SI1122468766

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN PADA LOCAL AREA NETWORK

DI PT. YUASA BATTERY INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122468766
NAMA
: RIYAN SINDI SAPUTRA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGENEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN PADA LOCAL AREA NETWORK

DI PT. YUASA BATTERY INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468766
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engeneering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I
       
(Junaidi, M. Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN PADA LOCAL AREA NETWORK

DI PT. YUASA BATTERY INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468766
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engeneering

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M. Kom)
   
(Triyono, M. Kom)
NID : ....
   
NID : 05078

   

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN PADA LOCAL AREA NETWORK

DI PT. YUASA BATTERY INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122468766
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engeneering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB

UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN PADA LOCAL AREA NETWORK

DI PT. YUASA BATTERY INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122468766
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software engeneering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122468766

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Salah satucabang dari ilmu komputer yang berkembang saat ini adalah kecerdasan buatan (Artificial Intellegance), dan salah satu bidang dari kecerdasan buatan tersebut yaitu di bidang sistem pakar (expert sistem), yang memanfaatkan komputer sebagai basis pengetahuan untuk mempermudah dalam menghasilkan informasi. Yang mana basis pengetahuan tersebut adalah dengan memanfaaatkan pengalaman dan pengetahuan dari seorang pakar, yang kemudian diterapkan kedalam sebuah sistem. Mengingat sulitnya proses penanganan gangguan pada local area network dan kurangnya sumber daya manusia yang mampu dan berpengalaman dalam proses penanganan gangguan pada local area network, maka dari itu dibutuhkanlah seorang pakar atau ahli untuk menyelesaikan permasalahan gangguan pada local area network tersebut. Atas dasar itulah perancangan aplikasi sistem pakar untuk diagnosis gangguan pada local area network ini dibuat.


Kata Kunci: Kecerdasaan Buatan, Sistem Pakar, Local Area Network, Forward Chaining.

ABSTRACT

One branch of computer science that is developing today is artificial intelligence (Artificial Intellegance), and one of the field of artificialintelligence, namely in the field of expert systems (expert systems), which utilizes the computer as a knowledge base to facilitate in generating the information. In which the knowledge base is to use experience and knowledge of an expert, which is then incorporated into a system. Given the difficulty of the process of handling disturbances in the local area network and the lack of human resources capable and experienced in the handling of nuisance on a local area network, and therefore to need an expert or experts to solve the problems of interference on the local area network. On this basis the application design expert system for the diagnosis of disorders of the local area network with forward chaining method is made.


Keywords : Artificial intelligence, expert systems, Local Area Network, Forward Chaining.

 

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur yang semoga selalu tercurahkan pada sang maha pencipta alam semesta Allah swt, yang mana berkat kuasa dan kehendaknya laporan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Gangguan Pada Local Area Network Di PT. Yuasa Battery Indonesia”, yang Alhamdulillah bisa selesai tepat pada waktunya

Maksud dan tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer(STMIK) Raharja.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan oleh berbagai pihak yang senantiasa membantu dan membimbing penulis, karena penulis juga menyadari tanpa adanya bantuan dan dorongan tersebut penulis merasa laporan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar, oleh sebab itu penulis merasa harus mengucapan banyak terima kasih, kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, Selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom, Selaku Dosen Pembimbing I.
  5. Bapak Triyono, S.Kom, Selaku Dosen Pembimbing II.
  6. Bapak Ahmad Wijaya Kusuma, selaku Kepala Bagian IT PT. Yuasa Battery Indonesia Tbk. Yang telah bersedia menjadi stakeholder dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  7. Kepada adik-adik siswa PSHT yang telah memberikan bayak inspirasi kepada kakak.
  8. Kepada teman-teman Mup On FC, terimakasih atas apa yang telah diberikan selama ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis.

Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis. Dan penulis sadar bahwasannya laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan penulis berharap dari ketidak sempurnaan itu bisa melihirkan sebuah kesempurnaan suatu saat nanti, karena segala sesuatunya pasti membutuhkan proses.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.


Tangerang, ..... 2015
Riyan Sindi Saputra
NIM. 1122468766

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu cabang dari ilmu komputer yang berkembang saat ini adalah kecerdasan buatan (Artificial Intellegance) dan salah satu alasan pesatnya perkembangan dari kecerdasan buatan yaitu agar mesin (komputer) bisa melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia.

Salah satu bidang dari kecerdasan buatan tersebut yaitu di bidang sistem pakar (expert sistem), yang memanfaatkan komputer sebagai basis pengetahuan untuk mempermudah dalam menghasilkan informasi. Yang mana basis pengetahuan tersebut adalah dengan memanfaaatkan pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar. Dengan kata lain sistem pakar merupakan suatu program komputer yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu dan di desain untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan sebaik-baiknya, layaknya seorang pakar.

LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer yang mencakup area geografis lokal, seperti rumah, kantor, atau kelompok bangunan yang menggunakan minimal 2 buah komputer dan masing-masing memiliki kartu jaringan. Local area network dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik, yaitu: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya dan dikarenakan sangat kompleksnya gangguan pada LAN serta dikarenakan terbatasnya jumlah IT Support yang ada, maka dibutuhkan suatu system yang dapat menangani dan membantu user dalam menyelesaikan masalah tersebut. selain itu dengan adanya system tersebut diharapkan user bisa belajar dan menambah pengetahuan dan pengalamannya dibidang network troubleshooting, selain itu dengan adanya system pakar ini diharapkan mampu meringankan beban kerja dari IT Support.

Atas dasar tersebut diatas maka penulis mengambil judul “Penerapan Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Diagnosis Gangguan Pada Local Area Network Di PT. Yuasa Battery Indonesia” sebagai tugas penyusunan Skripsi.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaiman proses penanganan gangguan local area network pada PT. Yuasa Battery Indonesia. Tbk?

  2. Bagaimana membangun sistem pakar yang mampu mendiagnosis gangguan pada local area network?

  3. Apakah dengan adanya sistem pakar ini mampu meningkatkan pengetahuan karyawan dalam hal penanganan gangguan pada jaringan LAN, khususnya yang bekerja dengan menggunakan komputer dan jaringan?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu meluas maka pada penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai berbagai macam gangguan yang terjadi secara umum pada wired local area network dan metode pelacakan yang digunakan adalah metode forward chaining dan semua itu hanya pada ruang lingkup PT. Yuasa Battery Indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

  1. Membuat sebuah sistem pakar yang bisa menjadi wadah pengetahuan bagi user yang ingin belajar tentang bagaimana proses penanganan gangguan LAN, mulai dari diagnosis sampai pada proses penyelesaian masalah.

  2. Membangun sistem pakar yang mampu mendiagnosa gangguan yang terjadi pada local area network sekaligus mampu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

  3. Membantu para user yang minim pengetahuan dan pengalaman tentang network troubleshooting, untuk bisa menyelesaikan masalah gangguan pada jaringan LAN.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain :

  1. Memberikan pengetahuan tambahan untuk user mengenai bagaimana proses penanganan gangguan pada local area network.

  2. Dapat menghemat waktu dalam proses mendiagnosa gangguan yang terjadi pada local area network.

  3. Meringankan beban kerja dari IT Support dalam proses penanganan gangguan pada local area network.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Observasi (Pengamatan)

    Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung ke lapangan pada PT. Yuasa Battery Indonesia. dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan-catatan serta dokumen yang ada.

