SI1114468796

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN SPP

DENGAN LAPORAN SMS GATEWAY

PADA SMK SAKTI SCHOOL

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114468796
NAMA  : ANGGI ANGGRIANI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI COMPUTER OF ACCOUNTANCY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN SPP

DENGAN LAPORAN SMS GATEWAY

PADA SMK SAKTI SCHOOL

 

Disusun Oleh :

NIM  : 1114468796
Nama  : Anggi Anggriani
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Computer of Accountancy

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN SPP

DENGAN LAPORAN SMS GATEWAY

PADA SMK SAKTI SCHOOL

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1114468796
Nama  : Anggi Anggriani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Computer of Accountancy

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Mei 2015

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)     (Ruli Supriati, S.Kom)
NID : 05065     NID : 08166

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN SPP

DENGAN LAPORAN SMS GATEWAY

PADA SMK SAKTI SCHOOL

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1114468796
Nama  : Anggi Anggriani

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Computer of Accountancy

Tahun Akademik 2014/2015

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Mei 2015

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM PEMBAYARAN SPP

DENGAN LAPORAN SMS GATEWAY

PADA SMK SAKTI SCHOOL

Disusun Oleh :

NIM  : 1114468796
Nama  : Anggi Anggriani
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Computer of Accountancy

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Mei 2015
 
 
 
 
 
(Anggi Anggriani)
NIM : 1114468796

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

 

Sistem pembayaran SPP di SMK Sakti School saat ini proses transaksi, penyajian informasi dan hasil laporannya pun masih berjalan manual. Data-data pembayaran yang disimpan dan proses transaksi pembayarannya masih menggunakan kertas/buku begitu juga penyampaian informasi pembayaran masih kurang akurat sehingga mengakibatkan banyak kerugian seperti proses transaksi yang berjalan lambat, banyak terjadi tunggakan pembayaran, juga hasil laporan pembayarannya. Hal ini menjadi dasar kekuatan dalam merancang sebuah sistem pembayaraN terkomputerisasi dengan menggunakan laporan sms gateway. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu metode pengumpulan data (seperti observasi, wawancara dan studi pustaka), metode analisa (analisa SWOT dan analisa PIECES), metode rancangan (UML dan protoype), dan metode pengujian (blackbox testing). Untuk metode rancangan UML menggunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition, untuk sistem rancangan yang dibangun menggunakan software Adobe Dreamwaver CS6, XAMPP dan Gammu. Dari hasil penelitian ini berupa aplikasi “Sistem Pembayaran Terkomputerisasi Dengan Laporan Sms Gateway” yaitu sistem transaksi pembayaran yang dapat diakses melalui komputer dan mendapatkan informasi tentang pembayaran melalui pengiriman sms tanpa harus datang ke sekolah.

Kata Kunci: Sistem Pembayaran, Notifikasi, SMS Gateway, Gammu

 

ABSTRACT

 

Payments system in vocational education institutions such as Sakti School now transaction processing, presentation of information and the results of the report was still running manual. The data stored payment and payment transaction processing still use paper / books as well as the delivery of payment information is less accurate resulting in many disadvantages such as slow transaction process, a lot going on arrears, also the result of the payment reports. This became the basis of the strength in designing a payment system using sms gateway reports. In this study using several methods of data collection methods (such as observation, interview and literature study), methods of analysis (SWOT analysis and analysis PIECES), methods of design (UML and protoype), and testing methods (blackbox testing). For the UML design method using the software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition, to design a system that is built using Adobe Dreamweaver CS6 software, XAMPP and Gammu. From the results of this research is the application "Payment System With SMS Gateway reports" that the payment transaction system that can be accessed through the computer and get information about the payments by sending sms without having to come to school.

Keywords : Payments System, Notification, SMS Gateway, Gammu

 

 

KATA PENGANTAR

 

Bismilahirahmanirahim.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik, kemudian kepada:

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I STMIK Rahaja.

  3. Nur Azizah, M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Meta Amalya Dewi, M.Kom dan Ruli Supriati, S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.

  5. Firmansyah, S.Pd selaku stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.

  7. Sahabat – sahabat saya yang senantiasa membantu dalam penulisan laporan ini dan seluruh mahasiswa STMIK Raharja yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan doa, semangat, pengetahuan, dukungan serta saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis.

  8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.

Tangerang, Mei 2015
Anggi Anggriani
NIM. 1114468796

 

 


Daftar isi

 

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Analisa SWOT

Tabel 3.2. Tabel Hasil Analisa Kerja

Tabel 3.3. Tabel Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4. Tabel Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5. Tabel Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6. Tabel Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7. Tabel Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8. Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.9. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.10. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.11. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Struktur Tabel TU

Tabel 4.2. Struktur Tabel Siswa

Tabel 4.3. Struktur Tabel Kelas

Tabel 4.4. Struktur Tabel Wali

Tabel 4.5. Struktur Tabel Transaksi Pembayaran

Tabel 4.6. Struktur Tabel Tunggakan

Tabel 4.7. Struktur Tabel SMS Lunas

Tabel 4.8. Struktur Tabel SMS Late

Tabel 4.9. Struktur Tabel Phones

Tabel 4.10. Struktur Tabel Outbox

Tabel 4.11. Struktur Tabel Outbox_Multipart

Tabel 4.12. Struktur Tabel SendItems

Tabel 4.13. Schedulle Implementasi

Tabel 4.14. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Sakti School

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Acitivity Diagram Kegiatan Pembayaran

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pembayaran SPP

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembayaran SPP

Gambar 4.3 Sequence Diagram Pembayaran SPP

Gambar 4.4 State Machine Diagram Pembayaran SPP

Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Pembayaran SPP

Gambar 4.6 Class Diagram Gammu

Gambar 4.7 Prototype Halaman Login

Gambar 4.8 Prototype Halaman Halaman Utama/Menu

Gambar 4.9 Prototype Halaman Pengguna

Gambar 4.10 Prototype Halaman Siswa

Gambar 4.11 Prototype Halaman Kelas

Gambar 4.12 Prototype Halaman Wali

Gambar 4.13 Prototype Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.14 Prototype Halaman Tunggakan Pembayaran

Gambar 4.15 Prototype Halaman Send Items

Gambar 4.16 Prototype Halaman SMS Late

Gambar 4.17 Prototype Halaman Laporan Pembayaran

Gambar 4.18 Input Login Salah

Gambar 4.19 Login Salah

Gambar 4.20 Input Login Benar

Gambar 4.21 Halaman Utama

Gambar 4.22 Transaksi Pembayaran

Gambar 4.23 Bukti SMS Terkirim

Gambar 4.24 Bukti SMS Diterima

Gambar 4.25 Bukti SMS Tunggakan Pembayaran

Gambar 4.26 Bukti Terima SMS Tunggakan

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Suatu lembaga pendidikan memerlukan pengelolaan manajemen yang baik demi melayani kebutuhan pendidikan masyarakat, untuk itu administrasi keuangan sangatlah berperan pada lembaga pendidikan. Administrasi keuangan mengatur dana untuk kegiatan di lembaga pendidikan, salah satunya dana tersebut digunakan sebagai penunjang dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar.

Dilihat dari aktivitas yang ada pada bagian tata usaha SMK Sakti School, dalam pengolahan informasi data pembayaran SPP siswa masih dilakukan secara manual. Seperti penyimpanan data yang masih terbatas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam penyajian informasi yang dibutuhkan, bisa mengakibatkan salah perhitungan, salah penginputan, dan juga laporan keuangan yang disajikan kurang memadai. Dan apabila dibutuhkan suatu data, tata usaha harus mengurutkan satu per satu dari seluruh data yang ada sampai data yang diinginkan ditemukan.

Oleh sebab itu untuk meningkatkan unjuk kerja sistem dengan meminimalkan terkomputerisasi serta menggunakan laporan SMS Gateway.

Dengan alasan dan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul yaitu “Penerapan Sistem Pembayaran SPP dengan Laporan SMS Gateway Pada SMK Sakti School”.

