SI1122469305

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISTEM

RUJUKAN PADA PUSKESMAS SUKAWALI

BERBASIS WEB


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469305
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISTEM

RUJUKAN PADA PUSKESMAS SUKAWALI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 112246305
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. UntungRahardja, M.T.I)
       
(Junaidi.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISTEM

RUJUKAN PADA PUSKESMAS SUKAWALI

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469305
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno.,M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 05065
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISTEM

RUJUKAN PADA PUSKESMAS SUKAWALI

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469305
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISTEM

RUJUKAN PADA PUSKESMAS SUKAWALI

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469305
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1122469305

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Tujuan penelitian pada laporan skripsi ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi monitoring sistem rujukan berbasis web yang dapat membantu pelayanan kesehatan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat kedua yang hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan tingkat kedua atau tingkat pertama pada Puskesmas Sukawali. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer penulis menggunakan metode observasi dan wawancara sedangkan data sekunder menggunakan metode studi pustaka, dengan metode analisa masalah menggunakan metode SWOT, dan analisis sistem berorientasi objek melalui UML, serta sistem usulan yang dijabarkan dalam bentuk elisitasi, yang kemudian di lakukan perancangan program dengan Adobe Dreamweaver yang diuji dengan black box testing, dan MySQL sebagai database, maka terciptalah sebuah sistem aplikasi berbasis web yang diharapkan dapat memudahkan, menyempurnakan dan meningkatkan kualitas kinerja pada Puskesmas Sukawali. Sehingga sistem informasi rujukan pada Puskesmas Sukawali dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi.


Kata Kunci: Aplikasi, Website, Rujukan.

ABSTRACT

The aim of research in this thesis report is to create an application monitoring system based referral web that can assist health services in stages starting from the health service first, health care second level which can only be provided on a referral from the health service is first rate, and the third level only may be granted on a referral from the second level or the level of service at the Puskesmas Sukawali first. In this study the methods used to obtain primary data the author uses the method of observation and interviews while secondary data using the method of literature study, a method of problem analysis using the SWOT method, and analysis of object-oriented system through UML, as well as the proposed system described in the form of elicitation, which then did the program design with Adobe Dreamweaver tested with black box testing, and MySQL as the database, then created a web-based application system that is expected to facilitate, enhance and improve the quality of performance in Puskesmas Sukawali. So that the referral information system in Puskesmas Sukawali can be developed with better again.


Keywords : Applications, Websites Referral

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso M. Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi M. Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika (TI) STMIK Raharja.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai.
  6. Bapak H. Ahmad Suhidin selaku pembimbing lapangan dan stakeholder. Terima kasih atas arahan yang telah diberikan untuk kemajuan project penulis.
  7. Terima kasih kepada keluarga, teman juga orang-orang yang telah memberikan motivasi serta doa yang tiada henti demi kesuksesan laporan ini.
  8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2016
Ian An Azhari
NIM. 1122469305

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem rujukan Puskesmas adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Fasilitas kesehatan saat ini sangat erat kaitannya dengan BPJS terkait dengan sistem yang mempunyai peraturan pelayanan dalam tiga tingkatan yaitu Faskes I (Pertama) diberikan oleh puskesmas, klinik atau dokter umun, Faskes II (Kedua) diberikan kepada dokter spesialis atau pelayanan spesialistik, Faskes III (Ketiga) diberikan kepada klinik utama, rumah sakit umum atau rumah sakit khusus. Sementara pemahaman masyarakat tentang sistem rujukan saat ini masih kurang memadai sehingga pihak pasien atau masyarakat yang ingin berobat langsung menuju ke rumah sakit tanpa tahu betul penyakit yang di diderita.

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas Sukawali adalah instansi pusat kesehatan masyarakat milik pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan Ds. Sukawali kec. Paku haji kode 02210002.

Web adalah suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi dengan mudah dan ringan. Maka tidak mencakup kemungkinan bahwa kebanyakan dari pengguna internet menjadikan web sebagai pihak kedua untuk bertanya dan mencari informasi. Dengan menggunakan teknologi tersebut, informasi dapat diakses selama 24 jam untuk mengakses informasi yang disediakan web ini, diperlukan berbagai perangkat lunak, yang disebut dengan web browser. Dalam kesempatan penelitian skripsi, selaku mahasiswa program studi Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering yang mempunyai keterampilan dan pengetahuan dibidang website oleh karena itu, Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Sistem Rujukan Pada Puskesmas Sukawali Berbasis WEB”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada Penelitian ini adalah :

  1. Apakah sistem rujukan di Puskesmas Sukawali sudah berjalan dengan baik dan benar  ?

  2. Apakah Informasi yang dihasilkan dari sistem rujukan pada Puskesmas Sukawali sudah sesuai dengan kebutuhan ?

  3. Bagaimanakah merancang sistem informasi monitoring sistem rujukan pada Puskesmas Sukawali ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah:

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada perancangan aplikasi monitoring sistem rujukan pada puskesmas sukawali agar jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit akan menurun dan akan ditangani oleh puskesmas terlebih dahulu, tetapi jika tidak bisa ditangani dipuskesmas maka akan di rujuk ke RSUD.

  2. Memberikan informasi kepada pasien atau calon pasien dalam memahami sistem rujukan dan memandu ke jenjang berikutnya.

  3. Membantu pihak puskesmas dalam meningkatkan serta monitoring mutu pelayanan pasien maupun calon pasien di Puskesmas Sukawali dengan data yang lebih lengkap dan mudah dimengerti.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    Membangun sistem yang mampu meningkatkan mutu terhadap pelayanan pasien dengan akurat.

  2. Tujuan Fungsional

    Menciptakan sistem untuk mengetahui kebutuhan informasi yang terkait dengan proses pelaksanaan sistem rujukan pada Puskesmas.

  3. Tujuan Individual

    Untuk mengetahui sistem rujukan yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

  1. Mempermudah hasil analisa pada Puskesmas Sukawali. Berupa masukan positif serta langkah apa yang harus ditingkatkan pada sistem pelayanan, administrasi dan pembuatan laporan pada Puskesmas.

  2. Menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

  3. Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada Puskesmas Sukawali.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data Skripsi ini adalah:

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Penulis melaksanakaan metode ini untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan secara langsung di Puskesmas Sukawali pada lokasi sumber data dengan cara mengumpulkan data, Informasi dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada.

  2. Metode Wawancara (interview Research)

    Adalah metode yang dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana penelitian dilakukan. proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada pihak medis yang berpraktek di puskesmas.

