SI1121469037: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Budget Produksi Media)
(Budget Produksi Media)
Baris 1.476: Baris 1.476:
  
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan Tahap Pertama dicetak minimal 200 Booklet Company Profile, Biaya per-Booklet : Rp.588.000 : 3 = Rp.196.000,-</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan Tahap Pertama dicetak minimal 3 Booklet Company Profile, Biaya per-Booklet : Rp.588.000 : 3 = Rp.196.000,-</p></div>
  
 
==Konfigurasi Perancangan==
 
==Konfigurasi Perancangan==

Revisi per 3 Oktober 2016 15.07

PERANCANGAN MEDIA COMPANY PROFILE SEBAGAI

PENCITRAAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK

SOFTEX PADA PT. SOFTEX INDONESIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1121469037
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA COMPANY PROFILE SEBAGAI

PENCITRAAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK

SOFTEX PADA PT. SOFTEX INDONESIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1121469037
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual And Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Agustus 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaedi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA COMPANY PROFILE SEBAGAI

PENCITRAAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK

SOFTEX PADA PT. SOFTEX INDONESIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1121469037
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Agustus 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Drs.Sugeng Widada, MSi)
   
(Aris Martono, M.M.S.I.)
NID : 06098
   
NID : 08197

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA COMPANY PROFILE SEBAGAI

PENCITRAAN DALAM MEMPROMOSIKAN PRODUK

SOFTEX PADA PT. SOFTEX INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1121469037
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Agustus 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1121469037
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Agustus 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1121469037

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Objective with form design company profile as an imaging media in promoting products on PT.Softex Indonesia is to be used as an attraction in a partnership and as a support in promoting products Softex Indonesia, so the sale of future sales revenue increased. To achieve the efficiency of media production process, methodology used in the design of media company profile is to use the design concept are: Media planning stages, Planning or Planning Links Creative and Visual Planning stages. Media planning are: Interest Media, Media Strategy and Program Media. Planning Book (Creative Planning) are: Objectives and Strategies Messages Messages. Visual Planning are: Purpose Visual. Visual Strategy and Program Visualization. The benefit of this design is the media company profile can increase the value of the effectiveness of the cooperation and promotion of a product program that is offered to the public.

Keywords: Media, Company Profile. Promotion.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi, dengan judul “Perancangan Media Company Profile Sebagai Pencitraan Dalam Mempromosikan Produk Softex pada PT.Softex Indonesia”.

Penulisan Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini banyak mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Adapun ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

  1. Bapak. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja
  4. Bapak Drs.Sugeng Widada, MSi, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Aris Martono,S.Kom, M.Msi., selaku Dosen Pembimbing II.
  6. Ibu Yunita Kemalasari, selaku Supervisor. Dept.Training yang telah mendukung pembuatan skripsi ini.
  7. Bapak, Mamah dan adik saya yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil.
  8. Teman-teman Raharja FC yang telah membantu dalam pembuatan Skripsi ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Tangerang, Agustus 2016
Aziz Purbayu
NIM. 1121469037

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keterbukaan teknologi informasi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dari siapapun, kapanpun dan dimanapun. Informasi terpublikasi melalui bentuk media cetakan ataupun elektronik. Dari bentuk media tersebut masyarakat mendapatkan informasi. Informasi merupakan kebutuhan masyarakat tanpa terkecuali. Kebutuhan akan informasi dirasakan akan terus bertambah bagi setiap orang, terlebih informasi mengenai suatu produk yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

PT.Softex Indonesia (SI) adalah salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia & seluruh wilayah Asia Tenggara. PT.Softex Indonesia (SI) mempunyai bidang industry antara lain dalam bidang perawatan bayi (merek Sweety & merek Happy Nappy), perawatan dewasa (merek Confidence) dan perawatan feminim (Softex & VClass).

Pada awal tahun 70an, di sebuah pabrik kaus singlet dengan nama PT. Mozambique Jakarta, dalam proses pembuatan kaus singlet, pemilik pabrik melihat hal menarik yang dilakukan oleh para pegawai wa nitanya. Para pegawai wanita tersebut membawa pulang sisa-sisa kain kaus singlet untuk digunakan sebagai pembalut. Dari hal inilah pemilik perusahaan mendapatkan ide untuk membuat pembalut wanita pertama buatan Indonesia dibawah PT.Softex Indonesia (SI).

Dalam waktu satu dasawarsa, PT. Softex Indonesia (SI) berhasil merajai pasar pembalut wanita di Indonesia. Dan Softex telah menjadi identik dengan pembalut wanita. Tahun 1990, era Globaliasi telah memberikan dampaknya dengan banyaknya produk luar yang masuk ke Indonesia, Ditambah lagi dengan puncak krisis ekonomi yang melanda Asia & Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut PT.Softex Indonesia (SI) menciptakan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada.

Dalam mempertahankan nilai eksistensi perusahaan, PT.Softex Indonesia (SI) sesuai dengan hasil interview yang dilakukan kepada pihak terkait, bahwa agar dapat mempertahankan nilai eksistensi produk yang ditawarkan kepada masyarakat PT.Softex Indonesia (SI) belum memiliki bentuk media yang dapat digunakan sebagai sarana penunjang penyampaian informasi detail profil PT.Softex Indonesia (SI) yang sekaligus dapat dijadikan penunjang dalam mempromosikan produk Softex Indonesia.

Saya selaku mahasiswa program studi Teknik Informatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting), yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang Desain Grafis, dalam kesempatan tugas Skripsi mengambil tema penelitian yang diberi judul: “Perancangan Media Company Profile Sebagai Pencitraan Dalam Mempromosikan Produk Softex pada PT.Softex Indonesia”.

Dari hasil rancangan media jika sudah digunakan, harapan dari pihak perusahaan dapat digunakan sebagai sarana penunjang dalam mempertahankan eksistensi PT.Softex Indonesia (SI).

Rumusan Masalah Penelitian

Dari penjabaran dan pemaparan, dari latar belakang permasalahan yang disampaikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Media dalam bentuk apa yang dapat dipergunakan sebagai pencitraan dalam mempromosikan produk PT.Softex Indonesia (SI)?

  2. Bagaimana merancang sebuah media Company Profil yang dapat dijadikan daya tarik kerjasama dengan PT.Softex Indonesia (SI)?

  3. Dengan digunakan media Company Profile yang telah dirancang harapan apa yang diinginkan dari pihak perusahaan?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat fokus dan terarah, saya membatasi ruang lingkup permasalahan yang dibahas, adapun permasalahannya adalah hal-hal yang berhubungan dan yang dibutuhkan dalam perancangan media company profile dalam bentuk Booklet sebagai pencitraan perusahaan dalam mempromosikan produk PT.Softex Indonesia (SI).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

  2. Tujuan Operasional

    1. Pada saat perusahaan ingin mengadakan kerjasama media Company Profile tersebut dapat digunakan penyampaian detail profil perusahaan maupun produk yang dihasilkan.

    2. Dalam kegiatan-kegiatan penunjang program promosi, media Company Profile tersebut dapat dijadikan daya tarik agar masyarakat tidak beralih ke produk lain.

    3. Dapat dijadikan panduan untuk mengetahui keberadaan perusahaan dan jenis produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

    Tujuan Fungsional

    1. Media Company Profile dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui profil PT.Softex Indonesia (SI) dan aneka jenis produk yang diproduksi.

    2. Dapat digunakan sebagai pencitraan perusahaan dalam mempromosikan produk PT.Softex Indonesia (SI).

    3. Dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan hasil penjualan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

    Tujuan Individual

    1. Untuk memperoleh gelar sarjana jenjang Strata Satu pada program studi Teknik Informatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) STMIK Raharja Tangerang.

