SI1122468900

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN

PADA PT. TRIPACIFIC ELECTRINDO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468900
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN

PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468900
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .... 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Tenik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.)
       
(Junaidi,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN

PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468900
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, .... 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I)
NID : 10020
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN

PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468900
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN

PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468900
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, .... 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1122468900

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. PT.Tripacific Electrindo adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan elektronik rumah tangga. Namun untuk keperluan sertifikasi produksi saat ini hanya dibatasi dalam ruang lingkup kipas angin sesuai SNI 04-6292.2.80-2006 dengan rata-rata produksi sebanyak 2000 unit/hari. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan sebuah sistem pakar yang diharapkan dapat membantu petugas quality control, maupun memberikan pelayanan kepada user sebagai salah satu media pembanding dan advice. Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk membantu dalam mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada kipas angin. Sehingga apabila terjadi kerusakan dapat diperbaiki ataupun diganti suku cadangnya sendiri tanpa perlu datang ke seorang pakar, dan dapat meningkatkan kualitas dan produktifitas pada perusahaan. Metode yang digunakan untuk membuat sistem pakar ini adalah melakukan wawancara dan konsultasi secara langsung dengan ahli untuk memperoleh pengetahuan, serta mencari informasi tambahan melalui media internet dan buku. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL untuk model desain database. Hasil yang dicapai adalah mendapatkan sistem pakar yang efektif dan efisien, yang dapat membantu memberikan jawaban atas input dari user tentang kerusakan yang terjadi.


Kata Kunci: PT.Tripacific Electrindo, Sistem Pakar, PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs fast and accurate information. PT.Tripacific Electrindo is a manufacturing company that produces household electronic appliances. But for the purposes of certification of production is currently limited only in the scope of the fan according to SNI 04-6292.2.80-2006 with an average production of 2000 units / day. In this research is designed an expert system that is expected to help the quality control officer, or provide services to the user as a comparative media and advice. The purpose of making this system is to assist in diagnosing the damage that occurs in the fan. So that in case of damage can be repaired or replaced its own parts without the need to come to an expert, and can improve the quality and productivity in the company. The method used to create this expert system is to conduct interviews and consultations directly with experts to gain knowledge, as well as seek additional information through the internet and books. Programs are created using the PHP programming language (Hypertext Preprocessor) and MySQL for the database design model. The results achieved are to get an effective and efficient expert system, which can help provide answers to user input about the damage that occurred.


Keywords : PT.Tripacific Electrindo, Expert System, PHP (Hypertext Preprocessor) and MySQL


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO.”.

Tujuan dari pembuatan penulisan laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Tehnik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan pujian dan terima kasih kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. Sehingga laporan skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktunya.
  6. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing Kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan kepada penulis.
  8. Bapak Drs. Sutarman selaku Manager Personalia PT.Tripacific Electrindo.
  9. Suyitno selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  10. Kepada Ismi Fatimah tercinta yang sudah sabar untuk selalu memberikan semangat dalam mengerjakan penulisan laporan skripsi saya.
  11. Kepada sahabat-sahabatku, Sigit Purnomo, dan seluruh kawan-kawan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa terima kasih karena telah membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, .... 2018
Mochamad Riyadi
NIM. 1122468900

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Tabel Unnormal

Tabel 4.2. First Normal Form (1NF)

Tabel 4.3. Struktur Tabel kipas

Tabel 4.4. Struktur Tabel kipas_reject

Tabel 4.5. Struktur Tabel helper_table

Tabel 4.6. Struktur Tabel service

Tabel 4.7. Struktur Tabel dtl_service

Tabel 4.8. Struktur Tabel knowladge_base

Tabel 4.9. Struktur Tabel diagnosa

Tabel 4.10. Struktur Tabel dtl_diagnosa

Tabel 4.11. Struktur Tabel user

Tabel 4.12. Pengujian Black Box

Tabel 4.13. Schedule Implementasi

Tabel 4.14. Rancangan Biaya Sistem Yang Di usulkan


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Gambar 2.3. Siklus Hidup Sistem

Gambar 2.4. Arsitektur Sistem Pakar

Gambar 2.5. Metode Forward Chaining

Gambar 2.6.Metode Backward Chaining

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT.Tripacific Electrindo

Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3. Sequence Diagram Service Return

Gambar 3.4. Sequence Diagram Service Konsumen

Gambar 3.5. Activity Diagram Service Return

Gambar 3.6. Activity Diagram Service Konsumen

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Pada Service Center Dan Customer

Gambar 4.3. Activity Diagram Pada Manager Service Center

Gambar 4.4. Sequence Diagram Pada Service Center Dan Customer

Gambar 4.5. Sequence Diagram Pada Manager Service Center

Gambar 4.6. Second Normal Form (2NF)

Gambar 4.7. Third Normal Form (3NF)

Gambar 4.8. Flowchart Program Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Prototype Halaman Login

Gambar 4.10. Prototype Halaman Home User

Gambar 4.11. Prototype Menu Data Master Kipas

Gambar 4.12. Prototype Menu Data Master Knawlade Base

Gambar 4.13. Prototype Menu Data Master Diagnosa

Gambar 4.14. Prototype Menu View Diagnosa

Gambar 4.15. Prototype Menu Laporan Trend Kerusakan Kipas Angin

Gambar 4.16. Prototype Menu Pengecekan

Gambar 4.17. Halaman Login

Gambar 4.18. Halaman Home Admin

Gambar 4.19. Halaman Data Master Kipas

Gambar 4.20. Halaman Data Master Knawlade Base

Gambar 4.21. Halaman Data Master Diagnosa

Gambar 4.22. Halaman Laporan Trend Kerusakan Kipas Angin

Gambar 4.23. Halaman Analisis Kerusakan Service Center

Gambar 4.24. Halaman Service

Gambar 4.25. Halaman View Diagnosa

DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat membuat segala kebutuhan dan pekerjaan manusia tidak akan lepas dari bantuan teknologi. Salah satu nya pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasanya dilakukan para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, melakukan analisis dan diagnosa, membantu mengambil keputusan, dan lain-lain. Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang elektronik yaitu mengetahui permasalahan pada kipas angin.

Kipas angin adalah alat yang digunakan sebagai penghasil angin. Fungsi umum kipas angin adalah pendingin ruangan yang sering digunakan masyarakat indonesia, bahkan seluruh dunia. Walaupun sudah di temukan AC pendingin ruangan, kipas angin masih tetap digunakan karena harganya yang lebih murah. Namun demikian, sering terjadi kendala kerusakan pada kipas angin, banyak pengguna tidak memiliki pengetahuan jenis kendala kerusakan dan bagaimana cara memperbaikinya. Masalah bagi pengguna kipas angin yang tidak tahu jenis kerusakan kipas angin, akan sangat merugikan bagi penggunanya. Kebanyakan para pengguna kipas angin cenderung memilih memperbaiki kipas angin nya ke seorang ahli tanpa mengetahui bahwa sebenarnya kerusakan tersebut merupakan kerusakan yang sangat sederhana atau terlalu rumit untuk diperbaiki, bahkan ada pula pengguna yang memilih untuk membeli kipas angin yang baru. Dengan adanya sebuah sistem aplikasi yang mampu menjawab pertanyaan seputar kerusakan pada kipas angin, dapat juga mengurangi pemborosan terhadap keuangan pengguna.

