SI1122469245

Dari widuri
Revisi per 29 September 2015 04.46 oleh Agus Satrio Nugroho (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM MONITORING PENGELOLAAN

BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI STUDI KASUS

PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122469245
NAMA  : Agus Satrio Nugroho

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

SISTEM MONITORING PENGELOLAAN

BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI STUDI KASUS

PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122469245
Nama  : Agus Satrio Nugroho
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Teknik Informatika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594

 

 

 

 

NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

SISTEM MONITORING PENGELOLAAN

BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI STUDI KASUS

PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122469245
Nama  : Agus Satrio Nugroho

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 1 Juni 2015

Pembimbing I

 

 

Pembimbing II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Sandro Alfeno, M.Kom)

 

 

(Ir. Endang Sunandar, M.Kom)
NID : 08203

 

 

NID : 02022

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

SISTEM MONITORING PENGELOLAAN

BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI STUDI KASUS

PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1122469245
Nama  : Agus Satrio Nugroho

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji

 

Penguji I

 

Penguji II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(_______________)

 

(_______________)

 

(_______________)
NID :

 

NID :

 

NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

SISTEM MONITORING PENGELOLAAN

BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI STUDI KASUS

PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1122469245
Nama  : Agus Satrio Nugroho
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 

 

 

 

 

(Agus Satrio Nugroho)
NIM : 1122469245

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

PT. Karya Teknik Mandiri adalah perusahaan yang bergerak pada bidang Manufakrur dalam pengelolaan bahan mentah menjadi bahan jadi. Setiap perusahaan pasti ingin memiliki pengembangan internal manajemen dengan didukung sumber daya yang memadahi. Kegiatan pemantauan merupakan kegiatan wajib bagi pimpinan. Dalam pemantauan kinerja karyawan pimpinan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat ,kegiatan pemantauan kinerja divisi dan evaluasi karyawan pada PT. Karya Teknik Mandiri masih lambat, yaitu melakukan pemanggilan setiap divisi bagian untuk mengetahui perkembangan sebuah proses persentase kerja. Untuk mengatasi hal ini PT. Karya Teknik Mandiri membutuhkan sistem yang dapat menyediakan infomasi secara cepat yang dapat mengelola bagian bagian yang ada. Guna mengatasi masalah yang ada maka perlu adanya sistem yang dapat menampilkan informasi informasi perdivisi. Sistem monitoring adalah pilihan tepat untuk mengatasi masalah yang ada, diharapakan aplikasi ini bisa menangani menejemen laporan yang ada pada perusahaan.

Kata Kunci : Sistem monitoring, Manufaktur

 

 

ABSTRACT

 

PT. Karya Teknik Mandiri is a company engaged in the field of Manufakrur in the management of raw materials into finished materials. Every company wants to have supported the development of internal management resources memadahi. Monitoring activities is mandatory for leadership activities. In monitoring employee performance leadership require fast and accurate information, performance monitoring and evaluation division employees at PT. Karya Mandiri technique is still slow, which is to call each division section to know the progress of a process. To overcome this PT. Karya Mandiri technique requires a system that can provide information quickly to manage part of the existing bagin. To overcome existing problems, the need for a system that can display information perdivisi information. The monitoring system is the right choice to address existing problems, this application is expected to handle the management of existing reports on the company.

Keywords: monitoring system, Manufacturing

 

 

KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dimana tugas ini penulis buat dan sajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “Sistem Monitoring Laporan Pengelolaan Bahan Mentah Menjadi Bahan Jadi (Studi Kasus Pada PT. KARYA TEKNIK MANDIRI)”. Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Ir. Endang Sunandar, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
  5. Khususnya kedua orang tua, kakak, dan seluruh rekan rekan Kmunitas Download Informatika memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi Pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 1 Juni 2015
Agus Satrio Nugroho

