SI1114469303

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

BAHAN BAKU PADA PT. LEO GRAHA SUKSES

PRIMATAMA

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469303
NAMA  : RAHAYU LASMARA SAPUTRI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

BAHAN BAKU PADA PT. LEO GRAHA SUKSES

PRIMATAMA

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469303
Nama  : Rahayu Lasmara Saputri
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Sistem Informasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594

 

 

 

 

NIP : 10002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

BAHAN BAKU PADA PT. LEO GRAHA SUKSES

PRIMATAMA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1114469303
Nama  : Rahayu Lasmara Saputri

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji

 

Penguji I

 

Penguji II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(_______________)

 

(_______________)

 

(_______________)
NID :

 

NID :

 

NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN

BAHAN BAKU PADA PT. LEO GRAHA SUKSES

PRIMATAMA

KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469303
Nama  : Rahayu Lasmara Saputri
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 

 

 

 

 

(Rahayu Lasmara Saputri)
NIM : 1114469303

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

PT. Leo Graha Sukses Primatama adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kertas yang terletak di kota Tangerang. Sistem informasi yang berjalan di perusahaan saat ini masih manual sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan yang berjalan. Kegiatan yang dimulai dari permintaan bahan baku, pembelian bahan baku ke supplier, pengiriman bahan baku sampai pengolahan informasi laporan pembelian bahan baku ke pimpinan. Karena banyaknya masalah yang ditimbulkan akibat masih manualnya sistem yang berjalan maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama”. Yang memiliki tujuan agar proses pembuatan laporan pembelian bahan baku yang akan diberikan kepada pimpinan perusahaan lebih akurat, cepat dan hemat biaya maupun waktu.

Kata Kunci : Pembelian, Analisa, Bahan Baku

 

 

ABSTRACT

 

PT. Leo Graha Sukses Primatama is one company that is engaged in the processing of paper located in the city of Tangerang. Information systems that run on the company is still manual, causing the slow process of running. The event, which starts from the demand for raw materials, raw material purchase to the supplier, delivery of raw materials to processing information report led to the purchase of raw materials. Because of the many problems caused by the manual system is still running, the authors take the title "Raw Materials information system design at PT. Leo Graha Sukses Primatama ". Which has the aim that the reporting process purchases of raw materials that will be given to the leadership of the company is more accurate, rapid and cost-effective as well as time.

Keywords: Purchase, Design, Raw Material

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skrispi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja serta juga untuk membantu mengatasi masalah sistem informasi pembelian bahan baku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama sehingga proses manajemen dan perencanaan pembelian bahan baku dapat terkendali dengan baik.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis. Hal ini disebabkan karena keterbatasan akan kemampuan yang dimiliki penulis. Tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala dukungan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan laporan Skripsi ini, diantaranya yaitu :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi sekaligus juga sebagai pembimbing II yang telah banyak memberi masukan dan sarannya dalam penulisan Skripsi ini.
  4. Ibu Sri Rahayu, S.T., MMSI., selaku pembimbing I yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan-masukan dalam penulisan Skripsi ini.
  5. Dosen dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bakal ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Ibu Sukarni S.E., selaku pembimbing lapangan beserta seluruh staff dan karyawan di PT. Leo Graha Sukses Primatama yang telah membantu penulis dalam melakukan observasi.
  7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  8. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dan kritik bagi penulis.

Demikian penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada PT. Leo Graha Sukses Primatama.

Tangerang, 2 Juni 2015
Rahayu Lasmara Saputri

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 4.1 Basis Data Pengguna

Tabel 4.2 Basis Data Product

Tabel 4.3 Basis Data Request

Tabel 4.4 Basis Data PO

Tabel 4.5 Basis Data Supplier

Tabel 4.6 Basis Data Receive

Tabel 4.7 Basis Data Delivery

Tabel 4.8 Pengujian Black Box pada Login

Tabel 4.9 Pengujian Black Box pada Master User

Tabel 4.10 Pengujian Black Box pada Master Product

Tabel 4.11 Pengujian Black Box pada Master Supplier

Tabel 4.12 Pengujian Black Box pada Transaction Request

Tabel 4.13 Pengujian Black Box pada Transaction Purchase Order

Tabel 4.14 Pengujian Black Box pada Transaction Receive

Tabel 4.15 Pengujian Black Box pada Transaction Delivery

Table 4.13 Schedule Implementasi

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT. Leo Graha Sukses Primatama

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.4 Sequance Diagram yang berjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram pada Admin

Gambar 4.4 Sequence Diagram pada Bagian Gudang

Gambar 4.5 Sequence Diagram pada Bagian Purchasing

Gambar 4.6 Sequence Diagram pada Bagian Supplier

Gambar 4.7 Sequence Diagram pada Pimpinan

Gambar 4.8 Perbedaan Prosedur antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan

Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.10 Prototype Menu Login

Gambar 4.11 Prototype Menu Utama

Gambar 4.12 Prototype Menu Master

Gambar 4.13 Prototype Submenu Mastrer User

Gambar 4.14 Prototype Submenu Master Product

Gambar 4.15 Prototype Submenu Master Supplier

Gambar 4.16 Prototype Menu Transaction

Gambar 4.17 Prototype Submenu Transaction Request

Gambar 4.18 Prototype Transaction Purchase Order

Gambar 4.19 Prototype Transaction Receive

Gambar 4.20 Prototype Transaction Delivery

Gambar 4.21 Prototype Report

Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

Gambar 4.23 Tampilan Menu Home

Gambar 4.24 Tampilan Menu Input Data Master User

Gambar 4.25 Tampilan Data User

Gambar 4.26 Tampilan Input Data Master Product

Gambar 4.27 Tampilan Data Product

Gambar 4.28 Tampilan Input Data Supplier

Gambar 4.29 Tampilan Input dan Data Request

Gambar 4.30 Tampilan Input dan Data Purchase Order

Gambar 4.31 Tampilan Input dan Data Receive

Gambar 4.32 Tampilan Input dan Data Delivery

Gambar 4.33 Tampilan Report Request

Gambar 4.34 Tampilan Report Purcahse Order

Gambar 4.35 Tampilan Report Receive

Gambar 4.36 Tampilan Report Delivery

Gambar 4.37 Tampilan Logout

BAB I

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Latar Belakang Masalah

Pada saat ini perkembangan teknologi amatlah sangat pesat sehingga tuntutan akan adanya sistem yang dapat membantu segala aktifitas yang dilakukan manusia sangatlah penting. Selain diperlukannya sistem yang baik, kebutuhan akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas pun tak kalah penting guna mengimbangi perkembangan teknologi yang ada.

Kebutuhan akan sistem yang baik salah satunya dibutuhkan oleh perusahaan. Berjalannya suatu perusahaan tak terlepas dari kebutuhan akan informasi. Untuk memperoleh informasi yang up to date dan akurat dibutuhkan sistem informasi yang dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Begitu pula dengan sistem informasi pembelian bahan paku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama sendiri, mereka masih menggunakan cara manual untuk prosesnya dan masih belum terkomputerisasi dengan baik. Terkadang karyawan bagian keuangan mengalami kesulitan untuk menyusun laporan keuangan, terlebih lagi jika banyaknya transaksi pengeluaran dan pemasukan yang terjadi.