 

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana memudahkan kinerja TU dalam proses pembayaran SPP siswa?

  2. Bagaimana cara agar siswa/wali siswa mendapatkan notifikasi tentang pembayaran SPP yang sudah atau belum dilakukan?

  3. Bagaimana memudahkan TU dalam menghasilkan laporan pembayaran yang dibutuhkan oleh pimpinan?

 

Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu :

  1. Merancang sistem sebatas informasi pembayaran SPP pada SMK Sakti School.

  2. Merancang sistem informasi pembayaran terkomputerissi dan merancang notifikasi sebatas sudah atau belum melakukan pembayaran kepada siswa/wali siswa.

  3. Merancang sistem sebatas input, rekap dan sekaligus dapat menghasilkan laporan pembayaran yang dibutuhkan oleh pimpinan.

 

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Menciptakan sebuah sistem pembayaran terkomputerisasi yang terdokumentasi dengan baik.

  2. Menyajikan informasi tentang pembayaran sekolah terkini dan menciptakan sebuah sistem notifikasi untuk siswa/wali siswa tentang pembayaran yang sudah/belum dilakukan.

  3. Menciptakan sistem yang dapat menyajikan laporan keuangan tentang pembayaran SPP yang dibutuhkan dengan mudah dan dapat dipahami oleh pimpinan.

 

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung yaitu :

  1. Memudahkan staff tata usaha untuk memproses pembayaran secara cepat dan pengelolaan data yang akurat.

  2. Mendapatkan informasi terkini tentang pembayaran SPP yang harus dilakukan.

  3. Memudahkan pimpinan dalam mendapatkan laporan keuangan yang dibutuhkan.

 

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung)

    Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek permasalahan yang diteliti pada SMK Sakti School. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data secara lengkap yang akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Skripsi.

  2. Wawancara

    Suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumbernya. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada stakeholder dan sumber yang terkait dengan layanan administrasi agar memperoleh data yang jelas dan akurat.

  3. Metode Studi Kepustakaan

    Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan suatu laporan penelitian. Yaitu mempelajari teori-teori yang menunjang dan mencari informasi yang berhubungan dengan judul penelitian ini, seperti proses akses website, member, informasi pembayaran, dan menghubungkan PHP dengan Mysql.

 

Metode Analisa

  1. Metode Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)

    Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

    Metode analisa ini digunakan untuk melihat kondisi pada SMK Sakti School baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap sekolah tersebut, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi akurat dan tepat.

  2. Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service)

    Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada SMK Sakti School. Kehandalan (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

 

Metode Rancangan

Setelah proses metode analisa dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisis sistem penulis menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram, serta menggunakan tools (alat bantu) UML (Unified Modeling Language) yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu:

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan

  2. Analisa terhadap temuan survey

  3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu :

    1. Tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem

    2. Tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential)

    3. Tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final

    4. Identifikasi persyaratan sistem

Pada bahasa pemograman, penulis menggunakan sistem pembuatan program yang dibangun menggunakan program PHP, CSS, CI Framework dan Javascript. Untuk pembuatan aplikasi penulis menggunakan Dreamweaver CS5 dengan Pembuatan database yang digunakan adalah program aplikasi XAMPP 1.7.1 yang sudah mencakup Apache, PHP dan MySQL. Sebagai aplikasi browsing, penulis menggunakan Google Chrome.

 

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

 

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum SMK Sakti School yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem. UML sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan yang dilakukan serta saran-saran yang dapat penulis berikan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

 

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan."

“Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.(Sutabri, 2012:10).[2]

“Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.(Sutarman, 2012:13).[3]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

“Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”.(Sutabri, 2012:20).[2]

Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.

  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

“Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”.(Sutabri, 2012:22).[2]

Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

 

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.(Sutabri, 2012:72).[2]

“Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”. (Sutarman, 2012:13).[3]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan data adalah suatu fakta dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    • Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    • Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    • Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    • Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    • Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    • Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

 

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah et all dalam Jurnal CCIT (2012:57)[4], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimannya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.(Sutabri, 2012:29).[2]

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.(Amin, 2012:72).[5]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

 

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definsi Sistem Informasi

Menurut Mendelson dalam Guritno et all (2011:31)[6], “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”.

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.(Sutabri, 2012:46).[2]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

 

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definsi Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk (2011:322)[7], “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Yakub (2012:142)[8], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Berdasarkan pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi et all dalam Jurnal CCIT (2011:322)[7], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Murad (2013:51)[9], “Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

Menurut Mulyanto (2009:129)[10], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

 

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:199)[11], “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”.

Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran I

    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  2. Kuadran II

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  3. Kuadran III

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  4. Kuadran IV

    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

"Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.(Yusmini, 2011:68).[12]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

 

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Rohmat Taufiq, S.Kom, M.Kom (2013:154)[13], “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

  1. Kehandalan(Performance)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

      Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  2. Informasi (Infromation)

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. Analisis Kemanan (Security)

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

    Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    3. Data diproses secara berlebihan.

    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  6. Analisis Layanan (Services)

    Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

    5. Sistem tidak mudah digunakan.

    6. Sistem canggung untuk digunakan.

    7. Sistem tidak fleksibel.

 

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Chonoles dalam Widodo et all (2011:6)[14], “Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada dan UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya”.

Menurut Widodo et all (2011:7)[14] pada bukunya, “Blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas)”.

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.(Alim, 2012:30).[15]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

UML Yang Digunakan

  1. Use Case

    “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.(Murad, 2013:57)[9].

    Menurut Triandini (2012:18)[16], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

  2. Activity Diagram

    Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.(Murad, 2013:53)[9].

    “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.(Vidia, 2013:20)[17].

  3. Sequence Diagram

    ”'Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.(Vidia, 2013:21)[17].

    Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.(Wijayanto, 2013:35)[18].

 

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Sibero (2011)[19] berpendapat bahwa “Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1)[20], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia.

 

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Hidayati et all dalam Jurnal CCIT (2011:238)[21], menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

Design Database

Menurut Henderi et all dalam Jurnal CCIT (2011:174)[7], “Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja.”.

 

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

“MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.(Arief, 2011:151)[22].

“Penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.(Madcoms, 2010:367)[23].

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

 

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Definisi PhpMyAdmin

Menurut Arief (2011:429)[22]., “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio (2012:53)[24], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

 

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Arief (2011:43)[22], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source untuk membuat halaman web dinamis.

 

Konsep Dasar CI

Definisi CI

CodeIgniter adalah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis. Tujuan utama pengembangan Codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua kode dari awal. Codeigniter menyediakan berbagai library yang dapat mempermudah dalam pengembangan. Codeigniter diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 Februari 2006.

Codeigniter sendiri dibangun menggunaka konsep Model-View-Controller Development Pattern. Codeigniter sendiri merupakan salah satu framework tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Pada acara frOSCon (August 2008), pembuat php Rasmus Lerdorf mengatakan dia menyukai doceigniter karena dia lebih ringan dan cepat dibandingkan framework lainnya.

Kelebihan CI

  1. Menggunakan Pattern MVC

    Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan manjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas.

  2. URL Friendly

    URL yang dihasilkan sangat url friendly. Pada Codeigniter diminimalisasi penggunaan $_Get dan digantikan dengan URL.

  3. Kemudahan

    Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta mengintegrasikan library dan helper.

  4. Kecepatan

    Berdasarkan hasil benchmark Doceigniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.

  5. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi

    Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.

  6. Dokumentasi lengkap dan jelas

    Bahkan tanpa buku ini pun Codeigniter sebenarnya telah menyediakan sebuah panduan yang lengkap mengenai Codeigniter. Semua informasi yang anda butuhkan tentang codeigniter ada disana.

  7. Learning Curve Rendah

    Codeigniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena kita juga harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari makan akan beresiko untuk memperlambat team development anda.

 

Konsep Pembayaran

Definisi Pembayaran

Berdasarkan Undang-Undang No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal I angka 6 hal. 3), “Sistem pembayaran yaitu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”.