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR TABEL

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Karya Teknik Mandiri adalah perusahaan yang bergerak pada bidang Manufakrur Press Dies sejak tahun 1993 hingga sekarang, yang beralamatkan Jl. Untung Suropati No. 17 RT. 005 RW. 08 Cimone Jaya Karawaci Tangerang 15114. Press Dies adalah proses pencetakan secara dingin dengan menggunakan dies dan mesin press yang berfungsi untuk memotong dan membentuk material Sheet metal, Aluminium sheet, Stainless Steel, berbagai pipa dan baja pejal. Sehingga hasil akhirnya menjadi suatu produk yang kita inginkan yang biasa sebut sebagai “sheet metal product”. Proses memotongan dan membentukan dilakukan dengan mempergunakan mesin press sehingga dapat dihasilkan produk sheet metal product dengan jumlah yang besar (mass production) dan kualitas yang konsisten.

Setiap perusahaan memiliki dorongan untuk meningkatan mutu pelayanan dan pengembangan internal managemen serta didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana guna memberikan pelayanan terbaik terhadap setiap konsumen dengan standard kualitas yang tinggi, didukung dengan SDM yang berkompeten dan memadahi untuk memberikan pelayanan terbaik menjadi sebuah kelengkapan dalam berjalannya setiap proses kegiatan yang ada dalam perusahaan sehingga menjamin adanya peningkatan kinerja disetiap bagian.

Dalam prakteknya tidak semua perusahaan selalu berhasil melakukan peningkatan kinerja karena adanya berbagai kendala, salah satu contoh kurangnya sarana dan prasarana pada bagian produksi yang berpengaruh pada terlambatnya hasil produksi dan salah satumya seperti penglolaan bahan mentah menjadi bahan jadi.

Selama ini kegiatan pemantauan kinerja dan evaluasi karyawan pada PT. Karya Teknik Mandiri masih lambat, yaitu melakukan pemanggilan setiap divisi bagian untuk mengetahui perkembangan sebuah proses. Masalah tersebut mengharuskan setiap divisi bagian untuk menunda pekerjaan sehingga berdampak pada terbuangnya waktu, hilangnya konsesntrasi dan memungkinkan untuk terjadinya kelambatan proses produksi.

Guna tercapainya sebuah target dan pengembangan internal managemen maka diperlukan sebuah sistem monitoring agar lebih efektif dan efisien, yang difungsikan untuk memonitoring sebuah kinerja guna memudahkan sebuah pemantauan dan evaluasi kerja Oleh karena itu penelitian ini akan dibuat suatu aplikasi sistem monitoring yang memberikan informasi mengenai pencapaian proses produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul “SISTEM MONITORING PENGELOLAAN BAHAN MENTAH MENJADI BAHAN JADI (STUDI KASUS PADA PT. KARYA TEKNIK MANDIRI)”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem ini, yaitu :

  1. Bagaimana proses monitoring proses produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi yang berjalan saat ini pada PT. Karya Teknik Mandiri?
  2. Apa kendala yang dihadapi pada proses monitoring proses produksi pada PT. Karya Teknik Mandiri?
  3. Bagaimana merancang dan membuat sistem monitoring yang dapat berjalan secara efektif dan efisien?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah:

  1. Sistem berbasis web local
  2. Proses Monitoring dari bahan mentah menjadi bahan jadi
  3. Jumlah hasil produksi

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Untuk mengetahui bagaimana proses monitoring pada PT. Karya Teknik Mandiri.
  2. Untuk megetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh PT. Karya Teknik Mandiri.
  3. Membangun sistem monitoring yang mampu memberikan kemudahan dalam melakukan pengamatan proses produksi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Untuk mendapatkan infromasi proses produksi dari prosedur monitoring pada PT. Karya Teknik Mandiri.
  2. Untuk mendapatkan solusi yang tepat agar sistem dapat berjalan efektif dan efisien.
  3. Terciptanya sistem monitoring yang memudahkan dalam pelaporan dan pemantauan.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandanganpandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan skripsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

    Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap penulis dengan nara sumber atau sumber data.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa Dan Perancangan

Dalam skripsi ini metode analisa dan perancangan yang digunakan yaitu Unified Modeling Language (UML)

Metode Pegembangan Perangkat Lunak

Dalam Skripsi ini metode pengembangan dan perangkat lunak menggunakan Prototyping..