Biasanya karyawan keuangan melakukan pencatatan pembelian bahan baku secara manual, sehingga mengalami kesulitan untuk mengetahui berapa banyak jumlah bahan baku yang seharusnya dipesan kembali dari supplier ataupun bahan baku yang belum diolah. Selain itu, direktur mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi tentang pembelian bahan baku yang up to date. Dengan demikian suatu sistem yang baik diperlukan untuk mengatur siklus pembelian bahan baku agar proses kegiatan dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah keakuratan informasi pada sistem pembelian bahan baku yang berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama saat ini?
  2. Apakah sistem informasi pembelian bahan baku yang sedang berjalan saat ini sudah Efektif dan Efisien?
  3. Bagaimana merancang sistem yang dapat menghasilkan informasi yang akurat, efektif, & efisien bagi user pada PT. Leo Graha Sukses Primatama?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam penelitian ini lebih terarah dan lebih mudah, maka permasalahan dibatasi yakni hanya seputar proses penerimaan bahan baku dan pemberian informasi hasil pembayaran bahan baku sampai dengan laporan keuangan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penulis adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional

    Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui permsalahan apa saja yang ada pada PT Leo Graha Sukses Primatama, serta untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan saat ini.

  2. Tujuan Fungsional

    Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk memperbaiki sistem yang berjalan saat ini.

  3. Tujuan Individual

    Penelitian ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, pengalaman akan sebuah sistem yang berjalan pada PT Leo Graha Sukses Primatama, serta juga dengan maksud untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap agar hasil penelitian dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi Perusahaan

    Penelitian ini dapat dijadikan perusahaan sebagai sarana promosi agar perusahaan lebih dikenal luas oleh masyarakat umum serta hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengembangkan sistem pembelian bahan baku yang sudah berjlan menjadi lebih efektif dan efisien.

  2. Bagi Pembaca

    Pembaca dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu alternatif perbandingan dan referensi untuk penelitian lainnya.

  3. Bagi Penulis

    Dengan melaksanakan penelitian ini penulis dapat menuangkan segala ilmu yang berhubungan dengan aturan penulisan sebuah laporan dan juga menerapkan teori sistem pembelian bahan baku pada perusahaan yang telah ada. Selain itu juga dapat menambah wawasan penulis mengenai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kertas tersebut.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan data

Dalam melaksanakan penelitian penulis menggunakan beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut :

  1. Observasi (Pengamatan Langsung)

    Penulis melaksanakan penelitian menggunakan metode ini dengan cara studi langsung ke lapangan yakni PT. Leo Graha Sukses Primatama untuk meneliti langsung kinerja perusahaan serta sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan.

  2. Interview (Wawancara)

    Penulis melaksanakan proses tanya jawab kepada karyawan bagian keuangan yang terdapat di PT. Leo Graha Sukses Primatama mengenai sistem informasi yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan atau masalah yang ada dalam sistem yang berjalan tersebut.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka dilaksanakan penulis dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian yang digunakan untuk bahan referensi dalam penelitian yang dilaksanakan. Bahan referensi juga bisa meliputi dari bahan-bahan materi perkuliahan.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang lebih bermanfaat. Dalam melakukan perancangan sistem informasi pembelian bahan baku pada PT Leo Graha Sukses Primatama penulis menggunakan metode analisis pendekatan Object Oriented Analysis Design (OOAD) atau analisis berorientasi objek dengan UML.

Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, II, III, dan draft final elisitasi.

Metode Analisa Perancangan Program

Dalam analisa perancangan program, penulis menggunakan menggunakan Visual Paradigm dengan terdiri dari : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Metode Perancangan

Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm yaitu menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis Object Orientied melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Actifity Diagram. Pada perancangan program atau aplikasi menggunakan PHP dengan alat bantu berupa media Adobe Dreamweaver CS5 sebuah software yang mengatur tata letak (layout) halaman web. Pada perancangan database digunakan MySQL untuk membantu dalam database yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan data-data yang diperlukan dalam aplikasi program ini yang di-Install pada Aplikasi XAMPP.

Metode Prototipe

Metode prototipe yang penulis pakai yaitu Throw-away. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai). Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena memiliki suatu tujuan utamanya yaitu kegagalan dalam mendefinisikan masalah antara user dan depelover dapat dikenali dari awal serta proses pengujian dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus sehingga mengurangi tingkat kegagalan produk.

Metode Testing

Metode pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi pada penelitian ini menggunakan metode Black Box Testing dan dilakukan proses Debugging pada proses pembuatan kode program. Black Box Testing dilakukan dengan cara menguji beberapa aspek sistem dengan sedikit memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Perangkat lunak dikatakan dapat berfungsi dengan baik yaitu pada saat input diberikan dan output memberikan hasil sesuai dengan spesifikasi sistem yang dibuat.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan akan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai masalah yang akan dibahas, diantaranya latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, serta uraian sistematika penulisan laporan yang akan disusun.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dari hal-hal yang dibahas dalam penelitian dan tentang kinerja laporan pembelian bahan baku yang dikutip dari berbagai sumber referensi maupun dari hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian yang akan dianalisa, antara lain analisa organisasi, analisa sistem dan tata laksana sistem yang berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML), perancangan basis data, rancangan program, prototype sistem, konfigurasi sistem hardware dan software, aplikasi, hak akses, evaluasi dan implementasi.

BAB V PENUTUP DAN SARAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:1)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:3)[2] “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Sutarman (2009:13)[3], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi sistem itu sendiri adalah suatu kumpulan elemen yang terdiri dari unsur, komponen, atau variabel yang saling berhubungan membentuk suatu jaringan kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan suatu kegiatan dalam proses pencapaian suatu tujuan tertentu.

Ada dua komponen dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

  1. Pendekatan sistem kepada prosedurnya

    Suatu sistem dengan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu

  2. Pendekatan sistem pada komponen

    Sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub,2012:4)[1] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik(Phisical System)

    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System)

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Conroh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur nyang jelas dan terstruktur.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Syarat-syarat Sistem

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh sistem yaitu:

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.

Kriteria Sistem yang Baik

Kriteria sistem yang baik yaitu :

  1. Ketersediaan
    1. Dokumentasi data lengkap, dimana setiap aktifitas bisnis dapat terekam dalam sebuah sistem informasi.
    2. Meminimalkan kegagalan sistem, mencegah agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan.
  2. Keamanan
    1. Pemberian password, salah satu bentuk keamanan sebuah sistem, diperlukan security password untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan data.
    2. Posisi komputer yang aman, hal ini lebih mengarah tentang tata letak komputer dan jaringan.
    3. Pasang alarm keamanan, untuk mencegah pencurian perangkat keras. Seperti monitor, CPU (central processing unit), dll.
    4. Data control, pemantauan data secara rutin dapat mengurangi resiko masalah keamanan data yang disimpan pada sebuah sistem.
  3. Dapat dipelihara

    Pengukuran kinerja sistem dan peninjauan berkala sistem, dua hal ini saling berhubungan. Karena peninjauan sistem secara rutin dapat digunakan untuk memantau data sekaligus mengukur kinerja sistem yang sedang berjalan.Sehingga manajemen sistem informasi data mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap sistem tersebut kedepannya.

