SI1121469076

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI

CV. YUKA PRODUCTION

KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1121469076
NAMA  : Dedy Junaedi

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI

CV. YUKA PRODUCTION

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1121469076
Nama  : Dedy Junaedi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI

CV. YUKA PRODUCTION

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1121469076
Nama  : Dedy Junaedi

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Wahyu Hidayat,S.I.Kom)     (Wahyu Hidayat,SE)
NID : 12002     NID : 10010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI

CV. YUKA PRODUCTION

KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1121469076
Nama  : Dedy Junaedi

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 22 Januari 2014

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 


PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI DI

CV. YUKA PRODUCTION

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1121469076
Nama  : Dedy Junaedi
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
(Dedy Junaedi)
NIM : 1121469076

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi komputer khususnya bidang multimedia audio visual dan broadcasting sudah sangat berkembang pesat saat ini serta semakin luasnya kebutuhan akan informasi pada masyarakat, maka semakin banyak terobosan-terobosan baru dalam menyajiakan informasi baik sebagai media informasi maupun sebagai media promosi. Salah satu contoh media adalah dimana perusahaan dan lembaga berlomba-lomba membuat promosi dalam bentuk digital video yang kemudian disaksikan oleh masyarakat melalui media audio visual. Setelah masyarakat melihat promosi lembaga atau perusahaan yang dikemas dengan digital video yang menarik maka masyarakat merasa penasaran. Promosi dalam bentuk video merupakan terobosan yang sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan dan lembaga karena media ini cukup ampuh dalam menyampaikan informasi dan promosi yang tepat, cepat dan akurat. Penyajian media iklan yang menarik dan menghibur akan mendorong masyarakat luas untuk mengetahui lebih detail dan memiliki minat untuk bergabung dalam suatu perusahaan atau lembaga tersebut. hal ini bukti bahwa perancangan suatu karya seni meningkat sehingga dapat mengikuti perkembangan teknologi yang begitu pesat. CV. YUKA PRODUCTION sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa burning dan videography dinilai perlu memiliki sebuah media iklan yang menarik dan dapat menjadi media informasi serta media promosi khususnya bagi para calon konsumen.

Kata Kunci: media audio visual, informasi, promosi

 

 

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup dan sehat serta senantiasa melimpahkan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini dengan baik.

Pada dasarnya kemajuan bidang komputerisasi khususnya multimedia kian hari semakin meningkat dan telah mendorong terjadinya arus globalisasi, dimana dalam hal ini perkembangan tersebut tumbuh secara pesat tidak hanya dilihat dari kemampuan dibidang komputer saja, salah satu manfaat dari kemajuan teknologi komputer saat ini dapat kita rasakan dalam bidang multimedia audio visual and broadcasting yang memiliki peranan penting dalam dunia teknologi informasi dan berfungsi sebagai media untuk memenuhi, mengolah kreatifitas dan imajinasi menjadi bentuk yang nyata sesuai dengan yang diinginkan.

Penulis menyadari bahwa laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada :

  1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, ridha, kepada penulis.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Wahyu Hidayat,S.I.Kom, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Wahyu Hidayat,SE, selaku pembimbing dua yang dengan sabarnya meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
  8. Orang tua tercinta, kakak, adik, dan keluarga besar yang selalu memberi motivasi dan dukungan terhebat, yang tidak pernah lelah membantu, serta do’a yang selalu mengalir kepada penulis.
  9. Ria Julyanti, selaku orang terkasih yang dengan hebatnya mampu setia dan menjadi motivator selama masa pendidikan penulis.
  10. Padeh, Ncus, Madan, Dwi Babon, Jasmintul, Deprok, Lele, Abbe, Tedy, Imam, Resti, Dian, Vita, Taki, Ade, Fifit, Bayong, Ovi, Engkos, Gagas, Ray, Jalu, Arduy, Komunitas MAVIB I, II, III, IV, V, dan semua penghuni kampus yang senantiasa menghibur dikala penulis merasa jenuh.
Tangerang, 22 Januari 2014
Dedy Junaedi
NIM. 1121469076

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Material Produk

Tabel 3.2 Informasi Harga

Tabel 3.3 Conditions of Competitor

Tabel 4.1 Script Writing

Tabel 4.2 Time Schedulling

Tabel 4.3 Produksi Team (crew) & talent

Tabel 4.4 Kesan Visual Effect

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasi CV. Yuka Production

Bagan 4.1 Konsep Produksi MAVIB

Bagan 4.2 Preproduction

Bagan 4.3 Tahap Production

Bagan 4.4 Tahap Postproduction

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Adobe Photoshop

Gambar 2.2 Adobe After Effect

Gambar 4.1 layout kasar 1

Gambar 4.2 layout kasar 2

Gambar 4.3 layout kasar 3

Gambar 4.4 layout kasar 4

Gambar 4.5 layout kasar 5

Gambar 4.6 layout kasar 6

Gambar 4.7 Final artwork 1

Gambar 4.8 Final artwork 2

Gambar 4.9 Final artwork 3

Gambar 4.10 Final artwork 4

Gambar 4.11 Final artwork 5

Gambar 4.12 Final artwork 6

Gambar 4.13 bummer

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui pada era globalilasi ini kemajuan teknologi dan informasi semakin berkembang sangat pesat, sehingga mau tidak mau persaingan bisnis pun semakin ketat karena kebutuhan informasi sangat diperlukan dalam menentukan kemampuan dan kemajuan dalam bersaing setiap perusahaan dan perusahaan lainnya. Begitupun dalam dunia periklanan yang semakin hari semakin berkembang.

Iklan adalah bagian dari media promosi yang merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Melalui iklan perusahaan dapat memperkenalkan produk atau jasa kepada masyarakat luas baik melalui internet atau media elektronik lainnya, sehingga masyarakat sadar akan produk atau jasa baru yang ada dipasaran. Perusahaan berharap melalui iklan dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa.

Dalam melakukan pengiklanan ada beberapa media yang dapat dipergunakan. Media tersebut antara lain media cetak atau elektronik. Media iklan cetak berupa surat kabar, brosur, majalah, dan lain-lain. Sedangkan media elektronik berupa televisi, internet, dan radio.

Seiring kemajuan zaman maka semakin tinggi pula persaingan antar perusahaan. Hal ini secara tidak langsung membuat perusahaan harus pandai dalam memilih media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka, karena setiap media memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pada umumnya banyak perusahaan yang memilih media elektronik khusunya televisi dan radio. Perusahaan-perusahaan tersebut menganggap bahwa iklan melalui televisi dan radio memiliki jangkauan yang luas dan lebih efektif. Selain itu iklan melalui media ini dianggap lebih menarik karena menampilkan audio dan visual.

Disinilah penulis melihat bahwa media iklan dengan video sangat berperan untuk menarik perhatian seseorang dan adanya peluang untuk menunjukan kepada Calon Konsumen akan kinerja dan visual yang menarik yang telah CV. Yuka Production berikan. Dalam perancangan media iklan ini penulis memanfaatkan special effect dalam membuat media iklan video yang singkat berdurasi 2 menit. Penulis akan mengaplikasikan video iklan ini pada web dan meng-upload-nya ke youtube dan CD/DVD, agar calon konsumen lebih mudah untuk melihat keunggulan-keunggulan yang ditawarkan. Dari kebutuhan tersebut penulis mengambil judul : “PERANCANGAN MEDIA IKLAN SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI DI CV.YUKA PRODUCTION, KOTA TANGERANG.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Media iklan seperti apa yang sangat diperlukan dan dapat mempromosikan perusahaan secara efektif serta meningkatkan image CV. Yuka Production ?
  2. Bagaimana menciptakan video iklan yang dapat memberikan daya tarik kepada setiap konsumen yang melihatnya dan menjadi media promosi dan informasi yang efektif bagi CV. Yuka Production ?
  3. Bagaimana merancang bentuk media iklan yang dapat memberikan manfaat terhadap CV. Yuka Production.

Ruang lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan menjadi terarah dan berjalan dengan baik maka penulis membatasi ruang lingkup masalah. Adapun permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah Penjelasan mengenai jasa yang ada pada CV. Yuka Production, diantaranya: Jasa Burning, Jasa Photography, dan Jasa Videography.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

Penulis Mengelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

  1. Tujuan Operasional

    Menerapkan konsep perancangan media iklan sebagai sarana penunjang promosi dan informasi pada CV. Yuka Production.

  2. Tujuan Fungsional

    Secara fungsional penelitian dan perancangan iklan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi CV. Yuka Production dalam menyampaikan promosi dan informasi, khususnya kepada calon konsumen.

  3. Tujuan Individual

    Memberikan pengalaman bagi penulis dalam hal perancangan video iklan dan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia AudioVisual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Perusahaan
    1. Diharapkan dari Perancangan media iklan ini akan memberikan solusi yang baik sebagai penunjang promosi dan informasi kepada calon konsumen.
    2. Dapat menampilkan keunggulan CV. Yuka Production dalam hal Wedding Organizer.
  2. Manfaat Individual

    Menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam merancang media audio visual yaitu media video iklan yang digunakan sebagai sarana penunjang promosi dan informasi.

Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Analisa Permasalahan

    Analisa permasalahan didapat dari hasil tanya jawab dan interview yang dilakukan penulis kepada Ibu. Eka Septiati, S.I.kom. selaku stakeholder dari CV. Yuka Production pada tanggal 8 September 2014.

  2. Pengumpulan Data
    1. Metode Observasi

      Merupakan metode untuk mendapatkan data dengan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis pada CV. Yuka Production.

    2. Metode Interview

      Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait pada CV. Yuka Production.