  3. Studi Kepustakaan (Library Research)

    Penulisan melakukan metode ini untuk memenuhi informasi penelitian sehingga berusaha mendapatkan data dengan cara melihat, membaca Serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibicarakan maka mendapatkannya dari buku-buku sebagai penunjang penelitian.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT. Diagram yang digunakan diantaranya adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram..

Analisa Perancangan sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Tujuan perancangan sistem adalah:

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user) seperti merancang aplikasi rekam medis pasien yang di buat untuk petugas medik di Puskesmas Sukawali Tangerang.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk aplikasi rekam medis pasien yang dibuat untuk petugas medik di Puskesmas Sukawali Tangerang.

Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan untuk mengembangkan perangkat lunak. Secara prinsip bertujuan untuk membantu menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam membangun sistem pada skripsi ini adalah dengan model prototype. Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya,sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari :

  1. Pengumpulan Kebutuhan

    Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan foramat dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar system yang akan dibuat.

  2. Membangun Prototyping

    Membangun prototyping dengan membuatperancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat contoh input dan outputnya).

  3. Evaluasi Prototyping

    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototypingyan sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil, jika tidak prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1,2, dan 3.

  4. Pengkodean Sistem

    Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati kemudianditerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  5. Menguji Sistem

    Setelah system sudah menjadi perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulusebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

  6. Evaluasi Sistem

    Pelanggan mengevaluasi apakahsistem yang sudah jadi sesuai yang diharapkan. Jika sudah, langkah ketujuh dilakukan,jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

  7. Menggunakan Sistem

    Perangkat yang sudah diuji danditerima pelanggan siap untuk digunakan.

Metode Pengujian

Untuk menghasilkan suatuproduk perangkat lunak (software) yang berkualitas maka dalam skripsi ini menggunakan metode pengujian Blackbox Testing.

Blackbox Testing adalah metode ujicoba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackboxmemungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi inputyang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metodepengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapakategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface,kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum Puskesmas Sukawali Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modeling Language (UML).

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Menurut Tata Sutabri (2012:22), "Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".
  2. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  3. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17) menyatakan, “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu”.
  4. Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu.
  2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lainnya. Keluaran (Output) dari sub sistem akan menjadi masukan (Input) bentuk sub sistem lainnya dengan melalui penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan sub sistem lainnya membentuk satu kesatuan.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk sub sistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22) [1];

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem persediaan barang, dan lain-lain.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

  3. Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) (Probabilistic System)

    Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub sistem yang lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
  2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang leih berguna bagi penerimanya”.

Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya (Jogiyanto, H.M, 2010:11). Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 12 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Akurat (accuracy) : bebas dari kesalahan, tidak bias / menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Bentuk (form) : kualitatif atau kuantitatif, numerical atau berupa grafik, ringkas atau rinci.
  3. Frekuensi (frequency) : seberapa sering informasi dibutuhkan, dikumpulkan atau dihasilkan.
  4. Kelebarannya (breadth) : ruang lingkup, meliputi berbagai bidang atau hanya satu bidang saja.
  5. Asal (origin) : informasi berasal dari dalam atau dari luar perusahaan / organisasi.
  6. Orientasi waktu (time horizon) : informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
  7. Tepat pada waktunya (timeliness) : informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak mempunyai nilai lagi.
  8. Relevan (relevance) : mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana mestinya, sesuai peruntukkannya.
  9. Lengkap (completeness) : mengandung semua data – data yang penting yang dibutuhkan semua pengguna informasi.
  10. Ekonomis (economies) : informasi yang dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari segi biaya)
  11. Sederhana (simple) : informasi sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak bertele – tele sehingga memudahkan penentuan prioritas.
  12. Dapat dibuktikan (approved) : informasi harus dapat dibuktikan, dapat di cek kebenarannya.

Secara umum, informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogianto dalam Yakub (2012:9), kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu sebagai berikut:

  1. Relevan (relevance).

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

  2. Tepat pada waktunya.

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, Kerena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Akurat (accuracy).

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem informasi.

Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menurut O’Brien dalam Yakub (2012:17), “Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.
  2. Menurut Tata Sutabri (2012:38), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan dan menyebarkan hasilnya (informasi).

Komponen Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi(Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Mulyanto dalam Rasdiana (2013:30), “Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Mulyanto dalam Hatmanto (2013:30), “Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya”.

Menurut Mulyanto dalam Hatmanto (2013:30), di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Raharjo (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah struktur menyimpanan data yang dapat dimanipulasi.

Definisi Tabel

Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45). Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

Definisi Fields

Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)

Definisi Record

Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45)

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero, F.X. Alexander (2011), "internet (interconnected network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer local maupun jaringan komputer area. Internet juga menggunakan protocol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)"

Menurut Community, eWolf. (2012), "Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skaladunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer local yang saling terhubung hingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protocol). Protocol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan"

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna diseluruh dunia.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Yusmini dalam Hatmanto (2013:49), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

“Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).”

Langkah - Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti dalam Hatmanto (2013:50) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:
  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

  3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

  4. Kuisioner Riset SWOT

    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

  5. Identifikasi Penyebab Masalah

    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

  8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

    Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

  11. Melakukan Cascading SWOT

    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

  13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

    Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam Hatmanto (2013:52), “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

Teori Khusus

Sistem Rujukan

Sistem rujukan merupakan suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, selain itu dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.

Sistem rujukan dimulai dari Puskemas yang melakukan tindakan pengiriman pasien yang dilaksanakan sesuai dengan indikasi medis juga rujukan dengan indikasi kesehatan untuk perawatan dan pengobatan lebih lanjut kesarana pelayanan yang lebih lengkap/kompeten yaitu Rumah sakit. Berikut ini merupakan gambaran umum sistem rujukan di Puskesmas :

Gambar 2.1 Proses Berjalan Sistem Rujukan

Unified Modelling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Henderi (2010:5), “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

  1. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  2. Fokus UML (Unified Modeling Language)

    Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu:

    1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21).

    Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).

  3. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2009:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

      Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

      1. Structural things

        Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      2. Behavioral things

        Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

      3. Grouping things

        Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

      4. Annotational things

        Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship)

      Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

      1. Ketergantungan (Dependention)

        Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

      2. Asosiasi (Association)

        Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

      3. Generalisasi (Generalization)

        Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      4. Realisasi (Realization)

        Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

      5. Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

        Menurut Henderi (2010:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

  4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:

    1. Use Case Diagram

      Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    2. Class Diagram

      Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

      Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram

      Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

      Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

XAMPP

Menurut Madcoms. (2010:10), "sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL."

