SI1114469548

Dari widuri
Revisi per 13 September 2015 15.24 oleh Muniroh (bicara | kontrib) (UML (Unified Modeling Language))


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469548
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469548
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Sugeng Santoso, M.Kom.)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 006095
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469548
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Saryanih S,Kom)
NID : 05065
   
NID : 08167



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

KAS KECIL

PADA PT.DOULTON

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469548
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1114469548
Nama
: Muniroh
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: komputer Akutansi


"Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2015
Muniroh
NIM. 1114469548

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Sistem pengolahan data pada kas kecil pada PT. DOULTON di mana sistem keuangan kas kecil yang dimiliki oleh PT. DOULTON masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengolahan data yang masih manual. Baik dari input pengeluaran, penerimaan kas kecil, serta pemakaiannya belum memiliki sistem sampai dengan penyajian laporan yang sering menimbulkan permasalahan. Sehingga hal ini menjadi kendala dalam mencari data. Kemajuan teknologi ini mendorong PT.DOULTON untuk manfaatkan agar mengetahui uang yang keluar serta penggunaanya dan keperluannya serta masing-masing jumlahnya. dalam suatu perusahaan semua kegiatan yang dilaksanakan tidak lepas dari penerimaan dan pengeluaran kas, salah satunya adalah kas kecil yang perputarannya paling tinggi sehingga mudah diselewengkan dan dipindahtangankan sekalipun itu berjumlah relatif kecil tetapi jika transaksi tersebut sering terjadi dan jika dikumpulkan jumlahnya akan menjadi material, dan sering terjadi permasalahan keterlambatan dalam laporan. Langkah pengembangan aplikasi diawali dengan analisa kebutuhan sistem yaitu analisa input, proses, dan output, kemudian dilakukan perancangan sistem yang berupa Perancangan sistem diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, merupakan perangkat lunak MySQL, tools Yii Framework, dan metode pengujian yang digunakan blackbox testing. Dari penelitian yang telah dilakukan maka dihasilkan sebuah perangkat lunak perancangan sistem informasi kas kecil. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini agar tidak adanya keterlambatan dalam menyediakan laporan dan pencarian data lebih mudah.

Kata Kunci:Kas Kecil,Penerimaan, Pengeluaran.

ABSTRACT

Processing system Data on petty cash in PT. Doulton where the petty cash financial system owned by PT. Doulton still use Microsoft Excel in data processing are still manual. Neither of input expenses, petty cash receipts, as well asits use has not had the system up to the presentation of the report often cause problems. So this is an obstacle in finding data. This encourages technological advancement PT.DOULTON to exploit in order to determinemoney going out as well as its use and needs as well as each number. in a company all the activities carried out can not be separated of cash receipts and payments, one of which is petty cashthe highest turnover so easily corrupted and transferable even if it amounted to a relatively small, but if the transaction is often occurs and if the collected amount will be material, and oftenthere is a problem of delay in the report. Step application development begins with needs analysis system that analyzes the input, process, and output, then the system design in the form of system designimplemented into the PHP programming languages (Hypertext Preprocessor), XAMPP for Windows Version 3.2.1, is MySQL software, tools Yii Framework, and testing methods used blackbox testing. From the research that has been done so produced an information system design software petty cash. Information generated from this system in order not to delay the provide reporting and data retrieval easier.

Keywords :Petty Cash,receipts, expenditures.

Bismilahirahmanirahim.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik, kemudian kepada:

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Rahaja.

  3. Nur Azizah, M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Meta Amalya Dewi, M.Kom dan Saryani, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.

  5. Dewi Kristianti SE selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.

  7. Sahabat – sahabat saya yang senantiasa membantu dalam penulisan laporan ini dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan doa, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.

  8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.

