SI1122469263

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM MONITORING MINAT BACA KARYAWAN

PADA PERPUSTAKAAN KUATHAN KEMENTERIAN

PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1122469263
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM MONITORING MINAT BACA KARYAWAN

PADA PERPUSTAKAAN KUATHAN KEMENTERIAN

PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh:

NIM
: 1122469263
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM MONITORING MINAT BACA KARYAWAN

PADA PERPUSTAKAAN KUATHAN KEMENTERIAN

PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1122469263
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh:

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Sutrisno, M.Kom)
NID: 08203
   
NID: 10020

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM MONITORING MINAT BACA KARYAWAN

PADA PERPUSTAKAAN KUATHAN KEMENTERIAN

PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Dibuat Oleh:

NIM
: 1122469263
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji:

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
_____________
 
____________
 
_____________
NID:
 
NID:
 
NID:

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM MONITORING MINAT BACA KARYAWAN

PADA PERPUSTAKAAN KUATHAN KEMENTERIAN

PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh:

NIM
: 1122469263
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM: 1122469263

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk menunjang proses belajar mengajar. Perpustakaan saat ini sangat berkembang dengan pesat dalam dunia komputer, sehingga dalam sistem manual yang dirasakan tidak lagi memadai dalam menangani permasalahan yang terjadi seperti peminjaman dan pengembalian yang masih manual, penanganan beban kerja dan kegiatan rutin dalam bidang pengadaan. Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan yang semakin pesat saat ini diharapkan dapat memonitor minat baca karyawan diperpustakaan. Alasan menganalisa sistem informasi perpustakaan ini dikarenakan belum adanya alat untuk memonitor minat baca, sistem peminjaman yang masih menggunakan buku besar dan pendataan buku masih menggunakan microsoft excel. Analisa ini diharapkan dapat mempermudah karyawan dalam membaca dan dapat dijadikan suatu motivasi agar meningkatnya minat baca pada karyawan, dengan dibuat adanya dashboard sehingga dapat terlihat berapa persentase peningkatan dan penurunan minat baca pada karyawan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan dengan metode UML (Unified Modelling Languange), Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat khususnya bagi perpustakaan dan seluruh karyawan, serta mampu meningkatkan minat baca pada karyawan agar dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadikan prestasi yang terbaik.


Kata kunci : Perpustakaan, Sistem Monitoring, Dashboard

ABSTRACT

Kementerian Pertahanan or customary brief kemhan constitute fault one Kementerian inside series government certain state. Kemhan constitute fault one Kementerian thing help duty president as head state and head administration in particular inside area defense state. Technology then development with fast and can facilitate energy human. Development technology with quick inside development sets of equipment hard and sets of equipment soft along technology communication constitute altenative divide a certain business for kick processor encode for processing with fine. Lit preparation encode for processing no arrange and no terkoordinasi with fine can result difficult know encode for processing and information in a exact and accurate. With presence system monitoring or observe each and every activity with average live then we will more than easy procure access information with wish. System monitoring have as a base website this integration with connection internet or purpose accees internet to program or application nominalizing wish. System nominalizing in purpose are for memonitoring interest read white collar worker at library Kuathan kementerian Pertahanan Republik Indonesia nominalizing have as a base or yard backside web.


Keywords : application system, library

KATA PENGANTAR


Allhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Aplikasi Sistem Monitoring Minat Baca Karyawan Pada Perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Maksud dan Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (T1) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, Selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan waktu dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan skripsi.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis.
  6. Bapak Bayu Purnomo selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam Penyusunan Skripsi ini.
  7. Ayah, Ibu, serta keluarga yang saya cintai, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta do’a nya untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT meninggikan derajat Bapak dan ibu, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
  8. Seluruh sahabat dan rekan-rekan seperjuangan dari angkatan 2011 yang saling memberi semangat satu sama lain untuk menyelesaikan penelitian ini, terima kasih atas semua pengalaman dan pertemanan yang tidak akan pernah terlupakan, semoga kebersamaan kita akan terus terjalin selamanya.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung .

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.

Tangerang, Januari 2016
DWIKI PRAYOGO
NIM. 1122469263

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  7. Tabel 4.2 Unnormalized
  8. Tabel 4.3 First Normal Form (1NF)
  9. Tabel 4.4 Tabel Pengunjung
  10. Tabel 4.5 Tabel Kategori
  11. Tabel 4.6 Tabel Rak
  12. Tabel 4.7 Tabel Buku
  13. Tabel 4.8 Tabel Peminatan
  14. Tabel 4.9 Tabel Anggota
  15. Tabel 4.10 Tabel Pengguna
  16. Tabel 4.11 Tabel Peminjaman
  17. Tabel 4.12 Tabel Peminjaman Detail
  18. Tabel 4.13 Tabel Pengambalian
  19. Tabel 4.14 Pengujian Black box Pada Menu Login
  20. Tabel 4.15 Pengujian Black box Pada Menu Master
  21. Tabel 4.16 Pengujian Black box Pada Menu Admin
  22. Tabel 4.17 Schedulle Implementasi
  23. Tabel 4.18 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Logo CodeIgniter
  2. Gambar 2.2 Application Flowchart
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  4. Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem yang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Pendaftaran Anggota
  6. Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Buku
  7. Gambar 3.5 Activity Diagram Pengembalian Buku
  8. Gambar 3.6 Sequence Diagram Pendaftaran Anggota
  9. Gambar 3.7 Sequence Diagram Peminjaman Buku
  10. Gambar 3.8 Sequence Diagram Pengembalian Buku
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Proses Peminjaman Buku
  13. Gambar 4.3 Activity Diagram Monitoring Peminatan
  14. Gambar 4.4 Sequence Diagram Proses Peminjaman Buku
  15. Gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Monitoring Peminatan
  16. Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  17. Gambar 4.7 Second Normal Form (2NF)
  18. Gambar 4.8 Third Normal Form (3NF)
  19. Gambar 4.9 Flowchart Program Login Admin
  20. Gambar 4.10 Flowchart Menu Master
  21. Gambar 4.11 Flowchart Menu Transaksi
  22. Gambar 4.12 Flowchart Menu Admin
  23. Gambar 4.13 Flowchart Menu Laporan
  24. Gambar 4.14 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)
  25. Gambar 4.15 Prototype Homepage
  26. Gambar 4.16 Prototype Profile Pengguna
  27. Gambar 4.17 Prototype Manajemen Pengguna
  28. Gambar 4.18 Prototype Manajemen Buku
  29. Gambar 4.19 Prototype Manajemen Rak
  30. Gambar 4.20 Prototype Manajemen Kategori

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


Daftar Simbol Flowchart Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi sangat penting bagi perkembangan zaman yang melaju dengan pesat seperti ini. Teknologi pun berkembang dengan cepat dan dapat mempermudah kegiatan manusia. Perkembangan teknologi yang pesat dalam perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi komunikasi merupakan alternatif bagi suatu perusahaan untuk menunjang pengolahan data yang baik. Apabila pengolahan data tidak teratur dan tidak terkoordinasi dengan baik akan mengakibatkan sulitnya mengetahui data dan informasi secara tepat dan akurat.

Dengan adanya sistem monitoring atau memantau setiap kegiatan yang sedang berlangsung maka kita akan lebih mudah mendapatkan akses informasi yang di inginkan. Sisitem monitoring berbasis web ini terintegrasi dengan sambungan internet atau menggunakan akses internet untuk menjalakan program atau aplikasi yang di inginkan. Sistem yang di gunakan adalah untuk memonitoring minat baca karyawan pada perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang berbasis atau berlatar belakang web.