Menurut Wardana (2010:17), "XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter".

Menurut Nugroho (2010:6), " XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Sourc sebagai informasi."

  1. php myadmin

    Menurut Nugroho (2010:6), " PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL."

    Menurut Prasetio. Adhi. (2012:11), "PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola databaseMySQL"

    Menurut Arief. M. Rudyanto. (2011:16), "PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL"

  2. PHP

    Menurut Arief. M. Rudyanto. (2011:16), "definisi PHP adalah sebagai berikut: PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML."

  3. MySql

    Menurut Madcoms. (2010:10), "penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan diberbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya."

Macromedia Dreamweaver CS5

Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion (Christianus Sigit, 2010:1).

Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5.

Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.

Processor Hypertext Protocol (PHP)

Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3)

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C.

Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Definisi Yang Berhubungan

Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring

    Menurut (Khanna:2013), Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project.

    Menurut (Prasetyo:2013), Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan Komputer. Monitoring jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan.

    Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan sebuah project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya.

  2. Jenis-Jenis Monitoring

    Menurut Prasetyo(2013), Monitoring jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

    1. Connection Monitoring

      Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksi terputus.

    2. Traffic Monitoring

      Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan.

  3. Tujuan Monitoring

    Menurut Prasetyo(2013), Tujuan Monitoring Jaringan Komputer adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi trouble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin. Berikut ini beberapa alasan utama dilakukan monitoring jaringan:

    1. Untuk menjaga stabilitas jaringan
    2. Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.
    3. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, server, maupun user.
    4. Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya.
    5. Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan.
    6. Mendokumentasikan jaringan.

Definisi PUSKESMAS

Menurut Depkes 1991, PUSKESMAS merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilyah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

PUSKESMAS memilki beberapa fungsi, antar lain :

  1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan.
  2. Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan.
  3. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama

Definisi WEB

Menurut Hidayat, Deddy. (2010:12), " Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuksatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman."

Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga 'online' lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
  4. Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky. Soetam. 2011[2], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakanbagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikankualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telahdisepakati dari awal."

Acuan Dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky. Soetam. 2011[2], "Acuan testingadalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkanpengukuran testing adalah aktivitasuntuk menentukan keluaran testing berdasarkanacuan yang telah ditetapkan dalam proses testing."

Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky. Soetam. 2011[2], "Tipetesting lebih berkonsentrasi terhadapaspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakanmetode yang digunakan dalam melakukan testinguntuk bagian tertentu dari perangkat lunak."

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Menurut Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011[3], "Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer."

Definisi Elicitation

Menurut Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011[3], "Elisitasimerupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan olehpihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi."

Menurut Saputra(2012:51)[4], "Elisitasimerupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkanoleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi."

Study Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

  1. Menurut Semiawan (2010:104), mendefinisikan Literature review sebagai berikut: “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya”.

  2. Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38), “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah berupa bahan uraian teori yang diperoleh yang digunakan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Tujuan Literature Review

Menurut Menurut Yuniarti (2012:3)[5], "studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu."

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya Elisitasi Tahap II

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Puskesmas Sukawali merupakan pengembangan dari Puskesmas Pakuhaji yang mulai beroperasi bulan Agustus 2009, terletak di jalanRaya Cituis Desa Sukawali Kecamatan Pakuhaji. Puskesmas Sukawali berjarak ± 30 Km dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dengan ketinggian dari permukaanlaut sekitar 0 s/d 5 M, serta memiliki luas wilayah kerja 2,744 Km2..

Secara geografis batas wilayah kerja Puskesmas Sukawali Kecamatan Pakuhaji adalah:

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
  2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sepatan.
  3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sukadiri
  4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Naga.

diantaranya :

  1. Desa Surya Bahari
  2. Desa Sukawali
  3. Desa Kramat
  4. Desa Kali Baru
  5. Desa Kohod

Wilayah kerjanya terdiri dari 6 desa di KecamatanPakuhaji diantaranya: Desa Surya Bahari, Desa Buaran Mangga, Desa Sukawali,Desa Kramat, Desa Kali Baru dan Desa Kohod. Jumlah Penduduk diwilayah kerjaPuskesmas Sukawali berjumlah 41821 jiwa yang terdiri dari laki–laki20.245 jiwa dan perempuan 21576 jiwa.

Visi Misi dan Tujuan

  1. Visi Puskesmas Sukawali

    Masyarakat hidup sehat mandiri

  2. Misi Puskesmas Sukawali
    1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar dan bermutu.
    2. Memberdayakan masyarakat menuju hidup sehat.
    3. Memberikan pendidikan kesehatan menuju perubahan perilaku masyarakat yang sehat.
  3. Tujuan
    1. Tujuan Umum

      Tersedianya data dan informasi yang akurat tentang hasil kerja yang Puskesmas.

    2. Tujuan Khusus

      Menjadikan mayarakat diwilayah kerja Puskesmas dapat berperilaku hidup bersih dan sehat untuk mencapai masyarakat sehat dan mandiri dan derajat kesahatan yang optimal.


Struktur Organisasi PUSKESMAS Sukawali

Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi manapun karena untuk menunjukkan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi, bagian-bagian tugas serta wewenang dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda-beda dalam suatu organisasi, yang merupakan suatu keharusan bagi suatu lembaga organisasi. Berikut ini gambar struktur organisasi Puskesmas Sukawali :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sukawali Tahun 2015

