SI1122469680: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 395: Baris 395:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Keywords : inventory control, decision support systems, economic order quantity.''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">''Keywords : inventory control, decision support systems, economic order quantity.''</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 +
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''KATA PENGANTAR'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''KATA PENGANTAR'''</div>
  

Revisi per 28 Februari 2016 07.34

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BERBASIS WEB

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469680
NAMA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BERBASIS web

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469680
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. UntungRahardja, M.T.I)
       
(Junaidi.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BERBASIS web


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469680
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,23 januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutisno,M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 05060



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469680
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, maret 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469680
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122469680

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup ke segala bidang. Perkembangan tekhnologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat sekali terutama di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan dan di segala bidang yang lain. Perkembangan teknologi computer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dan mampu membantu segala kegiatan operasional di segala bidang. Pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi saat ini tidak bisa lepas dari pemanfaatan komputer dibandingkan dengan sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efisien dan efektif. UD. Budi Mulya Jaya pada prakteknya masih menggunakan cara manual dalam pencatatan data khususnya dalam masalah penanganan inventory control sehingga data yang dihasilkan menjadi kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu UD. Budi Mulya Jaya membutuhkan suatu aplikasi yang dapat menunjang kebutuhan akan pencatatan data khusunya data inventory control. Untuk dapat merealisasikan hal itu perlunya diadakan penelitian tentang hal ini dengan melihat kebutuhan-kebutuhan UD. Budi Mulya Jaya dengan metode-metode yang efektif dengan menggunakan metode economic order quantity dengan pengaplikasiannya dengan sistem penunjang keputusan agar tercipta aplikasi yang dapat memnuhi kebutuhan dari UD. Budi Mulya Jaya itu sendiri khususnya dalam penangann inventory control. Hasil yang diharapkan dari penelitian-penelitian itu dapat membuat menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menangani masalah penangann data khususnya untuk sistem inventory control.Pada saat ini komputer sudah memasuki hampir semua bidang telah menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mendukung evaluasi, analisis dan efektifitas serta pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, seperti salah satunya pendidikan. Dengan perkembangan teknologi bisa dimaanfatkan membantu aktifitas penilaian siswa yang lebih efektif dan efisen dibanding dengan secara manual. Rumusan masalah pada penelitian ini, Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan dalam bentuk manual dapat menjadi terkomputerisasi. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka, interview dan elisitasi. Untuk analisa penelitian ini menggunakan metode analisis critical success factor (CSF). Dari pengumpulan data dan analisis ditemukan bahwa penilaian siswa masih belum efektif dan efisien. Ruang lingkup penilaianhasil belajar peserta didik mencakup Kurikulum 2013 merupakan pengembangan atas kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang biasa disebut KTSP. Penerapan kurikulum 2013 sekolah lebih dapat memaksimalkan kemampuan dan mencoba menekan kelemahan bagi diri dan lembaganya sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk memajukan lembaganya sehingga dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 lebih memfokuskan semua mata pelajaran harus mendukung semua kompetensi baik dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan. Pada tahun 2013, pemerintah telah menetapkan beberapa sekolah untuk ditunjuk menggunakan kurikulum 2013 dan mengimplementasikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang berlaku yang menjadikan konsep Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.Konsep penilaian dengan menggunakan berbasis website ini menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep sistem penilaian secara manual, karena kurangnya pembuatan laporan yang kurang maksimal serta lambatnya memberikan hasil laporan penilaian. Untuk mengatasi masalah maka dibuatlah suatu aplikasi dashboardsystem rekapitulasi evaluasi hasil belajar untuk mengetahui prestasi siswa berbasis web. system penilaian hasil belajar siswa berbasis website dengan menggunakan PHP DAN MySQL.


Kata Kunci: inventory control, sistem penunjang keputusan, economic order quantity.