  4. Integritas
    1. Verifikasi data, proses pengecekan data saat data dimasukkan hingga keluar menjadi sebuah informasi. Verifikasi data membutuhkan waktu dan tenaga, yang dilakukan oleh manajemen sistem.
    2. Pengecekan data rangkap, untuk mengurangi redundansi data (data rangkap) perlu dilakukan secara bertahap. Bisa juga dikategorikan sebagai data kontrol. Hanya saja hal ini bertujuan untuk memanajemen sistem database.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5)[1] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitasaktivitas dalam bentuk film.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk dari data tersebut bisa banyak menghasilkan informasi yang berkualitas baik untuk disampaikan kepada pengguna informasi yang membutuhnkannya.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk (2012:26)[4], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[1], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Menurut Tata Sutabri (2012:29)[2], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasi dan diinterpretasi menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:9)[1], kualitas dari informasi (quality of information) sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sebagai berikut :

  1. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi utnuk tiap-tiap orang yang berbeda-beda.

  2. Tepat pada waktunya(Timeliness)

    Informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  3. Akurat (Accuracy)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Fungsi Informasi

Fungsi informasi yang utama adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai akan suatu informasi. Fungsi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar ukuran dan aturamn keputusan untuk menentukan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Wahyono (2010:71)[5], “Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat beroperasi secara benar dan menguntungkan”

Menurut Laudon (2010:46)[6], “Sistem informasi merupakan komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi.

Dan Stair dan Reynolds (2010:l0), “Sistem Informasi sebagai seperangkat elemen atau komponen yang saling terkait yang dikumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, danmenyebarkan (output) data dan informasi, dan memberikan reaksi korektif (feedback) untuk memenuhi tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat para dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah seperangkat komponen atau komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi guna meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat beroperasi secara benar dan menguntungkan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:20)[1], “Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

UML (Unified Modelling Language)

Pengertian UML (Unified Modelling Language)

Menurut Nugroho (2010:6)[7], “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami.

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berorientasi objek yang digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikan rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10)[7], “Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structured classification), perilaku dinamis(dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”.

Definisi Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Nugroho (2010:24)[7] Bangunan dasar metodologi UML Unified Modelling Language) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML (Unified Modelling Language), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML (Unified Modelling Language). Dalam penggambaran model yang kompleks kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat dikomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modelling Language) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model UML (Unified Modelling Language).

  2. Ada 4 (empat) macam relationship dalam UML (Unified Modelling Language)yaitu :
    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    2. Asosiasi

      Meruapakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berfungsi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oelh suatu objek atau perwujudan dari sebuah rencana atau pemikiran yang masih belum terbentuk.

  3. Diagram

    Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasrkan sifatnya statis atau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML, diantaranya yaitu :

    1. Class Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelaskelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasirelasi.

    2. Object Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    3. Use case Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

    4. Sequence Diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    5. Collaboration Diagram

      Diagram ini bersifar dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    6. Statechart Diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan statestate pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas.

    7. Activity Diagram

      Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

    8. Component Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Deployment Diagram

      Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpulsimpul (node) beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Manfaat Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) biasa digunakan untuk:

  1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
  2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.
  3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
  4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan statetransition diagram.
  5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram.
  6. Menyampaikan atau memperluas fungsionaliti dengan stereotypes.

Konsep Dasar Sistem Pembelian Bahan Baku

Pengertian Bahan Baku

Menurut Mulyadi (2000:295)[8], "Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengolahan sendiri".

Menurut Masiyal Kholmi (2003:29)[9], “Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri”.

Menurut Singgih Wibowo (2007:24)[10], “Bahan baku meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk proses produksi.”

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan baku adalah bahan yang meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan untuk proses produksi untuk diolah menjadi barang jadi yang dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri.

Bahan baku memiliki beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :

  1. Perkiraan pemakaian

    Merupakan perkiraan tentang jumlah bahan baku yang akan digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi pada periode yang akan datang.

  2. Harga bahan baku

    Merupakan dasar penyusunan perhitungan dari perusahaan yang harus disediakan untuk investasi dalam bahan baku tersebut.

  3. Biaya-biaya persediaan

    Merupakan biaya-biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengadaan bahan baku

  4. Kebijaksanaan pembelanjaan

    Merupakan faktor penentu dalam menentukan berapa besar persediaan bahan baku yang akan mendapatkan dana dari perusahaan.

  5. Pemakaian sesungguhnya

    Merupakan pemakaian bahan baku yang sesungguhnya dari periode lalu dan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

  6. Waktu tunggu

    Merupakan tenggang waktu yang tepat maka perusahaan dapat membeli bahan baku pada saat yang tepat pula, sehingga resiko penumpukan ataupun kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.

Sistem Pembelian Bahan Baku

Dalam suatu perusahaan kebutuhan informasi sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan, terutama dibutuhkan oleh pihak intern yaitu manajemen juga membutuhkan informasi sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan-keputusan yang cepat dan dipatuhinya kebijakan perusahaan.

Pembelian merupakan fungsi pelayanan yang menunjang kegiatan dalam perusahaan yang bersangkutan untuk dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan baik, agar fungsi tersebut berjalan dengan lancar dan baik maka diperlukan arus informasi yang lancar antar bagianbagian yang terkait.

Fungsi-fungsi yang tekait dalam sistem pembelian, antara lain :

  1. Fungsi Gudang

    Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan barang yang ada digudang dan menyimpan barang yang telah diterima dari fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang dipakai langsung, permintaan pembeliaan diajukan langsung oleh pemakai barang tersebut.

  2. Fungsi Pembelian

    Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dalam menentukan pemasok yang akan dipilih unuk pengadaan barang sesuai dengan permintaan fungsi gudang atau pemakai langsung dan mengeluarkan surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih serta mengevaluasi order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

  3. Fungsi Penerimaan

    Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas dari barang yang telah diterima dari pemasok guna menentukan layak atau tidaknya barang tersebut, dan apakah telah sesuai dengan yang dipesan oleh bagian pembelian sesuai dengan surat order pembelian

  4. Fungsi akuntansi

    Fungsi akuntansi yang terkait dengan transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan persediaan dan bagian pencatatan hutang. Dalam sistem pembelian, fungsi pencatatan persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli kedalam kartu persediaan. Sedangkan fungsi pencatatan hutang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam register bukti kas keluar dan menyelenggarakan arsip dokumen bukti kas keluar yang berfungsi sebagai catatan hutang atau mengisi kartu hutang sebagai buku pembantu.

Definisi Database

Database berasal dari dua suku kata yaitu data dan base yang artinya berbasiskan pada data. Data adalah fakta atau kejadian dunia nyata yang mengandung suatu arti yang biasa berupa simbol, gambar, atau kata-kata. Sedangkan base atau basis adalah tempat atau ruangan untuk berkumpul. Ja kesimpulannya database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk membentuk suatu informasi.

Menurut Prasetio (2012:181)[11], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Definisi SQL (Structured Query Language)

Menurut Rosa (2014:46)[12] “SQL (Stuructured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data dalam database relasional”.

Hingga saat ini diketahui ada 3(tiga) jenis perintah SQL, yaitu DDL, DML dan DCL.