Oleh karena itu maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi persoalan diatas. Dimana nantinya hasil dari sistem pakar ini akan dapat sangat membantu seorang ahli, contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

Uraian diatas menjadi latar belakang pertimbangan bagi penulis untuk melakukan penelitian Skripsi dengan judul “SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN KIPAS ANGIN PADA PT.TRIPACIFIC ELECTRINDO”

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :

  1. Bagaimana cara pengguna kipas angin dapat memperoleh informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah ?

  2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi sistem pakar mendiagnosa kerusakan kipas angin ?

  3. Bagaimana cara sistem dalam mendiagnosa kerusakan kipas angin ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup penelitian yang akan di bahas meliputi :

  1. Sistem hanya melakukan diagnosa kerusakan pada kipas angin.

  2. Fakta/gejala yang di tanyakan oleh sistem berdasarkan pada jenis kerusakannya.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain :

  1. Meringankan beban pakar dalam hal intensitas pekerjaan, sehingga seorang pakar dapat melakukan pekerjaan yang lebih penting.
  2. Mendokumentasikan pengetahuan pakar agar dapat dipelajari oleh orang-orang yang belum pakar.
  3. Untuk mengetahui diagnosa gejala kerusakan pada kipas angin tanpa bantuan seorang pakar.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat menjadi referensi untuk bidang penelitian sistem pakar.

  2. Membantu masyarakat awam dalam mengenali gejala-gejala dan jenis-jenis kerusakan.

  3. Menambah pengalaman penulis dalam membuat rancangan aplikasi yang ada di lapangan secara nyata dan menambah pengetahuan yang tidak dapat diperkuliahan.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap perencanaan pembuatan kipas angin pada PT. Tripacific Electrindo. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada perusahaan tempat penelitian berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa tehnik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang diguanakan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan framework YII serta database yang digunakan PostgreSQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Notepad++ dan model desainnya menggunakan UML dan menggunakan tools Visual Paradigm UML 11.2 Community Edition.

Classic Life Circle atau yang biasa dikenal dengan Waterfall Model merupakan sebuah model sequential untuk membangun sebuah perangkat lunak yang dimulai dengan mencari spesifikasi atau requirements yang dibutuhkan pengguna dan berkembang ke tahap berikutnya planning, modelling, construction dan deployment.Berikut ini penjelasan tahapan-tahapan waterfall model:

  1. Communication

    Pada tahapan ini pengembang dengan client saling berkomunikasi dan kolaborasi untuk mendapatkan kebutuhan sistem. Hal ini sangat penting di mana software berinteraksi dengan hardware dan juga database.

  2. Planning

    Pada proses ini menetapkan rencana untuk pengerjaan software yang meliputi: pembagian tugas-tugas teknis yang akan dikerjakan, jadwal pengerjaan, resiko yang mungkin akan terjadi serta sumber-sumber yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan software.

  3. Modelling

    Proses ini meliputi pembuatan model yang akan mempermudah antara pengembang dan client dalam pemahaman kebutuhan perangkat lunak dan desain yang sesuai dengan kebutuhan.

  4. Construction

    Pada proses ini difokuskan pada coding dan testing. Dimana desain yang telah dibuat pada proses modelling diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman agar dapat dimengerti oleh mesin, tahapan ini disebut coding. Sedangkan testing adalah tahapan dimana software yang dibuat diuji coba agar meminimalisirkan error yang terjadi dan hasilnya sesuai dan tepat seperti kebutuhan yang telah didefinisikan.

  5. Deployment

    Pemeliharaan dan pengembangan dibutuhkan pada suatu software. Pada tahapan ini yaitu untuk memperbaiki bugs yang tidak ditemukan sebelumnya, sedangkan pada tahapan pengembangan seperti adanya penambahan-penambahan fitur yang sebelumnya tidak ada.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi: konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi manajemen aset dan Literature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab, Tata Laksana Sistem yang berjalan dengan Menggunakan UML, serta Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III, dan Final Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram sequance diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini diuraikan kesimpulan dari penelitian, saran dan kesan untuk dijadikan referensi atau masukan dalam membuat keputusan tentang sistem pakar.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :

Menurut Pratama (2016:7), [1], Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama.

Menurut Darmawan (2013:4),[2],Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (Januari 2013:226-227), [3], Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:17),[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufik (2013:8),[5],bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada dalam organisasi.

  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.


    Gambar 2.1 Sistem Tertutup


    Gambar 2.2 Sistem Terbuka

  4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dan lain-lain. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat berdasarkan tingkat kekompleksitas masalahnya dibedakan menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup.

  8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara, contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufik (2013:5),[5], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27),[4],“siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer”.

Dalam siklus hidup sistem ada beberpa tahapan-tahapan yang dilalui secara terus menerus sebagaimana yang tampak pada gambar 2.3 di bawah :


Gambar 2.3 Siklus Hidup Sistem[4]

Menurut Sutabri (2012:27)[4],Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan Sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan Sistem

    Setalah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoprasian Sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem Menjadi Usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Berikut ini beberapa pengertian definisi tentang sistem pakar menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :

Menurut Nahampun (2014:56)[6],bahwa sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam menyelesaikan masalah.

Menurut Kadir (2014:117)[7],Sebuah sistem pakar mempunyai kemampuan berdialog dengan pemakai dan kemudian memberikan suatu saran, pandangan, atau kesimpulan.

Menurut Priyono dan Rahmat (2013:32)[8],Sistem pakar merupakan satu istilah yang digunakan pada sebuah teknik pintar yang sangat bergantung pada kepakaran manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, penulis menyimpulkan bahwa dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain: pembuatan keputusan (decision making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasehat (advising), dan pelatihan (tutoring).

Sejarah Sistem Pakar

Menurut Kusumadewi (2013:5) dikutip dari Angga (2015)[9],Kecerdasan buatan atau “Artificial Intellgence” itu sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI (Artificial Intellgence). Pada konferensi tersebut juga didefinisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu: mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut.

Ciri-Ciri Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8)[10], ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

  1. Terbatas pada domain tertentu.

  2. Dapat memberikan solusi untuk data-data yang tidak lengkap.

  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang tidak sulit dipahami.

  4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

  5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

  6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

  7. Keluarannya bersifat anjuran.

  8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

Manfaat Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :

  1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan ahli.

  2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

  3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.

  4. Meningkatkan output dan produktivitas.

  5. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).

  6. Mampu beroperasi dalam lingkungan berbahaya..

  7. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

  8. Memiliki reliabilitas.

  9. Meningkatkan kapabillitas sistem komputer.

  10. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

  11. Meningkatkan kapabilitas dan penyelesaian masalah.

  12. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Kelemahan Sistem Pakar

Disamping memiliki beberapa manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

  1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.

  2. Terkadang sistem ini tidak dapat membuat keputusan.

  3. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia tetap merupakan faktor dominan.

  4. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena pendekatan tiap pakar berbeda.

  5. Sulit dikembangkan system pakar yang benar-benar berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.

Tujuan Sistem Pakar

Menurut Sentanu (2013:15)[11], Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Proses yang dilakukan saat pemindahan pengetahuan kepakaran adalah :

  1. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)

    Proses mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari ahli atau sumber keahlian lainnya.

  2. Representasi pengetahuan (Knowledge Representation)

    Proses menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang telah diperoleh kedalam Komputer.

  3. Inferensi pengetahuan (Knowledge Inferencing)

    Proses melakukan inferensi (membuat kesimpulan) berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan didalam komputer.

