SI1121470054

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN

INFORMASI PADA PT. METRO TV

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1121470054
NAMA  : Muhammad Alfian

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN

INFORMASI PADA PT. METRO TV

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1121470054
Nama  : Muhammad Alfian
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN

INFORMASI PADA PT. METRO TV

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1121470054
Nama  : Muhammad Alfian

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn)     (Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom)
NID : 06124     NID : 11006

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN

INFORMASI PADA PT. METRO TV

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1121470054
Nama  : Muhammad Alfian

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Mei 2015

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU

SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN

INFORMASI PADA PT. METRO TV

Disusun Oleh :

NIM  : 1121470054
Nama  : Muhammad Alfian
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015
 
 
 
 
 
(Muhammad Alfian)
NIM : 1121470054

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

Seiring perkembangan teknologi komputer khususnya bidang multimedia, audio visual dan broadcasting tidak terlepas dari teknologi komputer yang berperan penting untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan memanfaatkan kondisi tersebut banyak perusahaan atau lembaga terkait yang ingin mempermudah akses mendapatkan informasi yang efektif, cepat dan menarik. Multimedia merupakan salah satu bentuk dari teknologi komputer tersebut, yaitu dengan menggabungkan gambar, teks, suara, video, animasi menjadi media komunikasi yang berguna untuk penerima dalam memperoleh informasi yang akurat dengan tampilan yang menarik. Dengan berkembangnya zaman yang semakin modern maka perkembangan teknologi akan semakin maju. Dalam hal ini media promosi dan informasi yang hanya melalui brosur ataupun pamflet di rasa kurang efisien dan kurang diminati. Dengan adanya media video profile ini di harapkan minat masyarakat terhadap sebuah informasi akan menjadi lebih baik dan lebih mudah. Pada pembuatan video profile Studio satu PT Metro TV Teknologi informasi yang berguna untuk menyampaikan sebuah promosi informasi di buat dalam bentuk video profile dengan menggabungkan gambar, teks, suara dan musik yang akan menampilkan keseluruhan informasi yang berkaitan dengan studio satu PT. Metro TV. Di harapkan dengan adanya video profile mengenai studio satu PT. Metro TV maka informasi yang di dapatkan akan menjadi lebih mudah dan detail. Dengan tujuan untuk memperkenalkan identitas dan keseluruhan informasi yang terkait didalamnya. Permasalahan yang bisa diangkat menjadi topik observasi laporan skripsi kali ini adalah PT. Metro TV tentunya menginginkan penyajian informasi yang efektif, akurat dan menarik dari segi tampilan maupun isi yang berkaitan dengan studio satu PT Metro TV. Penulis mengambil topik penelitian yang berjudul “ PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. METRO TV “Diharapkan video profile ini bermanfaat dan bisa diimplementasikan oleh PT. Metro TV.

Kata Kunci : Mutimedia, Teknologi, Video Profile, Infomasi, Promosi

 

ABSTRACT

 

Along with the development of computer technology especially in the field of multimedia, audiovisual and broadcasting can not be separated from the computer technology that is important to obtain the information needed. By utilizing these conditions many companies or institutions who want to facilitate access to information that is effective, fast and exciting. Multimedia is one form of computer technology, namely by combining images, text, sound, video, animation becomes a medium of communication that is useful to the recipient in obtaining accurate information with an attractive appearance. With the development of more modern era, the development of technology will be more advanced. In this case the media campaign and information only through brochures or pamphlets in a sense less efficient and less desirable. With the media's video profile in the expected interest towards an information society will be better and easier. In making a video profile of PT Metro TV Studio technology useful information to convey an information campaign is made in the form of a video profile by combining images, text, sounds and music that will show you the entire information related to the studio one PT. Metro TV. The hope with the video profile of the studio of the PT. Metro TV that the information will be easier to get and detail. With the aim of introducing the entire identity and related information therein. Problems that can be lifted into the topic of the thesis report this observation is PT. Metro TV would want an effective presentation of information, accurate and attractive in terms of appearance and content related to the PT Metro TV studio. Authors take research topic entitled "DESIGN STUDIO VIDEO PROFILE AS SUPPORTING THE PROMOTION AND INFORMATION IN. METRO TV "video profile is hoped that this useful and can be implemented by PT. Metro TV.

Keywords: Mutimedia, Technology, Video Profile, information, promotion

 

 

KATA PENGANTAR

 

Bismilahirahmanirahim,

Dengan mengucapkan puji serta rasa syukur dan rasa terimakasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat, dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. METRO TV” ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis menemukan beberapa kesulitan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Dewi Immaniar Destrianti, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Ismet Noviandi, ST yang telah membantu penulis mendapatkan tempat untuk melaksanakan observasi pada PT. Metro TV dan memberikan nasehat serta saran yang membangun untuk penulis kedepannya.
  7. Devi Assyifa, selaku orang terkasih yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam penulisan Skripsi ini
  8. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
  9. Rasa terimakasih terdalam untuk Papa, Mama, Kakak, Adik beserta keluarga, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, semangat dan selalu mendo’akan untuk kelancaran dan keberhasilan penulis.
  10. Sahabat-sahabat saya : Ahmad Nur Firdaus, Dedy Junaedi, Rafif Tri Widiarso, Jasmine Dara Assyifa, Ramadhan Adi Saputra, Rokhimudin Bastomy, Rivai Sungkowo, M. Arba Adnandi, Dimas Pradipta, Imam Firmansyah, Lely Suryani, Fifit Alfiah, Ade Setiadi, Anggi Anggriani, Devi Nurfilah, Zakiatu Rofingah, Bayu Porsea Yudha, Yody Ibram Julianto, Allyufi Fazril Rasyidin, Iman Nurjaman, Muhammad Alfian, Muhammad Rifqi Attaqi, Septian Teddy, Yudi Prastiawan yang selalu berada dikantin atas dan bersama-sama berjuang menyelesaikan skripsi dan beberapa sedang menyelesaikan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang senantiasa membantu serta saling memberi dukungan untuk penyelesaian penulisan laporan ini dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan doa, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.
  11. Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan Skripsi ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca umum laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa menyertai dan meridhoi langkah kita semua dalam meraih kesuksesan, Amin.

Tangerang, Mei 2015
Muhammad Alfian
NIM. 1121470054

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR TABEL

Table 3.1. Material Produk

Table 3.2. Kondisi Pesaing

Table 3.3. Budget Produksi Media

Table 3.4. Elisitasi Tahap I

Table 3.5. Elisitasi Tahap II

Table 3.6. Elisitasi Tahap III

Table 3.7. Elisitasi Final

Table 4.1. Visualisasi Berdasarkan Konteks

Table 4.2. Script Breakdown Sheet

Table 4.3. Time Schedule Produksi Video Profile Studio Satu PT. Metro TV

Table 4.4. Time Schedule Produksi Video Profile Studio Satu PT. Metro TV

Table 4.5. Anggaran / Budget

Table 4.6. Pemain dan Crew

 

 

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1. Konsep Produksi Media

Bagan 4.2. Tahap Pre Production

Bagan 4.3. Tahap Production

Bagan 4.4. Tahap Post Production

 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampilan Awal Adobe Premiere Pro

Gambar 2.2. Tampilan Awal Adobe After Effect CS 3

Gambar 2.3. Tampilan Awal Adobe Photoshop

Gambar 2.4. Bird Eyes View

Gambar 2.5. High Angel

Gambar 2.6. Eyes Level

Gambar 2.7. Low Angel

Gambar 2.8. Worm Eyes View

Gambar 2.9. Foreground

Gambar 2.10. Over Shoulder

Gambar 2.11. Extreme wide Shoot

Gambar 2.12. Wide Shoot

Gambar 2.13. Very wide Shoot

Gambar 2.14. Medium Shoot

Gambar 2.15. Knee Shoot

Gambar 2.16. Close Up

Gambar 2.17. Big Close Up

Gambar 2.18. Extreme Close Up

Gambar 2.19. One Shoot

Gambar 2.20. Two Shoot

Gambar 2.21. Three Shoot

Gambar 2.22. Grup Shoot

Gambar 2.23. Pergerakan Pan Left

Gambar 2.24. Pergerakan Pan Right

Gambar 2.25. Pergerakan Tilt Up

Gambar 2.26. Pergerakan Tilt Down

Gambar 2.27. Pergerakan Track Left

Gambar 2.28. Pergerakan Track Right

Gambar 2.29. Dolly In .73 2.30. Dolly Out

Gambar 2.31. Pergerakan Zoom In

Gambar 2.32. Pergerakan Zoom Out

Gambar 3.1. SNG ( Satellite News Gathering )

Gambar 3.2. ENG ( Electronic News Gathering )

Gambar 3.3. Logo Metro TV

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Metro TV (sumber: Metro TV)

Gambar 4.1. Bumper Opening

Gambar 4.2. Bumper Opening, Studio one Documentary

Gambar 4.3. Ext/Gedung Perusahaan/Siang/Profile METRO TV

Gambar 4.4. Ext/Tampilan Depan Pintu Masuk Studio Satu/Siang

Gambar 4.5. Int/Studio Satu/Siang/Kegiatan Di Resepsionis Studio Satu

Gambar 4.6. Int/Studio Satu/Siang/Kegiatan Liputan Siaran

Gambar 4.7. Int/Ruangan/Siang/Peralatan Siaran Studio Satu

Gambar 4.8. Int/Ruangan Studio Satu/Siang/Kegiatan Siaran Metro Siang

Gambar 4.9. Int/Ruangan Make Up/Pagi/Kegiatan Ruang Make Up Prsenter

Gambar 4.10. Int/Ruangan Switcher Studio Satu/Siang/Kegiatan Ruang Switcher Siaran

Gambar 4.11. Int/Ruangan Master Control Room Studio Satu/Siang/Kegiatan Ruang Switcher Siaran

Gambar 4.12. Ext/Suasana Teras Studio Satu/Siang/Kegiatan karyawan sedang berbincang

Gambar 4.13. Int/Ruang Camstore/Siang/kamera dalam loker yang bisa di pinjamkan saat liputan di luar

Gambar 4.14. Int/Kantin/Siang/Kantin tempat Studio Satu

Gambar 4.15. Ext/Fitness Center/Siang/Tempat kebugaran Fitnnes untuk para karyawan

Gambar 4.16. Int/Fitness Center/Siang/Alat-alat Fitness

Gambar 4.17. Kamera HDCAM Sony PMW EX-3

Gambar 4.18. Kamera Sony TV HDCAM 1000

Gambar 4.19. Kamera DSLR nikon D5100

Gambar 4.20. Lighting Balcar

Gambar 4.21. Tripod Video Camera

Gambar 4.22. Steady Cam

Gambar 4.23. Microfon Wireless and Cable

Gambar 4.24. Monopod DSLR

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang Penelitian

Seiring perkembangan zaman, media penyiaran dan informasi yang berkembang dengan pesat dan selalu berusaha untuk menampilkan teknologi yang baru yang dikemas secara menarik sesuai dengan kebutuhan audience yang melihatnya. Dalam dunia penyiaran teknologi tidak akan pernah ada habisnya, hal itu dibuktikan dengan adanya alat-alat penunjang untuk melakukan siaran dan meliput berita kapanpun dan dimanapun, di samping itu juga kini tersedia kendaraan yang digunakan untuk melakukan siaran langsung. Pada era globalisasi, informasi yang aktual dan terpercaya sangat dibutuhkan, baik itu melalui media cetak ataupun media elektronik. Pada media elektronik, yaitu dengan menonton berita secara langsung baik di televisi atau secara online.

Media elektronik saat seperti ini memang sangat dibutuhkan, karena dapat dinikmati kapanpun dan dimanapun, sehingga membuat PT. Media Televisi Indonesia atau biasa disebut dengan Metro TV yang beralamat di Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D Kedoya Selatan – Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11015, untuk dapat menyajikan informasi berita secara aktual dan langsung 24 jam, yang dimana berita ini dikemas secara baik dan bermanfaat, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi secara langsung dan aktual. Dengan adanya informasi langsung dan aktual, masyarakat menjadi lebih mudah mengetahui informasi yang berlangsung di tempat lain secara langsung dan melalui televisi.

Dalam PT Metro TV terdapat 2 studio, yaitu Studio 1 dan Studio 2 yang menyiarkan berbagai program acara. Di studio 2, acara yang dikemas adalah tentang talkshow ataupun berita ringan yang bersifat taping, dan terkadang siaran secara langsung. Di dalam Studio Satu, acara yang berlangsung adalah selama 24 jam. Membawakan siaran yang penuh dengan berita atau bulettin. Di dalam Studio Satu, terdapat berita yang di kemas secara langsung dan formal, seperti Berita Metro Pagi, Metro Kini, Metro Siang, Metro Sore, Metro Hari Ini, dan Metro Malam. Untuk berita yang di bawakan secara informal di antaranya ; Bincang pagi, 8-11 Show, Wide Shoot dan Metro Sport. Acara berita yang di siarkan secara langsung dan sesuai dengan jadwal dan jam yang sudah ditentukan. Adapun crew yang bertugas dalam studio satu di antaranya ada kameraman, Audioman, Lightingman, Controlling, Floor Director, dan lain-lain.

Pada Studio satu saat ini, media promosinya hanya menggunakan brosur ataupun melalui website resmi PT Metro TV. Dengan mengandalkan media informasi dan promosi tersebut sangat kurang untuk de berikan kepada masyrakat ataupun mahasiswa pada saat di adakan workshop. Dalam studio satu, informasi dan promosi yang akan dibuat cukup banyak, seperti pada bagian kameraman, switcher, maupun master control room dan lain-lain. Banyak kegiatan dan aktifitas yang berlangsung di studio satu, maka dari itu video profile ini dibuat untuk memberikan informasi dan promosi yang akurat dan detail mengenai ruang lingkup studio satu secara keseluruhan. Adapun kebutuhan Informasi ini nantinya akan digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan diantaranya, persentasi dengan klien ataupun partner dari Metro Tv yang ingin mengetahui studio satu secara menyeluruh, dan juga workshop ke kampus-kampus untuk mengajak minat mahasiswa menjadi salah satu crew PT Metro TV

Perancangan video profile ini, nantinya diharapkan dapat bermanfaat untuk menunjang berbagai kegiatan baik dalam memberikan informasi ataupun sebagai promosi mengenai studio satu PT. Metro TV. Video profile ini dirancang dengan menggabungkan gambar, suara, dan musik, dan juga didalamnya berisikan informasi berupa sejarah, visi misi, keunggulan dan informasi lain yang terkait dengan studio satu pada PT Metro TV yang kemudian dipadukan dengan effect – effect visual diharapkan video profile ini akan menjadi lebih menarik dari segi tampilan dan penyajian informasi yang lebih akurat. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan untuk membuat, merealisaksikan, dan menjadikannya sebagai topik observasi skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT METRO TV”

Melalui perancangan video profile ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya studio satu pada PT Metro TV, dan relasi, masyarakat, maupun sebagai penunjang kegiatan workshop untuk mahasiswa yang ingin bergabung dalam crew studio satu.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Media apa yang tepat untuk menginformasikan dan mempromosikan tentang Studio Satu PT Metro TV?
  2. Bagaimana merancang Video Profile yang efektif serta dapat memberikan manfaat bagi Studio Satu PT Metro TV?
  3. Bagaimana merancang Video Profile yang menarik dan dapat meningkatkan image Studio Satu PT Metro TV?
  4. Target seperti apa yang akan dicapai melalui perancangan Video Profile pada Studio Satu PT Metro TV?

 

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan Skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi ruang lingkup, yaitu perancangan media Company Profile yang diwujudkan dalam bentuk video profile.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Sebagai penunjang media promosi dan informasi Studio Satu pada PT Metro TV dalam bentuk video profile
  2. Untuk menerapkan konsep media Video Profile sebagai sarana Informasi dan promosi yang lengkap dan terperinci.
  3. Untuk menjadi sebuah informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, mahasiswa pada saat workshop maupun partner dari PT Metro TV mengenai video profile studio 1.
  4. Untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman serta sebagai bekal bekerja secara profesional serta melengkapi kreatifitas dalam memperoleh ide-ide secara teoritis maupun praktis dalam menyelesaikan Skripsi.

 

Manfaat Penelitian

  1. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang media penunjang promosi dan informasi yaitu Video Profile.
  2. Mampu mengimplementasikan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.
  3. Memberikan akses informasi yang mudah dan dapat diterima oleh masyarakat luas, mahasiswa pada saat workshop maupun partner dari PT Metro TV mengenai video profile studio satu.
  4. Sebagai media penunjang informasi dan promosi pada studio satu PT Metro TV

 

Metode Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk memperoleh data-data dan informasi untuk melakukan penyusunan video profile ini, di antaranya adalah metodologi analisa permasalah, pengumpulan data dan analisa perancangan.

 

Analisa Permasalahan

Untuk mendapatkan analisa permasalahan ini, penulis melakukan observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 dan bertemu dengan bapak Ismet Noviandi, ST, selaku kepala stasiun studio 1 bagian produksi dengan melakukan wawancara.

