswa

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sbb:

a. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan.

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Ketenagakerjaan

e. Pengkoordinasian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan data

i. Pengembangan keunggulan

j. Penyusunan laporan

2.1 Waka. Kurikulum

Dalam Instansi pendidikan, bagian kurikulum memiliki tugas sebagai berikut:

    a. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan.
    b. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran.
    c. Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester, Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum).
    d. Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan STTB.
    e. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
    f. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
    g. Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran.
    h. Mengatur Mutasi Siswa.
    i. Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis.
    j. Menyusun Laporan.

2.2 Waka. Kesiswaan

Dalam Instansi pendidikan, bagian Kesiswaan memiliki tugas sebagai berikut:

    a. Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling.
    b. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan).
    c. Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Paskibra.
    d. Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.
    e. Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
    f. Menyelenggarakan Cerdas Cermat, Olah Raga Prestasi.
    g. Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa.

2.2 Waka. Sarana Dan Prasarana

Dalam Instansi pendidikan, bagian Sarana Dan Prasarana memiliki tugas sebagai berikut:

    a. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
    b. Merencanakan program pengadaannya.
    c. Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana.
    d. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian.
    e. Mengatur pembakuannya.
    f. Menyusun laporan.

2.2 Waka. Humas

Dalam Instansi pendidikan, bagian Humas memiliki tugas sebagai berikut:

    a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite.
    b. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.
    c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar seni).
    d. Menyusun laporan.

3. Guru Mata Pelajaran

Dalam Instansi pendidikan, guru mata pelajaran memiliki tugas sebagai berikut:

a. Membuat Perangkat Pembelajaran.

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

c. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian, Ulangan Umum, Ujian Akhir.

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

f. Mengisi daftar nilai siswa.

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar.

h. Membuat alat pelajaran / alat peraga.

i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

l. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar.

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

o. Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum.

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan perangkatnya.

4. Wali Kelas

Dalam Instansi pendidikan, guru mata pelajaran memiliki tugas sebagai berikut:

a. Pengelolaan kelas.

b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa, Papan absensi siswa, Daftar pelajaran kelas, Daftar piket kelas,Buku absensi siswa, Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, Tata tertib siswa, pembuatan statistik bulanan siswa.

c. Pengisian daftar kumpulan nilai (legger).

d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

e. Pencatatan mutasi siswa.

f. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar.

g. Pembagian buku laporan hasil belajar.

5. Guru Bimbingan dan Konseling

Dalam Instansi pendidikan, guru mata pelajaran memiliki tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar.

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi dalam Kegiatan belajar.

d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

e. Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan.

f. Menyusun Statistik hasil penilaian B.K.

g. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar.

h. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan Konseling.

i. Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.

6. Pustakawan Sekolah

Dalam Instansi pendidikan, pustakawan sekolah memiliki tugas sebagai berikut:

a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik.

b. Pengurusan pelayanan perpustakaan.

c. Perencanaan pengembangan perpustakaan.

d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku / bahan pustaka / media elektronika.

e. Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku / bahan pustaka / media elektronika.

f. Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat.

g. Penyimpanan buku perpustakaan / media elektronika.

h. Menyusun Tata tertib perpustakaan.

i. Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

7. Pengelola LAB

Dalam Instansi pendidikan, pengelola laboratorium memiliki tugas sebagai berikut:

a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium.

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.

c. Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium.

d. Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium.

e. Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium.

f. Menyusun laporan pelaksanaan kagiatan laboratorium.

8. Kepala Tata Usaha

Dalam Instansi pendidikan, bagian tata usaha memiliki tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

b. Pengelolaan keuangan sekolah.

c. Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.

e. Penyusunan administrasi perlengkapan.

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah.

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

h. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Prosedur Buku Pelanggaran

a. Bila ada siswa yang melakukan pelanggaran, guru piket memanggil siswa untuk ke meja piket.

b. Guru Piket mencatat pelanggaran siswa ke buku pelanggaran yang disediakan.

c. Guru Piket memberikan sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan.

d. Guru Piket menanyakan alasan siswa melakukan pelanggaran.

e. Siswa memberikan penjelasan.

f. Guru Piket memberikan nasehat agar siswa tidak melanggar lagi.

g. Guru Piket meminta siswa untuk berjanji, kalau dia tidak akan melanggar lagi.

h. Siswa berjanji.

i. Guru piket meminta siswa kembali ke kelas.

j. Guru piket membuat laporan untuk diserahkan ke koordinator piket.

k. Koordinator piket menerima laporan dari guru piket.