  4. Pemindahan pengetahuan (Knowledge Transfering)

    Proses pemindahan pengetahuan dari computer ke user.

Menurut Derta (2014:23)[12],untuk mencapai tujuan dalam menyelesaikan ketidakpastian tersebut, ada beberapa teori atau metode yang sering dipakai antara lain yaitu :

  1. Probabilitas klasik (Cassical probability)

  2. Probabilitas bayes (Bayesian probability)

  3. Teori fuzzy Zadeh (Zadeh’s fuzzy theory)

  4. Faktor kepastian (Certainly factor)

  5. Teori Dempster-Shafer (Dempster-Shafer theory)

  6. Teori Hartley berdasarkan himpunan klasik (Hartley theory based on classical sets)

Strukur Sistem Pakar

Sistem pakar terdapat dua bagian lingkungan menurut Turban (2005) dalam jurnal Perwira Dan Aziz (2013:65)[13], yaitu:

  1. Lingkungan pengembangan (development environment)

    Lingkungan pengembangan digunakan oleh Expert System builder untuk membangun komponen dan memasukkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan.

  2. Lingkungan konsultasi (consultation environment).

    Lingkungan konsultasi digunakan oleh non pakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasehat pakar. Lingkungan ini dapat dipisahkan setelah sistem lengkap.

Gambar 2.4. Arsitektur Sistem Pakar[13]

Komponen Sistem Pakar

Tampak pada gambar 2.4 Arsitruktur sistem pakar, bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa komponen menurut F.Rohman, Feri dan Fauziah, Ami (2008), Dikutip dari Mustafa (2013)[14], yaitu:

  1. Antarmuka Pengguna (User Interface)

    Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima input berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan output berupa informasi kepada pengguna.

  2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

    Knowledge base (basis pengetahuan) merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi dari seorang pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta yang sudah diketahui.

  3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acqusitition)

    Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

  4. Mesin Inferensi (Inference Engine)

    Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.

  5. Memori Kerja (Working Memory)

    Memori Kerja merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (inference engine) merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

  6. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)

    Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.

  7. Perbaikan Pengetahuan

    Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaranterkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

Metode Inferensi Sistem Pakar

Mesin Inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan menurut Sembiring (2013:8)[10].

Menurut Suyanto (2014:90) dikutip dari Deny (2014:116)[15],Ada dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar, yaitu :

  1. Forward Chaining

    Forward chaining dilakukan mulai dari kalimat-kalimat yang ada dalam knowledge base dan membangkitkan kesimpulan-kesimpulan baru sehingga dapat digunakan untuk melakukan inferensi yang lebih jauh. Forward chaining biasanya digunakan ketika suatu fakta baru ditambahkan ke dalam knowledge base dan ingin membangkitkan konsekuensi logisnya. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian kiri (IF). Dengan kata lain, penalaran dimulai dengan fakta yang ada pada bagian premis aturan IF [fakta] THEN [kesimpulan]. Untuk menguji kebenaran hipotesis, dari fakta-fakta tersebut selanjutnya akan ditentukan kesimpulan yang terletak pada sebelah kanan aturan IF [fakta] THEN [kesimpulan]. Metode ini dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5. Forward Chaining

  1. Backward Chaining

    Bacward chaining dimulai dari sesuatu yang ingin dibuktikan, kemudian mencari kalimatkalimat implikasi sehingga dapat membuat kesimpulan sampai menemukan premis yang ingin dibuktikan. Tentu saja, bacward chaining hanya dapat digunakan jika ada goal yang ingin dibuktikan. Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian kanan (THEN). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan yaitu data tujuan dari aturan IF [fakta] THEN [tujuan], kemudian dicari fakta dari aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan. Metode ini dapat dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.7. Backward Chaining

Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam penelusuran diantaranya yaitu :

  1. Depth-first search

    melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Keuntungan menggunakan metode ini adalah membutuhkan memory yang relatif kecil karena hanya menyimpan node yang aktif saja. Namun ada pula kekurangannya yaitu memungkinkan tidak ditemukan solusi yang diharapkan serta hanya akan mendapat 1 solusi pada setiap pencariannya.

  2. Breadth-first search

    melakukan penelusuran kaidah bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Keuntungan menggunakan metode ini adalah tidak akan menemui jalan buntu karena hampir semua node ditelusuri akibatnya solusi yang ditemukan bisa lebih dari satu. Namun kekurangannya membutuhkan memori yang cukup banyak serta membutuhkan waktu yang cukup lama karena menguji semua level.

  3. Best-first search

    penelusuran ini bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode tersebut.

Diagnosa

Diagnosa merupakan istilah yang sering digunakan dalam bidang medis. Menurut Abin Syamsuddin Makmun (2002:307) dalam Dewi Sulistyaningsih (2017:8)[16],diagnosa dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala-gejalanya (symtomns).

  2. Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensia.

  3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.

Dengan demikian, di dalam pekerjaan diagnostic bukan hanya sekedar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan (predicting) kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.

Menurut Mulyadi (2008:1) dalam Dewi Sulistyaningsih (2017:9)[16],menyebutkan diagnosa berarti penentuan suatu penyakit dengan menilik atau memeriksa gejalanya.

Sedangkan menurut Sugihartono dkk. (2007:149) dalam Dewi Sulistyaningsih (2017:9)[16],menyimpulkan bahwa diagnosa adalah penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan dengan meneliti latar belakang penyebab atau dengan cara menganalisis gejala-gejala yang tampak.

Berdasarkan pendapat dari beberapa sumber mengenai pengertian diagnosa maka penulis menyimpulkan bahwa diagnosa adalah suatu proses untuk menemukan kelemahan atau ketidakmampuan dengan meneliti latar belakang penyebabnya atau dengan menganalisis gejala-gejala yang nyata.

Kerusakan

Menurut Stephens (2013:23)[17], kerusakan merupakan suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi. Hal yang sama juga terjadi pada mesin-mesin atau peralatan di dalam sistem produksi pada industri manufaktur. Ketika suatu mesin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau sebagaimana mestinya, maka mesin atau peralatan tersebut dikatakan telah mengalami kerusakan.

Secara umum ada dua macam pola fungsional dari piranti berdasarkan pada kerusakan, yaitu :

  1. Piranti tereparasi yaitu suatu piranti apabila mengalami kerusakan, piranti tersebut masih dapat direparasi sehingga menjalankan fungsinya kembali.

  2. Piranti tak tereparasi yaitu suatu piranti apabila mengalami kerusakan, maka piranti tersebut tidak dapat diperbaiki yang mengakibatkan piranti tersebut tidak bisa digunakan kembali.

Teori Khusus

Kipas Angin

Kipas Angin, fungsi umumnya adalah sebagai pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan) dan pengering (umumnya yang memakai komponen penghasil panas). Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik. Kipas angin dapat dikontrol kecepatan hembusan dengan beberapa cara yaitu menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control. Perputaran baling-baling kipas angin dibagi dua yaitu Angin mengalir searah dengan poros kipas (Centrifugal) dan Angin mengalir secara pararel dengan poros kipas (Axial) menurut Febriyanti dan Astri (2016:20)[18].

Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[19], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah web server internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2014 :7)[20], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Berlandaskan berbagai definisi yang dijabarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu pengoperasian yang terdiri dari dokumen yang disimpan dalam server dan juga cara untuk menuju jalan masuk nya diperlukan perangkat lunak yang bisa juga disebut dengan browser.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2014 :8)[20], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web Statis

    Web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web Dinamis

    Web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Internet

Definisi internet menurut Tri handoyo dan Wahyu Priyoatmoko (2014:21)[21], “Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar diseluruh dunia yang salin terhubung membentuk satu jaringan besar komputer atau suatu jaringan antar komputer yang salin berhubungan. Media penghubung tersebut bisa kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio, sehingga komputer komputer yang terhubung tersebut dapat saling berkomunikasi”.

Menurut eWolf Community (2012:1)[22], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Menurut Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Ana Nurmalia (2014: 342)[23], "Online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebil spesifik yaitu: Dalam percakapan umum, jaringan network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional".

Notepad++

Definisi notepad++ menurut Deddy Whinata Kardiayanto (2014:3)[24], mengatakan bahwa notepad++ adalah “perangkat lunak gratis yang sangat berguna untuk developer sebagai text editor dalam sebuah program”. Sedangkan menurut Angga Reza Palevi dan Krisnawati (2014:4)[25], adalah “sebuah aplikasi text editor yang bersifat gratis dan menitik beratkan kegunaan aplikasi untuk editing text dalam waktu yang cepat dan praktis”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa nodepad++ adalah suatu jenis aplikasi untuk membuat halaman web, dengan menggunakan text editor.

Hypertext Preprocessor (PHP)

Definisi Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Hidayat (2014 : 2)[26], “PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

Menurut Kasiman dalam Wibowo (2013 : 63), [27], “PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan Hyper Text Markup Language (HTML).

Kelebihan Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013 : 40)[28], PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut :

  1. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

  2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

  3. PHP dapat berjalan disistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

  4. PHP diedarkan secara gratis.

  5. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya.

  6. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

  7. PHP termasuk server-side programming.

Kekurangan Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Supono dan Virdiandy Putratama (2016:6)[29], dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman PHP, tentu tidak berarti tidak ada kekurangannya. Berikut ini kekurangan bahasa pemrograman web PHP yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memiliki bahasa pemrograman ini.

  1. PHP tidak mengenal Package.

  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jika programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Tipe-Tipe Data Hypertext Preprocessor (PHP)

Adapun tipe-tipe dalam PHP sebagai berikut :

  1. Boolean

    Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah true atau false. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

  2. Integer

    Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

  3. Floating point

    Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

  4. String

    Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

  5. Array

    Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable..

  6. Objek

    Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP), yang merupakan pendukung daripada PHP..

  7. Resource

    Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

  8. Null

    Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2013:6)[30], UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[31], “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML meyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan yang digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain : (Widodo, 2014:10)[32].

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Langkah-Langkah Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi dalam Sigit Purnomo (2015:27)[33], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalususe casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deploymentdiagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirementlain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkanclass menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    a.Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b.Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Konsep Permodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho dalam Sigit Purnomo (2015:28)[33], Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamicbehaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodelogi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho dalam Sigit Purnomo (2015:29)[33], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

  1. Sesuatu (Things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural Things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral Things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping Things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational Things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Ketergantungan (Dependention)

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    b. Asosiasi (Association)

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi (Generalization)

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi (Realization)

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Database

Definisi Database

Menurut Moch Fauzi, Agita, dkk dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[34], basis data (database) adalah “Suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Sedangkan menurut Pattianakotta, dkk dalam E-Journal Teknik Elektro (2015:9)[35], mengatakan, database adalah “Gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Dari kedua pendapat di atas, peneliti berkisimpulan bahwa basis data adalah gabungan data yang saling terkait, dan terorganisir sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Definisi MYSQL

Definisi MYSQL menurut Waspodo (2015:65)[36], MySQL adalah “Sistem manajemen database yang bersifat relational”. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat,

Sedangkan menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT No.7 No.1 (2013:98)[37], MySQL (My Structure Query Language) adalah “Salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa MSQL adalah salah satu database management sistem yang digunakan untuk manipulasi data sehingga mempercepat dalam pengolahan data.

Keistimewaan MYSQL

Menurut Winarno, (2013:120)[38], MyAQL juga memiliki beberapa keistimewaan yang lain, antara lain :

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan lain-lain.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma

  3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa userdalam waktu yang bersamaan tanpa mengalamai masalah atau konflik.

  4. Perfomance tuning .MySQL memiliki kecepatan yang menajubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

  5. Jenis kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsignetminteger, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

  6. Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).

  7. Keamanan MySQL. Memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinanyang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan pembatas. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, unix soket (UNIX), atau named pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa indonesia belum termasuk kedalamnya.

  11. Antar muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  12. Klien dan peralatan. MySQL dilengkapi dengan beberapa peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan basis data lainnya semacam postgreSQL ataupun Oracle.

XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Yusuf Murya Kusuma Ardhana (2016:14)[39], XAMPP merupakan “Sebuah perangkat lunak gratis yang bebas digunakan yang berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari apache, HTTP server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Sementara definisi XAMPP menurut Betha Sidik (2014:72)[40], adalah “Paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Dari kedua pendapat tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming.

Tools XAMPP

Ada beberapa Tools XAMPP terdiri dari sebagai berikut, (Sutanto, 2014:73)[41]:

  1. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utamanya adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

  2. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source, sering digunakan bersama MySQL, namun PHP juga mendukung sytem management database oracle, Microsoft Access, interbase,d-base dan postgreSQL.

  3. MYSQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language, SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang diterpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isisnya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data dalam database.

  4. PhpMyAdmin

    Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan PhpMyAdmin kita dapat membuat tabel, mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

  5. Perl

    Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Pertama kali dikembangkan oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaks yang susah di baca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Guritno 2014:302)[42].

Definisi elisistasi menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63),[43], adalah “Rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[43], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirementtersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut :

    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaa requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L): mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Indrajani (2017:12)[44], mengemukakan Blackbox Testing adalah “Suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan scenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. Pengujian akan terlihat jika terjadi kesalahan pada software”.

Sedangkan menurut Tata Sutabri (2016:196)[45], Blackbox Testing adalah “ Software yang dihasilkan harus mampu melalui berbagai tahapan pengujian dengan hasil yang diharapkan adalah software bugs yang sudah diminimalisir dan memenuhi semua criteria dalam requirements baik secara bisnis ataupun teknis”.

Menurut Siddiq (2013:4)[40], uji coba black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, sebagai berikut :

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang,

  2. Kesalahan struktur data,

  3. Kesalahan performa,

Dari beberapa definisi di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa metode pengujian blackbox testing digunakan untuk merancang data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang telah direncanakan kemudian menguji sistem apakah sudah berfungsi dengan benar.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain (Siddiq, 2013:4)[40]:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2013: 34)[46], “Tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2013: 104)[47], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