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teoriteori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PT. Karya Teknik Mandiri, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternative pemecahan masalah

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari penyususnan skripsi serta saran–saran penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang system menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227)[2], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponenkomponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub [3]“Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan” (Yakub, 2012:1).

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[4], “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”

Menurut Taufiq (2013:2)[5], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”..

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian system adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporanlaporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[1].

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2)[6], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 29) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
  2. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologiteknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevansi (Relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30)[1], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012:30)[1], Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebutSifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaandugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012:13)[7], Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah system informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[1] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT[8] ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. Henderi dkk, (2011:322).

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkahlangkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Maintenance

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur

Teori Khusus

Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[9], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahanpermasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Heriawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa Diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6)[10], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[9], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117)[9], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Ketergantungan (Dependention)

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi (Association)

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi (Generalization)

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi (Realization)

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek

Definisi Codeigniter

Menurut Hakim (2010:8)[11] CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal

Gambar 2.1 Logo CodeIgniter

Sumber : Hakim (2010 : 9)[11] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine (http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

  1. Gratis

    CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.

  2. Ditulis Menggunakan PHP 4

    Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.

  3. Berukuran Kecil

    Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.

  4. Menggunakan Konsep MVC

    CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.

  5. URL yang Sederhana

    Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).

  6. Memiliki Paket Library yang Lengkap

    CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.

  7. Extensible

    Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.

  8. Tidak Memerlukan Template Engine

    Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.

  9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas

    Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.

  10. Komunitas

    Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

Proses aliran data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Application Flowchart

Sumber : Hakim (2010 : 12)[11] Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

Keterangan :

  1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce untuk menjalankan CodeIgniter.
  2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya.
  3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal.
  4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan user akan difilter untuk keamanan.
  5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.
  6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif, maka View akan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung dapat ditampilkan.

MVC (Model-View-Controller)

Menurut Hakim (2010:8)[11] CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah model-View-controller. Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengesekusinya

Definisi PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Definisi MySQL

Menurut Anhar (2010:45)[12] “MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/ support dengan database MySQL.

XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74)[9], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP.

Pengertian Aplikasi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49)[13], ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).

Konsep Dasar Normalisasi

Definisi Normalisasi

Menurut Nugroho (2011:199)[14], normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

    Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.

  2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

    Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.

  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)

    Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.

  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)

    Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.

  5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)

    Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.

  6. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)

    Semua anomaly yang tertinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012:69)[15], Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).

  1. Calon Kunci (Candidate key)

    Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.

  2. Kunci Primer (Primary Key)

    Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

  3. Kunci Alternatif (Alternate Key)

    Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

  4. Kunci Tamu (Foreign Key)

    Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

    Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.

  2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.

  3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

Monitoring

Monitoring adalah adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.

Pengolahan

Pengolahan adalah sebuah proses mengubah bentuk lain bahan mentah menjadi suatu barang yang bisa digunakan dirumah atau industri.

Bahan mentah

Bahan mentah adalah bahan yang belum mengalami pengolahan apapun sehingga belum bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan.

Bahan Jadi

Bahan jadi adalah bahan yang sudah diolah & sudah melewati tahapan proses – proses tertentu sehingga bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan rumah ataupun industry.