 

Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Penulis melakukan metode observasi untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan dalam proses penyusunan perancanagn video profile dan penelitian dengan cara mendatangi tempat penelitian secara langsung yaitu pada Studio Satu PT Metro TV.

  2. Wawancara ( interview )

    Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber atau stakeholder yaitu kepala stasiun studio 1 bagian produksi yaitu dengan Bapak Ismet Noviandi, ST, yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini. Agar mendapat gambaran tentang pembuatan video profle studio 1 ini. Wawancara ini dilakukan di stasiun studio 1 PT Metro TV, Jakarta Barat, pada tanggal 14 Januari 2015.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah pengumpulan data – data berupa teori, mempelajari dan memahami buku – buku diktat. Penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berkaitan dengan penulisan Laporan Skripsi konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB), sebagai panduan secara teoritis.

 

Analisa Perancangan

Data dan informasi yang didapatkan akan dianalisis kembali agar memperoleh data yang benar – benar akurat dan penting untuk dijadikan isi dari perancangan video dan akan diolah menggunakan beberapa software pendukung media audio visual, seperti : Adobe Premiere Pro CS 3, Adobe After Effects CS 3, dan Adobe Photoshop CS 3, Sony Vegas Pro.

 

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini berisi tentang Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan, Saran, dan Kesan yang diberikan penulis kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Hasibuan (2012 : 1) [1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman (2010:09–12)[2] Proses perancangan secara umum sebagai berikut :

  1. Persiapan Data

    Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilih dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali.

  2. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu imajinasi, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan atau membuat suatu hal yang konflik atau paradoks.

  3. Konsep

    Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment atau audience yang dituju. Konsep didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : ekonomi, politik, hukum, budaya dan lain-lain yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  4. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik.

  5. Visualisasi

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi

    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

 

Konsep Dasar Media

Pengertian Project

Menurut Dewi Priyatno (2010 : 35)[3] , Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

 

Pengertian Media

Menurut Dewi Immaniar Desrianti dkk, dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 133)[4] Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012 : 283)[5] Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Menurut Fandy Tjiptono (2012 : 240)[6] Beberapa sarana komunikasi (media) yang dipakai dalam menyampaikan dan menyebarluaskan pesan antara lain : Media cetak, media elektronik, papan iklan, pos langsung (direct mail), petunjuk penjualan (point of purchase), selebaran dan kalender.

 

Alternatif Media

Menurut Rakhmat Supriyono (2010 : 136)[7] alternatif media sebagai berikut :

  1. Media cetak (Printed material)

    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Contoh : Poster, stiker, sampul buku, packaging, folder, leaflet, amplop & kop surat, tas belanja, katalog, iklan majalah dan surat kabar.

  2. Media Elektronik (Electronic)

    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Contoh : Radio, televisi, internet, film, program video, animasi komputer.

  3. Media Luar Ruangan (Outdoor)

    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Contoh : spanduk, banner, papan nama, umbul-umbul, neon box, neon sign, billboard, baliho, mobil box.

  4. Media Dalam Ruangan (Indoor)

    Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan. Contoh : Etalase (windows display), point of purchase, design gantung, floor stand.

  5. Media Lini Atas (Above The Line)

    Yaitu aktifitas promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image perusahaan sesuai yang diinginkan. Contoh : iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sifat media lini atas adalah merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience.

  6. Media Lini Bawah (Below The Line)

    Yaitu segala aktifitas promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya tertarik dengan produk yang dipromosikan. Contoh : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dan lain-lain.

 

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 2 (2014 : 194)[8] Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri – sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Multimedia itu juga di artikan sebagai, suatu gambar dan video yang sudah dalam tahap editing dan sudah dapat di nikmati. Multimedia di bagi menjadi 2 bagian yaitu, Multimedia Content Production dan Multimedia Communication. Dalam multiemdia jika tak ada gambar dan hanya suara belum bisa disebut sebagai multimedia begitupun sebaliknya.

 

Pengertian Audio

Menurut Soegito Atmohoetomo (2010 : 18)[9] , Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan Modernisme yang di anggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “ teknologi digital “ menggeser “ logika matematis “. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “ akal manusia “ dengan “ akal buatan “ dan yang tejadi adalah jarak “ rohani “ yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga “ diri kita “ masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Audio adalah suatu output suara yang di hasilkan oleh media tertentu dan dapat didengarkan dengan hasil yang jelas. Contoh alatnya adalah speaker. Jika kita menonton sebuah film maka kita juga membutuhkan audio ini agar menjadi lebih menarik dan bagus. Multimedia tidak akan lengkap jika tanpa audio (suara). Audio bisa berupa percakapan, musik atau efek suara.

 

Pengertian Video

Menurut Iwan Binanto ( 2010 : 179 )[10] kata video berasal dari kata latin ‘ saya lihat ‘ Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi adalah televisi. Video dapat digunakan dalam aplikasi teknik, kelmuan, produksi, dan kemanana. Istilah video juga sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video.

Menurut Untung Rahardja dkk, dalam journal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 133)[11] Video adalah teknologi menangkap, merekam, memproses, mentrasnmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Menurut Melvy Ayuningtyas (2011 : 7)[12] video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps ( frame per second ). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang di tampilkan.

Video adalah sebuah gambar bergerak yang di hasilkan oleh sebuah media seperti komputer maupun televisi. Video menyediakan sumber yang kaya dan hidup untuk aplikasi multimedia. Dengan video dapat menerangkan hal-hal yang sulit digambarkan lewat kata-kata atau gambar diam dan dapat menggambarkan emosi dan psikologi manusia secara lebih jelas.

Kesimpulannya video adalah gabungan gambar-gambar yang tersusun secara baik dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan menghasilkan gambar gerak dengan dimensi yang berbeda.

 

Pengertian Broadcasting

Menurut Eva Arifin (2011 : 9)[13], Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

 

Jenis-Jenis Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Secara umum media yang tersedia dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

Media cetak, adalah media yang statisdan emgutamakan pesan-pesan denagn jumlah kata maupun gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak di antaranya, surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

Media elektronik, adalah media dengan teknologi dan hamya bisa di gunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsor, iklan, pengumuman acaran, iklan layanan masyarakat. Jenis-jenis media elektronok di antaranya adlah televisi, radio, maupun e-mail.

 

Definisi Sinopsis

Menurut Untung Rahardja dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010:186)[14]. Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sbuah periklanan atau film dengan tetap memperrhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi olej sejumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan mebggaris bawahi ide yang penting
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup di tulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang di buat

 

Definisi Naskah (Script Writting)

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010 : 186)[14] Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan rinci yang menggembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik

Menurut Robert penulis Naskah (Scrript Writter) mempunyai prinsip-prinisp umum sebagai berikut :

  1. Script Writter sebagai pembicaraan ( terhadap dua karakter atau lebih )
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi ( sangat fenotik yang mengarahkan pitch, loudness timbre )
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya
  4. Bahasa tubuh dan karakter ( karena dialog menempel padanya).

 

Definisi Story Board

Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010: 187)[14]. Story board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shootong. Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan StoryBoard sebagai media terpadu.

 

Konsep Dasar Data

Data

Menurut Lusyani Sunarya, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013 : 81)[15] Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Menurut Yakub (2012 : 5)[16] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol – simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing – masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah, dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (Image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

Menurut Sutabri (2012 : 72)[17] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian – kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul – betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

 

Klasifikasi Data

Sutabri (2012 : 12)[17] Data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas – fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

 

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Rapina (2011 : 15)[18] Teknik pengumpulan data, yaitu :

  1. Studi Lapangan

    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan.

  2. Observasi

    Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.

  3. Wawancara

    Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.

  4. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

  5. Studi Kepustakaan

    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur – literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 29) [17] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 284) [5] ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Menurut Zaenal Amin (2012 : 72) [19] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah sebuah data yang telah diolah dan dirangkum menjadi dalam satu kesatuan dan akan di berikan kepada penerimanya.

 

Fungsi Informasi

Sutabri (2012 : 12) [17] Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat – tingkat pendapatan yang berbeda.

 

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 34 - 35) [17], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek – aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi yang tepat waktu

      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    2. Informasi yang relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

    3. Informasi yang benilai

      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

    4. Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur

    2. Informasi masa kini

      Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

  3. Informasi berdasarkan sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi individual

      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

 

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 37) [17], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

 

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 41) [17], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

 

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Dewi Immaniar dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No.3 (2014 : 425) [20] Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan – kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

 

Tujuan Promosi

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221) [6] “Tujuan Utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya”.

 

Pengertian Project

Menurut Dwi Priyatno (2010 : 35) [3] Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

 

Definisi Typografi

Menurut Ibnu Teguh Wibowo (2013 : 115) [21] Tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Menurut Lusyani Sunarya dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II pada pertemuan 4 (2013 : 27) [22] Tipografi (typography) adalah Tipografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari karakter dan fungsi karakter dan fungsi huruf dan pemakaiannya dalam sebuah desain. Pemakaian huruf tertentu dapat mempengaruhi suasana hati pembacanya sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tercapai.

Menurut Ibnu Teguh Wibowo (2013 : 115) Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.

  1. Baseline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

  2. Capline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

  3. Meanline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

  4. X –Height

    Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

  5. Ascender

    Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

  6. Descender

    Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

 

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Sugeng Widada Dalam Diktat Mata Kuliah Nirmana (2012 : 14 – 17) [23] sebagai berikut :

  1. Pengertian Warna

    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  2. Teori Warna

    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

    1. Prang system
    2. Munsell system

    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

      HUE

      • Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
      • Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
      • Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warn
  3. Jenis/bentuk Warna
    1. Warna primer

      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

    2. Warna sekunder

      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

    3. Warna Quarter

      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru

    4. Warna tersier

      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

    5. Warna complementer

      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah :

      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

    2. Warna Kuning :

      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

    3. Warna Kuning Emas :

      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual

    4. Warna Hjau :

      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian

    5. Warna Biru :

      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

    6. Warna Putih :

      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

    7. Warna Hitam :

      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    8. Warna Abu-abu :

      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

    9. Warna Orange :

      Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

    10. Warna Violet :

      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

    11. Indigo :

      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

 

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Eva Arifin (2012 : 9) [13] Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

 

Layout

Menurut Lusyani Sunarya dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II pada pertemuan 12 (2013 : 65) [22] Layout adalah sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur – unsur komunikasi grafis yang akan disertakan.

 

Jenis Layout

Menurut Fred Wibowo (2012 : 34) [24] Jenis layout adalah sebagai berikut :

  1. Layout Kasar

    Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

  2. Layout Komprehensif

    Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

  3. Final Artwork

    Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

 

Definisi Citra atau Image

Menurut Lusyani Sunarya, Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II pada pertemuan 5 (2013 : 37) [22] Image atau Citra adalah bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat (konsumen, network/supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor).

 

Konsep Dasar Produksi

Tahapan Produksi Audio Visual

Menurut Untung Rahardja, dkk dalam CCIT Journal ( 2010 : 185 )[14] Tahap Produksi Visual terdiri dari :

 

Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide

    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  2. Perencanaan

    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  3. Persiapan

    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

 

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

 

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efffect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

 

Tujuan Produksi

Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto ( 2011 : 60 )[25] memberikan pengertian produksi sebagai berikut :

Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi.

Dengan adanya tujuan produksi ini, akan menjadi mudah dalam perencanaan dan pengembangan selanjutnya yang akan dijalankan. Jika dalam bagian produksi juga terdapat skema atau sistem yang mengatur berjalannya suatu produksi. Tanpa adanya sistem atau skema ini proses berjalannya produksi menjadi tidak maksimal.

 

Manfaat Divisi Produksi

Menurut Darwanti Ningsih ( 2013 ; 12 )[26], manfaat dari pembentukan divisi produksi yaitu:

  • Keputusan operasional yang diambil lebih cepat karena tidak perlu menunggu persetujuan dari kantor pusat.
  • Kualitas keputusan yang diambil akan relatif lebih baik, karena padatingkat divisi para manajer akan lebih mengenal kondisi lingkungan usahanya.
  • Manajemen kantor pusat akan lebih berkonsentrasi pada keputusan yang lebih strategis.
  • Lebih menyadarkan para manajer divisi dalam memperoleh suatu keuntungan karena beban tanggung jawab lebih tinggi sehingga mereka berusaha untuk memperbaiki kinerjanya.
  • Ukuran kinerja lebih luas, bukan sekedar bagaimana memperoleh penghasilan tetapi juga bagaimana mengefisiensikan biaya. Para manajer divisi akan lebih kreatif dalam mencari solusi usaha yang lebih baik.

 

Jenis-Jenis Bagian Dalam Produksi

  1. Bagian Produksi

    Tugas dari divisi ini adalah untuk proses produksi yang ada di dalam perusahaan. Tugas yang dijalankan adalah pengolahan barang yang ada sampai menghasilkan barang yang di produksi dalam perusahaan tersebut.

  2. Bagian Keuangan

    Tugas divisi ini adalah mengatur keuangan di dalam suatu perusahaan. Divisi ini akan mengatur dan mengawasi aliran keuangan yang keluar dan masuk perusahaan. Tugas yang di jalankan termasuk membuat laporan keuangan dan juga laporan laba rugi untuk melihat bagaimana keberhasilan dari proses penjalanan tugas di dalam perusahaan.

  3. Bagian Marketing

    Divisi ini bertugas untuk memasarkan atau mempromosikan produk yang di produksi oleh perusahaan sampai ketangan para konsumen. Tugas divisi ini adalah untuk melihat respon pasar terhadap produk yang telah di produksi oleh perusahaan.

  4. Bagian Personalia

    Divisi ini bertugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Hal ini dijalankan mulai dari proses perekrutan seorang karyawan untuk perusahaan tersebut. Kemudian melakukan proses promosi, mutasi, dan lain-lainnya terhadap karyawan.

 

Konsep Dasar Bagian Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono (2010 : 9)[7] Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan kterampila komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barabg dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan kpmunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

 

Jenis-Jenis Pekerjaan Dalam Bagian Produksi di Televisi

  • Kameraman
  • CCU ( Camera Control Unit )
  • Audioman
  • LightingMan
  • Technical Support
  • Master Control Room
  • Wardrobe
  • Editor
  • IT Support

 

Teori Khusus

Kameraman Berita

Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 64 )[27], Melalui unsur verbal dan visual (nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna denotatif yang didapat pada semiosis tingkat pertama dan makna konotatif yang didapat dari semiosis tingkat berikutnya. Pendekatan semiotik terletak pada tingkat kedua atau pada tingkat signified, makna pesan dapat dipahami secara utuh Kameraman berita di tuntut selalu siap dalam kondisi apapun. Dimana pun ia berada, ia selalu siap dengan kameranya. Untuk merekam kejadian dan aktifitas yang sedang terjadi. Di stasiun televisi ada dua departemen yaitu departemen news dan departemen program atau drama dan nondrama, maka kameraman berita dibawah departemen news. Kameraman berita adalah kameraman yang paling simpel karena terkadang seorang kameraman berita diperbolehkan melanggar kaidah teori fotografi yang berlaku. Hal itu disebabkan adanya situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan seorang kameraman berita tidak bisa optimal Dalam sebuah staisun televisi ada 2 tipe kameraman, yaitu kameraman studio dan kameraman lapanagan. Kameraman studio adalah seorang kameraman yang bertugas dalam studio. Dia yang bertugas merekam dan melaksanakan tugas dalam studio. Kameraman studio biasanya hanya mengkomposisikan pergerakan kamera atau lensanya saja, karena dalam studio semua kamera sudah terpasang otomatis. Jadi hanya tinggal menggunakan saja. Kameraman Lapangan, adalah seorang kameraman yang bertugas di luar studio. Biasanya kameraman lapangan tidak membutuhkan kru yang banyak. Dengan 3 orang camera person saja sudah cukup. Kamera lapangan biasanya selalu di atur dengan manual. Pengaturan White balance dan Iris dengan 3 kamera harus sama. Jika tidak, maka akan menghasilkan gambar yang kurang bagus. Dalam kameraman lapangan setidaknya harus membutuhkan 1 reporter yang bertugas membawakan berita lalu setelah itu di kirim ke studio untuk selanjutnya di siarkan.

 

Definisi Video

Menurut Iwan Binanto (2010 : 179) [10] Kata video berasal dari kata latin, yang berarti "saya lihat". Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi dan keamanan. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video.

Menurut Dewi Immaniar dkk, dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 2 (2012 : 138) [28] Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar – gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar – gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Menurut Iwan Binanto (2010 : 179 – 180) [10], Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analog

    Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital datap dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :

    1. NTSC
    2. PAL
    3. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut:

    1. RF
    2. Composite video
    3. Component video
    4. RGB

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

    1. Ampex
    2. VERA (BBC)
    3. U-matic (Sony)
    4. Betamax (Sony)
    5. Betacam
    6. Betacam SP
    7. VHS (JVC)
    8. S-VHS (JVC)
    9. VHS-C (JV)
    10. Video 2000 (philips)
    11. 8mm tape
    12. Hi8.
  2. Video Digital

    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset : D1 (Sony), D2 (Sony), D3, D4, D5, Digital Batacam (Sony), Batacem IMX (Sony), D-VHS (JVC), DV, MiniDV, MicroMV, Digital8 (Sony)

 

Standar dan Format Video

Menurut Melvy Ayuningtyas (2010 : 11 – 12) [12] Standar sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

  1. NTSC

    Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.