Mengingat semakin meningkatnya jumlah minat baca di perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan semakin rumitnya sistem pengolahan data pada bagian pelayanan perpustakaan, serta untuk menghindari kesalahan dalam menginput data tersebut, maka Perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah melakukan pengolahan datanya secara terkomputerisasi tetapi belum maksimal, yaitu sistem monitoring minat baca maupun dalam proses peminjaman buku masih menggunakan program Microsoft Excel dan manual ( Pencatatan buku), pembuatan laporan monitoring maupun peminjaman masih belum akurat karena data dalam pencatatan dan dalam penginputan data atau biaya masih ada kesalahan dan pembuatan laporan masih belum tepat waktu karena data – data yang sudah masuk harus menunggu sampai data tersebut terkumpul sehingga prosesnya memakan waktu yang cukup lama, serta sistem memonitoring yang berlaku pada saat ini di Perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia masih belum optimal, masih ada kekurangan yaitu tidak adanya informasi keterangan apakah peminat baca tersebut sudah mendapatkan buku yang di inginkan.

Sesuai dengan hasil observasi dan interview yang dilakukan peneliti dengan pihak Perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan republik Indonesia saat ini sangat membutuhkan aplikasi yang dapat menunjang kinerja dalam memonitoring minat baca dalam perpustakaan. Dalam membangun suatu sistem maka dibutuhkanlah suatu data ataupun program yang dapat menunjang sistem itu agar dapat berjalan. Dengan sistem yang di bangun ini maka untuk merancang sistem ini membutuhkan aplikasi ataupun sistem yang berkaitan dengan keperluan yang dibutuhkan oleh instansi tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh sebuah judul, yaitu “Aplikasi Sistem Monitoring Minat Baca Karyawan Pada Perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu :

  1. Bagaimana kita dapat mengetahui persentase minat baca terhadap karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia?
  2. Bagaimana kita melakukan pencatatan terhadap buku yang sering dibaca oleh karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia?
  3. Bagaimana pihak perpustakaan mengetahui buku apa yang sering dibaca oleh karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu:

  1. Menganalisa informasi yang terkait dengan perpustakaan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
  2. Menganalisa dan merancang sistem monitoring untuk mengetahui minat baca.
  3. Menganalisa dan merancang sistem monitoring yang berbasis web untuk mempermudah akses.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

  1. Menciptakan sebuah sistem monitoring guna mengetahui seberapa besar minat baca karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
  2. Menciptakan sebuah sistem yang mampu mengetahui buku yang sering dibaca oleh karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
  3. Menciptakan sebuah sistem yang mampu menampilkan informasi yang mudah dipahami dan lebih informatif.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Memudahkan pihak perpustakaan mencatat buku yang sering dibaca oleh karyawan Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
  2. Memudahkan karyawan dalam mengetahui buku yang paling sering dibaca.
  3. Memudahkan karyawan melakukan pencarian terhadap buku yang ada di perpustakaan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung) Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.
  2. Metode Wawancara, yaitu metode yang dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan.
  3. Metode Studi Kepustakaan, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats).

Metode Perancangan

Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”. Dalam hal pembuatan sistem ini, Peneliti menggunakan program Notepad++ sebagai penulisan listing program. Kemudian Penulis juga memilih PHP dengan framework Code Igniter sebagai bahasa pemrograman yang digunakan dan MySQL sebagai pengganti database yang digunakan.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu BlackboxTesting. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Kementerian Pertahanan republik Indonesia yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata 2012:2)[1]-- Sutabri, Tata. 2012. " Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16).

Definisi Sistem

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

  1. Menurut (Tata Sutabri, 2012:16)[1], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.
  2. Menurut (Sutarman, 2012:13)[2], Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungandalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

  1. Menurut (Sutarman, 2012:14)[2], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
  2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8)[3], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentukyang lebih berguna bagi penerimanya.
  3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)[4]”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut (Mardi 2011:13)[5],kualitas dari informasi(quality ofinformation) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Relevan (relevancy), dalam hal ini informasi yang diterimaharus memberikan manfaat bagi pemiliknya.
  2. Akurat (accurate), yaitu berarti informasi harus bebas darikesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut :
    1. Completennes
    2. Correctness
    3. Security
  3. Tepat waktu (timelines), informasi harus diberikan pada waktu yang tepat.
  4. Ekonomis (economy), informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.
  5. Efisien (efficiency), informasi harus efisien dalam memperolehnya.
  6. Dapat dipercaya (reliability), informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Nilai Informasi

Menurut (Gordon B. Davisdalam Sutarman, 2012:14)[2], Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaanantara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimalmenggunakan informasi yang sempurnadapat dinyatakan dengan jelas. :

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh Informasi, memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accurancy) Informasi mempunyai nilaiyang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
  5. Ketepatan Waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibelitas/Keluwesannya
    Nilai informasi semakin sempurna apabilamemiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh paramanajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabilainformasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
  9. Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudahuntuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahaninformasi.

Mutu Informasi

Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14)[2], kesalahan informasi adalah antara laindisebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi computer yang digunakan).
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
    1. Kontrol sistem untukmenemukan kesalahan.
    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
    3. Penambahan batas ketelitian data.
    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yangmungkin terjadi.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwainformasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Nugroho (2011:128)[6], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Menurut Dr. Harry Hikmat (2011:8)[7], monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapatdijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikanberulang dari waktu kewaktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuantertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasikondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.

Tujuan dari Monitoring minat baca

  1. guna mengetahui seberapa besar minat baca karyawan, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas dengan efektif.
  2. guna untuk mengetahui cara untuk meningkatkan minat baca karyawan dalam perpustakaan dan untuk mengetahui gambaran umum tentang kontribusi perpustakaan yang mampu meningkatkan minat baca bagi karyawan.


Konsep Dasar Minat Baca Perpustakaan

Definisi Minat Baca

Semakin berkembang pula teknologi informasi yang diciptakan oleh manusia, oleh karena hal tersebutlah keinginan membaca pada anak-anak mulai berkurang, karena anak-anak lebih suka bermain game, menonton film , dan lain sebagainya apalagi pada saat ini game bisa dimainkan dimana saja , di internet-internet tersedia berbagai macam game hal tersebut yang membuat seorang anak lupa waktu bahkan sampai lupa belajar dan kegiatan yang lainnya. Membaca sebenarnya adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi anak , namun pada saat ini banyak sekali orang tua yang kurang sadar akan pentingnya minat baca pada anak mereka. Bahkan mereka tidak memahami apa itu arti dari minat baca. Berikut akan di jelaskan pengertian minat baca Menurut Rahim (2011) Pengertian minat baca adalah keinginan pada seseorang untuk membaca. Kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca, atau bisa diartikan juga keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri. Rahim juga mengemukakan bawa minat membaca seorang anak perlu sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat baca seorang anak lebih baik dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru belajar membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu.

Definisi Perpustakaan

perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD,LP, tape video dan DVD. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.

Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, danibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.

Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

Peran Perpustakaan

Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.

Tujuan Perpustakaan

Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:

  1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
  2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
  3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
  4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
  5. Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
  6. Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa
  7. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.


Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[8] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

  1. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual Perangkat lunak siap dirilis.
  2. Bangunan Dasar Metologi Unified Modeling Language (UML)
    Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25)[8] Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
    1. sesuatu things
      Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:
      1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
      2. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
      3. Grouping things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
      4. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  3. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
  4. Diagram
    Ada 4 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
    1. use case Diagram, Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2011:30)[9], “Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna”. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
    2. Sequence Diagram, Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
    3. State Chart Diagram, Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
    4. Activity Diagram, Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Web Browser

Definisi Web Browser

Menurut Murad, dkk, dalam dari jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[10], “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Definisi Website

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Fungsi Web Browser

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31). Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Menurut Arief (2011:429)[11], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”. Menurut Prasetio (2012:53)[12], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).


Konsep Dasar Php

Menurut Arief (2011:43)[11] “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang berdifat open source.
  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

  1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
  2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
  3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
  4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
  5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
  6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source untuk membuat halaman web dinamis.

