SI1122466661
SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL
PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA
Disusun Oleh :
NIM : 1122466661
NAMA : Khanna Tiara
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2013/2014)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL
PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1122466661
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 21 Januari 2014
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Teknik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL
PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1122466661
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, 21 Januari 2014
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Junaidi, M.Kom) |
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
| ||
NID : 05062 |
NID : 10001
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL
PADA CV.CIHANJUANG BUDI JAYA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1122466661
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2013/2014
Disetujui Penguji :
Tangerang, 20 Febuari 2014
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Sri Rahayu S.T, MMSI) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||
NID : 99001 |
NID : 08182 |
NID : 05062
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL
PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1122466661
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 17 Januari 2014
NIM : 1122466661
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRACT
The aappropriate inventory system is important thing forthe company in the sales. If any wrong ofthe process, can lead theaccumulation of goods in the warehouse that have an impact on losses due toexpire, because it is not worth for selling or shortages that lead to loss ofcustomers and caused the losses. This is the basic thinking of how to change theweaknesses into strengths by creating a System Monitoring Inventory Controlmaking it easier for companies to monitor the inventory of goods in thewarehouse. And to formulate effective future use by date expired goods, so that reduce the level of losses that caused by expired goods. This is possible by using a combination of FIFO methodin determining expenditure priorities based on the effective period of life. The inventories of goods in the warehouse becomes important in running thesale and purchase for the company, so that if the presence of warning systemwhich facilitates the company to overcome the lack of inventory in thewarehouse and keep goods that an expiration in the warehouse. So that can increase sales as well as lower loss rate for CV.Cihanjuang Budi Jaya-Subang.
Keywords : Inventory, Effective Future Use, Expired
ABSTRAKSI
Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuaimerupakan hal penting bagi perusahaan dalam hal bidang penjualan. Jika salahdalam hal penanganannya, dapat menyebabkan penumpukan barang di dalam gudangyang berdampak pada kerugian akibat kadaluarsa, karena tidak layak jual ataukekurangan stok yang menyebabkan hilangnya pelanggan dan mengakibatkankerugian. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana merubah kelemahan menjadidasar kekuatan dengan membuatkan sebuah Sistem Monitoring Inventory Control sehingga memudahkan perusahaan untukmemonitoring persediaan barang di dalam gudang. Dan dengan merumuskan masaefektif pakai berdasarkan tanggal kadaluarsa barang, sehingga dapat menurunkantingkat kerugian yang diakibatkan barang kadaluarsa. Hal ini dimungkinkandengan menggunakan kombinasi metode FIFO dalam menentukan prioritas pengeluaranbarang berdasarkan masa efektif pakai. Persediaan barang di dalam gudangmenjadi hal penting dalam menjalankan transaksi jual beli bagi perusahaan,sehingga jika adanya warning system yangmemudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan barang di dalamgudang dan monitoring barang yang mempunyai masa kadaluarsa di dalam gudang.Sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan serta menurunkan tingkat kerugian untuk CV. Cihanjuang Budi Jaya-Subang.
Kata kunci : Persediaan Barang, Masa Efektif Pakai, Kadaluarsa
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenanmeluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
- Bapak Budi Prayogo, Ir selaku stakeholder skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Ayahanda dan ibunda tercintayang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
- Kakak tercinta Arfian Alwi dan adikku Arjuna Alwi yang telah memberikan dukungan serta doanya dalam keberhasilan penulis.
- Yulianto yang telah banyak membantu saya dalam memahami sistem ini.
- Nenden Dewi Yuliastri sebagai partner yang baik selama pelaksanaan penulisan Jurnal berlangsung, sehingga menghasilkan jurnal yang baik dan terbitdi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
- Teman-teman seperjuangan saya, yaitu: Nugroho Adi Hatmanto, dan Farhan Rahmatullah, Jujun Junaidi, RivaiSungkowo, Shinta Rosdiana, Lenny Januarti Salim, Isna Isnaini, Allyufi FazrilRasyidin, Srindayani Ratna Safitri, Lingga Priodila, Ajat Sudrajat, MaylanAsmarani, Kurniayawan Pratama, Muchtadiman, Andreas Papin Sinaga, Fadly Akbar,Dilon Pamungkas, Ade Saputra, Gustav, Nina Rahayu,Miftahul Jannah, Nday, Vinza Tria Karlinda, Annisa Aulia, dan AnggiPratama yang selalu mendukung serta memberikan semangat kepada saya sampaiselesai skripsi dan yang tidak dapat penulis sebutkansatu persatu, terima kasih sudah memberikan dukungan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya.
Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Waterfall
- 2.2.2 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
- 2.2.3 Konsep Dasar Dreamweaver
- 2.2.4 Konsep Dasar Database
- 2.2.5 Konsep Dasar Website
- 2.2.6 Konsep Dasar HTML
- 2.2.7 Konsep Dasar Normalisasi
- 2.2.8 Konsep Dasar Flowchart
- 2.2.9 Konsep Dasar HIPO
- 2.2.10 Konsep Dasar Testing
- 2.2.11 Requirement Elicitation
- 2.2.12 Konsep Dasar Literatur Review
- 2.3 Literatur Review
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Umum CV. Cihanjuang Budi Jaya
- 3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
- 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Permasalahan Yang Dihadapi
- 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.6 User Requirement
- 4 BAB IV
- 4.1 Usulan Prosedur Yang Baru
- 4.2 Diagram Rancangan Sistem
- 4.3 Rancangan Basis Data
- 4.4 Flowchart Program Yang Diusulkan
- 4.4.1 Flowchart Program Untuk Login Admin
- 4.4.2 Flowchart Program Untuk Menu Barang
- 4.4.3 Flowchart Program Untuk Menu Supplier
- 4.4.4 Flowchart Program Untuk Menu Kasir
- 4.4.5 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli
- 4.4.6 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual
- 4.4.7 Flowchart Program Untuk Menu Laporan
- 4.4.8 Flowchart Program Untuk Menu Grafik
- 4.5 Rancangan Program
- 4.6 Rancangan Prototype
- 4.6.1 Prototype Halaman Login Admin
- 4.6.2 Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya
- 4.6.3 Prototype Halaman Data Barang
- 4.6.4 Prototype Halaman Jenis Barang
- 4.6.5 Prototype Halaman Satuan Barang
- 4.6.6 Prototype Halaman Data Supplier
- 4.6.7 Prototype Halaman Data Karyawan
- 4.6.8 Prototype Halaman Data Faktur Beli
- 4.6.9 Prototype Halaman Surat Barang Masuk
- 4.6.10 Prototype Halaman Retur Beli
- 4.6.11 Prototype Halaman Data Faktur Jual
- 4.6.12 Prototype Halaman Surat Barang Keluar
- 4.6.13 Prototype Halaman Retur Jual
- 4.6.14 Prototype Halaman Grafik Barang
- 4.6.15 Prototype Halaman Laporan Barang Masuk
- 4.6.16 Prototype Halaman Laporan Barang Keluar
- 4.6.17 Prototype Halaman Laporan Stok Barang
- 4.6.18 Prototype Halaman Laporan Stok Minim
- 4.6.19 Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa
- 4.6.20 Prototype Halaman Laporan Retur Beli
- 4.6.21 Prototype Halaman Laporan Retur Jual
- 4.7 Konfigurasi Sistem
- 4.8 Testing
- 4.8.1 Metode Implementasi
- 4.8.2 Pengujian Blackbox
- 4.8.2.1 Pengujian Black Box Pada Login Admin
- 4.8.2.2 Pengujian Black Box Pada Menu Barang
- 4.8.2.3 Pengujian Black Box Pada Menu Supplier
- 4.8.2.4 Pengujian Black Box Pada Menu Kasir
- 4.8.2.5 Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Beli
- 4.8.2.6 Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Jual
- 4.8.2.7 Pengujian Black Box Pada Menu Laporan
- 4.9 Evaluasi
- 4.10 Schedulle Implementasi
- 4.11 Estimasi Biaya
- 5 BAB V
- 6 Daftar Pustaka
- 7 Daftar Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Data Pada MySQL
Tabel 2.2 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi
Tabel 3.1 Marketing Mix
Tabel 3.2 Analisa SWOT
Tabel 3.3 Elisitasi tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Tabel Unnormal
Tabel 4.2 Tabel Supplier
Tabel 4.3 Tabel Faktur Beli
Tabel 4.4 Tabel Detail Faktur Beli
Tabel 4.5 Tabel Surat Barang Masuk
Tabel 4.6 Tabel Retur Beli
Tabel 4.7 Tabel Detail Retur Beli
Tabel 4.8 Tabel Barang
Tabel 4.9 Tabel Detail Barang
Tabel 4.10 Tabel Jenis Barang
Tabel 4.11 Tabel Satuan Barang
Tabel 4.12 Tabel Kasir
Tabel 4.13 Tabel Faktur Jual
Tabel 4.14 Tabel Detail Faktur Jual
Tabel 4.15 Tabel Surat Barang Keluar
Tabel 4.16 Tabel Retur Jual
Tabel 4.17 Tabel Detail Retur Jual
Tabel 4.18 Tabel Pengujian Black Box Pada Login Admin
Tabel 4.19 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Barang
Tabel 4.20 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Supplier
Tabel 4.21 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Kasir
Tabel 4.22 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Beli
Tabel 4.23 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Jual
Tabel 4.24 Tabel Pengujian Black Box Pada Menu Laporan
Tabel 4.25 Schedulle Implementasi
Tabel 4.26 Estimasi Biaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data
Gambar 2.3 Sikuls Pengolahan Data Yang Dikembangkan
Gambar 2.4 Komponen Dari Sistem Informasi
Gambar 2.5 Pilar-pilar Informasi Yang Berguna
Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.8 Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Gambar 4.2 Activity Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 4.3 Activity Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 4.4 Activity Diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 4.5 Sequence Diagram Proses Barang Masuk Dan Barang Keluar
Gambar 4.6 Sequence Diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 4.7 First Normal Form (1NF)
Gambar 4.8 Second Normal Form (2NF)
Gambar 4.9 Third Normal Form (3NF)
Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Login Admin
Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Menu Barang
Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Supplier
Gambar 4.13 Flowchart Program Untuk Menu Kasir
Gambar 4.14 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli
Gambar 4.15 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual
Gambar 4.16 Flowchart Program Untuk Menu Laporan
Gambar 4.17 Flowchart Program Untuk Menu Grafik
Gambar 4.18 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)
Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin
Gambar 4.20 Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya
Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang
Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang
Gambar 4.23 Prototype Halaman Satuan Barang
Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Supplier
Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Karyawan
Gambar 4.26 Prototype Halaman Data Faktur Beli
Gambar 4.27 Prototype Halaman Surat Barang Masuk
Gambar 4.28 Prototype Halaman Retur Beli
Gambar 4.29 Prototype Halaman Data Faktur Jual
Gambar 4.30 Prototype Halaman Surat Barang Keluar
Gambar 4.31 Prototype Halaman Retur Jual
Gambar 4.32 Prototype Halaman Grafik Barang
Gambar 4.33 Prototype Halaman Laporan Barang Masuk
Gambar 4.34 Prototype Halaman Laporan Barang Keluar
Gambar 4.35 Prototype Halaman Laporan Stok Barang
Gambar 4.36 Prototype Halaman Laporan Stok Minimum
Gambar 4.37 Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa
Gambar 4.38 Prototype Halaman Laporan Retur Beli
Gambar 4.39 Prototype Halaman Laporan Retur Jual
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring tumbuh dan berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas persaingan jual beli barang, maka menuntut kemampuan dan kecakapan parapengelola dalam pengambilan keputusanmengenai nilai jual yangakandijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yangdihadapi oleh perusahaan.
CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidangdistribusi barangyang menjual barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari.Sistem monitoring inventory controlpada gudang belum mempunyai manajemen yang baik atau masih secara manual sehingga perusahaan sering mengalami kendalastok barang, terutamadalam sistem pengelolaan dan pencatatan persediaanstok barang di dalam gudang.
Beberapa masalah dalam persediaan barangdi antaranya banyakbarang rusak dan kadaluarsa yangharus di retur ke pusat dan terkadangmendapat keluhan danberakibat dapat merugikan perusahaan karena nilainya hanya 0,267% yang akandigantikan oleh pihak supplier atasbarang yang di retur. Kerusakan produk merupakan salah satu faktor penting yangmengarah kepada menurunnyatingkat keuntungan. Sebagian besar barang-barang fisikmengalami kerusakan atau penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan internalyang menganjurkan CV. Cihanjuang Budi Jayauntuk mencatat tanggal kadaluarsa barang pada saat barang masuk ke dalam gudang. Karena sulitnya mengontrolpersediaan barang yang memiliki masa efektif pakai, maka digunakan kombinasi metode FIFO (First In First Out) dalam menentukan prioritas pengeluaran barangsupaya dapat menurunkan tingkat kerugianpada perusahaan.
Sehubungdengan adanya Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999Tentang Perlindungan Konsumen yang tercantum pada Bab IV Tentang Perbuatan YangDilarang Bagi Pelaku Usaha Pasal 8 Poin 1 Bagian G, yaitu sebagai berikut :“Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/ataujasa yang: tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaanatau pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu”. Maka dari itu penulisakan merancang sebuah sistem MonitoringInventory Control pada gudang barang CV. Cihanjuang Budi Jaya denganpenerapan sistem yang terkomputerisasi agar data pada barang di dalam gudang dapattercantum dengan detail untukmenghindari perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha pada UUD TentangPerlindungan Konsumen.
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atasmaka penulis mengambil Judul Skripsi dengan judul “SISTEM MONITORING INVENTORY CONTROL PADA CV. CIHANJUANG BUDI JAYA”..
Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:
-
Bagaimana memonitoring persediaan barang di dalamgudang agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan
ketentuan masa efektif barang dan minimal stok?
- Bagaimana mengontrol persediaan barang untuk mengetahui masa efektif pakai sesuai dengan masa tanggal kadaluarsa?
- Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian?
Ruang Lingkup
Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi denganruang lingkup penelitian terbatas hanya pada “Sistem Monitoring Inventory ControlPada CV. Cihanjuang Budi Jaya”, diantaranya yaitu: bahwa sistem inimenangani proses masuknya barang yang dikirimkan dari supplier kepada bagian gudang, proses keluarnya barang yangdiperoleh dari kasir berdasarkan faktur jual untuk pelanggan serta penangananretur ke supplier maupun daripelanggan, serta pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar,laporang stok barang, laporan stok minim, laporan barang kadaluarsa, laporanretur beli, dan laporan retur jual yang secara detailnya tertuang dalam final elisitasi.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
-
Menciptakan sistem monitoring inventory control di dalam gudang agar tidak terjadipenumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif pakai
dan minimal stok.
- Menciptakan sistem yang mampu mengontrolpersediaan barang untuk mengetahui masa efektif pakai sesuai dengan tanggalkadaluarsa.
- Menciptakan sistem yang mampu membantuperusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian.
Manfaat Penelitian
-
Gudang mampu memonitoring persediaan barangsehingga tidak terjadi penumpukan karena adanya ketentuan masa efektif pakai
dan minimal stok.
- Masa efektif pakai setiap barang dapat diketahuiberdasarkan tanggal kadaluarsa sehingga dapat mengurangi resiko barang tidakterjual karena tidak layak pakai atau kadaluarsa.
- Dengan termonitoringnya jumlah persediaan barangdan berkurangnya barang tidak terjual maka secara otomatis tingkat kerugiandapat diminimalisir.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:
- Metode Pengamatan (Observation Research)
Melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsungkelapangan pada CV. Cihanjuang Budi Jaya dengan cara mengumpulkan data,informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yangberjalan, sehingga penulis dapatmelaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajarisehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.
- Metode Wawancara (Interview Research)
Melakukan kegiatan tanya jawab dengan PimpinanCV. Cihanjuang Budi Jaya yaitu Budi Prayogo yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperolehinformasi agar data yang diperoleh lebih akurat. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem monitoringinventory control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya.
- Studi Pustaka
Dilakukan dengan cara mempelajarireferensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet,serta literature review yang berhubungan dengan analisis sistem monitoringinventory control. Pengumpulandata dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukungobjek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah adadengan praktek yang ada di lokasi sumber data.
Metode Analisa
Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal inidisebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisisdengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan MetodeAnalisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths),kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman(threats). Analisa SWOT dapatditerapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhikeempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT denganmenggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep servicemarketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.
Metode Perancangan
Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigmfor UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequencediagram, dan class diagram yaitupengembangan piranti lunak berbasis “objek oriented”, dalam halpembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 sebagai penulisan listing program PHP dan MySQL sebagai database.
Metode Pengujian
Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan padakeperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkanpengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yangakan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackboxberusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahandalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah,ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasaratau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa sertapermasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaranumum CV. Cihanjuang Budi Jaya yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi,dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiridari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisasistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkanprosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dananalisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahanmasalah, dan user requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yangakan diusulkan seperti usulan proseduryang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri darinormalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchartsistem yang diusulkan, Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi,dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulandari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saranterhadap sistem yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Data
Data
Menurut Edi (2009:72)[1], “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkaninformasi”
Menurut Sutabri (2012:72)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatukejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yangterjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatunilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahannilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyataadalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul adadan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwadata adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.
Klasifikasi Data
Sutabri (2012:12)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:
- Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
- Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
- Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
- Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
- Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
- Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
- Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
- Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
- Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.
Pengolahan Data
Data merupakan bahan mentah untuk diolah yanghasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telahdiperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalamhubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri darikegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.
Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:
- Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapatberbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record)yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatuunit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
- Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yangdatang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengankegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Sutabri (2012:10)[2], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
Menurut Mustakini (2009:34) [3], “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyaitujuan tertentu”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan.
Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009:54) [3] , suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:
- Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
- Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
- Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
- Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
- Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem
Menurut Sutabri (2012:20) [2] , model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
- Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
- Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
- Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
- Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
- Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
- Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.
Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22)[2] , sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
- Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
- Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
- Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
- Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Menurut Sutabri (2012:29)[2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Menurut Amin (2012:72) [4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapatditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Fungsi Informasi
Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
Siklus Informasi
Menurut Sutabri (2012:33)[2]), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).
Menurut Mustakini (2009:40)[3], telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data
Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.
Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan
Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihatbahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.
Jenis-Jenis Informasi
Menurut Sutabri (2012:34)[2], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:
- Informasi berdasarkan persyaratan
Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut: - Informasi yang tepat waktu
Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan. - Informasi yang relevan
Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. - Informasi yang benilai
Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan. - Informasi yang dapat dipercaya
Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. - Informasi berdasarkan dimensi waktu
Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu: - Informasi masa lalu
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur - Informasi masa kini
Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat. - Informasi berdasarkan sasaran
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut: - Informasi individual
Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya. - Informasi komunitas
Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.
Nilai Informasi
Menurut Sutabri (2012:37)[2] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
- Mudah diperoleh
- Luas dan lengkap
- Ketelitian
- Kecocokan
- Ketepatan waktu
- Kejelasan
- Keluwesan
- Dapat dibuktikan
- Tidak ada prasangka
- Dapat diukur
Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2012:41)[2] , kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:
- Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. - Tepat Waktu (Timeline)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. - Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Nugroho (2011:128) [5], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.
Menurut Sutabri (2012:46)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Menurut Mustakini (2009:33)[3], “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.
Komponen Sistem Informasi
Menurut Mustakini (2009:43)[3], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung dioalh menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.
Gambar 2.4 Komponen Dari Sistem Informasi
Tujuan Sistem Informasi
Menurut Mustakini (2009:36)[3], “Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi”. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeline), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).
Gambar 2.5 Pilar-PilarInformasi Yang Berguna
Metode Penelitian
Tahapan Pengumpulan Data
Menurut Rapina (2011:15)[6], teknik pengumpulan data, yaitu:
- Studi Lapangan
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara : - Observasi
Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian. - Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian. - Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian. - Studi Kepustakaan
Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Tahapan Analisa Sistem
Menurut Murad (2013:51)[7], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.
Menurut Sutabri (2012:220)[2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:
- Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
- Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
- Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
- Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
- Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
- Mengumumkan penelitian sistem
Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka. - Mengorganisasikan tim proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif. - Mendefinisikan kebutuhan informasi
Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey. - Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. - Menyiapkan usulan rancangan
Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan. - Menyetujui atau menolak rancangan proyek
Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.