Pengujian Black Box Testing

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[16] “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”

Menurut Rizky (2011:237) dalam penelitian Nina Rahayu (2014:41)[16] “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014:42)[16], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing

Pengertian Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011:302)[17], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Tahapan Elisitasi

  1. Elisitasi tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaa requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Penelitian sebelumnya (Literature Review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literature Review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari Literature Review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Reza Pahlava pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Aplikasi Monitoring Data Aset Dan Inventaris IT Berbasis Web Pada PT. IMS Logistic” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut bahwa monitoring aset yang berjalan selama ini yang ada pada PT. IMS Logistic belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan aset. Kegiatan permintaan, peminjaman, pengembalian, pendataan aset dan lain –lain masih menggunakan dokumen yang harus ditandatangani oleh manajemen dan data aset masih disimpan dalam bentuk file Ms Excel. Hal ini dirasa penulis kurang mengakomodasi kepentingan perusahaan karena penelusuran suatu aset lebih sulit, respon time terhadap keluhan pengguna cukup tinggi, biaya yang tinggi karena penanganan gangguan lebih bersifat korektif dan bukan preventif, hilangnya aset IT akibat tidak terinventarisir dengan baik dan sulitnya mengetahui nilai aset IT secara periodik.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Penerapan Just In time Dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi Pada PT. Cipta Beton Sinar Perkasa Di Makassar” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah pentingnya penerapan Just In Time dalam pengelolaan perusahaan, maka hal ini diterapkan pada PT. Cipta Beton Sinar Perkasa, yakni sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industry campur beton. Sebagai perusahaan manufaktur, yang mengelola bahan baku menjadi produk jadi maka Just In Time sangat diterapkan pada perusahaan, sehingga nantinya perusahaan tidak perlu lagi menimbun bahan maupun komponen dipabrik dalam jumlah yang besar., karena produses dapat memenuhi kebutuhan merekan secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat harga, sehingga dengan efisiensinya waktu yang digunakan dalam produksi perusahaan dapat mengukur kemampuannya secara langsung dalam hal peningkatan kapasitas produksi berdasarkan waktu.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Hartono Dan Marta Lenah Haryati pada tahun 2014 dengan judul “Aplikasi Penjadwalan Produksi Manufaktur Berbasis Web Dengan Motode Master Production Scheduling” membahas tentang aplikasi penjadwalan produksi manufaktur yaitu sebuah sistem informasi yang dapat membantu mengelola berbagai informasi yang dibutuhkan mulai dari proses perakitan komponen sampai dengan pendistribusian barang. Sebuah informasi manufaktur juga dapat digunakan sebagai landasan untuk melakukan penjadwalan produksi, mengatur persediaan dan juga laporan tentang produk yang dikeluarkan. Dengan menggunakan metode pendekatan untuk mengelola proses yaitu Material Manufakturing Planning (MRP I) yang melakukan pendekatan beberapa material yang diperluka seberapa jumlahnya dan kapan digunakan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Yoeliati pada tahun 2010 dengan judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akutansi Pembelian Dan persediaan Bahan Mentah Pada CV. PANEN LESTARI” Menjelaskan hasil analisis proses bisnis pembelian dan persediaan bahan mentah pada CV. PANEN LESTARI ditemukan beberapa kelemahan yaitu berupa keterlambatan pemesanan dan pemesanan bahan yang berlebihan, harga bahan yang tidak tetap tanpa ada bukti yang mengikatnya, ketidakcocokan fisik persediaan dangan catatan, pembocoran kas, dan keterlambatan pembayaran hutang, tidak ada bukti bahan keluar dari gudang dan ketidakefektifan pengambilan keputusan.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ike Dewi Permatasari pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Penjadwalan Produksi Dan Pengecekan Bahan Mentah Pada Perusahaan Rokok Riski B Sidoarjo” Menjelaskan bahwa sistem penjadwalan manufaktur yang khususnya mencakup divisi produksi. Yang dimulai dari pembagian proction task, pembuatan jadwal produksi, merespon production task, pengecekan gudang serta membuat jadwal pegawai. Dimana keluaran dari sistem ini diharapkan dapart memberikan informasiyang relevan dan up to date bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Karya Teknik Mandiri

PT. Karya Teknik Mandiri adalah perusahaan yang bergerak pada bidang Manufakrur Press Dies sejak tahun 1993 hingga sekarang, yang beralamatkan Jl. Untung Suropati No. 17 RT. 005 RW. 08 Cimone Jaya Karawaci Tangerang 15114 dengan pemilik bernama H Siswanto, BBA. Press Dies adalah proses pencetakan secara dingin dengan menggunakan dies dan mesin press yang berfungsi untuk memotong dan membentuk material Sheet metal, Aluminium sheet, Stainless Steel, berbagai pipa dan baja pejal. Sehingga hasil akhirnya menjadi suatu produk yang kita inginkan yang biasa sebut sebagai “sheet metal product”. Proses memotongan dan membentukan dilakukan dengan mempergunakan mesin press sehingga dapat dihasilkan produk sheet metal product dengan jumlah yang besar (mass production) dan kualitas yang konsisten.