Konsep Dasar CI Framework

Definisi CI Framework

Menurut Hakim (2010:8)[13] CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

Gambar 2.1 Logo CodeIgniter
Sumber : Hakim (2010 : 9)[13] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team. Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

  1. Gratis
    CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
  2. Ditulis Menggunakan PHP 4
    Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
  3. Berukuran Kecil
    Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
  4. Menggunakan Konsep MVC
    CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
  5. URL yang Sederhana
    Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
  6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
    CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
  7. Extensible
    Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
  8. Tidak Memerlukan Template Engine
    Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
  9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
  10. Komunitas Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat.Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).
    Proses aliran data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat pada gambar 2.10

Gambar 2.2 Application Flowchart
Sumber : Hakim (2010 : 12)[13] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

Keterangan :

  1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce untuk menjalankan CodeIgniter.
  2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya.
  3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal.
  4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan userakan difilter untuk keamanan.
  5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.
  6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif, maka Viewakan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request berikutnya `langsung dapat ditampilkan.

Kelebihan Framework CodeIgniter

CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3)

  1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
  2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
  3. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.
  4. Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:
    1. Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
    2. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
    3. Dokumentasi lengkap dan jelas.
    4. Learning Curve rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.

MVC (Model-View-Controller)

Menurut Hakim (2010:8)[13]CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah model-View-controller. Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengesekusinya.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

  1. PHP Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.
  2. MySQL SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.
  3. Javascript Javascript merupakan bahasa scripting turunan dari pemrograman java. Javascript digunakan untuk pemrograman web client side (Maria Agustina S, 2010:5)
  4. JQuery Jquery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang berkerja di sisi client/browser sehingga website lebih interaktif. Jquery pertama kali di rilis tahun 2006 oleh Johan Resig. Jquery menjadi sangat popular hingga telah banyak digunakan pada website termasuk website kelas dunia seperti Google, Amazon,Twitter, ESPN, dan lain-lain

Ada banyak sebab jquery menjadi sangat popular, diantaranya:

  1. Jquery kompatibel dengan banyak browser.
  2. Jquery mendukung semua versi css.
  3. Ukuran jquery sangat kecil, sekitar 20kb.
  4. Dokumentasi jquery yang lengkap.
  5. Dukungan komunitas terdapat jquery.
  6. Tersedianya plugin jquery yang sangat beragam

Sebab terakhir diatas merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak pengembang website menggunakan jquery. (Aloysius Sigit W, 2011:1). Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.


Konsep Dasar Database

Menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (20011:238)[14], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu". Menurut Anhar (2010:45)[15], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field”.

Menurut Prasetio (2012:181)[12], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasidari basis data tersebut.


Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Raharja, dkk Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[14], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Pengertian Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[16], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[17], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Menurut (Fahmi, 2013:252)[17], Dalam suatu proyek, program, atau unit-unit organisasi analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah:

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran kepada petugas koperasi dan siswa bahwa akan lebih baik lagi jika sistem yang berjalan saat ini agar lebih diperbaharui.
  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunities) yang ada? Yaitu dengan cara menciptakan sebuah sistem yang terkomputerisasi.
  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman (threats) yang ada? Yaitu dengan cara menjaga memberi password pada sistem tersebut agar tidak sembarang orang bisa melihat data yang dimiliki.
  4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) yang mampu menghindar kandari ancaman (threats) yang mungkin terjadi? Yaitu dengan cara dengan menjaga data tersebut dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, analisa SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, ancaman dalam setiap organisasi.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut (Fahmi, 2013:254)[17], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Penerapan Analisa SWOT

Menurut (Hendro, 2011:291)[16] Analisa digunakan dalam:

  1. Memasuki sebuah industri baru.
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut (Hendro,2011:289)[16], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Srength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan danmelakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Langkah Langkah Penyusunan Analisa SWOT

Menurut (Rangkuti ,2011:8)[18], Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus di kumpulkan sebelum menyusun SWOT.
  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  3. Kuisioner Riset SWOT
    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  4. Identifikasi Penyebab Masalah
    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  5. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi perusahaan.
  6. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis.Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis kedalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  7. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja
    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  8. Melakukan Cascading SWOT
    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators


Konsep Dasar Flowchart

Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.


Konsep Dasar Normalisasi

Definisi Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

Tujuan dari normalisasi

  1. Untuk menghilangkan kerangkapan data
  2. Untuk mengurangi kompleksitas
  3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Proses Normalisasi

  1. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  2. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Tahapan Normalisasi

  1. Bentuk Tidak Normal
    Menghilangkan perulangan group
  2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
    Menghilangkan ketergantungan sebagian
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
    Menghilangkan ketergantungan transitif
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
    Menghilangkan anomali-anomali hasil dariketergantungan fungsional
  5. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
    Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
  6. Bentuk Normal Keempat (4NF)
    Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
  7. Bentuk Normal Kelima


Pengujian Blackbox Testing

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Desai dan Abhishek(2012:43)dalam Nina Rahayu (2014:41)[19] “Testing is an activity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectationsset out in the beginning". “Pengujian adalah kegiatan yangdilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yangditetapkan di awal.”

Menurut Rizky (2011:237)[20] dalam Nina Rahayu (2014:41)[19] “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup danmerupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dariperangkatlunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Rizky (2011:264)[20] dalam Nina Rahayu (2014:42)[19] , blackbox testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yangtidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah“kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[21], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2011:8)[22] , “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2011:8)[22] , Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer.Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[23], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance


Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functionalrequirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi.Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response timeharus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Suryo dkk, 2011:86).

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : (Suryo dkk, 2011:86). Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[24] , studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Yuliana pada tahun 2011 dengan judul “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan sekolah Dasar Negeri Satu Jungkekaranganyar” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : observasi, wawancara, studi kepustakaan, analisis dan desain. Perancangan sistem dalam merancang sistem informasi perpustakaan ini dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL. Sistem Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri 1 Jungke Karanganyar ini meliputi pemakaian sistem oleh administrator atau petugas perpustakaan seperti pendaftaran anggota, pendaftaran buku dan iventarisasi, transaksi peminjaman dan pengembalian, denda, pembuatan katalog, pencarian data buku dan pembuatan laporan. Semua hal tersebut digunakan untuk menampung data-data yang diperlukan dan memperlancar sistem informasi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Adi Priyanto pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Aplikasi Perpustakaan Sekolah Berbasis Web Di Smk Negeri 3 Pekalongan” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada anggota perpustakaan untuk memproses transaksi peminjaman buku dan koleksi perpustakaan serta aplikasi ini dibuat dengan menggunakan editor Adobe Dreamweaver, Script PHP atau Hypertext, database MySQL.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rian Fitrah pada tahun 2012 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Perpustakaan Digital Dan Sistem Otomasi Perpustakaan Sma Negeri 3 Palembang” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan dirancang suatu sistem yang mampu memberikan informasi baik itu judul buku maupun referensi buku yang bisa diakses langsung oleh siswa tanpa harus datanglangsung ke perpustakaan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ixnu Subextyo pada tahun 2013 dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Perpustakaan Dan Pengingat JadwalPengembalian Buku Via Short Message Service (SMS) Studi Kasus SMKN Jenawi” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metodelogiSDLC (Sistem Development Life Cycle) yang terdiri dari tahap analisis danpengumpulan data, tahap desain, tahap implementasi dan tahap pengujian sistem.Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Delphi dengan database OracleDatabase 10g Express Edition. SMS Gateway yang digunakan untuk pengingatjadwal pengembalian buku menggunakan modem GSM dengan perintah ATCommand.Penelitian ini menghasilkan aplikasi Aplikasi Perpustakaan Dan PengingatJadwal Pengembalian Buku Via Short Message Service (SMS) yang dapatdigunaan untuk pengolahan data anggota, data peminjaman dan pengembalianbuku, perhitungan denda keterlambatan pengembalian buku, pencarian buku dandapat mengirimkan SMS sebagai pengingat jadwal pengembalian buku.Berdasarkan hasil kuisioner pengujian, aplikasi yang dibangun menunjukkantingkat keberhasilan sebesar 85%.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Angga Adhe Saputra pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Client Server Di Sd Negeri 1 Jumo” menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan pengembangan sistem informasi yang ada pada SD Negeri 1 Jumodigunakan metode SDLC (Systems Developments Life Cycle). Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Microsoft SQL Server untuk pembuatan database danmenggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai alat pembuatan sisteminformasi tersebut.Aplikasi ini membantu proses pencatatan dengan otomatisasi peminjaman,Pengembalian, permintaan peminjaman serta membantu mempercepat prosespembuatan laporan tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum tentang Kementerian Pertahanan atau biasa disingkat Kemhan merupakan salah satu kementerian dalam jajaran pemerintahan suatu negara. Kemhan merupakan salah satu kementerian yang membantu tugas presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan khususnya dalam bidang pertahanan negara. Secara geografis, posisi kampus Perguruan Tinggi Raharja berada di Tengah Kota Tangerang sehingga mudah di akses dari mana saja. karena Perguruan Tinggi Raharja dekat denga Terminal.