  2. PAL

    Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara – negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

  3. SECAM

    SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

 

Pengertian Company Profile

Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 284) [5] Company Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi yang terkait lainnya.

Menurut Lusyani Sunarya dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II pada pertemuan 7 (2013 : 45) [22] Company Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal dalam melakukan komunikasi baik dan kerjasama dalam lingkup intern perusahaan maupun dengan kolega, mitra usaha ataupun pihak – pihak terkait lainnya diluar lingkungan perusahaan tersebut.

Company profile sangat berpengaruh untuk media penunjang informasi untuk keperluar promosi suatu perusahaan. Dalam segi kualtas maupun kuantitas, company profile juga dibutuhkan untuk memberikan suatu perusahaan terkait. Dalam pembuatan company profile harus mengetahui apa yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu company profile.

 

Pegertian Video Profile

Menurut Wawan Kuswandi (2011 : 47) [29] Video profile adalah sebuah gambaran informasi tentang riwayat seseorang atau sebuah instansi perusahaan yang telah mencapai suatu pencapaian kesuksesan dalam hal produksi atau hasil karya yang telah dihasilkan dan diterima di kalangan masyarakat umum. Informasi tersebut disebarkan berbentuk audio visual atau video.

Menurut Fred Wibowo (2011 : 34) [24] Video profile perusahaan (corporate profile) merupakan video yang diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa video profile adalah suatu gambar bergerak yang menjelaskan suatu tempat untuk menjadi bahan informasi dan promosi agar menjadi lebih baik lagi dan memberikan informasi suatu tempat yang bersangkutan.

 

Definsi Adobe Premier

Menurut Melvy Ayuningtyas (2011 : 23) [12] Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM

    Standar penyiaran ini dipergunakan dinegara – negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

  2. Standar penyiaran PAL

    Standar penyiaran ini banyak dipergunakan dinegara – negara Asia, Autralia, Eropa Barat dan Amerika Selatan, dengan Frame Rate 25 frame/detik.

  3. Standar penyiaran NTSC

    Standar penyiaran ini sering dipergunakan oleh negara – negara Amerika, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premiere terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip – clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip – clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa diaplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video. Di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangakan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

Gambar 2.1 Tampilan Awal Adobe Premiere Pro

 

Definisi Adobe After Effect CS 3

Menurut Hendi Hendratman (2009 : 23) [30] Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu mengggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relatif panjang menggunakan Adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3D studiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software montion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat intregrasi yang baik antara software ini dengan software Adobe premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe after effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan profesional untuk montion graphics / animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

 

Format-Format Adobe After Effect

Format – format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe after effect adalah :

  1. Avi

    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik teteapi memerlukan kapasitas hard disk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.

  2. Quicktime movie

    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada computer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.

  3. Macromedia flash

    Format macromedia flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Gambar 2.2 Tampilan Awal Adobe After Effect CS 3

 

Definisi Adobe Photoshop CS 3

Menurut Lusyani Sunarya, Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II pada pertemuan 8 (2013 : 49) [22] Adobe Photoshop merupakan sebuah program yang mempunyai banyak fasilitas dan kemampuan untuk mengolah dan memanipulasi tampilan image, Adobe Photoshop sangat membantu Anda di dalam memoles hasil photografi.

Adobe Photoshop adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Gambar Bitmap dan Gambar Vektor. Kualiatas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka Anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang Monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar.

Adobe Photoshop menyediakan berbagai piranti yang akan membantu Anda dalam membuat gambar, Anda dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter Anda dapat memberikan efek – efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing – masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

 

Gambar 2.3 Tampilan Awal Adobe Photoshop CS 3

 

Elisitasi

Menurut Suryo Guritno (2011 : 302 – 304) [31], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 

Konsep Dasar Kamera

Menurut Materi Ajar Pengantar Multimedia oleh Wahyu Hidayat (2010 : 1-5)[32], kamera adalah piranti dengan perlengkapan lensa yang secara optik mekanik atau optik elektronik merekam gerakan suatu obyek yang dijadikan sasaran, berasal dari bahasa latin Camera atau bahasa Yunani Kamera yang berarti lompatan.

 

Konsep Dasar Pengambilan Gambar

Seorang kameraman harus tahu dan bisa dalam menentukan pengambilan gambar. Agar gambar yang dihasilkan menjadi bagus dan nyaman dipandang. Ada cara berepa cara pengambilan gambar. Cara pengambilan gambar dengan kamera tidak sembarangan, sebab jika tidak dengan cara atau teknik yang baik akan menghasilkan gambar yang buruk. Dalam dunia pertelevisian kameraman harus dituntut untuk siap dalam kondisi apapun dan pengmabilan gambar yang jelas. Sudut pengambilan gambar dibagi menjadi bermacam cara, yakni bird eye view, high angle, eye level, low angle, and frog eye.

  1. Bird Eye

    Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 72 )[27] Teknik pengambilan gambar yang dilakukan kamerawan dari ketinggian dengan kamera berada di atas obyek yang terekam. Hasilnya teknik ini memperlihatkan lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah.

    Gambar 2.4 Bird Eyes View

  2. High Angel

    Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 72 )[27], Sudut pengambilan gambar dari atas obyek dengan kesan obyek jadi mengecil, selain itu teknik ini menghasilkan kesan dramatis, yaitu nilai “kerdil”.

    Gambar 2.5 High Angel

  3. Eye Level

    Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 72 )[27], Yaitu sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan obyek, dalam berita sudut seperti ini banyak digunakan karena menghasilkan kesan sama rata atau sejajar. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek.

    Gambar 2.6 Eye Level

  4. Low Angel

    Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 72 )[27], Low angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan obyek menjadi besar dan tinggi, hal ini bersifat dramatisir,yaitu keagungan ( prominence ).

    Gambar 2.7 Low Angel

  5. Frog Eye atau Worm Eyes View

    Menurut Gagas Ulung ( 2010 : 72 )[27], Frog eye yaitu teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan tanah ( dasar obyek ). Sudut seperti ini hampir tidak pernah ditemui dalam peliputan berita, karena memberikan kesan bahwa obyek menjadi sangat besar.

    Gambar 2.8 Worm Eyes View

  6. Foreground

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 40 )[33] Foreground adalah penempatan objek lain depan kamera sebelum objek yang di ambil.

    Gambar 2.9 Foreground

  7. Over Shoulder

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 43 )[33] Over shoulder adalah mengambil adegan dialog dari sudut belakangatau panggung bahu salah satu subyek sinematik.

    Gambar 2.10 Over Shoulder

 

Type Of Shoot

Saat merekam gambar atau visual, kameraman harus menentukan type of shoot apa yang akan digunakan. Sesuai dengan kondisi dan kejadian apa yang sedang terjadi. Type of shoot harus pas dan tidak sembarangan di pakai dalam pengambilan gambar. Berikut ini Type Of Shoot

  1. Extreme Wide Shoot

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 52 )[33], Tipe Shoot ini adalah tipe shoot jauh dengan zoom out yang cukup besar. Pengambian gambar tipe ini secara menyeluruh semua objek dan secara luas. Pengambilan ini seperti merekam seluru gedung dalam satu pengambilan gambar.

    Gambar 2.11 Extreme Wide Shoot

  2. Wide Shoot

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 54 )[33] Tipe shoot ini hampir sama dengan Extreme Wide Shoot tetapi dengan perbandingan yang berbeda. Wide shoot ini hanya mengambil objek yang bersifat jauh tetapi masih terlihat secar detail.

    Gambar 2.12 Wide Shoot

  3. Full Shoot atau Very Wide Shoot

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 56 )[33], Pengambilan gambar dengan teknik full shoot adalah pengambilan gambar dengan menyeluruh. Antara objek dan area lingkungan sekitarnya terlihat jelas. Full shoot ini sering di gunakan dalam pengambilan gambar yang bersifat seperi talkshow.

    Gambar 2.13 Very Wide Shoot

  4. Medium Shoot

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 58 )[33] Medium Shoot adalah teknik pengambilan gambar secara medium, tidak terlalu jauh maupun dekat. Dalam pengambilan gambar ini objek terlihat cukup jelas dan area di sekitarnya cukup terlihat. Dalam teknik ini sering digunakan dalam pengambilan gambar di dalam studio televisi.

    Gambar 2.14 Medium Shoot

  5. Knee Shoot

    Menurut Rod Fairweather ( 2011: 61 )[33] Knee Shoot adalah Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut, fungsinya sama dengan Medium Shoot, yakni mempertegas karakter seseorang. Teknik pengambilan gambar ini dilakukan pada saat presenter sedang membacakan berita secara Live.

    Gambar 2.15 Knee Shoot

  6. Close Up

    Menurut Robert B. Musbunger ( 2012 : 127 )[34], Close Up adalah teknik pengambilan gambar dengan cara menyorot profil karakter seseorang yang sedang di rekam. Tujuannya adalah agar audience lebih mengenal orang tersebut secara jelas.

    Gambar 2.16 Close Up

  7. Big Close Up (BCU)

    Menurut Robert B. Musbunger ( 2012 : 129)[34], Big close up adalah pengambilan gambar dari atas kepala sampai dada, fungsinya menegaskan “profil” seseorang agar penonton melihat dengan jelas.

    Gambar 2.17 Big Close Up

  8. Extreme Close Up (ECU)

    Menurut Robert B. Musbunger ( 2012 : 133 )[34], Extreme close up adalah pengambilan gambar yang sangat dekat sekali, fungsinya untuk memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas. Exterem close up juga dapat dilakukan manakala jika seorang sedang sedih atau menangis. Maka kameraman akan men zoom in mata dan air mata orang tersebut.

    Gambar 2.18 Extreme Close Up

  9. One Shoot atau Knee Shoot

    Menurut Robert B. Musbunger ( 2012 : 136 )[34], One shoot adalah shoot yang dilakukan kameraman dengan satu objek yang berada dalam lensa kamera. Hanya satu objek atau satu orang dengan latar belakang yang cukup jelas.

    Gambar 2.19 Knee Shoot / One shoot

  10. Two Shoot

    Menurut Robert B. Musbunger ( 2012 : 152 )[34], Two Shoot adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan dua objek berada di depan kamera. Two Shoot ini sering digunakan dalam pembicaraan antara presenter dengan narasumber.

    Gambar 2.20 Two Shoot

  11. Three Shoot

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 154 )[35], Three shoot adalah teknik pengambilan kamera dengan tiga objek dalam satu lensa kamera dengan area yang terlihat cukup jelas. Tipe ini digunakan jika narasumber lebih dari satu orang.

    Gambar 2.21 Three Shoot

  12. Grup Shoot

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 156 )[35], Group shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperlihatkan obyek lebih dari tiga orang. Teknik ini sering digunakan pada pengambilan gambar yang bersifat arenya luas. Seperti pada saat sedang berlangsungnya konser musik atau saat sedang ada pertandingan sepak bola.

    Gambar 2.22 Grup Shoot

 

Pergerakan Kamera

Dalam sebuah berita, gambar yang direkam oleh kameraman idelanya adalah cut to cut, dengan durasi per cut atau per gambarnya antara 5 sampai Lima belas detik. Gerakan kamera baru diperlukan bila ada suatu kegiatan dari obyek yang direkamnya, terutama saat ada perubahan komposisi dari pembawa berita maupun narasumbernya. Berikut adalah pergerakan kamera, di antaranta :

  1. Pan Left

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 167 )[35] Pan left adalah, pergerakan kamera dari kiri menuju kanan, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kiri.

    Gambar 2.23 Pergerakan Pan Left

  2. Pan Right

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 169 )[35] Pan right adalah, pergerakan kamera dari kanan menuju kiri, dalam pergerakan ini biasanya kameraman menggeser kamera di atas tripot ke arah kanan.

    Gambar 2.24 Pergerakan Pan Right

  3. Tilt Up

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 172 )[35] Tilt Up adalah pergerakan kamera ke arah atas, dimaksudkan untuk menghindari over head room. Karena jika kurang maka jarak antara frame dengan presenter akan terlihat jauh.

    Gambar 2.25 Pergerakan Tilt Up

  4. Tilt Down

    Menurut Gerald Millerson ( 2011 : 174 )[35] Sama halnya dengan Tilt up, Tilt down ini adalah pergerakan kamera ke arah bawah. Pergerakan ini dilakukan jika bagian atas frame terlalu berlebihan. Dan dilakukan pergerakan kamera ke arah bawah untuk menghindari frame yang kurang.

    Gambar 2.26 Pergerakan Tilt Down

  5. Track Left

    Menurut M. Suyanto ( 2011 : 52 )[36], Track left adalah pergeseran kamera ke arah kiri. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan

    Gambar 2.27 Pergerakan Track Left

  6. Track Right

    Menurut M. Suyanto ( 2011 : 53 )[36] Track right adalah pergeseran kamera ke arah kanan. Pergeseran kamera ini menggunakan slider, atau semacam trolley yang di bawahnya terdapat roda yang dapat bisa dipindahkan

    Gambar 2.28 Pergerakan Track Right

  7. Dolly In

    Menurut M. Suyanto ( 2011 : 55 )[36] Dolly In, adalah pergerakan kamera mendakti objek. Dari mulai lensa dan badan kamera. Beda dengan zoom in, Dolly in ini semua bagian kamera medekati objek, dolly in memakai slider atau roda ( track ball ).

    Gambar 2.29 Pergerakan Dolly In

  8. Dolly Out

    Menurut M. Suyanto ( 2011 : 57 )[36] Dolly out adalah pergerakan kamera menjauhi objek. Dari bagian lensa sampai badan kamera. Semua bergerak menjauhi objek. Pergerakan dolly out ini biasanya menggunakan slider atau track ball. Dolly out snagat berbeda dengan zoom Out. Zoom out hanya lensa yang menjauhi objek, tetapi Dolly Out adalah semua bagian menjauhi objek.

    Gambar 2.30 Pergerakan Dolly Out

  9. Zoom In

    Menurut Iwan Binanto ( 2010 : 121 )[10] Zoom in adalah pergerakan lensa kamera mendekati objek. Maksudnya adalah objek akan dibawa masuk kedalam sebuah kamera, seakan-akan objek berada dekat dengan kamera.

    Gambar 2.31 Pergerakan Zoom In

  10. Zoom Out

    Menurut Iwan Binanto ( 2010 : 123 )[10] Zoom out, adalah pergerakan lensa kamera menjauhi objek. Objek seakan-akan menjauhi lensa kamera. Dalam zoom out posisi kamera dan objek akan kembali seperti semula setelah di zoom in.

    Gambar 2.32 Pergerakan Zoom Out

 

Konsep Dasar Televisi

Menurut Ilham Z ( 2010:255 )[37] Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti “melihat jauh”, karena pemirsa berada jauh dari studio tv. Televisi dalam zaman modern ini sudah berkembang cukup pesat. Bentuknya pun kini beragam. Dari zaman yang berbentuk tabung hingga sekarang yang berbentuk LCD ( Liquid Crystal Display ). Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar (audio-visual). Televisi berbeda dengan media cetak yang lebih merupakan media pandang. Setiap orang memandang gambar yang ditayangkan televisi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.

 

Tujuan Program Televisi

Menurut Naratama Rukmanda ( 2010 : 23 )[38], menyebutkan penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar, pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Siaran televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat juga membuat jengkel dan rasa tidak puas bagi penonton lainya.

 

Manfaat Video Program Televisi

Menurut Iwan Binanto (2010:179–182)[10], video terbagi dalam dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analog

    Video analog mengodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog.

  2. Video Digital

    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna, 2 dimensi melayani arah spesial dari gambar bergerak (horizontal dan vertikal) dan satu dimensinya akan mempresentasikan domain waktu.

Menurut Soenarto (2007:1)[39]. Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Melalui televisi kita dapat dengan mudahnya mengakses berbagai informasi-informasi terbaru, mulai informasi hiburan, berita, hingga informasi yang bersifat edukatif. Pada awalnya televisi di Indonesia hadir sejak tahun 1962 dan mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun 1990 yang ditandai dengan beroperasinya 5 stasiun TV swasta. Hal ini memungkinkan pemirsanya untuk dapat memilih program-program televisi yang disukai dan dirasakan memiliki manfaat baik dilihat dari sudut edukatif, informatif atau hanya sebatas hiburan saja.