ABSTRACT

The need for a computerized system in recent times include in all fields. The development of information technology at this time is very fast at all, especially in education, business, government and in all other areas. The development of computer technology has become a fundamental requirement and able to help all the operations in all fields. The fulfillment of the needs of an information today can not be separated from the use of computers than ever before, with the computer-based information system is the work produced will be more efficient and effective. UD. Budi Mulya Jaya in practice still use the manual method of recording data, especially on the issue of handling inventory control so that the resulting data becomes less effective and efficient. Therefore UD. Budi Mulya Jaya requires an application that can support data recording especially the need for a data inventory control. To be able to realize that the need for research conducted on this subject by looking at the needs of UD. Budi Mulya Jaya with effective methods of using the economic order quantity with its application to decision support systems in order to create applications that can fulfill the needs of UD. Budi Mulya Jaya itself particularly in penangann inventory control. The expected results of the studies it can make produce an application that can handle the data penangann particularly for inventory control system.

Keywords : inventory control, decision support systems, economic order quantity.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah“APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu.Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Sutrisno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Dedy Iskandar, S.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.Bapak Oleh Soleh, S.Kom M.M.S.I selaku Pembimbing 2.
  6. Fahrul Roji,S.Kom selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  7. Seluruh pimpinan dan karyawan UD.BUDI MULYA JAYA. yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.Bapak Nasir selaku owner UD.BUDI MULYA JAYA.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  9. Sahabat-sahabat penulis, Danang Aji Setiyadi, Ginanjar Ade Prastiko, Heri Setiawan seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah banyak membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.

Tangerang, 23 Januari 2016


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup ke segala bidang. Perkembangan tekhnologi informasi pada saat ini sudah sangat pesat sekali terutama di dunia pendidikan, bisnis, pemerintahan dan di segala bidang yang lain. Perkembangan teknologi computer sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dan mampu membantu segala kegiatan operasional di segala bidang.

Pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi saat ini tidak bisa lepas dari pemanfaatan komputer dibandingkan dengan sebelumnya, dengan adanya sistem informasi berbasiskan komputer ini maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efisien dan efektif.

Sehubungan dengan hal di atas, maka pemakaian komputer di bidang pembuatan laporan dapat memberikan manfaat yang sangat besar, baik dalam keakuratan data, maupun frekuensi pekerjaan yang ditangani, sehingga dalam penyajian laporan dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat, tepat dan lengkap tanpa harus melalui proses penelitian berulang-ulang.

Pembuatan laporan toko merupakan salah satu faktor penting dalam suatu toko. Sebagai informasi yang mendalam dan terperinci mengenai data-data laporan.

Didalam Pembuatan laporan di Toko UD. Budi Mulya Jaya masih melalui pencatatan secara manual, sehingga keakuratan data dan informasi pada laporan kurang terjamin dan harus di teliti berulang-ulang.

Didalam Pembuatan laporan di Toko UD. Budi Mulya Jaya masih melalui pencatatan secara manual, sehingga keakuratan data dan informasi pada laporan kurang terjamin dan harus di teliti berulang-ulang.

Berdasarkan dari permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis akan membuat suatu aplikasi inventory control dalam bentuk penelitian Skripsi dengan judul “ APLIKASI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN INVENTORY CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EQONOMIC ORDER QUANTITY PADA TOKO UD. BUDI MULYA JAYA”.


Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem inventory control bahan bangunan pada toko UD. Budi Mulya Jaya ?

  2. Bagaimana tingkat efektifitas dan efisiensi sistem yang berjalan saat ini ?

  3. Sistem aplikasi apakah yang dapat mempermudah kepala toko untuk mengecek stock barang dan menginput data barang ditoko UD.Budi Mulya Jaya ?


Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup penelitian yang akan di bahas meliputi:

  1. Pencatatan bahan baku material yang digunakan dalam membuat suatu konstruksi bangunan.

  2. Pencatatan proses yang dilakukan dalam pendataan data barang.

  3. Pencatatan proses yang dilakukan dalam pendataan konsumen.

  4. Proses input / output barang yang dilakukan dengan login dengan admin.

  5. Laporan berupa data retur barang.

  6. Laporan berupa penjualan barang.

  7. Laporan berupa retur barang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

  1. Tujuan Operasional

    Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:

    a.Mempercepat pembuatan laporan inventory control bahan bangunan.

    b.Dapat membuat dan menyimpan data laporan stock barang.