2. Prosedur Guru Bimbingan Konseling

a. Koordinator piket menyampaikan laporan yang diberikan oleh guru piket ke guru bimbingan konseling, bahwa ada siswa yang telah melakukan pelanggaran.

b. Guru bimbingan konseling memanggil siswa yang melakukan pelanggaran ke ruangannya.

c. Guru bimbingan konseling menanyakan alasan siswa tersebut melakukan pelanggaran tersebut.

d. Siswa memberikan alasan atau penjelasan.

e. Guru bimbingan konseling menasehati dan memberikan motivasi kepada siswa untuk tidak melakukan pelanggaran lagi.

f. Siswa termotivasi.

g. Guru bimbingan konseling meminta kesepakatan dan meminta siswa berjanji untuk memperbaiki sikapnya.

h. Siswa menyetujui kesepakatan dan berjanji ke guru bimbingan konseling.

i. Guru bimbingan konseling meminta siswa kembali ke kelas.

j. Siswa kembali ke kelas.

k. Guru bimbingan konseling membuat laporan untuk di serahkan ke wali kelas.

3. Prosedur Wali Kelas

a. Guru bimbingan konseling memberikan laporan tentang siswa yang memiliki point pelanggaran 40 ke atas.

b. Wali kelas menerima laporan.

c. Wali kelas berkonsultasi ke waka. kesiswaan mengenai siswa yang memiliki point pelanggaran 40 ke atas.

d. Didapatlah hasil keputusan bersama yaitu memanggil orang tua murid.

e. Wali kelas membuat dan mencetak surat pemanggilan orang tua murid.

f. Wali kelas memberikan surat pemanggilan tersebut ke siswa untuk diserahkan ke orang tuanya.

g. Siswa menerima dan memberikan surat tersebut ke orang tua nya.

h. Orang tua siswa datang kesekolah.

i. Wali kelas mempersilahkan orang tua siswa untuk masuk keruangannya.

j. Wali kelas menjelaskan tentang prilaku dan pelanggaran apa saja yang dilakukan anaknya selama disekolah.

k. Orang tua siswa menyimak penjelasan wali kelas.

l. Wali kelas menanyakan prilaku siswa tersebut selama dirumah seperti apa.

m. Orang tua siswa menjelaskan prilaku anaknya seperti apa selama dirumah.

n. Wali kelas meminta kesepakatan kepada orang tua siswa.

o. Orang tua siswa menerima kesepakatan yang diberikan wali kelas.

p. Wali kelas membuat laporan untuk waka. kesiswaan tentang hasil perjumpaan dengan orang tua siswa.

4. Prosedur Waka. Kesiswaan

a. Menerima laporan dari wali kelas lalu memprosesnya.

b. Waka. Kesiswaan membuat laporan tentang siswa bermasalah tadi untuk diberikan ke Kepala Sekolah.

c. Waka. Kesiswaan memberikan laporan ke kepala sekolah jika ada siswa yang sudah tidak bisa ditangani oleh sekolah atau siswa yang sering melakukan pelanggaran.

d. Kepala sekolah menerima laporan dan mengambil keputusan.

e. Kepala sekolah membuat lembar hasil keputusan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

A. Use Case Diagram yang berjalan

1. Use Case Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.2 Use Case Diagram Buku Pelanggaran

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Buku Pelanggaran diatas, maka dapat disimpulkan :

a. 3 Actor yaitu Guru Piket, Siswa dan Koordinator Piket.

b. 7 Use Case yaitu Pelanggaran, Buku Pelanggaran, Sanksi, Penjelasan, Nasehat, Perjanjian dan Laporan.

c. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan.

2. Use Case Diagram Guru Bimbingan Konseling

Gambar 3.3 Use Case Diagram Bimbingan Konseling

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram Bimbingan Konseling diatas, maka dapat disimpulkan :

a. 3 Actor yaitu Koordinator Piket, Guru BK, Siswa dan Wali Kelas.

b. 6 Use Case yaitu Informasi, Pemanggilan, Alasan, Motivasi, Kesepakatan dan laporan.

c. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan.