 

Berita Televisi

Menurut Gagas Ulung : ( 2010 : 2 )[27] , Dalam perkembangan televisi, maka berkembang juga dalam hal berita. Perbedaan berita televisi dengan berita dari media lain seperti koran adalah, media televisi berfokus kepada audio dan visual, tidak seperti koran yang hanya mengandalkan visual dan radio yang hanya mengandalkan audio saja. Oleh karena hal inilah, maka televisi lebih diminati oleh banyak orang.Selain itu dalam membuat berita kita harus memenuhi syarat yaitu Misalnya dengan menggunakan formula ABC-SS yaitu Accuracy (tepat), Brevity (singkat), Clarity (jelas), Simplicity (sederhana), dan Sincerity (jujur).) Banyak sekali yang mengartikan berita merupakan singkatan dari NEWS

  1. North : Utara
  2. East : Timur
  3. West : Barat
  4. South : Selatan

Artinya adalah berita adalah segala sesuatu yang terjadi di utara, terjadi di timur, terjadi di barat dan terjadi di selatan, yang mampu menarik minat masyarakat. berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik dan layak diberitakan.

 

Jenis Program Televisi

Menurut Naratama Rukmanda ( 2010 : 62 )[38], televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Program Informasi

    Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).

    1. Berita keras (Hard news)

      Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.

    2. Berita lunak (Soft news)

      Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita.

  2. Program Hiburan

    Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah drama, music, dan permainan (game).

    Infotainment

    Kata “infotainment” merupakan singkatan dari information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur

    Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment Morissan (2010:27)[40].

    Didalam buku Iswandi Syahputra yang berjudul Jurnalistik Infotainment (2010:153)[88] menerangkan bahwa infotainment menjadi semacam lembaga yang siap menampung siapa saja yang ingin menyodorkan tontonan publik.

    Infotainment berhak meggunakan kata-kata publik karena infotainment sudah menjalankan misinya sebagai media massa yang berpihak dan mengabdi untuk kepentingan publik Syahputra ( 2010:122)[41].

    Namun tanpa sadar, infotainment telah mengembangkan “sebuah jurnalisme yang membenarkan mengatasnamakan publik, tetapi publik tak memainkan peran apapun selain sebagai audiens”. Syahputra (2010:154)[41]

    Menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan Multi Camera” (2010:63)[65], mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Pada saat ini program televisi sudah banyak dan dapat dinikmati. Mulai dari berita hingga hiburan. Program televisi selalu menampilkan beragam tayangan yang menarik dan informasi yang aktual dan terpercaya. Dalam penayangan sebuah acara dalam televisi, harus dengan kaidah yang berlaku. Menarik bagi audience dan tidak melanggar kode etik. Seperti menanyangkan berita atau acara yang kurang pantas di tonton. Dalam hal ini ada berbagai macam program yang disajikan stasiun penyiaran jenis-jenis program terbagi menjadi dua bagian yaitu :

    1. Program Informasi, adalah sebuah program yang menanyangkan informasi dalam format berita maupun acara lainnya. Program informasi juga bertujuan memberikan informasi kepada masyrakat luas tentang kejadian yang sedang terjadi. Adapun 2 tipe berita yang dapat dijelaskan, diantaranya :
      1. Berita Keras

        Adalah berita yang berisi informasi dan harus elalu ditayangkan. Agar masyarakat dapat menikmati informasi yang diberikan. Dalam berita keras ini, sifatnya adalah tayangan langsung dan sesuai denga jadwal yang berlaku di setiap stasiun tv.

        1. Berita Singkat

          Berita yang di tayangkan tidak lebih dari 5 menit. Bertujuan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan tepat.

        2. Berita Utama

          Berita yang di bawakan dalam durasi yang cukup panjang. Dalam berita ini, semua cakupan dan kejadian akan di tayangkan dan dikemas lalu di sebarkan kepada masyarakat umum.

        3. Infotainment

          Berita yang menayangkan seseorang dan menampilkan kegiatan sehari-harinya. Dalam infotainment ini, bersifat berita hiburan.

        4. Feature

          Adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.Suatu berita singkat yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

      2. Berita Ringan

        Adalah berita yang bersifat tidak harus selalu di tayangkan. Dalam berita ringan ini berita yang dibawakan adalah taping tetapi ada juga yang bersifat Live atau langsung. Dalam berita ringan, informasi yang di bawakan dalah informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

        1. Talk Show

          Adalah acara atau berita yang dibawakan dalam kegiatan seperti tanya jawab dan terdapat narasumber serta di bawakan oleh pembawa acara.

        2. Dokumenter

          Adalah berita yang berisi suatu kegiatan atau aktifitas yang berkaitan dengan suatu kejadian seperti bangunan sejarah atau perjalanan menuju suku pedalaman.

        3. Current Affair

          Adalah program berita yang berisi informasi yang sebelumnya muncul dalam berita utama atau singkat, namun dalam current affair ini berita yang di bawakan akan di kemas dan dibuat secara lengkap dan mendalam.

        4. Magazine

          Adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.

    2. Program Hiburan, adalah Suatu program yang berisi acara hiburan dan kreatifitas yang dibuat dan telah dijadikan dalam sebuah seni karya. Dalam program hiburan ini banyak contohnya, seperti msuik, drama ataupun acara olahraga.
      1. Drama

        Menurut Aeschylus (2008: 26,)[42] drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Drama juga berarti risalah, kejadian, atau karangan Pengertian drama menurut Budianta dkk., (2002: 95)[43]. Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialogue atau cakapan diantara tokoh-tokoh yang ada . Dalam pertunjukkan drama, yang paling penting adalah dialog atau percakapan yang terjadi di atas panggung karena dialog tersebut menentukan isi dari cerita drama yang dipertunjukkan. Darama di bagi menjadi 2 yaitu :

        1. Sinetron

          Adalah drama yang memuat tentang kejadian seorang tokoh yang diperankan dalam sebuah karakter. Seakan-akan tokoh itu masuk dalam kejadian yang sesungguhnya. Dalam sinetron, biasanya di buat dalam per episode. Dan selalu tayang dalam keadaan waktu yang telah ditentukan.

        2. Film

          Adalah drama yang berisi tentang kejadian seorang tokoh yang diperankan sedemikian rupa seperti mirip dengan aslinya. Dalam Film ini biasanya hanya sekali tayang tetapi ada bagian atau sekuelnya yang akan berlanjut di kemudian hari. Waktu rentang pembuatan fila itu sekitar 1 tahun.

      2. Musik

        Hiburan musik adalah yang paling sering di nikmati oleh masyarakat umum. Musik ini ada yang berupa konser maupun acara lainnya seperti acara amal. Dalam hiburan musik, dapat dilakukan di luar stuido datau di dalam studio.

      3. Pertunjukkan

        Pertunjukkan adalah program hiburan yang selalu dissaksikan oleh kebanyakan orang. Dalam pertunjukkan biasanya adalah kegiatan seseorang atau kelompok yang sedang menampilkan keahlian yang menakjubkan. Seperti pertunjukkan sirkus.

      4. Permainan atau game show

        Adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Dalam program hiburan ini biasanya masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan lomba dan mendapatkan hadiah.

 

Leterature Review

Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Review, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan Al Baihaqi, Achmad Romly(2012)[44] STMIK Raharja.“PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMA CITRA ISLAMI TANGERANG”. Penelitian yang dilakukan penulis melakukan penelitian kepada SMA Citra Islami Tangerangbahwa hingga saat ini sarana penunjang informasi dan promosi yang digunakan masih dalam bentuk media cetak dan dinilai dari pihak sekolah masih belum efektif, untuk itu kedepannya dari pihak sekolah menghendaki bentuk media berupa video profile sebagai penunjang kegiatan promosi dan informasi yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan keunggulan yang dimiliki SMA Citra Islami Tangerang secara lengkap dengan tampilan audio visual yang menarik, dengan tujuan meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kuantitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.Tujuan dari penelitian ini diharapkan Dengan adanya media video profile diharapkan dapat meningkatkan target dalam perolehan calon siswa baru untuk bergabung bersama SMA Citra Islami.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Putriana Desy Ningsih [45] pada tahun 2010 dengan judul, “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI PADA PG – TK PERMATA INSANI ISLAMIC SCHOOL “ penelitian tersebut menjelaskan tentang teknik cara pembuatan video profile dan bentuk media berupa video profile sebagai penunjang kegiatan promosi dan informasi yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, keunggulan yang dimiliki PG TK Permata Insani Islamic School.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Fitri Parmania[46] pada tahun 2014 dengan judul " PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. TELKOM AKSES JAKARTA". Penelitian tersebut menjelaskan tentang struktur lembaga telekomunikasi dan jaringan internet di berbagai seluruh Indonesia dan macam-macam tipe dan jenis jaringan maupun koneksi yang di kemas untuk di informasikan kepada masyarakat luas.
  4. Penelitian yang dilakukan Miranti, Devi Dina (2012)[47] STMIK Raharja. “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN CITRA SMA NEGERI 6 TANGERANG”.Penelitian yang dilakukan penulis suatu lembaga atau intitusi yang berkembang dengan pesat. Media Teknologi dan informasi yang terus berkembang yang direalisasikan melalui berbagai hal seperti koran, majalah dan lain-lain. Namun pada saat ini masyarakat gemar menerima informasi melalui media informasi yang berupa audio visual. Dalam hal ini penyampaian informasi yang dilakukan oleh SMA Negeri 6 Tangerang hanya menggunakan media cetak, seperti brosur, famplet, spanduk, banner dan website sederhana.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi petugas penerimaan siswa baru dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Mahathir Muhammad pada tahun 2009 dengan judul "DIVISI GRAPHIC PROJECT METRO TV".[48] Penelitian tersebut menjelaskan cara untuk memantau rating pada suatu stasuin televisi dan penjelasan tentang bagian produksi dan divisi lainnya secara luas.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Vikri Septian (2013/2014) [49] Penelitian yang dilakukan oleh Vikri Septian dengan judul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PADA RSIA MURNI ASIH SEBAGAI MEDIA PROMOSI”, Media informasi berbentuk video merupakan sarana penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan dan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Elva Sona Rosadi (2013/2014)[50] Penelitian yang dilakukan oleh Elva Sona Rosadi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA SMK PGRI 1 TANGERANG”, Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan dan menunjang kegiatan informasi dan promosi yang dibuat dalam bentuk video profile dalam pameran dan sebagai media dalam membantu dan memudahkan petugas penerimaan siswa/I baru dalam memberikan informasi mengenai SMK PGRI 1 Tangerang yang berisikan tentang fasilitas, keunggulan, sistem pembelajaran, kualitas pengajar, prestasi, kegiatan ekstrakulikuler dan program jurusan. Media informasi ini memiliki nilai yang menarik karena tampilan yang sangat interaktif didukung dengan tampilan gambar gerak, suara berupa musik dan dubbing serta animasi perpindahan slide yang menarik sehingga dapat meningkatkan keinginan untuk tetap melihat video ini sampai selesai.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Obyek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak perusahaaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah kompas di Indonesia. Oleh karena itu kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain berita Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita ( news ), yang di tayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, di tambah dengan 30% program non berita ( Non news ) yang edukatif.

Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang, dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam.

Metro TV dapat ditangkap secara terestial di 280 kota tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara terestial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voices Of America ( VOA ), Channel News Asia ( CNN ) dan Al-Jazeera Qatar. Selain berkerja sama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Metro TV juga memiliki 19 buah mobile sateliite untuk dapat menayangkan secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :

  1. 12 buah mobil SNG ( Satellite News Gathering )
  2. 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )

Gambar 3.1 SNG ( Satellite News Gathering )

Gambar 3.2 ENG ( Electronic News Gathering )

Pada Studio Satu PT. Metro TV merupakan studio news yang menampilkan siaran berita selama 24 jam. Dalam PT. Metro TV terdapat 2 studio, yaitu Studio 1 dan Studio 2 yang menyiarkan berbagai program acara. Pada studio 2, acara yang dikemas adalah tentang talkshow ataupun berita ringan yang bersifat taping, dan terkadang siaran secara langsung. Di dalam Studio Satu, acara yang berlangsung adalah selama 24 jam, membawakan siaran yang penuh dengan berita atau bulettin. Di dalam Studio Satu, terdapat berita yang di kemas secara langsung dan formal, seperti Berita Metro Pagi, Metro Kini, Metro Siang, Metro Sore, Metro Hari Ini, dan Metro Malam. Untuk berita yang dibawakan secara informal di antaranya : Bincang pagi, 8-11 Show, Wide Shoot dan Metro Sport. Acara berita yang di siarkan secara langsung dan sesuai dengan jadwal dan jam yang sudah ditentukan. Adapun crew yang bertugas dalam studio satu di antaranya ada Cameraman, Audioman, Lightingman, Controlling, Floor Director, dan lain-lain.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

  1. Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Misi

  1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
  2. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
  3. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

Slogan Metro TV

Metro TV mempunyai slogan “Knowledge to Elevate”. Maksudnya adalah Metro TV agar dapat memberi pengtahuan dan wawasan maupun informasi di dunia pertelevisian Indonesia, dan untuk dapat diterima oleh keluarga Indonesia. Sebelumnya slogannya adalah Be Smart Be Informed (1 Januari 2009 - 20 Mei 2010) lalu diubah menjadi Knowledge to Elevate (sejak 20 Mei 2010).

Logo & Arti Merto Tv

Gambar 3.1 Gambar Logo Metro Tv

Logo Metro TV di rancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang). Elips emas dangan struktural huruf “O” dengan elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu mengingat, dirancang agar pelihat akan menaggkap dan membaca sekaligus melafalkan MERT-TV sebagai METRO TV.

Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut :

  1. Simpel, tidak rumit
  2. Memberikan kesan global dan modern
  3. Menarik dilihat dan mudah diingat
  4. Dinamis dan lugas
  5. Berwibawa namun familiar
  6. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetika untuk aplikasi print, elektronik dan filmis
  7. Memenuhi syarat teknis dan estetika untuk metamorfosikn dan animatif.

Selain menampilan unsur simbolis teks / huruf, Metro TV menampilkan juga simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.

Bidang Elips Emas sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan proses metamorfosis atas beberapa bentuk, yaitu :

  1. Bola Dunia

    Sebagai seimbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

  2. Telur Emas

    Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

  3. Elipse

    Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampilan miring kekanan sebagai kesan gerak, dinamis. Lingkaran (ring) planet sendiri sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkaitan dengan citraan dunia elektronik penyiaran.

  4. Elang

    Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun gerak hidupnya penuh keanggunan.

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.Sama halnya dengan PT. Metro TV yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.4. Struktur Organisasi Metro TV (sumber: Metro TV)

Susunan Pengurus di Metro TV adalah sebagai berikut:

  1. Komisaris
    1. Komisaris Utama: Surya Dharma Paloh
    2. Komisaris: Djafar Assegaf
  2. Direktur:
    1. Direktur Utama: Wisnu Hadi
    2. Direktur Program dan Pengembangan: Zsa Zsa Yusharyahya
    3. Direktur Pemberitaan: Andy F. Noya 13
    4. Direktur Marketing & Penjualan: Lestary Luhur
    5. Direktur Tehnik: John Balonso
    6. Direktur Keuangan & Administrasi: Ana Widjaja

      Berdasarkan informasi terakhir, saat penulisan ini sedang dalam proses, ibu Zsa Zsa Yusharyahya mengundurkan diri pada bulan Oktober dan belum ada penggantinya.

  3. President Director :

    Adrianto Machribie

  4. Deputy President Director and Finance & Administration Director :

    Andre Burhanudin

  5. News Director :

    Suryopratomo

  6. Sales & Marketing Director :

    Lestary Luhur

  7. Technical Director :

    John Balonso

  8. Editor-In-Chief :

    Elman Saragih

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Job Description PT. Media Televisi Indonesia (METRO TV)

Job Description merupakan penjabaran yang menjelaskan tentang apa saja yang dilakukan orang yang mempunyai jabatan tertentu. Berikut uraiannya :

  1. President Director
    1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
    2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).
    3. Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
    4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
    5. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum.
  2. Sales & Marketing Director
    1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien.
    2. Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
    3. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan layanan sesuai dengan target yang ditentukan.
  3. Technical Director
    1. Mengkoordinir dan berkoordinasi dengan semua bagian dalam hal tehnik peralatan.
    2. Pengelolaan dan pengecekan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan teknis.
    3. Memberikan inovasi-inovasi terbaru dibidang IT.
    4. Memperbaiki dan menjaga fasilitas yang berbasis teknologi.
  4. Finance & Administration Director
    1. Mengumpulkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan Administrasi Keuangan.
    2. Mengelola administrasi keuangan.
    3. Melakukan pemeriksaan keuangan dan pembinaan perbendaharaan.
    4. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pengelolaan administrasi gaji pegawai.