    2. Untuk mendapatkan pengalaman khususnya dalam merancang media company profile untuk memberikan kontribusi kepada sebuah usaha yang mempromosikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

    3. Dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan hasil penjualan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

  3. Mafaat Penelitian

  4. Manfaat Untuk Perusahaan

    1. Dapat digunakan sebagai sarana daya tarik dalam mempromosikan produk PT.Softex Indonesia (SI).

    2. Menjadikan media promosi Company Profile sebagai alat bantu dalam menyampaikan detail produk PT. Softex Indonesia.

    3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk memenuhi target penjualan produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

    Manfaat Bagi Mahasiswa

    1. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu pada program studi Teknik Informatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) STMIK Raharja Tangerang.

    2. Mahasiswa dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang selama ini dipelajari dari kampus Perguruan Tinggi Raharja.

    3. Dapat dijadikan referensi pembelajaran dalam hal perancangan media Company Profile khususnya intern mahasiswa STMIK Raharja, umumnya masyarakat luas yang membutuhkan.

Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam perancangan media adalah:

  1. Metode Analisa Permasalahan

  2. Metode Pengumpulan Data

  3. Metode Analisa Perancangan

  4. Konsep Desain

  5. Sistematika Laporan Skripsi

  6. Penutup

Analisa Permasalahan

Permasalahan ditentukan berdasarkan hasil interview yang dilakukan pada pihak terkait, interview dilakukan dengan Ibu Yunita Kemalasari, sebagai Supervisor Departement Training, yang dilakukan pada hari Jum’at Tanggal 15 April 2016, dari wawancara tersebut melalui pernyataan ibu Yunita Kemalasari, beliau menyampaikan bahwa, sampai saat ini PT.Softex Indonesia (SI), belum memiliki sebuah media yang dapat dijadikan penunjang pencitraan dalam mempromosikan produk Softex Indonesia, untuk itu beliau menyatakan dalam penelitian yang dilakukan pada PT.Softex Indonesia (SI), pihak perusahaan menghendaki untuk dirancang sebuah media Company Profile dalam bentuk booklet yang dapat dijadikan daya tarik pencitraan dalam mempromosikan produk PT.Softex Indonesia (SI).

Metode Pengumpulan Data

Data-data pendukung laporan skripsi, diperoleh dengan cara:

  1. Observasi

  2. Interview

  3. Studi Pustaka

Metode Analisa Perancangan

Untuk menghasilkan rancangan media Company Profile yang baik dan berkualitas dibutuhkan aplikasi program computer penunjang diantaranya: Adobe Illustrator CS.5 dan Adobe Photoshop CS.5

Konsep Desain

Untuk mencapai nilai efektifitas dan efisiensi pada proses produksi rancangan media, digunakan konsep media yang terdapat tahapan Perencanaan Media, tahapan Perencanaan Pesan (Perencanaan Kreatif) dan tahapan Perencanaan Visual.

Perencanaan Media terdapat:

  • Tujuan Media

  • Strategi Media dan

  • Program Media

Perencanaan Pesan (Perencanaan Kreatif) terdapat:

  • Tujuan Pesan dan

  • Strategi Pesan

Perencanaan Visual terdapat:

  • Tujuan Visual

  • Strategi Visual dan

  • Program Visualisasi

Sistematik Penulisan Laporan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Berisi; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Konsep Produksi Media, Sistematika Penulisan Laporan Skripsi dan Penutup.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi; Konsep Dasar Perancangan, Konsep Dasar Informasi, Konsep Dasar Promosi, Konsep Dasar Media, Konsep Dasar Desain, Difinisi-difinisi yang terkait dengan judul penelitian, Konsep Dasar Aplikasi Program Komputer Penunjang Produksi Rancangan Media, Elisitasi atau analisa kebutuhan dan literature review.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Berisi; Sejarang Singkat Lembaga Sekolah, Gambar Bagan Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung jawab Tiap-tiap Bagian, Informasi Produk yang disampaikan kepada Masyarakat, Segmentasi Pasar dan Strategi Pasar.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Berisi; Tahapan-tahapan yang dilakukan pada rancangan media company profile berbasis video dari, Tahapan Preproduction, Tahapan Production dan Tahapan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Berisi; Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Iwan Binanto (2010 : 260-261) Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alur (flowchart) untuk menggambarkan aliran dari satu scene ke scene lain.

Dari Nina Larasati dalam Perancangan Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi Pada PT.INOVASI MULTITEKNOLOGI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.tahun (2010 : 8) Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Adapun yang dimaksud Perancangan dalam penulisan ini adalah tahapan proses pembuatan sebuah media Company Profile yang dilakukan melalui tahapan-tahapan dari Perencanaan Media, Perencanaan Pesan sampai tahapan Perencanaan Visual, dari tahapan-tahapan yang dilakukan guna menghasilkan bentuk rancangan visual yang kreatif dan berkualitas yang telah terencana dan tersusun secara baik.

Proses Perancangan Secara Umum

Proses Perancangan Secara Umum Menurut Hendi Hendratman (2010 : 09-12).

  1. Persiapan Data

    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samar atau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data In formatif yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data Estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang.
    1. Ide

      Untuk mencari ide gagasan visial dan rencana bahan yang digunakan sebagai media Company Profile yang kreatif, berkualitas dan representatif jika dipergunakan, dengan demikian diperlukan studi banding, melakukan wawancara dan lain-lain agar perencanaan desain yang dibuat bisa efektif, efisien dapat diterima khalayak sasaran dan memiliki kesan tertentu, sehingga sulit dilupakan.
    2. Konsep

      Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
    3. Media

      Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
    4. Visualisasi

      Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.
    5. Produksi

      Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Pengertian Project

Menurut Dewi Priyatno (2010:35) Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.


Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut McLeod (Yakub,2012: 8) Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012 : 284) ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Menurut Zulkifli (2005:289) Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Data berorientasi pada kegiatan opersional, seperti transaksi misalnya informasi berorientasi pada kegiatan manajemen,baik lini bawah, lini tengah, maupun lini atas.

Adapun maksud dari penelitian informasi ini dari kesimpulan data yang di olah menjadi lebih efektif dan dapat di jadikan pegangan untuk mengambil suatu keputusan.

Jenis-jenis Informasi

Adapun jenis-jenis Informasi menurut O’Brien (Yakub,2012 : 15) dijelaskan sebagai berikut :

  1. Informasi manajerial

    Informasi strategis untuk manajerialtingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
  2. Sumber informasi

    Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
  3. Informasi rutinitas

    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
  4. Informasi fisik

    Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (Yakub,2012: 9) Kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung dari tiga hal yaitu accurate , timelinness, dan relevance.

  1. Relevansi

    Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.
  2. Ketepatan Waktu (timeless)

    Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang atau kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.
  3. Akurasi

    Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (Yakub, 2012: 9) nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya pendapatannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Sulit untuk menggabungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya memperolehnya, karena sebagian besar informasi dipakai banyak pihak dalam perusahaan. Informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi,yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh

    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat luas dan kelengkapannya

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (accuracy)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat,karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

    Informasi mempunyai nilai yang lebh sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunaanya, Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan waktu

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/using, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas/keluwesannya

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan

    Nilai informasii semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
  9. Tidak ada prasangka

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.


Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Philip Kotler (2010:263) Promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

Menurut Usmara (2010:29-35) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Berapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membeli.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan alat-alat promosi.

Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaraannya.

Bentuk Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bentuk promosi, antara lain:

  1. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relations (hubungan masyarakat) adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Menurut Tjiptono, Fandy (2008 : 218-219) Direct Marketing adalah system pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 240-247) Media adalah saluran penyampaian pesan komersil kepada khalayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruangan, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tegantung pada tujuan pengiklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT ( vol. 5 No. 3 – Mei 2012) Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Media adalah saluran penyimpanan pesan komersial kepada khalayak sasaran atau dapat dikatakan salah satu komunikasi periklanan yang dilakukan melalui saluran media tertentu, seperti televisi, surat kabar, majalah, radio, internet, buku profil, media luar ruangan, iklan transit dan direct mail.

Adapun maksud dari penelitian ini media adalah suatu informasi atau pesan kepada masyarakat yang menggunakan komunikasi grafis dengan cara penyampaiannya seperti teks atau gambar.

