SI1114469114

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN

PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT)

PADA DINAS KOMINFO PUSAT

PEMERINTAHAN KOTA

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469114
NAMA  : IRREN NURUL FITRI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN

PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT)

PADA DINAS KOMINFO PUSAT

PEMERINTAHAN KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469114
Nama  : Irren Nurul Fitri
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua

 

 

 

 

Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA

 

 

 

 

Jurusan Sistem Informasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

 

 

 

 

(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594

 

 

 

 

NIP : 10002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN

PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT)

PADA DINAS KOMINFO PUSAT

PEMERINTAHAN KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1114469114
Nama  : Irren Nurul Fitri

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji

 

Penguji I

 

Penguji II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(_______________)

 

(_______________)

 

(_______________)
NID :

 

NID :

 

NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN

PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT)

PADA DINAS KOMINFO PUSAT

PEMERINTAHAN KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114469114
Nama  : Irren Nurul Fitri
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015

 

 

 

 

 

(Irren Nurul Fitri)
NIM : 1114469114

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

Perkembangan tekhnologi dan informasi di zaman era globalisasi saat ini berkembang pesat dalam segala bidang. Hal ini terjadi diseluruh negara, baik di Negara maju maupun di negara berkembang. Pemakaian komputer dibidang pelayanan instansi pemerintahan dapat memberikan manfaat yang sangat besar. Jika dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan seperti : pengolahan data yang lebih cepat dan akurat, serta mendukung pengolahan data yang optimal. Sistem Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) pada Dinas Kominfo masih dilakukan secara manual, mulai dari pendaftaran, pengisian formulir TDP dan pengumpulan semua lampiran yang diperlukan untuk proses pembuatan TDP. Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu sistem Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Metode yang digunakan : Metode Wawancara (Interview), Metode Pengamatan (Observation), dan Studi Pustaka (Library Pustaka). Pada penulisan ini juga akan diterangkan tahapan pengerjaan, mulai dari proses analisa, perencanaan, perancangan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Prepocessor) dan database MySQL, hingga tahapan analisa mengunakan metode OOAD (Object Oriented Analysis Desaign), dan pendekatan berorientasi objek, hingga UML (Unified Modelling Languange), dengan tujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan. Dengan adanya sistem informasi Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) ini diharapkan dapat meminimalkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem sebelumnya dan membantu dalam proses penyelesaian Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Kata kunci : Perancangan Sistem, Informasi Pendaftaran dan Perizinan Usaha.

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan tepat pada waktunya. Adapun judul yang diambil oleh penulis dalam pembuatan Skripsi ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT) PADA DINAS KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG”.

Penyusunan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan selesai dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir.Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi
  4. Bapak Rasyid Tarmizi, S.E,. M.M, selaku Dosen Pembimbing I.
  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt,M.Kom, selaku Dosen Pembimbing II
  6. Bapak Adhi Zulkifli,ST.MT, selaku Stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam Penyusunan Skripsi ini.
  7. Ayahanda, ibunda dan adik tercinta, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril, materil serta doanya untuk keberhasilan penulis. Semoga Allah SWT meninggikan derajat Bapak dan ibu, baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
  8. Faris Zulfakhri W, terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan bantuan dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  9. Sahabat terbaikku Sinta Pusdew, Rahayu, Serlis, terima kasih atas dukungan dan semangatnya sehingga laporan skripsi ini bisa selesai tepat waktu .
  10. Teman – teman Ilmuti, Bapak Junaidi, Bapak Feri dan Bapak Irfan, terima kasih karena telah banyak membantu penulis dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga mendapat pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin

Tangerang, 2 Juni 2015
Irren Nurul Fitri

 

 

Daftar isi

 

 

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tbl_pemohon

Tabel 4.3 Tbl_perusahaan

Tabel 4.4 Tbl_ms_Tdp

Tabel 4.5 Tbl_kat_perusahaan

Tabel 4.6 Tbl_saham

Tabel 4.7 Tbl_pimpinan

Tabel 4.8 Tbl_legalitas

Tabel 4.9 Tbl_lokasi_perusahaan

Tabel 4.10 Tbl_keg_usaha

Tabel 4.11 Tbl_lampiran

Tabel 4.12 Tbl_user

Tabel 4.13 Tbl_kelurahan

Tabel 4.14 Tbl_propinsi

Tabel 4.15 Tbl_kabupaten

Tabel 4.16 Daftar Schedule

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kominfo Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequance Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Sequance Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.5 Prototype Log In

Gambar 4.6 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.7 Prototype Menu Transaksi - Form Perizinan

Gambar 4.8 Prototype Menu Report – Data Perizinan

Gambar 4.9 Prototype Menu Utility - Data Perusahaan

Gambar 4.10 Prototype Menu Utility – Data User

Gambar 4.11 Website TDP – Log in

Gambar 4.12 Website TDP – Halaman Utama

Gambar 4.13 Website TDP – Menu Transaksi- Form Perizinan- Identitas Pemilik

Gambar 4.14 Website TDP – Menu Transaksi- Form Perizinan- Identitas Perusahaan

Gambar 4.15 Website TDP – Menu Transaksi- Form Perizinan- Data Umum Perusahaan

Gambar 4.16 Website TDP – Menu Transaksi- Form Perizinan- Legalitas Perusahaan

Gambar 4.17 Website TDP – Menu Transaksi- Form Perizinan- Keg. Usaha dan Data Pimpinan

Gambar 4.18 Website TDP – Menu Report- Data Perizinan

Gambar 4.19 Website TDP – Menu Utility- Data Perusahaan

Gambar 4.18 Website TDP – Menu Utility- Data User

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan tekhnologi dan informasi di zaman era globalisasi saat ini berkembang pesat dalam segala bidang. Hal ini terjadi di seluruh negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Tidak terkecuali dengan Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, perkembangan tekhnologi sangat membantu manusia dalam beraktifitas. Setiap organisasi seperti halnya Instansi perkantoran juga sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat dan tepat. Ini membuktikan bahwa kini tekhnologi menjadi salah satu penunjang aktifitas manusia.