    3. Studi Pustaka

      Penelitian yang berdasarkan pada buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian, sebagai panduan secara teoritis, yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan penelitian.

  3. Analisa Perancangan

    Pengolahan data atau informasi yang diangkat, yang akan dianalisa dan diolah menggunakan software yang mendukung media promosi dan informasi, seperti Adobe Premiere Pro, Adobe After Effects CS 6.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan ManfaatPenelitian, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar teoritis yang digunakan dalam penelitian tentang produksi media iklan pada CV. Yuka Production.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Bab ini berisi tentang gambaran umum Obyek yang diteliti yaitu, mengenai Sejarah singkat, Product Information, Market Analisis, Potensial Market, Market Segmentation, Marketing Objective dan Marketing Strategy, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Bab ini berisi tentang

  • Praproduction
  • Production
  • Postproduction

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Hendi Hendratman (2010 : 9-12)[1] Perancangan adalah merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Sedangkan menurut Iwan Binanto (2010 : 260-261)[2] Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagian alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Kesimpulan yang bisa penulis ambil dari pengertian perancangan menurut beberapa sumber, bahwa perancangan itu sendiri adalah langkah awal dalam proses penggarapan dan pengelolaan yang teratur melalui tahapan storyboard untuk menggambarkan aliran dari scene satu ke scene lain.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Hendi Hendratman (2010 : 21-24)[1]

  1. Persiapan Data

    Data dapat berupa teks atau gambaran yang terlebih dahulu kita seleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Dan data dapat berupa data informative yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek garis atau bidang.

  2. Ide

    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  3. Konsep

    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen audience yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  4. Media

    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  5. Visualisasi

    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.

  6. Produksi

    Setelah desain yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu di proofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain dapat dicetak dan diperbanyak.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Berikut adalah beberapa pengertian media :

  1. Menurut Maimunah, dkk dalam Journal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 283)[3] “Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.
  2. Menurut Desriyanti, dkk dalam Journal CCIT Vol.5 No.2 ( 2012 : 133 )[4] ”Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa media adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan kegiatan promosi.

Jenis-jenis Media

Jenis media secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Media Visual

    Media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniatur, alat peraga dan sebagainya.

  2. Media Audio

    Media audio adalah media yang bisa didengar saja, menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.

  3. Media Audio Visual

    Media audio visual adalah media yang bisa didengar dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan, film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan menyatukan semua jenis format media, disebut Multimedia karena berbagai format ada dalam internet.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Menurut Lusyani Sunarya dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013 : 81) data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.

Pengertian Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012 : 284)[3]. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Menurut Sutabri (2012 : 29)[5] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Jenis-jenis Informasi

  1. Informasi Penyejuk

    Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  2. Peringatan

    Berisi penunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  3. Indikator Kunci

    Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  4. Informasi Situasional

    Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  5. Gosip

    Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  6. Informasi eksternal

    Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing), tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 41)[5], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 37)[5], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Dewi Immaniar dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No.3 (2014 : 425)[6] . Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan perancangan khusus agar promosi tersebut memiliki visual yang kuat dan menciptakan keserasian didalam rangkaian pemasaran, karena promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen.

Tujuan Promosi

Menurut, Fandi Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran. (2010 : 120-121)[7]. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran.

  1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
  2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
  3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
  4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
  5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibandingkan produk pesaing
  6. Membentuk citra produk dimata konsumen sesuai yang diinginkan.

Bentuk Promosi

Menurut Fandy Tjiptono, (2010:122-132)[7] Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut bauran promosi, adalah :

  1. Personal Selling

    Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling

    Pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternative yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan

    Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relations

    Adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  5. Direct Marketing

    Adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Iklan

Definisi Iklan

Dari beberapa media komunikasi grafis ada beberapa yang berkembang sangat baik dan dimanfaatkan oleh hampir semua perusahaan, individu maupun institusi swasta atau pemerintah, baik bersifat komersial maupun non-komersial. Iklan merupakan media komunikasi grafis paling populer saat ini dan menjadi media pemasaran paling potensial bagi siapapun. Kata iklan memang relatif sama maknanya dengan reklame yang berasal dari bahasa latin, re clamo. Re adalah berulang-ulang sedangkan clamo berseru. Iklan sendiri berasal dalam bahasa inggris, advertisement, sehingga di Indonesia sangat populer istilah advertising atau periklanan. Kata reklame yang selama ini dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah berasal dari kata reclame/advertantie (Belanda),Werbung (Jerman), Re-clamare (Prancis), I‟an (Arab) dan iklan (Indonesia).

Ada beberapa definisi iklan, antara lain :

  1. Menurut Rendra Widyatama (2011 : 25-26)[8] Iklan sering disebut dengan istilah berbeda-beda. Masyarakat Amerika dan Inggris, menyebutnya sebagai advertising. Istilah ini berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakan sesuatu secara berulang-ulang. Orang Belanda lain lagi. Mereka menyebutnya sebagai advertentie. Bangsa latin menyebutnya dengan istilah advertere yang berarti berlari menuju kedepan. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan istilah I’lan. Seperti halnya dengan orang-orang Timur Tengah, bangsa Indonesia juga menyebut secara sama, namun dengan pelafalan khas Indonesia. Suara sengau diganti dengan huruf “k” yang lebih jelas sehingga kata I’lan diucapkan menjadi kata iklan. Tampaknya istilah popular inilah yang diadopsi, untuk menyebut “makhluk” yang bernama iklan.
  2. Menurut Liliweri (2011 : 45)[9] “Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mempersuasi para pendengar, pemirsa , dan pembaca agar mereka memutuskan untuk melakukan tindakan tertentu”.

Dari beberapa definisi iklan diatas, dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan dari iklan adalah untuk menarik perhatian guna mempengaruhi orang lain.

Fungsi Iklan

Menurut Rendra Widyatama (2011 : 43-60)[8]

  1. Media Komunikasi

    Artinya, bahwa iklan mampu menjadi sarana penyampai pesan dari produsen, yaitu pihak penghasil produk (yang bertindak sebagai komunikator) kepada konsumennya (yang bertindak sebagai khalayak penerima pesan, komunikan atau audience-nya).

  2. Media Pendidikan

    Selain mampu sebagai sarana komunikasi dari produsen ke konsumen, fungsi lain dari iklan adalah iklan mampu digunakan oleh komunikator untuk mengajarkan nilai-nilai tertentu sebagaimana dikehendaki komunikator.

  3. Fungsi Ekonomi

    Dengan iklan, ekonomi dapat berjalan dengan cepat, karena iklan dapat mendorong percepatan konsumsi. Sebaliknya, tanpa iklan ekonomi kemungkinan akan melambat, bahkan macet dan berhenti bergerak.

  4. Fungsi Sosial

    Fungsi ini membawa dua makna penting, yaitu: Pertama, iklan sebagai alat untuk saling berkomunikasi (sebagai penghubung) antara seseorang dengan orang lainnya. Kedua, sebagai alat penyampai pesan-pesan sosial. Fungsi penyampai pesan sosial ini disadari atau tidak, banyak terlihat dalam kehidupan masyarakat. Melalui iklan, masyarakat dapat tergerak memberikan bantuan kemanusiaan seperti misalnya bantuan bencana banjir.

Unsur-unsur Iklan

Menurut Rendra Widyatama (2011 : 28)[8] Unsur iklan dibagi menjadi lima, yaitu:

  1. Attention (perhatian)

    Iklan yang baik harus dapat menarik perhatian khalayak umum.

  2. Interest (minat)

    Setelah mendapat perhatian maka harus ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara rinci dalam diri konsumen.

  3. Desire (keinginan)

    Suatu cara untuk menggerakkan keinginan suatu konsumen.

  4. Conviction (rasa percaya)

    Untuk mendapat rasa percaya dalam diri konsumen maka sebuah iklan harus ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti pembuktian atau sebuah kata-kata.

  5. Action (tindakan)

    Tindakan merupakan tujuan akhir dari produsen untuk menarik konsumen agar membeli atau menggunakan produk dan jasanya.

Prinsip-prinsip Dasar Iklan

Menurut Rendra Widyatama (2011 : 30-31)[8]

  1. Tertera Pesan Tertentu

    Pesan dalam sebuah iklan dapat merupakan perpaduan antara pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal merupakan pesan yang disampaikan baik secara lisan (melalui media audio maupun audio visual seperti televisi dan radio yang dilakukan secara langsung dengan berbicara) maupun tulisan (melalui media cetak dan audio visual seperti Koran, baliho, spanduk). Dalam pesan verbal, iklan merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vocal dan konsonan, yang membentuk makna tertentu. Sehingga apa yang dikeluarkan tersebut dapt dipahami dan mampu menjadi media untuk menarik minat seseorang.

    Semua pesan yang bukan verbal adalah pesan non verbal. Asal mengandung arti, maka ia sudah dapat disebut sebagai sebuah pesan komunikasi. Pesan nonverbal bisa berupa visual, auditif dan non visual. Pesan nonverbal visual adalah pesan yang dapat diterima khususnya melalui indra mata, yang terdiri dari tiga bentuk, yaitu kinestik, proksemik, dan artifaktual. Pesan verbal visual kinestik berwujud gerakan-gerakan tubuh atau badan, baik sebagian tubuh atau seluruh tubuh.

  2. Dilakukan dengan Cara Nonpersonal

    Iklan merupakan penyampaian pesan yang dilakukan secara nonpersonal (tidak dilakukan face to face), namun ada media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Penyampaian pesan yang dilakukan oleh sejumlah orang dapat disebut sebagai iklan jika menggunakan media, baik elektronik maupun cetak. Namun jika tidak dapat dilakukan secara nonpersonal maka tidak dapat dikatakan sebagai iklan.