  2. Tujuan Fungsional

    Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu:

    a.Agar perusahaan memiliki system aplikasi inventory control yang lebih efektif dan efisien.

    b.Agar mempermudah perusahaan mengetahui stock bahan bangunan yang sudah mulai menipis.

  3. Tujuan Individual

Tujuan Individu dari penelitian ini yaitu:

a.Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

b.Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

c.Serta sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang sarjana Strata-1 (S1) pada Jurusan Teknik Informatika.

Manfaat penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Operasional

  2. Menghasilkan sistem aplikasi inventory control berbasis web guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem ini.

  3. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem inventory control yang dijadikan dasar untuk menghasilkan sistem inventory control yang lebih baik.

  4. Manfaat Fungsional

  5. Agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh UD.Budi Mulya Jaya sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem input/output pada stock barang bahan bangunan yang lebih efektif.

  6. Terciptanya aplikasi inventory control berbasis web yang lebih baik.

  7. Manfaat Individual

  8. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi penulis untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang sistem aplikasi inventory control berbasis web.

  9. Memberikan pemahaman mengenai sistem aplikasi inventory control berbasis web.

  10. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya dalam sistem aplikasi inventory control berbasis web.

    Metode Penelitian

    Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Metode yang banyak dipakai menurut Eddy Herjanto (2008:245) di dalam manajemen persediaan untuk mempermudah dalam pengambilan keputusannya, telah dikembangkan beberapa model antara lain sebagai berikut :

    1. Metode Persediaan Kuantitas Pesanan Ekonomis

      Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) merupakan salah satu model klasik, diperkenalkan oleh FW Harris pada tahun 1914, tetapi paling banya dikenal dalam teknik pengendalian persediaan. EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam penggunaannya, meskipun dalam penerapannya harus memperhatikan asumsi yang dipakai.

      Perhitungan pengendalian persediaan dengan metode ini memiliki beberapa prasyarat, kriteria atau asumsi sebelum melaksanakannya. Asumsi- asumsi tersebut adalah sebagai berikut :

    2. Barang yang dipesan dan disimpan hanya satu macam.

    3. Kebutuhan atau permintaan barang diketahui.

    4. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan.

    5. Barang yang dipesan diterima dalam satu kelompok (batch).

    6. Haraga barang tetap dan tidak tergantung dari jumlah yang dibeli.

    7. Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.

      Metode Pengumpulan Data

      Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

      1. Metode Pengamatan langsung (Observation)

        Peneliti melakukan pengamatan dengan mendatangi langsung tempat penelitian ke UD.Budi Mulya Jaya. Untuk mengetahui secara langsung dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti serta menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan.

      2. Metode Wawancara (Interview)

        Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

      3. Studi pustaka (library)

        Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.

      Metode Analisa Sistem

      Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

      Metode Perancangan

      Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan framework YII serta database yang digunakan MYSQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Notepad++ dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 8 Community Edition.

      Classic Life Circle atau yang biasa dikenal dengan Waterfall Model merupakan sebuah model sequential untuk membangun sebuah perangkat lunak yang dimulai dengan mencari spesifikasi atau requirements yang dibutuhkan pengguna dan berkembang ke tahap berikutnya planning, modelling, construction dan deployment.

      Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan waterfall model:

      1) Communication

      Pada tahapan ini pengembang dengan client saling berkomunikasi dan kolaborasi untuk mendapatkan kebutuhan sistem. Hal ini sangat penting di mana software berinteraksi dengan hardware dan juga database.

      2) Planning

      Pada proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi: pembagian tugas-tugas teknis yang akan dikerjakan, jadwal pengerjaan, resiko yang mungkin akan terjadi serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan software.