  2. Wawancara

    Melakukan kegiatan wawancara pada kepala bagian IT PT. Yuasa Battery Indonesia, yang sekaligus berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka

    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan aplikasi sistem pakar. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan - temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan mencari berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Metodelogi Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yangmempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujian

Untuk menghasilkan suatu aplikasi yang baik dan berkualitas maka dalam skripsi ini menggunakan metode pengujian Blackbox Testing.

Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan aplikasi. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahanperforma, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran Umum PT. Yuasa Battery Indonesia, tata laksana sistem yang bejalan, analisa sistem yang bejalan, konfigurasi sistem yang berjalan , permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[1], Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu

Menurut Sutarman (2012 : 13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan sebuah konsep sistem yang amat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai sebuah masukan dan keluaran. Selain itu sebuah sistem dapat mempunyai sebuah karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu system

Adapun karakteristik yang dimaksud, yaitu:

  1. Komponen (component) sistem, yaitu suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut super sistem.

  2. Batasan sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar sistem (Environtment") adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung sistem (interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal. Contohnya, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnyasistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajement.

  8. Sebuah sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut

Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistemteologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem berbasis komputer merupakan contoh dari human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.


Konsep Dasar Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:7)[3], Sistem pakar (expert system) adalah sistem berbasis komputer yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

Minarni dan Hidayat (2013:27)[4], Sistem pakar adalah suatu program komputer berbasis pengetahuan yang berusaha seorang pakar ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Seperti hal nya seorang pakar, sistem pakar terfokus pada suatu dominan masalah yang spesifik.

Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelegance Corporation. Periode penelitian Artificial Intelegance ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha kea rah ini adalah General Purpose Problem-Solveer. GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, Jhon Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju expert sistem (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Unervitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert Sistem) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert Sistem) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL, (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliff di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memneerikan rekomendasi terapi antimicrobia. Secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan sepertiseorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, tapi MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasanbuatanyang lainnya. (Kusrini, 2010)

Ciri-Ciri Sistem Pakar

Menurut Sembiring (2013:8)[3], ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

  1. Terbatas pada tujuan keahlian tertentu.

  2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti.

  3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.

  4. Berdasarkan pada kaidah atau peraturan tertentu.

  5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

  6. Pengetahuan dan mekanisme pengambilan keputusan jelas terpisah.

  7. Keluarannya bersifat anjuran.

  8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.

Keuntungan Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2010)[5], beberapa keuntungan dari sistem pakar adalah sebagai berikut :

  1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.

  2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

  3. Meningkatkan output atau produktivitas, sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.

  4. Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.

  5. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak pengalaman.

  6. Tidak dapat lelah atau bosan, Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.

Arsitektur Sistem Pakar

Minarni dan Hidayat (2013:27)[4], Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Komponen-komponen sistem pakar dalam dua bagian tersebut ada pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar terdiri dari komponen penyusun sebagai berikut :

  1. Knowledge Base ( Basis Pengetahuan ) Basis pengetahuan merupakan hasil akuisis dan representasi pengetahuan dari seorang pakar. Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah.

  2. Inference Engine ( Mesin Inferensi ) Mekanisme inferensi yang utama pada sistem pakar dapat dibedakan menjadi inferensi dengan mekanisme pelacak mundur ( backward chaining ) dan pelacak maju ( forward chaining ). Penalaran dengan Backward chaining dimulai dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Forward chaining merupakan kebalikan dari Backward chaining, yaitu penalaran di mulai sekumpulan data menuju suatu kesimpulan atau goal.

  3. User interface ( antar mungka pengguna) User interface adalah penghubung antar program sistem pakar dengan pengguna.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199) [6], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi factor internal dan eksternal. Kedua factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan factor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu :

  1. Kuadran 1

    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  2. Kuadran 2

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  3. Kuadran 3

    Perusahaan menhadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microkomputer.

  4. Kuadran 4

    Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), [7], “Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (treats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (treats)”.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199) [6], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


Konsep Dasar Local Area Network

Definisi Local Area Network

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Menurut Alexius Satyo Widijanuarto (2014:30)[8], Jaringan wilayah lokal (local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil.

Komponen-Komponen LAN

Menurut Alexius Satyo Widijanuarto (2014:40)[8], untuk membangun sebuah jaringan komputer maka dibutuhkan kompone-komponen penunjang yang memungkinkan komputer-komputer tersebut dapat berkomunikasi. Komponen-komponen tersebut dapat di golongkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat (software). Berikut penjelasan dari kedua komponen tersebut :

  1. Perangkat Keras

    a. Perangkat komputer :

    Untuk perangkat komputer terdiri dari 2 macam, yaitu :

    1. Komputer Server

      Sebuah komputer server bertugas mengontrol komunikasi dan informasi diantara node/komponen dalam suatu jaringan. Sebagai contoh mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain. Terlihat bahwa tugas komputer server sangat kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan membaginya secara cepat. Ada dua buah jenis server, yaitu:

      1. Server dedicated, server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware.

      2. Server Non-Dedicated, server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya: Microsoft Windows NTServer, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.

      Dilihat dari fungsinya, server dapat digunakan, untuk:

      1. Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada harddisk-nya.

      2. Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation.

      3. Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama.

      4. Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para pemakai network.

      5. Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation.

      6. Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-mail dari dan ke internet. Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

    2. Komputer Workstations

      Keseluruhan komputer yang terhubung ke komputer server dalam jaringan disebut sebagai workstation. Sebuah workstation minimal mempunyai: Kartu jaringan, Aplikasi jaringan (software jaringan), kabel untuk menghubungkan ke jaringan, biasanya sebuah workstation tidak begitu membutuhkan floppy karena data yang ingin di simpan bisa dan dapat diletakkan di file server. Hampir semua jenis komputer dapat digunakan sebagai komputer workstation.


    b. NIC (Network Interface Card)

    Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan Network Interface Card (NIC). Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer. Beberapa komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Padakomputer notebook ada slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah: kartu jaringan Ethernet, LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring. Yang saat ini populer digunakan adalah Ethernet, lalu diikuti oleh Token Ring, dan LocalTalk.


    c. Media Transmisi (Pengkabelan)

    Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari media transmisi adalah:

    1. Kabel Twisted Pair

      Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded Twisted Pair (UTP), lebih banyak dikenal Karena merupakan kabel telpon, relatif murah, jarak yang pendek, mudah terpengaruh oleh gangguan, kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps.

    2. Kabel Coaxial

      Umumnya digunakan pada televisi, jarak yang relatif lebih jauh, kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30 Mbps, harga yang relatif tidak mahal, ukurannya lebih besar dari Twisted pair.

    3. Kabel Fiber Optic

      Jarak yang jauh, kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps, ukuran yang relatif kecil, sulit dipengaruhi gangguan, harga yang relatif masih mahal, instalasi yang relatif sulit.


    d. Concentrator atau Hub

    Sebuah consentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi star, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju. Hub biasanya terdiri dari 8, 12, atau 24 port RJ-45 dan digunakan pada topologi Bintang/Star.


  2. Perangkat Lunak (Software)

    1. Sistem Operasi Jaringan

      OS Jaringan adalah sebuah program yang mengendalikan dan mengatur lalu-lintas suatu network serta menyediakan pelayanan kepada komputer-komputer yang terdapat pada network tersebut, misal Microsoft® Windows NT, 2000, 2003 SERVER, LINUX. Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi client-server dan sistem operasi jaringan peer to peer. Jaringan Client-Server, Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Jaringan Peer To Peer, bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server dijaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.