  3. Dilakukan oleh Komunikator (Sponsor)

    Komunikator dan pesan iklan memiliki keterkaitan yang sangat kuat, berjalan secara beriringan dan saling menguntungkan. Dari hubungan tersebut maka dapat disimpulakan bahwa iklan merupakan suatu pesan tertentu yang sengaja dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor secara jelas kepada orang lain atau khalayak umum.

    Komunikator dalam sebuah iklan sangat beragam, dapat dating dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi bahkan Negara. Suatu pesan meskipun simple dan sederhana, sudah dapat disebut sebagai iklan jika sudah mengandung sponsor.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Menurut Rakhmat Supriyono Dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (2010 : 136)[10] Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Sedangkan menurut Ibnu Teguh Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis (2013 : 10)[11] Desain merupakan rancangan, gagasan, ide-ide yang mengkomposisikan berbagai elemen dan unsur pendukung seperti bentuk, teknik, pengerjaan, keindahan yang dinyatakan dalam bentuk gambar dan warna.

Desain modern merupakan keseluruhan proses pemikiran yang akan membentuk sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika. Sebagai suatu kagiatan yang menyangkut alam pikiran dan perbuatan manusia untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan ketika berhadapan dengan lingkungannya, menjadikannya sangat erat dengan kebudayaan. Yakni kebudayaan yang benar-benar dihayati, bukan kebudayaan dalam arti sekumpulan sistem bentuk, warna dan gerak dari masa lampau. Pada hakikatnya desain grafis merupakan sebuah rancangan maupun karya desain yang menggunakan desain grafis/tulisan. Untuk kepentingan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk visual. Hal ini berguna untuk kepentingan promosi, iklan, publikasi maupun layanan lainnya.

Fungsi-Fungsi Desain

Menurut Lusyani Sunarya Dalam Diktat Mata Kuliah Desain Karakter and Modeling (2012 : 07)[12] sebagai berikut :

  1. Fungsi Informasi

    Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.

  2. Fungsi identifikasi

    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.

  3. Fungsi Persuasi

    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Menuruit Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, Informaika, Bandung. 2010, Hal. 12[1] desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah :

  1. Garis (line)

    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.

  2. Bentuk (shape)

    Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).

  3. Ilustrasi /Gambar /Image

    Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :

    1. Manual / Hand Drawing / gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.
    2. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.
  4. Ruang (Space)

    Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dan lain-lain. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.

    1. Teks /Tipografi

      Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.

    2. Warna (Color)

      Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Menurut Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2010, hal. 29-37[1] dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)

    Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil.

  2. Irama (Rhythm)

    Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.

  3. Skala dan Proporsi

    Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

  4. Fokus

    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.

  5. Kesatuan (Unity)

    Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Typografy

Menurut Hendratman, Hendi, ST., Tips n Trix Computer Graphics Design, INFORMATIKA, Bandung, 2010, hal. 63[1] Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Pengertian Tentang Psikologi Warna

Menurut Sugeng Widada Dalam Diktat Mata Kuliah Nirmana (2012 : 14 – 17)[13] sebagai berikut :

  1. Pengertian Warna

    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

  2. Teori Warna

    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

    1. Prang system
    2. Munsell system

    Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

    1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

      HUE

      • Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau
      • Perbedaan warna adalah perbedaan HUE
      • Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya
    2. VALUE : Terang atau gelapnya warna
    3. INTENSITY : Cerah atau suranya warn
  3. Jenis/bentuk Warna
    1. Warna primer

      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

    2. Warna sekunder

      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

    3. Warna Quarter

      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru

    4. Warna tersier

      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

    5. Warna complementer

      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

  4. Makna Simbolik Warna
    1. Warna Merah :

      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

    2. Warna Kuning :

      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan

    3. Warna Kuning Emas :

      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual

    4. Warna Hjau :

      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian

    5. Warna Biru :

      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

    6. Warna Putih :

      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

    7. Warna Hitam :

      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    8. Warna Abu-abu :

      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

    9. Warna Orange :

      Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.

    10. Warna Violet :

      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

    11. Indigo :

      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Tentang Simbolisasi Bentuk

Menurut Eva Arifin (2012 : 9)[14] Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Definisi Citra atau Image

Menurut Fandy Tjiptono[7], Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta,2010. hal. 31 Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

Menurut Lusyani Sunarya dalam Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II pada pertemuan 12 (2013 : 65)[15] Layout adalah sebuah sket rancangan awal untuk menggambarkan organisasi unsur-unsur komunikasi grafis yang akan disertakan.

Jenis Layout

Menurut Fred Wibowo (2012 : 34 – 36)[16] Jenis layout adalah sebagai berikut :

  1. Layout Kasar

    Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

  2. Layout Komprehensif

    Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

  3. Final Artwork

    Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono[10], Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Andi, Yogyakarta, 2010. Hal.9 desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Desain) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat menghindari karya–karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat–tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan–gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

Menurut Hofstetter (2001) dikutip oleh Hani Dewi Arriesanti dkk dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 2 (2014 : 194)[17], multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Menurut Vaughan, (2004:2). Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia Interaktif

    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan

  2. Multimedia Hiperaktif

    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.

  3. Multimedia Linear

    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Menutut Atmohoetomo, (2010:4)[18]. Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yaitu audio yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan, ”Audio Visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar yang bergerak menimbulkan suara.”

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensistasnya.

Dalam media massa elektronik seperti televisi dan film media yang diandalkan adalah gambar dan suara maka yang perlu diperhatikan dan diutamakan adalah kualitas audio (suara) dan kualitas visual (gambar). Berikut ini adalah perkembangan tata suara, diantaranya:

  1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
  2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada ditengah.
  3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
  4. Dolby Pro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu ditengah dengan menggunakan lima speaker.
  5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
  6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub woover, pada tahap ini karakter efek suara lebih jernih dan jelas.

Konsep Dasar Audio Visual

Menurut Atmohoetomo, (2011 : 24-23)[18]. Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan dikumandangkannya rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya teknologi digital menggeser logika matematis. Dengan demikian akan terjadi ketidakjelasan antara akal manusia dengan akal buatan, dan yang terjadi adalah jarak rohani yang tadinya sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lensa mata, dan semakin dekat lagi hingga diri kita masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya. Perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya Film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekeliling penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

  1. Jenis Audio Visual

    Karya audio visual mempunyai bentuk dan tujuan berbeda-beda, masing-masing mempunyai ciri khas yang mencerminkan dari bentuk dan tujuan tersebut tercipta. Untuk lebih jelasnya, berikut ini jenis-jenis audio visual:

    1. Film Dokumenter (Documentary Films)

      Film dokumenter menyajikan realitas melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan, namun harus diakui film dokumenter tidak lepas dari tujuan dan fungsinya sebagai film yang menyebarkan informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu, contohnya: National Geographic, Animal Planet, dan Discovery Channel.

    2. Film Cerita Pendek (Short Films)

      Film cerita pendek biasanya mempunyai durasi 60 menit. Jenis film cerita pendek sering dilakukan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok orang yang menyenangi dunia film sebagai tahap latihan, selain itu ada juga yang khusus memproduksi cerita pendek untuk konsumsi acara televisi.

    3. Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

      Film cerita panjang merupakan film yang diputar di gedung bioskop, film ini merupakan film konsumsi masyarakat yang berfungsi sebagai hiburan atau tontonan umum. Film jenis ini mempunyai durasi 60 menit keatas, umumnya berdurasi sekitar 100-120 menit.

    4. Film Profil Perusahaan (Corporate Profile)

      Film jenis ini diproduksi untuk keperluan tertentu, misalnya memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebarluaskan ke publik, selain itu sering dipakai sebagai sarana pendukung dalam suatu presentasi perusahaan atau kelompok tertentu.

    5. Film Iklan Televisi (TV Commercial)

      Film jenis ini diproduksi dengan fungsi untuk kepentingan penyebaran informasi baik tentang suatu produk (iklan produk) maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat).

    6. Film Program Televisi (TV Programme)

      Film jenis ini merupakan konsumsi acara program televisi dan biasanya diproduksi oleh stasiun televisi sendiri atau kerjasama dengan Production House.

    7. Film Video Clip (Music Video)

      Film video clip merupakan jenis film yang digunakan oleh para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi, jenis ini berdurasi singkat berdasarkan panjang lagunya.

  2. Fungsi Audio Visual

    Audio visual memiliki fungsi yang diinginkan oleh audience yakni gambar dan suara, sehingga kedua hal tersebut menyatu sebagai kesatuan. Televisi adalah merupakan bentuk dari audio visual yang bersifat mengeluarkan suara dan bergerak serta hasil paduan dari karya dan teknologi, khalayak televisi bisa melihat gambar yang bergerak dan menggabungkan unsur yang ada pada radio.

    Dalam kehidupan akan memperlihatkan kegunaan media audio visual sebagai berikut :

    1. Media audio visual dapat mengatasi batasan ruang. Dimana pun khalayak bertempat tinggal dapat melihat karya audio visual.
    2. Media audio visual dapat mengatasi batasan waktu. Masa lampau atau masa yang akan datang dapat dipertunjukkan lewat media audio visual secara lebih kongkrit
    3. Media audio visual dapat menyederhanakan objek yang terlalu rumit. Objek yang terlalu rumit dapat disederhanakan dengan menghilangkan atau memudarkan bagian lain yang kurang penting dari objek tersebut, sehingga hanya bagian tertentu saja nampak menonjol.
    4. Media audio visual dapat memperbesar ukuran objek dan dapat pula memperkecilnya. Barang yang besar dapat diperkecil sebagai miniatur, model dan benda yang besar dapat diperbesar seperti bakteri.
    5. Bunyi-bunyi yang halus dapat diperkeras sehingga dapat didengar dengan telinga biasa. Suara detak jantung, suara pernafasan manusia dapat diperkeras dengan soundsystem hingga terdengar jelas dengan telinga biasa.
  3. Karakteristik Audio Visual

    Audio visual merupakan unsur yang audible (dapat didengar) dan visible (dapat dilihat), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik atau unsur yang dimiliki audio visual adalah suatu perpaduan atau kombinasi antara gambar dan suara baik bergerak maupun diam sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak.