Berkat pengalaman selama 22 tahun PT. Karya Teknik Mandiri mampu memberikan pelayanan terbaik yang tetap terjaga mutu dan kualitasnya guna memberikan kepuasan pelanggan. Bukti kualitas dan kepuasan pelanggan kami terbukti dengan adanya beberapa perusahaan yang mempercayakan pesanan kebutuhan perusahaannya kepada kami, beberapa diantaranya adalah PT. Nusa Toyotetsu, Posmi Steel Indonesia, dan Sumber Teknik Logam.

Visi dan Misi PT. Karya Teknik Mandiri

Visi PT. Karya Teknik Mandiri

Visi kami adalah untuk menjadi salah satu yang terbaik dalam prusahaan manufaktur, dengan memberikan pelayanan secara konsisten dengan mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen.

Misi PT. Karya Teknik Mandiri

Memberikan jumlah hasil proksi yang besar dengan standard kualitas tinggi dan konsisten dengan harga kompetitif.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah perusahaan harus memiliki struktur organisasi guna memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka kerangka hubungan diantara fungsi bagian, tugas serta tanggung jawab. PT. Karya Teknik Mandiri mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab Tiap Departemen

Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Karya Teknik Mandiri yaitu sebagai berikut :

  1. Direktur

    Tugas dan tanggung jawab dari seorang Direktur:

    1. Menetapkan peraturan dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan baik oleh bagian manajemen, administrasi dan operasional.
    2. Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas dari manager dan karyawan.
    3. Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan serta mengendalikan kegiatan pengadaan dan pengadaan perlengkapan.
  2. Manager

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Manager :

    1. Mengatur dan mengawasi semua kegiatan operasional
    2. Menciptakan kondisi yang membantu para pekerja mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
    3. Membuat target perencanaan kegiatan operasional
    4. Memotifasi para pekerja agar giat berkerja dam membina agar baik dan harmonis
  3. Sekertaris dan Admin

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Sekertaris dan Admin :

    1. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas tugas harian, baik yang rutin maupun khusus.
    2. Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian dan teman relasi maupun kegiatan lainnya,
    3. Mengatur aktifitas perusahaan mulai dari administrasi dan human relasi
    4. Mmbuat report aktifitas prusahaan harian, mingguan bahkan bulanan.
  4. Desain

    Tugas dan tanggung jawab daribagian Desain :

    1. Membuat rancangan dan pengmbangan produk.
    2. Melakukan evaluasi terhadap desain produk dan rancangan produk.
    3. Mengimplementasi desain hasil produk
  5. PPIC

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian PPIC :

    1. Menerima order dari bagian marketing
    2. Mengatur jadwal order.
    3. Mengestimasi waktu order dari awal sampai selesai pada waktu yang sudah disepakati.
  6. Procurement

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Procurement :

    1. Memastikan pengadaan barang operasional.
    2. Memantau pengadaan barang agar sampai dengan sesuai jadwal pesanan
    3. Memelihara hubungan baik dengan vendor dan stakeholder pihak terkait)
  7. Produksi

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Produksi adalah :

    1. Menyediakan suatu bahan yang akan digunakan.
    2. Mengajuakan alat - alat produksi yang akan digunakan.
    3. Memelihara kelawetan alat – alat produksi yang digunakan pada proses produksi.
    4. Mengatur kegiatan – kegiatan bagi terselenggaranya proses produksi.
  8. Machining