Informasi Produk

Produk

Pembuatan produksi media ini berdasarkan atas permintaan stakeholder sebagai media informasi dan promosi untuk menarik orang untuk bergabung menjadi salah satu crew studio satu Metro TV dan juga sebagai bahan untuk workshop Metro TV goes to campus. Video ini dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen, di antaranya ada musik, gambar, dan suara. Namun juga ditambahkan beberapa tulisan bergerak seperti visi dan misi perusahaan Metro TV. Selain itu juga ada efek-efek langsung dari kamera HDTV dan efek animasi hasil edit dari software komputer agar tampilan menjadi menarik dan mudah dicerna oleh masyarakat luas, khususnya karyawan Metro Tv. dengan effect – effect visual diharapkan video profile ini akan menjadi lebih menarik dari segi tampilan dan penyajian informasi yang lebih akurat. Adapun penggunaan media informasi dan promosi ini dirancang agar mendapatkan hasil yang memenuhi keinginan stakeholder dan dapat diselesaikan menjadi media informasi dan promosi berbentuk video profile yang memuaskan sehingga dapat diimplementasikan pada media sosial yang dikehendaki PT. Media Televisi Indonesia (Metro TV) sebagai penunjang informasi dan promosi ini.

Latar Belakang Produk

Media promosi dan informasi pada studio satu kurang efektif dan memadai karena hanya menggunakan media brosur dan melalui website. Adapun media video profile sebelumnya belum menjelaskan secara detail mengenai studio satu, video yang ada sebelumnya lebih menjelaskan secara global tentang PT. Metro TV, untuk itu penulis membuat video profile sebagai alat penunjang promosi dan informasi yang dapat dilihat masyarakat luas khususnya sasaran yaitu menarik minat audience untuk mengetahui tentang dunia broadcasting dan untuk bergabung menjadi salah satu crew Studio Satu Metro Tv, di antaranya seperti Cameraman, audioman, lightingman, maupun switcher.Dengan tampilan visualisasi yang menarik dan informasi yang baik, perancangan video profile diharapkan dapat menjawab setiap kebutuhan audience akan informasi tentang dunia broadcasting dan seluruh ruang lingkup di Studio Satu .

Perkembangan Produk

Dalam penyampaian informasi dan promosi Studio satu hanya menggunakan website ataupun menggunakan brosur sebagai akses informasinya. Media Informasi dan promosi sebelumnya menggunakan media brosur, maupun iklan berjalan, ataupun baliho. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, diperlukan sebuah media yang efektif dan mampu menyajikan informasi secara detail dan menarik yaitu dalam bentuk media video profile. Dengan perancangan media video profile tentang studio satu ini diharapkan informasinya dapat diterima oleh konsumen dengan baik, dan dapat menjalin kerjasama dengan sponsor untuk bergabung.

Material Produk

Dari berbagai informasi yang dikemas, lalu penulis merancang dan mendapatkan data untuk membuat video profile ini. Dalam proses pembuatan media video profile ini, penulis menggunakan beberapa material produk, diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Material Produk

Jenis Produk Material Produk
  • Media Informasi Dan Promosi menggunakan teknik audio visual
  • Komputer
  • Kamera HDTV Panasonic HD 1000
  • Kamera HDTV Sony 1000
  • Kamera Nikon D5100
  • Tripod
  • Steady Cam
  • Lighting
  • Monopod

Spesifikasi Produk

Perancangan video profile yang berdurasi 5 menit ini dibuat dengan merangkum data-data yang berkaitan dengan studio satu, dimana dalam video profile ini terdapat seluruh ruang lingkup mengenai Studio Satu, dengan menampilkan gambar, musik, suara, efek langsung kamera dan efek animasi pada komputer agar video profile ini tampilan lebih menarik dan mendapat apresiasi dari audience. Melalui video profile ini diharapkan dapat diterima oleh masyarakat ,khususnya audience yang ingin bergabung menjadi salah satu crew studio satu.

Dalam proses pembuatan video company profile ini terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangan, diantaranya :

  1. Manfaat
    • Menjadi media informasi dan promosi yang akurat dan efisien.
    • Dapat diterima masyarakat luas.
    • Menarik sponsor untuk dapat menjalin kerjasama.
    • Sebagai media penunjang informasi dan promosi
  2. Kelebihan
    • Mudah di akses dan diterima masyarakat
    • Efisien dari segi keuangan
    • Akan terus dinikmati dan tidak ketinggalan zaman
    • Media audio visual yang menarik dan konsisten
  3. Kekurangan
    • Waktu pembuatan cukup lama
    • Membutuhkan biaya yang tidak sedikit
    • Terbatasnya alat untuk produksi
    • Crew yang terbatas dan waktu yang tidak terlalu lama

Harga Produk

Pembuatan project ini membutuhkan biaya yang cukup besar, dan juga membutuhkan waktu yang lama. Juga dibutukan crew studio yang tidak sedikit seperti cameraman, sutradara, dubbler, presenter, scriptwriiter, editor, lightingman dan audioman. Serta pemain atau crew pembantu lainnya. Setelah selesai take gambar, proses selanjutnya adalah editing yang menggunakan laptop dengan spesifikasi tinggi agar berjalan dengan lancar. Lebih detailnya ditulis kalimat ada di Budget Produksi.

Market Analisis

Market analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja / kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap lembaga penyiaran PT Media Televisi Indonesia.

Market Positoning

Dengan adanya video profile ini diharapkan orang dapat mengetahui ruang lingkup studio satu. Mulai dari kegiatan sampai fasilitas-fasilitasnya. Market Positoning dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menunjang dan memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendri, agar bisa diinformasikan kepada masyarakat dan mengangkat image positif perusahaan itu sendiri, dan juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas. Konsentrasi pasarnya ada di wilayah seluruh Indonesia.

PT Media Televisi Indonesia sudah berdiri sejak tahun 2000, sudah hampir 15 tahun mengudara dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat umum. Studio satu juga ingin mengembangkan image atau citra yang positif di masyarakat luas, agar menjadi studio yang terbaik. Untuk itu pembuatan media video profile ini dibutuhkan untuk menunjang informasi dan promosi. Dengan adanya media video company profile yang menampilkan profile, visi misi, keunggulan, hingga penghargaan yang pernah diperoleh, diharapkan informasi yang disampaikan dapat di pahami sehingga menghindari kesalahan penyampaian informasi awal khususnya untuk target pemasaran video company profile ini yaitu kepada perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam Media Group.

Kondisi Pesaing

PT Metro TV khususnya studio satu memiliki beberapa pesaing. Namun penyampaian media informasi dan promosinya masih tergolong belum sempurna. Karena masih menggunakan media brosur ataupun melalui internet. Jadi informasi yang akan disampaikan jadi kurang detail dan kurang jelas. Maka dari itu video profile ini dapat menjadi solusi untuk menginformasikan dan mempromosikan studio satu ini agar diketahui oleh masyarakat luas.

Adapun pesaing PT. Metro TV saat ini diantaranya adalah :

Tabel 3.2

Kondisi Pesaing

No Nama Promosi Kualitas Konsentrasi Pasarnya
1 PT. TV ONE Menggunakan Website, brosur, pamflet Belum Memiliki Video Profile Wilayah Indonesia, Eropa
2 PT. KOMPAS TV Menggunakan Website dan Video Profile, brosur Sudah Memiliki Website dan Video Profile Wilayah Indonesia
3 PT RAJAWALI TELEVISI INDONESIA Menggunakan Website Sudah Memiliki Video profile Wilayah Indonesia
4 PT STASIUN CITRA TELEVISI Menggunakan website Belum Memiliki Video Profile Wilayah Indonesia
5 PT TRANS MEDIA TELEVISI Menggunakan Video profile Sudah memliki video profile Wilayah Indonesia
6 PT NET MEDIA Menguunakan brosur, pamflet Sudah memilik Video profile Wilayah Indonesia

Potensial Market

Pembuatan media video profile ini bertujuan untuk menginformasikan dan mempromosikan studio satu. Dengan adanya video profile ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan audience akan informasi tentang dunia broadcasting dan studio satu, sebagai media penunjang promosi dalam menjalin relasi atau kerjasama dengan sponsor, serta mengajak masyarakat yang ingin bergabung menjadi salah satu crew terbaik studio satu.

Berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan, dengan dibuatnya video company profile ini diharapkan target pencapaian PT. Metro TV dari segi informasi yang disajikan dalam video ini tercapai yaitu dapat mempercepat media informasi yang berbasis video profile ini bisa mengangkat image atau citra PT Metro TV dan mendapatkan keuntungan 10% dari sebelumnya

Market Segmentation

Geografi : Khusus : Wilayah Jakarta Barat
    Umum : Wilayah Indonesia
Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 25 s/d 35 tahun
    Kelas Ekonomi : Menengah sampai Ke atas
    Sasaran : 1. Perusahaan yang tergabung dalam Media Grup
        2. Calon Karyawan
        3. Relasi
        4. Masyarakat
Psikografi :

Masyarakat atau calon karyawan yang ingin menjadi crew studio satu. Perusahaan yang tergabung dalam Media Group yang ingin lebih mengetahui secara lebih jelas mengenai PT Metro Tv khususnya Studio satu.

Marketing Objective ( Tujuan Pemasaran )

Dalam pemberian promosi dan informasi PT Metro TV hanya melalui telepon dan walk in di Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D kedoya Selatan- Kebon Jeruk, Jakarta 111015. Serta melalui website di www.metrotvnews.com . Dengan memanfaatkan teknologi yang modern saat ini, maka media informasi yang di gunakan adalah video profile. Dengan konsep yang lebih modern dan menarik diharapkan dapat di akses dan dipahami oleh masyarakat luas. Video profile ini dirancang menarik dengan berbagai efek yang cukup bagus. Diharapkan dengan adanya media informasi yang berbasis video profile ini bisa mengangkat image atau citra studio satu PT. Metro TV dan mendapatkan keuntungan 10% dari sebelumnya.

Marketing Strategy ( Strategi Pemasaran )

Strategi Pemasaran yang digunakan oleh studio satu PT Metro TV ini adalah menggunakan video profile. Dalam waktu sebelumnya media pemasaran hanya menggunakan website dan brosur. Untuk itu video profile ini menjelaskan dan mengimplementasikan tentang kegiatan yang berlangsung pada studio satu pada setiap divisi di PT. Metro TV, visi dan misi, fasilitas-fasilitas. Keunggulan pada PT Metro TV adalah menanyangkan siaran berita selama 24 jam.. Sehingga informasi yang di dapat akan menjadi lebih jelas dan padat, juga lebih efisien dalam penempatan informasinya. Strategi ini juga efektif untuk menjelaskan informasi kepada partner studio satu PT Metro Tv dan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi untuk bahan pembelajaran pada saat mengikuti workshop secara tepat dan detail.

Budget Produksi Media

Tabel 3.3

Budget Produksi Media

No Alat Produksi Keterangan Biaya Produksi
1 Kamera DSLR Nikon D5100 Milik sendiri -
2 Kamera Sony TV HDCAM PMX EX-3 Sewa 3 hari @ Rp 200.000/hari Rp 600.000
3 Kamera Sony TV HDCAM 1000 Sewa 3 hari @ Rp 300.000/hari Rp 900.000
4 Microfon wireless Sewa 2 hari @ Rp. 1-100.000/hari Rp. 200.000
5 Memory Card V-Gen 16GB Beli 1 buah @ Rp. 190.000 Rp. 190.000
6 Tripod Milik Sendiri -
7 Transport + Konsumsi Crew 7 hari @ Rp 50.000/hari Rp 350.000
8 Lighting Sewa 3 hari @ Rp 100.000/hari Rp 300.000
9 Steady Cam 3 hari @ Rp 30.000/hari Rp 90.000
10 Monopod 3 hari @40.000/hari Rp 120.000
11 Crew Cameraman, lightingman, scripwritter, audioman, editor 7 hari @Rp 100.000/hari Rp 700.000
Total Rp 3.450.000

Konfigurasi Hardware

Spesifikasi Hardware

Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit Laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Monitor : LED 14” Widescreen
  2. Processor : Intel® Core™ i3-2330M Processor 2.22 GHz
  3. Operating System : Windows 7 Ultimate 64 bit
  4. RAM : 4 GB
  5. Hard Disk Drive : 750 GB
  6. Harddisk Eksternal : 1 Terabyte
  7. Keyboard : 19.05 mm key pitch/1.7 mm keystroke, 82 keys, Backlit Keyboard, Logitech Keyboard
  8. Mouse : Razor X7 Professional Gaming

Software yang digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

  1. Adobe Premier Pro Cs5.
  2. Adobe After Effect Cs5.
  3. Adobe Photoshop Cs5.
  4. Sony Vegas Pro

Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I adalah yaitu berisi seluruh rancangan dari isi video profile yang diusulkan oleh pihak manajemen dalam hal ini pihak perusahaan yakni kepada Bpk. Ismet Noviandi. selaku Kepala Stasiun Studio satu PT. Metro TV melalui proses wawancara, dalam hal ini elisitasi yang penulis rangkum hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 3.4

Elisitasi Tahap I

No Functional
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin model perancangan video company profile dapat :
Tampilan awal
1 Menampilkan timelapse Opening langit pada Logo Metro TV di gedung utama
2 Menampilkan kegiatan studio satu
Video Utama
3 Menampilkan video mengenai profile studio satu PT Metro Tv
4 Menampilkan video mengenai kegiatan siaran liputan berita pada studio satu
5 Menampilkan visi dan misi PT. Metro TV
6 Menampilkan video mengenai karyawan yang sedang berkerja
7 Menampilkan video mengenai fasilitas yang dimiliki PT. Metro TV
8 Menampilkan video mengenai siaran beserta waktu dan tempat dilaksanakannya
9 Menampilkan ruangan Master Control Room
10 Menampilkan Ruangan Camera Control Unit
11 Menampilkan ruangan Audio Control
12 Menampilkan video Berita Metro Siang
13 Menampilkan video Berita Sisi Berita
14 Menampilkan video Berita Metro Sore
15 Menampilkan video Berita Metro Hari Ini
16 Menampilkan video Berita Top News
17 Menampilkan video Berita Metro Pagi
18 Menampilkan video Berita Metro Kini
19 Menampilkan video ruangan switcher
20 Menampilkan wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan
21 Menampilkan ruangan Make Up Presenter
Video Pendukung
22 Menampilkan gedung Utama Studio satu
23 Menampilkan video arah menuju Camera Control Unit
24 Menampilkan video depan Lobby Grand
25 Menampilkan video gedung PT. Metro TV
26 Menampilkan video tempat Fitness Center
27 Menampilkan video suasana Kantin
28 Menampilkan video menu makanan
29 Menampilkan video teras studio satu
30 Menampilkan video,plasa atau mini market
31 Menampilkan video suasana Lobby satu
32 Menampilkan suasana resepsionis studio satu
33 Menampilkan parkiran depan studio satu
34 Menampilkan suasana ruangan camstore
35 Menampilkan alat-alat yang berada dalam camstore
36 Menampilkan presenter sedang berjalan menuju studio satu
37 Menampilkan suasana taman studio satu
38 Menampilkan video animasi pergerakan kamera
39 Menampilkan video suasana kafe
40 Menampilkan karyawan menuju tempat fitness
41 Menampilkan video jam digital depan studio satu
42 Menampilkan video karyawan memegang siaran pada ruangan Master Control Room
43 Menampilkan video,karyawan men setting camera pada Camera Control Unit
44 Menampilkan alat-alat make up
45 Menampilkan lemari kostum presenter berita
46 Menampilkan video dengan durasi yang tidak terlalu lama namun mencangkup keseluruhan informasi dari PT. Metro TV
47 Menampilkan video dengan resolusi gambar yang bagus
48 Memberikan tampilan dan isi video yang menarik dan tidak membosankan
49 Video yang dihasilkan dapat diputar dengan berbagai media player
50 Menampilkan animasi tulisan dan gambar dengan warna yang mencirikan PT. Metro TV
Tampilan Akhir
51 Menampilkan Timelapse closing langit, Studio satu
52 Menampilkan tulisan tambahan “Knowldege To Elevate”
53 Menampilkan foto gedung, alamat, kontak, email, website PT. Metro TV
54 Menampilkan ucapan terima kasih
55 Menampilkan visual effect animasi

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap II adalah merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi, dalam hal ini elisitasi yang penulis dan pihak perusahaan rangkum sebagai berikut :