Komputer dapat membantu penyajian informasi yang efektif serta dapat diakses oleh setiap orang dan setiap waktu kapanpun dan dimana pun dan juga bisa dilakukan pada waktu yang bersamaan. Komputer sangat berperan penting contohnya dalam hal pekerjaan. Komputer akan sangat membantu dan memberikan kemudahan dalam mendapatkan komunikasi dan informasi yang terbaru.

Begitupun dengan informasi, informasi merupakan sesuatu yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain sebagai salah satu media komunikasi dan informasi, adanya tekhnologi dan informasi juga membantu manusia dalam menyelesaikan segala pekerjaannya.

Namun pada saat ini, masih terdapat instansi pemerintahan yang masih menggunakan sistem manual dalam menyelesaikan dan mempermudah pekerjaan. Jika dibandingkan dengan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan seperti : pengolahan data yang lebih cepat dan akurat, serta mendukung pengolahan data dalam skala besar. Salah satunya pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang hingga saat ini dalam proses pendaftaran perijinan usaha masih berjalan secara manual, sehingga mengakibatkan proses tersebut tidak berjalan secara efektif. Seiring perkembangan tekhnologi dan informasi, dengan adanya sistem pendaftaran perijinan usaha yang terkomputerisasi akan dapat lebih memudahkan pegawai dalam melakukan kegiatan pendaftaran, sehingga dapat lebih akurat, efektif dan efisien. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengambil judul penelitian “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERIZINAN USAHA PERSEROAN TERBATAS (PT) PADA DINAS KOMINFO PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG”.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengambil beberapa pokok perumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang berjalan saat ini Pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang?
  2. Apakah sistem pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) saat ini sudah berjalan secara akurat , efektif dan efisien?
  3. Bagaimana membuat sistem pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dapat membantu pegawai dalam menjalankan tugasnya?

Ruang Lingkup

Karena luasnya mengenai permasalahan yang ada didalam penelitian ini, maka penulis membatasinya. Adapun batasan masalah penelitian yang penulis buat hanya dibatasi pada pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang terdiri dari proses penginputan data pendaftar.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Tujuan Operasional

  1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
  2. Dapat mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan dari sistem yang berjalan saat ini.

Tujuan Fungsional

  1. Agar tersedianya sistem pendataan pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) sehingga data-data tersebut dapat terkontrol dengan baik.

Tujuan Individual

  1. Untuk mendapatkan gelar sarjana.
  2. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

Manfaat Operasional

  1. Agar mempermudah pegawai dalam melakukan proses pendataan pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT), sehingga proses tersebut terkontrol dengan baik.

Manfaat Fungsional

  1. Agar penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pendaftaran perijinan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang sedang berjalan saat ini.
  2. Agar Terciptanya pelayanan yang lebih baik, akurat, efektif dan efisien.

Manfaat Individual

  1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai sistem pendaftaran perijinan usaha pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Metode penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Wawancara (Interview)

    Peneliti melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu Bapak Adhi Zulkifli,ST.MT selaku Stakeholder pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

  2. Metode Pengamatan (Observation)

    Peneliti melakukan pengamatan langsung pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan peneliti melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Peneliti melakukan penelitian kepustakaan dengan tujuan agar memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber-sumber Literature seperti buku, majalah, internet, dan hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Analisa data merupakan salah satu langkah yang penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menentukan kita kearah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan tekhnik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan tekhnik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis Desaign (OOAD) atau analisis berorientasi objek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, tekhnik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user.

  2. Analisa Kebutuhan Fungsional, Non Fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Usecase Diagram.

  3. Analisa Perilaku Sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses usecase yang berjalan didalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perancangan (Planning)

    Tahapan perencanaan adalah tahapan awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahapan ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahapan analisis merupakan tahapan penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspasifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang piranti lunak berbasis (Object Orientatied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan Survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1(satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2(dua) melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessensial) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Rancangan (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Boostrap¸dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini lah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi satu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang dilakukan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fingsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan intterface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data, Metode Perancangan Sistem, Metode Pengujian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternative pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan di aplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Goal, L. Jimmy, Chr dalam Dina Fitria Murad (2013), Sistem adalah hubungan suatu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.

Menurut Sutabri (2012:10), secara sederhana,”suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Kristanto (2010:10),”Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang dikerjakan pada analisa sistem dan dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana bentuk sistem tersebut”.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi. Artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “Supra Sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh : di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem bagi yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1), sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis.

Definisi Informasi

Menurut Baridwan, Zaki. Dr.M.Sc dalam Agustiandi Satyanugroho (2012) “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:29), “informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan”.

Menurut Hamid Al-Jufri (2011:8), “informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Menurut Sutabri (2012:38), pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh : Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap : Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
  3. Ketelitian : Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
  4. Kecocokan : Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harusada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.
  5. Ketepatan waktu : Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
  6. Kejelasan : Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
  7. Keluwesan : Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
  8. Dapat dibuktikan : Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
  9. Tidak ada prasangka : Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
  10. Dapat diukur : Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31), Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Menurut Al-Jufri (2011:15), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi menurut Jogiyanto (2010: 13) adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  2. Ekonomi (Economic)

    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  3. Keandalan (Realibility)

    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

  5. Kesederhanaan (Simplicity)

    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  6. Fleksibilitas (Fleksibility)

    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Tekhnologi Informasi

Definisi Dasar Tekhnologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17), “Tekhnologi informasi adalah sebuah aturan yang mendasar, garis besar/acuan, atau ide motivasi, yang diaplikasikan pada sebuah situasi, dan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapan sebagai studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer”.