Alternatif Media

Menurut Fandy Tjiptono (2008:240-247) Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruangan, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak

    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.
  2. Media Elektronik

    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio.
  3. Media Luar Ruang (outdoor)

    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.
  4. Media Dalam Ruang ( indoor)

    Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang bisa dipasang didalam ruangan . Jenis media dalam ruangan adalah : panel indoor, poster, poster session dan lain-lain.
  5. Media Lini Atas

    Yaitu media komunikasi yang dapat dicerna atau ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera pendengaran seperti televisi.
  6. Media Lini Bawah

    Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah. (Khasali, 1992) , yaitu : pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.


Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Menurut Rakhmat Supriyono (2010:136) Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).


Adapun maksud Desain dalam penelitian ini Desain adalah tampilan visual sepenuhnya dari iklan yang dihasilkan dari konsep verbal dan visual yang dibuat melalui beberapa tahapan dari bentuk sketsa kasar sampai pada final artwork.

Fungsi – Fungsi Desain

Menurut Lusyani Sunarya (2010 :7) Dalam Diktat Mata kuliahnya mengatakan Fungsi- fungsi Desain dapat dikategorikan sebagai berikut :

  1. Fungsi Informasi

    Desain selalu menyampaikan informasi dan pengirim pesan secara visual.
  2. Fungsi identifikasi

    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.
  3. Fungsi Persuasi

    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.
  4. Fungsi Rekreasi

    Lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan suasana tertentu dalam lustrasi dalam sebuah media. Contoh : Taman Rekreasi,Expo (Pameran),pusat ilmiah dan sebagainya.

Unsur-Unsur Desain Grafis

Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. ’Menarik’ atau ’indah’ bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin),maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis. Unsur-unsur dalam desain grafis diantaranya adalah:

  1. Garis (line)

    Garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis atau persepsi sendir. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku.
  2. Bentuk (shape)

    Bentuk disebut juga shape, dihasilkan dari garis-garis yang tersusun semedikian rupa. Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk mempunyai arti sendiri, tergantung budaya, geografis dll. Contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tetapi di mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan).
  3. Ilustrasi atau Gambar atau Image

    Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya :
    1. Manual atau Hand Drawing atau Gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain.

    2. Computerized. Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vektor atau bitmap. Format vektor yang terdiri dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto.

  4. Ruang (Space)

    Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat, besar-kecil dll. Ukuran tersebut sifatnya relatif. ‘Besar’ menurut anda belum tentu sama dengan ‘besar’ menurut orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembanding.
  5. Teks atau Tipografi

    Merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.
  6. Warna (Color)

    Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita kepada audience secara efektif.

Prinsip-Prinsip Desain Grafis

Secara Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (Balance)<?p> Keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Mata kita akan menangkap keseluruhan atau halaman desain dalam satu komponen yang lebih kecil. </li>

  2. <p style="line-height: 2">Irama (Rhythm)

    Pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola atau pattern tertentu.
  3. Skala dan Proporsi

    Skala adalah perubahan ukuran atau size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
  4. Fokus

    Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau diarahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.
  5. Kesatuan (Unhity)

    Semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Typografi

Menurut Hendi Hendratman (2010 : 63) Tipografi (typography) adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. Dengan perkembangan font-font komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan. Namun memilih font adalah pekerjaan yang melelahkan karena sering banyaknya font yang tersedia.

Definisi Tentang Psikologi Warna

  1. Pengertian warna

    Menurut Sugeng (2010 : 14-17) Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi ( merah, jingga, kuning, ungu ). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat ( mata ) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.
  2. Teori Warna

    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :
    1. Prang system

    2. Munsell system

      Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :
      1. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

        HUE : - Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau - Perbedaan warna adalah perbedaan HUE

        - Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.
      2. VALUE : Terang atau gelapnya warna.

      3. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.

  3. Jenis/bentuk warna

    1. Warna Primer

      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain: merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.
    2. Warna Sekunder

      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru).
    3. Warna Quarter

      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.
    4. Warna Tersier

      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.
    5. Warna Complementer

      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.
  4. Makna Simbolik Warna :

    1. Warna Merah :

      Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.
    2. Warna Kuning :

      Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.
    3. Warna Kuning Emas :

      Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
    4. Warna Hjau :

      Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
    5. Warna Biru :

      Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
    6. Warna Putih :

      Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
    7. Warna Hitam :

      Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
    8. Warna Abu-abu :

      Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
    9. Warna Oranye :

      Kemajuan, semangat, perkembangan, Energi.
    10. Warna Violet :

      Kemulyaan, kebesaran jiwa, kelembutan.
    11. Indigo :

      Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.
  5. Definisi Citra atau Image

    Menurut Fandy Tjiptono (2008 : 30) Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen,dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Definisi Layout

  1. Pengertian Layout

    Menurut Hendi Hendratman (2010 : 85) Layout arti katanya secara bahasa adalah Tata letak. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dll) menjadi komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.
  2. Jenis Layout

    Menurut Supriyono ( 2010 : 9) Tahapan layout dapat dibagi mendai tiga, yakni:
    1. Layout Kasar

      Adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan atau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.
    2. Layout Komprehensif

      Adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
    3. Final Artwork

      Merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Elemen atau Unsur Desain

Elemen atau unsur desain dalam bentuk geometris dan organis, sebagai berikut :

  1. Elemen Konseptual (elemen basic visual : elemen bentuk) yang terdiri dari :

    1. Titik (Dot, point)

    2. Garis (Line)

    3. Bidang (Plane)

    4. Volume

  2. Elemen Visual (karakteristik basic visual : karakteristik bentuk) yang terdiri dari :

    1. Ukuran

    2. Shape

    3. Warna ; Value (nada) & color (warna); tone

    4. Teksture

  3. Eleman Relasional terbagi menjadi 2 diantaranya :

    1. Interaksi basic visual : interaksi bentuk yang terdiri dari :

      1. 1. Posisi 2. Arah 3. Space 4. Gravity

    2. Elemen interaksi komposisional yang terdiri dari :

      1. Depth 1. Perspektif


Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono (2010 : 9) Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapa menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan pada penggunaann unsur-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Design) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai Commercial Art kerena merupakan paduan antara seni rupa (Visual Art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan tekhnologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat.

Tidak dapat menghindari karya – karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, ataub televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk, baliho, banner, papan nama, dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Di ruangan kantor mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.

Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di Traffucdan warna.- light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat – tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna.

Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan – gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.


Company Profile

Definisi Company Profile

Menurut Nina Larasati dalam jurnal CCIT (Untung dkk : 2012) Company Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat di gunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi terkait lainnya. Company Profile tersebut sebagai aset perusahaan yang di pegang dan similiki oleh setiap perusahaan atau lembaga.


Aplikasi Program Komputer Penunjang Produksi Media Rancangan

Adobe Photoshop

Menurut Wahana Komputer dalam buku Menggunakan Adobe Photoshop yang diterbitkan oleh Andi (2011: 1) Adobe Photoshop adalah suatu program aplikasi yang bisa menunjang bagi para pemakai untuk mewujudkan bentuk desain dengan membuat dan manipulasi gambar dan juga menyimpan banyak rahasia dan trik. Pada dasarnya buku ini bertujuan untuk membantu proses belajar secara praktis dengan bimbingan yang sederhana disertai permasalahan dan cara pemecahan yang dapat membawa pemakaiannya untuk dapat mengembangkan diri terhadap pemahaman di era informasi global, khususnya dunia komputer desain grafis dan publishing saat ini.

Adobe Photoshop merupakan program aplikasi khusus untuk mengolah atau mendesain gambar dengan berbagai macam cara yaitu mengefek, bertransparansi pada gambar ataupun teksnya.


Tampilan Jendela Kerja Program Adobe Photoshop cs5.

  1. Title Bar

    Menampilkan nama program Photoshop yang sedang aktif.
  2. Menu Bar

    Memuat 9 kelompok menu untuk mengakses perintah, sub menu dan kotak dialog.
  3. Option Bar

    Berisi parameter tool yang sedang diaktifkan, berubah-ubah sesuai tool yang digunakan.
  4. Application Control.