  1. Data Definition Language (DDL)

    DDL adalah perintah SQL yang digunakan dalam pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Perintah SQL yang termasuk DDL antara lain :

    1. Create, untuk membuat, termasuk diantaranya membuat database dan tabel baru
    2. Alter, untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat
    3. Rename, untuk mengubah nama data
    4. Drop, untuk menghapus database dan tabel
  2. Data Manipulation Language (DML)

    DML adalah perintah SQL yang digunakan untuk manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain :

    1. Select, digunakan untuk menampilkan data yang tersimpan
    2. Insert, digunakan untuk memasukkan data
    3. Update, digunakan untuk mengubah data
    4. Delete, digunakan untuk menghapus data
  3. Data Control Language (DCL)

    DCL adalah perintah SQL yang digunakan dalam pengaturan hak akses user, baik terhadap server, database, table maupun field. Perintah SQL yang termasuk DCL antara lain :

    1. Grant, untuk memberikan hak atau izin akses oleh administrator server kepada user.
    2. Revoke, untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

MySQL

Menurut Nugroho (2010:91)[7], “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL. SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur”.

Menurut Madcoms (2010:367)[13], “Penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa MySQL adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database yang dapat berjalsn di berbagai platform, antara lain Linux, Windows dan sebagainya.

PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Arief (2011:43)[14], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintahperintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

Menurut Rosa (2014:1)[12], “PHP adalah bahasa pemograman untuk web yang menganut client server”.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) adalah server-side scripting yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis yang menganut sistem client-server.

XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341)[13], “Sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.”

Menurut Nugroho (2010:74)[7], “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dalah pat disimpulkan bahwa XAMPP adalah sebuah software yang dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver.

Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:35)[13], “Adobe Dreamweaver merupakan software dari Adobe yang digunakan sebagai HTML , editor profesional untuk mendisain web secara visual, dan dapat juga digunakan untuk mengelola siyus atau halam web”.

Adobe dreamweaver memudahkan pengembangan website untuk mengelolah halaman webste dan halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extentible Markup Languange) dan kelebihannya.

Gambar 2.1 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3

  1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.
  2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.
  3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.
  4. Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.
  5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.
  6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks.
  7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[15], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fahrul Rozi (2014) dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BAHAN BANGUNAN PADA UD. BUDI MULYA JAYA JAKARTA BARAT ”. Penelitian ini hanya menganalisa sebatas data penjualan, pengelolaan barang, dan pembuatan laporan penjualan .
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maesaroh (2014) dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CASH FLOW PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN CV. KARYA DWI PUTRI”. Penelitian ini hanya hanya menganalisa sebatas mengenai perancangan sistem informasi cash flow pendapatan dan pengeluaran keuangan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Romadhika Istiansyah (2014) dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPAREPART MOTOR BERBASIS WEB PADA UD JAYA MOTOR VARIASI”. Penelitian hanya terbatas pada pembelian sparepart motor pada UD.Jaya Motor Variasi. Yaitu mulai dari input data barang, input data supplier, pembuatan PO sampai pada pembuatan laporan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Zamzami(2014) dari Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Cakrawala Bogor Jawa Barat yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT. GOLDEN STATIONERY PAMULANG”. Dalam penelitiannya penulis menemukan banyak permasalaha, diantaranya keterbatasan dalam hal pencatatan persediaan barang dan hal lainnya sehingga diharapkan akan dilakukan proses informasi dengan model komputerisasi.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Setiadi dari Universitas Komputer Indonesia Bandung yang berjudul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN OBAT DI APOTEK EMULINDA BANDUNG”. Dimana pada penelitian tersebut penulis banyak menemukan permasalahan dalam sistem penjualan dan pembeliannya, maka dari itu penulis mengajukan soulsi untuk meninggalkan sistem manual yang berjalan dan menggantinya dengan sistem yang terkomputerisasi.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Devina Quiteria Phendra dari Universitas Dian Nuswantoro yang berjudul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BARANG SEMBAKO PADA UD. AZABENS SEMARANG . Dalam penelitiannya, penulis menemukan permasalah yakni dalam proses pencatatn akuntansi untuk menghasilkan neraca saldo bagi perusahaan. Disertai pencatatan yang masih manual seringkali menyebabkan kesalahan pada account balance yang membuat kinerja menjadi kurang efisien.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Leo Graha Sukses Primatama adalah perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang kertas yang terletak di kota Tangerang. Perusahaan ini melakukan penjualan produk hanya mencakup pasar domestik saja. Ketatnya persaingan dengan perusahaan lain yang memproduksi produk serupa, memberikan motivasi kepada perusahaan untuk terus melakukan peningkatan mutu produk yang diproduksi.

Dalam meningkatkan mutu produk, perusahaan harus memilih bahan baku dengan kualitas yang baik dan melakukan proses produksi sebaik-baiknya. Bahan baku yang digunakan adalah menggunakan bahan baku kertas bekas. Dan bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku yang lokal. Beberapa bahan baku yang digunakan perusahaaan antara lain, duplex percetakan, warna percetakan, CD cetak koran, taco, chip board cones (paper tube), colour ledger, dan marga campur.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, bukan hanya mutu produk yang harus ditingkatkan, melainkan juga harus kualitas sistem informasi yang berjalan di perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan sistem yang terkomputerisasi untuk membantu pengolahan sistem informasi pembelian bahan baku agar berjalan secara efektif dan efisien.

Sejarah Singkat Perusahaan

Nama lengkap perusahaan yang dijadikan tempat penelitian adalah PT. Leo Graha Sukses Primatama. Perusahaan ini berlokasi di kota Tangerang, tepatnya di jl. Imam Bonjol km3/265, Karawaci. PT. Leo Graha Sukses Primatama adalah perusahaan yang membuat recycle atau kertas daur ulang. Perusahaan ini didirikan oleh bapak Wisnu Nugraha yang didirikan pada tahun 2003 dan benar-benar mulai beroperasional pada tanggal 1 Juni 2004.

PT. Leo Graha Sukses Primatama merupakan perusahaan yang perkembangannya cukup pesat, dapat dilihat dari bertambah banyaknya permintaan akan produk yang dihasilkan. Perusahaan ini memiliki luas area 7 hektar dan memiliki mesin pembuatan kertas berkapasitas produksi berkisar sampai 50.000 ton kertas pertahunnya. Sampai saat ini perusahaan memiliki 400 orang pekerja dan karyawan. Perusahaan ini adalah perusahaan yang mementingkan kesejahteraan setiap pekerja dan karyawannya sehingga banyak pekerja dan karyawan yang mengabdikan diri cukup lama di perusahaan ini.