Sedangkan menurut Alam S (2013:255)[25], “Sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi”.

Sementara menurut Guitan mantan Direktur The Monetary and Exchange Affair Departement IMF di dalam buku Ekonomi SMA kelas X (2013:255)[25], “Sistem pembayaran mencakup seperangkat alat dan sarana umum yang diterima dalam melakukan pembayaran, kerangka kelembagaan dan organisasi yang mengatur pembayaran tersebut”.

Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.

Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.

Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.

Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.

Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran diejawantahkan dengan terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy.

Secara garis besar sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang dalam bentuk fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai instrumen yang digunakan berupa Alat Pembayaran menggunakan Kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, maupun uang elektronik.

Pihak Yang Terlibat Dalam Pembayaran SPP

  1. Wali Murid

    Wali murid adalah orang yang bertanggung jawab membayar SPP seorang murid setiap bulannya.

  2. Murid

    Murid adalah orang yang menyetorkan uang yang diberikan orang tua kepada Staff TU untuk pembayaran SPP.

  3. Staff TU

    Staff TU adalah orang yang bertugas menerima seluruh pembayaran SPP bulanan dan memberikan laporan kepihak-pihak tertentu.

Tujuan Pembayaran SPP

SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan, penyelengaraan sekolah, kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi. Yang dimaksud penyelenggaraan sekolah ialah :

  1. Pengadaan alat bantu atau bahan pelajaran.

  2. Pengadaan alat atau bahan manajemen.

  3. Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, raport dan STTB.

  4. Pengadaan perpustakaan sekolah.

  5. Prakarya dan pelajaran praktek

 

Notifikasi

Pengertian notifikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti pemberitahuan atau kabar. Notifikasi dalam penelitian ini dijabarkan sebagai pemberitahuan yang ditujukan untuk murid dan orang tua murid perihal tunggakan pembayaran SPP.

 

Short Message Service

Menurut Khang dalam Ibrahim (2011, 85)[26], “Short Message Service (SMS) adalah salah satu komunikasi teks melalui telepon seluler. SMS merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan saat ini. Selain murah, prosesnya juga berjalan cepat dan langsung sampai pada tujuan, tetapi selama ini SMS baru digunakan sebatas untuk mengirim dan menerima pesan antara sesama pemilik telepon seluler”.

“SMS adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui telepon seluler. Salah satu kelebihan SMS adalah biaya yang murah. Selain itu SMS merupakan metode store and forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon seluler penerima tidak dapat dijangkau, tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat menerima SMS apabila telepon seluler sudah aktif kembali”.(Ibrahim, 2011:85)[26].

Khang (dalam Ibrahim 2011:85)[26], “SMS merupakan fitur layanan GSM, dan merupakan teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaaan pesan dalam bentuk teks. Data yang dapat dibawa oleh SMS sangat terbatas”.

Satu pesan SMS dapat memuat:

  1. maksimum 160 karakter 7-bit,

  2. maksimum 140 karakter 8bit,

  3. maksimum 70 karakter 16-bit Unicode.

“Dalam teknologi SMS terdapat istilah SMS Center (SMSC). SMSC bertugas untuk menangani SMS. Saat suatu SMS dikirim dari telepon seluler, SMS tersebut akan diterima oleh SMSC, kemudian SMSC akan meneruskan ke telepon seluler tujuan. Umumnya suatu operator mempunyai SMSC sendiri yang tersimpan pada SIM Card operator tersebut. Hal-hal lain yang terdapat pada teknologi SMS untuk memberikan informasi mengenai pengiriman dan penerimaan adalah Message Status Report, Message Submission Report dan Message Delivery Report”.(Setiawan, dkk dalam Ibrahim 2011:85-86)[26].

 

Konsep Dasar SMS Gateway

Definisi SMS Gateway

Thoyib dalam Fahrudin (2012)[27], “SMS Gateway diartikan sebagai suatu Platform yang menyediakan mekanisme untuk menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA, phone dan lain lain)”.

“SMS Gateway memungkinkan untuk sebuah pesan dapat di kirimkan dari sebuah aplikasi melalui jaringan operator telekomunikasi untuk di kirimkan ke nomor nomor tujuan. Dengan menggunakan aplikasi SMS Gateway , sumber data bisa didapatkan langsung dari basis data untuk selanjutnya di olah menjadi informasi dan dikirimkan secara sistemik / tanpa manual kepada banyak nomor dalam satu waktu”.(Fahrudin, 2012)[27].

Menurut Zahra dalam Ibrahim (2011:86)[26], “SMS Gateway merupakan perangkat penghubung antara pengirim SMS dengan basis data. Perangkat ini terdiri satu set PC, telepon dan program aplikasi. Program aplikasi ini yang akan meneruskan setiap request dari setiap SMS yang masuk dengan melakukan query ke dalam basis data, kemudian diberi respon dari hasil query kepada si pengirim”.

Menurut Triyono dalam Ibrahim (2011:86)[26], “SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan-pesan yang di generate lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler”.

Cara Kerja SMS Gateway

Menurut Yunianto dalam Ibrahim (2011:86)[26], Mekanisme kerja pengiriman SMS dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

  1. Intra-operator SMS: pengiriman SMS dalam satu operator. SMS yang dikirimkan oleh pengirim akan terlebih dahulu masuk ke SMSC operator nomor pengirim, kemudian SMSC akan mengirimkan ke nomor yang dituju secara langsung. Penerima kemudian akan mengirimkan delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah diterima ke SMSC. SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomor pengirim SMS, disertai status proses pengiriman SMS tersebut.

  2. Inter-operator SMS: pengiriman SMS antar operator yang berbeda. Yang membedakan adalah mekanisme ini terdapat dua SMSC yaitu SMSC pengirim dan SMSC penerima. SMS yang dikirim akan masuk ke SMSC pengirim dan diteruskan ke SMSC penerima, setelah itu SMS dikirimkan ke telepon seluler tujuan. Demikian juga dengan delivery report akan diterima terlebih dahulu oleh SMSC penerima, kemudian diteruskan ke SMSC pengirim SMS. Komunikasi antar SMSC dapat berjalan jika telah terdapat kesepakatan kerja sama antaroperator tersebut, jika tidak terdapat kesepatakan akan menyebabkan SMS yang dikirim dengan nomor tujuan dengan operator berbeda tidak akan sampai pada nomor tujuan yang dituju.

  3. SMS Internasional: pengirim SMS dari operator suatu negara ke negara lain. SMS internasional pada hakekatnya sama dengan mekanisme inter-operator, yang membedakan hanya pada SMSC nomor penerima adalah SMSC operator luar negeri dan perlu pembambahan kode negara pada nomor tujuan penerima SMS.

 

GAMMU SMS Gateway

Definisi GAMMU

Software yang akan digunakan untuk koneksi ponsel ke komputer dalam penelitian ini adalah Gammu (GNU All Mobile Management Utilities).

Menurut Adiyanto, Suraya, dan Edhy Sutanta (2013:51)[28], “GAMMU adalah sebuah aplikasi/daemon yang dikhususkan untuk membangun sebuah SMS Gateway yang menghubungkan antara operator seluler ke internet dan sebaliknya. Aplikasi ini bersifat open source dibawah lisensi GPL.”

Kelebihan GAMMU

Kelebihan Gammu dari tool SMS Gateway lainnya adalah:

  1. Gammu dapat dijalankan di sistem operasi Linux maupun Windows.

  2. Banyak device yang kompatibel di Gammu.

  3. Gammu menggunakan database MySQL untuk menyimpan SMS yang ada pada kotak masuk (inbox) maupun untuk mengirim pesan, sehingga dapat dibuat interface yang berbasis web maupun desktop.

  4. Baik kabel data USB maupun serial, semuanya kompatibel di Gammu.

File Konfigurasi GAMMU

Umumnya tidak terlalu banyak file yang perlu dikonfigurasikan untuk menggunakan Gammu SMS Gateway. File yang perlu dikonfigurasikan adalah:

  1. gammurc

    File gammurc digunakan untuk konfigurasi port yang digunakan media koneksi untuk terhubung ke komputer. Selain itu, file gammurc juga digunakan untuk mendefinisikan tipe koneksi yang digunakan oleh media koneksi.