      3) Modelling

      Proses ini meliputi pembuatan model yang akan mempermudah antara pengembang dan client dalam pemahaman kebutuhan perangkat lunak dan desain yang sesuai dengan kebutuhan.

      4) Construction

      Pada proses ini difokuskan pada coding dan testing. Dimana desain yang telah dibuat pada proses modelling diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dimengerti oleh mesin, tahapan ini disebut coding. Sedangkan testing adalah tahapan dimana software yang dibuat diuji coba agar meminimalisirkan error yang terjadi dan hasilnya sesuai dan tepat seperti kebutuhan yang telah didefinisikan.

      5) Deployment

      Pemeliharaan dan pengembangan dibutuhkan pada suatu software. Pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki bugs yang tidak ditemukan sebelumnya, sedangkan pada tahapan pengembangan seperti adanya penambahan-penambahan fitur yang sebelumnya tidak ada.

      Metode Pengujian

      Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :


      BAB I : PENDAHULUAN

      Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

      BAB II : LANDASAN TEORI

      Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi: konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi manajemen aset dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

      BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana Sistem yang berjalan dengan Menggunakan UML, serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi.

      BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

      BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

      Pada bab terakhir ini diuraikan kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem aplikasi inventory control.

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Sistem

      1. Definisi Sistem

      Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

      Menurut Taufiq (2013:2),[1],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

      Menurut Nasaruddin, Dkk, [2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

      Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010:208),[3],“Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

      Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub,[4],“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub, 2012:1).

      Menurut Tata Sutarbini (2012:16),[5],“Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu".

      Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu

      2. Karakteristik Sistem

      Menurut Sutabri (2012:13),[6],suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

        a. Komponen Sistem (Component)

        Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

        b. Batasan Sistem (Boundary)

        Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

        c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

        Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengandemikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

        d. Penghubung Sistem (Interface)

        Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

        e. Masukan Sistem (Input)

        Energi yang dimasukkan ke dalam system disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

        f. Keluaran Sistem (Output)

        Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

        g. Pengolahan Sistem (Processing)

        Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

        h. Sasaran Sistem (Objective) atauTujuan (Goal)

        Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

      3. Klasifikasi Sistem

      Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

        a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

        b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

        Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

        c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

        Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

        d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

        Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

      Konsep Dasar Data dan Informasi

      1. Definisi Data

      Menurut Taufiq (2013:13),[7],Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

      2. Bentuk Data

      Menurut Yakub (2012:5),[8],“data dapat dibentuk menjadi 5 (lima), antara lain sebagai berikut:

        a. Teks

        Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

        b. Data yang terformat

        Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

        c. Citra (Image)

        Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

        d. Audio

        Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

        e. Video

        Video adalah data dalam bentuk gambar yangbergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

      7. Kualitas Informasi

      Menurut Sutabri(2012:33),[6],kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

        a. Akurat (Accurate)

        Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

        b. Tepat waktu (Timeline)

        Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

        c. Relevan (Relevance)

        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

      8. Nilai Informasi

      Menurut Sutabri (2012:30),[6],nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

      Menurut Sutabri (2012:30),[6],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

        a. Mudah diperoleh

        Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

        b. Luas dan lengkap

        Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

        c. Ketelitian

        Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

        d. Kecocokan

        Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

        e. Ketepatan waktu

        Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

        f. Kejelasan

        Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

        g. Dapat dibuktikan

        Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

        h. Keluwesan

        Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

        i. Tidak ada prasangka

        Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

        j. Dapat diukur

        Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      1. Definisi Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:38),[6], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

      Menurut Taufiq (2013:17),[9],“Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

      2. Komponen Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:39),[6],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

      a. Blok masukan (input block)

      Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

      b. Blok model (model block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      c. Blok keluaran (output block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

      d. Blok teknologi (technology block)

      Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

      e. Blok basis data (database block)

      Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

      f. Blok kendali (control block)

      Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

      Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197),[10], Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

      Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

      a. Perancangan sistem

      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

      b. Analisa sistem

      Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

      c. Perancangan

      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

      d. Testing

      Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

      e. Implementasi

      Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

      f. Maintenance

      Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

      Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322).

      Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan berubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur

      Aplikasi Web

      Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27),[11], ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

      Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5),[12], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

      Teori Khusus

      Unifield Modelling Language (UML)

      1. Definisi Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Widodo (2011:7)[13]pada bukunya, UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sinak dan smantik.

      Menurut Widodo (2011:7)[13]”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      Menurut Herlawati (2011:7)[13]pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas).

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

      1. Merancang perangkat lunak.

      2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

      3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

      4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

      3. Diagram-Diagram UML

      (Herlawati 2011:10)[13] menjelaskan UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

      1.Diagram Use-Case, bersifat statis.

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus darikelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.

      2.Diagram Interaksi dan Sequence (urutan),bersifat dinamis.

      Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

      3.Diagram Aktivitas (activity Diagram), bersifat dinamis.

      Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.

      4. Diagram Kelas, bersifat statis

      Diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka-antar muka, kolaborasi-kolaborasi,serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

      4. Use Case Diagram

      Menurut Pilone (Herlawati 2011:21)[13], “Use case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.”

      Use case sangat menentukan karakteristik sistem yang kita buat, oleh karena itu, Menurut Chonoles (Herlawati, 2011:22)[13] Use case yang baik yaitu :

      1. Pilihlah nama yang baik

      2. Ilustrasikan perilaku dengan lengkap

      3. Identifikasi perilaku dengan lengkap

      4. Menyediakan usecase lawan (inverse)

      5. Batasi usecase hingga satu perilaku saja

      5. Elemen UseCase Terdiri Dari :

      Pada usecase terdapat beberapa elemen yang menjadi pembentuk utamau secase, dapat di uraikan yaitu elemen-elemen tersebut yaitu :

      1. Diagram usecase, disertai dengan narasi dan sekenario.

      2. Aktor (actor), mendefinisikan entitas diluar sistem yang memakai sistem.

      3. Asosiasi (assosiations), mengidikasikan aktor mana yang berinteraksi dengan usecase dalam suatu sistem.

      4. <<include>> dan <<extend>>, merupakan indikator yang menggambarkan jenis relasi dan interaksi antar usecase.

      5. Generalisasi (generalization), menggambarkan hubungan turunan antara usecase atau antar aktor.

      6. Relasi Antar Use Case atau Actor

      Generalisasi (Generalization) pada actor dan usecase dimaksudkan untuk menyederhanakan model dengan cara menarik keluar sifat-sifat pada actor-actor maupun use case-use case yang sejenis. Chonoles (Herlawati, 2011:24), memberikan cara untuk mengetahui kapan dibutuhkan generalisasi berdasarkan tujuannya yaitu :

      1. Mekanisme berbeda dengan satu tujuan yang sama(Generalisasi Usecase)

      2. Agen berbeda dengan satu tujuan yang sama (Generalisasi Aktor)

      7. Ekstensi (Extention)

      Menurut Written Herlawati (2011:28)[13]Menjelaskan “ekstensi pada usecase adalah usecase yang terdiri dari langkah yang diekstraksi dari usecase yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah orisinal dan karena itu memperluas fungsinya.

      Ekstensi merupakan hubungan antara usecase dan usecase yang diperluas disebut extend relationship, diberi simbol <<extend>> dan hubungan berupa garis putus-putus berpanah terbuka.

      8. Inklusi (Iclution)

      Menurut Written Herlawati (2011:30)[13]“Usecase dasar yang akan diinklusi tidak lengkap, berbeda dengan usecase dasar yang akan diekstensi, sehingga usecase inklusi bukan merupakan usecase optional dan tidak boleh tidak dijalankan.”a.

      Inklusi bertujuan untuk memperluas perilaku usecase dasar, ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh usecase dasar yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah usecase ekstensi itu sendiri

      9. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

      Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[13]“Perilaku kolektif atau interaksi (sequence diagram) difokuskan pada rangkaian pertukaran messages (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara kumpulan objek-objek.”