Menurut Yustianti (2012:14),”Tekhnologi infomasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem”. Namun, hanya sedikit tekhnologi informasi (TI) yang digunakan secara terpisah. Alangkah baiknya apabila TI digunakan cara efektif, yaitu ketika mereka dikombinasikan atau digabungkan kedalam kedalam sistem informasi, berbagai macam komponen-komponen seperti hardware, software, database, network, dan people yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa tekhnologi informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardware yang terdiri dari hardware, software, database, network, people dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi suatu sistem untuk dapat beroperasi.

Tujuan Dasar Tekhnologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:17) “Tujuan tekhologi informasi memiliki tiga tujuan, yaitu :

  1. Untuk memecahkan masalah.
  2. Membuka kreatifitas.
  3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan.

Fungsi Dasar Tekhnologi Infomasi

Menurut Sutarman (2012:18), tekhnologi informasi memiliki 5 (lima) fungsi, yaitu sebagai berikut :

  1. Menangkap (Capture).
  2. Mengolah (Processing), Mengkompilasikan catatan rinci dari aktifitas, misalnya menerima input daari keyword, scanner, mic dan sebagainya. Mengolah atau memperoses data masukan.
  3. Data processing, memperoses dan mengolah data menjadi suatu informasi.
  4. Information processing, suatu aktifitas komputer yang memproses dan mengolah suatu tipe / bentuk yang lain dari informasi.
  5. Multimedia system, suatu sistem komputer yang dapat memproses berbagai tipe / bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).

Keuntungan Penerapan Tekhnologi Informasi

Menurut Sutarman (2012:19), berikut adalah keuntungan dari penerapan tekhnologi informasi memiliki 4 (empat) adalah sebagai berikut:

  1. Kecepatan (Speed), Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.
  2. Konsisteni (Consistency), Hasil pengolahan lebih konsisten tidak berubah-ubah karena formatnya (bentuknya) sudah standart, walaupun dilakukan berulang kali, sedangkan manusia sulit menghasilkan yang persis sama.
  3. Ketepatan (Precision), Komputer tidak hanya cepet, tetapi juga lebih akurat dan tepat (presisi). Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang sangan kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.
  4. Keandalan (Reability), Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan yang dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil kemungkinannya jika menggunakan komputer.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4, (2011:203) Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Tanda Daftar Perusahaan

Definisi Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan keuntungan undang-undang atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Setiap perusahaan wajib memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) baik berbentuk hukum, koperasi, perorangan, dll.Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan, atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan memberi surat kuasa.

Tanda Daftar Perusahaan berlaku selama Perusahaan tersebut masih beroperasi dan wajib didaftarkan ulang setiap 5 (lima) tahun. Perusahaan yang di kecualikan dari Wajib Daftar Perusahaan adalah :

  1. Setiap perusahaan yang berbentuk jawatan (Perjan).
  2. Perusahaan kecil perorangan yang tidak memerlukan izin usaha.

Prosedur Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Yang berhak mengeluarkan Tanda Daftar Perusahaan adalah Kantor Dinas Perindustrian yang berada disetiap Kabupaten / Kota, adapun persyaratan yang harus dibawa, yaitu :

  1. TDP PT
    1. Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan
    2. Fotokopi Akte Perubahan (Bila Ada)
    3. Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum PT dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
    4. Fotokopi KTP/ Paspor Direktur dan penanggung jawab
    5. Fotocopy NPWP Perusahaan
    6. Surat Pernyataan dari Pemohon Tentang Lokasi Perusahaan
    7. Foto Penanggungjawab atau Direktur Ukuran 3x4 (2 Lembar)
    8. Denah Lokasi dan Foto Perusahaan
    9. TDP Asli untuk Perpanjangan

Konsep Dasar Perizinan

Definisi Perizinan

Setiap orang yang ingin mendirikan usaha perdagangan selalu mengantongi surat izin dari pemerintah. Surat izin tersebut diminta baik oleh perseorangan maupun oleh badan hukum. Hal ini dilakukan sebagai legitimasi dari perusahaan yang anda dirikan

Permohonan izin mendirikan usaha ini tidak hanya bagi perusahaan yang melakukan perdagangan lintas batas dan usaha yang berskala besar tetapi juga bagi perusahaan regional dan berskala kecil.

Konsep Dasar Testing

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41) “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky dalam Rahayu (2014:41) “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Jenis- jenis pengujian atau testing :

  1. Black Box Testing

    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Konsep dasar Database

Definisi Database

Menurut Chr. Jimmy L. Gaol dalam Lindawati (38: 2014) “Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda

Menururt Darmawan dan Fauzi (2013:111), Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.

  1. Post-relational database models

    Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relatinonal. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh prinsip informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.

  2. Object database models

    Database ini berusaha untuk membawa dunia database dan aplikasi dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis sistem yang sama seperti program aplikasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

Web Server

Menurut Sibero (2013:11), web Server adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web Server tidak berbeda dngan komputer rumah atau PC, yang membedakan adalah kapasitan dan kapabilitasnya. Perbedaan tersebut dikarenakan web Server bekerja sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna, sehingga dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas yang besar dibandingkan PC. Dukungan perangkat lunak sangat dibutuhkan agar web Server dapat berjalan secara optimal.

Menurut Anhar (2010:4), web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.

Berdasarkan kedua pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

XAMPP

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

Menurut Nugroho (2010:74), “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88), “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel.

PHP

Menurut Anhar (2010:3), “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).

PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia.

MySQL

Menurut Nugroho (2010:91), “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur. Menurut Anhar (2010:22), ada beberapa kelebihan MySQL:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.
  2. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).
  3. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
  6. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  7. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.
Apache

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Bootstrap

Dalam perangkat keras berarti proses mengaktifkan komputer sampai diambil alih oleh sistem operasi. Proses boot ini dikenal dengan 2(dua) cara, warm boot dan cold boot. Warm boot, berarti mengaktifkan kembali, tanpa harus dimatikan terlebih dahulu misalnya dengan menekan tombol reset, atau menekan tombol Ctrl+ Alt + Delt pada sistem operasi disk Operating System (DOS).