B. Sequence Diagram sistem yang berjalan

1. Sequence Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.4 Sequence Diagram Buku Pelanggaran

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

a. 7 Lifeline, yaitu : Pelanggaran, Meja Piket, Buku Pelanggaran, Sanksi, Penjelasan, Nasehat, Perjanjian dan Laporan.

b. 3 Actor, yaitu : Siswa, Guru Piket dan Koordinator Piket.

c. 17 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

2. Sequence Diagram Bimbingan Konseling

Gambar 3.5 Sequence Diagram Bimbingan Konseling

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence Diagram diatas terdapat :

a. 6 Lifeline, yaitu : Informasi, Pelanggaran, Alasan, Motivasi, Kesepakatan, dan Laporan.

b. 4 Actor, yaitu : Wali Kelas, Koordinator Piket, Guru Bimbingan Konseling dan Siswa.

c. 18 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

C. Activity Diagram sistem yang berjalan

1. Activity Diagram Buku Pelanggaran

Gambar 3.6 Activity Diagram Buku Pelanggaran

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 3 Vertical swimeline yaitu Siswa, Guru Piket dan Koordinator Piket.

c. 13 Activity yang biasa dilakukan oleh actor- actor.

d. 1 Final node yang merupakan akhir kegiatan.

2. Activity Diagram Bimbingan Konseling

Gambar 3.7 Activity Diagram Bimbingan Konseling

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram diatas terdapat :

a. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 4 Vertical swimeline yaitu Koordinator Piket, Guru Bimbingan Konseling, Siswa dan Wali Kelas.

c. 13 Activity yang biasa dilakukan oleh actor- actor.

d. 1 Final node yang merupakan akhir kegiatan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor  : Pentium(R) Dual-Core CPU E2160 @1,80GHz (2 CPUs)

b. Mother Board : Gigabyte G31M70C

c. VGA  : Pixelview Geforce 8400GS 512MB

d. RAM  : VGEN DDR2 2 GB PC-6400

e. Monitor  : Plug and Play Monitor LED 14” (BenQ)

f. Mouse  : Optical (Logitech)

g. Keyboard  : PS2 (SPC)

h. Hard Disk  : 80 GB (SATA)

i. Printer  : Toner Ink (Hewlett Packard)

2. Spesifikasi Software

a. Operating System : Windows 7 Professional

b. Microsoft Office 2007

c. Google Chrome

d. XAMPP

3. Hak Akses (Brainware)

a. Guru Piket

b. Guru Bimbingan Konseling

c. Operator Sekolah

d. Wali Kelas

e. Orang Tua Siswa

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

a. Sistem sudah terkomputerisasi namun belum maksimal dikarenakan masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat pelanggaran siswa.

b. Ketidak akuratan data, dikarenakan lupa menyimpan atau menulis data yang dikerjakan secara manual.

c. Sulit untuk mendapatkan database data pelanggaran siswa dari tahun-tahun yang lalu.

d. Belum bisa diakses secara mobile atau melalui internet.

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

1. Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem Monitoring Siswa bermasalah, sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (papperless).

2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang identitas dan jumlah point siswa yang bermasalah.

3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama dalam mencari data siswa yang melakukan pelanggaran.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem monitoring siswa bermasalah yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory Desirable Inessential). Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Teknikal Operasional Ekonomi). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat:

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi









  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di SMK Fadilah, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

a. Guru Piket

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan Beranda.

  3. Melakukan Input siswa yang melakukan pelanggaran.

  4. Melihat Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas.

  5. Logout

b. Operator Sekolah

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan Beranda.

  3. Melakukan input data Siswa, PTK, Pelanggaran dan Pendidikan.

  4. Melihat Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas, Search Point.

  5. Logout

c. Guru Bimbingan Konseling

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan Beranda.

  3. Melakukan input data Siswa, PTK, Pelanggaran dan Pendidikan.

  4. Melihat Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas, Search Point.

  5. Logout

d. Orang Tua Siswa

  1. Melakukan login

  2. Menampilkan Beranda.

  3. Melihat daftar pelanggaran yang dilakukan oleh Anak mereka menggunakan fasilitas di Menu Search Point

  4. Logout


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

1) 1 System yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

2) 4 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Guru, Guru Bimbingan Konseling, Operator Sekolah dan Orang Tua Siswa.

3) 23 Use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

a. Activity Diagram Pada Guru

Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Guru


Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Guru

3. 9 Action state yang berawal pada halaman utama lalu Login jika salah memasukan login maka akan kembali ke Login dan jika benar akan masuk pada home user1 yang berisi beranda, buku pelanggaran, urutan point dan Logout.

4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Guru.


b. Activity Diagram Pada Operator Sekolah

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Operator Sekolah


Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah

3. 14 Action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login dan jika benar akan masuk pada beranda aplikasi yang berisi Beranda, Master Data yang didalamnya terdapat menu Siswa, PTK, Pelanggaran dan Pendidikan, Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas dan Logout.