      10. Activity Diagram (Diagram Urutan)

      Menurut Douglas Herlawati (2011:30)[13]“Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit, diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan modelkan model bisnis juga, dan activity diagram menunjukan sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.”

      11. Aktivitas dan aksi

      Definisi PHP

      Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya : apache

      2. Kode PHP dapat dilatakan dan dijalankan di web server

      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL, Postgre SQL, Oracle dan lain-lain

      4. Merupakan software yang bersifat open source

      5. Gratis untuk didownload dan digunakan

      6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

      Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

      Definisi MySQL

      MY SQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Si Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak).

      MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

      MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

      Definisi XAMPP

      Menurut Yogi Wicaksono (2010:7), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

      PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil.

      Definisi Aplikasi Web

      Menurut Murad, dkk (2013:49),” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

      Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.

      Information Technology (IT)

      Pengolahan data dalam jumlah besar menjadi informasi membutuhkan peranan teknologi sebagai media pengolah, penyimpan, dan penyampaian. Teknologi informasi adalah kumpulan dari komponen teknologi yang secara khusus diatur kedalam sistem informasi berbasis komputer. Secara praktis Whitten et al. (2011) berpendapat bahwa, teknologi informasi merupakan istilah yang menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras maupun lunak) dengan teknologi komunikasi (jaringan data, gambar, dan suara). Menurut Laudon (2011), infrastruktur dari teknologi informasi terdiri dari:

      a. Perangkat Keras (Hardware)

      Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.

      b. Perangkat Lunak (Software)

      Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.

      c. Teknologi penyimpanan (Storage Technology)

      Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

      d. Teknologi Komunikasi (Communication Technology)

      Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.

      Pengertian Harga

      Swastha (2010:147),” mengemukakan harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

      Kotler dan Amstrong (2012:314),” mengatakan bahwa harga merupakan jumlah uang yang dibebankan untuk produk dan jasa, atau lebih jelasnya adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki atau menggunakan sebuah produk atau jasa. Faktor lain yang menunjukkan bahwa konsumen juga mempertimbangkan harga yang lalu dan bentuk pengharapan pada harga di masa yang akan datang yang mungkin tidak optimal, apabila konsumen menunda pembelian di dalam mengantisipasi harga yang lebih rendah di masa mendatang. Namun penurunan harga pada merek berkualitas menyebabkan konsumen akan berpindah pada merek lain, akan tetapi penurunan harga pada merek yang berkualitas rendah tidak akan menyebabkan konsumen berpindah pada merek yang lain dengan kualitas yang sama.

      Biaya Standard

      Sampurno Wibowo, S.E., M.Si (2010:12),” Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu selama periode tertentu. Biaya standar membentuk suatu norma bagi input-input produksi, seperti unit bahan baku, jam kerja tenaga kerja langsung, dan persentase kapasitas pabrik yang digunakan. Suatu sistem biaya standar bisa digunakan baik untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun yang berdasarkan proses.

      Pengertian Persediaan

      Persediaan merupakan salah satu aset yang paling penting, karena biasanya mempunyai nilai yang cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan yang penting, untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan beberapa besar pesanan harus diadakan.

      Pada dasarnya persediaan akan mempermudah jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang dan menyampaikannya kepada kosumen. Hal ini berarti, dengan adanya persediaan memungkinkan terlaksananya kelancaran kegiatan operasi perusahaan. Persediaan dapat diminimalkan dengan mengadakan perencanaan dan pengendalian persediaan yang lebih baik. Perencanaan dan pengendaliaan persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapatkan perhatian khusus dari manajemen perusahaan.

      Serta pengertian pesediaan menurut Eddy Herjanto (2008:237), yaitu, “Persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin”.

      Definisi-definisi yang diungkapkan tersebut dapat ditunjukan bahwa persediaan merupakan:

      1. Sejumlah barang yang disimpan untuk dijual kembali atau yang akan dipergunakan dalam proses produksi suatu perusahaan agar berjalan sesuai rencana, dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.