Tujuan dari penggunaan metode bootstrap adalah untuk mendapatkan pendugaan yang sebaik-baiknya yang berasal dari data yang minimal. Dengan demikian penggunaan komputer dalam metode bootstrap mutlak diperlukan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15), langkahlangkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things), Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:
    1. Structural things

      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistemsubsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship), Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram, Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
    1. Use Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    2. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmukaantarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

    3. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    4. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    5. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasirelasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponenkomponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Dasar Internet

Sejarah Internet

Menurut Simarmata (2010:50), internet pertama kali digunakan sebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh Advance Research Project Agency (ARPA) Departement Of Defence (DOD) di Amerika Serikat. Pada dasarnya Internet digunakan untuk menghubungkan komputer. Versi yang pertama disebut ARPANET. Pada tahun 1972, ARPA berubah menjadi DARPA dengan tetap mempromosikan proyek ARPANET. Pengembangan internet dengan jenis peralatan yang berbeda, namun bisa saling berhubungan satu sama lain merupakan tantangan yang besar pada saat itu. Pada tahun 1973-1974, peneliti merancang sebuah transmission control protocol/internet protocol (TPC/IP). Pada awalnya TPC/IP dimaksudkan untuk menyediakan dukungan untuk kebutuhan berikut:

  1. Interoperabilitas antar sistem heterogen
  2. Komunikasi end to end berbagai jaringan berbeda
  3. operasi otomatis dan sempurnadi dalam menghadapi terjadinya kegagalan hubungan data

Pada saat itu, aplikasi yang digunakan masih sangat sederhana dari pada yang digunakan saat ini. Aplikasi yang paling banyak yang digunakan mungkin adalah Telnet untuk login remote dan FTP untuk perpindahan file dan e-mail.

Pada awal tahun 1980-an, ARPANET dipecah menjadi dua bagian, yaitu MILNET dan APRANET karena pertimbangan keamanan. Pihak militer berjalan terus dengan MILNET, dedangkan penelitian, pengembangan dan sektor lain tetap memakai ARPANET. Pada pertengahan tahun 1980-an, National Science Foundation (NSF) di Washington , D.C. mendistribusikan teknologi internet kepada beberapa universitas. Selanjutnya internet pun mulai menyebar diseluruh dunia.

Pada tahun 1990, DOD memutuskan untuk membubarkan ARPANET dan menggantikannya dengan pendukung (backbone) NSFNET, bekerja sama dengan agen jaringan lain. Hal inilah yang kemudian yang kemudian menjadi prinsip pendukung jaringan internet.

Definisi Internet

Menurut Simarmata (2010:47), internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Rahardja (2011:302), “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    4. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    5. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    6. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Literatur Riview

Devinisi Literatur Riview

Menurut Guritno (2010;86), “Literatur Riview dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Maka dapat disimpulkan Literatur Riview adalah merupakan survey atau penjelasan penelitian sebelumnya oleh para ahli.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan Literatur Riview adalah suatu bentuk kerangka yang menjelaskan definisi serta kata kunci yang mendukung topik dalam menentukan studi kasus yang menentukan ruang lingkup penelitian.

Dalam hal ini merupakan sumber Literatur Riview yang penulis dapatkan :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Kurniawaty pada Institut Tekhnologi Sepuluh November (2012) Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Perizinan Online Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kota Surabaya”. Penelitian ini membahas tentang perizinan perindustrian dan perdagangan secara online, dimana user atau pemohon surat perizinan bisa melakukan pengisian formulir permohonan secara online sehingga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun pendaftaran online ini hanya sampai pada tahap pengisian formulir saja. Sehingga tidak dapat diproses sampai dengan selesai.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Sari pada Universitas Muria Kudus (2015) Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi pendaftaran Usaha Industri pada Kantor Pelayanan Perijinan Kabupaten Kudus Berbasis Web” telah dilaksanakan pada Mei 2014. Sistem pendaftaran masih manual, pelanggan harus datang langsung ke Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dengan membawa berkas persyaratan sehingga kurang efektif dan efisien waktu. Oleh karena itu dilakukan perancangan sistem yang terkomputerisasi menggunakan bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language) dan program yang digunakan menggunakan PHP MySQL diharapkan akan lebih mempermudah dalam proses pendaftaran industri baru.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni Safitri, S.H., M.Hum, Dosen Fakultas Hukum Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda (2012) Penelitian yang berjudul “ Wajib Daftar Perusahaan Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas”. Pada penelitian yang dilakukan pada jurnal ini hanya membahas tentang Dasar Hukum Wajib Daftar Perusahaan, Manfaat dari Tanda Daftar Perusahaan, atau Surat Izin Usaha Perusahaan nya saja, sedangkan tidak ada tata cara bagaimana proses pendaftaran TDP itu sendiri, penulis menyarankan agar dapat diciptakan program yang bisa mendaftarkan TDP dengan cara online agar dapat diakses dengan mudah dimana saja dan kapan saja.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Erida, AdeOctavia, dan Yenny Yuniarti pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak (2012). Penelitian ini berjudul “Pengaruh Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) Terhadap Citra Penyelenggara Layanan Publik”. Pada penelitian ini membahas dan pengupas tentang penilaian masyarakat atas kinerja para Penyelenggara Pelayanan Publik apakah masyarakat sudah merasa puas atas pelayanan para Penyelenggara atau bahkan sebaliknya. Termasuk salah satu didalamnya proses alur terbitnya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih diproses secara manual. Akan tetapi pada peneltian ini penulis tidak menemukan kritik atau saran yang dapat diberikan untuk membangun tinggat kepuasan masyarakat itu sendiri. Penulis berpendapat bagaimana jika semua proses pengumpulan data atau form yang harus dipenuhi tidak lagi dilakukan secara manual melainkan dengan system yang sudah terkomputerisasi, pasti akan lebih menghemat waktu dan biaya. Dengan begitu tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik ini akan meningkat.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Novika Ningsih pada Universitas Riau (2014). Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Pegawai dalam Pelayanan Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Pada Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Pekanbaru”. Pada penelitian ini membahas bagaimana cara kinerja para pegawai dalam menangani pembuatan atau proses Penerbitan Surat Izin usaha perdagangan yang sampai sejauh ini masih menggunakan proses manual. Penulis lebih menyarankan jika proses penerbitan surat izin usaha perdagangan ini diproses dengan system komputerisasi mungkin akan jauh lebih efisien dan efektif, dengan begitu masyarakat akan lebih puas dengan kinerja para pegawai.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas Kominfo