Tangerang, Mei 2015
Muniroh
NIM. 1114469548

 

 


 

 

DAFTAR Gambar


Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem

Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem

Gambar 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Gambar 2.4 Struktur Statis Aplikasi YiiFramework

Gambar 3.1 Gambar Stuktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Proses Pengeluaran Dana Kas Kecil

Gambar 3.4 Analisis SWOT

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Finance

Gambar 4.4. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Accounting

Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Admin

Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem yang diusulkan pada Manajer keuangan

Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem yang diusulkan

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Halaman Login

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Home

Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Halaman Divisi

Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Halaman Input Divisi

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Halaman Pengeluaran

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Halaman Input Pengeluaran

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Buku Kas Kecil

Gambar 4.15. Tampilan Program login

Gambar 4.16. Tampilan Program Home

Gambar 4.17. Tampilan Program Divisi

Gambar 4.18. Tampilan Program Tambah Divisi

Gambar 4.19. Tampilan Program Pengeluaran

Gambar 4.20. Tampilan Program Laporan Buku Kas Kecil


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi seiring berjalan waktu semakin hari semakin canggih sehingga teknologi yang dikembangkan semakin meningkat dan, di negara-negara yang sudah maju teknologi merupakan suatu hal yang dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Dalam era global sekarang perusahaan membutuhakan suatu sistem untuk mempermudah pekerjaan. teknologi dapat membantu perusahaan untuk mengolah data secara cepat dan akurat, sehinga mampu menghasilkan informasi yang terpercaya dan dapat meningkatkan efisiensi kerja pada perusahaan.

Hal ini juga diperlukan oleh PT. DOULTON untuk bisa bersaing dan selangkah lebih maju dalam setiap kegiatan usahanya, PT. DOULTON merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang peralatan makanan yang terbuat dari keramik klasik yang barasal dari Inggris, yang membutuhkan sebuah sistem informasi yang baik. pengolahan data kas kecil pada PT. DOULTON telah menggunakan komputer yaitu microsoft office akan tetapi pengolahan data tersebut masih manual, Baik dari input pengeluaran, penerimaan kas kecil, serta pemakaiannya belum memiliki sistem sampai dengan penyajian laporan, yang sering menimbulkan permasalahan. dengan adanya teknologi PT.DOULTON memanfaatkannya agar dapat memberikan kualitas kinerja yang baik untuk perusahaan dan memberikan laporan kas kecil lebih cepat dan akurat, sehingga manajemen bisa mengambil keputusan lebih cepat.

Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Kas kecil ini biasanya disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.

Hal tersebut yang melatar belakangi penulis untuk mencoba untuk menganalisa dan mengevaluasi sistem yang sudah berjalan selama ini untuk melihat berbagai permasalahan yang ada dan kemudian memberikan saran untuk merancang sistem pemulihan dari sistem manual yang ada, berkembang dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi, yang diharapkan dapat menghasilkan data-data yang akurat, cepat dan tepat waktu.

Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi ini, diharapkan dapat menunjang kemampuan dan perkembangan perusahaan. maka dalam penyusunan Skripsi ini judul yang dirumuskan penulis adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KAS KECIL PADA PT. DOULTON”.


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang timbul pada objek penelitian yaitu:

  1. Bagaimana pelaksanaan dalam pengolahan data sistem kas kecil yang berjalan saat ini dalam melakukan aktivitas pengolahan kas kecil Pada PT.DOULTON?

  2. Kendala apa saja yang ada di dalam PT.DOULTON dalam pengolahan kas kecil?

  3. Bagaimanakah merancang aplikasi sistem agar menunjang sistem pengolahan kas kecil pada PT.DOULTON sehingga berjalan secara cepat, tepat waktu dan akurat?

 

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana sistem kas kecil pada PT.DOULTON Penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar permasalahan menjadi terarah pada pembahasan masalah kas kecil pada PT. DOULTON dalam Skripsi ini mulai dari masalah, Input pemakaian uang kas kecil dari divisi, Input kas kecil baik kas masuk maupun kas keluar, Input kas kecil baik jenis pemakaiannya dan berapa uang yang di pakai, sampai dengan Input laporan buku kas kecil.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dalam pengolahan data sistem kas kecil yang berjalan saat ini dalam melakukan aktivitas pengolahan kas kecil Pada PT.DOULTON.

  2. Untuk mengetahui kendala apa saja dalam pengelolaan kas kecil pada PT.DOULTON.

  3. Untuk merancang sistem informasi kas kecil yang dapat memberikan informasi yang cepat, tepat waktu dan akurat.

 

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung yaitu :

  1. Dapat teridentifikasinya prosedur yang berjalan pada pelaksanaan dalam pengolahan data sistem kas kecil yang berjalan saat ini dalam melakukan aktivitas pengolahan kas kecil Pada PT.DOULTON.