Tahapan Perancangan Sistem
Menurut Nasution (2012:118)[8], “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.
Menurut Sutabri (2012:225)[2], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
- Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
- Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
- Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
- Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
- Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.
Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul. - Mengindentifikasikan berbagai alternatifkonfigurasi sistem
Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. - Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. - Memilih konfigurasi yang terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. - Menyiapkan usulan penerapan
Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya. - Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.
Tahapan Implementasi Sistem
Menurut Murad (2013:52)[7], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.
Menurut Nasution (2012:118)[8], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.
Menurut Sutabri (2012:229)[2], setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:
- Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
- Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
Sistem Pengendalian
Menurut Tamodia (2013:22)[9], penjelasan tentang sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia. Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan tercapai.
Menurut Rapina (2011:23)[6], “Aktivitas pengendalian merupakan kebijakandan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemendilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian harus dirancang sedemikianrupa agar aktivitas yang ada dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.
Konsep Persediaan Barang
Definisi Persediaan
Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10) [10], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu.
Menurut Tamodia (2013:23)[9], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.
Menurut Salangka (2013:1121)[11], “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.
Menurut Rusdah (2011:52)[12], “Persediaan adalah suatu aktivitas yangmeliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Fungsi Persediaan
Menurut Divianto (2011:78) [13], Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:
- Fungsi Decoupling
Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut : - Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.
- Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.
- Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.
- Fungsi Economic Lot Sizing
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai. - Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).
Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Rusdah (2011:52)[12], persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:
- Batch Stock atau Lot Inventory
Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi. - Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. - Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat. - Persediaan bahan baku (raw material stock)
- Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)
- Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)
- Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)
- Persediaan barang jadi (finished goods stock)
Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :
Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Divianto (2011:82)[13], penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:
- Periodic system, yaitu setiap akhirperiode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.
- Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan. Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beberapa cara yang dapat dipergunakan yaitu:
- First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya. Atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.
- Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa harga beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock) dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.
- Rata-Rata Tertimbang (weighted average).
Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan jumlah harga perunit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan seluruh jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut. - Harga Standar
Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dikalikan dengan harga standar perusahaan. - Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)
- Penjadwalan tidak berprioritas
- Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan.
- Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.
- Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.
- Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.
- Turn around time tidak bagus
- Throughput tidak bagus
- Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata
- Harga pokok penjualan (HPP) adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan.
- Harga pokok persediaan adalah bagian dari persediaan yang telah di gunakan, jadi perhatian lebih besar di tujukan pada harga pokok persediaan cukup beralasan. Komponen yang paling besar dalam operasional perusahaan pada perusahaan dagang maupun perusahaan industri adalah persediaan.
- Harga pokok produksi adalah seluruh biaya baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang merupakan operasi utama perusahaan dalam suatu periode tertentu. Harga pokok produksi meliputi biaya pemakaian bahan baku (raw material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya overhead pabrik (factory overhead).
- Kuadran 1
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). - Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar). - Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer. - Kuadran 4
Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. - Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
- Price : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
- Place : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
- Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
- People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
- Process : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
- Physical Evidence : bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.
- Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
- Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
- Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
- Integrasi dan testing sistem (Integrationand Systen Testing)
- Uji coba (Testing)
- Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)
- Perancangan Sistem (System Enginering)
Perancangan sistem sangat diperlukan, karena piranti lunak biasanya merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Pembuatan sebuah piranti lunak dapat dimulai dengan melihat dan mencari apa yang dibutuhkan oleh sistem. Dari kebutuhan sistem tersebut akan diterapkan kedalam piranti lunak yang dibuat. - Analisa Kebutuhan Piranti Lunak (Software Requirement Analysis)
Merupakan proses pengumpulan kebutuhan piranti lunak. Untuk memahami dasar dari program yang akan dibuat, seorang analisis harus mengetahui ruang lingkup informasi, fungsi-fungsi yang dibutuhkan, kemampuan kinerja yang ingin dihasilkan dan perancangan antarmuka pemakai piranti lunak tersebut. - Perancangan (Design)
Perancangan piranti lunak merupakan proses bertahap yang memfokuskan pada empat bagian penting, yaitu: struktur data, arsitektur piranti lunak, detil prosedur, dan karakteristik antarmuka pemakai. - Pengkodean (Coding)
Pengkodean piranti lunak merupakan proses penulisan bahasa program agar piranti lunak tersebut dapat dijalankan oleh mesin. - Pengujian (Testing)
Proses ini akan menguji kode program yang telah dibuat dengan memfokuskan pada bagian dalam piranti lunak. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah diuji dan memastikan juga bahwa input yang digunakan akan menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini pengujian dibagi menjadi dua bagian, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal bertujuan menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian, sedangkan pengujian eksternal bertujuan untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. - Pemeliharaan (Maintenance)
Proses ini dilakukan setelah piranti lunak telah digunakan oleh pemakai atau konsumen. Perubahan akan dilakukan jika terdapat kesalahan, oleh karena itu piranti lunak harus disesuaikan lagi untuk menampung perubahan kebutuhan yang diinginkan konsumen. - Use Case
- Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
- Setelah peran aktor teridentifikasi, langkahberikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yangdilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikannilai tambah bagi bisnis.
- Activity Diagram
- Sequence Diagram
- Class Diagram
- Application Bar, berada di bagian palingatas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
- Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
- Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
- Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
- Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
- Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
- Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
- Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
- Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
- Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
- Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakansebagai navigasi di dalam browser.
- Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
- Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.
- Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).
- Web server
- XAMPP
- PhpMyAdmin
- PHP
- Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
- Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
- Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
- Merupakan software yang berdifat open source.
- Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
- Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
- Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kode tersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.
- Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis. Pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapi dengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Pada tahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.
- Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.
- Tahun 1999 PHP versi 4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karena sudah mampu membangun web komplek dengan stabilitas kecepatan yang tinggi.
- Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
- Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambah ke dalam PHP 6.
- MySQL
- Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
- Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.
- Tag "!.."
Digunakan untuk menandai sebuah komentar suatu kode (script) dengan tanda ini, maka browser tidak akan menerjemahkannya. - Tag "a"
Singkatan dari anchor, tag ini digunakan untuk membuat sebuah tautan (link) antar web. Ciri dari link adalah : - Bila link belum pernah diakses (klik) maka akan berwarna biru dan bergaris bawah.
- Bila sudah pernah diakses (klik) maka akan berubah menjadi ungu dan tetap bergaris bawah
- Bila sedang aktif (diklik) maka akan berwarna merah dan bergaris bawah.
- Tag "b"
Digunakan untuk membuat teks cetak tebal. - Tag "big"
Digunakan untuk membuat sebuah tulisan agar nampak lebih besar. Hal ini berbeda untuk cetak tebal (bold). - Tag "body"
Merupakan bagian dari struktur HTM yang digunakan untuk menandai badan (body) suatu dokumen HTML. Penggunanya dapat dilihat seperti pada contoh di atas. - Tag "br" Digunakan untuk mengakhiri suatu baris tulisan, lalu pindah ke baris baru dibawahnya.
- Tag "button"
Digunakan untuk membuat tombol di web browser. Biasanya digunakan untuk trigger suatu proses, misal digunakan untuk menympan atau menghapus dat. Tag ini biasanya diletakkan dalam sebuah form. - Tag "caption"
Digunakan untuk membuat judul sebuah tabel. Penggunaan tag ini biasanya bersamaan dengan deklarasi tabel. - Tag "center"
Digunakan untuk menengahkan suatu teks halaman. - Tag "div"
Tag ini digunakan untuk mendefinisikan bagian dari suatu halaman web dengan format atau style tertentu. - Tag "font"
Digunakan untuk memformat bentuk font, ukuran, warna, ukuran dari sebuah teks. - Tag "form"
Adalah tag yang digunakan oleh pengguna untuk memasukan data. Tag ini biasanya dibantu oleh beberapa komponen lain, seperti: input, button, option, dan lainnya. - Tag "frame" dan "frameset"
Tag ini digunakan untuk menampilkan halaman web lain dalam sebuah halaman web yang dibuat. Halaman dapat dibuat terpisah dengan menampilkan halaman web lain yang berbeda-beda. - Tag "head"
Digunakan untuk menampung elemen-elemen header dari sebuah halaman web. Penggunaannya seperti pada contoh tag "big". - Tag "h1" sampai dengan "h6"
Digunakan untuk mendefinisikan tulisan header. Untuk mengetahui perbedaanya, perhatikan ukuran setiap teks hasil di browser. - Tag "hr"
Digunakan untuk membuat garris horisontal. - Tag "html"
Digunakan untuk memberitahu browser bahwa kode yang dituliskan merupakan dokumen HTML. Penggunaanya seperti pada contoh tag "big". - Tag "i"
Digunakan untuk membuat teks cetak miring. - Tag "img"
Digunakan untuk membuat teks cetak miring. - Tag "input"
Digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna dalam hal memasukan data ke server. Input mempunyai banyak tipe, yaitu: button, checkbox, file, hidden, image, password, radio, reset, submit, dan text. Penggunaannya seperti pada contoh tag "form". - Tag "li"
Digunakan untuk menampilkan simbol data berurut,seperti simbol bullet dan nomor. Untuk urutan bernomor diawali dengan tag "ol", sedangkan untuk simbol bullet diawali tag "ul". - Tag "link"
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara halaman web yang dibuat dengan data atau aturan dari luar. Tag ini biasanya digunakan pada saat web menggunakan file css. - Tag "ol"
Digunakan untuk urutan data bernomor atau numerik, juga alfabet. Penggunaannya seperti pada contoh tag "li". - Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. - Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain. - Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. - Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh. - Kunci Utama (Primary Key)
Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity. - Kunci Calon (Candidate Key)
Satu atribut atau satu minimal atribut yangmengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik dari suatu entity. - Kunci Alternatif (Alternative Key)
Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primarykey. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalampembuatan laporan. - Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan ke induknya. - Tipe File
Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut: - File Induk (Master)
File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. - File Transaksi (File Transaction)
Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, file persediaan barang. - File Laporan (File Report)
Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi. - File pelindung (Backup)
Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang. - File Sejarah (History)
Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi. - File Kerja (Temporary)
Disebut juga file sementara (tenmporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai. - File Library
File yang berisi program-program apikasi atau utility program yang digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem pengolahan data. - File Akses (Access File)
Metode yang menunjukan bagaimana suatu programcomputer akan membaca record-record dari suatu file: - Secara Urut (Sequential Access)
Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari recordawal dahulu. - Secara Langsung (Direct Access)
Metode yang melakukan proses membaca ataumenulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca recordpada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu. - Organisasi File
Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan: - File Urut (Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut danpengaksesan secara urut. - File Urut Berindex (Index Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urutdengan pengaksesan secara langsung. - File Akses Langsung (Direct Akses File)
Merupakan file dengan organisasi acakdengan pengaksesan secara langsung. - Flowchart Sistem (System Flowchart)
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator). - Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan. - Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. - Flowchart Program (Program Flowchart)
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi. - Flowchart Proses (Process Flowchart)
Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan. - Verifikasi
Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna. - Validasi
Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik. - Failure
Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut. - Fault
Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak. - Error
Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna. - Incident
Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dantidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak. - Waktu
Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada. - Biaya
Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak. - Kinerja testing
Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak. - Kerusakan
Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif. - White Box Testing
- Black Box Testing
- Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
- Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
- Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
- Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.