Sejarah Singkat Dinas Kominfo

Sebelumnya Dinas Kominfo bernama Bagian Informasi dan Komunikasi pada Sekretariat Daerah Kota Tangerang. Kemudian dipecah menjadi Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE) dan Humas. Pada tahun 2008 melalui Keputusan Walikota Tangerang, Kantor Pengelolaan Data Elektronik berubah nama menjadi Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) hingga sekarang (2015)

Dinas Kominfo adalah dinas yang berwenang menyelenggarakan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika. Beberapa kegiatan operasional yang dilakukan Dinas Kominfo, misalnya memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan, serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang, CCTV Pemkot Tangerang, LPSE, pengawasan warung internet di Kota Tangerang, promosi daerah, pengelolaan media publikasi eksternal dan internal Kota Tangerang (Koran Kota Benteng), pelaksanaan desiminasi informasi pemerintah daerah (media luar ruang: spanduk, baliho, banner), pelasanaan desiminasi melalui media massa (melalui advertorial di media cetak), pemeliharaan infrastruktur jaringan LAN WAN.

Struktur Organisasi Dinas Kominfo

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kominfo Tangerang

Tugas Pokok dan Fungsi

  1. Kepala Dinas Kominfo
    1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas dalam penyelenggaraan urusan Daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.
    2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas mempunyai fungsi:
      1. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas;
      2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Dinas;
      3. Penjabaran kebijakan strategis serta perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika;
      4. Pengkoordinasian dan pengendalian seluruh kegiatan operasional Dinas;
      5. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrasi bagi semua Perangkat Daerah dan masyarakat dalam lingkup urusan komunikasi dan informatika;
      6. Perumusan kebijakan pembangunan, pengadaan, serta rehabilitasi prasarana dan sarana fisik dalam lingkup tugas Dinas;
      7. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kemampuan berprestasi para pegawai di lingkungan Dinas;
      8. Penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana kerja dan penggunaan anggaran tahunan Dinas;
      9. Pelaporan.
  2. Sekretariat
    1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas serta menyelenggarakan kegiatan di bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.
    2. Untuk menjalankan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretaris mempunyai fungsi:
      1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Sekretariat;
      2. Penyelenggaraan penyusunan usulan program, Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Dinas;
      3. Penyelenggaraan administrasi umum, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan;
      4. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Sub Bagian yang dibawahkannya;
      5. Pelaporan.
  3. Kepala Bidang Telematika
    1. Bidang Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan, serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dan Website Kota Tangerang.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Kepala Bidang Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyelenggaraan penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Bidang Telematika;
      2. Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
      3. Penyelenggaraan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA);
      4. Penyelenggaraan pemberdayaan telematika;
      5. Penyelenggaraan pengelolaan Website Kota Tangerang;
      6. Penyelenggaraan pengadaan, pemeliharaan, serta perbaikan sarana dan prasarana telematika;
      7. Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang dibawahkannya;
      8. Pelaporan.
  4. Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika
    1. Seksi Pemberdayaan Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan sosialisasi serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) di Daerah.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Pemberdayaan Telematika;
      2. Pelaksanaan sosialisasi dalam rangka optimalisasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK);
      3. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis di bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK);
      4. Pelaksanaan pemberian fasilitasi penerapan dan pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan pelayanan publik/kegiatan Pemerintah Daerah;
      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      6. Dan pelaporan.
  5. Kepala Seksi E-Government
    1. Seksi E-Government dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah serta. pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi E-Government mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi E-Government;
      2. Pelaksanaan penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Daerah;
      3. Pelaksanaan pengelolaan Bank Data;
      4. Pelaksanaan pengelolaan Website Kota Tangerang;
      5. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      6. Pelaporan.
  6. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika
    1. Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Telematika yang berkenaan dengan pengadaan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasarana telematika serta pembinaan Pranata Komputer dan Operator Komputer di lingkungan Pemerintah Daerah.
    2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika mempunyai fungsi:
      1. Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika;
      2. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana telematika;
      3. Pelaksanaan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana telematika;
      4. Pelaksanaan pembinaan Pranata Komputer dan Operator
      5. Komputer di lingkungan Pemerintah Daerah;
      6. Pengawasan dan pembinaan terhadap para pegawai yang membantunya;
      7. Pelaporan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya:

  1. Pemohon meminta formulir permohonan izin kepada petugas loket.
  2. Setelah formulir permohonan izin terisi lengkap, petugas loket meminta dan memeriksa kelengkapan syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon.
  3. Pemohon menunggu pengesahan dari kepala Bidang.
  4. Sementara itu petugas loket akan memberikan berkas-berkas pemohon kepada Kepala Seksi untuk di periksa kelengkapannya.
  5. Setelah lengkap berkas akan diberikan lebih lanjut kepada Kepala Bidang Untuk di Sahkan dan menentukan biaya retribusi yang harus dibayar oleh pemohon.
  6. Setelah berkas disahkan, pemohon membayar biaya retribusi sebesar yang telah ditentukan.
  7. Setelah pembayaran retribusi dilakukan, maka petugas loket mencetak berkas pemohon tersebut.
  8. Pemohon dapat mengambil Tanda Daftar Perusahaan di petugas loket.