  2. smsdrc

    File smsdrc digunakan untuk konfigurasi database yang akan digunakan oleh aplikasi gammu.

 

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[29], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.

  2. Fault

    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  3. Error

    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  4. Incident

    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan Dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[29], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  2. Biaya

    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  3. Kinerja

    Testing Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  4. Kerusakan

    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[29], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing. Dan di pembahasan kali ini hanya akan dibahas Black Box Testing.

Menurut Rizky (2011:265)[29], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning

    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  2. Boundary Value

    Analysis Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  3. Cause Effect Graph

    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  4. Random Data Selection

    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  5. Feature Test

    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

 

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.(Guritno, 2011:302)[6].

Saputra (2012:51)[30] juga berpendapat bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

 

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan dalam Rasdiana (2013:38)[31], “Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan literature review adalah berupa bahan uraian teori yang diperoleh yang digunakan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian dan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian”.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[32], “Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu”.

 

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Tara Fahrudin pada tahun 2013 yang berjudul “Notifikasi Jatuh Tempo Tunggakan Kuliah Mahasiswa Berbasis SMS Gateway dan Aplikasi Web (Studi Kasus Politeknik Telkom Bandung)“ menjelaskan bahwa pembayaran biaya perkuliahan mahasiswa merupakan tulang punggung bagi sebuah institusi pendidikan, terlebih bagi institusi pendidikan swasta seperti Politeknik Telkom. Idealnya, semua mahasiswa melakukan pembayaran pada waktu yang telah ditentukan dan dibayar lunas. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak semua mahasiswa mampu membayar lunas pada awal waktu. Akhirnya ada skema cicilan, dimana mahasiswa boleh mencicil biaya perkuliahan dalam kurun waktu tertentu sesuai kesepakatan dari pihak mahasiswa ataupun dari pihak keuangan Politeknik Telkom. Permasalahan yang ada adalah, sistem aplikasi akademik belum mempunyai sistem untuk mengontrol jalannya cicilan tersebut. Semua masih manual, mahasiswa yang proaktif untuk melapor. Dari pihak keuangan juga kerepotan untuk mengontrol jalannya cicilan dan mengingatkan mahasiswa atas cicilannya tersebut. Oleh karena itu dibangunlah sebuah sistem notifikasi kepada mahasiswa yang masih mempunyai tunggakan, sesuai jatuh tempo pembayarannya masing masing. Sistem notifikasi ini dibangun dengan menggunakan teknologi sms Gateway yang berjalan secara periodik setiap hari Ketika jatuh tempo pembayaran tidak dipenuhi oleh mahasiswa, maka student portal mahasiswa akan tertutup dan tidak bisa di akses. Hasil implementasi sistem yang dibangun menunjukkan adanya notifikasi ini membantu mengingatkan jatuh tempo pembayaran biaya perkuliahan mahasiswa dengan baik sehingga jalannya pembayaran cicilan mahasiswa lebih terkontrol.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim pada tahun 2011 yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi MonitoringTugas Akhir Berbasis Short Message Service(SMS) Gateway di Fasilkom Unsri“ menjelaskan bahwa Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology ICT) telah merambah berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan dan pengajaran. Dengan perkembangan ICT setiap orang dapat mengolah, memproduksi serta mengirimkan ataupun menerima segala bentuk pesan komunikasi dimana saja dan kapan saja, seolah-olah tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Salah satu fasilitas telepon seluler yang banyak dipakai saat ini adalah SMS. Sebanyak 70% penduduk Indonesia menggunakan telepon seluler atau sekitar 150 juta jiwa. Kenyataan ini merupakan peluang bagi institusi pendidikan untuk menyelenggarakan proses transfer informasi. Dengan memanfaatkan perangkat bergerak, transfer informasi dapat dilakukan lebih cepat, akurat, efisien dan efektif.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Joseph Dedy Irawan, Emmalia Adriantantri, dan Sonny Prasetio pada tahun 2012 yang berjudul “SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS“ menjelaskan bahwa Informasi akademik mahasiswa merupakan suatu informasi yang sangat penting diketahui oleh mahasiswa dengan cepat, akan tetapi karena aktivitas mahasiswa selain melaksanakan kegiatan perkuliahan seperti kegiatan berorganisasi dan kegiatan-kegiatan tambahan mereka, terkadang seorang mahasiswa lupa akan kewajibannya untuk memonitor semua informasi akademik yang seharusnya mereka lihat secara rutin. Penyampaian informasi melalui SMS merupakan suatu alternatif yang bisa dipertimbangkan, karena dewasa ini hampir semua mahasiswa memiliki handphone dan perangkat ini selalu dibawa kemanapun mereka pergi. Penggunaan SMS Gateway dalam penyampaian informasi akademik ini sangatlah efektif, karena informasi dapat dilaksanakan dengan mudah dan murah, serta informasi dapat tersampaikan dengan sangat cepat. Hasil penelitian ini adalah suatu sistem informasi akademik berbasis SMS Gateway dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi dan database menggunakan MySQL. Pengiriman SMS dapat berjalan dengan lancar dengan kecepatan pengiriman sms relative cepat.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ruslan Efendi Nasution pada tahun 2012 yang berjudul “Implementation Sms Gateway In The Development Web BasedInformation System Schedule Seminar Thesis“ menjelaskan bahwa Seminar ini adalah salah satu persyaratan mahasiswa Universitas Lampung yang ingin menyelesaikan penulisan skripsi sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Proposal seminar dan hasil yang diimplementasikan harus dihadiri oleh minimal 10 mahasiswa dan 3 dosen. Sebuah presenter seminar harus memberikan seminar informasi jadwal kepada siswa lain yang untuk menghadiri seminar. Dengan menerapkan teknologi SMS Gateway , jadwal seminar informasi di ilmu komputer Universitas Lampung dapat didistribusikan melalui media SMS (layanan pesan pendek). Penerapan jadwal seminar gerbang sistem informasi SMS akan memberikan kemudahan akses ke jadwal seminar sistem ini akan diadakan di Ilmu Komputer. Sistem akan mengirim SMS jadwal seminar ke siswa lain dan siswa dapat meminta jadwal seminar yang dicatat dalam sistem dengan mengirimkan format SMS informasi jadwal seminar permintaan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Yudi Wiharto pada tahun 2011 yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Berbasis Sms Gateway“ menjelaskan bahwa Kebutuhan manusia untuk informasi yang dapat diakses dengan cepat dan mudah, mendorong mereka untuk mengembangkan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu hasil dari pengembangan teknologi ini adalah SMS. Ini adalah teknologi yang memungkinkan orang untuk mendapatkan atau mengirimkan informasi kapanpun dan dimanapun diperlukan, dengan cara yang mudah. Dengan SMS, kita dengan cepat & mudah dapat memperoleh informasi akademik yang kita inginkan kapan saja dan dimana saja aplikasi ini dibuat dengan tujuan untuk mempercepat dan memudahkan dalam memperoleh informasi akademik yang Anda inginkan setiap saat dan dimana saja. Aplikasi ini beraksi setelah menerima pesan SMS melalui telepon seluler sebagai media. Setelah diproses oleh komputer, hasilnya akan dikirim kembali ke pengirim permintaan, juga melalui ponsel. Selain itu ada sistem broadcast yang berfungsi untuk menyampaikan pengumuman massal atau informasi.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Wilieyam dan Gisela Nina Sevani pada tahun 2013 yang berjudul “Aplikasi Reminder Pengobatan Pasien Berbasis SMS Gateway“ menjelaskan bahwa Aplikasi berbasis Web yang dibuat dengan MySQL sebagai media penyimpanan data serta Gammu sebagai SMS Gateway ini ditujukan untuk meningkatkan layanan rumah sakit dengan cara membantu mengingatkan para pasien akan jadwal minum obat. Aplikasi ini dibuat melalui serangkaian tahapan mulai dari pengumpulan data, perancangan, implementasi, dan evaluasi. Adapun metode yang digunakan adalah observasi di rumah sakit, wawancara dengan pasien, dokter, dan manajemen rumah sakit, studi pustaka, sampai dengan penyebaran kuisioner. Dengan menggunakan aplikasi pengingat jadwal minum obat ini, pasien merasa semakin jarang lupa jadwal minum obat mereka. Proses penyampaian informasi yang singkat, jelas, dan langsung kepada pasien membuat mereka merasa semakin diperhatikan. Hal ini juga dapat membuat citra rumah sakit semakin baik dan dapat memberikan pelayanan dan pengabdian yang lebih baik kepada para pasiennya.