- Equivalence Partitioning
Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya. - Boundary Value Analysis
Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan. - Cause Effect Graph
Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5. - Random Data Selection
Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan. - Feature Test
Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guruyang akan malakukan entri nilai. - Unambiguous (tidak ambigu)
- Complete (lengkap)
- Consistent (konsisten)
- Modifiable (dapat diubah)
- Traceable (dapat dilacak)
- Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance
- Functional requirements
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. - Nonfunctional requirements
Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second. - Constraints (psudo requirement)
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi. - Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara. - Tahap II
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. - Tahap III
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu: - T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
- O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
- E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
- High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
- Middle (M) : Mampu dikerjakan.
- Low (L) : Mudah dikerjakan.
- Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. - Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
- Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
- Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.
- Asumsi tentang realitas
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu. - Tujuan penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan. - Metode dan proses penelitian
Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementarapenelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan. - Kajian khas
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti. - Peranan penelitian
Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti. - Pentingnya konteks dalam penelitian
Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati. - Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian. - Penelitian Prediktif (Predictive Research)
Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan. - Penelitian Improtif (Improvetive Research)
Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program. - Penelitian Eksplanatif
Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan. - Penelitian Eksperimen
Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat. - Penelitian Ex
Post Facto
Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel. - Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)
Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi. - Penelitian Dan Pengembangan
Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut. - Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Aripin Nasution (2011)
Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”. Pada penelitian ini penulis hanya membahas mengenai persediaan barang yang dibatasi hanya pada proses prosedur input barang, input supplier, pembelian barang, faktur barang, retur barang, dan laporan kepada pimpinan. Analisis dilakukan dengan cara observasi terhadap sistem yang berjalan, kebutuhan informasi sistem, dan desain menggunakan UML dan pembuatan program menggunakan netbeans dan DBMS MySQL. Keunggulan sistem aplikasi ini terletak pada proses input dan output, dimana untuk proses input pada form penerimaan terdapat menu pilihan satuan barang yang dapat dipilih salah satunya. Untuk outputnyadalam bentuk rincian laporan perbulan, dimana manajer bisa memilih bulan yang ingin dicetak pada menu cetak laporan. - Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar. - Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)
Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV. Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online. - Pimpinan
- Memimpin CV. Cihanjuang Budi Jaya.
- Menerima laporan persediaan barang di gudang.
- Bertugas mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan operasional CV. Cihanjuang Budi Jaya.
- Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang terjadi pada CV. Cihanjuang Budi Jaya.
- Penjualan
- Menerima pesanan dari pelanggan atau sales.
- Menerima dan mengatur pembayaran (keuangan) dari pelanggan sampai supplier.
- Membuatkan faktur jual.
- Membuatkan gaji karyawan.
- Logistik
- Mengecek barang di gudang.
- Menerima faktur beli dari supplier.
- Bertanggung jawab atas barang di gudang.
- Menerima dan mengecek barang yang masuk dan keluar dari gudang.
- Menjaga kebersihan gudang.
- Bertanggung jawab atas keamanan di gudang.
- Delivery
- Mengendarai kendaraan saat mengirim barang.
- Merawat dan menjaga kebersihaan kendaraan.
- Melakukan pengiriman barang.
- Sales
- Bertanggung jawab atas pesanan pelanggan.
- Memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
- Menerima keluhan dari pelanggan.
- Melakukan penagihan pembayaran terhadap pelanggan.
- Packaging
- Mengatur barang yang ingin dikirim ke pelanggan.
- Menerima barang dan memasukan ke dalam gudang.
- Melakukan pengemasan barang.
- Mengecek barang dan menyusun barang di dalam gudang.
- 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Monitoring Inventori Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
- 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Supplier, Kasir, Pimpinan, dan Gudang.
- 3 (tiga) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: barang masukdengan include faktur beli, barang keluar dengan include faktur jual, dan laporan.
- 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
- 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: supplier mengirimkan barang dan faktur beli kepada gudang, lalu kepala gudang menerima barang dan faktur beli yang diberikan oleh supplier. Bagian gudang akan mengecek barang dan memasukan barang ke dalam gudang.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
- 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
- 3 (tiga) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: kasir memberikan faktur jual kepada bagian kepala gudang, lalu bagian kepala gudang akan melakukan packing barang untuk melakukan pengiriman barang kepada pelanggan.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
- 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
- 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: bagian gudang melakukan pengecekan stok barang di dalam gudang, lalu membuatkan laporan secara manual dan menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.
- 2 (dua) actoryang melakukan kegiatan, yaitu supplier dan gudang.
- 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
- 5 (lima) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: supplier membuatkan faktur beli sesuai pesanan yang dipesan oleh CV. Cihanjuang Budi Jaya, lalu supplier mengirimkan barang beserta faktur beli kepada gudang, kemudian bagian gudang akan mengecek kondisi dan jumlah barang. Setelah barang dicek, lalu barang diturunkan dan dimasukan ke dalam gudang.
- 2 (dua) actoryang melakukan kegiatan, yaitu kasir dan gudang.
- 3 (tiga) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
- 4 (empat) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: kasir membuatkan faktur jual sesuai pesanan pelanggan dan memberikan faktur jual kepada bagian gudang. Bagian gudang akan menerima faktur jual yang diberikan oleh kasir, kemudian bagian gudang akan melakukan pengemasan barang dan mengirimkan barang kepada pelanggan.
- 2 (dua) actoryang melakukan kegiatan, yaitu gudang dan pimpinan.
- 2 (dua) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.
- 3 (tiga) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: bagiangudang akan mengecek stok barang barang yang ada di dalam gudang dan membuatkan laporan persediaan gudang secara manual, kemudian menyerahkan hasil laporannya kepada pimpinan.
- Nama Masukan : Faktur Beli
- Fungsi : Sebagai catatan barang masuk
- Sumber : Supplier
- Media : Kertas NCR berwarna putih
- Distribusi : Supplier ke petugas bagian gudang
- Frekuensi: Setiap permintaan pesanan barang dari CV. Cihanjuang Budi Jaya, lalu supplier akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan
- Format : Lampiran B.3
- Keterangan : Berisi daftar barang yang di pesan perusahaan
- Nama modul : Permintaan pemesanan
- Masukan : Daftar pesanan barang dari pelanggan
- Keluaran : Catatan pesanan barang
- Rigkasan proses :Proses ini akan menghasilkan catatan manual pemesanan terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing pelanggan.
- Nama keluaran : Faktur Jual
- Fungsi : Mencetak dan menampilkan permintaan dari pelanggan.
- Media : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)
- Rangkap : 2 (dua) lembar
- Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk pelanggan dan lembar 2 (merah) untuk kasir
- M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
- D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
- I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.
- T : Technical
- O : Operational
- E : Economic
- L : Low
- M : Middle
- H : High
- Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
Use case : Faktur Beli
Aktor : Supplier dan admin
Skenario : Supplier memberikan faktur beli kepada admin bagian gudang dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input faktur beli. Setelah admin input faktur beli, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan fakturbeli yang didapatkan dari supplier. Jika ada barang yang rusak dan harus di retur, maka admin dapat membuatkan retur beli. - Prosedur barang keluar
Use case : Faktur Jual
Aktor : Kasir dan admin
Skenario : Kasir memberikan faktur jual kepada admin gudang. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input faktur jual. Setelah admin melakukan input faktur jual, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan faktur jual yang diberikan oleh kasir. Jika ada barang yang rusak yang diperoleh dari pelanggan dan harus di retur, maka admin dapat membuatkan retur jual. - Prosedur pembuatan laporan
Use case : Laporan
Aktor : Pimpinan dan admin
Skenario : Jika admin gudang ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan retur beli, laporan retur jual, laporan stok barang, laporan stok minim, dan laporan barang kadaluarsa. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan. - 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.
- 11 (sebelas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari supplier membawa faktur beli disertai kirim barang kepada bagian gudang. Kemudian admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create surat barang masuk dan retur jual. Admin dapat input data faktur beli kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
- 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.
- 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
- 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari kasir memberikan faktur jual kepada bagian gudang. Kemudian admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur jual admin dapatmelakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create surat barang keluar dan retur jual. Ketika admin input data faktur jual kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.
- 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.
- 1 (satu) initialnode sebagai objek yang di awali.
- 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 7 laporan yaitu laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan stok barang, laporan stok minim, laporan barang kadaluarsa, laporan retur beli, dan laporan retur jual. Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.
- 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.
- 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.
- 3 (tiga) actoryang melakukan kegiatan, yaitu supplier, kasir, dan admin.
- 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
- 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
- 9 (sembilan) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 9 (sembilan) entity class tersebut, yaitu: faktur beli, faktur jual, home, menu faktur beli, surat barang masuk, retur beli, menu faktur jual, surat barang keluar, dan retur jual.
- Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
- Memberikan faktur beli dan barang kepada admin
- Kasir membuatkan faktur jual sesuai pesanan pelanggan
- Memberikan faktur jual kepada admin
- Masuk ke menu login
- Masukan username
- Masukan password
- Validasi
- Login gagal
- Login berhasil
- Pilih faktur beli untuk melihat, tambah, dan edit data faktur beli
- Pilih surat barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit surat barang masuk
- Pilih retur beli untuk melihat, tambah, dan edit retur beli
- Pilih laporan retur beli untuk melihat dan mencetak laporan retur beli
- Pilih faktur jual untuk melihat, tambah, dan edit data faktur jual
- Pilih surat barang keluar untuk melihat, tambah, dan edit surat barang keluar
- Pilih retur jual untuk melihat, tambah, dan edit retur jual
- 1 (satu) actoryang melakukan kegiatan, yaitu admin.