Tugas dan Tanggung Jawab

1. KEPALA PUSKESMAS

  1. Merumuskan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi UPT Puskesmas.
  2. Menentukan sasaran dan tujuan UPT Puskesmas sesuai program kerja yang telah ditetapkan.
  3. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
  4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja UPT Puskesmas.
  5. Memberikan arahan bahan petunjuk teknis secara jelas mengenai tugas yang akan dilaksanakan oleh bawahan.
  6. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas agar dapat diperoleh hasil kerja yang tepat dan akurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  7. Melaksanakan penyelenggaraan ke tata usahaan UPT Puskesmas.
  8. Melaksanakan pengelolaan operasional teknis dan pembinaan upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, pelayanan khusus dan kefarmasian.
  9. Melaksanakan pengendalian operasional dan pembinaan pengamanan wabah penyakit, pencegahan penyakit dan pemberantasan penyakit.
  10. Melaksanakan operasional penyehatan dan kebersihan tempat umum, pengawasan kualitas air dan lingkungan, penyehatan lingkungan serta penyehatan makanan dan minuman.
  11. Melaksanakan pengelolaan pelayanan medis keluarga berencana, gizi, kesehatan ibu dan anak serta kesehatan usia lanjut.
  12. Melaksanakan pengelolaan penyuluhan usaha kesehatan institusi, peran serta masyarakat, sarana dan metoda serta penyebarluasan informasi kesehatan.
  13. Melaksanakan pengelolaan pengobatan rawat jalan umum, gigi dan mulut.
  14. Melaksanakan pengelolaan kegiatan laboratorium, kefarmasian dan alat kesehatan.
  15. Melaksanakan pengelolaan imunisasi, pengamatan penyakit dan pembinaan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB).
  16. Melaksanakan pengelolaan perawatan kesehatan masyarakat.
  17. Melaksanakan pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
  18. Melaksanakan koordinasi dengan kecamatan sebagai wilayah kerja UPT.
  19. Melaksanakan upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang kesehatan.
  20. Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang berkaiatan dengan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas sebagai bahan kebijaksanaan teknis pimpinan.
  21. Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas UPT Puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan.
  22. Melaksanakan penyusunan laporan kinerja UPT Puskesmas.
  23. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada kepala dinas kesehatan sebagai bahan pengambilan keputusan.
  24. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

2. KASUBAG TATA USAHA

  1. Mengkoordinasikan penyusunan program kerja UPT Puskesmas.
  2. Melaksanakan penyusunan program kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha.
  3. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
  4. Memonitor dan mengevaluasi kinerja Sub Bagian Tata Usaha.
  5. Memberikan petunjuk teknis secara rinci dan jelas mengenai tugas yang akan dilaksanakan bawahan.
  6. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas agar diperoleh hasil kerja yang tepat dan akurat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  7. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kearsipan UPT Puskesmas.
  8. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan kearsipan UPT Puskesmas.
  9. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan kearsipan UPT Puskesmas.
  10. Mengkaji alternatif pemecahan masalah atas konsep naskah dinas yang berkaiatan dengan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha sebagai bahan kebijakan teknis pimpinan.
  11. Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
  12. Menyusun laporan kinerja Sub Bagian Tata Usaha.
  13. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan sebagai bahan pengambilan keputusan.
  14. Memberikan bimbingan dan motivasi kepada bawahan dalam pencapaian kinerja yang optimal.
  15. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara tertulis dan lisan kepada Kepala UPT.
  16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

3. BAGIAN KEUANGAN

  1. Menyusun rencana kegiatan Bendahara berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan pengelolaan Keuangan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Keuangan secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. PETUGAS LOGISTIK

  1. Menyusun rencana kegiatan Logistik berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan pengelolaan Logistik sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Logistik secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5. PETUGAS PJ.SIP/LOKET

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan di Loket berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan di Loket dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan di Loket secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6. BAGIAN KEPEGAWAIAN

  1. Menyusun rencana kegiatan Kepegawaian berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Kepegawaian secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

7. PROGRAM KIA/KB

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan KIA / KB berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan KIA / KB meliputi ANC, PNC, perawatan Neonatus, pelayanan KB, penyuluhan KIA / KB dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan KIA / KB secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8. PROGRAM GIZI

  1. Menyusun rencana kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat meliputi Pembinaan Posyandu, PSG,Pemantauan Pola Konsumsi, Pemantauan Penggunaan Garam Beryodium, ASI Eksklusif,Pemberian kapsul Vitamin A, Pemberian tablet Fe, penyuluhan Gizi dan koordinasilintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

9. PROGRAM UKS

  1. Menyusun rencana kegiatan UKS berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan UKS dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Melaksanakan kegiatan UKS dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  4. Mengevaluasi hasil kegiatan UKS secara keseluruhan.
  5. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

10. PROGRAM USILA

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Kesehatan Lansia meliputi pendataan sasaran lansia, penjaringan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan, penyuluhan kesehatan lansia dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

11. PETUGAS PROGRAM P2P

  1. Menyusun rencana kegiatan P2P berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Melaksanakan kegiatan P2P meliputi : IMMUNISASI, P2 TB PARU, P2 ISPA/DIARE, P2 SURVEILANS, P2 KUSTA, P2 MATA, P2 FILARIASIS, P2 DHF(Dengue Haemorrhagic Fever) dan P2 IMS (Infeksi Menular Seksual).
  4. Mengevaluasi hasil kegiatan P2P secara keseluruhan.
  5. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

12. KESEHATAN LINGKUNGAN

  1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Lingkungan berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pembinaan Kesehatan Lingkungan meliputi Pengawasan dan Pembinaan SAB, Pengawasan dan Pembinaan JAGA, Pengawasan dan Pembinaan TU/TPM/Pestisida, Pelayanan Klinik Sanitasi, penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pembinaan Kesehatan Lingkungan secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

13. PROMOSI KESEHATAN

  1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan (PromKes) berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan meliputi Penyuluhan Kesehatan, Pembinaan PSM / UKBM,Pembinaan PHBS dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Promosi Kesehatan secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

14. APOTIK

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Obat di Apotik berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Obat di Apotik dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Obat di Apotik secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

15. LABORATORIUM

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana berdasarkan data ProgramPuskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaipedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Laboratorium Sederhana secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

16. GUDANG FARMASI

  1. Menyusun rencana kebutuhan Obat dan kegiatan distribusi Obat berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Gudang Farmasi meliputi distribusi obat ke unit pelayanan dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Gudang Farmasi secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

17. PJ.BP GIZI

  1. Menyusun rencana kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut serta koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

18. KESEHATAN JIWA

  1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan Kesehatan Jiwa berdasarkan data Program Puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
  2. Melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa meliputi pendataan/penemuan penderita gangguan jiwa, melakukan rujukan penderita gangguan jiwa untuk penanganan lebih lanjut, penyuluhan kesehatan jiwa dan koordinasi lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  3. Mengevaluasi hasil kegiatan Pelayanan Kesehatan Jiwa secara keseluruhan.
  4. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
  5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

19. BIDAND ESA

  1. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan tugas-tugas lain secara profesional.
  2. Dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik didalam maupun diluar jam kerja bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam prosedur ini berisikan urutan proses untuk Sistem Rujukan yang berjalan pada Puskesmas Sukawali. Prosedur sistem rujukan dibedakan atas 2 jenis yaitu rujukan medis dan rujukan kesehatan. Pelayanan kesehatan telah tersedia pada semua tingkatan mulai dari tingkat dasar seperti klinik pratama/klinik utama, puskesmas pembantu, puskesmas dan dokter praktek swasta/bidan praktet swasta sampai ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Rumah Sakit. Adapun urutan prosedur dari sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut :

  1. Pasien melakukan pendaftaran dan menyerahkan kartu identitas kepada administrasi.
  2. Jika pasien baru maka data akan dinput dan dicetak kartu berobat serta kartu kuncungan sebagai pasien umum serta membayar retribusi, sedangkan pasien peserta asuransi seperti Bpjs, Jamkesda, dan Jamkesmas tidak membayar.
  3. Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding.
  4. Dokter membuat rekam medis dan menjelaskan/memberikan pertsetujuan/penolakan rujukan.
  5. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
  6. Setelah pasien dilakukan tindakan medis dokter memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
  7. Administrasi mencatat identitas pasien dan membuat surat rujukan pasien.
  8. Dokter menentukan Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (sub spesialis) Pemberi Pelayanan Kesehatan tingkat I (Puskesmas, Dokter Praktek, Bidan Praktek, Klinik) dapat merujuk langsung ke rumah sakit rujukan yang memiliki kompetensi tersebut
  9. Bagian administrasi menghubungi rumah sakit yang akan dituju dan menyiapkan sarana transportasi.
  10. Formulir surat rujukan pasien rangkap 3, pertama surat rujukan dikirim ke unit pelayanan tempat rujukan, lembar kedua untuk surat rujukan balik ke Puskesmas, dan ketiga untuk arsip pasien.
  11. Pengiriman pasien disertai surat rujukan ke tempat rujukan yang dituju.
  12. Admin membuat laporan sistem rujukan dan unit pelayanan rujukan yang akan di berikan kepada kepala Puskesmas.
  13. Kepala Puskesmas melakukan pelaporan data rujukan ke dinas keseahatan guna pertemuan rutin Puskesmas dan Rumah sakit ke dinas kesehatan terkait sistem rujukan.

Rancangan Prosedur yang Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

1. Analisis Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Gambar 3.2.Use Case Diagram yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. Satu sistem rujukan yang berjalan.

  2. Enam aktor yang melakukan kegiatan yaitu Pasien, Dokter, Admin, RSUD Tujuan, Kepalas Puskesmas, Dinas Kesehatan.

  3. Sembilan Use case yaitu Pendaftaran, Pemeriksaan, Rekam Medis, Melakukan Rujukan, Menolak Rujukan, Diagnosis, Surat Rujukan, Transportasi, dan Laporan.

  4. Empat Include Melakukan Rujukan, Menolak Rujukan, Surat Rujukan, dan Transportasi.

2. Analisis Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Gambar 3.3.Sequence Diagram yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. Lima aktor yang melakukan kegiatan meliputi Pasien, Admin, Dokter, Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

  2. Tiga Message yaitu Registrasi, Diagnosis, dan RS. Tujuan.

  3. Pasien akan mengirimkan message yang akan saling berhubungan dengan aktor lainnya.

  4. Kemudian bagian Admin akan menerima message yang dikirimkan kepada dokter dan Ka. Puskesmas.

3. Analisis Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.4.Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. Enam Swin Line Pasien, Admin, Dokter, RSUD Tujuan, Kepala Puskesmas, dan Dinas Kesehatan.

  2. Satu Initial Node Objek yang di awali.

  3. Terdapat 11 Action State yang dimulai dari Pendaftaran pasien, Registrasi, Pembuatan karatu pasien, Pemeriksaan, Rekam Medis, Diagnosis, Surat Rujukan, Transportasi, Penerimaan Pasien Rujukan, Dan Laporan.

  4. Satu Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Analisis SWOT adalah bagian dari tahap-tahap perencanaan startegis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar puskemas seperti:

  1. Peran Masyarakat
  2. Pemerintah
  3. Organisasi lain

Data data internal dapat diperoleh dari dalam puskemas itu sendiri, antara lain:

  1. Laporan Sistem rujukan pasien
  2. Kegiatan belajar mengajar
  3. Keadaan petugas dan dokter
  4. Fasilitas dan prasarana puskesmas

STRENGHT (Kekuatan)

  1. Memiliki pasien yang cukup banyak.
  2. Letak strategis; PUSKESMAS dekat dengan jalan raya sehingga mudah dalam jangkauan masyarakat.
  3. Gedung PUSKESMAS cukup baik.
  4. fasilitas cukup memadai.
  5. Petugas melayani pasien dan pengunjung dengan ramah tamah.
  6. Penunjang fasilitas kesehatan lengkap
  7. Memiliki dokter kandungan dengan riwayat pendidikan dan pengalaman yang baik.
  8. Tersedia prasarana penunjang setiap poli, dan laboratorium.

WEAKNESS(Kelemahan)

  1. Pelayanan petugas kurang ramah; kepedulian petugas terhadap pasien kurang karena terdapat keluhan dari beberapapasien.
  2. Manajemen pelayanan kurang baik
  3. Belum terakreditasi
  4. Kurang memiliki tenaga ahli medis dokter kandungan dengan riwayat pendidikan dan pengalaman yang cukup baik
  5. Area Parkir kurang memadai.
  6. Mayoritas perawat hanya lulusan SPK
  7. Lokasi kurang strategis


OPPORTUNITY(Peluang)

  1. Banyaknya organisasi yang menyelenggarakan pelatihan dibidang Sistem Rujukan, jadi peluang untuk mengembangkan ilmu lebih luas.
  2. Jalinan kerjasama/kemitraan antar profesi terjalin dengan baik.
  3. Sistem Rujukan memiliki kemandirian dalam bidang.
  4. Profesi Sistem Rujukan merupakan profesi yang tergolong baru jadi lapangan kerja masih terbuka luas.

THREATH(Ancaman)

  1. Data/informasi pasien adalah informasi yang penting dan banyak orang yang tidak berhak berusaha memanfaatkan.
  2. Perkembangan iptek yang pesat sehingga jika tidak update akan tertinggal.
  3. Masyarakat/pasien akan memilih saryankes yang memiliki Akreditasi yang baik untuk menjamin kualitas pelayanan untuk dirinya dan keluarga

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Data proses pengolahan Sistem Rujukan pada PUSKESMAS.