      2. Dan pengendalian persediaan diperlukan untuk dapat membantu menentukan dan menjamin ketersedianya persediaan dalam kuantitas dan waktu yang tepat.

      Pengertian Pengendalian Persediaan

      Persediaan sebagai salah satu aset yang penting dalam perusahaan yang memiliki nilai cukup besar, serta memilliki pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan suatu kegiatan yang penting, untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga dan disimpan, kapan pesanan untuk penambahan persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan.

      Menurut Eddy Herjanto (2008:237), “Pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan”.

      Pelaksanaan pengendalian persediaan yang tepat bukanlah hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan yang terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar, meningkatkan biaya penyimpanan dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock-out), karena seringkali sejumlah barang tidak dapat didatangkan secara mendadak.

      Jenis-jenis Persediaan

      Persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolaannya yang berbeda, terdapat berbagai jenis persediaan yang dapat dilakukan. Jenis-jenis persediaan menurut fungsinya menurut Eddy Herjanto (2008:238), dapat dikelompokan kedalam empat jenis, yaitu:

      1.Fluctuation Stock

      <p style="line-height:Merupakan persediaan yang dimaksudkan, untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan dalam perkiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.</p>

      2.Anticipation Stock

      Merupakan persediaan untuk menghadapi permintaaan yang dapat diramalkan, misalnya pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas produksi saat itu tidak mampu memenuhi permintaan.

      3.Lot-size Inventory

      Merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar daripada kebutuhan pada saa itu. Persediaan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon), karena membeli dalam jumlah yang besar.

      4.Pipeline inventory

      Merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan.

      Konsep Dasar Normalisasi

      1. Definisi Normalisasi

      Menurut Nugroho (2011:199), normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

      a. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

      Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

      b. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

      Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.

      c. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

      Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.

      d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)

      Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.

      e. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

      Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.

      f. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)

      Semua anomaly yang tinggi telah dihilangkan.

      Menurut Paillin (2012:69), Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy) :

      a. Calon Kunci (Candidate key)

      Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.

      b. Kunci Primer (Primary key)

      Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

      c. Kunci Alternatif (Alternate key)

      Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

      d. Kunci Tamu (Foreign key)

      Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

      Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

      Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:

      a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

      Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.

      b. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

      Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.

      c. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

      a. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

      Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.


      Sampurno Wibowo, S.E., M.Si (2010:12). Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu selama periode tertentu. Biaya standar membentuk suatu norma bagi input-input produksi, seperti unit bahan baku, jam kerja tenaga kerja langsung, dan persentase kapasitas pabrik yang digunakan. Suatu sistem biaya standar bisa digunakan baik untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun yang berdasarkan proses.

      Elisitasi

      Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [14], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

      1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

      2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics)

      4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

      Study Pustaka (Liteature Review)

      Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

      a. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

      b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

      c. Mengidentifikasi metode yang pernah dialkukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

      d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

      Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

      1. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Sukarsa (2010)

        yang berjudul “Pengembangan Plugin Untuk Reservasi Hotel Pada Mesin Cms Wordpress” Penelitian ini menjelaskan bahwa Website adalah media yang sangat penting untuk promosi di bidang bisnis. Adanya proses transaksi allowsthe situs dilakukan secara online. Transaksi onlinetelah menyediakan berbagai fasilitas baik pemilik andbusiness konsumen. Salah satunya adalah untuk reservasi hotel secara online (melalui website) yang memungkinkan proses pemesanan dapat BedOne tanpa harus pergi ke destination.Development hotel Anda dari sebuah situs web dari awal membutuhkan biaya, waktu dan energi yang besar.WordPress adalah CMS (Sistem ContentManagement) yang dapat digunakan untuk membangun sebuah website yang dapat dilakukan dengan cepat dan hemat biaya. WordPress komponen hasthe (plugin) yang dapat ditambahkan dan dikurangi sesuai keinginan. Berdasarkan pencarian di internet (2010) telah notbeen tersedia plugin gratis menangani proses reservasi. Oleh karena itu perlu untuk mengembangkan sebuah plugin untuk meetthose Plugin needs.This dapat menangani penambahan data master untuk kamar hotel, reservasi melalui agen perjalanan atau tanpa agen atravel (individu atau kelompok), daftar yang menampilkan ruang data penuh memblokir atau kosong, proses checkingin dan memeriksa, serta data tambahan dan membuat laporan agen perjalanan.