4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Operator Sekolah.


c. Activity Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling

Gambar 4.4 Activity Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling


Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah

3. 14 Action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login dan jika benar akan masuk pada beranda aplikasi yang berisi Beranda, Master Data yang didalamnya terdapat menu Siswa, PTK, Pelanggaran dan Pendidikan, Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas dan Logout.

4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Operator Sekolah.


d. Activity Diagram Pada Orang Tua Siswa

Gambar 4.5 Activity Diagram Pada Orang Tua Siswa


Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram diatas terdiri dari :

1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

2. 1 Actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Orang Tua Siswa.

3. 7 Action state yang berawal pada halaman utama lalu Login jika salah memasukan login maka akan kembali ke Login dan jika benar akan masuk pada beranda aplikasi yang berisi Beranda Search Point dan Logout.

4. 1 Final node yang merupakan akhir dari kegiatan Wali Kelas.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

a. Sequence Diagram Pada Guru

Gambar 4.7 Sequence Diagram Pada Guru


Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

1. 8 Lifeline, yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Beranda, Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas dan Logout.

2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Guru.

3. 21 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


b. Sequence Diagram Pada Operator Sekolah

Gambar 4.8 Sequence Diagram Pada Operator Sekolah


Berdasarkan gambar 4.8 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

1. 10 Lifeline, yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Beranda, Mater Data, Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas, Search Point dan Logout.

2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah.

3. 24 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

<br

c. Sequence Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling

Gambar 4.9 Sequence Diagram Pada Guru Bimbingan Konseling


Berdasarkan gambar 4.9 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

1. 10 Lifeline, yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Beranda, Mater Data, Buku Pelanggaran, Urutan Point, Kelas, Search Point dan Logout.

2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Operator Sekolah.

3. 24 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


d. Sequence Diagram Pada Orang Tua Siswa

Gambar 4.11 Sequence Diagram Pada Orang Tua Siswa


Berdasarkan gambar 4.11 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

1. 6 Lifeline, yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Beranda, Search Point dan Logout.

2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Orang Tua Siswa.

3. 17 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan


Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4. 12 Class Diagram sistem yang diusulkan


Berdasarkan gambar 4.12 Class Diagram diatas terdiri dari :


1. 17 Class, Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : tbl_pelanggaran
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_pelanggaran + pelanggaran + point)
    Primary Key : kd_pelanggaran
    Panjang Record : 74
    Tabel 4.2 Struktur Tabel tbl_pelanggaran
  2. Nama File : tbl_pendidikan
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_pend + pend_terakhir)
    Primary Key : kd_pend
    Panjang Record : 20
    Tabel 4.3 Struktur Tabel tbl_pendidikan
  3. Nama File : tbl_ptk
    Media : Harddisk
    Isi : ( nik + nm_lengkap + tmp_lahir + tgl_lahir + alamat_jln + rt + rw + kelurahan + kecamatan + jk + agama + sts_nikah + pend_terakhir + no_telp + no_hp + email + username + password + level_admin )
    Primary Key : nik
    Panjang Record : 258
    Tabel 4.4 Struktur Tabel tbl_ptk
  4. Nama File : tbukupelanggaran
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + semester + tanggal + kd_pelanggaran + tindakan + nik)
    Primary Key : kd_pelanggaran
    Panjang Record : 136

    Tabel 4.5 Struktur Tabel tbukupelanggaran
  5. Nama File : tkelas
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_kelas + kelas + jurusan )
    Primary Key : kd_kelas
    Panjang Record : 45
    Tabel 4.6 Struktur Tabel tkelas
  6. Nama File : tsiswa
    Media : Harddisk
    Isi : ( nis + nama + kd_kelas + kelas)
    Primary Key : nis
    Panjang Record : 61
    Tabel 4.7 Struktur Tabel tsiswa
  7. Nama File : view_bukupelanggaran
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap)
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 241
    Tabel 4.8 Struktur Tabel view_bukupelanggaran
  8. Nama File : view_kelas
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_kelas + nama + kelas + point )
    Primary Key : kd_kelas
    Panjang Record : 36
    Tabel 4.9 Struktur Tabel view_kelas
  9. Nama File : view_pelanggaran
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap )
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 241
    Tabel 4.10 Struktur Tabel view_pelanggaran
  10. Nama File : view_semestergasal
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap )
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 241
    Tabel 4.11 Struktur Tabel view_semestergasal
  11. Nama File : view_tbukupelanggaran
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap )
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 241
    Tabel 4.12 Struktur Tabel view_tbukupelanggaran
  12. Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap )
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 241
    Tabel 4.13 Struktur Tabel view_tpelanggaran
  13. Nama File : view_tsearchpoint
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_bukupelanggaran + nis + nama + kd_kelas + kelas + semester + tanggal + pelanggaran + point + tindakan + nm_lengkap )
    Primary Key : kd_bukupelanggaran
    Panjang Record : 236
    Tabel 4.13 Struktur Tabel view_tsearchpoint
  14. Nama File : view_urutanpoint
    Media : Harddisk
    Isi : ( kd_kelas + nama + kelas + point )
    Primary Key : kd_kelas>
    Panjang Record : 37
    Tabel 4.14 Struktur Tabel view_urutanpoint