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Machining adalah :

    1. Megatur jalannya proses mesin.
    2. Memproses benda kerja sesuai dengan ukuran bentuk yang diminta.
  9. Operators

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Operators adalah :

    1. Memahami SOP yang ditetapkan perusahaan.
    2. Melasksanakan kebijakan dan rencana produksi
    3. Melasksanakan proses produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan.
    4. Mengatur dan mengontrol banan bakuj proses produksi sehingga menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah ditentukan perusahaan.
  10. Adjustment

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Adjustment adalah :

    1. Menerima hasil proses mesin bagian Machining
    2. Merangkai hasil kerja dari bagian Machining
    3. Mengetes hasil produksi agar sesuai dengan standard yang ditentukan
  11. Marketing

    Tugas dan tanggung jawab dari bagian Marketing adalah :

    1. Memperkenalkan produk produk yang bisa dihasilkan perusahaan
    2. Melakukan perencanaan strategi pemasaran.
    3. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama deperteman terkait.
    4. Menjaga hubungan baik dengan konsumen

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Manager memanggil seluruh divisi untuk melaporkan pencapaian kerja.
  2. Divisi procurement melaporkan pembelian barang mentah.
  3. Divisi PPIC melaporakan jadwal jadwal order, melaporkan bahan mentah yang dibutuhkan, dan menganalisa waktu proses dari pebutatan sampai selesai proses.
  4. Divisi desain membuat laporan hasil desain yang telah dikerjakan kemudian hasil desain diserahkan kebagian produksi untuk dikerjakan.
  5. Divisi produksi melaporkan pencapaian proses produksi.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Manager, Procurement, PPIC, Desain, Produksi.
  3. 7use case yang biasa dilakukan oleh actor

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.3Sequence Diagramdiatas terdiri dari :

  1. 6Lifeline ,yaitu :laporan pembelian barang mentah, melaporkan jadwal order, melaporkan kebutuhan bahan mentah, menganalisa waktu proses, membuat laporan hasil desain, dan melaporkan hasil prosuksi.
  2. 5 Actor yaitu : Manager, Procurement, PPIC, Design dan produksi.
  3. 14Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.7Activity Diagramdiatas terdiri dari :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 5vertical swimeline yaitu Manager, Procurement, PPIC, Design dan produksi.
  3. 12activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Pentium Core i3
    2. Monitor : LG 17 Inci
    3. Hardisk : 500 GB
    4. RAM : 8 GB
    5. Keyboard : Logitech USB
    6. Mouse : Logitech USB
  2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
    1. Microsoft Windows 7 Ultimate 64bit
    2. Microsoft Office 2010
  3. Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh stafIT.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Sistem laporan penglolaan belum terkomputerisasi dan masi menggunakan pencatatan manual.
  2. Lambatnya proses laporan menjadi salah satu kendala yang paling sering dihadapi oleh manager dan keryawan.
  3. Tidak bekerja secara Live/Mobile

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang bisa mencakup seluruh kegiatan dan laporan yang sedang dikerjakan perdivisi sehingga tidak ada lagi melaporkan kegiatan secara manual.
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan kecepatan informasi yang akurat tentang laporan – laporan dan kegiatan yang sedang dilakukan.
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi absensi karyawan yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. Karya Teknik Mandiri, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Karyawan
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan Menu Utama
    3. Melakukan input:input data barang, input data pelanggan, input ID pemesanan, input persentase pengejaan, lihat persentase pengejaan.
    4. Logout
  2. Manajer
    1. Melakukan login
    2. Menampilkan Menu Utama Manajer
    3. Melakukan input: input data barang, input data pelanggan, input ID pemesanan, input persentase pengejaan, lihat persentase pengejaan, input data pegawai, input user name dan password
    4. Logout

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case DiagramKaryawan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case DiagramKaryawan diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 2actor yang melakukan kegiatan, yaitu Karyawandan Manajer .
  3. 18use case yang biasa dilakukan oleh actor.

ActivityDiagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Karyawan

Gambar 4.2 Activity Diagram Karyawan.

Berdasarkan gambar 4.2Activity DiagramKaryawandiatas terdiri dari :

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 1 actoryang dapat melakukan kegiatan yaitu Karyawan.
  3. 9action stateyang berawal pada halaman utama lalulogin jika salahmemasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada menu Karyawanyang berisi macam macam data input yang diperlukan & logout.
  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Karyawan.

Activity Diagram Manajer

Gambar 4.3 Activity Diagram Manajer

Berdasarkan gambar 4.3Activity DiagramManajerdiatas terdiri dari:

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 1 actoryang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer.
  3. 11action state yang berawal pada halaman utama lalulogin jika salahmemasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada menu Manajeryang berisi macam macam data input yang diperlukan & logout.
  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatanManajer.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Karyawan

Berdasarkan gambar 4.4Sequence DiagramKaryawandiatas terdiri dari:

  1. 9Lifeline ,yaituMenu Karyawan, Sistem, Login, Input Data Barang, Input Data Pelanggan, input ID Pemesan, Input Pantau Pengerjaan, Lihat persentase Pengerjaan, Logout.
  2. 1Actor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan.
  3. 16Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Sequence Diagram Manajer

Gambar 4.5 Sequence Diagram Manajer

Berdasarkan gambar 4.5Sequence DiagramManajer diatas terdiri dari:

  1. 11Lifeline ,yaituMenu Karyawan, Sistem, Login, Input Data Barang, Input Data Pelanggan, input ID Pemesan, Input Pantau Pengerjaan, Lihat persentase Pengerjaan, Input Data Karyawan, Input User Name dan Password, Logout.
  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Manajer .
  3. 18Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

  1. UNNORMALIZED

    Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    Tabel 4.1 Tabel Unnormal

  2. FIRST NORMAL FORM (1NF)

    First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan

    Tabel 4.2 First Normal Form (1NF)

  3. SECOND NORMAL FORM (2NF)

    Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 9 tabel, yaitu Jabatan, Karyawan, Pelanggan, Pemesanan, Pemesanan Detail, Barang, Pengerjaan, Tahap Pengerjaan, Admin.

    Gambar 4.3 Second Normal Form (2NF)

  4. THIRD NORMAL FORM (3NF)

    Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 9 tabel, yaitu Jabatan, Karyawan, Pelanggan, Pemesanan, Pemesanan Detail, Barang, Pengerjaan, Tahap Pengerjaan, Admin.

    Gambar 4.4 Third Normal Form (3NF)

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Barang

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Barang + barang)

    Primary Key : ID_Barang

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.3 Struktur TabelBarang

  2. Nama File : Pelanggan

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Pelanggan+ Nama + Alamat + Telepon)

    Primary Key : ID_Pelanggan

    Panjang Record : 70

    Tabel 4.4 Struktur TabelPelanggan

  3. Nama File : Pemesanan

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Pemesanan + Pelanggan + Tanggal)

    Primary Key : ID_Pemesanan

    Panjang Record : 10

    Tabel 4.5 Struktur Tabel Pemesanan

  4. Nama File : Pemesanan Detail

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Pemesanan + Barang + Qty_pesan + Qty_jadi)

    Primary Key : ID_Pemesanan

    Panjang Record : 32

    Tabel 4.6 Struktur TabelPemesanan Detail

  5. Nama File : Pengerjaan

    Media : Hardisk

    Isi : ( ID_Pengerjaan + Pesanan + Barang + Tahap + Qty + Tanggal + Karyawan)

    Primary Key : ID_Pengerjaan

    Panjang Record : 34

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Pengerjaan

  6. Nama File : Tahap Pengerjaan

    Media : Hardisk

    Isi : ( ID_Pengerjaan + Tahap)

    Primary Key : ID_Pengerjaan

    Panjang Record : 78

    Tabel 4.8 Struktur Tabel Tahap Pengerjaan

  7. Nama File : Karyawan

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Karyawan + Nama + Tanggal Lahir + Alamat + Telepon + Jabatan)