VISI

Visi dari PT. Leo Graha Suskses Primatama adalah “Menjadi produsen kertas yang terintegrasi, berwawasan cinta lingkungan dan kuat dalam persaingan global”

MISI

Sama halnya seperti perusahaan lainnya, PT. Leo Graha Sukses Primatama mempunyai beberapa misi, diantaranya yaitu :

  1. Membuat produk kertas yang mempunya mutu tinggi dan mencegah adanya pencemaran lingkungan.
  2. Mengutamakan keselamatan kerja dan kesehatan seluruh karyawan.
  3. Meningkatkan produktifitas dan kualitas sumber daya manusia yang efektif dan efisien
  4. Meninjau dan mengevaluasi pencapaian sasaran mutu dan pasar.
  5. Mencintai pekerjaan dengan sepenuh hati dan bangga bekerja didalam industri
  6. Melindungi lingkungan dunia dengan penghematan penggunaan sumber daya alam dan energi
  7. Perkaya dan memelihara hubungan dengan mitra bisnis

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan antara tiap-tiap bagian yang ada di dalam organisasi atau perusahaan yang bekerja sama menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dibawah ini adalah struktur organisasi pada PT. Leo Graha Sukses Primatama :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Leo Graha Sukses Primatama

Wewenang dan Tanggung Jawab

Sama halnya seperti perusahaan pada umumnya, PT. Leo Graha Sukses Primatama memiliki bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan pekerjaannya. Wewenang serta tanggung jawab yang dimilki bagian-bagian yang ada PT. Leo Graha Sukses Primatama adalah :

  1. Direktur Executive Bertugas :
    1. Mengawasi dan membantu para manajer (kepala bagian) bawahannya untuk dapat mencapai business plann dan target dengan mempertanggung jawabkannya lewat laporan keuangan.
    2. Bersama-sama dengan manajer-manajernya sebagai pelaksana harian untuk mengelola/memanage divisinya sesuai dengan business plan dan target.
    3. Bersama-sama dengan manajer-manajernya menyusun perencanaan business plan dan target.
  2. Sekretaris Bertugas :
    1. Menyiapkan bahan rapat/ pertemuan yang dihadiri oleh Direktur Executive.
    2. Mengarsipkan secara up to date akte perusahaan, perijinan, perjanjian-perjanjian dan data/dokumen serta surat menyurat yang berhubungan dengan asuransi, kredit/leasing, pajak, perkara perdata/pidana, surat kuasa/perjanjian, laporan keuangan, business plan dengan realisasinya dan target dengan realisasinya.
    3. Membuat notulen rapat
    4. Menyiapkan konsep surat untuk dan atas nama direktur executive.
  3. Manajer (Kepala Bagian) Penjualan Bertugas :
    1. Sebagai koordinator dan pelaksana untuk mendapatkan pasar yang terdapat dalam target divisi agar penjualan produk lebih menguntungkan.
    2. Melengkapi surat pesanan atau surat perjanjian jual beli dari relasi dengan direktur executive.
    3. Melengkapi surat penawaran/ price list yang ditanda tangani oleh Direktur Executive.
    4. Menjamin tersedianya minimal persediaan barang dagangan.
  4. Manajer (Kepala Bagian) Pengadaan Bertugas :
    1. Sebagai koordinator dan pelaksana untuk mendapatkan sumber bahan/ spare part/ mesin dan peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan target divisi dan pembelian atau pengadaan yang lebih menguntungkan.
    2. Menerbitkan surat pembelian (purchase order)
    3. Menerbitkan surat pembelian atau perjanjian jual beli yang ditanda tangani oleh Direktur Executive.
    4. Menjamin tersedianya minimal persediaan (bahan/ spare part)
  5. Manajer (Kepala Bagian) Produksi Bertugas :
    1. Sebagai koordinator dan pelaksana produksi yang terdapat dalam target divisi dengan mengenakan Harga Pokok Produksi yang lebih menguntungkan.
    2. Melengkapi surat perintah kerja yang ditanda tangani oleh Direktur Executive.
    3. Menjamin tersedianya minimal persediaan hasil produksi (barang dagangan)
  6. Manajer (Kepala Bagian) Keuangan & Umum Bertugas :
    1. Sebagai koordinator dan pelaksana untuk mengamankan dan mengatur penerimaan atau pengeluaran sesuai dengan target divisi dengan rencana keuangan dan anggarannya masing-masing unit unit usaha/divisinya yang telah disetujui oleh Direktur Executive.
    2. Sebagai penyusun dan bertanggung jawab atas laporan mutasi harian kas/bank, persediaan, fixed assets, dan personil (karyawan).
  7. Kasir Bertugas :
    1. Melakukan transaksi penjualan hasil produksi dari perusahaan tersebut
    2. Membuat laporan untuk diserahkan kepada Direktur Executive
  8. Kepala Administrasi Hutang-Piutang Bertugas :
    1. Mengatur administrasi yang berhubungan dengan hutang-piutang yang terjadi di perusahaan.
    2. Memeriksa laporan keuangan mengenai hutang-piutang yang akan diserahkan ke direktur executive.
  9. Kepala Gudang Bertugas :
    1. Mengawasi penerimaan barang dan meneliti apakah barang sesuai dengan faktur pembelian dan pemesanan
    2. Melakukan pengiriman barang ke relasi sesuai dengan permintaan
    3. Mengawasi penggunaan bahan baku, bahan komponen, dan bahan pembantu yang dipakai untuk memproduksi barang.
  10. Kepala Personalia & Umum Bertugas :
    1. Bertugas untuk merekrut karyawan baru apabila ada posisi yang kosong
    2. Bertanggung jawab atas perekrutan karyawan baru dan melakukan seleksi agar mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang terbaik.

Analisa Masukan

Analisa masukan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang dihasilkan oleh sistem, dimana masukan yang rinci adalah sebagai berikut:

Nama Masukan : Purchase Requestation

Fungsi : Sebagai data awal yang akan digunakan untuk proses permintaan pembelian bahan baku

Sumber : Divisi Gudang

Frekuensi : Setiap stok minimum

Media : Kertas

Keterangan : Untuk pengadaan bahan baku di gudang

Analisa Proses

Analisa proses memaparkan mengenai semua proses yang ada pada sistem, dimana analisa prosesnya adalah sebagai berikut :

Nama Modul (Proses) : Pengadaan Bahan Baku untuk Produksi

Masukan : Purchase Requestation

Keluaran : Laporan Pembelian

Ringkasan Proses : Proses yang dilakukan dimulai dari pengecekan stok bahan baku, memutuskan bahan baku apa saja yang akan dibeli beserta jumlah pembeliannya, melakukan pencatatan Purchase Requestation, melakukan pembelian bahan baku, menerima bahan baku yang telah dibeli dari Supplier, menyerahkan bahan baku ke divisi gudang agar divisi produksi dapat mengambil bahan baku yang diperlukan untuk melakukan proses produksi, dan terakhir membuat laporan pembelian

Analisa Keluaran

Analisa keluaran bertujuan untuk mengetahui apa saja yang dihasilkan oleh sistem tiap keluarannya yang terinci seperti berikut ini :

Nama Keluaran : Laporan Pembelian

Fungsi : Memberikan informasi kepada Direktur atas transaksi pembelian bahan baku yang dilakukan.

Media : Kertas

Rangkap : 3 (tiga) lembar

Distribusi : Lembar 1(putih) untuk bagian purchasing, lembar 2 (merah muda) untuk supplier, lembar 3 (kuning) untuk bagian accounting

Frekuensi : Setiap ada transaksi pembelian

Deskripsi : Surat bukti adanya transaksi pembelian bahan baku

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Centrino Duo
  2. Monitor : LED LCD 14”
  3. Mouse : Serial
  4. RAM : 512 MB
  5. HD : 120 GB
  6. Printer : HP Deskjet 3940

Aplikasi yang Digunakan (Software)

  1. Windows 2007
  2. Microsoft Word
  3. Visual Paradigm 6.4

Hak Akses (Brainware)

Dalam mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 2 (dua) orang, yaitu :

  1. Petugas yang berwewenang
  2. Pimpinan

Analisa Sistem yang Berjalan

Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku yang saat ini berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama akan dijelaskan melalui diagram UML dibawah ini :

Use Case Diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Yang digambarkan adalah “apa” yang diperbuat oleh sistem bukan “bagaimana” sistem berjalan. Use case diagram menggambarkan transaksi yang terjadi antara aktor dengan sistem.