    2. Network Adapter Drive

      Network Adapter Driver adalah program yang digunakan agar NIC dapat terdeteksi di komputer terutama untuk OS windows 98 dan 2000, untuk Windows XP biasanya auto detect. Setiap network card akan memiliki driver atau program yangberfungsi untuk mengaktifkan dan mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana network card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data.


Topologi Jaringan

Menurut Alexius Satyo Widijanuarto(2014:60)[8],Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer. Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat (terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lain.

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.

  2. Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.

Jenis-jenis topologi physical pada jaringan, yaitu:

  1. Topologi Bus

    Topologi bus merupakan topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan.


    Gambar 2.2. Topologi Bus


    Keuntungan topologi bus adalah :

    1. Jarak LAN tidak terbatas

    2. Kecepatan pengiriman tinggi.

    3. Tidak diperlukan pengendali pusat

    4. Jumlah perangkat yang terhubung dapat dirubah tanpa mengganggu yang lain.

    5. Kemampuan pengembangan tinggi.

    6. Keterandalan jaringan tinggi.

    7. Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat.

    Kerugian topologi bus adalah :

    1. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.

    2. Diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal.

    3. Operasional jaringan LAN tergantung tiap perangkat.


  2. Topologi Ring

    Topologi ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan.

    Gambar 2.3. Topologi Ring

    Keuntungan topologi ring adalah:

    1. Kecepatan pengiriman tinggi.

    2. Dapat melayani traffic yang padat.

    3. Tidak diperlukan host, relatif murah.

    4. Dapat melayani berbagai mesin pengiriman.

    5. Komunikasi antar terminal mudah.

    6. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.

    Kerugian topologi ring adalah:

    1. Perubahan jumlah perangkat sulit.

    2. Kerusakan pada media pengirim dapat mempengaruhi seluruh jaringan.

    3. Harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi kesalahan untuk kemudian di isolasi.

    4. Kerusakan salah satu perangkat menyebabkan kelumpuhan jaringan.

    5. Tidak baik untuk pengiriman suara, video dan data.


  3. Topologi Tree

    Topologi tree merupakan generalisasi dari topologi bus, media transmisi berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup.Topologi tree selalu dimulai pada titik yang disebut headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend.

    Gambar 2.4. Topologi Tree

    Keuntungan Topologi Tree

    1. Kontrol manajemen mudah karena bersifat terpusat.

    2. Mudah untuk dikembangkan.


    Kerugian Topologi Tree

    1. Karena data yang dikirim diterima oleh semua perangkat diperlukan mekanisme untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju.

    2. Diperlukan mekanisme transmisi data untuk menghindari overlapping sinyal jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan.


  4. Topologi Star

    Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat pengendali.

    Gambar 2.5. Topologi Star

    Keuntungan topologi star adalah:

    1. Dapat diandalkan

    2. Mudah dikembangkan

    3. Keamanan data tinggi

    4. Kemudahan akses ke jaringan LAN yang lain

    Kerugian topologi star adalah:

    1. Jika trafic padat maka dapat menyebabkan lambatnya jaringan

    2. Jaringan sangat bergantung pada perangkat pengendali.


  5. Topologi Mesh

    Jenis topologi yang merupakan dari berbagai jenis topologi yang lain (disesuaikan dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node di dalamnya. Dikarenakan setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat lainnya.

    Gambar 2.6. Topologi Mesh

    Keuntungan topologi mesh adalah:

    1. Memiliki respon waktu cepat.

    2. Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.

    Kerugian topologi mesh adalah:

    1. Biaya cukup mahal.

Jenis-jenis topologi logical pada jaringan terdiri dari, yaitu:


  1. Ethenet

    Ethernet sekarang ini paling banyak digunakan oleh seluruh umat manusia. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD ( Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection ). Sistem ini dapat memperhatikan setiap komputer kedalam kabel dari network sebelum mengirimkan data ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas, komputer akan mentransmisikan data. Jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi ketika jaringan telah kosong. Jika ada dua buah komputer melakukan transmisi pada saat bersamaan, maka komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini disebut dengan koalisi, yang tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network.

    Ethernet dapat digunakan pada model jaringan Garis lurus , Bintang, atau Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optik pada kecepatan 10 Mbps - 100Mbps dan terus berkembang sampai 1Gbps

    Gambar 2.7. Ethernet

    Keuntungan dari Ethernet :

    1. Kecepatan mengirim data mecapai 100Mbps-1Gbps.

    2. Cukup sederhana.

    3. Mudah dalam menggunakannya.

    Kerugian dari Ethernet :

    1. Sering terjadi tabrakan data pada saat menggunakannya.

    2. Jika pemakainya ramai, maka kecepatanya pun melambat.


  2. Token Ring

    Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Hubungan komputer pada token berbentuk seperti cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar seperti lingkaran pada sebuah jaringan dari satu komputer menuju ke komputer yang lain. Jika pada persinggahan disalah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ketempat dimana data itu ingin ditujukan, dan token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.

    Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optik yang dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.

    Gambar 2.8. Token Ring

    Keuntungan dari Token Ring :

    1. Menggunakan Token Passing untuk menghindari tabrakan data.

    2. Kecepatannya mencapai 16 Mbps.

    3. Menggunkan kabel fiber optik.

    Kerugian dari Token Ring.

    1. Jika terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

    2. Biaya mahal.


  3. Local Talk

    Local talk merupakan jaringan yang dikembangkan pertama kali oleh Apple Computer Inc untuk komputer macintos. Metode yang digunakan oleh jaringan Local Talk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Lokal talk menggunakan kabel TP khusus yang digunakan untuk menghubungkan sederetan komputer melalui port serial dengan kecepatan yang bisa didapat hanya 230 Kbps.

    Gambar 2.9. Local Talk

    Keuntungan Dari Local Talk

    1. Kecepatan hanya 230 Kbps.

    2. Menggunakan kabel TP khusus

    Kerugian Dari Local Talk

    1. Lambat dalam mengakses.

    2. Sering terjadi tabrakana data.


  4. FDDI ( Fiber Distributed Data Interface)

    Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh. Metode yang digunakan oleh FDDI adalah model token ring. FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi biasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua.

    Kecepatan FDDI dengan menggunakan fiber optik kabel mencapai 100 Mbps. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.

    Gambar 2.10. FDDI ( Fiber Distributed Data Interface)

    Keuntungan dari FDDI :

    1. Menggunakan dua buah topologi ring dalam proses transmisi.

    2. Menggunakan kabel fiber optik.

    3. Memilki kecepatan 100 Mbps

    4. Dapat menghubungkan 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.

    Kerugian Dari FDDI

    1. Biaya cukup mahal.

    2. Boros dalam menggunkan kabel.


  5. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

    ATM (Asynchronous Transfer Mode ) yaitu sebuah jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentransmisikan data kedalam satu paket, sedangkan yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang dengan menggunakan kabel fiber optik ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . ATM juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

    Gambar 2.11. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

    Keuntungan dari ATM (Asynchronous Transfer Mode), yaitu:

    1. Kecepatannya sampai 155Mbps atau lebih.

    2. Dapat didukung variasi media.

    3. Menggunakan kabel fiber optik.

    4. Dapat dipakai oleh Internet Service Providers (ISP).

    Kerugian Dari ATM (Asynchronous Transfer Mode), yaitu:

    1. Boros dalam menggunakan kabel.

    2. Mahal

Kelebihan dan Kekurangan dari Local Area Network

Menurut Alexius Satyo Widijanuarto(2014:60)[8],kelebihan dan kekurangan dari local area network, yaitu :

  1. Kelebihan Local Area Network

    Berikut adalah beberapa kelebihan dari LAN, yaitu :

    1. Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas switch dan selanjutnya router akan menghubungkan dengan IP publik.