Tujuan Literature Riview

Menurut Hermawan (2013: 45)[46], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pakar dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem pakar ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Milawati Hartono dan Eko Nur Muhammad Irsyad (2016) yang berjudul “Sistem Pakar Pendeteksi Kerusakan Printer Berbasis Web Menggunakan Algoritma Forward Chaining” penelitian ini merancang aplikasi pendeteksian kerusakan printer menggunakan metode Forward Chaining berbasis Website dengan bahasa pemrograman PHP, membantu masyarakat awam untuk mengidentifikasi berbagai kerusakan printer dan gejala – gejala yang dialami serta mengetahui dan mengerti cara memperbaiki kerusakan tersebut.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Deny Wiria Nugraha (2014) dengan judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Perangkat Televisi Menggunakan Metode Backward Chaining” Sistem pakar yang telah dirancang dan dibangun pada penelitian ini menggunakan metode backward chaining, karena dimulai dari sesuatu yang ingin dibuktikan yang merupakan kesimpulan awal berdasarkan hasil pengamatan langsung pengguna terhadap jenis kerusakan perangkat televisi yang akan diperbaiki dan hasilnya memperlihatkan fakta-fakta dan aturan-aturan yang sesuai dengan jenis dan ciri kerusakan perangkat televisi.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Anggia Dasa Putri dan Dedy Suhendra (2016) berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Air Conditioner Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web” penelitian ini dibangun dengan model representasi pengetahuan berbasis kaidah produksi (production rule) dapat diterapkan dalam sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan AC berbasis web serta dapat digunakan untuk membantu teknisi AC dalam menangani permasalahan yang berkaitan dengan AC.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Rifki Indra Perwira dan Anifudin Aziz (2013) yang berjudul “Sistem Pakar ini untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi TBC Paru” sistem pakar ini digunakan bertujuan untuk melakukan rancang bangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit infeksi TBC paru dan merancang sistem pakar yang mampu memberikan saran berdasarkan gejala yang diinputkan user.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Riyan Sandi Saputra (2015) berjudul “Penerapan Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Diagnosa Gangguan Pada Local Area Network” sistem pakar bertujuan menyajikan atau wadah pengetahuan bagi user yang minim pengetahuan dan memberikan pengalaman tentang network troubleshooting sekaligus mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi pada gangguan jaringan LAN.

  6. Penelitian ini dibuat Wiharto Wiharto,M.Kom, Dr.Hari Kusnanto, Dr.Herianto (2016) tentang “Intelligence System for Diagnosis Level of Coronary Heart Disease with K-Star Algorithm” mengusulkan sebuah sistem intelijen untuk diagnosis tingkat penyakit jantung koroner dengan mempertimbangkan masalah ketidak seimbangan data. Tahap pertama dari penelitian ini adalah preprocessing, yang termasuk resampled non-stratified random sampling (R), teknik over-sampling minoritas sintetis (SMOTE), data bersih dari atribut jangkauan (COR), dan hapus duplikat (RD). Langkah kedua adalah pembagian data untuk pelatihan dan pengujian menggunakan model cross-validation k-fold dan klasifikasi multiklass pelatihan dengan algoritma bintang K. Langkah ketiga adalah evaluasi kinerja.

  7. Penelitian yang dibuat Billy Ambara, Darma Putra dan Dwi Rusjayanthi (2107) tentang “Fuzzy Expert System of Dental and Oral Disease with Certainty Factor” Kebanyakan orang mengabaikan masalah gigi dan mulut padahal penyakit gigi dan mulut bisa mempengaruhi semua kalangan orang dan dapat menimbulkan penyakit diantaranya Pulpitis reversibel, Pulpitis ireversibel, Nekrosis pulpa, Abses gigi, Gingivitis, Fraktur gigi, Periondontitis, Stomatitis, Halitosis, beberapa orang takut ke dokter gigi karena butuh waktu dan biaya yang cukup mahal. Sistem pakar gigi dan mulut dengan faktor kepastian menyajikan sebuah wadah berkonsultasi secara gratis, hemat waktu dan bisa dilakukan tanpa alat gigi.

  8. Penelitian yang dilakukan Satrio Dewanto dan Jonathan Lucas (2014) yang berjudul “Expert System For Diagnosis Pest And Disease In Fruit Plants” sistem pakar yang dikembangkan menggunakan aturan if-then ini tentang masalah hama dan penyakit tanaman buah, serta dimana keberadaan pakar sulit ditemukan dan buku referensi tentang hama dan penyakit tanaman sulit didapat. Dengan adanya sistem ini yang memiliki mekanisme menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan dialog interaktif. Penguna bisa mudah dapat mengoperasikan sistem dan mendapatkan hasil yang cepat, berdasarkan gejala yang diketahui pada tanaman tanpa perlu konsultasi langsung dengan spesialis atau seorang pakar hama tanaman.

  9. Penelitian yang dibuat Pratiwi Kusuma Putri, I Ketut Gede Darma Putra dan Ni Made Ika Marini Mandenni (2014) berjudul “An Expert System to Detect Car Damage By Using Cart Method” sistem pakar yang menerapkan metode klasifikasi dan pohon regresi (CART) metode ini adalah metode yang bisa diaplikasikan pada sejumlah data yang besar, sangat banyak variabel dan melalui pemilahan biner produksi. sehingga dapat menghasilkan aturan yang lebih pendek tetapi memiliki akurasi 85.23% cocok untuk mendeteksi kerusakan pada mobil.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT.Tripacific Electrindo

Perusahaan ini dirikan pada tahun 1990 berdasarkan akta notaris nomer 46 tanggal 4 April 1990 dan diterima pada tanggal 5 Maret 1993 No. C2-1378.HT.01.01.TH.93. Lokasi perushaan berada di Jl.Industri Raya Blok AC NO.10 Desa Bunder Cikupa-Tangerang, sedangkan lokasi kantor Jl. KH. Hasyim Ashari No.35A(Roxy) Jakarta, 10150, Indonesia.

PT.Tripacific Electrindo adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan rumah tangga antara lain : Kipas Angin, Rice Cooker, Dispenser, Setrika, Blender dan Kompor Gas. Namun untuk keperluan sertifikasi produksi saat ini hanya dibatasi dalam ruang lingkup kipas angin sesuai SNI 04-6292.2.80-2006 dengan rata-rata produksi sebanyak 2000 unit/hari. Produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kipas angin dalam negeri, tetapi tidak menutup kemungkinan dalam pengembangan bisnis dimasa yang akan datang diharapkan dapat pula memenuhi kebutuhan luar negeri.

Maka PT.Tripacific Electrindo akan selalu berusaha untuk menjadi perusahaan yang dikenal karena produknya yang berkualitas baik dan berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang mampu memuaskan pelanggan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Visi dan Misi PT.Tripacific Electrindo

Visi PT.Tripacific Electrindo

Terwujudnya produk berkualitas baik untuk memenuhi kebutuhan pasar indonesia dan mencipatakan lapangan kerja yang berkesinambungan demi kemajuan dalam negeri.

Misi PT.Tripacific Electrindo

  1. Memproduksi beberapa kipas angin dengan persyaratan mutu sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

  2. Menetapkan personel inti guna menjamin tidak adanya pertentangan kepentingan serta mengoptimalkan kinerja perusahaan dengan baik.

  3. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.