    Terdiri dari 3 tombol, yaitu Minimize, Maximize dan Close Application.
  5. Tool Box

    Berisikan tool yang digunakan untuk menyeleksi, mengedit, membuat teks, mengatur ukuran tampilan dan warna.
  6. Pallet

    Berisi perintah-perintah pendukung untuk mengontrol tampilan, langkah kerja, warna, layer dan lainnya
  7. Document Window

    Berisi kanvas, tempat dimana gambar akan diedit dan dimanipulasikan.

Adobe Illustrator Cs 5

Pengertian Adobe Illustrator Cs 5

Adobe Illustrator CS5 adalah program yang digunakan untuk desain dan gambar vektor. Di versi CS5 lebih banyak memiliki kemudahan dan keunggulan dibanding versi-versi sebelumnya . Program aplikasi grafis ini menawarkan fasilitas yang lengkap dan bervariasi sehingga memberi kemudahan kepada pengguna dalam mengolah gambar kerja secara optimal , Illustrator menawarkan bayangan tak rusak, bulu-bulu, dan bersinar dalam dan luar untuk tombol penciptaan Mudah. Dengan Release Untuk Lapisan perintah dalam palet Layers, Anda secara otomatis dapat menghasilkan suatu Layer terpisah Untuk Setiap objek. Program ini memiliki berbagai alat yang memungkinkan Anda untuk membuat dan mengedit vektor grafis dengan presisi tinggi. Ini adalah editor alam, EPS dan file postscript alat dasar untuk mengedit objek dalam file PDF.

Nama–nama toolbox terdiri atas Selection tool, Direct Selection tool, Magic wand tool, Lasso tool, Pen tool, Type tool, Line Segment tool, Rectangle tool, Paint Brush tool, Pencil tool, Rotate tool, Scale tool, Warp tool, Free Transform tool, Symbol Sprayer tool, Mesh tool, Gradient tool,Eyedropper tool, Blend tool, Slice tool, Hand tool, Zoom tool, dan sebagainya.


Tampilan Jendela Kerja Program Adobe Ilustrator Cs 5

  1. Title bar

    Baris Judul berisi nama untuk judul program yang sedang aktif.
  2. Menu Bar

    Baris menu berisi barisan perintah berupa menu yang terdiri dari file,edit,object,type dan lain-lain.
  3. Tool box

    Berisi piranti untuk mempermudah dalam pengerjaan memanipulasi gambar.
  4. Lembar kanvas

    Digunakan sebagai lembar kerja atau penempatan obyek teks dan gambar.

Elisitasi

Menurut Guritno (jurnal CCIT, 2010: 302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literature Riview

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti [peserta TA/Skripsi] terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian.

Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini dan penulis mendapatkan beberapa Literature riviewe, di antaranya sebagai berikut :

  1. Peracangan Media Company Profile sebagai saran penunjang informasi dan promosi pada PT. Inovasi Multi Teknologi, yang di susun oleh Nina Larasati (2010). Peran media Company Profile sangat besar pengaruhnya dalam menyampaikan pesan dan informasi yang di butuhkan oleh masyarakat. Perancangan media promosi harus memiliki ciri atau image perusahaan yang melambangkan identitas perusahaan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Risnandi (2011) dengan judul Perancangan Media Company Profile sebagai media informasi dan promosi pada CV. Glasindo. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Risnandi dalam membuat Company Profile yang baik harus memperhatikan factor-faktor yang berhubungan dengan perusahaan yang bersangkutan mulai dari desain opening sampai closing, warna yang dipakai jenis huruf yang digunakan,tata letak warna dan animasi dan isi dari setiap scene. Hal ini juga berguna dalam penyajiannya atau penyampaian kepada mayarakat luas. Dengan adanya Company Profile diharapkan dapat meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan yang bersangkutan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Herniawati (2010) dengan judul Perancangan Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi Pada PT. Rejeki Intilogam Jaya. Penelitian yang dilakukan Nina Herniawati dalam membuat Company Profile yang baik harus memperhatikan factor-faktor yang berhubungan dengan perusahaan yang bersangkutan mulai dari desain opening sampai closing, warna yang dipakai jenis huruf yang digunakan,tata letak warna dan animasi dan isi dari setiap scene. Hal ini juga berguna dalam penyajiannya atau penyampaian kepada mayarakat luas. Dengan adanya Company Profile diharapkan dapat meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan yang bersangkutan.

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI


Sejarah PT. Softex Indonesia

PT. Softex Indonesia, 1982. Hanya dalam satu dasawarsa PT. Softex Indonesia tumbuh berkembang pesat. Softex merajai pasar pembalut wanita. Merek Softex menjadi identik dengan pembalut wanita dan menguasai pasar Indonesia di umurnya yang masih remaja.

Lalu dekade 90an tiba dengan membawa tantangan. Globalisasi membawa produk-produk pesaing asing, dan puncaknya krisis ekonomi menghantam Asia & Indonesia. Tak berpangku tangan, sang pemilik menjawab semua tantangan tersebut. Energi dituangkan untuk melakukan riset dan mengembangkan produk-produk baru yang menjawab kebutuhan konsumen pada setiap tahap kehidupan.

Memasuki abad 21, PT. Softex Indonesia tumbuh menjadi lebih kuat. Tahun 2000, PT. Softex Indonesia menerima kualifikasi ISO 9001. Seiring manajemen mutu yang dijalankan perusahaan, di areal pabrik dan kantor seluas 8 hektar dan didukung 2000 sumber daya manusia di seluruh Indonesia (pabrik kedua di Sidoarjo, Jawa Timur, beroperasi tahun 2012), produktifitas mencapai angka milyaran unit per tahun. Dengan dukungan distribusi yang kuat ke seluruh pelosok Indonesia , dengan jangkauan pemasaran > 200 distributor dan > 30 negara, portfolio produk diperluas sesuai tahap kehidupan manusia. Sejalan misi baru perusahaan, Enhancing The Quality of Life, rejuvenasi korporat pun dilakukan dengan dilancarkannya berbagai aktifitas marketing dan diaplikasikannya logo baru Softex.

Struktur Organisasi PT. Softex Indonesia

Untuk mengetahui batasan-batasan kewenangan dan orientasi tanggung jawab dari masing-masing bagian, berikut saya sampaikan penjabaran dari wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian yang terdapat pada PT. Softex Indonesia, adalah sebagai berikut:

Bagan Struktur Organisasai PT. Softex Indonesia (SI)

Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Bagian

Berikut agar mudah mengetahui wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-tiap Bagian :

  1. Company Head

    Company Head bertugas untuk memilih dan mengangkat Direksi. Di samping itu Company Head juga mempunyai wewenang yaitu:
    1. Memberhentian Dewan Komisaris atau Dewan Direksi yang melakukan kesalahan atau melalaikan tugas.

    2. Menentukan kemana arah perseroan.

  2. Assistant Company Head

    Assistant Company Head bertugas sebagai wakil Company Head untuk menjalankan tugas dan wewenangnya di perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
    1. Menyampaikan kepada organisasi pentingnya memenuhi pelanggan serta undang-undang dan peraturan.

    2. Memastikan tujuan mutunya ditetapkan dan mempelajari, merevisi dan menyetujui rencana anggaran perusahaan.

    3. Melakukan tinjuan manajemen.

    4. Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan dalam organisasi.

    5. Mengawasi secara menyeluruh dan memastikan bahwa pelaksanaan semua kegiatan perusahaan dilakukan, rencana jangka pendek dan jangka panjang, program dan prosedur yang telah ditetapkan.