  2. Dapat teridentifikasinya kendala-kendala dalam pengolahan kas kecil pada PT. DOULTON.

  3. Dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat bermanfaat bagi finance, accounting dan general manager dalam melihat laporan dalam pembuatan laporan perusahaan, agar lebih cepat, tepat waktu dan akurat dalam pengolahan kas kecil.

 


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

    Penulis melakukan tinjauan langsung ke PT.DOULTON yang beralamat Jl. Raya serang km. 29.2 Ds. Gembong. Dan bertanya ke Divisi fainance PT.DOULTON untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur yang diteliti dan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Wawancara (Interview Research)

    Untuk melengkapi hasil observasi, penulis juga melakukan wawancara atau interview dengan pelaksana yang berhubungan langsung secara lisan kepada stakeholder yaitu ibu Dewi Kristianti, SE selaku bagian divisi Finance dan selaku kepala bagian divisi kasir menghasilkan data yang tepat dan akurat.

  3. Metode StudI pustaka (Library Research)

    Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga mengumpulkan data dengan cara studi pustaka, dimana metode pustaka digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa literature yang ada seperti dari skripsi di perpustakaan kampus, buku perpustakaan kampus, referensi internet dalam pencarian data-data yang berhubungan dengan topik dan lain sebagainya untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan.

 


Metode Analisa

  1. Metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu Metode analisa SWOT dan Metode analisa PIECES, Metode analisa SWOT yaitu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal, SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

  2. Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service)

    Metode Analis PIECES penulis gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisa terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan, PIECES itu sendiri merupakan singkatan dari Performance, Information, Economy, Control, Eficiency dan Services. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

 

Metode Rancangan

Metode perancangan yang digunakan adalah metode yang berorientasikan objek melalui tahapan pembuatan UML (Unified Modeling Language) dengan menggunakan diagram UML seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elistasi. Program yang digunakan dalam bahasa pemrograman adalah PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang permasalahan, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisa sistem, metode perancangan dan metode testing sistem yang dipergunakan serta sistematika penulisan skripsi ini.


BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang definisi-definisi yang berhubungan dengan judul penelitian dan penyusunan laporan skripsi


BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi, misi, tujuan organisasi, struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab pada perusahaan, tatalaksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan terdiri dari metode analisa sistem, analisa batasan sistem,analisa masalah, analisa kekurangan sistem yang berjalan, analisa kontrol, analisa tenaga kerja, analisa waktu, analisa kebutuhan sistem, konfigurasi sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware dengan menggunakan metode UML yang sedang berjalan serta elisitasi yang berisi kebutuhan terhadap sistem yang baru.


BAB IV LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan penjelasan sistem yang diusulkan penulis berupa. UML usulan terdiri dari diagram-diagram, jabarkan, rancangan spesifikasi database dan rancangan layout layar (blueprint) dan tampilan output program.


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan selama penelitian laporan skripsi serta saran-saran yang perlu diketahui untuk menjadi yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan."

“tentang sistem yaitu: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.(Menurut Yakub 2012:1).[2]

“Pendapat McLeod, Jr dalam dalam buku Tata Sutabri. tentang sistem adalah “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.(Tata Sutabri 2011:152).[3]

Dalam buku Tata Sutabri Pendapat Gorden B. Davis (2012:6), [4]”mendefinisikan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Tata Sutabri (2012:7),[4]”tentang sistem yaitu “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Adapun pendapat Moekijat dalam buku Prasojo (2011:152),[5]”menyatakan bahwa sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan seperti inventaris atau penjadwalan produksi.”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

  1. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

  2. Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem


“Menurut Tata Sutabri , suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:”.”.(Tata Sutabri 2011:152).[3]

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)Energi yang dimasukkan dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Proses)Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran

  8. Sasaran (Objective) Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.



Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 8)[6] mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
  5. Daur Hidup Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20-21)[7],"Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:".

    1. Mengenali adanya kebutuhan
      Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
    2. Pembangunan sistem
      Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
    3. Pemasangan Sistem
      Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
    4. Pengoprasian Sistem
      Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi, dan selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
    5. Sistem Menjad Usang
      Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Gambar 2.2. Daur Hidup Sistem

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. data yang sudah diorganisasi sehingga memiliki arti dan nilai untuk penerima.