  4. Tercapainya efisiensi dan produktifitas dalam menjalankan produk sehingga memberikan manfaat sehingga manfaat bagi pemerintah, pemilik usaha, karyawan, pemasok serta konsumen.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan PT. Tripacific Electrindo yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Tripacific Electrindo

Tugas dan Tanggung Jawab

Fungsi dari masing-masing departemen dalam gambar diatas dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

  1. Direktur
  2. Tugas dan Tanggung Jawab dari seorang Direktur adalah :

    1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan.
    2. Memimpin perusahaan dan membina jajarannya.
    3. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manager dalam melaksanakan tugasnya.
  3. General Manager
  4. Wewenang dari seorang General Manager adalah :

    1. Membina, mengendalikan, merencanakan dan menerapkan kegiatan sistem manajemen dibawah fungsi dan tugasnya masing-masing.
    2. Menyusun rencana perusahaan jangka pendek maupun jangka panjang.
    3. Bertanggung jawab terhadap pengiriman produk ketangan pelanggan termasuk pemantauan dan pelayanan transportasi.
  5. Manager Pabrik
  6. Tanggung Jawab dari Manager Pabrik adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi dan terpenuhinya target produksi yang diminta.
    2. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan dana secara tertib dalam pengeluaran dan pemasukan keuangan.
  7. Manager Pembelian
  8. Tanggung Jawab dari bagian Manager Pembelian adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap surat menyurat dalam kegiatan antara lain pembelian, permintaan produk dari pelanggan, surat penawaran harga dan surat perjanjian kerja sama (kontrak).
    2. Ikut mengevaluasi unjuk kerja pemasok.
  9. Manager Pemasaran
  10. Tugas dari seorang Manager Pemasaran adalah :

    1. Selalu memonitor tuntutan persyaratan mutu produk yang diinginkan pelanggan. Mencatat serta mengevaluasi umpan balik dari pelanggan dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu produk.
    2. Melakukan evaluasi secara periodik terhadap unjuk kerja pelanggan.
  11. Manager Produksi
  12. Tugas dari seorang Manager Produksi adalah :

    1. Merencanakan produksi kipas angin meliputi jumlah produksi dan mutu produk kipas angin yang dihasilkan
    2. Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan produksi serta menjamin mutu produk yang dihasilkan selalu memenuhi persyaratan SNI, peryaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.
  13. Manager Teknisi
  14. Tanggung Jawab dari seorang Manager Teknisi adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan kelancaran sarana pendukung operasional mesin produksi.
    2. Bertanggung jawab terhadap perawatan dan perbaikan mesin produksi.
  15. Manager Quality Control
  16. Tugas dan Tanggung Jawab dari bagian Manager Quality Control adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap mutu produk PT.Tripacific Electrindo.
    2. Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap personil yang secara langsung terlibat dalam proses quality control.
    3. Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan operasional Warehouse.
    4. Menyusun laporan yang berhubungan dengan besarnya jumlah barang yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
  17. Bagian Service Center
  18. Tugas dan Tanggung Jawab dari bagian Service Center adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap pengembangan produk.
    2. Melakukan pengarahan, melatih, meningkatkan kemampuan dan keahlian personil.
    3. Melakukan perbaikan kerusakan, ketidaksesuaian produk dari QC (Qualty Control) maupun konsumen.
  19. Manager PPIC (Production Plan Inventory Control)
  20. Tugas dan Tanggung Jawab dari bagian Manager PPIC (Production Plan Inventory Control) adalah :

    1. Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku untuk proses produksi.
    2. Membuat perencanaan produksi sesuai dengan target produksi yang telah disusun.
  21. Manager Personalia
  22. Tanggung Jawab dari bagian Manager Personalia adalah :

    1. Bertanggung jawab terhadap penerapan disiplin seluruh karyawan di lingkungan PT. Tripacific Electrindo.
    2. Melakukan perencanaan tentang jumlah dan kualifikasi karyawan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan yang direncanakan oleh pimpinan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur untuk Service Return :

a. Petugas service melakukan pengecekan return barang di gudang jadi.

b. Kemudian petugas service membuat SPP dan LPB ke bagian gudang jadi.

c. Setelah itu membawa barang return tersebut ke bagian service untuk melakukan identifikasi kerusakan produk dan memperbaiki produk.

d. Setelah barang return sudah diperbaiki bagian Service Center menempelkam rating lable, serial number dan menyerahkan barang service return ke bagian Quality Control untuk dilakukan pengujian terakhir.

e. Selanjutnya apabila Quality Control menemukan barang jadi yang tidak lolos pengujian, Quality Control melakukan pencatatan dan menyerahkannya ke bagian Service Center untuk perbaiki kembali.

f. Apabila barang jadi yang di uji lolos pengujian, maka barang jadi tersebut diserahkan kembali ke bagian pengemasan untuk dilakukan pengemasan dan di simpan di gudang jadi.

  1. Prosedur Service Konsumen

a. Petugas Service mendapat konfirmasi dari kantor pusat bahwa ada barang konsumen yang rusak dan harus diservice.

b. Kemudian petugas service melakukan pengecekan dan mengambil barang tersebut di bagian ekspedisi ke service center.

c. Selanjutnya petugas service melakukan identifikasi kerusakan barang tersebut.

d. Setelah mengetahui kerusakan barang tersebut petugas melakukan perbaikan, pergantian dan pemasangan barang yang rusak.

e. Selanjutnya petugas service menempelkan Rating label, Serial Number dan menyerahkan barang tersebut ke bagian Quality Control untuk di uji kelayakannya.

f. Apabila barang yang di uji lolos pengujian, maka barang tersebut diserahkan kembali ke bagian Service untuk dilakukan pengemasan kemudian diserahkan ke bagian ekspedisi.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 3 actor yang biasa melakukan kegiatan, yaitu Quality Control, Service Konsumen dan Service Return.

  3. 4 use case sebagai interaksi actor-actor dengan system, yaitu Identifikasi Kerusakan, Melakukan Perbaikan, Pengujian Hasil Produksi dan Pengujian Terakhir Barang Service.

  4. 1 Include yang terdapat pada use case, yaitu Konfirmasi Kantor Pusat.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Service Return

Gambar 3.3 Sequence Diagram Service Return

Berdasarkan Gambar 3.3 Sequence Diagram Service Return

  1. 1 Boundary Lifeline, yaitu : Gudang Jadi.

  2. 2 Lifeline, Yaitu : SPP dan LPB dan Laporan.

  3. 2 Actor, yaitu : Quality Control dan Service Center.

  4. 6 Message, yaitu Pengujian Hasil Produksi, Menyerahkan Barang Return, Membuat SPP dan LPB, Mengambil Barang Return, Melakukan Service, Membuat Laporan Hasil Perbaikan, Pengujian Terakhir Service Return dan Serah Terima hasil perbaikan return.

b. Sequence Diagram Service Konsumen

Gambar 3.4 Sequence Diagram Service Konsumen

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Boundary Lifeline, Yaitu : Kantor Pusat.

  2. 1 Lifeline ,yaitu : Laporan.

  3. 2 Actor, yaitu : Service Konsumen dan Quality Control.

  4. 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Activity Diagram Service Return

Gambar 3.5 Activity Diagram Service Return

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Service Return

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 3 vertical swimeline yaitu Quality Control, Service Return dan Gudang Jadi.

  3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

b. Activity Diagram Service Konsumen

Gambar 3.6 Activity Diagram Service Konsumen

Berdasarkan Gambar 3.6 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 3 vertical swimeline yaitu Quality Control, Service Konsumen dan Kantor Pusat.

  3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Pentium Dual Core
    2. Monitor : LG 14 Inci
    3. RAM : 2 GB
    4. Hardisk : 320 GB
    5. Keyboard : Logitech USB
    6. Mouse : Logitech USB
  2. Spesifikasi Perangkat Lunak Software
    1. Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit
    2. Microsoft Office 2010 Profesional
    3. Adobe Reader
    4. Php MyAdmin
    5. Mysql
  3. Hak Akses (Brainware)
    1. Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan dapat dilakukan oleh Petugas Service Center.