    2. Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.

    3. Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.

    4. Memungkinkan adanya transfer file antar bagian dengan melalui suatu Server pengatur lalu lintas informasi.

    5. Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem connect one by one.

    6. Memungkinkan komunikasi melalui e-mail.

    7. Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya Server pengatur dan password.

    8. Copy data antar PC menjadi lebih cepat.

  2. Kekurangan Local Area Network

    1. Speed modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.

    2. Ada kemungkinan password dapat ditembus.

    3. Perlu pengendali pemakaian software.

    4. Software harus dirancang untuk multi user.

    5. Semua layer model OSI harus dilaksanakan (protokol/aturan yang digunakan).

    6. Jika salah satu PC terkena virus, maka PC yang lain ikut tertular.

Konsep Dasar Gangguan Pada Local Area Network

Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan LAN secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

  1. Kerusakan atau kesalahan Hardware.

    Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.

  2. Kesalahan software.

    Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan sistem operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.


Definisi Diagnosis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diagnostik /di·ag·nos·tik/ adalah ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada.

Menurut Thorndike dan Hagen dalam Suherman (2011), diagnosis dapat diartikan sebagai :

  1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons);

  2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial.

  3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.

Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep diagnosis,secara implisit telah tercakup pula konsep prognosisnya. Dengan demikian dalam proses diagnosis bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49)[9], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7)[10], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu aplikasi yangberisikan dokumen-dokumen yang tersimpan didalam server dan untuk mengaksesnya dibutuhkan peerangkat lunak yang disebut browser.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:7)[10], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Berikut adalah jenis-jenis web :

  1. Web statis, adalah web yang isinya atau kontennya tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CSS. Perubahan isi atau data halaman web dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero (2011)[11], “internet (interconnected network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti halnya jaringan komputer local maupun jaringan komputer area. Internet juga menggunakan protocol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (TransmissionControl Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1)[12], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer local yang saling terhubung hingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protocol). Protocol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna diseluruh dunia.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Anhar (2010:4)[13], Definisi web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan kelayar monitor kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang kita buat, kita membutuhkan program php.

Script-script php tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar, saran atau masukan pada wesite kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup dengan adanya komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

Menurut Arief (2011:7)[10], “web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis dengan menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, webserver merupakan aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.


Definisi XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341)[14], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8)[15], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74)[16], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[13], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field”.

Menurut Raharjo (2011:3)[17], “database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[18], “Database adalah struktur penyimpanan database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data yang dapat disimpan dan diproses secara cepat didalam sebuah database komputer.

Definisi Fields

Menurut Anhar (2010:45)[13], “fields adalah sub bagian dari record”.

Definisi Records

Menurut Anhar (2010:45)[13], “record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti nama user, dan password. Setiap keterangan yang mencakup nama user dan password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (record number)”.


Konsep Dasar Php MyAdmin

Definisi Php MyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88)[16], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahuiperintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429)[10], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53)[19], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical UserInterface).


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43)[10], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

Menurut Oktavian (2010:31)[20], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang berdifat open source.

  5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix,Windows, dan lain-lain.

Menurut Anhar (2010:45)[13], PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat opensource. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Sejarah PHP

Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:

  1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untukmengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

  2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

  3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

  4. Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

  5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

  6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source untuk membuat halaman web dinamis.


Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1)[14], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[19], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.


Representasi Pengetahuan

Menurut Kusrini (2010)[5], Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya.

Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (logic), jaringan semantic (semantic nets), bingkai (frame), dankaidah produksi (production rule).

  1. Logika

    Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah yang membantu proses penalaran.Bentuk logika komputasional ada 2 macam, yaitu :

    1. Logika Proposional

      Merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (AND), disjungsi (OR), negasi (NOT), implikasi/kondisional (IF…THEN), equivalensi atau bikondisional (IF AND ONLY IF).

    2. Logika Predikat

      Merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci

  2. Jaringan Semantik

    Merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari objek-objek yang terdiri atas sampul (node) dan penghubung (link).

  3. Bingkai (frame)

    Bingkai berupa ruang (slots) yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.

  4. Kaidah atau Aturan Produksi

    Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.


Mesin Inferensi

Menurut Sembiring (2013:8)[3], “mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit didalam basis pengetahuan”.

Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191)[21], “mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia”.

Menurut Sembiring (2013:8)[3], “mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada”.

Ada 2 tipe teknik inferensi, yaitu :

  1. Pelacakan kebelakang (Backward Chaining)

    Menurut Sembiring (2013:8)[3], Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) yang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut.

    Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191)[21], suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada peryataan dan kemudian bekerja kebelakang. Menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga peryataan dapat dibuktikan benar atau salah.


    Gambar 2.12. Backward Chaining

  2. Pelacakan kedepan (Forward Chaining)

    Menurut Sembiring (2013:8)[3], Pelacakan kedepan (forward chaining) merupakan kebalikan dari pelacakan kebelakang, yaitu memulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan.

    Menurut Kurniawan dan Rahmat (2012:191)[21], forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah intrepeter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuia dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.


    Gambar 2.13. Forward Chaining

Pohon Keputusan (Decesion Tree)

Menurut Han et al (2012, p330)[22], pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root

Decision tree merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pengembangannya relative cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami.

Pada decision tree terdapat 3 jenis node (Cahyono, 2010)[23],yaitu :

  1. Root node

    Root node merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.

  2. Internal node

    Internal node merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

  3. Leaf node atau terminal node

    Leaf node atau terminal node merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.


Gambar 2.14. Model Pohon Keputusan

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Nugroho (2010:6)[16], “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Alim (2012:30)[24], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML meyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena adabeberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan yang digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10)[25]

  1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use-case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem,memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya

  9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011 : 116)[26], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8)[27], “Flowchart adalah penggambaran secara rafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[27], flowchart terbagi atas 5 (lima) jenis, yaitu :

  1. Flowchart Sistem (Sistem Flowchart)

    Merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.

    Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)

    Flowchart paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart paperwork sering disebut juga dengan flowchart dokumen.

  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

    Flowchart skematic mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

    Flowchart skematik dugunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

  4. Flowchart Program (Program Flowchart)

    Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem dengan menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)

    Flowchart proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.


Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[28], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51)[29], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalupenting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option Ipada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi

  5. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[30], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisistentang topik yang hendak diteliti untuk membantu peneliti melihat ide-ide.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[31], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang bergunasebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain :

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Yuasa Battery Indonesia Indonesia yang beralamat di Jln. MH.Thamrin Tangerang 15143 (Kebon Nanas). Perusahaan ini bergerak dibidang manufacturing. Produksi yang dihasilkan oleh PT. Yuasa Battery Indonesia adalah mulai dari Battery/Aki, UPS, Rectifier Charger hingga produk-produk lain yang berhubungan dengan aki.