Kementerian ini merupakan salah satu dari tiga kementerian bersama yang disebut secara eksplisit dalam Undang-Undang Dasar 1945 bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Dalam kekuasaan Pemerintahan apapun di Indonesia, Kementerian Pertahanan tak bisa dibubarkan atau diganti oleh presiden.

Menteri Pertahanan sewaktu-wakru sinkron dengan diamanatkan oleh undang-undang bisa menggantikan aplikasi tugas kepresidenan jika presiden maupun wakil presiden mangkat dari tugasnya, berhenti atau diberhentikan, atau tak mampu lagi melaksanakan tugasnya sebagai presiden atau wakil presiden sebab sesuatu dan lain hal.

Sejarah Singkat

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 roda pemerintahan segera bergerak, antara lain dengan pemindahan kekeuasaan yangdi selenggarakan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI, segera menyusun kabinet pertama yaitu tipe Presidensial dan hasilnya diumumkan pada 19 Agustus 1945. Kabinet inimemiliki 15 Kementerian serta 5 Kementerian Negara, namun salah satu jabatan Menteri Negara lalu di tiadakan karena menteri yang bersangkutan yaitu AA Maramis diangkat menjadi Menteri Keuangan.

Pada kabinet pertama tersebut belum memiliki Menteri Pertahanan, dan fungsi Kementerian Pertahanan Negara ada di dalam Kementerian Keamanan Rakyat, yang dipimpin oleh Menteri Keamana Rakyat, yakni mantan Sodancho Suprijadi. Sebagaimana diketahui bahwa Suprijadi tidak pernah menduduki posisi sebagai Menhan dan selanjutnya posisi Menhan digantikan oleh Sulyadikusumo sebagai Menteri ad interim pada 20 Oktober 1945.

Pada masa kabinet Sjahrir ke-1 yaitu periode 14 November 1945-12 Maret 1946 fungsi pertahanan negara juga masih berada di bawah wewenang Menteri Keamanan Rakyat, yang dijabat oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Namun pada kabinet Sjahrir ke-2 periode 12 Maret – 2 Oktober 1946, dibentuk Kementerian Pertahanan yang dijabat oleh Mr. Amir Sjarifuddin. Di dalam kabinet ini fungsi pertahanan keamanan mulai ditekankan.

Dalam Perjalanannya, jabatan Menteri Pertahanan sering dijabat rangkap oleh satu orang, seperti PM Amir Sjarifuddin pada kabinetnya (3 Juli – 11 November 1947), yang menunjukan betapa pentingnya fungsi pertahanan negara dalam menghadapi beragam konflik yang terjadi pada saat itu. Pada periode Kabinet Hatta ke-1 periode 29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949, saat Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dalam keadaan darurat akibat tekanan tentara Belanda, Wapres Drs. Moh. Hatta merangkap sebagai Menteri Pertahanan ad interim. Namun pada 15 Juli 1949 jabatan Menhan dipegang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Sri Sultan juga menjabat Menhan pada masa Kabinet Hatta ke-2 dan Kabinet Republik Indonesia Serikat hingga 6 September 1950, dan kemudian menjabat lagi pada beberapa kabinet berikutnya hingga mundur atas permintaan sendiri pada 2 Juni 1953. Pada kabinet Pembangunan I di Era Orde Baru, mulai 6 Juni 1968 jabatan Menteri Pertahanan Keamanan dirangkap Persiden RI Jenderal TNI Soeharto.

Baru kemudian pada kabinet Pembangunan II periode 28 Maret 1973 – 29 Maret 1978, jabatan Menteri Pertahanan dan Keamanan diemban oleh satu orang, yakni oleh Jenderal TNI Maraden Panggabean. Selanjutnya pada Kabinet Pembangunan III periode 28 Maret 1978 – 19 Maret 1983, Menteri Pertahanan Keamanan merangkap Panglima ABRI diserahkan kepada Jenderal TNI M. Jusuf, dan pada periode ini lahir UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara RI. Pada kabinet berikutnya, periode 19 Maret 1983 – 23 Maret 1988 jabatan Menteri Pertahanan Keamanan RI di pegang oleh Jenderal TNI (Purn) Poniman. Seterusnya, Menhankam dijabat oleh Jenderal TNI (purn) LB Moerdani mulai tahun 1988 - 1993. Kemudian tahun1993 - 1998 Presiden Suharto mempercayai Jenderal TNI (purn) Edi Sudrajat sebagai Menteri Pertahanan Keamanan.

Menjelang detik-detik Reformasi, dimana selanjutnya Presiden RI Soeharto mengundurkan diri, Jenderal TNI Wiranto memegang jabatan sebagai Menteri Pertahanan Keamanan RI 14 Maret 1998 - 21 Mei 1998. Saat itu terjadi pergantian Presiden RI dari Presiden Soeharto kepada Wakil Presiden RI, B.J. Habibie. Kemudian, pada masa kabinet pertama Era Refromasi 22 Mei 1998 - 29 Oktober 1999 Jenderal TNI Wiranto tetap dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Pertahanan Keamanan.

Dalam perjalanannya, dimasa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur, pada 1 Juli 2000 Kepolisian Negara Republik Indonesia resmi lepas dari Departermen Hankam, dan TNI menjadi lembaga otonom yang bertangung jawab langsung kepada Presiden RI. Pada era Kabinet yang dipimpin Gus Dur, pada 1 Juli 2000 Kepolisian Negara Republik Indonesia resmi dilepas dari Depertermen Hankam dan TNI menjadi lembaga otonom yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Pada era Kabinet yang di pimpim oleh Gus Dur, Jabatan Menteri Pertahanan kembali dipegang oleh kalangan sipil,berasal dari kalangan akademisi, yaitu Prof. Dr. Juwono Sudarsono periode 1999-2000, dan periode 26 Agustus 2000 - 14 Agustus 2001 dijabat oleh Prof. Dr. Mahfud M.D. Pada era kepemimpinan Megawati Soekarno Putri mulai 14 Agustus 2001 - 25 Oktober 2004 jabatan Menteri Pertahanan dipercayakan kepada H. Matori Abdul Djalil.

Pada masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I mulai 29 Oktober 2004 - 26 Oktober 2009 di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Prof. Dr. Juwono Sudarsono ditempatkan kembali sebagai Menteri Pertahanan RI. Sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan masalah “pertahanan” disusun dan di ajukan ke DPR untuk disahkan menjadi UU, antara lain RUU Komponen Cadangan, RUU Keamanan Nasional, RUU Rahasia Negara, RUU Peradilan Milter dan RUU Veteran.

Selanjutnya pada Kabinet Indonesia Bersatu Ke II periode 2009 – 2014 yang kembali berada di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jabatan Menhan dipercayakan kepada Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MA, Msc yang dalam Kabinet Indonesia Bersatu I menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral / ESDM dan Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin, MBA sebagai Wakil Menteri. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tanggal 6 November 2008 tentang Kementerian Negara, nama Departemen Pertahanan RI pun berubah menjadi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Langkah-langkah dan sasaran kebijakan Kementerian Pertahanan sangat beragam, sangat tergantung situasi dan kondisi serta Pimpinan Negara saat itu dan siapa yang dipercaya sebagai Menteri Pertahanan. Yang pasti, Kemhan RI, sejak era Proklamasi, masa Orde Lama, Orde Baru hingga di Era Reformasi, sekarang dan ke depan Kemhan senantiasa tetap pada posisi yang sangat strategis dan berperan penting dalam menjaga keamanan Negara dan keselamatan bangsa, serta kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.



Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia 2015

Tugas Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan lainnya , Kementerian Pertahanan Republik Indonesia terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut :

  1. Menteri Pertahanan
    Tugas :
    1. Untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
    2. untuk membantu pemerintahan negara dalam melaksanakan tugas.


    Tanggung jawab:

    1. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang pertahanan.
    2. Mengelola barang milik/kekayaan negara menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan.
    3. melakukan supervisi atas aplikasi tugas di lingkungan Kementerian Pertahanan.
    4. dan mengawasi aplikasi kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
  2. Inspektorat Jenderal
    Tugas :
    1. Untuk menyelenggarakan pengawasan di lingkungan Kementerian Pertahanan.
    2. Untuk pemeriksaan atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian sesuai kebijakan Menteri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


    Tanggung jawab:

    1. Pengujian dan penilaian terhadap kebenaran pelaksanaan tugas, pengusutan atas pengaduan, penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh unsur unsur Kementerian.
    2. Penyampaian hasil pengawasan dan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan, dan Pemantauan terhadap pelaksanaan upaya pendayagunaan sumber daya nasional untuk keperluan pertahanan negara secara koordinasi dengan unsur pengawasan dan pemeriksaan dari seluruh kementerian dan instansi yang terkait.
  3. Sekretariat Jenderal
    Tugas :
    1. melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas.
    2. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertahanan.


    Tanggung jawab:

    1. koordinasi kegiatan Kementerian Pertahanan.
    2. koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pertahanan.
    3. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggan, arsip, dan dokumentasi Kementerian Pertahanan.
    4. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama, dan hubungan masyarakat.
    5. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum.
    6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara.
    7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Menteri Pertahanan.
  4. Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan
    Tugas :
    1. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara.


    Tanggung jawab:

    1. Perumusan kebijakan Kementerian di bidang strategi pertahanan negara.
    2. Pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara meliputi perumusan kebijakan strategis, pengerahan komponen pertahanan, analisa strategis, kerjasama internasional, wilayah pertahanan, dan hukum strategi pertahanan.
    3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara.
    4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyelenggaraan strategi pertahanan negara.
    5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.
  5. Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan
    Tugas :
    1. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara.


    Tanggung jawab:

    1. Perumusan perumusan kebijakan Kementerian di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara.
    2. Pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara meliputi perencanaan pembangunan pertahanan, perencanaan program dan anggaran, administrasi pelaksanaan anggaran, pengendalian program dan anggaran.
    3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara.
    4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pertahanan negara.
    5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan.
  6. Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan
    Tugas :
    1. merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang potensi pertahanan.


    Tanggung jawab:

    1. Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang potensi pertahanan.
    2. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang potensi pertahanan.
    3. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kesadaran bela negara, potensi sumber daya manusia, potensi sumber daya alam dan buatan serta potensi sarana dan prasarana.
    4. Pemberian bimbingan, supervisi teknis, perizinan dan evaluasi di bidang potensi pertahanan.
    5. Administrasi dan manajemen Ditjen.
  7. Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan
    Tugas :
    1. menyelenggarakan perumusan kebijakan umum dan kebijakan pelaksanaan, serta menyelenggarakan pembinaan kekuatan komponen kekuatan pertahanan negara, guna mewujudkan tingkat kesiapan optimal untuk digunakan dalam menanggulangi setiap ancaman yang timbul.


    Tanggung jawab:

    1. Penyiapan bahan masukan bagi perumusan kebijakan umum dan kebijakan pelaksanaan tentang pembinaan kekuatan komponen kekuatan pertahanan negara.
    2. Penetapan kebijakan di bidang pembinaan kekuatan komponen kekuatan pertahanan negara, serta mobilisasi dandemobilisasi.
    3. Pembinaan materiil pertahanan negara yang meliputi pembinaan administrasi, pembinaan pemeliharaan termasuk inventarisasi dan penghapusan materiil dalam bentuk bekal, alat peralatan dan alat utama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    4. Pembinaan fasilitas dan jasa pertahanan negara yang meliputi pembinaan administrasi, inventarisasi, pemeliharaan dan penghapusan materiil dalam bentuk fasilitas dan jasa komunikasi elektronika, transportasi dan pemeliharaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    5. Pembinaan sistem kesehatan nasional agar pada saatnya dapat ditransformasikan menjadi sistem kesehatan pertahanan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    6. Pembinaan administrasi materiil, fasilitas, dan jasa, serta personel bidang kesehatan yang telah dialokasikan kepada TNI.
    7. Pembinaan satuan-satuan komponen kekuatan agar memiliki kesiapan optimal untuk dikerahkan/digunakan untuk menanggulangi ancaman yang timbul sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    8. Peningkatan kemampuan personel komponen kekuatan pertahanan negara.
    9. Pembinaan administrasi veteran serta pengurusan tanda jasa, gelar dan tanda kehormatan personel komponen kekuatan pertahanan negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    10. Administrasi penyediaan tenaga manusia dalam rangka pembentukan komponen utama pertahanan negara yang meliputi kampanye, seleksi dan pemanggilan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pertama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    11. Koordinasi instansi terkait sesuai lingkup tugasnya.
    12. Pemberian bimbingan teknis, perijinan dan supervisi dalam pembinaan kekuatan komponen kekuatan pertahanan negara.
    13. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembinaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    14. Analisis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dalam pembinaan kekuatan komponen kekuatan pertahanan negara.
    15. Koordinasi staf, dukungan teknis, administrasi dan kerumahtanggaan Ditjen.
  8. Badan Penelitian dan Pengembangan
    Tugas :
    1. Menyelenggarakan penelitian, pengkajian dan pengembangan Strategi dan sistem pertahanan, sumber daya manusia, kemampuan dan pendayagunaan industri nasional serta penguasaan dan penerapan Iptek untuk pertahanan negara.


    Tanggung jawab:

    1. Penelitian, pengkajian dan pengembangan strategi dan sistem pertahanan serta pendayagunaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.
    2. Penelitian, pengkajian dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam upaya meningkatkan kemampuan SDM untuk pertahanan negara.
    3. Penelitian, pengkajian dan pengembangan industri nasional dalam rangka mendukung pertahanan negara untuk mencapai kemandirian dalam penyediaan alat pertahanan.
    4. Penelitian, pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan & teknologi (Iptek) pertahanan, guna mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.
    5. Pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi Dephan dalam fora nasional dan internasional bidang Iptek.
    6. Pemberian bimbingan, perijinan dan supervisi sesuai bidang tugas.
    7. Pengkoordinasian staf dukungan teknis, administrasi dan rumah tangga Badan.
    8. Pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan sesuai lingkup tugas berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku.
  9. Badan Pendidikan dan Pelatihan
    Tugas :
    1. melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidangpertahanan.


    Tanggung jawab :

    1. Perumusan kebijakan & standardisasi teknis di bidang pendidikan dan pelatihan.
    2. Menyusun standar, norma, pedoman, kriteria & prosedur di bidang pendidikan dan pelatihan.
    3. Pelaksanaan & evaluasi di di bidang pendidikan dan pelatihan Manajemen, bahasa (bahasa daerah, Bahasa Indonesia & bahasa asing) serta Tekfunghan.
    4. Pemberian pelayanan diklat.
    5. Koordinasi Diklat, akreditasi dan sertifikasi sesuai keahlian.
    6. Pembinaan komponen diklat.
    7. Pengelolaan administrasi dan manajemen Badan.
  10. Badan Sarana Pertahanan
    Tugas :
    1. melaksanakan pengelolaan sarana pertahanan.