Table 3.5

Elisitasi Tahap II

No Functional M D I
ANALISA KEBUTUHAN
Saya ingin model perancangan video company profile dapat :
Tampilan awal
1 Menampilkan timelapse Opening langit pada Logo Metro TV di gedung utama
2 Menampilkan kegiatan studio satu
Video Utama
3 Menampilkan video mengenai profile studio satu PT Metro Tv
4 Menampilkan video mengenai kegiatan siaran liputan berita pada studio satu
5 Menampilkan visi dan misi PT. Metro TV
6 Menampilkan video mengenai karyawan yang sedang berkerja
7 Menampilkan video mengenai fasilitas yang dimiliki PT. Metro TV
8 Menampilkan video mengenai siaran beserta waktu dan tempat dilaksanakannya
9 Menampilkan ruangan Master Control Room
10 Menampilkan Ruangan Camera Control Unit
11 Menampilkan ruangan Audio Control
12 Menampilkan video Berita Metro Siang
13 Menampilkan video Berita Sisi Berita
14 Menampilkan video Berita Metro Sore
15 Menampilkan video Berita Metro Hari Ini
16 Menampilkan video Berita Top News
17 Menampilkan video Berita Metro Pagi
18 Menampilkan video Berita Metro Kini
19 Menampilkan video ruangan switcher
20 Menampilkan wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan
21 Menampilkan ruangan Make Up Presenter
Video Pendukung
22 Menampilkan gedung Utama Studio satu
23 Menampilkan video arah menuju Camera Control Unit
24 Menampilkan video depan Lobby Grand
25 Menampilkan video gedung PT. Metro TV
26 Menampilkan video tempat Fitness Center
27 Menampilkan video suasana Kantin
28 Menampilkan video menu makanan
29 Menampilkan video teras studio satu
30 Menampilkan video,plasa atau mini market
31 Menampilkan video suasana Lobby satu
32 Menampilkan suasana resepsionis studio satu
33 Menampilkan parkiran depan studio satu
34 Menampilkan suasana ruangan camstore
35 Menampilkan alat-alat yang berada dalam camstore
36 Menampilkan presenter sedang berjalan menuju studio satu
37 Menampilkan suasana taman studio satu
38 Menampilkan video animasi pergerakan kamera
39 Menampilkan video suasana kafe
40 Menampilkan karyawan menuju tempat fitness
41 Menampilkan video jam digital depan studio satu
42 Menampilkan video karyawan memegang siaran pada ruangan Master Control Room
43 Menampilkan video,karyawan men setting camera pada Camera Control Unit
44 Menampilkan alat-alat make up
45 Menampilkan lemari kostum presenter berita
46 Menampilkan video dengan durasi yang tidak terlalu lama namun mencangkup keseluruhan informasi dari PT. Metro TV
47 Menampilkan video dengan resolusi gambar yang bagus
48 Memberikan tampilan dan isi video yang menarik dan tidak membosankan
49 Video yang dihasilkan dapat diputar dengan berbagai media player
50 Menampilkan animasi tulisan dan gambar dengan warna yang mencirikan PT. Metro TV
Tampilan Akhir
51 Menampilkan Timelapse closing langit, Studio satu
52 Menampilkan tulisan tambahan “Knowldege To Elevate”
53 Menampilkan foto gedung, alamat, kontak, email, website PT. Metro TV
54 Menampilkan ucapan terima kasih
55 Menampilkan visual effect animasi

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisitasi Tahap 3

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

Table 3.6

Elisitasi Tahap III

No Functional T O E
ANALISA KEBUTUHAN L M H L M H L M H
Saya ingin model perancangan video company profile dapat :
Tampilan awal
1 Menampilkan timelapse Opening langit pada Logo Metro TV di gedung utama
2 Menampilkan kegiatan studio satu
Video Utama
3 Menampilkan video mengenai profile studio satu PT Metro Tv
4 Menampilkan video mengenai kegiatan siaran liputan berita pada studio satu
5 Menampilkan visi dan misi PT. Metro TV
6 Menampilkan video mengenai karyawan yang sedang berkerja
7 Menampilkan video mengenai fasilitas yang dimiliki PT. Metro TV
8 Menampilkan video mengenai siaran beserta waktu dan tempat dilaksanakannya
9 Menampilkan ruangan Master Control Room
10 Menampilkan Ruangan Camera Control Unit
11 Menampilkan ruangan Audio Control
12 Menampilkan video Berita Metro Siang
13 Menampilkan video Berita Sisi Berita
14 Menampilkan video Berita Metro Sore
15 Menampilkan video Berita Metro Hari Ini
16 Menampilkan video Berita Top News
17 Menampilkan video Berita Metro Pagi
18 Menampilkan video Berita Metro Kini
19 Menampilkan video ruangan switcher
20 Menampilkan ruangan Make Up Presenter
Video Pendukung
21 Menampilkan gedung Utama Studio satu
22 Menampilkan video arah menuju Camera Control Unit
23 Menampilkan video gedung PT. Metro TV
24 Menampilkan video tempat Fitness Center
25 Menampilkan video suasana Kantin
26 Menampilkan video menu makanan
27 Menampilkan video teras studio satu
28 Menampilkan video suasana Lobby satu
29 Menampilkan suasana resepsionis studio satu
30 Menampilkan parkiran depan studio satu
31 Menampilkan suasana ruangan camstore
32 Menampilkan alat-alat yang berada dalam camstore
33 Menampilkan presenter sedang berjalan menuju studio satu
34 Menampilkan suasana taman studio satu
35 Menampilkan video animasi pergerakan kamera
36 Menampilkan karyawan menuju tempat fitness
37 Menampilkan video karyawan memegang siaran pada ruangan Master Control Room
38 Menampilkan video,karyawan men setting camera pada Camera Control Unit
39 Menampilkan alat-alat make up
40 Menampilkan lemari kostum presenter berita
41 Menampilkan video dengan durasi yang tidak terlalu lama namun mencangkup keseluruhan informasi dari PT. Metro TV
42 Menampilkan video dengan resolusi gambar yang bagus
43 Memberikan tampilan dan isi video yang menarik dan tidak membosankan
44 Video yang dihasilkan dapat diputar dengan berbagai media player
45 Menampilkan animasi tulisan dan gambar dengan warna yang mencirikan PT. Metro TV
Video Akhir
46 Menampilkan Timelapse closing langit, Studio satu
47 Menampilkan tulisan tambahan “Knowldege To Elevate”
48 Menampilkan foto gedung, alamat, kontak, email, website PT. Metro TV
49 Menampilkan visual effect animasi

Keterangan :

T = Technical

O = Operational

E = Economic

 

L = Low

M = Middle

H = High

Elisitasi Final

Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Table 3.7

Elisitasi Final

No ANALISA KEBUTUHAN
Tampilan awal
1 Menampilkan timelapse Opening langit pada Logo Metro TV di gedung utama
2 Menampilkan kegiatan studio satu
Video Utama
3 Menampilkan video mengenai profile studio satu PT Metro Tv
4 Menampilkan video mengenai kegiatan siaran liputan berita pada studio satu
5 Menampilkan visi dan misi PT. Metro TV
6 Menampilkan video mengenai karyawan yang sedang berkerja
7 Menampilkan video mengenai fasilitas yang dimiliki PT. Metro TV
8 Menampilkan video mengenai siaran beserta waktu dan tempat dilaksanakannya
9 Menampilkan ruangan Master Control Room
10 Menampilkan Ruangan Camera Control Unit
11 Menampilkan ruangan Audio Control
12 Menampilkan video Berita Metro Siang
13 Menampilkan video Berita Sisi Berita
14 Menampilkan video Berita Metro Sore
15 Menampilkan video Berita Metro Hari Ini
16 Menampilkan video Berita Top News
17 Menampilkan video Berita Metro Pagi
18 Menampilkan video Berita Metro Kini
19 Menampilkan video ruangan switcher
20 Menampilkan ruangan Make Up Presenter
Video Pendukung
21 Menampilkan gedung Utama Studio satu
22 Menampilkan video arah menuju Camera Control Unit
23 Menampilkan video gedung PT. Metro TV
24 Menampilkan video tempat Fitness Center
25 Menampilkan video suasana Kantin
26 Menampilkan video menu makanan
27 Menampilkan video teras studio satu
28 Menampilkan video suasana Lobby satu
29 Menampilkan suasana resepsionis studio satu
30 Menampilkan parkiran depan studio satu
31 Menampilkan suasana ruangan camstore
32 Menampilkan alat-alat yang berada dalam camstore
33 Menampilkan presenter sedang berjalan menuju studio satu
34 Menampilkan suasana taman studio satu
35 Menampilkan video animasi pergerakan kamera
36 Menampilkan karyawan menuju tempat fitness
37 Menampilkan video karyawan memegang siaran pada ruangan Master Control Room
38 Menampilkan video,karyawan men setting camera pada Camera Control Unit
39 Menampilkan alat-alat make up
40 Menampilkan lemari kostum presenter berita
41 Menampilkan video dengan durasi yang tidak terlalu lama namun mencangkup keseluruhan informasi dari PT. Metro TV
42 Menampilkan video dengan resolusi gambar yang bagus
43 Memberikan tampilan dan isi video yang menarik dan tidak membosankan
44 Video yang dihasilkan dapat diputar dengan berbagai media player
45 Menampilkan animasi tulisan dan gambar dengan warna yang mencirikan PT. Metro TV
Video Akhir
46 Menampilkan Timelapse closing langit, Studio satu
47 Menampilkan tulisan tambahan “Knowldege To Elevate”
48 Menampilkan foto gedung, alamat, kontak, email, website PT. Metro TV
49 Menampilkan visual effect animasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Video profile ini di rancang dengan tahapan-tahapan pada produksi MAVIB ( Multimedia Audio Visual and Broadcasting ). Video profile ini juga telah disusun dan di diskusikan dengan stakeholder agar dapat bermanfaat bagi studio satu. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dalam video ini digabungkan dengan suaran, musik, dan animasi sehingga tampilan lebih menarik dan tidak membosankan. Tahapan dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction , Production dan Postproduction.

Preproduction adalah dimana tahap sebuah produksi baru akan dimulai. Di sini semua tahapan untuk proses produksi ditentukan. Mulai dari penyusunan naskah, pembuatan storyboard, pembuatan synopsis, pembuatan time schedule, penentuan pemain dan crew. Setelah itu ada tahap production yaitu dimana semua yang telah ditentukan pada pre production sudah berjalan. Production memiliki empat tahapan berupa perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual dan yang terakhir perencanaan broadcasting. Tahap terakhir adalah Post production, dimana semua hasil project digabung menjadi satu dan menghasilkan satu perpaduan gambar dan suara, pada tahap ini software editing digunakan. setelah itu baru di distribusikan kepada media maupun masyarakat luas. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.1

Konsep Produksi Media(KPM)

Pre Production

Preproduction adalah dimana semua tahap sebuah project atau produksi akan dimulai. Pada tahap ini membutuhkan perencanaan yang cukup matang, seperti penyusunan naskah, pembuatan skenario, dan pembuatan time schedule, dan juga pembuatan storyboard, synopsis untuk kelancaran dalam pembuatan sebuah video profile. Setelah itu baru ditentukan alat-alat yang akan digunakan lalu pemainnya, dan crew yang ikut serta dalam pembuatan produksi ini. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan pihak terkait, lalu persiapan konsep dimulai dari dituangkannya ide – ide bagaimana memberikan video profile yang menarik bagi audience. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.2

Tahap Preproduction

Observasi

Dalam pemberian promosi dan informasi PT. Metro TV hanya melalui telepon dan walk in di Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D kedoya Selatan- Kebon Jeruk, Jakarta 111015. Serta melalui website di www.metrotvnews.com . Dengan memanfaatkan teknologi yang modern saat ini, maka media informasi yang digunakan adalah media video profile. Dengan konsep yang lebih modern dan menarik diharapkan dapat di akses dan dipahami oleh masyarakat luas. Video profile ini dirancang dengan tampilan yang menarik dengan berbagai efek yang cukup bagus, dengan adanya video profile ini diharapkan akan memudahkan dalam proses mendapatkan informasi. Observasi yang dilakukan adalah dengan mengunjungi dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Setelah dilakukan penelitian, dalam proses penyampaian informasinya hanya melalui web dan brosur. Untuk itu dalam pembuatan video profile ini memperhatikan pengambilan gambar, editing, dubbling, efek animasi agar dapat di nikmati dan tidak merasa bosan.

Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode penelitian, di antaranya :

  1. Observasi

    Penulis melakukan penelitian lapangan terhadap PT. Metro TV tepatnya di studio satu, agar mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan video profile ini, lalu setelah itu penulis melakukan pengambilan gambar secara dokumentasi untuk selanjutnya disusun secara sistematis, agar dapat membuat video profile ini jadi lebih bermanfaat.

  2. Wawancara

    Wawancara adalah cara mendapatkan informasi ataupun data yang berkaitan dengan studio satu, dengan cara bertatap muka langsung. Wawancara dilakukan agar mendapat informasi atau data yang akurat untuk menunjang pembuatan video prifile yang diinginkan oleh PT. Metro TV, selanjutnya di adakan pertemuan dengan stakeholder yaitu Bapak Ismet Noviandi, ST , sebagai Kepala Stasiun Studio Satu bertempat di Gedung studio satu PT Metro TV Jakarta Barat.

  3. Studi Pustaka

    Selain metode Observasi dan Wawancara, penulis juga melakuakn metode pengumpulan data dengan cara studi pustaka, yaitu penulis mempelajari teori-teori dan memahami dari buku ataupun internet sebagai bahan referensi untuk penentuan judul maupun tahapan pembuatan video profile ini. Selain itu penulis juga mendapatkan referensi dari Laporan Skripsi pada konsentrasi MAVIB yang memiliki ruang lingkup topik penelitian sama yaitu mengenai video profile.

Analisa Data

Analisa data dilakukan secara detail agar mendapat informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan video profile ini. Data yang di dapat selanjutnya akan di proses dan kemudian dilakukan solusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam merancang video profile tersebut. Kemudian data yang telah diperoleh akan di rangkum dan di analisa agar mendapatkan ide atau tema yang sesuai dengan video profile yang akan dibuat, sehingga pembuatan video profle ini lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian definisi tersebut dapat ketahui bahwa analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola yang lebih spesifikasi, dan selanjutnya akan akan di proses dengan data yang telah di dapatkan sebelumnya.

Ide

Setelah melakukan analisa data maupun pengumpulan data secara observasi, wawancara dan studi pustka, selanjutnya tahap berikutnya adalah penentuan ide atau gagasan yang nantinya akan disimpulkan dalam tahap pembuatan video profile ini, agar video profile ini dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas dan khusunya bagi PT Metro TV. Dalam pembuatan video itu sendiri memiliki banyak keunggulan dari pada melalui website ataupun brosur. Karena dalam penyampaan melalui video data atau informasi yang di dapat lebih akurat karena dipadukan dengan gambar dan suara sehingga tampilan akan menjadi menarik dan tidak membosankan. Multimedia yang menampilkan fasilitas-fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang Studio satu. Media informasi yang dibuat mengambil inti dari ide tersebut.

Pesan yang di Sampaikan

Media informasi dan promosi berupa video profile ini bertujuan untuk menyampaikan informasi secara akurat dan detail, serta di analisa kebenarannya agar masyarakat dan pihak terkait maupun partner dari PT. Metro TV dapat mengetahui informasi yang telah disampaikan lewat media video profile ini. Untuk mempermudah dalam penyamapaian media video profile ini, maka hal-hal yang diperhatikan adalah dalam bentuk penyampaiannya. Karena video profile yang merupakan sarana penyampaian informasi maupun promosi yang akurat dan benar dalam bentuk audio dan visual mengenai profile tentang studio satu PT. Metro TV. Selain dalam bentuk gambar, suara dan animasi efek, di dalam video profile ini juga terdapat visi misi perusahaan dan struktur organisasi maupun tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan. Maka dari itu video profile ini sebagai media informasi yang akurat dan tepat, sesuai kebutuhan PT . Metro TV khususnya pada studio satu.