Analisa Sistem Yang Berjalan pada Use Case Diagram

Berikut ini adalah use case diagram Pendaftaran surat Tanda Daftar Perusahaan :

Gambar 3.2 use case diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 System yang mencakup seluruh proses pendaftaran Perizinan Usaha Perusahaan yang sedang berjalan pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu : Pemohon, Petugas Loket, Kepala Seksi, dan Kepala Bidang.
  3. 7 Use Case yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu permohonan izin, memasukan formulir permohonan, pemeriksaan kelengkapan, permohonan persetujuan, pemeriksaan persetujuan, pembayaran retribusi, cetak TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

Analisa Sistem Yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.
  2. 9 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : pemohon melakukan permohonan izin dan mengisi form permohonan, lalu petugas loket akan mengecek kelengkapan berkas, dilanjutkan kebagian kepala seksi untuk permohonan persetujuan, dilanjutkan lagi kebagian kepala bidang untuk pemeriksaan persetujuan, konfirmasi persetujuan, dan hitung retribusi, setelah perhitungan retribusi dari kepala bidang, bagian petugas loket akan mengirimkan tagihan retribusi kepada pemohon, lalu pemohon akan melakukan pembayaran retribusi dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) akan segera di cetak.
  3. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Yang Berjalan pada Sequance Diagram

Gambar 3.4 Sequance Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Tanda Daftar Perusahaan yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 4 actor yaitu Pemohon, Petugas Loket, Kepala Seksi dan Kepala Bidang.
  2. 3 lifeline yaitu Permohonan izin, Form Permohonan, dan Kelengkapan.
  3. 11 message yaitu pemohon mengajukan permohonan, pemohon mengisi form TDP, memberikan berkas, petugas memeriksa kelengkapan, petugas loket menyerahkan berkas, kepala seksi cek kelengkapan, menyerahkan berkas kepada kepala bidang, konfirmasi persetujuan, pemberitahuan persetujuan, cetak berkas, dan memberikan TDP.

Masalah Yang Dihadapi

Analisis Batasan Sistem

Sebuah sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem merupakan lingkungan yang berada diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, ataupun sistem lainnya yang memberikan input ataupun output dari sistem.

Pada Kominfo di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang terdapat begitu banyak proses yang dilakukan, karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian maka penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem Tanda Daftar Perusahaan (TDP) untuk Perseroan Terbatas (PT) agar mendapatkan proses yang efektif dan efisien.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan di Kominfo pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, sistem pendaftaran yang sedang berjalan masih belum menggunakan aplikasi yang membuat hasilnya kurang efektif. Sehingga, dalam proses pendaftaran sampai terbitnya surat Tanda Daftar Perusahaan ini masih lambat sehingga proses pelayanan kurang baik dan dalam pembuatannya pun membutuhkan waktu yang lebih lama. Juga masih banyak masyarakat yang hendak mengurus TDP tidak mengetahui syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dan biaya yang harus dikeluarkan saat pembuatan TDP itu sendiri.

Analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada Kominfo dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlunya aplikasi yang dapat mempermudah proses terbitnya Tanda Daftar Perusahaan (TDP), mulai dari pendaftaran, proses pengumpulan syarat yang dibutuhkan, sampai pembayaran, dan pada akhirnya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) tersebut terbit. Hal ini diharapkan dapat mempermudah kinerja sistem secara lebih efektif, efisien dan akurat.

Analisis Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Kominfo, saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Dari proses pendaftaran, pengisian form, pengumpulan syarat-syarat / surat-surat apa saja yang harus dipenuhi, sampai pembayaran yang harus dilakukan oleh pemohon masih sangat minim pengetahuan dan dikerjakan oleh petugas masih dengan cara manual. Sehingga membuat semua rangkaian proses tersebut memakan waktu yang lama dan tidak efisien.

Analisis Kontrol

Kontrol sistem pada proses yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik lagi agar kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti kurangnya sosialisasi tentang persyaratan apa saja yang harus dipenuhi dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) tersebut.

Konfigurasi Sistem

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    1. Processor : Intel Dual Core
    2. Monitor : LCD 14
    3. RAM : 4 GB
    4. Harddisk : 500 GB
  2. Aplikasi yang digunakan (Software)
    1. Macromedia Dreamweaver CS 5
    2. Photoshop CS 5
    3. XAMMP 3.2.0.1
    4. Mozilla Firfox
  3. Operating Sistem
    1. Microsoft Windows 7
    2. Linux
    3. Mac OS

User Requirement Elisitasi

Requirement Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan Stakeholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap – I

Requirement Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
  3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Requirement Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap - III