  3. Head of Marketing

    Head of Marketing bertanggung jawab dalam penetapan harga jual untuk semua produk, mengatur strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan.
  4. Head of Bussines Development

    Head of Bussines Development bertanggung jawab dalam mengembangkan bisnis perusahaan.
  5. Head of Supply Chain Management (SCM)

    Head of Supply Chain Management (SCM) bertanggung jawab dalam penerapan strategi manajemen rantai pasok, yang merupakan integrasi arus suplai sampai proses distribusi berkaitan dengan logistik.
  6. Head of Finance Accounting

    Head of Finance Accounting mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu perusahaan dalam hal pemodalan dan keadaan perusahaan, mengadakan pembukuan penjualan dan pembelian serta menjalankan administrasi gaji dan upah.
  7. Plant Head Manager

    Plant Head Manager Seorang yang mempunyai jabatan tertinggi di palnt/plant manajer yang bertanggung jawab sebagai General Manajer Production. Mempunyai fungsi mengawasi, mengontrol, dan menjaga proses produksi agar target produksi yang diinginkan perusahaan tercapai.

    Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
    1. Mengawasi jalanya proses operasional pabrik agar sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun.

    2. Mengawasi jalanya proses operasional pabrik agar spesifikasi produk memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan lain yang telah ditetapkan.

    3. Menentukan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, mesin-mesin yang akan digunakan dan lain-lain yang diperlukan, untuk menghasilkan jenis produk tertentu dalam jumlah tertentu.

    4. Menandatangani surat keputusan pengangkatan dan pencabutan surat keputusan pengangkatan dari tingkat kepala departemen sampai dengan tingkat kepala bagian dan jabatan-jabatan tertentu di bawah tingkat kepala departemen.

    5. Mengawasi dan memeriksa rencana pelaksanaan dan jadwal produksi dari masing-masing bagian untuk memastikan apakah rencana dan jadwal tersebut sesuai dengan rencana produksi yang telah ditetapkan.

    6. Mempelajari laporan-laporan dari masing-masing departemen agar dapat segera mengetahui apabila terdapat hal-hal yang dapat mengganggu keseimbangan operasional pabrik.

    7. Mengembangkan, merumuskan dan mengatur pelaksanaan program-program dan rencana kerja untuk meningkatkan kemampuan operasional pabrik.

  8. Head of HRGA

    Head of HRGA mempunyai dua fungsi tugas dan bertanggung jawab, sebagai Human Resource Development (HRD) bertugas dan bertanggung jawab terhadap pengadaan dan perekrutan sumber daya manusia (karyawan) serta pengembangannya untuk kepentingan perusahaan. Dan sebagai General Affairs bertugas menjaga kelancaran proses pengolahan data kebenaran hasil pengolahan data serta memelihara jaringan komputer agar beroperasi dengan baik.Terkait dengan operasional divisi Warehouse-Finished Goods (WH-FG), divisi ini merupakan bagian dari manajemen rantai pasok (Supply Chain Management).
  9. Manager Logistic

    Manager Logistik bertugas memastikan tersedianya raw material untuk kebutuhan produksi, serta menentukan estimasi tentang jumlah permintaan barang, jumlah persediaan yang saat ini ada di gudang (stock on hand) dan besarnya pesanan yang harus dilakukan untuk setiap periode pemesanan, serta waktu atau periode setiap kali dilakukan pemesanan barang.
  10. Assistant Manager Logistic

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Membuat perencanaan strategi Warehouse Finished Good Division dan bertanggung jawab terhadap stock accuracy dan ketersediaan barang.
    2. Tanggung Jawab:

      1. Memastikan Actual barang sesuai dengan administrasi, baik secara Quantity maupun jenis produk.

      2. Memastikan prosedur telah di jalankan oleh masing–masing bagian dengan baik dan benar.

      3. Terjaminnya sistem penanganan yang efesien untuk menghindari keruskan barang serta pemborosan waktu.

      4. Memastikan personil yang menggunakan alat bantu (Forklift, Handlift dan sebagainya) dapat mengoprasikan dan memelihara alat tersebut dengan baik dan benar.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan Aktual barang sesuai dengan administrasi, baik secara Quantity maupun jenis produk

      2. Memastikan prosedur telah di jalankan oleh masing–masing bagian dengan baik dan benar

      3. Terjaminya system penanganan yang efisien untuk menghindari kerusakan barang serta pemborosan waktu

      4. Memastikan personil yang menggunakan alat bantu (Forklift,Handlift dan sebagainya) dapat mengoprasikan dan memelihara alat tersebut dengan baik dan benar.

  11. Warehouse Supervisor

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Membuat perencanaan strategi Warehouse Finished Good Division dan bertanggung jawab terhadap keakuratan stok dan ketersediaan barang, dan proses pengiriman.
    2. Tanggung Jawab:

      1. Memastikan Aktual barang sesuai dengan administrasi, baik secara Quantity maupun jenis produk.

      2. Memastikan prosedur telah di jalankan oleh masing–masing bagian dengan baik dan benar.

      3. vTerjaminnya sistem penanganan yang efesien untuk menghindari keruskan barang serta pemborosan waktu.</p>
      4. Memastikan personil yang menggunakan alat bantu (Forklift, Handlift dan sebagainya) dapat mengoprasikan dan memelihara alat tersebut dengan baik dan benar.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan Aktual barang sesuai dengan administrasi, baik secara Quantity maupun jenis produk.

      2. Memastikan prosedur telah dijalankan oleh masing–masing bagian dengan baik dan benar.

      3. Terjaminya sistem penanganan yang efisien untuk menghindari kerusakan barang serta pemborosan waktu.

      4. Memastikan personil yang menggunakan alat bantu (Forklift,Handlift dan sebagainya) dapat mengoprasikan dan memelihara alat tersebut dengan baik dan benar.

    4. Wewenang:

      Memberikan penilaian objectif untuk setiap personel yang berada dalam tanggung jawabnya.
  12. Warehouse Administration

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan akurasi entri data dan mendistribusikannya.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan penerimaan dokumen dari departemem terkait sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

      2. Memastikan penyimpanan file dokumen sudah sesuai dengan yang ditetapkan.

      3. Memastikan mendistribusikan dokumen sudah sesuai dengan yang ditetapkan

      4. Melakukan entri data dengan akurasi.

      5. Melakukan Fungsi administrasi yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Administrasi.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan penerimaan dokumen dari departement terkait sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.

      2. Memastikan penyimpanan file dokumen sudah sesuai dengan yang ditetapkan.

      3. Memastikan mendistribusikan dokumen sudah sesuai dengan yang di tetapkan.

      4. Melakukan entri data dengan acurasi.

    4. Wewenang:

      1. Mengontrol ketersediaan picklist.

      2. Memberikan informasi kepada pihak D&T berkaitan dengan pengiriman barang.

      3. Mengatur dan melakukan pangilan terhadap expedisi menggunakan pengeras suara.

      4. Menentukan nomor pintu loading untuk diinformasikan ke checker dan loader.

      5. Melaporkan ketidak sesuaian prosedur kepada kepala bagian.

  13. Warehouse Inventory Controler

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan proses inventory berjalan dengan baik dan benar.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan proses inventory berjalan dengan baik dan benar.

      2. Membuat laporan dan mendokumentasi hasil inventory.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan proses inventory berjalan dengan baik dan benar.

      2. Membuat laporan dan mendokumentasikan hasil inventory.

    4. Wewenang:

      1. Mengusulkan adjustment untuk stok yang ada variance.

      2. Mengontrol layout gudang penyimpanan.

      3. Mengusulkan fasilitas penunjang proses inventory stock.

      4. Memberikan saran atau informasi kepada bagian picker, receiving, atau loader untuk pengelompokan sesuai katagori produk.

  14. Checker

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan pengecekan pengeluaran dan penerimaan barang dengan baik dan benar.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan penerimaan dokumen (Picklist/Surat Jalan) sudah sesuai dengan tujuan pengiriman Expedisi.

      2. Memastikan barang yang dikirim sudah sesuai dengan permintaan Picklist.

      3. Memastikan penerimaan barang dari supplier sudah sesuai dengan aktual barang di check atau diterima.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan penerimaan dokumen (Picklist/surat Jalan) sudah sesuai dengan tujuan pengiriman Expedisi.