    Tanggung jawab :

    1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pengelolaan sarana pertahanan.
    2. Pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan sarana pertahanan meliputi pengadaan jasa kontruksi dan sarana pertahanan, sertifikasi kelaikan, kodefikasi materiil, dan pengelolaan aset/barang milik negara di bidang pertahanan.
    3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan sarana pertahanan.
    4. Pelaksanaan administrasi Badan Sarana Pertahanan.
  11. Pusat Data Dan Informasi
    Tugas :
    1. melaksanakan pembinaan, pengembangan, dan standardisasi teknis serta evaluasi kebijakan di bidang sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi dilingkungan Kementerian Pertahanan.


    Tanggung jawab :

    1. Penyiapan rumusan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pengembangan sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi Kementerian.
    2. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi Kementerian.
    3. Pelaksanaan dan evaluasi pengembangan sistem informasi dan persandian serta teknologi informasi Kementerian.
    4. Pemberian pelayanan sistem komputer dan sistem komunikasi data serta sistem persandian Kementerian.
    5. Pengelolaan data dan informasi serta dokumentasi dan kepustakaan Pusat.
    6. Pembinaan keahlian pranata komputer dan persandian Kementerian.
    7. Perencanaan program dan anggaran serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
  12. Pusat Keuangan
    Tugas :
    1. pengelolaan keuangan pertahanan negara.


    Tanggung jawab :

    1. Memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan keuangan dan pengelolaan keuangan pertahanan negara.
    2. Merumuskan kebijakan pelaksanaan dan penetapan kebijakan teknis pembinaan administrasi keuangan pertahanan negara.
    3. Mewujudkaan pembinaan administrasi keuangan pertahanan Negara secara kredibel.
    4. Mewujudkan pengelolaan keuangan pertahanan Negara yang transparan.
    5. Meningkatkan kemampuan kualitas sumber daya melalui bimbingan dan bantuan teknis pada bidang pengelolaan keuangan pertahanan negara.
    6. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan keuangan pertahanan negara meliputi administrasi keuangan, pembiayaan, pembukuan dan pengendalian guna memberikan dukungan serta optimalisasi pelaksanaan tugas departemen.
    7. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai lingkup tugasnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  13. Pusat Komunikasi Publik
    Tugas :
    1. melaksanakan sebagian tugas pokok Kementerian di bidang informasi penyelenggaraan pertahanan negara.


    Tanggung jawab :

    1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang informasi pertahanan.
    2. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemberitaan , opini dan kerjasama informasi pertahanan.
    3. Pelaksanaan dan evaluasi kebijakan teknis di bidang pemberitaan, opini dan kerjasama informasi pertahanan.
    4. Pelaksanaan bimbingan dan supervisi teknis dan perijinan di bidang pemberitaan, opini dan kerjasama informasi pertahanan.
    5. Penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan, pembinaan kepegawaian, data dan informasi, dokumentasi, kepustakaan, ketatalaksanaan dan kelembagaan serta ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat.
  14. Pusat Rehabilitasi
    Tugas :
    1. melaksanakan pelayanan rehabilitasi medik , vokasional dan sosial bagi personel pertahanan.


    Tanggung jawab :

    1. Penyiapan rumusan, pelaksanaan serta evaluasi kebijakan dan standardisasi teknis di bidang rehabilitasi dan pembinaan lanjut penyandang cacat personel pertahanan.
    2. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rehabilitasi dan pembinaan lanjut penyandang cacat personel pertahanan.
    3. Pemberian pelayanan teknis di bidang rehabilitasi dan pembinaan lanjut penyandang cacat personel pertahanan.
    4. Koordinasi penyelenggaraan pembinaan lanjut dan rehabilitasi cacat.
    5. Pembinaan dan latihan kerja, rehabilitasi medik dan sosial serta olahraga penyandang cacat personel pertahanan.
    6. Perencanaan program dan anggaran ketatausahaan dan rumah tangga.

Visi dan Misi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

  1. Visi
    Kementerian Pertahanan Republik Indonesia mempunyai visi yaitu: "Terwujudnya Pertahanan Negara yang Tangguh".
  2. Misi
    Guna mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melaksanakan misi yaitu: "Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Keselamatan Bangsa".


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Prosedur Membaca Buku Di Perpustakaan
    Karyawan yang datang ke Perpustakaan harus mengisi daftar nama pengunjung serta jam kedatangan pengunjung. Kemudian karyawan dapat memilih buku mana yang akan di baca.
  2. Prosedur Perubahan Daftar Buku Yang Tersedia
    Setiap ada perubahan daftar buku baik jumlah buku yang bertambah atau berkurang karena buku sudah tidak layak untuk dibaca, petugas akan melakukannya pengecekan secara rutin yaitu setiap satu minggu sekali. Apabila terdapat buku yang sudah tidak layak untuk digunakan, maka petugas akan mengambilnya dan menghapusnya dari daftar buku yang tersedia.
  3. Prosedur Pembuatan Laporan
    Laporan dilakukan untuk mengetahui berapa banyak karyawan yang mengunjungi perpustakaan.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Rancangan Prosedur Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) sistem untuk mencakup seluruh kegiatan sistem pada perpustakaan
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Pengunjung, Anggota dan Petugas Perpustakaan
  3. 8 (delapan) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:membuat laporan, mengisi daftar pengunjung, melakukan pencarian buku, daftar anggota, peminjaman buku, mengeluarkan buku tidak layak, menambah stok buku dan pengembalian buku.

Rancangan Prosedur Activity Diagram

  1. Activity Proses Pendaftaran Anggota

    Gambar 3.3 Activity Diagram Pendaftaran Anggota

    Activity diagram pada prosedur pendaftaran anggota perpustakaan yang sedang berjalan saat ini pada sistem perpustakaan, yaitusebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
    2. 5 (lima) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Pengunjung mengisi form pendaftaran yang telah disediakan, kemudian petugas memeriksa kelengkapan dari isian form, apabila terdapat isian yang tidak sesuai atau belum lengkap maka calon anggota harus kembali mengisi dan melengkapin form mendaftaran, selanjutnya jika forn sudah diisi dan diperiksa oleh petugas maka petugas dapat mencetak kartu anggota dan diserahkan kepada anggota perpustakaan.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.
  2. Activity Peminjaman Buku

    Gambar 3.4 Activity Diagram Peminjaman Buku

    Activity diagram pada prosedur peminjaman buku yang sedang berjalan saat ini pada sistem perpustakaan, yaitusebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
    2. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: anggota perpustakaan memilih buku terlibih dahulu yang aka dipinjam, kemudian buku yang telah dipilih diserahkan kepada petugas perpustakaan, petugas akan menginput peminjaman buku, menulis tanggal peminjaman serta batas pengembalian, kemudian petugas menyerahkan kembali buku kepada anggota dan anggota menerima buku untuk dipinjam.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.
  3. Activity Pengembalian Buku

    Gambar 3.5 Activity Diagram Pengembalian Buku

    Activity diagram pada prosedur pengembalian buku yang sedang berjalan saat ini pada sistem perpustakaan, yaitusebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
    2. 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: anggota perpustakaan yang telah meminjam buku mengembalikannya dan menyerahkan buku dan kartu perpustakaan ke petugas perpustakaan, kemudian petugas akan menginputkan data pengembalian buku dan menulis tanggal ke kartu perpustakaan.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.