Definisi Broadcasting

Menurut Eva Arifin, Broadcasting to be broadcaster, Graha Ilmu, Yogyakarta. (2012, Hal:9)[14]. Broadcasting adalah kegiatandalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran yang dilakukan oleh seorang penyiar. Di dalam lembaga penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian masyarakat luas, baik secara audio dan visual.

Pengertian Sinopsis

Menurut Untung Raharja, Keraf, dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2010, hal:186)[4]. Sinopsis adalah ringkasan cerita media periklanan atau film, merupakan bentuk atau pendekatan dari sebuah periklanan atau film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur pencerminan dari sebuah periklanan atau film tersebut.

Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang film. Tujuan membuat sinopsis adalah sebagai suatu usaha bagaimana cara meningkatkan minat audience. Cara membuat sinopsis adalah sebagai berikut :

  1. Mencatat ide utama dengan menggaris bawahi ide yang penting.
  2. Meringkas cerita gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah pertama.
  3. Gunakanlah kalimat yang padat, efektif dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan cerita.
  4. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja.
  5. Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita atau naskah yang dibuat.

Pengertian Naskah (Script Writting)

Menurut Untung Raharja,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2010, hal:186)[4], Naskah (Script Writting) adalah membuat rancangan secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Menurut Robert Penulis Naskah (Script Writting) mempunyai perinsip-perinsip umum sebagai berikut :

  1. Script Writting sebagai pembicaraan (terdapat dua karakter atau lebih).
  2. Dialek, aksen, intonasi, diksi (sangat fonetik yang mengarahkan pitch, loudness, timbre).
  3. Tidak hanya apa yang dikatakan tetapi bagaimana cara mengatakannya.
  4. Bahasa tubuh dan karakter (karena dialog menempel padanya).

Pengertian Storyboard

Menurut Indah Rahmawati[19], Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Camera. Grasindo, Jakarta, (2011,hal:72). Story Board adalah rangkaian gambar ilustrasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan scenario kedalam bahasa visual.

Menurut Untung Raharja,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2010, hal:187)[4]. Story Board adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting.

Selama proses praproduksi, perancangan yang berhubungan dengan visualisasi yang akan dibuat membutuhkan Story Board sebagai media terpadu.

Tahapan Produksi Audio Visual

Menurut Untung Raharja,dkk, Jurnal CCIT, Raharja, Tangerang, (2010, hal:185)[4] Tahap produksi audio visual terdiri dari :

Pra Produksi

Pra produksi adalah sebuah proses produksi yang merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang atau juga disebut sebagai tahapan perencanaan.

  1. Penemuan Ide

    Ide atau gagasan yang telah tercipta kemudian dikembangkan lagi dengan mengumpulkan data-data atau dengan research, selanjutnya dengan data yang telah diperoleh dituangkan kedalam sinopsis yang dibuat oleh script writer atau dilanjutkan dengan melakukan rapat untuk membahas ide atau gagasan secara keseluruhan kemudian membuat rundown.

  2. Perencanaan

    Tahapan ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan sinopsis, pemilihan artis, lokasi, dan crew. Selain persiapan biaya dan rencana lokasi merupakan bagian dari perencanaan yang dibuat secara hati-hati dan teliti.

  3. Persiapan

    Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perjanjian, dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Produksi

Produksi adalah suatu upaya merubah bentuk sinopsis menjadi Audio visual seperti yang telah diketahui bahwa pelaksanaan produksi sebuah program acara tergantung pada tuntutan sinopsis hal tersebut dikarenakan sinopsis merupakan hasil dari penemuan ide atau gagasan mengenai suatu program acara.

Pasca Produksi

Setelah tahap produksi selesai maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar atau belum menggunakan efek-efek tertentu, baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara efffect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program tersebut memerlukan informasi berupa tulisan atau terjemahan.

Pengertian Video

Definisi Video

Menurut Iwan Binanto, (2010 : 179)[2]. Video adalah teknologi untuk menangkap, merakam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Standar dan Format Video

Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer, yaitu : analog dan digital video.

  1. Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu dijadikan sebagai standar televisi.
  2. Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan standar data digital.
  1. Video Analog

    Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display digital (untuk Web, CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analaog (kebanyakan masih digunakan untuk penyiaran televisi) masih merupakan platform yang paling banyak diinstal untuk mengirim dan melihat video.

    Standar Penyiaran Video Analog, tiga standar penyiaran video analog yang paling banyak digunakan di dunia adalah NTSC, PAL, dan SECAM. Di Amerika Serikat, standar NTSC sudah tidak digunakan lagi, digantikan oleh standar Televisi Digital ATSC. Karena standar dan format ini tidak dapat saling menggantikan, maka sangat penting untuk mengetahui di mana proyek multimedia Anda akan digunakan. Kaset Video yang direkam di Amerika Serikat (menggunakan NTSC) dan tidak diputar ditelevisi Negara Eropa manapun (yang menggunakan PAL atau SECAM), meskipun metode dan style recording kaset menggunakan “VHS”. Demikian juga tape yang direkam di Eropa dalam format PAL ata SECAM tidak akan diputar di recorder kaset video NTSC. Masing-masing sistem didasarakan pada standar yang berbeda yang mendefinisikan cara informasi diekode ntuk menghaslkan sinyal elekronik, yang pada akhirnya membentuk gambar televisi VC mulormast dapat memutar ketiga standar tersebut, namun biasanya tidak dapat dubbing dari satu standar ke standar yang lain dubbing antar standar membutuhkan perlengkapan khusus terkemuka.

    NTSC

    NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dariNational Television System Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya. NTSC dikembangkan pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik.

    Amerika serikat, Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak Negara lain menggunakan system penyiaran dan pemutaran video berdasarkan spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952,National Television Standard Comitee. Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode informasi kedalam sinyal video terbuat dari 525 garis Horizontal yang di-scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat. Gambar tersebut muncul dengan cepat sehingga mata Anda menangap image yang stabil. Gerakan electron sebenarnya membuat dua lintasan ketika ia menggambar satu framevideo, pertama meletakkan semua garis berangka ganjil, kemudian semua garis berangka genap. Masing-masing lintasn ini (yang terjadi dalam kecepatan 60 perdetik, atau 60 Hz) melukis sebuah field dan dua field dikombinasikan untuk menciptakan satu frame dengan kecepatan 30 fps (frame per second). ( Secara teknis, kecepatan sebenarnya adalah 29.97 Hz.) Proses pembuatan satu frame dari dua field disebut interlacing, sebuah teknik yang membantu mencegah kedipan pada layer televisi. Monitor computer menggunakan teknologi scan progresif yang berbeda dan menggambar daris dari seluruh frame dalam satu lintasan, tanpa menggabungkannya dan tanpa kedipan.

    PAL

    Kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternatif fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967. Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA untuk produk elektronik konsumen, dan RCA menciptakan standar TV berwarna NTSC (sebelum Thomson terlibat).

    Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun memperlamabta kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama seperti saat penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan, setiap field memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50Hz).

    SECAM

    Sistem Sequantial Color and Memory (SECAM, diambil dari bahasa Perancis, Systeme Electronic pour Couleur Avec Memoire atau Sequentiel Couleur Avec Memoire) digunakan di Perancis. Eropa timur, USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lai. Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar teknologi dan metode penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkan dual komponen dan dapat menggunakan system PAL dan SECAM.

    ATSC

    High Definition Television (HDTV) dari komisi komunikasi federal pada tahun 1980-an, pertama-tama berubah menjadi Advanced Television, kemudian berakhir menjadi Digital Television (DTV) seperti diumumkan FCC pada 1996. Standar,yang diubah sedikit demi sedikit dari Digital Televisons Standard ( ATSC Doc. A/53) dan Digital Audio Compression Standard (ATSC Doc. A/52), mengubah televisi amerika dari standar analog ke standar digital dan menyediakan bagi stasiun televisi bandwidth cukup untuk mempresentasikan empat atau lima sinyal Standard Television (STV, menyediakan resolusi NTSC 525 garis dengan aspek rasio 3:4, namun dalam bentuk sinyal digital) atau satu sinyal HDTV (menyediakan garis 1080 garis resolusi dengan layer bioskop dengan aspek rasio 16:9). Hal penting untuk produser multimedia , standar tersebut mengizinkan adanya transmisi data ke komputer dan untuk layanan ATV interaktif yang baru. Sampai bulan Mei 2003, 1587 stasiun TV di Amerika Serikat (94 %) telah memiliki Izin atau lisensi konstruksi DTV. Diantara jumlah itu, 1081 stasiun benar-benar menyiarkan sinyal DTV, hampir semuanya men-simulcast sinyal TV mereka. Berdasarkan jadwal terbaru, semua stasiun televisi meninggalkan siaran dalam channel analog dan secara penuh adan berpindah ke sinyal digital pada tahun 2006 ini.