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2012),[8]“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[9]“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

    1. Informasi Strategis
    2. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

    3. Informasi Taktis
    4. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

    5. Informasi Teknis
    6. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.

    Jadi dapat disimpulkan Informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

    Menurut Tata Sutabri (2012:30)[9]Informasi memiliki Nilai. Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah Diperoleh
    2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan Lengkap
    4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    5. Ketelitian
    6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    7. Kecocokan
    8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    9. Ketepatan waktu
    10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    11. Kejelasan
    12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    13. Keluwesan
    14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    15. Dapat Dibuktikan
    16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak ada Prasangkan
    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat Diukur
    20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.

    Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

    Menurut Tata Sutabri (2012:1)[9]“definisi data adalah sebagai berikut : Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

    Klasifikasi Data

    Menurut Tata Sutabri (2012:3)[9]“data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

    1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

      1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

      2. Data Ukur (Measurement Data) Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

    2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

      1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

      2. Data Kualitatif (Qualitative Data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

    3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :

      1. Data Internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

      2. Data External adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

    1. Data External Primary

    2. adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

    3. Data External Secondary

    4. adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutarman (2012:17)[10]”Teknologi informasi adalah Sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkatlunak dan perangkat keras computer”.

    Pendapat Yustianti(2014:14)[11]“Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”. Namun, hanya sedikit teknologi informasi (TI) yang digunakan secara terpisah. alangkah baiknya, apabila TI digunakan dengan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam sistem informasi, berbagai macam komponen-komponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi".

    Adapun Pendapat Tata Sutabri (2012:38)[9]” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

    Komponen Sistem Informasi

    Adapun pendapat Tata Sutabri (2012:39)[12]”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:.

    a. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    b. Blok model (model block) (input block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    c. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    d. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    e. Blok basis data (database block)(technology block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

    f. Blok kendali (control block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


    Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Hidayati et all dalam Jurnal CCIT (2011:238)[13], menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

    Menurut Anhar (2010:45)[14]”Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

    Pendapat Raharjo (2011:3)[15] “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

    Menurut Anhar (2010:45)[14]”Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

    Adapun pendapat tentang Database menurut Kustiyaningsih (2011:146) [16] “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

    G. Kesimpulan

    1. Analisis kebutuhan sistem menitikberatkan pada bagaimana mengidentifikasi kelemhan yang dijumpai pada sistem lama, untuk mempermudah cara melakukannya, ditwarkan cara analisis dengan kerangka PIECES yang menguraikan analisis ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu Performance, Information, Economy, Control, Efficiency Dan Security.
    2. Hasil analisa PIECES adalah dokument kelemahan sistem yang menjadi rekomenasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

    Menurut Rohmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154), [17]” Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service.Istilah PIECES yang setiap hurufnya biasa di terjemahkan menjadi berikut :

    P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/performa

    I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information /Informasi (dan data)

    E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki economic / ekonomi,mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

    C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control ataukeamanan

    E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses

    S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

    Konsep Dasar Analisa

    1.Definisi Analisa Sistem

    Menurut Rosa (2013:18)[18]”Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

    Menurut Henderi, dkk (2011:322)[19], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

    Pendapat Taufiq (2013:156) [20] “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    2. Tujuan Analisis Sistem

    Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

    1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
    2. Membantu para pengambil keputusan.
    3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.
    4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.
    5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

    Konsep Dasar Analisa SWOT Dan PIECES

    1.Definisi Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199), [21]” penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness sertalingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponendasar yaitu :.

    a. Kuadran 1

    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

    b. Kuadran 2

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produkatau pasar).

    c. Kuadran 3

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

    d. Kuadran 4

    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    Menurut Rangkuti (2011:197), [21]” tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi

    2. Metode Analisa Pieces

    Menurut Alfatta Hanif dalam jurnalnya (2007), [22]” Metode analisa PIECES ini menggunakan enam variabel yaitu Performance, Information/Data Economic, Control/Security, Efficiency, Dan Service.

    A. Performance (Analis Kinerja)

    Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerja yang biasa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan. Pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.