Rancangan Prosedur Sequence Diagram

  1. Sequence Diagram Pendafaran Anggota

    Gambar 3.6 Sequence Diagram Pendaftaran Anggota

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pendaftaran anggota yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu: pengunjung dan buku.
    2. 2 (dua) control lifelineyaitu: cek kelengkapan dan cetak kartu anggota.
    3. 2 (dua) entity lifeline yaitu: form pendaftaran dan form anggota.
    4. 6 (enam) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pengunjung mengisi form pendaftaran yang disediakan oleh petugas, kemudian petugas akan melakukan pengecekan kelengkapan data, apabila data belum lengkap maka pengunjung harus melengkapi data, data yang sudah lengkap disimpan, kartu di cetak dan diserahkan ke pengunjung yang telah menjadi anggota perpustakaan.
  2. Sequence Diagram Peminjaman Buku

    Gambar 3.7 Sequence Diagram Peminjaman Buku

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses peminjaman buku yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu: anggota dan petugas perpustakaan.
    2. 1 (satu) boundary lifeline yaitu: menu buku.
    3. 1 (satu) entity lifeline yaitu: form peminjaman
    4. 4 (empat) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: anggota memilih buku yang akan dipinjam, kemudian menyerahkannya kepada petugas termasuk kartu anggotanya, petugas akan menginputkan data peminjaman dan akan disimpan, setelah selesai petugas akan memberikan kembali buku dan kartu anggota kepada anggota perpustakaan yang akan meminjam buku.
  3. Sequence Diagram Pengembalian Buku

    Gambar 3.8 Sequence Diagram Pengembalian Buku

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pengembalian buku yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu: anggota dan petugas perpustakaan.
    2. 1 (satu) boundary lifeline yaitu: form pengembalian.
    3. 3 (tiga) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: anggota menyerahkan buku dan kartu anggota kepada petugas perpustakaan, petugas akan menginputkan data pengembalian dan akan disimpan, setelah selesai petugas akan memberikan kembali kartu anggota kepada anggota perpustakaan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa SWOT

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    1. Processor : Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU E7500 @ 2.93GHz (2 CPUs)
    2. Monitor : SVGA 15”
    3. Mouse : Optical
    4. Keyboard : PS2
    5. RAM : 2038 MB
    6. Harddisk : 483 GB
  2. Spesifikasi Software
    1. Microsoft Windows XP Professional (5.1, Build 2600)
    2. Google Chrome
  3. Hak Akses (Brainware)


Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini seperti :

  1. Saat ini belum terdapat sistem yang dapat melakukan monitoring untuk mengetahui minat baca terhadap karyawan.
  2. Kurangnya informasi tentang buku yang paling laris dibaca guna meningkatkan minat baca karyawan yang mengunjungi perpustakaan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem monitoring berbasis website yang mampu menyediakan informasi berupa prosentase minat baca serta dapat menampilkan buku terlaris untuk mengajak karyawan dalam memebaca buku.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
  2. D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
  3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1II

Keterangan :

  1. T  : Technical
  2. O  : Operational
  3. E  : Economic
  4. L  : Low
  5. M  : Middle
  6. H  : High

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini, yaitu menambahkan fitur monitoring untuk mengidentifikasi minat baca karyawan pada Kuathan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Sistem yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 diatas adalah use case diagram sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) sistem untuk mencakup seluruh kegiatan sistem pada perpustakaan.
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: pengunjung, anggota dan petugas perpustakaan.
  3. 13 (tiga belas) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: form pendaftaran, manajemen buku, daftar anggota, dashboard minat baca, login, manajemen kategori, manajamen rak, membuat laporan, mengisi daftar pengunjung, form pengunjung, mengisi form peminatan, form peminatan, melakukan pencarian buku.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Activity Proses Peminjaman Buku

    Gambar 4.2 Activity Diagram Proses Peminjaman Buku

    Activity diagram pada prosedur peminjaman buku perpustakaan yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
    2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: anggota perpustakaan memilih buku terlibih dahulu yang aka dipinjam, kemudian buku yang telah dipilih diserahkan kepada petugas perpustakaan, petugas akan menginput peminjaman buku, kemudian dari data tersebut akan dimasukan ke dalam data peminatan, data peminatan nantinya akan diolah sebagai monitoring dari minat baca terhadap karyawan, kemudian petugas menyerahkan kembali buku kepada anggota dan anggota menerima buku untuk dipinjam.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.
  2. Activity Monitoring Peminatan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Monitoring Peminatan

    Activity diagram pada prosedur monitoring peminatan yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
    2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: pengunjung memilih buku yang akan dibaca, kemudian mengisi form peminatan yang telah disediakan berupa input kode buku yang akan dibaca, sistem akan menyimpannya ke data peminatan, kemudian sistem akan mengolahnya ke bentuk dashboard.
    3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

  1. Sequence Proses Peminjaman Buku

    Gambar 4.4 Sequence Diagram Proses Peminjaman Buku

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses peminjaman buku yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu: anggota dan petugas perpustakaan.
    2. 1 (satu) boundary lifeline yaitu: menu buku.
    3. 2 (dua) entity lifeline yaitu: form peminjaman dan peminatan.
    4. 5 (lima) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: anggota memilih buku yang akan dipinjam, kemudian menyerahkannya kepada petugas termasuk kartu anggotanya, petugas akan menginputkan data peminjaman dan akan disimpan, dari data peminjaman sistem akan menyimpan ke dalam data peminatan, setelah selesai petugas akan memberikan kembali buku dan kartu anggota kepada anggota perpustakaan yang akan meminjam buku.
  2. Sequence Monitoring Peminatan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Monitoring Peminatan

    Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses monitoring minat baca yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu: anggota dan petugas perpustakaan.
    2. 1 (satu) boundary lifeline yaitu: list buku.
    3. 1 (satu) entity lifeline yaitu: form peminatan.
    4. 1 (satu) control lifeline yaitu: dashboard.
    5. 3 (tiga) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pengunjung memilih buku, kemudian mengisi form peminatan yang telah disediakan berupa input kode buku yang akan dibaca, dari data tersebut sistem akan mengolahnya ke bentuk dashboard.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.5. class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 10 (sepuluh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut sertaoperasi yang sama, yaitu:pengunjung, kategori, buku, rak, peminjaman, peminjaman_detail, pengembalian, peminatan, pengguna dan anggota.
  2. 7 (tujuh) association,digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang di usulkan sebagai berikut:

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkanterdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

  1. Unnormalized

    Tabel 4.2 Unnormalized

    Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

  2. First Normal Form (1NF)

    Tabel 4.3 First Normal Form (1NF)

    Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key.

  3. Second Normal Form (2NF)

    Gambar 4.7 Second Normal Form (2NF)

    Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 9 tabel, yaitu tabel pengunjung, tabel kategori, tabel buku, tabel rak, tabel peminjaman, tabel pengembalian, tabel peminatan, tabel pengguna dan tabel anggota.

  4. Third Normal Form (3NF)

    Gambar 4.8 Third Normal Form (3NF)

    Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 10 tabel, yaitu: yaitu tabel pengunjung, tabel kategori, tabel buku, tabel rak, tabel peminjaman, tabel peminjaman detail, tabel pengembalian, tabel peminatan, tabel pengguna dan tabel anggota.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File: pengunjung
    Akronim: peng
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data pengunjung
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 132 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.4 Tabel Pengunjung

  2. Nama File: kategori
    Akronim: kat
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data kategori
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.5 Tabel Kategori

  3. Nama File: rak
    Akronim: rk
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data rak
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.6 Tabel Rak

  4. Nama File: buku
    Akronim: bk
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data buku
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 409 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.7 Tabel Buku

  5. Nama File: peminatan
    Akronim: pmtn
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data peminatan
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 24 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.8 Tabel Peminatan

  6. Nama File: anggota
    Akronim: ang
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data anggota
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 138 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.9 Tabel Anggota

  7. Nama File: pengguna
    Akronim: peng
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data pengguna
    Tipe File: File Master
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 206 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.10 Tabel Pengguna

  8. Nama File: peminjaman
    Akronim: pmjn
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data peminjaman
    Tipe File: File Transaksi
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 34 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.11 Tabel Peminjaman

  9. Nama File: peminjaman detail
    Akronim:-
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui jumlah buku peminjaman
    Tipe File: File Transaksi
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 25 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.12 Tabel Peminjaman Detail

  10. Nama File: pengembalian
    Akronim: pngmbl
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data pengembalian
    Tipe File: File Transaksi
    Organisasi file: Sequential
    Media: Harddisk
    Panjang record: 24 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.13 Tabel Pengambalian