 

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

 

Gambaran Umum SMK Sakti School

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan jiwa patriotis dan rasa kesetia kawanan sosial.

Proses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan untuk dapat menikmati pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dapat memberikan harapan baru pada masyarakat yang tidak mampu untuk dapat menikmati pendidikan yang layak dan bermartabat, yang akan membawa harapan baru yang lebih baik dimasa mendatang. Hal ini dikarenakan pendidikan sementara ini masih menjadi dominasi masyarakat ekonomi kelas menengah dan kelas atas.

Pendidikan merupakan satu komoditi yang selalu laris menjadi bahan perbincangan dan dibutuhkan setiap lapisan masyarakat yang menjadi permasalahan adalah berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk hal ini. Karena keterbatasan ekonomi masyarakat dan daya beli masyarakat yang rendah sebagai akibat langsung dan krisis moneter yang berdampak bagi kehidupan makro masyarakat Indonesia. Terlihat jelas bahwa pendidikan merupakan saham yang besar dalam rangka perbaikan kualitas manusia Indonesia di masa mendatang. Ukuran kualitas mengarah pada upaya perbaikan dan peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia yang beriman, berilmu, cerdas, terampil dan mampu menghadapi berbagai masalah dan tantangan hidup di masa sekarang dan yang akan datang.

Berdasarkan survey bahwa dibeberapa perusahaan hanya menerima pegawai dengan kriteria pendidikannya minimal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan jurusan yang sedang dibutuhkan. Namun pada kenyataannya, di Kota Tangerang pada tahun pelajaran masih banyak peserta didik yang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat atas (SMA/SMK/MA) dengan alasan ekonomi yang tidak mampu. Dengan alasan tersebut, Yayasan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia bermaksud mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sakti School. Dengan demikian, SMK Sakti School mencoba ambil bagian dalam mengurangi pengangguran sekaligus dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan beberapa alasan berikut:

  1. Masih banyak anak usia Wajib Belajar 12 tahun yang ditemui belum menikmati pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas secara keseluruhan di Kota Tangerang dengan alasan ketidak mampuan orang tua untuk membiayai pendidikan mereka

  2. Terlalu tingginya biaya pendidikan untuk kalangan ekonomi lemah, sehingga anak dijadikan “korban” dan kebijakan orang tua akibat rendahnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya pendidikan.

  3. Tuntutan ekonomi keluarga, sehingga anak dipekerjakan untuk membantu nafkah orang tua mereka karena tuntutan ekonomi keluarga agar tetap hidup dan bertahan ditengah tantangan hidup dan persaingan hidup yang serba materialistis di tengah kehidupan yang semakin sulit dan arus deras gobalisasi.

  4. Dipilihnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan alasan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih kreatif dan terampil tanpa mengurangi kualitas pendidikan di tingkat menengah atas dengan harapan mempersiapkan tenaga profesional dibidangnya yang mampu membuka lapangan pekerjaan baru yang lebih layak dalam rangka peningkatan tarat hidup mereka.

Kiranya empat alasan di atas yang menjadi pertimbangan bagi SMK Sakti School untuk menawarkan diri berperan serta dalam bidang pendidikan dengan biaya terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat namun dengan kualitas pendidikan yang Insya Allah dapat diharapkan oleh masyarakat.

 

Sejarah Singkat SMK Sakti School

Yayasan Pendidikan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia berlokasi di Jalan As-Sholihin Candulan No.14 Cipondoh Tangerang. Yayasan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia didirikan pada tanggal 25 Juli 2008 dan telah disahkan dihadapan notaris pada tanggal 19 Oktober 2008 dengan akta notaris nomor AHU – 6814.AH.01.04. Tahun 2008.

Yayasan Pendidikan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia, sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar, bergerak dalam bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan. Wujud dari anggaran dasar tersebut Yayasan Pendidikan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia berupaya turut berpartisipasi dalam pembentukan pribadi manusia Indonesia yang memiliki keunggulan. Keunggulan dalam aqidah yang lurus, akhlak yang mulia, ibadah yang tekun dan istiqomah, serta kompetensi pribadi dalam membangun bangsa. Berdasarkan hal tersebut, maka Yayasan Pendidikan Pelita Sakti Indonesia mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan formal, diantaranya jenjang Sekolah Menengah Kejuruan.

 

Visi, Misi dan Tujuan SMK Sakti School

Visi

“Menjadikan SMK Sakti School, menjadi sekolah terbaik dan sekolah terjangkau pilihan masyarakat yang berkompeten serta berahlaqul karimah.”

Misi

  1. Meningkatkan keterampilan siswa pada setiap program keahlian sesuai dengan perkembangan Dunia Usaha dan Dunia Industri.

  2. Mewujudkan proses belajar mengajar melalui Competency Base Training dengan berstandar pada kompetensi keahlian yang berorientasi pada program masing-masing mengembangkan program keahlian yang merupakan tuntutan pasar kerja serta menanamkan budaya kerja dan wirausaha.

  3. Membentuk sikap dan perilaku santun serta berbudi luhur berbasis IPTEK dan IMTAQ dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

  4. Mengkondisikan lingkungan sekolah yang sehat, bersih, aman dan nyaman.

Tujuan

  1. Menghasilkan tamatan sebagai tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan teknisi bidang komputer dan jaringan baik pada dunia usaha atau industri dan pekerjaan yang relevan dengan kompetensi skill yang dimilikinya.

  2. Penyelenggaraan pendidikan di SMK Mekanika sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Nasional (SKN) dan Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang mencakup kompetensi pengetahuan (Cognitif Competences) yaitu membekali para siswa dengan pengetahuan dan pemahaman, kompetensi sikap (Affective Competences) yaitu mendidik.

  3. Siswa agar memiliki etos dan sikap profesional dalam bekerja dan kompetensi keterampilan (Skill Competences) yaitu membekali siswa dengan keterampilan yang kompeten dan memadai dalam lingkup bidang keahlian komputer dan jaringan.

  4. Membantu pemerintah dalam bidang pendidikan dengan menyelenggarakan pendidikan bidang studi keahlian yang belum banyak tergarap oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon khususnya di wilayah timur, yang menjadi lingkup kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon sehingga dapat berpartisipasi aktif meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menyediakan tamatan yang siap menjadi tenaga kerja baik sektor formal maupun informal di bidang komputer dan jaringan.

  5. Melaksanakan proses pembelajaran dengan pola pembelajaran berbasis produksi/Production Base Traine (PBT) dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan menyatu pada proses produksi, sehingga peserta didik diperkenalkan pada iklim kerja nyata.

  6. Membuka Unit Produksi di sekolah atau di tempat lain yang strategis untuk menunjang penguasaan skill siswa dengan metode Production Base Trainee (PBT) dan untuk melatih siswa agar mengembangkan jiwa wira usaha dan enterpreuner.