Pada tahun tahun 1998, PT. Yuasa Battery Indonesia pertama kali memperoleh sertifikasi ISO yang menjadi bukti konsistensi PT. Yuasa Battery Indonesia dalam menjaga kualitas produk dan pelayanan. Hal ini terus berlanjut pada tahun2001,2005, 2008, sampai saat sekarang ini.

Seluruh karyawan PT. Yuasa Battery Indonesia mempunyai komitmen memproduksi battery berkualitas tinggi demi kepuasan pelanggan berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000.

Tahun 2008 merupakan tahun yang membuktikan kepercayaan konsumen terhadap produk - produk kami. Dengan TOP Brand Index tertinggi, menjadikan YUASA terpilih sebagai TOP Brand dalam kategori Aki Motor dan mobil, kepercayaan tersebut pun masih tetap kami jaga hingga kami mendapatkan TOP Brand 2009.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Yuasa Battery Indonesia didirikan pertama kali di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1975. Pada masa awal pendirian, produksinya dimulai dari manufakur aki mobil dengan target pasardomestik. Seiring dengan perkembangannya yang pesat dan produknya yang semakin mendapat kepercayaan dari pelanggan, PT. Yuasa Battery Indonesia memulai melebarkan proses produksinya ke berbagai produk aki dan perlengkapan aki. Sekarang ini PT. Yuasa Battery Indonesia memproduksi aki untuk kebutuhan pasar domestik. Original Equipment Manufacturers (OEM), dan pasar luar negeri (Eksport). PT. Yuasa Battery Indonesia mempunyai kapasitas produksi 3 juta akimobil, 9 juta aki motor, 1,2 juta aki industri AH X Cell dengan total karyawan1200 orang.

Hal ini semakin mengukuhkan citra Yuasa sebagai brand aki dengan kualitas tinggi dan dapat diandalkan. Hal ini tentu saja tidak lepas dari kinerja tim manajemen yang professional dalam menghadapi segala arus perubahan dan tantangan pasar global. PT. Yuasa Battery Indonesia telah memperoleh sertifikasi ISO tahun 2008 dan 2009 yang menunjukkan kualitas dan konsistensi tim manajemen Yuasa dalam melayani pelanggan.

Dalam 35 tahun berdirinya PT. Yuasa Battery Indonesia, saat ini Kami berhasil mengekspansi pasrnya hingga ke luar negeri dan telah menyebar ke 5 benua. Kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan dan pengiriman yang tepat waktu adalah filosofi kerja yang selalu dipegang teguh oleh seluruh elemen tim PT. Yuasa Battery Indonesia.

PT. Yuasa Battery Indonesia adalah bagian dari Yuasa Group yang berpusat di Tokyo, Jepang. Yuasa Group adalah pemimpin dalam hal industri aki dunia yang memiliki pendapatan total senilai US$1,5 Milyar dengan karyawan sebanyak 10.000 personil. Sebagai perwakilan dari Yuasa Group di Indonesia, PT. Yuasa Battery Indonesia berkomitmen memberikan tiga elemen penting untuk memuaskan pelanggan :kualitas, harga, dan pengiriman (peraturan QCD). PT. Yuasa Battery Indonesia akan terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan untuk memastikan kepuasan pelanggan terpenuhi.

Visi Perusahaan, Kebijakan Mutu, dan Lingkungan PT. Yuasa Battery Indonesia

Gambar 3.1. Visi Perusahaan, Kebijakan Mutu, dan Lingkungan PT. Yuasa Battery Indonesia

Struktur Organisasi PT. Yuasa Battery Indonesia

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Yuasa Battery Indonesia

Deskripsi Pekerjaan

  1. Kepala Divisi Technical

    Gambar 3.3. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Technical

  2. Kepala Departemen Product Engeneering

    Gambar 3.4. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Product Engeneering

  3. Kepala Departemen Maintenance

    Gambar 3.5. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Maintenance

  4. Kepala Departemen Quality Assurance

    Gambar 3.6. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Quality Assurance

  5. Kepala Divisi Commercial

    Gambar 3.7. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Commercial

  6. Kepala Divisi Production

    Gambar 3.8. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Production

  7. Kepala Departemen Production Planning

    Gambar 3.9. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Production Planning

  8. Kepala Departemen Plate Manufacturing

    Gambar 3.10. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Plate Manufacturing

  9. Kepala Departemen Batt. Assy & Charging

    Gambar 3.11. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Batt. Assy & Charging

  10. Kepala Divisi Marketing

    Gambar 3.12. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Marketing

  11. Kepala Departemen Marketing

    Gambar 3.13. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Marketing

  12. Kepala Divisi Human Resource

    Gambar 3.14. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Human Resource

  13. Kepala Departemen HRD & GA

    Gambar 3.15. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen HRD & GA

  14. Kepala Divisi Purchasing

    Gambar 3.16. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Purchasing

  15. Kepala Departemen Purchasing

    Gambar 3.17. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Purchasing

  16. Kepala Divisi Finance

    Gambar 3.18. Deskripsi Pekerjaan Kepala Divisi Finance

  17. Kepala Departemen Finance & IT

    Gambar 3.19. Deskripsi Pekerjaan Kepala Departemen Finance & IT

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Proses penanganan gangguan pada local area network di PT. Yuasa Battery Indonesia yaitu dilakukan oleh IT Support, dan berikut alur proses dalam penanganan gangguan local area network, yaitu :

  1. User menelepon atau mengirim email keluhan kepada IT Support perusahaan.

  2. User meminta kepada IT Support untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

  3. IT Support menerima laporan keluhan user.

  4. IT Support memproses keluhan user dengan datang langsung ke bagian terkait tempat dimana masalah itu terjadi.

  5. IT Support menganalisa masalah.

  6. Setelah masalah dianalisa, IT Support menyiapkan penyelesaian masalah.

  7. Setelah masalah dan solusi didapat, maka IT Support langsung melakukan perbaikan.

  8. Kemudian IT Support melakukan konfirmasi kepada user bahwa permasalahan yang terjadi telah selesai.

Rancangan Prosedur Sistem Yang berjalan

  1. Use Case Diagram

    Gambar 3.20. Use Case Diagram Pelayanan Keluhan

    Berdasarkan gambar 3.20. use case diagram pelayanan keluhan, terdapat:

    1. 1 (satu) sistem pelayanan keluhan.

    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu user dan IT Support.

    3. 4 (empat) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya yaitu keluhan, proses, perbaikan dan konfirmasi.

  2. Activity Diagram

    Gambar 3.21. Activity Diagram Pelayanan Keluhan

    Berdasarkan gambar 3.21. activity diagram pelayanan keluhan, terdapat:

    1. 1 (satu) initial node sebagai awal objek

    2. 7 (tujuh) activity yang dilakukan, yaitu mengalami masalah, menghubungi IT Support, menerima keluhan, memproses keluhan, melakukan perbaikan, konfirmasi penanganan selesai, menerima konfirmasi.

    3. 1 (satu) final state, sebagai objek yang diakhiri.

  3. Sequance Diagram

    Gambar 3.22. Sequance Diagram Pelayanan Keluhan

    Berdasarkan gambar 3.22. sequance diagram pelayanan keluhan, terdapat :

    1. 2 (dua) actor yang terlibat yaitu user dan IT Support.

    2. 5 (lima) massage yang dilakukan, yaitu penyampaian keluhan, menerima keluhan, proses penyampaian keluhan, perbaikan, proses konfirmasi penanganan selesai.