Rancangan Tampilan Program

Setelah dilakukan desain prototype , rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti di bawah ini :

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.21 Halaman Login

Tampilan Halaman Beranda Admin

Gambar 4.22 Halaman Beranda Admin

Tampilan Halaman Menu Siswa

Gambar 4.23 Halaman Menu Siswa

Tampilan Halaman Buku Pelanggaran

Gambar 4.24 Halaman Buku Pelanggaran

Tampilan Menu Tambah Pelanggaran

Gambar 4.25 Halaman Menu Tambah Pelanggaran

Tampilan Halaman Urutan Point

Gambar 4.26 Halaman Urutan Point

Tampilan Menu Pie Diagram

Gambar 4.27 Halaman Menu Pie Diagram

Tampilan Halaman Kelas

Gambar 4.28 Halaman Kelas

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  • Processor : Intel Pentium Dual Core

  • Monitor : LG 19 Inci

  • Mouse : Logitech USB

  • Keyboard : Logitech USB

  • RAM : 2 GB

  • Hardisk : 320 GB

  • Printer : Epson L300 Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  • Microsoft Windows 7

  • Google Chrome

  • XAMPP

  • PHP

  • MySql

  • Notepad++ dan Adobe Dreamweaver

  • Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

  • Nitro Pdf

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh dua orang, yaitu :

  • Staf IT

  • Manajer IT

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.13 Pengujian Black Box


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data aset, peminjaman dan pengembalian. Jika inpu tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.14 Schedule Implementasi


Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.15 Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Dengan adanya aplikasi monitoring data aset IT pada PT.IMS Logistics, informasi mengenai laporan aset dapat diakses dengan mudah, cepat, dan efisien.
  2. Dengan diterapkannya aplikasi monitoring data aset IT proses inventarisasi aset IT menjadi lebih terstruktur dan terorganisir serta mempermudah dan mempercepat proses pencarian aset secara tepat.
  3. Keamanan pada aset IT yang ada lebih terjamin dikarenakan pendataan terhadap kepemilikan aset IT pada setiap staf dapat diketahui dengan jelas.
  4. Informasi data stok aset dan inventaris dibuat secara otomatisasi sehingga proses pengolahan data lebih efektif dan efisien.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi accounting dan sistem informasi kepegawaian.
  2. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemakaian setiap aset.
  3. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode barang sehingga lebih memudahkan dalam input aset yang masuk dan keluar.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  3. Tiara,Khanna. 2013. “Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya”.Tangerang: STMIK RAHARJA
  4. 4,0 4,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  5. Maimunah, dkk. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunajang Informasi dan Komunikasi”. Tangerang: Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja Vol. 5 No.3.
  6. 6,0 6,1 Kristanto, Andri. 2008. “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya”.Jakarta: Gava Media
  7. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2010. “Perancangan Aplikasi Mobile”.Tangerang: Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja No. 197
  8. Prastiwi, Winiarti. 2014. “Penerapan Pedoman WIDURI Sebagai Penunjang Penilai Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Pada Perguruan Tinggi Raharja”.Tangerang: STMIK Raharja.
  9. Widodo, dkk. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  10. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java".Yogyakarta: Andi Offset.
  11. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java".Yogyakarta: Andi Offset.
  12. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java".Yogyakarta: Andi Offset.
  13. Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
  14. Sigit Christianus. 2010. “Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet”.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  15. Wahana Komputer. 2010. “Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008”. Yogyakarta: Andi Offset.
  16. 16,0 16,1 artini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta
  17. Bernadhed. 2013. “Sistem Informasi Pelayanan Produk Berbasis Vendor Berkart”.Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
  18. Anhar, 2010. "Panduan Menguasai PHP danMySQL Secara Otodidak". Jakarta: Mediakita
  19. Wicaksono, Yogi. 2009. "Membangun Bisnis Online dengan Mambo". Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
  20. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. "Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang". Tangerang: Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7,No.1, September 2013.
  21. Tuban, E . 2010. "Electronic Commerce: A Managerial Perspective". New Jersey: Pearson Prentice Hall, inc.
  22. Laudon, Kenneth C. 2011. "Sistem Informasi Manajemen". Jakarta: Salemba Empat.
  23. Mustaqim, dkk. 2003. “Psikologi Pendidikan.” Jakarta: PT. Rineka Cipta
  24. 24,0 24,1 Rahayu,Nina. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto”. Tangerang: STMIK Raharja.
  25. Tiara, Khanna. 2013."Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya".Tangerang: STMIK Raharja.
  26. Tiara,Khanna. 2013."Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya".Tangerang: STMIK Raharja.
  27. Tiara,Khanna. 2013."Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv. Cihanjuang Budi Jaya".Tangerang: STMIK Raharja.
  28. Suryo, Guritno, Untung Raharja. 2011. “Theory and Aplication of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.”Tangerang: STMIK Raharja
  29. Tarigan,Apriyanti 2012. "Analisa Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT Sinar Mentari Jaya (Laporan Kuliah Kerja Praktek)."Tangerang: STIMIK Raharja