    High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan aspek rasio 16:9. aspek rasio ini mengizinkan melihat film dalam Cinemascope dan Panavisionterdapat perdebatan antara indusri penyiaran dn indstri ompter apakah akan mengunakan teknologi interlacing atau scan progresif. Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi format interlaced 1920 x 1080 resolusi ultra-high sebagai batu penjuru generasi baru dari pusat hiburanterkemuka, namun industri komputer lebih senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk HDTV. Karena format 1920 x 1080 menyediakan lebih banyak piksel dibanding standar 1280 x 720, kecepatan refresh-nya juga akan berbeda. Format dengan interlace resolusi lebih tinggi mengirimkan hanya setengah gambar setiap 1/60 dalam satu detik dan arena interlacing tersebut, dalam image dengan detail lebih ingin terdapat edipacuup besar setiap 30 Hz. Orang-orang yang berkecimpung dibidang computer berpendapat bahwa kualitas gambar dalam 1280×720 lebih superior dan stabil. Kedua format telah dimasukkan dalam standar HDTV oleh Advanced Television Systems Committee (ATSC, http://www.atsc.org)

  2. Video Digital

    Integrasi Penuh dari video digital dalam kamera dan komputer mengurangi nemtuk televisi analog dari video dari produksi multimedia dan platform pengiriman, jika kamera video anda menggerakkan sinyal output digital, anda dapat merekam video Anda langsung ke disk, yang siap untuk diedit. Jika sebuah video klip disimpan sebagai data pada hard disk, CD-ROM atau perangkat penyimpanan massal lain, klip tersebut dapat memainkannya kembali dimonitor tanpa perangkat keras khusus. Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital. Perubahan ini terjadi pada setiap tingkatan industri. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita dapat menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD (Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun mengalihkan teknologinya kearah DTV (Digital Television). Sebagian besar rumah tangga di Amerika Serikat telah menggunakan penerimaan sinyal kabel digital dan sinyal satelit digital untuk menikmati siaran televisi digital. Arsitektur Video Digital tersusun atas sebuah format untuk mengenkode dan memainkan kembali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah player yang dapat mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut. Arsitektur videodigital yang utama adalah Apple Quicktime, Microsoft Windows Media Format, dan Real Network RealMedia. Format file video yang terkait adalah QuickTime movie (.mov), Audio Video Interleaved(.AVI), Windows Media Video (.wmv), dan RealMedia (.rm). Beberapa player mengenali dan memainkan lebih dari satu format file video. Video seperti halnya audio juga mengalami proses yang serupa yaitu biasanya direkam dan dimainkan sebagai sinyal analog. Untuk itulah harus dikonversi menjadi digital terlebih dahulu agar dapat diproses menjadi sebuah multimedia title. Sebuah sumber video seperti Kamera Video, VCR, TV, atau videodisk, dikoneksikan ke sebuah kartu penangkap video (video capture card ) yang terdapat dalam sebuah computer. Ketika sumber Video tersebut dimainkan, sinyal analog dikirim ke kartu video dan dikonversi menjadi data digital yang kemudian disimpan kedalam harddisk. Dalam waktu yang bersamaan, suara dari sumber video juga digitalisasi.

Program Aplikasi Penunjang Media Iklan

Adobe Photoshop

Menurut Abdul Razaq, The Magic of Movie Editing, Media Kita, Jakarta, 2011, hal:44-50[20] Adobe Photoshop CS2 adalah suatu perangkat lunak canggih yang dapat Anda gunakan untuk membuat, menyunting dan memanipulasi tampilan termasuk mengoreksi warna dan memberi efek tampilan atas sebuah gambar atau photo, hasil dari program ini merupakan sebuah gambar / image, di dalam komputer grafis terbagi menjadi 2 kelompok yaitu gambar Bitmap dan gambar Vektor. Kualitas gambar tergantung pada jumlah pixel yang diperlukan pada gambar tersebut, maka anda harus menentukan dimensi (ukuran) pixel yang dibuat terhadap resolusi gambar yang akan dibuat, serta harap diperhatikan tentang monitor yang resolusinya dapat menunjang untuk tampilan gambar. Adobe Photoshop CS2 menyediakan berbagai piranti yang akan membantu dalam membuat gambar, dapat memformat tampilan gambar tersebut dengan menggunakan filter yang telah disediakan, dengan menggunakan filter dapat memberikan efek-efek tertentu untuk obyek gambar atau bahkan memberikan filter pada masing-masing layer sehingga menghasilkan gambar seperti yang diinginkan.

Gambar 2.1. Adobe Photoshop

Aplikasi Adobe After Effect CS6

Menurut Hendi Hendratman, ST.,The Magic of Adobe After Effects, Bandung, (2011:23)[21] Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect.

Adobe After Effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai softwaremention graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu softwaremultimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics/animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Gambar 2.2. Adobe After Effect

Elisitasi

Menurut Suryo Guritno dalam buku Theory And Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi (2011 : 302 – 304)[22], Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): Mampu dikerjakan.
      3. Low (L): Mudah dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literatur Review

Menurut Hasibuan[23], Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai. Literature Review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan raharja penulis mendapatkan beberapa Literature Review, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Richi Setiawan berjudul ”IMPLEMENTASI VIDEO IKLAN BERBASIS ANIMASI 3D PADA SMA-IT ALIA TANGERANG”. Promosi yang telah dilakukan oleh SMA-IT ALIA TANGERANG adalah melalu media cetak berupa brosur, sepanduk, serta banner, oleh karenanya sebuah ide baru yang pada akhirnya akan diimplementasikan dengan hasil karya yang mencakup multimedia, audio visual and broadcasting. Sebuah iklan profil sebagai media yang dapat dipakai dalam mempresentasikan keunggulan SMA-IT ALIA TANGERANG, iklan profil yang telah dibuat akan dipublikasikan pada acara ALIA Fair, PAIS (Pesantren Alia Islamic School), dan ditampilkan pada blog/web SMA-IT ALIA TANGERANG. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis mencoba mengambil judul ”Implementasi iklan profil Pada SMA-IT ALIA TANGERANG Berbasis Animasi 3D”, yang menceritakan mengenai keunggulan-keunggulan SMA-IT ALIA TANGERANG.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Moch Adhi Nugraha (2009) berjudul “PERANCANGAN PROSEDUR KKP DAN TA/SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Saat ini, Prosedur KKP, TA/Skripsi hanya berupa buku pedoman yang diberikan kepada mahasiswa/i, namun didalam prosesnya sering terjadi keterlambatan cetak buku panduan KKP, TA/Skripsi yang akan di terima oleh mahasiswa, sehingga KKP, TA/Skripsi sudah berjalan namun mahasiswa belum mendapat acuan yang pasti dalam membuat laporan KKP, TA/Skripsi. Selain itu dengan tampilan Animasi akan lebih menarik, dan membantu kebutuhan mahasiswa dalam memperoleh informasi detail dan up to date yang diberikan dari pihak akademik.

Kesimpulan yang biasa penulis ambil bahwa VideoIklan merupakan pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Dan setelah penulis melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada maka terwujudlah sebuah usulan kepada CV. Yuka Production untuk membuat sebuah Media Iklan, yaitu suatu karya produksi yang dikemas dalam bentuk audio visual yang merupakan sebagai media promosi untuk menarik minat masyarakat untuk menjadi customer pada CV. Yuka Production.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum

Yuka Production adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa video dokumentasi dan fotografi sebagai bahan informasi, Yuka Production telah berdiri sejak tahun 2006 dengan pendiri atau pemilik perusahaan Bpk Wahyu Hidayat, S.I.Kom dan pengelola keuangan Ibu Eka Septiati, A.Md yang beramat Jl. Margasari No.29 RT 001/004 Kelurahan Margasari Kota Tangerang Kode pos 15113 dengan menerima jasa Video Dokumentasi dan Photografi untuk berbagai acara seperti. Pre Wedding, Wedding, Wisuda, Khitanan, Perpisahaan Sekolah, Selamat Ulang tahun, dan lain-lain.

Selain acara-acara tersebut Yuka Production juga menerima pembuatan karya film. Dokumenter, Berita, Hiburan, Feature dan video klip, untuk berbagi keperluan tugas mulai dari proses Pra produksi, Produksi, hingga pasca produksi.

Sejarah Singkat

Pada tahun 2013 Yuka production menambah usaha dengan usaha barunya seperti jasa burning CD dan DVD dengan jumlah banyak dan waktu cepat.

Sumberdaya manusia yuka production adalah suatu tim video dokumentasi dan fotografi yang berangkat dari sekedar hobby lalu terjun kedunia profesional. Secara terus menerus. Yuka Production didukung oleh tenaga yang kreatif dan profesional di bidangnya masing-masing, dan akan terus berusaha melayani anda dengan sebaik-baiknya.

Demi kepuasan pelanggan, Yuka Production menggunakan perangkat keras terkini di bidangnya video digital dan fotografi digital seperti, Kamera DSLR Cannon serta kamera video 3CCD panasonic dan kamera PD 117 Broadcasting quality. Dilengkapi perangkat lunak organik terbaik dibidang editing photo dan video editing, selain itu kamu juga menyediakan perangkat mini studio lengkap. Hasil album perangkat akan dicetak dengan teknologi Mesin mini lab terbaik dari Kodak dan Fuji, dan semua foto telah dilaminasi dengan lapisan anti gores serta untuk hasil video dalam bentuk DVD dengan kualitas terbaik.

Visi dan Misi

A. Visi

Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan yang memiliki kreatifitas dan pelayanan prima yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan kebutuhan pelanggan serta mampu bersaing mengikuti kemajuan perkembangan teknologi dan jaman. Visi perusahaan ini dibuktikan dengan kemampuan perusahaan dalam megikuti keinginan dan kebutuhan yang disampaikan oleh pelanggan. Memanfaatkan penggunaan teknologi terkini serta membentuk sumber daya manusia yang bisa mengikuti perkembangan jaman.