      2. Memastikan barang yang dikirim sudah sesuai dengan permintaan picklist.

      3. Memastikan penerimaan barang dari supplier sudah sesuai aktual barang dicheck atau diterima.

    4. Wewenang:

      1. Mengatur pemakaian loading dan unloading yang akan digunakan kepada pihak expedisi.

      2. Mengatur kegiatan loading dan unloading serta memberikan intruksi kepihak bongkar muat barang.

      3. Mengusulkan fasilitas penunjang untuk kelancaran proses loading dan unloading.

  15. Loader

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan proses loading, unloading sesuai dengan prosedur.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan penerimaan dokumen (Picklist) sudah sesuai dengan tujuan pengirim dan expedisi.

      2. Memastikan barang yang di loading sudah sesuai dengan permintaan picklist.

      3. Memastikan pengiriman dan penyimpanan barang sesuai dengan Fifo.

      4. Memastikan mengoprasikan dan merawat Forklift sudah dijalankan dengan baik dan benar.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan penerimaan dokumen (Picklist) sudah sesuai dengan tujuan pengiriman dan expedisi.

      2. Memastikan barang yang di loading sudah sesuai dengan permintaan picklist.

      3. Memastikan barang yang di loading sudah sesuai dengan permintaan picklist.

      4. Memastikan mengoprasikan dan merawat forklift sudah dijalankan dengan baik dan benar.

    4. Wewenang:

      1. Mengontrol ketersediaan picklist dan expedisi.

      2. Memberikan saran dan rekomendasi kepada bagian terkait dan atasan yang berhubungan dengan pengiriman barang.

      3. Mengontrol alat bantu forklift.

      4. Memberikan rekomendasi kepada atasan untuk melakukan pergantian sparepart forklift yang sudah mendekati kerusakan sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.

  16. Picker

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan melakukan penyimpanan dan pengambilan barang sesuai dengan layout dan katagori produk.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memaxsimalkan kapasitas penyimpanan dalam racking.

      2. Menaikan, menurunkan barang sesuai katagori produk, Iayout dan FIFO.

      3. Mengurangi terjadinya kerusakan barang.

      4. Mengoperasikan, merawat serta memelihara alat bantu Forklift.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memaksimalkan kapasitas penyimpanan dalam racking.

      2. Menaikan, menurunkan barang sesuai katagori produk, layout dan FIFO.

      3. Mengurangi terjadinya kerusakan barang.

      4. Mengoperasikan, merawat serta memelihara alat bantu forklift.

    4. Wewenang:

      1. Mengontrol area kerja, layout dan racking.

      2. Mengatur penempatan barang sesuai kepentingan gudang.

      3. Menegur dan melaporkan bila ada terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh bagian lain.

      4. Memberikan rekomendasi kepada atasan untuk perbaikan penyimpanan barang.

      5. Mengusulkan penggantian spear part forklift yang sudah mendekati kerusakan, untuk memperlancar operasional.

  17. Receiver

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan penerimaan barang dari produksi sudah sesuai dengan Quantity, SKU, dan Status
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan barang yang diterima dari produksi sesuai dengan tag yang berisi Qty, SKU, Part Number dan Collor Tag.

      2. Melakukan penarikan barang yang sudah dilakukan pengecekan yang dilakukan pihak divisi WH FG dengan Team IFS.

      3. Melakukan penyimpanan barang hasil produksi.

      4. Menyiapkan ketersediaan pallet kosong untuk kebutuhan.

      5. Menjaga kebersihan dan kerapihan area kerja.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      1. Memastikan barang diterima dari produksi sesuai dengan tag yang berisi Qty, SKU, Part Number dan Collor Tag.

      2. Melakukan penarikan barang yang sudah dilakukan pengecekan yang dilakukan pihak divisi WHFG dengan team IFS.

      3. Melakukan penyimpanan barang hasil produksi.

      4. Menyiapkan ketersediaan pallet kosong untuk kebutuhan.

      5. Menjaga kebersihan dan kerapihan area kerja.

      6. Mengoperasikan merawat dan menjaga alat bantu forklift.

    4. Wewenang:

      1. Melakukan komunikasi dengan pihak produksi dengan team IFS mengenai penerimaan hasil produksi.

      2. Mengontrol area kerja, serah terima barang di racking , layout.

      3. Mengatur penempatan barang sesuai kepentingan gudang.

      4. Menegur dan melaporkan bila ada terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh bagian.

      5. Mengusulkan rekomendasi kepada atasan untuk perbaikan penyimpanan barang.

      6. Memgusulkan pergantian sparepart forklift yang sudah mendekati kerusakan untuk memperlancar operasional.

  18. General Service

    1. Fungsi Utama Jabatan:

      Memastikan kebersihan gudang barang jadi.
    2. Tanggung Jawab Utama:

      1. Memastikan seluruh kebersihan kerapihan sudah dijalankan dengan baik dan benar.

      2. Memastikan menggunakan dan menjaga alat yang digunakan.

      3. Melakukan fungsi general service yang terlampir dengan fungsi dan tanggung jawab.

      4. Melakukan penggantian repack produck yang rusak kemasan.

    3. Tugas-Tugas Pokok:

      Memastikan seluruh kebersihan kerapihan sudah dijalankan dengan baik dan benar.
    4. Wewenang:

      1. Mengontrol kebersihan area kerja gudang jadi.

      2. Menegur dan pelaporkan penyimpangan prosedur yang dilakukan oleh pihak internal maupun external kepada atasan.

Informasi Produk

Produk yang diinformasikan dan ditawarkan kepada masyarakat adalah bidang perawatan bayi (Sweety & Happy Nappy), perawatan dewasa (Confidence), perawatan feminim (Softex & VClass) tissue basah (Softies).

Latar Belakang Produk

Pada awal tahun 70an, di sebuah pabrik kaus singlet dengan nama PT. Mozambique Jakarta, dalam proses pembuatan kaus singlet, pemilik pabrik melihat hal menarik yang dilakukan oleh para pegawai wanitanya. Para pegawai wanita tersebut membawa pulang sisa-sisa kain kaus singlet untuk digunakan sebagai pembalut. Dari hal inilah pemilik perusahaan mendapatkan ide untuk membuat pembalut wanita pertama buatan Indonesia dibawah PT Softex Indonesia.

Perkembangan Produk

Dalam waktu satu dasawarsa, PT SI berhasil merajai pangsa pasar pembalut wanita di Indonesia. Dan softex telah menjadi identik dengan pembalut wanita. Tahun 1990, era Globaliasi telah memberikan dampaknya dengan banyaknya produk luar yang masuk ke Indonesia, ditambah lagi dengan puncak krisis ekonomi yang melanda Asia & Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut PT SI menciptakan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada.


Material Produk

Bahan yang dipergunakan untuk membuat produk Softex adalah kain, yang memiliki daya serap tehadap cairan sangat tinggi dan cepat, maka selain jenis produk nyaman dipkai, sehubungan dalam penggunaanya sekali pakai dan nilai kebersihan dan kesehatannya dapat dipertanggungjawabkan.

Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk Softex yang bidang perawatan bayi (Sweety & Happy Nappy), perawatan dewasa (Confidence), perawatan feminim (Softex & VClass) dan tissue basah (Softies).

Market Analisis

Analisa pasar yang menjadi tujuan pemasaran yang selama ini telah menggunakan produk yang dipasarkan adalah untuk anak, remaja dan dewasa, produk dipasarkan dalam skala nasional dan Internasional.

Market Positioning

Posisi pasar yang lebih mempunyai peluang pemakaian produk Softex untuk masyarakat dunia, dalam kategiri anak, wanita remaja dan dewasa.

Kondisi Pesaing

Jika dikaji sebuah badan usaha yang menawarkan jenis produk yang sama dengan Softex ada beberapa, diantaranya: produk Whisper yang memproduksi pembalut wanita, produk Nina Dry Fit, yang memprodusi produk pembalut wanita, Charm, yang memproduksi Produk pembalut wanita dan popok bayi. Merk Lourier, yang memprodusi produk pembalut wanita dan popok bayi. Dari merek-merek produk yang disebutkan tadi semua menjanjikan kualitas bahan produk, penggunaan yang higenis dan harga yang bersaing.