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:

  1. Rekapitulasi data kerusakan kipas yang dilakukan secara semi komputerisasi kurang efisien.

  2. Dikarenakan jumlah Personel service center terbatas sehingga apabila jumlah barang jadi return sangat banyak dan waktu pengirimannya sangat dekat sehingga sering terjadi keterlambatan pengiriman.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem yang bisa secara otomatis melakukan rekapitulasi data kerusakan kipas untuk memudahkan dalam penelusuran data.

  2. Dengan adanya sistem pakar analisa kerusakan kipas ini apabila terjadi load barang jadi return yang sangat banyak dan waktu pengirimannya juga sangat dekat, bisa menggunakan operator perbantu untuk menambah tenaga pengecekan kipas.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat aplikasi sistem analisa kerusakan kipas Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan di PT. Tripacific Electrindo maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Service Center
    1. Melakukan login.
    2. Menampilkan home untuk petugas service center.
    3. Melakukan input data knowledgebase, diagnosa dan kipas.
    4. Melakukan analisa kerusakan kipas.
    5. Logout.
  2. Customer
    1. Melakukan login.
    2. Menampilkan home untuk customer.
    3. Melakukan input data knowledgebase, diagnosa dan kipas.
    4. Melakukan analisa kerusakan kipas.
    5. Logout.
  3. Manajer Service Center
    1. Melakukan login.
    2. Menampilkan home untuk manajer service center.
    3. Melihat laporan trend kerusakan kipas.
    4. Logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.

  2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu service center, customer dan manajer service center.

  3. 3 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

a. Activity Diagram Service Center dan Customer

Gambar 4.2 Activity Diagram Service Center dan Customer

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu user

  3. 11 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan user id dan password maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data, diantaranya Data kipas, knowledegebase dan Diagnosa. Selain itu masuk juga pada menu analisa service center dan terakhir adalah logout.

  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan service center.

b. Activity Diagram Manager Service Center

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada Manajer Service Center

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. 1 initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu manajer service center.

  3. 7 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan user id dan password maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada menu laporan trend kerusakan kipas dan terakhir adalah logout.

  4. 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan manajer service center.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

a. Sequence Diagram Petugas Service Center

Gambar 4.4 Sequence Diagram Pada Petugas Service Center

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 9 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home petugas service center, data kipas, knowledgebase, diagnosa, analisa sercive center dan logout.

  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu petugas service center.

  3. 19 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

b. Sequence Diagram Pada Manager Service Center

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pada Manager Service Center

Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. 6 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Manajer service center, Laporan Trend Kerusakan Kipas dan logout.

  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Manajer service center.

  3. 13 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Thrid Normal Form (3NF) yang akan dibahas sebagai berikut:

  1. UNNORMALIZED

    Tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

    Tabel 4.1 Tabel Unnormal

  2. FIRST NORMAL FORM (1NF)

    First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri.

    Tabel 4.2 First Normal Form (1NF)

  3. SECOND NORMAL FORM (2NF)

    Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan. Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut. Pada normalisasi tingkat kedua ini terdiri dari 7 tabel, yaitu kipas, kipas_reject, helper_table, user, knowledge_base, diagnosa dan dtl_diagnosa.

    Gambar 4.6 Second Normal Form (2NF)

  4. THIRD NORMAL FORM (3NF)

    Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal.

    Gambar 4.7 Third Normal Form (3NF)

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : kipas

    Media : Hardisk

    Isi : (kd_barang + nm_barang + jenis_kipas + keterangan)

    Primary Key : kd_barang

    Panjang Record: 345

    Tabel 4.3 Struktur Tabel kipas

  2. Nama File : kipas_reject

    Media : Hardisk

    Isi : (id_reject + kd_barang + kd_diagnosa + entry_date + update_date + uentry + uupdate )

    Primary Key : id_reject

    Panjang Record : 84

    Tabel 4.4 Struktur Tabel kipas_rejects

  3. Nama File : helper_table

    Media : Hardisk

    Isi : (id_temp + base_urut + no_knowledgebase + jawaban)

    Primary Key : id_temp

    Panjang Record : 16

    Tabel 4.5 Struktur Tabel helper_table

  4. Nama File : service

    Media : Hardisk

    Isi : (id_service + no_surat_jalan + customer + tgl_masuk + tgl_service + type_barang)

    Primary Key : id_service

    Panjang Record : 361

    Tabel 4.6 Struktur Tabel service

  5. Nama File : dtl_service

    Media : Hardisk

    Isi : (id_dtl_service + id_service + part + jumlah + gb + keterangan)

    Primary Key : id_dtl_service

    Panjang Record : 98

    Tabel 4.7 Struktur Tabel dtl_service

  6. Nama File : knowladge_base

    Media : Hardisk

    Isi : (no_knowledgebase + subject + pertanyaan + gambar + jawaban_ya + jawaban_tidak + penyataan)

    Primary Key : no_knowladgebase

    Panjang Record : 616

    Tabel 4.8 Struktur Tabel knowledge_base

  7. Nama File : diagnosa

    Media : Hardisk

    Isi : (kd_diagnosa + nm_diagnosa + saran + entry_date + update_date + uentry + uupdate)

    Primary Key : kd_diagnosa

    Panjang Record : 363

    Tabel 4.9 Struktur Tabel diagnosa

  8. Nama File : dtl_diagnosa

    Media : Hardisk

    Isi : (id_dtl_diagnosa + kd_diagnosa + base_urut + no_knowledgebase)

    Primary Key : id_dtl_diagnosa

    Panjang Record : 23

    Tabel 4.10 Struktur Tabel dtl_diagnosa

  9. Nama File : user

    Media : Hardisk

    Isi : (id_user + username + password + name + level)

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 127

    Tabel 4.11 Struktur Tabel user

Flowchart Program Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Flowchart Program

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.9 Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Home User

Gambar 4.10 Prototype Halaman Home User

Prototype Menu Data Master Kipas

Gambar 4.11 Prototype Menu Data Master Kipas

Prototype Menu Data Master Knowledge Base

Gambar 4.12 Prototype Menu Data Master Knowledge Base

Prototype Menu Data Master Diagnosa

Gambar 4.13 Prototype Menu Data Master Diagnosa

Prototype Menu View Diagnosa

Gambar 4.14 Prototype Menu View Diagnosa

Prototype Menu Laporan Trend Kerusakan Kipas

Gambar 4.15 Prototype Menu Laporan Trend Kerusakan Kipas

Prototype Menu Pengecekan

Gambar 4.16 Prototype Menu Pengecekan

Rancangan Tampilan Program

Tampilam Halaman Login

Gambar 4.17 Halaman Login

Tampilan Halaman Home Admin

Gambar 4.18 Halaman Home admin

Tampilan Halaman Menu Data Master Kipas

Gambar 4.19 Halaman Data Master Kipas

Tampilan Halaman Menu Data Master Knowledge Base

Gambar 4.20 Halaman Data Master Knowledge Base

Tampilan Halaman Data Master Diagnosa

Gambar 4.21 Halaman Data Master Diagnosa

Tampilan Halaman Laporan Trend Kerusakan Kipas

Gambar 4.22 Halaman Laporan Trend Kerusakan Kipas

Tampilan Halaman Analisis Kerusakan Service Center

Gambar 4.23 Halaman Analisis Kerusakan Service Center

Tampilan Halaman Service

Gambar 4.24 Halaman Service

Tampilan View Diagnosa

Gambar 4.25 View Diagnosa

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel Pentium Dual Core
  2. Monitor   : LG 19 Inci
  3. Mouse    : Logitech USB
  4. Keyboard  : Logitech USB
  5. RAM    : 2 GB
  6. Harddisk   : 320 GB
  7. Printer    : Epson L300 Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. PHP
  5. MySQL
  6. Notepad++
  7. Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh enam bagian, yaitu :

  1. Petugas Service Center
  2. Customer
  3. Manager Service Center

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Tabel 4.12 Pengujian Black Box

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login dan data Kipas. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau tidak tepat sesuai dengan tipe datanya, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Tabel 4.14 Rancangan biaya sistem yang diusulkan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Dengan cara menggunakan aplikasi sistem pakar berbasis website yang telah jadi dan melakukan konsultasi untuk dapat mengetahui secara cepat penyebab kerusakan dan solusi memperbaiki kipas angin.