B. Misi

Misi yang direncanakan oleh perusahaan adalah :

  1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada pelayanan yang berkualitas unggul.
  2. Memiliki integritas yang tinggi dalam pekerjaan.
  3. Melakukan inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
  4. Menjadi perusahaan yang memberikan profit optimal bagi pelanggan.
  5. Menjadi perusahaan yang selalu bekerja keras untuk mencapai efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam pemanfaatan sumber daya manusia yang terdepan.
  6. Menjadi perusahaan yang terbaik dalam segala hal dan selalu menegakan tingkah laku etika bisnis yang tertinggi.

Dengan visi dan misi yang diterapkan ini diharapkan terciptanya etos kerja yang baik, terjalin kerjasama yang lebih luas lagi dengan pelanggan, sehingga perusahaan mampu bersaing.

Struktur Organisasi

Dalam mengembangkan dan membina sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi, sering kali mengalami kendala. Maka itu suatu organisasi membutuhkan struktur organisasi disertai deskripsi pekerjaan yang jelas.

Struktur organisasi ini merupakan gambaran yang menunjukan kedudukan, tugas serta tanggung jawab pada organisasi. Dengan struktur organisasi, spesialisasi kerja, standarisasi kerja, koordinasi, sentralisasi dalam pembuatan keputusan lebih efektif.

STRUKTUR ORGANISASI CV. YUKA PRODUCTION

Bagan 3.1

Struktur Organisasi CV. Yuka Production

Tugas dan Fungsi Pokok

Director

  • Sebagai pimpinan perusahaan bertugas memimpin dan mengontrol jalannya perusahaan.
  • Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang terjadi mengatas namakan perusahaan.

Marketing Manager

  • Mengontrol kinerja para staff marketing.
  • Mempresentasikan produk yang ditawarkan perusahaan pada pelanggan.
  • Menganalisa anggaran terhadap suatu proyek produksi yang akan dikerjakan.
  • Bertanggung jawab terhadap segala permasalahan dan keluhan yang disampaikan pelanggan.

Staff Marketing

  • Melakukan penawaran produk pada calon konsumen.
  • Mempromosikan produk yang pernah dibuat perusahaan.
  • Membuat rancangan anggaran terhadap suatu produksi yang akan dibuat.

Finance Administrator

  • Mengatur administrasi keuangan perusahaan.
  • Menerima atau mengeluarkan dana sesuai anggaran yang ditetapkan.

Production Manager

  • Menerima informasi atau data atas suatu proyek produksi dari marketing.
  • Sebagai mediator atas kesepakatan kerja yang akan dilakukan dalam proses produksi.
  • Mengawasi serta mengontrol proyek yang berjalan.

Creative Art Supervisor

  • Membuat konsep produksi.
  • Mengkoordinasikan dan memberikan laporan pekerjaan yang sedang berjalan.
  • Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibawahnya.

Cameramen

  • Bertugas mengambil gambar video yang di lokasi dan jadwal yang sudah ditentukan.
  • Mengikuti prosedur dan konsep yang telah diberikan sebelumnya.

Photographer

  • Bertugas mengambil gambar foto dilokasi dan jadwal yang sudah ditentukan.
  • Mengikuti prosedur dan konsep yang telah diberikan sebelumnya.

Video Editor

  • Menerima hasil yang sudah dikerjakan oleh Kameramen atau photographer dan mengedit gambar video atau hasil photo tersebut sesuai dengan rancangan produksi yang akan dikerjakan.

Graphic Desainer

  • Memvisualisasikan konsep desain yang diberikan.
  • Membuat desain dengan rancangan produksi yang akan dikerjakan.

Kurir

  • Mengantarkan hasil produksi yang sudah selesai dikerjakan dengan tepat waktu.

Informasi Produk

Produk

Yuka Production adalah salah satu bidang jasa yang terbaik di masyarakat, sampai saat ini Yuka Production sudah memiliki berbagai sarana penunjang seperti Kamera Video, Kamera Foto Alat Burning dan peralatan-peralatan lain untuk menunjang acara-acara yang ditawarkan oleh yuka production.

Sarana dan prasarana yang ada di Yuka Production adalah :

  1. Kamera Video
  2. Tripot Kamera Video
  3. Kamera Foto DSLR
  4. Tripot Kamera Foto DSLR
  5. Mini Studio
  6. Lighting
  7. Alat Untuk Burning Cepat

Produki

Media Company Profile berfungsi sebagai salah satu media komunikasi dalam bentuk visual, yang umumnya Company Profile adalah media informasi yang berupa buku, biasanya dipakai perusahaan untuk menunjukkan citra/image perusahaan tersebut, dan untuk presentasi dalam mencari mitra kerja. Company Profile berisikan seluruh informasi perusahaan mulai dari sejarah, visi misi, produk, dan lainnya.

Media tersebut memiliki kelebihan yaitu, sebagai alat marketing untuk memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaannya nanti dipengaruhi oleh bentuk desain dan kelengkapan data. Sehingga pada dasarnya company profile yang menariklah yang akan menjadi pusat perhatian pengunjung/klien, baik menarik dari segi image maupun tulisan. Oleh karena itu keunggulan diataslah media promosi melalui Company Profile menjadi prioritas perusahaan-perusahaan dalam melakukan promosi untuk memperoleh klien baru. Namun, dari media Company Profile juga mempunyai kekurangan yaitu, mudah rusak/hilang, perusahaan harus mencetak Company Profile terlebih dahulu sebelum rapat dengan klien.

Latar Belakang Produk

Media promosi yang dimiliki CV. Yuka Production saat ini masih kurang efektif, karena media informasi dan promosinya masih dalam bentuk media cetak dan social media serta belum dapat menyampaikan informasi secara detail kepada masyarakat luas, untuk itu penulis membuat video iklan ini sebagai media promosi dan informasi yang dapat dilihat masyarakat luas karena dalam penyampaiannya media audio visual terlihat menarik dan sangat mudah dicerna bagi siapapun yang melihatnya, dan dapat meningkatkan kualitas informasi serta mampu menaikkan minat calon konsumen atau customer.

Material Produk

Material yang digunakan oleh penulis dalam karyanya menggunakan media audio visual, terdapat dari berbagai media, yaitu:

Jenis Produk Material Produk
Media Informasi menggunakan teknik audio visual Gambar video Iklan
CD dan DVD

Spesifikasi Produk

Selain media-media informasi yang telah disebutkan diatas diharapkan rancangan video iklan yang penulis rancang dapat memperkuat jangkauan segmentasi pasar, agar masyarakat atau konsumen lebih tertarik dan mau menggunakan jasa burning, videography, dan photography CV. Yuka Production.

Perancangan media informasi dan promosi berbasis video ini berdurasi sekitar 50 detik diberikan kepada CV. Yuka Production sebagai alat penunjang informasi dan promosi kepada calon konsumen. Di dalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan.

  1. Manfaat
    1. Lebih mudah memberikan informasi dan promosi kepada klien dan calon konsumen.
    2. Dapat menarik minat calon konsumen / customer.
    3. Dapat meningkatkan citra perusahaan.
    4. Dapat dikenal oleh masyarakat luas.
  2. Kelebihan
    1. Tampilan lebih menarik.
    2. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi dan informasi.
    3. Mudah dimengerti dan dipahami oleh calon konsumen.
  3. Kekurangan
    1. Proses produksi yang cukup memakan waktu.
    2. Proses informasi yang membutuhkan biaya cukup besar.
    3. Biaya produksi relatif tinggi.

Harga Produk

Pembuatan video iklan ini membutuhkan biaya yang cukup besar, didalam proses pembuatanya dibutuhkan sutradara, dan laptop penunjang untuk editing video iklan.

Perkembangan Media Promosi

Dalam memberikan informasi kepada masyarakat, CV. Yuka Production sebelumnya hanya menggunakan media cetak saja dan promosi melalui social media, yang belum begitu variatif. Perkembangan media audio visual sekarang ini sangatlah dibutuhkan, terutama bagi perusahaan atau instansi yang memang ingin bersaing dengan para kompetitornya.

Media audio visual dalam bentuk iklan berupa informasi dan promosi, sangat berkembang pesat, dimana setiap perusahaan dan instansi-instansi mulai menggunakan media audio visual sebagai media informasi yang bertujuan agar produk, jasa, dan informasinya dapat diterima oleh calon konsumen dengan baik.

Informasi Harga

No Paket CD burning / copy Quantity Harga
1 CD Blank <100 Rp 2.500,-
    >101 Rp 2.400,-
    >300 Rp 2.300,-
    >900 Rp 2.200,-
2 CD Blank + Label <100 Rp 3.200,-
    >101 Rp 3.100,-
    >300 Rp 3.000,-
    >900 Rp 2.900,-
3 CD Blank + Label + Casing <100 Rp 4.900,-
    >101 Rp 4.800,-
    >300 Rp 4.700,-
    >900 Rp 4.900,-
4 CD blank + Label + Casing + Cover <100 Rp 5.700,-
    >101 Rp 5.600,-
    >300 Rp 5.500,-
    >900 Rp 5.400,-

Market analisys

Seiring berkembangnya jasa burning dan peliputan saat ini yang semakin pesat menjadikan sebuah ajang persaingan yang kompeten, sehingga dalam hal ini pihak manajemen CV. Yuka Production berusaha untuk meningkatkan jumlah pelanggan dikalangan umum. Dan hal itu termasuk target perusahaan dalam upaya meningkatkan omset (market share). Selain itu manajemen tetap harus meningkatkan standar mutu atau kualitas bahan burning dan audio visual, yang paling utama adalah design yang menarik yang dapat dijadikan kekuatan (power) dalam menarik minat kalangan umum dari semua tingkatan ekonomi untuk dapat memilih CV. Yuka Production sebagai satu perusahaan jasa yang berkualitas dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Adapun upaya dalam meningkatkan omset yaitu dengan cara mempromosikan CV. Yuka Production melalui media promosi dan informasi berbasis video sebagai sarana penunjang dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dimana selama ini perusahaan di dalam mempromosikan produknya masih menggunakan media promosi yang berupa katalog dan dan jejaring sosial, sehingga kurangnya informasi yang didapat masyarakat yang berada jauh dari lingkungan CV. Yuka Production. Untuk itu perlu adanya media promosi yang lebih terarah, diantaranya yang menjadi sasaran atau market CV. Yuka Production adalah perusahaan, dan berbagai kalangan umum.