    3. 2 Boundary LifeLine yaitu media komunikasi dan proses.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa SWOT

Tabel 3.1. Analisa SWOT

Analisa Sistem Yang Akan Dikembangkan

Mengidentifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar diagnosis gangguan LAN adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Masukan Data

    Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Pada tahap ini user akan memilih gejala yang telah disiapkan pada sistem dan gejal-gejala yang dipilih nantinya akan menjadi masukan data pada sistem sebagai basis pengetahuan (knowladge base).

  2. Analisa Proses

    Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai hasil respectbalik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Pada tahap ini user menentukan gejala yang ditampilkan oleh sistem yang kemudian akan dipilih sebagai jawaban dari user tersebut dan kemudian sistem akan mengolah data untuk menentukan diagnosa dari gejala tersebut yang kemudian sistem akan memberikan hasil atau solusi berdasarkan diagnosa yang telah dilakukan.

  3. Analisa Keluaran

    Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi mulai dari penginputan data sampai terjadinya proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Setelah pengguna memilih gejala yang telah disediakan oleh sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut yang kemudian sistem akan memberikan data keputusan berupa hasil diagnosa dimana hasil diagnosa ini sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil atau solusi dari gejala yang diberikan dan hasil diagnosa dari user tersebut berupa informasi tentang apa yang dialaminya dan bagaimana cara mengatasinya.

Analisa Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dan dari hasil wawancara dengan stakeholder serta dari buku-buku yang telah direferensikan.


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi komputer server, spesifikasi komputer client, dan spesifikasi software yangdigunakan oleh PT. Yuasa Battery Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Spesifikasi Untuk Komputer Server

    Processor  : Intel Xeon X5650/ 2.66 ghz

    RAM  : 1 TB

    Monitor  : LED 21’

    Keyboard  : PS2

    Mouse  : Optical

    Operating System  : Windows Server 2008

  2. Spesifikasi Untuk Komputer Client

    Processor  : Intel Dual Core

    RAM  : 500 GB

    Keyboard  : PS2

    Mouse  : Optical

    Monitor  : SVGA 15'

    Operating System  : Windows 7


Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis memutuskan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan pada penelitian ini yaitu, terbatasnya jumlah IT Support yang ada dibandingkan dengan jumlah computer yang ada di perusahaan, ditambah lagi dengan kurangnya minat karyawan untuk mau belajar tentang dunia IT, dalam hal ini yaitu tentang troubleshooting jaringan LAN, sehingga mengakibatkan minimnya pengetahuan dan pengalaman karyawan khususnya yang menggunakan computer dan terhubung ke jaringan, mengenai bagaimana proses penanganan gangguan pada LAN, sehingga apabila jaringan yang digunakan oleh client sedang mengalami gangguan maka pengguna tersebut akan langsung menghubungi pihak IT Support, padahal terkadang permasalahan yang dihadapi hanyalah permasalahan sepele atau ringan dan secara umum memang lumrah terjadi pada jaringan, sehingga apabila karyawan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik mengenai proses penaganan gangguan LAN maka saya pikir pengguna tidak perlu menghubungi pihak IT Support untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan diatas, yaitu dengan membuat sistem pakar yang mampu melakukan diagnosis dan mampu memberikan solusi dengan cepat terhadap setiap gangguan yang terjadi pada LAN, dimana sistem pakar ini mampu mendiagnosis sumber masalah pada gangguan LAN berdasarkan gejala-gejala atau penyebab-penyebab yang muncul dari permasalahan tersebut. Sehingga apabila terjadi gangguan pada LAN maka user bisa menjalankan aplikasi tersebut tanpa harus menghubungi seorang ahli / IT Support, selain itu user juga bisa menambah pengetahuannya mengenai troubleshooting jaringan LAN, dan hal ini diharapkan bisa meringankan kerja dari IT Support dan mampu meningkatkan kualitas karyawan atau user yang awalnya tidak mengerti mengenai proses penanganan gangguan LAN hingga menjadi seorang yang mampu menyelesaikan permasalahan gangguan LAN, yang mana apabila suatu perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas maka akan semakin maju pula perusahaan tersebut.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian IT PT. Yuasa Battery Indonesia. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI :

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory

D = Desirable.

I = inessential.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T = Teckhnical

O = Operational

E = Economi

L = Low

M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan system yang akan dibentuk. Berikut saya tampilkan tabel final draft elisitasi.

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT. Yuasa Battery Indonesia, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mempercepat proses diagnosa gangguan yang terjadi pada local area network, sehingga apabila proses diagnosa berjalan cepat, maka secara otomatis proses pengambilan keputusanpun akan berjalan cepat hal ini dikarenakan sumber masalah yang terjadi pada gangguan local area network tersebut sudah dapat diketahui dengan cepat tanpa harus menduga-duga. Berdasarkan penunjang sistem bimbingan yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan, yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan sistem yang baru pada penelitian inidigunakan flowchart untuk menggambarkan rancangan sistem yang di usulkan.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Adapun flowchart rancangan sistem yang diusulkan, yang akan menggambarkan proses - proses sistem yang akan diusulkan adalah sebagai berikut :

Flowchart Proses Login Yang Diusulkan

Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh admin atau user dalam proses login, dan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.1. Flowchart Proses Login

Flowchart Proses Diagnosa Gangguan

Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang bisa dilakukan user dan admin dalam menu diagnosa gangguan, dan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2. Flowchart Proses Diagnosa Gangguan

Flowchart Menu Daftar Gangguan

Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Admin dalam menu daftar gangguan. Gambaran flowchart menu daftar gangguan dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4.3. Flowchart Menu Daftar Gangguan

Flowchart Menu Daftar Tanda Gangguan

Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Admin dalam menu daftar tanda gangguan. Gambaran flowchart menu daftar tanda gangguan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.4. Flowchart Menu Daftar Tanda Gangguan

Flowchart Menu Daftar User

Flowchart yang menggambarkan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh Admin dalam menu daftar user, dan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.5. Flowchart Menu Daftar User

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Basis data pada aplikasi ini yaitu terdiri dari 4 (empat) tabel, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Tabel Gangguan

    Nama tabel  : tbl_gangguan

    Primary key  : id_gangguan

    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menambahkan daftar gangguan yang terjadi pada local area network.

    Tabel 4.1. Struktur Tabel gangguan

  2. Tabel Detail Gangguan

    Nama tabel  : tbl_gangguan_detail

    Primary key : id_gangguan_detail

    Tabel 4.2. Struktur Tabel Detail gangguan

  3. Tabel Tanda Gangguan

    Nama tabel  : tbl_tanda_gangguan

    Primary key : id_tanda_gangguan

    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus tanda-tanda gangguan pada local area network.

    Tabel 4.3. Struktur Tabel Tanda Gangguan

  4. Tabel User

    Nama tabel  : tbl_user

    Primary key  : id_user

    Deskripsi  : Tabel yang digunakan untuk menyimpan dan mengetahui data user yang dapat mengakses aplikasi

    Tabel 4.4. Struktur Tabel User

Class Diagram Yang Diusulkan

Rancangan sistem yang diusulkan pada class diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6. Class Diagram

Analisis Alur Data

Analisis alur data sistem pakar ini tediri dari analisis tabel keputusan, pembentukanaturan dan production rules. Didalam analisis tabel keputusan terdapat tabel keputusan, tabel gejala, tabel diagnosa, dan tabel solusi. Data tabel diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan pakar, dan jurnal yang telah ada. Sehingga ini menjadi basis pengetahuan (Knowledge Base) yang dimasukan dalam pembuatan sistem pakar ini.