Berikut ini adalah gambaran mengenai sistem yang berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama yang digambarkan melalui use case diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6.1, Use Case Diagram sistem yang berjalan terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem Pembelian Bahan Baku
  2. 5 (lima) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya adalah : Petugas Gudang, Purchasing, Supplier, Produksi, dan Pimpinan.
  3. 5 (lima) Use Case yang dilakukan oleh 5 (lima) actor dengan fungsionalitas masing-masing adalah sebagai berikut :
    1. Petugas gudang membuat permintaan atas bahan baku ke Purchasing.
    2. Purchasing membuat order bahan baku atau Purchasing Order (PO) yang telah disetujui oleh pimpinan dan diserahkan kepada Supplier.
    3. Supplier melakukan pengiriman bahan baku ke pertugas gudang dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh Purchasing.
    4. Petugas gudang mengeluarkan bahan baku untuk diolah oleh bagian Produksi.
    5. Purchasing membuat laporan pembelian bahan baku untuk diserahkan kepada pimpinan (Direktur Executive)

Activity Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

Berikut ini adalah gambaran mengenai sistem yang berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama yang digambarkan melalui activity diagram :

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Pada Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini pada PT. Leo Graha Sukses Primatama diatas, terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node
  2. 9 (sembilan) Action
  3. 1 (satu) Activity Final Node, Aktifitas berakhir

Alur aktifitas pembelian bahan baku yang berjalan yaitu Petugas gudang membuat permintaan atas bahan baku ke Purchasing. Lalu Purchasing membuat order bahan baku atau Purchasing Order (PO) yang telah disetujui oleh pimpinan dan diserahkan kepada Supplier. Supplier melakukan pengiriman bahan baku ke pertugas gudang dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam pemesanan bahan baku yang dilakukan oleh Purchasing. Petugas gudang mengeluarkan bahan baku untuk diolah oleh bagian Produksi. Dan terakhir Purchasing membuat laporan pembelian bahan baku untuk diserahkan kepada pimpinan (Direktur Executive).

Sequence Diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu

Berikut ini adalah gambaran mengenai sistem yang berjalan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama yang digambarkan melalui sequence diagram :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Pada Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini pada PT. Leo Graha Sukses Primatama diatas, terdapat :

  1. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan diantaranya Gudang, Purchasing, Supplier, Produksi dan Pimpinan
  2. 7 (tujuh) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi
  3. 2 (dua) lifeline yang dilakukan diantaranya PR (Purchasing Requestation) dan PO (Purchasing Order).

Masalah pada Sistem yang Berjalan

Banyaknya masalah yang terjadi dalam sistem, diantaranya sulitnya dalam proses menyusun laporan keuangan terlebih lagi jika banyaknya transaksi pengeluaran dan pemasukan yang terjadi, sulitnya karyawan keuangan untuk mengetahui berapa banyak jumlah bahan baku yang seharusnya dipesan kembali dari supplier ataupun bahan baku yang belum diolah dan sulitnya direktur dalam memperoleh informasi tentang pembelian bahan baku yang up to date

Banyaknya masalah yang terjadi pada sistem mendorong direktur untuk mengambil keputusan untuk merubah sistem yang saat ini berjalan dan menggantinya dengan sistem yang terkomputerisasi. Hal ini bertujuan agar data-data serta informasi yang dikelola akurat serta efektif dan efisien.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berikut ini adalah lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II disusun berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat:

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi Tahap Final adalah requirement yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat sistem. Berikut ini adalah lapiran Elisitai Tahap Final yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian akan sistem yang berjalan pada PT Leo Graha Sukses Primatama, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Dalam merancang sistem baru yang akan diusulkan digunakan aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 6.4 untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Admin

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang ada pada rancangan sistem usulan untuk admin, diantaranya :

  1. Melakukan login sistem
  2. Menajemen Data Master yang terdiri dari Data User, Data Product dan Data Supplier
  3. Manajemen Data Transaction yang terdiri dari Data Request, Data PO, Data Receive dan Data Delivery
  4. Manajemen Report Request, Report PO, Report Receive dan Report Delivery.
  5. Edit profile sistem
  6. Keluar sistem

Bagian Gudang

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang ada pada rancangan sistem usulan untuk bagian gudang, diantaranya :

  1. Melakukan login sistem
  2. Membuat Data Request yang ada pada Data Transaction
  3. Melihat Data Delivery yang ada pada Data Transaction
  4. Keluar dari sistem

Bagian Purchasing

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang ada pada rancangan sistem usulan untuk bagian purchasing, diantaranya :

  1. Melakukan login sistem
  2. Melihat Data Request yang ada pada Data Transaction
  3. Membuat Data PO yang ada pada Data Transaction
  4. Melihat Data Receive yang ada pada Data Transaction
  5. Keluar dari sistem

Bagian Supplier

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang ada pada rancangan sistem usulan untuk bagian supplier, diantaranya :

  1. Melakukan login sistem
  2. Melihat Data PO yang ada pada Data Transaction
  3. Membuat Data Receive yang ada pada Data Transaction
  4. Keluar dari sistem

Pimpinan

Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang ada pada rancangan sistem usulan untuk pimpinan, diantaranya :

  1. Melakukan login sistem
  2. Melihat Data Report yang terdiri dari Report Request, Report PO, Report Receive dan Report Delivery.
  3. Keluar dari sistem

Use Case Sistem Diagram yang Diusulkan

Use case diagram dirancang untuk menggambarkan interakasi antara sistem dan pengguna(user) yang disebut sebagai aktor.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan

Gambar Use Case Diagram Sistem Usulan diatas terdiri dari :

  1. 1(satu) sistem yang mecakup seluruh kegiatan yang ada pada sistem yang akan diusulkan pada PT Leo Graha Sukses Primatama
  2. 5(lima) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, Bagian Gudang, Bagian Purchasing, Bagian Supplier, dan Pimpinan
  3. 15(lima belas) use case yang bisa dilakukan oleh aktor.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar Activity Diagram Sistem yang Diusulkan diatas terdiri dari :

  1. 1(satu) initial node, sebagai awal objek
  2. 1(satu) decision node
  3. 25(dua puluh lima) action dari sistem yang menggambarkan eksekusi dari suatu aksi
  4. 3(tiga) fork node dari sistem yang menggambarkanpercabangan aksi
  5. 3(tiga) join node dari sistem yang menggambarkan penggabungan aksi

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Sequence Diagram Admin

Gambar 4.3 Sequence Diagram pada Admin

Gambar Sequence Diagram pada Admin terdiri dari :

  1. 1(satu) Aktor, yaitu Admin.
  2. 17(tujuh belas) Lifeline, yaitu Login, Menu Utama, Data Master, Data User, Data Product, Data Supplier, Data Transaction, Data Request, Data PO, Data Receive, Data Delivery, Data Report, Report Request, Report PO, Report Receive, Report Delivery dan Logout.
  3. 42(empat puluh dua) Message yang memuat informasiinformasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor.