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Flowchart Login Admin

Gambar 4.9 Flowchart Program Login Admin

Flowchart Menu Master

Gambar 4.10 Flowchart Menu Master


Flowchart Menu Transaksi

Gambar 4.11 Flowchart Menu Transaksi

Flowchart Menu Admin

Gambar 4.12 Flowchart Menu Admin

Flowchart Menu Laporan

Gambar 4.13 Flowchart Menu Laporan

Rancangan Program

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 4.14 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)

Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

  1. Nama Program: Login
    Fungsi program: Untuk masuk ke dalam menu admin
    Bahasa Pemrograman: PHP
    Proses program:
    1. Jalankan program
    2. Klik login
    3. Input username dan password
    4. Klik masuk
  2. Nama Program: Menu Admin
    Fungsi Program: Untuk menampilkan menu pilihan program pada sistem
    Bahsa Pemrograman: PHP
    Proses program: Jalankan program login setelah itu akan tampil menu admin
  3. Nama Program: Dashboard
    Fungsi Program: Sebagai tampilan awal sistem
    Bahsa Pemrograman: PHP
    Proses program: Jalankan program setelah itu akan tampil dashboard
  4. Nama Program: Buku
    Fungsi Program: Untuk mengetahui dan menyimpan daftar buku
    Bahsa Pemrograman: PHP
    Proses program: Pada menu admin pilih menu buku yang terdapat 9 sub menu yaitu:
    1. Klik tambah buku untuk input data buku
    2. Klik ubah buku untuk mengubah data buku jika terdapat data yang kurang valid
    3. Klik hapus buku untuk menghapus data buku.
    4. Klik tambah rak untuk input data rak
    5. Klik ubah rak untuk mengubah data rak jika terdapat data yang kurang valid
    6. Klik hapus rak untuk menghapus data rak
    7. Klik tambah kategori untuk input data kategori
    8. Klik ubah kategori untuk mengubah data kategori jika terdapat data yang kurang valid
    9. Klik hapus kategori untuk menghapus data kategori.
  5. Nama Program: Peminjaman
    Fungsi Program: Untuk menyimpan dan megetahui data peminjaman buku
    Bahasa Pemrograman: PHP
    Proses Program: Pada menu admin pilih menu peminjaman yang terdapat 3 sub menu yaitu:
    1. Klik tambah untuk input data peminjaman
    2. Klik ubah untuk mengubah data jika terdapat kesahalan
    3. Klik hapus untuk menghapus data
  6. Nama Program: Pengembalian
    Fungsi Program: Untuk menyimpan dan megetahui data pengembalian buku
    Bahasa Pemrograman: PHP
    Proses Program: Pada menu admin pilih menu pengembalian yang terdapat 3 sub menu yaitu:
    1. Klik tambah untuk input data pengembalian
    2. Klik ubah untuk mengubah data jika terdapat kesahalan
    3. Klik hapus untuk menghapus data
  7. Nama Program: Laporan
    Fungsi Program: Untuk mencetak laporan pada pimpinan
    Bahasa Pemrograman: PHP
    Proses Program: Pada menu admin pilih menu laporan yang terdapat 3 sub menu yaitu:
    1. Klik laporan buku untuk mencetak seluruh data buku
    2. Klik laporan peminjaman untuk rekap data peminjaman
    3. Klik laporan peminjaman untuk rekap data pengembalian
  8. Nama Program: Logout
    Fungsi Program: Untuk keluar dari menu admin
    Bahasa Pemrograman: PHP
    Proses Program: Dapat melakukan klik pada menu logout

Rancangan Prototype

Prototype Homepage

Gambar 4.15 Prototype Homepage

Prototype Halaman Profile Pengguna

Gambar 4.16 Prototype Profile Pengguna

Prototype Halaman Manajemen Pengguna

Gambar 4.17 Prototype Manajemen Pengguna

Prototype Halaman Manajemen Buku

Gambar 4.18 Prototype Manajemen Buku

Prototype Halaman Manajemen Rak

Gambar 4.19 Prototype Manajemen Rak

Prototype Halaman Manajemen Kategori

Gambar 4.20 Prototype Manajemen Kategori

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  :Pentium IV
  2. Monitor  :SVGA 15”
  3. Mouse  :Optical
  4. Keyboard  :PS2
  5. RAM  :1 GB
  6. Harddisk  : 40 GB

Aplikasi yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Notepad++

Hak Akses

  1. Admin
  2. Pengguna


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box Pada Login Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.14 Pengujian Black box Pada Menu Login

  2. Pengujian Black Box Pada Menu Master
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.15 Pengujian Black box Pada Menu Master

  3. Pengujian Black Box Pada Menu Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.16 Pengujian Black box Pada Menu Admin

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.18 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah
    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
    1. Dengan membuat aplikasi sistem Monitoring minat baca di harapkan bisa membantu mengetahui persentase minat baca dalam membuat laporan.
    2. Sistem pencatatan buku yang sering di baca saat ini masih berupa pembukuan sehingga masih banyak data yang hilang di karenakan lupa dalam menulis laporan atau data hilang atau tulisan sudah mulai hilang atau tidak terlihat dengan jelas.
    3. Dengan adanya sistem pengolahan data pada bagian pelayanan perpustakaan dan merancang sebuah web yang mampu untuk mengetahui buku yang sering dibaca oleh karyawan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
  2. Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian
    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
    1. Kesimpulan menurut tujuan
      1. Mencoba dan membuat program guna mengetahui seberapa besar minat baca karyawan kuathan kementerian pertahanan republik Indonesia.
      2. Mencoba dan membuat program sebuah sistem yang mampu mengetahui buku yang sering dibaca oleh karyawan kementerian pertahanan republik Indonesia.
      3. Mencoba dan membuat program yang mampu menampilkan informasi yang mudah dipahami dan lebih informatif.
    2. Kesimpulan Menurut Manfaat
      1. Dengan adanya sistem memudahkan pihak perpustakaan untuk mencatat buku yang sering dibaca oleh karyawan kuathan kementerian pertahanan republic indonesia.
      2. Dengan adanya sistem memudahkan karyawan dalam mengetahui buku yang paling sering dibaca.
      3. Dengan adanya sistem memudahkan karyawan melakukan pencarian terhadap buku yang ada di perpustakaan.
  3. Kesimpulan Menurut Metode Penelitian
    Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
    1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung) Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.
    2. Metode Wawancara, yaitu metode yang dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan.
    3. Metode Studi Kepustakaan, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.


Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

  1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
  2. Memperkuat sistem keamanan pengolahan data pada bagian pelayanan perpustakaan agar tidak di curi karena sistem yang penulis buat masih dalam pembelajaran sehingga kurang pengalaman dalam pembuatan aplikasi.
  3. Untuk memberikan kenyaman kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutarman. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  3. Yakub. 2012. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Andi.
  4. Maimunah., Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol.5 No.3 - Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia
  6. Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi.
  7. Hikmat, Harry. 2011. Monitoring dan Evaluasi Proyek. Jakarta: Erlangga.
  8. 8,0 8,1 Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang
  9. Maimunah. 2011. Definisi Use Case. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Murad., Dina Fitria dan Nia Kusniawati. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 7, No. 1 - September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  11. 11,0 11,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  12. 12,0 12,1 Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta:Mediakita
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Hakim, Lukmanul.2010. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Yogyakarta : LOKOMEDIA
  14. 14,0 14,1 Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang:Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3
  15. Anhar. 2011. Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak. Jakarta: Media Kita.
  16. 16,0 16,1 16,2 Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
  17. 17,0 17,1 17,2 Fahmi. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
  18. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT: Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia
  19. 19,0 19,1 19,2 Rahayu, Nina. 2013. “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam BidangPenjualan Pada Karida Café Dan Resto”, (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang), 2013.
  20. 20,0 20,1 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka Institute of Electrical and electronics Engineers (IEEE) Standard 610.12-1990.
  21. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  22. 22,0 22,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  23. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  24. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

Contributors

Dwiki Prayogo