Analisis Tabel Keputusan

Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam pembentukan aturan dan kaidah yangdigunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan pada local area network.

Tabel 4.5. Tabel Keputusan


Tabel 4.6. Tabel Gangguan


Tabel 4.7. Tabel Tanda Gangguan


Tabel 4.8. Tabel Solusi

Analisis Pohon Keputusan

Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosa gangguan pada local area network.


Gambar 4.7. Pohon Keputusan

Production Rules (Aturan Produksi)

Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yangmenyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN). Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :


    Aturan 1


    IF

    Indicator perangkat hub/switch mati


    AND

    Indicator pada konector RJ45 mati


    AND

    Apakah anda sulit memahami dan menangkap apa yang dikatakan orang kepadamu?


    AND

    Network adapter disable


    AND

    Kabel jaringan tidak terpasang dengan baik/rusak


    AND

    Ada IP Addrass yang sama dengan computer kita


    AND

    Tidak bisa terhubung ke jaringan


    THEN

    Kegagalan Koneksi Ke Jaringan


    Aturan 2


    IF

    Tidak bisa terhubung ke jaringan


    AND

    Tidak bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Indicator perangkat hub/switch mati


    AND

    Salah satu indicator pada port hub yang sedang digunakan mati.


    THEN

    Workgroup is not accessible


    Aturan 3


    IF

    Indicator perangkat hub/switch mati


    AND

    Indicator pada LAN Card mati


    AND

    Kabel jaringan tidak terpasang dengan baik/rusak


    AND

    Tidak bisa terhubung ke jaringan


    AND

    Tidak bisa terhubung ke computer lain


    THEN

    Network Cable Is Unplugged


    Aturan 4


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Tidak bisa terhubung ke jaringan


    AND

    Tidak bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Ada IP Addrass yang sama dengan computer kita


    AND

    Menggunakan alamat IP Address yang statis


    THEN

    IP Addrass Conflict


    Aturan 5


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Tidak bisa terhubung ke jaringan


    AND

    Tidak bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Ada nama computer yang sama dengan computer kita


    THEN
    A duplicate name exist on the network


    Aturan 6


    IF

    Tidak bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Akses jaringan kurang bagus


    AND

    Kabel jaringan tidak terpasang dengan baik/rusak


    AND

    Indicator pada konector RJ45 mati


    AND

    Adanya Firewall


    THEN
    Request Time Out


    Aturan 7


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Network Adapter Aktif


    AND

    Icon LAN hilang


    THEN

    Icon LAN Lost


    Aturan 8


    IF

    Tidak bisa akses files sharing


    AND

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Adanya Firewall


    THEN

    The Network Path Was Not Found



    Aturan 9


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Adanya Firewall


    AND

    File yang telah disharing tidak bisa diakses oleh Computer lain


    AND

    File yang telah disharing oleh computer lain bisa Di akses


    THEN

    Error is not accessible



    Aturan 10


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Tidak bisa masuk ke workgroup network place


    AND

    Bisa terhubung ke computer lain


    AND

    Tidak bisa mendeteksi keberadaan semua computer


    THEN

    Workgroup is not accessible


    Aturan 11


    IF

    Indicator LAN card menyala


    AND

    Indicator HUB/Switch menyala


    AND

    Kabel jaringan terpasang dengan baik


    AND

    Tidak bisa melakukan sharing printer


    AND

    Status Service Windows Firewall disable


    AND

    Status network and sharing center turn off


    AND

    Status printer spooler Service not running


    THEN

    Sharing printer error



    Aturan 12


    IF

    Tidak bisa akses printer sharing


    AND

    Bisa terhubung ke computer yang telah menshare printer


    AND

    Status printer sharing “Available”


    AND

    Status printer spooler Service not running


    THEN

    Can’t Access Printer Sharing

Perancangan Prototype

Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan Sistem Pakar diagnosa gangguan pada local area network.

Prototype halaman login aplikasi

Gambar 4.8. Prototype halaman login aplikasi

Prototype halaman Sign Up

Gambar 4.9. Prototype halaman Sign Up

Prototype home admin

Gambar 4.10. Prototype home admin

Prototype halaman diagnosa gangguan

Gambar 4.11. Prototype halaman diagnosa gangguan

Prototype halaman hasil diagnosa

Gambar 4.12. Prototype halaman hasil diagnosa

Prototype Halaman Detail Solusi

Gambar 4.13. Prototype halaman detail solusi

Prototype halaman menu daftar gangguan

Gambar 4.14. Prototype halaman menu daftar gangguan

Prototype halaman tambah daftar gangguan

Gambar 4.15. Prototype halaman tambah daftar gangguan

Prototype halaman menu daftar tanda gangguan

Gambar 4.16. Prototype halaman menu daftar tanda gangguan

Prototype halaman tambah daftar tanda gangguan

Gambar 4.17. Prototype halaman tambah daftar tanda gangguan

Prototype halaman menu daftar user

Gambar 4.18. Prototype halaman menu daftar user

Prototype halaman tambah daftar user

Gambar 4.19. Prototype halaman tambah daftar user

Prototype Halaman Ganti Password Pengguna

Gambar 4.20. Prototype halaman menu profile pengguna

Prototype halaman menu profile pengguna

Gambar 4.21. Prototype halaman menu profile pengguna

Prototype halaman home untuk user

Gambar 4.22. Prototype halaman home untuk user

Rancangan Program

Tampilan Halaman Login

Sebelum kita masuk dan mengakses system, maka kita di haruskan dan diwajibkan untuk login terlebih dahulu, dan apabila belum mempunyai akses atau akun, maka kita di haruskan mendaftar terlebih dahulu dengan menekan tombol sign up.

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Daftar User Baru

Jika belum mempunyai akun ,maka user baru diharuskan mendaftar atau membuat akun terlebih dahulu, yaitu dengan cara mengclick daftar user. setelah itu maka user akan diharuskan mengisi data untuk bisa mempunyai akun.

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Daftar User Baru

Tampilan Halaman Home Admin

Setelah kita login maka kita akan masuk ke dalam halaman home aplikasi, hal inimenandakan kita sudah berhasil masuk ke dalam aplikasi dan kita sudah bisa mengakses aplikasi sesuai dengan hak akses yang telah diberikan.

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Home Admin

Tampilan Halaman Diagnosa Gangguan

Halaman diagnosa gangguan ini berisi tanda-tanda gangguan local area network dan berisi keterangan yang jelas atas setiap tanda-tanda gangguan. User bisa memilih tanda-tanda gangguan yang sesuai dengan yang dialaminya, yang nantinya akan menjadi acuan untuk bisa menemukan sumber masalah dan solusi atas setiap tanda-tanda gangguan yang dipilih.

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Diagnosa Gangguan

Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

Halaman hasil diagnosa ini berfungsi untuk menampilakan hasil diagnosa yang telah dilakukan sebelumnya, dan akan menampilkan prosentase kebenaran dari hasil diagnosa.

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

Tampilan Halaman Detail Solusi

Halaman ini berisi tampilan dari detail solusi, yang mana jika kita ingin melihat solusi dari setiap hasil diagnosa , kita diharuskan untuk mengclick detail yang ada pada kolom hasil diagnosa, dengan begitu kita akan bisa melihat solusi secara detail dari setiap hasil diagnosa.

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Detail Solusi

Tampilan Halaman Daftar Gangguan

Halaman ini berisi list dari daftar-daftar gangguan yang suatu saat bisa di tambah, di ubah dan bisa di hapus.