    B. Information (Analisa Informasi)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyingkapi peluang dan menangani masalah yang muncul. dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi:

    1. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang
    2. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang.
    3. Kurangnya informasi yang tepat waktu.
    4. Terlalu banyak informasi.
    5. Informasi tidak akurat
    6. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis yang tersimpan dalam sebuah sistem permasalan yang meliputi:

    1. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap atau disimpan dibanyak tempat.
    2. Kekakuan data. Data yang ditangkap dan disimpan tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan pengujian judul dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan

    C. Economic (Analisis Ekonomi)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek pijakan bagi kebanyakan manager adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis atau rupiah. persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya adapun hal-hal yang diperhatikan dapat disimak berikut:

    1. Biaya
    2. a.Biaya Tidak Diketahui

      b.Biaya tidak dapat diacak sumber

      c.Biaya terlalu tinggi

    3. Keuntungan
    4. a.Pasar-pasar baru dapat dieskplorasi.

      b.Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.

      c.Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan

    D. Security (Keamanan).

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendektesi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

    1. Keamanan atau kontrol yang lemah
    2. a. Input data tidak diisi dengan cukup.

      b. Kejahatan (misalnya, penggelapan atau pencurian) terhadap data .

      c. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang.

      d. Data disimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada dokument atau database yang berbeda.

      e. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.

      f. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak).

      g. Terjadi error saat membuat keputusan.

    3. Kontrol atau keamanan berlebihan.
    4. a. Prosedur birokratis memperlamban sistem.

      b. pengendalian berlebihan menganggu para pelanggan atau karyawan.

      c. pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan..

    E. Efficiency (Analisa Efisiensi)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien.

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    F. Service (Analisa Layanan)

    Berikut adlah kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari
    5. Sitem tidak fleksibel.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Desai (2012:43), [23] “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal.”

    Pendapat Simarmata (2010:323), [24]“Pengujian adalah proses terhadap aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.”

    Adapun pendapat Rizky (2011:237), [25]“Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.”

    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

    1. Vertikasi
    2. Verifikasi adalah proses pemeriksa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

    3. Validasi
    4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure
    2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    3. Fault
    4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    5. Error
    6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    7. Incident
    8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

    Acuan dan Pengukuran Testing

    Adapun pendapat Rizky (2011:256), [25]“Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”

    Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

    1. Waktu
    2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

    3. Biaya
    4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

    5. Kinerja
    6. Testing Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

    7. Kerusakan
    8. Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

    Metode Blackbox

    pendapat Rizky (2011:256), [25]“definisi black box testing adalah sebagai berikut:”

    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

    1. Equivalence Partitioning
    2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

    3. Boundary Value Analysis
    4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

    5. 3. Cause Effect Graph
    6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

    7. Random Data Selection
    8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    9. Feature Test
    10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu juga dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141), [26] “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi perlatan yang akan dipergunakan”

    Tahap-tahap Rancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141), [26]Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang TeriniciAnalis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top dwon ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke ingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
      1. Diagram arus data (data flow diagram)
      2. Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
      3. Kamus data ( Data dictionary)
      4. Flowchart
      5. Model hubungan objek
      6. Spesifikasi Kelas
    2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistemanalis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan computer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
    3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistemanalis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternative. alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
    4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
    5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
    6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, makan penerapan akan disetujui.

    UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam widodo dan Herlawati (2011:6) [27] “ mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yangharus diikuti. Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.”

    Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008)[28],UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak baru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

    Diagram – Diagram UML

    Adapun jenis diagram antara lain : (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:10-12)[27]

    1. Diagram Kelas
    2. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka -antarmuka, kolaborasi - kolaborasi, serta relasi - relasi.

    3. Diagram Paket (Package Diagram)
    4. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram Use Case
    6. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram interaksi dan Sequence
    8. Diagram interkasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram Komunikasi (Communication Diagram)
    10. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram Statechart (Statechart Diagram)
    12. status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

    13. Diagram Aktivitas (Activity Diagram).
    14. Diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan membertekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram Komponen (Component Diagram)
    16. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistemperangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
    18. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

    Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan.


    Konsep Dasar Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Menurut Nugroho (2010:10), [29] “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

    Jenis-Jenis Elisitasi

    Menurut Guritno,dkk (2010:302), [30]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Anggi, Muniroh