- 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.
- 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.
- 9 (sembilan) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 9(sembilan) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan stok barang, laporan stok minim, laporan barang kadaluarsa, laporan retur beli, laporan retur jual.
- Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:
- Masuk ke menu login
- Masukan username
- Masukan password
- Validasi
- Login gagal
- Login berhasil
- Pilih menu laporan untuk memilih laporan-laporan yang akan dilihat
- Pilih laporan barang masuk untuk melihat dan mencetak laporan barang masuk
- Pilih laporan barang keluar untuk melihat dan mencetak laporan barang keluar
- Pilih laporan stok barang untuk melihat dan mencetak laporan stok barang
- Pilih laporan stok minim untuk melihat dan mencetak laporan stok minim
- Pilih laporan barang kadaluarsa untuk melihat dan mencetak laporan barang kadaluarsa
- Pilih laporan retur beli untuk melihat dan mencetak laporan retur beli
- Pilih laporan retur jual untuk melihat dan mencetak laporan retur jual.
- Nama File : Supplier
Akronim : Supp
Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data supplier
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 120 karakter
Primary key : id_supp - Nama File : Faktur Beli
Akronim : Fb
Fungsi : Untuk menyimpan data faktur beli yang diberikan oleh supplier kepada admin
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 15 karakter
Primary key : no_fb - Nama File : Detail Faktur Beli
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang masuk
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 30 karakter
Primary key : - - Nama File : Surat Barang Masuk
Akronim : sbm
Fungsi : Untuk menyimpan data surat barang masuk
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 10 karakter
Primary key : no_sbm - Nama File : Retur Beli
Akronim : rb
Fungsi : Untuk menyimpan dan menetahui data retur beli
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 18 karakter
Primary key : no_rb - Nama File : Detail Retur beli
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah data retur beli
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 28 karakter
Primary key : - - Nama File : Barang
Akronim : brg
Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 59 karakter
Primary key : id_brg - Nama File : Detail Barang
Akronim : -
Fungsi : Untuk menyimpan data faktur beli yang diberikan oleh supplier kepada admin
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Index Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 26 karakter
Primary key : - - Nama File : Jenis Barang
Akronim : jenis
Fungsi : Untuk mengetahui data jenis barang
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 64 karakter
Primary key : id_jenis - Nama File : Satuan Barang
Akronim : satuan
Fungsi : Untuk mengetahui data satuan barang
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 33 karakter
Primary key : id_satuan - Nama File : Kasir
Akronim : karyawan
Fungsi : Untuk menyimpan data karyawan
Tipe File : File Master
Organisasi File : Index Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 14 karakter
Primary key : id_karyawan - Nama File : Faktur Jual
Akronim : Fj
Fungsi : Untuk menyimpan data faktur jual
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 24 karakter
Primary key : no_fb - Nama File : Detail Faktur Jual
Akronim : -
Fungsi : Untuk menyimpan data faktur jual yang diberikan oleh kasir kepada admin
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 28 karakter
Primary key : - - Nama File : Surat Barang Keluar
Akronim : sbk
Fungsi : Untuk menyimpan data surat barang keluar
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 18 karakter
Primary key : no_sbk - Nama File : Retur Jual
Akronim : rj
Fungsi : Untuk menyimpan dan menetahui data retur jual
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 16 karakter
Primary key : no_rb - Nama File : Detail Retur Jual
Akronim : -
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah data retur jual
Tipe File : File Transaksi
Organisasi File : Sequential
Media : Harddisk
Panjang record : 22 karakter
Primary key : - - 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.
- 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.
- 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.
- 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, supplier, kasir, faktur beli, faktur jual, grafik, dan laporan.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.
- 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.
- 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id Jenis, Id Satuan, Harga Jual, dan Stok Barang”,jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
- Pada decisionsubmenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id Jenis, Nama Jenis, dan Keterangan Jenis”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
- Pada decisionsubmenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id Satuan dan Keterangan Satuan”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu supplier.
- 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “Supplier” yang mempunyai submenu “Create Supplier dan Manage Supplier”.
- 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Create Supplier” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id Supp, Nama Supp, Alamat Supp, dan Telp Supp”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Supplier” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu kasir.
- 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kasir dan Manage Kasir”.
- 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Create Kasir” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari“Id Karyawan dan Nama Karyawan”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Kasir” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu faktur beli.
- 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Faktur Beli, Manage Faktur Beli, Create Surat Barang Masuk, Manage Surat Barang Masuk, Create Retur Beli, dan Manage Retur Beli”.
- 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Create Faktur Beli” terdapat form input data faktur beli yang terdiri dari “No Faktur Beli, Tanggal Faktur Beli, Id Supp, Id Barang, Qty Faktur Beli, Tanggal Produksi, Tanggal Masuk, Tanggal Kadaluarsa, dan Harga Beli”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Faktur Beli” terdapat 3 (tiga) decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- Pada decision submenu “Create Surat Barang Masuk” terdapat form input data surat barang masuk yang terdiri dari “Nomor Surat Barang Masuk, Tanggal Surat Barang Masuk, dan Nomor Faktur Beli”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Surat Barang Masuk” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- Pada decision submenu “Create Retur Beli” terdapat form input data retur beli yang terdiridari “Nomor Retur Beli, Tanggal Retur Beli, Nomor Faktur Beli, Id Barang, Qty Barang, dan Harga Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Retur Beli” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu faktur jual.
- 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Jual” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Faktur Jual, Manage Faktur Jual, Create Surat Barang Keluar, Manage Surat Barang Keluar, Create Retur Jual, dan Manage Retur Jual”.
- 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Create Faktur Jual” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “No Faktur Jual, Tanggal Faktur Jual, Total Faktur Jual, Id Barang, Qty Faktur Beli, dan No Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Faktur Jual” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.
- Pada decision submenu “Create Surat Barang Keluar” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “Nomor Surat Barang Keluar, Tanggal Surat Barang Keluar, dan Nomor Faktur Jual”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Surat Barang Keluar” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- Pada decision submenu “Create Retur Jual” terdapat form input data retur jual yang terdiri dari “Nomor Retur Jual, Tanggal Retur Jual, Nomor Faktur Jual, Id Barang, dan Qty Retur Jual”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.
- Pada decision submenu “Manage Retur Beli” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.
- 9 (sembilan) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Barang Masuk, Laporan Barang Keluar, Laporan Stok Barang, Laporan Stok Minim, Laporan Barang Kadaluarsa, Laporan Retur Beli, Laporan Retur, dan Retur Jual”.
- 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:
- Pada decision submenu “Laporan Barang Masuk” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Barang Keluar” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Stok Barang” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Stok Minim” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Barang Kadaluarsa” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Retur Beli” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- Pada decision submenu “Laporan Retur Jual” pilihan untuk menentukan input “Periode Tanggal Awal dan Periode Tanggal Akhir”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.
- 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.
- 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.
- Nama program : Login
Fungsi program : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Monitoring Inventory Control CV. Cihanjuang Budi Jaya
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Jalankan program
- Menampilkan halaman login, lalu input username dan password
- Klik login untuk menyatakan bahwa username dan password sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama
- Jika salah memasukan username dan password maka akan muncul pesan “Incorrect username or password”
- Nama program : Menu Utama
Fungsi program : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, Supplier, Kasir, Faktur Beli, Faktur Jual, Grafik, Laporan, dan Logout. - Nama program : Home
Fungsi program : Sebagai tampilan awal Sistem Monitoring Inventory Control setelah berhasil melakukan “Login”
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : Setelah berhasil melakukan “Login” dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar. - Nama program : Barang
Fungsi program : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam gudang
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Barang” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.
- Klik “Create Barang” untuk input data barang
- Klik “Manage Barang” untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data barang.
- Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Jenis Barang” untuk input data jenis barang
- Klik “Manage Jenis Barang” untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data jenis barang.
- Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah jenis barang
- Jika “delete” yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Satuan Barang” untuk input data satuan barang
- Klik “Manage Satuan Barang” untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data jenis barang.
- Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah jenis barang
- Jika “delete” yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Nama program : Supplier
Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui data supplier.
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Supplier” yang terdapat 2 (dua) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Supplier dan Manage Supplier
- Klik “Create Supplier” untuk input data supplier
- Klik “Manage Supplier” untuk dapat view, update, dan delete data supplier. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data supplier.
- Jika memilih “update” dapat merubah data supplier, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah supplier
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Nama program : Kasir
Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui nama karyawan dan Id karyawan CV. Cihanjuang Budi Jaya
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Kasir” yang terdapat 2 (dua) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Kasir dan Manage Kasir
- Klik “Create Kasir” untuk input data karyawan
- Klik “Manage Kasir” untuk dapat view, update, dan delete data karyawan. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data karyawan dengan dilengkapi nama karyawan dan Id karyawan.
- Jika memilih “update” dapat merubah data karyawan, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data karyawan
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Nama program : Faktur Beli
Fungsi program : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang masuk disertai jumlah barang dan tanggal kadaluarsa barang yang diperoleh dari supplier.
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Faktur Beli” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Faktur Beli, Manage Faktur Beli, Create Surat Barang Masuk, Manage Surat Barang Masuk, Create Retur Beli, dan Manage Retur Beli.
- Klik “Create Faktur Beli” untuk input data faktur beli yang di dalamnya terdapat nama supplier, nama barang, jumlah barang, harga barang, dan juga input tanggal kadaluarsa yang terdapat pasa masing-masing barang.
- Klik “Manage Faktur Beli” untuk dapat view, update, dan delete data faktur beli. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data-data barang masuk.
- Jika memilih “update” dapat data faktur beli, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data faktur beli yang tersedia
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Surat Barang Masuk”untuk input surat barang masuk yang berperan sebagai lampiran faktur beli yang diperoleh dari supplier yang di dalamnya terdapat nomor surat barang masuk, tanggal surat barang masuk, dan nomor fakturbeli.