  1. Nama Masukan  : Monitoring Data Pasien
  2. Fungsi  : Sebagai proses evaluasi dalam proses kegiatan melayani sistem rujukan pada pasien.
  3. Sumber  : Administrasi, Dokter, Pasien
  4. Media  : Komputer
  5. Distribusi  : Pasien ke Administrasi lalu ke dokter
  6. Frekuensi  : Setiap pasien melakukan rujukan
  7. Format  : tabel dokter, tabel rujukan, dan pasien
  8. Keterangan  : Berisi data dokter, diagnosa, dan pasien.

Analisa Proses

  1. Nama : Monitoring Sistem Rujukan.
  2. Masukan : Data Pasien, Data unit pelayanan tujuan.
  3. Keluaran : Hasil penginputan seluruh data Sistem Rujukan.

Analisa Keluaran

  1. Nama Keluaran : Surat Rujukan
  2. Fungsi : Menampilkan data pasien yang telah di rujuk
  3. Media : Komputer

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Processor : Intel Core

    Hardisk : 150 GB

    Monitor : SVGA 14 inci

    RAM : 1 GB

    VGA : Onboard

    Mouse : Optical

    Printer : Laser jet

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7

    2. Microsoft Office 2010

    3. Google Chrome

  3. Hak Akses (Brainware)

    1. Administrasi

    2. Dokter

    3. Pasien

    4. Dinas Kesehatan


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi peneliti adalah sebagai berikut :
  1. Data tidak di kelola secara baik karena masih manual dalam membuat surat rujukan.
  2. Kurangnya sosialisai dalam dinas kesehatan baik dokter maupun pasien.
  3. Informasi sistem rujukan yang dihasilkan membutuhkan waktu lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain :
  1. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis web karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Membangun suatu aplikasi sistem rujukan yang berbasiskan web, dimana user dapat menggunakannya dengan mudah dalam memonitor sistem rujukan secara cepat.
Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :
  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-basedapplication, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.
Peneliti akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak medis non spesialis. Sistem tersebut akan menampilkan data yang dibutuhkan Puskesmas tersebut dalam pembuatan laporan.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap salah satu staff accounting dan stakeholder mengenai sistem yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.


Tabel 3.10. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable.

I = Inessential.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opsi LMH. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.11. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan ?
  2. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan ?
  3. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem ?

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan
    3. Low (L) : mudah dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Rujukan pada Puskesmas Sukawali. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun Sistem Rujukan pada Puskesmas Sukawali. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.12.Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur Sistem Baru

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Puskesmas Sukawali, maka berdasarkan analisis sistem yang berjalan diketahui bahwa sistem rujukan yang lama masih memeiliki kendala sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat. Selanjutnya adalah merancang sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa didapat dari sitem yang sedang berjalan. Pada dasarnya sistem yang diusulkan adalah sebuah sistem yang didapat dari hasil analisis pada sistem lama yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem tersebut.
Untuk menganalisis sistem yang diusulkan , tahapan perancangan prosedur pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. untuk menggambarkan Use Case Diagram, Skenario Use Case, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar 4.1. usecase Diagram sistem yang berjalan


Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem yang berjalan

  2. 4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, User, Dokter, dan Kepala Puskesmas

  3. 9 (Sembilan) Use Case yaitu Login, Menu Home, Menu Pasien, Daftar Pasien, Surat Rujukan, Menu User, Edit dan Delete User, Laporan, dan Logout

Berdasarkan rancangan use case diagram sistem yang diusulkan diatas, maka diagram tersebug dapat dijelaskan ke dalam beberapa scenario seperti dibawah ini :

Tabel 4.1. Skenario Use Case Login

Tabel 4.2. Skenario Use Case Masuk Menu Home

Tabel 4.3. Skenario Use Case Membuka Menu Pasien

Tabel 4.4. Skenario Use Case Menambah Daftar Pasien

Tabel 4.5. Skenario Use Case Membuat Surat Rujukan

Tabel 4.6. Skenario Use Case Membuka Menu User

Tabel 4.7. Skenario Use Case Edit dan Delete User

Tabel 4.8. Skenario Use Case Menampilkan Laporan

Tabel 4.9. Skenario Use Case Logout

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.2. Activity Diagram Login Admin

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Login Admin

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek awal.

  2. 5 (Lima) Activity yang menggambarkan aktivitas admin melakukan login awal untuk masuk menu home.

  3. 1 (Satu) Decision Node Menggambarkan Validasi Account, jika salah maka mengulangi input account, dan jika benar masuk menu home.

  4. 1 (Satu) intial final node yang menggambarkan aktiitas akhir kegiatan.

2. Acitivity Diagram Sistem Usulan User

Gambar 4.3. Activity Diagram Login User

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Login User

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek awal.

  2. 7 (Tujuh) Activity yang menggambarkan aktivitas User melakukan login awal untuk form pendaftaran sampai akun tersedia dan data tersimpan.

  3. 1 (Satu) intial final node yang menggambarkan aktiitas akhir kegiatan.

3. Acitivity Diagram Sistem Usulan Dokter


Gambar 4.4. Activity Diagram Halaman Login Dokter

Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram yang ada terdapat

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek awal.

  2. 10 (Sepuluh) activity yang menggambarkan aktivitas dokter melakukan login untuk input data pasien sampai data tersimpan.

  3. 1 (Satu) intial final node yang menggambarkan aktivitas akhir kegiatan.

4. Acitivity Diagram Sistem Usulan Kepala Puskesmas

Gambar 4.5. Activity Diagram Halaman Login Kepala Puskesmas

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek awal.

  2. 8 (Delapan) activity yang menggambarkan aktivitas Kepala Puskesmas melakukan login awal untuk masuk ke masuk Menu Laporan.

  3. 1 (Satu) decision node menggambarkan validasi account, jika salah kembali ke halaman account, jika benar valid masuk.

  4. 1 (Satu) intial final node yang menggambarkan aktivitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

Berdasarkan pada gambar 4.6 Sequence Diagram Sistem usulan admin menjelaskan adanya :

  1. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.

  2. 7 (Tujuh) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu login, data admin, data pasien, data poli, data laporan, dan logout.

  3. 14 (Empat belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : Admin melakukan aktifitas Login, verifikasi, masuk data admin, edit data admin, simpan data admin, kemudian masuk data pasien, edit data pasien, simpan data pasien, lalu masuk data poli, kemudian masuk data surat rujukan, cetak surat rujukan, dan yang terakhir masuk data laporan, cetak data laporan kemudian logout.

2. Sequence Diagram Sistem Usulan User/Pasien

Gambar 4.7. Sequence Diagram Sistem Usulan User

Berdasarkan pada gambar 4.7 Sequence Diagram Sistem usulan user gudang menjelaskan adanya :

  1. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu User/Pasien.