Struktur Organisasi SMK Sakti School

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sama halnya dengan SMK Sakti School yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Sakti School

 

Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, SMK Sakti School di dalam manajemen pendidikannya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMK Sakti School, yaitu sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah
  2. Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    • Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah.
    • Menjaga keterlaksanaan Pedoman Mutu Sekolah.
    • Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran Kurikulum/Program SMK.
    • Mengembangkan SDM.
    • Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan.
    • Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar.
    • Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan.
    • Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi.
    • Menetapkan Program Kerja Sekolah.
    • Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi.
    • Melegalisasi dokumen organisasi.
    • Memutuskan mutasi siswa.
    • Mengusulkan promosi dan mutasi pendidik dan tenaga kependidikan.
    • Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah.
    • Memberi pembinaan warga sekolah.
    • Memberi penghargaan dan sanksi.
    • Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
  3. Komite Sekolah
  4. Adalah pengawas dari luar sekolah yang ditunjuk untuk mengawasi jalannya suatu organisasi sekolah.

  5. Ka. Tata Usaha
  6. Wewenang dan tanggung jawab atat usaha, antara lain:

    • Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
    • Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
    • Mengurus administrasi kepegawaian.
    • Mengurus administrasi kesiswaan.
    • Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
    • Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.
    • Menyusun administrasi lainnya.
    • Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah secara berkala.
  7. Ka. Kurikulum
  8. Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    • Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program.
    • Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/Program.
    • Memantau pelaksanaan Pembelajaran
    • Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum.
    • Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan.
    • Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
    • Menyusun kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran.
    • Melaporkan hasil pelaksanaan pembelajaran.
    • Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru.
    • Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru.
    • Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan.
    • Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program pembelajaran.
    • Memverifikasi Kurikulum.
    • Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas 3.
  9. Ka. Kesiswaan
  10. Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    • Mengkoordinasikan PSB ( Penerimaan Siswa Baru ).
    • Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS).
    • Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS.
    • Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa.
    • Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K2 (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan kekeluargaan).
    • Membina program kegiatan OSIS.
    • Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus OSIS.
    • Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa.
    • Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba.
    • Mengkoordinasikan ekstra kurikuler.
    • Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar.
  11. Guru
  12. Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:

    • Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan bidang studi.
    • Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
    • Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
    • Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas itu untuk dinilai..
    • Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
    • Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan siswa yang membandel.
    • Memperhatikan hasil ulangan UTS, UAS, UAN, dan mengisi daftar nilai siswa.
    • Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya.
  13. Siswa
  14. Wewenang dan tanggung jawab, anatara lain:

    • Menuntut ilmu sebaik-baiknya.
    • Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya.
    • Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah.

 

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Pada saat ini sistem pembayaran SPP di SMK Sakti School adalah mencatat secara manual dengan menggunakan buku besar. Khusus untuk pemberitahuan mengenai tunggakan pembayaran hanya terjadi pada saat Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester dengan menahan sementara kartu ujian siswa.

 

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Pembayaran SPP

    Proses pembayaran yaitu siswa menyetorkan uang bayaran ke petugas TU, petugas TU mencatatnya ke dalam buku besar, dan kartu bayaran SPP siswa diberi tanggal pembayaran dan paraf petugas.

  2. Prosedur Notifikasi Tunggakan

    Proses notifikasi tunggakan pembayaran hanya terjadi pada saat akan UTS dan UAS dengan menahan kartu ujian untuk sementara dan memberikan rincian pembayaran yang belum dibayarkan.

 

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Use Case Diagram

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana” serta “siapa” yang mengerjakan system.

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan di atas saat ini dapat disesuaikan sebagai berikut:

  1. Nama Usecase : Transaksi Pembayaran
  2. Actor : Siswa dengan Tata Usaha

    Scenario : Siswa melakukan pembayaran SPP dengan menyerahkan Kartu SPP kepada staf Tata Usaha

  3. Nama Usecase : Mencatat Pembayaran
  4. Actor : Tata Usaha

    Scenario : Staf TU mencatat pembayaran SPP di Buku Besar secara manual

  5. Nama Usecase : Memberikan bukti pembayaran
  6. Actor : Tata Usaha dengan Siswa

    Scenario : Setelah proses pencatatan selesai staf TU memberikan bukti pembayaran kepada siswa yang bersangkutan

  7. Nama Usecase : Mencari Informasi Pembayaran
  8. Actor : Wali Siswa dengan Tata Usaha

    Scenario : Wali Siswa mencari tahu tentang informasi pembayaran yang sudah atau belum di lakukan kepadapihak sekolah dengan 2 cara, yaitu dengan datang langsung ke sekolah atau menelepon ke sekolah

  9. Nama Usecase : Melaporkan Rekap Bulanan Pembayaran SPP
  10. Actor : Tata Usaha dengan Kepala Sekolah

    Scenario : Staf TU melaporkan data pembayaran SPP tiap bulannya kepada Kepala Sekolah

  11. Nama Usecase : Mengecek Hasil Laporan
  12. Actor : Kepala Sekolah

    Scenario : Kepala Sekolah memeriksa hasil laporan bulanan tersebut agar apabila terjadi kesalahan dapat direvisi sebelum diserahkan kepada Ketua Yayasan

  13. Nama Usecase : Memberikan Hasil Laporan setelah Pengecekan
  14. Actor : Kepala Sekolah dengan Ketua Yayasan

    Scenario : Setelah proses pengecekan Kepala Sekolah kemudian memberikan hasil laporan tersebut kepada Ketua Yayasan

 

Rancangan Prosedur Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3 Activity Diagram Kegiatan Pembayaran

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Kegiatan Pembayaran yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, objek yang mengawali aktivitas siswa memberikan kartu pembayaran untuk melakukan transaksi pembayaran.

  2. Terdapat 16 (enam belas) action node dari aktivitas yang menggambarkan eksekusi dari satu aksi dengan aksi lainnya yang dilakukan actor.

  3. Terdapat 2 (dua) decision node objek yang menggambarkan validasi aksi terhadap action state.

  4. Terdapat 1 (satu) activity final node yang mengakhiri aktivitas pembayaran dan pencarian informasi yang dilakukan orang tua dan siswa.

 

Analisa Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Metode Analisa Sistem (Metode SWOT)

Tabel 3.1 Analisa SWOT

 

Metode Analisa PIECES

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi pembayaran, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

    Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi

  7. Control (Kontrol)
  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

    Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi

  11. Service (Pelayanan)
  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi sekolah. Suatu lembaga pendidikan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen yaitu para siswa sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari lembaga pendidikan berkualitas.

    Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Pelayanan

 

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Spesifikasi Hardware

Sistem yang berjalan menggunakan 1 unit PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Core 2 Duo

  2. Monitor : LCD

  3. Mouse : USB

  4. Keyboard : USB

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 250 GB

  7. Printer : LaserJet

Spesifikasi Software

Aplikasi yang digunakan pada sistem berjalan adalah :

  1. Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh :

  1. Tata Usaha

  2. Kepala Sekolah

  3. Ketua Yayasan


 

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam perumusan masalah yang telah disebutkan pada Bab awal, telah diuraikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu ditemukanlah berbagai permasalahan–permasalahan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi pada sistem pembayaran SPP SMK Sakti School:

  1. Prosedur sistem yang lamban dalam proses penginputan sistem pembayaran tersebut karena masih menggunakan sistem manual yaitu harus mencatat dalam kartu bayaran lalu dicatat kembali dalam buku besar kemudian diinput kembali pada komputer agar mendapatkan hasil laporan keuangan yang dapat diberikan kepada Kepala Sekolah. Sehingga pekerjaan TU tidak berjalan dengan efektif dan efisien.

  2. Notifikasi untuk pembayaran yang harus dilakukan serta tunggakan pembayaran masih merepotkan pihak wali siswa maupun pihak sekolah, karena wali siswa masih harus datang atau telepon ke sekolah untuk mendapatkan informasi tersebut sehingga memakan waktu dan biaya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan merancang suatu sistem informasi pembayaran berbasis dekstop atau dengan merancang suatu sistem informasi pembayaran SPP berbasis web dengan menggunakan laporan sms gateway.

Namun pilihan yang diambil dalam pemecahan masalah ini adalah dengan merancang suatu sistem informasi pembayaran SPP berbasis web dengan menggunakan laporan sms gateway.