- Klik “Manage Faktur Beli” untuk dapat view, update, dan delete data faktur beli. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data surat barang masuk..
- Jika memilih “update” dapat data surat barang masuk., kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data surat barang masuk. yang tersedia
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Retur Beli” untuk input data retur beli yang diakibatkan rusaknya barang
- Klik “Manage Retur Beli” untuk input data retur beli yang diakibatkan rusaknya barang.
- Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data retur beli barang yang akan diserahkan kepada supplier.
- Jika memilih “update” dapat merubah data retur beli, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data retur beli yang tersedia.
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Nama program : Faktur Jual
Fungsi program :Untuk menyimpan dan mengetahui data barang keluar yang disertai jumlah barang yang ditentukan oleh masa efektif pakai barang yang diperoleh dari tanggal kadaluarsa sesuai informasi pada faktur jual yang diberikan oleh kasir sesuai pesanan pelanggan.
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Faktur Jual” yang terdapat 6 (enam) sub menudidalamnya, diantaranya yaitu: Create Faktur Jual, Manage Faktur Jual, Create Surat Barang Keluar, Manage Surat Barang Keluar, Create Retur Jual, dan Manage Retur Jual.
- Klik “Create Faktur Jual” untuk input jumlah data barang pada faktur jual yang di dalamnya terdapat nama supplier, nama barang, jumlah barang, dan juga nama karyawan yang ditugaskan untuk mengirim barang.
- Klik “Manage Faktur Jual” untuk dapat view, update, dan delete data faktur jual. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data-data barang keluar.
- Jika memilih “update” dapat data faktur jual, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data faktur jual yang tersedia
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Surat Barang Keluar” untuk input surat barang keluar yang berperan sebagai lampiran faktur jual yang diperoleh dari kasir yang didalamnya terdapat nomor surat barang keluar, tanggal surat barang keluar, dan nomor faktur jual.
- Klik “Manage Surat Barang Keluar” untuk dapat view, update, dan delete data surat barang keluar. Dapat dijelaskan seperti:
- Jika memilih “view” maka akan terlihat data surat barang keluar.
- Jika memilih “update” dapat data surat barang keluar, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data surat barang keluar. yang tersedia
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Klik “Create Retur Jual” untuk input data retur jualyang diakibatkan rusaknya barang
- Klik “Manage Retur Jual” untuk input data retur jual yang diakibatkan rusaknya barang.
- Jika memilih “view” maka akan terlihat detail data retur jual barang yang akan didapatkan dari pelanggan.
- Jika memilih “update” dapat merubah data retur jual, kemudian klik “save” untuk menyimpan perubah data retur jual yang tersedia.
- Jika “delete”yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”
- Nama program : Grafik
Fungsi program : Untuk menampilkan data-data laporan yang dibutuhkan oleh CV. Cihanjuang Budi Jaya
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Grafik” dan setelah di klik akan terlihat grafik stok barang di dalam gudang CV. Cihanjuang Budi Jaya. - Nama program : Laporan
Fungsi program : Untuk melihat grafik stok barang
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : - Pada “Menu Utama”, kemudian pilih menu “Laporan” yang terdapat 7 (tujuh) sub menu laporan, yang terdiri dari: Laporan Barang Masuk, Laporan Barang Keluar,Laporan Stok Barang, Laporan Stok Minim, Laporan Barang Kadaluarsa, Laporan Retur Beli, dan Laporan Retur Jual.
- Klik “Laporan Barang Masuk”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang masuk. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang masuk untuk diberikan kepada pimpinan.
- Klik “Laporan Barang Keluar”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang kaluarsa. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang keluar untuk diberikan kepada pimpinan.
- Klik “Laporan Stok Barang”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan stok barang yang ada di dalam gudang. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan stok barang untuk diberikan kepada pimpinan sebagai informasi tentang persediaan barang yang ada di dalam gudang.
- Klik “Laporan Stok Minim”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan stok minim. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan stok minim untuk diberikan kepada pimpinan sebagai informasi bahwa persediaan di dalam gudang sudah mendekati batas stok minimal barang dan untuk menjaga kestabilan persediaan barang di dalam gudang agar tetap terjaga.
- Klik “Laporan Barang Kadaluarsa”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan barang kadaluarsa. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan barang yang sudah mendekati batas minimal masa efektif pakai yang telah ditentukan oleh perusahaan dan laporan akan diserahkan kepada pimpinan.
- Klik “Laporan Retur Beli”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan retur beli. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan retur beli untuk diberikan kepada pimpinan.
- Klik “Laporan Retur Jual”, maka akan muncul pilihan tanggal awal dan tanggal akhir, jika sudah pilih tanggal lalu klik “view” untuk melihat laporan retur jual. Dapat klik “print untuk mencetak data laporan retur jual untuk diberikan kepada pimpinan.
- Nama program : Logout
Fungsi program : Untuk keluar dari program menu utama
Bahasa Pemrograman : PHP
Proses program : Dapat melakukan klik pada menu “Logout” untuk dapat keluar dari sistem Monitoring Inventory Control. - Processor : Intel Core i5
- Monitor : Accer 14”
- Mouse : Ps2
- RAM : 2 GB
- HD : 500 GB
- Keyboard : Compatible Ps2
- Printer : Canon Ip1800 Series
- UPS (Uninterrupuble Power Suply)
- Sistem Operasi Windows 7 Profesional
- Microsoft Office 2007
- Xampp
- Dreamweaver CS6
- Memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggalkadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik.
- Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah kadaluarsa sebelum dijual dengan cara membuatkan warning system kadaluarsa yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
- Menciptakan Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal kadaluarsa barang dan terbatasnya persediaan.
- Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan tingkat frekuensi penjualan setiap barang.
- Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam input barang masuk ke dalam gudang.
- Perlu dibuatkannya print stiker barang yang dapat memberi informasi pada setiap barangnya sehingga informasi pada barang lebih akurat.
- ↑ Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
- ↑ 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 Mustakini. Jogiyanto Hartono. 2009. SistemTeknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 Nugroho, Bondan Dwi, dan Imam Azhari. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
- ↑ 6,0 6,1 Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
- ↑ 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
- ↑ 8,0 8,1 8,2 Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
- ↑ 9,0 9,1 9,2 Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
- ↑ 10,0 10,1 Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
- ↑ Salangka. Ester. 2013. Penerapan Akuntansi Persediaan UntukPerencanaan Dan Pengendalian LPG Pada Pt. Emigas Sejahtera Minahasa. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
- ↑ 12,0 12,1 Rusdah. 2011. Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta: Universitas Budi Luhur
- ↑ 13,0 13,1 Divianto. 2011. Tinjauan Atas Planning, Replenishment (Skenario) Dan Activities Inventory Control. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
- ↑ Sangeroki, Seyla. 2013. Ukuran Perusahaan Dan Margin Laba KotorTerhadap Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Di Perusahaan Manufaktur. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
- ↑ Kodu. Sarini. 2013. Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Vol. 1, No. 3, September 2013, Hal. 1251-1259.
- ↑ Sumilat. Zinia Th. A. 2013. Penentuan Harga Pokok Penjualan KamarMenggunakan Activity Based Costing Pada Rsu Pancaran Kasih GMIM. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
- ↑ Yanti, R. Untung, dan P. Tri. 2011. Penerapan Metode Simplify Retur Dalam Sistem Informasi Keuangan Berbasis Web. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, CCIT Jornal Vol. 4 No. 2, Januari 2011.
- ↑ Sulistiyowati. Leny. 2010. Panduan Praktis Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Elex Medi Komputindo.
- ↑ 19,0 19,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
- ↑ Puspitasari. Nia, dkk. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pemakaian Produk Layanan Seluler Dengan Mempertimbangkan TAspek 7p’s Of Marketing (Studi Kasus : PY. Telkom Area Blora). Semarang: Universitas Diponegoro.
- ↑ 22,0 22,1 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
- ↑ Irwansyah, Muhammad Azhar, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Apotek Berbasis Client-Server. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
- ↑ Nugroho. Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
- ↑ Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
- ↑ 27,0 27,1 27,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
- ↑ 28,0 28,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
- ↑ 29,0 29,1 29,2 29,3 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
- ↑ 30,0 30,1 30,2 Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita
- ↑ 31,0 31,1 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
- ↑ 32,0 32,1 Oktavian. Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
- ↑ 33,0 33,1 33,2 33,3 33,4 33,5 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Wardana. 2010. Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
- ↑ 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 35,5 35,6 35,7 35,8 Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Kadir. Abdul. 2009. Dasar Perancangan Dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
- ↑ 38,0 38,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. PengantarAnalisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
- ↑ Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
- ↑ Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ 41,0 41,1 41,2 Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
- ↑ Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
- ↑ 43,0 43,1 Hermawan. Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
- ↑ Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
- ↑ Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
FIFO
Menurut Tamodia (2013:25)[9], “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.
Menurut Sangeroki (2013:1187)[14], ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yangpertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:
Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalanpaling sederhana, yaitu:
Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi,penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.
Konsep Dasar Harga
Definisi Harga
Menurut Kodu (2013:1252)[15], “Harga adalah segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk”.
Menurut Junaidi (2013:3)[10], penetapan harga jual produk merupakan fungsi manajer yang penting. Kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu panjang tergantung kepada keputusan harga jual ini. Harga jual yang ditetapkan harus mampu menentukan semua biaya yang menghasilkan laba jangka panjang sehingga dapat menghasilkan return yang wajar bagi para pemilik perusahaan serta mempertahankan dan mengembangkan perusahaan dan menghasilkan harga jual efektif.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Macam Harga Pokok
Menurut Sumilat (2013:456)[16], umumnya terdapat temukan 3 macam harga pokok, yaitu:
Ketiganya adalah penting, namun dalam pengambilan keputusan perlu jelas harga pokok mana yang dimaksud. Permasalahan itu timbul karena perbedaan kebutuhan masing-masing tingkat manajemen. Manajer bagian pembelian (Purchase Manager) lebih fokus pada harga pokok persediaan, manajer produksi (production manager) atau manajer operasional (Operation Manager) lebih fokus pada harga pokok produksi. Manajemen tingkatpuncak tentunya akan lebih cenderung fokus pada harga pokok penjualan.