  2. 4 (Empat) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu login, data pasien, data laporan, dan logout.

  3. 7 (Tujuh) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : User melakukan aktifitas Login, kemudian masuk data pasien akan menampilkan data pasien, dan memilih menu data laporan akan menampilkan menu data laporan, dan kemudian logout.

3. Sequence Diagram Sistem Usulan Dokter

Gambar 4.8. Sequence Diagram Dokter

Berdasarkan pada gambar 4.8 Sequence Diagram Sistem usulan admin accounting menjelaskan adanya :

  1. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu dokter.

  2. 4 (Empat) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu login, data pasien, data surat rujukan, dan logout.

  3. 10 (Sepuluh) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : Doker melakukan aktifitas Login, kemudian masuk data pasien, dan memilih melihat data pasien akan menampilkan daftar data pasien, memilih menu data surat rujukan akan menampilkan menu data surat rujukan, input data anamnesa, input data pemeriksaan fisik, input data diagnosa, input data terapi/obat dan kemudian logout.

4. Sequence Diagram Sistem Usulan Kepala Puskesmas

Gambar 4.9. Sequence Diagram Sistem Usulan Kepala Puskesmas

Berdasarkan pada gambar 4.9 Sequence Diagram Sistem usulan Kepala Puskesmas menjelaskan adanya :

  1. 1 (Satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu kepala puskesmas.

  2. 3 (Tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan, yaitu login, data laporan, dan logout.

  3. 8 (Delapan) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu : Kepala Puskesmas melakukan aktifitas Login, kemudian masuk menu Data Laporan, dan melihat data laporan rujukan, input data laporan rujukan, simpan data laporan rujukan, cetak data laporan rujukan kemudian logout.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1.Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Gambar 4.10. Class Diagram Sistem Usulan


Spesifikasi Basis Data

  1. Nama file : tbl_user

    Media : Harddisk

    Isi : id_user + nm_user +user_name + almt_user + jns_kelamin_user + fhoto_user + password_user + level_user + stts_user

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 585


    Tabel 4.11. Struktur tbl_user

  2. Nama file : tbl_pasien

    Media : Harddisk

    Isi : no_rekam_medis + nm_pasien + almt_ pasien + umur_pasien + jns_kelamin_pasien + tgl_pasien + id_user

    Primary Key : no_rekam_medis

    Panjang Record : 78

    Tabel 4.12. Struktur tbl_pasien

  3. Nama file : tbl_rujukan

    Media : Harddisk

    Isi : id_rujukan + no_rekam_medis + nm_wali + almt_wali + telp_wali + jns_kelamin_wali + id_tipe_pasien + hubungan_keluarga + anamnesa + pemeriksaan_fisik + diagnose + terapi_obat + id_rs + id_poli + id_user + tgl_rujukan

    Primary Key : kd_barang

    Panjang Record : 173

    Tabel 4.13. Struktur tbl_rujukan

  4. Nama file : tbl_rs

    Media : Harddisk

    Isi : id_rs + nm_rs + almt_rs + telp_rs + id_user

    Primary Key : id_rs

    Panjang Record : 89

    Tabel 4.14. Struktur tbl_rs

  5. Nama file : tbl_rs_pasilitas

    Media : Harddisk

    Isi : id_rs_pasilitas + id_rs + id_pasilitas

    Primary Key : id_rs_pasilitas

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.15. Struktur tbl_rs_pasilitas


  6. Nama file : tbl_rs_poli

    Media : Harddisk

    Isi : id_rs_poli + id_rs + is_poli

    Primary Key : id_rs_poli

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.16. Struktur tbl_rs_poli

  7. Nama file : tbl_poli

    Media : Harddisk

    Isi : id_pol + nm_poli + id_user + id_rs + is_poli

    Primary Key : id_poli

    Panjang Record : 74

    Tabel 4.17. Struktur tbl_poli

  8. Nama file : tbl_pasilitas

    Media : Harddisk

    Isi : id_pasilitas + nm_pasilitas + id_user

    Primary Key : id_pasilitas

    Panjang Record : 124

    Tabel 4.18. Struktur tbl_pasilitas

  9. Nama file : tbl_tipe_pasien

    Media : Harddisk

    Isi : id_tipe_pasien + nm_tipe_pasien + id_user

    Primary Key : id_tipe_pasien

    Panjang Record : 74

    Tabel 4.19. Struktur tbl_tipe_pasien


Rancangan Antar Muka

Rancangan Keluaran

  1. NamaKeluaran  : Laporan hasil sistem rujukan pasien

  2. Fungsi : Sebagai bahan pendataan kegiatan pendaftaran pasien, sistem rujukan, dan pembuatan laporan monitoring sistem rujukan pasien

  3. Distribusi  : Kepala Puskesmas

  4. Rangkap  : 3 (Tiga)

  5. Frekuensi  : Tiap periode

  6. Format : Lampiran

  7. Keterangan  : -

Rancangan Masukan

  1. Nama masukan  : Daftar data pasien hasil sistem rujukan

  2. Sumber  : User

  3. Fungsi : Data untuk memasukkan data ke dalam sistem aplikasi monitoring sistem rujukan.

  4. Media  : Komputer

  5. Rangkap  : 1 (Satu)

  6. Frekuensi  : Tiap periode

  7. Format : Lampiran

  8. Keterangan  : -

Rancangan HIPO

HIPO (Hierarchy Input Process Output) merupakan alat dokumentasi program yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang seperti pada tabel berikut :

1. Rancangan HIPO Admin

Berikut ini adalah rancangan diagram HIPO pada Admin :

Gambar 4.11. Diagram HIPO Admin

2. Rancangan HIPO User

Berikut ini adalah rancangan diagram HIPO pada User :

Gambar 4.12. Diagram HIPO User

3. Rancangan HIPO Dokter

Berikut ini adalah rancangan diagram HIPO pada Dokter :

Gambar 4.13. Diagram HIPO Dokter

4. Rancangan HIPO Kepala Puskesmas

Berikut ini adalah rancangan diagram HIPO pada Kepala Puskesmas :

Gambar 4.14. Diagram HIPO Kepala Puskesmas

Rancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan monitoring sitem rujukan yang akan dibuat.