Sequence Diagram pada Bagian Gudang

Gambar 4.4 Sequence Diagram pada Bagian Gudang

Gambar Sequence Diagram pada Bagian Gudang terdiri dari :

  1. 1(satu) Aktor, yaitu Bagian Gudang.
  2. 6(enam) Lifeline, yaitu Login, Menu Utama, Data Transaction, Data Request, Data Delivery, dan Logout.
  3. 15(lima belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor.

Sequence Diagram pada Bagian Purchasing

Gambar 4.5 Sequence Diagram pada Bagian Purchasing

Gambar Sequence Diagram pada Bagian Purchasing terdiri dari :

  1. 1(satu) Aktor, yaitu Bagian Purchasing.
  2. 7(tujuh) Lifeline, yaitu Login, Menu Utama, Data Transaction, Data Request, Data PO, Data Receive dan Logout.
  3. 18(delapan belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor.

Sequence Diagram pada Bagian Supplier

Gambar 4.6 Sequence Diagram pada Bagian Supplier

Gambar Sequence Diagram pada Supplier terdiri dari :

  1. 1(satu) Aktor, yaitu Bagian Supplier.
  2. 6(enam)Lifeline, yaitu Login, Menu Utama, Data Transaction, Data PO, Data Receive dan Logout.
  3. 15(lima belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor.

Sequence Diagram pada Pimpinan

Gambar 4.7 Sequence Diagram pada Pimpinan

Gambar Sequence Diagram pada Pimpinan terdiri dari :

  1. 1(satu) Aktor, yaitu Pimpinan.
  2. 8(delapan) Lifeline, yaitu Login, Menu Utama, Data Report, Report Request, Report PO, Report Receive, Report Delivery, dan Logout.
  3. 17(tujuh belas) Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Gambar 4.8 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.9 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar Class Diagram yang Diusulkan terdiri dari :

  1. 7(tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 5(lima) association, digunakan untuk memodelkan relasi diantara objek.

Spesifikasi Basis Data

Perancangan database diperlukan untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data dan serta membantu pemograman dalam mengambil dan menampilkan data. Dan spesifikasi basis data yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Pengguna

    Media : Harddisk

    Isi : user_id, password, nama, status

    Primary Key : user_id

    Panjang Record : 70

    Tabel 4.1 Basis Data Pengguna

  2. Nama File : tbl_product

    Media : Harddisk

    Isi : id_product, nama_product, satuan, stock

    Primary Key : id_product

    Panjang Record : 53

    Tabel 4.2 Basis Data Data Product

  3. Nama File : tbl_request

    Media : Harddisk

    Isi : id_request, id_product, qty, untuk_unit, tgl_dipakai

    Primary Key : id_product

    Panjang Record : 80

    Tabel 4.3 Basis Data Data Request

  4. Nama File : tbl_po

    Media : Harddisk

    Isi : id_po, tgl_po, id_request, sppb_no, tgl_sppb, id_supplier

    Primary Key : id_po

    Panjang Record : 44

    Tabel 4.4 Basis Data Data PO

  5. Nama File : tbl_supplier

    Media : Harddisk

    Isi : id_supplier, nama_supplier, alamat_supplier, no_telp_supplier

    Primary Key : id_supplier

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.5 Basis Data Data Supplier

  6. Nama File : tbl_receive

    Media : Harddisk

    Isi : id_receive, tgl_receive, id_po, no_tiket, no_kendaraan

    Primary Key : id_receive

    Panjang Record : 52

    Tabel 4.6 Tabel Basis Data Data Receive

  7. Nama File : tbl_delivery

    Media : Harddisk

    Isi : id_delivery, tgl_delivery, id_receive, shift

    Primary Key : id_delivery

    Panjang Record : 31

    Tabel 4.7 Basis Data Data Delivery

Rancangan Prototype

  1. Menu Login

    Gambar 4.10 Prototype Menu Login

  2. Menu Utama

    Gambar 4.11 Prototype Menu Utama

  3. Menu Master

    Gambar 4.12 Prototype Menu Master

  4. Submenu Master User

    Gambar 4.13 Prototype Submenu Master User

  5. Submenu Master Product

    Gambar 4.14 Prototype Submenu Master Product

  6. Submenu Master Supplier

    Gambar 4.15 Prototype Submenu Master Supplier

  7. Menu Transaction

    Gambar 4.16 Prototype Menu Transaction

  8. Submenu Transaction Request

    Gambar 4.17 Prototype Submenu Transaction Request

  9. Submenu Transaction Purchase Order

    Gambar 4.18 Prototype Submenu Transaction Purchase Order

  10. Submenu Transaction Receive

    Gambar 4.19 Prototype Submenu Transaction Receive

  11. Submenu Transaction Delivery

    Gambar 4.20 Prototype Submenu Transaction Delivery

  12. Menu Report

    Gambar 4.21 Prototype Menu Report

Rancangan Program

  1. Tampilan Menu Login

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Login

  2. Tampilan Menu Utama

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Home

  3. Tampilan Input Master User

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Input Master User

  4. Tampilan Data Master User

    Gambar 4.25 Tampilan Data User

  5. Tampilan Input Master Product

    Gambar 4.26 Tampilan Input Master Product

  6. Tampilan Data Master Product

    Gambar 4.27 Tampilan Data Master Product

  7. Tampilan Input dan Data Supplier

    Gambar 4.28 Tampilan Input dan Data Supplier

  8. Tampilan Inpu dan Data Transaction

    Gambar 4.29 Tampilan Input dan Data Request

  9. Tampilan Input dan Data Purchase Order

    Gambar 4.30 Tampilan Input dan Data Purchase Order

  10. Tampilan Input dan Data Receive

    Tampilan 4.31 Tampilan Input dan Data Receive

  11. Tampilan Input dan Data Delivery

    Gambar 4.32 Tampilan Input dan Data Delivery

  12. Tampilan Report Request

    Gambar 4.33 Tampilan Report Request

  13. Tampilan Report Purchase Order

    Gambar 4.34 Tampilan Report Purchase Order

  14. Tampilan Report Receive

    Gambar 4.35 Tampilan Report Receive

  15. Tampilan Report Delivery

    Gambar 4.36 Tampilan Report Delivery

  16. Tampilan Logout

    Gambar 4.37 Tampilan Logout

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Centrino Duo
  2. Monitor : LED LCD 14”
  3. Mouse : Serial
  4. RAM : 512 MB
  5. HD : 120 GB
  6. Printer : HP Deskjet 3940

Aplikasi yang Digunakan (Software)

  1. Windows 2007
  2. Microsoft Word
  3. Visual Paradigm 6.4
  4. Xampp (PHP dan MySQL)
  5. Adobe Dreamweaver 8
  6. Mozilla Firefox

Hak Akses

  1. Petugas yang berwenang, diantaranya, Admin, Bagian Gudang, Bagian Purchasing dan Bagian Supplier
  2. Pimpinan

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Informasi Pembelian Bahan Baku pada PT Leo Graha Sukses Primatama dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program dengan tujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box pada Menu Login Admin