Konsep Dasar Retur
Menurut Yanti, (2011:149)[17], ”Retur merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan suatu kegiatan transaksi”.
Menurut Sulistiyowati (2010:102)[18], “Retur adalah merupakan pengurangan pendapatan karena pembeli mengembalikan barang yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan harapan pembeli”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan, “Retur adalah pengembalian barang sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan oleh ketidaksesuainya harapan”.
Konsep Dasar Analisa SWOT
Definisi Analisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:199)[19], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Menurut Yusmini (2011:68)[20], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Tujuan Analisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:197)[19], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.
Pendekatan Pemecahan Masalah
Menurut Puspitasari (2011:96)[21], Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:
Teori Khusus
Konsep Dasar Waterfall
Menurut Nasution (2012:118)[8], dalam membangun dan mengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. “Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yangbersifat sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara berurutan dan berkelanjutan”.
Menurut Rizky (2011:61)[22], waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial.
Gambar 2.6 Waterfall Life Cycle
Dalam buku ini menganut paham bahwa waterfall model memiliki enam tahapan, yakni:
Menurut Irwansyah (2012:16)[23], penjelasan dari tahap-tahap waterfall model adalah sebagai berikut:
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
Definisi UML
Menurut Nugroho (2010:6)[24] , “UML (UnifiedModeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
Menurut Alim (2012:30)[25], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untukmem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.
Jenis-Jenis Diagram UML
Menurut Murad (2013:57)[7], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
Menurut Triandini (2012:18)[26], langkah-langkah membuat diagram use case:
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.
Menurut Murad (2013:53)[7], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
Menurut Vidia (2013:20)[27], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.
Menurut Vidia (2013:21)[27], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
Menurut Wijayanto (2013:35)[28], ”Sequencediagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
Menurut Vidia (2013:21)[27], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.
Menurut Wijayanto (2013:33)[28], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.
Konsep Dasar Dreamweaver
Definisi Dreamweaver
Menurut Madcoms (2010:1)[29], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.
Menurut Prasetio (2012:96)[30], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.
Ruang Kerja Dasar Dreamweaver CS6
Menurut Madcoms (2010:11)[29], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Menurut Prasetio (2012:181)[30], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.
Menurut Mustakini (2009:46)[3], “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yanglainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.
Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.
Jenis Database Yang Digunakan
Menurut Anhar (2010:4)[31] Definisi Web Server adalah sebagai berikut: Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP
Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.
Menurut Oktavian (2010:11)[32], “Web Server adalahaplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melaluiweb browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.
Menurut Arief (2011:19)[33], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.
Menurut Madcoms (2010:341)[29], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan databaseMySQL.
Menurut Wardana (2010:8)[34], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.
Menurut Nugroho (2010:74)[5], XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.
Menurut Nugroho (2010:88)[5], “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.
Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.
Menurut Arief (2011:429)[33], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.
Menurut Prasetio (2012:53)[30], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandi atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, makaaplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.
Menurut Arief (2011:43)[33]PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.
Menurut Oktavian (2010:31)[32], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:
Menurut Anhar (2010:3)[31]PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima clientselalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
Dapat dijelaskan sejarah PHP, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.
Menurut Nugroho (2010:91)[5]MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.
Menurut Madcoms (2010:367)[29], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.
Menurut Arief (2011:151)[33], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada dabase MySQL:
Tabel 2.1 Tipe Data PadaMySQL
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Menurut Murad (2013:49)[7], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Menurut Simarmata (2010:47)[35], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah serverweb internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Menurut Arief (2011:7)[33], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.
Jenis-Jenis Website
Menurut Arief (2011:8)[33], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:
Konsep Dasar HTML
Definisi HTML
Menurut Oktavian (2010:13)[35], “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”
Menurut Simarmata (2010:52)[35], HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.
Menurut Arief (2011:23)[35], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.
Tag Yang Sering Digunakan
Menurut Oktavian (2010:14)[35], ada banyak ragam tag yang tersedia dalam HTML, namun disini tidak akan dibahas semuanya. Berikut adalah daftar tag yang sering digunakan dalam mempelajari pembuatan web, yaitu:
Konsep Dasar Normalisasi
Menurut Kadir (2009:116)[36], normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:
Ada beberapa kunci yang digunakan dalamnormalisasi meliputi:
Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:
Konsep Dasar Flowchart
Definisi Flowchart
Menurut Adelia (2011:116)[37], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Menurut Sulindawati (2010:8)[38], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.
Jenis-Jenis Flowchart
Menurut Sulindawati (2010:8)[38], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:
Konsep Dasar HIPO
Definisi Definisi HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output)
Menurut Praptingsih (2012:03)[39], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.
Menurut Amsyah (2008:284)[40], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yangdihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus,sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Menurut Rizky (2011:237)[22], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:
Acuan dan Pengukuran Testing
Menurut Rizky (2011:256)[35], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.
Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:
Tipe dan Teknik Testing
Menurut Rizky (2011:259)[35], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.
Menurut Rizky (2011:262)[35], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testingyang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
Menurut Rizky (2011:265)[35], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:
Requirement Elicitation
Requirement
Menurut Guritno (2011:301)[41], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau productyang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
Requirement diklasifikasikan sebagaiberikut:
Elisitasi
Menurut Guritno (2011:302)[41], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Menurut Saputra (2012:51)[42], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Konsep Dasar Literatur Review
Definisi Literature Review
Menurut Hermawan (2009:43)[43], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.
Menurut Semiawan (2010:104)[44], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisasistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.
Tujuan Literature Review
Menurut Hermawan (2009:45)[43], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Menurut Yuniarti (2012:3)[45], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan
Menurut Guritno (2011:24)[41] , berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.
Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya
Literatur Review
Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
Gambaran Umum CV. Cihanjuang Budi Jaya
Sejarah Singkat CV. Cihanjuang Budi Jaya
CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi barang yang didalamnya terdapat barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti barang-barang kelontong dan kosmetik. Perusahaan ini sudah memiliki banyak pelanggan tetap yang beragam, tidak hanya agen-agen besar tetapi warung-warung kecil juga merupakan pelanggan tetap.
Pada tahun 1987 Budi Prayogo bekerja pada Unilever yang terletak di Daerah Bekasi sebagai salesman dan seiring jalannya waktu menjadi supervisor pada tahun 1995 sampai pada tahun 1999. Pada awal tahun 2000 distributor Unilever buka cabang di Daerah Cikampek dan bekerja sebagai operasional manajer, tetapi pada tanggal 01 Juni 2003 bapak Budi Prayogo mengundur kan diri pada distributor Unilever Cikampek. Dan pada akhirnya pada tanggal 01 Agustus 2003, Budi Prayogo membuka perusahaan sendiri dengan nama CV. Cihanjuang Budi Jaya yang beralamat pada Jalan Babakan Situ 2, Kampung Cihanjuang, RT.11/RW.04 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat - 41272.
Struktur Organisasi CV. Cihanjuang Budi Jaya
Struktur organisasi merupakan suatu alat penting dalam sebuah perusahaan karena untuk menunjukan pola antara hubungan-hubungan diantaranya yaitu berdasarkan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi pada CV. Cihanjuang Budi Jaya disusun untuk menunjang lancarnya kegiatan yang sedang berjalan. Adapun bagan struktur organisasi pada CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Untuk menganalisa sistem yang berjalan,pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Prosedur Barang Masuk
Proses barang masuk ke dalam gudang, yaitu: supplier memberikan faktur beli kepada bagian kepala gudang, kemudian karyawan gudang bagian belakang akan menghitung sisa barang di dalam gudang secara manual menggunakan buku tulis biasa, lalu karyawan gudang bagian depan akan menghitung dan menerima barang yang akan dimasukan kedalam gudang dengan cara chek list pada faktur beli lalu barang dimasukan ke dalam gudang menurut penempatannya masing-masing.
Prosedur Barang Keluar
Proses barang keluar dari gudang, yaitu: kasir membuat faktur jual sesuai pesanan pelanggan dan selanjutnya akan memberikan faktur jual kepada bagian gudang untuk mempersiapkan barang apa saja yang akan di packing atau dikemas untuk dikirimkan kepada pelanggan, jika sudah di packing maka barang akan langsung dikirim kepada pelanggan.
Prosedur Pembuatan Laporan
Pada proses pemeriksaan atau pencatatan barang di dalam gudang, pemeriksaan dilakukan secara fisik oleh karyawan bagian gudang yang akan memeriksa dan menghitung barang secara manual menggunakan buku tulis biasa. Lalu jika pemeriksaan yang dilakukan dengan cara pencatatan sudah selesai maka akan dilaporkan kepada pimpinan tentang persediaan barang di dalam gudang.
RancanganProsedur Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram
Use case Diagram Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.2 Use case Diagram Yang Sedang Berjalan Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Dapat dijelaskan pada gambar 3.2 diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, yaitu sebagai berikut:
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram
Activity diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.3 Activity diagram Proses Barang Masuk
Activity diagram pada proses barangmasuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Activity diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.4 Activity diagram Proses Barang Keluar
Activity diagram pada proses barangkeluar yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitusebagai berikut:
Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 3.5 Activity diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Activity diagram pada prosedur pembuatanlaporan yang sedang berjalan saat ini pada sistem persediaan barang, yaitusebagai berikut:
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram
Sequence Diagram Proses Barang Masuk
Gambar 3.6 Sequence Diagram Proses Barang Masuk
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang masuk yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Sequence Diagram Proses Barang Keluar
Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Barang Keluar
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses barang keluar yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Sequence Diagram Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 3.8 Sequence DiagramProsedur Pembuatan Laporan
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses pembuatan laporan yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Analisa Sistem Yang Berjalan
Analisa SWOT
Untuk mendukung proses Analisa SWOT, maka terlebih dahulu akan dilakukan marketing mix 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1 Marketing mix 7P
Kemudian akan dilanjutkan dengan analisa SWOT, Faktor internal yang mencakup produk yang tersedia, sumber daya manusia, fasilitas yang tersedia berupa gudang, tempat istirahat karyawan, dan kendaraan untuk operasional, serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini. Sedangkan faktor eksternal yang mencakup aspek masyarakat, persaingan terhadap perusahaan lainnya, dan promosi kepada pelanggan. Analisa SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu:
Tabel 3.2 ANALISA SWOT
Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Analisa Masukan
Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika supplier memberikan faktur beli kepada bagian gudang.