Market Segmentation

Segmentasi yang menjadi sasaran pemasaran adalah :

Geografi : Masyarakat Nasional dan Internasional

Demografi : a. Jenis Kelamin : Pria & Wanita.

a. Golongan Ekonomi : Semua Kalangan

b. Sasaran : Masyarakat Umum

Psikografi : Relasi dan masyarakat yang ingin lebih mengetahui informasi mengenai Produk dan Profile dari PT.Softex Indonesia (SI).


Marketing Objective

Suhubungan jenis produk dari softex Indonesia, jika ditinjau dari pemkaian, dapat dikatan setiap orang dapat menggunakan menggunakan, tujuan pemasaran yang ingin dicapai, masyarakat bayi, remaja dan dewasa, seluruh kelas ekonomi, skala Nasional maupun Internasional.

Marketing Strategi

Strategi pasar yang digunakan, bagian pemasaran mensuplay ke toko-toko, minimarkat sampai supermarket. Strategi yang digunakan adalah dimana terdapat temapat perbelanjaan produk Softek mudah ditemukan.

Strategi Program Promosi

Strategi Program Promosi yang dilakukan oleh PT. SOFTEX INDONESIA, dengan menggunakan media bentuk cetakan, berbasis online, iklan televisi dan media-media iklan yang skala jangkauannya internasional.


Budget Produksi Media


Dengan Tahap Pertama dicetak minimal 3 Booklet Company Profile, Biaya per-Booklet : Rp.588.000 : 3 = Rp.196.000,-

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor : Intel(R) Core (TM) i3 CPU M370 @ 2.40GHz

  2. Monitor : LCD 14”

BAB IV

KONSEP DESAIN


Agar tercapai nilai efisiensi dalam proses rancangan media penunjang informasi yang baik dan berkualitas, maka digunakan konsep desian media yang di terdapat: Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Perencanaan Kreatif) dan Perencanaan Visual. Berikut adalah penjelasan-penjelasan mengenai Perencanaan-perencanaan yang diajukan, diantaranya:

Perencanaan Media

Perancangan media Company Profile ini, konsep media yang diajukan adalah merancang sebuah media berbentuk Booklet yang akan dipergunakan sebagai pencitraan dalam mempromosikan produk sarana perawatan kebersihan dalam menunjang kesehatan, popok untuk bayi dan pembalut wanita dari PT. Softex Indonesia, rancangan media company profile berukuran 25 Cm X 25 Cm, media tersebut terdiri bagian cover depan,yang berisi Logo sebagai identitas perusahaan, Ilustrasi gambar penunjang informasi produk, informasi isi detail profil perusahaan, jenis produk, unggulan produk, fasilitas yang terdapat pada perusahaan dan bentuk-bentuk manfaat kelebihan produk dapat diberikan oleh perusahaan. Cover belakang berisi alamat lengkap dan relasi kerjasama perusahaan. Isi dalam buku Company Profile tersebut dikemas dilayout sedemikian rupa, elemen penunjang disesuaikan dengan isi detail usaha produk perawatan kebersihan penunjang kesehatan, popok bayi dan pembalut wanita. Berikut disampaikan penjelasan mengenai Tujuan Media.

Tujuan Media

Tujuan dari perancangan media Company Profile yang diajukan adalah untuk memberikan daya tarik terhadap setiap pihak yang akan diajak kerjasama dengan perusahaan, sekaligus digunakan untuk mempromosikan produk Softex Indonesia sehingga terdapat peningkatan penjualan produk yang ditawarkan kepada masyarakat yang memiliki kebutuhan tentang sarana perawatan kebersihan penunjang kesehatan, popok bayi dan pembalut wanita. Dengan terdapatnya media Company Profile jika telah digunakan dan efektif mengharapkan terdapat peningkatan penjualan produk lebih kurang 50% per-tahunnya.

Strategi Media

Sebelum melakukan proses desain, penulis terlebih dahulu merumuskan strategi media. Adapun sasaran dari media company profile yang dirancang untuk memenuhi 3 aspek sasaran yaitu :

1. Geografi : Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, tangerang dan Bekasi 2. Demografi : a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita b. Golongan Ekonomi : Semua Golongan c. Sasaran : 1. Masyarakat Umum 2. Perusahaan 3. Rekanan Kerja 3. Psikografi : Masyarakat, persahaan yang memiliki kebutuhan tentang sarana kebersihan untuk kesehatan, popok bayi dan pembalut wanita.

Program Media

Media hasil rancangan yang diajukan diprogramkan akan diproduksi sesuai waktu akan digunakannya sebagi penunjang pencitraan dalam kerjasama dan program promosi yang telah ditentukan dari pihak bagian pemasaran perusahaan, adapun waktu yang telah diajukan hendaknya mulai awal tahun 2017 media Company Profile sudah siap di publikasikan kepada calon rekanan usaha, masyarakat yang menjadi sasaran distribusi penggunaan media. Sebagai sarana media penyampaian detail profil usaha yang mencerminkan kualitas produk dan semangat usaha dan media sarana penunjang promosi yang dipergunakan saat ini.

Perecanaan Pesan (konsep kreatif)

Konsep perencanaan pesan atau ide kreatif yang ingin dituangkan ke dalam media adalah sebuah ide kreatif berdasarkan fungsi dan kegunaan rancangan media company profile , bentuk dan pewarnaan akan disesuaikan dengan filosofi kualitas produk dan semangat usaha dan orientasi yang terdapat pada produk Softex Indonesia, jenis produk, dan struktur dan pengelolaan mamajemen usaha . Rancangan media Company Profile dirancangan menggunakan gaya penampilan grafis minimalis modern, adalah hanya menampilkan unsur-unsur penunjang gambar ataupun unsur visual yang memang harus ditampilkan, dengan lebih mempertimbangkan kualitas tampilan visual karena akan digunakan sebagai pencitraan perusahaan, yang digunakan sebagai daya tarik dalam menjalin kerjasama dengan pihak yang dijadikan sasaran untuk bisa kerjasama dalam usaha, selain dari itu dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan produk Softex Indonesia.

Tujuan Kreatif

Dari rencana tampilan pesan visual yang diajukan, bertujuan untuk dijadikan peningkatan nilai daya tarik pencitraan image perusahaan pada saat mau menjalin kerjasama usaha maupun sebagai daya tarik dalam menunjang program promosi produk perawatan kebesihan, popok bayi dan pembalut wanita yang ditujukan kepada masyarakat yang mempunyai kebutuhan akan perawatan kebersihan, popok bayi dan pembalut wanita.

Startegi Kreatif

Tampilan elemen visual yang diajukan pada rancangan media Company Profile, secara visual, pewarnaan dan desain tata letak yang digunakan stail trend di era saat ini dan tetap mempertimbangkan nilai psikologi selera masyarakat trend saat ini. Disamping corak desain rancangan yang semenarik mungkin, nilai tambah representatifnya dapat diharapkan teknik cetak dan penggunaan bahan juga menjadi pertimbangan dalam mewujudkan kualitas media Company Profile yang dihasilkan.


Perecanaan Visual

Image gambar visual, teks dan elemen grafis yang tampilkan untuk rancangan media Company Profile menggunakan gaya minimalis dengan kesan sederhana (simple), ekslusif , tata (layout), warna, tipografi dan gambar. Penyajian Desain Visual rancangan media Company Profile walaupun mengunakan gaya minimalis tapi tetap tampil dengan kesan modern.

Tujuan Visual

Dari tampilan visual yang digunakan dalam rancangan media Company Profile ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyampaian pesan isi detail profile usaha maupun produk-produk yang ditawarkan kepada kepada masyarakat. Kesan yang dihasilkan Modern dan dapat memberikan nilai daya tarik untuk mendapatkan perhatian yang maksimal dari setiap audience yang melihatnya .

Startegi Visual

Pada setiap rancangan media ditampilkan dengan gaya minimalis tapi masih terkesan modern. Adapun strategi visual yang ingin disampaikan peneliti adalah melalui pendekatan secara emosional, karena tampilan visual disajikan diwarnai gambar-gambar produk serta penjelasan tentang bagian pesan informasi yang akan disampaikan.