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem informasi pembelian bahan baku pada PT Leo Graha Sukses Primatama untuk fungsi menu Login admin, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.8 Tabel Pengujian BlackBox pada Menu Login

  2. Pengujian BlackBox Input pada Menu Master User

    Tabel 4.9 Tabel Pengujian BlackBox pada Menu Master User

  3. Pengujian Blackbox pada Master Product

    Tabel 4.10 Pengujian BlackBox pada Menu Master Product

  4. Pengujian BlackBox pada Menu Master Supplier

    Tabel 4.11 Pengujian lackBox pada Master Supplier

  5. Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Request

    Tabel 4.12 Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Request

  6. Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Purchase Order

    Tabel 4.13 Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Purchase Order

  7. Pengujian Black Box pada Menu Transaction Receive

    Tabel 4.14 Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Receive

  8. Pengujian BlacBox pada Menu Transaction Delivery

    Tabel 4.15 Pengujian BlackBox pada Menu Transaction Delivery

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode BlackBox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah inputan pada program seperti contoh pada pengujian pada masing-masing sub menu. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya masing-masing.

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan sistem informasi pembelian bahan baku yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16 Schedule Implementasi

Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan

Tabel 4.17 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Leo Graha Sukses Primatama, maka dapat dismpulkan bahwa :

  1. Sistem informasi pembelian bahan paku pada PT. Leo Graha Sukses Primatama masih menggunakan cara manual untuk prosesnya dan masih belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan kurang efisiensi dan efektifnya kegiatan operasional yang berjalan.
  2. Dengan adanya sistem pembelian bahan baku yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah admin dalam melakukannya, pencarian data bahan baku hingga pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Sistem informasi pembelian bahan baku yang saat ini berjalan di PT. Leo Graha Sukses Primatama masih manual. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan alat tulis biasa dan menggunakan Microsoft Excel. Dalam pembuatan laporan pembelian bahan baku yang akan diserahkan ke pimpinan pun hanya mengandalkan kwitansi-kwitansi sebagai bukti adanya transaksi pembelian. Terlihat bahwa sistem ini memiliki resiko yang lumayan fatal, karena apabila kwitansi tersebut hilang maka transaksi tersebut dianggap tidak akurat dan pembuatan laporan pun akan terhambat, hal ini akan sangat merugikan perusahaan.
  2. Sistem informasi pembelian bahan baku yang berjalan saat ini belum efektif dan efisien. Dikatakan demikian dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan informasi mengenai transaksi pembelian yang ada dan sulitnya pula untuk mengetahui informasi mengenai jumlah bahan baku yang harus dipesan kembali maupun yang belum diolah.
  3. Untuk merancang sistem informasi pembelian bahan baku pada PT Leo Graha Sukses Primatama dibutuhkan sistem terkomputerisasi yang berbasis aplikasi dekstop agar sistem informasi pembelian bahan baku lebih akurat, efisien dan efektif.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan apa saja yang ada pada sistem yang berjalan saat ini serta mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
  2. Penelitian ini bertujuan agar dapat memberikan solusi terbaik bagi permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada sistem yang berjalan saat ini.
  3. Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman untuk mengetahui sistem yang berjalan saat ini.

Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan karena dapat dijadikan sebagai sarana promosi agar perusahaan lebih dikenal luas serta hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan untuk mengembangkan sistem pemeblian bahan baku yang berjalan saat ini.
  2. Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca karena dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu alternatif perbandingan dan referensi untuk penelitian lainnya.
  3. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis karena dengan melaksanakan penelitian ini penulis dapat menambah wawasan penulis mengenai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kertas tersebut.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Dalam melakukan penelitian penulis melakukan metode observasi yaitu meneliti langsung ke PT Leo Graha Sukses Primatama untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pada sistem yang berjalan, selain itu juga penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder dan pegawai perusahaan tersebut. Serta penulis juga memperoleh data dari beberapa sumber literature.
  2. Penulis menggunakan program Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Actifity Diagram. Pada perancangan program atau aplikasi menggunakan PHP dengan alat bantu berupa media Adobe Dreamweaver CS5. Pada perancangan database digunakan MySQL.
  3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing . Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

Saran

Saran-saran yang dapat diusulkan agar menjadi perhatian dan bahan pertimbangan PT. Leo Graha Sukses Primatama, diantaranya adalah :

  1. Mengganti sistem informasi pembelian bahan baku yang saat ini masih manual dengan sistem yang terkomputerisasi. Karena apabila sistem informasi pembelian bahan baku sudah terkomputerisasi, pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai pembelian bahan baku akan lebih mudah mendapatkannya dengan cepat dan akurat. Dan juga akan lebih mudah untuk penyusunan laporan keuangan untuk diserahkan kepada pimpinan.
  2. Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang saat ini dimiliki oleh PT. Leo Graha dengan mengadakan pelatihan atau training serta mengikut sertakan karyawan-karyawannya di seminarseminar untuk mengingkatkan kualitas serta meluaskan pola pikir SDM yang dimiliki oleh PT. Leo Graha Sukses Primatama.
  3. Memilih-milih kualitas bahan baku yang terbaik untuk diolah dan dijadikan produk jadi. Karena bahan baku yang berkualitas baik akan menghasilkan produk yang terbaik pula. Dengan begitu, penjualan juga akan meningkat karena konsumen puas akan produk yang dihasilkan oleh PT. Leo Graha Sukses Primatama.

Kesan

Selama melakukan penelitian penulis kedatangannnya disambut oleh staff di PT Leo Graha Suskes Primatama. Pimpinan perusahaan sangat membantu dalam proses pendataan, pengimplementasian serta uji coba pada sistem yang berjalan. Pada proses penelitian segalanya dipermudah dan sangat disambut dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Yogyakarta: Graha Ilmu
  2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”, Yogyakarta : Andi Offset
  3. Sutarman. 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk KeunggulanBersaing Perusahaan dan Organisasi Modern”, Yogyakarta: Andi Offset
  4. Maimunah, dkk. 2012. “Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasidan Promosi. Jurnal CCIT”, Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  5. Wahyono Teguh. 2010. “Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode” , Jakarta: Elex Media Komputindo
  6. Laudon, Kenneth C. 2010. “Sistem Informasi Manajemen”, Jakarta: Salemba Empat.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan MetodeUSDP”, Yogyakarta: Andi Offset
  8. Mulyadi. 2000. “Akuntansi Biaya”, Edisi Lima, Yogyakarta: Aditya Media
  9. Masiyal Kholmi. 2003. “Akuntansi Biaya”, Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE
  10. Singgih Wibowo, 2007. “Manajemen Produksi”, Edisi Empat, Yogyakarta: BPFE Stair, Ralph M, Reynolds, George M. 2010. “Information Systems Essentials”, Mason, Ohio: Cengage Learning
  11. Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”, Jakarta : Mediakita
  12. 12,0 12,1 Rosa A, Shalahuddin. 2014. “Rekayasa Perangkat Lunak”, Bandung: Informatika
  13. 13,0 13,1 13,2 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”, Yogyakarta: Andi Offset
  14. Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”, Yogyakarta: Andi.
  15. Semiawan, Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”, Jakarta: Grasindo.

Contributors

Rahayulasmara