CV. Yuka Production dikenal sangat baik, karena dibuktikan dengan kepuasan konsumen dari hasil kualitas dan kuantitas. Konsentrasi pasar yang paling dominan dari perusahaan ini lebih focus pada wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang.

Market Positioning

Dalam target yuka production menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

Conditions of Competitor

Terdapat beberapa wedding organizer, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keungulan-keunggulan di yuka production.

No. Nama Alamat
1 EMMA Wedding House Jl. Griya Perkapuran Indah Block C3 Curug
2 Griya Ditha Weeding Organizer Jl. Graha Raya Bintaro Block J12 No.3 Serpong Tangerang
3 Hani Wedding Jl. AMD V No.56 Rt004/007 Kel. Sawah Kec. Ciputat Tangerang
4 Indah Pertiwi Wedding Organizer Jl. Jawa 1 No.4 Cimone Mas Permai tangerang
5 AVI Wedding Jl. Anggrek gang Fatma Nasir No.15 Ciledug Tangerang

Market Segmentation

Geografi  : Wilayah Jakarta dan Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
     Kelas Ekonomi  : Menengah Atas
       Menengah
       Menengah Bawah
     Usia  : Dewasa 18 Keatas
     Sasaran  : Yang ingin Menikah dan Perusahaan yang ingin burning cd/dvd
Psikografi  : Masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan jakarta untuk mengetahui informasi lebih detail tentang yuka production

Marketing Objecktive (Tujuan Pemasaran)

Dalam memberikan media informasi tentang yuka production kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video iklan dengan konsep audio visual yang bertujuan meningkatkan image dan kuantitas minat dari calon masyarakat yang akan menggunakan produk yuka production. Media yang digunakan sebelumnya menggunakan media.

Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi diantaranya video iklan ini akan digunakan oleh pihak yuka production dalam rangka meningkatkan kualitas yuka production sedangkan untuk masyarakat umum video iklan ini digunakan untuk membentuk image yang baik dan sebagai salah satu yuka production.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

a. Proccessor  : Pentium (R) 4 CPU 2.8 Ghz
b. Monitor  : Samsung 17 in
c. Mouse  : XPsi optik
d. Ram  : V-gen 4GB DDR 3
e. HD  : Maxtor 512 GB
f. Keyboard  : XPsi standar
g. Printer  : HP Deskjet D1360

Aplikasi yang digunakan (Software)

h. Windows 7
i. Microsoft Word
j. Microsoft Excel
k. Adobe Master CS6

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoprasikan sistem web pada CV. Yuka Production Tangerang hanya dapat dilakukan oleh marketing.

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Video iklan ini Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual dan Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Praproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction.

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting, sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.1. Konsep Produksi MAVIB

Preproduction

Ada beberapa langkah Preproduction dalam pembuatan Video Iklan pada CV. Yuka Production, dimulai dari observasi lapangan dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian yang dituangkan dalam sebuah ide/gagasan secara sistematis agar menghasilkan pesan dari media iklan itu sampai kepada penonton, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan dubbing/crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Bagan 4.2. Preproduction

Observasi

Pengamatan yang dilakukan secara khusus pada CV. Yuka Production, mengenai media promosi yang pernah dibuat, beberapa media yang pernah atau sedang berjalan diantaranya adalah promosi melalui media cetak dan website.

Pengumpulan Data

Kasus yang sama pada media iklan Perguruan Tinggi Raharja, yang dibuat oleh salah satu mahasiswanya kemudian dijadikan referensi untuk pembuatan video iklan pada CV. Yuka Production. Beberapa data yang berhasil dikumpulkan mengenai permasalahan pada CV. Yuka Production, sesuai dengan tujuan penelitian adalah mengenai media promosi yang diterapkan di Sekolah Tinggi tersebut. Media promosi yang sering dipakai biasanya menggunakan majalah dan blogspot, permasalahan yang sering terjadi ketika pembaca hanya melihat sebagian fasilitas-fasilitas yang berupa foto-foto, sehingga pembaca tidak ikut hanyut dalam memaknai informasi yang disajikan.

Analisa Data

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari Yuka Preoduction, penulis menggunakan aplikasi program komputer grafis, aplikasi yang digunakan untuk memproses data terebut seperti Affter Effek, Adobe Photoshop.

Ide atau Gagasan

Video merupakan media yang sangat efektif untuk memberikan informasi dan sekaligus promosi bagi CV. Yuka Production kepada masyarakat luas sebagai salah satu perusahaan jasa burning dan peliputan yang berkualitas di Kabupaten dan Kota Tangerang. Dengan adanya media video ini diharapkan masyarakat dapat mengingat 95% dari apa yang dilihat, didengar dan dialaminya secara bersamaan. Di dalam perkembangannya CV. Yuka Production ingin meningkatkan mutu dan citra CV. Yuka Production khususnya pada bidang jasa burning dan peliputandi wilayah Kabupaten dan Kota Tangerang. CV. Yuka Production berkeinginan mempromosikan dengan media yang lebih efektif dan efisien, dari hal tersebut maka menjadi garis besar terciptanya ide untuk merancang video informasi danpromosi pada CV. Yuka Production.

Pesan yang disampaikan

Berbeda dengan konsep media yang telah maupun sedang berjalan, video iklan ini mengambil ide agar penyampaian informasi dan promosi CV. Yuka Production lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh calon customer atau klien tanpa harus berpresentasi panjang lebar mengenai product atau jasa yang CV. Yuka Production tawarkan.

Visualisasi Berdasarkan Konteks

Dalam hal ini bentuk visualisasi dari media video iklan yang dirancang, akan ditampilkan secara audio visual (video) dengan durasi sekitar 50 Detik. Visual yang ingin disampaikan penulis adalah dengan pendekatan secara emosional, karena tampilan visual ditampilkan dengan durasi yang tidak terlalu panjang yang merupakan gambaran dari produk Yuka Production, yang diharapkan dapat meyakinkan khalayak sasaran yang ingin ke yuka production, dan melakukan pendekatan secara rasional atau mengajak masyarakat untuk dapat memesan dari produk yuka production

Sinopsis

CV. Yuka Production memiliki keunggulan dari segi kualitas bahan serta design yang menarik dan pelayanan yang baik. Dari kegiatan-kegiatan pembuatan videowedding membuktikan perusahaan tersebut memiliki kreatifitas dan kualitas yang baik. Video iklan ini dibuat dengan mengambil foto-foto dan design 2 dimensi yang dikemas dan diberi efek-efek sedemikian rupa agar tampilannya lebih menarik, dimaksudkan agar calon customer atau klien dapat mengetahui produk dan jasa yang telah CV. Yuka Production buat. Kemudian dengan menampilkan keunggulan-keunggulan dan kualitas dari produk CV. Yuka Production, dimaksudkan agar calon customer lebih tertarik dan berminat untuk bergabung atau menggunakan jasa CV. Yuka Production.

Layout

1. Layout Kasar

Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.

Gambar 4.1. Layout Kasar 1

Gambar 4.2. Layout Kasar 2

Gambar 4.3. Layout Kasar 3

Gambar 4.4. Layout Kasar 4

Gambar 4.5. Layout Kasar 5

2. Final Artwork

Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Gambar 4.7. Final Artwork 1

Gambar 4.8. Final Artwork 2

Gambar 4.9. Final Artwork 3

Gambar 4.10. Final Artwork 4

Gambar 4.11. Final Artwork 5

Gambar 4.12. Final Artwork 6

Script Breakdown Sheet

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video iklan ini seperti berikut :

NO VISUAL AUDIO KET
1 Bumper Opening Musik
2 Menampilkan Tulisan YUKA PRODUCTION dan Menampilkan Tag Full song, Ready! Go!!, from DEPAPEPE
3 Line Menampilkan tiga icon jasa pada YUKA PRODUCTION
4 Menampilkan jasa burning beserta penjelasannya dan foto hasil jasa burning
5 Menampilkan jasa videography beserta penjelasannya dan video hasil jasa videography
6 Menampilkan jasa photography beserta penjelasannya dan foto hasil jasa photography
7 Menampilkan YUKA PRODUCTION beserta tag line dan contact person

Tabel 4.1 Script Writing

Time Schedulling

Tahapan   Agustus 2014 September 2014 Oktober 2014 November 2014 Desember 2014
  1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pre Production Ide
Time Schedule
Sinopsis
Script Writing
Storyboard
Pemilihan Pemain dan Crew
Setting Alat
Production Perencanaan Multimedia
Perencanaan Audio
Perencanaan Visual
Perencanaan Broadcasting
Production Post Packet untuk DVD,Youtube, Facebook dan Website

Tabel 4.2 Time Schedulling

Peralatan yang digunakan

Secara umum alat yang dibutuhkan adalah laptop. Dalam pembuatan video audio iklan. Dalam video audio visual ini banyak digunakan laptop untung pengeditan video iklan sedangkan pengambilan suara untuk wawancara menggunakan audio microfon shotgun yang dipasangkan pada kamera video Panasonic MD10000.