Visualisasi Dalam Bentuk Konteks

Table 4.1

Visualisasi Berdasarkan Konteks

No VISUAL AUDIO KET
1 Logo PT. METRO TV Musik
2 Dalam Studio Satu PT. Merto TV yang tergabung dalam Media Grup termasuk Media Indonesia merupakan salah satu media komunikasi dan informasi. Dalam studio satu ini menampilkan berita yang tayang selama 24 jam sehari. Mulai dari berita yang bersifat formal maupun informal. Dalam rangka penyampaian informasi di kemas dalam bentuk yang lebih menarik dan padat. Kehadiran Studio satu ini di harapkan dapat menjadi akses untuk mendapatkan berbagai informasi.
3 Kegiatan di resepsionis PT. Metro TV merupakan salah satu stasiun televisi yang menyiarkan berita sebagai informasi khusunya di studio satu.
4 Menampilkan alat – alat Studio satu Dari berbagai informasi di kemas dalam bentuk berita yang bisa di terima oleh seluruh lapisan masyarakat.
5 Kegiatan Depan pintu masuk menuju studio satu Dengan slogan “ Knowledge To Elveate ! “, mengajak masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang luas dan bermanfaat.
6 Ruangan Make Up Presenter Metro TV mempunyai akses yang luas untuk mendapatkan berbagai informasi. Presenter dan kameraman yang profesional memiliki peran utama dalam proses pengambilan gambar
7 Gambar Ruang Master Control Room Di samping itu,Master Control Room pun juga tidak kalah pentingnya bagi dunia penyiaran. Karena MCR mendapat tanggung jawab yang besar.
8 Visi dan misi PT. Metro TV Musik
9 Struktur Organisasi PT. Metro TV Musik
10 Menampilkan Ruangan Switcher, karyawan sedang bekerja PT Metro TV memiliki karyawan tetap dengan jumlah 2.570 orang karyawan. Karyawan tersebut di tempatkan di bagian kantor dan sisanya adalah sebagai pengawas lapangan maupun di bagian luar daerah.
11 Gambar Ruangan Camera Control Unit Di bagian ini, pengawasan dalam gambar kamera begitu penting, karena kualitas gambar sangat di tentukan di sini
12 Gambar Ruangan Audio Control Dan tempat pengatur suara juga di butuhkan, agar kualitas suara yang di hasilkan bagus dan jernih
13 Gambar siaran Sisi Berita Ini adalah berita yang bersifat non Bulletin, karena di bawakan dengan suasana yang tidak terlalu informal
14 Gambar siaran Metro Siang Lalu ada Metro Siang, yang bersifat Bulletin, berita yang di bawakan dengan format yang formal, Metro Siang tayang setiap hari mulai jam setengah 12 sampai jam 1 siang.
15 Gambar siaran Metro Hari Ini Metro Hari Ini termasuk berita bulletin, berita rangkuman yang dikemas dan di bacakan oleh presenter, jam tayang berita mulai jam 5 sampai jam 6 sore
16 Gambar siaran Prime Time News Pada acara berita ini dilakukan pada jam 6 sampai jam setengah 8. Berita ini di bawakan dengan perbincangan yang turut mengundang narasumber. Biasanya berita ini dibawakan pada saat terjadi suatu berita yang cukup menghebohkam atau mengemparkan publik. Pada set ini biasanya terdiri dari 2 sampai 3 narasumber, yang berbicara atau mengeluarkan pendapat mereka sesuai dengan kejadian yang di perdebatkan oleh publik. Narasumber yang di undang pun harus yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
17 Gambar Siaran Berita Top News Siaran berita yang dilakukan pada malam hari, tepatnya jam 10 malam sampai jam setengah 11 malam, berita yang di bawakan hanya rangkuman 1 hari penuh.
18 Gambar Siaran Metro Malam Siaran berita yang dilakukan setiap hari mulai jam 12 sampai jam 1 malam. Ini merupakan berita malam yang dilakukan secara langsung tidak taping ( siaran ulang ). Pada metro malam biasanya di bawakan oleh 2 presenter tanpa mengundang narasumber.
19 Gambar Suasana teras Dari semua siaran berita yang dilakukan selama 24 jam, dari pagi hingga malam dilakukan dalam 4 shift, yaitu shift pagi, shift siang, shift sore, dan shift malam.
20 Logo partner dan supplier PT. Metro TV PT Metro TV didukung oleh beberapa mitra kerja utama yang dikelompokkan menjadi : supplier dan partner, Dimana SUPPLIER Metro TV yaitu BANK MANDIRI, BNI SYARIAH, DAN TEMPO GRUP Sedangkan PARTNER METRO TV dalam bisnis penyiaran dan pendistribusian media cetak adalah perusahaan Metro TV Kick Andy, PT.Chang Yang, PT. Tulip Promo Sekawan, PT. Bio Nusantara Teknologi, Keluarga Besar Bank Danamon pusat, Technical Support “Freeport”.
21 Gambar kepuasaan pelanggan dan kegiatan karyawan Kebijakan mutu PT. Metro TV : - Menjamin kepuasan setiap partner maupun masyarakat luas, baik itu institusi maupun pelanggan akhir serta kepuasan stakeholder. - Memiliki komitmen memberikan kualitas tang terbaik dan memberikan informasi yang terpercaya, jelas dan akurat. - Meningkatkan mutu dan kinerja melalui perbaikan secara berkesinambungan dan bertahap serta memberikan kualitas penyiaran yang baik. - Meninjau kesesuaian Kebijakan dan Sistem Manajemen Mutu secara berkala sesuai dengan perkembangan Perusahaan.
22 Wawancara mengenai perkembangan PT. Metro TV khususnya studio Satu Wawancara
23 Gambar alamat dan kontak PT. Metro TV Musik
24 Closing Musik

Sinopsis / Alur Cerita

Sinopsis adalah bagian dari alur cerita yang menghubungkan jalan cerita pertama hingga terakhir dan di gabungkan sehingga menjadi satu jalan cerita yang menarik dan juga harus memperhatikan jalan cerita yang berkaitan dengan feature documenter. Sinopsis atau alur cerita pembuatan video profile ini adalah :

“Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anaka perusahaaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS. Metro TV dapat ditangkap secara terestial di 280 kota tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara terestial, siaran Metro TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk Hongkong, Cina Selatan, India, Taiwan, Macau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voices Of America ( VOA ), Channel News Asia ( CNN ) dan Al-Jazeera Qatar. Selain berkerja sama dengan stasiun televisi Internasional, Metro TV juga memliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA, dan Inggris. Dengan kerja sama internasional ini Metro TV berusaha untuk memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk menjadi media yang secara cepat, tepat, dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

PT Metro TV mempunyai visi dan misi yang cukup baik agar dapat terlaksananya kebutuhan maupun kualitas perusahaan PT Metro TV. Di studio satu ini pesan yang di sampaikan ke masyarakat melalui beberapa tahapan agar informasi yang di sampaikan akan berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan slogan Knowledge To Elevate, mengajak masyarakat untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan informasi yang ada di Indonesia maupun dunia. “

Pembuatan Story Board

Story Board adalah sebuah penyusunan gambar secara bertahap sesuai dengan aslinya untuk keperluan shooting atau pengambilan gambar. Pengambilan story board harus memperhatikan detail gambar yang di ambil dan memberikan keterangan gambar, waktu maupun posisi di luar ruangan atau di dalam ruangan.

Gambar 4.1

Bumper Opening

Gambar 4.2

Bumper Opening, Studio one Documentary

Gambar 4.3

Ext/Gedung Perusahaan/Siang/Profile METRO TV

Gambar 4.4

Ext/Tampilan Depan Pintu Masuk Studio Satu/Siang/Profile PTTA

Gambar 4.5

Int/Studio Satu/Siang/Kegiatan Di Resepsionis Studio Satu

Gambar 4.6

Int/Studio Satu/Siang/Kegiatan Liputan Siaran

Gambar 4.7

Int/Ruangan/Siang/Peralatan Siaran Studio Satu

Gambar 4.8

Int/Ruangan Studio Satu/Siang/Kegiatan Siaran Metro Siang

Gambar 4.9

Int/Ruangan Make Up/Pagi/Kegiatan Ruang Make Up Prsenter

Gambar 4.10

Int/Ruangan Switcher Studio Satu/Siang/Kegiatan Ruang Switcher Saiaran

Gambar 4.11

Int/Ruangan Master Control Room Studio Satu/Siang/Kegiatan Ruang Switcher Saiaran

Gambar 4.12

Ext/Suasana Teras Studio Satu/Siang/Kegiatan karyawan sedang berbincang

Gambar 4.13

Int/Ruang Camstore/Siang/kamera dalam loker yang bisa di pinjamkan saat liputan di luar

Gambar 4.14

Int/Kantin/Siang/Kantin tempat Studio Satu

Gambar 4.15

Ext/Fitness Center/Siang/Tempat kebugaran Fitnnes untuk para karyawan

Gambar 4.16

Int/Fitness Center/Siang/Alat-alat Fitness

Script Breakdown Sheet

Membuat sebuah rancangan naskah penulisan yang lebih detail agar dapat mempermudah proses editing. Dan juga pengabungan dari sinopsis dan story board.

Script Breakdown Sheet dalam video company profile ini adalah :

Table 4.2

Script Breakdown Sheet

No Take Script Keterangan
1 Take Script 1 Logo PT. METRO TV
2 Take Script 2 Gedung PT. METRO TV
3 Take Script 3 Kegiatan Dalam Studio satu
4 Take Script 4 Menampilkan alat – alat Studio satu
5 Take Script 5 Kegiatan Depan pintu masuk menuju studio satu
6 Take Script 6 Ruangan Make Up Presenter
7 Take Script 7 Gambar Ruang Master Control Room
8 Take Script 8 Visi dan misi PT. Metro TV
9 Take Script 9 Struktur Organisasi PT. Metro TV
10 Take Script 10 Menampilkan Ruangan Switcher, karyawan sedang bekerja
11 Take Script 11 Gambar Ruangan Camera Control Unit
12 Take Script 12 Gambar Ruangan Audio Control
13 Take Script 13 Gambar siaran Sisi Berita
14 Take Script 14 Gambar siaran Metro Siang
15 Take Script 15 Gambar siaran Metro Hari Ini
16 Take Script 16 Gambar siaran Prime Time News
17 Take Script 17 Gambar Siaran Berita Top News
18 Take Script 18 Gambar Siaran Metro Malam
19 Take Script 19 Gambar Suasana teras
20 Take Script 20 Logo partner dan supplier PT. Metro TV
21 Take Script 21 Gambar kepuasaan pelanggan dan kegiatan karyawan
22 Take Script 22 Wawancara mengenai perkembangan PT. Metro TV khususnya studio Satu
23 Take Script 23 Gambar alamat dan kontak PT. Metro TV
24 Take Script 24 Closing

Time Schedule

SHOOTING SCHEDULE

Project Title : Project Video Profie
Produser : Muhammad Alfian
Durasi : 6 Menit
Unit Manager : John Production

Tabel 4.3

Time Schedule Produksi Video Company Profile PT. MetroTV Studio Satu

Tabel 4.4

Time Schedule Produksi Video Company Profile PT. MetroTV Studio Satu

Anggaran / Budget

Anggaran adalah, suatu keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project atau kegiatan merekam dan menghasilkan suatu gambar gerak. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video profile :

Table 4.5

Budget Produksi

No Alat Produksi Keterangan Biaya Produksi
1 Kamera DSLR Nikon D5100 Milik sendiri -
2 Kamera Sony TV HDCAM PMX EX-3 Sewa 3 hari @ Rp 200.000/hari Rp 600.000
3 Kamera Sony TV  HDCAM 1000 Sewa 3 hari @ Rp 300.000/hari Rp 900.000
4 Microfon wireless Sewa 2 hari @ Rp. 1-100.000/hari Rp. 200.000
5 Memory Card V-Gen 16GB Beli 1 buah @ Rp. 250.000 Rp. 250.000
6 Tripod Milik Sendiri -
7 Transport + Konsumsi Crew 7 hari @ Rp 50.000/hari Rp 350.000
8 Lighting Sewa 3 hari @ Rp 100.000/hari Rp 300.000
9 Steady Cam 3 hari @ Rp 30.000/hari Rp 90.000
10 Monopod 3 hari @40.000/hari Rp 120.000
11 Crew Cameraman, lightingman, scripwritter, audioman, editor 7 hari @ Rp 100.000/hari Rp 700.000
Total Rp 3.510.000

Peralatan yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan untuk pembuatan media video profile ini adalah Kamera HDCAM Panasonic PMW EX-3, Kamera Sony TV HDCAM 1000, Kamera DSLR Nikon D5100. Dan juga ada alat-alat pendukung dalam pembuatan video profile ini seperti, Lighting, Tripod, SteadiCam. Untuk penggunaan luar ruangan penulis memakai kamera HDCAM Panasonic PMW EX-3 dan DSLR Nikon D5100

Gambar 4.17

Kamera HDCAM Sony PMW EX-3

Gambar 4.18

Kamera Sony TV HDCAM 1000

Gambar 4.19

kamera DSLR nikon D5100

Gambar 4.20

Lighting Balcar

Gambar 4.21

Tripod Video Camera

Gambar 4.22

Steady Cam

Gambar 4.23

Microfon Wireless and Cable

Gambar 4.24

Monopod DSLR

Produksi Team (Crew) dan Talent

Pemain dalam video profile ini adalah seluruh karyawan PT Metro TV, termasuk presenter dan talent lainnya, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameraman, Editor, Script Writter, dan Floor director. Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain:

Table 4.6

Pemain dan Crew

No Nama Jabatan
1 Sutradara Muhammad Alfian
2 Cameraman Muhammad Alfian
3 Camera girl Asisten Cameraman Yanuar Ahmad
4 Editor Muhammad Alfian
5 Script Writing Muhammad Alfian
6 Humas Muhammad Alfian
7 Lighting Agus Siswanto
8 Dubbing Muhammad Alfian
9 Dokumentasi 1 Agus Siswanto
10 Dokumentasi 2 Yanuar Ahmad
11 Pemain/Actor Karyawan PT Metro TV, Presenter pembawa berita

Production

Pada tahap ini, production adalah sebuah produksi yang sudah memasuki tahap penyusunan dan pengeditan dan menghasilkan sebuah project video. Dalam tahapan ini kerjasama antara crew dan talent untuk perwujudan hasil rumusan dari storyboard, naskah, skenario yang telah di buat pada tahap pre production sebelumnya. Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting.

Di tahap Production ini, unsur yang ada dalam pre production seperti story board, sinopsis, naskah maupun rundown mendapat andil besar untuk tahap berikutnya, yaitu production, karena story board penting dalam penentuan titik-titik pengambilan gambar yang cocok dan bagus. Sedangkan untuk sinopsis di gunakan untuk menentukan alur cerita dan kalimat yang akan digunakan nantinya, agar kata maupun kalimat ini berisfat formal dan dapat di mengerti oleh masyrakat luas. Kesiapan pendukung seperti alat-alat juga harus diperhatikan. Talent pun juga harus di koordinasi sesuai perintah dari sutrdara agar tercapainya hasil video yang menarik dan bagus. Berikut merupakan bagan dari tahap proses Production.

Bagan 4.3

Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia diperlukan tiga tahapan elemen sitematis yaitu teks, gambar, dan suara kemudian digabungkan atau di kombinasikan menjadi satu file yang berbentuk video. Perencanaan multimedia ini di dasarkan atas konsep yang efektif untuk menjangkau masyarakat dalam memperoleh informasi secara akurat dan efisien. Dalam membentuk multimedia ini, karya audio visual di gabungkan dari beberapa elemen di antaranya suara, teks, dan gambar lalu di tambah dengan spesial efek agar tampilan menjadi lebih menarik dan jelas dengan informasi yang tepat. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan adanya perencanaan multimedia di harapkan dapat tercapainya target yang telah di tentukan. Dengan tahapan melalui tujuan multimedia yang terfokus pada project pembuatan video.

Tujuan Multimedia

Tujuan dari multimedia pembuatan video profile ini adalah untuk sarana sumber informasi bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui tentang PT Metro TV khususnya pada studio satu yang selalu menampilkan berita selama 24 jam penuh. Dan memberikan informasi lengkat tentang perusahaan mulai dari visi dan misi, struktur organisasi dan tanggung jawab setiap departemen atau jabatan. Serta meningkatkan minat masyarakat untuk terjun ke dalam dunia broadcasting dan juga dapat meningkatkan prestasi ataupun image yang berkembang di masyarakat. Video profile ini juga bisa di gunakan untuk bussiness profile untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan lain maupun supplier lain, serta memberikan informasi yang cukup dan jelas kepada masyarakat.

Strategi Multimedia

Penyampaian informasi dan promosi pada Studio Satu PT Metro TV, sebelum masuk proses produksi harus melalui tahap strategi mutmedia. Komponen yang mencakup strategi multimedia adalah :

Geografi : Khusus : Wilayah Jakarta Barat
    Umum : Wilayah Indonesia
Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 25 s/d 35 tahun
    Kelas Ekonomi : Menengah sampai Ke atas
    Sasaran : 1. Perusahaan yang tergabung dalam Media Grup
        2. Calon Karyawan
        3. Relasi
        4. Masyarakat
Psikografi :

Masyarakat atau calon karyawan yang ingin menjadi crew studio satu. Perusahaan yang tergabung dalam Media Group yang ingin lebih mengetahui secara lebih jelas mengenai PT Metro Tv khususnya Studio satu.

Program Multimedia

Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks

    Teks dalam video ini memakai type Constantia, Berlin San FB Demi Bank Gothic MBT diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.

  2. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg yang digabungkan dengan beberapa take video di tempat yang berekstensi wmv dan Avi untuk videonya.

  3. Sound

    Suara yang digunakan dalam media video profile ini adalah menggunakan suara asli manusia ( dubber ) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video profile, audio sangat berperan penting dalam penyampain informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio ini, video yang dibawakan atau di putar menjadi kurang memuaskan dan cepat bosan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang membuat video profile jadi membosankan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan audio ini di artikan untuk penerapan pada bidang video profile. Agar video yang telah di buat dapat di mengerti oleh masyarakat dan dapat menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan pemasukan ataupun menambah partner dan supllier yang mendukung PT. Metro TV khususnya di Studio Satu ini. Tujuan Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan informasi dan promosi pada masyarakat luas. Dan media video profile ini dapat menjadi acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai studio satu. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang di sampaikan lebih jelas dan meiliki arti.

Strategi Audio

Strategi Audio, media yang di gunakan setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu Geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunaka suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang di sampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang pas memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi : Khusus : Wilayah Jakarta Barat
    Umum : Wilayah Indonesia
Demografi : Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    Usia : 25 s/d 35 tahun
    Kelas Ekonomi : Menengah sampai Ke atas
    Sasaran : 1. Perusahaan yang tergabung dalam Media Grup
        2. Calon Karyawan
        3. Relasi
        4. Masyarakat
Psikografi :

Masyarakat atau calon karyawan yang ingin menjadi crew studio satu. Perusahaan yang tergabung dalam Media Group yang ingin lebih mengetahui secara lebih jelas mengenai PT Metro Tv khususnya Studio satu.