  2. Dengan cara mengumpulkan berbagai macam jenis kerusakan kipas angin, tanda-tanda yang muncul dan solusi dari seorang pakar maupun referensi lain.

  3. Proses penanganan kipas rusak pada PT.Tripacific Electrindo masih berjalan manual dengan cara berkonsultasi kepada seorang pakar.

Saran

Saran yang dapat diberikan penulis untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memperbanyak data-data yang akurat, Sehingga dapat mengoptimalkan sistem pakar yang lebih baik dan lebih akurat.

  2. Tampilan user interface untuk lebih disempurnakan agar lebih menarik user untuk mengoperasikan sistem pakar ini.

  3. Dikarenakan batasan masalah pada aplikasi sistem pakar ini hanya mencakup pada permasalahan yang umum dari kerusakan kipas angin, maka untuk kedepannya jika ada aplikasi sistem pakar dengan tema yang sama, penulis mengaharapkan agar sistem pakar yang berikutnya bisa mengerjakan masalah yang lebih kompleks, sehingga tidak hanya pada masalah dari kerusakan kipas angin saja yang mampu dikerjakan oleh sistem tapi juga bisa menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan peralatan electronik rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
  2. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  3. 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  4. 5,0 5,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Nahampun, Maruli Tua. 2014. "Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kelapa Sawit dengan Metode Dempster-Shafer". Jurnal Pelita Informatika Budi Darma Vol. VII. ISSN : 2301-9425.
  6. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi Offset.
  7. Priyono, A., Rahmat, R. A.O.K. 2013. Application of Artificial Intelligent for Urban Traffic Control System, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  8. Kusumadewi, Sri. 2013. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya) Edisi ke-1. Yogyakarta:Graha Ilmu.
  9. 10,0 10,1 Abdul Sani Sembiring. 2013. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi”. Medan: STMIK Budi Darma. Vol 3. Maret 2013
  10. Sentanu, Windy. 2014. "Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan LAN". Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  11. Derta. 2014. “Perancangan Sistem Pakar Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Menggunakan Analogous Estimates Pada PT.Yokomindo Makmur Perkasa Tangerang”. Tugas Akhir. STMIK Raharja. Tangerang.
  12. 13,0 13,1 Perwira, R. I, Aziz, A. 2013. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi TBC Paru. Jurnal Informatika dan Teknologi Informasi TELEMATIKA. Vol.9, No. 2, Januari 2013. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
  13. Yudha, Mustafa Bakti. 2013. Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Waste Coating pada Mesin Coating PT Osram Indonesia. Tangerang: STMIK Raharja.
  14. Deny, W, N. 2014. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Kerusakan Perangkat Televisi Menggunakan Metode Backward Chaining.Jurnal Informatika Vol.10 No.2, 2014. Universitas Tadulako.
  15. 16,0 16,1 16,2 Sulistyaningsih, Dewi. 2017. Diagnosis Kesulitan Belajar Praktek Menjahit Kemeja Pria Pada Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Dlingo. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  16. Stephens dan Plaw 2013. “Definisi Database”
  17. Febriyanti, Echi Astri. 2016. Kendali Kipas Angin dan LED Emergency Menggunakan SMS Berbasis Arduino Uno. Other Thesis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
  18. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
  19. 20,0 20,1 Arief, M. Rudyanto. 2014. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi Offset
  20. Handoyo, T., Kom, M., Priyoatmoko, W., Kom, S., & Magelang, D. S. B. P. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Obyek Wisata Di Kabupaten Semarang. Jurnal Transformasi, 10(2).
  21. Community, eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala.
  22. Rahardja. Untung, Muhamad Yusup, Ana Nurmalia. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 3, Mei 2014.
  23. Kardiyanto, Deddy Whinata. 2014. Media Pembelajaran Olahraga Bola Voli Berbasis Web. Jurnal Phedral Penja Vol. 9, No. 2. Alamat Situs: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/penjaskesrek/article/view/6285/4319.
  24. Palevi, Angga Reza. Krisnawati. 2014. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis Website pada SMP Negri 2 Mojosongo Bojolali. Jurnal Imiah DASI Vol. 14 No. 04 ISSN: 1411-3201. http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/view/198.
  25. Hidayat, Rahmat. 2014. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  26. Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  27. Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  28. Supono, Virdiandy Putratama. 2016. Pemograman Web Dengan Mengunakan PHP dan Framework Codeignier. Yogyakarta: Deepublish, Maret 2016.
  29. Nugroho, Adi. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset
  30. Rosa, A.S., Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  31. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2014. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  32. 33,0 33,1 33,2 Purnomo, Sigit. 2015. Sistem Aplikasi Kontrol Cost Pada Kabel Manufacturer. Studi Kasus PT.SUMI INDO KABEL TBK. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  33. Fauzi, Moch. Agita, dkk. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya InformatikaVol.1 No.1-November 2015. Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan.
  34. Pattianakotta, Ade. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015.
  35. Waspodo, Bayu. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8, No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  36. Sudaryono, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7, No.1-September 2013.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  37. Ardhana, Yusuf Murya Kusuma. 2016. Framework PHP YII 2: Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: Jasakom.
  38. 40,0 40,1 40,2 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  39. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer.
  40. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2014. “Theory and Application of IT Research”. Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  41. 43,0 43,1 Ariawan, Jesadan, Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5, No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. Alamat Situs: http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/67/69.
  42. Indrajani, S.Kom.,M.M. 2017. Database Design – Theory, Practice, and Case Study. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  43. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (edisi revisi). Yogyakarta: CV Andi Offset.
  44. 46,0 46,1 Hermawan, Asep. 2013. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
  45. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : [1]

A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. From Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career & Sidang Komprehensif
A.7. Validasi Sidang Akademik
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.11. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.12. Sertifikat TOEFL
A.13. Sertifikat Prospek
A.14. Sertifikat IT Internasional
A.15. Sertifikat IT Nasional
A.15. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B :

B.1. Surat Keterangan Observasi

LAMPIRAN C :

C.1. Form Detail Parts
C.2. List Part I
C.3. List Part II
C.4. Form Service
C.5. Form Laporan Barang Selesai Service

LAMPIRAN D :

D.1. Printscreen Halaman Login
D.2. Printscreen Home Admin
D.3. Printscreen Halaman Data Master Kipas
D.4. Printscreen Halaman Data Master Knowlade Base
D.5. Printscreen Halaman Data Master Diagnosa
D.6. Printscreen Halaman Pengecekan
D.7. Printscreen Halaman View Diagnosa
D.8. Printscreen Halaman Service
D.9. Printscreen Halaman Printout Laporan

Contributors

Mochamad Riyadi