  1. Anhar, 2010.Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  2. Azhar Susanto. 2009. SistemAkuntansi Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE.
  3. Henderi,Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai MediaPembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei2011.
  4. Henderi,S.Kom. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre(REC).
  5. Laudon, Kenneth C. 2011. SistemInformasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  6. Murad. Dina Fitria,Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website UntukPenunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
  7. Nasaruddin,Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply ChainManagement (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCITVol.6 No.2, 226-227.
  8. Nugroho, Adi. 2010. RekayasaPerangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. Oktavian, DiarPuji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  10. PrabowoPudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  11. Rahardja Untung,Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database MelaluiMetode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  12. Safaat,Nazaruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC BerbasisAndroid. Bandung: Informatika.
  13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi Offset.
  14. Sutarman. 2012. BukuPengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  15. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat AjarBerbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2(2010:208).
  16. Taufiq, Rohmat.2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  17. Tuban, E . 2010. ElectronicCommerce: A Managerial Perspective. New Jersey: Pearson Prentice Hall, inc.
  18. Whitten, L.J . 2011. MethodDesign And System Analysis. Boston: Mc Graw-Hill International.
  19. Wicaksono,Yogi. 2009. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo.
  20. Yakub. 2012. Pengantar SistemInformasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.7. Kwitansi Pembayaran Sidang Komprehensif
A.8. Validasi Sidang Akademik
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10.Daftar Nilai
A.11.Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.12. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
A.14. Sertifikat TOEFL
A.15.Sertifikat Prospek
A.16.Sertifikat IT Internasional
A.17. Sertifikat IT Nasional
A.18.Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B
B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
B.2. Surat Implementasi Program
B.3. Surat Keterangan Hibah
B.4. Daftar Wawancara
B.5. Final Draft Elisitasi
B.6. Katalog Produk
B.7. Slide Presentasi


LAMPIRAN C
C.1. Form Pengadaan Aset
C.2. Form Permintaan Aset
C.3. Form Perawatan Aset
C.4. Form Serah Terima Aset
C.5. List Inventory Aset IT
C.6. List Stok Barang IT


LAMPIRAN D
D.1. Printscreen Halaman Login
D.2. Printscreen Home Admin
D.3. Printscreen Home Pimpinan
D.4. Printscreen Halaman Data Aset
D.5. Printscreen Menu Input Aset
D.6. Printscreen Halaman Data User
D.7. Printscreen Menu Input User
D.8. Printscreen Halaman Kategori Aset
D.9. Printscreen Halaman Divisi
D.10.Printscreen Halaman Data Administrator
D.11.Printscreen Halaman Data Region
D.12. Printscreen Halaman Peminjaman
D.13. Printscreen Halaman Input Peminjaman
D.14. Printscreen Halaman Cetak Peminjaman
D.15.Printscreen Halaman Pengembalian
D.16.Printscreen Halaman Input Pengembalian
D.17.Printscreen Halaman Cetak Pengembalian
D.18.Printscreen Halaman Data Inventaris
D.19.Printscreen Halaman Backup/restore database
D.20.Halaman Data Grafik

Contributors

Nirwans26