Final Draf Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draft

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada Dinas Kominfo Pada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Maka selanjutnya akan membahas tengang rancangan sistem usulan yang akan dibangun. ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memudahkan aspek pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP) khususnya Perseroan Terbatas (PT), mulai dari cara mendaftar, pengisian formulir, lalu melengkapi berkasberkas lampiran yang harus dipenuhi oleh pemohon, hingga proses pembayaran yang dimana bukti pembayaran tersebut juga dapat dilampirkan dengan hanya mengupload di web yang telah disediakan kapanpun dan dimanapun tanpa harus langsung mendatangi Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Berdasarkan perubahan sistem Pendaftaran Perizinan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) telah ditentukan, maka langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan yang baru penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk mengambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang di usulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 system yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses Pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin, Pemohon dan Kepala Bidang.
  3. Terdapat 12 ( dua belas) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu : Login, masuk ke menu data master, input permohonan, input jenis perusahaan, kemudian masuk lagi ke menu TDP, input data pemilik perusahaan, input data perusahaan, input data usaha, input data saham, lalu laporan,kemudian pembayaran retribusi dan log out.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 sequence diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 sequence diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. 6 LifeLine yang saling berinteraksi.
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, pemohon dan kepala bidang
  3. 26 (dua puluh enam) message yang berawal dari log in, masukan username dan password, masuk menu master, pilih menu permohonan, maka sistem akan menampilkan menu permohonan, setelah itu pilih menu jenis perusahaan, sistem menampilkan menu jenis perusahaan, lalu pemohon input data pemohon dan jenis perusahaan, selanjutnya pilih menu TDP, sistem akan menampilkan menu TDP, pilih menu pemilik perusahaan, sistem menampilkan menu pemilik perusahaan,pilih menu perusahaan, sistem menampilkan menu perusahaan, pilih menu usaha, maka sistem akan menampilkan menu usaha, pilih menu saham, sistem akan menampilkan menu saham, setelah itu pemohon akan input data : Pemilik perusahaan, data perusahaan, usaha, dan saham, pada tahap ini admin akan membuat laporan untuk kepala bidang dengan pilih menu laporan , setelah kepala bidang menerima laporan, admin akan menampilkan biaya retribusi kepada pemohon, lalu pemohon melakukan upload bukti pembayaran retribusi, dan log out

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralelel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang Diusulkan terdapat:

  1. 1 initial node sebagai yang mengawali objek.
  2. 1 (satu) aktor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin.
  3. 44 (empat puluh empat) action state yang berawal dari Log in jika tidak berhasil maka akan kembali ke tampilan awal, tapi jika berhasil akan langsung masuk ke menu Master yang terdapat menu Pemohon dan Jenis Perusahaan dan masing-masing dilengkapi menu : Search, view, edit, delete dan add, kemudian masuk ke menu TDP yang terdapat menu : Perusahaan, usaha, saham dan data pemilik perusahaan yang juga masing-masing di lengkapi menu : Search, view, edit, delete dan add. Lalu menu Laporan yang hanya di lengkapi menu : view dan cetak. Jika sudah selesai maka logout (End).
  4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan

  1. 14 (Empat Belas) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu class tbl_saham, tbl_pimpinan, tbl_legalitas, tbl_user, tbl_kat_perusahaan, tbl_perusahaan, id_pemohon, tbl_ms_tdp, tbl_lokasi_perusahaan, tbl_keg_usaha, tbl_lampiran, tbl_propinsi, tbl_kabupaten, tbl_kelurahan.
  2. 10 (Sepuluh) association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Usulan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Nama File : Pemohon

Akronim : tbl_pemohon

Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data pemohon

Media : Harddisk

Jumlah field : 12

Panjang record : 200 karakter

Primary key : id_pemohon

Tabel 4.2 Tbl_pemohon

Nama File : Perusahaan

Akronim : tbl_perusahaan

Fungsi : Untuk menyimpan dan mengetahui data perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 16

Panjang record : 348 karakter

Primary key : id_perusahaan

Table 4.3 Tbl_perusahaan

Nama File : Master TDP

Akronim : tbl_ms_tdp

Fungsi : Untuk menginput data TDP

Media : Harddisk

Jumlah field : 5

Panjang record : 80 karakter

Primary key : id_tdp

Foreign key : id_pemohon

Tabel 4.4 Tbl_ms_tdp

Nama File : Kategori Perusahaan

Akronim : tbl_kat_perusahaan

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data kategori perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 5

Panjang record : 103 karakter

Primary key : id_kat

Foreign key : id_perusahaan

Tabel 4.5 Tbl_kat_perusahaan

Nama File : Saham

Akronim : tbl_saham

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data saham perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 5

Panjang record : 39 karakter

Primary key : id_saham

Foreign key : id_pimpinan

Tabel 4.6 Tbl_saham

Nama File : Pimpinan

Akronim : tbl_pimpinan

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data Pimpinan perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 11

Panjang record : 176 karakter

Primary key : id_pimpinan

Foreign key : id_perusahaan

Tabel 4.7 Tbl_pimpinan

Nama File : Legalitas

Akronim : tbl_legalitas

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data legalitas perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 13

Panjang record : 263 karakter

Primary key : id_legalitas

Foreign key : id_perusahaan

Tabel 4.8 Tbl_legalitas

Nama File : Lokasi Perusahaan

Akronim : tbl_lokasi_perusahaan

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data lokasi perusahaan

Media : Harddisk

Jumlah field : 13

Panjang record : 269 karakter

Primary key : id_lokasi

Foreign key : id_perusahaan

Tabel 4.9 Tbl _lokasi_perusahaan

Nama File : Kegiatan usaha

Akronim : tbl_keg_usaha

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data kegiatan usaha

Media : Harddisk

Jumlah field : 14

Panjang record : 124 karakter

Primary key : id_kegiatan

Foreign key : id_perusahaan

Tabel 4.10 Tbl_keg_usaha

Nama File : Lampiran

Akronim : tbl_lampiran

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui daftar lampiran

Media : Harddisk

Jumlah field : 3

Panjang record : 20 karakter

Primary key : id_lampiran

Foreign key : id_pemohon

Tabel 4.11 Tbl_lampiran

Nama File : User

Akronim : tbl_user

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui data user

Media : Harddisk

Jumlah field : 7

Panjang record : 52 karakter

Primary key : no_user

Tabel 4.12 Tbl_user

Nama File : Kelurahan

Akronim : tbl_kelurahan

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui lokasi kelurahan

Media : Harddisk

Jumlah field : 7

Panjang record : 57 karakter

Primary key : lokasi_ID

Tabel 4.13 Tbl_kelurahan

Nama File : Propinsi

Akronim : tbl_proponsi

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui lokasi propinsi

Media : Harddisk

Jumlah field : 2

Panjang record : 34 karakter

Primary key : kode

Tabel 4.14 Tbl_propinsi

Nama File : Kabupaten

Akronim : tbl_kabupaten

Fungsi : Untuk menginput dan mengetahui lokasi kabupaten

Media : Harddisk

Jumlah field : 3

Panjang record : 37 karakter

Primary key : kode

Tabel 4.15 Tbl_kabupaten

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Perangkat Keras (hardware) yang digunakan admin sebagai berikut :
    1. Processor : Intel Pentium 4
    2. Monitor : 14” LCD m
    3. RAM : 2 GB
    4. Harddisk : 500 GB
    5. Printer : Office Jet