Program Audio

Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang di gunakan seperti suara instrument musik dalam format mp3. Adapun suara audio yang di hasilakan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video profile ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubbing untuk meperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo PT. Metro TV mengambil suara awalan instrument Linkin Park - Iridescent
  2. Music background digunakan untuk isi keseluruhan video menggunakan musik instrumen Muse – Supermassive Black Hole.
  3. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan audio pada Kamera Nikon D5100

Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang di hasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang di gunakan untuk memberikan informasi maupun promosi pada PT Metro TV khususnya di studio satu. Dengan menggabungkan teks denga format penulisan yang telah di tentukan kemudian gambar yang telah di take sebelumnya dan suara yang di hasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render lalu menghasilkan video yang siap untuk di gunakan. Tampilan video yang di hasilkan pun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Tujuan Visual yang telah di buat dan terdapat pada video profile ini yang di rancang dengan sebagai media informasi dan promosi yang menggambungkan gambar, suara, dan teks. Lalu dengan beberapa efek-efek animasi yang berhubungan dengan teknologi. Kemudian menggunakan beberapa pergerakan kamera maupun editing yang menerapkan fungsi kamera. Efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Penggabungan video menggunakan software Adobe Premiere yang mampu menampung 5 sampai 7 video dalam satu frame.

Strategi Visual

Dengan kemajuan teknologi yang modern seperti ini, komputer pun menjadi canggih dan dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Sehingga efek-efek yang dihasilkan dalam pembuatan video profile ini seperti rill dan cukup menarik. Menampilkan visualisasi efek-efek yang berbeda-beda dalam setiap scene nya menjadikan daya tarik untuk setiap bumper, dubbing, timelapse opening, timelapse closing, profil perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewewang tanggung jawab setiap departemen, kegiatan karyawan maupun crew studio satu, wawancara dengan stakeholder dan informasi lainnya yang terkait dalam pembuatan media video profile ini. Semua di rancang dengan penggabungan elemen-elemen penunjang pembuatan video profile ini agar dapat di sajikan dan di terima oleh masyarakat luas maupun partner dari PT Metro Tv khususnya pada studio satu.

Program Visual

Program Visual yang dihasilkan ataupun di rancang menggunakan spesial efek mendukung hasil dari kemajuan teknologi modern. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dubbing yang telah di buat sebelumnya serta suara musik ataupun backsound dari instumen band ternama agar tidak cepat jenuh atau bosan saat menontonnya.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan Broadcasting di tujukan untuk menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Dengan di buatnya perencanaan broadcasting tujuan untuk mencakup masyarakat luas dengan memberikan informasi dan promosi yang berkaitan dengan media video profile ini agar mencapai target jangkauan penyebaran informasi yang diberikan. Sehingga dengan dibuatnya perencanaan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan dapat mencapai target jangkauan audience. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Pada perencanaan tujuan Broadcasting ini adalah untuk menjangkau khalayak yang cukup luas tanpa mem filter atau membandingkan khalayak yang berhak mendapat informasi dan promosi telah di buat. Tujuan Broadcasting ini adalah mennyampaikan informasi dan promosi dalam bentuk video profile kepada khalayak umum dengan target, semaua informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat di terima baik oleh mayarakat tanpa memandang siapapun. Semua berhak mendapatkan informasi yang bermanfaat dan berguna untuk dijadikan bahan acuan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.

Strategi Broadcasting

Strategi Broadcasting dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti menggunakan media internet untuk penyebaran informasi dan promosi. Dengan meggunakan jasa internet, akses untu meberikan informasi kepada supplier mauapun partner akan lebih mudah dan menghemat waktu. Melalui website ataupun meng upload ke situs video ternama seperti Youtube. Dan juga bisa mem posting pada Facebook ataupun media sosial lainnya.

Program Broadcasting

Program Broadcasting yang di tujukan kepada masyarakat luas maupun partner, untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan media video profile PT Metro TV khsusnya pada Studio satu ini. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video company profile PT. Metro Tv, Studio Satu akan disalurkan melalui :

  1. Youtube, Sebagai sarana untuk melihat video dengan konteks streaming memanfaatkan koneksi internet yang cukup cepat agar tidak terjadi buffering. Dengan meng upload video profile ini, maka informasi yang diterima oleh masyarakat akan menjadi lebih mudah dan efisien. Meng upload video di youtube harus memiliki akun untuk log in, dalam format video, jika video dengan kapasitas besar akan cukup menyita waktu yang lama dan juga tergantung dengan koneksi internei itu sendiri.
  2. Internet, berupa website personal PT. Metro TV dimana siapapun dan kapanpun dapat mengakses website tersebut tanpa harus login terlebih dahulu selama jaringan akses terkoneksi dengan internet. Dengan alamat web www.metrotvnews.com semua informasi bisa di dapatkan dengan mudah.
  3. Facebook, sebagai sarana untuk mempromosikan video profile dengan partner yang telah menjadi teman dalam akun facebook. Dengan menggunakan facebook ini akses informasi menjadi lebih mudah.

Postproduction

Postproduction adalah tahap terakhir dari semua proses yang sebelumnya. Dari proses awal preproduction, lalu masuk tahap production, dan berakhir di tahap postproduction. Pada tahap postproduction ini terdapat terdapat proses digitalizing, editing, mixing, finishing, art directing dan designing. Dengan adanya tahap terakhir ini, diharapkan target yang akan dicapai akan terwujud dan terlaksana.

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam tahap finishing ini, proses editig sedang dilakukan oleh editor. Dimana semua gambar gerak, teks dan suara di gabungkan sehingga menghasilkan satu format penyampaian informasi yang baik dan jelas. Berikut bagan dari tahapan postproduction :

Bagan 4.4

Tahap Postproduction

Digitizing

Digitalizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di take lalu di pindahkan ke dala komputer untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard..

Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan efek-efek animasi agar tampilannya terlihat lebih menarik. Dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad yang telah dibuat sebelumnya. kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi music, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video profile ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro CS 4 menjadi format video yang telah di tentukan. Selanjutnya hasil eksport video akan di burning ke CD, dan selanjutnya akan di upload ke dalam situs pemutar video yaitu Youtube.

Tahap Keluaran

Pada tahap ini, hasil render dari semua penggabungan gambar gerak mulai dari teks dan suara akan di eksport ke dalam format video yang telah di tentukan sebelumnya. Dimana format video yang di kehendaki adalah dalam format wmv. Selanjutnya hasil yang telah jadi akan di upload ke dalam website.

Segmen Pasar

Pada tahap ini adalaha target pasar yang akan di tuju. Untuk jangkauan luas adalah masyarakat umum dan untuk cakupan sempit adalah partner dan supplier dari PT. Metro TV. Di harapkan video profile ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat masyarakat sebesar 10 % untuk terjun ke dalam dunia broadcasting.

BAB V

PENUTUP

 

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, mengenai “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT.METRO TV”, maka penulis menarik beberapa hal penting dalam penyusunan skripsi di atas adalah :

  1. Media yang tepat untuk menunjang informasi dan promosi pada PT. Metro TV adalah dengan menggunakan video profile. Dengan adanya media video profile ini diharapkan dapat menunjang akses informasi, dan juga keperluan untuk menunjang kegiatan workshop yang diadakan oleh PT. Metro TV khususnya pada studio satu. Dengan video profile ini juga diharapkan akan bermanfaat untuk pembelajaran bagi karyawan yang sedang mendalami ilmu dan teknikal tentang broadcasting.
  2. Dengan memberikan informasi yang akurat dan detail disertai penyampaian informasi yang jelas, sehingga dapat berguna dan bermanfaat bagi audience yang ingin mengetahui informasi tentang Studio Satu PT. Metro TV. Adapun penyampain informasi ini meliputi ruang lingkup studio satu, dan kegiatan di dalam studio satu seperti aktifitas kegiatan siaran berita, kegiatan dalam ruang CCU maupun ruang Master Control room.
  3. Dalam merancang Video Profile yang menarik dan dapat meningkatkan image Studio Satu PT. Metro TV, diperlukan strategi visual yaitu dengan memperhatikan gambar, teks, audio serta efek-efek yang digunakan agar tampilan menjadi lebih menarik sehingga lebih diminati audience, serta menampilkan informasi yang jelas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan audience, dan melalui perancangan video profile ini diharapkan dapat meningkatkan image studio satu PT. Metro TV.
  4. Target yang ingin dicapai oleh PT. Metro TV khususnya pada Studio Satu setelah diimplementasikannya video profile ini diharapkan dapat memuaskan penikmat informasi dan di harapkan video profile ini mencapai target pasar meningkatkan persentase minat audience sebesar 15 % untuk terjun ke dalam dunia broadcasting.

Saran

Sebelumnya media informasi dan promosi yang digunakan pada studio satu hanya menggunakan website dalam bentuk iklan, dan belum ada video penunjang informasi dan promosi tentang studio satu untuk di upload ke Youtube. Dengan adanya video profile ini maka akses informasi dan promosi dapat di akses dengan mudah.

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

  1. Agar Studio Satu kedepannya memiliki media penunjang kegiatan promosi dan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan audience.
  2. Agar studio satu dapat memberikan fasilitas penunjang kegiatan broadcasting yang lebih baik lagi dan memenuhi standar nasional.
  3. Agar Studio Satu dapat meningkatkan kualitas waktu dan jadwal yang lebih efisien, agar dapat berjalan dengan baik, dan dapat mempertahankan kinerja yang baik dari sebelumnya.
  4. Agar Studio Satu dapat memberikan informasi yang up to date dan sesuai dengan kebutuhan audience, serta mudah di akses dan dipahami oleh audience, sehingga dapat meningkatkan image studio satu PT. Metro TV. Demikian saran yang bisa penulis sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pihak Studio Satu PT. Metro TV.

Kesan

Selama melakukan kegiatan observasi dan penelitian selama kurang lebih 6 Bulan khususnya pada program acara Berita Studio Satu, penulis merasa senang melakukan kegiatan penelitian di Metro TV, dan penulis dapat menjalankan dengan sebaik mungkin, maka dari itu penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah penulis dapatkan, pada akhirnya penulis mendapat bekal jika penulis nanti terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dari PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA, karena telah memberikan kesempatan kepada penulis didalam melaksanakan penelitian. Penulis pun merasa sangat beruntung karena dalam kesempatan ini penulis bisa belajar memahami dan mendalami ilmu teknik komputer khususnya dibidang brodacasting

Selain itu, dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Metro TV khususnya Studio Satu, penulis dapat mengembangkan ide-ide yang telah dipelajari yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik dalam bekerja, dalam lingkungan masyarakat, ataupun pada suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Edisi Revisi. Cetakan Kelima.
  2. Hendratman, Hendi, ST. 2010. Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika. Bandung.
  3. 3,0 3,1 Priyatno, Dwi. 2010. Create Your Film. Yogyakarta : Multicom.
  4. Immaniar Dewi Desrianti, Raharja Untung, Mulyani Reni. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 – Januari 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  5. 5,0 5,1 5,2 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  6. 6,0 6,1 Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
  7. 7,0 7,1 Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
  8. Arriesanti Dewi Hani, Yusup Muhammad, Marcelina Ceria. 2014. Penerapan Multimedia Audio Galery Ilearning Community And Services (Magics) Sebagai Media Penyimpanan. Journal CCIT Vol.7 No.2 – Januari 2014. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Atmohoetomo Soegito, 2010 “ Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). ANDI. Yogyakarta.
  11. Rahardja, Untung dkk. 2012. “Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning “ Journal CCIT Vol 5 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  12. 12,0 12,1 12,2 Ayuningtyas Melvy, 2011 “ Ngedit Video Dengan Adobe Premiere CS 3 “ Bekasi : Dunia Komputer
  13. 13,0 13,1 Arifin Eva, 2011 “ Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Rahardja, Untung dkk. 2010. “ Kpm Sebagai Pedoman Produksi Multimedia Audio Visual Dan Broadcasting. Journal CCIT Vol 3 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  15. Sunarya Lusyani, Radiyanto, Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No.1 - September 2013. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  16. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  18. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaan dan Pergudangan. Bandung: Univ. Kristen Maranatha
  19. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  20. Immaniar Dewi, Sudaryono, Dwi Ayu Ningrum. 2014. ENRICHING MEDIA MERCHANDISE SARANA PENUNJANG PROMOSI STUDI KASUS PADA BOOKSTORE. Journal CCIT Vol. 7 No.3 - Mei 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Buku Pintar. Yogyakarta.
  22. 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  23. Widada, Sugeng. 2012. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  24. 24,0 24,1 Wibowo, Fred. 2012. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus.
  25. Sumarti Murti dan Soeprihanto Jhon, “ Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan “ Yogyakarta  : Liberty
  26. Ningsih Darwanti, 2013 “ Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya “ Yogyakarta : Andi
  27. 27,0 27,1 27,2 27,3 27,4 27,5 27,6 Ulung Gagas. 2011. How to be a News Anchor. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
  28. Immaniar Dewi Desrianti, Raharja Untung, Mulyani Reni. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2 – Januari 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  29. Kuswandi, Wawan. 2010. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Rineka Cipta Jakarta.
  30. Hendratman, Hendi. 2009. The Magic Of Adobe Affter Effect. Bandung: Informatika.
  31. Guritno, Suryo, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  32. Hidayat Wahyu, 2010 “ Materi Ajar Pengantar Multimedia “ Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.
  33. 33,0 33,1 33,2 33,3 33,4 33,5 33,6 Fairweather Rod, 2011. Basic Studio Directing. England : Focal Press
  34. 34,0 34,1 34,2 34,3 34,4 Musbunger B. Robert, 2012. Single-Camera Video Production. Taylor & Francis, France
  35. 35,0 35,1 35,2 35,3 35,4 35,5 Millerson Gerald, 2011. Televisi Production. Taylor & Francis, France
  36. 36,0 36,1 36,2 36,3 Suyanto M. 2011 “ Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta : Andi
  37. Z Ilham, 2010 “ Entertainment Directory Book 2010 “ Jakarta : Gramedia
  38. 38,0 38,1 Rukmanda Naratama 2010 “Sutradara Televisi: Dengan Angle dan Multi Camera “ Jakarta : Grasindo.
  39. Soenarto, 2007 “Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan Di Indonesia “ Jakarta : Bentang Pustaka.
  40. Morissan, 2010. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ghalia Indonesia, Yogyakarta
  41. 41,0 41,1 Syahputra Iswandi, 2006 “Jurnalistik Infotainment “ Surabaya : Pilar Media
  42. Aeschyclus, 2008 “Aeschylus, 1: The Oresteia (Agamemnon, The Libation Bearers, The Eumenides), Menjadi bintang: kiat sukses jadi artis panggung, film, dan televisi “ Jakarta : Ufuk Publishing Home
  43. Budianta, 2002 “ Membaca sastra: pengantar memahami sastra untuk perguruan tinggi “ Magelang : Indonesiatera
  44. Romly Acmad, Al Baihaqi. 2012. “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Dan Promosi Pada Sma Citra Islami Tangerang “Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  45. Ningsih, Nur Putriana Desy. 2013/2014. Perancangan Video Profile Sebagai Media Informasi Dan Promosi Pada PG-TK Permata Insani Islamic School. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  46. Parmania Fitri Dwi. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Pt. Telkom Akses Jakarta. Perguruan Tinggi Raharja
  47. Dina Devi, Miranti. 2012. Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Untuk Meningkatkan Mutu Dan Citra Sma Negeri 6 Tangerang. STMIK RAHARJA
  48. Muhammad Mahathir, 2010 “ Divisi Graphic Project Metro “ Universitas Mercu Buana, Jakarta.
  49. Septian, Vikri. 2013/2014. Perancangan Video Company Profile Pada RSIA Murni Asih Sebagai Media Promosi. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  50. Rosadi, Elva Sona. 2013/2014. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Pada Smk Pgri 1 Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

DAFTAR LAMPIRAN

 

  1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Formulir Seminar Proposal
  3. Formulir Pertemuan dengan Stakeholder
  4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
  5. Validasi Skripsi dan Kwitansi
  6. Surat Keterangan Observasi
  7. Surat Keterangan Implementasi
  8. Surat Keterangan Hibah
  9. Surat Keterangan Jurnal Penelitian / Artikel Ilmiah Yang Sudah Direview
  10. Sertifikat Prospek
  11. Sertifikat TOEFL RCEP
  12. Sertifikat Penghargaan Pemenang
  13. Sertifikat Seminar IT National dan International
  14. Formulir Permohonan Pergantian Judul Skripsi
  15. Daftar Wawancara
  16. Surat Undangan Stakeholder
  17. KSTF Mahasiswa
  18. Daftar Matakuliah Cocok dan Tidak Cocok
  19. Daftar Nilai
  20. Bukti Bimbingan via E-mail
  21. Slide Final Presentasi
  22. Katalog Produk dan Daftar Riwayat Hidup