1. Prototype Menu Login

Gambar 4.15. Prototype Tampilan Login

2. Prototype Master User

Gambar 4.16. Prototipe Tampilan Master User

3. Prototipe Tambar User

Gambar 4.17. Prototipe Tampilan Tambah User

Rancangan Program

1. Tampilan Menu Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Login

2. Tampilan Menu Utama

Gambar 4.19. Tampilan Menu Utama

3. Tampilan Menu Master User

Gambar 4.20. Tampilan Menu Master User

4. Tampilan Menu Tambah User

Gambar 4.21. Tampilan Menu Tambah User

5. Tampilan Menu Master Daftar Tipe Pasien

Gambar 4.22. Tampilan Menu Master Daftar Tipe Pasien

6. Tampilan Menu Master Daftar Pasilitas

Gambar 4.23. Tampilan Menu Master Daftar Pasilitas

7. Tampilan Menu Master Daftar Poli

Gambar 4.24. Tampilan Menu Master Daftar Poli

8. Tampilan Menu Master Daftar Rumah Sakit

Gambar 4.25. Tampilan Menu Master Daftar Rumah Sakit

9. Tampilan Menu Master Daftar Pasien

Gambar 4.26. Tampilan Menu Master Daftar Pasien

10. Tampilan Menu Tambah Daftar Pasien

Gambar 4.27. Tampilan Menu Tambah Daftar Pasien

11. Tampilan Menu Master Surat Rujukan

Gambar 4.28. Tampilan Menu Master Surat Rujukan

12. Tampilan Menu Cetak Surat Rujukan

Gambar 4.29. Tampilan Menu Cetak Surat Rujukan

13. Tampilan Menu Master Laporan Sistem Rujukan

Gambar 4.30. Tampilan Menu Master Laporan Sistem Rujukan

14. Tampilan Menu Cetak Laporan

Gambar 4.31. Tampilan Menu Cetak Laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  :Intel Xeon (Server), Dual Core (Klien)

  2. Monitor  :14.0” HD LED

  3. RAM  :2 GB

  4. Hard Disk  :250 GB

  5. Keyboard  :Standard PS/2

  6. Printer  :Epson TX-101

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Microsoft Windows 7

  2. Google Chrome Version

  3. Xampp

  4. Adobe Dreamweaver

Hak Akses

  1. Admin/User

  2. Dokter

  3. Kepala Puskesmas

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.


Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


1. Pengujian metode Black Box

Tabel 4.20. Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian (testing) dengan menggunakan metode black box pada pengisian field dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Jika input data tidak sesuai, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan, kemudian jika input data sesuai, sistem akan menerima input data tersebut yang selanjutnya diproses dengan kebutuhan fungsional yang diinginkan.

Implementasi

Implementasi merupakan suatu tindakan nyata atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap benar dan sistem sudah melalui testing serta evaluasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dapat disajikan dalam bentuk tabel yaitu tabel schedule implementasi.

Schedule

Tabel 4.21.Jadwal Implementasi Sistem

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian.


Tabel 4.22.Tabel Biaya Penelitian


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan :

  1. Sistem pendataan sistem rujukan yang berjalan saat ini di PUSKESMAS Sukawali belum tersimpan rapi sehingga perlu adanya sistem yang terkomputerisasi.
  2. Sistem informasi rujukanyang berjalan saat ini memiliki kekurangan yang menimbulkan ketidakefisienan pada proses penyerahan tanggung jawab pasien di Puskesmas Sukawali. Ketidakefisienan tersebut meliputi proses pengolahan data secara manual pada bagian prosedur dan penginputan data informasi yang dilakukan secara berulang pada bagian administrasi.
  3. Dengan adanya pembuatan aplikasi monitoring sistem rujukan ini dapat meningkatkan kinerja pelayanan pada Puskesmas Sukawali.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian :
    1. Perlu adanya sistem yang mampu meminimalisir kesalahan dalam pendataan informasi maupun evaluasi.
    2. Dibutuhkan sistem yang dapat mengetahui kebutuhan informasi terkait dengan pelaksaan sistem rujukan agar timbul rasa tanggung jawab dan kesadaran.
    3. Dalam proses perancangan atau pembangunan monitoring sistem rujukan penulis menunangkan implementasi menggunakan bahasa PHP dan MySQL.
  2. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
    1. Dengan adanya aplikasi monitoring sistem rujukan diharapkan dapat mempermudah hasil analisa pada saat prosedur sistem rujukan dilaksanakan.
    2. Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penulisan karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
    3. Dengan adanya penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan serta meningkatkan mutu pelayanan pada Puskesmas Sukawali.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada sistem rujukan di Puskesmas Sukawali, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan sistem informasi prosedur rujukan yang sedang berjalan saat ini dengan sistem terkomputerisasi atau sistem berbasis komputer, yang lebih baik mengingat masih ada kekurangan yang diperoleh dari sistem rujukan yang berjalan pada Puskesmas Sukawali.
  2. Perlu dibuatkannya fungsi monitoring atau evaluasi sistem rujukan secara otomatis sesuai periode laporan yang dibutuhkan guna pelaksanan rutinitas kunjungan ke Dinas Kesehatan.
  3. Membuka peluang kepada seluruh pelayanan kesehatan atau pihak-pihak yang terkait untuk memberikan keleluasaan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan sistem di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  2. 2,0 2,1 2,2 Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.Jakarta: Prestasi Pustaka
  3. 3,0 3,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian TeknologiInformasi”.Yogyakarta
  4. Saputra(2012:51). “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi DanAplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”.Bandung: LAPAN
  5. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian KreditModal Kerja”.Lampung: Politeknik Negeri Lampung

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Validasi Skripsi

A.2. Surat Pengantar Skripsi

A.3. Kartu Bimbingan I

A.4. Kartu Bimbingan II

A.5. Daftar Nilai

A.6. KSTF

A.7. Form Usulan Penelitian

A.8. Form Penggantian Judul Penelitian

A.9. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A.10. Kwitansi Pembayaran Sidang/Raharja Career

A.11. Kwitansi Pembayaran Wisuda

A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi

A.13. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.14. Formulir Final Presentasi Skripsi

A.15. Formulir Penilaian Objektif

A.16. Surat Keterangan Observasi

A.17. Surat Keterangan Implementasi

A.18. Surat Keterangan Hibah

A.19. Sertifikat PROSPEK

A.20. Sertifikat TOEFL

A.21. Sertifikat Seminar

A.22. Sertifikat Jurnal

A.23. Sertifikat REC

A.24. CV

A.25. Katalog Produk

LAMPIRAN B :

B.1. Form Wawancara

B.2. Elisitasi

B.3. Surat Rujukan

LAMPIRAN C:

C.1. Slide Presentasi

Contributors

Ian An Azhari