Karena sistem pembayaran sistem yang berbasis dekstop hanya dapat diakses oleh bagian tata usaha saja, tetapi para pimpinan maupun wali siswa/siswa tidak dapat mengaksesnya.

Sedangkan sistem pembayaran SPP berbasis web dirancang agar memudahkan bagian tata usaha dalam memproses transaksi pembayaran yang akan dilakukan seperti penyimpanan data, mengakses datanya sampai menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan pimpinan. Dan juga memudahkan siswa untuk melihat pembayaran yang harus dilakukan masing-masing tanpa harus bertanya ke bagian tata usaha.

Dan sms gateway berfungsi untuk notifikasi kepada pihak siswa atau wali siswa tentang pembayaran sekolah. Dengan tujuan wali siswa juga dapat dengan bertanggung jawab terhadap uang SPP siswa/siswinya dan mengetahui apabila uang yang diperuntukan untuk bayaran tidak digunakan untuk keperluan pribadi siswa.

 

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.8 Tabel Analisa Tahap I

 

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

Tabel 3.9 Tabel Analisa Tahap II

Keterangan :

  • M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
  • D (Desirable) : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
  • I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

 

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.10 Tabel Analisa Tahap III

Keterangan :

  • T : Technical
  • L : Low
  • O : Operational
  • M : Middle
  • E : Economic
  • H : High

 

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi :

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DISULKAN

 

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMK Sakti School, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Terdapat usulan prosedur yang bertujuan untuk memberikan informasi terkini dan menunjang keterlambatan pembayaran saat ini, yaitu mengirim pesan singkat yang sudah melakukan pembayaran terhadap orang tua maupun bagi murid yang telat membayar. Sehingga orang tua dapat sadar untuk membayarkan uang bayaran anak tepat waktu. Berdasarkan penunjang sistem notifikasi yang baru telah ditentukan, maka alur berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan proses baru pada penelitian ini digunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses yang berada dalam sistem baru yang akan dibuat.

 

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pembayaran SPP

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pembayaran spp.

  2. 3 (tiga) aktor yaitu TU, wali siswa dan siswa.

  3. 4 (empat) use case yaitu login, SMS, bukti pembayaran dan logout.

  4. 3 (tiga) include yaitu Data Siswa, Transaksi Pembayaran, dan Laporan Pembayaran.

  5. 9 (sembilan) extend yaitu : Input Data Siswa, Data Siswa tersimpan, Edit data siswa, Delete data siswa, Input Pembayaran, Data Pembayaran tersimpan, View Detail Pembayaran, View Laporan pembayaran, dan.Cetak Laporan pembayaran.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Activity Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembayaran SPP

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan activity diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.

  2. 17 (tujuh belas) action state yang mencerminkan dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) decision node digunakan untuk pilihan kondisi.

  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram Pembayaran SPP

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

  1. 4 (empat) aktor yaitu TU, Siswa, Wali Siswa, Kepala Sekolah.

  2. 7 (tujuh) life line antarmuka yang saling berinteraksi.

  3. 14 (empat belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login sukses, input data siswa, melakukan pembayaran spp, input transaksi pembayaran, memberikan bukti pembayaran, pengiriman pesan otomatis, menerima pesan otomatis setelah melakukan pembayaran, menampilkan laporan pembayaran, mencetak laporan pembayaran, menyerahkan hasil laporan pembayaran dan logout.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada State Machine Diagram

Gambar 4.4 State Machine Diagram Pembayaran SPP

Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan sequence diagram diatas terdiri dari :

  1. 4 (empat) aktor yaitu TU, Siswa, Wali Siswa, Kepala Sekolah.

  2. 7 (tujuh) life line antarmuka yang saling berinteraksi.

  3. 14 (empat belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, verifikasi, gagal login, login sukses, input data siswa, melakukan pembayaran spp, input transaksi pembayaran, memberikan bukti pembayaran, pengiriman pesan otomatis, menerima pesan otomatis setelah melakukan pembayaran, menampilkan laporan pembayaran, mencetak laporan pembayaran, menyerahkan hasil laporan pembayaran dan logout.

 

Rancangan Sistem yang Diusulkan Pada Class Diagram

Class Diagram Pembayaran SPP

Gambar 4.5 Class Diagram Pembayaran SPP

Class Diagram Gammu

Gambar 4.6 Class Diagram GAMMU

 

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data Sistem Pembayaran SPP

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : TU
  2. Media : Harddisk

    Isi : (nip_tu+username+password+nama)

    Panjang Record : 60 karakter

    Primary Key : nip_tu

    Tabel 4.1 Struktur Tabel TU

  3. Nama File : Siswa
  4. Media : Harddisk

    Isi : (nis+nama+kode_kelas+angkatan+tempat_lahir+tgl_lahir+alamat+no_hp+id_wali)

    Panjang Record : 102 karakter

    Primary Key : nis

    Tabel 4.2 Struktur Tabel Siswa

  5. Nama File : Kelas
  6. Media : Harddisk

    Isi : (kode_kelas+nama_kelas+biaya)

    Panjang Record : 35 karakter

    Primary Key : kode_kelas

    Tabel 4.3 Struktur Tabel Kelas

  7. Nama File : Wali_Siswa
  8. Media : Harddisk

    Isi : (id_wali+nama+status_wali+alamat+no_hp)

    Panjang Record : 65 karakter

    Primary Key : id_wali

    Tabel 4.4 Struktur Tabel Wali

  9. Nama File : Transaksi Pembayaran
  10. Media : Harddisk

    Isi : (kode_bayar+tgl_bayar+nis+nip_tu+id_lunas)

    Panjang Record : 36 karakter

    Primary Key : kode_bayar

    Tabel 4.5 Struktur Tabel Transaksi Pembayaran

  11. Nama File : Tunggakan
  12. Media : Harddisk

    Isi : (kode_tunggakan+nis+id_tunggakan)

    Panjang Record : 18 karakter

    Primary Key : kode_tunggakan

    Tabel 4.6 Struktur Tabel Tunggakan

  13. Nama File : SMS Lunas
  14. Media : Harddisk

    Isi : (id_lunas+waktu+isi_pesan+no_tujuan)

    Panjang Record : 48 karakter

    Primary Key : id_lunas

    Tabel 4.7 Struktur Tabel SMS Lunas

  15. Nama File : SMS Late
  16. Media : Harddisk

    Isi : (id_tunggakan+waktu+isi_pesan+no_tujuan)

    Panjang Record : 48 karakter

    Primary Key : id_lunas

    Tabel 4.8 Struktur Tabel SMS Tunggakan

 

Spesifikasi Basis Data GAMMU

  1. Nama File : phones
  2. Media : Harddisk

    Panjang Record : 79 karakter

    Primary Key : IMEI

    Tabel 4.9 Struktur Tabel Phones

  3. Nama File : outbox
  4. Media : Harddisk

    Panjang Record : 307 karakter

    Primary Key : ID

    Tabel 4.10 Struktur Tabel Outbox

  5. Nama File : Outbox_Multipart
  6. Media : Harddisk

    Panjang Record : 31 karakter

    Primary Key : ID

    Tabel 4.11 Struktur Tabel Outbox_Multipart

  7. Nama File : SendItems
  8. Media : Harddisk

    Panjang Record : 340 karakter

    Primary Key : ID

    Tabel 4.12 Struktur Tabel SendItems

 

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap mengenai aplikasi yang akan dibuat, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari pembangunan Sistem Pembayaran SPP Pada SMK Sakti School dengan Laporan SMS Gateway yang akan dibuat, yaitu:

 

Prototype Halaman Login

Gambar 4.7 Prototype Halaman Login

 

Prototype Halaman Utama/Menu

Gambar 4.8 Prototype Halaman Utama/Menu

 

Prototype Halaman Pengguna

Gambar 4.9 Prototype Halaman Pengguna

 

Prototype Halaman Siswa

Gambar 4.10 Prototype Halaman Siswa

 