      2. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Krismata Sari1), Sri Rahmawati, S.Kom, M.Kom 2), Eko Amri Jaya, S.Kom, M.Kom3) (2012)

        mengemukakan tentang desain sistem informasi reservasi pada hotel Mangkuto Payakumbuh berbasis web. Penelitian ini dilakukan pada Hotel Mangkuto Payakumbuh, untuk mengetahui jumlah customer yang memesan kamar pada Hotel Mangkuto. Metode yang digunakan adalah metode lapangan, metode perpustakaan dan metode laboratorium. Didalam penelitian terdapat beberapa masalah, seperti belum adanya laporan perhari, perminggu, perbulan dan hasil laporan belum memanfaatkan komputer secara maksimal.

      3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuningsih (2010)

        mengemukakan tentang analisis dan perancangan sistem informasi reservasi online berbasis web pada hotel Rumah Palagan Yogyakarta. Bisnis perhotelan di Yogyakarta berkembang sangat pesat, hal ini dikarenakan kota Yogyakarta merupakan kota pariwisata. Setiap tahunnya banyak sekali wisatawan asing maupun lokal yang berlibur di Yogyakarta. Perkembangan ini mengakibatkan meningkatnya persaingan dalam bisnis perhotelan. Para pemilik hotel semakin berusaha memberikan layanan terbaik dari hotelnya. Layanan dapat berupa pelayanan pada saat pelanggan menginap di hotel tersebut dan layanan reservasi yang baik sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan reservasi. Dengan menggunakan penyebaran informasi melalui internet para pelanggan hotel dapat memenuhi kebutuhan informasi mengenai hotel, bisa berupa fasilitas hotel, harga kamar dan melakukan reservasi secara online. Aplikasi berbasis web yang memiliki kemampuan akses dari berbagai tempat merupakan solusi terbaik untuk permasalahan tersebut. Untuk mengetahui kelemahan sistem maka diperlukan analisis yang terdiri dari enam aspek yang biasa dikenal dengan PIECES, yaitu analisis kinerja (Performance) adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai, informasi (Information) merupakan komoditas yang krusial bagi pemakai akhir, ekonomi (Economic) adalah penilaian sistem didalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapatkan dari sistem yang dikembangkan, pengendalian (Control) berfungsi untuk menghindari dan dapat mendeteksi secara dini terhadap penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjaga keamanan data dan informasi, efisiensi (Effeciency) berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada digunakan seefisien mungkin dengan pemborosan yang paling minimal, dan pelayanan (Services) merupakan peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

      4. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Puspita Sari (2010)

        Penelitian yang dilakukan oleh Andri Fajar Sektiawan (STMIK Raharja, 2010) dengan judul “Perancangan Sistem Perekrutan 60 Pegawai Berbasis Web Pada PT. Pacific Food Indonesia”. Pada penelitian ini sistem yang sedang berjalan dalam perekrutan karyawan masih menggunakan sistem manual yang dilakukan dengan cara penempelan pamplet atau dengan cara pemberitahuan kepada karyawan lain, untuk itu dibuat website yang diharapkan memberi nilai tambah dalam penyampaian informasi kegiatan perekrutan karyawan, dan dibuat program perekrutan karyawan guna mempermudah pekerjaan bagian terkait. Penulis melakukan penelitian di level berikutnya yaitu membuat e-recruitment dengan basis web yang tidak hanya untuk memudahkan pelamar mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tetapi pelamar dapat langsung melamar pekerjaan secara online.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Heri setiawan, Sendyblues