Analisa Proses
Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
Analisa Keluaran
Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:
Permasalahan Yang Dihadapi
Prosedur sistem yang sedang berjalan saat inipada proses persediaan barang di dalam gudang yang terdapat pada CV. Cihanjuang Budi Jaya masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam gudang masih menggunakan buku tulis biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada buku tulis biasa.
Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di jual adalah barang-barang kelontong dan kosmetik yang mempunyai tanggal kadaluarsa yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang masuk ke dalam gudang tidak di catat tanggal berapa kadaluarsanya dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam gudang. Jika terjadi penumpukan barang yang tidak laku terjual itu bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di jual dan masih berapa lama barang tersebut memiliki masa kadaluarsa.
Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada CV. Cihanjuang Budi Jaya masih belum efektif dan efisien.
Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah diatas dijabarkan permasalahan yangsedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah.Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”, lalu memanfaatkan kelemahan perusahaan dalam menghadapi barang yang kadaluarsa menjadi kelebihan dengan cara menginputkan tanggal kadaluarsa dan menjadikannyasebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan warning system kepada perusahaan berupa informasi peringatan masa kadaluarsa barang yang sudah mendekati tanggal kadaluarsa atau 5 bulan (150 hari) sebelum tanggal kadaluarsa dan memberitahukan jika stok barang jika stok sudah mendekati batas minimal sebesar 20, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem monitoring inventory control.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I merupakan daftar yangdiperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential). Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Keterangan :
Elisitasi Tahap IIII
Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas,dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali denganmenggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:
Keterangan :
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan bentuk akhirdari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem monitoring inventory control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Final Elisitasi
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Usulan Prosedur Yang Baru
Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem monitoring inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.
Diagram Rancangan Sistem
Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:
Use Case Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Monitoring Inventori Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya
Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: supplier, kasir, pimpinan, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:
Activity Diagram Yang Diusulkan
Activity Diagram Untuk Prosedur Barang Masuk
Gambar 4.2 Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk
Activity diagram sistem untuk prosedurbarang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:
Activity Diagram Untuk Prosedur Barang Keluar
Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Keluar
Activity diagram sistem untuk prosedurbarang keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Activity Diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 4.4 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan
Activity diagram sistem untuk prosedurpembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan
Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk dan Keluar
Gambar 4.5 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk dan Keluar
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Sequence diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan
Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:
Rancangan Basis Data
Rancangan basis data digunakan sebagai mediapenyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.
Hasil analisa pada sistem yang dihasilkanterdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basisdata.
Normalisasi
Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:
UNNORMALIZED
Tabel 4.1 Tabel Unnormal
Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
First Normal Form (INF)
Gambar 4.7 First Normal Form (1NF)
Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya.
Second Normal Form (2NF)
Gambar 4.8 Second Normal Form (2NF)
Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.
Third Normal Form (3NF)
Gambar 4.9 Third Normal Form (3NF)
Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli,tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detailretur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.
Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Tabel Supplier
Tabel 4.3 Tabel Faktur Beli
Tabel 4.4 Detail Faktur Beli
Tabel 4.5 Tabel Surat Barang Masuk
Tabel 4.6 Tabel Retur Beli
Tabel 4.7 Tabel Detail Retur Beli
Gambar 4.8 Tabel Barang
Tabel 4.9 Tabel Detail Barang
Tabel 4.10 Tabel Jenis Barang
Tabel 4.11 Tabel Satuan
Tabel 4.12 Tabel Kasir
Tabel 4.13 Tabel Faktur Jual
Tabel 4.14 Tabel Detail Faktur Jual
Tabel 4.15 Tabel Surat Barang Keluar
Tabel 4.16 Tabel Retur Jual
Tabel 4.17 Tabel Detail Retur Jual
Flowchart Program Yang Diusulkan
Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchartprogram untuk Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya, yaitu:
Flowchart Program Untuk Login Admin
Gambar 4.10 Flowchart Program Untuk Login Admin
Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini terdiri dari:
Flowchart Program Untuk Menu Barang
Gambar 4.11 Flowchart Program Untuk Menu Barang
Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Supplier
Gambar 4.12 Flowchart Program Untuk Menu Supplier
Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Kasir
Gambar 4.13 Flowchart Program Untuk Menu Kasir
Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli
Tabel 4.14 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Beli
Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Monitoring Inventory ControlPada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual
Gambar 4.15 Flowchart Program Untuk Menu Faktur Jual
Dapat dijelaskan gambar 4.15 flowchart program untuk menu faktur jual pada “Sistem Monitoring Inventory ControlPada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Laporan
Gambar 4.16 Flowchart Program Untuk Menu Laporan
Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Flowchart Program Untuk Menu Grafik
Gambar 4.17 Flowchart Program Untuk Menu Grafik
Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya” diatas pada saat ini, yaitu:
Rancangan Program
HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:
Gambar 4.18 HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output)
Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:
Rancangan Prototype
Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Inventory Control yang akan dibuat, yaitu:
Prototype Halaman Login Admin
Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin
Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya
Gambar 4.20 Prototype Halaman Home CV. Cihanjuang Budi Jaya
Prototype Halaman Data Barang
Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang
Prototype Halaman Jenis Barang
Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang
Prototype Halaman Satuan Barang
Gambar 4.23 Prototype Halaman Satuan Barang
Prototype Halaman Data Supplier
Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Supplier
Prototype Halaman Data Karyawan
Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Karyawan
Prototype Halaman Data Faktur Beli
Gambar 4.26 Prototype Halaman Data Faktur Beli
Prototype Halaman Surat Barang Masuk
Gambar 4.27 Prototype Halaman Surat Barang Masuk
Prototype Halaman Retur Beli
Gambar 4.28 Prototype Halaman Retur Beli
Prototype Halaman Data Faktur Jual
Gambar 4.29 Prototype Halaman Data Faktur Jual
Prototype Halaman Surat Barang Keluar
Gambar 4.30 Prototype Halaman Surat Barang Keluar
Prototype Halaman Retur Jual
Gambar 4.31 Prototype Halaman Retur Jual
Prototype Halaman Grafik Barang
Gambar 4.32 Prototype Halaman Grafik Barang
Prototype Halaman Laporan Barang Masuk
Gambar 4.33 Prototype Halaman Laporan Barang Masuk
Prototype Halaman Laporan Barang Keluar
Gambar 4.34 Prototype Halaman Laporang Barang Keluar
Prototype Halaman Laporan Stok Barang
Gambar 4.35 Prototype Halaman Laporan Stok Barang
Prototype Halaman Laporan Stok Minim
Gambar 4.36 Prototype Halaman Laporan Stok Minim
Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa
Gambar 4.37 Prototype Halaman Laporan Barang Kadaluarsa
Prototype Halaman Laporan Retur Beli
Gambar 4.38 Prototype Halaman Laporan Retur Beli
Prototype Halaman Laporan Retur Jual
Gambar 4.39 Prototype Halaman Laporan Retur Jual
Konfigurasi Sistem
Spesifikasi Hardware
Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistemadalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kabutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu::
Aplikasi Yang Digunakan
Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
Hak Akses
Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala gudang, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin CV. Cihanjuang Budi Jaya.
Testing
Metode Implementasi
Implementasi program Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan outputyang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudahbenar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Pengujian Blackbox
Pengujian Black Box Pada Login Admin
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.18 Tabel Pengujian Black box Pada Login Admin
Pengujian Black Box Pada Menu Barang
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.19 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Barang
Pengujian Black Box Pada Menu Supplier
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu supplier, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.20 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Supplier
Pengujian Black Box Pada Menu Kasir
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu kasir, yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.G
Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Beli
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu faktur beli, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.22 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Faktur Beli
Pengujian Black Box Pada Menu Faktur Jual
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu faktur jual, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.22 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Faktur Jual
Pengujian Black Box Pada Menu Laporan
Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya untuk fungsi menu laporan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.24 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Schedulle Implementasi
Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Schedulle Implementasi
Estimasi Biaya
Tabel 4.26 Estimasi Biaya
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berikut kesimpulan perihal rumusan masalahmengenai Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah sebagai berikut:
Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi,sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapatdigunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
Lampiran A.1 : Validasi Skripsi
Lampiran A.2 : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.3 : Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
Lampiran A.4 : Surat Pengantar Observasi Skripsi
Lampiran A.5 : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.6 : Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran A.7 : Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
Lampiran A.8 : Daftar Nilai
Lampiran A.9 : Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang Skripsi
Lampiran A.10 : Formulir Seminar Proposal Skripsi
Lampiran A.11 : Formulir Final Presentasi Skripsi
Lampiran A.12 : Formulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
Lampiran A.13 : Sertifikat Prospek 2011
Lampiran A.14 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
Lampiran A.15 : Sertifikat Toefl
Lampiran A.16 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.17 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.18 : Sertifikat Raharja Career
Lampiran A.19 : Sertifikat Juara 1 Untuk Kategori Decision Support and Inteligent System
Lampiran A.20 : Ijazah SMA
Lampiran A.21 : Daftar Riwayat Hidup
LAMPIRAN B
Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:
Lampiran B.1 : Hasil Wawancara CV. Cihanjuang Budi Jaya
Lampiran B.2 : Bukti Observasi
Lampiran B.3 : Kertas Faktur
Lampiran B.4 : Surat Keterangan Dari CV. Cihanjuang Budi Jaya
Lampiran B.5 : Surat Implementasi Dari CV. Cihanjuang Budi Jaya
LAMPIRAN C
Pada “Lampiran C” ini berisi tentang berkas-berkas hasil rancangan yang ada pada BAB IV, diantaranya yaitu:
Lampiran C.1 : Printscreen Halaman Awal
Lampiran C.2 : Printscreen Halaman Login
Lampiran C.3 : Printscreen Halaman Home
Lampiran C.4 : Printscreen Halaman Menu Barang
Lampiran C.5 : Printscreen Halaman Menu Supplier
Lampiran C.6 : Printscreen Halaman Menu Faktur Beli
Lampiran C.7 : Printscreen Halaman Menu Faktur Jual
Lampiran C.8 : Printscreen Halaman Menu Grafik
Lampiran C.9 : Printscreen Halaman Menu Laporan