    Primary Key : ID_Karyawan

    Panjang Record : 75

    Tabel 4.9 Struktur Tabel Karyawan

  8. Nama File : Jabatan

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_Jabatan + Jabatan)

    Primary Key : ID_Jabatan

    Panjang Record : 55

    Tabel 4.10 Struktur Tabel Jabatan

  9. Nama File : Admin

    Media : Hardisk

    Isi : (ID_ + User Name + Password + Level)

    Primary Key : ID_

    Panjang Record : 76

    Tabel 4.7 Struktur Tabel Admin

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.5 Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Home

Gambar 4.6Prototype Halaman Home

Prototype MenuInput Data Barang

Gambar 4.7Prototype Menu Input Data Barang

PrototypeMenu Input Data Pelanggan

Gambar 4.8Prototype Menu Input Data Pelanggan

Prototype Menu Input Order Barang

Gambar 4.9Prototype Menu Input Order Barang

PrototypeMenu Input Persentase Pengerjaan

Gambar 4.10PrototypeMenu Input Persentase Pengerjaan

Prototype Menu Input Data Karyawan

Gambar 4.11Prototype Menu Input Data Karyawan

Rancangan Tampilan Program

Setelah dilakukan desain prototype, rancangan program yang diusulkan akan ditampilkan seperti dibawah ini:

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.11 Halaman Login

Tampilan Halaman Home

Gambar 4.12Halaman Home

Tampilan Menu Input Data Barang

Gambar 4.13Menu Input Data Barang

Tampilan Menu Input Data Pelanggan

Gambar 4.14Menu Input Data Pelanggan

Tampilan Menu Input Order Barang

Gambar 4.15Menu Input Order Barang

Tampilan Menu Input Persentase Pengerjaan

Gambar 4.16Menu Input Persentase Pengerjaan

Tampilan Grafik Persentase Pengerjaan

Gambar 4.17 Tampilan Grafik Persentase Kerja

Tampilan Menu Input Data Karyawan

Gambar 4.16Menu Input Data Karyawan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Pentium Dual Core
  2. Monitor :Hp 17 Inci
  3. Mouse :Logitech USB
  4. Keyboard :Logitech USB
  5. RAM :2 GB
  6. Hardisk :320 GB
  7. Printer : Epson L350 Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. PHP
  5. MySql
  6. Notepad ++
  7. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data dapat dilakukan oleh dua orang yaitu:

  1. Karyawan
  2. Manajer

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Boxtesting merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Boxtesting dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, input data barang, input data pelanggan, order barang, input persentase pengrjaan, input data karyawan. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu admin mengetahuikesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.13Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.14Rancangan Biaya Sistem yang diusulkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Dengan adanya sistem monitoring pengelolaan bahan mentah menjadi bahan jadi pada PT. Karya Teknik Mandiri maka informasi mengenai persentase kerja menjadi lebih mudah, cepat, efektif dan efisien.
  2. Dengan diterapkannya sistem monitoring pengelolaan bahan mentah menjadi bahan jadi maka proses monitoring menjadi lebih terstruktur dan terorganisir serta mempermudah dan mempercepat proses pencarian pencarian.
  3. Adanya sistem ini Keamanan data order lebih termonitor dengan baik.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan sistem selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang dirancang masih bersifat independen. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar dapat terintegrasi dengan sistem lain yang dibutuhkan.
  2. Perlu dibuatkannya scan dan print barcode sehingga lebih memudahkan dalam input data customer dan data barang.
  3. Perlu diadakannya proses backup agar data lebih aman serta untuk meminimalisir hilangnya data.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  3. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208).
  5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Darmawan, Deni, 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
  7. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  8. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. Henderi, S.Kom. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Hakim, 2010. Membangun web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter
  12. Anhar, 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  13. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
  14. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  15. Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura.
  16. 16,0 16,1 16,2 Rahayu,Nina. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
  17. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.

Contributors

Agus Satrio Nugroho