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Daftar Gangguan

Tampilan Halaman Tambah Daftar Gangguan

Halaman ini berisi field-field yang bisa diisi dan berfungsi untuk menambahkan gangguan pada local area network.

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Tambah Daftar Gangguan

Tampilan Halaman Daftar Tanda Gangguan

Halaman ini berisi list-list dari tanda-tanda gangguan pada LAN, yang suatu saat bisa ditambahkan, diubah dan dihapus oleh admin.

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Daftar Tanda Gangguan

Tampilan Halaman Tambah Tanda Gangguan

Halaman ini berisi field-field yang bisa diisi oleh admin dan berfungsi untuk menambahkan tanda-tanda gangguan pada local area network.

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Tambah Tanda Gangguan

Tampilan Halaman Ubah Password

Halaman ini berisi password pengguna dan bisa diubah oleh pengguna.

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Daftar User

Tampilan Halaman Daftar User

Halaman ini berisi data semua user dan admin yang memiliki hak akses atas aplikasi system pakar ini, dan seuatu saat bisa di tambahkan, diubah dan dihapus oleh admin.

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Daftar User

Tampilan Halaman Tambah Daftar User

Halaman ini berisi field-field yang bisa diisi oleh admin dan berfungsi untukmenambahkan user ataupun admin, sehingga bisa memiliki akses atas aplikasi system pakar ini.

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Tambah Daftar User

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  : Intel(R) Core(TM) i3-2310M

  2. Monitor  : 14”

  3. Mouse  : PS/2

  4. Keyboard  : PS/2

  5. RAM  : 2 GB

  6. Harddisk: 500 GB”

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”

  2. Adobe Photoshop CS6

  3. Adobe Dreamweaver CS5

  4. Xampp v3.2.1

  5. Google Chrome

Hak Akses

  1. Administrator

  2. User (Karyawan)

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan local area network dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakanpengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, prosesdapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untukmemperbaiki kesalahan yang terjadi.


Pengujian Blackbox

  1. Pengujian Blackbox Pada Menu Login

    Tabel 4.9. Blackbox Login

  2. Pengujian Blackbox Pada Menu Daftar Gangguan

    Tabel 4.10. Blackbox Daftar Gangguan

  3. Pengujian Blackbox Pada Menu Daftar Tanda Gangguan

    Tabel 4.11. Blackbox Daftar Tanda Gangguan

  4. Pengujian Balckbox Pada Menu Diagnosa

    Tabel 4.12. Pengujian Balckbox Pada Menu Diagnosa

  5. Pengujian Blackbox Pada Menu Daftar User

    Tabel 4.13. Pengujian Blackbox Pada Menu Daftar User

  6. Pengujian Blackbox Pada Menu Ubah Password

    Tabel 4.14. Pengujian Blackbox Pada Menu Ubah Password


  7. Pengujian Blackbox Pada Menu My Profile

    Tabel 4.15. Pengujian Blackbox Pada Menu My Profile


  8. Pengujian Blackbox Pada Menu Logout

    Tabel 4.16. Pengujian Blackbox Pada Menu Logout

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau salah, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Schedule Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16. Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.17. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Penerapan Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Diagnosis Gangguan Pada Local Area Network Di PT. Yuasa Battery Indonesia, adalah sebagai berikut :

  1. Proses penanganan gangguan LAN di PT. Yuasa Battery Indonesia untuk saat ini yaitu denganmenghubungi langsung pihak IT Support, yang kemudian IT Support akan mendatangi langsung pihak pengadu untuk melakukan perbaikan

  2. Dengan cara mengumpulkan berbagai macam gangguan LAN, tanda-tanda yang muncul dan solusi dari seorang pakar maupun referensi lain, yang kemudian di implementasikan ke dalam sebuah sistem, hingga menghasilkan sebuah sistem pakar yang dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah gangguan LAN.

  3. Ketika karyawan sedang mengalami masalah dengan jaringannya, sistem pakar ini bisa digunakan untuk membantu dalam menyelesaikan masalahnya, sehingga secara tidak langsung karyawan akan belajar dalam proses penanganan gangguan LAN, hingga pada akhirnya akan meningkatkan pengetahuan setiap karyawan yang menggunakan sistem pakar ini.

Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang lebih baik kedepannya, maka saran dan pendapat yang penulis dapat kemukakan adalah:

  1. Dikarenakan batasan masalah pada aplikasi sistem pakar ini hanya mencakup pada permasalahan yang umum dari wired LAN, maka untuk kedepannya jika ada aplikasi sistem pakar dengan tema yang sama, penulis mengaharapkan agar sistem pakar yang berikutnya bisa mengerjakan masalah yang lebih kompleks, sehingga tidak hanya pada masalah dari wired LAN saja yang mampu dikerjakan oleh sistem tapi juga bisa menyelesaikan masalah gangguan dari wifi ataupun masalah yang berhubungan dengan security jaringan.

  2. Dikarenakan sistem pakar ini berbasis web dan membutuhkan koneksi internet, maka penulis berharap koneksi wifi atau modem eksternal bisa stabil, hal ini dikarenakan apabila sedang terjadi masalah pada koneksi wired LAN, maka user masih bisa tetap mengakses sistem pakar ini dengan menggunakan wifi ataupun modem eksternal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
  2. Sutarman. 2012. "Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 Abdul Sani Sembiring. 2013. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi”. Medan: STMIK Budi Darma. Vol 3. Maret 2013
  4. 4,0 4,1 Minarni, dan Rahmad Hidayat. 2013. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining”. Padang: Institut Teknologi Padang . Vol 1 No 1. April 2013
  5. 5,0 5,1 Kusrini.“Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi”. Yogyakarta: Andi, 2010
  6. 6,0 6,1 Rangkuti, Freddy." Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  7. Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. " Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar ". Pekanbaru: Universitas Riau.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Widijanuarto. 2014. “Jurus Kilat Membuat Jaringan Komputer”. Jakarta: Dunia Komputer
  9. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi”. Yogyakarta: Andi
  11. Sibero, F.X Alexander. 2011. “Kitab Suci Web Programming”. Jakarta: MediaKom
  12. Community, eWolf. 2012. “Panduan Internet Paling Gampang”. Yogyakarta: Cakrawala
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak”. Media Kita : Jakarta Selatan
  14. 14,0 14,1 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi
  15. Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex Media Komputindo
  16. 16,0 16,1 16,2 Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. “Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode”. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011
  17. Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung : Informatika
  18. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta : Graha Ilmu
  19. 19,0 19,1 Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita
  20. Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Mediakom
  21. 21,0 21,1 21,2 Helmi Kurniawan, dan Iwan Fitrianto Rahmad. 2012. “Perancang Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor”. Medan: STMIK Potensi Utama . Vol 5 No 2. Januari 2012
  22. Han, J., Kamber, M., & Pei, J. “Data Mining: Concepts And Techniques”. Waltham: Morgan Kaufmann, 2012
  23. Cahyono. “Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika”. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010
  24. Alim, Yadanur dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930
  25. Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika
  26. Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6,No. 2, September 2011:113-126
  27. 27,0 27,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010
  28. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research”. Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  29. Saputra, Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN
  30. Semiawan. Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Grasindo
  31. Yuniarti. Evi dan Anita Kusuma Dewi. 2012. “Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja”. Lampung: Politeknik Negeri Lampung

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Riyan Sindi Saputra