Penulisan Naskah

Rancangan media Comapny Profile unsurnya adalah kalimat format masing-masing bagian yang akan disampaikan, tiap-tiap halaman terdapat gambar dan format kalimat yang menjelaskan tentang bagian dari bentuk produk-produk Softex Indonesia. Media Company Profile menampilkan teks atau kalimat penunjang profile perusahaan, dari Kata Pengantar, Profil Perusahaan, Jenis produk yang ditawarkan, draff kalimat media yang dirancang, didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian kepada setiap yang membacanya.

Pengarahan visualisasi (Art Directing)

Rancangan media Company Profile konvesional trend saat ini agar lebih menarik dan memberi dampak positif terhadap tujuan pemasaran produk, tata layout dan desain media-media penunjang operasional ditata sedemikian rupa menarik dan tetap mengedepankan nilai informative, efektif agar sesuai dengan manfaat dan kegunaan media. Rancangan media Company Profile kompleks, variatif dalam menggunakan kreatifitas rancangan media. Rancangan media tersebut mengikuti kaidah-kaidah sebagai berikut:

  1. Totalitas warna yang di pilih adalah :

    1. Biru : Menggambar kan tentang harapan keberhasilan usaha

    2. Merah : Memberikan makna semangat

    3. .
    4. Hijau : Adalah memberi makna perolehan hasil penjualan produk Softex yang terus berkembang.

    5. Kuning : Melambangkan kekuatan, energi, yang terdapat pada bentuk usaha tentang penjualan produk Softex yang ditawarkan kepada segmen pasar.

  2. Ragam Jenis Huruf yang di pergunakan pada rancangan media Company Profile adalah menggunakan jenis huruf yang karakternya mudah dibaca tapi type jenis huruf yang digunakan adalah Myriad, type jenis huruf tersebut lebih mudah di baca, sederhana, komunikatif dan menarik.

  3. Tata letak unsur-unsur media rancangan disesuaikan dengan bentuk, warna dari masing-masing elemen yang akan diinformasikan, agar kesan visual terkesan artistik dan menarik untuk dilihat pada tiap-tiap bagian yang terdapat pada rancangan media Company Profile yang dirancang. dengan menata atau menyatukan unsur-unsur komunikasi visual mulai dari teks, gambar dan penggunaan elemen-elemen visual penunjang yang disertai penggunaan warna yang ditata dengan dominasi penataan yang laras sehingga rancangan media komunikasi visual yang yang dirancang terkesan menjadi lebih menarik.

  4. Gaya tampilan visual grafis ditampilkan secara minimalis namun tetap mempertimbangkan kesan modern dan komunikatif, dimaksudkan agar audience dapat lebih mudah mengetahui pesan media yang disampaikan.

Proses deasain (designing)

Proses rancangan media company profile yang diajukan sebagai penunjang promosi, dirancang dengan menggunakan tahapan-tahapan, diantaranya:

  1. Tahap Layout Kasar

  2. Tahap Layout Komprehensif dan

  3. Final ArtWork, berikut adalah penjabarannya:

    1. Layout kasar

      Layout kasar adalah penataan dan penerapan elemen-elemen rancangan media yang terdapat pada perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses rancangan media dengan menggunakan aplikasi komputer.

      Berikut adalah urutan rancangan media yang dibuat pada tahapan layout kasar, antara lain :
  • Layout Komprehensif

    Layout Komprehensif adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi, yang disertai keterangan detail ukuran, penggunaan bahan dan teknik produksi cetak media, Berikut adalah bentuk layout Komprehensif rancangan media Company Profole.

  • </ol>

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan laporan yang disampaikan di atas penelitian yang berupa rancangan media Company Profile dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Agar dapat dijadikan daya tarik pencitraan dalam mempromosikan produk Softex dibutuhkan media penunjang dalam bentuk Company Profile berupa Booklet.

    2. Untuk menghasilkan rancangan media Company Profile yang menarik dipergunakan konsep desain, yang terdapat tahapan Perencanaan Media, Perencanaan Pesan (Perencanaan Kreatif) dan Perencanaan Visual. Perencanaan media terdapat Tujuan Media, Strategi Media dan Program Media. Perencanaan Pesan (Perencanaan Kreatif), terdapat Tujuan Pesan dan Strategi Pesan. Pada Perencanaan Visual terdapat Tujuan Visual, Strategi Visual dan Program Visualisasi.

    3. Rancangan media Company Profile jika telah digunakan dan efektif harapan dari pihak menejemen Softex Indonesia, hasil penjualan tiap-tiap tahunnya dapat meningkat.

    Saran

    Dari hasil rancangan media, agar eksistensi perusahaan dan peningkatan penjualan dapat tercapai, selanjutnya ada beberapa masukan yang saya tujukan kepada perusahaan diantaranya:

    1. Sehubungan persaingan dalam memasarkan produk sejenis seperti yang dihasilkan dari PT. Softex Indonesia sangat kompetitif sebaiknya PT. Softex Indonesia selalu berinovasi demi peningkatan kualitas produk sehingga kualitas produk di pasaran dapat bersaing.

    2. Mengingat pengguna produk perawatan kebersihan penunjang kesehatan, popok bayi dan pembalut wanita merupakan masyarakat majemuk yang taraf ekonominya variatif (berbeda-beda), perihal harga sebaiknya ditentukan harga yang lebih kompetitif dan terjangkau oleh kalangan masyarakat pemakai.

    3. Demi eksistensi dan inovasi oleh perusahaan selanjutnya hendaknya PT. Softex Indonesia selalu membuka diri, mau menerima pihak yang akan mengadakan observasi penelitian terhadap hal-hal yang dapat dijadikan kemajuan PT. Softex Indonesia.

    Kesan

    Selama menjalankan proses produksi di PT. Softex Indonesia penulis merasa nyaman dan senang karena seluruh karyawan dan pekerja bersikap ramah dan dapat berkerjasama dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan penulis selama proses produksi berlangsung.

    DAFTAR PUSTAKA

    Larasati, Nina. 2010. “Perancangan Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi Pada PT.INOVASI MULTITEKNOLOGI. Tangerang”.

    Hendratman, Hendi. 2010. “Proses Perancangan Secara Umum”.

    Priyatno, Dewi. 2010. “Project.

    Yacub, Dkk. 2012. “Informasi”.

    Maimunah, Dkk. 2012. ”Jurnal CCIT”.

    Zulkifli. 2005. “Informasi”.

    Buku Panduan Skripsi , Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang, Banten, 2013.

    Fandy, Tjiptono. 2008. “Media”.

    Rakhmat, Supriyono. 2010. “Desain”.

    Hedi, Hendratman. 2010. “Tipografi”.

    Sugeng. 2010. “Warna Secara Obyektif”.

    Wahana Komputer. 2011. “Menggunakan Adobe Photoshop”

    Guritno. 2010. “Elisitasi”

    Iman, Risnadi. 2010. “Perancangan Media Company Profile sebagai media informasi dan promosi pada CV. Glasindo”.

    Nina, Herniawati. 2010. “Perancangan Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi Pada PT. Rejeki Intilogam Jaya”.

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Validasi Skripsi

    2. Kartu Bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja

    3. KSTF

    4. Form Usulan Penelitian

    5. Kwitansi Pembayaran Skripsi

    6. Kwitansi Pembayaran Sidang/Raharja Career

    7. Formulir Seminar Proposal Skripsi

    8. Formulir Pertemuan Stakeholder

    9. Formulir Final Presentasi Skripsi

    10. Surat Keterangan Observasi

    11. Surat Keterangan Hibah

    12. Sertifikat Jurnal

    13. Sertifikat PROSPEK

    14. Sertifikat TOEFL

    15. Sertifikat Seminar International

    16. Sertifikat Seminar Nasional

    17. Slide Presentasi

    18. Katalog Produk

    19. CV ( Curriculum Vitae )

    20. Formulir Pergantian Judul