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows 7.
  2. Xampp (PHP dan Mysql).
  3. Adobe Dreamweaver CS5.
  4. Mozilla Firefox.
  5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.
  6. Microsoft Office 2007.

Hak Akses

Ada 3 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Sistem Perizinan Tanda daftar perusahaan berbasis website yaitu:

  1. Pemohon
  2. Petugas Loket atau admin
  3. Kepala bidang.,

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Pendaftaran Perizinan Usaha yang akan dibuat, yaitu:

  1. Prototype Log in

    Gambar 4.5 Prototype Log in

  2. Prototype Halaman Utama

    Gambar 4.6 Prototype Halaman Utama

  3. Prototype Menu Transaksi – Form Perizinan

    Gambar 4.7 Prototype Menu Transaksi – Form Perizinan

  4. Prototype Menu Report - Data perizinan

    Gambar 4.8 Prototype Menu Report - Data Perizinan

  5. Prototype Menu Utility – Data Perusahaan

    Gambar 4.9 Prototype Menu Utility - Data Perusahaan

  6. Prototype Menu Utility – Data User

    Gambar 4.10 Prototype Menu Utility – Data User

Rancangan Website TDP KOTA TANGERANG

  1. Front end website TDP Online Kota Tangerang – Log in

    Gambar 4.11 Front end website TDP Online kota Tangerang – Log in

  2. Front end website TDP Online Kota Tangerang – Halaman Utama

    Gambar 4.12 Front end website TDP Online kota Tangerang Halaman Utama

  3. Front end website TDP Online kota Tangerang – Menu Transaksi – Form Perizinan

    Gambar 4.13. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Form Perizinan- identitas pemilik

  4. Front end website perizinan TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Form Perizinan- identitas Perusahaan

    Gambar 4.14. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Identitas perusahaan

  5. Front end website perizinan TDP kota Tangerang – Menu Transaksi -Data Umum perusahaan

    Gambar 4.15. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Data Umun Perusahaan

  6. Front end website perizinan TDP kota Tangerang – Menu Transaksi – Input Data Legalitas perusahaan

    Gambar 4.16. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Legalitas Perusahaan

  7. Front end website TDP kota Tangerang – Menu Transaksi – Kegiatan Usaha dan Data Pimpinan

    Gambar 4.17. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Transaksi- Kegiatan Usaha dan Data Pimpinan

  8. Front end website perizinan TDP kota Tangeran - Menu Report – Data Perizinan

    Gambar 4.18. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Report- Data Perizinan

  9. Front end website perizinan TDP kota Tangerang Menu Utility – Data Perusahaan

    Gambar 4.19. Front end website TDP kota Tangerang –Menu Utility – Data Perusahaan

  10. Front end Website Perizinan TDP Kota Tangerang Utility –Data User

    Gambar 4.20. Front end website TDP Kota Tangerang –Menu Utility – Data User

Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.16. Daftar Schedule

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan pada KomInfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) Pada KomInfo Pusat pemerintahan Kota Tangerang.

Maka penelitian dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi Pendaftaran Perizinan Usaha Perseroan Terbatas (PT) yang berjalan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang masih menggunakan metode manual, dimana pekerjaan Pengisian formulir pendaftaran masih ditulis manual oleh pemohon saat mendaftar di loket. Dan kemudian petugas loket pemeriksa beberapa lampiran yang harus dibawa oleh pemohon sebagai syarat dapat diprosesnya Tanda Daftar Perusahaan (TDP) tersebut.
  2. Sistem yang berjalan saat ini belum bisa dikatakan berjalan dengan efektif dan efisien dikarenakan saat pemohon mengisi formulir Pendaftaran Perizinan Usaha sering mengalami kesalahan penulisan sehingga harus di coret atau memerlukan formulir yang baru, dan saat petugas loket meminta lampiran-lampiran yang harus dipenuhi oleh pemohon, sering kali ada kekurangan, sehingga petugas loket harus meminta kembali kekurangan lampiran tersebut pada pemohon. Ini yang menyebabkan pemohon harus kembali lagi ke loket dihari berikutnya untuk memberikan kelengkapan lampiran yang dibutuhkan. Dengan cara seperti ini penulis menilai sangat jauh dari kata efektif dan efisien.
  3. Sebagai salah satu solusi untuk sistem yang dapat mempermudah petugas loket dan pemohon, maka dirancang sistem yang dapat digunakan secara online, pemohon bisa log in untuk melakukan pengisian formulir Pendaftaran Perizinan Usaha, melihat syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan pemohon dapat mengupload semua lampiran yang harus dipenuhi. Tentu saja karna berbasis Web aplikasi ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Saran

Saran yang diberikan oleh penulis untuk permasalahan yang terjadi pada Sistem Pendaftaran Perizinan Usaha khususnya Perseroan Terbatas (PT) pada Dinas Kominfo Pusat Pemerintahan Kota Tangerang diatas adalah sebagai berikut :

  1. Perlu diadakan pelatihan kepada pengguna (user) yang akan menggunakan sistem tersebut sebagai administrator, agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
  2. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi atau perusahaan.
  3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Irrennurulfitri