Produksi team (crew) & talent

Gambar 4.13 bummer Produksi Team (crew) & talent

video iklan ini adalah dengan saya sendiri, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan dubbing.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video iklan dengan spesial effect antara lain:

No Jabatan Nama
1 Sutradara Dedy Junaedi
2 Cameraman Dedy Junaedi
3 Editor Dedy Junaedi
4 Script Writting Dedy Junaedi
5 Dubbing Jasmine Dara Assyifa

Tabel 4.3 Produksi Team (crew) & talent

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing kru.

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan sertakan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan tiga tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai sebagai media informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan informasi tentang CV. YUKA PRODUCTION Kota Tangerang proses belajar mengajar, fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan dalam memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Jakarta Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : Masyarakat Umum
Kelas Ekonomi  : Menengah bawah
Menengah
Menegah atas
Sasaran  : Masyarakat umum

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video iklan yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks

    Teks dalam video ini memakai type Calibri diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

  2. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

  3. Sound

    Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca narasi pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Audio

Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat hingga mempengaruhi masyarakat untuk dapat memesan produk dari yuka production. Audio dalam video ini akan lebih banyak menerangkan tentang profile sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan fasilitas, prestasi dan ekstrakulikuler.

Strategi Audio

Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca narasi yang intinya menjelaskan iklan Yuka Production, dari suara musik akan ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi  : Jakarta Kota Tangerang
Demografi  : Jenis Kelamin  : Pria & Wanita
Usia  : Dewasa
Kelas Ekonomi  : Menengah bawah
Menengah
Menegah atas
Sasaran  : Masyarakat umum

Program Audio

Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disiarkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

  1. Music Background gambar animasi keseluruhan menggunakan musik akustik dari Depapepe berjudul Shupuuru
  2. Dubbing digunakan untuk menceritakan alur iklan dan naskah dari video iklan dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Panasonic MD 10000.

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image yang baik dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek bola berputar, efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visualisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame

Visual Effect Kesan yang Ditimbulkan
Tulisan pada video iklan Simple dan tegas
Warna Background Solid dan Elegance
Logo Yuka Semangat energi

Tabel 4.4 Kesan Visual Effect

Strategi Visual

Visual effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : bumper, opening, penjelasan tentang jasa yang ada pada CV. YUKA PRODUCTION. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

Program Visual

Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slide show dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan yakni orang tua yang datang kesekolah dan masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target informasi yang ditetapkan.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas ditempat OPP berada, strategi broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, FaceBook, You-Tube dan website.

Program Broadcasting

Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat menyiarkan pesannya lewat internet dengan memanfaatkan :

  1. DVD

    DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempnyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg dan .wmv.

  2. Facebook

    Facebook sekarang ini sedang digandrungi berbagai lapisan masyarakat. Baik anak muda maupun orang tua. Pemanfaatan Facebook sangat efektif dalam menampilkan informasi baik dalam dua dimensi (picture) ataupun audio visual (video). Untuk mengupload dalam Facebook sebelumnya sudah harus mempunyai account untuk sign in kedalam Facebook, setelah itu bisa kita mengupload video dan picture yang ingin disiarkan. Untuk format video bisa dalam format yang umum .avi dan untuk picture bisa dalam format .jpg. Facebook Yuka Production.

  3. Youtube

    Youtube merupakan media pendistribusian yang efektif. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk Youtube umumnya menampilkan media audio visual (video). Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov. Untuk proses selanjutnya You-tube akan mengubah secara otomatis kedalam bentuk .flv, disinilah terjadi penurunan kualitas media audio visual yang di upload karena mengalami convert ke dalam format yang lebih kecil dan kapasitas telah dikompres.

  4. Website

    Website merupakan media pendistribusian yang efektif pula. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk website umumnya menampilkan media audio visual (video) dan gambar. Bentuk format video yang ingin di upload pertama kali bisa dalam bentuk format.avi dan .mov. Website Yuka Production.

Bagan 4.3 Tahap Production

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Digitizing

Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video ditransfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premier Pro dengan hasil format AVI.

Editting

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video Iklan ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video.

  1. Tahap Keluaran

    Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

  2. Segmen Pasar

    Ini adalah tahap akhir, di mana video Iklan ini dirilis, diupload dan didistribusikan, media yang di pakai untuk mempromosikan video Iklan ini adalah Youtube, Vimeo, Daily Motion, dan Website sekolah, pendistribusian video Iklan ini bisa melalui link.

Bagan 4.4 Tahap Postproduction

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam pembuatan sebuah media audio visual yang baik harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemasaran (marketing) dalam menginformasikan dan mempromosikan CV. Yuka Production.

Setelah penulis melakukan penelitian pada CV. Yuka Production, penulis berkesimpulan bahwa :

  1. Media promosi sebelumnya hanya menggunakan media cetak berupa majalah saja, kekurangannya adalah informasi yang disampaikan sangat terbatas dan kurang detail. Oleh sebab itu media promosi dan informasi yang dikemas dalam bentuk video iklan sangat diperlukan bagi CV. Yuka Production. Dengan adanya media video iklan tersebut dapat mempromosikan dan menginformasikan perusahaan secara efektif serta dapat meningkatkan suatu image atau citra dari masyarakat untuk bergabung khususnya dalam dunia jasa wedding organizer pada CV. Yuka Production.
  2. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat lebih efektif dan efisien, maka video ini ditampilkan dalam durasi yang tidak terlalu panjang namun jelas, yaitu hanya ±45 detik. Di dalam video ini juga terdapat ,audio visual, effect-effect visual, serta keunggulan dan kualitas dari product-product CV. Yuka Production yang menjadikan video ini semakin menarik, serta video ini dapat diubah dalam beragam format seperti: avi, mpg, mpeg, dan lain-lain, agar lebih memudahkan video ini ditampilkan melalui DVD, Website, Facebook dan Youtube .
  3. Target yang diharapkan oleh perusahaan melalui media audio visual ini adalah agar kedepannya permintaan jasa untuk burning dan wedding organizer mengalami peningkatan hingga mencapai seluruh wilayah Indonesia karena sebelumnya permintaan jasa hanya mencakup wilayah Tangerang, Tangerang Selatan , Kab. Tangerang dan Jakarta . Diharapkan juga media iklan ini dapat menjadikan citra atau image CV. Yuka Production semakin besar dan dikenal oleh masyarakat luas.

SARAN

Setelah menganalisa dan mempelajari permasalahan bentuk media promosi dan informasi yang digunakan oleh CV. Yuka Production maka saya selaku penulis memberikan saran atau usulan sebagai berikut :

  1. Penulis juga menyarankan agar karya audio visual ini mendapatkan sarana dan prasarana yang menunjang, seperti belum adanya website perusahaan yang dapat mempromosikan produk hingga cakupan yang lebih luas, agar target yang telah ditetapkan oleh CV. Yuka Production dapat terlaksana dengan baik.
  1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i dan umum untuk menerapkan dan mengembangkan ide-ide kreatifitas dengan baik dan benar.

Dengan segala kerendahan hati Penulis serta untuk tujuan perkembangan dan kemajuan kearah yang lebih baik, maka Penulis memberikan saran yang ditujukan kepada CV. YUKA PRODUCTION, Kota Tangerang untuk meningkatkan sarana dan prasarana produksi dalam hal ini untuk menunjang kreatifitas dan kesinambungan dalam proses produksi di CV. YUKA PRODUCTION, Kota Tangerang sehingga dapat menarik calon customer baru.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hendratman, Hendi, ST. 2010. Tips n Trix Computer Graphics Design. Bandung : Informatika
  2. 2,0 2,1 Binanto, Iwan,. 2010. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta : Andi
  3. 3,0 3,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja, Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On Ilearning. Journal CCIT Vol.5 No.2-Januari 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  5. 5,0 5,1 5,2 Sutabri. 2012. Tata Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  6. Destrianti, Dewi Immaniar, Sudaryono, Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Journal CCIT Vol. 7 No.3 - Mei 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  7. 7,0 7,1 7,2 Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 Widyatama, Rendra. 2011. Teknik Menulis Naskah Iklan. Yogyakarta : Cakrawala.
  9. Liliweri. 2011. Teknik Membuat Iklan. Jakarta : Indie
  10. 10,0 10,1 Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
  11. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Buku Pintar. Yogyakarta.
  12. Sunarya, Lusyani. 2012. Diktat Mata Kuliah Desain Karakter and Modeling. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Widada, Sugeng. 2012. Diktat Mata Kuliah Nirmana. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  14. 14,0 14,1 Arifin, Eva. 2012. Broadcasting to be broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu
  15. Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  16. Wibowo, Fred. 2012. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus.
  17. Arriesanti, Hani Dewi, Muhamad Yusup, Ceria Marcelia. 2014. Penerapan Multimedia Audio Galery Ilearning Community And Services (Magics) Sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 2 - Januari 2014. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  18. 18,0 18,1 Atmohoetomo. 2011. Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya. Bandung : Alfabeta
  19. Rahmawati, Indah. 2011. Menjadi Sutradara Televisi : dengan Single dan Multi Camera. Jakarta : Grasindo.
  20. Razaq, Abdul. 2011. The Magic of Movie Editing. Jakarta : Media Kita.
  21. Hendratman, Hendi, ST. 2011. The Magic of Adobe After Effects. Bandung : Informatika
  22. Guritno, Suryo, dkk. 2011.. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
  23. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Contributors

Dedy Junaedi