Prototype Halaman Kelas

Gambar 4.11 Prototype Halaman Kelas

 

Prototype Halaman Wali

Gambar 4.12 Prototype Halaman Wali

 

Prototype Halaman Transaksi Pembayaran

Gambar 4.13 Prototype Halaman Transaksi Pembayaran

 

Prototype Halaman Tunggakan Pembayaran

Gambar 4.14 Prototype Halaman Tunggakan Pembayaran

 

Prototype Halaman Send Items

Gambar 4.15 Prototype Halaman Send Items

 

Prototype Halaman SMS Late

Gambar 4.16 Prototype Halaman SMS Late

 

Prototype Halaman Laporan Pembayaran

Gambar 4.17 Prototype Halaman Laporan Pembayaran

 

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah satu unit personal computer dan modem. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Personel Computer
    • Processor : CPU @ 2.30GHz (4 CPUs), ~2.3GHz
    • Monitor : 14"
    • RAM : 1 GB
    • Harddisk : 100 GB
  2. Modem
    • Modem GSM

 

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi “Windows 7 Ultimate”
  2. Microsoft Office 2010
  3. XAMPP
  4. Google Chrome
  5. Adobe Dreamweaver CS6
  6. Gammu SMS Engine
  7. CI Framework
  8. Driver Modem


 

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Petugas TU yang bertugas sebagai Admin dan Pimpinan hanya mendapat laporan murid yang telah membayar dan belum membayar berupa softcopy.

 

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program notifikasi sistem jatuh tempo tunggakan pembayaran sekolah dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

 

Pengujian Blackbox

Pengujian Blackbox Pada Halaman Login Aplikasi

Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan aplikasi notifikasi sistem jatuh tempo tunggakan pembayaran untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

  1. Input Data Login Salah
    • Skenario pengujian : Mengisikan dengan salah satu data benar dan satu lagi salah, lalu langsung klik “Login”
    • Gambar 4.18 Input Login Salah

    • Hasil yang diharapkan : Sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Username Atau Password Salah!”
    • Gambar 4.19 Login Salah

  2. Input Data Login Benar
    • Skenario pengujian : Mengisikan username dan password dengan benar, lalu langsung klik “Login”
    • Gambar 4.20 Input Login Benar

    • Hasil yang diharapkan : Sistem akan melakukan cek kesasuaian user name dan password, apa bila benar makan sistem akan masuk dan menampilkan halaman utama.
    • Gambar 4.21 Halaman Utama

Pengujian Blackbox Untuk Notifikasi SMS

Berikut ini adalah tabel pengujian Blackbox berdasarkan aplikasi notifikasi sistem transaksi dan tunggakan pembayaran untuk fungsi Notifikasi SMS, yaitu sebagai berikut :

  1. SMS Transaksi Pembayaran
    • Skenario pengujian : Buat transaksi pembayaran baru pada menu “Pembayaran” untuk mengirimkan notifikasi telah membayar
    • Gambar 4.22 Transaksi Pembayaran

    • Hasil yang diharapkan : Sistem akan mengirimkan notifikasi SMS telah membayar
    • Gambar 4.23 Bukti SMS Terkirim

      Gambar 4.24 Bukti SMS Diterima

  2. SMS Tunggakan Pembayaran
    • Skenario pengujian : Mengirimkan SMS pada siswa/wali siswa yang telat melakukan pembayaran
    • Gambar 4.25 Bukti SMS Tunggakan Pembayaran

    • Hasil yang diharapkan : Wali siswa akan menerima notifikasi SMS tunggakan pembayaran
    • Gambar 4.26 Bukti Terima SMS Tunggakan

 

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pembayaran SPP. Jika input lengkap maka sistem akan mengirimkan notifikasi SMS telah membayar dan menyampaikan kepada murid dan orang tua murid. Sama halnya dengan telah membayar, bagi murid yang telat membayar juga akan dikirimkan notifikasi SMS telat membayar.

 

Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Penerapan Sistem Informasi Pembayaran SPP Pada SMK Sakti School dengan Laporan SMS Gateway”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan alir kegiatan penerapannya. Alur yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Schedulle Implementasi

 


 

Estimasi Biaya

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

 

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa terhadap perumusan masalah, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Proses pembayaran SPP yang berjalan saat ini masih manual yaitu menggunakan buku besar untuk mencatat data pembayaran maka dibangun sistem pembayaran SPP terkomputerisasi untuk memudahkan kinerja TU dalam melakukan transaksi pembayaran dengan siswa, sehingga database siswa dan data pembayaran dapat tersimpan dengan rapi dan juga tidak membutuhkan waktu lama untuk proses transaksinya.

  2. Dalam proses pembayaran SPP umumnya butuh rasa tanggung jawab terhadap tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan, namun untuk meminimalkan tingkat keterlambatan pembayaran SPP, penulis membuat aplikasi notifikasi untuk dapat mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada siswa/wali siswa dengan Gammu SMS Gateway. Juga agar siswa/wali siswa dapat mengetahui apakah mereka sudah melakukan pembayaran atau belum.

  3. Kepala Sekolah membutuhkan hasil laporan pembayaran perbulan bahkan pertahun secara cepat tetapi apabila data yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan tersebut masih disimpan secara manual sulit untuk membuatnya secara cepat dan akurat karena bisa saja data tersebut hilang/terselip. Dengan dibangunnya Sistem Pembayaran SPP terkomputerisasi yang menyediakan database, sehingga data siswa dan data transaksi pembayaran tersimpan dengan baik, dari database tersebut juga dapat menghasilkan laporan secara otomatis dengan hasil akurat sesuai permintaan pimpinan.

Saran

  1. Diperlukannya pelatihan bagi user untuk menjalankan sistem yang dibangun, agar pada pelaksanaan dan prosesnya tidak menyulitkan yang bisa mengakibatkan keterlambatan kinerja.

  2. Sistem yang dibangun ini perlu disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait yaitu pihak admin, siswa, wali siswa,kepala sekolah dan termasuk pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman ataupun kekeliruan mengenai sistem tersebut.

  3. Agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
  3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  4. Maimunah, et all. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  5. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  6. 6,0 6,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  7. 7,0 7,1 7,2 Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media PembelajaranArtificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  8. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
  9. 9,0 9,1 9,2 Murad. Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  10. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  11. Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  12. Yusmini, Didi Muwardi dan Ade Indragunawan. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
  13. Taufiq, Rohmat.2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: GrahaIlmu.
  14. 14,0 14,1 Widodo, et all. 2011. Menggunakan UML Unified Modeling Language. Bandung : Informatika.
  15. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  16. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  17. 17,0 17,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  18. Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  19. Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta:MediaKom.
  20. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
  21. Hidayati, et all. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  22. 22,0 22,1 22,2 Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  23. Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  24. Prasetyo, Imam. 2013. Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer. Diambil dari http://ilmukomputer.org
  25. 25,0 25,1 Alam S, 2013. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
  26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 26,5 26,6 Ibrahim, Ali. 2011. Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri. Yogyakarta: Jurnal Sistem Informasi Indonesia Vol. 1 No. 2:81-92.
  27. 27,0 27,1 Fahrudin, Tara. 2012. Notifikasi Jatuh Tempo Tunggakan Kuliah Mahasiswa Berbasis SMS Gateway dan Aplikasi Web (Studi Kasus Politeknik Telkom Bandung). Bandung: Politeknik Telkom.
  28. Adiyanto, Suraya, dan Edhy Sutanta. 2013. Integrasi Aplikasi Web Dan SMS Gateway Pada Tpi Gempolsari Menggunakan PHP Dan Mysql. Yogyakarta: Jurnal JARKOM Vol. 1 No. 1:49-56.
  29. 29,0 29,1 29,2 29,3 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  30. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  31. Rasdiana, Erlita. 2013. Analisa Pengembangan Sistem Informasi Student Information Service (SIS) Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Laporan Kuliah Kerja Praktek STMIK Raharja.
  32. Yuniarti, Evi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

DAFTAR LAMPIRAN